+ All Categories
Home > Documents > POTENSI MINYAK ATSIRI INDONESIA FGD APHI Feri Agustian … DAI FGD APHI... · jenis ini bibit masih...

POTENSI MINYAK ATSIRI INDONESIA FGD APHI Feri Agustian … DAI FGD APHI... · jenis ini bibit masih...

Date post: 02-Mar-2019
Category:
Upload: lamthien
View: 215 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
32
POTENSI MINYAK ATSIRI INDONESIA FGD APHI Feri Agustian Soleh Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Atsiri Indonesia Jakarta, 23 Juli 2018
Transcript

POTENSI MINYAK ATSIRI INDONESIA FGD – APHI

Feri Agustian Soleh

Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Atsiri Indonesia

Jakarta, 23 Juli 2018

GROWERS FARMERS-Collection of botanical biomass (leaves, stems, etc)

SMALL ENTERPRISES/ COTTAGE INDUSTRY FIELD DISTILLERIES Traditional botanical biomass distillation

MANUFACTURER/ EXPORTER of essential oils and aroma chemicals

PRIMARY USERS

of essential oils/ aroma chemicals

i.e: Flavor & Fragrance Industy, Pharmaceutical, others

FMCG INDUSTRY/ OTHER RETAIL

MANUFACTURER use ingredients that contains essential oils and aroma chemicals to produce their products

Essential Oils/Aroma Chemicals Value Chain

Multiplier effect: A typical field distillery of clove oil in Java provide income and work for 50 people

Size of Global Essential Oil market Stratistic MRC report in October 2017 use the traditional supply chain trade, excl. retail business (ex. Aromatherapy) and arrived at this figure: US$5.91 Billion (2016) expected to reach US$12.85 Billion (2023) CAGR of 11.7% during that period. Volume growth prediction: from 77,300 MT (2016) to 370,000 (2024) Indonesian Essential Oils products size (2012): US$585 million Industries as the biggest users of Essential Oils: Flavour & Fragrance, Pharmaceutical & Animal Health, Food & Beverage, Spa & Aromatherapy, Cosmetic & Personal Care, and others

Essential Oil Value Chain Landscape:

Biggest Essential Oils (>10,000 MT products) Orange, Corn Mint, Peppermint Major Essential Oils (>1,000 -10,000 MT) Eucalyptus (Cajeput), Lemon, Clove (leaf), Citronella, Lime, Lavandin, Patchouli, Spearmint, Anise leaf Major Essential Oil Products from Indonesia Patchouli (World: 90%), Nutmeg (80%), Clove Leaf Oil (70%), Citronella, Vetiver, Massoia, etc. More than 40 essential oils are produced on a regular basis Excl. Turpentine (Gum Turpentine) product, Indonesia Produced approx. 13,000 MT of gum turpentine/yr.

Essential Oils Major Products:

ESSENTIAL OILS OUTPUT (MT) PRODUCTION TREND 2018 REMARKS

Clove (leaf/stem/bud) oil 2500-3000 Up Derivatives

Patchouli oil 1200-1400 Down

Citronella oil 700-800 Up Derivatives

Cajuput oil 350-450 Stable

Nutmeg oil 300-350 Stable

Gurjun balsam oil 40-50 Stable

Massoia bark oil 15-25 Stable

Vetiver oil 5-8 Down

Cananga oil 3-5 Down

Ginger oil 6-9 Stable

Lajagoa oil 2-4 Stable

Eaglewood & Agarwood oil 1-2 Stable

Cubeb oil <1 Down

Kaffir lime leaf oil <1 Down

Sandalwood oil <1 Down

2017 INDONESIAN ESSENTIAL OIL OUTPUT

2017 Turpentine Oil 13000MT (Perhutani) Source Estimation of Output, compiled at DAI ‘s January 2018 meeting

Total F&F market size: US$24.4 billion (2016)* Growth in F&F segment is relatively low (CAGR of 3.1% in the 2012-2016 period), a sign of mature industry. Many other industries emerge as users of Essential Oils & Aroma Chemicals: Aromatherapy and Personal Care (direct use as key ingredients) Insect controls (pheromone, post harvest treatment) Pharmaceutical products and Animal health

Globalization opens up new markets, the Emerging Economies as the new market for many Essential Oils and Aroma Ingredients

New Economic Landscape - Opportunities

* Leffingwell report

New Landscape Opportunity - Aromatherapy

Aromatherapy is the therapeutic use of aromatic substances (essential oils) to bring mental, physical and physiological balance and support healing of the mind, body and spirit

Method of use: Topical, oral, inhalation Belief in using the whole complete essential oils Therapeutic effect from the use of a complete essential oils.

“The whole is more than the sum of its parts”

New Economic Landscape - Market Size

Multi Level Marketing and online platforms drives the growth of aromatherapy products, demands also starts in Asia Pacific.

Global Aromatherapy Market Value 2016 • 4,116.25 US$ million, 2016-2026 CAGR 7.7% (Source: Future Market Insight) • 80% is the essential oil and carrier oil

Use of essential oils and carrier oils as active ingredients in cosmetics • Naturalness or Natural origin as the platform • Contains natural oils + natural or normal fragrance

Natural and organic cosmetics market is $11 bio. in the US alone • 42% consumers look for natural ingredients • 32% organic

Major brands: L’Occitane, Body Shop, Skin Food, Yves Rocher, Aesop, InnisFree, Origins

Growing Middle Class: Developing World Indonesia as a market

• Between 2013-2020, 8 to 9 million people will enter middle class group every year* (BCG study 2013)

• Per capita consumption of many consumer goods continue to grow with the potential to become an export base

• Already an important market for Essential Oils and Aroma Chemicals

– Largest importer of Eucalyptus Oil (>3000 T/an)

– Total import of essential oil and aroma chemical >US$400 mio/an

– Fragrance potential >US$150 mio/an, Flavour at >US$250 mio/an

• Asean Economic Integration (650 million consumers)

New Economic Landscape: Products using natural essential oils as the active

Indonesia as a Market of Aroma Ingredients Products

Food and beverage with natural ingredients for functional benefits

Tradional baby oil and massage oil

Pengembangan Tanaman dan Pohon Atsiri

di Areal Pemegang Ijin Usaha Hutan Alam

dan Hutan Tanaman

Dr. Irdika Mansur – SEAMEO BIOTROP

https://www.youtube.com/watch?v=R4HwBt7r5R0&feature=youtu.be

Solusi Mobile:

Dasar Pemikiran • Komoditas atsiri merupakan komoditas strategis bagi Indonesia karena

telah menguasai pasar domestik maupun ekspor • Kendala utama pengembangan atsiri adalah ketersediaan lahan dan

persaingan dengan komoditas tanaman pangan ditanam di areal yang kecil-kecil, tersebar, rawan konversi ke komoditas pangan (contoh akar wangi di Garut pindah ke tanaman sayuran bernilai tinggi)

• Kawasan hutan merupakan pilihan bekerjasama dengan perusahaan hutan tanaman industri (IUPHHK-HTI) maupun pengusahaan hutan alam (IUPHHK-HA).

• Beberapa peraturan Menteri Kehutanan/Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan membuka peluang tersebut, antara lain: Permenhut P.39/Menhut-II/2013 tentang Pemberdayaan Masyarakat

Setempat Melalui Kemitraan Permen LHK P.12 tahun 2015 tentang Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil

Hutan Kayu Hutan Tanaman Industri (IUPHHK-HTI)

Permenhut No. P.39/Menhut-II/2013 tentang Pemberdayaan Masyarakat Setempat Melalui Kemitraan Kehutanan

Pasal 6

• (1) Pengelola Hutan, Pemegang Izin, dan KPH wajib melaksanakan pemberdayaan masyarakat setempat yang terdapat di sekitarnya melalui Kemitraan Kehutanan.

• (2) Pengelola Hutan, Pemegang Izin dan KPH sebagaimana dimaksud ayat 1 adalah :

a. Pengelola Hutan (BUMN/BUMD/KHDTK); b. Izin usaha pemanfaatan kawasan; c. Izin usaha pemanfaatan jasa lingkungan; d. Izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu dalam hutan alam; e. Izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu dalam hutan tanaman;

Pasal 7

• (1) Luasan areal Kemitraan Kehutanan paling luas 2 (dua) hektar untuk setiap Keluarga.

Permenhut No. P.39/Menhut-II/2013 tentang Pemberdayaan Masyarakat Setempat Melalui Kemitraan Kehutanan

Pasal 11

(1) Area Kemitraan Kehutanan antara Pengelola Hutan, Pemegang Izin atau KPH dengan masyarakat setempat antara lain:

a. Luas areal tanaman kehidupan di wilayah kerja IUPHHK-HTI;

b. Areal konflik dan yang berpotensi konflik di areal Pengelola Hutan, Pemegang Izin atau KPH; dan/atau;

c. Areal yang memiliki potensi dan menjadi sumber penghidupan masyarakat setempat;

Dalam pasal ini baik hutan tanaman maupun hutan alam memungkinkan untuk menanam tanaman dan pohon atsiri bermitra

dengan masyarakat setempat

Permen LHK No. P.12 tahun 2015 tentang Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman Industri

• Tata ruang IUPHHK-HTI adalah penataan areal kerja IUPHHK-HTI sesuai dengan peruntukannya sebagai areal tanaman pokok, areal tanaman kehidupan, serta kawasan perlindungan setempat dan kawasan lindung lainnya.

• Tanaman Pokok adalah tanaman untuk tujuan produksi hasil hutan berupa kayu perkakas/pertukangan dan/atau bukan kayu perkakas/pertukangan.

• Tanaman Kehidupan adalah tanaman untuk tujuan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang dapat berupa tanaman pokok yang menghasilkan hasil hutan kayu dan/atau tanaman yang menghasilkan hasil hutan bukan kayu, dan/atau tanaman yang bermanfaat bagi masyarakat (food security) yang dikelola melalui pola kemitraan antara masyarakat dengan pemegang IUPHHK-HTI yang bersangkutan.

Permen LHK No. P.12 tahun 2015 tentang Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman Industri

Pasal 8

• (1) Informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2), sebagai dasar untuk menetapkan tata ruang dalam pemanfaatan areal kerja IUPHHK-HTI sesuai dengan peruntukannya, meliputi:

– Areal tanaman pokok paling banyak 70 % dari areal kerja;

– Areal tanaman kehidupan paling sedikit 20 % dari areal kerja; (berarti boleh lebih)

– Kawasan perlindungan setempat dan kawasan lindung lainnya paling sedikit 10% dari areal kerja.

Permen LHK No. P.12 tahun 2015 tentang Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman Industri • Agroforestri dalam areal izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan tanaman

(IUPHHK-HTI) adalah optimalisasi pemanfaatan lahan hutan di areal izin usaha hutan tanaman dengan pola tanam kombinasi antara tanaman hutan yang berupa pohon dengan tanaman selain pohon dan/atau hewan untuk meningkatkan produktifitas lahan hutan tanaman dengan tidak mengubah fungsi pokok usaha pemanfaatan hasil hutan kayu.

• Penerapan agroforestri sebagaimana dimaksud pada ayat (1), didominasi jenis tanaman berkayu dan dilakukan: a. areal tanaman pokok untuk penanaman tanaman hutan berkayu dan/atau tanaman

budidaya tahunan yang berkayu, dengan pola berblok atau berselang seling. b. areal tanaman kehidupan untuk penanaman tanaman hutan berkayu, tanaman

budidaya tahunan yang berkayu dan/atau tanaman jenis lainnya, dengan pola jalur atau petak secara berselang seling.

Ketentuan ini memungkinkan agroforestri, penyisipan tanaman atsiri, dapat dilakukan di 90% areal HTI

Jenis-jenis Tanaman dan Pohon Atsiri yang Potensial Untuk Dikembangkan

• Disebut potensial karena

– Mudah dibudidayakan, tidak memerlukan perawatan intensif

– Multiproduk, tidak hanya minyak atsiri tetapi juga kayu dan limbahnya dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain

– Waktu yang diperlukan hingga produksi relatif singkat

• Jenis-jenis potensial:

– Pohon: Eucalyptus globulus, Eucalyptus citriodora, Tea tree (ketiga jenis ini bibit masih dalam pengembangan untuk scale-up), kayu putih, dan kenanga (gaharu juga potensial tetapi rawan pencurian).

– Tanaman: sereh wangi

• Di ijin usaha hutan alam, penanaman pohon-pohon atsiri khususnya kenanga dan kayu putih untuk memperkaya hutan-hutan sekunder yang tinggal semak belukar, atau tidak banyak lagi pepohonan sehingga kondisi relatif terbuka.

• Di areal HTI bisa dilakukan di blok tanaman pokok jika jenis yang ditanam adalah E. globulus dan E. citriodora yang akan dipanen kayunya untuk pulp dan kertas, dan daun sebagai limbah disuling untuk minyak atsiri. Panen daun dilakukan sekaligus saat panen kayu, sehingga menjadi nilai tambah untuk HTI Pulp dan Kertas.

• Di areal HTI di blok tanaman kehidupan seluas minimum 20% dapat ditanam pohon-pohon atsiri sebagai penghasil Hasil Hutan Bukan Kayu Kenanga dan Kayu putih.

• Di areal HTI baik di blok tanaman pokok dan tanaman kehidupan dapat ditanam secara agroforestry/ tumpangsari antara pohon atsiri dengan tanaman atsiri sereh wangi.

• Daun sereh wangi setelah disuling dapat digunakan untuk produksi jamur maupun pakan ternak, sehingga memenuhi ketentuan peraturan menteri dalam produksi pangan.

• Sereh wangi juga dapat ditanam di jalur-jalur sekat bakar baik di HTI maupun hutan alam.

Pola Tanam

Indonesia is already an important source of many essential oils products, but with many more opportunities to develop.

New Growing Industries as usage of Essential Oils such as Aromatherapy and Natural Cosmetic.

Indonesia (and other Developing countries) is already an important market for Essential Oil products.

Three Things to Remember:

Three Things to Remember

• Health segment :

• Aroma segment :

• Beauty segment :

to modern

aromatherapy

to premium luxury tools and

signature aroma


Recommended