Lampiran 8. Pedoman pengoperasian ARC VIEW GIS
MEMULAI ARCVIEW
ArcView dapat diakses dengan melakukan klik dua kali pada icon ArcView 3.2.
atau melalui Start Menu pada Windows. Tampilan awal software Arc View akan
memberikan 3 pilihan default yaitu : with a new view, as ablank project, dan
open an existing project.
Membuka Project
1. Dari menu utama pilih file kemudian open project maka akan muncul
kotak dialog open project.
2. Cari lokasi dimana direktori file-file project (*.apr) disimpan. Latihan ini
direktorinya dinamai “SIMDAS”
3. Buka direktori “SIMDAS” (C:/SIMDAS ).
4. Pilih file “simdas.apr” dan klik OK. Alternatif lain klik file yang akan
dibuka dua kali.
5. Untuk memulai project baru, pilih New View. Kemudian lakukan add
theme dari menu View atau gunakan (Ctrl+T). Pilih file hasil konversi
dari R2V dengan ekstensi .SHP.
Membuka View
1. Pilih icon view pada jendela Project, sebelah kiri.
2. Pilih salah satu view yang ada, kemudian akan ditampilkan di bagian
sebelah kanan jendela project.
3. Klik menu Open yang terletak di bagian atas jendela project. Alternatif
lain klik dua kali pada nama view.
Sekarang anda siap memulai bekerja dengan peta anda.
Memindahkan (Menggerakkan) Peta
Menggerakkan, memindahkan atau memperbesar tampilan peta pada layar
dapat digunakan beberapa buttons dan tools berikut :
Buttons
Pada saat anda klik pada buttons maka operasi berikut akan segera tampil
pada view :
: Zoom In (untuk memperbesar pada pusat tampilan zoom out)
: Zoom Out (untuk memperkecil dari pusat tampilan zoom to view)
Zoom to view
: Zoom to Full Extend (untuk menampilkan kenampakan semua tema
peta)
: Zoom to ActiveTheme (untuk menampilkan tema yang diaktifkan)
Tools
: Pan (untuk menggeser/memindahkan peta)
: Zoom out (untuk memperkecil area yang dipilih)
: Zoom in (untuk memperbesar area yang dipilih)
Feature Peta (Turn On/Off Map Feature)
1. Klik pada kotak (check box) yang tersedia pada daftar (table of content)
yang terletak di bagian kiri view peta. Maka akan muncul tanda
(feature on) untuk mematikan, maka klik sekali lagi maka tanda akan
hilang (feature off).
Mengaktifkan Theme
1. Klik pada nama theme yang akan diaktifkan yang terletak pada daftar
(table of contents)
IDENTIFIKASI FEATURE PADA PETA
Identifikasi feature poligon
1. Pilih salah satu theme poligon untuk diaktifkan.
2. Pilih icon klik pada poligon peta yang ingin kita ketahui
informasinya. Maka akan tampil jendela Identify Result, yang
menunjukkan informasi atribut polygon yang kita inginkan, nama theme
akan tampil di sebelah kiri dan atribut theme akan tampil di sebelah
kanan.
Identifikasi Feature Polyline
1. Mengaktifkan salah satu theme polyline
2. Klik pada file yang ingin kita ketahui panjangnya atau namanya (untuk
polyline jalan atau sungai)
3. Hasilnya dapat dilihat pada table seperti gambar di atas.
MENAMPILKAN VIEW
Membuka Legenda
1. Aktifkan theme
2. Dari menu theme pilih Edit legend untuk menampilkan Legend Editor
Dialog.
Alternatif lain klik dua kali pada nama theme
Atau klik pada icon Legend Editor button
Merubah Warna Legenda, Simbol dan Jenis Lain
1. Klik satu kali symbol theme pada daftar table (table of content) maka
akan tampil kotak dialog Legend Editor.
2. Klik pada symbol yang akan diubah warnanya maka akan muncul kotak
dialog Fill Palette
3. Klik pada icon paintbrush maka akan keluar kotak dialog Color
Palette, kemudian klik pada warna yang dikehendaki.
4. Jangan lupa klik Apply pada Legend Editor
5. Gradasi warna dapat dibuat dengan mengklik custom button pada
kotak dialog color pallete pada maka akan dibuat symbol dengan warna
berdasarkan warna terakhir yang kita pilih.
6. Close kotak dialog palette dan Legend Editor.
Atau
Pada menu window pilih Show Symbol Palette untuk
mengaktifkan dan menampilkan symbol Palette. Dalam kotak
dialog Legend Editor klik satu kali pada kotak warnanya.
Alternatif lain, klik dua kali pada kotak warna
Untuk merubah-ubah patern symbol dapat dilakukan dengan cara yang sama
dengan pilihan icon-icon lainnya.
Menambahkan Theme pada View
1. Dari menu view pilih Add Theme untuk menampilkan file-file theme
(*.shp)
Alternatif lain klik icon Add Theme
2. Pilihlah theme yang akan ditambahkan File-file theme mempunyai
extensions .shp
3. Klik pada theme yang akan ditampilkan, kemudian klik OK.
Merubah Simbol
1. Buka Legend Editor untuk theme yang berupa point (obyek titik).
2. Buka fill Palette dengan klik 2 kali pada symbol, dan akan muncul kotak
dialog Fill Palette, klik icon Marker Palette , kemudian pilihlah salah
satu symbol baru.
3. Perubahan ukuran dapat dilakukan dengan mengklik panah drop down,
sedangkan untuk merubah warnanya dilakukan melalui klik icon
paintbrush dan pilih warna yang diinginkan
4. Klik Apply pada kotak dialog Legend Editor jika sudah setuju
5. Close kotak dialog palette dan Legend Editor.
Mengganti Nama *.SHP dan Theme
Aktifkan theme yang akan di-rename, misalnya theme capitals.shp
1. Menggunakan menu Theme, pilih Theme Properties untuk menampilkan
dialog Theme Properties, alternatif lain klik icon
2. Ketikkan nama theme yang baru pada ruang theme name
3. Klik OK. Nama theme yang baru akan ditampilkan pada daftar tabel
(table of content) dalam view.
MEMBUKA TABEL
1. Aktifkan theme
2. Dari menu Theme pilih Table untuk mendisplay atribut of theme,
alternatif lain klik pada icon
Mengolah Data Atribut
Mengolah data atribut intinya adalah bagaimana menambahkan kolom
dan baris pada sub menu table di ArcView. Kolom merupakan pencerminan
sebuah variable (missal jumlah penduduk, pendapatan, tingkat pendidikan),
sedangkan baris mewakili sebuah kasus missal kecamatan A, B, C dan D
dalam suatu kabupaten X. Ada dua cara untuk menambahkan kolom dan baris
:
1. Melalui table yang terkait langsung dengan data spasialnya (open
theme table).
2. melalui program lain yang selanjutnya bisa digabungkan ke dalam table
di ArcView (join table).
Misal kita akan menambahkan variable jumlah penduduk ke dalam table.
Langkah pertama setelah data spasial dibuka missal camat_by.shp, kemudian
klik pada sub menu Theme dan pilih Table (atau langsung melalui icon “open
theme table”) seperti tampak pada gambar :
Klik icon open theme table maka akan muncul layar table seperti pada
gambar sebelahnya. Langkah berikutnya adalah membuka table dengan pilih
pada menu table dan klik start editing, maka table siap untuk diedit
(ditambahkan atau dikurangi baik kolom maupun barisnya). Untuk
menambakan kolom (field) kita pilih menu Edit dan klik add field, maka akan
muncul kotak dialog “field definition” seperti pada gambar berikut :
Kita isikan nama kolom dengan mengetikkan kata “keterangan”, tipenya
Number karena pendapatan formatnya dalam angka, lebar kolo kita tulis 9,
misalnya pendapatan tertinggi dalam data tersebut adalah 100000000 (100
juta) yang terdiri dari 9 digit. Tempat desimal dikosongkan saja karena
pendapatan merupakan bilangan bulat. Pada kasus lain misalnya kita mau
menambahkan kolom nilai dalam huruf (A s/d Z), maka type diisi dengan
string dan lebar cukup 1 karena hanya 1 digit, sebaliknya kalau variable yang
kita isikan digitnya banyak seperti deskripsi/keterangan maka lebar kolom
disesuaikan missal 50 atau bahkan lebih. Langkah yang serupa misal kita mau
mengubah Data Atribut hasil proses pembangunan topology (melalui menu
build pada ArcInfo). Misalnya data area yang dalam satuan meter harus
diubah menjadi satuan hektar atau length pada peta jalan mau diubah
menjadi satuan km.
1. Pilih menu table pada floating menu
2. setelah tablesnya muncul, untuk melakukan editing, aktifkan menu
start editing dari menu Tables.
3. Tambahkan kolom baru pada table dengan menggunakan menu Edit,
pilih Add Field, sehingga muncul kotak dialog disamping. Ketik nama
kolom baru pada Name, pilih Type (number untuk angka dan string
untuk huruf). Untuk bagian Width masukkan jumlah karakter yang mau
dimasukkan dan untuk decimal place, masukkan berapa angka
belakang koma yang ingin diperoleh. Setelah selesai di OK. Sehingga
pada table telah masuk koom baru (misal luas (ha)).
4. Untuk memasukkan kolom luas, ambil data dari kolom area dengan
menggunakan menu CALCULATE (lambing kalkulator). Caranya klik
“area” 2x dan kolom fields, kemudian dari kolom Request pilih”/” lalu
dibagi 1000 (1 ha) atau 1000000 (1 km). Setelah itu di OK, sehingga
kolom luas terisi data luas dalam satuan hektar atau kilometre persegi.
Menghapus Kolom
Untuk menghapus kolom dari table data atribut, terlebih dahulu pilih
kolom / field yang akan dihapus dengan cara mengklik pada kolom. Setelah itu
buka Menu Edit dan pilih Delete field.
JOINT DATA EXCEL DAN DATA TABEL ARCVIEW
Untuk memasukkan data dari Excel ke Arc View menggunakan fasilitas
joint table, beberapa syarat harus dipenuhi :
1. Format Penyimpanan Excel (*.xls) harus dirubah dulu ke format *.dbf
(seperti format table di ArcView).
2. Baik pada table Excel maupun table ArcView harus memuat satu kolom
kunci (keyfield) yang isinya (recordnya) sama isinya, termasuk ejaanya
juga harus sama kalau berupa data string/karakter.
Setelah kedua syarat tersebut dipenuhi, maka prosedur joint table di Arc
View sebagai berikut :
1. Buka theme pada view sekaligus buka tablenya.
2. Untuk mempermudah atur jendela dengan cara klik pada menu
window, pilih tile.
3. Pada menu utama ArcView klik table sekali, lalu klik add dan panggil
(browse) file Excel yang sudah dirubah ke format *.dbf.
4. setelah tampil atur jendela lai untuk mempermudah prosedur joint
dengan cara klik pada menu window, pilih tile sekali.
5. Aktifkan kolom kunci (key field) urutannya harus kolom kunci di
table Excel lebih dahulu baru kolom kunci pada table ArcView.
6. Terakhir klik icon joint pada table Excel akan menggabung ke
table ArcView. Data siap dianalisis lebih lanjut.
Memeriksa “Text Label Properties”
1. Mulai dengan menampilkan kotak dialog Theme Properties
2. Klik icon Text Labels untuk menampilakn text labelling properties
3. Klik City_name pada kotak Label field
4. Klik pada tombol TEXT untuk meletakkan posisi text.
5. Klik OK.
Merubah Karakteristik Text
1. Melalui menu Window, pilih Show Symbol Palette
2. Klik pada icon font pallete , Font Palette akan ditampilkan
3. Merubah size menjadi 10
4. Memilih Font dan Font Style
LABEL
Pembuatan label pada ArcView bertujuan antara lain : untuk memeriksa
kesalahan kompilasi database, serta untuk keperluan anotasi peta
secara semi otomatis yang mempermudah layout peta akhir yang akan
dicetak. Langkah-langkah pembuatan label adalah sebagai berikut :
1. Aktifkan salah satu theme
2. Pilih icon label tool
3. Klik pada featur yang ada di peta yang akan diberi label tersebut.
4. Secara otomatis akan muncul label; yang sesuai dengan database yang
menjadi rujukan label terebut.
Menambahkan text
1. Klik icon text tool
2. Pilih lokasi/tempat teks yang sesuai dengan kenampakan kartografis
yang diinginkan, atau standar toponimi peta
3. Klik pada tempat yang kita pilih, dimana teks akan diletakkkan maka
akan muncul kotak dialog text properties.
4. Ketik nama di jendela text, contoh nama tempat pada peta tersebut.
5. Klik OK.
Merubah Lokasi Text
1. Pilih icon
2. Klik pada text yang akan kita ubah
3. Untuk memindahkan text, letakkan kursor pada bagian tengah text
hingga muncul tanda panah segiempat.
Menghilangkan Label
1. Pilih icon
2. Klik label yang akan dihilangkan
3. Tekan Del atau pada pada menu Edit pilih Delete Graphic
Menberikan Label Secara Otomatis
1. Aktifkan theme
2. Dari menu Theme pilih Auto-label. Atau dengan menggunakan control L,
maka secara otomatis obyek yang ada akan terlabelli.
BUFFER & OVERLAY
BufferProses buffer mempunyai tujuan untuk membuat daerah jangkauan objek
dalam radius tertentu. Misalnya untuk mengetahui daerah hinterland suatu
kota pada jarak 3 km.
Langkah-langkah proses Buffer
1. Pilih perintah create buffer dari menu Themes, sehingga muncul kotak
dialog create buffer, selanjutnya dipilih Next, kemudian akan muncul
kotak dialog baru. Pada bagian At spesific distance ketiikan nilai jarak
buffer yang diinginkan.
2. Setelah selesai memasukkan item-item diatas klik next, sehingga
muncul kotak dialog seperti berikut
OverlayOverlay atau tumpang susun adalah salah satu operasi topologi yang
merupakan teknik manipulasi data-data geografis untuk membentuk informasi
baru. Prinsip tumpang susun adalah adalah query spasial. Tumpang susun
peta-peta pada dasarnya merupakan teknik menggabungkan peta-peta
menjadi peta baru dengan persamaan matematika dan logika agar dapat
diterima dan diproses oleh komputer.
Syarat kesuksesan proses tumpang susun adalah (1) system koordinat
peta harus sama; (2) jika peta yang ditumpang-susunkan lebih dari 2, maka
prosesnya dilakukan secara bertahap.
Dissolve
Merupakan penyederhanaan unit pemetaan berdasarkan nilai atributnya.
Jadi apabila ada dua atau lebih satuan pemetaan yang bersebelahan dan
mempunyai nilai atribut yang sama, maka batas satuan pemetaan tersebut
dihilangkan.
Merge
Merupakan penggabungan poligon-poligon kecil untuk merapikan suatu
theme hasil dari sebuah overlay berdasarkan pada attribut yang sama.
Clip
Merupakan tumpang susun antara theme yang tujuannya memotong
theme pertama menggunakan theme kedua.
Intersection
Merupakan proses tumpang susun antara dua data grafis, tetapi apabila
batas luar dua data grafis tersebut tidak sama maka yang dilakukan
pemrosesannya hanya pada daerah yang bertampalan.
Union
Merupakan metode tumpang susun yang bertujuan untuk
menggabungkan dua data grafis/peta yang berbeda. Apabila batas luar antara
dua data grafis yang akan dilakukan tumpang susun tidak sama, maka batas
luar peta output adalah gabungan antara batas luar data grafis pertama dan
atau kedua (batas gabung paling luar)
MEMBUAT LAYOUT
1. Setelah View tersusun dengan benar kemudian dari menu view pilih
layout sehingga muncul kotak dialog Template Manager.
2. Pilih salah satu pilihan layout seperti Landscap atau Portrait kemudian
OK, jika akan menghilangkan titik-titik grid pada tampilan layout pilih
menu layout klik pada Hide Grid.
3. Untuk menampilkan view, legend, scale bar, north arrow, chart serta
image lain klik Add Frame Tool, kemudian tarik ke bawah pilih salah
satu pilihan untuk menampilkan obyek yang diinginkan.
view frame tool (untuk menampilkan peta yang akan di layout)
legend frame tool (untuk menampilkan legenda dari peta)
scalebar frame tool (untuk menampilkan skala grafis)
north arrow frame tool (untuk menampilkan tanda arah utara)
chart frame tool (untuk menambahkan grafik)
table frame tool (untuk menambahkan tabel)
picture frame tool (untuk menambahkan gambar)
Memunculkan View
1. Klik pada view frame tool kemudian buat kotak untuk membatasi area
tampilan sebuah view.
2. Setelah batas dibuat akan muncul kotak dialog View Frame Properties,
selanjutnya pilih view yang akan ditampilkan.
3. Untuk mengubah skala view tampilkan lagi kotak dialog view frame
properties dengan melakukan klik 2 kali pada tampilan view, kemudian
pilih tipe skala menggunakan user specified scale dan tentukan skala
yang diinginkan pada kotak dibawahnya (misal 1 : 25000).
Memunculkan Legenda
1. Klik pada legend frame tool kemudian buat kotak untuk membatasi
area tampilan legenda.
2. Setelah batas dibuat akan muncul kotak dialog Legend Frame
Properties, selanjutnya pilih view yang akan ditampilkan legendanya.
Memunculkan Skala Grafis
1. Klik pada scale bar frame tool kemudian buat kotak untuk membatasi
area tampilan skala grafis peta.
2. Setelah batas dibuat akan muncul kotak dialog Scalebar Properties,
selanjutnya pilih view yang akan ditampilkan legendanya serta pilih
model skala bar yang akan ditampilkan melalui Style.
3. Tentukan unit jarak yang dikehendaki (misalnya; kilometers).
Memunculkan Tanda Arah Utara
1. Klik pada north arrow frame tool kemudian buat kotak untuk
membatasi area tampilan arah utara.
2. Setelah batas dibuat akan muncul kotak dialog North Arrow Manager,
selanjutnya pilih symbol arah utara yang akan ditampilkan.
MENGAKHIRI ARCVIEW
1. Save Project Aspec : pilihan ini akan menyimpan pekerjaan kita dalam
nama file project yang baru dan lokasi baru.
2. Save Project : pilihan ini akan mengganti project lama menjadi project
baru yang kita kerjakan. Alternatif lain dengan klik pada icon save
3. Close Project : pilihan ini akan menutup semua project yang telah kita
kerjakan, tetapi tidak keluar dari ArcView sehingga kita bisa memulai
bekerja dengan project lain.
4. Exit : dengan pilihan ini kita akan keluar dari ArcView.
PRINTING
Pekerjaan terakhir dari seluruh proses desktop mapping adalah mencetak
hasil akhir peta yang sudah di layout, dengan cara :
1. Melalui menu File pilih Print, atau dengan mengklik tombol
2. Sesuaikan printer serta ukuran kertas yang ada, kemudian klik OK.
3. Tunggu hingga hasil cetakan keluar.
Lampiran 9. Pedoman pengoperasian SOFTWARE RASTER TO VECTOR
(R2V)
Program R2V atau Raster to Vector merupakan salah satu software
pendukung GIS yang digunakan untuk memindahkan untuk memindahkan
data raster yang berupa peta hasil scaning menjadi format vektor
(mempunyai nilai x dan y) yang merupakan input untuk proses GIS
selanjutnya. Jadi dengan kata lain R2V dipakai untuk digitasi peta sebagai
input data spasial dan untuk pemberian label atau id.
Disamping program R2V, ada beberapa program lain yang dapat
digunakan untuk proses digitasi misalnya Autocad, MapInfo, ArcInfo dengan
menggunakan meja digitizer dan lain-lainnya. Dibanding dengan program
lainnya, R2V mempunyai keunggulan terutama dalam digitasi kenampakan
garis dan titik serta kemudahan dalam memasukkan titik ikat atau titik
koordinat peta. Disamping itu program ini lebih sederhana dan lebih mudah
dioperasikan dibandingkan dengan program digitasi lainnya. Akan tetapi ada
kelemahan dari program R2V ini yaiu untuk mendigitasi objek yang berupa
poligon dan untuk memasukkan database secara langsung ketika proses
digitasi berlangsung. Akan tetapi kelemahan-kelemahan ini bisa ditutupi
dengan memanfaatkan software lainnya seperti Arcinfo dan Arcview karena
file hasil digitasi R2V ini bisa dieksport ke program lainnya.
Terkait dengan penyiapan data dasar untuk pemodelan hidrologi, data
peta analog (peta batas DAS, peta penggunaan lahan, peta jaringan sungai,
dll) dapat dikonversi menggunakan R2V dengan terlebih dulu melakukan scan
peta-peta tersebut. Sebelum melakukan scan, pastikan terindikasi paling tidak
4 titik kontrol dengan sistem koordinat tertentu (misal sistem UTM). Pada saat
melakukan scan terhadap peta analog, simpan filenya dalam format TIFF,
merkipun sebenarnya format raster lainnya juga dapat dibaca oleh R2V.
Sebaiknya pada saat menggambar (batas DAS misalnya) upayakan tidak
tercampur dengan vektor lain, misal batas satuan penggunaan lahan.
Sebaiknya masing-masing tema/layer digambar pada lembar tersendiri,
kemudian discan dengan nama file tersendiri. Hal ini untuk mempermudah
pada saat dilakukan konversi dari format raster menjadi format vektor. Data
vektor yang dihasilkan adalah per tema/layer.
MEMULAI PROGRAM R2V
Memulai program R2V sama dengan menggunakan program under
windows lainnya yaitu lewat Start Menu Windows atau menggunakan Shortcut
yang tersedia.
Menu Utama R2V
Tampilan awal program R2V terdiri dari Shortcut Menu, Button/tombol dan
Tools,
Membuka File
Sebelum memulai digitasi, peta yang akan didigitasi harus discan terlebih
dahulu dan disimpan dalam format *.TIFF. Tetapi kalau kita sudah
mempunyai filekerja buka file kerja kita yang mempunyai ekstensi *.prj.
1. Membuka file image/gambar dengan file menu
- Klik menu File atau Alt F, kemudian pilih Open image or Project atau
Ctrl O
2. Membuka file dengan floating menu dengan klik pada tombol sehingga
keluar kotak dialog open.
3. Pilih image jika baru memulai digitasi atau file kerja jika sudah memulai file
kerja (pilih file.prj)
4. Jika image (peta acuan) sudah tampil, berarti digitasi sudah siap dimulai.
DIGITASI
Digitasi merupakan proses memindahkan data raster menjadi data
vektor. Dalam hal ini digitasi yang dilakukan dengan menggunakan R2V
merupakan tipe digitasi on screen.
Tahapan Digitasi
1. Memasukkan titik ikat (TIC) atau titik koordinat
Sebelum memulai digitasi harus dimasukkan titik koordinat yang telah
dikonversi menjadi satuan decimal degree (derajat desimal). Cara
perhitungannya adalah :
X = 11010’ Y = 850’30”
= 110 + (10/60) = 8 + (50/60)+30/3600
= 110,1667 = 8,1667
Jika Y terletak di belahan bumi utara (LU) Y tic bernilai positif, dan sebaliknya
jika terletak di belahan bumi selatan (LS), maka Y bernilai negatif.
Cara memasukkan TIC:
- Pilih icon
- Pilih lokasi tic yang sebelumnya telah kita beri tanda pada peta, lalu di
klik pada lokasi titik ikat terseut. Sehingga muncul kotak dialog control
point. gambar
- Masukkan titik ikat yang telah kita konversi dalam decimal degree
pada kotak To dan pada bagian from tidak perlu dilakukan perubahan.
- Setelah dimasukkan di OK
- Prosedur ini diulang sampai semua TIC yang ada dimasukkan.
Setelah titik ikat dimasukkan tahap selanjutnya dilakukan digitasi
kenampakan atau objek yang ada di dalam peta dasar. Secara umum
kenampakan yang terdapat didalam peta dibedakan menjadi:
1. Kenampakan titik (misalnya titik kota, titik ketinggian atau fasilitas sosial
ekonomi).
2. Kenampakan garis (misalnya jalan raya, sungai kecil dan batas
administrasi)
3. Kenampakan area/poligon (misalnya danau, penggunaan lahan dan
sebagainya)
Masing-masing kenampakan harus didigitasi dengan menggunakan
fasilitas line editor dan point editor yang tersedia pada floating menu R2V.
1. Membuat Layer
Layer ibarat sebuah lembaran atau lapisan yang memuat satu
informasi/objek yang nanti digunakan untuk analisis bersama dengan layer-
layer lainnya.
Langkah pembuatan layer :
a. Pilih menu define layer dari floating menu
b. Setelah muncul kotak dialog layer management, buat layer
berdasarkan objek yang akan didigitasi , dengan mengetikkan nama
layer (lihat tulisan CONTOH), setelah itu pilih NEW. Untuk memilih
layer yang akan didigitasi sorot layer sampai terpilih kemudian klik
menu Current, sehigga muncul huruf C pada bagian Flag.
c. Setelah layer dipilih klik Ok, maka peta siap didigitasi. Kalau mau
ganti layer lain kembali ke menu yang mau didigitasi di current.
2. Digitasi dan Editing Garis
Menu yang digunakan dalam mendigitasi dan mengedit garis adalah
sebagai berikut :
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Keterangan Menu :
1. Edit line merupakan menu utama untuk mengaktifkan menu menggambar
garis/line
2. Draw/trace line menu untuk menggambar atau menelusuri garis. Untuk
menggambar ini dapat digunakan metode manual dan semi otomatik
berdasarkan keperluan. Untuk mengaktifkan atau mematikan menu ini, klik
mouse sebelah kanan sehingga muncul kotak dialog sebagai berikut: untuk
mematikan pilih Auto Tracing dan tanda pilihan dimatikan. Untuk keluar
dari menu ini tekan ESC pada keyboard.
3. Multi-Line Trace digunakan untuk menggambar banyak line.
4. Add-node digunakan untuk menambah node.
5. Delete-node digunakan untuk menghapus/mengurangi node.
6. Move node digunakan untuk memindahkan atau menggeser node.
7. Snap node digunakan untuk menghubungkan node ke node yang lain.
8. Split line digunakan untuk memutus garis.
9. Join line digunakan untuk menggabungkan garis.
10.Close line digunakan untuk menggabungkan atau menutup garis pada
satu segmen.
11.Copy line digunakan untuk mengcopy garis.
12.Delete line digunakan untuk menghapus satu garis yang dipilih.
13.Delete all line digunakan untuk menghapus semua garis yang didigitasi.
14.Set Value untuk memasukkan nilai atau id garis.
15.Label line digunakan untuk memberikan label atau id garis.
3. Digitasi dan Editing Titik
Menu yang digunakan dalam mendigitasi dan mengedit titik adalah
sebagai berikut :
1 2 3 4 5 6 7
Keterangan Menu :
1. Point editor merupakan menu utama untuk mengaktifkan menu editing
objek titik.
2. Add Point digunakan untuk menambah atau digitasi titik.
3. Delete Point digunakan untuk menghapus titik.
4. Move Point digunakan untuk memindahkan atau menggeser titik.
5. Set Value digunakan untuk memasukkan/setting nilai atau id
6. Label Point digunakan untuk memberikan label pada titik.
7. Show Point Id digunakan untuk memperlihatkan id titik yang sudah
dimasukkan.
Beberapa menu lain yang digunakan untuk membantu dalam kegiatan
editing :
1. Memperbesar/Zooming peta atau F2. .
2. Memperkecil peta atau F3.
3. Menampilkan penuh (full view) F5.
4. Show Image digunakan untuk menampilkan atau menghilangkan peta
hasil scaning.
5. Show Line digunakan untuk menampilkan atau menghilangkan hasil
digitasi.
6. Fill Polygon diogunakan untuk membuat poligon.
7. Show Lines End digunakan untuk menunjukkan ujung-ujung garis.
8. Show Line Nodes digunakan untuk menunjukkan node-node yang
terdapat pada garis/line
9. Show Line Id digunakan untuk menunjukkan id garis/line yang sudah
dimasukkan sebelumnya.
Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam proses editing hasil
digitasi adalah sebagai berikut :
1. Aktifkan layer yang akan diedit
2. Aktifkan menu Show Lines End, Show Line Nodes sehingga semua
node muncul.
3. Kenali kesalahan yang ada kemudian dilakukan penambahan,
pengurangan, penggeseran atau snap dengan menggunakan menu edit
line untuk layer line dan edit point untuk layer titik.
LABEL
Pengertian labelling disini adalah memasukkan id dari objek-objek yang
sudah didigitasi. Labelling ini merupakan salah satu proses utama dari SIG
karena dalam proses pengolahan selanjutnya yang menjadi pengenal
selanjutnya yang menjadi pengenal dari objek yang didigitasi sebelumnya
hanya dari id atau label yang kita masukkan.
Ada dua cara yang bisa dilakukan dalam memasukkan label atau id objek
yang kita digit, yaitu :
1. Id/label dimasukkan sebelum memulai digitasi objek, yaitu dengan cara
sebagai berikut:
- Aktifkan icon Set Value (tergantung objek digitasi, misal jalan atau
titik kota), sehingga muncul kotak dialog Current ID Value, lalu
masukkan nilai/label pada kolom
Set Current ID As
- Setelah itu di klik OK dan dipilih objek yang mempunyai ID 1. Untuk
objek yang mempunyai ID lainnya untuk memasukkannya kembali ke Set
Value.
2. Id/label dimasukkan setelah objek didigitasi, yaitu dengan cara sebagai
berikut :
- Setelah objek selesai didigitasi, pilih icon Set Value (tergantung objek
line auatu point)
- Setelah muncul kotak dialog Current ID Value, lalu masukkan
nilai/label pada kolom Set Current ID As. Selanjutnya di OK.
- Pilih objek yang memiliki ID/label sesuai yang dimasukkan pada Set
Value.
Menyimpan File
Setelah proses digitasi dan editing selesai simpan file dengan
menggunakan icon Save File (lambang disket pada floating menu) atau
dengan menu FILE pilih Save Project dan simpan dalam bentuk *.prj.
Eksport File
Seperti disinggung sebelumnya, program R2V ini hanya dipakai untuk
proses digitasi atau input data spasial serta sedikit data atribut (pemasukan
ID/label). Untuk proses GIS selanjutnya file hasil R2V ini harus dieksport ke
program ARCInfo untuk diolah lebih lanjut dengan format .arc. Untuk dapat
diolah dengan ArcView pilih format .shp.
Prosedur eksport adalah sebagai berikut :
1. Pilih menu FILE sehingga keluar tabel pilihan.
2. Pilih Export Vektor, sehingga muncul kotak dialog sebagai berikut :