+ All Categories
Home > Documents > PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II...

PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II...

Date post: 05-May-2018
Category:
Upload: ngokhanh
View: 229 times
Download: 2 times
Share this document with a friend
213
PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA N 1 BOYOLALI (Penelitian Tindakan Kelas) SKRIPSI Oleh : ARDHIANI PURWANDARI K 7406003 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
Transcript
Page 1: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING

AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN

PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA

KELAS XI IPS SMA N 1 BOYOLALI

(Penelitian Tindakan Kelas)

SKRIPSI

Oleh :

ARDHIANI PURWANDARI

K 7406003

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING

AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN

PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA

KELAS XI IPS SMA N 1 BOYOLALI

TAHUN AJARAN 2009/2010

(Penelitian Tindakan Kelas)

Oleh :

ARDHIANI PURWANDARI

K 7406003

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan

gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 3: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Persetujuan Pembimbing,

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Siswandari, M. Stats. Drs. Wahyu Adi, M. Pd.

NIP 19590201 198503 2 002 NIP 19630520 198903 1 005

Page 4: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi:

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Sudiyanto, M. Pd. .......................

Sekretaris : Sri Sumaryati, S. Pd., M. Pd. .......................

Anggota I : Prof. Dr. Siswandari, M. Stats ........................

Anggota II : Drs. Wahyu Adi, M. Pd. .......................

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd

NIP. 19600727 198702 1 001

iv

Page 5: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

PENGESAHAN

Skripsi ini telah direvisi berdasarkan anjuran Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Tim Penguji Skripsi:

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Sudiyanto, M. Pd. .......................

Sekretaris : Sri Sumaryati, S. Pd., M. Pd. .......................

Anggota I : Prof. Dr. Siswandari, M. Stats ........................

Anggota II : Drs. Wahyu Adi, M. Pd. .......................

v

Page 6: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

ABSTRAK

Ardhiani Purwandari. K 7406003. PENGGUNAAN PENDEKATAN

CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN

PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI KELAS XI IPS 1 SMA N 1 BOYOLALI.

Skripsi. Surakarta. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas

Maret Surakarta, Juni 2010.

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Pendekatan

Contextual Teaching and Learning (CTL)dalam upaya peningkatan prestasi belajar

akuntansi kelas XI IPS 1 SMA N 1 Boyolali Tahun Pelajaran 2009/20109, dengan subyek

siswa berjumlah 41 siswa.

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas

(classroom action research) dengan menggunakan strategi siklus. Obyek

penelitian pada penelitian tindakan ini adalah berbagai kegiatan yang terjadi di

dalam kelas selama berlangsungnya proses pembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan

dengan kolaborasi antara peneliti, guru kelas dan melibatkan partisipasi siswa. Sumber

data yang digunakan dalam penelitian tindakan ini antara lain informan, tempat

atau lokasi, peristiwa, dokumen dan arsip. Teknik pengumpulan data dilakukan

dengan observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Prosedur penelitian meliputi

tahap: (1) identifikasi masalah, (2) persiapan, (3) penyusunan rencana tindakan,

(4) implementasi tindakan, (5) pengamatan, dan (6) penyusunan laporan. Proses

penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari

empat tahap, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3)

observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi. Setiap siklus dilaksanakan

dalam 4 dan 3 kali pertemuan, alokasi waktu masing-masing pertemuan 8 x 45

menit dan 6 x 45 menit.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa

terdapat peningkatan prestasi belajar melalui penggunaan pendekatan Contextual

Teaching and Learning (CTL). Hal tersebut terefleksi dari beberapa indikator

sebagai berikut: (1) Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran menunjukkan

peningkatan dari 64 % atau 20 siswa menjadi 81 % atau 29 siswa. (2) Selama

diskusi berlangsung, siswa yang aktif sebanyak 17 siswa pada siklus I sedangkan

pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) Dalam ketelitian dan ketepatan

menyelesaikan soal pada siklus I terdapat 26 siswa, pada siklus II terdapat 33

siswa. (4) Adanya peningkatan pencapaian hasil belajar siswa dari rata-rata kelas

74.04 menjadi 81.20, dan peningkatan hasil evaluasi setiap siswa meningkat10%

tiap siklusnya. Peningkatan tersebut terjadi setelah guru melakukan beberapa upaya,

antara lain: (1) Penggunaan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL), (2)

Guru membuat Rencana Pembelajaran terlebih dahulu sebelum mengajar sehingga

kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung terarah dan terprogram, (3) Guru

memberikan motivasi kepada siswa dalam mengikuti pelajaran Akuntansi, (4)

Guru melakukan evaluasi setelah pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan prestasi

belajar berikutnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan penggunaan

pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan prestasi

belajar akuntansi baik dari segi keaktifan maupun hasil belajar.

vi

Page 7: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

ABSTRACT

Ardhiani Purwandari. K 7406003. APPLICATION OF CONTEXTUAL

TEACHING AND LEARNING (CTL) APPROACH TO INCREASE

ACCOUNTING LEARNING ACHIEVEMENT IN GRADE OF XI IPS 1 OF

SMA NEGERI 1 BOYOLALI YEAR OF 2009/2010. Thesis. Surakarta.

Teacher Training and Education Faculty. Sebelas Maret University, Mei 2010.

The aim of this research is to find out the effect of Contextual

Teaching and Learning approach to increase accounting learning quality in grade

of XI IPS 1 of SMA Negeri 1 Boyolali year of 2009/2010.

This research used classroom action research approach by using

cycling strategy. The subject research is the XI grade of IPS 1 of SMA Negeri 1

boyolali which is 41 student. The object research in this action research is the

activities which is happening in the class during the learning process. This

research is done by collaborating between researcher, teacher class by involving

student partisipation. The source of data used in this action research are informan,

place or location, document, and file. The technique of collecting is done by

observing, interviewing, testing, and documenting. The research procedure

include stage of: (1) problem identification, (2) preparation, (3) arranging the

action plan, (4) action implementation, (5) observation, and (6) report arranging.

The process of this research is done in to cycles, which consist of four stage, they

are: (1) planning action, (2) doing action, (3) observation and interpretation, and

(4) analysis and reflection. Each cycle is done in 4 and 3 times meeting, with time

allocation of each meeting is 8 x 45 minutes and 6 x 45 minutes.

According to the research which had been done before , it can be

conclude that there is the increasing of accounting learning quality (process and

yield as well) through the application of Contextual Teaching and Learning

approach. It is reflected in some indicators : (1) student‟s activation in learning

process, student which show that they are active is 64% or 20 student in cycle I

while in cycle II 81% or 29 student, (2) student‟s activation in disscusing process,

student which show that they are active is 17 student in cycle I while in cycle II 30

student (3) in carefulness and accuracy in solving the problem in cycle I there are

26 student, in cycle II there are 33 student, (4) the existence of increasing the

student‟s achievement 10% for each cycles, from mean value class 74.04 in cycle

I to 81.20 in cycle II. That increation happens after the teacher did some attempt,

they are: (1) the application of contextual teaching and learning approach, (2) the

teacher makes learning plan before teaches so that the learning activity can be

directed and programmed, (3) teacher give motivate for students in learning

process, (4) the teacher makes evaluation after it can be concluded that with the

implementation of contextual teaching and learning approach can improve the

quality of accounting learning both from the process and achievement side.

vii

Page 8: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

MOTTO

”Lingkungan adalah ilmu yang sangat beharga, karena dari situ kita dapat belajar

yang sesungguhnya”

(Penulis)

viii

Page 9: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan sebagai wujud rasa sayang,

cinta kasih penulis dan terima kasih penulis kepada :

Bangsa dan Negara Indonesia

Guru-Guru Indonesia

Almamater UNS.

ix

Page 10: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

karunia rancangannya yang sempurna sehingga skipsi ini dapat diselesaikan

dengan baik oleh penulis untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk

mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hambatan dan kesulitan yang penulis hadapi dalam menyelesaikan

penulisan skipsi ini dapat diatasi berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu,

atas segala bentuk bantuannya penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Saiful Bachri, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini.

3. Drs. Sutaryadi, M. Pd., selaku Ketua Prodi Pendidikan Ekonomi yang telah

memberika ijin penulisan skripsi ini.

4. Drs. Wahyu Adi, M.Pd., selaku Ketua Bidang Keahlian Khusus Pendidikan

Akuntansi yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dengan bijaksana.

5. Dra. Sri Witurachmi, M. M., selaku Pembimbing Akademik yang telah

memberikan banyak doa dan bimbingan serta semangat.

6. Prof. Dr. Siswandari, M. Stat., selaku pembimbing I yang telah memberikan

banyak sekali motivasi, ilmu dan arahan dengan penuh kesabaran.

7. Drs. Wahyu Adi, M. Pd., selaku pembimbing II yang telah memberikan

dorongan, semangat dan bimbingan dengan baik.

8. Hardiman, SH, MH., selaku kepala Sekolah SMA N 1 Boyolali terimakasih

atas ijin dan kemudahan bagi penulis dalam pelaksanakan penelitian.

9. Drs. Soeparno, selaku guru akuntansi SMA N 1 Boyolali yang telah banyak

membantu penulis dalam penelitian ini. Terimakasih untuk bantuan waktu

tenaga serta pikiran dan juga doa yang selalu diberikan kepada Penulis.

10. Siswa Kelas XI IPS 1SMA N 1 Boyolali terimakasih atas kerjasamanya dalam

penelitian yang penulis lakukan.

x

Page 11: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

11. Ibu, Ayah, Adik dan segenap keluarga yang ada di Boyolali terima kasih atas

segenap dukungan dan Do‟anya.

12. Sahabatku Isna, Wulan, Titik, Yanie, Septi, Wahyuni yang senantiasa

menemaniku dan memberiku semangat.

13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan,

namun penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada

umumnya dan perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya.

Surakarta, 2010

Penulis

xi

Page 12: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PENGAJUAN .......................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv

HALAMAN REVISI .................................................................................... v

HALAMAN ABSTRAK ............................................................................... vi

HALAMAN ABSTRACT ............................................................................ vii

HALAMAN MOTTO ................................................................................... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... ix

KATA PENGANTAR .................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xv

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xvii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................... 6

C. Pembatasan Masalah ................................................................... 7

D. Perumusan Masalah ..................................................................... 7

E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 7

F. Manfaat Penelitian ...................................................................... 8

BAB II. LANDASAN TEORI ...................................................................... 9

A. Tinjauan Pustaka ........................................................................ 9

1. Hakikat Pendidikan ................................................................ 8

a. Pengertian Pendidikan ...................................................... 8

b. Tujuan Pendidikan .......................................................... 9

2. Hakikat Pembelajaran.............................................................. 10

a. Pengertian Pembelajaran ................................................... 11

b. Teori-teori Pembelajaran .................................................... 12

xii

Page 13: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

c. Ciri-ciri Pembelajaran ........................................................ 14

3. Hakikat Prestasi Belajar Akuntansi ........................................ 15

a. Hakikat Belajar .................................................................. 15

b. Hakikat Prestasi Belajar ..................................................... 15

c. Hakikat Mata Pelajaran Akuntansi ..................................... 17

4. Hakikat Contextual Teaching and Learning (CTL) ...................... 18

a. Pengertian Pembelajaran Kontekstual ................................. 18

b. Asas-asas Pembelajaran Kontekstual .................................. 19

c. Karakteristik Pembelajaran Kontekstual ............................. 22

d. Komponen CTL .................................................................. 23

e. Pendekatan CTL .................................................................. 24

f. Prinsip-prinsip Pembelajaran Kontekstual .......................... 25

g. Model Pembelajaran Kontekstual ....................................... 25

h. Strategi Pembelajaran Kontekstual .................................. . 26

i. Implementasi CTL ................................................................ 27

B. Penelitian Yang Relevan ............................................................ 30

C. Kerangka Pemikiran .................................................................... 31

D. Hipotesis Tindakan ...................................................................... 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 34

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 33

B. Subjek dan Objek Penelitian ........................................................ 34

C. Sumber Data ............................................................................... 34

D. Metode Penelitian ........................................................................ 35

E. Teknik Pengumpulsn Data ............................................................ 39

F. Prosedur Penelitian ....................................................................... 42

G. Proses Penelitian ......................................................................... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 47

A. Deskripsi Lokasi Penelitian .......................................................... 47

B. Identifikasi Masalah Pembelajaran Akuntansi Dasa Kelas XI IPS 1

di SMA N 1 Boyolali ................................................................... 51

C. Deskripsi Hasil Penelitian ........................................................... 53

xiii

Page 14: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

1. Siklus I ................................................................................... 53

a. Perencanaan Tindakan Siklus I ........................................ 53

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I ......................................... 57

c. Observasi dan Interpretasi ................................................. 61

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus I .......................... 65

2. Siklus II .................................................................................. 66

a. Perencanaan Tindakan Siklus II ....................................... 67

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II ....................................... 69

c. Observasi dan Interpretasi ................................................. 73

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus II ......................... 75

D. Pembahasan .................................................................................. 76

BAB IV SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ..................................... 83

A. Simpulan ...................................................................................... 83

B. Implikasi ...................................................................................... 84

C. Saran ............................................................................................ 85

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 88

LAMPIRAN ................................................................................................... 90

xiv

Page 15: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bagan Siklus Inkuiri 20

Gambar 2. Kerangka Pemikiran 32

Gambar 3. Siklus Penelitian Tindakan Kelas 37

Gambar 4. Struktur Organisasi SMA N 1 Boyolali 50

Gambar 5. Grafik Prestasi Belajar Siklus I 64

Gambar 6. Grafik Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I 64

Gambar 7. Grafik Prestasi Belajar Siswa Siklus II 75

Gambar 8. Grafik Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I I 75

Gambar 9. Grafik Hasil Penelitian Siklus I dan II 78

Gambar 10. Grafik Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I dan II 78

xv

Page 16: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Perbandingan antara Pembelajaran Konvensional dan Kontekstual 29

Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Dalam Penelitian 33

Tabel 3. Indikator Ketercapaian Belajar Siswa 44

Tabel 4. Prestasi Belajar Siswa Siklus I 63

Tabel 5. Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I 63

Tabel 6. Prestasi Belajar Siswa Siklus II 74

Tabel 7. Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II 74

Tabel 8. Hasil Penelitian Siklus I dan II 77

Tabel 9. Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I dan II 77

xvi

Page 17: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Catatan Lapangan 1 Survey Awal 92

Lampiran 2 : Catatan Lapangan 2 Siklus I 95

Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan pembelajaran Siklus I 103

Lampiran 4 : Materi Siklus I 108

Lampiran 5 : Soal dan Kunci Jawaban Diskusi Kelompok Siklus I 115

Lampiran 6 : Soal dan Jawaban Latihan individu Siklus I 121

Lampiran 7 : Soal dan Jawaban Kuis Siklus I 124

Lampiran 8 : Daftar Siswa Kelas XI IPS 1 SMA N 1 Boyolali 133

Lampiran 9 : Daftar Kelompok Diskusi siklus I 134

Lampiran 10 : Daftar Nilai Kuis Siklus I 135

Lampiran 11 : Lembar Observasi Siklus I 138

Lampiran 12 : Gambar foto Siklus I 141

Lampiran 13 : Catatan Lapangan 3 Siklus I I 144

Lampiran 14 : Rencana Pelaksanaan pembelajaran Siklus II 149

Lampiran 15 : Materi Siklus II 153

Lampiran 17 : Soal dan Jawaban Latihan individu Siklus II 158

Lampiran 18 : Soal dan Kunci Jawaban Diskusi Kelompok Siklus II 160

Lampiran 19 : Soal dan Jawaban Kuis Siklus II 163

Lampiran 20 : Daftar Siswa Kelas XI IPS 1 SMA N 1 Boyolali 170

Lampiran 21 : Daftar Kelompok Diskusi siklus II 171

Lampiran 22 : Daftar Nilai Kuis Siklus II 172

Lampiran 23 : Lembar Observasi Siklus II 173

Lampiran 24 : Gambar foto Siklus I 176

Lampiran 25 : Pedoman Wawancara untuk Guru 179

Lampiran 26 : Angket Tanggapan siswa 181

Lampiran 27 : Hasil Wawancara dengan Guru 186

Lampiran 28 : Hasil Tanggapan Siswa 189

Lampiran 29 : Hasil Peningkatan Prestasi Belajar Siswa 194

Lampiran 30 : Nilai Dasar Siswa Kelas XI IPS 1 SMA N 1 Boyolali 195

xvii

Page 18: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

Lampiran 31 : Hasil Evaluasi Siklus I 196

Lampiran 32 : Hasil Evaluasi Siklus II 202

Lampiran 33 : Surat Perijinan Penelitian 210

xviii

Page 19: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masalah pendidikan merupakan masalah yang penting bagi kehidupan,

sebab pendidikan itu menyangkut kelangsungan hidup manusia. Manusia tidak

cukup hanya tumbuh dan berkembang dengan dorongan instingnya saja, namun

perlu bimbingan dan pengarahan dari luar dirinya (pendidikan). Pendidikan

merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia, Pendidikan sangat

berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran

normatif. Tujuan utama pendidikan adalah memberi kemampuan pada manusia

untuk hidup di masyarakat, kemampuan ini berupa pengetahuan dan/atau

keterampilan, serta perilaku yang diterima masyarakat. Kemampuaan seseorang

akan dapat berkembang secara optimal apabila memperoleh pengalaman belajar

yang tepat. Untuk itu lembaga pendidikan dalam hal ini sekolah, harus memberi

pengalaman belajar yang sesuai dengan potensi dan minat peserta didik.

Perkembangan teknologi dan imformasi yang cepat dalam berbagai aspek

kehidupan termasuk dalam bidang pendidikan, merupakan suatu upaya untuk

menjembatani masa sekarang dan masa yang akan datang denga jalan

memperkenalkan pembaharuan-pembaharuan yang cenderung mengejar efisiensi

dan efektifitas. Perkembangan dalam dunia pendidikan harus dapat berjalan

seiring dengan pembaharuan-pembaharuan yang ada. Hal ini perlu diupayakan

agar para penerus bangsa tidak ketinggalan informasi dan teknologi sehingga

dapat bertahan dalam era globalisasi sertadapat bersaing dengan bangsa yang lain

untuk hidup yang lebih baik.

Pembaharuan yang ada mempunyai tujuan untuk menciptakan efisiensi

dan efektifitas. Begitu juga dalam dunia pendidikan, sangat diperlukan efisiensi

dan efektifitas dalam kegiatan pembelajarannya. Hal - hal yang akan dilaksanakan

perlu adanya sebuah perencanaan yang disesuaikan dengan perkembangan yang

terjadi. Kegiatan pembelajaran merupakan sebuah rangkaian yang melibatkan

motivasi belajar, bahan belajar, alat bantu belajar, suasana belajar, dan kondisi

1

Page 20: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

2

subyek yang belajar. Agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa maka komponen-komponen tersebut

harus seimbang. Pembahruan yang dilakukan dalam dunia pendidikan salah

satunya adalah pembaharuan dalam hal metode pembelajaran yang digunakan.

Pembelajaran secara tradisional atau konvensional tidak dapat mendukung

kegiatan pembelajaran di masa sekarang ini. Sangat diperlukan sebuah inovasi

dalam kegiatan pembelajaran, agar dapat membuat siswa lebih maju dan dapat

meningkatkan prestasi belajarnya.

Pendidikan tradisional tidak berhasil untuk para siswa karena berbagai

alasan. Misalnya guru hanya menganggap bahwa siswanya ada di kelas supaya

lulus, bukan untuk belajar sesuatu, bahkan pengajar terlalu sibuk mengajar kelas-

kelas sepanjang hari hingga mereka tidak memiliki waktu untuk mengenal, atau

bahkan berbicara pada siswanya. Ditambah lagi, karena dalam sistem tradisional

alokasi waktu hanya berlangsung selama 45 sampai dengan 50 menit, mereka

tidak diberi waktu untuk bertanya, berdiskusi, mencari tahu, berpikir kritis, atau

terlibat dalam kerja nyata dalam pemecahan masalah. Waktu siswa hanya

dihabiskan untuk mengisi buku tugas, mendengarkan gurum dan menyelesaikan

latihan-latihan yang membosankan. Yang terakhir mereka hanya mengikuti ujian

untuk mengukur kemampuan siswa dalam menghafalkan fakta-fakta atau rumus-

rumus.

Menciptakan proses pembelajaran yang efektif dan dapat mengatasi

berbagai kelelmahan dari pembelajaran tradisional adalah sangat diperlukan, agar

prestasi belajar yang dicapai siswa optimal, maka diperlukan usaha dari guru

untuk memotivasi seluruh siswa untuk belajar, menyusun kegiatan kelas

sedemikian rupa sehingga siswa dapat memahami ide, konsep, dan keterampilan

yang diberikan. Hal yang tidak kalah penting dalam kegiatan pembelajaran adalah

siswa dapat menemukan makna dari materi yang dipelajari dan dapat mengkaitkan

dengan kehidupan sehari-hari, sehingga siswa dapat menerapkan ilmunya dalam

masyrakat dan bermanfaat untuk kehidupannya. Dengan demikian pembelajaran

dengan pendekatan kontekstual dapat membantu siswa untuk menemukan makna

dari materi yang dipelajari dan mengkaitkannya dengan kehidupan sehari-hari.

Page 21: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

3

Oleh karena pentingnya hal tersebut maka guru harus dapat melaksanakan

pembelajaran yang sesuai, agar tujuan yang dikehendaki dapat tercapai.

Pendekatan pembelajaran kontekstual adalah salah satu metode pembelajaran

yang dapat digunakan dan sesuai dengan kebutuhan.

Jika dipahami dan dilaksanakan dengan benar, CTL akan memiliki

kemampuan untuk memperbaiki beberapa kekurangan yang paling serius dalam

pendidikan tradisional. Kekurangan-kekurangan ini digambarkan dalam berbagai

laporan penelitian yang dilakukan selama kurang lebih 15 tahun. Garis besar yang

dapat ditarik dalam masing-masing laporan penelitian itu, bahwa semua siswa

layak mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Semua siswa tidak hanya

mempelajari materi-materi akademis yang maju, tetapi juga harus mencapai

stándar akademis yang tinggi. Artinya setiap siswa berhak untuk mempelajari

tidak hanya ketrampilan, tetapi juga materi akademis. Hal tersebut di atas

dilaksanakan dengan cara menggabungkan pengetahuan dan ketrampilan,

mempelajari konsep-konsep abstrak dengan melakukan kegiatan praktis,

menghubungkan tugas sekolah dengan dunia nyata (Hull, 1993) yang akhirnya

terkenal dengan istilah „belajar dengan melakukan (learning by doing)‟. Dihimbau

untuk mengaitkan mata pelajaran akademik dengan dunia nyata, sehingga

pengajaran seharusnya diberikan dalam konteks. „Belajar agar tahu‟ tidak boleh

dilepaskan dari „belajar agar bisa melakukan‟. Akhirnya kata “konteks” di atas

menghasilkan terminologi pembelajaran kontekstual. Kata kontekstual kemudian

secara alami menggantikan kata ‟terapan‟ karena ‟terapan‟ terlalu sempit untuk

dapat mencakup inovasi mengejutkan yang dicapai oleh gerakan akar rumput

reformis ini. Kontekstual yang lebih menyeluruh menyatakan saling

keterhubungan. Yaitu segala sesuatu yang terhubung, termasuk gagasan-gagasan

dan tindakan. Kontekstual juga mengarahkan pemikiran kita pada pengalaman.

Ketika gagasan-gagasan dialami, digunakan di dalam konteks, mereka menjadi

memiliki makna. Kemitraan yang memungkinkan para siswa menerapkan

pelajaran akademis ke dalam kelas; pelajaran-pelajaran uang mengaitkan tugas

sekolah dengan pengalaman sehari-hari; restrukturisasi sekolah yang

memungkinkan ”learning by doing” dimana semua kegiatan ini menunjukkan

Page 22: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

4

kekuatan dari pesan pokok CTL, yaitu: ”learning by doing” menyebabkan kita

membuat keterkaitan-keterkaitan yang menghasilkan makna, dan ketika kita

melihat makna, kita menyerap dan menguasai pengetahuan dan ketrampilan.

(http://enititikusuma.blogspot.com/2008/12/mengapa-menggunakan-contextual-

teaching.html) diakses pada 22 Februari 2010.

Pentingnya mendefinisikan Contextual Teaching and Learning (CTL) bagi

para pendukung dan praktisi CTL yang dapat diterima secara universal,

menyetujui ciri khasnya, asalnya, dan alasan keberhasilannya. Jika dipahami dan

dilaksanakan secara tepat, CTL memiliki potensi untuk menjadi lebih dari sekedar

tanda pada proses pembelajaran di ruang kelas. CTL menawarkan cara menuju

keunggulan akademis yang dapat diikuti oleh semua siswa. Hal itu dapat terjadi

karena sistem kerja CTL sesuai dengan cara kerja otak dan prinsip-prinsip yang

mendukung sistem kehidupan. CTL adalah sebuah sistem yang bersifat

menyeluruh yang menyerupai cara alam bekerja. CTL melibatkan para siswa

dalam aktivitas penting yang membantu mereka mengaitkan pelajaran akademis

dengan konteks kehidupan nyata yang mereka hadapi. Dengan mengaitkan

keduanya, para siswa melihat makna di dalam tugas sekolahnya. Ketika mereka

menemukan suatu permasalahan yang menarik, mereka akan membuat pilihan dan

menerima suatu tanggung jawab, mencari informasi dan menarik kesimpulan,

ketika mereka aktif memilih, menyusun, mengatur, menyentuh, merencanakan,

menyelidiki, mempertanyakan, dan membuat keputusan, mereka akan mengaitkan

isi akademiknya dengan konteks dalam dunia nyata (dunia sehari-hari), dan

dengan cara ini mereka menemukan makna.

Penemuan makna adalah ciri utama dari CTL. Arti makna secara harfiah

adalah „arti penting dari sesuatu atau maksud‟ (diadopsi dari Webster’s New

World Dictionary, 1968). Pencarian makna merupakan hal yang alamiah, seperti

pernyataan Viktor E. Frankl (Elanine B. Johson, 2007: 177), bahwa tujuan utama

seseorang bukanlah mencari kesenangan maupun menghindari rasa sakit,

melainkan melihat sebuah makna di dalam hidupnya. Pembelajaran dengan

pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) adalah suatu pendekatan

pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh

Page 23: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

5

untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan

situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya

dalam kehidupan mereka (Sanjaya,2005 dalam Udin Saefudin su‟ud, 2008). Pada

pendekatan CTL menonjolkan keaktifan siswa dalam melakukan sesuatu, akan

memberikan pengalaman belajar yang beharga dan bernuansa lain kepada siswa.

Sekolah Menengah Atas (SMA) Negri 1 Boyolali merupakan salah satu

SMA yang unggul dalam prestasi akademik di lingkungan kota Boyolali, hampir

tiap tahun memperoleh peringkat pertama. SMA N 1 Boyolali terdiri dari 3

jurusan yaitu IPA, IPS, dan Bahasa. Penjurusan dilakukan pada saat kenaikan

kelas XI. SMA N 1 Boyolali mempunyai Visi dan Misi unggul pada prestasi

akademik dan non akademik.

Kelas XI IPS terdiri dari 2 kelas yaitu kelas XI IPS 1 dan XI IPS 2, khusus

pada pelajaran akuntansi siswa-siswa masih sering mengalami kesulitan belajar

hal ini berakibat pada hasil prestasi belajar akuntansi mereka yang sedang-sedang

saja bahkan dibawah dari mata pelajaran yang lain. Dari survey awal yang peneliti

lakukan ada beberapa siswa yang tidak mengerti terhadap materi yang dipelajari,

sebagian dari mereka hanya mengerjakan sola sesuai contoh tanpa memahami

maksudnya, sehingga apabila diberikan contoh soal yang lebih variatif mereka

kurang mengerti dan merasa sulit mengerjakan soal tersebut. Pembelajaran yang

dilakukan selama ini masih bersifat konvensional, yaitu pembelajaran yang terjadi

masih satu arah tanpa ada interaksi atau keaktifan siswa dikelas. Pembelajaran

yang demikian membuat siswa kurang antusias dalam mengikuti

pembelajaran,yang dapat mengakibatkan kurangnya keaktifan siswa selama

proses belajar mengajar. Hasil yang dicapaipun tidak maksimal, hanya beberapa

siswa saja yang mencapai batas kelulusan, sedangkan pada mata pelajaran tertentu

kegiatan pembelajaarannya sudah inovatif, dan siswa menjadi lebih termotivasi

dalam belajarnya dan prestasi bejara yan dicapaipun maksimal.

Dengan adanya permasalahan ini, maka diperlukan suatu model

pembelajaran yang sesuai dengan standar kompetensi, efektif serta dapat

mengatasi kekurangan dari pembelajaran konvensional. Pembelajaran dengan

Page 24: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

6

pendekatan Contextual Teaching and Learning adalah salah satu metode

pembelajaran yang sesuai.

Penelitian ini metode pembelajaran yang dilakuakan dengan menggunakan

pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning), dalam pembelajaran

kontektual, minimal ada tiga prinsip utama yang sering digunakan, yaitu: saling

ketergantungan (interdepence), diferensiasi (differentiation), dan

pengorganisasian diri (self Organitation). Saling ketergantungan ini yang

dimaksud adalah adanya saling ketergantungan antara kegiatan pembelajaran

dengna konteks kehidupan nyata, dan atau antara pelajaran yang satu dengan

pelajaran yang lain. Prinsip deferensiasi yang menunjukan sifat alam yang terus

menerus menimbulkan perbedaan, hal ini menunjukkan kreatifitas yang luar biasa.

Sedangkan self organitation menunjukkan setiap individu mempunyai potensi

yang melekat, yaitu kesadaran sebagai kesatuan yang utuh yang berbeda dari yang

lain.

Pembelajaran akuntansi akan lebih menarik apabila siswanya belajar

dengan cara mencari makna melalui menghubungkan materi ajar dengan konteks

kehidupan nyata sesuai dengan pengorganisasian diri masing-masing. Untuk itu,

peneliti bermaksud mengadakan penelitian dengan judul “Penggunaan

Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) untuk Meningkatkan

Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA N 1 BOYOLALI.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka masalah dapat di

identifikasikan sebagai berikut:

1. Metode pembelajaran Akuntansi yang diterapkan selama ini adalah metode

konvensional, yaitu ceramah.

2. Siswa kelas XI IPS 1 kurang aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran

mata pelajaran akuntansi.

3. Siswa kelas XI IPS 1 kurang antusias terhadap mata pelajaran akuntansi.

4. Siswa kelas XI IPS 1 selama ini dalam mengerjakan soal hanya melihat pada

contoh-contoh soal yang ada di buku teks saja tanpa memahami soal tersebut,

Page 25: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

7

sehingga ketika diberi soal yang lebih variatif siswa mengalami kesulitan

dalam mengerjakannya.

5. Prestasi belajar siswa kelas XI IPS 1 untuk mata pelajaran akuntansi belum

maksimal.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah serta identifikasi masalah di atas,

maka permasalahan pada penelitian ini difokuskan dan dibatasi pada hal-hal

tersebut dibawah ini.

1. Subjek penelitian adalah pada siswa kelas XI IPS 1 SMA N 1 Boyolali

semester genap tahun ajaran 2009/2010, sebanyak 8 kali pertemuan @ 2 jam

pelajaran.

2. Implementasi (pelaksanaan) pendekatan kontekstual dalam penelitian ini

menggunakan model klasikal dan kelompok (kooperatif), model klasikal

dengan menggunakan metode tanya jawab yang menyajikan serangkaian

pertanyaan kepada siswa yang sifatnya menggali dan menuntun sehingga

siswa dapat diarahkan untuk membangun konsep (constructivism), melalui

eksplorasi, inkuiri, dan penalaran. Juga digunakan model koperatif.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan diatas, maka masalah

dapat dirumuskan sebagai berikut:

“ Apakah penerapan pendekatan CTL (contextual teaching and learning) dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS 1 SMA

N 1 Boyolali tahun pelajaran 2009/2010?”

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa setelah digunakannya

pendekatan Contextual Teaching ang Learning pada mata pelajaran akuntansi

kelas XI IPS SMA N 1 Boyolali tahun pelajaran 2009/2010

Page 26: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

8

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi dunia

pendidikan yang dapat ditinjau dari dua segi, yaitu :

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah dan mengembangkan

pengetahuan dalam dunia pendidikan dan sebagai bahan pertimbangan dan

pengembangan penelitian dimasa yang akan datang.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Memperoleh kemudahan dalam mempelajari materi ajar akuntansi

sehingga berdampak pada meningkatnya prestasi belajar para siswa.

b. Bagi lembaga

Sebagai masukan dan sumbangan bagi SMA N 1 Boyolali dalam usaha

meningkatkan prestasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran

yang bervariasi sesuai dengan kondisi di lapangan

c. Bagi peneliti

Untuk meningkatkan kemampuan dalam melakukan suatu penelitian

sekaligus sebagai penerapan dari ilmu pengetahuan yang telah didapat pada saat

kuliah yang berkaitan dengan teori dan model-model pembelajaran.

Page 27: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Hakikat Pendidikan

a. Pengertian Pendidikan

Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan oleh manusia secara

sadar untuk dapat meningkatkan kemampuan dan ketrampilannya,

sehingga manusia dapat bertahan hidup dan menjadi manusia yang

sempurna dalam kehidupannya. Proses dalam pendidikan tersebut

dinamakan mendidik, mendidik merupakan kegiatan yang dilakukan

untuk mengubah tingkah laku seseorang. Mendidik tidak hanya

mengajarkan suatu ilmu tetapi juga mengarahkan agar seseorang tersebut

bertingkah laku yang baik. Hal ini sama halnya dengan yang diungkapkan

oleh ahli Dr. Sis Heyster “Mendidik adalah membantu manusia dalam

pertumbuhan, agar ia kelak mendapat kebahagiaan lahir dan batin yang

sedalam–dalamnya yang dapat tercapai olehnya dengan tidak menggangu

orang lain”.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia (1989), Pendidikan adalah

proses mengubah sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang

dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan

pelatihan (proses, perbuatan, dan cara mendidik).

Wikipedia, menyebutkan Pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan

masyarakat.

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam Bab I Pasal 1 ayat 1

menyebutkan:

9

Page 28: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

10

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan Negara.

Menurut definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan

merupakan sebuah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara

aktif dapat mengembangkan potensi dirinya supaya memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, emosional, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan

masyarakat.

b. Tujuan pendidikan

Tujuan utama pendidikan adalah mengubah tingkah laku seseorang

untuk menjadi pribadi yang lebih baik, baik itu secara jasmaniah maupun

rohaniah. Dalam mendidik tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan

saja, tetapi juga mengarahkan tingkah laku manusia agar sesuai dengan

norma-norma yang berlaku.

Tujuan pendidikan secara umum dapat dilihat pada UU No2 Tahun

1985 yaitu :

“Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia

yang seutuhnya yaitu yang beriman dan dan bertagwa kepada tuhan

yang maha esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan

dan kerampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang

mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan

berbangsa”.

Tujuan Pendidikan nasional menurut TAP MPR NO II/MPR/1993

yaitu:

“Meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang

beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi

pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas,

kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja profesional serta sehat

jasmani dan rohani. Pendidikan nasional juga harus menumbuhkan

jiwa patriotik dan memepertebal rasa cinta tanah air, meningkatkan

Page 29: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

11

semangat kebangsaan dan kesetiakawaan sosial, serta kesadaran

pada sejarah bangsa dan sikap menghargai jasa para pahlawan,

serta berorientasi masa depan”.

Dengan demikian dapat dirumuskan bahwa tujuan pendidikan sejati

tidaklah hanya mengisi ruang-ruang imajinasi dan intelektual anak, mengasah

kepekaan sosialnya, ataupun memperkenalkan mereka pada aspek kecerdasan

emosi, tapi lebih kepada mempersiapkan mereka untuk mengenal Tuhan dan

sesama untuk pencapaian yang lebih besar bagi kekekalan.

2. Hakikat Pembelajaran

a. Pengertian Pembelajaran

Belajar adalah proses perubahan perilaku secara aktif, proses mereaksi

terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu, proses yang diarahkan pada

suatu tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman, proses melihat,

mengamati, dan memahami sesuatu yang dipelajari. Sedangkan mengajar sendiri

memiliki pengertian Upaya guru untuk “membangkitkan” yang berarti

menyebabkan atau mendorong seseorang (siswa) belajar.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Pembelajaran adalah proses

interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan

belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat

terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan

tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata

lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar

dengan baik. (Wikipedia.com) Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat

seorang manusia serta dapat berlaku di manapun dan kapanpun, pembelajaran

mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, walaupun mempunyai

konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar supaya peserta

didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif

yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat mempengaruhi perubahan sikap

(aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seseorang peserta didik.

Pengajaran memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan

guru saja. Sedangkan pembelajaran juga menyiratkan adanya interaksi antara guru

Page 30: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

12

dengan peserta didik. Instruction atau pembelajaran adalah suatu sistem yang

bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa

yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung

terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal.

Sehingga dengan demikian maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

Pembelajaran adalah usaha sadar dari guru untuk membuat siswa belajar, yaitu

terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang belajar, dimana perubahan

itu dengan didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang

relative lama dan karena adanya usaha.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa kegiatan pembelajaran

merupakan kegiatan yang melibatkan beberapa komponen, diantaranya:

1) Siswa adalah seorang yang bertindak sebagai pencari, penerima, dan

penyimpan isi pelajaran yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.

2) Guru merupakan seseorang yang bertindak sebagai pengelola, katalisator,

dan peran lainnya yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar

mengajar yang efektif.

3) Tujuan adalah pernyataan tentang perubahan perilaku (kognitif,

psikomotorik, afektif) yang diinginkan terjadi pada siswa setelah mengikuti

kegiatan pembelajaran.

4) Isi Pelajaran adalah segala informasi berupa fakta, prinsip, dan konsep

yang diperlukan untuk mencapai tujuan.

5) Metode ialah cara yang teratur untuk memberikan kesempatan kepada

siswa untuk mendapat informasi yang dibutuhkan mereka untuk mencapai

tujuan.

6) Media adalah bahan pengajaran dengan atau tanpa peralatan yang

digunakan untuk menyajikan informasi kepada siswa.

7) Evaluasi merupakan cara tertentu yang digunakan untuk menilai suatu

proses dan hasilnya.

b. Teori-Teori Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran yang lebih banyak dikenal dengan model

pembelajaran telah banyak dibahas, diantaranya adalah model pembelajaran

Page 31: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

13

kooperatif, maupun individual. Penerapan model-model pembelajaran bertujuan

untuk memenuhi kebutuhan dari pembelajaran itu sendiri, yang pada akhirnya

untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Model-model yang telah dikembangkan

tidak lepas dari teori-teori yang telah ada sebelumnya atau yang telah

dikembangkan oleh para ahli, Berikut ini beberapa teori pembelajaran,

diantaranya adalah :

1) Berhavioristik

Pembelajaran selalu memberi stimulus kepada siswa agar menimbulkan

respon yang tepat seperti yang kita inginkan. Hubunagn stimulus dan respons ini

bila diulang kan menjadi sebuah kebiasaan.selanjutnya, bila siswa menemukan

kesulitan atau msalah, guru menyuruhnya untuk mencoba dan mencoba lagi (trial

and error) sehingga akhirnya diperoleh hasil.

2) Kognitivisme

Pembelajaran adalah dengan mengaktifkan indera siswa agar memeperoleh

pemahaman sedangkan pengaktifan indera dapat dilaksanakan dengan jalan

menggunakan media/alat Bantu. Disamping itu penyampaian pengajaran dengan

berbagai variasi artinya menggunakan banyak metode.

3) Humanistik

Dalam pembelajran ini guru sebagai pembimbing memberi pengarahan

agar siswa dapat mengaktualisasikan dirinya sendiri sebagai manusia yang unik

untuk mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam dirinya sendiri. Dan siswa

perlu melakukan sendiri berdasarkan inisisatif sendiri yang melibatkan pribadinya

secara utuh (perasaan maupun intelektual) dalam proses belajar, agar dapat

memperoleh hasil.

4) Sosial/Pemerhatian/permodelan

Proses pembelajaran melalui proses pemerhatian dan pemodelanterdapat

empat unsur utama dalam proses pembelajaran melalui pemerhatian atau

pemodelan, yaitu pemerhatian (attention), mengingat (retention), reproduksi

(reproduction), dan penangguhan (reinforcement) motivasi (motivion). Implikasi

daripada kaedah ini berpendapat pembelajaran dan pengajaran dapat dicapai

melalui beberapa cara yang berikut:

Page 32: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

14

a) Penyampaian harus interktif dan menarik

b) Demonstasi guru hendaklah jelas, menarik, mudah dan tepat

c) Hasilan guru atau contoh-contoh seperti ditunjukkan hendaklah mempunyai

mutu yang tinggi.

c. Ciri-ciri Pembelajaran

Dalam pembelajaran terdapat kegiatan yang melibatkan antara guru

dengan murid, kegiatan tersebut merupakan suatu proses untuk mempelajari suatu

materi. Kegiatan mempelajari materi tentunya terdapat aktivitas-aktivitas yang

dilakukan agar materi tersebut dapat dengan baik diterima oleh siwa, hal ini

menuntut peran serta dari pendidik maupun siswa untuk aktif dalam kegiatan yang

dilaksanakan . Menurut Eggen dan Kauchak Menjelaskan bahwa ada enam ciri

pembelajaran yang efektif (http://krisna1.blog.uns.ac.id/2009/10/19/pengertian-

dan-ciri-ciri-pembelajaran/), diantaranya adalah :

1) siswa menjadi pengkaji yang aktif terhadap lingkungannya melalui

mengobservasi

2) membandingkan, menemukan kesamaan-kesamaan dan perbedaan-

perbedaan serta membentuk konsep dan generalisasi berdasarkan

kesamaan-kesamaan yang ditemukan

3) guru menyediakan materi sebagai fokus berpikir dan berinteraksi dalam

pelajaran

4) aktivitas-aktivitas siswa sepenuhnya didasarkan pada pengkajian, guru

secara aktif terlibat dalam pemberian arahan dan tuntunan kepada siswa

dalam menganalisis informasi

5) orientasi pembelajaran penguasaan isi pelajaran dan pengembangan

keterampilan berpikir

6) serta guru menggunakan teknik mengajar yang bervariasi sesuai dengan

tujuan dan gaya mengajar guru.

Dengan uraian di atas maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa cirri-

ciri pembelajaran adalah adanya siswa dan pendidik yang melakukan aktivitas,

materi yang dipelajari, dan aktivitas-aktivitas yang dilakukan, serta adanya tujuan

yang hendak ingin dicapai.

Page 33: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

15

3. Hakikat Prestasi Belajar Akuntansi

a. Hakikat Belajar

Berawal dari pengertian belajar yang beragam, berikut ini merupakan

pengertian belajar yang dikemukakan oleh para ahli, seperti menurut Winkels

dalam Gino(1999: 6) mengatakan bahwa belajar adalah aktifitas mental (psikis)

yang berangsung dalam interaksi dengan ligkungan yang menghasilkan

perubahan-perubahan pengetahuan pemahaman, keterampilan dan nilai sikap.

Perubahan itu bersifat konstan dan berbekas.

Menurut Cronbach dalam bukunya yang berjudul Educational Psycology

sebagaimana yang dikutip oleh Gino dkk (1999: 5) menyatakan bahwa

“Learning is shown by a change in behaviour as of experience”. Cronbach

berpendapat bahwa hasil belajar yang baik harus melalui pengalaman. Pelajar

harus mengalami dengan mempergunakan panca indranya.

Dari kedua pendapat yang telah dikemukakan oleh para ahli mengenai

pengertian belajar, maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses

perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri seseorang sebagai hasil dari

pengalaman dan interaksi dengan lingkungan. Perubahan dan kemampuan

untuk berubahlah yang menjadikan manusia dapat secara bebas untuk

mengeksplorasi, memilih, dan menetapkan keputusan-keputusan penting untuk

kehidupannya.

b.Hakikat Prestasi Belajar

1) Pengertian Prestasi Belajar

Dalam proses belajar mengajar dikelas untuk mengetahui berhasil atau

tidaknya pembelajaran yang dicapai siswa harus dilakukan evaluasi yang

hasilnya berupa prestasi belajar siswa. Evaluasi terhadap penilaian hasil dan

proses belajar bertujuan untuk mengetahui ketuntasan peserta didik dalam

menguasai kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Nana Sudjana (2005:22)

dalam bukunya berpendapat bahwa “Hasil belajar adalah kemampuan-

kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.”

Prestasi belajar berasal dari kata “prestasi” dan “belajar”. Menurut Kamus

Ilmiah Populer (2002:594) prestasi merupakan hasil yang telah dicapai.

Page 34: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

16

Berdasarkan pendapat tersebut, disimpulkan bahwa prestasi belajar

merupakan hasil belajar yang dicapai oleh siswa dalam penguasaan

pengetahuan dan keterampilan suatu mata pelajaran tertentu sesuai dengan

tujuan yang diinginkan.

2) Fungsi dan Kegunaan Prestasi belajar

Untuk mengetahui seberapa jauh prestasi belajar telah dicapai peserta

didik, maka diadakan kegiatan evaluasi pembelajaran. Evaluasi pembelajaran

merupakan kegiatan yang dilakukan secara sistematis dengan mengumpulkan

bukti-bukti untuk menentukan keberhasilan belajar. Oemar Hamalik

(2001:159) dalam bukunya menyatakan tentang evaluasi hasil belajar

merupakan:

Keseluruhan kegiatan pengukuran (pengumpulan data dan

informasi),pengolahan, penafsiran, dan pertimbangan untuk membuat

keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah

melakukan kegiatan dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang

telah ditetapkan. Hasil belajar menunjuk kepada prestasi belajar,

sedangkan prestasi belajar itu merupakan indikator adanya dan derajat

perubahan tingkah laku.

Tujuan diadakannya kegiatan evaluasi adalah untuk mengetahui

keefektifan dan keberhasilan kegiatan belajar mengajar sehingga dalam

pelaksanaannya evaluasi harus dilakukan secara terus-menerus baik itu pada

awal, pada saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar maupun pada akhir

tatap muka kegiatan belajar mengajar. Evaluasi pada umumnya digunakan

untuk menilai dan mengukur hasil belajar peserta didik, terutama hasil yang

berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan

pendidikan dan pengajaran. Zainal Arifin (1991:2) mengemukakan fungsi

utama prestasi belajar antara lain:

a) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kualitas pengetahuan

yang telah dikuasai anak didik.

b) Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu.

c) Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.

d) Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu

institusi pendidikan.

e) Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap

(kecerdasan) anak didik.

Page 35: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

17

Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat diketahui bahwa betapa

pentingnya mengetahui prestasi belajar siswa, baik individual maupun

kelompok karena prestasi belajar tidak hanya sebagai indikator

keberhasilan, dan juga berguna bagi guru yang bersangkutan sebagai

umpan balik dalam melaksanakan pembelajaran dikelas apakah akan

diadakan perbaikan dalam proses belajar mengajar ataupun tidak.

c. Hakikat Mata Pelajaran Akuntansi

Menurut American Accounting Association dalam Alam S (2004:2)

mendefinisikan pengertian akuntansi sebagai “suatu proses

pengidentifikasian, pengukuran dan pelaporan informasi ekonomi, yang

memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan keputusan yang jelas dan

tegas oleh mereka yang menggunakan informasi keuangan tersebut.”

Sedangkan menurut American Institute of Certified Publik

Accountants (AICPA) dalam Agus Suranto, dkk (2005:2) menjelaskan

pengertian akuntansi adalah “seni dari pencatatan, penggolongan, dan

peringkasan dengan suatu cara tertentu dan dalam nilai uang terhadap

kejadian atau transaksi yang paling sedikit atau sebagian bersifat keuangan

dan penafsiran terhadap hasil-hasilnya.”

Berdasarkan pendapat tersebut diatas maka secara garis besar

pengertian akuntansi adalah suatu proses pencatatan, penggolongan,

peringkasan, dan pelaporan dari transaksi-transaksi yang bersifat keuangan

yang terjadi pada suatu entitas (badan usaha) dalam satu periode tertentu

yang digunakan oleh pihak-pihak yang berkaitan untuk pemgambilan

keputusan.

Karakteristik yang sangat menonjol dari mata pelajaran akuntansi

adalah banyak hitungan serta pembuatan kolom yang diperlukan pada

hampir setiap pokok bahasan. Sehingga untuk mata pelajaran akuntansi

harus memahami konsep, siswa juga dituntut untuk terampil dan teliti

dengan cara mempraktikkannya.

Page 36: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

18

4. Hakikat CTL (Contextual Teaching and Learning)

a. Pengertian Pembelajaran Kontekstual

Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan proses

pembelajaran yang holistik dan bertujuan membantu siswa untuk

memahami makna materi ajar dengan mengaitkannya terhadap konteks

kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial dan kultural),

sehingga siswa memiliki pengetahuan/ ketrampilan yang dinamis dan

fleksibel untuk mengkonstruksi sendiri secara aktif pemahamannya. CTL

disebut pendekatan kontektual karena konsep belajar yang membantu guru

mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata

siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang

dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai

anggota masyarakat. Seperti yang dikemukakan oleh Sanjaya dalam udin

syaifudin su‟ud (2008, 162) menjelaskan “pembelajaran kontekstual

(Contextual Teaching and Learning) adalah suatu pendekatan

pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara

penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan

menghubungkannya dengan situasi kehidupan yang nyata sehingga

mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka”,

dan agus supriyono (2009, 79) “pembelajaran kontekstual merupakan

konsep yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya

dengan situasi dunia nyata dan mendorong peserta didik membuat

hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya

dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat”.

Menurut pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pendekatan

kontekstual melibatkan para siswa dalam aktivitas penting yang

membantu mereka mengkaitkan pelajaran akademis dengan konteks

kehidupan nyata yang mereka hadapi. Dengan mengkaitkan keduanya

para siswa melihat maknadidalam tugas sekolah. Penemuan makna adalah

cirri utama dari pmbelajaran dengan pendekatan Contextual Teaching and

Page 37: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

19

Learning (CTL). Makna adalah arti penting dari sesuatu atau maksud

(Webster’s New World Dictionary 1968).

b. Asas-asas Pembelajaran Kontektual

Dalam pembelajaran yang menggunakan pendekatan kontekstual,

terdapat 7 asas utama yang menjadi cirri khusus dari pendekatan

kontekstual, yaitu:

1) Konstruktivisme

Kontruktivisme adalah landasan berfikir (filosofi) pendekatan

kontekstual. Yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit

demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui kontes yang terbatas dan

dengan tidak tiba-tiba (Suwarna dkk, 2006, 120). menurut Udin Syaifudin

(2008: 168) kontruktifisme adalah proses membangun atau menyusun

pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman.

Konsep ini yang menuntut siswa untuk menyusun dan membangun makna

atas pengalaman baru yang didasarkan pada pengetahuan tertentu.

2) Bertanya

Belajar pada hakikatnya adalah bertanya dan menjawab

pertanyaan. Dalam konsep ini kegiatan tanya jawab yang dilakukan baik

oleh guru maupun oleh siswa. Pertanyaan guru digunakan untuk

memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir secara kritis dan

mengevaluasi cara berpikir siswa, sedangkan pertanyaan siswa merupakan

wujud keingintahuan. Tanya jawab dapat diterapkan antara siswa dengan

siswa, guru dengan siswa, siswa dengan guru, atau siswa dengan orang

lain yang didatangkan ke kelas. Kegiatan bertanya akan sangat berguna

untuk : (1) menggali imformasi tentang kemampuan siswa dalam

penguasaan materi pelajaran, (2) membangkitkan motivasi siswa untuk

belajar, (3) merangsang keingin tahuan siswa terhadap sesuatu, (4)

memfokuskan siswa pada sesuatu yang diinginkan, (5) membimbing siswa

untuk menemukan dan menyimpulkan sendiri (Udin Syaifudi, 2008: 170).

Page 38: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

20

3) Inkuiri

Menemukan merupakan bagian inti kegiatan pembelajaran berbasis

pendekatan kontekstual. Pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh

siswa diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi

hasil dari menemukan sendiri (Suwarna dkk, 2006, 122) Inkuiri

merupakan proses membangun pengetahuan/ konsep dengan pencarian dan

penemuan melalui proses berpikir yang sistematis. Proses berfikir

sistematis ini bermula dari melakukan observasi, bertanya, investigasi,

analisis, kemudian membangun teori atau konsep. Dari hal tersebut maka

dapat dibuat siklus Inquiri yaitu :observasi, bertanya, mengajukan dugaan,

pengumpulan data, penyimpulan, sehinnga dapat digambarkan sebagai

berikut:

Gambar 1. Bagan siklus Inkuiri (Suwarna dkk, 2006, 122)

4) Komunitas belajar

Adalah kelompok belajar atau komunitas yang berfungsi sebagai

wadah komunikasi untuk berbagi pengalaman dan gagasan. Konsep

masyarakat belajar dalam pembelajaran kontekstual menyarankan agar

hasil pembelajaran diperoleh melalui kerjasama dengan orang lain (team

work). Konsep Learning Community menyarankan agar hasil belajar

diperoleh dari kerjasama dengan orang lain. Hasil belajar diperoleh

melalui sharing antar teman, antar kelompok, dan antar yang tahu ke

yang belum yaitu.

Bertanya Observasi

Mengajukan

Dugaan

Penyimpulan Mengumpulkan

data

Page 39: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

21

5) Pemodelan

Yang dimaksud asas modeling adalah proses pembelajaran dengan

memperagakan sesuatu sebagai contoh yang dapat ditiru oleh setiap siswa.

Dalam konsep ini kegiatan mendemontrasikan suatu kinerja agar siswa

dapat mencontoh, belajar atau melakukan sesuatu sesuai dengan model

yang diberikan. Pembelajaran kontekstual menekankan arti penting

pendemonstrasian terhadap hal yang dipelajari peserta didik. Memusatkan

pada arti penting pengetahuan prosedural (Agus Supriyono, 2009).

6) Refleksi

Refleksi yaitu melihat kembali atau merespon suatu kejadian,

kegiatan dan pengalaman yang bertujuan untuk mengidentifikasi hal

yang sudah diketahui, dan hal yang belum diketahui agar dapat

dilakukan suatu tindakan penyempurnaan.

7) Penilaian otentik

Penilaian nyata adalah proses yang dilakukan guru untuk

mengumpulkan informasi tentang perkembangan belajar yan dilakukan

siswa. Selain itu penilaian autentik adalah suatu istilah/terminologi

yang diciptakan untuk menjelaskan berbagai metode penilaian alternatif

yang memungkinkan siswa dapat mendemonstrasikan kemampuannya

dalam menyelesaikan tugas-tugas dan menyelesaikan masalah.

Sekaligus, mengekspresikan pengetahuan dan keterampilannya dengan

cara mensimulasikan situasi yang dapat ditemui di dalam dunia nyata di

luar lingkungan sekolah (Hymes, 1991). Simulasi yang dapat

mengekspresikan prestasi (performance) siswa yang ditemui di dalam

praktek dunia nyata. Prosedur penilaian yang menunjukkan

kemampuan (pengetahuan, ketrampilan sikap) siswa secara nyata.

Penekanan penilaian otentik adalah pada; pembelajaran seharusnya

membantu siswa agar mampu mempelajari sesuatu, bukan pada

diperolehnya informasi di akhir periode, kemajuan belajar dinilai tidak

hanya hasil tetapi lebih pada prosesnya dengan berbagai cara, menilai

pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh siswa. Penilaian ini

Page 40: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

22

diperlukan untuk mengetahui apakah siswa belajar atau tidak, apakah

pengalaman belajar siswa memiliki pengaruh yang positif terhadap

perkembangan baik intelektual maupun mental siswa.

c. Karakteristik Pembelajaran Kontekstual

Pembelajaran kontekstual melibatkan aktivitas saling mengkaitkan,

yaitu mengkaitkan antara materi yang telah diperoleh dengan materi baru

serta antara materi yang sedang dipelajari dengan keadaan yang

senyatanya. Kegiatan saling mengkaitkan tersebut dilakukan berdasarkan

tahapan-tahapanyang telah ditentukan dan sesuai. Kegiatan tersebut

diantaranya, yaitu mereview mengetahuan sebelumnya, yang dikaitkan

dengan materi yang baru, mempraktekan pengetahuan yang baru, dan

menarik kesimpulan dari kegiatan yang telah dilaksanakan.

Berdasarkan pengertian pembelajaran kontekstual, terdapat lima

karakteristik penting dalam menggunakan proses pembelajaran

kontekstual (Udin Sayifudin, 163):

1) Dalam CTL pembelajaran merupakan proses pengaktifan

pengetahuan yang sudah ada, artinya apa yang yang akan

dipelajari tidak terlepas dari pengetahuan yang sudah dipelajari,

dengan demikian pengetahuan yang akan diperoleh siswa adalah

pengetahuan yang utuh yang memiliki keterkaitan satu sama

lain.

2) Pembelajaran kontektual adalah belajar dalam rangka

memperoleh dan menambah pengetahuan baru, yang diperoleh

dengan cara deduktif, artinya pembelajaran dimulai dengan cara

mempelajari secara keseluruhan, kemudian memperhatikan

detailnya.

3) Pemahaman pengetahuan, artinya pengetauhan yang diperoleh

bukan untuk dihafal tapi untuk dipahami dan diyakini, misalnya

dengan cara meminta tanggapan dari yang lain tentang

pengetahuan yang diperolehnya dan berdasarkan tanggapan

tersebut baru pengetahuan dikembengkan.

4) Mempraktekan pengetahuan dan pengalaman tersebut, artinya

pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh harus dapat

diaplikasikan dalam kehidupan nyata, sehingga tampak

perubahan perilaku siswa.

5) Melakukan refleksi terhadap strategi pengembangan

pengetahuan. Hal ini dilakukan sebagai umpan balik untuk

proses perbaikan dan penyempurnaan strategi.

Page 41: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

23

Menurut Zahorik dalam Agus Supriyono ( 2009 ) urut-urutan

pembelajaran kontekstual adalah activating knowledge, acquiring

knowledge, understanding knowledge, applying knowledge, dan reflecting

knowledge.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

Pembelajaran kontekstual diawali dengan pengaktifan pengetahuan yang

sudah ada atau telah dimiliki peserta didik. Selanjutnya perolehan

pengetahuan baru dengan cara mempelajari secara keseluruhan dahulu,

kemudian memperhatikan detailnya. Integrasi pengetahuan baru ke dalam

pengetahuan yang sudah ada dan penyesuaian pengetahuan awal terhadap

pengetahuan baru merupakan urutan selanjutnya. Dengan cara meneruskan

konsep sementara, melakukan Sharing, dan perevisian serta

pengembangan konsep, integrasi dan akomodasi menghasilkan

pemahaman pengetahuan. Urutan berikutnya adalah mempraktikkan

pengetahuan yang telah dipahami dalam berbagai konteks dan melakukan

refleksi terhadap strategi pengembangan selanjutnya terhadap pengetahuan

tersebut.

d. Komponen CTL

Dalam pembelajaran yang menggunakanpendekatan kontekstual ada

beberapa komponen yang harus diperhatikan, diantaranya:

1) Membuat hubungan yang bermakna (making meaningful connections)

antara sekolah dan konteks kehidupan nyata, sehingga siswa

merasakan bahwa belajar penting untuk masa depannya.

2) Melakukan pekerjaan yang siginifikan (doing significant work).

Pekerjaan yang memiliki suatu tujuan, memiliki kepedulian terhadap

orang lain, ikut serta dalam menentukan pilihan, dan menghasilkan

produk.

3) Pembelajaran mandiri (self-regulated learning) yang membangun

minat individual siswa untuk bekerja sendiri ataupun kelompok dalam

rangka mencapai tujuan yang bermakna dengan mengaitkan antara

materi ajar dan konteks kehidupan sehari-hari.

Page 42: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

24

4) Bekerjasama (collaborating) untuk membantu siswa bekerja secara

efektif dalam kelompok, membantu mereka untuk mengerti

bagaimana berkomunikasi/berinteraksi dengan yang lain dan dampak

apa yang ditimbulkannya.

5) Berpikir kritis dan kreatif (critical and creative thingking); siswa

diwajibkan untuk memanfaatkan berpikir kritis dan kreatifnya dalam

pengumpulan, analisi s dan si n tesa data, memahami suatu isu/fakta

dan pemecahan masalah.

6) Pendewasaan individu (nurturing individual) dengan mengenalnya,

memberikan perhatian, mempunyai harapan tinggi terhadap siswa dan

memotivasinya.

7) Pencapaian standar yang tinggi (reaching high standards) melalui

pengidentifikasian tujuan dan memotivasi siswa untuk mencapainya.

8) Menggunakan penilaian autentik (using authentic assessment) yang

menantang siswa agar dapat menggunakan informasi akademis baru

dan keterampilannya kedalam situasi nyata untuk tujuan yang

signifikan.

e. Pendekatan CTL

Dalam kegiatan pembelajaran yang menggunakan Contextual

Teaching and Learning (CTL) terdapat beberapa pendekatan untuk

memudahkan pemahaman tentang bagaimana melaksanakan pembelajaran

dengan pendekatan kontekstual, yaitu:

1) Problem-Based Learning , yaitu suatu pendekatan pembelajaran yang

menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa

untuk belajar melalui berpikir kritis dan keterampilan pemecahan

masalah dalam rangka memperoleh pengetahuan dan konsep yang

esensi dari materi pelajaran.

2) Authentic Instruction, yaitu pendekatan pengajaran yang

menperkenankan siswa untuk mempelajari konteks bermakna melalui

pengembangan keterampilan berpikir dan pemecahan masalah yang

penting di dalam konteks kehidupan nyata.

Page 43: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

25

3) Inquiry-Based Learning, yaitu pendekatan pembelajaran yang

mengikuti metodologi sains dan memberi ke-sempatan untuk

pembelajaran bermakna.

4) Project-Based Learning, adalah pendekatan pembelajaran yang

memperkenankan siswa untuk bekerja mandiri dalam mengkonstruk

pembelajarannya (pengetahuan dan keterampilan baru), dan

mengkulminasikannya dalam produk nyata.

5) Work-Based Learning, merupakan pendekatan pembelajaran yang

memungkinkan siswa menggunakan konteks tempat kerja untuk

mempelajari materi ajar dan menggunakannya kembali di tempat

kerja.

6) Service Learning , yaitu pendekatan pembelajaran yang menyajikan

suatu penerapan praktis dari pengetahuan baru dan berbagai

keterampilan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat melalui

proyek/tugas terstruktur dan kegiatan lainnya.

7) Cooperative Learning, yaitu pendekatan pembelajaran yang

menggunakan kelompok kecil siswa untuk bekerjasama dalam rangka

memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.

(http://www.slideshare.net/abeyow/pembelajarankontekstualcontextua

l-teaching-learning-ctl)

f. Prinsip-prinsip Pembelajaran Kontekstual

Elaine B. Jhonson (2007) mengklaim bahwa dalam pembelajaran

kontekstual terdapat tiga prinsip utama, yaitu : saling ketergantungan

(interdepence), diferensiasi (differetation), dan pengaturan diri sendiri (self

organization).

g. Model Pembelajaran Kontekstual

Menurut Udin Syaifudin (2008: 173) Tahapan model pembelajaran

kontekstual meliputi empat tahapan yaitu:

1) Tahap Invitasi

Siswa didorong agar mengemukakan pengetahuan awalnya tentang

konsep yang dibahas. Bila perlu guru memancing dengan memberikan

Page 44: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

26

pertanyaan yang problematik tentang fenomena kehidupan sehari-hari

melalui kaitan konsep-konsep yang dibahas tadi dengan pendapat mereka

miliki.

2) Tahap Eksplorasi

Siswa diberi kesempatan untuk menyelidiki dan menemukan konsep

melalui pengumpulan, pengorganisasian, penginterprestasikan data dalam

sebuah kegiatan yang telah dirancang guru.

3) Tahap Penjelasan dan Solusi

Saat siswa memberikan penjelasan-penjelasan dan solusi yang

didasari pada hasil observasi ditambah dengan penguatan guru, maka

siswa dapat menyampaiakan gagasan, membuat model, membuat

rangkuman dan ringkasan.

4) Pengambilan Tindakan

Siswa dapat membuat keputusan dengan menggunakan pengetahuan

dan ketrampilan, berbagai informasi dan gagasan, megajukan pertanyan

lanjutan, baik secara individu maupun kelompok.

h. Strategi Pembelajaran Kontekstual

Strategi pembelajaran merupakan kegiatan yang dipilih yang dapat

memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik untuk mencapai

tujuan pembelajaran (Agus Supriyono. 2009:82). Berdasarkan Center for

Occupational Research and Development (CORD) penerapan strategi

pembelajaran kontekstual digambarkan sebagai berikut :

1) Relating, belajar dikaitkan dengan konteks pengalaman kehidupan

nyata, konteks merupakan kerangka kerja yang dirancang guru untuk

membantu peserta didika agar yang dipelajari bermakna.

2) Experiencing, belajar adalah kegiatan “mengalami”, peserta didik

berproses secara aktif dengan hal yang dipelajari dan berupaya melakukan

eksplorasi terhadap hal yang dikaji, berusa menemukan dan menciptakan

hal baru dari apa yang dipelajari.

3) Applying, belajar menekankan pada proses mendemonstrasikan

pengetahuan yang dimiliki dalam konteks dan pemanfaatannya.

Page 45: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

27

4) Cooperating, belajar merupakan proses kolaborati dan kooperatif

melalui belajar berkelompok, komunikasi interpersonal atau hubungan

intersubjektif.

5) Transferring, belajar menekankan pada terwujudnya kemampuan

memanfaatkan pengetahuan dalam situasi atau kontes baru.

i. Implementasi CTL

Pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan pendekatan

kontekstual dapat diawali dengankegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1) Merencanakan pembelajaran sesuai dengan perkembangan mental

(developmentally appropria) siswa.

2) Membentuk group belajar yang saling tergantung (interdependent

learning group).

3) Mempertimbangan keragaman siswa (disversity of students).

Sesuai dengan faktor kebutuhan individual siswa , maka untuk

dapat mengimplementasikan pembelajaran dan pengajaran kontekstual

guru seharusnya:

1) Menyediakan lingkungan yang mendukung pembelajaran mandiri (self-

regulated learning) dengan 3 karakteristik umumnya (kesadaran

berpikir, penggunaan strategi dan motivasi berkelanjutan).

2) Memperhatikan multi-intelegensi (multiple intelligences) siswa.

3) Menggunakan teknik bertanya (quesioning) yang meningkatkan

pembelajaran siswa, perkembangan pemecahan masalah dan

keterampilan berpikir tingkat tinggi.

4) Mengembangkan pemikiran bahwa siswa akan belajar lebih bermakna

jika ia diberi kesempatan untuk bekerja, menemukan, dan

mengkontruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan baru

(contructivism).

5) Memfasilitasi kegiatan penemuan (inquiry) agar siswa memperoleh

pengetahuan dan keterampilan melalui penemuannya sendiri (bukan

hasil mengingat sejumlah fakta).

Page 46: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

28

6) Mengembangkan sifat ingin tahu siswa melalui pengajuan pertanyaan

(quesioning).

7) Menciptakan masyarakat belajar (learning community) dengan

membangun kerjasama antar siswa.

8) Memodelkan (modelling) sesuatu agar siswa dapat menirunya untuk

memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru.

9) Mengarahkan siswa untuk merefleksikan tentang apa yang sudah

dipelajari.

10) Menerapkan penilaian autentik (authentic assessment).

Berkaitan dengan faktor peran guru, agar proses pengajaran

kontekstual dapat lebih efektif, maka guru seharusnya;

1) Mengkaji konsep atau teori (materi ajar) yang akan dipelajari oleh

siswa.

2) Memahami latar belakang dan pengalaman hidup siswa melalui proses

pengkajian secara seksama.

3) Mempelajari lingkungan sekolah dan tempat tinggal siswa,

selanjutnya memilih dan mengkaitkannya dengan konsep atau teori

yang akan dibahas.

4) Merancang pengajaran dengan mengkaitkan konsep atau teori yang

dipelajari dengan mempertimbangkan pengalaman siswa dan

lingkungan kehidupannya .

5) Melaksanakan pengajaran dengan selalu mendorong siswa untuk

mengkaitkan apa yang sedang dipelajari dengan

pengetahuan/pengalaman sebelumnya dan fenomena kehidupan

sehari-hari , serta mendorong siswa untuk membangun kesimpulan

yang merupakan pemahaman siswa terhadap konsep atau teori yang

sedang dipelajarinya.

6) Melakukan penilaian autentik (authentic assessment) yang

memungkinkan siswa untuk menunjukkan penguasaan tujuan dan

pemahaman yang mendalam terhadap pembelajarannya, sekaligus

Page 47: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

29

pada saat yang bersamaan dapat meningkatkan dan menemukan cara

untuk peningkatan pengetahuannya.

Tabel 1: perbedaan Pembelajaran Kontekstual dan Pembelajaran Konvensional

Perbedaan Pembelajaran Kontekstual dengan Pembelajaran Konvensional

Konteks

Pembelajaran

Pembelajaran Kontekstual Pembelajaran Konvensional

Hakikat

Belajar

Konten pembelajaran selalu dikaitakan

dengan kehidupan nyata yang

diperoleh sehari-hari pada lingkungan

Isi pelajaran terdiri dari konsep dan

teori yang abstrak tanpa

pertimbangan manfaat bagi siswa

Model

pembelajaran

Siswa belajar melalui kegiatan

kelompok seperti kerja kelompok,

bersdiskusi, praktikum kelompok,

saling bertukar pikiran, member dan

menerima informasi

Siswa melkukan kegiatan

pembelajaran bersifat individual dan

komunikasi satu arah, kegiatan

dominan mencatat, menghafal,

menerima intruksi guru

Kegiatan

pembelajaran

Siswa ditempatkan sebagai subyek

pembelajaran dan berusaha menggali

serta menemukan sendiri materi

pelajaran

Siswa ditemapatkan sebgai obyek

pembelajaran yang lebih berperan

sebagai penerima informasi yang

pasif dan kaku

Kebermaknaan

belajar

Mengutamakan kemampuan yang

didasarkan pada pengalaman yang

diperoleh siswa dari kehidupan nyata

Kemempuan yang didapat siswa

berdasarkan pada latihan-latihan dan

dril yang terus menerus

Tindakan dan

perilaku siswa

Menumbuhkan kesadaran diri pada

anak didik karena menyadari perilaku

itu merugikan dan tidak memberikan

manfaat bagi dirinya dan masyarakat

Tindakan dan perilaku individu

didasrakan oleh factor luar dirinya,

tidak melakukan sesuatu karena takut

sangsi, kalaupun melakukan sekedar

memperoleh nialai atau ganjaran

Tujuan hasil

belajar

Pengetahuan yang dimilikibersifat

tentative karena tujuan akhir belajar

kepuasan diri

Pengetahuan yang diperoleh dari

hasil pembelajaran bersifat final dan

absolute karena bertujuan untuk nilai

Page 48: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

30

B. Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang relevan merupakan hasil penelitian yang terdahulu yang

digunakan sebagai acuan dan pembanding penelitian yang dilakukan. Ada

beberapa hasil penelitian yang relevan dalam penelitian ini antara lain yang

dilakukan oleh Apik Wijaya (2007) dalam penelitiannya yang berjudul

“Penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) disertai tugas

terhadap hasil belajar siswa kelas VII SMP N 14 Surakarta tahun ajaran

2006/2007”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar biologi ranah

kognitif, afektif, dan psikomotor siswa kelas VII semester genap dengan

pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) disertai tugas

lebih baik dibandingksn dengan pendekatan kovensional.

Joko Suryanto 2008 dalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan

Contextual Teaching and Learning pada pembelajaran biologi dalam pelaksanaan

kurikulum tingkat satuan pendidikan Sekolah Menengah Pertama di kota

Surakarta”. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan : (1) penerapan aspek-aspek

Contextual Teaching Learning oleh guru adalah aspek kontruktivisme

(Contructivism), aspek menemukan (inquiry), aspek bertanya (questioning), dan

aspek reflek (reflection) masing-masing sebesar 16,18 % sampel, aspek penilaian

sesungguhnya (authentic assessment) sebesar 14,57 % sampel, aspek masyarakat

belajar (learning community) sebesar 10,79 % sampel, dan aspek pemodelan 9,89

% sampel. (2) sebagian besar guru telah menguasai aspek-aspek Contextual

Teaching Learning berarti mereka telah siap untuk menerapkannya dalam proses

pembelajaran disekolah. (3) Aspek-aspek Contextual Teaching Learning perlu

dikembangkan dalam proses pembelajaran agar siswa dapat lebih memahami

konsep pelajaran. (4) pendekatan pembelajaran kontekstual atau Contextual

Teaching Learning perlu diterapkan di sekolah-sekolah karena sangat sesuai

dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan “Implementasi

pendekatan kontekstual untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa

sekolah dasar “. Oleh I Nyoman Gita Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas

MIPA Undiksha. Berdasarkan hasil dan pembahasan dari penelitian ini dapat

Page 49: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

31

disimpulkan bahwa implementasi pendekatan kontekstual melalui pembelajaran

kooperatif berbantuan LKS dapat meningkatkan prestasibelajar matematika siswa

kelas V SD 3 Sambangan. Hal ini dapat dilihat dariterjadinya peningkatan skor

rata-rata kelas dari 6,29 pada siklus I menjadi7,45 pada siklus II. Meskipun

ketuntasan belajar belum memenuhi tuntutan kurikulum yaitu minimal 85% tetapi

ketuntasan belajar siswa juga meningkatdari 52,94% pada siklus I menjadi

79,41% pada siklus II. Rerata tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang

diterapkan adalah 43,29 yang tergolongsangat positif. Berdasarkan simpulan di

atas, maka dikemukakan saran-saran berikut (a) Disarankan kepada guru

matematika kelas V SD untuk mencobakanpembelajaran di atas dengan lebih

banyak memberi kesempatan kepadasiswa untuk berdiskusi dalam kelompoknya

dan guru membantu seperlunyasaja karena pembelajaran tersebut dapat

menciptakan suasana kelas yangkondusif, (b) Disarankan kepada peneliti lain

untuk mengembangkan modelpembelajaran di atas dan mencobanya di jenjang

pendidikan yang lebih tinggi.

Penelitian yang dilakukan oleh Apik wijaya adalah menambah tugas dan

membandingkan dengan pendekatan konvensional sebagai objeknya dan

penerapannya dilakukan pada salah satu mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

yaitu biologi. Penelitian ini tidak menambah tugas individu sebagai objeknya dan

dilakukan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yaitu akuntansi.

Jenis penelitian yang dilakukan oleh Joko Suryanto adalah kualitatif

eksploratif yang menggunakan SMP di seluruh kota Surakarta sebagai

populasinya, sedangkan pada penelitian adalah penelitian tindakan kelas yang

menggunakan siswa SMA N 1 Boyolali sebagai populasinya.

C. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan arahan penalaran untuk dapat sampai

pada pemberian jawaban sementara atas masalah yang telah dirumuskan. Untuk

mencapai prestasi belajar yang optimal landasan teori yang telah dikemukakan

sebelumnya, maka dapat diuraikan kerangka pemikiran dalam penelitian ini

bahwa banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan prosesbelajar mengajar,

Page 50: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

32

salah satunya adalah model pembelajaran. Dalam penelitian ini peneliti menggunkan

pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam kegiatan pembelajarannya.

maka dapat digambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut:

Gambar 2. Kerangka Pemikiran

Contextual Teaching and Learning merupakan pendekatan pembelajaran

dimana siswa dapat mengkaitkan materi ajar dengan konteks kehidupan nyata,

dengan begitu siswa akan memperoleh pengalaman. Menurut Cronbach hasil

belajar yang baik harus melalui pengalaman. Sehingga dengan demikian prestasi

belajar siswa merupakan hasil belajar siswa yang diperoleh dalam penguasaan

pengetahuan dan ketrampilan suatu mata pelajaran tertentu melalui pengalaman

yangdiperolehnya.

D. Hipotesis Tindakan

Menurut Cholid Narbuko (2007:28) “Hipotesis adalah pernyataan yang

masih lemah kebenarannya dan masih perlu dibuktikan lagi kenyataannya”, maka

hipotesis tindakan pada penelitian ini dapat dirumuskan bahwa penerapan

pembelajaran dengan pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI IPS 1 SMA N 1 Boyolali mata

pelajaran akuntansi.

Siswa Memperoleh Pengalaman Belajar nyata

Keaktifan Siswa Meningkat baik dalam kegiatan

pembelajaran maupun diskusi kelompok

Peningkatan prestasi belajar siswa

Penerapan Pendekatan Contextual Teaching and

Learning (CTL)

Page 51: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini penulis mengambil lokasi penelitian di

SMA N 1 Boyolali yang beralamatkan di Jln. Kates No. 8 Boyolali. Sekolah ini

dipimpin oleh Drs. Hardiman, SH, MH. yang bertindak sebagai kepala sekolah.

Alasan peneliti melakukan penelitian di SMA N 1 Boyolali dengan pertimbangan

prestasi belajar akuntansi kelas XI IPS 1 yang belum optimal sehingga perlu

dilakukan penelitian dengan penerapan model Pembelajaran yang menggunakan

pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan harapan prestasi

belajar siswa kelas XI IPS 1 dapat meningkat.

2. Waktu Penelitian

Waktu yang direncakan untuk kegiatan penelitian ini adalah mulai bulan

Januari 2010 sampai bulan Juni 2010. Waktu ini meliputi kegiatan persiapan

sampai penyusunan laporan penelitian, dengan jadwal sebagai berikut:

Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan dalam Penelitian:

Jenis Kegiatan Januari Pebruari Maret April Mei Juni

Persiapan Penelitian

a. Penyusunan Judul

b. Penyusunan proposal

c. Perijinan

2. Perencanaan Tindakan

3.Implementasi Tindakan

a. Siklus I

b. Siklus II

c. Siklus III

4. Review

5. Penyusunan Laporan

33

Page 52: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

34

B. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek Penelitian

Di SMA N 1 Boyolali, untuk kelas XI IPS dibagi kedalam dua kelas yaitu

kelas XI IPS I dan XI IPS 2 . Pada kedua kelas tersebut ditemukan adanya

permasalahan-permasalahan dalam kegiatan belajar-mengajar khususnya mata

pelajaran akuntansi. Permasalahan yang timbul seperti siswa kurang antusias

dalam mengikuti pembelajaran, dan kesulitan ketika menyelesaikan soal-soal yang

variatif. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil salah satu subyek yaitu siswa

kelas XI IPS I semester 2 pada tahun ajaran 2009/2010. Adanya permasalahan

tersebut mendorong peneliti untuk mengadakan penelitian dengan menerapkan

pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual guna meningkatkan keaktifan

siswa untuk mencapai prestasi belajar kompetensi akuntansi dan dapat

memperbaiki proses pembelajaran yang telah berlangsung di dalam kelas.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian pada penelitian tindakan kelas ini adalah berbagai

kegiatan yang terjadi didalam kelas selama berlangsungnya proses belajar

mengajar yang terdiri dari:

a. Pemilihan strategi pembelajaran

b. Pelaksanaan strategi atau model pembelajaran yang dipilih, yaitu dengan

pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)

c. Suasana belajar saat berlangsungnya proses belajar mengajar.

d. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.

e. Materi pelajaran :Tahapan pembuatan Laporan keuangan dan penutupan

siklus akuntansi perusahaan jasa.

f. Hasil proses pembelajaran

C. Sumber Data

Sumber data merupakan suatu sumber dimana data dapat diperoleh, data

tidak dapat diperoleh tanpa adanya sumber data. Dalam memilih sumber data,

peneliti harus benar-benar berpikir mengenai kelengkapan informasi yang akan

dikumpulkan dan juga validitasnya. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sutopo

Page 53: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

35

(2002:49) yang menyebutkan bahwa: “Pemahaman mengenai berbagai sumber

data merupakan bagian yang sangat penting bagi peneliti karena ketetapan

memilih dan menentukan jenis sumber data akan menentukan ketepatan dan

kekayaan data atau informasi yang diperoleh.” Sumber data dalam penelitian ini,

antara lain:

1. Informan

Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini yang menjadi informan adalah

guru mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS tahun pelajaran 2009/2010.

2. Tempat atau lokasi

Tempat atau lokasi dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sekolah

ruang kelas XI IPS SMA N 1 Boyolali.

3. Peristiwa

Melalui pengamatan pada peristiwa atau aktivitas, peneliti bisa mengetahui

proses bagaimana sesuatu terjadi secara langsung. Peristiwa dalam penelitian

ini adalah proses kegiatan belajar mengajar mata pelajaran kompetensi

kejuruan akuntansi

4. Dokumen atau arsip

Dokumen dan arsip juga merupakan sumber data yang penting artinya

dalam penelitian tindakan kelas. HB. Sutpopo (2002:54) menyatakan bahwa

“Dokumen dan arsip merupakan bahan tertulis yang bergayutan dengan suatu

peristiwa atau aktivitas tertentu.” Dokumen dan arsip sebagai sumber data

yang dapat membantu peneliti dalam mengumpulkan data penelitian yang ada

kaitannya dengan permasalahan dalam penelitian tindakan kelas ini, yaitu:

silabus. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan hasil pekerjaan siswa,

dalam hal ini siswa kelas XI IPS SMA N 1 Boyolai tahun pelajaran

2009/2010.

D. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) atau disebut juga classroom action research, karena kelas

merupakan bagian kecil dan bagian penting dalam sistem pembelajaran di

Page 54: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

36

sekolah. Penelitian tindakan kelas merupakan bagian dari penelitian pendidikan.

Sukardi (2003) menuturkan bahwa penelitian pendidikan adalah penelitian yang

bidang garapan yang menjadi pokok penelitian adalah menekankan pada sekitar

masalah pendidikan baik yang mencakup faktor internal pendidikan maupun

eksternal pendidikan. Untuk lebih memahami tentang Penelitian Tindakan Kelas,

menurut Suharsimi Arikunto (2007) ada tiga kata yang membentuk pengertian

Penelitian Tindakan Kelas, yaitu:

1. Penelitian – menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek

dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk

memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan

mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

2. Tindakan – menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang disengaja

dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian

siklus kegiatan untuk siswa.

3. Kelas – dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi

dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti sudah lama dikenal dalam

bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas

adalah sekelompok siswa dalam waktu yang sama, menerima pelajaran

yang sama dari guru yang sama pula.

Menurut Zainal Aqib PTK memiliki 6 karateristik, antara lain :

1. Didasarkan pada masalah yang dihadapi guru dalam intruksional

2. Adanya kolaborasi dalam pelaksanaannya

3. Penelitian sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi

4. Bertujuan memperbaiki adan atau meningkatkan kualitas praktik

intruksional

5. Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dalam beberapa siklus

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan melalui empat langkah

utama yang saling berkaitan, yaitu: 1) Perencanaan Tindakan, 2) Pelaksanaan

Tindakan, 3) Observasi, dan 4) Refleksi. Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan model PTK sebagaimana yang dikemukakan oleh Suhardjono

dalam Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi (2007:74). Untuk lebih jelas

mengenai tahapan-tahapannya, dapat dilihat pada bagan berikut.

Page 55: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

37

Gambar 3. Siklus Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas

(Suhardjono dalam Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi, 2007:74)

Keterangan :

Rincian kegiatan pada tahapan adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan

Tahapan ini berupa menyusun rancangan tindakan yang menjelaskan

tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan

tersebut akan dilakukan.

Secara rinci, pada tahapan perencanaan terdiri dari kegiatan sebagai berikut :

a. Mengidentifikasi cara menganalisis masalah, yaitu secara jelas dapat

dimengerti masalah apa yang akan diteliti. Masalah tersebut harus benar-

Permasalahan Perencanaan

Tindakan I

Pelaksanaan

Tindakan I

Pengamatan/

Pengumpulan

Data I

Refleksi I

Perencanaan

Tindakan II

Pelaksanaan

Tindakan II

Refleksi II Pengamatan/

Pengumpulan

Data II

Dilanjutkan ke siklus

berikutnya

Permasalahan baru

Hasil refleksi

Apabila

permasalahan

belum terselesaikan

Siklus I

Siklus II

Page 56: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

38

benar factual terjadi di lapangan, masalah bersifat umum di kelasnya,

masalah cukup penting dan bermanfaat bagi peningkatan mutu hasil

pembelajaran, dan masalah pun harus dalam jangkauan kemampuan

peneliti.

b. Menetapkan alasan mengapa penelitian tersebut dilakukan, yang akan

melatarbelakangi PTK.

c. Merumuskan masalah secara jelas, baik dengan kalimat Tanya maupun

kalimat pernyataan.

d. Menetapkan cara yang akan dilakukan untuk menemukan jawaban, berupa

rumusan hipotesis tindakan. Umumnya dimulai dengan menetapkan

berbagai alternatif tindakan pemecahan masalah, kemudian dipilih

tindakan yang paling menjanjikan hasil terbaik dan yang dapat dilakukan

oleh guru.

e. Menentukan cara untuk menguji hipotesis tindakan dengan menjabarkan

indikator-indikator keberhasilan serta berbagai instrument pengumpul data

yang dapat dipakai untuk menganalisis indicator keberhasilan itu.

f. Membuat secara rinci rancangan tindakan.

2. Tindakan

Pada tahap ini, rancangan strategi dan skenario penerapan

pembelajaran akan diterapkan. Skenario atau rancangan tindakan yang akan

dilakukan, hendaknya dijabarkan serinci mungkin secara tertulis. Rincian

tindakan itu menjelaskan (a) langkah demi langkah kegiatan yang akan

dilakukan,(b) kegiatan yang seharusnya dialakukan oleh guru,(c) kegiatan

yang diharapkan dilakukan oleh siswa, (d) rincian tentang jenis media

pembelajaran yang akan digunakan dan cara menggunakannya, (e) jenis

intrumen yang akan digunakan untuk pengumpulan data/ pengamatan disertai

dengan penjelasan rinci bagaimana menggunakannya.

3. Observasi dan interpretasi

Tahap ini sebenarnya berjalan bersamaan dengan saat pelaksanaan.

Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan, jadi keduanya

berlangsung dalam waktu yang sama.

Page 57: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

39

Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua

hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung.

Pengumpulan data ini dilaksanakan dengan menggunakan format observasi/

penilaian yang telah disusun, termasuk juga pengamatan secara cermat

pelaksanaan scenario tindakan dari waktu ke waktu serta dampaknya terhadap

proses dan hasil belajar siswa. Data yang dikumpulkan dapat berupa data

kualitatif (hasil tes, kuis, presentasi, nilai tugas, dan lain-lain) atau data

kuantitatif yang menggambarkan kretifitas siswa, antusias siswa, mutu diskusi

yang dilakukan, dan lain sebagainya.

Data yang dikumpulkan hendaknya dicek untuk mengetahui

keabsahannya. Data yang telah terkumpul memerlukan analisis, baik untuk

mempermudah penggunaan maupun dalam penarikan kesimpulan. Untuk hal

ini berbagai teknik analisis statistika dapat digunakan.

4. Refleksi

Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh

tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul,

kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya.

Refleksi dalam PTK menyangkut analisis, sintesis, dan penilaian

terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan. Jika terdapat

masalah dari proses refleksi maka dilakukan proses pengkajian ulang melalui

siklus berikutnya yang meliputi kegiatan perencanaan ulang, tindakan ulang,

dan pengamatan ulang sehingga permasalahan dapat teratasi.

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memecahkan masalah dalam penelitian diperlukan data yang

relevan dengan permasalahannya, sedangkan untuk mendapatkan data tersebut

perlu digunakan teknik pengumpulan data sehingga dapat diperoleh data yang

benar-benar valid dan dapat dipercaya. Teknik pengumpulan data yang digunakan

dalam penelitian tindakan tidak hanya satu, tetapi menggunakan multi teknik atau

multi instrumen. Ada tiga kelompok teknik pengumpulan data yang oleh Wolcott,

Page 58: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

40

(1992) disebutnya sebagai strategi pekerjaan lapangan primer yaitu (Nana

Syaodah Sukmadinata, 2006) :

1) Pengalaman

Pengalaman (experiencing) dilakukan dalam bentuk observasi. Ada

beberapa bentuk observasi yang dilakukan peneliti yaitu :

a) Observasi partisipasi, peneliti melakukan observasi sambil ikut

serta dalam kegiatan yang sedang berjalan.

b) Observasi khusus, observasi dilakukan ketika peneliti melakukan

tugas khusus, sebagai contoh memberikan bimbingan.

c) Observasi pasif, peneliti hanya bertindak sebagai pengumpul data,

mencatat kegiatan yang sedang berjalan.

2) Pengungkapan

Pengungkapan (enquiring) dilakukan melalui wawancara. Peneliti

mengadakan wawancara terhadap pihak-pihak yang terkait untuk

mendapatkan data yang diperlukan. Strategi pengungkapan juga memiliki

beberapa bentuk, yaitu :

a) Wawancara informal

b) Wawancara formal terstruktur

c) Pengedaran angket

d) Menggunakan skala ( model Linkert, Thurstone )

e) Pengukuran dengan tes standar

3) Pembuktian

Pembuktian ( examining ) dilakukan dengan mencari bukti-bukti

dokumenter, seperti :

a) Dokumen arsif

b) Jurnal

c) Peta

d) Audio dan video tape

e) Benda-benda bersejarah

f) Catatan lapangan

Page 59: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

41

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain

dengan menggunakan:

(1). Wawancara

Wawancara dilakukan oleh peneliti terhadap guru dan siswa mengenai

proses pembelajaran yang selama ini dilakukan dan bagaimanakah respon

atau hasil yang timbul dari proses pembelajaran tersebut.wawancara

dilakukan dalam dua tahap, yaitu sebelum dilakukan tindakan dan setelah

di;lakukan tindakan. Jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara

bebas terpimpin dimana pewawancara memberikan pertanyaan sesuai

dengan rancangan yang telah dibuat, namun cara menyampaikan

pertanyaan tersebut tergantung pada kebijaksanaan pewawancara.

(2). Observasi

Observasi dilaksanakan oleh peneliti dengan mengamati proses

pembelajaran dikelas saat guru tengah memberikan materi pelajaran.

Observasi hanya dilakukan sebatas mengamati, mengidentifikasi, dan

mencatat apa kekurangan dan kelebihan dalam proses pembelajaran.

(3). Dokumentasi

Dokumentasi merupakan upaya untuk memberikan gambaran bagaimana

sebuah penelitian tinn mengadakan kelas dilakukan. Kegiatan ini

dilaksanakan dengan mengambil gambar kegiatan para siswa dan guru

dalam pelaksanaan pembelajaran saat penelitian dilaksanakan.

(4). Tes

Tes merupakan alat yang digunakan peneliti untuk mengetahui hasil dari

penelitian yang telah dilakukan. Tes dilakukan untuk mengetahui seberapa

jauh hasil belajar yang diperoleh siswa setelah kegiatan pemberian

tindakan.

(5). Angket

Angket merupakan alat yang digunakan peneliti untuk mengetahui

tanggapan siswa setelah diterapkannya pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan kontekstual.

Page 60: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

42

F. Prosedur Penelitian

Prosedur Penelitian merupakan tahapan-tahapan yang ditempuh dalam

penelitian dari awal sampai akhir secara urut. Prosedur penelitian ini terdiri dari

beberapa tahap kegiatan yaitu:

1. Tahap Pengenalan Masalah

Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada tahap ini adalah :

a. Mengidentifikasi masalah

b. Menganalisis masalah secara mendalam dengan mengacu pada teori-teori

yang relevan

2. Tahap Persiapan Tindakan

Pada tahap ini peneliti melakukan persiapan yang meliputi :

a. Penyusunan jadwal penelitian

b. Penyusunan bentuk tindakan yang sesuai dalam bentuk RPP

c. Penyusunan soal evaluasi

3. Tahap Penyusunan Rencana Tindakan

Rencana tindakan disusun dalam dua siklus, yaitu : siklus I dan siklus

II. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan

tindakan, observasi dan interpretasi, serta tahap analisis dan refleksi.

4. Tahap Implementasi Tindakan

Dalam tahap ini peneliti melaksanakan tindakan dengan menerapkan

pendekatan Contextual Teaching and Learning, dimana pencarian makna dari

materi yang dipelajari adalah menjadi ciri khas model pembelajaran ini.

Penggunaan pendekatan kontekstual dilakukan untuk menumbuhkan minat

siswa dalam pembelajaran akuntansi sehingga meningkatkan pemahaman

yang akhirnya meningkatkan pula hasil belajar akuntansi siswa. Hal ini diukur

dari tingkat keaktifan siswa dan pemahaman siswa terhadap materi dengan

diadakannya diskusi kelompok serta pre-test maupun post-test. Hipotesis

tindakan ini dimaksudkan untuk menguji kebenarannya melalui tindakan yang

telah direncanakan.

Page 61: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

43

5. Tahap observasi dan interpretasi

Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan terhadap siswa yang

sedang melakukan kegiatan belajar-mengajar dibawah bimbingan guru.

Pengamatan dapat dilakukan secara beiringan bahkan bersamaan dengan

pelaksanaan tindakan (interperetasi metode). Semua hal yang berkaitan

dengan hal diatas perlu dikumpulkan dengan sebaik-baiknya.

6. Tahap refleksi

Pada tahap ini peneliti mengemukakan kembali apa yang sudah

dilakukan, kemudian bersama dengan guru pelaksana mendiskusikan

implementasi rancangan tindakan. Dalam hali ini, guru pelaksana

merefleksikan pengalamannya kepada peneliti yang baru saja mengamati

kegiatannya dalam tindakan.

7. Tahap Penyusunan Laporan

Pada tahap ini peneliti menyusun laporan dari semua kegiatan yang

telah dilakukan selama penelitian. Dalam kegiatan ini pertama-tama perlu

ditulis paparan hasil-hasil PTK. Paparan hasil PTK ini disatukan dengan

deskripsi masalah, rumusan masalah, tujuan, dan kajian konsep atau teoritis.

G. Proses Penelitian

Pelaksanaan Penelitian tindakan kelas ini direncanakan terdiri dari dua

siklus dimana setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu: (1) Perencanaan

tindakan, (2) Pelaksanaan tindakan, (3) Observasi dan interpretasi, dan (4)

Analisis dan refleksi. Adapun kedua siklus tersebut dijelaskan sebagai berikut:

1. Rancangan Siklus I

a. Perencanaan Tindakan

Pada tahap ini peneliti bersama guru melakukan berbagai persiapan dan

perencanaan yang meliputi:

1) Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

2) Mempersiapkan model mengajar dalam hal ini model yang digunakan

adalah pendekatan kontekstual,

3) Mempersiapkan media pembelajaran dan instrument berupa soal diskusi

kelompok dan soal tes tertulis.

Page 62: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

44

4) Menetapkan indikator ketercapaian

Tabel 3. Indikator ketercapaian

Aspek yang diukur

Persentase

Target

Capaian

Cara mengukur

Keaktifan siswa selama

mengikuti pembelajaran

80 %

Diamati saat guru memberikan

apersepsi kepada siswa pada awal

pembelajaran

Keaktifan siswa dalam

mengikuti diskusi kelompok

80%

Diamati saat pembelajaran dengan

menggunakan lembar observasi dan

dihitung dari jumlah siswa yang

menunjukkan perhatian dan

kesungguhan dalam KBM

Ketelitian dan ketepatan

siswa dalam menyelesaikan

persoalan/soal

80 %

Diamati saat pembelajaran dengan

menggunakan lembar observasi

oleh peneliti dan dihitung dari

jumlah siswa yang diteliti dan

benar (tepat) dalam menyelesaikan

soal

Ketuntasan hasil belajar

(standar nilai minimal

adalah 70)

80 %

Dihitung dari jumlah siswa yang

mendapatkan nilai 70 ke atas, untuk

siswa yang mendapat nilai 70

dianggap telah mencapai

ketuntasan belajar.

b. Pelaksanaan Tindakan

Peneliti melakukan tindakan pembelajaran sesuai dengan rencana yang

telah disusun bersama guru yang akan dilakukan di kelas XI IPS SMA N 1

Boyolali, yaitu pembelajaran menggunakan pendekatan Contextual Teaching

and Learning untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran

Akuntansi. Skenario pembelajaran yang akan peneliti lakukan bersama guru

adalah sebagai berikut.

1) Apersepsi materi, yaitu guru menjelaskan tentang materi pelajaran yang

diawali dengan guru mengingatkan materi yang sebelumnya dan kemudian

dikaitkan dengan materi yang baru.

Page 63: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

45

2) Guru mendemonstrasikan bagaimana cara menyelesaikan latihan soal dan

memberikan latihan terbimbing kepada siswa.

3) Guru memberi tugas mandiri kepada siswa secara berkelompok agar siswa

menyelesaikan soal latihan atau soal diskusi kelompok dengan

mengkaitkan antara materi yang dipelajari dengan kehidupan nyata.

Sehingga siswa memperoleh pengetahuan dari pengalaman yang mereka

lakukan. Dalam kegiatan tersebut siswa di harapkan dapat bekerja secara

kelompok dengan melakukan kegiatan diskusi dengan kelompoknya

masing-masing. Siswa diberi kebebasan untuk mencari sumber-sumber

yang relevan, atau dalam mengerjakan soal sesuai dengan sumber yang

mereka gunakan, tidak hanya dari cara yang disampaikan oleh guru.

Dalam kegiatan ini siswa diharapkan dapat membangun pengetahuannya

sendiri.

4) Siswa membahas jawaban soal latihan atau soal diskusi dan kemudian

menyususn laporannya secara sederharna. Dalam kegiatan ini diharapkan

siswa dapat menemukan makna dari materi yang sedang mereka pelajari.

5) Setiap kelompok mendeskripsikan hasil diskusinya masing-masing dan

kelompok lain memberikan tanggapan. Dalam diskusi ini siswa

didampingi guru untuk melakukan diskusi antar kelompok

6) Bersama-sama dengan guru, siswa dibimbing untuk menyimpulkan

masalah yang sedang didiskusikan.

c. Observasi/ Pengamatan

Pada tahap ini peneliti mengamati jalannya proses pembelajaran dan

mencatat hal-hal yang mungkin terjadi ketika tindakan berlangsung antara

lain: (1) perhatian siswa ketika menerima penjelasan , (2) keaktifan siswa

selama bekerja dalam kelompok, (3) tingkat pemahaman materi atau prestasi

belajar siswa, (4) hal-hal lain yang berpengaruh terhadap tindakan yang

diberikan. dalam tahap ini guru memberikan penilaian outentik terhadap

siswa, baik pada saat guru menyampaikan materi maupun pada saat diskusi

kelompok, serta ketika diadakannya tes atau kuis. Sehingga dapat diketauhi

secara langsung perkembangan siswa, apakah siswa telah memahami materi

Page 64: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

46

yang disampiakan, dan apakah ada perubahan tingkah laku dari siswa setelah

memperoleh materi yang diajarkan.

d. Refleksi

Data-data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dan dianalisis

dengan model analisis interaktif dalam tahap ini. Berdasarkan hasil observasi

tersebut, peneliti dapat merefleksikan diri tentang kegiatan pembelajaran

dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning yang

telah dilakukan. Dengan demikian, dapat diketahui peningkatan keaktifan

siswa dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi. Berdasarkan

hasil refleksi ini akan dapat diketahui kelebihan dan kelemahan kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus I sehingga dapat digunakan

untuk menentukan tindakan kelas pada pertemuan berikutnya atau siklus II.

2. Rancangan Siklus II

Pada siklus II perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah

dicapai pada tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut dengan

materi pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran akuntansi dagang,

termasuk perwujudan tahap pelaksanaan, observasi dan interpretasi, serta analisis

dan refleksi yang juga mengacu pada siklus sebelumnya. Berbeda pada siklus I,

pada siklus II materi yang digunakan adalah materi lanjutan dari siklusI.

Page 65: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

47

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Sejarah Singkat SMA N 1 Boyolali

Pada tahun 1958 di Kabupaten Boyolali telah terdapat dua buah sekolah

setingkat SLTP berstatus “ Negeri ” tetapi belum ada satupun sekolahan untuk

melanjutkan belajar ke jenjang yang lebih tinggi bagi siswa-siswi lulusan kedua

sekolah tersebut. Dengan demikian para lulusan harus memilih antara putus

sekolah atau melanjutkan sekolah ke kota-kota lain, seperti Surakarta, Salatiga,

Jogjakarta dll. Realita inilah yang menjadi benih perhatian Kepala Daerah

Boyolali saat itu yakni Bapak M.S. Handjojo yang selanjutnya turut andil

memprakarsai dan mempersiapkan berdirinya sebuah sekolah setingkat SMA di

Boyolali.

Mengalirnya dukungan atas prakarsa Bapak M.S. Handjojo tersebut turut

memperlancar proses yang dicanangkan dan akhirnya diawali dengan

pembentukan sebuah panitia pendiri SMA Negeri 1 Boyolali dengan salah

seorang anggotanya ialah Bapak I.S. Siswosoebroto yang kala itu menjabat

sebagai Kepala SMP Negeri 1 Boyolali. Panitia ini bertugas mempersiapkan

persyaratan dan pelaksanaan pendaftaran calon siswa, sementara Bapak M.S.

Handjojo mengusahakan fasilitas gedung yang hendak digunakan kegiatan bejajar

mengajar sementara.

Setelah selesainya pendaftaran calon siswa dan persiapan-persiapan lainnya,

barulah Bapak I.S. Siswosoebroto mengajukan persetujuan ke Kantor Wilayah

Departemen Pengajaran Propinsi Jawa Tengah di Semarang. Berkat keuletan

beliau, persetujuan segera turun dengan SK Nomor 26/S.K/B.III yang berisi

persetujuan secara resmi dari Menteri Pengajaran untuk dibukanya sebuah SMU

di Boyolali yang dikenal dengan nama SMA Negeri ABC Boyolali terhitung

semenjak tanggal 1 Agustus 1958.

Untuk sementara waktu kegiatan belajar mengajar di SMA Negeri ABC

yang baru tersebut diselenggarakan disebuah gedung di Jl. Merbabu No. 2

47

Page 66: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

48

Boyolali. Gedung tersebut adalah bekas rumah dinas pejabat kontrolir yang tidak

habis dimakan api sebagai akibat sistem bumi hangus pada saat terjadi Agresi

Militer Belanda II. Pada saat awal kemerdekaan gedung tersebut semula

disediakan untuk menampung para pengungsi dari lereng gunung Merapi, apabila

sewaktu-waktu gunung Merapi meletus. Hingga saat ini gedung tersebut masih

berdiri meskipun telah direnovasi dan digunakan sebagai kantor BP7 dan BPD

Jateng

Setelah mendapat SK dari Kantor Wilayah Departemen Pengajaran Propinsi

Jawa Tengah, SMA Negeri ABC segera memulai kegiatannya, tepatnya pada

tanggal 11 Agustus 1958 dan diresmikan pada tanggal 22 September 1958 oleh

Bapak Ali Marsaban, seorang putera daerah yang menjabat sebagai Inspektur

Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pengajaran di Jakarta dan

Boyolali.

SMA Negeri ABC Boyolali memulai kegiatan belajar mengajar dengan

siswa yang terbagi dalam tiga kelas, yang mana masing-masing satu kelas untuk

kelas A, kelas B dan kelas C. Para siswa tampak sangat gagah dengan berseragam

sekolah di bawah kepemimpinan Bapak R. Soebadar (alm), selaku kepala Sekolah

yang berasal dari SMA Negeri 1 Surakarta. Sejak saat itulah SMA Negeri ABC

Boyolali terus berperan aktif sebagai sebuah institusi pendidikan guna mencetak

generasi penerus bangsa yang berbudi pekerti luhur, berakhlak mulia ,dan

berpengetahuan luas yang handal dan kompetitif.

Selama kurun waktu 51 tahun SMA Negeri 1 Boyolali dalam proses

perkembangannya mengalami tiga kali perubahan nama, yaitu pada saat

berdirinya bernama SMA ABC Boyolali, pada tahun 1962 menjadi SMA Negeri

Boyolali, pada tahun 1993 menjadi SMA Negeri 1 Boyolali, dan pada tahun 1996

menjadi SMU Negeri 1 Boyolali sampai tahun 2004, dan kembali lagi menjadi

SMA Negeri 1 Boyolali sampai tahun 2009 ini.

Dari awal berdirinya sampai Tahun 2009 SMA Negeri 1 Boyolali telah

mengalami pergantian sepuluh orang Kepala Sekolah, yaitu Bp. R. Soebadar

(alm), Bp. Soewito, BA (alm), Bp. Soepono, BA (alm), Bp. Engan Hermanto

(alm), Bp. Soedarno, BA, Bp. Soelaiman HS, dan Ibu Sri Muryati, S.Pd., Bp.

Page 67: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

49

Basoeki, Bp. Marsum M. Dahlan, dan Bp.Drs. Sumarno,M.Pd. serta Bp.Drs.

Hardiman, MH. Beliaulah yang secara gigih memperjuangkan aspirasi warga

Boyolali untuk memiliki SMA Bertaraf Internasional. Kesepuluh Kepala Sekolah

tersebut telah berhasil memberi warna sekolah yang dipimpin sehingga selalu

tampil di jajaran paling depan dalam pendidikan. Masing-masing memiliki ciri

khas yang patut diteladani oleh guru dan siswa SMA N 1 Boyolali, yaitu tidak

pernah berhenti untuk belajar, jujur, sabar, disiplin yang tinggi, selalu berhasil

dalam diplomasi dan giat membangun.

2. Visi dan Misi SMA N 1 Boyolali

Visi Sekolah :

Menjadi sekolah yang berkualitas dan berprestasi dengan sumber daya

manusia yang cerdas dan inovatif berdasarkan iman dan taqwa kepada Tuhan

yang maha esa.

Misi Sekolah :

a. Mengembangkan prestasi peserta dididik secara berkualitas melalui

pembelajaran dan bimbingan, yang efektif, efisien, inovatif dan relevan

dengan kebutuhan masyarakat serta perguruan tinggi.

b. Mewujudkan sekolah sebagai pusat kajian, percontohan serta pengalaman

ilmu pengetahuan, teknologi serta keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan

Yang Maha Esa.

c. Meningkatkan SDM yang kreatif, inovatif dan profesional dengan berdaya

saing tinggi yang tetap berkepribadian dan berbudi pekerti luhur.

d. Menciptakan kondisi lingkungan sekolah yang bersih, nyaman dan kondusif

guna keberhasilan pendidikan.

e. Menyelenggarakan proses pendidikan yang berorentasi pada mutu dan

tekhnologi informasi (ICT).

3. Keadaan Lingkungan SMA N 1 Boyolali

a. Lokasi SMA N 1 Boyolali

SMA N 1 Boyolali berada di lokasi yang strategis, yaitu dijalan Kates No.8

Boyolali. sehingga sangat mudah dijangkau kendaraan umum. Adapun

batas-batasnya adalah:

Page 68: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

50

Sebelah barat : Perumahaan

Sebelah selatan : Perumahan, Jalan Perintis Kemerdekaan

Sebelah timur : Jalan Kates, Perumahaan, Kantor Koperasi

Sebelah utara : Perumahan, dan kios pertokoan

b. Struktur Organisasi SMK Kristen 1 Surakarta

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BOYOLALI

Jalur Konsultatif

Jalur Komando

Gambar 4: Struktur Organisasi SMA N 1 Boyolali

KOMITE SEKOLAH

H. Djoko Pramudyo. S.Pd

KEPALA SEKOLAH

Hardiman. SH.MH

KEPALA TATA USAHA

Tri Narsi

WAKASEK

KESISWAAN

WAKASEK

KURIKULUM

WAKASEK SARANA

PRASARANA WAKASEK

HUMAS

Drs. Supriyanto

Dra. Sukamti Drs. Mulyadi J M

Dra. Endang S

Koordinator BP Guru-Guru

Seluruh Siswa

Page 69: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

51

B. Identifikasi Masalah Pembelajaran Akuntansi Kelas XI IPS 1

di SMA N 1 Boyolali

Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti

melakukan kegiatan identifikasi masalah (observasi awal) melalui kegiatan

wawancara dan pengamatan di kelas, tujuan observasi awal yaitu untuk

mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan. Observasi awal yang dilakukan

oleh peneliti dilaksanakan 2 kali, penelitian yang pertama dilakukan di luar jam

sekolah pada hari Rabu 6 Januari 2010. Penelitian ini menggunakan metode

wawancara, sampel yang digunakan adalah sampel acak, dengan populasi siswa

kelas XI IPS yang dilaksanakan di lingkungan SMA N 1 Boyolali. Observasi yang

ke dua dilakukan pada hari Sabtu tanggal 20 Januari 2010 di SMA N 1 Boyolali.

Hasil dari identifikasi masalah tersebut adalah sebagai berikut :

1. Ditinjau dari Segi Siswa

a. Siswa kurang antusias terhadap mata pelajaran akuntansi.

Kurangnya antusias siswa terhadap mata pelajaran akuntansi

disebabkan karena metode yang diterapkan selama ini adalah ceramah,

sehingga siswa hanya mendengarkan penjelasan guru, dan mengerjakan

soal latihan yang diperintahkan guru. Pembelajaran yang seperti ini sangat

berpengaruh terhadap pelaksanaan pembelajaran, yaitu siswa cenderung

mengabaikan mata pelajaran akuntansi dan kegiatan pembelajaran yang

terjadi hanya satu arah.

b. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran akuntansi.

Siswa cenderung tidak mempergunakan kesempatan untuk

bertanya tentang kesulitan yang mereka hadapi. Siswa merasa malu untuk

mengungkapkan pendapatnya jika diadakan tanya jawab. Mereka memilih

diam tidak bertanya meskipun sebenarnya mereka belum paham tentang

materi yang sedang dibahas. Sebagian siswa juga masih malu untuk maju

ke depan jika diminta guru untuk menjelaskan kembali apa yang mereka

terima setelah mendengarkan penjelasan guru. Siswa cenderung

bermasalah dalam menuangkan ide, gagasan dan kreatifitas.

Page 70: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

52

c. Siswa mengalami kesulitan menyelesaikan soal-soal latihan dan tugas

kelompok

Kesulitan siswa dalam menyelesaikan latihan soal diakibatkan dari

kurangnya pemahaman siswa terhadap materi pelajaran, hal tersebut

merupakan dampak dari pembelajaran konvensional yang diterapkan

selama ini. Kurangnya pemahaman siswa terhadap materi berdampak pada

saat siswa mengerjakan soal latihan yang cenderung hanya melihat contoh,

sehingga ketika diberi soal yang lebih variatif mengalami kesulitan.

Selain itu pemberian tugas kelompok tanpa adanya pantauan dan

motivasi dari guru, menyebabkan siswa kurang bersemangat dalam

menyelesaiakan tugas. Siswa akan lebih bersemangat apabila diberikan

motivasi yang lebih dan keterbukaan guru terhadap siswanya, sebagai

contoh adanya penghargaan yang lebih terhadap siswa yang menunjukkan

keaktifannya di kelas. Dengan demikian siswa akan termotivasi untuk

berlomba mengumpulkan point keaktifan, dan secara tidak langsung akan

membantu siswa meningkatkan ketrampilannya, baik ketrampilan

menyelesaikan soal latihan maupun berpendapat di kelas.

2. Ditinjau dari Segi Guru

a. Guru merasa kesulitan dalam menerapkan model pembelajaran yang tepat

untuk meningkatkan minat dan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran

akuntansi.

Pada saat pembelajaran, siswa menunjukkan sikap yang kurang

berminat dan kurang antusias terhadap mata pelajaran akuntansi. Siswa

terlihat bosan dan jenuh terhadap pelajaran akuntansi serta kurang

memperhatikan pelajaran dengan seksama. Guru sudah mencoba

membangkitkan minat siswa dengan memberikan pendekatan secara

langsung dan dengan memotivasi serta menegur siswa yang tidak mau

memperhatikan pelajaran. Namun, cara ini ternyata belum mampu

membangkitkan semangat dan minat belajar siswa.

b. Hasil belajar yang tercermin dari prestasi siswa belum menunjukkan hasil

yang maksimal.

Page 71: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

53

Berdasarkan survey awal yang dilakukan peneliti, terdapat20 siswa

dari 41 siswa kelas XI IPS 1 yang memenuhi standar nilai KKM (Kriteria

Ketuntasan Minimal) mata pelajaran akuntansi yaitu 70.00. Dari hasil

ulangan (untuk materi mengelola buku besar), nilai terendah yang

diperoleh siswa kelas XI IPS 1 adalah 60.00 sedangkan nilai tertinggi

adalah 75.00. Dari rentang nilai yang terlihat menunjukkan hasil yang

diperoleh siswa belum maksimal. Banyak siswa yang tidak memenuhi

standar minimal ketuntasan belajar, bahkan hanya ada 6 siswa

memperoleh nilai 75. Untuk tugas-tugas rumah yang diberikan oleh guru,

mayoritas siswa masih mengerjakan di kelas sebelum pelajaran dimulai.

Ini menunjukkan rendahnya keaktifan dan tanggung jawab siswa dalam

mengikuti pelajaran akuntansi.

C. Deskripsi Hasil Penelitian

Proses penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yang masing-masing

siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu : (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan

tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi tindakan.

Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai guru, sehingga selama proses

pembelajaran peneliti yang melakukan tindakan pembelajaran dan penelitian.

1. Siklus I

Penerapan pembelajaran akuntansi pada siklus I melalui pembelajaran

dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning :

a. Perencanaan Tindakan Siklus I

Kegiatan perencanaan tindakan I dilaksanakan pada hari Sabtu,

tanggal 13 Februari 2010 di ruang guru SMA N 1 Boyolali. Guru bersama

peneliti mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam

penelitian ini. Peneliti mengungkapkan bahwa siswa menemui

permasalahan dalam mengikuti pembelajaran akuntansi dan kurang

menguasai materi pelajaran akuntansi yang berdampak siswa kesulitan

menyelesaikan soal-soal latihan. Kemudian disepakati bahwa pelaksanaan

tindakan pada siklus I akan dilaksanakan selama 4 kali pertemuan, yakni 3

Page 72: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

54

kali pemberian materi dan 1 kali ulangan atau kuis. Tahap siklus 1 akan

dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 17 Februari 2010, Rabu tanggal 24

Februari 2010, Sabtu tanggal 27 Februari 2010, Rabu tanggal 3 Maret

2010.

Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pada siklu I sebagai

berikut :

1) Peneliti bersama guru mendiskusikan skenario pembelajaran akuntansi

menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning, dengan

skenario pembelajaran sebagai berikut:

a) Pertemuan pertama ( Rabu, 17 Februari 2010)

(1) Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa

(2) Menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif untuk

membangkitkan minat siswa dengan mengecek kondisi baik

siswa maupun kelas.

(3) Mengulangi sedikit materi yang terdahulu yang masih ada

kaitannya dengan materi yang akan diajarkan dengan cara

memberikan pertanyaan kepada siswa (tanya jawab) agar guru

tahu seberapa jauh pemahaman siswa.

(4) Guru menekankan tentang materi apa yang akan dipelajari

yaitu tentang laporan keuangan perusahaan jasa.

(5) Guru menyajikan materi tentang laporan keuangan yang dibuat

perusahaan jasa berdasarkan kertas kerja. Dalam memberikan

materi guru mengkaitkan antara materi dengan konteks

kehidupan yang nyata, misalnya dalam memberikan penjelasan

tentang pentingnya membuat laporan keuangan dalam

perusahaan.

(6) Guru memberikan berbagai contoh cara mengerjakan laporan

keuangan perusahaan jasa. Sebelum membuat laporan

keuangan guru menekankan kepada siswa agar mencermati

terlebih dahulu kertas kerja yang telah tersedia.

Page 73: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

55

(7) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menanyakan materi yang belum dipahami, kemudian guru

memanggil siswa secara acak untuk menjawab pertanyaan

yang diberikan oleh guru.

(8) Siswa diberikan soal untuk diselesaikan.

(9) Siswa mencermati lembar kegiatan yang telah dikerjakan dan

menanyakan tentang kesulitan yang dihadapi saat mengerjakan

tugas tersebut.

(10) Guru membuat kesimpulan dari materi yang telah

disampaikan.

(11) Salam penutup.

b) Pertemuan kedua (Rabu, 24 Februari 2010)

(1) Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa

(2) Guru menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilakukan

dalam pembelajaran.

(3) Membahas sedikit materi yang terdahulu dengan tanya jawab

kepada siswa untuk menilai pemahaman/konsepsi yang ada

pada diri siswa.

(4) Siswa dibuat menjadi 6 kelompok besar, masing-masing

kelompok membuat tugasnya masing-masing berdasarkan

intruksi guru.

(5) Setiap kelompok diberi kertas kerja yang sama, namun

masing-masing kelompok diberi pertanyaan yang berbeda-

beda.

(6) Siswa berdiskusi bersama kelompoknya untuk menyelesaikan

tugasnya.

(7) Guru mengawasi berjalannya diskusi dengan berkeliling ke

masing-masing kelompok.

(8) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok

masing-masing dan Kelompok lain menanggapi.

Page 74: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

56

(9) Guru mengawasi berjalannya diskusi apabila ada kesalahan

konsep yang dipaparkan siswa guru mengarahkan.

(10) Guru meminta hasil diskusi kelompok, dan guru mereview

jalannya diskusi kelompok, serta memberikan kesimpulan

terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan.

(11) Salam penutup

c) Pertemuan Ketiga (Rabu, 03 Maret 2010)

(1) Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa

(2) Guru menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilakukan

dalam pembelajaran.

(3) Guru Membagikan soal laitihan yang dikerjakan secara

mandiri oleh siswa.

(4) Siswa mengerjakan soal latihan.

(5) Guru mengawasi dan mengamati kelas, serta memberikan

pengarahan kepada siswa yang mengalami kesulitan.

(6) Guru membuat kesimpulan dari materi dan tugas yang sudah

dikerjakan. Siswa akan berpikir apakah jawaban mereka sudah

sesuai dengan konsep yang diharapkan oleh kompetensi dasar

atau belum.

(7) Salam penutup

d) Pertemuan Keempat (Sabtu, 06 Maret 2010)

(1) Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa

(2) Guru menciptakan situasi yang kodusif agar siswa siap untuk

mengerjakan soal Quis

(3) Membahas sedikit materi yang terdahulu dengan tanya jawab

kepada siswa untuk menilai pemahaman/konsepsi yang ada

pada diri siswa.

(4) Guru membagikan soal untuk kuis berupa soal esai dan

meminta agar siswa dalam mengerjakan secara mandiri untuk

menunjukkan apa yang telah siswa pelajari selama bekerja

dalam kelompok.

Page 75: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

57

(5) Guru bersama peneliti mengawasi dengan baik agar hasil dari

kuis dapat mencerminkan kemampuan mereka dan

memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan soal

dengan tertib dan tenang.

(6) Guru meminta lembar jawab siswa.

(7) Salam penutup

2) Peneliti dan guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

untuk materi Laporan Keuangan Perusahaan Jasa (Laporan Laba Rugi,

Laporan Perubahan Modal, dan Neraca) dengan pembelajaran yang

menggunakan pendekatan Contexual Teaching and Learning (CTL)

3) Peneliti dan guru menyusun instrumen penelitian, yang berupa tes dan

nontes. Instrumen tes dari hasil pekerjaan siswa (evaluasi akhir siklus

berupa kuis), sedangkan instrumen non-tes dinilai berdasarkan

pedoman observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan mengamati

keaktifan dan sikap siswa selama proses belajar mengajar berlangsung.

b. Pelaksanaan Tindakan I

Pelaksanaan tindakan I dilaksanakan selama 4 kali pertemuan,

seperti yang telah direncanakan, yaitu setiap hari Rabu dan Sabtu, masing-

masing pada tanggal 17, 24 Februari 2010, dan 3, 6 Maret 2010 diruang

kelas XI IPS 1. Pertemuan dilaksanakan selama 8 x 45 menit sesuai

dengan skenario pembelajaran dan RPP.

Materi pada pelaksanaan tindakan I ini adalah laporan Keuangan

Perusahaan Jasa (Laporan Laba rugi, Laporan Perubahan Modal, dan

Neraca). Pertemuan Pertama digunakan guru untuk menjelaskan materi

secara jelas, sedangkan pada pertemuan kedua digunakan untuk diskusi

kelompok, masing-masing kelompok mengerjakan soalnya masing-

masing. Pada pertemuan ketiga siswa mengerjakan soal latihan secara

mandiri, dan pada pertemuan keempat diadakan evaluasi belajar atau kuis.

Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut :

1) Pertemuan Pertama (Rabu, 17 Februari 2010)

Page 76: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

58

a) Guru mengawali pembelajaran dengan salam, kemudian

melakukan presensi siswa yang mengikuti pelajaran.

b) Guru mengulangi materi sebelumnya yaitu tentang kertas kerja

dengan memberikan pertanyaan kepada siswa. Pada saat itu yang

berhasil menjawab adalah Bayu Bintoro, Savitri Vidya, Kurnia

Sari, Lilis Nur Aysah dan Andi Purnomo. Kegiatan ini dilakukan

guru untuk mengkaitkan antara materi sebelumnya dengan materi

yang akan dipelajari. Selain itu untuk mengetahui sampai dimana

pengetahuan siswa (mengetahui pengetahuan dasar siswa untuk

melanjutkan materi berikutnya).

c) Guru menjelaskan materi tentang Laporan Keuangan secara jelas.

Pada kesempatan kali ini laporan keuangan yang di bahas adalah

tentang laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan neraca.

Dalam memberikan penjelasan peneliti memberikan contoh dengan

mengkaikan antara materi dengan konteks kehidupan yang

senyatanya, dalam kesempatan ini guru memberikan penjelasan

tentang pentingnya membuat laporan keuangan perusahaan, dalam

memberikan keterangan tentang akun-akun yang terlibat dalam

laporan keuangan guru juga mengkaitkannya dengan kehidupan

yang senyatanya. Disela-sela penyampaian materi guru

memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa yang dilakukan

secara acak. Pada kesempatan ini yang berhasil menjawab adalah

Bella Ariesta, Ifnu syarifudin, Eko Pranana dan Rasyid Ghoniyyu.

d) Guru memberikan contoh bagaimana cara membuat laporan

keuangan laba rugi, laporan perubahan modal, dan neraca. Sebelum

membuat laporan keuangan perusahaan jasa Guru menekankan

kepada siswa agar mencermati terlebih dahulu kertas kerja yang

telah tersedia.Guru memberikan contoh dengan mengerjakan di

depan kelas yang diikuti oleh seluruh siswa. Sebagian dari siswa

yang belum mengerti terhadap contoh soal yang dikerjakan oleh

guru di depan kelas mengajukan beberapa pertanyaan kepada guru.

Page 77: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

59

Salah satunya adalah Lilis Rahayu dan Wimpie Adi Guna, mereka

menanyakan tentang modal yang terdapat dalam neraca.

e) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan

materi yang belum dipahami sebelum mengerjakan latihan soal.

f) Berdasarkan intruksi dari guru siswa membuat laporan keuangan

berdasarkan kertas kerja yang telah guru siapkan.

g) Setelah waktu yang telah ditentukan guru membahas latihan soal

yang telah dikerjakan oleh siswa, dalam pembahasan siswa diminta

untuk memperhatikan pekerjaan mereka masing-masing dan

memperbaiki apabila ada yang salah.

h) Guru memberikan kesimpulan terhadap materi yang telah

dipelajari.

i) Sebelum Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran, Guru

memerintahkan siswa untuk mencari berbagai contoh bentu-bentuk

laporan keuangan.

j) Salam penutup

2) Pertemuan Kedua (Rabu, 24 Februari 2010)

a) Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan salam, kemudian

melakukan presensi siswa yang mengikuti pelajaran.

b) Guru memberikan pengantar materi yang akan dipelajari.

c) Guru memberikan intruksi kepada siswa untuk duduk berkelompok

sesuai kelompok yang telah dibentuk. Kelas dibagi menjadi 6

kelompok besar.

d) Guru memberikan penjelasan tentang model pembelajaran yang

akan dilaksanakan, yaitu diskusi kelompok. Masing-masing

kelompok akan memperoleh kertas kerja yang sama, tetapi dengan

soal yang berbeda. Kelompok I mengerjakan Laporan Laba Rugi

Singel step, Kelompok II membuat Laporan Laba rugi model

Multyple Step, kelompok III membuat Laporan Laba rugi model

scontro, Kelompok IV Membuat Laporan Perubahan Modal,

Page 78: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

60

Kelompok V membuat Neraca model scontro, dan kelompok VI

membuat Neraca model stafel.

e) Guru dan peneliti mengawasi jalannya diskusi dengan berkeliling

kelas dan mengontrol jalannya diskusi, serta memberikan

penjelasan kepada kelompok yang mengalami kesulitan.

f) Siswa dengan kelompok masing-masing mengerjakan soal latihan

yang telah diberikan oleh guru.

g) Setelah waktu yang diberikan untuk diskusi berakhir, guru

mempersilakan kepada masing-masing kelompok untuk

mempresentasikan jawaban kelompoknya. Salah satu perwakilan

dari kelompok I yaitu Andi Purnomo dengan sukarela

mempresentasikan jawabannya, kemudian diikuti dengan

kelompok-kelompok lain.

h) Bersama guru siswa membuat kesimpulan tentang perbedaan dan

persamaan masing-masing model laporan keuangan.

i) Salam penutup.

3) Pertemuan Ketiga (Rabu, 03 Maret 2010)

a) Guru mengawali kegiatan belajar mengajar dengan mengucapkan

salam, kemudian dilanjutkan dengan presensi siswa.

b) Guru memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan

dilakukan.

c) Guru memberikan intruksi untuk mengerjakan soal latihan pada

buku latihan.

d) Guru membagikan soal latihan mandiri kepada siswa, dan

mengaharapkan siswa untuk mengerjakan soal latihan secara

mandiri.

e) Guru dan peneliti berkeliling kelas mengawasi kelas dan

memerikasa pekerjaan siswa, serta memberikan pengarahan kepada

siswa yang mengalami kesulitan.

f) Setelah waktu yang ditentukan siswa bersama guru membahas soal

latihan yang telah dikerjakan.

Page 79: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

61

g) Diakhir kegiatan pembelajaran guru memberikan kesimpulan

terhadap materi yang dipelajari.

h) Salam penutup.

4) Pertemuan Keempat (Rabu, 06 Maret 2010)

a) Guru mengawali kegiatan belajar mengajar dengan mengucapkan

salam, kemudian dilanjutkan dengan persensi siswa.

b) Siswa diberikan kesempatan oleh guru untuk mempersiapkan diri

menjawab pertanyaan kuis berupa soal esai untuk materi yang

sudah didiskusikan pada pertemuan sebelumnya.

c) Guru dan peneliti membagikan soal kuis untuk materi laporan

keuangan perusahaan jasa.

d) Siswa mengerjakan soal kuis sedangkan guru bersama peneliti

mengawasi dengan baik agar hasil kuis benar-benar

mencerminkan kemampuan mereka. Pada saat kuis berlangsung

ada salah satu siswa yang mencoba bertanya kepada teman,

namun guru segera memperingatkan siswa tersebut untuk

mengerjakan soal kuis secara mandiri.

e) Kegiatan evaluasi yang dilaksanakan berlangsung cukup tertib,

hasil kuis dikumpulkan saat itu juga.

f) Kegiatan belajar dan kegiatan evaluasi pada Siklus I berakhir

c. Observasi dan Interpretasi

Peneliti mengamati proses pembelajaran akuntansi dengan

berpedoman pada lembar observasi yang telah disusun. Pertemuan pertama

dimulai hari Rabu 17 Februari 2010 di kelas XI IPS 1. Metode yang

digunakan pada pertemuan pertama lebih didominasi metode ceramah dan

presentasi oleh guru. Hal ini dilakukan karena materi pelajaran yang

diajarkan adalah materi yang cukup sulit, sehingga diperlukan penjelasan

yang menyeluruh oleh guru. Selain itu guru juga menekankan siswa

tentang bagaimana membuat laporan keuangan melalui pemberian contoh

didepan kelas, hal ini dilakukan agar siswa lebih mudah memahami materi

dan terampil. Dalam menyampaikan materi guru selalu memberikan

Page 80: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

62

contoh atau gambaran yang dikaitkan dengan konteks kehidupan yang

senyatanya. Pada pertemuan kedua yaitu hari Rabu, tanggal 24 Maret

2010, guru melanjutkan penyampaikan materi pertemuan sebelumnya

yaitu Laporan Keuangan Perusahaan Jasa, kemudian guru

mengintruksikan kepada siswa untuk duduk berdasarkan kelompok

masing-masing dan mendiskusikan soal latihan yang telah disiapkan oleh

guru. Pada waktu yang telah ditentukan setiap kelompok menyampaikan

hasil diskusinya, dan kelompok lain menanggapinya. Sedangkan pada

pertemuan ketiga, yaitu pada hari Rabu tanggal 03 Maret 2010, kegiatan

pembelajaran dilanjutkan dengan latihan soal secara individu, kegiatan

latihan yang dilakukan secara teruss menerus ini dilakukan agar siswa

lebih terampil dalam menyelesaikan soal latihan yang bervariatif dan

memahami materi yang sedang mereka pelajari. Dengan latihan secara

individu ini diharapkan siswa menjadi lebih siap dalam menghadapi kuis

yang akan dilaksanakan pada pertemuan berikutnya. Pada pertemuan

keempat pada hari Sabtu tanggal 06 Maret 2010 digunakan oleh guru

untuk melakukan evaluasi akhir dari siklus I berupa kuis agar prestasi

belajar siswa dapat diketahui. Kuis berupa soal esai untuk mengetahui

tingkat pemahaman siswa sebagai hasil dari diskusi kelompok dan latihan

individu pada pertemuan sebelumnya. Dari kegiatan tersebut, deskripsi

tentang jalannya proses pembelajaran akuntansi dengan pendekatan

Contextual Teaching and Learning (CTL) sudah dijelaskan secara rinci

dalam pelaksanaan tindakan I.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pelaksanaan proses belajar

mengajar akuntansi di kelas XI IPS 1, diperoleh gambaran tentang prestasi

belajar siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, yaitu pada

tabel berikut ini:

Page 81: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

63

Tabel 4. Hasil/ Prestasi Belajar Siswa Siklus I

Aspek yang diukur

Jumlah Siswa

Aktif Cukup aktif Kurang

aktif

Keaktifan siswa selama

pembelajaran

20 siswa 13 siswa 8 siswa

Keaktifan siswa dalam

mengikuti diskusi

kelompok

17 siswa 14siswa 10 siswa

Ketelitian dan ketepatan

siswa dalam menyelesaikan

persoalan/soal

26siswa 8 siswa 7 siswa

Berdasarkan kuis pada siklus I, ketuntasan hasil belajar (Kriteria

Ketuntasan Minimal adalah 70) yang tercapai pada siklus I sebanyak 32

siswa dengan presentase sebesar 78% dan nilai rata-rata kelas yang dicapai

sebesar 74.04. Peningkatan nilai siswa pada siklus 1 rata-rata 10% per

siswa jika dibandingkan dengan nilai dasar. Ketuntasan belajar siswa

tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5. Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I

Ketuntasan Hasil Belajar

Kriteria Jumlah siswa Persentase

Tuntas 32 siswa 78%

Tidak Tuntas 9siswa 32%

Jumlah 41 siswa 100%

Hasil capaian prestasi dan keaktifan siswa untuk pelajaran

akuntansi dagang tersebut juga dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Page 82: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

64

0

5

10

15

20

25

30

Aktif Kurang Aktif

Keaktifan siswa selama pembelajaran

Keaktifan siswa dalam mengikuti diskusi kelompok

Ketelitian dan ketepatan siswa dalam menyelesaikan persoalan/soal

Gambar 5. Profil Hasil/ Prestasi Belajar Siswa Siklus I

Ketuntasan hasil belajar siswa juga dapat dilihat pada grafik

berikut ini:

Gambar 6. Profil Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I

0

5

10

15

20

25

30

35

Jumlah siswa

Tuntas

Tidak Tuntas

Page 83: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

65

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus I

Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi tindakan pada siklus I,

peneliti melakukan analisis sebagai berikut:

1) Beberapa kelemahan guru dalam siklus I ini adalah:

a) Guru kurang memberi motivasi pada siswa yang kurang aktif dan

lebih memberi perhatian pada siswa yang bertanya.

b) Guru juga belum dapat memahami kondisi konsentrasi siswa pada

saat itu sehingga masih banyak siswa yang kurang paham terhadap

materi, mereka hanya mengetahui tanpa memahami, jadi siswa

hanya memiliki pengetahuan sesaat saja.

c) Guru kurang dapat memperhatikan siswa ketika mengerjakan

latihan soal, guru hanya berkeliling kelas sesaat saja atau ketika

siswa mengalami kesulitan. Akibatnya banyak siswa yang gaduh

dibagian belakang dan hanya menyontek pekerjaan teman.

d) Pada saat evaluasi, posisi guru lebih banyak duduk di depan dan

kurang memperhatikan kondisi siswa yang duduk dibarisan

belakang. Hal ini mengakibatkan siswa yang duduk dibelakang

kurang sportif dalam mengerjakan soal, masih ada beberapa siswa

yang bertanya dan menyontek jawaban teman sebelahnya tanpa

diketahui oleh guru.

2) Sedangkan dari segi siswa ditemukan beberapa kekurangan, yaitu

sebagai berikut:

a) Banyak siswa yang kurang memperhatikan ketika guru ketika

sedang memberikan materi, banyak diantara mereka yang

melakukan aktivitas lain, seperti mencoret-coret kertas, dan

berbincang kepada teman sebelahnya, akibatnya banyak siswa

yang tidak paham terhadap materi yang disampaikan guru.

b) Belum maksimalnya siswa dalam menggunakan waktu yang

diberikan saat diskusi. Hal ini dapat dilihat dari masih adanya

beberapa siswa yang melakukan aktivitas lain selain diskusi

tentang materi pelajaran.

Page 84: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

66

c) Hanya satu siswa perwakilan dari kelompoknya yang bersedia

tampil untuk mempresentasikan hasil diskusi secara sukarela.

d) Pada saat kuis berlangsung, beberapa siswa yang duduk dibarisan

belakang kurang sportif dalam mengerjakan soal. Hal ini terbukti

dengan adanya siswa yang bertanya dan menyontek jawaban teman

sebelahnya tanpa sepengetahuan guru.

Berdasarkan observasi dan analisis diatas, maka tindakan refleksi

yang dapat dilakukan adalah :

1) Guru lebih banyak melakukan pendekatan dan motivasi kepada seluruh

siswa terutama siswa yang kurang aktif di kelas.

2) Pada saat guru mempresentasikan materi kepada siswa dikelas,

sebaiknya guru memastikan terlebih dahulu apakah para siswa telah

benar-benar memahami materi yang disampaikan tersebut. Setelah itu

baru kemudian beralih ke konsep atau materi selanjutnya.

3) Guru memperhatikan keseluruhan siswa ketika siswa sedang

mengerjakan latihan soal baik secara individu maupun diskusi agar

siswa benar-benar melaksanakan tugasnya dengan baik dan mandiri.

4) Guru lebih memperhatikan kondisi siswa yang duduk dibarisan

belakang pada saat kuis sehingga hal tersebut tidak memungkinkan

bagi siswa yang mencoba bertanya jawaban pada teman yang duduk

disebelahnya.

2. Siklus II

Penerapan pembelajaran dengan menggunkan pendekatan Contextual

Teaching and Learning (CTL) berdasarkan refleksi pada Siklus I

menunjukkan bahwa masih terdapat kekurangan-kekurangan, yaitu masih

terdapat siswa yang kurang aktif dan hasil atau prestasi belajarnya kurang

maksimal. Langkah-langkah penerapan pembelajaran dengan menggunkan

pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada Siklus II adalah

sebagai berikut:

Page 85: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

67

a. Perencanaan Tindakan Siklus II

Kegiatan perencanaan tindakan II dilaksanakan pada hari Senin

tanggal 08 Maret 2010 di ruang Guru SMA N 1 Boyolali. Guru bersama

peneliti mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam

penelitian ini. Peneliti mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil analisis

dan refleksi dari siklus I, kemudian disepakati bahwa pelaksanaan

tindakan pada siklus II akan dilaksanakan selama 3 kali pertemuan, yakni

setiap hari Rabu, masing-masing tanggal 10, 13, 17 Maret 2010 dengan

rancangan sebagai berikut:

1) Peneliti bersama guru mendiskusikan skenario pembelajaran akuntansi

dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning

(CTL), yaitu dengan skenario pembelajaran sebagai berikut:

a) Pertemuan Pertama ( Rabu, 10 Maret 2010)

(1) Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa

(2) Menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif untuk

membangkitkan minat siswa dengan mengecek kondisi baik

siswa maupun kelas.

(3) Mengulangi sedikit materi yang terdahulu yang masih ada

kaitannya dengan materi yang akan diajarkan dengan cara

memberikan pertanyaan kepada siswa (tanya jawab) agar guru

tahu seberapa jauh pemahaman siswa.

(4) Guru menekankan tentang materi apa yang akan dipelajari

yaitu tentang Jurnal Penutup, Neraca Saldo Setelah

Penutupan, dan Jurnal Pembalik.

(5) Guru menyajikan materi tentang Jurnal Penutup, Neraca Saldo

Setelah Penutupan, dan Jurnal Pembalik.

(6) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menanyakan materi yang belum dipahami, kemudian guru

memanggil siswa secara acak untuk menjawab pertanyaan

yang diberikan oleh guru.

(7) Siswa diberikan soal untuk diselesaikan.

Page 86: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

68

(8) Siswa mencermati lembar kegiatan yang telah dikerjakan dan

menanyakan tentang kesulitan yang dihadapi saat

mengerjakan tugas tersebut.

(9) Guru membuat kesimpulan dari materi yang telah

disampaikan.

(10) Salam penutup.

b) Pertemuan Kedua ( Sabtu, 13 Maret 2010)

(1) Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa

(2) Guru menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilakukan

dalam pembelajaran.

(3) Membahas sedikit materi yang terdahulu dengan tanya jawab

kepada siswa untuk menilai pemahaman/konsepsi yang ada

pada diri siswa.

(4) Siswa dibuat menjadi 6 kelompok besar dalam setiap

kelompok siswa mengerjakan tugasnya masing-masing. Setiap

siswa dapat memberikan penjelasan kepada temannya yang

kurang mengerti dalam kelompok tersebut.

(5) Guru mengawasi berjalannya belajar kelompok dengan

berkeliling ke masing-masing kelompok.

(6) Guru meminta hasil pekerjaan siswa dan membahas soal yang

telah dikerjakan.

(7) Guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari

(8) Salam penutup

c) Pertemuan Ketiga ( Rabu, 17 Maret 2010 )

(1) Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa

(2) Guru menciptakan situasi yang kodusif agar siswa siap untuk

mengerjakan soal Kuis

(3) Membahas sedikit materi yang terdahulu dengan tanya jawab

kepada siswa untuk menilai pemahaman/konsepsi yang ada

pada diri siswa.

Page 87: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

69

(4) Guru membagikan soal untuk kuis berupa soal esai dan

meminta agar siswa dalam mengerjakan secara mandiri untuk

menunjukkan apa yang telah siswa pelajari selama bekerja

dalam kelompok.

(5) Guru bersama peneliti mengawasi dengan baik agar hasil dari

kuis dapat mencerminkan kemampuan mereka dan

memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan

soal dengan tertib dan tenang.

(6) Guru meminta lembar jawab siswa.

(7) Salam penutup

2) Guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk

materi Jurnal Penutup, Neraca Saldo detelah penutupan dan jurnal

pembalik dengan pembelajaran yang menggunakan pendekatan

Contextual Teaching and Learning (CTL).

3) Peneliti dan guru menyusun instrumen penelitian, yang berupa tes dan

nontes. Instrumen tes dari hasil pekerjaan siswa (kuis), sedangkan

instrumen nontes dinilai berdasarkan pedoman observasi yang

dilakukan oleh peneliti dengan mengamati keaktifan dan sikap siswa

selama proses belajar mengajar berlangsung.

b. Pelaksanaan Tindakan II

Pelaksanaan tindakan II dilaksanakan selama 3 kali pertemuan

seperti yang telah direncanakan yaitu tanggal 10,13, 17 Maret 2010 di

ruang kelas XI IPS 1. Pertemuan dilaksanakan selama 6 x 45 menit sesuai

dengan skenario pembelajaran dan RPP. Pelaksanaan tindakan II sedikit

berbeda dengan tindakan yang dilakukan pada siklus I, yaitu pada

pelaksanaan kegiatan diskusi, pada siklus 1 setiap kelompok memiliki

tugas yang berbeda-beda, namun pada diskusi kali ini siswa diberi soal

yang sama dan dikerjakan secara berdiskusi dengan kelompoknya masing-

masing, sehingga siswa memiliki hasil pekerjaannya masing-masing.

Materi yang disampaikan pada pelaksanaan tindakan II juga berbeda

dengan pelaksanaan tindakan I. Materi pada pelaksanaan tindakan II ini

Page 88: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

70

adalah membuat Jurnal Penutup, Neraca saldo setelah Peutupan, dan

Jurnal Pembalik.

Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut :

1) Pertemuan Pertama (Rabu, 10 Maret 2010)

a) Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa.

b) Menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif untuk

membangkitkan minat siswa dengan mengecek kondisi baik

siswa maupun kelas.

c) Guru membuka pelajaran dengan mengulas sedikit soal kuis

pada siklus I.

d) Pelajaran dilanjutkan dengan penjelasan materi jurnal penutup

dan pembalik. Penjelasan dimulai dari pengertian jurnal penutup

dan akun-akun apasaja yang harus ditutup, serta fungsi dari

jurnal penutup. Dalam memberikan penjelasan guru memberikan

contoh-contoh yang dikaitkan dengan kehidupan nyata.

e) Guru memberikan contoh di depan kelas tentang bagaimana cara

membuat jurnal penutup. Dan bagaimana cara memposting

jurnal penutup tersebut kedalam buku besar.

f) Setelah memberikan penjelasan tentang bagaimana memposting

kedalam buku besar, sehingga terlihat akun-akun yang bersaldo

nol dan akun yang mempunyai saldo, guru menjelaskan bahwa

akun-akun yang memiliki saldo tidak nol dibuat neraca saldo

setelah penutupan.

g) Siswa diberi kesempatan kepada untuk menanyakan tentang

materi yang belum dipahami, kemudian menunjuk siswa secara

acak untuk menjawab pertanyaan. Siswa yang ditunjuk secara

acak untuk menjawab pertanyaan sudah mampu menjawab

dengan benar.

h) Penjelasan guru dilanjutkan dengan materi tentang jurnal

pembalik.

i) Guru memberikan latihan soal kepada siswa.

Page 89: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

71

j) Siswa mengerjakan soal latihan.

k) Setelah waktu yang ditentukan guru membahas soal latihan yang

telah dikerjakan oleh siswa, dan memberikan kesimpulan

terhadap materi yang dipelajari hari ini.

l) Salam penutup

2) Pertemuan Kedua (Sabtu, 13 Maret 2010)

a) Sebelum guru memulai pelajaran, seperti biasanya guru

mengabsen siswa satu persatu.

b) Guru membuka pelajaran dengan mengulang kembali materi

yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya yang

berkaitan dengan materi yang akan diajarkan dengan cara

memberikan pertanyaan kepada siswa. Siswa cukup antusias

memperhatikan guru, hal ini terbukti pada saat guru memberikan

pertanyaan, banyak siswa yang dapat menjawab dengan tepat

dan sebagian besar pertanyaan dijawab secara serempak.

c) Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan tentang materi

yang belum dipahami, kemudian menunjuk siswa secara acak

untuk menjawab pertanyaan. Siswa yang ditunjuk secara acak

untuk menjawab pertanyaan sudah mampu menjawab dengan

benar. Bagi siswa yan dapatmenjawab pertanyaan dengan benar

diberikan sebuah penghargaan berupa bintang, hal ini dilakukan

sebagai motivasi kepada siswa yang kurang aktif untuk berani

berpendapat di kelas.

d) Guru membagi siswa kedalam 6 kelompok besar yang telah

ditetapkan sebelumnya, dan mengintruksikan siswa duduk secara

berkelompok.

e) Guru membagikan soal latihan yang harus dikerjakan secara

individual, tetapi siswa dapat mendiskusikan soal tersebut

dengan teman dalam kelompoknya.

Page 90: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

72

f) Siswa diberikan kewenangan untuk menjelaskan jawaban soal

latihan kepada teman dalam kelompoknya yang belum paham.

Dengan

g) Setelah waktu yang diberikan untuk diskusi berakhir, guru

mempersilakan masing-masing siswa untuk mempresentasikan

jawabannya. Berbeda pada Sikus I, pada Siklus II ini siswa

secara sukarela berani mempresentasikan jawaban tanpa ditunjuk

guru. Bagi siswa yang berani maju kedepan guru memberikan

penghargaan berupa bintang.

h) Guru memberikan kesimpulan tentang materi yang telah

disampaikan sebelum menutup pelajaran.

i) Salam penutup

3) Pertemuan Ketiga (Rabu, 17 Maret 2010)

a) Guru mengucapkan salam pembuka dan mengabsen siswa.

b) Siswa diberikan kesempatan untuk mempersiapkan diri

menjawab pertanyaan Quis berupa soal pilihan ganda dan esai

untuk materi yang telah didiskusikan dalam pertemuan

sebelumnya yaitu membuat jurnal penutup, Neraca saldo setelah

penutupan dan jurnal pembalik.

c) Guru membagikan lembar soal kepada siswa dan meminta siswa

untuk mengerjakannya secara tertib dan mandiri.

d) Siswa mengerjakan soal kuis sampai waktu yang telah

ditentukan berakhir, sedangkan guru mengawasi dengan tertib

jalannya kuis. Berbeda pada Siklus I dimana posisi guru lebih

banyak didepan kelas, pada evaluasi (Quis) Siklus II ini, guru

berkeliling kelas dan lebih memperhatikan siswa yang duduk

dibarisan belakang agar tidak ada siswa yang berani mencoba

bertanya jawaban pada temannya. Pelaksanaan evaluasi (Quis)

pada Siklus II ini berjalan lebih tertib bila dibanding pada Siklus

I. Hal ini terbukti dari suasana kelas yang tenang dan tidak ada

siswa yang berbuat curang selama kuis berlangsung.

Page 91: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

73

e) Kegiatan evaluasi (Quis) berlangsung baik, setelah waktu yang

telah ditentukan untuk menjawab kuis berakhir guru meminta

siswa untuk mengumpulkan jawaban mereka.

f) Guru membahas soal yang telah dikerjakan dan memberikan

kesimpulan terhadap materi yang telah dipelajari.

g) Salam penutup.

c. Observasi dan Interpretasi

Peneliti mengamati proses pembelajaran akuntansi dengan

menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) di

kelas XI IPS 1. Peneliti bertindak sebagai guru sehingga dapat secara

langsung mengamati kelas dan perkembangan siswa. Pada pertemuan

pertama yaitu hari Rabu, tanggal 10 Maret 2010, guru menyampaikan

materi jurnal penutup, neraca saldo setelah penutupan, dan jurnal pembalik

dengan lebih didominasi metode ceramah secara jelas dan tanya jawab.

Ketika guru menjelaskan materi guru memberikan contoh-contoh yang

disesuaikan dengan konteks kehidupan nyata. Pertemuan kedua yaitu pada

hari Sabtu, tanggal 13 Maret 2010 digunakan guru untuk melanjutkan

penyampaikan materi pada pertemuan sebelumnya yaitu membuat jurnal

penutup, neraca saldo setelah penutupan, dan jurnal pembalik dengan

membagi kelas menjadi 6 (enam) kelompok besar, setiap siswa

mengerjakan soal latihan yang diberikan guru dengan cara

mendiskusikannya dengan teman dalam kelompoknya. Bagi siswa yang

tidak mengerti atau kurang jelas dapat meminta bantuan teman dalam

kelompoknya untuk menjelaskannya. Guru mengawasi jalannya diskusi

dengan berkeliling kelas dan memperhatikan murid-murid dengan

seksama, guru mengontrol setiap kelompok. Sedangkan pertemuan yang

ketiga hari Sabtu, tanggal 17 Maret 2010 digunakan guru dan peneliti

untuk melakukan evaluasi (kuis) akhir dari siklus II.

Berdasarkan hasil observasi terhadap pelaksanaan proses belajar

mengajar akuntansi dagang, diperoleh informasi tentang prestasi dan

Page 92: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

74

aktivitas siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, yaitu

sebagai berikut:

Tabel 6. Hasil/ Prestasi Belajar Siswa Siklus II

Aspek yang diukur Jumlah Siswa

Aktif Cukup aktif Kurang aktif

Keaktifan siswa selama

pembelajaran

29 siswa 9 siswa 3 siswa

Keaktifan siswa dalam mengikuti

diskusi kelompok

30 siswa 8siswa 3 siswa

Ketelitian dan ketepatan siswa

dalam menyelesaikan

persoalan/soal

33siswa 6 siswa 2 siswa

Berdasarkan nilai kuis siklus II, ketuntasan hasil belajar (standar

nilai minimal adalah 70) yang tercapai pada siklus I sebanyak 38 siswa

dengan presentase sebesar 95% dan nilai rata-rata kelas yang dicapai

sebesar 81,20. Peningkatan prestasi siswa pada siklus II adalah 10% per

siswa berdasarkan hasil kuis pada siklus II dan nilai kuis siklus I.

Ketuntasan hasil belajar tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 7. Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II

Ketuntasan hasil belajar

Kriteria Jumlah siswa Persentase

Tuntas 38 siswa 93%

Tidak Tuntas 3siswa 7%

Jumlah 41 siswa 100%

Hasil capaian prestasi dan keaktifan siswa untuk pelajaran

akuntansi dagang tersebut juga dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Page 93: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

75

Gambar 5. Profil Capaian Prestasi dan Keaktifan Siswa Siklus II

Ketuntasan hasil belajar siswa juga dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Gambar 6. Profil Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus II

Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi tindakan pada siklus

II, peneliti melakukan analisis sebagai berikut:

1) Guru lebih bisa membangkitkan semangat dan motivasi siswa untuk

lebih memperhatikan penjelasan guru saat kegiatan belajar mengajar

sedang berlangsung.

2) Guru lebih dapat memotivasi siswa untuk aktif dalam kegiatan

pembelajaran, contohnya mengungkapkan pendapatnya di depan kelas.

0

5

10

15

20

25

30

35

Aktif Cukup Aktif Kurang Aktif

Keaktifan siswa selama apersepsi

Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran

Ketelitian dan ketepatan siswa dalam menyelesaikan persoalan/soal

0

10

20

30

40

Jumlah Siswa

Tuntas

Tidak Tuntas

Page 94: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

76

3) Adanya peningkatan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran, hal

ini dapat dilihat dari antusias siwa saat guru memberikan contoh di

depan kelas, dan banyak siswa yang tidak lagi malu untuk bertanya

kepada guru terhadap hal-hal yang belum mereka mengerti.

4) Pada kegiatan diskusi siswa lebih antusian dan sebagian besar siswa

bersedia mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya tanpa ditunjuk

guru.

5) Guru sudah dapat memposisikan diri saat evaluasi berlangsung dan

tidak hanya berada didepan kelas tetapi berkeliling untuk mengawasi

dengan ketat jalannya kuis. Hal tersebut dilakukan agar siswa terutama

siswa yang duduk dibarisan belakang tidak mempunyai kesempatan

untuk berbuat curang.

Berdasarkan hasil observasi dan analisis tersebut, peneliti dan guru

melakukan refleksi tindakan sebagai berikut:

1) Guru lebih inovatif dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran,

contohnya penggunaan media, atau sarana yang ada disekitar

lingkungan sekolah atau masyarakat agar siswa dapat belajar secara

langsung.

2) Guru harus dapat melakukan pendekatan kepada siswa, tidak hanya

pada siswa yang menonjol tetapi seluruh siswa, agar guru dapat

mengetahui perkembangan masing-masing siswa.

3) Guru lebih kreatif dalam menciptakan suasana pembelajaran yang

kondusif sehingga siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi.

D. Pembahasan

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I dan II dapat

dinyatakan bahwa terjadi peningkatan prestasi/ hasil belajar akuntansi melalui

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and

Learning (CTL) dari siklus satu ke siklus berikutnya. Hal tersebut dapat dilihat

dari tabel berikut ini:

Tabel 8. Hasil Penelitian Siklus I dan II

Page 95: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

77

Aspek yang diukur

Jumlah Siswa

Aktif Cukup aktif Kurang Aktif

Siklus

I

Siklus

II

Siklus

I

Siklus

II

Siklus

I

Siklus

II

Keaktifan siswa selama

pembelajaran

20 29 13 9 8 3

Keaktifan siswa dalam

mengikuti diskusi

kelompok

17 30 14 8 10 3

Ketelitian dan ketepatan

siswa dalam

menyelesaikan

persoalan/soal

26 33 8 6 7 2

Berdasarkan kuis pada siklus I, ketuntasan hasil belajar (Kriteria

Ketuntasan Minimal adalah 70) yang tercapai pada siklus I sebanyak 32 siswa

dengan presentase sebesar 78% dan nilai rata-rata kelas yang dicapai sebesar

74.04. Sedangkan untuk siklus II, ketuntasan hasil belajar yang tercapai sebanyak

38 siswa dengan presentase sebesar 95% dan nilai rata-rata kelas yang dicapai

sebesar 81.20. Sedangkan peningkatan hasil evaluasi setiap siswa adalah 10%

setiap siklus (Lihat Lampiran Hal. 194). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

tabel berikut ini.

Tabel 9. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I dan II

Ketuntasan Hasil Belajar

Kriteria Jumlah Siswa Persentase

Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II

Tuntas 32 siswa 39 siswa 78% 95%

Tidak Tuntas 9 siswa 2 siswa 22% 5%

Page 96: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

78

Peningkatan prestasi belajar akuntansi tersebut juga dapat dilihat pada

grafik berikut ini :

Gambar 7. Hasil Penelitian Siklus I dan II

Ketuntasan hasil belajar siswa juga bisa dilihat pada grafik berikut ini:

Gambar 8. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I dan II

0

5

10

15

20

25

30

35

Aktif Cukup Aktif Kurang Aktif

Keaktifan siswa selama pembelajaran Siklus I

Keaktifan siswa dalam mengikuti diskusi kelompok Siklus I

Ketepatan dan ketelitian siswa dalam menyelesaikan soal siklus I

Keaktifan siswa dalam pembelajaran Siklus II

Keaktifan siswa dalam mengikuti diskusi kelompok Siklus II

Ketelitian dan ketepatan siswa dalam menyelesaikan soal Siklus II

0

5

10

15

20

25

30

35

40

Ketuntasan hasil belajar siswa Siklus I

Ketuntasan hasil belajar siswa Siklus II

Tuntas

Tidak tuntas

Page 97: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

79

Grafik tersebut menunjukan bahwa setelah adanya penerapan

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and

Learning (CTL) berdampak terhadap proses dan hasil kegiatan pembelajaran

akuntansi. Dampak positif tersebut antara lain siswa lebih aktif dalam kegiatan

pembelajaran akuntansi, siswa lebih termotivasi untuk belajar mata pelajaran

akuntansi, dan siswa dapat lebih paham terhadap materi yang sedang dipelajari,

serta siswa juga lebih antusias untuk menyelesaikan latihan soal melalui diskusi

kelompok. Selain itu, hasil belajar siswa mengalami peningkatan.

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus

dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu : (1) perencanaan tindakan, (2)

pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi

tindakan. Deskripsi hasil penelitian dari siklus I sampai siklus II dapat dijelaskan

sebagai berikut:

Sebelum melaksanakan siklus I, peneliti melakukan survei awal untuk

mengetahui kondisi/ keadaan yang ada di kelas XI IPS 1 SMA N 1 Boyolali

dengan cara observasi dan wawancara baik dengan guru kelas maupun dengan

siswa. Dari hasil survei ini, peneliti menemukan bahwa prestasi belajar akuntansi

pada siswa kelas XI IPS 1 SMA N 1 Boyolali masih belum maksimal. Oleh

karena itu, peneliti mengadakan diskusi dengan guru kelas dan mencari solusi

untuk mengatasi masalah tersebut, yaitu dengan menerapkan pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)

Setelah mengadakan diskusi dengan guru, selanjutnya peneliti dibantu

guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan

dilaksanakan dalam siklus I tindakan kelas. Sesuai dengan kesepakatan antara

peneliti dan guru mata pelajaran akuntansi, maka materi pada pelaksanaan

tindakan siklus I ini adalah Laporan Keuangan Perusahaan Jasa, dalam

menyampaikan materi guru memberikan contoh-contoh sesuai dengan konteks

kehidupan yang nyata, agar siswa dapat lebih memahami materi dan memperoleh

gamabaran yang senyatanya. Setelah penjelasan dari guru siswa diberi latihan

soal untuk didiskusikan dengan kelompoknya dan diminta untuk dapat

mempresentasikan hasil pekerjaannya. Dalam pengerjaan soal, guru membagi

Page 98: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

80

siswa dalam 6 kelompok besar setiap kelompok terdiri dari 6-7 siswa. Hal ini

dilakukan agar siswa dapat belajar bekerjasama dengan siswa yang lain. Selain itu

siswa juga diberi kan soal latihan secara mandiri, hal ini dilakukan agar siswa siap

dalam menghadapi kuis dan lebih terampil dalam menyelesaikan soal yang

bervariatif. Dari hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar akuntansi

pada siklus I masih terdapat kekurangan dan kelemahan, yaitu siswa kurang aktif

dalam mengikuti pembelajaran akuntansi. Hal ini dapat dilihat dari respon siswa

pada saat apersepsi dan dominasi beberapa siswa dalam mengemukakan

pendapatnya selama proses pembelajaran berlangsung. Selain itu, kesempatan

tanya jawab yang diberikan guru juga cukup terbatas. Karena itu, peneliti mencari

solusi dan menyusun rencana pembelajaran siklus II untuk mengatasi kekurangan

dan kelemahan dalam pembelajaran akuntansi pada siklus I.

Materi pembelajaran pada siklus II adalah membuat Jurnal Penutup,

Neraca saldo setelah penutupan, dan jurnal pembalik. Dalam siklus ke II ini, guru

siswa dibagi menjadi 6 kelompok, setiap kelompok tidak lagi hanya mengerjakan

1 soal saja, tetapi setiap siswa wajib menyelesaikan soal latihan yang telah

diberikan guru, dalam menyelesaikan soal siswa dapat berdiskusi dengan teman

dalam kelompoknya. Pada saat peneliti menyebarkan angket kepada siswa, siswa

merasa cukup tertarik dengan pembelajaran menggunakan pendekatan Contextual

Teaching and Learning (CTL), selain siswa menjadi aktif dalam pembelajaran,

siswa juga merasa lebih bisa memahami materi. Selain itu, siswa juga diajarkan

untuk bekerja secara kelompok dalam menyelesaikan latihan soal. Dengan cara

ini, siswa menjadi lebih aktif karena selain dapat bertanya langsung kepada guru,

siswa juga dapat bertanya dengan teman mereka dalam kelompok.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar akuntansi

pada siklus II, kualitas pembelajaran baik hasil maupun proses sudah

menunjukkan peningkatan. Dari segi keaktifan siswa dalam mengikuti

pembelajaran menunjukkan peningkatan dari 64% atau 20 siswa pada siklus I

menjadi 81% atau 29siswa pada siklus II. Selama proses diskusi berlangsung

siswa yang menunjukkan keaktifan mereka sebanyak 27 siswa atau 57% pada

siklus I sedangkan pada siklus II sebanyak 30 siswa atau 83%. Dalam ketepatan

Page 99: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

81

dan ketelitian menyelesaikan soal pada siklus I terdapat 26 siswa atau 77%,

sedangkan pada siklus II terdapat 33 siswa atau 88%. Begitupula pada ketuntasan

hasil belajar siswa peningkatan ini ditunjukkan dari banyaknya siswa yang sudah

mencapai batas ketuntasan minimal yaitu sebesar 78 % atau sebanyak 32 siswa

pada siklus I dan 95 % atau sebanyak 39 siswa pada siklus II, sedangkan

peningkatan hasil evaluasi siswa 10% per siswa, hal ini dibandingkan antara nilai

dasar dengan hasil evaluasi siklus I dan hasil evaluasi siklus II. Siswa yang

sebelumnya kurang aktif saat pembelajaran, sekarang menjadi lebih antusias

dalam proses pembelajaran. Selain itu siswa yang sebelumnya tidak bisa

bekerjasama dalam kelompok, pada siklus II ini sudah dapat bekerjasama dengan

siswa lain dengan baik. Meskipun begitu, masih diperlukan juga motivasi dan

pendekatan dari guru untuk mendukung berhasilnya proses belajar mengajar

akuntansi. Oleh sebab itu masalah yang dihadapi pada pembelajaran akuntansi

sudah dapat teratasi dengan cara penerapan pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) yang secara langsung dapat

meningkatkan pemahaman siswa, mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran

dan meningkatkan hasil belajar siswa.

Dari kegiatan yang dilakukan pada siklus I dan siklus II terdapat kelebihan

maupun kekurangan yang masih harus di perbaiki dari masing-masing siklus,

selain itu juga terdapat perbedaan kegiatan yang dilaksanakan. Pada siklus I waktu

yang diberikan lebih panjang dari pada waktu yang diberikan pada siklus II,

sehingga pada siklus I siswa mempunyai waktu untuk latihan secara individu guna

menghadapi kuis yang akan datang. Kegiatan diskusi yang dilakukan pada siklus I

dan II berbeda, pada siklus I setiap kelompok mengerjakan soalnya masing-

masing dan hanya terdapat satu laporan atau satu pekerjaan saja. Pada siklus II

setiap siswa dalam kelompok tersebut mengerjakan soal yang sama sehingga

siswa benar-benar mengerjakan latihan soal dan memiliki laporannya, hal ini

dilakukan untuk memperbaiki kegiatan diskusi yang dilakukan pada siklus I.

Yaitu sebagian dari siswa tidak ikut mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh

Guru, melainkan melakukan aktivitas lainnya. Selain itu pada siklus II Guru juga

telah memberikan motivasi kepada siswa dengan memberikan bintang kepada

Page 100: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

82

siswa yang aktif sebagai tanda bahwa siswa tersebut memperoleh nilai plus.

Bintang tersebut akan ditempel pada kertas hasil Quis siswa dan akan memperoleh

nilai tambahan. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada siklus II ini merupakan

wujud tindakan perbaikan dari kegiatan yang dilakukan pada siklus I, agar prestasi

belajar siswa meningkat dan siswa lebih antusias dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran akuntansi.

Berdasarkan tindakan tersebut, guru berhasil melaksanakan pembelajaran

akuntansi yang dapat menarik perhatian siswa, sehingga prestasi/ hasil

pembelajaran akuntansi dapat meningkat. Selain itu, peneliti juga dapat

meningkatkan motivasi dan kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran yang

efektif, menarik, dan menyenangkan. Keberhasilan pembelajaran akuntansi

dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat

dilihat dari indikator-indikator sebagai berikut:

1) Siswa terlihat antusias dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran

akuntansi.

2) Siswa mampu memahami materi yang diberikan oleh guru. Hal ini terjadi

karena siswa yang mulanya belum memahami benar materi yang disampaikan

oleh guru dapat menanyakannya lebih lanjut dan leluasa baik kepada gur

secara langsung maupun kepada teman satu kelompoknya.

3) Siswa telah menyadari tanggung jawabnya, hal ini dapat di lihat dari siswa

telah mengerjakan latihan soal maupun kuis secara mandiri.

4) Siswa menjadi lebih menyadari pentingnya kerjasama dalam kelompok untuk

mnyelesaikan suatu tugas bersama. Mereka terlihat aktif dalam mengikuti

diskusi kelompok maupun diskusi pada saat presentasi.

5) Siswa sudah tidak malu dan berani untuk maju ke depan kelas

mempresentasikan tugas yang diberikan guru. Hal ini dikarenakan siswa sudah

paham tentang materi yang akan dipresentasikan, karena sebelumnya sudah

melihat secara langsung guru menjelaskan dan memberikan contoh secara

langsung mengenai materi yang sedang dipelajaari.

Page 101: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

83

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah penulis lakukan

pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan :

1. Penerapan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Contextual

Teaching Learning (CTL) dapat meningkatkan prestasi belajar pada siswa

kelas XI IPS 1 SMA N 1 Boyolali. Indikator peningkatan prestasi belajar

siswa antara lain :

a. Siswa terlihat antusias dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran

akuntansi, keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran menunjukkan

peningkatan dari 63 % (pada siklus I) menjadi 81 % (pada siklus II). Siswa

sudah tidak malu dan berani untuk maju ke depan kelas mempresentasikan

tugas yang diberikan guru (siswa menjadi lebih aktif).

b. Siswa mampu memahami materi yang diberikan oleh guru. Hal ini bisa

dilihat dari hasil evaluasi yang menunjukkan peningkatan pencapaian hasil

belajar siswa yaitu setiap siswa mengalami peningkatan nilai evaluasi 10%

dalam tiap siklusnya, dan nilai rata-rata kelas meningkat dari 74.04

menjadi 81.20. Ketuntasan belajar siswa juga meningkat yaitu dari 78%

menjadi 95%, sedangkan aspek dalam ketelitian dan ketepatan

menyelesaikan soal pada siklus I terdapat 26 siswa, pada siklus II terdapat

33 siswa.

c. Siswa menjadi lebih menyadari pentingnya kerjasama dalam kelompok

untuk menyelesaikan suatu tugas kelompok, selain itu manfaat lain yang

diperoleh adalah siswa dapat dapat memahami materi yang sedang

dipelajari melalui penjelasan dari teman dalam kelompoknya masing-

masing. Selama proses pembelajaran berlangsung siswa yang

menunjukkan keaktifan mereka dalam kelompok sebanyak 17 siswa pada

siklus I sedangkan pada siklus II sebanyak 30 siswa.

83

Page 102: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

84

2. Hambatan atau kendala yang dihadapi dalam meningkatkan prestasi belajar

akuntansi siswa kelas XI IPS 1 SMA N 1 Boyolali antara lain sebagai berikut :

a. Sarana dan prasarana sekolah yang kurang mendukung proses

pembelajaran. Fasilitas pembelajaran yang minim menyebabkan

kelancaran proses pembelajaran menjadi terganggu.

b. Pemahaman siswa yang masih kurang terhadap materi yang disampaikan

oleh guru, hal tersebut menyebabkan siswa tidak dapat mengerjakan soal

latihan yang bervariatif.

c. Kemampuan siswa dalam bekerjasama dan berkomunikasi dengan siswa

lain masih belum maksimal. Hal ini menyebabkan kemampuan siswa

untuk bekerjasama dengan kelompok yang menjadi agak sulit, khususnya

dengan anggota kelompok yang bukan dari siswa yang sudah dikenal

akrab sebelumnya.

d. Kemampuan guru dalam mengelola kelas, khususnya dalam merangsang

siswa untuk ikut aktif atau dalam memberikan motivasi kepada siswa

dalam proses pembelajaran masih belum optimal. Selama proses

pembelajaran dapat dilihat siswa yang aktif biasanya didominasi oleh

beberapa siswa tertentu.

B. Implikasi

Berdasarkan simpulan di atas, maka dapat dikaji implikasinya baik

implikasi teoritis maupun implikasi praktis sebagai berikut :

1. Implikasi Teoritis

Pembelajaran kontekstual merupakan pembelajaran yang memusatkan

pada proses dan hasil, selain itu pembelajaran kontekstual merupakan

pembelajaran aktif, artinya pembelajaran yang berpusat pada keaktifan peserta

didik. Dalam pembelajaran kontekstual siswa diarahkan untuk mengkaitkan antara

materi yang sedang dipelajari dengan konteks kehidupan nyata, dengan demikian

dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi ajar. Penerapan

Pembelajaran dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning perlu

dilaksanakan dalam proses pembelajaran akuntansi sebab CTL menawarkan jalan

Page 103: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

85

menuju keunggulan akademis yang dapat diikuti oleh semua siswa, hal tersebut

dikarenakan CTL sesuai dengan cara kerja otak dan prinsip-prinsip yang

menyokong kehidupan.(Elaine B. Johnson, 2007:52)

2. Implikasi Praktis

Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa penerapan pembelajaran

dengan menggunakan pendekatan Contextual Theacing and Learning (CTL) dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa yang dapat dilihat dari proses (keaktifan)

selama mengikuti pembelajaran dan hasil belajar siswa yang meningkat. Siswa

menjadi aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan diskusi karena lebih

memahami materi yang diberikan oleh guru (95%, siswa sudah mencapai kriteria

ketuntasan minimal, dan setiap siswa mengalami peningkatan hasil belajar 10%

dalam setiap siklusnya), sedangkan tingkat ketelitian siswa dalam mengerjakan

suatu soal menjadi lebih baik daripada sebelumnya. Dengan demikian guru harus

menerapkan pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL) dalam kegiatan

pembelajarannya.

Pelaksanaan tindakan dari siklus I sampai siklus II dapat dideskripsikan

bahwa terdapatnya kekurangan atau kelemahan yang terjadi selama proses

pembelajaran akuntansi berlangsung. Kelemahan tersebut antara lain kemampuan

siswa untuk bekerjasama dalam diskusi dan berkomunikasi baik dalam kelompok

maupun dengan guru masih belum maksimal. Belum maksimalnya kemampuan

guru untuk mengelola kelas dikarenakan kondisi kelas yang tidak mendukung,

media pembelajaran yang kurang lengkap, serta pengembangan model dan metode

pembelajaran yang masih sangat minim. Dari pelaksanaan tindakan yang

kemudian dilakukan refleksi terhadap proses pembelajaran, dapat dideskripsikan

terdapatnya peningkatan prestasi belajar akuntansi.

C. Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi yang telah dikemukakan, maka dapat

dikemukakan saran-saran sebagai berikut :

1. Bagi Sekolah :

Page 104: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

86

a. Mengusahakan media pembelajaran yang mendukung kegiatan

pembelajaran, misalnya penyediaan internet di sekolah, dan lab komputer

yang dapat digunakan secara umum oleh siswa.

2. Bagi Guru:

Bagi Guru yang akan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and

Learning dalam kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan, hendaknya:

a. Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran hendaknya guru

menyiapkan materi yang akan disampaikan dan memilih media

pembelajaran yang akan digunakan.

b. Sebaiknya Guru dapat memberikan motivasi kepada siswa sebelum

pembelajaran dimulai, agar siswa lebih antusias dalam mengikuti

pembelajaran.

c. Guru menentukan aspek apa saja yang akan di nilai dalam kegiatan

pembelajaran, sebab dalam pembelajaran yang menggunakan pendekatan

kontekstual tidak hanya melalui hasil evaluasi akhir saja namun juga

melalui sikap yang ditunjukkan oleh siswa.

d. Dalam penyampaian materi guru hendaknya disertai dengan contoh-contoh

yang dikaitkan dengan konteks kehidupan nyata, agar siswa lebih tertarik

dan dapat menghubungkan antara materi dengan kehidupan yang

senyatanya. Dengan demikian siswa dapat mengambil sikap selanjutnya

setelah mendapatkan penjelasan dari Guru.

e. Dalam memberikan contoh, sebaiknya Guru memberikan contoh-contoh

latihan soal yang bervariatif, agar siswa memahami materi yang dipelajari

dan lebih terampil.

f. Kerjasama guru dan siswa selama proses pembelajaran harus diperhatikan

sehingga suasana pembelajaran menjadi lebih kodusif dan siswa dapat

lebih mudah memahami materi pembelajaran.

3. Bagi Siswa :

a. Dalam kegiatan pembelajaran siswa hendaknya memperhatikan penjelasan

guru dan berani untuk mengungkapkan pendapatnya di kelas.

Page 105: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

87

b. Saat kegiatan diskusi siswa tidak melakukan aktivitas lain yang dapat

menganggu jalannya diskusi dan siswa dapat bekerja sama dengan

temannya serta aktif dalam kegiatan diskusi.

Page 106: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

88

DAFTAR PUSTAKA

Agus Supriyono. 2009. Cooperative Learning Teori dan Paikem.

Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Abu Achmadi, Cholid Narbuko. 2007. Metodologi Penelitian. Jakarta:

Bumi aksara.

Bandono. 2008.menyusun model pembelajaran contextual teaching

learning.www.bandono.web.id/2008/03/07/menyusunmodel-

pembelajaran-contextual-teaching-and-learning-ctl.php.

Diakses pada hari Minggu, 3 Januari 2010 pkl. 16.15 WIB

Eni Titi Kusuma. 2008.Mengapa menggunakan Contextual Teaching and

Learning.www.enititikusuma.blogspot.com/2008/12/mengap

a-menggunakan -contextual-teaching.html. diakses pada hari

Senin 22 Februari 2010 pkl. 17.00 WIB

Elaine B. Johson, Chaedar Alwasilah. 2007. Contextual Teaching

Learning. Bandung: MLC.

Eti Rachaety, Pantjorini, Prima Gusti Yanti. 2006. Sistem Informasi

Manejemen Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

H.J.Gino. 1999. Belajar dan Pembelajaran 1. Surakarta: Universitas

Sebelas Maret.

Hasbullah. 2005. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press.

Isjani. 2009. Pembelajaran Kooperatif. Yogtakarta: Pustaka Belajar.

Krisna. 2009. Pengertian dan cici-ciri pembelajaran.www.

krisna1.blog.uns.ac.id/2009/10/19/pengertian-dan-ciri-ciri-

pembelajaran/. Diakses pada hari minggu, 3 Januari pkl.

16.00 WIB

Nana Sudjana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar.Bandung: Remaja

Rosdakarya.

88

Page 107: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

89

Nana Syaodih S. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:

Remaja Rosdakary.

Oemar Hamalik. 2001. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi

Aksara.

Soedomo. 2003. Pendidikan (suatu pengantar). Surakarta: Sebelas Maret

University Press.

Suharno, Sukardi, Codijah, Suwalni. 2000. Belajadan Pembelajaran II.

Surakarta: Universitas Sebelas Maret Press.

Suharsimi Arikunto, dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:

Bumi Aksara.

Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan

Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Suwarna, dkk. 2006. Pengajaran Mikro. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Jakarta: Rineka Cipta.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20. Tahun 2003. Tentang

Sistem Pendidikan Nasional. Semarang:Aneka Ilmu.

Udin Saefudin Su‟ud. 2008. Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Widodo. 2002. Kamus Ilmiah Populer. Yogyakarta: Absolut.

W. S. Winkel. 1999. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT Gramedia.

Zainal Arifin. 1990. Evaluasi Instruksional Prinsip Teknik Prosedur.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Zainal Aqib. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.

Page 108: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

90

Page 109: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

91

Page 110: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

92

CATATAN LAPANGAN 1

Hari/Tanggal : Sabtu, 20 Januari 2010

Waktu : Jam 12.00-13.30 WIB

Data Kelas : Kelas XI IPS 1 SMA N 1 Boyolali

Model Pembelajaran : Ceramah

Tema Pembelajaran : Kertas Kerja Perusahaan Jasa

Jumlah Siswa : 38 siswa

Jenis : Observasi mendalam (survei awal)

Deskripsi :

Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengabsen satu persatu

siswa. Kegiatan rutin ini dilakukan untuk menegakkan disiplin pada diri siswa.

Guru menjelaskan tentang maksud kedatangan peneliti dan mempersilakan

peneliti untuk duduk dibelakang mengawasi proses belajar mengajar yang sedang

berlangsung. Guru membuka pelajaran dengan memperkenalkan materi baru

yaitu, Kertas Kerja Perusahaan Jasa. Di saat guru menjelaskan, apabila ada siswa

yang tidak memperhatikan, maka guru akan menegur siswa tersebut dengan

melontarkan pertanyaan seputar materi yang sedang dijelaskan. Jika siswa tidak

dapat menjawab, maka pertanyaan itu akan dijawab oleh siswa yang lain dengan

catatan siswa yang belum bisa menjawab tersebut akan selalu dipantau secara

diam-diam oleh guru. Hal ini dilakukan guru agar siswa lebih memperhatikan apa

yang disampaikan guru.

Di akhir pertemuan, guru langsung memberikan latihan soal yang masih

berhubungan dengan materi yang baru saja disampaikan, dan buku tugas siswa

akan dikumpulkan kemudian.

Refleksi :

Proses belajar mengajar berjalan dengan baik, meskipun terdapat beberapa

kekurangan di dalamnya yang harus diperbaiki. Misalnya dalam kegiatan awal

Page 111: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

93

pembelajaran guru terlalu lama menunggu siswa untuk memulai pelajaran,

sehingga banyak siswa yang kemudian meminta ijin ke belakang, hal ini

memperlambat kegiatan pembelajaran. Guru kurang memberikan motivasi kepada

siswa, yang diperhatikan hanya siswa yang pandai dan mengikuti pembinaan.

Ketika guru menjelaskan materi banyak siswa yang tidak berkonsentrasi, mereka

memperhatikan guru bukan karena ingin tahu tentang materi yang disampaiakan

oleh guru tetapi karena takut ditunjuk dan diberikan pertanyaan. Guru harus

memberikan contoh-contoh menyelesaikan soal latihan dengan jelas, sebab selama

ini masih banyak siswa yang kurang paham terhadap soal-soal yang dikerjakan.

Selain itu, menurut pendapat siswa dan tidak memberikan kesemapatan kepada

siswa untuk bertanya, setelah materi disampaiakan. Sehingga siswa yang kurang

paham dengan apa yang disampaikan tidak mengutarakannya kepada guru.

Sedangkan dari segi hasil pekerjaan siswa saat diperiksa guru, masih

banyak siswa yang belum mengerjakan seluruh pertanyaan dan mengerjakan

pekerjaan rumah di kelas ketika pelajaran akan di mulai dengan alasan kurang

paham materi yang disampaikan dan banyak tugas. Hal ini menjadi penghambat

kegiatan pembelajaran, sebab guru harus menunggu siswa untuk menyelesaiakan

tugasnya. Walaupun ada yang mengerjakan penuh, pekerjaan itu bukan hasil dari

mengerjakan sendiri tetapi hasil dari mencontek jawaban dari temannya.

Page 112: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

94

Page 113: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

95

CATATAN LAPANGAN 2

A. Pertemuan Pertama

Hari / Tanggal : Rabu, 17 Februari 2010.

Waktu : Jam 08.30-10.00

Kelas : XI IPS I SMA N 1 Boyolali

Model Pembelajaran : Pendekatan Contextual Teaching and

Learning denganCeramah bervariasi

Jumlah Siswa : 41 siswa

Jenis : Observasi mendalam

Deskripsi :

Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan salam, kemudian

melakukan presensi siswa yang mengikuti pelajaran. Guru mengulangi materi

sebelumnya yaitu tentang kertas kerja dengan memberikan pertanyaan kepada

siswa secara acak. Pada saat itu yang berhasil menjawab adalah Bayu Bintoro,

Savitri Vidya, Kurnia Sari, Lilis Nur Aysah dan Andi Purnomo. Kegiatan ini

dilakukan guru untuk mengkaitkan antara materi sebelumnya dengan materi yang

akan dipelajari. Selain itu untuk mengetahui sampai dimana pengetahuan siswa

(mengetahui pengetahuan dasar siswa untuk melanjutkan materi berikutnya).

Kegiatan dilanjutkan untuk menjelaskan materi tentang Laporan

KeuanganPerusahaan Jasa secara jelas. Pada kesempatan kali ini laporan

keuangan yang di bahas adalah tentang laporan laba rugi, laporan perubahan

modal, dan neraca. Dalam memberikan penjelasan guru memberikan contoh

dengan mengkaitkan antara materi dengan konteks kehidupan yang senyatanya,

dalam kesempatan ini guru memberikan penjelasan tentang pentingnya membuat

laporan keuangan perusahaan, dalam memberikan keterangan tentang akun-akun

yang terlibat dalam laporan keuangan guru juga mengkaitkannya dengan

kehidupan yang senyatanya. Disela-sela penyampaian materi guru memberikan

pertanyaan-pertanyaan kepada siswa yang dilakukan secara acak. Pada

Page 114: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

96

kesempatan ini yang berhasil menjawab adalah Bella Ariesta, Ifnu syarifudin, Eko

Pranana dan Rasyid Ghoniyyu.

Setelah menyampaikan materi guru memberikan contoh bagaimana cara

membuat laporan keuangan laba rugi, laporan perubahan modal, dan neraca.

Sebelum membuat laporan keuangan perusahaan jasa guru menekankan kepada

siswa agar mencermati terlebih dahulu kertas kerja yang telah tersedia.Guru

memberikan contoh dengan mengerjakan di depan kelas yang diikuti oleh seluruh

siswa. Sebagian dari siswa yang belum mengerti terhadap contoh soal yang

dikerjakan oleh guru di depan kelas mengajukan beberapa pertanyaan kepada

guru. Salah satunya adalah Lilis Rahayu dan Wimpie Adi Guna, mereka

menanyakan tentang modal yang terdapat dalam neraca. Guru memberikan

kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang belum dipahami

sebelum mengerjakan latihan soal.

Berdasarkan intruksi dari guru siswa membuat laporan keuangan

berdasarkan kertas kerja yang telah guru siapkan. Setelah waktu yang telah

ditentukan guru membahas latihan soal yang telah dikerjakan oleh siswa, dalam

pembahasan siswa diminta untuk memperhatikan pekerjaan mereka masing-

masing dan memperbaiki apabila ada yang salah.

Di akhir kegiatan pembelajaran guru memberikan kesimpulan terhadap

materi yang telah dipelajari, dan mengingatkan kepada siswa untuk belajar di

rumah serta mencari contoh bentuk- bentuk laporan keauangan. Salam penutup

Refleksi:

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan mengenai proses

pembelajaran akuntansi sudah berjalan dengan baik meskipun terdapat

beberapa kekurangan. Kekurangan-kekurangan tersebut berasal dari pihak

siswa maupun dari guru sendiri. Dari pihak guru, kekurangan tersebut adalah

kurang perhatiannya guru dalam mengelola waktu saat penjelasan materi. Guru

terlalu cepat dalam menjelaskan dengan alasan untuk mengejar waktu. Ketika

siswa sedang mengerjakan latihan soal guru hanya duduk di depan kelas sambil

mengawasi siswa, sehingga banyak siswa yang kurang bertanggung jawab

Page 115: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

97

dalam mengerjakan tugasnya. Guru juga lebih memperhatikan siswa yang

sering aktif bertanya dan kurang memperhatikan siswa yang cenderung pasif.

Jika dilihat dari pihak siswa, kekurangannya terletak pada kurang

perhatiannya siswa saat penjelasan materi oleh guru. Sebagian siswa masih

sering melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak ada hubungannya dengan

pelajaran seperti bicara sendiri dengan teman sebangkunya, bermain alat tulis

dan bahkan ada yang bermain handphone tanpa sepengetahuan guru. Siswa

baru memperhatikan penjelasan guru ketika guru menegurnya. Hal itu

berdampak pada siswa sendiri, yaitu ketika ditanya guru untuk menjawab

pertanyaan seputar materi hanya sebagian kecil yang bisa menjawab.

B. Pertemuan kedua

Hari / Tanggal : Rabu, 24 Februari 2010

Waktu : Jam 08.30-10.00 WIB

Data Kelas : XI IPS 1 SMA N 1 Boyolali

Model Pembelajaran : Pendekatan Contextual Teaching and Learning

dengan Diskusi Kelompok

Jumlah Siswa : 41 siswa

Jenis : Observasi mendalam

Deskripsi:

Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan salam, kemudian

melakukan presensi siswa yang mengikuti pelajaran. Guru memberikan

pengantar materi yang akan dipelajari. Setelah itu Guru memberikan intruksi

kepada siswa untuk duduk berkelompok sesuai kelompok yang telah dibentuk.

Kelas dibagi menjadi 6 kelompok besar. Guru memberikan penjelasan tentang

model pembelajaran yang akan dilaksanakan, yaitu diskusi kelompok. Masing-

masing kelompok akan memperoleh kertas kerja yang sama, tetapi dengan soal

yang berbeda. Kelompok I mengerjakan Laporan Laba Rugi Singel step,

Kelompok II membuat Laporan Laba rugi model Multyple Step, kelompok III

membuat Laporan Laba rugi model scontro, Kelompok IV Membuat Laporan

Page 116: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

98

Perubahan Modal, Kelompok V membuat Neraca model skontro, dan

kelompok VI membuat Neraca model stafel.

Dalam kegiatan diskusi Guru dan peneliti mengawasi jalannya diskusi

dengan berkeliling kelas dan mengontrol jalannya diskusi, serta memberikan

penjelasan kepada kelompok yang mengalami kesulitan. Siswa dengan

kelompok masing-masing mengerjakan soal latihan yang telah diberikan oleh

guru. Setelah waktu yang diberikan untuk diskusi berakhir, guru

mempersilakan kepada masing-masing kelompok untuk mempresentasikan

jawaban kelompoknya. Salah satu perwakilan dari kelompok I yaitu Andi

Purnomo dengan sukarela mempresentasikan jawabannya, kemudian diikuti

dengan kelompok-kelompok lain.

Setelah kegiatan diskusi selesai Bersama guru siswa membuat

kesimpulan tentang perbedaan dan persamaan masing-masing model laporan

keuangan. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan salam penutup.

Refleksi:

Pengamatan dilakukan peneliti dengan guru akuntansi yang berlangsung

pada pertemuan pertama dan kedua, menunjukkan bahwa proses belajar

mengajar sudah berjalan dengan cukup baik, hal ini dapat dilihat dari sudah

banyak siswa yang disiplin masuk kelas. Tetapi masih terdapat kekurangan-

kekurangan. Kekurangan-kekurangan tersebut berasal dari pihak siswa maupun

dari guru sendiri.

Dilihat dari pihak guru, kekurangannya terletak pada pemberian motivasi

yang kurang pada siswa yang cenderung pasif dan lebih memberi perhatian

pada siswa yang bertanya. Hal tersebut menyebabkan siswa yang kurang aktif

menjadi semakin tidak berminat pada saat diskusi berlangsung, sehingga

banyak siswa yang kurang menggunakan waktu diskusi dengan baik.

Dari pihak siswa, kekurangan terletak pada belum aktifnya siswa pada

saat proses belajar mengajar berlangsung dikelas. Masih terdapat siswa yang

kurang memperhatikan saat guru menjelaskan materi pelajaran. Hal tersebut

dibuktikan pada saat apersepsi, guru melontarkan pertanyaan kepada 5 siswa

Page 117: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

99

dan hanya 2 siswa yang menjawab dengan benar. Selain itu, hanya sebagian

kecil siswa yang aktif bertanya materi yang belum dipahami kepada guru.

Mereka cenderung lebih suka bertanya mengenai kesulitan pelajaran kepada

temannya daripada bertanya secara langsung kepada guru. Pada saat kegiatan

diskusi kelompok sedang berlangsung, masih terdapat siswa yang malas

berdiskusi tentang soal yang diberikan guru. Mereka cenderung mengandalkan

temannya yang lebih pintar dalam megerjakan tugas. Selain itu, masih ada

beberapa siswa yang melakukan aktifitas lain seperti berbicara dengan

temannya diluar materi pelajaran, memainkan alat tulis, dan bermain

handphone. Pada saat presentasi, hanya satu wakil dari kelompok yang suka

rela mau mempresentasikan jawabannya tanpa ditunjuk guru. Mereka

cenderung enggan melakukan presentasi dengan alasan takut salah dan harus

menunggu perintah dari guru dulu.

C. Pertemuan ketiga

Hari / Tanggal : Rabu, 03 Maret 2010.

Waktu : Jam 08.30-10.00 WIB

Data Kelas : Kelas XI IPS 1 SMA N 1 Boyolali

Model Pembelajaran : Pendekatan Contextual Teaching and Learning

dengan Latihan Individu

Jumlah Siswa : 41 siswa

Jenis : Observasi mendalam

Deskripsi:

Guru mengawali kegiatan belajar mengajar dengan mengucapkan

salam, kemudian dilanjutkan dengan presensi siswa. Guru memberikan

penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan dengan memberikan intruksi

untuk mengerjakan soal latihan pada buku latihan. Guru membagikan soal

latihan mandiri kepada siswa, dan mengaharapkan siswa untuk mengerjakan

soal latihan secara mandiri. Latihan soal yang dilaksanakan pada hari ini

diharapkan agar siswa lebih siap menghadapi kuis yang akan datang dan

Page 118: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

100

meningkatkan ketrampilan dan sportifitas sisawa dalam mengerjakan soal,

sehingga tidak bergantung pada teman yang lain.

Ketika siswa sedang mengerjakan soal latihan mandiri Guru dan

peneliti berkeliling kelas mengawasi dan memerikasa pekerjaan siswa, serta

memberikan pengarahan kepada siswa yang mengalami kesulitan. Setelah

waktu yang ditentukan siswa bersama guru membahas soal latihan yang telah

dikerjakan. Diakhir kegiatan pembelajaran guru memberikan kesimpulan

terhadap materi yang dipelajari.

Refleksi:

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada hari ini sudah cukup baik,

telah ada perubahan dari sikap siswa ketika mengikuti pelajaran akuntansi.

Siswa lebih antusias dan memperhatikan Guru ketika menyampaikan materi

ataupun penjelasan di kelas. Dari pengamatan yang dilakukan masih ada

kekurangan- kekurangan yang harus diperbaiki. Kekurangan tersebut berasal

dari Guru maupun siswa.

Kekurangan-kekurangan tersebut, diantaranya Guru kurang

memperhatikan siswa ketika mengerjakan latihan soal, hanya sesekali

berkeliling kelas. sehingga banyak siswa yang kurang bertanggung jawab

terhadap pekerjaannya, mereka hanya mencontoh pekerjaan teman bahkan ada

yang melakukan aktivitas lain ketika latihan soal berlangsung. Guru hanya

memperhatikan pada siswa yang aktif bertanya saat mengerjakan latihan

individu, siswa yang kurang aktif dan takut bertanya pada guru luput dari

perhatian guru. Akibatnya banyak pekerjaan siswa yang tidak selesai pada hari

itu juga.

D. Pertemuan keempat

Hari / Tanggal : Rabu, 06Maret 2010.

Waktu : Jam 08.30-10.00 WIB

Data Kelas : Kelas XI IPS 1 SMA N 1 Boyolali

Model Pembelajaran : Pendekatan Contextual Teaching and Learning

Jumlah Siswa : 41 siswa

Page 119: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

101

Jenis : Observasi mendalam

Deskripsi:

Guru mengucapkan salam sebelum memulai kegiatan pembelajaran dan

mengabsen siswa. Sebelum kegiatan evaluasi dimulai, guru memberikan

kesempatan kepada siswa untuk mempersiapkan diri menjawab kuis atas materi

yang telah didiskusikan dengan kelompoknya pada pertemuan sebelumnya.

Siswa diperbolehkan bertanya materi yang belum dimengerti kepada guru.

Setelah waktu yang diberikan untuk belajar dan bertanya habis, guru bersama

peneliti membagikan lembar soal untuk kuis berupa soal esai untuk materi

laporan keuangan perusahaan jasa. Selama kuis berlangsung, guru bersama

peneliti mengawasi dengan baik jalannya kuis.

Selama kuis berlangsung, siswa cukup tenang dalam mengerjakan soal

evaluasi, meskipun ada yang masih bertanya teman sebelahnya, namun hal

tersebut masih dalam batas kewajaran. Guru mengawasi dengan ketat, sehingga

siswa cenderung takut dengan guru dan mengerjakan secara mandiri sesuai

kemampuannya. Setelah waktu yang diberikan untuk kuis berakhir, lembar

jawab siswa segera dikumpulkan.

Refleksi:

Pengamatan yang telah dilakukan oleh dengan guru akuntansi kelas XI

IPS 1 saat kuis berlangsung, menunjukkan bahwa proses evaluasi berjalan

cukup lancar. Materi yang diajarkan tentang laporan keuangan perusahaan jasa

sudah berjalan baik meskipun terdapat beberapa kekurangan-kekurangan baik

itu dari guru maupun dari siswa sendiri.

Kekurangan guru terletak pada kurangnya pengawasan pada siswa yang

duduk dibarisan belakang pada saat kuis sedang berlangsung. Pengawasan guru

lebih tertuju pada siswa yang duduk dibarisan depan sehingga memberikan

kesempatan bagi siswa yang duduk dibarisan belakang untuk tidak sportif

dalam mengerjakan soal. Sebagian siswa yang duduk dibelakang ada yang

bertanya dan menyontek jawaban teman sebelahnya tanpa sepengetahuan guru.

Sedangkan dari pihak siswa, kekurangannya terletak pada tidak disiplinnya

Page 120: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

102

siswa dalam mengerjakan soal kuis dan masih adanya siswa yang menyontek

dan melakukan hal-hal yang dapat mengganggu konsentrasi teman sebelahnya

misalnya meminjam kalkulator dan alat tulis pada temannya. Hal tersebut

disebabkan kurangnya persiapan siswa sebelum evaluasi. Selain itu, mayoritas

siswa tidak menggunakan kesempatan bertanya materi yang belum dipahami

kepada guru saat diberi kesempatan untuk bertanya.

Page 121: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

103

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Sekolah : SMA N 1 Boyolali

Mata Pelajaran : Ekonomi

Kelas / Semester : XI (sebelas) / 2

Standar Kompetensi : 5. Memahami penyusunan siklus akuntansi

perusahaan jasa

Kompetensi Dasar : 5.7 Menyusun laporan keuangan perusahaan

jasa

Indikator : 1. Menyusun laporan laba-rugi berdasarkan

saldo akun dalam kertas kerja

2. Menyusun laporan perubahan modal

berdasarkan saldo akun dalam kertas kerja.

3. Menyusun neraca berdasarkan saldo akun

dalam kertas kerja.

Alokasi Waktu : 8 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran

a) Siswa dapat menyusun laporan laba-rugi berdasarkan saldo akun dalam

kertas kerja.

b) Siswa dapat menyusun laporan perubahan modal berdasarkan saldo akun

dalam kertas kerja.

c) Siswa dapat menyusun neraca berdasarkan saldo akun dalam kertas kerja.

B. Materi Pokok

Laporan keuangan perusahaan jasa

C. Uraian Materi

Page 122: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

104

Pembuatan laporan keuangan yaitu

a) Laporan laba rugi

b) Laporan perubahan modal

c) Neraca

D. Metode Pembelajaran

Implementasi (pelaksanaan) pendekatan CTL dalam penelitian ini dengan

menonjolkan beberapa karakteristik CTL yang menggabungkan model klasikal

dan diskusi kelompok (masyarakat Belajar). Model klasikal dengan menggunakan

metode tanya jawab yang menyajikan serangkaian pertanyaan kepada siswa yang

sifatnya menggali dan menuntun sehingga siswa dapat diarahkan untuk

membangun konsep (contructivism), inkuiri, dan penalaran. Selain itu juga

digunakan model diskusi kelompok (Masyarakat Belajar).

E. Skenario Pembelajaran

Skenario Pembelajaran ( Siklus I)

Pertemuan pertama (2x 45 menit)

Kegiatan awal (15 menit)

(12) Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa

(13) Menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif untuk membangkitkan

minat siswa dengan mengecek kondisi baik siswa maupun kelas.

Kegiatan inti (60 menit)

1. Mengulangi sedikit materi yang terdahulu yang masih ada kaitannya dengan

materi yang akan diajarkan dengan cara memberikan pertanyaan kepada siswa

(tanya jawab) agar guru tahu seberapa jauh pemahaman siswa.

2. Guru menekankan tentang materi apa yang akan dipelajari yaitu tentang

laporan keuangan perusahaan jasa.

3. Guru menyajikan materi tentang laporan keuangan yang dibuat perusahaan

jasa berdasarkan kertas kerja. Dalam memberikan materi guru mengkaitkan

antara materi dengan konteks kehidupan yang nyata, misalnya dalam

Page 123: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

105

memberikan penjelasan tentang pentingnya membuat laporan keuangan dalam

perusahaan.

4. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang

belum dipahami, kemudian guru memanggil siswa secara acak untuk

menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.

5. Siswa diberikan soal untuk diselesaikan.

Kegiatan akhir (15 menit)

1. Siswa mencermati lembar kegiatan yang telah dikerjakan dan menanyakan

tentang kesulitan yang dihadapi saat mengerjakan tugas tersebut.

2. Guru membuat kesimpulan dari materi yang telah disampaikan.

3. Salam penutup.

Pertemuan Kedua (2 x 45 menit)

Kegiatan awal (10 menit)

1. Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa

2. Guru menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam

pembelajaran.

Kegiatan inti (70menit)

1. Membahas sedikit materi yang terdahulu dengan tanya jawab kepada siswa

untuk menilai pemahaman/konsepsi yang ada pada diri siswa.

2. Siswa dibuat menjadi 6 kelompok besar, masing-masing kelompok membuat

tugasnya masing-masing berdasarkan intruksi guru.

3. Setiap kelompok diberi kertas kerja yang sama, namun masing-masing

kelompok diberi pertanyaan yang berbeda-beda.

4. Siswa berdiskusi bersama kelompoknya untuk menyelesaikan tugasnya.

5. Guru mengawasi berjalannya diskusi dengan berkeliling ke masing-masing

kelompok.

6. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok masing-masing

dan Kelompok lain menanggapi.

7. Guru mengawasi berjalannya diskusi apabila ada kesalahan konsep yang

dipaparkan siswa guru mengarahkan.

Page 124: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

106

Kegiatan akhir (10 menit)

1. Guru meminta hasil diskusi kelompok, dan guru mereviw jalannya diskusi

kelompok, serta memberikan kesimpulan terhadap kegiatan yang telah

dilaksanakan.

2. Salam penutup

Pertemuan Ketiga (2 x 45 menit)

Kegiatan awal (10 menit)

1. Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa

2. Guru menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam

pembelajaran.

Kegiatan inti (60menit)

1. Guru memberikan soal latihan individu

2. Siswa mengerjakan soal latihan

3. Guru mengawasi dan mengamati kelas, dan memberikan pengarahan kepada

siswa yang mengalami kesulitan.

Kegiatan akhir (15menit)

1. Guru membuat kesimpulan dari materi dan tugas yang sudah dibahas. Siswa

akan berpikir apakah jawaban mereka sudah sesuai dengan konsep yang

diharapkan oleh kompetensi dasar.

2. Salam penutup

Pertemuan Keempat (2 x 45 menit)

Kegiatan awal (10 menit)

1. Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa

2. Guru menciptakan situasi yang kodusif agar siswa siap untuk mengerjakan

soal Quis

Kegiatan inti (75 menit)

1. Membahas sedikit materi yang terdahulu dengan tanya jawab kepada siswa

untuk menilai pemahaman/konsepsi yang ada pada diri siswa.

2. Guru membagikan soal untuk kuis berupa soal esai dan meminta agar siswa

dalam mengerjakan secara mandiri untuk menunjukkan apa yang telah siswa

pelajari selama bekerja dalam kelompok.

Page 125: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

107

3. Guru bersama peneliti mengawasi dengan baik agar hasil dari kuis dapat

mencerminkan kemampuan mereka dan memberikan kesempatan kepada

siswa untuk mengerjakan soal dengan tertib dan tenang.

Kegiatan akhir (15 menit)

1. Guru meminta lembar jawab siswa.

2. Salam penutup

F. Penilaian

Hasil kerja kelompok

Hasil Ulangan

Lembar pengamatan

G. Sumber dan Alat

Buku teks dan spidol

Boyolali, 15 Februari 2010

Guru Pamong Praktikan/ mahasiswa

Drs. H. Soeparno Ardhiani Purwandari

NIP. 19560615 198003 1 023 NIM. K7406003

Mengetahui

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Prof. Dr. Siswandari, M. Stats Drs. Wahyu Adi, M. Pd

NIP. 19590201 198503 2 002 NIP. 19630520 198903 1 005

Page 126: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

108

Laporan laba rugi

A. Pengertian Laporan Laba Rugi

Laporan laba/rugi (Inggris: Income Statement atau Profit and Loss

Statement) adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang

dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur

pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba

(atau rugi) bersih. laporan laba/rugi berguna untuk :

Menetapkan besarnya pajak penghasilan

Menilai keberhasilan perusahaan dengan memperhitungkan tingkat

profitabilitas (keuntungan).

Menilai laba perusahaan dengan membandingkan dengan laba dalam

laporan tahun yang lalu.

Menilai efisiensi perusahaan dengan melihat besarnya biaya dan jenis

komposisinya.

Bentuk Laporan Laba-Rugi

Laporan Laba-Rugi dapat dibuat dalam dua bentuk, yaitu:

1. Bentuk Single Step atau Langsung

Single Step. Laporan Laba Rugi bentuk atau format single-step

disusun dengan mengelompokkan semua pendapatan atau penghasilan ke

dalam satu kelompok yang disebut penghasilan. Semua beban yang terjadi

dalam suatu periode dalam satu kelompok yang disebut biaya. Selisih

positif antara kelompok penghasilan dengan biaya disebut dengan istilah

Penghasilan Bersih atau Laba, sedangkan jika selisih tersebut negatif

disebut dengan Rugi. Semua pendapatan dikelompokkan tersendiri di

bagian atas dan dijumlahkan, kemudian semua beban dikelompokkan

tersendiri di bagian bawah dan dijumlahkan. Jumlah pendapatan dikurangi

jumlah beban, selisihnya merupakan laba bersih atau rugi bersih.

2. Bentuk Multiple Step atau Tidak Langsung

Page 127: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

109

Multiple Step. Laporan Laba Rugi bentuk atau format multiple-

step, Penghasilan Bersih (laba) disusun secara bertahap, semua

penghasilan dan beban disajikan sesuai dengan urutan aktivitas yaitu

kegiatan usaha, diluar usaha dan luar biasa. Pada dasarnya isi laporan rugi-

laba sama, bedanya hanya terletak pada sistematis penulisan saja, dimana

single step pendapatan atau beban itu tidak dirinci sedangkan bentuk

multiple step dirinci dan dikelompokkan sesuai dengan

jenisnya.Pendapatan dibedakan menjadi pendapatan usaha dan pendapatan

di luar usaha, demikian juga beban dibedakan menjadi beban usaha usaha

dan beban di luar usaha. Pendapatan dan beban usaha disajikan pertama,

pendapatan dan beban di luar usaha disajikan kemudian.

C. Langkah-langkah Penyusunan Laporan Laba-Rugi

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyusun Laporan Laba-

Rugi:

1. Judul Laporan

* Menuliskan nama perusahaan, nama laporan, dan periode laporan di

tengah atas halaman

2. Isi Laporan

Bentuk single step:

* Menuliskan semua pendapatan

* Menuliskan semua beban

* Menghitung selisih pandapatan dan beban, jika pendapatan lebih besar

dari pada beban maka selisihnya disebut laba bersih dan jika sebaliknya

maka selisihnya disebut rugi bersih.

Bentuk multiple step:

* Menuliskan pendapatan usaha

*Menuliskan beban usaha

* Menghitung selisih pandapatan dan beban usaha, jika pendapatan usaha

lebih besar dari pada beban usaha maka selisihnya disebut laba usaha dan

jika sebaliknya maka selisihnya disebut rugi usaha.

Page 128: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

110

* Menuliskan pendapatan usaha

* Menuliskan beban usaha

* Menghitung selisih pandapatan dan beban usaha, jika pendapatan usaha

lebih besar dari pada beban usaha maka selisihnya disebut laba usaha dan

jika sebaliknya maka selisihnya disebut rugi usaha.

* Menuliskan pendapatan di luar usaha

* Menuliskan beban di luar usaha

* Menghitung selisih pendapatan dan beban di luar usaha, jika pendapatan

di luar usaha lebih besar dari pada beban di luar usaha maka selisihnya

disebut laba di luar usaha dan jika sebaliknya maka selisihnya disebut rugi

di luar usaha.

* Menghitung laba (rugi) usaha dengan laba (rugi) di luar usaha, hasilnya

disebut laba (rugi) bersih sebelum pajak.

* Laba bersih sebelum pajak dikurangi dengan pajak penghasilan yang

dikenakan dan hasilnya disebut laba bersih setelah pajak.

D. Contoh Laporan Laba-Rugi

Bentuk Single Step:

Bengkel Mobil "Hadian Putra"

Laporan Laba Rugi

Per 31 Desember 2009

Pendapatan Usaha

1. pendapatan Jasa servis Rp 10.000.000

2. Pendapatan Penjualan Suku Cadang Rp 4.200.000

3. Pendapatan Bunga Rp 500.000

Jumlah Pendapatan Rp 14.700.000

Beban Usaha

1. Beban Gaji Rp 1.500.000

2. Beban Penyusutan Peralatan Rp 200.000

3. Beban Asuransi Rp 500.000

4. Beban Perlengkapan Rp 400.000

5. Beban Bunga Rp 40.000

Jumlah Beban usaha Rp 2.640.000

Laba Bersih Rp 12.060.000

Page 129: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

111

Bentuk Multiple Step:

Bengkel Mobil "Hardian Putra"

Laporan Laba Rugi

Per 31 Desember 2009

Pendapatan Usaha

1. Pendapatan Jasa Servis

Rp 10.000.000

Beban Usaha

1. Beban Gaji Rp 1.500.000

2. Beban Penyusutan Peralatan Rp 200.000

3. Beban asuransi Rp 500.000

4. Beban Perlengkapan Rp 400.000

Jumlah Beban Usaha

Rp 2.600.000

Laba Usaha

Rp 7.400.000

Pendapatan di Luar Usaha

1. Pendapatan penjualan Suku Cadang Rp 4.200.000

2. Pendapatan Bunga Rp 500.000

Jumlah pendapatan diluar usaha Rp 4.700.000

Beban diluar usaha

1. Beban Bunga Rp 40.000

Laba diluar usaha

Rp 4.660.000

Laba Bersih Rp 12.060.000

Bentuk scontro (sebelah menyebelah)

Bengkel Mobil "Hardian Putra"

Laporan Laba Rugi

Per 31 Desember 2009

Beban Jumlah Pendapatan Jumlah

1. Beban Gaji Rp 1.500.000 1. pendapatan Jasa servis Rp 10.000.000 2. Beban Penyusutan Peralatan Rp 200.000 2. Pendapatan Penjualan Suku Cadang Rp 4.200.000

3. Beban Asuransi Rp 500.000 3. Pendapatan Bunga Rp 500.000

4. Beban Perlengkapan Rp 400.000

5. Beban Bunga Rp 40.000

Jumlah Beban usaha Rp 2.640.000

laba Bersih Rp 12.060.000

Rp 14.700.000 Jumlah Pendapatan Rp 14.700.000

Page 130: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

112

Kesimpulan dari laporan laba-rugi bentuk scontro (sebelah-menyebelah),

bahwa semua beban ada di sebelah kiri dan semua pendapatan ada di

sebelah kanan

Laporan Perubahan Modal

Laporan perubahan modal perlu disajikan, dimaksudkan untuk

mengetahui perkembangan perusahaan yang dilihat dari hak kepemilikan

(modal) selama satu periode akuntansi. Laporan perubahan modal adalah

laporan yang menyajikan modal perusahaan beserta perubahannya dalam

satu periode.

"Bengkel Hardian Putra"

Laporan Perubahan Modal

periode 31 Desember 2009

modal awal Rp 125.000.000

laba (+) Rp 12.060.000

Prive (-) Rp 4.000.000

kenaikan Modal Rp 8.060.000

Modal akhir Periode Rp 116.940.000

Dari format laporan perubahan modal di atas, dapatkah disebutkan unsur-

unsur yang terdapat dalam laporan Laporan perubahan modal yaitu:

1. Modal awal tahun dan tambahan modal (investasi).

2. Saldo laba atau rugi.

3. Prive (pengambilan pemilik untuk keperluan pribadi).

Neraca

Neraca (Inggris: balance sheet atau statement of financial

position) adalah bagian dari laporan keuangan suatu entitas yang

dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi

keuangan entitas tersebut pada akhir periode tersebut. Neraca adalah

laporan keuangan yang menunjukan keadaan harta, uatang, dan modal dari

Page 131: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

113

suatu perusahaaan pada periode akuntansi. Neraca terdiri dari tiga unsur,

yaitu aset, kewajiban, dan ekuitas yang dihubungkan dengan persamaan

berikut:

aset = kewajiban + ekuitas

Informasi yang dapat disajikan di neraca antara lain posisi sumber

kekayaan entitas dan sumber pembiayaan untuk memperoleh kekayaan

entitas tersebut dalam suatu periode akuntansi (triwulan, caturwulan, atau

tahunan).

Neraca dapat disusun dalam dua bentuk: yaitu bentuk skontro dan bentuk

staffel. Bentuk skontro, artinya menyusun harta pada sisi kiri dan utang pada sisi

kanan atau sebelahmenyebelah. Sedangkan bentuk staffel sering disebut dengan

bentuk laporan, yaitu menempatkan harta pada bagian atas neraca dan utang

dengan modal di bagian bawahnya. Coba Anda bedakan kedua bentuk neraca

berikut.

Bentuk scontro

"Bengkel XYZ"

Neraca

Per 31 Desember 2009

Aktiva (Harta)

Utang dan Modal

Aktiva Lancar

Utang Lancar

1. Kas

Rp xxx utang lancar

Rp xxx

2. Piutang usaha

Rp xxx

3. dll

Utang Jangka panjang

Rp xxx

Aktiva Tetap

1. bangunan

Rp xxx modal Tn/Ny

Rp xxx

2. Kendaran

Rp xxx

3. dll

Page 132: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

114

Latihan Diskusi

BIOSKOP QUEEN

KERTAS KERJA Per 31 Desember 2009

No Nama Akun Neraca Saldo Jurnal Penyesuaian NSD Lap L/R Neraca

D K D K D K D K D K

101 Kas 31.000

31.000

31.000

102 Sewa film dibayar di muka 2.000

1.600 400

400

103 Perlengkapan Kantor 5.000

1.500 3.500

3.500

111 Peralatan proyeksi 80.000

80.000

80.000

112 Akm. Pnystn pltn proyeksi

40.000

4.000

44.000

44.000

211 Pinjaman Bank

10.000

10.000

10.000

301 Modal Prajoko

40.200

40.200

40.200

302 Prive Prajoko 4.000

4.000

4.000

401 Pendapatan Pnjualan Karcis

40.000

40.000

40.000

501 Beban Gaji 5.000

5.000

5.000

502 Beban LAT 2.000

2.000

2.000

503 Beban Iklan 1.200

1.200

1.200

504 Beban perlengkapan kator

1.500

1.500

1.500

130.200 130.200

505 Beban sewa film

1.600

1.600

1.600

506 Beban Pnystn pltn kntor

4.000

4.000

4.000

7.100 7.100 134.200 134.200 15.300 40.000 118.900 94.200

24.700

24.700

40.000 40.000 118.900 118.900

Page 133: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

115

Dari Kertas Kerja tersebut buatlah:

1. Laporan Laba Rugi Bentuk Singel Step (Kelompok I)

2. Laporan Laba Rugi Bentuk Multyple Step (Kelompok 2)

3. Laporan Laba Rugi Bentuk Scontro (Kelompok 3)

4. Laporan Perubahan Modal (Kelompok 4)

5. Neraca Bentuk Scontro (Kelompok 5)

6. Neraca Bentuk Stafell (Kelompok 6)

Page 134: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

116

Jawaban Latihan Diskusi

kunci Jawaban latihan diskusi

laporan Laba Rugi Bentuk Singel Step:

BIOSKOP QUEEN

LAPORAN LABA RUGI

Per 31 Desember 2009

Pendapatan

1. Pendapatan Penjualan Karcis 45.800

2. Pendapatan Bunga 4.000

jumlah Pendapatan 49.800

Beban-beban

1. Beban Gaji 7.000

2. Beban Pnystn Paltan 4.000

3. Beban Bunga 3.300

4. Beban LAT 3.000

5. Beban Perlengkapan Kantor 2.500

6. Beban Sewa Film 1.600

7. Beban Iklan 1.600

8. Beban Sewa 1.000

9. Beban Asuransi 900

10. Beban Lain-lain 1.600

jumlah beban (26.500)

Laba Bersih 23.300

Page 135: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

117

laporan laba rugi bentuk multyple step

BIOSKOP QUEEN

LAPORAN LABA RUGI

Per 31 Desember 2009

Pendapatan Usaha

1. Pendapatan Penjualan Karcis 45.800

Beban Usaha

1. Beban Gaji 7.000

2. Beban Pnystn Paltan 4.000

3. Beban LAT 3.000

4. Beban Perlengkapan Kantor 2.500

5. Beban Sewa Film 1.600

6. Beban Iklan 1.600

7. Beban Sewa 1.000

8. Beban Asuransi 900

9. Beban Lain-lain 1.600

jumlah beban usaha (23.200)

Laba Usaha 22.600

Pendapatan di luar usaha

1. pendapatan bunga 4.000

jumlah pendapatan di luar usaha 4.000

Beban diluar usaha

1. Beban bunga 3.300

jumlah beban di luar usaha (3.300)

laba bersih 23.300

Page 136: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

118

laporan laba rugi bentuk Scontro

BIOSKOP QUEEN

LAPORAN LABA RUGI

Per 31 Desember 2009

Beban Jumlah Pendapatan Jumlah

1. Beban Gaji 7.000 Pendapatan Penjualan Karcis 45.800

2. Beban Pnystn Paltan 4.000 Pendapatan Bunga 4.000

3. Beban Bunga 3.300

4. Beban LAT 3.000

5. Beban Perlengkapan Kantor 2.500

6. Beban Sewa Film 1.600

7. Beban Iklan 1.600

8. Beban Sewa 1.000

9. Beban Asuransi 900

10. Beban Lain-lain 1.600

jumlah Beban 26.500

laba bersih 23.300

49.800 49.800

laporan Perubahan Modal

BIOSKOP QUEEN

Laporan Perubahan Modal

Per 31 Desember 2009

Modal awal 40.200

Laba 23.300

Prive (4.000)

Kenaikan Modal 19.300

Modal Akhir 59.500

Page 137: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

119

Neraca Bentuk Stafel

BIOSKOP QUEEN

NERACA

Per 31 Desember 2009

Aktiva

Aktiva Lancar

1. Kas 27000

2. Perlengkapan Kantor 1500

3. Asuransi di bayar di muka 300

4. Sewa di Byar dimuka 3800

5. Iklan dibayar di muka 800

6. Sewa film dibyr dimuka 400

jumlah Aktiva lancar 33800

Aktiva Tetap

1. Peralatan Proyeksi 80000

2. Akm. Pnystn. Paltn Proyeksi (44000)

Jumlah aktiva Tetap 36000

Total Aktiva 69800

Utang dan Modal

Utang Lancar

1. Utang Bunga 300

Utang Jangka Panjang

1. Utang Bank 10000

Modal Tn Prajoko 59500

Total Utang dan Modal 69800

Page 138: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

120

Neraca Bentuk Scontro

BIOSKOP QUEEN

NERACA

Per 31 Desember 2009

Aktiva Utang dan Modal

1. AktivaLancar Utang Lancar

2. Kas 27.000 1. Utang Bunga 300

3. Perlengkapan Kantor 1.500

4. Asuransi di bayar di muka 300 Utang Jangka panjang

5. Sewa di Byar dimuka 3.800 1. Utang Bank 10000

6. Iklan dibayar di muka 800

7. Sewa film dibyr dimuka 400 Modal Tn Prajoko 59500

Aktiva Tetap

1. Peralatan Proyeksi 80.000

2. Akm. Pnystn. Paltn

Proyeksi

(44.000)

Total Aktiva 69800 69800

Page 139: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

121

SOAL LATIHAN INDIVIDU DAN JAWABAN BENGKEL PUTRA

Kertas Kerja Per 31 Desember 2009

No Akun Nama Akun Neraca Saldo Jurnal Penyesuaian

NSD Lap. Laba Rugi Neraca

D K D K D K D K D K

101 Kas 31.800 31.800 31.800

102 Sewa Gedung Dibayar di muka 2.000 1.600 400 400

103 Asuransi dibayar Di muka 1.200 900 300 300

111 Peralatan Bengkel 80.000 80.000 80.000

112 Akm. Pnystn Paltn Bengkel 40.000 4.000 44.000 44.000

211 Pinjaman Bank 10.000 10.000 10.000

301 Modal Putra 40.200 40.200 40.200

302 Prive Putra 4.000 4.000 4.000

401 Pendapatan Jasa 45.800 45.800 45.800

411 Pendapatan Penjualan suku cadang 4.000 4.000 4.000

501 Beban Gaji 7.000 7.000 7.000

502 Beban LAT 3.000 3.000 3.000

503 Beban Lain-lain 1.600 1.600 1.600

504 Beban Iklan 2.400 800 1.600 1.600

506 Beban Perlengkapan Kantor 4.000 1.500 2.500 2.500

601 Beban Bunga 3.000 300 3.300 3.300

140.000 140.000

507 Beban Sewa Gedung 1.600 1.600 1.600

508 Beban Asuransi 900 900 900

509 Beban Pnystn Paltn Bengkel 4.000 4.000 4.000

202 utang Bunga 300 300 300

104 Iklan dibayar di muka 800 800 800

106 Perlengkapan Kantor 1.500 1.500 1.500

9.100

9.100 144.300 144.300 25.500

49.800 118.800

94.500

LABA 24.300

24.300

49.800

49.800 118.800

118.800

Page 140: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

122

Jawaban Latihan Individu:

1. Laporan Laba Rugi

BENGKEL PUTRA

Laporan Laba Rugi

Per 31 Desember 2010

PENDAPATAN

1. Pendapatan Jasa 45.800

2. Pendapatan Lain-Lain 4.000

Jumlah Pendapatan

49.800

BEBAN-BEBAN

1. Beban Gaji 7.000

2. Beban Penystn Peraltn Bengkel 4.000

3. Beban Bunga 3.300

4. Beban LAT 3.000

5. Beban Perlengkapan Kantor 2.500

6. Beban Sewa Gedung 1.600

7. Beban Iklan 1.600

9. Beban Asuransi 900

10. Beban Lain-lain 1.600

Jumlah Beban

25.500

LABA 24.300

2. Laporan Perubahan Modal

BENGKEL PUTRA Laporan Perubahan Modal

Per 31 Desember 2010

Modal Awal

40.200 Laba

24.300

Prive

(4.000) Kenaikan Modal

20.300

Modal Akhir 60.500

Page 141: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

123

3. Neraca

BENGKEL PUTRA

NERACA

Per 31 Desember 2009

Aktiva Utang dan Modal

AktivaLancar Utang Lancar

1. Kas 31.800 1. Utang Bunga 300

2. Perlengkapan Kantor 1.500

3. Asuransi di bayar di muka 300 Utang Jangka panjang

4. Iklan dibayar di muka 800 1. Utang Bank 10000

5. Sewa gedung dibyr dimuka 400

Modal Tn Prajoko 60500

Aktiva Tetap

1. Peralatan Proyeksi 80.000

2. Akm. Pnystn. Paltn Proyeksi (44.000)

Total Aktiva 70.800 70800

Page 142: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

124

SOAL QUIS DAN JAWABAN

BENGKEL ADINDA Kertas Kerja

Per 31 Desember 2009 No

Akun Nama Akun Neraca Saldo

Jurnal Penyesuaian NSD Lap. Laba Rugi Neraca

D K D K D K D K D K 101 Kas 36.000 36.000 36.000 102 Sewa Gedung Dibayar di muka 2.000 1.600 400 400 103 Asuransi dibayar Di muka 1.200 900 300 300 104 Piutang Usaha 3.700 3.700 3.700 105 Perlengkapan Bengkel 45.000 25.800 19.200 19.200 111 Peralatan Bengkel 80.000 80.000 80.000

111.1 Akm. Pnystn Paltn Bengkel 4.000 400 4.400 4.400 112 Kendaraan 10.000 10.000 10.000

112.1 Akm. Pnystn Kendaraan 1.000 100 1.100 1.100 211 Pinjaman Bank 50.000 50.000 50.000 301 Modal Dony 70.000 70.000 70.000 302 Prive Prajoko 4.000 4.000 4.000 401 Pendapatan Jasa Bengkel 46.700 46.700 46.700 411 Pendapatan Penjualan suku cadang 28.000 28.000 28.000 412 Pendapatan Bunga 4.000 4.000 4.000 501 Beban Gaji 7.800 7.800 7.800 502 Beban LAT 3.000 3.000 3.000 503 Beban Lain-lain 1.600 1.600 1.600 504 Beban Iklan 2.400 800 1.600 1.600 506 Beban Perlengkapan Kantor 4.000 1.500 2.500 2.500 601 Beban Bunga 3.000 300 3.300 3.300

203.700 203.700

507 Beban Sewa gedung 1.600 1.600 1.600 508 Beban Asuransi 900 900 900 509 Beban Perlengkapan Bengkel 25.800 25.800 25.800 510 Beban Pnystn Paltn Bengkel 400 400 400 511 Beban Pnystn Kendaraan 100 100 100 202 utang Bunga 300 300 300 104 Iklan dibayar di muka 800 800 800 106 Perlengkapan Kantor 1.500 1.500 1.500

31.400 31.400 204.500 204.500 48.600 78.700 155.900 125.800

LABA

30.100 30.100 78.700 78.700 155.900 155.900

Page 143: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

125

BENGKEL SIAP SIAGA

Kertas Kerja

Per 31 Desember 2009

No Akun Nama Akun Neraca Saldo Jurnal Penyesuaian

NSD Lap. Laba Rugi Neraca

D K D K D K D K D K

101 Kas 34.000 34.000 34.000

102 Sewa Gedung Dibayar di muka 2.000 1.600 400 400

103 Asuransi dibayar Di muka 1.200 900 300 300

104 Piutang Usaha 3.700 3.700 3.700

105 Perlengkapan Bengkel 47.000 25.800 21.200 21.200

111 Peralatan Bengkel 80.000 80.000 80.000

111.1 Akm. Pnystn Paltn Bengkel 4.000 400 4.400 4.400

112 Kendaraan 10.000 10.000 10.000

112.1 Akm. Pnystn Kendaraan 1.000 100 1.100 1.100

211 Pinjaman Bank 50.000 50.000 50.000

301 Modal Dony 70.000 70.000 70.000

302 Prive Prajoko 4.000 4.000 4.000

401 Pendapatan Jasa Bengkel 46.700 46.700 46.700

411 Pendapatan Penjualan suku cadang 28.000 28.000 .000

412 Pendapatan Bunga 4.000 4.000 4.000

501 Beban Gaji 7.800 7.800 7.800

502 Beban LAT 3.000 3.000 3.000

503 Beban Lain-lain 1.600 1.600 1.600

504 Beban Iklan 2.400 800 1.600 1.600

506 Beban Perlengkapan Kantor 4.000 1.800 2.200 2.200

601 Beban Bunga 3.000 600 3.600 3.600

203.700 203.700

507 Beban Sewa gedung 1.600 1.600 1.600

508 Beban Asuransi 900 900 900

509 Beban Perlengkapan Bengkel 25.800 25.800 25.800

510 Beban Pnystn Paltn Bengkel 400 400 400

511 Beban Pnystn Kendaraan 100 100 100

202 utang Bunga 600 600 600

104 Iklan dibayar di muka 800 800 800

106 Perlengkapan Kantor 1.800 1.800 1.800

32.000 32.000 204.800 204.800 48.600 78.700 156.200 126.100

LABA 30.100 30.100

78.700 78.700 156.200 156.200

Page 144: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

126

BENGKEL YOGA

Kertas Kerja

Per 31 Desember 2009

No Akun Nama Akun Neraca Saldo

Jurnal Penyesuaian

NSD Lap. Laba Rugi Neraca

D K D K D K D K D K

101 Kas 40.000 40.000 40.000

102 Sewa Gedung Dibayar di muka 2.000 1.600 400 400

103 Asuransi dibayar Di muka 1.200 900 300 300

104 Piutang Usaha 3.700 3.700 3.700

105 Perlengkapan Bengkel 49.000 23.800 25.200 25.200

111 Peralatan Bengkel 80.000 80.000 80.000

111.1 Akm. Pnystn Paltn Bengkel 4.000 400 4.400 4.400

112 Kendaraan 10.000 10.000 10.000

112.1 Akm. Pnystn Kendaraan 1.000 100 1.100 1.100

211 Pinjaman Bank 50.000 50.000 50.000

301 Modal Dony 78.000 78.000 78.000

302 Prive Prajoko 4.000 4.000 4.000

401 Pendapatan Jasa Bengkel 46.700 46.700 46.700

411 Pendapatan Penjualan suku cadang 28.000 28.000 28.000

412 Pendapatan Bunga 4.000 4.000 4.000

501 Beban Gaji 7.800 7.800 7.800

502 Beban LAT 3.000 3.000 3.000

503 Beban Lain-lain 1.600 1.600 1.600

504 Beban Iklan 2.400 800 1.600 1.600

506 Beban Perlengkapan Kantor 4.000 1.500 2.500 2.500

601 Beban Bunga 3.000 300 3.300 3.300

211.700 211.700

507 Beban Sewa gedung 1.600 1.600 1.600

508 Beban Asuransi 900 900 900

509 Beban Perlengkapan Bengkel 23.800 23.800 23.800

510 Beban Pnystn Paltn Bengkel 400 400 400

511 Beban Pnystn Kendaraan 100 100 100

202 utang Bunga 300 300 300

104 Iklan dibayar di muka 800 800 800

106 Perlengkapan Kantor 1.500 1.500 1.500

29.400 29.400 212.500 212.500 46.600 78.700 165.900 133.800

LABA

32.100 32.100

78.700 78.700 165.900 165.900

Page 145: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

127

BENGKEL WAWAN

Kertas Kerja Per 31 Desember 2009

No Akun

Nama Akun Neraca Saldo Jurnal Penyesuaian

NSD Lap. Laba Rugi Neraca

D K D K D K D K D K 101 Kas 27.500 27.500 27.500 102 Sewa Gedung Dibayar di muka 3.500 1.600 1.900 1.900 103 Asuransi dibayar Di muka 2.400 900 1.500 1.500 104 Piutang Usaha 3.700 3.700 3.700 105 Perlengkapan Bengkel 49.000 23.900 25.100 25.100 111 Peralatan Bengkel 80.000 80.000 80.000

111.1 Akm. Pnystn Paltn Bengkel 4.000 400 4.400 4.400 112 Kendaraan 20.000 20.000 20.000

112.1 Akm. Pnystn Kendaraan 2.000 2.200 2.200 2.200 211 Pinjaman Bank 50.000 50.000 50.000 301 Modal Dony 78.000 78.000 78.000 302 Prive Prajoko 5.000 5.000 5.000 401 Pendapatan Jasa Bengkel 46.300 46.300 46.300 411 Pendapatan Penjualan suku cadang 28.000 28.000 28.000 412 Pendapatan Bunga 4.000 4.000 4.000 501 Beban Gaji 7.100 7.100 7.100 502 Beban LAT 3.100 3.100 3.100 503 Beban Lain-lain 1.600 1.600 1.600 504 Beban Iklan 2.400 800 1.600 1.600 506 Beban Perlengkapan Kantor 4.000 1.500 2.500 2.500 601 Beban Bunga 3.000 300 3.300 3.300

212.300 212.300

507 Beban Sewa gedung 1.600 1.600 1.600 508 Beban Asuransi 900 900 900 509 Beban Perlengkapan Bengkel 23.900 23.900 23.900 510 Beban Pnystn Paltn Bengkel 400 400 400 511 Beban Pnystn Kendaraan 200 200 200 202 utang Bunga 300 300 300 104 Iklan dibayar di muka 800 800 800 106 Perlengkapan Kantor 1.500 1.500 1.500

29.600 29.600 213.200 213.200 46.200 78.300 167.000 134.900

LABA 32.100 32.100 78.300 78.300 167.000 167.000

Page 146: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

128

BENGKEL ADINDA

Neraca

Per 31 desember 2009

AKTIVA UTANG DAN MODAL

Aktiva Lancar

1. Kas 36.000 Utang

2. Sewa Dibayar Dimuka 400 1. Pinjaman Bank 50.000

3,Asuransi dibayar dimuka 300 2. Utang bunga 300

3. Piutang usaha 3.700 total utang 50.300

4. Perlengkapan Bengkel 19.200

5. Perlengkapan Kantor 1.500 Modal

6. Iklan Dibayar dimuka 800 1. Modal Dony 96.100

total aktiva lancar 61.900

Aktiva Tetap

1. Peralatan Bengkel 80.000

2. Akm. Pnystn Paltn Bengkel (4.400)

3. Kendaraan 10.000

4. Akm. Pnystn Paltn Bengkel (1.100)

total aktiva tetap 84.500

TOTAL AKTIVA 146.400 Total utang dan modal 146.400

laporan laba rugi bentuk singel step

BENGKEL ADINDA

Laporan Laba Rugi

Per 31 Desember 2009

PENDAPATAN

1. Pendapatan Jasa bengkel 46.700

2. Pendapatan penjualan suku Cadang 28.000

3. Pendapatan Bunga 4.000

Total Pendapatan

78.700

BEBAN-BEBAN

1. Beban Gaji 7.800

2. Beban LAT 3.000

3. Beban Lain-lain 1.600

4. Beban Iklan 1.600

5. Beban Perlengkapan Kantor 2.500

6. Beban Bunga 3.300

7. Beban Sewa Gedung 1.600

8. Beban Asuransi 900

9. Beban Perlengkapan Bengkel 25.800

10. Beban Pnystn Paltn Bengkel 400

11. Beban Pnystn Kendaraan 100

Total Beban-beban

48.600

Laba Bersih

30.100

Page 147: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

129

BENGKEL ADINDA

laporan Perubahan Modal

Per 31 Desember 2009

Modal Awal 70.000

laba 30.100

Prive (4.000)

Kenaikan Modal

26.100

Modal akhir

96.100

BENGKELYOGA

Laporan Laba Rugi

Per 31 Desember 2009

PENDAPATAN

1. Pendapatan Jasa bengkel 46.700

2. Pendapatan penjualan suku Cadang 28.000

3. Pendapatan Bunga 4.000

Total Pendapatan 78.700

BEBAN-BEBAN

1. Beban Gaji 7.800

2. Beban LAT 3.000

3. Beban Lain-lain 1.600

4. Beban Iklan 1.600

5. Beban Perlengkapan Kantor 2.500

6. Beban Bunga 3.300

7. Beban Sewa Gedung 1.600

8. Beban Asuransi 900

9. Beban Perlengkapan Bengkel 23.800

10. Beban Pnystn Paltn Bengkel 400

11. Beban Pnystn Kendaraan 100

Total Beban-beban 46.600

Laba Bersih 32.100

Page 148: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

130

BENGKEL YOGA Neraca

Per 31 desember 2009 AKTIVA UTANG DAN MODAL Aktiva Lancar 1. Kas 40.000 Utang 2. Sewa Dibayar Dimuka 400 1. Pinjaman Bank 50.000 3.Asuransi dibayar dimuka 300 2. Utang bunga 300 3. Piutang usaha 3.700 total utang 50.300 4. Perlengkapan Bengkel 25.200 5. Perlengkapan Kator 1.500 Modal 6. Iklan Dibayar dimuka 800 1. Modal Dony 106.100 total aktiva lancar 71.900 Aktiva Tetap 1. Peralatan Bengkel 80.000 2. Akm. Pnystn Paltn Bengkel (44.000) 3. Kendaraan 10.000 4. Akm. Pnystn Paltn Bengkel (1.100) total aktiva tetap 84.500 TOTAL AKTIVA 156.400 Total utang dan modal 156.400

BENGKELYOGA

laporan Perubahan Modal

Per 31 Desember 2009

Modal Awal 78.000

laba 32.100

Prive (4.000)

Kenaikan Modal

28.100

Modal akhir

106.100

Page 149: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

131

BENGKEL WAWAN

laporan Perubahan Modal

Per 31 Desember 2009

Modal Awal 78.000

laba 32.100

Prive (5.000)

Kenaikan Modal

27.100

Modal akhir

105.100

BENGKEL WAWAN

Laporan Laba Rugi

Per 31 Desember 2009

PENDAPATAN 1. Pendapatan Jasa bengkel 46.300 2. Pendapatan penjualan suku Cadang 28.000 3. Pendapatan Bunga 4.000 Total Pendapatan

78.300

BEBAN-BEBAN

1. Beban Gaji 7.100 2. Beban LAT 3.100 3. Beban Lain-lain 1.600 4. Beban Iklan 1.600 5. Beban Perlengkapan Kantor 2.500 6. Beban Bunga 3.300 7. Beban Sewa Gedung 1.600 8. Beban Asuransi 900 9. Beban Perlengkapan Bengkel 23.900 10. Beban Pnystn Paltn Bengkel 400 11. Beban Pnystn Kendaraan 200 Total Beban-beban

46.200

Laba Bersih

32.100

Page 150: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

132

BENGKEL WAWAN

Neraca

Per 31 desember 2009

AKTIVA UTANG DAN MODAL

Aktiva Lancar

Utang 1. Kas 27.500

2. Sewa Dibayar Dimuka 1.900 1. Pinjaman Bank 50.000

3 Asuransi dibayar dimuka 1.500 2. Utang bunga 300

3. Piutang usaha 3.700 Total utang 50.300

4. Perlengkapan Bengkel 25.100

5. Perlengkapan Kantor 1.500 Modal

6. Iklan Dibayar dimuka 800 1. Modal Dony 105.100

total aktiva lancar 62.000

Aktiva Tetap

1. Peralatan Bengkel 80.000

2. Akm. Pnystn Paltn Bengkel (4.400)

3. Kendaraan 20.000

4. Akm. Pnystn Paltn Bengkel (2.200)

total aktiva tetap 93.400

TOTAL AKTIVA 155.400 Total utang dan modal 155.400

BENGKEL SIAP SIAGA

Laporan Laba Rugi

Per 31 Desember 2009

PENDAPATAN

1. Pendapatan Jasa bengkel 46.700

2. Pendapatan penjualan suku Cadang 28.000

3. Pendapatan Bunga 4.000

Total Pendapatan 78.700

BEBAN-BEBAN

1. Beban Gaji 7.800

2. Beban LAT 3.000

3. Beban Lain-lain 1.600

4. Beban Iklan 1.600

5. Beban Perlengkapan Kantor 2.200

6. Beban Bunga 3.600

7. Beban Sewa Gedung 1.600

8. Beban Asuransi 900

9. Beban Perlengkapan Bengkel 25.800

10. Beban Pnystn Paltn Bengkel 400

11. Beban Pnystn Kendaraan 100

Total Beban-beban 48.600

Laba Bersih 30.100

Page 151: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

133

BENGKELSIAP SIAGA

laporan Perubahan Modal

Per 31 Desember 2009

Modal Awal 70.000

laba 30.100

Prive (4.000)

Kenaikan Modal

26.100

Modal akhir

96.100

BENGKEL SIAP SIAGA

Neraca

Per 31 desember 2009

AKTIVA UTANG DAN MODAL

Aktiva Lancar

1. Kas 34.000 Utang

2. Sewa Dibayar Dimuka 400 1. Pinjaman Bank 50.000

3. Asuransi dibayar dimuka 300 2. Utang bunga 600

3. Piutang usaha 3.700 total utang 50.600

4. Perlengkapan Bengkel 21.200

5. Perlengkapan Kantor 1.800 Modal

6. Iklan Dibayar dimuka 800 1. Modal Dony 96.100

total aktiva lancar 62.200

Aktiva Tetap

1. Peralatan Bengkel 80.000

2. Akm. Pnystn Paltn Bengkel (4.400)

3. Kendaraan 10.000

4. Akm. Pnystn Paltn Bengkel (1.100)

total aktiva tetap 84.500

TOTAL AKTIVA 146.700 Total utang dan modal 146.700

Page 152: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

134

Daftar Hadir Siswa XI IPS 1 SMA N 1 Boyolali SIKLUS 1

No Nama Siswa Pertemuan Keterangan

1 2 3 4

1 Alvinsa Adi W √ √ √ √

2 Andi Purnomo √ √ √ √

3 Anggar Kurniawati √ √ √ √

4 Anton Budiharjo √ √ √ √

5 Aria Prihantoko √ √ √ √

6 Bayu Bintoro √ √ √ √

7 Bella Ariesta W. F. A √ √ √ √

8 Brian Pamungkas √ √ √ √

9 Dio Wahyu Anggoro √ √ √ √

10 Drama Hesti Jati √ √ √ √

11 Dwi Noor Cahya √ √ √ √

12 Dwi Santoso √ √ √ √

13 Eko Pranama √ √ √ √

14 Erin Widyastuti √ √ √ √

15 Galih Nihriani √ √ √ √

16 Hanggara .N.H. √ √ √ √

17 Heny Arianti √ √ √ √

18 Ifnu Syarifudin √ √ √ √

19 Ivan Rifky wiatmoko √ √ √ √

20 Joni Putra Apriando √ √ √ √

21 Kufu Andar .H. √ √ √ √

22 Kurnia sari Ambari √ √ √ √

23 Kusuma Adi .L. √ √ √ √

24 Lilis Nur Aysah √ √ √ √

25 Lilis Rahayu √ √ √ √

26 Lutfiana Nia Sari √ √ √ √

27 Muhammad Shidiq P √ √ √ √

28 Nur Rohman √ √ √ √

29 Pandu Harsinto.L. √ √ √ √

30 Pramudya Bayu.M. √ √ √ √

31 Prasetyo Adi.S. √ √ √ √

32 Rasyid Ghoniyyu.R. √ √ √ √

33 Rhisang fajar.S. √ √ √ √

34 Sakina Putri.M. √ √ √ √

Page 153: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

135

KLOMPOK I

Alvinsa Adi W

Andi Purnomo

Anggar Kurniawati

Anton Budiharjo

Aria Prihantoko

Bayu Bintoro

Bella Ariesta F.A

KLOMPOK II

Brian Pamungkas

Dio Wahyu

Drama Hesti

Dwi Noor Cahya

Dwi Santoso

Eko Pranama

Erin Widyastuty

KLOMPOK III

Galih Nihriyani

Hanggara N H

Heny Arianti

Ifnu Syarifudin

Ifan Rifky

Jony Putra

Kufu Andar

KLOMPOK IV

Kurnia Sari A

Kusuma Adi

Lilis Nur A

Lilis Rahayu

Lutfiana Nia S

Nur Rohman

Pandu Harsinto

KLOMPOK V

Pramudya Bayu

Prasetyo adi

Rasyid G

Rishang F

Sakina Putri M

Savitri V L

Sony Sanjaya

KLOMPOK IV

Widhi Wiyono

Wimpie Adi G

Fikry Nauval U

Muhammad Shidiq

Tiara Nur R

Yusak D P

35 Savitri vidya larasati √ √ √ √

36 Sony Sanjaya.W. √ √ √ √

37 Widhi Wiyono √ √ √ √

38 Wimpie Adi Guna.H. √ √ √ √

39 Fikri Nauval.U.M. √ √ √ √

40 Tiara Nur.R. √ √ √ √

41 Yusak Dwi.P. √ √ √ √

DAFTAR KELOMPOK DISKUSI

Page 154: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

136

Daftar Nilai Ulangan Akuntansi Siklus 1 ” Laporan Keuangan”

XI IPS 1 SMA N 1 Boyolali

Th 2009/2010

No Nama Siswa Item Skor faktor 1 Item Skor Faktor

2

Item Skor

Faktor 3

total

skor

C1 C2 C3 C4 Lap L/R C1 C3 C4 Lap. Prbhn

mdl

C1

C2 C3 C4 Neraca

1 Alvinsa Adi W 10 8 10 6 34 3 4 3 10 10 6 10 6 32 76

2 Andi Purnomo 10 8 10 8 36 3 4 3 10 10 5 10 5 30 76

3 Anggar Kurniawati 10 8 10 6 34 3 4 1 8 10 4 10 4 28 70

4 Anton Budiharjo 10 5 10 5 30 3 4 3 10 10 8 10 7 35 75

5 Aria Prihantoko 5 5 5 5 20 3 4 1 8 10 6 10 4 30 58

6 Bayu Bintoro 10 10 10 10 40 3 4 3 10 10 8 10 6 34 84

7 Bella Ariesta W. F. A 10 10 10 8 38 3 4 3 10 10 6 10 6 32 80

8 Brian Pamungkas 10 6 10 6 32 3 4 3 10 10 8 10 6 34 76

9 Dio Wahyu Anggoro 10 8 10 6 28 3 4 1 8 10 5 10 0 25 61

10 Drama Hesti Jati 10 8 10 6 34 3 4 1 8 10 6 10 6 32 74

11 Dwi Noor Cahya 10 8 10 6 34 3 4 3 10 10 6 10 6 32 76

12 Dwi Santoso 10 5 10 6 30 3 4 3 10 10 8 10 7 35 75

13 Eko Pranama 10 8 10 8 36 3 4 1 8 10 10 10 10 40 84

14 Erin Widyastuti 10 8 10 8 36 3 4 1 8 10 6 10 6 32 76

15 Galih Nihriani 10 10 10 10 40 3 4 3 10 10 5 10 5 30 80

16 Hanggara .N.H. 10 10 10 8 38 3 4 3 10 10 6 10 6 32 80

17 Heny Arianti 10 7 10 7 34 3 4 2 9 10 6 10 6 32 75

18 Ifnu Syarifudin 10 8 10 8 36 3 4 3 10 10 5 10 5 30 76

Page 155: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

137

19 Ivan Rifky wiatmoko 10 8 10 6 34 2 4 2 8 10 7 10 6 33 75

20 Joni Putra Apriando 10 4 10 5 29 3 4 3 10 10 6 10 4 30 69

21 Kufu Andar .H. 10 6 8 6 30 3 4 1 8 10 6 8 6 30 68

22 Kurnia sari Ambari 10 8 10 10 38 3 4 3 10 10 6 10 6 32 80

23 Kusuma Adi .L. 10 7 10 7 34 3 4 3 10 10 7 10 5 32 76

24 Lilis Nur Aysah 10 8 10 8 36 3 4 3 10 10 10 10 8 38 84

25 Lilis Rahayu 10 8 10 8 36 3 4 3 10 10 8 10 6 34 80

26 Lutfiana Nia Sari 10 8 10 8 36 3 4 3 10 10 6 10 4 30 76

27 Muhammad Shidiq P 10 5 8 5 28 3 4 3 10 10 6 8 6 30 68

28 Nur Rohman 10 6 8 6 30 3 4 2 9 10 6 8 6 30 69

29 Pandu Harsinto.L. 10 7 10 7 34 3 4 3 10 10 4 10 4 28 72

30 Pramudya Bayu.M. 10 6 10 6 32 3 4 2 9 10 6 10 4 30 71

31 Prasetyo Adi.S. 10 3 10 5 28 3 4 3 10 10 6 10 6 32 70

32 Rasyid Ghoniyyu.R. 10 6 10 7 33 3 4 3 10 10 6 10 6 32 75

33 Rhisang fajar.S. 10 5 8 5 28 3 4 3 10 10 6 10 4 30 68

34 Sakina Putri.M. 10 10 10 10 40 3 4 1 8 10 6 10 6 32 80

35 Savitri vidya larasati 10 10 10 10 40 3 4 3 10 10 6 10 6 32 82

36 Sony Sanjaya.W. 10 6 10 6 32 3 4 1 8 10 5 7 5 27 67

37 Widhi Wiyono 10 5 10 5 30 3 4 1 8 5 5 5 5 20 58

38 Wimpie Adi Guna.H. 10 6 10 8 34 3 4 2 9 10 8 10 4 32 75

39 Fikri Nauval.U.M. 10 8 10 8 36 3 4 3 10 10 6 10 6 32 78

40 Tiara Nur.R. 10 8 10 8 36 3 4 2 9 10 6 10 4 30 75

41 Yusak Dwi.P. 10 6 10 6 32 3 4 1 8 10 6 10 2 28 68

jumlah

Page 156: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

138

Penilaian :

Criteria atau Aspek Yang dinilai Penskoran

C1 = Kebenaran Format Laporan Keuangan nilai 1-10 untuk Lap L/R dan Neraca 1-3 untuk Lap. Per. Modal

C2 = Kebenaran Urutan akun-akun nilai 1-20 Untuk Lap. L/R dan Neraca

C3 = Kebebaran Jumlah Nominal / angka angka nilai 1-10 untuk Lap L/R dan Neraca 1-4 untuk Lap. Per. Modal

C4 = Kerapian dan ketelitian nilai 1-10 untuk Lap L/R dan Neraca 1-3 untuk Lap. Per. Modal

Page 157: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

139

LEMBAR OBSERVASI

PENERAPAN PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN

CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA MATA

PELAJARAN AKUNTANSI

KELAS XI IPS 1 SMA N 1 BOYOLALI

SIKLUS I

(Pengamatan pada siswa)

Hari / Tanggal : 17, 24 Februari 2010 dan 03, 06Maret 2010

Nama pengamat : Ardhiani Purwandari

aspek yang dinilai:

Keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran

Lembar ini diisi oleh pengamat pada saat proses pembelajaran. Lembar observasi ini

mencatat aspek-aspek pengukuran dari setiap peserta didik pada pembelajaran yang

menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)

Untuk kegiatan pembelajaran dan diskusi kelompok:

Skor 3 : Siswa Aktif dengan dengan nilai Baik (B)

Skor 2 : Siswa Cukup Aktif dengan nilai Cukup (C)

Skor 1 : Siswa Kurang/ tidak aktif dengan nilai Kurang (K)

Untuk ketelitian dan ketepatan menyelesaikan soal:

Skor 3 : Siswa teliti dalam menyelesaiakan soal dengan nilai Baik (B)

Skor 2 : Siswa cukup teliti dalam menyelesaikan soal dengan nilai Cukup (C)

Skor 1: Siswa kurang teliti/ tidak teliti dalam mengerjakan soal dengan nilai Kurang (K)

Page 158: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

140

No Nama Siswa Aspek yang Diamati

Keaktifan

siswa selama

mengikuti

pembelajaran

Keaktifan

siswa dalam

mengikuti

diskusi

kelompok

Ketelitian dan

ketepatan

siswa dalam

menyelesaikan

soal

Nilai

kuis

Ketuntasan

belajar(

KKM

minimal 75)

1 Alvinsa Adi W B=3 B=3 B=3 76 TUNTA

S

2 Andi Purnomo B=3 B=3 B=3 76 TUNTAS

3 Anggar

Kurniawati

K=1 K=1 K=1 70 TUNTAS

4 Anton Budiharjo C=2 C=2 B=3 75 TUNTAS

5 Aria Prihantoko K=1 K=1 K=1 58 TIDAK

6 Bayu Bintoro B=3 B=3 B=3 84 TUNTAS

7 Bella Ariesta W. F B=3 B=3 B=3 80 TUNTAS

8 Brian Pamungkas C=2 C=2 B=3 76 TUNTAS

9 Dio Wahyu A K=1 K=1 K=1 61 TIDAK

10 Drama Hesti Jati B=3 C=2 B=3 74 TUNTAS

11 Dwi Noor Cahya C=2 C=2 C=2 76 TUNTAS

12 Dwi Santoso C=2 C=2 C=2 75 TUNTAS

13 Eko Pranama B=3 B=3 B=3 84 TUNTAS

14 Erin Widyastuti B=3 B=3 B=3 76 TUNTAS

15 Galih Nihriani B=3 B=3 B=3 80 TUNTAS

16 Hanggara .N.H. C=2 B=3 B=3 80 TUNTAS

17 Heny Arianti B=3 B=3 B=3 75 TUNTAS

18 Ifnu Syarifudin B=3 K=1 B=3 76 TUNTAS

19 Ivan Rifky B=3 B=3 B=3 75 TUNTAS

20 Joni Putra

Apriando

K=1 K=1 C=2 69 TIDAK

21 Kufu Andar .H. C=2 K=1 C=2 68 TIDAK

22 Kurnia sari

Ambari

B=3 B=3 B=3 80 TUNTAS

23 Kusuma Adi .L. B=3 C=2 B=3 76 TUNTAS

24 Lilis Nur Aysah B=3 B=3 B=3 84 TUNTAS

25 Lilis Rahayu B=3 B=3 B=3 80 TUNTAS

26 Lutfiana Nia Sari C=2 C=2 B=3 76 TUNTAS

27 Muhammad

Shidiq

C=2 C=2 B=3 68 TIDAK

28 Nur Rohman C=2 C=2 K=1 69 TIDAK

29 Pandu Harsinto.L. B=3 B=3 C=2 72 TUNTAS

30 Pramudya

Bayu.M.

K=1 K=1 K=1 71 TUNTAS

31 Prasetyo Adi.S. C=2 C=2 B=3 70 TUNTAS

32 Rasyid

Ghoniyyu.R.

B=3 B=3 B=3 75 TUNTAS

Page 159: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

141

B = 60, C = 26, K= 8

B = 60 X 100% = 63.83%, C = 26 X 100% = 27.65, K = 8 X 100% = 8.51%

94 94 94

Keaktifan siswa dalam mengikuti diskusi kelompok

B = 51 , C = 28 , K = 10

B = 51 X 100% = 57.30%, C = 28 X 100% = 31.46, K = 10 X 100% = 11.23%

89 89 89

Ketelitian dalam menyelesaikan soal

B = 78, C = 16, K =7

B = 78 X 100% = 77.23%, C = 16 X 100% = 15.84%, K= 7 X 100% = 0.99%

101 101 101

Ketuntasan belajar (SKM minimal 75)

Ketuntasan = jumlah siswa yang tuntas x 100%

Jumlah siswa

Ketuntasan = 32 siswa x 100%

41 siswa

= 78%

33 Rhisang fajar.S. C=2 C=2 C=2 68 TIDAK

34 Sakina Putri.M. B=3 B=3 B=3 80 TUNTAS

35 Savitri vidya

larasati

B=3 B=3 B=3 82 TUNTAS

36 Sony Sanjaya.W. K=1 K=1 C=2 67 TIDAK

37 Widhi Wiyono K=1 K=1 K=1 58 TIDAK

38 Wimpie Adi Guna B=3 C=2 B=3 75 TUNTAS

39 Fikri Nauval.U.M. C=2 K=1 B=3 78 TUNTAS

40 Tiara Nur.R. C=2 C=2 B=3 75 TUNTAS

41 Yusak Dwi.P. K=1 C=2 C=2 68 TIDAK

Page 160: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

142

GAMBAR SIKLUS I

Gambar 1 : Peneliti memberikan materi dengan memberikan pertanyaan-

pertanyaan kepada siswa

Gambar 2: Siswa Berdiskusi menyelesaikan soal latihan

Page 161: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

143

Gambar 3: Siswa menyelesaikan soal individu

Gambar 4: Siswa mengerjakan soal ulangan

Page 162: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

144

Page 163: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

145

CATATAN LAPANGAN 2

A. Pertemuan Pertama

Hari / Tanggal : Rabu, 10 Maret 2010.

Waktu : Jam 08.30-10.00

Kelas : XI IPS I SMA N 1 Boyolali

Model Pembelajaran : Pendekatan Contextual Teaching and

Learning dengan Ceramah bervariasi

Jumlah Siswa : 41 siswa

Jenis : Observasi mendalam

Deskripsi :

Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan salam pembuka,

kemudian mengecek kehadiran siswa, hal ini di lakukan untuk menegakkan

kedisiplinan siswa. Guru menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif

untuk membangkitkan minat siswa dengan mengecek kondisi baik siswa

maupun kelas. Guru membuka pelajaran dengan mengulas sedikit soal kuis

pada siklus I. Sebelum guru memulai dengan materi yang baru guru terlebih

dahulu memberikan pertanyaan pertanyaan seputar materi sebelumnya kepada

siswa, dan hampir seluruh siswa merespon pertanyaan yang diberikan oleh

guru. Beberapa siswa yang mampu menjawab pertanyaan guru diantaranya

Bayu Bintoro, Lilis Rahayu, Erin Widyastuti, Savitri V, dan Galih Nihriyani.

Pelajaran dilanjutkan dengan penjelasan materi jurnal penutup dan

pembalik. Guru memulai penjelasan dari pengertian jurnal penutup dan akun-

akun apasaja yang harus ditutup, serta fungsi dari jurnal penutup. Dalam

memberikan penjelasan guru memberikan contoh-contoh yang dikaitkan

dengan kehidupan nyata. Guru memberikan contoh di depan kelas tentang

bagaimana cara membuat jurnal penutup. Dan bagaimana cara memposting

jurnal penutup tersebut kedalam buku besar. Setelah memberikan penjelasan

tentang bagaimana memposting kedalam buku besar, sehingga terlihat akun-

akun yang bersaldo nol dan akun yang mempunyai saldo, guru menjelaskan

Page 164: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

146

bahwa akun-akun yang memiliki saldo tidak nol dibuat neraca saldo setelah

penutupan.

Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan tentang materi yang belum

dipahami, kemudian menunjuk siswa secara acak untuk menjawab pertanyaan.

Siswa yang ditunjuk secara acak untuk menjawab pertanyaan sudah mampu

menjawab dengan benar. Beberapa siswa yang yang mampu menjawab

pertanyaan dan aktif adalah Aggar K, Rasyid Ghoniyyu, Lilis Nur A, Bella

Ariesta, Andi P, Eko P, Kurnia Sari A, Lutfiana Nia sari, dan Ivan Rifky. Siswa

yang mampu menjawab pertanyaan dan berani maju ke depan diberikan

penghargaan berupa bintang, yang kemudian akan di tempel pada kertas

ulangan. Penjelasan guru dilanjutkan dengan materi tentang jurnal pembalik.

Setelah selesai menjelaskan materi guru memberikan latihan soal kepada siswa.

Siswa mengerjakan soal latihan, setelah waktu yang ditentukan guru membahas

soal latihan yang telah dikerjakan oleh siswa, dan memberikan kesimpulan

terhadap materi yang dipelajari hari ini.Salam penutup

Refleksi:

Kegiatan belajar mengajar pada pertemuan pertama sudah berlangsung

lancar. Hal itu dapat ditunjukkan dengan tidak ditemukannya kekurangan-

kekurangan seperti pada siklus I. Pada saat apersepsi, hampir semua siswa

merespon dengan baik ketika diberi pertanyaan guru. Saat guru menjelaskan,

semua siswa memperhatikan dengan seksama dan tidak ada siswa yang

melakukan aktifitas lain diluar pelajaran. Selain itu, guru juga sudah bisa

mengkondisikan dan memotivasi siswa terutama bagi siswa yang pasif.

B. Pertemuan kedua

Hari / Tanggal : Sabtu, 13 Maret 2010

Waktu : Jam 12.00-13.30 WIB

Data Kelas : XI IPS 1 SMA N 1 Boyolali

Model Pembelajaran : Pendekatan Contextual Teaching and Learning

dengan Diskusi Kelompok

Jumlah Siswa : 41 siswa

Jenis : Observasi mendalam

Page 165: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

147

Deskripsi:

Sebelum guru memulai pelajaran, seperti biasanya guru mengabsen

siswa satu persatu, kemudiang guru membuka pelajaran dengan mengulang

kembali materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya yang

berkaitan dengan materi yang akan diajarkan dengan cara memberikan

pertanyaan kepada siswa. Siswa cukup antusias memperhatikan guru, hal ini

terbukti pada saat guru memberikan pertanyaan, banyak siswa yang dapat

menjawab dengan tepat dan sebagian besar pertanyaan dijawab secara

serempak. Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan tentang materi yang

belum dipahami, kemudian menunjuk siswa secara acak untuk menjawab

pertanyaan. Siswa yang ditunjuk secara acak untuk menjawab pertanyaan sudah

mampu menjawab dengan benar. Bagi siswa yan dapatmenjawab pertanyaan

dengan benar diberikan sebuah penghargaan berupa bintang, hal ini dilakukan

sebagai motivasi kepada siswa yang kurang aktif untuk berani berpendapat di

kelas.

Setelah kegiatan apersepsi guru membagi siswa kedalam 6 kelompok

besar yang telah ditetapkan sebelumnya, dan mengintruksikan siswa duduk

secara berkelompok. Guru membagikan soal latihan yang harus dikerjakan

secara individual, tetapi siswa dapat mendiskusikan soal tersebut dengan teman

dalam kelompoknya. Siswa diberikan kewenangan untuk menjelaskan jawaban

soal latihan kepada teman dalam kelompoknya yang belum paham. Setelah

waktu yang diberikan untuk diskusi berakhir, guru mempersilakan masing-

masing siswa untuk mempresentasikan jawabannya. Berbeda pada Sikus I,

pada Siklus II ini siswa secara sukarela berani mempresentasikan jawaban

tanpa ditunjuk guru. Bagi siswa yang berani maju kedepan guru memberikan

penghargaan berupa bintang.

Setelah kegiatan diskusi selesai guru memberikan kesimpulan tentang

materi yang telah disampaikan sebelum menutup pelajaran. Kemudian menutup

kegiatan pembelajaran dan mengingatkan siswa untuk belajar dirumah sebagai

persiapan mengikuti kuis yang akan datang. Pada pertemuan ke dua ini siswa

yang memperoleh bintang, diantaranya Bayu Bintoro, Bella Ariesta, Savitri V,

Page 166: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

148

Eko Purnama, Andi Purnama, Muhammad Shidiq, Kufu Andar, Alvinsa Adi,

Ivan Rifky, Lilis Rahayu, dll.

Refleksi:

Kegiatan diskusi yang dilaksanakan sudah berjalan dengan lancar, hal

ini ditunjukkan dari banyaknya siswa yang antusias untuk maju ke depan, dan

aktif mengajari temannya. Peningkatan lainnya adalah sudah tidak lagi ada

siswa yang melakukan aktivitas lain ketika kegiatan diskusi. Guru juga telah

dapat memotivasi siswa yang kurang aktif menjadi aktif dan berani maju

kedepan.

C. Pertemuan ketiga

Hari / Tanggal : Rabu, 17Maret 2010.

Waktu : Jam 08.30-10.00 WIB

Data Kelas : Kelas XI IPS 1 SMA N 1 Boyolali

Model Pembelajaran : Pendekatan Contextual Teaching and Learning

dengan Latihan Individu

Jumlah Siswa : 41 siswa

Jenis : Observasi mendalam

Deskripsi:

Guru mengucapkan salam pembuka dan mengabsen siswa. Siswa

diberikan kesempatan untuk mempersiapkan diri menjawab pertanyaan kuis

berupa soal pilihan ganda dan esai untuk materi yang telah didiskusikan dalam

pertemuan sebelumnya yaitu membuat jurnal penutup, Neraca saldo setelah

penutupan dan jurnal pembalik. Guru membagikan lembar soal kepada siswa

dan meminta siswa untuk mengerjakannya secara tertib dan mandiri. Siswa

mengerjakan soal kuis sampai waktu yang telah ditentukan berakhir, sedangkan

guru mengawasi dengan tertib jalannya kuis. Berbeda pada Siklus I dimana

posisi guru lebih banyak didepan kelas, pada evaluasi (kuis) Siklus II ini, guru

berkeliling kelas dan lebih memperhatikan siswa yang duduk dibarisan

Page 167: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

149

belakang agar tidak ada siswa yang berani mencoba bertanya jawaban pada

temannya.

Pelaksanaan evaluasi (kuis) pada Siklus II ini berjalan lebih tertib bila

dibanding pada Siklus I. Hal ini terbukti dari suasana kelas yang tenang dan

tidak ada siswa yang berbuat curang selama kuis berlangsung. Kegiatan

evaluasi (kuis) berlangsung baik, setelah waktu yang telah ditentukan untuk

menjawab kuis berakhir guru meminta siswa untuk mengumpulkan jawaban

mereka.Guru membahas soal yang telah dikerjakan dan memberikan

kesimpulan terhadap materi yang telah dipelajari. Salam penutup.

Refleksi:

Pelaksanaan kegiatan evaluasi pada siklus II ini berlangsung lancar, sudah

tidak ada lagi siswa yang bertanya kepada temannya, dan guru juga lebih

disiplin dalam mengawasi jalannya kegiatan evaluasi.

Wawancara yang dilakukan peneliti dengan siswa, menegaskan bahwa

siswa merasa lebih senang dengan pembelajaran yang telas dilaksanakan, baik

ketika penyampaian materi dan pemberian contoh yang jelas membantu siswa

memahami materi yang dipelajari, serta adanya kegiatan diskusi. Mereka

merasa lebih paham jika pengetahuannya diperoleh melalui presentasi dari guru

dan diskusi dengan teman sekelompoknya. Mereka merasa lebih memahami

pelajaran karena mereka cenderung termotivasi jika dilakukan secara diskusi.

Mereka berpendapat bahwa dengan diskusi, soal materi yang diajarkan guru

lebih mudah dipahami dan lebih meningkatkan kerja sama dalam kelompok

daripada dikerjakan secara individual. Jadi, keaktifan dan motivasi belajar

siswa pada Siklus II ini lebih meningkat dari Siklus I. Hal tersebut nampak

pada hasil evaluasi atau soal kuis, yaitu peningkatan prestasi belajar.

Page 168: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

150

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Sekolah : SMA N 1 Boyolali

Mata Pelajaran : Ekonomi

Kelas / Semester : XI (sebelas) / 2

Standar Kompetensi : 5. Memahami penyusunan siklus akuntansi

perusahaan jasa

Kompetensi Dasar : 5.7 Menyusun laporan keuangan perusahaan

jasa

Indikator : 1. Membuat Jurnal Penutup

2. Menyusun Neraca Saldo setelah Penutupan

3. Membuat Jurnal Pembalik

4. Mendeskripsikan Siklus Akuntansi

Perusahan Jasa

Alokasi Waktu : 6 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran

d) Siswa dapat Membuat Jurnal Penutup

e) Siswa dapat menyusun Neraca Saldo Setelah Penutupan

f) Siswa dapat Membuat Jurnal Pembalik

g) Siswa dapat Mendeskripsikan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

B. Materi Pokok

Laporan keuangan perusahaan jasa

C. Uraian Materi

d) Jurnal Penutup

e) Neraca Saldo Setelah Penutupan

f) Jurnal Pembalik

D. Metode Pembelajaran

Implementasi (pelaksanaan) pendekatan CTL dalam penelitian ini

menonjolakan karakteristik CTL yaitu masyarakat belajar yang digabungkan

Page 169: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

151

dengan model klasikal dan direct intruction serta tutor sebaya. Model klasikal

dengan menggunakan metode tanya jawab yang menyajikan serangkaian

pertanyaan kepada siswa yang sifatnya menggali dan menuntun sehingga siswa

dapat diarahkan untuk membangun konsep (contructivism), melalui eksplorasi,

inkuiri, dan penalaran. Selain itu juga digunakan model direct intruction, yaitu

pemberian pengarahan secara langsung kepada siswa tentang bagaimana

mengerjakan soal (Permodelan). Dalam masyarakat belajar dibuat kelompok

belajar dimana dalam satu kelompok tersebut masing-masing siswa dapat

memberikan penjelasan kepada temannya.

E. Skenario Pembelajaran

Skenario Pembelajaran ( Siklus II)

Pertemuan pertama (2x 45 menit)

Kegiatan awal (10 menit)

(14) Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa

(15) Menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif untuk membangkitkan

minat siswa dengan mengecek kondisi baik siswa maupun kelas.

Kegiatan inti (70 menit)

6. Mengulangi sedikit materi yang terdahulu yang masih ada kaitannya dengan

materi yang akan diajarkan dengan cara memberikan pertanyaan kepada siswa

(tanya jawab) agar guru tahu seberapa jauh pemahaman siswa.

7. Guru menekankan tentang materi apa yang akan dipelajari yaitu tentang Jurnal

Penutup, Neraca Saldo Setelah Penutupan, dan Jurnal Pembalik.

8. Guru menyajikan materi tentang Jurnal Penutup, Neraca Saldo Setelah

Penutupan, dan Jurnal Pembalik.

9. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang

belum dipahami, kemudian guru memanggil siswa secara acak untuk

menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.

10. Siswa diberikan soal untuk diselesaikan.

Kegiatan akhir (10 menit)

4. Siswa mencermati lembar kegiatan yang telah dikerjakan dan menanyakan

tentang kesulitan yang dihadapi saat mengerjakan tugas tersebut.

Page 170: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

152

5. Guru membuat kesimpulan dari materi yang telah disampaikan.

6. Salam penutup.

Pertemuan Kedua (2 x 45 menit)

Kegiatan awal (10 menit)

3. Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa

4. Guru menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam

pembelajaran.

Kegiatan inti (60menit)

8. Membahas sedikit materi yang terdahulu dengan tanya jawab kepada siswa

untuk menilai pemahaman/konsepsi yang ada pada diri siswa.

9. Siswa dibuat menjadi 6 kelompok besar dalam setiap kelompok siswa

mengerjakan tugasnya masing-masing. Setiap siswa dapat memberikan

penjelasan kepada temannya yang kurang mengerti dalam kelompok tersebut.

10. Guru mengawasi berjalannya belajar kelompok dengan berkeliling ke masing-

masing kelompok.

Kegiatan akhir (20 menit)

3. Guru meminta hasil pekerjaan siswa dan membahas soal yang telah

dikerjakan.

4. Guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari

5. Salam penutup

Pertemuan Ketiga (2 x 45 menit)

Kegiatan awal (10 menit)

3. Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa

4. Guru menciptakan situasi yang kodusif agar siswa siap untuk mengerjakan

soal Kuis

Kegiatan inti (75 menit)

4. Membahas sedikit materi yang terdahulu dengan tanya jawab kepada siswa

untuk menilai pemahaman/konsepsi yang ada pada diri siswa.

5. Guru membagikan soal untuk kuis berupa soal esai dan meminta agar siswa

dalam mengerjakan secara mandiri untuk menunjukkan apa yang telah siswa

pelajari selama bekerja dalam kelompok.

Page 171: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

153

6. Guru bersama peneliti mengawasi dengan baik agar hasil dari kuis dapat

mencerminkan kemampuan mereka dan memberikan kesempatan kepada

siswa untuk mengerjakan soal dengan tertib dan tenang.

Kegiatan akhir (15 menit)

3. Guru meminta lembar jawab siswa.

4. Salam penutup

F. Penilaian

Hasil kerja kelompok

Hasil Ulangan

Lembar pengamatan

G. Sumber dan Alat

Buku teks dan spidol

Boyolali, 15 Februari 2010

Guru Pamong Praktikan/ mahasiswa

Drs. H. Soeparno Ardhiani Purwandari

NIP. 19560615 198003 1 023 NIM. K7406003

Mengetahui

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Prof. Dr. Siswandari, M. Stats Drs. Wahyu Adi, M. Pd

NIP. 19590201 198503 2 002 NIP. 19630520 198903 1 005

Materi 2

JURNAL PENUTUP

Pengertian jurnal Penutup

Page 172: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

154

Jurnal penutup adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi

untuk menutup akun pada laporan laba rugi dan akun prive (penarikan modal oleh

pemilik).

Langkah-langkah menbuat jurnal penutup

1. Memindahkan saldo akun-akun biaya kea kun laba rugi dengan mendebet

akun laba rugi dan mengkredit saldo akun biaya atau beban.

2. Memindahkan saldo akun pendapoatan kea kun laba rugi dengan mendebit

akun laba-rugi.

3. Memindahkan saldo akun laba rugi

Contoh Jurnal Penutup :

PERUSAHAAN KONVEKSI BERDIKARI

Jurnal Penutup

Per 31 Desember 2009

Tanggal Nama Akun Reff Debet Kredit

2009 31 Pendapatan Jasa Jahit 311 17.775.000

Des Pendapatan Obras 312 8.550.000

Ikhtisar laba/rugi 511 26.325.000

Ikhtisar laba/rugi 511 13.850.000

Beban Gaji dan Upah 417 4.500.000

Beban Rupa-rupa 418 750.000

Beban Bunga 420 500.000

Beban Pmb. Praltn Jhit 411 1.200.000

Beban Pmb.Praltn Obrs 412 600.000

Beban Sewa 413 4.000.000

Beban Pystn. Praltn Jhit 414 500.000

BebanPystn. PraltnObrs 415 800.000

Beban Pystn Gedung 416 1.000.000

Ikhtisar laba/rugi 511 12.475.000

Modal M. Toha 231 12.475.000

Modal M. Toha 231 2.000.000

Prive M. Toha 232 2.000.000

54.650.000

54.650.000

Menutup akun buku besar

Akun buku besar sepanjang tahun dapat dicatat berdasarkan jurnal dan

pada akhir tahun dilengkapi dengan jurnal penyesuaian. Akun buku besar belum

Page 173: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

155

ditutup pada waktu kertas kerja selesai dekerjakan. Langkah berikutnya adalah

membuat jurnal penutup, yang kemudian dipindah bukukan ke dalam buku besar

bersangkutan. Setelah jurnal penutup dicatat di buku besar, maka akun tersebut

akan menjadi dua bagian, yaitu:

a. Akun terbuka atau akun neraca

b. Akun tak bersaldo yang merupakan akun nominal.

NERACA SALDO SETELAH PENUTUPAN

Neraca saldo setelah penutupan adalah neraca saldo yang disusun dari

kaun buku besar setelah jurnal penutup dicatat. Neraca saldo setelah penutuan

dibuat dengan mencatumkan saldo-saldo akun terbuka (akun neraca). Jadi neraca

saldo setelah penutupan sama dengan angak-angka yang terdapat pada akun

terbuka dan merupakan saldo awal tiap akun pada periode berikutnya.

Contoh Neraca saldo setelah penutupan:

PERUSAHAAN KONVEKSI BERDIKARI Neraca Saldo setelah Penutupan

Per 31 Desember 2009

No Akun Nama Akun Debet Kredit

111 Kas 6.500.000

112 Piutang usaha 11.875.000

113 perlengkapan jahit 300.000

114 Perlengkapan obras 400.000

115 Sewa dibayar di muka 2.000.000

121 Peralatan jahit 10.000.000

121.1 Akm. Pnystn. Peraltn. Jahit 4.500.000

122 Peralatan obras 8.000.000

122.1 Akm. Pnystn. Peraltn. Obras 2.800.000

123 Gedung kantor 20.000.000

123.1 Akm. Pnystn. Peraltn. Kantor 9.000.000

211 Utang usaha 7.100.000

222 Pinjaman Bank 10.000.000

231 Modal. M Toha 25.475.000

212 Bunga Terutang 200.000

59.075.000 59.075.000

Page 174: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

156

JURNAL PEMBALIK

Setelah laporan keuangan disusun dan pembukuan ditutup, kita mungkin

perlu membalik jurnal penyesuaian yang digunakan pada waktu menutup periode

akuntansi. Tujuannya adalah untuk memudahkan pencatatan transaksi pad awal

periode akuntansi berikutnya, yaitu transaksi yang ada hubungannya dengan

jurnal penyesuaian. Penggunaaan jurnal pembalik tidak mengubah jumlah yang

dicatat dalam laporan keuangan. Oleh karena itu jurnal pembalik bukanlah suatu

keharusan dalam system akuntansi. Sehingga dapat disimpulkan jurnal pembalik

adalah jurnal yang dibuat untuk membalik jurnal penyesuaian untuk menghapus

akun yang tidak lazim digunakan selama periode akuntansi berjalan, selain itu

dengan jurnal pembalik pencatatn transaksi periode berikutnya akan konsisten dan

akurat.

Pos-pos yang perlu dibuat jurnal pembalik adalah yang dicatat deferral dan

akrual antara lain beban dibayar kemudian, beban dibayar di muka, pendapatan

yang masih harus diterima, dan pendpatan diterima di muka.

1. Beban yang masih harus dibayar

Yaitu beban yang pencatatnnya dilakukan kemudian, tetapi manfaat dari

beban tersebut telah diterima lebih dahulu. Misalnya utang gaji, utang bunga

dll.

Contoh:

Pada 31 Desember 2009 masih ada gaji bulan desember yang belum dibayar

sebesar Rp 500.000;00 karena pegawai yang bersangkutan cuti. Jurnal

penyesuaiannya tanggal 31 Desember 2009 adalah:

Beban gaji Rp 500.000;00

Utang gaji Rp 500.000;00

Jurnal pembaliknya

Utang gaji Rp 500.000;00

Beban gaji Rp 500.000

2. Beban dibayar di muka

Yaitu beban yang dibayar terlebih dahulu sementara manfaatnya diterima

kemudian. Jurnal pembalik untuk beban dibayar di muka perlu dibuat jika

Page 175: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

157

transaksinya dicatat sebagai beban, tetapi jika transaksinya dicatat sebagai

harta maka tidak perlu dibuat jurnal pembalik, sebab pada jurnal

penyesuaiannya muncul akun beban yang akan menjadi nol pada waktu jurnal

penutup diposting.

Contoh:

Pada tanggal 1 September 2009 dibayar di muka sewa gedung sebesar Rp

600.000;00 untuk masa 6 bulan, jika transaksi ini dicatat sebagai beban,

maka jurnalnya adalah:

Beban Sewa Rp 600.000;00

Kas Rp 600.000;00

Jurnal penyesuaiannya:

Sewa dibayar dimuka Rp 200.000;00

Beban sewa Rp 200.000

Jurnal pembaliknya:

Beban sewa Rp 200.000;00

Sewa dibayar di muka Rp 200.000;00

Jika dicatat sebagai harta, maka jurnal awalnya:

Sewa dibayar dimuka Rp 600.000;00

Kas Rp 600.000;00

Jurnal Penyesuaiannya:

Beban sewa Rp 400.000;00

Sewa dibayar dimuka Rp 400.000;00

Dalam hal ini jurnal pembalik tidak diperlukan, Karen asaldo akun yang

muncul yaitu beban sewa akan menjadi nol oleh jurnal penutup dan setiap

membayar sewa digunakan akun sewa dibayar dimuka.

3. Pendapatan yang masih harus diterima

Yaitu pendapatan yang sampai pada akhir periode telah dihasilkan tetapi

belum dicatat atau dibayar. Contoh piutang sewa.

Contoh:

Page 176: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

158

Pada tanggal 31 Desember 2009 masih harus diterima pendapatan Rp

200.000;00. Pada saat sewa diterim adicatat pada akun pendapatan, maka

jurnal penyesuaiannya:

Piutang sewa Rp 200.000;00

Pendapatan sewa Rp 200.000;

Maka jurnal pembaliknya:

Pendapatan sewa Rp 200.000;00

Piutang sewa Rp 200.000;00

4. Pendapatan diterima di muka

Yaitu pendapatan yang telah diterima perusahaan tetapi dilihat dari segi

waktu belum merupakan pendapatan.

Contoh:

Pada tanggal 1 Mei 2009 diterima sewa di muka sebesar Rp 6.000.000;00

untuk masa satu tahun, jurnal transaksinya:

Kas Rp 6.000.000;00

Pendapatan sewa Rp 6.000.000;00

Jurnal penyesuaiannya:

Pendapatan sewa Rp 2.000.000;00

Sewa diterima dimuka Rp 2.000.000;00

Sedangkan jurnal pembaliknya:

Sewa diterima di muka Rp 2.000.000

Pendapatan sewa Rp 2.000.000

Page 177: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

159

Buatlah Jurnal Penutup berdasarkan lapran laba-rugi dibawah ini!!

SALON CANTIK JELITA

Per 31 Desember 2009

Laporan Laba-rugi

Pendapatan

1. Pendapatan Jasa Salon

Rp 16.000.000

2. Pendapatan Penjualan Kosmetik Rp 5.500.000

Total Pendapatan

Rp 21.500.000

Beban-beban

1. Beban Gaji Rp 3.500.000

2. Beban LAT Rp 500.000

3. Beban Iklan Rp 200.000

4. Beabn Sewa Gedung Rp 1.500.000

5. Beban Perlengkapan Salon Rp 250.000

6. Beban Pnystn. Perltn Salon Rp 300.000

7. Beban Lain-Lain Rp 250.000

Total Beban

Rp 6.500.000

Laba Bersih

Rp 15.000.000

Laporan perubahanmodal

Salon Cantik Jelita

Per 31 Desember 2009

Modal Awal

Rp 100.000.000

Laba Th 2009 Rp 15.000.000

Prive Rp (4.000.000)

Penambahan Modal Rp 11.000.000

Modal Akhir Rp 111.000.000

Page 178: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

160

JAWABAN LATIHAN INDIVIDU

SALON CANTIK JELITA

Jurnal Penutup

Per 31 Desember 2009

Tanggal Nama Akun Reff Debet Kredit

2009 31 Pendapatan jasa salon 311 16.000.000

Des Pendapatan penjualan kosmetik 312 5.500.000

Ikhtisar laba/rugi 511 21.500.000

Ikhtisar laba/rugi 511 6.500.000

Beban Gaji dan Upah 417 3.500.000

Beban sewa gedung 418 1.500.000

Beban LAT 420 500.000

Beban Pemb. Peraltn salon 411 300.000

Beban perlengkapan 412 250.000

Beban iklan 413 200.000

Beban lain-lain 414 250.000

Ikhtisar laba/rugi 511 15.000.000

Modal M. Toha 231 15.000.000

Modal M. Toha 231 4.000.000

Prive M. Toha 232 4.000.000

47.000.000

47.000.000

LATIHAN DISKUSI

Dari data data yang tersedia

dibawah ini maka buatlah:

1. Jurnal Penutup

2. Jurnal Penyesuaian dan

Pembalik

Berikut adalah beberapa

penyesuaian yang dilakukan oleh

bioskop Queen pada tanggal 31

Desember 2009 :

1. Ditetapkan sewa film yang menjadi

beban sebesar Rp 1.600.000

2. Beban penyusutan peralatan

proyeksi per tahun ditetapkan 5 %

dari harga perolehan.

3. Persediaan perlengkapan kantor

per 31 Desember 2009 ditetapkan

sebesar Rp 1.500.00

Page 179: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

161

BIOSKOP QUEEN

KERTAS KERJA Per 31 Desember 2009

No Nama Akun Neraca Saldo Jurnal Penyesuaian NSD Lap L/R Neraca

D K D K D K D K D K

101 Kas 31.000

31.000

31.000

102 Sewa film dibayar di muka 2.000

1.600 400

400

103 Perlengkapan Kantor 5.000

1.500 3.500

3.500

111 Peralatan proyeksi 80.000

80.000

80.000

112 Akm. Pnystn pltn proyeksi

40.000

4.000

44.000

44.000

211 Pinjaman Bank

10.000

10.000

10.000

301 Modal Prajoko

40.200

40.200

40.200

302 Prive Prajoko 4.000

4.000

4.000

401 Pendapatan Pnjualan Karcis

40.000

40.000

40.000

501 Beban Gaji 5.000

5.000

5.000

502 Beban LAT 2.000

2.000

2.000

503 Beban Iklan 1.200

1.200

1.200

504 Beban perlengkapan kator

1.500

1.500

1.500

130.200 130.200

505 Beban sewa film

1.600

1.600

1.600

506 Beban Pnystn pltn kntor

4.000

4.000

4.000

7.100 7.100 134.200 134.200 15.300 40.000 118.900 94.200

24.700

24.700

40.000 40.000 118.900 118.900

Page 180: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

162

JAWABAN LATIHAN DISKUSI

BIOSKOP QUEEN

Jurnal Penutup

Per 31 Desember 2009

Tanggal Nama Akun Reff Debet Kredit

2009 31 Pendapatan penjualan karcis 401 40.000.000

Des Ikhtisar laba/rugi 511 40.000.000

Ikhtisar laba/rugi 611 15.300.000

Beban Gaji dan Upah 501 5.000.000

Beban penystn paltn kantor 506 4.000.000

Beban LAT 502 2.000.000

Beban perlengkapan kantor 504 1.600.000

Beban sewa film 505 1.500.000

Beban iklan 503 1.200.000

Ikhtisar laba/rugi 611 24.700.000

Modal prajoko 301 24.700.000

Modal prajoko 301 4.000.000

Prive prajoko 302 4.000.000

84.000.000 84.000.000

BIOSKOP QUEEN

Jurnal Penyesuaian

Per 31 Desember 2009

No Nama Akun Debet kredit

1) 505 Beban Sewa Film 1.600.000

102 Sewa Film Dibayar di muka 1.600.000

2) 506 Beban Pnystn Palatan proyeksi 4.000.000

112 Akm. Pnystn Paltn Proyeksi 4.000.000

3) 504 Beban Perlengkapan Kantor 1.500.000

103 Perlengkapan Kantor 1.500.000

Page 181: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

163

BIOSKOP QUEEN

Jurnal Pembalik

Per 31 Desember 2009

No Nama Akun Debet kredit

1) 505 sewa Film Dibayar di muka 1.600.000

102 Beban Sewa Film 1.600.000

2) 506 Akm. Pnystn Paltn Proyeksi 4.000.000

112 Beban Pnystn Paltn Proyeksi 4.000.000

3) 504 Perlengkapan Kantor 1.500.000

103 Beban Perlengkapan Kantor 1.500.000

Page 182: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

164

SOAL A

I. Jawablah pertanyaan berikut, dan berikan perhitungannya!

1. Dari data-data akuntansi usaha angkutan busway diketahui saldo-saldo akun

berikut (dalam ribuan rupiah):

Modal awal Rp 12.300;00

Prive Rp 1.500;00

Pendapatan jasa Rp 18.000;00

Beban gaji Rp 4.500;00

Beban sewa Rp 3.500;00

Beban perlrngkapan Rp 2.500;00

Modal akhir Rp 17.000;00

Beban bunga ……………….

Berdasarkan data ini beban bunga yang diperhitungkan adalah ……….

a. Rp 1.100;00

b. Rp 1.200;00

c. Rp 1.300;00

d. Rp 1.400;00

e. Rp 1.500;00

2. Diketahui jumlah pendapatan pada akhir tahun 2009 sebesar Rp 18.500.000;00

dan jumlah beban pada akhir tahun 2009 sebesar Rp 16.000.000;00. Maka

jurnal penutup yang harus dibuat pada akhir tahun untuk menutup laba yang

diperoleh ke modal adalah …………

a. Ikhtisar laba rugi Rp 18.500.000;00

Modal Rp 18.000.500;00

b. Ikhtisar laba rugi Rp 16.000.000;00

Modal Rp 16.000.000;00

c. Modal Rp 2.500.000;00

Ikhtisar laba rugi Rp 2.500.000;00

d. Modal Rp 2.500.000;00

Prive Rp 2.500.000;00

e. Ikhtisar laba rugi Rp 2.500.000;00

Modal Rp 2.500.000;00

3. Jurnal penyesuaian per 31 Desember 2009 menunjukan adanya beban gaji yang

harus masih dibayar sebesar Rp 75.000;00 per hari untuk masa lima hari kerja

jurnal pembalik yang harus dibuat adalah …….

a. Utang gaji Rp 75.000;00

Page 183: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

165

Beban gaji Rp 75.000;00

b. Beban gaji Rp 75.000;00

Utang gaji Rp 75.000;00

c. Beban gaji Rp 375.000;00

Utang gaji Rp 375.000;00

d. Utang gaji Rp 375.000;00

Kas Rp 375.000;00

e. Utang gaji Rp 375.000;00

Beban gaji Rp 375.000;00

4. Diketahui pada tanggal 31 Desember 2009 masih harus diterima pendapatan

jasa bulan September-Desember sebesar Rp 35.000;00 per bulan. Jika jurnal

penyesuaian dan pembalik telah dibuat maka jurnal yang dibuat pada saat

pendapatan jasa dibayar pada tanggal 10 januari adalah ……..

a. Kas Rp 35.000;00

Pendapatan Rp 35.000;00

b. Kas Rp 140.000;00

Pendapatan Rp 140.000;00

c. Kas Rp 200.000;00

Pendapatan Rp 200.000;00

d. Kas Rp 200.000;00

Pendapatan Rp 140.000;00

Piutang jasa Rp 60.000;00

e. Kas Rp 50.000;00

Pendapatan Rp 35.000;00

Piutang jasa Rp 15.000;00

5. Data yang dikutip dari saldo akun PT Bang Yos per 31 Desember 2009 per 31

desember adalah sebagai berikut (dalam ribuan rupiah):

Pendapatan jasa Rp 7.500;00

Laba penjualan inventaris Rp 1.000;00

Beban gaji Rp 5.000;00

Beban sewa gedung Rp 2.000;00

Beban administrasi Rp 1.000;00

Beban bunga Rp 200;00

Page 184: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

166

Dari data di atas maka rugi atas usaha adalah ….

a. Rp 750;00

b. Rp 625;00

c. Rp 600;00

d. Rp 700;00

e. Rp 500;00

II. Dari laporan Laba Rugi dan Perubahan Modal berikut ini buatlah jurnal

penutupnya!!

OKKY NET Per 31 Desember 2009

Laporan Laba-rugi

Pendapatan 1. Pendapatan Jasa

Rp 48.000.000

2. Pendapatan cetak/ print Rp 5.500.000

Total Pendapatan

Rp 53.500.000

Beban-beban

1. Beban Gaji Rp 12.000.000 2. Beban LAT Rp 4. 500.000 3. Beban sewa Gedung Rp 2. 500.000 4. Beban Perlengkapan kantor Rp 1.500.000 5. Beban Pnystn. Peraltn warnet Rp 500.000 6. Beban Iklan Rp 200.000 7. Beban Lain-Lain Rp 250.000 Total Beban

Rp 21.250.000

Laba Bersih

Rp 32.250.000

Laporan perubahanmodal

Okky net

Per 31 Desember 2009

Modal Awal

Rp 100.000.000

Laba Th 2009 Rp 32.250.000

Prive Rp (4.000.000)

Penambahan Modal Rp 28.250.000

Modal Akhir Rp 128.250.000

SELAMAT MENGERJAKAN

Page 185: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

167

SOAL B

I. Jawablah pertanyaan berikut, dan berikan perhitungannya!

1. Perhatikan data-data berikut! (dalam ribuan rupiah)

Beban gaji Rp 4.500;00

Beban sewa Rp 3.500;00

Beban perlrngkapan Rp 1.500;00

Prive Rp 2.500;00

Modal awal Rp 46.500;00

Modal akhir Rp 51.500;00

Berdasarkan data ini maka pendapatan usaha yang diperhitungkan adalah

……….

a. Rp 26.000;00

b. Rp 22.000;00

c. Rp 18.500;00

d. Rp 17.000;00

e. Rp 14.500;00

2. Berdasarkan neraca per 31 Desember 2009 terdapat penarikan oleh pemilik

(prive) sebesar Rp 7.000.000;00. Jurnal penutup yang harus dibuat pada ahkir

tahun adalah……

a. Prive Rp 7.000.000;00

Ikhtisar laba rugi Rp 7.000.000;00

b. Ikhtisar laba rugi Rp 7.000.000;00

Prive Rp 7.000.000;00

c. Ikhtisar laba rugi Rp 7.000.000;00

Modal Rp 7.000.000;00

d. Modal Rp 7.000.000;00

Prive Rp 7.000.000;00

e. Prive Rp 7.000.000;00

Modal Rp 7.000.000;00

3. Pada tanggal 1 maret 2006 dipinjam uang sebesar Rp 10.000;00. Bunga

dibayar setiap 1 maret dan 1 september dengan suku bunga 12% setahun.

Pembayaran bunga dibukukan pada akun beban bunga. Setiap 1 september

mulai tahun pertama pinjaman diangsur sebesar Rp 2.000;00. Bunga dibayar

kemudian. Jurnal pembalik yang diperlukan per 1 januari 2007 adalah….

a. Beban bunga Rp 320;00

Page 186: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

168

Utang bunga Rp 320;00

b. Utang bunga Rp 320;00

Beban bunga Rp 320;00

c. Beban bunga Rp 400;00

Utang bunga Rp 400;00

d. Utang bunga Rp 400;00

Beban bunga Rp 400;00

e. Beban bunga Rp 600;00

Utang bunga Rp 600;00

4. Diketahui pada tanggal 31 Desember 2009 masih harus diterima pendapatan

jasa bulan September-Desember sebesar Rp 35.000;00 per bulan. Jika jurnal

penyesuaian dan pembalik telah dibuat maka jurnal yang dibuat pada saat

pendapatan jasa dibayar pada tanggal 10 januari adalah ……..

a. Kas Rp 35.000;00

Pendapatan Rp 35.000;00

b. Kas Rp 140.000;00

Pendapatan Rp 140.000;00

c. Kas Rp 200.000;00

Pendapatan Rp 200.000;00

d. Kas Rp 200.000;00

Pendapatan Rp 140.000;00

Piutang jasa Rp 60.000;00

e. Kas Rp 50.000;00

Pendapatan Rp 35.000;00

Piutang jasa Rp 15.000;00

5. Data yang dikutip dari saldo akun bengkel budiyono per 31 Desember 2009

per 31 desember adalah sebagai berikut (dalam ribuan rupiah):

Pendapatan jasa Rp 8.500;00

Laba penjualan inventaris Rp 1.000;00

Beban gaji Rp 5.000;00

Beban sewa Rp 2.000;00

Beban administrasi Rp 1.000;00

Beban bunga Rp 200;00

Page 187: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

169

Dari data di atas maka laba bersihnya adalah ….

a. Rp 750;00

b. Rp 625;00

c. Rp 600;00

d. Rp 800;00

e. Rp 500;00

II. Dari data-data transaksi berikut ini buatlah jurnal pada saat pembayaran, jurnal

penyesuaian , jurnal penutup, dan jurnal baliknya!!

a) Pada tanggal 1 Maret 2009 dibayar premi asuransi untuk masa 1 tahun

sebesar Rp 6.000.000;00 terhitung mulai tanggal 1 Maret 2009 sampai 1 Maret

2010 (pada saat pembayaran dicatat sebagai harta).

b) Pada tanggal 1 mei 2005 diterima sewa rumah untuk masa 1 tahun sebesar

Rp 18.000.000;00, terhitung mulai tanggal 1 mei 2005 sampai dengan 1 mei

2006. (saat penerimaan dicatat sebagai pendapatan)

Page 188: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

170

JAWABAN EVALUASI SIKLUS II

SOAL A

I.

1. C

2. E

3. E

4. B

5. E

II.

OKKY NET

JURNAL PENUTUP

31-Des-09

Tanggal Keterangan Debit Kredit

2009 Pendapatan Jasa 48.000

Des-31 Pendapatan Cetak 5.500

Ikhtisar Laba Rugi 53.500

Ikhtisar Laba Rugi 21.250

Beban Gaji 12.000

Beban LAT 4.500

Beban Sewa Gedung 2.500

Beban Prlngkpn Kantor 1.500

Beban Pnystn Paltn 500

Beban Iklan 200

Beban Lain-lain 250

ikhtisar Laba rugi 32.250

Modal Okky 32.250

Modal Okky 4.000

Prive Okky 4.000

SOAL B

1. D

2. D

3. D

4. D

5. A

Page 189: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

171

II.

JURNAL PENYESUAIAN

Tanggal Keterangan Debit Kredit

2009 Des 31 Beban Asuransi 5000

Asuransi dibyr dmk 5000

Pendapatan Sewa 6000

Sewa dbyr dmk 6000

JURNAL PENUTUP

Tanggal Keterangan Debit Kredit

2009 Des 31 Ikhtisar L/R 5000

Beban Asuransi 5000

JURNAL PEMBALIK

Tanggal Keterangan Debit Kredit

2009 Des 31 Sewa dtrm dmk 6000

Pendapatan Sewa 6000

Page 190: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

172

Daftar Hadir Siswa XI IPS 1 SMA N 1 Boyolali

SIKLUS 1 No Nama Siswa Pertemuan Keterangan

1 2 3

1 Alvinsa Adi W √ √ √

2 Andi Purnomo √ √ √

3 Anggar Kurniawati √ √ √

4 Anton Budiharjo √ √ √

5 Aria Prihantoko √ √ √

6 Bayu Bintoro √ √ √

7 Bella Ariesta W. F. A √ √ √

8 Brian Pamungkas √ √ √

9 Dio Wahyu Anggoro √ √ √

10 Drama Hesti Jati √ √ √

11 Dwi Noor Cahya √ √ √

12 Dwi Santoso √ √ √

13 Eko Pranama √ √ √

14 Erin Widyastuti √ √ √

15 Galih Nihriani √ √ √

16 Hanggara .N.H. √ √ √

17 Heny Arianti √ √ √

18 Ifnu Syarifudin √ √ √

19 Ivan Rifky wiatmoko √ √ √

20 Joni Putra Apriando √ √ √

Page 191: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

173

21 Kufu Andar .H. √ √ √

22 Kurnia sari Ambari √ √ √

23 Kusuma Adi .L. √ √ √

24 Lilis Nur Aysah √ √ √

25 Lilis Rahayu √ √ √

26 Lutfiana Nia Sari √ √ √

27 Muhammad Shidiq P √ √ √

28 Nur Rohman √ √ √

29 Pandu Harsinto.L. √ √ √

30 Pramudya Bayu.M. √ √ √

31 Prasetyo Adi.S. √ √ √

32 Rasyid Ghoniyyu.R. √ √ √

33 Rhisang fajar.S. √ √ √

34 Sakina Putri.M. √ √ √

35 Savitri vidya larasati √ √ √

36 Sony Sanjaya.W. √ √ √

37 Widhi Wiyono √ √ √

38 Wimpie Adi Guna.H. √ √ √

39 Fikri Nauval.U.M. √ √ √

40 Tiara Nur.R. √ √ √

41 Yusak Dwi.P. √ √ √

Page 192: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

174

KLOMPOK I

Bella Ariesta

Yusak Dwi P

Alvinsa Adi

Tiara Nur R

Fikry Nauval

Anton Budiharja

Ivan Rifky

KLOMPOK IV

Bayu Bintoro

Aria Prihantoko

Wiempie Adi

Lilis Rahayu

Brian Pamungkas

Luthfiana Nia S

Muhammad Shidiq

KLOMPOK IV

Savitri Vidya

Widhi Wiyono

Hanggara N

Sakina Putri

Dio Wahyu

Jony Putra

Kusuma Adi

KLOMPOK IV

Lilis Nur A

KLOMPOK IV

Andi Purnomo

Drama Hesti

Dwi Santoso

Ifnu Syarifudin

Erin Widyastuti

Dwi Noor Cahya

Rhisang Fajar

KLOMPOK IV

Eko Pranama

Anggar Kurniawati

Kurnia Sari

Pandu Harsinto

Pramudya Bayu

Kufu Andar

DAFTAR KELOMPOK SIKLUS II

Rasyid Ghoniyu

Sony Sanjaya

Prasetyo Adi

Heny Arianti

Galih Nihriani

Nur Rohman

Page 193: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

175

" Jurnal Penutup dan Jurnal Pembalik" Nama Siswa Scor Total Nilai

I II Alvinsa Adi W 40 45 85 Andi Purnomo 50 45 95 Anggar Kurniawati 45 40 85 Anton Budiharjo 40 40 80 Aria Prihantoko 30 35 65 Bayu Bintoro 40 50 90 Bella Ariesta W. F. A 50 40 90 Brian Pamungkas 35 40 75 Dio Wahyu Anggoro 40 40 80 Drama Hesti Jati 40 35 75 Dwi Noor Cahya 40 40 80 Dwi Santoso 35 20 55 Eko Pranama 50 45 95 Erin Widyastuti 50 40 90 Galih Nihriani 40 50 90 Hanggara .N.H. 45 40 85 Heny Arianti 40 30 70 Ifnu Syarifudin 35 50 85 Ivan Rifky wiatmoko 35 50 85 Joni Putra Apriando 40 35 75 Kufu Andar .H. 40 40 80 Kurnia sari Ambari 40 50 90 Kusuma Adi .L. 40 35 75 Lilis Nur Aysah 45 45 90 Lilis Rahayu 40 45 85 Lutfiana Nia Sari 40 50 90 Muhammad Shidiq P 35 40 75 Nur Rohman 45 30 75 Pandu Harsinto.L. 40 35 75 Pramudya Bayu.M. 45 35 80 Prasetyo Adi.S. 40 40 80 Rasyid Ghoniyyu.R. 45 45 90 Rhisang fajar.S. 45 32 77 Sakina Putri.M. 40 45 85 Savitri vidya larasati 40 50 90 Sony Sanjaya.W. 40 35 75 Widhi Wiyono 40 40 80 Wimpie Adi Guna.H. 40 35 75 Fikri Nauval.U.M. 50 27 77 Tiara Nur.R. 40 40 80 Yusak Dwi.P. 35 40 75

Page 194: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

176

LEMBAR OBSERVASI

PENERAPAN PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN

CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA MATA

PELAJARAN AKUNTANSI

KELAS XI IPS 1 SMA N 1 BOYOLALI

SIKLUS II

(Pengamatan pada siswa)

Hari / Tanggal : 10, 13, 17 Maret 2010

Nama pengamat : Ardhiani Purwandari

Lembar ini diisi oleh pengamat pada saat proses pembelajaran. Lembar

observasi ini mencatat aspek-aspek pengukuran dari setiap peserta didik pada

pembelajaran yang menggunakan pendekatan Contextual Teaching and

Learning (CTL)

Untuk kegiatan pembelajaran dan diskusi kelompok:

Skor 3 : Siswa Aktif dengan dengan nilai Baik (B)

Skor 2 : Siswa Cukup Aktif dengan nilai Cukup (C)

Skor 1 : Siswa Kurang/ tidak aktif dengan nilai Kurang (K)

Untuk ketelitian dan ketepatan menyelesaikan soal:

Skor 3 : Siswa teliti dalam menyelesaiakan soal dengan nilai Baik (B)

Skor 2 : Siswa cukup teliti dalam menyelesaikan soal dengan nilai Cukup (C)

Skor 1: Siswa kurang teliti/ tidak teliti dalam mengerjakan soal dengan nilai

Kurang (K)

Page 195: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

177

No Nama Siswa Aspek yang Diamati

Keaktifan

siswa selama

mengikuti

pembelajaran

Keaktifan

siswa dalam

mengikuti

diskusi

kelompok

Ketelitian

dan

ketepatan

siswa dalam

menyelesaik

an soal

Nila

i

kuis

Ketuntasan

belajar(

KKM

minimal 70)

1 Alvinsa Adi W B=3 B=3 B=3 85 TUNTAS

2 Andi Purnomo B=3 B=3 B=3 95 TUNTAS

3 Anggar Kurniawati B=3 B=3 B=3 85 TUNTAS

4 Anton Budiharjo C=2 B=3 B=3 80 TUNTAS

5 Aria Prihantoko K=1 K=1 K=1 65 TIDAK

6 Bayu Bintoro B=3 B=3 B=3 90 TUNTAS

7 Bella Ariesta W. F B=3 B=3 B=3 90 TUNTAS

8 Brian Pamungkas C=2 B=3 B=3 75 TUNTAS

9 Dio Wahyu A B=3 B=3 B=3 80 TUNTAS

10 Drama Hesti Jati B=3 C=2 B=3 75 TUNTAS

11 Dwi Noor Cahya B=3 B=3 C=2 80 TUNTAS

12 Dwi Santoso K=1 C=2 C=2 55 TIDAK

13 Eko Pranama B=3 B=3 B=3 95 TUNTAS

14 Erin Widyastuti B=3 B=3 B=3 90 TUNTAS

15 Galih Nihriani B=3 B=3 B=3 90 TUNTAS

16 Hanggara .N.H. B=3 B=3 B=3 85 TUNTAS

17 Heny Arianti K=1 B=3 B=3 70 TUNTAS

18 Ifnu Syarifudin B=3 B=3 B=3 85 TUNTAS

19 Ivan Rifky w B=3 B=3 B=3 85 TUNTAS

20 Joni Putra A C=2 K=1 C=2 75 TUNTAS

21 Kufu Andar .H. B=3 B=3 B=3 80 TUNTAS

22 Kurnia sari A B=3 B=3 B=3 90 TUNTAS

23 Kusuma Adi .L. B=3 C=2 B=3 75 TUNTAS

24 Lilis Nur Aysah B=3 B=3 B=3 90 TUNTAS

25 Lilis Rahayu B=3 B=3 B=3 85 TUNTAS

26 Lutfiana Nia Sari B=3 B=3 B=3 90 TUNTAS

27 Muhammad S P C=2 C=2 B=3 75 TUNTAS

28 Nur Rohman C=2 C=2 K=1 75 TUNTAS

29 Pandu Harsinto.L. B=3 B=3 C=2 75 TUNTAS

30 Pramudya Bayu B=3 B=3 B=3 80 TUNTAS

31 Prasetyo Adi.S. C=2 B=3 B=3 80 TUNTAS

32 Rasyid Ghoniyyu B=3 B=3 B=3 90 TUNTAS

33 Rhisang fajar.S. C=2 B=3 C=2 77 TUNTAS

34 Sakina Putri.M. B=3 B=3 B=3 85 TUNTAS

35 Savitri vidya L B=3 B=3 B=3 90 TUNTAS

36 Sony Sanjaya.W. C=2 C=2 C=2 75 TUNTAS

37 Widhi Wiyono B=3 B=3 B=3 80 TUNTAS

38 Wimpie Adi B=3 C=2 B=3 75 TUNTAS

Page 196: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

178

39 Fikri Nauval.U.M. C=2 K=1 B=3 77 TUNTAS

40 Tiara Nur.R. B=3 B=3 B=3 80 TUNTAS

41 Yusak Dwi.P. B=3 C=2 B=3 75 TUNTAS

Aspek yang dinilai:

Keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran

B = 87, C = 18, K= 3

B = 87 X 100% = 80.55%, C = 18 X 100% = 16.66%, K = 3 X 100% = 2.77%

108 108 108

Keaktifan siswa dalam mengikuti diskusi kelompok

B = 90 , C = 16 , K = 3

B = 90 X 100% = 82.56%, C = 16 X 100% = 14.67%, K = 3 X 100% = 2.75%

109 109 109

Ketelitian dalam menyelesaikan soal

B = 99, C = 12, K =2

B = 99 X 100% = 87.61%, C = 12 X 100% = 10.61%, K= 2 X 100% = 1.76%

113 113 113

Ketuntasan belajar (SKM minimal 75)

Ketuntasan = jumlah siswa yang tuntas x 100%

Jumlah siswa

Ketuntasan = 39 siswa x 100%

41 siswa

= 95%

Page 197: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

179

GAMBAR SIKLUS II

Gambar 5: Peneliti sedang memberikan penjelasan tentang materi Jurnal Penutup

Gambar 6: Peneliti memberikan contoh memposting jurnal penutup ke buku besar

Page 198: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

180

Gambar 7: Siswa sedang menyelesaikan soal latihan

Gambar 8: Siswa maju ke depan menjawab soal

Page 199: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

181

Gambar 9: Peneliti membahas soal latihan yang ada di buku paket

Gambar 10 : Siswa sedang mengerjakan soal kuis siklus II

Page 200: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

182

PEDOMAN WAWANCARA PENERAPAN

PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL

TEACHING AND LEARNING

(Untuk Guru)

Responden Variabel Indikator Daftar Pertanyaan

Guru

1. Penerapan

pembelajaran

dengan

menggunakan

pendekatan

Contextual

Teaching and

Learning.

a.Pengertian

pembelajaran

dengan

pendekatan CTL

b.Pelaksanaan

model

pembelajaran

dengan

menggunakan

pendekatan

CTL

c. Penilaian

1. Bagaimana pemahaman Ibu tentang

model pembelajaran yang

menggunakan pendekatan

Contextual Teaching and

Learning?

2. Apa kelebihan dari pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan Contextual Teaching

and Learning.

1. Apakah siswa dapat lebih mudah

menguasai materi dengan adanya

penerapan model pembelajaran ini?

2. Apakah pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan

Contextual Teaching and Learning

dapat meningkatkan prestasi belajar

siswa dibandingkan dengan Model

Pembelajaran sebelumnya?

3. Bagaimana tanggapan atau reaksi

siswa dengan adanya pelaksanaan

model pembelajaran ini?

1. Bagaimana penilaian dalam

pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan Contextual Teaching

and Learning menurut Ibu?

4. Bagaimana cara Ibu melakukan

penilaian dalam pelaksanaan

Page 201: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

183

pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan Contextual Teaching

and Learning?

5. Apakah pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan

Contextual Teaching and Learning

mudah diterapkan untuk pelajaran

akuntansi?

6. Apakah Ibu bersedia menerapkan

pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan Contextual Teaching

and Learning pada pertemuan

berikutnya?

Page 202: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

184

ANGKET TANGGAPAN SISWA KELAS XI IPS 1

TERHADAP PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING

AND LEARNING (CTL)

Petunujuk pengisian:

1. Tulis nama anda, kelas dan nomor absen pada tempat yang telah disediakan

2. Beri tanda silang (X) pada pilihan yang anda anggap paling benar.

3. Bacalah setiap item dengan teliti

Nama :

Kelas :

No. absent :

Daftar Pertanyaan:

1. Saya lebih suka menyelesaikan soal akuntansi dengan belajar dalam

tim/kelompok daripada menyelesaikan soal secara individu?

a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang setuju d. Tidak setuju

2. Saya lebih mudah memahami materi pelajaran akuntansi melalui contoh-

contoh yang diberikan oleh guru.

a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang setuju d. Tidak setuju

3. Saya lebih aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar setelah

diterapkannya pembelajaran yang menggunakan pendekatan kontekstual.

a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang setuju d. Tidak setuju

4. Prestasi belajar (nilai) saya mengalami peningkatan setelah diterapankannya

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and

Learning.

a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang setuju d. Tidak setuju

7. Menurut saya, pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Contextual

Teaching and Learning cocok untuk pelajaran akuntansi.

a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang setuju d. Tidak setuju

Page 203: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

185

Hasil Wawancara dengan Guru Akuntansi

Kelas XI IPS 1 SMA N 1 Boyolali

Nama informan : Dra. Soeparno

Tanggal wawancara :

Waktu :

Pewawancara : Ardhiani Purwandari

1. Pengertian Pembelajaran dengan Pendekatan Contextual Teaching and

Learning

P : Bagaimana pemahaman Bapak tentang model pembelajaran yang

menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning?

I : ……………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

P :Apakah kelebihan yang diperoleh dari pelaksanaan pembelajaran

tersebut?

I :…………………………………………………………………………….

……………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………..

2. Pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan pendekatan

Contextual Teaching and Learning?

P : Bagaimana peranan pembelajaran yang menggunakan pendekatan

Contextual Teaching and Learning terhadap peningkatan hasil belajar

siswa?

I : ……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………..

P : Apakah pembelajaran yang menggunakan pendekatan Contextual

Teaching and Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa

dibandingkan dengan model pembelajaran sebelumnya?

I : ……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………..

Page 204: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

186

P : Apakah siswa dapat lebih mudah mengusasi materi dengan adanya

penerapan model pembelajaran ini?

I :…………………………………………………………………………….

……………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………..

P : Bagaimana tanggapan atau reaksi siswa dengan adanya pelaksanaan

model pembelajaran ini?

I : ……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………..

3. Penilaian

P : Bagaimana menurut bapak peilaian dalam pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning?

I : ……………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………….

……………………………………………………………………………..

P : Bagaimana cara Ibu melakukan penilaian dalam pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching

and Learning?

I : ……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………….

P : Apakah pembelajaran dengan menggunkan pendekatan Contextual

Teaching and Learning mudah diterapkan untuk pelajaran

Akuntansi?

I : ……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

P : Apakah Ibu bersedia menerapkan pembvelajaran dengan menggunakan

pendekatan Contextual teaching and Learning?

I : ……………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………….

Page 205: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

187

Pedoman Wawancara penerapan pendekatan Contextual Teaching and

Learning dalam pembelajaran Akuntansi Kelas XI IPS 1 SMA N 1 Boyolali

A. Pengertian pembelajaran dengan pendekatan CTL

1. Bagaimana pemahaman Bapak tentang model pembelajaran yang

menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning?

2. Apa kelebihan dari pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan Contextual Teaching and Learning?

B. Pelaksanaan model pembelajaran dengan menggunakan pendekatan CTL

1. Apakah siswa dapat lebih mudah menguasai materi dengan adanya

penerapan model pembelajaran ini?

2. Apakah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Contextual

Teaching and Learning dapat meningkatkan prestasi belajar siswa

dibandingkan dengan Model Pembelajaran sebelumnya?

3. Bagaimana tanggapan atau reaksi siswa dengan adanya pelaksanaan model

pembelajaran ini?

C. Penilaian

1. Bagaimana penilaian dalam pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan Contextual Teaching and Learning menurut Bapak?

2. Bagaimana cara Bapak melakukan penilaian dalam pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and

Learning?

3. Apakah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Contextual

Teaching and Learning mudah diterapkan untuk pelajaran akuntansi?

Page 206: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

188

Hasil Wawancara dengan Guru Akuntansi

Kelas XI IPS 1 SMA N 1 Boyolali

Nama informan : Dra. Soeparno

Tanggal wawancara : 29 Maret 2010

Waktu : pukul 10.30 WIB

Pewawancara : Ardhiani Purwandari

1. Pengertian Pembelajaran dengan Pendekatan Contextual Teaching and

Learning

P : Bagaimana pemahaman Bapak tentang model pembelajaran yang

menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning?

I : Menurut saya, dalam pembelajaran ini guru dalam menyampaikan

materi memberikan contoh-contoh yang nyata atau dengan

mengkaitkannya pada kehidupan yang senyatanya. Selaian itu dalam

kegiatannya siswa diberikan kesempatan untuk aktif dalam kegiatan

pembelajaran.

P :Apakah kelebihan yang diperoleh dari pelaksanaan model pembelajaran

tersebut?

I : Kelebihan yang diperoleh dari model tersebut antara lain:

Guru lebih mudah dalam menyampaikan materi secara jelas dan

mudah diterima oleh siswa, sebab materi yang disampaikan selalu

dikaitkan dalam kehidupan nyata.

Meningkatnya motivasi dan keaktifan siswa dalam proses

pembelajaran

Adanya kerja sama antar siswa

Munculnya keberanian mengungkapkan pendapat

Meningkatkan rasa percaya diri

Saling melengkapi satu sama lain dalam mengungkapkan pendapat

2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Contextual

Teaching and Learning.

Page 207: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

189

P : Bagaimana peranan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan

Contextual Teaching and Learning terhadap peningkatan hasil belajar siswa?

I : Peranan model tersebut antara lain:

Siswa lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran, sebab mereka

lebih mudah memahami materi yang sedang dipelajari.

Melalui kegiatan latihan yang rutin dapat meningkatkan ketrampilan

siswa dalam menyelesaikan tugas.

Motivasi yang diberikan dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam

proses pembelajaran.

Siswa lebih mudah memahami materi yang dipelajari melalui contoh-

contoh yang diberikan, sehingga hasil belajar merekapun meningkat.

P : Apakah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Contextual

Teaching and Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan

dengan model pembelajaran sebelumnya?

I : Ya. Karena pembelajaran yang demikian dapat meningkatkan

pemahaman siswa terhadap materi yang sedang dipelajari dari contoh-

contoh yang kongrit dan latihan yang terus menerus dapat

meningkatkan motivasi siswa.

P : Apakah siswa dapat lebih mudah mengusasi materi dengan adanya

penerapan model pembelajaran ini?

I : Menurut saya siswa lebih bisa memahami materi karena siswa

dihadapkan pada contoh-contoh yang nyata dan proses pembelajaran

yang runtut sesuai pola pikir siswa.

P : Bagaimana tanggapan atau reaksi siswa dengan adanya pelaksanaan

model pembelajaran ini?

I : Saya merasakan respon yang positif dari siswa.

3. Penilaian

P : Bagaimana menurut bapak peilaian dalam pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning?

Page 208: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

190

I : Penilaian dalam pembelajaran ini merupakan penilaian yang

sesungguhnya, artinya bahwa penilaian yang dilakukan tidak hanya dari

hasil ulangan saja tetapi jugadari tingkah laku siswa selama proses

pembelajaran. Dengan demikian keberhasilan dalam proses pembelajaran

tidak hanya dilihat dari segi ketuntasan belajar saja, tetapi juga tingkah

laku siswa itu sendiri.

P : Bagaimana cara Bapak melakukan penilaian dalam pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and

Learning?

I : Saya menilai berdasarkan tiga aspek, yaitu:

Pengamatan saat kegiatan belajar mengajar.

Lisan, yaitu saat mereka menjawab pertanyaan

Tes tertulis.

P : Apakah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Contextual

Teaching and Learning. mudah diterapkan untuk pelajaran Akuntansi?

I : Saya rasa cukup mudah diterapkan, sebab pembelajaran ini sangat

komplit, bila diibaratkan seperti gado-gado. Ada aspek kemandirian

dan kerjasama.

P : Apakah Bapak bersedia menerapkan pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan Contextual Teaching and Learning dalam mengajar pada

pertemuan selanjutnya?

I : saya akan menggunakan pendekatan ini dlam setiap kegiatan

pembelajaran sebab pendekatan ini cocok sekali dengan mata pelajaran

akuntansi, siswa lebih mudah menerima materi.

Page 209: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

191

TANGGAPAN SISWA MENGENAI PENERAPAN

PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL

Poin Pernyataan Tanggapan Siswa Jumlah

Siswa SS S KS TS

A Saya lebih suka menyelesaikan soal akuntansi

dengan belajar dalam tim/ kelompok dari pada

menyelesaikan soal secara individu

20 14 7 41

B Saya lebih mudah memahami materi akuntansi

dengan model pembelajaran yang menggunakan

pendekatan kontekstual daripada model

pembelajaran konvensional yang diterapkan guru

sebelumnya.

26 10 5 41

C Saya lebih aktif dalam mengikuti kegiatan belajar

mengajar setelah diterapkannya pembelajaran yang

menggunakan pendekatan kontekstual

12 24 5 41

D Prestasi belajar (nilai) saya mengalami peningkatan

setelah diterapkannya pembelajaran yang

menggunakan pendekatan kontekstual

18 20 3 41

E Menurut saya, pembelajaran yang menggunakan

pendekatan kontekstual dapat diterapkan dalam

pelajaran akuntansi

16 21 4 41

Keterangan:

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

KS = Kurang Setuju

TS = Tidak Setuju

Page 210: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

192

0

10

20

30

SS S KS TS

A B

C D

E

Profil Hasil Tanggapan Siswa mengenai Pembelajaran dengan pendekatan

Contextual Teaching and Learning (CTL)

Gambar 11. Grafik Tanggapan Siswa

Keterangan:

Poin Pernyataan

A Saya lebih suka menyelesaikan soal akuntansi dengan belajar dalam tim/ kelompok dari

pada menyelesaikan soal secara individu.

B Saya lebih mudah memahami materi akuntansi dengan pembelajaran yang menggunakan

pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) daripada model pembelajaran

konvensional yang diterapkan guru sebelumnya.

C Saya lebih aktif dalam mengukuti kegiatan belajar mengajar setelah diterapkannya

pembelajaran dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL).

D Prestasi belajar (nilai) saya mengalami peningkatan setelah diterapkannya pembelajaran

dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL).

E Menurut saya, pembelajaran dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)

dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran akuntansi.

0

5

10

15

20

25

30

A B C D E

SS

S

TS

STJ

Page 211: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

193

PERSENTASE TANGGAPAN SISWA MENGENAI

PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN

CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

Pernyataan Persentase Tanggapan

SS S KS TS

A 48% 34% 18% -

B 64% 24% 12% -

C 29% 59% 12% -

D 44% 48% 8% -

E 40% 51% 9% -

Tabel 7. Persentase tanggapan siswa

Keterangan:

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

KS = Kurang Setuju

TS = Tidak Setuju

Page 212: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

194

DAFTAR PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA

No Nama Siswa Nilai

Dasar

Nilai Siklus 1 peningkatan

Prestasi

Nilai Siklus 2 Peningkatan

Prestasi

1 Alvinsa Adi W 70 76 9% 85 12%

2 Andi Purnomo 75 76 1% 95 25%

3 Anggar Kurniawati 65 70 8% 85 21%

4 Anton Budiharjo 60 75 25% 80 7%

5 Aria Prihantoko 60 58 -3% 65 12%

6 Bayu Bintoro 70 84 20% 90 7%

7 Bella Ariesta W. F. A 75 80 7% 90 13%

8 Brian Pamungkas 70 76 9% 75 -1%

9 Dio Wahyu Anggoro 60 61 2% 80 31%

10 Drama Hesti Jati 70 74 6% 75 1%

11 Dwi Noor Cahya 70 76 9% 80 5%

12 Dwi Santoso 70 75 7% 55 -27%

13 Eko Pranama 75 84 12% 95 13%

14 Erin Widyastuti 65 76 17% 90 18%

15 Galih Nihriani 70 80 14% 90 13%

16 Hanggara .N.H. 70 80 14% 85 6%

17 Heny Arianti 65 75 15% 70 -7%

18 Ifnu Syarifudin 75 76 1% 85 12%

19 Ivan Rifky wiatmoko 65 75 15% 85 13%

20 Joni Putra Apriando 65 69 6% 75 9%

21 Kufu Andar .H. 70 68 -3% 80 18%

22 Kurnia sari Ambari 70 80 14% 90 13%

23 Kusuma Adi .L. 75 76 1% 75 -1%

Page 213: PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …... · PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA ... pada siklus II sebanyak 30 siswa, (3) ... place or location, document, and file.

195

24 Lilis Nur Aysah 65 84 29% 90 7%

25 Lilis Rahayu 65 80 23% 85 6%

26 Lutfiana Nia Sari 70 76 9% 90 18%

27 Muhammad Shidiq P 65 68 5% 75 10%

28 Nur Rohman 65 69 6% 75 9%

29 Pandu Harsinto.L. 70 72 3% 75 4%

30 Pramudya Bayu.M. 65 72 11% 80 11%

31 Prasetyo Adi.S. 65 70 8% 80 14%

32 Rasyid Ghoniyyu.R. 65 75 15% 90 20%

33 Rhisang fajar.S. 60 68 13% 77 13%

34 Sakina Putri.M. 70 80 14% 85 6%

35 Savitri vidya larasati 75 82 9% 90 10%

36 Sony Sanjaya.W. 65 67 3% 75 12%

37 Widhi Wiyono 65 58 -11% 80 38%

38 Wimpie Adi Guna.H. 65 75 15% 75 0%

39 Fikri Nauval.U.M. 70 78 11% 77 -1%

40 Tiara Nur.R. 65 75 15% 80 7%

41 Yusak Dwi.P. 60 68 13% 75 10%

rata rata peningkatan

hasil belajar siswa 10%

408%


Recommended