+ All Categories
Home > Documents > Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP ......Telkomsel (Telkomsel Flash), Indosat IM3...

Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP ......Telkomsel (Telkomsel Flash), Indosat IM3...

Date post: 31-Jan-2021
Category:
Upload: others
View: 7 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
12
Jurnal SISFOKOM, Volume 05, Nomor 01, Maret 2016 21 Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Sebagai Pendukung Keputusan dalam Menentukan Internet Service Provider Terbaik di Pangkalpinang Yogi Prihartono Program Studi Sistem Informasi STMIK Atma Luhur Pangkalpinang [email protected] Hilyah Magdalena Program Studi Sistem Informasi STMIK Atma Luhur Pangkalpinang [email protected] AbstractInternet service provider used in today's rapidly growing with a wide selection of advantages and disadvantages. Because it was so many criteria - criteria that can be used as a basic internet service providers the most suitable to be applied in the agency in Pangkalpinang. In this study, the authors raise some of the network providers are XL, Telkomsel, Indosat, Three and Smartfren. To select an Internet service provider with a six-level criteria. The level 1 criteria: ease of users, ease of use, speed of data transfer, type of service, access restrictions internrt / quota, network level, and the type of card, level 2 criteria consists of 20 criteria derived from special advantages to the internet service provider. As for the level 3 there are five alternatives are XL, Telkomsel, Indosat, Three and Smartfren. The results of this election result as an internet service provider XL is best as compared with Telkomsel, Indosat, Three, and Smaertfren. XL reliability levels reached 31.7%. And the most influential factor in the selection process is the data transfer speed factor reached 32.5%. KeywordsInternet Service Provider, Pangkalpinang, Analitical Hierarchy Process, Expert Choice2000. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ISP (Internet Service Provider) yang dalam istilah Indonesia adalah Penyedia Jasa Internet, yakni suatu lembaga atau perusahaan yang menghubungkan komputer pengguna dengan internet. Kebanyakan operator telekomunikasi adalah ISP. Perkembangan teknologi informasi yang semakin hari semakin meningkat, membuat aspek yang cukup besar dalam seluruh aspek kehidupan dan membawa manusia kedalam era globalisai, dimana pada era ini manusia memerlukan informasi yang terbaru (up to date) dengan cepat, praktis, efisien. Pada umumnya internet merupakan salah satu teknologi yang sangat pesat perkembangannya dan sudah merupakan simbol dari cara berkomunikasi secara bebas, tanpa dibatasi ruang, jarak dan waktu. Dengan ditunjang oleh kelebihan yang dimiliki oleh internet, diantaranya bisa koneksi yang relatif terjangkau dan ketersediaan informasi yang tidak terbatas, internet kini menjadi alternatif utama untuk memenuhi segala kebutuhan terutama kebutuhan akan informasi dan pendidikan yang akan memberi nilai positif untuk semua aktifitas. Namun demikian sudah banyak layanan internet yang bisa digunakan untuk membantu memudahkan pengguna dalam mengakses internet. Banyak kemudahan dan kelebihan yang mereka tawarkan. Layanan internet itu sendiri adalah hubungan antar berbagai jenis komputer dan jaringan di dunia yang berbeda sistem operasi maupun aplikasinya dimana hubungan tersebut memanfaatkan kemajuan media komunikasi (telepondan satelit) yang menggunakan protokol standar dalam berkomunikasi yaitu protokol TCP/IP yang berisikan informasi. Sekarang ini sudah banyak paket internet yang disediakan oleh perusahaan telekomunikasi terutama di Pangkalpinang, diantaranya ada XL (Internet HotRot 3G+), Telkomsel (Telkomsel Flash), Indosat IM3 (Indosat Super 3G+), Three (Kuota ++) dan adanya Smartfren (Connex EVDO). Diantara kelima pilihan tersebut tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing serta pilihan tersendiri. Tersedianya paket internet tentunya memiliki manfaat bagi pengguna internet khususnya bagi loket agency pospay PT. Pos Indonesia. Manfaat tersebut dapat berupa memperoleh kebebasan pengguna dalam mengakses internet dan aplikasi pospay dimanapun dan kapanpun serta biaya yang terjangkau tentunya. Disini penulis akan membantu pengguna khususnya loket agency pospay untuk memberikan kemudahan serta alternatif dalam menentukan pilihan yang tepat dalam memilih paket internet. Diawali dengan munculnya Internet Service Provider yang menyediakan akses ke Internet
Transcript
  • Jurnal SISFOKOM, Volume 05, Nomor 01, Maret 2016

    21

    Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process

    (AHP) Sebagai Pendukung Keputusan

    dalam Menentukan Internet Service Provider

    Terbaik di Pangkalpinang

    Yogi Prihartono

    Program Studi Sistem Informasi

    STMIK Atma Luhur

    Pangkalpinang

    [email protected]

    Hilyah Magdalena

    Program Studi Sistem Informasi

    STMIK Atma Luhur

    Pangkalpinang

    [email protected]

    Abstract— Internet service provider used in today's rapidly growing with a wide selection of advantages and

    disadvantages. Because it was so many criteria - criteria that

    can be used as a basic internet service providers the most

    suitable to be applied in the agency in Pangkalpinang. In this

    study, the authors raise some of the network providers are

    XL, Telkomsel, Indosat, Three and Smartfren. To select an

    Internet service provider with a six-level criteria. The level 1

    criteria: ease of users, ease of use, speed of data transfer, type of

    service, access restrictions internrt / quota, network level, and

    the type of card, level 2 criteria consists of 20 criteria derived

    from special advantages to the internet service provider. As for

    the level 3 there are five alternatives are XL, Telkomsel, Indosat,

    Three and Smartfren. The results of this election result as an

    internet service provider XL is best as compared with

    Telkomsel, Indosat, Three, and Smaertfren. XL reliability

    levels reached 31.7%. And the most influential factor in the

    selection process is the data transfer speed factor reached 32.5%.

    Keywords—Internet Service Provider, Pangkalpinang,

    Analitical Hierarchy Process, Expert Choice2000.

    I. PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Saat ISP (Internet Service Provider) yang dalam istilah

    Indonesia adalah Penyedia Jasa Internet, yakni suatu

    lembaga atau perusahaan yang menghubungkan komputer

    pengguna dengan internet. Kebanyakan operator

    telekomunikasi adalah ISP. Perkembangan teknologi

    informasi yang semakin hari semakin meningkat, membuat

    aspek yang cukup besar dalam seluruh aspek kehidupan

    dan membawa manusia kedalam era globalisai, dimana

    pada era ini manusia memerlukan informasi yang terbaru

    (up to date) dengan cepat, praktis, efisien.

    Pada umumnya internet merupakan salah satu

    teknologi yang sangat pesat perkembangannya dan

    sudah merupakan simbol dari cara berkomunikasi

    secara bebas, tanpa dibatasi ruang, jarak dan waktu.

    Dengan ditunjang oleh kelebihan yang dimiliki oleh

    internet, diantaranya bisa koneksi yang relatif

    terjangkau dan ketersediaan informasi yang tidak

    terbatas, internet kini menjadi alternatif utama untuk

    memenuhi segala kebutuhan terutama kebutuhan

    akan informasi dan pendidikan yang akan memberi

    nilai positif untuk semua aktifitas.

    Namun demikian sudah banyak layanan internet yang

    bisa digunakan untuk membantu memudahkan pengguna

    dalam mengakses internet. Banyak kemudahan dan

    kelebihan yang mereka tawarkan. Layanan internet itu

    sendiri adalah hubungan antar berbagai jenis komputer dan

    jaringan di dunia yang berbeda sistem operasi maupun

    aplikasinya dimana hubungan tersebut memanfaatkan

    kemajuan media komunikasi (telepondan satelit) yang

    menggunakan protokol standar dalam berkomunikasi yaitu

    protokol TCP/IP yang berisikan informasi.

    Sekarang ini sudah banyak paket internet yang

    disediakan oleh perusahaan telekomunikasi terutama di

    Pangkalpinang, diantaranya ada XL (Internet HotRot 3G+),

    Telkomsel (Telkomsel Flash), Indosat IM3 (Indosat Super

    3G+), Three (Kuota ++) dan adanya Smartfren (Connex

    EVDO). Diantara kelima pilihan tersebut tentunya memiliki

    kelebihan dan kekurangan masing-masing serta pilihan

    tersendiri.

    Tersedianya paket internet tentunya memiliki manfaat

    bagi pengguna internet khususnya bagi loket agency

    pospay PT. Pos Indonesia. Manfaat tersebut dapat berupa

    memperoleh kebebasan pengguna dalam mengakses internet

    dan aplikasi pospay dimanapun dan kapanpun serta biaya

    yang terjangkau tentunya.

    Disini penulis akan membantu pengguna khususnya

    loket agency pospay untuk memberikan kemudahan serta

    alternatif dalam menentukan pilihan yang tepat dalam

    memilih paket internet. Diawali dengan munculnya Internet

    Service Provider yang menyediakan akses ke Internet

  • Jurnal SISFOKOM, Volume 05, Nomor 01, Maret 2016

    22

    dengan bandwidth berkisar antara 14.4 kbps hingga 28.8

    kbps. APJII sudah menginjak angka 155 ISP. Bisnis ISP

    memilik prospek yang bagus. Saat ini semua bisnis yang

    berbasis Internet tidak akan berkembang apabila

    infastruktur dan koneksi ke Internet tidak dibangun terlebih

    dahulu.

    Ada beberapa provider jaringan yang dapat

    dijadikan pilihan untuk penggunaan internet di

    Pangkalpinang, yaitu : XL, Telkomsel, IM3, Three dan

    Smartfren. Kelima alternatif jaringan internet tersebut

    masing – masing mempunyai kekuatan dan kelemahannya.

    Agar pengembangan jaringan internet maka proses

    pemilihan provider yang tepat menjadi penting. Oleh

    karena itu penulis menggunakan AHP untuk mendukung

    pengambilan keputusan dalam pemilihan internet service

    provider mana yang terbaik di Pangkalpinang.

    B. Masalah Penelitian

    Pada awalnya jumlah pengguna internet bertambah

    didorong oleh kemudahan telekomunikasi. Kemudian para

    pengguna sadar bahwa mereka tidak mungkin

    meninggalkan gaya hidup internet, karena sudah menjadi

    bagian dari komunitas virtual yang sesuai minatnya.

    Artinya jumlah pengguna internet tidak akan berkurang,

    melainkan akan terus bertambah. Hal ini yang membuat

    perusahaan jasa internet harus memanfaatkan teknologi

    informasi yang semakin berkembang pesat untuk

    meningkatkan kemampuannya dalam menghadapi

    persaingan dan mampu memberikan pelayanan yang

    memuaskan bagi pelanggan. Penting sekali bagi perusahaan

    ISP untuk memperhatikan keinginan pelanggannya.

    Pada bidang bisnis Internet Service Provider (ISP)

    dimana tingkat dan dinamika persaingan antar Internet

    Service Provider (ISP) mulai tinggi. Setiap Internet

    Service Provider (ISP) berusaha menjadi yang terbaik

    dan menjaring pelanggan sebanyak – banyaknya dengan

    memberikan pelayanan yang memuaskan serta kemudahan

    bagi para pelanggan.

    C. Rumusan Masalah

    Berdasarkan identifikasi masalah di atas,

    maka dirumuskan permasalahan yang nantinya akan

    diuraikan solusinya hanya dua poin saja dari empat

    poin yang ada dalam pembatasan masalah, yaitu :

    1. Faktor - faktor apa saja yang jadi pertimbangan dalam memilih Internet service provider ?

    2. Manakah internet service provider yang paling handal diantara XL, Telkomsel, IM3, Three dan

    Smartfren ?

    D. Ruang Lingkup Penelitian

    Pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai

    berikut:

    1) Faktor - faktor apa saja yang jadi pertimbangan dalam memilih Internet service provider ?

    2) Manakah internet service provider yang paling handal diantara XL, Telkomsel, IM3, Three dan

    Smartfren?

    3) Metode pengambilan data diperoleh dengan menggunakan kuesioner.

    4) Menggunakan AHP dalam memilih internet service provider untuk aplikasi agency postpay.

    E. Tujuan Penelitian

    Tujuan Penelitian ini adalah :

    1) Melakukan kajian strategis dan evaluasi untuk memilih internet service provider untuk aplikasi

    postpay yang sesuai dengan kebutuhan loket

    agency.

    2) Mengetahui tingkat kehandalan jaringan tersebut yang sesuai dengan kriteria dan sub criteria

    dengan teknik pendekatan berdasarkan AHP

    (Analytical Hierarchy Process).

    F. Manfaat Penelitian

    Penulis berharap penelitian ini dapat menyumbangkan

    manfaat untuk berbagai kalangan, baik di lingkungan

    akademik STMIK ATMA LUHUR sendiri, ataupun

    masyarakat luas pengguna ilmu pengetahuan. Berikut

    beberapa manfaat penelitian ini :

    1) Setelah mengetahui kriteria - kriteria pemilihan Internet Service Provider untuk aplikasi loket

    agency pospay, maka akan menunjang pengambilan

    keputusan memilih provider dan paket internet yang

    tepat.

    2) Bagi institusi, penelitian ini dapat digunakan untuk penelitian lanjut dalam penerapan aplikasi agency

    pospay sesuai dengan hasil pemilihan internet

    service provider dengan AHP.

    Bagi penulis, penelitian ini merupakan sarana

    mengembangkan keilmuan, khususnya keilmuan dalam bidang

    metodologi penelitian

    II. TINJAUAN PUSTAKA

    Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa

    tinjauan pustaka yang berkaitan dengan Sistem Pendukung

    Keputusan, Analytical Hierarchy Process, dan Internet

    Service Provider.

    A. Sistem Pendukung Keputusan

    Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) / Decision

    Support System (DSS) pertama kali diungkapkan pada awal

    tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton dengan istilah

    Management Decision System. Sistem tersebut adalah suatu

    system yang berbasis komputer yang ditujukan untuk

    membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data

    dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan

  • Jurnal SISFOKOM, Volume 05, Nomor 01, Maret 2016

    23

    yang tidak terstruktur.

    Istilah SPK mengacu pada suatu system yang

    memanfaatkan dukungan komputer dalam proses

    pengambilan keputusan. Untuk memberikan pengertian

    yang lebih mendalam, akan diuraikan beberapa difinisi

    mengenai SPK yang dikembangkan oleh beberapa ahli,

    diantaranya oleh Man dan Watson yang memberikan definisi

    sebagai berikut, SPK merupakan suatu system yang

    interaktif, yang membantu pengambil keputusan melalui

    penggunaan data dan model-model keputusan untuk

    memecahkan masalah yang sifatnya semi terstruktur maupun

    yang tidak terstruktur.

    Dalam sebuah Sistem Pendukung Keputusan tentunya

    kita perlu melakukanpengambilan keputusan. Namun kita

    tidak bisa begitu saja mengambil suatu keputusan. Perlu

    adanya suatu proses - proses yang harus dilalui untuk

    mengambil suatu keputusan. Dalam pengambilan keputusan

    pada Sistem Pendukung Keputusan ini juga melalui proses,

    dalam proses pengambilan keputusan tersebut mempunyai

    fase - fase dan model - model.

    Sistem Pendukung Keputusan menggunakan konsep

    keputusan terprogram dan tidak terprogram dengan phase

    pengambilan keputusan yang merefleksikan terhadap

    pemikisan Decision Support Systems (DSS) saat ini. Konsep

    Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support

    System (DSS) pertama kali diungkapkan pada awal tahun

    1970-an oleh Michael S.Scott Morton dengan istilah

    Management Decision System. Sistem tersebut adalah suatu

    sistem yang berbasis komputer yang ditujukan untuk

    membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data

    dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan

    yang tidak terstruktur dan semi terstruktur. DSS dirancang

    untuk menunjang seluruh tahapan pembuatan keputusan,

    yang dimulai dari tahapan mengidentifikasi masalah, memilih

    data yang relevan, menentukan pendekatan yang

    digunakan dalam proses pembuatan keputusan sampai

    pada kegiatan mengevaluasi pemilihan alternatif.

    Proses pengambilan keputusan meliputi tiga tahap utama yaitu inteligensi, desain, dan pilihan. Kemudian

    menambahkan tahap keempat yakini implementasi [6]. Keempat tahapan pengambilan keputusan sebagai berikut:

    1) Tahap Intelegensi Fase ini dimulai dengan mengidentifikasi

    masalah yang ada dan mendefinisikan masalah

    tersebut secara eksplisit kemudian klasifikasi masalah

    tersebut dengan menempatkannya

    dalam suatu kategori yang dapat didefinisikan serta

    distrukturisasi masalah tersebut menjadi masalah

    terprogram dengany yang tidak terprogram, selanjutnya

    dekomposisikan masalah tersebut menjadi banyak sub

    masalah yang lebih sederhana kemudian definisikan

    kepemilikan masalah tersebut dan diakhiri dengan

    pernyataan masalah secara formal.

    2) Tahap Desain Tahap ini merupakan proses penemuan atau

    mengembangkan dan menganalisis tindakan yang

    mungkin untuk dilakukan. Hal ini meliputi pemahaman

    terhadap masalah dan menguji solusi yang layak. Dan

    pada fase ini dikembangkan sebuah model masalah

    pengambilan keputusan untuk dikonstruksi, dites dan

    divalidasi.

    3) Tahap Pilihan Tahap pilihan adalah tahap dimana dibuat suatu

    keputusan yang nyata dan diambil suatu komitmen

    untuk mengikuti suatu tindakan tertentu. Tahap pilihan

    meliputi pencarian, evaluasi, dan rekomendasi

    terhadap suatu solusi yang tepat untuk model. Sebuah

    solusi untuk model adalah sekumpulan nilai spesifik

    untuk variabel-variabel keputusan dalam suatu

    alternatif yang telah dipilih.

    4) Tahap Implementasi Tahap implementasi merupakan tahapan untuk

    merealisasikan alternatif solusi yang telah dipilih

    pada tahap sebelumnya untuk mencapai target yang

    diinginkan. Implementasi berarti membuat suatu solusi

    yang direkomendasikan bias berkerja untuk mengatasi

    masalah.

    Penulis menggunakan AHP sebagai model pengambilan

    keputusan dengan software pendukungnya adalah Expert

    Choice 2000.

    B. Analytical Hierarchy Process

    Dalam industri manufaktur maupun jasa, pengambil

    keputusan sering kali dihadapkan suatu permasalah yang

    kompleks. Salah satu permasalahan yang tersebut adalah

    masalah menentukan pilihan dari beberapa kandidat atau

    sekadar mengurutkan prioritas dari beberapa kandidat.

    Contoh-contoh dalam industry manufaktur termasuk

    pemilihan supplier, pemilihan pembelian mesin, pemilihan

    lokasi pabrik, dan lain-lain. Sedangkan contoh-contoh

    dalam industry jasa seperti pemilihan kendaraan logistik,

    pemilihan pekerjaan konsultan, pemilihan rute pelayanan,

    dan-lain.

    Permasalahan pengambilan keputusan dapat menjadi

    kompleks karena adanya pelibatan beberapa tujuan

    maupun kriteria. Salah satu tool (alat bantu) yang cocok

    digunakan untuk pemilihan kandidat atau pengurutan

    prioritas adalah Analytic Hierarchy Process (AHP) yang

    dikembangkan [5]. Secara spesifik, AHP cocok

    digunakan untuk permasalahaan pemilihan kandidat ataupun

    pengurutan prioritas yang memiliki sifat-

    sifat sebagai berikut [3]:

    1) Melibatkan kriteria-kriteria kualitatif yang sulit dikuantitatifkan secara eksak.

    2) Masing-masing kriteria dapat memiliki sub-subkriteria yang dapat dibentuk seperti hirarki

    3) Penilaian dapat dilakukan oleh satu atau beberapapengambil keputusan secara sekaligus

    4) Kandidat pilihan sudah tertentu dan terbatas jumlahnya

    Apabila suatu permasalahan pengambilan keputusan ingin

    diselesaikan dengan metode AHP, permasalahan tersebut

    perlu dimodelkan sebagai hirarki umum, yakni tujuan,

    kriteria (termasuk sub-kriteria di bawahnya), dan alternatif.

  • Jurnal SISFOKOM, Volume 05, Nomor 01, Maret 2016

    24

    Sebagai contoh, misalnya seorang manajer dihadapkan

    permasalahan untuk memilih armada logistik yang paling

    sesuai.

    Permasalahan ini dapat dimodelkan seperti

    model hirarki AHP di bawah.

    Gambar 1. Contoh Gambar Proses Pengambilan Keputusan

    dengan AHP

    Dalam model di atas, terlihat ada beberapa level/baris

    yang membentuk sebuah hirarki. Level bagian atas adalah

    untuk merepresentasikan tujuan. Yaitu memecahkan masalah

    yang utuh menjadi unsur-unsurnya. Jika ingin mendapat hasil

    akurat, pemecahan juga dilakukan terhadap unsur-unsurnya

    sampai tidak mungkin dilakukan pemecahan lebih lanjut

    sehingga di dapat beberapa tingkatan dari persoalan tadi.

    Proses analisa ini dinamakan hirarki. Ada dua jenis hirarki,

    yaitu lengkap dan tidak lengkap. Dalam hirarki lengkap,

    semua elemen pada suatu tingkat memiliki semua elemen

    yang adapada tingkat berikutnya. Jika tidak demikian maka

    dinamakan hirarki tidak lengkap.

    Konsep dasar dari AHP adalah penggunaan pairwise

    comparison matrix (matriks perbandingan

    berpasangan) untuk menghasilkan bobot relatif antar

    kriteria maupun alternatif. Suatu kriteria akan

    dibandingkan dengan kriteria lainnya dalam hal

    seberapa penting terhadap pencapaian tujuan di

    atasnya. Sebagai contoh, kriteria spesifikasi dan

    kriteria biaya akan dibandingkan seberapa

    pentingnya dalam hal memilih armada transportasi.

    Begitu juga untuk alternatif. Kendaraan A, B, dan C

    akan dibandingkan secara berpasangan (dan akan

    dibentuk matriks) dalam hal sub-kriteria biaya

    pemeliharaan.

    Ada empat prinsip dasar AHP [7]:

    1) Dekomposisi (Decompositon) Yaitu memecahkan masalah yang utuh menjadi unsur-

    unsurnya. Jika ingin mendapat hasil akurat, pemecahan

    juga dilakukan terhadap unsur-unsurnya sampai tidak

    mungkin dilakukan pemecahan lebih lanjut sehingga di

    dapat beberapa tingkatan dari persoalan tadi. Proses

    analisa ini dinamakan hirarki. Ada dua jenis hirarki,

    yaitu lengkap dan tidak lengkap. Dalam hirarki lengkap,

    semua elemen pada suatu tingkat memiliki semua

    elemen yang ada pada tingkat berikutnya. Jika tidak

    demikian maka dinamakan hirarki tidak lengkap.

    2) Perbandingan Penilaian / Pertimbangan (Comparative Judgement)

    Prinsip ini berarti membuat penilaian tentang kepentingan

    relatif dua elemen pada suatu tingkat tertentu dalam

    kaitannya dengan tingkat diatasnya. Penilaian ini

    merupakan inti dari AHP, karena ia akan berpengaruh

    terhadap prioritas elemen-elemen.

    3) Sintesa Prioritas (Synthesis of Priority) Dari setiap matriks pairwise comparison kemudian

    dicari eigen vector-nya untuk mendapatkan local priority.

    Karena matriks pairwise comparison terdapat semua

    tingkat, maka untuk mendapatkan global priority harus

    dilakukan sintesa diantara local priority. Prosedur

    melakukan sintesis berbeda menurut hierarki. Pengurutan

    elemen-elemen menurut kepentingan relative melalui

    prosedur sintesis dinamakan priority setting.

    4) Konsistensi Logis (Logical Consistency). Konsistensi memiliki dua makna. Pertama adalah bahwa obyek-

    obyek yang serupa dapat dikelompokkan sesuai dengan

    keseragaman dan relevansi. Arti kedua adalah

    menyangkut tingkat hubungan antara obyek-obyek

    yang didasarkan pada kriteria tertentu.

    C. Expert Choice 2000

    Mengapa dalam penelitian menggunakan metode AHP

    ini saya menggunakan Expert Choice 2000 sebagai tools?

    Software atau perangkat lunak yang penulis gunakan dalam

    pengambilan keputusan berdasarkan metode Analytical

    Hierarchy Process (AHP) adalah Expert Choice 2000. Expert

    Choice 2000 adalah sebuah perangkat lunak yang

    mendukung collaborative decision dan sistem perangkat

    keras yang memfasilitasi grup mambuat keputusan yang

    lebih efisien, analitis, dan yang dapat dibenarkan.

    Memungkinkan interaksi real-time dari tim

    manajemen untuk mencapai consensus on decisions [2]. Beberapa kelebihan atau keunggulan Software

    Expert Choice 2000 diantaranya [4]:

    1) Data Interchange Mapping, Importing and Exporting. Integrasi dengan eksternal Microsoft Access atau

    database SQL Server menyediakan konektivitas

    efisien, dan pelaporan capture data, dan mengurangi

    waktu entri data dan kesalahan

    2) Multiple Models

    Kemampuan untuk membuka beberapa model

    dengan mudah dan secara mudah memindah atau

    menghapus data dari satu model ke model lain,

    memudahkan proses pembuatan dan memungkinkan

    pengguna untuk berjalan side by side skenario

    untuk expedited analisis dan pengambilan keputusan.

    3) Support for Microsoft SQL Models Mengkonversi atau membuat model SQL dan

    menghubungkan ke database SQL perusahaan yang

    meningkatkan integrasi, lebih cepat dalam

  • Jurnal SISFOKOM, Volume 05, Nomor 01, Maret 2016

    25

    perhitungan model, model yang lebih besar, dan

    metode mencari dan menerima yang lebih baik.

    4) User Friendly Interface Memungkinkan pengguna untuk melihat informasi

    dokumen saat melakukan judgments dari data grid.

    5) Enhanced Reporting Fungsi baru eksternal untuk mengedit, menciptakan

    hubungan dengan data perusahaan, melihat data, dan

    menghilangkan ketidak konsistenan menyediakan

    fleksibilitas yang lebih besar dan hasil yang lebih

    baik secara keseluruhan.

    6) Expert Choice Update Mudah untuk meng-update software secara online

    menjamin pelanggan dapat mengakses perangkat

    lunak terbaru.

    D. Tinjauan Objek Penelitian

    Tinjaun objek penelitian berisi ulasan mendalam tentang

    beberapa metode yang digunakan dalam Internet Service

    Provider.

    1) GSM Global System for Mobile Communication (GSM)

    Global System for Mobile Communication (GSM)

    mulanya singkatan dari Groupe Special Mobile

    adalah sebuah teknologi komunikasi selular yang

    bersifat digital. Teknologi GSM banyak diterapkan

    pada komunikasi bergerak, khususnya telepon

    genggam. Teknologi ini memanfaatkan gelombang

    mikro dan pengiriman sinyal yang dibagi

    berdasarkan waktu, sehingga sinyal informasi yang

    dikirim akan sampai pada tujuan. GSM dijadikan

    standar global untuk komunikasi selular sekaligus

    sebagai teknologi selular yang paling banyak

    digunakan orang di seluruh dunia.

    2) Code Division Multiple Access (CDMA) Di Era teknologi telekomunikasi, kecepatan, dan

    faktor ekonomis menjadi fokus utama dalam proses

    penyampaian informasi. Hal inilah yang prakarsai

    para ilmuwan untuk membuat suatu teknologi

    telekomunikasi yang cepat, murah, dan

    jangkauannya luas. Perkembangan ini mulai terlihat

    dengan adanya teknologi 1G. Selang beberapa

    waktu, teknologi 1G sudah dianggap mulai

    ketingggalan zaman, maka munculah teknologi 2G

    yang dibagi kedalam dua jenis, teknologi GSM dan

    teknologi Code Division Multiple Access (CDMA).

    Code Division Multiple Access atau sering disingkat

    dengan CDMA adalah sebuah

    pemultipleksan (bukan sebuah skema pemodulasian)

    dan sebuah metode akses secara bersama yang

    membagi kanal tidak berdasarkan waktu (seperti

    pada TDMA) atau frekuensi (seperti pada FDMA),

    namun dengan cara mengkodekan data dengan

    sebuah kode khusus yang diasosiasikan dengan tiap

    kanal yang ada dan menggunakan sifat - sifat

    interfensi kontruktif dari kode - kode khusus itu

    untuk melakukan pemultipleksan. CDMA mengacu

    pada sistem telepon seluler digital yang

    menggunakan skema akses secara bersama ini

    seperti yang diprakarsai QUALCOMM. Teknologi

    wireless ini pada dasarnya lahir Karen adanya

    teori tentang gelombang elektromagnetik yang

    dikemukakan oleh Maxwell di tahun 1850-an.

    Adanya gelombang elektromagnetik ini kemudian

    dibuktikan oleh H.Hertz pada tahun 1888. Kemudian

    pada tahun 1895 Guilermo Marconi mentransmisikan

    gelombang radio untuk pertama kalinya. Pada

    tahun 1901 Marconi menggunakan gelombang

    radio untuk transmisi jarak jauh (transatlantik)

    dengan kode morsenya. Seiring berkembangnya

    teknik elektronika sejak tahun 1906 gelombang

    elektromagnetik mulai dipakai untuk system

    siaran (broadcasting). Dalam system broadcasting

    ini gelombang elektromagnetik merupakan

    syarat pembawa informasi dan hiburan. Selanjutnya

    terjadi perkembangan penyiaran secara cepat di tahun

    1920-an, ketika di rumah-rumah telah ada pesawat

    penerima wireless. CDMA (Code Division Multiple

    Access), menggunakan teknologi spread-spectrum

    untuk mengedarkan sinyal informasi yang

    melalui bandwith yang lebar (1,25 MHz). CDMA

    juga merupakan sebuah bentuk pemultipleksan

    (bukan sebuah skema pemodulasian) dan sebuah

    metode akses secara bersama yang membagi kanal

    tidak berdasarkan waktu (seperti pada TDMA)

    atau frekuensi (seperti pada FDMA), namun dengan

    cara mengkodekan data dengan sebuah kode khusus

    yang diasosiasikan dengan tiap kanal yang ada

    dan mengunakan sifat-sifat interferensi konstruktif

    dari kode-kode khusus itu untuk melakukan

    pemultipleksan.Teknologi ini asalnya dibuat untuk

    kepentingan militer, menggunakan kode digital yang

    unik, lebih baik daripada channel atau frekuensi RF.

    Saat ini teknologi CDMA sedang hangat

    dibicarakan, khususnya dengan masuknya PT.

    TELKOM dengan produk TelkomFlexi-nya. Dari

    aspek teknologi baik GSM maupun CDMA

    merupakan standar teknologi seluler digital, hanya

    bedanya GSM dikembangkan oleh negara-negara

    eropa dan bersifat µopen source’, sedangkan CDMA

    dari kubu Amerika dan Jepang. Yang perlu

    diperhatikan bahwa teknologi GSM dan CDMA

    berasal dari jalur yang berbeda, sehingga

    perkembangan ke generasi 2,5G dan 3G berikutnya

    akan berbeda terus. Teknologi CDMA didesain

    tidak peka terhadap interfensi, dan sejumlah

    pelanggan dalam satu sel dapat mengakses pita

    spektrum frekuensi secara bersama karena

    mempergunakan teknik pengkodean tertentu.

    Ponsel CDMA ada dua jenis, tanpa kartu sehingga

    nomer panggilnya harus di program oleh petugas

    operator yang bersangkutan, dan satu lagi ponsel

    CDMA yang dilengkapi dengan RUIM

    (Removal User Identification Module) atau dalam

  • Jurnal SISFOKOM, Volume 05, Nomor 01, Maret 2016

    26

    istilah GSM dikenal dengan SIM Card.

    Berikut adalah evolusi dari jaringan cellular CDMA

    "Code Division Multiple Access":

    a. Teknologi CDMA 1X memiliki kecepatandownload maksimal 153 Kbps

    b. Teknologi EVDO Rev O kecepatan download maksimal 2.4 Mbps

    c. Teknologi EVDO Rev A memiliki kecepatan download maksimal 3.1 Mbps

    d. Teknologi EVDO Rev B memiliki kecepatan download maksimal 14.7 Mbps

    EVDO yaitu singkatan dari Evolution Data

    Optimized yaitu teknologi dari jaringan CDMA.

    Saat ini di Indonesia, EVDO terbagi 2 yaitu Rev

    O dan Rev A dan yang masih dalam tahap

    pengembangan akan muncul EVDO Rev B.

    Teknologi CDMA EVDO ini diyakini memiliki

    kecepatan dan tarif yang bersaing dengan

    GSM 3G HSDPA. Untuk teknologi EVDO

    sementara ini baru dapat dinikmati dengan

    layanan dari Fren dengan produk Mobile nya dan

    operator SMART. Sedikit penjelasan tentang

    tingkatan kecepatan koneksijaringan CDMA

    karena perkembangannya tidak seperti operator

    GSM yang sangat cepat.

    3) Pengenalan Paket Layanan Internat Operator GSM Paket internet adalah sebuah layanan yang

    disediakan oleh operator telekomunikasi atau data

    dimana konsumen diharuskan untuk membayar

    sejumlah nominal rupiah sebagai biaya pemakaian

    internet (data). Bagi pengguna telepon seluler, bila

    tidak menggunakan paket internet, maka setiap

    kali melakukan koneksi data (internet), biayanya

    diambil dari pulsa telepon. Berikut ini beberapa

    paket layanan internet operator GSM yang kami

    ambil dari empat operator GSM terbesar di

    Indonesia, yaitu :

    a) XL Internet Hotrod 3G+ XL Internet Hotrod 3G+ adalah layanan paket internet yang di keluarkan oleh PT XL Axiata,

    Tbk untuk menggantikan paket layanan internet

    sebelumnya yaitu XL Unlimited.

    b) Telkomsel Flash Telkomsel Flash adalah layanan internet tanpa

    kabel (wireless) yang disediakan oleh

    TELKOMSEL untuk seluruh pelanggannya

    (kartuHALO, simPATI dan Kartu As). Layanan ini didukung dengan teknologi

    HSDPA /3G / EDGE /GPRS yang dapat

    menghasilkan kecepatan download sampai

    dengan 14.4 mbps.

    c) Indosat Super 3G+ Indosat Super 3G+ adalah layanan internet data

    yang dikeluarkan oleh PT. Indosat Tbk, untuk

    memberikan keleluasaan pelanggan berselancar

    di dunia maya di jaringan 2G ataupun 3G dengan

    kecepatan hingga 7.2 mbps dan kuota terbesar

    sampai dengan 7.5 GB.

    d) Three Kuota ++ PT. Hutchison CP Telecommunications (HCPT)

    adalah perusahaan penyedia jasa

    telekomunikasi yang berkembang pesat dan

    beroperasi dengan lisensi nasional 2G/GSM 1800 Mhz dan 3G/WCDMA di Indonesia. HCPT

    menyediakan beragam layanan telekomunikasi

    bergerak berkualitas dan inovatif di bawah merek

    "3". HCPT menawarkan inovasi tarif dan produk dengan pengembangan cakupan layanan yang

    sangat pesat guna menjadi operator dengan

    cakupan layanan nasional terkemuka di

    Indonesia.Paket Kuota ++ dikatakan sebagai jodohnya paket Always On karena jika kedua

    paket ini digabungkan baru bisa menikmati

    kebebasan berinternet.

    4) Pengenalan Paket Layanan InternetOperator CDMA

    PT Smartfren Telecom, Tbk. adalah operator

    penyedia jasa telekomunikasi berbasis teknologi

    CDMA yang memiliki lisensi selular dan

    mobilitas terbatas (fixed wireless access), serta

    memiliki cakupan jaringan CDMA EV-DO (jaringan

    mobile broadband yang setara dengan 3G) yang

    terluas di Indonesia. Smartfren juga merupakan

    operator telekomunikasi pertama di dunia yang

    menyediakan layanan CDMA EV-DO Rev. B (setara

    dengan 3,5G dengan kecepatan unduh s.d. 14,7

    Mbps) dan operator CDMA pertama yang

    menyediakan layanan Blackberry. Jasa dan layanan

    Smartfren memiliki nilai-nilai (values) yaitu sebagai

    mitra yang terbaik bagi pelanggan dengan

    menawarkan solusi yang cerdas dalam layanan-

    layanan telekomunikasi untuk meningkatkan

    pengalaman hidup pelanggan dalam berkomunikasi. Sebagai operator CDMA yang menyediakan jaringan

    internet kecepatan tinggi bergerak (mobile

    broadband) yang terluas di Indonesia, Smartfren

    berkomitmen untuk menjadi penyedia layanan

    telekomunikasi yang terjangkau bagi masyarakat

    dengan kualitas terbaik.

    5) Jenis – Jenis Kartu Layanan Internet. Kartu layanan internet ada dua macam, yaitu :

    a) Kartu Prabayar Kartu prabayar adalah suatu kartu telepon yang

    pembayarannya dilakukan pada awal pembayaran sebelum digunakan.

    b) Kartu Pasca Bayar Kartu pasca bayar adalah kartu telepon yang

    pembayarannya dilakukan diakhir atau setelah penggunaan.

    6) Kuota Paket Internet GSM

    Kuota paket internet adalah batas pemakaian

  • Jurnal SISFOKOM, Volume 05, Nomor 01, Maret 2016

    27

    internet yang ditentukan oleh provider telepon.

    Kuota bisa ditentukan berdasarkan :

    a) Volume Based Volume based adalah cara penghitungan tarif

    koneksi berdasarkan jumlah volume pemakaian

    data selama koneksi internet berlangsung,

    tergantung banyaknya data yang diunduh

    (download) ditambah dengan data yang di

    unggah (upload). Biasanya ditentukan dengan

    ukuran MB (megabyte) atau GB (gigabyte). 1

    GB = 1000 MB.

    b) Time Based Time based adalah cara penghitungan tarif

    koneksi berdasarkan lamanya waktu pemakaian

    selama koneksi internet berlangsung.

    Hitungannya biasanya dikenakan per menit

    penggunaan.

    c) Unlimted Unlimited adalah akses pemakaian internet

    tanpa batas.

    7) Tingkatan Jaringan Operator Berikut ini adalah beberapa tingkatan jaringan

    operator layanan telekomunikasi yang ada di

    Indonesia :

    a) GPRS (General Packet Radio Services) Yaitu perkembangan dari teknologi GSM dengan

    kecepatan komunikasi data sampai 115 kbps karena sistem GPRS dapat digunakan untuk

    transfer data (dalam bentuk paket data) yang berkaitan dengan e-mail, data gambar (MMS),

    Wireless Application Protocol (WAP), dan World Wide Web (WWW).

    b) EDGE (Enhanced Data rates for GSM

    Evolution)Sebelumnya pada GPRS menawarkan kecepatan data sebesar 115 kbps, dan secara

    teori dapat mencapai 160 kbps. Sedangkan pada EDG kecepatan datanya sbesar 384 kbps,

    dan secara teori dapat mencapai 473,6 kbps. Secara umum kecepatan EDGE tiga kali lebih

    besar dari GPRS. c) UMTS/WCDMA/3G

    UMTS (Universal Mobile Telecommunication System) dan biasa disebut juga dengan WCDMA

    (Wideband Code-division Multiple Access) merupakan teknologi generasi ketiga (3G)

    untuk GSM. Kecepatan WCDMA bisa mencapai 384 kbps dan dimasa akan datang

    akan meningkat sampai mungkin sekitar 10 mbps. Teknologi ini menggunakan Wideband-

    AMR (Adaptive Multi-rate) untuk kodifikasi suara (voice codec) sehingga kualitas suara

    yang didapat menjadi lebih baik dari generasi sebelumnya.

    d) HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) / HSUPA (High Speed Upload Packet Access)

    Sebenarnya kedua teknologi ini berbeda tetapi

    kedua teknologi ini selalu satu paket, artinya di mana ada HSDPA di situ ada HSUPA. HSDPA

    merupakan standar HSPA dengan kemampuan dari sisi kecepatan transfer downlink-nya (dari

    jaringan ke handset), dimana HSDPA dapat mencapai kecepatan downlink 7.2 mbps dan

    secara teori dapat ditinggkatkan sampai kecepatan 14.4 mbps dengan maksimum uplink

    384 kbps. HSDPA selain dapat digunakan oleh handphone tetapi dapat pula digunakan oleh

    notebook untuk mengakses data dengan kecepatan tinggi. Sedangkan HSUPA merupakan

    standar HSPA dengan kemampuan dari sisi kecepatan transfer uplink-nya (dari handset ke

    jaringan), dimana HSUPA dapat mencapai kecepatan uplink secara teori sampai kecepatan

    5.76 mbps, tetapi HSUPA ini tidak implentasikan (dikomersialkan) dan handset-nya tidak dibuat

    tetapi tidak menutup kemungkinan handset-nya bisa dibuatkan oleh vendor tertentu.

    e) HSPA (High Speed Packet Access) Adalah penyatuan dari HSDPA dan HSUPA,

    untuk urusan kecepatan, HSDPA memliki kecepatan yang lebih ketimban EDGE dan

    GPRS. Hanya saja tidak semua wilayah di Indonesia terjangkau oleh HSDPA.

    III. DESAIN PENELITIAN

    Metodologi penelitian adalah salah satu unsur penting

    dalam suatu penelitian ilmiah, karena ketepatan metode

    yang digunakan untuk memecahkan masalah yang ada

    akan menentukan hasil penelitian itu dapat

    dipertanggungjawabkan atau tidak. Adapun metodologi yang

    digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :

    A. Jenis Penelitian

    Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu

    penelitian tentang masalah kemasyarakatan atau

    kemanusiaan yang didasarkan pada pengujian suatu teori

    yang tersusun atas variabel-variabel, diukur dengan

    bilangan-bilangan, dan dianalisis dengan prosedur-prosedur

    statistik. Jenis data dalam penelitian ini masuk ke dalam

    kategori data sekunder yaitu data primer yang telah diolah

    oleh pihak lain dan disajikan dalam bentuk tabel ataupun

    diagram dan merupakan data kuantitatif yaitu data yang

    berupa data atau bilangan dimana mereduksi data menjadi

    angka. Penelitian kuantitatif merupakan suatu penelitian

    yang analisisnya secara umum memakai analisis statistik.

    Karenanya dalam penelitian kuantitatif pengukuran terhadap

    gejala yang diamati menjadi penting, sehingga

    pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan daftar

    pertanyaan berstruktur yang disusun berdasarkan

    pengukuran terhadap variable yang diteliti yang kemudian

    menghasilkan data kuantitatif. Penelitian kualitatif yang

    menekankan pada studi kasus, penelitian kuantitatif

    berkaitan dengan survey.

  • Jurnal SISFOKOM, Volume 05, Nomor 01, Maret 2016

    28

    Kemudahan Pengguna

    Kecepatan Transfer Data

    Jenis LayananBatasan Akses

    Internet / KuotaTingkatan Jaringan Jenis Kartu

    PENERAPAN METODE AHP SEBAGAI PENDUKUNGSASARAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN INTERNETSERVICE PROVIDER (ISP) TERBAIK DI PANGKALPINANG

    Aktivasi Layanan

    Bonus Paket

    Informasi Layanan

    Jangkauan Jaringan

    115 - 160 Kbps

    384 - 473,6 Kbps

    384 - 10 Mbps

    7,2 - 14,4 Mbps

    Pra Bayar

    Pasca Bayar

    Time Based

    Volume Based

    UnLimited

    GPRS

    EDGE

    UMTS

    HSDPA

    HSPA

    GSM

    CDMA

    XL Internet HotRod 3G+ Telkomsel Flash Indosat Super 3G Kuota++ Three

    Smartfren Connex EVDO

    B. Pemilihan Sampel

    Sampel (contoh) ialah sebagian anggota populasi

    yang diambil dengan menggunakan teknik tertentu yang

    disebut dengan teknik sampling. Teknik sampling

    berguna agar mereduksi anggota populasi menjadi

    anggota sampel yang mewakili populasinya sehingga

    kesimpulan terhadap populasi dapat

    dipertanggungjawabkan, lebih teliti menghitung yang

    sedikit dari pada yang banyak, menghemat waktu

    tenaga dan biaya. Sampel adalah sebagian dari populasi

    yang memiliki sifat dan karakter yang sama, sehingga

    betul-betul mewakili populasinya.

    Populasi ialah semua nilai baik hasil perhitungan

    maupun pengukuran, baik kuantitatif maupun kualitatif,

    dari pada karakteristik tertentu mengenai sekelompok

    obyek yang lengkap dan jelas. Populasi adalah

    keseluruhan subyek penelitian. Populasi dalam setiap

    penelitian harus disebutkan secara tersurat yaitu yang

    berkenaan dengan besarnya anggota populasi serta

    wilayah penelitian yang dicakup. Ditinjau dari banyaknya

    anggota populasi, populasi terdiri atas :

    a) Populasi terbatas (terhingga) b) Populasi tidak terbatas (tidak terhingga) ditinjau dari

    sudut sifatnya, populasi terdiri atas : Homogen dan

    Heterogen

    Dalam pemilihan sampel, penulis mengambil data

    dari populasi yang terbatas dengan menggunakan

    purposive sampling, yaitu pengambilan sampel

    dilakukan atas dasar pertimbangan tertentu. Responden

    yang diambil dalam pemilihan sampel ini adalah

    responden ahli yaitu agency pospay di Pangkalpinang.

    Pertimbangan pemilihan sampel yang berdasarkan

    kategorisasi atau latar belakang

    responden di atas, antara lain agar penilaian terhadap

    internet service provider ini lebih variatif dan objektif.

    Tabel 1. Tabel Responden

    No. Responden Jumlah

    1. Agency Rayya 1

    2. Agency Pos Permata 1

    3. Agency Patra Shidqindo 1

    4. Agency Rio 1

    5. Agency Alfatih 1

    6. Agency Shiauchin 1

    Jumlah 6

    C. Instrumentasi

    Berdasarkan metode pengumpulan data dalam

    penelitian ini, maka instrumentasi yang dipakai terdiri

    dari:

    1) Menentukan kriteria, subkriteria dan alternative yang merupakan bahan untuk penyusunan kuesioner.

    Menyusun Kuesioner yang bersifat tertutup

    sesuai dengan kriteria, subkriteria dan alternatif.

    2) Pengambilan sampel ditentukan secara purposive sampling.

    3) Melakukan pengumpulan data dengan membagikan

    kuesioner kepada expert judgement.

    4) Melakukan Pengolahan data dengan Expert Choice.

    5) Melakukan analisis data dan pembuatan laporan penelitian.

    Dalam menentukan prioritas langkah pilihan strategis

    pada penentuan internet service provider ini diusulkan 20

    (dua puluh) sub kriteria yang dikelompokan ke dalam 6

    (enam) kriteria utama. Penyusunan dan pengelompokan

    kriteria utama ini berdasarkan hirarki yang disesuaikan

    dengan beberapa poin keunggulan internet service provider

    yang menjadi objek penelitian yaitu XL, Telkomsel, Indosat,

    Three (3), dan Smartfren.

    Rincian sub kriteria dalam strategi pemilihan internet

    service provider, disusun sebagai berikut :

    1) Kemudahan pengguna, terdiri dari beberapa sub

    kriteria yaitu : Aktivasi layanan, Bonus paket,

    Informasi layanan, Jangkauan jaringan.

    2) Kecepatan transfer data, terdiri dari beberapa sub

    kriteria yaitu : 115 - 160 Kbps, 384 - 473,6 Kbps,

    384 - 10 Mbps, 7,2 - 14,4 Mbps.

    3) Jenis layanan, terdiri dari beberapa sub kriteria, yaitu

    : Prabayar, Pascabayar.

    4) Batasan akses internet / kuota, terdiri dari beberapa

    sub kriteria yaitu : Time based, Volume based,

    Unlimited.

    5) Tingkatan jaringan, terdiri dari beberapa sub kriteria

    yaitu : GPRS, EDGE, UMTS, HSDPA, HSPA.

    6) Jenis kartu, terdiri dari beberapa sub kriteria yaitu :

    GSM, CDMA.

    Berdasarkan kriteria dan sub kriteria yang ada pada uraian

    tersebut, maka berikut adalah hirarki AHP yang terbentuk dari

    urutan kriteria dan sub kriteria.

    Berikut hirarki AHP dalam pemilihan service provider

    terbaik di Pangkalpinang :

    Gambar 1. Hirarki Pemilihan Internet service provider terbaik di Pangkalpinang

  • Jurnal SISFOKOM, Volume 05, Nomor 01, Maret 2016

    29

    Dari gambar 1 di atas dilihat bahwa terdapat enam

    elemen kriteria di level 1 dan dua puluh elemen kriteria

    di level 2 yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan

    internet service provider terbaik di Pangkalpinang yang

    masing – masing elemen kriteria mempunyai lima

    elemen alternatif.

    Dari data-data yang didapatkan melalui kuisioner,

    nilai-nilai numeric antar elemen dari setiap perbandingan

    berpasangan diproses dalam sebuah matriks perbandingan.

    Berdasarkan banyaknya ukuran sample, maka untuk

    mendapatkan nilai setiap bobot antar elemen digunakan

    metode rata-rata ukur dengan perhitungan nilai gabungan.

    Dari gambar III.1 di atas dilihat bahwa terdapat tujuh

    elemen kriteria di level 1 dan 20 elemen kriteria di

    level 2 yang menjadi pertimbangan dalampemilihan

    internet service provider terbaik di Pangkalpinang yang

    masing - masing elemen kriteria mempunyai lima elemen

    alternatif.

    Dari data-data yang didapatkan melalui kuisioner,

    nilai-nilai numeric antar elemen dari setiap perbandingan

    berpasangan diproses dalam sebuah matriks perbandingan.

    Berdasarkan banyaknya ukuran sample, maka untuk

    mendapatkan nilai setiap bobot antar elemen digunakan

    metode rata-rata ukur dengan perhitungan nilai gabungan.

    D. Jadwal Penelitian

    Penelitian ini dibuat berdasarkan jadwal mulai dari persiapan

    sampai menyajikannya dalam laporan penelitian.

    A. Persiapan 1) Melakukan studi literatur, yaitu dengan mencari

    referensi dari berbagai media, buku, jurnal, majalah ilmiah maupun website yang dapat dijadikan landasan teori penelitian,

    2) Membuat rancangan penelitian dan metode penelitian yang sesuai,

    3) Membuat alat penelitian, termasuk membuat instrumen berupa kuesioner.

    B. Pengumpulan Data Mengambil data pada petugas loket agency pospay

    Pangkalpinang sebagai tempat para responden ahli yang

    menjadi rujukan agar sesuai metode pengumpulan data.

    C. Pengolahan Data 1) Entry Data Responden 2) Hitung data responden dengan Expert Choice 2000 3) Analisis Data hasil perhitungan Expert Choice 2000 4) Menyusun Laporan Penelitian

    IV. HASIL PENELITIAN

    Internet service provider yang digunakan sebagai alternatif

    dalam penelitian adalah dengan kategori jumlah pemakai

    terbanyak di Pangkalpinang, utamanya yang banyak

    dimanfaatkan oleh kalangan agency Pospay PT.Pos Indonesia

    maupun di kalangan pendidikan dasar dan menengah bahkan

    masyarakat pada umunya. Dari hasil penelitian sebelumnya

    diketahui ada tiga paket Internet Provider yang paling banyak

    digunakan, yaitu Internet HotRot 3G+ (XL), Telkomsel Flash

    (Telkomsel), dan Indosat Super 3G+ (Indosat) . Langkah selanjutnya yang dilakukan dalam Analytical

    Hierarchy Process adalah melakukan perbandingan berpasangan (pairwise comparison) terhadap kriteria (level 2) yang telah ditetapkan sebelumnya. Data-data yang diambil dari proses kuesioner terhadap 4 responden yang dipilih dengan teknik sampling jenuh akan dimasukkan ke dalam software Expert Choice 2000 untuk dilakukan proses perbandingan tersebut seperti yang terlihat pada gambar 2 berikut

    Gambar 2 Perbandingan berpasangan level 2 pada Expert

    Choice 2000 [1]

    Nilai-nilai yang tertera pada gambar tersebut merupakan

    nilai yang diambil setelah melalui proses mencari rata-rata

    dari data kuesioner terhadap 6 responden. Responden dalam

    penelitian pemilihan internet service provider terbaik di

    Pangkalpinang ini seluruhnya merupakan responden ahli

    yang berjumlah 6 (enam) orang. Pengertian responden ahli

    dalam hal ini adalah seluruh responden sangat memahami

    tentang obyek yang diteliti, serta pernah

    mengimplementasikan perangkat lunak tersebut dalam

    pekerjaannya.Proses selanjutnya yang dilakukan adalah

    membuat perbandingan berpasangan untuk level 3 yakni

    alternatif. Setiap alternative yang ada akan dilakukan

    perbandingan untuk masing-masing kriteria. Data untuk

    proses ini diambil melalui kuesioner yang diberikan kepada

    6 responden, setelah itu data tersebut diolah dengan

    menggunakan Expert Choice 2000 untuk mendapatkan nilai

    rata-rata dari setiap perbandingan. Adapun tanggapan

    responden ahli terhadap kuesioner dapat dilihat pada hasil

    penggabungan responden akan ditunjukkan dengan

    Perbandingan berpasangan alternatif untuk level 2, hasilnya

    seperti pada gambar 3 berikut :

    Gambar 3 Hasil Penggabungan Responden Terhadap Kriteria

    Analisis pendapat gabungan para responden menunjukkan

    bahwa kriteria “Kecepatan transfer data” (nilai bobot 0,299

    atau sebanding dengan 29,9% dari total kriteria) merupakan

    kriteria yang paling penting dalam pemilihan internet

    service provider terbaik di Pangkalpinang ini.

    Berikut ini disajikan bobot masing - masing kriteria

    Kecepatan transfer data terbaik di Pangkalpinang.

  • Jurnal SISFOKOM, Volume 05, Nomor 01, Maret 2016

    30

    Gambar 4 Kriteria Penentuan internet service provider terbaik di Pangkalpinang Berserta Nilai Bobotnya

    Kriteria berikutnya yang mempengaruhi dalam penentuan

    internet service provider terbaik di Pangkalpinang adalah

    ”Tingkatan jaringan” (nilai bobot 0,139 atau sebanding dengan

    13,9% dari total kriteria). Kriteria berikutnya yang

    mempengaruhi dalam penentuan internet service provider

    terbaik di Pangkalpinang adalah ”Jenis layanan” (nilai bobot

    0,111 atau sebanding dengan 11,1% dari total kriteria).

    Kriteria berikutnya yang mempengaruhi dalam penentuan

    internet service provider terbaik di Pangkalpinang adalah ”Jenis

    kartu” (nilai bobot 0,106 atau sebanding dengan 10,6% dari

    total kriteria). Kriteria Kecepatan transfer data yang

    mendapatkan point tertinggi dari responden ahli, memiliki 4

    (Empat) sub kriteria, yaitu 1) 7,2-14,4 Mbps; 2) 384-10Mbps; 3)

    384-473,6 Kbps; 4) 115-160 Kbps. Berikut hasil penggabungan

    responden ahli beserta bobotnya:

    Gambar 5. Pemilihan internet service provider terbaik di

    Pangkalpinang Berserta Nilai Bobotnya

    Gambar 6 Sub Kriteria dari kriteria kemudahan pengguna dalam

    Hasil responden ahli memperlihatkan masalah kecepatan transfer data 7,2-14,4 Mbps mendapatkan sorotan tajam (Nilai bobot 0,401 atau setara dengan 40,1% dari total sub kriteria yang ada). Faktor kecepatan transfer data 7,2-14,4 Mbps sangat penting dalam memilih internet service provider terbaik di Pangkalpinang, karena akan berpengaruh besar dalam penggunaan layanan jaringan yang disediakan oleh provider.

    Gambar 7 Sub Kriteria dari kriteria batasan akese internet/kuota dalam Pemilihan internet service provider terbaik di Pangkalpinang

    Berserta Nilai Bobotnya

    Adapun kriteria Batasan akses internet / kuota yang

    menempati urutan ketiga memiliki 3 (tiga) sub kriteria,

    yaitu: 1) Timebased; 2) Volumebased; dan 3) Unlimited. Dari

    ketiga sub kriteria ini, sub kriteria paling utama yang dinilai

    oleh responden ahli adalah sub kriteria Unlimited (nilai bobot

    0,510 atau 51,0% dari total sub kriteria yang ada). Hasil ini

    sangat relevan dengan kenyataan bahwa unsur Unlimited

    tersebut penghitungan tarif koneksi yang tanpa batas selama

    koneksi internet berlangsung atau tanpa ada perhitungan Time

    atau Volume based lagi.

    Gambar 8 Sub Kriteria dari kriteria tingkatan jaringan dalam Pemilihan internet service provider terbaik di Pangkalpinang Berserta

    Nilai Bobotnya

    Adapun kriteria Tingkatan jaringan yang menempati urutan

    keempat memiliki 5 (lima) sub kriteria, yaitu: 1) GPRS; 2)

    EDGE; 3) UMTS; 4) HSDPA dan 5) HSPA. Dari kelima sub

    kriteria ini, sub kriteria paling utama yang dinilai oleh

    responden ahli adalah sub kriteria HSPA (nilai bobot 0,338 atau

    33,8% dari total sub kriteria yang ada). Hasil ini sangat relevan

    dengan kenyataan bahwa unsur HSPA tersebut memiliki

    kecepatan akses yang paling tinggi.

    Gambar 9 Sub Kriteria dari jenis layanan dalam Pemilihan internet service provider terbaik di Pangkalpinang Berserta Nilai Bobotnya

    Adapun kriteria Jenis Kartu yang menempati urutan keenam

    memiliki 2 (dua) sub kriteria, yaitu: 1) GSM; 2) CDMA. Dari

    kedua sub kriteria ini, sub kriteria paling utama yang dinilai

    oleh responden ahli adalah sub kriteria GSM (nilai bobot 0,878

  • Jurnal SISFOKOM, Volume 05, Nomor 01, Maret 2016

    31

    .

    atau 87,8% dari total sub kriteria yang ada).

    Gambar 10 Sub Kriteria dari Jenis Kartu dalam Pemilihan internet service provider terbaik di Pangkalpinang Berserta Nilai Bobotnya

    Adapun kriteria Jenis layanan yang menempati urutan kelima memiliki 2 (dua) sub kriteria, yaitu: 1) Prabayar; 2) Pascabayar; Dari kedua sub kriteria ini, sub kriteria paling utama yang dinilai oleh responden ahli adalah sub kriteria Prabayar (nilai bobot 0,878 atau 87,8% dari total sub kriteria yang ada). Hasil ini sangat relevan dengan kenyataan bahwa unsur prabayar tersebut kartu prabayar GSM adalah suatu kartu telepon GSM yang pembayarannya dilakukan pada awal pembayaran sebelum digunakan

    Setelah melalui proses pengisian kuesioner oleh beberapa responden ahli, dan melalui perhitungan geometris penggabungan data responden diperoleh nilai bobot alternatif seperti yang disajikan pada grafik berikut

    Gambar IV-57 Nilai Bobot Global Prioritas Alternatif

    berdasarkan Sasaran Memilih Internet Service Provider terbaik

    di Pangkalpinang

    Berdasarkan hasil pengolahan data responden ahli

    diperoleh bahwa prioritas utama atau tertinggi alternatif

    penentuan Internet Service Provider terbaik di Pangkalpinang

    adalah XL Internet HotRod 3G dengan nilai bobot 0,287 atau

    sebanding dengan 28,7% dari total alternatif yang ditetapkan.

    Kemudian peringkat prioritas alternatif berikutnya adalah

    Telkomsel Flash (nilai bobot 23,5%), selanjutnya Indosat

    Super 3G+ (nilai bobot 19,2%), Kuota++ Three (nilai bobot

    19,1) dan peringkat prioritas terendah adalah Smartfren

    Connex EVDO (nilai bobot 09,5%). Inconsistency ratio atau rasio inkonsistensi data responden

    merupakan parameter yang digunakan untuk memeriksa apakah perbandingan berpasangan telah dilakukan dengan konsekuen atau tidak. Rasio inkonsistensi data dianggap baik jika nilai CR-nya ≤ 0.1. Untuk mengecek rasio inkonsistensi data responden, berikut ini ditampilkan nilai rasio inkonsistensi pada masing – masing matriks perbandingan

    Tabel 2. Perbandingan elemen dan nilai CR

    No Matriks Perbandingan Elemen Nilai

    CR

    1. Perbandingan elemen criteria Level I berdasarkan

    sasaran pemilihan Internet service provider terbaik di

    Pangkalpinang

    0,02

    2. Perbandingan elemen sub criteria level II berdasarkan

    sasaran-kriteria: pemilihan Internet service provider

    terbaik di Pangkalpinang kriteria Kemudahan Pengguna

    0,03

    3. Perbandingan elemen sub criteria level II berdasarkan

    sasaran kriteria: pemilihan Internet service provider

    terbaik di Pangkalpinang kriteria Kecepatan transfer

    data

    0,03

    4. Perbandingan elemen sub criteria level II berdasarkan

    sasaran-kriteria: pemilihan Internet service provider

    terbaik di Pangkalpinang kriteria Jenis Layanan

    0,00

    5. Perbandingan elemen sub Kriteria level II berdasarkan

    sasaran-kriteria: pemilihan Internet Service Provider

    terbaik di Pangkalpinang kriteria Batasan Akses

    Internet / kuota

    0,00

    6. Perbandingan elemen sub criteria level II berdasarkan

    sasaran-kriteria: pemilihan Internet service provider

    terbaik di Pangkalpinang Kriteria Tingkatan Jaringan

    0,03

    7. Perbandingan elemen sub kriteria level II

    berdasarkan sasaran-kriteria Pemilihan Internet

    service provider terbaik di Pangkalpinang kriteria

    Jenis Kartu

    0,00

    8. Perbandingan elemen alternative level III berdasarkan

    sasaran-kriteria-sub kriteria: pemilihan Internet service

    provider terbaik di Pangkalpinang kriteria Kemudahan

    Pengguna sub kriteria Aktivasi Layanan

    0,01

    9. Perbandingan elemen alternative level III

    berdasarkan sasaran-kriteria-sub kriteria: pemilihan

    Internet service provider terbaik di Pangkalpinang

    kriteria Kemudahan Pengguna sub kriteria Bonus

    Paket

    0,01

    10.` Perbandingan elemen alternative level III berdasarkan

    sasaran-kriteria-sub kriteria: pemilihan Internet service

    provider terbaik di Pangkalpinang kriteria Kemudahan

    Pengguna sub kriteria Informasi Layanan

    0,01

    11. Perbandingan elemen alternative level III berdasarkan

    sasaran-kriteria sub kriteria: pemilihan Internet service

    provider terbaik di Pangkalpinang kriteria Kemudahan

    Pengguna sub kriteria Jangkauan Jaringan

    0,03

    12. Perbandingan elemen alternative level III berdasarkan

    sasaran-kriteria-sub kriteria:pemilihan Internet service

    provider terbaik di Pangkalpinang kriteria Kecepatan

    transfer data sub kriteria 115-160 Kbps

    0,01

    13. Perbandingan elemen alternatif level III berdasarkan

    sasaran-kriteria-subkriteria: pemilihan Internet service

    provider terbaik di Pangkalpinang kriteria Kecepatan

    transfer data sub kriteria 384- 473,6 Kbps

    0,00

    14. Perbandingan elemen alternative level III berdasarkan

    sasaran-kriteria-sub kriteria: pemilihan Internet service

    provider terbaik di Pangkalpinang kriteria Kecepatan

    transfer data sub kriteria 384-10 Mbps

    0,02

  • Jurnal SISFOKOM, Volume 05, Nomor 01, Maret 2016

    32

    15. Perbandingan elemen alternatif level III berdasarkan

    sasaran-kriteria subkriteria:pemilihan Internet service

    provider terbaik di Pangkalpinang kriteria Kecepatan

    transfer data sub kriteria 7,2-14,4 Kbps

    0,03

    16. Perbandingan elemen alternatif level III berdasarkan

    sasaran-kriteria sub kriteria: pemilihan Internet service

    provider terbaik di Pangkalpinang kriteria Jenis layanan

    sub kriteria Prabayar

    0,01

    17. Perbandingan elemen alternatif level III

    berdasarkan sasaran-kriteria sub kriteria: pemilihan

    Internet service provider terbaik di Pangkalpinang

    kriteria Jenis Layanan sub kriteria Pascabayar

    0,02

    18. Perbandingan elemen alternatif level III berdasarkan

    sasaran kriteria-sub kriteria: pemilihan Internet service

    provider terbaik di Pangkalpinang kriteria Batasan

    akses internet / Kuota sub kriteria Timebased

    0,03

    19. Perbandingan elemen alternative level III berdasarkan

    sasaran-kriteria-sub kriteria:pemilihan Internet Service

    Provider terbaik di Pangkalpinang kriteria Batasan

    akses internet / Kuota sub kriteria Volume Based

    0,02

    20. Perbandingan elemen alternative level III berdasarkan

    sasaran-kriteria-sub kriteria:pemilihan Internet service

    provider terbaik di Pangkalpinang criteria Batasan

    akses internet / Kuota sub kriteria Unlimited

    0,02

    21. Perbandingan elemen alternative level III berdasarkan

    sasaran-kriteria-sub kriteria:pemilihan Internet service

    provider terbaik di Pangkalpinang kriteria Tingkatan

    jaringan sub kriteria GPRS

    0,01

    22. Perbandingan elemen alternative level III berdasarkan

    sasaran kriteria sub kriteria pemilihan Internet service

    provider terbaik di Pangkalpinang kriteria Tingkatan

    jaringan sub kriteria EDGE

    0,02

    23. Perbandingan elemen alternative level III berdasarkan

    sasaran-kriteria-sub kriteria:pemilihan Internet service

    provider terbaik di Pangkalpinang Kriteria Tingkatan

    Jaringan Sub Kriteria UMTS

    0,01

    24. Perbandingan alternatif level III berdasarkan

    sasaran-kriteria-sub kriteria pemilihan Internet service

    provider terbaik di Pangkalpinang kriteria Tingkatan

    jaringan sub kriteria HSDPA

    0,02

    25. Perbandingan elemen alternatif level III

    berdasarkan sasaran-kriteria-sub kriteria: pemilihan

    Internet service provider terbaik di Pangkalpinang

    kriteria Tingkatan jaringan sub kriteria HSPA

    0,03

    26. Perbandingan elemen alternatif level III berdasarkan

    sasaran-kriteria-sub kriteria: pemilihan Internet service

    provider terbaik di Pangkalpinang kriteria Jenis Kartu

    Sub Kriteria GSM

    0,02

    27. Perbandingan elemen alternatif level III berdasarkan

    sasaran-kriteria-sub kriteria: pemilihan Internet service

    Provider terbaik di Pangkalpinang kriteria Jenis kartu

    sub kriteria CDMA

    0,00

    Dapat disimpulkan bahwa perbandingan berpasangan yang diberikan responden ahli memiliki nilai rasio

    inkonsistensi yang lebih kecil dari 0,1 sebagai batas maksimum nilai rasio inkonsistensi. Dengan demikian hasil perhitungan geometrik gabungan data responden cukup konsisten

    V. PENUTUP

    Berdasarkan uraian dan susunan kriteria serta alternatif

    yang terbentuk dengan metode Analytical Hierarchy Process

    (AHP), terbentuk dari 6 kriteria, 20 sub kriteria, dan 5

    alternatif, Internet Service Provider terbaik di Pangkalpinang

    menghasilkan bahwa dari 6 Kriteria yaitu Kemudahan

    Pengguna, Kecepatan Transfer Data, Jenis Layanan, Batasan

    akses internet / Kuota, Tingkatan jaringan dan Jenis kartu.

    Untuk tiap – tiap kriteria tersebut menghasilkan beberapa nilai

    yaitu, kriteria yang paling penting adalah Kecepatan Transfer

    Data. Sedangkan untuk kriteria Kecepatan Transfer Data, Sub

    Kriteria yang paling penting adalah 7,2-14,4 Mbps. Kriteria

    Kemudahan Pengguna yaitu Jangkauan jarngan. Kriteria

    Batasan Akses Internet / Kuota yaitu Unlimited. Kriteria

    Tingkatan Jaringan yaitu HSPA. Kriteria Jenis Layanan

    yaitu Prabayar, dan untuk kriteria Jenis Kartu, Sub Kriteria

    yang paling penting menurut responden ahli yaitu GSM. Dan

    menurut responden ahli internet provider GSM yang paling

    penting atau yang paling banyak digunakan adalah paket

    internet service provider adalah XL dengan faktor

    terpenting yaitu kecepatan transfer data. Hasil pengolahan data

    dengan Expert Choice 2000 menunjukkan perbandingan

    berpasangan yang diberikan responden ahli memiliki nilai

    rasio inkonsistensi yang lebih kecil dari 0,1 sebagai batas

    maksimum nilai rasio inkonsistensi. Dengan demikian hasil

    perhitungan geometrik gabungan data responden cukup

    konsisten.

    DAFTAR PUSTAKA

    [1] Copyright Expert Choice Inc. Pittsburgh PA

    [2] Hummel JM, Rossum W van, Verkerke GJ,Rakhorst G, “The Effects of Team Expert Choice on Group Decision-Making in Coolaborative New Product Development”, Journal of Multi-Criteria Decision Analysis, 9(1-3):pp 90-98, 2000

    [3] Ishizaka Alessio, Labib Ashraf, “Analytic Hierarchy Process and Expert Choice : Benefits and Limitations”, Operational Reseach Society OR Insight Vol 22, 4, 201-220

    [4] Saaty, L.Thomas, “Better World Through Better Decision Making”, Proceedings of the International Symposium on the Analytic Hierarchy Process 2013.

    [5] Saaty, L.Thomas, “Decision making with the analytic hierarchy process”, Int.J.Services Sciences, Vol. 1 No.1, 2008 83 Copyright @ 2008 Inderscience Interprises Ltd, University of Pittsburgh USA

    [6] Turban Efraim, Aronson E.Jay, Peng Liang Ting, “Decision Support Systems and Intelligent Systems”, Seventh Edition, Pearson Education Inc Prentice Hall, 2005

    [7] Mulyono, “ 4 Prinsip Dasar AHP”, 2004


Recommended