+ All Categories
Home > Documents > Pengelolaan Konten Website Lembaga Pemerintah (Studi...

Pengelolaan Konten Website Lembaga Pemerintah (Studi...

Date post: 02-Nov-2019
Category:
Upload: others
View: 1 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
15
1 Pengelolaan Konten Website Lembaga Pemerintah (Studi Deskriptif: Website Resmi Kementerian Sosial www.kemsos.go.id Sebagai Media Publikasi Humas) Calida Claudia Paramitha Program Studi D-III Hubungan Masyarakat, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta Email: [email protected] ABSTRACT This study aims to determine the management of the ministry's website and the role of public relations in managing the website of the Ministry of Social Affairs. This research is a type of qualitative research with descriptive research methods, test instruments using triangulation of data sources that is by comparing the results of the author's interview with several speakers. The purpose of the social ministry website is to socialize the performance of social employees and to publish the results of social welfare implementation activities, this goal is to get a positive response from the community and become a ministry with a positive image. The role of public relations in managing the website is as the center of the website manager, the public relations role is in charge of whatever is published on the website pages. In writing news often encountered things like news schedules and news dates that are written differently, other than that the placement of images on the news that is not in accordance with applicable regulations, namely the picture must be landscape. Managers are advised to pay more attention to the rules that have been set. Keywords: Website Management, Public Relations Role, Ministry Website ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan website kementerian sosial dan peran humas dalam mengelola website Kementerian Sosial. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan metode penelitian deskriptif, uji instrument menggunakan triangulasi sumber data yaitu dengan membandingkan hasil wawancara penulis dengan beberapa narasumber. Tujuan dari website kementerian sosial adalah untuk mensosialisasikan kinerja pegawai sosial dan untuk mempublikasikan hasil-hasil kegiatan penyelenggaraan kesejahteraan sosial, tujuan ini untuk mendapatkan respon positif dari masyarakat dan menjadi kementerian dengan citra yang positif. Peran humas dalam
Transcript
Page 1: Pengelolaan Konten Website Lembaga Pemerintah (Studi ...takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/Calida-Claudia-Paramitha.pdf · (Straubhaar dan LaRose) dalam Teori dan Riset Media

1

Pengelolaan Konten Website Lembaga Pemerintah

(Studi Deskriptif: Website Resmi Kementerian Sosial www.kemsos.go.id Sebagai

Media Publikasi Humas)

Calida Claudia Paramitha Program Studi D-III Hubungan Masyarakat, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri

Jakarta Email: [email protected]

ABSTRACT

This study aims to determine the management of the ministry's website and the role

of public relations in managing the website of the Ministry of Social Affairs. This research

is a type of qualitative research with descriptive research methods, test instruments using

triangulation of data sources that is by comparing the results of the author's interview with

several speakers. The purpose of the social ministry website is to socialize the performance

of social employees and to publish the results of social welfare implementation activities,

this goal is to get a positive response from the community and become a ministry with a

positive image. The role of public relations in managing the website is as the center of the

website manager, the public relations role is in charge of whatever is published on the

website pages. In writing news often encountered things like news schedules and news dates

that are written differently, other than that the placement of images on the news that is not

in accordance with applicable regulations, namely the picture must be landscape.

Managers are advised to pay more attention to the rules that have been set.

Keywords: Website Management, Public Relations Role, Ministry Website

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan website kementerian sosial

dan peran humas dalam mengelola website Kementerian Sosial. Penelitian ini merupakan

jenis penelitian kualitatif dengan metode penelitian deskriptif, uji instrument menggunakan

triangulasi sumber data yaitu dengan membandingkan hasil wawancara penulis dengan

beberapa narasumber. Tujuan dari website kementerian sosial adalah untuk

mensosialisasikan kinerja pegawai sosial dan untuk mempublikasikan hasil-hasil kegiatan

penyelenggaraan kesejahteraan sosial, tujuan ini untuk mendapatkan respon positif dari

masyarakat dan menjadi kementerian dengan citra yang positif. Peran humas dalam

Page 2: Pengelolaan Konten Website Lembaga Pemerintah (Studi ...takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/Calida-Claudia-Paramitha.pdf · (Straubhaar dan LaRose) dalam Teori dan Riset Media

2

pengelolaan website adalah sebagai pusat pengelola website, humas berperan sebagai

penanggung jawab dari apa saja yang diterbitkan pada halaman website. Dalam penulisan

berita sering ditemui hal-hal seperti jadwal berita dan tanggal berita yang ditulis berbeda,

selain itu peletakan gambar pada berita yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku

yaitu gambar harus landscape. Untuk pengelola disarankan untuk lebih memperhatikan

kaidah yang sudah ditetapkan.

Kata Kunci: Pengelolaan Website, Peran Humas, Website Kementerian

PENDAHULUAN

Dalam praktiknya pekerjaan humas berkomunikasi melalui media, media komunikasi

humas modern disebut juga media baru. Kemunculan media baru merubah tradisi lama yang

tadinya komunikasi satu arah menjadi lebih interaktif. Kini khalayak tidak hanya sebagai

bagian yang terpapar informasi, tetapi kini khalayak dapat ikut berperan dalam penciptaan

informasi.

Adanya perubahan terminologi menyangkut media. Perubahan itu berkaitan dengan

perkembangan teknologi, cakupan area, produksi massal (mass production), distribusi

massal (mass distribution), sampai efek yang berbeda dengan apa yang ada di media massa.

(Straubhaar dan LaRose) dalam Teori dan Riset Media Siber (2014:13)

Penggunaan jaringan internet sebagai media komunikasi humas merupakan bentuk

variasi media informasi publik sehingga penyebaran informasi tidak monoton, dengan

media yang digunakan mengikuti arus perkembangan jaman memudahkan publik dalam

memenuhi sumber informasi.

Website perusahaan adalah sarana komunikasi yang pertama kali dan paling popular

dilihat oleh individu ketika membutuhkan informasi tentang suatu organisasi. Website

menjadi rumah virtual yang dapat dikunjungi sama nyata dengan alamat fisik sebuah

perusahaan. (Kriyantono:275)

Kementerian sosial juga menggunakan media baru yang berbentuk website, divisi

yang mengolah dan bertanggung jawab terhadap konten media adalah biro hubungan

masyarakat. Web site Kementerian Sosial berisi berita-berita terkait kegiatan sosial dan

merupakan media publikasi press release dari kegiatan program Kementerian Sosial, data-

data dan informasi, publikasi seperti kegiatan dan lain-lain, selain itu web site Kementerian

Page 3: Pengelolaan Konten Website Lembaga Pemerintah (Studi ...takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/Calida-Claudia-Paramitha.pdf · (Straubhaar dan LaRose) dalam Teori dan Riset Media

3

Sosial memiliki kolom kontak kami yang berfungsi sebagai salah satu saluran pengaduan

masyarakat, sebagai sarana untuk mengajukan pertanyaan terkait Kementerian Sosial.

Namun website resmi kementerian sosial berdasarkan hasil wawancara yang penulis

lakukan dengan narasumber yang merupakan pengguna website kementerian sosial, bahwa

website sebagai media penyampaian informasi, website kementerian sosial masih perlu

disempurnakan tampilannya karena memiliki tampilan yang sulit untuk digunakan dan

tampilannya tidak menarik.

Dengan masalah tersebut akan muncul dampak yang ditimbulkan dari tidak

menariknya tampilan website tersebut, misalnya adalah tidak efektifnya pekerjaan publikasi

humas dan target sasaran informasi menjadi tidak tercapai karena sulitnya penggunaan

website. Selain itu masalah yang sering di temukan adalah kurangnya berita atau konten

pada website, dimana pengguna website memiliki keterbatasan untuk mengakses informasi.

Hal ini berkaitan dengan pekerjaan publikasi berita humas.

MASALAH

Berdasarkan rumusan latar belakang diatas maka perumusan masalah penelitian adalah:

Bagaimana pengelolaan konten web site Kementerian Sosial www.kemsos.go.id sebagai

media publikasi humas?

TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :

1. Pengelolaan website kementerian sosial

2. Peran humas dalam mengelola website kementerian sosial

MANFAAT

1. Manfaat Penelitian Akademis untuk menambah literature kajian ilmu komunikasi

khususnya Public Relations mengenai pengelolaan website di lembaga kementerian

sosial.

2. Manfaat Penelitian Praktis untuk praktisi humas dalam penataan penempatan

informasi, pewarnaan, dan efektifitas penggunaan website di kementerian sosial.

Page 4: Pengelolaan Konten Website Lembaga Pemerintah (Studi ...takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/Calida-Claudia-Paramitha.pdf · (Straubhaar dan LaRose) dalam Teori dan Riset Media

4

METODE

Penelitian ini berpacu pada hasil penelitian sebelumnya berkaitan dengan

pengelolaan website. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dan uji instrument

menggunakan triangulasi sumber data.

Metode penelitian deskriptif merupakan metode yang bertujuan menggambarkan

secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu, atau

menentukan frekuensi penyebaran suatu gejala yang ada hubungannya antara satu gejala

dan gejala lainnya dalam masyarakat, Bajari (2017:46).

Sedangksn triangulasi sumber data yaitu triangulasi dengan modus penggunaan

sumber data yang berbeda dan lebih dari saru mengandung makna bahwa suatu informasi

yang diperoleh dari sumber data dicek silang kepada sumber data yang lain. Tujuannya

adalah untuk memperoleh informasi lain yang mungkin mengonter informasi yang

diperoleh dari sumber data sebelumnya atau memperkaya informasi dari sumber data

pertama. Modus semacam ini disebut validasi kontekstual. Artinya, informasi yang

diperoleh dari satu sumber data divalidasi dalam konteksnya dengan sumber data yang lain,

Mohammad Ali (2014:271).

PEMBAHASAN

Ketersediaan Informasi

Kontak informasi (guestbook) tersedia pada website kementerian sosial, letaknya di bagian

paling bawah sebelah kanan. Awalnya penulis tidak memperhatikan bahwa website ini

tersedia kotak informasi, tetapi setelah melakukan wawancara dengan pengelola penulis jadi

mengetahuinya.

Lokasi guestbook pada web ini tidak cukup strategis dan tulisannya yang sangat kecil

akan membuat orang-orang yang baru mengunjungi website akan kebingungan dan bahkan

tidak mengetahuinya.

Untuk mengajukan pertanyaan atau permohonan informasi akan diminta data pribadi

terlebih dahulu, kemudian saat mengajukan pesan pemohon informasi diharapkan untuk

menunggu beberapa hari hingga pesan dibalas.

Sedangkan permohonan informasi menggunakan layanan PPID yang dikunjungi

langsung ke kantor kementerian sosial dapat melalui tahapan seperti mengajukan informasi

public ke PPID dengan mengantar SIM atau KTP, kemudian pemohon akan diarahkan

kepada pencatatan buku tamu dan mengajukan permohonan informasi disini pemohon akan

Page 5: Pengelolaan Konten Website Lembaga Pemerintah (Studi ...takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/Calida-Claudia-Paramitha.pdf · (Straubhaar dan LaRose) dalam Teori dan Riset Media

5

diberikan form permintaan. Pemohon akan menunggu hingga 10 menit untuk dicek

kelengkapan dokumen sesuai persyaratan yang ditentukan bila sesuai permohonan akan

segera di proses. Kemudian pengelola akan mencari dokumen yang sudah tersedia di meja

informasi.

Pengelola akan mengkoordinasikan informasi yang belum tersedia di meja informasi ke

pengelola informasi hal ini membutuhkan waktu paling lama 9 hari tergantung jenis

informasi, maka pemohon tidak harus menunggu jawaban informasi. Setelah data sudah

siap pengelola akan menghubungi pemohon melalui nomor yang tertera.

Pengelolaan guestbook dilakukan setap hari mengingat banyaknya pertanyaan-

pertanyaan dan permintaan informasi yang masuk. Kotak informasi ini dikelola oleh hanya

dengan satu orang pengelola yang bertugas yaitu Muchammad Basri, dengan banyaknya

informasi dan dengan keterbatasan pengelola maka pesan yang dibalaskan relative lambat.

Akan tetapi berdasarkan wawancara penulis dengan pengelola guestbook batas pesan

dibalas walaupun tidak dalam jangka waktu yang cepat, menurutnya masih sesuai dengan

SOP penerimaan informasi yaitu 1 hari sampai dengan 10 hari kerja. Selain tempat untuk

pengajuan informasi, guestbook juga digunakan untuk penyampaian pesan atau saran oleh

pengguna website. Apabila banyaknya pesan yang masuk mengenai suatu permintaan yang

berpengaruh besar untuk orang banyak maka akan dibuatkan narasi tunggal atau bahkan

menjadi suatu kegiatan-kegiatan tertentu sesuai dengan banyaknya permintaan masyarakat.

Dalam mengakses informasi pada website informasi tersebut akan terhubung dengan

tautan untuk menampilkan data. Menurut Louis K. Falk dalam teori pengelolaan website

menyebutkan bahwa link harus online dan tidak ada link yang mati, akan tetapi berdasarkan

penelitian di website kementerian sosial bahwa ternyata link yang mati masih sering

ditemukan.

Link yang mati itu biasanya mengganggu keterbukaan informasi, masyarakat sebagai

mengguna website tidak dapat mengakses informasi yang tersedia hal ini dapat

menghambat publik dalam pencarian informasi.

Apa bila ditemukan link yang mati pengelola website biasanya langsung memperbaiki

atau mematikan link tersebut. Pengelola biasanya mendapat laporan bahwa link tidak dapat

dibuka. Dengan hal ini pengguna web harus menunggu beberapa jam atau hingga seharian

untuk pemulihan link.

Page 6: Pengelolaan Konten Website Lembaga Pemerintah (Studi ...takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/Calida-Claudia-Paramitha.pdf · (Straubhaar dan LaRose) dalam Teori dan Riset Media

6

Informasi Konten Website

Pada penempatan informasi website kementerian sosial sama seperti web kementerian

lainnya, tampilan atas web (toolbar) berisi beranda, profil, layanan publik, data dan

informasi yang dapat di unduh, halaman sampul yang dilengkapi infografis, dan tabel

pencarian. Tampilan website terlihat sangat sederhana, berita-berita mengenai kegiatan

sosial biasanya berada di halaman website dilengkapi dengan gambar-gambar mengenai

kegiatan.

Gambar 1

Tampilan Halaman Website Kementerian Sosial

(Sumber: https://www.kemsos.go.id)

Berdasarkan wawancara penulis dengan narasumber 1 ditemukan bahwa website

kementerian sosial memuat berita artikel, berita foto, press release, jurnal, banner web

untuk pengumuman, glosarium, f&q, infografis, dan lain-lain. Isi dari berita tersebut adalah

berita-berita yang termasuk softnews, berita-berita ini lebih banyak tentang pekerja sosial,

bantuan sosial, kegiatan menteri, dan lain-lain. Berita-berita ini dibuat dan ditentukan oleh

tim humas kementerian berdasarkan hasil persetujuan kepala biro humas.

Konten atau informasi pada website tidak dapat diukur apakah sudah sesuai dengan

kebutuhan informasi khalayak atau belum sesuai, karena website tidak memiliki survey

kepuasan pengunjung.

Pada Placement of information website terdapat ketidak selarasan antar gambar,

berdasarkan wawancara penulis dengan key informan 2 bahwa standar gambar adalah

landscape agar penataan menjadi lebih menarik akan tetapi penulis berita memasukan

gambar dengan bentuk portrait selain itu gambar biasanya memiliki ukuran yang tidak

sama besarnya membuat tampilan menjadi terlihat acak-acakan. Hal ini disebabkan karena

penulis berita terburu-buru dan tidak teliti sebelum meng-upload berita tersebut.

Page 7: Pengelolaan Konten Website Lembaga Pemerintah (Studi ...takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/Calida-Claudia-Paramitha.pdf · (Straubhaar dan LaRose) dalam Teori dan Riset Media

7

Konten di website ditambahkan setiap hari, konten beritanya bermacam-macam

tergantung dari tim publishing. Pengunjung banyak yang mencari berita berupa

pengumuman atau informasi mengenai penerimaan PNS atau lowongan sebagai pekerja

sosial, hal ini terlihat dari banyaknya jumlah pengunjung website yang mengunjungi

website untuk mencari informasi tersebut.

Lama berita itu dibuat hingga diterbitkan adalah dalam waktu satu hingga dua hari

tergantung dari jenis berita, berdasarkan wawancara penulis dengan informan 1 beliau

mengatakan bahwa konten website seperti berita kegiatan menteri di buat selama satu hari

setelah kegiatan tersebut terlaksana.

Pada tabel struktur organisasi terdapat nama-nama dan jabatan pejabat yang sedang

menjabat, akan tetapi struktur tersebut merupakan hasil pembaharuan pejabat sebelumnya.

Dimana Menteri yang menjabat saat ini masih Dr. Drs. M. Idrus Marham, M.Sc sedangkan

Menteri yang sedang menjabat saat ini adalah Dr. Agus Gumiwang Kartasasmita, M.Si.

Gambar 2

Tabel Struktur Organisasi

(Sumber: https://www.kemsos.go.id)

Tampilan Website

Website kementerian sosial memiliki warna dominasi putih dan sedikit corak biru,

warna ini menurut pengelola website merupakan warna turunan dari logo website. Akan

Page 8: Pengelolaan Konten Website Lembaga Pemerintah (Studi ...takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/Calida-Claudia-Paramitha.pdf · (Straubhaar dan LaRose) dalam Teori dan Riset Media

8

tetapi tampilan pewarnaan website yang berwarna putih sangat tidak menarik dan

cenderung membosankan. Warna website saat ini adalah warna-warna turunan logo dengan

warna sekunder, berdasarkan wawancara penulis dengan pengelola website menurutnya

apabila dilakukan pembaharuan baiknya warna yang diberikan adalah warna-warna pastel.

Warna web akan tetap pada turunan warna logo akan tetapi warnanya merupakan warna

pastel. Alasan dari warna pastel karena warna lebih lembut dan tidak membuat mata perih

saat berlama-lama menatap layar.

Gambar 3

Tampilan Website Didominasi Warna Putih

(Sumber: https://www.kemsos.go.id)

Ada pun alasan mengapa website diberi pewarnaan seperti logo kementerian yaitu untuk

membangun opini di masyarakat bahwa kementerian sosial memiliki website yang mudah

diingat karena warnanya yang khas seperti ini.

Website kementerian sosial memiliki nilai lebih apa bila dibandingkan dengan website

kementerian lain, nilai positif yang dimiliki website adalah tampilan web yang tidak

terpotong-potong saat digunakan di smartphone. Bila kementerian lain tampilan website

belum disesuaikan dengan pengguna smartphone website kementerian sosial lebih baik

dalam segi penggunaan. Website dilengkapi dengan kolom guestbook untuk permohonan

informasi akan tetapi website tidak dilengkapi dengan kolom komentar.

Page 9: Pengelolaan Konten Website Lembaga Pemerintah (Studi ...takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/Calida-Claudia-Paramitha.pdf · (Straubhaar dan LaRose) dalam Teori dan Riset Media

9

Menurut wawancara dengan informan, website tidak di-design untuk memberikan

komentar. Akan tetapi kegiatan ini dapat dilakukan melalui media sosial lainnya seperti

facebook, instagram, twitter.

Website kementerian sosial dilakukan pemeliharaan (maintenance) setiap satu tahun

sekali bertujuan untuk meningkatkan desain website dengan mempercantik website dan

pewarnaan web dan mencegah hacker atau sekedar memperbaiki sistem keamanan web,

pemeliharaan ini dilakukan oleh tim pengelola web.

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan 2 ia mengatakan bahwa website untuk

pengelola masih sulit untuk digunakan. Tim pengelola website adalah biro humas dan OHH

unit kerja eslon 1, akan tetapi tidak semua pegawai biro humas merupakan pengelola

website. Pengelola website terdiri dari 15 orang termasuk biro humas dan OHH unit kerja

eslon 1.

Dalam melakukan pembaharuan dilakukan analisa kebutuhan oleh pengelola website,

pengelola website ini masing-masing memberikan rekomendasi dari setiap pembahasan.

Pengelola akan memberikan masukan mengenai komponen apa yang perlu ditambahkan

dari pengelolaan website saat dilakukan re-design. Selanjutnya diadakan pertemuan tim

teknis seperti web development, tim design, ahli bahasa, penerjemah, pranata humas dan

pakar IT.

Akan tetapi para pengelola website sering kali banyak yang tidak menghadiri rapat

pertemuan antar pengelola, hal ini disebabkan oleh pekerjaan antar pengelola yang berbeda-

beda. Saat rapat dilaksanakan banyak pengelola yang mungkin saja dinas dan tidak berada

di tempat sehingga diwakilkan dengan pekerja lainnya.

Hal ini membuat rapat pengelolaan tidak efektif karena informasi yang tersampaikan

akan berbeda dan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Pengelola website juga menjadi

tidak mengerti mengenai pembaharuan website yang terbaru.

Kemudahan Dalam Penggunaan

Website kementerian sosial dilengkapi dengan fungsi search untuk memudahkan dalam

pencarian berita atau informasi menggunakan kata kunci pencarian. Akan tetapi sering kali

berita yang dicari tidak dapat ditemukan, hal ini disebabkan oleh kurangnya informasi atau

berita yang tersedia.

Page 10: Pengelolaan Konten Website Lembaga Pemerintah (Studi ...takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/Calida-Claudia-Paramitha.pdf · (Straubhaar dan LaRose) dalam Teori dan Riset Media

10

Peran humas dengan membuat releas sebagai bahan berita di website dapat

dimanfaatkan oleh media atau pihak-pihak tertentu untuk membuat liputan. Hal ini sebagai

pembentuk citra positif bagi perusahaan.

Pemanfaatan cyber PR ini sebagai media yang tidak ada batasan dalam berkomunikasi,

dimana website dapat menjadi media interaktif yang dapat dilakukan secara konstan dengan

pemanfaatan waktu yang lebih real time dan dengan jangkauan pengguna yang lebih luas

sehingga siapa saja bisa berinteraksi dimana dan kapan saja.

Berita yang tersedia di halaman wesite dibuat oleh tim humas kementerian sedangkan

yang menentukan berita itu layak atau tidak adalah tim pengelola website yang dipimpin

oleh kepala biro humas.

Hingga saat ini berita yang disampaikan ke masyarakat yaitu berita yang dihasilkan oleh

kementerian sosial, akan tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa pihak dari luar

kementerian yang membuat konten atau berita yang inspiratif dan sesuai dengan

kementerian sosial lulus melalui sistem editor dapat juga disampaikan atau ditampilkan di

website kementerian sosial.

Pekerjaan tracking pada dasarnya bukan pekerjaan seorang humas, akan tetapi di

instansi ini ternyata humasnya bekerja untuk tracking data. Pengelolaan website ini

pengelola dapat mengetahui aktivitas pengunjung website dan berapa banyak konten yang

dia buka dengan grafik yang tersedia. Website ini dibawah tanggung jawab Irwan Susanto

sedangkan pengelolaan website dipimpin oleh kepala biro Humas.

Dalam mengetahui aktivasi pengguna web, pengelola menggunakan visitor counter

(statscounter, Alexa, webstats, dll) untuk mengetahui jumlah pengunjung dan aktivitasnya.

Ternyata aktivitas di website kementerian sosial cukup banyak dilihat dari jumlah konten

yang dibuka lebih banyak dari jumlah pengunjung. Hasil yang ditampilkan berbentuk grafik

yang dapat diketahui berapa jumlah pengunjung setiap hari, bulan, dan tahun.

Hal ini sesuai dengan teori developing a winning website pada buku Frasel P. Seitel

yang mengatakan bahwa tujuan utama dari website adalah menyajikan informasi yang

dibutuhkan pengunjung. Semakin banyak mencapai tujuan objektif, semakin lekat website.

Kelekatan biasanya diukur dengan menghitung berapa banyak pengunjung menghabiskan

waktu dan berapa banyak halaman yang mereka kunjungi.

Page 11: Pengelolaan Konten Website Lembaga Pemerintah (Studi ...takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/Calida-Claudia-Paramitha.pdf · (Straubhaar dan LaRose) dalam Teori dan Riset Media

11

Data pengunjung website disajikan dalam bentuk grafik dan juga tabel, dalam tabel

seperti dibawah ini digambarkan bahwa ternyata pengunjung website yang mengunjungi

mencari informasi atau berita pada web berjumlah 3-5 data perorang pengunjung.

Gambar 4

Grafik Tabel Informasi Website

(Sumber: https://www.kemsos.go.id)

Tujuan Website Kementerian Sosial

Sebagai lembaga pemerintahan tujuan dari website adalah menjual atau

mempromosikan program citra baik dari kementerian sosial, tujuan dari website ini untuk

mengetahui apa masyarakat merasakan dampak dari program kegiatan-kegiatan

kementerian sosial.

Tujuan selanjutnya adalah website sebagai informasi publik, untuk menginformasikan apa

saja yang ada di lembaga, sejarah terbentuknya lembaga, hingga dasar hukum. Kementerian

sosial berupaya untuk menciptakan kementerian yang tranparan dalam pengelolaan

informasi sesuai dengan undang-undang tujuan informasi publik berdasarkan pasal 3 huruf

Page 12: Pengelolaan Konten Website Lembaga Pemerintah (Studi ...takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/Calida-Claudia-Paramitha.pdf · (Straubhaar dan LaRose) dalam Teori dan Riset Media

12

(d) UU No. 14/2008 adalah mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik, yaitu yang

transparan.

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan informan 2, website kementerian sosial

sebagai fungsi pelayanan yaitu memberikan pelayanan-pelayanan berupa data dan informasi

selain itu website kementerian sosial dilengkapi dengan guestbook sebagai media pelayanan

publik yang dapat digunakan untuk menyampaikan saran atau sekedar permohonan

informasi.

Fungsi yang selanjutnya yaitu humas kementerian sosial berupaya untuk menyebar

luaskan informasi melalui website kementerian sosial berupa infografis tentang tanggap

bencana, kegiatan bantuan sosial, hak-hak disabillitas, dan lain sebagainya.

Selanjutnya humas kementerian sosial memanfaatkkan website sebagai fungsi

pemberdayaan humas kementerian sosial pada kegiatan tertentu membuka lowongan

sebagai tenaga pendamping disabilitas sebagai pelaksanaan progress balai atau lembaga

kesejahteraan sosial.

Yang selanjutnya adalah sebagai fungsi pengaturan atau regulasi, humas menggunakan

website untuk membuat kebijakan dengan memanfaatkan isu-isu viral di masyarakat dan

banyaknya permintaan atau pengaduan melalui website atau media sosial.

Kegiatan Interaktif Pada Website

Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan

melalui media tertentu untuk menghasilkan efek atau tujuan dengan mengharapkan

feedback atau umpan balik, Daryanto (2014:10)

Humas kementerian sosial berperan sebagai wadah penyaluran informasi, bertanggung

jawab atas berita-berita yang ditampilkan pada website atau media sosial lainnya. Website

ini dibawah tanggung jawab Irwan Susanto sebagai pengelola website dipimpin oleh kepala

biro Humas. Dalam pekerjaannya beliau bertanggung jawab terhadap kepala biro humas.

Tujuan dari feedback ini adalah bila banyak komentar positif akan menimbulkan

perspective di masyarakat bahwa kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh kementerian sosial

adalah kegiatan yang positif.

Interaktif website juga bisa dilihat dengan seberapa banyak animo di masyarakat

mengenai aduan aduan sesuatu hal, hal-hal ini akan menjadi pedoman untuk kegiatan sosial.

Untuk mengetahui isu potensial, kementerian sosial melakukan media monitoring berita.

Page 13: Pengelolaan Konten Website Lembaga Pemerintah (Studi ...takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/Calida-Claudia-Paramitha.pdf · (Straubhaar dan LaRose) dalam Teori dan Riset Media

13

Tujuannya untuk menyaring isu-isu yang ada di masyarakat, setelah dilakukan monitoring

dan terdapat isu akan dibuat laporan dalam bentuk grafik kemudian kesimpulannya akan

disampaikan pada pimpinan dalam artian menteri sebagai masukan dalam pengambilan

kebijakan.

KESIMPULAN

Kesimpulan dari penelitian ini yang pertama adalah dalam pengelolaan website

kementerian sosial, website merupakan wadah informasi yang interaktif dengan adanya

kotak informasi. Kotak informasi ini dibalas dalam jangka waktu kurang dari satu minggu,

hal ini sesuai dengan SOP yang berlaku.

Tujuan dari website kementerian sosial adalah untuk mensosialisasikan kinerja

pegawai sosial dan untuk mempublikasikan hasil-hasil kegiatan penyelenggaraan

kesejahteraan sosial, tujuan ini untuk mendapatkan respon positif dari masyarakat dan

menjadi kementerian dengan citra yang positif.

Pewarnaan website kementerian sosial merupakan turunan dari warna dari logo dengan

maksud agar menimbulkan kesan bahwa website tersebut adalah milik kementerian sosial.

Warna website tidak menarik karena dominan warna adalah putih dan sangat

membosankan. Apabila dilakukan pembaharuan maka warna yang menarik adalah warna-

warna pastel. Pada website kementerian sosial belum tersedia survey kepuasan pengunjung

sehingga pengelola tidak mengetahui apakah informasi yang diberikan sudah informative

dan sesuai dengan kebutuhan publik.

Website kementerian sosial memiliki tampilan yang lebih baik dari kementerian lain

karena kementerian sosial memiliki smartphone user friendly dimana tampilan website

disesuaikan dengan tampilan smartphone sehingga tidak ada bagian yang terpotong.

Masalah yang biasanya terjadi adalah died links atau link broken, yaitu link terputus dari

jaringan sehingga informasi tidak dapat diakses. Pengelola mengetahui ini biasanya dari

laporan pengguna web.Bila hal ini terjadi pengelola biasanya langsung memperbaiki atau

bila tidak bisa link akan dimatikan untuk kemudian diperbaharui.

Selanjutnya peran humas dalam pengelolaan website adalah sebagai pusat pengelola

website, humas berperan sebagai penanggung jawab dari apa saja yang diterbitkan pada

halaman website. Pengelola website dibekali dengan ilmu penulisan jurnalistik dan

photografi akan tetapi dalam pelaksanaannya masih sering ditemui hal-hal seperti jadwal

Page 14: Pengelolaan Konten Website Lembaga Pemerintah (Studi ...takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/Calida-Claudia-Paramitha.pdf · (Straubhaar dan LaRose) dalam Teori dan Riset Media

14

berita dan tanggal berita yang ditulis berbeda, selain itu peletakan gambar pada berita yang

tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku yaitu gambar harus landscape.

Pencarian berita dengan memasukan kata kunci pada daftar pencarian terkadang masih

sulit ditemukan, hal ini disebabkan akibat kurangnya informasi atau informasi tersebut tidak

tersedia. Hal ini membuktikan bahwa konten berita yang disajikan ternyata masih kurang

innovative dan kebutuhan informasi khalayak lebih banyak dari apa yang ditampilkan pada

website.

Dalam pertemuan pengelola website masih banyak anggota yang tidak datang

menghadiri pertemuan, hal ini disebabkan oleh pekerjaan setiap pengelola website berbeda-

beda sehingga sulit untuk menentukan jadwal yang sesuai.

Dampak dari ketidak hadiran pengelola dalam pertemuan adalah informasi yang

disampaikan tidak diterima dengan baik, dampaknya banyak pengelola yang kurang

mengerti terhadap penggunaan website setelah di perbaharui.

Dalam setiap maintenance website, diharapkan menarik minat pengunjung menjadi

lebih banyak lagi. Dengan kecepatan informasi dan pelayanan yang lebih baik lagi.

Page 15: Pengelolaan Konten Website Lembaga Pemerintah (Studi ...takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/Calida-Claudia-Paramitha.pdf · (Straubhaar dan LaRose) dalam Teori dan Riset Media

15

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammad. 2014. Memahami Riset Perilaku dan Sosial. Jakarta: Bumi Asrama.

Bajari, Atwar. 2017. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Daryanto. 2014. Teori Komunikas. Malang: Gunung Samudra.

Kriyantono, Rachmat. 2016. Public Relations Writing. Jakarta: Prenadamedia Group.

Nasrullah, Rulli. 2014. Teori dan Riset Media Siber. Jakarta: Prenadamedia Group.

Sumber Lain.

Alur pelayanan informasi, (https://ppid.kemsos.go.id/). diakses pada 7 Juli 2019 pukul

02.31 WIB.

Tugas dan fungsi, (https://www.kemsos.go.id/content/tugas-fungsi). diakses pada 15 Mei

2019. pukul 10.06 WIB.

Undang undang nomor 14 tahun 2018 tanggal 30 April 2008 tentang keterbukaan publik

(https://jdih.kominfo.go.id/produk_hukum/view/id/172/t/undangundang+nomor+14+tahun+

+2008+tanggal+30+april+2008). diakses pada tanggal 17 Juni 2019 pukul 13:18 WIB


Recommended