+ All Categories
Home > Documents > Politik Hukum

Politik Hukum

Date post: 19-Oct-2015
Category:
Upload: argie3333
View: 52 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
76
1 POLITIK HUKUM Oleh. Prof. Dr. H. ABDUL MANAN, S.H, S.IP, M.HUM.
Transcript
  • 5/28/2018 Politik Hukum

    1/76

    1

    POLITIK HUKUM

    Oleh.

    Prof. Dr. H. ABDUL MANAN, S.H, S.IP, M.HUM.

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    2/76

    POLITIK HUKUM

    2

    POLITIK

    HUKUM

    POLITIK HUKUM

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    3/76

    I. PENDAHULUAN

    1. Berangkat dari masalah kompleksitas hukum sudah sejakzaman Yunani kuno, hukum senantiasa menarik perhatian

    dan menjadi wacana yang tidak henti-hentinya diperdebatkan

    dikalangan para Cendikiawan. Kompleksitas hukum

    menyebabkan hukum itu dapat dipelajari dari berbagai sudut

    pandang. Lahirnya berbagai disiplin hukum disamping filsafathukum (philosophy of law) dan ilmu hukum (science of law),

    seperti teori hukum (theory of law), sejarah hukum (history of

    law), sosiologi hukum (sociology of law), antropologi hukum

    (anthropology of law), perbandingan hukum (comparative of

    law), logika hukum (logic of law), psikologi hukum (psychology

    of law), dan kini sedang tumbuh politik hukum (politic of law),

    adalah bukti yang tidak terbantahkan dari pernyataan di atas

    3

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    4/76

    2. Latar belakang ilmiah yang menjadi raison detre kehadiran

    disiplin politik hukum adalah rasa ketidakpuasan para teoritis

    hukum terhadap model pendekatan hukum selama ini. Seperti

    diketahui dari aspek sejarah, studi hukum telah berusia sangatlama sejak era Yunani kuno hingga era postmodern. Selama

    kurun waktu sangat lama tersebut studi hukum mengalami

    pasang surut, perkembangan, dan pergeseran terutama

    berkaitan dengan metode pendekatannya. Adanya pasang surut,

    perkembangan, dan pergeseran studi hukum itu disebabkankarena terjadinya perubahan struktur sosial akibat modernisasi

    dan industrilisasi, politik, ekonomi dan pertumbuhan piranti lunak

    ilmu pengetahuan.

    3. Dengan perkataan lain, politik hukum muncul sebagai salah satu

    disiplin hukum alternatif di tengah kebuntuan metodologis dalam

    memahami kompleksitas hubungan antara hukum dan entitas

    bukan hukum, terutama dalam kaitan studi ini adalah politik.

    4

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    5/76

    II. TENTANG POLITIK1. Istilah politik pertama kali dikenal melalui buku Plato yang

    berjudul Politeia, yang juga dikenal dengan republik,

    kemudian muncul karya Aristoteles yang berjudul Politeia.

    Kedua karya ini dipandang sebagai pangkal pemikiran politikyang berkembang saat ini dan dari karya tersebut dapat

    diketahui bahwa P o l i ti k merupakan istilah yang

    dipergunakan untuk konsep pengaturan masyarakat, sebab

    yang dibahas dalam kedua karya tersebut menyangkut hal-

    hal yang berhubungan dengan masalah pemerintahan yangdijalankan oleh sebuah rezim untuk terwujudnya masyarakat

    yang baik dalam sebuah negara.

    2. Asal mula kata politik itu dari kata polis yang berarti Negara Kota,

    kata politik berarti ada hubungan khusus antara manusia yang

    hidup bersama di dalam kota tersebut, dalam hubungan itu timbul

    aturan kewenangan, perilaku pejabat, legalitas kekuasaan dan

    akhirnya kekuasaan. Politik dapat juga dikatakan sebagai

    kebijaksanaan, kekuatan, kekuasaan pemerintah, pengaturan

    konflik yang menjadi consensus nasional serta kekuasaan massarakyat.5

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    6/76

    3.Kamus Umum Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa kata politikdiartikan segala urusan dan tindakan (kebijaksanaan, siasat dan

    sebagainya) mengenai pemerintahan suatu negara atau

    terhadap negara lain, tipu muslihat atau kelicikan, dan jugadipergunakan sebagai nama bagi sebuah disiplin pengetahuan,

    yaitu ilmu politik. Sedangkan dalam Ensiklopedi Indonesia

    dijelaskan bahwa politik adalah konsep yang berhubungan

    dengan soal-soal pemerintahan.

    4. Menurut Mariam Budiardjo, Politik sebagai kegiatan adalah

    bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem politik (Negara)

    yang menyangkut proses menentukan tujuan-tujuan itu.

    Sedangkan Deliar Noer sendiri mengemukakan bahwa politik

    adalah segala aktivitas atau sikap yang berhubungan dengan

    kekuasaan dan yang bermaksud untuk mempengaruhi, dengan

    jalan mengubah atau mempertahankan, suatu macam bentuk

    susunan masyarakat.

    6

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    7/76

    5. Roger H. Soltau mengemukakan bahwa politik adalah Political

    Science, then, is going to be study of state, its aims andpurposes, the institutions by which those are going to be

    realized, its relation with its individual members and written about

    all these questions. (Ilmu Politik, untuk selanjutnya akan

    dianggap pelajaran tentang Negara, maksud dan tujuan Negara,

    lembaga yang melaksanakan tujuan tersebut, hubungan antaraNegara dengan warganegaranya, serta hubungan antar negara,

    dan juga apa yang dipikirkan warganya, keluhan ditulis dalam

    berbagai pertanyan).

    7

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    8/76

    6. lan C Isaak menjelaskan bahwa terdapat dua kecenderungan

    dari berbagai definisi yang dikemukakan oleh para pakar ilmupolitik,pertama:pandangan yang mengaitkan politik dan Negara

    yakni dengan urusan pemerintahan pusat dan pemerintahan di

    daerah, kedua: pandangan yang mengkaitkannya dengan

    masalah kekuasaan, otoritas dan atau konflik perbedaan dari

    kecendrungan tersebut terletak pada pendekatan yangdipergunakan yaitu pendekatan tradisional yang mengemukakan

    pembahasan pada perkembangan partai-partai, perkembangan

    politik luar negeri dalam suatu negara dan perkembangan ide-ide

    politik besar sedangkan menekankan perhatian, pada perilaku

    akta politik seperti tokoh-tokoh pemerintahan dan wakil-wakilrakyat yang ada di lembaga legislatif.

    8

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    9/76

    7. Konsep-Konsep Pokok Dalam Politik (Harold Laswell) :

    - Negara (state)

    - Kekuasaan (power)

    - Pengambilan Keputusan (decision making)

    - Kebijaksanaan (policy, belied)

    - Pembagian (distribution) atau alokasi hasil

    (allocation)

    9

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    10/76

    8. Definisi Ilmu Politik dapat dilihat dari beberapa aspek

    antara lain sebagai berikut:

    - Dari aspek kenegaraan ialah ilmu yang mempelajari

    negara, tujuan negara, lembaga-lembaga negara,hubungan negara dengan warga negaranya dan

    hubungan antar negara.

    - Dari aspek kekuasaan ialah ilmu yang mempelajari

    kekuasaan dalam masyarakat, yaitu hakekat, dasar,

    proses, ruang lingkup dan hasil dari kekuasaan itu.- Dari aspek kelakuan politik ialah ilmu yang

    mempelajari kelakuan politik dalam sistem politik yang

    meliputi budaya, politik, kekuasaan, kepentingan dan

    kebijaksanaan.

    Jadi pokok tujuan ilmu politik adalah negara (state),

    kekuasaan (power), pengambilan keputusan (decision,

    making) kebijaksanaan (police, belied) dan pembagian

    (distribusion) dan alokasi (allocation).

    10

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    11/76

    11

    9. Fungsi Negara sebagai Lembaga Politik

    - Sebagai kepemilikan.

    - Sebagai pembangun yaitu melaksanakan

    kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya.

    - Sebagai pengatur ketertiban (law and order).

    - Sebagai pertahanan/agresi militer dari musuh.- Sebagai pemeliharaan infra struktur komunikasi dan

    menegakkan keadilan.

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    12/76

    12

    10. Konsep Kekuasaan dalam Proses Politik.

    - Influence ialah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain

    agar mengubah sikap dan perilakunya secara sukarela.

    - Persesuaian ialah kemampuan meyakinkan orang lain dengan

    argumentasi untuk melakukan sesuatu.

    - Manipulasi ialah penggunaan pengaruh yang tidak disadari

    oleh masa yang dipengaruhi untuk mematuhi keinginan

    penguasa.- Coercion ialah ancaman kekuasaan yang dilakukan oleh

    seseorang atau kelompok terhadap kelompok lain agar tunduk

    pada kekuasaan penguasa.

    - Force ialah penggunaan tekanan fisik terhadap pihak-pihak

    lain agar melakukan sesuatu.- Jadi kekuasaan itu merupakan konsep yang berkaitan dengan

    perilaku secara umum diartikan sebagai kemampuan

    menggunakan sumber-sumber pengaruh yang dimiliki, untuk

    mempengaruhi pihak lain sehingga pihak lain berperilaku

    sesuai dengan kehendak yang mempengaruhi.

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    13/76

    13

    11. Tujuan Negara sebagai proses politik

    - Roger H. Soltau

    Tujuan negara adalah mengusahakan rakyat berkembangserta mengembangkan daya ciptanya sebebas mungkin.

    - Harold J Laski

    Tujuan negara adalah menciptakan keadaan agar rakyat

    dapat memenuhi keinginannya secara maksimal.

    - Teori Kekuasaan NegaraNegara adalah menciptakan kekuasaan pemerintahan yang

    sebesar-besarnya yang berlaku penuh terhadap rakyat.

    - Tujuan negara adalah sesuatu yang hendak di wujudkan

    oleh negara yang bersangkutan dengan menggunakan

    organisasi pemerintah yang di lengkapi degan kekuasaan.

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    14/76

    14

    12. Untuk menyelami dunia politik, ada 5 kerangka

    konseptional yang dapat digunakan:

    1. Politik dipahami sebagai usaha warga negaradalam membicarakan dan mewujudkan kebaikan

    bersama.

    2. Politik sebagai segala hal yang berkaitan dengan

    penyelenggaraan negara dan pemerintah.

    3. Politik sebagai segala kegiatan yang diarahkanuntuk mencari dan mempertahankan kekuasaan

    dalam masyarakat.

    4. Politik sebagai kegiatan yang berkaitan dengan

    perumusan dan pelaksanaan kebijakan umum.

    5. Politik sebagai konflik dalam rangka mencari atau

    mempertahankan sumber-sumber yang dianggap

    penting.

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    15/76

    15

    III. TENTANG HUKUM

    1. Kata Hukum berasal dari bahasa Arab Hukm (kata

    jamaknya ahkam) yang berarti putusan (judgement,

    verdict, decision), ketetapan (provision), perintah

    (command), pemerintahan (govermment), kekuasaan

    (authority, Power), hukuman (sentence) dan lain-lain.

    Asal usul kata Hakam mempunyai arti mengendalikan

    dengan satu pengendalian.

    2. Hukum adalah himpunan petunjuk hidup, perintah-

    perintah dan larangan-larangan yang mengatur tata

    tertib dalam suatu masyarakat, dan seharusnya ditaati

    oleh anggota masyarakat yang bersangkutan. Olehkarena petunjuk hidup tersebut dapat menimbulkan

    kerugian kepada masyarakat maka diperlukan tindakan

    oleh Pemerintah atau Penguasa untuk penegakan

    hukum tersebut.

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    16/76

    3. Dalam Blacks Law Dictionary dijelaskan bahwa law in generic

    tense, is a body of rules of action or cunduct prescribed bycontrolling authority and having binding legal force. Secara

    sederhana dikemukakan oleh Sri Sumantri Martosoewignjo

    bahwa hukum adalah seperangkat aturan tingkah laku yang

    berlaku dalam masyarakat. Sedangkan definisi Hukum dari

    Oxford English Dictionary adalah law is the body of role,whether formally enacted or customory, whish a state or

    community recognises as binding on its members or subjects

    (Hukum adalah kumpulan aturan, perundang-undangan atau

    hukum kebiasaan, di mana suatu negara atau masyarakat

    mengakuinya sebagai suatu yang mempunyai kekuatanmengikat terhadap warganya).

    16

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    17/76

    4. Utrecht memandang hukum tidak sekedar sebagai kaedah,

    melainkan juga sebagai gejala sosial dan sebagai segikebudayaan. Dan jika hukum dilihat sebagai kaedah ia

    memberikan definisi hukum sebagai berikut hukum adalah

    himpunan petunjuk hidup, perintah-perintah dan larangan-

    larangan yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat, dan

    seharusnya ditaati oleh anggota masyarakat yang bersangkutan.Oleh karena pelanggaran petunjuk hidup tersebut dapat

    menimbulkan kerugian kepada masyarakat, maka diperlukan

    tindakan oleh pemerintah atau penguasa untuk menegakkan

    hukum tersebut.

    17

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    18/76

    5. Dari sudut pandang yang berbeda ini, maka sangat mustahil

    untuk membuat satu definisi hukum yang dapat diterima oleh

    semua pihak. Dalam kaitan ini Emmanual Kant sebagaimana yangdikutip oleh Achmad Ali beberapa abad yang silam pernah

    mengatakan bahwa noch suchen die juristen eine definition zu

    ihrem begriffe von rech (tidak ada seorang yurispun yang mampu

    membuat satu definisi hukum yang tepat). Demikian Lioyd

    mengemukakan bahwa ...... although much juristie ink has beenused in an attemp to provide a universally acceptable definition of

    law (......... meskipun telah banyak tinta para yuris yang habis

    dipergunakan di dalam usaha untuk membuat suatu definisi

    hukum yang dapat diterima di seluruh dunia, namun hingga kini,

    hanya jejak kecil dari niat itu dapat dicapai). Penyebab lain

    sulitnya memberi definisi hukum yang tepat adalah selain karena

    sifatnya yang abstrak, juga karena yang diatur oleh hukum itu

    sangat luas, yakni hampir seluruh segi kehidupan manusia.

    18

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    19/76

    6. Walaupun diantara para ahli hukum belum mendapat suatukesatuan mengenai pengertian hukum, tetapi dapat ditarik

    kesimpulan bahwa hukum meliputi beberapa unsur sebagai

    berikut,pertama: hukum merupakan peraturan mengenai

    tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat, kedua:

    peraturan itu bersifat mengikat dan memaksa, ketiga: peraturanitu diadakan oleh badan-badan resmi dan keempat:

    pelanggaran terhadap peraturan tersebut dikenakan sanksi yang

    tegas, kelima: hukum bisa juga berbentuk tidak tertulis berupa

    kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat, keenam: tujuan

    hukum adalah untuk mengadakan keselamatan, kebahagian danketertiban dalam kehidupan masyarakat.

    19

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    20/76

    20

    7. Unsur-unsur Hukum:

    a. Hukum merupakan peraturan mengenai tingkah lakumanusia dalam pergaulan masyarakat.

    b. Peraturan itu bersifat mengatur mengikat dan memaksa

    c. Peraturan itu diadakan oleh badan-badan resmi

    d. Pelanggaran terhadap peraturan tersebut dikenakansanksi yang tegas.

    e. Hukum bisa juga berbentuk tidak tertulis berupa

    kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat.

    f. Tujuan hukum adalah untuk mengadakan keselamatan,

    kebahagian dan ketertiban dalam kehidupan

    masyarakat.

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    21/76

    8. Dari berbagai definisi Hukum sebagaimana tersebut di atas,

    maka secara sederhana dapat di kemukakan bahwa Hukum

    adalah seperangkat peraturan tentang tingkah laku manusia

    yang di akui sekolompok masyarakat, disusun oleh orang-orangyang diberi wewenang oleh masyarakat itu, berlaku dan

    mengikat untuk seluruh anggota masyarakat dalam suatu

    negara.

    21

    9. Tujuan Hukum Radbruch- Keadilan yakni untuk memajukan kebaikan dalam

    kehidupan manusia dan menumbuhkan nilai kebaikan di

    antara orang sesamanya.

    - Kepastian hukum yakni untuk menjaga keamanan dalam

    negara maka hukum positif harus selalu ditaati.

    - Kemanfaatan bagi kebebasan individu, bagi kepentingan

    kemajuan negara dan budaya

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    22/76

    22

    10. FUNGSI-FUNGSI HUKUM :

    a. STANDARD OF CONDUCT.

    (SANDARAN ATAU UKURAN TINGKAH LAKU ATAU KESAMAANSIKAP) YANG HARUS DITAATI OLEH SETIAP MASYARAKAT.

    b. AS A TOOL OF SOCIAL ENGENEERING.

    HUKUM SEBAGAI ALAT/SARANA UNTUK MEROBAH

    MASYARAKAT YANG LEBIH BAIK.

    c. AS A TOOL OF JUSTIFICATION.HUKUM SEBAGAI ALAT UNTUK MENYATAKAN BENAR

    TIDAKNYA SESUATU TINGKAH LAKU.

    d. AS A TOOL OF SOCIAL CONTROL.

    SEBAGAI ALAT UNTUK MENGONTROL PEMIKIRAN DAN

    LANGKAH- LANGKAH MANUSIA AGAR MEREKA SELALUTERPELIHARA MORALNYA, TIDAK MELAKUKAN PERBUATAN

    YANG MELANGGAR NORMA HUKUM, SUSILA DAN AGAMA.

    e. AGAR ADA KEPASTIAN HUKUM DALAM MASYARATKAT

    (RECHTZEKER HEID).

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    23/76

    23

    11. PERAN HUKUM DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

    a. HUKUM TIDAK MERUPAKAN ATURAN-ATURAN YANG BERSIFAT AD

    HOC HARUS BERSIFAT TETAP.

    b. HUKUM HARUS DIKETAHUI DENGAN JELAS OLEH MASYARAKAT YANG

    KEPENTINGANNYA DIATUR OLEH HUKUM ITU.

    c. HUKUM HARUS DIMENGERTI OLEH UMUM.

    d. TIDAK ADA KEPUTUSAN YANG SALING BERTENTANGAN.e. TIDAK BOLEH BERLAKU SURUT (RETROAKTIF).

    f. PENERAPANNYA HARUS MEMPERHATIKAN BUDAYA HUKUM

    MASYARAKAT.

    g. HINDARI SERING MERUBAH HUKUM KARENA MASYARAKAT DAPATKEHILANGAN UKURAN DAN PEDOMAN BAGI KEGIATANNYA.

    h. HUKUM HARUS ADA LANDASAN JURIDIS, SOSIOLOGIS & FILOSOFIS.

    i. HARUS BERBENTUK TERTULIS.

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    24/76

    24

    12. INDIKATOR KESADARAN HUKUM MASYARAKAT

    a. ADANYA PENGETAHUAN HUKUM.

    b. ADANYA PEMAHAMAN HUKUM.

    c. SIKAP TERHADAP HUKUM

    d. POLA PERILAKU HUKUM (LEGAL BEHAVIOR).

    e. TAAT KEPADA HUKUM

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    25/76

    25

    13. Kondisi Hukum saat ini

    1. CRISES (SAAT PENUH BAHAYA)

    2. RESCUE (PENYELAMATAN)

    3. RECOVERY (PENYEMBUHAN)

    4. STABILITY (KESTABILAN)5. GROWTH (PERTUMBUHAN)

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    26/76

    1. Secara Etimologis Politik Hukum merupakan terjemahan dari bahasa

    Belanda RECHTPOLITIEKyang berarti politik hukum. Politik berarti

    BELEIDatau dalam bahasa Indonesia berarti kebijakan sedangkankata kebijakan menurut para ahli hukum merupakan serangkaian

    tindakan yang diusulkan seseorang, kelompok atau pemerintah

    dalam suatu lingkungan terentu dengan menunjukkan hambatan-

    hambatan dan kesempatan-kesempatan terhadap pelaksana usulan

    kebijakan tersebut dalam rangka mencapai tujuan.2. Padmo Wahjono, menjelaskan bahwa politik hukum adalah kebijakan

    penyelenggaran negara yang bersifat mendasar dalam menentukan

    arah, bentuk maupun isi dari hukum yang akan dibentuk dan tentang

    apa yang dijadikan kriteria untuk menghukumkan sesuatu, berkaitan

    dengan hukum yang akan datang. Dalam tulisan lain PadmoWahjono mengatakan bahwa Politik Hukum adalah kebijakan

    penyelenggara Negara tentang apa yang dijadikan kriteria untuk

    menghukumkan sesuatu. Dalam hal ini kebijakan tersebut dapat

    berkaitan dengan pembentukan hukum, penerapan hukum, dan

    penegakannya sendri. 26

    IV. POLITIK HUKUM

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    27/76

    3. Menurut Moh. Mahfudh MD, Politik Hukum adalah legal Policy

    atau garis (kebijakan) resmi tentang hukum yang akan

    diberlakukan baik dengan pembuatan hukum baru maupun

    dengan penggantian hukum lama dalam rangka mencapai

    tujuan negara. Politik Hukum merupakan pilihan tentang hukum-hukum yang akan diberlakukan sekaligus pilihan tentang hukum-

    hukum yang akan dicabut atau tidak diberlakukan yang

    kesemuanya dimaksudkan untuk mencapai tujuan negara

    seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945.

    4. Soedarto, mempunyai Pandangan lain tentang definisi politik hukumini, beliau mengartikan politik hukum sebagai kebijakan dari negara

    melalui badan-badan negara yang berwenang untuk menetapkan

    peraturan yang dikehendaki, yang diperkirakan akan dipergunakan

    untuk mengekspresikan apa yang dikandung dalam masyarakat dan

    mencapainya apa yang dicita-citakan. Definisi ini mencakuppengertian yang sangat luas termasuk pengertian diluar hukum yakni

    politik, ekonomi sosial budaya dan hankam. Teuku Moh. Radhie,

    dalam satu artikel yang ditulis menjelaskan bahwa politik hukum

    adalah suatu pernyataan kehendak penguasa negara mengenai

    hukum yang berlaku di wilayahnya, dan mengenai arahperkembangan hukum yang dibangun.

    27

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    28/76

    5. Satjipto Rahardjo, menjelaskan bahwa politik hukum adalah

    aktivitas memilih dan cara yang hendak dipakai untuk mencapai

    suatu tujuan sosial dan hukum tertentu dalam masyarakat (lebihmenitik beratkan pada pendekatan sosiologis). Terhadap

    pengertian ini terdapat beberapa pandangan yang sangat

    mendasar dalam study politik hukum yaitupertama:apa yang

    ingin dicapai dengan sistem hukum yang ada, kedua:cara-cara

    apa dan yang mana yang dirasa paling baik untuk bisa dipakai

    mencapai tujuan tersebut, ketiga: kapan waktunya hukum itu

    perlu diubah dan melalui cara-cara bagaimana perubahan itu

    sebaiknya dilakukan dan keempat: dapatkah dirumuskan suatu

    pola yang baku dan mapan, yang bisa membantu kitamemutuskan proses pemilihan tujuan serta cara-cara untuk

    mencapai tujuan tersebut secara baik.

    28

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    29/76

    29

    6. Ada 5 pandangan mengenai Politik Hukum

    a. Politik Hukum adalah usaha-usaha yang ditempuh warga

    negara untukmembicarakan dan mewujudkan kebaikan

    bersama.

    b. Politik Hukum adalah segala hal yang berkaitan dengan

    penyelenggaraan negara dan pemerintahan.

    c. Politik Hukum ialah sebagai segala kegiatan yang diarahkanuntuk mencari dan mempertahankan kekuasaan dalam

    masyarakat

    d. Politik Hukum adalah sebagai kegiatan yang berkaitan

    dengan perumusan dan pelaksanaan kebijakan umum.

    e. Politik Hukum adalah sebagai konflik dalam rangka mencaridan atau mempertahankan sumber-sumber yang dianggap

    penting.

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    30/76

    7. Politik Hukum Nasional meliputi:

    - Pelaksanaan hukum yang telah ada secara konsisten.

    - Pembangunan hukum yang intinya adalah pembaharuan

    terhadap ketentuan hukum yang telah ada dan telah

    dianggap usang, dan pencuplikan ketentuan hukum baru

    yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan perkembanganyang terjadi dalam masyarakat.

    - Penegasan fungsi lembaga-lembaga penegak hukum

    atau pelaksana hukum dan pembina anggotanya.

    - Meningkatkan kesadaran hukum masyarakat menurut

    persepsi kelompok elit pengambilan keputusan.

    30

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    31/76

    8. Tujuan Bangsa Indonesia

    1. Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah

    Indonesia.

    2. Memajukan kesejahteraan umum.

    3. Mencerdaskan kehidupan bangsa.4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan,

    perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

    31

    9 Masalah mendasar yang harus diperhatikan di dalam

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    32/76

    9. Masalah mendasar yang harus diperhatikan di dalam

    Politik Hukum Nasional :1. Harus memperhatikan integrasi bangsa baik secara ideologis

    maupun secara teritorial.

    2. Hukum harus membuka jalan bahkan menjamin terciptanyakeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

    3. Hukum harus menjamin tampilnya tata politik dan kenegaraan

    yang demokratis dan nomokratis.

    4. Hukum harus mampu membangun terciptanya toleransi hidup

    beragama diantara warganya.

    32

    10. Politik Hukum Nasional harus dipandu oleh nilai-nilai

    Pancasila1. Berbasis moral dan agama.

    2. Menghargai dan melindungi Hak Asasi Manusia tanpa diskriminasi.

    3. Mempersatukan seluruh unsur bangsa dengan semua ikatan

    primodialnya.

    4. Meletakkan kekuasaan dibawah kekuasaan rakyat.

    5. Membangun keadilan sosial.

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    33/76

    11. Legalisasi Dalam Pencapaian Politik Hukum

    a. Mewujudkan negara yang merdeka dan berdaulat

    b. Melindungi segenap bangsa

    c. Mewujudkan kedaulatan rakyat

    d. Mewujudkan negara hukum

    e. Menyelenggarakan pemerintahan yang baik

    f. Mewujudkan pemerataan pembangunan

    g. Mewujudkan perekonomian nasional

    h. Menjamin hak asasi manusia

    i. Menjamin kemerdekaan beragama dan beribadah

    j. Ikut melaksanakan ketertiban dunia

    33

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    34/76

    12. Pancasila menjadi Paradigma dalam Pembangunan

    Hukum

    1. Penjelasan UUD 1945

    Meskipun sejak amandemen UUD 1945, penjelasan UUD 1945

    tidak lagi menjadi bagian dari UUD 1945, tetapi gagasan-

    gagasan yang terkandung didalamnya tetap relevan menjadi

    sumber hukum material, bukan sebagai sumber hukum formil.

    2. TAP MPRS No. XX/MPRS/1966Pancasila sebagai Hukum Material dalam arti sebagai asalnya

    hukum.

    Pancasila sebagai sumber tertib hukum yang merupakan

    pandangan hidup, kesadaran, dan cita-cita hukum.

    3. Norma Fundamental Negara

    Pancasila sebagai norma fundamental negara (Staats

    Fundamental Norm) yakni orang yang menyebutnya adalah

    Hans Nawiasky.

    34

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    35/76

    35

    13. Tujuan Sistem Politik Hukum Nasional

    Adalah politik hukum yang sesuai dengan tujuan negara

    Indonesia yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan

    seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan

    umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikutmelaksanakan ketertiban dunia.

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    36/76

    14. Sumber Hukum Nasional

    1. Hukum Barat

    2. Hukum Adat

    3. Hukum Agama

    4. Hukum Internasional

    36

    15. Pembaharuan Hukum

    Harus dilaksanakan dengan kegiatan yang terencana, berarah,

    dan terpadu, guna :

    a. Mengisi kekosongan hukum yang ada

    b. Melancarkan proses hukum yang terhalang

    c. Mengatasi kekosongan pada sistem hukum

    d. Mengatasi unsur-unsur sistem hukum yang tidak

    berfungsi

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    37/76

    16. Pembangunan Hukum bertujuan :

    - Penyusunan undang-undang yang baru sesuai dengan

    ketentuan pembangunan yang sesuai dengan dinamika

    masyarakat yang berkembang

    - Meningkatkan kesadaran hukum masyarakat

    - Meningkatkan jaminan penegakan hukum

    - Meningkatkan pelayanan hukum

    - Meningkatkan kepastian hukum

    - Meningkatkan terwujudnya tata hukum nasional

    37

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    38/76

    - Proses penggalian nilai-nilai dan aspirasi yang berkembang

    dalam masyarakat oleh penyelenggara negara yang

    berwenang meneruskan politik hukum.

    - Proses perdebatan dan perumusan nilai-nilai dan aspirasi

    tersebut kedalam bentuk sebuah rancangan

    peraturanperundang-undangan oleh penyelenggara negara

    yang berwenang yang merumuskan politik hukum.

    - Penyelenggaraan negera yang berwenang merumuskan dan

    menetapkan politik hukum.

    - Faktor-faktor yang mempengaruhi dan menentukan suatu

    politik hukum baik yang akan, sedang dan telah ditetapkan.

    - Pelaksanaan dari peraturan-peraturan yang merupakan

    implimentasi dari politik hukum suatu negara.

    38

    17. Wilayah Kegiatan Politik Hukum / Filsafat Hukum :

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    39/76

    18. Masalah-masalah yang dikaji oleh Politik Hukum/

    Filsafat Hukum :

    1. Masalah Hukum dan Kekuasaan.

    2. Hukum sebagai alat pembaharuan dalam masyarakat.

    3. Hukum dan nilai-nilai budaya.

    4. Apa sebab orang mentaati hukum.

    - Teori Kedaulatan Tuhan (Teokrasi)

    - Teori perjanjian masyarakat

    - Teori kedaulatan negara

    - Teori kedaulatan hukum

    5. Apa sebabnya negara berhak menghukum seseorang.

    6. Etika profesi hukum.

    39

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    40/76

    19. Orang taat kepada hukum:

    1. Compliance, yakni takut terhadap sanksi yang akan

    dikenakan apabila mereka melanggarnya.

    2. Identification, yakni mereka patuh karena

    kepentingannya dijamin oleh hukum.3. Internalization, yakni mereka merasa hukum yang

    berlaku sesuai dengan nilai-nilai yang ada pada dirinya.

    4. Kepentingan warga dijamin oleh hukum yang baru dibuat

    itu.

    40

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    41/76

    20. Ada 4 kriteria supremasi hukum :

    1. Hukum dibuat berdasarkan dan oleh kemauan rakyat ,rakyat adalah sumber dan berperan dalam membuat

    hukum yang diperlukan.

    2. Hukum dilaksanakan untuk kepentingan rakyat, bukan

    semata-mata untuk kepentingan penguasa, rakyatadalah subjek dari hukum bukan objek dari hukum.

    3. Kekuasaan pemerintah harus tunduk pada hukum, dan

    setiap kekuasaan harus diikuti oleh sistem

    pertanggungjawaban.

    4. Ada jaminan terhadap hak-hak asasi manusia, baik hak

    sipil maupun hak politik sosial kemasyarakatan.

    41

    21 Ada tiga kemungkinan asumsi dasar hubungan sub

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    42/76

    21. Ada tiga kemungkinan asumsi dasar hubungan sub

    sistem antara politik

    - Hukum determinan atas politik dalam arti politik harus tunduk pada

    aturan-aturan hukum sehingga permainan politik apapun bentuknya

    harus tunduk pada aturan-aturan hukum dan hukum haruslahmenyediakan perangkat aturan main untuk semua kehidupan politik.

    - Politik determinan atas hukum dalam arti politiklah yang

    menentukan kehgidupan hukum. Hal ini berdasarkan pada

    kenyataan bahwa hukum tidak lain merupakan produk politik,sehingga kalimat-kalimat hukum tidak lain merupakan kristalisasi

    dan kehendak politik yang saling bersaingan disini hukum dilihat

    secara impiris (das soln) sebagai politik hukum, bukan hukum

    sebagai (das sein) keharusan-keharusan.

    - Hukum dan politik terjalin hubungan yang independen atau salingtergantung dimana keduanya dianggap sebagai subsistem yang

    mempunyai kedudukan atau kekuatan yang seimbang.

    Adagiumnya: Hukum tanpa politik akan lumpuh dan tidak berdaya,

    kekuasaan politik tanpa hukum itu akan menimbulkan kezaliman

    dan kesewenang-wenangan. 42

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    43/76

    23. Politik Hukum bertugas.

    - Menerima masukan mengenai nilai-nilai atau tujuan-tujuan hukum

    hasil olahan filsafat hukum dan memilih nilai-nilai atau tujuan

    yang terbaik dan yang hendak dicapai dengan nilai-nilai atau

    tujuan yang terbaik dan yang hendak dicapai dengan nilai-nilaiyang telah terpilih terrsebut dan selanjutnya dirumuskan menjadi

    tujuan nasional dan dijabar bagi menurut bidang-bidang seperti

    ekonomi, sosial, pendidikan, politik dan Hankamnas.

    - Bagaimana cara mencapai tujuan-tujuan yang telah di rumuskandalam peraturan perundang-undangan sebagai hukum positif

    materil sehingga tujuan nasional yang telah ditetapkan dapat

    terwujud. Bagaimana cara melaksanakan hukum positif materil

    untuk mencapai tujuan nasional diatur dalam peraturan

    perundang-undangan sebagai hukum positif murni. 43

    22. Wilayah kerja politik hukum- Teritorial berlakunya Politik Hukum

    - Proses pembaharuan hukum.

    V S kil T t P litik H k

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    44/76

    V. Sekilas Tentang Politik Hukum

    1. Masa Orde Lama

    Sangat bersifat Otoriter

    Presiden Soekarno sentral semua kegiatan negara

    Diberlakukan Demokrasi TerpimpinNasakom

    Media dikontrol ketat

    Diberlakukan politik mercusuar

    Kekuasaan Kehakiman diletakan dibawah Presiden

    DPA Mandul

    Lawan-lawan Politik di penjara tanpa di adili Berakhir dengan meletus G-30-S-PKI

    44

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    45/76

    2. Masa Orde Baru

    Karakteristik utama pemerintah orde baru sbb:

    Lembaga Kepresidenan yang terlampau dominan Rendahnya kesetaraan diantara lembaga tinggi negara

    Rekruitmen politik yang tertutup

    Birokrasi sebagai instrumen kekuasaan

    Kebijaksanaan politik yang tidak transparan

    Sentralisasi

    Implementasi HAM yang masih rendah

    Sistem Peradilan yang tidak independent

    Ada 3 fase Politik Hukum Orde Baru

    45

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    46/76

    Fase Antagonis

    Penekanan politik kelompok Islam

    Lahir dan perkembangan Golkar atas bantuan ABRI

    Penyederhanaan partai politik

    Semua partai politik harus memakai dasar Pancasila

    Menempatkan TNI-POLRI dalam kegiatan politik dari

    semua lini Menempatkan Bupati-Walikota sebagai penguasa tunggal

    Membuat DPRD lemah

    Membuat GBHN dan Repelita

    46

    Fase Resiprokal

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    47/76

    p

    Kontrol terhadap birokrasi diperlonggar

    Golkar mulai disapih

    Tekanan kepada Parpol diperlunak

    Parpol-Ormas diperlonggar

    Anggota DPR mulai banyak dari tokoh-tokoh ICMI

    Menuju kepada politik hukum demokratif persuasif

    Fase Persuasif (Bargaining Position)

    Presiden Soeharto sudah mendekat ke Islam Banyak mesjid dibangun melalui Yayasan Muslim Pancasila

    Dibentuknya ICMI

    Pengontrolan kepada pendakwah Islam di longgarkan

    Lawan-lawan politik banyak yang dibebaskan

    Pembangunan hukum melalui GBHN dan Repelita dilaksanakan dengan

    konsekuen

    Terjadinya Krisis Ekonomi yang berakhir pada gulingnya Soeharto

    47

    3 P litik H k P R f i

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    48/76

    3. Politik Hukum Pasca Reformasi

    Lahir TAP MPR yang menata kembali kebijakan hukum di

    Indonesia

    Lahir UU No.25 Th 2000 ttg Propenas 2000-2004

    Lahir UU No.25 Th 2004 ttg Sistem Perencanaan Pembangunan

    Nasional

    Lahir RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah

    Nasional) tahun 2004-2009, yang diberlakukan berdasarkanPeraturan Presiden No.7 tahun 2005

    Program Pembangunan Hukum:

    1. Program Perencanaan Hukum

    2. Pembentukan Hukum3. Peningkatan Kinerja Lembaga Peradilan dan lembaga penegakan hukum

    lainnya

    4. Program Peningkatan Kualitas Hukum

    5. Peningkatan kesadaran Hukum dan HAM48

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    49/76

    VI. POLITIK HUKUM OTONOMI DAERAH

    1. Diusulkan oleh Drs. Moh. Hatta dalam sidang BPUPKI,tapi gagal pilihannya jatuh pada prinsip demokrasi bentuk

    NKRI dengan bentuk hubungan pusat dan daerah adalah

    dengan politik hukum desentralisasi (otonomi) dan

    dekonsentrasi dengan tujuan berjenjang.

    2. Pada awal Reformasi, wacana federalisme diusung

    kembali oleh Amien Rais dengan bendera PAN, tetapi

    mendapat tantangan dari TNI, Golkar, dan PDIP

    49

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    50/76

    3. Awal Kemerdekaan

    UU No. 1 Tahun 1945 tentang otonomi daerah (hanya 6pasal yang dibuat dalam suasana demokrasi yang

    bersifat kebebasan). -> Undang-Undang ini memberi

    tempat kepada Komite Nasional Daerah (KND) sebagai

    alat perlengkapan demokrasi di daerah. -> Tidak

    dijelaskan apa saja tugas yang diberikan kepada daerah.

    UU No. 22 tahun 1948

    UU ini mengandung asas otonomi formal dan material

    sekaligus, UU ini dikeluarkan karena UU sebelumnyadirasakan masih dualistik -> ada perubahan bagi DPRD

    didalam membuat Perda-Perda yang isinya telah diatur

    oleh Pusat, menyebut juga urusan-urusan yang

    diserahkan ke daerah.50

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    51/76

    51

    4. Era Demokrasi Liberal

    Dibentuk UU No. 1 tahun 1957.

    Dikenal adanya pemilihan kepada daerah secara

    langsung, meskipun tidak dapat dilaksanakan karena

    ada gejolak politik.

    DPRD dijadikan tulang punggung otonomi daerah,sedangkan tugas-tugas pembantuan dilakukan oleh

    DPD (Dewan Pertimbangan Daerah).

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    52/76

    52

    5. Era Demokrasi Terpimpin

    Pemberian otonomi luas mengancam keutuhan bangsa. Otonomi disesuaikan dengan demokrasi terpimpin, lalu

    dikeluarkan PENPRES No. 6 tahun 1959 yang

    mempersempit otonomi daerah.

    Kepala Daerah ditentukan sepenuhnya oleh Pusat denganwewenang untuk mengawasi jalannya pemerintahan di

    daerah dan wewenang untuk menangguhkan putusan-

    putusan DPRD yang dianggap membahayakan revolusi.

    Penpres No. 6 tahun 1959 kemudian diberi baju baru

    dengan diterbitkan UU No. 18 tahun 1965 yang tidakmerubah substansi Penpres tersebut, hanya menempelkan

    manipol usdek dalam UU tersebut.

    Penpres diganti UU, mengingat konsistensi RI tidak

    mengenal Penpres pada waktu itu.

    6. Era Orde Baru

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    53/76

    53

    Disebut Demokrasi Pancasila.

    TAP MPRS No. XXI/MPRS/1966 digariskan politik untuk

    otonomi daerah yang seluas-luasnya dengan disertai perintah

    agar UU No. 18 tahun 1965 supaya diperbaiki, sesuai denganpolitik orde baru yang berubah dari langgam demokrasi ke

    langgam otoritarian.

    Perubahan itu ditandai dengan UU No. 15 dan 16 tahun 1969

    tentang Pemilu dan Susunan dan Kedudukan MPR dan

    DPR/DPRD.

    Otonomi diubah dari otonomi nyata yang seluas-luasnya

    menjadi otonomi nyata yang bertanggung jawab.

    Ketentuan otoritas tentang politik hukum otonomi daerah

    dijabarkan di dalam UU No. 5 tahun 1974 yang melaluisentralisasi, kekuasaan dan menampakkan otonomi daerah

    sehingga terjadi ketidakadilan politik.

    Orde Baru mencabut TAP MPRS No. XXI/MPRS/1966 tentang

    otonomi darah dan memasukkannya ke dalam TAP MPR No.

    IV/MPR/1973 tentang GBHN.

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    54/76

    54

    7. Era Reformasi

    UU No. 22 tahun 1999 merubah UU No. 5 tahun 1974. UU No. 32 tahun 2004.

    DPRD menjadi sangat kuat.

    Tumbuh masalah besar, seperti KKN menjadi semakin

    subur.

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    55/76

    VII. DEMOKRASI

    1. Pendahuluan.

    - Istilah demokrasi berasal pada dua kata Yunani yaitu demos

    artinya rakyat dan kratia artinya pemerintahan dari rakyat untuk

    rakyat atau pemerintahan oleh mereka yang diperintahkan.

    Demokrasi adalah suatu pola pemerintahan dimana kekuasaan

    untuk memerintah berasal dari mereka yang diperintah. Dengan

    kata lain, demokrasi adalah pola pemerintahan yang mengikut

    sertakan secara aktif semua anggota masyarakat dalam

    mengambil keputusan oleh mereka yang diberi wewenang,

    legitimasi pemerintah adalah kemauan rakyat yang memilih danmengontrolnya. Rakyat memilih wakil-wakilnya dengan bebas

    untuk duduk di parlemen dan terhadap pemerintahan yang

    dibentuk itu rakyat bebas mengkritik melalui saluran tertentu dan

    media masa. 55

    Dalam Kamus Bahasa Indonesia disebutkan demokrasi

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    56/76

    - Dalam Kamus Bahasa Indonesia disebutkan, demokrasi

    adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk

    rakyat, bentuk pemerintahan yang segenap rakyat turut

    serta memerintah dengan perantaraan wakilnya, gagasan

    hidup yang mengutamakan persamaan hak dan kewajibanserta perlakuan dalam suatu pemerintahan.

    - Beberapa hal yang bisa diartikan dalam mendefinisikan

    demokrasi, antara lain: Demokrasi selalu dikaitkan dengankedaulatan rakyat dan segala yang dijalankan negara tidak

    boleh bertentangan dengan kehendak rakyat. Asas

    kedaulatan rakyat atau paham demokrasi mengandung dua

    arti yaitupertamademokrasi berkaitan tentang sistem

    pemerintahan atau bagaimana caranya rakyatdiikutsertakan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan

    kedua: demokrasi yang dipengaruhi oleh keadaan cultural

    historis suatu bangsa, sehingga muncul istilah demokrasi

    konstitusional, demokrasi rakyat, demokrasi Pancasila dan

    lain-lain. 56

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    57/76

    Pengertian dan ciri-ciri demokrasi banyak dirumuskan

    oleh para ahli mereka menyebutkan adanya delapan ciri

    utama dari konsep demokrasi Barat, yaitu : (1) penekanan

    pada individu, (2) empirisme rasional, (3) kesukarelaan,(4) negara sebagai alat, (5) penekenan kepada skim, (6)

    penegakan undang-undang, (7) persamaan semua

    manusia, dan (8) perjanjian sebagai asas interaksi

    manusia. (Ebenstein, 1967)

    Nilai-nilai dasar demokrasi yaitu (1) menyelesaikan

    perselisihan dan perubahan secara damai dan sukarela,

    (2) pergantian pemerintahan atau pimpinan secara

    teratur, (3) membatasi penggunaan kekerasan secaraminimal, (4) pluralis golongan dan pendapat, (5)

    berkeadilan dan memajukan ilmu pengetahuan dan (6)

    kebebasan. (Mayo, 1965),

    57

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    58/76

    - Dalam sistem demokrasi, rakyat menjadi titik sentral sebab

    rakyatlah pemegang kekuasaan yang tertinggi dalam

    menjalankan kekuasaan negara dan pemerintahan. Dalampraktek, pelaksanaan demokrasi dalam suatu negara tidak

    selalu dapat berjalan dengan baik, ada saja hambatan dalam

    pelaksanaan demokrasi yang sempurna sebagaimana konsep

    yang dicita-citakan, sebab demokrasi biasanya merupakan suatu

    bentuk politik dari peradaban komersial yang melahirkan

    penguasaan terhadap kekayaan yang ada.

    58

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    59/76

    - Robert Dahl mensyaratkan ada delapan hal cermin dari

    demokrasi, yaitu: Pertama, kebebasan membentuk dan

    bergabung dalam organisasi (berserikat dan berkumpul). Kedua,kebebasan berekspresi (mengeluarkan pendapat). Ketiga, hak

    memilih dan dipilih. Keempat, kesempatan yang relatif terbuka

    untuk menduduki jabatan-jabatan publik. Kelima, hak bagi

    pemimpin politik untuk berkesempatan mendapatkan dukungan

    atau memberi dukungan. Keenam, alternatif sumber-sumberinformasi. Ketujuh, pemilu yang bebas dan adil. Kedelapan,

    pelembagaan pembuatan kebijakan pemerintah yang merujuk

    atau tergantung suara rakyat lewat pemungutan suara maupun

    cara-cara lain yang sejenis.

    59

    2 Proses Perluasan Makna Demokrasi

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    60/76

    2. Proses Perluasan Makna Demokrasi

    - Keunggulan demokrasi mengandung konsep kesetaraan

    sebagai warga negara, lebih memungkinkan memenuhi

    kebutuhan-kebutuhan rakyat biasa, mengakui perbedaankelompok dan penyelesaian masalah dengan kompromi,

    menjamin hak-hak dasar warga negara, dan pembaharuan

    kehidupan sosial. Jaminan kebebasan dan hak-hak dalam

    demokrasi, yaitu kebebasan membentuk organisasi,

    kebebasan berekspresi, hak untuk memilih, hakmendapatkan informasi dan hak keadilan.

    - Bahwa demokrasi dapat disederhanakan kepada empat ciri-

    ciri, yaitu paham kebebasan dalam pikiran dan bertindak

    (individualisme), hak menyatakan pelbagai kepentingan(utilitarinisme), hak dan tanggung jawab, serta hak-hak

    berserikat.

    60

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    61/76

    - Pemikiran demokratik merangkum hal-hal sebagai berikut:

    (1) partisipasi rakyat dalam keputusan yang berkaitan

    dengan setiap individu, (2) pemerintahan oleh kekuasaan

    mayoritas dengan mengakui hak-hak minoritas, seperti hak

    berbicara, pers, oposisi dan petisi, (3) mengembangkan

    kehidupan liberal, kebebasan, dan kepemilikan dan (4)

    komitmen terhadap kesempatan yang sama bagi setiap

    individu dalam mengembangkan kemampuannya.

    61

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    62/76

    - Berdasarkan uraian di atas, dapat dapat dirumuskan bahwa

    dasar-dasar demokrasi ialah (1) kebebasan dan kekuasaan

    rakyat melalui pengambilan keputusan politik, (2) kesetaraan

    sebagai warga negara dalam memenuhi pelbagaikepentingannya, (3) penyelesaian masalah secara kompromi

    atau dengan jalan damai, (4) pergantian pemerintahan melalui

    pemilihan umum yang teratur, jujur, bebas, dan adil.

    - Perluasan wilayah demokrasi dari politik kepada wilayah sosial

    dan ekonomi, yang mengajukan empat tesis,pertamakonsepkebebasan dipahami sebagai kegiatan mengembangkan diri,

    yang mana tersedia kondisi-kondisi sosial dan material yang

    diperlukan bagi mencapai rancangan seseorang, keduakonsep

    persamaan, mengutamakan hak-hak yang sama terhadap

    kondisi untuk mengembangkan diri, ketigabentuk hubungan

    sosial yang mendasar, yaitu hubungan timbal balik dan kegiatan

    bersama juga meliputi pengambilan keputusan secara

    demokratik, dan keempatbentuk pembuatan keputusan yang

    demokratik ialah melibatkan kesamaan hak untuk menyertainya. 62

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    63/76

    - Dalam kehidupan demokrasi, bebarapa aspek kehidupan

    harus mendapat jaminan, yaitu Pertama, pemerataan

    kepemilikan yang memberikan dasar bagi terwujudnya

    kepemilikan dari faktor ekonomi yang didistribusikan secaraadil dan merata, kedua, kebebasan berserikat, yang mana

    individu harus memiliki kebebasan berserikat dalam

    pengembangan diri, ketiga, distiribusi dan pemerataan

    jaminan sosial, yang mana pemerintah harus memberikan

    jaminan kebutuhan hidup minimum yang memungkinkanindividu hidup layak, keempat, kebebasan dan kesempatan

    yang sama untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya.

    Manusia pada dasarnya boleh mengembangkan kemampuan

    yang dimilikinya yang dikenal dengan developmental power,

    dan kelima, keamanan sosial yang meliputi seorang individu,tidak merasa khawatir tertipu oleh produksi yang dibelinya,

    tidak merasa takut atas pemeriksaan polisi, tidak merasa

    khawatir diberhentikan dalam bekerja dengan sebab yang

    tidak masuk akal dan rasa aman lain-lain.63

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    64/76

    3. Demokratisasi Politik di Negara Berkembang

    - Pengertian tentang demokratisasi yaitu sebuah proses

    menegakkan nilai-nilai demokrasi, sehingga sistem politikdemokratik dapat dibentuk secara bertingkat. Oleh sebab itu,

    ciri-ciri demokratisasi adalah (1) proses yang tidak pernah

    selesai, (2) pengimplementasian secara bertahap dan bersifat

    evolusioner, dan (3) satu perubahan sosial secara persuasif.

    64

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    65/76

    - Proses demokratisasi ialah cara utama untuk mencapai

    kepentingan yang dasar, cara itu yaitu: Pertama, demokrasi

    sebagai alat untuk mencapai kebebasan semaksimal mungkin,

    yang meliputi kebebasan umum, seperti menyatakan pendapatdengan bebas, berorganisasi politik, beroposisi dan pilihan raya

    yang jujur dan bebas. Juga kebebasan menentukan nasib

    sendiri dan otonomi moral, yaitu orang-orang yang menentukan

    dasar moralnya sendiri, kedua, demokrasi sebagai alat

    pengembangan manusia , seperti mampu melindungi

    kepentingan mereka sendiri, bertindak secara bertanggung

    jawab dengan pertimbangan arah pilihan secara maksimal, dan

    ketigademokrasi sebagai alat untuk perlindungan kepentingan

    pribadi, yaitu melindungi kepentingan umum orang-orang yangtunduk kepada undang-undang atau tindakan pejabat negara.

    65

    - Kriteria untuk proses demokratisasi yaitu (1) partisipasi yang

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    66/76

    Kriteria untuk proses demokratisasi yaitu (1) partisipasi yang

    aktif dari warga negara, (2) persamaan suara pada tingkat

    memutuskan, masing-masing orang memiliki kesempatan yang

    sama untuk menyatakan pilihannya, dan (3) pemanfaatan yang

    arif, artinya pilihannya tentang hal yang akan diputuskan akan

    melindungi kepentingan warga negara dengan sebaik-baiknya.

    Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam proses

    demokratisasi ialah (1) undang-undang dasar dan peradilan, (2)

    hak-hak asasi manusia dan hak minoritas, (3) partai politik, (4)media massa, (5) pemerintahan pusat, (6) pemerintahan lokal

    dan (7) masyarakat umum atau warga negara (civil).

    66

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    67/76

    - Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa

    demokratisasi adalah usaha membina nilai-nilai demokrasi

    secara bertingkat, sehingga semakin banyak nilai-nilai

    demokrasi terwujud dalam suatu sistem politik. Ciri-ciri proses

    demokratisasi ialah (1) terciptanya kebebasan secara maksimal,

    (2) pengembangan diri secara bertanggung jawab dengan

    terciptanya pemilihan umum secara maksimal, dan (3) individu-

    individu terorganisasikan dalam partai-partai politik pantasdiperlukan terlibat dalam proses pengambilan politik yang adil

    dan benar.

    67

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    68/76

    - Bahwa demokrasi tidak dapat kekal apabila

    keterbelakangan sosial ekonomi yang sangat jauh dan

    budaya politik yang tak sesuai demokrasi, seperti budaya

    feodal, institusi politik yang lemah, pejabat militer yang kuatdalam politik, dan perhimpunan-perhimpunan rakyat umum

    yang lemah.

    - Di negara-negara berkembang, proses demokratisasi

    berjalan melalui suatu proses yang lambat dan sukar,

    penyebabnya adalah bahwa masyarakat belum matang

    untuk berdemokratik. Ada suatu harapan dari rakyat di

    negara-negara berkembang, bahwa keuntungan tidak

    terdapat pada pemerintahan otoritarian, dan makin banyak

    pembangunan politik, maka makin banyak pula manfaat daridemokrasi akan menjadi nyata. Pembangunan demokrasi

    tidak hanya menyangkut keberhasilan partisapasi rakyat,

    tetapi juga diperlukan pula adanya pemerintahan dan

    kekuasaan yang teratur.

    68

    - Sukarnya berfungsi demokrasi politik di negara berkembang

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    69/76

    disebabkan oleh faktor-faktor yaitu (1) perkembangan

    ekonomi sebagai syarat mutlak untuk demokrasi dengan

    indikatornya, seperti kesejahteraan, industrialisasi, urbanisasi,

    dan pendidikan, (2) pentingnya gejala perbedaan etnis(pluralitas) bersama semangat persatuan dan kesetiaan

    kepada bangsa, (3) prosedur pengambilan keputusan secara

    demokrasi (Barat) sukar mendapat tempat, karena oposisi

    dikenal sebagai aktivitas permusuhan, perbedaan pendapat

    tidak dinyatakan dengan tegas, kalah dalam pengambilankeputusan dianggap kehilangan muka (malu), dan

    sebagainya, (4) kurang berlatih dalam menggunakan institusi-

    institusi demokratik, kenyataan ini nampak dalam hak-hak

    parlemen yang terbatas, hak memilih yang terbatas, dan

    perwakilan terlalu besar kepada golongan tertentu, (5)

    mobilisasi massa dan masalah harapan yang dibangkitkan,

    artinya bahwa pemimpin-pemimpin nasional itu setelah

    berhasil memperoleh kemerdekaan, tidak berhasil memenuhi

    harapan-harapan yang dijanjikan saebelum merdeka,69

    (6) keyakinan akan paham tradisional, yang menganggap

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    70/76

    4. Demokrasi dan Civil Society

    ( ) y p y g g gg p

    bahwa pemimpin itu memiliki kharisma, namun mereka

    menangguhkan saja masalah-masalah yang bersifat

    struktural dan tidak ada jaminan bahwa pendapat mereka

    itu tepat, (7) terbatasnya alternatif lapangan kerja, yangmana sering mempunyai arti yang kurang menarik, yang

    bermakna juga kemunduran dalam hal material dan posisi

    sosial, dan (8) berkembangnya korupsi karena kekuatan

    sentral yang lebih kuat.

    70

    - Istilah masyarakat madani (civil society) pertama kali

    digunakan oleh filsuf Scotlandia, Adam Ferguson, untuk

    menunjukan masyarakat kota yang sudah tersentuhperadaban maju, yaitu suatu masyarakat yang beradab yang

    membedakan dirinya dengan masyarakat pedalaman yang

    belum tersentuh kemajuan.

    - Dalam perkembangan lebih lanjut, istilah civil society

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    71/76

    didefinisikan sebagai sebuah masyarakat yang terdiri dari

    lembaga-lembaga otonom yang mampu mengimbangi

    kekuasaan negara. Civil society diterjemahkan kedalam bahasa

    Indonesia menjadi masyarakat sipil, tetapi sering dikacaukandengan pembedaan sipil dan militer. Untuk itu, Nurcholis Madjid

    dan Arief Budiman mencari padanan dengan menyebut sebagai

    masyaakat madani, suatu istilah yang pertama kali digulirkan

    oleh Anwar Ibrahim (Mantan Wakil Perdana Malaysia) ketika

    mencanangkan Islamisasi ilmu-ilmu sosial.

    - Beberapa pandangan pakar tentang masyarakat madani yaitu

    sebagai berikut:

    Kelompok atau gerakan prodemokrasi menyatakan bahwa

    masyarakat madani (sipil) adalah musuh alamiah dari otokrasi,kediktatoran, dan bentuk-bentuk lain dari kekuasaan yang

    sewenang-wenang. Dalam konteks ini, demokrasi dianggap

    sebagai pemberdayaan masyarakat dalam berbagai aspek

    kehidupan, bukan hanya politik, tetapi sosial, budaya,

    pendidikan, ekonomi, dan sebagainya. (Guiseppe Di Palma)71

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    72/76

    - Gerakan demokrasi bukanlah musuh bebuyutan ataupun

    teman dekat kekuasaan negara. Demokrasi menghendaki

    pemerintah untuk memerintah masyarakat sipil secara

    tidak berlebihan ataupun terlalu sedikit. Sementara itu,

    tatanan yang lebih demokratis tidak bisa dibangun melalui

    kekuasaan negara. Ia juga tidak bisa diciptakan tanpa

    kekuasaan negara. (John Keane).- Pemerintah dan masyarakat sipil harus berbentuk kerja

    sama ketimbang konflik dan perebutan kekusaan. Dengan

    demikian, pemerintah merupakan faktor penting bagi

    demokratisasi dan pembaruan (reformasi) politik yang

    merupakan agenda bagi berbagai gerakan dan kelompokdalam masyarakat, seperti reformasi tetap menjamin

    stabilitas yang dinamis. (A.R. Norton).

    72

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    73/76

    - Menurut John Rawls, kewarganegaraan harus meliputi tiga

    unsur dalam masyarakat madani yaitu sebagai berikut:

    a. Negara bersifat netral terhadap apa yang dimaksuddengan hidup yang baik oleh warga negara.

    b. Kehidupan warga negara dibimbing oleh suatu

    kepentingan keadilan tertinggi.

    c. Warga negara memisahkan dengan tegas kepentingan

    umum (publik) dengan kepentingan pribadi (privat).

    - Ciri-ciri masyarakat madani di Indonesia adalah adanya

    sikap kesukarelaan, keswasembadaan, kemandirian yang

    tinggi terhadap negara, dan keterkaitan pada nilai-nilaihukum yang disepakati bersama (Hikam)

    73

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    74/76

    - Menurut Robert A. Dahl, ada delapan kondisi yang harus ada

    dalam proses demokratisasi sehinga terciptanya masyarakat

    madani yaitu seberikut:a. Kebebasan untuk mendirikan dan ikut dalam organisasi

    (termasuk partai politik).

    b. Kebebasan menyatakan pendapat.

    c. Hak untuk memilih.

    d. Hak untuk dipilih dalam jabatan politik.

    e. Hak pemimpin politik untuk dapat bersaing mendapatkan

    dukungan dan suara rakyat.

    f. Hak untuk memperoleh informasi dari berbagai sumber

    alternatif

    g. Pemilihan umum yang teratur, jujur, dan adil.

    h. Adanya lembaga-lembaga yang dapat membuat kebijakan

    pemerintah tergantung kepada suara yang diperolehnya.

    74

    - Di samping itu proses demokratisasi menuju masyarakat

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    75/76

    Di samping itu, proses demokratisasi menuju masyarakat

    madani tercipta suatu kondisi masyarakat yang demokratis,

    yaitu sebagai berikut:

    a. Identifikasi diri suatu gerakan sosial dengan menggunakan cara-cara demokrasi.

    b. Konstitusi yang secara eksplisit yang menggamberkan dan

    membatasi otoritas pemegang kekuasaan.

    c. Partai-partai politik saling berkompetisi untuk memperoleh suara

    d. Tanggung jawab seluruh pemegang kekuasaan pada para

    pemiliknya, artinya semua pemegang kekuasaan dipilih oleh

    rakyat baik langsung ataupun tidak langsung.

    e. Keterlibatan langsung atau tidak langsung warga negara di

    dalam proses pengembalian keputusan politik.

    f. Hak memilih dan dipilih bagi kaum perempuan secara

    proporsional dan profesional.

    g. Pemungutan suara dalam pemilihan umum dilakukan secara

    rahasia. 75

  • 5/28/2018 Politik Hukum

    76/76

    VIII. PENUTUP


Recommended