+ All Categories
Home > Documents > Penelitian dan Pengembangan Sistem Mutu Manajemen ...akuntansi.polinema.ac.id/contents/19 PROSIDING...

Penelitian dan Pengembangan Sistem Mutu Manajemen ...akuntansi.polinema.ac.id/contents/19 PROSIDING...

Date post: 08-Mar-2019
Category:
Upload: truongtram
View: 216 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
14
175 Penelitian dan Pengembangan Sistem Mutu Manajemen Sumberdaya Manusia pada Lembaga Amil Zakat, Infaq, Dan Shodaqoh (LAZIS) Nur Zahrotul Laili 1) , dan Tasnim Nikmatullah Realita 2) 1,2) STIE INDOCAKTI 1) [email protected] Abstract This research was conducted with the aim to develop a quality system in amil zakat institutions, infaq, and sodaqoh (LAZIS) Sabilillah in Malang and produce the final product in the form of Standard Operating Procedure (SOP) in the field of human resource management. The method used in this research is the Research and Development (R & D), while the steps of product development following the steps proposed by Sugiyono (2016). Data analysis was performed using a test average. From the analysis of the data, obtained an average yield of respondents gave ratings between 4 to 5 for each aspect of each SOP. This means that the respondents rate the SOP prepared easy to understand, easy to implement, easy to control, and easily modified according to the development. Suggested to the organization to implement the SOP compiled consistently, and supervision in its implementation to ensure successful implementation of the procedure. For further research are expected to explore a wider range of organizations, so as to present a more complete SOP Keyword : Research, Development, Quality Systems, Human Resource Management, LAZIS. Abstrak Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengembangkan sistem mutu pada lembaga amil zakat, infaq, dan sodaqoh (LAZIS) Sabilillah di kota Malang dan menghasilkan produk akhir berupa Standart Operating Procedure (SOP) dalam bidang manajemen sumber daya manusia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development (R&D), sedangkan langkah-langkah pengembangan produk mengikuti langkah-langkah yang dikemukakan oleh Sugiyono ( 2016). Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji rata-rata. Dari hasil analisis data, diperoleh hasil rata- rata responden memberikan penilaian antara 4 sampai 5 untuk tiap aspek pada masing- masing SOP. Hal ini berarti bahwa responden menilai SOP yang disusun mudah dimengerti, mudah dilaksanakan, mudah dikontrol, dan mudah diubah sesuai perkembangan. Disarankan kepada organisasi untuk dapat melaksanakan SOP yang disusun secara konsisten, serta dilakukan pengawasan dalam pelaksanaannya untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan prosedur. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan eksplorasi lebih luas terhadap organisasi, sehingga dapat menyajikan SOP secara lebih lengkap Keyword : Penelitian, Pengembangan, Sistem Mutu, Manajemen Sumber Daya Manusia, LAZIS. Pendahuluan Sumber daya manusia (SDM) meru- pakan salah satu faktor yang sangat pen- ting dalam suatu perusahaan di samping faktor yang lain seperti modal. Oleh ka- rena itu SDM harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan efektivitas dan efi- siensi organisasi, sebagai salah satu fung- si dalam perusahaan yang dikenal dengan
Transcript

175

Penelitian dan Pengembangan Sistem Mutu Manajemen Sumberdaya

Manusia pada Lembaga Amil Zakat, Infaq, Dan Shodaqoh (LAZIS)

Nur Zahrotul Laili1), dan Tasnim Nikmatullah Realita2)

1,2)STIE INDOCAKTI

1)[email protected]

Abstract

This research was conducted with the aim to develop a quality system in amil zakat

institutions, infaq, and sodaqoh (LAZIS) Sabilillah in Malang and produce the final product

in the form of Standard Operating Procedure (SOP) in the field of human resource

management. The method used in this research is the Research and Development (R & D),

while the steps of product development following the steps proposed by Sugiyono (2016).

Data analysis was performed using a test average. From the analysis of the data, obtained

an average yield of respondents gave ratings between 4 to 5 for each aspect of each SOP.

This means that the respondents rate the SOP prepared easy to understand, easy to

implement, easy to control, and easily modified according to the development. Suggested to

the organization to implement the SOP compiled consistently, and supervision in its

implementation to ensure successful implementation of the procedure. For further research

are expected to explore a wider range of organizations, so as to present a more complete

SOP

Keyword : Research, Development, Quality Systems, Human Resource Management,

LAZIS.

Abstrak

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengembangkan sistem mutu pada lembaga

amil zakat, infaq, dan sodaqoh (LAZIS) Sabilillah di kota Malang dan menghasilkan

produk akhir berupa Standart Operating Procedure (SOP) dalam bidang manajemen

sumber daya manusia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Research and Development (R&D), sedangkan langkah-langkah pengembangan produk

mengikuti langkah-langkah yang dikemukakan oleh Sugiyono ( 2016). Analisis data

dilakukan dengan menggunakan uji rata-rata. Dari hasil analisis data, diperoleh hasil rata-

rata responden memberikan penilaian antara 4 sampai 5 untuk tiap aspek pada masing-

masing SOP. Hal ini berarti bahwa responden menilai SOP yang disusun mudah

dimengerti, mudah dilaksanakan, mudah dikontrol, dan mudah diubah sesuai

perkembangan. Disarankan kepada organisasi untuk dapat melaksanakan SOP yang disusun

secara konsisten, serta dilakukan pengawasan dalam pelaksanaannya untuk menjamin

keberhasilan pelaksanaan prosedur. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan

eksplorasi lebih luas terhadap organisasi, sehingga dapat menyajikan SOP secara lebih

lengkap

Keyword : Penelitian, Pengembangan, Sistem Mutu, Manajemen Sumber Daya Manusia,

LAZIS.

Pendahuluan

Sumber daya manusia (SDM) meru-

pakan salah satu faktor yang sangat pen-

ting dalam suatu perusahaan di samping

faktor yang lain seperti modal. Oleh ka-

rena itu SDM harus dikelola dengan baik

untuk meningkatkan efektivitas dan efi-

siensi organisasi, sebagai salah satu fung-

si dalam perusahaan yang dikenal dengan

176 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.175-188

manajemen sumber daya manusia (MS-

DM).

Pengelolaan sumber daya manusia,

tidak dapat dipungkiri telah menjadi tema

penting dalam upaya meraih keunggulan

kompetitif (Competitive Advantage) peru-

sahaan atau organisasi. Meraih keung-

gulan kompetitif melalui sumber daya

manusia, berarti menempatkan setiap

anggota organisasi sebagai bagian pen-

ting dari upaya perbaikan kualitas terha-

dap proses, sistem, maupun produk.

Sangat penting bagi organisasi untuk

menyusun rencana dan tata kelola karya-

wan yang efektif dan efisien sehingga

profesionalisme, transparansi dan keung-

gulan kompetitif dapat diraih. Rencana

dan tata kelola tersebut tertuang dalam

praktik-praktik manajemen sumber daya

manusia seperti dikemukakan Usmara

(2006:13) yaitu: Perencanaan sumber da-

ya manusia, meliputi perencanaan kua-

litas dan kuantitas SDM serta job design,

Perolehan dan penempatan SDM meliputi

rekrutmen, seleksi, penempatan, dan

orientasi, Pengembangan SDM, meliputi

pengembangan kemampuan kerja dan

pengembangan karir, Perancangan sistem

pemberian penghargaan, perancangan sis-

tem penilaian kinerja dan perancangan

sistem balas jasa.

Praktik-praktik manajemen SDM ter-

sebut dapat diimplementasikan hampir

pada semua organisasi, termasuk pada

lembaga / yayasan penghimpun dana

Zakat, Infaq, dan Sodaqoh (LAZIS) yang

dewasa ini semakin menunjukkan eksis-

tensinya. Hal tersebut dibuktikan dengan

semakin banyaknya lembaga-lembaga

penghimpun dana Zakat, Infaq dan Sho-

daqoh (ZIS) yang didirikan, besarnya

dana publik yang dikelola, dan beragam-

nya program-program bantuan penyalu-

ran dana yang dikelola oleh yayasan

penghimpun dan pengelola ZIS tersebut.

Semakin banyaknya lembaga / yaya-

san pengelola dana zakat, infaq, dan so-

daqoh (ZIS) di tengah masyarakat saat ini

memunculkan berbagai macam pertanya-

an. Salah satunya adalah bagaimana lem-

baga / yayasan tersebut mengelola sum-

ber daya manusia atau karyawannya. Me-

liputi proses dan prosedur memperoleh

sumber daya manusia, melatih, pembe-

rian kompensasi, hingga membangun hu-

bungan organisasi dengan karyawan. Dalam laporan akhir Tim Pengkajian

Hukum Pengelolaan Zakat Oleh Negara Bagi

Kepentingan Masyarakat (2011) disebutkan

bahwa selama ini Lembaga Amil Zakat telah

berupaya mengelola zakat, infaq dan

shodaqoh dengan baik tetapi belum optimal,

disebabkan beberapa faktor antara lain faktor

sumber daya manusia, kesadaran masyarakat,

faktor kelembagaan dan pengelolaan di lapa-

ngan.

Aziz (2010: 241) menyatakan bahwa

dana zakat, infaq dan shodaqoh harus

dikelola dengan profesional dan didistri-

busikan serta dimanage (dikelola) dengan

orientasi pengembangan kesejahteraan umat

(manusia) agar bisa memberikan dampak

positif bagi pengembangan perekonomian

umat.

Sementara di LAZIS Sabilillah Ma-

lang belum memiliki Standart Operating

Procedure (SOP) sehingga dalam men-

jalankan aktivitas-aktivitas sumber daya

manusia (recruitmen, selection, place-

ment dan development) masih belum

efektif dan efisien.

Dalam pengelolaan LAZIS Sabilil-

lah, para pengurus di beberapa bidang

masih dikekola secara langsung oleh

Bapak – Bapak Takmir pada saat itu. Na-

mun, semakin berkembangnya program

dan capaian lembaga dari para pengurus

yang ada banyak yang tidak aktif,

sehingga menyebabkan terjadinya double

tugas dan fungsi. Disisi lain memegang

kepengelolaan dan disisi lain juga berada

pada struktur pengurus aktif.

Pengelola atau karyawan yang bergu-

lat setiap harinya tidak lebih dari 5 – 6

orang. Hampir semuanya berada di struk-

tur kepengurusan aktif, yang mana

semuanya tanpa melalui perekrutan,

screening karyawan (seleksi karyawan)

Laili, Realita, Penelitian dan Pengembangan....177

dan penempatan karyawan sesuai dengan

bidangnya. Hingga pada tahun 2009

dikarenakan banyaknya problem ketidak-

aktifan para pengurus menyebabkan be-

berapa bidang di LAZIS Sabilillah

mengalami kekosonganan, sampai pada

akhirnya secara langsung dipegang oleh

pengelola yang masih aktif dan terjadi

double job. Padahal dalam pengelolaan

membutuhkan tenaga baru yang jumlah-

nya pun tidaklah banyak hanya sekitar 2

sampai 3 orang. Semuanya masih me-

ngambil orang terdekat, baik dari pengu-

rus yang ada membawa kenalan atau

orang yang direkomendasikan dan lain-

nya diangkat dari remaja masjid yang

aktif tanpa mengetahui kecakapan atau

keahlian di bidangnya.

Untuk penempatan karyawan di

LAZIS Sabilillah sesuai dengan kebutu-

han atau fungsi semua berdasarkan pemi-

lihan keahlian dan kemampuan dari ma-

sing – masing bagian yang berasal dari orang

terdekat.

Sedangkan untuk pengembangan

karyawan berupa pelatihan, seminar dan

workshop. Hampir disemua bidang pe-

ngelolaan sudah pernah mengikuti ber-

bagai macam pelatihan, diantaranya:

pelatihan tentang penggunaan website

untuk lembaga sosial yang diikuti oleh

tim marketing, pelatihan dan pendam-

pingan penggunaan software keuangan

yang diikuti oleh bendahara, seminar

pemberdayaan zakat dan fungsi zakat

yang diikuti oleh tim manajemen, work-

shop dan pelatihan penyembelihan &

pengelolaan qurban yang diikuti oleh tim

pendayagunaan. Akan tetapi pelatihan

dan pengembangan karyawan tersebut

tidak diadakan oleh LAZIS Sabilillah

sendiri, padahal untuk memiliki karya-

wan (pengelola) yang selalu bisa profe-

sional, memiliki etos kerja yang baik dan

memiliki kemampuan yang selalu dina-

mis dibutuhkan adanya pelatihan-pelati-

han yang berkesinambungan baik untuk

karyawan yang baru maupun karyawan

yang sudah lama (pelatihan masing-

masing bidang).

Sangat penting bagi organisasi untuk

memiliki prosedur standar dalam melaku-

kan praktik-praktik sumber daya manusia

tersebut, untuk memastikan organisasi

atau Lembaga Zakat, Infaq dan Shodaqoh

(LAZIS) memperoleh sumberdaya manu-

sia (pengelola) LAZIS yang tepat dengan

cara yang benar, kompetensi yang mema-

dai, dan komitmen yang tinggi supaya

kualitas kontribusi mereka terhadap pen-

capaian visi, misi, dan tujuan organisasi

dapat dimaksimalkan.

Namun permasalahan yang dihadapi

disini adalah beberapa lembaga zakat,

infaq, dan shodaqoh (LAZIS) termasuk

LAZIS Sabilillah yang beralamatkan di

Jl. A. Yani No. 15 Blimbing Malang

belum memiliki prosedur standar dalam

pengelolaan sumber daya manusia yang

tertulis dan didokumentasikan dengan

baik, yang dapat digunakan sebagai

pedoman baku pengelolaan sumber daya

manusia.

Untuk bisa melakukan kegiatan pe-

ngelolaan sumber daya manusia, dalam

hal ini diperlukan adanya pedoman (pan-

duan) yang berupa Standart Operating

Procedure (SOP), SOP manajemen sum-

ber daya manusia berisi tentang prosedur-

prosedur dalam pengelolaan sumber daya

manusia. Penggunaan SOP manajemen

sumber daya manusia ini dimaksudkan

agar pengimplementasian praktik-praktik

sumber daya manusia memiliki kualitas

(mutu) yang baik. Dengan mutu SDM

yang baik, maka akan lebih mudah dalam

mencapai tujuan, visi dan misi organisasi.

SOP yang akan disusun dalam bentuk ta-

bel yang terdiri dari aspek definisi, tu-

juan, prinsip, prosedur, bagian terkait, pe-

rangkat yang dibutuhkan dan dokumen-

tasi-dokumentasi yang dibutuhkan pada

saat implementasi SOP manajemen sum-

berdaya manusia.

Berpijak dari argumentasi tersebut

diatas, maka peneliti tertarik melakukan

178 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.175-188

penelitian dengan judul “Pengembangan

Sistem Mutu Manajemen Sumber Daya

Manusia (Studi kasus di Lembaga Zakat,

Infaq dan Shodaqoh (LAZIS) Sabilillah

Malang”.

Adapun tujuan dari penelitian ini yai-

tu untuk mengembangkan dan menyusun

sistem mutu manajemen sumberdaya ma-

nusia dalam bentuk Standart Operating

Procedure (SOP) untuk kegiatan sumber

daya manusia di Lembaga amil zakat,

Infaq dan Shodaqoh (LAZIS) Sabilillah

Malang.

Kajian Literatur

Jurnal Hasil Penelitian

1. Ratih Nugraheni, Apriatni EP, Agung

Budiatmo (2013) dari Universitas Di-

ponegoro, Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik, Jurusan Administrasi

Bisnis melakukan penelitian yang ber-

judul Pengaruh Standart Operasional

Prosedur dan Pengawasan Terhadap

Kinerja Pramuniaga Pasaraya Sriratu

Pemuda Semarang. Penelitian tersebut

bertujuan untuk mengetahui pengaruh

SOP dan pengawasan terhadap kinerja

pramuniaga. Tipe penelitian yang

digunakan dalam penelitian tersebut

adalah explanatory research dengan

63 responden yang diambil meng-

gunakan teknik sensus. Metode anali-

sis yang digunakan dalam penelitian

ini menggunakan analisis korelasi,

koefisiensi determinasi, table silang,

regresi. Skala pengukuran likert. Pada

analisis digunakan uji linier dan uji

singnifikasi dengan menggunakan

bantuan program SPSS 16.0 Hasil

penelitian menunjukan adanya penga-

ruh positif dan signifikan antara stan-

dart operasional prosedur (SOP) dan

pengawasan terhadap kinerja pramu-

niaga secara persial, adanya pengaruh

positif dan signifikan antara standar

operasional prosedur (SOP) dan pe-

ngawasan secara gabungan terhadap

kinerja pramuniaga.

2. Priscyllia Surya Hadiwiyono dan

Togar Panjaitan (2013) dari Univer-

sitas Kristen Petra Surabaya, Fakultas

Teknologi Industri, Progam Studi

Teknik Industri melakukan sebuah

penelitian yang berjudul Perancangan

Standart Operating Prosedure (SOP)

Human Resourse (HR) di PT. X.

Metode yang digunakan dalam penyu-

sunan SOP yang baru adalah pengem-

bangan berkala, dalam metode ini bisa

memilih dua metode dalam pengem-

bangan berkala yaitu pegembangan

sebagian dan keseluruhan. Format pe-

nyusunan yang digunakan adalah flow-

chart, karena proses yang disusun

memiliki banyak keputusan yang

harus diambil dalam proses tersebut.

Flowchart dalam penulisannya meng-

gunakan simbol-simbol yang sudah

ditentukan bersama oleh perusahaan,

dimana setiap simbol mempresentasi-

kan makna tertentu dari kegiatan atau

keputusan tertentu.

Ada 6 SOP yang tidak sesuai

antara HR sub-Department yang

menghasilkan salah paham pada prak-

teknya seperti Training, Kesehatan,

Seragam, Leave khusus, ID card,

pension. Karena itu SOP baru tersebut

memiliki hubungan yang diperlukan

untuk mengakomodasi semua peruba-

han yang terjadi. Saat ini SOP tidak

berhubungan, di masa depan yang di-

butuhkan PIC yang bertanggung jawab

untuk memperbarui SOP dengan

menggunakan metode template yang

siap digunakan jadi akan sesuai atau

seragam antara SOP dan HR sub

Department.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Delvis

Agusman, Lithrone Laricha dan Meta-

silani (2013) dengan judul manajemen

sistem kerja untuk peningkatan kinerja

karyawan PT. CP. Tujuan dari pene-

litian tersebut adalah Untuk menge-

tahui dan mengukur kinerja karyawan

di PT. CP, menentukan indikator yang

Laili, Realita, Penelitian dan Pengembangan....179

paling berpengaruh dalam meningkat-

kan kinerja karyawan di PT. CP, dan

meningkatkan kinerja karyawan dan

menciptakan SOP di PT. CP. Tahapan-

tahapan yang dilakukan dalam peneli-

tian ini dimulai dari penelitian penda-

huluan, kemudian identifikasi masa-

lah, setelah itu menentukan tujuan dari

penelitian dan dilanjutkan dengan pe-

ngumpulan menggunakan kuisioner,

data yang dikumpulkan diuji reabilitas

dan validitas menggunakan software

aplikasi pengolahan data statistik,

kemudian pengolahan data untuk me-

ngukur kinerja karyawan mengguna-

kan metode Human Resources Score

Card dan metode Analytical Hierar-

chy Process. Hasil dari penelitian ini

adalah kinerja karyawan di PT. CP

yang perlu ditingkatkan adalah pers-

pektif pembelajaran dan pertumbuhan,

juga kinerja yang paling baik dari

perspektif keuangan

4. Kusumastuti, Purwanto, dan Yuwono

juga melakukan penelitian berjudul

Pengaruh Pembuatan Standar Opera-

tional Procedure terhadap kinerja pa-

da PT Wangsa Jatra Lestari yang di-

laksanakan tahun 2014. Subyek pene-

litian adalah karyawan bagian produk-

si PT Wangsa Jatra Lestari. Pengum-

pulan data dilakukan menggunakan

wawancara dan observasi. Analisis da-

ta menggunakan teknik evaluasi pro-

ject. Hasil penelitian yang menunjuk-

kan bahwa setelah disusun SOP, kiner-

ja menjadi lebih baik. 90% atasan se-

nang karena order dapat diselesaikan

tepat waktu, 80% customer senang ka-

rena order dating tepat waktu, dan

85% rekan kerja senang karena tidak

harus selalu bertanya kepada rekan

kerja sehingga proses kerja lebih cepat

selesai.

5. Penelitian yang mendukung juga telah

dilakukan oleh Sari dkk (2015). Me-

ngambil judul Perancangan Sistem

Mutu berdasarkan ISO 9001 : 2008 di

PT Degepharm Semarang. Penelitian

ini mencoba mengkaji penyelesaian

masalah produk cacat melalui upaya

pendokumentasian system manajemen

mutu. Dokumentasi tersebut dituang-

kan dalam bentuk SOP terstandar pada

beberapa departemen. Pengumpulan

data dilakukan dengan menggunakan

teknik observasi dan evaluasi terhadap

dokumen-dokumen serta wawancara

kepada bagian penjaminan mutu dan

pihak lain yang ada di PT Degepharm

Semarang. Hasil penelitian ini berupa

prosedur mutu atau Standart Opera-

sional Prosedur (SOP) untuk bagian

gudang, prosedur mutu bagian produk-

si, prosedur mutu bagian keuangan,

dan prosedur mutu bagian penga-

wasan mutu.

6. Penelitian yang dilakukan Lionisia

Merdekawati Handoko dengan judul

Penyusunan Standar Operasional Pro-

sedur Pada Operasional Toko Di Su-

permarket Ufo (United Fashion

Outlet) Surabaya juga membahas ten-

tang sistem mutu berupa Standart

Operating Procedure (SOP). Tujuan

dari penelitian ini adalah untuk meng-

analisis kelemahan dan memberikan

solusi dalam mengatasi problem PT.

Darmo Lestari Sentosa. Tahapan yang

dilakukan dalam penelitian ini adalah

dengan melakukan pengamatan dan

penyebaran kuisioner kepada karya-

wan PT. Darmo Lestari Sentosa. Ke-

mudian hasil pengisian kuisioner di

analisis sehingga diketahui karyawan

memahami SOP atau tidak. Hasil dari

penelitian ini adalah karyawan belum

terbiasa menggunakan SOP yang su-

dah disusun, kurangnya sosialisasi se-

cara berkala oleh atasan baik HRD,

operation manager dan general mana-

ger sehingga karyawan tidak mema-

hami dengan baik apa itu SOP dan isi

dari SOP tersebut.

180 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.175-188

Kajian Teori

Sistem Mutu

Sistem mutu adalah prosedur terdo-

kumentasi dan praktek-praktek standar

untuk manajemen sistem, yang bertujuan

menjamin kesesuaian dari suatu proses

dan produk (barang atau jasa) terhadap

kebutuhan atau persyaratan tertentu, di-

mana kebutuhan atau persyaratan tertentu

tersebut ditentukan atau dispesifikasikan

oleh pelanggan dan organisasi (Quality

Management Systems, ISO 9001:2008).

Ishikawa dalam Nasution (2003) me-

nyebutkan beberapa manfaat sistem mu-

tu, diantaranya: (1) Meningkatkan image

positif perusahaan; (2) Sistem terdoku-

mentasi; (3) Media untuk pelatihan dan

pendidikan; (4) Sebagai alat analisa kom-

petitor perusahaan; (5) meningkatkan mo-

tivasi, moral dan kinerja karyawan; (6)

Jaminan kualitas produk dan proses.

Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem

mutu bermanfaat untuk meningkatkan

kualitas sistem operasional dalam organi-

sasi. Dengan adanya sistem mutu, me-

ningkatkan peluang organisasi untuk

meraih competitive advantage.

Ishikawa dalam Nasution (2003)

menyebutkan beberapa jenis sistem mutu,

diantaranya :

1. Quality manual (manual mutu / pedo-

man mutu).

2. Prosedur mutu (prosedur sistem, dan

instruksi kerja).

3. Formulir-formulir.

4. Peraturan dan persyaratan.

Standart Operating Procedure (SOP)

SOP adalah serangkaian instruksi

yang menggambarkan pendokumentasian

dari kegiatan yang dilakukan secara

berulang pada sebuah organisasi (EPA,

2001). Sedangkan menurut Aldy (2012)

mengemukakan SOP merupakan tatacara

atau tahapan yang dibakukan dan yang

harus dilalui untuk menyelesaikan suatu

proses kerja tertentu.

Dari uraian definisi di atas dapat

disimpulkan bahwa SOP merupakan

serangkaian tahapan yang dibakukan dan

didokumentasikan untuk menyelesaikan

kegiatan atau proses kerja tertetentu yang

dilakukan secara berulang pada sebuah

organisasi.

SOP dibuat dengan beberapa tujuan,

diantaranya :

1. Agar petugas/pegawai menjaga kon-

sistensi dan tingkat kinerja petugas /

pegawai atau tim dalam organisasi

atau unit kerja.

2. Agar mengetahui dengan jelas peran

dan fungsi tiap-tiap posisi dalam orga-

nisasi.

3. Memperjelas alur tugas, wewenang

dan tanggungjawab dari petugas / pe-

gawai terkait.

4. Melindungi organisasi/unit kerja dan

petugas/pegawai dari malpraktek atau

kesalahan administrasi lainnya.

5. Untuk menghindari kegagalan / kesa-

lahan, keraguan, duplikasi dan inefi-

siensi

Selain tujuan, SOP juga mempunyai

manfaat jika diterapkan pada suatu

perusahaan, diantaranya :

1. Dapat digunakan sebagai sarana untuk

mengkomunikasikan pelaksanaan sua-

tu pekerjaan di perusahaan.

2. Dapat digunakan sebagai sarana acuan

dalam melakukan penilaian terhadap

proses layanan di Perusahaan.

3. Dapat digunakan sebagai sarana pela-

tihan bagi staff / karyawan baru se-

hingga mengurangi waktu yang ter-

buang untuk memberikan pengarahan.

4. Dapat digunakan sebagai sarana me-

ngendalikan dan menggantisipasi apa-

bila terdapat suatu perubahan sistem di

perusahaan.

5. Dapat digunakan sebagai sarana audit

di perusahaan.

Dalam pembuatan SOP, kita wajib

mengetahui Kriteria SOP yaitu : (Budi-

harjo, 2016 )

Laili, Realita, Penelitian dan Pengembangan....181

1. Penyusunan kalimat dengan bahasa

yang sederhana

2. Mudah diaplikasikan

3. Mudah dikontrol

4. Mudah diaudit

5. Mudah diubah, sesuai dengan perkem-

bangan.

Manajemen Sumberdaya Manusia

Praktik-praktik manajemen sumber

daya manusia seperti dikemukakan

Usmara ( 2006 ) yaitu:

1. Perencanaan sumber daya manusia,

meliputi perencanaan kualitas dan

kuantitas SDM serta job design.

2. Perolehan dan penempatan SDM meli-

puti rekrutmen, seleksi, penempatan,

dan orientasi.

3. Pengembangan SDM, meliputi pe-

ngembangan kemampuan kerja dan

pengembangan karir

4. Perancangan sistem pemberian peng-

hargaan

5. Perancangan sistem penilaian kinerja

6. Perancangan sistem balas jasa

Sedangkan Hariandja (2007:4) me-

ngatakan bahwa kegiatan atau aktivitas

MSDM secara umum dapat dikategorikan

menjadi empat, yaitu:

1. Persiapan dan pengadaan

2. Pengembangan dan penilaian

3. Pengkompensasian dan perlindungan

4. Hubungan-hubungan kepegawaian.

Lembaga Amil Zakat (LAZ)

Menurut Tim Pengkajian Hukum

Pengelolaan Zakat Oleh Negara Bagi

Kepentingan Masyarakat ( 2011)

Lembaga Amil Zakat adalah:

“Institusi pengelola zakat yang di-

bentuk oleh masyarakat dan dikukuh-

kan oleh pemerintah untuk melaku-

kan kegiatan pengumpulan, pendis-

tribusian dan pendayagunaan zakat

sesuai dengan ketentuan agama”

Di Indonesia pengelolaan zakat

diatur berdasarkan Undang-Undang No.

38 tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat

dengan Keputusan Menteri Agama No.

581 tahun 1999 tentang Pelaksanaan

Undang-Undang No. 38 tahun 1999 dan

Keputusan Direktur Jendaral Bimbingan

Masyarakat Islam dan Urusan Haji No.

D/291 tahun 2000 tentang Pedoman

Teknis Pengelolaan Zakat. Meskipun

peraturan tersebut tidak terdapat sanksi

pada muzakki tapi Undang-Undang

tersebut mendorong upaya pembentukan

lembaga pengelola zakat yang amanah,

kuat dan dipercaya oleh masyarakat.

Dalam Bab II Pasal 5 Undang-

Undang tersebut dikemukakan bahwa

pengelolaan zakat bertujuan untuk:

1. Meningkatkan pelayanan bagi masya-

rakat dalam menunaikan zakat sesuai

dengan tuntutan agama.

2. Meningkatkan fungsi dan peranan

pranata keagamaan dalam upaya me-

wujudkan kesejahteraan masyarakat

dan keadilan sosial.

3. Meningkatkan hasil guna dan daya gu-

na zakat.

Menurut Tim Pengkajian Hukum

Pengelolaan Zakat Oleh Negara Bagi

Kepentingan Masyarakat (2011) lingkup

kewenangan pengumpulan zakat melipu-

ti: zakat, infaq, shodaqoh, hibah, wasiat,

waris dan kafarat.

Menurut Hafidhuddin (2002: 126),

lembaga pengelola zakat memiliki

kekuatan hukum formil yang memiliki

keuntungan sebagai berikut:

1. Untuk menjamin kepastian dan

disiplin pembayar zakat.

2. Untuk menjaga perasaan rendah diri

para mustahiq zakat apabila

berhadapan langsung untuk menerima

zakat dari para muzakki.

3. Untuk mencapai efisien dan

efektivitas, serta sasaran yang tepat

dalam penggunaan harta zakat

menurut skala prioritas yang ada pada

suatu tempat.

4. Untuk memperlihatkan syiar Islam

dalam semangat penyelenggaraan

pemerintahan yang Islami.

182 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.175-188

Menurut Fakhruddin (2008: 288),

secara struktur organisasi lembaga penge-

lola zakat di Indonesia terdiri dari 2 ma-

cam, yaitu Badan Amil Zakat (BAZ) dan

Lembaga Amil Zakat (LAZ). Badan Amil

Zakat dibentuk oleh pemerintah, sedang-

kan Lembaga Amil Zakat didirikan oleh

masyarakat. Untuk terwujudnya suatu

organisasi/lembaga yang baik, perlu

dirumuskan beberapa hal yaitu :

1. Adanya tujuan yang akan dicapai.

2. Adanya penetapan dan pengelompo-

kan pengerjaan.

3. Adanya wewenang dan tanggung ja-

wab.

4. Adanya hubungan (relationship) satu

sama lain.

5. Adanya penetapan orang-orang yang

akan melakukan pekerjaan atau tugas-

tugas yang diembankan kepadanya.

Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2011) Metode

Penelitian dan Pengembangan adalah me-

tode penelitian yang digunakan untuk

menghasilkan produk tertentu, dan me-

nguji keefektifan produk tersebut supaya

dapat menghasilkan produk tertentu. Pro-

duk yang dihasilkan dapat berupa produk

yang betul-betul baru atau produk hasil

pengembangan dari produk yang sudah

ada. Menurut Sugiyono (2011) langkah –

langkah pelaksanaan strategi penelitian

dan pengembangan yang dilakukan untuk

menghasilkan produk tertentu dan untuk

menguji keefektifan produk yang dimak-

sud, adalah :

Gambar 1 Model Sugiono Desain

Research and Development

Gambar 2. Prosedur Desain Research

and Development

Berkaitan dengan adanya asumsi dan

keterbatasan penelitian, sehingga peneliti

hanya mengadopsi 6 prosedur dari 10

prosedur penelitian yang ada. Berikut

diuraikan 7 prosedur penelitian yang

digunakan :

1. Potensi dan Masalah

Merupakan prosedur pengkajian

terhadap potensi atau keunggulan Lem-

baga Zakat Sabilillah. Potensi ini dapat

berasal dari lokasi, program-program

yang ditawarkan, jumlah donator dan lain

sebagainya. Selanjutnya proses identify-

kasi untuk menemukan gap antara kondi-

si ideal yang diinginkan dengan kenya-

taan yang dihadapi. Gap ini dapat menja-

di sumber masalah bagi organisasi yang

Potensi dan

Masalah

Pengumpulan Data

Desain Produk

Validasi Desain

Revisi Desain

Uji Coba

Produk

Revisi Produk

1

Uji Coba

Pemakaian

Revisi Produk

2

Produk Masal

Potensi dan Masalah

Pengumpulan data:

• Data literature

Desain produk

• Pembuatan SOP

Validasi

Desain

Revisi Desain

Uji Coba Produk

Produk Akhir

Laili, Realita, Penelitian dan Pengembangan....183

membutuhkan penyelesaian. Lembaga

Zakat Masjid Sabilillah merupakan satu

dari sekian banyak lembaga pengelola da-

na ZIS yang bernaung dibawah satu ya-

yasan dengan Masjid. Fakta ini tentu

menjadi keunggulan organisasi dalam

upaya menjaring muzakki. Rekam jejak

kegiatan penyaluran dana ZIS yang juga

sudah dipublikasikan dalam bentuk maja-

lah, merupakan pondasi bangunan keper-

cayaan para Muzakki. Namun demikian,

Lembaga Zakat Masjid Sabilillah masih

menghadapi permasalahan yang juga

banyak dialami oleh lembaga zakat lain-

nya. Masalah muncul dalam bidang

pengelolaan sumberdaya manusia.

2. Mengumpulkan Informasi dan

Studi Literatur

Berdasarkan pemetaan pada tahap

identifikasi potensi dan masalah, selanjut-

nya dilakukan pengumpulan informasi

melalui studi pada hasil penelitian terda-

hulu, kajian terhadap peraturan perun-

dang-undangan, dan proses wawancara

dalam rangka menemukan bentuk produk

yang tepat untuk menyelesaikan masalah

yang dihadapi.

3. Desain Produk

Pada tahap ini, dalam rangka menye-

lesaikan masalah manajemen sumberdaya

manusia yang sedang dihadapi oleh Lem-

baga Zakat Masjid Sabilillah maka akan

disusun Standart Operating Procedur

(SOP) dalam bidang manajemen sumber-

daya manusia.

4. Validasi Ahli

Kegiatan ini bertujuan untuk menge-

tahui apakah rancangan SOP yang disu-

sun dapat diterapkan oleh Lembaga Zakat

Masjid Sabilillah. Subyek validasi ahli

adalah satu orang pimpinan perusahaan

sebagai validator praktisi. Dan satu dosen

STIE Indoçakti sebagai validator akade-

misi.

Validasi ahli merupakan prosedur

menelaah SOP yang dilakukan oleh ahli,

dalam hal ini melibatkan ahli akademisi

yang berasal dari perguruan tinggi dan

ahli praktisi yang berasal dari praktisi

dalam bidang pengelolaan dana ZIS.

Prosedur validasi dilakukan untuk

menilai kelayakan SOP sebelum diuji

coba penerapan dalam aktivitas keseha-

rian organisasi. Hasil penilaian dan reko-

mendasi dari validator selanjutnya akan

menjadi bahan masukan untuk perbaikan

SOP sampai dinyatakan layak untuk di uji

coba penerapan.

5. Perbaikan Produk

Perbaikan dilakukan jika pada tahap

validasi produk mengalami kesalahan

atau penyesuaian dengan kondisi lapa-

ngan. Perbaikan dilakukan atas dasar re-

komendasi yang diberikan oleh validator.

Perbaikan atau revisi berikutnya dila-

kukan berdasarkan hasil uji coba pema-

kaian atau penerapan SOP manajemen

sumber daya manusia dan rekomendasi

dari relawan sebagai responden.

6. Uji Coba Produk

Prosedur uji coba dilakukan setelah

rancangan produk divalidasi, memperoleh

masukan untuk kebutuhan revisi, dan

direvisi sesuai rekomendasi validator. Uji

coba pemakaian dilakukan dengan cara

memberikan kuesioner kepada responden,

yaitu relawan Lembaga Zakat Masjid

Sabilillah.

7. Produk Akhir

Produk ini adalah akhir dari perbai-

kan yang sesuai dengan saran dari res-

ponden, sehingga produk telah memiliki

relevansi dan kesesuaian antara isi SOP

dengan kebutuhan Lembaga Amil Zakat,

Infaq dan Shodaqoh (LAZIS) Sabilillah

Malang serta dapat diterapkan sebagai

panduan pelaksanaan kegiatan manaje-

men sumberdaya manusia.

184 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.175-188

Uji Coba

1. Desain Uji Coba

Uji coba dilakukan dengan cara

memberikan kuesioner kepada responden,

dalam hal ini adalah relawan Lembaga

Zakat Masjid Sabilillah. Responden akan

menerapkan prosedur yang tercantum da-

lam SOP manajemen sumber daya manu-

sia untuk kemudian memberikan penilai-

an terhadap SOP yang disusun berda-

sarkan kriteria yang telah ditentukan.

2. Subyek Uji Coba

Uji coba dilakukan kepada relawan

Lembaga Zakat Masjid Sabilillah sejum-

lah 7 orang, representasi dari divisi-divisi

yang ada di organisasi (LAZIS Sabilillah

Malang)

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan adalah

data primer dan data sekunder.

a. Data primer

Dalam penelitian ini, data primer

diperoleh melalui observasi yang berupa

pengamatan terhadap sistem kerja

karyawan atau pengelola LAZIS Sabilil-

lah Malang. Sedangkan penyebaran kue-

sioner kepada responden yaitu karyawan

(pengelola) LAZIS Sabilillah Malang.

Serta wawancara secara langsung mau-

pun tidak langsung dilakukan dengan be-

berapa orang perwakilan dari responden.

b. Data sekunder.

Data sekunder dalam penelitian ini

berupa data company profile, data nama-

nama pengurus dan karyawan, aktivitas

karyawan (sumber daya manusia) Lem-

baga Amil Zakat, Infaq dan Shodaqoh

(LAZIS) Sabilillah Malang dan data

pendukung lainnya.

Pengumpulan data untuk mempero-

leh data pendukung penelitian dilakukan

dengan cara observasi, pemberian angket,

dan melakukan wawancara.

Skala Pengukuran

Penilaian jawaban pada angket

tertutup untuk setiap aspek pada masing-

masing SOP diukur menggunakan skala

pengukuran skala Likert dengan rentang

skor 1- 5. Interpretasi untuk masing-

masing skor disajikan sebagai berikut :

Skor 1 = sangat tidak baik

Skor 2 = tidak baik

Skor 3 = cukup

Skor 4 = baik

Skor 5 = sangat baik

Teknik Analisis Data

Data yang terkumpul akan dianalisis

menggunakan teknik analisis rata – rata

dengan rumus yang tercantum dalam

Sugiyono ( 2013 )sebagai berikut:

Me = ∑𝑋𝑖

𝑛

Dimana :

Me = Mean ( rata-rata )

∑ = Epsilon ( baca jumlah )

Xi = nilai X ke i sampai ke n

n = Jumlah individu

Hasil Dan Pembahasan

Hasil validasi ahli

Berikut disajikan hasil pengumpulan

dan pengolahan data validasi ahli serta

rekomendasi dari 2 orang validator.

Laili, Realita, Penelitian dan Pengembangan....185

Tabel 1.

Hasil validasi ahli

N

o

Judul

SOP

Nilai rata-rata tiap aspek

Mudah

dimenger

ti

Mudah

diaplikasik

an

Mudah

di

kontrol

Mudah

diubah

sesuai

perkemba

ngan

1

SOP

Rekrutmen

Internal

4,5 5 4,5 4,5

2

SOP

Rekrutmen

Eksternal

5 4,5 4,5 5

3

Sop Seleksi

Administra

si

5 5 5 5

4

SOP

Seleksi

Akademik

dan

Psikotest

4,5 4,5 4,5 4,5

5

SOP

Seleksi

Wawancara

5 5 4,5 5

6 SOP Tes

Kesehatan 5 5 4,5 5

7

SOP

Penempata

n Tenaga

Kerja (

Karyawan )

5 4,5 4,5 4,5

8

SOP On

The Job

Training

4,5 4,5 4,5 5

9

SOP

Pengemban

gan dan

Pelatihan

Karyawan

4,5 4,5 4,5 4,5

Pembahasan

Hasil validasi ahli menunjukkan bah-

wa rata-rata nilai yang diberikan untuk 9

SOP bervariasi pada rentang skor 4

sampai 5. Hasil penilaian validasi terse-

but merupakan petunjuk bahwa baik ahli

akademisi maupun ahli praktisi sepakat

menyatakan prosedur yang termuat dalam

SOP mudah dimengerti bahasa dan

struktur kalimatnya, mudah diaplikasikan

atau dilaksanakan karena prosedurnya

jelas, mudah dikontrol karena dalam pro-

sedur juga dimuat pihak yang melak-

sanakan serta dokumen-dokumen pendu-

kungnya. Yang terakhir, SOP SDM yang

disusun juga mudah diubah sesuai per-

kembangan diihat dari adanya keterli-

batan beberapa pihak dalam pelaksanaan-

nya, sehingga memungkinkan munculnya

gagasan-gagasan baru terkait penyempur-

naan prosedur.

Revisi Produk

Berdasarkan hasil analisis data

validasi ahli, diperoleh rata-rata nilai SOP

untuk masing-masing kriteria berkisar

antara 4 dan 5. Hasil ini menunjukkan

bahwa SOP sudah baik dan dapat

diujicobakan kepada responden, dengan

beberapa revisi sesuai rekomendasi

validator sebagai berikut:

1. Konsistensi penomoran SOP pada

Angket dengan lampiran isian nilai.

2. Menajamkan uraian prinsip pada

SOP Penempatan Karyawan yaitu

penempatan karyawan sesuai dengan

kualifikasi yang dimiliki karyawan

dan ketersediaan posisi yang kosong.

3. Lengkapi prosedur dalam SOP OJT

dengan menambahkan kegiatan

perencanaan.

Hasil uji coba

Berikut dibawah adalah tabel hasil

uji coba penerapan pada responden yaitu

karyawan LAZIS Sabilillah Malang

sebanyak 7 orang.

Tabel 2.

Hasil uji coba

N

o

Judul

SOP

Nilai rata-rata tiap aspek

Muda

h

dimen

gerti

Mudah

diaplika

sikan

Mu

dah

di

kont

rol

Mudah

diubah

sesuai

perkemb

angan

1

SOP

Rekrutm

en

Internal

4,7 4,4 4,6 4,7

2

SOP

Rekrutm

en

Eksternal

4,4 4,4 4,7 4,7

3

Sop

Seleksi

Administ

rasi

4,4 4,3 4,7 4,6

4 SOP 4,7 4,6 4,4 4,6

186 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.175-188

Seleksi

Akademi

k dan

Psikotest

5

SOP

Seleksi

Wawanc

ara

4,6 4,4 4,4 4,6

6

SOP Tes

Kesehata

n

4,6 4,7 4,3 4,9

7

SOP

Penempa

tan

Tenaga

Kerja

(Karyaw

an )

4,6 4,4 4,4 4,4

8

SOP On

The Job

Training

4,7 4,6 4,4 4,7

9

SOP

Pengemb

angan

dan

Pelatihan

Karyawa

n

4,7 4,6 4,6 4,7

Uji coba penerapan Standard Ope-

rating Procedure (SOP) manajemen

Sumber Daya Manusia pada responden

menunjukkan bahwa nilai rata-rata pada

tiap aspek penilaian berada pada rentang

skor antara 4 dan 5. Nilai tersebut menun-

jukkan bahwa prosedur pada 9 SOP ma-

najemen Sumber Daya Manusia yang ter-

diri dari SOP rekruitmen internal, SOP

rekruitmen eksternal, SOP seleksi admi-

nistrasi, SOP seleksi akademik dan psiko-

test, SOP seleksi wawancara, SOP Tes

kesehatan, SOP penempatan karyawan

(tenaga kerja), SOP On The Job Training

dan SOP pengembangan dan pelatihan

karyawan mudah di mengerti bahasanya,

mudah diaplikasikan karena prosedurnya

jelas, mudah di kontrol karena jelas siapa

saja pelaksana kegiatan beserta dokumen

pendukungnya, mudah diubah sesuai per-

kembangan karena keterlibatan beberapa

pihak yang memungkinkan munculnya

masukan-masukan berkaitan dengan

prosedur serta fleksibilitas prosedur.

Produk Akhir

Produk akhir dari penelitian ini ada-

lah sistem mutu manajemen sumberdaya

manusia berupa manual mutu Standart

Operating Procedur (SOP) kegiatan pe-

ngadaan sumberdaya manusia pada LA-

ZIS SABILILLAH kota Malang.

Kesimpulan Dan Saran

Kesimpulan

Dari hasil analisis data yang telah

dilaksanakan, dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil analisis data menunjukkan

bahwa nilai rata-rata untuk 9 SOP

SDM yang telah disusun berkisar

antara 4 sampai 5. Skor tersebut

terdistribusi merata pada tiap aspek

pada masing-masing SOP, aspek-

aspek yang menjadi kriteria penilaian

adalah aspek mudah dimengerti,

mudah diaplikasikan, mudah di

kontrol, dan mudah diubah sesuai

perkembangan.

2. Produk yang dihasilkan dari penelitian

dan pengembangan ini berupa manual

mutu SOP Manajemen Sumber daya

Manusia.

Saran

Berdasarkan paparan data serta

permasalahan dan solusi yang telah

dikemukakan, berikut saran-saran yang

dapat peneliti sampaikan:

1. Hendaknya SOP SDM yang telah di

rekomendasikan dapat dijalankan

secara konsisten sebagai salah satu

upaya perbaikan pelaksanaan aktivitas

SDM

2. Disarankan kepada LAZIS Sabilillah

Malang untuk terus melakukan

observasi dan evaluasi terhadap

pelaksanaan prosedur dalam SOP dan

melakukan perbaikan sesuai

kebutuhan

3. SOP yang telah disusun bukanlah

prosedur yang kaku, sehingga dalam

beberapa waktu kedepan perlu

Laili, Realita, Penelitian dan Pengembangan....187

dilakukan penyesuaian-penyesuaian

dengan perkembangan aktivitas

organisasi.

4. Bagi peneliti selanjutnya di sarankan

untuk memperluas kajian dan maping

permasalahan sehingga dapat disusun

SOP lebih detail untuk lebih banyak

kegiatan. Baik kegiatan manajemen

sumberdaya manusia maupun untuk

kegiatan-kegiatan lain.

Daftar Rujukan

Agusman, Delvis, Lithrone Laricha dan

Metasilani. 2013. Manajemen

Sistem Kerja Untuk Peningkatan

Kinerja Karyawan PT. CP. Jurnal

Ilmiah Teknik Industri (2013), Vol

I No. 2, 103-108

Azis, Abdul. 2010. Manajemen Investasi

Syariah. Bandung: Penerbit

Alfabeta

Budihardjo, M. 2016. Panduan Praktis

Menyususn SOP Standart

Operating Procedure. Jakarta:

Penerbit Raih Asa sukses

Fakhruddin. 2008. Fiqh & Manajemen

Zakat di Indonesia. Malang : UIN-

Malang Press

Hafidhuddin, Didi. 2002. Zakat dalam

Perekonomian Modern. Jakarta:

Gema Insani.

Hadiwiyono, Pricylli surya & Panjaitan,

Togar. W.S. 2013. Perancangan

Standart Operating

Prosedure (SOP) Human Resourse

(HR) di PT.X / Jurnal Titra, Vol.

1, No. 2, Juli 2013, pp. 227-23

Handoko, Hani. 2001. Manajemen

Personalia dan Sumber Daya

Manusia. Yogyakarta:

Penerbit BFFE

Handoko, Lionisia Merdekawati. 2014.

Penyusunan standard Operasional

Procedure pada Supermarket UFO

(United Fashion Outlet

Surabaya).

ISO 9001: 2008. 2008. Quality

Management Systems -

Requirements. Jakarta:

Badan Standardisasi Nasional.

Kusumastuti,Suryaning dkk. 2014.

Pengaruh Pembuatan Standar

Operational Procedure Terhadap

Kinerja pada PT Wangsa Jatra

Lestari. Program Pendidikan

Magister Psikologi Profesi.

Fakultas Psikologi Universitas

Muhammadiyah Surakarta

Marihot, Tua Efendi Hariandja, Drs.,

M.Si. 2007. Manajemen sumber

daya manusia; pengadaan,

pengembangan,

pengkompensasian, dan

peningkatan produktivitas

pegawai. Jakarta; penerbit PT.

Grasindo

Martoyo, Susilo. 2000 .Manajemen

Sumber Daya Manusia edisi 4.

Yogyakarta: Penerbit BPFE-

YOGYAKARTA.

Nasution, M.N. 2003. Manajemen Mutu

Terpadu. Jakarta: Ghalia

Indonesia.

Nawawi, Hadari. 2008 Manajemen

Sumber Daya Manusia,

Yogyakarta: Penerbit Gajah Mada

University Press.

Nugraheni, Ratih. Aprianti & Budiatno,

Agung. 2013. Pengaruh Standart

Operasional Prosedur dan

pengawasan terhadap kinerja

pramuniaga Pasaraya Sriratu

Pemuda Semarang.

[email protected]. Di

akses pada 21 Mei 2016.

Rachmawati, Ike Kusdyah. 2007.

Manajemen Sumber Daya

Manusia, Yogyakarta: Penerbit

Andi

188 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.175-188

Sari, Dian Puspita dkk. 2015.

Perancangan Sistem Dokumentasi

Mutu Berdasarkan ISO 9001

:2008 di PT Degepharm

Semarang. Seminar Nasional

IENACO, ISSN : 2337 - 4349

Sugiono. 2011. Metode Penelitian

Kuantitatif Kualitatif Dan R&D.

Bandung, Penerbit CV Alfabeta.

Tim Pengkajian Hukum Pengelolaan

Zakat Oleh Negara Bagi

Kepentingan Masyarakat. 2011.

Laporan Akhir Tim Pengkajian

Hukum . Jakarta

Usmara. A. 2006. Praktik Manajemen

SDM: Unggul Melalui Orientasi

dan Pelatihan Karyawan,

Yogyakarta: Penerbit Santusta.


Recommended