+ All Categories
Home > Documents > PERANAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN ...

PERANAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN ...

Date post: 27-Oct-2021
Category:
Upload: others
View: 11 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
14
PERANAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT X (PERSERO) FUEL RETAIL MARKETING REGION II PALEMBANG Oleh Muhammad Deni Abstract The purpose of this research is to analyze how the working environment at PT. X (Persero) Fuel Retail Marketing Region II does to increase employee productivity. This Analysis was conducted with 7 environmental determinants of physical working that is lighting, colour, air, noise, hygiene and safety security procedures of non-physical environmental factors combined performance of employees based on achievement employees achievement PT. X. This research based on the primary data collection which used questionnaires by 10 respondents employees PT. X. The result of this research, concluded that the physical and nonphysical work environment and the supporting factor has an important role to the increased employee productivity by a factor of job security is assured as the main physical work environment factors that support increased employee productivity Key Words : Work Environment, Work Productivity 1. PENDAHULUAN Banyak cara yang dilakukan oleh pihak perusahaan untuk dapat mempertahankan karyawannya yang merupakan posisi paling sentral dalam kehidupan perusahaannya. Hal tersebut juga untuk mempertahankan produktivitas karyawan tetap terjaga dengan baik. Sehubungan dengan usaha perusahaan untuk mempertahankan karyawan-karyawan terbaik, yang dianggap penting untuk kemajuan perusahaan, yang harus diperhatikan perusahaan untuk menjaga produktivitas karyawan tetap baik yaitu berupa upaya menciptakan lingkungan kerja yang nyaman sehingga karyawan bekerja secara efektif dan efisien, yang nantinya tidak berdampak buruk pada perusahaan. Karyawan sebagai sumber jalannya bagi perusahaan sangat penting dalam usaha pencapaian tujuan produksi suatu perusahaan. Untuk mencapai hasil produksi yang maksimal diperlukan sumber daya yang berkualitas sehat dan terorganisir. Hal ini dapat dilihat dari segala aktivitas yang dilakukan oleh para karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya, oleh karena itu perlu mendapatkan dorongan untuk dapat bekerja dengan lebih baik sehingga efektivitas dan efisiensi dapat tercapai dengan baik pula. Dorongan tersebut adalah berupa pemenuhan kebutuhan karyawan, yaitu dengan pemberian gaji yang baik, jaminan kesejahteraan yang meliputi jaminan kesehatan dan jaminan keselamatan kerja, juga pemberian bonus (insentif) bagi karyawan yang berperstasi. Di samping itu,
Transcript
Page 1: PERANAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN ...

PERANAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT X (PERSERO)

FUEL RETAIL MARKETING REGION II PALEMBANG

Oleh Muhammad Deni

Abstract The purpose of this research is to analyze how the working environment at PT. X (Persero) Fuel Retail Marketing Region II does to increase employee productivity. This Analysis was conducted with 7 environmental determinants of physical working that is lighting, colour, air, noise, hygiene and safety security procedures of non-physical environmental factors combined performance of employees based on achievement employees achievement PT. X. This research based on the primary data collection which used questionnaires by 10 respondents employees PT. X. The result of this research, concluded that the physical and nonphysical work environment and the supporting factor has an important role to the increased employee productivity by a factor of job security is assured as the main physical work environment factors that support increased employee productivity

Key Words : Work Environment, Work Productivity 1. PENDAHULUAN Banyak cara yang dilakukan oleh pihak perusahaan untuk dapat mempertahankan karyawannya yang merupakan posisi paling sentral dalam kehidupan perusahaannya. Hal tersebut juga untuk mempertahankan produktivitas karyawan tetap terjaga dengan baik. Sehubungan dengan usaha perusahaan untuk mempertahankan karyawan-karyawan terbaik, yang dianggap penting untuk kemajuan perusahaan, yang harus diperhatikan perusahaan untuk menjaga produktivitas karyawan tetap baik yaitu berupa upaya menciptakan lingkungan kerja yang nyaman sehingga karyawan bekerja secara efektif dan efisien, yang nantinya tidak berdampak buruk pada perusahaan.

Karyawan sebagai sumber jalannya bagi perusahaan sangat penting dalam usaha pencapaian tujuan produksi suatu perusahaan. Untuk mencapai hasil produksi yang maksimal diperlukan sumber daya yang berkualitas sehat dan terorganisir. Hal ini dapat dilihat dari segala aktivitas yang dilakukan oleh para karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya, oleh karena itu perlu mendapatkan dorongan untuk dapat bekerja dengan lebih baik sehingga efektivitas dan efisiensi dapat tercapai dengan baik pula. Dorongan tersebut adalah berupa pemenuhan kebutuhan karyawan, yaitu dengan pemberian gaji yang baik, jaminan kesejahteraan yang meliputi jaminan kesehatan dan jaminan keselamatan kerja, juga pemberian bonus (insentif) bagi karyawan yang berperstasi. Di samping itu,

Page 2: PERANAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN ...

lingkungan bekerja juga dapat mempengaruhi semangat kerja dalam pelaksanaan tugas karyawan.

Dengan penciptaan lingkungan kerja yang baik diharapkan agar karyawan betah dan lebih produktif secara terus menerus dalam nenjalankan pekerjaanya karena merasa nyaman dan menyenangi tempat kerja yang ada sehingga pekerjaan pun terselesaikan secara efektif dan efisien serta mampu meningkatkan hasil produksi sesuai dengan keinginan perusahaan.

PT X (Persero) Fuel Retail Divisi II merupakan suatu perusahaan yang bergerak dibidang perminyakan. PT. X Fuel Retail Marketing Region II merupakan salah satu dari delapan unit pemasaran yang dimiliki oleh PT. Pertamina (PERSERO). Salah satu usahanya adalah pelayanan dalam hal penyaluran hasil bumi, perusahaan tentu membutuhkan usaha yang keras untuk dapat bersaing dengan pihak lain, dimana perusahaan harus mampu menjaga citra baik dimata konsumen dengan menjaga kualitas sumber daya manusianya yang berkompeten dan meningkatkan produktivitas kerjanya agar terhindar dari para pesaing yang berusaha merebut konsumennya. Perusahaan menyadari bahwa untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan perlu diusahakan melalui pemberian kompensasi yang tepat dan penyediaan lingkungan kerja yang memadai. Untuk itu perlu dilaksanakan suatu tindakan evaluasi guna melihat dan menilai hasil kerja serta produktivitas masing–masing karyawan. (Apriani, dkk : 2010)

Berdasarkan uraian diatas, tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui Peranan Lingkungan Kerja terhadap Peningkatan Produktivitas Karyawan PT X (Persero) Fuel Retail Marketing Region II Palembang. 2. TINJAUAN TEORITIS 2.1. Lingkungan Kerja

Menurut Sedarmayanti (2001:1) “Lingkungan kerja adalah keseluruhan alat

perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya di mana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok”

Menurut Sedarmayanti (2001:21) “Secara garis besar, jenis lingkungan

kerja terbagi menjadi 2 yakni: 1) lingkungan kerja fisik, dan 2) lingkungan kerja non fisik”. 1. Lingkungan Kerja Fisik

Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Lingkungan kerja yang terdiri dari kondisi fisik yang dapat mencakup seperti temperatur, kelembapan, sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan, getaran mekanis, bau-bauan, pelayanan kebutuhan karyawan, pemeliharaan lingkungan, penyediaan berbagai fasilitas yang dibutuhkan karyawan dan lain-lain dan atau yang berhubungan dengan waktu, seperti jam kerja, waktu istirahat, serta kerja bergilir adalah sebagian hal lain yang turut berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai.

2. Lingkungan Kerja Non Fisik

Page 3: PERANAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN ...

Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik dengan atasan maupun dengan sesama rekan kerja ataupun hubungan dengan bawahan.

Nitisemito (2001:197) juga menetapkan faktor-faktor yang termasuk dalam

lingkungan kerja yang harus diperhatikan antara lain : penerangan, warna, kebersihan, pertukaran udara, musik, keamanan dan kebersihan. Dari beberapa teori yang ada maka dapat disimpulkan faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja yaitu : a. Penerangan atau Cahaya

Penerangan atau cahaya yang cukup merupakan pertimbangan yang penting dalam fasilitas kantor, apalagi bila pekerjaan yang dilakukan tesebut menuntut ketelitian. Keseimbangan cahaya sangat penting. Pencahayaan di lingkungan kerja baru disebut efektif apabila pegawai merasa nyaman secara visual akibat pencahayaan yang seimbang.

b. Warna Menurut McShane dalam Badri Soekoco (2007:214), warna adalah satu elemen dalam lingkungan perkantoran yang mempunyai dampak penting bagi pegawai. Meskipun sebagian besar pegawai sadar akan dampak fisik warna, namun banyak yang tidak sadar akan dampak psikologinya, baik positif maupun negatif pada produktivitas, kelelahan, moral, tingkah laku, dan ketegangan.

c. Suara Kebisingan dapat mengganggu konsentrasi dan menimbulkan kekacauan dalam bekerja. Suara yang gaduh menyebabkan kesulitan dalam memusatkan pikiran, menggunakan telepon dan dalam melaksanakan pekerjaan dengan baik. Oleh karena itu, setiap perusahaan hendaknya dapat menghilangkan kebisingan tesebut, setidaknya mengurangi. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat peredam suara atau bila mana mungkin mengusahakan sedemikian rupa sehingga kebisingan menjadi berkurang.

d. Udara Pertukaran udara yang cukup terutama dalam ruang kerja sangat diperlukan apalagi bila dalam ruangan tersebut penuh karyawan. Pertukaran udara yang cukup ini akan menyebabkan kesegaran fisik karyawan, sebaliknya pertukaran udara yang kurang akan menimbulkan rasa pengap sehingga mudah menimbulkan kelelahan karyawan.

e. Tata Ruang Kantor Tata ruang kantor adalah penyusunan alat-alat kantor pada letak yang tepat serta pengaturan tempat keja yang menimbulkan kepuasan bekerja bagi para pegawai. Adapun yang menjadi unsur-unsur kantor terdiri dari tiga unsur yakni gedung (bangunan), alat perlengkapan dan personil. Standarisasi ruang kantor juga sangat berperan. Standar-standar ruang dapat menjadi pedoman atau pegangan bagi pimpinan. Standar ruang itu adalah sifat pekerjaan yang dilakukan, bentuk ruang dan ketentuan perabot itu sendiri (meja, kursi, file). Disamping itu juga standarisasi penyelenggaraan pekerjaan memperkokoh unsur yang penting pula.

f. Kebersihan.

Page 4: PERANAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN ...

Kebersihan merupakan syarat utama untuk pekerja yang sehat. Untuk menjaga kesehatan semua ruangan harus dijaga agar tetap dalam keadaan bersih. Penumpukan abu dan kotoran tidak boleh terjadi dan karenanya semua ruang kerja, gang, tanggatangga dan kamar mandi harus dibersihkan setiap hari. Demikian pula setiap karyawan hendaknya tidak meludah dan membuang sampah disembarang tempat. Untuk hal ini tergantung kepada kemampuan perusahaan dalam menegakkan kedisiplinan.

g. Keamanan Rasa aman akan menimbulkan ketenangan dan akan mendorong semangat serta kegairahan kerja karyawan. Dalam hal ini adalah keamanan terhadap milik pribadi dari karyawan (sepeda motor, mobil), dimana pada saat bekerja karyawan yang bersangkutan tidak mungkin dapat mengawasi kendaraannya secara langsung.

Sedangkan Ahyari (1987), menyatakan pendapat lain bahwa lingkungan

kerja adalah lingkungan tempat para karyawan bekerja yang didukung oleh pengadaan fasilitas–fasilitas yang disediakan oleh perusahaan untuk meningkatkan produktivitas karyawan. 2.2. Produktivitas Karyawan

Produktivitas kerja adalah sebuah konsep yang menggambarkan kaitan antara hasil atau keluaran yang dicapai dengan sumber atau masukan yang dipakai untuk menghasilkan keluaran itu (Ravianto, 1987). Produktivitas kerja seorang karyawan biasanya terwujud sebagai prestasi karyawan tersebut di lingkungan kerjanya (Stonner, 1989). Seorang karyawan ingin bisa mencapai imbalan sebanyak–banyaknya sesuai dengan prestasinya, karena dengan imbalan yang besar ini diharapkan akan dapat meningkatkan kesejahteraannya. Menurut Sinungan (2000:33), Ada beberapa faktor yang menentukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu :

1. Kepuasan Kerja Karyawan yang merasa puas tentu secara alamiah akan berupaya mencapai tingkat kepuasan yang tinggi dengan cara mengoptimalkan hasil kerja (output). Jika output yang dihasilkan tidak sebanding dengan semangat yang diberikan maka kepuasan kerja justru akan ikut menurun sehingga produktivitas pun juga akan menurun.

2. Input. Besar kecilnya input yang dimasukan dalam sebuah proses produksi akan menentukan hasil akhir (output) dari sebuah pekerjaan. Input yang dimiliki karyawan dalam bekerja antara lain : motivasi, tenaga, sikap, pengetahuan dan keterampilan, saran yang mendukung, dan lingkungan kerja.

3. Waktu Kerja. Jam kerja yang lama mendorong pegawai untuk terus memperbanyak dan meningkatkan hasil kerja mereka. Namun faktor ini sifatnya sangat relatif, karena harus didukung oleh faktor lainnya, seperti input.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja seorang karyawan antara lain :

Page 5: PERANAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN ...

a. Perbaikan terus-menerus. Seluruh komponen organisasi harus melakukan perbaikan secara terus-menerus. Pandangan ini bukan hanya merupakan salah satu kiat dalam mengelola organisasi dengan baik, akan tetapi merupakan salah satu etos kerja yang penting sebagai bagian filsafat manajemen mutakhir. Pentingnya etos kerja ini terlihat dengan lebih jelas apabila diingat bahwa suatu organisasi selalu dihadapkan kepada tuntutan yang terus-menerus berubah, baik secara internal maupun secara eksternal.

b. Peningkatan Mutu Hasil Kerja Mutu tidak hanya berkaitan dengan produk yang dihasilkan dan dipasarkan, baik berupa barang maupun jasa, akan tetapi menyangkut segala jenis kegiatan dimana organisasi terlibat. Berarti mutu menyangkut semua jenis kegiatan yang diselenggarakan oleh semua satuan kerja, baik pelaksana tugas pokok maupun pelaksanaan tugas penunjang dalam organisasi. Suatu organisasi yang mendapat penghargaan, penghargaan itu diberikan bukan hanya karena keberhasilan organisasi meningkatkan mutu produknya, akan tetapi karena dinilai berhasil meningkatkan mutu semua jenis pekerjaan dan proses manajerial dalam organisasi yang bersangkutan.

c. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan unsur yang paling strategis dalam organisasi. Karena itu memberdayakan sumber daya manusia merupakan etos kerja yang sangat mendasar yang harus dipegang teguh oleh semua eselon manajemen dalam hirarki organisasi.

d. Filsafat Organisasi Sesungguhnya titik tolak perumusan etos kerja bersifat fisafat yang pada mulanya bersangkutan. Salah satu bentuknya yang dewasa ini dikenal makin meluas dikalangan bisnis ialah TQM (Total Quality Management), suatu kredo manajemen yang menekankan pentingnya pendekatan menyeluruh atau holistik dalam mengelola suatu organisasi. Ada beberapa hal yang menonjol dalam filsafat manajemen tersebut, yakni : 1) Fokus perhatian pada kepuasan pelanggan; 2) Pemupukan loyalitas; 3) Perhatian pada budaya organisasi; 4)Pentingnya ketentuan formal dan prosedur.

2.3. Kaitan Antara Lingkungan Kerja dan Produktivitas Kerja Menurut Ravianto (1987:12) bahwa produktif tidaknya seorang pegawai

dapat dipahami dengan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produktivitas itu sendiri, yang berpendapat “Produktivitas seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang berhubungan dengan orang itu sendiri, maupun faktor-faktor yang diluar dirinya, seperti keterampilan, disiplin, lingkungan kerja, iklim, sikap dan etika kerja, motivasi, kesehatan, tingkat penghasilan, pendidikan, hubungan antar anggota keluarga, teknologi, manejemen dan kesempatan berprestasi.

Dijelaskan bahwa dengan lingkungan kerja yang baik akan dapat mendukung adanya produktivitas kerja yang baik pula, karena sebagaimana dijelaskan beberapa pendapat-pendapat teori para ahli bahwa produktivitas kerja hanya mungkin terjadi apabila kebutuhan dan keinginan kerja terpenuhi yang mana dalam hal ini mengkut kondisi lingkungan fisik tempat bekerja seperti udara segar, suara yang tidak mengganggu, pencahayaan yang cukup dan sebagainya yang dapat

Page 6: PERANAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN ...

mempengaruhi pelaksanaan kerja dalam mencapai produktivitas (Jendelmann, 1997:69).

Imelda (2006) dengan hasil penelitian lingkungan kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap produktivitas karyawan dimana variabel lingkungan kerja langsung sebesar 63,8 % dan variabel lingkungan kerja perantara sebesar 32,1%. Sedangkan Simamora (1997) dengan hasil penelitian lingkungan kerja mempunyai pengaruh terhadap produktivitas kerja dengan menggunakan dimana dengan F hitung 0,05 tingkat pengaruh Lingkungan Kerja mencapai 0,676 atau 67,6% terhadap produktivitas. perbedaan dengan skripsi saya terletak pada metode analisis yang bersifat kualitatif, subjek penelitian dan variabel data yang berdasarkan faktor yang memengaruhi Lingkungan Kerja tersebut. 3. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dimana teknik pengumpulan data dengan wawancara serta menggunakan kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah analis kualitatif 4. HASIL PENELITIAN 4.1. Analisis Deskriftif Kualitatif 4.1.1. Karasteristik Responden Karasteristik responden dapat dilihat dari jenis kelamin, pendidikan dan usia. Total Pekerja yang bekerja di Fuel Retail Marketing Region II berdasarkan data dari bagian Human Resource Fuel Retail Marketing Region II terdapat 20 Karyawan dengan 4 karyawan yang merupakan Sales Refresentatif berada diluar Kantor Unit Fuel Retail Marketing Region II. Untuk itu, guna memenuhi konsep ½ n + 1 maka penulis mendapatkan 10 responden dengan tiga kategori yakni top management, middle management, dan pekerja biasa. Adapun karakteristik responden tersebut dijabarkan sebagai berikut. 1. Karasteristik Responden Dilihat Dari Jenis Kelamin

Gambar 1. Jenis Kelamin Responden

Sumber: Hasil Quetioner

Berdasarkan gambar diatas menunjukkan bahwa dari responden sebanyak 10 orang penulis mendapatkan 9 orang responden laki-laki dan 1 orang responden perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas karyawan PT. X (Persero) Fuel Retail Marketing Region II adalah laki-laki.

Page 7: PERANAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN ...

2. Karasteristik Responden Dilihat Dari Pendidikan

Gambar 2. Tingkat Pendidikan

Sumber: Hasil Quetioner Berdasarkan gambar diatas menunjukan bahwa dari responden sebanyak 56 orang, penulis mendapatkan 3 responden memiliki pendidikan Diploma, 5 orang responden memiliki pendidikan Sarjana, dan 2 responden memiliki pendidikan Master. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas karyawan PT. X (Persero) adalah memiliki pendidikan S1 3. Usia Karakteristik Responden Dilihat Dari Usia

Gambar 3. Usia Respond Sumber: Hasil Quetioner

Berdasarkan gambar diatas menunjukkan bahwa dari responden sebanyak 10 orang, penulis mendapatkan 4 orang (40%) responden berusia 20-30 tahun, 1 orang (10%) responden berusia31-40 tahun, 3 orang (30%) responden berusia 41-50 tahun dan 2 orang (20%) responden berusia lebih dari 50 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas karyawan PT. X (Persero) Fuel Retail Marketing Region II adalah berusia sampai 20 hingga 30 tahun. 4.2. Lingkungan Kerja PT X (Persero) Fuel Retail Marketing Region II

Sebagai sebuah Perusahaan, PT X mengupayakan agar lingkungan kerja memberikan nilai tambah bagi kinerja, kenyamanan dan kesehatan pekerja. Lingkungan kerja yang ada di PT X mencakup Lingkungan kerja berbentuk fisik seperti layaknya perkantoran sebagai pusat administrasi maupun lingkungan kerja non fisik yang berkaitan dengan hubungan antar karyawan, secara horizontal maupun vertikal.

Page 8: PERANAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN ...

4.2.1. Lingkungan Fisik

Faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja fisik adalah; penerangan/cahaya, warna, suara atau kebisingan, udara, tata ruang, kebersihan dan keamanan, maka akan dibahas bagaimana tanggapan karyawan terhadap kondisi faktor-faktor tersebut. 1. Cahaya /Penerangan

Di PT X sendiri hal ini sangat diperhatikan dengan menempatkan posisi penerangan ditempat yang tepat serta menggunakan lampu yang berkualitas terbaik. Selain itu, PT X telah menyiapkan alternatif pembangkit cadangan jika suatu saat kondisi listrik padam sehingga tidak mengganggu pencahayaan di ruangan. Pencahayaan yang ada di ruangan PT X ini cukup mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yang dapat terlihat dari hasil kuisioner yang disebarkan penulis kepada 10 responden seperti terlihat dalam gambar di bawah ini: Gambar 4. Penilaian karyawan terhadap kondisi pencahayaan ruangan

dalam meningkatkan produktivitas kerja Sumber: Hasil Quetioner 2. Warna Penggunaan warna dalam ruangan maksudnya adalah bagaimana pengaruh warna terhadap gairah dan semangat kerja karyawan. PT X warna ruangan bernuansa cerah dengan paduan cat dinding krem dan plafon berwarna putih serta lantai putih. Untuk sekat pembatas antar ruang kerja karayawan di buat juga dengan warna biru cerah dengan list putih polos.

Warna adalah satu elemen dalam lingkungan perkantoran yang mempunyai dampak penting bagi pegawai. Untuk ruangan kerja hendaknya dipilihkan warna-warna dingin dan lembut, misalnya cokelat. Keberadaan Warna yang baik ini juga terlihat dalam respon responden terhadap kuisoner pengaruh warna terhadap produktivitas kerja yang dapat di lihat dalam gambar berikut ini ;

Gambar 5. Penilaian karyawan terhadap kondisi warna ruangan

dalam meningkatkan produktivitas

Page 9: PERANAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN ...

3. Suara

Pada PT X tingkat kebisingan sudah diatasi dengan penggunaan telepon meja sehingga tidak perlu lagi menggunakan nada keras dalam berkomunikasi antar karyawan. Selain itu setiap pekerja memiliki mailist sendiri sehingga komunikasi lebih banyak menggunakan tulisan dibandingkan lisan. Tata ruang yang menggunakan sekat antar pekerja juga membantu dalam meminimalisir komunikasi lisan. Untuk pengeras suara PT X hanya menggunakan satu sumber yakni Customer Care yang di sambungkan dengan pengeras suara rendah yang berada di tiap ruangan yang biasanya digunakan hanya untuk pengumuman penting dan pemberitahuan jam kerja.

Apa yang diterapkan ini cukup berpengaruh kinerja karyawan sehingga dapat lebih fokus dengan pekerjaan masing-masing. setiap perusahaan hendaknya dapat menghilangkan kebisingan tersebut setidaknya mengurangi. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat peredam suara atau bila mana mungkin mengusahakan sedemikian rupa sehingga kebisingan menjadi berkurang.

Pengaruh tingkat kebisingan ini juga terlihat dalam respon karyawan terhadap tingkat kebisingan yang dapat di lihat dari gambar berikut ini:

Gambar 6. Penilaian karyawan terhadap kondisi suara atau

kebisingan ruangan dalam meningkatkan produktivitas kerja

Sumber: Hasil Quetioner 4. Udara Pada PT X kualitas udara dalam ruangan sudah cukup baik dimana ruangan sudah di lengkapi AC dengan teknologi plasmacluster yang mampu membunuh bakteri atau virus yang menyebabkan penyakit. Meski demikian dari hasil kuisioner yang di isi oleh karyawan respon pengaruh kondisi udara terhadap produktivitas dan semangat kerja masih kurang. Hal ini disebabkan kurangnya ventilasi udara yang ada di ruangan tersebut. gambar sebagai berikut:

Page 10: PERANAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN ...

Gambar 7. Penilaian karyawan terhadap kondisi udara dan ventilasi ruangan dalam meningkatkan produktivitas kerja

Sumber: Hasil Quetioner

5. Tata Ruang kantor Di PT X Tata Ruang Kantor sudah cukup baik dalam meningkatkan produktivitas karyawan. Hal ini disebabkan adanya pembedaan antara ruang ruang baik itu ruang tamu, ruang pimpinan dan ruang pekerja. Berdasarkan hasil kuisioner, sebagian besar karyawan PT X menyatakan tata ruang kantor sudah mendukung mereka dalam meningkatkan produktivitasnya seperti tergambar dalam gambar berikut ini :

Gambar 8. Penilaian karyawan terhadap tata ruang dalam meningkatkan

produktivitas kerja Sumber: Hasil Quetioner 6. Kebersihan

Kebersihan merupakan syarat utama untuk pekerja yang sehat. Untuk menjaga kesehatan semua ruangan harus dijaga agar tetap dalam keadaan bersih. Di PT X, kebersihan ruangan sudah terjaga dengan baik dengan adanya petugas khusus satu orang untuk mengurusi kebersihan ruangan selain dari masing masing karyawan sendiri. Selain itu keberadaan kotak sampah di setiap unit kerja juga membantu karyawan dalam menjaga kebersihan.

Meski demikian faktor kebersihan tidak memberikan pengaruh yang besar terhadap produktivitas karyawan meski faktor kebersihan juga tidak mengurangi produktivitas karyawan (cenderung netral). Hal ini kemungkinan besar disebabkan faktor kebersihan sudah dianggap sebagai faktor yang mutlak harus dijaga sehingga tidak membuat karyawan menjadikannya sebagai faktor yang mencerminkan produktivitas mereka. Hal ini dapat dilihat dari gambar berikut:

Page 11: PERANAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN ...

Gambar 9. Penilaian karyawan terhadap kebersihan dalam meningkatkan produktivitas

Sumber: Hasil Quetioner

7. Keamanan

Rasa aman akan menimbulkan ketenangan dan akan mendorong semangat serta kegairahan kerja karyawan. Di PT X, Faktor keamanan menjadi komponen penting. Adanya pengaturan tamu, keberadaan aparat kepolisian serta camera CCTV di areal kantor dan areal parkir membuat rasa aman bekerja para karyawan. Hal ini juga didukung data hasil kuisioner yang menempatkan faktor keamanan mendukung produktivitas karyawan seperti terlihat dalam gambar berikut ini :

Gambar 10. Penilaian karyawan terhadap keamanan dalam meningkatkan

produktivitas

Sumber: Hasil Quetioner 4.2.2. Lingkungan Kerja Non Fisik

Pada PT X kondisi Lingkungan kerja non fisik cukup baik. Hal ini ditunjang faktor pendidikan karyawan yang rata-rata sudah di atas diploma, dan kondisi kesejahteraan karyawan yang cukup baik dengan adanya tunjangan perumahan, faktor kesejahteraan yang cukup membuat produktivitas juga tinggi. 4.3. Produktivitas Kerja pada PT X Fuel Retail Marketing Region II

Produktivitas Kerja karyawan Fuel Retail Marketing Region II dapat dilihat sejauh mana indikator produktivitas kerja dapat terpenuhi. Adapun produktivitas kerja karyawan pada PT X Fuel Retail Marketing Region II jika dihubungkan dengan indikator kualitas kerja. dapat dibagi menjadi tiga yakni :

1. KPI (Key Performance Indikator). PT X menerapkan KPI yang bisa juga disebut sebagai buku rapor masing masing pekerja yang dinilai dalam

Page 12: PERANAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN ...

bentuk triwulan, semester dan tahunan. KPI merupakan penilaian skala angka (3 sampai 8) masing masing pekerja berdasarkan rencana kerja dan target serta realisasi yang dicapai. Berdasarkan data dari Fungsi Human Resource dalam 5 tahun terakhir rata-rata nilai KPI Pekerja PT X lima basis poin dan masuk kategori baik. Nilai masing-masing pekerja akan sangat menentukan dalam menentukan kemajuan karier pekerja seperti usulan kenaikan golongan (UKG) maupun mutasi dan promosi jabatan. Hal ini dapat mengukur indikator produktivitas kerja dari segi kualitas dan kuantitas hasil kerja.

2. Absensi, dilakukan dengan menggunakan sistem finger scanner sehingga tidak memungkinkan terjadi pelanggaran absensi atau bentuk kecurangan lainnya. Berdasarkan data dari HR Area Manager Sumbagsel, Pekerja PT X tingkat kehadiran rata rata mencapai 95 persen. Hal ini dapat mengukur indikator produktivitas kerja dari segi disiplin kerja. Dalam hal kedisiplinan dalam bekerja, karyawan memiliki peraturan yang telah ditetapkan oleh pusat dari pukul 07.00 sd 15.30 wib. Peraturan dalam sistem jam kerja, setiap pagi menggunakan finger scanner waktu, dan setiap bulan rekap absensi di emailkan ke fungsi-fungsi. Setiap pimpinan memberi informasi melalui email ke bawahan-bawahannnya mengenai jumlah absensi izin, sakit, ataupun mangkir. Jika keterangan mangkir khusus karyawan diberikan sanksi pengurangan gaji. Jika karyawan yang memberikan tingkat loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan, karyawan akan mendapatkan upah lembur yang ditetapkan perusahaan. Karyawan yang lembur biasanya memang mengerjakan tugas yang urgent dan benar-benar harus diselesaikan tepat waktu dan kegiatan satgas.

3. List Lembur dan Perjalanan Dinas. Berdasarkan hasil wawancara antara penulis dengan karyawan semua pekerja yang diwawancara mengatakan selalu siap jika harus mengerjakan pekerjaan diluar jam kerja dan selalu siap melakukan perjalanan dinas jika dibutuhkan. Hal ini dapat mengukur indikator produktivitas kerja dari segi kerja lembur. Selain itu karyawan PT X juga sangat antusias dalam mengikuti kegiatan-

kegiatan yang diadakan seperti, kegiatan senam bersama Jumat Pagi, dan memiliki aspirasi dan semangat yang tinggi untuk memberikan masukan guna membangun perusahaan baik dalam kegiatan Forum Komet, Coffe Morning maupun kegiatan lainnya. Jika didasarkan pada pengertian produktivitas kerja adalah perbandingan antara hasil kerja dengan standar kerja yang telah ditetapkan maka karyawan di PT X memiliki produktivitas kerja yang tinggi jika dilihat dari rata-rata nilai KPI sebagai acuan produktivitas kerja. 5. PENUTUP Lingkungan Kerja mempunyai peran penting dalam tercapainya produktivitas yang tinggi dari karyawan PT X. Berdasarkan kriteria indikator produktivitas kerja, karyawan PT X memiliki produktivitas kerja yang baik dan terukur secara sistemik dan periodik. Dari tujuh faktor lingkungan kerja fisik yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan PT X, faktor keamanan menjadi

Page 13: PERANAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN ...

faktor utama yang sangat memengaruhi produktivitas karyawan disusul faktor tata ruang dan tingkat kebisingan (suara).

Meskipun seluruh faktor lingkungan kerja fisik dan non fisik telah terpenuhi namun masih dibutuhkan perbaikan terutama dari faktor udara terutama ventilasi mengingat faktor ini masih berpengaruh negative terhadap produktivitas kerja karyawan. Dibutuhkan penelitian lanjutan terhadap faktor lain yang memengaruhi produktivitas karyawan PT X selain faktor lingkungan kerja. Perlu dipertahankannya sistem pengukuran indeks produktivitas kerja Karyawan PT X yang telah terstruktur secara sistemik dan periodik tersebut. Selain itu juga dibutuhkan indikator lainnya selain KPI guna mengukur produktivitas kerja karyawan PT X sebagai pembanding dalam menentukan indikator produktivitas karyawan. Mengingat faktor keamanan menjadi faktor lingkungan yang paling berpengaruh bagi produktivitas karyawan maka di butuhkan peningkatan kualitas keamanan lingkungan kerja di PT X seperti penambahan kamera cctv, sistem parkir yang lebih, dan sebagainya.

Page 14: PERANAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN ...

DAFTAR PUSTAKA

Jendelman, Robert. 1997. Konflik Interpersonal di Tempat Kerja. Gunung Agung. Jakarta

Nitisemito, AS. 2001. Manajemen Personalia. Edisi kelima. Ghalia Indonesia.Kudus

Sumatera Utara. Medan Imelda, Putu Cecilia. 2006. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas

Kerja karyawan di Restoran X Tunjungan Plaza 4 Surabaya. Skripsi. Universitas Kristen Petra. Surabaya

Ravianto. 1986. Produktivitas dan Keluarga. Pusat Produktivitas Nasional. Jakarta Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Mandar

Maju. Bandung. Simamora, W. 1997. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja

Karyawan Pada PT. Coca Cola Tirtalina Botling Company. Tugas Akhir. Universitas Kristen Petra. Surabaya.

Mukaromah, Septina. 2009. Pengaruh lingkungan kerja terhadap peningkatan produktivitas karyawan pada CV Codo Wajak Malang. Skripsi. Fakultas : Tarbiyah Jurusan : Ilmu Pengetahuan Sosial.

Apriani , Wulan Retno ., Rodhiyah, Dra. , SU., Hidayat, Drs. Wahyu M.Si. 2010. Pengaruh Kompensasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pt. Bpr Restu Artha Makmur Kantor Pusat Majapahit Semarang. Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis. Universitas Dipenogoro


Recommended