+ All Categories
Home > Documents > Presentasi Jurnal Nicu

Presentasi Jurnal Nicu

Date post: 12-Feb-2018
Category:
Upload: zakaria-mukalla
View: 259 times
Download: 0 times
Share this document with a friend

of 32

Transcript
  • 7/23/2019 Presentasi Jurnal Nicu

    1/32

    Prognostic Tests in Term Neonates WithHypoxic-Ischemic Encephalopathy:

    A Systematic ReviewHenriette van Laerhoven, Timo R. de Haan, Martin Offringa, Bart Post, Johanna H. van der Lee,

    Journal Reading

    Zakaria ukalla

    http://pediatrics.aappublications.org/search?author1=Henriette+van+Laerhoven&sortspec=date&submit=Submithttp://pediatrics.aappublications.org/search?author1=Timo+R.+de+Haan&sortspec=date&submit=Submithttp://pediatrics.aappublications.org/search?author1=Martin+Offringa&sortspec=date&submit=Submithttp://pediatrics.aappublications.org/search?author1=Bart+Post&sortspec=date&submit=Submithttp://pediatrics.aappublications.org/search?author1=Johanna+H.+van+der+Lee&sortspec=date&submit=Submithttp://pediatrics.aappublications.org/search?author1=Johanna+H.+van+der+Lee&sortspec=date&submit=Submithttp://pediatrics.aappublications.org/search?author1=Bart+Post&sortspec=date&submit=Submithttp://pediatrics.aappublications.org/search?author1=Martin+Offringa&sortspec=date&submit=Submithttp://pediatrics.aappublications.org/search?author1=Timo+R.+de+Haan&sortspec=date&submit=Submithttp://pediatrics.aappublications.org/search?author1=Henriette+van+Laerhoven&sortspec=date&submit=Submit
  • 7/23/2019 Presentasi Jurnal Nicu

    2/32

    Sumber

  • 7/23/2019 Presentasi Jurnal Nicu

    3/32

    PENDAHULUAN

    Namun saat ini telah beredar luas penggunaan EEG, aEEG, dan modalitas neuroimagingyang lebih advancedseperti MRI, yang ternyata memberikan peran signifikan dalam

    prognosis.

    Adanya disfungsi neurologis segera setelah HIE telah lama diyakini sebagai prediktoruntuk terjadinya dampak terhadap neurodevelopment atau bahkan kematian.

    Asfiksia perinatal adalah penyebab penting terjadinya cedera otak pada neonatus yangdidapat, yang dapat menimbulkan sekuele jangka panjang bahkan kematian. Sehinggadiperlukan evidence-based prognosis yang dipercaya untuk memberikan informasi bagi

    orang tua.

  • 7/23/2019 Presentasi Jurnal Nicu

    4/32

    PENDAHULUAN

    Sebelum penggunaan metode hipotermi terkontrol, ada 3 metaanalisis yangmengevaluasi nilai prognosik dari beberapa pemeriksaan biokemikal, aEEG,

    dan MRI atau magnetic resonance spectroscopy(MRS) terhadap dampakneurodevelopmental terhadap neonatus aterm dengan HIE. Bagaimanapun,

    pemeriksaan biokemikal tdk digunakan dalam setting klinis, dan memiliki

    keterbatasan metodologis.

    Namun, masih terdapat keraguan terhadap akurasi pemeriksaan-pemeriksaantersebut untuk memprediksi dampak jangka panjang terhadap

    neurodevelopmental atau kematian pada neonatus dengan HIE berat.Kebanyakan penelitian mengenai tes prognosis ini didasarkan pada beberapa

    kasus serial saja, data retrospektif atau follow up singkat ( 18 bulan).

  • 7/23/2019 Presentasi Jurnal Nicu

    5/32

    PENDAHULUAN

    Jika memungkinkan, membandingkan juga outcome antarapasien yang ditatalaksana dengan hipotermi terkontrol dan

    pasien normotermi.

    Dilakukan review sistematik dari literatur dengan tujuanmengetahui nilai prognostik dari pemeriksaan klinis yang saat

    ini digunakan & untuk menilai dampak jangka panjang terhadapneurodevelopment pasien dengan asfiksia perinatal dan HIE.

  • 7/23/2019 Presentasi Jurnal Nicu

    6/32

    METODE

    Sumber Informasi

    Mengikuti petunjuk MOOSE (Meta-analysis ofObservational Studies in Epidemiology) danstatemen PRISMA (Preferred Reporting Items for

    Systematic Reviews and Meta-Analyses) Pencarian elektronik pada MEDLINE (Pubmed),

    Embase, CENTRAL, dan CINAHL, antara Januari1980 sampai November 2011, dalam bahasa Inggrisatau Belanda.

    Di cek sitasi dari penelitian yang sesuai sebagaiartikel tambahan, dan para ahli dihubungi untuk

    artikel yang relevan tentang prognosis setelah HIE.

  • 7/23/2019 Presentasi Jurnal Nicu

    7/32

    METODE

    Kriteria kelayakan dan Definisi

    3 penilai (HVL, TRdH dan BP) secara independen memilih penelitianberdasarkan kriteria inklusi:

    Penelitian prognostik observasional yang melibatkan neonatus dgn usiagestasi 36 minggu atau lebih yang mengalami asfiksia perinatal dan HIE

    Follow up neurodevelompment ada sampai usia 18 bulan Dampak neurodevelopment jelas didefinisikan sebagai baik atau buruk,

    kriteria dampak buruk didefinikan dengan 1 atau lebih kriteria berikut:

    Cerebral palsy, baik berdasarkan pemeriksaan standar neurologisklinis atau Skala Global Motor Functioning.

    Hasil Developmental test scores menggunakan Bailey States of InfantDevelopment Test atau Griffith Mental Developmental Index (skor 2SD dibawah mean didefinisikan sebagai dampak buruk), dan

    Kematian selama perawatan atau periode follow up.

    Perbedaan pendapat diselesaikan dengan diskusi sampai ada

    kesepakatan.

  • 7/23/2019 Presentasi Jurnal Nicu

    8/32

    METODE

    Ekstraksi Data

    Form standar ekstraksi data digunakan

    utk mencatat informasi penelitian.Jika data tdk dapat diekstraksi, akan

    dilakukan korespondensi denganpenulis, dan diminta tambahaninformasi. Jika data utama masih tidak

    lengkap, penelitian akan dieksklusi.

  • 7/23/2019 Presentasi Jurnal Nicu

    9/32

    METODE

    Kualitas Metodologi Penilaian kualitas metodologi dari penelitian

    dilakukan oleh 3 penilai (HVL, TRdH dan BP)

    dengan menggunakan checklist, kriteriadiadaptasi dari instrument Kwakkel dkk danBorghouts dkk dan rekomendasi umum untukstudi prognostik.

    Terdapat 14 item yg digunakan utk meng-evaluasi kualitas metodologi dari penelitian,semuanya diasumsikan sama pentingnya dan

    seimbang

  • 7/23/2019 Presentasi Jurnal Nicu

    10/32

    METODE

    Pengukuran ringkasan dan Pembuatan Hasil

    Akurasi prognostik dari tiap test dinilaidengan tabel dasar 2x2, untuk keduanya,

    neonatus normotermi dan hipotermi, jikatersedia.

    Dampak neurodevelopment pada usia 18

    bulan atau lebih saat follow up dicatatsebagai good untuk normal atau milddisability, dan adverse untuk moderate/

    severe disability atau kematian.

  • 7/23/2019 Presentasi Jurnal Nicu

    11/32

    METODE

    Pengukuran ringkasan dan Pembuatan Hasil

    Pada variabel kontinyu, nilai cut-offuntukhasil tes normal dan abnormal dinyatakan

    sebagai positif atau negatif.

    Karena hasil dari nilai prediksi tesdiagnostik terhadap kerusakan otak dapatberubah sepanjang waktu setelah asfiksiaperinatal, kami mencatat nilai prognosisdari tiap tes tiap waktu penilaian.

  • 7/23/2019 Presentasi Jurnal Nicu

    12/32

    METODE

    Pengukuran ringkasan dan Pembuatan Hasil

    Diukur sensitivitas dan spesifisitas daritiap tes dalam hubungannya dengan

    dampak baik atau buruk.

    Sebuah meta-analisis dari hasil

    penelitian yang diikutkan dalampenelitian dianalisa dengan ReviewManager Versi 5.0 dikombinasikan

    dengan SAS.

  • 7/23/2019 Presentasi Jurnal Nicu

    13/32

  • 7/23/2019 Presentasi Jurnal Nicu

    14/32

    HASIL

    Dari 29 penelitian, terdapat 1.411 bayi atermyang mengalami HIE setelah asfiksia.

    Bayi yang dapat di follow-up 1.306 (93%)

    Pembagian HIE menjadi ringan, sedang, berat

    secara jelas, terdapat pada 23 penelitian (79%)

    Terdapat:

    201 bayi dengan HIE ringan (grade 1)

    469 bayi dengan HIE sedang (grade 2) 186 bayi dengan HIE berat (grade 3)

    450 bayi lainnya tdk jelas terkategori sedang atauberat

  • 7/23/2019 Presentasi Jurnal Nicu

    15/32

    Pada 19 penelitian, penilai outcome nya blindterhadap hasil penelitian.

    Terdapat 6 penelitian dengan bayi yg

    diinklusikan lebih dari 50 bayi

    Terdapat 25 penelitian, yang loss follow up 15%

    atau kurang.

    Ada 5 penelitian yang di metodologinyadijelaskan ttg pelayanan intensif atau keputusan

    ttg kematian

  • 7/23/2019 Presentasi Jurnal Nicu

    16/32

    Dari 29 penelitian, terdapat 13 tes diagnostikdgn penggunaan klinis yang berbeda.

    Pemeriksaan yg digunakan mencakup modalitas

    pencitraan otak yg berbeda, tes neurofisiologis,pemeriksaan neurologis klinis

    Usia saat dilakukan pemeriksaan antara 1-30

    hari Usia saat penilaian dampak neurodevelopment

    antara 18 bulan sampai 7 tahun.

  • 7/23/2019 Presentasi Jurnal Nicu

    17/32

  • 7/23/2019 Presentasi Jurnal Nicu

    18/32

  • 7/23/2019 Presentasi Jurnal Nicu

    19/32

  • 7/23/2019 Presentasi Jurnal Nicu

    20/32

    HASIL

    Pemeriksaan neurofisiologis yg menjanjikan (padaminggu pertama) adalah: aEEG [sens 0,93, spec 0,90]

    EEG [sens 0,92, spec 0,83]

    Visual evoked potensial (VEP) [sens 0,90, spec 0,92]

    Pemeriksaan pencitraan, yg terbaik spesifisitasnyaadalah diffusion weighted MRIpada minggupertama [spec 0,89], sedangkan yg terbaiksensitivitasnya adalah T1/T2-weighted MRIpada 2minggu pertama [sens 0,98].

    Sedangkan, pemeriksaan neurologis klinis dan USGserebri menunjukkan hasil yg jelek.

  • 7/23/2019 Presentasi Jurnal Nicu

    21/32

  • 7/23/2019 Presentasi Jurnal Nicu

    22/32

  • 7/23/2019 Presentasi Jurnal Nicu

    23/32

  • 7/23/2019 Presentasi Jurnal Nicu

    24/32

  • 7/23/2019 Presentasi Jurnal Nicu

    25/32

    DISKUSI

    Review ini merupakan yg mengevaluasipemeriksaan klinis yg sering digunakan dlm

    praktek sehari-hari untuk memprediksi dampakasfiksia dan HIE pada bayi aterm.

    Bukan overviewkomprehensif terhadap seluruhpemeriksaan yg ada

    Berdasarkan temuan yg ada, pemeriksaanneurofisiologis yg paling menjanjikan pada

    minggu pertama adalah aEEG, EEG, dan VEP.Lebarnya nilai CI karena jumlah yg sedikit

  • 7/23/2019 Presentasi Jurnal Nicu

    26/32

    DISKUSI

    Baik VEP maupun SEP (sensory evoked potential) tdkrutin digunakan di kebanyakan NICU, namun

    memberikan nilai prognostik yg penting.

    Terdapat spesifisitas beragam khususnya pada SEP,dikarenakan perbedaan nilai cut-off yg digunakan

    untuk hasil pemeriksaan posiif atau negatif.

    Dalam metaanalisis oleh Zandbergen dkk, yg fokuspada dampak hypoxia saat dewasa, disimpulkanbahwa SEP merupakan metode paling akurat utk

    prediksi awal terjadinya dampak buruk atau kematian.

  • 7/23/2019 Presentasi Jurnal Nicu

    27/32

    * Penting utk meneliti penggunaan pencitraan otak pada pasien yg mengalami

    HIE setelah asfiksia perinatal

    **

    Dari pencitraan yg diteliti, DW MRI (minggu pertama) memiliki spesifisitastertinggi, dan T1/T2- W MRI (2 minggu pertama) memiliki sensitifitas tertinggi,sehingga hasil DW MRI abnormal kuat memprediksi dampak buruk, dan hasilT1/T2W MRI yg normal kuat memprediksi dampak normal.

    *** USG otak dan pemeriksaan neurologi klinis memiliki sensitivitas tinggi namun

    spesifisitas rendah, sehingga jumlah positif palsu yang tinggi.

  • 7/23/2019 Presentasi Jurnal Nicu

    28/32

    # Terdapat 3 meta-analisis sebelumnya, yg masing-masing fokus pada 1tes prognostik. Meta-analisis oleh Spitzmiller dkk menyimpulkan

    spesifisitas aEEG yg sejalan dgn temuan ini [0,88 vs 0,90]

    ##

    Meta-analisis oleh Ramaswamy dkk ttg marker biokimia pada serum,urin dan LCS, tdk meyakinkan, karena sangat bervariasi dalam metodepemeriksaan dan pengukuran dampaknya.

    ###

    Meta-analisis oleh Thayyil dkk, mengevaluasi nilai prognostik dari MRIdan MRS menyimpulkan bahwa ganglia basalis dan laktat talamus/N-asetil aspartat adalah marker paling akurat thdp dampak jangkapanjang pada neurodevelompment atau kematian.

    Perbandingan dengan Review Sebelumnya

  • 7/23/2019 Presentasi Jurnal Nicu

    29/32

    Kekuatan & Kelemahan

    @ EBM dari penelitian ini dapat diaplikasikan dalam pelayanan

    @@

    Akibat kriteria inklusi yg ketat (antara lain follow up sampai minimal 18bulan), review ini hanya mencakup 1306 pasien dgn masa penelitian 30

    tahun

    @@@

    Bias penelitian hampir tak dpt dihindari dari suatu meta-analisis. Dalampenelitian ini, bias alat berupa akurasi dari pemeriksaan yg dilakukan. Bias

    bahasa dengan pembatasan hanya sumber berbahasa Ingris dan Belanda

    @

    Bias seleksi dgn mengeksklusikan pasien yg meninggal. Bias publikasi,dengan publikasi selektif utk penelitian tertentu. Terakhir, kebanyakanpenelitian berdasarkan jumlah sampel yg kecil.

    Validitas Hasil bagi Pasien dgn

  • 7/23/2019 Presentasi Jurnal Nicu

    30/32

    Validitas Hasil bagi Pasien dgn

    Treatment Hipotermi

    ~ Tatalaksana hipotermi terkontrol telah terbukti memperbaiki dampakneurodevelopment pasien HIE, namun masa penelitian ini umunya

    sebelum era penggunaan metode hipotermi.

    ~~

    Pada penelitian dgn EEG dan aEEG pada pasien yg ditatalaksana dgn

    hipotermi terkontrol, menunjukkan waktu optimal 48jam setelah kejadianHIE utk prognosis dampak yg optimal.

    ~~~~

    Sejauh ini tdk ada bukti yg menyatakan bila diperiksa dgn MRI diperlukanwaktu yg berbeda, sehingga dianggap EEG, aEEG dan MRI dapat digunakan

    pd pasien dgn hipotermia terkontrol

    ~~~~

    Sedangkan penggunaan VEP blm diketahui apakah dipengaruhi olehkeadaan hipotermi

  • 7/23/2019 Presentasi Jurnal Nicu

    31/32

    KESIMPULAN

    EEG dan aEEG baik digunakan utk prediksi dampak asfiksia danHIE bila dilakukan dalam usia pekan pertama, sedangkan MRIsebaiknya antara hari ke-4 dan 8 setelah kejadian HIE.

    USG otak, walaupun cepat, mudah dan non-invasif, namunspesifisitas nya pada bayi HIE rendah.

    Nilai prognostik SEP dan VEP baik, namun harus diteliti lebih

    lanjut dengan penelitian prospektif sebelum dijadikan standar.

    Kombinasi lebih dari 1 pemeriksaan prognostik akanmemberikan hasil yg lebih baik daripada pemeriksaan tunggal.

  • 7/23/2019 Presentasi Jurnal Nicu

    32/32


Recommended