+ All Categories
Home > Documents > PENERAPAN ARSITEKTUR FRAKTAL PADA PERANCANGAN GALERI …

PENERAPAN ARSITEKTUR FRAKTAL PADA PERANCANGAN GALERI …

Date post: 19-Oct-2021
Category:
Upload: others
View: 7 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
7
JAUR, Vol. 4 (1) Oktober (2020) ISSN: 2599-0179 (Print) ISSN: 2599-0160 (Online) JOURNAL OF ARCHITECUTRE AND URBANISM RESEARCH Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/jaur PENERAPAN ARSITEKTUR FRAKTAL PADA PERANCANGAN GALERI TENUN SONGKET RIAU DI PEKANBARU APPLICATION OF FRACTAL ARCHITECTURE ON RIAU MALAY SONGKET GALLERY DESIGN AT PEKANBARU * Dilla Purnama Sari 1 ), Yohannes Firzal 2 ) & Wahyu Hidayat 3 ) 1)Mahasiswa Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Riau 2) 3) Dosen Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Riau *corresponding author: [email protected] Abstrak Riau merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki kekayaan alam berlimpah dengan kebudayaan Melayu yang masih terjaga hingga sekarang, salah satunya yaitu Tenun Songket Melayu Riau. Masyarakat dapat mengetahui seluk beluk atau sejarah tenun songket Riau, dan mengenal motif- motif songket Riau. Serta mengadakan pelatihan tenun songket Riau, namun saat ini belum adanya wadah yang dapat menampung kegiatan produksi dan pelestarian songket secara keseluruhan, akses yang berbeda-beda untuk setiap daerah sehingga sulit dijangkau. Salah satu solusi dari permasalahan tersebut adalah perancangan Galeri Tenun Songket dengan pemilihan lokasi yang strategis yaitu di Pekanbaru. Sebagai ibukota provinsi, lokasi tersebut lebih mudah diakses oleh wisatawan dari dalam maupun luar daerah. Selain itu, galeri menjadi sarana yang memadai untuk kegiatan promosi, pemasaran, dan pengembangan tenun songket serta dapat menampilkan beragam koleksi tenun songket Riau dengan pendekatan arsitektur fraktal. Motif pada tekstil seperti batik ataupun songket yang memiliki unsur berpola. Arsitektur fraktal adalah penerapan geometri fraktal yang merupakan ilmu matematika dan membahas bentuk-bentuk yang memiliki sifat menyerupai diri sendiri (self-similarity). engan tetap menggnakan konsep arsitektur fractal dmaksudkan untuk memberikan ciri khas terhadap bangunan yang akan dirancang. Sehingga untuk itu, diperlukan metode yang tepat yaitu metode kualitatif dan kuantitatif, dengan mencari literature tentang arsitektur fractal lebih dalam. Kata Kunci : Galeri, Tenun Songket Riau, Arsitektur Fraktal Abstract Riau is one of the provinces in Indonesia which has abundant natural wealth with Malay culture that is still preserved until now, one of which is Tenun Songket Melayu Riau. The public can know the ins and outs of Riau songket weaving, and get to know the Riau songket motifs. As well as holding training in Riau songket weaving, but currently there is no container that can accommodate the production and preservation of songket as a whole, different access for each region so that it is difficult to reach. One solution to this problem is the design of the Songket Weaving Gallery by selecting a strategic location, namely in Pekanbaru. As the provincial capital, this location is more accessible to tourists from within and outside the region. In addition, the gallery is an adequate facility for promotion, marketing, and development of songket weaving and can display various collections of Riau's songket weaving with a fractal architectural approach. Motifs on textiles such as batik or songket which have patterned elements. Fractal architecture is the application of fractal geometry, which is a mathematical science and discusses forms that have self-similarity (self-similarity). By continuing to use the fractal architectural concept, it is intended to give a characteristic to the building to be designed. So for that, we need appropriate methods, namely qualitative and quantitative methods, by looking for literature on fractal architecture more deeply. Keywords : Gallery, Riau Malay Songket, Fractal Architecture How to Cite : Dilla Purnama S, Yohanes F,Wahyu H , (2020), Penerapan Arsitektur Fraktal pada Perancangan Galeri Tenun Songket Riau di Pekanbaru, JAUR, 57-63
Transcript
Page 1: PENERAPAN ARSITEKTUR FRAKTAL PADA PERANCANGAN GALERI …

JAUR, Vol. 4 (1) Oktober (2020) ISSN: 2599-0179 (Print) ISSN: 2599-0160 (Online)

JOURNAL OF ARCHITECUTRE AND URBANISM RESEARCH

Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/jaur

PENERAPAN ARSITEKTUR FRAKTAL PADA PERANCANGAN

GALERI TENUN SONGKET RIAU DI PEKANBARU

APPLICATION OF FRACTAL ARCHITECTURE ON RIAU MALAY

SONGKET GALLERY DESIGN AT PEKANBARU

* Dilla Purnama Sari1), Yohannes Firzal2) & Wahyu Hidayat3)

1)Mahasiswa Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Riau 2) 3) Dosen Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Riau

*corresponding author: [email protected] Abstrak

Riau merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki kekayaan alam berlimpah dengan kebudayaan Melayu yang masih terjaga hingga sekarang, salah satunya yaitu Tenun Songket Melayu Riau. Masyarakat dapat mengetahui seluk beluk atau sejarah tenun songket Riau, dan mengenal motif- motif songket Riau. Serta mengadakan pelatihan tenun songket Riau, namun saat ini belum adanya wadah yang dapat menampung kegiatan produksi dan pelestarian songket secara keseluruhan, akses yang berbeda-beda untuk setiap daerah sehingga sulit dijangkau. Salah satu solusi dari permasalahan tersebut adalah perancangan Galeri Tenun Songket dengan pemilihan lokasi yang strategis yaitu di Pekanbaru. Sebagai ibukota provinsi, lokasi tersebut lebih mudah diakses oleh wisatawan dari dalam maupun luar daerah. Selain itu, galeri menjadi sarana yang memadai untuk kegiatan promosi, pemasaran, dan pengembangan tenun songket serta dapat menampilkan beragam koleksi tenun songket Riau dengan pendekatan arsitektur fraktal. Motif pada tekstil seperti batik ataupun songket yang memiliki unsur berpola. Arsitektur fraktal adalah penerapan geometri fraktal yang merupakan ilmu matematika dan membahas bentuk-bentuk yang memiliki sifat menyerupai diri sendiri (self-similarity). engan tetap menggnakan konsep arsitektur fractal dmaksudkan untuk memberikan ciri khas terhadap bangunan yang akan dirancang. Sehingga untuk itu, diperlukan metode yang tepat yaitu metode kualitatif dan kuantitatif, dengan mencari literature tentang arsitektur fractal lebih dalam. Kata Kunci : Galeri, Tenun Songket Riau, Arsitektur Fraktal

Abstract

Riau is one of the provinces in Indonesia which has abundant natural wealth with Malay culture that is still

preserved until now, one of which is Tenun Songket Melayu Riau. The public can know the ins and outs of

Riau songket weaving, and get to know the Riau songket motifs. As well as holding training in Riau songket

weaving, but currently there is no container that can accommodate the production and preservation of songket

as a whole, different access for each region so that it is difficult to reach. One solution to this problem is the

design of the Songket Weaving Gallery by selecting a strategic location, namely in Pekanbaru. As the provincial

capital, this location is more accessible to tourists from within and outside the region. In addition, the gallery is

an adequate facility for promotion, marketing, and development of songket weaving and can display various

collections of Riau's songket weaving with a fractal architectural approach. Motifs on textiles such as batik or

songket which have patterned elements. Fractal architecture is the application of fractal geometry, which is a

mathematical science and discusses forms that have self-similarity (self-similarity). By continuing to use the

fractal architectural concept, it is intended to give a characteristic to the building to be designed. So for that, we

need appropriate methods, namely qualitative and quantitative methods, by looking for literature on fractal

architecture more deeply.

Keywords : Gallery, Riau Malay Songket, Fractal Architecture How to Cite : Dilla Purnama S, Yohanes F,Wahyu H , (2020), Penerapan Arsitektur Fraktal pada Perancangan Galeri Tenun Songket Riau di Pekanbaru, JAUR, 57-63

Page 2: PENERAPAN ARSITEKTUR FRAKTAL PADA PERANCANGAN GALERI …

Dilla P S, Yohannes F, Wahyu H, Penerapan Arsitektural Fraktal pada Perancangan Galeri Tenun Songket

58

PENDAHULUAN

Riau merupakan salah satu provinsi

di Indonesia yang terletak di tengah pulau

Sumatera. Terdiri atas daerah daratan dan

kepulauan, dengan bangsa Melayu sebagai

penduduk asli wilayah tersebut. Kekayaan

alam dan budaya yang masih terjaga

hingga sekarang. Karena pada prinsipnya,

masyarakat Melayu merupakan

masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-

nilai adat dan budayanya. Salah satunya

yaitu Songket Melayu Riau.

Kata songket berasal dari kata kerja

sungkit, yaitu mencongkel benang atau

menyungkit benang (Poewadarminta,

1976:2). Songket merupakan kain yang di

tenun dengan menggunakan benang perak

maupun emas yang dihubungkan melalui

proses menyungkit benang lusi dan

membuat berbagai ragam hias (Nawir,

(2007:3). Di Riau, terdapat beberapa

ragam tenun songket, antara lain Tenun

Songket Pekanbaru, Tenun Songket Siak,

Tenun Songket Indragiri, Tenun Songket

Dumai dan sebagainya, dengan lokasi

produksi yang berbeda-beda sesuai daerah

masing- masing.

Pelestarian songket dapat dilakukan

dengan menyediakan wadah produksi dan

pembelajaran, dimana masyarakat tidak

hanya dapat membeli hasil kerajinan tenun

songket, tetapi masyarakat akan

mendapatkan sesuatu yang lebih dari pada

itu. Masyarakat dapat mengetahui seluk

beluk atau sejarah tenun songket Riau,

mengenal motif-motif songket Riau, dan

mengetahui bagaimana tenun songket itu

dibuat oleh para penenun. Serta

mengadakan pelatihan tenun songket Riau

dengan tujuan untuk melestarikannya.

Namun, saat ini belum adanya wadah

yang dapat menampung kegiatan produksi

dan pelestarian songket secara

keseluruhan, akses yang berbeda-beda

untuk setiap daerah sehingga sulit dijangkau.

Salah satu solusi dari permasalahan tersebut

adalah perancangan Galeri Tenun Songket dengan

pemilihan lokasi yang strategis yaitu di Pekanbaru.

Sebagai ibukota provinsi, lokasi tersebut lebih mudah

diakses oleh wisatawan dari dalam maupun luar

daerah, dengan dilengkapi fasilitas pendukung yang

mampu menampung berbagai kegiatan pelestarian

tenun songket dari berbagai daerah, serta sebagai

wadah pembelajaran tenun songket. Selain itu

menjadi sarana yang memadai untuk kegiatan

promosi, pemasaran, dan pengembangan tenun

songket serta dapat menampilkan beragam koleksi

tenun songket Riau dengan menerapkan pendekatan

arsitektur fraktal.

Arsitektur fraktal adalah penerapan geometri

fraktal yang merupakan ilmu matematika dan

membahas bentuk-bentuk yang memiliki sifat

menyerupai diri sendiri (self-similarity). Fraktal banyak

dijumpai pada objek di alam seperti pola yang

terdapat pada daun dan ranting pohon, awan,

pegunungan, alur sungai, kembang kol, dan riak

ombak. Pendekatan tema fraktal mengarah kepada

geometri dasar yang akan dijadikan bentukan awal.

Tema perancangan yang diusung adalah fraktal,

karena sudah diterapkan oleh nenek moyang bangsa

Indonesia melalui budaya tekstil. Motif pada tekstil

seperti batik ataupun songket yang memiliki unsur

berpola. Fraktal menitikberatkan pada pencarian

bentuk dengan melalui keindahan sehingga dapat

dikembangkan dalam perancangan galeri tenun

songket yang dapat menjadi pusat kegiatan

pelestarian tenun songket dari berbagai daerah di

Riau.

Adapun permasalahan pada perancangan

Galeri Tenun Songket di Pekanbaru adalah sebagai

berikut (a) Bagaimana menerapkan tema arsitektur

fraktal pada Galeri Tenun Songket Riau di

Pekanbaru? (b) Bagaimana menerapkan tema

arsitektur fraktal pada Galeri Tenun Songket Riau di

Pekanbaru? (c) Bagaimana merumuskan konsep

perancangan pada Galeri Tenun Songket di

Pekanbaru? (d) Bagaimana merumuskan penataan

ruang dan fasilitas pada perancangan Galeri Tenun

Songket Riau di Pekanbaru?

Page 3: PENERAPAN ARSITEKTUR FRAKTAL PADA PERANCANGAN GALERI …

Journal of Architecture and Urbanism Research, 4 (1) (2020): 57-63

59

Arsitektur Fraktal, merupakan kata

yang berasal dari bahasa latin yaitu fractus

yang memiliki arti pecah (broken) atau

tidak teratur (irregular). Fraktal pada

dasarnya merupakan suatu geometri

sederhana yang dapat dipecah menjadi

beberapa bagian dengan bentuk serupa dari

sebelumnya dan memiliki ukuran yang

kecil (Mandelbrot, 1982).

Pengembangannya geometri fraktal

dalam arsitektur sudah ada sejak jaman

arsitektur klasik dan modern, karena

geometri fraktal adalah geometri alam

yang bentuknya sangat dekat dengan

manusia. Fraktal banyak dijumpai pada

objek-objek di dunia nyata, seperti awan,

pegunungan, turbulensi, dan garis pantai,

yang mempunyai bentuk geometri yang

rumit. Fraktal juga di terapkan pada

budaya tekstil. Motif pada tekstile seperti

batik ataupun songket. Bentuk-bentuk yang

berpola merupakan geometri fraktal,

sehingga dengan pengkajian dapat untuk

dikembangkan dalam perancangan

arsitektur.

Menurut Falconer dan Mandelbrot,

prinsip-prinsip arsitektur fraktal ialah: Self-

similarity (objek yang memiliki kemiripan

dengan dirinya sendiri), Dimension

(Ukuran yang berbeda-beda), Tidak teratur

(susunan yang berbalik, penyambungan

satu bentuk dengan bentuk lain).

Galeri di artikan sebagai wadah yang

menggelegar suatu karya seni rupa. Dan

juga digunakan sebagai tempat

penampungan kegiatan komunikasi visual

didalam ruangan yang terdapat seniman,

kolektor serta masyarakt luas melalui

kegiatan pameran. Suatu ruang untuk

menyajikan hasil karya seni, suatu area

memajang aktifitas public, area public yang

kadang digunakan untuk keperluan khusus

(Encyclopedia of American Architecture, 1975).

Menurut Kakanwil Perdagangan,

fungsi galeri antara lain: Tempat promosi

barang-barang seni, Tempat

mengembangkan pasar bagi seniman-seniman,

Tempat pelestarian dan memperkenalkan karya atau

benda seni serta budaya dari seluruh Indonesia,

Tempat untuk pembinaan usaha dan juga organisasi

usaha antara seniman dengan pengelola. Sebagai

jembatan untuk eksistensi pembangunan

kewirausahaan, Serta menjadi salah satu objek untuk

mengembangkan pariwisata nasional.

Kata songket berasal dari kata kerja sungkit,

yaitu mencongkel benang atau menyungkit benang

(Poewadarminta, 1976:2). Songket merupakan kain

yang di tenun dengan menggunakan benang perak

maupun emas yang dihubungkan melalui proses

menyungkit benang lusi dan membuat berbagai

ragam hias (Nawir, (2007:3).

METODE PENELITIAN

Metode Penelitian pada Proses perancangan

galeri Tenun Songket Riau di Pekanbaru dimulai dari

pengembangan ide awal, identifikasi masalah,

perumusan konsep dan penarapan tema Arsitektur

Fraktal ke dalam bangunan. Pada tahap strategi

perancangan, data diperoleh dari literatur dan studi

banding, dan survei lapangan.

Gambar 1. Bagan Alur Perancangan

PEMBAHASAN

Lokasi berada di di Jalan Jendral Sudirman

Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Riau

dengan luas lahan ± 11.734 m2 (1,2 Ha). Koefisien

Dasar Bangunan 50% dengan kondisi kontur relatif

datar.

Page 4: PENERAPAN ARSITEKTUR FRAKTAL PADA PERANCANGAN GALERI …

Dilla P S, Yohannes F, Wahyu H, Penerapan Arsitektural Fraktal pada Perancangan Galeri Tenun Songket

60

Gambar 2. Lokasi Perancangan

Besaran kebutuhan terbagi atas

program ruang indoor dan program ruang

ouotdoor dengan fasilitas primer, fasilitas

sekunder, fasilitas penunjang , dan

perhitungan kebutuhan parkir yang

kemudian direkapitulasi dalam tabel di

bawah ini.

Tabel 1. Kebutuhan Ruang

Kebutuhan Ruang Luasan (m²)

Program ruang dalam 6.582

Program ruang luar 5.152

Luas Total 11.734 m2

Sumber: Analisi Pribadi, 2020

Pada Perancangan Galeri Tenun

Songket Riau di Pekanbaru, terbagi

menjadi beberapa zona yaitu, zona public,

zona privat dan zona servis.

Gambar 3. Penzoningan

Perancangan Galeri Tenun Songket

Riau di Pekanbaru ini menerapkan tema

berdasarkan prinsip-prinsip Arsitektur

Fraktal yang di jelaskan pada table 2

berikut.

Tabel 2. Analisis penerapan tema ke rancangan

N

o

Prinsip-

Prinsip

Arsitektur

Fraktal

Penerapan

1

Pola dasar merupakan

objek utama dalam

proses pencarian bentuk

fraktal. Pencarian

bentuk menggunakan

sistem IFS (Iterated

Functions Systems ).

2

Self-Similarity,

menyerupai bentuk satu

dengan yang lainnya.

Prinsip ini diterapkan

pada denah, landscape,

beberapa interior, dan

eksterior. Sehingga

menguatkan tema

fraktal pada

perancangan.

3

Memasukkan fungsi

linear dilatasi pada

proses fraktal sehingga

ukuran objek beragam

yang dimana ini

merupakan prinsip

dimension.

4

Tidak beraturan

diperoleh dari

memasukkan fungsi

rotasi pada proses,

skala, sehingga bentuk

fraktal akan menjadi

tidak beraturan, ketidak

beraturan ini juga

diterapkan pada

landscape, seperti

perletakan vegetasi.

Mengikuti garis fraktal

bangunan yang tidak

beraturan.

Sumber: Analisa Pribadi, 2020

Konsep Dasar, Pada perancangan Galeri

Tenun Songket Riau ini menggunakan konsep dasar

Interconnected yang artinya kaitan

penghubung/hunganan yang saling terkait. Hal ini

Page 5: PENERAPAN ARSITEKTUR FRAKTAL PADA PERANCANGAN GALERI …

Journal of Architecture and Urbanism Research, 4 (1) (2020): 57-63

61

didasarkan dari adanya fakta keterkaitan

antara daerah-daerah penghasi tenun

songket Riau, yakni Pekanbaru, Siak,

Dumai, Indragiri. Keterkaitan ini

digambarkan seperti bagian-bagian kecil

yang mengelilingi suatu pusat (Galeri),

dikarenakan lokasi perancangan terletak di

ibukota Riau yang merupakan lokasi

strategis. Tema yang digunakan adalah

fraktal, dikarenakan motif songket

merupakan contoh dari fraktal itu sendiri.

Fraktal juga sejalan dengan konsep

interconnected, sehingga pola antar satu

dengan yang lain saling terkait dan tidak

terpisah ataupun terputus.Lebih lanjut

konsep dasar ini dijebarkan dalam skema

dibawah ini :

Gambar 4. Konsep Dasar

Konsep Bentuk, Dasar bentukan

berasal dari proses fraktal, dimana langkah

awal adalah penentuan pola dasar. Pola

dasar diambil dari salah satu motif tenun

songket Riau. Yaitu motif pucuk rebung.

Motif ini diambil karena pucuk rebung

selalu ada dalam setiap kain songket

sebagai kepala kain atau tumpal.

Gambar 5. Konsep Bentuk

Proses pembentukan menggunakan metode

fraktal yaitu dengan IFS (Iterated Functions Systems ).

Yaitu dengan menggunakan satu set fungsi linear

yang transformasinya terjadi berdasarkan

keseragaman, rotasi dan dilatasi. Didalam sistem,

fungsi yang dimasukkan dipilih secara acak, dengan

set akhir/final adalah pasti dan memperlihatkan

struktur fraktal.

Gambar 6. Form Finding Process

Konsep rencana tapak, perletakan landscape dan

jalan mengikuti garis-garis fraktal dari bangunan.

Sehingga bangunan dan area luar saling terkait satu

Page 6: PENERAPAN ARSITEKTUR FRAKTAL PADA PERANCANGAN GALERI …

Dilla P S, Yohannes F, Wahyu H, Penerapan Arsitektural Fraktal pada Perancangan Galeri Tenun Songket

62

sama lain (interconnected) oleh garis-garis

fraktal tersebut.

Gambar 7. Konsep Rencana Tapak

Sirkulasi dan parkir, pada tapak

menggunakan sirkulasi satu arah. Sirkulasi

kendaraaan masuk dari arah Jalan Jendral

Sudirman, lalu masuk keparkiran yang

dibedakan menjadi dua yaitu parkiran

pengunjung dan pengelola. Sirkulasi keluar

terdapat pada Jalan H. Mustafa Yatim.

Gambar 8. Sirkulasi dan Parkir

Vegetasi sebagai pengarah dan

pembatas pada tapak, seperti pohon

cemara dan palem. Serta berfungsi sebagai

penghalang kebisingan.

Gambar 9. Vegetasi

Konsep interior pada Galeri Tenun Songket

Riau menggunakan nuansa fraktal dan dipadukan

denan ornamen songket.

Gambar 10. Konsep Interior

SIMPULAN

Kesimpulan dari rancangan Galeri Tenun

Songket Riau di Pekanbaru dengan Pendekatan

Arsitektur Fraktal diantaranya Galeri tenun songket

Riau di rancang untuk melestarikan tenun songket

Riau dan menjadi wadah bagi pengrajin songket di

daerah-daerah Riau. Pekanbaru sebagai pusat ibukota

Riau menjadi lokasi yang strategis bagi memikat

wisatawan. Fasilitas utama pada galeri ini adalah

ruang pameran yang memamerkan hasil tenunan dari

berbagai daerah di Riau, tempat, dan workshop

sebagai kegiatan edukasi. Dilengkapi dengan fasilitas

penunjang dengan adanya retail, café dan terdapat

ruang panggung catwalk sebagai tempat pergelaran.

Menerapkan tema rancangan sesuai dengan

prinsip arsitektur fraktal. Diambil dari kesimpulan

konsep fraktal menurut Falconer dan Mandelbrot,

prinsip-prinsip arsitektur fraktal ialah: Self-similarity

(objek yang memiliki kemiripan dengan dirinya

sendiri),Dimension (ukuran yang berbeda-beda),

Tidak teratur (susunan yang berbalik, penyambungan

Page 7: PENERAPAN ARSITEKTUR FRAKTAL PADA PERANCANGAN GALERI …

Journal of Architecture and Urbanism Research, 4 (1) (2020): 57-63

63

satu bentuk dengan bentuk lain). Konsep

sebagai langkah awal untuk mewujudkan

karakteristik dari sebuah bangunan, maka

konsep dasar yang diterapkan dalam

rancangan yaitu interconnecting.

Interconnecting adalah kaitan penghubung

atau hubungan yang saling terkait dimana

konsep ini diambil dari galeri sebagai

wadah pengkait antar daerah-daerah

penghasil tenun songket. Fraktal sebagai

metode pencarian bentuk dan pengambilan

pola dari salah satu motif songket yang

dominan dari berbagai daerah Riau.

Selanjutnya konsep dasar dikaitkan dengan

proses pembentukan fraktal sehingga

menghasilkan bentuk.

DAFTAR PUSTAKA

Al Mudra, Mahyudin, 2004. Rumah Melayu :

Memangku Adat Menjemput Zaman,

Yogyakarta: Adicitra

Ashita, N., Thojib, J., & Asikin, D. (2015).

Dominasi Pencahayaan Alami sebagai Dasar

Rancangan Galeri Kerajinan Kalimantan

Timur di Samarinda. Malang. Universitas

Brawijaya.

Barnsley, Michael F. 1988. Fractals Everywhere. San

Fransisco: Morgan Kaufmann. Ostwald,

Michael J, dan Josephine Vaughan. 2016.

The Fractal Dimension of Architecture.

Switzerland: Birkhäuser.

Bovill, C. (1996). Fractal Geometry in Architecture and

Design. Boston: Birkhauser.

Guslinda. 2016. Perubahan, Bentuk, Fungsi dan

Makna Tenun Songket Siak pada

Masyarakat Melayu Riau. Pendidikan Guru

Sekolah DasrVol 5. No 1. April-September.

Hasang, S. (2012). Geometri Fraktal dalam

Rancangan Arsitektrur. Media Matrasain ,

114- 124.

Johanes Mandey , Juddy Waani, Sangkertadi. E-

Journal. PENERAPAN FRAKTAL PADA

DESAIN ARSITEKTUR APARTEMEN.

Univ ersitas Sam Ratulangi. Fakultas Teknik

Arsitektur S2. (Di akses 28 Agustus 2018).

Kartika, Suwati. 1996. Kain Songket Indonesia.

Jakarta: Penerbit Djambatan.

Malik, Abdul, dkk. 2004. Corak dan Ragi Tenun

Melayu Riau. Yogyakarta. Adicita

Nuefert, Ernst. 1996. Data Arsitek Jilid I. Terjemahan

oleh Sunarto Tjahjadi. Jakarta: Erlangga.

Neufert, Ernest.2002.Data Arsitek Jilid 2 Edisi 33.

Jakarta:Erlangga.

Panero, Julius. 1979. Human dimension and interior spaces. Great

Britain: architecture press Ltd.

Prasasti, B. P. (2012). Tugas Akhir Galeri Pariwisata dan

Kebudayaan Surakarta. Surakarta: Universitas Sebelas

Maret.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006

Tentang Persyaratan Teknis Bangunan dan Gedung.

Peraturan Daerah Kota Pekanbaru Nomor 14 Tahun 2000

Tentang Izin Bangunan dalam Daerah Kota Pekanbaru.

Permatasari, R.R. (2017). Tugas Akhir Urban Gallery Of

Surakarta (Penekanan Pada Konsep Desain Arsitektur

Kontemporer). Surakarta.Universitas Muhammadiyah

Surakarta.

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Pekanbaru Tahun

2006.

Rumah Batik Dengan Konsep Jawa Timur Kontemporer Sebagai

Sarana Workshop dan Edukasi. Institut Teknologi

Sepuluh Nopember (ITS), Vol. 6, No. 1, 201


Recommended