Date post: | 08-Mar-2019 |
Category: |
Documents |
Upload: | truongtram |
View: | 216 times |
Download: | 0 times |
175
Penelitian dan Pengembangan Sistem Mutu Manajemen Sumberdaya
Manusia pada Lembaga Amil Zakat, Infaq, Dan Shodaqoh (LAZIS)
Nur Zahrotul Laili1), dan Tasnim Nikmatullah Realita2)
1,2)STIE INDOCAKTI
Abstract
This research was conducted with the aim to develop a quality system in amil zakat
institutions, infaq, and sodaqoh (LAZIS) Sabilillah in Malang and produce the final product
in the form of Standard Operating Procedure (SOP) in the field of human resource
management. The method used in this research is the Research and Development (R & D),
while the steps of product development following the steps proposed by Sugiyono (2016).
Data analysis was performed using a test average. From the analysis of the data, obtained
an average yield of respondents gave ratings between 4 to 5 for each aspect of each SOP.
This means that the respondents rate the SOP prepared easy to understand, easy to
implement, easy to control, and easily modified according to the development. Suggested to
the organization to implement the SOP compiled consistently, and supervision in its
implementation to ensure successful implementation of the procedure. For further research
are expected to explore a wider range of organizations, so as to present a more complete
SOP
Keyword : Research, Development, Quality Systems, Human Resource Management,
LAZIS.
Abstrak
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengembangkan sistem mutu pada lembaga
amil zakat, infaq, dan sodaqoh (LAZIS) Sabilillah di kota Malang dan menghasilkan
produk akhir berupa Standart Operating Procedure (SOP) dalam bidang manajemen
sumber daya manusia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Research and Development (R&D), sedangkan langkah-langkah pengembangan produk
mengikuti langkah-langkah yang dikemukakan oleh Sugiyono ( 2016). Analisis data
dilakukan dengan menggunakan uji rata-rata. Dari hasil analisis data, diperoleh hasil rata-
rata responden memberikan penilaian antara 4 sampai 5 untuk tiap aspek pada masing-
masing SOP. Hal ini berarti bahwa responden menilai SOP yang disusun mudah
dimengerti, mudah dilaksanakan, mudah dikontrol, dan mudah diubah sesuai
perkembangan. Disarankan kepada organisasi untuk dapat melaksanakan SOP yang disusun
secara konsisten, serta dilakukan pengawasan dalam pelaksanaannya untuk menjamin
keberhasilan pelaksanaan prosedur. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan
eksplorasi lebih luas terhadap organisasi, sehingga dapat menyajikan SOP secara lebih
lengkap
Keyword : Penelitian, Pengembangan, Sistem Mutu, Manajemen Sumber Daya Manusia,
LAZIS.
Pendahuluan
Sumber daya manusia (SDM) meru-
pakan salah satu faktor yang sangat pen-
ting dalam suatu perusahaan di samping
faktor yang lain seperti modal. Oleh ka-
rena itu SDM harus dikelola dengan baik
untuk meningkatkan efektivitas dan efi-
siensi organisasi, sebagai salah satu fung-
si dalam perusahaan yang dikenal dengan
176 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.175-188
manajemen sumber daya manusia (MS-
DM).
Pengelolaan sumber daya manusia,
tidak dapat dipungkiri telah menjadi tema
penting dalam upaya meraih keunggulan
kompetitif (Competitive Advantage) peru-
sahaan atau organisasi. Meraih keung-
gulan kompetitif melalui sumber daya
manusia, berarti menempatkan setiap
anggota organisasi sebagai bagian pen-
ting dari upaya perbaikan kualitas terha-
dap proses, sistem, maupun produk.
Sangat penting bagi organisasi untuk
menyusun rencana dan tata kelola karya-
wan yang efektif dan efisien sehingga
profesionalisme, transparansi dan keung-
gulan kompetitif dapat diraih. Rencana
dan tata kelola tersebut tertuang dalam
praktik-praktik manajemen sumber daya
manusia seperti dikemukakan Usmara
(2006:13) yaitu: Perencanaan sumber da-
ya manusia, meliputi perencanaan kua-
litas dan kuantitas SDM serta job design,
Perolehan dan penempatan SDM meliputi
rekrutmen, seleksi, penempatan, dan
orientasi, Pengembangan SDM, meliputi
pengembangan kemampuan kerja dan
pengembangan karir, Perancangan sistem
pemberian penghargaan, perancangan sis-
tem penilaian kinerja dan perancangan
sistem balas jasa.
Praktik-praktik manajemen SDM ter-
sebut dapat diimplementasikan hampir
pada semua organisasi, termasuk pada
lembaga / yayasan penghimpun dana
Zakat, Infaq, dan Sodaqoh (LAZIS) yang
dewasa ini semakin menunjukkan eksis-
tensinya. Hal tersebut dibuktikan dengan
semakin banyaknya lembaga-lembaga
penghimpun dana Zakat, Infaq dan Sho-
daqoh (ZIS) yang didirikan, besarnya
dana publik yang dikelola, dan beragam-
nya program-program bantuan penyalu-
ran dana yang dikelola oleh yayasan
penghimpun dan pengelola ZIS tersebut.
Semakin banyaknya lembaga / yaya-
san pengelola dana zakat, infaq, dan so-
daqoh (ZIS) di tengah masyarakat saat ini
memunculkan berbagai macam pertanya-
an. Salah satunya adalah bagaimana lem-
baga / yayasan tersebut mengelola sum-
ber daya manusia atau karyawannya. Me-
liputi proses dan prosedur memperoleh
sumber daya manusia, melatih, pembe-
rian kompensasi, hingga membangun hu-
bungan organisasi dengan karyawan. Dalam laporan akhir Tim Pengkajian
Hukum Pengelolaan Zakat Oleh Negara Bagi
Kepentingan Masyarakat (2011) disebutkan
bahwa selama ini Lembaga Amil Zakat telah
berupaya mengelola zakat, infaq dan
shodaqoh dengan baik tetapi belum optimal,
disebabkan beberapa faktor antara lain faktor
sumber daya manusia, kesadaran masyarakat,
faktor kelembagaan dan pengelolaan di lapa-
ngan.
Aziz (2010: 241) menyatakan bahwa
dana zakat, infaq dan shodaqoh harus
dikelola dengan profesional dan didistri-
busikan serta dimanage (dikelola) dengan
orientasi pengembangan kesejahteraan umat
(manusia) agar bisa memberikan dampak
positif bagi pengembangan perekonomian
umat.
Sementara di LAZIS Sabilillah Ma-
lang belum memiliki Standart Operating
Procedure (SOP) sehingga dalam men-
jalankan aktivitas-aktivitas sumber daya
manusia (recruitmen, selection, place-
ment dan development) masih belum
efektif dan efisien.
Dalam pengelolaan LAZIS Sabilil-
lah, para pengurus di beberapa bidang
masih dikekola secara langsung oleh
Bapak – Bapak Takmir pada saat itu. Na-
mun, semakin berkembangnya program
dan capaian lembaga dari para pengurus
yang ada banyak yang tidak aktif,
sehingga menyebabkan terjadinya double
tugas dan fungsi. Disisi lain memegang
kepengelolaan dan disisi lain juga berada
pada struktur pengurus aktif.
Pengelola atau karyawan yang bergu-
lat setiap harinya tidak lebih dari 5 – 6
orang. Hampir semuanya berada di struk-
tur kepengurusan aktif, yang mana
semuanya tanpa melalui perekrutan,
screening karyawan (seleksi karyawan)
Laili, Realita, Penelitian dan Pengembangan....177
dan penempatan karyawan sesuai dengan
bidangnya. Hingga pada tahun 2009
dikarenakan banyaknya problem ketidak-
aktifan para pengurus menyebabkan be-
berapa bidang di LAZIS Sabilillah
mengalami kekosonganan, sampai pada
akhirnya secara langsung dipegang oleh
pengelola yang masih aktif dan terjadi
double job. Padahal dalam pengelolaan
membutuhkan tenaga baru yang jumlah-
nya pun tidaklah banyak hanya sekitar 2
sampai 3 orang. Semuanya masih me-
ngambil orang terdekat, baik dari pengu-
rus yang ada membawa kenalan atau
orang yang direkomendasikan dan lain-
nya diangkat dari remaja masjid yang
aktif tanpa mengetahui kecakapan atau
keahlian di bidangnya.
Untuk penempatan karyawan di
LAZIS Sabilillah sesuai dengan kebutu-
han atau fungsi semua berdasarkan pemi-
lihan keahlian dan kemampuan dari ma-
sing – masing bagian yang berasal dari orang
terdekat.
Sedangkan untuk pengembangan
karyawan berupa pelatihan, seminar dan
workshop. Hampir disemua bidang pe-
ngelolaan sudah pernah mengikuti ber-
bagai macam pelatihan, diantaranya:
pelatihan tentang penggunaan website
untuk lembaga sosial yang diikuti oleh
tim marketing, pelatihan dan pendam-
pingan penggunaan software keuangan
yang diikuti oleh bendahara, seminar
pemberdayaan zakat dan fungsi zakat
yang diikuti oleh tim manajemen, work-
shop dan pelatihan penyembelihan &
pengelolaan qurban yang diikuti oleh tim
pendayagunaan. Akan tetapi pelatihan
dan pengembangan karyawan tersebut
tidak diadakan oleh LAZIS Sabilillah
sendiri, padahal untuk memiliki karya-
wan (pengelola) yang selalu bisa profe-
sional, memiliki etos kerja yang baik dan
memiliki kemampuan yang selalu dina-
mis dibutuhkan adanya pelatihan-pelati-
han yang berkesinambungan baik untuk
karyawan yang baru maupun karyawan
yang sudah lama (pelatihan masing-
masing bidang).
Sangat penting bagi organisasi untuk
memiliki prosedur standar dalam melaku-
kan praktik-praktik sumber daya manusia
tersebut, untuk memastikan organisasi
atau Lembaga Zakat, Infaq dan Shodaqoh
(LAZIS) memperoleh sumberdaya manu-
sia (pengelola) LAZIS yang tepat dengan
cara yang benar, kompetensi yang mema-
dai, dan komitmen yang tinggi supaya
kualitas kontribusi mereka terhadap pen-
capaian visi, misi, dan tujuan organisasi
dapat dimaksimalkan.
Namun permasalahan yang dihadapi
disini adalah beberapa lembaga zakat,
infaq, dan shodaqoh (LAZIS) termasuk
LAZIS Sabilillah yang beralamatkan di
Jl. A. Yani No. 15 Blimbing Malang
belum memiliki prosedur standar dalam
pengelolaan sumber daya manusia yang
tertulis dan didokumentasikan dengan
baik, yang dapat digunakan sebagai
pedoman baku pengelolaan sumber daya
manusia.
Untuk bisa melakukan kegiatan pe-
ngelolaan sumber daya manusia, dalam
hal ini diperlukan adanya pedoman (pan-
duan) yang berupa Standart Operating
Procedure (SOP), SOP manajemen sum-
ber daya manusia berisi tentang prosedur-
prosedur dalam pengelolaan sumber daya
manusia. Penggunaan SOP manajemen
sumber daya manusia ini dimaksudkan
agar pengimplementasian praktik-praktik
sumber daya manusia memiliki kualitas
(mutu) yang baik. Dengan mutu SDM
yang baik, maka akan lebih mudah dalam
mencapai tujuan, visi dan misi organisasi.
SOP yang akan disusun dalam bentuk ta-
bel yang terdiri dari aspek definisi, tu-
juan, prinsip, prosedur, bagian terkait, pe-
rangkat yang dibutuhkan dan dokumen-
tasi-dokumentasi yang dibutuhkan pada
saat implementasi SOP manajemen sum-
berdaya manusia.
Berpijak dari argumentasi tersebut
diatas, maka peneliti tertarik melakukan
178 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.175-188
penelitian dengan judul “Pengembangan
Sistem Mutu Manajemen Sumber Daya
Manusia (Studi kasus di Lembaga Zakat,
Infaq dan Shodaqoh (LAZIS) Sabilillah
Malang”.
Adapun tujuan dari penelitian ini yai-
tu untuk mengembangkan dan menyusun
sistem mutu manajemen sumberdaya ma-
nusia dalam bentuk Standart Operating
Procedure (SOP) untuk kegiatan sumber
daya manusia di Lembaga amil zakat,
Infaq dan Shodaqoh (LAZIS) Sabilillah
Malang.
Kajian Literatur
Jurnal Hasil Penelitian
1. Ratih Nugraheni, Apriatni EP, Agung
Budiatmo (2013) dari Universitas Di-
ponegoro, Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik, Jurusan Administrasi
Bisnis melakukan penelitian yang ber-
judul Pengaruh Standart Operasional
Prosedur dan Pengawasan Terhadap
Kinerja Pramuniaga Pasaraya Sriratu
Pemuda Semarang. Penelitian tersebut
bertujuan untuk mengetahui pengaruh
SOP dan pengawasan terhadap kinerja
pramuniaga. Tipe penelitian yang
digunakan dalam penelitian tersebut
adalah explanatory research dengan
63 responden yang diambil meng-
gunakan teknik sensus. Metode anali-
sis yang digunakan dalam penelitian
ini menggunakan analisis korelasi,
koefisiensi determinasi, table silang,
regresi. Skala pengukuran likert. Pada
analisis digunakan uji linier dan uji
singnifikasi dengan menggunakan
bantuan program SPSS 16.0 Hasil
penelitian menunjukan adanya penga-
ruh positif dan signifikan antara stan-
dart operasional prosedur (SOP) dan
pengawasan terhadap kinerja pramu-
niaga secara persial, adanya pengaruh
positif dan signifikan antara standar
operasional prosedur (SOP) dan pe-
ngawasan secara gabungan terhadap
kinerja pramuniaga.
2. Priscyllia Surya Hadiwiyono dan
Togar Panjaitan (2013) dari Univer-
sitas Kristen Petra Surabaya, Fakultas
Teknologi Industri, Progam Studi
Teknik Industri melakukan sebuah
penelitian yang berjudul Perancangan
Standart Operating Prosedure (SOP)
Human Resourse (HR) di PT. X.
Metode yang digunakan dalam penyu-
sunan SOP yang baru adalah pengem-
bangan berkala, dalam metode ini bisa
memilih dua metode dalam pengem-
bangan berkala yaitu pegembangan
sebagian dan keseluruhan. Format pe-
nyusunan yang digunakan adalah flow-
chart, karena proses yang disusun
memiliki banyak keputusan yang
harus diambil dalam proses tersebut.
Flowchart dalam penulisannya meng-
gunakan simbol-simbol yang sudah
ditentukan bersama oleh perusahaan,
dimana setiap simbol mempresentasi-
kan makna tertentu dari kegiatan atau
keputusan tertentu.
Ada 6 SOP yang tidak sesuai
antara HR sub-Department yang
menghasilkan salah paham pada prak-
teknya seperti Training, Kesehatan,
Seragam, Leave khusus, ID card,
pension. Karena itu SOP baru tersebut
memiliki hubungan yang diperlukan
untuk mengakomodasi semua peruba-
han yang terjadi. Saat ini SOP tidak
berhubungan, di masa depan yang di-
butuhkan PIC yang bertanggung jawab
untuk memperbarui SOP dengan
menggunakan metode template yang
siap digunakan jadi akan sesuai atau
seragam antara SOP dan HR sub
Department.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Delvis
Agusman, Lithrone Laricha dan Meta-
silani (2013) dengan judul manajemen
sistem kerja untuk peningkatan kinerja
karyawan PT. CP. Tujuan dari pene-
litian tersebut adalah Untuk menge-
tahui dan mengukur kinerja karyawan
di PT. CP, menentukan indikator yang
Laili, Realita, Penelitian dan Pengembangan....179
paling berpengaruh dalam meningkat-
kan kinerja karyawan di PT. CP, dan
meningkatkan kinerja karyawan dan
menciptakan SOP di PT. CP. Tahapan-
tahapan yang dilakukan dalam peneli-
tian ini dimulai dari penelitian penda-
huluan, kemudian identifikasi masa-
lah, setelah itu menentukan tujuan dari
penelitian dan dilanjutkan dengan pe-
ngumpulan menggunakan kuisioner,
data yang dikumpulkan diuji reabilitas
dan validitas menggunakan software
aplikasi pengolahan data statistik,
kemudian pengolahan data untuk me-
ngukur kinerja karyawan mengguna-
kan metode Human Resources Score
Card dan metode Analytical Hierar-
chy Process. Hasil dari penelitian ini
adalah kinerja karyawan di PT. CP
yang perlu ditingkatkan adalah pers-
pektif pembelajaran dan pertumbuhan,
juga kinerja yang paling baik dari
perspektif keuangan
4. Kusumastuti, Purwanto, dan Yuwono
juga melakukan penelitian berjudul
Pengaruh Pembuatan Standar Opera-
tional Procedure terhadap kinerja pa-
da PT Wangsa Jatra Lestari yang di-
laksanakan tahun 2014. Subyek pene-
litian adalah karyawan bagian produk-
si PT Wangsa Jatra Lestari. Pengum-
pulan data dilakukan menggunakan
wawancara dan observasi. Analisis da-
ta menggunakan teknik evaluasi pro-
ject. Hasil penelitian yang menunjuk-
kan bahwa setelah disusun SOP, kiner-
ja menjadi lebih baik. 90% atasan se-
nang karena order dapat diselesaikan
tepat waktu, 80% customer senang ka-
rena order dating tepat waktu, dan
85% rekan kerja senang karena tidak
harus selalu bertanya kepada rekan
kerja sehingga proses kerja lebih cepat
selesai.
5. Penelitian yang mendukung juga telah
dilakukan oleh Sari dkk (2015). Me-
ngambil judul Perancangan Sistem
Mutu berdasarkan ISO 9001 : 2008 di
PT Degepharm Semarang. Penelitian
ini mencoba mengkaji penyelesaian
masalah produk cacat melalui upaya
pendokumentasian system manajemen
mutu. Dokumentasi tersebut dituang-
kan dalam bentuk SOP terstandar pada
beberapa departemen. Pengumpulan
data dilakukan dengan menggunakan
teknik observasi dan evaluasi terhadap
dokumen-dokumen serta wawancara
kepada bagian penjaminan mutu dan
pihak lain yang ada di PT Degepharm
Semarang. Hasil penelitian ini berupa
prosedur mutu atau Standart Opera-
sional Prosedur (SOP) untuk bagian
gudang, prosedur mutu bagian produk-
si, prosedur mutu bagian keuangan,
dan prosedur mutu bagian penga-
wasan mutu.
6. Penelitian yang dilakukan Lionisia
Merdekawati Handoko dengan judul
Penyusunan Standar Operasional Pro-
sedur Pada Operasional Toko Di Su-
permarket Ufo (United Fashion
Outlet) Surabaya juga membahas ten-
tang sistem mutu berupa Standart
Operating Procedure (SOP). Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk meng-
analisis kelemahan dan memberikan
solusi dalam mengatasi problem PT.
Darmo Lestari Sentosa. Tahapan yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah
dengan melakukan pengamatan dan
penyebaran kuisioner kepada karya-
wan PT. Darmo Lestari Sentosa. Ke-
mudian hasil pengisian kuisioner di
analisis sehingga diketahui karyawan
memahami SOP atau tidak. Hasil dari
penelitian ini adalah karyawan belum
terbiasa menggunakan SOP yang su-
dah disusun, kurangnya sosialisasi se-
cara berkala oleh atasan baik HRD,
operation manager dan general mana-
ger sehingga karyawan tidak mema-
hami dengan baik apa itu SOP dan isi
dari SOP tersebut.
180 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.175-188
Kajian Teori
Sistem Mutu
Sistem mutu adalah prosedur terdo-
kumentasi dan praktek-praktek standar
untuk manajemen sistem, yang bertujuan
menjamin kesesuaian dari suatu proses
dan produk (barang atau jasa) terhadap
kebutuhan atau persyaratan tertentu, di-
mana kebutuhan atau persyaratan tertentu
tersebut ditentukan atau dispesifikasikan
oleh pelanggan dan organisasi (Quality
Management Systems, ISO 9001:2008).
Ishikawa dalam Nasution (2003) me-
nyebutkan beberapa manfaat sistem mu-
tu, diantaranya: (1) Meningkatkan image
positif perusahaan; (2) Sistem terdoku-
mentasi; (3) Media untuk pelatihan dan
pendidikan; (4) Sebagai alat analisa kom-
petitor perusahaan; (5) meningkatkan mo-
tivasi, moral dan kinerja karyawan; (6)
Jaminan kualitas produk dan proses.
Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem
mutu bermanfaat untuk meningkatkan
kualitas sistem operasional dalam organi-
sasi. Dengan adanya sistem mutu, me-
ningkatkan peluang organisasi untuk
meraih competitive advantage.
Ishikawa dalam Nasution (2003)
menyebutkan beberapa jenis sistem mutu,
diantaranya :
1. Quality manual (manual mutu / pedo-
man mutu).
2. Prosedur mutu (prosedur sistem, dan
instruksi kerja).
3. Formulir-formulir.
4. Peraturan dan persyaratan.
Standart Operating Procedure (SOP)
SOP adalah serangkaian instruksi
yang menggambarkan pendokumentasian
dari kegiatan yang dilakukan secara
berulang pada sebuah organisasi (EPA,
2001). Sedangkan menurut Aldy (2012)
mengemukakan SOP merupakan tatacara
atau tahapan yang dibakukan dan yang
harus dilalui untuk menyelesaikan suatu
proses kerja tertentu.
Dari uraian definisi di atas dapat
disimpulkan bahwa SOP merupakan
serangkaian tahapan yang dibakukan dan
didokumentasikan untuk menyelesaikan
kegiatan atau proses kerja tertetentu yang
dilakukan secara berulang pada sebuah
organisasi.
SOP dibuat dengan beberapa tujuan,
diantaranya :
1. Agar petugas/pegawai menjaga kon-
sistensi dan tingkat kinerja petugas /
pegawai atau tim dalam organisasi
atau unit kerja.
2. Agar mengetahui dengan jelas peran
dan fungsi tiap-tiap posisi dalam orga-
nisasi.
3. Memperjelas alur tugas, wewenang
dan tanggungjawab dari petugas / pe-
gawai terkait.
4. Melindungi organisasi/unit kerja dan
petugas/pegawai dari malpraktek atau
kesalahan administrasi lainnya.
5. Untuk menghindari kegagalan / kesa-
lahan, keraguan, duplikasi dan inefi-
siensi
Selain tujuan, SOP juga mempunyai
manfaat jika diterapkan pada suatu
perusahaan, diantaranya :
1. Dapat digunakan sebagai sarana untuk
mengkomunikasikan pelaksanaan sua-
tu pekerjaan di perusahaan.
2. Dapat digunakan sebagai sarana acuan
dalam melakukan penilaian terhadap
proses layanan di Perusahaan.
3. Dapat digunakan sebagai sarana pela-
tihan bagi staff / karyawan baru se-
hingga mengurangi waktu yang ter-
buang untuk memberikan pengarahan.
4. Dapat digunakan sebagai sarana me-
ngendalikan dan menggantisipasi apa-
bila terdapat suatu perubahan sistem di
perusahaan.
5. Dapat digunakan sebagai sarana audit
di perusahaan.
Dalam pembuatan SOP, kita wajib
mengetahui Kriteria SOP yaitu : (Budi-
harjo, 2016 )
Laili, Realita, Penelitian dan Pengembangan....181
1. Penyusunan kalimat dengan bahasa
yang sederhana
2. Mudah diaplikasikan
3. Mudah dikontrol
4. Mudah diaudit
5. Mudah diubah, sesuai dengan perkem-
bangan.
Manajemen Sumberdaya Manusia
Praktik-praktik manajemen sumber
daya manusia seperti dikemukakan
Usmara ( 2006 ) yaitu:
1. Perencanaan sumber daya manusia,
meliputi perencanaan kualitas dan
kuantitas SDM serta job design.
2. Perolehan dan penempatan SDM meli-
puti rekrutmen, seleksi, penempatan,
dan orientasi.
3. Pengembangan SDM, meliputi pe-
ngembangan kemampuan kerja dan
pengembangan karir
4. Perancangan sistem pemberian peng-
hargaan
5. Perancangan sistem penilaian kinerja
6. Perancangan sistem balas jasa
Sedangkan Hariandja (2007:4) me-
ngatakan bahwa kegiatan atau aktivitas
MSDM secara umum dapat dikategorikan
menjadi empat, yaitu:
1. Persiapan dan pengadaan
2. Pengembangan dan penilaian
3. Pengkompensasian dan perlindungan
4. Hubungan-hubungan kepegawaian.
Lembaga Amil Zakat (LAZ)
Menurut Tim Pengkajian Hukum
Pengelolaan Zakat Oleh Negara Bagi
Kepentingan Masyarakat ( 2011)
Lembaga Amil Zakat adalah:
“Institusi pengelola zakat yang di-
bentuk oleh masyarakat dan dikukuh-
kan oleh pemerintah untuk melaku-
kan kegiatan pengumpulan, pendis-
tribusian dan pendayagunaan zakat
sesuai dengan ketentuan agama”
Di Indonesia pengelolaan zakat
diatur berdasarkan Undang-Undang No.
38 tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat
dengan Keputusan Menteri Agama No.
581 tahun 1999 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang No. 38 tahun 1999 dan
Keputusan Direktur Jendaral Bimbingan
Masyarakat Islam dan Urusan Haji No.
D/291 tahun 2000 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Zakat. Meskipun
peraturan tersebut tidak terdapat sanksi
pada muzakki tapi Undang-Undang
tersebut mendorong upaya pembentukan
lembaga pengelola zakat yang amanah,
kuat dan dipercaya oleh masyarakat.
Dalam Bab II Pasal 5 Undang-
Undang tersebut dikemukakan bahwa
pengelolaan zakat bertujuan untuk:
1. Meningkatkan pelayanan bagi masya-
rakat dalam menunaikan zakat sesuai
dengan tuntutan agama.
2. Meningkatkan fungsi dan peranan
pranata keagamaan dalam upaya me-
wujudkan kesejahteraan masyarakat
dan keadilan sosial.
3. Meningkatkan hasil guna dan daya gu-
na zakat.
Menurut Tim Pengkajian Hukum
Pengelolaan Zakat Oleh Negara Bagi
Kepentingan Masyarakat (2011) lingkup
kewenangan pengumpulan zakat melipu-
ti: zakat, infaq, shodaqoh, hibah, wasiat,
waris dan kafarat.
Menurut Hafidhuddin (2002: 126),
lembaga pengelola zakat memiliki
kekuatan hukum formil yang memiliki
keuntungan sebagai berikut:
1. Untuk menjamin kepastian dan
disiplin pembayar zakat.
2. Untuk menjaga perasaan rendah diri
para mustahiq zakat apabila
berhadapan langsung untuk menerima
zakat dari para muzakki.
3. Untuk mencapai efisien dan
efektivitas, serta sasaran yang tepat
dalam penggunaan harta zakat
menurut skala prioritas yang ada pada
suatu tempat.
4. Untuk memperlihatkan syiar Islam
dalam semangat penyelenggaraan
pemerintahan yang Islami.
182 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.175-188
Menurut Fakhruddin (2008: 288),
secara struktur organisasi lembaga penge-
lola zakat di Indonesia terdiri dari 2 ma-
cam, yaitu Badan Amil Zakat (BAZ) dan
Lembaga Amil Zakat (LAZ). Badan Amil
Zakat dibentuk oleh pemerintah, sedang-
kan Lembaga Amil Zakat didirikan oleh
masyarakat. Untuk terwujudnya suatu
organisasi/lembaga yang baik, perlu
dirumuskan beberapa hal yaitu :
1. Adanya tujuan yang akan dicapai.
2. Adanya penetapan dan pengelompo-
kan pengerjaan.
3. Adanya wewenang dan tanggung ja-
wab.
4. Adanya hubungan (relationship) satu
sama lain.
5. Adanya penetapan orang-orang yang
akan melakukan pekerjaan atau tugas-
tugas yang diembankan kepadanya.
Metode Penelitian
Menurut Sugiyono (2011) Metode
Penelitian dan Pengembangan adalah me-
tode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu, dan me-
nguji keefektifan produk tersebut supaya
dapat menghasilkan produk tertentu. Pro-
duk yang dihasilkan dapat berupa produk
yang betul-betul baru atau produk hasil
pengembangan dari produk yang sudah
ada. Menurut Sugiyono (2011) langkah –
langkah pelaksanaan strategi penelitian
dan pengembangan yang dilakukan untuk
menghasilkan produk tertentu dan untuk
menguji keefektifan produk yang dimak-
sud, adalah :
Gambar 1 Model Sugiono Desain
Research and Development
Gambar 2. Prosedur Desain Research
and Development
Berkaitan dengan adanya asumsi dan
keterbatasan penelitian, sehingga peneliti
hanya mengadopsi 6 prosedur dari 10
prosedur penelitian yang ada. Berikut
diuraikan 7 prosedur penelitian yang
digunakan :
1. Potensi dan Masalah
Merupakan prosedur pengkajian
terhadap potensi atau keunggulan Lem-
baga Zakat Sabilillah. Potensi ini dapat
berasal dari lokasi, program-program
yang ditawarkan, jumlah donator dan lain
sebagainya. Selanjutnya proses identify-
kasi untuk menemukan gap antara kondi-
si ideal yang diinginkan dengan kenya-
taan yang dihadapi. Gap ini dapat menja-
di sumber masalah bagi organisasi yang
Potensi dan
Masalah
Pengumpulan Data
Desain Produk
Validasi Desain
Revisi Desain
Uji Coba
Produk
Revisi Produk
1
Uji Coba
Pemakaian
Revisi Produk
2
Produk Masal
Potensi dan Masalah
Pengumpulan data:
• Data literature
Desain produk
• Pembuatan SOP
Validasi
Desain
Revisi Desain
Uji Coba Produk
Produk Akhir
Laili, Realita, Penelitian dan Pengembangan....183
membutuhkan penyelesaian. Lembaga
Zakat Masjid Sabilillah merupakan satu
dari sekian banyak lembaga pengelola da-
na ZIS yang bernaung dibawah satu ya-
yasan dengan Masjid. Fakta ini tentu
menjadi keunggulan organisasi dalam
upaya menjaring muzakki. Rekam jejak
kegiatan penyaluran dana ZIS yang juga
sudah dipublikasikan dalam bentuk maja-
lah, merupakan pondasi bangunan keper-
cayaan para Muzakki. Namun demikian,
Lembaga Zakat Masjid Sabilillah masih
menghadapi permasalahan yang juga
banyak dialami oleh lembaga zakat lain-
nya. Masalah muncul dalam bidang
pengelolaan sumberdaya manusia.
2. Mengumpulkan Informasi dan
Studi Literatur
Berdasarkan pemetaan pada tahap
identifikasi potensi dan masalah, selanjut-
nya dilakukan pengumpulan informasi
melalui studi pada hasil penelitian terda-
hulu, kajian terhadap peraturan perun-
dang-undangan, dan proses wawancara
dalam rangka menemukan bentuk produk
yang tepat untuk menyelesaikan masalah
yang dihadapi.
3. Desain Produk
Pada tahap ini, dalam rangka menye-
lesaikan masalah manajemen sumberdaya
manusia yang sedang dihadapi oleh Lem-
baga Zakat Masjid Sabilillah maka akan
disusun Standart Operating Procedur
(SOP) dalam bidang manajemen sumber-
daya manusia.
4. Validasi Ahli
Kegiatan ini bertujuan untuk menge-
tahui apakah rancangan SOP yang disu-
sun dapat diterapkan oleh Lembaga Zakat
Masjid Sabilillah. Subyek validasi ahli
adalah satu orang pimpinan perusahaan
sebagai validator praktisi. Dan satu dosen
STIE Indoçakti sebagai validator akade-
misi.
Validasi ahli merupakan prosedur
menelaah SOP yang dilakukan oleh ahli,
dalam hal ini melibatkan ahli akademisi
yang berasal dari perguruan tinggi dan
ahli praktisi yang berasal dari praktisi
dalam bidang pengelolaan dana ZIS.
Prosedur validasi dilakukan untuk
menilai kelayakan SOP sebelum diuji
coba penerapan dalam aktivitas keseha-
rian organisasi. Hasil penilaian dan reko-
mendasi dari validator selanjutnya akan
menjadi bahan masukan untuk perbaikan
SOP sampai dinyatakan layak untuk di uji
coba penerapan.
5. Perbaikan Produk
Perbaikan dilakukan jika pada tahap
validasi produk mengalami kesalahan
atau penyesuaian dengan kondisi lapa-
ngan. Perbaikan dilakukan atas dasar re-
komendasi yang diberikan oleh validator.
Perbaikan atau revisi berikutnya dila-
kukan berdasarkan hasil uji coba pema-
kaian atau penerapan SOP manajemen
sumber daya manusia dan rekomendasi
dari relawan sebagai responden.
6. Uji Coba Produk
Prosedur uji coba dilakukan setelah
rancangan produk divalidasi, memperoleh
masukan untuk kebutuhan revisi, dan
direvisi sesuai rekomendasi validator. Uji
coba pemakaian dilakukan dengan cara
memberikan kuesioner kepada responden,
yaitu relawan Lembaga Zakat Masjid
Sabilillah.
7. Produk Akhir
Produk ini adalah akhir dari perbai-
kan yang sesuai dengan saran dari res-
ponden, sehingga produk telah memiliki
relevansi dan kesesuaian antara isi SOP
dengan kebutuhan Lembaga Amil Zakat,
Infaq dan Shodaqoh (LAZIS) Sabilillah
Malang serta dapat diterapkan sebagai
panduan pelaksanaan kegiatan manaje-
men sumberdaya manusia.
184 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.175-188
Uji Coba
1. Desain Uji Coba
Uji coba dilakukan dengan cara
memberikan kuesioner kepada responden,
dalam hal ini adalah relawan Lembaga
Zakat Masjid Sabilillah. Responden akan
menerapkan prosedur yang tercantum da-
lam SOP manajemen sumber daya manu-
sia untuk kemudian memberikan penilai-
an terhadap SOP yang disusun berda-
sarkan kriteria yang telah ditentukan.
2. Subyek Uji Coba
Uji coba dilakukan kepada relawan
Lembaga Zakat Masjid Sabilillah sejum-
lah 7 orang, representasi dari divisi-divisi
yang ada di organisasi (LAZIS Sabilillah
Malang)
Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan adalah
data primer dan data sekunder.
a. Data primer
Dalam penelitian ini, data primer
diperoleh melalui observasi yang berupa
pengamatan terhadap sistem kerja
karyawan atau pengelola LAZIS Sabilil-
lah Malang. Sedangkan penyebaran kue-
sioner kepada responden yaitu karyawan
(pengelola) LAZIS Sabilillah Malang.
Serta wawancara secara langsung mau-
pun tidak langsung dilakukan dengan be-
berapa orang perwakilan dari responden.
b. Data sekunder.
Data sekunder dalam penelitian ini
berupa data company profile, data nama-
nama pengurus dan karyawan, aktivitas
karyawan (sumber daya manusia) Lem-
baga Amil Zakat, Infaq dan Shodaqoh
(LAZIS) Sabilillah Malang dan data
pendukung lainnya.
Pengumpulan data untuk mempero-
leh data pendukung penelitian dilakukan
dengan cara observasi, pemberian angket,
dan melakukan wawancara.
Skala Pengukuran
Penilaian jawaban pada angket
tertutup untuk setiap aspek pada masing-
masing SOP diukur menggunakan skala
pengukuran skala Likert dengan rentang
skor 1- 5. Interpretasi untuk masing-
masing skor disajikan sebagai berikut :
Skor 1 = sangat tidak baik
Skor 2 = tidak baik
Skor 3 = cukup
Skor 4 = baik
Skor 5 = sangat baik
Teknik Analisis Data
Data yang terkumpul akan dianalisis
menggunakan teknik analisis rata – rata
dengan rumus yang tercantum dalam
Sugiyono ( 2013 )sebagai berikut:
Me = ∑𝑋𝑖
𝑛
Dimana :
Me = Mean ( rata-rata )
∑ = Epsilon ( baca jumlah )
Xi = nilai X ke i sampai ke n
n = Jumlah individu
Hasil Dan Pembahasan
Hasil validasi ahli
Berikut disajikan hasil pengumpulan
dan pengolahan data validasi ahli serta
rekomendasi dari 2 orang validator.
Laili, Realita, Penelitian dan Pengembangan....185
Tabel 1.
Hasil validasi ahli
N
o
Judul
SOP
Nilai rata-rata tiap aspek
Mudah
dimenger
ti
Mudah
diaplikasik
an
Mudah
di
kontrol
Mudah
diubah
sesuai
perkemba
ngan
1
SOP
Rekrutmen
Internal
4,5 5 4,5 4,5
2
SOP
Rekrutmen
Eksternal
5 4,5 4,5 5
3
Sop Seleksi
Administra
si
5 5 5 5
4
SOP
Seleksi
Akademik
dan
Psikotest
4,5 4,5 4,5 4,5
5
SOP
Seleksi
Wawancara
5 5 4,5 5
6 SOP Tes
Kesehatan 5 5 4,5 5
7
SOP
Penempata
n Tenaga
Kerja (
Karyawan )
5 4,5 4,5 4,5
8
SOP On
The Job
Training
4,5 4,5 4,5 5
9
SOP
Pengemban
gan dan
Pelatihan
Karyawan
4,5 4,5 4,5 4,5
Pembahasan
Hasil validasi ahli menunjukkan bah-
wa rata-rata nilai yang diberikan untuk 9
SOP bervariasi pada rentang skor 4
sampai 5. Hasil penilaian validasi terse-
but merupakan petunjuk bahwa baik ahli
akademisi maupun ahli praktisi sepakat
menyatakan prosedur yang termuat dalam
SOP mudah dimengerti bahasa dan
struktur kalimatnya, mudah diaplikasikan
atau dilaksanakan karena prosedurnya
jelas, mudah dikontrol karena dalam pro-
sedur juga dimuat pihak yang melak-
sanakan serta dokumen-dokumen pendu-
kungnya. Yang terakhir, SOP SDM yang
disusun juga mudah diubah sesuai per-
kembangan diihat dari adanya keterli-
batan beberapa pihak dalam pelaksanaan-
nya, sehingga memungkinkan munculnya
gagasan-gagasan baru terkait penyempur-
naan prosedur.
Revisi Produk
Berdasarkan hasil analisis data
validasi ahli, diperoleh rata-rata nilai SOP
untuk masing-masing kriteria berkisar
antara 4 dan 5. Hasil ini menunjukkan
bahwa SOP sudah baik dan dapat
diujicobakan kepada responden, dengan
beberapa revisi sesuai rekomendasi
validator sebagai berikut:
1. Konsistensi penomoran SOP pada
Angket dengan lampiran isian nilai.
2. Menajamkan uraian prinsip pada
SOP Penempatan Karyawan yaitu
penempatan karyawan sesuai dengan
kualifikasi yang dimiliki karyawan
dan ketersediaan posisi yang kosong.
3. Lengkapi prosedur dalam SOP OJT
dengan menambahkan kegiatan
perencanaan.
Hasil uji coba
Berikut dibawah adalah tabel hasil
uji coba penerapan pada responden yaitu
karyawan LAZIS Sabilillah Malang
sebanyak 7 orang.
Tabel 2.
Hasil uji coba
N
o
Judul
SOP
Nilai rata-rata tiap aspek
Muda
h
dimen
gerti
Mudah
diaplika
sikan
Mu
dah
di
kont
rol
Mudah
diubah
sesuai
perkemb
angan
1
SOP
Rekrutm
en
Internal
4,7 4,4 4,6 4,7
2
SOP
Rekrutm
en
Eksternal
4,4 4,4 4,7 4,7
3
Sop
Seleksi
Administ
rasi
4,4 4,3 4,7 4,6
4 SOP 4,7 4,6 4,4 4,6
186 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.175-188
Seleksi
Akademi
k dan
Psikotest
5
SOP
Seleksi
Wawanc
ara
4,6 4,4 4,4 4,6
6
SOP Tes
Kesehata
n
4,6 4,7 4,3 4,9
7
SOP
Penempa
tan
Tenaga
Kerja
(Karyaw
an )
4,6 4,4 4,4 4,4
8
SOP On
The Job
Training
4,7 4,6 4,4 4,7
9
SOP
Pengemb
angan
dan
Pelatihan
Karyawa
n
4,7 4,6 4,6 4,7
Uji coba penerapan Standard Ope-
rating Procedure (SOP) manajemen
Sumber Daya Manusia pada responden
menunjukkan bahwa nilai rata-rata pada
tiap aspek penilaian berada pada rentang
skor antara 4 dan 5. Nilai tersebut menun-
jukkan bahwa prosedur pada 9 SOP ma-
najemen Sumber Daya Manusia yang ter-
diri dari SOP rekruitmen internal, SOP
rekruitmen eksternal, SOP seleksi admi-
nistrasi, SOP seleksi akademik dan psiko-
test, SOP seleksi wawancara, SOP Tes
kesehatan, SOP penempatan karyawan
(tenaga kerja), SOP On The Job Training
dan SOP pengembangan dan pelatihan
karyawan mudah di mengerti bahasanya,
mudah diaplikasikan karena prosedurnya
jelas, mudah di kontrol karena jelas siapa
saja pelaksana kegiatan beserta dokumen
pendukungnya, mudah diubah sesuai per-
kembangan karena keterlibatan beberapa
pihak yang memungkinkan munculnya
masukan-masukan berkaitan dengan
prosedur serta fleksibilitas prosedur.
Produk Akhir
Produk akhir dari penelitian ini ada-
lah sistem mutu manajemen sumberdaya
manusia berupa manual mutu Standart
Operating Procedur (SOP) kegiatan pe-
ngadaan sumberdaya manusia pada LA-
ZIS SABILILLAH kota Malang.
Kesimpulan Dan Saran
Kesimpulan
Dari hasil analisis data yang telah
dilaksanakan, dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil analisis data menunjukkan
bahwa nilai rata-rata untuk 9 SOP
SDM yang telah disusun berkisar
antara 4 sampai 5. Skor tersebut
terdistribusi merata pada tiap aspek
pada masing-masing SOP, aspek-
aspek yang menjadi kriteria penilaian
adalah aspek mudah dimengerti,
mudah diaplikasikan, mudah di
kontrol, dan mudah diubah sesuai
perkembangan.
2. Produk yang dihasilkan dari penelitian
dan pengembangan ini berupa manual
mutu SOP Manajemen Sumber daya
Manusia.
Saran
Berdasarkan paparan data serta
permasalahan dan solusi yang telah
dikemukakan, berikut saran-saran yang
dapat peneliti sampaikan:
1. Hendaknya SOP SDM yang telah di
rekomendasikan dapat dijalankan
secara konsisten sebagai salah satu
upaya perbaikan pelaksanaan aktivitas
SDM
2. Disarankan kepada LAZIS Sabilillah
Malang untuk terus melakukan
observasi dan evaluasi terhadap
pelaksanaan prosedur dalam SOP dan
melakukan perbaikan sesuai
kebutuhan
3. SOP yang telah disusun bukanlah
prosedur yang kaku, sehingga dalam
beberapa waktu kedepan perlu
Laili, Realita, Penelitian dan Pengembangan....187
dilakukan penyesuaian-penyesuaian
dengan perkembangan aktivitas
organisasi.
4. Bagi peneliti selanjutnya di sarankan
untuk memperluas kajian dan maping
permasalahan sehingga dapat disusun
SOP lebih detail untuk lebih banyak
kegiatan. Baik kegiatan manajemen
sumberdaya manusia maupun untuk
kegiatan-kegiatan lain.
Daftar Rujukan
Agusman, Delvis, Lithrone Laricha dan
Metasilani. 2013. Manajemen
Sistem Kerja Untuk Peningkatan
Kinerja Karyawan PT. CP. Jurnal
Ilmiah Teknik Industri (2013), Vol
I No. 2, 103-108
Azis, Abdul. 2010. Manajemen Investasi
Syariah. Bandung: Penerbit
Alfabeta
Budihardjo, M. 2016. Panduan Praktis
Menyususn SOP Standart
Operating Procedure. Jakarta:
Penerbit Raih Asa sukses
Fakhruddin. 2008. Fiqh & Manajemen
Zakat di Indonesia. Malang : UIN-
Malang Press
Hafidhuddin, Didi. 2002. Zakat dalam
Perekonomian Modern. Jakarta:
Gema Insani.
Hadiwiyono, Pricylli surya & Panjaitan,
Togar. W.S. 2013. Perancangan
Standart Operating
Prosedure (SOP) Human Resourse
(HR) di PT.X / Jurnal Titra, Vol.
1, No. 2, Juli 2013, pp. 227-23
Handoko, Hani. 2001. Manajemen
Personalia dan Sumber Daya
Manusia. Yogyakarta:
Penerbit BFFE
Handoko, Lionisia Merdekawati. 2014.
Penyusunan standard Operasional
Procedure pada Supermarket UFO
(United Fashion Outlet
Surabaya).
ISO 9001: 2008. 2008. Quality
Management Systems -
Requirements. Jakarta:
Badan Standardisasi Nasional.
Kusumastuti,Suryaning dkk. 2014.
Pengaruh Pembuatan Standar
Operational Procedure Terhadap
Kinerja pada PT Wangsa Jatra
Lestari. Program Pendidikan
Magister Psikologi Profesi.
Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Surakarta
Marihot, Tua Efendi Hariandja, Drs.,
M.Si. 2007. Manajemen sumber
daya manusia; pengadaan,
pengembangan,
pengkompensasian, dan
peningkatan produktivitas
pegawai. Jakarta; penerbit PT.
Grasindo
Martoyo, Susilo. 2000 .Manajemen
Sumber Daya Manusia edisi 4.
Yogyakarta: Penerbit BPFE-
YOGYAKARTA.
Nasution, M.N. 2003. Manajemen Mutu
Terpadu. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Nawawi, Hadari. 2008 Manajemen
Sumber Daya Manusia,
Yogyakarta: Penerbit Gajah Mada
University Press.
Nugraheni, Ratih. Aprianti & Budiatno,
Agung. 2013. Pengaruh Standart
Operasional Prosedur dan
pengawasan terhadap kinerja
pramuniaga Pasaraya Sriratu
Pemuda Semarang.
akses pada 21 Mei 2016.
Rachmawati, Ike Kusdyah. 2007.
Manajemen Sumber Daya
Manusia, Yogyakarta: Penerbit
Andi
188 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.175-188
Sari, Dian Puspita dkk. 2015.
Perancangan Sistem Dokumentasi
Mutu Berdasarkan ISO 9001
:2008 di PT Degepharm
Semarang. Seminar Nasional
IENACO, ISSN : 2337 - 4349
Sugiono. 2011. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif Dan R&D.
Bandung, Penerbit CV Alfabeta.
Tim Pengkajian Hukum Pengelolaan
Zakat Oleh Negara Bagi
Kepentingan Masyarakat. 2011.
Laporan Akhir Tim Pengkajian
Hukum . Jakarta
Usmara. A. 2006. Praktik Manajemen
SDM: Unggul Melalui Orientasi
dan Pelatihan Karyawan,
Yogyakarta: Penerbit Santusta.