+ All Categories
Home > Documents > PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA...

PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA...

Date post: 22-Nov-2020
Category:
Upload: others
View: 5 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
357
PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumat era Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Diploma III Muhammad Miftah Farid 42150498 Produser Andre Rinaldi 42150737 Pengarah Acara Bustomi Arifin 42150215 Penulis Naskah Alam Tuhid 42150685 Penata Kamera Kevin Nuriana 42151039 Penata Suara Teguh Iman Muttaqi 42150121 Penata Cahaya Panji Bukhori 42150910 Penyuntin Gambar Harris Fahmi Fauzan 42150544 Penata Artistik JURUSAN PENYIARAN Akademi Komunikasi Bina Sarana Informasi Jakarta 2018
Transcript
Page 1: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW

XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat”

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Diploma III

Muhammad Miftah Farid 42150498 Produser

Andre Rinaldi 42150737 Pengarah Acara

Bustomi Arifin 42150215 Penulis Naskah

Alam Tuhid 42150685 Penata Kamera

Kevin Nuriana 42151039 Penata Suara

Teguh Iman Muttaqi 42150121 Penata Cahaya

Panji Bukhori 42150910 Penyuntin Gambar

Harris Fahmi Fauzan 42150544 Penata Artistik

JURUSAN PENYIARAN

Akademi Komunikasi Bina Sarana Informasi

Jakarta

2018

Page 2: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

PERSETUJUAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR

Tugas Akhir ini diajukan oleh :

Nama : MUHAMMAD MIFTAH FARID

NIM : 42150498

Program Studi : BROADCASTING

Jenjang : Diploma Tiga (D.III)

Judul Tugas Akhir : Program Televisi Non Drama Magazine Show

XPLORENESIA ( Explore Indonesia)

Nama : ANDRE RINALDI

NIM : 42150737

Program Studi : BROADCASTING

Jenjang : Diploma Tiga (D.III)

Judul Tugas Akhir : Program Televisi Non Drama Magazine Show

XPLORENESIA ( Explore Indonesia)

Nama : BUSTOMI ARIFIN

NIM : 42150215

Program Studi : BROADCASTING

Jenjang : Diploma Tiga (D.III)

Judul Tugas Akhir : Program Televisi Non Drama Magazine Show

XPLORENESIA ( Explore Indonesia)

Nama : ALAM TAUHID

NIM : 42150685

Program Studi : BROADCASTING

Jenjang : Diploma Tiga (D.III)

Judul Tugas Akhir : Program Televisi Non Drama Magazine Show XPLORENESIA ( Explore Indonesia)

Nama : PANJI BUKHORI NIM : 42150910

Program Studi : BROADCASTING

Jenjang : Diploma Tiga (D.III)

Judul Tugas Akhir : Program Televisi Non Drama Magazine Show

XPLORENESIA ( Explore Indonesia)

Page 3: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

Nama : KEVIN NURIANA

NIM : 42151039

Program Studi : BROADCASTING

Jenjang : Diploma Tiga (D.III)

Judul Tugas Akhir : Program Televisi Non Drama Magazine Show

XPLORENESIA ( Explore Indonesia)

Nama : HARRIS FAHMI FAUZAN

NIM : 42150544

Program Studi : BROADCASTING

Jenjang : Diploma Tiga (D.III)

Judul Tugas Akhir : Program Televisi Non Drama Magazine Show

XPLORENESIA ( Explore Indonesia)

Nama : TEGUH IMAN MUTTAQIN

NIM : 42150121

Program Studi : BROADCASTING

Jenjang : Diploma Tiga (D.III)

Judul Tugas Akhir : Program Televisi Non Drama Magazine Show

XPLORENESIA ( Explore Indonesia)

Untuk Dipertahankan pada periode 1 – 2018 dihadapan penguji dan diterima sebagai

Bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh Diploma Ahli Madya (A.Md)

Pada program Diploma III Penyiaran di Akademi Komunikasi BSI Jakarta.

Jakarta, 23 Juli 2018

PEMBIMBING TUGAS AKHIR

Dosen Pembimbing : Gan Gan Giantika, S.Sos, MM

..................................

DEWAN PENGUJI

Penguji I : …………………………………………………………………

Penguji II : …………………………………………………………………. T

Page 4: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program
Page 5: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program
Page 6: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program
Page 7: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program
Page 8: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program
Page 9: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program
Page 10: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program
Page 11: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program
Page 12: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

LEMBAR KONSULTASI TUGAS AKHIR

AKADEMI KOMUNIKASI BSI JAKARTA

NIM : 42150498

Nama Lengkap : Muhammad Miftah Farid

Dosen Pembimbing : Gan Gan Giantika, S.Sos, MM

Judul Tugas Akhir : XPLORENESIA

No Tanggal

Bimbingan Pokok Bahasan

Paraf Dosen

Pembimbing

1. 4 April 2018 Membahas Tentang Program Magazine

2. 18 April 2018 Pengajuan Konsep

3. 2 Mei 2018 ACC Konsep

4. 28 Mei 2018 Bimbingan karya dan Dispro

5. 4 Juni 2018 Bimbingan karya dan Dispro

6. 25 Juni 2018 Bimbingan karya dan Dispro

7. 28 Juni 2018 Bimbingan karya dan Dispro

8. 8 Juli 2018 Bimbingan karya dan Dispro

9. 13 Juli 2018 ACC Karya dan Tugas Akhir

Catatan untuk Dosen Pembimbing.

Bimbingan Tugas Akhir

Dimulai pada tanggal : 4 April 2018

Diakhiri pada tanggal : 13 juli 2018

Jumlah pertemuan bimbingan : 9

Disetujui oleh,

Dosen Pembimbing

(Gan Gan Giantika, S.Sos, MM)

Page 13: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

LEMBAR KONSULTASI TUGAS AKHIR

AKADEMI KOMUNIKASI BSI JAKARTA

NIM : 42150737

Nama Lengkap : Andre Rinaldi

Dosen Pembimbing : Gan Gan Giantika, S.Sos, MM

Judul Tugas Akhir : XPLORENESIA

No Tanggal

Bimbingan Pokok Bahasan

Paraf Dosen

Pembimbing

10. 4 April 2018 Membahas Tentang Program Magazine

11. 18 April 2018 Pengajuan Konsep

12. 2 Mei 2018 ACC Konsep

13. 28 Mei 2018 Bimbingan karya dan Dispro

14. 4 Juni 2018 Bimbingan karya dan Dispro

15. 25 Juni 2018 Bimbingan karya dan Dispro

16. 28 Juni 2018 Bimbingan karya dan Dispro

17. 8 Juli 2018 Bimbingan karya dan Dispro

18. 13 Juli 2018 ACC Karya dan Tugas Akhir

Catatan untuk Dosen Pembimbing.

Bimbingan Tugas Akhir

Dimulai pada tanggal : 4 April 2018

Diakhiri pada tanggal : 13 juli 2018

Jumlah pertemuan bimbingan : 9

Disetujui oleh,

Dosen Pembimbing

(Gan Gan Giantika, S.Sos, MM)

Page 14: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

LEMBAR KONSULTASI TUGAS AKHIR

AKADEMI KOMUNIKASI BSI JAKARTA

NIM : 42150215

Nama Lengkap : Bustomi Arifin

Dosen Pembimbing : Gan Gan Giantika, S.Sos, MM

Judul Tugas Akhir : XPLORENESIA

No Tanggal

Bimbingan Pokok Bahasan

Paraf Dosen

Pembimbing

19. 4 April 2018 Membahas Tentang Program Magazine

20. 18 April 2018 Pengajuan Konsep

21. 2 Mei 2018 ACC Konsep

22. 28 Mei 2018 Bimbingan karya dan Dispro

23. 4 Juni 2018 Bimbingan karya dan Dispro

24. 25 Juni 2018 Bimbingan karya dan Dispro

25. 28 Juni 2018 Bimbingan karya dan Dispro

26. 8 Juli 2018 Bimbingan karya dan Dispro

27. 13 Juli 2018 ACC Karya dan Tugas Akhir

Catatan untuk Dosen Pembimbing.

Bimbingan Tugas Akhir

Dimulai pada tanggal : 4 April 2018

Diakhiri pada tanggal : 13 juli 2018

Jumlah pertemuan bimbingan : 9

Disetujui oleh,

Dosen Pembimbing

(Gan Gan Giantika, S.Sos, MM)

Page 15: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

LEMBAR KONSULTASI TUGAS AKHIR

AKADEMI KOMUNIKASI BSI JAKARTA

NIM : 42150685

Nama Lengkap : Alam Tauhid

Dosen Pembimbing : Gan Gan Giantika, S.Sos, MM

Judul Tugas Akhir : XPLORENESIA

No Tanggal

Bimbingan Pokok Bahasan

Paraf Dosen

Pembimbing

28. 4 April 2018 Membahas Tentang Program Magazine

29. 18 April 2018 Pengajuan Konsep

30. 2 Mei 2018 ACC Konsep

31. 28 Mei 2018 Bimbingan karya dan Dispro

32. 4 Juni 2018 Bimbingan karya dan Dispro

33. 25 Juni 2018 Bimbingan karya dan Dispro

34. 28 Juni 2018 Bimbingan karya dan Dispro

35. 8 Juli 2018 Bimbingan karya dan Dispro

36. 13 Juli 2018 ACC Karya dan Tugas Akhir

Catatan untuk Dosen Pembimbing.

Bimbingan Tugas Akhir

Dimulai pada tanggal : 4 April 2018

Diakhiri pada tanggal : 13 juli 2018

Jumlah pertemuan bimbingan : 9

Disetujui oleh,

Dosen Pembimbing

(Gan Gan Giantika, S.Sos, MM)

Page 16: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

LEMBAR KONSULTASI TUGAS AKHIR

AKADEMI KOMUNIKASI BSI JAKARTA

NIM : 42151039

Nama Lengkap : Kevin Nuriana

Dosen Pembimbing : Gan Gan Giantika, S.Sos, MM

Judul Tugas Akhir : XPLORENESIA

No Tanggal

Bimbingan Pokok Bahasan

Paraf Dosen

Pembimbing

37. 4 April 2018 Membahas Tentang Program Magazine

38. 18 April 2018 Pengajuan Konsep

39. 2 Mei 2018 ACC Konsep

40. 28 Mei 2018 Bimbingan karya dan Dispro

41. 4 Juni 2018 Bimbingan karya dan Dispro

42. 25 Juni 2018 Bimbingan karya dan Dispro

43. 28 Juni 2018 Bimbingan karya dan Dispro

44. 8 Juli 2018 Bimbingan karya dan Dispro

45. 13 Juli 2018 ACC Karya dan Tugas Akhir

Catatan untuk Dosen Pembimbing.

Bimbingan Tugas Akhir

Dimulai pada tanggal : 4 April 2018

Diakhiri pada tanggal : 13 juli 2018

Jumlah pertemuan bimbingan : 9

Disetujui oleh,

Dosen Pembimbing

(Gan Gan Giantika, S.Sos, MM)

Page 17: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

LEMBAR KONSULTASI TUGAS AKHIR

AKADEMI KOMUNIKASI BSI JAKARTA

NIM : 42150121

Nama Lengkap : Teguh Iman Muttaqin

Dosen Pembimbing : Gan Gan Giantika, S.Sos, MM

Judul Tugas Akhir : XPLORENESIA

No Tanggal

Bimbingan Pokok Bahasan

Paraf Dosen

Pembimbing

46. 4 April 2018 Membahas Tentang Program Magazine

47. 18 April 2018 Pengajuan Konsep

48. 2 Mei 2018 ACC Konsep

49. 28 Mei 2018 Bimbingan karya dan Dispro

50. 4 Juni 2018 Bimbingan karya dan Dispro

51. 25 Juni 2018 Bimbingan karya dan Dispro

52. 28 Juni 2018 Bimbingan karya dan Dispro

53. 8 Juli 2018 Bimbingan karya dan Dispro

54. 13 Juli 2018 ACC Karya dan Tugas Akhir

Catatan untuk Dosen Pembimbing.

Bimbingan Tugas Akhir

Dimulai pada tanggal : 4 April 2018

Diakhiri pada tanggal : 13 juli 2018

Jumlah pertemuan bimbingan : 9

Disetujui oleh,

Dosen Pembimbing

(Gan Gan Giantika, S.Sos, MM)

Page 18: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

LEMBAR KONSULTASI TUGAS AKHIR

AKADEMI KOMUNIKASI BSI JAKARTA

NIM : 42150910

Nama Lengkap : Panji Bukhori

Dosen Pembimbing : Gan Gan Giantika, S.Sos, MM

Judul Tugas Akhir : XPLORENESIA

No Tanggal

Bimbingan Pokok Bahasan

Paraf Dosen

Pembimbing

55. 4 April 2018 Membahas Tentang Program Magazine

56. 18 April 2018 Pengajuan Konsep

57. 2 Mei 2018 ACC Konsep

58. 28 Mei 2018 Bimbingan karya dan Dispro

59. 4 Juni 2018 Bimbingan karya dan Dispro

60. 25 Juni 2018 Bimbingan karya dan Dispro

61. 28 Juni 2018 Bimbingan karya dan Dispro

62. 8 Juli 2018 Bimbingan karya dan Dispro

63. 13 Juli 2018 ACC Karya dan Tugas Akhir

Catatan untuk Dosen Pembimbing.

Bimbingan Tugas Akhir

Dimulai pada tanggal : 4 April 2018

Diakhiri pada tanggal : 13 juli 2018

Jumlah pertemuan bimbingan : 9

Disetujui oleh,

Dosen Pembimbing

(Gan Gan Giantika, S.Sos, MM)

Page 19: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

LEMBAR KONSULTASI TUGAS AKHIR

AKADEMI KOMUNIKASI BSI JAKARTA

NIM : 42150544

Nama Lengkap : Haris Fahmi Fauzan

Dosen Pembimbing : Gan Gan Giantika, S.Sos, MM

Judul Tugas Akhir : XPLORENESIA

No Tanggal

Bimbingan Pokok Bahasan

Paraf Dosen

Pembimbing

64. 4 April 2018 Membahas Tentang Program Magazine

65. 18 April 2018 Pengajuan Konsep

66. 2 Mei 2018 ACC Konsep

67. 28 Mei 2018 Bimbingan karya dan Dispro

68. 4 Juni 2018 Bimbingan karya dan Dispro

69. 25 Juni 2018 Bimbingan karya dan Dispro

70. 28 Juni 2018 Bimbingan karya dan Dispro

71. 8 Juli 2018 Bimbingan karya dan Dispro

72. 13 Juli 2018 ACC Karya dan Tugas Akhir

Catatan untuk Dosen Pembimbing.

Bimbingan Tugas Akhir

Dimulai pada tanggal : 4 April 2018

Diakhiri pada tanggal : 13 juli 2018

Jumlah pertemuan bimbingan : 9

Disetujui oleh,

Dosen Pembimbing

(Gan Gan Giantika, S.Sos, MM)

Page 20: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha

Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir juga desain produksi Non Drama sesuai dengan syarat yang

memenuhi Tugas Akhir. Adapun judul Tugas Akhir produksi televisi Non Drama yang

penulis ambil adalah XPLORENESIA.

Desain produksi ini berisi mengenai cara bagaimana membuat sebuah program non

drama serta perencanaannya mulai dari Pra Produksi, Produksi, hingga Pasca Produksi

dalam setiap job description. Juga mengenai hal apa saja yang perlu diperhatikan

dalam sebuah karya, seperti konsepnya, biaya, segmentasi, jadwal shooting dan lain

sebagainya.

Tujuan dalam pembuatan desain produksi tugas akhir inipun sebagai salah satu

syarat kelulusan program Diploma Tiga (D III) AKOM Bina Sarana Informatika dan

atas bantuan dari beberapa pihak akhirnya laporan tugas akhir yang berjudul

“Xplorenesia” dapat selesai dengan baik. Penulisan desain produksi ini diambil

berdasarkan beberapa sumber seperti tayangan televisi, observasi, maupun sumber

literatur lainnya, akan tetapi penulisan pun menyadari bahwa masih banyak kekurangan

dalam penulisan ini jika tanpa bimbingan dan dorongan semua pihak yang bersedia

membantu. Maka dari itu, izinkan penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Direktur Akademi Komunikasi Bina Sarana Informatika

2. Ibu Anisti S.Sos, M.Si Ketua Program Studi Penyiaran Akom BSI

Page 21: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

3. Ibu Gan Gan Giantika, S.Sos, MM. Selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir

yang sudah membantu dari proses awal hingga akhir sehingga dapat terselesaikan

dengan baik.

4. Sebuah terima kasih ditujukan kepada keluarga penulis, terutama kedua orang

tua, saudara-saudara yang telah sangat membantu dalam mendorong, menyarankan

penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

5. Semua tim yang membantu proses produksi

Teman-teman mahasiswa penyiaran kelas 42.6A.05 dan 42.6B.05 atas semua waktu

dan kesempatan dalam mendapatkan ilmu bersama Terima kasih untuk semua pihak

yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu, yang telah membantu secara

langsung maupun tidak langsung sehingga terselesainya penyusunan tugas akhir ini.

Semoga segala bantuan yang diberikan mendapat berkat yang terbaik dari Tuhan.

Dalam tugas akhir ini penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan. Untuk itu

saran dan kritik yang membangun, sangat diharapkan untuk kesempurnaan penulisan

selanjutnya.

Penulis berharap agar tugas akhir ini dapat bermanfaat dan digunakan sebagai bahan

referensi bacaan bagi sesama mahasiswa, masyarakat dan semua pihak yang ingin

mengetahui lebih lanjut pembahasan dalam tugas akhir ini.

Jakarta, 25 Juni 2018

Muhammad Miftah Farid

Page 22: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

ABSTRAK

Muhammad Miftah Farid (42150498) Produser, Andre Rinaldi (42150737)

Sutradara, Bustomi Arifin (42150215) Penulis Naskah, Alam Tauhid (42150685)

Penata Kamera, Kevin Nuriana (42151039) Penata Suara, Teguh Iman Muttaqin

(42150121) Penata Cahaya, Panji Bukhori (42150910) Penyunting Gambar,

Harris Fahmi Fauzan (42150544) Penata Artistik, Xplorenesia Jakarta, Program

Nondrama Televisi Magazine Show.

Pada jaman teknologi sekarang ini yang sangat canggih masyarakat dipermudah untuk

mendapatkan informasi baik media cetak ataupun media elektronik. Dalam suatu

Produksi melakukan riset adalah hal yang paling penting dilakukan ketika meciptakan

konsep yang diinginkan. Dalam hal ini keberhasilan sebuah produksi ditentukan oleh

konsep yang sudah matang. Dengan kerjasama tim yang baik. Program acara televisi

magazine “Xplorenesia berisikan perjalanan, mengulik, dan ekploitasi Tanah

Nusantara. Program ini memberikan informasi tentang keanekaragaman wisata

Indonesia. Dari program ini penulis magazine show mendapatkan hasil konsep yang

sesuai dengan acara program magazine show dan pelaksanaan tim yang baik.

Kata Kunci: Televisi, Magazine show

Page 23: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

ABSTRACT

Muhammad Miftah Farid (42150498) Produser, Andre Rinaldi (42150737)

Sutradara, Bustomi Arifin (42150215) Penulis Naskah, Alam Tauhid (42150685)

Penata Kamera, Kevin Nuriana (42151039) Penata Suara, Teguh Iman Muttaqin

(42150121) Penata Cahaya, Panji Bukhori (42150910) Penyunting Gambar,

Harris Fahmi Fauzan (42150544) Penata Artistik, Xplorenesia Jakarta, Program

Nondrama Televisi Magazine Show.

In the current technology era of highly advanced society it easy to get information

either print media or electronic media. In a production of conducting research is the

most important thing to do when to creat desired concept. In this case determined by

the success of a production concept that has been cooked. With good teamwork.

Magazine television program "Xplorenesia" contains the traveling abduction and

exploitation of the land of the archipelago this program provides information about the

diversity of indonesian tourism. Of course, the writer of magazine show to get the

concept according to the event program and the implementation of the magazine show

good team.

Key Words: Television, Magazine Show

Page 24: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL TUGAS AKHIR ................................................................................. I

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR.......................................... II

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ....................................... III

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR ....................... IV

LEMBAR KONSULTASI TUGAS AKHIR ................................................................. IX

KATA PENGANTAR ............................................................................................... XVIV

ABSTRAK .......................................................................................................................XX

DAFTAR ISI................................................................................................................. XXI

DAFTAR TABEL ....................................................................................................... XXII

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. XXIII

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................. XXIV

BAB I PENDAHULUAN

Page 25: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

1.1 Latar Belakang Program .............................................................................................. 1

1.2 Kegunaan Program....................................................................................................... 2

1.2.1 Kegunaan Khalayak .................................................................................... 3

1.2.2 Kegunaan Praktisi ....................................................................................... 3

1.2.3 Kegunaan Akademis ................................................................................... 3

1.3 Referensi Audio Visual .............................................................................................. 4

BAB II KAJIAN PROGRAM

2.1 Kategori Program ......................................................................................................... 8

Page 26: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

2.2 Format Program...................................................................................................... 9

2.3 Judul Program........................................................................................................ 10

2.4 Target Audience..................................................................................................... 11

2.5 Karateristik Produksi............................................................................................. 11

BAB III LAPORAN PRODUKSI

3.1 Proses Kerja Produser............................................................................................ 13

3.1.1 Pra Produksi............................................................................................ 13

3.1.2 Produksi.................................................................................................. 15

3.1.3 Pasca Produksi........................................................................................ 15

3.1.4 Peran Dan Tanggung Jawab Produser ................................................... 16

3.1.5 Proses Penciptaan Karya ........................................................................ 16

a. Konsep Kreatif ............................................................................... 16

b. Konsep Produksi.............................................................................. 16

c. Konsep Editing................................................................................ 16

3.1.6 Kendala Produksi Dan Solusinya .......................................................... 17

3.1.7 Lembar Kerja Produser .......................................................................... 18

3.1.7.1 Deskripsi Program...................................................................... 18

3.2 Proses Kerja Sutradara........................................................................................... 47

3.2.1 Pra Produksi............................................................................................ 48

3.2.2 Produksi.................................................................................................. 49

3.2.3 Pasca Produksi`....................................................................................... 50

3.2.4Peran Dan Tanggung Jawab Sutradara ................................................... 51

3.2.5 Proses Penciptaan Karya ....................................................................... 52

Page 27: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

a. Konsep Kreatif.................................................................................. 52

b. Konsep Produksi............................................................................... 53

c. Konsep Editing................................................................................. 53

Page 28: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

3.2.6 Kendala Produksi Dan Solusinya ............................................................. 54

3.2.7 Lembar Kerja Sutradara ............................................................................. 56

3.3 Proses Kerja Penulis Naskah..................................................................................... 85

3.3.1 Pra Produksi ................................................................................................ 85

3.3.2 Produksi ...................................................................................................... 88

3.3.3 Pasca Produksi` .......................................................................................... 89

3.3.4 Peran Dan Tanggung Jawab Penulis Naskah ........................................... 90

3.3.5Proses Penciptaan Karya............................................................................. 92

a. Konsep Kreatif .................................................................................... 92

b. Konsep Produksi .................................................................................. 93

c. Konsep Editing ..................................................................................... 93

3.3.6Kendala Produksi Dan Solusinya............................................................... 94

3.3.7 Lembar Kerja Penulis Penulis Naskah ..................................................... 95

3.3.7.1 Sinopsis .................................................................................... 95

3.4 Proses Kerja Penata Kamera ................................................................................... 129

Page 29: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

3.4.1 Pra Produksi .............................................................................................. 131

3.4.2 Produksi ....................................................................................................131

3.4.3 Pasca Produksi` ........................................................................................ 131

3.4.4 Peran Dan Tanggung Jawab Penata Kamera .........................................132

3.4.5 Proses Penciptaan Karya ......................................................................... 133

a. Konsep Kreatif ................................................................................... 134

b.Konsep Produksi................................................................................136

c. Konsep Editing ................................................................................... 138

3.4.6 Kendala Produksi Dan Solusinya ........................................................... 139

3.4.7 Lembar Kerja Penata Kamera ................................................................. 139

3.5 Proses Kerja Penata Suara .......................................................................................167

3.5.1 Pra Produksi .............................................................................................. 168

Page 30: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

3.5.2 Produksi ....................................................................................................169

3.5.3 Pasca Produksi` ........................................................................................ 169

3.5.4 Peran Dan Tanggung Jawab Penata Suara ............................................. 170

3.5.5 Proses Penciptaan Karya ......................................................................... 170

a. Konsep Kreatif ................................................................................... 170

b. Konsep Produksi ................................................................................ 171

c. Konsep Editing ................................................................................... 171

3.5.6 Kendala Produksi Dan Solusinya ........................................................... 171

3.5.7 Lembar Kerja Penulis Penata Suara ....................................................... 173

3.6 Proses Kerja Penata Cahaya ....................................................................................232

3.6.1 Pra Produksi ............................................................................................. 233

3.6.2 Produksi .................................................................................................. 234

3.6.3 Pasca Produksi` ....................................................................................... 235

3.6.4 Peran Dan Tanggung Jawab Penata Cahaya.. ....................................... 235

3.6.5 Proses Penciptaan Karya ........................................................................ 235

Page 31: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

a. Konsep Kreatif ................................................................................. 235

b. Konsep Produksi

………………………………………………….235

c. Konsep Editing ................................................................................... 235

3.6.6 Kendala Produksi Dan Solusinya .......................................................... 235

3.6.7 Lembar Kerja Penata Cahaya ..................................................................236

3.7 Proses Kerja Penyunting Gambar ........................................................................... 240

3.7.1 Pra Produksi .............................................................................................. 241

3.7.2 Produksi ....................................................................................................241

3.7.3 Pasca Produksi` ........................................................................................ 242

3.7.4 Peran Dan Tanggung Jawab Penyunting Gambar .................................244

3.7.5 Proses Penciptaan Karya ........................................................................ 245

Page 32: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

1

a. Konsep Kreatif ............................................................................... 245

b. Konsep Produksi ............................................................................. 245

c. Konsep Editing………………………………………………….. 246

3.7.6 Kendala Produksi Dan Solusinya ....................................................... 246

3.7.7 Lembar Kerja Penyunting Gambar ...................................................... 256

3.8 Proses Kerja Penata Artistik................................................................................. 297

3.8.1 Pra Produksi .......................................................................................... 297

3.8.2 Produksi ................................................................................................ 300

38.3 Pasca Produksi ...................................................................................... 302

3.8.4 Peran Dan Tanggung Jawab Penata Artistik ...................................... 302

3.8.5 Proses Penciptaan Karya ..................................................................... 303

a. Konsep Kreatif ............................................................................... 303

b. Konsep Produksi ............................................................................. 303

c. Konsep Editing ................................................................................ 303

Page 33: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

2

3.8.6 Kendala Produksi Dan Solusinya ....................................................... 304

3.8.7 Lembar Kerja Penata Artistik............................................................... 305

3.8.7.1 Konsep Artistik....................................................................... 306

BAB IV PENUTUP ................................................................................................ 317

4.1 Kesmpulan ...........................................................................................................317

4.2 Saran .................................................................................................................... 317

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 318

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Program

Televisi adalah media komunikasi bentuk visual yang berisikan berbagai

informasi, edukasi dan hiburan yang variatif yang masih ada sampai sekarang.

Page 34: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

3

Berbagai program yang tayang di televisi khususnya di bidang informasi sudah menjadi

kebutuhan berbagai kalangan masyarakat. Dari melihat perkembangan sekarang yang

semakin maju televisi harus lebih menunjukkan kemajuan dalam memberikan

program-program yang inovatif melalui para tenaga kerja kreatifitas yang tinggi. Maka

para insan media berupaya mengemas program informasi sedemikian rupa. Televisi

juga merupakan wadah para pemasang iklan di Indonesia. media televisi merupakan

industri yang penuh akan modal, teknologi dan sumber daya manusia.

Menurut Morissan (2008:12) Siaran televisi sesuai dengan sifatnya yang dapat

diikuti secara audio dan visual (suara dan gambar) secara bersamaan oleh semua lapisan masyarakat, maka siaran televisi tidak dapat membuat kagum dan memukau

sebagian penontonnya, tetapi sebaliknya siaran televisi dapat membuat jengkel dan rasa

tidak puas bagi penontonnya. Suatu program mungkin disukai oleh kelompok

masyarakat terdidik. Namun program itu akan ditinggalkan kelompok masyarakat

lainnya.

Dari kutipan di atas penulis menyimpulkan bahwa sebuah program yang

disajikan tidak selalu menjadi daya tarik semua lapisan masyarakat. Oleh karena itu

media televisi berupaya untuk menyajikan informasi atau hiburan yang menarik sesuai

sasaran target audience-nya. dengan memberikan tayangan yang mendidik dan tidak

membosankan serta bervariatif yang mempunyai ciri khas tersendiri.

Kegunaan televisi pada saat ini merupakan sarana hiburan bagi masyarakat,

karena dengan adanya televisi masyarakat dapat terhibur dari tayangan-tayangan yang

disajikan oleh stasiun televisi. Peran televisi pada saat ini sangat berpengaruh untuk

masyarakat, seperti inspirasai gaya hidup yang dicontoh pada salah satu program.

Sebuah program sangat berpengaruh dalam memberikan dampak positif maupun

negatif, oleh karena itu para tenaga kerja pertelevisian masing-masing berlomba untuk

menyajikan tayangan yang bisa menghibur, mendidik dan menarik untuk ditonton oleh

masyarakat.

Page 35: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

4

Dari berbagai program yang ditayangkan stasiun televisi. Ada yang menjadi salah

satu sumber informasi masyarakat. salah satunya adalah tayangan non drama magazine

show dengan berbagai informasi yang nyata. Salah satunya dapat divisualisasikan

dengan menarik program acara ini sampai sekarang menjadi “creative center” yang

dapat dinikmati masyarakat. maka dari itu penulis membuat program magazine show

agar mudah diterima oleh masyarakat.

Menurut Wibowo (2007:196) Program Magazine show dikenal di Indonesia sebagai

program majalah udara sebagaimana majalah cetak program magazine memiliki jangka

waktu terbit. Dalam program itu juga terdapat rubrik-rubrik tetap yang berisi bahasan-

bahasan program magazine. Bukan hanya menyoroti satu pokok, melainkan membahas satu bidang kehidupan, seperti wanita, film, pendidikan dan hiburan lainnya.

Dari kutipan di atas penulis ingin membuat program acara magazine show yang

menyajikan konten-konten sebagai hiburan dan informasi yang berisikan rubrik-rubrik

yang inovatif, variatif untuk menarik minat masyarakat. program yang akan penulis

buat berjudul “XPLORENESIA” penulis memilih judul tersebut karena di dalamnya

berisikan kegiatan menelusuri tempat-tempat wisata. Alasan memilih tema traveling

karena penulis ingin memberi inspirasi dan memperkenalkan tempat wisata di

Indonesia. selain itu penulis juga memberikan informasi seputar budaya dan

keanekaragaman tanah Nusantara. maka dari itu penulis memberikan judul

“XPLORENESIA” agar program ini dapat memberikan referensi destinasi wisata

kepada audience.

1.2 Kegunaan Program

Kegunaan program non drama yang berjudul “XPLORENESIA” penulis ingin

meemberikan program hiburan yang dapat memberikan pesan positif berupa karya

dalam bentul audio visual kepada audience. Penulis ingin menyajikan program yang

menghibur sekaligus informative dan membawa wawasan penonton.

Page 36: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

5

Program “XPLORENESIA” diambil dari kata “explore” yang artinya jelajah dan

“nesia” diambil dari kata akhir Indonesia. jadi bisa disimpulkan “XPLORENESIA”

adalah program yang menjelajahi wisata Indonesia. pada program ini penulis

memberikan informasi yang berada di Sumatra Barat seputar wisata dan tempat-tempat

yang mempunyai nilai sejarah, budaya serta info wisata yang masih jarang dikenal oleh

masyarakat.

1.2.1 Kegunaan Khalayak

Melaui media masa dengan menggunakan sarana televisi yang bersifat audio

visual, penulis ingin menampilkan suatu program magazine show mengenai bidang

kegiatan outdoor dari berbagai sudut pandang dengan dikemas secara menarik untuk

ditonton oleh masyarakat.

1.2.2 Kegunaan Praktisi

Penulis membuat program telkevisi non drama magazine show ini untuk acuan

tugas akhir dan sebagai bahan referensi untuk menghasilkan konsep dan ide-ide yang

baru untuk dijadikan sebuah karya. Selain untuk bahan referensi, penulis ingin

memberikan pengetahuan mengenai program magazine show agar masyarakat lebih

mengerti dan mendalami dalam pembuatan program magazine show ini.

1.2.3 Kegunaan Akademis

Program televisi non drama magazine show yang berjudul “XPLORENESIA” ini

dibuat oleh penulis untuk Tugas Akhir dan merupakan syarat untuk Kelulusan Program

Diploma III Jurusan Penyiaran Akademi Komunikasi Bina Sarana Informatika, Jakarta.

Referensi Audio Visual

Page 37: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

6

Dalam pembuatan program televisi non drama magazine show

“XPLORENESIA” ini penulis terinspirasi dari beberapa program-program tele

visi non drama antara lain.

1. My Trip My Adventure

Program My Trip My Adventure adalah sebuah program yang ditayangkan di Trans TV

sejak bulan September 2013 (Dua Ribu Tiga Belas) dalam program ini

menggambarkan petualangaan dan explorasi keindahan dan alam Indonesia. Program

ini dipandu oleh beberapa host diantaranya Nadine Candrawinata, Dion Wiyoko,

Marshall Sastra. Di salah satu segmen dalam program ini menampilkan salah satu

rubrik wisata.alam Indonesia. Program ini menjadikan sebuah bahan referensi audio

visual karena, program ini akan dijadikan sebagai acuan mengenai teknis pengemasan

gambar yang akan dilakukan pada produksi.

2. Weekend List

Program weekend list ini merupakan program televisi yang berisi tentang acara yang

membahas event seru, pergi kemana, makan dimana, tips, referensi film, musik dan

semua yang perlu anda ketahui untuk menghabiskan akhir pekan yang menyenangkan,

Page 38: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

7

program ini dipandu oleh dua orang host. Di salah satu segmen program ini berisikan

informsi seputar tempat wisata, program ini dijadikan acuan mengenai teknik gambar

yang akan dilakukan penyunting gambar di pasca produksi.

3. Halal Living

Halal Living adalah program yang tayang di Net Tv. Program ini dipandu oleh dua host

wanita yang berkonsep Islami. Disalah satu episode progam ini memuat rubrik tempat

wisata. Yang menjadi acuan adalah penggunaan drone dan areal shot dan variasi shot

lainnya dari sudut pandang menjadikan ajuan dalam pengambilan gambar saat proses

produksi.

Page 39: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

8

BAB II

KAJIAN PROGRAM

2.1. Kategori Program

Televisi merupakan paduan antara audio siaran dan video gambar yang

bergerak, seiring perkembangan zaman, televisi menjadi salah satu hal yang sangat

penting untuk mendapatkan infomasi dalam dunia komunikasi, baik mancanegara

Page 40: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

9

maupun dunia. Sebagai sarana informasi, televisi merupakan sarana yang paling

diminati, karena selain dapat menghasilkan gambar dan suara sekaligus juga dapat

menghadirkan informasi tentang suatu kejadian ditempat dan waktu yang bersamaan.

Segala jenis siaran yang diberikan oleh televisi ialah dapat memberikan tambahan

pengetahuan (informasi) kepada khalayak (audien) sehingga audien mendapatklan

informasi tambahan saat menyaksikan televisi

Televisi dimasukkan ke dalam golongan audio visual. Yaitu media yang

menyampaikan informasi melalui indera penglihatan dan pendengaran. Televisi

mempermudahkan masyarakat untuk menerima pesan yang disampaikan secara mudah

dan dapat dinikmati dimanapun. Televisi juga merupakan sarana hiburan bagi

masyarakat. karena melalui televisi berbagai tayangan yang disajikan dari stasiun

televisi akan diterima dengan mudah oleh masyarakat melalui indera penglihatan dan

pendengaran.

Menurut Morissan (2008:218) memaparkan bahwa: “Program informasi adalah

segala jenois siaran yang tujuannyan untuk memberikan tambahan pengetahuan

(informasi) pasa khalayak audience”.

Menurut Morissan (2008:217) memaparkan bahwa:

Televisi setiap harinya menyajikan berbagai jenis program yang jumlahnya sangat

banyak dan jenis nya sangat beragam. Pada dasarnya apa saja bisa dijadikan program

untuk ditayangkan di televisi selama program itu menarik dan disukai audien, dan

selama tidak bertentangan dengan kesusilaan, hukum dan peraturan yang berlaku.

Berdasarkan kutipan di atas penulis memilih hiburan program yang menyajikan

hiburan dan informasi kategori program magazine show “XPLORENESIA” dengan

Page 41: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

10

tujuan selain memberikan informasi kepada audience melalui rubrik-rubrik yang

diberikan, program ini juga bisa membuat audience terhibur dengan berbagai shot serta

pembawaan yang ceria dari pembawa acaranya. Alasan memilih program

XPLORENESIA adalah, di program ini menyajikan destinasi wisata yang menarik di

tanaha air. Selain itu penulis juga memberikan informasi dan keanekaragaman tanah

nusantara dengan maksud menambahkan rasa cinta kepada tanah air. Di

XPLORENESIA ini penulis memilih tema traveling, alasannya karena tema ini sangat

banyak diminati para remaja dan dewasa untuk menjadikan referensi tujuan wisata.

2.2 Format Program

Berbicara tentang media massa, maka sangat erat kaitannya tengan

telekomunikasi dan informasi. Karena melalui media massa masyarakat yang

membutuhkan informasi bisa mudah mendapakan baik dari media cetak dan elektronik.

Menurut Suprapto (2009:17) “Komunikasi massa adalah proses penyampaian

informasi, ide, sikap ke banyak orang biasanya menggunakan mesin atau media yang

diklarifikasikan sebagai media massa seperti siaran radio, siaran televisi, majalah atau

film”.

Dari kutipan di atas dapat disimpulkan media massa sangat dibutuhkan

masyarakat untuk mendapatkan informasi serta menjadi sumber informasi yang mudah

diterima dengan cepat. Walaupun jarak satu masyarakat dengan masyarakat lainnya

bisa mendapatkan berita atau informasi melaui siaran media massa. Hal itulah yang

membuat media massa secara tidak langsung berperan penting kepada kehidupan

masyarakat.

Menurut Djamal (2011:167) menyimpulkan bahwa format acara televisi adalah

sebuah perkembangan kreativitas program televisi saat ini telah melahirkan berbagai

Page 42: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

11

bentuk program yang beragam. Keunikan program televisi berjalan seiring dengan

trend gaya hidup masyarakat di sekitarnya yang saling mempengaruhi sehingga

munculah ide-ide yang menampilkan format baru pada program televisi agar

memudahkan, produser, sutradara dan penulis naskah menghasilkan karya yang

spektakuler.

Dari kutipan di atas dapat disimpulkan format acara adalah bagian terpenting

untuk mengembangkan kreativitas dalam membuat program yang menarik dan inovatif

mengikuti arus trend masyarakat. Dalam suatu program televisi harus dibuat mengikuti

apa yang diinginkan penonton. Format acara televisi harus memiliki konsep acara yang

sesuia dengan keinginan penulis dan menyesuaikan dengan target audience itu sendiri.

Penulis membuat frogram televisi sesuai kreatifitas dan imajinasi yang mengutamakan

hiburan dan informasi yang akurat.

Menurut Djamal dan Fachruddin (2011:157) ada beberapa format acara televisi

dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:

1. Drama/fiksi (timeless dan imajinatif): Tragedi, aksi, komedi, cinta/romantisme,

legenda, horror. Drama adalah pertunjukkan yang menyajikan cara mengenai

kehidupan atau karakter seseorang atau beberapa orang yang diperankan oleh

pemain (artis) yang melibatkan konflik dan emosi.

2. Non drama (timeless dan factual): musik, magazine show, talkshow, repacking,

gameshow, kuis, talent show, Competition show. Non drama bisa disebut sebagai

Program yang mengedepankan informasi, dan pendidikan.

3. Berita/news (aktual dan faktual): Berita, current affairs program, sport, magazine

show, feature. Berita adalah sebuah format acara televisi yang di produksi bedasarkan

informasi dan fakta atas kejadian dan peristiwa yang berlangsung pada kehidupan

sehari-hari. Format ini memerlukan nilai-nilai faktual dan ackual yang disajikan

Page 43: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

12

dengan ketepatan dan kecepatan waktu dimana dibutuhkjan sifat liputan yang

independent.

Dari pengertian di atas penulis menarik kesimpulan bahwa ada banyak sekali

format acara televisi yang harus dipahami pengertiannya agar tidak salah memilih

format acara. Berkaitan dengan konsep program yang penulis buat, penulis memilih

format acara non drama magazine show.

Program magazine show dikenal di Indonesia sebagai program majalah udara

sebagaimana majalah cetak, program magazine memiliki jangka waktu terbit.

Mingguan, bulanan tergantung dari kemauan produser. Dalam program itu juga

terdapat rubrik-rubrik tetap yang berisi bahasan-bahasan.

Menurut Purwokusumo dan Riswandi (2009:40) Magazine show adalah format acara

televisi yang mempunyai format menyerupai majalah (Media Cetak) yang di dalamnya

terdiri dari berbagai macam rubrik dan tema yang disajikan dalam reportase actual dan

timeless sesuai dengan minat dan tendensi dari target penontonnya. Program magazine

mirip dengan program feature, perbedaannya kalau program feature satu pokok

permasalahan disoroti dari aspek dan disajikan lewat berbagai format sementara itu program magazine bukan hanya menyoroti satu pokok permasalahan, melainkan

membahas satu bidang kehidupan seperti wanita, film, pendidikan dan musik yang

ditampilkan dalam rubrik-rubrik tetap dan disajikan lewat berbagai format.

Adapun jenis-jenis dari majalah udara menurut Purwokusumo dan Riswandi

(2009:40) yaitu:

1. Majalah Berita (News Magazine)

Program ini berisikan tentang peristiwa-peristiwa actual yang mempunyai nilai berita

dan ditunjukkan pada pendengar umum. Biasanya dibuat pada moment-moment

tertentu yang bersikap akrab atau monumental seperti Pemilu, Munas atau Muktanar

Partai Politik, seputar Idul Fitri, memperingati hari kemerdekaan dan sebagainya.

2. Majalah Masalah (Subject Magazine)

Page 44: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

13

Materi informasi yang disajikan dalam majalah udara jenis ini bersifat tunggal,

misalnya khusus mengenai kesehatan, lingkungan, hukum, ekonomi, pendidikan,

musik, film teater dan sebagainya. Sasaan umum jenis masalah ini bisa umum bisa

khusus.

3. Majalah Pendengar Khusus (Special Audience Magazine)

Stressing atau titik pijat majalah udara adalah target audience-nya yaitu, misalnya

sekelompok anak-anak, remaja, dewasa, ibu-ibu, mahasiswa, petani, nelayan, buruh

industri dan sebagainya. Semua masalah kehidupan dapat dijadikan topik siaran untuk

target audience manapun, misalnya masalah kesehatan. Topik ini bisa dibuat dalam

bentuk majalah udara untuk anak-anak, remaja, orang dewasa, ibu-ibu dan sebagainya.

Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah pendekatannya yang berbeda pada target

audience-nya.

4. Majalah Variasi (Variety Magazine)

Program ini menyajikan berbagai materi dengan berbagai kepentingan. Tidak hanya

menyajikan informasi aktual, nilai pendidikan, tetapi juga hiburan. Sasarannya adalah

pendengar umum dan tujuannya adalah menghibur.

Dari penjelasan di atas penulis menyimpulkan bahwa program kami termasuk

dalam Magazine subject, karena program kami menyajikan khusus mengenai destinasi

wisata yang memiliki berbagai rubrik serta dikemas secara menarik dalam pembuatan

program televisi non drama magazine show yang berjudul XPLORENESIA. Penulis

Page 45: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

14

memilih format program magazine show agar dapat memberikan informasi denagn

gaya yang lebih santai agar lebih muda diterima masyarakat.

Menurut Wibowo (2007:196) program magazine dikenal di Indonesia sebagai

program majalah udara. Program magazine bukan hanya menyoroti satu pokok permasalahan, melainkan membahas satu bidang kehidupan, seperti wanita, film,

pendidikan dan musik yang ditampilkan dalam rubrik-rubrik tetap dan disajikan lewat

berbagai format.

Sesuai pendapat di atas magazine show merupakan tayangan yang tidak hanya

menayangkan atau fokus pada satu bahasan. Tetapi magazine show program yang

membahas satu bidang kehidupan yang dikemas melaui rubrik-rubrik dalam satu

format. Penulis kemudian mengambil format program magazine show agar bisa

memberikan informasi dengan gaya yang lebih santai supaya lebih mudah diterima

masyarakat. dalam format magazine show, penulis memilih tema traveling dan dibagi

dalam tiga segmen.

2.3 Judul Program

Dalam Tugas Akhir ini penulis memberikan judul program televisi non drama

magazine show yaitu “XPLORENESIA”. Nama tersebut di ambil dari singakatan

Explore dan Indonesia Jika diuraikan satu persatu: menurut Wibowo (2015 : 113)

Kamus Besar Bahasa Inggris (KBBI) kata explore memiliki arti menjelajahi, telusur.

Sedangkan “nesia” diambil dari kata Indonesia. bila digabungkan “XPLORENESIA”

mempunyai arti kegiatan menjelajahi Indonesia.

Penulis menyimpulkan bahwa, program XPLORENESIA mempunyai tujuan

untuk memberikan referensi destinasi tempat wisata yang yang penuh dengan

keindahan dan keanekaraman yang dikemas secara menarik, dengan dipandu host yang

ceria penulis dan tim sepakat pada episode ini “XPLORENESIA” akan membahas

tentang menelusuri keindahan alam, budaya, dan keunikan Indonesia.

Page 46: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

15

2.4 Target Audience

Dalam membuat atau memproduksi suatu program kita harus mengetahui

beberapa hal yang penting sebelum ditayangkan di stasiun televisi. Salah satunya

adalah memiliki target audience yang jelas di program tersebut. Karena target audience

adalah yang menentukan pemasaran suatu program.

Menurut Morissan (2008:148) Segmentasi audiens adalah suatu konsep yang sangat

penting dalam mengembangkan bisnis penyiaran. Segmentasi diperlukan agar media

penyiaran dapat melayani audiens secara baik melakukan komunikasi yang lebih persuasif dan yang terpenting adalah memuaskan kebutuhan dan keinginan audiens

yang dituju.

Dalam kutipan di atas dapat disimpulkan menentukan target audience dapat dilihat

dari umur, jenis kelamin, dan status ekonomi sendiri. Audience dibedakan menurut usia

anak-anak, remaja, dewasa dan orang tua.

Biro pusat statistik (BPS) dalam Morissan (2008:151) membagi audience atau

pasar berdasarkan usia yang dikelompokkan sebagai berikut : menurut Morissan

(2008:151) “ Dilihat dari jenis kelamin tidak semua program dapat dibedakan menurut

segmen ini. Program Drama dan komedi misalnya jarang dibedakan menurut

segmentasi audeince berdasarkan jenis kelamin (gender)”.

Program sering kali menggunakan segmentasi usia di atas dalam menjangkau

audience yang diinginkan sehingga kita mengetahui program untuk audience anak-

anak, remaja, dewasa dan orang tua. Target audience dilihat dari status ekonomi sudah

pasti mempengaruhi penayangan program. Selera atau kesukaan seseorang memang

sangat dipengaruhi kelas sosialnya termasuk selera dalam suatu program yang

ditontonnya maupun didengarnya dari media penyiaran. Pendapatan seseorang akan

Page 47: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

16

menentukan di kelas sosial mana berada dan kedudukan seseorang dalam kelas sosial

akan mempengaruhi kemampuannya dalam menerima dlam mengkonsumsi tayangan

media.

Menurut Morissan (2008:170-174) target audience dibagi menjadi 3 (tiga) antara

lain:

Analisa target jenis kelamin

Untuk program televisi non drama magazine show “XPLORENESIA” ini ditunjukkan

kepada pria dan wanita, dengan skala presentase yang seimbang. Karena walaupun

yang menyukai kegiatan menjelajah suatu tempat umumnya laki-laki. Namun sekarang

juga para wanita yang memiliki kegemaran serupa. Program ini juga diperuntukkan

untuk para laki-laki dan wanita yang mempunyai jiwa traveling. Memberikan referensi

kepada mereka tempat-temapat mana saja yang layak untuk dikunjungi.

Analisa target usia

Biasanya audience dibedakan menurut usia yaitu, anak-anak, remaja, dewasa dan oran

tua. Untuk program televisi non drama magazine show XPLORENESIA ini target usia

yang kami buat adalah remaja sampai dewasa berumur 15-35 tahun.

Analisa target pendapatan (Status Ekonomi Sosial)

Selera atau konsumsi sesorang sangat dipengaruhi oleh kelas sosial ditempatinya

termasuk selera terhadap program yang ditonton atau didengarnya dari media

penyiaran. Pendapatan seseorang akan menentukan di kalas sosial mana dia berada dan

kedudukan seseorang dalam kelas sosial akan mempengaruhi kemamapuannya

mengakses sumber-sumber daya dan kecenderungannya dalam mengkonsumsi media.

Page 48: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

17

Menurut Morissan (2009174:175) Status ekonomi sosial dibagi menjadi enam

bagian yaitu:

Kelas atas-atas (A+)

Kela atas bagian bawah (A)

Kelas menengah atas (B+)

Kelas menengah bawah (B-)

Kelas bawah bagian atas (C+)

Kelas bagian bawah (C)

Berdasarkan uraian di atas program magazine show ini untuk jenis kelamin Pria

dan Wanita dengan usia 15 tahun sampai 35 tahun karena program acara ini berisikan

tentang kegiatan traveling. Untuk program televisi non drama magazine show

“XPLORENESIA” ini kami tentukan kepada penonton dengan status sosial B dan C

yaitu kelas menengah bawah sampai kelas atas bagian bawah. Alasannya untuk biaya

referensi tempat wisata yang penulis sajikan masih dikatagorikan terjangkau untuk

kalangan B dan C.

2.5. Karakteristik Produksi

Media televisi mempunyai kelebihan selain bisa didengar televisi juga bisa

dilihat (audio visual) dalam karakteristrik produksi ada dua metode siarannya, yaitu

secara live (langsung) dan tapping.

Menurut Djamal (2011:162) Pada saat mode siaran langsung (live) semua

operasional studio berjalan seperti pada mode rekaman, hanya saja proses latihan take

(rehearsal) tidak dilakukan seperti pada proses rekaman. Pada proses rekaman waktu

rehearsal dilakukan relatif agak lama agar pengisi acara dapat melakukan proses

rekaman dengan lancar, namun pada mode siaran langsung tidak tersedia cukup waktu

Page 49: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

18

untuk hal itiu. Karena harus tepat waktu sesuai slot waktu yang disediakan untuk acara

live dari studio tersebut.

Menurut Rusman alatief (2015:152) Tapping merupakan kegiatan merekam

adegan dari naskah menjadi bentuk audio video. Materi hasil rekamannya akan ditayangkan pada waktu yang berbeda dengan peristiwanya. Misalnya rekaman

dilakukan pada minggu lalu. Ditayangkan minggu ini atau rekaman dilakukan pada

pagi harinya akan disiarkan malam hari.

Dari kedua kutipan di atas, penulis memilih produksi secara tapping atau rekaman

(record) dikarenakan pengambilan gambar yang membutuhkan waktu tidak sediki

untuk melakukan shooting yang berpindah-pindah lokasi. Selain itu penulis juga

membutuhkan persiapan yang matang agar program dapat tayang maksimal terutam di

tahap penyuntingan gambar agar terlihat bagus dan menarik di mata audience.

Di dunia broadcasting penggunaan kamera sudah menjadi wajib digunakan.

Aspek pengambilan gambar dalam karya audio visual disebut dengan teknik kamera

dan dijalannkan oleh penata kamera. Demikian juga dalam proses pembuatan sebuah

program peran kamera sebagai unsur perekam tiap adegan sebagai bentuk visualisasi

cerita yang telah dirancang.

Pembahasan kali ini difokuskan pada bagaimana teknik acting dalam

menggambarkan cerita dari naskah bisa tervisualisasikan. Tentu saja dalam

menerapkan perekaman adegan shooting itu terdiri daribeberapa teknik baik melalui

teknik perekaman dengan single camera atau menggunakan multi camera.

Single camera adalah sistem dari tata cara produsi audio visual yang hanya

menggunakan satu kamera. Sedangkan multi camera adalah suatu proses produksi

Page 50: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

19

dengan menggunakan dua camera atau lebih camera yang terhubung dalam satu sistem

yang terintegrasi.

Dengan ini penulis menyimpulkan program XPLORENESIA menggunakan

teknik multi camera kerena. Membutuhka teknik dari pengambilan gambar agar

maksimal.

BAB III

LAPORAN PRODUKSI

3.1 Proses Kerja Produser

Dalam sebuah produksi program televisi, tentunya seorang produser sangat

dibutuhkan didalamnya, secara garis besar produser adalah orang yang sangat

berpengaruh dan bertanggung jawab dalam proses penciptaan karya, dari mulai pra

produksi, produksi hingga pasca produksi, peran produser sangat diperlukan dalam

dunia broadcasting, bisa dibilang produser menjadi suatu magnet dalam kebersihan

suatu produksi. Pada pembuatan sebuah program televisi memerlukan beberapa

tahapan-tahapan yang harus dilakukan mulai dari pra produksi yaitu salah satunya

pemilihan kru untuk menentukan job description dari produser, penulis naskah,

Page 51: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

20

pengarah acara, penata kamera, penata artistic, penata audio, penyunting gambar,

penata cahaya. Kemudia dari perundingan seluruh kru untuk membahas konsep dan

program apa yang akan di produksi, setelah itu produser membuat working schedule

untuk mendalami konsep dan teknis apa yang akan digunakan, tidak lupa untuk

menentukan shooting schedule untuk produksi program yang sudah ditentukan, pada

saat produksi yang dilakukan produser adalah mengamati semua kru bekerja dengan

baik yang sesuai dengan job description masing-masing, pada saat pasca produksi

melakukan rapat evaluasi bersama kru dan mengamati jalannya proses penyuntingan

gambar.

Menurut Latief dan utud (2017e:4) memaparkan bahwa: “Produser hanya sebuah kata,

tetapi dalam dunia broadcasting dan film kata produser mengandung makna kuat, daya

Tarik, dan pengaruhnya pada pengembangan karier dan nasib pekerja seni. Bahkan

produser menjadi megnet (magnet) bagi mereka yang ingin membangun karier di dunia

hiburan (entertainment).

Dalam hal ini produser merupakan daya Tarik, dalam ruang lingkup dan

pengembangan karier di suatu produski program televisi. Dengan adanya produser

maka suatu perencanaan program akan bisa dimulai dengan baik, begitu banyak hal

yang akan dikerjakan oleh seorang produser, dimana produser menjadi titik tumpu

untuk pembuatan program televisi. Produser sangat berpengaruh pada pekerja seni,

sebab produser bisa dikatakan sebagai seorang yang harus bisa menempatkan dirinya

sebagai pelaku seni dan juga sebagai suatu yang diharapkan oleh sebagian pekerja seni.

Page 52: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

21

Menurut Morissan (2008:314) memaparkan bahwa: “Produser adalah orang

yang bertanggung jawab mengubah ide/gagasan kedalam konsep yang praktis dan

dapat dijual”. Yang dimaksud dengan mengubah ide/gagasan adalah produser harus

mampu menerjemahkan keinginan dan pandangan modal (investor), klien, atasan, dan

juga audien melalui proses produksinya”.

Dalam hal ini produser harus dapat memilih apakah ide yang akan diberikan oleh

kru yang dapat menjual program yang berkualitas, Produser juga harus dapat mengelola

keuangan dalam suatu profuksi program. Dalam pembuatan suatu produksi program

televisi, dana tentunya sangat dibutuhkan dalam hal ini, dikarenakan banyak sekali

keperluan yang menggunakan dana tidak hanya dana ide atau gagasan tentunya tidak

luput dari perhatian. Dengan adanya ide maka dari situlah titik awal untuk membuat

suatu program televisi, dengan sebuah ide dan gagasan-gagasan yang menarik program

yang akan diproduksi tersebut untuk dapat dibuat menjadi suatu program yang menarik

sehingga penonton merasa terhibur dengan program yang akan dibuat, produser juga

harus mampu mengelola program dengan baik, termasuk dalam hal penjadwalan,

penjadwalan sangat penting sebab dengan dibuatnya penjadwalan pembuatan program

lebih teratur dan terarah.

Menurut Djamal dan Fachruddin (2011c:94) memaparkan bahwa: “Producer

adalah seseorang yang dipercayai oleh executive produser untuk melaksanakan

ide/gagasannya”

Dalam suatu produksi televisi, produser juga harus bisa dikatakan juga seseorang

yang mendapatkan kepercayaan lebih untuk dapat melaksanakan suatu ide atau gagasan

kedalam bentuk program yang nyata, menjadikan suatu ide menjadi program yang

nyata dan hidup dan dapat dinikmati oleh seluruh penonton program tersebut.

Mewujudkan suatu ide atau gagasan menjadi karya yang bagus tidaklah mudah,

Page 53: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

22

dibutuhkan pengalaman, keberanian serta tekad yang tinggi untuk dapat mewujudkan

program yang baik.

Berdasarkan definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa produser adalah

seseorang yang bertanggung jawab secara umum terhadap seluruh produksi acara

televisi. Produser memimpin seluruh tim produksi sesuai tujuan yang ditetapkan

bersama, baik dalam aspek kreativ maupun management produksi sesuai dengan

anggaran yang telah disepakati bersama tim, produser juga harus mampu memimpin,

mengenal karakter timnya dengan baik dan dapat menjadi penengah yang bijak ketika

terjadi suatu masalah didalam tim. Keberhasilan program dapat diwujudkan jika

dikelola baik oleh produser dan tim mulai dari pra sampai pasca produksi sehingga

terwujudlah program yang baik.

3.1.1 Pra Produksi

Pra produksi meruapakan salah satu dalam proses pembuatan program televisi,

hal ini dikarenakan dalam proses pra produksi semua kebutuhan produksi harus

disiapkan pada saat pra produksi, produser pun harus bisa menunjukan sikap dan

tanggung jawab yang baik, keberhasilan suatu program bisa juga ditentukan dari pra

produksi, dimana pra produksi merupakan hal yang sangat penting. Penulis sebagai

produser terus memantau perkembangan konsep serta naskah yang dibuat oleh penulis

naskah, apakah konsep tersebut bagus atau tidak untuk dijadikan sebuah karya, penulis

selalu berkordinasi kepada departemen lain untuk menanyakan alat dan teknik apa yang

akan digunakan pada saat produksi, sehingga hal ini dapat terus terjalin dengan baik

antara produser dan departemen yang lainnya. Dalam pra produksi seluruh kru

Page 54: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

23

diwajibkaan untuk bekerja sama dengan baik, untuk mempersiapkan secara matang

sebelum produksi berlangsung, pada saat ini produser bekerja dengan ekstra agar

persiapan yang akan digunakan pada saat produksi terpenuhi dengan baik.

Menurut Latief dan Utud (2017f:16) memaparkan bahwa: “Pada pra-produksi,

produser melalui pencarian, pengembangan dan perumusan konsep, produser non

drama dibantu kreativ (creative) atau penulis naskah, prosesnya, melalui sumbang

saran (brainstorming) yang dapat memakan waktu berhari-hari, tetapi juga dapat hanya

sekejap sudah menghasilkan ide terbaik”.

Dalam hal tersebut, tahapan ini produser harus bekerja sama dengan semua kru untuk

mempersiapkan kebutuhan yang akan digunakan dalam produksi

“XPLOERENESIA”, tugas penulis pada tahap pra produksi sebagai produser adalah

:

1. Menyusun Tim Produksi.

Sebelum ide cerita dipilih masing masing anggota kelompok menentukan

jobdesk yang sesuai keinginan dan kemampuan setiap anggota kelompok. Kemudian

dari hasil kesepakatan bersama dan posisi tim sebagai berikut:

a. Produser : Muhammad Miftah Farid

b. Pengarah Acara : Andre Rinaldi

c. Penulis Naskah : Bustomi Arifin

d. Penata Kamera : Alam Tauhid

e. Penata Artistik : Harris Fahmi Fauzan

f. Penata Audio : Kevin Nuriana

Page 55: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

24

g. Penyunting Gambar : Panji Bukhori

h. Penata Cahaya : Teguh Iman Mutaqqin

2. Memimpin Rapat Produksi

Setelah semua anggota tim mendapat jobdesk, selanjutnya tim membahas dan

menentukan tema dan gagasan ide cerita sehingga didapatkan kematangan konsep,

dengan adanya rapat produksi ini setiap anggota akan mengetahui hal-hal yang perlu

disiapkan serta tanggung jawab masing-masing dalam produksi tersebut.

3. Menyusun Jadwal Produksi

Hal yang tidak boleh terlewatkan dalam sebuah produksi dalam sebuah

mangemen adalah menyusun schedule atau jadwal kerja, karena dengan adanya

penjadwal an dapat tercapainya efektifitas dan efesiensi produksi. Sehingga semua

pihak yang terkait dapat mempersiapkan semua yang dibutuhkan untuk produksi.

4. Menyusun Anggaran Biaya

Penyusun anggaran biaya sangat diperlukan agar tim dapat mengetahui biaya

yang akan diperlukan dalam proses pembuatan program “XPLORENESIA” tersebut.

Dan biaya-biaya tersebut akan dijabarkan dari mulai proses praproduksi, Produksi,

Page 56: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

25

sampai pasca produksi, Karena dalam produksi ini semua anggaran dilakukan oleh

semua anggota kelompok.

5. Memilih Host

Dalam sebuah program magazine show diperlukan seorang host/pembawa

acara, pemilihan host di pilih oleh seorang pengarah acara namun seorang produser

juga memiliki andil yamng besar dalam pemilihan host, untuk mendapatkan talent yang

sesuai dengan yang dibutuhkan dalam program “XPLORENESIA” ini penulis

memilih talent yang sudah berpengalaman.

6. Membuat Surat Ikatan Kerja

Agar semua anggota kelompok memiliki kedisiplinan anggota kelompok

sepakat membuat surat ikatan kerja dengan host, surat ini bertujuan agar host yang

terlibat dalam program ini mematuhi semua perjanjian yang tercantum dalam surat

selama proses produksi berlangsung.

7. Memfasilitasi Seluruh Persiapan Produksi

Page 57: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

26

Penulis sebagai produser mempunyai tugas utama dalam persiapan dan

manajemen yang menjadi tanggung jawab penulis, termasuk dalam memfasilitasi

seluruh persiapan produksi sampai pasca produksi

A. Kantor Produksi

Selama proses produksi dimulai dari pra, produksi, sampai pasca produksi kru

berkumpul di Jln. Kaliabang Tengah Bekasi Utara supaya segala sesuatu yang

berhubungan dengan proses produksi dimulai dari perencanaan teknis, dan semua

kebutuhan produksi dikumpulkan disana sehingga memudahkan pada saat produksi

dimulai sampai dengan selesai.

B. Peralatan Shooting

Peralatan Shooting yang digunbakan dalam produksi “Xplorenesia” ini

sebagian besar menyewa kepada salah satu jasa penyewaan alat, dan tim memilih alat-

alat yang digunakan sesuai dengan kebutuhan pengambilan audio visual pada saat

produksi.

C. Lokasi Shooting

Dalam pembuatan program, “XPLORENESIA “ lokasi yang digunakan adalah

di daerah Padang Sumatera Barat, dikarenakan penulis dan tim ingin menelurusi tempat

tempat yang ada di daerah Padang Sumatra Barat

Dengan demikian proses-proses yang dilakukan penulis sebagai produser wajib dijalankan sehingga

proses produksi nanti berjalan dengan lancar, karena pada saat pra produksi seorang produser harus

menyiapkan keperluan-keperluan untuk pengambilan gambar secara detail dan terperinci, pada tahap

Page 58: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

27

pra produksi banyak tahap-tahap yang harus bekerja sama oleh departemen lain dan pihak-pihak yamg

terkait.

3.1.2 Produksi

Pada saat produksi program “XPLORENESIA” produser mengawasi jalannya

produksi sesuai dengan jadwal dan anggaran yang sudah di tetapkan, produser juga

harus mengelola anggaran seefisein mungkin, tegas dan mengatur pengeluaran, tetapi

tetap fleksibel dalam menyesuaikan dengan perkembangan kebutuhan shooting sesuai

dengan tuntutan lapangan.

Menurut Latief dan Utud (2017:248) memaparkan bahwa:

“Dalam proses produksi dapat dilakukan dengan metode Adlib dan blocking, kedua

metode ini digunakan dengan melihat karakter, format program atau melihat situasi dan

kondisi pelaksanan produksi”.

Hal yang harus diperhatikan oleh seorang produser pada saat produksi

berlangsung, yaitu:

a. Konsumsi

Konsumsi yang diberikan tepat pada waktunya dan diberikan sesua schedule

yang sudah disepakati bersama dan tidak mengganggu jalannya produksi.

b. Transportasi dan Akomodasi

Ketepatan waktu sangat diperhatikan dalam pembuatan program

“XPLORENESIA” demi menghindari keterlambatan akhirnya penulis bersama tim

Page 59: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

28

untuk memilih naik pesawat pada saat berangkat ke padang kemudian memyewa mobil

pada saat dipadang sebagai transportasi talent, crew, equipment.

c. Memeriksa schedule

Pada saat produksi berjalan tugas produser juga memeriksa jadwal yang sudah

ada pada working schedule. Kemudian mengecek kembali apakah sesuai dengan yang

ditentukan atau keluar dari target yang ditentukan.

d. Briefing prduksi dan evaluasi kerja produksi

Tim kami selalu melakukan evaluasi setiap selesai pengambilan gambar, selain

itu untuk memahami cara kerja masing-masing wewenang dan batas kerjanya, cara ini

dilakukan agar thap-tahap produksi terlaksana sesaui dengan mekanisme dan prosedur

kerja yang diinginkan.

e. Mengontrol budgeting

Selama produksi berlangsung pengontrolan budget sangat penting karenia setiap

uang yang dikeluarkan sangat dipertanggung jawabkan.

Dari pernyataan diatas yang dilakukan oleh seorang produser pada proses

produksi atau shooting. Dimana produser memastikan jalannya produksi dengan

mengontrol kedalam aspek apapun yang berhubungan dengan produksi, jika ada yang

dibutuhkan dalam proses produksi maka produser yang bertanggung jawab, baik

keperluan teknik, keuangan, maupun konsumsi dan mengontrol produksi sesuai naskah

atau tidak hal yang harus diperhatikan. Selain mengontrol jalannya shooting hal yang

dapat dilakukan dengan produser adalah dapat berkordinasi dengan seluruh kru, seperti

alat-alat yang dibutuhkan untuk produksi, seperti kamera untuk pengambilan gambar,

audio, lighting dan lain sebaginya, serta yang tidak luput dari bagian artistic sesuai

Page 60: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

29

dengan konsep atau tidak, hal ini dilakukan agar proses shooting dapat sesuai naskah

dan rancangan yang sudah buat.

3.1.3 Pasca Produksi

Pada tahap pasca produksi merupakan tahap terkahir dalam sebuah produksi.

Dimana pada tahap ini seluruh pengambilan gambar, audio, maupun hal-hal yang

dibutuhkan dalam proses produksi sudah selesai, pada tahap ini dilakukan proses

editing, segala sesuatu yang dilakukan pada saat pra produksi dan produksi akan

dievaluasi, evaluasi selama proses shooting hingga melakukan editing yang membuang

waktu tidak sebentar sebab harus teliti dalam melakukan editing pada program ini.

Menurut Latief dan Utud (2017k:263)

“Pasca produksi (post-production) tahapan terakhir dari program siaran, pada

tahap ini rekaman materi shooting (master shooting) yang didapatkan dari lokasi

(venue) akan dilakukan proses editing”.

Page 61: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

30

Tahap pasca produksi merupakan tahap terakhir dalam sebuah pembuatan

program , namun masih banyak hal yang harus dilakukan setelah produksi, kemudian

akan melakukan evaluasi dari semua tahapan-tahapan pembuatan program in.

Pada tahap ini penulis mengambil kesimpulan bahwa pasca produksi merupakan

hasil dari tahap pra produksi dan produksi yang akan segera disajikan hasilnya kepada

penonton, penulis akan mengevaluasi lagi program yang akan dibuat, karena program

“XPLORENESIA” menggunakan produksi taping, maka hasil pengambilan gambar

akan dipilih-pilih dahulu dalam proses editing.

Dan tahap ini, penulis sebagai produser bertugas mengontrol jalannya editing

agar konsepnya sesuai dengan desain produksi yang telah dibuat serta melihat naskah

dan voice over, setelah di lihat semua komponen-komponen dalam pembuatan program

ini penulis melakukan finishing editing setelah itu direview kembali apakah

programnya sudah layak untuk ditonton atau belum, penulis dan tim berharap pprogram

“XPLORENESIA” bisa menjadi tontonan yang baik untuk penonton.

Page 62: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

31

3.1.4 Peran dan Tanggung Jawab Produser

Menjadi seorang produser bukan hanya memiliki banyak modal untuk

memproduksi suatu tanyangan tetapi menjadi seoran produsduser juga harus memiliki

sikap kepemimpinan dan tanggung jawab dari pra produksi, produksi, dan pasca

produksi.

Menurut Suprapto (2013:54) “peran dan tanggung jawab produser”, adalah :

1. Menciptakan atau mengembangkan ide untuk produksi acara televisi.

2. Membuat desain produksi.

3. Menentukan tim kreatif.

4. Menentukan satuan kerja produksi.

5. Bersama dengan pengarah acara menentukan dan memilih pengisi acara.

6. Menyusun anggaran biaya produksi.

7. Melakukan koordinasi promosi dan publikasi.

8. Melakukan evaluasi terrhadap acara yang di tangani.

Dari penjelasan di atas penulis sebagai produser menarik kesimpulan bahwa

banyak tanggung jawab yang dilakukan oleh seorang produser dari pra sampai pasca

produksi .

Selain itu dari beberapa poin yang sudah dijabarkan diatas mengenai peran dan

tanggung jawab produser. Penulis dapat menyimpulkan bahwa peran dan tanggung

jawab produser sangatlah berperan besar dan penting didalam pembuatan suatu

program dari pra hingga pasca produksi.

Page 63: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

32

3.1.5 Proses Penciptaan Karya

Penulis Menjelaskan proses penciptaan karya terdiri dari:

A. Konsep Kreatif

Dalam pembuatan karya tugas akhir produksi studio televisi non drama ini

penulis meciptakan sebuah karya televisi yang bergenre non drama dalam format acara

magazine show. Penulis juga menyediakan tayangan yang menari di acara ini, agar

penonton tidak bosan menontonnya penulis memberikan tayangan yang menarik

disetiap segmennya. Penulis menayangkan empat segment yang menarik yang dipandu

oleh dua orang Host .

B. Konsep Produksi

selama jalannya proses produksi penulis mengontrol jalannya produksi dari awal

perizinan, kedatangan di tempat produksi, dan mmulai proses pengambilan gambar ,

mengontrol jadwal yang sudah ditetapkan dan mengkoorfinasikan setiap hal yang

terjadi dilapangan dengan tim.

C. Konsep Teknis

Bersama pengarah acara dan penata kamera, penulis berdikusi mulai dari

pemilihan kamera, lampu dan alat pendukung lainnya yang digunakan, konsep teknis

keseluruhan penulis di antaranya menggunakan 2 buah kamera, 1 buah clip on , untuk

pencahayaan penulis menggunakan lampu LED, sedangkan untuk tata aartistik penulis

menyediakan yang perlu digunakan ditempat lokasi seperti kostum casual, background

putih dan lain lain.

Page 64: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

33

3.1.6 Kendala Produksi dan Solusinya

1. Kendala pada saat produksi di Padang Sumatera Barat dikarenakan lokasi

shooting sebagian besar di outdoor sering terjadi ketidakrapihan pada audio, maka

solusinya penulis dan tim memutuskan untuk menggunakan alat yang lebih bagus

dan menunggu beberapa waktu pada saat lokasi sepi dan kondusif.

2. Kendala pada saat produksi kedua di studio di bagian belakang studio terdapat

kaca yang besar untuk menghindari pantulan cahaya pada saat pengambilan

gambar berlangsung , maka solusinya penulis dan tim memutuskan untuk

menggunkan background putih supaya tidak terjadi kebocoran gambar.

3. Kendala yang terakhir pada saat produksi sedikit keterlambatan waktu shooting

dari waktu yang ditentukan, karena estimasi waktu lokasi yang dituju tidak sesusai

dengan yang dijadwalkan perjalanan cukup jauh dan menyita waktu yang cukup

banyak, maka solusinya tim mencari jalan pintas untuk sampai ke lokasi sesuai

dengan schedule.

Page 65: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

34

3.1.7 Lembar Kerja Produser

Konsep Program

Program non drama magazine show “XPORENESIA” merupakan program televisi

yang menayangkan tentang keindahan dan keunikan alam Indonesia, program dengan durasi

kurang lebih 24 menit ini dikemas semenarik mungkin menyesuaikan pasaran pada saat ini,

dengan maksud program ini akan diterima di hati dan mata penonton. Dengan konsep yang

mengangkat tentang keindahan dan keunikan alam Indonesia merupakan konsep yang jarang

dikalangan mahasiswa dikarenakan tempat yang penulis dan tim kunjungi tempat yang jarang

orang ketahui, maka dari itu penulis dan tim sepakat untuk mengangkat tema tersebut pada

program ini, penulis juga melihat begitu banyak peminat tentang program-program yang

berhubungan dengan keindangan dan keuinkan alam. Penulis berharap konsep program yang

dibuat dapat mewakili untuk penonton pecinta dan keunikan alam , dan konsep ini

menginspirasi penonton ketika melihat tayangan ini yang telah dibuat.

Page 66: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

35

3.1.7.2 Shooting Schedule

Tabel III.1 SHOOTING SCHEDULE

AKADEMI KOMUNIKASI BINA SARANA

INFORMATIKA

Production Company: BSI Produser :Muhammad Miftah Farid

Judul : XPLORENESIA Pemgarah acara : Andre Rinaldi

Durasi : 24 Menit

Jumat, 17 Mei 2018

NO.

HARI & WAKTU WAKTU

KEGIATAN

PELAKSANAAN

1. Jumat, 17 Mei 2018 13.30-14.00 Memeriksa Perlengkapan

Alat dan Berangkat

14.30-15.00 Tiba di Lokasi

15.00-15.30 Setting Alatan

15.30-16.00 Pengambilan Gambar

dan Stock Shoot

16.30-18.00 Selesai produksi

Page 67: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

36

Production Company: BSI Produser : Muhammad Miftah Farid

Judul : XPLORENESIA Pengarah acara : Andre rinaldi

Durasi : 24 Menit

Sabtu, 18 Mei 2018

NO.

HARI & WAKTU WAKTU

KEGIATAN

PELAKSANAAN

1. Sabtu, 18 Mei 2018 10.00-11.00 Memeriksa Perlengkapan

Alat dan Berangkat

11.00-11.30 Tiba di Lokasi

11.30-12.00 Setting Alat

12.00-12.30 Break Produksi

12.30-13.30 Pengambilan Gambar dan

Stock Shoot

13.30 Produksi Selesai

Page 68: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

37

Production Company: BSI Produser : Muhammad Miftah Farid

Judul : XPLORENESIA Pengarah Acara : Andre Rinaldi

Durasi : 24 Menit

Minggu, 19 Mei 2018

NO. HARI & WAKTU WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Minggu, 19 Mei 2018 15.00-15.30 Memeriksa

Perlengkapan Alat dan

Berangkat

15.30-16.00 Tiba di Lokasi

16.00-16.30 Setting Alat

16.30-17.00 Pengambilan Gambar

dan Stock Shoot

17.00-17.30 Memeriksa Peralatan

dan Berangkat Lokasi

ke Dua

17.30-18.00 Tiba di Lokasi ke dua

Break Shooting

18.00-18.30 Setting Alat

18.30-19.00 Pengambilan Gambar

dan Stock Shoot

19.00 Produksi Selesai

Page 69: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

38

Production Company: BSI

Produser

: Muhammad Miftah Farid

Judul : XPLORENESIA Pengarah acara : Andre rinaldi

Durasi : 24 Menit

Sabtu, 27 Juni 2018

NO. HARI & WAKTU

WAKTU

KEGIATAN 1

Rabu, 27 Juni 2018

PELAKSANAAN

10.00-10.30 Memeriksa

Perlengkapan Alat dan Berangkat

10.30-11.00 Tiba di Lokasi

11.00-12.30 Setting Alat

12.30-13.30 Break Produksi

13.00 – 17.30 Pengambilan Gambar dan Stock Shoot

17.30 Produksi Selesai

Page 70: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

39

Tabel III.2 WORKING SCHEDULE

AKADEMI KOMUNIKASI BINA SARANA INFORMATIKA

Production Company : BSI Produser :MiftahFarid

Judul : XPLORENESIA

Pengarah

Acara : Andre Rinaldi

Durasi : 24 Menit

Target Per Minggu

No

Tahap Aktifitas APRIL MEI JUNI

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

Penemuan Ide

2 Pengembangan Gagasan

3 Membuat script

4 Menyewa Alat

5

Pra produksi Hunting Lokasi

Page 71: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

40

7

8

9

11

12

13

PRODUKSI

Pas

ka

Pro

duksi

Reading

Membuat Desain Produksi

Membuat Breakdown Budgeting

Shooting (LOT)

Dailly Production report

Evaluasi Produksi

Convert

Rought Cut

Spesial Effect

Ilustrasi Musik

Final Editing

Page 72: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

41

Tabel III.3 BREAKDOWN UDGETING

AKADEMI KOMUNIKASI BINA SARANA INFORMATIKA

Production Company: BSI Produser :M Miftah Farid

Judul :Explorenesia

Pengarah

Acara : Andre Rinaldi

Durasi :Menit

No Item Unit Rate Day Amount Notes

Pra Produksi

1 Print Desain Rp 150.000

Produksi

dan Naskah

Total Rp 150.000

Produksi Padang

2 Kamera 2 Rp 350.000 3 Rp 1.050.000

3 Clip on 1 Rp 75.000. 3 Rp 225.000

4 Boom mic 1 Rp 150.000 3 Rp 450.000

5 Lighting 2 Rp 75.000 3 Rp 225.000

LED 6

Transportasi 2 Rp 50.000 3 Rp 850.000

7

8 Konsumsi 9 Rp. 3 3 Rp 550.000

9 Fee Talent Rp 1.000.000 3 Rp 1.000.000

dan Host

10

Total : Rp 4.350.000

Page 73: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

42

Produksi Jakarta

No Item Unit Rate Day Amount

1 Kamera 2 Rp 175.000 1 Rp 350.000

2 Boom Mic 1 Rp 150.000 1 Rp 150.000

3 Zoom H6N 1 Rp 150.000 1 Rp 150.000

4 Clip On 1 Rp 100.000 1 Rp 100.000

5 Lighting LED 1 Rp 150.000 1 Rp 150.000

6 Lighting Daylight

1 Rp 150.000 1 Rp 150.000

7 Slider Kamera

1 Rp 150.000 1 Rp 150.000

8 TV LED 32” 1 RP 350.000 1 RP 350.000

9 Glidecam 1 Rp 100.000 1 Rp 100.000

10 Konsumsi 11 Rp 240.000 1 Rp 240.000

11 Lokasi 2 Rp 450.000 1 Rp 450.000

12 Honor Host 1 Rp 500.000 1 Rp 500.000

13 Lakban 1 Rp 10.000 1 Rp 10.000

14 Bakground Bahan

1 Rp 45.000 1 Rp 45.000

15 Kabel Roll 1 Rp 45.000 1 Rp 45.000

16 Jus Properti 1 Rp 20.000 1 Rp 20.000

17 Transportasi 1 Rp 100.000 1 Rp 1000.000

18 Total : Rp 2.460.000

19 Produksi Padang : Rp 4.350.000

Page 74: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

43

Produksi Jakarta : Rp 2.460.000

20 TotalProduksi : Rp 6.810.000

Pasca Produksi

Hardisk 1 - - - Milik

sendiri

Soft Cover 3 Rp 50.000 Rp 150.000

Hard Cover 1 Rp 100.000 Rp 100.000

DVD RW 2 Rp 6.500 x 2 Rp 13.000

Tempat 2 Rp 4.000 x 2 Rp 8.000

DVD

Poster 15 Rp 50.000 Rp 50.000

Cetak Cover 2 Rp 5.000 x 2 Rp 10.000

Total : Rp 331.000

TOTAL KESELURUHAN: Rp 7.576.000

Biaya Patungan Perorang Rp 947.000 x 8 = Rp 7.576.000

Page 75: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

44

3.1.7.5 Call Sheet

Tabel III.4 CALL SHEET

AKADEMI KOMUNIKASI BINA SARANA INFORMATIKA

Production Company: BSI Produser :M Miftah Farid

Judul : XPLORENESIA

Pengarah

Acara : Andre Rinaldi

Durasi : 24 Menit

Day: 17 Mei 2018 Location:

Berangkat : 13.30 Batu Angke Angke

Crew Call :13.00

Camera roll :15.30

Sabtu, 17 Mei 2018

No Segmen Description Setting Time Narasumber dan Host

1 2 Pengambilan DAY-EXT 15.30

Budayawan

Setempat dan

Della

Gambar dan Stock

Shoot

Note : casual

Page 76: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

45

Production Company: BSI Produser :M Miftah Farid

Judul : XPLORENESIA

Pengarah

Acara : Andre Rinaldi

Durasi :24 Menit

Day: 18 Mei 2018 Location:

Berangkat : 10.00 Istana Pagaruyung

Crew Call : 09.30

Camera roll : 12.30

Sabtu, 18 Mei 2018

No Segmen Description Setting Time Narasumber dan Host

1 Pengambilan Gambar DAY-INT 12.30

Budayawan Setempat dan

Della

dan Stock Shoot

Notes: Casual

Page 77: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

46

Production Company: BSI Produser : M Miftah Farid

Judul : XPLORENESIA

Pengarah

Acara : Andre Rinaldi

Durasi : 24 Menit

Day: 19 mei 2018 Location:

Berangkat : 15.00 Jam Gadang

Crew Call :14.00

Camera roll :16.30

Minggu, 19 mei 2018

No Segmen Description Setting Time Host

1 2 Pengambilan DAY-INT 16.30 Della

gambar dan stock

Shoot

Notes :Casual

Page 78: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

47

Notes: Casual

Production Company: BSI Produser :M Miftah Farid

Judul : XPLORENESIA

Pengarah

Acara : Andre Rinaldi

Durasi : 24 Menit

Day:19 Mei 2018 Location:

Berangkat : 17.30 Janjang Seribu

Crew Call : 17.00

Camera roll :18.30

Minggu 19 Mei 2018

No Segmen Description Setting Time Host

1 2

Pengambilan

gambar dan stock

shoot DAY-EXT 18.30 Della

Page 79: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

48

Production Company: BSI Produser : M Miftah Farid

Judul : XPLORENESIA

Pengarah

Acara : Andre Rinaldi

Durasi : 24 Menit

Day:27 Juni 2018 Location:

Berangkat : 10.00 Warbox Condet

Crew Call : 09.30

Camera roll :13.00

Selasa, 27 Juni 2018

No Segmen Description Setting Time Host

1 1, 2, 3, 4 Warbox Condet DAY-INT 13.00 Maynanda

Notes: Casual

Page 80: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

49

Tabel III.5 EQUIPMENT LIST ( CHEK LIST HARIAN )

AKADEMI KOMUNIKASI BINA SARANA INFORMATIKA

Production Company: BSI Producer : M Miftah Farid

Project Title : XPLORENESIA

Pengarah

Acara : Andre Rinaldi

Hari dan tanggal : 17 Mei 2018

No Nama Seri Jumlah Keterangan ok / no

1 Kamera Sony Mc 2 Sewa Ok

2500 &

nx100

2 Memorycard V-Gen 2 Sewa Ok

3 Tripod Takara 1 Sewa Ok

4 Charger Sony 1 Sewa Ok

5 Batere Sony 1 Sewa Ok

6 Clip on 1 Sewa Ok

7 Lampu LED 1 Sewa Ok

8 Tascam 1 Sewa Ok

9 Boom Mic 1 Sewa Ok

Page 81: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

50

Production Company: BSI Producer : M Miftah Farid

Project Title : Otomotif Referensi Pengarah Acara : Andre Rinaldi

Hari dan tanggal : 18 Mei 2018

No Nama Seri Jumlah Keterangan ok / no

1 Kamera Sony Mc 1 Sewa Ok

1500

2 Memorycard V-Gen 2 Sewa Ok

3 Tripod Takara 1 Sewa Ok

4 Charger Sony 1 Sewa Ok

5 Batere Sony 1 Sewa Ok

6 H1 1 Sewa Ok

7 Lampu LED 1 Sewa Ok

8 Clip On 1 Sewa Ok

7 Lampu LED 1 Sewa Ok

8 Tascam 1 Sewa Ok

9 Boom Mic 1 Sewa Ok

Page 82: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

51

Production Company: BSI Producer : M Miftah Farid

Project Title : Otomotif Referensi Pengarah Acara : Andre Rinaldi

Hari dan tanggal : 19 Mei 2018

No Nama Seri Jumlah Keterangan ok / no

1 Kamera Sony Mc 1 Sewa Ok

2500 &

nx100

2 Memorycard V-Gen 2 Sewa Ok

3 Tripod Takara 1 Sewa Ok

4 Charger Sony 1 Sewa Ok

5 Batere Sony 1 Sewa Ok

6 H1 1 Sewa Ok

7 Lampu LED 1 Sewa Ok

8 Clip On 1 Sewa Ok

7 Lampu LED 1 Sewa Ok

8 Tascam 1 Sewa Ok

9 Boom Mic 1 Sewa Ok

Page 83: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

52

Production Company: BSI Producer : M Miftah Farid

Project Title : Otomotif Referensi Pengarah Acara : Andre Rinaldi

Hari dan tanggal : 27 Juni 2018

No Nama Seri Jumlah Keterangan ok / no

1 Kamera Sony NEX 2 Sewa Ok

VG30

2 Memorycard V-Gen 2 Sewa Ok

3 Tripod Takara 1 Sewa Ok

4 Charger Sony 1 Sewa Ok

5 Batere Sony 1 Sewa Ok

6 Zoom H6NSennheiser 1 Sewa Ok

7 Lampu LED 1 Sewa Ok

8 Clip On 1 Sewa Ok

7 Lampu LED 1 Sewa Ok

8 LED TV 32” 1 Sewa Ok

9 Boom Mic 1 Sewa Ok

Page 84: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

53

3.1.7.7 Daily Production Report

Tabel III.6 DAILY PRODUCTION REPORT

AKADEMI KOMUNIKASI BINA SARANA INFORMATIKA

Production Company: BSI Producer : M Miftah Farid

Project Title : XPLORENESIA

Pengarah

Acara : Andre Rinaldi

Hari dan tanggal : 17 Mei 2018

Keterangan Terjadwal Pelaksanaan

Call crew 13.00 13.00

Produksi 15.30 15.30

Evaluasi Meeting 18.30 18.30

Production Company: BSI Producer : M Miftah Farid

Project Title : XPLORENESIA

Pengarah

Acara : Andre Rinaldi

Hari dan tanggal : 18 Mei 2018

Keterangan Terjadwal Pelaksanaan

Call crew 10.00 10.00

Produksi 12.30 12.30

Evaluasi Meeting 16.30 16.30

Page 85: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

54

Production Company: BSI Producer : M Miftah Farid

Project Title : XPLORENESIA Director : Andre Rinaldi

Hari dan tanggal : 19 Mei 2018

Keterangan Terjadwal Pelaksanaan

Call crew 14.00 14.30

Produksi 16.30 16.30

Produksi 18.30 18.30

Evaluasi Meeting 19.00 19.00

Production Company: BSI Producer : M Miftah Farid

Project Title : Otomotif Referensi Director : Andre Rinaldi

Hari dan tanggal : 27 Juni 2018

Keterangan Terjadwal Pelaksanaan

Call crew 10.00 11.00

Produksi 13.00 13.00

Evaluasi Meeting 18.30 18.30

Page 86: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

55

3.2 Proses Kerja Pengarah Acara

Dalam produksi Magazine show XPLORENESIA penulis bertanggung jawab

sebagai Pengarah Acara. Pengarah Acara merupakan bagian yang paling atas dari

sebuah team work atau orang yang bertanggung jawab sebagai otak sejak pra produksi

hingga pasca produksi. Seorang Pengarah Acara juga harus bisa memimpin timnya dari

segala aspek. Mulai dari pra produksi, produksi hingga pasca produksi

Menurut Morissan (2008:8) “Sutradara adalah orang yang bertanggung jawab

menerjemahkan kata-kata tertulis (skrip) menjadi suara atau gambar tertentu.”

Dari kutipan di atas seorang Pengarah Acara juga harus bisa memahami karakter

host agar bisa menghasilkan karya yang luar biasa. Selain memahami karakter host,

Pengarah Acara juga harus bisa menyatukan pikiran terhadap semua tim yang bekerja.

Sedangkan menurut Habert Zettl dalam Naratama (2004:7) “Sutradara adalah orang

yang bertugas memberikan pengarahan kepada pemain atau pengisi acara danb teknis

operasional. Secara langsung bertanggung jawab memindahkan secara efektif yang

tertulis di dalam naskah ke dalam bentuk audio visual.”

Pengarah Acara adalah orang yang berperan besar dalam suatu produksi program

televisi atau film. Sebagai pemimpin Pengarah Acara harus bisa menguasai semua

konten yang tertulis poada naskah dan menjadikan sebuah karya audio visual.

Menurut Naratama (2015:5) “Sutradra televisi adalah sebutan bagi seorang yang

mempunyai profesi menuyutradarai program acara televisi baik untuk drama maupun

nondrama, dalam produksi single atau multicmera.”

Pengarah Acara televisi adalah seorang yang harus mempunyai ide kreatif

dalammembuat suatu program acara baik itu drama maupun nondrama. Dalam ide

Page 87: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

56

kreatif itu seorang Pengarah Acara harrus mampu mengolah suatu program acara

menjadi menarik untuk ditonton

Pengarah Acara Televisi adalah seseorang yang harus mempunyai ide

kreatif dalam membuat suatu program acara baik itu drama maupun nondrama. Dalam

ide kreatif itu, seorang pengarah acara harus mampu mengolah suatu program acara

menjadi menarik untuk ditonton oleh masyarakat. Tidak hanya mempunyai ide kreatif,

seorang pengarah acara harus memiliki wawasan yang luas dalam mengolah sebuah

karya dalam bentuk audio visual. Seorang pengarah acara televisi harus kreatif dalam

menciptakan suatu karya audio visual dari pra hingga pasca produksi.

Menurut Naratama (2013:16), ”Sutradara Televisi adalah seseorang yang

menyutradarai Program Acara Televisi yang terlibat dalam proses kreatif dari Pra hingga Pascaproduksi, baik untuk Drama maupun Nondrama dengan lokasi di studio (indoor) maupun alam (outdoor), dan menggunakan sistem produksi single dan/atau

multi-camera.” Dari membuat konsep sampai dengan pengemasan karya audio visual tersebut,

seorang pengarah acara harus kreatif dan bertanggung jawab akan semua itu. Pengarah

Acara televisi juga harus mampu mengolah suatu program dengan baik dimanapun

tempatnya baik indoor maupun outdoor. Selain bertanggung jawab pada suatu program

dari pra hingga pasca produksi, seorang pengarah acara juga mempunyai tanggung

jawab untuk memberikan arahan kepada semua tim baik pada saat pra maupun hingga

pasca produksi agar menghasilkan suatu program yang bagus. Memberikan arahan

kepada semua tim yang bertugas merupakan suatu komunikasi paling penting pada

pembuatan suatu program, karena dengan komunikasi yang berjalan dengan lancar

suatu program dapat membuahkan hasil yang maksimal dan menciptakan karya yang

berkualitas.

Page 88: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

57

3.2.1 Pra Produksi

Pada saat awal inilah, seorang pengarah acara harus menunjukan sikap dan

tanggung jawabnya, mulai dari memilih job description hingga mencari ide kreatif Pra

produksi merupakan awalan dari setiap produksi suatu karya, produksi karya mampu

berjalan dengan lancar dan sukses karena berangkat dari persiapan pra produksi yang

mantap.

Menurut Naratama (2013:262), “Pra Produksi adalah berbagai kegiatan

persiapan sebelum pelaksanaan produksi dimulai”.

Di balik suksesnya suatu program televisi pasti ada perencanaan untuk membuat

suksesnya program tersebut seperti menentukan konsep yang akan dibuat, membuat

naskah, dan mencari lokasi yang akan dipakai. Setelah konsep, naskah, dan lokasi

sudah disiapkan lalu penulis membuat director treatment yang akan berguna pada saat

produksi nanti untuk mempermudah pada pengambilan gambar agar berjalan dengan

lancar. Jika semua itu sudah dipersiapkan tugas pengarah acara lainnya adalah untuk

mencari host yang akan dipakai (casting host) yang bertujuan agar host yang diinginkan

sesuai dengan konsep yang sudah dibuat.

Penulis bekerja sama dengan tim untuk menentukan format acara apa yang akan

dibuat. Format acara yang penulis buat yaitu program televisi nondrama magazine

show yang berjudul XPLORENESIA Ynag berisikan seputar informasi dan hiburan.

Penulis harus bisa menuangkan ide kreatifnya untuk membuat program magazine show

yang menarik untuk ditonton. XPLORENESIA merupakan suatu program televisi yang

tiap minggunya menayangkan berbagai tema yang berbeda dan untuk kali ini penulis

menampilkan tema “Wisata”. Konsep sudah matang. Penulis meminta Penulis Naskah

Page 89: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

58

untuk menuangkan idenya ke dalam naskah atau script. Dan untuk tema kali ini penulis

bersama tim memilih lokasi shooting yang berada di Sumatra Barat tepatnya di Kota

Padang

Lokasi juga berpengaruh pada suksesnya suatu program televisi karna lokasi

menentukan gambaran yang sesuai dengan konsep yang sudah dibuat. Pada pencarian

lokasi ini penulis berkoordinasi dengan penata kamera untuk menentukan teknik

pengambilan gambar yang akan dilakukan pada saat produksi nanti. Lokasi yang

diinginkan oleh penulis adalah sesuai dengan rubrik yang sudah dibuat. Lokasi yang

penulis pakai hampir semuanya memakai tempat di luar (outdoor) seperti tempat wisata

di Sumatra Barat dan (indoor) seperti di dalam Cafe.

Setelah konsep sudah ditentukan, naskah sudah dibuat, dan lokasi sudah

didapatkan, selanjutnya membuat director treatment yang berguna untuk

membayangkan gambar yang akan diambil pada produksi nanti oleh penata kamera.

Dalam tahap ini juga penulis melakukan pencarian host untuk membawakan program

ini sesuai dengan konsep yang sudah dibuat. Host yang penulis inginkan adalah host

yang memiliki wawasan yang luas, yang mengerti tentang tema yang akan dibawakan

yaitu Wisata di Sumatra Barat. Setelah melakukan casting host selanjutnya penulis

melakukan reading dengan host yang berguna agar host nantinya akan menguasai

naskah dan konsep yang sudah dibuat oleh penulis. Penulis juga mengarahkan tiap

masing-masing tim sesuai dengan jobdesk mereka dan selalu melakukan diskusi agar

terjalin suatu komunikasi yang lancar.

Page 90: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

59

3.2.2 Produksi

Untuk tahap ini penulis sudah mempersiapkan segala sesuatunya seperti naskah

untuk host lokasi untuk menentukan wawancara narasumber dan host director

treatment untuk mempermudah pengambilan gambar serta mempersiapkan host untuk

membawakan acara. Tahap ini penulis melakukan briefing kepada tim yang bertujuan

untuk mengingatkan kembali tugas apa yang harus mereka lakukan. Penulis berhak

mengambil keputusan untuk merubah atau mengganti konsep pada saat produksi

tergantung situasi dan kondisi pada saat di lapangan.

Produksi ini penulis menggunakan naskah untuk host yang lebih mudah untuk

diingat oleh penonton dengan menggunakan kata-kata yang menjurus seputar dunia

wisata yang sesuai dengan tema program. Untuk lokasi pada saat produksi penulis

beserta tim memilih tempat yang bernuansa dengan tema program memakai beberapa

tempat di luar (outdoor) seperti salah satu nya Jam Gadang. Director treatment yang

penulis buat memakai konsep pengambilan gambar yang beralur atau bercerita

sehingga bertujuan untuk menarik penonton untuk menonton.

Menurut Latief dan Utud (2015: 152) “Produksi (production) adalah upaya

mengubah naskah menjadi bentuk audio video (AV). Produksi berupa pelaksanaan

perekaman gambar (taping) atau siaran langsung (live).”

Tidak semua rancangan yang telah di design di pra produksi dapat terealisasikan

secara sempurna di tahap produksi karena adanya beberapa kendala, disini sutradara

bisa menjadikan lebih baik lagi dari apa yang telah di rencanakan sebelum. Namun,

dalam memimpin sebuah tim produksi yang terdiri dari berbagai macam latar belakang

kru, kadang kala seseorang yang menjadi pengarah acara harus bisa bersikap rendah

hati dan menghargai orang-orang yang bekerjasama dengannya. Sutradara tidak boleh

Page 91: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

60

memimpin tim dengan sikap arogan ataupun egois, karena apapun yang terjadi nanti

adalah hasil karya dibuat oleh team work. Pengarah Acara disaat produksi harus

berlapang dada menerima masukan dari anggota tim yang lain sekiranya masukan itu

bagus untuk karya yang dibuat, karena dibutuhkan konsentrasi yang sangat kuat dan

juga stamina serta kemampuan untuk menyelaraskan suasana agar tidak mudah lelah,

marah, ataupun kehilangan akal.

Di saat produksi pengarah acara terlebih dulu mengambil bagian penting dari

isi konten terutama dialog host yang telah diatur dalam director treatment. Sebelum

proses pengambilan gambar pengarah acara terlebih dahulu reading host, untuk tidak

terjadi banyaknya pengulangan pengambilan shot yang sama. Setelah daftar shot yang

ada di director treatment sudah diambil lalu pengarah acara memerintahkan penata

kamera untuk mengambil beberapa stock shot guna mengantisipasi kekurangan gambar

dan bisa mempermudah punyunting gambar dalam pemilihan shot. Tidak jarang ide

beberapa shot dan adegan yang bermunculan diluar perkiraan, terutama untuk

kebutuhan editing dan cara pengambilan gambar di beberapa tempat yang unik. Proses

pengambilan gambar sudah selesai lalu sutradara melihat kembali hasil produksi agar

mengetahui sudah sesuai yang di harapkan atau belum, pengarah acara di saat melihat

harus benar-benar teliti dan memastikan tidak ada yang terlewatkan satu pun daftar shot

yang ada di director treatment.

3.2.3 Paskah Produksi

Pasca produksi biasanya identik dengan mengedit, pada proses inilah kemasan

hasil akhir dari program ditentukan. Dengan bantuan kreatifitas dan profesionalisme

seorang penyunting gambar, pengarah acara merangkai shot dan suara yang telah di

rekam pada proses sebelumnya.

Page 92: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

61

Menurut Naratama (2013:262), “Pasca produksi adalah proses penyelesaian

akhir dari produksi. Biasanya istilah ini digunakan pada proses editing”.

Ini merupakan tahap terakhir dalam pembuatan sebuah program acara dan tahap

ini penulis bekerjasama dengan penyunting gambar (editor), memilih hasil

pengambilan gambar yang dilakukan saat produksi untuk membuatnya menjadi sebuah

karya audio visual yang menarik untuk ditonton dan sesuai dengan konsep. Tidak

memilih gambar saja tapi penempatan audio, transisi gambar, dan voice over juga harus

dilakukan penulis didampingi oleh editor.

Dalam tahap terakhir ini penulis memakai konsep penyatuan gambar secara

beralur sehingga membuat karya audio visual menjadi menarik untuk ditonton. Penulis

memakai voice over agar penonton agar lebih gampang mengerti tema program yang

ditonton.

Setelah selesai melakukan pengeditan, penulis sebagai pengarah acara harus

melihat program dari awal hingga akhir ditemani pengarah acara dan seluruh tim agar

dapat mengevaluasi dan dapat diberikan solusi pada suatu gambar atau suara yang

kurang diminati atau menunggu dan uga keluar dari konten agar hasil sesuai dengan

keinginan awal.

3.2.4 Peran Dan Tanggung Jawab Pengarah Acara

Pengarah Acara memiliki tugas dan tanggung jawab yang besar. Dilapangan

seorang pengarah acara berperan sebagai manager, kreator, dan sekaligus inspirator

bagi anggota tim produksi dan para pemeran, peran yang sedemikian besar

mengharuskan pengarah acara memahami benar konsep program, memahami situasi

lingkungan maupun psikologis para pelibat produksi, dan juga harus memahami

bagaimana menalin hubungan yang baik dengan semua yang telibat produksi. Ibarat

Page 93: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

62

tubuh manusia, pengarah acaraadalah otaknya, dan yang lain adalah seluruh anggota

badan. Otak memerlukan anggota badan untuk mewujudkan gagasan, badan

memerlukan otak untuk mengendalikan.

Peran seorang pengarah acara dalam pembuatan sebuah program acara ialah

menjadi pemimpin pada saat produksi. Pengarah Acara memiliki peran menjadi

seorang pemimpin yang bertanggung jawab memimpin suatu program acara dengan

baik mulai dari pra hingga pasca produksi, melakukan koordinasi dengan semua tim

produksi dengan cara mengarahkan tim produksi, penulis memiliki hak untuk

mengubah keadaan pada saat produksi jika tidak sesuai dengan konsep yang sudah

dibuat. Berperan sebagai pemimpin penulis mau tidak mau harus menerima segala

kritik dan saran yang diberikan oleh tim produksi.

Seorang pengarah acara juga memiliki tanggung jawab pada hasil dari karya

audio visual yang dibuat. Pengarah Acara juga harus mampu mengetahui apa yang

diinginkan oleh masyarakat untuk menampilkan suatu program acara yang diminati

maka dari itu pengarah acara selain sebagai pemimpin juga berperan menjadi seorang

pengamat. Kemampuan seorang Pengarah Acara diuji pada pembuatan suatu program

acara maka dari itu pengarah acara harus mampu menggarap dengan memakai single

camera ataupun multi camera dan pengarah acara juga harus siap berperan

sebagaipenasihat teknik produksi nanti. Tanggung jawab penulis adalah menjadikan

program yang dibuat menjadi suatu karya audio visual yang menarik untuk ditonton.

Dalam melaksanakan tanggung jawabnya seorang pengarah acara bekerja bersama kru

dan host. Diantaranya penata kamera, penata kostum, penata artistik dan lain

sebagainya. Selain itu pengarah acara uga turut terlibat dalam proses roduksi program

Page 94: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

63

magazine show, mulai dai praproduksi, hingga pasca produksi. Pengarah acara bertugas

mengarahkan bakat teknis operasional, dengan demikian pengarah acara adalah

seorang yang berpengalaman dan seorang sesialis dalam tugasnya dan selalu

bertanggung jawabkan hasil karyanya, baik itu dari segi artistik, maupun segi teknik

produksinya kepada seluruh komponen yang terkait.

3.2.5 Proses Penciptaan Karya

Dalam magazine show “XPLORENESIA” ini penulis sebagai pengarah acara harus

sudah menguasai ide dan materi yang telah dibuat, agar terciptanya karya yang baik

dan variatif dari setiap rubrik yang telah dibuat berama tim, lalu mengaplikasikanya

kepada kedua host ketika reading dengan memberikan beberapa motivasi agar kedua

host mampu menguasai materi setiap destinasi yang ada. Lalu penulis berusaha

menguasai teknik pengambilan gambar, karena teknik pengambilan gambar merupakan

hal yang sangat penting dalam pembuatan sebuah karya.

A. Konsep Kreatif

Konsep kreatif merupakan suatu hal penting yang menciptakan

kesuksesansebuah progam televisi. Dalam produksi program televisi yang kami buat

setiap minggunya kami memberikan tema yang berbeda dan lebih kreatif seputar dunia

otomotif. Penulis ingin memberikan suatu informasi yang menarik untuk ditonton

dengan pengemasan gambar yang menarik juga. Untuk kali ini kami menampilkan

tema seputar wisata dengan rubrik yang berbeda di setiap segmentnya. Diantaranya

keaneka ragaman dan pengetahuan tempat budaya di tanah air. Setiap rubrik tentang

Wisata yang kami buat bertujuan agar dapat memberi pengetahuan tentang wisata dan

tempat bersejarah yang berada di Sumatra Barat.

Page 95: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

64

Format program yang kami buat menampilkan suatu yang berbeda dari program

acara yang sudah ada ditelevisi. Ada beberapa referensi yang penulis ambil dalam

membuat konsep program ini, antara lain “My Trip My Adventure” TRANS TV,

“Hallal Living” NET TV, “Weekend List” NET TV. Penulis juga memakai voice over

yang berguna untuk membuat penonton yang menonton lebih gampang untuk

menangkap informasi yang penulis dan tim sampaikan. Program acara ini dipandu oleh

satu host yang memangmempunyai wawasan luas seputar wisata tanah air.

B. Konsep Produksi

Konsep ini sangatlah penting karena pada tahap ini konsep yang sudah dibuat

akan dijalankan pada saat produksi. Suatu konSep sangatlah berfungsi untuk menjadi

suatu patokan pada saat melakukan produksi, jadi pada saat melakukan produksi

berlangsung lancar. Dalam membuat suatu program penulis selalu bekerja sama dengan

tim pada saat pra produksi hingga pasca produksi. Pada konsep produksi ini penulis

mengarahkan kepada tim yang bertugas seperti penata kamera, penulis mengarahkan

untuk cara pengambilan gambar yang sudah dibuat dalam directortreatment. Penulis

juga mengarahkan host pada saat produksi sesuai dengan konsepyang sudah dibuat.

Di studio penulis memulai shooing pada siang hari, lalu kami terlebih dahulu

mengambil opening program dan opening segment, sebelum memulai pengambilan

gambar, penata artistik terlebih dahulu diberi waktu 15 menit untuk menata tempat

yang sudah di rancang di pra produksi, di segment opening ini ruangan ruangan di set

dengan gaya mini bar dengan posisi host duduk di kursi. Selama proses pengambilan

gambar penulis meminta selain penata kamera untuk membantu penata artistik menata

ruangan lain untuk pengambilan gambar segment berikutnya dan ruangan di design

dengan peralatan sesuai dengan ide penata artistik. Pengambilan gambar tetap

Page 96: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

65

menggunakan 2 (dua) kamera, kamera master mengambil full shot dan kamera dua

fokus ke host.

Lalu di Jam Gadang kota Bukit Tinggi Sumatra Barat, pengarah acara tidak langsung

memulai shoting dikarenakam harus ke kantor Dinas Pariwisata Sumatra Barat agar

dapat diberikanya ijin untuk pengambilan gambar di dalam hingga keatas Jam Gadang.

Setelah itu pengarah acara meminta agar penata gambar untuk tetap di lokasi agar bisa

mengambil establist lokasi dengan menggunakan drone untuk stok shot.

Selain itu Penulis sebagai Pengarah acara pun mempunyai beberapa planning

agar saat kondisi yang tidak diinginkan seperti hujan itu proses jalanya shooting akan

tetap berlangsung.

C. Konsep Teknis

Konsep teknis sangat berpengaruh dalam jalannya produksi, karna dalam masa

produksi perlengkapan sangatlah dibutuhkan. Dalam produksi program

“XPLORENESIA” ini pengarah acara menggunakan 2 (dua) kamera agar

mempermudah proses produksi baik dari segi statement maupun pengambilan

establish, lalu penulis memberikan motivasi yang besar kepada kedua host maupun di

indoor ataupun outdoor untuk menguasai materi yang sudah disuguhkan agar

terciptanya penguasaan materi dan lancarnya pembawaan dari kedua host tersebut.

Penulis dan camera person berdiskusi untuk menggunakan kamera SONY MC 2500

dan SONY HXR-NX100. Untuk pengambilan gambar dari atas atau topview

menggunakan drone, dan untuk distudio menggunakan dua kamera NEX-VG30.

Dari segi pencahayaan pengarah acara menggunakan dua LED Video Panel,

karena selain membtuhkan watt yang kecil jenis lampu ini juga bisa menggunakan

Page 97: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

66

battery yang disediakan untuk cahaya yang dihasillan, lampu ini juga terdapat

pengaturan dinner dan pengaturan kelvin, untuk studio kami juga menggunakan KINO

FLO LIGHTING untuk menambah dimensi-dimensi cahaya.

Untuk suara pengarah acara hanya menggunakan ZOOM H4N dan Clip ON

Senheiser sebagai media perekaman suara, karena media perekam suara ini memiliki

standar kualitas yang bagus untuk produksi program televisi.

3.2.6 Kendala Produksi Dan Solusinya

Setiap program pasti memiliki kendala dalam produksinya begitu juga dengan

program yang penulis buat pun memiliki kendala. Kendala yang penulis dapati selama

berlangsungnya produksi, seperti:

1. Kendala pertama yang penulis dapati adalah lokasi. Lokasi yang penulis ambil lebih

banyak di luar (outdoor) yang memerlukan pencahayaan yang cukup. Pada saat penulis

mengambil adegaan host pada siang hari dan itu di luar (outdoor). Pencayahayaan

yang penulis pakai lighting satu buah dikarenakan cuma memakai satu adegannya pun

berbayang karena adanya cahaya matarahi. Solusinya, penulis meminta kepada penata

kamera untuk mengatur cahaya pada kamera dan penulis juga meminta pada

penyunting gambar pada saat editting untuk memperbaiki kualitas warna pada frame

2. Kendala kedua yang penulis dapati adalah audio. Selama produksi berlangsung penulis

memakai outdoor dan tempatnya pun memiliki kebisingan yang cukup lumayan.

Penulis sulit menghindari suara bising tersebut pada setiap lokasi yang penulis ambil.

Penulis berkoordinasi dengan penata suara dalam mengambil audio dan mengarahkan

penata suara untuk mengatur level ketajaman suara pada alat perekam yang dipakai.

Page 98: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

67

Untuk pada saat pengeditan, penulis meminta kepada penata suara untuk memperkecil

suara bisingnya dengan mengedit audio dan dibantu sama penyunting gambar (editor).

3. Kendala ketiga yang penulis dapati adalah host. Pada saat produksi, penulis agak sulit

untuk mengarahkan host dalam mengimprovisasi naskah yang sudah dibuat

sebelumnya seperti cara bicara dan gerakan (gimmick). Solusinya, penulis memberikan

arahan lebih intens lagi kepada host sesuai dengan naskah yang sudah dibua.

3.2.7 Lembar Kerja Pengarah Acara

3.2.7.1 Konsep Penyutradaraan

Dalam program ini, penulis sebagai pengarah acara memakai konsep dalam

menyutradarai program ini, yaitu:

1. Varian On Object

Penulis selaku pengarah acara membuat konsep pengambilan gambar lebih kreati

agar kesan gambar yang akan diambil lebih menarik untuk ditonton dengan

memberikan beberapa variasi shot gambar dalam pengambilan satu object.

2. Rubrikasi

Program Penulis setiap minggunya mengalami tem yang berubah-ubah dan

memiliki rubrik yang berbeda pada setiap segmennya agar khalayak dapat dengan

mudah memahami informadsi yang diberikan. Dalam program televisi yang penulis

dan ytim buat setiap minggunya memberikan tema yang berbeda dab lebih berkreatif

seputar tempat wisata. Untuk kali ini8 p3nulis menampilkan tema seputar wisata

Indonesia dengan rubrik yang berbeda setiap segmennya. Dianataranya pengetahuan

tentang keberadaan tempat-tempat wisata di Sumatra Barat. Tentang sejarah yang

belum diketahui.

Page 99: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

68

3. Backsound

Penulis memakai konsep backsound berupa lagu yang bergaya beat. Setiap

segmen berbeda agar memberikan kesan menghidupkan gambar. Ditambah dengan

voice over yang mendukung untuk memberikan informasi yang lebih gampang diingat

oleh penonton.

4. Cutting on Beat

Penulis memakai konsep ini agar memberikan kesan beralur atau bercerita

antara gambar yang muncul dengan musik menyatu dan memberikan kesan yang

menarik untuk ditonton oleh penonton.

Page 100: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

69

3.2.7.2 Casting List

Tabel III.5 Casting List

Akademi Komunikasi Bina Sarana Informatika

Production Company : PETA Production Produser : Miftah Farid

Project Title : XPLORENESIA Director : Andre R

Durasi : 30 Menit Script : Bustomi A

NO

TOKO

H

KARAKTER TALENT

NAMA

DI

NASKA

H

SIFAT

FISIK

CALON

PEMERA

N

CONTACT

PERSON

1 Maya Santai, ramah,

menenyenangkan,

pintar berekspresi

Berkulit putih,

tinggi badan

165 cm,

rambut

panjang. Good

looking

Maya

Nanda

08965577688

2 Della Periang,

komunikatif,

ekspresif, enerjik

Kulit sawo

matang, tinggi

badan 160 cm,

good looking.

Della

Valiancy

Shander

08544555567

Page 101: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

70

3.2.7.3 Script Breakdown sheet

Tabel III.6 SCRIPT BREAKDOWN SHEET

Akademi Komunikasi Bina Sarana Informatika

Production Company : PETA Production Produser : Miftah Farid

Project Title : XPLORENESIA Director : Andre R

Durasi : 30 Menit Script : Bustomi A

NO SEG

ME

NT

CAST WARD

ROBE

MAKE

UP

SET

TIN

G

PROPE

RTY

SPECIA

L

EQUIPM

ENT

NOTES

1 1 Maya

Nanda

Dress

putih,

sepatu

skate,

jam

tangan,

Lipstik,

bedak,

krim

foundat

ion

Hala

man

kafe

Kursi.

meja

Clip On,

Zoom

H4n

Page 102: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

71

anting

anting

2 1 Maya

Nanda

Dress

putih,

sepatu

skate,

jam

tangan,

anting

anting

Lipstik,

bedak,

krim

foundat

ion

Dala

m

kafe

lantai

dua

Meja

bar,

kursi,

gelas

botol-

botol

minuma

n

Spider.

Steady

Cam

3 1 Della

Valian

cy

Shand

er

Kaos

hitam,

bleezer,

celana

jeans

hitam,

sepatu

Make

up

Minima

lis

Hala

man

Jam

Gada

ng

Tissue,

payung

Steady

Cam

4 2 May

Nanda

Dress

putih,

sepatu

skate,

jam

Lipstik,

bedak,

krim

Dala

m

kafe

Meja

bar,

kursi,

gelas

botol-

Steady

Cam

Page 103: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

72

tangan,

anting

anting

foundat

ion

lantai

dua

botol

minuma

n

5 2 Della

Valian

cy

Shand

er

Kaos

hitam,

bleezer,

celana

jeans

hitam,

sepatu

Make

up

Minima

lis

Ruma

h

Gada

ng

Batu

Angk

ek-

angke

k

Batu

Angkek-

angkek

Spider.

Steady

Cam

6 2 Della

Valian

cy

Shand

er

Kaos

hitam,

bleezer,

celana

jeans

hitam,

sepatu

Make

up

Minima

lis

Jemb

atan

Janja

ng

Sarib

u

Payung Spider.

Steady

Cam

Page 104: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

73

7 3 Maya

Nanda

Dress

putih,

sepatu

skate,

jam

tangan,

anting

anting

Lipstik,

bedak,

krim

foundat

ion

Lanta

i tiga

di

kafe

Bantal,

tenda,

kain

putih TV

led

Spider.

Steady

Cam

8 3 Della

Valian

cy

Shand

er

Kaos

hitam,

bleezer,

celana

jeans

hitam,

sepatu

Make

up

Minima

lis

Istana

Pagar

uyun

g

Baju

adat

Spider.

Steady

Cam

9 3 Maya

Nanda

Dress

putih,

sepatu

skate,

jam

tangan,

Lipstik,

bedak,

krim

foundat

ion

Ropft

op

Kursi,

meja.

Pot

tanaman

Spider.

Steady

Cam

Page 105: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

74

anting

anting

3.2.7.4 Director Treatment

Tabel III.7 DIRECTOR TREATMENT

Akademi Komunikasi Bina Sarana Informatika

Production Company : PETA Production Produser : Miftah Farid

Project Title : XPLORENESIA Director : Andre R

Durasi : 30 Menit Script : Bustomi A

NO SHO

T

VISUAL DIRECTION AUDIO REMA

RK SHOT

SIZE

MOVE ANGLE

SEGMENT 1

1 1 MEDIUM

LONG

SHOT

STILL EYE

LEVEL

HOST DI

HALAMAN

KAFE

HOST

HALO SOBAT

EXPLORE/

JUMPA LAGI

OPENI

NG

PROG

RAM

PENG

Page 106: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

75

BERSAMA

SAYA MAYA

NANDA

DALAM

ACARA

XPLORENESIA/

LETS TO

EXPLORE

INDONESESIA

ENLA

N

HOST

2 2 LONG

SHOT

STILL LOW

ANGLE

HOST DI

HALAMAN

KAFE

HOST

KALI INI MAYA

SEDANG

BAERADA DI

TEMPAT

NONGKRONG

YANG ASYIK

DIBILANGAN

JAKARTA

TIMUR

TEPATNYA DI

CONDET

OPENI

NG

PROG

RAM

PENG

ENLA

N

HOST

Page 107: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

76

3 3 MEIUM

SHOT

HOST DI

HALAMAN

KAFE

HOST

SELAMA TIGA

PULUH MENIT

KE DEPAN

MAYA

BAKALAN

MENGAJAK

SOBAT

EXPLORE

UNTUK

MENGELILINGI

KOTA PADANG

OPENI

NG

PROG

RAM

PENG

ENLA

N

HOST

3 4 MEDIUM

SHOT

STLL EYE

LEVEL

HOST DI

HALAMAN

KAFE

HOST

YUK IKUTIN

MAYA

OPENI

NG

PROG

RAM

PENG

ENLA

N

HOST

Page 108: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

77

4 5 CLOSE UP STILL EYE

LEVEL

HOST

DUDUK DI

KURSI

HOST

WELL

TEMPATYANG

AKAN TA

KUNJUNGI

ADALAH KOTA

PADANG/

KOTA YANG

TERKENAL

DENGAN

MAKANAN

RENDANG INI

MEMANG

TERKENAL

BANYAK

TEMPAT-

TEMPAT

WISATA//

MENJ

ELAS

KAN

SEGM

EN

PERT

AMA

5 1 LONG

SHOT

STILL LOW

ANGLE

CO-HOST

MENIKMAT

IJASA

TUKANG

CO-HOST

IYA SOBAT

EXPLOR/

SAKING

MASU

K KE

SEGM

EN

Page 109: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

78

FOTO DI

HALAMAN

JAM

GADANG

ASYIKNYA

FOTO-FOTO

DELLA JADI

LPA NIH

MENYAPA

PEMIRSA//

PERT

AMA

6 2 MEDIUM

SHOT

STILL LOW

ANGLE

CO-HOST

MENIKMAT

IJASA

TUKANG

FOTO DI

HALAMAN

JAM

GADANG

SEKARANG

DELLA

SEDANG

BERADA DI

DAERAH JAM

GADANG NIH

TEPATNYA DI

DAERAH

BUKITTINGGI

EXPL

ORASI

JAM

GADA

NG

7 1 MEDIUM

SHOT

STILL EYE

LEVEL

CO-HOST

MEMASUKI

JAM

GADANG

YA/ SOBAT

EXPLORE

BEGINILAH

KEADAAN DI

DALAM JAM

GADANG/

MENARA INI

DI

DALA

M JAM

GADA

NG

Page 110: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

79

TERDAPAT

EMPAT

LANTAI/ YANG

SEKARANG

DELLA

SEDANG

ERADA DI

LANTAI

PERTAMA

YANG

MERUPAKAN

TEMPAT PARA

PETUGAS//

8 2 LONG

SHOT

STILL LOW

SNGLE

CO-HOST

MENAIKI

TANGGA

JAM

GADANG

AYO SOBAT

IKUTIN DELLA

MENAIKI

TANGGA INI//

EXPL

ORASI

JAM

GADA

NG

9 3 MEDIUM

SHOT

STILL EYE

LEVEL

LANTAI

KETIGA

JAM

GADANG

CO-HOST

IYA SOBAT

DELLA SUDAH

ADA DI

EXPL

ORASI

JAM

Page 111: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

80

LANTAI

KETIGA/ CAPE

JUGA YA

SOBAT/ DISINI

MERUPAKAN

TEMPAT DARI

MESIN-MESIN

JAM GADANG//

GADA

NG

10 4 MEDIUM

SHOT

FOLL

OW

LOW

ANGLE

PUNCAK

MENARA

JAM

GADANG

CO –HOST

SEKARANG

DELLA SUDAH

ADA DI

PUNCAK DARI

JAM GADANG/

DARI SINI

KITA BISA

LIHAT

SUASANA

KOTA YANG

ADA DI

BUKITTINGGI//

EXPL

ORASI

JAM

GADA

NG

Page 112: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

81

SEGMENT 2

11 1 MEDIUM

SHOT

STILL EYE

LEVEL

HOST

DUDUK DI

KURSI

KAFE

HOST

KALAU TADI

KITA SUDAH

DIAJAK KE

JAM GADANG

SEKARANG

KITA AKAN KE

BATU

SANGKAR

DAN

NUKITINNGI

PENG

ENAL

AN

SEGM

ENT

KE

DUA

12 2 MEDIUM

SHOT

STILL EYE

LEVEL

HOST

DUDUK DI

KURSI

KAFE

DISANA ADA

BATU AJAIB

YANG

DINAMAKAN

BATU

ANGKEK-

ANGKEK DAN

JEMBATAN

PENJE

LASA

N

SEGM

ENT

KE

DUA

Page 113: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

82

JANJANG

SARIBU//

13 3 MEDIUM

SHOT

STILL LOW

ANGLE

HOST

DUDUK DI

KURSI

KAFE

PENGEN TAHU

KELANJUTAN

NYA/ YULU

LETS TO

EXPLORE

INDONESIA///

PENJE

LASA

N

SEGM

ENT

KE

DUA

14 1 LONG

SHOT

STILL EYE

LEVEL

MENJELAS

KAN BATU

SANGKAR

VO

BATU

SANGKAR

TERKENAL

DENGAN

PANORAMA

ALAM YANG

LUAR BIASA

MENA

MPIL

KAN

RUMA

H

GADA

NG

15 2 LONG

SHOT

STILL EYE

LEVEL

MENAMPIL

KAN

RUMAH

GADANG

VO

DI RUMAH

KETURUNAN

DATUAK

EXPO

LRSI

BATU

ANGK

Page 114: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

83

BANDARO

KAYO ADA

BATU YANG

DISEBUT BATU

ANGKEK-

ANGKEK/

KONON

MEMILIKI

BERAT YANG

BERUBAH-

UBAH//

EK-

ANGK

EK

16 3 LONG

SHOT

STILL EYE

LEVEL

AKSESORIS

RUMAH

GADANG

VO

DI DALAM

RUMAH

GADANG

BUKAN

HANYA BATU

SAJA YANG

ADA / TETAPI

ALAT-ALAT

KERAJINAN

DALA

M

RUMA

H

GADA

NG

Page 115: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

84

TANGAN JUGA

YANG DIJUAL//

17 4 MEDIUM

LONG

SHOT

STLL EYE

LEVEL

CO-HOST

SELESAI

MENGANG

KAT BATU

ANGKEK-

ANGKAK

CO-HOST

OKE SOBAT

KITA SUDAH

SELESAI

DENGAN BTU

ANGKEK-

ANGKEK. YUK

KITA EXPLORE

TEMPAT YANG

LAINNYA//

BATU

ANGK

EK-

ANGK

AK

18 1 MEDIUM

SHOT

STILL LOW

ANGLE

PEMANDAN

GAN

JEMBATAN

JANJANG

SARIBU

VO

JENJANG

SARIBU BISA

DISEBUT

KEMBARAN

DARI TEMBOK

CINA//

EXPL

ORSI

JANJA

NG

SARIB

U

19 1 MEDIUM

SHOT

STILL LOW

ANGLE

CO-HOST

MENYAPA

CO-HOST EXPL

ORASI

Page 116: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

85

PEMIRSA DI

JANJANG

SARIBU

YA SOBAT/

DELLA

SEDANG

BERADA DI

JANJANG

SARIBU//

JEMBTAN INI

DINAMAKAN

JANJANG

SARIBU

BUKAN

BBERATI

MEMILIKI

ANAK

TANGGA

YANG SERIBU

LOH//

JANJA

NG

SARIB

U

20 1 LONG

SHOT

STILL EYE

LEVEL

MENAMPIL

KAN

JANJANG

SARIBU

VO

SELAIN

MEMILIKI

JUMLAH ANAK

TANGGA

EXPL

ORASI

JANJA

NG

Page 117: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

86

YANG

BANYAK/

JANJANG

SARIBU

MEMILIKI

PANORAMA

YANG

MENKJUBKAN/

SARIB

U

21 2 MEDIUM

LONG

SHOT

STILL LOW

LEANG

MENAMPIL

KAN

JANJANG

SARIBU

VO

BILA DILIHAT

DARI ATAS

JEMBATAN/

KITA BISA

MELIHAT

HAMPARAN

LEMBAH NAN

HIJAU //

EXPL

ORASI

JANJA

NG

SARIB

U

22 3 MEDIUM

SHOT

STILL LOW

ANGLE

MENAMPIL

KAN

JANJANG

SARIBU

BILA KITA

TERUS

TELUSURI

TEMBOK

YANG

EXPL

ORASI

JANJA

NG

Page 118: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

87

BERWARNA

ABU-ABU/

MEMBUAT

KITA TAK KAN

HERAN

DENGAN

DESTINASI INI

YANG

MENDAPAT

JULUKAN THE

GREAT WALL

OF KOTO

PADANG//

SARIB

U

SEGMEN III

23 1 LONG

SHOT

STILL EYE

LEVEL

HOST

DUDUK DI

LANTAI

TIGA

HOST

BICARA

WISATA

TIDAK ADA

HABISNYA

BILA DIOTA

PADANG

MENJ

ELAS

KAN

SEGM

EN KE

TIGA

Page 119: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

88

24 2 MEDIUM

SHOT

STILL EYE

LEVEL

HOST

DUDUK DI

LANTAI

TIGA

HOST

MULAI DARI

KULINER/

TRADISI/

BAHKAN

PESONA

ALAM/

MEMAG

PANTAS

UNTUK

DIKULIK//

MENJ

ELAS

KAN

SEGM

ENT

KE

TIGA

25 3 MEDIUM

SHOT

STILL EYE

LEVEL

HOST

DUDUK DI

LANTAI

TIGA

HOST

SEPERTI

REKAN MAYA/

DELLA YANG

SEDANG

BERADA DI

KOTA

PADANG//

SEGM

EN KE

TIGA

Page 120: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

89

26 1 LONG

SHOT

FOLL

OW

LOW

ANGLE

MENAMPIL

KAN

ISTANA

VO

KOTA PADANG

TAKKAN

PERNAH

KEHABISAN

PESONA

WISATANYA/

KOTA

MALINKUNDA

NG INI JUGA

MEMILIKI

BUDAYA

YANG UNIK

DIPELAJARI//

SEGM

ENT

KE

TIGA

27 1 LONG

SHOT

STILL EYE

LEVEL

CO-HOST

MENYAPA

PEMIRSA

CO-HOST

IYA SOBAT

DELLA

SEDANG

BERADA DI

ISTANA

PAGARUYUNG

/ YUK KITA

MENJ

ELSK

AN

ISTAN

A

PAGA

RUYU

NG

Page 121: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

90

KULIK DI

DALAMNYA//

28 1 MEDIUM

SHOT

STILL LOW

ANGLE

MENANPIL

KAN

DALAM

ISTANA

PAGARUYU

NG

VO

DI ISTANA INI

MENYEDIAKA

N BAJU ADAT/

BAGI SOBAT

EXPLORE

YANG MAU

MENCOBA

BAJUNYA

CUKUP

MEROGEH

KOCEK DUA

PULUH LIMA

RIBU RUPIAH//

EXPL

ORASI

USTA

NS

PAGA

RUYU

NG

29 1 MEDIUM

SHOT

STILL EYE

LEVEL

CO=HOST

MENJELAS

KAN

LANTAI

PERTAMA

YA SOBAT

EXPLORE

DISINI DI

LANTAI

PERTAMA

TERDAPAT

MENJ

ELAS

KAN

LANT

AI

PERT

Page 122: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

91

BENDA-

BENDA

PUSAKA//

AMA

ISTAN

A

PAGA

RUYU

NG

30 1 CLOSE UP STILL EYE

EVEL

CO-HOST DI

LANTAI

TIGA

CO-HOST

IYA SOBAT/ DI

LANTAI TIGA

INILAH

TEMPAT

PUSAKA RAJA-

RAJA//

EXPL

ORASI

ISTAN

A

PAGA

RUYU

NG

31 1 CLOSE UP STILL EYE

LEVEL

CLOSING

HOST

ADA BANYAK

CARA UNTUK

MENUNJUKKA

N RASA

NASIONALISM

E DALAM DIRI/

SALAH

SATUNYA

DENGAN

CLOSI

NG

Page 123: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

92

MEMAKAI

PRODUK-

PRODUK

INDONESIA/SA

YA MAYA

NANDA

MOHON

UNDUR DIRI//

Page 124: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

93

3.3 Proses Kerja Penulis Naskah

Penulis Naskah adalah orang yang mempunyai kemampuan dalam menuangkan

ide ke dalam cerita. Biasanya ide yang didapat adalah hasil dari imaginasi dan

mengumpulkan dari berbagai informasi, melalui media maupun terjun langsung ke

lokasi. Seorang Penulis Naskah harus memiliki keahlian mengubah ide ke dalam

bentuk naskah, sehingga bisa menjadi bentuk tulisan yang menarik dan memiliki

makna bagi dirinya dan orang lain.

Penulis Naskah biasanya aktif dalam berkomunikasi serta berinteraksi guna

mendapatkan informasi untuk pembuatan ide dalam suatu karya. Setiap terjadinya

peristiwa bisa jadi memiliki hal yang menarik yang bisa dijadikan sebuah karya bagi

penulis. Seorang Penulis juga harus mampu mengusai ide dan konsep serta mampu

mengungkapkan fakta dan informasi yang dibutuhkan penulis secara lengkap.

Menurut Morrisan (2009:275) Penulis Naskah (scriptwriter) memiliki peran penting

khususnya pada tahap praproduksi. Seorang penulis skrip memberikan garis-garis besar

cerita dan dalam banyak hal menentukan struktur keseluruhan suatu produski. Penulis naskah terlebih menulis ringkasan awal suatu proyek produksi yang disebut dengan

treatment yang menjadi dasar penulisan skrip. Suatu skrip memberikan penjelasan

mengenai lokasi, gerakan (action), dan dialog secara detail (adegan demi adegan).

Dalam hal ini skrip berfungsi sebagai cetak biru yang akan membantu produksi yang

sebenarnya.

Dari kutipan di atas penulis yang merupakan Penulis Naskah harus bisa membuat

ide yang menarik serta dapat dimengerti. Karena dari sebuah naskah itu bisa dijadikan

acuan dalam pembentukan jumlah tim, jenis peralatan serta unit manager yang

bertanggung jawab atas segala akomodasi tim selama pelaksanaan produksi dan dari

situlah bisa disusun jumlah anggaran yang dalam pelaksanaan produksi.

Menurut Biran (2006;5) Penulis naskah atau biasa yang disebut scriptwriter bertugas

menterjemahkan ide cerita ke dalam visual gambar atau skenario. Kemampuan seorang

yang memiliki bakat itu bisa dikembangkan menjadi optimal kalau dibantu dengan

penguasaan teori dan teknik penulisan skenario.

Page 125: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

94

Dari kutipan di atas penulis sebagai Penulis naskah berusaha menulis skrip agar

bisa diinterpretasikan ke dalam gambar dengan menggunakan teknik dalam penulisan

naskah.

Menurut Latief dan Utud (2015:129) Karena masih dalam rangka persiapan siaran,

tugas kreatif tidak hanya melakukan riset dan survei, juga aktif berdiskusi

mendengarkan lagu-lagu, menonton televisi, VHS (waktu itu belum ada VCD, DVD),

membuat konsep program menuangkannya dalam bentuk naskah, rundown dan

menghubungi para talent dan performer.

Dari kutipan di atas penulis menyimpulkan bahwa acuan itu bisa dilakukan

secara bertahap mulai dari. Ide cerita , sinopsis, treatment dan naskah. Atau bisa.

Sebuah nasksh sangat penting dalam pembuatan sebuah karya, karena naskah

merupakan desain dalam penyampaian cerita atau gagasan untuk membuat suatu karya.

Dalam proses produksi pembuatan progranm produksi nondrama (magazine)

“XPLORENESIA“ penulis yang bertanggung jawab sebagai Penulis Naskah memang

merupakan tujuan utama penulis untuk memasuki jurusan Boadcasting karena niat

penulis untuk menjadi Penulis Naskah yang kompenten dalam dunia broadcast

khususnya Penulis Naskah. Jadi Penulis Naskah bukanlah jabatan yang kecil untuk

diremehkan. Justru karena dengan adanya Penulislah program berupa drama,

nondrama seperti magazine show dapat terkonsep dengan rapih. Karena Penulis

Naskah adalah kunci mengalirnya sebuah cerita.

Dalam program magazine show ini, penulis memberikan informasi seputar

wisata dan keanekaragaman budaya tanah Indonesia, serta di setiap segmennya

pembawa acara terjun langsung dalam menikmati keanekaragaman tersebut

3.3.1 Pra Produksi

Pada tahap pra produksi merupakan tahap awal dalam penciptaan suatu karya.

Baik itu karya drama maupun non drama. Dalam tahap ini penulis bekerja sama dengan

Page 126: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

95

Produser dan Pengarah Acara untuk menentukan tema. Dalam persipan awal penulis

hanya memiliki persiapan waktu yang sedikit dan diharuskan penulis sudah memiliki

ide atau konsep yang diberikan kepada Produser dan Pengarah Acara. Namun tak

jarang harus mengalami revisi dikarenakan permintaan maupun masukkan dari

Produser dan Pengarah acara.

Menurut Latief dan Utud (2015:73) “Ide adalah dasar utama dalam

memproduksi program siaran, khususnya program nondrama, tanpa adanya ide tahapan

perencanaan peroduksi berikutnya tidak dapat dilaksanakan.”

Sesuai kutipan di atas penulis yang menjadi Penulis Naskah berusaha

menceritakan ide atau konsep kepada Produser dan Pengarah acara. Melakukan bedah

naskah dan melakukan perbaikan atau tambahan bila ada ide dari Produser dan

Pengarah acara. Penulis juga mencari referensi yang nantinya akan dikembangkan juga

oleh seluruh tim hingga terbentuk sebuah ide yang akan digunakan penulis untuk

membuat naskah. Setelah ide terbentuk. Penulis dan seluruh tim kembali mencari ide

untuk nama program dan teman apa yang akan penulis jadikan tugas akhir. Setelah

menemukan ide nama program yaitu “XPLORENESIA”. Proses penulisan naskah

berlanjut dengan pengumpulan data, maka penulis dan seluruh tim melakukan riset

terlebih dahulu dan kemudian setelah mendapat cukup banyak informasi, penulis mulai

menyusun sinopsis, treatment dan naskah yang sesuai dengan format yang diinginkan.

Mulanya penulis berpikir tidak diperlukan teknis dalam pembuatan naskah,

cukup dengan imajinasi kami semua bisa terlaksana tahap produksinya. Tapi penulis

salah, teknis penulisan naskah memang sangat dibutuhkan dalam penulisan tahap-tahap

pembuatan skenario yang benar

Page 127: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

96

Dalam pra produksi, Penulis Naskah mencari referensi dalam membuat konsep

dari beberapa majalah, program-program yang tayang di televisi maupun di Youtube.

Saat pembuatan ide penulis dibantu oleh Pengarah acara dan tim yang lain dalam

mengembangkan ide. Setelah memperbanyak mencari referensi dari berbagai sumber.

Akhirnya penulis dan semua tim sepakat membuat sebuah program yang bertemakan

explorasi alam Indonesia.

3.3.2 Produksi

Pada tahap produksi Penulis Naskah tidak berhenti hanya sampai di kertas

saja. Penulis juga harus bersama dengan Pengarah acara dalam pengambilan gambar,

karena Penulis Naskah orang yang tahu betul akan cerita yang dibuat. Walaupun

Pengarah Acara menginginkan agar dialah yang menentukan adegan yang diambil

namun Pengarah Acara tetap membutuhkan penulis untuk memberi petunjuk yang

diberikan oleh Penulis Naskah agar dapat memberikan hasil yang lebih nyata.

Di dalam tahap produksi penulis sebagai Penulis Naskah ikut serta membantu

Penata Kamera dalam memvisualisaikan sebuah naskah hingga menjadi sebuah

tontonan yang menarik.

Menurut Arifin DKK (2017:1) Suatu naskah disunting agar tercipta komunikasi yang

efektif antara penulis naskah dan pembacanya. Tidak akan pernah ada seorang

pengarang pun yang mengingin-kan karangannya tidak dipahami orang lain. Ia pasti

akan beruasaha sekuat tenaga mengerahkan segala kemampuan-nya agar tulisannya

komunikatif. Dari kutipan di atas penulis sebagai Penulis Naskah harus memahami teori

dalam teknis pembuatan naskah. Setelah memahami teknik-tekniknya Penulis Naskah

mengarahkan cerita yang sebelumnya sudah dibuat dan disetujui Dosen Pembimbing

untuk diproduksi sesuai naskah. Apabila dalam produksi terjadi kendala maka Penulis

Page 128: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

97

Naskah berhak mengubah alur cerita agar masalah yang ada saat produksi bisa

diselesaikan dengan bijak dan sebaik mungkin.

Di samping itu Penulis Naskah dapat mengamati setiap gambar yang akan

diambil oleh Pengarah Acara. Memperhatikan tata cara pembawaan naskah oleh

pembawa acara serta improvisasai yang dilakukan oleh pembawa acara agar bisa dicata

dan direvisi oleh Penulis Naskah.

Pada saat produksi penulis naskah juga memperhatikan jalannya acara untuk

mencocokkan naskah yang dibuat pada saat pengambilan gambar. Penulis juga

melakukan hal-hal seperti melakukan briefing, riding bersama pembawa acara. Dan

meminta pembawa acara mengulang naskah yang dibaca sebeleum shooting.

3.3.3 Pasca Produksi

Pada saat pasca produksi penulis sebagai Penulis Naskah masih harus

melakukan tugasnya bersama Penyunting Gambar dan Pengarah Acara untuk melihat

tahapan penyuntingan gambar agar naskah yang dibuat tidak terlalu menyimpang jauh

dari konsep awal, serta mengecek rundown dan mengecek durasi VT (Video Type)

penulis membuat pengecekkan sesuai saran dan masukan dari Produser. Untuk

disunting naskah produksi yang di dalamnya telah mendapat arahan bagi Penata

kamera tentang teknik shooting dan objek shooting, sedangkan arahan bagi Narator

dalam mambacakan narasi adalah editan durasi untuk setiap scene (adegan) dan

sebagainya.

Page 129: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

98

Dalam tahap penyuntingan naskah penulis menyesuaikan naskah yang

mengalami perubahan pada saat produksi. Pada saat penyuntingan naskah penulis

melihat video-video yang sudah disunting yang telah disesuaikan dengan naskah. Pada

tahap ini penulis membutuhkan ketelitian lebih agar program acara yang dibuat layak

untuk tayang. Penulis Naskah juga menyesuaikan apakah script VO (Voice Over)

harus sesuai dengan apa yang sudah divisualisasikan. Selain itu, rundown pun harus

dikoreksi kembali untuk durasi dan isi konten acara persegmen agar sesuai dengan hasil

video yang sudah disunting.

Dalam mendampingi Penyunting Gambar penulis melihat tahapan dalam

penyuntingan gambar untuk menyesuaikan dengan rundown yaang sudah penulis

sesuaikan. Penulis bersama Pengarah Acara menemani Penyunting Gambar dalam

memberikan pengarahan terhadap shot-shot yang telah ada dan juga menuntun agar

kerja Penyunting Gambar tidak berbeda dari naskah yang sudah penulis buat.

3.3.4 Peran Dan Tanggung Jawab Penulis Naskah

Peran penulis sebagai npenulis naskah dalam tim produksi yaitu, penulis mulai

mebuat ide, sinopsis, treatment, script dan rundown. Semua tahapan-tahapan

pembuatan konsep dilakukan pada saat pra produksi yang akan dibutuhkan pada saat

produksi dan pasca produksi. Selain itu penulis juga bertugas mencari nara sumber dan

ikut serta mengadakan casting untuk pembawa acara yang dibantu sepenuhnya oleh

Produser dan Sutradara. Pada saat produksi penulis naskah ikut mengarahkan host dan

mengarahkan Penata Kamera untuk memvisualisasikan tiap-tiap gambar dan adegan

sesuai naskah.

Page 130: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

99

Menurut Djamal 2014:115) langkah pertama yang diambil adalah mengumpulkan

beberapa ide yang ada di antara anggota tim kreatif. Disitu, setiap orang menyampaikan

setiap gagasannya (brainstorming) dengan beberapa argumentasi kemudian produser

memilih diantara gagasan yang ada yang menurutnya paling cocok. Dari satu ide yang

dianggap cocok itiu, produser memperluas kerangka ide dengan menuliskan segala

sesuatu yang berkaitan denngan ide kasar tersebut sehingga tercipta satu skenario kasar. Dari kutipan di atas, setelah ide yang dipilih oleh Produser maka Penulis Naskah

mengembangkan ide-ide menjadi konsep yang nantinya menjadi sebuah program yang

menarik.

Peran dan tanggung jawab Penulis Naskah dalam tahap produksi yang dilakukan oleh

penulis sebagai Penulis Naskah ialah mengembangkan idei-ide pokok di tahap

produksi. Penulis harus membuat dasar acuan dalam bentuk naskah atas dasar ide

cerita sendiri atau dari kru yang lain. Bagi penulis dasar acuan itu bisa dilakukan secara

tahap mulai dari ide cerita, sinopsis (basic story) treatment dan naskah. Penulis

mengarahkan cerita yang sebelumnya telah dibuat dan disetujui oleh Dosen

Pembimbing untuk segera diproduksi dengan sesuai naskah, apablia dalam proses

produksi terdapat kendala dari berbagai faktor dan diharuskan merubah cerita pada

tahap akhir yaitu tahap pasca produksi, penulis sebagai Penulis Naskah tetap

mengawasi setiap proses suntingan gambar yang telah dilakukan oleh Pengarah Acara

dan Penyunting Gambar agar tidak akan ada cerita yang salah.

Menurut Soemarno (2008:570) tugas dan kewajiban penulis naskah adalah

menciptakan dan menulis dasar acuan dalam bentuk naskah (skenario) atas dasar ide

cerita sendiri atau dari pihak lain. Bekarja dari tahap pengembangan ide (develoment) sampai jangka waktu terakhir (pra produksi membuat skenario dengan format yang

tekah ditentukan, menjadi narasumber bagi pelaksana produksi billa diperlukan).

Dari kutipan di atas, penulis menyimpulakan bahwa seorang penulis naskah

membuat acuan dari ide sendiri maupun ide dari kru yan lain lalu dikembangkan ide

tersebut hingga menjadi naskah yang akan digunakan sebagai patenan produksi smapai

pasca produksi.

Page 131: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

100

3.3.5. Pross Penciptaan Karya

a. Konsep Kreatif

Konsep kreatif yang penulis dapatkan adalah melalui dari sebuah majalah. Dimulai

dari susuna isi konten serta informasi dari segala hal seperti lifestyle, kuliner, wisata

dan lain-lain. Setelah melakukan bimbingan kepada Dosen Pembimbing penulis

diarahkan untuk melihat program-program yang tayang di televisi maupun di Youtube.

Program yang menjadi inspirasi penulis dalam membuat program adalah My Trip My

Advebture, Weekend List, dan Halal Living. Dari ketiga program tersebut penulis

akhirnya dapat membayangkan program apa yang akan dibuat. Maka dari itu, penulis

menukan ide dan konsep cerita pada program nondrama magazine show yang berisi

tentang wisata tanah air. Program magazine show ini berada di Sumatra Barat. Penulis

dan semua tim sepakat untuk memberikan program yang memberikan informasi

seputar kota-kota wisata yang ada di Sumatra Barat mulai dari Jam Gadang, Istana

Pagaruyung dan jembatan Janjang Saribu. Akhirnya penulis dan tim sepoakat

memberikan nama program ini XPLORENESIA.

Dalam program XPLORENESIA ini penulis membagi program ini ke dalam

tiga segment. Dalam segmen pertama penulis memberikan informasi seputar Jam

Gadang yang berada di Bukittinggi Sumatra Barat. Segmen kedua penulis memberikan

dua rubrik yaitu Batu Angkek-ankek dan Janjang Saribu. Dan diakhiri dengan segmen

ketiga dengan mengulik Istana Pagaruyung yang berada di Batu Sangkar Sumatra

Barat.

Page 132: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

101

b. Konsep Produksi

Konsep ini sangat penting karena pada tahap ini konsep yang sudah dibuat akan

dijalankan pada saat produksi, suatu konsep sangat penting sebagai patokan dalam

pengambilan gambar. Dalam membuat suatu program penulis selalu bekerja sama

dengan tim. Baik pada saat pra produksi sampai pasca produksi pada saat progam

XPLORENESIA sedang diproduksi penulis ikut serta dalam pengambilan gambar.

Karena adanya beberapa perubahan naskah dan adegan di setiap segmen.

Penulis juga selalu mendampingi Pengarah Acara dalam mengarahkan

pembawa acara dan ikut mengarahkan penata kamera untuk cara pengambilan gambar

yang sudah dibuat dalam director treatment. Penulis juga memberi masukan kepada

host dalam membawakan acara dan karakter yang sudah terkonsep. Penulis juga

mengarahkan pembawa acara agar tidak keluar jalur konsep yang penulis sudah buat.

Adakalanya penulis menemukan kesulitan dalam mervisi naskah dan dibantu oleh

Pengarah Acara. Di setiap segmen pembawa acara melakukan improvisasi dalam

berdialog, maka dari itu penulis langsung mengubah naskah.

c. Konsep Teknis

Dalm tahap ini penulis menggunakan buku-buku teori tentang cara penulisan naskah

dan juga mendapatkan inspirasi dari program yang ada di televisi dan di Youtube.

Dalam konsep ini penulis membuat naskah mengguanakan alat seperti Laptop dengan

menggunakan aplikasi Microsoft Word menggunakan Times New Roman dan Courier

New size 12 untuk mendukung kelancaran membuat naskah.

Untuk memperhitungkan durasi, penulis tuangkan ke dalam bentuk rundown agar

menghasilkan rekaman suara (Voice Over) yang baik, disini penulis menggunakan clip

Page 133: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

102

on dan zoom H4N. Penulis juga bekerja sama dengan Pengarah Acara dan Produser

untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan oleh Penata Kamera dalam pengambilan

stockshot.

3.3.6. Kendala Produksi Dan Solusinya

Setiap di dalam satu tim, pasti ada saja kendala yang harus dihadapi oleh masing-

masing kru. Tidak terkecuali Penulis Naskah yang pada saat produksi mengalami

kendala sebagai berikut :

1. Pada saat mencari ide penulis mengalami kesulitan dalam menemukan ide yang

menarik. Solusinya adalah meminta para kru untuk mencari ide setelah mendapatkan

ide yang disepakati barulah penulis mengembangkan ide.

2. Saat tahap konsep pnulis mengalami kendala kesulitan untuk memasuki kontent yang

menarik. Solusinya dalah dengan mencari referensi melalui program yang tayang di

televisi dan Youtube.

3. Dalam pencarian nama program penulis mengalami kesulitan untuk mencari nama

yang cocok dengan program ini. Solusinya setelah mengadakan bimbingan pada Dosen

pembimbing penulis dibantu semua kru memberi nama program ini XPLORENESIA.

Page 134: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

103

3.3.7 Lembar Penulis Naskah

3.3.37.1 Konsep Penulis Naskah

Dalam konsep penulisan naskah penulis mengambil referensi dari berbagai

media mulai dari majalah sampai televisi dan Youtube. Tayangan yang menjadi acuan

program ini adalah My Trip My Adventure, Weekend List, dan Halal Living. Dalam

tahap penyusunan program ini penulis mulai menggabungkan beberapa ide inspirasi

didapat dari televisi dan Youtube. Hingga akhirnya penulis mendapatkan ide kreatif

yang menceritakan perjalanan explorasi yang berada di Sumatara Barat. Segmen

pertama program ini mengajak audience ke Bukitiingi untuk meng-explore Jam

Gadang. Di segmen kedua penulis mengajak audience ke Tanah Datar dan Bukittinggi

untuk melihat Batu Angkek-angkek dan Jembatan Janjang Saribu. Sedangkan di

segmen akhir penulis meliput Istana Pagaruyung yang berada di Batu Sangkar Sumatra

Barat.

3.3.7.2 Sinopsis

Menurut Djamal (2014:118 B) “ Syinopsis merupakan gambaran secara ringkas dan

tepat tentang tema atau pokok materi yang akan dikerjakan. Tujuan utama ialah

memudahkan pemesan (produser) menangkap konsep, kesesuaian gagasan dengan

tujuan yang ingin dicapai”.

Dari kutipan di atas penulis membuat sinopsis sebagai gambaran secara ringkas untuk

memudahkan para kru untuk memahami alur cerita dari awal sampai akhir.

XPLORENESIA adalah tayangan magazine show yang berdurasi 30 menit. Di

setiap episodenya program ini mengajak pemirsa untuk menelusri tempat-tempat

wisata tanah air dengan maksud menambahkan rasa cinta kepada tanah air.

Page 135: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

104

Di episode kali ini XPLORENESIA meng-explore Kota Padang yang barada di

Sumatra Barat.

Program ini terdiri dari tiga segmen dengan dua orang pembawa acara di tempat yang

berbeda, satu host utama yang berada di studio dan co-host yang berada di Kota

Padang.

Di segmen pertama akan menampilkan Jam Gadang yang barada di Bukittinggi. Jam

yang disebut kembaran dari Jam Big Ben yang berada di Inggris ini akan dikulik angka

empat romawi yang berbeda pada umumnya.

Di segmen yang kedua pembawa acara mendatangi dua tempat, yakni Rumah Gadang

yang berada di Tanah Datar dan jembatan Janjang Saribu yang berada di Bukittinggi.

Di dalam Rumah Gadang ada Batu Angkek-angkek yang konon katanya memiliki berat

yang berubah-ubah.

Di segmen terakhir pembawa acara mendatangi Istana Baso atau yang disebut Istana

Pagaruyung. Pembawa acara menelusuri apa saja yang berada di Istana tersebut.

Sambil memakai baju adat pembawa acara mengulik apa saja yang ada di dalamnya.

Mulai dari lantai sataui sampai lantak empat.

3.3.7.3 Treatment

Menurut Djamal (2014:118:B) “Treatment merupakan uraian ringkas secara

deskriptif (bukan tematis), maka yang dikembangkan dari synopsis adalah bahasa

visual tentang suatu episode cerita atau ringkasan dari rangkaian suatu peristiwa.

Page 136: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

105

Dari kutipan di atas penulis menyimpulakn bahwa treatment adalah kerangka atau

gambaran untuk membuat cerita agar tetap berurutan.

SEGMEN I

Id’s Program

Opening Host di Studio

Host di studio menyapa pemirsa dan memperkenalkan dirinya di halaman Cafe

Memperkenalkan Konten Episode

Host di studio menyapa pemirsa dan menjelaskan episode kali ini

Menayangkan Konten Sumatra Barat

Di segmen pertama ini co-host menyapa pemirsa di Sumatra Barat tepatnya di daerah

Bukittinggi menjelaskan tempat mana saja yang menjadi tujuan perjalanan hari ini.

Tempat pertama yang co-host kunjungi adalah Bukittinggi yang berada di Sumatra

Barat. Co-host akan meng-explore Jam Gadang. Sebelum mencari informasi Jam

Gadang Co-host menikmati jasa foto keliling yang berada di sekitar Jam Gadang.

Setelah itu Co-host mulai memasuki tiap lantai dari menara Jam Gadang dari lantai satu

sampai puncak menaranya.

Closing Segmen

Bumper Out

Comersial Break

SEGMEN II

Id’s Program

Opening Host

Host studio kembali membuka segmen kedua

Menayangkan Konten Segmen kedua Co-host mengajak audience mengunjungi dua tempat, yaitu Rumah Gadang yang

baerada di Batu Sangkar dan Jembatan Janjang Saribu di Bukittinggi. Co-host yang

mengajak untuk mencari tahu tentang batu yang unik yang beratnya bisa berubah-ubah

batu tersebut bernama Batu Angkek-angkek.

Page 137: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

106

Setelah selasai dengan Batu Angkek-angkek co-host menelusuri Jembatan yang disebut

Janjang Saribu.

Comersial Break

Bumper Out

SEGMEN III

Id’s Program

Opening Host

Host di studio kemabali menyapa pemirsa dan menjelaskan segmen ketiga

Konten berisikan segment tiga Istana Pagaruyung

Sebelum menyapa pemirsa Co-Host membeli tiket masuk, dan menyapa pemirsa tepat

di halaman istana, tak lupa untuk memakai pakaian adat yang disediakan. Setelah itu

mulai menelusuri isi dari Istana Pagaruyung.

Closing

Credit Title

SKENARIO

SEGMEN 1 : JAM GADANG

SCENE 1

EXT HALAMAN KAFE SIANG HARI

HOST SEDANG BERJALAN DAN MENYAPA PEMIRSA

1 HOST

“Hallo sobat EXplore....!!! jumpa lagi bersama saya Maya Nanda

dalam acara XPLORENESIA..!!! Lest to eksplore Indonesia!

Page 138: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

107

Maya sekarang sdang berada di tempat nongkrong yang asyik yaitu

di Warbox Cafe yang berada di bilangan Jakarta Timur tepatnya di

daerah Condet.

Seperti biasa selama tiga puluh menit ke depan Maya bakalan

ngajak sobat explore buat ngelilingi Tanah Indonesia.

Yup Maya rasa sobat Explore udah nggak sabar kan? Yuk ikutin

Maya!”

HOST MEMASUKI KAFE DAN NAIK KE LANTAI DUA

2 HOST

“Well, di episode kali ini tempat yang akan kita kunjungi adalah

Kota Padang Sumatra Barat.

Kota yang khas dengan makanan Rendang ini memang sudah terkenal

memiliki banyak tempat-tempat wisata yang unik dan bersejarah.

Oke. Maya rasa sobat Explore udah nggak sabar mau lihat tempat

apa aja yang mau dieksplore!!.

Lets to Explore Indonesia!!!”

3 HOST (V0)

“Kota Padang adalah Kota terbesar yang ada di pesisir barat

Pulau Sumatra. Kota ini merupakan Ibu kota Provinsi Sumatra

Barat dengan luas 694,96 kilomenter.

Kata Padang dalam bahasa Minang berarti “Padang” yang bisa juga

mengartikan “Lapangan”.

Kota yang terkenal dengan cerita Siti Nurbaya ini mempunyai

pesona alam nan luar biasa.”

Page 139: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

108

SCENE 3

EXT. HALAMAN JAM GADANG

CO HOST SEDANG MENIKMATI JASA FOTO KELILING DI HALAMAN JAM GADANG

4 CO-HOST

“Eh sobat Explore, Della sampai lupa saking asyiknya foto-foto

hehe.

Nih Della udah di Bukittinggi, tepatnya di area Jam Gadang.

Mau tahu apa aja yang ada di dalamnya? Yuk ikutin Della terus!”

5 HOST (VO)

“Bagi sobat Explore yang pernah ke Kota Bukittinggi, tentu tidak

asing lagi dengan yang namanya Jam Gadang.

Ya, jam Raksasa ini disebut-sebut kembaran dari Jam Big Ben yang

berada di Inggris.

Tinggi bangunan ini mencapai 26 meter.

Jam yang menjadi Ikon Bukittinggi ini dibangun pada tahun 1926

oleh arsitek Yazid dan Sutan Gigi Ameh.

Pada keempat sisi puncaknya terdapat empat buah jam dengan

diameter 80 centimeter, jam ini merupakan hadiah dari Ratu

Belanda kepada sekretaris kota pada saat itu.

Yang menjadi keunikkan dari jam ini adalah angka empat pada Jam

Gadang yang tidak mengikuti kaidah angka Romawi pada umumnya.

Banyak yang mengaitkan dengan hal-hal tahayul. Namun sampai saat

ini tidak ada rujukkan pasti mengenai hal itu.”

Page 140: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

109

SCENE 3

INT. DALAM MENARA JAM GADANG

5 CO-HOST

Well begini nih suasana di dalam menara Jam Gadang.

Oh ya sobat, ruangan Jam Gadang ini memiliki empat tingkat,

tingkat pertama ruangan petugas, tingkat kedua tempat pemberat

jam atau bandul, tingkat ketiga tempat mesin. Dan tingkat ke

empatnya puncak dari menara ini. Kita bisa ke atas lewat tangga

ini nih.

THE END

SEGMENT 2 BATU ANGKEK-ANGKEK DAN JEMBATAN JANJANG SARIBU

SCENE 4

INT. DALAM KAFE

HOST MASIH DI LANTAI DUA DI KAFE DAN MEMESAN JUICE TOMAT

6 HOST

”Kalau tadi kita sudah diajak mengexplore Jam Gadang Sekarang

kita akan mengunjungi daerah Batu Sangkar dan Bukittinggi.

Tau nggak sobat? Di daerah Batu sangkar terdapat batu yang ajaib

namanya Batu Angkek-angkek.

Sedangkan di Bukittinggi ada jembatan yang disebut miniaturnya

tembok Cina.

Page 141: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

110

Waduh tambah penasaran kan? Langsung aja yuk Lets to Explore

Indonesia!!!”

7 HOST (VO)

“Batu sangkar selama ini terkenal dengan panorama alam nan

mempesona. Selain itu terdapat juga ciri khas dari Negri Ranah

Minang ini. Yaitu Batu Angkek-angkek yang terdapat di sebuah

Rumah Gadang keturunan Datuak Bandaro Kayo di Nagarai Balai

Tabuh, Kabupaten Tanah Datar. Konon katanya Batu ini mempunyai

berat yang berubah-ubah.

Batu berbentuk cangkang Kura-kura ini berwarna Hitam dan

mempunyai lubang kecil di tengahnya. Di permukaannya yang

berwarna tembaga ada tulisan lafadz Allah dan Muhammad.

Batu Angkek-angkek yang mempunyai arti angkat-angkat ini

dipercaya

Masyarakat sekitar mempunyai kekuatan gaib yang mampu meramal

nasib seseorang, dengan cara mengangkat batu tersebut. Bila

seseorang yang berhasil mengangkat batunya maka niat dan

keinginannya bisa tercapai. Namun sebakliknya, bila seseorang

tidak berhasil mengangkatnya maka niat dan keingiannya tidak

akan terkabul.”

Page 142: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

111

SCENE 5

INT. DALAM RUMAH GADANG

CO-HOST MENGANGKAT BATU ANGKEK-ANGKEK

8 CO-HOST

Di belaakang Della sudah ada rumah Gadang yang terdapat Batu

Angkek-angkek. Pastinya sobet Eksplore penasaran kan? Yuk ikutin

Della terus!

Menurut warga sekitar Tanah Datar barang siapa yang berhasil

mengangkat Batu Angek-angkek, niat dan keinginannya bakalan

terkabul.

Nggak ada salahnya Della coba ya, oh ya sobat sebelum mengangkat

Batu Angkek-angkeknya kita disarankan dalam keadaan berwudhu,

tadi Della sudah berwudhu sekarang yuk ikutin Della buat nyoba

ngangkat Batu Angkek-angkek. Bismillah

Yah... sobat Exlore Della nggak berhasil ngangkat Batu Angkek-

angkeknya berarti niat dan keinginan Della nggak bakalan

terwujud. Tapi benar tidaknya kita tetap harus percaya kepada

Tuhan YME ya sobat.

Nah setelah ini Della akan mengajak sobat Explore untuk

mengunjungi tempat asyik lainnya.

9 HOST (VO)

Kita kembali lagi ke Bukittinggi, kota ini banyak sekali

menawarkan tempat wisata bagi para pengunjung. tempat yang

direkomendasikan Xplorenesia adalah Janjang Saribu. Mungkin

beberapa orang masih bertanya tentang wisata ini. Faktanya,

Page 143: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

112

memang masih belum banyak orang yang tahu dengan tempat wisata

ini. Yang paling unik adalah, kemiripan konsep yang dimiliki

kawasan wisata ini dengan Tembok besar yang ada di Cina.

Sekaligus wisata ini bisa dijadikan tempat pengganti mnikmati

Tembok Cina dengan biaya yang relative murah.

SCENE 6

EXT. AREA JEMBATAN

CO-HOST MEMNYAPA PEMIRSA DI JEMBATAN JANJANG SARIBU

10 CO-HOST

“Oke sobat Explore. Della sudah ada di Janjang Saribu. Jembatan

yang mempunyai banyak tangga. For Your Information meski meiliki

nama seribu, tapi jumlah tangganya tidak mencapai ribuan loh

sobat. Mau tahu lebih lanjut, yuk ikutin Della lagi!

11 HOST (VO)

Selain memiliki jumlah anak tangga yang banyak. Janjang Saribu

memiliki panorama yang menkjubkan. Bila dilihat dari atas

jembatan. Kita bisa melihat hamparan lembah nan hijau, daerah

Ngarai Sianok dan Gunung Singalang. Benar saja, bila kita terus

telusuri anak tangga dengan tembok yang berwarna abu-abu di sisi

kanan dan kiri membuat kita tak akan heran destinasi tempat ini

mendapat julukan The Great Wall Of Koto Padang.

THE END

SEGMENT 3 ISTANA BASO PAGARUYUNG

SCENE 7

INT. LANTAI TIGA KAFE

12 HOST

Page 144: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

113

“Nah sobat Explore kalo bicara tempat wisata di Tanah Minang

tentu tidak ada habisnya. Mulai dari tradisi, tempat bersejarah

atau bahkan istana semuanya ada. Seperti yang akan dikulik rekan

Maya yaiu Della yang sudah ada di Batu sangkar. Di Batu sangkar

terdapat Istana yang megah yang menjadi tempat kunjungan baik

dalam maupun luar Negri. Mau tahu selengkapnya. Lest to Explore

Indonesia!!.

13 HOST (VO)

Kota Padang takkan pernah kehabisan pesona wisatanya. Selain

memiliki keunikkan di bidang alam dan kuliner, Kota Malinkundang

ini juga memiliki aneka ragam budaya yang menarik untuk

dipelajari. Terkait dengan ini salah satu wisata yang terkenal

dan banyak dikunjungi Wisatawan adalah istana Baso Pagaruyung

Sama seprti wisata pada umumnya Istana Pagaruyung ini mempunyai

harga tiket bila untuk memasukinya. Untuk harga tiket orang

dewasa dikenai biaya lima belas ribu, sedangkan harga orang

dewasa mancanegara seharga dua puluh lima ribu, Dan untuk anak-

anak dikenai harga sepuluh ribu rupiah dan untuk anak-anak

Mancanegara dikenai lima belas ribu rupiah

SCENE 8

CO-HOST MEMBELI TIKET DAN MENYAPA PEMIRSA

14 CO-HOST

Balik lagi bersama Dela, di belakang Della sudah ada Istana Baso

alias Istana Pagaruyung. Masih penasaran kan yuk kita kulik

lagi.

sebelum kita kulik apa aja yang ada di dalam Istana. Nggak afdol

kalau kita belum nyobain memakai baju adat.

Page 145: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

114

15 HOST (VO)

Di Istana ini juga menyediakan beraneka ragam baju adat. Bagi

sobat Explore yang ingin mencoba baju adatnya, sobat bisa

merogoh kocek seharga tiga puluh lima ribu sampai empat puluh

ribu rupiah tergantung jenis model pakaiannya.

SCENE 9

INT. DALAM ISTANA PAGARUYUNG

DENGAN MEMAKAI PAKAIAN ADAT CO-HOST MENELUSRI APA SAJ YANG ADA DI

DALAM ISTANA

16 CO-HOST

“Taraam... gimana sobat Eksplore? Della cantik kan hehehe..

sekarang yuk kita masuk!

Iya sobat, beginilah pemandangan yang ada di dalam Isana,

Istana inimempunyai tiga lantai, dan setiap lantainya ada

ruangan yang menyimpan banyak hal.

Di lantai pertama ada etalase-etalase yang menyimpan benda-benda

pusaka.

Di lantai kedua ada kamar yang disebut Anjuang Paranginan yaitu

kamar prerempuan Raja yang belum menikah

Di lantai ketiga tempatnya pusaka-pusaka yang disimpan dalam

kamar.”

CUT TO

SCENE 10

EXT. ROOFTOP KAFE

Page 146: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

115

CLOSING ACARA YANG DISAMPAIKAN HOST

17 HOST

“Ada banyak cara untuk menunjukkan rasa Nasionalisme dalam diri

kita, yaitu dengan terus menggunakan produk buatan anak Negri

dan tentunya juga mengunjungi tempat-tempat yang ada di tanah

Ibu

Pertiwi ini.

Iya sobat Explore tak terasa tiga puluh menit sudah kami

menemani sobat explore.

Sampai ketemu lagi di hari dan jam yang sama. Saya Maya Nanda

pamit undur diri. Lest to Explore Indonesia.”

THE END

Page 147: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

116

3.3.7.4 Naskah Host

Tabel III.8 NASKAH HOST

Akademi Komunikasi Bina Sarana Informatika

Production Company : PETA Production Produser : Miftah Farid

Project Title : XPLORENESIA Director : Andre R

Durasi : 30 Menit Script : Bustomi A

NO SEGMENT VIDEO AUDIO DURASI REMARK

1 1 Host di

depan

Cafe

“Hallo sobat

Eksplor....!!!

jumpa lagi

bersama Maya

Nanda dalam acara

XPLORENESIAA..!!!

Lest to eksplore

Indonesia!

Maya sekarang

sdang berada di

Page 148: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

117

tempat nongkrong

yang asyik yaitu

di Warbox Cafe

yang berada di

bilangan Jakarta

Timur tepatnya di

daerah Condet.

Seperti biasa

selama tiga puluh

menit ke depan

Maya bakalan

ngajak sobat

eksplor buat

ngelilingi Tanah

Indonesia.

Yup Maya rasa

sobat Eksplore

udah nggak sabar

kan? Yuk ikutin

Maya!”

Cut to

2 1 Host

masih di

lantai

dua dan

disuguhi

kopi

oleh bar

tender

“Well, di episode

kali ini tempat

yang akan kita

kunjungi adalah

Kota Padang

Sumatra Barat.

Kota yang khas

dengan makanan

Page 149: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

118

Rendang ini

memang sudah

terkenal memiliki

banyak tempat-

tempat wisata

yang unik dan

bersejarah.

Oke. Maya rasa

sobat Exlore udah

nggak sabar mau

lihat tempat apa

aja yang mau

diexplore!!.

Lets to Explore

Indonesia!!!”

Comersia Break

3 2 Host

masih di

lantai

dua dan

disuguhi

kopi

oleh bar

tender

”Kalau tadi kita

sudah diajak

mengeksplor Jam

Gadang Sekarang

kita akan

mengunjungi

daerah Batu

Sangkar dan

Bukittinggi.

Tau nggak sobat?

Di daerah Batu

sangkar terdapat

batu yang ajaib

Page 150: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

119

namanya Batu

Angkek-angkek.

Sedangkan di

Bukittinggi ada

jembatan yang

disebut

miniaturnya

tembok Cina.

Waduh tambah

penasaran kan?

Langsung aja yuk

Lets to Eksplore

Indonesia!!!”

Cut to

3 3 Host di

lantai

tiga

“Nah sobat

Eksplore kalo

bicara tempat

wisata di Tanah

Minang tentu

tidak ada

habisnya. Mulai

dari tradisi,

tempat bersejarah

atau bahkan

istana semuanya

ada. Seperti yang

akan dikulik

rekan Maya yaiu

Della yang sudah

Page 151: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

120

ada di Batu

sangkar. Di Batu

sangkar terdapat

Istana yang megah

yang menjadi

tempat kunjungan

baik dalam maupun

luar Negri. Mau

tahu

selengkapnya.

Lest to Eksplore

Indonesia!!.

Cut To

4 3 Host di

lantai

empat

“Ada banyak cara

untuk menunjukkan

rasa Nasionalisme

dalam diri kita,

yaitu dengan

terus menggunakan

produk buatan

anak Negri dan

tentunya juga

mengunjungi

tempat-tempat

yang ada di tanah

Ibu

Pertiwi ini.

Iya sobat

Eksplore tak

terasa tiga puluh

Page 152: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

121

menit sudah kami

menemani sobat

eksplore.

Sampai ketemu

lagi di hari dan

jam yang sama.

Saya Maya Nanda

pamit undur diri.

Lest to Ekplore

Indonesia.”

3.3.7.5 Naskah Voice Over

Tabel III.9 NASKAH VOICE OVER

Akademi Komunikasi Bina Sarana Informatika

Production Company : PETA Production Produser : Miftah Farid

Project Title : XPLORENESIA Director : Andre R

Durasi : 30 Menit Script : Bustomi A

NO VOICE OVER

1 SEGMEN I

(Kota Padang)

“Kota Padang adalah Kota terbesar yang ada di

pesisir barat Pulau Sumatra. Kota ini merupakan

Page 153: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

122

Ibu kota Provinsi Sumatra Barat dengan luas

694,96 kilomenter.

Kata Padang dalam bahasa Minang berarti “Padang”

yang bisa juga mengartikan “Lapangan”.

Kota yang terkenal dengan cerita Siti Nurbaya

ini mempunyai pesona alam nan luar biasa.”

2 Jam Gadang

“Bagi sobat Eksplore yang pernah ke Kota

Bukittinggi, tentu tidak asing lagi dengan yang

namanya Jam Gadang.

Ya, jam Raksasa ini disebut-sebut kembaran dari

Jam Big Ben yang berada di Inggris.

Tinggi bangunan ini mencapai 26 meter.

Jam yang menjadi Ikon Bukittinggi ini dibangun

pada tahun 1926 oleh arsitek Yazid dan Sutan

Gigi Ameh.

Pada keempat sisi puncaknya terdapat empat buah

jam dengan diameter 80 centimeter, jam ini

merupakan hadiah dari Ratu Belanda kepada

sekretaris kota pada saat itu.

Yang menjadi keunikkan dari jam ini adalah angka

empat pada Jam Gadang yang tidak mengikuti

kaidah angka Romawi pada umumnya. Banyak yang

mengaitkan dengan hal-hal tahayul. Namun sampai

saat ini tidak ada rujukkan pasti mengenai hal

itu.”

Page 154: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

123

3 Segment II

(Batu Angkek-angkek)

“Batu sangkar selama ini terkenal dengan

panorama alam nan mempesona. Selain itu terdapat

juga ciri khas dari Negri Ranah Minang ini.

Yaitu Batu Angkek-angkek yang terdapat di sebuah

Rumah Gadang keturunan Datuak Bandaro Kayo di

Nagarai Balai Tabuh, Kabupaten Tanah Datar.

Konon katanya Batu ini mempunyai berat yang

berubah-ubah.

Batu berbentuk cangkang Kura-kura ini berwarna

Hitam dan mempunyai lubang kecil di tengahnya.

Di permukaannya yang berwarna tembaga ada

tulisan lafadz Allah dan Muhammad.

Batu Angkek-angkek yang mempunyai arti angkat-

angkat ini dipercaya

Masyarakat sekitar mempunyai kekuatan gaib yang

mampu meramal nasib seseorang, dengan cara

mengangkat batu tersebut. Bila seseorang yang

berhasil mengangkat batunya maka niat dan

keinginannya bisa tercapai. Namun sebakliknya,

bila seseorang tidak berhasil mengangkatnya maka

niat dan keingiannya tidak akan terkabul.”

4 Dalam Rumah Batu Angkek-angkek

Selain Batu Angkek-angkek Rumah peninggalan

Datua Bandaro Kayo ini juga menyediakan alat-

alat kerajinan tangan yang dijual. Di setiap rak

yang berjajar rapi kita bisa melihat alat-alat

Page 155: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

124

berupa tas, gantungan kunci, sepatu dan

aksesoris lainnya.

5 Segmen II

(Janjang Saribu)

Kita kembali lagi ke Bukittinggi, kota ini

banyak sekali menawarkan tempat wisata bagi para

pengunjung. tempat yang direkomendasikan

Xplorenesia adalah Janjang Saribu. Mungkin

beberapa orang masih bertanya tentang wisata

ini. Faktanya, memang masih belum banyak orang

yang tahu dengan tempat wisata ini. Yang paling

unik adalah, kemiripan konsep yang dimiliki

kawasan wisata ini dengan Tembok besar yang ada

di Cina. Sekaligus wisata ini bisa dijadikan

tempat pengganti mnikmati Tembok Cina dengan

biaya yang relative murah.

Cut TO

Selain memiliki jumlah anak tangga yang banyak.

Janjang Saribu memiliki panorama yang

menkjubkan. Bila dilihat dari atas jembatan.

Kita bisa melihat hamparan lembah nan hijau,

daerah Ngarai Sianok dan Gunung Singalang. Benar

saja, bila kita terus telusuri anak tangga

dengan tembok yang berwarna abu-abu di sisi

kanan dan kiri membuat kita tak akan heran

destinasi tempat ini mendapat julukan The Great

Wall Of Koto Padang.

Segment III

Page 156: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

125

(Istana Pagaruyung)

Kota Padang takkan pernah kehabisan pesona

wisatanya. Selain memiliki keunikkan di bidang

alam dan kuliner, Kota Malinkundang ini juga

memiliki aneka ragam budaya yang menarik untuk

dipelajari. Terkaitdengan ini salah satu wisata

yang terkenal dan banyak dikunjungi Wisatawan

adalah isstana Baso

Page 157: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

126

3.3.7.6 Rundown Program

Tabel III.10 Rundown Program

Akademi Komunikasi Bina Sarana Informatika

Production Company : PETA Production Produser : Miftah Farid

Project Title : XPLORENESIA Director : Andre R

Durasi : 30 Menit Script : Bustomi A

No Segmen Waktu/durasi Video Audio Subjek Keterangan

1

5” VTR VTR Colour bar

2 5” VTR VTR Logo bsi

3 5” VTR VTR Id program

4 5” VTR VTR Counting

leader

5 15” VTR VTR Bumper in

6 1’30” VTR LIVE Opening host

menjelaskan

segmen

pertama

7 1’00” VTR VO Menampilkan

jam gadang

Page 158: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

127

8

I

30” VTR LIVE Co-host

menyapa di

jam gadang

9 20” VTR VO Menampilkan

isi dari jam

gadang

10 1’00” VTR LIVE Co-host

menjelaskan

dari tiap

ruang jam

Gadang

11 45” VTR LIVE Co-host ke

puncak jam

Gadang

5” VTR VTR Bumper Out

Total Durasi Segment I 5’58”

--Comersial Break--

12

5” VTR VTR Bumper in

13 VTR LIVE Host

menjelaskan

segmen

kedua

14 48” VO Menampilkan

Rumah

Gadang Batu

Page 159: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

128

II

angkek-

angkek

15 1’42” VTR LIVE co-host

mengangkat

batu angkek-

angkek

16 38” VTR VO Menampilkan

jembatan

Janjang

saribu

17 15” VTR LIVE Co-host

menyapa

pemirsa di

jembatan

Janjang

saribu

18 VTR VO Menampilkan

jembatan

saribu

19 VTR VTR Bumper Out

Total Durasi Segmen II 6’52”

==Comersial Break--

20

5” VTR VTR Bumper ini

21 1’00” VTR LIVE Opening host

menjelaskan

Page 160: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

129

III

segment ke

tiga

22 1’00” VTR VO Menampilkan

istana

pagaruyung

23 1’35”” VTR LIVE Co-host

menyapa di

istana

pagaruyung

24 2’05” VTR VO Menampilkan

lantai

pertama

25 2’05” VTR LIVE Co-host

menjelaskan

lantai kedua

26 2’10” VTR LIVE Co-host

menjelaskan

lantai ke tiga

27 3” VTR VTR Bumper Out

28 55” VTR LIVE Closing host

studio

29 5” VTR VTR Credit title

30 5” VTR VTR Copyright

Total durasi segment III 12’08”

Page 161: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

130

3.4 Proses Camera Person

Seorang camera person bisa disebut juga penata kamera mempunyai tugas dan

tanggung jawab untuk semua aspek teknik dalam pengambilan gambar berupa

pemotretan maupun merekam gambar. Penulis sebagai penata kamera dalam produksi

non drama XPLORENESIA mempunyai tanggung jawab besar atas keseluruhan

pengambilan gambar dan bekerja sama dengan rekan setim terlebih khusus kepada

pengarah acara agar tercapainya sebuah karya yang baik dan layak di nikmat oleh

masyarakat.

Selain bisa disebut sebagai penata kamera, camera person memiliki sebutan lain

seperti cameramen.

Menurut Kusumawati dkk (2017:68) “Kameraman adalah seseorang yang

bertugas merekam gambar dengan menggunakan perangkat keras kamera video yang

direkam melalui pita video, memory, hard disk atau media penyimpan lainnya sesuai

denganarahan pengarah acara atau pengarah acara”.

Menurut penulis tidak hanya bertugas dan bertanggung jawab dalam

pengambilan gambar yang ia rekam, seorang penata kamera juga harus paham dengan

ilmu dasar teknik kamera serta berkerja sama dengan pengarah acara dalam upaya

penerjemahan dari bahasa tulisan kebahasa visual. Sudut pengambilan gambar amat

menentukan dalam menentukan keberhasilan penyampaian pesan dalam program yang

telah dibuat.

Page 162: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

131

Sedangkan menurut Rusman dan Yusiatie (2017:131) menyatakan bahwa

“cameramen adalah orang yang bertanggung jawab atas pengambilan gambar untuk

program televisi”.

Dalam produksi program televisi non drama magazine XPLORENESIA penulis

sebagai penata kamera mempunyai tugas yaitu merekam gambar yang dibutuhkan dari

awal hingga akhir shooting dan bekerja sama dengan pengarah acara dalam

menentukan sudut pengambilan gambar. Serta memperbanyak stock shoot untuk

mempermudah penyunting gambar memilih hasil gambar dalam proses penyuntingan

gambar.

Jadi penulis disini menarik kesimpulan bahwa penata kamera bertugas dan

bertanggung jawab dalam pengambilan gambar berdasarkan description yang telah

ditentukan dan mengoperasikan kamera untuk merekam gambar dalam film, video

maupun media lain sesuai perintah dari pengarah acara.

3.4.1 Pra Produksi

Segala hal dalam menciptakan suatu karya harus melalui tahap pra produksi,

yaitu kegiatan perencanaan yang cukup berperan penting dalam kelancaran proses

produksi. Dalam proses pra produksi ini, penulis bersama dengan tim melakukan

pencarian tema yang akan dibuat

Dalam tahap pra produksi penulis sebagai seorang penata kamera mempelajari

semua naskah yang telah dibuat dan disepakati bersama dengan pengarahan dari

pengarah acara untuk dapat memikirkan sebuah shot yang akan dibuat dalam program

non drama “ Xplorenesia”.

Page 163: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

132

Sedangakan menurut Kusumawati dkk (2017:69) “Tahap pra produksi

merupakan tahap yang paling menentukan hasil gambar yang baik”.

Menurut kutipan diatas penulis mengartikan bahwa dalam tahap inilah tahap

yang paling penting. Semua hal, mulai dari ikut serta dalam pembuatan ide dan gagasan

dan mempelajari naskah yang akan di produksi serta menyiapkan kamera apa saja yang

diperlukan sesuai konsep yang diangakat dan mengilustrasikan naskah kedalam bentuk

gambar dan tata letak kamera kepada tim agar terciptanya hasil gambar yang

diinginkan.

Dalam proses pra poduksi produser mulai melakukan beberapa kegiatan untuk

mengumpulkan berbagai data yang diperlukan sebagai bahan pengembangan gagasan

yang lebih mendalam. Setelah produser, penulis naskah dan pengarah acara sudah

menentukan rencana apa yang akan di angkat.

Langakah selanjutnya penata kamera bersama produser, penulis naskah dan

pengarah acara, penata artistik, penata audio, penata cahaya serta penyunting gambar

yaitu melakukan casting host. Membuat anggarandan melakukan riset lokasi apa saja

yang dibutuhkan dalam naskah yang telah disepakati bersama, serta penulis sudah

mendapatkan instruksi dari pengarah acara kira-kira kebutuhan agambar apa saja yang

akan direkam dan angle apa saja yangdibutuhkan dalam program ini dalam produksi

televisi non drama magazine XPLORENESIA.

Setelah terciptanya kesepakatan diatas tim membuat surat perizinan lokasi dan

survey lokasi untuk bertemu narasumber dengan bersumber dari berbagai info dan data

yang didapatkan, serta berkonsultasi dengan dosen pembimbing Tugas Akhir. Kami

Page 164: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

133

melakukan riset pertama kali ke daerah batu sangkar. Untuk bertemu beberapa

narasumber selaku seseorang yang menjaga dan melestarikan sejarah serta berkunjung

kebebrapa tempat wisata didaerah batu sangkar. Kami berserta tim berkunjung ke

Istana Baso Pagaruyung, Batu Angke-angke dan melanjutkanya kebeberapa daerah lain

di Sumatra Barat. Akhirnya tim memutuskan untuk menganggkat tema wisata sejarah

di Sumatra Barat dalam program non drama XPLORENESIA. Serta menentukan

kesepakatan trasnportasi dan waktu produksi yang ditentukan agar terciptanya

kelancaran dalam suatu proses produksi

Kesimpulan pada tahap ini penata kamera akan melakukan beberapa pekerjaan

yang bersifat teknis maupun non teknis seperti, mempersiapkan fasitas yang akan

mendukung jalannya proses produksi (pemilihan kamera, peralatan penunjang,

memilih lensa dll) membuat desain kreatif meliputi riset, merangkai storyboard dan

floorplan, membuat shot list, mempelajari naskah yang akan diproduksi, mepelajari

teknis produksi khususnya teknis kamera, diskusi dengan pengarah acara untuk

mencapai visi dan misi produksi yang sama.

3.4.2 Produksi

Ini adalah tahap paling penting bagi seorang penata kamera untuk mempelajari

naskah dan director treatment untuk menjadi acuan seorang penulis dan mendiskusikan

angle dan teknik pengambilan gambar kepada pengarah acara.

Menurut Kusumawati dkk (2017:75) “Segala perencanaan yang telah

dipersiapkan dalam tahap pra produksi, akan di realisasikan pada tahap produksi.

Seorang penata kamera akan memantau pengarah acara atau pengarah acara untuk

Page 165: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

134

menerjemahkan bahasa tulisan kedalam bahasa visual. Setiap gambar yang dihasilkan

sangatlah penting terhadap pesan dan informasi apa yang akan disampaikan kepada

penonton”.

Teknis dan angle pengambilan gambar adalah kunci utama produksi, karena itu

pada sebuah karya program televisi non drama magazine XPLORENESIA kualitas

gambar dan suara yang disajikan kepada audien. Jadi penulis sebagai penata kamera

bisa disebut sebagai panjang tangan dari pengarah acara yang dipercaya untuk

mengambil gambar. Penulis menguasai dasar-dasar pengambilan gambar adalah syarat

untuk menjadi penata kameara, karena penulis harus memahami apa yang harus

dilakukan sesuai intruksi pengarah acara dan dapat bekerja sama dengan baik kepada

semua kru produksi.

Dalam program non drama televisi XPLORENESIA ini pengambilan gambar

diambil dengan menggunakan tripot, slider, handheld, dan flycam.

Dalam produksi non drama televisi ini pengambilan gambar 60% (enam puluh

persen) menggunakan handheld sedangkan 40% (empat puluh persen) menggunakan

tripot, flycam, dan actioncam. Penggunakan kamera ini pun disesuaikan dengan

kebutuhan pengambilan gambar outdoor dan indoor dikarenakan ini sangat praktis.

Adapun kamera bantu yaitu go pro hero 4 dan drone bugs tree. Akan tetapi

penulis sebagai penata kamera lebih banyak menggunakan handheld dikarenakan

penulis sebagai penata kamera ingin mengembangkan pengambilan gambar dan lebih

menyesuaikan dengan konsep acara non drama magazine XPLORENESIA yang

mengangkat wisata sejarah, namun tetap menjaga kualiatas gambar agar tidak shaking,

Page 166: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

135

juga memperhatikan hal-hal yang bersifat teknis maupun non teknis untuk menciptkan

tontonan yang tidak membosankan dan monoton.

Ada beberapa istilah dalam pergerakan kamera untuk seorang penata kamera

menurut Kusumawati dkk (2017:99) menyatakan bahwa movement (pergerakan

kamera) pergerakan kamera (camera movement) sangat penting dilakukan oleh penata

kamera, yaitu:

1. Panning

Panning adalah teknik pengambilan gambar dengan cara membelokan badan

kemera secara horizontal tanpa merubah posisi kamera.

2. Tilting

Tilting adalah teknik pengambilan gambar dengan cara menggerakan badan

kamera secara vertical.

3. Tracking

Tracking adalah teknik yang dilakukan daengan caramendekatkan

kameradengan objek atau menjauhkan kamera dari objek.

4. Zooming

Zooming adalah teknik pergerakan lensa kamera yang dilakukan dengan

menggunakan tombol wide angle (W) dan tombol tele (T)

5. Arching

Arching adalah teknik pengambilan gambar dengan cara bergerak

mengelilingi objek, gerakan ini dapat dilakukan dengan setengah lingkaran

atau satu lingkaran penuh.

Page 167: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

136

6. Crane

Crane adalah teknik pengambilan gambar dengan alat penyanggah yang

disebut crane, jimmy jip atau portal jip.

7. Crabbing

Crabbing adalah pergerakan kamera dengan cara bergerak kecamping ke

kanan atau ke kiri layaknya kepiting yang sedang berjalan.

Menurut penulis sebagai penata kamera, selain sebagai seorang yang

menggambil gambar dalam program non drama magazine show XPLORENESIA

harus mampu mengerti pergerakan kamera diatas, untuk sebuah patokan dalam

pengarahan yang dilakukan pengarah acara dalam proses produksi berlangsung.

Penulis sebagai penata kamera menggunakan teknit diatas agar tercipta gambar yang

dinamis dan enak dilihat oleh audience.

Kesimpulan dari beberapa tugas penting penata kamera pada tahap produksi

adalah mengoperasikan kamera dan merekam gambar pada saat produksi, bekerja sama

dengan pengarah acara pada saat proses pengambilan gambar agar sesuai dengan

nasakah, memberikan masukan kepada pengarah acara atau pengarah acara untuk

menghasilkan gambar yang terbaik, selalu menjaga kontinuitas gambar, bertanggung

jawab menjaga kamera selama proses produksi agar kamera tetap pada kondisi normal

dan siap digunakan, selalu bekerja sama dengan semua tim produksi untuk mencapai

hasil yang terbaik.

Page 168: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

137

3.4.3 Paska Produksi

Setelah melewati tahap pra produksi dan produksi, tim segera melakukan tahap

pasca produksi. Dalam tahap paska produksi ini penulis sebagai penata kamera memberi

masukan kepada penyunting gambar mengenai stock gambar yang digunakan dalam

program non drama XPLORENESIA.

Menurut Kusumawati dkk (2017e:77) menyatakan bahwa:

dalam tahap pasca produksi tidak banyak hal yang dilakukan oleh penata kamera.

Penata kamera dalam tahap ini juga bertugas untuk menyusun camera report untuk

mempermudah pekerjaan penyunting gambar. Segala informasi yang telah

dilakukan dalam proses produksi dilaporkan lengkap dengan keterangan hasil

produksi.

Pada proses paska produksi ini penulis sebagai penata kamera masih

mempunyai tugas dan kewajiban dalam produksi dikarenakan masih harus bekerja

sama dengan penyunting gambar guna melengkapi program dengan stock shot yang telah

diambil kemudian akan di proses oleh penyunting gambar dan pengarah acara sehingga

di dapat sebuah program yang telah di sepakati bersama. Pada proses paska produksi ini

penulis juga harus mampu memberikan hasil akhir gambar kepada penyunting gambar

untuk melengkapi program dengan dengan stock shot yang diambil dalam proses produksi

sehingga penyunting gambar mampu menjelaskan secara visual gambar yang akan di

editnya.

Page 169: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

138

Bisa disimpulkan bahwa tugas penata kamera di tahap pasca produksi adalah

melakukan pengecekan kembali peralatan kamera yang telah digunakan, membuat

laporan produksi kamera (camera report) untuk kebutuhan pasca produksi, memberikan

semua hasil gambar kepada penyunting gambar, melakukan perawatan kamera

(maintenance) agar kamera dapat digunakan pada produksi lainya

Page 170: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

139

3.4.4 Peran dan Tanggung Jawab Camera Person

Penulis sebagai penata kamera mempunyai peran dan tanggung jawab tersendiri

seperti profersi lainya penata kamera adalah sebagai crew produksi televisi yang

mempunyai tanggung jawab yang spesifik.

Berbicara mengenai bagaimana pekerjaan suatu profesi, berarti akan membahas

tentang tugas dan tanggung jawab yang spesifik. Pada umunya seorang penata kameara

tidak bekerja sendiri (kecuali untuk hal tertentu), dan secara umum tugas dan tanggung

jawab penata kamera antara lain berdiskusi dengan produser serta pengarah acara untuk

rencana me pembahasan konsep produksi, mempelajari naskah yang sudah dibuat,

menginterpretasikan bagaimana supaya mendapat gambar yang baik, memilih

peralatan kamera serta penunjangnya, bekerja sama dengan pengarah acara pada saat

proses shooting, melakukan pengambilan gambar dengan baik dan bertanggung jawab.

Jadi kesimpulan dari peran dan tanggung jawab seorang penata kamera sangat

penting berpengaruh dengan apa yang telah dihasilkan pada saat pra produksi, produksi

dan paska produksi. Penulis juga membantu suteradara dalam upaya menerjemahkan

bahasa tulisan kedalam bahasa visual melalui pemilihan angle, komposisi dan

pergerakan kamera serta pencahayaan.

Dalam produksi program TV non drama “Xplonesia” peran dan tanggung jawab

penulis sangat penting.

Page 171: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

140

Dalam tahap pra produksi penulis sebagai penata kamera ikut serta menuangkan

ide-ide kreatif, gagasan dan mendiskusikan shot demi shot dengan pengarah acara

untuk pengambilan gambar saat produksi.

Dalam tahap produksi penulis sebagai penata kamera harus ada dalam produksi

berlangsung agar terciptanya proses produksi utnuk menghasilkan gambar yang sudah

ada dalam director treatment, serta bertanggung jawab penuh akan peralatan yang

digunakan dalam produksi maupun hasil gambar yang direkam.

Dalam tahap paska produksi penulis sebagi penata kamera ikut membantu

penyunting gambar memilih shot demi shot untuk kebutuhan penyuntingan gambar.

Page 172: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

141

3.4.5 Proses Penciptaan Karya

Penulis dalam produksi non drama televisi yang berjudul XPLORENESIA,

bertugas menjadi penata kamera dalam produksi non drama ini dikarenakan penulis

sangat tertarik untuk menekuni profesi tersebut, hal ini merupakan tantangan bagi

penulis untuk menghasilkan sebuah karya non drama yang menarik untuk dlihat bagi

penonton non drama televisi yang kami buat. Penulis juga ingin menerapkan ilmu yang

sudah di berikan oleh dosen pengajar di kampus dan dengan referensi buku mengenai

ilmu kamera tentang cara pengambilan gambar yang baik. Meskipun ilmu serta

pengalaman sebagai penata kamera belum begitu banyak untuk bisa menjadi penata

kamera yang handal, tetapi penulis terus belajar dan berusaha banyak mencari

pengalaman agar bisa membuat karya yang baik dan penonton yang melihat akan

mengerti karya yang telah dihasilkan selain itu penulis juga sering menonton acara TV

non drama ditelevisi dengan memperhatikan type shot, angle kamera, gerakan kamera,

tata cahaya untuk dipelajari dan diterapkan dalam produksi acara non drama ini.

Page 173: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

142

A. Konsep Kreatif

Dalam program TV non drama magazine XPLORENESIA produser, pengarah

acara, penulis naskah dan crew lainya menentukan tujuan program yang akan dibuat

dan sumatra barat lah tujuan yang akan dikunjungi oleh XPLORENESIA.

Penulis sebagai penata kamera berperan penting juga dalam memberi konsep

kreatif, terutama dalam pengambilan gambar. Hal yang harus penata kamera lakukan

adalah memberi angle yang menarik untuk penonton agar penonton tidak merasa jenuh,

dan seorang penata kamera juga mempunyai rasa (sense of art) kreatifitas dalam

menciptakan dalam sebuah gambar dengan komposisi kita juga membangun “mood“

suatu visual dan keseimbangan objek.

Pengambilan gambar XPLORENESIA terinspirasi dari acara program Weekend

List yang di produksi NET TV, karena program memiliki pengambilan gambar yang

unik, bagus dan kreatif.

B. Konsep Produksi

Bicara dengan konsep produksi penata kamera, konsep yang kami buat dalam

program non drama magazine XPLORENESIA penulis penekan kan kepada hal yang

bersifat wisata, sejarah dan informasi, edukasi. Segi pengambilan gambar, teknis,

angle, komposisi gambar, warna, pergerakan kamera, hingga pencahayaan lighting, hal

ini tentunya tak terlepas dari sebuah prosedur serta kerja sama tim dalam penciptaan

Page 174: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

143

sebuah konsep yang dibuat dari sebuah naskah menjadi bentuk audio visual serta layak

dinikmati, karena tanpa adanya konsep sebuah karya akan terasa hambar, tanpa makna.

Konsep produksi memiliki peranan penting dalam membawa kemana program

mengarah . Penata kamera sangat dituntut untuk memiliki kecakapan dalam hal

pengambilan gambar pada situasi sesulit apapun.

Sebagai penata kamera dalam proses produksi mempunyai tanggung jawab

menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan saat produksi. Seperti kamera dan tripod, konsep

pada saat produksi sebagai penata kamera sudah seharusnya mengikuti pengarah acara

dalam pengambilan gambar yang pengarah acara inginkan, penata kamera juga harus

menyiapkan stock shot sebanyak mungkin agar mempermudah saat pengeditan

mengambil gambar sebagus mungkin untuk hasil memuaskan.

C. Konsep Teknis

1. Pemilihan Peralatan

Pemilihan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan produksi ini adalah 2

memory card dan untuk pemakaian kamera menggunakan Sony VG 30 dan kamera

Sony MC 2500, 2 memory card cannon

2. Persiapan Peralatan

Peralatan yang di butuhkan oleh penata kamera dalam produksi non drama “

Page 175: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

144

a. kamera SONY baterai dan charger

b. memory card 2 Unit

c. kamera Sony VG 30 2 Unit

d. kamera MC 2500 2 Unit

e. kamera digital cannon(BTS) 2 Unit

f. Tripod 1 Unit

3. Teknik-Teknik Pengambilan Gambar

a. Diantara jenis pengambilan angle kamera adalah :

1. High angle

Pengambilan gambar dengan posisi kamera lebih tinggi dari objek yang di ambil

2. Low angle

Pengambilan gambar dengan posisi kamera lebih rendah dari objek yang di ambil

3. Normal angle( eye level )

Sudut pengambilan gambar yang menunjukkan posisi kamera sejajar dengan

ketinggian mata objek yang diambil.

Page 176: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

145

4. Bird Eye

Teknik pengambilan gambar dengan posisi dari ketinggian objek,

memperlihakan lingkungan yang luas.

5. Frog Eye

Pengambilan gambar dengan ketinggian sesuai dengan dasar dudukan atau

lebih rendah dari kedudukan objek.

b. Diantara jenis pengambilan jenis-jenis shot adalah :

1. ECU (Extreme Close Up)

Pengambilan suatu gambar sebesar mungkin yang menampilkan bagian tertentu

dari tubuh manusia atau menampilkan detail objek.

2. BCU (Big Close Up)

Pengambilan gambar pada daerah kepala untuk menunjukan sifat-sifat yang

tercermin dari wajah seseorang atau bagian dari wajah.

3. CU (Close Up)

Pengambilan gambar dari dekat yang menonjolkan bagian kepala dan bahu,

Page 177: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

146

atau pemandangan suatu objek gambar dari dekat.

4. MLS (Medium Long Shot)

Pengambilan gambar yang menampilkan lutut sampai keatas kepala

5. MS (Medium Shot)

Pengambilan gambar sebatas kepala hingga pinggang

Page 178: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

147

6. LS (Long Shot)

Pengambilan gambar dari jarak yang cukup jauh hingga seluruh pemandangan

dapat ditampilkan semua didalam gambar atau memberi kesan kedalaman.

7. ELS (Extreme Long Shot)

Pengambilan gambar yang menampilkan objek keseluruhan tapi terlihat jauh.

8. FS (Full Shot)

Pengambilan gambar dari objek secara penuh dari kepala hingga kaki dengan

ruang gerak objek sempit.

9. GS (Group Shot)

Pengambilan gambar yang mengutamakan suatu kelompok orang sbgai objek

gambarnya.

10. ES (Establishing Shot)

Pengambilan gambar dengan menggunakan sudut pengambilan gambar yang

besar. Garis Imajiner.

Page 179: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

148

3.4.6 Kendala Produksi dan Solusinya

a. Mencari lokasi shooting, dengan tidak sama sekali tau lokasi, solusinya sebelum

melakukan produksi mencari informasi melalui internet untuk membantu dalam

pencarian lokasi.

b. Penulis dalam menjalaankan produksi menggunakan konsep hand held maka

gambar banyak yang goyang atau shaking (goyang). Solusinya mengatur satu

kali nafas dalam mengambil shooting dan merapatakan tangan pada gengaman

kamera agar kamera tidak mudah goyang

c. Pada saat produksi penulis sebagai camera person mengikuti host berjalan dan

saat itu keadaan pencahayaan tidak merata. Solusinya saya bekerja sama dengan

penata cahaya untuk menggunakan lampu led portable agar mudah dipindahkan

dan dibaawa untuk ikut serta mengikuti host agar pencahayaan tetap stabil

mengarah ke host .

Page 180: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

149

3.4.7 Lembar Camera Person

a. Konsep Camera Person

Penulis sebagai Camera person atau bisa disebut juga penata kamera pada

proses pra produksi, produksi, dan paska produksi tentunya mempunyai ide dan

konsep-konsep yang tentunya telah di laluinya dalam ketiga proses tersebut diatas.

Adapun tiap-tiap proses baik pra produksi, produksi, dan paska produksi telah

mempunyai kesulitan sendiri-sendiri akan tetapi penulis selaku penata kamera tentunya

telah mengkoordinasikan segala sesuatunya bersama tim sehingga proses kesulitan

tersebut dapat dilalui. Adapun hambatan-hambatan yang terjadi pada proses pra

produksi, produksi dan paska produksi diantaranya telah menjadikan penulis sebuah

pengalaman kerja yang nantinya akan dijadikan motivasi untuk proses kerja

selanjutnya.

Adapun penulis mnggunakan sebagai sumber ide, baik yang beasal dari proses

pribadi maupun dari pengalaman orang lain yang sekiranya dapat di terapkan dalam

proses produksi program ini. Penulis sebagai penata kamera akhirnya tahu benar bahwa

konsep dan ide serta pemikiran-pemikiran yang jernih mampu membuat proses

produksi menjadi lebih mudah yang tentunya dengan hasil yang memuaskan.

Page 181: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

150

3.4.7.2 Camera Report

Tabel III. Camera Report

AKADEMI KOMUNIKASI BINA SARANA

INFORMATIKA

Production Company : BSI Produser : Muhammad Miftah Farid

Project Title : XPLORENESIA Sutradara : Andre Rinaldi

Durasi : 24 Menit Penata Kamera : Alam Tauhid

VISUAL

NO SEGMEN CAM

VIDEO NOTES

SHOT ANGLE

MOVING

SIZE

1 1 1 MLS

Eye

Angle Pen Right

Host

berjalan OK

2 1 1 MS

Eye

Angle Pen Right

Host

berjalan OK

Page 182: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

151

3 1 1 MS

Eye

Angle Still

Host

opening 1-2 : C

3 : OK

4 1 1 MCU

Eye

Angle Still

Host

opening 1-2 : C

3 : OK

Page 183: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

152

5 1 1 MLS Eye Angle Follow

Host

berjalan

1-2

: C

3 :

OK

6 1 1 MLS Eye Angle Pen Left

Host

berjalan

1-2

: C

3 :

OK

7 1 1 MS Eye Angle Still

Host

menjelaska

n OK

Acara hari

ini

8 1 1 XLS Bird Eye Track in

Pemandanga

n OK

Level

Pinggir

pantai

9 1 1 LS Frog Eye Crab Lift

Pemandanga

n OK

gunung

10 1 1 XLS Bird Eye Crab

Pemandanga

n OK

level Right

Kota

Padang

Page 184: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

153

11 1 1 XLS Bird Eye

Track

Out

Jam

Gadang OK

level

12 1 1 MS Eye Frog Still

Jam

Gadang OK

Page 185: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

154

13 1 1 MCU Eye angle Still Co Host OK

14 1 1 MLS Eye angle Low angle Co Host OK

Menyapa dan

Mengajak ke

Jam gadang

15 1 1 MCU Eye Angle Still Co Host 1:C

Berada di

2: Lantai 1

OK

16 1 1 MS Eye Angle Still Co Host 1:C

Berada di

2:

Lantai 1

OK

17 1 1 LS Frog Eye Till up Co Host 1:C

Level Naik tangga

2:

OK

18 1 1 MCU Eye Angle Still Co Host 1:C

Berada di

2: Lantai 3

Page 186: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

155

OK

19 1 1 MS Eye Angle Still Co Host OK

Menjelaskan

Bagian Lt.

3

Page 187: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

156

20 1 1 MS Eye Angle Still Co host OK

Berada di

Lantai 4

21 1 1 LS

High

Angle Pen left Pemandangan OK

Dari atas

Jam gadang

22 1 1 LS Low Angle Zoom Out Co Host OK

Dia atas

Jam gadang

23 2 1 MS Eye Angle Still Host OK

Menjelaskan

Segmen 2

24 2 1 MCU Eye Angle Still Host OK

Menjelaskan

Segmen 2

Page 188: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

157

25 2 1 MLS Eye Angle Pen left Co Host OK

sedang

Page 189: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

158

berjalan ke

Tempat batu

angke -

angke

26 2 1 MS

High

Angle Still Co Host OK

Mencoba

Mengangkat

Batu

Angke-angke

27 2 1 MCU Eye Angle Still Co Host OK

Mencoba

Mengangkat

Batu angke-

angke

28 2 1 LS Eye Angle Still/ Co Host OK

Menjelaskan

Batu

Angke-angke

29 2 1 MS Eye Angle Still Co Host OK

Menyapa

Di Janjang

Saribu

30 2 1 MS Eye Angle Still Co Host OK

Berada di

Page 190: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

159

Puncak

janjang

saribu

31 2 1 XLS Low Angle Zoom Out Co Host OK

Berada di

Page 191: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

160

Atas

jembatan

32 3 1 XLS Bird Eye Track in Panorama OK

Level Bukit tinggi

33 3 1 XLS Eye Angle Pen Leftl

Panorama

bukit OK

Dan rumah

Gadang

34 3 1 XLS Bird Eye Track out Istana OK

Leve Pagaruyung

35 3 1 LS Eye angle Still Co Host OK

Membeli

Tiket

Page 192: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

161

36 3 1 LS Eye Angle Still Co Host OK

Di depan

Istana

Pagaruyung

Page 193: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

162

37 3 1 MCU

Eye

Angle still Co Host OK

Di depan

Istana

Pagaruyung

38 3 1 MS

Eye

Angle Still Co Host OK

menjelaskan

tentang

baju

Adat

Yang di

pakai

39 3 1 MCU

Eye

Angle Still Co Host OK

menjelaskan

tentang

baju

Adat

Yang di

pakai

Page 194: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

163

40 3 1 MCU Eye angle Pen Left

Host

berjalan Ok

Ke arah

kamar

Raja

41 3 1 MS Eye Angle Still

Host

menjelaskan Ok

Tentang

kamar

Raja

42 3 1 MCU

Eye

Angle Pen Right

Host

berjalan Ok

Ke arah

Tempat

penyimpanan

43 3 1 MS

Eye

Angle Still

Host

ditempat Ok

Penyimpanan

Raja

44 3 1 XLS

Low

Angle Zoom Out Host berada Ok

Di jendela

Istana

45 3 1 MCU

Eye

Angle Still Host memilih Ok

Baju di

distro

Page 195: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

164

46 3 1 MLS Low Angle Still

Host

berjalan Ok

47 3 1 MS

High

Angle Stiil Host opening Ok

Segmen 3

Page 196: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

165

48 3 1 MS Low Angle Still Host opening Ok

Segmen 3

49 3 1 MCU Eye level Still

Host

menjelaskan Ok

Segmen 3

50 3 1 MS Eye level Pen left Hos berjalan Ok

51 3 1 LS Low Angle Till Up

Host naik

tangga Ok

52 3 1 MCU Eye Level Still Host closing Ok

Program

53 3 1 CU Eye level Still Host closing ok

Program

Page 197: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

166

3.4.8 Floor Plan

a. Bagian depan dari Warbox.

Catatan :

1. Bagunan warbox

2. Host

3. Camera 1

4. Camera 2

Page 198: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

167

b. Mini Bar Warbox.

Catatan :

1. Bartender

2. Host

3. Camera 1

4. Camera 2

5. meja

Page 199: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

168

c. Mini Bar Warbox.

Catatan :

1. Host

2. bartender

3. Camera 1

4. Camera 2

5. meja

Page 200: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

169

d. Private Room Warbox.

Catatan :

1. LCD

2. Tenda

3. Host

4. Camera 1

5. Camera 2

6. Bantal

Page 201: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

170

e. Jam gadang.

Catatan :

1. Jam gadang

2. Camera 1

3. Camera 2

4. Host

Page 202: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

171

f. .pintu masuk lantai 1 jam gadang.

Catatan :

1. Pintu

2. Host

3. Camera 1

4. Camera 4

Page 203: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

172

g. Lantai 3 mesin jam gadang.

Catatan :

1. Mesin jam

2. Host

3. Camera 1

4. Camera 2

Page 204: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

173

h. Lantai 4 lonceng jam gadang.

Catatan :

1. Host

2. Camera 1

3. Camera 2

Page 205: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

174

i. Luar Istana Pagaruyung.

Catatan :

1. Istana

2. Host

3. Camera 1

4. Camera 2

Page 206: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

175

j. Tempat ganti pakaian adat.

Catatan :

1. Tempat pakaian

2. Host

3. Camera 1

4. Camera 2

Page 207: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

176

k. Lantai 2 istana.

Catatan :

1. Host

2. Camera 1

3. Camera 2

Page 208: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

177

l. Tempat penyimpanan istana lantai 4.

Catatan :

1. Host

2. Camera 1

3. Camera 2

4. Lemari

Page 209: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

178

m. Depan rumah batu angke-angke.

Catatan :

1. Host

2. Cammera 1

3. Camera 2

4. Rumah batu angke-angke

Page 210: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

179

n. Tempat batu angke-angke.

Catatan :

1. Tirai

2. Host

3. Batu angke-angke

4. Camera 1

5. Camera 2

Page 211: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

180

o. Janjang saribu bagian bawah.

Catatan :

1. Host

2. Camera 1

3. Camera 3

Page 212: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

181

p. Bagian atas janjang saribu.

Catatan :

1. Host

2. Camera 1

3. Camera 2

4. Gunung

5. Tembok

Page 213: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

182

3.5 Proses Kerja Penyunting Gambar

Peran seorang penyunting gambar ataupun editor adalah bagaimana

mengemas atau membungkus materi pengambilan gambar untuk kemudian di susun

kembali menjadi sebuah jalinan cerita dalam suatu penggarapan program acara

televisi dan harus bertanggung jawab penuh pada saat tahap pasca produksi.

Seorang penyunting gambar harus betul-betul mampu menata ulang

potongan-potongan gambar yang diambil oleh juru kamera. Proses penyuntingan

gambar dapat dilakukan jika shot (stok shot) dan unsur pendukung lainnya seperti

audio, sound effect, dan musik sudah mencukupi.

Menurut Soemarno (2008:143) “Editor adalah sineas profesional yang

bertanggung jawab mengkonstruksi cerita secara estetis dari shot – shot yang dibuat

berdasarkan skenario dan konsep penyutradaraan sehingga menjadi sebuah cerita

yang utuh”.

Penulis sebagai seorang penyunting gambar ataupun editor bertanggung

jawab menyusun gambar menjadi sebuah cerita secara estetis dari kumpulan

gambar yang di buat berdasarkan naskah dan konsep penyutradaraan sehingga

menjadi sebuah karya yang utuh.

Menurut Latief (2015-140) “Editor atau penyunting gambar adalah sebutan

bagi orang yang bertanggung jawab memotong gambar dan suara yang dihasilkan

dari tape”.

Page 214: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

183

Penulis diwajibkan mampu menerjemahkan setiap pola visual sehingga

tercipta program yang sesuai dengan konsep yang diinginkan. Proses penyuntingan

gambar memang menduduki posisi penting dalam menghasilkan karya film yang

menarik dan tidak membosankan.

Menurut Djamal (2014:175) “Editing adalah pemilihan (adegan atau scene)

hasil pengambilan (shooting) dan penggabungannya dalam urutan yang logis

(sejalan dengan cerita atau skenario)”.

Dari kutipan diatas, penulis menyimpulkan bahwa seorang penyunting

gambar harus mengerti keinginan pengarah acara dalam penyatuan gambar yang

ingin penulis kerjakan nanti. Seorang penyunting gambar juga memiliki tanggung

jawab yang penuh pada tahap pasca produksi.

Seorang penyunting gambar harus mampu mengerti apa yang diinginkan

pengarah acara dalam penyatuan gambar yang ingin penulis kerjakan nanti. Konsep

penyuntingan gambar yang sudah dibuat oleh pengarah acara merupakan acuan

dalam penggabungan gambar. Kreatifitas merupakan kunci untuk mendapatkan

konsep penyuntingan gambar dengan baik. Penulis diwajibkan mampu

menerjemahkan setiap pola visual sehingga tercipta program yang sesuai dengan

konsep yang diinginkan.

Page 215: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

184

3.5.1 Pra Produksi

Tahap pra produksi merupakan suatu tahap yang penting dalam pembuatan

suatu karya audio visual. Pada tahap ini dibuatnya pembentukan kru agar terciptanya

kerjasama yang maksimal, kesamaan pendapat karena itu merupakan hal yang

utama. Penulis bersama tim produksi melakukan pemilihan konsep yang akan di

jalankan.

Penulis naskah mengembangkan ide gagasan tersebut. Dari hasil

pengembangan naskah tersebut diajukan kepada dosen pembimbing. Setelah

disetujui naskah dibagikan ke tiap masing-masing teknik. Sekalipun penulis

melakukan proses penyuntingan gambar dilakukan pada tahap pasca produksi,

namun keperluan harus dirancang dan dipersiapkan semenjak tahap pra produksi

ini.

Menurut Soemarno (2008-144) “Tahap pra produksi editor berdiskusi

dengan departemen yang lain dalam script conference untuk menganalisa skenario

baik secara teknis, artistik dan dramatik”.

Dalam hal ini menurut kutipan di atas penulis dan penulis naskah

menggembangkan ide gagasan konsep yang sudah dibuat dalam bentuk naskah,

kemudian dari hasil pengembangan naskah tersebut diajukan kepada dosen

pembimbing. Setelah disetujui, naskah dibagikan ke masing-masing jobdesk.

Sekalipun penulis melakukan proses penyuntingan gambar dilakukan pada

tahap pasca produksi. Namun keperluan harus dirancang dan dipersiapkan

Page 216: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

185

semenjak tahap pra produksi ini. Dalam tahap ini penyunting gambar tidak hanya

diam dan menunggu hasil gambar produksi, melainkan bersama-sama dengan kru

lainnya melakukan kegiatan pra produksi, salah satunya adalah melakukan riset.

Pada tahap ini seorang penyunting gambar harus menyiapkan beberapa audio visual

tambahan yang sebelumnya telah di sunting seperti ID Program, Opening

Billboard, dan Bumper In/Out.

Penulis merancang tahapan penyuntingan gambar untuk didiskusikan

dengan pengarah acara guna memberikan masukan terhadap suatu gaya

pengemasan karya yang akan dibuat nanti. Pada pra produksi ini juga, penulis sudah

harus mempersiapkan perangkat yang akan digunakan pada saat proses

penyuntingan gambar seperti hardware, software dan alat atau media apa saja yang

akan dipakai saat proses penyuntingan gambar nanti.

Dalam tahap pra produksi ini, penulis juga membantu produser dan penata

kamera membuat perancangan program atau direct treatment agar sesuai dengan

alur cerita yang diharapkan pada tahap produksinya. Dalam tahap ini penulis

membantu tim yang lain mengembangkan konsep dan ide dengan melakukan

brainstorming agar dalam setiap segmennya tidak monoton dan bagaimana para

audience bisa menerima pesan dengan baik.

Penulis mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan penyuntingan

gambar, seperti menyiapkan software, mempersiapkan konsep penyuntingan

gambar yang akan digunakan. Penulis juga membantu pengarah acara dan penulis

naskah dalam mengembangkan direct treatment serta memperkirakan shot-shot apa

Page 217: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

186

saja yang baik untuk nanti pada saat produksi berlangsung dan merencanakan

semua teknis-teknis untuk penyuntingan gambar.

3.5.2 Produksi

Dalam tahap produksi penulis sebagai penyunting gambar tidak memiliki

tugas khusus. Penulis pada tahap ini memberikan saran kepada pengarah acara pada

saat produksi bila dalam situasi diluar dari konsep yang sudah penulis naskah buat

sebelumnya.

Penulis juga berhak memberikan saran kepada pengarah acara pada saat

produksi bila dalam situasi yang diluar daripada konsep yang ada. Penulis pada saat

produksi juga harus membantu tim yang lain seperti mengambil behind the scene

pada saat produksi berlangsung.

Dalam tahap produksi penulis sebagai seorang penyunting gambar

membantu tim sebagai second campers untuk pengambilan gambar-gambar yang

ditunjuk oleh pengarah acara dilapangan, stock shoot dan juga membantu blocking

kamera untuk setiap segmennya. Setelah pengambilan gambar berlangsung penulis

berperan untuk memindahkan video yang telah diambil, akan di back up ke laptop.

Seorang penyunting gambar dapat membantu mengawasi apapun selama

produksi berlangsung. Apapun yang dirasa membutuhkan bantuan pasti akan

penulis bantu dilapangan. Seperti penata cahaya yang kekurangan orang, jadi harus

Page 218: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

187

menata cahaya seorang diri. Disini penulis membantu mengarahkan cahaya yang

diinginkan.

Menurut Soemarno (2008:144) “Dalam tahap ini seorang editor tidak

memiliki tugas dan kewajiban khusus, namun dalam proses produksi ini seorang

editor dapat membantu mengawasi pendistribusian materi untuk proses

penyuntingan gambar”.

Selain meninjau kembali hasil gambar yang telah di ambil oleh penata

kamera, penyunting gambar dan pengarah acara memastikan kembali apakah ada

scene yang terlewat pada saat pengambilan gambar atau tidak.

Karena program ini lebih menonjolkan informasi dan hiburan yang ada

dilokasi, jadi lebih mudah untuk membayangkan bagaimana proses penyuntingan

ini akan dibuat. Dalam program ini, pembawa acara terjun langsung dalam setiap

perjalanan dari satu lokasi ke lokasi lainnya.

3.5.3 Pasca Produksi

Penulis selaku seorang penyunting gambar harus menganalisa naskah

dengan melihat adegan yang tertulis dalam naskah dan mengungkapkan

penilaiannya pada pengarah acara. Seorang penyunting gambar juga harus

berdiskusi dengan departemen yang lain untuk menganalisa naskah, baik secara

teknis, artistik dan dramatik, serta seorang penyunting gambar bersama produser

dan pengarah acara akan menentukan proses pasca produksi yang akan digunakan

dalam penyuntingan gambar.

Page 219: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

188

Pada tahap pasca produksi tentunya seorang penyunting gambar akan

melakukan kewajiban dan tugasnya, yaitu menyunting hasil gambar yang

dihasilkan oleh penata kamera dalam tahap produksi. Ada beberapa teknik

penyuntingan gambar yang penulis gunakan dalam tahap ini.

Pada saat pasca produksi, penulis harus sudah membuat catatan mengenai

kumpulan gambar-gambar dan suara yang akan dimasukan ke dalam hasil edit, baik

itu dapat dari stock shot serta program yang telah diambil gambarnya. Setelah

proses pemilihan gambar langkah selanjutnya yang akan dilakukan oleh penulis

adalah memperhatikan potongan-potongan gambar agar tidak terjadi jumping dan

saling berkesinambungan pada konsep yang sudah dibuat.

Pasca produksi penyunting gambar memiliki tiga langkah utama yaitu editing

offline, editing online, dan mixing. Dalam hal ini terdapat dua teknik penyuntingan

gambar, yaitu : Pertama, yang disebut penyuntingan gambar dengan teknik analog

atau linier. Kedua, penyuntingan gambar dengan teknik digital atau non linier

dengan komputer.

Penulis harus mampu membaca setiap pergerakan yang dilakukan talent dan

akan disesuaikan dengn konsep yang sudah disepakati. Penulis harus mempunyai

kreativitas tinggi karena penulis harus melakukan proses perekaman sekaligus

penyuntingan secara bersamaan sehingga konsep bisa langsung dibuat sesuai

kesepakatan. Langkah-langkah kerja yang penulis lakukan adalah sebagai berikut:

Page 220: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

189

A. Offline

Proses awal bagi seorang penyunting gambar, dimana penyunting gambar

akan mulai melakukan proses penyuntingan gambar dari data yang masih bersifat

kasar sampai proses fine cute (menyusun atau merapikan gambar). Dalam tahap ini

tidak ada capture karena pada saat produksi menggunkan kamera yang memakai

memory card, mempermudah untuk memulai tahap di meja penyuntingan gambar.

Setelah shooting selesai, script boy/girl membuat logging, yatiu mencatat

kembali semua hasil shooting berdasarkan catatan shooting dan gambar. Di

dalam logging time code (nomor kode yang berupa digit frame, detik, menit, dan

jam dimunculkan dalam gambar) dan hasil pengambilan setiap shoot dicatat.

Kemudian berdasarkan catatan itu pengarah acara akan membuat editing kasar yang

disebut editing offline. Sesudah editing kasar ini jadi, reporter membuat naskah

yang dilengkapi dengan uraian narasi, timecode, dan bagaian-bagian yang perlu

diisi dengan ilustrasi musik.

B. Online

Pada tahap ini penyunting gambar sudah mulai merapihkan hasil offline,

memperbaiki kualitas video yang sudah diedit dan memberikan tambahan transisi

serta efek khusus yang dibutuhkan sesuai dengan konsep penyuntingan gambar.

Ditahap ini kerangka konsep yang sudah dibuat sudah terbentuk dari potongan

gambar yang sudah tersusun ditahap sebelumnya. Kemudian penyunting gambar

memberikan audio dalam penyajian gambar yang ada agar menjadi sempurna dan

indah.

Page 221: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

190

C. Mixing

Narasi yang sudah direkam dan ilustrasi musik yang juga sudah direkam,

dimasukkan ke dalam pita hasil editing online sesuai dengan petunjuk atau

ketentuan yang tertulis dalam naskah editing. Keseimbangan antara sound effect,

suara asli, suara narasi dan musik harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak

saling mengganggu dan terdengar jelas. Sesudah proses mixing ini boleh dikatakan

bagian yang penting dalam post-production sudah selesai.

Berdasarkan naskah ediing, penyunting gambar mengedit

hasil shooting asli. Sambungan-sambungan setiap shoot dan adegan (scene) dibuat

tepat berdasarkan catatan time-code dalam naskah editing. Demikian

pula sound asli dimasukkan dengan level yang seimbang dan sempurna.

Setelah editing online ini siap, proses berlanjut dengan mixing. Sementara itu,

perbedaan antara teknik linear dan nonlinear adalah sebagai berikut;

1. Linier Penyuntingan Gambar

Proses penyuntingan gambar secara langsung dari kaset (pita) ke kaset (Pita)

dengan menggunakan media VTR ke VTR (Video Tape Recorder). Jadi VTR yang

satu untuk media playback (tempat kita memilah milah gambar) dan VTR yang

satunya lagi untuk media perekam hasil gambar yang kita pilah pilah tadi.

2. Non Linier Penyuntingan Gambar

Proses penyuntingan gambar yang menggunakan media digital seperti

computer. Proses ini tidak langsung seperti Linier Editing, karena audio video yang

Page 222: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

191

ada di kaset pita harus di transfer dulu ke Hardisk computer (proses transfer ini

biasa disebut Capture). Setelah tahap Capture baru kita bisa melakukan tahap proses

penyuntingan gambar.

Pada saat pasca produksi, penulis harus sudah mencatat kembali semua hasil

shooting berdasarkan catatan shooting dan gambar langkah selanjutnya yang akan

dilakukan oleh penulis adalah memperhatikan potongan-potongan gambar agar

tidak terjadi jumping dan memastikan hasil gambar saling berkesinambungan pada

konsep yang sudah dibuat.

Penyunting gambar harus mampu membaca setiap pergerakan yang

dilakukan talent dan akan disesuaikan dengan konsep yang sudah disepakati.

Penulis harus mempunyai kreatifitas tinggi karena penulis selaku penyunting

gambar harus melakukan proses perekaman sekaligus penyuntingan secara

bersamaan sehingga konsep bisa langsung dibuat sesuai kesepakatan.

3.6 Peran dan Tanggung Jawab Penyunting Gambar

Salah satu peran penulis yaitu bisa menentukan durasi dari suatu program,

menentukan titik pemotongan gambar, bisa menentukan jenis transisi yang sesuai

dan menciptakan kontinuitas yang baik. Seorang penyunting gambar sangat

berpengaruh atau berperan penting bagi proses produksi.

Adapun peran dan tanggung jawab seorang penyunting gambar erat

hubungannya pada proses pasca produksi antara lain, menjawab keinginan

Page 223: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

192

pengarah acara dalam proses editting sehingga terciptalah continuitas program yang

menarik, tukar pikiran sangatlah penting dalam proses editting karna berpengaruh

mengenai shot-shot yang layak dimasukan mana dan yang tidak mana.

Seorang edior haruslah sigap dalam kendala-kendala teknis yang ada

misalnya seperti software yang tiba-tiba error dengan sendirinya, komputer yang

tiba-tiba mati dengan sendirinya sehingga penyunting gambar terpaksa mengedit

ulang karna sebelumnya data tersebut belum di save.

Masalah itu kerap terjadi maka perlu dipersiapkan sebaik mungkin dan

memperhatikan spesifikasi komputer tersebut. Tanggung jawab penuh seorang

penyunting gambar itu adalah pada hasil akhir sebuah program yang sedang

dikerjakannya seperti penggabungan gambar, audio yang serasi, serta kontrasnya

sebuah gambar harus diperhitungkan secara matang oleh penyunting gambar.

3.7 Proses Penciptaan Karya

A. Konsep Kreatif

Penulis mendesain potongan-potongan gambar menjadi satu kesatuan cerita

sesuai dengan konsep yang ada dengan tujuan dapat dinikmati khalayak dalam hal

penyuntingan menggunakan teknik penyuntingan gambar continuity yang bertujuan

agar memberikan sebuah alur konsep yang jelas sesuai yang ada, serta metode

penyambungan cut to cut, dissolve, dip to black, dan lainnya agar pergerakan dari

gambar ke gambar dapat menyambung secara dinamis.

Page 224: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

193

B. Konsep Produksi

Penulis sebagai penyunting gambar selain mempunyai konsep dan

pemikiran yang berbeda dengan penyunting gambar yang lain, juga mempunyai

strategi yang diciptakan demi jalannya sebuah program produksi yang sedang

dikerjakannya.

Penyunting gambar dan pengarah acara harus bisa bekerja sama agar proses

penyuntingan gambar bisa dihasilkan sesuai yang diharapkan. Strategi yang

dihasilkan oleh seorang penyunting gambar sebelumnya harus telah

dikoordinasikan terlebih dahulu kepada pengarah acara, karena pengarah acara

yang menentukan efek atau konten seperti apa yang pantas atau tidak pantas untuk

digunakan ke dalam karyanya.

C. Konsep Teknis

Penulis sebagai penyunting gambar harus mampu berkoordinasi dengan

pengarah acara yang kemudian dikonfirmasi kepada produser dalam hal pemilihan

alat-alat yang akan digunakan. Semua itu erat hubungannya demi kemudahan

sebuah produksi yang sedang dikerjakan. Penggunaan alat-alat berbasis teknologi

yang modern dan canggih sangat menunjang hasil kerja penyunting gambar.

Penulis sebagai penyunting gambar telah mempelajari dengan seksama

setiap penggunaan alat yang terbaru dan aplikasi tersebut dan hasilnya adalah

penulis mampu menciptakan dan mengembangkan setiap ide yang menjadi

pendukung program yang sedang dikerjakan.

Page 225: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

194

3.8 Lembar Kerja Penyunting Gambar

3.8.1 Konsep Penyuntingan Gambar

Dalam pembuatan program magazine show yang berjudul

“XPLORENESIA” konsep penyuntingan gambar yang digunakan tidak terlalu

rumit. Tidak membutuhkan penyuntingan gambar yang terkesan berlebihan namun

tetap membuat penonton betah untuk menyaksikannya.

Ada beberapa konsep dari acara televisi yang sudah ada kemudian kami

aplikasikan ke program kami, tentunya kami membuat versi kami sendiri dengan

sentuhan yang berbeda namun tetap terlihat dinamis. Karna konsep tersebut juga

bisa terbilang baru di seluruh program di televisi yang ada selama ini. Contohnya

seperti split screen kami terapkan karna memang program kita menggunakan dual

cam.

Dalam teknik ini, seorang penyunting gambar harus memiliki tingkat

ketelitian yang tinggi. Agar transisi antar gambar tidak jumping, proses cut to cut

harus sangat diperhatikan. Sehingga gambar tersebut berkelanjutan dan tidak

terlihat aneh dan dapat dinikmati oleh audience.

Page 226: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

195

3.8.2 Laporan Penyunting Gambar

Tabel I. LAPORAN PENYUNTINGAN GAMBAR

AKADEMI KOMUNIKASI BINA SARANA INFORMATIKA

Production Company : BSI Produser : Muhammad Miftah Farid

Judul Acara : XPLORENESIA Pengarah Acara : Andre Rinaldi

Durasi : 24 Menit Penyuntingan Gambar : Panji Bukhori

NO SCENE EXT/INT

KETERANGAN

VISUAL AUDIO SFX TRANSISI VIDEO

EFFECT DURASI

1 1 EXT MLS - Still Host

Hallo sobat

Xplore....!!!

Natural /

Backsound

Cutting - 20dtk

Page 227: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

196

jumpa lagi

bersama Maya

Nanda dalam

acara

XPLORENESI

AA..!!! Lest to

eksplore

Indonesia!

nanda sekarang

sedang berada

di tempat

nongkrong

yang asyik

yaitu di

Warbox Cafe

yang berada di

bilangan

Jakareta Timur

tepatnya di

daerah Condet.

Yuk ikutin

Nanda!”

Seperti biasa

selama tiga

puluh menit ke

Page 228: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

197

depan Nanda

bakalan ngajak

sobat eksplor

buat ngelilingi

Tanah

Indonesia.

Yup Nanda

rasa sobat

Eksplore udah

nggak sabar

kan?

2 2 INT MS - Still Host

Well, di

episode kali ini

tempat yang

akan kita

kunjungi

adalah Kota

Padang

Sumatra Barat.

Kota yang khas

dengan

Natural /

Backsound

Cutting - 20dtk

Page 229: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

198

makanan

Rendang ini

memang sudah

terkenal

memiliki

banyak tempat-

tempat wisata

yang unik dan

bersejarah.

Oke. Nanda

rasa sobat

Eksplore udah

nggak sabar

mau lihat

tempat apa aja

yang mau

dieksplore!!.

Lets to

Eksplore

Indonesia!!!

3 3 EXT Stock Shoot VO

Kota Padang

adalah Kota

terbesar yang

Natural /

Backsound

Cutting - 25dtk

Page 230: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

199

ada di pesisir

barat Pulau

Sumatera. Kota

ini merupakan

Ibu kota

Provinsi

Sumatra Barat

dengan luas

694,96

kilomenter.

Kata Padang

dalam bahasa

Minang berarti

“Padang” yang

bisa juga

mengartikan

“Lapangan”.

Kota yang

terkenal

dengan cerita

Siti Nurbaya

ini mempunyai

pesona alam

nan luar biasa.

Page 231: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

200

4 3 EXT Stock Shoot VO

Bagi sobat

Eksplore yang

pernah ke Kota

Bukittinggi,

tentu tidak

asing lagi

dengan yang

namanya Jam

Gadang.

Ya, jam

Raksasa ini

disebut-sebut

kembaran dari

Jam Big Ben

yang berada di

Inggris.

Tinggi

bangunan ini

mencapai 26

meter.

Jam yang

menjadi Ikon

Bukittinggi ini

Natural /

Backsound

Cutting - 30dtk

Page 232: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

201

dibangun pada

tahun 1926

oleh arsitek

Yazid dan

Sutan Gigi

Ameh.

Pada keempat

sisi puncaknya

terdapat empat

buah jam

dengan

diameter 80

centimeter, jam

ini merupakan

hadiah dari

Ratu Belanda

kepada

sekretaris kota

pada saat itu.

Page 233: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

202

5 3 EXT MS – Still Co Host

“Eh sobat

Eksplore, Della

sampai lupa

saking

asyiknya foto-

foto hehe.

Nih Della udah

di Bukittinggi,

tepatnya di

area Jam

Gadang.

Mau tahu apa

aja yang ada di

dalamnya?

Yuk ikutin

Della terus!”

Natural /

Backsound

Cutting - 17dtk

6 3 EXT Stock Soot VO

Yang menjadi

keunikkan dari

Natural /

Backsound

Cutting -

Page 234: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

203

jam ini adalah

angka empat

pada Jam

Gadang yang

tidak

mengikuti

kaidah angka

Romawi pada

umumnya.

Banyak yang

mengaitkan

dengan hal-hal

tahayul.

Namun sampai

saat ini tidak

ada rujukkan

pasti mengenai

hal itu.

7 4 INT MS – Still Co Host

Well begini nih

suasana di

dalam menara

Jam Gadang.

Natural /

Backsound

Cutting - 30dtk

Page 235: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

204

Oh ya sobat,

ruangan Jam

Gadang ini

memiliki

empat tingkat,

tingkat

pertama

ruangan

petugas,

tingkat kedua

tempat

pemberat jam

atau bandul,

tingkat ketiga

tempat mesin.

Dan tingkat ke

empatnya

puncak dari

menara ini.

Kita bisa ke

atas lewat

tangga ini nih.

Tangganya

agak terjal ya

sobat.

Page 236: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

205

8 5 INT MS – Still Co Host

Gerakkan di

lantai tiga ini

nih sobat

terhubung ke

mesin lain

yang lebih

kecil di lantai

empat. Dan

mesin ini

diyakini Cuma

ada dua, yang

satunya disini

dan satunya

lagi di Jam

Bog Ben.

Mesin-

mesinnya juga

harus

dibersihkan

empat bulan

sekali.

Oke sekarang

kita naik lagi

Natural /

Backsound

Cutting - 20dtk

Page 237: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

206

ke puncak Jam

Gadang yuk!”.

9 6 INT MS – Still Co Host

Yuhu... Della

sudah di

Puncaknya nih.

Dari sini kita

bisa lihat

pesona

Landscap dan

perkotaan.

Indah kan

sobat Xplore?!

Yap sobat

Xplore itu ada

lonceng dari

Jam

Gadangnya

yang terletak di

Menara.

Lonceng

jumbo ini

Natural /

Backsound

Cutting - 45dtk

Page 238: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

207

terlihat megah

sekaligus

eksotis ya

sobat!

Pemukul

jamya terbuat

dari palu besi

berkepala

beton.

Pemukulnya

digerakkan

sama seutas

tali baja

terhubung ke

mesin utama

yang ada di

lantai tiga.

Tuh lihat

sobat! Di

loncengnya

ada tulisan

B.Vortman-

Recklinghausa

n. Ini nama si

pembuatnya.

Balik lagi ke

misteri angka

Page 239: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

208

empat pada

Jam ini. Ada

yang

mengatakan

awalnya si

pembuat jam

udah bener

nulis angka

empatnya

sesuai sama

angka

Romawi,

namun karena

alasan

keeimbangan

Visual Raja

tidak setuju.

Anyways

apapun

ceritanya Jam

Gadang adalah

salah satu

Cakra Budaya

yang harus kita

jaga..

Page 240: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

209

10 6 EXT LS Co Host

Xplorenesia,

lets to explore

indonesia!!

Natural /

Backsound

Cutting - 5dtk

Commercial Break

11 7 INT MS – Still Host

Kalau tadi kita

sudah diajak

mengeksplor

Jam Gadang

Sekarang kita

akan

mengunjungi

daerah Batu

Sangkar dan

Bukittinggi.

Natural /

Backsound

Cutting - 30dtk

Page 241: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

210

Tau nggak

sobat? Di

daerah Batu

sangkar

terdapat batu

yang ajaib

namanya Batu

Angkek-

angkek.

Sedangkan di

Bukittinggi ada

jembatan yang

disebut

miniaturnya

tembok Cina.

Waduh tambah

penasaran kan?

Langsung aja

yuk Lets to

Eksplore

Indonesia!!!

12 7 EXT Stock Shoot VO

Natural /

Backsound

Cutting - 25dtk

Page 242: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

211

Batu sangkar

selama ini

terkenal

dengan

panorama alam

nan

mempesona.

Selain itu

terdapat juga

ciri khas dari

Negri Ranah

Minang ini.

Yaitu Batu

Angkek-

angkek yang

terdapat di

sebuah Rumah

Gadang

keturunan

Datuak

Bandaro Kayo

di Nagarai

Balai Tabuh,

Kabupaten

Tanah Datar.

Konon katanya

Batu ini

mempunyai

Page 243: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

212

berat yang

berubah-ubah.

13 7 INT Stock Shoot VO

Batu Angkek-

angkek yang

mempunyai

arti angkat-

angkat ini

dipercaya

Masyarakat

sekitar

mempunyai

kekuatan gaib

yang mampu

meramal nasib

seseorang,

dengan cara

mengangkat

batu tersebut.

Bila seseorang

yang berhasil

mengangkat

batunya maka

Natural /

Backsound

Cutting - 15dtk

Page 244: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

213

niat dan

keinginannya

bisa tercapai.

14 7 INT Stock Shoot VO

Batu berbentuk

cangkang

Kura-kura ini

berwarna

Hitam dan

mempunyai

lubang kecil di

tengahnya. Di

permukaannya

yang berwarna

tembaga ada

tulisan lafadz

Allah dan

Muhammad.

Natural /

Backsound

Cutting - 10dtk

15 7 INT Stock Shoot VO

Natural /

Backsound

Cutting - 10dtk

Page 245: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

214

Selain Batu

Angkek-

angkek Rumah

peninggalan

Datua Bandaro

Kayo ini juga

menyediakan

alat-alat

kerajinan

tangan yang

dijual. Di

setiap rak yang

berjajar rapi

kita bisa

melihat alat-

alat berupa tas,

gantungan

kunci, sepatu

dan aksesoris

lainnya.

16 7 INT Still Co Host

Sobat Xplore

penasaran kan

Natural /

Backsound

Cutting - 5dtk

Page 246: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

215

abis ini kita

kemana lagi,

yuk ikutin

terus

17 8 EXT Stock Shoot VO

Kita kembali

lagi ke

Bukittinggi,

kota ini banyak

sekali

menawarkan

tempat wisata

bagi para

pengunjung.

Tempat yang

direkomendasi

kan

Xplorenesia

adalah Janjang

Saribu.

Mungkin

beberapa orang

masih bertanya

Natural /

Backsound

Cutting - 30dtk

Page 247: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

216

tentang wisata

ini. Faktanya,

memang masih

belum banyak

orang yang

tahu dengan

tempat wisata

ini. Yang

paling unik

adalah,

kemiripan

konsep yang

dimiliki

kawasan

wisata ini

dengan

Tembok besar

yang ada di

Cina.

Sekaligus

wisata ini bisa

dijadikan

tempat

pengganti

mnikmati

Tembok Cina

dengan biaya

Page 248: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

217

yang relative

murah.

18 8 EXT MS-Sill Co Host

“Oke sobat

Eksplore. Della

sudah ada di

Janjang Saribu.

Jembatan yang

mempunyai

banyak tangga.

For Your

Information

meski meiliki

nama seribu,

tapi jumlah

tangganya

tidak mencapai

ribuan loh

sobat. Mau

tahu lebih

lanjut lagi yuk

Natural /

Backsound

Cutting - 15dtk

Page 249: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

218

19 8 EXT Stock Shoot VO

Selain

memiliki

jumlah anak

tangga yang

banyak.

Janjang Saribu

memiliki

panorama yang

menkjubkan.

Bila dilihat

dari atas

jembatan. Kita

bisa melihat

hamparan

lembah nan

hijau, daerah

Ngarai Sianok

dan Gunung

Singalang.

Natural /

Backsound

Cutting - 15dtk

20 8 EXT MS-Still Co Host

Natural /

Backsound

Cutting - 10dtk

Page 250: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

219

Wuuh, della

capek banget

nih sekarang

udah di

puncaknya nih.

Kalian harus

cobain kalo

main ke bukit

tinggi ya

21 8 EXT Stock Shoot VO

Benar saja, bila

kita terus

telusuri anak

tangga dengan

tembok yang

berwarna abu-

abu di sisi

kanan dan kiri

membuat kita

tak akan heran

destinasi

Natural /

Backsound

Cutting - 20dtk

Page 251: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

220

tempat ini

mendapat

julukan The

Great Wall Of

Koto Padang

22 8 EXT LS Co Host

Xplorenesia

lets to explore

indonesia!!

Natural /

Backsound

Cutting - 5dtk

Commercial Break

23 9 INT MLS-Still Host

Nah sobat

Eksplore kalo

bicara tempat

wisata di

Natural /

Backsound

Cutting - 20dtk

Page 252: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

221

Tanah Minang

tentu tidak ada

habisnya.

Mulai dari

tradisi, tempat

bersejarah atau

bahkan istana

semuanya ada.

Seperti yang

akan dikulik

rekan Nanda

yaiu Della

yang sudah ada

di Batu

sangkar. Di

Batu sangkar

terdapat Istana

yang megah

yang menjadi

tempat

kunjungan baik

dalam maupun

luar Negri.

Mau tahu

selengkapnya.

Lest to

Page 253: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

222

Eksplore

Indonesia!!

24 9 EXT Stock Shoot VO

Kota Padang

takkan pernah

kehabisan

pesona

wisatanya.

Selain

memiliki

keunikkan di

bidang alam

dan kuliner,

Kota Malin

kundang ini

juga memiliki

aneka ragam

budaya yang

menarik untuk

dipelajari.

Terkait dengan

ini salah satu

wisata yang

Natural /

Backsound

Cutting - 30dtk

Page 254: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

223

terkenal dan

banyak

dikunjungi

Wisatawan

adalah istana

Baso

Pagaruyung

25 9 EXT Stock Shoot VO

Sama seperti

wisata pada

umumnya

Istana

Pagaruyung ini

mempunyai

harga tiket bila

untuk

memasukinya.

Untuk harga

tiket orang

dewasa dikenai

biaya lima

belas ribu,

sedangkan

Natural /

Backsound

Cutting - 20dtk

Page 255: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

224

harga orang

dewasa

mancanegara

seharga dua

puluh lima

ribu, Dan

untuk anak-

anak dikenai

harga sepuluh

ribu rupiah dan

untuk anak-

anak

Mancanegara

dikenai lima

belas ribu

rupiah

26 10 EXT MLS-Still Co Host

“Balik lagi

bersama Della,

di belakang

Della sudah

ada Istana

Baso alias

Natural /

Backsound

Cutting - 12dtk

Page 256: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

225

Istana

Pagaruyung.

Tetap

penasaran kan

yuk kita kulik

lagi.

27 10 EXT MS-Still Co Host

sebelum kita

kulik apa aja

yang ada di

dalam Istana.

Nggak afdol

kalau kita

belum nyobain

memakai baju

adat.

Natural /

Backsound

Cutting - 8dtk

28 11 INT Stock Shoot VO

Di Istana ini

juga

Natural /

Backsound

Cutting - 15dtk

Page 257: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

226

menyediakan

beraneka

ragam baju

adat. Bagi

sobat Eksplore

yang ingin

mencoba baju

adatnya, sobat

bisa merogoh

kocek seharga

tiga puluh lima

ribu sampai

empat puluh

ribu rupiah

tergantung

jenis model

pakaiannya.

29 11 INT MS-Still Co Host

Ini baju yg

della pilih tadi,

Gimana?

Baguskan?

Natural /

Backsound

Cutting - 15dtk

Page 258: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

227

30 12 INT MS-Still Co Host

Iya sobat,

beginilah

pemandangan

yang ada di

dalam Isana,

Istana ini

mempunyai

tiga lantai, dan

setiap

lantainya ada

ruangan yang

menyimpan

banyak hal.

Natural /

Backsound

Cutting - 15dtk

31 13 INT MS-Still Co Host

Di lantai kedua

ada kamar

yang disebut

Anjuang

Natural /

Backsound

Cutting - 7dtk

Page 259: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

228

Paranginan

yaitu kamar

perempuan

Raja yang

belum menikah

32 14 INT MS-Still Co Host

Di lantai ketiga

ada etalase-

etalase yang

menyimpan

benda-benda

pusaka

Natural /

Backsound

Cutting - 8dtk

33 14 EXT LS Co Host

Xplorenesia

lets to explore

indonesia!!

Natural /

Backsound

Cutting - 5dtk

Page 260: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

229

34 15 EXT MS-Still Host

Ada banyak

cara untuk

menunjukkan

rasa

Nasionalisme

dalam diri kita,

yaitu dengan

terus

menggunakan

produk buatan

anak Negri dan

tentunya juga

mengunjungi

tempat-tempat

yang ada di

tanah Ibu

Pertiwi ini.

Iya sobat

Eksplore tak

terasa tiga

puluh menit

sudah kami

menemani

sobat eksplore.

Natural /

Backsound

Cutting - 30dtk

Page 261: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

230

Sampai ketemu

lagi di hari dan

jam yang

sama. Saya

Maya Nanda

pamit undur

diri. Lest to

Ekplore

Indonesia.

3.8.3 Logging Picture

Tabel II. LOGGING PICTURE

AKADEMI KOMUNIKASI BINA SARANA INFORMATIKA

Production Company : BSI Produser : Muhammad Miftah Farid

Judul Acara : XPLORENESIA Pengarah Acara : Andre Rinaldi

Durasi : 24 Menit Penyuntingan Gambar : Panji Bukhori

Page 262: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

231

No Logging Time Video Audio Remark

1 00:00:00:00-00:00:05:00 Bars And Tone Tone -

2 00:00:05:00-00:00:10:00 Logo BSI - -

3 00:00:10:00-00:00:15:00 ID Program - -

4 00:00:15:00-00:00:20:00 Universal Counting Leader Tone -

Segment 1

5 00:00:20:00-00:00:40:00 Bumper In Program Instrument -

6 00:00:40 :00-00:01:15:00 Host Dialog -

7 00:01:15:00-00:01:40:00 Establish Instrument -

8 00:01:40:00-00:02:05:00 Host Dialog -

9 00:02:05:00-00:03:03:00 Establish Voice Over -

10 00:03:03:00-00:03:32:00 Co Host Dialog -

11 00:03:32:00-00:03:50:00 Establish Voice Over -

12 00:03:50:00-00:04:10:00 Co Host Dialog -

Page 263: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

232

13 00:04:10:00-00:04:43:00 Stock Shoot Instrument -

14 00:04:43:00-00:05:03:00 Co Host Dialog -

15 00:05:03:00-00:05:08:00 Establish Instrument -

16 00:05:08:00-00:05:20:00 Co Host Dialog -

17 00:05:20:00-00:05:42:00 Establish Instrument -

18 00:05:42:00-00:05:50:00 Co Host Dialog -

19 00:05:50:00-00:06:00:00 Bumper Out Program Instrument -

Commercial Break / Segment 2

20 00:06:00:00-00:06:07:00 Bumper In Program Instrument -

21 00:06:07:00-00:06:25:00 Establish Instrument -

22 00:06:25:00-00:06:52:00 Host Dialog -

23 00:06:52:00-00:08:15:00 Establish Voice Over -

24 00:08:15:00-00:08:25:00 Co Host Dialog -

25 00:08:25:00-00:09:00:00 Establish Voice Over -

26 00:09:00:00-00:09:20:00 Co Host Dialog -

Page 264: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

233

27 00:09:20:00-00:09:47:00 Establish Voice Over -

28 00:09:47:00-00:10:15:00 Establish Instrument -

29 00:10:15:00-00:10:30:00 Co Host Dialog -

30 00:10:30:00-00:11:06:00 Establish Instrument -

31 00:11:06:00-00:11:18:00 Establish Voice Over -

32 00:11:18:00-00:11:30:00 Establish Instrument -

33 00:11:30:00-00:11:40:00 Co Host Dialog -

34 00:11:40:00-00:11:50:00 Bumper Out Program Instrument

Commercial Break/ Segment 3

35 00:11:50:00-00:11:57:00 Bumper In Program Instrument -

36 00:11:57:00-00:12:24:00 Establish Instrument -

37 00:12:24:00-00:12:50:00 Host Dialog -

38 00:12:50:00-00:13:45:00 Establish Voice Over -

39 00:13:45:00-00:14:12:00 Establish Instrument -

40 00:14:12:00-00:14:25:00 Co Host Dialog -

Page 265: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

234

41 00:14:25:00-00:14:35:00 Establish Instrument -

42 00:14:35:00-00:14:47:00 Co Host Dialog -

43 00:14:47:00-00:14:58:00 Establish Instrument -

44 00:14:58:00-00:15:15:00 Establish Voice Over -

45 00:15:15:00-00:15:58:00 Establish Instrument -

46 00:15:58:00-00:16:06:00 Co Host Dialog -

47 00:16:06:00-00:16:22:00 Establish Instrument -

48 00:16:22:00-00:16:35:00 Co Host Dialog -

49 00:16:35:00-00:16:50:00 Establish Instrument -

50 00:16:50:00-00:17:02:00 Co Host Dialog -

51 00:17:02:00-00:17:15:00 Establish Instrument -

52 00:17:15:00-00:17:22:00 Co Host Dialog -

53 00:17:22:00-00:17:45:00 Establish Instrument -

54 00:17:45:00-00:18:07:00 Host Dialog -

55 00:18:07:00-00:19:17:00 Credit Title Instrument -

56 00:19:17:00-00:19:23:00 Copy Right Instrument -

57 00:19:23:00-00:22:19:00 CV Crew Instrument -

Page 266: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

235

58 00:22:19:00-00:24:05:00 Behind The Scene Instrument -

Page 267: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

236

3.8.4 Proses Pembuatan Program

1. Bars And Tone

2. Logo BSI

Page 268: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

237

3. ID Program

4. Universal Counting Leader

Page 269: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

238

5. Bumper Program

6. Isi Konten

Page 270: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

239

7. Credit Title

8. Copyright

Page 271: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

240

3.8.5 Spesifikasi Alat

Tabel III. SPESIFIKASI ALAT PENYUNTING GAMBAR

AKADEMI KOMUNIKASI BINA SARANA INFORMATIKA

A. HARDWARE

1. Processor : AMD A8-5550M APU / Radeon™ HD Graphics 2.10 GHz

2. RAM : DDR3 4.00 GB

3. Hardisk : HDD 500 GB

4. Motherboard : InsydeH20 Version CCB.03.73.1083CN12WW(1.01)

5. VGA : AMD Radeon HD 85550G + 8500 Dual Graphics

6. Soundcard : Conexant SmartAudio HD

B. ACCESSORIES

1. Mouse : Logitech Wireless Standard

2. Audio : Xiaomi Mi In Ear Pro

C. SOFTWARE

1. Video : Adobe Premiere Pro CC 2015

2. Audio/Sound : Adobe Audition CS6

3. Grafis : Corel Draw X7

Page 272: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

241

3.6 Proses Kerja Penata Suara

Pengaturan suara dalam sebuah program ditentukan oleh seorang penata suara.

Penata suara adalah orang yang bertanggung jawab pada keseluruhan suara serta

kualitas suara pada sebuah program selama produksi berlangsung.

Penulis selaku penata suara dalam produksi ini yang bertugas sebagai pengontrol

suara. Maka dari itu seorang penata suara juga berperan penting dalam bagusnya sebuah

program melalui tangkapan suara. Menurut Karsito (2017:124) “Penata suara tugasnya

merekam mengontrol power vocal, artikulasi dan intonasi suara pemain, menjaga

suasana (atmosphere) efek suara dan noise yang terjadi di sekitar lokasi shooting”

Dalam perekaman, seorang penata suara juga harus mengetahui istilah atau

karakteristik dasar seperti decibel (db), frequency, stereo, sensitivity, dan noise. Decibel

(db) adalah satuan unit untuk menunjukan keras lemahnya satuan suara ini berguna

untuk memonitor agar menghindari suara-suara yang tidak diinginkan. Frequency

adalah banyaknya getaran yang terjadi dalam jangka waktu tertentu. Stereo adalah

penempatan sinyal suara dalam dua kanal yaitu dalam jalur left dan right (L dan R) yang

terdengar pada speaker. Sensitivity adalah besar kecilnya energi listrik yang dihasilkan

oleh microphone. Noise adalah suara yang tidak kita inginkan yang mengganggu dan

membuat turun kualitas dari hasil audio.

Menurut Achlina dan Suwandi dalam Kusumawati dkk (2017,124) menyatakan

“Audio engineer/sound supervisor, audio operator adalah orang yang bertanggung

jawab soal teknik dan artistik tata suara, kontrol audio level, balance, serta kualitas

semua aspek penyuaraan baik pada saat rehearsal, live ataupun taping, maupun pada

saat pascaproduksi”

Page 273: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

242

Penulis harus memiliki kemampuan dalam pengoperasian tiap alat yang akan

digunakan, agar penata suara dapat mengatasi masalah yang terjadi di tiap lokasi

shooting. Menurut Latief dan Utud (2015:132) mengemukakan bahwa “Penata Suara

adalah petugas yang mengoperasikan audio di studio maupun diluar studio.

Bertanggung jawab atas pelaksanaan seluruh pengoperasian peralatan audio, baik

sifatnya analog maupun digital yang digunakan di lokasi shooting.

Dalam program televisi dan film mengandung dua unsur yaitu audio dan visual

(suara dan gambar). Kedua komponen ini harus seimbang dan menjadi satu kesatuan

yang tidak dapat dipisahkan, maka dari itu keberadaan seorang penata suara sangat

penting dalam keberhasilan suatu produksi non drama televisi disamping aspek lainnya.

Pada program non drama televisi “XPLORENESIA”, penata suara mempunyai

kewajiban yaitu dalam tahap pra produksi, penulis selaku sebagai penata suara harus

merencanakan dan menyiapkan peralatan yang akan digunakan saat shooting. Dalam

tahap produksi penulis melakukan rapat dengan para kru untuk mempersiapkan alat

perekaman sebelum masuk ke tahap produksi. Kemudian mempersiapkan peralatan dan

bahan yang dibutuhkan untuk melakukan perekaman suara sesuai dengan script dan

scene yang sudah dibuat oleh penulis naskah dan kemudian akan di produksi. Dalam

tahap terakhir yaitu pasca produksi penulis sebagai penata suara melakukan pemilihan

komponen audio yang tepat dan selanjutnya seorang penata suara bekerja sama dengan

penyunting gambar dalam proses penyuntingan gambar dalam hal penataan suara hasil

produksi.

Page 274: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

243

3.6.1 Pra Produksi

Pada tahap pra produksi, penulis sebagai penata suara berdiskusi kepada tim

untuk menentukan tema dan judul program yang akan kami buat menjadi karya non

drama televisi untuk tugas akhir. Setelah berdiskusi dengan tim untuk menyatukan ide-

ide. Akhirnya penulis sepakat dengan rekan tim untuk memberikan judul untuk karya

non drama magazine show yang kami beri judul “XPLORENESIA”. Format acara ini

kami tujukan untuk usia remaja dan dewasa. Maka penulis sebagai penata suara

membuat konsep semenarik mungkin. Dalam hal ini penulis harus memahami apa yang

harus kami produksi agar dapat menentukan alat dan keadaan lokasi saat produksi

berlangsung. Maka dari itu penulis merancang tata suara sehingga mampu

menghasilkan suasana yang ditentukan dalam scenario.

Tugas penata suara saat pra produksi, Menurut Kusumawati dkk (2017:127)

adalah :

a. Memahami dan mendalami naskah yang akan di produksi

b. Membuat perencanaan pengelompokan suara dan sound effect

c. Memilih backsound, theme song, dan scoring music yang tepat untuk naskah

yang akan di produksi

d. Mengadakan rapat koordinasi dengan crew yang lain (Produser, Pengarah Acara,

dan Penanggung jawab teknis)

e. Melakukan hunting lokasi untuk mendapatkan gambaran suasana

f. Mendata peralatan teknis audio

Page 275: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

244

Penulis sebagai penata suara melakukan bedah naskah dan berdiskusi agar dapat

mengetahui kebutuhan suara dalam segmen saat produksi. Kemudian ikut serta dalam

kegiatan hunting lokasi, bertujuan untuk melihat perencanaan blocking audio, dan

atmosfir suasana lokasi untuk mengetahui gangguan apa saja yang menghalangi saat

produksi dengan maksud untuk mempermudah penata suara saat produksi berlangsung.

Menurut Latief dan Utud (2015:132) “Pada persiapan produksi, seorang penata

suara menyiapkan, menempatkan, dan menginstalasi sistem audio”. Penata suara

menentukan konsep teknik perekaman suara di lapangan, lalu menentukan kebutuhan

peralatan apa yang akan digunakan, selanjutnya penulis membuat daftar peralatan, hal

ini dilakukan guna mendata secara keseluruhan alat-alat yang akan dipakai dan

meminimalisir kesalahan saat produksi. Setelah peralatan yang akan digunakan sudah

didapat, penulis memeriksa peralatan tersebut bertujuan untuk mengecek kondisi alat

dalam keadaan baik atau tidak, karena kualitas alat akan mempengaruhi hasil rekaman.

Maka dari itu penulis mempelajari alat-alat berikut dalam pengoperasiannya agar

mendapatkan hasil yang sempurna.

Penulis sebagai penata suara mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan

dengan suara untuk materi di proses produksi dan pasca nanti. Maka dari itu di tahap

pra produksi ini penulis sebagai penata suara memanfaatkan waktu untuk mematangkan

konsep dan segala persiapan ini kepada kru dan pengarah acara kemudian berkonsultasi

apakah konsep yang diutarakan oleh penulis sebagai penata suara adalah konsep yang

nantinya di tahap produksi akan menghasilkan suara rekaman yang memuaskan .

Page 276: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

245

3.6.2 Produksi

Dalam tahap produksi, seorang penata suara mempersiapkan kembali alat-alat

yang akan digunakan pada saat produksi. Adapun alat yang disediakan penulis saat

produksi adalah clip on, hand recorder, dan headphone. Dalam produksi ini penulis

menggunakan clip on Sennheiser G3 dan Hand Recorder Zoom H6N yang disiapkan

untuk mengambil dialog dan atmosfir. Untuk hand recorder digunakan untuk merekam

dan mengatur suara yang akan disalurkan melalui clip on dan penggunaan headphone

adalah untuk mendengarkan hasil suara. Penata suara juga berkoordinasi dengan

sutradara dan rekam tim. Penata suara juga harus memperhatikan suara yang

mengganggu hasil dialog ditiap segmen.

Menurut Kusumawati dkk (2017:129), Penata suara dalam tahap produksi

adalah :

a. Mempersiapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan untuk perekaman suara

dan sound effect sesuai dengan script dan scene yang akan diproduksi.

b. Mengoperasikan perlengkapan peralatan audio dengan baik dan benar agar

didapat hasil yang memuaskan

c. Melakukan komunikasi dan koordinasi dengan sutradara dan kru teknis yang

lain agar tidak terjadi kesalahpahaman.

d. Menguasai secara teknis setiap peralatan audio yang dipakai dan selalu bersiap

jika terjadi gangguan teknis.

e. Melakukan perekaman di lokasi (real sound)

f. Menyeleksi lokasi

g. Menghapus sound yang tidak diperlukan

Page 277: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

246

h. Mengatur tinggi rendahnya level audio yang terekam

Dari pendapat diatas, penulis menyimpulkan bahwa seorang penata suara harus

memperhatikan detil hal-hal kecil yang dapat menyebabkan terganggunya saat proses

produksi berlangsung.

Menurut Latief dan Utud (2015:133) menyatakan bahwa “Selama pelaksanaan

produksi berlangsung, penata suara bertugas memonitor keseimbangan, keserasian,

harmonisasi level audio, dan memberikan isyarat-isyarat baik tidaknya audio kepada

kerabat kerja produksi, khususnya kepada sutradara”

Menurut pendapat diatas, sutradara yang dimaksud didalam program non

drama adalah pengarah acara, dan penulis menyimpulkan seorang penata suara harus

cerdas dalam memperhatikan suara apa yang mengganggu selain suara dialog host

agar sempurnanya dalam hasil penyuntingan gambar nanti di pasca produksi.

Menurut Latief dan Utud (2015:132) “Seorang penata suara harus mempunyai

pengetahuan tentang berbagai karakteristik jenis-jenis fasilitas audio khusunya pada

penggunaannya, misalnya berbagai jenis microphone”.

Penulis menyimpulkan bahwa penata suara harus mengetahui berbagai jenis alat

perekam audio, yang dimaksud oleh ahli diatas ada jenis microphone yang banyak

dipakai saat produksi siaran televisi adalah ribbon microphone, dynamic microphone,

condenser microphone.

Page 278: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

247

Namun dalam produksi non drama yang akan kami produksi ini menggunakan

clip on, hand recorder dan headphone. Clip on yang berfungsi sebagai penangkap suara

digunakan untuk mengambil dialog host, untuk Hand recorder berfungsi untuk media

perekam serta mengatur suara yang dikirim dari clip on, dan headphone berfungsi untuk

memonitor hasil suara yang terekam. Saat shooting penata suara juga berkoordinasi

dengan pengarah acara dan kru untuk proses pengambilan suara guna menghindari noise

atau meminimalisir noise pada saat dialog dalam setiap shoot pada saat produksi

berlangsung.

Dalam berlangsungnya produksi penulis juga sebagai penata suara harus

mengatur tinggi rendahnya level audio guna untuk menghindari peak yang berdampak

pada kualitas audio, serta menjaga power vocal agar hasil suara yang terekam tetap

stabil. Penata suara juga harus menjaga peralatan yang berhubungan dengan

pengambilan suara. Kemudian memeriksa ulang alat-alat yang sudah terpakai apakah

kondisi fisiknya masih seperti awal atau tidak, kemudian merapihkan kembali setelah

shooting selesai dilakukan.

3.6.3 Pasca Produksi

Dalam tahap ini, penata suara bekerjasama dengan penyunting gambar untuk

mendengarkan suara yang masuk pada saat proses produksi berlangsung. Penata suara

juga membantu penyunting gambar untuk memasukan suara-suara dalam video yang

telah dipilih untuk proses penyuntingan gambar. Penata suara menentukan sound effect

dan backsound yang akan digunakan agar sesuai dengan rekaman suara yang

Page 279: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

248

diinginkan. Setelah itu penata suara melakukan perekaman Voice Over (VO) guna

menyempurnakan hasil suntingan.

Menurut Kusumawati dkk (2017:129) tugas seorang penata suara saat di tahap

pasca produksi :

a. Mendampingi editor untuk memilih audio yang tepat

b. Membantu editor untuk memilih dan menempatkan pemisahan antara sound

effect dan sumber suara asli

c. Membantu editor untuk menempatkan backsound, theme song, dan scoring

music yang tepat

d. Mengevaluasi hasil perekaman suara

Dari pendapat diatas, maksud dari kata editor dalam program non drama televisi

ini adalah penyunting gambar. Penulis selaku penata suara menyimpulkan bahwa

penata suara di tahap pasca produksi juga berperan penting dalam sempurnanya hasil

suntingan gambar, penata suara juga harus menyaring beberapa file audio yang tidak

layak dimasukan kedalam tahap suntingan.

Penulis sebagai penata suara melakukan perekaman voice over (VO) sebagai

kebutuhan naskah program kami. Penata suara kemudian mendampingi penyunting

gambar dalam proses penyuntingan video dan membantu menempatkan komponen-

komponen suara diluar suara host diantaranya voice over (VO), backsound yang sesuai

dengan momen dan suasana tiap segmen. Penempatan suara pada gambar sangat

diperlukan agar informasi yang diberikan oleh gambar dapat sesuai dengan suara yang

digunakan.

Page 280: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

249

Menurut Latief dan Utud (2015:133) “Seorang penata suara biasanya adalah

orang yang sudah mengikuti pendidikan atau pelatihan, namun banyak yang mahir

karena pengalaman menekuni bidang audio tersebut”.

Dari keterangan di atas, penulis menyimpulkan bahwa penata suara harus

mempunyai pengetahuan dasar. Namun di tahap ini istilah audio tahap penyuntingan

gambar seperti decibel (db), frequency, stereo, dan noise. Decibel (db) adalah satuan

unit untuk menunjukan keras lemahnya satuan suara ini berguna untuk memonitor agar

menghindari suara-suara yang tidak diinginkan. Frequency adalah banyaknya getaran

yang terjadi dalam jangka waktu tertentu. Stereo adalah penempatan sinyal suara dalam

dua kanal yaitu dalam jalur left dan right (L dan R) yang terdengar pada speaker. Noise

adalah suara yang tidak kita inginkan yang mengganggu dan membuat turun kualitas

dari hasil audio.

Penata suara juga menyunting suara hasil perekaman yang kurang baik, seperti

power vocal pembawa acara dan narasumber yang tidak stabil, jika mendapatkan suara

yang tidak stabi, penata suara menaikan volume pada suara tersebut agar dari setiap

segmen hasil suara yang ada di dalam video stabil dan rata. Penulis sebagai penata suara

memilih audio yang berkualitas baik, kemudian hasil dari pilihan tersebut langsung

diberikan kepada penyunting gambar untuk disunting menjadi satu dengan gambar dan

disesuaikan dalam setiap segmennya.

Page 281: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

250

3.6.4 Peran dan Tanggung Jawab Penata Suara

Dalam pembuatan produksi non drama ini, penata suara mempunyai peran dan

tanggung jawab pada saat pra produksi, produksi, pasca produksi dan juga bertanggung

jawab terhadap kualitas audio baik secara teknis dan non teknis.

Menurut Kusumawati dkk (2017:126), seorang penata suara memiliki peran dan

tanggung jawab yang harus dilakukan :

a. Bertanggung jawab terhadap kualitas audio baik secara teknis maupun non

teknis.

b. Memahami instalasi jaringan distribusi audio secara teknis dan dapat mengatasi

apabila terjadi gangguan.

c. Mengetahui karakter mic dan peralatan audio yang lainnya dan mempersiapkan

peralatan audio sesuai dengan yang dibutuhkan.

d. Berkoordinasi dengan pengarah acara/produser dan rekan kerja yang lain selama

proses produksi program televisi berlangsung.

e. Mengoperasikan mixer audio dengan baik dan profesional

Penulis sebagai penata suara menyimpulkan kutipan diatas bahwa dalam pra

produksi, penata suara harus mempelajari konsep yang sudah dibuat agar dapat

mengetahui alat-alat yang akan digunakan, lalu mempersiapkan peralatan yang

berhubungan dengan suara. Memahami segala peralatan yang akan digunakan. Pada saat

produksi penulis sebagai penata suara bertanggung jawab menyiapkan peralatan audio

yang akan digunakan saat produksi. Penulis berusaha semaksimal mungkin agar suara

yang direkam hasilnya baik. Dapat mengoperasikan peralatan audio dengan benar

sehingga mampu meminimalisir suara-suara noise, serta dapat menguasai teknis setiap

Page 282: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

251

peralatan agar mampu menghadapi gangguan atau kendala yang terjadi di lapangan,

serta menjaga tinggi rendahnya suara dalam perekaman agar mempermudah pada saat

proses penyuntingan gambar. Sedangkan untuk mendengarkan hasil rekaman pada saat

produksi dan membantu penyunting gambar untuk meletakan komponen-komponen

suara diantaranya voice over, backsound, sound effect yang sesuai dengan momen

disetiap segmen dan juga memilih file-file suara yang kualitasnya baik.

Penulis selaku penata suara harus paham dalam aspek yang berhubungan dengan

audio. Dalam program non drama televisi “XPLORENESIA” ini suara memiliki

peranan penting dalam segala hal yang berhubungan dengan suara, informasi-informasi

yang disampaikan oleh pembawa acara dan narasumber menjadi kekuatan utama dalam

program ini karena setiap informasi yang disampaikan saling berhubungan dengan

setiap segmen di program ini.

3.6.5 Proses Penciptaan Karya

Di dalam produksi ini merupakan sebuah Tugas Akhir (TA). Penulis memegang

jabatan sebagai penata suara. Dalam produksi yang berjudul “XPLORENESIA” ini,

segala hal yang berkaitan dengan suara merupakan tanggung jawab penulis. Dalam

sebuah program non drama televisi, suara memiliki peranan penting yang dapat

mendukung gambar yang ditampilkan dan menyampaikan informasi yang tidak dapat

disampaikan melalui gambar saja serta memperkuat suasana. Oleh karena itu,

keberadaan seorang penata suara sangat dibutuhkan dalam sebuah produksi program

non drama televisi.

Page 283: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

252

Disini penulis akan mencoba dengan kemampuan yang penulis miliki, dengan

segala keterbatasan baik teknis maupun skill, penulis akan berusaha semaksimal

mungkin agar program non drama televisi ini menjadi sesuai dengan apa yang

diharapkan. Penulis sebagai penata suara dalam produksi non drama berjudul

“XPLORENESIA” ini berusaha agar suara yang dihasilkan mulai dari host,

narasumber beserta backsound yang diberikan dapat dinikmati dan diterima oleh

masyarakat.

Ide-ide yang didapat oleh penata suara dalam pembuatan program non drama

“XPLORENESIA” ini dari berbagai program-program televisi seperti My Trip My

Adventure, Halal Living, dan Weekend List. Penata suara menjadikan program ini

sebagai referensi untuk materi-materi yang akan digunakan ketika produksi serta untuk

mengembangkan ide-ide yang penulis miliki salurkan.

A. Konsep Kreatif

Konsep kreatif penata suara dalam membuat produksi non drama

“XPLORENESIA” adalah menentukan dan memilih backsound yang cocok serta

mengumpulkan sound effect sebagai suara tambahan guna memberi kekuatan dalam

setiap segmen. Penata suara harus sangat memperhatikan dalam pemilihan backsound

yang sesuai dan yang tidak asing lagi di telinga masyarakat. Sehingga penonton juga

akan menikmatnya dengan baik.

Suara natural juga akan sangat memperkuat dan mempertegas suasana serta

setting waktu dan tempat pada tiap segmen. Penulis sebagai penata suara menggunakan

perekaman suara secara langsung agar suara yang terekam dapat mencerminkan suasana

hati pembawa acara, sehingga suara yang terekam diperkuat oleh gambar dan suasana

Page 284: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

253

pada saat shooting berlangsung. Penulis sebagai penata suara memanfaatkan suara asli

yang terekam guna memperkuat keaslian gambar dan adegan dalam tiap segmen.

Penulis sebagai penata suara sangat detil memilih backsound yang sesuai di tiap

segmennya. Dalam proses penyuntingan gambar, penata suara bersama penyunting

gambar menyesuaikan gambar dengan menyeimbangkan suara dengan memperhatikan

kebutuhan gambar yang ditampilkan. Contoh konsep yang penata suara buat dalam

program “XPLORENESIA” ini saat adegan yang menyenangkan, penata suara

meletakan backsound yang sesuai dengan suasana, guna memperkuat gambar yang

terjadi, penulis sebagai penata suara juga bekerjasama dengan penyunting gambar

melakukan pergantian shot diikuti dengan tempo beat dari backsound yang dipakai,

bertujuan sebagai acuan penyuntingan gambar untuk mencampurkan gambar sesuai

dengan harmonisasi audio. Dalam proses penyuntingan suara, penata suara sangar

memperhatikan tinggi rendahnya volume agar enak didengar oleh penonton.

B. Konsep Produksi

Konsep produksi penata suara dimulai dari rapat produksi untuk bedah naskah

setiap scene atau adegan agar penata suara dapat mengetahui apa yang direkam dan

mengetahui backsound yang sesuai. Penata suara ikut serta dalam hunting lokasi agar

dapat mengetahui sumber-sumber noise sehingga dapat diantisipasi gangguan pada saat

produksi, karena pada lokasi shooting program non drama “XPLORENESIA” ini

gangguan suara sangat banyak dikarenakan lokasi yang berada di daerah perbukitan.

Page 285: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

254

Penata suara memahami segala hal yang berhubungan dengan audio bertujuan

menghindari kesalahan dan kendala saat produksi. Setelah itu penata suara menentukan

konsep teknis perekaman suara dilapangan, kemudian penata suara merencanakan untuk

lalu menentukan kebutuhan alat-alat yang sesuai untuk digunakan di lapangan. Saat

shooting penata suara melakukan perekaman suara di lapangan dengan peralatan yang

telah disiapkan sebelumnya serta meminta bantuan kru lain untuk membantu

mengoperasikan alat karena penata suara menggunakan dua media tangkap suara dalam

perekaman. Pada saat perekaman suara yang ada didalam adegan tetrdapat dua sumber

suara sumber yaitu penbawa acara dan narasumber, penulis sebagai penata suara

menggunakan cara perekaman stereo atau sumber suara terekam per channel nya

masing-masing, agar pada saat proses penyuntingan gambar penata suara dapat

mengubah sumber suara satu per satu serta, tahap terakhir dalam penataan suara yaitu

menambahkan voice over (VO) di dalam hasil penyuntingan gambar.

C. Konsep Teknis

Konsep teknis dalam penata suara menggunakan satu buah clip on wireless

Sennheiser type G3 yang dipasangkan untuk pengarah acara berfungsi sebagai audio

master, satu buah clip on wireless Sennheiser type G3 untuk narasumber, alat tersebut

sebagai penangkap suara semuanya dengan kualitas baik sehingga mendapat suara yang

di harapkan. Serta boom mic shotgun rode NTG-3 yang digunakan untuk mem-backup

suara. Untuk media perekaman penata suara menggunakan Hand Recorder Zoom H6N

dengan kualitas baik sehingga perekaman suara dapat meminimalisir dari berbagai

noise. Penata suara juga menggunakan headset agar dapat mendengar dialog pembawa

acara dengan baik sehingga bila terjadi noise atau dialog yang kurang jelas bias dapat

Page 286: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

255

diketahui dengan jelas. Selain itu penata suara juga perlu memantau tinggi rendahnya

suara pada saat perekaman dengan melihat decibel (db) parameter yang terletak di layer

hand recorder.

Dalam konsep ini penata suara menggunakan dua media tangkap suara yaitu clip

on dan boom mic, sedangkan untuk media rekamnya menggunakan hand recorder dan

kamera yang bertujuan untuk mengantisipasi kendala saat produksi berlangsung.

Informasi-informasi suara sangat penting dalam program “XPLORENESIA” ini.

Penata suara berusaha semaksimal mungkin agar suara yang terekam dapat terdengar

jelas. Dalam hal ini penata suara harus dapat memecahkan masalah yang berhubungan

dengan suara.

Page 287: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

256

3.5.6 Kendala Produksi dan Solusinya

Dalam produksi Non Drama Televisi ini, ada beberapa kendala-kendala baik itu

dari segi teknis maupun non teknis, seperti :

1. Plug dan socket clip on yang kondisinya kurang bagus sehingga clip on terkadang

muncul suara gesekan yang tidak enak didengar, dan solusinya menambal plug

clip on dengan karet sehingga tidak mudah goyang di bagian socket clip on.

2. Suara angin yang terlalu kencang ketika produksi di Jam Gadang, karena lokasi

terletak di atas perbukitan, dan di area jalan menggunakan Zoom H6N terkadang

menyebabkan suara angin yang sangat kencang dan mengganggu hasil dari

rekaman. Solusinya penulis menutupi mic clip on dengan kain sehingga menjadi

penyaring, agar mengurangi suara angin yang ikut terekam saat produksi

berlangsung.

3. Suara bising ketika di Jam Gadang, saat itu sedang dilakukan pekerjaan proyek

yang membuat suara mesin kontraktor lebih kencang daripada suara pembawa

acara dan mengganggu proses perekaman. Solusinya penulis mengatur tingkat

sensitivity pada clip on dan gain pada hand recorder agar mendapat suara

yang cukup jelas, lalu pada tahap terakhir penulis menggunakan aplikasi

penyunting suara untuk meminimalisir suara noise dan menaikan gain audio

yang kurang tinggi.

Page 288: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

257

3.5.7 Lembar Kerja Penata Suara

Konsep Penata Suara

Dalam karya tugas akhir, penulis beserta rekan tim membuat sebuah program

acara magazine show yang berjudul “XPLORENESIA” Penata suara berusaha dengan

semaksimal untuk dapat membuat Non Drama Televisi ini menjadi lebih menarik dan

sesuai dengan apa yang di inginkan Memberikan sebuah karya Drama televisi dengan

konsep audio yang baik.

Perekaman suara menggunakan cara mengarahkan sound yaitu perekaman suara

langsung pada saat shooting berlangsung sehingga suara yang terekam akan

mencerminkan mood host yang diperkuat oleh gambar dan suasana. Suara-suara

natural juga akan sangat memperkuat dan mempertegas suasana serta setting waktu

pada setiap segment. Perekaman suara akan dilakukan sebaik mungkin dan diusahakan

agar terhindar dari berbagai noise. Untuk perekaman penulis memakai clip on, hand

recorder, serta boom mic. Penulis memakai clip on karena suara terfokus dan jelas

terdengar saat dialog pembawa acara. Penulis memakai hand recorder karena penulis

ingin mengambil suara atmosfir di lingkungan lokasi shooting dan untuk menyimpan

data perekaman saat shooting.

Penulis memberikan audio dalam setiap segmen dengan backsound dan music

instrument yang berkonsep ceria dan masa kini, guna untuk membangun “emosi”

penonton agar terbawa suasana senang dan seolah sedang travelling di alam Indonesia.

Page 289: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

258

SPESIFIKASI AUDIO

1. Zoom H6N

Tipe Hand Recorder

Recording Media SD card: 16MB to 2GB

SDHC card: 4GB to 32GB

SDXC card: 64GB to 128GB

Input dan Output Slot 4 Slot

Slot Baterai 4 Slot Baterai (Ukuran AA)

Recording Format WAV (Sampling Frequency 44.1/48/96 kHz)

MP3 (Sampling Frequency 44.1 kHz)

Page 290: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

259

Berat H6:

77.8mm (W) x 152.8mm (D) x 47.8mm

(H), 280g

XYH-

6:

78.9mm (W) x 60.2mm (D) x 45.2mm

(H), 130g

MSH-

6:

58.0mm (W) x 67.6mm (D) x 42.1mm

(H), 85g

Display 2.0-inch full color LCD (320 x 240 pixels)

2. Sennheiser G3-100

Type Clip On

Slot Baterai Receiver : 2 Slot Baterai (Ukuran AA)

Transmitter : 2 Slot Baterai (Ukuran AA)

Antenna Receiver : Single Flexible Antenna (M3 Type)

Page 291: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

260

Transmitter : M3 Type

Jarak Frekuensi A (516-558 MHz)

10 + 1 user bank, 12 presets per bank

Respon Frekuensi 40 Hz - 18 kHz

Tipe Mikrofon ME 2 Lavalier Microphone

3. Taffware BM-700

Type Microphone Condenser

Frequensi Respon 20Hz-20kHz

Page 292: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

261

Impedance 150 Ohm

Sensitvitas -34db +- 2dB

Sound Pressure 16dB

Sound to Noise Ratio 78dB

Dimensions 150 x 46 x 46 mm

4. Sennheiser MKH-416

Type Boom Mic

Jarak Dinamis 117 dB

Page 293: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

262

Respon Frekuensi 40 – 20.000 Hz

Maks. Input Sound 130 dB

Signal Noise Rasio 81 dB

Tegangan Listrik Phantom Power 48 v

Page 294: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

263

3.5.7.1 Laporan Penata Suara

TABEL III. LAPORAN PENATA SUARA

AKADEMI KOMUNIKASI

BINA SARANA INFORMATIKA

Production Company : PETA Production Produser : Muhammad Miftah Farid

Project Title : “XPLORENESIA” Director : Andre Rinaldi

Durasi : 24 Menit Penata Suara : Kevin Nuriana

NO SEGMENT DUR. SCRIPT EQUIPMENT ATMOSPHERE VOLLEY MUSIC

1 1 34” Host :

“Halo sobat

xplore, jumpa

lagi dengan saya

Maya Mayananda

di acara

Xplorenesia,

Clip On :

Sennheiser

G3-100

Hand

Recorder:

Zoom H6N

Natural - Revara –

Selamanya

Page 295: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

264

let’s to explore

Indonesia.

Nah sekarang,

maya lagi berada

di tempat

nongkrong yang

asyik banget di

bilangan Jakarta

Selatan di

Warbox Cafe

yaitu tepatnya

di daerah

Condet, seperti

biasa selama 30

menit kedepan,

Maya bakal

nemenin sobat

xplore semuanya

untuk

mengelilingi

Indonesia. Nah

sobat xplore

pasti udah sabar

kan, yuk ikutin

Maya. “

2 1 22” - - - - Revara –

Selamanya

Page 296: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

265

3 1 25” Host :

“Well, tempat

yang akan kita

kunjungi kali

ini adalah kota

Padang, Sumatera

Barat. Kota yang

khas dengan

makanan rendang

ini juga

terkenal

memiliki banyak

tempat wisata

yang unik dan

bersejarah.

Pasti sobat

xplore udah gak

sabar kan mau

liat tempat mana

aja yang akan

kita eksplor.

Let’s to explore

Indonesia.”

Boom Mic :

Sennheiser

MKH-416

Hand

Recorder :

Zoom H6N

Clip On :

Sennheiser

G3-100

Natural Gelas,

Botol

Revara –

Selamanya

4 1 56” Voice Over:

“Kota Padang

adalah Kota

-

-

Revara –

Selamanya

Page 297: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

266

terbesar yang

ada di pesisir

barat Pulau

Sumatra. Kota

ini merupakan

Ibu kota

Provinsi Sumatra

Barat dengan

luas 694,96

kilomenter.

Kata Padang

dalam bahasa

Minang berarti

“Padang” yang

bisa juga

mengartikan

“Lapangan”.

Kota yang

terkenal dengan

cerita Siti

Nurbaya ini

mempunyai pesona

Microphone

Condenser :

Taffware BM-

700

Page 298: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

267

alam nan luar

biasa.”

“Bagi sobat

Eksplore yang

pernah ke Kota

Bukittinggi,

tentu tidak

asing lagi

dengan yang

namanya Jam

Gadang.

Ya, jam Raksasa

ini disebut-

sebut kembaran

dari Jam Big Ben

yang berada di

Inggris.

Tinggi bangunan

ini mencapai 26

meter.

Page 299: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

268

Jam yang menjadi

Ikon Bukittinggi

ini dibangun

pada tahun 1926

oleh arsitek

Yazid dan Sutan

Gigi Ameh.

Pada keempat

sisi puncaknya

terdapat empat

buah jam dengan

diameter 80

centimeter, jam

ini merupakan

hadiah dari Ratu

Belanda kepada

sekretaris kota

pada saat itu.”

5 1 33” Co-Host : Clip On : Natural - Revara –

Selamanya

Page 300: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

269

“Hai sobat

xplore, aduh

sangking

keasikan foto,

della jadi lupa

nih nyapa sobat

xplore semua,

nah sekarang

della lagi ada

di Jam Gadang,

tepatnya di area

Bukit Tinggi.

Nah sobat xplore

mau tau kan

informasi apa

aja yang ada di

jam gadang ini,

Yuk ikutin della

terus.”

Sennheiser

G3-100

Hand

Recorder :

Zoom H6N

6 1 34 Voice Over :

“Yang menjadi

keunikkan dari

jam ini adalah

angka empat pada

Jam Gadang yang

tidak mengikuti

kaidah angka

Romawi pada

Microphone

Condenser :

Taffware BM-

700

Clip On :

Natural - Revara –

Selamanya

Page 301: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

270

umumnya. Banyak

yang mengaitkan

dengan hal-hal

tahayul. Namun

sampai saat ini

tidak ada

rujukkan pasti

mengenai hal

itu.”

Co-Host :

“Nah sobat,

beginilah

keadaan yang ada

di jam gadang,

ini baru lantai

pertama, dan

lantai pertama

ini merupakan

tempatnya

petugas berjaga

di jam gadang.

Sobat mau tau

kan apa yang ada

di lantai kedua,

ketiga, dan

keempat. Yuk

Sennheiser

G3-100

Hand

Recorder :

Zoom H6N

Page 302: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

271

ikutin della

terus.”

7 1 52” Co-Host :

“Well guys,

sekarang della

Sudah berada di

lantai ketiga

dari bangunan

ini, huh capek

banget untuk

naik ke atas

ini, butuh

perjuangan, dan

di lantai ketiga

ini merupakan

tempat mesin

perputaran jam

ini. Nah masih

ada satu lantai

lagi loh guys,

mau tau apa aja

? yuk ikutin

della terus.”

Clip On :

Sennheiser

G3-100

Hand

Recorder :

Zoom H6N

Revara –

Ruang

8 1 17” Co-Host :

“Nah sobar

xplore, sekarang

della berada di

Clip On :

Sennheiser

G3-100

Natural - Revara –

Ruang

Page 303: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

272

lantai keempat

dan merupakan

lantai terakhir

dari Menara ini.

Di lantai

keempat ini kita

bisa melihat

seluruh

pemandangan kota

yang ada di

Bukit Tinggi”

Hand

Recorder :

Zoom H6N

9 1 30” Co-Host :

“Xplorenesia,

Let’s To Explore

Indonesia !”

Clip On :

Sennheiser

G3-100

Hand

Recorder :

Zoom H6N

Natural - Revara –

Ruang

10 2 44” Host :

“Kalau tadi kita

udah mengeskplor

jam gadang,

sekarang kita

akan mengunjungi

tempat yang di

Clip On :

Sennheiser

G3-100

Natural Botol Revara –

Ruang

Page 304: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

273

Batu Sangkar,

Bukit Tinggi. Di

Batu Sangkar

terdapat batu

ajaib, yang

Namanya batu

angkek-angkek,

sedangkan di

Bukit Tinggi

terdapat

jembatan yang

disebut sebagai

miniaturnya

tembok cina.

Waduh, pasti

udah pada gak

penasaran kan,

langsung aja

yuk, Lets To

Explore

Indonesia..

Hand

Recorder :

Zoom H6N

Boom Mic :

Sennheiser

MKH-416

11 2 1’

30”

Voice Over :

“Batu sangkar

selama ini

terkenal dengan

panorama alam

nan mempesona.

Microphone

Condenser :

Taffware BM-

700

x

Natural - Revara -

Selamanya

Page 305: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

274

Selain itu

terdapat juga

ciri khas dari

Negri Ranah

Minang ini.

Yaitu Batu

Angkek-angkek

yang terdapat di

sebuah Rumah

Gadang keturunan

Datuak Bandaro

Kayo di Nagarai

Balai Tabuh,

Kabupaten Tanah

Datar. Konon

katanya Batu ini

mempunyai berat

yang berubah-

ubah.

Batu berbentuk

cangkang Kura-

kura ini

Clip On :

Sennheiser

G3-100

Hand

Recorder :

Zoom H6N

Boom Mic :

Sennheiser

MKH-416

Page 306: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

275

berwarna Hitam

dan mempunyai

lubang kecil di

tengahnya. Di

permukaannya

yang berwarna

tembaga ada

tulisan lafadz

Allah dan

Muhammad.

Batu Angkek-

angkek yang

mempunyai arti

angkat-angkat

ini dipercaya

masyarakat

sekitar

mempunyai

kekuatan gaib

yang mampu

meramal nasib

seseorang,

Page 307: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

276

dengan cara

mengangkat batu

tersebut. Bila

seseorang yang

berhasil

mengangkat

batunya maka

niat dan

keinginannya

bisa tercapai.

Namun

sebakliknya,

bila seseorang

tidak berhasil

mengangkatnya

maka niat dan

keingiannya

tidak akan

terkabul.”

Co-Host :

Page 308: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

277

“Nah, sobat

xplore penasaran

kan habis dari

batu angkek-

angkek ini,

della mau kemana

lagi ? yuk

ikutin della

terus. “

12 2 55” Voice Over :

Kita kembali

lagi ke

Bukittinggi,

kota ini banyak

sekali

menawarkan

tempat wisata

bagi para

pengunjung.

tempat yang

direkomendasikan

Xplorenesia

Microphone

Condenser :

Taffware BM-

700

x

Clip On :

Sennheiser

G3-100

Hand

Recorder :

Zoom H6N

Natural - Revara -

Selamanya

Page 309: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

278

adalah Janjang

Saribu. Mungkin

beberapa orang

masih bertanya

tentang wisata

ini. Faktanya,

memang masih

belum banyak

orang yang tahu

dengan tempat

wisata ini. Yang

paling unik

adalah,

kemiripan konsep

yang dimiliki

kawasan wisata

ini dengan

Tembok besar

yang ada di

Cina. Sekaligus

wisata ini bisa

dijadikan tempat

Boom Mic :

Sennheiser

MKH-416

Page 310: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

279

pengganti

mnikmati Tembok

Cina dengan

biaya yang

relative murah.

Host :

“Oke sobat

xplore, balik

lagi nih ke

bukit tinggi.

Kali ini della

lagi ada di

janjang saribu.

Tapi walaupun

Namanya janjang

saribu, jumlah

anak tangga ini

tidak mencapai

seribu, nah

sobat xplore mau

Page 311: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

280

tau kan lebih

lanjut tentang

janjang ini, yuk

ikutin della

terus.”

12 2 2’

13”

Voice Over :

“Selain memiliki

jumlah anak

tangga yang

banyak. Janjang

Saribu memiliki

panorama yang

menkjubkan. Bila

dilihat dari

atas jembatan.

Kita bisa

melihat hamparan

lembah nan

hijau, daerah

Ngarai Sianok

Microphone

Condenser :

Taffware BM-

700

Clip On :

Sennheiser

G3-100

Hand

Recorder :

Zoom H6N

Boom Mic :

Natural - Revara -

Selamanya

Page 312: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

281

dan Gunung

Singalang.”

Co-Host :

“ya sobat,

sekarang della

sudah sampai di

puncak janjang

saribu, ini tuh

capek banget

sobat, jadi

kalau kalian mau

pergi ke ngarai

sianok, kalian

wajib cobain

wisata janjang

saribu.”

Voice Over :

Sennheiser

MKH-416

Page 313: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

282

“Benar saja,

bila kita terus

telusuri anak

tangga dengan

tembok yang

berwarna abu-abu

di sisi kanan

dan kiri membuat

kita tak akan

heran destinasi

tempat ini

mendapat julukan

The Great Wall

Of Koto Padang.”

Co-Host :

“Xplorenesia,

Lets To Explore

Indonesia”

Page 314: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

283

13 3 1’ Host :

“ Bicara tentang

wisata yang ada

di tanah minang,

memang tidak ada

habisnya mulai

dari tradisi

tempat

bersejarah

bahkan istana

semuanya ada.

Seperti yang

akan dikulik

oleh della yang

ada di batu

sangkar, di batu

sangkar terdapat

istana yang

megah yang

menjadi

kunjungan

wisatawan dalam

maupun luar

negeri. Mau tau

selengkapnya ?

lets to explore

Indonesia.”

Clip On :

Sennheiser

G3-100

Hand

Recorder :

Zoom H6N

Boom Mic :

Sennheiser

MKH-416

Natural - Revara -

Selamanya

Page 315: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

284

14 3 1’

57”

Voice Over :

“Kota Padang

takkan pernah

kehabisan pesona

wisatanya.

Selain memiliki

keunikkan di

bidang alam dan

kuliner, Kota

Malinkundang ini

juga memiliki

aneka ragam

budaya yang

menarik untuk

dipelajari.

Terkaitdengan

ini salah satu

wisata yang

terkenal dan

banyak

dikunjungi

Wisatawan adalah

Microphone

Condenser :

Taffware BM-

700

Clip On :

Sennheiser

G3-100

Hand

Recorder :

Zoom H6N

Boom Mic :

Sennheiser

MKH-416

Natural - Revara –

Ruang

Page 316: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

285

I stana Baso

Pagaruyung

Sama seprti

wisata pada

umumnya Istana

Pagaruyung ini

mempunyai harga

tiket bila untuk

memasukinya.

Untuk harga

tiket orang

dewasa dikenai

biaya lima

belas ribu,

sedangkan harga

orang dewasa

mancanegara

seharga dua

puluh lima ribu,

Dan untuk anak-

anak dikenai

harga sepuluh

Page 317: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

286

ribu rupiah dan

untuk anak-anak

Mancanegara

dikenai lima

belas ribu

rupiah.”

Co-Host :

“Yak, sobat

xplore. Masih di

batu sangkar

nih, nah tepat

di belakang

della ada istana

baso atau istana

pagaruyung.

Sobat xplore

penasaran dong

gimana di

dalamnya ? yuk

kita kulik di

dalamnya, lets

to explore

Indonesia.”

Page 318: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

287

15 3 1’

36”

Co-Host :

“Ya sobat

xplore,

berhubung

sekarang lagi

ada di istana

pagaruyung,

belum afdol

rasanya kalo

della belum

nyobain baju

adat dari istana

pagaruyung

tersebut. Nah

sekarang della

mau kedalam dulu

ya mau ganti

bajunya, dadah.”

Voice Over :

“Di Istana ini

juga menyediakan

beraneka ragam

baju adat. Bagi

sobat Eksplore

yang ingin

mencoba baju

Microphone

Condenser :

Taffware BM-

700

Clip On :

Sennheiser

G3-100

Hand

Recorder :

Zoom H6N

Boom Mic :

Sennheiser

MKH-416

Natural - Revara –

Ruang

Page 319: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

288

adatnya, sobat

bisa merogoh

kocek seharga

tiga puluh lima

ribu sampai

empat puluh ribu

rupiah

tergantung jenis

model

pakaiannya.”

Co- Host:

“Ya sobat

xplore, ini dia

baju adat yang

udah della pilih

tadi, gimana nih

menurut sobat

xplore, bagus

kan baju adatnya

?”

16 3 1’

16”

Co-Host :

“Nah sobat

xplore, sekarang

della udah ada

di lantai kedua,

Clip On :

Sennheiser

G3-100

Natural - Revara -

Ruang

Page 320: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

289

dilantai kedua

ini terdapat

sebuah kamar

yang bernama

Anjuang

Pangarinan,

Anjuang

Pangarinan itu

teruntuk putri

raja yang belum

menikah.”

“Nah sobat

xplore sekarang

della berada di

lantai ketiga

dan lantai

ketiga ini

merupakan lantai

terakhir yang

ada di istana

pagaruyung, di

lantai ketiga

ini merupakan

tempat

penyimpanan

pusako nya sang

raja.”

Hand

Recorder :

Zoom H6N

Page 321: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

290

“Xplorenesia,

Lets to Explore

Indonesia”

17 3 1’

52”

Host :

“Ada banyak cara

untuk menunjukan

rasa

nasionalisme

kita, salah

satunya adalah

dengan

menggunakan

produk buatan

Indonesia. Dan

mengunjungi

tempat-tempat

yang ada di

tanah ibu

pertiwi. Tak

terasa sobat

xplore sudah 30

menit saya

menemani kalian

semua, sampai

ketemu di hari

dan jam yang

sama, saya Maya

Mayananda mohon

Clip On :

Sennheiser

G3-100

Hand

Recorder :

Zoom H6N

Boom Mic :

Sennheiser

MKH-416

Natural - x

Page 322: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

291

pamit undur

diri. Lets to

Explore

Indonesia.”

Page 323: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

292

3. 7 Proses Kerja Penata Cahaya

Dalam program acara magazine televisi “XPLORENESIA” ini, penulis di

percaya oleh tim sebagai Penata cahaya. sebagai Penata cahaya harus mampu

merekayasa suatu keadaan lokasi yang tadinya biasa menjadi luar biasa. Penulis juga

membayangkan sebuah konsep lighting yang sesuai dengan tema yang diusung yang

dapat menarik mata penonton.

Penata cahaya mempunyai tugas yaitu mengatur cahaya dengan menggunakan

peralatan pencahayaan agar kamera mampu melihat objek dengan jelas. di sini Penulis

menggunakan lighting untuk menambahkan cahaya di dalam setiap program yang

sedang berlangsung. Apakah lokasi kurang cahaya atau terlalu terang penulis sebagai

penata cahaya harus mampu dan mengatasi keadaan dengan mengatur cahaya lampu

yang digunakan.

Menurut Rusman dan yusiatie ( 2015:133) penata cahaya adalah petugas yang

mendesain dan menentukan pencahayaan produksi program di dalam studio maupun di

luar studio.

Dari kutipan di atas seorang penata cahaya haruslah mengetahui sumber-sumber

cahaya, dengan kualitas dan ukuran cahaya yang di hasilkan serta mengetahui jenis-

jenis lampu lighting serta fungsinya masing-masing dan juga harus pandai

menempatkan posisi lampu agar menghasilkan kualitas lampu yang baik.

Menurut kusumawati dkk (2017:37) “penata cahaya dapat disebut juga sebagai

lighting designer (director) adalah seorang yang mengatur dan menerapkan kebutuhan

desain pencahayaan ke dalam sebuah produksi lokasi”

Fungsi penata cahaya yaitu agar produksi non drama televisi ini mudah dipahami

oleh penonton dimana ada sebuah penerangan yang tadinya biasa menjadi luar biasa.

Page 324: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

293

Unsur cahaya sangat penting, bila tidak ada cahaya disaat di dalam ruangan maka

proses produksi tidak akan berjalan.

3. 7. 1 Pra Produksi

Pada tahap pra produksi ini penata cahaya dan tim yang lainnya mengadakan

diskusi bersama untuk melakukan pengembangan ide dan mencari nama program untuk

dijadikan karya non drama tugas akhir ini. Selain itu penulis bekerja sama dengan

pengarah acara dan camera person untuk mempelajari naskah di setiap segmennya dan

melakukan survey lokasi guna mengetahui tempat dan kondisi yang memerlukan

penerangan yang sesuai Penempatan lighting nantinya disebut blocking lighting.

Setelah disepakati oleh produser dan pengarah acara, penata cahaya tidak hanya pasif

menerima arahan baiknya memberikan masukkan juga ke pada produser dan pengarah

acara.

Menurut Karsito dalam Kusumawati (2017:37) “penata cahaya adalah orang

yang bertugas mengatur tata cahaya di lokasi shooting atas permintaan sinematografer

’’

Menjadi seorang penata cahaya harus mengetahui keadaan di lokasi oleh karena itu

pengarah acara dan penulis harus bisa menerapkan konsep program yang akan di buat.

dengan pengambilan gambar di lokasi yang tentu saja membutuhkan persiapan

tersendiri terutama dalam hal-hal teknis

Pengaturan pencahayaan dalam sebuah program acara di tentukan oleh seorang

penata cahaya. Penulis sebagai penata cahaya menggunakan lampu led agar mudah

dibawa dan berpindah-pindah. led merupakan jenis lampu spotlight dengan intentas

cahaya daylight. Penulis juga memakai kinaflo agar mampu menambahkan cahaya

Page 325: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

294

yang cukup terang. dan penulis melakukan persiapan-persiapan yang akan di lakukan

agar pada saat produksi tidak terjadi kesalahan-kesalahan

3. 7. 2 Produksi

Di tahap produksi ini penata cahaya diarahkan oleh pengarah acara tentang visual

dan tata letak lighting. Seorang penata cahaya harus cepat membaca situasi untuk

melakukan strategi pengambilan cahaya yang sesuai dengan kondisi yang ada. Bila

adegan diambil dalm ruangan maka penulis mengatur penerangan agar adegan yang

dibawakan pembawa acara jelas terlihat.

Dalam program ini penulis dan tim menghabiskan tiga hari di kota Sumatra

Barat tepat nya di Batusangkar dan Bukittinggi dan satu hari di kota Jakarta.

Kebanyakan dari konsep program ini mengambil gambar di dalam ruangan sehingga

sangat membutuhkan pencahayaan yang cukup

Penggunaan lampu led sangat membantu untuk penerangan di lokasi dalam

Istana Pagaruyung, batu angkek-angkek, jam Gadang, dan studio dan dibantunya

lampu yang mudah dibawa – bawa tanpa diletakkan di tripod. Sedangkan di studio

penulis memakai kinoflo dan led

Penulis selalu bekerja sama dengan pengarah acara dan camera person.

Penggunaan tripod dalam penggunaan lampu sangat penting bagi penata cahaya.

Walaupun terkesan butuh tenaga, butuh tempat dan terkesan rumit. Penggunaan tripod

memberikan dampak yang besar pada kualitas cahaya. Agar dapat cahaya yang statis

dan stabil.

Dalam program non darama tugas akhir ini, penulis sudah bekerja dengan

maksimal, selalu menjaga alat yang dipakainya dan meletakkan lampu dengan benar

Page 326: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

295

agar cahaya yang dihasilkan tetap stabil dan sesuai yang diinginkan. Penulis juga selalu

melihat kondisi lokasi pengambilan gambar pada saat peletakkan cahaya untuk

meminimalisir terjadinya noise cahaya yang ada di kamera. Mengingat pengambilan

gambar andai di luar ruangan dan di dalam ruangan.

Cahaya selalu berurusan dengan lampu. Ada sumber cahaya lain selain lampu

yaitu sinar Matahari. Menurut Kusmawati (2017:38) Dalam produksi penata cahaya

harus mempersiapkan segala hal saat shooting, yaitu :

1. Mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk berjalannya shooting

2. Menempatkan peralatan lighting dengan baik dan benar sesuai blocking lighting yang

dibuat sebelum produksi agar dapat hasil yang memuaskan.

3. Menjaga peralatan yang berhubungan dengan cahaya.

4. Bekerja sama dan melakukan komunikasi dengan sutradara dan kameramen dalam

penempatan lighting dan segi penataan cahaya.

5. Merapikan dan meletakkan kembali peralatan selesai shooting

Dari kutipan di atas seorang penata cahaya harus mempersiapkan seluruh

peralatan dengan baik dan mengoprasikan lighting secara maksimal dan selalu

berkomunikasi dengan pengarah acara dan camera person agar penempatan cahaya

sesuai dengan yang di inginkan.

Menurut Pratista dalam Kusumawati (2017:47) perancangan tata lampu dibagi

menjadi dua jenis yaitu High key lighting dan low key lighting

a. High key ligting

High key lighting merupakan suatu teknik tata cahaya yang menciptakan batas yang

tipis antara gelap dan terang.teknik ini lebih mengutamakan pada warna,bentuk dan

Page 327: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

296

garis yang tegas pada tiap elemen mise-en scene efek bayangan yang di usahakan

seminimal mungkin

b. Low key lighting

Low key ligting merupakan teknik tata cahaya yang menciptakan batasan yang tegas

antara area gelap dan terang.teknik ini lebih mengutamakan unsur yang tegas bayangan

yang tegas dalam mise-en sceneI

Disini penulis harus tepat dalam penempatan lighting agar nantinya kamera bisa

menangkap gambar dengan cahaya yang sesuai ddengan yang di inginkan.

3. 7. 3 Pasca Produksi

Pasca produksi adalah tahap akhir dari proses pembuatan program ini pada

tahap ini tim yang bertugas melakukan evaluasi dari semua jobdesk mulai dari pengarah

acara, sutradara, penulis naskah, camera person, penata suara, penata artistik, penata

cahaya, kami berkumpul untuk melihat hasil produksi yang telah di lakukan

Pada tahap pasca produksi dalam pembuatan acara non drama

XPLORENESIA di tahap ini penulis sebagai penata cahaya, mengecek ulang lagi

hasil shooting yang akan di siapkan ke meja penyunting gambar. pada saat ini penata

cahaya bekerja sama dengan pengarah acara, mendampingin penyunting gambar untuk

mengecek dan mengontrol pencahayaan agar dapat menghasilkan hasil yang sesuai

dengan yang di inginkan

Menurut Kusumawati dkk (2017:39) di pasca produksi penata cahaya juga

bertugas untuk

Page 328: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

297

a. Mereview hasil gambar untuk melihat pena-taan cahaya yang telah diproduksi.

b. Menganalisa hasil akhir gambar, dan men-data kekurangan dari gambar yang telah

diambil

c. Mengevaluasi hasil akhir gambar

Dari kutipan diatas penulis harus mengevaluasi hasil akhir gambar yang telah

di buat saat produksi selesai,sebagai jobdesk penata cahaya dalam program nondrama

XPLORENESIA untuk tugas akhir ini,penulis harus menganalisa kembali hasil

gambar,dan mendata kekurangan dari gambar yang telah di ambil saat produksi.

Tak lupa penulis juga mengecek keutuhan alat saat selesai shooting karena

untuk kesediaan alatnya masih sewa jadi apabila ada kerusakan dan lain nya bisa di cari

solusinya

3. 7. 4 Peran dan Tanggung Jawab Penata Cahaya

Penata cahaya sebagai bagian dari kru produksi mempunyai tugas serta tanggung

jawab yang spesifik. adapun pernan yang dilakukan penulis adalah melakukan riset

lokasi dan berdiskusi dengan camera person. penulis sangat bertanggung jawab atas

masalah pencahayaaan.

Pada saat penata cahaya mencari tata letak yang terbaik dalam peletakan

cahayanya, penata cahaya di tuntut untuk bekerja secara professional pada saat

menentukan posisi cahaya yang pas dan tepat untuk mendapatkan warna dan intensitas

cahaya yang pas. seorang penata cahaya sudah menggambarkan tata letak cahaya yang

akan penulis letakan dan peralatan yang di butuhkan serta jenis alat-alat pembantu yang

akan di pakai saat produksi

Page 329: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

298

Menurut Karsito dalam Kusumawati (2017:37) tugas dan kewajiban penata

cahaya sebuah produksi yaitu:

1. Mengetahui berbagai jenis lampu dan fungsi masing-masing lampu

2. Menterjemahkan tata cahaya sesuai dengan pencahayaan dan arah camera person

3. Membantu pengukuran yang tepat lighting ratio, exposure dan warna cahaya yang di

inginkan sinematografer

Disini penulis membuat blocking cahaya dan menyiapkan alat-alat yang di

butuhkan dalam produksi. Penulis memakai lampu kinoflo sebagai key dan fill serta

back nya dan penulis memakai lampu led yang sangat mudah dibawa kemana

saja.director treatment menjadi acuan untuk membuat blocking cahaya bagi

penulis.pada umumnya seorang penata cahaya tidak bekerja sendiri,dan secara umum

tugas serta tanggung jawab penata cahaya yaitu bertanggung jawab dengan hal-hal

yang mencakup pencahayaan.

Penulis harus melakukan persiapan dengan matang, melakukan uji coba

terhadap alat pencahayaan. disini penulis bertanggung jawab yang berhubungan

dengan lighting seperti , warna, intensitas cahaya, penerangan.

3. 7. 5 Proses Penciptaan Karya

Program televisi nondrama XPLORENESIA merupakan tugas akhir (TA) yang

menjadi syarat kelulusan dari kampus bina sarana informatika. dalam tugas nondrama

ini, penulis memegang jabatan sebagai penata cahaya. segala hal yang berkaitan dengan

pencahayaan adalah tanggung jawab penulis. penulis mencoba dengan kemampuan

yang penulis miliki dengan segala keterbatasan di lapangan baik teknis maupun skill.

Page 330: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

299

Penulis sudah berusaha semaksimal mungkin agar program nondrama televisi

ini tercipta sesuai dengan apa yang diinginkan tim produksi.penulis beserta tim

produksi menginginkan hasil yang terbaik dari karya yang di buat

A. Konsep Kreatif

Penulis sebagai penata cahaya bertugas menata cahaya dan seorang penata

cahaya harus punya gambaran yang sesuai dengan apa yang telah penulis naskah buat.

setelah penulis naskah membuat dan di setujui oleh produser dan pengarah acara yang

kemudian dipelajari dan dipahami oleh penulis.pada saat itu membayangkan sebuah

konsep lighting yang sesuai dengan tema yang di usung.

Di proses ini penulis membayangkan cahaya yang natural supaya dapat memikat

mata penonton,didalam pembuatan karya program televisi penata cahaya harus bisa

berusaha dengan maksimal untuk membuat program televisi ini menjadi lebih menarik

dan sesuai dengan apa yang di inginkan.sebelum produksi penulis mencari referensi-

referensi bagaimana peletakan lighting di dalam acara nondrama,

Penulis terus mempelajari konsep yang telah di buat agar nanti nya produksi

berjalan dengan baik ,sebagai penata cahaya penulis harus mengetahui sumber sumber

cahaya yang ada,dengan kualitas dan ukuran cahaya yang di hasilkan serta mengetahui

jenis jenis lighting yang cocok buat digunakan saat produksi

Sebelum produksi penulis juga langsung meninjau tempat yang akan di gunakan

buat produksi agar nantinya penulis bisa menempatkan posisi lighting agar

menghasilkan kualitas yang baik

Page 331: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

300

B. Konsep Produksi

Pada prosess ini penulis menyiapkan peralatan cahaya yang di pakai untuk

Shooting. penulis fokus pada pencahayaan saat shooting berjalan. mulai dari peletakan

lighting sudut peletakan lighting sesuai dengan treatmen yang telah di sepakati bersama

pengarah acara

Dari treatmen tersebut penata cahaya bekerjasama dengan penata artistik untuk

keselarasan artistik dan dengan camera person untuk keselarasan gambar di lokasi,

sebelum produksi dimulai , penulis mengecek alat yang digunakan seperti mengecek

batrei lampu led dan juga kinoflo menyala atau tidak dan penulis juga mempersiapkan

segala hal yang bersangkutan dengan lighting seperti tripod dan meletakan lighting di

tempat yang di anggap kurang akan pencahayaan

Penulis juga menyiapkan batrai cadangan buat lighting led guna berjaga jaga

saat batrai lighting led telah habis.dan disini penulis bekerja sama dengan camera

person agar penempatan lighting sesuai dengan warna yang diinginkan penulis selalu

mengikuti arahan dari pengarah acara bila penempatan pencahayaan kurang tepat.

C. Konsep Teknis

Dalam program non drama XPLORENESIA ini penata cahaya harus memilih

secara tepat penggunaan alat yang harus di pakai agar tidak terjadi kesalahan dalam

masalah pencahayaan. Dalam program ini penulis untuk teknis dalam penata cahaya

sendiri penulis menggunakan led dan kinoflo alasan pemilihan led dan kinoflo karena

melihat dari sisi teknis nya led mudah di bawa kemana saja dan memilih kinoflo karena

penerangan nya yang sangat cukup baik

Sebagai penata cahaya harus mengatur pencahayaan yang di gunakan karena

cahaya sangat penting di dalam produksi sebuah program, pada program non drama ini

Page 332: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

301

penata cahaya mempunyai peranan yang kuat di dalam mendukung unsur-unsur yang

dapat menghidupkan sebuah krakter program acara ini

3.7.6 kendala produksi dan solusi

Dalam produksi program non drama megazine XPLORENESIA ini penulis

mendapat beberapa kendala pada saat produksi berlangsung, di sisi kendala itu pasti

ada solusi. disini penulis mencari berbagai solusi agar shooting bisa berjalan dengan

lancar. ada beberapa kendala-kendala baik dari segi teknis maupun non teknis, seperti

:

1. sulit nya mencari soket listrik di tempat produksi akhirnya penulis menggunakan

lighting led portabel

2. lighting led portabel yang mengalami tidak berfungsi dengan benar saat terkena

guncanganan karena tempat batrai nya longgar, disini penulis mencari solusinya

dengan mengganjal tempat batrai tersebut menggunakan lakban

3.7.7 lembar kerja penata cahaya

3.7.7.1 konsep penata cahaya

Penulis mengembangkan konsep dengan pemikiran dan gambaran yang sesuai

dari naskah.penata cahaya menentukan penempatan lighting untuk setiap host dan

narasumber.penulis harus mampu melihat kondisi agar cahaya bisa sesuai dengan yang

di inginkan

Page 333: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

302

3.7.7.2 laporan penata cahaya

TABEL III.18 LAPORAN PENATA CAHAYA

AKADEMI KOMUNIKASI BINA SARANA

INFORMATIKA

LIGHTING SHEET LIVE ON TAPE III PRODUCTION

Company:Peta production Production:Miftah farid

Acara : EXPLORENESIA Sutradara :Andre rinaldi

Durasi :24 menit Penata cahaya :Teguh iman

NO Segmen Keylight Fill light Back light Keterangan

1 1 LED - -

2 2 LED LED -

3 3 LED LED -

4 4 KINOFLO KINOFLO LED

3.7.6 Floor and Plan penata cahaya

Page 334: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

303

Gambar I.jam gadang

Keterangan:

1.mesin jam

2.host

3.lighting

Gambar II.Batu angkek-angkek

Keterangan:

1.host

2.narasumber

3.lighting

4.lighting

5.tirai

Page 335: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

304

Gambar III.rumah gadang

Keterangan :

1.tangga

2.pintu masuk

3.host

4.lighting

Gambar IV.studio

Keterangan :

1.host

2.bartender

3.meja

4.lighting

Page 336: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

305

5.lighting

3.7.8. spesifikasi lampu

TABEL III SPESIFIKASI ALAT

AKADEMI KOMUNIKASI BINA SARANA INFORMATIKA

Gambar I

Voltage 5.5V-9V

Power 70W

Average life span (H) >50000

Cooling mode Natural venilation

Center luminous flux (LX) 800

Page 337: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

306

Gambar II

Daya 160 W (4x40 W)

Suhu warna 3200K/56000 K

Lampu soket G13

Jumlah tabung 4x40 watt

Bohlam jenis F40/T12,600mm

Page 338: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

307

3.8 Proses kerja Penata Artistik

Penata Artistik merupakan sesorang yang bertugas

menghidupkan suatu program dengan memberikan unsur seni atau

property dalam pembuatan program di suatu produksi. Penata Artistik

sesuatu hal yang penting dalam menciptakan suatu suasana dalam

sebuah acara produksi televisi baik drama maupun non drama. Penata

artistik ini juga dapat mendukung suasana dan karakter pemain dalam

layar dan termasuk juga sebagai daya tarik sebuah acara.

Selain itu Tata artistik juga berfungsi memberikan alat yang

berupa make up, properti dan lain-lain dalam pembuatan suatu program.

Salah satu unit kerja yang agar bisa menambah kesan seni dalam suatu

tiap adegan.

Menurut Kusumawati dkk (2017:138) Penata Artistik atau pengarah

artistik, disebut juga art designer atau art director adalah seseorang

yang bertugas menata, mendesain lokasi pengambilan gambar baik di

studio maupun di luar studio dengan karakteristik program yang akan di

produksi.seorang penata artistik adalah orang yang memiliki sense of

artistic, kreatif, inovatif dan cerdas.

Dalam kutipan di atas Penata Artistik adalah orang yang

menyiapkan alat-alat panggung bertanggung jawab atas merancang

keperluan properti, Sehingga bisa senada dengan warnanya dan

menyiapkan kostum-kostum untuk para pemain sesuai kebutuhan

produksi dan tentunya dengan konsep yang sudah disepakati.

Menurut Kusumawati dkk (2017:18) “Penata artistik atau Art director

adalah seorang designer,Art director harus bisa membuat design, dengan

Bahasa tulis yang bisa diterima. Naskah dipelajari kemudian dibuat

sketsa kemudian disempurnakan menjadi design”.

Dari kutipan di atas. Penata Artistik bertanggung jawab dalam

memimpin tim artistiknya untuk mengoptimalkan properti agar tepat

dengan naskah yang ada serta mengetahui berapa banyaknya biaya

untuk semua proertinya.

Menurut Kusumawati dkk (2017:16) Art director atau Penata artistik

menetapkan anggaran terkait dengan kebutuhan yang ada di dalam

naskah. Dari naskah kita dapat mengetahui seberapa besar dana yang di

habiskan untuk mewujudkan konsep visual. Unit production manager,

Page 339: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

308

Produser dan Head accounting juga merupakan bagian integral yang

harus dilibatkan dalam proses ini.

Dari kutipan di atas, penulis menyimpulakan bahwa Penata

Artistik adalah merancang desain-desain sesuai naskah dan

menciptakan tatanan dan style. Serta menghadirkan karakter melalui

penciptaan lewat elemen artistik.

Penulis sebagai Penata Artistik bertanggung jawab dalam

menciptakan penataan yang baik termasuk urusan property, make up

dan set design. Oleh karena itu, sangat penting bagi penulis untuk

menciptakan pandangan yang luas serta menciptakan kreatifitas yang

lebih tinggi dan lebih jauh lagi. Penulis harus mengetahui secara

keseluruhan art dari program “XPLORENESIA” yang akan kami buat

sehingga menghasilkan konsep penata artistik yang menarik.

Dalam program televisi non drama magazine show

XPLORENESIA ini penulis dipercayakan oleh tim sebagai penata

artistik. Dalam hal ini penulis harus bisa bekerja sama dengan pengarah

acara untuk mewujudkan konsep yang sudah ada, karena penulis harus

bisa menterjemahkan naskah sesuai ide kreatif yang diinginkan oleh

pengarah acara. Tugas utama penata artistik adalah membantu pengarah

acara dan penulis naskah untuk menerapkan konsep sesuai disepakati

bersama.

3.8.1 Pra Produksi

Pada tahap pra produksi ini penulis sebagai penata artistik

membuat breakdown dan jadwal kerja khusus bidang tata artistik agar

dalam tahap produksi berjalan dengan lancar. Selain itu penata artistik

juga menyiapkan semua property tata artistik seseuai dengan rancangan

lembar kerja yang sudah dibuat.

Menurut Kusumawati dkk (2017:15) “Penata Artistik berfungsi

sebagai penunjang dalam mendukung suasana yang diinginkan

dalam suatu produksi acara”.

Dari kutipan di atas menyimpulkan bahwa penata artistik

melakukan rancangan dalam mendesain dan menerapkan sebuah konsep

kebutuhan produksi harus bisa berkolaborasi dengan tim.

Page 340: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

309

Dalam tahap ini penulis dan semua kru berdiskusi dalam

membuat sebuah program. Dalam sebuah rapat semua kru

mengeluarkan pendapat serta bertukar pikiran ide yang menarik. Tujuan

kesepakatan agar tidak ada terjadinya kesalahan dalam menentukan

persepsi satu sama lain antara kru penulis bertugas menyamakan konsep

dengan yang diarahkan pengarah acara dari mulai set dekorasi, kostum

dan make up untuk pembawa acara dan alat-alat yang akan digunakan

saat produksi. Penulis juga harus menganalisa naskah dan

membahasnya dengan Pengarah Acara dan Camera Person agar

mencapai penafsiran untuk mewujudkan gagasan penulis naskah dalam

bentuk tata artistik yang nyata dan sudah disepakati bersama kru.

Penulis juga melakukan pencarian referensi lokasi guna

mengetahui atau mencari informasi yang diperlukan tentang tempat,

suasana dan keadaan. Penulis juga mencari lokasi-lokasi yang sesuai

dengan gambaran naskah untuk nmencapai nilai artistik yang seolah-

olah nampak nyata dengan aslinya, mengenai kepemilikan lokasi

banyak sekali hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan survey

lokasi, seperti akomodasi, transportasi dan lain-lain.

Di tahap ini penulis harus mengecek seluruh persediaan barang-

barang artistik dan semua persiapannya sehingga berlangsungnya

program acara tersebut. Penulis juga harus membuat checklist benda-

benda untuk keebutuhan tiap segmen. Tak hanya property, hal yang

terkcil seperti make up, wardrobe bisa menjadi salah satu tanggung

jawab Penulis untuk menyiapkannya. Penulis juga harus memastikan

sebuah ruangan sesuai konsep untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Sebelum produksi dimulai penulis membuat floorplane agar lebih

mudah mengetahui penempatan-penempatan peralatan property yang

baik. Setelah survey lokasi penulis merancang serta menggambar lokasi-

lokasi yang sudah ditentukan produser, Pengarah Acara dan Camera

Person. Hal ini berguna untuk memudahkan proses jalannya produksi

saat pengambilan gambar. Membuat set design juga sangat membantu

Page 341: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

310

penata artistik mengenai tata letak property yang digunakan sehingga

selalu ada kesamaan artistik di setiap segmennya.

Penulis mencari tim atau divisi yang sesuai dengan keahlian

masing-masing yang berada di bawah tanggung jawab art director.

Untuk mengetahui semua set yang diperlukan untuk semua adegan yang

termasuk dalam sebuah Magazine. Jadi setiap tayangan, setiap

percakapan yang mengaitkan pada sebuah keadaan, maka art director

harus mulai membuat set list atau breakdown tata artistik apa saja yang

diperlukan.

Jika sudah mengetahui set apa saja yang dibutuhkan dalam

membuat sebuah program. Maka penata artistik sudah dapat membuat

cheklist benda-benda apa saja yang dibutuhkan. Tak hanya property

yang kecil sebagai pemanis dari sebuh ruangan, namun set panggung

misalnya atau apa saja yang membutuhkan bangunan, disini jika

merupakan produksi besar art director bisa bekerja sama dengan bagian

kontruksi.

Setelah merinci apa saja yang dibutuhkan, penulis juga perlu

merinci budget yang harus dikeluarkan, jika memang budget terbatas

maka dengan sendirinya penulis harus pintar-pintar membagi budget

sesuai kebutuhan. Semakin penulis pandai membuat set yang sesuai

dengan aslinya dengan budget yang standar, maka nama baik akan

diraih oleh si penulis.

Menurut Kusumawati dkk (2017:17) “art director adalah seorang

creator, art director harus kreatif dan imajinatif setelah menerima materi

acara mungkin berupa naskah. Harus dapat mencipta dan mereka-reka

kebutuhan artistik, nuansa serta filosofinya”.

Menurut Kusumawati dkk (2017:18) “Art Director adalah

seorang fasilitator, kerja produksi adalah kerja kolaborasi satu sama lain

saling berhubungan dan bekerja sama, sehingga sebagai seorang art

director harus dapat memfasilitasi kebutuhan dan divisi lain yang masuk

ke dalam susunan produksi”.

Page 342: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

311

Dare kedua kutipn di atas, seorang penata aertistik harus bisa

menyediakan apa saja yang dibutuhkan kru dalam suatu program, selain

itu penata artistik harus bisa bekrja sama serta menyediakan kebutuhan

semua tim.

3.8.2 Produksi

Setelah tahapan-tahapan pra produksi di persiapkan secara

konsep yang matang, tahapan produksi pun dimulai. Tidak hanya pada

saat pra produksi akan tetapi seorang Penata Artistik terus mengikuti

proses shooting untuk mempersiapkan semua kebutuhan dan

mempersiapkan kostum yang akan dipakai saat produksi dan lokasi

yang ada kebanyakan setiap segmentnya di outdoor sehingga penulis

harus memperhatikan make up host dan penampilannya agar tidak

terlihat aneh saat di kamera.

Tahapan ini juga dibutuhkan kedisiplinan yang tinggi agar semua

proses produksi sesuai dengan apa yang di jadwalkan, untuk

mendapatkan hasil yang maksimal dengan konsep yang sudah dibuat

setiap kru diharuskan bekerja sama dalam tahapan produksi.

Menurut Kusumawati dkk (20017:18) “Penata artistik adalah seorang

perupa, artinya penata artistik bertanggung jawab terhadap design

creative dari materi tayangan berupa set design, set dekorasi, grafis dan

ID program sesuai dengan pendekatan artistik”.

Dalam kutipan diatas, penulis menyimpulkan bahwa tugas

seorang penata Artistik pada saat produksi adalah mengawasi dalam

pengambilan gambar agar set yang sudah di buat sesuai dengan yang

diharapkan dan bertanggung jawab atas hasil dan mutu tata artistic baik

dari segi teknik maupun estetika secara utuh.

Pada saat produksi penulis memakai lokasi outdoor, maka dari itu

penulis hanya menambahkan sedikit property. Penulis harus membuat

ruangan menjadi lebih hidup, disinilah penulis juga banyak

menambahkan beberapa property dan beberapa barang untuk hiasan

yang akan di pakai.

Page 343: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

312

Untuk mengenai wardrobe penulis memerlukan ketelitian dalam

menentukan kostum yang akan di pakai oleh host. Penggunaan kostum

pada program ini penulis menyesuaikan dengan tema cerita dari

program itu sendiri, dimana program ini yang bertema tentang wisata

maka segala sesuatu yang ditampilkan dalam program ini sesuai dengan

konsep. Setelah itu kostum yang digunakan juga berkonsep lebih santai

agar cocok dengan konsep.

Menurut Kusumawati dkk (2017:23) “make up kerap diartikan melukis

dengan alat kosmetik. Make up juga dikatakan sebagai segala sesuatu

yang berhubungan dengan tata rias untuk pemain dalam melakukan

adegan sesuai tuntutan naskah dan peran cerita”.

Dalam kutipan diatas, penulis menyimpulkan bahwa make up

adalah kebutuhan yang sangat diperlukan untuk menunjang penampilan

dan karakter pemain. Make up juga berfungsi sebagai penghias wajah

agar tidak pucat.

Penata Artistik pada saat produksi adalah mengawasi dalam

pengambilan gambar agar make up yang sudah di buat sesuai dengan

yang diharapkan dan bertanggung jawab atas hasil dan mutu tata artistik

baik dari segi teknik maupun estetika secara utuh.

3.8.3 Pasca Produksi

Pada tahap ini penulis melakukan evaluasi proses kerja mulai pra

hingga pasca produksi untuk memperoleh tentang bagaimana membuat

susunan artistik yang baik dan rapih. Hal ini perlu diperhatikan agar

kesalahan saat produksi tidak terjadi kembali pada saat yang akan

datang.

Menurut Kusumawati dkk (2017:28) “Dalam penggarapan suatu

produksi program terdapat beberapa rangkaian proses, yaitu Pra

Produksi, Produksi, dan Pasca Produksi. Proses tahapan ini juga

merupakan refleksi dari suatu perencanaan yang matang untuk

mendapatkan hasil maksimal dan kualitas.

Dalam kutipan diatas, penulis menyimpulkan bahwa rangkaian

proses, yaitu pra produksi, produksi, dan pasca produksi adalah

Page 344: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

313

kebutuhan yang sangat diperlukan untuk suatu perencanaan yang

matang untuk mendapatkan hasil maksimal.

Pada saat pasca produksi penulis melakukan tahap evaluasi dari

semua divisi yang terdapat dalam art dilihat dari kekurangan-

kekurangan pada saat pengambilan gambar kemudian juga

mengembalikan dan merapikan semua property dan peralatan art yang

lain.

Pada tahap ini, penulis sebagai Penata Artistik merapihkan

kembali segala seuatu yang telah di pakai pada saat produksi. Tahapan

ini juga menjadi akhir dari seluruh rencana kerja yang akan penulis

susun menjadi laporan kerja penata artistik.

Pada tahap ini, penulis juga melakukan evaluasi dari semua divisi

yang terdapat di dalam Art Departement, dilihat kekurangan-

kekurangan pada saat pengambilan gambar, kemudian juga

mengembalikan dan merapikan semua laporan mengenai budgeting

yang digunakan untuk membuat property yang diperlukan pada saat

produksi.

Evaluasi adalah hal yang perlu di perhatikan pada saat settingan

yang di hasilkan dari make up dan wardrobe sudah sesuai konsep. Hal

ini harus lebih diperhatikan agar kesalahan pada saat produksi tidak

terulang kembali.

3.8.4 Peran dan Tanggung Jawab Penata Artistik

Penata artistik bertanggung jawab mengoptimalkan dan

mengarahkan efisiensi seluruh divisi yang ada dalam departemen

artistik sesuai dengan jadwal produksi dan berhak untuk menentukan

atau menetapkan anggaran biaya yang telah di susun.

Menurut Kusumawati dkk (2017:14) Seorang Penata Artistik atau

Art director bertanggung jawab dalam menciptakan penataan yang bik

termasuk urusan property, kostum, make up, set disain dan artistik untuk

menciptakan pandangan yang luas, terus berpikir untuk sesuatu yang

baru dan secara konstan berusaha menciptakan kreativitas yang lebih

tinggi.

Dalam kutipan diatas, penulis menyimpulkan bahwa tanggung

jawab seorang penata artistik adalah menciptakan penataan yang baik

Page 345: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

314

termasuk urusan property, kostum, make up,dan set desain. Bagi

seorang Penata Artistik sangatlah penting untuk menciptakan

pandangan luas, terus berfikir untuk sesuatu yang baru dan berusaha

menciptakan kreatifitas yang lebih tinggi.

Dalam menjalankan tugasnya secara teknis, penulis mempunyai

tanggung jawab penuh dalam hal mempersiapkan barang-barang yang

akan digunakan pada saat produksi.

Menurut Kusumawati dkk (2017:14) Penata Artistik merupakan

salah satu unit kerja pada stasiun penyiaran televisi atau Tim produksi

film yang berfungsi sebagai penunjang acara siaran tv atau produksi

film. Penata Artistik merupakan suatu hal yang penting dalam

menciptakan suasana dalam sebuah produksi acara drama tv, film

maupun non drama. Penata Artistik juga dapat mendukung suasana dan

karakter pemain dalam layar dan termasuk juga sebagai daya Tarik

sebuah acara.

Dalam kutipan diatas, penulis menyimpulkan bahwa penting

perang Penata Artistik dalam penunjang sebuah suasana dan karakter

pemain dalam layar dan termasuk juga sebagai daya Tarik sebuah acara.

Pengarah Artistik harus membuat breakdown adegan sesuai

naskah untuk kepentingan departemen mereka masing-masing.

Pencatatan sebaiknya dilakukan pada setiap pertemuan dengan

Pengarah Acara, baik di rapat produksi, saat pergi ke lokasi maupun

catatan-catatan yang secara khusus di berikan oleh Pengarah Acara.

Menurut Kusumawati dkk (2017:15) Secara teknis Penata

Artistik atau Art director bertanggung jawab atas seluruh penyediaan

kebutuhan artistik mulai dari pra produksi sampai dengan pasca

produksi. Tata Artistik Televisi adalah bagian dari kru televisi, di

beberapa stasiun televisi, Tata Artistik masuk ke dalam Departemen

Artistik atau Art Departement. Di dalam departemen ini terbagi atas:

Unit Dekorasi, Unit properti, Unit Grafika, serta Unit Tata Rias dan

Busana. Namun di beberapa stasiun tv di Indonesia tidak selamanya

seperti ini, misalnya unit grafis di beberapa stasiun tv justru bertanggung

jawab pada post production manager.

Dari kutipan diatas, penulis menyimpulkan bahwa seorang penata

artistik berperan sebagai koordinator lapangan yang bertugas

melaksanakan eksekusi atas semua rancangan desain tata artistik atau

gambar kerja. Penulis juga harus konsisten dengan breakdown atau

jadwal kerja yang sudah dibuat, agar dapat bekerja dengan tepat waktu.

Page 346: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

315

Selain itu, penulis juga harus menyiapkan elemen-elemen atau material

yang akan dipakai pada saat produksi.

3.8.5 Proses Penciptaan Karya

a. Konsep Kreatif

setelah penulis membaca naskah yang sudah dibuat oleh penulis

naskah, dan mendalami isi naskah tersebut dengan judul

“XPOLRENESIA” penulis tertarik dengan jalan cerita yang ada di

dalam naskah tersebut dari segi kreatif penulis sudah memastikan akan

membuat property dan set untuk memenuhi atau memperbaiki apa yang

sudah ada dari lokasi set yang sudah di tentukan sebelumnya. Penulis

harus bisa mengerti maksud dari isi naskah dan lokasi set apa saja yang

di inginkan oleh Pengarah Acara dan Penulis Naskah.

Penulis hanya menambahkan beberapa property pendukung

sebagai pelengkap saat berada di lokasi Jam Gadang yang berada di

Bukit Tinggi, Sumatra Barat. Tidak banyak property yang bisa penulis

tambahkan. Tujuan penulis adalah, agar tetap menjaga keaslian dari

lokasi tersebut. Penulis hanya butuh cetakan foto hasil dari kamera

tukang foto keliling yang berada di sekitar Jam Gadang.

Dengan konsep yang menginformasikan kepada penonton konsep

yang kita miliki adalah keutuhan dari ke unikan sebuah bangunan yang

berada di daerah Bukit Tinggi Sumatra Barat tersebut. Oleh karena itu

penulis tidak menambahkan sebuah property untuk ruangan Jam

Gadang.

Penulis yang telah memberikan style yang khas kepada host

“XPLORENESIA” dengan menggunakan konsep style Adventure,

yaitu celana jeansi hitam, flannel hijau, dan sepatu hitam. Agar host

lebih mudah dan nyaman untuk berjelajah wisata yang berada di daerah

Sumatra Barat. Sesuai dengan ini naskah yang sudah dibuat oleh Penulis

Naskah. Seorang Penata Artistik harus lebih teliti dalam memilih jenis

property dan atribut agar seusai dengan konsep yang diinginkan oleh

penulis untuk program acara magazine show “XPLORENESIA”.

Page 347: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

316

b. Konsep Produksi

Dalam tahap ini konsep produksi sangatlah dibutuhkan sebagai

penata artistik menyiapkan property hingga wardrobe yang cocok untuk

tema program acara yaitu wisata. Seperti pada lokasi di daerah Sumatra

Barat yaitu Jam Gadang, Batu angke-angke, dan Janjang Saribu penulis

menambahkan dan membuat berbagai macam property pendukung

diantaranya Baju adat, dan peralatan lainnya. Sedangkan untuk

wardrobe penulis menyesuaikan dengan tema yaitu kemeja hijau dan

celana hitam untuk kegiatan outdoor. pada lokasi berikutnya di indoor

yaitu di daerah Condet Jakarta Timur penulis membuat dan

menambahkan properti pendukung di antaranya, meja, tenda, kursi, dan

lain sebagainya. Sebagai penata artistik, penulis diwajibkan membuat

beberapa properti dan mengembangkan apa yang sudah ada di set. Agar

konsep artistik sesuai dengan naskah dan alur cerita program magazine

show “XPLORENESIA”. Ketika proses produksi Penata Artistik harus

lebih bisa cekatan dalam hal mempersiapkan properti , set, kostum, dan

make up apa yang akan digunakan pada setiap scene agar tidak

mengganggu proses berjalannya produksi. Selain itu Penata Artistik

juga harus melakukan penjagaan set yang baik serta terencana dengan

benar.

Agar tetap continuity disetiap scene nya dan tidak mengganggu

schedule yang sudah ditentukan sebelumnya. Penulis harus bisa

menjaga komunikasi antara penulis dan pemilik lokasi set agar tidak

adanya salah paham antara pihak penulis dan pengurus atau penjaga

lokasi set.

Pada konsep produksi, penulis memperhatikan jalannya setiap

scene per scene dan adegan per adegan. Pada saat produksi, penulis

mengatur set dan penempatan properti disetiap segmen agar sesuai

dengan konsep yang sudah dibuat.

Page 348: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

317

c. Konsep Teknis

Dari segi konsep teknis, tentunya penulis bekordinasi dengan

Pengarah Acara yang bertujuan agar property yang dipergunakan sesuai

dengan konsep. Tentunya mempertimbangkan aspek-aspek kualitas dan

kelayakan Dengan demikian aspek-aspek tersebeut, penulis beruasaha

untuk menonjolkan dan memberi sesuatu yang yang fresh dan natural.

Adapun property yang digunakan dalam program magazine show

“XPLORENESIA” adalah property asli. Penulis hanya menambahkan

beberapa property pendukung sebagai pelengkap. Saat berada di lokasi

Jam Gadang, Batung angke-angke, dan Janjang saribu (Sumatra Barat)

tidak banyak properti yang penulis tambahkan. Penulis bertujuan agar

tetap menjaga keaslian dari ketiga lokasi tersebut. Berbeda pada saat

dilokasi Warbox, penulis diwajibkan untuk membuat set ruangan

layaknya studio, dikarenakan Warbox adalah kafe sekaligus distro yang

berada di daerah Jakarta bukan studio pada aslinya. Penulis memutuskan

untuk menjadikan ruangan kafe yang berada di lantai dua dan tiga pada

Warbox untuk di ubah menjadi set ruangan studio dan membuat

property untuk kelengkapan interior studio.

Apabila semuanya sudah dipersiapkan secara matang, penulis

mulai melakukan kerjasama dengan Pengarah Acara dan Produser untuk

menyajikan Program ini agar penonton tertarik. Dalam hal ini penulis

tetap bertanggung jawab dan berperan penuh dalam menentukan set

ruangan, set property, set wardrobe, dan make up dalam sebuah

program. Penulis harus bisa menerapkan apa yang ada pada naskah dan

menyesuaikan dengan keinginan Produser dan Pengarah Acara.

Dalam hal ini penulis meminta untuk bisa berkordinasi secara

langsung yaitu dengan di adakan rapat, penulis tidak hanya

mendatangkan seorang Produser dan juga Pengarah Acara akan tetapi

penulis juga meminta kepada Produser untuk mendatangkan langsung

kru lain nya seperti hal nya Camera Person, Penata Cahaya, dan juga

Penata Gambar.

Page 349: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

318

3.8.6 Kendala dan Solusinya

1. Kendala waktu, ketika produksi sedang berlangsung bersamaan dengan

itu tukang kayu tidak jauh dari lokasi shooting juga sedang memotong

kayu menggunakan mesin yang suara nya membuat proses shooting

terganggu. Solusinya penulis meminta tolong kepada tukang kayu nya

untuk lima menit saja menghentikan aktivitas nya

2. Kendala set ruangan untuk set lokasi studio/Warbox kendalanya lupa

membawa meteran untuk mengukur dinding ruangan yang harus di

tutup agar tidak silau. Solusinya penulis mengukur dinding studio

dengan jengkal tangan

3. Penulis kesulitan membuat material yang akan dipakai pada saat

produksi. Solusinya, penulis mencari referensi melalui, Youtube,

menonton program-program yang ada di televisi dan mencari referensi

dengan membaca situs pada internet.

3.8.7 Lembar Kerja Penata Artistik

3.8.7.1 Konsep Penata Artistik

Disini penulis memakai konsep Wisata sesuai dengan naskah

yang dibuat oleh penulis naskah dan disetujui oleh produser. Didalam

konsep ini penulis hanya menambahkan property dari tempat yang

sudah ada. Tidak banyak property yang dibutuhkan , di batu angke-

angke penulis hanya membawa tisu dan juga wardrobe talent seperti

bedak, lipstik, dan lain-lain.

Sama seperti di batu angke-angke di Istana pagaruyung penulis

hanya membawa membawa wardrobe talent dan juga menyewa baju

adat yang berada di tempat wisata istana pagaruyung.

Di studio warbox penulis harus mengubah kafe menjadi seperti

studio, karena kebutuhan sebuah tayangan yang menjadikan program

magazine show yang mempunyai dua host yaitu host yang indoor seperti

hal nya studio dan host outdoor yang menjelajah sumatera barat. Di

segmen ini penulis benar-benar harus menyiapkan property yang sesuai

dengan karakter dari konsep Pengarah Acara. Jadi penulis harus

Page 350: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

319

membuat property dan workshop sesuai dengan konsep. Penulis harus

menyiapkan kain putih untuk menutup jendela kaca yang membuat silau

jika tidak ditutup, harus menyiapkan meja dan juga LCD untuk

menampilkan logo judul program yaitu “XPLORENESIA”,dan

peralatan lainnya untuk membuat sebuah ruangan seperti kafe. Tidak

hanya itu penulis juga membawa seperti gunting, solasi, tisu, tali dan

lain-lain untuk keperluan mendesain ruangan studio yang berada di

condet Jakarta timur.

Page 351: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

320

3.8.7.2 BREAKDOWN TATA ARTISTIK

Production Company : PETA Production Produser :Miftah Farid

Project Title : Xplorenesia Director : Andre Reinaldi

Durasi : 24 menit Art Director : Harris Fahmi

No Lokasi Set Segme

nt

Int/E

xt

Waktu Cast Wardrobe Property Make Up Keterangan

TABEL BREAKDOWN TATA ARTISTIK

AKADEMI KOMUNIKASI BINA SARANA INFORMATIKA

Page 352: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

321

1 Jam

Gadang

- 1 Int Siang Dela Jaket hijau, celana

Panjang hitam,

sepatu,gelang

- Make-up Set dan

property

tidak di ubah

2 Batu

angke-

angke

-

2 Int Siang Dela Jaket hijau, celana

Panjang hitam,

sepatu,gelang

- Make-up Set dan

property

tidak di ubah

3 Janjang

saribu

- 2 Ext Sore Dela Jaket hijau, celana

Panjang hitam,

sepatu,gelang

- Make-up Set dan

property

tidak di ubah

4 Istana

Baso

Pagaruyu

ng

- 3 Int Siang Dela Jaket hijau, celana

Panjang hitam,

sepatu,gelang

Baju adat Make-up

Set dan

property

tidak di ubah

5 Café

Warbox

Lantai

2 dan 3

Int Siang Maya Casual Meja,tenda,kai

n,gelas,kursi

Make-up

Page 353: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

322

3.8.7.3 Floor Plan

Production Company : PETA Production Produser :Miftah Farid

Project Title : Xplorenesia Director : Andre Reinaldi

Durasi : 30 menit Art Director : Harris Fahmi

No Lokasi :1

Lokasi :Jam Gadang

Scene :

Ket :

A. Jam Gadang

B. Parkiran 1

C. Parkiran 2

D. WC umum E. Pasar atas F. Halaman rekreasi

Page 354: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

323

3.8.7.3 Floor Plan

Production Company : PETA Production Produser :Miftah Farid

Project Title : Xplorenesia Director : Andre Reinaldi

Durasi : 30 menit Art Director : Harris Fahmi

Ket :

A. Istana Pagaruyung E. Pagar 1

B. Lumbung Padi F. Pagar 2

C. Lapangan D. Pintu masuk

No Lokasi :2

Lokasi :Istana Pagaruyung

Scene :

Page 355: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

324

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dalam pembuatan sebuah karya dibutuhkan kerjasama yang disiplin dari

seluruh crew. Program magazine show adalah bentuk audio visual dari majalah yang

dimana isi konten dari sebuah program magazine show yang baik adalah tayangan yang

mampu memberikan informasi kepada khalayak yang di konsep semenarik mungkin.

Penulis merasa cukup puas dengan hasil yang telah dicapai dari proses pra produksi

hingga pasca produksi.

Persiapan konsep yang telah matang dan dengan adanya penulisan karya Tugas

Akhir ini, penulis menjadi lebih mengerti dan paham tentang penulisan yang baik

sehingga dapat menyelesaikan permasalahan yang terjadi dalam penyusunan karya

tugas akhir ini. Namun dalam pembuataan program televisi non drama magazine show

XPLORENESIA ini pasti ada kekurangan didalamnya, maka dari itu penulis sadar

dalam penulisan karya ilmiah tugas akhir jauh dari kata sempurna tetapi disini penulis

mencoba berusaha semaksimal mungkin. Sebuah kritik dan saran penulis harapkan

untuk menjadi lebih baik dalam menciptakan sebuah karya.

Page 356: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

325

4.2 Saran

Page 357: PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW...PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program

326

DAFTAR PUSTAKA

Djamal, H. (2017). TV Progamming. Jakarta: Kencana.

Kamiso. (n.d.). Kamus Lengkap. Surabaya: Karya Agung Surabaya.

Kusumawati, Nina, H. dan Y. (2017). Produksi Program Televisi dan Film.

Yogyakarta: Graha Cendekia.

Latief, Rusman, dan Y. U. (2015). Siaran Televisi Non- Drama. Jakarta:

Kencana.

Latief, Rusman, dan Y. U. (2017). Menjadi Produser Televisi. Jakarta: Prenanda

Media Group.

Nurudin. (2012). Dasar-Dasar Penulisan. Malang: UMM Perss.

Supriyadi. (2014). Broadcasting Televisi 2 Teori dan Praktik. Yogyakarta: Graha

Cendekia.

Djamal,Hidajanto, dan Fachrudin, Andi. 2011. Dasar-Dasar Penyiaran (Sejarah,

Organisasi, Operasional, dan Regulasi). Jakarta : Kencana Prenada Media Grup.

Morrisan, M.A 2008. Manajemen Media Penyiaran. Jakarta : Kencana Predana

Media Grup

Naratama. 2013. Menjadi Sutradara Televisi. Jakarta : Gramedia


Recommended