PERKEMBANGAN GCG PERKEMBANGAN GCG DI INDONESIADI INDONESIA
Tirmidzi TaridiMUC Consulting Group
Seminar Nasional “Rejuvenating Our Teaching Research in Financial Accounting and Modeling GCG in
Indonesia”
Yogyakarta, 1-3 Juli 2009
PERKENALAN
Nama : Tirmidzi Taridi, SE, MBAPekerjaan:
Pendiri, MUC Consulting Group, Jakarta www.mucglobal.com Dosen, Program Magister Manajemen,
Universitas Tarumanagara, JakartaContact:
Tel: (021) 8403978 Email: [email protected] Facebook: Mas Taridi
Kejadian di sekitar kita
Sejumlah anggota DPR terkenal, yang tengah merancang berbagai macam perundangan, ternyata hanya memikirkan diri sendiri dan terlibat konflik kepentingan.
Kejadian di sekitar kita (ii)
Seorang pialang terkemuka berhasil meyakinkan banyak individu dan institusi terkemuka untuk melakukan investasi di perusahaan pialang tsb.
Selain karena reputasi sang pialang, investor yakin uangnya aman dan berkembang karena selama belasan tahun para investor dapat menerima return yang stabil sebesar 10% per tahun.
Miliaran uang mereka kemudian ternyata tidak bisa ditarik.
Membayar investor lama dengan uang dari investor baru.
Bernard L. Madoff
Terungkap karena krisis
•Pendiri dan pernah menjadi Chairman Nasdaq.
•Salah satu dari tiga besar market maker di bursa Nasdaq pada 2001.
•Setelah pemeriksaan pada tahun 1992 dan lolos, SEC tak pernah lagi memeriksa Madoff sejak 2006.
•Pada tahun itu, Madoff mulai bergabung dalam komite SEC
•Juga memimpin komite trading pada Securities Industries Association di Wall Street.
•Menyumbang para politisi, khususnya kepada Partai Demokrat.
•Madoff lepas dari pengawasan lantaran dekat dengan industri, pengawas, dan politisi.
Dia adalah….
Good Governance in Good Governance in IndonesiaIndonesia
Good Governance in ASEAN Countries
Source: Tranparency International, 2008
Angka CPI Indonesia Diantara Negara-negara ASEAN
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
Indonesia Filipina Thailand Malaysia Singapura
Persentase Penyuapan Dalam Pelayanan PublikQuintile Countries/Territories
Top quintile: More than 32%
Albania, Cambodia, Cameroon, FYR Macedonia, Kosovo, Nigeria, Pakistan, Philippines, Romania, Senegal
Second quintile: 18 – 32%
Bolivia, Dominican Republic, Greece, India, Indonesia, Lithuania, Moldova, Peru, Serbia, Ukraine
Third quintile: 6 – 18%
Bulgaria, Croatia, Czech Republic, Luxembourg, Malaysia, Panama, Russia, Turkey, Venezuela, Vietnam
Fourth quintile: 2 – 6%
Argentina, Bosnia-Herzegovina, Finland, Hong Kong, Ireland, Portugal, South Africa, Spain, United Kingdom, United States
Bottom quintile: Less than 2%
Austria, Canada, Denmark, France, Iceland, Japan, South Korea, Netherlands, Sweden, Switzerland
% of respondents reporting they paid a bribe to obtain a service
Source: Transparency International Global Corruption Barometer 2007.
Good Governance in the World
Bagaimana denganBagaimana dengan Good Good Corporate GovernanceCorporate Governance??
Janganlah ini yang terjadi di berbagai korporasi di Indonesia…
Implementasi GCG-lah jawabannya !!
GCG diperlukan untuk menyiapkan sistem dan struktur yang kuat serta kokoh bagi korporasi Indonesia..Mari bersama
melaksanakannya…
Good People do not need laws to tell them to act responsibility while bad people will
find away around the laws.
PLATO
Beberapa Tipikal Penyimpangan Korporasi
a. Penggunaan perusahaan sebagai vehicle untuk mendapatkan dana murah dari masyarakat.
b. Ketidakterbukaan atas informasi bisnis yang berisiko.
c. Penggunaan nama perusahaan untuk pinjaman pribadi.
d. Keputusan bisnis yang diambil karena moral hazard.
e. Intervensi pemegang saham atau pihak lain dalam kegiatan perusahaan.
f. Adanya praktik perusahaan dalam perusahaan.
g. Perusahaan “highly leveraged” tidak mempertimbangkan service capacity.
h. Diversifikasi dan ekspansi usaha yang tidak prudensial.
i. Risiko tidak dikelola secara hati-hati.
j. Diabaikannya hak-hak pemegang saham minoritas.
Bad Corporate Governance
Good Corporate Governance
Mengapa GCG harus diimplementasikan?Mengapa GCG harus diimplementasikan?
CompanyCompany
CompanyCompanyBad Corporate
Governance
Mengapa Good Corporate Governance diperlukan?
Apabila PerusahaanDikelola dengan
Baik/Amanah
•Efficient•Competitive•Sustainable Growth•High Return•Optimum Value
Prinsip-prinsip GCG
• Pengelolaan sumber daya korporasi secara amanah dan bertanggungjawab, yang akan meningkatkan kinerja korporasi secara sustainable.
• Perbaikan citra korporasi sebagai agen ekonomi yang bertanggungjawab (good corporate citizen) sehingga meningkatkan nilai perusahaan (value of the firm).
• Peningkatkan keyakinan investor terhadap korporasi sehingga menjadi lebih atraktif sebagai target investasi.
• Memudahkan akses terhadap investasi domestik dan asing
• Melindungi Direksi dan Dewan Komisaris dari tuntutan hukum
Manfaat Implementasi GCG
Apa itu GCG?Apa itu GCG?Diterjemahkan sebagai: TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK
Bertujuan untuk:
Menciptakan nilai tambah bagi seluruh pemegang kepentingan (stakeholders)
Definisi Good Corporate Governance
SISTEM :Mengatur bagaimana korporasi diarahkan dan dikendalikan untuk meningkatkan kemakmuran bisnis secara accountable untuk mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tidak mengabaikan kepentingan stakeholder lainnya.
STRUKTUR : Memberikan kejelasan fungsi, hak, kewajiban dan tanggungjawab antara pihak-pihak yang berkepentingan atas korporasi, mencakup proses kontrol internal dan eksternal yang efektif serta menciptakan keseimbangan internal (antar organ perusahaan) dan keseimbangan eksternal (antar stakeholders)
(diadaptasi dari OECD)
Good Corporate Governance in Simple Terms
In the right way At the right time In the right place
By the right people
Doing the right thingDoing the thing right
For the balanced interests of shareholders
and other stakeholders
Based on the principles:TransparencyAccountability
FairnessResponsibilityIndepedency
MELAKUKAN APA YANG DITULIS DAN MENULISKAN APA YANG DILAKUKAN
GCG
Prinsip-prinsip GCG= TARIF
TRANSPARANSI
AKUNTABILITAS
RESPONSIBILITAS
INDEPENDENSI
FAIRNESS
Prinsip GCG - TARIF
Transparansi yaitu perusahaan harus menyediakan informasi yang material dan relevan dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan.
Akuntabilitas yaitu perusahaan harus dapat mepertanggungjawabkan kinerjanya secara trasnparan dan wajar
Responsibilitas yaitu perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-undangan serta melaksanakan tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan
Independensi yaitu perusahaan harus dikelola secara independen, dan
Fairness yaitu perusahaan harus senantiasa memperhatikan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya
Parameter Implementasi GCG
Compliance (kepatuhan) yaitu sejauh mana perusahaan telah mematuhi aturan-aturan yang ada dalam memenuhi prinsip-prinsip GCG;
Conformance (kesesuaian dan kelengkapan) yaitu sejauh mana perusahaan telah berperilaku sesuai dengan berbagai aspek yang menjadi prinsip GCG dan kelengkapan perangkat dalam memenuhi kebutuhan implementasi GCG
Performance (unjuk kerja) yaitu sejauh mana perusahaan telah menampilkan bukti (evidence) yang menunjukkan bahwa perusahaan telah mendapatkan manfaat yang nyata dari perapan prinsip GCG di dalam perusahaan.
Peraturan dan Kelembagaan GCG di Indonesia
Komitmen GCG – Pemerintah dan Bank Indonesia
Dibentuknya Komite Nasional tentang Kebijakan Corporate Governance (KNKCG) melalui Keputusan Menko Ekuin Nomor: KEP/31/M.EKUIN/08/1999 tentang pembentukan KNKCG . Menerbitkan Pedoman GCG Indonesia
Saat ini telah dibentuk Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) sebagai pengganti KNKCG melalui Surat Keputusan Menko Bidang Perekonomian Nomor: KEP/49/M.EKON/11/2004. Terdiri dari Sub-Komite Publik dan Sub-Komite Korporasi.
Komitmen GCG – Pemerintah dan Bank Indonesia (ii)
Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan BUMN Nomor Kep-133/M-PBUMN/1999 tentang Pembentukan Komite Audit bagi BUMN.
SE Ketua Bapepam Nomor Se-03/PM/2000 tentang Komite Audit yang berisi himbauan perlunya Komite Audit dimiliki oleh setiap Emiten.
Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-05/MBU/2008 Tentang Pedoman umum pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa BUMN.
Keputusan Menteri BUMN No. 09A/MBU/2005 Tentang Proses Penilaian Fit & Proper Test Calon Anggota Direksi BUMN
Komitmen GCG – Pemerintah dan Bank Indonesia (iii)
SE Menteri BUMN No. 106 Tahun 2000 dan Keputusan Menteri BUMN No. 23 Tahun 2000 - mengatur dan merumuskan pengembangan praktik good corporate governance dalam perusahaan perseroan.
Disempurnakan dengan KEP-117/M-MBU/2002 tentang Keputusan Menteri BUMN Nomor Kep-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance Pada BUMN.
Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 8/4/PBI/2006 tentang GCG yang dirubah dengan PBI No. 8/14/GCG/2006.
Komitmen GCG – Sektor Swasta
Bursa Efek• Pada tahun 2000, Bursa Efek Jakarta
(sekarang Bursa Efek Indonesia) memberlakukan Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor Kep-315/BEJ/062000 perihal Peraturan Pencatatan Efek Nomor I-A yang antara lain mengatur tentang kewajiban mempunyai Komisaris Independen, Komite Audit, memberikan peran aktif Sekretaris Perusahaan di dalam memenuhi kewajiban keterbukaan informasi serta mewajibkan perusahaan tercatat untuk menyampaikan informasi yang material dan relevan.
Komitmen GCG – Sektor Swasta• Lahirnya Forum for Corporate Governance in Indonesia
(FCGI).• Lahirnya Indonesian Institute for Corporate Governance
(IICG)• Lahirnya Indonesian Institute for Corporate Directorship
(IICD)• Lahirnya Lembaga Komisaris dan Direksi Indonesia (LKDI)
yang kegiatannya antara lain mengadakan Forum LKDI untuk membahas berbagai hal seperti tanggung jawab hukum bagi Komisaris dan Direksi, undang-undang pencucian uang dsb.
• Lahirnya Indonesia Corporate Secretary Association (ICSA)• Lahirnya Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI)• Lahirnya Asosiasi Auditor Internal (AAI)• Lahirnya Klinik GCG Kadin• Annual Report Award • Berbagai award tentang GCG• dll
Dukungan UU dan Peraturan mengenai GCG di Indonesia
Tidak secara eksplisit menjelaskan tentang
Penerapan prinsip GCG
Memuat penerapan prinsipGCG dalam hal pembentukan
Konisaris Independent & Komite Audit
Memuat penerapan Prinsip GCG secara
Eksplisit danterperinci
Memuat penerapan Prinsip GCG secara
Eksplisit danterperinci
Memuat penerapan Prinsip GCG secara
Eksplisit
Krisis Ekonomi1997
•UU No.19/2003 ttg BUMN•UU No.17/2003 ttg Keuangan negara
•Kepmen BUMN No. 117/2002 ttg Penerapan Praktik GCG
• UU No.30/2002 ttg komisi pemberantasan tindak pidana korupsi
• PBI No. 8/4/PBI/2006
Pedoman GCG oleh Komite Nasional
Kebijakan Corporate Governance th 2001
Pedoman GCG Perbankan Tahun 2004
Pedoman Umum GCG Tahun 2006
•SE-03/PM/2000 Bapepam Komite Audit
•Tap MPR No. VII/2001 ttg Visi Indonesia•Peraturan Pencatatan Efek di Bursa IA
• Kep. Direksi BEJ No. 339/ 2001 ttg Komisaris Independen & Komite Audit
•UU No.40/2007 tentang PT•UU No.8/1995 ttg Pasar Modal•Letter on intens IMF tahun 1997•Inpres No.7 thn 1999 ttg ] akuntabilitas kinerja lembaga pemerintah•UU No.28/1999 tentang KKN•UU No.31/1999 tentang Pemberantasan korupsi
Kesadaran bagi Seluruh PT & PT
terbuka
Keharusan bagi PTterbuka
Himbauan bagiSeluruh PT
Himbauan/kewajibanBagi BUMN dan
Perbankan
Keharusan bagi BUMN
Harapan untuk PerbaikanAdanya undang-undang atau peraturan yang
mengharuskan implementasi GCG khususnya bagi perusahaan swasta.
Peningkatan governance bagi instansi pemerintah terutama yang berkaitan dengan pelayanan publik dan penegakan hukum - Ditjen Pajak, Bea Cukai, Imigrasi, BPN, Institusi yang mengeluarkan perizinan, dan institusi penegak hukum.
Mengingat rendahnya tingkat implementasi GCG di BUMD, maka perlu dipertimbangkan untuk menyusun mekanisme yang dapat “memaksa” BUMD untuk mengimplementasikan GCG. Misalnya UU yang mengatur BUMD.
Harapan untuk Perbaikan (ii)
Sosialisasi dan asistensi tentang GCG khususnya kepada perusahaan yang belum go public.
Penerapan GCG yang dikaitkan dengan upaya pencegahan korupsi di sektor swasta.
Bapepam LK dan BEI perlu memberlakukan aturan GCG yang lebih luas untuk semua perusahaan yang go public.
Menjadikan GCG sebagai Corporate Culture.
Pedoman Umum GCG
Hukum & Peraturan
yang berlaku
Visi Misi
SasaranKorporasi
Corporate/Industry
BestPractices
Internal Best
Practices
Good Corporate Governance Code
Peraturan Teknis / Pelaksanaan
Internalisasi / Sosialisasi
Implementasi
Review
Corporate Culture
GCG SEBAGAI CORPORATE CULTURE
TERIMA KASIH
“ GCG Implementation For Our Better Future "
Email: [email protected]
Facebook: Mas Taridi