+ All Categories
Home > Documents > Produktivitas Horz Well

Produktivitas Horz Well

Date post: 05-Jul-2018
Category:
Upload: muhammad-al-hafizh
View: 219 times
Download: 0 times
Share this document with a friend

of 60

Transcript
  • 8/16/2019 Produktivitas Horz Well

    1/60

    PRODUKTIVITAS SUMUR HORIZONTAL

    4.1. Konsep-Konsep Reservoir Engineering

    Suatu sumur vertikal menguras suatu volume berbentuk silindris, sebaliknya

    suatu sumur horisontal menguras suatu volume berbentuk elipsoidal. Secara

    umum diharapkan suatu sumur horisontal dapat menguras suatu volume reservoir 

    yang lebih besar (luas) dibandingkan dengan sumur vertikal. Gambar 4.1.

    memperlihatkan daerah pengurasan sumur vertikal dan sumur horisontal.

    Gambar 4.1.Skematik Daerah Pengurasan Sumur ertikal dan !orisontal 1")

    Gambar 4.". memperlihatkan suatu sumur vertikal yang rekah. Sumur 

    tersebut dibor pada reservoir dengan ketebalan h. Sumur direkahkan dan rekahan

    ditembus meliputi keseluruhan tinggi reservoir. Setengah pan#ang dari rekahan

    sama dengan $% . Selain itu diasumsikan bah&a rekahan mempunyai suatu daya

    konduksi in%inite (tidak terbatas), yang berarti bah&a kehilangan tekanan pada

    rekahan diabaikan. Dengan kata lain, tekanan pada lubang bor vertikal pada setiap

    titik rekahan adalah sama. !al ini menun#ukkan suatu rekahan yang ideal atau

    yang diinginkan bagi sumur vertikal. 'ika tinggi dari rekahan dikurangi, kita dapat

  • 8/16/2019 Produktivitas Horz Well

    2/60

    memperoleh suatu sumur horisontal (lihat Gambar 4..). Suatu sumur horisontal

    menggambarkan suatu kasus yang terbatas mengenai daya konduktivitas in%inite

    rekahan, yang tinggi rekahannya sama dengan diameter lubang bor. Diameter 

    lubang sumur horisontal akan mempunyai pengaruh pada kiner#a sumurnya.

    Gambar 4.".Suatu Skematik dari ractured ertical *ell 1")

    Pada umumnya suatu drainhole biasanya dibor dari suatu sumur vertikal (lihat

    Gambar 4.4). 'enis ini #uga disebut sebagai reentry. 'ari+#ari pembelokan disini

    sekitar " %t hingga 4 %t. Pan#ang sumur bervariasi dari 1 %t hingga beberapa

    ratus %eet. Drainhole #uga menggambarkan suatu kasus terbatas dari rekahan

    konduktivitas+in%inite. 'adi sumur horisontal yang #uga sumur drainhole,

    menggambarkan suatu kasus terbatas pada konduktivitas+in%inite yang sepenuhnya

    menembus rekahan vertikal.

    Diskusi di atas adalah untuk suatu sumur horisontal atau drainhole. Dengan

    menggunakan beberapa teknik pemboran, dimungkinkan untuk membor beberapa

    drainhole melalui satu sumur vertikal. Pada beberapa kasus dapat dibor beberapa

    drainhole pada suatu kedalaman tetap yang disebut sebagai multiple drainhole pada

    kedalaman tertentu (lihat Gambar 4.-.). eberapa teknik pemboran memudahkan

     pemboran drainhole pada kedalaman yang berbeda melalui suatu sumur vertikal

    tunggal (lihat Gambar 4./.). 0asing+masing dari multiple drainhole ini

    menggambarkan suatu kasus terbatas dari suatu penembusan rekahan.

  • 8/16/2019 Produktivitas Horz Well

    3/60

    Gambar 4..Suatu Skematik Sumur !orisontal 1")

    Gambar 4.4.Suatu Skematik Drainhole unggal dan Ganda 1")

  • 8/16/2019 Produktivitas Horz Well

    4/60

    Gambar 4.-.Suatu Skematik dari 0ultiple Drainhole

    Pada Suatu 2edalaman unggal 1")

    Gambar 4./.Suatu Skematik 0ultiple DrainholePada 2etinggian yang erbeda 1")

    4.1.1. Sin !"#or

    Skin ini dapat ter#adi karena adanya perbedaan tekanan la#u alir dasar sumur 

    yang lebih kecil dari tekanan la#u alir #ika dihitung secara teoritis. !al ini

    mengindikasikan adanya perbedaan tekanan #ika dihitung secara teoritis. Dan

     penurunan tekanan ini mengindikasikan adanya permeabilitas batuan yang

    tersumbat disekitar lubang sumur. 2erusakan %ormasi dapat ter#adi karena adanya

     proses pemboran dan proses produksi. Pada proses pemboran dapat ter#adi karena

    invasi %luida pemboran dan pada proses produksi dapat ter#adi karena terikutnyamaterial %ormasi selama proses produksi.

    an 3verdingen dan !urst menyatakan rumus sebagai berikut

    ( )

    oo

    skin

    Bq2.141

    phks

    µ∆

    =   5555555555555555555. (4+1)

    Pada umumnya harga skin bervariasi antara 61 sampai 61 dan #uga dimungkinkan

    lebih dari itu. Dan harga skin dapan #uga negati%, hal ini menun#ukkan adanya

    aliran dari lubang sumur menu#u %ormasi. 7ntuk memecahkan masalah tersebut

  • 8/16/2019 Produktivitas Horz Well

    5/60

    (thin skin), !a&kins memperkenalkan konsep thick skin. 2onsep tersebut

    didasarkan pada permeabilitas dan #ari+#ari sumur (dapat dilihat pada gambar 4.8),

    dengan rumusan sebagai berikut

       

      

     

    −  

     

      

     =

    w

    s

    s   r

    rln1

    k

    ks 55555555555555555. (4+")

    Gambar 4.8.Suatu Skema Sumur 9ang erdapat Skin Damage 1")

    Secara umum, kerusakan %ormasi pada reservoir yang memiliki permeabilitas

    reservoir yang tinggi adalah lebih kecil daripada yang ter#adi pada reservoir yang

    memiliki permeabilitas rendah, hal ini ditun#ukkan bah&a dengan permeabilitas

    yang besar otomatis batuan memiliki pori+pori yang besar sehingga apabila ter#adi

    skin (proses tertutupnya pori+pori batuan) dimungkinkan pori+pori tersebut tidak 

    tertutup seluruhnya dibandingkan apabila pori+pori tersebut berukuran kecil.

    Pada umumnya skin %actor dapat dicari dengan drill stem test (DS) atau

     pressure build+up test. Dengan melihat kembali persamaan 4+1 dapat dihitung

     pressure drop pada daerah skin sumur vertikal sebagai berikut

    ( )  ( )

    h

    q

    k

    B2.141sp   ooskin

    µ=∆ 555555555555555 (4+)

  • 8/16/2019 Produktivitas Horz Well

    6/60

    Sedangkan untuk sumur hori:ontal rumusannya sebagai berikut

    ( )  ( )

    L

    q

    k

    B2.141sp   ooskin µ=∆ 555555555555555. (4+4)

    Dari kedua rumusan diatas (persamaan 4+ dan 4+4) menun#ukkan bah&a

    harga kerusakan skin yang sama, pengaruh kerusakan pada produktivitas sumur 

    horisontal tidak sangat mengganggu seperti pada sumur vertikal. 'adi, sumur 

    horisontal dapat menahan kerusakan %ormasi lebih besar daripada sumur vertikal

    tanpa adanya kehilangan produktivitas sumur yang signi%ikan. egitupula, karena

    adanya pertambahan &aktu pemboran yang ter#adi pada sumur horisontal, sumur+

    sumur horisontal mungkin menun#ukkan kerusakan %ormasi di dekat lubang bor 

    (near+&ellbore) lebih besar daripada sumur vertikal dan penanganan terhadap

    kerusakan %ormasi diantaranya dengan s&abbing, mempertimbangkan untuk 

    menyemen dan memper%orasi sumur hori:ontal dan dengan penganan stimulasi

     pada :ona per%orasi dapat diterapkan #uga untuk melancarkan la#u alir sumur yang

    terdapat skin.

    4.1.$. %"ri-%"ri E&e#i& L'("ng S')'r * r+,

    2onsep #ari+#ari e%ekti% lubang sumur dipakai untuk menggambarkan sumur 

    yang berproduksi pada la#u aliran yang berbeda dari yang diperkirakan dengan

     perhitungan berdasarkan #ari+#ari lubang sumur yang dibor. 'ari+#ari e%ekti% lubang

    sumur merupakan #ari+#ari sumur teoritis yang diperlukan untuk mencocokkan

    dengan la#u produksi yang terpantau. 'adi, sumur yang distimulasi akan

    mempunyai #ari+#ari lubang sumur yang lebih besar dari #ari+#ari lubang sumur yang

    dibor, dan sumur rusak (ada skin) akan mempunyai suatu #ari+#ari lubang sumur 

    e%ekti% yang lebih kecil daripada #ari+#ari lubang sumur yang dibor. persamaan

    steady state dengan #ari+#ari lubang sumur e%ekti% dapat ditulis

       

      

     µ

    ∆×=

    wr'erln.oB.

    Pk.h.0,00708q

    o...................................................................... (4+-)

    dimana

    ; < la#u produksi minyak, S=hari

    k < permeabilitas, md

  • 8/16/2019 Produktivitas Horz Well

    7/60

    h < ketebalan reservoir, %t

    µo < viskositas minyak, cp

    o < %aktor volume %ormasi, >=S

    r e < #ari+#ari pengurasan, %t

    r?& < #ari+#ari lubang sumur e%ekti%, %t

    ∆P < kehilangan tekanan dari #ari+#ari pengurasan hingga lubang sumur, psi

    Secara matematis, kita dapat memperlihatkan bah&a

    ( )Sexp.wrwr'   −= .......................................................................................... (4+/)

    Substitusikan Persamaan 4+/, ke dalam Persamaan 4+-,

       

      

     +µ

    ∆×=

    Swr'erln.oB.

    Pk.h.0,00708q

    o................................................................. (4+8)

    4.1.. Ines Pro'#ivi#"s* %

    @ndeks produktivitas dide%inisikan sebagai perbandingan la#u aliran (;)

    terhadap kehilangan tekanan (∆P). Satuan dari @ndeks Produktivitas adalah

    bl=day=psia atau m=day=kPa. Dengan asumsi dipunyai suatu tekanan konstan

    (tetap) pada batas reservoir (reservoir boundary) dan pada pusat sumur. !al ini

    memberikan suatu @ndeks Produktivitas kondisi mantap (steady state). Penting

    untuk dicatat bah&a hal tersebut mengasumsikan tekanan konstan di#aga pada #ari+

     #ari pengurasan dan #uga pada lubang sumur. Pada operasi reservoir kondisi

    sebenarnya, untuk perolehan primer, kehilangan tekanan ini akan berubah semakin

     besar terhadap &aktu #ika %luida diproduksikan dari reservoirA oleh karena itu ,

    kehilangan tekanan konstan ini akan berkurang terhadap &aktu. Dengan de%inisi,

    indeks produktivitas bagi steady state dihitung dengan merumuskan ulang

    Persamaan 4+-, men#adi

       

      

     µ

    ×=∆

    =

    wr'erln.oB.

    k.h0,00708

    P

    q J

    o............................................................. (4+B)

    @ndeks produktivitas dapat dipakai untuk membandingkan produktivitas dari dua

    sumur yang berbeda pada reservoir yang sama sebagai berikut

  • 8/16/2019 Produktivitas Horz Well

    8/60

  • 8/16/2019 Produktivitas Horz Well

    9/60

    mengalikan dan membagi dengan yk .Dk  , Persamaan 4+1", men#adi

    0y

    xk

    yk

    x

    ykxk yk.xk 2

    2

    2

    2

    =

    ∂×+

    ∂× .......................................................................................... (4+1)

    Persamaan di atas dapat diubah men#adi

    0y'P

    xP yk.xk 2

    2

    2

    2

    =

    ∂∂+

    ∂∂ ............................................................................ (4+14)

    dimana

    ykxk yy'= ................................................................................................. (4+1-)

    dan

    xk

    yk y'y = ................................................................................................. (4+1/)

    'adi, reservoir dengan daerah anisotropic akan sama dengan reservoir yang

    mempunyai permeabilitas horisontal e%ekti% dari yk.xk dan pan#ang di sepan#ang

    sisi permeabilitas yang tinggi adalahxk

    yk  kali pan#ang di sepan#ang sisi

     permeabilitas yang rendah. 'ika permeabilitas di sepan#ang rekahan sebesar 1/ kali

    lebih besar dari yang tegak lurus terhadapnya, maka pan#ang pengurasan di

    sepan#ang rekahan adalah 4 kali lebih besar daripada pan#ang yang tegak lurus

    terhadap rekahan (lihat Gambar 4+Bb.). Pada reservoir yang daerahnya anisotropi,

    sulit untuk menguras pan#ang reservoir yang lebih besar pada arah permeabilitas

    rendah dengan memakai sumur vertikal. Suatu sumur horisontal dibor yang di

    sepan#ang arah permeabilitas rendah memiliki potensial untuk menguras daerah

    yang lebih besar secara signi%ikan daripada sumur vertikal. Sehingga sumur+sumur 

    horisontal sangat menguntungkan pada reservoir yang arealnya anisotropic. elah

  • 8/16/2019 Produktivitas Horz Well

    10/60

     #elas bah&a pada %ormasi rekah alami, sumur horisontal dibor pada arah tegak lurus

    terhadap rekah alamiahnya akan memberikan keuntungan yang sangat besar.

    4.1.4.1. D"er"/ Peng'r"s"n S')'r Horison#"0

    Ekibat dari pan#ang sumur yang lebih besar, pada periode &aktu tertentu di

     ba&ah kondisi operasional yang sama, suatu sumur horisontal akan mampu

    menguras daerah reservoir yang lebih besar daripada suatu sumur vertikal.

    Gambar 4.B.Daerah Pengurasan Sumur ertikal Pada >eservoir

    @sotropic Dan Enisotropic1")

    'ika suatu sumur vertikal menguras suatu volume reservoir tertentu (atau daerah)

     pada &aktu tertentu, kemudian in%ormasi ini dapat dipakai untuk menghitung suatu

    daerah pengurasan sumur horisontal. Suatu sumur horisontal dapat dilihat sebagai

    suatu #umlah sumur+sumur vertikal yang dibor dekat satu sama lain dan dikomplesi

     pada suatu ketebalan lapisan produkti% yang terbatas. 2emudian, seperti yang

    terlihat pada Gambar 4.C., masing+masing akhir dari sumur horisontal akan

  • 8/16/2019 Produktivitas Horz Well

    11/60

    menguras daerah yang berbentuk kubus maupun lingkaran, dengan bentuk daerah

     pengurasan rectangular (persegi pan#ang) pada pusatnya.

    2onsep ini mengasumsikan ketebalan reservoir dipertimbangkan lebih kecil

    daripada sisi luas daerah pengurasan. Dimungkinkan untuk menghitung daerah

     pengurasan sumur horisontal dengan mengasumsikan suatu daerah pengurasan

     berbentuk elips pada bidang horisontal, dengan masing+masing u#ung sumur 

    sebagai %oci dari pengurasan elips. Suatu sumur horisontal dengan pan#ang 1 %t

    dapat menguras 1,/8 kali daerah dari sumur vertikal sementara suatu sumur 

    horisontal dengan pan#ang " %t dapat menguras ",4 kali. 'adi, penting untuk 

    memakai #arak sumur yang lebih besar bagi pengembangan sumur horisontal

    daripada yang diterapkan pada pengembangan sumur vertikal. Pada reservoir 

    rekah, permeabilitas pada satu arah lebih besar daripada arah yang lain, kemudian

    sumur menguras suatu pan#ang yang lebih besar pada arah permeabilitas tinggi

    dengan suatu %aktorxk

    yk, dimana k y me&akili permeabilitas yang tinggi dan k 

    me&akili permeabilitas yang rendah pada bidang hori:ontal

    4.$. Pene0es"i"n Konisi S#e" S#"#e S')'r Hori2on#"0

    Pemecahan analitis kondisi mantap merupakan bentuk paling sederhana dari

     pemecahan sumur horisontal. Persamaan+persamaan ini mengasumsikan kondisi

    mantap yaitu tekanan pada tiap titik di reservoir tidak berubah terhadap &aktu.

    Pada prakteknya, sangat sedikit reservoir yang beroperasi di ba&ah kondisi

    steady state. ahkan kebanyakan reservoir menun#ukkan perubahan pada tekanan

    reservoir terhadap &aktu. Disamping itu, pemecahan kondisi mantap secara luas

    digunakan karena 1")

    1. Pemecahan steady state mudah untuk diturunkan secara analitis

    ". Egak mudah untuk mengkonversi hasil steady state men#adi hasil transient dan

     pseudo steady+state dengan menggunakan konsep dari mengembangkan batas

     pengurasan terhadap &aktu dan #ari+#ari lubang sumur e%ekti% dan %aktor bentuk 

    (shape %actor), secara berturut+turut, dan

  • 8/16/2019 Produktivitas Horz Well

    12/60

    . !asil secara matematis kondisi steady state dapat dibuktikan secara eksperimen

    dengan membuat model %isik di laboratorium.

    Gambar 4.C.Daerah Pengurasan Sumur !orisontalDengan Pan#ang 1 %t dan " %t 1")

  • 8/16/2019 Produktivitas Horz Well

    13/60

    Gambar 4.1.Daerah Pengurasan Sumur ertikal dan !orisontal

    Pada suatu >eservoir >ekah Elami 1")

    4.$.1. Pro'#ivi#"s S')'r Horison#"0 Un#' Konisi S#e" S#"#e

    eberapa pemecahan telah tersedia di dalam literatur untuk memperkirakan

    la#u aliran steady state pada sumur horisontal.  Borisov,  Merkulov, Giger , Giger 

    et.al , Renard and Dupuy, dan Joshi telah melaporkan pemecahan yang sama.

    Dari persamaan 4+8 dengan mengasumsikan pan#ang F dari sumur hori:ontal yang

    mempunyai konduktivitas terbatas4

    Lrw  = , maka timbul pemecahan+pemecahan

    sebagai berikut

    3orisov

    ( )

    π   

      +

    µ

    ∆π=

    w.r2.hln.

    Lh

    Leh4.rlnoB.o

    P.h.hk..2hq

    ....................................... (4+18)

    iger

  • 8/16/2019 Produktivitas Horz Well

    14/60

    ( ) ( )  ( )

    ( )( )

    π+

       

      

       

      −+

    µ

    ∆π=

    w.r2.hln

    eh2.rL

    2eh2.r

    L11

    .lnh

    LoB.o

    P.L.hk..2hq

    .......... (4+1B)

    iger* Reiss 5 %o'r"n

    ( )

    ( )

    π     +

    −+

       

      

    =

    w.r2.

    hln.

    L

    h

    eh2.rL

    2

    eh2.rL11

    ln

    wrevrln

    v J

    h J

    ................................ (4+1C)

    Ren"r "n D'p'

    Esumsi+asumsi atau Pendekatan yang dipakai

    •luida satu %asa

    •Eliran mantap dan laminer 

    •Penetrasi sumur sempurna

    •entuk pengurasan persegi empat atau ellipsoidal

    •luida incompressible atau tidak termampatkan

    •Eliran %luida +Dimensi

    •aktor skin dipertimbangkan

    •7ntuk kondisi isotropis dan anisotropis

    >umus

    ( ){ }

       

      

     π

       

      +

    ×µ

    ∆π=

    w.r2.

    hln.

    L

    hXosh

    1

    oB.o

    P.h.hk..2hq

    1

    ................... (4+")

    dimana

    $ < (".a)=F untuk daerah pengurasan berbentuk ellipsoidal......... (4+"1)

    a < setengah sumbu utama dari pengurasan ellipse (lihat Persamaan

  • 8/16/2019 Produktivitas Horz Well

    15/60

    4+")

    %os/i

    Esumsi+asumsi atau pendekatan+pendekatan yang dipakai

    •luida satu %asa

    •Eliran mantap dan laminer 

    •Penetrasi sempurna

    •Daerah pengurasan berbentuk ellipse

    •Pan#ang sumur datar #auh lebih besar dibandingkan tebal %ormasi produkti% 

    (Fh)

    •luida incompressible atau tidak termampatkan

    •Eliran +Dimensi

    •7ntuk kondisi isotropis dan anisotropis

    >umus

    ( ) ( )( )  

        

       

      

      +

    −+µ

    ∆π=

    w2.r

    hln.

    L

    h

    2L

    2L!!ln.oB.o

    Ph..hk..2hq

    2

    2 ........................... (4+"")

    ".0

    Lehr.22".0".0.

    2

    L!

    4

       

      

     ++ 

      

      = .................................................... (4+")

    dimana

    F < Pan#ang seksi horisontal dari sumur horisontal

    h < inggi reservoir  

    r & < 'ari+#ari sumur horisontal

    r ev dan r eh < 'ari+#ari pengurasan arah vertikal dan horisontal dari sumur 

    µo < iskositas minyak 

    o < aktor volume %ormasi minyak 

    ∆P < 2ehilangan tekanan (pressure drop) dari batas pengurasan hingga

    lubang sumur 

  • 8/16/2019 Produktivitas Horz Well

    16/60

    ;h < Fa#u aliran dari sumur horisontal

    'h < @ndeks produktivitas (< ;h=∆P)

    Perhatikan bah&a keseluruhan solusi di atas merupakan solusi untuk reservoir 

    isotropic (dimana k h=S

    F < pan#ang seksi horisontal dari sumur horisontal, %t

    r & < #ari+#ari lubang sumur, %t

    !ubungan antaraeh2.r

    L,2.!

    L, dan

    ehr

    ! diberikan dalam abel @+1.

    Seperti yang diperlihatkan pada Gambar 4+11, permasalahan tiga dimensional

    dari sumur horisontal dibagi kedalam permasalahan dua dimensional. Solusi

    matematika dari permasalahan dua dimensional ini ditambahkan untuk menghitung

    la#u aliran sumur horisontal. Perbandingan dari berbagai Persamaan, Persamaan 4+

    18 hingga 4+"", menun#ukkan perbedaan yang kecil antara berbagai persamaan

  • 8/16/2019 Produktivitas Horz Well

    17/60

    dalam bentuk π   

      

    ln.L

    h  pada penyebut dari persamaan aliran. egitupun,

     pengaruh dari perbedaan yang kecil tersebut pada perhitungan la#u produksi

     biasanya minimal atau kecil.

    abel @+1.!ubungan Entara erbagai aktor Geometrikal 1")

    eh".r 

    F

    ".a

    F

    ehr 

    a

    .1

    ."..4.-./.8.B.C

    .CCB

    .1CB."C.B4.48.-4C./"./B.8C

    1."

    1.11."41.4"1./41.C1.1"C1.1811."1B

    Gambar 4.11.

    Suatu Pembagian dari Permasalahan +D2e dalam Permasalahan "+D 1")

    'ika pan#ang seksi horisontal dari sumur horisontal secara signi%ikan lebih

     pan#ang daripada ketebalan reservoir (F h), maka bentuk kedua dari penyebut

    Persamaan 4+18, diabaikan dan solusi berkurang men#adi

  • 8/16/2019 Produktivitas Horz Well

    18/60

    ( )  

       

      

     µ

    ∆=

    Leh4.r

    lnoB.o

    Ph..hk.007078.0hq

    ................................................................... (4+"-)

    Perhatikan bah&a Persamaan 4+"- dalam satuan lapangan 7.S. Persamaan ini

    dapat ditulis ulang men#adi

    ( )( )  

      

     

     

     

     µ

    ∆=

    4LehrlnoB.o

    Ph..hk.007078.0hq

    ................................................................... (4+"/)

    'adi, untuk suatu sumur horisontal yang pan#ang, #ari+#ari lubang sumur e%ekti% 

    (r?&

  • 8/16/2019 Produktivitas Horz Well

    19/60

    kontak dengan membor sumur horisontal sepan#ang 1 %t hanya sebesar dua kali

    lebih besar daripada membor sumur vertikal. 'adi, secara signi%ikan kenaikan yang

    lebih besar pada daerah kontak dapat dicapai di reservoir yang tipis daripada di

    reservoir yang tebal. Penting untuk dicatat bah&a istilah tebal dan tipis adalah

    sangat relati%. 2ita harus mencari pertambahan daerah kontak daripada

    menggunakan suatu de%inisi spesi%ik dari reservoir tebal dan reservoir tipis.

    Sebagai tambahan, #uga penting untuk dicatat bah&a reservoir tebal memiliki lebih

     banyak cadangan daripada reservoir tipis.

    Pengaruh ketinggian reservoir terhadap produktivitas sumur horisontal dapat

    diperkirakan dengan menggunakan persamaan steady state. Gambar 4+1"

    memperlihatkan perubahan produktivitas suatu sumur horisontal pada suatu daerah

     pengurasan seluas 1/+acre di ba&ah kondisi steady+state.

    !asil+hasilnya mengasumsikan bah&a reservoir tersebut adalah isotropic (dimana

    k h

  • 8/16/2019 Produktivitas Horz Well

    20/60

    hk.vke$ k   = ....................................................................................... (4+)

    'adi, pengaruh anisotropy reservoir dapat diterangkan dengan cukup memuaskandengan cara mengubah ketebalan reservoir sebagai

    vkhkh.h'= .......................................................................................... (4+1)

    Seperti yang telah dinyatakan sebelumnya, solusi steady+state bagi sumur 

    horisontal pada Persamaan 4+18 hingga 4+"" memperlihatkan suatu #umlah dari dua

    solusi matematis, satu me&akili aliran horisontal, yang lainnya me&akili aliran

    vertikal. 'adi, kita dapat mengubah bagian vertikal dari persamaan steady+state

    untuk memasukkan pengaruh reservoir anisotropy. 0odi%ikasi tersebut dapat

    dilihat pada Persamaan 4+" dan 4+.

    ( )( )

    ( )  

       

      

       β   

      β+

    −+

    µ

    ∆=

    w2.r

    h.ln.

    L

    .h

    2L

    2L!!

    ln.oB.o

    Ph..hk.007078.0hq

    22....................... (4+")

    ( )( )

    ( )  

       

      

        

      

     β+

    −+

    µ

    ∆=

    w2.r

    hln.

    L

    h.

    2L

    2L!!

    ln.oB.o

    Ph..hk.007078.0hq

    222

    ...................... (4+)

    dimana vk

    hk

    =β .

    0eskipun Persamaan 4+ diturunkan lebih teliti daripada Persamaan 4+",

    terdapat kurang dari 14H perbedaan dalam indeks produktivitas (P

    hq∆ ) yang

    dihitung dengan kedua persamaan ini untuk F .4.β.h. Selain itu, indeks

     produktivitas ini memperlihatkan perbedaan kurang dari 1 H dari indeks

     produktivitas yang dihitung dengan menggunakan suatu solusi pressure transient

  • 8/16/2019 Produktivitas Horz Well

    21/60

    yang secara matematis lebih teliti. Secara umum, Persamaan 4+ memberikan

    harga indeks produktivitas yang sedikit lebih tinggi daripada Persamaan 4+".

    Gambar 4.1".Productivity >atio dari Sumur !orisontal dan ertikal

    erhadap Pan#ang Sumur untuk erbagai 2etebalan >eservoir 1")

    0eskipun kedua persamaan itu dapat digunakan untuk tu#uan perhitungan rekayasa

    (engineering), disarankan untuk memakai Persamaan 4+" bagi suatu peramalan

    (%orecasting) produksi yang konservati%.

    Ekhir+akhir ini,  Renard dan  Dupuy  telah memperkenalkan suatu persamaan

    untuk suatu reservoir anisotropic. Persamaan tersebut di dalam satuan lapanganminyak 7.S adalah sebagai berikut

    ( )

       

      

     π

       

      β+

    ×µ

    =−

    w.r'2.

    hln.

    L

    h.xosh

    1

    oB.o

    h.hk.007078.0h J

    1.................. (4+4)

    dimana

    wr.2

    1wr' β

    β+= ....................................................................................... (4+-)

    dimana

  • 8/16/2019 Produktivitas Horz Well

    22/60

    < (".a)=F untuk suatu daerah pengurasan berbentuk ellipsoidal

    a < dide%inisikan dengan Persamaan 4+"

    'ika sumur horisontal sepan#ang 1+%t dibor pada reservoir isotropic (k h

  • 8/16/2019 Produktivitas Horz Well

    23/60

    Pengisolasian :onal pada sumur horisontal yang pan#ang dapat dicapai baik dengan

    menyemen dan memper%orasi liner, atau bagian kecil dari suatu solid liner dapat

    diisolasi kedalam beberapa bagian (seksi) dengan memakai eternal casing packers

    (3JPS).

    Gambar 4.1.Pengaruh Permeabilitas ertikal erhadap >atio Produktivitas

    Sumur !orisontal dan Sumur ertikal 1")

    abel @+".Pengaruh >eservoir Enisotropi erhadap

    Peningkatan Produktivitas Sumur !orisontalDibandingkan dengan Suatu Sumur ertikal 1")

    %/6%v

  • 8/16/2019 Produktivitas Horz Well

    24/60

    Horison#"0 Leng#/* 7  v6 /8 9 :.1 7  v6 /8 9 :.; 7  v6 /8 9 1.:

    >eservoir !eight < "-+%t

    1"-

    11-"

    1.81.-C".-B.B/-.11/.4B

    1.-".4."4.-./-8.1

    1./8".18.14.44-.888."B

    >eservoir !eight < -+%t

    1"-

    1

    1-"

    +1.C1.CC.1/

    4."8-.4/

    1.141.//".//.C4

    -."1/./

    1.41.B8".B84.1/

    -.4//.C1

    >eservoir !eight < 1+%t

    "-

    11-"

    +1.""."4.1"4.4

    1.18".1."C4.4-.//

    1.4"".4./-4.B//.1C

    >eservoir !eight < "+%t

    -1

    1-"

    +1.8

    1.C/".-8

    1.4"".4

    ."4."B

    1.8/".B/

    .C-.1

    >eservoir !eight < 4+%t

    -11-"

    ++

    1.B1.4

    +1.-".14".8C

    1.111.C".81.-"

    KPan#ang sumur horisontal dibatasi lebih kecil dari diameter pengurasan ("C8C+%t) suatu sumur vertikal spacing 1/+acre, dan #ari+#ari lubang sumur adalah r &

  • 8/16/2019 Produktivitas Horz Well

    25/60

    diasumsikan suatu volume pengurasan yang sama, r eh

  • 8/16/2019 Produktivitas Horz Well

    26/60

    2onsep dari #ari+#ari lubang sumur e%ekti% dapat diperluas untuk menghitung

     perbandingan indeks produktivitas sumur horisontal terhadap sumur vertikal

    seperti yang diperlihatkan sebagai berikut

    =

    wr'ehrln

    wrevrln

    v Jh J

    ....................................................................................... (4+4)

    7ntuk

    vkhk

    h.L >  

    eh0.%.r2

    L . Ileh karena itu, pada

    reservoir dengan mekanisme pendorong solution gas, Persamaan 4+4,

    memberikan suatu estimasi (perkiraan) yang lumayan baik untuk peningkatan

     produktivitas dari sumur horisontal.

    erdasarkan pada analisa transient dari sumur horisontal pada suatu reservoir 

    in%inite, Ozkan Raghavan ! Joshi melaporkan persamaan berikut ini untuk #ari+#ari

    lubang sumur e%ekti% sumur horisontal pada reservoir yang memiliki dua

     permeabilitas yang berbeda pada bidang areal+nya, dinamakan k   dan k y, dan

     permeabilitas vertikal k v

    ( )

    &'

    yk

    vkwr

    2.h

     sin.

    yk

    vk

    2

    wrw#

    h

     sin.4

    1exp

    2L

    wr'

      

     

     

     

      π

      

     

     

     

     +

    π

    σ+

    = ................. (4+41)

  • 8/16/2019 Produktivitas Horz Well

    27/60

    7ntuk

       

      

     −

    x xkhk1.1"

    hkvk.

    2.hL

    dimana

    vkxk.

    L

    h&'    

      

      =

    yk.xkhk   = , dan

    7(2.0x   =   untuk in%inite+conductivity &ellbores dan sekitar hingga 1

    untuk uni%orm %lu &ellbores.

    Penting untuk dicatat bah&a pada Persamaan 4+41, :&  menggambarkan #arak 

    vertikal dari suatu sumur horisontal dari batas ba&ah :ona produkti%. 7ntuk sumur 

    horisontal yang pan#ang, m?

  • 8/16/2019 Produktivitas Horz Well

    28/60

    2)i

    rw*

    )k0002+4.0)

    µφ=   555555555555555555.. (4+4)

    Sedangkan dimensionless time yang didasarkan pada luas derah pengurasannya

    adalah

    ( )r)

    )2

    w

     = 55555555555555555555 (4+44)

    dengan mensubstitusikan persamaan 4+44 ke persamaan 4+4 didapat

    ,*

    )k0002+4.0)

    )i, µφ

    = 55555555555555555. (4+4-)

    dimana

    k < permeabilitas, md

    t < time, #am

    φ < porositas, %raksi

    µ < viscositas, cp

    Jti < total kompressibilitas mula+mula, psi+1

    E < luas daerah, %t"

    r & < #ari+#ari sumur, %t

    Sebagaimana ditun#ukkan dalam tabel  @+  untuk suatu sumur vertikal yang

    terletak ditengah+tengah daerah pengurasan yang berbentuk lingkaran atau

     bu#ursangkar, &aktu untuk mencapai kondisi pseudo steady state adalah tDE < .1,

    dengan mensubstitusikan ke persamaan 4+4- didapat

    ,*

    )k0002+4.01.0)

    )i, µφ

    == 5555555555555555 (4+4/)

    k*(7%)   )ipss µφ= 555555555555555555 (4+48)

    abel @+Shape aktor dan *aktu 9ang Dibutuhkan 7ntuk 0encapai 2ondisi Pseudo

    Steady State 7ntuk erbagai 2on%igurasi Sumur ertikal 1/)

  • 8/16/2019 Produktivitas Horz Well

    29/60

    dimana

    t pss < &aktu untuk mencapai kondisi pseudo steady state, #am

    k

    *7%.1")   )ip-ss

    µφ= 5555555555555555.. (4+4B)

    dimana

    t pdss < &aktu untuk mencapai kondisi pseudo steady state, hari

  • 8/16/2019 Produktivitas Horz Well

    30/60

    Sebagaimana ditun#ukkan dalam persamaan 4+4/ dan persamaan 4+48

    menun#ukkan bah&a &aktu trasisi tergantung pada si%at+si%at dasar reservoir,

    seperti permeabilitas, porositas dan compressibilitas. *aktu yang dibutuhkan

    untuk mencapai kondisi pseudo steady state tidak tergantung pada stimulasi sumur.

    Pada kenyataannya dalam suatu sumur, &aktu untuk mencapai kondisi pseudo

    steady state umumnya dari beberapa hari sampai berbulan+bulan. !al ini berbeda

    untuk sumur gas yang memiliki permeabilitas reservoir rendah, &aktu untuk 

    mencapai kondisi pseudo steady state dapat berlangsung lama, bahkan sampai

     bertahun+tahun.

    4.. Peng"r'/ >en#ri>i# 7Posisi S')'r Horison#"08

    7ntuk membor suatu sumur horisontal, penting untuk memutuskan batas

    toleransi elevasi atau kedalaman sumur. Dengan kata lain, harus diputuskan

    seberapa besar deviasi dari suatu ketinggian vertikal yang dapat diterima. 7ntuk 

    toleransi yang kecil (± - %t), beberapa pengukuran dan survey diperlukan ketika

    sumur horisontal sedang dibor. Pada teknik pemboran short+radius, kita dapat

    menarik keluar rangkaian pemboran dari lubang bor dan memasukkan drill pipe

    alumunium untuk survey berarah (directional). Setelah melakukan survey, drill

     pipe alumunium harus ditarik keluar lubang bor dan drill pipe dengan collar yang

    %leksibel dimasukkan untuk melan#utkan operasi pemboran. 'adi, pada teknik 

    short+radius, melakukan survey mungkin memerlukan beberapa kali trip  dan

    mungkin mahal.

    7ntuk suatu sumur medium+radius, peralatan 0*D diterapkan untuk kontrol

     pengarahan. anyak peralatan 0*D di#alankan dengan menggunakan pulsa

    tekanan atau beberapa teknik aktivasi yang lain. Pada umumnya, la#u pemboran

    melambat ketika 0*D dilakukan. 'adi, #umlah survey  memiliki suatu pengaruh

    langsung pada &aktu pemboran dan biaya. Sebagai tambahan, peralatan 0*D

    untuk survey pengarahan sekarang ini terletak sekitar -+%t hingga C+%t di

     belakang bit. 'adi, lokasi bit yang tepat mungkin tidak diketahui pada semua

    &aktu. !al ini menyebabkan ketidaktepatan pada pemboran dan dibutuhkan untuk 

    memperkirakan batas toleransi pada rencana pemboran.

    'enis reservoir #uga menentukan toleransi elevasi (ketinggian) pemboran.

  • 8/16/2019 Produktivitas Horz Well

    31/60

    1. >eservoir dengan batas atas dan ba&ah tertutup Pada kasus ini, tidak terdapat

     bottom &ater dan top gas. @dealnya, dengan membor sumur pada pusat elevasi

    reservoir. 2etika sumur tidak terletak pada pusat elevasi ter#adi kehilangan

     produktivitas. 2ehilangan produktivitas untuk sumur pan#ang adalah

    minumum. !al ini ter#adi karena sumur horisontal yang pan#ang dibor pada

    suatu reservoir tipis yang berperilaku sama kuat dengan suatu rekahan vertikal

    yang memotong keseluruhan tinggi reservoir. Suatu sumur horisontal, yang

     berperilaku seabgai saluran %luida dapat dilokasikan dimana sa#a pada bidang

    vertikal ini, dengan kehilangan produktivitas minimum tanpa memperhatikan

    lokasi sumur.

    ". >eservoir dengan &ater dan gas coning Pada reservoir ini, lokasi sumur pada

     bidang vertikal adalah sangat penting. Fokasi sumur pada bidang vertikal,

    terutama untuk suatu sumur pan#ang, tidak menyebabkan perubahan yang

    signi%ikan terhadap produktivitas. agaimanapun, lokasi sumur pada bidang

    vertikal akan menentukan &aktu breakthrough baik gas atau air atau keduanya,

    dan berikutnya perubahan pada GI> dan *I>. 'adi, lokasi sumur pada

     bidang vertikal akan mempengaruhi ultimate reserves producible dari suatusumur. Suatu revie& literatur menyatakan bah&a sumur horisontal lebih

     berhasil dalam mengurangi &ater coning daripada gas coning. ahkan untuk 

    &ater coning, keberhasilan tersebut adalah untuk ketebalan :ona minyak yang

    lebih besar dari " hingga %t. Pada kasus gas coning, untuk ketebalan :ona

     produkti% minyak di atas - %t, sukar untuk memperkecil gas coning, meskipun

    demikian beberapa sumur dibor pada dasar :ona produkti% minyak.

    Pemaparan di atas memperlihatkan betapa pentingnya batas toleransi sumur 

    terhadap kiner#a sumur. oleransi sumur pada suatu bidang vertikal dinyatakan

    sebagai &ell eccentricity.

    4..1. Peng"r'/ >en#ri>i#

    4..1.1.Pers")""n S#e"-S#"#e

    Gambar 4.14 memperlihatkan suatu diagram skematik dari o%%+centered

    hori:ontal &ell pada bidang vertikal. Pada gambar, δ  menun#ukkan &ell

  • 8/16/2019 Produktivitas Horz Well

    32/60

    eccentricity. Pengaruh eccentricity pada la#u produksi sumur dihitung dengan

    menggunakan persamaan berikut.

    ( )( )   ( )

       

      β

    δβ+     β

         β+

    −+

    µ

    ∆=

    2wh.r.

    .2

    h.

    ln.L

    h.

    2L

    2L!!

    ln.oB.o

    Ph..hk.007078.0hq

    222

    22(4+4C)

    7ntuk F β.h, δ L h=" dan F L 1.B. r eh

    Dimana ;h < la#u aliran minyak, S=hari

    ∆P < pressure drop, psia

    µo < viskositas minyak, cp

    r & < #ari+#ari lubang bor, %t

    δ < hori:ontal &ell eccentricity, %t

    h < reservoir height, %t

    k h < permeabilitas horisontal, md

    o < %aktor volume %ormasi minyak, >=S

    F < pan#ang sumur horisontal, %t

  • 8/16/2019 Produktivitas Horz Well

    33/60

    Gambar 4.14.Suatu Skematik I%%+centered !ori:ontal *ell 1")

    Gambar 4.1-.Pengaruh Posisi Sumur !orisontal erhadap Produktivitas 1")

    Gambar 4.1-. membandingkan produktivitas dari o%%+centered hori:ontal &ell

    dengan sumur horisontal yang terletak ditengah untuk berbagai &ell eccentricity

    yang berbeda. Dapat dilihat bah&a #ika sumur horisontal cukup pan#ang

    dibandingkan dengan tebal reservoir, sumur dapat ditempatkan dimana sa#a pada bidang vertikal tanpa ter#adi kehilangan produktivitas yang berarti. Pada

    umumnya, suatu kiner#a sumur horisontal tidak secara signi%ikan dipengaruhi oleh

     posisi sumur selama sumur tersebut terletak antara ± "- H dari tengah reservoir.

    !al ini benar untuk reservoir yang terbatas dimana batas puncak dan dasar tertutup

    (tidak ada bottom &ater dan top gas).

    4..1.$.Reservoir "s ?"p

  • 8/16/2019 Produktivitas Horz Well

    34/60

    7ntuk reservoir gas cap, persamaan steady+state untuk suatu sumur yang

    dipengaruhi oleh suatu tekanan batas konstan dapat ditulis dalam bentuk indeks

     produktivitas, ' sebagai berikut.

    Pw P

    hq J/

    −= ........................................................................................ (4+-)

    dimana

    ( )

       

       π

    β+πβ

    ×

    µ=−

    2.hw.#o)

    1w.r

    h..8lo

    2

    Lv

    k.hk

    o.o.q.B2.1+2w PP

    /

     ( )

      β−

    −+2L

    #hs4(4(.0 w&   555... (4+-1)

    dimana

    vkhk=β

    Pada persamaan ini, :& adalah #arak dari suatu sumur horisontal dari batas dasar 

    reservoir dan+

    P

    adalah tekanan reservoir rata+rata. Persamaan 4+-1 hanya valid

    ketika "L

    h.2 

    vkhk

  • 8/16/2019 Produktivitas Horz Well

    35/60

    Pada persamaan ini, subscript ss menyatakan steady+state. Gambar 4.1/.

    memperlihatkan perhitungan khas pengaruh posisi sumur (&ell eccentricity) pada

    suatu reservoir dengan top gas dan suatu batas ba&ah yang impermeabel.

    Gambar 4.1/.Pengaruh Posisi Sumur !orisontal erhadap @ndeks Produktivitas1")

    4..$. Pro'si 3e(er"p" S')'r Horison#"0

    Pada prakteknya, 2ita dapat membor beberapa sumur horisontal seperti suatu

     #eru#i roda dari suatu lokasi spudding (titik masuk) tunggal. 2etika sumur 

    horisontal berasal dari satu titik tunggal (lihat Gambar 4.-.), persamaan berikut ini

    dapat dipakai untuk menghitung produksi minyak total

    ( )

       

      

     π

       

      +

    µ

    ∆=

    w.r2.

    hln.

    n.L

    h

    Le.rln.oB.o

    Ph..hk.007078.0hq

    .................................. (4+-)

    dimana

    n < #umlah dari #eru#i roda

    < 4, ", 1.B/, 1.8B untuk n < 1, ", , dan 4 secara berturut+turut.

  • 8/16/2019 Produktivitas Horz Well

    36/60

    'elas terlihat dari Persamaan 4+-, dan Gambar 4.18. bah&a ketika #umlah sumur 

    horisontal meningkat, pertambahan produktivitas dicapai dengan masing+masing

    sumur tambahan menurun dengan cepat.

    Gambar 4.18.Productivity >atio dengan 0ultiple Drainhole Pada erbagai !arga n 1")

    Pada kondisi operasi pemboran sebenarnya, semua sumur horisontal tidak akan

     berasal dari suatu titik tunggal seperti yang diasumsikan pada analisa di atas.

    ergantung dari metode pemboran yang dipakai dan #ari+#ari pembelokannya, akanada sedikit #arak antara titik pemasukan (spudding point) dimana sumur akan

    memasuki reservoir. 'arak ini akan memberikan suatu pengaruh gangguan yang

    lebih kecil dari yang diindikasikan oleh Persamaan 4+-. Suatu sumur horisontal

    tunggal yang pan#ang mungkin akan memberikan recovery menyeluruh yang

    optimum, dengan mempertimbangkan pertambahan recover  y  yang didapat dari

    masing+masing sumur tambahan.

  • 8/16/2019 Produktivitas Horz Well

    37/60

    0eskipun demikian, #ika kita tidak dapat membor suatu sumur horisontal tunggal

    yang pan#ang dari suatu lokasi tertentu, pilihan berikutnya yang lebih disukai adalah

    untuk membor dua sumur horisontal yang berla&anan arah (diametrically opposite

    &ell).

    Pola yang diperlihatkan pada Gambar 4.-. dengan multiple &ell pada

    kedalaman tertentu sangat cocok diterapkan untuk suatu sumur in#eksi pada

    aplikasi 3I>. Suatu daerah permukaan yang besar dipenuhi oleh multiple

    drainhole akan memudahkan la#u aliran yang tinggi. Pada banyak proyek 3I>,

    keberhasilan secara ekonomis dimungkinkan #ika la#u aliran tinggi dapat

    dipertahankan. Dari sudut produksi, penting sekali untuk mempertahankan la#u

    in#eksi yang tinggi. Suatu sumur horisontal, terutama dengan banyak lateral,

    memberikan suatu pilihan yang baik sehingga dapat mengin#eksikan kedalam

    %ormasi pada la#u tinggi tanpa merekahkan %ormasi. Secara teoritis sumur 

    horisontal memiliki keunggulan yang #elas terhadap sumur in#ektor vertikal

    konvensional.

    4... S')'r Horison#"0 P"" Ke"0")"n ="ng 3er(e"Pada beberapa reservoir, multiple drainhole telah dibor pada kedalaman yang

     berbeda. Gambar 4./. memperlihatkan suatu skematik dari sumur horisontal pada

    kedalaman yang berbeda. 'ika m menggambarkan #umlah dari ketinggian atau

    kedalaman dimana drainhole dibor dan #ika ! me&akili ketebalan reservoir yang

    dikuras oleh masing+masing drainhole, maka tinggi reservoir total h < !.m.

    Persamaan 4+-, dapat dimodi%ikasi untuk menghitung la#u aliran total dari multiple

    drainhole sebagai berikut

    ( )

       

      

     π 

      

      

     +

    µ

    ∆=

    &.w.r2.

    hln.

    &.nL

    h

    Le.rln.oB.o

    Ph..hk.007078.0hq

    ......................... (4+-4)

    Pada operasi di lapangan, #ika total kedalaman horisontal yang dibor (hasil F.m.n)

    adalah konstan, maka untuk memproduksikan reservoir tersebut, dapat

    menggunakan kombinasi pan#ang sumur yang berbeda+beda, #umlah kedalaman

    drainhole atau lapisan, dan #umlah drainhole pada masing+masing kedalaman. !al

    itu dapat diperlihatkan secara matematis #ika F h, produktivitas maksimum pada

  • 8/16/2019 Produktivitas Horz Well

    38/60

    reservoir tertentu diperoleh dengan membor sumur horisontal tunggal (atau dua

    yang berla&anan arah) yang paling pan#ang atau drainhole.

    Pada beberapa reservoir yang tebal, lebih dari satu lateral  dibor dari suatu

    sumur vertikal . !al ini menghasilkan multiple hori:onal &ell atau drainhole yang

    diatur atau disusun satu di atas yang lainnya. Secara berturut+turut Gambar 4.1B.

    dan 4.1C. memperlihatkan gambaran %isik dari sistem drainhole tunggal dan

    multiple.

    Gambar 4.1B.Gambaran isik dari Suatu Drainhole unggal 1")

    Sumur+sumur tersebut dibor pada kedalaman yang berbeda pada suatu lapisan

    tertentu seperti yang diperlihatkan pada Gambar 4.", suatu solusi matematis dapat

    diperoleh dari masing+masing pan#ang drainhole (F) yang dibor pada suatu

    reservoir yang memiliki ketinggian :e.

    Solusi tersebut ditambahkan untuk mendapatkan produksi dari multiple drainhole.

    !al ini mempunyai pengaruh yang sama seperti mempunyai suatu sumur horisontal

    tunggal yang pan#ang dengan pan#ang sumur total sama dengan #umlah pan#ang

    sumur yang berbeda+beda, dibor pada suatu reservoir yang tinggi totalnya,h.

  • 8/16/2019 Produktivitas Horz Well

    39/60

  • 8/16/2019 Produktivitas Horz Well

    40/60

  • 8/16/2019 Produktivitas Horz Well

    41/60

    Gambar 4."1.

    aktor entuk, JE,h , untuk Suatu Sumur !orisontal9ang erletak Pada Daerah Pengurasan erbentuk S;uare

    7ntuk Dimensionless Fength yang berbeda+beda 1")

    2etika suatu sumur horisontal cukup pan#ang (FD  1), pengaruh dari batas

     ba&ah dan atas men#adi kecil dan kiner#a suatu sumur horisontal mendekati kiner#a

    suatu sumur yang sepenuhnya ditembus in%inite+conductivity %racture. Ileh karena

    itu, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 4."1, untuk sumur horisontal, %aktor 

     bentuknya #uga mendekati %aktor bentuk dari sumur yang sepenuhnya ditembus

    in%inite+conductivity %racture. Sama dengan sumur rekahan, kehilangan tekanantidak berdimensi selama kondisi pseudo+steady state untuk sumur horisontal di

    suatu reservoir terbatas diberikan sebagai berikut.

    ( )1+ln2

    1

    *

    24"8.2ln

    2

    1

    2

    L4.

    ln

    2

    1)..2P

    h,2

      +

    +

       

      

    +π= .................... (4+--)

    dimana

    JE,h < %aktor bentuk (shape %actor) untuk sumur horisontal

    F < pan#ang dari sumur horisontal, %t

  • 8/16/2019 Produktivitas Horz Well

    42/60

    Gambar 4."".Shape >elated Skin actor, SJE,h , 7ntuk Sumur !orisontal

    Pada Daerah Pengurasan u#ursangkar (e=ye < 1) 1")

    Shape related skin %actor untuk sumur horisontal, SJE,h (berdasarkan pada suatu

    daerah re%rensi berbentuk bu#ursangkar), ditabulasikan pada abel @+4 dan diplot

     pada Gambar 4."" hingga Gambar 4."4.

    Gambar 4."". sampai gambar 4."4. mengekspresikan geometri reservoir (spacing)

    yang ada bisa diperkirakan berapa pan#ang section hori:ontal yang e%ekti% ditin#au

    dari sisi bentuk reservoirnya yang akhirnya bisa ditentukan shape related skin

    %actor yang ter#adi.

    abel @+4.Shape >elated Skin actor ,SJE,h , 7ntuk Sumur !orisontal

    erhadap erbagai Penetrasi Sumur danDaerah Pengurasan >ectangular yang erbeda+beda 1")

    ( )e".DF

    LD :.$ :.4 :.@ :. 1.:

    718 Be6e 911"

    .88""."11.CB

    4.--8".C"8".48

    4.B1C.141"./"/

    4.B1C.141"./"/

    -."-.-4".B"

  • 8/16/2019 Produktivitas Horz Well

    43/60

    -1"-1

    1.8"41.-/1.4-"1.4"1.41"

    1.C4B1.81.-CB1.-4/1.-

    ".1"-1.B-11.81./8"1./-/

    ".1"-1.B-11.81./8"1./-/

    ".-/"./11.C1.B/1.B4-

    7$8 Be6e 9$1"-1"-1

    4.4"-".B4".B1.CB"1.841./-1.-B41.-8"

    4.-8B.1".4-"."1.8/1./-11.-C/1.-B"

    -."-.1"./1".1-1.B-1.8"1./-1./"

    -.4"."/".8".11.CB1.BC1.8/"1.84

    -.B/.4/".C4".-4-".1CB".41.C-C1.C-

    78 Be6e 9;

    1"-1"-1

    -.-.C/.44".C4""./"C".4C1".4"".4B

    -."8.8".1C".//8".4".1C/".1"".1

    -.11.-4."".--4".1BC".""1.C41.CC

    -.14./-."".4C".1--".441.C"-1.C

    -.44.8B."-".8-B".CC"."/".1-".1"/

    Gambar 4.".Shape >elated Skin actor, SJE,h ,7ntuk Sumur !orisontal

    9ang erletak Pada Daerah Pengurasan >ectangular (e=ye < ") 1")

  • 8/16/2019 Produktivitas Horz Well

    44/60

    Gambar 4."4.Shape >elated Skin actor, SJE,h ,7ntuk Sumur !orisontal

    9ang erletak Pada Daerah Pengurasan >ectangular (e=ye < -) 1")

    4.4.$. Per/i#'ng"n Pro'#ivi#"s S')'r Horison#"0 P"" Konisi Pse'o-

    S#e" S#"#e

    ersedia tiga metode untuk menghitung produktivitas sumur horisontal pada

    kondisi pseudo+steady state untuk aliran satu %asa. Pada kesemua metode tersebut,

    reservoir diasumsikan terbatas di seluruh arah dan sumur horisontal terletak 

     berubah+ubah di dalam suatu daerah pengurasan berbentuk rectangular yang

    terbatas. Gambar 4."- memperlihatkan suatu skematik dari suatu sumur horisontal

    yang dibor pada suatu reservoir terbatas. Perbedaan antara ketiga metode tersebut

    adalah terletak pada metode solusi matematisnya dan kondisi batas yang dipakai.

    Sebagai contoh, 0etode @ mengasumsikan suatu sumur horisontal sebagai suatusumur in%inite+conductivity (daya konduktivitasnya tidak terbatas). 0etode @@

    mengasumsikan suatu kondisi batas uni%orm+%lu (aliran seragam). 0etode @@@

    menggunakan suatu perkiraan in%inite+ conductivity dimana tekanan lubang sumur 

    yang konstan diperkirakan dengan merata+ratakan harga

  • 8/16/2019 Produktivitas Horz Well

    45/60

    Gambar 4."-.Suatu Gambaran dari Sumur !orisontal yang erletak 

    Pada Suatu olume Pengurasan >ectangular 1")

    tekanan dari solusi uni%orm+%lu di sepan#ang pan#ang lubang sumur. 2arena

    asumsi dari kondisi batas sumur, 0etode @@@ umumnya memberikan la#u alir yang

     paling besar dan 0etode @@ memberikan la#u alir yang paling rendah dari

    keseluruhan ketiga metode tersebut. egitupun, perbedaan perhitungan la#u alir 

    dengan menggunakan metode yang berbeda sangat kecil (± - H).

    Me#oe I

    7ntuk daerah pengurasan rectangular dengan ".e=(".ye) < 1 + ",  Mutalik 

    et.al  melaporkan shape %actor dan %aktor skin ekivalen yang berhubungan, s JE,h

    untuk sumur horisontal yang terletak pada berbagai posisi dalam volume

     pengurasan. aktor skin, sJE,h untuk sumur+sumur yang terletak di tengah+tengah

    daerah pengurasan dengan perbandingan sisi+sisinya, ".e=(".ye) < 1, ", dan - diplot

     pada Gambar 4."" hingga 4."4 dan diringkas pada abel @+4. Persamaan berikut

    dapat dipakai untuk menghitung produktivitas dari suatu sumur horisontal

    ( )

    +−+++−  

     

      

     µ

    =−

    = −q's&s s'

    wr

    'erln.oB.o

    k.h.007078.0

    PP

    qh J

    h*,w .......... (4+-/)

    dimana

  • 8/16/2019 Produktivitas Horz Well

    46/60

    π=

      ,'er , %t

    dan

    D < 2oe%isien turbulen, 1=IPD untuk minyak dan 1=0SJD untuk gas

    sm < aktor skin mekanis, tidak berdimensi

    s%  < aktor skin dari suatu in%inite+conductivity, %ully penetrating %racture

    o% length, F

    <    

      

     −

    w4.r

    L ln

    sJE,h < Shape+related skin %actor 

    c? < 2onstanta konversi untuk shape %actor < 1.B/

    E? < ,8- untuk areal pengurasan berbentuk bundar 

    E? < .8B untuk areal pengurasan berbentuk s;uare dan rectangular 

    Jatatan

    1. sm di sini dihitung sebagaivkhk.

    L

    hs.&s    

      

      =  dimana s adalah skin %aktor.

    ". entukan harga sJE,h dari Gambar 4."" hingga Gambar 4."4.. Dengan mengetahui s%   dan sJE,h  , produktivitas dapat dihitung dengan

    menggunakan Persamaan 4+-/.

    Me#oe II

    Pada metode ini, suatu permasalahan sumur horisontal dipandang sebagai

    suatu permasalahan yang sama dengan suatu sumur vertikal yang ditembus

    sebagian (partially penetrating). 'ika permasalahan sumur vertikal yang ditembus

    sebagian ini diubah menyamping, perubahan itu menyebabkan men#adi suatu

     permasalahan sumur horisontal.  Ba"u dan Odeh menurunkan persamaan berikut

    untuk produktivitas sumur horisontal kondisi pseudo+steady state

    ( )

    ( )

    +−+ 

      

      

     µ

    =

    31 s7".0*ln

    wr

    ln.oB.o

    vk.yk.ex.2.007078.0h J

    ....................................... (4+-8)

    dimana

    k y < permeabilitas horisontal dalam arah tegak lurus lubang bor 

  • 8/16/2019 Produktivitas Horz Well

    47/60

    s>  < %aktor skin yang disebabkan oleh penembusan sebagian sumur 

    horisontal terhadap bidang areal

    < ketika F >≥

    K"s's 1

    Di sini, s>  < P$9N 6 P$9?..................................................................... (4+-C)

    Ko)ponen P=Z

  • 8/16/2019 Produktivitas Horz Well

    48/60

    − 

     

     

     

     

     −  

     

     

     

     +  

     

     

     

     

    −=   84.1

    h

    w#.180sinln

    vk

    ykln.2".0

    wr

    h ln1

    L

    e2.xPX50

    ...........(4+/)

    Ko)ponen P=+

    { }[ ]67y67y0.".7x6 xkvk

    L.h

    6e2.72.xPX' 21

    2

    −+   

      

     ×= .................. (4+/1)

    dimana % menggambarkan suatu %ungsi. entuk didalam kurung setelah % adalah

     pen#elasannya yang dide%inisikan sebagai

    ex.4

    Lwx.4 y-!n,

    ex.4

    Lwx.4 y,

    e4.x

    Lx   21

    −=

    +==

    dimana &  adalah #arak dari titik tengah sumur horisontal menu#u batas terdekat

    dalam arah (lihat Gambar 4."-.). Sebagai tambahan, perhitungan tekanan

    dilakukan pada titik tengah di sepan#ang pan#ang sumur horisontal, dan %ungsi %()

    dide%inisikan sebagai

    20.1(7.x6x6ln0.14"x.x6   −+−= ........................................... (4+/")

    3valuasi dari %(y1) dan %(y") tergantung pada pen#elasannya, y1 dan y". 'ika y1 atau

    y" ≤ 1, Persamaan 4+/", digunakan dengan menukar dengan y1 atau y". Pada sisi

    yang lain, #ika (y1 atau y") 1, maka persamaan berikut dapat dipakai

    2y62.1(7.0y62ln0.14"y6.2y6   −−−+−= ......................... (4+/)

    dimana y < y1 atau y"

    K"s's $

    Di sini, s>  < P$9N 6 P9 6P$9.............................................................. (4+/4)

    De%inisi dari ketiga komponen Persamaan 4+/4, diberikan di ba&ah ini.

    Ko)ponen P=Z2omponen ini dihitung dengan menggunakan Persamaan 4+/.

    Ko)ponen P=

    ( )

       

      

     −+

       

      

     +  

     

      

     −=   (

    e2.x

    L

    e48.x

    L

    e2.xwx

    e2.xwx

    (

    1

    xk

    vk.yk.

    h.ey.2e2.x+.28.P

    22

     

    ................................... (4+/-)

    dimana & adalah koordinat titik tengah dari sumur 

  • 8/16/2019 Produktivitas Horz Well

    49/60

    Ko)ponen P=

        

      +  

      

      − 

      

       −=

    2

    e2.ywy

    e2.ywy

    (1 

    ykvk

    h6ey.2.728.+1

    Le2.xPX .............. (4+//)

    untuk { }[ ]ey.".06wyey.2,wyin   ≥−

    Persamaan 4+//, adalah suatu perkiraan dari solusi yang setelitinya diberikan di

     ba&ah ini

      

     

     

     

     −

       

      

     +  

     

      

     − 

      

       −=

    1

    "

    "

    "

    Dk 

    yk 

    e4.y

    .Fn. eDp.

    ey."

    &.yn.cos.n

    yk 

    vk 

    F.h.

    )ey.")(eD.".(4 

    e".y

    &y

    e".y

    &y

    yk 

    vk 

    h

    )ey.".("B./1F

    e".DP$9

    π  π  

    π  

      ................................................ (4+//a)

    0eskipun Persamaan 4+//a, memberikan hasil yang lebih akurat, Persamaan 4+//

    adalah cukup mendekati untuk banyak aplikasi di lapangan.Me#oe III

     #uchuk et al . menggunakan suatu solusi perkiraan in%inite+conductivity,

    dimana tekanan lubang sumur konstan dicapai dengan merata+rata harga tekanan

    dari solusi uni%orm+%lu di sepan#ang pan#ang sumur horisontal. Persamaan

     produktivitas sumurnya dinyatakan sebagai berikut

    ( )

       

      

    =

    x.svkh

    k

     0.".L

    ho70.+.

    h.hkh J

    ................................................. (4+/8)

    dimana

    < suatu %ungsi tidak berdimensi dan tergantung pada y&=(".ye), &=(".e),

    dan F=(4.e) dan (ye=e).yk

    xk .

    !arga se#enis dari %ungsi ditabulasikan pada abel @+-.

     Milai dari s dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut

  • 8/16/2019 Produktivitas Horz Well

    50/60

     

     

     

     

     +− 

     

     

     

     −

     

     

     

     

      π  

     

     

     

     + 

     

     

     

      π=2

    x

    h

    w#

    h

    w#

    (

    1

    L

    2.h 

    hk

    vk

    h

    w.#sin

    hk

    vk1

    h

    w.r lns

      ....................................................... (4+/B)

    Penting untuk diperhatikan bah&a Persamaan 4+/8, tidak memiliki o  (%aktor 

    volume %ormasi). Sebab itu, untuk memperoleh produktivitas bagi kondisi

     permukaan, %aktor o harus ditambahkan kedalam persamaan tersebut.

    abel @+-.!arga 7ntuk Perhitungan Produktivitas Sumur !orisontal(0etode @@@) 1")

    yk 

    Dk 

    eD

    ey ,67$.e8 9 :.;: B,67$.Be8 9 :.;:

    L674.Be8

    :.1 :.$ :. :.4 :.;

    ."-.-1.

    ".4.

    .B."-./"

    4.///.8-

    ".111.B8".

    .4-.44

    1.C1.1"1./

    "./-4.84

    .4B./C1."1

    "."-4.-

    ."/.-"1.-

    ".C4.1C

    ,67$.e8 9 :.$; B,67$.Be8 9 :.;:

    :.1 :.$ :. :.4 :.;

    ."-.-1.".4.

    4..BC4.48/."C.C

    ".4B".4".14.C1B.-B

    1./1.-B".414.""8.BB

    .81.1"..B8.4C

    .4/.C"1.B./88.

    ,67$.e8 9 :.$; B,67$.Be8 9 :.$;

    :.:; :.1 :.1; :.$ :.$;

    ."-.-1.".4.

    C.B/.C8/.C1B.B11.C8

    8.4B-.-/-.-48."

    1./1

    /.44.814.8//."/C.B-

    -./-4.1"4."4-.8/C./

    -.-.81.C-.44C.4

    ,67$.e8 9 :.;: B,67$.Be8 9 :.$;

    :.:; :.1 :.1; :.$ :.$;

    ."-.-1.".

    4.

    B.44/."1-.B//.8

    B.B"

    /.C44.B4.--.B

    8.4/

    -.CB4.".84./"

    /.81

    -."/.48."4.1"

    /."1

    4.8.B".C.B1

    -.BC

  • 8/16/2019 Produktivitas Horz Well

    51/60

    4.;.

  • 8/16/2019 Produktivitas Horz Well

    52/60

    coning. Sebaliknya, penurunan tekanan yang kecil menghasilkan kecenderungan

    coning yang minimum. 7ntuk mencapai suatu la#u produksi tertentu, 2ita harus

    mengadakan penurunan tekanan yang lebih besar pada reservoir yang memilki

     permeabilitas yang rendah daripada di reservoir yang memiliki permeabilitas tinggi.

    'adi, reservoir yang memiliki permeabilitas besar menun#ukkan kecenderungan

    yang lebih kecil untuk mengkrucut daripada reservoir yang memiliki permeabilitas

    rendah. !al yang sama, untuk suatu penurunan tekanan tertentu, besarnya

     penurunan tekanan di dekat daerah lubang sumur lebih kecil pada suatu reservoir 

    yang memiliki permeabilitas besar daripada di reservoir yang memiliki permeabilitas

    rendah. 'adi, akibat penurunan tekanan yang minimum di dekat daerah lubang

    sumur, reservoir yang memiliki permeabilitas besar memperlihatkan kecenderungan

    coning yang minimum. Secara umum, reservoir yang mempunyai permeabilitas

    satu darcy dan di atasnya harus memperlihatkan permasalahan coning  yang

    minimum, kecuali, tentu sa#a, reservoir tersebut adalah sangat tipis atau oil rim.

  • 8/16/2019 Produktivitas Horz Well

    53/60

    Gambar 4."/.Perbandingan dari Penurunan ekanan

    Di dekat Fubang or Sumur !orisontal dan Sumur ertikal1")

    Pada reservoir rekah alami, terutamanya reservoir dengan rekahan vertikal,

    2ita dapat memiliki coning yang berat meskipun permeabilitas reservoir tinggi.

    !al ini sebab bottom &ater dan top gas ber#alan melalui rekahan yang memiliki

     permeabilitas tinggi (vertikal). !al ini khususnya benar pada reservoir rekahan

    dengan permeabilitas matriks rendah, dan blok matriks besar dimana imbibisi air 

     pada matriks sangat lambat. Eda beberapa reservoir terumbu (ree%) rekahan dan

    limestone rekahan, dimana masalah coning sangat berat yang disebabkan oleh

    rekahan vertikal yang tinggi. Satu+satunya cara untuk mengurangi coning adalah

    memperkecil penurunan tekanan (pressure dra&do&n).

    elah #elas dari diskusi sebelumnya bah&a coning dapat dikurangi atau

    diperkecil dengan cara memeperkecil ter#adinya penurunan tekanan. *alaupun

    demikian, hal ini memiliki kesulitan di dalam prakteknya. Fa#u produksi minyak 

     berbanding lurus terhadap penurunan tekanan dan dengan memperkecil penurunan

    tekanan, mungkin dapat menghindari ter#adinya coningA tetapi hal tersebut #uga

    akan mengakibatkan menurunkan la#u produksi minyak. Dengan kata lain, la#u

    dalam IPD per kaki pan#ang dari suatu sumur akan men#adi kecil, dan pada

     banyak ke#adian operasional tidak praktis. Dengan cara membor suatu sumur 

    horisontal yang pan#ang, dapat dicapai penurunan tekanan yang minimum.

    Produksi per pan#ang unit sumur mungkin masih kecil, tetapi karena suatu pan#ang

    sumur yang pan#ang, la#u produksi minyak yang tinggi dapat diperoleh. 'adi,

    sumur horisotal memberikan suatu pilihan produksi dengan #alan penurunantekanan dapat diperkecil, kecenderungan terbentuknya coning dapat diperkecil, dan

    la#u produksi minyak yang tinggi dapat dipertahankan.

    Sumur horisontal dapat mengurangi ter#adinya coning hanya pada kasus

    dimana pengurangan dari pressure dra&do&n akan memperkecil terbentuknya

    coning. Pada kasus yang sangat ekstrim, pada suatu reservoir yang mempunyai

     permeabilitas yang sangat tinggi yang memakai sumur horisontal, 2ita dapat

  • 8/16/2019 Produktivitas Horz Well

    54/60

    mencapai penurunan tekanan sama dengan perbedaan gravity head antara :ona

    minyak dan air atau antara :ona minyak dan gas.

    4.;.1. De&inisi L"F' A0ir Kri#is

    Se#ak a&al, beberapa percobaan dan analisa matematis telah dilakukan untuk 

    memecahkan masalah coning. Salah satu kesimpulan dasar dari banyak analisa

    tersebut adalah #ika minyak diproduksikan pada suatu la#u produksi yang cukup

    (atau #ika penurunan tekanan pada suatu sumur vertikal dikurangi), terbentuknya

    kerucut air dan gas dapat dihindari, dan hanya minyak yang diproduksikan. Fa#u

     produksi yang rendah ini disebut sebagai la#u alir kritis. 'adi, la#u alir kritis

    dide%inisikan sebagai la#u produksi maksimum dimana minyak diproduksi tanpa gas

    dan air ikut terproduksi ke permukaan.

    4.;.$.

  • 8/16/2019 Produktivitas Horz Well

    55/60

    (eberapa reservoir dengan tenaga pendorong air dapat memberikan perolehan

    sebesar / H + /-H dari @I@P.

    abel @+/.2orelasi Fa#u Elir 2ritis Pada Sumur !orisontal 1")

    Me#oe ?/"peron

     

    oB.o

    h.hk..

    ey

    L.10888.4oq

    2.4 ×

    µρ∆×=   − ............................... (4+/C)

      untuk 1≤ α?? L 8 A dan ".yeL 4.F

    dimana

    ;o < la#u alir kritis, S=D

    F < pan#ang sumur horisontal, %t

    ye < setengah pan#ang pengurasan (tegak lurus terhadap sumur 

    horisontal), %t

    ∆ρ < perbedaan densitas, gm=cc

    k h < permeabilitas horisontal, md

    h < ketebalan kolom minyak, %t

    µo < viskositas minyak, cp

    o < %aktor volume %ormasi minyak, >=S

    α?? < (ye=h).hkvk

    < %ungsi tidak berdimensi yang ditabulasikan di ba&ah ini

    ungsi tergantung pada α??.

    α??

    1 4." 4."/ 4.B4 4.1/- 4."4-8 4.418

    1 4./4

  • 8/16/2019 Produktivitas Horz Well

    56/60

    1 4.B" -.B

    -.14 -.4B8 -.84

    Perhatikan bah&a dapat di perkirakan sebagai < 4. !al ini akan menyebabkan

    suatu kesalahan maksimum sekitar 44 H pada α??< 8. !asil yang ditabulasikan di

    atas dikorelasikan sebagai

    < .C/"4C-- 6 ./1/4B.( α??) + .-4.( α??)"............................ (4+8)

    Pada reservoir bottom &ater drive, biasanya tekanan reservoir dipertahankan

    konstan, dan oleh karenanya, pseudo+steady state atau Opressure depletion stateO

    tidak tercapai. egitupun, #ika reservoir memiliki suatu :ona bottom &ater, tetapi

     #ika :ona air tersebut tidak memberikan dukungan tekanan apapun, tekanan

    reservoir akan berkurang atau habis seiring dengan &aktu ketika %luida diambil dari

    reservoir. Pada pseudo+steady state ini, $haperon  menyarankan untuk 

    menggunakan ye=" menggantikan ye pada Persamaan 4+/C untuk menghitung la#u

    alir kritis.

    Me#oe E&ros

    ( )

       

      

     ++µ

    ρ∆×=

    (

    hey.2ey.2.oB.o

    L.h..hk.10888.4oq

    22

    24

    .......................................... (4+81)

    dimana

    ".ye < #arak antar sumur horisontal, %t

    h < ketebalan :ona produkti%, %t

    ;o < S=day

    Jatatan Ekibat dari kesukaran didalam memperoleh re%rensi asli, tidak 

    dimungkinkan untuk memeriksa Persamaan 4+81. 'oshi memperkirakan bah&a

    terdapat ye pada penyebut pada Persamaan 4+81 menggantikan ".ye.

  • 8/16/2019 Produktivitas Horz Well

    57/60

    Me#oe iger "n K"r>/er e# "0.

    L.e2.y

    h.+11.

    ey.2h..

    oB.ohk.10888.4oq

    22

    4

        

       

      

      −

      ρ∆

    µ×=

      − ...... (4+8")

    dimana

    ;o < la#u alir kritis, S=day

    Me#oe %os/i 7"s ?oning8

    ( )   ( )

       

     

     

     

    −−ρ−ρ×=

    wrer

     ln.oB

    v9hh.hk.o.10"(".1vo,q

    22(

    ........................ (4+8)

    dimana

    ;o,v < la#u alir kritis sumur vertikal, S=day

    ρo< densitas minyak, gm=cc

    ρg< densitas gas, gm=cc

    h < ketebalan kolom minyak, %t

    @v < #arak antara antarmuka gas+minyak dengan per%orasi teratas dari

    suatu sumur vertikal, %t

    k h < permeabilitas horisontal, mD

    Fa#u alir kritis dari sumur horisontal, ;o,h dapat dihitung melalui persamaan berikut

    ini

    ( )[ ]

    ( )[ ]     

     

     

     −−

       

      

     −−

    =

    wr'

    er ln.v9hh

    wrer ln.h9hh

    vo,q

    ho,q

    22

    22

    .................................................... (4+84)

    dimana

    @h < #arak antara sumur horisontal dengan antarmuka gas=minyak, %t

    r?& < #ari+#ari e%ekti% lubang sumur, %t (lihat Persamaan 4+8).

    4.;.. Penen#'"n

  • 8/16/2019 Produktivitas Horz Well

    58/60

  • 8/16/2019 Produktivitas Horz Well

    59/60

     

    ?o ?1 ?$ ?

    ."

    .4./.B1.1."1.41./1.B".

    −".C4C4

    −".C48

    −".C4B4

    −".C448

    −".C-1

    −".C"1B

    −".C1/"

    −".C18

    −".BC18

    −".BB"/

    −.C4/-4

    −.C8

    −.CB-

    −1."

    −1./8B

    −1.81B

    −1.81/

    −1.81

    −1.B-/

    −1.11

    −."B/C.1/"44.-B8-.8-"B.BB"88.C181.CCB/.C4C4.C//-4.1C4

    −."CB8C

    −.4C/B8

    −.4/"-B

    −.BBC8

    −.4C1

    −.484

    −.4"C

    −.4B"1"

    −.4//"1

    −.4C/

    K2oe%isien 7ntuk Persamaan 4+8/

    abel @+8 dan abel @+B adalah da%tar koe%isien yang digunakan pada Persamaan

    4+8- dan 4+8/. Seperti yang terlihat pada Gambar 4."8. dan 4."B., β?opt dan tD

    tergantung pada harga variabel ψ , yang menun#ukkan suatu perbandingan

     perbedaan densitas antara air, minyak, dan gas.

    o

    ow

    ρ−ρ

    ρ−ρ=ψ  ......................................................................................... (4+8C)

    dan

    h

    *''op)=β ............................................................................................ (4+B)

    dimana, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 4."C,

    J? < 'arak sumur horisontal terhadap *IJ, %t

    d? < 'arak sumur horisontal terhadap GIJ, %t

    h < 2etebalan kolom minyak, (J? 6 d?), %t

    Dari Gambar 4."8, penempatan sumur horisontal optimum akan bergerak 

    mendekati *IJ ketika harga ψ   meningkat. Gambar 4."8 #uga memperlihatkan

     bah&a penempatan sumur horisontal yang optimum, β?opt,, terletak di tengah :ona

    minyak untuk seluruh harga ψ  pada ;D>1. Seperti yang terlihat pada Gambar 4."B,

    &aktu penerobosan tidak berdimensi #uga sama untuk seluruh harga ψ  pada ;D>1.

  • 8/16/2019 Produktivitas Horz Well

    60/60

    Gambar 4."8.

    Penempatan Sumur Iptimum Sebagai ungsi Fa#u Dimensionless(&o+Jone Jase) 1")

    Gambar 4."B.Dimensionless ime 7ntuk Simultaneous reakthrough

    7ntuk *ater dan Gas Joning 1")

    Gambar 4."C.Suatu Gambaran 0elintang ertikal Dari Pengembangan 2erucut Gas dan Eir 

    Pada Suatu Sumur !orisontal 1")


Recommended