1
Pengelolaan Konten Website Lembaga Pemerintah
(Studi Deskriptif: Website Resmi Kementerian Sosial www.kemsos.go.id Sebagai
Media Publikasi Humas)
Calida Claudia Paramitha Program Studi D-III Hubungan Masyarakat, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri
Jakarta Email: [email protected]
ABSTRACT
This study aims to determine the management of the ministry's website and the role
of public relations in managing the website of the Ministry of Social Affairs. This research
is a type of qualitative research with descriptive research methods, test instruments using
triangulation of data sources that is by comparing the results of the author's interview with
several speakers. The purpose of the social ministry website is to socialize the performance
of social employees and to publish the results of social welfare implementation activities,
this goal is to get a positive response from the community and become a ministry with a
positive image. The role of public relations in managing the website is as the center of the
website manager, the public relations role is in charge of whatever is published on the
website pages. In writing news often encountered things like news schedules and news dates
that are written differently, other than that the placement of images on the news that is not
in accordance with applicable regulations, namely the picture must be landscape.
Managers are advised to pay more attention to the rules that have been set.
Keywords: Website Management, Public Relations Role, Ministry Website
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan website kementerian sosial
dan peran humas dalam mengelola website Kementerian Sosial. Penelitian ini merupakan
jenis penelitian kualitatif dengan metode penelitian deskriptif, uji instrument menggunakan
triangulasi sumber data yaitu dengan membandingkan hasil wawancara penulis dengan
beberapa narasumber. Tujuan dari website kementerian sosial adalah untuk
mensosialisasikan kinerja pegawai sosial dan untuk mempublikasikan hasil-hasil kegiatan
penyelenggaraan kesejahteraan sosial, tujuan ini untuk mendapatkan respon positif dari
masyarakat dan menjadi kementerian dengan citra yang positif. Peran humas dalam
2
pengelolaan website adalah sebagai pusat pengelola website, humas berperan sebagai
penanggung jawab dari apa saja yang diterbitkan pada halaman website. Dalam penulisan
berita sering ditemui hal-hal seperti jadwal berita dan tanggal berita yang ditulis berbeda,
selain itu peletakan gambar pada berita yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku
yaitu gambar harus landscape. Untuk pengelola disarankan untuk lebih memperhatikan
kaidah yang sudah ditetapkan.
Kata Kunci: Pengelolaan Website, Peran Humas, Website Kementerian
PENDAHULUAN
Dalam praktiknya pekerjaan humas berkomunikasi melalui media, media komunikasi
humas modern disebut juga media baru. Kemunculan media baru merubah tradisi lama yang
tadinya komunikasi satu arah menjadi lebih interaktif. Kini khalayak tidak hanya sebagai
bagian yang terpapar informasi, tetapi kini khalayak dapat ikut berperan dalam penciptaan
informasi.
Adanya perubahan terminologi menyangkut media. Perubahan itu berkaitan dengan
perkembangan teknologi, cakupan area, produksi massal (mass production), distribusi
massal (mass distribution), sampai efek yang berbeda dengan apa yang ada di media massa.
(Straubhaar dan LaRose) dalam Teori dan Riset Media Siber (2014:13)
Penggunaan jaringan internet sebagai media komunikasi humas merupakan bentuk
variasi media informasi publik sehingga penyebaran informasi tidak monoton, dengan
media yang digunakan mengikuti arus perkembangan jaman memudahkan publik dalam
memenuhi sumber informasi.
Website perusahaan adalah sarana komunikasi yang pertama kali dan paling popular
dilihat oleh individu ketika membutuhkan informasi tentang suatu organisasi. Website
menjadi rumah virtual yang dapat dikunjungi sama nyata dengan alamat fisik sebuah
perusahaan. (Kriyantono:275)
Kementerian sosial juga menggunakan media baru yang berbentuk website, divisi
yang mengolah dan bertanggung jawab terhadap konten media adalah biro hubungan
masyarakat. Web site Kementerian Sosial berisi berita-berita terkait kegiatan sosial dan
merupakan media publikasi press release dari kegiatan program Kementerian Sosial, data-
data dan informasi, publikasi seperti kegiatan dan lain-lain, selain itu web site Kementerian
3
Sosial memiliki kolom kontak kami yang berfungsi sebagai salah satu saluran pengaduan
masyarakat, sebagai sarana untuk mengajukan pertanyaan terkait Kementerian Sosial.
Namun website resmi kementerian sosial berdasarkan hasil wawancara yang penulis
lakukan dengan narasumber yang merupakan pengguna website kementerian sosial, bahwa
website sebagai media penyampaian informasi, website kementerian sosial masih perlu
disempurnakan tampilannya karena memiliki tampilan yang sulit untuk digunakan dan
tampilannya tidak menarik.
Dengan masalah tersebut akan muncul dampak yang ditimbulkan dari tidak
menariknya tampilan website tersebut, misalnya adalah tidak efektifnya pekerjaan publikasi
humas dan target sasaran informasi menjadi tidak tercapai karena sulitnya penggunaan
website. Selain itu masalah yang sering di temukan adalah kurangnya berita atau konten
pada website, dimana pengguna website memiliki keterbatasan untuk mengakses informasi.
Hal ini berkaitan dengan pekerjaan publikasi berita humas.
MASALAH
Berdasarkan rumusan latar belakang diatas maka perumusan masalah penelitian adalah:
Bagaimana pengelolaan konten web site Kementerian Sosial www.kemsos.go.id sebagai
media publikasi humas?
TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :
1. Pengelolaan website kementerian sosial
2. Peran humas dalam mengelola website kementerian sosial
MANFAAT
1. Manfaat Penelitian Akademis untuk menambah literature kajian ilmu komunikasi
khususnya Public Relations mengenai pengelolaan website di lembaga kementerian
sosial.
2. Manfaat Penelitian Praktis untuk praktisi humas dalam penataan penempatan
informasi, pewarnaan, dan efektifitas penggunaan website di kementerian sosial.
4
METODE
Penelitian ini berpacu pada hasil penelitian sebelumnya berkaitan dengan
pengelolaan website. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dan uji instrument
menggunakan triangulasi sumber data.
Metode penelitian deskriptif merupakan metode yang bertujuan menggambarkan
secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu, atau
menentukan frekuensi penyebaran suatu gejala yang ada hubungannya antara satu gejala
dan gejala lainnya dalam masyarakat, Bajari (2017:46).
Sedangksn triangulasi sumber data yaitu triangulasi dengan modus penggunaan
sumber data yang berbeda dan lebih dari saru mengandung makna bahwa suatu informasi
yang diperoleh dari sumber data dicek silang kepada sumber data yang lain. Tujuannya
adalah untuk memperoleh informasi lain yang mungkin mengonter informasi yang
diperoleh dari sumber data sebelumnya atau memperkaya informasi dari sumber data
pertama. Modus semacam ini disebut validasi kontekstual. Artinya, informasi yang
diperoleh dari satu sumber data divalidasi dalam konteksnya dengan sumber data yang lain,
Mohammad Ali (2014:271).
PEMBAHASAN
Ketersediaan Informasi
Kontak informasi (guestbook) tersedia pada website kementerian sosial, letaknya di bagian
paling bawah sebelah kanan. Awalnya penulis tidak memperhatikan bahwa website ini
tersedia kotak informasi, tetapi setelah melakukan wawancara dengan pengelola penulis jadi
mengetahuinya.
Lokasi guestbook pada web ini tidak cukup strategis dan tulisannya yang sangat kecil
akan membuat orang-orang yang baru mengunjungi website akan kebingungan dan bahkan
tidak mengetahuinya.
Untuk mengajukan pertanyaan atau permohonan informasi akan diminta data pribadi
terlebih dahulu, kemudian saat mengajukan pesan pemohon informasi diharapkan untuk
menunggu beberapa hari hingga pesan dibalas.
Sedangkan permohonan informasi menggunakan layanan PPID yang dikunjungi
langsung ke kantor kementerian sosial dapat melalui tahapan seperti mengajukan informasi
public ke PPID dengan mengantar SIM atau KTP, kemudian pemohon akan diarahkan
kepada pencatatan buku tamu dan mengajukan permohonan informasi disini pemohon akan
5
diberikan form permintaan. Pemohon akan menunggu hingga 10 menit untuk dicek
kelengkapan dokumen sesuai persyaratan yang ditentukan bila sesuai permohonan akan
segera di proses. Kemudian pengelola akan mencari dokumen yang sudah tersedia di meja
informasi.
Pengelola akan mengkoordinasikan informasi yang belum tersedia di meja informasi ke
pengelola informasi hal ini membutuhkan waktu paling lama 9 hari tergantung jenis
informasi, maka pemohon tidak harus menunggu jawaban informasi. Setelah data sudah
siap pengelola akan menghubungi pemohon melalui nomor yang tertera.
Pengelolaan guestbook dilakukan setap hari mengingat banyaknya pertanyaan-
pertanyaan dan permintaan informasi yang masuk. Kotak informasi ini dikelola oleh hanya
dengan satu orang pengelola yang bertugas yaitu Muchammad Basri, dengan banyaknya
informasi dan dengan keterbatasan pengelola maka pesan yang dibalaskan relative lambat.
Akan tetapi berdasarkan wawancara penulis dengan pengelola guestbook batas pesan
dibalas walaupun tidak dalam jangka waktu yang cepat, menurutnya masih sesuai dengan
SOP penerimaan informasi yaitu 1 hari sampai dengan 10 hari kerja. Selain tempat untuk
pengajuan informasi, guestbook juga digunakan untuk penyampaian pesan atau saran oleh
pengguna website. Apabila banyaknya pesan yang masuk mengenai suatu permintaan yang
berpengaruh besar untuk orang banyak maka akan dibuatkan narasi tunggal atau bahkan
menjadi suatu kegiatan-kegiatan tertentu sesuai dengan banyaknya permintaan masyarakat.
Dalam mengakses informasi pada website informasi tersebut akan terhubung dengan
tautan untuk menampilkan data. Menurut Louis K. Falk dalam teori pengelolaan website
menyebutkan bahwa link harus online dan tidak ada link yang mati, akan tetapi berdasarkan
penelitian di website kementerian sosial bahwa ternyata link yang mati masih sering
ditemukan.
Link yang mati itu biasanya mengganggu keterbukaan informasi, masyarakat sebagai
mengguna website tidak dapat mengakses informasi yang tersedia hal ini dapat
menghambat publik dalam pencarian informasi.
Apa bila ditemukan link yang mati pengelola website biasanya langsung memperbaiki
atau mematikan link tersebut. Pengelola biasanya mendapat laporan bahwa link tidak dapat
dibuka. Dengan hal ini pengguna web harus menunggu beberapa jam atau hingga seharian
untuk pemulihan link.
6
Informasi Konten Website
Pada penempatan informasi website kementerian sosial sama seperti web kementerian
lainnya, tampilan atas web (toolbar) berisi beranda, profil, layanan publik, data dan
informasi yang dapat di unduh, halaman sampul yang dilengkapi infografis, dan tabel
pencarian. Tampilan website terlihat sangat sederhana, berita-berita mengenai kegiatan
sosial biasanya berada di halaman website dilengkapi dengan gambar-gambar mengenai
kegiatan.
Gambar 1
Tampilan Halaman Website Kementerian Sosial
(Sumber: https://www.kemsos.go.id)
Berdasarkan wawancara penulis dengan narasumber 1 ditemukan bahwa website
kementerian sosial memuat berita artikel, berita foto, press release, jurnal, banner web
untuk pengumuman, glosarium, f&q, infografis, dan lain-lain. Isi dari berita tersebut adalah
berita-berita yang termasuk softnews, berita-berita ini lebih banyak tentang pekerja sosial,
bantuan sosial, kegiatan menteri, dan lain-lain. Berita-berita ini dibuat dan ditentukan oleh
tim humas kementerian berdasarkan hasil persetujuan kepala biro humas.
Konten atau informasi pada website tidak dapat diukur apakah sudah sesuai dengan
kebutuhan informasi khalayak atau belum sesuai, karena website tidak memiliki survey
kepuasan pengunjung.
Pada Placement of information website terdapat ketidak selarasan antar gambar,
berdasarkan wawancara penulis dengan key informan 2 bahwa standar gambar adalah
landscape agar penataan menjadi lebih menarik akan tetapi penulis berita memasukan
gambar dengan bentuk portrait selain itu gambar biasanya memiliki ukuran yang tidak
sama besarnya membuat tampilan menjadi terlihat acak-acakan. Hal ini disebabkan karena
penulis berita terburu-buru dan tidak teliti sebelum meng-upload berita tersebut.
7
Konten di website ditambahkan setiap hari, konten beritanya bermacam-macam
tergantung dari tim publishing. Pengunjung banyak yang mencari berita berupa
pengumuman atau informasi mengenai penerimaan PNS atau lowongan sebagai pekerja
sosial, hal ini terlihat dari banyaknya jumlah pengunjung website yang mengunjungi
website untuk mencari informasi tersebut.
Lama berita itu dibuat hingga diterbitkan adalah dalam waktu satu hingga dua hari
tergantung dari jenis berita, berdasarkan wawancara penulis dengan informan 1 beliau
mengatakan bahwa konten website seperti berita kegiatan menteri di buat selama satu hari
setelah kegiatan tersebut terlaksana.
Pada tabel struktur organisasi terdapat nama-nama dan jabatan pejabat yang sedang
menjabat, akan tetapi struktur tersebut merupakan hasil pembaharuan pejabat sebelumnya.
Dimana Menteri yang menjabat saat ini masih Dr. Drs. M. Idrus Marham, M.Sc sedangkan
Menteri yang sedang menjabat saat ini adalah Dr. Agus Gumiwang Kartasasmita, M.Si.
Gambar 2
Tabel Struktur Organisasi
(Sumber: https://www.kemsos.go.id)
Tampilan Website
Website kementerian sosial memiliki warna dominasi putih dan sedikit corak biru,
warna ini menurut pengelola website merupakan warna turunan dari logo website. Akan
8
tetapi tampilan pewarnaan website yang berwarna putih sangat tidak menarik dan
cenderung membosankan. Warna website saat ini adalah warna-warna turunan logo dengan
warna sekunder, berdasarkan wawancara penulis dengan pengelola website menurutnya
apabila dilakukan pembaharuan baiknya warna yang diberikan adalah warna-warna pastel.
Warna web akan tetap pada turunan warna logo akan tetapi warnanya merupakan warna
pastel. Alasan dari warna pastel karena warna lebih lembut dan tidak membuat mata perih
saat berlama-lama menatap layar.
Gambar 3
Tampilan Website Didominasi Warna Putih
(Sumber: https://www.kemsos.go.id)
Ada pun alasan mengapa website diberi pewarnaan seperti logo kementerian yaitu untuk
membangun opini di masyarakat bahwa kementerian sosial memiliki website yang mudah
diingat karena warnanya yang khas seperti ini.
Website kementerian sosial memiliki nilai lebih apa bila dibandingkan dengan website
kementerian lain, nilai positif yang dimiliki website adalah tampilan web yang tidak
terpotong-potong saat digunakan di smartphone. Bila kementerian lain tampilan website
belum disesuaikan dengan pengguna smartphone website kementerian sosial lebih baik
dalam segi penggunaan. Website dilengkapi dengan kolom guestbook untuk permohonan
informasi akan tetapi website tidak dilengkapi dengan kolom komentar.
9
Menurut wawancara dengan informan, website tidak di-design untuk memberikan
komentar. Akan tetapi kegiatan ini dapat dilakukan melalui media sosial lainnya seperti
facebook, instagram, twitter.
Website kementerian sosial dilakukan pemeliharaan (maintenance) setiap satu tahun
sekali bertujuan untuk meningkatkan desain website dengan mempercantik website dan
pewarnaan web dan mencegah hacker atau sekedar memperbaiki sistem keamanan web,
pemeliharaan ini dilakukan oleh tim pengelola web.
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan 2 ia mengatakan bahwa website untuk
pengelola masih sulit untuk digunakan. Tim pengelola website adalah biro humas dan OHH
unit kerja eslon 1, akan tetapi tidak semua pegawai biro humas merupakan pengelola
website. Pengelola website terdiri dari 15 orang termasuk biro humas dan OHH unit kerja
eslon 1.
Dalam melakukan pembaharuan dilakukan analisa kebutuhan oleh pengelola website,
pengelola website ini masing-masing memberikan rekomendasi dari setiap pembahasan.
Pengelola akan memberikan masukan mengenai komponen apa yang perlu ditambahkan
dari pengelolaan website saat dilakukan re-design. Selanjutnya diadakan pertemuan tim
teknis seperti web development, tim design, ahli bahasa, penerjemah, pranata humas dan
pakar IT.
Akan tetapi para pengelola website sering kali banyak yang tidak menghadiri rapat
pertemuan antar pengelola, hal ini disebabkan oleh pekerjaan antar pengelola yang berbeda-
beda. Saat rapat dilaksanakan banyak pengelola yang mungkin saja dinas dan tidak berada
di tempat sehingga diwakilkan dengan pekerja lainnya.
Hal ini membuat rapat pengelolaan tidak efektif karena informasi yang tersampaikan
akan berbeda dan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Pengelola website juga menjadi
tidak mengerti mengenai pembaharuan website yang terbaru.
Kemudahan Dalam Penggunaan
Website kementerian sosial dilengkapi dengan fungsi search untuk memudahkan dalam
pencarian berita atau informasi menggunakan kata kunci pencarian. Akan tetapi sering kali
berita yang dicari tidak dapat ditemukan, hal ini disebabkan oleh kurangnya informasi atau
berita yang tersedia.
10
Peran humas dengan membuat releas sebagai bahan berita di website dapat
dimanfaatkan oleh media atau pihak-pihak tertentu untuk membuat liputan. Hal ini sebagai
pembentuk citra positif bagi perusahaan.
Pemanfaatan cyber PR ini sebagai media yang tidak ada batasan dalam berkomunikasi,
dimana website dapat menjadi media interaktif yang dapat dilakukan secara konstan dengan
pemanfaatan waktu yang lebih real time dan dengan jangkauan pengguna yang lebih luas
sehingga siapa saja bisa berinteraksi dimana dan kapan saja.
Berita yang tersedia di halaman wesite dibuat oleh tim humas kementerian sedangkan
yang menentukan berita itu layak atau tidak adalah tim pengelola website yang dipimpin
oleh kepala biro humas.
Hingga saat ini berita yang disampaikan ke masyarakat yaitu berita yang dihasilkan oleh
kementerian sosial, akan tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa pihak dari luar
kementerian yang membuat konten atau berita yang inspiratif dan sesuai dengan
kementerian sosial lulus melalui sistem editor dapat juga disampaikan atau ditampilkan di
website kementerian sosial.
Pekerjaan tracking pada dasarnya bukan pekerjaan seorang humas, akan tetapi di
instansi ini ternyata humasnya bekerja untuk tracking data. Pengelolaan website ini
pengelola dapat mengetahui aktivitas pengunjung website dan berapa banyak konten yang
dia buka dengan grafik yang tersedia. Website ini dibawah tanggung jawab Irwan Susanto
sedangkan pengelolaan website dipimpin oleh kepala biro Humas.
Dalam mengetahui aktivasi pengguna web, pengelola menggunakan visitor counter
(statscounter, Alexa, webstats, dll) untuk mengetahui jumlah pengunjung dan aktivitasnya.
Ternyata aktivitas di website kementerian sosial cukup banyak dilihat dari jumlah konten
yang dibuka lebih banyak dari jumlah pengunjung. Hasil yang ditampilkan berbentuk grafik
yang dapat diketahui berapa jumlah pengunjung setiap hari, bulan, dan tahun.
Hal ini sesuai dengan teori developing a winning website pada buku Frasel P. Seitel
yang mengatakan bahwa tujuan utama dari website adalah menyajikan informasi yang
dibutuhkan pengunjung. Semakin banyak mencapai tujuan objektif, semakin lekat website.
Kelekatan biasanya diukur dengan menghitung berapa banyak pengunjung menghabiskan
waktu dan berapa banyak halaman yang mereka kunjungi.
11
Data pengunjung website disajikan dalam bentuk grafik dan juga tabel, dalam tabel
seperti dibawah ini digambarkan bahwa ternyata pengunjung website yang mengunjungi
mencari informasi atau berita pada web berjumlah 3-5 data perorang pengunjung.
Gambar 4
Grafik Tabel Informasi Website
(Sumber: https://www.kemsos.go.id)
Tujuan Website Kementerian Sosial
Sebagai lembaga pemerintahan tujuan dari website adalah menjual atau
mempromosikan program citra baik dari kementerian sosial, tujuan dari website ini untuk
mengetahui apa masyarakat merasakan dampak dari program kegiatan-kegiatan
kementerian sosial.
Tujuan selanjutnya adalah website sebagai informasi publik, untuk menginformasikan apa
saja yang ada di lembaga, sejarah terbentuknya lembaga, hingga dasar hukum. Kementerian
sosial berupaya untuk menciptakan kementerian yang tranparan dalam pengelolaan
informasi sesuai dengan undang-undang tujuan informasi publik berdasarkan pasal 3 huruf
12
(d) UU No. 14/2008 adalah mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik, yaitu yang
transparan.
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan informan 2, website kementerian sosial
sebagai fungsi pelayanan yaitu memberikan pelayanan-pelayanan berupa data dan informasi
selain itu website kementerian sosial dilengkapi dengan guestbook sebagai media pelayanan
publik yang dapat digunakan untuk menyampaikan saran atau sekedar permohonan
informasi.
Fungsi yang selanjutnya yaitu humas kementerian sosial berupaya untuk menyebar
luaskan informasi melalui website kementerian sosial berupa infografis tentang tanggap
bencana, kegiatan bantuan sosial, hak-hak disabillitas, dan lain sebagainya.
Selanjutnya humas kementerian sosial memanfaatkkan website sebagai fungsi
pemberdayaan humas kementerian sosial pada kegiatan tertentu membuka lowongan
sebagai tenaga pendamping disabilitas sebagai pelaksanaan progress balai atau lembaga
kesejahteraan sosial.
Yang selanjutnya adalah sebagai fungsi pengaturan atau regulasi, humas menggunakan
website untuk membuat kebijakan dengan memanfaatkan isu-isu viral di masyarakat dan
banyaknya permintaan atau pengaduan melalui website atau media sosial.
Kegiatan Interaktif Pada Website
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan
melalui media tertentu untuk menghasilkan efek atau tujuan dengan mengharapkan
feedback atau umpan balik, Daryanto (2014:10)
Humas kementerian sosial berperan sebagai wadah penyaluran informasi, bertanggung
jawab atas berita-berita yang ditampilkan pada website atau media sosial lainnya. Website
ini dibawah tanggung jawab Irwan Susanto sebagai pengelola website dipimpin oleh kepala
biro Humas. Dalam pekerjaannya beliau bertanggung jawab terhadap kepala biro humas.
Tujuan dari feedback ini adalah bila banyak komentar positif akan menimbulkan
perspective di masyarakat bahwa kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh kementerian sosial
adalah kegiatan yang positif.
Interaktif website juga bisa dilihat dengan seberapa banyak animo di masyarakat
mengenai aduan aduan sesuatu hal, hal-hal ini akan menjadi pedoman untuk kegiatan sosial.
Untuk mengetahui isu potensial, kementerian sosial melakukan media monitoring berita.
13
Tujuannya untuk menyaring isu-isu yang ada di masyarakat, setelah dilakukan monitoring
dan terdapat isu akan dibuat laporan dalam bentuk grafik kemudian kesimpulannya akan
disampaikan pada pimpinan dalam artian menteri sebagai masukan dalam pengambilan
kebijakan.
KESIMPULAN
Kesimpulan dari penelitian ini yang pertama adalah dalam pengelolaan website
kementerian sosial, website merupakan wadah informasi yang interaktif dengan adanya
kotak informasi. Kotak informasi ini dibalas dalam jangka waktu kurang dari satu minggu,
hal ini sesuai dengan SOP yang berlaku.
Tujuan dari website kementerian sosial adalah untuk mensosialisasikan kinerja
pegawai sosial dan untuk mempublikasikan hasil-hasil kegiatan penyelenggaraan
kesejahteraan sosial, tujuan ini untuk mendapatkan respon positif dari masyarakat dan
menjadi kementerian dengan citra yang positif.
Pewarnaan website kementerian sosial merupakan turunan dari warna dari logo dengan
maksud agar menimbulkan kesan bahwa website tersebut adalah milik kementerian sosial.
Warna website tidak menarik karena dominan warna adalah putih dan sangat
membosankan. Apabila dilakukan pembaharuan maka warna yang menarik adalah warna-
warna pastel. Pada website kementerian sosial belum tersedia survey kepuasan pengunjung
sehingga pengelola tidak mengetahui apakah informasi yang diberikan sudah informative
dan sesuai dengan kebutuhan publik.
Website kementerian sosial memiliki tampilan yang lebih baik dari kementerian lain
karena kementerian sosial memiliki smartphone user friendly dimana tampilan website
disesuaikan dengan tampilan smartphone sehingga tidak ada bagian yang terpotong.
Masalah yang biasanya terjadi adalah died links atau link broken, yaitu link terputus dari
jaringan sehingga informasi tidak dapat diakses. Pengelola mengetahui ini biasanya dari
laporan pengguna web.Bila hal ini terjadi pengelola biasanya langsung memperbaiki atau
bila tidak bisa link akan dimatikan untuk kemudian diperbaharui.
Selanjutnya peran humas dalam pengelolaan website adalah sebagai pusat pengelola
website, humas berperan sebagai penanggung jawab dari apa saja yang diterbitkan pada
halaman website. Pengelola website dibekali dengan ilmu penulisan jurnalistik dan
photografi akan tetapi dalam pelaksanaannya masih sering ditemui hal-hal seperti jadwal
14
berita dan tanggal berita yang ditulis berbeda, selain itu peletakan gambar pada berita yang
tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku yaitu gambar harus landscape.
Pencarian berita dengan memasukan kata kunci pada daftar pencarian terkadang masih
sulit ditemukan, hal ini disebabkan akibat kurangnya informasi atau informasi tersebut tidak
tersedia. Hal ini membuktikan bahwa konten berita yang disajikan ternyata masih kurang
innovative dan kebutuhan informasi khalayak lebih banyak dari apa yang ditampilkan pada
website.
Dalam pertemuan pengelola website masih banyak anggota yang tidak datang
menghadiri pertemuan, hal ini disebabkan oleh pekerjaan setiap pengelola website berbeda-
beda sehingga sulit untuk menentukan jadwal yang sesuai.
Dampak dari ketidak hadiran pengelola dalam pertemuan adalah informasi yang
disampaikan tidak diterima dengan baik, dampaknya banyak pengelola yang kurang
mengerti terhadap penggunaan website setelah di perbaharui.
Dalam setiap maintenance website, diharapkan menarik minat pengunjung menjadi
lebih banyak lagi. Dengan kecepatan informasi dan pelayanan yang lebih baik lagi.
15
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Mohammad. 2014. Memahami Riset Perilaku dan Sosial. Jakarta: Bumi Asrama.
Bajari, Atwar. 2017. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Daryanto. 2014. Teori Komunikas. Malang: Gunung Samudra.
Kriyantono, Rachmat. 2016. Public Relations Writing. Jakarta: Prenadamedia Group.
Nasrullah, Rulli. 2014. Teori dan Riset Media Siber. Jakarta: Prenadamedia Group.
Sumber Lain.
Alur pelayanan informasi, (https://ppid.kemsos.go.id/). diakses pada 7 Juli 2019 pukul
02.31 WIB.
Tugas dan fungsi, (https://www.kemsos.go.id/content/tugas-fungsi). diakses pada 15 Mei
2019. pukul 10.06 WIB.
Undang undang nomor 14 tahun 2018 tanggal 30 April 2008 tentang keterbukaan publik
(https://jdih.kominfo.go.id/produk_hukum/view/id/172/t/undangundang+nomor+14+tahun+
+2008+tanggal+30+april+2008). diakses pada tanggal 17 Juni 2019 pukul 13:18 WIB