+ All Categories
Home > Documents > PENGARUHGOOD CORPORATE GOVERNANCE UKURAN PERUSAHAAN …

PENGARUHGOOD CORPORATE GOVERNANCE UKURAN PERUSAHAAN …

Date post: 16-Oct-2021
Category:
Upload: others
View: 7 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
13
Academic Conference of Accounting I Vol. 1 (Februari) Tahun 2019 http://ocs.akbpstie.ac.id/index.php/ACAR/ACA1/schedConf/presentations 253 PENGARUHGOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. BPR DI KOTA PADANG Syilvia Dewi Yana 1) , Nila Sari 2) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi KBP [email protected] [email protected] ABSTRACT The purpose of this study is to examine the effect of good corporate governance and the size of the company on the company performance. Good corporate governance is shown by size of commissaries board and size of directorboard. The company performance of BPR was shown by CFROA. The samples of this study are 4 BPR in the city of Padang selected by using purposive sampling method. The method of data analysis used in this study is panel regression models. Based on the hypotheses testing result, that the board of commissaries and board of director no effect on company performance, size of company have positive significant effect on company performance of BPR as shown by CFROA. Keyword: board of commissaries, board of director, size of company, company performance DOI : 10.6084/m9.figshare.7769969 Submit : 25 Februari 2019 Accepted : 27 Februari 2019 PENDAHULUAN Perkembangan dunia bisnis di Indonesia terlihat sangat signifikan dan ketatnya persaingan dalam beberapa tahun belakangan ini dimana terus bertambahnya perusahaan yang melakukan gopublic (Gracesia et al., 2017). Hal ini menggambarkan bahwa adanya peningkatan persaingan di dalam dunia bisnis dan juga meningkatnya kinerja perusahaan di Indonesia, sehingga hal ini membuat para investor tertarik untuk melakukan investasi. Berkembangnya perekonomian mengakibatkan perusahaan memiliki tuntutan untuk lebih berinovasi, memperbaiki kinerja dan melakukan perluasan usaha. Salah satu hal yang dapat menjaga eksistensi suatu perusahaan yaitu kinerja perusahaan (Sulistyowati, 2017) Menurut Kautsar et al., (2015) seluruh tindakan ataupun aktivitas dari suatu organisasi dikenal dengan suatu istilah yaitu kinerja. Kinerja dapat dikatakan terlaksana dengan baik jika pencapaiannya telah sesuai dengan yang telah direncanakan. Apabila pencapaian itu lebih dari yang direncanakan, maka kinerjanya dapat dikatakan sangat baik, dan jika yang direncanakan itu tidak tercapai atau kurang dari yang direncanakan maka kinerjanya bisa dikatakan buruk. Kinerja perusahaan menggambarkan bagaimana kondisi keuangan suatu perusahaan dengan menggunakan ukuranukuran analisis keuangan, sehingga gambaran dari prestasi kerja perusahaan tersebut dapat terlihat berdasarkan baik atau buruknya keadaan keuangan pada perusahaan itu sendiri. Hal ini sangat penting dimana penggunaan sumber daya dapat digunakan seoptimal dan seefektif mungkin untuk menghadapi setiap perubahan lingkungan sekitar (Melawati et al.,
Transcript
Page 1: PENGARUHGOOD CORPORATE GOVERNANCE UKURAN PERUSAHAAN …

Academic Conference of Accounting I

Vol. 1 (Februari) Tahun 2019

http://ocs.akbpstie.ac.id/index.php/ACAR/ACA1/schedConf/presentations 253

PENGARUHGOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN

UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA

PERUSAHAAN PADA PT. BPR DI KOTA PADANG

Syilvia Dewi Yana 1), Nila Sari 2)

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi KBP

[email protected]

[email protected]

ABSTRACT

The purpose of this study is to examine the effect of good corporate governance and the

size of the company on the company performance. Good corporate governance is shown by size of

commissaries board and size of directorboard. The company performance of BPR was shown by

CFROA. The samples of this study are 4 BPR in the city of Padang selected by using purposive

sampling method. The method of data analysis used in this study is panel regression models. Based

on the hypotheses testing result, that the board of commissaries and board of director no effect on

company performance, size of company have positive significant effect on company performance of

BPR as shown by CFROA.

Keyword: board of commissaries, board of director, size of company, company

performance

DOI : 10.6084/m9.figshare.7769969

Submit : 25 Februari 2019

Accepted : 27 Februari 2019

PENDAHULUAN

Perkembangan dunia bisnis di Indonesia terlihat sangat signifikan dan

ketatnya persaingan dalam beberapa tahun belakangan ini dimana terus

bertambahnya perusahaan yang melakukan gopublic (Gracesia et al., 2017). Hal ini

menggambarkan bahwa adanya peningkatan persaingan di dalam dunia bisnis dan

juga meningkatnya kinerja perusahaan di Indonesia, sehingga hal ini membuat para

investor tertarik untuk melakukan investasi. Berkembangnya perekonomian

mengakibatkan perusahaan memiliki tuntutan untuk lebih berinovasi, memperbaiki

kinerja dan melakukan perluasan usaha. Salah satu hal yang dapat menjaga

eksistensi suatu perusahaan yaitu kinerja perusahaan (Sulistyowati, 2017)

Menurut Kautsar et al., (2015) seluruh tindakan ataupun aktivitas dari suatu

organisasi dikenal dengan suatu istilah yaitu kinerja. Kinerja dapat dikatakan

terlaksana dengan baik jika pencapaiannya telah sesuai dengan yang telah

direncanakan. Apabila pencapaian itu lebih dari yang direncanakan, maka

kinerjanya dapat dikatakan sangat baik, dan jika yang direncanakan itu tidak

tercapai atau kurang dari yang direncanakan maka kinerjanya bisa dikatakan buruk.

Kinerja perusahaan menggambarkan bagaimana kondisi keuangan suatu

perusahaan dengan menggunakan ukuran–ukuran analisis keuangan, sehingga

gambaran dari prestasi kerja perusahaan tersebut dapat terlihat berdasarkan baik

atau buruknya keadaan keuangan pada perusahaan itu sendiri. Hal ini sangat

penting dimana penggunaan sumber daya dapat digunakan seoptimal dan seefektif

mungkin untuk menghadapi setiap perubahan lingkungan sekitar (Melawati et al.,

Page 2: PENGARUHGOOD CORPORATE GOVERNANCE UKURAN PERUSAHAAN …

Academic Conference of Accounting I

Vol. 1 (Februari) Tahun 2019

http://ocs.akbpstie.ac.id/index.php/ACAR/ACA1/schedConf/presentations 254

2016). Kinerja perusahaan diukur atau dinilai untuk mengetahui keefektifan dan

keefisienan hasil kerja yang telah dicapai oleh perusahaan yang dapat digunakan

perusahaan sebagai dasar pengambilan keputusan dan kebijaksanaan pelaksanaan

kerja (Nurfauziah & Setiawan, 2013). Salah satu pengukuran dalam menilai kinerja

perusahaan yaitu kinerja keuangan sebuah perusahaan.

Kinerja keuangan adalah salah satu faktor yang menunjukkan efektivitas

dan efisien suatu organisasi dalam rangka mencapai tujuannya. Kinerja keuangan

dapat diukur dengan beberapa pendekatan rasio keuangan, baik likuiditas,

profitabilitas, solvabilitas, aktivitas maupun rasio pasar (Prasinta, 2012).

Perusahaan melakukan pengukuran kinerja keuangan bertujuan untuk mengetahui

apakah hasil yang didapat sudah sesuai dengan rencana. Menigkatnya kinerja

keuangan menunjukkan perusahaan itu bisa mencapai tujuan dari pendirian

perusahaan tersebut (Muntiah, 2012). Kemampuan aktiva perusahaan untuk

menghasilkan laba operasi dapat dilihat dari kinerja perusahaan yang diukur dengan

pengukuran Cash Flow Return On Assets (CFROA). CFROA lebih memfokuskan

pada pengukuran kinerja perusahaan sekarang dan CFROA tidak memiliki

keterikatan dengan harga saham (Sulistyowati, 2017).

Kemampuan untuk tetap bisa bertahan, setiap perusahaan harus menerapkan

sebuah tata kelola perusahaan yang baik untuk tetap bisa bersaing dan bertahan

didalam persaingan bisnis dimasa sekarang dan dimasa yang akan datang. Melalui

mekanisme good corporate governance yang ada akan dapat mengurangi asimetri

informasi. GCG memiliki konsep yang berlatar belakang oleh permasalahan

pemisahan antara kepemilikan dengan pengelolaan di dalam perusahaan yang

berikutnya dibentuk menjadi agency theory (Fauzi et al., 2016). Agency theory

mempunyai hubungan dengan perilaku kecurangan yang pada umumnya pelaku

merupakan internal perusahaan, mereka ingin mencari profit untuk kepentingan

pribadi dengan memanfaatkan kelebihan informasi yang dimilikinya (Rivandi &

Gea, 2018).

Mekanisme dari corporate governance meliputi banyak hal antara lain

dewan komisaris dan dewan direksi. Dewan komisaris mempunyai tugas untuk

melakukan pengawasan dan memberi pengarahan kepada dewan direksi

perusahaan. Mengawasi kecukupan dan kualitas informasi tentang laporan kinerja

dari dewan direksi merupakan fungsi utama dari dewan komisaris dan oleh karena

itu menjembatani kepentingan principal dalam sebuah perusahaan merupakan

sebuah kepentingan dari posisi dewan komisaris (Nurlaela et al., 2016).

Pada suatu perusahaan dewan direksi mempunyai posisi yang sangat

penting. Dewan direksi memiliki peran yang terpisah dengan dewan komisaris,

wewenang yang besar dalam pengelolaan segala sumber daya yang ada dalam

perusahaan dimiliki oleh dewan direksi (Bukhori et al., 2012). Tugas yang dimiliki

dewan direksi yaitu untuk menetapkan arah kebijakan dan strategi sumber daya

yang dimiliki oleh perusahaan, baik itu untuk jangka pendek ataupun jangka

panjang (Ardianto & Rivandi, 2018). Secara logis jumlah dewan direksi dapat

memberi pengaruh untuk cepat dalam mengambil keputusan perusahaan, dengan

adanya sejumlah dewan direksi, mesti dilakukan koordinasi baik antar anggota

dewan komisaris yang ada (Rivandi, 2018).

Selain good corporate governance, yang dapat mempengaruhi kinerja

keuangan perusahaan adalah ukuran perusahaan (Tisna et al., 2016). Pada dasarnya,

kategori dari ukuran perusahaan yaitu perusahaan besar (largefirm), perusahaan

Page 3: PENGARUHGOOD CORPORATE GOVERNANCE UKURAN PERUSAHAAN …

Academic Conference of Accounting I

Vol. 1 (Februari) Tahun 2019

http://ocs.akbpstie.ac.id/index.php/ACAR/ACA1/schedConf/presentations 255

menengah (medium size), dan perusahaan kecil (smallfirm). Besarnya asset yang

dimiliki perusahaan merupakan ukuran dari perusahaan. Hak dan kewajiban serta

permodalan perusahaan adalah gambaran dari aset yang dimilikinya. Aktivitas yang

lebih banyak biasanya dimiliki oleh perusahaan yang lebih besar dan unit usaha

yang dimilikinya banyak serta dalam menciptakan nilai tambah jangka panjang

merupakan potensi yang dimilikinya (Nurlaela et al., 2016).

Hasil penelitian yang dilakukan Widagdo et al., (2014) ukuran dewan

komisaris berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. Hal ini

mengungkapkan jumlah anggota dewan komisaris yang semakin besar akan

memberi peningkatan terhadap kinerja perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh

Adestian, (2014) yang mengungkapkan bahwa ukuran dewan komisaris

berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Terjadinya kondisi ini karena ukuran

dewan komisaris dapat memberikan efek yang berkebalikan dengan efek terhadap

kinerja. Penelitian yang dilakukan oleh Sulistyowati, (2017) menyatakan bahwa

ukuran dewan komisaris berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

Lain halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Ekaningtias, (2017) dan

Noviawan et al., (2013) yang mengatakan bahwasanya tidak ada pengaruh ukuran

dewan komisaris terhadap kinerja perusahaan. Jumlah anggota dewan komisaris

yang lebih banyak kecil kemungkinan perusahaan mendapatkan kinerja yang lebih

tinggi.

H1 : Jumlah dewan komisaris berpengaruh terhadap kinerja perusahaan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Theacini et al., (2014)

menyatakan bahwa dewan direksi berpengaruh pada kinerja perusahaan. Dewan

direksi memikul tanggung jawab yang cukup besar, dimana bertindak sebagai

penentu strategi dan kebijakan yang akan diterapkan perusahaan. Menurut

Handayani, (2013) dalam hasil penelitiannya bahwa dewan direksi berpengaruh

terhadap kinerja perusahaan. Hal ini terjadi karena jumlah dewan direksi yang besar

bisa memberi masukan atas kebijakan dan sumber daya serta mengambil keputusan

bagi perusahaan dengan lebih optimal dibandingkan dalam jumlah yang kecil.

Penelitian yang dilakukan oleh Laksana, (2015) memaparkan bahwa ukuran dewan

direksi memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. Hal ini

mengutarakan lebih banyaknya jumlah anggota dewan direksi akan memberi

kemungkinan terjadinya peningkatan kinerja keuangan perusahaan.

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Wulandari, (2006) dan

Nopiani et al., (2015) yang menyatakan bahwa jumlah dewan direksi tidak

berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. Hasil penelitian ini memaparkan

perusahaan di Indonesia memiliki jumlah dewan direksi dalam jumlah yang optimal

menurut ukuran masing-masing perusahaan. Jadi besar kecilnya ukuran dewan

direksi tidakmenjamin tingginya kinerja perusahaan.

H2 : Jumlah dewan direksi berpengaruh terhadap kinerja perusahaan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Aulia et al., (2016) bahwa

ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Hasil yang diperoleh

tersebut menunjukkan semakin besar ukuran perusahaan yang dilihat dari total aset

akan mendorong meningkatnya kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.

Penelitian yang dilakukan oleh Theacini et al., (2014) menyatakan bahwa ukuran

perusahaan berpengaruh pada kinerja perusahaan. Besarnya ukuran perusahaan

Page 4: PENGARUHGOOD CORPORATE GOVERNANCE UKURAN PERUSAHAAN …

Academic Conference of Accounting I

Vol. 1 (Februari) Tahun 2019

http://ocs.akbpstie.ac.id/index.php/ACAR/ACA1/schedConf/presentations 256

akan lebih memberi keuntungan kepada pihak perusahaan dalam aktivitas

pendanaan perusahaan di pasar modal. Penelitian yang dilakukan oleh Adestian,

(2014) menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kinerja

perusahaan.

Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mahaputeri et al.,

(2014) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap

kinerja perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan

bukanlah jaminan perusahaan memiliki kinerja yang baik. Penelitian yang

dilakukan oleh Epiet al., (2017) bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh

terhadap kinerja perusahaan. Semakin besar asset yang dimiliki perusahaan,

semakin kompleks pula masalah agensi yang dihadapi.

H3 : Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan

METODE PENELITIAN

Data dan sampel

Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data sekunder. Sumber data

sekunder dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahun 2013-2017 yang telah

diterbitkan oleh pihak-pihak yang mempunyai integritas tinggi serta berkompeten

dalam bidangnya khususnya bidang ekonomi dan keuangan yaitu PT. BPR di Kota

Padang melalui data yang tercetak maupun data yang terpublikasi.

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh PT. Bank Perkreditan Rakyat di

Kota Padang periode tahun 2013 – 2017. Sedangkan pengambilan sampel

perusahaan dengan menggunakan metode purposive sampling, kriteria yang dipakai

adalah :1) PT. BPR di Kota Padang yang terdaftar pada website BI dan yang

menjalankanusahanya secara konvensional. 2) PT. BPR di Kota Padang yang masih

aktif selama periode penelitian. 3) PT. BPR di Kota Padang yang berkantor pusat

di Kota padang. 4) PT. BPR yang memiliki data laporan keuangan triwulan lengkap

(Maret, Juni, September, Desember) dari tahun 2013 sampai 2017. 5) PT. BPR yang

memiliki informasi lengkap terutama data-data yang digunakan pada penelitian.

Berdasarkan kriteria purposive sampling, maka sampel perusahaan yang

memenuhi kriteria penelitian sebanyak 4 PT. BPR, dengan tahun pengamatan

selama 5 tahun dari tahun 2013-2017, data yang digunakan yaitu data keuangan

triwulan, maka jumlah data selama periode pengamatan adalah 80 data.

Definisi Operasional Variabel

Tabel 1

Definisi Operasional Variabel

No Variabel Pengertian Pengukuran

1

Kinerja

Perusahaan

Secara umum, kinerja keuangan

perusahaan itu memperlihatkan

bagaimana kinerja suatu

perusahaan. Terdapat beberapa

pendekatan yang digunakan

untuk menilai kinerja keuangan

CFROA = EBIT +

Depresiasi

Assets

Bukhori et al., (2012)

Page 5: PENGARUHGOOD CORPORATE GOVERNANCE UKURAN PERUSAHAAN …

Academic Conference of Accounting I

Vol. 1 (Februari) Tahun 2019

http://ocs.akbpstie.ac.id/index.php/ACAR/ACA1/schedConf/presentations 257

Teknik Analisis Data

Tahapan dalam pengolahan data dalam penelitian menggunakan bantuan

program Eviews 8. Model penelitian yang digunakan yaitu regresi data panel.

Yit = β0i+ β1X1it+ β2X2it+β3X3it +eit

Keterangan :

Yit = Variabel terikat (Kinerja Perusahaan)

β0 = Konstanta

β1β2β3 = Koefisien Variabel

X1it = Dewan Komisaris

X2it = Dewan Direksi

X3it = Ukuran Perusahaan

eit = eror

perusahaan, salah satunya

pendekatan laporan keuangan

yang menggunakan angka-

angka akuntansi.

2

Ukuran

Dewan

Komisaris

Dewan komisaris memiliki

tanggung jawab dan berwenang

mengawasi apa saja tindakan

manajemen, dan memberikan

nasehat kepada manajemen jika

dirasa perlu oleh dewan

komisaris.

Ukuran Dewan

Komisaris = Jumlah

anggota dewan

komisaris perusahaan.

Bukhori et al., (2012)

3

Ukuran

Dewan

Direksi

Dewan direksi merupakan

bagian dalam suatu entitas

perusahaan yang bertugas

melakukan pelaksanakan

aktivitas dan mengurusa

perusahaan.

Ukuran Dewan Direksi

=

Jumlah anggota dewan

direksi perusahaan.

Bukhori et al., (2012)

4

Ukuran

Perusahaan

Ukuran perusahaan

memaparkan kekayaan yang

perusahaan miliki. Secara

umum perusahaan yang punya

total aktiva yang cukup besar

dapat bekerja dengan tingkat

efisiensi yang lebih tinggi

dibanding dengan perusahaan

yang memiliki total aktiva

rendah.

Ukuran Perusahaan =

Total Asset perusahaan

Bukhori et al., (2012)

Page 6: PENGARUHGOOD CORPORATE GOVERNANCE UKURAN PERUSAHAAN …

Academic Conference of Accounting I

Vol. 1 (Februari) Tahun 2019

http://ocs.akbpstie.ac.id/index.php/ACAR/ACA1/schedConf/presentations 258

Menurut Winarno (2017) dalam mengestimasi persamaan dengan data panel

dapat digunakan, yaitu common effect model (CEM), fixed effect model (FEM) dan

random effect model (REM). Masing-masing model memiliki perbedaan didalam

analisis dan hasil yang dicapai. Dimana peneliti hanya bisa memilih satu diantara

dua model regresi panel yang akan digunakan. Setelah memilih salah satu diantara

dua model regresi panel, selanjutnya dilakukan pengujian kelayakan model untuk

menentukan dan memilih model yang tepat digunakan dalam analisis regresi data

panel yang terdiri dari uji Chow ( Likelihood Test ), dan uji hausman.

Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah salah satu asumsi dalam analisis statistika dimana

data berdistribusi normal. Pengujian terhadap residual yang berdistribusi normal

atau tidak bisa memakai Jarque-Bera Test. Terdistribusi normal tidaknya

residual secara sederhana diputuskan dengan melakukan perbandingan nilai

Probability Jarque-Bera hitung dengan tingkat alpha 0,05 (5%). Residual akan

terdistribusi normal apabila profitabilitas JB hitung lebih besar dari 0,05 dan

sebaliknya, jika nilainya lebih kecil maka tidak cukup bukti untuk menyatakan

bahwa residual terdistribusi normal (Winarno, 2017).

b. Uji Multikolinieritas

Menurut Winarno (2017), multikolinieritas merupakan keadaan dimana ada

hubungan linear antara variabel independen, karena beberapa variabel

independen yang terlibat, jadi tidak ada terjadinya multikolinieritas pada

persamaan regresi sederhana (yang terdiri atas satu variabel terikat dan satu

variabel bebas). Jika koefisien korelasi antara masing-masing variabel lebih

kecil dari 0,8 maka tidak terjadi multikolinieritas pada regresi tersebut.

Sebaliknya jika koefisien korelasi antara masing-maing variabel lebih besar dari

0,8 maka model ini mengandung multikolinieritas.

c. Uji Heterokedastisitas

Terjadinya heteroskedastisitas apabila saat residual dan nilai prediksi

memiliki korelasi atau pola hubungan. Pola hubungan ini tidak hanya sebatas

hubungan yang linier, tetapi dalam pola yang berbeda juga dimungkinkan.

Keputusan terjadi atau tidaknya heteroskedastisitas pada model regresi linier

adalah dengan melihat Nilai Profitabilitas F-statistik (F hitung). Apabila nilai

profitabilitas F hitung ≥ dari tingkat alfa 0,05 (5 %) maka H0 diterima yang

artinya tidak terjadi heteroskedasitisitas, sedangkan apabila nilai profitabilitas F

hitung ≤ dari tingkat alfa 0,05 (5%) maka H0 ditolak yang artinya terjadi

heteroskedastisitas (Mansuri, 2016).

Uji Hipotesis

Uji T-Statistik

Menurut Mansuri, (2016)Uji t-test digunakan untuk menguji konstanta yang

diduga untuk mengestimasi persaman dapat menjelaskan pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen. Tingkat signifikan yaitu sebesar 0,05

(5%). Dasar pengambilan keputusan digunakan dalam uji t yaitu jika nilai

probabilitas signifikansi ≥ 0,05 berarti keputusannya adalah H0 diterima dan Ha

ditolak, maka dapat diberi kesimpulan bahwa variabel independen tidak

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen secara individual. Sebaliknya

Page 7: PENGARUHGOOD CORPORATE GOVERNANCE UKURAN PERUSAHAAN …

Academic Conference of Accounting I

Vol. 1 (Februari) Tahun 2019

http://ocs.akbpstie.ac.id/index.php/ACAR/ACA1/schedConf/presentations 259

jika nilai probabilitas signifikansi ≤ 0,05 berarti H0 ditolak dan Ha diterima, maka

dapat diberi kesimpulan bahwa variabel independen berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen secara individual.

Hasil dan Pembahasan

Pengujian Prasyarat Model Regresi Data Panel

Tabel 2

Hasil Uji Chow ( LikelihoodTestRatio )

Sumber : Output pengolahan data statistik eviews 8

Berdasarkan hasil uji chow pada tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai

probabilitas cross-section chi-square adalah 0,0002 ≤ dari pada nilai alpha 0,05 dan

hasil ini dapat disimpulkan bahwa model efek tetap (Fixed Effect Model) layak

digunakan dalam pembentukan model regresi panel.

Tabel 3

Hasil Uji Hausman

Sumber : Output pengolahan data statistik eviews8

Berdasarkan hasil uji hausman pada tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai

probabilitas Cross-section random adalah 0,0001 ≤ dari nilai alpha 0,05 dan hasil

ini dapat disimpulkan bahwa model regresi random effect dengan pengujian

hausman tidak layak digunakan dalam pembentukan regresi data panel.

Uji Regresi Data Panel

Tabel 4

Hasil Regresi Fixed Effect Model

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.962902 0.011732 82.07581 0.0000

DK 0.029792 0.017579 1.694746 0.0944

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: Untitled

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 6.805718 (3,73) 0.0004

Cross-section Chi-square 19.729245 3 0.0002

Correlated Random Effects - Hausman Test

Equation: Untitled

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 20.417155 3 0.0001

Page 8: PENGARUHGOOD CORPORATE GOVERNANCE UKURAN PERUSAHAAN …

Academic Conference of Accounting I

Vol. 1 (Februari) Tahun 2019

http://ocs.akbpstie.ac.id/index.php/ACAR/ACA1/schedConf/presentations 260

DD -0.008420 0.015011 -0.560933 0.5766

UP 0.023902 0.011539 2.071518 0.0418

Sumber : Output pengolahan data statistik eviews 8

Berdasarkan hasil estimasi untuk regresi data panel model fixed effect di atas

secara statistik variabel DK, DD sebagai variabel independen tidak signifikan.

Dimana nilai probabilitas DK = 0,0944, DD = 0,5766 besar dari α = 0,05.

Sedangkan variabel UP menunjukkan hasil yang signifikan dimana nilai

probabilitasnya 0,0418 yang lebih kecil dari α = 0,05. Dari hasil pengolahan pada

tabel diatas, diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :

Y = 0,96 + 0,03X1 – 0,01X2 + 0,02X3+eit

Berdasarkan persamaan regresi diatas, dapat memberi penjelasan sebagai berikut :

a. Koefisien konstanta sebesar 0,96 dengan nilai positif, ini dapat diberi arti

bahwasanya Y (kinerja perusahaan) akan bernilai 0,96 jika dewan komisaris,

dewan direksi dan ukuran perusahaan masing-masingnya bernilai 0.

b. Variabel X1 (dewan komisaris) mempunyai nilai koefisien regresi 0,03 yang

memberi pernyataan bahwa setiap bertambahnya dewan komisaris sebesar 1

orang, maka akan memberi peningkatan kinerja perusahaan yang diukur dengan

CFROA sebesar 0,83 dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap.

c. Variabel X2 (dewan direksi) memiliki nilai koefisien regresi -0,01 yang

memberi pernyataan bahwasanya tiap bertambahnya dewan direksi sebesar 1

orang dengan asumsi variabel independen lain tetap, maka akan memberi

penurunan kinerja perusahaan yang diukur dengan CFROA sebesar 0,01.

d. Variabel X3 (ukuran perusahaan) memiliki nilai koefisien regresi 0,02 yang

menyatakan bahwa setiap bertambahnya ukuran perusahaan sebesar 1 satuan

dengan asumsi variabel lain tetap, maka akan memberi peningkatan kinerja

perusahaan yang diukur dengan CFROA sebesar 0,02.

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Gambar 1

Hasil Uji Normalitas

0

1

2

3

4

5

6

7

8

-0.010 -0.005 0.000 0.005 0.010 0.015 0.020

Series: Standardized Residuals

Sample 2013Q1 2017Q4

Observations 80

Mean 4.31e-20

Median -0.000730

Maximum 0.021004

Minimum -0.011557

Std. Dev. 0.007114

Skewness 0.528388

Kurtosis 2.970345

Jarque-Bera 3.725518

Probability 0.155244

Sumber : Output pengolahan data statistik eviews 8

Page 9: PENGARUHGOOD CORPORATE GOVERNANCE UKURAN PERUSAHAAN …

Academic Conference of Accounting I

Vol. 1 (Februari) Tahun 2019

http://ocs.akbpstie.ac.id/index.php/ACAR/ACA1/schedConf/presentations 261

Berdasarkan hasil yang tertera pada gambar 1 dapat dilihat nilai Prob.JB

hitung sebesar 0,155244 ≥ 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa residual

terdistribusi normal yang artinya asumsi klasik tentang kenormalan telah dipenuhi.

Uji Multikolinearitas

Tabel 5

Hasil Uji Multikolinearitas

DK DD UP

DK 1.000000 0.547894 0.585793

DD 0.547894 1.000000 0.577298

UP 0.585793 0.577298 1.000000

Sumber : Output pengolahan data statistik eviews 8

Berdasarkan hasil uji multikolinearitas pada tabel 5 dapat diketahui bahwa

hubungan antara variabel DK dengan DD memiliki koefisien korelasi sebesar

0,547894 ≤ 0,80. Variabel DK dan UP memiliki koefisien korelasi sebesar

0,585793 ≤ 0,80. Variabel DD dan UP memiliki koefisien korelasi sebesar

0,577298 ≤ 0,80. Sehingga dapat diberi simpulan bahwa seluruh variabel

independen yang digunakan didalam model penelitian ini tidak mengandung

masalah multikolinearitas yang artinya pada model ini tidak terdapat hubungan

yang kuat antar variabel bebas.

Uji Heteroskedastisitas

Tabel 6

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Output pengolahan data statistik eviews 8

Berdasarkan hasil estimasi uji glejser pada tabel diatas terlihat bahwa nilai

probability DK 0,0613 ≥ 0,05. Nilai probability DD 0,2632 ≥ 0,05 dan nilai

probability UP 0,1521 ≥ 0,05. Berdasarkan hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa

model ini tidak mengandung heteroskedastisitas.

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.002615 0.005801 0.450744 0.6535

DK 0.015115 0.007957 1.899606 0.0613

DD -0.009445 0.008379 -1.127198 0.2632

UP -0.008274 0.005720 -1.446517 0.1521

Page 10: PENGARUHGOOD CORPORATE GOVERNANCE UKURAN PERUSAHAAN …

Academic Conference of Accounting I

Vol. 1 (Februari) Tahun 2019

http://ocs.akbpstie.ac.id/index.php/ACAR/ACA1/schedConf/presentations 262

Uji Hipotesis

Uji T-Statistik

Tabel 7

Hasil Pengujian Hipotesis

Variabel Penelitian t-hit Sig Alpha Kesimpulan

Dewan Komisaris 1,694746 0,0944 0,05 Tidak Signifikan

Dewan Direksi -0,560933 0,5766 0,05 Tidak Signifikan

Ukuran Perusahaan 2,071518 0,0418 0,05 Signifikan

Sumber : Output pengolahan data statistik eviews 8

Berdasarkan hasil tabel diatas, maka dapat diketahui pengaruh antara variabel

independen secara parsial terhadap variabel dependen pada uraian berikut:

1. Hipotesis pertama adalah jumlah dewan komisaris (X1), berdasarkan hasil tabel

4.7 diatas, diketahui nilai probability sebesar 0,0944 ≥ alpha 0,05 maka

keputusannya H1 ditolak sehingga kesimpulan yang dapat ditarik yaitu jumlah

dewan komisaris tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan pada

PT. BPR di Kota Padang.

2. Hipotesis kedua adalah jumlah dewan direksi (X2), berdasarkan tabel hasil

pengujian hipotesis diatas, diketahui nilai probability sebesar 0,5766 ≥ alpha

0,05 maka keputusannya H2 ditolak sehingga kesimpulannya yaitu bahwa

jumlah dewan direksi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan

pada PT. BPR di Kota Padang.

3. Hipotesis ketiga adalah ukuran perusahaan (X3), berdasarkan tabel hasil

pengujian hipotesis diatas, diketahui nilai probability sebesar 0,0418 ≤ alpha

0,05 maka keputusannya H3 diterima sehingga kesimpulan yang didapat adalah

bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan

pada PT. BPR di Kota Padang.

PEMBAHASAN

Pengaruh Jumlah Dewan Komisaris Terhadap Kinerja Perusahaan

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan ditemukan bahwa jumlah

dewan komisaris tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan pada

PT. BPR di Kota Padang. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Ekaningtias, (2017) dan Noviawan & Septiani, (2013) yang

menyatakan bahwa jumlah dewan komisaris itu tidak berpengaruh signifikan

terhadap kinerja perusahaan. Hal ini memaparkan bahwa tinggi rendahnya kinerja

sebuah perusahaan tidak dipengaruhi oleh banyak sedikitnya jumlah dewan

komisaris.

Pada PT. BPR di Kota Padang, dewan komisaris yang melaksanakan tugasnya

dan memberikan keputusan yang bijak akan mampu memberi peningkatan pada

kinerja perusahaan tanpa melihat jumlah dewan komisaris yang ada, hal ini berarti

Page 11: PENGARUHGOOD CORPORATE GOVERNANCE UKURAN PERUSAHAAN …

Academic Conference of Accounting I

Vol. 1 (Februari) Tahun 2019

http://ocs.akbpstie.ac.id/index.php/ACAR/ACA1/schedConf/presentations 263

dewan komisaris yang ada pada perbankan haruslah memiliki pengetahuan dan

pengalaman dibidang perbankan agar dapat memberikan keputusan yang bijak.

Pengaruh Jumlah Dewan Direksi Terhadap Kinerja Perusahaan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa jumlah

dewan direksi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan pada PT.

BPR di Kota Padang. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan

oleh Wulandari,(2006) dan Nopiani et al.,(2015) dimana jumlah dewan direksi tidak

berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

Tidak adanya pengaruh jumlah dewan direksi terhadap kinerja perusahaan

berkemungkinan bahwasanya adapun dewan direksi dalam perusahaan hanya

didasari pada sebatas pemenuhan regulasi semata. Pada PT. BPR di Kota Padang

jumlah anggota dewan direksi yang besar maupun kecil tidak menjamin keefektifan

dalam menjalankan seluruh tanggung jawabnya untuk mengelola perusahaan, akan

tetapi kemampuan serta norma etika yang dimiliki oleh dewan direksi juga dapat

meningkatkan kinerja perusahaan.

Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Perusahaan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa

ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. Hasil dari

penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh (Aulia et al., 2016) dan

(Theacini & Wisadha, 2014) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan

berpengaruh terhadap kinerja perusahaan pada PT. BPR di Kota Padang.

Ketika total assets dapat dimanfaatkan secara optimal tentu akan mendorong

peluang bagi perusahaan untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam

menghasilkan laba. Selain itu pengoptimalan aset didalam perusahaan juga

menunjukkan bahwa perusahaan mampu mengurangi adanya aset yang

menganggur.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dari proses analisis data, maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa 1) Jumlah Dewan Komisaris tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja

perusahaan. 2) Jumlah Dewan Direksi tidak berpengaruh signifikan terhadap

kinerja perusahaan. 3) Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kinerja

perusahaan.

Peneliti sadar bahwa hasil penelitian yang didapat dalam penelitian ini masih

punya banyak kelemahan yang penyebabnya berasal dari keterbatasan yang peneliti

temukan. Saran untuk peneliti dimasa yang akan datang untuk memperbesar jumlah

sampel, memperpanjang periode pengambilan sampel, menambah variabel lainnya.

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terimakasih kepada ketua Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi KBP beserta jajaran, Ketua Program Studi, Dosen Pembimbing Skripsi,

Dosen Pembimbing Akademik, Bank Perkreditan Rakyat di kota Padang, dan

kepada orang tua penulis yang telah memberikan semangat dan doanya kepada

penulis.

Page 12: PENGARUHGOOD CORPORATE GOVERNANCE UKURAN PERUSAHAAN …

Academic Conference of Accounting I

Vol. 1 (Februari) Tahun 2019

http://ocs.akbpstie.ac.id/index.php/ACAR/ACA1/schedConf/presentations 264

DAFTAR PUSTAKA

Adestian, Y. (2014). Pengaruh Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Dewan

Komisaris Indenpenden, Komite Audit dan Ukuran Perusahaan Pada Kinerja

Perusahaan Perbankan, 1–13.

Ardianto, D., & Rivandi, M. (2018). Pengaruh Enterprise risk management

disclosure, intellectual capital disclosure dan struktur pengelolaan terhadap

nilai perusahaan. Profita : Komunikasi Ilmiah Akuntansi Dan Perpajakan,

11(2), 284–305.

Aulia, Y., Mulatsih, L. S., & Yuhelmi. (2016). Analisis pengaruh struktur modal

dan ukuran perusahaan terhadap kinerja perusahaan pada sektor industri dasar

dan kimia di Bursa Efek Indonesia, 9(1).

Bukhori, I., & Raharja. (2012). Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap

kinerja perusahaan. Diponegoro Journal Of Accounting, (2011), 1–12.

Ekaningtias, D. (2017). Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance

Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia. JIPI, 1(1), 28–36.

Epi, Y. (2017). Pengaruh Ukuran perusahaan, Struktur Kepemilikan Manajerial dan

Manajemen Laba Terhadap Kinerja Perusahaan. Riset Dan Jurnal Akuntansi,

1.

Fauzi, A. S., Suransi, N. K., & Alamsyah. (2016). Pengaruh GCG dan CSR

Terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Peoderasi.

Jurnal InFestasi, 12(1), 1–19. https://doi.org/10.21107/infestasi.v12i1.1797

Gracesia, Zulvia, D., & Sari, N. (2017). Analisis Sistem Informasi Akuntansi

Penjualan Kredit Pada CV. Putra Tunas Mandiri Padang. Jurnal Pundi, 1(1),

23–32.

Handayani, S. (2013). Pengaruh Corporate Governance Terhadap Kinerja

Keuangan Pada Perusahaan BUMN. Akrual, 4(2), 183–198.

Kautsar, A., & Kusumaningrum, T. M. (2015). Analisis Pengaruh Good Corporate

Governance Terhadap Kinerja Perusahaan yang Dimediasi Struktur Modal

Pada Perusahaan Pertambangan yang Listed DI BEI 2009-2012. Journal Of

Research In Economics And MAnagement, 15, 59–75.

https://doi.org/10.17970/jrem.15.150105.ID

Laksana, J. (2015). Corporate Governance dan Kinerja Keuangan. Jurnal Akuntansi

Universitas Udayana, 1, 269–288.

Mahaputeri, A. A., & Yadnyana. (2014). Pengaruh Struktur Kepemilikan,

Kebijakan Pendanaan dan Ukuran Perusahaan pada Kinerja Perusahaan.

Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 1, 58–68.

Mansuri. (2016). Modul Praktikum Eviews 9. Eviews.

Melawati, Nurlaela, S., & Wahyuningsih, E. M. (2016). Pengaruh Good Corporate

Governance, CSR, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Perusahaan.

Journal of Economic and Economic Education, 4(2).

https://doi.org/http://dx.doi.org/10.22202/economica.2016.v4.i2.380

Muntiah, S. (2012). Pengaruh mekanisme corporate governance terhadap kinerja

perusahaan (studi perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

indonesia periode 2010 - 2012).

Nopiani, K. D., Sulindawati, L. G. E., & Sujana, E. (2015). Pengaruh Mekanisme

Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Bank Perkreditan

Page 13: PENGARUHGOOD CORPORATE GOVERNANCE UKURAN PERUSAHAAN …

Academic Conference of Accounting I

Vol. 1 (Februari) Tahun 2019

http://ocs.akbpstie.ac.id/index.php/ACAR/ACA1/schedConf/presentations 265

Rakyat. E-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha, 3(1).

Noviawan, R. A., & Septiani, A. (2013). Pengaruh Mekanisme Corporate

Governance dan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Keuangan.

Diponegoro Journal Of Accountinf, 2, 1–10.

Nurfauziah, & Setiawan, T. (2013). Pengaruh Penerapan Good Corporate

Governance terhadap Kinerja Perusahaan. Aplikasi Bisnis, 14, 1667–1678.

https://doi.org/https://doi.org/10.20885/jabis.vol14.iss9.art1

Prasinta, D. (2012). Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja

Keuangan. Accounting Analysis Journal, 1(2).

Rivandi, M. (2018). Pengaruh intellectual capital disclosure, kinerja keuangan, dan

kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan. Jurnal Pundi, 2(1), 41–54.

https://doi.org/10.1360/zd-2013-43-6-1064

Rivandi, M., & Gea, M. M. (2018). Pengaruh Mekanisme Corporate Governance

Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan ( Studi empiris Pada

Perusahaan Perbankan Milik Pemerintah Pusat ). Jurnal Akuntansi Dan Pajak,

19(1), 1–9. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.29040/jap.v19i1.167 1.

Sulistyowati. (2017). Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja

Keuangan Pada Perusahaan perbankan. Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi, 6,

121–137.

Theacini, D. A., & Wisadha, I. G. S. (2014). Pengaruh Good Corporate Governance,

Kualitas Laba dan Ukuran Perusahaan Pada Kinerja Perusahaan. Jurnal

Akuntansi Universitas Udayana, 3, 733–746.

Tisna, G. A., & Agustami, S. (2016). Pengaruh Good Corporate Governance dan

Ukuran Perusahaan terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan ( Pada Perusahaan

Perbankan yang. Jurnal Riset Akuntansi & Keuangan, 4(2), 1035–1046.

https://doi.org/10.17509/jrak.v4i2.4038

Widagdo, D. O. K., & Chariri, A. (2014). Pengaruh Good Corporate Governance

Terhadap Kinerja Perusahaan. Diponegoro Journal of Accounting, 3(3), 307–

315. Retrieved from http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting

Winarno, W. W. (2015). Analisis Ekonometrika dan Statistika Dengan Eviews (4th

ed.). Yogyakarta.

Winarno, W. wahyu. (2017). Analisis Ekonometrika dan Statistika Dengan Eviews

(5th ed.). Yogyakarta.

Wulandari, N. (2006). Pengaruh Indikator Mekanisme Corporate Governance

Terhadap Kinerja Perusahaan Publik Di Indonesia ( The Influence of

Corporate Governance Mechanism Indicator to Public Company Performance

in Indonesia ). Fokus Ekonomi, 1(2), 120–136.


Recommended