PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA
AKUNTANSI MEGIKUTI UJIAN CERTIFIED PROFESSIONAL
AUDITOR OF INDONESIA (CPAI)
(Skripsi)
Oleh
YUSI TAKASIKAM CINDO
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2017
ABSTRACT
The Influence of Motivation on Accounting Student Interests to Take The
Exam of Certified Professional Auditor of Indonesia (CPAI)
By
Yusi Takasikam Cindo
This study investigated the influence of motivation on accounting students interest
to take the exam of Certified Professional Auditor of Indonesia (CPAI).
This study uses primary data that collected through questionnaires. Samples in
this study is based on purposive sampling, The sample is the bachelor students of
accounting major in Economics and Business Faculty, University of Lampung,
with 77 respondents. Data analysis techniques that used are Structural Equation
Model (SEM) by using the approach of Partial Least Square (PLS) and Smart PLS
as software.
Hypothesis testing results indicate that social motivation and degree motivation
affect the interests of accounting students to take the exam of Certified
Professional Auditor of Indonesia, quality motivation,career motivation and
economic motivation doesn’t affect the interest of accounting students to take the
exams of Certified Professional Auditor of Indonesia.
Keywords: quality motivation, career motivation, economic motivation, social
motivation, degree motivation, student interest.
ABSTRAK
Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Mengikuti Ujian
Certified Professional Auditor Of Indonesia (CPAI)
Oleh
Yusi Takasikam Cindo
Penelitian ini meneliti pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa akuntansi
mengikuti ujian certified professional auditor of Indonesia (CPAI)
Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh melalui kuisioner. Sampel
pada penelitian ini berdasarkan purposive sampling, sampel penelitian ini adalah
mahasiswa S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
sebanyak 77 responden. Analisis data yang digunakan adalah structural equation
model (SEM) dengan menggunakan pendekatan partial least square (PLS) dan
smart PLS sebagai software.
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa motivasi sosial dan motivasi gelar
berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi mengikuti ujian certified
professional auditor of Indonesia, motivasi kualitas, motivasi karir dan motivasi
ekonomi tidak berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi mengikuti ujian
certified professional auditor of Indonesia.
Kata kunci: motivasi kualitas, motivasi karir, motivasi ekonomi, motivasi sosial,
motivasi gelar, minat mahasiswa.
PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA
AKUNTANSI MEGIKUTI UJIAN CERTIFIED PROFESSIONAL
AUDITOR OF INDONESIA (CPAI)
oleh
YUSI TAKASIKAM CINDO
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA EKONOMI
pada
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2017
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandar Lampung, 30 September 1991 merupakan anak
pertama dari tiga bersaudara pasangan Bapak Sirozul Anwar, S.E. dan Ibu
Yuniati.
Penulis menempuh pendidikan kanak-kanak di TK Shandy Putra Telkom pada
tahun 1995 sebelum melanjutkan pendidikan di SD Kartika II-5 pada tahun 1997.
Pada tahun 2003 penulis melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 4 dan lulus
pada tahun 2006. Setelah itu, penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 3
dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis terdaftar sebagai mahasiswa
Jurusan Akuntansi Reguler Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
melalui jalur PKAB.
MOTO
Ambition is the first step to success.
The second step is action.
(Sureshji Lakhotia)
Lost time is never found again.
(Benjamin Franklin)
Cintai hidup yang anda jalani.
Jalani hidup yang anda cintai.
(Theodore Roosevelt)
...
PERSEMBAHAN
Ku persembahkan skripsi ini kepada :
Orangtuaku tercinta, untuk segala penantian, dukungan dan semua hal
yang telah diberikan.
Adik-adikku tercinta, Rizzo Anindito Ramadhan dan Irena Andari untuk
semangat dan dorongan yang tak henti diberikan.
SANWACANA
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya skripsi dengan judul “Pengaruh Motivasi Terhadap Minat
Mahasiswa Akuntansi Mengikuti Ujian Certified Professional Auditor of
Indonesia (CPAI)” dapat selesai. Terselesainya skripsi ini tidak terlepas dari
dukungan, dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung;
2. Bapak Dr. Farichah, S.E., M.Si., Akt., selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung;
3. Ibu Yuztitya Asmaranti, S.E., M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Lampung.
4. Bapak Kiagus Andi, S.E., M.Si., Akt. selaku dosen pembahas, yang
membantu dan mendorong penyelesaian skripsi ini;
5. Ibu Susi Sarumpaet, S.E., M.B.A., Ph.D., Akt.. selaku pembimbing I, yang
telah banyak membantu dan meluangkan waktu untuk memberi bimbingan
dalam penulisan skripsi;
6. Bapak Pigo Nauli, S.E.,M.Sc. selaku pembimbing II, yang memberikan
banyak masukan, bimbingan, dan waktu selama pengerjaan skripsi;
7. Bapak Basuki Wibowo, S.E., Akt. selaku dosen pembimbing akademik;
8. Kepada seluruh bapak dan ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung, terima kasih atas segala ilmu yang telah diberikan;
9. Kedua orang tuaku, ayah dan bunda yang dengan sabar, penuh kasih
sayang dan cinta dalam mendidik dan membesarkanku, memberikan
segala hal untuk mencukupi kebutuhanku;
10. Adik-adikku tercinta, Rizzo Anindito Ramadhan dan Irena Andari, yang
telah memberikan semangat dan mendorongku untuk menyelesaikan
skripsi;
11. Sahabat-sahabatku, Diah Martha, Yanita Amalia, Mutiara Putri Hakim,
Fransisca Oktavia, Tuti Ferawati, Cynthia Fadila Suud, Selvi Indrawati,
Resti Agustina, Annisa Aulia Rabbani, Ria Yuliana, dan Eka Octariyani
yang menemani dan menghibur penulis;
12. Teman-teman tim eksperimen, Diah Martha, Yanita Amalia, Dedi Prastyo,
Ria Yuliana, terima kasih atas bantuannya selama pelaksanaan penelitian
eksperimen;
13. Mahasiswa S1 Akuntansi angkatan 2013, terima kasih atas kesediaaannya
berpartisipasi dalam mengisi kuisioner;
14. Teman-teman terdekat, Ria Yuliana, Ivana Astriarani, Nurmagita
Pamursari, Tiya Oktarini. Putri Cahya Ningrum.
15. Teman-teman softball yang telah memberikan semangat.
16. Bapak Sobari, Ibu Tina, Mas Leman, Mas Yogi, Mas Ruly selaku staf
administrasi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Lampung;
17. Bapak dan ibu staff administrasi FEB Universitas Lampung yang telah
membantu.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
pembaca pada umumnya.
Bandar Lampung, Mei 2017
Penulis,
Yusi Takasikam Cindo
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
ABSTRACT .................................................................................................... ii
ABSTRAK ...................................................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ v
PERNYATAAN .............................................................................................. vi
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ vii
PERSEMBAHAN ........................................................................................... viii
MOTTO .......................................................................................................... ix
SANWACANA ............................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii
DAFTAR TABEL........................................................................................... xviii
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Perumusan dan Batasan Masalah ....................................................... 8
1.2.1 Perumusan Masalah .................................................................. 8
1.2.2 Batasan Masalah ....................................................................... 9
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................................... 10
1.3.1 Tujuan Penelitian ...................................................................... 10
1.3.2 Manfaat Penelitian .................................................................... 10
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori................................................................................... 11
2.1.1 Teori Motivasi .......................................................................... 11
2.1.2 Pengertian Minat ...................................................................... 14
2.1.3 Pengertian Certified Professional Auditor Of Indonesia atau
(CPAI) ...................................................................................... 15
2.2 Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis .......................... 20
2.2.1 Peneliti Terdahulu ................................................................ .... 20
2.2.2 Model Penelitian ....................................................................... 23
2.2.3 Pengembangan Hipotesis.......................................................... 24
2.2.3.1 Motivasi Kualitas .......................................................... 24
2.2.3.2 Motivasi Karir ............................................................... 25
2.2.3.3 Motivasi Ekonomi ........................................................ 26
2.2.3.4 Motivasi Sosial ............................................................. 27
2.2.3.5 Motivasi Gelar .............................................................. 28
III. METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel .......................................................................... 30
3.2 Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 30
3.3 Operasionalisasi Variabel Penelitian ................................................. 31
3.3.1 Variabel Dependen dan Variabel Independen ...................... .... 31
3.4. Metode Analisis Data ......................................................................... 31
3.4.1 Analisis Deskriptif .................................................................... 33
3.4.2 Evaluasi Outer Model (Model Pengukuran) ............................ 33
3.4.2.1 Uji Validitas .................................................................. 33
3.4.2.2 Uji Reliabilitas .............................................................. 34
3.4.3 Evaluasi Inner Model (Model Struktural) ................................. 34
3.4.4 Pengujian Hipotesis .................................................................. 36
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Karakteristik Demografi Responden .................................................. 37
4.2 Deskriptif Data ................................................................................... 38
4.3 Statistik Deskriptif ............................................................................. 39
4.4 Hasil Analisis Data ............................................................................ 42
4.4.1 Hasil Evaluasi Outer Model (Model Pengukuran) ................... 42
4.4.2 Hasil Evaluasi Inner Model (Model Struktural) ....................... 45
4.4.3 Koofisien Jalur.......................................................................... 47
4.4.4 Pengujian Hipotesis .................................................................. 48
4.4,4.1 Pengaruh Motivasi Kualitas Terhadap Minat Mahasiswa
Mengikuti Ujian CPAI .................................................. 48
4.4,4.2 Pengaruh Motivasi Karir Terhadap Minat Mahasiswa
Mengikuti Ujian CPAI .................................................. 49
4.4,4.3 Pengaruh Motivasi Ekonomi Terhadap Minat Mahasiswa
Mengikuti Ujian CPAI .................................................. 51
4.4,4.4 Pengaruh Motivasi Sosial Terhadap Minat Mahasiswa
Mengikuti Ujian CPAI .................................................. 52
4.4,4.5 Pengaruh Motivasi Gelar Terhadap Minat Mahasiswa
Mengikuti Ujian CPAI .................................................. 53
V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ............................................................................................ 55
5.2 Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 56
5.3 Saran Penelitian ................................................................................. 57
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 4.1 Profil Responden ...................................................................... 37
Tabel 4.2 Hasil Analisis Pengembalian Kuisioner ................................... 38
Tabel 4.3 Analisis Deskriptif .................................................................... 40
Tabel 4.4 Nilai AVE ................................................................................. 42
Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas .................................................................... 43
Tabel 4.6 AVE dan Square root AVE ...................................................... 44
Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas ................................................................ 45
Tabel 4.8 Nilai R-Square .......................................................................... 46
Tabel 4.9 Koofisien Jalur.......................................................................... 47
Tabel 4.10 Rangkuman Hasil Uji Hipotesis ............................................... 54
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1 Kuisioner Penelitian ................................................................. 1
Lampiran 2 Model Struktural (Algorithm) ................................................... 4
Lampiran 3 Model Struktural (Bootstraping) .............................................. 5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sejalan dengan kemajuan dunia teknologi dan informasi, ilmu akuntansi
berkembang dengan sangat baik. Peranan profesi akuntan menjadi sangat penting
dalam perkembangan ini. Profesi akuntan publik, akuntan pemerintah, akuntan
perusahaan maupun akuntan pendidik masih menyediakan peluang kerja yang
besar bagi lulusan akuntansi di Indonesia, tidak mengherankan jika profesi ini
diatur oleh pemerintah dari berbagai regulasi, terutama untuk akuntan publik.
Perkembangan zaman menuntut lulusan sarjana yang lebih berkualitas,
mahasiswa dituntut memiliki kemampuan dan pengetahuan yang lebih dalam
dunia kerja. Kemampuan dan pengetahuan yang dibutuhkan juga bergantung pada
karir atau profesi yang akan dipilih. Lulusan sarjana akuntansi akan dihadapkan
dengan berbagai pilihan untuk terjun dalam dunia pekerjaan, seperti menjadi
karyawan atau bekerja pada perusahaan swasta maupun menjadi pegawai instansi
pemerintah. Adanya persaingan di bidang usaha, hal ini yang tidak luput dari
persaingan antara sesama akuntan. Agar dapat memenuhi kebutuhan pangsa pasar,
2
kredibilitas dan kapabilitas akuntanpun harus ditingkatkan salah satunya yaitu
melalui ujian sertifikasi yang dikenal dengan CPA.
Certified Public Accountant of Indonesia yang selanjutnya disingkat CPA,
merupakan sebutan sertifikasi tertinggi akuntan publik di Indoneia. Pada
keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia (KMK) No.443/KMK.01/2011
tanggal 27 Desember 2011 tentang penetapan IAPI ebagai Asosiasi Profesi
Akuntan Publik (APAP). PemerintahRepublik Indonesia pada tanggal 5 Februari
2008 melalui Peraturan Menteri Keuangan nomor 17/PMK.01/2008 mengaki
IAPI sebagai profesi akuntan publik menyelenggarakan ujian sertifikasi akuntan
publik yang saaat ini menjadi CPA. Tahapan karir sebagai Akuntan Publik
sebagai berikut:
Pengembangan CPA of Indonesia 2015-2016
1. Entry Level (ACPAI)
- Lulus ujian tingkat kemampuan dasar
- D3/semester 6 S1 akuntansi dapat ikut ujian tingkat dasar, sertifikat
terbit bersamaan dengan ijazah S1 akuntansi
2. Level Staf Profesional (CPAI)
- Lulus ujian tingkat kemampuan profesional
- Member IAPI
- Pengalaman 3 tahun
- S1/D4/PPAk/S2/S3 akuntansi
3
- Lulus ujian tingkat kemampuan dasar
3. Level Akuntan Publik (CPA)
- Lulus ujian lanjutan
- Pengalaman asurans
- Peserta lulus ujian tingkat dasar dan tingkat profesional
Universitas Lampung adalah salah satu pusat layanan sertifikasi akuntan publik
yang diresmikan pada tanggal 12 Agustus 2014. Dengan diresmikannya CPA
Center FEB Unila maka menjadi pertama di Sumetera dan berikutnya ada di
Medan maka dengan adanya dua CPA Center ini lulusan D4/S1 ini lebih mudah
mengikuti ujian CPAI. Pada dasarnya CPA tidak hanya diperuntukkan bagi
mereka yang ingin membuka Kantor Akuntan Publik saja, tetapi CPA juga
memiliki peran mewujudkan Akuntan Publik yang berintegritas, berkualitas, dan
berkompetensi berstandar internasional mendorong pertumbuhan dan
Independensi profesi yang sehat dan kondusif bagi profesi Akuntan Publik,
menjaga martabat profesi Akuntan Publik dan kepercayaan publik, melindungi
kepentingan publik dan Akuntan Publik, serta mendorong terwujudnya good
governance di Indonesia.
Menurut Setiyani (2005) minat dan perencanaan karir mahasiswa akuntansi sangat
bermanfaat bagi mahasiswa dalam menjalankan proses belajar mengajar yang
lebih efektif sesuai dengan pilihan profesinya, misalnya dengan penjurusan
mahasiswa akuntansi yang sesuai dengan minat berkarirnya. Salah satu karir yang
4
dianggap memiliki prospek yang baik bagi lulusan sarjana akuntansi adalah
profesi sebagai akuntan publik, berkembangnya profesi akuntan publik di
Indonesia sangat berpengaruh dalam perkembangan ekonomi bisnis, kebutuhan
bagi dunia usaha, pemerintah dan masyarakat luas terhadap jasa yang diberikan.
Oleh karena itu profesi akuntan publik menjadi pusat perkembangan tersebut. Dan
salah satu kesempatan untuk mendapatkan sertifikasi bagi lulusan akuntansi
yakni memperoleh sertifikasi akuntan publik yang bergelar gelar CPA (Certified
Public Accountant) dengan syarat lulus CPA Of Indonesia Exam. Mahasiswa
yang merasa bahwa perbaikan kualitas dengan mengambil CPA exam penting
untuk meningkatkan profesionalisme menghadapi persaingan tajam.
Mulai bulan September 2013 IAPI selaku penyelenggara CPA Of Indonesia Exam
telah memutuskan memberikan kesempatan bagi para lulusan sarjana akuntansi S-
1 memperoleh sertifikasi akuntan publik bergelar CPA (Certified Public
Accountant) (IAPI, 2013). Berdasarkan data Institut Akuntan Publik Indonesia per
19 Januari 2015, jumlah akuntan publik yang bersertifikasi akuntan publik
sebanyak 1.373 orang. Jauh lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah akuntan
pubblik jika dibandingkan dengan negara Thailand yang jumlah penduduknya
jauh di bawah negara Indonesia dan telah memiliki 6.000 akuntan publik, dan
Malaysia sebanyak 2.500 orang (iaiglobal.or.id, 2014). Sehingga dapat dilihat
bahwa kurangnya jumlah sarjana akuntansi yang berminat untuk mengikuti Ujian
CPAI atau Certified Professional Auditor of Indonesia, menyebabkan IAPI selaku
organisasi Profesi Akuntan Publik Indonesia perlu meninjau kembali peraturan
5
yang berlaku untuk menghasilkan lebih banyak akuntan publik karena
berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 2011 jasa akuntan hanya dapat diberikan oleh
akuntan publik dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri Keuangan PMK 17
tahun 2008 pasal 2 tentang Jasa akuntan akuntan Publik, mengenai perubahan
persyaratan untuk memperoleh gelar CPA. Lulusan D4, S1, PPAk, S2, yang telah
lulus ujian tingkat dasar dan ujian tingkat profesioal serta memiliki pengalaman
kerja yang dapat diverifikasi minimal 3 tahun dalam bidang auditing, akuntansi
dan pelaporan keuangan, atau mempunyai pengalaman mengajar di perguruan
tinggi minimal 4 tahun dalam bidang auditing dan akuntansi keuangan dapat
langsung mengikuti ujian CPA. Alasan lain mengenai minimnya jumlah CPA,
terkait dengan presentase kelulusan yang bersumber dari akuntan online minat
akuntan muda untuk masuk ke dalam profesi akuntan publik. Pada periode
September-Oktober 2013 dari 327 peserta yang lulus hanya 22 orang dan dari 22
peserta tersebut sebanyak 12 persen dari peserta reguler sisanya dari program staf
KAP yang direkomendasikan. Adanya penurunan biaya pemata ujian pada tahun
2016 belum menjadi jalan keluar dalam meningkatkan minat peserta ujian.
Selain itu, Felton et al, (1994) menjelaskan bahwa organisasi profesi akuntan
publik sudah memperlihatkan keprihatinannya dengan semakin menurunnya daya
tarik sebagai akuntan publik bagi mahasiswa. Hasil studi yang dilakukan di
Universitas Lampung tahun 2012 dalam penelitian Nauli, dkk (2012) terhadap
alumni, menunjukkan alumni yang bekerja di KAP hanya sebesar 2% dari 100
alumni. Dalam penelitian Friedlan (1995) menurunnya daya tarik profesi akuntan
6
publik ini berbanding terbalik dengan bertambanhnya daya tarik profesi bankir,
pengacara dan manajer. Gaetner dan Ruhe (1981) mengindikasikan bahwa para
akuntan publik sering dihadapkan pada berbagai masalah seperti ketidakpuasan
karena kelebihan kerja, pembayaran tidak adil, kebosanan, dan adanya waktu-
waktu lembur yang tidak diharapkan.
Ditetapkan IAI sebagai Asosiasi Profesi Akuntan di Indonesia, Menteri Keuangan
Republik Indonesia, Muhamad Chatib Basri telah menetapkan Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 263/KMK.01/2014 tentang Penetapan Ikatan Akuntan
Indonesia Sebagai Asosiasi Profesi Akuntan (KMK Penetapan Asosiasi Profesi
Akuntan) pada tanggal 17 Juni 2014. KMK Penetapan Asosiasi Profesi Akuntan
merupakan peraturan pelaksanaan dari Pasal 18 Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 25/PMK.01/2014 tentang Akuntan Beregister Negara. Dengan adanya
penetapan Asosiasi ini, Bapak Langgeng Subur, Kepala Pusat PPAJP
mengharapkan agar IAI bersiap karena penetapan IAI sebagai asosiasi satu-
satunya di Indonesia merupakan tugas dan tanggung jawab yang besar untuk IAI.
Bersama PPAJP, IAI akan bertanggung jawab atas pengenmbangan profesi
akuntan di Indonesia. Dalam KMK Penetapan Asosiasi Profesi Akuntan ini, IAI
bertanggung jawab untuk:
1. Menyelenggarakan Ujian Sertifikasi Akuntan Professional
2. Menyelenggarakan pendidikan professional berkelanjutan
3. Menyusun dan menetapkan kode etik dan standar profesi
4. Menerapkan penegakan disiplin untuk anggota
7
5. Menerbitkan sertifikat professional dan
6. Melakukan perjanjian saling pengakuan kesetaraan dengan asosiasi profesi
akuntan lain.
Dengan diadakannya ujian profesi akuntan publik oleh IAPI dalam bentuk
sertifikasi, pada dasarnya untuk mendapatkan sumber daya manusia yang
memiliki kompetensi dan komitmen pada etika profesi yang memadai dan yang
diperlukan untuk menjalankan profesi akuntan publik. Lulusan S1 Akuntansi dari
perguruan tinggi di Indonesia cukup banyak sekitar 35.000 per tahun sedangkan
jumlah akuntan publik di Indonesia yang memiliki ijin Akuntan Publik hanyak
ada 1.373 orang. Jumlah akuntan publik yang masih relatif lebih kecil jika
dibandingkan dengan negara lain, membuka kesempatan kerja bagi Certified
Professional Auditor of Indonesia (CPAI). Terbukanya kesempatan kerja bagi
Certified Professional Auditor of Indonesia (CPAI), membuka juga kesempatan
kerja CPA dari Indonesia di negara ASEAN, tetapi tetap saja jumlah akuntan di
Indonesia lebih kecil dibandingkan dengan Singapura, Malaysia, Thailand dan
Philipina. Terlebih lagi akuntan yang bersertifikasi Certified Public Accountant
(CPA) juga cukup sedikit. Padahal potensi market jasa akuntan di Indonesia
sangatlah besar dan memungkinkan besar masuknya akuntan dari negara ASEAN
lainnya ke Indonesia akan tetapi praktik akuntan yang bersrtifikasi asing masih
tertutup. Meskipun praktik sertifikasi asing masih ditutup di Indonesia jumlah
Akuntan Publik masih saja terbatas dan 58% nya berusia 50 tahun ke atas.
Karakteristik mahasiswa di Lampung yang berbeda-beda serta terdiri dari
penduduk asli dan pendatang inilah dimungkinkan lulusan S1 akuntansi untuk
8
memilih kembali ke daerah asal cukup dengan gelar S1. Hal ini menjadi tujuan
peneliti yaitu menguji faktor motivasi apa yang dapat mendorong minat
mahasiswa akuntansi mengikuti Certified Professional Auditor of Indonesia
(CPAI).
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Mengikuti Ujian
Certified Professional Auditor of Indonesia (CPAI)“
1.2 Perumusan dan Batasan Masalah
1.2.1 Perumusan Masalah
Menyadari minimnya jumlah CPA di Indonesia, IAPI telah melakukan
perubahan terkait dengan persyaratan menempuh ujian. Seperti yang telah diatur
dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2011 tentang
Akuntan Publik, mengenai perubahan persyaratan untuk memperoleh gelar CPA.
Lulusan D4, S1, PPAk, S2, yang telah lulus ujian tingkat dasar dan ujian tingkat
profesioal serta memiliki pengalaman kerja yang dapat diverifikasi minimal 3
tahun dalam bidang auditing, akuntansi dan pelaporan keuangan, atau
mempunyai pengalaman mengajar di perguruan tinggi minimal 4 tahun dalam
bidang auditing dan akuntansi keuangan dapat langsung mengikuti ujian CPA.
Alasan lain mengenai minimnya jumlah CPA, terkait dengan presentase
kelulusan yang bersumber dari akuntanonline.com tahun 2013 yang
9
menyebutkan bahwa setiap ujian selalu di bawah 10 persen. Dari uraian tersebut
maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah motivasi kualitas berpengaruh terhadap minat mahasiswa
akuntansi mengikuti Ujian Certified Professional Auditor of Indonesia
atau CPAI?
2. Apakah motivasi karir berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi
mengikuti Ujian Certified Professional Auditor of Indonesia atau CPAI?
3. Apakah motivasi ekonomi berpengaruh terhadap minat mahasiswa
akuntansi mengikuti Ujian Certified Professional Auditor of Indonesia
atau CPAI?
4. Apakah motivasi sosial berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi
mengikuti Ujian Certified Professional Auditor of Indonesia atau CPAI?
5. Apakah motivasi gelar berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi
mengikuti Ujian Certified Professional Auditor of Indonesia atau CPAI?
1.2.2 Batasan Masalah
Batasan masalah dilakukan agar penelitian dan pembahasanya lebih terarah,
sehingga hasilnya tidak bias dan sesuai dengan harapan peneliti. Adapun ruang
lingkup penelitiannya adalah menguji pengaruh motivasi terhadap mahasiswa
akuntansi mengikuti ujian Certified Professional Auditor of Indonesia (CPAI) S1
Akuntansi FEB Universitas Lampung.
10
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh motivasi kualitas,
motivasi karir, motivasi ekonomi dan motivasi sosial, motivasi gelar terhadap
minat mahasiswa untuk mengikuti ujian Certified Professional Auditor of
Indonesia atau CPAI.
1.3.2 Manfaat Penelitian
Dengan dilakukannya penelitiannya ini diharapkan dapat memberikan manfaat
baik dari kalangan mahasiswa, masyarakat atau dari kalangan pendidik, yaitu:
1. Manfaat Teoritis
Menambah bukti empiris mengenai pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa
akuntansi untuk mengikuti Ujian CPAI sehingga Teori Pendidikan Akuntansi
semakin berkembang.
2. Manfaat Praktis
Sumber informasi bagi lembaga/organisasi terkait seperti IAI (Ikatan Akuntan
Indonesia) untuk menentukan kebijakan guna meningkatkan profesionalisme dan
daya saing akuntan Indonesia.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Teori Motivasi
Pengertian motivasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah dorongan yang
timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu
tindakan dengan tujuan tertentu atau pengertian motivasi adalah usahayang dapat
menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan
sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat
kepuasan dengan perbuatannya.
Menurut Azwar (2000), motivasi adalah rangsangan, dorongan ataupun
pembangkit tenaga yang dimiliki oleh seseorang atau sekelompok masyarakat
yang mau berbuat dan bekerja sama secara optimal dan melaksanakan sesuatu
yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan
menurut Hasibuan (2008), motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti
dorongan atau pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja
seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan
segala daya dan upayanya untuk mencapai kepuasan. Pengertian motivasi menurut
12
Wlodkowski (1985), adalah suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan
perilaku tertentu dan yang memberi arah dan ketahanan (persistence) pada tingkah
laku tersebut. Sudah banyak pengertian dan teori tentang motivasi, tetapi yang
terkenal adalah teori Maslow yang berpendapat bahwa manusia mempunyai 5
tingkatan atau hiearki kebutuhan yaitu meliputi:
1. Kebutuhan fisiologikal (physiological needs)
2. Kebutuhan rasa aman (safety needs)
3. Kebutuhan akan kasih sayang (love needs)
4. Kebutuhan akan penghargaan
5. Aktualisasi diri (self actualization)
Kemudian teori motivasi Herzberg dalam Sukanto (2006), teori Herzberg melihat
dua faktor yang mendorong seseorang untuk termotivasi yaitu motivasi intrinsik
(motivator factors) dan motivasi ekstrinsik (hygiene factors) (Herzberg, 1966).
Motivasi intrinsik yaitu motif-motif yang timbul dari dalam diri masing-masing
orang, dan motivasi ekstrinsik yaitu daya dorong yang datang dari luar diri
seseorang (Sprinthall dan Sprinthall, 1990).Woolfolk (2005) menjelaskan
motivasi intrinsik memiliki faktor-faktor internal, seperti rasa ingin tahu, dan
kenikmatan. Selain itu faktor motivasi instrinsik menurut Herzberg (1966) adalah
pekerjaan itu sendiri, peluang untuk maju, pengakuan orang lain, tanggung jawab,
dan prestasi yang diraih. Setiap individu yang termotivasi secara intrinsik akan
13
cenderung memilih tugas yang menantang karena individu tersebut memiliki
keyakinan dapat melakukannya dengan baik, sedangkan pada individu yang
termotivasi ekstrinsik, mereka tidak tertarik pada aktivitas itu, melainkan tertarik
pada apa yang akan diperoleh berupa imbalan atau keuntungan (Woolfolk, 2005).
Sumber motivasi ekstrinsik menurut Herzberg (1966) yaitu gaji, kondisi kerja,
hubungan antar pribadi, supervisi, dan kebijakan serta administrasi. Menurut
Woolfolk (2005) faktor-faktor eksternal berupa imbalan, pujian, penghindaran
dari hukuman, dan tekanan sosial.
Teori dari Vroom (1964) tentang cognitive theory of motivation menjelaskan
mengapa seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang ia yakini ia tidak dapat
melakukannya, sekalipun hasil dari pekerjaan itu sangat dapat ia inginkan.
Menurut Vroom (1964) dalam Kambaton (2012), tinggi rendahnya motivasi
seseorang ditentukan oleh 3 komponen yaitu:
1. Ekspektasi (harapan) keberhasilan pada suatu tugas.
2. Instrumentalis, yaitu penilaian tentang apa yang akan terjadi jika berhasil
dalam melakukan suatu tugas (keberhasilan tugas untuk mendapatkan
outcome tertentu).
14
3. Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posistif, netral,
atau negatif. Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu yang
melebihi harapan. Motivasi rendah jika usahanya menghasilkan kurang
dari yang diharapkan.
2.1.2 Pengertian Minat
Menurut kamus besar bahasa Indonesia minat merupakan kecenderungan hati
yang tinggi terhadap sesuatu. Sehingga Minat mendorong seseorang dalam
bertindak dan berbuat sesuai dengan keinginannya. Minat merupakan sesuatu
yang berhubungan dengan daya gerak yang mendorong kita cenderung atau
merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan maupun berupa pengalaman yang
efektif yang dirangsang oleh ketertarikan diri (Crow dalam Abror, 1993). Menurut
(Lisnasari dan Fitriyani, 2008) minat yang terdapat dalam diri seseorang memiliki
ciri-ciri antara lain:
1. Adanya keinginan dan kemauan yang ada pada diri seseorang terhadap
sesuatu.
2. Adanya kemampuan yang dimaksimalkan melalui tindakan demi
mendapatkan cita-cita yang diinginkan.
3. Adanya rasa percaya diri atau motivasi terhadap kemampuan yang
dimiliki. Ada beberapa cara yang dapat membangkitkan minat seseorang.
Seperti yang dikemukakan oleh Nasution, S. (2011), yaitu:
15
1. Bangkitnya suatu kebutuhan (kebutuhan untuk menghargai keindahan,
untuk mendapatkan penghargaan, dan sebagainya).
2. Hubungan dengan pengalaman yang lampau.
3. Beri kesempatan untuk mendapat hasil baik, “nothing succeeds like
success”. Untuk itu bahan pelajaran disesuaikan dengan kesanggupan
individu.
4. Gunakan berbagai bentuk mengajar seperti diskusi, kerja kelompok,
membaca, demontrasi, dan sebagainya.
2.1.3 Pengertian Certified Professional Auditor of Indonesia atau CPAI
Profesi akuntan merupakan profesi yang terkait dengan pemeriksaan atau audit,
serta mempunyai pengertian yang lebih umum karena meliputi jenis pemeriksaan
yang beraneka ragam seperti manajemen audit, internal audit, governmental audit,
termasuk pemeriksaan keuangan atau financial/ general audit (Regar, 2003).
Salah satu pemeriksaan yang memberikan jasa audit umum adalah pekerjaan
seorang akuntan publik. Akuntan publik adalah akuntan yang memperoleh izin
dari menteri keuangan untuk memeriksa jasa akuntan publik di Indonesia.
Ketentuan mengenai akuntan publik di Indonesia diatur dalam UU No. 5 Tahun
2011 tentang jasa akuntan publik. Dan syarat mutlak untuk berprofesi sebagai
akuntan publik adalah lulus ujian CPA Of Indonesia Exam. Syarat mutlak untuk
16
menjadi akuntan publik harus memperoleh gelar Certified Public Accountant
(CPA). CPA merupakan sertifikasi untuk profesi akuntan publik atau auditor
laporan keuangan. CPA memiliki kualifikasi dan ujian yang sulit, ujian CPA of
Indonesia Exam atau Ujian Certified Professional Auditor of Indonesia atau CPAI
merupakan salah satu bagian dari proses sertifikasi bagi seorang yang akan
mendapatkan izin sebagai akuntan publik di Indonesia.
Dalam program baru CPA di 2015-2016 untuk menjadi Certified Public
Accountant of Indonesia atau CPA terdiri dari:
1. Entry Level (ACPAI/Associate Certified Professional Auditor IndonesiaI)
- Lulus ujian tingkat kemampuan dasar
- D3/semester 6 S1 akuntansi dapat ikut ujian tingkat dasar, sertifikat
terbit bersamaan dengan didapatkannya ijazah S1 akuntansi
2. Level Staf Profesional (CPAI/Certified Professional Auditor Indonesia)
- Lulus ujian tingkat kemampuan profesional
- Member IAPI
- Pengalaman 3 tahun
- S1/D4/PPAk/S2/S3 akuntansi
- Lulus ujian tingkat kemampuan dasar
17
3. Level Akuntan Publik (CPA/Certified Public Accountant)
- Lulus ujian lanjutan
- Pengalaman asurans
- Peserta lulus ujian tingkat dasar dan tingkat profesional
Untuk Mata Ujian yang akan di ujikan ditiap level pengembangan CPA of
Indonesia akan dijelaskan sebagai berikut:
1. ACPAI ada 5 mata ujian pada tingkat kemampuan dasar (foundation
level):
- Pengantar auditing dan asurans
- Akuntansi dan pelaporan keuanganPengantar ekonomi makro dan
pengantar ekonomi mikro
- Pengantar manajemen, perpajakan dan hukum bisnis
- Akuntansi biaya, manajemen keuangan dan sistem informasi
2. CPAI ada 5 mata ujian pada tingkat kemampuan profesional (intermediate
level)
- Auditing, asurans dan etika profesi
- Akuntansi dan pelaporan keuangan lanjutan
- Akuntansi manajemen, manajemen keuangan dan teknologi informasi
18
- Strategi bisnis dan perpajakan lanjutan
- Manajemen resiko, tata kelola dan pengendalian internal
3. CPA ada 1 mata ujian pada tingkat lanjutan (advanced level)
- Auditing lanjutan dengan kemampuan tingkat lanjut dengan keahlian
profesional untuk menerapkan berbagai disiplin pengetahuan
(menggabungkan) yang dilandasi nilai-nilai, etika dan perilaku
profesional dalam audit atas laporan keuangan:
Audit atas laporan keuangan
Pelaporan dan akuntansi keuangan
Tata kelola dan manajemen resiko
Lingkungan bisnis
Teknologi informasi
Hukum bisnis dan ketentuan peraturan UU yang berlaku
Keuangan dan manajemen keuangan
Sebagian mata ujian pada tingkat dan tingkat profesional dapat ditempuh ketika
seseorang masih menempuh pendidikan di bidang akuntansi, namun sertifikat
diterbitkan ketika sudah menyelesaikan pendidikan minimal S1 dan syarat praktik
19
pengalaman kerja terpenuhi. Seorang CPA yang sudah mempunyai sertifikasi dari
IAPI serta memiliki pengalaman bekerja 1000 jam (500 jam diantaranya sebagai
ketua tim) di Kantor Akuntan Publik (KAP) bisa mendapatkan Izin Praktek
Akuntan Publik dari Kementerian Keuangan. CPA juga mempunyai peran penting
dalam penyajian laporan keuangan, peran akuntan publik untuk
meningkatkankualitas laporan keungan, perlindungan publik dan pengguna
laporan keuangan, memberikan value added bagi pengguna laporan keuangan.
CPA menjadi persyaratan mutlak untuk mendapatkan ijin praktik (lisensi) dari
Kementerian Keuangan bagi individu yang ingin berprofesi sebagai Akuntan
Publik. Menyadari minimnya jumlah akuntan publik sertifikasi profesi akuntan
publik atau CPA of Indonesia Exam diterbitkan oleh IAPI untuk memberikan
kesempatan kepada para lulusan sarjana jurusan akuntansi agar tertarik berprofesi
sebagai akuntan publik tanpa perlu terlebih dahulu mengikuti mengikuti
Pendidikan Profesi Akuntansi (IAPI, 2013).
20
2.2 Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis
2.2.1 Peneliti Terdahulu
Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian
Candra Yuli
Andoko, Sukhemi
(2015)
Pengaruh Motivasi
Terhadap Minat
Mahasiswa Akuntansi
Untuk Mengikuti
Pendidikan Profesi
Akuntansi (PPak )
Tidak adanya pengaruh
motivasi kualitas dan
motivasi prestasi terhadap
minat mahasiswa
akuntansi untuk mengikuti
pendidikan profesi
akunatnsi.
Dan dapat disimpulkan
bahwa ada pengaruh
positif signifikan motivasi
karir dan motivasi
ekonomi terhadap minat
mahasiswa akuntansi
mengikuti ujian
pendidikan profesi
akuntansi.
21
Dian Fahriani
(2012)
Pengaruh Motivasi
Terhadap Minat
Mahasiswa Akuntansi
Untuk Mengikuti
Pendidikan Profesi
Akuntansi (PPak)
Hasil uji menunjukkan
bahwa tidak adanya
pengaruh motivasi karir
dan motivasi ekonomi
terhadap minat mengikuti
ujian CPA.
Hasil uji menunjukkan
bahwa adanya pengaruh
positif motivasi kualitas
dan motivasi sosial
terhadap minat mengikuti
ujian CPA.
Muhamad Ikbal
(2011)
Pengaruh Motivasi
Terhadap Minat
Mahasiswa Akuntansi
Untuk Mengikuti
Pendidikan PPak: Studi
Kasus Pada Mahasiswa
Akuntansi Universitas
Dipenogoro Semarang
Motivasi kualitas,
motivasi karir dan
motivasi ekonomi
berpengaruh signifikan
terhadap miinat
mahasiswa untuk
mengikuti pendidikan
PPak.
22
Cinta Santri
Nurhakim (2015)
Analisis Pengaruh
Motivasi Terhadap Minat
Mahasiswa Akuntansi
Mengikuti Ujian
Certified Public
Accountant (CPA)
Hasil uji menunjukkan
bahwa tidak adanya
pengaruh motivasi karir
dan motivasi ekonomi
terhadap minat mengikuti
ujian CPA.
Hasil uji menunjukkan
bahwa adanya pengaruh
positif motivasi kualitas
dan motivasi sosial
terhadap minat mengikuti
ujian CPA.
Akhmad Zainul
Abidin (2015)
Pengaruh Motivasi
Terhadap Minat
Mahasiswa Akuntansi
Mengikuti Ujian CPA
Motivasi karir, motivasi
ekonomi dan motivasi
prestasi berpengaruh
signifikan terhadap minat
mahasiswa mengikuti
ujian CPA. Motivasi gelar
tidak berpengaruh
signifikan terhadap minat
mahasiswa mengikuti
23
ujian CPA.
2.2.2 Model Penelitian
Model penelitian dalam penelitian ini menguji pengaruh motivasi kualitas,
motivasi karir, motivasi ekonomi, motivasi sosial, motivasi gelar terhadap minat
mahasiswa akuntansi mengikuti ujian Certified Professional Auditor of Indonesia
atau CPAI.
Motivasi Kualitas
Motivasi Karir
Motivasi Ekonomi
Motivasi Sosial
Motivasi Gelar
Minat Mahasiswa
Akuntansi Mengikuti
Ujian Certified
Professional Auditor of
Indonesia atau CPAI
24
2.2.3 Pengembangan Hipotesis
2.2.3.1 Motivasi Kualitas
Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui kualitas lulusan jurusan
akuntansi. Penelitian yang dilakukan oleh Yusuf, 2000 (dalam Widyastuti, dkk,
2004) menyatakan bahwa mutu lulusan dari penerapan kurikulum program S-1
jurusan Akuntansi yang berlaku selama ini sering dipertanyakan, lebih-lebih jika
bekerja atau membuka kantor akuntan publik. Kemampuan lulusan pada
umumnya dianggap kurang memadai. Elemen kualitas atau kompetensi menjadi
hal yang sangat diperhatikan dalam profesi akuntansi, khususnya profesi akuntan
publik. Bahkan elemen ini dimasukkan dalam Standar Umum Auditing yang
pertama menyatakan bahwa: Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih
yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor.
Dengan demikian kualitas mengarah kepada sikap individu yang memiliki motif
dan dorongan dalam diri sebagai seorang akuntan yang bertanggung jawab dan
berpeluang untuk maju. Sehingga, dengan demikian kualitas merupakan bagian
dari motivasi interinsik teori Herzberg. Menurut Mahmud (2008) seseorang yang
memiliki motivasi kualitas yang tinggi maka akan timbul minat untuk
mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Hasil penelitian Machfoedz
(1998) menunjukkan bahwa faktor kualitas adalah faktor yang paling penting
dalam mengambil Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP). Sedangkan hasil
penelitian Widyastuti, dkk (2004) menyebutkan bahwa tidak ada pengaruh
25
motivasi kualitas terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti Pendidikan Profesi
Akuntansi (PPA). Menurut Kusumastuti dan Waluyo (2013) motivasi kualitas
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi mengikuti
Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA). Oleh karena itu, penelitian ini akan menguji
kembali apakah terdapat pengaruh motivasi kualitas terhadap minat mahasiswa
akuntansi untuk mengikuti ujian CPAI pada perguruan tinggi di Universitas
Lampung.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti membuat hipotesis sebagai berikut:
H1: Motivasi kualitas berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa akuntansi
untuk mengikuti ujian Certified Professional Auditor of Indonesia atau CPAI
2.2.3.2 Motivasi Karir
Motivasi karir adalah dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk
meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka mencapai karir, maka dengan
mengembangkan kemampuan yang dimiliki menjadi potensi yang lebih baik dari
sebelumnya. Menurut Maslow dalam Siagian (1995) mengatakan bahwa
aktualisasi diri adalah keinginan seseorang untuk mengembangkan potensinya
secara sistematis sehingga menjadi kemampuan yang efektif dan normal dalam
meniti sebuah karir bagi seseorang, sehingga motivasi karir dianggap sesuai
dengan minat menjadi Akuntan publik dengan mengikuti ujian CPAI, dan hal
tersebut menjadi pilihan yang tepat agar potensi yang telah ada pada lulusan S-1
26
Akuntansi dapat dikembangkan menjadi lebih baik. Sebagai sebuah profesi,
Sertifikat Akuntan Publik dapat memberikan kontribusi positif bagi mahasiswa
yang ingin mengembangkan kemampuan di bidang akuntansi secara teknis dan
professional. Siegel,Blank, dan Rigsby (1991) dalam Samiaji (2004) dalam
Widyastuti dkk (2004) dalam Fitriyani dan Lisnasari (2008) melakukan penulisan
bahwa alasan utama seorang auditor memilih berkarir pada 230 perusahaan di
Amerika Serikat 70% adalah karena adanya kesempatan promosi jabatan. Hasil
penelitian dari Puritan (2009) juga menjelaskan bahwa motivasi yang
mempengaruhi mahasiswa melanjutkan pendidikan untuk memperoleh gelar
akuntan atau magister akuntansi salah satunya adalah motivasi karir. Dari hasil
penelitian Fitriyani dan Lisnasari (2009) juga menyatakan bahwa motivasi karir
mempengaruhi secara signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti membuat hipotesis sebagai berikut
H2: Motivasi karir berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk
mengikuti ujian Certified Professional Auditor of Indonesia atau CPAI.
2.2.3.3 Motivasi Ekonomi
Motivasi ekonomi merupakan suatu dorongan yang timbul dalam diri seseorang
untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka mencapai penghargaan
secara finansial yang diinginkan. Penghargaan tersebut terdiri atas penghargaan
langsung seperti upah atau gaji pokok, upah lembur serta bonus, sedangkan
27
penghargaan tidak langsung misalnya asuransi, tunjangan biaya, serta dana
pensiun (Fitriyani dan Lisnasari, 2008). Maka dari itu motivasi ekonomi dalam
penelitian ini dianggap menjadi hal yang relevan dengan minat mahasiswa
mengikuti ujian CPAI dan menjadi akuntan publik dengan jaminan bahwa profesi
sebagai akuntan publik merupakan profesi yang menjanjikan dari segi ekonomi.
Sehingga secara kondisi profesi yang menjanjikan keuangan yang mencukupi
ataupun lebih kepada jaminan pribadi seseorang dianggap menjadi faktor pemicu
munculnya rasa keinginan yang lebih kuat bahwa ekonomi menentukan pemilihan
karir seseorang. Maka berdasarkan uraian di atas dapat diajukan hipotesis sebagai
berikut:
H3: Motivasi ekonomi berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa akuntansi
untuk mengikuti ujian Certified Professional Auditor of Indonesia atau CPAI.
2.2.3.4 Motivasi Sosial
Martameh dalam Nurhayani (2012) menyatakan bahwa motivasi sosial adalah
motivasi yang mendasari aktivitas yang dilakukan individu dalam reaksinya
terhadap orang lain. Jika ia dalam membuat pilihan memperhitungkan akibatnya
bagi orang lain. Motivasi sosial merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri
seseorang untuk melakukan perbuatan dengan tujuan yang bernilai sosial,
memperoleh pengakuan dan penghargaan dari lingkungan dimana seseorang
berada. Motivasi sosial berhubungan dengan keinginan seseorang untuk diakui
28
eksistensinya dan prestasinya. Motivasi sosial untuk dapat memiliki prestasi yang
tinggi dalam pekerjaan dan keinginan untuk mendapatkan pengakuan,
penghargaan dari lingkungan dimana ia berada menunjukkan kemampuan
seseorang di masyarakat, atau nilai seseorang yang dapat dilihat dari sudut
pandang orang lain dilingkungannya. Berdasarkan uraian di atas maka dapat
diajukan hipotesis sebagai berikut:
H4: Motivasi sosial berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa akuntansi
untuk mengikuti ujian Certified Professional Auditor of Indonesia atau CPAI.
2.2.3.5 Motivasi Gelar
Motivasi gelar adalah keinginan seseorang untuk mendapatkan pengakuan atas
keberadaan dan status oleh orang lain. Dalam penelitian ini motivasi gelar untuk
menunjukkan bahwa kemampuan seseorang berbanding lurus dengan keinginan
berprofesi di bidang akuntan publik dengan mendapat gelar Certified Public
Accountant (CPA) maka lebih menunjukkan kualifikasi dan spesifikasi seseorang
yang berprofesi di bidang akuntansi dibandingkan seseorang lulusan S1 akuntansi
yang bergelar S.E (Fitriyani dan Lisnasari, 2008). Teori Abraham Maslow dalam
Siagian (1995) tentang kebutuhan Esteem menunjukkan bahwa seseorang
memerlukan pengakuan atas keberadaan dan statusnya oleh orang lain, yang
tercermin pada lambang yang pengguanaanya sering dipandang sebagai hak
seseorang baik di dalam maupun di luar organisasi, sehingga dalam kebutuhan
29
Esteem tersebut dapat di artikan sebagai motivasi gelar. Dengan anggapan bahwa
untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain maka akan mendorong minat
mengikuti ujian Certified Professional Auditor of Indonesia atau CPAI yang
dibuktikan dengan memperoleh gelar CPAI nantinya. Sehingga motivasi gelar
juga dapat mempengaruhi minat untuk menjadi akuntan publik dengan mengikuti
ujian CPAI dengan anggapan bahwa keinginan untuk memperoleh gelar yang
lebih baik dan memiliki rasa kebanggaan tersendiri. Maka berdasarkan uraian di
atas dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:
H5: Motivasi gelar berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa akuntansi
untuk mengikuti ujian Certified Professional Auditor of Indonesia atau CPAI.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Lampung. Dalam penelitian ini mahasiswa yang menjadi
sampel dipilih berdasarkan Purposive Sampling (kriteria yang dikehendaki)
dengan berdasarkan jumlah mahasiswa pada semester 5 dan didasarkan karena
mahasiswa pada semester tersebut sudah menerima mata kuliah auditing sehingga
diyakini sudah memiliki pengetahuan keakuntansian yang cukup terutama
pemahaman terhadap mata kuliah auditing tersebut.
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh
melalui pengisian kuisioner oleh sampel penelitian.
31
3.3 Operasionalisasi Variabel Penelitian
3.3.1 Variabel Dependen dan Variabel Independen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah minat mengikuti ujian Certified
Professional Auditor of Indonesia atau CPAI (Y). Dan variabel independen
penelitian ini adalah motivasi kualitas, motivasi karir, motivasi ekonomi, motivasi
sosial dan motivasi gelar. Setiap pernyataan dari variabel yang diteliti
menggunakan skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala
Likert. Menurut Umar (2001), skala Likert berhubungan dengan pertanyaan
tentang sikap seseorang terhadap sesuatu. Responden diminta mengisi pertanyaan
dalam skala ordinal berbentuk verbal dalam jumlah kategori tertentu, yaitu:
kategori sangat setuju skor (5), setuju diberi skor (4), ragu-ragu diberi skor (3),
tidak setuju diberi skor (2), sangat tidak setuju diberi skor (1).
3.4 Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan adalah Structural Equation
Model (SEM) dengan menggunakan pendekatan Partial Least Square (PLS) dan
smart PLS sebagai softwarenya. Model persamaan Structural Equation Model
(SEM) merupakan pengembangan lebih lanjut dari path analysis. Model
persamaan struktural (SEM) dalam hubungan kausalitas antarvariabel eksogen
dan endogen dapat ditentukan secara lebih lengkap. Dengan menggunakan SEM,
tidak hanya hubungan kausalitas (langsung dan tidak langsung) pada variabel atau
konstruk yang diamati bisa terdeteksi, tetapi komponen-komponen yang
berkontribusi terhadap pembentuk konstruk itu sendiri dapat ditentukan besarnya
(Sanusi, 2014:166-167). Perbedaan paling jelas antara SEM dengan teknik
32
multivariat lainnya adalah hubungan yang terpisah penggunaan untuk masing-
masing set variabel dependen. Dalam istilah sederhana, SEM memperkirakan
serangkaian terpisah, namun saling tergantung, persamaan regresi secara
bersamaan dengan menetapkan model struktur yang digunakan oleh program
statstik (Hair, dkk., 2007).
Menurut Ghozali (2006), PLS merupakan pendekatan alternatif yang bergeser dari
pendekatan SEM berbasis kovarian menjadi berbasis varian. Penulis
menggunakan Partial Least Square (PLS) sebagai alat analisis yang dianggap
tepat untuk menguji variabel dalam penelitian ini. PLS merupakan metode
alternatif dari Structural Equation Model (SEM) yang dapat digunakan untuk
mengatasi permasalahan hubungan diantara variabel yang kompleks namun
ukuran sampel datanya kecil (30 sampai 100), mengingat SEM memiliki ukuran
sampel data minimal 100 (Hair, dkk., 2010).
Menurut Yamin dan Kurniawan (2009) PLS digunakan untuk mengetahui
kompleksitas hubungan suatu kontrak dan kontrak yang lain, serta hubungan suatu
kontrak dan indikator-indikatornya. PLS didefinisikan oleh dua persamaan, yaitu
inner model dan outer model. Inner model menentukan spesifikasi hubungan
antara konstrak dan konstrak lainnya, sedangkan outer model menentukan
spesifikasi hubungan antara konstrak dan indikator-indikatornya. Konstrak terbagi
menjadi dua yaitu konstrak eksogen dan konstrak endogen.
33
3.4.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan suatu proses penyederhanaan data ke dalam bentuk
yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Dengan menggunakan metode
kuantitatif, diharapkan akan didapatkan hasil pengukuran yang lebih akurat
tentang respon yang diberikan oleh responden, sehingga data yang berbentuk
angka tersebut dapat diolah dengan menggunakan metode statistik. Ukuran yang
digunakan dalam analisis deskriptif dapat berupa frekuensi,tendensi sentral (rata-
rata, median,dan modus), dan dipersi (varian dan deviasi standar). Analisis
deskriptif ini umumnya digunakan untuk menjelaskan variabel peneltian yang
utama dan demografi responden.
3.4.2 Evaluasi Outer Model (Model Pengukuran)
Pengukuran model dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar konsistensi
dan keakuratan data yang dikumpulkan (Nurdiansyah, 2014). Evaluasi ini
meliputi pengujian validitas dan reabilitas data. Pengujian validitas dalam
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan cara:
3.4.2.1 Uji Validitas
a. Convergent Validity, dinilai berdasarkan korelasi antara item sore AVE yang
dihitung dengan PLS. Skala pengukuran nilai loading 0,5 sampai 0,6 dianggap
cukup memadai. Convergent validity cukup memadai apabila skor AVE
(Average Variance Extacted) di atas 0,5 ( Henseler, dkk., 2009)
34
b. Discriminant Validity,dinilai dengan dua metode yaitu metode Fornell-Larcker
yaitu membandingkan square roots atas AVE dengan korelasi vertical laten
(Fornell dan Larcker, 1981), dan metode cross-loading menyatakan bahwa
semua item harus lebih besar dari konstruk lainnya (Al-Gahtani, dkk., 2007).
3.4.2.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran dengan alat tersebut
dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hasil pengukuran harus reliabel dalam
artian harus memiliki tingkat konsistensi dan ketepatan alat ukur. Bila suatu alat
pengukur dipakai berkali-kali untuk mengukur gejala yang sama akan diperoleh
hasil pengukuran yang sama atau relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut
reliabel. Dengan kata lain, realibitas menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur
di dalam pengukur gejala yang sama.
Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan metode Cronbach Alpha dan
Composite Reliability. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika
memberikan nilai cronbach alpha dan composite reliability lebih dari 0,7 (Hair, dkk.,
1998).
3.4.3 Evaluasi Inner Model (Model Struktural)
Model struktural menggambarkan hubungan-hubungan yang ada di antara
variabel-variabel laten atau hubungan antar konstrak (Nurdiansyah,2014).
Evaluasi inner modal atau model struktural digunakan untuk meneliti struktural
35
model dalam penelitian ini, penulis menggunakan literatur akuntansi manajemen
yaitu dengan mengukur Coefficient of Determination (R2) dan Path Coefficient (β)
(Chenhall, 2004; Hall, 2008). Hal ini untuk melihat dan meyakinkan hubungan
antar konstruk adalah kuat.
1. Coefficient of Determination (R2)
Teknik pengukuran ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa konstruk
endogen diuji untuk menguatkan hubungan antara konstruk eksogen dengan
mengevaluasi R2. R2 berfungsi untuk mengukur hubungan antara variabel
laten terhadap total varians. Sebagaimana yang dikatakan dalam penelitian
sebelumnya, nilai R2 dengan variabel endogen di atas 0,1 adalah yang dapat
diterima (Chenhall, 2004).
2. Path Coefficient (β)
Pengujian ini dilakukan untuk meyakinkan bahwa hubungan antar konstruk
adalah kuat. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan prosedur
boostrap dengan 500 penggantian (e.g. Hartmann & Slapnicar, 2009). Dapat
dikatakan jika antar konstruk memiliki hubungan yang kuat apabila nilai
path coefficients lebih dari 0,100 (Urbach & Ahlemann, 2010). Serta
hubungan antara variabel laten dikatakan signifikan jika path coefficients
ada pada level 0,050 (Urbach & Ahlemann, 2010).
36
3.4.4 Pengujian Hipotesis
Untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan melakukan perbandingan antara hasil
path coefficient dengan T tabel. Hipotesis dikatakan signifikan apabila T hitung
> T tabel pada derajat kebebasan 5% (Yamin dan Kurniawan, 2009).
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh motivasi kualitas, motivasi
karir, motivasi ekonomi, motivasi sosial dan motivasi gelar terhadap minat
mahasiswa akuntansi mengikuti ujian CPAi. Berdasarkan analis dan pembahasan
pada bagian sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil uji menunjukkan bahwa motivasi kualitas tidak berpengaruh positif
terhadap minat mahasiswa mengikuti ujian certified professional auditor of
Indonesia (CPAi). Dalam hal ini,peneliti belum dapat memberikan bukti
bahwa motivasi kualitas berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi
di Universitas Lampung mengikuti ujian CPAi.
2. Hasil uji menunjukkan bahwa motivasi karir tidak berpengaruh positif
terhadap minat mahasiswa mengikuti ujian certified professional auditor of
Indonesia (CPAi). Sehingga dalam hal ini,peneliti belum dapat memberikan
bukti bahwa motivasi kualitas berpengaruh terhadap minat mahasiswa
akuntansi di Universitas Lampung mengikuti ujian CPAi.
56
3. Hasil uji menunjukkan bahwa motivasi ekonomi tidak berpengaruh positif
terhadap minat mahasiswa mengikuti ujian certified professional auditor of
Indonesia (CPAi). Dalam hal ini,peneliti belum dapat memberikan bukti
bahwa motivasi kualitas berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi di
Universitas Lampung mengikuti ujian CPAi.
4. Hasil uji motivasi sosial menunjukkan bahwa adanya berpengaruh positif
terhadap minat mahasiswa mengikuti ujian certified professional auditor of
Indonesia (CPAi). Sehingga, penelitian ini dapat memberikan bukti bahwa
motivasi sosial berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi di
Universitas Lampung mengikutiujian CPAi.
5. Hasil uji motivasi gelar menunjukkan bahwa adanya berpengaruh positif
terhadap minat mahasiswa mengikuti ujian certified professional auditor of
Indonesia (CPAi). Sehingga, dalaam penelitian ini dapat memberikan bukti
bahwa motivasi sosial berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi di
Universitas Lampung mengikutiujian CPAi
5.2 Keterbatasan Penelitian
Pelaksanaan dalam penelitian ini masih memiliki keterbatasan yaitu
1. Penelitian ini hanya menggunakan metode survei melalui penyebaran
kuesioner tanpa melakukan wawancara secara langsung, sehingga hasil
penelitian ini hanya mengungkapkan data dari hasil instrumen yang
terkumpul.
57
2. Penelitian hanya meneliti mahasiswa akuntansi di Universitas Lampung
saja
3. Penelitian ini tidak melakukan pembahasan dan penyesuaian kepada para
pakar akuntan publik dan CPA mengenai data literatur kuesioner, karena
kerangka kuesioner ini dikembangkan dari penelitian minat PPAk.
5.3 Saran Penelitian
Berdasarkan keterbatasan dalam penelitian ini, diharapkan:
1. Menggunakan metode survei melalui kuesioner dan teknik wawancara
secara langsung, agar data penelitian dapat menggambarkan kondisi yang
sesungguhnya.
2. Peneliti selanjutnya agar memperluas sampel penelitian, tidak hanya
mahasiswa akuntansi dari Universitas Lampung saja namun mahasiswa
akuntansi dari Perguruan Tinggi lainnya juga bisa ikut diikutsertakan.
3. Melakukan pembahasan dalam penyesuaian data literatur kuesioner
kepada para pakar akuntan publik yang terkait.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, A. Z. 2015. Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Mengikuti
Ujian CPA (Certified Public Accountant). Madura: Universitas Trunojoyo Madura
Andoko, C. Y dan Sukhemi. 2015. Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi
Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Yogyakarta. Universitas
PGRI Yogyakarta.
Azwar, S. 2000. Sikap Manusia : Teori dan Pengukuran. Yogyakarta.
Benny, Ellya dan Yuskar. 2006. Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi
Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) Studi Empiris Pada
Perguruan Tinggi di Padang). Simposium nasional Akuntansi 9 Padang.
Friedlan, J.M. 1995. The Effect of Different Teaching Approaches on Student’s Perceptions
of the Skills Needed for Success in Accounting Courses and by Practicing
Accountants. Issues In Accounting Education. Vol.10. No. 1. (Spring): 47-63.
Fahriani, Dian. 2012 Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk
Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPak). Surabaya. Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya. 45 hlm.
Felton, S., N. Buhr, dan M. Northey. 1994. Factors Influencing the Business Student’s
Choice of a Career in Chartered Accountancy. Issues In Accounting Education. Vol.9.
No. 1. (Spring): 131-141.
Fornell, C., & Larcker, D. F. (1981). Evaluating Structural Equation Models with
Unobservable Variables and Measurement Error. Journal of Marketing Research,
18(1), 39–50. http://dx.doi.org/10.2307/3151312.
Gaetner, J.F. dan J.A. Ruhe. 1981. Job-related Stress in Public Acoounting . Journal of
Accountancy. June: 68-74.
Hasibuan, Malayu S. P. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Herzberg. F. 1966. Work And Nature of Man. Cleveland: Word Publishing.
Ikhbal, Muhammad 2011. Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk
Mengikuti Pendidikan PPak: Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas
Dipenogoro Semarang. Semarang: Universitas Dipenogoro. 60 hlm.
Kambaton, Harto. 2012. “Teori Harapan”, Makalah Psikologi Manajemen, Administrasi
Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhamadiyah
Kendari. Sulawesi Tenggara.
Lisnasari Riani Nurainah dan Fitriany. 2008. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat
Mahasiswa Akuntansi untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).
Accounting Conference UI 4-5 Nov 2008.
Nasution, S. 2011. Metode Research. Jakarta: Bumi Akasara.
Nauli, Pigo. Sudrajat. Neni Desriani. 2012. Mengapa Semakin Banyak Jumlah Alumni
Akuntansi tidak Sebanding dengan Pertumbuhan Kantor Akuntan Publik (Persepsi
Mahasiswa Akuntansi terhadap Profesi Akuntan Publik Setelah UU No. 5 Tahun 2011
Tentang Akuntan Publik). Prosiding Seminar Nasional.
Nurhakim, C. S. Analisis Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi
Mengikuti Ujian Certified Public Accountant (CPA). Universitas Lampung.
Lampung.
Setiyani, Rediana.2005. “Faktor-Faktor Yang Membedakan Mahasiswa Akuntansi Dalam
Memilih Profesi Sebagai Akuntan Publik Dan Non Akuntan Publik. (Studi Empiris
Pada Mahasiswa Akuntansi Perguruan Tinggu Negri di Pulau Jawa)”. Tesis, Program
Studi magister Sains UNDIP. 75 hlm.
Sukanto Reksohadiprodjo, T. Hani Handoko, Organisasi Perusahaan, Teori, Struktur dan
Prilaku. 2006. Yogyakarta.
Suwardjono, 1992. Perilaku Belajar di Perguruan Tinggi. Dalam Suwardjono 1992. Gagasan
Pengembangan Profesi dan Pendidikan Akuntansi di Indonesia: Kumpulan Artikel.
Yogyakarta: BPFE.
Urbach, N., dan Ahlemann, F. 2010. Structural Equation Modeling in Information Systems
Research Using Partial Least Square. Journal of Information Technology Theory and
Application, 11(2):5-39.
UU No. 5 Tahun 2011 Tentang Akuntan Publik. Diakses pada 5 Februari 2014.
http://www.setjen.depkeu.go.id/download/ppajp/UUNo5Tahun2011tentangAkuntanPt
enta.pdf.
Vroom, P. F. 1964. Measure of Job Satisfaction. New Jersey: Prentice-Hall.
Widyastuti, dkk. 2004. Pengaruh Motivasi terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi untuk
mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi. Simposium Nasional Akuntansi VII Bali.
Wlodkowski, R. J. 1985. Enhancing adult motivation to learn: A guide to improving
instruction and increasing learner achievement. San Francisco
Woolfolk, AE 2005. Psikologi pendidikan. Boston: Allyn & Bacon
www.cpaofindonesia.org
www.iaiglobal.or.id
www.iapi.or.id
Yamin, Sofyan dan Heri Kurniawan. 2009. STRUKTURAL EQUATION MODELING:
Belajar Lebih Mudah Teknik Analisa Data Kuesioner dengan Lisrel-PLS. Jakarta:
Salemba Infotek.