+ All Categories
Home > Documents > Perbandingan Rahasia Dagang Di Indonesia Dan Usa

Perbandingan Rahasia Dagang Di Indonesia Dan Usa

Date post: 01-Dec-2015
Category:
Upload: handy-samot-sihotang
View: 198 times
Download: 648 times
Share this document with a friend
Description:
fdbdfbdfb
21
PERBANDINGAN PENGATURAN KETENTUAN RAHASIA DAGANG DI INDONESIA DAN AMERIKA SERIKAT (Studi Kasus PT Kota Minyak Automation VS Danar Dono (Indonesia) dengan Zynga Inc Vs Alan Patmore (California-USA) A. Pendahuluan Pengaturan Rahasia Dagang, berawal dari Undang-Undang No. 7 Tahun 1994, Diratifikasinya Agreement Establishing the World Trade Organization (persetujuan Pembentukan Organisasi Perdagang Dunia atau WTO) yang mencakup Agreement on Trade Related Aspects of Intellectual Property Rights (Persetujuan TRIPs). Informasi yang dirahasiakan diatur dalam Bab 7 Pasal 39 TRIPs yang mengatur hal-hal sebagai berikut: Pasal 39 ayat (1) dan ayat (2) mengatur hal-hal sebagai berikut: (1) In the course of ensuring effective protection againts unfair competition as provided in Article 10 bis of the Paris Convention (1967), Members shall protect undisclosed information in accordance with paragraph 2 below and data submitted to governments or govermental agencies in accordance with paragraph 3 below. (2) Natural and legal persons shall have the possibility of preventing information lawfully within their control from being disclosed to, acquired by, or used by others without their consent in a manner contrary to honest commercial practices so long as such information: a. is secret in the sense it is not, as abody or in the precise configuration and assembly of its components, generally known among or readily accessible 1
Transcript
Page 1: Perbandingan Rahasia Dagang Di Indonesia Dan Usa

PERBANDINGAN PENGATURAN KETENTUAN RAHASIA

DAGANG DI INDONESIA DAN AMERIKA SERIKAT

(Studi Kasus PT Kota Minyak Automation VS Danar Dono (Indonesia) dengan

Zynga Inc Vs Alan Patmore (California-USA)

A. Pendahuluan

Pengaturan Rahasia Dagang, berawal dari Undang-Undang No. 7 Tahun 1994,

Diratifikasinya Agreement Establishing the World Trade Organization (persetujuan

Pembentukan Organisasi Perdagang Dunia atau WTO) yang mencakup Agreement on

Trade Related Aspects of Intellectual Property Rights (Persetujuan TRIPs). Informasi

yang dirahasiakan diatur dalam Bab 7 Pasal 39 TRIPs yang mengatur hal-hal sebagai

berikut:

Pasal 39 ayat (1) dan ayat (2) mengatur hal-hal sebagai berikut:

(1) In the course of ensuring effective protection againts unfair competition as

provided in Article 10 bis of the Paris Convention (1967), Members shall protect

undisclosed information in accordance with paragraph 2 below and data

submitted to governments or govermental agencies in accordance with

paragraph 3 below.

(2) Natural and legal persons shall have the possibility of preventing information

lawfully within their control from being disclosed to, acquired by, or used by

others without their consent in a manner contrary to honest commercial practices

so long as such information:

a. is secret in the sense it is not, as abody or in the precise configuration and

assembly of its components, generally known among or readily accessible

to persons within the circles that normally deal with the kind of information

in question;

b. has commercial value because it is secret, and

c. has been subject to reasonable steps under the circumstances, by the

person lawfully in control of the information, to keep it secret

1

Page 2: Perbandingan Rahasia Dagang Di Indonesia Dan Usa

Dari ketentuan – ketentuan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagai

negara anggota Indonesia dan negara California-USA yang merupakan anggota WTO

yang mencakup persetujuan TRIPs diwajibkan untuk memberikan perlindungan

terhadap informasi yang dirahasiakan (rahasia dagang) untuk menjamin perlindungan

secara efektif dalam menghadapi persaingan curang sesuai dengan Pasal 10 bis

Konvensi Paris versi 1967. merupakan konsekuensi sifat keberlakuan TRIPs yang juga

berfungsi sebagai kaidah penunjuk.

Indonesia sebagai bagian masyarakat internasional menanda tangani

kesepakatan World Trade Organization (WTO) dan merati-fikasi Undang-undang

Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement on Establishing The World Trade

Organization (Persetujuan Pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia). Salah satu

ketentuan yang terdapat dalam WTO, yaitu pada lampiran 1C adalah mengenai

Understanding on Trade Related Aspects of Intellectual Property Rights, Including

Trade in Counterfeit Goods (Persetujuan mengenai Aspek-aspek Dagang yang Terkait

dengan Hak Atas Kekayaan Intelektual, termasuk Perdagangan Barang Palsu) yang

biasa disingkat dengan TRIPs. Untuk itu pemerintah Indonesia harus menyesuaikan

peraturan perundang-undangannya dengan kerangka WTO, khususnya mengenai

TRIPs

Di Negara Indonesia, ketentuan mengenai Rahasia Dagang diatur dalam

Undang – Undang no. 30 tahun 2000.tentang Rahasia Dagang Lembaran Negara

Tahun 2000 No. 242, Tambahan Lembaran Negara No. 4044. Dalam penjelasan

ketentuan umumnya telah dijelaskan bahwa urgensi lahirnya UU Rahasia dadang

adalah sebagai bentuk upaya adanya persaingan yang tangguh di kalangan dunia

usaha, sebagaimana hal-nya Paten sudah dikenal sebelumnya. Dalam Paten, sebagai

imbalan atas hak ekslusif yang diberikan oleh negara, penemu harus mengungkapkan

temuan atau invensinya. Namun, tidak semua penemu atau kalangan pengusaha

bersedia mengungkapkan temuan atau invensinya itu. Mereka ingin tetap menjaga

kerahasiaan karya intelektual mereka, untuk itu perlu dilindungi berdasarkan undang-

undang.

Dalam Pasal 1 angka 1 UU No. 30 / 2000 dijelaskan bahwa yang dimaksud

dengan rahasia dagang adalah “informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang

2

Page 3: Perbandingan Rahasia Dagang Di Indonesia Dan Usa

teknologi dan/atau bisnis, mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan

usaha, dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik Rahasia Dagang.” Selan-jutnya Pasal

2 UU ini juga ditentukan bahwa “Lingkup perlindung- an rahasia dagang meliputi

metode produksi, metode pengolahan, metode penjualan, atau informasi lain di bidang

teknologi dan/atau bisnis yang memiliki nilai ekonomi dan tidak diketahui oleh

masyarakat umum.”

Sedangkan yang menjadi Elemen Rahasia Dagang adalah sebagai berikut1 : (1)

Bersifat rahasia dimana informasi tersebut tidak diketahui secara umum oleh

masyarakat / hanya diketahui secara terbatas oleh pihak tertentu yang mampu

menggunakannya untuk tujuan memperoleh keuntungan; (2) Memiliki nilai ekonomi /

komersial dimana dengan status kerahasiaannya, informasi tersebut dapat digunakan

untuk menjalankan kegiatan / usaha yang menghasilkan keuntungan; (3) Dijaga

kerahasiaannya, apabila pemilik / pihak – pihak yang menguasainya telah melakukan

upaya perlindungan melalui langkah – langkah yang memadai untuk menjaga

kerahasiaan dan monopoli pemguasaannya.

Rahasia Dagang dianggap lahir pada saat seseorang menemukan suatu

penemuan baru berupa informasi yang mempunyai nilai ekonomis, yang karena

pertimbangan tertentu oleh penemunya, sengaja disimpan sendiri dan dipertahankan

sebagai informasi yang bersifat rahasia. Terdapat kemungkinan bahwa rahasia dagang

itu suatu saat akan berubah menjadi paten, misalnya ketika oleh penemunya informasi

tersebut didaftarkan sebagai paten2. Lamanya perlindungan rahasia dagang di

Indonesia adalah tidak terbatas. Rahasia dagang tetap ada selama tidak terjadi

pengungkapan dari pokok persoalan rahasia dagang diluar orang – orang yang memiliki

hubungan khusus dengan pemiliknya3.

Ketentuan mengenai pelanggaran rahasia dagang diatur dalam pasal 13, 14 dan

15 Undang – undang no.30 tahun 2000 tentang rahasia dagang. Pelanggaran rahasia

dagang juga terjadi apabila seseorang dengan sengaja mengungkapkan rahasia

dagang, mengingkari kesepakatan atau mengikngkari kewajiban tertulis atau tidak

1 Cita Citrawinda Noerhadi, Diktat Kuliah Hak Kekayaan Intelektual, Jakarta : Program Pasca Sarjana Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 20122 http://72legalogic.wordpress.com/2009/03/23/pengaturan-rahasia-dagang-di-indonesia/, ditelusuri tanggal 30 Oktober 20123 Cita Citrawinda Noerhadi, Op.cit

3

Page 4: Perbandingan Rahasia Dagang Di Indonesia Dan Usa

tertulis untuk menjaga rahasia dagang yang bersangkutan. Seseorang dianggap

melanggar rahasia dagang pihak lain apabila ia memperoleh atau menguasai rahasia

dagang tersebut dengan cara yang bertentangan dengan peraturan perundang –

undangan yang berlaku. Pengecualian dari tindakan pelanggaran rahasia dagang ini

diberikan apabila: a) tindakan pengungkapan rahasia dagang atau penggunaan rahasia

dagang tersebut didasarkan pada kepentingan pertahanan keamanan, kesehatan atau

keselamatan masyarakat, b) tindakan rekayasa ulang atas produk yang dihasilkan dari

penggunaan rahasia dagang milik orang lain yang dilakukan semata – mata untuk

kepentingan pengembangan lebih lanjut produk yang bersangkutan.

Di Negara California-USA, ketentuan mengenai Rahasia Dagang diatur dalam

_________________________________________LANJUTIN YA GUYS

B. Pengaturan Ketentuan Rahasia Dagang di Indonesia (Studi Kasus PT Kota

Minyak Automation VS Danar Dono)

Dalam tulisan ini, untuk mengkaji ketentuan mengenai bagaimana pengaturan

rahasia dagang di Indonesia yang akan diperbandingkan dengan pengaturan rahasia

dagang di California-USA, penulis mengangkat kasus PT Kota Minyak Automation

(untuk selanjutnya disebut “PT KMA”) selaku penggugat dengan Danar Dono selaku

tergugat. Tergugat, Danar Dono diduga telah membocorkan rahasia dagang PT KMA

kepada saingan perusahaannya. Adapun kronologis kasus tersebut adalah sebagai

berikut:

Pada bulan Maret 2007, Danar Dono yang bekerja di PT Kota Minyak

Automation membuat design, gambar, dokumentasi, kalkulasi harga untuk penyusunan

proposal tender pengadaan barang berupa cerobong api di PT. Medco E&P Indonesia.

Tanpa diketahui oleh PT Kota Minyak Automation, Danar Dono juga mengerjakan

proposal yang sama untuk perusahaan saingan yaitu PT Envico dengan tujuan

memenangkan tender dari PT. Medco E&P Indonesia yang sedang diikuti oleh PT Kota

Minyak Automation. PT Envico meminta Danar Dono untuk mengerjakan proposal

tersebut karena Danar Dono telah mengatakan bahwa ia telah keluar dari PT Kota

4

Page 5: Perbandingan Rahasia Dagang Di Indonesia Dan Usa

Minyak Automation. Atas keperluan ini PT Envico membayar 200 juta rupiah pada

Danar Dono.

Selanjutnya, Danar Dono kemudian dengan sengaja membuatkan proposal

penawaran PT Kota Minyak Automation dengan harga yang lebih tinggi dengan jumlah

penawaran sebesar $ 128.404,00 sedangkan untuk proposal penawaran PT Envico

lebih rendah dengan jumlah penawaran sebesar $ 121.331,00 dan sengaja membuat

PT Kota Minyak Automation tidak memiliki software untuk perhitungan ‘ground level

concentraton’ sehingga tidak lolos secara tekhnikal sehingga setelah tender dibuka oleh

PT Medco E&P Indonesia perwakilan PT Kota Minyak Automation kalah dan PT Envico

menjadi pemenang tender.

Perbuatan Danar Dono kemudian diketahui oleh PT Kota Minyak Automation

berdasarkan file computer terdakwa, dimana terdapat Purchase Order dari PT

Metalindo Perkasa Mandiri yang ditujukan PT Envico atas nama Danar Dono.

Akibat dari perbuatan DanarDono, PT Kota Minyak Automation mengalami kerugian,

kemudian lalu menuntut Danar Dono di PN Jakarta Utara.

Hakim PN Jakarta Utara memutuskan bahwa Danar Dono telah terbukti secara

sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja tanpa hak

mengingkari kesepakatan untuk menjaga rahasia dagang, melakukan perbuatan

sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 13 dan pasal 14 sebagaimana diatur dan

diancam pidana dalam pasal 17 ayat (1) UU RI No. 30 tahun 2000 tentang Rahasia

Dagang, juga diatur dan diancam pidana sesuai pasal 323 ayat (1) KUHP, dan

menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana penjara selama satu tahun.

Danar Dono lalu mengajukan banding terhadap putusan ini.

Pengadilan Tinggi Jakarta kemudian memutuskan sama dengan PN Jakarta

Utara dan menambah kurun waktu pidana penjara Danar Dono menjadi 1 tahun 2

bulan. Danar Dono yang masih merasa tidak puas kemudian mengajukan kasasi ke

Mahkamah Agung. Hakim Mahkamah Agung menolak permohonan kasasi dari Danar

Dono, kemudian membebankan pemohon kasasi untuk membayar biaya perkara dalam

tingkat kasasi. Adapun alasan pemohon kasasi tidak dapat dibenarkan, judex facti tidak

salah menerapkan hukum yaitu dalam menerapkan dakwaan yang telah terbukti, di

mana seharusnya tedakwa melindungi kepentingan perusahaan tempatnya bekerja

5

Page 6: Perbandingan Rahasia Dagang Di Indonesia Dan Usa

yang telah memberi gaji dan mengikat perjanjian kerja dengan terdakwa, terdakwa

mengungkapkan informasi pada pihak lain yaitu kepada PT Envico sehingga

perusahaan PT Kota Minyak Automation tidak dapat memenangkan tender pengadaan

cerobong api dan mengalami kerugian. Putusan judex facti tidak bertentangan dengan

hukum dan atau undang – undang, sehingga harus ditolak.

Dalam kasus di atas dapat dilihat bahwa Danar Dono telah sengaja

membocorkan rahasia perusahaan tempatnya bekerja kepada perusahaan kompetitor

sehingga perusahaan kompetitor dapat memenangkan tender yang seharusnya

dimenangkan oleh perusahaan tempatnya bekerja. Untuk itu, memang benar apa yang

telah diterapkan oleh PN Jakarta Utara dan PT Jakarta bahwa Danar Dono terbukti

telah melakukan pelanggaran Rahasia Dagang yang dimuat dalam UU no. 30 th 2000

tentang Rahasia Dagang sebagai berikut:

Pasal 13 berbunyi sebagai berikut:

“Pelanggaran Rahasia Dagang juga terjadi apabila seseorang dengan sengaja

mengungkapkan Rahasia Dagang, mengingkari kesepakatan atau mengingkari

kewajiban tertulis atau tidak tertulis untuk menjaga Rahasia Dagang yang

bersangkutan.”

Pasal 14 berbunyi sebagai berikut:

“Seseorang dianggap melanggar Rahasia Dagang pihak lain apabila ia

memperoleh atau menguasai Rahasia Dagang tersebut dengan cara yang

bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.”

Salah satu kasus yang dapat dijadikan sebagai perbandingan adalah kasus

Cohen vs Lindenbaum. Meski kasus tersebut masuk dalam ranah perdata, tapi disini

dapat disimpulkan bahwa sebagai perusahaan yang merugi akibat rahasianya

dibocorkan, maka Lindenbaum berhak mengajukan gugatan terhadap Cohen. Dalam

kasus ini, dapat dilihat karena PT Kota Minyak Automation merugi karena rahasianya

dibocorkan, maka perusahaan ini berhak menuntut orang yang membocorkan rahasia

dagangnya. PT Envico tidak bersalah karena tidak mengetahui bahwa Danar Dono

masih bekerja dalam perusahaan saingannya, sehingga tidak dapat dituntut.

Terjadinya pengungkapan informasi yang dimiliki satu pihak kepada pihak

lainnya tanpa diketahui oleh pihak pemilik informasi dapat menimbulkan kerugian bagi

6

Page 7: Perbandingan Rahasia Dagang Di Indonesia Dan Usa

pemilik informasi tersebut. Dalam kasus di atas, pengungkapan informasi dilakukan

oleh buruh dari pemilik informasi dimana sebenarnya masalah ini telah ada

pengaturannya. Pengaturan yang dimaksud disini adalah kewajiban bagi buruh untuk

menjaga kerahasiaan informasi yang dimiliki oleh tempat dimana ia bekerja

berdasarkan perjanjian yang mengaturnya.

Dalam kasus ini, data yang dibocorkan oleh Danar Dono termasuk dalam ranah

rahasia dagang sebagamana telah diatur dalam pasal 3 UU No. 30 th 2000 dimana

yang termasuk dalam rahasia dagang yang dapat dilindungi sebagai berikut: (1)

Rahasia Dagang mendapat perlindungan apabila informasi tersebut bersifat rahasia

mempunyai nilai ekonomi, dan dijaga kerahasiaannya melalui upaya sebagaimana

mestinya; (2) Informasi dianggap bersifat rahasia apabila informasi tersebut hanya

diketahui oleh pihak tertentu atau tidak diketahui secara umum oleh masyarakat; (3)

Informasi dianggap memiliki nilai ekonomi apabila sifat kerahasiaan informasi tersebut

dapat digunakan untuk menjalankan kegiatan atau usaha yang bersifat komersial atau

dalam meningkatkan keuntungan secaraekonomi; (4) Informasi dianggap dijaga

kerahasiaannya apabila pemilik atau para pihak yang menguasainya telah melakukan

langkah-langkah yang layak dan patut.

Apabila dilihat dan dihubungkan dengan ketentuan pasal 3 tersebut di atas,

Karena proposal yang dibuatkan oleh Danar Dono untuk PT Kota Minyak Automation

tidak diketahui umum dan mempunyai nilai ekonomi serta dijaga kerahasiaannya

melalui upaya mencantumkan ketentuannya dalam peraturan tata tertib perusahaan

maka termasuk kedalam rahasia dagang sehingga harus dilindungi. Dan karena Danar

Dono telah melakukan perbuatan membocorkan rahasia tersebut maka ia memang

melakukan tindak pidana sehingga harus dipidana. dan patut.

Terkait dengan kewajiban Danar Dono untuk tidak membocorkan rahasia

perusahaannya memang tidak ada peraturan perundangan yang mengatur secara

eksplisit mengenai perjanjian antara buruh dengan pengusaha terhadap adanya

kewajiban untuk menjaga rahasia dagang perusahaan tempatnya bekerja, baik dalam

UU No. 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang (UU Rahasia Dagang), peraturan

perundangan di bidang perburuhan, UU No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek

Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (UU Anti Monopoli), maupun dalam Kitab

7

Page 8: Perbandingan Rahasia Dagang Di Indonesia Dan Usa

Undang-undang Hukum Perdata (KUHPerdata) dan Kitab Undang-undang Hukum

Pidana (KUHP), bukan berarti tidak ada pengaturan terhadap hal tersebut. Dalam

prakteknya, perjanjian mengenai rahasia dagang ini diatur dalam perjanjian kerja antara

buruh dengan pengusaha.

Perjanjian kerja merupakan salah satu dari perjanjian untuk melakukan

pekerjaan sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 1601 KUHPerdata. Sebagai

perjanjian yang mempunyai ciri-ciri khusus (yakni mengenai perburuhan), pada

prinsipnya perjanjian kerja juga merupakan perjanjian sehingga sepanjang mengenai

ketentuan yang sifatnya umum, terhadap perjanjian kerja berlaku ketentuan umum.

Perjanjian kerja merupakan perjanjian yang memaksa (dwang contract) karena

para pihak tidak dapat menentukan sendiri keinginannya dalam perjanjian sebagaimana

layaknya dalam hukum perikatan dikenal dengan istilah “kebebasan berkontrak” yang

tercantum dalam pasal 1338 KUHPerdata. Dengan adanya perjanjian kerja, para pihak

yang mengadakan perjanjian mempunyai hubungan hukum yang disebut hubungan

kerja, dan sejak itulah terhadap mereka yang mengadakan perjanjian kerja berlaku

hukum perburuhan.

Akan tetapi hal ini bukan berarti tidak dapat dibuat suatu kesepakatan lain antara

pengusaha dengan buruhnya yang kemudian dapat dituangkan dalam perjanjian kerja

tersebut. Asas kebebasan berkontrak tetap dapat berlaku sejauh mana tidak

bertentangan dengan kaidah heteronom dalam hukum perburuhan, dengan kata lain

tidak bertentangan dengan peraturan perundangan dalam bidang perburuhan yang

ditetapkan oleh pemerintah.

Unsur-unsur yang harus ada dalam suatu perjanjian kerja yang ditentukan dalam

peraturan perundangan (kaidah heteronom) antara lain: (1) adanya pekerjaan, yaitu

prestasi yang harus dilakukan sendiri oleh pihak penerima kerja, dan tidak boleh

dialihkan kepada pihak lain (bersifat individual); (2) adanya unsur di bawah perintah,

dimana dengan adanya hubungan kerja yang terbentuk, tercipta pula hubungan

subordinasi antara pihak pemberi kerja dengan pihak penerima kerja; (3) adanya upah

tertentu, yaitu merupakan imbalan dari pekerjaan yang dilakukan oleh pihak penerima

kerja yang dapat berbentuk uang atau bukan uang (in natura); (4) adanya waktu, yaitu

adanya suatu waktu untuk melakukan pekerjaan dimaksud atau lamanya pekerja

8

Page 9: Perbandingan Rahasia Dagang Di Indonesia Dan Usa

melakukan pekerjaan yang diberikan oleh pemberi kerja. Selain dari keharusan adanya

unsur-unsur di atas, dimungkinkan untuk dilakukannya perjanjian lain berdasarkan

kesepakatan dari kedua belah pihak mengenai hal-hal lain yang dipandang perlu

selama tidak bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Dalam berbagai peraturan perundangan di bidang perburuhan tidak ada

ketentuan yang melarang adanya perjanjian untuk menjaga kerahasiaan suatu

informasi yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Akhirnya dapat ditarik kesimpulan,

bahwa dengan adanya kesepakatan antara pengusaha dan buruhnya yang

menimbulkan kewajiban bagi buruhnya untuk menjaga kerahasiaan informasi

perusahaan tempat ia bekerja (rahasia dagang perusahaannya) tidak bertentangan

dengan peraturan perundangan yang berlaku dan dapat dilakukan oleh pengusaha

dalam rangka melindungi informasinya yang berharga.

Secara pidana, tuntutan dapat dilakukan berdasarkan UU Rahasia Dagang dan

Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP). Tuntutan yang dapat dilakukan

berdasarkan UU Rahasia Dagang, dasar hukumnya adalah pasal 13 dan pasal 17(1),

yaitu diancam pidana penjara paling lama 2 tahun dan/atau denda paling banyak Rp.

300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah). Terhadap pelanggaran rahasia dagang

berdasarkan UU No. 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang, hanya dapat dilakukan

tuntutan apabila ada aduan dari pihak yang merasa dirugikan (pasal 17(2)). Jadi

pelanggaran rahasia dagang merupakan delik aduan.

Pelanggaran terhadap rahasia dagang dalam KUHP masuk ke dalam lingkup

kejahatan. Dasar hukum yang digunakan adalah pasal 322 ayat 1 KUHP dimana

dinyatakan bahwa bagi orang yang dengan sengaja membuka rahasia yang wajib

disimpannya karena jabatan atau pekerjaannya baik itu yang sekarang ataupun yang

dulu dapat diancam pidana penjara paling lama 9 bulan atau denda paling banyak

sembilan ribu rupiah. Jika pelanggaran rahasia dagang tersebut dilakukan setelah

buruh itu tidak lagi bekerja di perusahaan tersebut dan ia berada pada waktu dimana ia

masih harus menjaga rahasia dagang tersebut maka ketentuan dalam KUHP yang

digunakan tidak lagi pasal 322 ayat 1, tetapi menggunakan pasal 323 ayat 1. Pasal 323

ayat 1 menyatakan bagi orang yang dengan sengaja memberitahukan hal-hal khusus

tentang suatu perusahaan dagang, kerajinan atau pertanian, dimana ia bekerja atau

9

Page 10: Perbandingan Rahasia Dagang Di Indonesia Dan Usa

dahulu bekerja, yang seharusnya dirahasiakan, diancam pidana penjara paling lama 9

bulan atau denda paling banyak sembilan ribu rupiah. Dalam pasal 323 ayat 2

disyaratkan pula adanya pengaduan dari pengusaha untuk dapat mengajukan tuntutan

(delik aduan).

Melihat pada peraturan perundangan di bidang perburuhan, maka pelanggaran

rahasia dagang yang dilakukan oleh buruh dapat mengacu pula pada Keputusan

Menteri Tenaga Kerja RI (KepmenTK) No. 150/Men/2000 tanggal 20 Juni 2000. Dalam

Kepmen. TK tersebut pada pasal 18 ayat 1 (j), dinyatakan bahwa buruh yang

melakukan tindakan membongkar atau membocorkan rahasia perusahaan atau

mencemarkan nama baik pengusaha dan atau keluarga pengusaha yang seharusnya

dirahasiakan kecuali untuk kepentingan negara, dapat diberikan ijin kepada pengusaha

untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap buruh tersebut.

Ketentuan dalam KepmenTK tersebut terdapat pula dalam undang-undang

tenaga kerja yang baru, yaitu Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang

Ketenagakerjaan. Dalam pasal 158 ayat 1(i) dinyatakan bahwa pengusaha dapat

memutuskan hubungan kerja terhadap pekerja atau buruh dengan alasan telah

dilakukannya kesalahan berat membongkar atau membocorkan rahasia perusahaan

yang seharusnya dirahasiakan kecuali untuk kepentingan negara. Kesalahan berat

tersebut harus dibuktikan oleh pengusaha dengan kejadian pekerja atau buruh

tertangkap tangan, ada pengakuan dari pekerja atau buruh yang bersangkutan, atau

bukti lain berupa laporan kejadian yang dibuat oleh pihak yang berwenang di

perusahaan yang bersangkutan dan didukung oleh sekurang-kurangnya dua orang

saksi.

Sesuai uraian di atas, apabila dikaitkan dengan kasus, benar bahwa Danar Dono

sebagai karyawan PT Kota Minyak Automation tidak memiliki hak untuk membocorkan

rahasia perusahannya karena ia telah terikat perjanjian kerja oleh perusahaan. Dan

perusahaan pun berhak menuntut secara pidana Danar Dono karena ia memang

terbukti melakukan tindak pidana.

Karena hakim di kedua pengadilan tingkat sebelumnya tidak salah dalam

menerapkan hukum, maka benar apa yang diterapkan oleh hakim Mahkamah Agung

10

Page 11: Perbandingan Rahasia Dagang Di Indonesia Dan Usa

bahwa permohonan kasasi Danar Dono harus ditolak. Karena penolakan ini maka

Danar Dono harus menjalani pidana yang telah dijatuhkan oleh pengadilan Tinggi.

C. Pengaturan Ketentuan Rahasia Dagang di California-USA (Studi Kasus

Zynga Inc Vs Alan Patmore)

Di Amerika Serikat peraturan yang mengenai rahasia dagang diatur oleh hukum

Negara. Hingga pada tahun 1979, konfrensi nasional mengenai penyeragaman hukum

Negara di Amerika menyetujui The Uniform Trade Secreat Act (UTSA) yang mana telah

digunakan banyak Negara bagian untuk mengkodifikasi hukum mengenai rahasia

dagang mereka. Sebanyak 41 negara bagian dan District of Colombia telah meratifikasi

seluruh atau beberapa bagian dari UTSA, sementara Undang – undang Negara yang

tidak bedasarkan UTSA telah diratifikasi oleh Negara bagian Alabama, Massachuset,

North Carolina. New Jersey, Pensylvania, New York, Tennesse, Texas dan Wyoming

belum memberlakukan undang – undang mengenai rahasia dagang dan terus

bersandar terutama pada pernyataan pertama sebagai sumber prinsip yang mendasar4.

UTSA mendefinisikan rahasia dagang “as information, including a formula,

pattern, compilation,program, device, method, technique, or process, that: (i) derives

independent economic value, actual or potential, from not being generally known to, and

not being readily ascertainable by proper means by, other persons who can obtain

economic value from its disclosure or use; and (ii) is the subject of efforts that are

reasonable under the circumstances to maintain its secrecy”5. Rahasia dagang yang

dimaksud adalah berupa informasi, termasuk formula, pola, kompilasi, program,

perangkat, metode, teknik, atau proses yang : (i) berasal dari nilai ekonomi bebas,

actual atau potensial, dari tidak diketahui secara umum, dan tidak mudah diketahui

dengan cara yang tepat, orang lain yang dapat memperoleh nilai ekonomi dari

penggunaannya maupun keterbukaannya; dan (ii) adalah subyek dari upaya dalam

keadaan yang wajar untuk menjaga kerahasiaan.

Rahasia Dagang pada dasarnya masuk dalam lingkup hukum perdata

yang mengatur hubungan antar individu mengenai rahasia Dagang dengan pihak

4 Neil R Belmore, Kevin Sartorio, Trade Secret Law in Canada and The United State, Presented to The Canadian Institute’s Canadian / American Intellectual Property Symposium 9 and 10 November 2000 .Toronto, hlm 2 5 Uniform Trade Secret Act

11

Page 12: Perbandingan Rahasia Dagang Di Indonesia Dan Usa

ketiga yang berhubungan dengan Informasi . Begitu pula halnya dengan

perjanjian kerja, yang sebenarnya termasuk dalam hukum perdata karena unsur

perjanjian yang diatur dalam lingkup keperdataan. Namun, tak dapat dipungkiri

bahwa baik Rahasia Dagang maupun perjanjian kerja sebenarnya juga memiliki

aspek publik karena adanya prinsip untuk melindungi kepentingan dunia usaha

dan dunia perburihan pada umumnya, sehingga dalam hal pemberian sanksi

oleh negara terhadap pelanggaran Rahasia Dagang dihadapkan pada ancaman

pidana, di samping adanya sanksi perdata berupa ganti kerugian.

Pengalaman dan kemampuan khusus seorang ahli yang didapat dalam

perusahaan bisa juga dianggap sebagai informasi yang berharga atau rahasia

bila hal tersebut dinyatakan oleh perusahaan yang bersangkutan.

Banyak cara yang dapat ditempuh oleh para pengusaha dalam

memperoleh keunggulan dari perusahaan lainnya. Salah satu contohnya dapat

kita lihat dari kasus yang terjadi di Amerika, Zynga Inc. yang menggugat

pegawainya Alan Patmore et al. Secara singkatnya, kasus Zynga versus Alan

Patmore ini sebagai berikut.

1. Zynga Inc. adalah sebuah sebuah perusahaan games sosial yang

mempekerjakan lebih dari 2.900 pegawai di seluruh dunia dan dikenal

sebagai pembuat game-game yang sangat terkenal, seperti Farm Ville, City

Ville, Words With Friends, dan Castle Fields.

2. Zynga Inc. sangat tidak dapat mentolerasi pencurian data-data yang sensitif

dan berharga, sehingga Zynga Inc. mengajukan gugatan untuk memastikan

ganti rugi terhadap kerugian yang dialami dan untuk menghindari

penggunaan data rahasia tersebut.

3. Pada saat itu, tergugat, Alan Patmore adalah General Manager untuk City

Ville. Sebagai General Manager, Patmore memiliki akses terhadap beberapa

rahasia dagang Zynga Inc.

4. Pada tanggal 15-16 Agustus 2012, sehari sebelum dan sesudah Ia keluar

(resign) dari Zynga Inc., Patmore merencanakan tindakan untuk mencuri

12

Page 13: Perbandingan Rahasia Dagang Di Indonesia Dan Usa

data-data Zynga Inc. Pertama, Patmore mengumpulkan lebih dari 760 data

Zynga yang hendak Ia curi ke dalam sebuah folder yang diberi nama “Zynga”.

Patmore menyimpan data tersebut dalam piranti desktop miliknya.

5. Selanjutnya, Patmore menyalin folder “Zynga” dan lebih dari 760 data-data

Zynga yang tersimpan di dalamnya ke dalam “Dropbox” yang tehubung

dengan “cloud storage” milik pribadi Patmore. Pada saat Patmore

memindahkan data ke dalam Dropbox, Patmore dapat melakukan (1)

mempertahankan data-data Zynga setelah meninggalkan Zynga; (2)

mengakses dari computer manapun atau perangkat manapun yang

terhubung dengan akun Dropbox Patmore.

6. Patmore kemudian mencoba untuk menutupi jejaknya dengan melakukan

uninstall dan menghapus program dropbox dari computer (dikhususkan untuk

program zyga. Tindakan tersebut tidak berhasil dan meninggalkan jejak

forensic atas perbuatan pelanggaran yang dilakukannya.6

Terjadinya pengungkapan informasi yang dimiliki satu pihak kepada pihak lainya

tanpa diketahui oleh pihak pemilik informasi dapat menimbulkan kerugian bagi

pemilik informasi tersebut. Dalam kasus di atas, pengambilan informasi

dilakukan oleh pegawai dari pemilik informasi dimana sebenarnya masalah ini

ada pengaturannya. Pengaturan yang dimaksud disini adalah kewajiban bagi

buruh untuk menjaga kerahasiaan informasi yang dimiliki oleh tempat di mana ia

bekerja berdasarkan perjanjian yang mengaturnya. (terlampir perjanjian kerja??)

Hubungan Rahasia Dagang dengan perjanjian kerja jika dilihat dari contoh

kasus Zynga versus Alan Patmore et al, jelas terlihat bahwa ada hubungan

antara Rahasia Dagang dengan tenaga kerja. Seorang pekerja dapat

menimbulkan apa yang dinamakan pelanggaran Rahasia Dagang dengan

memberikan informasi perusahaannya terhadap perusahaan lainnya. Seorang

pegawai memiliki kewajiban terhadap perusahaannya untuk menjaga Rahasia

Dagang perusahaannya.

6 Internet....

13

Page 14: Perbandingan Rahasia Dagang Di Indonesia Dan Usa

Di Indonesia perundangan yang mengatur secara eksplisit mengenai

perjanjian antara pegawai dengan pengusaha terhadap adanya kewajiban untuk

menjaga Rahasia Dagang perusahaan tempatnya bekerja, baik dalam Undang-

Undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang (Undang-Undang

rahasia Dagang), peraturan perundangan di bidang perburuhan, Undang-

Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan

Persaingan Usaha Tidak Sehat (Undang-Undang Anti Monopoli), Kitab Undang-

Undang Hukum Perdata (KUH Perdata), bukan berarti tidak ada peraturan

terhadap hal tersebut. Dalam praktiknya, perjanjian mengenai Rahasia Dagang

ini diatur dalam perjanjian kerja antara buruh (pegawai) dengan pengusaha.

Perjanjian kerja merupakan salah satu dari perjanjian untuk melakukan

perkerjaan sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 1601 KUH Perdata.

Perjanian Kerja merupakan perjanjian yang memaksa (dwang contract) karena

para pihak tidak dapat menentukan sendiri keinginannya dalam perjanjian

sebagaimana layaknya dalam hukun perikatan dikenal dengan istilah

“kebebasan berkontrak” yang tercantum dalam Pasal 1338 KUH Perdata. Asas

kebebasan berkontrak tetap dapat berlaku sejauh mana tidak bertentangan

dengan kaidah heterogami dalam hukum perburuhan. Dengan kata lain tidak

bertentangan dengan peraturan perundangan dalam bidang perburuhan yang

ditetapkan pemerintah.7 Secara perdata, pegawai/buruh dapat dikenakan

tuntutan telah melakukan wanprestasi (jika masih bekerja ditempat pemilik

Rahasia Dagang) atau perbuatan melawan hukum.

D. Kesimpulan

Dfdfdkpdsjjdspgdpfk_______KESIMPULAN AKAN KITA REMBUKKAN BARENG YA SEBELUM JAM 12 SIANG BESOK.

7 Sutedi, Andrian, S.H., Hak Atas Kekayaan Intelektual, Jakarta, Sinar Grafika, Tahun 2009, hal. 131

14


Recommended