Making Knowledge Work for Forests and People
PROGRAM TBI INDONESIA 2012-2016
Mewujudkan Bentang Alam yang Produktif
Menjamin kecukupan dan keamanan Pangan
serta air bagi rakyat
Symposium Mined Land Rehabilitation: Mainstreaming Landscape Restoration in Indonesia
Balikpapan, 6 Maret 2012 - Kalimantan Timur
KERANGKA PRESENTASI
• Gambaran Pendekatan Tropenbos Indonesia
• Keterkaitan Tropenbos dengan para mitra
• Produk-produk yang dihasilkan
• Rencana Phase 2012-2016
• Lima pe-ubah bentang alam
• Perlunya kerjasama
Gambar ini menunjukkan pendekatan Tropenbos Indonesia yang menunjukkan bagaimana ilmu pengetahuan, pengembangan kemampuan, penguatan institusi, dan dialog yang berdasarkan pada bukti nyata, menjadikan pengetahuan dan informasi berkarya lebih baik bagi kebijakan dan implementasinya.
Peran TBI Indonesia dan Para Mitra dan Para Pihak dalam Mewujudkan Pendekatan-Pendekatan yang ditawarkan Tropenbos.
Produk yang pada umumnya kami hasilkan dari kegiatan kami adalah
seperti tergambar di atas.
Latar Belakang
• Penduduk Indonesia saat ini berjumlah 240 juta dan akan menjadi 300 juta dalam 10 tahun ke depan.
• Meningkatnya konflik pada tingkat bentang alam: konflik agraria, tarik ulur kewenangan antara Departemen Kehutanan dan BPN dan sektor lain dan belum berhasilnya pelaksanaan Tap MPR No.IX tahun 2001 tentang pembaruan agraria dan Pengelolaan SDA.
• Bagaimana menyeimbangkan mosaik pemanfaatan lahan yang selama ini diubah dan dibentuk oleh pengelolaan hutan, pertambangan, perkebunan kelapa sawit, upaya restorasi dan rehabilitasi, dan pembangunan habitat manusia (infrastruktur, industri, dan perumahan).
LIMA PEUBAH BENTANG ALAM
• Pengelolaan hutan lestari
• Pengembangan kelapa sawit yang mensejahterakan masyarakat
• Pertambangan yang ramah lingkungan
• Restorasi dan rehabilitasi bentang alam
• Habitat manusia: infrastruktur, industri, dan pemukiman
Rencana 2012-2016
• Menjawab permasalahan dampak pembangunan (eksternal) pada masyarakat yang tinggal di dalam bentang alam
• Menjawab permasalahan alokasi hak atas lahan bagi masyarakat lokal yang tinggal di dalam bentang alam
• Meyakinkan pentingnya hutan sebagai komponen penting dalam sebuah bentang alam
• Meng-arus-utamakan restorasi fungsi lingkungan dari sebuah bentang alam
• Menjawab permasalahan kompetisi pemanfaatan lahan
• Mencari pendekatan yang paling efektif dalam menjawab berbagai permasalahaan di atas.
Perlunya Kerjasama
• Untuk mewujudkan bentang alam yang produktif maka diperlukan adanya keterbukaan dan kerjasama antar pelaku peubah bentang alam.
• Membangun kemitraan global (nasional dan lokal) untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan
• Kemitraan – atau lebih kita kenal dengan gotong-royong merupakan keharusan untuk mengatasi keterbatasan.
• Kemitraan antara lembaga publik dan swasta memerlukan pihak yang mampu menjembataninya dengan jujur (honest broker) dan nir-kepentingan.
85,000 ha
737,000 ha
1,096,000 ha
2,897,000 ha
Total Oil Palm :
Kalimantan Oil Palm Development 1990 -2010
Making Knowledge Work for Forests and People
Peta Rencana Pola Ruang Wilayah Nasional Peta Rencana Pola Ruang Wilayah Nasional, IUPHHK
THANK YOU – TERIMA KASIH
Kepada pendukung kegiatan/to our collaborators: ELTI/ Environmental Leadership Training Initiative
Kementerian Kehutanan/Ministry of Forestry
Kementerian ESDM/Ministry of Energy and Mineral Resources
Pemda Kaltim/ Provincial Government of East Kalimantan
Pemkot Balikpapan/ Balikpapan Municipality
Intitut Pertanian Bogor/Bogor Agriculture University
Universitas Mulawarman/Mulawarman University
Kaltim Prima Coal
Berau Coal
Unitex Borneo