+ All Categories
Home > Documents > PHBS Pada Anak Sekolah

PHBS Pada Anak Sekolah

Date post: 16-Jul-2015
Category:
Upload: oktamiati
View: 2,588 times
Download: 10 times
Share this document with a friend
Popular Tags:

of 31

Transcript

PHBS pada Anak Sekolah

Peta Konsep

Pengertian PHBS (Pola Hidup Bersih Sehat)

Pengertian PHBS Di Institus Pendidikan

Pengertian Usia Sekolah

Kaitan konsep dengan kasus

Konsep PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat) PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri dibidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan di masyarakat (Depkes, 2007) PHS adalah perilaku yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan seseorang yang mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya. (Notoatmodjo, 2003)

Apa Itu PHBS di Institusi Pendidikan?Merupakan upaya membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat bagi siswa dan guru di institusi pendidikan untuk mengenali masalah dan tingkat kesehatannya, serta mampu mengatasi, memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya sendiri. Sekolah Ber-PHBS adalah sekolah yang mampu menjaga dan meningkatkan kesehatan masyarakat sekolah untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan anak sekolah melalui berbagai upaya kesehatan.

Tujuan-Tujuan PHBS Di Sekolah Tujuan Umum Meningkatnya pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku serta kemandirian perorangan, keluarga dan masyarakat dalam mengatasi maslah kesehatan agar dapat hidup bersih dan sehat. Tujuan Khusus Meningkatkan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku siswa dan guru di tatanan institusi pendidikan khususnya terhadap program kesehatan lingkungan gaya hidup.

Manfaat PHBS di Sekolah Terciptanya sekolah yang bersih dan sehat sehingga masyarakat sekolah terlindungi dari berbagai gangguan kesehatan dan ancaman penyakit. Meningkatkan semangat belajar-mengajar sehingga prestasi belajar siswa meningkat. Meningkatnya citra sekolah. Menjadi contoh Sekolah Ber-PHBS bagi sekolah lainnya.

Syarat-Syarat Sekolah Ber-PHBS Mengkonsumsi jajanan sehat Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun Menggunakan jamban Olahraga teratur Memberantas jentik-jentik nyamuk Tidak merokok Memeriksakan TB dan BB setiap 6 bulan sekali Membuang sampah pada tempatnya

Konsep Anak Usia SekolahAnak Usia Sekolah adalah anak dengan rentang usia (6-12 tahun)

Karakteristik Anak Usia Sekolah

Karakteristik Anak Usia Sekolah Perkembangan anak masih sangat dipengaruhi oleh lingkungan keluarga. Pertumbuhan anak-anak yang sangat pesat harus diimbangi dengan pemberian nutrisi dan gizi yang seimbang. Kebiasaan anak mengunyah makanan yang manis-manis berakibat kerusakan gigi.

KasusDesa Cinta memiliki 30% anak sekolah dasar dan remaja, dimana di sana terdapat sebuah sekolah dasar. Di sekolah itu banyak terdapat pedagang makanan liar yang tidak tercatat dalam BPOM. Anak-anak di SD tersebut juga mempunyai kebiasaan yaitu tidak mencuci tangan sebelum makan dan tidak pernah sarapan.

Kaitan Kasus dengan PHBS di SekolahMencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun

Mengkonsumsi jajanan sehat

Salah Satu Syarat Sekolah ber-PHBS

MasalahSD di Desa Cinta tidak menerapkan PHBS kepada siswa-siswanya, terlihat dari data bahwa siswa-siswa SD tersebut sering mengkonsumsi makanan yang tidak sehat, tidak pernah sarapan, dan tidak pernah cuci tangan.

Intervensi

Menumbuhkan PHBS di lingkungan sekola

Promosi Kesehatan

Dengan menggunakan strategi WHO (advokasi, kerja sama, kemitraan, penitrian, dan pengutan kapasitas)

Malnutrisi pada Anak Sekolah Dasar

Nutrisi pada Anak Usia SekolahMakanan pada anak usia sekolah harus serasi,selaras dan seimbang. Serasi artinya sesuai dengan tingkat tumbuh kembang anak. Selaras adalah sesuai dengan kondisi ekonomi,sosial budaya serta agama dari keluarga. Sedangkan seimbang artinya nilai gizinya harus sesuai dengan kebutuhan berdasarkan usia dan jenis bahan makanan seperti kabohidrat, protein dan lemak.

lanjutanPada usia sekolah sudah harus dibagi dalam jenis kelaminnya mengingat kebutuhan mereka yang berbeda. Anak laki-laki lebih banyak melakukan aktivitas fisik sehingga memerlukan kalori yang lebih banyak dibandingkan anak perempuan.

Seberapa Pentingkah Sarapan?

Apa itu Malnutrisi? Kebutuhan tubuh akan makronutrien (lemak, karbohidrat dan protein) tidak terpenuhi.

Pemberian Nutrisi yang BaikPemberian makanan pada anak tidak boleh dilakukan dengan kekerasan tetapi dengan persuasif dan monitoring terhadap tumbuh kembangnya. Pemberian makan yang baik harus sesuai dengan Jumlah, Jenis dan Jadwal pada umur anak tertentu. Ketiga hal tersebut harus terpenuhi sesuai usia anak secara keseluruhan, bukan hanya mengutamakan jenis tapi melupakan jumlahnya atau sebaliknya memberikan jumlah yang cukup tapi jenisnya tidak sesuai untuk anak. Contoh, pemberian makanan jumlahnya sudah cukup banyak tapi jenis makanannya kurang mengandung nilai gizi yan baik. Pada usia sekolah sudah harus dibagi dalam jenis kelaminnya mengingat kebutuhan mereka yang berbeda. Anak laki-laki lebih banyak melakukan aktivitas fisik sehingga memerlukan kalori yang lebih banyak dibandingkan anak perempuan. Pada usia ini biasanya anak perempuan sudah mengalami masa haid sehingga memerlukan lebih banyak protein, zat besi dari usia sebelumnya.

SarapanSarapan adalah makanan yang disantap pada pagi hari. Waktu sarapan dimulai dari pukul 06.00 pagi sampai dengan pukul 10.00 pagi. Sarapan merupakan waktu makan yang paling penting dan sangat dianjurkan untuk dipenuhi, karena alasan kesehatan. Sarapan pagi bagi anak usia sekolah sangatlah penting, karena waktu sekolah adalah penuh aktifitas yang membutuhkan energi dan kalori yang cukup besar.

Untuk sarapan pagi harus memenuhi sebanyak kalori sehari. Dengan mengkonsumsi 2 potong roti dan telur; satu porsi bubur ayam; satu gelas susu dan buah Bila tidak sempat sarapan pagi sebaiknya anak dibekali dengan makanan/snack yang berat (bergizi lengkap dan seimbang) misalnya : aremarem, mi goreng atau roti isi daging.

Jajananmakanan jajanan kaki lima menyumbang asupan energi bagi anak sekolah sebanyak 36%, protein 29% dan zat besi 52%. Karena itu dapat dipahami peran penting makanan jajanan kaki lima pada pertumbuhan dan prestasi belajar anak sekolah.

Ketidakamanan Jajanan di Sekolah Terdapat mikroorganisme Contoh: Di Bogor di temukan Salmonella Paratyphi A di 25% - 50% sampel minuman yang dijual di kaki lima. Banyak terdapat bahan-bahan kimiawi Contoh: jajanan yang paling disukai adalah mie, lontong, otak-otak, bakso. Mereka sudah terkena boraks, formalin, rhodamin B, methanil yellow

Dampaknya Dapat menyebabkan penyakit (kanker, tumor) jika terakumulasi Dapat mengganggu fungsi otak Gangguan tidur Gangguan konsentrasi Gangguan emosional Mual, pusing, muntah Diare

Makanan-makanan tersebut menjadi primadona, karena bentuk dan rasanya yang menarik oleh anak-anak sekolah.

Kaitan dengan KasusBanyak anak sekolah yang sering mengkonsumsi makanan di pedagang kaki lima yang menjual makanannya tanpa ada label dari BPOM. Kemudian anak-anak di sekolah juga tidak pernah sarapan.

Masalah1. Resiko terkenannya gangguan pencernaan 2. malnutrisi.

Intervensi1. Perlu dilakukan usaha promosi keamanan pangan baik kepada pihak sekolah, guru, orang tua, murid, serta pedagang. Sekolah dan pemerintah perlu menggiatkan kembali UKS (Usaha Kesehatan Sekolah). 2. Materi komunikasi tentang keamanan pangan yang sudah pernah dilakukan oleh Badan POM dan Departemen Kesehatan dapat ditingkatkan penggunaannya sebagai alat bantu penyuluhan keamanan pangan di sekolah-sekolah.

3. Perlu diupayakan pemberian makanan ringan atau makan siang yang dilakukan di lingkungan sekolah.

daftar pustakaAnonymous. http://dinkes.bontangkota.go.id/index.php/inf ormasi-kesehatan/15-masalah-kesehatananak-sekolah-dan-phbs. (di unduh pada tanggal 3 Maret 2012) http://www.promosikesehatan.com/?act=article &id=397


Recommended