PENGGUNAAN SERBUK TULANG AYAM SEBAGAI PENURUN INTENSITAS WARNA AIR GAMBUT
TESIS
Oleh
DARMAYANTO 077006014/KM
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2009
S
EK O L A
H
PASCASAR J
ANA
id2882374 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer! - a great PDF creator! - http://www.pdfmachine.com http://www.broadgun.com
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
PENGGUNAAN SERBUK TULANG AYAM SEBAGAI PENURUN INTENSITAS WARNA AIR GAMBUT
TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Ilmu Kimia pada Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara
Oleh
DARMAYANTO 077006014/KM
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2009
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
Judul Tesis : PENGGUNAAN SERBUK TULANG AYAM SEBAGAI PENURUN INTENSITAS WARNA AIR GAMBUT
Nama Mahasiswa : Darmayanto
Nomor Pokok : 077006014
Program Studi : Kimia
Menyetujui Komisi Pembimbing
(Prof. Dr. Harlem Marpaung) Ketua
(Prof. Dr. Zul Alfian, M.Sc) Anggota
Ketua Program Studi, Direktur,
(Prof. Basuki Wirjosentono, MS, Ph.D)
(Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa. B, MSc)
Tanggal lulus: 22 Juni 2009
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
Telah diuji pada
Tanggal 22 Juni 2009
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Prof. Dr. Harlem Marpaung
Anggota : 1. Prof. Dr. Zul Alfian, M. Sc
2. Prof. Basuki Wirjosentono, MS, PhD
3. Drs. Mimpin Ginting, MS
4. Drs. Chairuddin, M.Sc
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
PERNYATAAN
PENGGUNAAN SERBUK TULANG AYAM SEBAGAI PENURUN INTENSITAS WARNA AIR GAMBUT
TESIS
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Medan, Juni 2009 Penulis, Darmayanto
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
ABSTRAK Salah satu kendala yang dihadapi oleh masyarakat yang tinggal di daerah dataran rendah dan berawa adalah sangat terbatasnya air bersih yang tersedia, hal ini karena sumber air yang tersedia adalah air gambut. Permasalahan ini juga terjadi di beberapa desa-desa terpencil di daerah Tapanuli Tengah. Air gambut adalah air permukaan yang berwarna coklat dan bersifat asam. Untuk dapat menjadikan air gambut sebagai sumber air bersih, perlu dilakukan pengolahan. Proses pengolahan ini dapat dilakukan melalui reaksi netralisasi asam basa dan proses adsorpsi. Bahan yang dipakai dapat dimanfaatkan dari sampah rumah tangga seperti tulang ayam. Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan intensitas warna air gambut dengan menggunakan tulang ayam yang dibuat menjadi serbuk. Asam humus yang terdiri dari asam humat, asam fulvat, dan humin sebagai pembentuk warna pada air gambut dapat dinetralkan oleh basa yang dihasilkan dari reaksi hidrolisis garam dalam tulang ayam, dan asam-asam tersebut dapat teradsorpsi pada pori tulang ayam. Hasil maksimum dari reaksi tersebut yaitu intensitas warna air gambut dapat berkurang hingga sebesar 74,70 % untuk massa serbuk tulang ayam 2,5 gram dan sebesar 76,33 % untuk waktu kontak 60 menit. Penurunan intensitas warna melalui cara yang sederhana ini dapat dijadikan alternatif dalam mendapatkan air bersih dari air gambut. Kata Kunci: Adsorpsi, Air Gambut, Hidrolisis, Penurunan Intensitas, Tulang Ayam.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
ABSTRACT
One of problems that is faced by people who live in lowland and marshy area is the scarcity of available clean water, this is due to the fact that the available source of water is peat water. This problem also happens in several remote villages in Central Tapanuli Regency. Peat water is brown or rust colored surface water and haves the character of acid. To change peat water into source of clean water, it needs processing. The process can be done through neutralization reaction of acid base and adsorption process. Material which was used in this process can be from household garbage like chicken bones. This research aim to degrade the color intensity of peat water by using chicken bones which was made into powder. Since humus acid consist of humic acid, fulvic acid, and humin as color former of peat water can be neutralized by base yielded from hydrolysis reaction of salt in chicken bones, and the acids was adsorpted on porous of chicken bones. The maximum result of the process obtained that color intensity of peat water was degraded untill 74,70 % for chicken bones with mass of 2,5 grams and 76,33 % in 60 minutes contacted times. The degradation of color intensity through this simple the purpose methode can be one of alternatives in getting clean water from peat water. Keywords: Adsorption, Peat Water, Hydrolysis, Degradation of Intensity, Chicken
Bones.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah�Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis
penelitian ini yang berjudul: �Penggunaan Serbuk Tulang Ayam Sebagai Penurun
Intensitas Warna Air Gambut�.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Gubernur
Sumatera Utara c.q Kepala Bappeda Provinsi Sumatera Utara yang telah memberikan
beasiswa kepada penulis sebagai mahasiswa Sekolah Pascasarjana Universitas
Sumatera Utara. Dengan selesainya tesis ini, penulis mengucapkan terima kasih
sebesar-besarnya kepada:
Rektor Universitas Sumatera Utara Prof. Chairuddin P. Lubis, DTM&H,
Sp.A(K) atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk
mengikuti Pendidikan. Kepada Direktur Sekolah Pascasarjana Ibu Prof. Dr. Ir. T.
Chairun Nisa B. MSc, dan Ketua Program Studi Kimia Prof. Basuki Wirjosentono,
MS, Ph.D atas kesempatan yang diberikan untuk menjadi mahasiswa Program
Magister Ilmu Kimia pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
Terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya ditujukan kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Harlem Marpaung selaku Pembimbing Utama dan Bapak Prof.
Dr. Zul Alfian, MSc selaku Anggota Komisi Pembimbing yang setiap saat dengan
penuh perhatian selalu memberikan bimbingan dan saran dalam penyusunan tesis
ini.
2. Bupati Tapanuli Tengah Bapak Drs. Tuani Lumban Tobing yang telah
memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada penulis untuk mengikuti
pendidikan program magister pada Program Studi Ilmu Kimia, Sekolah
Pascasarjana USU.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
3. Drs. Sumartono selaku Kepala SMA Negeri 1 Matauli Pandan Tapanuli Tengah
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan
pada Program Studi Kimia Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
Medan.
4. Prof. Basuki Wirjosentono, MS, Ph.D, Drs. Mimpin Ginting, MS, dan Drs.
Chaeruddin, MSc selaku Dosen Pembanding atas saran-saran yang diberikan.
5. Bapak Dr. Hamonangan Nainggolan, MSc atas segala arahan, masukan, saran,
motivasi, bantuan, dan nasehatnya selama penelitian dan selama penulisan tesis
ini.
6. Kepala Laboratorium Kimia Analitik FMIPA Universitas Sumatera Utara Medan
beserta staf dan asisten atas fasilitas dan sarana yang diberikan.
7. Kepala Laboratorium Farmasi Kuantitatif FMIPA Universitas Sumatera Utara
Medan beserta staf dan asisten atas fasilitas alat instrumen yang diberikan.
8. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Kimia Sekolah Pascasarjana USU Medan
angkatan 2007 yang telah banyak membantu penulis selama menjalankan
perkuliahan dan penelitian.
9. Ayahanda H. Damanhuri dan adik-adik beserta keluarga besar yang memberikan
cinta, doa, dorongan, inspirasi dan motivasi kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan pendidikan pada Program Studi Ilmu Kimia, Sekolah Pascasarjana
USU.
10. Istri tercinta Sadiyah, S.Pd serta anak-anakku tersayang Dirra Arista Putri dan
Daffa Prasetya Putra yang dengan penuh kasih sayang, kesabaran dan perhatian
memberikan doa restu serta dorongan baik materi maupun moril sehingga penulis
dapat menyelesaikan pendidikan.
11. Rekan-rekan kerjaku di SMA Negeri 1 Matauli Pandan Tapanuli Tengah yang
selalu memberi semangat, dorongan dan doa yang tulus kepada penulis untuk
menyelesaikan program magister pada Program Studi Ilmu Kimia, Sekolah
Pascasarjana USU.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
12. Seluruh staf akademik dan karyawan Program Studi Ilmu Kimia, Sekolah
Pascasarjana USU beserta seluruh staf FMIPA-USU, yang telah mendukung dan
membantu dalam berbagai hal kepada penulis selama ini.
Semoga atas segala bantuan dan perhatian yang telah diberikan kepada
penulis menjadi amal kebaikan dan senantiasa diberkati Tuhan Yang Maha Esa dan
penelitian ini bermanfaat bagi yang memerlukan.
Medan, Juni 2009
Penulis
DARMAYANTO
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 22 Desember 1970 sebagai anak
kedua dari enam bersaudara putra pasangan H. Damanhuri dan Endah Djubaedah
(Alm). Penulis memulai pendidikan formal di SD Negeri Empang 3 Bogor, Jawa
Barat tahun 1977 � 1983, melanjutkan ke SMP Negeri 7 Bogor tahun 1983 � 1986,
dan SMA Negeri 3 Bogor tamat pada 1986 � 1989. Kemudian melanjutkan
pendidikan pada Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Institut Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (IKIP) Bandung dari tahun 1989 dan memperoleh gelar S.Pd pada tahun
1994.
Pada tangal 1 Maret 1995, penulis diangkat sebagai tenaga edukatif mata
pelajaran kimia di SMA Negeri 1 Matauli Pandan Tapanuli Tengah, Sumatera Utara
sebagai guru Pegawai Negeri Sipil golongan III/a dan profesi sebagai tenaga edukatif
ini penulis jalani hingga saat ini.
Pada tahun 2007 melanjutkan pendidikan S-2 Program Studi Kimia pada
Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara dan lulus dengan gelar Magister
Sains tahun 2009.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ........................................................................................................... i ABSTRACT .......................................................................................................... ii KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii RIWAYAT HIDUP ............................................................................................. vi DAFTAR ISI......................................................................................................... vii DAFTAR TABEL ............................................................................................... ix DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... x DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang................................................................................ 1 1.2. Perumusan Masalah ...................................................................... 5 1.3. Tujuan Penelitian .......................................................................... 6 1.4. Manfaat Penelitian ......................................................................... 6 1.5. Lokasi Penelitian............................................................................ 7 1.6. Metodologi Penelitian .................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 9
2.1. Air Gambut .................................................................................... 9 2.2. Prospek Pengolahan ....................................................................... 14 2.3. Alternatif Proses Pengolahan Air Gambut .................................... 15 2.4. Warna Air . ..................................................................................... 18
2.4.1. Warna Sejati (True Color) .................................................. 19 2.4.2. Warna Semu (Apparent Color) ............................................ 20
2.5. Skala Warna Air ............................................................................. 20 2.6. Hidrolisis . ...................................................................................... 22 2.7. Adsorpsi ......................................................................................... 25 2.8. Spektrofotometer Uv � Vis ............................................................ 28 2.9. Tulang Ayam ................................................................................. 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 33
3.1. Lokasi Pengambilan Sampel ......................................................... 33 3.2. Lokasi Penelitian ........................................................................... 33 3.3. Populasi Sampel . ........................................................................... 33 3.4. Alat dan Bahan Kimia yang Digunakan . ....................................... 34
3.4.1. Alat-alat . .............................................................................. 34 3.4.2. Bahan Kimia yang Digunakan . ............................................ 35
3.5. Prosedur Penelitian . ....................................................................... 35
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
3.5.1. Preparasi Serbuk Tulang Ayam . .......................................... 35 3.5.2. Preparasi Larutan Induk (Larutan Skala Warna 500 ppm Pt-
Co) ........................................................................................ 38 3.5.3. Pembuatan Larutan Standar Skala Warna 500 Pt-Co .......... 38 3.5.4. Preparasi Kurva Kalibrasi Larutan Standar Pt-Co . .............. 39
3.6. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Larutan Standar . ...... 39 3.7. Identifikasi Warna Air Gambut . .................................................... 39 3.8. Pembuatan Kurva Kalibrasi Larutan Standar Pt-Co ...................... 40 3.9. Penentuan Volume Optimal Air Gambut . ..................................... 41 3.10. Proses Penurunan Intensitas Warna Air Gambut . ......................... 41
3.10.1. Pengaruh Massa Serbuk Tulang Ayam ............................ 41 3.10.2. Pengaruh Waktu Kontak ................................................... 42 3.10.3. Perbandingan Serbuk Tulang Ayam, Karbon Aktif, dan
Kalsium Karbonat dalam Penurunan Intensitas Warna Air Gambut ............................................................................... 42
3.11. Bagan Penelitian . ........................................................................... 44 3.11.1. Dengan Massa Sebagai Variabel ...................................... 44 3.11.2. Dengan Waktu Kontak Sebagai Variabel .......................... 45 3.11.3. Perbandingan Serbuk Tulang Ayam, Karbon Aktif, dan
Kalsium Kalsium Karbonat dalam Penurunan Intensitas Warna Air Gambut ............................................................ 46
BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 47
4.1. Proses Penurunan Intensitas Warna Air Gambut . ......................... 48 4.2. Pengukuran Konsentrasi Warna Air Gambut ................................ 51 4.3. Penentuan Volume Optimal Air Gambut dalam Perlakuan .......... 54 4.4. Hasil Perlakuan terhadap Air Gambut ........................................... 54
4.4.1. Pengaruh Massa Serbuk Tulang Ayam .............................. 54 4.4.2. Pengaruh Waktu Kontak..................................................... 56 4.4.3. Perbandingan Serbuk Tulang Ayam, Karbon Aktif, dan
Kalsium Kalsium Karbonat dalam Penurunan Intensitas Warna Air Gambut ............................................................. 58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 61 5.1. Kesimpulan..................................................................................... 61 5.2. Saran .............................................................................................. 61
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 63
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
DAFTAR TABEL
No Judul Halaman
2.1. Kualitas Air Gambut dari Beberapa Lokasi di Kalimantan dan Sumatera 14
2.2. Beberapa Jenis Garam Berdasarkan Komponen Asam dan Basa Pembentuknya .................................................................................. 23
2.3. Komposisi Tulang Secara Umum (Yildirim, 2004) .................................. 31
4.1. pH dari Hasil Perlakuan dengan Variasi Massa ........................................ 49
4.2. pH dari Hasil Perlakuan dengan Variasi Waktu Kontak ........................... 49
4.3. Batas Absorbansi Larutan Induk Pt-Co pada Berbagai Panjang Gelombang ................................................................................................. 51
4.4. Absorbansi Larutan Induk Pt-Co pada Berbagai Panjang Gelombang ..... 52
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
DAFTAR GAMBAR
No Judul Halaman
2. 1. Skema Pembagian Senyawa Humus Berdasarkan kelarutannya ............... 10
2. 2. Model Struktur Asam Humat Berdasarkan Stevenson (1982) .................. 11
2. 3. Model Struktur Asam Fulvat Berdasarkan Buffle et al (1977) .................. 12
2. 4. Foto SEM terhadap Keramik Mikropartikel HA, Terlihat Struktur Permukaan yang Kasar dan Berpori-pori (Hasil Pembesaran, 300x)......... 32
3. 1. Penentuan sampel pada lokasi, Tanda Silang Menyatakan Tempat Sampel Diambil ......................................................................................... 34
3. 2. Proses Preparasi Serbuk Tulang Ayam ..................................................... 37
3. 3. Diagram Alir Pembuatan Larutan Standar Skala Warna 500 ppm Pt-Co . 38
3. 4. Diagram Alir Pembuatan Kurva Kalibrasi Larutan Standar Skala Warna
Pt-Co .......................................................................................................... 40
3. 5. Diagram Alir Proses Adsorpsi dengan Variasi Massa .............................. 44
3. 6. Diagram Alir Proses Adsorpsi dengan Variasi Waktu Kontak ................. 45
3. 7. Diagram Alir Perbandingan Proses Adsorpsi ............................................ 46
4.1. Hasil foto SEM potongan melintang serbuk tulang ayam 80 mesh, Perbesaran 1000 kali (a) Sebelum Perlakuan (b) Setelah Perlakuan ......... 50
4.2. Spektrum Absorpsi Larutan Standar Skala Warna Pt-Co .......................... 53
4.3. Kurva Kalibrasi Larutan Standar Skala Warna Pt-Co ............................... . 53 4.4. Kurva Penentuan Volume Optimal Air Gambut ....................................... 54
4.5. Pengaruh Massa terhadap % Penurunan Warna Sampel Air Gambut ....... 55
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
4.6. Pengaruh Waktu Kontak terhadap % Penurunan Warna Sampel Air Gambut ...................................................................................................... 56
4.7. (a) Perbandingan Dua Supernatan yang Didapat dengan Sampel Air
Gambut dan Air PAM. (b) Perbandingan Air Gambut dan Variasi Massa Serbuk Tulang + Air Gambut. (c), (d), (e) dan (f) Hasil Pengadukan Sampel dan Serbuk Tulang dengan Waktu Kontak 10, 40, 50, dan 60 Menit .......................................................................................................... 58
4.8. Perbandingan Serbuk Tulang Ayam, Karbon Aktif, dan Kalsium
Karbonat dalam Penurunan Intensitas Warna Air Gambut. ....................... 60
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
DAFTAR LAMPIRAN
No Judul Halaman 1. Spektrum Absorpsi Larutan Standar Skala Warna Pt-Co ........................ 66
2. Penentuan Persamaan Regresi Larutan Standar Pt-Co ............................ 67
3. Penentuan Konsentrasi Sampel Air Gambut Berdasarkan Larutan
Standar Pt-Co ........................................................................................... 69
4. Penentuan Volume Optimal Sampel Air Gambut ..................................... 70
5. Perhitungan Statistik Data-data Penelitian ............................................... 71
6. Nilai Kritis Distribusi F............................................................................. 77
7. Nilai Distribusi t pada Beberapa Level Probabilitas ................................. 79
8. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 416/MENKES/Per/IX/1990 tentang Persyaratan kualitas air minum dan air bersih ............................. 80
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Air merupakan zat yang keberadaannya sangat vital dalam mendukung
kehidupan dan aktivitas manusia. Kebutuhan air bersih terus meningkat sejalan
dengan pertumbuhan penduduk dan industri. Jika peningkatan ini tidak diimbangi
dengan sumber penyediaan yang baru maka akan menimbulkan krisis air bersih.
Untuk mencegah terjadinya hal itu maka diperlukan studi lebih lanjut mengenai
sumber daya air serta cara pengolahannya sehingga dapat menghasilkan air bersih
yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yang
secara fisika dan kimia sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan.
Kondisi sumber air pada setiap daerah berbeda-beda, tergantung pada keadaan
alam dan kegiatan manusia yang terdapat di daerah tersebut. Pada daerah gambut,
umumnya air permukaan yang tersedia sebagai sumber air baku masih sulit
dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari. Hal ini karena air permukaan daerah
tersebut berwarna kuning atau coklat dan mengandung zat organik yang tinggi serta
bersifat asam sehingga perlu pengolahan khusus sebelum siap untuk digunakan.
Air gambut di negara kita merupakan salah satu dari sumber daya air yang
masih melimpah, kajian Pusat Sumber Daya Geologi Departemen Energi dan Sumber
Daya Mineral melaporkan bahwa sampai tahun 2006 sumber daya lahan gambut
di Indonesia mencakup luas 26 juta ha yang tersebar di Pulau Kalimantan (± 50%),
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
Sumatera (± 40%) sedangkan sisanya tersebar di Papua dan pulau-pulau lainnya. Dan
untuk lahan gambut ini Indonesia menempati posisi ke-4 terluas di dunia setelah
Canada, Rusia dan Amerika Serikat (Tjahjono, 2007).
Berdasarkan data di atas, air gambut di negara kita secara kuantitatif sangat
potensial untuk dikelola sebagai sumber daya air yang dapat diolah menjadi air bersih
atau air minum. Namun secara kualitatif, penggunaan air gambut masih banyak
mengalami kendala. Salah satu kendala penggunaannya sebagai air bersih adalah
warnanya yang kuning atau merah kecoklatan, warna seperti ini sangat tidak layak
untuk digunakan sebagai air bersih ataupun air minum.
Kenyataan tersebut dihadapi oleh masyarakat yang tinggal di areal gambut
yang masih cukup luas di daerah Tapanuli Tengah, yaitu kawasan yang terletak
di pantai Barat Provinsi Sumatera Utara. Masyarakat yang tinggal di areal gambut
tersebut masih menggunakan air gambut untuk keperluan sehari-harinya tanpa
melalui proses pengolahan terlebih dahulu.
Dalam proses pengolahan air, warna merupakan salah satu parameter fisika
yang digunakan sebagai persyaratan kualitas baik untuk air minum maupun air bersih.
Prinsip yang berlaku dalam penentuan parameter ini adalah memisahkan terlebih
dahulu zat atau bahan-bahan yang terlarut yang menyebabkan kekeruhan (Effendi,
2003).
Penelitian-penelitian tentang pengolahan air gambut yang telah dilakukan
di antaranya:
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
1. Dengan metode pertukaran ion menggunakan resin MIEXR dapat
menghilangkan warna sejati air (asam humat dan fulfat) dari 109 Pt-Co menjadi
1 Pt-Co. Dengan mempertimbangkan sebagian besar pengolahan air
di Indonesia masih menggunakan sistem konvensional. Cara pengolahan air
secara konvensional/pengolahan lengkap (Koagulasi-flokulasi, sedimentasi,
filtrasi, netralisasi dan desinfeksi) dapat digunakan untuk menghilangkan warna
terutama pembentuk warna semu sekitar 80%, effisiensi penghilangan warna
akan lebih efektif jika dilakukan modifikasi dan tambahan proses seperti
aplikasi karbon aktif, reaksi redoks, dan koagulan-flokulan aid (Pararaja, 2007).
2. Pemisahan berbasis membran yang sering digunakan untuk pengolahan air
gambut adalah membran reverse osmosis (RO). Pemanfaatan ini merupakan
teknologi baru dalam mengolah air gambut menjadi air minum. Salah satu
keunggulan teknologi ini adalah kemurnian produk yang dihasilkan lebih baik
dari proses konvensional (Syafran, 2005).
3. Proses pengolahan air gambut dengan cara koagulasi yang lain yaitu, two
staged coagulation. Two staged coagulation adalah proses koagulasi yang
dilakukan dalam dua tahap, di mana pada setiap proses dilakukan pembubuhan
dosis dan pengkondisian pH yang kemudian diikuti oleh satu kali proses
flokulasi (Fitria, 2008).
Penelitian-penelitian yang pernah dilakukan dalam pengolahan air gambut
secara koagulasi dengan menggunakan koagulan-koagulan seperti protein biji kelor,
tanah liat atau tanah lempung (clay) sedangkan pengolahan secara adsorpsi material-
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
material yang sudah digunakan sebagai adsorben yaitu karbon aktif, resin, zeolit, dan
cangkang telur.
Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa koagulasi dan adsorpsi adalah
cara yang efektif, relatif mudah dan murah dilakukan untuk menurunkan intensitas
warna air gambut.
Menurut Effendi (2006) kandungan utama di dalam air gambut adalah
kelompok senyawa humus, yaitu asam humat, asam fulvat, dan humin. Senyawa
humus ini yang menyebabkan warna yang khas terhadap air gambut yakni kuning
sampai coklat kemerah-merahan. Senyawa humus terbentuk dari dekomposisi zat
organik alami yaitu senyawa humus seperti lignin, tanin, dan asam organik lainnya.
Dari uraian tersebut dapat dikatakan bahwa intensitas warna air gambut
berhubungan erat dengan konsentrasi senyawa humusnya, bila intensitas warnanya
menurun maka konsentrasi senyawa humusnya berkurang. Secara visual hal ini yang
ditandai dengan memudarnya warna khas air gambut hingga menuju keadaan tidak
berwarna.
Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan intensitas warna air gambut
dengan menggunakan serbuk dari tulang ayam berukuran 80 mesh dan sampel air
gambut yang digunakan berwarna coklat.
Dalam keseharian, tulang ayam dapat diasumsikan sebagai sampah atau sisa
makanan yang sampai saat ini pemanfaatannya masih minim. Secara kimia komposisi
utamanya adalah garam-garam terutama kalsium karbonat, kalsium posfat. Serbuk
tulang ayam memiliki potensi sebagai adsorben, pemanfaatan ini memberikan
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
dampak positif terhadap penanggulangannya sebagai sampah mengingat konsumsi
daging ayam di restoran-restoran umum atau cepat saji serta dalam industri katering
cukup besar. Di samping itu dari sisi ekonomi, tulang ayam ini masih rendah nilainya.
1.2. Perumusan Masalah
Senyawa utama di dalam air gambut yaitu asam humat, asam fulvat, dan
humin merupakan penyebab warna air gambut memiliki warna yang khas yaitu mulai
dari kuning hingga merah kecoklatan. Apabila asam-asam tersebut bereaksi dengan
material-material yang terkandung dalam tulang maka sangat dimungkinkan karakter
warna air gambut tersebut mengalami perubahan.
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada penurunan intensitas warna air
gambut berdasarkan perbedaan massa serbuk tulang ayam?
2. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada penurunan intensitas warna air
gambut berdasarkan perbedaan waktu kontak antara air gambut dengan serbuk
tulang ayam?
3. Bagaimana perbandingan efektivitas serbuk tulang ayam dengan karbon aktif dan
serbuk tulang ayam dengan kalsium karbonat murni dalam menurunkan
intensitas warna air gambut?
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk menurunkan intensitas warna air gambut menggunakan serbuk tulang
ayam sehingga terjadi penurunan intensitas warnanya.
2. Untuk mengetahui kemungkinan adanya perbedaan yang signifikan pada
penurunan penurunan intensitas warna air gambut dengan memvariasikan massa
serbuk dari tulang ayam, dan waktu kontak.
3. Untuk mengetahui perbandingan efektivitas serbuk tulang ayam dengan karbon
aktif dan serbuk tulang ayam dengan kalsium karbonat murni dalam menurunkan
intensitas warna air gambut.
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain:
1. Dapat memberikan solusi alternatif yang mudah dan murah dalam menjernihkan
air gambut pada masyarakat yang berada di sekitar lokasi lahan gambut.
2. Memanfaatkan tulang ayam sebagai sisa makanan untuk menurunkan intensitas
warna air gambut.
4. Dapat mengetahui perbandingan efektivitas serbuk tulang ayam dengan karbon
aktif dan serbuk tulang ayam dengan kalsium karbonat murni dalam menurunkan
intensitas warna air gambut.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
1.5. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik (Lab 2), Universitas
Sumatera Utara. Pengukuran skala warna sampel dengan instrumen spektrofotometer
uv-vis dilakukan di Laboratorium Kuantitatif Farmasi, Universitas Sumatera Utara.
Foto SEM terhadap serbuk tulang ayam dilakukan dengan mengirimkan ke
Laboratorium Geologi Kuaterner (PPGL) Bandung.
1.6. Metodologi Penelitian
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini dilakukan secara eksperimen di laboratorium.
2. Bahan yang digunakan adalah senyawa kompleks K2PtCl6 (Merck),
CoCl2.6H2O (Merck), HCl pekat (p a), dan aquades untuk membuat larutan
standar. Air gambut sebagai sampel dan tulang ayam yang dibuat menjadi
serbuk sebagai bahan yang digunakan sebagai penurun intensitas warna air
gambut. Alat-alat yang digunakan terutama adalah oven listrik, megnetik stirerr
berikut magnetik bar, dan alat sentrifugasi.
3. Prosedur penelitian yang dilakukan adalah pembuatan larutan standar,
penentuan volume optimum sampel, membuat serbuk tulang ayam dengan
ukuran 80 mesh, melakukan prosedur utama dengan memvariasikan massa
serbuk tulang ayam dan waktu kontak serta membandingkan efektivitas serbuk
tulang ayam dengan karbon aktif dan serbuk tulang ayam dengan kalsium
karbonat murni.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
4. Mengukur absorbansi sampel hasil penelitian dengan alat/instrumen
spektrofotometer uv-vis untuk mendapatkan data penelitian dan melakukan foto
SEM serbuk tulang ayam sebelum dan setelah digunakan dalam perlakuan/
percobaan.
5. Melakukan analisis data-data penelitian yang dihasilkan secara statistik.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Air Gambut
Air gambut adalah air permukaan yang banyak terdapat di daerah berawa atau
dataran rendah terutama di Sumatera dan Kalimantan, yang mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut (Kusnaedi, 2006):
(1). Intensitas warna yang tinggi (berwarna coklat kemerahan).
(2). Keasamannya tinggi (pH yang rendah).
(3). Kandungan zat organik yang tinggi.
(4). Kekeruhan dan kandungan partikel tersuspensi yang rendah.
(5). Kandungan kation yang rendah.
Warna coklat kemerahan pada air gambut merupakan akibat dari tingginya
kandungan zat-zat organik dalam air gambut tersebut berasal dari dekomposisi bahan
organik seperti daun, pohon, dan kayu. Zat-zat organik ini dalam keadaan terlarut
serta memiliki sifat sangat tahan terhadap mikroorganisme dalam waktu yang cukup
lama (Syarfi, 2007).
Thompson & Troeh dalam Elisa (2004) menyatakan bahwa senyawa humus
menyusun 90% material organik yang mempunyai berat molekul beragam dari 200 -
300.000 g/mol. Material ini merupakan produk sintesis sekunder dari senyawa
organik sederhana yang terbentuk karena pemecahan material organik oleh
mikrobiologi, bahan organik ini bersifat stabil dan tahan terhadap proses biodegradasi
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
Senyawa humus ini dapat diklasifikasikan berdasarkan kelarutannya dalam alkali dan
asam menjadi asam humat, asam fulvat dan humin (Tan, 1982).
Klasifikasi senyawa humus tersebut dapat dilihat dalam Gambar 2.1 berikut:
Gambar 2.1. Skema Pembagian Senyawa Humus Berdasarkan Kelarutannya
Karakteristik asam humat, asam fulvat dan humin adalah sebagai berikut:
1. Asam Humat
a. Asam humat atau humus dapat didefinisikan sebagai hasil akhir
dekomposisi bahan organik oleh organisme secara aerobik. Asam ini
mempunyai berat molekul 10.000 hingga 100.000 g/mol. Senyawa ini
dibentuk oleh polimerisasi asam fulvat melalui rantai ester, larut dalam
basa tapi tidak larut dalam asam (pH < 2) terjadi presipitasi (Collet, 2007).
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
b. Asam humat merupakan senyawa organik yang sangat kompleks, yang
secara umum memiliki ikatan aromatik panjang dan non-biodegradable
yang merupakan hasil oksidasi dari senyawa lignin (gugus fenolik).
c. Asam humat bersifat heterogen yang memiliki komponen aromatik dan
alifatik serta mengandung tiga gugus fungsi utama yaitu karboksil (-
COOH), alkohol fenolik (-OH), dan metoksi karbonil (C=O). Dalam
molekul asam humat juga terdapat ikatan hidrogen aktif yang banyak
sehingga molekul ini sangat reakstif secara kimia. Sifat lain dari asam
humat adalah sebagai bahan kelator alami yang membawa mineral
(Supriyati, 2006).
Struktur asam humat dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.2. Model Struktur Asam Humat Berdasarkan Stevenson (1982)
R dalam gambar di atas merupakan gugus alkil, aril, atau aralkil.
2. Asam Fulvat
a. Asam fulvat berasal dari kata fulvus yang berarti kuning, warna dari asam
fulvat adalah kuning terang hingga mendekati coklat. Asam fulvat
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
merupakan senyawa asam organik alami yang berasal dari humus, larut
dalam air, sering ditemukan dalam air permukaan dengan berat molekular
yang rendah yaitu antara rentang 1000 hingga 10.000 (Collet, 2007).
b. Asam ini larut dalam air pada berbagai kondisi pH dan sangat rentan
terhadap serangan mikroba. Asam-asam fulvat mengandung atom oksigen
dua kali lebih banyak dari pada asam humat. Karena banyaknya gugus
carboksil (COOH) dan hidroksil (COH) sehingga secara kimia asam fulvat
lebih reaktif dibandingkan senyawa-senyawa humus lainnya.
Struktur asam humat dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.3. Model Struktur Asam Fulvat Berdasarkan Buffle Et Al (1977)
3. Humin
a. Humin adalah bagian dari senyawa humat yang tidak dapat larut baik
di dalam larutan basa kuat-asam kuat maupun dalam asam lemah-basa
lemah, atau tidak larut dalam air pada setiap pH. Kompleks humin
dianggap sebagai molekul yang paling besar dari senyawa humus karena
rentang berat molekulnya mencapai 100,000 hingga 10,000,000.
Sedangkan sifat kimia dan fisika humin belum banyak diketahui (Tan,
1982).
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
b. Tan (1982) juga menyatakan bahwa karakteristik humin adalah berwarna
coklat gelap, tidak larut dalam asam dan basa, dan sangat resisten akan
serangan mikroba. Tidak dapat diekstrak oleh asam maupun basa.
c. Petitt dalam Collet (2007) menyatakan keberadaan humin di dalam tanah
paling resistan terhadap dekomposisi dari semua senyawa-senyawa humat.
Beberapa fungsi utamanya di dalam tanah itu bersifat struktural, yaitu
untuk memelihara kestabilan tanah, untuk meningkatkan tanah terhadap
kapasitas penahan air, tetapi humin juga berfungsi sebagai sistim
pertukaran kation, dan dapat memperbaiki kandungan tanah sehingga
secara umum meningkatkan kesuburan tanah. Oleh karena fungsi-
fungsinya itu, humin merupakan kunci penting dari kesuburan tanah.
Dalam berbagai kasus, intensitas warna akan semakin tinggi karena adanya
logam besi yang terikat oleh asam-asam organik yang terlarut dalam air tersebut.
Kelima ciri yang telah disebutkan di atas ternyata mempunyai hubungan satu
dengan lainnya. pH yang rendah juga disebabkan oleh kandungan kation yang rendah,
kehadiran zat organik dalam bentuk asam, dan sedikitnya kation dan partikel
tersuspensi. Hal ini yang menyebabkan kurangnya proses koagulasi secara alami.
Karakteristik air gambut bersifat spesifik, tergantung pada lokasi ataupun dari
segi vegetasi, jenis tanah dimana air gambut itu berada, ketebalan gambut, usia
gambut, dan cuaca (Mahmud, 2002).
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
Tabel 2.1. Kualitas Air Gambut dari Beberapa Lokasi di Kalimantan dan Sumatera
Air Gambut No Parameter Satuan
Kalsel Kalbar Kalteng Sumsel Riau
Syarat Air
Minum 1 Warna Pt-Co 753 527 725 1315 1125 15
2 Zat Organik mg/L
KmnO4 278,8 193,7 172,4 290 243,3 10
3 pH - 4,1 3,94 3,62 6,01 4 6,5 � 8,5
4 DHL ìS/cm - 30 50 760 75 -
5 Kekeruhan mg/L SiO2 32 0 0,5 5 9 5
6 Besi mg/L Negatif Negatif Negatif Negatif 0 0,3
7 Mangan mg/L Negatif Negatif Negatif - 0 0,1
8 Kesadahan - 2,05 0,48 - 5,51 1,44 500
9 Kalsium mg/L Negatif Negatif - 4,45 0 200
10 Magnesium mg/L 8,83 2,06 - 20,9 6,19 150
2.2. Prospek Pengolahan
Karakteristik air gambut relatif kurang menguntungkan untuk penyediaan air
minum. Kondisi yang kurang menguntungkan dari segi kesehatan adalah sebagai
berikut:
1. Kadar keasaman (pH) yang rendah dapat menyebabkan kerusakan gigi dan
menimbulkan sakit perut.
2. Kandungan organik yang tinggi dapat menjadi sumber makanan bagi
mikroorganisme dalam air, sehingga dapat menimbulkan bau apabila bahan
organik tersebut terurai secara biologi (Wagner, 2001).
3. Apabila pengolahan air gambut tersebut menggunakan klor sebagai
desinfektan maka akan terbentuk trihalometan (THM) seperti senyawa
organoklor yang dapat bersifat karsinogenik (Wagner, 2001).
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
4. Ikatannya yang kuat dengan logam (besi dan mangan) dalam bentuk khelat
menyebabkan kandungan logam dalam air tinggi dan dapat menimbulkan
kerusakan organ tubuh jika dikonsumsi secara terus-menerus (Wagner, 2001).
2.3. Alternatif Proses Pengolahan Air Gambut
Berdasarkan pada pengetahuan terhadap penyebab dan kandungan warna pada
air dan sifat-sifatnya, maka proses dan metode pengolahan yang dapat diterapkan
untuk mengolah jenis air berwarna alami adalah1:
a) Proses oksidasi.
b) Proses adsorpsi.
c) Koagulasi � Flokulasi.
d) Proses pemisahan dengan membran filtrasi.
Ozon (O3) dan peroksida (H2O2) dikenal sebagai oksidator kuat yang dapat
digunakan dalam pengolahan air karena tidak menghasilkan senyawa berbahaya.
Apabila oksidasinya sempurna akan menghasilkan CO2 dan H2O. Namun pada
aplikasinya biaya operasi relatif mahal dan perlu digunakan unit peralatan penghasil
ozon (Mahmud, 2002).
Proses koagulasi pada umumnya selalu diiringi dengan flokulasi, koagulasi
merupakan proses penggumpalan melalui penambahan zat kimia, jadi koagulasi
sudah merupakan proses kimia karena proses ini melibatkan reaksi dari bahan yang
ditambahkan (disebut sebagai koagulan) dengan zat-zat yang terkandung di dalam air
tersebut. Koagulan yang umum digunakan dalam pengolahan air adalah kapur, tawas,
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
dan kaporit. Zat-zat yang terkandung di dalam koagulan tersebut yaitu Ca, Fe, dan Al
bersifat tidak larut dalam air sehingga mampu mengendap bila bertemu dengan sisa-
sisa basa. Tanah liat atau lempung, lumpur atau tanah dari lokasi sumber air tersebut,
tepung biji kelor (Moringa olafera), dan bentonit juga dapat digunakan sebagai
koagulan.
Dalam koagulasi, pembubuhan larutan kapur bisa menggunakan bubur kapur
(larutan kapur keruh), hal ini dilakukan selain kapur digunakan untuk menaikkan
pH/alkalinitas juga partikel-partikel kapur untuk menaikkan kekeruhan air (sebagai
zat pemberat) yang dibutuhkan untuk tumbukan antar partikel, di mana hal ini
dibutuhkan pada proses flokulasi (pertumbuhan flok). Zat ini biasanya digunakan
untuk mengolah air berwarna alami, karena sifat air yang relatif jernih, jadi dengan
kata lain zat ini ditambahkan untuk menaikkan kekeruhan air. Flok yang diproduksi
dari air berwarna tinggi dengan menggunakan koagulan garam besi atau alumunium,
ternyata terlalu ringan untuk siap diendapkan. Penambahan zat pemberat, yang
mempunyai specific gravity (berat jenis) relatif besar, menghasilkan aksi pemberatan,
dan flok mengendap dengan cepat (Wagner, 2001).
Pengolahan air gambut juga dapat dilakukan melalui proses adsorpsi.
Adsorpsi merupakan fenomena fisika di mana molekul-molekul bahan yang
diadsorpsi tertarik pada permukaan bidang padat yang bertindak sebagai adsorben.
Ditinjau dari segi derajat adsorpsi pada suatu jenis adsorben, pada umumnya
mengikuti aturan berikut (Cahyana, 2009):
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
1) Adsorpsi berlangsung sedikit terhadap semua senyawa organik, kecuali
senyawa berhalogen.
2) Adsorpsi berlangsung baik terhadap semua senyawa berhalogen dan senyawa
alifatik.
3) Adsorpsi berlangsung sangat baik terhadap semua senyawa aromatik.
Makin banyak kandungan inti benzennya semakin baik adsorpsinya.
Berdasarkan ketiga aturan di atas maka pengolahan air berwarna (air gambut)
dapat dilakukan dengan proses adsorpsi, karena asam humus mempunyai kandungan
senyawa gugus aromatik.
Dalam pengolahan air gambut dengan proses adsorpsi pada prinsipnya adalah
menarik molekul asam-asam humus ke permukaan suatu adsorben. Contoh adsorben
yang biasa digunakan adalah karbon aktif/charcoal, zeolit, resin, dan tanah liat dari
lokasi sumber air gambut.
Alumina teraktivasi, besi yang dilapisi alumina teraktivasi dan besi hidroksida
digunakan dalam bentuk granulanya yang berisi butir masih terus dipelajari
efektivitasnya sebagai adsorben untuk asam-asam humat dalam air gambut.
Pemanfaatan teknologi Clear Chemical Bentone atau CCB dikembangkan
dengan memanfaatkan bentonit dan arang matang. Bentonit biasa digunakan sebagai
blencing eart pada proses pengolahan minyak sawit. Pada air gambut, bentonit dapat
menjernihkan air, sedangkan arang untuk menetralisasi kandungan racun pada air.
Melalui formulasi campuran bentonit alam dan sejumlah bahan pendukung, dengan
komposisi 65% dengan tiga zat padat yang saling bercampur, membentuk sistem.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
Bahan ini mampu memutus atau merombak warna air, menetralkan, dan
mengadsorpsi, dan mengkogulasi, sehingga dalam hitungan menit, dihasilkan air
bersih (Kompas Cyber Media Jumat Edisi 09 November 2007, akses 24 Mei 2009).
2.4. Warna Air
Banyak air permukaan terutama yang berasal dari daerah rawa, seringkali
berwarna sehingga tidak dapat diterima oleh masyarakat baik untuk keperluan rumah
tangga maupun untuk keperluan industri.
Warna tersebut disebabkan oleh pelapukan (dekomposisi) zat organik seperti
daun, kayu, binatang mati dan lain-lain. Asam humat yang berasal dari dekomposisi
lignin inilah penyebab warna air, selain besi dalam wujud khelat ferric humat. Secara
umum dapat dikatakan, penyebab warna air ialah kation Ca, Mg, Fe, Mn. Oksida besi
ini menyebabkan air berwarna kemerahan, oksida mangan menyebabkan air berwarna
coklat kehitaman, sedangkan kalsium karbonat menimbulkan warna kehijauan.
Bahan-bahan organik seperti tanin, lignin dan asam humus menimbulkan warna
kecoklatan di perairan (Cahyana, 2009).
Air tidak menyerap semua gelombang sinar spektra matahari dengan sama
kuatnya. Dari kedua ujung spektra sinar (sinar dan violet) terlihat bahwa sinar merah
lebih banyak disebarkan (diffus). Penyerapan sinar di dalam air sesungguhnya
dilakukan oleh partikel-partikel yang ada di dalamnya, seperti sediment, deditrus,
binatang atau tumbuh-tumbuhan air. Makin banyak partikel di dalam sistem air makin
tinggi tingkat absorpsi. Karenanya perbandingan penyerapan sinar di dalam air
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
dengan di dalam udara, penyerapan sinar di dalam air lebih tinggi (Pararaja, 2006).
Pada umumnya warna perairan dikelompokkan menjadi dua yaitu warna sejati
atau warna sesungguhnya (true color) dan warna tampak atau warna semsu
(apparent color).
2.4.1. Warna Sejati (True Color)
Warna yang berasal dari penguraian zat organik alami yaitu zat humus (asam
humus dan asam fulvat), lignin merupakan sekelompok senyawa yang mempunyai
sifat-sifat yang mirip. Senyawa ini menyebabkan warna air yang sukar dihilangkan
terutama jika konsentrasi zat-zat tersebut tinggi dan memerlukan pengolahan dengan
kondisi operasional yang khusus atau berbeda dengan penghilangan warna semu.
(Effendi, 2006).
Karakteristik warna sejati pada air adalah (Pararaja, 2006):
1) Air berwarna kuning terang sampai coklat-merah.
2) Air relatif jernih.
3) pH air relatif rendah, di bawah 6 (rata-rata 3 � 5) oleh karena itu air dengan
pH < 4,5 tidak mengandung alkalinitas.
Sifat-sifat zat humus yang terutama dan penting dalam pengolahan air dapat
dilihat sebagai berikut (Kusnaedi, 2006):
1) Berat molekul adalah 800 � 50.000.
2) Ukuran partikel 90% kurang dari 10 nm, partikel koloid.
3) Partikel warna terdiri dari zat humus yang secara dominan berukuran negatif.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
4) Sifat-sifat seperti ukuran partikel yang kecil dan mengandung muatan negatif
yang kuat menentukan mekanisme penghilangan warna yang secara
keseluruhan berbeda dari penghilangan kekeruhan.
Karakteristik air berwarna dan sifat-sifat zat humus menyebabkan air
berwarna jenis ini sukar untuk diolah.
2.4.2. Warna Semu (Apparent Color)
Warna semu adalah warna yang disebabkan oleh (Pararaja, 2006):
a. Partikel partikel penyebab kekeruhan (tanah, pasir dll)
Zat ini lebih mudah dihilangkan dibandingkan dengan penyebab warna
lainnya, biasanya di mana air berbentuk koloid.
b. Partikel/dispersi halus besi dan mangan
Zat-zat ini pada konsentrasi yang sangat rendah, tidak dapat diterima
sebagai sumber air untuk perumahan maupun industri. Sedikit besi dan
mangan dapat menyebabkan warna kecoklatan dalam air yang diproduksi.
c. Partikel-partikel mikroorganisme (algae/lumut).
d. Warna yang berasal dari pemakaian zat warna oleh industri (tekstil,
pengrajin batik, pabrik kertas, dll), seperti bahan pencelup, cat, pewarna
makanan dll.
2.5. Skala Warna Air
Warna air merupakan salah satu unsur dari parameter fisika terhadap standar
persyaratan kualitas air, hal ini dikarenakan (Sutrisno, 2002):
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
a. Air yang berwarna dalam tingkatan tertentu akan mengurangi segi estetika,
sehingga tidak diterima oleh masyarakat.
b. Tidak diterimanya air minum yang berasal dari penyediaan air untuk minum,
akan menimbulkan kekhawatiran bahwa masyarakat akan mencari sumber air
lain yang mungkin kurang safe.
c. Penetapan warna sebagai salah satu parameter standar kualitas diharapkan
bahwa semua air minum tidak diragukan oleh masyarakat.
Warna air dapat diamati secara visual (langsung) atau pun diukur berdasarkan
suatu skala warna dengan spektrofotometer. Saat ini, dalam penelitian-penelitian
warna air skala warna yang paling banyak digunakan adalah skala APHA (The
American Public Health Association) dan skala Platina-Cobalt (disebut juga skala
Alpha-Hazen). Skala Platina-Cobalt sering disingkat menjadi Pt-Co unit atau PCU.
Standar lain untuk menentukan skala warna yang juga umum digunakan
adalah skala �warna Hazen�, skala ini banyak digunakan karena nilai warna yang
diukur secara khas dalam satuan Hazen atau mg/L Pt.
The American Public Health Association (APHA) telah menerbitkan beberapa
metoda pengujian untuk air dan air limbah, juga yang berhubungan dengan
pengukuran beragam warna dari zat cair. Metoda skala APHA tersebut didasarkan
pada perbandingan visual dari suatu zat cair, dalam penentuan skalanya larutan Pt-Co
digunakan sebagai standarnya. Saat ini warna Platinum-Cobalt yang selanjutnya
disebut warna APHA adalah salah satu standar yang paling umum untuk pengukuran
warna zat cair.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
Pemeriksaan warna ditentukan dengan membandingkan secara visuil warna
dari sampel dengan larutan standard warna yang diketahui konsentrasinya.
Kebanyakan metode yang dipakai pada pemeriksaan warna air di instalasi pengolahan
air menggunakan metade standar warna Platina � Kobalt dengan satuan mg/L Pt-Co
baik dilakukan dengan instrumen Colorimetri maupun yang lebih sensitif yaitu
spektrofotometri (Pararaja, 2006).
Mc Neely (1979) dalam Effendi (2003) menyatakan bahwa air dengan nilai
warna lebih kecil dari 10 Pt-Co biasanya tidak memperlihatkan warna yang jelas,
sedangkan air yang berasal dari rawa-rawa termasuk lahan gambut yang berwarna
kuning kecoklatan hingga kehitaman memiliki nilai warna sekitar 200 � 300 Pt-Co
karena adanya asam humus.
Sementara berdasarkan Permenkes No. 416/Men Kes/Per/IX/1990, nilai
maksimum untuk warna air bersih dan air minum (golongan B dan golongan A)
berturut-turut adalah sebesar 50 dan 15 skala Pt-Co.
2.6. Hidrolisis
Hidrolisis adalah istilah umum yang dipergunakan untuk menyebut reaksi
suatu zat dengan air, H2O. Hidrolisis atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai
Hydrolysis berasal dari kata hydro artinya air dan lysis artinya peruraian, jadi
hidrolisis bisa diartikan sebagai reaksi terurainya garam dalam air yang menghasilkan
asam atau basa.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
Dalam konteks yang lebih luas dikatakan bahwa hidrolisis adalah suatu proses
kimia yang menggunakan air, H2O sebagai pemecah suatu persenyawaan termasuk
inversi gula, saponifikasi ester dan lemak, pemecahan protein dan reaksi Grignard.
Jadi H2O sebagai zat pereaksi dalam pengertian luas dapat digolongkan sebagai
larutan asam atau basa.
Ada dua jenis hidrolisis berdasarkan terjadinya, yaitu:
a. Hidrolisis parsial/sebagian
Yaitu hidrolisis yang terjadi apabila garamnya berasal dari asam lemah dan
basa kuat atau sebaliknya, dan dalam hidrolisis parsial ini hanya satu ion saja
(dari asam lemah atau basa lemah) yang mengalami reaksi hidrolisis, yang
lainnya tidak.
b. Hidrolisis total
Yaitu hidrolisis yang terjadi apabila garamnya berasal dari asam lemah dan
basa lemah.
Tabel 2.2. Beberapa Jenis Garam Berdasarkan Komponen Asam Basa Pembentuknya
Asam Pembentuk Basa Pembentuk Sifat Larutan Contoh
kuat kuat netral NaCl ; K2SO4
kuat lemah asam NH4Cl ; Al2(SO4)3
lemah kuat basa CH3COONa ; Na2CO3
lemah lemah bergantung Ka & Kb
CH3COONH4
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
Aplikasi konsep hidrolisis dalam kehidupan sehari-hari terjadi seperti
di dalam:
a. Pelarutan sabun
Garam natrium stearat, C17H35COONa (sabun cuci) akan mengalami hidrolisis
jika dilarutkan dalam air dan menghasilkan asam stearat, C17H35COOH dan
basanya NaOH sesuai reaksinya:
C17H35COONa + H2O C17H35COOH + NaOH
Oleh karena itu, jika garam tersebut digunakan untuk mencuci, airnya harus
bersih dan tidak mengandung garam Ca 2+ atau Mg 2+. garam Ca 2+ dan Mg 2+
banyak terdapat dalam air sadah. Jika air yang digunakan mengandung garam
garam Ca 2+, terjadi reaksi:
2(C17H35COOH) + Ca 2+ Ca(C17H35COO)2 + 2 H +
Sehingga buih yang dihasilkan sangat sedikit. Akibatnya, cucian tidak bersih
karena fungsi buih untuk memperluas permukaan kotoran agar mudah larut
dalam air.
b. Penjernihan air
Penjernihan air minum oleh PAM berdasarkan prinsip hidrolisis, yaitu
menggunakan senyawa aluminium fosfat yang mengalami hidrolisis total.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
2.7. Adsorpsi
Adsorpsi adalah proses di mana satu atau lebih unsur-unsur pokok dari suatu
larutan fluida akan lebih terkonsentrasi pada permukaan suatu padatan tertentu
(adsorben). Dengan cara ini, komponen-komponen dari suatu larutan, baik larutan gas
ataupun cairan, bisa dipisahkan satu sama lain (Wikipedia, akses 20 april 2009).
Adsorpsi melibatkan proses perpindahan massa dan menghasilkan
kesetimbangan distribusi dari satu atau lebih larutan antara fasa cair dan partikel.
Pemisahan dari suatu larutan tunggal antara cairan dan fasa yang diserap membuat
pemisahan larutan dari fasa curah cair dapat dilangsungkan. Fasa penyerap disebut
sebagai adsorben. Bahan yang banyak digunakan sebagai adsorben adalah karbon
aktif dan silika gel. Permukaan adsorben pada umumnya secara fisika maupun kimia
heterogen dan energi ikatan sangat mungkin berbeda antara satu titik dengan titik
lainnya. Pada praktiknya, proses adsorpsi bisa dilakukan secara tunggal namun bisa
pula merupakan kelanjutan dari proses pemisahan dengan cara distilasi.
Berdasarkan fenomena kejadiannya, adsorpsi pada permukaan padatan dapat
diklasifikasikan ke dalam dua bagian, yaitu (Hakim, 1988):
1. Kemisorpsi
Adsorpsi kimia adalah adsorpsi yang terjadi akibat interaksi kimia antara
molekul adsorben dengan molekul adsorbat. Proses ini pada umumnya
bersifat sangat eksotermis dan menurunkan kapasitas dari adsorben karena
gaya adhesinya yang kuat sehingga proses ini tidak dapat berbalik
(irreversible).
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
2. Fisisorpsi atau adsorpsi fisika
Adsorpsi fisik adalah adsorpsi yang terjadi akibat gaya interaksi tarik-menarik
antara molekul adsorben dengan molekul adsorbat. Adsorpsi ini melibatkan
gaya-gaya Van der Wals yang relatif lemah (sebagai kondensasi uap). Jenis
ini cocok untuk proses adsorpsi yang membutuhkan proses regenerasi karena
zat yang teradsorpsi tidak larut dalam adsorben tapi hanya sampai permukaan
saja.
Terjadinya fenomena adsorpsi itu, para ahli pengolahan air membagi
mekanisme adsorpsi menjadi tiga langkah, yaitu (Cahyana, 2009):
(1). Makrotransport: perpindahan zat pencemar, disebut juga adsorbat (zat yang
diadsorpsi), di dalam air menuju permukaan adsorban;
(2). Mikrotransport: perpindahan adsorbat menuju pori-pori di dalam adsorban;
(3). Sorpsi: pelekatan zat adsorbat ke dinding pori-pori atau jaringan pembuluh
kapiler mikroskopis.
Beberapa hal yang mempengaruhi efektivitas adsorpsi, adalah (Cahyana,
2009):
1) Jenis bahan adsorban, apakah berupa arang batok, batu bara (antrasit), sekam,
dll;
2) Temperatur lingkungan (udara, air, cairan): proses adsorpsi makin baik jika
temperaturnya makin rendah;
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
3) Jenis adsorbat, bergantung pada bangun molekul zat, kelarutan zat (makin
mudah larut, makin sulit diadsorpsi), taraf ionisasi (zat organik yang tidak
terionisasi lebih mudah diadsorpsi).
Berdasarkan jenis adsorbatnya, tingkat adsorpsi digolongkan menjadi tiga,
yaitu lemah (weak), terjadi pada zat anorganik kecuali golongan halogen (salah
satunya adalah klor). Adsorpsi menengah (medium), terjadi pada zat organik alifatik
dan adsorpsi kuat (strong) terjadi pada senyawa aromatik (zat organik yang berbau
(aroma) dengan struktur benzena, C6H6) (http://www.chem-is-try.org, 2006).
Suatu adsorben dapat diregenerasikan dengan jalan pengeringan. Pada
dasarnya pengeringan zat padat adalah pemisahan sejumlah kecil air atau zat cair dari
bahan sehingga mengurangi kandungan sisa zat cair di dalam zat padat itu sampai
suatu nilai rendah yang dapat diterima.
Kandungan zat cair dalam bahan yang dikeringkan berbeda dari satu bahan ke
bahan lain. Ada bahan yang tidak mempunyai kandungan zat cair sama sekali (bone
dry). Pada umumnya zat padat selalu mengandung sedikit fraksi air sebagai air
terikat. Zat padat yang akan dikeringkan biasanya terdapat dalam bentuk serpih
(flake), bijian (granule), kristal (crystal), serbuk (powder), lempeng (slab), atau
lembaran sinambung (continous sheet) dengan sifat-sifat yang berbeda satu sama lain.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
o Spektrofotometer Uv-Vis
Spektrofotometer uv-vis adalah alat yang digunakan untuk mengukur
transmitansi, reflektansi dan absorbansi dari cuplikan sebagai fungsi dari panjang
gelombang pada daerah ultraviolet dan daerah tampak. Spektrofotometer sesuai
dengan namanya merupakan alat yang terdiri dari spektrometer dan fotometer.
Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu
dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang
diabsorpsi. Jadi spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi cahaya secara
relatif jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai
fungsi dari panjang gelombang (http://www.kimia-lipi.net, 2006).
Semua metode spektrofotometri berdasarkan pada serapan sinar oleh senyawa
yang ditentukan, sinar yang digunakan adalah sinar yang semonokromatis mungkin
(http://www.kimia-lipi.net, 2006).
Umumnya spektroskopi dengan sinar ultraviolet (uv) dan sinar tampak (vis)
dibahas bersama karena sering kedua pengukuran dilakukan pada waktu yang sama.
Spektroskopi uv-vis berkaitan dengan proses berenergi tinggi yakni transisi elektron
dalam molekul, informasi yang didapat cenderung untuk molekul keseluruhan
molekul bukan partisi-partisi penyusun molekulnya. Metoda ini sangat sensitif dan
dengan demikian sangat cocok untuk tujuan analisis (http://www.chem-is-try.org,
2006).
Konsentrasi suatu larutan A berwarna dapat diketahui dengan
membandingkan warna larutan tersebut dengan larutan A yang diketahui
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
konsentrasinya. Metode pembandingan warna ini dikenal dengan kolorimetri.
Salah satu metode kolorimetri yang dikenal saat ini adalah metode
spektrofotometeri. Prinsip metode ini adalah pengurangan intensitas sinar sebelum
dan sesudah melewati sampel pada suatu alat spektrofotometer (Underwood, 1999).
Beer dan Lambert mengkaji efek konsentrasi penyusun warna dalam larutan
terhadap transmisi maupun absorpsi cahaya, yaitu intensitas berkas cahaya
monokromatik berkurang secara eksponensial dengan bertambahnya konsentrasi zat
penyerap secara linier. Bentuk persamaan yang umum untuk pernyataan tersebut
dapat dilihat pada persamaan berikut (Takeuchi, 2006):
A = åcl = log = log = − log T
Di mana:
A = absorbansi larutan sampel
å = koefisien ekstingsi molar zat terlarut
c = konsentrasi larutan (molar)
l = panjang lintasan cahaya (cm)
T = transmitansi
lo = intensitas cahaya setelah setelah melewati pelarut murni dan larutan
lt = intensitas cahaya setelah setelah melewati pelarut murni dan larutan
Penentuan konsentrasi warna air gambut dapat ditentukan berdasarkan standar warna
Pt-Co pada panjang gelombang maksimumnya.
lt
lo
T
l
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
o Tulang Ayam
Hampir seluruh rangka pada vertebrata termasuk kelas unggas terdiri atas
tulang, yang mempunyai fungsi utama (Yuwanta, 2004):
a. Proteksi
Tulang berfungsi melindungi organ-organ internal, seperti tengkorak yang
melindungi otak ataupun tulang iga yang melindungi usus dan paru-paru.
b. Pemberi bentuk
Tulang merupakan rangka di mana tubuh dapat terbentuk.
c. Produksi darah
Sumsum, terletak di dalam rongga tulang, berfungsi memproduksi darah
dalam proses yang dinamakan haematopoiesis.
d. Penyimpanan/cadangan mineral
Tulang berfungsi sebagai cadangan mineral-mineral penting bagi tubuh,
khususnya kalsium dan fosfor.
e. Pergerakan
Tulang, bersama sendi, tendon, otot dan ligamen, berfungsi bersama-sama
untuk menghasilkan dan mentransfer gaya sehingga tubuh dapat bergerak
dalam ruang tiga dimensi.
f. Keseimbangan asam dan basa
Tulang merupakan buffer darah terhadap perubahan pH yang drastis dengan
cara menyerap ataupun melepaskan garam-garam alkali.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
Matriks-matriks ekstraselular dari jaringan keras tulang tersusun atas fasa-fasa
anorganik dan organik, fasa anorganik utama tersusun atas dari kristal-kristal
hidroksiapatit (HA), dan fasa organik terutama terdiri atas kolagen dan sejumlah kecil
senyawa lain termasuk glycosaminoglycans (GAGs), proteoglycans dan glikoprotein
(Sultana dalam Yildirim, 2004).
Secara kimiawi komposisi penyusun tulang pada basis berat, terdiri dari
kurang lebih 69% anorganik, 22% organik, dan 9% air. Sedangkan basis volume
yaitu 40% anorganik, 35% organik, dan 25% air. Fasa organik utama dari tulang
adalah collagen (90% berat) seperti ditunjukkan dalam tabel berikut:
Tabel 2.3. Komposisi Tulang Secara Umum (Yildirim, 2004)
Komponen Jumlah (% berat) Hidroksiapatit (HA) 69 Matrik organik Kolagen Lain-lain
22 90 � 96 4 � 10
Air 9
Fasa utama anorganik dari tulang adalah sebuah mineral garam kristalin yang
merupakan kalsium fosfat dan sering kali diidealkan sebagai hidroksilapatit yang juga
disebut hidroksiapatit. Sedangkan fasa anorganik tulang selain hidroksiapatit adalah
garam-garam dari natrium, magnesium, kalium, klor, flour, dan sitrat dalam jumlah
yang bervariasi.
Kristal hidroksiapatit secara fisik merupakan material biokeramik dengan
struktur permukaannya yang memiliki pori-pori (Kubo, 2003). Hal ini ditunjukkan
gambar berikut:
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
Gambar 2.4. Foto SEM terhadap Keramik Mikropartikel HA, Terlihat Struktur Permukaan yang Kasar dan Berpori-pori (Hasil Pembesaran, 300x)
Hidroksiapatit adalah mineral yang terjadi secara alami, dalam keadaan murni
berbentuk kristal putih dengan rumus Ca5(PO4)3(OH), tetapi biasanya ditulis
Ca10(PO4)6(OH)2. Secara teoritis hidroksiapatit, Ca10(PO4)6(OH)2 memiliki kandungan
(dalam % berat) kalsium 39,68 ; posfor 18,45. Perbandingan sebesar 2,151 dan
perbandingan molar adalah 1,67 (Yildirim, 2004).
Material yang bersifat keramik secara umum memiliki kemampuan sebagai
adsorben, penyebabnya adalah permukaan material ini cenderung berpori-pori,
adanya gaya adhesi mengakibatkan material ini dapat menyerap zat-zat lain ke dalam
pori-porinya.
Hidroksiapatit sebagai salah satu material keramik sangat memungkinkan
memiliki kemampuan dalam mengadsorpsi zat-zat lain ke dalam pori-pori
di permukaannya.
P
Ca
P
Ca
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Lokasi Pengambilan Sampel
Sampel air gambut diambil dari kawasan Divisi 3 Perkebunan Sawit Aek
Lobu PT Anglo Marison Estate Platation (PT AEP) Desa Aek Lobu Hutabalang
Kecamatan Badiri Kabupaten Tapanuli Tengah.
3.2. Lokasi Penelitian
Penelitian penurunan intensitas warnanya dilakukan di Laboratorium Kimia
Analitik, Universitas Sumatera Utara. Dan untuk pengukuran skala warna dengan
instrumen spektrofotometer uv-vis dilakukan di Laboratorium Farmasi, Universitas
Sumatera Utara. Foto SEM terhadap serbuk tulang ayam dilakukan dengan mengirim
ke Laboratorium Geologi Kuaterner (PPGL) Bandung.
3.3. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh air yang menggenangi lahan
gambut di Desa Aek Lobu Hutabalang Kecamatan Badiri Kabupaten (Divisi 3 PT
AEP Perkebunan Kelapa Sawit) Tapanuli Tengah, dengan langkah:
1. Menentukan lokasi 5 (lima) titik yang ditarik secara diagonal dari tepi lahan
gambut (metode diagonal silang). Hal ini dimaksudkan supaya sampel dapat
bersifat representatif dari populasi.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
x x
x
x x
Gambar 3.1. Penentuan Sampel pada Lokasi, Tanda Silang Menyatakan Tempat Sampel Diambil
2. Dari 5 titik itu masing masing sampel diambil dua titik kedalaman yaitu pada
titik 0,2x dan 0,8x kedalaman air gambut.
3. Membilas terlebih dahulu bagian dalam penampung (alat untuk mengambil
sampel) secara merata sebanyak 3 (tiga) kali dengan sampel tersebut.
4. Mengambil sampel sebanyak volume yang sama dan dicampurkan dalam wadah
secara merata/homogen. Wadah sebelumnya telah diperlakukan seperti
penampung yaitu dibilas sebanyak 3 (tiga) kali dengan sampel.
3.4. Alat dan Bahan Kimia yang Digunakan
3.4.1. Alat-alat
Alat yang dipakai pada penelitian ini yaitu:
1. Magnetic stirrer.
2. Hotplate (Thermolyne, Mirak).
3. Alat sentrifuga (Fisher Scientific).
4. Indikator universal (E merck).
5. Ayakan mesh ukuran 80 mesh.
6. Neraca analitis.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
7. Termometer.
8. Kuvet.
9. Desikator.
10. Alat spektrofotometer uv-vis (Diode Array Spectrophotometer, hp 8452A).
11. Dan alat-alat gelas yang biasa digunakan di laboratorium.
3.4.2. Bahan Kimia yang Digunakan
Bahan kimia yang dipakai pada penelitian ini yaitu:
1. K2PtCl6 (Merck).
2. CoCl2. 6 H2O (Merck).
3. HCl pekat (p a).
4. Aquades.
5. Karbon aktif.
6. CaCO3 murni.
7. Air gambut di Desa Aek Lobu Hutabalang Kecamatan Badiri Kabupaten
(Divisi 3 PT AEP Perkebunan Kelapa Sawit) Tapanuli Tengah.
8. Tulang ayam (diperoleh dari dapur katering asrama SMA Negeri 1 Matauli
Pandan).
3.5. Prosedur Penelitian
3.5.1. Preparasi Serbuk Tulang Ayam
1. Tulang ayam dipisahkan bagian tulang rawannya dan dibersihkan dari daging
yang masih melekat.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
2. Lalu dipecah/dibelah dan dibersihkan dari sum-sum yang melekat dari bagian
dalamnya.
3. Tulang ayam dicuci dengan detergen dan dibilas dengan air sebanyak tiga (3)
kali lalu dibilas dengan aquadest.
4. Dikeringkan dengan terik matahari selama satu hari lalu digerus dan diblender.
5. Serbuk dari tulang ayam selanjutnya diayak hingga ukuran 80 mesh, selanjutnya
serbuk tulang tersebut dioven selama 45 sampai 60 menit sebelum digunakan.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
Secara ringkas proses di atas dapat digambarkan sebagai berikut:
dipilih yang ruas/ukurannya besar dipisahkan bagian tulang rawannya dan dibersihkan dari daging yang masih melekat dipecah/dibelah dan dibersihkan sum-sum tulangnya yang melekat sampai bersih dicuci dengan detergen dibilas dengan air sebanyak tiga (3) kali lalu dibilas lagi dengan aquadest dikeringkan dengan terik matahari selama satu hari lalu digerus dan diblender serbuk dari tulang ayam selanjutnya diayak hingga ukuran 80 mesh (ukuran kehalusan optimal) selanjutnya serbuk tulang tersebut dioven selama 45 sampai 60 menit sebelum digunakan
Gambar 3.2. Proses Preparasi Serbuk Tulang Ayam
Tulang Ayam
Penurun intensitas warna air gambut
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
3.5.2. Preparasi Larutan Induk (Larutan Skala Warna 500 ppm Pt-Co)
Larutan standar Pt-Co dibuat dengan melarutkan 1,246 gram kalium heksa
kloro platina (IV), K2PtCl6 (ekivalen dengan 500 mg logam platina), dan 1,00 gram
kobal klorida, CoCl2.6 H2O (ekivalen dengan 250 mg kobal) dalam 600 mL aquadest.
Kemudian ditambahkan 100 mL HCl pekat dan diencerkan dengan aquadest hingga
volume 1 liter. Larutan standar tersebut mempunyai skala warna 500 ppm Pt-Co.
3.5.3. Pembuatan Larutan Standar Skala Warna 500 Pt-Co
Larutan standar Pt-Co dibuat sesuai dengan diagram alir pada gambar
berikut:
+ 25 mL aquadest + 25 mL
aquadest
dicampurkan, lalu ;
+ aquadest 600 mL + 100 mL HCl pekat (p a) + aquadest hingga volume 1000 mL
Gambar 3.3. Diagram Alir Pembuatan Larutan Standar Skala Warna 500 ppm Pt-Co
1,246 g K2PtCl6 1,00 g CoCl2. 6 H2O
Larutan K2PtCl6 Larutan CoCl2
Larutan standar skala warna 500 ppm Pt-Co
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
3.5.4. Preparasi Kurva Kalibrasi Larutan Standar Pt-Co
1. Dari larutan induk skala warna 500 ppm Pt-Co dipipet sebanyak 0,5 mL lalu
dimasukkan ke dalam tabung Nessler 50 mL lalu diencerkan dengan aquadest
sampai garis tanda, sehingga diperoleh larutan warna standar skala 5 ppm Pt-
Co.
2. Dengan cara yang sama dari larutan induk skala warna 500 ppm Pt-Co dipipet
sebanyak 1,0 ; 1,5 ; 2,0 ; 2,5 ; 3,0 ; 3,5 ; 4,0 dan 4,5 mL. Lalu masing-masing
diencerkan dengan aquadest sampai garis tanda, sehingga diperoleh larutan
warna standar skala 10 ; 15 ; 20, 25 ; 30 ; 35 ; 40 dan 45 ppm Pt-Co.
3.6. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Larutan Standar
1. Diambil titik tengah dari larutan standar skala warna yang digunakan yaitu
konsentrasi 25 ppm Pt-Co, lalu dimasukkan ke dalam kuvet spektrofotometer
uv.
2. Pengikuran ini menghasilkan panjang gelombang maksimum dihasilkan 300
nm.
3.7. Identifikasi Warna Air Gambut
Warna air gambut diukur dengan alat spektrofotometer pada panjang
gelombang 300 nm larutan standar. Sebelum dilakukan pengukuran warna dengan
spektrofotometer, dibuat larutan standar warna dengan konsentrasi: 5, 10, 15, 20, 25,
30, 35, dan 40 Pt-Co dan diukur absorbannya pada panjang gelombang 300 nm. Dari
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
hasil pengukuran dibuat kurva standar antara absorbansi terhadap konsentrasi warna
(Pt-Co). Kurva standar ini selanjutnya digunakan untuk menentukan konsentrasi
warna air gambut sebagai fungsi dari nilai absorbansi.
3.8. Pembuatan Kurva Kalibrasi Larutan Standar Pt-Co
Kurva standar dibuat dengan mengukur absorbansi larutan standar pada
panjang gelombang, ë = 300 nm.
larutan standar dipipet sebanyak 0,5;1; 1,5; 2,0; 2,5; 3,0; 3,5;4,0 dan 4,5 mL
+ aquadest menjadi 50 mL dalam labu ukur 50 mL.
diukur absorbansinya pada ë = 300 nm Gambar 3.4. Diagram Alir Pembuatan Kurva Kalibrasi Larutan Standar Skala
Warna Pt-Co
Larutan standar skala warna 500 ppm Pt-Co
Larutan standar skala warna 5;10;15 ;20;25;30;35;40 dan 45 ppm Pt-Co
Data Absorbansi 1
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
3.9. Penentuan Volume Optimal Air Gambut
1. Sebanyak 40 mL sampel air gambut dimasukkan ke dalam gelas beaker dan
ditambahkan 1 gram serbuk tulang ayam, diaduk dengan magnetik stirer lalu
disentrifuge, supernatan yang diperoleh diukur absorbansinya dengan
spektrofotometer uv-vis pada panjang gelombang 300 nm
2. Dengan cara yang sama dilakukan terhadap 50 ; 60 ; dan 70 mL sampel air
gambut dan diukur absorbansi masing-masing dengan spektrofotometer.
3.10. Proses Penurunan Intensitas Warna Air Gambut
3.10.1. Pengaruh Massa Serbuk Tulang Ayam
Proses adsorpsi warna air gambut oleh adsorban serbuk dari tulang ayam
dilakukan dengan metode batch, yaitu sebagai berikut:
1. Ke dalam 50 mL air gambut ditambahkan serbuk dari tulang ayam yang
massanya divariasikan (0,5 ; 1,0 ; 1,5 ; 2,0 ; 2,5 dan 3,0 gram).
2. Selanjutnya masing-masing dilakukan pengadukan dengan menggunakan
magnetic stirrer pada suhu kamar selama 30 menit.
3. Kemudian masing-masing campuran air gambut dan serbuk dari tulang ayam
dipisahkan dengan cara disentrifuge selama 15 menit dengan kecepatan 400 rpm.
4. Tiap supernatan yang diperoleh didekantasi dan diukur absorbansinya dengan
spektrofotometer sinar tampak (uv-vis) pada panjang gelombang yang sesuai.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
3.10.2. Pengaruh Waktu Kontak
Untuk pengaruh waktu ini massa serbuk dari tulang ayam yang digunakan
sebanyak 5 gram, dengan prosedur sebagai berikut:
1. Ke dalam 50 mL air gambut ditambahkan serbuk dari tulang ayam yang
massanya 2,5 g (Perbandingan serbuk tulang ayam dengan air gambut = 1 : 20).
2. Selanjutnya masing-masing dilakukan pengadukan dengan menggunakan
magnetic stirrer pada suhu kamar. Pengadukan dilakukan dengan waktu kontak
bervariasi (10 ; 20 ; 30 ; 40, 50 dan 60 menit).
3. Kemudian masing-masing campuran air gambut dan serbuk dari tulang ayam
dipisahkan dengan cara disentrifuge selama 15 menit dengan kecepatan 400 rpm.
4. Tiap supernatan yang diperoleh didekantasi dan diukur absorbansinya dengan
spektrofotometer sinar tampak (uv-vis) pada panjang gelombang yang sesuai.
3.10.3. Perbandingan Serbuk Tulang Ayam, Karbon Aktif, dan Kalsium Karbonat dalam Penurunan Intensitas Warna Air Gambut
Massa, ukuran kehalusan partikel (mesh), banyaknya air gambut sampel,
waktu kontak antara serbuk tulang ayam dan karon aktif yang ditambahkan dibuat
sama demikian juga dengan pH sistem (bila perlu).
1. Ke dalam 50 mL air gambut ditambahkan serbuk tulang ayam (1,5 ; 2,0 dan 2,5
g).
2. Selanjutnya masing-masing dilakukan pengadukan dengan menggunakan
magnetic stirrer pada suhu kamar selama 30 menit.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
3. Kemudian masing-masing campuran air gambut dan serbuk dari tulang ayam
dipisahkan dengan cara disentrifuge selama 15 menit dengan kecepatan 400 rpm.
4. Tiap supernatan yang diperoleh didekantasi dan diukur absorbansinya dengan
spektrofotometer sinar tampak (uv-vis) pada panjang gelombang yang sesuai.
Dengan cara yang sama dengan mengganti serbuk tulang ayam dengan karbon
aktif dan kalsium karbonat.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
3.11. Bagan Penelitian
3.11.1. Dengan Massa Sebagai Variabel
+ serbuk tulang ayam dengan massa 0,5 gram. (selanjutnya massa serbuk tulang yang ditambahkan berturut-turut 1,0 ; 1,5 ; 2,0 ; 2,5 ; 3,0 gram)
diaduk dengan magnetic stirrer selama selama 30 menit.
disentrifuge pada kecepatan 400 rpm
diukur absorbansi pada ë = 300 nm
Gambar 3.5. Diagram Alir Proses Adsorpsi dengan Variasi Massa
50 mL air gambut
Residu
Campuran
Supernatan
Data absorbansi 2
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
3.11.2. Dengan Waktu Kontak Sebagai Variabel
+ serbuk tulang ayam dengan massa 2,5 gram
diaduk dengan magnetic stirrer dengan variasi waktu 10 ; 20 ; 30; 40; 50 dan 60 menit
disentrifuge pada kecepatan 400 rpm
diukur absorbansinya pada ë = 300 nm
Gambar 3.6. Diagram Alir Proses Adsorpsi dengan Variasi Waktu Kontak
50 mL air gambut
Residu
Campuran
Supernatan
Data absorbansi 3
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
3.11.3. Perbandingan Serbuk Tulang Ayam, Karbon Aktif, dan Kalsium Karbonat dalam Penurunan Intensitas Warna Air Gambut
+ gram serbuk tulang ayam (1,5 ; 2,0 ; 2,5 g)
(berikutnya serbuk tulang ayam diganti dengan
karbon aktif dan kalsium karbonat masing-masing
dengan massa yang sama)
diaduk dengan magnetic stirrer selama selama 30
menit.
disentrifuge pada kecepatan 400 rpm
diukur absorbansinya pada ë = 300 nm
Gambar 3.7. Diagram Alir Perbandingan Proses Adsorpsi
50 mL air gambut
Residu
Campuran
Supernatan
Data absorbansi 4
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian penurunan intensitas warna air gambut ini dilakukan menggunakan
tulang ayam yang bentuknya dibuat menjadi serbuk dengan ukuran partikel 80 mesh.
Tulang ayam yang digunakan adalah bagian kerasnya yang telah dipisahkan tulang
rawan dan sum-sum yang melekat di permukaannya.
Secara kimiawi tulang ayam tersusun atas 75% bahan-bahan anorganik dan
25% bahan organik. Anorganik terutama mineral garam kristalin dan kalsium yang
terdapat dalam bentuk hidroksiapatit, Ca10(PO4)6(OH)2, sedangkan Na, Mg, K, Cl, F,
CaCO3, Ca3(PO4)2 dan ion-ion sitrat ada dalam jumlah yang bervariasi (Yuwanta,
2006).
Kalsium hidroksiapatit, Ca10(PO4)6(OH)2 merupakan zat yang bersifat
biomaterial keramik yang permukaannya memiliki pori-pori, berdasarkan strukturnya
ini maka kalsium hidroksiapatit memiliki kemampuan dapat mengadsorpsi zat-zat
lain ke permukaannya, tetapi hidroksiapatit pun dapat melepaskan ion hidroksinya
dalam lingkungan yang relatif asam (Yildirim, 2004).
Air gambut merupakan air permukaan yang mengandung senyawa humus
yang terdiri dari asam humat, asam fulvat dan humin. Ketiga senyawa tersebut
mengakibatkan air gambut berwarna cokat dan bersifat asam. Air gambut yang
digunakan pada penelitian ini memiliki pH 4,5 dan setelah dihitung berdasarkan
larutan standar Pt-Co yang digunakan konsentrasi warnanya adalah 93.565 Pt-Co
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
(ppm). Konsentrasi warna air gambut berada di atas standar warna yang ditetapkan
oleh pemerintah melalui Permenkes No. 416/Men Kes/Per/IX/1990 tentang standar
air minum dan air bersih. Berdasarkan Permenkes tersebut nilai standar nilai pH 6,8
� 7 dan konsentrasi warna air maksimum yang diperbolehkan adalah sebesar 15 Pt-
Co untuk air minum dan 50 Pt-Co untuk air bersih.
4.1. Proses Penurunan Intensitas Warna Air Gambut
Terdapat dua mekanisme penurunan intensitas warna air gambut yang
diajukan. Pertama, adalah melalui reaksi kimia antara senyawa-senyawa yang
terkandung dalam tulang ayam dengan senyawa humus. Kedua, adalah melalui poses
adsorpsi senyawa humus pada material tulang ayam.
Yuwanta (2006) menyatakan bahwa CaCO3 adalah senyawa anorganik
komponen utama penyusun tulang ayam selain Ca3(PO4)2. Keduanya di dalam larutan
menunjukkan sifat basa sesuai dengan mekanisme berikut:
CaCO3(aq) Ca2+(aq) + CO3
2�(aq)
CO32�
(aq) + H2O HCO3�
(aq) + OH�(aq)
Demikian juga dengan Ca3(PO4)2, zat ini dalam larutan menunjukkan sifat
basa sesuai dengan mekanisme berikut:
Ca3(PO4)2 (aq) 3 Ca2+(aq) + 2 PO4
3�(aq)
PO43�
(aq) + H2O HPO4
2�(aq) + OH�
(aq)
Basa di dalam larutan diperkirakan akan bereaksi dengan senyawa humus
yang bersifat asam. Sehingga salah satu reaksi kimia yang diperkirakan terjadi pada
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
penurunan warna air gambut adalah reaksi asam-basa.
Reaksi ini mengakibatkan peningkatan pH air gambut setelah perlakuan dari
pH awal 4,5 menjadi sekitar 6 � 7. Peningkatan pH pada perlakuan variasi massa
serbuk tulang ayam per 50 mL air gambut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1. pH dari Hasil Perlakuan dengan Variasi Massa
No Massa Serbuk Tulang Ayam
pH Air Gambut Setelah Perlakuan
1 0,5 ~ 6 2 1,0 ~ 6 3 1,5 6 4 2,0 7 5 2,5 7 6 3,0 7
Tabel 4.2. pH dari Hasil Perlakuan dengan Variasi Waktu Kontak
No Waktu Kontak (Menit)
pH Air Gambut Setelah Perlakuan
1 10 ~ 6 2 20 6 3 30 7 4 40 7 5 50 7 6 10 7
Keterangan :
1. Lambang ~ berarti mendekati 2. Pada pengukuran pH sampel air gambut digunakan indikator universal 1 desimal. 3. Pada pengukuran pH hasil perlakuan digunakan indikator universal non desimal.
pH yang dihasilkan pada perlakuan ini untuk variasi massa setelah 2,0 gram
dan variasi waktu setelah 30 menit sudah memenuhi standar yang ditetapkan
pemerintah melalui Permenkes No. 416/Men Kes/Per/IX/1990, yaitu sebesar 6.5 � 8.5
untuk air minum dan 6.5 � 9.0 untuk air bersih.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
Penurunan intensitas warna air gambut melalui mekanisme adsorpsi
diperkirakan juga dapat terjadi. Hal ini karena di dalam tulang ayam terkandung
senyawa kalsium hidroksiapatit, Ca10(PO4)6(OH)2 senyawa ini merupakan material
keramik yang memiliki pori (Yildirim, 2004).
Senyawa humus diperkirakan dapat teradsorpsi ke dalam pori-pori material
kalsium hidroksiapatit tulang ayam. Sehingga pada saat diaduk dengan magnatik
stirerr senyawa humus ikut teradsorpsi dalam pori-pori material kalsium
hidroksiapatit. Untuk membuktikannya dilakukan foto SEM terhadap serbuk tulang
ayam sebelum dan sesudah perlakuan. Hasil foto SEM ditunjukkan pada gambar
berikut:
(a) (b) Gambar 4.1. Hasil Foto SEM Potongan Melintang Serbuk Tulang Ayam 80
Mesh, Perbesaran 1000 Kali (a) Sebelum Perlakuan (b) Setelah Perlakuan
Dari gambar di atas terlihat bahwa tidak seluruhnya pori-pori serbuk tulang
ayam tertutupi oleh suatu material yang berwarna putih (dalam gambar b) yang
diyakini adalah asam-asam humus, sehingga dapat dikatakan bahwa dalam penelitian
penurunan intensitas warna air gambut ini, proses adsorpsi yang terjadi tidak
maksimal dan hanya memberikan kontribusi yang kecil.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
4.2. Pengukuran Konsentrasi Warna Air Gambut
Konsentrasi warna air gambut diukur dengan metode platina kobalt (Pt-Co),
karena metoda platina kobalt (Pt-Co) digunakan untuk mengukur warna air yang
dapat diminum dan air berwarna yang disebabkan oleh bahan-bahan yang terbentuk
secara alami seperti dekomposisi asam-asam organik dari daun-daunan, kulit kayu,
akar, bahan-bahan humus dan tanah gambut (Standard Method 2120B).
Pengukuran ini berdasarkan standar yang dikeluarkan oleh American
Standards of Treatment and Method (ASTM) yaitu ASTM D1209, suatu metode
standar untuk menguji cairan berwarna yang jernih (skala Pt-Co). Larutan yang
diukur adalah larutan dengan warna yang mendekati warna larutan standar skala
warna Pt-Co. Larutan ini juga dikenal sebagai larutan Hazen atau larutan standar
APHA (American Public Health Association).
Pada penelitian ini pengukuran konsentrasi warna dilakukan secara
spektrofotometri. Larutan induk yang digunakan dengan konsentrasi 500 ppm (500
Pt-Co) dibuat sesuai dengan prosedur, harus memiliki absorbansi yang sesuai dengan
batas yang dikeluarkan oleh ASTM seperti tercantum pada tabel berikut:
Tabel 4.3. Batas Absorbansi Larutan Induk Pt-Co pada Berbagai Panjang Gelombang
Panjang
Gelombang Absorbansi
430 0,110 � 0,120
455 0,130 � 0,145
480 0,105 � 0,120
510 0,055 � 0,065
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
Hasil pengukuran dengan spektrofotometer terhadap larutan induk konsentrasi
500 Pt-Co pada penelitian ini yang dibuat sesuai dengan prosedur tertera pada tabel
berikut:
Tabel 4.4. Absorbansi Larutan Induk Pt-Co pada Berbagai Panjang Gelombang
Panjang Gelombang Absorbansi 430 0,1105
455 0,1316
480 0,1058
510 0,0549
Dengan membandingkan nilai batas absorbansi dalam Tabel 4.3 dengan
absorbansi hasil pengukuran didapatkan bahwa absorbansi dari larutan induk skala
warna Pt-Co yang digunakan pada penelitian ini berada dalam batas yang ditetapkan
ASTM.
Pada penelitian ini dipakai panjang gelombang pengukuran sebesar 300 nm.
Hal ini berdasarkan pada panjang gelombang maksimum larutan standar skala warna
Pt-Co yang diukur. Gambar 4.2 menunjukkan spektrum larutan standar skala warna
Pt-Co yang digunakan pada penelitian ini:
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
Gambar 4.2. Spektrum Absorpsi Larutan Standar Skala Warna Pt-Co
Konsentrasi sampel ditentukan dengan mengkonversikan absorbansi sampel
pada kurva standar. Kurva standar yang diperoleh pada penelitian ini ditunjukkan
pada Gambar 4.3:
Gambar 4.3. Kurva Kalibrasi Larutan Standar Skala Warna Pt-Co
Dengan mensubstitusikan absorbansi sampel air gambut ke dalam persamaan
regresi linier maka konsentrasi air gambut mula-mula adalah 93,565 ppm (Pt-Co).
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
4.3. Penentuan Volume Optimal Air Gambut dalam Perlakuan
Volume optimal sampel air gambut yang akan digunakan dalam setiap
perlakuan ditentukan dengan menambahkan 1 gram serbuk tulang ayam masing-
masing pada 40 ; 50 ; 60 dan 70 mL sampel. Pengukuran terhadap absorbansinya
menghasilkan kurva seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini:
Gambar 4.4. Kurva Penentuan Volume Optimal Air Gambut
Volume optimal yang diharapkan adalah volume sampel yang dalam setiap
perlakuan bercampur dengan serbuk tulang ayam yang menghasilkan absorbansi
terendah sehingga berdasarkan kurva di atas maka volume optimal air gambut yang
digunakan dalam penelitian ini sebanyak 50 mL.
4.4. Hasil Perlakuan terhadap Air Gambut
4.4.1. Pengaruh Massa Serbuk Tulang Ayam
Untuk mengetahui pengaruh massa terhadap penurunan intensitas warna air
gambut dilakukan dengan mencampurkan sebanyak 0,5 ; 1,0 ; 1,5 ; 2,0 ; 2,5 dan 3,0
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
gram serbuk tulang ayam ke dalam 50 mL air gambut. Masing-masing larutan
kemudian diaduk dengan pengaduk magnet dengan kecepatan normal selama 30
menit. Grafik penurunan konsentrasi warna air gambut yang dihasilkan dapat dilihat
pada gambar di bawah ini:
Gambar 4.5. Pengaruh Massa terhadap % Penurunan Warna Sampel Air Gambut
Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa konsentrasi sampel air gambut semula
yaitu 93.565 Pt-Co mengalami penurunan. Penurunan konsentrasi ini berbanding
lurus dengan massa serbuk tulang ayam. Hal ini membuktikan bahwa serbuk tulang
ayam yang tersedia dalam jumlah lebih banyak semakin menurunkan konsentrasi air
gambut atau semakin meningkatkan persentase penurunan konsentrasinya. Pada
penambahan serbuk tulang ayam 2.5 gram konsentrasi warna air gambut sebesar
23.677 Pt-Co atau menurun sebesar 74.69%, tetapi pada penambahan 3.0 gram
konsentrasi warna air gambut sebesar 24.987 Pt-Co atau penurunannya sebesar
73.29%.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
4.4.2. Pengaruh Waktu Kontak
Untuk mengetahui pengaruh waktu kontak terhadap penurunan intensitas
warna air gambut dilakukan dengan memvariasikan waktu kontak 10 ; 20 ; 30 ; 40, 50
dan 60 menit dari pencampuran 2,5 gram serbuk tulang ayam dengan 50 mL air
gambut. Dari serangkaian waktu kontak ini puncak penurunan konsentrasi terjadi
pada waktu kontak 60 menit dengan persen penurunan sebesar 76,33% dan persen
penurunan terendah terjadi pada waktu kontak 10 menit yaitu sebesar 67,25%.
Penurunan konsentrasi warna air gambut yang dihasilkan dapat dilihat pada
gambar berikut ini:
Gambar 4.6. Pengaruh Waktu Kontak terhadap % Penurunan Warna Sampel Air Gambut
Dari grafik tersebut terlihat bahwa waktu kontak mempengaruhi penyerapan
warna oleh serbuk tulang ayam secara berarti. Banyaknya warna yang diserap relatif
mengalami kenaikan sesuai dengan pertambahan waktu.
Pada waktu kontak 10 sampai 30 menit, terlihat ada peningkatan terhadap
penyerapan warna oleh serbuk tulang ayam. Hal ini diperkirakan karena reaksi kimia
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
senyawa humus dengan material yang terkandung dalam serbuk tulang ayam terjadi
relatif cukup efektif. Sedangkan mulai dari 30 sampai 60 menit kenaikan penyerapan
warna relatif stabil, hal ini diperkirakan bahwa reaksi kimia lain antara senyawa
humus dengan material dari yang terkandung dalam serbuk tulang ayam terjadi
setelah 30 menit kemudian. Hal lain yang memungkinkan adalah seperti yang
ditunjukkan hasil foto SEM dalam Gambar 4.1, yaitu proses adsorpsi terhadap
senyawa humus oleh pori-pori serbuk tulang ayam perlahan-lahan mulai berlangsung.
Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada penurunan
intensitas warna air gambut berdasarkan perbedaan waktu kontak maka dilakukan uji
statistik analisa variansi satu arah. Hipotesis yang diajukan yaitu:
H0 : ì1 = ì2 = ì3 = ì4= ì5 = ì6 = 0
Hi : Paling sedikit ada sepasang ìi yang tidak sama
Setelah dilakukan perhitungan, Ho ditolak (H1 diterima) dengan tingkat
kepercayaan 95%, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa untuk variasi waktu
kontak terdapat perbedaan yang signifikan pada penurunan intensitas warna air
gambut.
Penurunan intensitas warna secara visual dari penelitian ini dapat dilihat pada
gambar berikut:
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
(a) (b) (c)
(d) (e) (f)
Gambar 4.7. (a) Perbandingan Dua Supernatan yang Didapat dengan Sampel Air Gambut dan Air PAM. (b) Perbandingan Air Gambut dan Variasi Massa Serbuk Tulang + Air Gambut. (c), (d), (e) dan (f) Hasil Pengadukan Sampel dan Serbuk Tulang dengan Waktu Kontak 10, 40, 50, dan 60 Menit
4.4.3. Perbandingan Serbuk Tulang Ayam, Karbon Aktif, dan Kalsium Karbonat dalam Penurunan Intensitas Warna Air Gambut
Seperti telah dipaparkan pada bagian sebelumnya, bahwa ada dua mekanisme
penurunan intensitas warna air gambut yang diajukan dalam penelitian ini yaitu
melalui reaksi kimia yang terjadi dan melalui proses adsorpsi senyawa humus ke
pori-pori pada material tulang ayam.
Kalsium karbonat, CaCO3 dan kalsium posfat, Ca3(PO4)2 yang terkandung
dalam serbuk tulang ayam dengan senyawa humus sangat dimungkinkan bereaksi
dengan indikasi terjadinya kenaikan pH. Sedangkan dari pengamatan visual terhadap
warna serbuk tulang ayam sebelum dan sesudah perlakuan menunjukkan ada
perbedaan, warna serbuk tulang ayam sebelum perlakuan yaitu kuning muda dan
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
setelah perlakuan berubah menjadi coklat muda. Kalsium karbonat, CaCO3 dan
kalsium posfat, Ca3(PO4)2 dikenal sebagai garam basa yaitu garam lebih kuat sifat
basanya tetapi lemah sifat asamnya, ionisasi garam seperti ini menghasilkan ion sisa
asam yang di dalam air akan mengalami hidrolisis:
a. untuk kalsium karbonat, reaksi hidrolisisnya adalah sebagai berikut:
CaCO3(aq) Ca2+(aq) + CO3
2�(aq)
CO32�
(aq) + H2O HCO3�
(aq) + OH�(aq)
b. untuk kalsium posfat, reaksi hidrolisisnya adalah sebagai berikut:
Ca3(PO4)2 (aq) 3 Ca2+(aq) + 2 PO4
3�(aq)
PO43�
(aq) + H2O HPO42�
(aq) + OH�(aq)
Reaksi-reaksi hidrolisis di atas menghasilkan ion hidroksida, OH�.
Selanjutnya ion hidroksida tersebut sangat memungkinkan bereaksi dengan senyawa-
senyawa humus yang bersifat asam, sehingga salah satu reaksi kimia yang
diperkirakan terjadi pada penurunan intensitas warna air gambut ini adalah reaksi
asam-basa atau reaksi netralisasi dan reaksi yang terjadi ini memungkinkan naiknya
pH air gambut.
Pada penelitian ini serbuk tulang ayam yang digunakan untuk menurunkan
intensitas warna air gambut, keefektivannya dicoba untuk dibandingkan dengan
serbuk karbon aktif dan kalsium karbonat murni (pa).
Penurunan konsentrasi warna air gambut yang dihasilkan karena penambahan
serbuk tulang ayam, kalsium karbonat, atau karbon aktif (masing-masing dinotasikan
dengan Serbuk TA, C aktif, Kal. Karbonat) dapat dilihat pada gambar berikut:
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
Gambar 4.8. Perbandingan Serbuk Tulang Ayam, Karbon Aktif, dan kalsium
Karbonat dalam Penurunan Intensitas Warna Air Gambut
Dari gambar di atas dapat terlihat bahwa antara serbuk tulang ayam, karbon
aktif, dan kalsium karbonat murni yang masing-masing dengan perlakuan yang sama
menunjukkan dapat menurunkan intensitas warna air gambut meskipun dengan
persentase penurunan yang berbeda. Kemampuan karbon aktif dalam menurunkan
intensitas warna sampel air gambut paling baik dan persentase penurunan terendah
diberikan oleh kalsium karbonat.
Sedangkan persentase penurunan intensitas warna air gambut yang diberikan
serbuk tulang ayam lebih baik dari kalsium karbonat murni tetapi lebih rendah dari
yang diberikan oleh karbon aktif.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, terdapat perbedaan yang signifikan
pada penurunan intensitas warna air gambut berdasarkan perbedaan massa serbuk
tulang ayam.
2. Dan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, juga terdapat perbedaan yang
signifikan pada penurunan intensitas warna air gambut berdasarkan perbedaan
waktu kontak serbuk tulang ayam dengan air gambut.
3. Dalam menurunkan intensitas warna air gambut karbon aktif lebih baik dari pada
serbuk tulang ayam dan serbuk tulang ayam lebih baik dari pada kalsium
karbonat murni.
5.2. Saran
1. Dalam penelitian ini telah terbukti bahwa tulang ayam dapat menurunkan
intensitas warna air gambut. Diharapkan terdapat penelitian lebih lanjut dengan
menggunakan tulang hewan lain yang kerapatannya (kepadatannya) lebih tinggi.
2. Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan dengan memvariasikan pH reaksi antara
serbuk tulang ayam dengan air gambut serta suhu kontak.
3. Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan dengan lebih memfokuskan pada
fenomena koagulasi (pembentukan koloid) asam-asam humus oleh serbuk tulang
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
ayam.
4. Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan dengan menambahkan mula-mula
berbagai basa seperti NaOH dalam menurunkan kandungan asam-asam humus
air gambut.
5. Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan dengan metode yang sama untuk
menentukan penurunan kandungan atau konsentrasi asam-asam humus dalam air
gambut.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
DAFTAR PUSTAKA
Alaert, G. dan Santika, Sumesturi. 1984. Metode Penelitian Air. Penerbit Usaha Nasional. Surabaya. hal. 86-101.
ASTM. 1991, Annual Book of ASTM Standards, Section 6: Paints, Realted Coatings,
and Aromatics, Vol. 6.01 & 6.03, Philadelphia.
BSN, SNI 06-6989.24-2005. Air dan Air Limbah-Bagian 24: Cara Uji Warna Secara Perbandingan Visual.
Cahyana, Gedehace. 2009. Adsorpsi Karbon Aktif.
http://gedehace.blogspot.com/2009/03/adsorpsi-karbon-aktif.html. akses 18 Mei 2009.
Chaidir, Z., Alif, A., Tetra, N. 1999. Aktivitas Koagulan dari Fraksi-fraksi Protein
Biji Kelor terhadap Penjernihan Air Rawa Gambut, Jurnal Kimia Andalas, 5 (2), hal. 99-103.
Collet. 2007. Humus, Humic Acid, and Humates.
http://www.chelatedtracemineral.com. 28 april 2009. Departemen Kesehatan, Keputusan Mentri Kesehatan RI No. 416/MENKES /Per/IX/
1990 tentang Persyaratan kualitas air minum dan air bersih, www.depkes.go.id, diakses 14 November 2007.
Effendi, Hefni. 2003. Telaah Kualitas Air. Kanisius. Yogyakarta. Hal. 61-62. Elisa. 2008. Reaksi Kimia Tanah. http://elisa.ugm.ac.id. akses, 20 april 2009. Fitria, Dewi. 2008. Penurunan Warna dan Zat Organik Air Gambut dengan Cara
Two Staged Coagulation (Abstrak Tesis ITB). Perpustakaan Digital ITB (akses, 20 April 2009)
Hadi, Anwar. 2007. Prinsip Pengelolaan Pengambilan Sampel Lingkungan.
Gramedia. Jakarta. Hal. 89-94. Hakim, Sulaeman. 1977. Kimia Koloid. USU Press. Medan. Hal. 7-11. Kharisma, Dewi. 2008. Sifat-sifat Koloid, Adsorpsi Koloid. http:/kimia.upi.edu.
diakses 30 Oktober 2008.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
Kimia-lipi. 2006. Pengukuran Skala Warna dengan Spektrofotometer uv-vis. http:/www.kimia-lipi.net. 2006. Pengukuran skala Warna dengan Spektrofotometer uv-vis.diakses 30 Oktober 2008.
Kompas Cyber Media Ed. Jumat, 09 November 2007. Teknologi CCB untuk Air
Bergambut. akses 24 mei 2009. Kubo, Michiya. et al. 2003. Hydroxyapatite Ceramics As a Particulate Embolic
Material: Report of the Physical Properties of the Hydroxyapatite Particles and the Animal Study. AJNR Am J Neuroradiol 24:1540-1544.
Kurniawan, S. 2007. Stop Konversi Semenanjung Kampar Karena Memicu
Perubahan Iklim, Artikel, Jikalahari-WWF Indonesia, www.wwf.or.id/gambut/index1.php.htm, diakses 29 Agustus 2007.
Kusnaedi. 2006. Mengolah Air Gambut dan Kotor untuk Air Minum. Penebar
Swadaya. Jakarta. Hal. 17-20. Mahmud. 2002. Penurunan Warna dan Zat Organik pada Pengolahan Air Gambut
Menggunakan Membran Ultrafiltrasi dengan Sistim Aliran Dead-End, Tesis Program Magister, Institut Teknologi Bandung.
Moore, James. And Ramamoorthy. 1984. Organics Chemicals in Natural Water,
Applied Monitoring and Impact Assesment. Spinger-Verlag. New York (Journal Spinger-Verlag).
Mu�min, B. 2002. Penurunan Zat Organik dan Warna pada Pengolahan Air Gambut
Menggunakan Membran Ultrafiltrasi dengan Sistim Aliran Cross Flow yang Didahului dengan Proses Koagulasi/Flokulasi dan Adsorpsi Karbon Aktif, Tesis Program Magister, Institut Teknologi Bandung.
Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Penerbit Ghalia Indonesia. Jakarta. Novita, Efni. 2008. Penurunan Intensitas Warna Air Gambut Menggunakan
Cangkang Telur. Digital Library ITB. Bandung. (abstrak tesis diakses 27 Oktober 2008).
Pararaja, Arifin. 2008. Metode Pengolahan Air. http://pararaja.wordpress.com.akses,
20 April 2009 Pena-Mendez, et all. 2005. Humic Substances-Compounds of Still Unknown
Structure: Application In agriculture, Industry, Environment, and Biomedicine, Journal Biomed. Vol. 3, pp 13-24.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
Putra, Sinly Evan. 2008. Humus, Material Organik Penyubur Tanah. http:/www.Chem-is-try.org. akses 8 Februari 2009.
Supriyati. 2006. Pengaruh Asam Humat terhadap Kandungan Kalsium dan Fosfor
Tulang Ayam Pedaging. Balai Penelitian Ternak Bogor. Sutrisno, Totok. Dkk. 2004. Teknologi Penyediaan Air Bersih. Rineka Cipta. Jakarta.
Hal. 120-125. Syafran. 2005. Pencucian Membran Reverse Osmosis pada Penjernihan Air Gambut-
2 http://syafran.wordpress.com. akses, 20 April 2009. Syarfi, Syamsu Herman. 2007. Rejeksi Zat Organik Air Gambut dengan Membra
Ultra filtrasi. Jurnal Sains dan Teknologi. Jakarta. Vol. XII. hal. 9-14. Takeuchi, Yashito. 2006. Pengantar Kimia. terj. Ismunandar. http://www.pdf-search-
engine.com/pengantar-kimia-yashito-takeuchi-pdf.html. Tan, Kim Howard. 1982. Principles of Soil Chemistry. Marcel-Dekker, Inc. New
York. pp 48-58. Tjahyono, Eko. 2007. Kajian Potensi Endapan Gambut Indonesia Berdasarkan
Aspek Lingkungan, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Jakarta. Hal. 6-14.
Underwood, A.L. 1999. Analisis Kimia Kuantitatif, Edisi Kelima. Penerbit Erlangga.
Jakarta. Hal. 388-393. Wagner, E. G., Pinhiero, R. G. 2001. Upgrading Water Treatment Plants. Spon Press.
New York. pp. 228-236. Wikipedia. 2007. Adsorpsi karbon Aktif. www.wikipedia.com. akses, 18 Mei 2009. Yildirim, Oktay. 2004 Preparation and Characterization of Chitosan/Calcium
Phosphate Based Composite Biomaterials. Izmir Institute of Technology Turkey.
Yuwanta, Tri. 2004. Dasar Ternak Unggas. Kanisius. Jakarta. Hal. 62-64.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
Lampiran 1 : Spektrum absorpsi larutan standar skala warna Pt-Co
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
Lampiran 2: Penentuan Persamaan Regresi Larutan Standar Pt-Co
Tabel 1. Hasil pengukuran absorbansi larutan standar Pt-Co dengan alat
spektrofotometer uv-vis.
No konsentrasi Pt-Co (ppm) absorbansi
1 0 0,000
2 10 0,244
3 20 0,471
4 30 0,698
5 40 0,925 Tabel 2. Tabulasi data hasil pengukuran absorbansi untuk menentukan persamaan regresi.
No Xi Yi Xi - X' Yi - Y' (Xi - X')2 (Yi - Y')2 (Xi - X')(Yi - Y')
1 0 0.000 -20.000 -0.468 400 0.219 9.352
2 10 0.244 -10.000 -0.224 100 0.050 2.236
3 20 0.471 0.000 0.003 0 0.000 0.000
4 30 0.698 10.000 0.230 100 0.053 2.304
5 40 0.925 20.000 0.457 400 0.209 9.148
∑ 100 2.338 0 0 1000 1 23.040
Rerata 20 0.468
Keterangan : Xi = konsentrasi larutan standar Pt-Co (ppm) Yi = Absorbansi larutan standar, diukur dengan spektrofotometer uv-vis X' dan Y� = rata-rata untuk X dan Y Persamaan garis regresi untuk kurva kalibrasi dapat diturunkan dari persamaan garis.
Y = a + bX dengan a = intersept ; b = slope
Selanjutnnya harga slope dapat ditentukan dengan menggunakan metode Least
Square dengan mensubstitusikan harga-harga yang tercantum pada tabel 2
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
2)'(
)')('(
XX
YYXXb
i
ii
1000
040,23b
= 0,02304 (pembulatan tiga desimal menjadi 0.023)
Manipulasi matematis terhadap persamaan garis ŷ = a + bX untuk mendapatkan nilai
a adalah a = ŷ � bX. Dan dengan mensubstitusikan nilai rata-rata Y dan rata-rata X
terhadap , maka nilai a yaitu :
a = 0,468 � (0,023)20
= 0,008
sehingga persamaan regresi yang diperoleh adalah :
ŷ = 0,008 + 0,023X atau ;
ŷ = 0,023X + 0,008
grafik yang diperoleh adalah sebagai berikut :
Gambar 1. Grafik dari Persamaan Regresi Larutan Standar Pt-Co
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
Lampiran 3 : Penentuan konsentrasi sampel air gambut berdasarkan larutan standar
Pt-Co.
Perhitungan konsentrasi (x) untuk sampel air gambut adalah sebagai berikut :
Untuk mengetahui konsentrasi air gambut dalam ppm Pt-Co, terlebih dahulu sampel
air gambut diencerkan hingga 10 kali. Rata-rata absorbansi yang dihasilkan sampel
yang diencerkan ini besarnya 0,2232. Dengan persamaan regresi yang dihasilkan dari
larutan standar, maka perhitungannya adalah :
y = 0,023x + 0,08
0,2232 = 0,023x + 0,008
x = 9,3565
Karena pengenceran terhadap sampel air gambut dilakukan hingga 10 kali maka
konsentrasi sebenarnya dari sampel air gambut adalah :
10 x 9,3565 = 93,565
Jadi dapat disimpulkan bahwa konsentrasi sampel air gambut adalah 93,565 ppm Pt-
Co
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
Lampiran 4: Penentuan Volume Optimal Sampel Air Gambut
Untuk mendapatkan/mengetahui volume air gambut ideal yang harus ditambahkan
dalam setiap percobaan, maka dilakukan uji dengan melarutkan 1 gram serbuk tulang
ayam ke dalam variasi volume air gambut (40 ; 50 ; 60 ; 70 mL) dan data yang
diperoleh terlihat dalam berikut.
Tabel 3 Data absorbansi untuk volume optimal sampel
Vol. air gambut (mL) 40 50 60 70
Absorbansi 0,9443 0,6879 0,6857 0,6866
Dengan memplot volume air gambut terhadap absorbansi yang dihasilkan diperoleh
grafik sebagai berikut :
Gambar 2. Grafik Optimasi Volume Air Gambut
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
Lampiran 5: Perhitungan Statistik Data-data Penelitian
1. Permasalahan pertama.
a. Hipotesa :
Ho : ì1 = ì2 = ì3 = ì4 = ì5 = ì6
Hi : Paling Sedikit ada sepasang ìi (rata-rata penurunan) yang tidak sama
Tabel 4. Persen penurunan konsentrasi warna pengaruh massa Serbuk Tulang Ayam
Massa (gram)
% Penurunan Konsentrasi
Percobaan
I Percobaan
II Percobaan
III
Total % Penurunan Konsentrasi
Rata-rata % Penurunan Konsentrasi
0,5 67,64 67,42 67,70 202,76 67,59
1,0 68,73 68,72 68,85 206,30 68,77
1,5 71,03 71,04 71,06 213,13 71,04
2,0 72,04 71,93 71,92 215,89 71,96
2,5 74,72 74,59 74,78 224,09 74,70
3,0 74,30 73,14 73,35 220,79 73,60
Total 428,46 426,84 427,66 1282,96
b. Perhitungan Harga-harga Analisis Varian
Berdasarkan data-data dalam tabel 4 ;
Faktor Koreksi (FK) = (1282,96)2/18 = 91443,6868
Jumlah Kuadrat (JK) Total = 67,642 + 68,732 + � + 73,352 - FK = 113,4090
Jumlah Kuadrat (JK) Perlakuan = 201,752 + � + 220,792/3 - FK = 112,5628
JK Galat = JK Total - JK Perlakuan = 0,8462
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
Tabel 5 anova untuk variasi massa
Analisis Varians Satu Arah
Sumber Variasi
Derajat Kebebasan
Jumlah Kuadrat
Kuadrat Tengah
Fhitung Ftabel(5%)
Perlakuan 5 112,5628 22,51256889
Galat 12 0,8462 0,070516667 319,2517451 3,11
Total 17 113,4090
a. Kesimpulan
Fhitung (319,2517451) > Ftabel (3,11), maka menolak H0 (H1 diterima), sehingga dari
perhitungan statistik ini dapat disimpulkan yaitu terdapat perbedaan yang signifikan
pada penurunan intensitas warna air gambut berdasarkan perbedaan massa serbuk
tulang ayam.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
2. Permasalahan kedua.
a. Hipotesa :
Ho : ì1 = ì2 = ì3 = ì4 = ì5 = ì6
Hi : Paling Sedikit ada sepasang ìi (rata-rata penurunan) yang tidak sama
Tabel 6. Persen penurunan konsentrasi warna pengaruh waktu kontak
% Penurunan Konsentrasi Waktu Kontak (menit)
Percobaan I
Percobaan II
Percobaan III
Total % Penurunan Konsentrasi
Rata-rata % Penurunan Konsentrasi
10 68,15 65,00 68,61 201,76 67,25
20 68,56 69,83 72,83 211,22 70,41
30 74,68 74,96 74,73 224,37 74,79
40 75,66 75,43 74,80 225,89 75,30
50 75,94 76,36 74,99 227,29 75,76
60 76,84 76,91 75,24 228,99 76,33
Total 439,83 438,49 441,20 1319,52
b. Perhitungan Harga-harga Analisis Varians
Berdasarkan data-data dalam tabel 6 ;
FK = (1319,52)2/18 = 96729,6128
JK Total = 68,152 + 68,562 + � + 75,242 - FK = 219,7152
JK Perlakuan = 201,752 + � + 228,992/3 - FK = 199,1669
JK Galat = JK Total - JK Perlakuan = 20,5483
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
Tabel 7 anova untuk variasi waktu kontak
Analisis Varians Satu Arah
Sumber Variasi
Derajat Kebebasan
Jumlah Kuadrat
Kuadrat Tengah
Fhitung Ftabel(5%)
Perlakuan 5 199,1669 39,83338667
Galat 12 20,5483 1,712355556 23,26233389 3,11
Total 17 219,7152
c. Kesimpulan
Fhitung (23,26233389) > Ftabel (3,11), maka menolak H0 (H1 diterima), sehingga dari
perhitungan statistik ini dapat disimpulkan yaitu terdapat perbedaan yang signifikan
pada penurunan intensitas warna air gambut berdasarkan perbedaan waktu kontak
antara air gambut dengan serbuk tulang ayam.
3. Permasalahan ketiga
a. Hipotesa :
Ho : rata-rata keduanya (serbuk tulang ayam dan karbon aktif) mempunyai
efektifitas menurunkan intensitas warna yang sama
Hi : rata-rata keduanya (serbuk tulang ayam dan karbon aktif) mempunyai
efektifitas menurunkan intensitas warna yang tidak sama
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
Tabel 8 Perbandingan serbuk tulang ayam dan karbon aktif dalam menuurunkan intensitas warna.
SERBUK TULANG AYAM KARBON AKTIF Mass
a (gram
)
Rerata Absorbans
i
Rerata Konsentra
si
% Penurunan Konsentra
si
Rerata Absorbans
i
Rerata Konsentra
si
% Penurunan Konsentra
si
1,5 0,6337 27,074 71,06 0,4028 17,035 81,79
2,0 0,6153 26,274 71,92 0,2985 12,500 86,64
2,5 0,5537 23,596 74,78 0,2274 9,409 89,94
b. Uji t berpasangan yang dihitung dengan SPSS menghasilkan ;
Tabel 9 Statistik sampel berpasangan
Bahan Mean N Std.
Deviation Std. Error Mean
Serbuk Tulang Ayam
72,5867 3 1,94755 1,12442
KarbonAktif 86,1233 3 4,09949 2,36684
Tabel 10 Korelasi sampel berpasangan
Bahan N Korelasi Signifikan
Serbuk Tulang Ayam dan KarbonAktif
3 0,917 0,261
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
Tabel 11 Uji sampel berpasangan
Paired Differences
95% Confidence Interval of the
Difference Bahan
Mean
Std. Deviati
on
Std. Error Mean
Lower Upper
t
df
Sig. (2-tailed)
Serbuk Tulang Ayam dan Karbon Aktif
-13,53667 2,44058 1,40907 - 19,59940 - 7,47393 - 9,607 2 0,011
c. Kesimpulan
Kriteria penolakan Ho adalah thitung > tá/2,n-1
Dari tabel 11 uji sampel berpasangan diperoleh thitung = - 9,607 sedangkan dari tabel
distribusi t nilai untuk tá/2,n-1 = 4,303. Karena thitung < tá/2,n-1 maka Ho diterima,
artinya bahwa rata-rata efektifitas serbuk tulang ayam dan karbon aktif mempunyai
efektifitas yang sama.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
Lampiran 6: Nilai Kritis Distribusi f
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
Lampiran 6 : Nilai kritis distribusi f (lanjutan)
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
Lampiran 7: Distribusi t pada Beberapa Level Probabilitas
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
Lampiran 8: Keputusan Mentri Kesehatan RI No. 416/MENKES /Per/IX/1990 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum/Air Bersih
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA