+ All Categories
Home > Documents > PENINGKATAN PENYEDIAAN BAHAN BAKU OBAT ALAMI … · 2019. 10. 25. · PENINGKATAN PENYEDIAAN BAHAN...

PENINGKATAN PENYEDIAAN BAHAN BAKU OBAT ALAMI … · 2019. 10. 25. · PENINGKATAN PENYEDIAAN BAHAN...

Date post: 04-Nov-2020
Category:
Upload: others
View: 2 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
6
PENINGKATAN PENYEDIAAN BAHAN BAKU OBAT ALAMI BERSUMBER DARI T EM ULAWAK Penelitan Produksi Temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb) Melalui Penggunaan Ukuran Bibit yang Berbeda Kasi ran 1 ABSTRACT The need of raw material for the natural medicine which is derived from Javanese turmeric, in Indonesia, has continuously increased. Traditional medicine industries needed 4,950 tons of them in 1997 and climbed to 8,104 tons in 2002. On the oth er hand, the production of Javanese turmeric was fluctuative during the period of 1996 to 2002, namely 4,6 16 tons in 1996 and 7, 14 7 tons in 2002. To fulfill the need for the Javanese turmeric mentioned above is to make efforts of inreasing production. This research is carried out in efforts to increase the production of Javanese turmeric through a cultivation that applies seeds of different si zes. The research result has shown that the use of a seed with a size of 40 grams yiel ds a bigger tuber that weighs 863,56 grams per plant. While the use of smaller size of seed (20 grams) yields a smaller tuber weighmg 740,52 grams per plant. Therefore, cultivation that uses a larger size of seed will be able to increase the Javanese turmeric tubers production which means the increase of supply for natural medicine 's raw materials that derived from Javanese turmeric. Key words: curcuma xanthorriza roxb, natural medicine, raw material, javanese turmeric PENDAHULUAN Tingginya harga obat sintetis serta munculnya kesadaran manusia akan adanya efek samping yang negatif dari penggunaan obat sintetis telah mendorong masyarakat untuk menggunakan obat alami yang berasal dari tumbuhan. Indonesia memiliki sumberdaya hayati nomor dua terbesar di dunia. Di hutan tropika Indonesia terdapat sekitar 30.000 spesies tumbuhan berbunga diantaranya ditemukan 1.260 tumbuhan berkhasiat obat (Zahud, E.A.M, Ekarelawan danS. Riswan, 1994 di dalam Raharjo, M. dan Rosita SMD, 2003). Namun demikian baru sekitar 180 spesies yang dimanfaatkan sebagai bahan baku obat alami, salah satunya adalah temulawak. Tem ulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.) termasuk famili Zingiberaceae, satu famili dengan anggota temu-temuan lainnya. Temulawak nama padanan nya adalah Curcuma javanica dipercaya sebagai tanaman asli Indonesia. Kemudian menyebar 1 Pusat Teknolog1 Produksi Pertanian- BPPT Korespondensi: email: [email protected] 270 ke beberapa negara seperti Malaysia, Gina bagian Selatan, Thailand, Birma, India, dan Filipina (Afifah dan Tim Lentera, 2003). Di Indonesia banyak terdapat di Pulau Jawa, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Kalimantan, dan Sulawesi. Rimpang temulawak banyak digunakan baik oleh masyarakat maupun industri obat karena mengandung berbagai senyawa kimia berkhasiat obat dan senyawa lainnya. Menurut Rukmana R. (1995) kandun gan utama zat yang terdapat dalam nmpang temu lawak adalah zat kuning yang disebut "kurkumin", protein. pati, serta zat-zat minyak atsiri. Adanya kandungan senyawa kimia tersebut maka temulawak d apat digunakan sebagai obat, sumber karbohidrat, bahan penyedap masakan dan minuman, serta pewarna alami untuk makanan dan kosmetika. Men i ngkatnya kesadaran manusia untuk menggunakan obat alami yang belakangan ini semakin tinggi, telah memacu semakin berkembangnya industri
Transcript
Page 1: PENINGKATAN PENYEDIAAN BAHAN BAKU OBAT ALAMI … · 2019. 10. 25. · PENINGKATAN PENYEDIAAN BAHAN BAKU OBAT ALAMI BERSUMBER DARI TEMULAWAK Penelitan Produksi Temulawak (Curcuma xanthorriza

PENINGKATAN PENYEDIAAN BAHAN BAKU OBAT ALAMI BERSUMBER DARI TEMULAWAK

Penelitan Produksi Temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb) Melalui Penggunaan Ukuran Bibit yang Berbeda

Kasiran1

ABSTRACT

The need of raw material for the natural medicine which is derived from Javanese turmeric, in Indonesia, has continuously increased. Traditional medicine industries needed 4,950 tons of them in 1997 and climbed to 8,104 tons in 2002. On the other hand, the production of Javanese turmeric was fluctuative during the period of 1996 to 2002, namely 4,616 tons in 1996 and 7, 14 7 tons in 2002. To fulfill the need for the Javanese turmeric mentioned above is to make efforts of inreasing production. This research is carried out in efforts to increase the production of Javanese turmeric through a cultivation that applies seeds of different sizes. The research result has shown that the use of a seed with a size of 40 grams yields a bigger tuber that weighs 863,56 grams per plant. While the use of smaller size of seed (20 grams) yields a smaller tuber weighmg 740,52 grams per plant. Therefore, cultivation that uses a larger size of seed will be able to increase the Javanese turmeric tubers production which means the increase of supply for natural medicine's raw materials that derived from Javanese turmeric.

Key words: curcuma xanthorriza roxb, natural medicine, raw material, javanese turmeric

PENDAHULUAN

Tingginya harga obat sintetis serta munculnya kesadaran manusia akan adanya efek samping yang negatif dari penggunaan obat sintetis telah mendorong masyarakat untuk menggunakan obat alami yang berasal dari tumbuhan.

Indonesia memiliki sumberdaya hayati nomor dua terbesar di dunia. Di hutan tropika Indonesia terdapat sekitar 30.000 spesies tumbuhan berbunga diantaranya ditemukan 1.260 tumbuhan berkhasiat obat (Zahud, E.A.M, Ekarelawan danS. Riswan, 1994 di dalam Raharjo, M. dan Rosita SMD, 2003) . Namun demikian baru sekitar 180 spesies yang dimanfaatkan sebagai bahan baku obat alami, salah satunya adalah temulawak.

Temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.) termasuk famili Zingiberaceae, satu famili dengan anggota temu-temuan lainnya. Temulawak nama padanannya adalah Curcuma javanica dipercaya sebagai tanaman asli Indonesia. Kemudian menyebar

1 Pusat Teknolog1 Produksi Pertanian- BPPT Korespondensi: email: [email protected]

270

ke beberapa negara seperti Malaysia, Gina bagian Selatan, Thailand, Birma, India, dan Filipina (Afifah dan Tim Lentera, 2003). Di Indonesia banyak terdapat di Pulau Jawa, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Kal imantan, dan Sulawesi.

Rimpang temulawak banyak digunakan baik oleh masyarakat maupun industri obat karena mengandung berbagai senyawa kimia berkhasiat obat dan senyawa lainnya. Menurut Rukmana R. (1995) kandungan utama zat yang terdapat dalam nmpang temu lawak adalah zat kuning yang disebut "kurkumin", protein. pati, serta zat-zat minyak atsiri. Adanya kandungan senyawa kimia tersebut maka temulawak dapat digunakan sebagai obat, sumber karboh idrat, bahan penyedap masakan dan minuman, serta pewarna alami untuk makanan dan kosmetika.

Men ingkatnya kesadaran manusia untuk menggunakan obat alami yang belakangan ini semakin tinggi, telah memacu semakin berkembangnya industri

Page 2: PENINGKATAN PENYEDIAAN BAHAN BAKU OBAT ALAMI … · 2019. 10. 25. · PENINGKATAN PENYEDIAAN BAHAN BAKU OBAT ALAMI BERSUMBER DARI TEMULAWAK Penelitan Produksi Temulawak (Curcuma xanthorriza
Page 3: PENINGKATAN PENYEDIAAN BAHAN BAKU OBAT ALAMI … · 2019. 10. 25. · PENINGKATAN PENYEDIAAN BAHAN BAKU OBAT ALAMI BERSUMBER DARI TEMULAWAK Penelitan Produksi Temulawak (Curcuma xanthorriza
Page 4: PENINGKATAN PENYEDIAAN BAHAN BAKU OBAT ALAMI … · 2019. 10. 25. · PENINGKATAN PENYEDIAAN BAHAN BAKU OBAT ALAMI BERSUMBER DARI TEMULAWAK Penelitan Produksi Temulawak (Curcuma xanthorriza
Page 5: PENINGKATAN PENYEDIAAN BAHAN BAKU OBAT ALAMI … · 2019. 10. 25. · PENINGKATAN PENYEDIAAN BAHAN BAKU OBAT ALAMI BERSUMBER DARI TEMULAWAK Penelitan Produksi Temulawak (Curcuma xanthorriza
Page 6: PENINGKATAN PENYEDIAAN BAHAN BAKU OBAT ALAMI … · 2019. 10. 25. · PENINGKATAN PENYEDIAAN BAHAN BAKU OBAT ALAMI BERSUMBER DARI TEMULAWAK Penelitan Produksi Temulawak (Curcuma xanthorriza

Recommended