Slide 1
PENGERTIAN FISIOLOGI OLAHRAGA
Ilmu Faal Dasar
Ilmu Faal Olahraga
Visualizing the heartbeat
5.3 The heart is a double pump
2
Overview of the respiratory system
9.1 The respiratory system
Copyright The McGraw-Hill Companies, Inc. Permission required for reproduction or display.
Nasal cavity
filters, warms, and moistens air
Pharynx
passageway where pathway
for air and food cross
Glottis
space between the vocal chords;
opening to larynx
Larynx
(voice box); produces sound
Trachea
(windpipe); passage of air
to bronchi
Bronchus
passage of air to lungs
Bronchioles
passage of air to alveoli
Lung
contains alveoli (air sacs);
carries out gas exchange
Diaphragm
skeletal muscle; functions
in ventilation
Upper
Respiratory
Tract
Lower
Respiratory
Tract
3
An example of muscle arrangement
12.1 Overview of the muscular system
tendon
radius
ulna
insertion
humerus
origin
b.
biceps brachii
(contracted)
triceps brachii
(relaxed)
4
Endocrine system
15.1 Endocrine glands
Copyright The McGraw-Hill Companies, Inc. Permission required for reproduction or display.
ovary (female)
HYPOTHALAMUS
Releasing and inhibiting hormones:
regulate the anterior pituitary
Antidiuretic (ADH):
water reabsorption by kidneys
Oxytocin: stimulates uterine
contraction and milk letdown
PITUITARY GLAND
Posterior Pituitary
Release ADH and oxytocin produced
by the hypothalamus
Anterior Pituitary
Thyroid stimulating (TSH):
stimulates thyroid
Adrenocorticotropic (ACTH):
stimulates adrenal cortex
Gonadotropic (FSH, LH): egg and
sperm production; sex hormone
production
Prolactin (PL): milk production
Growth (GH): bone growth, protein
synthesis, and cell division
THYROID
Thyroxine (T4) and triiodothyronine
(T3): increase metabolic rate;
regulates growth and development
Calcitonin: lowers blood calcium level
ADRENAL GLAND
Adrenal cortex
Glucocorticoids (cortisol):
raises blood glucose level;
stimulates breakdown of protein
Mineralocorticoids (aldosterone):
reabsorption of sodium and
excretion of potassiumSex hormones: reproductive organs
and bring about sex characteristics
Adrenal medulla
Epinephrine and norepinephrine:
active in emergency situations;
raise blood glucose level
testis
(male)
GONADS
Testes
Androgens (testosterone):
male sex characteristics
Ovaries
Estrogens and progesterone:
female sex characteristics
PANCREAS
Insulin: lowers blood glucose
level; formation of glycogen
Glucagon: increases blood
glucose level; breakdown
of glycogen
THYMUS
Thymosins: production
and maturation of T
lymphocytes
PARATHYROIDS
Parathyroid hormone (PTH):
raises blood calcium level
parathyroid glands
(posterior surface of thyroid)
5
Regulation of Cardiac Output
Figure 18.23
Ilmu Faal Dasar :
Ilmu Faal Dasar : mempelajari fungsi atau cara kerja organ tubuh serta perubahan yang terjadi akibat pengaruh internal maupun eksternal. Pengaruh tersebut terjadi secara sendiri-sendiri atau bersamaan, yaitu pada saat tidak berolahraga
Ilmu Faal Olahraga: sama dengan diatas ketika sedang berolahraga
HISTORY OF SPORT MEDICINE
Sport Medicine had already known since B C :
Bizantium period
Rome period
The Hebrew in Persian Imperium
Renaissance Imperium
17th Century
19th Century
20th century
Bizantium period
Herodicus (the teacher of Hypocrates)diet, exercise and physical rehabilitation
Herophilus and Eristratus the professor in Alexandra
Philostratus, diet and strength exercise, sleep on leather on flour, bathing on mountain cool water , the dangerous about on sauna bath
Rome period :
Gallen from Pergamos, the discovered about the Anatomy and muscle contraction
Aurelianus use the hydrotheraphy and exercise after surgery
The Hebrew in Persian Imperium
10th century, there any Moslem doctor has transformed to Arabian from Bizantium and Rome. Maimonides being Gallen descended has written the Sport medicine and religion to Arabian.
Renaissance period
Vittorino de Feltre improved the sport medicine school and Exercise activity into the curriculum depend on climate
Marsilius Cagnatus, theme the doctor`s supervision on sport activity
Ambroise Parei, the Franch surgeon had noticed the importance of physical excersise after Fracture surgery
Holland and Stahl, have improved that the sport can prevent deseases.
But in 19th century after discovered about Anaesthesia, Antibiotik and bactery by L Pasteur have decreased the doctor`s intens in to research that sport medicine can prevent many deseases.
From 19th -20th century and until 1913 have published many books and discovering : Exercise Physiology, Electrocardiography on sport (Einthoven), Sport Medicine (Siegfried Weisstein) etc
Sasaran yang ingin dicapai :
1. Pengertian Ilmu Faal dan Ilmu Faal Olahraga
2. Struktur organisasi biologik: Sel, jaringan, organ, sistema dan organisme.
3. Macam-macam Ergosistema serta sistema yang termasuk pada masing-masing Ergosistema tersebut.
Struktur Biologik Manusia
Cytologi
Biologi Molekuler (Anatomi Fisiologi intraseluler)
Histology (ilmu jaringan)
Organ
Sistema
Sel JaringanorganSistema Organisme (Tubuh Manusia)
Dari struktur biologik :derajat kesehatan Sel menentukan kualitas fungsional / vitalitas
Hakekat pelatihan olahraga adalah meningkatkan kemampuan fungsional sel yang dengan sendirinya meningkatkan kemampuan fungsional organ tubuh manusia
Pelatihan bersifat fisiologis yang berarti tidak merusak / mengganggu fungsi sel, yang berarti tidak boleh ada gangguan homeostasis atau pemulihan perubahan homeostasis tidak boleh lebih adri 24 jam.
Sistematika Anatomik :
Skelet = kerangka
Muskular = otot
Nervorum=syaraf
Hemo-hidro-limpatik=darah-cairan getah bening
Respirasi=pernafasan
Kardiovaskuler
Termoregulasi=tata suhu tubuh
Digestivus=pencernaan
Exkresi=pembuangan
Endokrin= hormon
Sensoris=penginderaan
Reproduksi=pemulih generasi
Sistema Fisiologik
Struktur anatomi yang tersistematik juga berfungsi secara sistematik sehingga dikenal sekarang dengan sistema fisiologik.
Sistema Anatomi sekarang disederhanakan menjadi SISTEMA KERJA = SK, atau ERGOSISTEMA = ES (ergo=kerja) yang artinya sekumpulan struktur-struktur anatomis yang secara bersama-sama dapat menjadi satu kesatuan fungsional (fisiologis) yang aktif pada saat bekerja atau berolahraga.
Ada 3 kelompok Sistema Fisiologik, yaitu:
Perangkat pelaksana Gerak, ES I = Ergosistema Primer, terdiri dari : sistema skelet, muskular, nervorum
Perangkat Pendukung Gerak, ES II = Ergosistema Skunder, yi: Sistema hemo-hidro-limpatik, sistema respirasi, sist,kardiovaskuler
3. Perangkat Pemulih/pemelihara, ER III = Ergosistema Tertier,yi: Sistema Digestivus, S. Exkresi, S.Reproduksi. (ini berperan dominan saat beristirahat)
Pada saat berolahraga atau bekerja yang berperan dominan adalah ES I dan ES II
OLAHRAGA DAN OLAHRAGA KESEHATAN
KEBUTUHAN DAN PENYADARAN DIRI: Umumnya mereka berolahraga karena bertujuan untuk meningkatkan kesehatan
2. BUDAYA MASYARAKAT: Manusia yg berolahraga
3. PRESTASI: LATIHANterapan faal olahraga
sehingga perlu mengetahui :
a. Macam-macam olahraga
b.Sasaran olahraga Kesehatan
c. Dosis olahraga (kesehatan)
d. Indikator menilai intensitas aktivitas fisik
e. Hasil dari latihan olahraga aerobik
Definisi Olahraga:
olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana yang dilakukan orang dengan sadar untuk meningkatkan kemampuan fungsionalnya, sesuai dengan tujuannya berolahraga (HYS Santoso Giriwijoyo)
Pembagian olahraga berdasar sifat dan tujuan:
Olahraga Prestasisebagai tujuan
Olahraga rekreasi ---- sukacita
Olahraga kesehatan olraga adalah alat : tujuan
Olahraga pendidikan-- belajar
Pengertian SEHAT (WHO) :
suatu keadaan tubuh jasmani, rohani dan sosial termasuk organ dan fungsi sistem alat tubuhnya berada dalam keadaan optimal bukan saja bebas dari sakit penyakit, cacat ataupun kelemahan
`serta siap untuk berolahraga`.
WHO : 3 aspek SEHAT, yaitu aspek Jasmani, aspek Rohani, dan aspek Sosial.
Upaya memelihara ke`SEHAT`an selalu berhubungan dengan :
Preventif-promotif (kebugaran jasmani, peningkatan derajat sehat dinamis)
Kuratif-rehabilitatif (di Rumah Sakit)
METABOLISME DAN OLAHRAGA
Kontraksi otot butuh ATP (energi). ATP ADP
Fosfokreatin (PCr), menjadi sumber `P` : ADP ATP
Namun ATP otot dan ADP-PCr ini hanya cukup untuk energi selama 15 detik saja (contoh : lari sprint, angkat berat)(=jalur Anaerobik)
Sehingga selanjutnya otot harus mencari sumber ATP lain yang berasal dari nutrien sel otot, hepar, adiposa via sirkulasi
Pada keadaan sedang OR ini sumber utama ATP berasal dari KH dan lemak. Dan yang terefisien adalah memakai =jalur Aerobik.
Jalur Aerobik ini memakai sistem siklus glikolisis asam sitrat di mitokondria yang membutuhkan O2 (fosforilasi oksidatif : gukosa dan asam lemak -ATP)
Apabila O2 kurang: produk akhir glikolisis menjadikan piruvat berubah asam laktat (kelelahan), karna tidak pernah masuk ke dalam jalur asetil co A. Jalur Anaerobik ini juga disebut `jalur glikolitik`.
Keunggulan jalur Anaerobik ini : sangat cepat yi produksi ATP 2,5 X lebih cepat dari jalur aerobik.
Kerugiannya Anaerobik : a). hanya memproduksi 2 ATP/ mol glukose (dibandingkan 30-32 ATP jalur aerobik). b). Berkontribusi `metabolik-asidosis` yi banyak timbul H+ >> dimana CO2 yang terbentuk mengarah ke `asam`!
Sumber glukose : glukosa-plasma, glikogen intrasel otot dan hepar, dan gukose-baru dari glukoneogenesis dalam sel hepar.
Simpanan glikogen otot dan hati ini : dapat menyediakan 2000 kkal ~ lari 20 mil. Sangat cukup!
Namun untuk lari maratonini belum cukup. Perlu energi dari lemak!
Faktanya olahraga endurance sudah memakai asam lemak lebih dini (30 menit) yi meningkatnya asam lemak dalam darah, walau pemecahannya belakangan sesudah glukosa.
Intensitas lebih rendah: jalan kaki ternyata juga dapat menurunkan lemak. Sehingga dapat menurukan BB
Hormon dan Olahraga
Katekolamin (Epinefrin dan norefinefrin), kortisol, GH meningkat selama OR mendorong pengubahan trigliserida gliserol + asam lemak.
Glukagon, katekolamin + kortisol memobilisasi glikogen hepar dan meningkatkan glukosa-darah.
Walau glukosa darah meningkat dalam darah tetap saja insulin menurun akibat penekanan simpatis pada sel beta pankreas.
Rendahnya insulin ini memungkinkan terjadinya ambilan glukose untuk kepentingan energi ATP (katabolisme). Kontraksi otot memicu terjadinya transporter GLUT-4
GLUT4 (transporter) ini tidak memerlukan insulin dalam memindahkan glukosa ke dalam sel.... Glukose melewati membran sel dengan aman oleh GLUT4 ini.
Konsumsi O2 saat Olahraga
Konsumsi O2 dinyatakan VO2-max, yaitu konsumsi O2 yang digunakan selama fosforilasi oksidatif, dan ketika O2 dalam mitokondria bergabung dengan H menjadi H2O
Konsumsi O2 itu menjadi indikator respirasi seluler, satuannya Liter / menit, semakin besar nilainya, semakin baik kapasitas aerobiknya, berarti semakin tinggi daya endurance seseorang, demikian pula semakin meningkat kapasitas kerjanya.
Terdapat parameter: ketika OR dimulai, maka konsumsi O2 meningkat dengan cepat sekali ( 1.25 L/ 4 menit dan bertahan sampai 10 menit. Ketika sesudah 10 menit itu berhenti OR-nya, konsumsi O2 turun drastis.
Pada awal OR dimulai itu.... Sebenarnya kebutuhan O2 otot tidak mencukupi, sehingga ATP dari PCr diupayakan dari otot, dan metabolisme aerobik, yang terdukung oleh O2 pada mioglobin dan hemoglobin darah
Namun pemakaian simpanan otot ini menimbulkan defisit-O2 karena penggantiannya memerlukan waktu. Dan baru terpenuhi ketika sudah berhenti atau beristirahat.
Kelebihan konsumsi O2 pascaolahraga disebut EPOC =excess postexercise oxygen consumption yang sering disebut O2-debt, mempresentasikan O2 yang digunakan untuk metabolisme laktat. Selanjutnya ATP dipenuhi ulang untuk PCr dan O2 mioglobin. Hal ini juga dipengaruhi oleh suhu tubuh dan katekolamin
Terdapat pembatas dalam ber-OR. Yaitu kemampuan serat otot untuk mendapatkan dan menggunakan O2. mitokondria yang terbatas jumlahnya, asupan O2 yang terbatas, sel otot tidak mampu memproduksi ATP dengan cepat,
Kapasitas respirasi dan fungsi kardiovaskuler: Terbukti 65% nilai maksial ventilasi paru , 90% dari nilai maksimal curah jantung.
Latihan : memperbaiki efisiensi jantung.
RESPON VENTILASI TERHADAP OR
Pada saatOR nafas bertambah dalam dan cepat ventilasi alveolair meningkat
Hiperventilasi OR = hiperapnea: merupakan sinyal umpan maju aktivitas saraf motorik otak dan umpan balik dari sensorik reseptor perifer.
Mekanoreseptor dan proprioseptor sebagai sinyal balik ke pusat otak sensorik postsentralis selanjutnya umpan maju motorik dari pusat motorik presentralis ke medula oblongata memacu pusat respirasi ini ventilasi meningkat.
RESPON TERHADAP KARDIOVASKULER
COP:Meningkat. Selama ber-OR cepat meningkat dari 5L/menit sampai menjadi 20L/menit. Pada atlet terlatih bisa sampai 40 L/mnt,
Venous return yang banyak membuat peregangan dinding jantung, namun agar tidak merusak dinding jantung, maka frekuensi ditingkatkan
Peran parasimpatis diturunkan berganti dengan simpatis membuat frekuensi denyut meningkat
Stimulasi simpatis ada 2 sasaran: meningkatkan kontraksi dan mempercepat kontraksi. Perpaduan ini mengakibatkan COP meningkat
ALIRAN DARAH MENINGKAT SAAT OR
Saat inaktif darah ke otot jumlahnya COP = 1,2 L/ mnt, namun saat OR akan meningkat akibat reaksi lokal dan reflex
Atlet terlatih: kombinasi COP dan vasodilatasi perifer dapat meningkatkan aliran sampai 22 L/mnt, dan 88% COP darah akan mengalir ke otot. Jadi naik dibandingkan saat istirahat yang hanya 21%
Pada jaringan lain justru terjadi vasokonstriksi, seperti pada GI tract
BARORESEPTOR
Baroreseptor yang ada pada arteri karotis dan Aorta, berperan homeostasis, tapi saat ber OR peran ini tidak aktif, mengapa ? Setiap OR selalu meningkatkan tekana darah, namun baroreseptor tidak aktif untuk menurunkannya,
Teori aktivasi kortex motorik mengubah ambang baroreseptor tekanan darah tidak turun, tetapi tetap tinggi
Teori lain : sinyal-sinyal dari aferen baroreseptor dihambat di presinap inhibisi medula spinalis
Teori ke-3: adanya kemoreseptor otot yang sensitif akan hasil metabolisme produk H+ selama ber-OR. Sinyal kemoreseptor ini dikirim ke SSP memberitahukan aliran darah ke jaringan tidak cukup menghilangkan hasil metabolit itu, dan agar tetap terkondisikan pada suasana aerobik tekanan darah tetap tinggi.
Juga disertai respon mekanoreseptor dari ekstremitas yang membuat tekanan darah tetap tinggi
Tekanan darah yang tinggi juga berguna untuk perfusi jaringan
Kemoreseptor ini juga berperan dalam peningkatan ventilasi
SUHU TUBUH MENINGKAT
Suhu tubuh meningkat saat ber-OR, yi pada latihan endurance dapat menjadi 40-42 C (mirip demam)
Suhu meningkat menyebabkan aliran darah ke kulit meningkat , dan berkeringat >> untuk membuang panas
Pada suhu yang meningkat justru terjadi vasodilatasi kulit (=efek vasodilatasi simpatis di otot), padahal ditempat lainnya pengaruh simpatis menyebabkan vasokonstriksi.
PADA DM tipe 2
Pada DM konsentrasi gula dalam darah yang tinggi, akan diturunkan oleh OR, yi mengaktifkan peran GLUT-4 yang memindahkan glukosa dari luar masuk ke dalam sel tanpa bantuan insulin, walaupun jumlah reseptor insulin pada membran sel bertambah jumlahnya.
Aktivasi GLUT 4 menurunkan ketergantungan sel otot akan insulin untuk ambilan glukosa dari luar sel ke dalam sel otot hiperglikemia DM menurun
OR juga dapat menyebabkan sel otot lebih sensitif terhadap insulin, yang pada gilirannya menurunkan kadar gula darah, dibutuhkan sedikit saja insulin, sehingga sekresi insulin dalam pankreas berkurang. menurunkan beban pankreas insiden DM menurun.
Pasien DM yang sudah terbiasa ber-OR, jangan sampai berhenti olahraga. Bahkan lama kelamaan produksi insulinnya dan uji toleransi glukosenya dapat menyamai orang normal
IMUNITAS
Imunitas dapat meningkat saat OR, tetapi stress OR berat dapat menurunkan imunitas, sebagai akibat keluarnya kortikosteroid, dan terlepasnya interferon-
DEPRESI : OR yang teratur menurunkan depresi, tapi OR berat tidak dapat menanggulangi depresi.
rupanya saat ber-OR serotonin otak bertambah, yang dapat menurunkan depresi
Oba-obat yang dapat menambah serotonin, dipakai untuk obat antidepresan