+ All Categories
Home > Documents > PENGENDALIAN PERSEDIAAN MATERIAL UNTUK MEMENUHI …pesanan (p embuatan) dilakukan sampai barang itu...

PENGENDALIAN PERSEDIAAN MATERIAL UNTUK MEMENUHI …pesanan (p embuatan) dilakukan sampai barang itu...

Date post: 14-Nov-2020
Category:
Upload: others
View: 2 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
12
Journal of Research and Technology, Vol. 4 No. 1 Juni 2018 P-ISSN: 2460 5972 E-ISSN: 2477 6165 1 PENGENDALIAN PERSEDIAAN MATERIAL UNTUK MEMENUHI SISTEM PRODUKSI MAKE TO ORDER MENGGUNAKAN MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) Nur Rahmawati* dan Ayu Aimmatus Sholichah Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya *e-mail: [email protected] Abstract CV. Dua Putra is a manufacturing company that categorized as a low medium enterprice. This company produces shoes such as futsal shoes, running shoes, casual, and also kids shoes. This company still using traditional inventory planning where component of their product will be bought when the stock is out. As a consequence there often be exceed and also run out of inventory in the storage. This research is aimed to plan material inventory for Airpro futsal on CV. Dua Putra. The method that is used in this reseach is Material Requirement Planning (MRP). Based on MRP result, the time required to complete demand in september is 34 days, 34 days for demand in October, and 23 days for demand in November. Keywords: Futsal shoes, Material planning, Material Requirement Planning (MRP). Abstrak CV. Dua Putra merupakan perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur dan tergolong perusahaan menengah kebawah. Perusahaan ini merupakan perusahaan manufaktur yang meproduksi berbagai macam jenis sepatu, seperti sepatu futsal, sepatu lari, sepatu sekolah (BTS) dan juga sepatu kasual. Dilihat dari kondisi saat ini, perusahaan masih melakukan perencanaan material secara sederhana, dimana produk baru akan dibeli jika stok sudah habis. Akibatnya, sering terjadi penumpukan bahkan kehabisan stok bahan baku yang ada di gudang. Tujuan dari penelitian ini adalah perencanaan persediaan material sepatu futsal Airpro yang paling optimal dalam upaya pengendalian persediaan pada CV. Dua Putra. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Material Requirement Planning (MRP). Berdasarkan hasil dari MRP, diketahui bahwa waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pesanan pada bulan September sebesar 34 hari. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pesanan pada bulan Oktober sebesar 34 hari. Serta waktu untuk menyelesaikan pesanan pada bulan Nopember sebesar 23 hari. Kata kunci: Sepatu futsal, Perencanaan material, Material Requirement Planning (MRP).
Transcript
Page 1: PENGENDALIAN PERSEDIAAN MATERIAL UNTUK MEMENUHI …pesanan (p embuatan) dilakukan sampai barang itu diterima (se lesai dibuat). 9. Lot Size/ Ukuran Lot merupakan kuantitas pesanan

Journal of Research and Technology, Vol. 4 No. 1 Juni 2018P-ISSN: 2460 – 5972E-ISSN: 2477 – 6165

1

PENGENDALIAN PERSEDIAAN MATERIAL UNTUKMEMENUHI SISTEM PRODUKSI MAKE TO ORDER

MENGGUNAKAN MATERIAL REQUIREMENTPLANNING (MRP)

Nur Rahmawati* dan Ayu Aimmatus SholichahTeknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

*e-mail: [email protected]

Abstract

CV. Dua Putra is a manufacturing company that categorized as a low mediumenterprice. This company produces shoes such as futsal shoes, running shoes, casual,and also kids shoes. This company still using traditional inventory planning wherecomponent of their product will be bought when the stock is out. As a consequencethere often be exceed and also run out of inventory in the storage. This research isaimed to plan material inventory for Airpro futsal on CV. Dua Putra. The method that isused in this reseach is Material Requirement Planning (MRP). Based on MRP result,the time required to complete demand in september is 34 days, 34 days for demand inOctober, and 23 days for demand in November.

Keywords: Futsal shoes, Material planning, Material Requirement Planning(MRP).

Abstrak

CV. Dua Putra merupakan perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur dantergolong perusahaan menengah kebawah. Perusahaan ini merupakan perusahaanmanufaktur yang meproduksi berbagai macam jenis sepatu, seperti sepatu futsal, sepatulari, sepatu sekolah (BTS) dan juga sepatu kasual. Dilihat dari kondisi saat ini,perusahaan masih melakukan perencanaan material secara sederhana, dimana produkbaru akan dibeli jika stok sudah habis. Akibatnya, sering terjadi penumpukan bahkankehabisan stok bahan baku yang ada di gudang. Tujuan dari penelitian ini adalahperencanaan persediaan material sepatu futsal Airpro yang paling optimal dalamupaya pengendalian persediaan pada CV. Dua Putra. Metode yang digunakan dalampenelitian ini adalah Material Requirement Planning (MRP). Berdasarkan hasil dariMRP, diketahui bahwa waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pesanan padabulan September sebesar 34 hari. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pesananpada bulan Oktober sebesar 34 hari. Serta waktu untuk menyelesaikan pesanan padabulan Nopember sebesar 23 hari.

Kata kunci: Sepatu futsal, Perencanaan material, Material Requirement Planning(MRP).

Page 2: PENGENDALIAN PERSEDIAAN MATERIAL UNTUK MEMENUHI …pesanan (p embuatan) dilakukan sampai barang itu diterima (se lesai dibuat). 9. Lot Size/ Ukuran Lot merupakan kuantitas pesanan

Journal of Research and Technology, Vol. 4 No. 1 Juni 2018P-ISSN: 2460 – 5972E-ISSN: 2477 – 6165

2

1. PENDAHULUANDalam industri manufaktur,

ketersediaan material merupakan faktorutama untuk menunjang keberlanjutanproses produksi. Persediaan dapat berupabahan mentah, barang setengah jadi ataubahan pendukung. Dalam persediaantentunya perlu suatu perencanaan danpengendalian agar persediaan yang adadapat memenuhi kebutuhan produksidengan tepat serta biaya penyimpananyang rendah.

Penelitian terkait pengendalianpersediaan sudah banyak dilakukan.Limbong (2014) melakukanpengendalian persediaan material proyekdengan metode MRP menggunakanTeknik lot sizing wagner within dansilver meal pada perusahaan yanmenerapkan Make to stock (MTS),Yasra, et al. (2014) melakukanpengendalian persediaan produk denganmenggunakan metode lot for lot padaperusahaan yang menerapkan MTS.Prima (2014) melakukan pengendalianpersediaan bahan baku denganmenggunakan metode MRP yangdikombinasikan dengan metode lotsizing lot for lot pada perusahaan yangmenerapkan MTS. Rajab (2015)melakukan pengendalian persediaanbahan baku tepung ketela padaperusahaan yang menerapkan Make toorder (MTO). Mahardika (2017)melakukan perbandingan dua metodeyaitu kanban dan ecomic order quantity(EOQ) pada perusahaan yangmenerapkan MTS. MRP seringdigunakan karena keunggulan yangdimiliki metode tersebut diantaranyadapat menekan persediaan,meningkatkan efisiensi, mengurangirisiko karena keterlambatan produksi

atau pengiriman terutama produk yangmemiliki banyak level produk (Herjanto,1999). Dari penelitian-penelitian yangsudah dilakukan, belum ada penelitiantentang pengendalian persediaan padaperusahaan yang menerapkan MTOdengan menggunakan metode MRP.

CV. Dua Putra merupakanperusahaan yang bergerak dibidangmanufaktur yang memproduksi berbagaimacam jenis sepatu, seperti sepatu futsal,sepatu lari, sepatu sekolah (BTS) danjuga sepatu casual. Selama ini,Perencanaan bahan baku yang digunakandalam proses produksi di CV. Dua putradilakukan berdasarkan perkiraan saja.Hal tersebut menyebabkan seringterjadinya penumpukan bahkankehabisan stok bahan baku yang ada digudang. Jika ini terjadi kerugian yangdialami perusahaan tidak hanya berupapembengkakan biaya penyimpananmaterial melainkan menurunnyakepuasan dari pelanggan akibat waktutunggu yang lebih lama.

Produk yang dihasilkan di CV. Duaputera memiliki level produk yangbanyak sehingga sulit dalam melakukanpengendalian produknya. Oleh karenaitu, pada penelitian ini digunakanmetode MRP.

1.1 Fungsi PersediaanFungsi persediaan menurut Rangkuti

(2004) adalah sebagai berikut:1. Fungsi Batch Stock atau Lot Size

InventoryPenyimpanan persediaan dalamjumlah besar dengan pertimbanganadanya potongan harga pada hargapembelian, efisiensi produksi karenaproses produksi yang lama, danadanya penghematan biaya angkut.

Page 3: PENGENDALIAN PERSEDIAAN MATERIAL UNTUK MEMENUHI …pesanan (p embuatan) dilakukan sampai barang itu diterima (se lesai dibuat). 9. Lot Size/ Ukuran Lot merupakan kuantitas pesanan

Journal of Research and Technology, Vol. 4 No. 1 Juni 2018P-ISSN: 2460 – 5972E-ISSN: 2477 – 6165

3

2. Fungsi DecouplingMerupakan fungsi perusahaan untukmengadakan persediaan decouple,dengan mengadakan pengelompokanoperasional secara terpisah-pisah.

3. Fungsi AntisipasiMerupakan penyimpanan persediaanbahan yang fungsinya untukpenyelamatan jika sampai terjadiketerlambatan datangnya pesananbahan dari pemasok.

1.2 Pengendalian PersediaanMenurut Assauri (1998)pengendalian persediaan dapatdikatakan sebagai suatu kegiatanuntuk menentukan tingkat dankomposisi dari pada persediaanparts, bahan baku, dan barang hasilproduksi sehingga perusahaan dapatmelindungi kelancaran produksi danpenjualan serta kebutuhan-kebutuhan pembelanjaan perusahaandengan efektif dan efisien.

1.3 Tujuan Pengendalian PersediaanSuatu pengendalian persediaan yang

dijalankan oleh suatu perusahaan suatutentu mempunyai tujuan-tujuan tertentu.Tujuan pengendalian persediaan menurutAssauri (2004) secara terinci dapatdinyatakan sebagai berikut:1. Menjaga agar kegiatan produksi tetap

berjalan.2. Menjaga agar tidak terjadi

pembengkakan persediaan yang dapatmenyebabkan pembengkakan biaya.

3. Menjaga agar dihasilkan biayapemesanan minimum.

1.4 Master Production Scheduling(MPS)Menurut Gaspersz (2004), Pada

dasarnya jadwal produksi induk (master

production schedule) merupakan suatupernyataan tentang produk akhir(termasuk parts pengganti dan sukucadang) suatu perusahaan industrimanufaktur yang merencanakanmemproduksi output berkaitan dengankuantitas dan periode waktu (Gaspersz,2004). Aktivitas Master ProductionScheduling (MPS) pada dasarnyaberkaitan dengan bagaimana menyusundan memperbaharui jadwal produksiinduk (master production schedule),memproses transaksi dari MPS, danmemberikan laporan evaluasi dalamperiode waktu yang teratur untukkeperluan umpan balik dan tinjauan ulang(Gaspersz, 2004).

1.5 Istilah-Istilah yang Digunakandalam MPSMenurut (Gasperz, 2004) Dalam

penyusunan MPS, terlebih dahulu harusdiketahui informasi-informasi sebagaiberikut:

1. Lead time, yaitu waktu yangdibutuhkan untuk memproduksi ataudalam pembelian suatu item.

2. On-hand, merupakan posisiinventory awal yang tersedia dalamstok.

3. Lot size, merupakan jumlah itemyang biasa dipesan.

4. Safety stock, merupakan item yangsengaja dibuat untuk dijadikan stoksebagai langkah antisipasi terhadapperubahan yang terjadi padaperamalan (forecast).

5. Demand time fence, merupakanperiode mendatang dari MPS dimanaperubahan-perubahan yang terjadipada MPS tidak diizinkan.

6. Planning time fence, merupakanperiode mendatang dari MPS,

Page 4: PENGENDALIAN PERSEDIAAN MATERIAL UNTUK MEMENUHI …pesanan (p embuatan) dilakukan sampai barang itu diterima (se lesai dibuat). 9. Lot Size/ Ukuran Lot merupakan kuantitas pesanan

Journal of Research and Technology, Vol. 4 No. 1 Juni 2018P-ISSN: 2460 – 5972E-ISSN: 2477 – 6165

4

dimana perubahan yang terjadi padaMPS dievaluasi untuk mencegahketidaksesuaian dalam jadwalproduksi.

7. Time periods for display, yaitubanyaknya periode waktu yangditampilkan dalam format MPS, bisadalam satuan hari, minggu ataubulan.

8. Sales plan (forecasting), yaituperamalan tentang permintaan yangakan terjadi di masa mendatang.

9. Actual orders, merupakanpermintaan yang diterima danbersifat pasti.

10. Projected available balance (PAB),proyeksi on hand inventory dariwaktu ke waktu selama masaperencanaan.

11. Available to promise, merupakandata yang berkaitan dengan banyakproduk yang dijadwalkan untukdiproduksi sehingga bisa dipastikandapat terpenuhi atau tidaknyapermintaan pelanggan.

1.6 Material Requirement Planning(MRP)MRP merupakan suatu metode yang

digunakan untuk menentukan barang/bahan, waktu dan kuantitas komponendan material yang dibutuhkan untukpemenuhan kebutuhan produksi dalamperencanaannya. MRP digunakan untukperencanaan pengadaan persediaan darikomponen komponen penyusun produkyang akan diproduksi (Tersine, 1994)

1.7 Tujuan dan Manfaat MRPMenurut Herjanto (1999), tujuan

MRP adalah:1. Meminimumkan persediaan.

2. Meningkatkan efisiensi.3. Mengurangi risiko karena

keterlambatan produksi ataupengiriman.Sedangkan menurut Render dan

Heizer (2006), manfaat dari MRP adalahsebagai berikut:1. Peningkatan pelayanan dan kepuasan

konsumen.2. Peningkatan pemanfaatan fasilitas

dan tenaga kerja.3. Perencanaan dan penjadwalan

persediaan yang lebih baik.4. Tanggapan yang lebih cepat terhadap

perubahan dan pergeseran pasar5. Tingkat persediaan menurun tanpa

mengurangi pelayanan kepadakonsumen.

1.8 Inputan MRPMenurut Nasution (1992) ada 3 iniput

yang dibutuhkan dalam konsep MRPyaitu:1. Jadwal Induk Produksi (Master

Production Schedule) merupakansuatu rencana produksi yangmenggambarkan hubungan antarakuantitas setiap jenis produk akhiryang diinginkan dengan waktupenyediaannya.

2. Struktur Produk (Product StructureRecord & Bill of Material)merupakan kaitan antara produkdengan komponen penyusunnya.Informasi yang dilengkapi untuksetiap komponen ini meliputi:- Jenis komponen- Jumlah yang dibutuhkan- Tingkat penyusunannya

3. Status Persediaan (Inventory MasterFile atau Inventory Status Record)menggambarkan keadaan dari setiapkomponen atau material yang ada

Page 5: PENGENDALIAN PERSEDIAAN MATERIAL UNTUK MEMENUHI …pesanan (p embuatan) dilakukan sampai barang itu diterima (se lesai dibuat). 9. Lot Size/ Ukuran Lot merupakan kuantitas pesanan

Journal of Research and Technology, Vol. 4 No. 1 Juni 2018P-ISSN: 2460 – 5972E-ISSN: 2477 – 6165

5

dalam persediaan, yang berkaitandengan:- Jumlah persediaan yang dimiliki

pada setiap periode (on handinventory)

- Jumlah barang dipesan dan kapanakan datang (on order inventory)

- Waktu ancang – ancang (leadtime) dari setiap bahan.

1.9 Istilah-Istilah dalam MRPBerikut ini dijelaskan tentang istilah-

istilah yang biasa digunakan (Gasperz,2004), yaitu:1. Gross Requirement (GR) atau

Kebutuhan Kasar adalah total darisemua kebutuhan, termasukkebutuhan yang diantisipasi untuksetiap periode waktu.

2. Schedule Receipts (SR)/ penerimaanyang dijadwalkan merupakan jumlahitem yang akan diterima pada suatuperiode tertentu berdasarkan pesananyang dibuat.

3. Begin Inventory (BI)/ Inventori Awalmerupakan jumlah inventori di awalperiode.

4. Net Requirement (NR)/ kebutuhanbersih merupakan jumlah aktual yangdiinginkan untuk diterima ataudiproduksi dalam periodebersangkutan.

5. Planned Order Receipt(PORec)/penerimaan pemesananyang direncanakan adalah jumlahitem yang diterima atau diproduksioleh perusahaan manufaktur padaperiode waktu terakhir.

6. Planned Ending Inventory(PEI)/Rencana Persediaan AkhirPeriode merupakan suatuperencanaan terhadap persediaanpada akhir periode.

7. Planned Order Releases(PORel)/pelepasan pemesanan yangdirencanakan adalah jumlah itemyangdirencanakan untuk dipesan agarmemenuhi perencanaan pada masayang akan datang.

8. Lead time adalah waktu tenggangyang diperlukan untuk memesan(membuat) suatu barang sejak saatpesanan (pembuatan) dilakukansampai barang itu diterima (selesaidibuat).

9. Lot Size/ Ukuran Lot merupakankuantitas pesanan dari item yangmemberitahukan MRP berapa banyakkuantitas yang dipesan, serta lotsizing apa yang dipakai.

2. METODE PENELITIANAdapun flow chart penelitian ini,

dapat dilihat pada Gambar 1.Berikut adalah uraian flowchart

penelitian yang dilakukan:a) Identifikasi dan perumusan

permasalahanPada tahap ini, dilakukan identifikasidi lapangan terkait permasalahan yangmuncul pada pada CV. Dua Putra. Darihasil analisis didapatkan permasalahanyang muncul di CV. Dua Putra adalahpermasalahan terkait pengendalianpersediaan bahan baku pembuatansepatu futsal.

b) Studi pustaka dan studi lapanganSetelah didapatkan permasalahan yangdihadapi CV.Dua Putra, selanjutnyadilakukan studi pustaka dan studilapangan terkait permasalahan yangdihadapi. Dari hasil studi pustaka,diperoleh metode yang sesuai untukmenyelesaikan permasalahan yangdihadapi. Metode yang digunakan

Page 6: PENGENDALIAN PERSEDIAAN MATERIAL UNTUK MEMENUHI …pesanan (p embuatan) dilakukan sampai barang itu diterima (se lesai dibuat). 9. Lot Size/ Ukuran Lot merupakan kuantitas pesanan

Journal of Research and Technology, Vol. 4 No. 1 Juni 2018P-ISSN: 2460 – 5972E-ISSN: 2477 – 6165

6

dalam penelitian ini adalah metodeMaterial requirement planning (MRP).

Gambar 1. Flowchart Penelitian

c) Pengumpulan dataSetelah didapatkan metode yangsesuai, langkah selanjutnya yangdilakukan adalah melakukanpengumpulan data yang dibutuhkan.Dalam penyelesaian MRP, data yangdibutuhkan antara lain:- Data historis permintaan sepatu

futsal dalam satu tahun terakhir- Data lead time penyusunan produk- Data sisa persediaan material, serta- BOM Tree pembuatan produk

d) Pengolahan dataSetelah pengumpulan data, selanjutnyadilakukan pengolahan data yang adadengan cara pembuatan Masterproduction scheduling (MPS) danMaterial requirement planning (MRP).

e) Analisis hasil MPS dan MRPSetelah dilakukan pembuatan MRPdan MPS, selanjutnya dilakukananalisis hasil MRP dan MPS yang telahdibuat.

f) Kesimpulan dan saranPada tahap ini, dilakukan penarikanhasil yang didapatkan dari penelitianyang didapat. Setelah itu, diberikansaran untuk penelitian selanjutnya.

3. HASIL DAN DISKUSI3.1 Pengumpulan Data

Berikut ini adalah data-yangdigunakan dalam penelitian:

Tabel 3.1 Data Permintaan Produk SepatuAirpro

No. Tahun BulanPermintaan

(kardus)1

2017September 56 kardus

2 Oktober 55 kardus3 November 20 kardus

Sumber: CV. Dua Putra.

Page 7: PENGENDALIAN PERSEDIAAN MATERIAL UNTUK MEMENUHI …pesanan (p embuatan) dilakukan sampai barang itu diterima (se lesai dibuat). 9. Lot Size/ Ukuran Lot merupakan kuantitas pesanan

Journal of Research and Technology, Vol. 4 No. 1 Juni 2018P-ISSN: 2460 – 5972E-ISSN: 2477 – 6165

7

Tabel 3.2 Bill of Material Sepatu Airpro

3.2 Pengolahan dan Analisis DataBerikut ini adalah pengolahan data

yang dilakukan.Tabel 3.3 Bill of Material Sepatu Airpro

Dari MPS diatas dapat diketahuibahwa jumlah sepatu Airpro yang harusdiproduksi pada bulan September sebesar56 kardus, pada bulan Oktober sebesar56 kardus, sedangkan jumlah yang harusdiproduksi dibulan ke Nopember sebesar20 kardus. Karena perusahaanmenggunakan tipe produksi make toorder, maka nilai MPS sama dengan nilaiactual demand dari perusahaan tersebut.Dari data MPS pada Tabel 3.3, kemudiandibuat MRP dari pembuatan produktersebut.

Tabel 3.4 MRP Persediaan Sepatu FutsalLevel 0

Dari MPS level 0 produk Airpro,jumlah yang harus sudah selesaidiproduksi sebanyak 1568 pasang padatanggal 2 September, 1540 pasang padatanggal 7 Oktober, serta 560 pasang padatanggal 4 Nopember. Karena leadtimepemasangan adalah 15 menit perpasangmaka pada baris PORel dimundurkanmenjadi 1568 pada tanggal 15 Agustus,1540 pada tanggal 19 September, serta560 pada tanggal 30 Oktober.

Pada MTO berlaku:GR sepatu futsal periode ke-t = MPSsepatu futsal periode ke –t (Padaproduk level 0)GR Periode september = MPS periodeSeptember = 56 kardus x 28pasang/kardus = 1568 pasangNet requirement sepatu futsal periodeke t = GR sepatu futsal periode ke tNet requirement periode September = GRPeriode September =1568 pasangPorec sepatu futsal periode ke t = Netrequirement sepatu futsal periode ke tkarena produksi sejumlah pesanan (lotfor lot)

Page 8: PENGENDALIAN PERSEDIAAN MATERIAL UNTUK MEMENUHI …pesanan (p embuatan) dilakukan sampai barang itu diterima (se lesai dibuat). 9. Lot Size/ Ukuran Lot merupakan kuantitas pesanan

Journal of Research and Technology, Vol. 4 No. 1 Juni 2018P-ISSN: 2460 – 5972E-ISSN: 2477 – 6165

8

Porec periode September = Netrequirement periode September = 1568pasangPorel sepatu futsal periode ke t = Porecsepatu futsal periode ke t dandimundurkan sesuai dengan leadtimenya.Lead time produk ke (i) = Jumlah yangharus diproduksi produk ke (i) x LTproduksi/pasangLead time perakitan sepatu futsal = 1568pasang x 15 menit/pasang = 23.520 menit= 16.33 hari ≈ 17 hari.Mundurkan pembuatan 17 harisebelumnya. Karena dibutuhkan 1568pada tanggal 2 September, maka produksiharus dimulai 17 hari sebelumnya padatanggal 15 Agustus

Tabel 3.5 Perencanaan Persediaan uppershoes (level 1)

Dari MPS level 0 produk Airpro,jumlah yang harus sudah selesaidiproduksi sebanyak 1568 pasang padatanggal 15 Agustus, 1540 pasang padatanggal 19 September, serta 560 pasangpada tanggal 30 Oktober. Karena leadtimepemasangan adalah 15 menit perpasang

maka pada baris PORel dimundurkanmenjadi 1568 pada tanggal 29 juli, 1540pada tanggal 4 September, serta 560 padatanggal 24 Oktober.GR periode ke-t = Porec periode ke t(Pada produk level sebelumnya) xkebutuhan perpasangGR Periode Agustus = porec periodeAgustus = 1568 pasang x 1 =1568 pasangNet requirement periode ke t = GRperiode ke tNet requirement periode Agustus = GRPeriode Agustus =1568 pasangPorec periode ke t = Net requirementperiode ke t karena produksi sejumlahpesanan (lot for lot)Porec periode Agustus = Net requirementperiode Agustus = 1568 pasangPorel periode ke t = Porec periode ke tdan dimundurkan sesuai dengan leadtimenya.Lead time produk ke (i) = Jumlah yangharus diproduksi produk ke (i) x LTproduksi/pasangLead time perakitan upper shoes = 1568pasang x 12 menit/pasang = 23.520 menit= 13.06 hari ≈ 14 hari.Mundurkan pembuatan 14 harisebelumnya. Karena dibutuhkan 1568pada tanggal 15 Agustus, maka produksiharus dimulai 14 hari sebelumnya padatanggal 29 Juli.

Dari MPS level 0 produk Airpro,jumlah yang harus sudah selesaidiproduksi sebanyak 1568 pasang padatanggal 15 Agustus, 1540 pasang padatanggal 19 September, serta 560 pasangpada tanggal 30 Oktober. Karena leadtimepemasangan adalah 7 menit perpasangmaka pada baris PORel dimundurkanmenjadi 1568 pada tanggal 5 Agustus,1540 pada tanggal 9 September, serta 560pada tanggal 26 Oktober.

Page 9: PENGENDALIAN PERSEDIAAN MATERIAL UNTUK MEMENUHI …pesanan (p embuatan) dilakukan sampai barang itu diterima (se lesai dibuat). 9. Lot Size/ Ukuran Lot merupakan kuantitas pesanan

Journal of Research and Technology, Vol. 4 No. 1 Juni 2018P-ISSN: 2460 – 5972E-ISSN: 2477 – 6165

9

Tabel 3.6 Perencanaan persedian outsole(level 1)

Tabel 3.7 Perencanaan persediaangimboard (level 2)

Dari MPS level 1 sub produkUpper shoes, jumlah yang harus sudahselesai diproduksi sebanyak 1568 padatanggal 29 Juli, 1540 pada tanggal 4September, serta 560 pada tanggal 24Oktober. Karena leadtime pembuatangimboard adalah 1 menit perpasang makapada baris PORel dimundurkan menjadi1568 pada tanggal 27 Juli, 1540 padatanggal 1 September, serta 560 padatanggal 23 Oktober.

Tabel 3.8 Perencanaan persediaan SpencoEva MM (level 2)

Dari MPS level 1 sub produk Uppershoes, jumlah yang harus sudah selesaidiproduksi sebanyak 1568 pada tanggal29 Juli, 1540 pada tanggal 4 September,serta 560 pada tanggal 24 Oktober.Karena leadtime pembuatan Spenco Evaadalah 1 menit perpasang maka pada barisPORel dimundurkan menjadi 1568 padatanggal 27 Juli, 1540 pada tanggal 1September, serta 560 pada tanggal 23Oktober.

Tabel 3.9 Perencanaan persediaan SpundBond (level 2)

Page 10: PENGENDALIAN PERSEDIAAN MATERIAL UNTUK MEMENUHI …pesanan (p embuatan) dilakukan sampai barang itu diterima (se lesai dibuat). 9. Lot Size/ Ukuran Lot merupakan kuantitas pesanan

Journal of Research and Technology, Vol. 4 No. 1 Juni 2018P-ISSN: 2460 – 5972E-ISSN: 2477 – 6165

10

Dari MPS level 1 sub produk Uppershoes, jumlah yang harus sudah selesaidiproduksi sebanyak 1568 pada tanggal29 Juli, 1540 pada tanggal 4 September,serta 560 pada tanggal 24 Oktober.Karena leadtime pembuatan Spund Bondadalah 1 menit perpasang maka pada barisPORel dimundurkan menjadi 1568 padatanggal 27 Juli, 1540 pada tanggal 1September, serta 560 pada tanggal 23Oktober.

Tabel 3.10 Perencanaan persediaanMerry Mesh (level 2)

Dari MPS level 1 sub produk Uppershoes, jumlah yang harus sudah selesaidiproduksi sebanyak 1568 pada tanggal29 Juli, 1540 pada tanggal 4 September,serta 560 pada tanggal 24 Oktober.Karena leadtime pembuatan Merry Meshadalah 1 menit perpasang maka pada barisPORel dimundurkan menjadi 1568 padatanggal 27 Juli, 1540 pada tanggal 1September, serta 560 pada tanggal 23Oktober.

Tabel 4.11. Perencanaan persediaanChemical Sheet (level 2)

Dari MPS level 1 sub produkUpper shoes, jumlah yang harus sudahselesai diproduksi sebanyak 1568 padatanggal 29 juli, 1540 pada tanggal 4september, serta 560 pada tanggal 24oktober. Karena leadtime pembuatanChemical Sheet adalah 1 menit perpasangmaka pada baris PORel dimundurkanmenjadi 1568 pada tanggal 27 Juli, 1540pada tanggal 1 September, serta 560 padatanggal 23 Oktober.

Tabel 3.12 Perencanaan persediaan InsoleTexon (level 2)

Page 11: PENGENDALIAN PERSEDIAAN MATERIAL UNTUK MEMENUHI …pesanan (p embuatan) dilakukan sampai barang itu diterima (se lesai dibuat). 9. Lot Size/ Ukuran Lot merupakan kuantitas pesanan

Journal of Research and Technology, Vol. 4 No. 1 Juni 2018P-ISSN: 2460 – 5972E-ISSN: 2477 – 6165

11

Dari MPS level 1sub produk Outsole,jumlah yang harus sudah selesaidiproduksi sebanyak 1568 pada tanggal 5Agustus, 1540 pada tanggal 9 September,serta 560 pada tanggal 26 Oktober.Karena produk insole texon dibeli secaralangsung, maka leadtime pembuatan samadengan 0.

Tabel 3.13 Perencanaan persediaanOutsole TPR (level 2)

Dari MPS level 1sub produk Outsole,jumlah yang harus sudah selesaidiproduksi sebanyak 1568 pada tanggal 5Agustus, 1540 pada tanggal 9 September,serta 560 pada tanggal 26 Oktober.Karena produk outsole TPR dibeli secaralangsung, maka leadtime pembuatan samadengan 0.

4. KESIMPULANKesimpulan yang didapatkan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:1. Lama waktu yang dibutuhkan untuk

memproduksi pesanan 56 box sepatufutsal Airpro pada tanggal 2 September2017 adalah 33 hari. Sehingga untukmemenuhi demand pada bulanSeptember produksi harus sudahdimulai pada tanggal 27 Juli 2017.

2. Lama waktu yang dibutuhkan untukmemproduksi pesanan 56 box sepatufutsal Airpro pada tanggal 7 Oktober2017 adalah 32 hari. Sehingga untukmemenuhi demand pada bulan Oktoberproduksi harus sudah dimulai padatanggal 1 September 2017.

3. Lama waktu yang dibutuhkan untukmemproduksi pesanan 56 box sepatufutsal Airpro pada bulan 4 Nopemberadalah 12 hari. Sehingga untukmemenuhi demand pada bulan Oktoberproduksi harus sudah dimulai padatanggal 23 Oktober 2017.

DAFTAR PUSTAKAAssauri, S. (1998). Manajemen operasi

dan produksi. Jakarta: LP FE UI.Assauri, S. (2004). Manajemen

Pemasaran. Jakarta: Raja GrafindoPersada.

Gaspersz, V. (2004). Production planningand inventory control. PTGramedia Pustaka Umum, Jakarta.

Herjanto, E. (1999). Manajemen Produksidan Operasi, Edisi ke-2. Gresindo.Jakarta.

Heizer, J., and Render, B. (2006).Manajemen Operasi, Edisi 7.Salemba. Jakarta.

Limbong, I., Tarore, H., Tjakra, J. andWalangitan, D.R.O.,(2013).Manajemen Pengadaan MaterialBangunan dengan MenggunakanMetode MRP (MaterialRequirement Planning) StudiKasus: Revitalisasi GedungKantor BPS Propinsi SulawesiUtara. Jurnal Sipil Statik, 1(6).

Mahardika, A.P., Ardiansyah, M.N. andYunus, E.D.S., (2017).Pengendalian Persediaan untukMengurangi Biaya Total

Page 12: PENGENDALIAN PERSEDIAAN MATERIAL UNTUK MEMENUHI …pesanan (p embuatan) dilakukan sampai barang itu diterima (se lesai dibuat). 9. Lot Size/ Ukuran Lot merupakan kuantitas pesanan

Journal of Research and Technology, Vol. 4 No. 1 Juni 2018P-ISSN: 2460 – 5972E-ISSN: 2477 – 6165

12

Persediaan dengan PendekatanMetode Periodic Review (R, s, S)Power Approximation pada SukuCadang Consumable (Studi Kasus:Job Pertamina Talisman JambiMerang). Jurnal Rekayasa SistemIndustri, 4(1), pp.8-19.

Nasution. (1992). Metode Research.Bandung: Jemmars.

Prima, D.S., Setyanto, N.W. and Tantrika,C.F.M., (2014). Penerapan SistemMRP Untuk PengendalianPersediaan Bahan Baku AnimalFeedmill Dengan Lot SizingBerdasarkan Algoritma Wagner-within Dan Silver-meal (Studikasus: PT. Sierad Produce, Tbk.).Jurnal Rekayasa dan ManajemenSistem Industri, 2(4), pp.p896-906.

Rajab, H.T.D.A., (2015). Pengoptimalanpersediaan bahan baku tepungketela menggunakan metode EOQ

(Economic Order Quantity): Studikasus di pabrik kerupuk UD SuryaManalagi Kabupaten Kediri(Doctoral dissertation, UniversitasIslam Negeri Maulana MalikIbrahim).

Rangkuti, F. (2004). ManajemenPersediaan Aplikasi di BidangBisnis. Jakarta. Raja GrafindoPersada.

Tersine, R. J. (1994). Principles ofinventory and materialsmanagement. PTR Prentice Hall.

Yasra, R., Cundara, N. and Widodo,B.W., (2014). AnalisaPenjadwalan PersediaanTimbangan Model SM 5600Dengan Metode Lot for Lot(Studi Kasus di PT. TropicalElectronic Batam).PROFISIENSI, 2(2).


Recommended