+ All Categories
Home > Documents > Pedoman Akademik Uin-rvs Final 11 Agust 2011

Pedoman Akademik Uin-rvs Final 11 Agust 2011

Date post: 06-Sep-2015
Category:
Upload: nanang-ismail
View: 43 times
Download: 1 times
Share this document with a friend
Description:
Pedoman Akademik UIN 2011
Popular Tags:
67
Pedoman Akademik UIN Sunan Gunung Djati Bandung 1 BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Pemikiran Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung sebagai center of excellent pengembangan ilmu agama Islam dan umum, diarahkan pada pencapaian tujuan pendidikan tinggi, yakni menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan profesional yang mampu mengembangkan, menyebarluaskan dan menerapkan ilmu agama Islam dan umum untuk meningkatkan kecerdasan masyarakat. Berdasarkan landasan di atas, UIN Sunan Gunung Djati bertugas memberikan respons positif secara akademik yang islami dan profesional terhadap berbagai tantangan zaman terutama dalam memberi warna dan pengaruh keislaman kepada masyarakat secara keseluruhan. Di samping itu, UIN Sunan Gunung Djati juga diharapkan mampu mengembangkan dirinya sebagai pusat studi dan pengembangan ilmu-ilmu secara integratif- holistik yang dilandasi oleh ruh Islam. Dengan demikian, UIN Sunan Gunung Djati memikul dua harapan, yakni: social expectations dan academic expectations. UIN Sunan Gunung Djati dalam kiprah berbangsa dan bernegara mempunyai peranan yang sangat penting terutama dalam meningkatkan kecerdasan, harkat dan martabat bangsa, mewujudkan manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT., berkualitas dan mandiri, sehingga mampu membangun diri dan masyarakat, serta dapat memenuhi kebutuhan yang bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. Perubahan status dari IAIN (Institut Agama Islam Negeri) ke UIN seperti termaktub dalam Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2005, berimplikasi kepada perlunya penyempurnaan pedoman akademik yang menjadi payung penyelenggaraan pendidikan di UIN Sunan Gunung Djati. Oleh karena itu, pedoman akademik ini disusun sebagai bagian integral dari rancang bangun keilmuan dan pengembangan kurikulum UIN Sunan Gunung Djati yang berlandaskan pada paradigma pengembangan keilmuan wahyu memandu ilmu dengan mengintegrasikan ilmu agama dan ilmu umum.
Transcript
  • Pedoman Akademik UIN Sunan Gunung Djati Bandung 1

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Dasar Pemikiran

    Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung sebagai center of excellent pengembangan ilmu agama Islam dan umum, diarahkan pada pencapaian tujuan pendidikan tinggi, yakni menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan profesional yang mampu mengembangkan, menyebarluaskan dan menerapkan ilmu agama Islam dan umum untuk meningkatkan kecerdasan masyarakat.

    Berdasarkan landasan di atas, UIN Sunan Gunung Djati bertugas memberikan respons positif secara akademik yang islami dan profesional terhadap berbagai tantangan zaman terutama dalam memberi warna dan pengaruh keislaman kepada masyarakat secara keseluruhan. Di samping itu, UIN Sunan Gunung Djati juga diharapkan mampu mengembangkan dirinya sebagai pusat studi dan pengembangan ilmu-ilmu secara integratif-holistik yang dilandasi oleh ruh Islam. Dengan demikian, UIN Sunan Gunung Djati memikul dua harapan, yakni: social expectations dan academic expectations.

    UIN Sunan Gunung Djati dalam kiprah berbangsa dan bernegara mempunyai peranan yang sangat penting terutama dalam meningkatkan kecerdasan, harkat dan martabat bangsa, mewujudkan manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT., berkualitas dan mandiri, sehingga mampu membangun diri dan masyarakat, serta dapat memenuhi kebutuhan yang bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

    Perubahan status dari IAIN (Institut Agama Islam Negeri) ke UIN seperti termaktub dalam Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2005, berimplikasi kepada perlunya penyempurnaan pedoman akademik yang menjadi payung penyelenggaraan pendidikan di UIN Sunan Gunung Djati.

    Oleh karena itu, pedoman akademik ini disusun sebagai bagian integral dari rancang bangun keilmuan dan pengembangan kurikulum UIN Sunan Gunung Djati yang berlandaskan pada paradigma pengembangan keilmuan wahyu memandu ilmu dengan mengintegrasikan ilmu agama dan ilmu umum.

  • Pedoman Akademik UIN Sunan Gunung Djati Bandung 2

    B. Visi

    Menjadikan UIN Sunan Gunung Djati sebagai perguruan tinggi yang unggul dan kompetitif, mampu mengintegrasikan ilmu agama dan ilmu umum berlandaskan paradigma wahyu memandu ilmu.

    C. Misi

    Menyiapkan generasi Ulul Albab yang mampu: 1. memadukan zikir dan pikir; 2. memiliki kecerdasan spiritual, emosional, dan intelektual; dan 3. menemukan, mengembangkan, dan menerapkan ilmu, teknologi,

    sosial, budaya dan seni. D. Tujuan

    1. Menyiapkan peserta didik yang memiliki kekokohan iman, kemuliaan akhlak, keluasan ilmu, dan keunggulan amal.

    2. Mengembangkan penelitian, baik ilmu agama maupun umum. 3. Menyebarluaskan ilmu agama dan umum yang digunakan dalam

    rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

    E. Landasan Perundang-undangan yang menjadi landasan dalam penyusunan

    Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati adalah sebagai berikut:

    1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

    2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

    3. Peraturan Presiden RI Nomor 57 Tahun 2005 tentang Perubahan Status IAIN Sunan Gunung Djati Bandung Menjadi UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

    4. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Pendidikan.

    5. Keputusan Presiden RI Nomor 106 Tahun 2007 tentang Pengangkatan Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

    6. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 212 Tahun 1992 tentang Pedoman Teknis Pembuatan Peraturan Perundang-undangan di lingkungan Departemen Agama.

  • Pedoman Akademik UIN Sunan Gunung Djati Bandung 3

    7. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa.

    8. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 178/U/2001 tentang Gelar dan Sebutan Lulusan Perguruan Tinggi.

    9. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 045/U/2002 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi.

    10. Keputusan Menteri Agama Nomor 353 Tahun 2004 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Perguruan Tinggi Agama Islam.

    11. Peraturan Menteri Agama Nomor 6 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

    12. Peraturan Menteri Agama Nomor 39 Tahun 2010 tentang Statuta UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

    13. Keputusan Ditjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama RI Nomor: Kep/E/PP.009/174/ 1985 tentang Penetapan Beban Tugas Tenaga Edukatif pada IAIN.

    14. Keputusan Direktur Jenderal Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama RI Nomor E/10/Tahun 2002 tentang Gelar dan Sebutan Lulusan Perguruan Tinggi Agama Islam.

    15. Surat Edaran Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama RI Nomor: Dj.II/Dt.II. III/PP.00.9/920/2005 tanggal 26 Juli 2005 tentang Matrikulasi Program S1.

    16. Keputusan Rapat Senat Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung tanggal 29 Juli 2011.

    17. Keputusan Rektor Nomor 03 Tahun 2004 tentang Jurusan/ Program Studi di Lingkungan Institut Agama Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung.

    18. Keputusan Rektor Nomor 03 Tahun 2009 tentang Pedoman Akademik UIN Sunan Gunung Djati tahun 2009.

    19. Keputusan Rektor Nomor 60 Tahun 2009 tentang Kurikulum UIN Sunan Gunung Djati tahun 2009.

    F. Sistem Regulasi Akademik Penyempurnaan pedoman akademik ini merupakan tuntutan yang

    mutlak diperlukan. Secara hierarkis, keputusan Rektor sebagai pedoman umum membutuhkan regulasi lebih rinci pada panduan dan petunjuk teknis yang ditetapkan oleh unit pelaksana akademik di bawahnya. Pada

  • Pedoman Akademik UIN Sunan Gunung Djati Bandung 4

    sisi lain, keputusan Rektor itu merupakan suatu kebijakan kontinum dari ketentuan sebelumnya yang memerlukan penyesuaian terhadap perkembangan kebutuhan dan regulasi kebijakan di atasnya.

    Pedoman akademik ini merupakan bentuk penyempurnaan dari pedoman akademik sebelumnya yang telah ditetapkan melalui Keputusan Rektor UIN Sunan Gunung Djati Nomor 03 Tahun 2009, yang memberikan kewenangan kepada unit-unit pelaksana untuk menyusun Panduan dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Akademik.

    Buku pedoman akademik ini disusun, ditetapkan dan dipublikasikan sebagai rujukan pelaksanaan kegiatan akademik bagi civitas akademika di lingkungan UIN Sunan Gunung Djati. Di samping itu, buku pedoman ini dilengkapi pula dengan proses kegiatan akademik berupa tahapan-tahapan kegiatan akademik secara umum dan wajib ditempuh oleh mahasiswa sejak penerimaan calon mahasiswa baru sampai wisuda.

  • Pedoman Akademik UIN Sunan Gunung Djati Bandung 5

    BAB II SISTEM ADMINISTRASI AKADEMIK

    A. Administrasi Akademik Administrasi akademik yang digunakan dalam penyelenggaraan

    program pendidikan UIN Sunan Gunung Djati adalah Sistem Kredit Semester (SKS).

    1. Pengertian

    a. Sistem Kredit Semester (SKS) adalah suatu penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester (sks) untuk menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja dosen, pengalaman belajar, dan beban penyelenggaraan program.

    b. Semester adalah satuan waktu kegiatan pendidikan yang terdiri atas enam belas sampai sembilan belas minggu kuliah atau kegiatan terjadwal lainnya, berikut kegiatan iringannya, termasuk dua sampai tiga minggu kegiatan penilaian.

    c. Satuan kredit semester selanjutnya disingkat sks adalah ukuran penghargaan terhadap pengalaman belajar yang diperoleh selama satu semester melalui berbagai kegiatan akademik terjadwal per minggu perkuliahan, praktikum dan praktik kerja lapangan, yang masing-masing diiringi kegiatan terstruktur dan kegiatan mandiri.

    2. Ciri-ciri a. Setiap mata kuliah diberi harga yang dinamakan bobot kredit. b. Besarnya bobot kredit mata kuliah tidak selamanya sama, (dapat

    berbeda antara satu mata kuliah dengan mata kuliah lainnya. c. Besarnya bobot kredit untuk setiap mata kuliah ditentukan atas

    dasar usaha untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dinyatakan dalam program perkuliahan, praktikum dan tugas lainnya, dan luasnya lingkup perkuliahan.

    d. SKS memungkinkan mahasiswa untuk mengalokasikan jumlah kredit yang diperolehnya untuk sampai kepada penyelesaian program studinya secara fleksibel.

    e. Mahasiswa yang merencanakan ikut berbagai kegiatan ekstrakurikuler dapat mengurangi kesempatan mengikuti program

  • Pedoman Akademik UIN Sunan Gunung Djati Bandung 6

    intrakurikuler dan diperbolehkan mengambil program dengan jumlah kredit kurang dari yang seharusnya.

    3. Tujuan a. Umum

    Tujuan penerapan SKS adalah agar penyelenggarakan pendidikan di UIN Sunan Gunung Djati dapat menyajikan program pendidikan yang bervariasi dan fleksibel sehingga memberi peluang yang lebih luas kepada mahasiswa untuk memilih program perkuliahan sesuai dengan rencana studi yang diinginkan.

    b. Khusus 1) Memberikan kesempatan kepada para mahasiswa yang

    berprestasi agar dapat menyelesaikan studi tepat waktu. 2) Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengambil

    mata kuliah yang sesuai dengan minat dan kemampuannya. 3) Memberikan kemungkinan agar sistem pendidikan dengan

    masukan (input) dan keluaran (output) yang bervariasi dapat dilaksanakan dengan baik.

    4) Menyesuaikan kurikulum dari waktu ke waktu sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi serta kebutuhan masyarakat.

    5) Memberikan kemungkinan agar sistem evaluasi kemajuan belajar mahasiswa dapat diselenggarakan dengan sebaik-baiknya.

    6) Memungkinkan pengalihan (transfer) kredit antar jurusan, antar fakultas dalam suatu perguruan tinggi atau antar perguruan tinggi sejenis.

    4. Bobot Kredit a. Setiap mata kuliah diberi bobot kredit dengan harga satuan kredit

    semester (sks). b. Bobot kredit perkuliahan dihitung sebagai berikut:

    Satu satuan kredit (1 sks) setara dengan lima puluh menit kegiatan akademik terjadwal, enam puluh menit kegiatan akademik terstruktur dan enam puluh menit kegiatan akademik mandiri. 1) Kegiatan akademik terjadwal adalah kegiatan tatap muka

    perkuliahan di kelas atau melalui e-learning dengan jadwal yang ditetapkan jurusan/fakultas.

    2) Kegiatan akademik terstruktur adalah kegiatan yang ditugaskan oleh dosen dan dilaksanakan mahasiswa seperti membuat

  • Pedoman Akademik UIN Sunan Gunung Djati Bandung 7

    paper, makalah, laporan hasil membaca buku-buku dan lain-lain.

    3) Kegiatan akademik mandiri adalah kegiatan mahasiswa yang berkaitan dengan mata kuliah yang merupakan inisiatif mahasiswa sendiri dalam mencapai keberhasilan belajarnya dan dapat diamati langsung oleh dosen atau termuat pada format Portofolio.

    B. Penyelenggaraan Program

    Jenis program pendidikan yang diselenggarakan UIN Sunan Gunung Djati adalah pendidikan akademik dan profesional dalam bentuk program reguler dan nonreguler.

    1. Program Pendidikan Akademik

    a. Program Pendidikan Akademik Reguler 1) Program Sarjana (S-1):

    Program S-1 diselenggarakan pada tujuh fakultas:

    a) Fakultas Ushuluddin Jurusan/Program Studi: (1) Akidah Filsafat (2) Perbandingan Agama (3) Tafsir Hadits (4) Tasawuf dan Psikoterapi (5) Sosiologi

    b) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

    Jurusan/Program Studi: (1) Kependidikan Islam (2) Pendidikan Agama Islam (3) Pendidikan Bahasa Arab (4) Pendidikan Bahasa Inggris (5) Pendidikan Matematika (6) Pendidikan Biologi (7) Pendidikan Fisika (8) Pendidikan Kimia (9) Pendidikan Guru MI

  • Pedoman Akademik UIN Sunan Gunung Djati Bandung 8

    c) Fakultas Syariah dan Hukum Jurusan/Program Studi: (1) Ahwal Al-Syakhsiyah (Peradilan Islam dan Hukum

    Keluarga Islam) (2) Muamalah (Hukum Bisnis Syariah dan Perbankan Syariah) (3) Siyasah (Hukum Ketatanegaraan dan Politik Islam) (4) Perbandingan Madzhab dan Hukum (5) Hukum Pidana Islam (6) Ilmu Hukum (7) Manajemen Keuangan Syariah (8) Administrasi Negara (9) Manajemen

    d) Fakultas Dakwah dan Komunikasi

    Jurusan/Program Studi: (1) Bimbingan dan Penyuluhan Islam (2) Komunikasi dan Penyiaran Islam (3) Manajemen Dakwah (4) Pengembangan Masyarakat Islam (5) Ilmu Komunikasi

    (a) Konsentrasi Ilmu Jurnalistik (b) Konsentrasi Ilmu Humas

    e) Fakultas Adab dan Humaniora

    Jurusan/Program Studi: (1) Sejarah dan Peradaban Islam (2) Bahasa dan Sastra Arab (3) Bahasa dan Sastra Inggris

    f) Fakultas Psikologi

    Program Studi Psikologi

    g) Fakultas Sains dan Teknologi Jurusan/Program Studi: (1) Matematika (2) Biologi (3) Fisika (4) Kimia (5) Teknik Informatika

  • Pedoman Akademik UIN Sunan Gunung Djati Bandung 9

    (6) Teknik Elektro (7) Agroteknologi

    2) Program Magister (S-2)

    a) Program Studi Ilmu Agama Islam dengan konsentrasi: (1) Tafsir (2) Hadits (3) Filsafat dan Pemikiran Islam (4) Hukum Islam (5) Ilmu Pendidikan Islam (6) Sosiologi Agama (7) Bahasa Arab (8) Pendidikan Agama Islam (9) Ilmu Dakwah (10) Sejarah Kebudayaan Islam

    b) Program Studi Ilmu Hukum c) Program Studi Religious Studies (Studi Agama-Agama) d) Program Studi Ekonomi Islam

    3) Program Doktor (S-3) a) Program Studi Hukum Islam b) Program Studi Pendidikan Islam, dengan konsentrasi:

    (1) Pendidikan Islam (2) Pendidikan Bahasa Arab

    e) Program Studi Religious Studies (Studi Agama-Agama)

    b. Program Pendidikan Akademik Nonreguler Program Pendidikan Akademik Nonreguler terdiri atas: 1) Program Pindahan (Transfer)

    a) Program Pindahan (Transfer) adalah prosedur perpindahan mahasiswa melalui penyesuaian kredit lintas jurusan/program studi/konsentrasi di lingkungan UIN Sunan Gunung Djati dan/atau prosedur perpindahan mahasiswa melalui penyesuaian kredit dari jurusan/program studi/konsentrasi dari perguruan tinggi lain, baik dalam maupun luar negeri ke dalam jurusan/ program studi/konsentrasi pendidikan regular/nonreguler tertentu di lingkungan UIN Sunan Gunung Djati.

  • Pedoman Akademik UIN Sunan Gunung Djati Bandung 10

    b) Mahasiswa Program Transfer dapat diterima pada Program Diploma, Program S-1, Program Magister (S-2) dan Program Doktor (S-3).

    c) Ketentuan persyaratan dan prosedur teknis pelak-sanaannya diatur tersendiri melalui Keputusan Rektor.

    2) Program Kelas Khusus (Extention)

    a) Program Kelas Khusus (Extention) adalah bentuk penyelenggaraan program pendidikan nonreguler yang karena alasan-alasan teknis tertentu pengaturannya diselenggarakan secara khusus.

    b) Program ini dapat diselenggarakan pada program akademik dan profesional yang ada di lingkungan UIN Sunan Gunung Djati.

    c) Ketentuan persyaratan dan prosedur teknis pelaksanaannya diatur tersendiri melalui Keputusan Rektor.

    3) Program Sisipan (Sandwich)

    a) Program sisipan adalah program yang disediakan bagi mahasiswa dari perguruan tinggi lain dalam dan luar negeri atau jurusan/program studi/konsentrasi lain di UIN Sunan Gunung Djati untuk mengikuti satu atau beberapa mata kuliah tertentu dengan tujuan untuk pengembangan ilmu secara akademik atau profesional.

    b) Program ini dapat diselenggarakan pada program akademik dan profesional yang ada di lingkungan UIN Sunan Gunung Djati.

    c) Ketentuan persyaratan dan prosedur teknis pelaksanaannya diatur tersendiri melalui Keputusan Rektor.

    4) Program Perkuliahan Pendengar (Mustami)

    a) Program perkuliahan mahasiswa mustami adalah bentuk program perkuliahan pada program pendidikan reguler/ nonreguler yang dilakukan oleh mahasiswa yang berstatus sebagai mahasiswa program pendengar (mustami').

    b) Program ini disediakan bagi kalangan akademisi dan profesional yang berminat.

  • Pedoman Akademik UIN Sunan Gunung Djati Bandung 11

    c) Ketentuan persyaratan dan prosedur teknis pelaksanaannya diatur tersendiri melalui Keputusan Rektor.

    5) Program Double Degree

    a) Program Double Degree adalah bentuk program pendidikan reguler/nonreguler pada jenjang sarjana/pascasarjana yang diselenggarakan oleh fakultas/jurusan/program studi di lingkungan UIN Sunan Gunung Djati yang bekerja sama dengan fakultas/jurusan/program studi yang sejenis pada perguruan tinggi negeri lainnya, baik dalam maupun luar negeri.

    b) Program ini disediakan bagi kalangan akademisi dan profesional yang berminat.

    c) Ketentuan persyaratan dan prosedur teknis pelaksanaannya diatur tersendiri melalui Keputusan Rektor.

    6) Program Kelas Internasional a) Program Kelas Internasional adalah bentuk program

    perkuliahan pada program pendidikan reguler/nonreguler yang dilakukan oleh mahasiswa yang berstatus sebagai mahasiswa kelas internasional.

    b) Program ini diselenggarakan pada program akademik dan profesional melalui kerja sama fakultas/jurusan/ program studi di lingkungan UIN Sunan Gunung Djati dengan fakultas/jurusan/program studi pada perguruan tinggi lain di luar negeri.

    c) Ketentuan persyaratan dan prosedur teknis pelaksanaannya diatur tersendiri melalui Keputusan Rektor.

    7) Program Mahad Al-Jamiah

    a) Program Mahad Al-Jamiah adalah penyelenggaraan pendidikan yang diberikan kepada mahasiswa baru selama dua semester pada tahun pertama melalui perpaduan model pendidikan tinggi dengan pendidikan Pesantren (Mahad) di lingkungan UIN Sunan Gunung Djati.

  • Pedoman Akademik UIN Sunan Gunung Djati Bandung 12

    b) Program Mahad Al-Jamiah tersebut diselenggarakan pada program akademik dan profesi di lingkungan UIN Sunan Gunung Djati dan tidak memiliki muatan sks.

    c) Ketentuan persyaratan dan prosedur teknis pelaksanaannya diatur tersendiri melalui Keputusan Rektor.

    8) Program Intensif Bahasa

    a) Program Intensif Bahasa adalah penyelenggaraan pendidikan Bahasa Arab dan Bahasa Inggris yang diberikan kepada mahasiswa baru selama dua semester pada tahun pertama di lingkungan UIN Sunan Gunung Djati.

    b) Program Intensif Bahasa tersebut diselenggarakan pada program akademik dan profesional di lingkungan UIN Sunan Gunung Djati dan tidak memiliki muatan sks.

    c) Ketentuan persyaratan dan prosedur teknis pelaksanaannya diatur tersendiri melalui Keputusan Rektor.

    9) Program Peningkatan Kualifikasi Sarjana (S-1): Program Peningkatan Kualifikasi Sarjana (S-1) adalah suatu program penyelenggaraan pendidikan yang secara khusus diperuntukan bagi guru dalam jabatan. Program ini terdiri atas: a) S-1 Pendidikan Agama Islam b) S-1 Pendidikan Guru MI c) S-1 Pendidikan Bahasa Inggris d) S-1 Pendidikan MIPA

    2. Program Pendidikan Profesional

    a. Program Pendidikan Profesional Reguler Program Pendidikan Profesional Reguler Diploma 3 Terjemah Bahasa Inggris, Fakultas Adab dan Humaniora.

    b. Program Pendidikan Profesional Nonreguler Program Pendidikan Profesional Nonreguler terdiri dari: 1) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

    a) Program Pendidikan Profesi Guru

  • Pedoman Akademik UIN Sunan Gunung Djati Bandung 13

    Ketentuan penyelenggaraan Program Profesi Guru akan diatur dalam Pedoman tersendiri yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Rektor.

    2) Fakultas Syari'ah dan Hukum

    a) Program Penyetaraan S-1 Manajemen. b) Program Peningkatan Kualifikasi S-1 Bagi Guru Bidang

    Studi Fikih. c) Program Pendidikan Profesi Advokat Syari'ah. d) Program Pendidikan Profesi Penghulu dan Petugas

    Pencatat Nikah (PPN).

    3) Fakultas Dakwah dan Komunikasi a) Program Sertifikasi Profesi Penyuluh Agama b) Program Sertifikasi Profesi Penamas Islam

    4) Fakultas Adab dan Humaniora

    a) Program Kualifikasi S-1 Sastra Inggris b) Program Kualifikasi S-1 Bahasa dan Sastra Arab c) Program Sertifikasi Penerjemah Bahasa Inggris d) Program Sertifikasi Penerjemah Bahasa Arab

    C. Kurikulum dan Mata Kuliah 1. Kurikulum

    a. Kurikulum Program Sarjana (S-1) Reguler Mahasiswa mulai angkatan tahun akademik 2004 dan 2005 menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI Nomor 353 Tahun 2004 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Perguruan Tinggi Agama Islam dan Keputusan Rektor IAIN SGD Bandung Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kurikulum Berbasis Kompetensi di IAIN Sunan Gunung Djati. Mahasiswa angkatan tahun akademik 2006-2007 diatur berdasarkan Keputusan Rektor No. 31 Tahun 2007 tentang Kurikulum UIN Sunan Gunung Djati. Mahasiswa angkatan tahun akademik 2008/2009 dan seterusnya akan diatur berdasarkan Keputusan Rektor tentang Kurikulum UIN Sunan Gunung Djati .

  • Pedoman Akademik UIN Sunan Gunung Djati Bandung 14

    b. Kurikulum Program Pascasarjana (Magister/Doktor). Kurikulum Program Pascasarjana yang meliputi Program Magister (S-2) dan Doktor (S-3) diatur dalam panduan tersendiri berdasarkan Keputusan Rektor.

    c. Kurikulum Program Diploma dan Nonreguler. Kurikulum Program Diploma, dan Program Nonreguler diatur dalam Pedoman tersendiri berdasarkan Keputusan Rektor.

    d. Kompetensi lulusan yang dikehendaki terdiri atas Kompetensi Dasar, Kompetensi Utama, Kompetensi Pendukung dan Kompetensi Lainnya. 1) Kompetensi Dasar adalah kompetensi yang dimiliki oleh

    setiap mahasiswa sebagai dasar bagi kompetensi utama, kompetensi pendukung, dan kompetensi lainnya.

    2) Kompetensi Utama adalah kompetensi yang dimiliki oleh setiap mahasiswa setelah menyelesaikan pendidikannya pada suatu program pendidikan tertentu.

    3) Kompetensi Pendukung adalah kompetensi yang dimiliki oleh setiap mahasiswa untuk mendukung kompetensi dasar dan kompetensi utama.

    4) Kompetensi Lainnya adalah kompetensi yang dianggap perlu dimiliki oleh mahasiswa sebagai bekal untuk mengabdi di masyarakat, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung.

    2. Mata Kuliah

    a. Mata Kuliah Program S-1 dan Diploma pada Tahun Akademik 2004 dan 2005 dikelompokkan mengacu kepada Kurikulum Berbasis Kompetensi yang mencakup: Kompetensi Dasar, Kompetensi Utama, Kompetensi Pendukung, dan Kompetensi Lainnya.

    b. Mata Kuliah Program S-1 dan Diploma pada Tahun Akademik 2006 dan 2007 mengacu kepada Keputusan Rektor No. 31 Tahun 2006 tentang Kurikulum UIN Sunan Gunung Djati.

    c. Mahasiswa angkatan Tahun Akademik 2008-2009 dan seterusnya diatur berdasarkan Keputusan Rektor tentang Kurikulum UIN Sunan Gunung Djati.

    d. Pengelompokan Mata Kuliah Program S-2 dan S-3 diatur dalam pedoman kurikulum tersendiri yang ditetapkan melalui Keputusan Rektor.

  • Pedoman Akademik UIN Sunan Gunung Djati Bandung 15

    e. Mata Kuliah Program Nonreguler diatur dalam panduan tersendiri yang ditetapkan melalui Keputusan Rektor.

    D. Beban Studi 1. Beban Studi Akademik

    a. Program Pendidikan Akademik 1) Program Sarjana (S-1) sekurang-kurangnya memiliki beban

    studi 144 sks, dan sebanyak-banyaknya 160 sks yang dijadwalkan untuk delapan semester dan dapat ditempuh dalam waktu kurang dari delapan semester dan selama-lamanya empat belas semester setelah pendidikan menengah.

    2) Program Peningkatan Kualifikasi Sarjana (S-1) bagi guru madrasah dan guru PAI pada sekolah adalah suatu program penyelenggaraan pendidikan yang secara khusus diperuntukan bagi guru dalam jabatan. Proses penyelenggaraannya dilakukan dengan dua model, yakni Sistem Konvensional (tatap muka di kampus) dan Dual Model System (pengintegrasian sistem pembelajaran konvensional dan sistem pembelajaran mandiri). Masa studi bagi lulusan SLTA 8-10 semester (144-160 sks). Lulusan Diploma 1 (D-1) Kependidikan 6-8 semester (110-120 sks). Lulusan Diploma 2 (D-2) Kependidikan 4-6 semester (70-80 sks). Lulusan Diploma 3 (D-3) Kependidikan 2-4 semester (40-50 sks).

    3) Program Magister (S-2) dengan beban studi sekurang-kurangnya 36 sks dan sebanyak-banyaknya 55 sks yang dijadwalkan untuk empat semester dan paling lama sepuluh semester termasuk penyusunan tesis, setelah program sarjana atau yang sederajat.

    4) Program Doktor (S-3) dengan beban studi minimal 40 sks dan maksimal 54 sks sebagai lanjutan dari program S-2, masa studi diberikan dalam jangka waktu empat sampai tiga belas semester.

    b. Program Pendidikan Profesional

    1) Program Diploma 3 (D-3) dengan beban studi 110-130 sks dan masa studi diberikan dalam jangka waktu enam sampai dengan sepuluh semester.

  • Pedoman Akademik UIN Sunan Gunung Djati Bandung 16

    2) Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) merupakan penyelenggaraan sertifikasi guru dalam jabatan melalui jalur pendidikan (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 40 Tahun 2007). Sasaran program ini adalah para guru dalam jabatan yang berprestasi dan usia yang relatif masih muda. Masa studi program ini berlangsung selama 2 semester dengan beban studi 32-40 sks.

    3) Program Pendidikan Profesional yang diselenggarakan masing-masing Fakultas, ketentuan persyaratan, dan prosedur teknis pelaksanaannya diatur tersendiri melalui Keputusan Rektor berdasarkan ketentuan yang berlaku.

    2. Beban Studi Per Semester a. Beban studi mahasiswa dalam suatu semester ditentukan atas

    dasar kemampuan akademik dan waktu rata-rata yang tersedia dari masing-masing mahasiswa.

    b. Beban studi mahasiswa Program Sarjana (S-1): 1) Beban studi mahasiswa semester pertama adalah 24 sks. 2) Beban studi mahasiswa semester kedua dan selanjutnya

    berkisar antara 12-24 sks ditentukan berdasarkan indeks prestasi yang diperoleh pada semester sebelumnya dengan ketentuan sebagai berikut:

    No Indeks Prestasi Pengambilan SKS 1 3,00 4,00 21 24 sks 2 2,00 2,99 17 20 sks 3 1,00 1,99 12 16 sks

    c. Beban studi Program Sarjana (S-1) Nonreguler dan Program Diploma diatur dalam pedoman tersendiri yang ditetapkan melalui keputusan Rektor atau panduan tersendiri yang ditetapkan oleh unit pelaksana terkait.

    d. Beban studi mahasiswa Program Magister (S-2) dan Program Doktor (S-3) diatur tersendiri dalam panduan yang ditetapkan oleh Rektor.

    3. Penyajian Mata Kuliah Per Semester

    Penyajian mata kuliah pada tiap-tiap semester berikut dosennya dilakukan oleh fakultas/program pascasarjana yang bersangkutan

  • Pedoman Akademik UIN Sunan Gunung Djati Bandung 17

    atas pengajuan jurusan/program studi/konsentrasi masing-masing sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

    E. Dosen, Tugas dan Kelompok Keilmuan 1. Wewenang dan Tugas Dosen

    a. Asisten Ahli 1) Melaksanakan (M) kegiatan pendidikan dan pengajaran pada

    program Diploma/Sarjana. Kegiatan pendidikan dan pengajaran pada Pascasarjana serta bimbingan tugas akhir penelitian mahasiswa untuk pembuatan skripsi, tesis dan disertasi diatur sebagai berikut: a) Asisten Ahli yang berijazah Sarjana/Diploma IV

    membantu (B) kegiatan bimbingan pembuatan skripsi. b) Asisten Ahli yang berijazah Magister/Spesialis I

    melaksanakan (M) bimbingan pembuatan skripsi dan tesis, membantu (B) kegiatan pendidikan dan pengajaran pada program Magister.

    c) Asisten Ahli yang berijazah Doktor/Spesialis II melaksanakan (M) bimbingan pembuatan skripsi dan tesis, membantu (B) kegiatan bimbingan pembuatan disertasi, melaksanakan (M) kegiatan pendidikan dan pengajaran pada program Magister, serta membantu (B) kegiatan pendidikan dan pengajaran pada program Doktor.

    2) Melaksanakan (M) kegiatan penelitian pada program pendidikan Diploma/Sarjana bagi yang berlatar belakang pendidikan Sarjana/ Diploma IV.

    3) Melaksanakan (M) kegiatan penelitian pada program Diploma/Sarjana, Magister bagi yang berlatar belakang pendidikan Magister /Spesialis I.

    4) Melaksanakan (M) kegiatan penelitian pada program Diploma/Sarjana, Magister dan Doktor bagi yang berlatar belakang pendidikan Doktor/Spesialis II.

    b. Lektor

    1) Melaksanakan (M) kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat pada program pendidikan Diploma/Sarjana dan bagi yang berijazah Magister/ Spesialis I, melaksanakan (M) kegiatan penelitian dan

  • Pedoman Akademik UIN Sunan Gunung Djati Bandung 18

    pengabdian kepada masyarakat pada program pendidikan Magister, serta bagi yang berijazah Doktor/ Spesialis II, melaksanakan (M) kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat pada program pendidikan Doktor.

    2) Kegiatan pendidikan dan pengajaran pada program Pascasarjana serta bimbingan tugas akhir penelitian mahasiswa untuk pembuatan skripsi, tesis dan disertasi diatur sebagai berikut: a) Lektor yang berijazah Diploma/Sarjana IV

    melaksanakan (M) kegiatan bimbingan pembuatan skripsi dan membantu (B) kegiatan bimbingan pembuatan tesis.

    b) Lektor yang berijazah Magister/Spesialis I melaksanakan (M) bimbingan pembuatan skripsi dan tesis, serta diserahi tugas (D) kegiatan pendidikan dan pengajaran pada program Magister dan membantu (B) kegiatan pendidikan dan pengajaran pada program Doktor.

    c) Lektor yang berijazah Doktor/Spesialis II melaksanakan (M) bimbingan pembuatan skripsi dan tesis membantu (B) kegiatan bimbingan penyusunan disertasi, melaksanakan (M) kegiatan pendidikan dan pengajaran pada program Magister, serta membantu (B) kegiatan pendidikan dan pengajaran pada program Doktor.

    c. Lektor Kepala 1) Melaksanakan (M) kegiatan pendidikan dan pengajaran pada

    program pendidikan Diploma/Sarjana, Magister dan/atau Doktor, dan bagi Lektor Kepala yang berijazah Magister/ Spesialis I membantu (B) kegiatan bimbingan disertasi.

    2) Melaksanakan (M) kegiatan penelitian pada program pendidikan Diploma/Sarjana.

    3) Melaksanakan (M)) kegiatan penelitian pada program pendidikan Magister bagi yang berijazah Magister/Spesialis I atau Doktor/Spesialis II.

    4) Melaksanakan (M) kegiatan penelitian pada program pendidikan Doktor bagi mereka yang berijazah Doktor/Spesialis II.

    5) Melaksanakan (M) kegiatan pengabdian pada masyarakat dalam rangka Tri Dharma Perguruan Tinggi pada program

  • Pedoman Akademik UIN Sunan Gunung Djati Bandung 19

    pendidikan Diploma/Sarjana, Magister, Doktor atau dalam kegiatan lain yang menunjang tugas umum pemerintahan dan pembangunan.

    d. Guru Besar dan Guru Besar Emeritus 1) Melaksanakan (M) kegiatan pendidikan dan pengajaran pada

    program pendidikan Diploma/Sarjana, Magister, dan Doktor.

    2) Melaksanakan (M) kegiatan penelitian pada program Diploma/Sarjana, Magister, dan Doktor.

    3) Melaksanakan (M) kegiatan pengabdian pada masyarakat dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi pada program pendidikan Diploma/Sarjana, Magister, dan Doktor serta kegiatan lainnya yang menunjang pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pembangunan.

    2. Beban Tugas Dosen a. Beban tugas dosen (tenaga edukatif) ialah jumlah pekerjaan

    yang wajib dilaksanakan oleh seorang edukatif sebagai tugas institusional dalam menyelenggarakan fungsi pendidikan.

    b. Tugas institusional ialah pekerjaan dalam batas-batas fungsi pendidikan tinggi yang dilakukan secara terjadwal ataupun tidak terjadwal oleh tenaga edukatif yang: 1) ditugaskan oleh pimpinan UIN Sunan Gunung Djati untuk

    dilaksanakan di tingkat Universitas atau Fakultas, Lembaga, Jurusan, Laboratorium, atau Studio dan Balai;

    2) dilakukan atas prakarsa pribadi atau kelompok dan disetujui, dicatat dan hasilnya diajukan kepada pimpinan untuk dinilai oleh sejawat UIN Sunan Gunung Djati Bandung;

    3) dilakukan dalam rangka kerja sama pihak luar Universitas yang disetujui, dicatat dan hasilnya diajukan melalui pimpinan UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

    c. Beban tugas tenaga edukatif UIN Sunan Gunung Djati dinyatakan dengan Ekuivalensi Waktu Mengajar Penuh (EWMP) yang setara dengan 38 jam kerja per minggu, yaitu jam kerja wajib seorang pegawai negeri sipil sebagai imbalan terhadap gaji dan lain hal-hal yang diterima dari negara.

    d. Ekuivalensi waktu mengajar penuh seorang tenaga edukatif UIN Sunan Gunung Djati ditetapkan setara dengan dua belas

  • Pedoman Akademik UIN Sunan Gunung Djati Bandung 20

    sks dan dihitung untuk setiap semester dengan pengertian satu sks setara dengan tiga jam kerja per minggu selama satu semester atau enam bulan, atau satu sks setara lima puluh jam kerja per semester.

    e. EWMP bagi seorang tenaga edukatif ditetapkan dua belas sks yang dapat disebar ke dalam tugas-tugas institusional berikut ini:

    No Tugas Beban sks 1 Pendidikan 2 8 sks 2 Penelitian & Pengembangan Ilmu 2 6 sks 3 Pengabdian Masyarakat 1 6 sks 4 Pembinaan Sistem Akademik 1 4 sks 5 Manajemen Administrasi 3 6 sks

    (Kecuali untuk jabatan tetap yang ekuivalensinya ditentukan khusus)

    3. Kelompok Keilmuan Dosen a. Dosen/Tenaga Pengajar secara administrasi akademik berada

    pada Jurusan/Program Studi. Pada level fakultas dosen/tenaga pengajar mata kuliah sejenis dikelompokkan dalam bentuk Tim Teaching yang ditetapkan oleh Dekan.

    b. Team Teaching terdiri atas seorang ketua, seorang sekretaris dan anggota. Tugas, wewenang, dan tanggung jawab Tim Teaching diatur dalam panduan dan petunjuk teknis yang ditetapkan oleh Dekan.

    c. Dosen bidang ilmu sejenis pada level universitas dapat membentuk Konsorsium. Tugas, wewenang, dan tanggung jawab Konsorsium diatur dalam pedoman/panduan yang ditetapkan oleh Rektor.

    F. Dosen Pembimbing Akademik dan Dosen Wali

    1. Dosen Pembimbing Akademik pada Program Diploma dan Program Sarjana (S-1) a. Setiap mahasiswa Program Reguler dan Nonreguler berhak

    memiliki Dosen Pembimbing Akademik (DPA) yang diajukan oleh Jurusan/Program Studi dan ditetapkan oleh Dekan. Dosen Pembimbing Akademik adalah Tenaga Pengajar/Dosen Tetap jurusan/program studi yang telah memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku.

  • Pedoman Akademik UIN Sunan Gunung Djati Bandung 21

    b. Tugas dan Kewajiban Dosen Pembimbing Akademik adalah sebagai berikut: 1) Membuat agenda bimbingan yang disusun bersama-sama

    antara dosen dan mahasiswa bimbingannya serta menyediakan waktu sekurang-kurangnya sekali sebulan.

    2) Membimbing mahasiswa dalam mengenali dan mengembangkan potensi, minat, bakat dan kemampuan akademiknya.

    3) Membimbing mahasiswa dalam perencanaan studi dan pengambilan mata kuliah per semester agar memanfaatkan masa studinya dengan efektif dan efisien, dengan cara meneliti dan menyetujui pengambilan mata kuliah mahasiswa bimbingannya pada awal semester dengan membubuhkan tanda tangan Kartu Rencana Studi (KRS).

    4) Membimbing mahasiswa dalam mempersiapkan dan menyusun rencana studi yang dianggap sesuai dengan minat, bakat, serta kemampuan akademiknya.

    5) Memberikan motivasi kepada mahasiswa bimbingannya yang mempunyai keterbatasan maupun kendala akademik, sehingga mahasiswa yang bersangkutan dapat menemukan jalan ke luar serta pemecahan yang dianggap paling baik.

    6) Memantau perkembangan mahasiswa bimbingannya dengan mengevaluasi pencapaian hasil studi dan indeks prestasi mahasiswa bimbingannya, melalui Lembar Hasil Studi pada Buku Perkembangan dari Bimbingan Studi.

    7) Mengevaluasi penyebab utama mahasiswa bimbingannya yang mencapai hasil studi/Indeks Prestasi relatif rendah serta membantu jalan ke luar yang terbaik bagi pemecahannya.

    8) Membimbing dan merekomendasikan mahasiswa dalam proses penyusunan usulan rencana penelitian/penyusunan skripsi bagi Program S-1 dan karya tulis akhir bagi Program Diploma sepanjang memiliki kompetensi yang relevan dengan bidang kajian skripsi/karya tulis akhir.

    9) Memberikan informasi kepada mahasiswa bimbingannya masalah-masalah informasi kegiatan akademik dari fakultas/program studi/jurusan.

  • Pedoman Akademik UIN Sunan Gunung Djati Bandung 22

    10) Merekomendasi permohonan cuti akademik, perpanjangan masa studi dan perpindahan kuliah bagi mahasiswa bimbingannya.

    11) Melakukan kerja sama dengan orang tua/wali mahasiswa untuk tujuan pembinaan dan pengembangan kemajuan prestasi akademik mahasiswa bimbingannya.

    2. Dosen Wali pada Program Pascasarjana

    a. Setiap mahasisa Program Pascasarjana berhak mempunyai Dosen Wali (DW) yang ditentukan oleh Direktur Program Pascasarjana. Dosen Wali terdiri atas tenaga pengajar/ Dosen yang mengajar pada program pascasarjana yang telah memenuhi persyaratan.

    b. Tugas dan Kewajiban Dosen Wali: 1) Membimbing mahasiswa dalam mengenali/mengidentifikasi

    dan mengembangkan segala potensi, minat, dan bakat serta kemampuan akademiknya.

    2) Membimbing mahasiswa dalam pengambilan mata kuliah per semester agar dapat memanfaatkan masa studinya dengan efektif dan efisien.

    3) Memotivasi mahasiswa yang mempunyai keterbatasan maupun kendala akademik sehingga mahasiswa yang bersangkutan dapat menemukan jalan keluar serta pemecahan yang dianggap paling baik.

    4) Memantau perkembangan prestasi akademik mahasiswa bimbingannya dengan mengevaluasi pencapaian hasil studi dan indeks prestasi semesternya.

    5) Mengevaluasi penyebab utama mahasiswa bimbingannya yang mencapai hasil studi/Indek Prestasi relatif rendah serta membantu jalan keluar yang terbaik untuk pemecahannya.

    6) Membimbing mahasiswa dalam proses penyusunan usulan rencana penelitian untuk penyusunan tesis/disertasi

    7) Membuat agenda pertemuan bulanan/mingguan yang disepakati bersama antara dosen dan mahasiswa bimbingannya.

    8) Merekomendasi permohonan cuti akademik, perpanjangan masa studi, dan perpindahan kuliah bagi mahasiswa bimbingannya.

  • Pedoman Akademik UIN Sunan Gunung Djati Bandung 23

    G. Mahasiswa (Jenis, Status, Perpindahan, Cuti Kuliah, dan

    Perpanjangan Masa Studi) 1. Jenis dan Status Mahasiswa

    a. Mahasiswa Program Akademik Reguler Mahasiswa Program Akademik Reguler adalah mahasiswa yang terdaftar secara administrasi akademik pada program reguler setelah memenuhi syarat dan prosedur bagi program tersebut.

    b. Mahasiswa Program Akademik Nonreguler Mahasiswa Program Akademik Nonreguler adalah mahasiswa yang terdaftar secara administrasi akademik pada program nonreguler, setelah memenuhi syarat dan prosedurnya bagi program tersebut. Mahasiswa program nonreguler yaitu Mahasiswa Program Kualifikasi (S-1): 1) Mahasiswa Program Pindahan (Transfer)

    a) Mahasiswa Program Transfer adalah mahasiswa yang terdaftar secara administrasi akademik pada Program Transfer melalui penyesuaian kredit lintas jurusan/ program studi/konsentrasi di lingkungan UIN Sunan Gunung Djati dan atau mahasiswa yang diterima melalui penyesuaian kredit dari jurusan/ program studi/konsentrasi dari Perguruan Tinggi lain baik dalam maupun luar negeri ke dalam jurusan/ program studi/konsentrasi pendidikan reguler di lingkungan UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

    b) Mahasiswa program ini wajib mengikuti perkuliahan program yang diikuti tersebut.

    c) Mahasiswa program ini wajib menyelesaikan sisa mata kuliah yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

    2) Mahasiswa Program Kelas Khusus (Ekstention)

    a) Mahasiswa program ini adalah mahasiswa yang terdaftar secara administrasi akademik pada Program Extention, baik pada program pendidikan akademik maupun profesional setelah memenuhi syarat dan prosedur yang berlaku bagi program tersebut.

  • Pedoman Akademik UIN Sunan Gunung Djati Bandung 24

    b) Ketentuan tentang mahasiswa program ini diatur tersendiri dalam Ketetapan Rektor.

    3) Mahasiswa Program Sisipan (Sandwich)

    a) Mahasiswa program sisipan adalah mahasiswa yang terdaftar secara administrasi akademik pada program reguler/nonreguler sebagai mahasiswa program sisipan setelah memenuhi syarat dan prosedur bagi program tersebut.

    b) Mahasiswa program ini wajib mengikuti perkuliahan sesuai ketentuan yang berlaku pada program yang diikuti tersebut.

    4) Mahasiswa Program Pendengar (Mustami)

    a) Mahasiswa Program Pendengar adalah mahasiswa yang terdaftar secara administrasi akademik pada program reguler/nonreguler sebagai mahasiswa pendengar setelah memenuhi syarat dan prosedur bagi program tersebut.

    b) Mahasiswa program ini wajib mengikuti perkuliahan sesuai ketentuan yang berlaku pada program yang diikuti tersebut.

    5) Mahasiswa Program Double Degree

    a) Mahasiswa Program Double Degree adalah mahasiswa yang terdaftar secara administrasi akademik pada program reguler/nonreguler sebagai mahasiswa double degree setelah memenuhi syarat dan prosedur bagi program tersebut.

    b) Mahasiswa program ini wajib mengikuti perkuliahan sesuai ketentuan yang berlaku pada program yang diikuti tersebut.

    6) Mahasiswa Program Kelas Internasional

    a) Mahasiswa Program Kelas Internasional adalah mahasiswa yang terdaftar secara administrasi akademik pada program reguler/nonreguler sebagai mahasiswa kelas internasional setelah memenuhi syarat dan prosedur bagi program tersebut.

  • Pedoman Akademik UIN Sunan Gunung Djati Bandung 25

    b) Mahasiswa program ini wajib mengikuti perkuliahan sesuai ketentuan yang berlaku pada program yang diikuti tersebut.

    2. Perpindahan Mahasiswa

    Yang dimaksud dengan perpindahan mahasiswa adalah proses perpindahan mahasiswa dari fakultas/jurusan/program studi/ konsentrasi di luar UIN Sunan Gunung Djati ke fakultas/ jurusan/program studi/konsentrasi sejenis di UIN Sunan Gunung Djati atau sebaliknya, dan atau proses perpindahan mahasiswa antar fakultas/jurusan/ program studi/konsentrasi di lingkungan UIN Sunan Gunung Djati Bandung, dengan ketentuan sebagai berikut: a. Pindah dari Perguruan Tinggi Lain ke UIN Sunan

    Gunung Djati Bandung 1) Pindahan dari luar UIN Sunan Gunung Djati hanya

    berlaku untuk fakultas/jurusan/program studi/ konsentrasi sejenis di lingkungan perguruan tinggi negeri (Agama dan Umum).

    2) Ada tempat yang tersedia pada fakultas/jurusan/ program studi/konsentrasi yang dituju serta memungkinkan untuk penerimaan.

    3) Mahasiswa yang dapat diterima adalah mereka yang Indeks Prestasi minimal 3,00 (dibuktikan dengan transkrip nilai dari fakultas/jurusan/program studi/ konsentrasi), untuk Program S-1 minimal semester II dan maksimal semester VI; untuk program S-2 minimal semester II dan maksimal semester IV; untuk program S-3, minimal semester II dan maksimal semester IV.

    4) Mahasiswa tersebut tidak pernah tersangkut dalam hal yang tidak baik dalam belajar di tempat sebelumnya, seperti pelanggaran moral, kriminal dan sebagainya (dibuktikan dengan Surat Keterangan dari Dekan Fakultas/ Direktur Pascasarjana).

    5) Perpindahan dilakukan pada waktu registrasi/ herregistrasi. 6) Surat Permohonan kepindahan diajukan kepada Rektor

    melalui Dekan Fakultas/ Direktur Pascasarjana, dengan menyebutkan alasan pindah dan melampirkan:

  • Pedoman Akademik UIN Sunan Gunung Djati Bandung 26

    a) Surat keterangan pindah dari PTN asal, dan keterangan tentang point 3) dan 4);

    b) Kartu Hasil Studi (KHS). 7) Apabila calon mahasiswa pindahan diterima, maka Rektor

    menerbitkan Surat Keputusan, dengan tembusan kepada Dekan Fakultas/Direktur Pascasarjana bersangkutan, yang berisikan: a) Daftar Mata Kuliah dan nilai serta jumlah sks dari

    PTN asal yang sama program studinya diakui dan diterima sebagai mahasiswa pindahan;

    b) Mata kuliah dan jumlah sks kurikulum pada Fakultas/Program Pascasarjana yang disajikan di UIN Sunan Gunung Djati yang harus ditempuh oleh mahasiswa pindahan tersebut; dan

    c) Mata kuliah yang belum ditempuh dari beban program studinya yang wajib diikutinya.

    8) Batas waktu studi ditentukan dan disesuaikan dengan angkatan/semester dari PTN asal, dibuktikan dengan Kode Nomor Pokok Angkatan yang berlaku di lingkungan UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

    b. Pindah dari UIN Sunan Gunung Djati ke Perguruan Tinggi Lain 1) Pengajuan untuk keluar atau pindah dari UIN Sunan

    Gunung Djati hanya berlaku bagi mahasiswa aktif yang tidak dalam status cuti kuliah, dalam skorsing atau gugur studi dan putus studi.

    2) Mahasiswa yang bersangkutan harus mengajukan permohonan tertulis kepada Rektor melalui Dekan atau Direktur Pascasarjana, disertai alasan dan melampirkan kuitansi pembayaran SPP semester akhir.

    3) Rektor menerbitkan Surat Keterangan Pindah Studi atas permintaan sendiri dengan melampirkan transkrip nilai.

    c. Pindah Fakultas/Jurusan/Program Studi di Lingkungan

    UIN Sunan Gunung Djati Bandung 1) Pindah Fakultas/Jurusan/Program Studi di lingkungan UIN

    Sunan Gunung Djati hanya berlaku bagi mahasiswa yang

  • Pedoman Akademik UIN Sunan Gunung Djati Bandung 27

    tidak dalam status cuti kuliah, sedang dalam skorsing atau gugur studi dan putus studi.

    2) Mahasiswa dapat pindah fakultas/jurusan/program studi dengan cara transfer kredit sesuai ketentuan yang berlaku pada masing-masing fakultas/jurusan/program Studi di UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

    3) Mahasiswa bersangkutan mendaftarkan diri melalui prosedur Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) dengan melengkapi persyaratan serta mematuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku, selanjutnya mengikuti seleksi pada waktu yang telah ditentukan.

    4) Apabila lulus seleksi PMB, maka yang bersangkutan melakukan prosedur selanjutnya yakni: a) melaksanakan registrasi sesuai ketentuan yang berlaku; b) mengajukan permohonan persetujuan pindah dan

    meminta transkrip nilai kepada jurusan/program studi/konsentrasi yang ditinggalkan melalui Dekan Fakultas/Direktur Pascasarjana; dan

    c) menyampaikan buku persetujuan pindah dari transkrip nilai kepada jurusan/program studi/ konsentrasi baru yang dimasukinya melalui Dekan Fakultas/Direktur Pascasarjana.

    2. Cuti Kuliah dan Perpanjangan Masa Studi Mahasiswa

    a. Cuti Kuliah 1) Cuti kuliah adalah masa istirahat dan kegiatan akademik dan

    non-akademik dalam waktu tertentu selama yang bersangkutan mengikuti program studi di UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

    2) Cuti kuliah dapat berupa cuti yang direncanakan dan yang tidak direncanakan. a) Cuti kuliah yang direncanakan dapat diberikan

    maksimum dua semester selama studi, kepada mahasiswa yang telah menempuh dan/atau memperoleh sekurang-kurangnya: (1) Program S-1 sebanyak tiga puluh sks (2) Program S-2 dan S-3 sebanyak delapan sks (3) Program Diploma sebanyak dua puluh sks.

  • Pedoman Akademik UIN Sunan Gunung Djati Bandung 28

    Masa cuti diberikan secara berangsur pada waktu herregistrasi/awal semester.

    b) Cuti kuliah yang tidak direncanakan diberikan kepada mahasiswa karena hamil atau sakit lebih dari 1,5 bulan dengan bukti Surat Keterangan dari Dokter.

    3) Cuti kuliah yang diberikan tidak diperhitungkan dalam masa studi.

    4) Mahasiswa yang mengambil cuti kuliah dikenakan kewajiban membayar 10% dari SPP.

    5) Permohonan cuti kuliah diajukan kepada Rektor melalui Dekan atau Direktur Pascasarjana setelah diketahui oleh Dosen Pembimbing Akademik atau Dosen Wali, selambat-lambatnya dua minggu sebelum herregistrasi pendaftaran pada semester yang bersangkutan.

    6) Setiap pengajuan cuti kuliah diteliti oleh Rektor dan jawaban atas permohonan tersebut disampaikan secara tertulis kepada mahasiswa tersebut yang tembusannya dikirim ke Dekan Fakultas/Direktur Program Pascasarjana yang bersangkutan.

    7) Mahasiswa yang telah selesai menjalani cuti kuliah wajib mendaftar ulang (herregistrasi) pada semester berikutnya. Jumlah sks yang boleh diambil dapat dihitung berdasarkan Indeks Prestasi (IP) semester terakhir yang diperoleh mahasiswa bersangkutan.

    8) Cuti kuliah hanya diberikan kepada mahasiswa: a) Program D-3 semester 2 s.d. 5. b) Program S-1 semester 3 s.d. 8. c) Program S-2 semester 2 s.d. 4. d) Program S-3 semester 2 s.d. 4.

    b. Perpanjangan Masa Studi Mahasiswa

    1) Mahasiswa yang masa studinya sudah berakhir tetapi belum bisa menyelesaikan studinya dapat mengajukan permohonan perpanjangan masa studi, dengan ketentuan apabila telah menyelesaikan sekurang-kurangnya 90% dari beban program studinya.

    2) Pengajuan perpanjangan masa studi disampaikan kepada Rektor melalui Dekan Fakultas masing-masing/ Direktur

  • Pedoman Akademik UIN Sunan Gunung Djati Bandung 29

    Pascasarjana untuk dibuat Surat Keputusan Rektor tentang perpanjangan masa studi.

    3) Perpanjangan masa studi hanya diberikan untuk 1 (satu) semester. Apabila setelah diperpanjang satu semester masih belum selesai dan tinggal munaqasah, dapat diperpanjang lagi satu semester.

    H. Perkuliahan, Matrikulasi, Praktikum dan Kuliah Kerja Nyata

    Mahasiswa 1. Perkuliahan

    a. Perkuliahan diselenggarakan berdasarkan Kalender Akademik yang ditetapkan Rektor pada setiap awal tahun akademik.

    b. Jadwal perkuliahan dan dosennya disusun untuk setiap semester oleh Fakultas/Program Pascasarjana atas pengajuan jurusan/program studi/konsentrasi dengan berkoordinasi dengan Biro A2K.

    c. Daftar hadir perkuliahan diterbitkan setiap semester oleh Bagian Akademik bersama-sama dengan Tata Usaha Fakultas/Program Pascasarjana berdasarkan data mahasiswa aktif hasil registrasi/herregistrasi pada semester yang bersangkutan.

    d. Perkuliahan dapat dilakukan dalam 3 bentuk kegiatan yaitu: 1) Kuliah tatap muka terjadwal di dalam/luar kelas. 2) Praktikum di laboratorium, workshop, studio, dan/atau

    lapangan. 3) Kuliah Kerja Lapangan (KKL/PPL/KKM).

    e. Alokasi jadwal waktu perkuliahan dilaksanakan sekurang-kurangnya dalam sembilan belas minggu tertuang pada kalender akademik yang ditetapkan oleh Keputusan Rektor, dengan rincian alokasi waktu: 1) Kuliah Tatap Muka Terjadwal : enam belas minggu 2) Ujian Tengah Semester : satu minggu 3) Ujian Akhir Semester : dua minggu Jadwal waktu dan rincian alokasi waktu KKL/PPL dan KKM diatur dalam Panduan tersendiri yang ditetapkan Panitia/Unit Pelaksana.

    f. Perkuliahan tatap muka yang belum mencapai jumlah minimal enam belas kali pertemuan diupayakan oleh dosen dan mahasiswa untuk melengkapinya saebelum waktu ujian mata kuliah tersebut dilaksanakan.

  • Pedoman Akademik UIN Sunan Gunung Djati Bandung 30

    g. Fakultas/jurusan/program studi dapat menyelenggarakan perkuliahan Semester Pendek (SP) untuk mata kuliah tertentu, yang ketentuan dan prosedur teknis pelaksanaanya diatur dalam panduan tersendiri berdasarkan Keputusan Rektor.

    h. Program kuliah intensif Bahasa Arab dan Bahasa Inggris dapat dikoordinasikan oleh Pusat Bahasa dengan jurusan/program studi/konsentrasi selama tidak mengganggu program kuliah reguler. Adapun ketentuan teknis program kuliah intensif Bahasa Arab dan Bahasa Inggris diatur dalam panduan tersendiri melalui Keputusan Rektor.

    2. Matrikulasi

    a. Program Matrikulasi diberikan kepada mahasiswa baru dengan tujuan untuk memberikan wawasan, pengetahuan dan keterampilan dasar yang bersifat teoritis dan praktis, baik untuk mata kuliah tertentu, profesi, maupun untuk keterampilan keagamaan.

    b. Program Matrikulasi merupakan kegiatan intrakurikuler yang berbobot non-sks sebagai prasyarat bagi mahasiswa dalam penyelesaian program studinya.

    c. Bentuk matrikulasi yang disyaratkan bagi mahasiswa Program S-1 dan Diploma di UIN Sunan Gunung Djati yang diintegrasikan dengan beberapa kegiatan-kegiatan praktikum yang sejenis. Matrikulasi bahasa diintegrasikan dengan Program Intensif Bahasa Arab dan Bahasa Inggris.

    d. Program Matrikulasi dilaksanakan minimal enam belas kali pertemuan pada awal tahun ajaran baru dan diintegrasikan secara terpadu dengan Program Mahad Ali, Program Intensif Bahasa Arab dan Bahasa Inggris, yang diupayakan oleh dosen dan mahasiswa baru sebagai prasyarat untuk mengikuti seluruh rangkaian perkuliahan pada jurusan/program studi/konsentrasi masing-masing.

    e. Ketentuan teknis tentang pelaksanaan Program Matrikulasi diatur dalam panduan tersendiri melalui Keputusan Rektor.

    3. Praktikum a. Praktikum bertujuan untuk memberikan pengalaman praktis

    dan keterampilan, baik untuk mata kuliah tertentu, profesi, maupun keterampilan keagamaan.

  • Pedoman Akademik UIN Sunan Gunung Djati Bandung 31

    b. Praktikum merupakan kegiatan intrakurikuler sebagai prasyarat bagi mahasiswa dalam penyelesaian program studinya baik yang berbobot sks maupun non-sks.

    c. Bentuk kegiatan praktikum yang disyaratkan bagi mahasiswa Program S-1 dan Diploma UIN Sunan Gunung Djati terdiri atas: 1) Praktik Ibadah 2) Praktik Tilawah/Bahtsul Kutub 3) Praktik Profesi Fakultas/Program Studi/ Jurusan 4) Praktikum pada mata kuliah tertentu yang berbobot praktik

    d. Bobot Kredit praktikum: 1) Bobot kredit Praktik Ibadah dan Tilawah/ Bahtsul Kutub

    adalah non-sks. 2) Bobot kredit praktik pada mata kuliah yang berbobot

    praktik termasuk ke dalam bobot sks mata kuliah terkait. 3) Bobot kredit Praktik Profesi (KKL/PPL) adalah empat sks

    untuk Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Sedangkan untuk Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora, Syariah dan Hukum, Dakwah dan Komunikasi, Psikologi, serta Sains dan Teknologi sebanyak dua sks yang disesuaikan dengan bobot kredit pada kurikulum yang berlaku bagi mahasiswa angkatan tersebut.

    e. Praktikum dilaksanakan pada Laboratorium, di lapangan atau di tempat yang ditentukan oleh kebijakan Rektor/Dekan/Ketua Jurusan/Ketua Program Studi.

    f. Ketentuan tentang Praktikum pada Program Pascasarjana diatur dalam panduan tersendiri melalui Surat Keputusan Rektor.

    4. Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa a. Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (KKM) adalah program

    akademik intrakurikuler program sarjana (S-1), dalam bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan memadukan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam satu paket program untuk belajar, mengkaji, dan mengabdi melalui kegiatan keagamaan dan kemasyarakatan.

    b. Tujuan KKM adalah: 1) Mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan sikap dan

    keterampilan sehingga mahasiswa memiliki kemampuan mengkaji, merumuskan dan memecahkan masalah berbasis

  • Pedoman Akademik UIN Sunan Gunung Djati Bandung 32

    kompetensi, profesional, pragmatis dan interdisipliner di bidang agama dan kemasyarakatan.

    2) Membantu penyelenggaraan program pemerintah khususnya dalam bidang agama dan kemasyarakatan.

    3) Mengintegrasikan peran serta civitas akademika UIN Sunan Gunung Djati dengan masyarakat.

    c. Status dan Beban Kredit KKM KKM di lingkungan UIN Sunan Gunung Djati merupakan program intrakurikuler dan menjadi salah satu syarat bagi setiap mahasiswa yang akan menyelesaikan Program Strata Satu (S-1) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, dengan bobot kredit tiga sks sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

    d. Program Umum KKM Program Umum KKM adalah bidang keagamaan dan kemasyarakatan yang meliputi: 1) Pemahaman agama dan kemasyarakatan; 2) Pengamalan agama dan kemasyarakatan; 3) Pengembangan lembaga dan sarana agama dan

    kemasyarakatan. e. Bentuk Program KKM dilaksanakan dengan cara menerjunkan

    mahasiswa ke desa/kelurahan yang ditetapkan sebagai lokasi KKM dan atas izin pemerintahan daerah setempat sebagai lokasi KKM.

    f. KKM UIN Sunan Gunung Djati disyaratkan bagi setiap mahasiswa program S-1 semester VII/VIII, dan atau yang telah menyelesaikan studi sekurang-kurangnya 75% sks dari jumlah sks yang telah ditentukan Fakultas/Jurusan/Program Studi.

    g. Pelaksana KKM: 1) Secara teknis, pola pelaksanaan KKM diselenggarakan oleh

    suatu kepanitiaan pada tingkat universitas yang ditetapkan oleh Rektor.

    2) Secara akademik sebagai mata kuliah, KKM dilaksanakan oleh Dosen yang ditetapkan oleh jurusan/program studi/konsentrasi.

    h. Ketentuan tentang KKM diatur dalam panduan teknis tersendiri yang diterapkan dengan Surat Keputusan Rektor.

  • Pedoman Akademik UIN Sunan Gunung Djati Bandung 33

    I. Supervisi Perkuliahan Tatap Muka Terjadwal 1. Supervisi perkuliahan mencakup supervisi akademik materi yang

    dikuliahkan dan supervisi administratif perkuliahan 2. Pelaksanaan supervisi akademik dan administratif perkuliahan

    dikoordinasikan dan dipertanggungjawabkan oleh Dekan Fakultas/Direktur Pascasarjana melalui Ketua Jurusan/Ketua Program Studi/Ketua Konsentrasi.

    3. Setiap Dosen diwajibkan membuat Agenda dan Kontrak Perkuliahan dalam bentuk Satuan Acara Perkuliahan (SAP) sebagai penjabaran silabus untuk setiap semester.

    4. Satuan Acara Perkuliahan (SAP) yang telah dibuat dosen sebagai agenda dan kontrak perkuliahan wajib disampaikan kepada mahasiswa dan jurusan/program studi/konsentrasi paling lambat pada minggu pertama perkuliahan. SAP disosialisasikan kepada mahasiswa supaya mahasiswa mempersiapkan diri dan memegang peranan aktif dalam proses belajar mengajar.

    5. Kehadiran Dosen dalam kegiatan kuliah tatap muka dicatat oleh ketua kelas (Kosma) pada daftar yang disediakan fakultas/jurusan/program pascasarjana. Kosma melaporkan kepada Dekan/Direktur melalui Ketua Jurusan/Program Studi/ Konsentrasi sekali dalam sebulan. Laporan Kehadiran Dosen ini dimaksudkan untuk mengetahui: a. frekuensi kehadiran, ketepatan waktu dan pelaksanaan tugas

    Dosen dalam memberi kuliah. b. kesesuaian topik/masalah yang dibicarakan dengan kurikulum

    dan silabus. c. kinerja dosen dan capaian materi dalam proses belajar mengajar.

    6. Kehadiran mahasiswa dalam kegiatan akademik kuliah tatap muka dinyatakan dengan bukti kehadiran pada kolom daftar hadir yang dipegang oleh setiap dosen masing-masing pemegang mata kuliah.

    7. Laporan kehadiran mahasiswa dalam kuliah tatap muka disampaikan oleh dosen kepada Jurusan/Program Studi/ Konsentrasi paling lambat satu minggu sebelum ujian akhir semester. Kehadiran mahasiswa secara efektif dalam proses belajar mengajar menjadi syarat menempuh ujian mata kuliah yang bersangkutan dengan ketentuan, frekuensi kehadiran mahasiswa yang diperbolehkan untuk ikut ujian minimal 75% dari kehadiran dosen.

  • Pedoman Akademik UIN Sunan Gunung Djati Bandung 34

    8. Laporan supervisi perkuliahan disampaikan setiap akhir semester oleh dosen kepada Dekan Fakultas/Direktur melalui Ketua Jurusan/Program Studi/Konsentrasi untuk digunakan dalam hal penilaian efektivitas perkuliahan.

    J. Evaluasi Hasil Studi Mahasiswa

    1. Evaluasi Hasil Studi Program Sarjana (S-1) a. Evaluasi hasil studi mahasiswa Program Sarjana (S-1) dilakukan

    pada proses dan akhir perkuliahan, meliputi: 1) Evaluasi hasil studi mata kuliah per semester 2) Penilaian Matrikulasi, Praktikum dan KKM 3) Ujian Komprehensif 4) Ujian Munaqasah Skripsi

    b. Evaluasi Hasil Studi mata kuliah per semester 1) Evaluasi hasil studi mata kuliah per semester terdiri atas

    penilaian Portofolio, Ujian Tengah Semester, Ujian Akhir Semester dan Penilaian Praktik Mata Kuliah bagi mata kuliah yang berbobot praktik.

    2) Penilaian Portofolio: Penilaian Portofolio dapat berupa: Tugas Terstruktur (TS)/Praktikum, Tugas Mandiri (TM), Diskusi Penyajian Makalah, dan catatan aktivitas ko-kurikuler belajar mahasiswa, serta aktivitas lain yang menunjang penguasaan mata kuliah.

    3) Ujian Tengah Semester (UTS): a) UTS dilaksanakan setelah kuliah tatap muka terjadwal

    delapan kali. b) UTS Semester dapat dilaksanakan oleh kepanitiaan

    tingkat Fakultas atau langsung oleh Dosen/Asisten Dosen mata kuliah yang bersangkutan.

    4) Ujian Akhir Semester (UAS) a) UAS dilaksanakan setelah selesai program perkuliahan

    enam belas kali perkuliahan. b) UAS diselenggarakan oleh kepanitiaan di tingkat

    fakultas dan berkoordinasi dengan Biro A2K sesuai dengan ketentuan bahwa soal dibuat oleh dosen mata kuliah yang bersangkutan dan diserahkan kepada panitia dua minggu sebelum pelaksanaan UAS.

  • Pedoman Akademik UIN Sunan Gunung Djati Bandung 35

    c) Dosen dapat menyelenggarakan UAS dengan jadwal ujian tulis tersendiri atau ujian lisan atas sepengetahuan pihak Jurusan/Program Studi.

    d) Pelaksanaan UAS tulis diawasi langsung oleh Dosen pemegang mata kuliah selain pengawas teknis yang ditetapkan panitia.

    5) Penilaian hasil studi mata kuliah a) Setiap komponen evaluasi diberi nilai dengan rentang

    skor antara 0 100. masing-masing diberi bobot Ujian Tengah Semester (UTS)= 1; Ujian Akhir Semester (UAS)= 2; Portofolio (FF)= 3 meliputi Tugas terstruktur (TS)= 1, Tugas Mandiri (TM)= 1, dan penyajian makalah/aktivitas ko-kurikuler dan lainnya = 1.

    b) Nilai Akhir evaluasi hasil studi per mata kuliah: (1) Nilai Akhir (NA) keberhasilan studi mahasiswa

    merupakan penghitungan gabungan komponen evaluasi dengan bobotnya masing-masing dengan rumus: NA = 1 UTS + 2 UAS + 3 FF

    6 Jika komponen Portofolio hanya 2 (dua), maka pembagiaannya menjadi 5 (lima).

    (2) Nilai Akhir hasil studi mata kuliah dinyatakan dalam bentuk hurup A, B, C, D dan E masing-masing berbobot nilai 4, 3, 2, 1 dan 0.

    (3) Standar rentang skor, nilai dan bobot penilaian hasil studi:

    Rentang Skor Nilai

    Nilai Bobot

    80 100 A 4,00 70 79 B 3,00 60 69 C 2,00 50 59 D 1,00 0 49 E 0,00

  • Pedoman Akademik UIN Sunan Gunung Djati Bandung 36

    (4) Perolehan nilai E pada akhir penilaian mata kuliah dianggap gagal dengan ketentuan: a) Mahasiswa dapat mengulang perkuliahan mata

    kuliah tersebut melalui Semester Pendek (SP) atau mengambil kredit pada semester berikutnya.

    b) Dosen/Fakultas tidak menyelenggarakan ujian ulang/ujian her.

    (5) Mahasiswa yang mendapat nilai C dan D diberi kesempatan untuk memperbaiki dengan mengulang mata kuliah tersebut melalui perkuliahan Semester Pendek (SP) atau mengambil kredit pada semester berikutnya.

    (6) Mahasiswa yang tidak hadir pada waktu ujian akhir semester dengan alasan yang sah diadakan untuk ujian khusus.

    6) Penilaian khusus bagi mahasiswa berprestasi istimewa pada mata kuliah tertentu: a) Mahasiswa yang memiliki kemampuan khusus/ prestasi

    istimewa pada mata kuliah tertentu dapat mengajukan permohonan ujian khusus tanpa mengikuti proses reguler perkuliahan.

    b) Pelaksana evaluasi/penilaian khusus bagi mahasiswa berprestasi istimewa dilakukan oleh tim penilai yang ditetapkan Dekan Fakulas/Direktur Pascasarjana.

    c) Ketentuan prosedur evaluasi khusus bagi mahasiswa berprestasi/istimewa pada mata kuliah tertentu diatur tersendiri dalam panduan yang ditetapkan Rektor/Dekan Fakultas/Direktur Pascasarjana.

    c. Penilaian Matrikulasi, Praktikum dan KKM 1) Penilaian Matrikulasi

    a) Teknik pelaksanaan ujian matrikulasi diatur tersendiri dalam Panduan Program Matrikulasi yang ditetapkan oleh Rektor.

    b) Teknik penilaian matrikulasi yang terkait dengan mata kuliah tertentu dapat digabungkan dengan evaluasi mata kuliah yang bersangkutan.

    c) Teknik penilaian matrikulasi diatur tersendiri dalam Panduan Matrikulasi yang ditetapkan oleh Rektor.

  • Pedoman Akademik UIN Sunan Gunung Djati Bandung 37

    2) Penilaian Praktikum a) Teknik penyelenggaraan ujian Praktik Ibadah dan

    Tilawah/Bahtsul Kutub diatur tersendiri dalam Panduan Praktik Ibadah dan Praktik Tilawah yang ditetapkan Dekan.

    b) Teknik penilaian praktikum pada mata kuliah yang berbobot praktik menginduk dan digabung dengan evaluasi mata kuliah yang bersangkutan.

    c) Teknik penilaian praktikum diatur tersendiri dalam Panduan Praktikum yang ditetapkan Dekan.

    3) Penilaian KKM a) Indikator penilaian:

    Evaluasi KKM dilakukan kepada mahasiswa untuk mengukur keberhasilan KKM sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan melalui indicator berikut ini: (1) Keikutsertaan para mahasiswa peserta dalam

    mengikuti program pendidikan dan pelatihan (Diklat).

    (2) Kegiatan observasi, dan keterampilan merumuskan pemecahan masalah dalam wujud program kegiatan (lokakarya perencanaan program dan lokakarya evaluasi program).

    (3) Kemampuan melaksanakan program kegiatan. (4) Keteguhan dan kedisiplinan dalam melaksanakan

    tugas di lokasi KKM. (5) Kerja sama dengan sesama mahasiswa peserta

    KKM dan Dosen pembimbing dalam melaksanakan tugas.

    (6) Integrasinya dengan masyarakat di desa/ kelurahan lokasi KKM.

    (7) Gagasan-gagasan yang diungkapkan untuk tindak lanjut KKM.

    b) Bobot dan aspek penilaian terhadap mahasiswa peserta KKM sesuai dengan indikator yang dievaluasi, ditentukan sebagai berikut: (1) Pendidikan dan pelatihan = 20% (2) Penelitian dan Penyusunan Program = 20% (3) Pelaksanaan Program dan pelaporan Program =

    60%

  • Pedoman Akademik UIN Sunan Gunung Djati Bandung 38

    c) Evaluasi bagi mahasiswa KKM dilakukan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).

    d. Ujian Komprehensif 1) Ujian komprehensif S-1 diselenggarakan dalam suatu

    majelis/tim penguji setelah mahasiswa menyelesaikan semua mata kuliah dan praktikum, sebagai bagian dari prasyarat untuk ujian skripsi.

    2) Majelis penguji komprehensif terdiri atas seorang ketua, sekretaris dan tiga orang anggota penguji.

    3) Majelis penguji ditetapkan oleh Dekan sesuai dengan kewenangan hak penguji untuk masing-masing dosen penguji.

    4) Materi ujian komprehensif secara terinci diatur oleh Dekan Fakultas masing-masing dengan ketentuan sebagai berikut: a. Mahasiswa angkatan tahun akademik 2003-2004

    menggunakan kurikulum 1995 yang disempurnakan berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI Nomor 383 Tahun 1997, Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 232/U/2000 dan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 045/U/ 2002 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi.

    b. Mahasiswa mulai angkatan tahun akademik 2004 dan 2005 menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI Nomor 353 Tahun 2004 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Perguruan Tinggi Agama Islam dan Keputusan Rektor IAIN SGD Bandung Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kurikulum Berbasis Kompetensi di IAIN Sunan Gunung Djati Bandung. Mahasiswa angkatan tahun akademik 2006-2007 diatur berdasarkan Keputusan Rektor No. 31 Tahun 2007 tentang Kurikulum UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Mahasiswa angkatan tahun akademik 2008-2009 dan seterusnya diatur berdasarkan Keputusan Rektor tentang Kurikulum UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

    5) Waktu pelaksanaan ujian komprehensif lebih kurang 30 menit untuk setiap mahasiswa.

    6) Mahasiswa yang gagal dalam ujian komprehensif dapat mengulang kembali pada ujian berikutnya.

  • Pedoman Akademik UIN Sunan Gunung Djati Bandung 39

    7) Teknis pelaksanaan ujian dan penilaian ujian komprehensif diatur lebih terinci dalam panduan yang ditetapkan oleh Dekan.

    e. Ujian Munaqasah 1) Ujian Munaqasah S-1 dilaksanakan setelah mahasiswa

    menyelesaikan penulisan skripsi, minimal selama 3 bulan setelah dikeluarkannya Surat Keputusan Penelitian, telah disetujui dan ditandatangani oleh dosen pembimbing pada lembar persetujuan, serta telah dinyatakan lulus ujian komprehensif.

    2) Prosedur teknis dan persyaratan ujian sidang Munaqasah diatur tersendiri dalam Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi yang ditetapkan oleh Rektor.

    2. Evaluasi Hasil Studi Program Pascasarjana

    a. Evaluasi hasil studi pada program pascasarjana (Program Magister dan Doktor) meliputi: 1) Ujian Mata Kuliah, yang meliputi: Penilaian Tugas

    Terstruktur, Tugas Mandiri (Makalah, Seminar, dll), Ujian Tengah Semester (UTS), dan Ujian Akhir Semester (UAS);

    2) Selain Ujian Mata Kuliah, juga dilakukan Ujian Komprehensif untuk Program S-3.

    3) Ujian Munaqasah: a) Tesis: Sidang Terbuka. b) Disertasi: Ujian Sidang Tertutup dan Ujian Sidang

    Terbuka. b. Ketentuan teknis tentang evaluasi pada program Pascasarjana

    diatur tersendiri pada panduan teknis yang ditetapkan oleh Direktur Program Pascasarjana; dan Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi ditetapkan oleh Rektor.

    3. Evaluasi Hasil Studi Program Diploma dan Non Reguler

    a. Secara umum sistem evaluasi hasil studi pada Program Diploma dan Program Nonreguler mengacu pada sistem evaluasi yang terdapat pada Program Sarjana (S-1).

    b. Hal-hal khusus yang terkait dengan perbedaan program dan kurikulum diatur pada panduan tersendiri yang ditetapkan oleh Rektor/Dekan/Penyelenggara program terkait.

  • Pedoman Akademik UIN Sunan Gunung Djati Bandung 40

    4. Indeks Prestasi a. Indeks prestasi adalah gambaran kumulasi prestasi hasil studi

    mahasiswa. b. Indeks prestasi terdiri atas:

    1) IP Semester (IPS): gambaran kumulasi nilai prestasi studi yang dicapai per semester, merupakan gabungan prestasi seluruh mata kuliah yang diambil pada semester tersebut. Cara penghitungannya adalah sebagai berikut:

    IP = XY Y

    Keterangan: IP = Indeks Prestasi X = Bobot nilai ujian-ujian mata kuliah Y = Bobot kredit (sks) mata kuliah

    = Jumlah

    2) IP Sementara: yaitu gambaran kumulasi nilai prestasi yang dicapai sampai dengan semester yang telah dilalui, yaitu gabungan seluruh nilai mata kuliah yang telah ditempuh (termasuk yang bernilai E). Rumus penghitungannya menggunakan Indeks Prestasi Sementara.

    3) Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yaitu gambaran kumulasi prestasi hasil studi mahasiswa dari keseluruhan program kurikulum yang dihitung pada akhir program pendidikan dan dimaknai dengan predikat kelulusan. Rumus penghitungannya menggunakan Indeks Prestasi Kumulatif.

    5. Predikat Kelulusan

    a. Predikat kelulusan untuk program akademik dan profesional (reguler dan nonreguler) mengikuti ketentuan yang ditetapkan dalam Statuta UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

    b. IPK sebagai dasar penentuan predikat kelulusan Program Sarjana dan Diploma:

  • Pedoman Akademik UIN Sunan Gunung Djati Bandung 41

    NO Indeks Prestasi Predikat Kelulusan 1 3,50 4,00 Cumlaude 2 3,00 3,49 Amat Baik 3 2,50 2,99 Baik 4 2,00 2,49 Cukup 5 0,00 1,99 Tidak Lulus

    c. Predikat kelulusan untuk Program Magister dan Doktor diatur

    dalam pedoman tersendiri yang ditetapkan melalui Keputusan Rektor.

    d. Predikat kelulusan Cumlaude ditentukan juga dengan memperhatikan masa studi minimum ditambah 1 tahun untuk Program Sarjana dan tambahan 2 tahun untuk Program Magister dan Doktor.

    K. Sanksi Administrasi Akademik, Non Akademik, dan Drop Out

    (DO) 1. Sanksi Administrasi Akademik

    a. Sanksi administrasi akademik bagi mahasiswa program reguler S-1 dan Diploma yang melanggar ketentuan registrasi keuangan dan akademik akan dikenai sanksi sebagai berikut: 1) Mahasiswa yang tidak melakukan pendaftaran ulang registrasi

    keuangan pada waktu yang telah ditentukan, antara lain: a) Diberikan kesempatan untuk melunasi kewajiban

    keuangan selambat-lambatnya satu minggu dari batas akhir tanggal registrasi dan dikenai denda sebesar 10% dari SPP;

    b) Apabila point a tidak dipenuhi, maka yang bersangkutan dapat dikenai sanksi tidak memperoleh segala bentuk pelayanan administrasi akademik berupa tidak berhak mengikuti perkuliahan, tidak mendapat izin perpanjangan studi dan tidak mendapat izin cuti kuliah.

    c) Mahasiswa yang tidak menempuh proses sebagaimana disebut dalam point a-b dan tidak melakukan pendaftaran ulang selama empat semester berturut-turut tanpa alasan yang jelas dan tidak pernah mengalami cuti kuliah, dikenai sanksi administrasi akademik berupa Pemutusan Studi atau DO.

  • Pedoman Akademik UIN Sunan Gunung Djati Bandung 42

    d) Mahasiswa yang menerima sanksi akademik berupa pemutusan studi atau gugur studi, oleh Dekan Fakultas dilaporkan kepada Rektor untuk diterbitkan Surat Keputusan Pemutusan Studi atau Dropt Out.

    e) Ketentuan yang lebih rinci diatur dalam Petunjuk Teknis tersendiri melalui suatu Ketetapan Rektor.

    2) Mahasiswa yang tidak melakukan pendaftaran ulang registrasi akademik pada waktu yang telah ditentukan, antara lain: a) Tidak dapat mengajukan rencana studi. b) Tidak berhak mengikuti kegiatan perkuliahan, ujian dan

    kegiatan akademik lainnya. c) Sebagaimana dinyatakan dalam point 1 (e), yang

    bersangkutan dikenai sanksi administrasi akademik berupa Pemutusan Studi atau DO.

    d) Ketentuan yang lebih rinci tentang DO diatur dalam Petunjuk Teknis tersendiri melalui suatu Ketetapan Rektor.

    b. Sanksi akademik bagi mahasiswa Program S2 dan S3 secara umum mengikuti ketentuan pada point a (seperti Program S-1 dan Diploma). Hal-hal khusus akan diatur tersendiri dalam panduan yang ditetapkan Direktur Pascasarjana.

    c. Sanksi akademik bagi mahasiswa program nonreguler, akan diatur tersendiri oleh penyelenggara program didasarkan pada kekhususan program.

    2. Sanksi Non Akademik

    Sebagaimana diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Islam No. Dj.U/255/2007 tentang Tata Tertib Mahasiswa PTAI, diatur beberapa jenis sanksi atas pelanggaran tata tertib dan ketentuan akademik dan non-akademik berupa pelanggaran yang sifatnya normatif/hukum, moral dan etika, antara lain: a. Dikenai sanksi sebagai berikut:

    1) Teguran lisan dan tertulis 2) Pembayaran ganti rugi atas barang yang rusak atau hilang 3) Tidak mendapatkan pelayanan administrasi dan/atau

    akademik kemahasiswaan. 4) Pencabutan hak mengikuti kegiatan akademik tertentu. 5) Pencabutan hak mengikuti semua kegiatan akademik dalam

    jangka waktu tertentu.

  • Pedoman Akademik UIN Sunan Gunung Djati Bandung 43

    6) Penangguhan dan/atau pembatalan hasil ujian untuk mata kuliah tertentu dalam satu semester.

    7) Skorsing selama satu semester atau lebih dari kegiatan akademik dan/atau kemahasiswaan dengan tetap berkewajiban membayar SPP dan dihitung sebagai masa studi aktif.

    8) Pemberhentian dengan hormat sebagai mahasiswa. 9) Dilaporkan kepada yang berwajib apabila melanggar

    perundang-undangan jika dipandang perlu.

    b. Bentuk pemberian sanksi: 1) Sanksi Ringan berupa teguran lisan atau tertulis, ganti rugi

    atas barang yang rusak atau hilang, dikeluarkan dari kegiatan kuliah atau ujian serta tidak diberikan pelayanan administrasi dan/atau akademik kemahasiswaan.

    2) Sanksi Sedang berupa pencabutan hak mengikuti kegiatan akademik selama satu semester atau lebih, pembatalan ujian, penangguhan penyerahan ijazah/ transkrip nilai dan/atau skorsing selama satu semester atau lebih dan membuat surat pernyataan secara tertulis tidak akan mengulagi pelanggaran serupa.

    3) Sanksi Berat berupa pemberhentian dengan hormat atau pemecatan dengan tidak hormat sebagai mahasiswa dan/atau pencabutan gelar akademik secara tidak hormat.

    c. Pihak yang berwenang menjatuhkan sanksi: 1) Ketua Jurusan, Ketua Prodi, Dosen atau Karyawan

    berwenang menjatuhkan sanksi tingkat ringan atas pelanggaran tata tertib.

    2) Dekan Fakultas/Direktur Program Pascasarjana berwenang menjatuhkan sanksi tingkat sedang atas pelanggaran tata tertib.

    3) Rektor berwenang menjatuhkan sanksi tingkat berat atas pelanggaran tata tertib.

    d. Tatacara pemberian sanksi: 1) Sanksi ringan dilakukan oleh Ketua Jurusan, Ketua Prodi,

    Dosen atau Karyawan berdasarkan hasil temuan pelanggaran ringan.

    2) Sanksi tingkat sedang dilakukan oleh Dekan Fakultas, Direktur Pasca Sarjana atau Ketua Jurusan/Prodi setelah

  • Pedoman Akademik UIN Sunan Gunung Djati Bandung 44

    mendengarkan keterangan pihak yang terkait dan ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan.

    3) Sanksi tingkat berat dilakukan oleh Rektor berdasarkan ketentuan berikut ini: a) Usulan Dewan Kehormatan Tata Tertib yang

    tembusannya disampaikan kepada Orang Tua atau Wali Mahasiswa.

    b) Mahasiswa yang dikenai sanksi dapat mengajukan keberatan secara tertulis kepada Dewan Kehormatan Tata Tertib atas usul penjatuhan sanksi berat dalam tenggang waktu 7 x 24 jam sejak surat usulan pemberian sanksi diterbitkan.

    c) Sanksi berat ditetapkan dengan Surat Keputusan Rektor. e. Ketentuan yang lebih rinci diatur dalam Petunjuk Teknis

    tersendiri melalui suatu Ketetapan Rektor.

    3. Drop Out (DO) a. Jenis-jenis dan bentuk DO

    1) DO karena melakukan pelanggaran administrasi akademik dan non-akademik.

    2) DO karena mengundurkan diri. 3) DO karena Indeks Prestasi kurang dari 2,00 pada empat

    semester pertama. 4) DO karena habis masa studi secara otomatis.

    b. Mahasiswa yang DO berhak: 1) Mendapat Surat Keputusan DO. 2) Transkrip Nilai yang telah dicapai.

    c. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Pendidikan.dan mengacu pada Peraturan Menteri Agama Nomor 39 Tahun 2010 tentang Statuta UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

    L. Ijazah. Gelar dan Sebutan Lulusan 1. Ijazah

    a. Mahasiswa yang telah menyelesaikan program studi memperoleh ijazah dan/atau Akta sebagai bukti yang bersangkutan telah memenuhi syarat, telah dinyatakan lulus dan telah diwisuda.

  • Pedoman Akademik UIN Sunan Gunung Djati Bandung 45

    b. Pembuatan ijazah dilaksanakan oleh Fakultas dan Program Pascasarjana menurut ketentuan yang tertera pada Peraturan Menteri Agama RI Nomor 2 Tahun 1993 tentang Pembakuan Formulir Ijazah di Lingkungan Institut Agama Islam Negeri (IAIN).

    c. Ijazah Program Sarjana (S-1) ditandatangani oleh Dekan Fakultas dan Rektor.

    d. Ijazah Program Magister (S-2) dan Doktor (S-3) ditandatangani oleh Direktur Pascasarjana dan Rektor.

    e. Sistem penomoran Ijazah sebagai berikut: 1) Nomor Seri Ijazah diisi dengan Kode Universitas. 2) Nomor Ijazah diisi dengan Nomor Fakultas/Program

    Pascasarjana.

    2. Gelar Akademik dan Sebutan Profesional Lulusan a. UIN Sunan Gunung Djati berhak memberikan gelar akademik

    dan sebutan profesional kepada lulusannya. Selain itu, dapat pula memberikan gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa).

    b. Gelar akademik yang diberikan kepada lulusan Program Sarjana, Magister dan Doktor; mengacu pada Keputusan Mendiknas No.178/U/2001 dan Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009, sebagai berikut: 1) Sarjana untuk Program Strata Satu (S-1), dengan gelar

    lulusan dan singkatannya dimulai dengan huruf S. disertai dengan singkatan nama kelompok bidang keahlian. (Penjelasan pada tabel Gelar Lulusan).

    2) Magister untuk Program Strata Dua (S-2) dengan gelar lulusan dan singkatannya dimulai dengan huruf M. disertai dengan singkatan nama kelompok bidang keahlian. (Penjelasan pada tabel Gelar Lulusan).

    3) Doktor untuk Program Strata Tiga (S-3) dengan gelar lulusan Doktor yang disingkat Dr.

    c. Sebutan Profesional Lulusan Program Diploma III disebut Ahli Madya disingkat A.Md. Gelar akademik dan sebutan profesional lulusan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

  • Pedoman Akademik UIN Sunan Gunung Djati Bandung 46

    Fakultas/Jurusan/Program Studi Gelar 1. Fakultas Ushuluddin 101. Akidah Filsafat 102. Perbandingan Agama 103. Tafsir Hadits 104. Tasawuf dan Psikoterapi 105. Sosiologi

    S. Ud S. Ud S. Ud S. Ud S.Sos

    2. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan 201. Kependidikan Islam 202. Pendidikan Agama Islam 203. Pendidikan Bahasa Arab 204. Pendidikan Bahasa Inggris 205. Pendidikan Matematika 206. Pendidikan Biologi 207. Pendidikan Fisika 208. Pendidikan Kimia 209. Pendidikan Guru MI 210. Pendidikan Guru RA*

    S.Pd.I S.Pd.I S.Pd.I S.Pd S.Pd S.Pd S.Pd S.Pd

    S.Pd.I S.Pd.I

    3. Fakultas Syariah dan Hukum 301. Ahwal Al-Syakhsiyah (Hukum Keluarga Islam dan Peradilan Islam) 302. Muamalah (Hukum Bisnis Syari'ah dan Perbankan Syari'ah) 303. Siyasah (Hukum Ketatanegaraan dan Politik Islam) 304. Perbandingan Madzhab dan Hukum 305. Ilmu Hukum 306. Hukum Pidana Islam 307. Manajemen Keuangan Syariah 801. Administrasi Negara 802. Manajemen

    S.Sy

    S.Sy

    S.Sy

    S.Sy SH S.Sy S.EI S.IP S.E

    Fakultas/Jurusan/Program Studi Gelar 4. Fakultas Dakwah dan Komunikasi 401. Bimbingan dan Penyuluhan Islam 402. Komunikasi dan Penyiaran Islam 403. Manajemen Dakwah 404. Pengembangan Masyarakat Islam 405. Ilmu Komunikasi Jurnalistik 406. Ilmu Komunikasi Humas

    S.Kom.I S.Kom.I S.Kom.I S.Kom.I

    S.Sos S.Sos

  • Pedoman Akademik UIN Sunan Gunung Djati Bandung 47

    5. Fakultas Adab dan Humaniora 501. Sejarah dan Peradaban Islam 502. Bahasa dan Sastra Arab 503. Bahasa dan Sastra Inggris 504. Diploma 3 Terjemah Bahasa Arab 505. Diploma 3 Terjemah Bahasa Inggris

    S.Hum

    S.S S.S

    A.Md A.Md

    6. Fakultas Psikologi 601. Psikologi

    S.Psi.

    7. Fakultas Sains dan Teknologi 701. Matematika 702. Biologi 703. Fisika 704. Kimia 705. Teknik Informatika 706. Teknik Elektro 707. Agroteknologi

    S.Si S.Si S.Si S.Si S.T S.T. S.P.

    Program Pascasarjana Gelar a. Program Magister (S2) Program Studi Ilmu Agama Islam : 901. Konsentrasi Tafsir 902 Konsentrasi Hadits 903. Konsentrasi Filsafat dan Pemikiran Islam 904. Konsentrasi Hukum Islam 905. Konsentrasi Ilmu Pendidikan Islam 906. Konsentrasi Sosiologi Agama 908. Konsentrasi Bahasa Arab 909. Konsentrasi Pendidikan Agama Islam 910. Konsentrasi Ilmu Dakwah 911. Konsentrasi Sejarah Kebudayaan Islam Program Studi Ilmu Hukum Program Studi Religious Studies Program Studi Ekonomi Islam

    M.Ag. M.Ag. M.Ag.

    M.Ag. M.Ag. M.Ag. M.Ag. M.Ag. M.Ag. M.Ag.

    MH. M.Ud

    M.E.Sy b. Program Doktor (S3) 911. Program Studi Hukum Islam Program Studi Pendidikan Islam

    Dr.

  • Pedoman Akademik UIN Sunan Gunung Djati Bandung 48

    912. Konsentrasi Pendidikan Islam 913. Konsentrasi Pendidikan Bahasa Arab

    Dr. Dr.

    d. Penggunaan dan pencantuman gelar akademik dan sebutan

    profesional lulusan oleh yang bersangkutan mengacu kepada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

    e. Pemilik gelar akademik dan sebutan profesional lulusan serta ijazah UIN Sunan Gunung Djati memiliki hak atas penghargaan dan kewenangan yang sama dengan pemilik gelar akademik dan ijazah dari Perguruan Tinggi Negeri lain atau perguruan tinggi swasta terakreditasi dalam pandangan hukum dan perundang-undangan sesuai dengan kompetensinya.

    f. Gelar Doktor Kehormatan (Doctor Honoris Causa) diberikan UIN Sunan Gunung Djati kepada seseorang yang berjasa luar biasa bagi ilmu pengetahuan, teknologi, kebudayaan, kemasyarakatan dan/atau kemanusiaan. Pemberian gelar Doktor Kehormatan dapat diusulkan oleh Senat Fakultas dan dikukuhkan oleh Senat Universitas. Ketentuan tentang tata cara pemberian gelar Doktor Kehormatan diatur tersendiri melalui Keputusan Rektor.

  • Pedoman Akademik UIN Sunan Gunung Djati Bandung 49

    BAB IV PROSES KEGIATAN AKADEMIK

    Proses kegiatan akademik adalah proses yang mesti dilalui oleh setiap mahasiswa yang mengikuti program akademik di UIN Sunan Gunung Djati, sejak dari seleksi penerimaan calon mahasiswa baru sampai dengan wisuda pada akhir program akademik untuk mahasiswa reguler, atau tahapan baku tertentu untuk mahasiswa nonreguler dan program khusus.

    Tujuan yang ingin dicapai dengan adanya ketentuan tentang proses/prosedur kegiatan akademik ini dimaksudkan untuk menciptakan keseragaman, efisiensi dan efektivitas pelayanan akademik, sehingga tercipta disiplin regulasi baik mahasiswa, staf administrasi, manajemen pelaksana akademik maupun pengajar.

    Proses kegiatan akademik yang harus dilalui oleh setiap mahasiswa mulai dari status sebagai calon mahasiswa sampai dengan wisuda, secara umum adalah sebagai berikut: 1. Seleksi Calon mahasiswa 2. Pendaftaran Mahasiswa (Registrasi/Herregistrasi) 3. Orientasi Pengenalan Akademik (OPAK) 4. Penyusunan Rencana Studi 5. Perkuliahan, Bimbingan Studi, Praktikum dan Kuliah Kerja Nyata

    Mahasiswa 6. Ujian-ujian dan Penilaian 7. Pembuatan Skripsi/Tesis/Disertasi dan Ujian Munaqasah 8. Wisuda

    A. Seleksi Calon Mahasiswa

    1. Seleksi Calon Mahasiswa Program Reguler S-1 dan Diploma: a. Untuk calon mahasiswa Program Reguler S-1 dan Diploma

    UIN Sunan Gunung Djati menerima calon Mahasiswa dari lulusan Madrasah Aliyah atau sederajat.

    b. Seleksi calon mahasiswa dilaksanakan melalui empat jalur: 1) Penelitian Prestasi Akademik (PPA). 2) Penerimaan Calon Mahasiswa Baru (PCMB). 3) Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi

    Agama Islam (SPMB-PTAIN)

  • Pedoman Akademik UIN Sunan Gunung Djati Bandung 50

    4) Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

    c. Mata Ujian secara tertulis dan lisan Mata Ujian secara tertulis : 1) Pengetahuan Agama (Tauhid, Tafsir, Hadits, Fiqh dan

    Sejarah Islam). 2) Pengetahuan Umum (Sejarah, Geografi, PPKN dan Ilmu-

    ilmu Pengetahuan Sosial lainnya). 3) Pengetahuan Bahasa (Bahasa Arab, Bahasa Inggris dan

    Bahasa Indonesia). Mata Ujian secara lisan : 1) Kepribadian dan kecakapan Baca Tulis Al-Quran dan Al-

    Hadits. 2) Minat dan bakat khusus sesuai dengan program studi

    pilihan. d. Penyelenggaraan seleksi dilaksanakan oleh kepanitiaan tingkat

    Universitas. e. Ketentuan teknis tentang seleksi calon mahasiswa diatur dalam

    buku Pedoman Penerimaan Calon Mahasiswa Baru (PPCMB).

    2. Seleksi Calon Mahasiswa Program Magister dan Doktor Ketentuan calon mahasiswa dan teknis seleksi diatur dalam panduan tersendiri yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Rektor.

    3. Seleksi Calon Mahasiswa Nonreguler Ketentuan syarat calon mahasiwa Program Nonreguler dan teknis seleksinya diatur dalam panduan tersendiri terkait dengan programnya.

    4. Seleksi Calon Mahasiswa Program Pindahan (Transfer), Extention, Sisipan, Mustami, Double Degree, dan Kelas Internasional Ketentuan syarat calon mahasiswa program ini dan teknis seleksinya diatur dalam panduan tersendiri terkait dengan programnya yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Rektor.

  • Pedoman Akademik UIN Sunan Gunung Djati Bandung 51

    B. Pendaftaran Mahasiswa (Registrasi/Herregistrasi) 1. Mahasiswa Program Reguler

    a. Calon mahasiswa yang dinyatakan lulus dan diterima pada UIN Sunan Gunung Djati wajib mendaftar (registrasi) sebagai mahasiswa baru pada waktu yang telah ditentukan.

    b. Calon mahasiswa yang telah dinyatakan lulus diwajibkan menempuh proses pendaftaran (registrasi) melalui 2 (dua) tahapan: 1) Melakukan regitrasi keuangan berupa: membayar Sumbangan

    Pembinaan Pendidikan (SPP), dan biaya-biaya lainnya yang ditetapkan.

    2) Melakukan registrasi akademik berupa: pengisian biodata, Kartu Registrasi Mahasiswa (KRM) dan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM), penerimaan Kartu Rencana Studi (KRS) serta penyerahan syarat-syarat kelengkapan registrasi lainnya yang telah ditetapkan.

    c. Mahasiswa lama wajib melakukan pendaftaran ulang (herregistrasi) pada setiap awal semester menurut jadwal yang telah ditetapkan melalui proses tahapan sebagai berikut: 1) Melakukan herregistrasi keuangan berupa: membayar

    Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) dan biaya-biaya lainnya yang ditetapkan.

    2) Melakukan herregistrasi akademik berupa: pengisian Kartu Registrasi Mahasiswa (KRM), dan Kartu Rencana Studi (KRS) serta menyerahkan syarat-syarat kelengkapan herregistrasi lainnya yang telah ditetapkan.

    2. Mahasiswa Program Nonreguler

    a. Calon mahasiswa nonreguler adalah yang lulus seleksi dan diterima pada program nonreguler UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

    b. Penerimaan mahasiswa baru program nonregular dilaksanakan pada semester ganjil.

    c. Calon mahasiswa nonreguler wajib mendaftar (registrasi keuangan dan akademik) yang diatur tersendiri terkait dengan programnya.

    d. Mahasiswa lama program ini wajib melakukan pendaftaran ulang (herregistrasi keuangan dan akademik) pada setiap awal

  • Pedoman Akademik UIN Sunan Gunung Djati Bandung 52

    semester menurut jadwal yang telah ditetapkan yang diatur tersendiri terkait dengan programnya.

    3. Mahasiswa Program Pindahan (Transfer)

    Mahasiswa Program Pindahan wajib melakukan proses pendaftaran dengan cara: a. mengajukan permohonan kepada Rektor c/q. Dekan

    Fakultas/ Direktur Pascasarjana dengan melampirkan Surat Rekomendasi dari Perguruan Tinggi Asal untuk mahasiswa Program Pindahan. Permohonan diterima dibuktikan dengan Surat Izin/Persetujuan Rektor, untuk melakukan proses administrasi selanjutnya.

    b. mendaftar ulang (melakukan herregistrasi keuangan dan akademik) yang diatur tersendiri terkait dengan programnya untuk calon mahasiswa Program Pindahan.

    c. mendaftar ulang (melakukan herregistrasi keuangan dan akademik) yang diatur tersendiri terkait dengan programnya untuk mahasiswa lama Program Pindahan.

    4. Mahasiswa Program Kelas Khusus (Extention)

    Mahasiswa Program Ektension wajib melakukan pendaftaran dengan cara: a. mendaftar (registrasi) keuangan dan akademik yang diatur

    tersendiri terkait dengan programnya untuk calon mahasiswa Program Kelas Khusus.

    b. mend


Recommended