+ All Categories
Home > Documents > Ped Hidrologi_Lamp 8-9

Ped Hidrologi_Lamp 8-9

Date post: 26-Dec-2015
Category:
Upload: maend
View: 8 times
Download: 3 times
Share this document with a friend
Description:
aplikasi arcview untuk model Rasional
Popular Tags:
35
Lampiran 8. Pedoman pengoperasian ARC VIEW GIS MEMULAI ARCVIEW ArcView dapat diakses dengan melakukan klik dua kali pada icon ArcView 3.2. atau melalui Start Menu pada Windows. Tampilan awal software Arc View akan memberikan 3 pilihan default yaitu : with a new view, as ablank project, dan open an existing project. Membuka Project 1. Dari menu utama pilih file kemudian open project maka akan muncul kotak dialog open project. 2. Cari lokasi dimana direktori file-file project (*.apr) disimpan. Latihan ini direktorinya dinamai “SIMDAS” 3. Buka direktori “SIMDAS” (C:/SIMDAS ).
Transcript
Page 1: Ped Hidrologi_Lamp 8-9

Lampiran 8. Pedoman pengoperasian ARC VIEW GIS

MEMULAI ARCVIEW

ArcView dapat diakses dengan melakukan klik dua kali pada icon ArcView 3.2.

atau melalui Start Menu pada Windows. Tampilan awal software Arc View akan

memberikan 3 pilihan default yaitu : with a new view, as ablank project, dan

open an existing project.

Membuka Project

1. Dari menu utama pilih file kemudian open project maka akan muncul

kotak dialog open project.

2. Cari lokasi dimana direktori file-file project (*.apr) disimpan. Latihan ini

direktorinya dinamai “SIMDAS”

3. Buka direktori “SIMDAS” (C:/SIMDAS ).

4. Pilih file “simdas.apr” dan klik OK. Alternatif lain klik file yang akan

dibuka dua kali.

Page 2: Ped Hidrologi_Lamp 8-9

5. Untuk memulai project baru, pilih New View. Kemudian lakukan add

theme dari menu View atau gunakan (Ctrl+T). Pilih file hasil konversi

dari R2V dengan ekstensi .SHP.

Membuka View

1. Pilih icon view pada jendela Project, sebelah kiri.

2. Pilih salah satu view yang ada, kemudian akan ditampilkan di bagian

sebelah kanan jendela project.

3. Klik menu Open yang terletak di bagian atas jendela project. Alternatif

lain klik dua kali pada nama view.

Sekarang anda siap memulai bekerja dengan peta anda.

Memindahkan (Menggerakkan) Peta

Menggerakkan, memindahkan atau memperbesar tampilan peta pada layar

dapat digunakan beberapa buttons dan tools berikut :

Buttons

Pada saat anda klik pada buttons maka operasi berikut akan segera tampil

pada view :

: Zoom In (untuk memperbesar pada pusat tampilan zoom out)

: Zoom Out (untuk memperkecil dari pusat tampilan zoom to view)

Zoom to view

: Zoom to Full Extend (untuk menampilkan kenampakan semua tema

peta)

: Zoom to ActiveTheme (untuk menampilkan tema yang diaktifkan)

Page 3: Ped Hidrologi_Lamp 8-9

Tools

: Pan (untuk menggeser/memindahkan peta)

: Zoom out (untuk memperkecil area yang dipilih)

: Zoom in (untuk memperbesar area yang dipilih)

Feature Peta (Turn On/Off Map Feature)

1. Klik pada kotak (check box) yang tersedia pada daftar (table of content)

yang terletak di bagian kiri view peta. Maka akan muncul tanda

(feature on) untuk mematikan, maka klik sekali lagi maka tanda akan

hilang (feature off).

Mengaktifkan Theme

1. Klik pada nama theme yang akan diaktifkan yang terletak pada daftar

(table of contents)

Page 4: Ped Hidrologi_Lamp 8-9

IDENTIFIKASI FEATURE PADA PETA

Identifikasi feature poligon

1. Pilih salah satu theme poligon untuk diaktifkan.

2. Pilih icon klik pada poligon peta yang ingin kita ketahui

informasinya. Maka akan tampil jendela Identify Result, yang

menunjukkan informasi atribut polygon yang kita inginkan, nama theme

akan tampil di sebelah kiri dan atribut theme akan tampil di sebelah

kanan.

Identifikasi Feature Polyline

1. Mengaktifkan salah satu theme polyline

2. Klik pada file yang ingin kita ketahui panjangnya atau namanya (untuk

polyline jalan atau sungai)

3. Hasilnya dapat dilihat pada table seperti gambar di atas.

Page 5: Ped Hidrologi_Lamp 8-9

MENAMPILKAN VIEW

Membuka Legenda

1. Aktifkan theme

2. Dari menu theme pilih Edit legend untuk menampilkan Legend Editor

Dialog.

Alternatif lain klik dua kali pada nama theme

Atau klik pada icon Legend Editor button

Merubah Warna Legenda, Simbol dan Jenis Lain

1. Klik satu kali symbol theme pada daftar table (table of content) maka

akan tampil kotak dialog Legend Editor.

2. Klik pada symbol yang akan diubah warnanya maka akan muncul kotak

dialog Fill Palette

3. Klik pada icon paintbrush maka akan keluar kotak dialog Color

Palette, kemudian klik pada warna yang dikehendaki.

4. Jangan lupa klik Apply pada Legend Editor

5. Gradasi warna dapat dibuat dengan mengklik custom button pada

kotak dialog color pallete pada maka akan dibuat symbol dengan warna

berdasarkan warna terakhir yang kita pilih.

Page 6: Ped Hidrologi_Lamp 8-9

6. Close kotak dialog palette dan Legend Editor.

Atau

Pada menu window pilih Show Symbol Palette untuk

mengaktifkan dan menampilkan symbol Palette. Dalam kotak

dialog Legend Editor klik satu kali pada kotak warnanya.

Alternatif lain, klik dua kali pada kotak warna

Untuk merubah-ubah patern symbol dapat dilakukan dengan cara yang sama

dengan pilihan icon-icon lainnya.

Menambahkan Theme pada View

1. Dari menu view pilih Add Theme untuk menampilkan file-file theme

(*.shp)

Alternatif lain klik icon Add Theme

2. Pilihlah theme yang akan ditambahkan File-file theme mempunyai

extensions .shp

3. Klik pada theme yang akan ditampilkan, kemudian klik OK.

Page 7: Ped Hidrologi_Lamp 8-9

Merubah Simbol

1. Buka Legend Editor untuk theme yang berupa point (obyek titik).

2. Buka fill Palette dengan klik 2 kali pada symbol, dan akan muncul kotak

dialog Fill Palette, klik icon Marker Palette , kemudian pilihlah salah

satu symbol baru.

3. Perubahan ukuran dapat dilakukan dengan mengklik panah drop down,

sedangkan untuk merubah warnanya dilakukan melalui klik icon

paintbrush dan pilih warna yang diinginkan

4. Klik Apply pada kotak dialog Legend Editor jika sudah setuju

5. Close kotak dialog palette dan Legend Editor.

Mengganti Nama *.SHP dan Theme

Aktifkan theme yang akan di-rename, misalnya theme capitals.shp

1. Menggunakan menu Theme, pilih Theme Properties untuk menampilkan

dialog Theme Properties, alternatif lain klik icon

2. Ketikkan nama theme yang baru pada ruang theme name

3. Klik OK. Nama theme yang baru akan ditampilkan pada daftar tabel

(table of content) dalam view.

MEMBUKA TABEL

1. Aktifkan theme

2. Dari menu Theme pilih Table untuk mendisplay atribut of theme,

alternatif lain klik pada icon

Page 8: Ped Hidrologi_Lamp 8-9

Mengolah Data Atribut

Mengolah data atribut intinya adalah bagaimana menambahkan kolom

dan baris pada sub menu table di ArcView. Kolom merupakan pencerminan

sebuah variable (missal jumlah penduduk, pendapatan, tingkat pendidikan),

sedangkan baris mewakili sebuah kasus missal kecamatan A, B, C dan D

dalam suatu kabupaten X. Ada dua cara untuk menambahkan kolom dan baris

:

1. Melalui table yang terkait langsung dengan data spasialnya (open

theme table).

2. melalui program lain yang selanjutnya bisa digabungkan ke dalam table

di ArcView (join table).

Misal kita akan menambahkan variable jumlah penduduk ke dalam table.

Langkah pertama setelah data spasial dibuka missal camat_by.shp, kemudian

klik pada sub menu Theme dan pilih Table (atau langsung melalui icon “open

theme table”) seperti tampak pada gambar :

Page 9: Ped Hidrologi_Lamp 8-9

Klik icon open theme table maka akan muncul layar table seperti pada

gambar sebelahnya. Langkah berikutnya adalah membuka table dengan pilih

pada menu table dan klik start editing, maka table siap untuk diedit

(ditambahkan atau dikurangi baik kolom maupun barisnya). Untuk

menambakan kolom (field) kita pilih menu Edit dan klik add field, maka akan

muncul kotak dialog “field definition” seperti pada gambar berikut :

Kita isikan nama kolom dengan mengetikkan kata “keterangan”, tipenya

Number karena pendapatan formatnya dalam angka, lebar kolo kita tulis 9,

misalnya pendapatan tertinggi dalam data tersebut adalah 100000000 (100

juta) yang terdiri dari 9 digit. Tempat desimal dikosongkan saja karena

pendapatan merupakan bilangan bulat. Pada kasus lain misalnya kita mau

menambahkan kolom nilai dalam huruf (A s/d Z), maka type diisi dengan

string dan lebar cukup 1 karena hanya 1 digit, sebaliknya kalau variable yang

kita isikan digitnya banyak seperti deskripsi/keterangan maka lebar kolom

disesuaikan missal 50 atau bahkan lebih. Langkah yang serupa misal kita mau

mengubah Data Atribut hasil proses pembangunan topology (melalui menu

build pada ArcInfo). Misalnya data area yang dalam satuan meter harus

Page 10: Ped Hidrologi_Lamp 8-9

diubah menjadi satuan hektar atau length pada peta jalan mau diubah

menjadi satuan km.

1. Pilih menu table pada floating menu

2. setelah tablesnya muncul, untuk melakukan editing, aktifkan menu

start editing dari menu Tables.

3. Tambahkan kolom baru pada table dengan menggunakan menu Edit,

pilih Add Field, sehingga muncul kotak dialog disamping. Ketik nama

kolom baru pada Name, pilih Type (number untuk angka dan string

untuk huruf). Untuk bagian Width masukkan jumlah karakter yang mau

dimasukkan dan untuk decimal place, masukkan berapa angka

belakang koma yang ingin diperoleh. Setelah selesai di OK. Sehingga

pada table telah masuk koom baru (misal luas (ha)).

4. Untuk memasukkan kolom luas, ambil data dari kolom area dengan

menggunakan menu CALCULATE (lambing kalkulator). Caranya klik

“area” 2x dan kolom fields, kemudian dari kolom Request pilih”/” lalu

dibagi 1000 (1 ha) atau 1000000 (1 km). Setelah itu di OK, sehingga

kolom luas terisi data luas dalam satuan hektar atau kilometre persegi.

Menghapus Kolom

Untuk menghapus kolom dari table data atribut, terlebih dahulu pilih

kolom / field yang akan dihapus dengan cara mengklik pada kolom. Setelah itu

buka Menu Edit dan pilih Delete field.

JOINT DATA EXCEL DAN DATA TABEL ARCVIEW

Page 11: Ped Hidrologi_Lamp 8-9

Untuk memasukkan data dari Excel ke Arc View menggunakan fasilitas

joint table, beberapa syarat harus dipenuhi :

1. Format Penyimpanan Excel (*.xls) harus dirubah dulu ke format *.dbf

(seperti format table di ArcView).

2. Baik pada table Excel maupun table ArcView harus memuat satu kolom

kunci (keyfield) yang isinya (recordnya) sama isinya, termasuk ejaanya

juga harus sama kalau berupa data string/karakter.

Setelah kedua syarat tersebut dipenuhi, maka prosedur joint table di Arc

View sebagai berikut :

1. Buka theme pada view sekaligus buka tablenya.

2. Untuk mempermudah atur jendela dengan cara klik pada menu

window, pilih tile.

3. Pada menu utama ArcView klik table sekali, lalu klik add dan panggil

(browse) file Excel yang sudah dirubah ke format *.dbf.

4. setelah tampil atur jendela lai untuk mempermudah prosedur joint

dengan cara klik pada menu window, pilih tile sekali.

5. Aktifkan kolom kunci (key field) urutannya harus kolom kunci di

table Excel lebih dahulu baru kolom kunci pada table ArcView.

6. Terakhir klik icon joint pada table Excel akan menggabung ke

table ArcView. Data siap dianalisis lebih lanjut.

Memeriksa “Text Label Properties”

1. Mulai dengan menampilkan kotak dialog Theme Properties

2. Klik icon Text Labels untuk menampilakn text labelling properties

3. Klik City_name pada kotak Label field

4. Klik pada tombol TEXT untuk meletakkan posisi text.

5. Klik OK.

Page 12: Ped Hidrologi_Lamp 8-9

Merubah Karakteristik Text

1. Melalui menu Window, pilih Show Symbol Palette

2. Klik pada icon font pallete , Font Palette akan ditampilkan

3. Merubah size menjadi 10

4. Memilih Font dan Font Style

LABEL

Pembuatan label pada ArcView bertujuan antara lain : untuk memeriksa

kesalahan kompilasi database, serta untuk keperluan anotasi peta

secara semi otomatis yang mempermudah layout peta akhir yang akan

dicetak. Langkah-langkah pembuatan label adalah sebagai berikut :

1. Aktifkan salah satu theme

2. Pilih icon label tool

3. Klik pada featur yang ada di peta yang akan diberi label tersebut.

4. Secara otomatis akan muncul label; yang sesuai dengan database yang

menjadi rujukan label terebut.

Menambahkan text

1. Klik icon text tool

2. Pilih lokasi/tempat teks yang sesuai dengan kenampakan kartografis

yang diinginkan, atau standar toponimi peta

Page 13: Ped Hidrologi_Lamp 8-9

3. Klik pada tempat yang kita pilih, dimana teks akan diletakkkan maka

akan muncul kotak dialog text properties.

4. Ketik nama di jendela text, contoh nama tempat pada peta tersebut.

5. Klik OK.

Merubah Lokasi Text

1. Pilih icon

2. Klik pada text yang akan kita ubah

3. Untuk memindahkan text, letakkan kursor pada bagian tengah text

hingga muncul tanda panah segiempat.

Menghilangkan Label

1. Pilih icon

2. Klik label yang akan dihilangkan

3. Tekan Del atau pada pada menu Edit pilih Delete Graphic

Menberikan Label Secara Otomatis

1. Aktifkan theme

2. Dari menu Theme pilih Auto-label. Atau dengan menggunakan control L,

maka secara otomatis obyek yang ada akan terlabelli.

BUFFER & OVERLAY

BufferProses buffer mempunyai tujuan untuk membuat daerah jangkauan objek

dalam radius tertentu. Misalnya untuk mengetahui daerah hinterland suatu

kota pada jarak 3 km.

Page 14: Ped Hidrologi_Lamp 8-9

Langkah-langkah proses Buffer

1. Pilih perintah create buffer dari menu Themes, sehingga muncul kotak

dialog create buffer, selanjutnya dipilih Next, kemudian akan muncul

kotak dialog baru. Pada bagian At spesific distance ketiikan nilai jarak

buffer yang diinginkan.

2. Setelah selesai memasukkan item-item diatas klik next, sehingga

muncul kotak dialog seperti berikut

Page 15: Ped Hidrologi_Lamp 8-9

OverlayOverlay atau tumpang susun adalah salah satu operasi topologi yang

merupakan teknik manipulasi data-data geografis untuk membentuk informasi

baru. Prinsip tumpang susun adalah adalah query spasial. Tumpang susun

peta-peta pada dasarnya merupakan teknik menggabungkan peta-peta

menjadi peta baru dengan persamaan matematika dan logika agar dapat

diterima dan diproses oleh komputer.

Syarat kesuksesan proses tumpang susun adalah (1) system koordinat

peta harus sama; (2) jika peta yang ditumpang-susunkan lebih dari 2, maka

prosesnya dilakukan secara bertahap.

Dissolve

Merupakan penyederhanaan unit pemetaan berdasarkan nilai atributnya.

Jadi apabila ada dua atau lebih satuan pemetaan yang bersebelahan dan

Page 16: Ped Hidrologi_Lamp 8-9

mempunyai nilai atribut yang sama, maka batas satuan pemetaan tersebut

dihilangkan.

Merge

Merupakan penggabungan poligon-poligon kecil untuk merapikan suatu

theme hasil dari sebuah overlay berdasarkan pada attribut yang sama.

Clip

Merupakan tumpang susun antara theme yang tujuannya memotong

theme pertama menggunakan theme kedua.

Page 17: Ped Hidrologi_Lamp 8-9

Intersection

Merupakan proses tumpang susun antara dua data grafis, tetapi apabila

batas luar dua data grafis tersebut tidak sama maka yang dilakukan

pemrosesannya hanya pada daerah yang bertampalan.

Union

Merupakan metode tumpang susun yang bertujuan untuk

menggabungkan dua data grafis/peta yang berbeda. Apabila batas luar antara

dua data grafis yang akan dilakukan tumpang susun tidak sama, maka batas

luar peta output adalah gabungan antara batas luar data grafis pertama dan

atau kedua (batas gabung paling luar)

Page 18: Ped Hidrologi_Lamp 8-9

MEMBUAT LAYOUT

1. Setelah View tersusun dengan benar kemudian dari menu view pilih

layout sehingga muncul kotak dialog Template Manager.

2. Pilih salah satu pilihan layout seperti Landscap atau Portrait kemudian

OK, jika akan menghilangkan titik-titik grid pada tampilan layout pilih

menu layout klik pada Hide Grid.

3. Untuk menampilkan view, legend, scale bar, north arrow, chart serta

image lain klik Add Frame Tool, kemudian tarik ke bawah pilih salah

satu pilihan untuk menampilkan obyek yang diinginkan.

view frame tool (untuk menampilkan peta yang akan di layout)

legend frame tool (untuk menampilkan legenda dari peta)

scalebar frame tool (untuk menampilkan skala grafis)

north arrow frame tool (untuk menampilkan tanda arah utara)

chart frame tool (untuk menambahkan grafik)

table frame tool (untuk menambahkan tabel)

picture frame tool (untuk menambahkan gambar)

Memunculkan View

1. Klik pada view frame tool kemudian buat kotak untuk membatasi area

tampilan sebuah view.

2. Setelah batas dibuat akan muncul kotak dialog View Frame Properties,

selanjutnya pilih view yang akan ditampilkan.

Page 19: Ped Hidrologi_Lamp 8-9

3. Untuk mengubah skala view tampilkan lagi kotak dialog view frame

properties dengan melakukan klik 2 kali pada tampilan view, kemudian

pilih tipe skala menggunakan user specified scale dan tentukan skala

yang diinginkan pada kotak dibawahnya (misal 1 : 25000).

Memunculkan Legenda

1. Klik pada legend frame tool kemudian buat kotak untuk membatasi

area tampilan legenda.

2. Setelah batas dibuat akan muncul kotak dialog Legend Frame

Properties, selanjutnya pilih view yang akan ditampilkan legendanya.

Page 20: Ped Hidrologi_Lamp 8-9

Memunculkan Skala Grafis

1. Klik pada scale bar frame tool kemudian buat kotak untuk membatasi

area tampilan skala grafis peta.

2. Setelah batas dibuat akan muncul kotak dialog Scalebar Properties,

selanjutnya pilih view yang akan ditampilkan legendanya serta pilih

model skala bar yang akan ditampilkan melalui Style.

3. Tentukan unit jarak yang dikehendaki (misalnya; kilometers).

Memunculkan Tanda Arah Utara

1. Klik pada north arrow frame tool kemudian buat kotak untuk

membatasi area tampilan arah utara.

2. Setelah batas dibuat akan muncul kotak dialog North Arrow Manager,

selanjutnya pilih symbol arah utara yang akan ditampilkan.

Page 21: Ped Hidrologi_Lamp 8-9

MENGAKHIRI ARCVIEW

1. Save Project Aspec : pilihan ini akan menyimpan pekerjaan kita dalam

nama file project yang baru dan lokasi baru.

2. Save Project : pilihan ini akan mengganti project lama menjadi project

baru yang kita kerjakan. Alternatif lain dengan klik pada icon save

3. Close Project : pilihan ini akan menutup semua project yang telah kita

kerjakan, tetapi tidak keluar dari ArcView sehingga kita bisa memulai

bekerja dengan project lain.

4. Exit : dengan pilihan ini kita akan keluar dari ArcView.

PRINTING

Pekerjaan terakhir dari seluruh proses desktop mapping adalah mencetak

hasil akhir peta yang sudah di layout, dengan cara :

1. Melalui menu File pilih Print, atau dengan mengklik tombol

2. Sesuaikan printer serta ukuran kertas yang ada, kemudian klik OK.

3. Tunggu hingga hasil cetakan keluar.

Page 22: Ped Hidrologi_Lamp 8-9

Lampiran 9. Pedoman pengoperasian SOFTWARE RASTER TO VECTOR

(R2V)

Program R2V atau Raster to Vector merupakan salah satu software

pendukung GIS yang digunakan untuk memindahkan untuk memindahkan

data raster yang berupa peta hasil scaning menjadi format vektor

(mempunyai nilai x dan y) yang merupakan input untuk proses GIS

selanjutnya. Jadi dengan kata lain R2V dipakai untuk digitasi peta sebagai

input data spasial dan untuk pemberian label atau id.

Disamping program R2V, ada beberapa program lain yang dapat

digunakan untuk proses digitasi misalnya Autocad, MapInfo, ArcInfo dengan

menggunakan meja digitizer dan lain-lainnya. Dibanding dengan program

lainnya, R2V mempunyai keunggulan terutama dalam digitasi kenampakan

garis dan titik serta kemudahan dalam memasukkan titik ikat atau titik

koordinat peta. Disamping itu program ini lebih sederhana dan lebih mudah

dioperasikan dibandingkan dengan program digitasi lainnya. Akan tetapi ada

kelemahan dari program R2V ini yaiu untuk mendigitasi objek yang berupa

poligon dan untuk memasukkan database secara langsung ketika proses

digitasi berlangsung. Akan tetapi kelemahan-kelemahan ini bisa ditutupi

dengan memanfaatkan software lainnya seperti Arcinfo dan Arcview karena

file hasil digitasi R2V ini bisa dieksport ke program lainnya.

Terkait dengan penyiapan data dasar untuk pemodelan hidrologi, data

peta analog (peta batas DAS, peta penggunaan lahan, peta jaringan sungai,

dll) dapat dikonversi menggunakan R2V dengan terlebih dulu melakukan scan

peta-peta tersebut. Sebelum melakukan scan, pastikan terindikasi paling tidak

4 titik kontrol dengan sistem koordinat tertentu (misal sistem UTM). Pada saat

melakukan scan terhadap peta analog, simpan filenya dalam format TIFF,

merkipun sebenarnya format raster lainnya juga dapat dibaca oleh R2V.

Sebaiknya pada saat menggambar (batas DAS misalnya) upayakan tidak

tercampur dengan vektor lain, misal batas satuan penggunaan lahan.

Sebaiknya masing-masing tema/layer digambar pada lembar tersendiri,

kemudian discan dengan nama file tersendiri. Hal ini untuk mempermudah

Page 23: Ped Hidrologi_Lamp 8-9

pada saat dilakukan konversi dari format raster menjadi format vektor. Data

vektor yang dihasilkan adalah per tema/layer.

MEMULAI PROGRAM R2V

Memulai program R2V sama dengan menggunakan program under

windows lainnya yaitu lewat Start Menu Windows atau menggunakan Shortcut

yang tersedia.

Menu Utama R2V

Tampilan awal program R2V terdiri dari Shortcut Menu, Button/tombol dan

Tools,

Page 24: Ped Hidrologi_Lamp 8-9

Membuka File

Sebelum memulai digitasi, peta yang akan didigitasi harus discan terlebih

dahulu dan disimpan dalam format *.TIFF. Tetapi kalau kita sudah

mempunyai filekerja buka file kerja kita yang mempunyai ekstensi *.prj.

1. Membuka file image/gambar dengan file menu

- Klik menu File atau Alt F, kemudian pilih Open image or Project atau

Ctrl O

2. Membuka file dengan floating menu dengan klik pada tombol sehingga

keluar kotak dialog open.

Page 25: Ped Hidrologi_Lamp 8-9

3. Pilih image jika baru memulai digitasi atau file kerja jika sudah memulai file

kerja (pilih file.prj)

4. Jika image (peta acuan) sudah tampil, berarti digitasi sudah siap dimulai.

DIGITASI

Digitasi merupakan proses memindahkan data raster menjadi data

vektor. Dalam hal ini digitasi yang dilakukan dengan menggunakan R2V

merupakan tipe digitasi on screen.

Tahapan Digitasi

1. Memasukkan titik ikat (TIC) atau titik koordinat

Sebelum memulai digitasi harus dimasukkan titik koordinat yang telah

dikonversi menjadi satuan decimal degree (derajat desimal). Cara

perhitungannya adalah :

X = 11010’ Y = 850’30”

= 110 + (10/60) = 8 + (50/60)+30/3600

= 110,1667 = 8,1667

Jika Y terletak di belahan bumi utara (LU) Y tic bernilai positif, dan sebaliknya

jika terletak di belahan bumi selatan (LS), maka Y bernilai negatif.

Cara memasukkan TIC:

- Pilih icon

Page 26: Ped Hidrologi_Lamp 8-9

- Pilih lokasi tic yang sebelumnya telah kita beri tanda pada peta, lalu di

klik pada lokasi titik ikat terseut. Sehingga muncul kotak dialog control

point. gambar

- Masukkan titik ikat yang telah kita konversi dalam decimal degree

pada kotak To dan pada bagian from tidak perlu dilakukan perubahan.

- Setelah dimasukkan di OK

- Prosedur ini diulang sampai semua TIC yang ada dimasukkan.

Setelah titik ikat dimasukkan tahap selanjutnya dilakukan digitasi

kenampakan atau objek yang ada di dalam peta dasar. Secara umum

kenampakan yang terdapat didalam peta dibedakan menjadi:

1. Kenampakan titik (misalnya titik kota, titik ketinggian atau fasilitas sosial

ekonomi).

2. Kenampakan garis (misalnya jalan raya, sungai kecil dan batas

administrasi)

3. Kenampakan area/poligon (misalnya danau, penggunaan lahan dan

sebagainya)

Masing-masing kenampakan harus didigitasi dengan menggunakan

fasilitas line editor dan point editor yang tersedia pada floating menu R2V.

1. Membuat Layer

Layer ibarat sebuah lembaran atau lapisan yang memuat satu

informasi/objek yang nanti digunakan untuk analisis bersama dengan layer-

layer lainnya.

Langkah pembuatan layer :

a. Pilih menu define layer dari floating menu

b. Setelah muncul kotak dialog layer management, buat layer

berdasarkan objek yang akan didigitasi , dengan mengetikkan nama

Page 27: Ped Hidrologi_Lamp 8-9

layer (lihat tulisan CONTOH), setelah itu pilih NEW. Untuk memilih

layer yang akan didigitasi sorot layer sampai terpilih kemudian klik

menu Current, sehigga muncul huruf C pada bagian Flag.

c. Setelah layer dipilih klik Ok, maka peta siap didigitasi. Kalau mau

ganti layer lain kembali ke menu yang mau didigitasi di current.

2. Digitasi dan Editing Garis

Menu yang digunakan dalam mendigitasi dan mengedit garis adalah

sebagai berikut :

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Keterangan Menu :

1. Edit line merupakan menu utama untuk mengaktifkan menu menggambar

garis/line

2. Draw/trace line menu untuk menggambar atau menelusuri garis. Untuk

menggambar ini dapat digunakan metode manual dan semi otomatik

berdasarkan keperluan. Untuk mengaktifkan atau mematikan menu ini, klik

mouse sebelah kanan sehingga muncul kotak dialog sebagai berikut: untuk

mematikan pilih Auto Tracing dan tanda pilihan dimatikan. Untuk keluar

dari menu ini tekan ESC pada keyboard.

3. Multi-Line Trace digunakan untuk menggambar banyak line.

4. Add-node digunakan untuk menambah node.

5. Delete-node digunakan untuk menghapus/mengurangi node.

6. Move node digunakan untuk memindahkan atau menggeser node.

7. Snap node digunakan untuk menghubungkan node ke node yang lain.

8. Split line digunakan untuk memutus garis.

Page 28: Ped Hidrologi_Lamp 8-9

9. Join line digunakan untuk menggabungkan garis.

10.Close line digunakan untuk menggabungkan atau menutup garis pada

satu segmen.

11.Copy line digunakan untuk mengcopy garis.

12.Delete line digunakan untuk menghapus satu garis yang dipilih.

13.Delete all line digunakan untuk menghapus semua garis yang didigitasi.

14.Set Value untuk memasukkan nilai atau id garis.

15.Label line digunakan untuk memberikan label atau id garis.

3. Digitasi dan Editing Titik

Menu yang digunakan dalam mendigitasi dan mengedit titik adalah

sebagai berikut :

1 2 3 4 5 6 7

Keterangan Menu :

1. Point editor merupakan menu utama untuk mengaktifkan menu editing

objek titik.

2. Add Point digunakan untuk menambah atau digitasi titik.

3. Delete Point digunakan untuk menghapus titik.

4. Move Point digunakan untuk memindahkan atau menggeser titik.

5. Set Value digunakan untuk memasukkan/setting nilai atau id

6. Label Point digunakan untuk memberikan label pada titik.

7. Show Point Id digunakan untuk memperlihatkan id titik yang sudah

dimasukkan.

Beberapa menu lain yang digunakan untuk membantu dalam kegiatan

editing :

1. Memperbesar/Zooming peta atau F2. .

2. Memperkecil peta atau F3.

3. Menampilkan penuh (full view) F5.

4. Show Image digunakan untuk menampilkan atau menghilangkan peta

hasil scaning.

Page 29: Ped Hidrologi_Lamp 8-9

5. Show Line digunakan untuk menampilkan atau menghilangkan hasil

digitasi.

6. Fill Polygon diogunakan untuk membuat poligon.

7. Show Lines End digunakan untuk menunjukkan ujung-ujung garis.

8. Show Line Nodes digunakan untuk menunjukkan node-node yang

terdapat pada garis/line

9. Show Line Id digunakan untuk menunjukkan id garis/line yang sudah

dimasukkan sebelumnya.

Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam proses editing hasil

digitasi adalah sebagai berikut :

1. Aktifkan layer yang akan diedit

2. Aktifkan menu Show Lines End, Show Line Nodes sehingga semua

node muncul.

3. Kenali kesalahan yang ada kemudian dilakukan penambahan,

pengurangan, penggeseran atau snap dengan menggunakan menu edit

line untuk layer line dan edit point untuk layer titik.

LABEL

Pengertian labelling disini adalah memasukkan id dari objek-objek yang

sudah didigitasi. Labelling ini merupakan salah satu proses utama dari SIG

karena dalam proses pengolahan selanjutnya yang menjadi pengenal

selanjutnya yang menjadi pengenal dari objek yang didigitasi sebelumnya

hanya dari id atau label yang kita masukkan.

Ada dua cara yang bisa dilakukan dalam memasukkan label atau id objek

yang kita digit, yaitu :

1. Id/label dimasukkan sebelum memulai digitasi objek, yaitu dengan cara

sebagai berikut:

- Aktifkan icon Set Value (tergantung objek digitasi, misal jalan atau

titik kota), sehingga muncul kotak dialog Current ID Value, lalu

masukkan nilai/label pada kolom

Page 30: Ped Hidrologi_Lamp 8-9

Set Current ID As

- Setelah itu di klik OK dan dipilih objek yang mempunyai ID 1. Untuk

objek yang mempunyai ID lainnya untuk memasukkannya kembali ke Set

Value.

2. Id/label dimasukkan setelah objek didigitasi, yaitu dengan cara sebagai

berikut :

- Setelah objek selesai didigitasi, pilih icon Set Value (tergantung objek

line auatu point)

- Setelah muncul kotak dialog Current ID Value, lalu masukkan

nilai/label pada kolom Set Current ID As. Selanjutnya di OK.

- Pilih objek yang memiliki ID/label sesuai yang dimasukkan pada Set

Value.

Menyimpan File

Setelah proses digitasi dan editing selesai simpan file dengan

menggunakan icon Save File (lambang disket pada floating menu) atau

dengan menu FILE pilih Save Project dan simpan dalam bentuk *.prj.

Page 31: Ped Hidrologi_Lamp 8-9

Eksport File

Seperti disinggung sebelumnya, program R2V ini hanya dipakai untuk

proses digitasi atau input data spasial serta sedikit data atribut (pemasukan

ID/label). Untuk proses GIS selanjutnya file hasil R2V ini harus dieksport ke

program ARCInfo untuk diolah lebih lanjut dengan format .arc. Untuk dapat

diolah dengan ArcView pilih format .shp.

Prosedur eksport adalah sebagai berikut :

1. Pilih menu FILE sehingga keluar tabel pilihan.

2. Pilih Export Vektor, sehingga muncul kotak dialog sebagai berikut :


Recommended