+ All Categories
Home > Documents > presentasi TA 17 Januari 2012

presentasi TA 17 Januari 2012

Date post: 15-Jul-2015
Category:
Upload: bung-endy
View: 111 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
Popular Tags:

of 51

Transcript

TUGAS AKHIR Pengaruh Konstruksi Jetty terhadap Elevasi Muka Air di Sungai Rejoso Sekitar Muara, Kabupaten Pasuruan, IndonesiaDisusun oleh Endy prahyuono NRP 3107100121 Dosen Pembimbing Ir.Bambang Sarwono, M.Sc

Jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2012

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Terletak di Kec. Rejoso, merupakan salah satu dari 4 sungai besar di Kabupaten Pasuruan Fungsi : Irigasi, Drainase, Petani Tambak (pada hilir) Muara terpecah menjadi 2, di tengah terbentuk delta, terjadi kerusakan muara akibat sedimen pantai (gambar) PU Pengairan merencanakan membangun jetty guna menanggulangi kerusakan pantai Efek pembangunan jetty terhadap elevasi muka air ?

RUMUSAN MASALAH1.

Bagaimanakah kondisi debit dari hulu dan pengaruh pasut pada muara sungai? Bagaimanakah kondisi elevasi muka air sungai sebelum dan setelah dibangun jetty? Bagaimanakah kondisi sedimentasi di Kali Rejoso? Bagaimanakah pengendalian banjir yang tepat apabila terjadi kenaikan elevasi m.a akibat dibangun jetty?

2.

3. 4.

BATASAN MASALAH1.

Wilayah studi sepanjang 6.5 km dari muara ke arah hulu sungai (sampai pada jembatan di Jl.Ir Djuanda Pasuruan-Probolinggo) Menggunakan program Hec-Ras 4.1.0 Data pasut satu tahun sepanjang tahun 2010 dari Dinas hidro-oseanografi TNI AL Data curah hujan 10 tahun dari tahun 2001 sampai 2010 dari UPTD Gembong Pekalen, Kab.Pasuruan Debit pengukuran ialah data AWLR satu tahun pada 2010 dari UPTD Gembong Pekalen, Kab.Pasuruan

2. 3.

4.

5.

6.

Konstruksi di sekitar daerah studi (jembatan, pabrik, plengsengan, dll) diabaikan dalam analisis Pengaruh gelombang dan sedimen sepanjang pantai tidak diperhitungkan

7.

TUJUAN PENULISAN1. 2.

Mengetahui debit banjir Kali Rejoso Mengetahui elevasi m.a di muara Kali Rejoso sebelum dan setelah dibangun jetty Mengetahui jumlah transpor sedimen di Kali Rejoso Menanggulangi banjir (apabila terjadi) akibat kenaikan elevasi m.a di muara Kali Rejoso

3. 4.

MANFAAT PENULISAN1.

Memberikan solusi jika terjadi banjir di muara Kali Rejoso setelah dibangun konstruksi jetty Menjadi referensi dalam penyelesaian banjir di muara sungai akibat pembangunan jetty

2.

LOKASI STUDI

Kondisi muara tahun 2004

Kondisi muara tahun 2010, ilustrasi jetty

METODOLOGI

Flow Chart

PEMBAHASAN

Analisis Hidrologi1.

Perhitungan Hujan rerata selama 10 tahun yakni antara 2001 sampai 2010 dengan metoda Thiessen Poligon didapat nilai hujan rata-rata sebesar 80.08 mm Menentukan curah hujan periode ulang (misal: 25 tahun ) dengan menggunakan metode distribusi Gumbel dan distribusi Log Pearson type III Metode distribusi Gumbel menghasilkan nilai 144.138 mm Metode distribusi Log Pearson tipe III menghasilkan nilai 123.11 mm Uji kecocokan distribusi dengan metoda Chi-square dan Smirnov Kolmogorov. Dari uji kecocokan distribusi, kedua metoda memberikan hasil yang cocok,karena sama-sama cocok, dipakai metoda gumbel karena metoda tersebut memberikan nilai curah hujan yang lebih tinggi (safety factor) yakni 144.138 mm

2.

3.

4.

Menghitung curah hujan effektif tiap jam

5.

Menghitung debit menggunakan cara hidrograf satuan metode Nakayasu dan didapatkan nilai maksimum sebesar 554.984 m3/dt

6.

Dengan cara yang sama didapat Q banjir untuk Q10 = 468.413 m3/dt ; Q5=399.954 m3/dt dan Q2=296.575 m3/d

Analisis Hidrolika

Permodelan Hec-Ras 4.1.0

1. 2.

Input data geometri eksisting sungai Input data debit banjir nakayashu dan data pasut sebagai boundary condition analisis steady flow Running program Analisis hasil permodelan

3. 4.

Steady Non Jetty Q2

Plan: 2 tahun

1/10/2012

Geom: steady nonjetty Rejoso Berjetty 1 8 Legend WS PF 1 Crit PF 1 6 Ground LOB ROB 4

Elevation (m)

2

0

-2

0

1000

2000

3000 Main Channel Distance (m)

4000

5000

6000

Hasil permodelan debit banjir Q2 sebelum jetty

Steady Jetty Q2

Plan: Plan 01

1/10/2012

Geom: steady jetty Rejoso Berjetty 1 8 Legend WS PF 1 Crit PF 1 6 Ground LOB ROB 4 Elevation (m)

2

0

-2

-4

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

Main Channel Distance (m)

Hasil permodelan debit banjir Q2 setelah jetty

Perbandingan Elevasi Muka Air Q2 tahunElevasi Muka Air (m) 8 6 4 2 0 149 138 127 117 105 94 82 70 59 49 38 26 16 6 Non Jetty Jetty Selisih Jetty Non Jetty

River Station

Perbandingan elevasi m.a sebelum dan setelah jetty untuk Q2

Steady Non Jetty Q5Rejoso Berjetty 1 8

Plan: Q5

1/10/2012

Geom: steady nonjetty Legend WS PF 1 Crit PF 1 6 Ground LOB ROB 4

Elevation (m)

2

0

-2

0

1000

2000

3000 Main Channel Distance (m)

4000

5000

6000

Hasil permodelan debit banjir Q5 sebelum jetty

Steady Jetty Q5

Plan: Q5

1/10/2012

Geom: steady jetty Rejoso Berjetty 1 8 Legend WS PF 1 Crit PF 1 6 Ground LOB ROB 4 Elevation (m)

2

0

-2

-4

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

Main Channel Distance (m)

Hasil permodelan debit banjir Q5 setelah jetty

Perbandingan Elevasi Muka Air Q5 tahun8 Elevasi (m) 6 4 2 0 149 139 129 120 111 100 90 78 67 58 49 39 28 19 10 Non Jetty Jetty Selisih Elevasi

Rivet Station

Perbandingan elevasi m.a sebelum dan setelah jetty untuk Q5

Steady Non Jetty Q10

Plan: 10 TAHUN

1/10/2012

Geom: steady nonjetty Rejoso Berjetty 1 8 Legend WS PF 1 Crit PF 1 6 Ground LOB ROB 4

Elevation (m)

2

0

-2

0

1000

2000

3000 Main Channel Distance (m)

4000

5000

6000

Hasil permodelan debit banjir Q10 sebelum jetty

Steady Jetty Q10

Plan: Q10

1/10/2012

Geom: steady jetty Rejoso Berjetty 1 8 Legend WS PF 1 Crit PF 1 6 Ground LOB ROB 4 Elevation (m)

2

0

-2

-4

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

Main Channel Distance (m)

Hasil permodelan debit banjir Q10 setelah jetty

Perbandingan Elevasi Muka Air Q10 tahunElevasi Muka Air (m) 8 6 4 2 0 149 141 131 123 115 105 96 88 77 67 59 51 42 33 24 16 8 Non Jetty Jetty Selisih

River Station

Perbandingan elevasi m.a sebelum dan setelah jetty untuk Q10

Steady Non Jetty

Plan: 2 tahun

1/10/2012

Geom: steady nonjetty Rejoso Berjetty 1 8 Legend WS PF 1 Crit PF 1 6 Ground LOB ROB 4

Elevation (m)

2

0

-2

0

1000

2000

3000 Main Channel Distance (m)

4000

5000

6000

Hasil permodelan debit banjir Q25 sebelum jetty

Steady Jetty

Plan: Plan 01

1/6/2012

Geom: steady jetty Rejoso Berjetty 1 8 Legend WS PF 1 Crit PF 1 6 Ground LOB ROB 4 Elevation (m)

2

0

-2

-4

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

Main Channel Distance (m)

Hasil permodelan debit banjir Q25 setelah jetty

Perbandingan Elevasi Muka Air Q25 tahunElevasi Muka Air (m)8 7 6 5 4 3 2 1 0149 142 133 126 119 112 103 95 88 78 70 62 55 48 40 32 24 17 10

Non Jetty Jetty Selisih

River Station

Perbandingan elevasi m.a sebelum dan setelah jetty untuk Q25

Selisih elevasi m.a jetty-non jetty untuk setiap debit banjir

Terjadi kenaikan elevasi m.a air akibat konstruksi jetty, kenaikan elevasi terbesar pada hilir (0.9 m) pada debit Q25 Dari output permodelan terlihat bahwa kapasitas Kali Rejoso tidak mampu menampung debit banjir yang terjadi Karena tidak mampu menampung debit banjir, dilakukan solusi penggulangan banjir, normalisasi sungai Normalisasi didasarkan pada debit banjir Q25 = 554

m3/dt

Permodelan Setelah Normalisasi

Normalisas i UnSteady NonJetty

Plan: Plan Berhasil Jeh

1/9/2012

Geom: Geo Normalisasi NOJetty Rejoso Berjetty 1 10 Legend WS Max WS Crit Max WS 8 Ground LOB ROB 6 Elevation (m)

4

2

0

-2

0

1000

2000

3000 Main Channel Distance (m)

4000

5000

6000

Hasil permodelan debit banjir Q25 normalisasi sebelum jetty

Normalisas i UnSteady Jetty

Plan: Pasti Bis a

1/9/2012

Geom: Geo Normalisasi Jet ty Rejoso Berjetty 1 10 Legend WS Max WS 8 Crit Max WS Ground LOB 6 ROB

Elevation (m)

4

2

0

-2

-4

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

Main Channel Distance (m)

Hasil permodelan debit banjir Q25 normalisasi setelah jetty

Elevasi m.a Normalisasi10Elevasi m.a (m)

8 6 4 2 0149 136 124.5* 111 99.5* 88.5* 77 66.5* 55.5* 43.6666* 32.5* 22.5* 13

Elev m.a Non Jetty (m) Elev m.a Jetty (m) Selisih (m)

River Station

Perbandingan elevasi m.a jetty-non jetty setelah normalisasi

Apabila penambahan jetty tidak disertai dengan normalisasi maka akan terjadi kenaikan elevasi m.a Apabila disertai dengan normalisasi maka akan terjadi penurunan m.a dengan penurunan terbesar pada hilir sebesar 0.2 m

Permodelan Quasi-Unsteady

Data sedimen hulu

Data sedimen hilir

Perubahan elevasi dasar cross section 149

Perubahan elevasi dasar cross section 108

Kumulatif massa sedimen terkumpul di cross section 143

Kumulatif massa sedimen terkumpul di cross section 108

KESIMPULAN

Kapasitas Kali Rejoso tidak mampu menampung debit banjir Q2,Q5,Q10 dan Q25 tahun. Pembangunan konstruksi jetty menyebabkan terjadinya kenaikan elevasi muka air di daerah studi. Kenaikan elevasi muka air tertinggi terjadi di muara sungai dan semakin mengecil ke bagian hilir sungai. Kenaikan elevasi muka air ini terjadi apabila dilakukan pembangunan jetty tanpa disertai normalisasi sungai, namun apabila pembangunan jetty disertai dengan pembangunan sungai maka tidak terjadi kenaikan elevasi muka air.

Pada muara sungai tinggi kenaikan elevasi muka air sebelum dilakukan normalisasi untuk debit Q2 = 0,29 m ; Q5 = 0,51 m ; Q10 = 0,67 dan Q25 = 0,9 m Terjadi erosi di bagian hulu dan sedimentasi di bagia hilir sungai, pada bagian tengah sungai terjadi keseimbangan (equilibrium) Sedimentasi terbesar terjadi antara cross section 29cross section 50, sedangkan erosi terbesar terjadi pada hulu sungai yakni pada cross section 145-cross section 149

Terjadi proses sedimentasi dan erosi pada cross section 123 sampai cross section 145. Pada akhir permodelan (31 Desember 2010) terjadi pengendapan sedimen di muara sungai sebanyak 1.882,5 ton

SARAN

Perlunya dilakukan studi lanjutan yakni studi di sepanjang Kali Rejoso untuk memberikan hasil yang lebih menyeluruh di sepanjang sungai.

Terima Kasih TERIMA KASIH

Untuk Tuhan, Keluarga & Umat Manusia


Recommended