+ All Categories
Home > Documents > PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN, DISPERSI …

PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN, DISPERSI …

Date post: 16-Oct-2021
Category:
Upload: others
View: 8 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
16
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4 Vol. 4, No. 4, 2019 November: 591-605 by Directorate General of Higher Education (DGHE), E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019 http: jim.unsyiah.ac.id/ekm 591 PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN, DISPERSI KEPEMILIKAN, BIAYA KEPEMILIKAN PADA KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Tilka Hayaton 1 , A.Sakir 2 1,2) Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Syiah Kuala 1,2) e-mail: [email protected] Abstract :This study aimed to analyze the effect of corporate governance, dispersion ownership, cost ownership on financial performance. Corporate governance measured by CGPI (Corporate Governance Perception Index) based on the rating that has been prepared by IICG (Indonesian Institute of Corporate Governance), dispersion ownership measured by adding up the shares owned by the public and the number of shares outstanding. Cost ownership is measured by dividends per share and earnings per share. As well as the financial performance measured by the value of Return On Equity and Tobins Q .Sampling technique used is purposive sampling. Data analysis techniques for banking companies listed on the Indonesia Stock Exchange (BEI) in the period 2012-2017. It was found that corporate governance has a negative and significant effect on the bank financial performance (Return On Equity, Tobin’s q). Dispersion ownership has a negatif and significant effect on the bank financial performance. Cost ownership has a negatif and significant effect on the bank financial performance. Keyword : Corporate Governance, Dispersion Ownership, Cost ownership and Financial performance. Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tata kelola perusahaan, dispersi kepemilikan, biaya kepemilikan terhadap kinerja keuangan.Tata kelola diukur dengan CGPI (Corporate Governance Perception Indeks) berdasarkan pada pemeringkatan yang telah di susun oleh IICG (Indonesian Institute of Corporate Governance),dispersi kepemilikan diukur dengan menjumlahkan saham yang dimiliki publik dan jumlah saham yang beredar, biaya kepemilikan diukur dengan dividen per lembar saham dibagi earning per share, serta kinerja keuangan perusahaan diukur dengan nilai Return On Equity dan Tobin’s Q .Teknik sampel adalah purposive sampling. Teknik analisa data pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2017. Ditemukan bahwa corporate governance berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan perbankan (Return On Equity,Tobin’s q). Dispersi kepemilikan berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan perbankan. Biaya kepemilikan berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan perbankan. Kata kunci : Corporate governance, Dispersi kepemilikan, Biaya kepemilikan dan Kinerja keuangan PENDAHULUAN Corporate Governance atau sering disebut sebagai tata kelola perusahaan merupakan aktifitas pokok yang dilakukan oleh masing-masing perusahaan. Weil et al (2004) mengemukakan bahwa corporate governance memiliki makna yang sempit dan luas. Dalam makna sempit, corporate governance menyangkut hubungan antara para manajer perusahaan, direksi dan para pemegang
Transcript
Page 1: PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN, DISPERSI …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4

Vol. 4, No. 4, 2019 November: 591-605 by Directorate General of Higher Education (DGHE),

E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019

http: jim.unsyiah.ac.id/ekm

591

PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN, DISPERSI

KEPEMILIKAN, BIAYA KEPEMILIKAN PADA KINERJA

KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA

Tilka Hayaton1 , A.Sakir2

1,2) Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Syiah Kuala 1,2)e-mail: [email protected]

Abstract :This study aimed to analyze the effect of corporate governance, dispersion ownership,

cost ownership on financial performance. Corporate governance measured by CGPI (Corporate

Governance Perception Index) based on the rating that has been prepared by IICG (Indonesian

Institute of Corporate Governance), dispersion ownership measured by adding up the shares

owned by the public and the number of shares outstanding. Cost ownership is measured by

dividends per share and earnings per share. As well as the financial performance measured by the

value of Return On Equity and Tobin’s Q .Sampling technique used is purposive sampling. Data

analysis techniques for banking companies listed on the Indonesia Stock Exchange (BEI) in the

period 2012-2017. It was found that corporate governance has a negative and significant effect on

the bank financial performance (Return On Equity, Tobin’s q). Dispersion ownership has a negatif

and significant effect on the bank financial performance. Cost ownership has a negatif and

significant effect on the bank financial performance.

Keyword : Corporate Governance, Dispersion Ownership, Cost ownership and Financial

performance.

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tata kelola perusahaan, dispersi

kepemilikan, biaya kepemilikan terhadap kinerja keuangan.Tata kelola diukur dengan CGPI

(Corporate Governance Perception Indeks) berdasarkan pada pemeringkatan yang telah di susun

oleh IICG (Indonesian Institute of Corporate Governance),dispersi kepemilikan diukur dengan

menjumlahkan saham yang dimiliki publik dan jumlah saham yang beredar, biaya kepemilikan

diukur dengan dividen per lembar saham dibagi earning per share, serta kinerja keuangan

perusahaan diukur dengan nilai Return On Equity dan Tobin’s Q .Teknik sampel adalah purposive

sampling. Teknik analisa data pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2012-2017. Ditemukan bahwa corporate governance berpengaruh negatif signifikan

terhadap kinerja keuangan perusahaan perbankan (Return On Equity,Tobin’s q). Dispersi

kepemilikan berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan perbankan.

Biaya kepemilikan berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan

perbankan.

Kata kunci : Corporate governance, Dispersi kepemilikan, Biaya kepemilikan dan Kinerja

keuangan

PENDAHULUAN

Corporate Governance atau

sering disebut sebagai tata kelola

perusahaan merupakan aktifitas pokok

yang dilakukan oleh masing-masing

perusahaan. Weil et al (2004)

mengemukakan bahwa corporate

governance memiliki makna yang

sempit dan luas. Dalam makna sempit,

corporate governance menyangkut

hubungan antara para manajer

perusahaan, direksi dan para pemegang

Page 2: PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN, DISPERSI …

592

saham. Hal lain dari makna sempit dapat

mencakup hubungan perusahaan kepada

pemangku kepentingan dan masyarakat

lebih luas. Corporate governance dapat

mencakup kombinasi hukum, peraturan,

daftar aturan dan praktik yang

memungkinkan perusahaan untuk

menarik dana, melakukan efisiensi,

menghasilkan laba, serta memenuhi

kewajiban hukum dan harapan

masyarakat umum.

Pada tahun 2014 mengenai

perbandingan peningkatan kinerja tata

kelola yang dilakukan oleh ASEAN

Development Bank (ADB), dari hasil

penelitian tersebut Indonesia mengalami

peningkatan yang positif pada tahun

2012-2013 tetapi jika dibandingkan

dengan negara lain seperti Malaysia,

Filipina, Singapura, Vietnam dan

Thailand, Indonesia masih berada pada

level rendah. Sejalan dengan Global

Fraud Survey (2014) menjelaskan bahwa

bank dan lembaga keuangan lainnya

menjadi sektor terbesar dimana

kecurangan terjadi. Maka kesadaran

untuk penerapan tata kelola perusahaan

secara efektif di industri jasa keuangan

perlu dilakukan secara lebih sistematis.

Tata kelola yang baik atau Good

Corporate Governance (GCG) hingga

saat ini terus berkembang oleh

pemerintah agar dapat dikembangkan

oleh dunia usaha.

Konsep ini dianggap sangat

penting untuk diterapkan agar perusahaan

di Indonesia dapat kuat dalam

menghadapi krisis

(Economy.okezone.com, 2017). Ketua

Dewan Komisioner Otoritas Jasa

Keuangan (DK-OJK) menjelaskan, hal

ini dikarenakan Indonesia hanya

menempatkan dua emiten yakni PT Bank

Danamon Tbk dan PT Bank CIMB Niaga

Tbk sebagai ASEAN’S Top 50 Issuer

with the best good corporate governance

(GCG) dalam ajang penganugerahan

ASEAN Corporate Governance Award

2016 yang diselenggarakan oleh ASEAN

Capital Market Forum (ACMF) di

Manila, Filipina

(Metronews.com,/Ekonomi/Mikro).

Konsep ini dianggap sangat

penting untuk diterapkan agar perusahaan

di Indonesia dapat kuat dalam

menghadapi krisis

(Economy.okezone.com, 2017). Ketua

Dewan Komisioner Otoritas Jasa

Keuangan (DK-OJK) menjelaskan, hal

ini dikarenakan Indonesia hanya

Indonesia Malaysia Philippines Singapore Thailand

Gambar 1. Distribusi Negara Top 50

Sumber :ACMF Working Group D Secretariat 2016

Page 3: PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN, DISPERSI …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4

Vol. 4, No. 4, 2019 November: 591-605 by Directorate General of Higher Education (DGHE),

E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019

http: jim.unsyiah.ac.id/ekm

592

menempatkan dua emiten yakni PT Bank

Danamon Tbk dan PT Bank CIMB Niaga

Tbk sebagai ASEAN’S Top 50 Issuer

with the best good corporate governance

(GCG) dalam ajang penganugerahan

ASEAN Corporate Governance Award

2016 yang diselenggarakan oleh ASEAN

Capital Market Forum (ACMF) di

Manila, Filipina

(Metronews.com,/Ekonomi/Mikro).

Selanjutnya pada tahun 2016

dalam acara Annual Report Award 2016,

Jakarta Pusat, Selasa malam 19

September 2017 Indonesia juga hanya

menepatkan dua emiten dalam ajang

tersebut, jauh tertinggal dengan Thailand

yang mampu menempatkan dua puluh

tiga emiten dan Malaysia enam emiten.

Oleh karenanya Ketua Dewan

Komisioner Otoritas Jasa Keuangan

(DK-OJK) Wimboh Santoso mengaris

bawahi pentingnya meningkatkan

implementasi GCG. Sebab lanjutnya,

penerapan GCG menjadi aspek utama

untuk membangun fundamental

perusahaan yang kokoh.

Kinerja keuangan perusahaan

tidak akan sustainable bila tidak dilandasi

praktik tata kelola yang baik.

Implementasi tata kelola yang baik juga

merupakan salah satu pilar ekonomi

pasar yang dapat mendorong terciptanya

persaingan yang sehat serta iklim usaha

yang kondusif, khusunya melalui prinsip

transparansi, akuntabilitas,

responsibilitas, independensi serta

kewajiban dan kesetaraan (DK-OJK

Metrotvnews.com, 2017). Selain itu

laporan tahunan yang di dukung oleh

proses tata kelola yang baik akan

meningkatkan transparansi dan

akuntabilitas publik yang pada gilirannya

akan meningkatkan kepercayaan

investor, meningkatkan likuiditas di pasar

domestik yang bisa menyediakan sumber

pendanaan jangka panjang yang

dibutuhkan untuk proyek-proyek strategi

nasional (DK-OJK Metrotvnews.com,

ekonomi mikro, 2017).

Kinerja kerap dihubungkan

dengan kondisi keuangan perusahaan.

Kinerja dapat diartikan sebagai prestasi

yang dicapai perusahaan dalam suatu

periode tertentu yang mencerminkan

tingkat kesehatan perusahaan tersebut

(Sukhemi, 2007). Venkatraman dan

Ramanujam (1986) menunjukkan bahwa

kinerja perusahaan merupakan sebuah

konstruk multidimensi. Dalam hal ini,

kinerja perusahaan terdiri dari kinerja

keuangan, kinerja bisnis dan kinerja

keorganisasian. Kinerja keuangan berada

pada pusat wilayah efektifitas

keorganisasian. Ukuran kinerja ini dinilai

sangat penting, tetapi tidak cukup untuk

mendefinisikan efektifitas keseluruhan.

Kinerja keuangan suatu perusahaan dapat

diukur dengan kinerja operasional

dimana kinerja operasional tersebut di

proksikan dengan return on equity (ROE)

(Klapper dan Love, 2002). Selanjutnya,

kinerja pasar dengan menggunakan

Tobin’s Q. Penelitian ini di anggap

kompleks karena di ukur dari dua sisi

yaitu operasional dan kinerja pasar dalam

melihat kinerja keuangan suatu

perusahaan. Bhagat dan Black (1997)

dalam proses pengukuran kinerja

keuangan menggunakan ROE dalam

penelitianya yang dimana hasil

penelitiannya menyebutkan bahwa tata

kelola berpengaruh terhadap kinerja

keuangan perusahaan.

Tata kelola diperlukan untuk

mendorong terciptanya transparan, dan

konsitensi dengan peraturan perundang-

Page 4: PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN, DISPERSI …

593

undangan (Zarkasyi, 2088:36). Penerapan

tata kelola perusahaan yang baik

berkaitan dengan upaya menarik investor

untuk berinvestasi pada suatu negara.

(Ferial, 2016). Tata kelola menyebabkan

berkurangnya masalah agensi dalam

sebuah perusahaan . Masalah agensi

adalah konflik yang timbul antara

pemilik, karyawan dan manajer

perusahaan dimana ada kecenderungan

manajer lebih mementingkan tujuan

individu daripada tujuan perusahaan

(Sartono, 2014).

Penerapan teori keagenan pada

manajemen keuangan diajukan oleh

Jensen dan Meckling (1976), hubungan

keagenan atan agency relationship

muncul ketika satu atau lebih individu

(Majikan) menggaji individu lain (agen

atau karyawan) untuk bertindak atas

namanya (Atmaja, 2008). Hubungan ini

muncul antara (1) pemegang saham

(shareholders) dengan para manajer,

serta (2) shareholders dengan kreditor

(Bondholders atau pemegang obligasi).

Problem keagenan (agency problem)

antara pemegang saham (pemilik

perusahaan) dengan manajer potensial

terjadi bila manajemen tidak memiliki

saham mayoritas perusahaan. Sebaliknya,

manajer perusahaan bisa saja bertindak

tidak untuk memaksimumkan

kemakmuran pemegang saham, tetapi

memaksimumkan kemakmuran mereka

sendiri, maka terjadilah conflict of

interest (Atmaja, 2008).

Berdasarkan uraian diatas maka

peneliti ingin melakukan penelitian

terkait pengaruh 1) Untuk menguji dan

menganalisis pengaruh tata kelola

terhadap kinerja keuangan perusahaan

pada sektor perbankan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia. 2) Untuk menguji

dan menganalisis pengaruh dispersi

kepemilikan terhadap kinerja keuangan

perusahaan pada sektor perbankan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3)

Untuk menguji dan menganalisis

pengaruh biaya kepemilikan terhadap

kinerja keuangan perusahaan pada sektor

perbankan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.

TELAAH PUSTAKA DAN

HIPOTESIS

Tata Kelola

Tata kelola diperlukan untuk

mengurangi permasalahan keagenan

antara pemilik dan manajer. Pada tahap

proses pengukuran tata kelola perusahaan

secara konsisten menggunakan konsep

CGPI yang diselenggarakan pada setiap

tahun dan bekerja sama dengan Komite

Nasional Kebijakan Governance

(KNKG). CGPI berupa skor dan

pembobotan nilai berdasarkan acuan

yang telah dibuat. Penilaian yang

dilakukan dengan menggunakan

kuesioner yang meliputi komitmen

terhadap tata kelola perusahaan, hak

pemegang saham, dan fungsi

kepemilikan kunci, perlakuan yang setara

terhadap seluruh pemegang saham, peran

stakeholder dalam tata kelola perusahaan,

pengungkapan dan transparansi, dan

tanggung jawab dewan komisaris dan

dewan direksi. Indeks yang digunakan

untuk memberikan skor berupa angka

mulai dari 0 sampai 100, jika perusahaan

memiliki skor mendekati atau mencapai

nilai 100 maka perusahaan tersebut

semakin baik dalam menerapkan

corporate governance.

Page 5: PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN, DISPERSI …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4

Vol. 4, No. 4, 2019 November: 591-605 by Directorate General of Higher Education (DGHE),

E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019

http: jim.unsyiah.ac.id/ekm

594

Tabel 1 Tahapan dan Bobot Penilaian Riset dan Pemeringkatan CGPI

IICG melalui program CGPI membantu

perusahaan meninjau ulang pelaksanaan

corporate governance yang telah

dilakukannya dan membandingkan

pelaksanaanya terhadap perusahaan-

perusahaan lain pada sektor yang sama.

Tata kelola suatu perusahaan ini

berhubungan dengan jumlah dewan

direksi yang ada dalam perusahaan

tersebut. Tata kelola yang buruk suatu

perusahaan bisa disebabkan banyaknya

pemborosan yang dilakukan oleh

manajemen perusahaan itu sendiri.

Semakin banyak jumlah dewan direksi

dalam suatu perusahaan maka biaya yang

dikeluarkan oleh perusahaan itu juga

akan meningkat, otomatis akan

memperburuk kinerja perusahaan itu

sendiri, dikarenakan dalam proses

pembinaan perusahaan akan

mengeluarkan anggaran seperti

kompensasi, bonus dan biaya lainnya.

Dispersi Kepemilikan

Kepemilikan dispersi adalah

kepemilikan saham oleh masyarakat

umum yang tidak memiliki hubungan

istimewa dengan perusahaan terhadap

saham perusahaan publik yang beredar.

Porsi kepemilikan saham publik diukur

berdasarkan persentase dari perbandingan

antara jumlah saham yang dimiliki publik

dengan jumlah saham yang beredar,

dengan menggunakan rumus sebagai

berikut.

BeredarSahamJumlah

PublikDimilikiyangSahamJumlahDK

Biaya Kepemilikan

Sumber utama dari biaya

keuangan kepemilikan adalah dividen

(Easterbrook, 1984) berpendapat bahwa

dividen adalah cara menyelaraskan minat

manajer dengan investor, dividen yang

dalam jangka pendek mengurangi biaya

agensi, terutama berlaku di negara-negara

dengan lembaga yang lemah dan

perlindungan pemegang saham yang

buruk (La porta, Lopez ; Shleifer dan

Vishny, 2000).

BeredaryangSaham

publikilikiyangSahamBK

dim

Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan merupakan

gambaran kondisi keuangan perusahaan

pada suatu periode tertentu menyangkut

aspek penghimpunan dana maupun

penyaluran dana, yang biasanya diukur

dengan indikator kecukupan modal,

likuiditas, dan profitabilitas (Jumingan,

2006). Menurut Mulyadi (2016) kinerja

keuangan merupakan gambaran dari hasil

keberhasilan perusahaan yang telah

dicapai dari aktifitas yang telah

dilakukannya, atau sejauh mana

No Tahapan Bobot

(%)

1 Self Assessment 15

2 Kelengkapan Dokumen 20

3 Makalah yang merefleksikan program dan hasil penerapan Corporate

Governance sebagai ssistem di perusahaan tersebut 14

4. Observasi 51

Page 6: PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN, DISPERSI …

595

perusahaan sudah melakukan dan

melaksanakan aturan-aturan keuangan

secara baik dan benar.

Ekuitas

BersihLabaROE

AssetofValueBookTotal

sLiabilitieTotalValueMarketTotalsQTobin

'

Penelitian mengenai pengaruh

corporate governance terhadap kinerja

keuangan perusahaan sudah banyak

dilakukan sebelumnya. Salah satunya

adalah penelitian dilakukan oleh Haat et

all (2008) yang merumuskan tentang

hubungan antara penerapan corporate

governance terhadap kinerja perusahaan.

Dalam penelitiannya tersebut, Haat et al

(2008) menggunakan variabel timelines

atau ketepatwaktuan dan disclosure atau

pengungkapan sebagai variabel

intervening, hasil penelitian ini

menunjukkan tidak adanya pengaruh

yang signifikan antara penerapan

corporate governance dengan timelines

dan disclosure terhadap kinerja

perusahaan. Namun demikian, penelitian

tersebut menemukan bahwa penerapan

corporate governance memiliki pengaruh

signifikan terhadap kinerja perusahaan.

Sekaredi (2011) menunjukkan bahwa

kepemilikan institusional berpengaruh

positif signifikan terhadap kinerja

keuangan perusahaan, dewan komisaris

independen berpengaruh negative

signifikan, dewan komisaris berpengaruh

positif tidak signifikan, dewan direksi

berpengaruh positif tidak signifikan

terhadap pasar sedangkan terhadap

kinerja operasional berpengaruh negatif

signifikan.

Hardikasari (2011) juga

melakukan penelitian serupa dengan

objek perusahaan- perusahaan perbankan.

Konsep indikator mekanisme tata kelola

yang dipakai dalam penelitian ini terdiri

dari, ukuran dewan direksi, ukuran

dewan komisaris, dan ukuran perusahaan

terhadap praktik manajemen laba yang

dilakukan oleh industri perbankan di

Indonesia. Sampel pada penelitian ini

adalah seluruh perusahaan perbankan

yang terdaftar di bursa efek Indonesia

(BEI) tahun 2006 -2008, penelitian ini

menggunakan metode analisis regresi

berganda, pemilihan sampel

menggunakan purposive sampling.

Konijin et al (2011) menyelidiki efek

kepemilikan blockholder terkonsentrasi

versus terdispersi pada nilai perusahaan

melaporkan hubungan negatif antara

dispersi blockholder kinerja keuangan.

Berdasarkan penelitian La Porta et al

(1999), struktur kepemilikan tersebar

biasanya terjadi di negara-negara

common law yaitu hukum yang

memberikan perlindungan cukup baik

terhadap investor.

H1 : Tata Kelola perusahaan berpengaruh

terhadap kinerja keuangan

perusahaan perbankan yang

terdaftar di bursa efek Indonesia.

Penelitian tentang Fama dan

Jensen (1983) membahas konsep,

entreechment atau dampak buruk dari

porsi kepemilikan manajemen yang

tinggi didorong oleh oportunisme jangka

pendek. Bukti empiris sepertinya

mendukung permasalahan tersebut.

(Booth, 1996) menunjukkan bahwa

kepemilikan awal yang luas

meningkatkan likuiditas pasar sekunder

yang pada gilirannya mengurangi

pengembalian yang diperlukan kepada

investor. Konijin et al (2011) menyelidiki

efek kepemilikan blockholder

terkonsentrasi versus terdispersi pada

Page 7: PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN, DISPERSI …

596

nilai perusahaan melaporkan hubungan

negatif antara dispersi blockholder

kinerja keuangan. Berdasarkan penelitian

La Porta et al (1999), struktur

kepemilikan tersebar biasanya terjadi di

negara-negara common law yaitu hukum

yang memberikan perlindungan cukup

baik terhadap investor. Strukktur

kepemilikan tersebar terjadi pada

perusahaan-perusahaan di Amerika dan

Inggris. Dikatakan tersebar karena saham

dimiliki oleh banyak orang dalam

presentasi yang kecil sehingga hak

kendali perusahaan berada ditangan

manajer bukan pemegang saham. Oleh

karena itu, pemegang saham disebut

outsider. Di indonesia fenomena yang

lazim ditemukan adalah kepemilikan

terkonsentrasi namun, bukan berarti

kepemilikan tersebar tidak ada akan

tetapi jumlahnya <5% (RTI Business).

H2 : Dispersi kepemilikan berpengaruh

terhadap kinerja keuangan

perusahaan perbankan yang

terdaftar di bursa efek Indonesia.

H3 : Biaya kepemilikan berpengaruh

terhadap kinerja keuangan

perusahaan perbankan yang

terdaftar di bursa efek Indonesia.

Kerangka koseptual dalam

penelitian ini akan menjelaskan

hubungan antara masing-masing variabel

digambarkan sebagai berikut :

METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel

Penelitian ini menggunakan data

sekunder diperoleh dari laporan

keuangan tahunan perusahaan perbankan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) selama periode tahun 2012-2017.

Adapun objek penelitian pada penelitian

ini adalah pengaruh tata kelola,

kepemilikan dispersi, kepemilikan biaya

(dividen) terhadap kinerja bank yang

Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran

Page 8: PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN, DISPERSI …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4

Vol. 4, No. 4, 2019 November: 591-605 by Directorate General of Higher Education (DGHE),

E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019

http: jim.unsyiah.ac.id/ekm

597

terdaftar di bursa efek Indonesia periode

2012-2017.

Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah panel data. Panel

data merupakan tipe khusus dari pooled

data dimana unit cross-sectional yang

sama diteliti dari waktu ke waktu

(Gujarati, 2004). Penelitian ini

menggunakan data laporan keuangan

tahunan dari perusahaan perbankan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

selama enam (6) tahun berturut-turut

(2012-2017) untuk melihat kinerja bank.

Dalam penelitian ini jenis dan sumber

data yang digunakan adalah data

sekunder,yaitu data penelitian yang

diperoleh secara tidak langsung dan

melalui media perantara.

Variabel Operasional

Pada penelitian ini terdapat tiga

variabel yang digunakan yaitu variabel

independen, variabel dependen, dan

variabel kontrol Sugiyono (2008)

menjelaskan bahwa variabel dependen

adalah variabel yang dipengaruhi atau

yang menjadi akibat (variabel terikat),

variabel independen adalah variabel yang

tidak terikat oleh faktor faktor lain dan

mempunyai pengaruh terhadap variabel

lain (variabel bebas). Sedangkan variabel

kontrol adalah variabel yang dapat

dikendalikan sehingga pengaruh variabel

independen terhadap dependen tidak

dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak

diteliti.

Peralatan Analisa Data

Analisis antara tata kelola,

dispersi kepemilikan, biaya kepemilikan

terhadap kinerja keuangan perusahaan

perbankan menggunakan regresi linear

berganda :

SIZE

DividendDispersiTataKelolaROE

4

3210

SIZE

DividendDispersiTataKelQ

4

3210

Keterangan :

ROE: Return On Equity (Kinerja

Keuangan)

Q : Tobin’s Q

β0 : Konstan

β1 : Koefisien dari tata kelola

β2 : Koefisien dari kepemilikan dispersi

β3 : Koefisien dari Kepemilikan Biaya

(dividend)

β4: Koefisien dari Ukuran Perusahaan

(Size)

ε : Error Term

HASIL DAN PEMBAHASAN

Statistik Deskriptif

Berdasarkan analisis yang

dilakukan menggunakan Software SPSS

23 maka ditemukan beberapa

karakteristik dari masing-masing variabel

yang diperhatikan pada tabel 1. Tabel

tersebut menunjukkan nilai maksimum

dan minimum dari masing- masing

variabel, nilai minimum merupakan nilai

terendah untuk setiap variabel sedangkan

nilai maksimum merupakan nilai

tertinggi dari variabel. Mean merupakan

rata-rata dari setiap variabel, satndar

deviasi merupakan sebaran data dari

sampel. Statistik deskriptif data dilihat

dari tabel 1.

Pengujian statistik deskriptif

menunjukkan rata-rata ROE adalah

22.40900000, adapun nilai maksimum

yang diperoleh oleh Return On Equity (

ROE) adalah 38.66000000 dan nilai

Page 9: PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN, DISPERSI …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4

Vol. 4, No. 4, 2019 November: 591-605 by Directorate General of Higher Education (DGHE),

E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019

http: jim.unsyiah.ac.id/ekm

598

Tabel 1. Statistik Deskriptif

Sumber : Data Diolah dengan SPSS 23 (2019)

minimumnya 10.95000000, variabel

ROE memiliki distribusi data yang baik

karena nilai rata-ratanya lebih besar dari

standar deviasi yaitu 6.930907464 . Nilai

rata-rata ROE sebesar 22.41 %

mengartikan bahwa rata- rata kinerja

keuangan masih menunjukkan ketahanan

dari segi kinerja keuangan yang relatif

kuat dengan resiko yang cukup terjaga.

Pengujian statistik deskriptif

menunjukkan rata-rata Tobin’ Q adalah

2.912957227, adapun nilai maksimum

yang diperoleh oleh Tobin’s Q adalah

46.10153410 dan nilai minimunnya

0.993200000, variabel Tobin’s Q

memiliki distribusi data belum sempurna

karena nilai rata-ratanya lebih kecil dari

standar deviasi yaitu 8.228307793. Nilai

rata-rata Tobin’s Q sebesar 2.91 %

mengartikan bahwa rata-rata kinerja

keuangan masih menunjukkan kelemahan

dari segi pasar.

Dari hasil pengujian data tata

kelola ( CGPI) maka ditemukan nilai

minimum sebesar 84,94000 sedangkan

nilai maksimum sebesar 93,32000. Tata

kelola ditentukan berdasarkan beberapa

klarifikasi pembagian bobot yang telah

ditentukan. Rata-rata tata kelola

87,32500, dengan demikian rata-rata tata

kelola sebesar 87 % lebih tinggi

dibandingkan dengan nilai tengah standar

deviasi sebesar 2,55710. Berdasarkan

perbandingan antara rata-rata dan standar

deviasi maka dapat dikatakan bila data

variabel ini berdistribusi dengan baik, ini

dapat dilihat dari rata -rata tata kelola

yang lebih tinggi dari standar deviasi.

Dari hasil pengujian dispersi

kepemilikan maka ditemukan nilai

minimum sebesar 1,399878000

sedangkan nilai maksimum sebesar

61,24479480. Nilai maksimum

ditentukan berdasarkan klasifikasi

tingkat kepemilikan, dimana pada

klasifikasi ini tingkat kepemilikan

maksimal 5 % ( 0,05). Rata –rata dispersi

sebesar 11,73819220 dengan demikian

rata-rata kepemilikan saham dispersi

sebesar 11 %. Rata- rata kepemilikan

terbesar penelitian ini berada pada tingkat

kepemilikan 1 hingga 11 %, dengan

demikian rata-rata kepemilikan dispersi

terbesar pada penelitian ini berada pada

tingkat kepemilikan ini. Standar deviasi

pada penelitian ini sebesar 17,58127033

bila dibandingkan antara rata-rata dan

standar deviasi maka dapat dikatakan bila

data kelompok dari variabel ini memiliki

distribusi menyebar karena standar

deviasi lebih tinggi dari pada rata-rata.

Dari hasil pengujian dividen

maka ditemukan nilai minimum sebesar

21,11319500 dan nilai maksimum

sebesar 428,6054970 Nilai maksimal

ditentukan berdasarkan klasifikasi

perusahaan yang membayar dividen pada

tahun pengamatan. Rata- rata dividen

Keterangan Minimun Maksimum Mean Std.deviasi

Kinerja (ROE) 10.95000000 38.66000000 22.40900000 6.930907464

Toin’s Q 0.99320 46.10153410 2.912957227 8.228307793

Tata Kelola 84.94 93.32 88.0593 2.55710

Dispersi 1.399878000 61.24479480 11.73819220 17.58127033

Dividen

Size

21.11319500

16.38941760

428.6054970

29.20854454

155.7663428

20.35391113 99.69492212

1.979975437

Page 10: PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN, DISPERSI …

599

yaitu sebesar 155,76 % sedangkan

standar deviasi sebesar 99.69492212.

Berdasarkan pengujian data

statistik deskriptif dari variabel ukuran

perusahaan ( size) maka ditemukan nilai

minimum sebesar 16.38941760 dan nilai

maksimal sebesar 29.20854452 Rata-rata

ukuran perusahaan yang dijadikan sampel

sebesar 20,35391113 yang menunjukkan

rata-rata ukuran perusahaan yang ada di

indonesia cukup tinggi, sedangkan

satandar deviasi sebesar 1,979975437.

Bila dibandingkan antara rata-rata dan

standar deviasi maka dapat dikatakan bila

data variabel ini berdistribusi dengan

baik, karena rata-rata sebesar 20,35 %

yang lebih tinggi bila dibandingkan

dengan standar deviasi.

Pengujian Hipotesis

Berdasarkan hasil analisis pada

Tabel 2 dan 3 maka diperoleh hasil

dengan menggunakan Return On Equity

sebagai berikut:

ROE =59.762 – 1.058 Tatakel – 0.011

Kdispersi+ 0.029 Kdividen +

0.0480 + ε

Selanjutnya Berdasarkan hasil

analisis dengan menggunakan Tobin’ s Q

maka, ditemukan hasil sebagai berikut:

Tobin’s Q = 1.737 – 0.083Tatakel –

0.027Kdispersi - 0.022

Kdividen +3.858 +ε

Pengaruh antara persentase tata

kelola yang di proksikan dengan CGPI

(tatakel) terhadap kinerja keuangan

(ROE) dilihat pada tabel 2 besarnya

pengaruh dapat dilihat berdasarkan nilai

koefisien dan nilai t- statistik masing-

masing sebesar -1.058 dan -1.898

dengan tingkat signifikansi sebesar 0.009

dibawah 0.05 artinya tata kelola

berpengaruh negatif signifikan terhadap

kinerja keuangan perusahaan. Hal ini

menunjukkan bahwa hubungan

Tabel 2 Hasil Pengujian Regresi Return On Equity (ROE)

Sumber: Output SPSS (diolah) 2019

Tabel 3 Hasil Pengujian Regresi Tobin’s Q

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.737 25.385 0.068 0.946

Tatakel - 0.837 0.285 -0.260 - 2.938 0.007

Kdispersi -0.027 0.037 - 0.058 - 0.736 0.0469

Kdividen - 0,022 0.008 -0.261 -2.856 0.009

Fz 3.858 0.337 0.928 11.451 0.000

Sumber: Output SPSS (diolah), 2019

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 359.762 30.370 1.968 0.061

Tatakel -1.058 0.557 -0.416 -1.898 0.009

Kdispersi -0.011 0.058 -0.034 - 188 0.0359

Kdividen 0.029 0.013 0.481 2.149 0.010

Fz 0.480 0.449 0.195 1.070 0.277

Page 11: PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN, DISPERSI …

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4

Vol. 4, No. 4, 2019 November: 591-605 by Directorate General of Higher Education (DGHE),

E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019

http: jim.unsyiah.ac.id/ekm

600

antara tata kelola dan kinerja keuangan

berlawanan arah. Pada tabel 3 pengujian

hipotesis pertama dengan menggunakan

model kedua dimana kinerja keuangan

diproksikan dengan Tobin’s Q (kinerja

pasar) dimana pengujian tersebut juga

mendapatkan hasil yang sama dengan

model pertama dengan nilai koefisien

dan nilai t-statistik sebesar -0.837 dan -

2.938 dengan tingkat signifikansi sebesar

0.007 lebih kecil dari 0.05 artinya tata

kelola berpengaruh negatif signifikan

terhadap kinerja keuangan perusahaan

hal ini mengartikan bahwa pengaruh tata

kelola dan kinerja keuangan berlawanan

arah seperti pada model pertama. Dari

kedua model tersebut sehingga hipotesis

H1 diterima. Hasil tersebut menunjukkan

bahwa semakin baiknya tata kelola

sebuah perusahaan maka akan

mengakibatkan penurunan pada kinerja

keuangan suatu perusahaan. Penelitian ini

sejalan dengan Eisenberg et al (1998)

dimana tata kelola yang diproksikan

dengan ukuran dewan menyatakan bahwa

adanya hubungan yang negatif antara

ukuran dewan dengan kinerja

perusahaan, dengan menggunakan

sampel di perusahaan Filandia. Penelitian

ini juga di dukung dengan penelitian

yang dilakukan oleh Pearce dan Zahra

(1992) bahwa tata kelola yang

diproksikan dengan dewan direksi,

dimana jumlah ukuran dewan direksi

akan dapat mempengaruhi kinerja

keuangan perusahaan, semakin banyak

dewan direksi dalam satu perusahaan

maka akan mengalami kesulitan dalam

menjalankan perannya,diantaranya

kesulitan dalam menjalankan komunikasi

dan koordinasi antar anggota dewan

direksi dalam perusahaan tersebut karena

semakin banyak jumlah dewan direksi

akan berdampak semakin menurunnya

tingkat kinerja keuangan perusahaan. Hal

ini sejalan dengan tujuan dan penerapan

tata kelola, dimana tata kelola yang baik

bukanlah sekedar suatu upaya untuk

menjaga agar perusahaan bekerja sesuai

peraturan dan norma yang berlaku namun

tata kelola berupaya bagaimana bisa

menciptakan kinerja keuangan yang baik

dengan cara meningkatkan efisiensi

operasional serta meningkatkan

pelayanan kepada pemangku

kepentingan, namun jika dewan direksi

dengan jumlah yang banyak itu akan

menyebabkan kesulitan tersendiri bagi

perusahaan dalam menjalankan perannya

(KNKG,2016) Penelitian ini di dukung

oleh penelitian yang dilakukan Donalson

dan Davis (2010) yang membuat

penguatan mengenai bahwa manajer

dapat berperilaku sesuai dengan

kepentingan bersama, manajer sendiri

mempunyai beberapa kepentingan

pribadi tetapi lebih mengutamakan

kepentingan prinsipal. Penelitian tersebut

juga di dukung dengan penelitian yang di

lakukan oleh Fer Ferial (2016) yang

menunjukkan hasil bahwa tata kelola

berpengaruh signifikan dan negatif

terhadap kinerja keuangan, dan sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh

Nurcahyani (2011).

Pengaruh antara pesentase

dispersi kepemilikan yang diproksikan

oleh (Kdispersi) terhadap kinerja

keuangan yang diproksikan dengan

return on equity (ROE) dilihat pada tabel

2 besarnya pengaruh dapat dilihat

berdasarkan nilai koefisien dan nilai t-

statistik masing-masing sebesar -0. 011

dan -188 dengan tingkat signifikansi

sebesar 0.0359 dibawah 0.05 artinya

dispersi kepemilikan berpengaruh negatif

Page 12: PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN, DISPERSI …

601

signifikan terhadap kinerja keuangan

perusahaan. Pada tabel 3 pengujian

hipotesis pertama dengan menggunakan

model kedua dimana kinerja keuangan

diproksikan dengan Tobin’s Q (kinerja

pasar) dimana pengujian tersebut juga

mendapatkan hasil yang sama dengan

model pertama dengan nilai koefisien dan

nilai t-statistik masing-masing sebesar -

0.027 dan -0.736 dengan tingkat

signifikansi sebesar 0.0469 lebih kecil

dari 0.05 sehingga hipotesis H2 diterima.

Hasil penelitian ini didukung oleh

penelitian yang dilakukan oleh Konijin et

al (2011) dimana pada penelitian

tersebut menginvestigasikan dampak dari

kepemilikan terkonsentrasi dan

kepemilikan dispersi, dimana hasil

menunjukkan bahwa kepemilikan

dispersi berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap kinerja keuangan

perusahaan. Hasil penelitian tersebut juga

didukung oleh penelitian yang dilakukan

Herdianti (2012) yang menyatakan

bahwa kepemilikan dispersi berpengaruh

negatif signifikan terhadap kinerja

keuangan perusahaan. Sesuai dengan

teori keagenan ketika pemegang saham

yang semakin menyebar akan

mengakibatkan kesulitan dalam proses

monitoring perusahaan sehingga akan

menimbulkan masalah keagenan.

Sebaliknya semakin terkonsentrasinya

kepemilikan saham akan mempermudah

monitoring dan kontrol terhdap kebijakan

yang diambil pengelola

perusahaan,sehingga dapat mengurangi

masalah keagenan.

Pengaruh antara persentase biaya

kepemilikan yang diproksikan dengan

dividend payout ratio terhadap kinerja

keuangan (ROE) dilihat pada tabel 2

besarnya pengaruh dapat dilihat

berdasarkan nilai koefisien dan nilai t-

statistik masing-masing sebesar 0.029

dan 2.149 dengan tingkat signifikansi

0.010 lebih kecil dari 0.05 artinya biaya

kepemilikan (dividen) berpengaruh

positif signifikan terhadap kinerja

keuangan perusahaan. Pada tabel 4.12

pengujian hipotesis ketiga dengan

menggunakan model kedua dimana

kinerja diproksikan dengan Tobin’s Q

(kinerja pasar) dimana pengujian tersebut

juga mendapatkan hasil dengan koefisien

dan nilai t-stastistik masing-masing

sebesar -0.022 dan -2.856 dengan tingkat

signifikansi sebesar 0.009 lebih kecil dari

0.05 artinya biaya kepemilikan (dividen)

berpengaruh signifikan terhadap kinerja

keuangan perusahaan, sehingga H3

diterima .Hasil penelitian ini didukung

oleh Easterbrook (1984) sumber utama

biaya kepemilikan sebuah perusahaan

adalah dividen Easterbrook (1984)

berpendapat bahwa dividen adalah cara

menyelaraskan kepentingan manajer

dengan kepentingan investor, suatu

dividen jika batas, pembayaran dalam

jangka waktu singkat itu dapat

mempengaruhi investor, karena

mengurangi biaya agensi, dan ini

terutama berlaku di negara- negara

dengan perlindungan pemegang saham

yang lemah (La Porta and Silanes, 2000).

Penelitian ini juga di dukung dengan

penelitian yang di lakukan oleh Allen et

al ( 2000) menyatakan bahwa suatu

perusahaan menggunakan kebijakan

dividen untuk menarik investor suatu

institusi, dengan begitu sesuai dengan

hipotesis di atas bahwa adanya dividen

dalam sebuah perusahaan dapat

meningkatkan kinerja suatu perusahaan.

Namun jika menggunaka model kedua

Tobin’s Q di temukan bahwa biaya

Page 13: PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN, DISPERSI …

602

kepemilikan (dividen) memiliki pengaruh

negatif dan signifikan terhadap kinerja

keuangan perusahaan perbankan dan

penelitian ini di dukung oleh Pinkowits et

al (2006). Hasil penelitian menemukan

bahwa kinerja perusahaan tidak

dipengaruhi oleh kebijakan dividen

dalam sebuah perusahaan, dengan

menyatakan besarnya dividen yang

dibagikan pada pemegang saham tidak

mempengaruhi kinerja perusahaan

tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa

dividen tidak memiliki kandungan

informasi bagi sebagian investor, karena

investor yang cerdas mereka akan

mengutamakan tingkat pertumbuhan

yang berkelanjutan dibandingkan dengan

mendapatkan dividen yang mereka

anggap tidak akan selamanya mereka

mendapat pembagian dividen, karena

sebagian investor ketika mereka akan

melakukan investasi dalam sebuah

perusahan maka hal pertama yang

mereka lakukan adalah mengetahui

tingkat pertumbuhan perusahaan tersebut.

Karena semakin besar tingkat

pertumbuhan maka semakin kecil

deviden, maka dari itu hal yang

diinginkan oleh investor adalah

pertumbuhan aset sebuah perusahaan.

PENUTUP

Setelah melakukan analisi hasil

regresi pengaruh tata kelola perusahaan,

dispersi kepemilikan, biaya kepemilikan

terhadap kinerja keuangan perusahaan

perbankan di Bursa Efek Indonesia

periode 2012-2017, didapatkan hasil

yang berbeda pada setiap variabel.

Berdasarkan hasil penelitian dan

pembahasan yang telah diuraikan, maka

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan pembahasan hasil

penelitian bahwa tata kelola

perusahaan berpengaruh negatif

signifikan terhadap kinerja keuangan

perusahaan dari segi operasional yang

diproksikan dengan return on equity

dan juga dari segi pasar yang

diproksikan dengan Tobin’s Q. Hasil

penelitian ini menunjukkan adanya

pengaruh yang berlawanan antara tata

kelola perusahan dan kinerja

keuangan perusahaan. Penelitian ini

didukung oleh penelitian Eisberg et al

(1998) dimana tata kelola diproksikan

dengan ukuran dewan menyatakan

bahwa adanya hubungan yang negatif

dan signifikan terhadap kinerja

keuangan perusahaan. Pada penelitian

tersebut dikatakan bahwa ketika

jumlah dewan direksi bertambah

dalam sebuah perusahaan akan

menyebabkan kesulitan pada

manajemen dalam menjalankan

perannya, diantaranya kesulitan

dalam menjalankan komunikasi dan

koordinasi antar anggota dewan

direksi, dan berakibat buruk pada

kinerja keuangan suatu perusahaan

tertentu.

2. Berdasarkan hasil pembahasan

penelitian bahwa dispersi

kepemilikan berpengaruh terhadap

kinerja keuangan perusahaan

perbankan yang terdaftar di bursa

efek Indonesia jika menggunakan

model yang pertama yaitu Return On

Equity ( ROE). Hasil penelitian ini

didukung oleh penelitian yang

dilakukan oleh Konijin et al (2011)

dimana pada penelitian tersebut

menginvestigasikan dampak dari

kepemilikan terkonsentrasi dan

kepemilikan dispersi, dimana hasil

Page 14: PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN, DISPERSI …

603

menunjukkan bahwa kepemilikan

dispersi berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap kinerja keuangan

perusahaan. Namun dispersi

kepemilikan menggunakan model

kedua dengan Tobin’s Q dispersi

kepemilikan memiliki pengaruh

negatif dan tidak signifikan terhadap

kinerja keuangan perusahaan

perbankan dimana penelitian ini di

dukung oleh penelitian Herdianti,

Septi ( 2012).

3. Biaya kepemilikan memiliki

pengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja keuangan perbankan

pada model pertama yang di

proksikan dengan Return On Equity (

ROE). Dimana penelitian tersebut di

dukung oleh penelitian yang di

lakukan Easterbrook (1984), dan

Laporta, Silanez (2000). Namun

penelitian dengan menggunakan

model kedua dimana kinerja

keuangan diproksikan dengan Tobin’s

Q menyatakan bahwa biaya

kepemilikan (dividen) memiliki

pengaruh negatif dan signifikan

terhadap kinerja keuangan

perbankan.Penelitian ini di dukung

oleh Pinkowitz et al (2006). Hasil

penelitian menemukan bahwa kinerja

perusahaan tidak dipengaruhi oleh

kebijakan dividen dalam sebuah

perusahaan, dengan menyatakan

besarnya dividen yang dibagikan

pada pemegang saham tidak

mempengaruhi kinerja perusahaan

tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa

dividen tidak memiliki kandungan

informasi bagi sebagian investor,

karena investor yang cerdas mereka

akan mengutamakan tingkat

pertumbuhan yang berkelanjutan

dibandingkan dengan mendapatkan

dividen yang mereka anggap tidak

akan selamanya mereka mendapat

pembagian dividen, karena sebagian

investor ketika mereka akan

melakukan investasi dalam sebuah

perusahan maka hal pertama yang

mereka lakukan adalah mengetahui

tingkat pertumbuhan perusahaan

tersebut. Karena semakin besar

tingkat pertumbuhan maka semakin

kecil deviden, maka dari itu hal yang

diinginkan oleh investor adalah

pertumbuhan aset sebuah perusahaan.

REFERENSI Asian Development Bank. (2014).

ASEAN Corporate Governance

Scorecard: Country Reports and

Assessment 2013—2014.

Philippines: Asian Development

Bank

Allen, F., Bernardo, A. E., & Welch, I.

(2000). A theory of dividends

based on tax clienteles. The

journal of finance, 55(6), 2499-

2536.

Atmaja, Lukas Setia. (2008). Teori dan

Praktek Manajemen Keuangan.

Yogyakarta: Penerbit ANDI

Bhagat, S., & Black, B. (1999). The

Uncertain Relationship Between

Board Comosition and Firm

Performance. The Business

Lawyer , 54 (3), 921- 963

Booth, J. R., & Chua, L. (1996).

Ownership dispersion, costly

information, and IPO

underpricing. Journal of

Financial Economics, 41(2), 291-

310.

Page 15: PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN, DISPERSI …

604

Che Haat, M.H.,Rahman, R.A., &

Mahentiran, S. (2008)

.’’Corporate Governance,

Transparency and Performance of

Malaysian Companies”.

Managerial Auditing, Journal,

23(8), 744-778.

Eisenberg, T., S. Sundgren dan M.T.

Wells (1998). "Larger board size

and decreasing firm value in

small firms." Journal of Financial

Economics 48(1): 35-54.

Easterbrook, F. H. (1984). Two agency-

cost explanations of dividends.

The American economic review,

74(4), 650-659.

Fama, F. Eugene. (1990). Stock Returns,

Expected Returns,and Real

Activity. The Journal Of Finance

15(4)

Ferial, Fery.et al. (2016). Pengaruh Good

Corporate Governance Terhadap

Kinerja Keuangan Dan Efeknya

Terhadap Nilai Perusahaan Studi

Pada Badan Usaha Milik Negara

Yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode 2012-2015.

Jurnal Administrasi Bisnis, 33(1)

Gujarati, Damador. (2003). Basic

Econometrica. Erlangga. Jakarta

Hardikasari, E., Hardikasari, E., &

Pamudji, S. (2011). Pengaruh

Penerapan Corporate Governance

Terhadap Kinerja Keuangan Pada

Industri Perbankan Yang

Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia (BEI) Tahun 2006-

2008 (Doctoral dissertation,

Universitas Diponegoro)

Herdianti, S., & Rini, I. (2012). Pengaruh

Blockholder Terhadap Nilai

Perusahaan (Doctoral dissertation,

Fakultas Ekonomi UNIB).

Jensen & Meckling, (1976). The Theory

of the Firm: Manajerial

Behaviour, Agency Cost, and

Ownership Stricture, Journal of

Financial and Economics.

Jumingan. (2006). Analisis Laporan

Keuangan, Cetakan Pertama.

Jakarta: Bumi Aksara.

Klapper, Leora. (2006). Corporate

Governance Provisions and Firm

Ownership Firm-level Evidence

from Eastern Europe.

Washington. USA.

Komite Nasional Kebijakan Governance

(KNKG).(2006). Pedoman Umum

Good Corporate Governance

Indonesia. Jakarta. Diakses

tanggal 12 Januari 2013.

Konijin, Sander JJ .(2011). Blockholder

Dispersion and Firm Value :

Netherlands :Journal of

Corporate Finance.

La Porta, R., Lopez‐de‐Silanes, F., &

Shleifer, A. (1999). Corporate

ownership around the world. The

journal of finance, 54(2), 471-

517.

Mulyadi, R. (2016). Pengaruh Corporate

Governance Terhadap Kinerja

Keuangan. JAK (Jurnal

Akuntansi): Kajian Ilmiah

Akuntansi, 3(1).

Pearce, John & Zahra, Shaker. (2007).

Board composition from a

strategic contingency perspective.

Journal of Management Studies,

29, 411 – 438

Pinkowitz, L., Stulz, R., & Williamson,

R. (2006). Does the contribution

of corporate cash holdings and

dividends to firm value depend on

governance? A cross‐country

Page 16: PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN, DISPERSI …

605

analysis. The Journal of Finance,

61(6), 2725-2751.

Sartono, Agus. (2014). Manajemen

Keuangan Teori dan Aplikasi

Edisi 4.Universitas Gadjah Mada.

Jogjakarta

Sekaredi, Sawitri. (2011). “Pengaruh

Corporate Governance Terhadap

Kinerja Keuangan Perusahaan

(Studi Pada Perusahaan yang

Terdaftar di LQ45 Tahun 2005-

2009)”. Skripsi Tidak

Dipublikasikan. Semarang:

Universitas Diponegoro

Semarang

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian

Pendidikan Pendekatan

Kuantitatif, kualitatif, dan R&D.

Bandung: Alfabeta

Sukhemi.(2007). Evaluasi Kinerja

Keuangan pada PT .Telkom, Tbk,

1.

Venkatraman, Natarjan, and Vasudevan

Ramanujam. (1986)

"Measurement of business

performance in strategy research:

A comparison of

approaches." Academy of

management review, 11(4)

Weill, P., & Ross, J. W. (2004). IT

Governance Harvard Business

School Press. Boston, Mass.

Zarkasyi,Moh.Wahyudi.(2008). Good

Corporate Governance pada

Badan Usaha Manufaktur

Perbankan dan Jasa Keuangan

lainnya. Bandung : Alfabeta.

www. Economy.Okezone.com, 2017.

Www.Metrotvnews.com, 2017


Recommended