+ All Categories
Home > Documents > PROGRAM DITJEN IKMA - Kementerian...

PROGRAM DITJEN IKMA - Kementerian...

Date post: 07-Mar-2021
Category:
Upload: others
View: 3 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
41
1 GEMA Program Ditjen IKMA Scan Disini NOMOR 68//JANUARI-MARET 2020 12 54 Download Majalah MEDIA INFORMASI & PROMOSI INDUSTRI KECIL, MENENGAH DAN ANEKA DELAPAN IKM KERAJINAN TEMBUS PASAR EROPA 14 GENCAR CIPTAKAN INDUSTRI KREATIF MENJADIKAN IKM MELEK HKI PROGRAM DITJEN IKMA
Transcript
Page 1: PROGRAM DITJEN IKMA - Kementerian Perindustrianikm.kemenperin.go.id/media/1280/gema-layout-baru-rv-68.pdf · 2021. 1. 15. · 4 GEMA P P GEMA 5 Indonesia Indusrial Moslem Exhibition

1GEMAProgram Ditjen IKMAScan Disini

NO

MO

R 68

//JA

NU

ARI-M

ARET

202

0

12

54

Download Majalah

MEDIA INFORMASI & PROMOSI INDUSTRI KECIL, MENENGAH DAN ANEKA

DELAPAN IKM KERAJINAN TEMBUS PASAR EROPA

14GENCAR CIPTAKAN INDUSTRI KREATIF

MENJADIKAN IKM MELEK HKI

PROGRAM DITJEN IKMA

Page 2: PROGRAM DITJEN IKMA - Kementerian Perindustrianikm.kemenperin.go.id/media/1280/gema-layout-baru-rv-68.pdf · 2021. 1. 15. · 4 GEMA P P GEMA 5 Indonesia Indusrial Moslem Exhibition

2 3GEMA GEMAProgram Ditjen IKMA Program Ditjen IKMA

IndexINFO KEBIJAKANKemenperin Fasilitasi IKM Ikut Ajang Pameran Produk Muslim 2020

Industri fesyen muslim merupakan bagian dari industri fesyen yang dalam satu dekade terakhir ini mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan .The State of Global Islamic Economic menyatakan bahwa Indonesia menjadi negara dengan pertumbuhan industri fesyen muslim terbaik ke-2 di dunia setelah Uni Emirat Arab. Hal ini tentunya menjadi prestasi yang membanggakan bagi kita semua.

INFO UTAMA Memadukan Sentra Industri dengan Pariwisata

Presiden Republik Indonesia H. Joko Widodo memberi arahan agar pariwisata menjadi salah satu sektor unggulan atau leading pembangunan nasional. Dan Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (Ditjen IKMA) secara nyata mendukung program pariwisata tersebut, dalam bentuk pelaksanaan progam pengembangan sentra IKM kerajinan di destinasi wisata.

Pengusaha Cokelat Milenial “Priscilla Raisa Partana” dirikan Pabrik Cokelat dan Museum Edukasi Cokelat

Priscilla sebagai Founder and Owner dari L’ile Chocolate menjelaskan, pabrik cokelat mulai dibangun awal tahun 2019. Inovasi yang dilakukan L’ile Chocolate selain membuka pabrik juga membangun museum yang bisa menjadi sarana edukasi bagi masyarakat. Museum ini sangat bagus, karena dalam museum masyarakat bisa mempelajari sejarah cokelat di dunia dan peredarannya sampai ke Indonesia, serta pengunjung dapat melihat secara langsung pengolahan dari bahan baku (kakao) sampai dalam bentuk jadi (cokelat batangan).

SENTRA KE SENTRAAnyaman Ketak, Produk IKM Ovop Dari Lombok

Pemerintah daerah bersama Kementerian Perindustrian menyelenggarakan bimbingan terhadap sentra Industri Kecil dan Menengah (IKM) di setiap daerah untuk meningkatkan perekonomian warga daerah, yang disebut dengan One Village One Product (OVOP). Penyelenggaraan OVOP dilaksanakan pemerintah daerah dan Kementerian Perindustrian berupa pendampingan teknis produksi dan manajemen usaha kepada sentra-sentra industri kecil dan menengah yang ada di setiap daerah di Indonesia.

HarapanPandemi virus corona atau dikenal dengan sebutan Covid-19 masih melanda seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Selain banyak yang menjadi korban, dampak virus corona juga menerpa pelaku usaha IKM. Sudah banyak IKM yang mengurangi produksi karena tak mendapatkan bahan baku, juga melakukan penggiliran jam kerja, atau tak bisa memasarkan produknya.

Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (Dirjen IKMA), Gati Wibawaningsih dalam keterangan tertulis kepada media menyatakan dampak virus corona terhadap IKM terjadi pada bahan baku hingga pemasaran.

Seperti lonjakan bahan baku yang menyebabkan harga produk naik. Tentu hal ini akan memberatkan pelaku usaha IKM. Misalnya IKM makanan yang mengalami penurunan penjualan hingga 50 persen bahkan ada yang mencapai 90 persen. Pada akhirnya ada IKM yang menjual secara obral stok yang ada agar tak menumpuk di gudang dan supaya mendapat pemasukan.

Di tempat lain, ada pula IKM yang banting stir khususnya IKM yang bergerak di bidang konveksi yang biasanya mengerjakan busana beralih membuat masker yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Sejumlah IKM ada yang mengerjakan sabun antiseptik untuk cuci tangan.

Betapapun beratnya kondisi yang dihadapi, percayalah Pemerintah Republik Indonesia berupaya mencari jalan keluar agar pelaku usaha IKM tak sampai jatuh hingga harus menutup usahanya. Presiden RI H. Joko Widodo (Jokowi) dan jajaran kabinet bidang perekonomian berupaya sekuat tenaga meredam dampak wabah ini terhadap ekonomi domestik.

“Saya minta kepada seluruh jajaran menteri agar dapat menjalankan kebijakan insentif ekonomi utamanya untuk pelaku usaha, lebih khusus pelaku UMKM,” ungkap Presiden Jokowi

Dalam sebuah konferensi video Presiden Jokowi menekankan untuk mempercepat eksekusi program keringanan kredit bagi UMKM atau IKM. Keringanan itu di antaranya: pemberian subsidi bunga kredit hingga penundaan pembayaran pokok cicilan kredit. “Yang paling penting, ini kredit modal kerja perlu ditambah,” katanya.

Tak ada yang bisa memprediksi kapan pandemi corona berakhir. Semua pihak termasuk IKM harus menghadapinya. Namun, harapan untuk pulih seperti sedia kala harus tetap ada. Usaha keras pemerintah harus didukung oleh semua pihak. Semoga Allah Yang Maha Esa segera mengangkat pandemi corona ini dari bumi Indonesia.

Redaksi menerima tulisan serta foto yang dapat dipublikasikan berkaitan dengan Industri Kecil Menengah dan Aneka. Dengan Maksimal 6000 karakter. Dapat dikirim melalui alamat email : [email protected] (dilengkapi dengan identitas lengkap dan kontak penulis)

DITERBITKAN OLEHDirektorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka

PENASEHATGati Wibawaningsih, S.Teks, MA ;

PENGARAHAgus Tavip Riyadi, SH, M. Si., Ir. Sri Yunianti, M.Si., Ir, E. Ratna Utarianingrum, M.Si., Ir. Endang Suwartini, M.Sc

PENANGGUNG JAWABEva Laida, ST, M.Ak

PEMIMPIN REDAKSIDrs. Bambang Irianto, MM, Dipl. Des.,

REDAKTUR PELAKSANALusi Marta Sari SE, M.Ak

WAKIL REDAKTUR PELAKSANADyah Septiani, A.Md.

DEWAN REDAKSIAgung Anggriana, S.H, M.H., Lia Puji Lestari, S.Sos., Angga Walesa Yudha, SE., Dra. Elly Muthia., Dra. Lusiana Mohi, MM., Ratih Pratiwi, S.TP, M.Si, M.Econ., Urwah Wali Aufi, S. T.., Martini, Rivan Malik Kandarsyah, S. Kom I., Dhiki Aditya, S.Ds.

EDITORKohar Mardiansyah

DESAIN GRAFISIrfan Firmansyah

DOKUMENTASIMaulana Riyaldi, S.Kom, Abdullah, S. Kom

DISTRIBUSISlamet Tugiman, Beklis Sugiarto

MEDIA PARTNERNijuu

Waaah Mantap.

Apa Kabar Pak Bos..? Bisnis Lancar ya..? Bagi tips dong buat pelaku

IKM lain dan strategi mar-ketingnya? Kami ikut program bimbin-

gan Ditjen IKMA Kemen-perin, disana diajari

banyak hal

Syukurlah,

Alhamdulillah Bung Gema, trennya

meningkat terus

Dari cara produksi yang berkualitas dan bernilai jual tin�i, sampai digital market-

ing via marketplace, gitu pak. Jadi orderan selalu ada aja.

Bung Gema

Sejuta Manfaat Mocaf

Berawal dari keprihatinan akan rendahnya harga singkong di Banjarnegara, Riza Azyumarridha Azra dan istrinya pada tahun 2014 memutuskan untuk terjun langsung ke petani singkong dan berbagi ilmu cara mengolah singkong. Setelah melakukan berbagai riset dan konsultasi dengan para pakar teknologi pertanian, Riza, begitu ia biasa disapa, memutuskan untuk mengolahnya menjadi tepung mocaf (Modified cassava flour).

Pendampingan Dan Sertifikasi SNI Garam Konsumsi Beryodium

Bagi IKM garam konsumsi beryodium, memproduksi garam konsumsi beryodium yang memenuhi parameter mutu yang ditetapkan SNI adalah suatu keharusan, karena pemerintah telah menetapkan SNI garam konsumsi beryodium sebagai SNI wajib.

IKM Berbagi Saat Corona Melanda

Di dorong rasa empati yang cukup tinggi meskipun dalam kondisi yang tidak mudah, industri kecil menengah beralih memproduksi APD karena merasa terpanggil untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat, membantu pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan APD tersebut

65 PELUANGUSAHA

72 SERBASERBI

68 STANDARISASI& TEKNOLOGI

60 PROFIL USAHA05

26

56

Redaksi

The State of Global Islamic Economic menyatakan bahwa Indonesia menjadi negara dengan pertumbuhan industri fesyen muslim terbaik ke-2 di dunia setelah Uni Emirat Arab. Hal ini tentunya menjadi prestasi yang membanggakan bagi kita semua

Salam

Page 3: PROGRAM DITJEN IKMA - Kementerian Perindustrianikm.kemenperin.go.id/media/1280/gema-layout-baru-rv-68.pdf · 2021. 1. 15. · 4 GEMA P P GEMA 5 Indonesia Indusrial Moslem Exhibition

4 5GEMA GEMAProgram Ditjen IKMA Program Ditjen IKMA

Indonesia Indusrial Moslem Exhibition

“Sebagai bentuk komitmen pemerintah mewujudkan Indonesia sebagai salah satu pusat fesyen muslim dunia, Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) akan menggelar Indonesia Industrial Moslem Exhibition atau ii-Motion”

Perkembangan produk muslim Indonesia sudah mulai meningkat sehingga dibutuhkan wadah berupa event internasional agar produk muslim Indonesia semakin dikenal di mata dunia. Event ii-Motion yang berskala internasional akan diselenggarakan Ditjen IKMA dengan harapan dapat mendorong pertumbuhan IKM produk muslim di seluruh wilayah Indonesia.

“II-Motion merupakan pameran yang akan menampilkan potret industri terkait dengan halal lifestyle di Indonesia meliputi komoditi fesyen, kosmetik, perhiasan, aksesoris, makanan dan minuman, serta platform digital yang mendukung industri halal dan ekonomi syariah,” ujar Gati Wibawanigsih, Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka saat ditemui di Jakarta.

Dengan diadakannya event ii-Motion ini, diharapkan dapat melibatkan produsen produk muslim asli Indonesia untuk dipertemukan dengan pasar mancanegara, membuka jalur ekspor dan impor produk muslim halal di Indonesia, dan mampu meningkatkan angka penjualan produk lokal.

Adanya pertemuan antara buyer dengan produsen diharapkan akan terjadi transaksi jual beli, baik di tempat tersebut ataupun usai gelaran ii-Motion, agar para IKM tersebut dapat naik kelas dan dapat meningkatkan keuntungan mereka.

Untuk para calon peserta pameran, Ditjen IKMA menyediakan 160 stan pameran secara gratis bagi para IKM yang dinyatakan lolos dalam proses kurasi. Proses kurasi saat ini sedang dilakukan.

Gati menambahkan, Industri fesyen merupakan salah satu sektor dari 16 kelompok industri kreatif yang memiliki peran penting dalam perekonomian nasional. Kontribusi yang diberikan oleh sektor industri fesyen terhadap PDB dan devisa negara cukup besar. Kinerja ekspor produk fesyen

sampai dengan September 2019 senilai 9,2 miliar dolar AS yang mempunyai kontribusi sebesar 9,8 persen terhadap total ekspor industri pengolahan. Hal ini menunjukkan bahwa industri fesyen nasional memiliki daya saing di pasar internasional dan harus terus kita kembangkan.

Menurut Gati, Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia yaitu mencapai 222 juta jiwa atau 87 persen dari total penduduk dan diproyeksikan pada tahun 2030 jumlahnya mencapai 238 juta jiwa. Hal ini tentunya akan meningkatkan permintaan produk fesyen muslim nasional. Peluang pasar produk fesyen muslim juga terus mengalami peningkatan.

The State of Global Islamic Economic Report menyatakan bahwa konsumsi fesyen muslim dunia mencapai 270 miliar dolar AS dan pada tahun 2022 diproyeksikan konsumsi fesyen muslim akan meningkat menjadi 373 miliar dolar AS.

Sementara untuk pasar domestik, konsumsi produk fesyen muslim mecapai 20 miliar dolar AS dengan laju pertumbuhan rata-rata 18,2 persen. Besarnya peluang pasar ini tentunya harus dimanfaatkan oleh industri fesyen dalam negeri.

doc. Kemenperin

MAKING

INDONESIA4.0

MAKING

INDONESIA4.0

“Empowering Modest Lifestylein Cultural Diversities”

“Empowering Modest Lifestylein Cultural Diversities”

• Fesyen Muslim• Kosmetik Halal

• Perhiasan dan Aksesoris• Makanan dan Minuman Halal

JakartaConvention

Center

Talkshow

Fashion Show

Coffee Corner

Beauty & Hijab Class

Exhibition

iimotionofficial @ii_motionii-motion.kemenperin.go.id

MAKING

INDONESIA4.0

MAKING

INDONESIA4.0

“Empowering Modest Lifestylein Cultural Diversities”

“Empowering Modest Lifestylein Cultural Diversities”

• Fesyen Muslim• Kosmetik Halal

• Perhiasan dan Aksesoris• Makanan dan Minuman Halal

JakartaConvention

Center

Talkshow

Fashion Show

Coffee Corner

Beauty & Hijab Class

Exhibition

iimotionofficial @ii_motionii-motion.kemenperin.go.id

MAKING

INDONESIA4.0

MAKING

INDONESIA4.0

“Empowering Modest Lifestylein Cultural Diversities”

“Empowering Modest Lifestylein Cultural Diversities”

• Fesyen Muslim• Kosmetik Halal

• Perhiasan dan Aksesoris• Makanan dan Minuman Halal

JakartaConvention

Center

Talkshow

Fashion Show

Coffee Corner

Beauty & Hijab Class

Exhibition

iimotionofficial @ii_motionii-motion.kemenperin.go.id

INFOKebijakan.

IKM Ikuti Ajang Pameran Produk Muslim 2021

Produk Perhiasan & Aksesoris buatan IKM Indonesia, juga akan tampil di ajang II-Motion

Page 4: PROGRAM DITJEN IKMA - Kementerian Perindustrianikm.kemenperin.go.id/media/1280/gema-layout-baru-rv-68.pdf · 2021. 1. 15. · 4 GEMA P P GEMA 5 Indonesia Indusrial Moslem Exhibition

6 7GEMA GEMAProgram Ditjen IKMA Program Ditjen IKMA

Informasi Lebih Lanjut :Sekretariat Penghargaan Upakarti Tahun 2020,

Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Kementerian PerindustrianJln. Jenderal Gatot Subroto, Kav. 52-53 Jakarta Selatan, 12950

Telepon/Whatsapp: 0813-8820-5955Email : [email protected]

P E N D A F T A R A NPENGHARGAAN UPAKARTI

T A H U N 2 0 2 0

upakarti.kemenperin.go.id

Informasi Kriteria dan Mekanisme Pendaftaran :

Waktu Pendaftaran :11 Mei - 11 Agustus 2020

Gati menyampaikan, industri fesyen muslim merupakan bagian dari industri fesyen yang dalam satu dekade terakhir ini mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan.

“The State of Global Islamic Economic menyatakan bahwa Indonesia menjadi negara dengan pertumbuhan industri fesyen muslim terbaik ke-2 di dunia setelah Uni Emirat Arab. Hal ini tentunya menjadi prestasi yang membanggakan bagi kita semua. Oleh sebab itu, pemerintah memiliki visi untuk mewujudkan Indonesia menjadi salah satu pusat fesyen muslim dunia tahun 2020,” tukas Gati. (Rivan Malik)

INFO KEBIJAKAN

(Peragaan Busana Fesyen Muslim dalam acara Launching II-Motion) doc. Kemenperin

doc. KemenperinProduk IKM kosmetik

Page 5: PROGRAM DITJEN IKMA - Kementerian Perindustrianikm.kemenperin.go.id/media/1280/gema-layout-baru-rv-68.pdf · 2021. 1. 15. · 4 GEMA P P GEMA 5 Indonesia Indusrial Moslem Exhibition

8 9GEMA GEMAProgram Ditjen IKMA Program Ditjen IKMA

Kementerian Perindustrian berkomitmen terus melaksanakan proyek percontohan, di dalamnya termasuk program Santripreneur, untuk mewujudkan kemandirian industri nasional yang berbasis ekonomi syariah. Santripreneur adalah program pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) di lingkungan pondok pesantren. Santri di lingkungan pondok pesantren (Ponpes) dinilai berpotensi besar menjadi wirausaha industri baru, khususnya sektor Industri Kecil dan Menengah (IKM).

Melalui Ditjen IKMA, Kementerian Perindustrian akan terus konsisten menjalankan program Santripreneur yang bertujuan untuk mengembangkan pemberdayaan ekonomi

seiring dengan lajunya pembangunan infrastruktur pemerintah maupun swasta di Kota Serang khususnya dan di Provinsi Banten pada umumnya. Program Penumbuhan Wirausaha Baru IKM Berbasis Pondok Pesantren dimulai kembali dalam bentuk bimbingan teknis serta fasilitasi mesin dan peralatan yang dilaksanakan di Ponpes. Madinatunnajah, Ponpes. Al Fathaniyah dan Ponpes. Riyadlul Jannah di Provinsi Banten.  Program ini berlangsung di ICE BSD, Tangerang, dengan diikuti oleh 250 santri. Ketiga Ponpes. tersebut, sebelumnya telah mengajukan proposal sesuai kebutuhannya masing-masing, seperti program bimbingan teknis wirausaha IKM pengolahan roti untuk Ponpes. Maditunnajah dan Ponpes. Al Fathaniyah, serta  Bimtek  dan Fasilitasi Mesin/Peralatan Perbengkelan Roda Dua di Ponpes. Riyadlul Jannah.

Selanjutnya, program Bimbingan Teknis Wirausaha IKM berbasis Pondok Pesantren bergeser ke Kab.Tegal. Tepatnya di Ponpes. Dar Al Qur’an Al Islami yang diikuti oleh para santri dan juga pengurusnya, serta santri dari Ponpes. Misbahul Huda Al Amiriyah dan juga Ponpes. Ma’hadut Tholabah. Dalam Bimbingan Teknis ini, para santri diajarkan wirausaha IKM tenun dan konveksi Sarung Goyor serta fasilitasi mesin dan peralatan.

Di tahun yang sama tepatnya tanggal 14-17 Maret 2020 juga telah dilaksanakan Bimbingan Teknis Wirausaha IKM berbasis Pondok Pesantren di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Kegiatan itu berupa bimbingan teknis  IKM  makanan ringan di Ponpes. Al Hikmah Karangmojo, serta bimtek pengolahan roti di Ponpes. Nurul Haromain dan Ponpes. Raudlatul ‘Ulum. Kemudian dilaksanakan juga bimtek perbengkelan roda dua di Ponpes. Darul Fikr Al Madai, Ponpes. Al Musanni, Ponpes. Darul Quran dan Ponpes. Pangeran Diponegoro. Pada kesempatan

“Tahun 2020, Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (Ditjen IKMA) kembali menggelar program penumbuhan wirausaha industri baru dari  lingkungan pondok pesantren melalui program Santripreneur”.

INFO KEBIJAKAN

berbasis Ponpes. dan menumbuhkembangkan semangat kewirausahaan di kalangan santri maupun alumni santri.

Sejak tahun 2013 hingga 2019, Ditjen IKMA sudah membina sekitar 46 pondok pesantren dengan jumlah santri sebanyak 8.528 orang yang telah diberikan pengetahuan wawasan kebangsaan, motivasi kewirausahaan, pelatihan produksi serta bantuan mesin/ peralatan antara lain di bidang: olahan pangan dan minuman; perbengkelan roda dua; kerajinan boneka dan kain perca; konveksi busana muslim dan seragam; daur ulang sampah dan produksi pupuk organik cair; Kosmetik dan Home care dan sekarang merambah ke bidang pembuatan konblok atau Paving Block.

Dan tercatat sampai dengan tahun 2020 ini, Ditjen IKMA telah membina sebanyak 52 pondok pesantren yang tersebar di tujuh provinsi, yakni Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Yogyakarta, Lampung, Kalimantan Timur dan Banten, dengan lebih dari 9.348 orang santri, melalui pelatihan produksi dan motivasi kewirausahaan. Di awal tahun 2020 ini, Ditjen IKMA telah melaksanakan program Santripreneur di wilayah Banten, Tegal, Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Kota Serang, Banten menjadi pembuka program Santripreneur tahun 2020. Program penumbuhan wirausaha baru melalui bimbingan teknis produksi dan fasilitasi mesin/peralatan Konblok (Paving Block) kepada para santri di Ponpes. Darunnajah cabang ke-14. Ponpes. Darunnajah Pusat sendiri, saat ini mempunyai 17 cabang di seluruh Indonesia dengan santri sebanyak 15.000 santri. Pada tahun ini Ponpes. Darunnajah 14 yang berlokasi di Serang, Banten akan menjadi salah satu fokus penumbuhan wirausaha industri. Ponpes. Darunnajah 14 sendiri memiliki santri lebih dari 300 orang yang ingin mengembangkan usaha di bidang Konblok yang merupakan komoditi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat di wilayah Serang. Hal ini

itu Ditjen IKMA juga memfasilitasi pemberian mesin dan peralatan produksi agar bisa dimanfaatkan unit bisnis yang ada di Ponpes. untuk meningkatkan kapasitas produksinya.

Untuk meningkatkan kemampuan para santri dalam menghadapi era industri digital serta dapat memanfaatkan perkembangan teknologi digital terkini, berbagai kegiatan dilakukan seperti menghadirkan narasumber dari Amazon Web Service (AWS) dan IdEA yang memberikan wawasan tentang perkembangan  cloud computing  dan  digital marketing, yang merupakan bagian dari penopang teknologi industri 4.0. Ini merupakan salah satu strategi untuk mengejar target jumlah wirausaha sebanyak 4% dari jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2030.

Berdasarkan data Kementerian Agama, hingga saat ini, Indonesia memiliki sekitar 28.194 Ponpes. yang tersebar di seluruh provinsi dengan total santri mencapai 5 juta lebih. Dengan jumlah Ponpes. yang cukup banyak di Indonesia, para santri memiliki potensi strategis mendukung pembangunan ekonomi nasional.

Kementerian Perindustrian akan terus konsisten menjalankan program Santripreneur yang bertujuan untuk mengembangkan pemberdayaan ekonomi berbasis Ponpes. dan menumbuhkembangkan semangat kewirausahaan di kalangan santri maupun alumni santri.

Ditjen IKMA masih membuka kesempatan bagi seluruh Ponpes. di Indonesia yang ingin mengikuti program Santripreneur dengan cara mengirimkan proposalnya langsung ke kantor Ditjen IKMA Kemenperin, atau bisa menghubungi akun Instagram @ditjenikma. (Dyah Septiani)

8

Gelar Santripreneur Lahirkan Wirausaha Baru

Dirjen IKMA dan Para Eselon 2 Ditjen IKMA Berfoto bersama dengan para pimpinan Pondok Pesantren yang diberikan Fasilitasi Santripreneur.

doc. KemenperinSarung goyor, salah satu produkdari program WUB

doc. Kemenperin

Page 6: PROGRAM DITJEN IKMA - Kementerian Perindustrianikm.kemenperin.go.id/media/1280/gema-layout-baru-rv-68.pdf · 2021. 1. 15. · 4 GEMA P P GEMA 5 Indonesia Indusrial Moslem Exhibition

10 11GEMA GEMAProgram Ditjen IKMA Program Ditjen IKMA 11GEMAProgram Binaan Ditjen IKMA

INFO KEBIJAKAN

Pondok Pesantren Nurul Haromain Kulon Progo dibawah asuhan KH. M. Sirodjan Muniro Abdurrahman

adalah salah satu penerima Program Fasilitasi Mesin dan Alat Pengolahan Roti Kementerian Perindustrian Republik Indonesia pada Tahun 2020 di wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah. Program fasilitasi Mesin dan Alat Pengolahan Roti ini meliputi 1 Mesin Pengembang, 2 Mixer besar, 2 Freezer, 1 Open, 1 Timbangan, 2 Meja Stainless, 2 Penggorengan, 2 Tabung Gas 60 kg, 1 mesin pemotong, 1 rak Loyang, dan 20 Loyang. Pada program ini, Kementrian Perindustrian tidak hanya Fasilitasi saja, akan tetapi juga memberikan Bimbingan Teknis Pengolahan Roti kepada santri-santri Pondok Pesantren Nurul Haromain Kulon Progo. Bimbingan Teknis dilaksanakan selama 4 hari di Pondok Pesantren Nurul Haromain Kulon Progo pada tanggal 14 – 17 Maret 2020 dengan pembukaan acara di Hotel Ambarrukmo Yogyakarta.

“Program Fasilitasi dan Bimbingan Teknis Kementrian Perindustrian Republik Indonesia, diharapkan kedepannya dapat membantu pertumbuhan perekonomian mandiri dalam Pondok Pesantren Nurul Haromain Kulon Progo dan bisa membekali keterampilan para santri sebelum kembali terjun ke masyarakat.” “selain itu, santri juga dapat berperan serta mencanangkan program pemerintah yaitu Kewirausahaan Muda oleh santri.” Imbuh Ketua Yayasan Al Maliki, Agus Kurniawan. Kegiatan Bimbingan Teknis Pengolahan

Roti diikuti sebanyak 10 santri putra dan 10 santri putri dan didampingi langsung oleh chef Abdussyukur dari Jakarta.

Roti Manis, Donat, Bronis, Burger, Kue Kering, dan Aneka Toping menjadi beberapa materi yang disampaikan oleh Chef Abdussyukur. Peserta sangat antusias mendengarkan dan memperhatikan teknik-teknik pengolahan bahan baku saat materi disampaikan. Akan tetapi dalam praktik pengolahan roti ini mempunyai hambatan yang dialami oleh para peserta. ”salah satu kendala yang kami alami adalah cara penggunaan mesin-mesin otomatis pengolahan roti yang baru pertama kami gunakan” Kata salah salah satu peserta. Alhamdulillah, dengan didampingi Chef Abdussyukur peserta berhasil membuat dan mempraktikan resep-resep yang sudah disampaikan meskipun belum 100% sempurna.

Disampaikan juga oleh Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Haromain, KH. M. Sirodjan Muniro Abdurrahman, bahwa Pondok Pesantren mengucapkan terimakasih kepada Kementrian Perindustrian yang telah memberikan kesempatan para santri menerima Program Fasilitasi dan Bimbingan Teknis Pengolahan Roti ini. Beliau berharap semoga Kementerian Perindustrian Republik Indonesia dan Pondok Pesantren Nurul Haromain dapat Bermitra dan bekerja sama untuk membangun dan memberdayakan masyarakat demi kemajuan bangsa dan negara. (Musonnif Haromain)

“Pembekalan keterampilan teknis pengolahan roti kepada santri sebelum kembali terjun ke masyarakat, diharapkan ke depannya dapat menumbuhkan kemandirian ekonomi dan juga ikut berperan dalam program pemerintah yaitu kewirausahaan muda oleh santri”.

SANTRIPRENEUR

Penumbuhan & Pengembangan Unit

Industri dan Wirausaha Industri Baru di Pondok

Pesantren

“Santri Hebat,Industri Kuat,

Indonesia Jaya”

Restrukturisasi

Program pemberian potongan harga

pembelian mesin/peralatan dari Pemerintah melalui

Kementerian Perindustrian kepada

perusahaan industri kecil dan menengah

@[email protected] @ditjenikma

Santripreneur Untuk Kemandirian Ekonomi Pesantren Nurul Haromain

Para santi Pondok Pesantren Nurul Haromain sedang mengikuti pelatihan pembuatan roti

(doc

. ist

imew

a)

doc. Kemenperin

Page 7: PROGRAM DITJEN IKMA - Kementerian Perindustrianikm.kemenperin.go.id/media/1280/gema-layout-baru-rv-68.pdf · 2021. 1. 15. · 4 GEMA P P GEMA 5 Indonesia Indusrial Moslem Exhibition

12 13GEMA GEMAProgram Ditjen IKMA Program Ditjen IKMA 13

“Mengingat potensi industri kerajinan yang cukup besar, Ditjen IKMA secara konsisten terus berperan aktif dalam mempromosikan produk kerajinan nasional agar mampu menguasai pasar domestik dan internasional”.

Memfasilitasi pelaku industri kecil dan menengah (IKM) di dalam negeri, agar bisa memperluas pasar ekspornya membutuhkan berbagai langkah strategis. Oleh sebab itu, Kementerian Perindustrian melalui Ditjen IKMA berupaya melibatkan IKM pada pameran-pameran skala internasional, seperti gelaran Ambiente di Jerman.

Pameran ini merupakan salah satu pameran berskala internasional yang secara kontinu diikuti oleh Ditjen IKMA dan merupakan pameran dagang terbesar untuk sektor barang konsumen serta menjadi ajang temu bisnis para pelaku usaha di sektor interior decoration, gifts & premiums serta table & dining ware.

Dalam fasilitasi pameran ini, para pelaku IKM dipilih melalui proses kurasi dan mendapatkan fasilitasi bantuan promosi untuk menampilkan produk kerajinan terbaiknya, khususnya home decor, yang banyak diminati oleh potential buyers (wholesaler ataupun retailer) yang berkunjung ke pameran Ambiente.

Sebelum pelaksanaan pameran, Ditjen IKMA juga memberikan fasilitasi kepada para peserta pameran, untuk mendapatkan pendampingan dari tenaga ahli di bidang kerajinan yang bertujuan membantu meningkatkan efisiensi dan produktifitas

serta memberikan masukan terhadap produk yang sesuai selera pasar, khususnya pasar Eropa. Tenaga ahli ini memberikan pengarahan tentang bagaimana teknik menghadapi potential buyers dan melakukan market intelligent sebelum mengikuti pameran.

Adapun tema yang diusung pada tahun 2020 ini yaitu “Gift from Archipelago, Prime Handicraft of Indonesia”. dengan jumlah peserta IKM yang di fasilitasi oleh Ditjen IKMA adalah sebanyak 8 IKM yaitu Harmoni Jaya Kreasi (kerajinan anyaman), Palem Craft Jogja (mirror dan lighting), Mohoi (kerajinan anyaman bambu), Bana Nusantara (kerajinan anyaman bambu), Pandanus Internusa (kerajinan anyaman), Yogya Indo Global (kerajinan kayu), Siji Lifestyle (kerajinan kayu dan resin) dan Art Classic (kerajinan kayu).

Agar mencapai hasil yang maksimal dalam keikutsertaan dalam pameran Ambiente, Ditjen IKMA melakukan beberapa persiapan yang bersifat integrated bekerja sama dengan expert yang berpengalaman di bidangnya. Rangkaian persiapan ini mencakup mulai dari pemilihan peserta dan produknya yang sesuai dengan market demand; pembinaan/pendampingan agar perusahaan siap akses dan memenuhi requirement di pasar tujuan; penyusunan konsep dan desain paviliun; termasuk promotion material yang dapat menarik importir/buyer, sehingga diharapkan keikutsertaan IKM Kerajinan pada

pameran Ambiente ini akan menjadi lebih efektif, transaksi yang diperoleh meningkat dengan mendapatkan buyer baru. Keikutsertaan dalam pameran ini juga merupakan salah satu cara untuk berinteraksi secara langsung dengan buyer karena tren penjualan dari eksportir langsung dengan buyer adalah sebagai salah satu jalur distribution channels yang efektif dan diminati di Eropa.

Dengan keikutsertaan pada pameran ini, selain sebagai ajang unjuk gigi produk-produk IKM kerajinan tanah air, juga untuk bersaing dengan produk-produk unggulan di pasar ekspor serta sebagai kesempatan IKM untuk benchmarking dalam meningkatkan inovasi dalam desain, kemasannya dan tentunya untuk mendapatkan informasi tren dan selera pasar dunia terkini.

Pada tahun 2020, pameran ini diikuti oleh 4.635 peserta dari 93 negara (85% asal luar Jerman), meningkat 3,9% dibandingkan tahun 2019 yang diikuti oleh 4.460 peserta dari 92 negara (85% asal luar Jerman). Sementara itu, tahun 2020 tercatat sekitar 108.000 pengunjung hadir dari hampir 160 negara (62% asal luar Jerman). Pengunjung secara berurut paling banyak berasal dari negara Jerman, Italia, Perancis, Belanda, Spanyol, Britania Raya, Turki, Amerika Serikat, Rusia dan Jepang.

Pada tahun ini juga, tercatat 8 IKM Indonesia yang difasilitasi keikutsertaannya mencatatkan nilai penjualan saat pameran senilai USD.1.571.474. Dalam gelaran tahun ini minat buyer juga cukup tinggi terhadap produk-produk dari para IKM peserta Indonesia, mereka juga berhasil mendapatkan kontrak dagang sekitar 102 kontrak dagang dari 37 negara, serta membukukan berbagai pesanan dan penjualan yang akan ditindaklanjuti setelah pameran berakhir.

INFO KEBIJAKAN

Dalam kesempatan yang sama, juga diadakan Business Gathering yang bekerja sama dengan KBRI Berlin dan KJRI Frankfurt. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan hubungan bisnis antara para pelaku usaha kerajinan Indonesia dan Jerman. Perusahaan Indonesia berkesempatan untuk membangun jejaring dan kontak bisnis dengan sejumlah perusahaan Jerman, dan juga negara lain seperti Perancis dan Jepang. Beberapa peserta Indonesia menyatakan bahwa, dari acara serupa tahun lalu telah berhasil mendapatkan orderan besar yang masih berlanjut sampai beberapa waktu ke depan.

Pada acara ini Ditjen IKMA melalui Dirjen IKMA, Gati Wibawaningsih menyampaikan informasi mengenai keunggulan dan kualitas produk Indonesia serta mengajak para pelaku usaha Jerman untuk terus meningkatkan hubungan bisnis dengan Indonesia. (Rivan Malik)

Delapan IKM Kerajinan Tembus Pasar Eropa

GEMA

Dalam sambutannya, Gati juga menyampaikan bahwa “sektor Industri kerajinan merupakan salah satu sektor penting dalam perindustrian Indonesia saat ini. Peluang Industri kerajinan untuk terus berkembang sangatlah besar. Saat ini industri kerajinan tanah air baru memegang porsi sekitar 0,9% dari pangsa pasar dunia, yang berarti masih sangat besar kemungkinan untuk terus berkembang. Hal ini terkait dengan porsi pasar industri dalam negeri maupun luar negeri yang cukup besar, dan perkembangan industri Indonesia yang terus naik tiap tahunnya,” jelasnya.

Program Ditjen IKMA

Booth Kemenperin yang diisi oleh para IKM Indonesia di ajang AmbienteBooth Kemenperin pada Pameran Ambience doc. Kemenperin doc Kemenperin

Page 8: PROGRAM DITJEN IKMA - Kementerian Perindustrianikm.kemenperin.go.id/media/1280/gema-layout-baru-rv-68.pdf · 2021. 1. 15. · 4 GEMA P P GEMA 5 Indonesia Indusrial Moslem Exhibition

14 15GEMA GEMAProgram Ditjen IKMA Program Ditjen IKMA 15

“Contohnya yang kami lakukan adalah berkolaborasi dengan pemerintah di berbagai kota untuk menggelar kegiatan creative talk,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih saat ditemui di Jakarta.

Menurut Dirjen IKMA, Creative Talk adalah event rutin yang dilaksanakan sebagai kick-off dari kegiatan pengembangan

kewirausahaan melalui program Creative Business Incubator-Bali Creative Industry Center (BCIC). Program ini dilaksanakan sebagai wujud tekad, untuk terus menumbuhkan sektor industri kreatif dan memberi ruang bagi pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia. Sebab, selain mendorong peningkatan jumlah wirausaha baru, industri kreatif juga berperan penting dalam memberikan kontribusi bagi perekonomian nasional. Dalam diskusi kreatif tersebut, mayoritas dihadiri oleh perajin dari berbagai kalangan, termasuk generasi milenial. Peserta cukup antusias menyimak paparan dari para narasumber kompeten.

“Kami punya program Creative Business Incubator, yang bekerja sama dengan BVDI Prasetiya Mulya. Program ini dilaksanakan melalui tupoksi dari satuan kerja di bawah kami, yakni Bali Creative Industry Center (BCIC),” papar Gati.

Disampaikan Gati, lewat event ini pihaknya ingin membagikan pengetahuan kepada peserta tentang strategi pengembangan usaha, pemasaran produk, dan peningkatan motivasi dalam berwirausaha. Dengan adanya event ini diharapkan dapat meningkatkan minat generasi muda atau generasi milenial dalam berwirausaha dan semangat untuk terus mengembangkan usahanya.

Gati menambahkan, “Kemenperin fokus memacu potensi ekonomi kreatif yang cukup besar tersebut. Langkah strategis ini juga untuk merebut peluang adanya bonus demografi di Indonesia”.

“Pada tahun 2030 mendatang, Indonesia akan mengalami bonus demografi, di mana proporsi usia produktif penduduk

“Kementerian Perindustrian gencar menumbuhkan pelaku industri kreatif guna berperan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan menciptakan kesejahteraan masyarakat. Langkah strategis ini dijalankan melalui berbagai program dengan melibatkan berbagai pihak terkait”.

INFO KEBIJAKAN

usia 20-39 tahun diproyeksi mencapai lebih dari 88 juta jiwa. Sehingga perlu dipersiapkan pengusaha-pengusaha muda yang nantinya bisa mengambil peluang dari bonus demografi itu,” bebernya.

Bali Creative Industry Center (BCIC)

Sebagai negara yang besar, di mana memiliki budaya yang sangat beragam, Gati menilai para pengusaha milenial ini tentu saja menjadi modal besar dalam pengembangan ekonomi kreatif.

Oleh karena itu, Kemenperin mendirikan BCIC pada tahun 2015 lalu, yang berfungsi sebagai wadah bagi para pelaku industri kreatif kriya dan fesyen untuk mengembangkan usahanya.

“Konsepnya di BCIC, yaitu meet-share-collaborate, dimana para pelaku industri bisa bertemu, berbagi pengalaman dan ide kreatif sehingga pada akhirnya, bisa berkolaborasi untuk menciptakan karya bersama,” tandasnya.

Melalui program ini, para pelaku industri kreatif pemula bidang kriya dan fesyen akan diberikan pelatihan dan pendampingan untuk mengembangkan bisnisnya (Scaling-up) agar bisa lebih berdaya saing, baik di kancah domestik maupun global. Hal ini sejalan dengan tekad pemerintah menciptakan wirausaha industri baru, khususnya sektor industri kecil dan menengah (IKM).

“Sebab, jumlah pengusaha muda ekonomi kreatif yang berusia di bawah 30 tahun masih sekitar 10,68% dari total pengusaha ekonomi kreatif yang mencapai 8,2 juta orang. Oleh karena itu, melalui momentum bonus demografi yang dinikmati

Creative Business Incubator Gencar Ciptakan Industri Kreatif

Indonesia pada tahun 2030, di mana proporsi usia produktif akan mencapai lebih dari 88 juta jiwa, menjadi peluang untuk menumbuhkan wirausaha muda,” ungkapnya.

Apalagi, ekonomi kreatif memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional. Capaian ini terlihat pada tahun 2016 yang menyumbang hingga Rp922,59 triliun, dan meningkat menjadi Rp1.102 triliun sepanjang tahun 2018. Artinya, dalam tiga tahun nilainya mampu melonjak 19,45%. Adapun tiga subsektor industri kreatif yang memiliki kontribusi terbesar, yaitu industri kuliner (41,69%), industri fesyen (18,15%) dan industri kriya (15,70%). (Rivan Malik)

Dirjen IKMA bersama salah satu peserta Creative Business Incubator BCIC

Foto bersama peserta Creative Business Incubator BCIC

Dirjen IKMA saat meninjau pameran produk hasil karya peserta Creative Business Incubator BCIC, doc. Kemenperin

doc. Kemenperin

doc. Kemenperin

Page 9: PROGRAM DITJEN IKMA - Kementerian Perindustrianikm.kemenperin.go.id/media/1280/gema-layout-baru-rv-68.pdf · 2021. 1. 15. · 4 GEMA P P GEMA 5 Indonesia Indusrial Moslem Exhibition

16 17GEMA GEMAProgram Ditjen IKMA Program Ditjen IKMA

Kinerja Ekspor Industri Furnitur Indonesia

Sektor industri memiliki peran strategis dalam perekonomian nasional. Berdasarkan data BPS, sektor industri pengolahan memiliki kontribusi terbesar terhadap PDB nasional tahun 2019, yaitu sebesar 19,7%, dimana industri Pengolahan Non Migas memberikan kontribusi sebesar 17,58%. Ekspor industri furnitur pun meningkat dimana nilai ekspor pada tahun 2019 sebesar 1,95 Milyar USD atau naik sebesar 14,6% dari tahun 2018. Tiga negara tujuan ekspor utama diantaranya, Amerika, Jepang dan Australia, sedangkan nilai ekspor industri kerajinan pada tahun 2019 mencapai 892 Juta USD atau naik sebesar 3% dari tahun 2018, dengan negara tujuan utama ekspor ke Amerika, Singapura dan Inggris.

“Bahan Baku Alam Indonesia, menjadikan Indonesia sebagai Trendsetter Eco-Lifestyle Furnitur Dunia”

Jika dilihat dari posisi ekspor furnitur dunia, Indonesia berada pada posisi 26 (dua puluh enam) dan di Asia menduduki posisi ke 5 setelah Cina, Vietnam, Malaysia dan Cina Taipei, sehingga perlu terus didorong dengan terobosan-terobosan untuk meningkatkan daya saing. Bisa dikatakan bahwa salah satu upaya promosi paling efektif bagi produk furnitur adalah melalui pameran internasional. Hal ini dikarenakan buyer dapat memastikan langsung kualitas produk baik dari segi material, keergonomisan produk, desain bahkan bisa melihat workshop secara langsung. Faktor-faktor ini tidak bisa dilakukan dalam pemasaran online. Di Indonesia sendiri terdapat 2 (dua) pameran furnitur internasional yang masuk dalam lingkaran pameran furniture Asia, salah satunya adalah Jogja International Furniture and Craft Fair (JIFFINA).

JIFFINA 2020, Peluang di Balik Tantangan.

Di tengah kegamangan karena wabah virus Corona, penyelenggara JIFFINA berhasil menyelenggarakan pameran furnitur internasional yang digelar pada tanggal 14-17 Maret 2020 di Jogja Expo Center (JEC) Jogjakarta. Padahal beberapa event pameran furnitur internasional terpaksa diundur penyelenggaraannya seperti China, Vietnam, dan Malaysia. Namun karena hal tersebut, sejumlah buyer yang mendaftar melalui online registration website JIFFINA mengalami peningkatan. Hal ini seolah menjadi peluang di balik tantangan penyelenggaraan JIFFINA 2020 yang menampilkan produk furnitur dan kerajinan dari 300 perajin dengan jumlah visitor dan buyer sebanyak 1155 orang dari kurang lebih 60 negara.

JIFFINA 2020 kali ini dibuka oleh Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki dan dihadiri oleh Direktur Jenderal IKMA, Gati Wibawaningsih, Sekda Yogyakarta, Walikota DI. Yogyakarta serta tamu undangan lainnya.

Dalam paparan yang disampaikan oleh Dirjen IKMA, Gati Wibawaningsih mengatakan, “tema “Serve The World with The Unique Diversity of The Eco-Lifestyle” pada JIFFINA 2020, mempunyai implikasi luar biasa bagi pelaku industri furnitur dan kerajinan. Dengan keunggulan bahan baku terbarukan seperti rotan dan bambu, serta kreatifitas desainer Indonesia dalam membuat furnitur ramah lingkungan seharusnya Indonesia sangat bisa menjadi trendsetter dalam pengembangan eco-lifestyle furnitur dunia. Selain itu, eco-lifestyle pada furnitur juga banyak diimplementasikan pada pemakaian bahan finishing yang ramah lingkungan terutama untuk ekspor ke Eropa”.

Pada pameran kali ini, produk yang ditampilkan oleh perajin sangatlah beragam, mulai dari furnitur ramah anak dari rotan

Pameran Furnitur JIFFINA 2020

produksi Wisanka, furnitur yang terbuat dari material bekas yang ditampilkan oleh Nuansa Kayu Bekas, kerajinan patung yang terbuat dari kayu, lampion yang terbuat dari bambu, dan furnitur dengan konsep modern dan kontemporer bagi berbagai konsep ruang masih menjadi andalan bagi beberapa perajin. Selain pameran, terdapat juga acara lain yang dipersiapkan panitia seperti diskusi antara industri dengan stakeholder dalam acara Bussiness Briefing Challenges and Opportunities in 2020 for Furniture Industry.

Langkah Konkrit Kementerian Perindustrian

Kementerian Perindustrian terus berupaya meningkatkan ekspor industri furnitur dan kerajinan melalui langkah kongkrit seperti revitalisasi Unit Pelaksana Teknis (UPT), pendirian Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu, memfasilitasi pameran baik di dalam negeri maupun di luar negeri, mendorong pembangunan Material Center untuk kontinuitas ketersediaan bahan baku yang berkualitas, rencana Pendirian Pusat Desain Industri Nasional (PDIN), mendorong Indonesia untuk berperan dalam Focus on Design pada pameran Ambiente di Jerman, untuk menampilkan kekuatan desain produk Indonesia pada pameran tersebut.

Tahun ini, Kementerian Perindustrian memberikan booth seluas 432 m2 dengan total peserta 21 IKM yang berasal dari 8 (delapan) sentra furnitur yaitu DI. Yogyakarta, Ngawi, Blora, Bali, Semarang, Jepara, Klaten dan Solo Raya. Dalam pameran ini, peserta melakukan inovasi terbaiknya dalam membuat produk untuk dipamerkan kepada buyer internasional. Pameran JIFFINA 2020 membuktikan komitmen bersama dalam mempromosikan produk furnitur dan kerajinan, dengan harapan, tentu saja, pameran ini menjadi katalisator peningkatan ekspor furnitur Indonesia. (Nayna.Nina, IKM PBKF)

INFO KEBIJAKAN

Pembukaan pameran JIFFINA yang ditandai dengan pemukulan kentongan doc. Kemenperin

Produk-produk furniture pada pameran JFFINA doc. Kemenperin

Salah satu produk kerajinan pada pameran JIFFINA doc. Kemenperin

Page 10: PROGRAM DITJEN IKMA - Kementerian Perindustrianikm.kemenperin.go.id/media/1280/gema-layout-baru-rv-68.pdf · 2021. 1. 15. · 4 GEMA P P GEMA 5 Indonesia Indusrial Moslem Exhibition

18 19GEMA GEMAProgram Ditjen IKMA Program Ditjen IKMA 1918

“Gula palma merupakan salah satu komoditi unggulan yang dihasilkan oleh IKM. Indonesia merupakan negara pengekspor utama gula palma di dunia, diikuti Filipina dan Kamboja, di mana selain pasar ekspor, pasar dalam negeri dinilai sama-sama menjanjikan.”

INFO KEBIJAKAN

Berdasarkan data BPS tahun 2017, unit usaha IKM nasional mencapai 4,495 juta dengan penyerapan tenaga kerja berjumlah 11 juta orang. Dari jumlah unit usaha tersebut, 1.6 juta atau 35,14% adalah IKM makanan dan minuman. Mengacu kepada data tersebut, dapat dilihat peran IKM makanan dan minuman dalam pengembangan industri nasional sangatlah penting. Industri makanan dan minuman merupakan salah satu dari 10 (sepuluh) industri prioritas

dan termasuk dalam industri andalan, yaitu industri prioritas yang berperan besar sebagai penggerak utama (prime mover) perekonomian di masa yang akan datang. Selain memperhatikan potensi sumber daya alam sebagai sumber keunggulan komparatif, industri andalan tersebut memiliki keunggulan kompetitif yang mengandalkan sumber daya manusia yang terampil, dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Revolusi industri keempat, menjadi lompatan besar bagi sektor industri, di mana teknologi informasi dan komunikasi dimanfaatkan sepenuhnya. Tidak hanya dalam proses produksi, melainkan juga di seluruh rantai nilai industri sehingga melahirkan model bisnis yang baru dengan basis digital guna mencapai efisiensi yang tinggi dan kualitas produk yang lebih baik. Sektor manufaktur nasional termasuk IKM diharapkan dapat siap menuju

perubahan dalam menghadapi transformasi industri 4.0 yang mengintegrasikan semua lini produksi secara digital. Industri makanan dan minuman merupakan salah satu dari lima sektor manufaktur yang menjadi fokus untuk penerapan awal Industri 4.0. di mana salah satu strategi yang diamanatkan bagi IKM adalah mengadopsi teknologi di sepanjang rantai nilai untuk meningkatkan hasil produksi dan pangsa pasar mereka.

Gula palma merupakan salah satu komoditi unggulan yang dihasilkan oleh IKM. Indonesia merupakan negara pengekspor utama gula palma di dunia, diikuti Filipina dan Kamboja, di mana selain pasar ekspor, pasar dalam negeri dinilai sama-sama menjanjikan. Gula palma yang berbahan dasar gula kelapa atau gula aren merupakan komoditas yang mempunyai nilai ekspor tinggi dan terus meningkat, yakni pada 2017 ekspor gula palma mencapai 25 ribu ton dengan nilai 42,6 juta dolar AS dan pada 2018 ekspor gula palma

Sistem Informasi Terpadu Rantai Suplai IKM Gula Palma meningkat menjadi 35 ribu ton dengan nilai 52,5 juta dolar

AS. Rantai pasok gula palma yang cukup panjang, mulai dari penderes/perajin hingga ekportir mampu menyerap banyak tenaga kerja, yang berarti mengurangi pengangguran, yang akan berdampak meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menggerakkan perekonomian di daerah. Untuk itu, Ditjen Industri Kecil Menengah dan Aneka, Kementerian Perindustrian mendorong industri kecil menengah (IKM) nasional dalam hal ini IKM gula palma untuk melakukan terobosan, salah satunya melalui penerapan sistem informasi terpadu pada proses bisnis baik internal (Vertical integration) maupun eksternal (Horisontal integration) untuk dapat meningkatkan efesiensi dan kemudahan telusur.

Untuk menjaga pasar utamanya dari negara pesaing, maka kualitas gula palma harus diperhatikan dengan baik agar kualitasnya tetap terjamin. Demikian pula dalam proses produksi yang harus efisien dan mudah telusur.

GEMA GEMAProgram Ditjen IKMA Program Ditjen IKMAGula palma yang sudah dikemas dengan kemasan yang baik. doc. KemenperinGula palma yang sudah dikemas dengan kemasan yang baik. doc. Kemenperin

Page 11: PROGRAM DITJEN IKMA - Kementerian Perindustrianikm.kemenperin.go.id/media/1280/gema-layout-baru-rv-68.pdf · 2021. 1. 15. · 4 GEMA P P GEMA 5 Indonesia Indusrial Moslem Exhibition

20 21GEMA GEMAProgram Ditjen IKMA Program Ditjen IKMA

Step 1

Step 2

Step 2

Kondisi yang diharapkanpada IKM Gula Palma

Step 3

INFO KEBIJAKAN

Kondisi Awal pada IKM Gula Palma

Label Gula Manual• No Barcode and Data Log• Human Error• Time Waste

Machine Data Parameter• No Realtime Machine Monitoring• No Optimal Configuration

Export and Consumer Data

• No History Data• No Traceability

Warehouse Managementdi Level Koperasi dan Pengepul

• No Stock Control System• No Monitoring System

Beberapa kondisi awal yang umumnya terjadi pada IKM gula palma antara lain :

01 O2 O3 O4Pelabelan yang masih manual dengan tidak

adanya barcode dan data log, hal ini

dapat memungkinkan terjadinya human

error dan juga time waste

Tidak adanya realtime machine monitoring

dan tidak adanya konfigurasi yang optimal sehingga proses produksi kurang efesien.

Dengan rantai pasok yang panjang, namun warehouse

management di level koperasi dan pengepul

masih kurang hal ini ditandai dengan tidak adanya kontrol sistem dan kurangnya sistem

monitoring.

Kemampuan telusur yang masih rendah

utamanya data history yang dibutuhkan oleh

beberapa eksportir dan konsumen jika

terdapat produk reject.

21

Penerapan Teknologi Industri 4.0 Pada Rantai Supply di Koperasi/ IKM Penghasil Gula Palma di Banyumas

Beberapa langkah yang telah dilakukan oleh Ditjen IKMA melalui Direktorat IKM Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur antara lain:

1. Kajian Perencanaan Strategis Sistem Informasi untuk Pengembangan Bisnis IKM Gula Palma di Era Industri 4.0 dengan output:

a. Hasil identifikasi proses bisnis serta sistem informasi di lingkungan internal maupun eksternal IKM Gula Palma.

b. Rumusan strategi bisnis dan strategi sistem informasi untuk IKM Gula Palma.

c. Rekomendasi portofolio dan arsitektur aplikasi untuk IKM Gula Palma.

2. Ditjen IKMA menggelar kegiatan ‘Workshop Pengembangan IKM Gula Palma Berbasis Sistem Informasi Terpadu di Purwokerto’ dengan tujuan untuk mengenalkan transformasi industri 4.0 kepada IKM gula palma dalam rangka meningkatkan daya saing gula palma Indonesia di pasar global utamanya dalam efisiensi dan traceability. Diharapkan melalui kegiatan tersebut dapat memberikan gambaran tentang transformasi industri 4.0 dan IKM gula palma memperoleh informasi yang diperlukan untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang pada era Revolusi Industri 4.0 dan serta bagaimana trend pasar produk pangan di pasar regional dan global.

3. Untuk dapat meningkatkan efisiensi proses produksi gula palma Direktorat IKM Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur berupaya untuk menerapkan dan mengimplementasikan Industry 4.0 pada salah satu koperasi penghasil gula palma di Kabupaten Banyumas. Upaya tersebut dilakukan secara bertahap mulai dari pembangunan sistem

informasi, bantuan sarana pendukung dalam penerapan sistem informasi dan pendampingan kepada koperasi tersebut.

Adapun output yang diharapkan dari implementasi Industry 4.0 pada koperasi gula palma antara lain:

a. Adanya traceability dari level pengepul ke koperasi

b. Adanya beberapa aplikasi berbasis website pada proses bisnis gula palma seperti input data gula, sistem informasi, record data ekspor, prediksi bisnis ekspor

c. Adanya otomatisasi timbangan digital yang terintegrasi secara real time ke cloud database berbasis IoT

d. Adanya aplikasi warehouse management system di level pengepul dan koperasi

e. Adanya real time data collector untuk mesin oven dan monitoring mesin oven berbasis IoT

f. Adanya optimalisasi konfigurasi data mesin oven berbasis machine learning

g. Adanya real time tracking distribusi gula palma dari pengepul ke koperasi

h. Adanya control tower untuk beberapa koperasi gula palma

Diharapkan dengan adanya implementasi Industri 4.0 dapat meningkatkan efisiensi dan tracebility dalam proses bisnis gula palma, yang pada akhirnya akan meningkatkan daya saing gula palma Indonesia di pasar global, yang berarti juga meningkatkan pendapatan devisa negara, membuka lapangan kerja dan meningkatkan kemandirian masyarakat.

Kemudian dengan adanya implementasi Industri 4.0 pada IKM/ koperasi gula palma dapat menjadi percontohan bagi pengembangan IKM makanan lainnya. (Indra Akbar Dilana)

Program Ditjen IKMA GEMASumber Ditjen IKMA Kemenperin Sumber Ditjen IKMA Kemenperin

Page 12: PROGRAM DITJEN IKMA - Kementerian Perindustrianikm.kemenperin.go.id/media/1280/gema-layout-baru-rv-68.pdf · 2021. 1. 15. · 4 GEMA P P GEMA 5 Indonesia Indusrial Moslem Exhibition

22 23GEMA GEMAProgram Ditjen IKMA Program Ditjen IKMA 23

INFO KEBIJAKAN

Based on data from Central Bureau of Statistics (BPS) in 2017, number of national SMI business has reached 4.495 million with employment absorbance of 11 million employees. From those numbers, 1.6 million of them or 35.14% are SMI of food and beverage sector. Refers to the data, we can assume that the SMIs of food and beverage sector play important role in the development of national industries. Food and beverage industry is one of the 10 (ten) priority industries and also national mainstay industry, which plays a major role as the prime mover of the economy in the future. The mainstay industry need to pay attention on the natural resources as comparative advantage as well as the competitive advantage such as skilled human resources and the application of science and technology.

“The fourth Industry Revolution has become a big leap for the industrial sector, where information and communication technology is fully utilized, not only in the production process, but also in the entire industrial value chain which lead to a new digital based business model in order to achieve high efficiency and better quality of products. The national manufacturing sector including SMIs is expected to be ready for the significant change in facing industry transformation 4.0 which digitally integrates all production lines. The food and beverage industry is one of the five manufacturing sectors for the initial adoption of Industry 4.0 where adopting technology along the value chain to increase their production and market share were one of the strategies mandated for SMIs”.

Palm sugar is one of the SMIs leading commodities where Indonesia is world’s main exporter of palm sugar, followed by Philippines and Cambodia. Also note that beside the export market, Indonesia’s domestic market is also considered equally promising. Palm sugar made from coconut has a high export value and increasing, where in 2017 the export reached 25 thousand tons with a value of 42.6 million US dollars and in 2018 increased to 35 thousand tons with a value of 52.5 million US dollars.

The palm sugar supply chain is quite long, from penderes/crafters to exporters are able to absorb big number of labors, which will reduce unemployment, and have impact in improving both economic and social welfare for the

Some initial conditions that generally occur in the palm sugar SMI are:

Manual labeling with no barcodes and data logs. This will allow human errors and time wasting.

The absence of realtime machine monitoring and no optimal configuration so that the production process is less efficient.

Long supply chain, with a lack of warehouse management in the collectors and cooperatives level which can be seen by the absence of system control and the lack of monitoring system.

The tracing ability is still low, especially at the historical data which is crucial and demanded by exporters and consumers in order to trace reject products.

A

B

C

D

community and driving the economy forward especially in the producing area. This is why, the Directorate General of Small, Medium and Multifarious Industries (DGSMMI), Ministry of Industry encourages national SMIs especially the palm sugar SMs to carry out a breakthrough, one of which is the application of integrated information systems in both internal (Vertical integration) and external (Horizontal integration) processes, to improve efficiency and ease of tracing.

To protect the main market from competing countries, the quality of palm sugar must be highly maintained and guaranteed as well as the production process must be efficient and traceable.

Integrated Information Systems in the Palm Sugar SMIsSupply Chain

GEMA

Production process of palm sugar doc. Kemenperin

Program Ditjen IKMA

Page 13: PROGRAM DITJEN IKMA - Kementerian Perindustrianikm.kemenperin.go.id/media/1280/gema-layout-baru-rv-68.pdf · 2021. 1. 15. · 4 GEMA P P GEMA 5 Indonesia Indusrial Moslem Exhibition

24 25GEMA GEMAProgram Ditjen IKMA Program Ditjen IKMA

Melakukan pendidikan dan pelatihan, pengembangan desain dan pelayanan konsultasi

dibidang persepatuan.

Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia

Komplek Pasar Wisata, Tanggulangin, Kedensari, Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61272, Indonesia

Training

Footwear K

nowledge

Design Development

There are some of the steps which had been taken by the DGSMMI through the Directorate of SMI for Food, Wooden Goods and Furniture such as:

1. Information System Strategic Planning Study for Palm Sugar SMI Business Development in Industrial Era 4.0 with expected output:

a. The identification result of business processes and information systems in both internal and external environment of Palm Sugar SMIs.

b. Business formulation and information system strategy for Palm Sugar SMIs.

c. Portfolio recommendation and architecture application for Palm Sugar SMIs.

2. Holding ‘Workshop on the Development of the Integrated Palm Sugar SMIs Based on an Integrated Information System in Purwokerto, which aim to introduce the transformation of industry 4.0 to palm sugar SMIs in order to improve the competitiveness of Indonesian palm sugar in the global market especially in efficiency and product traceability. The workshop is expected to provide an overview of the transformation of the 4.0 industry so then the palm sugar SMIs will obtain the needed information on how to face challenges and take opportunities in the era of Industrial Revolution 4.0 as well as to understand the market trends for food products in regional and global markets.

3. The Directorate of Food, Wooden Goods and Furniture SMEs seeks to implement Industry 4.0 in one of the palm sugar cooperatives in Banyumas Regency to improve the efficiency of the palm sugar production process. These activities are carried out in stages starting from building the information systems, aid in supporting facilities

for the application of information systems and the accompaniment to the cooperative.

The expected outputs from the activities are:

a. Traceability system from collectors to cooperatives level

b. The existence of several website-based applications in the palm sugar business processes such as data input, information systems, export data records, and export business predictions

c. Automation of integrated digital scales in real time to the IoT-based cloud database

d. The use of warehouse management system application at collectors and cooperatives level

e. The use of IoT-based real time data collector and monitoring for oven machines

f. Optimizing the data configuration of machine learning-based oven machines

g. Real time tracking of palm sugar distribution from collectors to cooperatives

h. Control tower for several palm sugar cooperatives

It is expected that the implementation of Industry 4.0 will improve efficiency and traceability of palm sugar business process, which in turn will increase the competitiveness of Indonesian palm sugar in the global market, which implies the increasing of national foreign exchange income, opening employment and increasing community independence.

The implementation of Industry 4.0 in palm sugar SMIs/cooperatives can be a model for the development for other sector of food SMIs. (Angga Walesa)

INFO KEBIJAKAN

Nira Satria is the one of palm sugar SMIs doc. Kemenperin.

Page 14: PROGRAM DITJEN IKMA - Kementerian Perindustrianikm.kemenperin.go.id/media/1280/gema-layout-baru-rv-68.pdf · 2021. 1. 15. · 4 GEMA P P GEMA 5 Indonesia Indusrial Moslem Exhibition

26 27GEMA GEMAProgram Ditjen IKMA Program Ditjen IKMA 27

Presiden Republik Indonesia H. Joko Widodo memberi arahan agar pariwisata menjadi salah satu sektor unggulan atau leading pembangunan nasional. Dan telah ditetapkan 10 destinasi wisata prioritas yang dikenal dengan istilah 10 “Bali Baru”, 4 diantaranya mendapatkan percepatan pembangunan dan menjadi super prioritas, yaitu Mandalika, Danau Toba, Borobudur, dan Labuan Bajo. Untuk mensukseskan program tersebut, saat ini masih diperlukan pembangunan infrastruktur seperti pembangunan daya tarik wisata atau atraksi, prasarana, penyediaan fasilitas umum, pembangunan fasilitas pariwisata, dan pemberdayaan masyarakat.

Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (Ditjen IKMA) secara nyata mendukung program pariwisata tersebut, dalam bentuk pelaksanaan progam pengembangan sentra IKM kerajinan di destinasi wisata, khususnya di Mandalika dan Lombok Tengah di Nusa Tenggara Barat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan mutu dan sekaligus mendorong peningkatan kemampuan sumber daya manusia (SDM) di sentra kerajinan melalui bimbingan teknis, pendampingan, dan penguatan sentra melalui bantuan mesin/peralatan produksi. Dengan demikian para perajin di sentra tersebut memiliki kompetensi dalam mengolah bahan baku menjadi produk kerajinan (suvenir) yang lebih berkembang dan berdaya saing serta memiliki nilai ekonomi tinggi. Selain itu souvenir juga melekat dengan daya tarik destinasi wisata itu sendiri.

Permasalahan yang ada, tidak semua produk kerajinan atau suvenir tadi berasal dari wilayah atau lokasi wisata tersebut. Bahkan, ada satu daerah destinasi wisata yang dipenuhi oleh produk suvenir dari luar daerah wisata tersebut. Kondisi ini harus diubah agar masyarakat sekitar juga dapat menikmati kemajuan tempat wisata di wilayahnya. Menyikapi hal ini Ditjen IKMA Kemenperin berupaya untuk membantu meningkatkan kompetensi sekaligus mendorong masyarakat di sekitar lokasi wisata agar mampu mengembangkan produk khas daerah khususnya berupa suvenir. Bila masyarakat tersebut sudah menjadi perajin suvenir maka peningkatkan kompetensi SDM adalah urgen dilakukan. Pelatihan atau bimbingan teknis ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas produk sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitar daerah wisata.

“Destinasi wisata prioritas harus dipadukan dengan suvenir khas daerah tersebut. Indonesia memiliki keragaman yang harus dioptimalkan. Selain menggali potensi daerah juga memberikan kontribusi bagi perekonomian. Nusa Tenggara Barat selain memiliki potensi pariwisata dan kerajinan juga rumput laut yang menjadi prioritas untuk dikembangkan”.

Kegiatan peningkatan kemampuan sentra IKM kerajinan dan industri aneka ini dilakukan melalui upaya peningkatan mutu dan mendorong penerapan standardisasi bagi IKM kerajinan dan industri aneka, pengembangan sumber daya manusia melalui bimbingan teknis dan pendampingan, serta penguatan IKM melalui bantuan mesin atau peralatan produksi.

Seperti diungkapkan oleh Dirjen IKMA, Gati Wibawaningsih program pengembangan IKM yang mendukung kawasan destinasi wisata atau “10 Bali baru” yaitu pendampingan teknis produksi dan desain kerajinan di wilayah Kabupaten Lombok Tengah. Dalam acara tersebut diikuti oleh 20 orang peserta.

Menurut Gati, “Lombok juga memiliki beberapa komoditi kerajinan dan sandang unggulan yang bisa dikembangkan menjadi suvenir berupa kerajinan mutiara, gerabah, anyaman ketak, kerajinan kerang, dan tenun”.

Untuk kerajinan anyaman ketak, misalnya, saat ini sudah berada di sentra yang sesuai untuk dikembangkan dengan pendekatan “One Village One Product” (OVOP). Ini merupakan upaya untuk menghasilkan suatu produk kelas dunia yang bersifat unik, khas daerah, dengan memanfaatkan sumber daya lokal, yang dipadu dengan seni budaya, sebagai kreasi dan inovasi bernilai tambah tinggi dan bereputasi internasional.

Rumput laut

Lebih lanjut, Gati menambahkan, NTB juga memiliki potensi rumput laut yang cukup besar dan termasuk dalam 10 besar sentra budi daya rumput laut Indonesia, di mana potensi areal budi daya rumput laut di NTB, berkisar 22.270 hektare dengan produksi 972.148 ton.

“Indonesia juga merupakan penghasil rumput laut kering terbesar di dunia dengan produksi 328.000 ton atau 61,18 persen total produksi dunia pada 2017,” katanya. Ia mengatakan rumput laut merupakan salah satu komoditas strategis karena potensi domestik yang cukup besar dan menggerakkan sektor ekonomi di wilayah pesisir. Di samping itu juga, merupakan industri prioritas yang mempunyai daya saing yang kuat dan masih terbuka peluang yang besar untuk peningkatan nilai tambah melalui hilirisasi rumput laut.

“Dengan adanya potensi tersebut, hari ini juga kita selenggarakan bimbingan teknis produksi IKM rumput laut yang diikuti oleh 20 orang peserta dan dilaksanakan selama empat hari,” ucapnya pula.

Gati menjelaskan, Peraturan Presiden Nomor 33 tahun 2019 tentang Peta Panduan Pengembangan Industri Rumput Laut Nasional 2018-2021 dijadikan dasar dalam pelaksanaan kebijakan dan penganggaran serta usulan dalam RPJMN 2020-2024 sebagai program prioritas.

Terakhir adalah fasilitasi mesin/peralatan IKM reparasi AC yang bersinergi dengan kegiatan dekon. Adapun fasilitasi mesin/peralatan untuk IKM reparasi AC, di antaranya adalah vacuum pump, manipold tester, tangga besi, dan flaring tool set.

“Saya berharap dengan sinergi yang dibangun antara Kementerian Perindustrian dengan segenap dinas yang membawahi sektor Industri di NTB, dapat meningkatkan jumlah wirausaha industri baru, meningkatkan potensi sentra-sentra IKM dan berkontribusi mengembangkan pemberdayaan ekonomi yang pada akhirnya berdampak positif terhadap ekonomi nasional,” pungkasnya. (Jay)

INFOUtama.

Memadukan Sentra Industri dengan Pariwisata

GEMAProgram Ditjen IKMA

Produk Kerajinan dari Kerangdoc. Kemenperin

Olagan Rumput Laut yang menjadi andalan NTB Foto : Istimewa

Page 15: PROGRAM DITJEN IKMA - Kementerian Perindustrianikm.kemenperin.go.id/media/1280/gema-layout-baru-rv-68.pdf · 2021. 1. 15. · 4 GEMA P P GEMA 5 Indonesia Indusrial Moslem Exhibition

28 29GEMA GEMAProgram Ditjen IKMA Program Ditjen IKMA 29

INFO UTAMA

“Tenun ikat Sintang merupakan warisan budaya suku Dayak yang mempunyai nilai seni tinggi. Sesuai dengan komitmen Kementrian Perindustrian untuk mendukung Industri Kecil Menengah (IKM), melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka, komitmen tersebut diwujudkan dengan cara memberikan bimbingan teknis pewarnaan alam dan bantuan peralatan untuk penenun di Kabupaten Sintang”

Saat ini ada 368 sentra IKM tenun tersebar di hampir seluruh wilayah nusantara. Industri tenun ini cukup memberikan kontribusi yang besar terhadap perekonomian nasional, yaitu sebagai penggerak perekonomian rakyat dan penyumbang devisa negara.  Sektor industri aneka merupakan sektor andalan yang mampu memberikan nilai tambah dengan penyerapan tenaga kerja lokal dan menambah pendapatan dan kesejahteraan ekonomi masyarakat.

Pembangunan sektor industri telah diatur dalam Undang-Undang No. 3 tahun 2014 tentang Perindustrian, yang bertujuan dalam rangka mewujudkan industri aneka yang mandiri, berdaya saing dan maju, untuk kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu dibutuhkan sinergi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk terus memantau dan memperhatikan potensi sumber daya industri daerah yang dapat dikembangkan menjadi industri kecil dan menengah untuk dapat meningkatkan sektor ekonomi di tengah-tengah masyarakat.

Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal lndustri Kecil dan Menengah Aneka terus melakukan pembinaan pada sentra-sentra tenun di Indonesia dengan mendorong pengembangan IKM tenun melalui berbagai program. Program-program tersebut antara Iain, bimbingan teknis dan fasilitasi mesin peralatan dengan mendatangkan tenaga ahli. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kemampuan para IKM tenun dalam meningkatkan pemberdayaan dan kemandirian ekonomi yang dapat berdaya saing.

Melalui kegiatan Bimtek pewarnaan alam dan fasilitasi mesin peralatan IKM tenun, diharapkan adanya peningkatan mutu desain kain dan adanya keragaman warna alam baru yang dapat mengikuti tren pasar yang mempunyai daya saing. Kegiatan Bimtek diikuti oleh 5 kelompok tenun ikat yang terdiri dari 20 IKM tenun di Kabupaten Sintang. Kegiatan Bimbingan Teknis dan Fasilitasi Mesin/peralatan Pewarna Alam IKM Tenun ini diadakan di Bagoes In Hotel, Sintang, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat dan diselenggarakan pada tanggal 22 – 27 November 2019 lalu.

Kegiatan ini dibuka oleh Sekretaris Daerah Drs, Yosepha Hasnah M.Si, dalam hal ini mewakili Bupati Sintang. Yosepha berpesan kepada lima kelompok tenun ikat yang diikuti sebanyak 20 orang pengerajin “agar adanya pelatihan dan bimbingan ini, Industri Kecil Menengah (IKM) di Kabupaten Sintang mampu memberikan daya saing, serta mampu menciptakan inovasi-inovasi baru sehingga dapat bersaing dan lebih maju lagi ke depan”.

Dari Bimtek ini, para penenun mendapat tambahan pengetahuan dan gambaran yang jelas mengenai lndustri Kecil Menengah (IKM) juga mengetahui teknik pewarnaan, teknik pengawetan, teknik pemutihan, teknik pembuatan tas dan barang kerajinan lainnya.  

Mengenal Tenun SintangTenun ikat Sintang merupakan warisan budaya suku Dayak yang mempunyai nilai seni tinggi. Proses pembuatannya cukup panjang, mulai dari menanam kapas, memintal benang (ngaos), peminyakan benang, pewarnaan dengan mencelup, mengikat motif, hingga menenun. semua dilakukan dengan cara manual. Proses menenunnya menggunakan alat tenun yang terbuat dari kayu dan bambu yang biasa disebut ‘gedokan’.

Terdapat lebih dari 76 jenis motif tenun Dayak Sintang. Diantaranya: Encerubung (Pucuk rebung), Emperusung (Ikan bermulut besar), Ular, Merinjan (Raja dari tumbuhan), Perahu, serta Ruit (Kait pada mata tombak). Biasanya keseluruhan motif ini memiliki latar belakang pengalaman hidup serta sarat nilai filosofi masyarakat Dayak pada umumnya.

Tenun Ikat Sintang, masuk dalam salah satu Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK) yang dapat mengakomodir tujuh jenis dari 10 jenis OPK berdasarkan Undang-Undang nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.

Dalam pembukaan kegiatan Bimbingan Teknis dan Fasilitasi Mesin/peralatan Pewarna Alam IKM Tenun ini Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Yosepha Hasnah memberikan fakta unik mengapa tenun sintang masuk dalam Objek Pemajuan Pendidikan (OPD):

1. Tradisi lisan

5. Teknologi Tradisional

2. Adat Istiadat

3. Ritual

4. Pengetahuan Tradisional

Tenun ikat Sintang dipelajari secara turun temurun, dari nenek moyang sampai ke anak cucu, generasi penerus mereka akan tetap menenun.

Teknologi Tradisional: Penenun tetap menggunakan alat sederhana yang masih terpelihara hingga saat, yang belum tersentuh mesin maupun alat mesin produksi massal lainnya.

Tenun ikat Sintang merupakan adat istiadat yang mempunyai aturan tertentu yang dipercayai oleh semua penenun, untuk tidak dilanggar, sesuai pakemnya.

Dalam proses pembuatan tenun ikat, para penenun harus terlebih dahulu melaksanakan ritual pada saat persiapan, pelaksanaan dan setelah menenun.

Para penenun memiliki pengetahuan tradisional tertulis dalam bentuk buku dan dalam ingatan masing masing, dari nenek moyang hingga generasi saat ini.

6. Seni

7. Bahasa

Melalui tenun ikat tercipta karya, karsa dan cipta berupa motif tenun yang penuh makna dan cerita, berisi petuah bijak dari para leluhur pada generasi muda.

Para penenun mengunakan bahasa asli ibu dalam proses mentransfer ilmu pengetahuan menenun kepada anak cucunya. (Dyah Septiani)

BimtekPerajin Tenun Sintang

GEMAProgram Ditjen IKMAProses menenun oleh peserta pelatihan tenun Sintang, Doc. Kemenperin

Foto: Istimewa

Page 16: PROGRAM DITJEN IKMA - Kementerian Perindustrianikm.kemenperin.go.id/media/1280/gema-layout-baru-rv-68.pdf · 2021. 1. 15. · 4 GEMA P P GEMA 5 Indonesia Indusrial Moslem Exhibition

30 31GEMA GEMAProgram Ditjen IKMA Program Ditjen IKMA30

“Untuk  memenuhi kebutuhan bahan baku pelaku industri kecil dan menengah (IKM) yang memproduksi produk-produk furnitur di Jepara, Jawa Tengah, Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (Ditjen IKMA) akan membangun pusat bahan baku atau  material center. Material center  ini dibangun  untuk memenuhi kebutuhan bahan baku kualitas terbaik, legal, dan harga yang kompetitif bagi IKM furnitur.”

Jepara merupakan salah satu sentra furnitur dan kerajinan yang potensial sekaligus kekayaan intelektual dengan kearifan lokal. Daya saing industri furnitur dan kerajinan Jepara di pasar global terletak pada sumber bahan baku alami yang melimpah dan berkelanjutan serta didukung oleh keragaman corak dan desain yang berciri khas lokal serta ditunjang sumber daya manusia yang kompeten. Namun dalam perkembangannya ada beberapa kendala yang dihadapi oleh IKM tersebut salah satunya adalah bahan baku. Mulai dari ketersediaan bahan baku, standarisasi bahan baku hingga harga bahan baku yang cukup mahal, dengan skala pembelian IKM yang terlalu kecil menjadi masalah tersendiri, solusinya adalah dengan pembelian bahan baku pada skala ekonomi tertentu. Akses bahan baku ini menjadi sangat penting karena tantangan bagi IKM adalah mendapatkan bahan baku yang sesuai dengan spesifikasi pasar.

Berawal dari permasalahan tersebut maka Ditjen IKMA bermaksud untuk mendirikan Material Center di Jepara. Konsep Material Center ini akan mencakup 4 (empat) model bisnis yang akan dibutuhkan oleh IKM diantaranya bisnis PPIC (Production planning inventory control), bisnis jasa sewa permesinan secara kolektif, model pengelolaan bahan baku standar dan pendukung serta model pengelolaan kegiatan logistik bagi IKM. Rencana pembangunan Material Center ini dibahas dalam forum diskusi dan sosialisasi dengan tema “Peningkatan Daya Saing IKM Melalui Fasilitasi Akses Pembiayaan dan Akses Bahan Baku/Bahan Penolong” di Bandengan, Jepara pada tanggal 22 Januari 2020 yang dibuka oleh Dirjen IKMA, Ibu Gati Wibawaningsih dan disaksikan oleh Kadis Perindag Propinsi Jawa Tengah.

Konsep material center ini sudah dimulai dengan kajian sejak tahun 2019. Rencananya di awal tahun 2020 akan menjadi permulaan implementasi untuk menyepakati beberapa hal seperti, bentuk pengelolaan dan kelembagaan material center, peran setiap  stakeholder,  bussiness plan  dan persiapan infrastruktur yang dibutuhkan.

Akses bahan baku ini sangat penting karena menjadi tantangan bagi pelaku IKM  kita sekarang dalam rangka  mendapatkan bahan baku yang sesuai dengan spesifikasi pasar. Langkah tersebut bertujuan menopang keberlangsungan usaha dan peningkatan daya saing pada sektor yang berorientasi ekspor tersebut. Dibutuhkan kerja sama yang sinergi dengan sejumlah pihak terkait agar pembangunan  material center  di Jepara tersebut bisa terwujud sesuai rencana dan pelaksanaannya berjalan baik antara lain dengan menggandeng Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Jepara, pihak penyedia jasa logistik, perbankan, koperasi, dan pelaku IKM.

Dalam mengatasi masalah pembiayaan, IKM dapat memanfaatkan program KUR yang ditawarkan oleh perbankan. Namun masih banyak IKM yang belum memanfaatkan program tersebut karena masih banyak IKM yang belum menyadari pentingnya pencatatan keuangan sehingga pihak Bank menjadi sulit untuk menganalisa kelayakannya.

Di tahun 2020 terdapat kebijakan baru terkait dengan KUR yang akan sangat menguntungkan IKM diantaranya penurunan suku bunga dari 7% di tahun 2019 menjadi 6% di tahun 2020, plafon untuk KUR mikro di tahun 2020 meningkat dari Rp.25 juta menjadi Rp. 50 juta per debitur. Selain itu juga plafon KUR secara total meningkat dari Rp. 140 Triliun di tahun 2019 menjadi 190 Triliun di tahun 2020.

Diharapkan program material center ini dapat berjalan sesuai dengan rencana, dan akan menjadi tangga lompatan bagi IKM dalam menghadapi permasalahan bahan baku bagi IKM Furnitur dan Kerajinan di Kabupaten Jepara, selain itu program ini juga dapat mendorong kemajuan IKM khususnya, dan pertumbuhan industri nasional pada umumnya yang bermuara pada peningkatan daya saing global yang di cita-citakan. (Dyah Septiani)

Pembangunan Material Center IKM Furnitur

INFO UTAMA

GEMA Program Ditjen IKMA

Pembuatan furnitur pada sentra IKM furnitur, doc. Kemenperin

Kegiatan pada forum diskusi dan sosialisasi “Peningkatan Daya Saing IKM Melalui Fasilitasi Akses Bahan Baku/Bahan Penolong” doc. Kemenperin

Page 17: PROGRAM DITJEN IKMA - Kementerian Perindustrianikm.kemenperin.go.id/media/1280/gema-layout-baru-rv-68.pdf · 2021. 1. 15. · 4 GEMA P P GEMA 5 Indonesia Indusrial Moslem Exhibition

32 33GEMA GEMAProgram Ditjen IKMA Program Ditjen IKMA32 33

Peningkatan kapasitas produksi, sudah terbukti membantu Rafles Bogor untuk melebarkan area pemasarannya. Hingga saat ini, pemasaran pie talas tidak hanya sebatas di wilayah Bogor saja, namun sudah dapat ditemui di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) dan Bandung. Di Bogor sendiri, tempat asalnya pie talas, CV Rafles hingga saat ini telah mempunyai empat toko yang berlokasi di Jl. Pajajaran, Jl. Semeru, Jl Pasir Kuda (Ciomas), dan di Jl Semplak. Selanjutnya, Rafles Bogor berencana akan memperluas ketersediaan produknya hingga Yogyakarta dan Surabaya. “Saya berharap dengan adanya program restrukturisasi ini dapat membantu perkembangan industri kecil menengah di seluruh Indonesia, karena kami sendiri sudah merasakan dampak positifnya,” ujar Arda. (Ratih Pratiwi)

IKM Rafles BogorPada tahun 2013, di Bogor sedang marak sekali oleh-oleh olahan talas, mulai dari bolu talas, lapis talas, bika talas, bolu gulung talas. Oleh karena itu, Arda Fatah Hasyim atau yang akrab disapa dengan Arda, founder sekaligus owner CV Rafles Cipta Ardanesia mulai memikirkan peluang tentang produk yang belum dikembangkan sebagai oleh-oleh khas kota Bogor. Di saat bersamaan, kala itu pie susu Bali cukup populer sebagai oleh-oleh khas Bali. Banyak kerabat/teman Arda sepulang pelesir dari Bali, membawakannya pie susu sebagai buah tangan. Terinspirasi dari pie Bali, akhirnya Arda terpikirkan membuat produk pie seperti itu, namun tentunya dengan beberapa modifikasi produk sehingga sesuai dengan ciri khas kota Bogor. Akhirnya terciptalah Pie Talas Bogor dengan munggunakan bahan tepung talas sebagai produk andalan Industri Kecil Menengah (IKM) Rafles.

Start-Up IKM Naik KelasPerusahaan ini berdiri dengan modal awal sekitar 1 juta rupiah. Seperti umumnya yang dilakukan oleh industri kecil ketika memulai usaha, semuanya dikerjakan sendiri. “Saya kerjakan sendiri semua, mulai dari belanja di pasar, produksi pie talas secara manual, sampai saya yang menitipkan ke toko oleh-oleh yang ada di bogor”, ujar Arda. Awal mula dulu IKM Rafles memproduksi 20 box (1 box isi 7 pie), terus semakin berkembang hingga saat ini menjadi 4500 box per hari atau sekitar 31.500 pie per harinya dengan dibantu oleh 40 orang karyawan produksi.

Program Restrukturisasi IKMAMenurut Arda, “dengan berkembangnya usaha, maka diperlukan juga teknologi untuk membantu proses produksi”. Pemilik usaha sangat menyadari bahwa campur tangan teknologi dan modernisasi akan sangat berperan dalam kemajuan usahanya. Permintaan terhadap pie talas bogor yang semakin meningkat, harus diimbangi dengan peningkatan kapasitas produksi untuk memenuhinya. Oleh karena itu pada akhir tahun 2018, CV Rafles Cipta Ardanesia membeli mesin pie otomatis dari Jepang yang dapat memproduksi sebanyak 2500 pie/jam. Dengan adanya mesin tersebut Rafles Bogor berhasil menambah kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan konsumen.

Di tahun 2019, IKM Rafles mengajukan proposal untuk mengikuti program fasilitasi restrukturisasi mesin/peralatan di Ditjen IKMA Kementerian Perindustrian. Program Restrukturisasi Ditjen IKMA merupakan program untuk membantu IKM agar dapat meningkatkan kapasitas produksinya melalui pembaharuan mesin/peralatan. Nantinya Ditjen IKMA akan memberikan uang penggantian sebanyak 25% (untuk pembelian mesin impor) atau 30% (untuk pembelian mesin buatan dalam negeri) dari harga pembelian mesin/peralatan. Nilai potongan harga yang diberikan paling sedikit Rp 5.000.000,- dan paling besar sebanyak Rp 300.000.000,- untuk tiap perusahaan per tahun.

IKM Rafles merupakan salah satu IKM yang berhasil mendapat fasilitas dari program restrukturiasi dari Kementerian Perindustrian senilai uang penggantian maksimum yaitu 300 juta rupiah. Anggaran penggantian tesebut tentu sangat bermanfaat bagi IKM untuk mengembangkan usahanya dan dapat memperluas area pemasarannya.

Produktif Melalui Program Restrukturisasi

INFO UTAMA

GEMA GEMAProgram Ditjen IKMA Program Ditjen IKMAKegiatan pada forum diskusi dan sosialisasi “Peningkatan Daya Saing IKM Melalui Fasilitasi Akses Bahan Baku/Bahan Penolong, doc. Kemenperin

Kegiatan pada forum diskusi dan sosialisasi “Peningkatan Daya Saing IKM Melalui Fasilitasi Akses Bahan Baku/Bahan Penolong, doc. Kemenperin

Page 18: PROGRAM DITJEN IKMA - Kementerian Perindustrianikm.kemenperin.go.id/media/1280/gema-layout-baru-rv-68.pdf · 2021. 1. 15. · 4 GEMA P P GEMA 5 Indonesia Indusrial Moslem Exhibition

34 35GEMA GEMAProgram Ditjen IKMA Program Ditjen IKMA

INFO UTAMA

“Pertumbuhan Wirausaha Baru (WUB) industri kecil pengolahan produk olahan kelapa di Sulawesi Utara ditandai dengan dilaksanakannya bimbingan teknis produksi dan kewirausahaan IKM serta fasilitasi mesin/peralatan IKM pengolahan minyak kelapa di Minahasa Selatan, Sulawesi Utara”Kementerian Perindustrian melalui Ditjen Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) terus berupaya meningkatkan nilai tambah bahan baku dalam negeri dengan melaksanakan program hilirisasi industri berbasis sumber daya alam. Langkah strategis ini diambil untuk menjadi solusi dalam mendongkrak

dalam mendukung tumbuh dan kembangnya industri melalui penyediaan sarana & prasarana, infrastruktur dan regulasi.

Berdasarkan data Asian and Pasific Coconut Community (2018) jumlah petani yang terlibat dalam agribisnis kelapa sebanyak 5,09 juta rumah tangga. Indonesia merupakan negara penghasil kelapa terbesar di dunia diatas Filipina, India, Srilanka dan Brazil.

Pengembangan IKM Kelapa Terpadu di Minahasa Selatan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para pelaku agribisnis kelapa mulai dari sektor hulu sampai dengan hilir, utamanya melalui penumbuhan dan pengembangan IKM olahan turunan kelapa dan IKM pendukung pengembangan agribisnis kelapa.

Produk-produk yang dapat dihasilkan dari buah kelapa dan banyak diminati karena nilai ekonominya yang tinggi diantaranya adalah coconut oil (CNO) virgin coconut oil (VCO), activated carbon (AC), coconut fiber (CF), dan coconut charcoal (CCL). Sementara itu, batang kelapa juga merupakan bahan baku industri untuk menghasilkan perlengkapan rumah tangga (furniture) yang masih prospektif untuk dikembangkan.

Potensi industri berbasis sumber daya alam Minahasa Selatan khususnya kelapa sangat besar, sehingga perhatian dan intervensi oleh pemerintah pusat untuk mendorong peningkatan kualitas produk agar semakin bisa bersaing secara global di tengah persaingan yang saat ini semakin lama semakin kompetitif sangatlah penting. (Maulana Riyaldi)

harga komoditas di wilayah setempat, yang salah satunya adalah mengangkat potensi industri kelapa di Propinsi Sulawesi Utara melalui Program Pengembangan IKM Kelapa Terpadu, dalam hal ini difokuskan pada Minahasa Selatan.

Program Pengembangan IKM Kelapa Terpadu di Minahasa Selatan, Sulawesi Utara ini berlangsung pada tanggal 26 Februari 2019 dan dihadiri oleh Dirjen IKMA ibu Gati Wibawaningsih dan Bupati Minahasa Selatan beserta para jajarannya. Dalam acara yang diikuti oleh 25 peserta bimbingan teknis pelaku industri kecil diberi bantuan fasilitasi mesin/peralatan IKM pengolahan minyak kelapa terdiri dari 10 set mesin TTG parut dan peras santan kelapa.

Industri pengolahan kelapa di Indonesia cukup berkembang di beberapa wilayah seperti Riau, Sulawesi Utara, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung serta Gorontalo. Wilayah yang cukup potensial dalam mengembangkan industri pengolahan kelapa adalah Minahasa Selatan, Propinsi Sulawesi Utara yang mempunyai potensi industri kelapa yang sangat besar, dengan jumlah pengolahan IKM yang cukup banyak. Produk yang dihasilkan dari kelapa antara lain kopra, kayu kelapa, sabut kelapa, minyak kelapa dan arang. Sebagian besar pengolahan dilakukan pada skala rumah tangga dan kelompok kecil di setiap kecamatan.

Kementerian Perindustrian tengah fokus melaksanakan program hilirisasi industri berbasis SDA, guna memperkuat daya saing dan struktur industri nasional sekaligus menumbuhkan populasi industri. Hilirisasi produk perkebunan perlu terus dikembangkan, mengingat potensi bahan baku yang berlimpah, terciptanya lapangan kerja bagi penduduk setempat yang akan berdampak meningkatnya kesejahteraan masyarakat, dan pada akhirnya akan meningkatkan perekonomian daerah, Selain itu, peran pemerintah daerah menjadi hal yang utama

PengolahanMinyak Kelapadi Minsel

Para peserta yang antusias mengikuti bimbingan teknis pengolahan minyak, doc. Kemenperin

CaptionSalah satu hasil produk bimbingan teknis pengolahan minyak kelapa doc. Kemenperin

Page 19: PROGRAM DITJEN IKMA - Kementerian Perindustrianikm.kemenperin.go.id/media/1280/gema-layout-baru-rv-68.pdf · 2021. 1. 15. · 4 GEMA P P GEMA 5 Indonesia Indusrial Moslem Exhibition

36 37GEMA GEMAProgram Ditjen IKMA Program Ditjen IKMA 37

Persebaran potensi seni ukir di nusantara sangatlah luas, mengingat faktor budaya kultural yang tersebar dari ujung Sabang hingga Merauke, maka dari itu Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka memberikan fasilitas serta pendampingan dan peningkatan kualitas SDM kepada para perajin seni ukir yang ada di Tana Toraja khususnya di 4 kelurahan serta 4 kecamatan di Kabupaten Tana Toraja yaitu: Kelurahan Botang Oma, Kecamatan Makale, Kelurahan Lemo Makale Utara, Kecamatan Rembon Lembang Tumbang Datu, Kecamatan Sanggala Utara.

Tana Toraja sendiri memiliki ciri khas dalam seni ukir kayu yang dibuat oleh aturan adat setempat dan diberi istilah dengan nama passura yakni berasal dari kata “suraq” sinonim kata surat, yang artinya adalah berita, tulisan, dan gambar. Gambaran dalam passura’ merepresentasikan kehidupan masyarakat Toraja pada masa lalu. Ragam jenis ukiran ini biasanya memadati seluruh dinding rumah adat di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Dengan luas geografis mencapai 45 ribu kilometer persegi, tentunya Propinsi Sulawesi Selatan memiliki tantangan dalam

mencapai eksistensi budaya, diperlukan adanya bantuan dari segi peningkatan SDM dan sokongan alat produksi yang nantinya bisa bersaing dalam level nasional maupun skala internasional untuk bidang kerajinan seni ukir tersebut.

Hal inilah yang membuat Ditjen IKMA, Kementerian Perindustrian terdorong untuk Mengembangkan sektor kerajinan seni ukir kayu yang ada di Kabupaten Tana Toraja agar semakin dapat mengembangkan kebudayaan setempat. Selain memberikan pendampingan, Ditjen IKMA juga memberikan 205 unit peralatan produksi berupa, 40 mesin ketam planner, 40 unit mesin bor duduk, 20 unit mesin bor tangan, 25 unit ballpoint ukir elektrik, 40 unit alat las bakar otomatis dan 40 unit mesin gerinda tangan. Bantuan mesin produksi ini diserahkan langsung oleh Direktur Industri Kecil Menengah (IKM) Kimia, Sandang, Kerajinan dan Industri Aneka Direktorat Jenderal IKMA, Kementerian Perindustrian, E Ratna Utarianingrum kepada Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Tana Toraja, Very Bitticaca di kantor Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Tana Toraja, Sabtu, 31 Agustus 2019 pada acara penutupan pendampingan IKM Kayu di Tana Toraja.

“Pada acara penutupan pendampingan IKM di Tana Toraja, Propinsi Sulawesi Selatan dihadiri oleh Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian, para pelaku usaha ukir kayu serta perajin kayu dengan total 1000 orang dari 4 kecamatan sentra kayu ukir di Kabupaten Tana Toraja, diharapkan IKM binaan Ditjen IKMA dapat mempergunakan fasilitas yang diberikan dengan sangat baik sehingga hasil produksi dapat bersaing di pasar dalam dan luar negeri”

Di hadapan para perajin kayu, E Ratna Utarianingrum mengatakan “Tana Toraja memiliki potensi dalam pengembangan produk kerajinan kayu karena memiliki ciri khas ukiran daerah sehingga hal ini sangat sejalan dengan program Pak Jokowi dalam peningkatan ekonomi rakyat dan berbasis budaya’. “Kalau budaya ukir ini tidak dilestarikan dan diangkat secara benar, maka lama kelamaan tidak akan ada lagi yang tertarik untuk mengukir, sehingga kami hadir untuk menggerakkan kembali sektor kerajinan ini untuk menghasilkan industri kerajinan yang bisa meningkatkan ekonomi rakyat,” ungkap Ratna.

Ratna Utarianingrum berharap pendampingan serta bantuan alat dari Kementerian Perindustrian ini dapat digunakan dengan baik serta dijaga oleh para perajin agar benar-benar bisa membantu dalam peningkatan kualitas dan hasil produksi menyangkut juga inovasi dalam desain, kemasan dan tentunya untuk dapat mengikuti informasi tren dan selera pasar dunia terkini.

INFO UTAMA

Sektor Industri kerajinan merupakan salah satu sektor penting dalam perindustrian Indonesia saat ini. Peluang Industri kerajinan untuk terus berkembang sangatlah besar. Mengedepankan sosial budaya kultural Indonesia dengan berbagai macam keunikannya, sangatlah mampu untuk unjuk gigi seiring dengan era informasi yang begitu cepat dan berharap produk kualitas seni ukir bisa memaksimalkannya dalam pembentukan brand image dan menjadi salah satu bentuk daya tarik sendiri ke depannya dan menjadi IKM yang mandiri dari segala aspek dan bisa menginspirasi pelaku usaha lainya agar menerapkan strategi penjualan dengan kualitas produk di atas rata-rata.

Walaupun data membuktikan industri kerajinan di tanah air baru memegang porsi sekitar 0,9% pangsa pasar dunia, tetapi ini bisa menjadi trigger untuk para pelaku usaha kerajinan lainnya untuk terus berkembang terkait peluang pasar dalam dan luar negeri yang cukup besar sehingga tidak menutup kemungkinan akan mencapai status absolute jika terus dibina serta diawasi perkembangannya. (Abdullah)

Peningkatan SDM dan Fasilitas

IKM Kayu Ukir di Tana Toraja

GEMAProgram Ditjen IKMA

Kayu ukir yang diaplikasikan pada rumah di Tana Toraja doc. Kemenperin doc. Kemenperin

Page 20: PROGRAM DITJEN IKMA - Kementerian Perindustrianikm.kemenperin.go.id/media/1280/gema-layout-baru-rv-68.pdf · 2021. 1. 15. · 4 GEMA P P GEMA 5 Indonesia Indusrial Moslem Exhibition

38 39GEMA GEMAProgram Ditjen IKMA Program Ditjen IKMA 39

“Kain Tapis merupakan salah satu jenis kerajinan tradisional masyarakat Lampung dalam menyelaraskan kehidupannya baik terhadap lingkungannya maupun Sang Pencipta Alam Semesta. Oleh sebab itu, pembuatan kain Tapis ini melalui tahapan waktu yang mengarah kepada kesempurnaan teknik tenun, maupun cara-cara memberikan ragam hias yang sesuai dengan perkembangan kebudayaan masyarakat”

Terdapat beberapa jenis kain Tapis menurut asal pemakaiannya, yaitu Tapis Lampung dari Pesisir, Tapis Lampung dari Pubian Telu Suku, Tapis Lampung dari Sungai Way Kanan, dan Tapis Lampung dari Tulang Bawang Mego Pak. Saat ini, Lampung tidak hanya memproduksi kain Tapis untuk bahan pakaian saja namun sudah berkembang menjadi beberapa bentuk kerajinan seperti tas, dompet bahkan peci yang tentunya dapat meningkatkan

Pesisir Tengah. Mengawali sambutannya pak bupati mengucapkan selamat datang kepada rombongan Direktorat Jenderal (Dirjen) IKM Kimia Sandang, Kerajinan dan Industri, Kementerian Perindustrian. Selanjutnya bapak bupati memaparkan lebih jauh terkait kerajinan tapis yang merupakan sebuah karya seni yang dibuat oleh tangan-tangan kreatif para pengrajin di beberapa kabupaten se-Lampung. “Sekedar diketahui, Pesisir Barat sejak lama telah dikenal sebagai salah satu daerah penghasil kerajinan Tapis sejak dulu,” ungkap Agus bernostalgia tentang tapis di Pesibar.

Agus menilai bahwa kerajinan Tapis di Pesisir Barat sangat penting untuk dilestarikan dan dikembangkan menjadi aneka produk yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas, mengingat hasil produk kain Tapis yang sangat unik dan rapi sehingga mampu memberikan nilai estetika yang tinggi bagi para pemakainya.

Seiring dengan perkembangan teknologi dan perubahan minat pasar yang terus berubah, maka pelaku IKM dituntut untuk terus berinovasi mengimbangi perkembangan permintaan pasar. “Dengan semangat kewirausahaan yang kuat, dapat menciptakan lapangan kerja sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang makin berkembang,” tukasnya.

Kegiatan tersebut juga dihadiri Ketua TP-PKK, Septi Istiqlal, Direktur IKM Kimia Sandang, Kerajinan dan Industri Aneka, E. Ratna Utarianingrum, Ketua Dharma Wanita, Farida Miladia Lingga, seluruh kepala OPD dan 20 perajin Tapis. (Ayu Novery)

minat konsumen dari wisatawan lokal maupun internasional.

Hal tersebut disadari oleh Kementerian Perindustrian khususnya oleh Ditjen Industri Kecil, Menengah dan Aneka untuk membantu para IKM yang berada di sekitar Lampung untuk meningkatkan kemampuannya dalam membuat kerajinan kain Tapis tersebut. Salah satu kegiatan yang diselenggarakan oleh Ditjen

IKMA yaitu dengan mengadakan Bimbingan Teknis Kain Tapis di Pesisir Barat kota Lampung, dalam rangka pengembangan wirausaha baru.

Bupati Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar), Agus Istiqlal turut menghadiri sekaligus membuka acara Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi IKM kerajinan tapis, yang diselenggarakan pada tanggal 1-5 Juli 2019 di Hotel Sartika Pekon Serai Kecamatan

Pengembangan Kerajinan Tapis

INFO UTAMA

Direktur IKM Kimia Sandang, Kerajinan dan Industri bersama Bupati Pesisir Barat dan perwakilan peserta penerima fasilitasi mesin doc. Kemenperin

Foto : IstimewaProduk Kerajinan Tapis

Foto : IstimewaProduk Kerajinan Tapis

Page 21: PROGRAM DITJEN IKMA - Kementerian Perindustrianikm.kemenperin.go.id/media/1280/gema-layout-baru-rv-68.pdf · 2021. 1. 15. · 4 GEMA P P GEMA 5 Indonesia Indusrial Moslem Exhibition

40 41GEMA GEMAProgram Ditjen IKMA Program Ditjen IKMA

Kelompok Perajin BambuBerdasarkan kesepakatan Direktorat IKM Kimia, Sandang, Kerajinan dan Industri Aneka Direktorat Jenderal IKMA Kemenperin dengan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Magelang ada tiga kelompok yang didampingi, yatu:

Kelompok perajin bambu “Deling” Borobudur Craft Comunity adalah kelompok perajin bambu yang ada di Desa Kebonsari, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang dengan anggota pendampingan terdiri dari 10 orang. Kelompok ini memiliki kesadaran terhadap apa yang mereka kerjakan dengan tangan namun mengabaikan persoalan nilai indah, hanyalah jumlah yang mereka capai. Produk-produk kelompok ini diwakili dengan karya-karya bolpoint.

Kelompok Usaha Seribu Wulung adalah kelompok perajin bambu yang ada di Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang dengan anggota pendampingan terdiri dari 10 orang. Kelompok ini lebih menekankan pada produk ukiran dengan tema wayang, landscap, gambar-gambar hewan, bodi manusia, dan dekorasi. Kelompok ini memiliki kemiripan seperti segmen guild, tetapi masih memperhatikan atribut estetik dalam pencapaian ekonomi secara cepat. Segmen kelompok ini mengutamakan intensitas ekspresi estetikanya. Contoh produk lebih menunjukkan gagasan yang berkarakter personal dan menunjukan konteks orientasi penciptaan yang lebih bebas dan terbuka.

Kelompok Perajin Bambu Bumiharjo adalah kelompok perajin bambu yang ada di Desa Bumiharjo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang dengan anggota pendampingan terdiri dari 10 orang. Kelompok ini memiliki kesadaran terhadap apa yang mereka kerjakan dan masih dalam pencarian nilai estetika atau keiindahan. Produk-produk kelompok ini diwakili dengan produk “kerai” (hiasan dinding) bertema candi borobudur dan kaligrafi. (Jay)

Kerajinan atau handycraft menjadi ciri khas daerah yang ada di Indonesia. Bisa dikatakan di setiap provinsi memiliki ciri khas kerajinan yang menjadi ikon atau jati diri daerah tersebut. Kerajinan merupakan bagian dari seni rupa terapan, yang diartikan sebagai proses produksi yang melibatkan keterampilan manual dalam membuat benda-benda kebutuhan hidup untuk tujuan fungsional (kegunaan) serta memiliki nilai keindahan.

Kementerian Perindustrian dalam hal ini Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (Ditjen IKMA) terus mendorong agar kerajinan memiliki daya saing serta produktivitas. Tak heran bila di sektor ini, mendapat perhatian bahkan prioritas untuk dikembangkan. Peran IKM kerajinan menjadi penting karena bisa memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi khususnya di daerah, dan penyerapan tenaga kerja.

Sesuai dengan tugas yang diemban (tupoksi) Ditjen IKMA melakukan berbagai kegiatan serta fasilitasi agar kerajinan di Indonesia mengalami peningkatan, baik secara kelembagaan maupun hasil akhir produk. Pembinaan

terhadap sentra-sentra IKM yang sudah ada atau membentuk sentra baru, secara siginifikan membuat kerajinan di negara ini makin berkualitas.

Seperti yang diungkapkan oleh Dirjen IKMA, Gati Wibawaningsih dalam acara Inacraft tahun lalu menyampaikan, dalam upaya pengembangan desain produk IKM nasional agar lebih berdaya saing di kancah global, Kemenperin akan menggandeng sejumlah pihak untuk mendatangkan ahli desainer, termasuk dari perusahaan internasional. “Program yang akan dijalankan, misalnya melalui bimbingan teknis. Tahun lalu, kami sudah kerja sama dengan Jerman,” katanya.

Seperti yang dilakukan di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah yang sudah memiliki komunitas perajin bambu, menjadi prioritas untuk dikembangkan lebih baik karena secara langsung bersentuhan dengan destinasi wisata terkenal hingga mancanegara. Di Kecamatan Borobudur ini ada tiga kelompok kerajinan bambu yang didampingi, yaitu Kelompok “Deling” Borobudur Craft Community Desa Kebonsari, Kelompok Seribu

Kreativitas Kerajinan Bambu

“Bahan baku bambu yang melimpah bila dimanfaatkan dengan tepat akan memberikan nilai tambah bagi IKM kerajinan. Produk kerajinan berbahan bambu, banyak diminati oleh wisatawan. Diharapkan peserta pelatihan mampu menghasilkan produk baru, yang bisa dilempar ke pasar, di lokasi wisata. ”

Wulung Desa Wanurejo, dan Kelompok Perajin Bambu Desa Bumiharjo. Mereka menekuni pekerjaannya membuat produk bolpoint bambu ampel, ukiran bambu dengan tema candi “Borobudur” dan ukiran bambu dengan tema yang beragam yaitu tema landscap, aktivitas orang, wayang, dan hewan.

Kelompok tersebut memasarkan produknya di kawasan wisata candi Borobudur. Tentu pendampingan ini, sekali lagi, bertujuan mengoptimalkan skill perajin yang kemudian akan meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan. Secara ekonomis diharapkan akan bermanfaat bagi diri mereka sendiri, keluarga, dan masyarakat.

Masing-masing kelompok didampingi dari sisi pengembangan desain, pengetahuan teknik ukir, sablon, anyam, komputer, konstruksi dan pengetahuan teknik finishing. Pendampingan ini diikuti sepuluh personal dari masing-masing kelompok atau desa.

Jelas, materi yang diberikan oleh instruktur memberikan warna dan nuansa baru bagi perajin. Misalnya ada perajin yang mahir teknik ukir tapi kurang menguasai sablon atau anyaman.

Maka ini menjadi kombinasi yang serasi bila produk-produk yang dihasilkan nanti dapat mengadopsi ide sekaligus skill baru. Bahkan, para peserta juga diberikan materi penguasaan desain berbasis komputer. Mungkin tak banyak perajin mengadopsi teknologi berbasis program-program di komputer.

Tak hanya itu, perajin juga mendapat kesempatan untuk berinteraksi dengan masyarakat atau publik seni yang lebih luas melalui instruktur yang sudah berpengalaman, sehingga keberadaan dan potensi kreatif mereka akan lebih dikenal dan mampu berkembang serta berkolaborasi secara maksimal.

Para perajin juga diharapkan mampu membaca kondisi, bagaimana pentingnya ekonomi dan industri kreatif terkait dengan produk-produk yang dihasilkan. Diharapkan hasil akhir produknya juga mampu mengadopsi perkembangan zaman yang terus berubah. Produk-produk yang mampu diserap oleh wisatawan sekaligus menjadi ikon daerah yang mampu menjadi media promosi ke mancanegara.

Dalam pendampingan ini masing-masing kelompok perajin didorong untuk membuat lima prototype desain produk kerajinan bambu beserta teknik produksi masalnya. Gagasan untuk prototype desain kerajinan bambu ini didapatkan dari focus group discussion dengan masing-masing kelompok. Gagasan tak hanya berhenti di desain beserta turunannya seperti tren desain hingga teknik finishing, namun secara komprehensif, kelompok ini diminta menyusun strategi harga sesuai produk yang beragam serta memilah pasar untuk produk-produk tertentu. Dari 15 produk prototype inilah kemudian nantinya masing-masing kelompok perajin merealisasikan dalam produk massal. Produk-produk inilah yang kemudian ‘dilempar’ di pasar, di lokasi destinasi wisata Borobudur.

INFO UTAMA

1

2

3

Kerajinan bambu yang diminati banyak wisatawan Foto: Istimewa

Foto : IstimewaProduk Kerajinan Bambu

Page 22: PROGRAM DITJEN IKMA - Kementerian Perindustrianikm.kemenperin.go.id/media/1280/gema-layout-baru-rv-68.pdf · 2021. 1. 15. · 4 GEMA P P GEMA 5 Indonesia Indusrial Moslem Exhibition

42 43GEMA GEMAProgram Ditjen IKMA Program Ditjen IKMA 43

Bordir atau juga disebut sulaman adalah hiasan yang dibuat di atas kain atau bahan-bahan lain dengan jarum jahit dan benang. Tak hanya benang, hiasan untuk sulaman ini bisa dikombinasikan dengan berbagai bahan seperti potongan logam, mutiara, manik-manik, payet, hingga bulu burung. Kain yang dibordir akan terlihat lebih indah dan meningkatkan nilai jual yang tinggi.

Untuk meningkatkan kemampuan perajin kain bordir, Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah. Aneka (Ditjen IKMA) Kementerian Perindustrian terus melakukan pelatihan atau bimbingan teknis (bimtek) di berbagai lokasi. Seperti yang dilakukan di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera

Utara, para perajin bordir mendapat bimbingan teknis yang digelar oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bekerja sama dengan Dinas Perdagangan Kabupaten Mandailing Natal. Sebanyak 20 perajin IKM kerajinan bordir, baik yang sudah lama maupun yang relatif baru bergerak di industri kecil bordir, dengan serius mengikuti pelatihan yang berlangsung selama lima hari pada awal Desember 2019.

Kegiatan pelatihan atau bimtek ini dibuka oleh Bupati Mandailing Natal melalui Kadis Perdagangan Jhon Amriadi, SP, MM. Pada Acara itu juga, Bakti W Ikaningtiyas, Kasubdit Sandang dan Kulit Direktorat Kimia, Sandang, Kerajinan dan Industri Aneka (KSKIA), selaku perwakilan dari Kementerian Perindustrian, menyampaikan “tujuan diselenggarakan bimbingan teknis ini untuk memberikan pengetahuan khusus dan versifikasi produk kepada pelaku IKM kerajinan bordir di Madailing Natal (Madina) untuk dikembangkan, sehingga produk bordir dari Madina mampu menembus pasar internasional”. “Saya berharap setelah mengikuti bimbingan teknis, para peserta dapat memiliki keterampilan dan kreatifitas serta kemampuan yang baik dalam menghasilkan produksi kerajinan bordir, dan mudah-mudahan keseriusan dalam bimtek ini, peserta dapat mengembangkannya sehingga produk bordir Madina bisa tembus pasar internasional,” ujarnya.

Tak hanya mendapat materi dan praktek bordir atau sulaman, di akhir pelatihan para peserta juga memperoleh perlengkapan berupa mesin bordir, mesin jahit untuk menunjang produksi.

Kadis Perdagangan Jhon Amriadi,SP, MM berpesan “agar peserta menjaga sekaligus mempertahakan aset yang

Fasilitasi Sentra IKM Bordir

diberikan pemerintah ini agar bermanfaat meningkatkan produktifitas IKM di masyarakat”. “Dengan adanya bimbingan langsung dari Kementerian Perindustrian yang dilatih oleh ibu Evi yang sengaja didatangkan dari Tasikmalaya, (saya) meminta kepada para peserta pelaku IKM harus betul-betul belajar, karena masih banyak yang bisa kita kembangkan dan mudah-mudahan kegiatan ini dapat berlanjut, dan berharap Kementerian Perindustrian dapat terus mendukung kita dalam mengembangkan IKM di Madina ini,” ungkap Jhon Amriadi.

Aceh Besar

Sementara itu sebanyak 40 pelaku IKM yang bergerak pada sektor kerajinan anyaman rotan dan tas bordir, mengikuti bimbingan teknis (bimtek) yang digelar oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bekerja sama dengan Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Kabupaten Aceh Besar, Nanggroe Aceh Darussalam. Kegiatan bimtek yang dibuka oleh Ketua Dekranasda Aceh Besar Hj. Rahmah Abdullah, SH berlangsung selama lima hari.

Bimbingan teknis ini menekankan pada produk kerajinan rotan dan tas bordir, bukan pada kain bordir sebagai bahan pakaian. Seperti diungkapkan oleh, Ratna Sari, perwakilan dari Kementerian

Perindustrian, tujuan diselenggarakan bimbingan teknis adalah untuk memberikan pengetahuan khusus dan versifikasi produk kepada pelaku IKM kerajinan rotan dan tas bordir.

“Setelah mengikuti bimbingan teknis para peserta dapat memiliki keterampilan dan kreatifitas serta kemampuan yang baik dalam menghasilkan produksi kerajinan rotan dan tas bordir,” ujarnya.

Seperti bimtek di tempat lain, para peserta, selain mendapatkan materi dan perlengkapan bimtek, mereka juga akan memperoleh bantuan mesin peralatan produksi berupa mesin bordir, mesin jahit, dan peralatan pertukangan untuk menunjang produksi para pelaku industri kecil dan menengah di Kabupaten Aceh Besar.

Kegiatan bimtek ini sudah direncanakan sejak setahun lalu. Pada tahun 2018 Ketua Dekranasda Aceh Besar, Hj. Rahmah Abdullah, SH, bertemu dengan Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto (sekarang Menko Perekonomian) pada saat mengunjungi salah satu produk kerajinan di kecamatan Montasik Aceh Besar. Usulan dari Hj. Rahmah Abdullah kemudian ditindaklanjuti dalam acara bimtek ini.

INFO UTAMA

“Kain bordir sudah dikenal sejak lama di berbagai daerah di Indonesia. Selain indah kain bordir juga memberi nilai tambah. Kain bordir tak hanya untuk bahan pakaian tapi bisa untuk tas dan produk aksesoris lain. ”

“Alhamdulillah, saya sangat berterimakasih kasih, akhirnya kita dapat juga melaksanakan bimbingan teknis kepada perajin rotan dan tas bordir ini” katanya

Kerajinan di Aceh Besar sangat beragam dan memiliki potensi besar bila dikembangkan. Anyaman rotan dan tas bordir dari Kecamatan Lhoknga dan Montasik menjadi primadona yang diminati para wisatawan.

Tak heran bila industri kerajinan merupakan salah satu sektor industri kreatif yang mampu memberikan kontribusi besar bagi perekonomian masyarakat di sini. Bahkan mampu menjadi ujung tombak bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat Aceh Besar.

Saat ini terdapat 70 IKM anyaman rotan dan 140 ditopang IKM tas bordir yang tersebar di Aceh Besar dan mampu menyerap tenaga kerja hampir 2.000 orang.

Setelah mendapat pelatihan ditambah bantun mesin diharapkan produktivitas para peserta meningkat dan dapat berkontribusi bagi kesejahteraan dan perekonomian masyarakat setempat. (Jay)

Penyerahan fasilitasi mesin pada pelatihan bimbingan teknis sentra IKM Bordir. doc. Kemenperin

Kerajinan bordir yang diaplikasikan pada tas yang cantik Foto: istimewa

Foto : IstimewaProduk Kerajinan Bordir

Page 23: PROGRAM DITJEN IKMA - Kementerian Perindustrianikm.kemenperin.go.id/media/1280/gema-layout-baru-rv-68.pdf · 2021. 1. 15. · 4 GEMA P P GEMA 5 Indonesia Indusrial Moslem Exhibition

44 45GEMA GEMAProgram Ditjen IKMA Program Ditjen IKMA

Tanggulangin merupakan sentra IKM tas dan koper lokal yang berkualitas dan menjadi julukan para wisatawan. Hal ini dapat dilihat pada hampir seluruh penduduk wilayah ini berprofesi sebagai perajin tas dan koper berbahan kulit maupun sintetis. Sentra industri ini mulai tumbuh sejak tahun 1939, yang diawali dengan beberapa perajin yang membuat berbagai jenis tas dan koper. Pada masa kejayaannya, sentra IKM Tanggulangin

ini memiliki 354 perajin dengan aset senilai hampir 10 milyar yang dimiliki oleh Koperasi Industri Tas dan Koper (INTAKO). Namun sejak adanya bencana semburan lumpur di daerah Porong, Sidoarjo, kondisi Sentra IKM Tanggulangin memburuk. Jumlah pengunjung mengalami penurunan yang sangat signifikan, yang berakibat pada menurunnya tingkat penjualan dan para perajin terpaksa harus menghentikan proses

Business Matching IKM Tanggulangin

INFO UTAMA

“Masa-masa kejayaan Sentra IKM Tanggulangin menurun akibat bencana semburan lumpur Lapindo di daerah Porong, Sidoarjo. Dampak bencana tersebut adalah penurunan jumlah pengunjung yang datang ke sentra industri. ”

produksinya. Namun demikian, hingga saat ini geliat industri tas dan koper masih tetap berjalan dan perlu diperkenalkan kembali kepada masyarakat dan dibarengi dengan peningkatan kualitas baik produk, sumber daya, maupun sistem manajemen bisnisnya.

Dalam rangka mendukung pelaku usaha Industri Kecil Menengah di Sentra IKM Tanggulangin meningkatkan kualitas produksi dan mempersiapkan sumber daya manusia yang mumpuni, Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (Ditjen IKMA) menyelenggarakan Business Matching IKM Tanggulangin. Kegiatan ini diselenggarakan untuk mempertemukan para pelaku IKM di Tanggulangin produk kulit binaan Ditjen IKMA dengan potential buyers (pembeli yang potensial). Para potential buyers adalah

individu atau sekelompok orang yang memiliki kebutuhan, ketertarikan, atau berasas manfaat untuk membeli suatu produk yang ditawarkan. Pembeli yang potensial dimaksud antara lain: para pelaku usaha, pemilik travel haji dan umroh, pemilik perusahaan perjalanan wisata, enterpreneur muda, serta mahasiswa dari fakultas bisnis dari berbagai universitas di Surabaya. Dengan dipertemukannya para pelaku IKM dengan pembeli yang potensial, diharapkan dapat meningkatkan nilai penjualan produk IKM. Seluruh kegiatan juga bertujuan untuk mempersiapkan SDM di Sentra IKM Tanggulangin agar tidak hanya mampu memproduksi produk kulit yang berkualitas, tetapi juga memiliki daya saing dalam perkembangan bisnis sehingga dapat memiliki bisnis yang berkelanjutan di era digital yang dinamis.

Kegiatan business matching ini dilaksanakan di Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur pada Kamis, 5 Desember 2019. Ikut hadir dalam acara tersebut para potential buyers, entrepreneur muda serta mahasiswa fakultas bisnis dari berbagai universitas negeri maupun swasta di Surabaya. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih. Ibu Gati menjelaskan bahwa “Kementerian Perindustrian saat ini sedang berfokus pada pendampingan pelaku IKM berbasis peningkatan kapasitas dan kompetensi IKM Tanggulangin. Program revitalisasi sentra IKM berupa upscaling untuk memperbaiki kualitas produk, manajemen bisnis, dan strategi marketing termasuk di dalamnya digital marketing, yang disesuaikan dengan perkembangan bisnis sekarang ini juga telah disiapkan untuk dapat menjangkau area pasar yang lebih luas lagi dengan mengedepankan sinergi dan kolaborasi antara Kementerian Perindustrian dan berbagai stakeholders terkait di Kabupaten Sidoarjo untuk menyusun Roadmap Revitalisasi Sentra IKM Tanggulangin”.

Acara Business Matching IKM Tanggulangin memberikan fasilitasi pembentukan marketing tools dan workshop untuk persiapan para IKM, yang selain dapat memproduksi produk kulit yang berkualitas, tetapi juga dapat memiliki daya saing dalam pengembangan bisnis yang berkelanjutan di era digital yang dinamis dan berkembang pesat. Sehingga dapat terjadi transaksi bisnis dengan para potential buyers yang hadir. Karena seperti kita ketahui bersama, sentra IKM Tanggulangin Sidoarjo khususnya industri kulit, alas kaki dan barang jadi kulit, memiliki kontribusi cukup besar dalam membangun perekonomian nasional, hal ini dikarenakan kekuatan yang dimiliki oleh Indonesia adalah keberagaman dan kreativitas para pelaku usaha sehingga produk Indonesia memiliki daya saing yang cukup tinggi di pasar domestik dan internasional.

Kinerja ekspor pada periode Januari hingga Oktober 2019 saja mencapai US$ 4,2 milyar dengan tujuan antara lain Belgia, Amerika Serikat, Inggris, Jerman, dan Jepang. Hal ini menunjukkan bahwa sentra IKM Tanggulangin memiliki potensi besar untuk dikembangkan dengan berbekal pada kreativitas para pelaku IKM dan sistem manajemen bisnis yang tepat. Seperti diketahui bersama, daerah Tanggulangin saat ini terkenal dengan adanya tragedi bencana semburan lumpur. Melalui acara ini, diharapkan Tanggulangin dapat dikenal sebagai wajah baru dengan geliat industri tas dan koper yang lebih baik dari sebelumnya. Tahun lalu, Kemenperin bekerja sama dengan stakeholders terkait, menyelenggarakan event bertajuk Rebranding Sentra IKM Tanggulangin dengan pembuatan mural single line art terpanjang di Gedung Intako yang melibatkan 700 peserta hingga berhasil memecahkan rekor MURI. Kegiatan lainnya seperti kompetisi desain logo dan tagline Rebranding Sentra IKM Tanggulangin, kompetisi jurnalistik, serta launching Sentra IKM Tanggulangin sebagai Sentra Wisata 3 in 1 yaitu Sentra Wisata Edukasi Industri, Wisata Belanja, dan Wisata Budaya. (Diana Alfi – dari berbagai sumber)

Produk tas yang dipamerkan pada pameran di acara Business Matching doc Kemenperin

Foto bersama pengisi acara Business Matching IKM Tanggulangin doc. Kemenperin

Page 24: PROGRAM DITJEN IKMA - Kementerian Perindustrianikm.kemenperin.go.id/media/1280/gema-layout-baru-rv-68.pdf · 2021. 1. 15. · 4 GEMA P P GEMA 5 Indonesia Indusrial Moslem Exhibition

46 47GEMA GEMAProgram Ditjen IKMA Program Ditjen IKMA46 47

Peluang Usaha Industri Kopi

Provinsi Sulawesi Tengah menghasilkan komoditi tanaman perkebunan andalan yaitu kelapa sawit, kelapa, karet, kopi, kakao, cengkeh, lada, pala, sagu dan kemiri. Selama 2018, kakao adalah komoditas perkebunan yang memiliki luas areal tanaman paling besar di Sulawesi Tengah yaitu 283.625 hektar. Sedangkan untuk produksi paling besar disumbang oleh kelapa sawit dengan produksi mencapai 445.894 ton. Kopi merupakan komoditi perkebunan terbesar ke-6 Sulawesi Tengah dengan produksi 2.816 ton per tahun dan luas lahan 8.883 hektar.

Provinsi Sulawesi Tengah terdiri dari 12 kabupaten dan 1 kota. Dari ke-13 daerah otonomi ini, hanya kota Palu saja

“Komoditi tanaman perkebunan yang merupakan komoditi perdagangan mempunyai peranan strategis. Karena di samping merupakan sumber penghasilan devisa negara, juga berperan penting mencakup rangkaian kegiatan produksinya. Kegiatan produksi lanjutan memerlukan industri pengolahan yang membuka peluang lapangan kerja yang cukup besar.”

merupakan negara penghasil biji kopi terbesar keempat di dunia setelah Brasil, Vietnam, dan Kolombia. Selain memiliki jumlah produksi yang cukup besar, Indonesia dikaruniai berbagai jenis kopi dengan cita rasa khasnya masing-masing.

Mengingat potensi komoditi kopi yang terus meningkat, dan potensi Sulawesi Tengah khususnya Kabupaten Sigi sebagai penghasil kopi yang produktif, maka pada tanggal 26-29 Februari 2020, Direktorat IKM Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur (Direktorat IKM PBKF), Kementerian Perindustrian menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis IKM Pengolahan

INFO UTAMA

Kopi dan diikuti oleh 20 (dua puluh) peserta IKM pelaku pengolahan kopi di Kabupaten Sigi. Selama empat hari peserta mendapatkan materi pengolahan kopi terutama roasting dan cupping.

Kegiatan ini bukan hanya yang pertama kali dilakukan Direktorat IKM PBKF untuk membina IKM Pengolahan Kopi. Di tahun 2019, Direktorat Jenderal IKMA melalui Direktorat IKM PBKF melakukan berbagai program dalam rangka pengembangan kompetensi dan sertifikasi SDM IKM Kopi. Seperti Bimbingan dan Sertifikasi SKKNI Barista, Bimbingan Teknis Roasting dan Bimbingan Teknis Uji Cita Rasa Kopi.

Buah kopi yang telah di panen membutuhkan proses yang sangat panjang untuk dikonsumsi, tidak hanya sekedar mengkonsumsi tapi para penikmat kopi menginginkan kelezatan dan aroma dari karakteristik yang dimiliki kopi. Proses yang dilakukan yaitu dari mulai biji kopi yang merah (Cerry) diproses menjadi gabah (HS), lalu gabah menjadi kopi beras (Green bean) dan proses selanjutnya kopi beras (Green bean) di sangrai (Roasting) menjadi roast been, barulah kemudian ditumbuk atau digiling atau dibubukkan (Greender) sampai menjadi bubuk kopi yang siap melalui proses selanjutnya yaitu siap diseduh dan dinikmati.

Roasting Coffee merupakan proses memasak kopi yaitu proses mengeluarkan air dalam kopi, mengeringkan dan mengembangkan bijinya, mengurangi beratnya, memberikan aroma pada kopi tersebut. Ketika kopi dimasak ada suatu reaksi kimia yang menyertai sehingga karakter biji kopi pun berubah. Lebih lama biji kopi itu dimasak, semakin banyak pula bahan kimia yang berubah karakteristiknya. Green bean kopi yang akan diroasting berada pada tingkat kadar air 11% dan setelah proses roasting, kadar air tersisa menjadi 4%. Coffee cupping adalah proses mengobservasi rasa sebelum kopi itu tiba dalam cangkir para penikmat kopi. Idealnya, coffee cupping memang dilakukan oleh para professional yang telah terlatih, untuk skala non komersial juga bisa dilakukan oleh siapapun. Coffee cuppers umumnya harus menuliskan notes yang mereka dapatkan dalam sebuah kertas tabel atau score sheet. Masing-masing proses membutuhkan kertas tabel yang berbeda-beda pula. Beberapa karakteristik yang umumnya dinilai dari sebuah kopi yaitu sweetness (rasa manis yang dimiliki kopi), acidity (keasaman) dan mouthfeel (sensasi penuh di mulut, ringan atau kaya).

Selain materi teknis pengolahan kopi, peserta juga mendapatkan materi Prosedur Pendaftaran Perizinan Berusaha melalui OSS (Online Single Submission) dan Program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Materi tersebut disampaikan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kabupaten Sigi dan Bank Rakyat Indonesia wilayah Kabupaten Sigi. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat memberikan informasi, pengetahuan dan pengalaman yang dibutuhkan peserta untuk mengelola usaha dan menghasilkan produk kopi sesuai permintaan pasar. (Mufti Tri Marta)

yang tidak memiliki tanaman kopi. Hal ini menunjukkan Sulawesi Tengah termasuk penghasil kopi yang produktif. Dua kabupaten Sulawesi Tengah, yakni Poso (1.049 ton/th) dan Sigi (431 ton/th), merupakan penghasil komoditas kopi terbesar, diikuti Donggala dengan produksi 356 ton/th.

Tren peningkatan konsumsi kopi di dalam negeri diprediksi mencapai 8% per tahun. Salah satu langkah yang dapat dilakukan terhadap pengembangan kopi, selain menumbuhkembangkan wirausaha baru dan sentra-sentra kopi potensial, adalah melalui peningkatan dan sertifikasi kompetensi SDM IKM. Pengembangan IKM Kopi yang sangat cocok untuk dibudidayakan di Indonesia. Indonesia

GEMA Program Ditjen IKMA

Mesin yang digunakan peserta pada Bimbingan Teknis Roasting dan Bimbingan Teknis Uji Cita Rasa Kopi doc. Kemenperin

Foto : Istimewa

Page 25: PROGRAM DITJEN IKMA - Kementerian Perindustrianikm.kemenperin.go.id/media/1280/gema-layout-baru-rv-68.pdf · 2021. 1. 15. · 4 GEMA P P GEMA 5 Indonesia Indusrial Moslem Exhibition

48 49GEMA GEMAProgram Ditjen IKMA Program Ditjen IKMA

Desain &Manajemen Bisnis

“Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong pengembangan dan peningkatan daya saing Industri Kecil Menengah (IKM) di Tanah Air. ”

INFO UTAMA

Salah satu implementasinya adalah dengan membangun ekosistem Industri di Sentra IKM yang tahun ini dimulai dari Sentra IKM Batik Lendah, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta dan Sentra IKM Perak Kotagede, Yogyakarta melalui kegiatan Design Lab untuk meningkatkan Value Added Bisnis Berbasis Pasar (Market Based) sekaligus mendukung pengembangan pariwisata.

Program hasil kolaborasi akademisi, praktisi desain dan bisnis, juga pelaku

industri ini, menjadi pilot project peningkatan nilai tambah sentra Industri Kecil Menengah (IKM) berbasis pasar, yang dilaksanakan di Sentra IKM Batik di Lendah, Kulon Progo, dan Sentra IKM Kerajinan di Kotagede.

Di tahap awal ini, Dirjen IKMA, Gati Wibawaningsih, berharap Program Design Lab and Smart Sentra melatih 20 orang pelaku IKM, sehingga ke depan mereka bisa menjadi mentor bagi para pelaku IKM lainnya, dalam membuat desain kemasan produk yang menarik. Diharapkan mereka menjadi pelatih bagi para pelaku IKM. “Jadi semacam training of trainer, “katanya.

Dijelaskan kriteria Sentra IKM Fesyen yang dikembang antara lain lokasi produksi berada di Kawasan Sentra, minimum pegawai 5 orang, minimal sudah berjalan 2 tahun, memiliki motivasi di bidang wirausaha, memiliki bisnis usaha Ready to Wear, usia maksimal 35 tahun, bersedia/sanggup mengikuti seluruh tahapan program (pernyataan kesediaan mengolah limbah). Sedangkan kriteria Sentra

E-Smart IKM adalah sistem database IKM yang tersaji dalam profil industri, sentra, dan produk yang diintegrasikan dengan marketplace yang telah ada.

esmartikm.id

Caranya Mudah, Klik.....Mau bergabungdi Programe-Smart IKM?

@[email protected] @ditjenikma

RekrutmenSesuai dengan komoditas yang dicakup dalam program e-Smart IKM

Komoditi :Makanan & minuman,Logam, Perhiasan, Herbal, Fashion, Industri Telematika, Kerajinan dan Furnitur

Seleksi /Kurasi Awal

Sesuai kriteriaDilaksanakan oleh Tim Dinas, Pejabat Fungsional Penyuluh Perindustrian, dan Tenaga Penyuluh Lapangan

Pelaku IKMGo Digital

Minimum 50 IKM*

Dilaksanakan tim Ditjen IKM, Marketplace, Tim Dinas

*Disesuaikan dengan daerah pelaksanaan

Pendampingandan Asistensi

Dilaksanakan oleh Tim Dinas, Pejabat Fungsional Penyuluh Perindustrian, dan Tenaga PenyuluhLapangan, Tim Market Place, dan Tenaga Ahli

Tahapan Pelaksanaane - Smart IKM

IKM Kerajinan, lokasi produksi berada di Kawasan Sentra minimal sudah berjalan 1 tahun, memiliki motivasi di bidang Wirausaha, memiliki bisnis kerajinan, usia maksimal 35 tahun, bersedia/sanggup mengikuti seluruh tahapan program.

Berdasarkan survei khusus ekonomi kreatif yang dilakukan BPS dan Bekraf, Produk Domestik Bruto (PBD), ekonomi kreatif mengalami kenaikan setiap tahunnya. Pada 2018 mengalami kenaikan Rp 1.105 triliun atau 10 persen dari tahun sebelumnya. Nilai ekspor pada sektor ekonomi kreatif mencapai USD 19,99 miliar atau sekitar 13,77 persen dari nilai ekspor Nasional dengan kontribusi terbesar subsektor kuliner, fesyen dan kriya.

Gati berharap melalui program desain lab dapat mendorong terciptanya produk-produk berkualitas dan sesuai permintaan pasar. “Sehingga dapat meningkatkan pendapatan IKM di sentra dan meningkatkan daya saing produk lokal,” imbuhnya. (Hari P.)

doc. Kemenperin

Foto : Istimewa

Dirjen IKMA, Ibu Gati Wibawaningsih, bersama Dir KACIA.Ibu Ratna Utarianingrum dalam acara Softlaunching Smart Sentra

Kegiatan Desain Lab untuk melatih pelaku IKMdoc. Kemenperin

Page 26: PROGRAM DITJEN IKMA - Kementerian Perindustrianikm.kemenperin.go.id/media/1280/gema-layout-baru-rv-68.pdf · 2021. 1. 15. · 4 GEMA P P GEMA 5 Indonesia Indusrial Moslem Exhibition

50 51GEMA GEMAProgram Ditjen IKMA Program Ditjen IKMA

“Kementerian Perindustrian kembali memfasilitasi kerja sama industri kecil menengah komponen dengan pelaku usaha. Kerja sama tersebut diklaim saling menguntungkan karena kedua belah pihak saling membutuhkan.”

Link And Match Industri Otomotif

INFO UTAMA

Lewat program ini, Kementerian Perindustrian optimistis industri kecil menengah komponen dapat naik kelas melalui program link and match. Hingga sejauh ini terdapat sebanyak 500 unit usaha komponen yang mayoritas tersebar di pulau Jawa dan mampu menyerap tenaga kerja hingga 25.000 orang.

Kegiatan Link and Match merupakan wujud nyata mendorong peningkatan kemampuan IKM komponen dalam mengisi rantai pasok industri otomotif, baik di tingkat nasional hingga global. Keberadaan IKM dalam rantai pasok industri otomotif juga menjadi bagian penting dalam memacu perekonomian nasional. Upaya menjalin sinergi bisnis ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing sektor IKM karena berperan memperkuat struktur manufaktur nasional. Selain itu, serangkaian pelatihan dan pendampingan dilakukan Kementerian

Perindustrian melalui Ditjen IKMA dengan mendorong IKM melakukan perbaikan kualitas dan sistem manajemen sehingga IKM lebih berdaya saing. Pelatihan dan pembinaan gugus kendali mutu, pelatihan tata ruangan dan kapasitas SDM agar lebih terampil dan meningkatkan daya saing serta akses pasar terus dilakukan.

Salah satu IKM yang berhasil masuk dalam rantai pasok komponen sepeda motor PT Astra Honda Motor (AHM) adalah PT. Mira Fix Manufaktur. Terjalinnya kemitraan dengan Tier 1 PT Astra Honda Motor (AHM), berawal dari program Link and Match Komponen Otomotif dengan Tier 1 yang diselenggarakan Kementerian Perindustrian melalui Ditjen IKMA pada tahun 2017. Dengan adanya kemitraan tersebut, menjadi titik awal pengembangan IKM dalam memperoleh kepastian pasar dan pasokan bahan baku. Kolaborasi antara IKM dengan perusahaan besar memberikan efek berganda bagi pertumbuhan ekonomi, Kesejahteraan pekerja dapat meningkat, mengurangi pengangguran dan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

Salah satu kegiatan yang diselenggarakan Kementerian Perindustrian melalui Ditjen IKM LMEA adalah dengan memfasilitasi pertemuan IKM Komponen Otomotif dan Industri Besar melalui program Link and Match 2019 pada tanggal 30 September 2019 lalu. Kegiatan Program ini mengundang tak kurang dari 100 perwakilan IKM dan belasan tier Agen Pemegang Merek (APM) dan industri besar. IKM komponen otomotif tersebut berasal dari sentra-sentra IKM logam di Yogyakarta, Klaten, Tegal, Purbalingga, Jabodetabek dan Jawa Barat.

Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah Gati Wibawaningsih mengatakan “keberadaan Industri Kecil dan Menengah (IKM) dalam rantai pasok industri otomotif nasional menjadi bagian penting dalam perkembangan ekonomi di Indonesia”. Menurutnya, “butuh waktu panjang sehingga kualitas produk IKM bisa sesuai standar yang diminta oleh pabrikan otomotif. Untuk itu pendampingan IKM baik dari pemerintah ataupun pelaku usaha besar sangat dibutuhkan”.

“Kegiatan ini adalah upaya bersama untuk meningkatkan kemitraan antara IKM dengan industri besar dan dilakukan agar semakin banyak IKM yang berperan dalam rantai pasok industri otomotif, tidak hanya mampu dalam memproduksi berbagai komponen maupun aksesoris mobil dan motor dengan standar kualitas yang telah ditetapkan pemasok Agen Pemegang Merek (APM), IKM juga telah membuktikan kemampuannya dalam berinovasi dan melakukan pengembangan produk komponen yang selama ini dipenuhi oleh pasar impor,” Jelasnya.

Berdasarkan data dari GAIKINDO. Penjualan kendaraan roda empat baru sepanjang tahun 2018 secara nasional mencapai 1.151.413 unit, melewati penjualan di tahun 2017 sebanyak 1.079.886 unit. Sedangkan penjualan sepeda motor tahun 2018 menurut data dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia adalah sebanyak 6.383.111, melewati angka penjualan 2017, sebanyak 5.886.103 unit.

IKM

Pada kesempatan tersebut dilakukan penandatanganan Nota Kesepakatan antara Ditjen IKMA dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Tegal tentang pembangunan dan pemberdayaan industri kecil dan industri menengah di Kabupaten Tegal. Dirjen IKMA juga menandatangani nota kesepahaman dengan Bupati Tegal, Umi Azizah untuk pembinaan usaha dan produksi IKM logam.

Kemudian juga dilakukan penandatanganan MoU antara IKM dengan industri besar sebagai tindak lanjut dari kegiatan Link and Match yang dilaksanakan pada bulan November 2018. Di antaranya penandatanganan nota kesepahaman antara PT Nandya Karya Perkasa, yang merupakan pemasok PT Astra Honda Motor (AHM) dengan enam IKM komponen. Keenam IKM komponen tersebut yakni PT Bimuda Karya Teknik, PT Karya Manunggal Manufaktur, PT Gaya Teknik Logam, PT ENF Metalindo Utama, PT Sadiyah Cahaya Logam, PT Tigas Bersaudara Manufaktur.

Dirjen IKMA Gati Wibawaningsih menyebut kegiatan Link and Match untuk mempertemukan IKM dengan supplier APM dan industri besar ini telah dilakukan sebanyak empat kali pada tahun 2016 sampai dengan 2019. IKM memiliki peran penting dalam produksi komponen original equipment manufacturer (OEM) maupun dalam memenuhi kebutuhan after market di dalam maupun luar negeri. Keberadaan IKM dalam rantai pasok industri otomotif nasional menjadi bagian penting dalam perkembangan ekonomi di Indonesia.(Dhiki Aditya)

Dirjen IKMA beserta jajaran pada acara Link and Match di Jakarta doc. Kemenperin

Penandatanganan MoU antara IKM dengan Industri besar doc. Kemenperin

Page 27: PROGRAM DITJEN IKMA - Kementerian Perindustrianikm.kemenperin.go.id/media/1280/gema-layout-baru-rv-68.pdf · 2021. 1. 15. · 4 GEMA P P GEMA 5 Indonesia Indusrial Moslem Exhibition

52 53GEMA GEMAProgram Ditjen IKMA Program Ditjen IKMA52

PenyuluhanIzin EdarIKM Kosmetik

“Berbagai kasus terkait pelanggaran terhadap peredaran obat dan makanan di negeri ini boleh dibilang akhir-akhir ini makin marak. Penawaran produk obat-obatan melalui website atau internet, ditengarai sebagai sarana penjualan obat illegal bahkan palsu.”

Pada akhir tahun 2019, Direktorat IKMA Kimia Sandang Kerajinan dan Industri Aneka (KSKIA) mengunjungi PT. Rumah Rumput Laut (RLL) yang berada di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. PT. Rumah Rumput Laut bertempat di kediaman Prof. Nurjanah yakni Kavling Anggraeni Blok A, Rt. 5 Rw. 3, Desa Cihideung Ilir, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Direktur PT.RRL, Ryan Fachrozan, mengungkapkan target jangka pendek adalah membangun koordinasi dengan mitra perusahaan. Sebagai alumnus IPB, Ryan mempekerjakan mahasiswa terutama yang sudah berada pada tingkat akhir untuk bekerja sama membangun rumah produksi demi menjaga kontinuitas dan memudahkan mahasiswa dalam memproduksi dan mengembangkan suatu bisnis.

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Nurjanah pun ikut membantu dalam pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang bergerak dalam bidang pengolahan rumput laut. Ada empat produk yang dikembangkan yakni pomade, lipbalm, masker dan krim wajah. Produk RLL dengan merk Wedlyn ini telah dipasarkan di berbagai marketplace seperti Shopee, Bukalapak dan Tokopedia. Bisnis ini sudah mendapatkan status Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CBPPT) yang diberikan oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Dikti RI. Selain untuk produksi olahan dari rumput laut, lokasi produksi juga dijadikan sebagai tempat untuk mengasah kemampuan berwirausaha bagi mahasiswa IPB. Oleh karena itu, Prof Nurjanah menamakannya sebagai Rumah Rumput Laut (RRL). “RRL diresmikan pada 2 Agustus 2017. Peresmian tersebut dihadiri oleh seluruh tim Rumah Rumput Laut yang terdiri dari dosen di bagian divisi bahan baku Departemen Teknologi Hasil Perairan, mahasiswa bimbingan dan masyarakat,” ujarnya dalam siaran pers TribunnewsBogor.com.

INFO UTAMA

izin edar BPOM berarti telah melalui proses evaluasi sehingga terjamin keamanannya. Selain mengevaluasi produk sebelum beredar, juga dilakukan pengawasan (surveillance) setelah produk tersebut beredar dipasaran, sehingga bila terjadi penyimpangan dapat segera dilakukan tindakan koreksi. Dalam hal ini,

Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (Ditjen IKMA) memberikan penyuluhan mengenai izin Edar Kosmetik melalui para tenaga ahli, yang telah Ditjen IKMA sediakan untuk membantu para IKM dalam memperoleh perizinan mengedarkan produk-produk mereka.

Oleh karena itu, Indonesia memerlukan sistem pengawasan obat dan makanan yang efektif dan mampu mendeteksi, mencegah serta mengawasi produk-produk guna melindungi keamanan, keselamatan dan kesehatan konsumen. Pemerintah melalui Keppres Nomor 166 tahun 2000 dan Nomor 103 tahun 2001 membentuk Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), yang bertugas memberi izin dan mengawasi peredaran obat serta pengawasan industri farmasi. Hal yang penting dalam memproduksi makanan, minuman dan obat-obatan, adalah memiliki izin edar yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Industri suatu produk masal, diperlukan sistem pengawasan yang komprehensif untuk menjamin bahwa produk yang dihasilkan benar-benar aman bagi konsumen. Produk-produk yang telah mendapatkan

Izin Edar produk PT. Rumah Rumput Laut masih dalam proses kelengkapan syarat administrasi BPOM. RRL juga telah mengisi form pendaftaran Badan Usaha dan masih dalam proses untuk mengupload dokumen adminstrasi yang perlu diisi, seperti NPWP, Surat Izin Produksi Kosmetika, Sertifikat Cara Pembuatan Kosmetika yang Baik (CPKB) atau surat pernyataan penerapan CPKB serta sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dengan surat keterangan penggunaan fasilitas bersama, sesuai jenis sediaan produk yang dinotifikasikan serta Surat Perjanjian Kerja sama antara pemohon notifikasi dengan perusahaan pemberi lisensi (Produk Lisensi). Semua persyaratan telah dipenuhi namun ada satu dokumen yang masih tertahan dan perlu penyuluhan tenaga ahli kosmetik yaitu pemenuhan Sertifikat CPKB. yang membutuhkan waktu dan pengujian yang panjang karena harus sesuai dengan pemenuhan persyaratan keamanan, kebersihan dan keefektifan pengedarannya untuk masyarakat. Nomor POM adalah kunci dari kepercayaan masyarakat atas produk yang digunakan. Tenaga Ahli dari Ditjen IKMA pun memberikan saran dan kritik yang membangun kepada sang Direktur langsung, Bapak Ryan mengenai isi laporan yang dibuat olehnya untuk mendapatkan Sertifikasi CPKB. Dimulai dari bahan-bahan yang tertera dari setiap produk, kadar kandungan kimia yang digunakan dan proses pembuatan melalui proses pengujian lab maupun dalam proses pengemasan. Penyuluhan tersebut berlangsung tidak lama karena pada dasarnya RRL sudah melakukan riset yang panjang untuk menghasilkan produk lokal yang baik dan terjangkau. (Rira Helena)

GEMA Program Ditjen IKMA

Para petani Rumput laut dari Rumah Rumput Lau Foto: Istimewa

Beberapa contoh olahan rumput laut Foto : Istimewa

Hasil produk dari Rumah Rumput Laut Foto : Istimewa

Page 28: PROGRAM DITJEN IKMA - Kementerian Perindustrianikm.kemenperin.go.id/media/1280/gema-layout-baru-rv-68.pdf · 2021. 1. 15. · 4 GEMA P P GEMA 5 Indonesia Indusrial Moslem Exhibition

54 55GEMA GEMAProgram Ditjen IKMA Program Ditjen IKMA

pelatihan fasilitator HKI yang diikuti oleh aparat dinas daerah yang merupakan perpanjangan tangan pemerintah pusat sebagai pembina langsung IKM di daerah. Melalui aparat dinas Perindag di daerah yang sudah mendapatkan pelatihan HKI diharapkan dapat menerapkan ilmu yang diperolehnya selama pelatihan kepada IKM binaannya di daerah agar perajin IKM tersebut paham atau melek HKI.

Untuk lebih meningkatkan pengetahuan/pemahaman perajin IKM tentang HKI atau dengan kata lain agar IKM lebih melek HKI, maka dinas perindustrian dan perdagangan di daerah juga melaksanakan sosialisasi maupun bimbingan teknis bagi IKM binaan mereka dengan menghadirkan fasilitator HKI dari Klinik HKI-IKM maupun dari Ditjen. KI (DJKI) Kemenkumham atau dari kanwil Kemenkumham di daerah, agar perajin IKM benar-benar memahami akan pentingnya pengetahuan tentang HKI, demi kelancaran usaha mereka ke depannya. Terutama untuk perlindungan produk-produk yang mereka hasilkan baik merek maupun desainnya agar tidak diakui oleh pihak lain. Karena HKI menganut sistem first to file di mana seseorang yang terlebih dahulu mengajukan permohonan pendaftaran Kekayaan Intelektual dianggap sebagai pemegang hak pertama.

Sasaran Klinik HKI-IKM

Sebagaimana tercantum di dalam Surat Keputusan Kepala Badan Pengembangan Industri Kecil No.15/BAPIK/KEP/V/1998, Klinik HKI-IKM bertujuan memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang perlindungan terhadap karya-karya intelektual, yaitu Paten, Merek, Indikasi Geografis, Cipta,

Desain Industri, Rahasia Dagang dan Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu (DTLST) melalui kegiatan pelatihan, bimbingan dan konsultasi, advokasi, layanan pendaftaran, serta promosi dan informasi kepada para perajin IKM dan masyarakat.

Peranan Klinik HKI-IKM dalam melakukan pembinaan kepada aparat daerah melalui pelatihan fasilitator HKI yang setiap tahun dilaksanakan serta sosialisasi maupun bimbingan teknis HKI kepada perajin IKM, merupakan suatu kegiatan yang dirasa cukup tepat untuk mencapai sasaran Klinik HKI-IKM dalam menyebarluaskan informasi tentang HKI, hal ini terlihat dengan; Semakin meningkatnya jumlah perajin industri kecil dan menengah yang memperoleh pelayanan dari Klinik HKI-IKM; Meningkatnya kesadaran para perajin industri kecil dan menengah untuk memanfaatkan layanan pendaftaran subyek-subyek Kekayaan Intelektual, di mana sampai dengan tahun 2019 tercatat jumlah pendaftaran untuk merek 4374, Cipta 1258, Desain Industri 79, Paten 17 serta Indikasi Geografis 3. Sementara untuk tahun 2020 akan difasilitasi pendaftaran untuk 600 Merek, 10 Cipta, 15 Desain Industri, 5 Paten dan 2 Indikasi Geografis; Semakin terciptanya kesamaan persepsi antara para pengusaha industri kecil menengah dan aparat pembina. Hal ini terlihat dari kehadiran dan antusias perajin industri kecil menengah saat mengikuti sosialisasi maupun bimbingan teknis HKI; Meningkatnya jumlah dan kemampuan fasilitator Kekayaan Intelektual, baik di pusat maupun di daerah dalam memberikan pemahaman tentang Kekayaan Intelektual kepada perajin industri kecil dan menengah binaan mereka di daerah. Klinik HKI-IKM sampai dengan tahun 2019 sudah melatih sebanyak 1075 orang fasilitator HKI dan akan melatih lagi sebanyak 30 orang fasilitator pada tahun 2020. (Elly Muthia)

Banyak hal yang sudah dilakukan oleh Klinik HKI-IKM untuk membina perajin IKM khususnya di bidang Hak Kekayaan Intelektual. Terbentuknya Klinik HKI ini didorong rasa empati yang kuat kepada industri kecil menengah yang masih terbatas pengetahuannya atau bahkan tidak kenal sama sekali apa yang dimaksud dengan Hak Kekayaan Intelektual (HKI).

Di samping itu, adanya kecenderungan industri kecil menengah berisiko untuk melakukan pelanggaran karena kebiasaan perajin IKM yang suka ikut-ikutan, disebabkan terbatasnya wawasan dalam berusaha. Hal ini berdampak pada kurangnya inovasi produk baik dalam hal desain/model, dan keanekaragaman jenis produk yang dihasilkan. Tidak jarang pula ada IKM yang suka meniru atau menyontek produk-produk terkenal karena dianggap hal biasa, menggunakan merek produk terkenal. Berkeyakinan dengan menggunakan merek terkenal produk yang dihasilkan dapat menarik konsumen agar cepat laku, tanpa memikirkan efek atau akibatnya. Ada juga di antaranya yang belum mempunyai merek, sehingga agak sulit untuk memasuki pasar modern, hanya sebatas warung dan pasar tradisional, di samping itu, produk juga susah dikenal dan diingat konsumen karena produk tidak memiliki identitas.

Klinik HKI-IKM dalam menjalankan kegiatannya sebagai unit kerja ad hoc yang berada di bawah Sekretariat Jenderal, Ditjen IKMA mempunyai visi yaitu menjadikan klinik HKI-IKM sebagai lembaga layanan kekayaan intelektual yang profesional, dinamis dan bersinergi dalam meningkatkan daya saing IKM. Dengan misi mengembangkan IKM melalui bimbingan dan konsultasi, fasilitasi, promosi dan informasi, advokasi serta meningkatkan kerja sama kelembagaan serta meningkatkan kemampuan SDM di bidang Kekayaan Intelektual.

Melek Hak Kekayaan Intelektual

Sejalan dengan visi dan misinya Klinik HKI-IKM berupaya agar industri kecil dan menengah yang jumlahnya saat ini sudah melampaui 4,4 juta unit usaha atau mencapai 99% dari seluruh usaha industri yang ada di Indonesia, agar memahami pentingnya Hak Kekayaan Intelektual tersebut. Melalui berbagai program kegiatan yang ada di pusat dalam hal ini Ditjen. IKMA, Kementerian Perindustrian maupun kegiatan yang ada di daerah yakni dinas-dinas terkait. Program kegiatan yang dilakukan Klinik HKI-IKM di antaranya adalah

Klinik HKI-IKM

IKM Melek HKI

INFO UTAMA

“Agar memahami pentingnya Hak Kekayaan Intelektual, Ditjen. IKMA, Kementerian Perindustrian dalam hal ini Klinik HKI-IKM mengadakan pelatihan fasilitator HKI kepada aparat dinas daerah sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat sebagai pembina langsung IKM di daerah agar perajin IKM paham atau melek HKI,”

Suasana pelatihan fasilitator HKI IKM tingkat pemula doc. Kemenperin Layanan Konsultasi Klinik HKI-IKM Ditjen.IKMA doc. Kemenperin

Layanan Konsultasi Klinik HKI-IKM Ditjen.IKMA doc. Kemenperin

Page 29: PROGRAM DITJEN IKMA - Kementerian Perindustrianikm.kemenperin.go.id/media/1280/gema-layout-baru-rv-68.pdf · 2021. 1. 15. · 4 GEMA P P GEMA 5 Indonesia Indusrial Moslem Exhibition

56 57GEMA GEMAProgram Ditjen IKMA Program Ditjen IKMA56

Anyaman Ketak IKM OVOP Lombok

“Penyelenggaraan pemerintahan daerah diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat dalam peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan dan kekhasan suatu daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.” Pada hakekatnya pemerintah mengemban tiga fungsi yakni

pelayanan, pemberdayaan dan pembangunan (services, empowerment, development). Hal tersebut dapat didorong dengan melaksanakan bimbingan-bimbingan kepada masyarakat guna memperkuat sumber daya manusia yang terampil.

Pemerintah daerah bersama Kementerian Perindustrian menyelenggarakan bimbingan terhadap sentra Industri Kecil dan Menengah (IKM) di setiap daerah untuk meningkatkan perekonomian warga daerah, yang disebut dengan One Village One Product (OVOP). Penyelenggaraan OVOP dilaksanakan pemerintah daerah dan Kementerian Perindustrian berupa pendampingan teknis produksi dan manajemen usaha kepada sentra-sentra industri kecil dan menengah yang ada di setiap daerah di Indonesia.

Pendampingan yang baru saja terlaksana yaitu pendampingan teknis produksi dan manajemen usaha di Sentra OVOP Anyaman Ketak di Lombok Barat. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama sepekan dan acara dibuka langsung oleh Bapak Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lombok Barat dan perwakilan dari Kementerian Perindustrian. Bimbingan Sentra OVOP diikuti oleh berbagai pengusaha industri kecil dan menengah dari segala penjuru Lombok. Sentra OVOP tersebut difokuskan kepada para pengrajin kerajinan ketak dan kerang Lombok. Pendampingan tersebut terdiri dari bimbingan mengenai cara pembuatan kerajinan dan bagaimana cara marketing online yang baik sesuai dengan kemajuan industri 4.0 di era teknologi digital. Kegiatan tersebut dilaksanakan di dua tempat yaitu di Kantor Bupati Kabupaten Lombok Barat dan tempat pengrajin anyaman ketak terbesar di Lombok Barat.

Bimbingan dimulai dari segi teknis produksi yang baik, berupa cara pembuatan, pengelolaan sumber daya yang dibutuhkan, mulai dari pohon ketak dan peternakan kerang yang baik dan output yang dihasilkan berstandar kualitas tinggi, sehingga dapat dijual di Indonesia maupun Luar

Negeri. Segi manajemen usaha adalah penguatan kedua dan terpenting dalam pelaksanaan sentra OVOP. Marketing Online menjadi fokus utama yang terdiri dari bagaimana standar suatu produk dapat dipasarkan dan fokus konsumen sebagai sasaran utama marketing online. Produk yang dapat dipasarkan biasanya harus sesuai permintaan pasar yang laku di pasaran. Akan tetapi, produk tersebut harus ada ciri khas yang membedakannya dengan memanfaatkan ciri khas daerah Lombok. Cara marketing online yang diajarkan pun beragam, dimulai dari online shop, marketplace dan e-commerce yang tersebar di media-media online. Online shop yang dimaksud bisa melalui Facebook dan Instagram. Marketplace merupakan tempat paling direkomendasikan para pendamping karena sudah menjadi tempat paling populer untuk berbelanja di era digital ini, seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak, dll. Mereka diajarkan bagaimana cara memasukkan produk tersebut ke marketplace tersebut dimulai dari cara pengambilan foto suatu produk, diupload hingga diposting. Selain melalui marketplace, terdapat e-commerce yang tidak jauh berbeda yaitu melalui website. Namun penggunaan website masih terlalu jauh untuk dijangkau dan diperlukan biaya tambahan dalam pengelolaannya.

Media sosial pun menjadi sasaran penting dalam pemasaran suatu produk karena banyak masyarakat yang menjangkau suatu produk melalui pemasaran online dan antar komunitas. Platform youtube pun diajarkan bagaimana cara penggunaannya, agar para calon pembeli dapat mengetahui detail suatu produk. Para pelaku IKM pun diajarkan bagaimana cara pengambilan foto yang baik dan pengambilan video untuk menjelaskan detail suatu produk. Pendampingan Sentra OVOP ini menjadi fokus yang penting untuk pemerintah sekarang ini. Sebaiknya lebih sering ditingkatkan acara pendampingan ini agar lebih banyak lagi para pelaku usaha IKM yang mengetahui pengembangan bakat mereka melalui bimbingan sentra OVOP dimulai dari teknis produksi sampai dengan manajemen usaha. (Rira Helena)

SENTRA keSentra.

GEMA Program Ditjen IKMA

Anyaman Ketak Lombok yang diaplikasikan pada keranjang Foto: Istimewa

Tas cantik ketak lombok yang laris dipasaran Foto: Istimewa

Page 30: PROGRAM DITJEN IKMA - Kementerian Perindustrianikm.kemenperin.go.id/media/1280/gema-layout-baru-rv-68.pdf · 2021. 1. 15. · 4 GEMA P P GEMA 5 Indonesia Indusrial Moslem Exhibition

58 59GEMA GEMAProgram Ditjen IKMA Program Ditjen IKMA58

IKM Gerabah“Tanpa sumber daya manusia (SDM) yang kompeten, IKM gerabah dan keramik akan sulit bersaing di tingkat global. Melalui berbagai pelatihan Ditjen IKMA Kemenperin berupaya meningkatkan keahlian para perajin. Bagi peserta, pelatihan yang diadakan menjadi pelajaran berharga.”

Gerabah dan keramik hias sudah ada di Indonesia sejak ratusan tahun lalu. Hingga kini IKM gerabah dan keramik hias masih eksis di berbagai sentra keramik yang tersebar di berbagai daerah, seperti di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan.

Pentingnya IKM gerabah dan keramik hias ini menjadi perhatian Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian karena memiliki potensi sekaligus menjadi peluang besar yang berdaya saing di kancah nasional hingga global.

“Pemerintah menjadikan IKM gerabah dan keramik hias ini sebagai salah satu sektor yang perlu didorong

SENTRA KE SENTRA

pengembangannya, guna memenuhi kebutuhan pasar domestik maupun ekspor,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih.

Kekuatan Indonesia dalam upaya menumbuhkan IKM gerabah dan keramik hias, menurut Gati, bisa dilihat dari ketersediaan bahan baku yang cukup melimpah seperti tanah liat, feldspar, pasir silika, dolomit, limestone, batu granit, dan sumber daya alam lainnya.

Tak hanya itu, disainnya pun tak kalah menarik dengan produk dari luar. Industri kerajinan ini, tambah Gati, lekat dengan budaya, sehingga memiliki tempat di hati masyarakat kita. Dengan disain yang menarik tentunya menjadi nilai tambah

tersendiri yang diharapkan mampu bersaing dengan produk sejenis dari negara lain.

Oleh karena itu, Dirjen IKMA optimistis, kegiatan usaha IKM gerabah dan keramik hias di Indonesia dapat terus tumbuh dan berkembang. Kemenperin mencatat, jumlah IKM gerabah dan keramik hias lebih dari 5.200 unit usaha yang telah menyerap tenaga kerja hingga 21.470 orang.

Sentra IKM gerabah dan keramik hias yang sudah ada sejak dulu adalah Plered yang berlokasi di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Ditjen IKMA Kemenperin melaksanakan sebuah langkah strategis agar tercipta generasi baru perajin gerabah dan keramik hias yang lebih terampil yang mampu menghasilkan produk berdaya saing tinggi. Karena di sektor ini membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni, Ditjen IKMA mengadakan pelatihan dan bimbingan teknis bagi perajin gerabah dan keramik hias.

“Guna menghasilkan produk yang berkualitas, perlu ditunjang desain yang baik dan indah, tentunya harus didukung dengan adanya SDM yang kompeten di bidangnya,” ungkap Gati memberikan alasan diadakan pelatihan ini.

Pelatihan yang diikuti sebanyak 40 peserta ini bekerja sama dengan salah satu perusahaan di Cikarang, PT. Schoot Igar Glass Cikarang. Ini merupakan bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat maupun lingkungan.

Sementara itu, Kepala UPTD Litbang Keramik Plered, Bambang Mega Wahyu menyatakan, “memberikan apresiasi kepada Kemenperin khususnya Ditjen IKMA karena telah memfasilitasi program pelatihan IKM gerabah dan keramik hias di Purwakarta. Apalagi, kerajinan keramik Plered memiliki sejarah panjang dan merupakan salah satu sektor andalan dalam mendorong perekonomian daerah”.

“Kami meyakini, melalui pelatihan ini, pelaku IKM dapat lebih mengembangkan usahanya dengan meningkatkan kualitas produk yang baik dan juga desain produk baru yang berkualitas,” ujar Bambang.

Zaelani, salah seorang perajin keramik Plered yang menjadi peserta pelatihan mengaku memperoleh ilmu baru dan dapat meningkatkan kompetensi di bidang kerajinan khususnya keramik. “Ternyata sangat banyak jenis dan model gerabah keramik ini dan menjadi pengalaman berharga bagi saya bisa belajar dalam proses pembuatan keramik ini,” ungkap pemuda berusia 20 tahun ini.

Dirjen IKMA juga memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Purwakarta yang secara konsisten mengembangkan dan terus mendorong industri kerajinan keramik dan gerabah sebagai salah satu sektor andalan untuk mendorong ekonomi kerakyatan di Kabupaten Purwakarta.

Menurut Gati, “perajin gerabah dan keramik di Purwakarta terus menunjukkan kinerja yang positif. Sepanjang tahun 2018, tercatat sebanyak 101 kontainer produk gerabah dan keramik hias asal Purwakarta telah diekspor ke berbagai negara seperti Amerika Serikat. Secara umum menurut Gati, produk gerabah dan keramik hias Indonesia telah mampu bersaing di tingkat internasional. Ini dibuktikan melalui capaian nilai ekspornya yang melampaui USD 25,4 juta pada 2018 atau naik dibanding perolehan tahun sebelumnya yang menembus USD 25,2 juta. Beberapa negara tujuan utama ekspor tersebut, antara lain ke Amerika Serikat, Prancis, Jerman, Belanda dan Britania Raya. “Kami yakin, IKM gerabah dan keramik hias di Indonesia masih memiliki peluang untuk meraih pasar yang lebih besar di dunia internasional. Apalagi, adanya kerja sama ekonomi komprehensif yang sudah ditandatangani seperti dengan Australia dan EFTA,” tambahnya. (Jay)

GEMA Program Ditjen IKMA

Proses pembuatan gerabah Foto: Istimewa

Foro bersama peserta Pendampingan Teknis Desain Produk Gerabah doc. KemenperinProduk IKM Gerabah Foto : Istimewa

Page 31: PROGRAM DITJEN IKMA - Kementerian Perindustrianikm.kemenperin.go.id/media/1280/gema-layout-baru-rv-68.pdf · 2021. 1. 15. · 4 GEMA P P GEMA 5 Indonesia Indusrial Moslem Exhibition

60 61GEMA GEMAProgram Ditjen IKMA Program Ditjen IKMA

Usaha Cokelat Milenial

“Priscilla Raisa Partana Merupakan pengusaha muda milenial asal kota Padang, Provinsi Sumatera Barat, pemilik L’ile Chocolate yang beralamat di Jalan M.H. Thamrin No. 39, Alang Laweh, Kecamatan Padang Selatan, kota Padang, Sumatera Barat.”

Priscilla sebagai Founder and Owner dari L’ile Chocolate menjelaskan, pabrik cokelat mulai dibangun awal tahun 2019. Inovasi yang dilakukan L’ile Chocolate selain membuka pabrik juga membangun museum yang bisa menjadi sarana edukasi bagi masyarakat. Museum ini sangat bagus, karena dalam museum masyarakat bisa mempelajari sejarah cokelat di dunia dan peredarannya sampai ke Indonesia, serta pengunjung dapat melihat secara langsung pengolahan dari bahan baku (kakao) sampai dalam bentuk jadi (cokelat batangan). Ia juga mengatakan dalam setiap produk yang dipasarkan, akan disebutkan daerah penghasil kakaonya, sehingga dapat meningkatkan kepedulian tentang proses panen dan pasca panen kakao selain dari pengolahan hilirnya saja. Priscilla melakukan usaha cokelat dari hulu ke hilir,

hal ini merupakan yang pertama, setidaknya untuk wilayah Sumatera.

Keberadaan pabrik sekaligus museum serta gerai cokelat yang dilakukan Priscilla merupakan contoh bagus untuk memotivasi milenial lainnya, sehingga dapat menginspirasi anak muda lain untuk mengembangkan usaha kreatif yang berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat.

Awal cerita yang memotivasi dirinya membuka pabrik dan museum cokelat ini bermula dari keprihatinan atas lesunya petani kakao di Sumatera Barat akibat imbas merosotnya ekspor komoditi kakao, sehingga petani kakao di Sumatera Barat banyak beralih ke tanaman lain. Ia juga merasa prihatin terhadap petani yang telah mengeluarkan banyak biaya untuk menanam pohon kakao tetapi biji kakaonya dijual murah.

Disamping itu, Ia melihat potensi besar pertanian kakao di Sumatera Barat yang memilliki varietas unggul dan terbaik di jenisnya. Priscilla menjelaskan bahwa “kita punya bahan baku berkualitas, dibuktikan dengan keberhasilan petani lokal kita memenangkan penghargaan untuk biji kakao terbaik di Paris”.

“Selama ini petani kakao kurang bersemangat karena tidak adanya industri di hilir dalam pengolahannya. Diharapkan dengan adanya L’ile Chocolate ini menjadi penyemangat dan membangkitkan gairah petani kakao di Padang maupun Sumatera Barat secara umum, “ kata Walikota Padang, Mahyeldi, SP saat pembukaan Pabrik Cokelat dan Museum L’ile Chocolate di Padang pada bulan Februari lalu. Ia menjelaskan apa yang dilakukan L’ile Chocolate saat ini, sejalan dengan apa yang digalakkan oleh Presiden Jokowi untuk tidak melakukan ekspor bahan mentah atau bahan baku, terutama komoditi pertanian. Namun harus dalam bentuk produk jadi atau siap dikonsumsi sehingga lebih memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Oleh karena itu, Priscilla tertarik untuk mendalami lebih lanjut dalam menciptakan produk cokelat berdaya saing di pasar makanan. Setelah menyelesaikan pendidikan S1 manajemen bisnis di Inggris dan kuliner di Prancis, Priscilla memutuskan untuk menggeluti usaha cokelat. Sambil terus belajar, ilmu yang didapat secara otodidak mulai diterapkan, serta memberikan pembinaan kepada petani mulai dari kebunnya sendiri.

Kakao yang digunakan diperoleh berasal dari petani lokal binaan yang ada di Sumatera Barat dengan memperhatikan kualitas kakao yang dihasilkan oleh petani tersebut. L’ile Chocolate memberikan pelatihan dan bimbingan serta menerapkan persyaratan mutu kakao pada petani, sehingga produk cokelat yang dihasilkan oleh L’ile Chocolate merupakan produk yang kualitasnya terjamin.

PROFILUsaha.

Priscilla Raisa Partana, pemilik cokelat milenial yang senantiasa menjaga kualitas cokelatnya Foto: IstimewaOpening ceremony pembukaan pabrik. Foto : Istimewa

Page 32: PROGRAM DITJEN IKMA - Kementerian Perindustrianikm.kemenperin.go.id/media/1280/gema-layout-baru-rv-68.pdf · 2021. 1. 15. · 4 GEMA P P GEMA 5 Indonesia Indusrial Moslem Exhibition

62 63GEMA GEMAProgram Ditjen IKMA Program Ditjen IKMA

PROFIL USAHA

Proses pengolahan coklat “tree to bar” dimulai dari penanaman, budidaya, panen dan pasca panen, sampai proses mengolah biji kakao menjadi produk cokelat dan makanan berbahan baku cokelat yang sudah dikemas dan siap dikonsumsi oleh masyarakat, semua itu dijaga mutu dan kualitasnya.

Produk unggulan yang dihasilkan oleh L’ile Chocolate adalah cokelat batangan yang dikemas dalam kemasan yang unik bercorak songket sebagai suatu apresiasi terhadap kerajinan lokal, selain juga memenuhi persyaratan mutu.

Dalam program “fun learning” di Museum Cokelat L’ile, pengunjung dapat menambah wawasan mengenai kakao dan produk cokelat olahan sehingga dapat meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap produk lokal. Di museum, pengunjung mulai dari anak TK, SMK, universitas hingga orang dewasa diajak untuk mengetahui perbedaan coklat premium artisan dengan coklat imitasi lainnya yang beredar di pasar. L’ile juga bekerja sama dengan instansi lainnya untuk mengadakan program workshop, studi lapang dan studi banding bagi mereka yang tertarik untuk mengenal lebih lanjut tentang industri dan wirausaha cokelat. Melalui gerai cokelat dan cafe, anda juga dapat mencicipi produk olahan cokelat seperti minuman cokelat dan aneka chocolate pastry and cake dengan suasana yang nyaman dan tempat yang instagramable. Minuman dan makanan cokelat yang disajikan mengambil bahan baku langsung dari pabrik dan diolah “inhouse” dengan memperhatikan komposisi yang sehat untuk kesehatan. contohnya seperti taburan cocoa nibs di atas brownies. Minuman cokelat L’ile juga menggunakan coklat couventure dipasok langsung dari pabrik, tidak menggunakan coklat bubuk yang pahit sehingga dapat mengurangi konsumsi gula berlebih yang terbukti tidak bagus untuk kesehatan. Konsep cokelat ini menjadi salah satu destinasi wisata di Padang yang dapat dikunjungi wisatawan yang ingin tamasya edukasi sekaligus membeli oleh-oleh lokal.

Untuk mendukung keberadaan pabrik cokelat yang dirintis oleh Priscilla dari kaum milenial ini, melalui program pemerintah pada SKPD Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat melakukan pembinaan dan pendampingan kepada L’ile Chocolate dalam pengurusan mendapatkan sertifikasi produk pangan diantaranya sertifikasi halal dan izin edar MD serta pendaftaran merek. Hal yang telah diikuti oleh owner L’ile Chocolate adalah bimbingan teknis cara produksi pangan olahan yang baik (CPPOB) dan bimbingan teknis HKI bagi IKM yang dilaksanakan pada bulan Maret 2020 ini.

Pemasaran Produk L’ile Chocolate :

Saat ini produk L’ile Chocolate dapat ditemukan di Pusat Buah yang berada di Jl. Parak Pisang Ganting Parak Gadan, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang. Di Pekanbaru bisa didapatkan di Jumbo Mart dan Pasar Buah 88, serta di Bali ada di Rasa Lokal Kuta. (Yulianda Amri)

Inovasi Desain Tenun Kwace Bali

“Tenun ATBM maupun Tenun ATM Propinsi Bali, cukup dikenal luas di seluruh nusantara. Hampir semua wisatawan yang berkunjung ke Bali, sudah bisa dipastikan membawa oleh-oleh berupa produk tenun dan pakaian dari bahan tenun. Salah satu IKM yang sudah dikenal luas di Bali adalah Tenun Kwace Bali.”Usaha Tenun Kwace Bali yang berlokasi di Jalan Cokroaminoto No.100, Ubung, Denpasar, Bali didirikan tahun 2007 oleh Ibu Putri Yustrisna Sari dan saat ini berkembang cukup baik. Selain membuat bahan tenun, Tenun Kwace Bali juga menyediakan jasa menjahit bagi pelanggannya yang rata-rata pegawai bank, pegawai pemda dan Ibu-ibu di bawah naungan Dekranasda. Untuk meningkatkan kualitas dan teknik produksinya, tahun 2011-2012 Ibu Dewi, pengusaha Tenun Kwace Bali diikutkan dalam pelatihan Pengembangan Desain Tenun Ikat (Tenun Ndak) yang diadakan oleh Dinas Perindustrian Kota Denpasar dengan bantuan fasilitasi mesin bordir dan mesin jahit. Untuk produk pakaian jadi berbahan tenun, Ibu Dewi menyertakan sentuhan bordir pada setiap produk pakaian yang bertujuan agar produk pakaian bisa tampil beda dengan produk pakaian tenun lainnya, sehingga pelanggan yang memesan pakaian bahan tenun semakin meningkat. Pesanan pakaian biasanya digunakan untuk seragam hotel dan seragam kantor BUMN serta Pramugari. Seiring bertambahnya pesanan, tenaga kerjanya pun bertambah menjadi 25 orang dan 10 diantaranya lulusan SMK.

Kemasan yang unik bercorak songket sebagai suatu apresiasi terhadap kerajinan lokal Foto: Istimewa

Proses menenun pada Kwace Foto : Istimewa

Page 33: PROGRAM DITJEN IKMA - Kementerian Perindustrianikm.kemenperin.go.id/media/1280/gema-layout-baru-rv-68.pdf · 2021. 1. 15. · 4 GEMA P P GEMA 5 Indonesia Indusrial Moslem Exhibition

64 65GEMA GEMAProgram Ditjen IKMA Program Ditjen IKMA

Kemudian di tahun 2017, muncullah ide membentuk sebuah konsep perusahaan atau industri yang berbasis sociopreneur atau wirausaha sosial yang bisa mengangkat kesejahteraan masyarakat. Perlahan namun pasti, rumah mocaf berkembang dan

Bisnis ini dibagi menjadi 3 (tiga) klaster yaitu:

1. Klaster pertama, merupakan petani singkong yang focus untuk bertani singkong dari pembibitan, tanam dan panen berbasis teknologi pertanian terbarukan untuk memaksimalkan hasil pertanian. Selain itu, Riza juga mengembangkan sistem pertanian organik dengan mengimplementasikan integrated farming yang juga zero waste.

2. Klaster kedua adalah perajin mocaf yang sebagian besar didominasi oleh ibu-ibu rumah tangga. Mereka diberdayakan untuk proses pengupasan, pencucian, pemotongan, perendaman, penjemuran dan penepungan kasar.

3. Klaster terakhir adalah anak-anak muda inovatif yang bertugas untuk melakukan control quality, pengayakan, pengemasan, branding dan pemasaran. Mereka bekerja di kantor Rumah Mocaf untuk melakukan inovasi-inovasi pengembangan produk turunan mocaf, mengawal sertifikasi dan perijinan serta membuat program edukasi kepada masyarakat. Selain itu mereka juga melakukan kolaborasi atau kerja sama dengan beberapa instansi salah satunya Kementerian Perindustrian, agar Rumah Mocaf dapat terus berkembang sehingga memberikan dampak positif kepada masyarakat.

SejutaManfaatMocaf

Rumah MocafBerawal dari keprihatinan akan rendahnya harga singkong di Banjarnegara, Riza Azyumarridha Azra dan istrinya pada tahun 2014 memutuskan untuk terjun langsung ke petani singkong dan berbagi ilmu cara mengolah singkong. Setelah melakukan berbagai riset dan konsultasi dengan para pakar teknologi pertanian, Riza, begitu ia biasa disapa, memutuskan untuk mengolahnya menjadi tepung mocaf (Modified cassava flour). Mocaf merupakan tepung singkong termodifikasi yang dibuat dengan proses fermentasi menggunakan enzim organik sehingga didapatkan tekstur yang mirip dengan tepung terigu. Proses inilah yang membedakan mocaf dengan tepung tapioka atau tepung singkong. Sebagai negara pengimpor tepung terigu dan gandum, mocaf dipilih karena merupakan salah satu bahan lokal Indonesia yang dapat disulap menjadi pangan alternatif. Mocaf juga dapat dikategorikan sebagai bahan pangan fungsional karena manfaatnya. Pangan fungsional menurut peraturan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Nomor HK 00.05.52.0685 merupakan pangan olahan yang mengandung satu atau lebih komponen fungsional yang berdasarkan kajian ilmiah mempunyai fungsi fisiologis tertentu, terbukti tidak membahayakan dan bermanfaat bagi kesehatan.

Di tahun 2014 pula, Riza memberikan pelatihan kepada banyak petani singkong dan kelompok tani singkong di Banjarnegara. Setelah banyak petani terlibat, justru permasalahan-permasalahan baru muncul. Petani-petani tersebut hanya mampu mengolah singkong menjadi mocaf tetapi mereka tidak mengerti tentang kontrol kualitas produk, branding, perijinan, pengemasan dan bagaimana memasarkan produknya. Hal inilah yang mendasari Rumah Mocaf untuk terus berkomitmen pada pemberdayaan petani singkong.

PELUANGUsaha.

PROFIL USAHA

Melalui Kegiatan Dekranasda, Ibu Dewi diikut sertakan dalam pameran lokal maupun nasional. Saat ini pesanan sudah berkembang pada pakaian pesta, berupa kebaya dan gaun. Untuk bahan baku benang yang digunakan, sebagian diperoleh dari Indonesia dan sebagian lagi dari India. Saat ini mesin tenun yang digunakan terdiri dari 11 mesin tenun, 10 mesin jahit dan bordir serta 3 mesin obras. Dukungan Dinas Kota Denpasar dan Dekranasda dirasakan Ibu Dewi sangat membantu dalam mengembangkan usaha tenun ikatnya. Inovasi desain yang sudah dibuat mencapai 20 desain yang sudah berkembang mengikuti tren kekinian namun tetap mengacu pada desain dasar aslinya sehingga terjadi perpaduan antara desain tradisional dan desain modern dalam satu lembar kain bahan pakaian, hal inilah yang membuat para pelanggan tertarik, karena desain ini berbeda dengan desain tenun pada umumnya. Ada beberapa contoh desain yang sudah digunakan untuk pakaian para pejabat di kantor Pemerintah Daerah Propinsi Bali. Rata–rata produk pakaian jadi berbahan tenun ikat sebanyak 30 perbulan sedangkan untuk bahan tenun 100-200 meter perbulan. Ketika ditanyakan kiat apa yang dilakukan Ibu Dewi untuk mempertahankan pelanggannya,

jawabannya adalah “menjaga kualitas tenun, memberikan pelayanan tepat waktu antar, selalu kreatif mengembangkan desain-desain baru”. Bahkan ada pelanggan dari kalangan anak milenial yang datang memesan pakaian gaun pesta dari tenun yang dikombinasi dengan border, yang tentunya dengan desain yang menarik.

Sumber keberhasilan usaha IKM dalam menjalankan usahanya harus kreatif dan inovatif yang disertai semangat kerja keras. Semoga semakin banyak IKM tumbuh dan berkembang melakukan Inovasi sesuai bidang usaha yang ditekuninya. (Lusiana Mohi).

Jenis corak pada tenun kwace Foto : Istimewa

Tenun kwace dalam balutan kebaya yang anggun doc. Kemenperin

Mocafine, tepung mocaf hasil inovasi Rumah Mocaf. Foto: Istimewa

Page 34: PROGRAM DITJEN IKMA - Kementerian Perindustrianikm.kemenperin.go.id/media/1280/gema-layout-baru-rv-68.pdf · 2021. 1. 15. · 4 GEMA P P GEMA 5 Indonesia Indusrial Moslem Exhibition

66 67GEMA GEMAProgram Ditjen IKMA Program Ditjen IKMA

Ketiga klaster tersebut rutin berdiskusi secara terbuka dalam menentukan harga pokok penjualan (HPP) dan margin dari masing-masing klaster agar terbentuk kepercayaan satu sama lain untuk meningkatkan kesejahteraan bersama.

Sejuta Kebaikan MocafPada akhir tahun 2018, Rumah Mocaf memperkenalkan “Mocafine”, tepung mocaf yang dibuat dengan starter enzim organik inovasi dari Rumah Mocaf. Saat ini, Rumah Mocaf mampu memproduksi sekitar 30 ton perbulan tepung mocaf organik. Sebagai tambahan, selain tepung mocaf, Rumah Mocaf juga memproduksi produk turunannya yang juga diminati, antara lain: mie mocaf dan mie instant mocaf. Selain berperan sebagai pengganti tepung terigu atau gandum, kandungan mocaf yang kaya akan serat dan bebas gluten menjadikan mocaf salah satu bahan pangan yang kaya akan manfaat. Sebagai contoh, penderita autis dan Celiac Disease atau orang dengan reaksi kekebalan terhadap gluten dapat

dengan aman mengkonsumsi mocaf. Kadar lemaknya yang rendah cocok untuk mereka yang sedang menjaga pola makan. Selain itu, kandungan serat yang terdapat pada singkong juga baik untuk proses pencernaan.

Bahan pangan sehat “healthy food” menjadi daya tarik tersendiri bagi kaum milenial saat ini. Gaya hidup sehat mulai marak di kalangan anak muda baik di perkotaan maupun perdesaan. Kesadaran masyarakat akan pentingnya keamanan pangannya. Tahun ini, Rumah Mocaf sedang berproses untuk mendapatkan sertifikat HACCP yang akan difasilitasi oleh Ditjen IKMA Kementerian Perindustrian. Rumah Mocaf juga telah mengikuti pameran untuk mempromosikan produknya seperti pada Malaysia International Halal Show dan Festival Indonesia Moscow. Tak hanya itu, di tahun 2019, Mocafine juga telah merambah pasar internasional dengan negara tujuan seperti Singapura, Jepang, Korea, Amerika dan Eropa. Oleh karena itu, semangat besar Rumah Mocaf untuk terus berkembang dan bermanfaat bagi masyarakat perlu terus diapresiasi. (Rini R.)

SertifikasiKompetensiTeknisi AC

“Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (Ditjen IKMA) menggandeng LSPro dan PT. Daikin Airconditioning Indonesia dalam terselenggaranya kegiatan Bimbingan Teknis Dan Sertifikasi SKKNI Industri Jasa Elektronika (Service AC).”

Kegiatan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuan tenaga teknisi Refrigerasi dan Air Conditioner (RAC). Ditjen IKMA menyelenggarakan Bimbingan Teknis dan Sertifikasi SKKNI kepada 20 (dua puluh) teknisi yang berada di wilayah Jabodetabek. Bimbingan Teknis dan sertifikasi SKKNI ini diharapkan dapat membantu memenuhi permintaan teknisi khususnya jasa perbaikan AC.

SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek Pengetahuan (knowledge), Keterampilan dan/atau Keahlian (skills) serta Sikap kerja (attitude) yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan. Bimbingan Teknis dan Sertifikasi SKKNI ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas tenaga kerja, menciptakan tenaga kerja yang kompeten yang memiliki ketrampilan, pengetahuan dan sikap kerja, untuk mengaplikasikan teknologi yang sesuai

dengan harapan industri elektronika khususnya jasa perbaikan AC.

Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan pemukiman, hotel, kantor dan gedung-gedung, kebutuhan akan alat pendingin (Air Conditioner) serta permintaan jasa pemeliharaan sampai perbaikan alat tersebut juga meningkat. Berdasarkan data teknisi yang dimiliki Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui aplikasi Monitoring dan Pengawasan Bahan Perusak Ozon (MAWAS OZON), sampai dengan tahun 2019 baru sekitar 1.500 orang teknisi yang terdaftar dan sebagian besar belum memiliki sertifikasi kompetensi dan belum tersebar ke seluruh Indonesia. Peluang terciptanya lapangan kerja untuk bidang ini terbuka lebar dikarenakan semakin meningkatnya kebutuhan teknisi Refrigerasi dan Air Conditioner (RAC) namun belum

diimbangi dengan jumlah teknisi yang bersertifikasi kompeten.

Teknisi Refrigerasi dan Air Conditioner (RAC) yang kompeten turut mendukung upaya Pemerintah Indonesia dalam perlindungan lapisan ozon stratosfer melalui penghapusan penggunaan Bahan Perusak Ozon (BPO) jenis Hydrochlorofluorocarbons (HCFCs) yang banyak digunakan sebagai bahan pendingin RAC. Target penghapusan HCFCs Indonesia di tahun 2020 adalah sebesar 37,5% di sektor servicing. Untuk itu dibutuhkan penanganan unit RAC yang tepat oleh teknisi yang kompeten mulai dari proses pemasangan, perawatan hingga perbaikan sesuai dengan karakteristiknya dan penanganan refrigeran dengan tidak melepaskan langsung ke lingkungan (udara) saat proses pemeliharaan unit RAC. (Taufiq Andika)

PELUANG USAHA STANDARISASI &Teknologi.

Kemasan produk dari tepung Mocaf Foto: Istimewa

Suasana belajar para peserta Bimbingan teknis dan sertifikasi SKKNI Industri Jasa Elektornika. doc. Kemenperin

Page 35: PROGRAM DITJEN IKMA - Kementerian Perindustrianikm.kemenperin.go.id/media/1280/gema-layout-baru-rv-68.pdf · 2021. 1. 15. · 4 GEMA P P GEMA 5 Indonesia Indusrial Moslem Exhibition

68 69GEMA GEMAProgram Ditjen IKMA Program Ditjen IKMA68 69

Garam Konsumsi Beryodium

Garam beryodium merupakan istilah yang biasa digunakan untuk garam yang telah difortifikasi (ditambah) dengan yodium yang dibutuhkan tubuh, untuk membuat hormon yang mengatur pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan. Yodium merupakan komponen yang digunakan untuk kelenjar tiroid untuk membuat hormon yang mengatur metabolisme tubuh. Kekurangan unsur yodium dalam tubuh akan menimbulkan berbagai efek negatif terhadap kesehatan. Lalu mengapa iodisasi ini harus dilakukan melalui produk garam sebagai medianya?

Berikut alasan mengapa Iodisasi dilakukan melalui garam:

Perspektif konsumen:

• Garam adalah salah satu dari beberapa komoditi yang umum dikonsumsi oleh hampir seluruh masyarakat tanpa memandang ekonomi atau lokasi geografis.

• Garam dikonsumsi pada tingkat yang kurang lebih sama setiap hari sepanjang tahun, jadi mikro nutrisi seperti yodium yang ditambahkan pada garam akan dikonsumsi oleh setiap manusia dengan dosis yang sama setiap hari sepanjang tahun.

• Penambahan yodium dalam garam tidak mengubah warna, rasa maupun bau garam.

Perspektif di tingkat produsen:

• Produksi, jaringan distribusi dan penjualan garam telah tersedia sehingga tidak perlu membangun jaringan distribusi dan penjualan yang terpisah/baru untuk garam beryodium.

• Pencampuran yodium dengan garam merupakan proses sederhana yang tidak menimbulkan reaksi kimia.

• Peralatan yang digunakan untuk proses garam beryodium sederhana, mudah dalam penggunaan dan pemeliharaannya.

SNI Garam Konsumsi Beryodium

Ketika kita menjalankan sebuah bisnis ataupun usaha produksi, maka sudah tentu kita akan dihadapkan pada sejumlah peraturan yang berlaku, salah satunya adalah pemenuhan Standar Nasional Indonesia (SNI). Bagi IKM garam konsumsi beryodium, memproduksi garam konsumsi beryodium yang memenuhi parameter mutu yang ditetapkan SNI adalah suatu keharusan, karena pemerintah telah menetapkan SNI garam konsumsi beryodium sebagai SNI wajib.

Produk garam konsumsi beryodium yang beredar harus memenuhi setidaknya kadar NaCl sebesar 94 %, kadar yodium 30 ppm, dan tentunya tidak mengandung cemaran sesuai ambang batas yang ditentukan. Terdapat beberapa macam Tipe SNI salah satunya adalah SNI Tipe 5 yang merupakan Tipe SNI garam konsumsi beryodium. Sebagai konsekuensi

Pendampingan Sertifikasi SNI Garam Beryodium

“Garam merupakan komoditi yang sangat strategis, jika ditinjau dari aspek pemanfaatannya. Berdasarkan penggunaan, garam dapat dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu garam konsumsi dan garam industri. Garam industri umumnya diperuntukan untuk industri kimia, industri aneka pangan, industri farmasi, perminyakan, penyamakan kulit, hingga water treatment. Sedangkan garam konsumsi dibagi menjadi garam konsumsi rumah tangga dan garam diet. Garam konsumsi rumah tangga atau garam konsumsi beryodium ini umumnya diproduksi oleh Industri berskala kecil dan menengah (IKM).”

dari SNI Tipe ini, para produsen tanpa terkecuali IKM, harus memenuhi syarat mutu keamanan pangan dalam operasional produksinya dan juga memenuhi sistem manajemen mutu ISO 9001:2015.

Fasilitasi Pendampingan dan Sertifikasi SNI

Pada kenyataannya masih banyak industri pengolahan garam konsumsi beryodium yang masih berskala kecil dan menengah. Bagi IKM, tentu ada tantangan sendiri agar mampu memenuhi standar keamanan pangan dan manajemen mutu. Beberapa IKM memiliki kapasitas produksi dan penggunaan teknologi yang terbatas. Selain itu, mereka juga memiliki keterbatasan dalam kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) dan permodalan. Untuk itu, Ditjen IKMA Kementerian Perindustrian secara konsisten melaksanakan kegiatan fasilitasi pendampingan pada IKM, terutama dalam hal sistem manajemen mutu dan peningkatan kualitas produk agar dapat memenuhi persyaratan SNI. Tenaga ahli akan memberikan konsultasi, bimbingan, dan bantuan selama proses penyusunan dokumen sistem mutu hingga IKM siap diaudit untuk menjalani sertifikasi SNI. Beberapa IKM garam konsumsi beryodium yang telah difasilitasi, umumnya berada di sentra produksi garam seperti di Pati dan Rembang, Jawa Tengah, Lamongan, Jawa Timur dan Klungkung, Bali. Selanjutnya pada tahun 2020 ini, Ditjen IKMA berencana akan membantu pendampingan dan sertifkasi kepada beberapa IKM di Jawa Barat. (Ratih Pratiwi dari berbagai sumber)

STANDARISASI & TEKNOLOGI

GEMA GEMAProgram Ditjen IKMA

Proses pembuatan garam beryodium doc. Kemenperin

Foto: Istimewa

Salah satu produk garam beryodium yang mendapat fasilitasi pendampingan dan sertifikasi SNI doc. Kemenperin

Page 36: PROGRAM DITJEN IKMA - Kementerian Perindustrianikm.kemenperin.go.id/media/1280/gema-layout-baru-rv-68.pdf · 2021. 1. 15. · 4 GEMA P P GEMA 5 Indonesia Indusrial Moslem Exhibition

70 71GEMA GEMAProgram Ditjen IKMA Program Ditjen IKMA

Sertifikasi SKKNI Pakaian Jadi

“Di era revolusi industri keempat atau yang kini digadang-gadang sebagai revolusi industri 4.0, seluruh aspek dalam industri harus diperhatikan guna mempersiapkan diri menghadapi tantangan industri yang kini berkembang semakin pesat.”

Kementerian Perindustrian Republik Indonesia menetapkan industri pakaian jadi, sebagai salah satu sektor industri prioritas untuk dikembangkan. Sektor industri pakaian jadi, dinilai memiliki daya ungkit yang tinggi sehingga menjadi prioritas untuk mengimplementasikan revolusi industri 4.0. Industri pakaian jadi juga memiliki kontribusi yang cukup besar terhadap perekonomian nasional. Berdasarkan data Pusdatin Kemenperin, kinerja ekspor industri pakaian jadi pada tahun 2019 mencapai US$ 8,3 milyar sedangkan kontribusinya terhadap PDB nasional di tahun 2019 sebesar 5,4% yang mengalami pertumbuhan sebesar 19,5%. Industri pakaian jadi juga merupakan sektor industri yang selain melibatkan industri besar, juga melibatkan berbagai komponen industri kecil dan menengah seperti desainer, pemilik brand IKM serta tenaga penjahit.

Implementasi yang dapat dilakukan pada industri pakaian jadi meliputi berbagai penerapan teknologi di seluruh rantai pasok industri pakaian jadi. Mulai dari ketersediaan bahan baku, proses pengembangan produk, proses produksi hingga pemasaran. Namun demikian, selain dari segi teknologi pada seluruh rantai pasok, peningkatan kompetensi SDM pelaku industri juga menjadi salah satu aspek penting yang dapat dikembangkan dalam implementasi revolusi industri 4.0. Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka terus mendorong pengembangan kompetensi SDM pelaku industri pakaian jadi, salah satunya melalui penyelenggaraan kegiatan Bimbingan dan Sertifikasi (Standard Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) SKKNI bagi IKM Pakaian Jadi yang pesertanya merupakan para penjahit.

SKKNI adalah sebuah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek Pengetahuan (Knowledge), Keterampilan dan/atau Keahlian (Skills) serta Sikap Kerja (Attitude) yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun SKKNI yang diterapkan pada industri pakaian jadi, khususnya bagi profesi penjahit diatur dalam Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia No. 305 Tahun 2015. SKKNI dijadikan sebagai acuan pendidikan/pelatihan berbasis kompetensi, acuan pelaksanaan uji kompetensi (sertifikasi kompetensi), acuan untuk menstrukturkan perusahaan serta sebagai acuan penyusunan SOP perusahaan.

Kegiatan Bimbingan dan Sertifikasi SKKNI bagi IKM Pakaian Jadi, merupakan sebuah kegiatan dari Kementerian Perindustrian, yang memfasilitasi para penjahit untuk dapat disertifikasi, bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang telah terdaftar di Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Sebelum menjalani tahap sertifikasi, para peserta kegiatan akan mendapatkan materi bimbingan agar siap menghadapi proses sertifikasi. Di

Kegiatan ini telah diadakan sejak tahun 2018, dan selama tahun 2019 telah dilaksanakan di berbagai kota dan provinsi di Indonesia, khususnya di pulau Jawa. Diantaranya adalah sebagai berikut :

Bandung

Bandung

422

Provinsi Jawa Barat

Jabodetabek

Provinsi Jawa Tengah TotalSurabaya

DI Yogyakarta15 Peserta

100 Peserta

Peserta

50 Peserta

97 Peserta

50 Peserta 50 Peserta

60 Peserta26 Februari – 3 Maret 2018

7 - 12 Oktober 201926 - 29 Maret 2019

4 - 9 November 2019

30 April – 4 Mei 2019 4 - 9 November 2019

23 - 28 September 2019

antara materi yang diberikan adalah pembuatan pola, pemotongan bahan hingga proses menjahit itu sendiri. Kegiatan bimbingan dilaksanakan selama 3-4 hari, sedangkan proses uji kompetensi dilakukan selama sehari. Adapun kompetensi yang diuji adalah level kompetensi II, yaitu membuat pakaian dengan sub kelompok menjahit pakaian diantaranya membaca sketsa mode/paham gambar, menjahit dengan alat jahit tangan, menjahit dengan mesin, mengukur tubuh, membuat pola pakaian, merencanakan kebutuhan bahan pakaian, dan memotong bahan pakaian. Proses rekrutmen peserta dilakukan secara online untuk kemudian didata dan diseleksi kembali, dengan kriteria peserta, yaitu sudah mampu menjahit dan membuat pola serta masih masuk dalam usia produktif yaitu 17-40 tahun.

Untuk mengembangkan usahanya, khususnya di bidang konveksi maupun pakaian jadi. Para IKM yang telah tersertifikasinya, nantinya juga dapat dihubungkan dengan para desainer dan pemilik brand IKM yang juga telah dibina oleh Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka melalui platform Clothing Line yang pada tahun 2019 telah dikompetisikan

dan akan disempurnakan kembali di tahun 2020. Hal ini tentunya cukup beralasan mengingat selama ini IKM fesyen/desainer sering menghadapi permasalahan untuk mendapatkan akses penjahit berkualitas yang mampu memproduksi pakaian dalam jumlah banyak (mass production) dengan kualitas yang terstandardisasi. Para desainer dan pemilik brand mengeluhkan kualitas hasil jahitan produksi massal tidak sebagus dengan kualitas sampel yang dibuat.

Di sisi lain, para pemilik brand dan desainer fesyen dibina dan dipersiapkan melalui bimbingan implementasi 4.0 dan melakukan penilaian INDI 4.0 untuk mengetahui kesiapannya untuk dipertemukan dengan IKM penjahit konveksi melalui platform Clothing Line. Diharapkan kegiatan pengembangan SDM industri pakaian jadi khususnya industri kecil dan menengah yang menyasar seluruh komponen pelaku industri seperti desainer, pemilik brand¸serta para penjahit dapat semakin mempersiapkan para pelaku IKM di bidang fesyen dalam menghadapi era revolusi industri 4.0. (Urwah Wali Aufi)

Foto bersama peserta Bimbingan dan Sertifikasi SKKNI bagi IKM Pakaian Jadi, doc. Kemenperin

STANDARISASI & TEKNOLOGI

Page 37: PROGRAM DITJEN IKMA - Kementerian Perindustrianikm.kemenperin.go.id/media/1280/gema-layout-baru-rv-68.pdf · 2021. 1. 15. · 4 GEMA P P GEMA 5 Indonesia Indusrial Moslem Exhibition

72 73GEMA GEMAProgram Ditjen IKMA Program Ditjen IKMA72 73

“Munculnya wabah Corona Virus Disease Covid-19 bermula dari kota Wuhan, China, di mana dalam kurun waktu kurang dari tiga bulan sudah menyebar hampir ke seluruh dunia, tidak terkecuali Indonesia. Dampak corona telah melumpuhkan perekonomian dunia termasuk Indonesia.”Para perajin industri kecil menengah yang selama ini telah teruji ketika krisis ekonomi tahun 1998, saat ini merupakan kelompok industri yang paling merasakan dampak penyebaran Covid-19 ini. Sejak pemerintah menghimbau masyarakat untuk menjaga jarak dan bekerja dari rumah untuk menghindari terjadinya penyebaran virus corona Covid-19 agar tidak meluas, berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat.

Hiruk pikuk kekurangan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis yang merupakan garda terdepan dalam penanganan pasien terpapar virus Covid-19, banyak para tenaga medis di lapangan melakukan modifikasi dari bahan yang masih bisa dipakai seperti kantong plastik untuk kantong barang-barang yang tidak terpakai, dimodifikasi menjadi alat pelindung diri, ada juga yang hanya menggunakan mantel hujan. Hal ini mendorong pemerintah daerah menggandeng berbagai lapisan masyarakat termasuk UMKM untuk membuat APD dengan cara menyediakan atau mengadakan bahan baku yang diperlukan dalam pembuatan APD untuk para tenaga medis tersebut .

Tidak ketinggalan para perajin industri kecil menengah dengan inisiatif sendiri atau secara mandiri mengalihkan produksinya untuk menghasilkan alat pelindung diri yang memang sangat dibutuhkan para tenaga medis di rumah sakit yang ditunjuk menangani pasien terpapar virus corona. Di dorong rasa empati yang cukup tinggi meskipun dalam kondisi yang tidak mudah, industri kecil menengah beralih memproduksi APD karena merasa terpanggil untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat, membantu pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan APD tersebut. Pada dasarnya banyak IKM yang secara mandiri membantu membuat alat pelindung diri untuk para tenaga medis dalam menangani

pasien terpapar Covid-19 di antaranya adalah, Bagas Pratondho Aji, Isti Wahyuni dan Aninditia Santoso, masing-masing IKM tersebut bergerak di bidang aksesoris kendaraan bermotor, konveksi kaos dan busana muslim.

Face Shield (alat pelindung wajah)

Bagas Pratondho Aji beralamat di Dusun Ngendegan, Desa Pandes, Kecamatan Wedi, Klaten adalah perajin aksesoris kendaraan bermotor. Bagas berinisiatif membuat alat pelindung diri untuk tenaga medis karena merasa prihatin ketika banyak keluarga dekat Bagas yang menjadi tenaga medis mengeluhkan kurangnya alat pelindung diri untuk menangani pasien terpapar Covid-19.

Setelah berkonsultasi dengan temannya yang ada di Yogyakarta, tepatnya tanggal 23 Maret 2020, Bagas memutuskan membuat face shield (alat pelindung wajah) yang terbuat dari bahan mika. Bagas sudah terbiasa dan familiar dengan bahan mika karena aksesoris kendaraan bermotor yang dia buat memang berbahan baku mika..

Di awal produksi Bagas hanya mampu menghasilkan 17 unit face shield, namun kemudian banyak relawan datang membantu sehingga dapat menghasilkan sebanyak 300 unit dan sudah dikirim ke berbagai rumah sakit di Pulau Jawa Tercatat ada 60 rumah sakit dan 34 puskesmas yang sudah menerima alat pelindung wajah tersebut. Saat ini ada permintaan dari Bali, Jombang dan Jakarta.

IKM Berbagi Saat Pandemi Corona

SERBASerbi.

Sampai saat ini, masih banyak tawaran dari relawan yang ingin membantu namun karena adanya himbauan untuk melaksanakan phisycal distancing Bagas menolak tawaran tersebut karena khawatir berisiko penyebaran virus corona Covid-19.

Masker Penyemangat

Isti Wahyuni, warga Perumahan Gebang Raya, Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo perajin konveksi yang biasa melayani pesanan kaos, sekarang beralih memproduksi aneka masker kesehatan. Sejak mewabahnya virus corona atau Covid-19, pemesanan kaos menurun drastis, sementara banyak masyarakat yang kesulitan untuk mendapatkan masker yang sangat dibutuhkan untuk alat perlindungan diri. Akhirnya Isti mencoba membuat masker dan kemudian memasang status di media sosial, ternyata mendapat respon positif dan banyak yang pesan.

Terhitung sejak 27 Maret, Isti mendapat pesanan 1.500 masker dari masyarakat umum dan sejumlah instansi pemerintahan serta swasta, di mana untuk memenuhi permintaan tersebut, Isti dibantu oleh 2 orang karyawannya. Berbeda dengan masker pada umumnya, Isti membuat masker yang lebih aman dengan tiga lapis kain terdiri dari bahan kaos dilapisi dengan bahan polyester dan dalam masker ada kantong untuk menempatkan filter tambahan. Kain filter yang posisinya di tengah ini dapat diganti apabila sudah rusak atau kotor. Pada bagian depan masker ditambah dengan logo instansi maupun tulisan yang memberi semangat dan mengajak pemakainya selalu waspada terhadap penyebaran Covid-19. Aneka tulisan tersebut seperti; “nggak usah panik”, “lawan Covid-19”, “jaga jarak brow”, dan ada juga bahasa Surabaya yang cukup menarik seperti “nyedak kaplok” yang artinya mendekat tempeleng.

Sampai saat ini Isti hanya mampu melayani pesanan lewat media sosial maupun pesanan langsung, hal ini disebabkan keterbatasan tenaga kerja serta bahan yang ada di pasaran. Pada umumnya masker buatan Isti sangat diminati warga

masyarakat dari daerah zona merah Covid-19 seperti DKI Jakarta, Bandung dan Surabaya. Isti bersama dua karyawannya mampu menghasilkan 500 buah masker per hari, yang dijual dengan harga Rp 15,000 per buah, jauh lebih murah dibanding masker kesehatan yang sudah mulai hilang dipasaran dan kalaupun ada harganya bisa selangit.

Baju pelindung tubuh.

Aninditia Santoso selaku pemilik Pelangi Hijab yang beralamat di Kampung Cibereum RT01/01, Desa Sinarsari, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, biasanya memproduksi baju muslim, terdorong untuk membuat APD bagi tenaga medis yang menangani pasien Covid-19, mengingat kebutuhannya sangat tinggi, sementara barang tersebut terbatas di pasaran.

Aninditia memutuskan untuk membantu tenaga medis dengan membuat baju pelindung diri menggunakan bahan kain taslan yang terbuat dari serat sintetis. Secara standar kesehatan, APD ini belum 100 persen mampu melindungi para tenaga kesehatan. Namun setelah dikonsultasikan dengan beberapa orang dokter, bahan ini cukup layak untuk digunakan. Di mana bahan ini mampu menahan tekanan dua pascal, yang secara medis dapat membantu karena terbuat dari plastik dan bisa dicuci.

Dengan mengerahkan 30 orang penjahitnya, Pelangi Hijab dapat menghasilkan 250 sampai 300 APD per hari. Aninditia mengutamakan pengiriman APD hanya pada rumah sakit rujukan dan rumah sakit pemerintah yang menangani pasien Covid-19 dan dibagikan secara gratis. Bermodalkan keuntungan yang diperoleh dari hasil penjualan baju muslimnya, Pelangi Hijab hanya mampu menyediakan 2500 APD, di samping sulitnya mendapatkan bahan yang sama di pasaran harganya pun relatif mahal, sebagai IKM tentu saja dana yang dimiliki cukup terbatas, sementara untuk membuat satu baju membutuhkan biaya 150.000 rupiah. Namun demikian, Aninditia tetap semangat untuk membantu pemerintah melalui APD yang dibuatnya untuk memerangi virus Covid-19 yang sudah mewabah. (Elly Muthia, dari berbagai sumber)

Page 38: PROGRAM DITJEN IKMA - Kementerian Perindustrianikm.kemenperin.go.id/media/1280/gema-layout-baru-rv-68.pdf · 2021. 1. 15. · 4 GEMA P P GEMA 5 Indonesia Indusrial Moslem Exhibition

74 75GEMA GEMAProgram Ditjen IKMA Program Ditjen IKMA

Pentingnya Merek Produk Pada Persaingan Pasar

“Salah satu faktor keberhasilan yang sangat menentukan bagi produk Industri Kecil Menengah (IKM)”

SERBA SERBI

Untuk bisa memasuki pasar yang lebih luas, yaitu penggunaan merek produk yang memiliki syarat-syarat: Mudah dieja, Mudah diucapkan, Mudah diingat, Dapat diterima secara universal, secara hukum dapat dilindungi dan tentu menarik konsumen. Persaingan pasar yang begitu ketat menuntut produk IKM harus memiliki merek (Brand) yang menjadi Identitas produk berupa Nama, Istilah, Tanda, Simbol, Logo, Rancangan atau kombinasi dari hal-hal tersebut, yang bertujuan untuk mengidentifikasi produk barang atau jasa dari seorang atau sekelompok orang atau perusahaan selaku produsen atau penjual untuk membedakannya dengan produk pesaing.

Mengapa merek diperlukan bagi Industri Kecil Menengah ?

Merek dapat membantu menarik calon pembeli untuk meraih pasar lebih luas, sehingga pelaku usaha IKM diharapkan dapat segera memberi nama merek pada produknya. Bagi produk IKM yang sudah memiliki merek, saat ini sudah dapat mengakses penjualan produknya dengan memanfaatkan sarana online untuk memudahkan promosi produknya.

Keberadaan merek sangat bermanfaat bagi pembeli untuk menentukan pilihan produk yang diinginkan dengan mudah dan cepat, karena merek dapat membantu untuk menarik calon pembeli/pelanggan, merek juga sebagai alat promosi produk yang akan dipasarkan, kehadiran suatu merek atau nama sebagai identitas dan nyawa suatu produk atau jasa yang dapat diingat konsumen.

Tujuan pemberian merek :1) Suatu cara untuk mendapatkan nilai tambah. 2) Para pengguna dapat langsung mengetahui kualitas produk. 3) Sebagai fitur yang diharapkan bagi produk dan jasa yang dapat diperoleh. 4) Gambaran atau janji yang diucapkan oleh produsen terhadap konsumen atas kualitas produk yang akan mereka hasilkan.

Untuk membangun suatu merek produk, dibutuhkan strategi pencapaian tertentu dalam mengelola sebuah merek, guna mencapai visi dan citra merek bagi perusahaan yang akan digunakan dalam jangka panjang, untuk membedakan produk dan budaya merek, sebagai komponen–komponen dasar untuk membuka identitas dan ekuitas merek (Brand Equity) yang berhubungan erat dengan merek produk yang ditawarkan,

memiliki tingkat kekuatan dan kesetiaan konsumen pada produk.

Dalam memilih nama untuk merek produk selayaknya mengandung sifat-sifat sebagai berikut:

1. Menceminkan manfaat dan kualitas

2. Pilih nama yang singkat dan mempunyai ejaan yang sederhana

3. Pilih nama yang mudah diucapkan, didengar, dibaca dan diingat

4. Pilih nama merek yang unik, tidak biasa dan istimewa serta berbeda dari merek yang sudah ada

5. Pilih nama yang dapat diterima secara universal

6. Pilih nama yang mudah diterjemahkan dalam bahasa asing dan tidak mengandung arti konotasi negatif dalam bahasa asing

7. Pilih nama yang bukan nama generik, bisa dilindungi sebagai trademark setelah didaftarkan dan dapat perlindungan hukum (HAKI).

Strategi dan syarat menentukan nama merek bisa berupa ; 1) nama individual/nama orang contoh nama seseorang (Zoya, Destee fashion dll), 2) Nama tempat ( Kopi Gayo, Kopi Toraja. Nama mutu (TIKI, Tolak Angin). Nama buatan (Rasyida Alam, Rumah Dannis dll)

Manfaat penggunaan merek bagi produsen :

1. Sebagai landasan untuk melakukan identifikasi, sehingga memudahkan mereka mencari /membedakannya dari merek lain

2. Mencegah/menghindari peniruan ciri khas dari suatu produk

3. Menunjukkan taraf mutu tertentu atas produk yang ditawarkan

4. Membantu/memudahkan konsumen mencari produk yang mampu memuaskan /memenuhi keinginannya

5. Sebagai dasar untuk membedakan harga dari produk-produknya.

Manfaat penggunaan merek bagi Masyarakat/Konsumen :

1. Merek memungkinkan mutu produk lebih terjamin dan lebih konsisten

2. Meningkatkan efisiensi pembeli, karena dapat menyediakan informasi tentang produk dan tempat membelinya

3. Meningkatkan inovasi produk baru, karena produsen terdorong menciptakan keunikan-keunikan baru, guna mencegah peniruan dari pesaing produk yang sama

4. Merek merupakan penghubung antara produsen dan konsumen/pelanggan

5. Merek mempermudah untuk mecitrakan mutu produk

6. Merek mempermudah konsumen untuk mencari produk di berbagai tempat

Manfaat penggunaan merek bagi penjual :

1. Memudahkan penjual mengolah pesanan dan menelusuri masalah-masalah yang timbul

2. Memberikan perlindungan hukum atas keistimewaan atau ciri khas produk

3. Memungkinkan untuk menarik sekelompok pembeli yang setia dan menguntungkan

4. Membantu penjual melakukan segmentasi pasar

Melihat manfaat yang begitu banyak ditimbulkan oleh penggunaan merek bagi suatu produk, tentu sudah saatnya bagi seluruh pelaku Industri Kecil Menengah untuk turut serta mengembangkan produknya melalui penggunaan merek pada produknya agar memiliki identitas, mudah dikenal dan memperoleh peluang pasar yang lebih luas baik lokal, regional maupun Internasional. (dari berbagai sumber Lusiana Mohi) Contoh kemasan dari merek yang sudah dikenal luas Foto: Istimewa

Kopi Toraja merek yang sudah mendunia Foto : Istimewa

Page 39: PROGRAM DITJEN IKMA - Kementerian Perindustrianikm.kemenperin.go.id/media/1280/gema-layout-baru-rv-68.pdf · 2021. 1. 15. · 4 GEMA P P GEMA 5 Indonesia Indusrial Moslem Exhibition

76 77GEMA GEMAProgram Ditjen IKMA Program Ditjen IKMA

Tren Kemasan

Global“Persaingan usaha yang begitu ketat saat ini membuat pelaku usaha Industri Kecil Menengah berlomba meningkatkan kualitas produknya tidak hanya dari segi kualitas produk, tapi juga kualitas kemasannya dengan mengikuti trend kemasan yang memiliki daya saing tinggi.”

Hal ini dipandang penting karena kemasan merupakan unsur pertama yang menjadi pertimbangan yang bisa menarik minat konsumen untuk memutuskan memilih membeli suatu produk (eye catching).

Seiring perjalanan waktu, perkembangan produk kemasan mengalami perubahan ke arah peningkatan kualitas baik dari jenis material, desain grafis dan bentuk konstruksinya sehingga pelaku usaha IKM mau tidak mau harus mengikuti perubahan kemasan yang begitu dinamis, meskipun pada akhirnya perubahan kemasan ini akan menjadi beban konsumen yang berakibat pada kenaikan harga jual. Namun hal ini sesuai dengan kebutuhan selera konsumen yang sangat selektif dalam memilih produk dengan kemasan permanen yang memiliki bentuk dan desain grafis yang indah. Ini terlihat dari pajangan-pajangan produk yang banyak beredar dipasar modern, supermarket, retail dan pusat penjualan oleh-oleh.

Pelaku usaha Industri Kecil Menengah (IKM) tentu harus berupaya untuk mengikuti trend perubahan kemasan yang saat ini sudah bergeser, tidak hanya dilihat dari material, desain dan bentuknya, tapi sudah memasuki tuntutan yang lebih tinggi lagi yaitu pada kemasan yang berhubungan dengan

SERBA SERBI

1. Grease Proof Board, digunakan sebagai kemasan yang kontak langsung dengan produk misalnya; Kue Kering, Cokelat, Roti, Pastry, Burger, pizza yang tahan terhadap suhu minus 175 dan panas 175 derajat celcius dalam microwave selama 2 menit.

2. Heat Sealable Board, digunakan sebagai kemasan langsung dengan makanan panas dan berminyak misalnya sandwich,makanan instan.

6. Bionature Cup, kemasan kertas yang 100% bio degradable tanpa lapisan plastik, tanpa bahan pemutih atau pewarna, tahan panas dan anti bocor digunakan sebagai wadah pot untuk menanam tanaman hortikultura.

3. Hard Size board, kemasan yang tidak kontak langsung dengan produk jenis makanan beku, kosmetik dan obat-obatan.

4. PE Board, Kemasan yang kontak langsung dengan produk terutama yang berkadar minyak tinggi dan untuk makanan beku yang disimpan dalam waktu lama.

5. Nature Cup, digunakan untuk kemasan kertas lapisan premium polycoated yang menghadirkan konsistensi kokoh dan anti bocor untuk minuman dingin seperti jus, es krim, yoghurt.

keamanan pangan dan ramah lingkungan terutama untuk kemasan primer yaitu kemasan yang langsung bersentuhan dengan produk pangannya seperti makanan ringan, kopi bubuk, minuman segar ( jus ) dll. Saat ini sudah banyak beredar kemasan makanan yang memiliki jaminan Keamanan Pangan (Food Safety) dengan sertifikat dari Food and Drugs Adminstration (FDA) yang tentunya mengklaim sebagai kemasan yang Food Grade dan Halal. Tentunya kemasan ini dibuat dengan teknologi tinggi, dan perusahaan (Foodpak) yang membuka kesempatan bagi pelaku usaha IKM untuk ikut memanfaatkan kemasan jenis ini dengan harga kompetitif dan terjangkau, ada dibeberapa wilayah di daerah Bandung, Surabaya dan Jakarta.

Beberapa pilihan kemasan yang dapat digunakan untuk produk Industri Kecil Menengah adalah sebagai berikut ;

Kemasan unik dari IKM Indonesia Foto : Istimewa

Page 40: PROGRAM DITJEN IKMA - Kementerian Perindustrianikm.kemenperin.go.id/media/1280/gema-layout-baru-rv-68.pdf · 2021. 1. 15. · 4 GEMA P P GEMA 5 Indonesia Indusrial Moslem Exhibition

78 79GEMA GEMAProgram Ditjen IKMA Program Ditjen IKMA

Dalam menentukan kemasan produk, pelaku usaha IKM perlu memperhatikan pemilihan warna kemasan bagi produknya. Ada 6 warna inti kemasan produk yang perlu diketahui dan dijadikan pertimbangan seperti ;

Produk yang menggunakan tren kemasan sesuai dengan warna, dapat menanamkan brand image, citra bisnis dan mengatur mood calon pembeli, karena warna pada kemasan produk makanan dan minuman memiliki efek psikologis untuk mendorong persepsi alam bawah sadar konsumen dalam menetapkan pilihan produk yang akan dibelinya.

Dengan fasilitas ini pelaku usaha IKM diharapkan dapat memanfaatkan kesempatan untuk melakukan perubahan kemasan produknya dengan mengikuti tren kemasan sesuai kebutuhan pasar agar memiliki daya saing yang tinggi. (Lusiana Mohi)

2. Biru memiliki makna yang luas identik dengan kesegaran, ketenangan, keceriaan, keteduhan dan juga wibawa. Warna biru sangat cocok digunakan untuk produk minuman seperti ; susu, air minum, hasil laut dan olahannya.

3. Kuning hampir sama dengan warna merah menarik perhatian, warna kuning memiliki kesan ceria dan segar. Digunakan untuk produk minuman segar, makanan ringan, minuman yang memiliki kandungan lemon.

6. Jingga atau orange perpaduan warna merah dan kuning yang memiliki makna segar, muda dan kreatif, sangat cocok digunakan untuk berbagai jenis olahan buah jeruk, sambal.

4. Merah karakteristik warna yang kuat, berani dan bersemangat. Digunakan sebagai makanan dan minuman dan olahan daging, juga makanan pedas, minuman segar.

5. Hitam melambangkan citra ekslusif dan maskulin, menonjolkan sifat premium pada produk. Sangat cocok digunakan untuk produk kopi.

1. Merah muda Pink feminin adalah karakteristik cantik dan lembut yang cocok untuk produk-produk khusus wanita sebagai hadiah misalnya : Cokelat, Kosmetik.

78 79GEMAProgram Binaan Ditjen IKMA

SERBA SERBI

Manfaatkan fasilitasidari Ditjen IKMA

Buka situsnya dan Download Aplikasinya sekarang juga !www.klinikkemasan.kemenperin.go.id

KLINIK PENGEMBANGANDESAIN KEMASAN & MEREKKEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

Direktorat Jenderal Industri Kecil,Menengah dan AnekaJl. Gatot Subroto Kav. 52-53Jakarta 12950 - IndonesiaTelp. 021 - 5255509 ext. 2361 021 - 5251556Faxs. 021 - 5255351

Aneka jenis kemasan pangan untuk IKM Foto: Istimewa

Page 41: PROGRAM DITJEN IKMA - Kementerian Perindustrianikm.kemenperin.go.id/media/1280/gema-layout-baru-rv-68.pdf · 2021. 1. 15. · 4 GEMA P P GEMA 5 Indonesia Indusrial Moslem Exhibition

80 GEMA Program Ditjen IKMAProgram Binaan Ditjen IKMA80 GEMA

Klinik HKI ( Hak Kekayaan Intelektual )

Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan AnekaKementerian Perindustrian RI

Gedung Kementerian Perindustrian Lt. 15Jln. Jend. Gatot Subroto Kav. 52-53Jakarta Selatan - Indonesia

Email : [email protected]

Telp : (021) - 5255509 ext. 2168

KlinikHKI-IKMA

KlinikHKI-IKMA


Recommended