+ All Categories
Home > Documents > PPT ANESTESI REFERAT

PPT ANESTESI REFERAT

Date post: 05-Jul-2018
Category:
Upload: mariane-devi
View: 231 times
Download: 0 times
Share this document with a friend

of 33

Transcript
  • 8/16/2019 PPT ANESTESI REFERAT

    1/33

  • 8/16/2019 PPT ANESTESI REFERAT

    2/33

    Nyeri adalah bentuk pengalaman sensorik danemosional yang tidak menyenangkan yang

     berhubungan dengan adanya kerusakan jaringan

    atau suatu keadaan yang menunjukkan kerusakan jaringan.

  • 8/16/2019 PPT ANESTESI REFERAT

    3/33

    Berdasarkan batasan tersebut di atas, terdapat dua asumsi perihalnyeri, yaitu :

    Pertama, bahwa persepsi nyeri merupakan sensasi yang tidakmenyenangkan, berkaitan dengan pengalaman emosional

    menyusul adanya kerusakan jaringan yang nyata ( pain withnociception). Keadaan nyeri seperti ini disebut sebagai nyeri akut.

    Kedua, bahwa perasaan yang sama dapat juga terjadi tanpa disertaidengan kerusakan jaringan yang nyata ( pain without nociception).Keadaan nyeri seperti ini disebut sebagai nyeri kronis.

    Proses kerusakan jaringan yang diteruskan ke sistem sara pusatdan menimbulkan sensasi nyeri disebut dengan nosisepsi. !danyeri tanpa nosisepsi (seperti phantom lib pain) dan ada juganosisepsi tanpa nyeri.

  • 8/16/2019 PPT ANESTESI REFERAT

    4/33

    Klasiikasi Nyeri

    Berdasarkan patoisiologi

    Nyeri nosisepti terjadi akibat akti"asi nosiseptor sara !#$dan %

     Nyeri viseral   sebagai sensasi kram atau nyeri tumpul yang

    dalam dan dapat beralih ke lokasi lain (reerred pain). Nyeri somatik (berasal dari jaringan seperti kulit, otot,

    kapsul sendi, dan tulang):

    Nyeri somatik superisial (kutaneus), biasanya nyeri

    terlokalisasi dengan baik dirasakan seperti rasa gatal, tajam,tertusuk, terbakar, sampai dengan nyeri tajam.

    Nyeri somatik prounda, sensasi nyeri biasanya terasa tumpul.

  • 8/16/2019 PPT ANESTESI REFERAT

    5/33

    Nyeri neuropatik disebabkan gangguan sinyal padasistem sara pusat atau perier, atau menggambarkan

     jejas atau kerusakan pada sistem sara 

    Penyebab biasanya trauma, inlamasi, penyakitmetabolik (misal, diabetes), ineksi (misal herpes&oster), tumor, toksin, atau penyakit neurologis primer.Keadaan nyeri kronis terjadi saat nyeri timbul tanpaadanya pemicu.

    'iat nyeri neuropati adalah terbakar atau panas, geli,tertusuk, seperti tersengat listrik, diremas, nyeri dalam,spasme, atau dingin.

  • 8/16/2019 PPT ANESTESI REFERAT

    6/33

    Berdasarkan waktu

    Nyeri akut. Nyeri akut biasanya bersiat nosisepti.eskipun hanya berlangsung sebentar, jika

    dibiarkan stimulus nyeri dapat menyebabkanpenderitaan, remodeling neuron, atau berlanjutmenjadi nyeri kronis. leh karena itu, tatalaksananyeri akut dilakukan secara agresi.

    Nyeri kronis adalah nyeri yang berlanjut setelahselesainya proses penyembuhan, dengan intensitas

     jejas yang minimal

  • 8/16/2019 PPT ANESTESI REFERAT

    7/33

    Neuroisiologi nyeri

  • 8/16/2019 PPT ANESTESI REFERAT

    8/33

    Komplikasi nyeri pasca operasi

    'istem endokrin dan %ardio"askuler.

    retensi garam dan air karena meningkatnya

     !*+ "asokonstriksi karena meningkat katekolamin

    akikardi karena meningkatnya reseptor angiotensin --. +al ini dapat

    menyebabkan terjadinya angina pectoris, inark miokard dan gagal jantung kongesti pada sistem kardio"askular

    'istem respirasi

    erjadi peningkatan kebutuhan dari oksigen, sehingga meningkatan kerjaotot pernapasan dan hal ini dapat menyebabkan hipoksemia. erjadi juga

    penurunan dari kapasitas paru total sehingga menyebabkan hiperkapnia.

  • 8/16/2019 PPT ANESTESI REFERAT

    9/33

    'istem urogenitalNyeri pasca operasi meningkatkan akti"itas sara simpatis

     yang menyebabkan releks yang menghambat kerja dariotot polos, termasuk tonus otot "esica urinaria, sehingga

    dapat menyebabkan terjadinya retensi urin

    'istem gastrointestinal

    Nyeri menginduksi kegiatan dari simpatis yang

    menghambat kerja dari ungsi gastrointestinal. 'eringterjadi mual dan muntah pada pasien pasca operasi,terutama bila operasi yang dilakukan dibagian abdomen

  • 8/16/2019 PPT ANESTESI REFERAT

    10/33

    Penilaian derajat nyeri

    Visual Analogue Scale (  !')# 'kala ini dimulai dari tidak nyeri (skor / mm)hingga nyeri sekali(skor 0// mm).

    # Nilai yang direkomendasikan untuk !' yaitu,

    tidak nyeri (/#1 mm), nyeri ringan (2#11 mm), nyerisedang (12#31 mm), dan nyeri berat (32#0// mm).

  • 8/16/2019 PPT ANESTESI REFERAT

    11/33

    Numerical 4ating 'cale (N4')

    # 'kor / menggambarkan tidak ada nyeri dan skor 0/menggambarkan nyeri sekali.

  • 8/16/2019 PPT ANESTESI REFERAT

    12/33

     5ong#Baker 6aces 'cale

    'kala ini menggunakan ekspresi wajah untukmenggambarkan rasa nyeri yang dirasakan oleh

    pasien.

  • 8/16/2019 PPT ANESTESI REFERAT

    13/33

    6aktor yang mempengaruhi derajat nyeri

    empat pembedahan, operasi pada dada (torakotomi) danabdomen bagian atas lebih nyeri7menyakitkan daripadaoperasi di abdomen bagian bawah dan tungkai

    8enis kelamin, perempuan lebih cepat merasakan nyeri

    dibandingkan laki#laki9sia, ambang rangsang nyeri pasien lanjut usia lebih tinggi

    Kepribadian, pasien neurotik lebih merasakan nyeri biladibandingkan dengan pasien dengan kepribadian normal

    Pengalaman pembedahan sebelumnya, bila pembedahanditempat yang sama, rasa nyeri tidak sehebat nyeripembedahan sebelumnya

  • 8/16/2019 PPT ANESTESI REFERAT

    14/33

    ultimodal !nalgesia

    ujuan dari multimodal analgesia yaitu:

    engurangi eek samping opioid

    encegah nyeri akut menjadi nyeri kronik melalui

    mekanisme sensitisasi sentralempercepat pemulihan pasien

    emperpendek lama tinggal di rumah sakit

    Penggunaan obat#obatan nonopioid terbatas padapenggunaan untuk nyeri ringan sampai sedang.'edangkan analgetik narkotika eekti untuk nyeri berat.

  • 8/16/2019 PPT ANESTESI REFERAT

    15/33

  • 8/16/2019 PPT ANESTESI REFERAT

    16/33

    Opioid

    pioid adalah obat yang biasa digunakan sebagaianalgesik pada pasien bedah dan merupakan standar

    emas.Penekananan terhadap sistem pernaasan dapat

    terjadi pada pemberian dosis tinggi dan seringterjadi saat dikombinasikan dengan ben&odia&epine

    +ipotensi setelah pemberian opioid dapat terjadipada pasien dengan hipo"olemia atau pada pasien

     yang telah menunjukkan kolaps kardio"askular

  • 8/16/2019 PPT ANESTESI REFERAT

    17/33

    Morfin

    orin memiliki beberapa metabolit akti yang membutuhkanclearance ginjal dan penggunaannya pada pasien dengan gagalginjal akan meningkatkan resiko toksisitas dan eek samping.

    'elain itu morin juga berhubungan dengan pelepasan histamine yang menyebabkan terjadinya konstriksi bronkus K- asma

    ek samping morin meliputi depresi pernaasan, nausea, "omitus, di&&ines, mental berkabut, disoria, pruritus, konstipasikenaikkan tekanan pada traktus bilier, retensi urin, dan hipotensi

    orin dapat menyebabkan dilatasi "ena dan arteriol sehinggadapat menyebabkan hipotensi ortostatik.

  • 8/16/2019 PPT ANESTESI REFERAT

    18/33

    Fn!"ni#

    6entanil memiliki onset yang cepat dan durasi yangsingkat. 6entanil diberikan kepada mereka yangmemiliki alergi terhadap morin dan tidakmenimbulkan pelepasan histamine. 6entanil tidakmemiliki metabolit akti yang membutuhkan clearancedan aman digunakan pada pasien dengan gagal ginjal.

    ek depresinya lebih lama dibandingkan eekanalgesinya. hanya berlangsung ;/ menit, karena ituhanya dipergunakan untuk anastesia pembedahan dantidak untuk pasca bedah.

  • 8/16/2019 PPT ANESTESI REFERAT

    19/33

    Non pioid

     Asetaminofen  !setaminoen merupakan terapi awal untuk nyeri

    ringan sampai sedang dan sebagai adjunct  pada kasusnyeri yang lebih berat. tidak memiliki eek anti inlamasi.

    *osis besar

     hepatotoksik erapi adju"ant. engurangi eek samping opioid,

    meningkatkan eek opioid digunakan bersama opioidlemah kodein

  • 8/16/2019 PPT ANESTESI REFERAT

    20/33

    N'!-*

    N'!-* sebaiknya digunakan sebagai obat lini pertama untukmengobati nyeri ringan dan sedang dan harus dikombinasidengan opioid, bila tidak ada kontraindikasi, pada nyeri yanglebih berat. Beberapa peneliti melaporkan kombinasi N'!-*dengan opioid menurunkan kejadian dan tingkat keparahan eeksamping dari penggunaan opioid. Peneliti lain melaporkan adanyapeningkatan analgesia dan penurunan eek samping bila N'!-*dikombinasi dengan opioid intratekal

    bat ini perlu mendapat perhatian pada penggunaannya pada

    sakit dan trauma akut karena obat ini melemahkan ungsi ginjaldan platelet dan menyebabkan perdarahan gastrointestinal (%<0)

    'electi"e %< =

  • 8/16/2019 PPT ANESTESI REFERAT

    21/33

    Ketorolac

    enghambat prostaglandin

    ketorolac dapat mengurangi nyeri ringan sampai nyeri berat padakasus#kasus darurat, nyeri musculosceletal, pasca operasi kecil

    atau besar, dan nyeri kanker pada orang dewasa atau anak#anak.Ketorolac memiliki khasiat analgesik setara dengan morin atau

    pethidin. ek analgesik awal ketorolac mungkin lebih lambat,namun durasi lebih lama dari opioid. *osis ketorolac yang biasadigunakan adalah ;/ mg diberikan secara intra"ena.

    %

  • 8/16/2019 PPT ANESTESI REFERAT

    22/33

    K!"$in

    Ketamin memiliki eek analgesik dan dapat mengontrol nyeritanpa menyebabkan penekanan terhadap sistem pernaasan dankerusakan hemodinamik.

    Pada dosis yang kecil (/,0#/,2 mg7kgBB) ketamin memiliki eekanalgesia yang kuat. 4eseptor N*! berperan terhadap memorinyeri.

    *osis tinggi ketamin telah menyebabkan eek psikomimetik (sedasi berlebihan, disungsi kogniti, halusinasi, mimpi buruk.

     !da bukti bahwa dosis rendah ketamin mungkin memainkan peranpenting dalam pasca operasi manajemen nyeri ketika digunakansebagai tambahan untuk opioid, anestesi lokal, dan agen analgesiklain.

  • 8/16/2019 PPT ANESTESI REFERAT

    23/33

    %#&'o'or!i'oid

    >lukokortikoid, termasuk deksametason, telah banyak digunakan untuk manajemen nyeri karena

    memiliki eek antiinlamasi dan dapat memberikaneek analgesik.

    *osis yang besar dan penggunaan yang lama dapatmemberikan eek samping seperti hipertensi,

    hiperglikemi, ineksi, ulkus peptikum, osteoporosis,pro?imal miopati, katarak, dan psikosis

  • 8/16/2019 PPT ANESTESI REFERAT

    24/33

    +asil pengamatan

    Nyeri ringan

    N'!-* %< = (ketorolac, ketoproen)

    Nyeri sedangKombinasi paracetamol dengan opioid lemah 

     !setaminoen @ Kodein

    Nyeri Berat

    pioid sedang#kuat entanyl, morin

  • 8/16/2019 PPT ANESTESI REFERAT

    25/33

    N"$" P"(in N&$ri) R"!in*

    S)"#

    K#"(ifi' 

    "(i

    N+ri

    Pn"!"#"'("n""n

    N+, M -Po(!

    opr"(i S)!io

    C"("r"n.

    Numeric 4ating 'cale

    : ;

    Nyeri

    ringan

    47 Ketoproen tab 2/ mg No

  • 8/16/2019 PPT ANESTESI REFERAT

    26/33

    N+, D -Po(!

    opr"(i

    'o##i!i"(i( d"n

    "ppndi(i!i(.

    N&$ri) R"!in*

    S)"# : /

    N+ri

    rin*"n

    R0 K!oprofn !"1 23 $*

    No 44I

    S/ dd !"1 5

    N"$" Tn, S -po(!

    opr"(i

    "ppndi(i!i(.

     

    Numeric 4ating 'cale :

    ;

    Nyeri ringan 47 Ketoproen tab 2/ mg No

  • 8/16/2019 PPT ANESTESI REFERAT

    27/33

    (dr A -Po(!

    opr"(i 6rni"

    in*&in"#i(.

     

    N&$ri) R"!in*

    S)"# : 7

    N+ri

    rin*"n

    R0 K!oprofn !"1 23

    $* No 44I

    S/ dd !"1 5

     

    N+, C -Po(!

    opr"(i S)!io

    C"("r"n.

     

    Numeric 4ating

    'cale : ;

    Nyeri

    ringan

    47 Ketoproen tab 2/ mg

    No

  • 8/16/2019 PPT ANESTESI REFERAT

    28/33

    Tn D -po(!

    opr"(i 6rni"

    in*&in"#i(. 

    N&$ri) R"!in*

    S)"# : 7

    N+ri

    rin*"n

    R0 K!oprofn !"1 23

    $* No 44I

    S/ dd !"1 5

    Tn R -po(!

    opr"(i '(i(i

    #ipo$. 

    Numeric 4ating

    'cale : ;

    Nyeri

    ringan

    47 Ketoproen tab 2/ mg

    No

  • 8/16/2019 PPT ANESTESI REFERAT

    29/33

    Tn, J -Po(!

    opr"(i

    H$oroid'!o$i

    .

    N&$ri) R"!in*

    S)"# : 2

    N+ri

    (d"n*

    R0 Ond"n(n!ron 8 $*

     A$p no I

    S I $ $

    R0 )odi!"$ !"1 23 $* no4V 

    S / dd !"1 I

     

    Tn, A% -po(!

    opr"(id1rid$n!

    fr"'!&r 6&$r&(

    d"n f$&r

    Numeric 4ating

    'cale : ;

    Nyeri

    ringan

    47 Ketoproen tab 2/ mg No

  • 8/16/2019 PPT ANESTESI REFERAT

    30/33

    N+, N - Po(!

    opr"(i SC.

    N&$ri) R"!in*

    S)"# : /

    N+ri

    Rin*"n

    R0 K!oprofn !"1 23 $*

    No 44IS/ dd !"1 5

    Tn, Sn -Po(!opr"(i r&p!&r

    !ndon.

    Numeric 4ating'cale : 0

    Nyeri4ingan

    47 Ketoproen tab 2/ mg No

  • 8/16/2019 PPT ANESTESI REFERAT

    31/33

    N+, S -po(!

    opr"(i

    "pndi(i!i(.

    N&$ri)

    R"!in* S)"# :

    8

    N+ri

    (d"n*

    R0 Cod"$in !"1 No

    44I

    S/ dd !"1 5

     

    (dr A -Po(!

    opr"(i

    6rni"

    in*&in"#i(.

     

    Numeric 4ating

    'cale : =

    Nyeri

    ringan

    47 Ketoproen tab 2/

    mg No

  • 8/16/2019 PPT ANESTESI REFERAT

    32/33

      *ari hasil pengamatan diatas didapatkan bahwa obat#obat analgetik drip yang diberikan setelah operasicukup eekti dan eisien dalam mengatasi nyeri pascaoperasi. *idapatkan banyak orang yang mengalami

    nyeri ringan dan sebagian mengalami nyeri sedang.Nyeri ringan dan nyeri sedang dapat diatasi denganmenggunakan N'!-* dan kombinasi dari parasetamoldengan opioid lemah. 9ntuk kasus yang nyeri berat,

    dapat diberikan obat#obat analgesik opioid narkotikseperti 6entanyl yang kerjanya menyerupai morin daneekti dalam mengatasi nyeri berat.

  • 8/16/2019 PPT ANESTESI REFERAT

    33/33

    Kesimpulan

    anajemen nyeri pascaoperasi harus dapat dicapaidengan baik demi alasan kemanusiaan. anajemennyeri yang baik tidak hanya berpengaruh terhadappenyembuhan yang lebih baik tetapi jugapemulangan pasien dari perawatan yang lebih cepat.*alam menangani nyeri pascaoperasi, dapatdigunakan obat#obatan seperti opioid, !-N', dan

    anestesi lokal. bat#obatan ini dapat dikombinasiuntuk mencapai hasil yang lebih sempurna, yanglebih dikenal sebagai pengobatan multimodal.


Recommended