PERSEPSI MAHASISWA PROGRAM SARJANA FAKULTAS
KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG TERHADAP
METODE PENELITIAN KUALITATIF : SEBUAH
STUDI KUALITATIF
(Skripsi)
Oleh:
Nurul Aini Hilman
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2020
ABSTRACT
THE PERCEPTION OF UNDERGRADUATED PROGRAM STUDENT OF
MEDICAL FACULTY OF LAMPUNG UNIVERSITY ON QUALITATIVE
RESEARCH METHOD: A QUALITATIVE STUDY
By
NURUL AINI HILMAN
Background: Research is made with various methods, one of them is qualitative
research methods. Based on data from the Digital Library in the last three years
shows that the use of qualitative research methods in research at the Medical
Faculty of Lampung University is very small. It is important to know student
perceptions for the development of qualitative research.
Method: This study used a qualitative research design with a phenomenology
approach. The main informants in this study were active students from 2016 and
2017 with three criteria, and two lecturers. Data collection techniques in this study
were Focus Group Discussion (FGD) and In-depth Interview. Data analysis by
thematic analysis.
Research Results: There were various students' perceptions about the definitions
and benefits, advantages and disadvantages, driving and inhibiting factors of
qualitative research methods. Based on the results; triangulation, most students
'perceptions are in accordance with lecturers' perceptions.
Conclusion: Students and lecturers' perceptions were largely the same towards
qualitative research methods.
Keywords: qualitative research methods, perception, research methods
ABSTRAK
PERSEPSI MAHASISWA PROGRAM SARJANA FAKULTAS
KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG TERHADAP METODE
PENELITIAN KUALITATIF : SEBUAH
STUDI KUALITATIF
Oleh
NURUL AINI HILMAN
Latar Belakang : Penelitian dibuat dengan beragam metode salah satunya
metode penelitian kualitatif. Berdasarkan data dari Digital Library pada tiga tahun
terakhir menunjukkan bahwa penggunaan metode penelitian kualitatif dalam
penelitian mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung sangat sedikit.
Penting mengetahui persepsi mahasiswa demi perkembangan penelitian kualitatif.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan
pendekatan fenomenologi. Informan utama dalam penelitian ini adalah mahasiswa
aktif dari angkatan 2016 dan 2017 dengan tiga kriteria, serta dua orang dosen.
Teknik pengambilan data dalam penelitian ini adalah Focus Group Discussion
(FGD) dan In-depth Interview. Analisis data dengan cara analisis tematik.
Hasil Penelitian: Terdapat berbagai persepsi mahasiswa mengenai pengertian dan
manfaat, kelebihan, kekurangan, faktor pendorong dan penghambat metode
penelitian kualitatif. Berdasarkan hasil; triangulasi, sebagian besar persepsi
mahasiswa sesuai dengan persepsi dosen.
Kesimpulan: Persepsi mahasiswa dan dosen sebagian besar sama terhadap
metode penelitian kualitatif.
Kata Kunci : Metode penelitian kualitatif, persepsi, metode penelitian
PERSEPSI MAHASISWA PROGRAM SARJANA FAKULTAS
KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG TERHADAP
METODE PENELITIAN KUALITATIF : SEBUAH
STUDI KUALITATIF
Oleh
Nurul Aini Hilman
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
SARJANA KEDOKTERAN
Pada
Program Studi Pendidikan Dokter
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDARLAMPUNG
2020
RIWAYAT HIDUP
Penulis merupakan anak perempuan dari Bapak Hilman Jaidi D dan Ibu
Nurjannah yang dilahirkan di Labuhan Maringgai pada tanggal 13 Mei 1998.
Penulis memiliki tiga kakak laki-laki dan empat kakak perempuan.
Penulis menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-Kanak di TK Pertiwi Labuhan
Maringga pada tahun 2003, Sekolah Dasar di SD Negeri 1 Labuhan Maringgai
pada 2010, Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 1 Labuhan Maringgai
2013, dan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono pada
2016. Pada 2016, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan
Dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung melalui jalur Seleksi
Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada Januari sampai Februari
2019 di Desa Sinar Jawa, Kecamatan Air Naningan, Kabupaten Tanggamus.
Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif sebagai anggota divisi Organisasi di
PMPATD Pakis dan anggota divisi Hubungan Masyarakat di FSI Ibnu Sina.
“…and he found you lost, and
guided (you)” - Ad-Dhuhaa : 7
Time is free, but It’s priceless
You can’t own it, but you can use it
You can’t keep it, but you can spend it
Once you’ve lost it
You can never get it back
- Harvey MacKay
Sebuah karya sederhana untuk yang tersayang,
Emak dan Puang
SANWACANA
Alhamdulillah hirobbila‟alamin. Rasa syukur penulis ucapakan kepada Allah
Subhanallahu Wata‟ala, karena telah memberikan penulis kekuatan, rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Persepsi
Mahasiswa Program Sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Lampung Terhadap
Metode Penelitian Kualitatif: Sebuah Studi Kualitatif “ pada waktu yang tepat.
Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis menyadari telah mendapatkan bantuan
dari banyak pihak. Maka dalam kesempatan ini, dengan segenap kerendahan hati
penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Karomani, M.Si., selaku Rektor Universitas Lampung;
2. Dr. Dyah Wulan Sumekar R.W., S.KM., M.Kes., selaku Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Lampung;
3. dr. Dwita Oktaria, S.Ked., M.Pd.Ked., selaku Pembimbing I yang telah
meluangkan waktu, secara sabar selalu memberikan bimbingan, arahan,
saran, motivasi kepada saya yang penuh kekurangan dalam penyusunan
skripsi ini;
4. Muhammad Iqbal, S.Farm., M.Sc., Apt., selaku Pembimbing II yang telah
memberikan waktu, bimbingan, arahan kepada saya dalam penyusunan
skripsi ini;
5. dr. Oktafany, S.Ked., M.Pd.Ked., selaku Penguji, yang bersedia meluangkan
waktu, arahan dan saran dalam penyusunan skripsi ini;
6. dr. Nurul Utami, S.Ked., selaku Pembimbing Akademik yang telah
meluangkan waktu dan sabar mendengarkan keluh kesah, memberikan
nasihat, masukan, motivasi dan keberanian selama saya menjalani masa
perkuliahan ini;
7. Seluruh staf dosen dan staf Akademik, Administrasi, Tata Usaha Fakultas
Kedokteran Universitas Lampung yang telah meluangkan waktu dan tenaga
selama proses perkuliahan;
8. Kepada kedua orang tua yang sangat saya cintai, puang dan emak. Terima
kasih karena sudah membesarkan saya, yang rela bekerja keras karena ingin
selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya meskipun di
usia yang sudah tidak muda, untuk kasih sayang dukungan yang selalu
mengalir tanpa henti, untuk segala doa yang selalu tercurah di setiap sujud,
untuk pintu maaf yang selalu terbuka untuk anak-anaknya. Semoga Allah
Subhanallahu Wata‟ala senantiasa melimpahkan keberkahan, rahmat serta
kebahagiaan, kasih sayang sebagaimana kalian menyayangi kami di waktu
kecil. Ullu sayang emak dan puang;
9. Kepada Aying-aying tercinta, Erlan Juanda, Ihfa Marthalia, Arbi Sanit,
Sofyan Heriyanto, Saftamia Rahmawati, Lili Handayani, dan Maila Fitriana
yang sudah memberikan kasih sayang dan dukungan kepada adiknya selama
21 tahun ini, terima kasih karena selalu siap mendengarkan, memberikan
nasihat, motivasi dan solusi di tiap keluh kesah adik kecil kalian dalam
menjalani perkuliahan ini. Maaf karena masih terus memberikan beban
tambahan di kehidupan kalian. Ullu sayang kalian;
10. Terima kasih kepada kakak-kakak ipar saya, Ria Diana, Yudhi Wijaya, Yuli
Dwi Putri, Ratna Hasiyati, Ardianto Anwar, Firman Kholik, dan Hasanudin.
Terima kasih atas segala dukungan, nasihat dan doa yang selalu diberikan
kepada saya. Semoga selalu diberi kebahagiaan dan keberkahan di setiap
langkah kalian;
11. Kepada keponakan-keponakan tersayang Ridho, Zalfa, Rachel, Zafira,
Yasser, Shahana, Maziya, Albiruni, Prabu, Banga, Raja, dan Laiqa yang
sudah menjadi anak-anak yang lucu dan sumber keceriaan selama ini. Terima
kasih karena sudah menyayangi, menjaga nenek dan datuk dan menjadi
sumber tawa bagi mereka. Semoga segala cita-cita baik kalian tercapai. Atee
sayang kalian;
12. Kepada Bapak Dardiyo, Ibu Fariza, Ibu Yatmi, Ibu Novita serta seluruh staf
guru dan karyawan SMP Negeri 1 Labuhan Maringgai, SMA Negeri 1
Bandar Sribhawono yang hingga saat ini terus memberikan semangat kepada
saya;
13. Terima kasih kepada Dhea, Diah, Ummu, Along, Riski dan teman-teman 9E
SMP Negeri Labuhan Maringgai yang telah menemani saya sejak Sekolah
Menengah Pertama hingga sekarang;
14. Terima kasih Risky, Ayu, Elisa, Dita sahabat saya dan teman-teman IPA Khs
yang sudah memberikan semangat, suka cita sejak Sekolah Menengah Atas
hingga sekarang;
15. Terima kasih kepada Amira sahabat yang telah dengan sabar menemani,
berbagi suka duka dari hari pertama perkuliahan hingga sekarang;
16. Terima kasih kepada Giza, Adilla, Ocha, Andin, Ristia, Agung, Kadek, dan
Alif yang sudah menjadi penyemangat, tempat berkeluh kesah, berbagi ilmu
dan informasi serta mewarnai proses perkuliahan ini;
17. Terima kasih kepada Kakak dan Adik tingkat sedari SMA, Kak Ilham, Irna,
Anti sudah menjadi tempat berbagi cerita dan pengalaman;
18. Terima kasih kepada Kak Dyo, Mashitoh, Ainun, Kak Mira, Fadillah, Yana,
Pingkan, Jesica N yang selalu memberi kebahagiaan dan semangat selama
saya menjalani perkuliahan ini;
19. Terima kasih kepada kak Iqbal, kak Kesumayuda, kak Thoriq dan kak Cheri
yang sudah berbagi ilmu selama saya menjalani proses perkuliahan ini;
20. Terima kasih kepada Bagus, Zidan, Segenap Presidium dan teman-teman
Tr16eminus yang banyak memberikan pengalaman dan cerita selama
perkuliahan ini. Semoga silaturahmi kita terus terjaga;
21. Kepada mba Sonia, Ghina, dan teman-teman penelitian bidang pendidikan
kedokteran, terima kasih sudah menjadi tempat berkeluh kesah, menemani
dan membantu selama proses penelitian ini.
22. Terima kasih kepada seluruh informan saya baik dosen, mau pun mahasiswa
angkatan 2016 dan 2017.
23. Terima kasih kepada teman-teman PMPATD Pakis, dan FSI Ibnu Sina sudah
berbagi pengalaman selama perkuliahan ini
24. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu yang
berperan dalam proses perkuliahan saya. Saya ucapkan terima kasih
i
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ........................................................................................................... i
DAFTAR TABEL ................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. v
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah.................................................................................. 4
1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................... 4
1.3.1 Tujuan Umum ............................................................................... 4
1.3.2. Tujuan Khusus ............................................................................. 5
1.4. Manfaat Penelitian ................................................................................. 5
1.4.1. Manfaat Penelitian ....................................................................... 5
1.4.2 Manfaat Bagi Peneliti ................................................................... 5
1.4.3. Manfaat Bagi Peneliti Lain .......................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Persepsi .................................................................................................. 7
2.2. Metode Penelitian .................................................................................. 7
2.3. Penelitian Kualitatif ............................................................................... 9
2.3.1. Definisi Penelitian Kualitatif ....................................................... 9
2.3.2. Metode Penelitian Kualitatif ...................................................... 11
2.4. Karakteristik Penelitian Kualitatif ....................................................... 14
2.5. Metode Pengumpulan Data ................................................................. 17
2.6. Sampel Pada Penelitian Kualitatif ....................................................... 18
ii
2.7. Analisis Data Pada Penelitian Kualitatif ............................................. 21
2.8. Kelebihan Metode Kualitatif ............................................................... 24
2.9. Kekurangan Metode Kualitatif ............................................................ 24
2.10. Validitas Penelitian Kualitatif ........................................................... 26
2.11. Penelitian Terkait ............................................................................... 30
2.11. Kerangka Teori .................................................................................. 32
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian .................................................................................. 33
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 33
3.2.1. Tempat Penelitian ...................................................................... 33
3.2.2. Waktu Penelitian ........................................................................ 33
3.3. Populasi dan Informan Penelitian ........................................................ 34
3.3.1. Populasi Penelitian ..................................................................... 34
3.3.2. Informan Penelitian .................................................................... 34
3.4. Metode Pengumpulan Data ................................................................. 35
3.4.1. Jenis dan Sumber Data ............................................................... 35
3.4.2. Instrumen Penelitian .................................................................. 36
3.4.3. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 36
3.5. Pengolahan dan Analisis Data ............................................................. 37
3.6. Uji Keabsahan Data ............................................................................. 38
3.6.1. Uji Kredibilitas ........................................................................... 38
3.6.2. Uji Transefarabilitas ................................................................... 39
3.6.3. Uji Dependibilitas ...................................................................... 39
3.6.4. Uji Konfirmabilitas .................................................................... 39
3.7 Alur Penelitian ...................................................................................... 41
3.8 Masalah Etika ....................................................................................... 41
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian .................................................................................... 43
4.1.1. Gambaran Umum ....................................................................... 43
4.1.2. Hasil Analisis Tematik ............................................................... 46
4.2. Pembahasan ......................................................................................... 73
4.2.1. Persepsi Mahasiswa Terhadap Pengertian dan Manfaat Metode
Penelitian Kualitatif ............................................................... 73
4.2.2. Persepsi Mahasiswa Terhadap Kelebihan Metode Penelitian
Kualitatif ................................................................................ 75
iii
4.2.3. Persepsi Mahasiswa Terhadap Kekurangan Metode Penelitian
Kualitatif ................................................................................ 77
4.2.4. Persepsi Mahasiswa Terhadap Faktor Pendorong Dalam
Pemilihan Metode Penelitian Kualitatif ................................ 81
4.2.5. Persepsi Mahasiswa Terhadap Faktor Penghambat Dalam
Pemilihan Metode Penelitian Kualitatif ................................ 95
1.2. Keterbatasan Penelitian ..................................................................... 103
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ........................................................................................ 105
5.2. Saran 107
5.2.1. Bagi Institusi ............................................................................ 107
5.2.2. Bagi Mahasiswa ....................................................................... 108
5.1.3. Bagi Peneliti Lain..................................................................... 108
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 109
LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Hasil penelitian terkait……………………………………………………….31
2. Karakteristik Informan Mahasiswa………………………………………..…44
3. Karakteristik Informan Dosen.……………………………………………….44
4. Persepsi terhadap pengertian dan manfaat penelitian kualitatif……………..50
5. Persepsi terhadap kelebihan metode penelitian kualitatif……………………53
6. Persepsi terhadap kekurangan metode penelitian kualitatif………………….56
7. Persepsi terhadap faktor pendorong pemilihan metode
penelitian kualitatif…………………………………………………………..64
8. Persepsi terhadap faktor penghambat pemilihan metode
penelitian kualitatif…………………………………………………………..72
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Kerangka Teori……………………………………………………………….32
2. Alur Penelitian……………………………………………………………..…41
3. Hubungan Antar Tema……………………………………………………….45
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Informed Consent Mahasiswa
Lampiran 2 Informed Consent Dosen
Lampiran 3 Pertanyaan Focus Group Discussion
Lampiran 4 Pertanyaan In-depth Interview
Lampiran 5 Surat Keterangan Digital Library Universitas Lampung
Lampiran 6 Surat Persetujuan Etik
Lampiran 7 Lembar Persetujuan Mahasiswa
Lampiran 8 Lembar Persetujuan Dosen
Lampiran 9 Foto Proses Pengambilan Data Focus Group Discussion
Lampiran 10 Foto Proses Pengambilan Data In-depth Interview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Proses pembelajaran di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung terdiri
atas dua tahapan, tahapan pertama adalah program sarjana dan tahapan kedua
adalah program profesi dokter. Tahapan kedua dapat ditempuh apabila
seorang peserta didik telah dinyatakan lulus dari tahapan yang pertama. Salah
satu persyaratan dari kelulusan program sarjana adalah membuat suatu karya
ilmiah. Karya ilmiah adalah suatu karya yang dibuat berdasarkan pertanyaan
atau masalah yang timbul dari teori-teori yang ada atau suatu kejadian yang
objektif sehingga dapat dianalisis, diteliti, dan dapat disimpulkan menjadi
jawaban atas pertanyaan atau masalah yang ada. Salah satu karya ilmiah
adalah skripsi (Kurniasari, 2009).
Skripsi dibuat dengan suatu topik tertentu, terdiri atas beberapa bab dan
dibuat dengan metode penelitian yang sangat beragam, diantaranya terdapat
metode kuantitatif, metode kualitatif, dan metode campuran (Cresswell,
2013; Soleha dkk., 2017). Metode kuantitatif adalah penelitian yang berfokus
pada hubungan antar variabel dengan fokus pertanyaan tertutup seperti what,
when, how much, how big. Metode kualitatif merupakan penelitian yang
2
mendalami makna terhadap masalah yang ada di suatu masyarakat atau
kelompok tertentu dengan fokus pertanyaan terbuka seperti what why dan
how yang difokuskan untuk mengeksplorasi secara mendalam
(Kusumawardani dkk., 2015). Sedangkan, metode campuran adalah
penelitian mengumpulkan data secara kuantitatif dan kualitatif (Creswell,
2018).
Beberapa tahun terakhir, metode kualitatif banyak digunakan sebagai metode
penelitian di bidang pendidikan kedokteran karena beberapa pertanyaan atau
masalah yang timbul dapat dijawab dengan menggunakan metode kualitatif.
Masalah yang terdapat pada metode penelitian kualitatif memunculkan tidak
sebuah hipotesis, melainkan menunjukkan sebuah proses dalam pengambilan
keputusan (Cristancho dkk., 2018). Manusia sebagai obyek penelitian tidak
hanya terdiri dari fisik, namun juga terdiri dari unsur psikis. Masalah yang
timbul dari unsur psikis seorang manusia yang bersifat abstrak dan tidak
terkait dengan benda ataupun sebuah peristiwa alam lainnya membuat
masalah dapat diteliti secara mendalam melalui metode kualitatif (Andreas,
1996). Metode kualitatif juga memiliki peran yang semakin penting dalam
penelitian terkait layanan kesehatan karena dapat menggambarkan kehidupan
pasien sehingga dapat membantu menerapkan pelayanan yang akan diberikan
sesuai dengan kebutuhan (Shortell,1999).
Persentase penelitian kualitatif ditahap pertama review yang dilakukan oleh
Witt (2015) dengan jumlah sebanyak 9 jurnal, didapatkan bahwa satu dari
3
tujuh penelitian yang ada menggunakan penelitian kualitatif. Jurnal dengan
jumlah persentase penggunaan metode penelitian kualitatif terbanyak adalah
Journal of Health policy,politics and law yaitu sebanyak 71 persen. Jurnal
tersebut berkaitan dengan mendeskripsikan atau pun mengevaluasi sebuah
kegiatan dan perkembangan suatu kebijakan seputar manajemen pelayanan
kesehatan.
Berdasarkan data yang didapatkan dari Digital Library Universitas Lampung,
pada tahun 2017 penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas
kedokteran Universitas Lampung berjumlah 163. Dari data tersebut tidak ada
penelitian yang menggunakan metode penelitian kualitatif. Pada tahun 2018,
penelitian yang dilakukan berjumlah 188. Mahasiswa yang menggunakan
metode penelitian selain kualitatif sebanyak 184, dan kualitatif sebanyak 4
mahasiswa. Pada tahun 2019, penelitian yang dilakukan sebanyak 153.
Penelitian yang menggunakan metode selain kualitatif sebanyak 150
penelitian, sedangkan penelitian yang menggunakan metode kualitatif
sebanyak 3 penelitian. Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung cenderung
menggunakan metode penelitian selain kualitatif dan penggunaan metode
penelitian kualitatif sangat sedikit.
Berdasarkan penelitian Taquette dkk. (2015), berjudul The perceptions of
medical researchers on qualitative methodologies terdapat beberapa poin
yang menyebabkan kurang diminatinya metode penelitian kualitatif. Pertama
4
adalah tingkat pengetahuan dan penilaian terhadap metode kualitatif rendah.
Kedua, adanya kesulitan dan hambatan dalam penggunanan metode
kualitatif. Ketiga, kritikan terhadap subjektifitas pada hasil penelitian dan
analisis data yang dilakukan.
Hingga saat ini belum ada penelitian yang mengeksplorasi persepsi
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung terhadap metode
penelitian kualitatif. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengeksplorasi
persepsi mahasiswa program sarjana Fakultas Kedokteran Universitas
Lampung terhadap metode penelitian kualitatif.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dari penelitian ini
adalah bagaimana persepsi mahasiswa program sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung terhadap metode penelitian kualitatif?
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mengeksplorasi persepsi mahasiswa program sarjana Fakultas
Kedokteran Universitas Lampung terhadap metode penelitian kualitatif.
5
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui persepsi mahasiswa program sarjana Fakultas
Kedokteran Universitas Lampung terhadap pengertian dan
manfaat metode penelitian kualitatif.
2. Mengetahui persepsi mahasiswa terhadap kelebihan metode
penelitian kualitatif
3. Mengetahui persepsi mahasiswa terhadap kekurangan metode
penelitian kualitatif
4. Mengetahui persepsi mahasiswa terhadap faktor pendorong dalam
pemilihan metode penelitian kualitatif
5. Mengetahui persepsi mahasiswa terhadap faktor penghambat
dalam pemilihan metode penelitian kualitatif
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Manfaat Penelitian
Mengetahui gambaran persepsi mahasiswa program sarjana Fakultas
Kedokteran Universitas Lampung terhadap metode penelitian
kualitatif.
1.4.2 Manfaat Bagi Peneliti
Hasil penelitian dapat menambah wawasan dan pengetahuan peneliti
serta menjawab pertanyaan peneliti akan persepsi mahasiswa terhadap
metode penelitian kualitatif.
6
1.4.3. Manfaat Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk penelitian
selanjutnya agar dapat disempurnakan pada penelitian selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Persepsi
Menurut Lindsay dan Norman (dalam Pickens, 2005), persepsi merupakan
proses individu dalam memaknai stimulasi dalam pengalaman yang telah
dialami. Setiap individu memiliki persepsi tersendiri meskipun objek yang
dibahas sama (Pickens, 2016). Persepsi mahasiswa dipengaruhi oleh sikap
tenaga pendidik dalam proses belajar, dan tema dari materi yang menarik.
Tingkat penyerapan materi berbanding lurus dengan persepsi mahasiswa.
Semakin banyak penyerapan materi maka semakin baik pula persepsi
mahasiswa pada materi tersebut (Erickson and Kristina, 2012). Menurut
Healthy Executive and Safety ( dalam Purnamasari dkk., 2015),
Pembentukan perilaku individu dalam kesehatan dan kedokteran terdiri atas
beberapa faktor yang saling mempengaruhi, yaitu faktor individu yang
dihubungkan dengan sikap, kepribadian dan persepsi sebagai komponen
penyusunnya (Purnamasari dkk., 2015).
2.2. Metode Penelitian
Cresswell membagi jenis metode penelitian menjadi tiga, yaitu kuantitatif,
kualitatif dan campuran. Kuantitatif merupakan penelitian yang mengkaji
hipotesis spesifik baik setuju atau pun membantah hipotesis dengan data yang
8
telah dikumpulkan. Instrumen spesifik digunakan untuk mengumpulkan data.
Selanjutnya, data dianalisis dengan prosedur statistik serta kajian hipotesis.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang mengeksplorasi suatu fenomena
yang berasal dari persepsi suatu individu atau kelompok dengan
mengidentifikasi secara langsung aktivitas yang dilakukan objek penelitian
(Creswell, 2018). Metode penelitian ini masih dianggap metode baru karena
popularitasnya baru memiliki tempat di masyarakat dan metode artistik
karena tidak memiliki pola yang baku (Sugiyono, 2016). Penelitian ini
menerapkan pertanyaan terbuka dan fokus pada konsep secara tunggal. Pada
penelitian ini, peneliti dan responden harus bekerja sama dengan baik.
Sedangkan, metode campuran merupakan perpaduan antara metode
kuantitatif dan metode kualitatif. Pada bagian kualitatif akan bersifat open
ended, sedangkan pada bagian kuantitatif bersifat closed ended (Creswell,
2018).
Umumnya, perbedaan antara penelitian kualitatif dengan kuantitatif
difokuskan kepada bentuk penyajian hasil dan sifat pertanyaannya. Pada
penelitian kualitatif bentuk penyajian hasil berupa kata-kata dan sifat
pertanyaan terbuka. Sedangkan, pada penelitian kuantitatif bentuk penyajian
hasil berupa angka dengan sifat pertanyaan yang tertutup. Namun, menurut
Cresswell perbedaan yang signifikan terdapat pada strategi eksperimen dan
metode spesifik untuk pengambilan data yang digunakan dalam kedua
penelitian tersebut (Creswell, 2018).
9
Menurut Sugiyono (2016), terdapat tiga poin utama dari perbedaan kuantitatif
dengan kualitatif, yaitu perbedaan aksioma, proses penelitian, dan
karakteristik penelitian. Perbedaan aksioma adalah perbedaan pandangan
dasar, meliputi realita, hubungan peneliti dengan hal yang diteliti, hubungan
variable, generalisasi dan peranan dari makna atau nilai. Perbedaan proses
penelitian yaitu pada penelitian kuantitatif bersifat linier yang artinya
pengumpulan data searah sesuai tahapan baku tanpa adanya intervensi
sedangkan penelitian kualitatif bersifat sirkuler pada setiap tahapan dapat
dilakukan intervensi secara berulang.
Selain itu, perbedaan antara metode kuantitatif dan kualitatif terletak pada
fleksibilitas penelitian. Umumnya penelitian kualitatif lebih fleksibel
dibandingkan dengan penelitian kuantitatif. Sebagai contoh pada proses
pengajuan pertanyaan, pada penelitian kuantitatif akan mengajukan
pertanyaan secara berurutan disetiap pertanyaan. Namun, kekurangannya
adalah dibutuhkannya pemahaman secara menyeluruh atas pertanyaan yang
diajukan. Sedangkan, pada metode kualitatif umumnya memungkinkan untuk
spontanitas bergantung pada adaptasi dan interaksi antara peneliti dengan
partisipan (Mack dkk., 2005).
2.3. Penelitian Kualitatif
2.3.1. Definisi Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berfokus pada pengalaman
individu dengan mengumpulkan data dari narasumber secara langsung,
10
penelitian kualitatif umumnya berkaitan dengan lingkungan ilmiah,
hingga faktor yang faktor yang mempengaruhi pengalaman dan
kebiasaan individu tersebut (Cresswell,2018). Menurut Shank (2002)
dalam Yusuf (2014), penelitian kualitatif merupakan sebuah bentuk
dari systematic empirical inquiry. Systematic yang dimaksud adalah
penelitian kualitatif direncanakan, dan dilaksanakan dengan
kesesusaian terhadap suatu kelompok individu yang diteliti. Empirical
yang dimaksud adalah penelitian yang didasarkan atas sebuah
pengalaman. Sedangkan, inquiry yang dimaksud adalah pemahaman
secara mendalam dari pemahaman individu yang diteliti (Yusuf,2014).
Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang mengeksplorasi
makna, deskripsi, karakteristik konsep, suatu fenomena baik secara
fokus pada kualitatif atau pun multimetode secara objektif dan
menyeluruh dengan empat kata kunci yaitu, cara ilmiah, data, tujuan,
dan kegunaan (Sugiyono, 2016). Penelitian kualitatif bertujuan untuk
menemukan jawaban atas sebuah fenomena atau pun pertanyaan-
pertanyaan yang timbul secara ilmiah (Yusuf, 2014). Setelah
didapatkannya jawaban maka diharapkan untuk memahami sehingga
menghasilkan sebuah teori (Martha dan Kresno, 2016).
11
2.3.2. Metode Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu penelitian
naratif, penelitian fenomenologi, grounded theory, etnografi, dan studi
kasus.
a. Penelitian naratif
Menurut Riessman (2008) dalam Creswell (2018), penelitian
naratif adalah penelitian yang mengeksplorasi kehidupan suatu
individu atau kelompok yang hasilnya akan disajikan dalam bentuk
naratif oleh peneliti. Penelitian naratif mengeksplorasi tentang
bagaimana manusia mengalami suatu pengalaman, dan peneliti
mengumpulkan cerita-cerita ini dan menuliskannya menjadi sebuah
narasi dari sebuah pengalaman. Pada penelitian ini terdapat tiga
poin yang mendasarinya. Pertama yaitu manusia menyusun
pengalaman-pengalaman mereka ke dalam narasi. Kedua, peneliti
berpendapat bahwa kisah-kisah yang diceritakan tergantung pada
pengalaman masa lalu dan masa kini seseorang, nilai-nilainya,
orang-orang yang diceritakan pada kisah atau pengalaman tersebut.
Ketiga, variasi pendapat pada penelitian naratif (Moen, 2006).
b. Penelitian fenomenologi
Menurut Giorgi (2009) dalam Creswell (2018), penelitian
fenomenologi adalah penelitian yang mempelajari tentang
psikologi manusia yang berupa pengalaman pribadi terhadap suatu
fenomena yang terjadi dengan landasan filosofis. Menurut Van
Manen (1990) dalam Martha (2016) mengatakan bahwa penelitian
12
fenomenologi mengeksplorasi sebuah fenomena atau situasi
dengan tujuan memaknai data yang didapat. Proses pengumpulan
data pada metode penelitian ini mengalir sesuai petunjuk dan
kondisi yang ada di lapangan. Syarat dari penelitian fenomenologi
menurut Omery (1983) dalam Martha (2016) adalah tidak adanya
hipotesis, harapan, atau pun kerangka dalam proses pengambilan
hingga analisis data. Hal tersebut sesuai dengan tujuan dari jenis
metode ini yaitu makna yang akurat dari sebuah fenomena yang
terjadi.
c. Penelitian grounded theory
Penelitian grounded theory adalah penelitian ilmu sosial yang
berkaitan dengan suatu proses, aksi ataupun interaksi dengan
mengategorikan infomasi yang didapatkan (Creswell, 2018).
Glasser dan Strauss (1956) dalam Khan (2014) grounded theory
sebagai sebuah teori yang berasal dari data, yang dikumpulkan dan
dianalisis secara sistematis melalui proses penelitian. Tujuan dari
jenis metode ini adalah membangun sebuah teori berdasarkan data
yang dihasilkan. Tahapan dari metode grounded theory ini adalah
pengumpulan data yang didahului pencarian referensi, dilanjutkan
dengan pengumpulan data dari eksplorasi yang dilakukan dan diuji
keabsahannya dengan pengumpulan data secara lebih mendalam.
Jika hipotesis terbukti maka hasil dari penelitian akan menjadi
sebuah teori baru (Sugiyono, 2016).
13
d. Penelitian etnografi
Penelitian etnografi merupakan gambaran berkaitan dengan
manusia yang didasarkan oleh sebuah konsep, pengamatan, dan
mendokumentasikan perilaku seorang individu pada suatu
kelompok sosial tertentu dari sudut pandang individu tersebut
(Martha dan Kresno, 2016). Penelitian etnografi adalah rancangan
penelitian kualitatif yang mendeskripsikan atau mengeksplorasi
tingkah laku, bahasa dan budaya pada suatu kelompok di
lingkungan tertentu (Creswell, 2018). Tujuan metode penelitian
etnografi dapat membantu peneliti memahami keadaan pasien
dengan pendekatan budaya dan sosial (Martha dan Kresno, 2016).
Penentuan sampel pada kelompok ini didasarkan oleh peluang dan
tujuan penelitian. Reflexivity merupakan kunci dari metode
etnografi, karena hubungan yang dibagi oleh para peneliti dengan
peserta dan etika yang terjalin dari hubungan dekat ini (Reeves,
Kuper dan Hodges, 2008)
e. Penelitian studi kasus
Penelitian studi kasus merupakan suatu penelitian yang
mengeksplorasi secara mendalam terhadap suatu kasus baik berupa
program, peristiwa mau pun aktivitas suatu individu atau kelompok
(Creswell, 2018). Adapun karakteristik dari metode penelitian ini,
yaitu eksplorasi mendalam dan menyempit, konteks pada
kehidupan nyata dan realitas yang tidak biasa, dibatasi ruang dan
waktu, penyajian dengan deskriptif yang mendetail, bermanfaat
14
untuk membangun ataupun menguji sebuah teori (Martha dan
Kresno, 2016)
2.4. Karakteristik Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif memiliki beberapa karakteristik, diantaranya lingkungan
alamiah (natural setting), peneliti sebagai instrument kunci (researcher as
key instrument), beragam sumber data (multiple source of data), analisis data
induktif dan deduktif (inductive and deductive data analysis), makna dari
partisipan (participant‟s meaning), rancangan yang berkembang (emergent
design), refleksivitas (reflexivity), dan pandangan menyeluruh (holistic
account)
a. Lingkungan alamiah (natural setting)
Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah mengeksplorasi dan meneliti
pada lingkungan alaminya sehingga peneliti memperoleh pemahaman
mendalam tentang latar sosial, budaya, dan sejarah (Hanurawan, 2008).
Lingkungan alamiah merupakan karakteristik penelitian kualitatif dimana
peneliti akan meneliti secara langsung di tempat partisipan mengalami atau
melakukan suatu masalah sesuai dengan yang diteliti. Peneliti tidak
membuat instrument spesifik ataupun membawa partisipan ke tempat yang
sudah diatur sebelumnya (Creswell, 2018).
b. Peneliti sebagai instrumen kunci (researcher as key instrument)
Peneliti sebagai instrument kunci dimaksudkan bahwa peneliti metode
kualitatif mengumpulkan data secara mandiri dengan cara observasi,
dokumentasi ataupun mewawancarai responden (Cresswell, 2018)..
15
Peneliti berperan dapat menjadi peserta dalam proses tertentu dan
menghilangkan perannya sebagai peneliti (Astin dan Long, 2014). Poin
penting dari penelitian kualitatif adalah pengakuan terhadap asumsi
seseorang yang disertai bias, sehingga pembaca pun memahami maksud
dari peneliti (Austin dan Sutton, 2014)
c. Beragam sumber data (multiple source of data)
Pada penelitian kualitatif, peneliti akan mengumpulkan data dari berbagai
sumber, baik observasi, wawancara, dan audiovisual. catatan lapangan,
jurnal refleksif, dan analisis dokumen (Sullivan dan Sargeant, 2011;
Cresswell, 2018). Pada observasi dilakukan pengamatan terhadap
partisipan yang digambarkan sebagai pengamatan dimana peneliti juga
menempati peran atau bagian dalam pengaturan, selain mengamati (Astin
and Long, 2014). Data tersebut akan di tinjau ulang, dimaknai, dan
dianalisis ke dalam suatu kategori (Creswell, 2018).
d. Analisis data induktif dan deduktif (inductive and deductive data analysis)
Data dipisahkan dan direduksi menjadi unit-unit makna, seperti puzzle
yang dikenal sebagai coding. Dalam menyatukan kembali data, peneliti
menggunakan pendekatan interpretatif yaitu mencari pola dalam
pengkodean. Dengan cara ini, kategori atau konsep diidentifikasi yang
menginformasikan pengembangan tema (Astin dan Long, 2014). Analisis
data induktif adalah pengolahan tema dan database secara berulang hingga
menjadi suatu tema yang utuh. Sedangkan, analisis data deduktif adalah
pengolahan data dengan meninjau kembali tema-tema yang telah ada dan
informasi tambahannya. Oleh karena itu, dalam pelaksanaanya, ketika
16
analisis induktif dimulai maka analisis deduktif pun ikut berperan
(Creswell, 2018).
e. Makna dari partisipan (participant‟s meaning)
Makna dari partisipan diartikan bahwa peneliti kualitatif akan secara terus
menerus mempelajari makna dari data yang partisipan berikan dan bukan
dari literatur tertentu (Creswell, 2018). Hal tersebut memungkinkan
transformasi dari kata yang disampaikan seseorang akan menimbulkan
beragam interpretasi dari bidang kehidupan manusia dan pengalaman
masyarakat (Aluwihare-Samaranayake, 2012).
f. Rancangan yang berkembang (emergent design)
Selama proses, penelitian kualitatif dapat berkembang secara dinamis.
Pada proses pengumpulan data, rencana yang telah disusun dari awal dapat
berubah, baik pertanyaan, strategi pengumpulan ataupun partisipan yang
diteliti (Creswell, 2018).
g. Refleksivitas (reflexivity)
Refleksivitas dimaksudkan bahwa peneliti merefleksikan peran dan latar
belakang seorang peneliti dapat membentuk interpretasi atau arah
penelitian terhadap tema yang telah dikembangkan (Creswell, 2018). Hal
ini memungkinkan peneliti untuk mengurangi subjektivitas dan bias
penelitian pada metode kualitatif. Tujuannya adalah untuk memberikan
pemahaman tentang hubungan antara peneliti, latar, partisipan,
pengumpulan dan analisis data. Oleh karena itu, refleksivitas juga
menunjukkan ketelitian penelitian kualitatif yang dapat dibuktikan (Astin
dan Long, 2014).
17
h. Pandangan menyeluruh (holistic account)
Peneliti kualitatif berusaha memberikan perspektif , mengidentifikasikan
faktor yang berkaitan dengan suatu kondisi dengan gambaran kompleks
berupa modal visual mengenai penelitian terhadap fenomena yang utama
(Creswell, 2018), terutama angkah awal dari sebuah penelitian harus
menggambarkan penelitiannya secara keseluruhan agar pembaca
memahami maksud dan tujuan dari penelitian tersebut (Astin and Long,
2014).
2.5. Metode Pengumpulan Data
Keberhasilan dalam pengumpulan data pada metode penelitian kualitatif
bergantung pada kemampuan peneliti, karena instrumen utama pada
penelitian kualitatif adalah peneliti tersebut. Proses pengambilan data tidak
akan dihentikan hingga data yang didapatkan sudah menjawab tujuan dari
penelitian (Yusuf, 2014). Metode pengumpulan data terdiri atas usaha dalam
membatasi penelitian, mengumpulkan informasi melalui observasi dan
wawancara, dokumentasi materi visual, dan usaha dalam mencatat atau
merekam informasi (Creswell, 2018).
Metode pengumpulan data dengan observasi kualitatif adalah pengamatan
secara langsung terhadap perilaku dan aktivitas suatu kelompok di tempat
penelitian. Metode ini dilakukan dengan merekam aktivitas di tempat
penelitian secara struktural atau semi-struktural. Peran peneliti dalam metode
18
pengumpulan ini dapat sebagai non-partisipan dan partisipan utuh dengan
sifat pertanyaan open-ended (Creswell, 2018).
Pengumpulan data dengan metode wawancara dilakukan face-to-face
interview dengan partisipan atau pun focus group interview dengan jumlah
anggota berjumlah enam sampai delapan partisipan dalam sebuah kelompok
(Creswell, 2018). Wawancara digunakan ketika peneliti ingin mengeksplorasi
pengalaman atau pendapat yang cenderung bersifat sensitif. Sedangkan, focus
group discussion digunakan dalam mengeksplorasi pendapat terhadap norma
yang berlaku dan variasi data pada suatu kelompok (Martha and Kresno,
2016).
Pertanyaan dalam metode ini bersifat bebas, tidak terstruktur, open-ended
dengan tujuan agar memunculkan pendapat dari para partisipan (Creswell,
2018). Selain itu, selama proses penelitian juga dilakukan pengumpulan data
berupa dokumen publik yaitu koran, makalah, laporan kantor dan dokumen
pribadi yaitu buku harian, surat dan e-mail. Selain itu, ada pula data audio
dan visual berupa foto, videotape (Creswell, 2018).
2.6. Sampel Pada Penelitian Kualitatif
Pada penelitian kualitatif, terdapat dua prinsip utama dalam pengambilan
sampel. Pertama, informan seharusnya sesuai. Kedua, adalah kecukupan dari
data yang diperoleh (Martha and Kresno, 2016). Penentuan dari siapa dan
berapa banyak partisipan bergantung pada tujuan dan karakteristik yang ada
19
pada penelitian tersebut (Creswell, 2018). Pada penelitian kualitatif, sampel
yang ada pada proposal tidak menjadi sampel mutlak atau bersifat sementara.
Pada dasarnya teknik pemilihan sampel dibagi menjadi dua, yaitu probability
sampling dan non-probability sampling. Probability sampling adalah teknik
pemilihan sampel dengan peluang setiap unsur adalah sama menjadi anggota
sampel. Teknik sampling pada jenis ini antara lain, simple random sampling,
sampling area, proportionate stratified random sampling dan
disproportionate random sampling. Sedangkan, non-probability sampling
merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak menyeluruh, artinya tidak
semua anggota dari suatu populasi dapat menjadi sampel. Contoh dari teknik
ini adalah systematic sampling, quota sampling, purposive sampling, jenuh,
dan snowball (Sugiyono, 2016).
Ada tiga jenis sampel penelitian pada penelitian kualitatif yang umum
digunakan peneliti, yaitu purposive sampling, quota sampling, dan snowball
sampling (Mack dkk., 2005).
a. Purposive sampling merupakan salah satu strategi pengambilan sampel
yang paling umum digunakan (Creswell, 2018). Cara pengelompokkan
peserta didasarkan pada kriteria tertentu, yaitu partisipan dianggap
memahami terhadap apa yang akan ditanyakan pada penelitian tersebut
(Sugiyono, 2016). Pada jenis sampel ini jumlah sampel ditentukan
berdasarkan kejenuhan data yang diperoleh (Mack dkk., 2005).
b. Quota sampling, terkadang dianggap juga sebagai purposive sampling.
Pada metode penelitian ini, jumlah dari partisipan dilakukan bersamaan
20
dengan perancangan penelitian dengan karakteristik umum seperti usia,
tempat tinggal, jenis kelamin, pekerjaan dan status pernikahan.
Karakteristik tersebut memungkinkan peneliti untuk fokus pada orang
yang dianggap pernah mengalami atau memahami pengetahuan terhadap
penelitian yang dilakukan. Jenis pengambilan sampel ini umumnya
digunakan pada metode penelitian etnografi, karena peneliti yang
menggunakan menggunakan metode ini umumnya akan ke suatu
komunitas untuk menemukan partisipan dengan karakteristik yang sesuai
sampai memenuhi jumlah yang ditentukan. Perbedaan pada purposive dan
quota sampling terletak pada pengambilan quota sampling lebih spesifik
terhadap jumlah dan sampel tambahan ataupun kelompok yang dipilih
dalam cerminan sebuah populasi.
c. Snowball sampling, atau sebagai chain referral samplings merupakan
teknik pengambilan data yang pada awal penelitian jumlahnya sedikit dan
data yang diperoleh belum memenuhi keinginan atau target (Sugiyono,
2016). Pada jenis pengambilan sampel ini peneliti akan mencari partisipan
yang sesuai melalui kenalan, kerabat ataupun yang mengetahui individu
yang sesuai pada penelitian ini. Umumnya, pengambilan sampel ini
dilakukan untuk menemukan dan merekrut partisipan yang sulit didapat
oleh peneliti jika menggunakan jenis pengambilan sampel yang lain (Mack
dkk., 2005).
21
2.7. Analisis Data Pada Penelitian Kualitatif
Proses konseptual yang bertujuan untuk menganalisis data pada penelitian
kualitatif dilakukan dengan dua tahap menggunakan prosedur umum dengan
langkah khusus seperti pada penelitian naratif perangkat struktural yang
digunakan dalam proses menceritakan kembali pengalaman partisipan adalah
plot, latar, kegiatan, klimaks dan akhir cerita. Penelitian fenomenologi
merupakan proses menganalisis pertanyaan secara signifikan, dilanjutkan
dengan membentuk kelompok-kelompok makna dan perkembangan sebuah
arti dari deskripsi. Pada studi kasus dan etnografi sudah mulai
mengeksplorasi deskripsi, latar atau individu yang menjadi partisipan.
Sedangkan, pada grounded theory langkah yang dilakukan adalah
mengkategorikan data yang didapat (open coding), dilanjutkan dengan
pemilihan suatu kategori yang akan dimasukkan ke dalam suatu model (axial
coding), dan menyusun sebuah cerita yang berkaitan dengan hubungan pada
kategori tersebut (Creswell, 2018).
Adapun langkah pada proses analisis penelitian kualitatif antara lain
1. Mengolah dan mempersiapkan data untuk dianalisis
Pengolahan dan persiapan data melibatkan transkripsi wawancara,
scanning materi, dan penulisan data ke dalam jenis yang bergantung pada
sumber informasi (Creswell, 2018). Transkripsi adalah pemindahan data
dari bentuk rekaman ke dalam sebuah tulisan dan selanjutnya memaknai
data tersebut. Transkrip dibedakan menjadi dua, yaitu verbatim dan
general finding. Transkrip verbatim adalah transkrip utuh dari hasil
22
pengumpulan data, sedangkan general finding adalah transkrip dengan
kesimpulan yang dapat diambil dari infromasi (Martha dan Kresno,
2016).
2. Membaca keseluruhan data
Pembacaan seluruh data dengan membangun informasi dan perefleksian
makna secara menyeluruh (Creswell, 2018). Data yang diperoleh dari
transkrip saja tidak menggambarkan keadaan secara utuh. Oleh karena
itu, peneliti harus berada pada saat pelaksanaan pengambilan sampel agar
mendapatkan data visual seperti ekspresi wajah, dan reaksi non-verbal
yang tidak tampak pada perekaman (Martha and Kresno, 2016).
3. Coding
Memulai coding dengan pengumpulan potongan dan memberi batasan
kategori. Tesch ( dalam Cresswell, 2018), menerangkan delapan langkah
pada proses coding, diantaranya;
a. Memperoleh pemahaman umum dengan berhati-hati dalam membaca
seluruh transkripsi agar dapat menemukan gagasan inti dari
transkripsi tersebut
b. Memilih dokumen yang lebih menarik, singkat serta penting dan
dilanjutkan dengan menuliskan pendapat tersebut dalam bentuk
catatan kecil.
c. Membuat daftar terkait semua topik dari langkah sebelumnya dan
dilanjutkan dengan menggabungkan daftar dengan topik yang sama.
d. Meringkas topik menjadi suatu kode dan dilanjutkan dengan
menuliskan kode tersebut dalam kategori-kategori tertentu.
23
e. Membuat kalimat yang memiliki kesamaan untuk menggambarkan
topik yang telah didapatkan, lalu merangkum kategori-kategori yang
ada dengan membuat garis hubungan antar-kategori
f. Meringkas kembali kategori jika memungkinkan dan memberikan
kode pada tiap kategori
g. Memasukkan materi pada tiap kategori.
h. Coding kembali data tersebut.
4. Mendeskripsian hasil coding
Mendeskripsikan secara rinci terkait partisipan, lokasi, ataupun setting.
Umumnya tema dari proses coding akan menjadi judul bagian dari hasil
penelitian, dan diperkuat dengan referensi untuk pengkajian ulang
(Creswell, 2018)
5. Mengaitkan tema ke dalam sebuah narasi
Pembahasan terkait kronologi peristiwa, tema tertentu ataupun hubungan
antartema dan dilanjutkan dengan membuat sebuah model teoritis.
6. Interpretasi hasil
Interpretasi hasil adalah sebuah proses memaknai penelitian kualitatif.
Interpretasi hasil dapat berupa interpretasi dari diri peneliti dengan
didasarkan bahwa peneliti membawa budaya, sejarah dan pengalaman
pribadi ke dalam penelitian tersebut. Interpretasi juga dapat berupa makna
yang didapatkan dari perbandingan antara hasil penelitian dengan
referensi yang digunakan atau penelitian sebelumnya yang berupa
pembenaran ataupun penyangkalan terhadap informasi. Dari interpretasi
yang dibuat akan diuji tingkat validitasnya (Creswell, 2018).
24
2.8. Kelebihan Metode Kualitatif
Keuntungan dari metode kualitatif dalam penelitian kualitatif adalah
pertanyaan yang diajukan merupakan pertanyaan terbuka dan memberi
kesempatan partisipan menjawab dengan kata-kata mereka sendiri tanpa ada
batasan kata yang cenderung memilih secara tepat jawaban yang sesuai
menurut mereka. Pertanyaan terbuka juga dapat membantu partisipan untuk
memunculkan suatu respon yang memiliki makna yang cenderung dominan.
Selain itu, pada metode kualitatif memungkinkan peneliti secara fleksibel
menyelidiki maksud atau menguraikan jawaban yang diberikan oleh
partisipan (Creswell, 2012)
2.9. Kekurangan Metode Kualitatif
Kekurangan dari metode kualitatif yang dominan adalah validitas. Banyak
orang mempertanyakan apakah ada faktor yang mempengaruhi hasil yang
disimpulkan dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Hal tersebut dapat
menjadi kesulitan bagi peneliti dalam menarik kesimpulan atas hasil dari
penelitian Oleh karena itu, peneliti harus meminimalisir kemungkinan
ancaman tersebut. Ancaman validitas terdiri dari ancaman internal dan
ancaman eksternal (Yusuf, 2014).
Ancaman validitas internal dapat terjadi pada prosedur ekperimentasi,
perlakuan dan pengalaman dari partisipan. Pada ancaman validitas dibagi lagi
menjadi beberapa jenis, diantaranya ancaman sejarah, ancaman maturasi,
25
regresi, seleksi, mortalitas, difusi treatment, demoralisasi imbangan, rivalitas
imbangan, pengujian dan instrumentasi. (Creswell, 2012).
a. Ancaman sejarah adalah peristiwa yang akan mengganggu hasil yang
diharapkan, dan muncul seiring berjalannya proses penelitian.
b. Ancaman maturasi adalah pada proses penelitian ada kemungkinan
partisipan mengalami masa perubahan dari remaja menjadi dewasa yang
akan mempengaruhi hasil penelitian.
c. Ancaman regresi adalah peristiwa ketika penurunan nilai pada partisipan
dengan nilai tinggi dan berubah menjadi rata-rata.
d. Ancaman seleksi adalah pemilihan partisipan dengan alasan
mengharapkan jawaban yang sesuai saja
e. Ancaman mortalitas adalah peristiwa dimana partisipan mengundurkan
diri dari penelitian.
f. Ancaman difusi treatment merupakan adanya komunikasi anrtar
partisipan kelompok control
g. Ancaman demoralisasi imbangan merupakan keuntungan pada penelitian
tidak setara, seperti hanya membedakan dari yang diberi suatu perlakuan
dengan yang tidak diberikan perlakuan apapun
h. Ancaman rivalitas imbangan terjadi ketika partisipan pada kelompok
kontrol merasa hanya dijadikan pembanding dengan kelompok yang
diteliti
i. Ancaman pengujian terjadi ketika adanya manipulasi hasil akhir berupa
rencana terhadap respon-respon yang diberikan
26
j. Ancaman instrumentasi adalah ketika instrumen pada penelitian berubah
ketika sebelum dengan sesudah penelitian
2.10. Validitas Penelitian Kualitatif
Pada penelitian terdapat dua macam validitas, yaitu validitas internal dan
eksternal. Validitas internal adalah tingkat akurasi antara desain penelitian
dengan hasil yang didapat. Sedangkan, validitas eksternal adalah tingkat
akurasi hasil penelitian jika diterapkan pada populasi di tempat pengambilan
sampel atau pemilihan partisipan. Uji validitas pada penelitian kualitatif
terdiri dari uji credibility (validitas internal), transferability (validitas
eksternal), dependability (reliabilitas), dan confirmability (objektifitas)
(Sugiyono, 2016).
1. Uji Kredibilitas
Uji kredibilitas adalah uji yang dilakukan untuk menciptakan keyakinan
terhadap hasil yang didapatkan dengan perpanjangan waktu pengamatan,
yaitu mengulangi pengamatan baik sumber lama ataupun yang baru
ditemukan. Ada pula triangulasi yaitu pemeriksaan dari segi sumber, cara
dan waktu. Selanjutnya, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus
negative dan member checking.
2. Uji Transferabilitas
Uji transferabilitas merupakan tingkat validitas data jika diaplikasikan
dalam situasi lain. Tingkat validitas pada uji tersebut bergantung pada
pemakai. Tingkat validitas pada uji ini tidak dapat dijamin peneliti
27
sendiri. Oleh karena itu, agar hasil penelitian dapat dipahami orang lain,
maka peneliti harus merinci secara jelas dan sistematis hasil penelitian
yang didapatkan.
3. Uji Dependabilitas
Tingkat validitas pada uji dependabilitas dapat dilihat pada saat orang lain
mereplikasi penelitian yang telah dilakukan. Uji ini dilakukan dengan
pemeriksaan terhadap proses penelitian yang dilakukan. Misalnya,
pemeriksaan proses penelitian oleh pembimbing secara keseluruhan dari
menentukan masalah hingga membuat kesimpulan dari hasil penelitian.
4. Uji Konfirmabilitas
Uji konfirmabilitas untuk menilai tingkat objektifitas. Dikatakan objektif
jika hasil dari penelitian disetujui oleh banyak individu. Pada uji ini dapat
dilakukan bersamaan dengan dengan uji dependabilitas dengan cara
mengaitkan dengan proses yang telah dilakukan. Jika penelitian dilakukan
dengan proses yang sesuai ketentuan, maka hasil dari penelitian tersebut
memenuhi standar dari uji konfirmabilitas (Sugiyono, 2016).
Menurut Cresswell, terdapat delapan strategi validitas dalam meningkatkan
keakuratan hasil penelitian, antara lain;
a. Triangulate
Triangulate atau triangulasi merupakan pemeriksaan bukti dari sumber
data untuk membangun justifikasi tema secara koheren (Creswell, 2018).
Triangulasi terdiri atas sumber, teknik, dan waktu. Triangulasi sumber
dilakukan dengan cara memeriksa data yang telah didapatkan oleh
28
berbagai sumber. Triangulasi teknik dilakukan dengan pemeriksaan data
terhadap sumber yang sama, tetapi dengan teknik yang berbeda, contohnya
data yang diperoleh melalui wawancara, diperiksa kembali dengan
dokumentasi, rekaman ataupun kuisioner. Sedangkan, triangulasi waktu
yaitu pemeriksaan dengan suatu teknik dalam waktu dan situasi yang
berbeda, sehingga didapatkan data yang lebih valid (Sugiyono, 2016).
b. Member checking
Menunjukkan tema spesifik kepada partisipan dan memastikan bahwa
laporan tersebut sudah sesuai dengan maksud dari partisipan.
c. Rich and thick description
Validasi ini cenderung menggambarkan setting penelitian yang merupakan
salah satu poin pengalaman partisipan.
d. Klarifikasi bias
Melakukan refleksi diri terhadap kemungkinan bias pada hasil penelitian
karena hasil penelitian dipengaruhi pula oleh latar belakang dari peneliti.
e. Negative or discrepant information
Melakukan pembahasan terhadap suatu tema yang memiliki pendapat
berlawanan terhadap tema yang telah ada. Perbedaan tersebut membuat
hasil penelitian lebih realistis.
f. Memanfaatkan prolonged time
Peneliti melakukan pemahaman pada observasi langsung lebih mendalam
agar laporan lebih teliti dan detail.
29
g. Peer debriefing
Melakukan tanya jawab pada rekan peneliti mengenai terhadap metode
kualitatif agar interpretasi lebih objektif karena menilai dengan pemikiran
selain peneliti.
h. External auditor
Melakukan peninjauan ulang terhadap penelitian secara menyeluruh
dengan seorang auditor. Peran dari auditor adalah memeriksa seluruh
aspek penelitian termasuk karakteristik pertanyaan yang diajukan
(Creswell, 2018).
30
2.11. Penelitian Terkait
Taquette dkk. (2015) melakukan penelitian yang bertujuan untuk
memverifikasi persepsi dokter terhadap metode penelitian kualitatif.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan
hermeneutic dialectic methodology. Pengambilan data dilakukan dengan
wawancara semi terstruktur kepada 42 peneliti dimana 18 diantaranya
memiliki pengalaman menggunakan penelitian kualitatif, sedangkan 24
lainnya memiliki pengalaman dalam menggunakan penelitian kuantitatif.
Pertanyaan yang digunakan merupakan pertanyaan terbuka terkait pada nilai,
kesulitan, pendapat narasumber, dan hambatan terkait penggunaan metode
penelitian kualitatif.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapatkan hasil dengan beberapa
subtema yaitu pengetahuan dan penilaian terhadap metode kualitatif,
kesulitan dan rintangan terhadap pengunaan metode, kritikan dalam
pengunaan metode, dan saran untuk memperluas dan memperdalam
penerapan di bidang medis. Hasil dari penelitian Taquette dkk. (2015) dapat
dilihat pada Tabel 1.
31
Tabel 1: Hasil Penelitian Terkait
Subtema Hasil
Pengetahuan dan
penilaian terhadap
metode kualitatif
- Kurangnya pelatihan dan memahami konsep secara jelas
- Mereka telah dilatih dalam penelitian terkait manusia,
memiliki minat
- Melakukan penelitian dengan kehidupan nyata pasien dengan
kompleks berdasarkan biologik, fisik, psikis dan spiritual
mereka
- Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang penting,
namun penelitian tersebut hanya sebagai pelengkap dari
penelitian kuantitatif
- Hanya dengan menggunakan metode penelitian kualitatif ini,
peneliti dapat melakukan penilaian terhadap pelayanan
kesehatan yang mengaitkan subjektifitas serta budaya
Kesulitan dan
rintangan dalam
penggunaan metode
- Kehadiran peneliti dan interaksi terhadap informan di
lapangan
- Publikasi penelitian
- Masalah subjektifitas yang dapat berdampak memunculkan
bias
- Kesulitan peneliti dalam membatasi diri dari objek penelitian
dan memungkinkan pendapat mereka untuk menutupi
pemahaman terhadap data yang diperoleh di lapangan
- Beberapa peneliti dengan metode kualitatif terhambat oleh
ketidakjelasan dari dirinya terhadap pendekatan yang
dilakukan dimana telah disebarkan oleh banyak peneliti
kualitatif lain
Kritikan terhadap
metode kualitatif
- Subjektifitas terkait pendekatan empirik
- Kurang ilmiah
- Tidak dapat digeneralisasi dan dibuat ulang
- Kelemahan secara teori, metode, dan operasional dalam
banyak karya ilmiah meningkatkan kritikan karena
menunjukkan kurangnya ketelitian dan dapat menghasilkan
interpretasi secara general yang berbeda dengan masalah
sebenarnya dan dapat berefek pada suatu populasi
- Kurang mendalamnya teori serta analisis metode
- Kesenjangan tingkat pemahaman dan interpretasi hasil
Saran untuk
memperluas dan
memperdalam
penggunaan di
bidang medis
- Mencari bantuan dari peneliti kualitatif yang kompeten untuk
memberi saran
- Melakukan studi interdisipliner yang menyatukan bidang
ilmu sosial, humaniora dan disiplin medis
- Menyebarluaskan hasil penelitian kualitatif di kongres, di
ruang kelas, di universitas dan di lingkungan medis yang
berbeda
(Sumber: Taquette.,2015)
32
2.11. Kerangka Teori
Gambar 1. Kerangka Teori
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode
tersebut digunakan karena penyesuaian terhadap tujuan penelitian yaitu
mengeksplorasi persepsi mahasiswa terhadap metode penelitian kualitatif.
Jenis metode kualitatif yang digunakan adalah metode fenomenologi. Metode
fenomenologi merupakan jenis metode kualitatif yang berfokus pada
bagaimana seseorang menginterpretasikan pengalaman yang telah mereka
alami (Creswell, 2013).
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
3.2.1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.
3.2.2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada Oktober 2019 hingga Maret 2020.
34
3.3. Populasi dan Informan Penelitian
3.3.1. Populasi Penelitian
Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa tahap sarjana angkatan
2016 dan 2017 serta dosen aktif di Fakultas Kedokteran Universitas
Lampung.
3.3.2. Informan Penelitian
Informan penelitian merupakan mahasiswa tahap sarjana serta dosen
aktif di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung dengan kriteria
penelitian, yaitu;
a. Mahasiswa
1. Mahasiswa program sarjana Pendidikan Dokter Fakultas
Kedokteran Universitas Lampung
2. Angkatan 2016 dan 2017 yang telah mendapat materi
metode kualitatif
3. Jenis kelamin laki-laki dan perempuan
4. Bersedia menjadi informan
b. Dosen
1. Dosen aktif Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung
2. Bersedia menjadi informan
Pada penelitian ini, teknik penentuan sampling menggunakan
purposive sampling karena baik jumlah atau pun kriteria didasarkan
oleh penyesuaian tujuan penelitian. Jumlah dari informan adalah 18
35
mahasiswa yang dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok pertama
dan kedua adalah mahasiswa angkatan 2016, kelompok ketiga
adalah mahasiswa angkatan 2017. Jumlah informan dari angkatan
2016 lebih banyak karena mahasiswa angkatan 2016 telah
melakukan penelitian sehingga tingkat pemahaman terhadap metode
penelitian cenderung lebih dalam dibandingkan mahasiswa
angkatan 2017. Masing-masing kelompok berjumlah 6 mahasiswa
yang terdiri dari mahasiswa dengan kriteria Indeks Prestasi
Kumulatif yaitu kurang dari 2,5, antara 2,5 hingga 3,0 dan lebih dari
3,0 serta berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Sedangkan,
informan dari dosen dilakukan In-depth Interview berjumlah 2.
Pemilihan dosen pertama karena memahami penelitian kualitatif.
Sedangkan, dosen kedua karena telah berpengalaman membimbing
mahasiswa dengan penelitian kualitatif.
3.4. Metode Pengumpulan Data
3.4.1. Jenis dan Sumber Data
Sumber data pada penelitian ini terdiri atas data primer dan sekunder.
a. Data Primer
Data primer pada penelitian ini didapat melalui teknik
pengumpulan Focus Group Discussion dan In-depth Interview
yang dilakukan peneliti dan informan dan menghasilkan data
berupa rekaman suara dan transkrip.
36
b. Data Sekunder
Data sekunder pada penelitian ini merupakan data yang
dikumpulkan dalam bentuk dokumen publik berupa nilai indeks
prestasi kumulatif mahasiswa.
3.4.2. Instrumen Penelitian
Instrumen utama pada penelitian ini adalah peneliti yang merupakan
salah satu mahasiswa angkatan 2016 Fakultas Kedokteran Universitas
Lampung dan pembimbing. Pada metode Focus Group Discussion dan
in-depth interview, peneliti melakukan informed consent kepada
mahasiswa yang dijadikan sampel untuk melakukan perekaman suara,
video maupun berupa catatan. Pertanyaan yang diajukan serta teknik
pengumpulan data didapatkan sesuai dengan literatur dan hasil diskusi
bersama dosen pembimbing (Dicicco-bloom dan Crabtree, 2006).
3.4.3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini terdiri dari in-depth
interview dan focus group discussion.
3.4.3.1. Focus Group Discussion (FGD)
Focus Group Discussion (FGD) adalah interaksi kelompok
dengan kelompok kecil yang homogen. Umumnya, terdiri dari
6-10 peserta (Hal dkk., 2012). Pengambilan data melalui FGD
dilakukan sebanyak 3 kali secara terpisah dengan
37
pengelompokan berdasarkan angkatan mahasiswa dengan durasi
20-30 menit setiap diskusi. Jumlah pertemuan diskusi dapat
berubah sesuai dengan kebutuhan penelitian atau ketika variasi
jawaban telah jenuh yaitu ketika sudah tidak didapatkan
pendapat baru dari diskusi yang dilakukan.
3.4.3.2. In-depth Interview
In-depth Interview digunakan untuk mengetahui dan
memperdalam pemahaman agar data yang didapatkan lebih
spesifik dan mengurangi hasil subjektif. (Dicicco-bloom dan
Crabtree, 2006). In-depth interview direncanakan
menyesuaikan jadwal responden, dengan durasi sekitar 15-45
menit.
3.5. Pengolahan dan Analisis Data
Adapun langkah pada proses analisis penelitian kualitatif antara lain
1. Mengolah dan mempersiapkan data untuk dianalisis
Pengolahan dan persiapan data melibatkan transkripsi wawancara,
scanning materi, dan penulisan data ke dalam jenis yang bergantung pada
sumber informasi.
2. Membaca keseluruhan data
Pembacaan seluruh data dengan membangun informasi dan perefleksian
makna secara menyeluruh.
38
3. Coding
Memulai coding dengan pengumpulan potongan dan memberi batasan
kategori. Tesch ( dalam Cresswell, 2018).
4. Mendeskripsian hasil coding
Mendeskripsikan secara rinci terkait partisipan, lokasi, ataupun setting.
Umumnya tema dari proses coding akan menjadi judul bagian dari hasil
penelitian, dan diperkuat dengan referensi untuk pengkajian ulang.
5. Mengaitkan tema ke dalam sebuah narasi
Pembahasan terkait kronologi peristiwa, tema tertentu ataupun hubungan
antartema dan dilanjutkan dengan sebuah model teoritis.
6. Interpretasi hasil
Interpretasi hasil adalah sebuah proses memaknai penelitian kualitatif.
Interpretasi hasil dapat berupa interpretasi dari partisipan, dan
membandingkan hasil penelitian dengan referensi data yang sesuai
(Creswell, 2018).
3.6. Uji Keabsahan Data
Data yang telah dianalisis selanjutnya diuji keabsahannya. Umumnya, uji
yang dilakukan antara lain:
3.6.1. Uji Kredibilitas
Uji kredibilitas adalah uji yang digunakan untuk membuktikan bahwa
data yang dihasilkan dapat dipercaya karena data sesungguhnya
dengan data yang didapat sama. Triangulasi data merupakan uji
kredibilitas yang dilakukan pada metode kualitatif. Triangulasi data
mengkaji ulang data dari berbagai sumber (Creswell, 2013; Sugiyono,
39
2016). Pada penelitian ini triangulasi data yang dilakukan adalah
triangulasi pada sumber, triangulasi pengumpulan data, dan member
checking (Sugiyono, 2016).
3.6.2. Uji Transefarabilitas
Setelah dilakukan uji kredibilitas, maka dilanjutkan dengan uji
transferabilitas. Uji transferabilitas merupakan uji yang digunakan
untuk memastikan ketepatan hasil jika digunakan pada populasi
maupun situasi yang berbeda. Sehingga, diperlukan laporan hasil
terperinci, jelas, serta sistematis (Sugiyono, 2016).
3.6.3. Uji Dependibilitas
Peran dosen pembimbing akan membimbing selama penelitian,
mengkaji dan menilai tingkat ketepatan. Pada proses tersebut
penelitian harus majemuk, dinamis, dan dapat berulang. Sehingga
dosen pembimbing diharuskan untuk membimbing mahasiswa pada
setiap tahap penelitian (Creswell, 2013; Sugiyono, 2016).
3.6.4. Uji Konfirmabilitas
Data yang didapatkan pada penelitian dengan metode kualitatif
cenderung bersifat subjektif. Untuk mengurangi hal tersebut, maka
dibutuhkan kesepakatan atau konfirmasi dari berbagai pihak lain
(Sugiyono, 2016). Pengonfirmasian proses dan hasil pada penelitian
40
ini dilakukan oleh dosen pembimbing, responden, dan juga teman
sejawat.
41
3.7 Alur Penelitian
Adapun alur penelitian dapat dilihat pada Gambar 2
Gambar 2. Bagan Alur Penelitian
3.8 Masalah Etika
Masalah etika pada penelitian ini dinyatakan dalam ethical clearance yang
dikeluarkan oleh Komisi Etik Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
dengan No. 52/UN26.18/PP.05.02.00/2020. Selain itu, dilakukan juga
informed consent kepada responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini.
Penyusunan Proposal Penelitian
Seminar Proposal
Revisi Proposal Penelitian
Pengajuan Ethical Clearance
Pelaksanaan Penelitian
In-Depth Interview Focus Group Discussion
Analisa Data
Penyusunan Hasil Penelitian
42
Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa yang menerima bersedia
atas informed consent yang diajukan peneliti dan menandatangani lembar
persetujuan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Pada penelitian ini telah didapatkan persepsi mahasiswa program, sarjana
Fakultas Kedokteran Univeritas Lampung terhadap metode penelitian
kualitatif. Adapun kesimpulan dari hasil FGD, In-Depth Interview, yaitu:
a. Persepsi mahasiswa terhadap pengertian metode penelitian kualitatif
adalah metode penelitian berupa pendapat, dengan sifat penelitian
deskripsi dan pengolahan data tidak dengan angka-angka. Manfaat dari
metode penelitian kualitatif adalah untuk penemuan teori baru sehingga
dapat dijadikan awalan dari penelitian baru
b. Persepsi mahasiswa terhadap kelebihan dari metode penelitian kualitatif
adalah metode ini dalam proses pengambilan data memungkinkan peneliti
untuk menggali secara mendalam dan data yang dihasilkan pun dinilai
dari berbagai aspek. Selain itu, penelitian kualitatif cenderung tidak
banyak mengeluarkan biaya.
c. Persepsi mahasiswa terhadap kekurangan dari metode penelitian kualitatif
- Metode penelitian kualitatif sangat subjektif
- Metode penelitian kualitatif memiliki masalah dalam reliabilitas
- Metode penelitian kualitatif tidak memiliki prosedur baku
106
d. Persepsi mahasiswa terhadap faktor pendorong dalam pengambilan
metode penelitian kualitatif antara lain
- Metode penelitian kualitatif sesuai dengan tujuan penelitian yang
sedang dilakukan
- Mahasiswa tertarik melakukan penelitian menggunakan metode
penelitian kualitatif
- Metode penelitian kualitatif dapat melatih kemampuan komunikasi
mahasiswa
- Adanya dorongan dari pembimbing untuk memilih metode penelitian
kualitatif
- Topik penelitian yang dilakukan dengan metode penelitian kualitatif
di lingkungan sekitar masih banyak
- Karakteristik mahasiswa yang melakukan penelitian kualitatif dapat
mendorong mahasiswa
e. Persepsi mahasiswa terhadap faktor penghambat dalam pengambilan
metode penelitian kualitatif antara lain
- Kurangnya pemahaman dan kemampuan mahasiswa terhadap metode
penelitian kualitatif
- Proses penelitian metode kualitatif membutuhkan waktu yang lama
- Adanya keinginan mahasiswa untuk lulus dengan cepat sedangkan
waktu penelitian yang diberikan terbatas
- Mahasiswa tidak memiliki ketertarikan untuk melakukan penelitian
yang menggunakan metode penelitian kualitatif
107
- Adanya pengaruh dari orang lain yang mempengaruhi persepsi
mahasiswa
- Referensi baik bahan bacaan atau pun penelitian sebelumnya yang
sedikit
5.2. Saran
5.2.1. Bagi Institusi
a. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan salah satu faktor
penghambat mahasiswa dalam memilih metode penelitian
kualitatif karena proses pembelajaran yang disediakan terbatas
sehingga pemahaman mahasiswa kurang terhadap metode
penelitian kualitatif terutama pada bagian analisa data yang cukup
kompleks maka institusi dapat mempertimbangkan penambahan
jadwal perkuliahan terkait analisis data pada metode penelitian
kualitatif
b. Institusi dapat mempertimbangkan adanya proses evaluasi terkait
praktikum metode penelitian kualitatif karena pada saat praktikum
mahasiswa belum mengetahui apakah tugas yang telah dikerjakan
sesuai dengan teori yang berlaku.
108
5.2.2. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan dapat lebih aktif dalam mencari informasi
mengenai studi kualitatif dan tidak mudah terpengaruh oleh pendapat
orang lain terkait metode penelitian kualitatif.
5.1.3. Bagi Peneliti Lain
Peneliti lain dapat melakukan penelitian serupa di waktu dan tempat
yang berbeda untuk mengetahui penerapan metode penelitian
kualitatif yang berguna bagi kemajuan di bidang penelitian kualitatif.
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi CN. 2007. Metodologi penelitian. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Allen M. 2017. Encyclopedia of communication research methods. United States
of America: SAGE Publications Inc.
Aluwihare-Samaranayake D. 2012. Ethics in qualitative research: A view of the
participants dan researchers world from a critical standpoint. International
Journal of Qualitative Methods. 11(2): 64–81.
Aman. 2007. Metodologi penelitian kualitatif. Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta.
Andreas P. 1996. Penerapan metode penelitian kualitatif dalam bidang kesehatan
gizi. Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Indonesia: 3(3): 115–20.
Annesley TM. 2010. The discussion section: Your closing argument. Clinical
Chemistry. 56(11):1671-1674.
Astin F, Long A. 2014. Characteristics of qualitative research and its application.
British Journal of Cardiac Nursing. 9(2): 93–8.
Austin Z, Sutton J. 2014. Qualitative research: Getting started. Canadian Journal
of Hospital Pharmacy. 67(6): 436–40.
Bokhove C , Downey C.2018. Automated generation of 'good enough' transcript
as a first step to transcription of audio recorded data. Methodological
innovation. 11(2): 1-14
110
Bricki N. 2007. A guide to using qualitative methods. UK: London School of
Hygiene and Tropical Medicine
Burns N, Grove SK. 2009. The Practice of nursing research: Appraisal, synthesis
and generation of evidence. Sixth edition. Maryland Heights, Missouri:
Saunders Elsevier.
Cohen, Manion LL, Morisson K. 2011. Research method in education. Seventh
edition. London: Routledge.
Creswell JW. 2012. Educational research planning, conducting, and evaluating
quantitative and qualitative research. Fourth edition. Boston: Pearson.
Cresswell JW. 2013. Penelitian kualitatif & desain riset: memilih di antara lima
pendekatan. Bandung: Alfabeta.
Cresswell JW. 2018. Research design pendekatan metode kualitatif metode
kuantitatif dan campuran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Cristancho SM, Goldszmidt M, Lingard T, Watling C. 2018. Qualitative research
essentials for medical education‟. Singapore Medical Journal. 59(12) :
622–7.
Dezin NK, Lincoln YS. 2005. The SAGE Handbook of qualitative research. Fifth
Edition. Los Angeles: SAGE Publication.
Dicicco-bloom B, Crabtree BF. 2006. Making sense of qualitative research: The
qualitative research interview. New Jersey: Blackwell. 314–21.
Farida I., Herkulana, Salim I. 2014. Pengaruh motivasi belajar dan pemanfaatan
sumber belajar terhadap hasil belajar siswa SMP Negeri 11 Pontianak.
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa. 4(5): 1–14.
Gentles SJ, Charles C, Ploeg J, McKibbon KA. 2015. Sampling in qualitative
research: Insights from an overview of the methods literature. The
Qualitative Report. 20(11): 1772-89
111
Hal GV, Roosbroeck SV, Vriesacker B, Arts M, Hoeck S, Fraeyman J. 2012.
Flemish adolescents: Perceptions of cigarette plain packaging : a
qualitative study with focus group discussions. BMJ: 1-8.
Hamid F. 2016. Motif pemilihan metode penelitian dalam penyusunan skripsi
(Studi pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu
Buana Jakarta). Jurnal Ilmu Ekonomi dan Sosial. 5(3): 280-289.
Hanurawan F. 2008. Qualitative research in psychology. Journal Of Educational
Health And Community Psychology. 1(2): 120-32.
Holloway L, Brown L. 2012. Essentials of a qualitative decorate. Left Coast Press.
Khan SN. 2014. Qualitative research method: Grounded theory. International
Journal of Business and Management. 9(11): 224-33.
Kurniasari N. 2009. Persepsi mahasiswa terhadap metode penelitian kualitatif
[Skripsi]. Surabaya : Universitas Surabaya.
Kusumawardani N, Soerachman R, Laksono AD, Indrawati L, Sari P, Paramita A.
2015. Penelitian kualitatif di bidang kesehatan. Depok: PT Kanisius.
Mack N, Woodsong C, MacQueen KM, Guest G, Namey E. 2005. Qualitative
research methods: A Data Collector‟s Field Guide. North Carolina: Family
Health International.
Martha E, Kresno S. 2016. Metode penelitian kualitatif untuk bidang kesehatan.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Moen T. 2006. Reflections on the narrative research approach. International
Journal of Qualitative Methods. 5(4): 56–69.
Mohajan H. 2018. Qualitative research methodology in social sciences and related
subjects. Journal of Economic Development, Environment and People.
7(1): 23-48.
Monfared JH, Derakhshan H. 2015. The comparison qualitative and quantitative
research. Indian Journal of Fundamental and Applied Life Sciences.
112
5(2):1111-1117
Moleong LJ. 2014. Metode penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Nugroho S. 2017. „Hubungan antara motivasi dengan ketepatan penyelesaian
tugas akhir pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta‟. Ekp.
13(3): 1576–80.
Pereyra LHT. 2012. Ten quality of a good researcher. Journal of investigate
surgery 25(4): 201-2
Punch KF. 2013. Introduction to social research: Quantitative and qualitative
approaches.Third Edition. Los Angeles: SAGE Publication.
Putri YT, Oktaria D. 2017. Motivated strategies for learning questionnaire:
Instrumen objektif penilaian motivasi belajar. Medical Profession Journal
of Lampung. 7(5): 113–7.
Rahman MS. 2016. The advantages and disadvantages of using qualitative and
quantitative approaches and methods in language “Testing and
Assessment” research: A literature review. Journal of Education and
Learning. 104.
Reeves S, Kuper A, Hodges BD. 2008. Qualitative research: Qualitative Research
methodologies: Ethnography. Bmj. 37(7668): 512–4.
Rivers, D. 2005. The Seven challenges, a workbook and reader about
communicating more cooperatively. 3rd
Edition. USA: Trafford
Publishing.
Rizkapuri, R. 2007. Studi tentang kecenderungan pemilihan jenis penelitian
skripsi mahasiswa program studi pendidikan seni rupa jurusan pendidikan
bahasa dan seni FKIP UNS Surakarta [Skripsi]. Surakarta: Universitas
Sebelas Maret. 1–71.
Saebani BA 2008. Metode penelitian. Bandung: CV Pustaka Setia.
113
Scheurich JJ. 1996. The masks of validity: a deconstructive investigation.
International Journal of Qualitative Studies in Education. 9(1):49-60.
Shortell SM. 1999. The emergence of qualitative methods in health services
research. Health Service Research. 34(5):1083-90.
Soleha TU, Mayasari D, Sari MI. 2017. Panduan penulisan skripsi FK Unila.
Bandar Lampung: Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R.D. Bandung:
Alfabeta
Sullivan GM, Sargeant J. 2011. Qualities of qualitative research: Part I. Journal of
Graduate Medical Education. 3(4): 449–52.
Taquette SR, Minayo MC, dan Rodrigues AO. 2015. The perceptions of medical
researchers on qualitative methodologies. Cadernos de Saúde Pública.
31(4): 722–32.
Timothy JH, Witt LC. 2015. Exploring the use of qualitative methods in published
health service and management research. Medical Research Review.
57(2): 139-160
Verawati NNSP, Wahyudi, Taufik M. 2018. Efek dan konstribusi penggunaan
strategi konflik kognitif berbasis model inkuiri terhadap peningkatan
kemampuan berpikir kritis mahasiswa. Jurnal Pendidikan Fisika dan
Teknologi. 4(2):242-251
Viswambharan AP, dan Priya KR. 2015. Documentary analysis as a qualitative
methodology to explore disaster mental health insights from analysing a
documentary on communal riots. Qualitative Research. 16(1): 43-59.
Widyastuti R. 2013. Upaya meningkatkan kemampuan berkomunikasi lisan
melalui sosiodrama pada anak kelompok B TK Pertiwi Trotok, Wedi,
Klaten tahun ajaran 2012-2013 [Skripsi]. Surakarta: Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
114
Wizaksana A. 2012. Teori motivasi-hygiene herzberg dan kepuasan kerja
karyawan dengan variabel mediasi berupa pandangan terhadap uang (Studi
Kasus: PT X Indonesia Finance) [Skripsi]. Jakarta: Universitas Indonesia
Yusuf M. 2014. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan penelitian gabungan.
Padang: Kencana.
Zulkifli N. 2012. Persepsi mahasiswa tentang peranan dosen pembimbing dalam
pembuatan tugas akhir (skripsi) mahasiswa pada program studi
administrasi pendidikan FKIP Universitas Riau Pekanbaru. Educhild.
01(1): 50–8.