+ All Categories
Home > Documents > proposal TA M Adji F 5209100003 v5.doc

proposal TA M Adji F 5209100003 v5.doc

Date post: 03-Apr-2018
Category:
Upload: mochammad-adji-firmansyah
View: 230 times
Download: 0 times
Share this document with a friend

of 28

Transcript
  • 7/28/2019 proposal TA M Adji F 5209100003 v5.doc

    1/28

    JURUSAN SISTEM INFORMASI

    FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

    USULAN TUGAS AKHIR

    IDENTITAS PENGUSUL

    NAMA

    NRP

    DOSEN PEMBIMBING I

    DOSEN PEMBIMBING II

    LAB

    :

    :

    :

    :

    :

    Mochammad Adji Firmansyah

    5209 100 0003

    Wiwik Anggraeni, S.Si, M.Kom.

    Hatma Suryotrisongko, S.Kom, M.Eng.

    Sistem Pendukung Keputusan dan

    Intelejensia Bisnis

    JUDUL TUGAS AKHIR

    PEMBUATAN APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASISMOBILE ANDROID UNTUK PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT SAPI

    (STUDI KASUS: DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

    KABUPATEN MALANG)

    ABSTRAK

    Pendeteksian penyakit sapi merupakan hal penting untuk meningkatkan

    produktivitas daging sapi. Proses mendeteksi penyakit pada sapi akan lebih praktisdan efisien apabila diimplementasikan ke dalam aplikasi berbasis mobile dan

    menggunakan knowledge base. Pada tugas akhir sebelumnya mengenaipendeteksian penyakit pada sapi telah menghasilkan sebuah aplikasi berbasismobile dan menggunakan knowledge representation untuk mengoptimalkan kinerja

    aplikasi mobile tersebut. Namun, pada pihak manajemen aplikasi berbasis mobile

    untuk mendeteksi penyakit pada sapi akan lebih optimal lagi apabila ditambahkan

    fitur untuk dapat memvisualisasikan pemetaan persebaran penyakit sapi pada sutudaerah. Sehingga, pihak manajemen dapat melihat daerah yang memiliki

    persebaran penyakit sapi terbanyak dan jenisnya sehingga penanganan terhadap

    penyakit sapi tersebut menjadi tepat sasaran.

    Tugas akhir ini mencoba untuk membuat aplikasi berbasis Android MapsGeographic Information System (GIS) yang merupakan salah satu teknologi untuk

    mengimplementasikan konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) kedalam suatubentuk visualisasi seperti peta, grafik, dan diagram. Aplikasi GIS berbasis mobiledigunakan dalam memvisualisasikan pemetaan persebaran penyakit sapi pada suati

    kawasan. Aplikasi ini diharapkan dapat digunakan oleh pihak manajemen setempat

    untuk melakukan penaganan yang tepat sasaran terhadap penyakit sapi di suatu

    paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :

    Hal 1 / 28

  • 7/28/2019 proposal TA M Adji F 5209100003 v5.doc

    2/28

    daerah sehingga produktivitas daging sapi pada daerah tersebut menjadi

    meningkat.

    Kata Kunci: GIS, Android, Google Map, Penyakit Sapi

    PENDAHULUAN

    Dalam bab ini membahas tentang latar belakang pengerjaan tugas akhir,rumusan permasalahan yang dihadapi dalam pengerjaan tugas akhir, batasanpermasalahan pengerjaan tugas akhir, tujuan pengerjaan tugas akhir, dan manfaat

    dari pengerjaan tugas akhir.

    1.1. Latar Belakang

    Penyakit pada ternak sapi dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup

    besar khususnya bagi peternak. Penanganan kesehatan terhadap ternak merupakan

    hal mutlak yang diperlukan oleh peternak. Salah satu bagian terpenting dalam

    penanganan kesehatan ternak adalah pengamatan terhadap ternak yang sakit.Namun, para peternak sapi memiliki pengetahuan yang kurang mengenai cara

    pemeliharaan ternak sapi seperti kualitas pakan, kebersihan kandang dan penyakitsapi. Hal tersebut menyebabkan para peternak memiliki ketergantungan terhadapdokter hewan untuk mendeteksi dan menangani penyakit pada sapi. Akan tetapi,

    jumlah biaya yang harus dikeluarkan untuk biaya perawatan tidaklah sedikit

    jumlahnya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Pada pengerjaan tugas akhiryang dilakukan oleh Listiana (2011) dengan topik sistem pakar untuk pendeteksian

    dan penanganan dini terhadap penyakit sapi telah menghasilkan aplikasi berbasis

    desktop.

    Aplikasi desktop yang dibuat kurang memudahkan penggunanya karena

    perlu dilakukan instalasi aplikasi dan database sebelum aplikasi tersebut digunakan.

    Untuk itu permasalahan ini, pada tugas akhir yang dilakukan oleh Wahyu (2012)dibuat aplikasi berbasis mobile khususnya pada sistem operasi android. Kemajuan

    pengetahuan dan teknologi komunikasi yang begitu cepat saat ini terutama mobilecommunication mendasari diperlukannya aplikasi mobile untuk mendeteksi sejak

    dini penyakit yang diderita oleh hewan ternak. Untuk mengoptimalkan sumber daya

    komputasi pada perangkat mobile yang digunakan, maka ditambahkan knowledgerepresentation dari knowledge base yang sudah dibangun pada pengerjaan tugas

    akhir sebelumnya (Listiana, 2011). Dengan menggunakan knowledge representation

    memungkinkan mengurangi kapasitas penyimpanan data di database. Namun, pada

    pihak manajeman peternakan akan lebih efektif dalam melakukan penangananterhadap penyakit sapi apabila mengetahui persebaran penyakit yang ada di suatu

    daerah atau kawasan peternakan.

    Pada jurnal Research on the Application of Geographic Information

    System in Tourism Management (Wei, 2011), GeoTools: An android phone

    application in geology (Hua Weng, Yi, 2012),Location Based Service usingAndroid Mobile Operating System (Kushwaha, Amit, 2011), dan Geographic

    paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :

    Hal 2 / 28

  • 7/28/2019 proposal TA M Adji F 5209100003 v5.doc

    3/28

    Information System (L.Montana, 2008) dimana pada jurnal yang ditulis oleh Wei

    Wei (2011) teknologi GIS digunakan dalam manajemen pariwisata untuk

    meningkatkan ekonomi pariwisata suatu daerah, GIS yang dikembangkan untuk

    menyediakan informasi tempat wisata kepada turis disebut dengan TravelGeographic Information System (TGIS). TGIS dikembangkan atas dasar database

    informasi geografis pariwisata berfungsi untuk mengumpulkan data, menampilkan

    data-data terkait pariwisata seperti transportasi, akomodasi, tempat hiburan, pasar,dan karakteristik budaya daerah tersebut agar dapat memberikan layanan yang

    akurat dan nyaman untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda dari setiap pengguna.

    Pada jurnal yang ditulis oleh Yi-Hua Weng (2012), aplikasi Android yaituGeoTools digunakan untuk menunjukkan lokasi objek geologi dengan menemukan

    kordinatnya,kemiringan suatu daerah. Pada jurnal yang ditulis oleh Amit Kushwaha

    dan Vinet Kushwaha (2011) menjelaskan penggunaan Location Based Service(LBS), dimana LBS merupakan layanan informasi yang dapat diakses menggunakan

    piranti mobile dengan jaringan mobile internet yang dimanfaatkan untuk

    menentukan posisi geografis dari piranti mobile tersebut. Sedangkan jurnal yang

    ditulis oleh L.Montan (2008) menjelaskan penggunaan Geoographic InformationSystem (GIS) untuk praktik kesehatan ,dimana GIS merujuk secara luas ke sistem

    komputer berbasis perangkat keras dan lunak yang mampu menangkap,

    menyimpan, menganalisis, dan menampilkan data yang bereferensi geografis untukdigunakan dalam aspek kesehatan masyarakat.

    Dari permasalahan yang ada saat ini, pemanfaatan teknologi informasiseperti yang dituliskan dalam beberapa jurnal diatas diperlukan dalam pengambilan

    keputusan. Teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan suatu teknologi

    geografis yang sangat berkembang. SIG memiliki kemampuan yang sangat baik

    dalam memvisualisasikan data spasial berikut atribut-atributnya, memodifikasibentuk, warna, ukuran dan symbol yang digabungkan untuk bisa memenuhi

    kebutuhan pengguna dalam mengakses informasi yang berhubungan dengan lokasi

    geografis wilayahnya.

    Salah satu teknologi yang dapat digunakan sebagai penyedia peta digitalpendukung SIG adalah Google Maps. Oleh karena itu, dengan adanya potensi dari

    komponen teknologi informasi di atas dan adanya aplikasi mobile untuk mendeteksi

    penyakit pada sapi yang sudah dibuat sebelumnya, maka tugas akhir ini

    mengusulkan pembuatan aplikasi Sistem Informasi Geografis berbasis mobiledengan menggunakan teknologi Google Maps pada Android.

    1.2. Perumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang diatas, adapun rumusan masalah yang akan dibahas

    diantaranya :

    a. Bagaimana membuat web service untuk menambah data baru ke dalam server?

    b. Bagaimana membuat SIG berbasis mobile dengan memanfaatkan Google MapAPI?

    paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :

    Hal 3 / 28

  • 7/28/2019 proposal TA M Adji F 5209100003 v5.doc

    4/28

    c. Bagaimana memberikan penandaan terhadap batas dari suatu wilayah?

    d. Bagaimana mempublikasikan aplikasi SIG yang telah dibuat di google play?

    1.3. Batasan Masalah

    Batasan batasan masalah dalam tugas akhir ini antara lain :

    a. Data dan aplikasi berbasis mobile yang digunakan untuk pengimplementasianSIG ini adalah data dan aplikasi yang sudah dikembangkan dengan android dan

    dilengkapi dengan rule-based dan frame-based knowledge representation untuk

    mengindikasikan terjangkitnya seekor hewan ternak sapi oleh penyakit tertentu,data dan aplikasi ini berasal dari pengerjaan tugas akhir yang dilakukan oleh

    Wahyu (2012)

    b. Aplikasi SIG berbasis mobile dibangun pada sistem operasi android

    menggunakan bahasa pemrograman Java.

    c. Aplikasi SIG yang dibuat memiliki target build minimum SDK pada API level 8

    (Android 2.2).d. Publikasi aplikasi di google play mengacu pada checklist yang termuat di

    http://developer.android.com/distribute/googleplay/publish/preparing.html

    1.4. Tujuan Tugas Akhir

    Tujuan dari pengerjaan tugas akhir ini antara lain :a. Menampilkan persebaran penyakit pada hewan ternak sapi secara interaktif

    dengan menggunakan marker penanda persebaran di setiap kecamatan di

    kabupaten Malang.b. Membuat sistem informasi geografis berbasis mobile yang menampilkan

    pemetaan dari persebaran penyakit sapi di Kabupaten Malang, yang dapat

    menyajikan informasi agar dinas peternakan dan kesehatan hewan KabupatenMalang dapat mengetahui daerah hewan ternak sapi yang terjangkit penyakit.

    1.5. Manfaat Tugas Akhir

    Manfaat dari pengerjaan tugas akhir ini antara lain :

    a. Bagi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dapat menggunakan sisteminformasi geografis berbasis mobile yang dapat memberikan informasi

    persebaran penyakit sapi agar dapat memprioritaskan penanganan pada hewan

    ternak di kawasan yang memiliki persebaran penyakit paling banyak.

    b. Bagi ilmu pengetahuan, tugas akhir ini merupakan sumbangsih dalam bidangilmu sistem pengambilan keputusan berbasis sistem informasi geografis dalam

    studi kasus peternakan dan kesehatan hewan.

    TINJAUAN PUSTAKA

    paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :

    Hal 4 / 28

    http://developer.android.com/distribute/googleplay/publish/preparing.htmlhttp://developer.android.com/distribute/googleplay/publish/preparing.htmlhttp://developer.android.com/distribute/googleplay/publish/preparing.html
  • 7/28/2019 proposal TA M Adji F 5209100003 v5.doc

    5/28

    Tinjauan pustaka merupakan penjelasan mengenai teori- teori yang berkaitan

    dengan tugas akhir, dan didapat dari berbagai referensi yang ada, baik jurnal

    maupun buku.

    1.6. Sistem Informasi Geografis (SIG)

    Sistem Informasi Geografis (SIG) atau yang biasa dikenal dengan

    Geographic Information System (GIS) adalah sebuah alat bantu manajemeninformasi yang berkaitan erat dengan sistem pemetaan dan analisis terhadapsegala sesuatu serta berbagai peristiwa yang terjadi di muka bumi (Prahasta,

    2005). Definisi lain dari Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem

    berbasis komputer yang memiliki kemampuan dalam menangani databereferensi dalam memasukkan data, manajemen data (penyimpanan dan

    pemanggilan data), memanipulasi dan menganalisis data serta memberi

    keluaran atau uraian (Aronaff, 1989). Selain itu, SIG merupakan suatukajian ilmu dan teknologi yang relatif baru, digunakan oleh berbagai bidang

    disiplin ilmu dan berkembang dengan cepat.

    Data geografis yang dimaksud diatas adalah data spasial yang terdiri

    atas lokasi suatu geografi yang diset ke dalam bentuk koordinat yang ciri-

    cirinya adalah :

    a. Memiliki atribut geometri seperti koordinat dan lokasi

    b. Terkait dengan aspek ruang seperti kota dan

    kawasanpembangunan.

    c. Berhubungan dengan semua fenomena yang terdapat di bumi,misalnyadata, kejadian dan objek.

    d. Dipakai untuk maksud-maksud tertentu, misalnya analisis,pemantauan dan pengelolaan. (Prahasta,2005)

    paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :

    Hal 5 / 28

  • 7/28/2019 proposal TA M Adji F 5209100003 v5.doc

    6/28

    Gambar 4.1 Contoh SIG Lokasi PTN

    Komponen SIG

    Komponen utama SIG adalah system computer, data geospasial dan penggunaseperti :

    Gambar 4.2 Komponen SIG (Heni, 2009)

    Sistem computer untuk SIG terdiri dari perangkat lunak (software) dan

    perangkat keras (hardware) dan prosedur untuk penyusunan pemasukan

    data, pengolahan, analisis, pemodelan (modelling), dan penayangan datageospatial. Sumber-sumber data geospatial adalah peta digital, foto udara,

    citra satelit, tabel statik dan dokumen lain yang berhubungan.

    Data geospatial dibedakan menjadi data grafis (atau disebut juga datageometris) dan data atribut (data tematik). Data grafis mempunyai tiga

    elemen yaitu titik (node), garis (arc) dan luasan (polygon) dalam bentuk

    vector ataupun raster yang mewakili geometri topologi, ukuran, bentuk,posisi dan arah.

    paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :

    Hal 6 / 28

  • 7/28/2019 proposal TA M Adji F 5209100003 v5.doc

    7/28

    Gambar 4.3 Konsep data Geospatial (Heni,2009)

    Fungsi pengguna adalah untuk memilih informasi yang diperlukan,

    membuat standar, membuat jadwal pemutakhiran (updating) yang efisien,

    menganalisis hasil yang dikeluarkan untuk kegunaan yang diinginkan danmerencanakan aplikasi.

    1.1.1.1. Model Data SIGPada prinsipnya terdapat dua jenis data yang digunakan sebagai

    subsistem masukan SIG, yaitu:

    - Data Spasial, merupakan data yang menunjukkan ruang, lokasi, atau tempatdi permukaan bumi yang berasal dari peta analog, foto udara, dan

    penginderaan jauh (Hartono, 2007). Pada umumnya, banyak digunakan peta

    sebagai pilihan dalam merepresentasikan area yang dipilih, baik peta analogmaupun digital. Data spasial mempunyai dua elemen dasar, antara lain :

    1. Lokasi

    Lokasi umumnya mengacu pada letak geografis suatu objek dalamsistem koordinat bumi, akan tetapi kode geografi lainnya juga dapat

    dipergunakan. Sebagai contoh : kode pos.

    2. Atribut- Atribut merupakan karakteristik atau ciri dasar dari suatu objek.(Heni,

    200)

    paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :

    Hal 7 / 28

  • 7/28/2019 proposal TA M Adji F 5209100003 v5.doc

    8/28

    - Atribut dapat berupa informasi numerik dan ditampilkan dalam bentuk

    tabel yang terdiri dari baris dan kolom. Data atribut dapat berasal dari

    data statistik, sensus, survey, dan catatan lapangan (Hartono, 2007).

    1.7. Dinas Peternakan dan Kesehatan Kabupaten Malang

    Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang dibentukberdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 1 Tahun 2008 tentang

    Organisasi Perangkat Daerah dan Peraturan Bupati Malang Nomor 21 Tahun 2008

    tanggal 29 Februari 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Dinas Peternakandan Kesehatan Hewan. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang

    yang merupakan bagian integral dari pembangunan pertanian mepunyai peranan

    yang strategis dalam upaya peningkatan kecerdasan masyarakat melalui penyediaan

    pangan asal ternak sebagai sumber protein hewani.(www.peternakan.malangkab.go.id ).

    Proses Bisnis Persebaran Penyakit Sapi di Dinas Peternakan dan KesehatanKabupaten Malang

    Berikut proses bisnis persebaran penyakit sapi yang dilakukan oleh Dinas

    Peternakan dan Kesehatan Kabupaten Malang, dimana pengumpulan data tersebut

    didapat dari peternak yang ada di setiap kecamatan di Kabupaten Malang. Berikut

    alur pengumpulan data tersebut.

    Gambar 4.4 Alur Pengumpulan Data

    Persebaran Penyakit Sapi di Kabupaten Malang

    Berikut data persebaran penyakit sapi khususnya penyakit pada sapi perah,

    diantaranya Mastitis, Dismatosis, danBovine Ephemeral Fever(BEF) di KabupatenMalang.

    paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :

    Hal 8 / 28

    http://www.peternakan.malangkab.go.id/http://www.peternakan.malangkab.go.id/
  • 7/28/2019 proposal TA M Adji F 5209100003 v5.doc

    9/28

    KECAMATAN JENIS PENYAKIT January February March April May June July August September October November December

    Mastitis 8 4 12 0 6 7 2 0 11 0

    Dismatosis 12 6 4 0 10 12 6 10 0 4

    BEF 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0

    Mastitis 5 0 2 2 5 4 68 97 55 5 5

    Dismatosis 0 0 0 0 0 0 0 0 125 0 0

    BEF 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    Mastitis 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1

    Dismatosis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    BEF 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    Mastitis 2 4 2 2 2 4 0 2 2 2 2

    Dismatosis 5 3 2 2 8 5 8 5 5 2 2

    BEF 12 12 8 17 18 15 15 15 12 16 15

    Mastitis 4 15 6 4 5 12 10 5 6 15 4 4

    Dismatosis 0 0 0 0 0 2 3 0 0 0 0 0

    BEF 10 21 15 20 20 41 16 12 20 20 10 10

    Mastitis 0 2 2 1 2 0 0 1

    Dismatosis 0 0 0 0 0 0 0 0

    BEF 2 2 3 2 2 2 2 2

    Mastitis 0 0 2 1

    Dismatosis 0 0 0 0

    BEF 0 1 1 1

    Mastitis 4 4 0 2 2 2 9 2 4 2 2 4

    Dismatosis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    BEF 16 16 20 12 16 12 8 12 17 12 12 12

    Mastitis 5 20 5 5 1 2 3 10 12

    Dismatosis 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    BEF 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    Mastitis 13 13 16 16 12 10 11 8 2 7 7Dismatosis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    BEF 20 12 17 15 15 13 14 12 1 12 10

    Mastitis 0 0 0 0 0 0 8 0 0 0 0 0

    Dismatosis 0 1 4 3 3 2 4 7 0 0 0 6

    BEF 8 11 7 8 8 12 0 10 0 2 8 11

    Mastitis 2 5 0 2 0 0 0

    Dismatosis 0 0 0 0 0 0 0

    BEF 0 6 9 3 2 0 3

    Mastitis 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0

    Dismatosis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    BEF 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

    Mastitis 0 0 0 0 8 6

    Dismatosis 0 0 0 0 0 0

    BEF 6 8 1 9 7 5

    Mastitis 0 0 0 0 0 0 1 0

    Dismatosis 0 0 0 0 0 0 0 0

    BEF 3 4 5 7 15 15 5 3

    Mastitis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0Dismatosis 4 3 0 2 2 2 2 3 4 0 2 2

    BEF 3 2 3 2 2 2 3 2 3 0 4 4

    Mastitis 0 0 0 0 0 1 0 1 0

    Dismatosis 2 1 1 3 2 3 2 3 2

    BEF 11 8 9 0 9 9 11 8 8

    Mastitis 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

    Dismatosis 9 2 6 6 6 13 16 12 11 14

    BEF 7 0 2 5 16 24 9 13 13 7

    Mastitis 0 0 1 2 1 0 0 1 0 0 0

    Dismatosis 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    BEF 6 8 6 4 5 8 9 0 5 6 5

    Mastitis 0 4 4 11 6 0 5 0 0 0 0

    Dismatosis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    BEF 21 21 17 22 14 9 12 12 15 11 11

    Bantur

    Kepanjen

    Pakisaji

    Wagir

    Sumbermanjin

    Kalipare

    Pagak

    Sumberpucung

    Kromengan

    Ngajum

    Gedangan

    Kasembon

    Pujon

    Tajinan

    Bululawang

    Wajak

    Gondanglegi

    Pagelaran

    Turen

    Ampelgading

    Gambar 4.5 Data Persebaran Penyakit Sapi Perah Kabupaten Malang 2012

    1.8. Location Based Service

    Location Based Service adalah layanan informasi yang dapat diakses

    menggunakan piranti mobile melalui jaringan Internet dan seluler sertamemanfaatkan kemampuan penunjuk lokasi pada piranti mobile. Jadi untuk

    paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :

    Hal 9 / 28

  • 7/28/2019 proposal TA M Adji F 5209100003 v5.doc

    10/28

    membuat sebuah aplikasi LBS minimal harus mempunyai kemampuan

    sebagai berikut :

    a. Dapat mengetahui koordinat posisib. Memiliki bank data atau dapat mengakses bank data yang

    menyimpan data koordinat lokasi dan informasi mengenai lokasi

    tersebut.

    c. Dapat menghitung jarak antara posisi suatu objek terhadapsebuah lokasi.

    d. Dapat menampilkannya menjadi informasi yang bisa dibca usercontohnya kedalam Map (Google Map).

    Jadi secara singkat Algoritma Aplikasi LBS adalah

    a. Mendapatkan kordinat posisi kita melalui Global Positioning

    System.

    b. Tetapkan lokasi yang ingin ditampilkan dan di filter berdasarkan

    jarak.c. Menggambarkan posisi objek dan lokasi-lokasi terdekat dalam

    map. (Misni Harjo, 2011)

    Gambar 4.6 Komponen LBS dan Proses Servis (Sumber : Kushwaha, Amit,

    2011)

    1.9. Basis Data

    Data spasial dan data atribut merupakan subsistem masukan dalam Sistem Informasi

    Geografis. Untuk data atribut, yang entitasnya terdiri dari kabupaten, kecamatan, jenis

    penyakit, serta komponen produksi lainnya, perlu dimasukkan ke dalam basis datayang ada.

    1.10. Penyakit Sapi

    paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :

    Hal 10 / 28

  • 7/28/2019 proposal TA M Adji F 5209100003 v5.doc

    11/28

    Penyakit sapi yang digunakan adalah penyakit yang ciri-cirinya dapat dilihat

    dari kondisi fisik secara langsung, dengan demikian dapat dilakukan diagnosa

    secara mandiri tanpa perlu membawa ke dokter hewan untuk pemeriksaan

    laboratorium. Penyakit sapi yang digunakan merupakan penyakit sapi yang dapatmenimbulkan kerugian bagi peternak sapi dan kejadiannya sering terjadi di

    Indonesia, berikut adalah penjelasan tentang penyakit yang digunakan.

    Penyakit Distomatosis

    Penyakit Distomatosis adalah penyakit infeksius parasite yang menyerang hati dan

    saluran empedu. Penyebab distomatosis adalah cacing Fasciola gigantica dan Fasciola

    hepatica yang hidup dalam saluran empedu. Stadium infektif yakni cercaria dan

    metacercaria fasciola yang menempel pada hijauan pakan ternak maupun air minumyang masuk menuju tempat predileksi, yakni hepar dan ductus biliverus. Gejala klinis

    distomatosis berupa sembelit disertsi diare, kurus, letih, lesu, lemah, pucat dan bulunya

    berdiri, depresi dan perut membesar. Bentuk kronis menyebabkan sapi mengalamipenurunan produktivitas dan hambatan pertumbuhan terutama pada pedet. Terjadi

    busung atau oedem di bawah leher atau disebut dengan bottle jaw. Diagnosa dapat

    diperkuat dengan pemeriksaan sampel feses hewan suspect distomatosis.

    Penyakit Mastitis

    Penyakit mastitis atau yang biasa disebut radang ambing adalah penyakit yang

    sering menyerang ternak sapi. Penyakit ini menyebabkan produksi susu menurun,kualitas susu ayng dihasilkan juga turun. Apabila sapi terserang penyakit ini makan

    ambing sapi mengalami pembengkakan dalam skala tidak normal. Tanda-tanda lain

    penyakit ini adanya radang, yang berupa kebengkakan, panas dalam rabaan, rasa sakit(hati-hati atas sepakan waktu memeriksa), warna yang kemerahan dan terganggunya

    fungsi, jelas dapat ditemukan pada waktu pemeriksaan. Air susu jadi pecah,

    bercampur endapan. Konsistensi air susu jadi lebih encer dan warna juga menjadi agak

    kebiruan, atau putih yang pucat.

    Karena penyakit disebabkan oleh kuman, maka pengobatannya dengan antibiotika.

    Pengobatan secara topical dengan linimen kamfer atau kompres lainnya masih dapatdibenarkan sepanjang tidak menambah beratnya. Pengobatan radang ambing hampir

    selalu memerlukan obatobatan antimicrobial, terutama antibiotika. Antibiotika yang

    terbukti dapat digunakan adalah penisilin, sefalosporin, eritromisin, neomisin,novobiosin, oksitetrasiklin, dan steptomisin atau dihidrostreptomisin. Selain

    pengobatan infusi intramamer, juga dapat dilakukan penyuntikan intramuskuler

    maupun intravena.

    PenyakitBovine Ephemeral Fever(BEF)PenyakitBovine Ephemeral Fever(BEF) atau penyakit pada sapi three day sickness

    (demam tiga hari), merupakan penyakit menular yang bersifat akut ditandai dengan

    adanya demam dan kepincangan. Penyebab penyakit demam tiga hari ini adalah virusbernamaRhabdovirus dari familyRhabdoviridae. Gejala klinis yang tampak pada sapi

    paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :

    Hal 11 / 28

  • 7/28/2019 proposal TA M Adji F 5209100003 v5.doc

    12/28

    jika terserang BEF adalah demam tinggi mencapai 41 derajat celcius yang berlangsung

    3 hari, sapi tampak lesu, depresi, nafsu makan sapi menurun, produksi susu menurun,

    pada saat sapi demam terjadi konstipasi berlanjut dengan diare, persendian kaki sapi

    membengkak disertai dengan kekakuan otot anggota gerak sehingga sapi menjadipincang kemudian jatuh/roboh. Masa inkubasi penyakit ini berjalan sekitar 7-10 hari

    dan akan sembuh dalam waktu 5-7 hari sejak muncul gejala klinis.

    1.11. Aplikasi Mobile

    Aplikasi yang melibatkan piranti bergerak dan melibatkan media komunikasi

    nirkabel. Aplikasi mobile merupakan tipe aplikasi yang memang didesain untuk

    dijalankan pada sebuah perangkat mobile seperti pada sebuah smartphone atau komputertablet. Aplikasi mobile sendiri sering berfungsi untu menyediakan layanan yang sama

    dengan layanan PC bagi penggunanya. Pada umumnya sebuah aplikasi mobile

    berukuran kecil, dan memiliki fungsi yang terbatas. (techopedia, 2010) . Aplikasi mobileberjalan pada sebuah perangkat mobile yang memiliki banyak jenis dalam hal ukuran,

    desain dan layout, tetapi mereka memiliki kesamaan karakterisitik yang sangat berbeda

    dari sistem desktop, beberapa karakteristik dari perangkat mobile antara lain adalah:

    Ukuran yang kecil

    Perangkat mobile memiliki ukuran yang kecil. Konsumen menginginkan

    perangkat yang terkecil untuk kenyamanan dan mobilitas mereka.

    Memory yang terbatas

    Perangkat mobile juga memiliki memory yang kecil yaitu primary

    (RAM) dan secondary (disk). Pembatasan ini adalah salah satu faktor yangmempengaruhi penulisan program untuk berbagai jenis dari perangkat ini.

    Dengan pembatasan jumlah dari memory, pertimbangan-pertimbangan

    khusus harus diambil untuk memelihara pemakaian dari sumber daya yangmahal ini.

    Daya proses yang terbatas

    Sistem mobile tidaklah setangguh rekan mereka yaitu desktop. Ukuran,

    teknologi dan biaya adalah beberapa faktor yang mempengaruhi status dari

    sumber daya ini. Seperti hardisk dan RAM, anda dapat menemukan mereka

    dalam ukuran yang pas dengan sebuah kemasan kecil.

    Mengkonsumsi daya yang rendah

    Perangkat mobile menghabiskan sedikit daya dibandingkan dengan

    mesin desktop. Perangkat ini harus menghemat daya karena mereka berjalanpada keadaan dimana daya yang disediakan dibatasi oleh baterai-baterai.

    Konektivitas yang terbatas

    Perangkat mobile memiliki bandwith rendah, beberapa dari mereka

    bahkan tidak tersambung. Kebanyakan dari mereka menggunakan koneksi

    wireless.

    paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :

    Hal 12 / 28

  • 7/28/2019 proposal TA M Adji F 5209100003 v5.doc

    13/28

    Berdasarkan karakteristik dari perangkat mobile tersebut, aplikasi mobile sangat

    cocok untuk diterapkan pada perangkat mobile. Sehingga sebuah aplikasi mobile tidak

    bisa menerapkan penulisan program yang rumit dan membutuhkan sumber daya

    komputasi yang besar. (J.E.N.I., 2010).

    1.12. Android

    Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis linux.Android juga menyediakan platform terbuka bagi para pengembang gunamenciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam piranti

    bergerak. Android merupakan sebuah sistem operasi untuk telepon selular seperti

    halnya Symbian pada Nokia, Palm dan Windows Mobile yang sebelumnya sudahterlebih dahulu kita kenal selama ini. Android diluncurkan untuk umum pada musim

    gugur di tahun 2008. Android sangat berkembang pesat di industri karena dua aspek

    utama yaitu bersifat open source dan model arsitekturya. Sebagai sebuah proyekyang bersifat open source, memungkinkan android untuk sepenuhnya dipahami dan

    dianalisis mengenai fitur penyelesaian pada bug program hingga hardware. (Claudio

    Maia, 2008).

    Google sendiri ternyata mempunyai alasan cukup kuat untuk melirik pangsa

    ini, karena perkembangan teknologi telepon seluler dewasa ini sudah bukan

    merupakan evolusi lagi, melainkan sebuah revolusi. Babak baru dalam duniatelekomunikasi nirkabel ini terus bergulir dengan cepat. (Misni Harjo, 2011)

    Kelebihan Android

    Android merupakan sistem operasi yang sifatnya open sourcesehingga bebas didistribusikan dan dipakai oleh vendor manapun, sehingga

    saat ini banyak sekali smartphone berbasis android yang beredar, dan bukan

    hanya pada smartphone android juga menjadi sistem operasi pada tablet PC.Adanya market aplikasi android juga menunjukkan betapa besarnya

    dukungan dari komunitas opensource di dunia terhadap perkembangan

    android sehingga android terus berkembang dari segi teknologi maupun segijumlah device yang beredar di seluruh dunia. (Safaat, 2011).

    Dari development environtment, platform android memiliki beberapa

    kelebihan dibandingkan dengan platform lainnya seperti Java ME, dari segipersistent storage, android juga telah disertai dengan sebuah database

    relasional sedangkan pada Java ME media penyimpanan hanya berupa

    media penyimpanan record yang merupakan database yang sangat sederhanayang hanya terdiri dari dua kolom, satu kolom sebagai id dan kolom lainnya

    sebagai isi data. Dengan database relasional yang ada pada android

    memungkinkan bagi pengembang untuk menyimpan dan memanipulasi datayang lebih komplek dibandingkan dengan Java ME. Pada android, data yang

    menjadi hasil dari manipulasi data dari database dipetakan ke dalam sebuah

    internal objek, sedangkan pada Java ME, seorang pengembang perlu

    paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :

    Hal 13 / 28

  • 7/28/2019 proposal TA M Adji F 5209100003 v5.doc

    14/28

    melakukan serialisasi dan deserialisasi dari objek yang akan menimbulkan

    kerawanan kesalahan pada kode yang dibuat. (Hansen, 2010).

    Dari segi developer support dan quality assurance, android memilikikelebihan dengan adanya dukungan dari komunitas opensource dari seluruh

    dunia, adanya android market merupakan salah satu wujud dukungan yang

    diberikan oleh komunitas opensource dari seluruh dunia. (Goadrich, 2011)

    Android SDK (Software Development Kit)

    Android SDK adalah tools Application Programming Interface

    (API) yang diperlukan untuk mulai mengembangkan aplikasi pada sistemoperasi Android menggunakan bahasa pemrograman Java. Android

    merupakan subset perangkat lunak untuk ponsel yang meliputi sistem

    operasi, middleware dan aplikasi kunci yang dikeluarkan oleh Google.Beberapa fitur-fitur Android yang paling penting antara lain adalah :

    Framework aplikasi yang mendukung penggantian komponen

    dan reusable.

    Mesin virtual delvik dioptimalkan untuk perangkat mobile.

    Integrated browser berdasarkan engine open source webkit.

    Grafis yang dioptimalkan dan didukung oleh libraries grafis

    2D, grafis 3D berdasarkan spesifikasi opengl ES 1,0.

    SQLite untuk menyimpsn data (Database).

    Media support yang mendukung audio, video, dan gambar

    (MPEG4, H264, MP3, AAC, AMR, JPG, PNG, GIF), GSM

    Telephony.

    Bluetooth, EDGE, 3G, dan Wifi. Kamera, GPS, Kompas, dan

    accelerator. (Jantscher, 2009)

    The Dalvik Virtual Machine

    Salah satu elemen kunci dari Android adalah Dalvik Virtual

    Machine (DVM). (Safaat, 2011). Android berjalan di dalam DVM, bukanpada Java Virtual Machine (JVM), banyak persamaan antara DVM dan

    JVM, tetapi Android menggunakan Virtual Machine sendiri yang

    dikostumisasi dan dirancang untuk memastikan bahwa beberapa fiturberjalan lebih efisien pada perangkat mobile. DVM merupakan sebuah

    mesin sederhana untuk menginterpretasikan java, yang secara menyeluruh

    dioptimalkan untuk sistem operasi Android dan dikembangkan untukmengurangi penggunaan memori pada perangkat mobile. Dalvik tidak bisa

    membaca kode Java, namun Dalvik terdiri dari byte kode tersendiri yang

    disebut dengan dex maka file yang akan diekseksi memilih tipe fileberkesteksi .dex. (Lacey, 2010).

    paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :

    Hal 14 / 28

  • 7/28/2019 proposal TA M Adji F 5209100003 v5.doc

    15/28

    Gambar 4.7 Proses Kerja DVM ( Claudio Maia, 2008)

    Semua akses yang dilakukan oleh aplikasi tersebut harus melalui Dalvik

    Virtual Machine terlebih dahulu. Jadi boleh dikatakan kalau aplikasi denganekstensi .dex tersebut adalah file executable untuk Android, yang bila kita berbicara

    tentang sistem operasi windows, maka file .dex sama seperti file .exe pada

    windows. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa :

    1. Dalvik VM merupakan tempat berjalannya aplikasi-aplikasi dari

    Android.2. Core Libraries yang berada pada sistem Android sebagian besar

    merupakan core libraries yang terdapat pada bahasa pemrograman Java.

    3. Setiap aplikasi yang dijalankan di Android, memiliki proses tersendiridan memiliki instance masing-masing pada Dalvik Virtual Machine.

    4. Dengan Dalvik Virtual Machine inilah, proses jalannya aplikasi menjadi

    efisien. Dalvik mengeksekusi file berekstensi dex yang disimpan dan

    dioptimalkan sehingga penggunaan memory di Android OS menjadiminimal.

    5. Dalvik Virtual Machine bergantung pada kernal Linux (Android

    memakai Linux versi 2.6 untuk core sistemnya yang terdiri dari security,memory management, process management, network stack dan driver

    model) untuk fungsionalitas dasar seperti threading dan low level

    memory management.

    Arsitektur Android

    1.1.1.2. Aplication and WidgetApplication and Widget adalah layer dimana user berhubungan dengan aplikasi

    saja, dimana biasanya user mendownload aplikasi kemudian melakukan proses instalasi

    dan menjalankan aplikasi tersebut.

    paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :

    Hal 15 / 28

  • 7/28/2019 proposal TA M Adji F 5209100003 v5.doc

    16/28

    1.1.1.3. Aplication FrameworkAndroid menawarkan kepada pengembang atau memberi kemampuan kepada

    pengembang untuk membangun aplikasi yang bagus dan inovatif. Pengembang bebas

    untuk mengakses perangkat keras, akses informasi resource, menjalankan service

    background, mengatur alarm, dan menambahkan status notifikasi. Pengembangmemiliki akses penuh menuju API framework. Application framework merupakan

    layer dimana para pembuat aplikasi melakukan pengembangan/pembuatan aplikasiyang akan dijalankan di sistem operasi Android, karena pada layer inilah dapatdirancang dan dibuat, seperti content providers yang berupa sms dan panggilan

    telepon.

    Komponen-komponen yang termasuk di dalam Application Framework adalahsebagai berikut :

    Views.

    Content Provider.

    Resource Manager.

    Notification Manager.

    Activity Manager

    1.1.1.4. LibrariesLibraries merupakan layer pada Android dimana fitur-fitur Android berada, layer

    libraries diakses untuk menjalankan aplikasi.

    1.1.1.5. Android Run TimeLayer yang membuat aplikasi Android dapat dijalankan dimana dalam prosesnya

    menggunakan implementasi Linux. Dalvik Virtual Machine (DVM) merupakan mesin

    yang membentuk dasar kerangka aplikasi Android. Di dalam Android Run Time dibagi

    menjadi dua bagian, yaitu :

    Core Libraries : Aplikasi Android dibangun dalam bahasa Java,

    sementara Dalvik sebagai virtual mesinnya bukan Virtual Machine

    Java, sehingga diperlukan sebuah libraries yang berfungsi untukmenterjemahkan bahasa Java ataupun C yang ditangani ole Core

    Libraries.

    Dalvik Virtual Machine : Virtual mesin berbasis register yang

    dioptimalkan untuk menjalankan fungsi-fungsi secara efisien.

    1.1.1.6. Linux KernelLinux kernel adalah layer dimana inti dari sistem operasi Android. Berisi file-filesystem yang mengatur sistem prosessing, emomry, resource, drivers, dan sistem-sistem

    operasi android lainnya.

    paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :

    Hal 16 / 28

  • 7/28/2019 proposal TA M Adji F 5209100003 v5.doc

    17/28

    Gambar 4.8 Arsitektur Android. Sumber (Safaat, 2011)

    1.13. Web Service

    Web service adalah suatu sistem perangkat lunak yang dirancang untukmendukung interoperabilitas dan interaksi antar sistem pada suatu jaringan. Web

    service digunakan sebagai suatu fasilitas oleh suatu website untuk menyediakan

    layanan (dalam bentuk informasi) kepada sistem lain, sehinga sistem lain dapatberinteraksi dengan sistem tersebut melalui layanan yang disediakan oleh suatu

    sistem yang menyediakan web service. Web service menyimpan data informasi

    dalam format XML, sehingga data ini dapat diakses oleh sistem lain walaupunberbeda platform, sistem operasi, maupun bahasa compiler.

    Web service bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi antar pemrograman

    dan perusahaan, yang memungkinkan sebuah fungsi di dalam web service dapatdipinjam oleh aplikasi lain tanpa perlu mengetahui detil pemrograman yang terdapat

    di dalamnya. Adapun web service memiliki tiga entitas dalam arsitekturnya, yaitu :

    1. Service Requester (peminta layanan) berfungsi sebagai lokasi pusat yang

    mendekskripsikan semua layanan yang telah terdaftar.

    2. Service Provider (penyedia layanan) berfungsi untuk menyediakan layanan

    dan mengolah sebuah registry agar layanan tersebut dapat tersedia3. Service Registry (daftar layanan) berfungsi sebagai lokasi pusat yang

    mendeskripsikan semua layanan yang telah terdaftar

    paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :

    Hal 17 / 28

  • 7/28/2019 proposal TA M Adji F 5209100003 v5.doc

    18/28

    Gambar 4.9 Arsitektur Web Service

    Web service secara keseluruhan memiliki tiga layer komponen seperti pada

    gambar di bawah, yaitu :

    1. Layer 1 : protokol internet standar seperti HTTP,TCP/IP

    2. Layer 2 : Simple Object Access Protocol (SOAP), merupakan

    protokol akses objek berbasis XML yang digunakan untuk prosespertukaran data/informasi antar layanan.

    3. Layer 3 : Web Service Definition Language (WSDL), merupakan

    suatu standar bahasa dalam format XML yang berfungsi untuk

    mendeskripsikan seluruh layanan yang tersedia.4. Layer 4 : UDDI (Universal Description, Discovery and Integration)

    adalah sebuah service registry bagi pengalokasian webservice. UDDI

    mengkombinasikan SOAP dan WSDL untuk pembentukan sebuah

    registry API bagi pendaftaran dan pengenalan service.

    Gambar 4.10 Layer komponen web Service

    Kelebihan Web Service

    Beberapa kelebihan menggunakan web service adalah sebagai berikut :

    1. Web service memiliki kemudahan dalam proses deployment-nya, karenatidak memerlukan registrasi khusus ke dalam suatu sistem operasi. Web

    paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :

    Hal 18 / 28

  • 7/28/2019 proposal TA M Adji F 5209100003 v5.doc

    19/28

    service cukup di-upload ke web server dan siap diakses oleh pihak-pihak

    yang telah diberikan otorisasi.

    2. Web service berjalan di port 80 yang merupakan protokol standar HTTP,dengan demikian web service tidak memerlukan konfigurasi khusus di sisi

    firewall.

    3. Aplikasi yang dibangun bisa terintegrasi dengan aplikasi lain denganberbagai platform.

    4. Security atau keamanan dari aplikasi bisa lebih terjaga dengan adanya

    otentikasi.

    1.14. Java Script Object Notation (JSON)

    Java Script Object Notation (JSON) merupakan suatu format ringkas

    pertukaran data komputer. Formatnya berbasis teks dan terbaca manusia serta

    digunakan untuk merepresentasikan struktur data sederhana. Format JSON sering

    digunakan untuk mentransmisikan data terstruktur melalui suatu koneksi jaringan

    pada suatu proses yang disebut serialisasi. Format teks JSON benar menggunakan

    bahasa yang independen akan tetapi menggunakan konvensi yang akrab bagi

    programmerseperti C, C++, C#, Java, JavaScript, Perl, Phyton, dan lainnya.

    JSON dibangun dalam 2 struktur :

    Kumpulan dari nama atau pasangan nilai.Dalam berbagai bahasa, ini

    direalisasikan sebagai object, record, struct, dictionary, hash table,

    keyed list, atau associative array.

    Daftar nilai, dalam banyak bahasa, ini dinyatakan sebagai array,vektor, list, atau urutan

    1.15. Hipotesa Sistem

    Tugas Akhir ini mengacu pada jurnal Research on the Application of

    Geographic Information System in Tourism Management (Wei, 2011), GeoTools:

    An android phone application in geology (Hua Weng, Yi, 2012),dan LocationBased Service using Android Mobile Operating System (Kushwaha, Amit, 2011)

    dimana pada jurnal yang ditulis oleh Wei Wei (2011) teknologi GIS digunakan

    dalam manajemen pariwisata untuk meningkatkan ekonomi pariwisata suatu daerah,GIS yang dikembangkan untuk menyediakan informasi tempat wisata kepada turis

    disebut dengan Travel Geographic Information System (TGIS). TGISdikembangkan atas dasar database informasi geografis pariwisata berfungsi untukmengumpulkan data, menampilkan data-data terkait pariwisata seperti transportasi,

    akomodasi, tempat hiburan, pasar, dan karakteristik budaya daerah tersebut agar

    paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :

    Hal 19 / 28

    http://id.wikipedia.org/wiki/Serialisasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Serialisasi
  • 7/28/2019 proposal TA M Adji F 5209100003 v5.doc

    20/28

    dapat memberikan layanan yang akurat dan nyaman untuk memenuhi kebutuhan

    yang berbeda dari setiap pengguna.

    Pada jurnal yang ditulis oleh Yi-Hua Weng (2012), aplikasi Android yaituGeoTools digunakan untuk menunjukkan lokasi objek geologi dengan menemukan

    kordinatnya,kemiringan suatu daerah. Sedangkan jurnal yang ditulis oleh Amit

    Kushwaha dan Vinet Kushwaha (2011) menjelaskan penggunaan Location Based

    Service (LBS), dimana LBS merupakan layanan informasi yang dapat diaksesmenggunakan piranti mobile dengan jaringan mobile internet yang dimanfaatkan

    untuk menentukan posisi geografis dari piranti mobile tersebut.

    Aplikasi yang dibuat pada tugas akhir ini mengacu pada ketiga jurnal

    tersebut. Sistem Informasi Geografis yang dibuat berbasis mobile dengan sistemoperasi android ini digunakan untuk melihat persebaran penyakit sapi. Berikut

    rancangan implementasi SIG.

    1. Menentukan koordinat posisi geografis dari piranti mobile yang mendeteksipenyakit pada sapi melalui GPS.

    2. setelah mendapatkan hasil diagnosa dari hewan ternak dan koordinat posisipiranti mobile selanjutnya dengan memanfaatkan fungsi dari dalam web

    service, aplikasi android akan mengirimkan data tersebut ke server web

    service.

    3. Pada server, inputan tersebut akan disimpan dan hasilnya akan dikembalikan

    ke aplikasi android untuk ditampilkan.

    4. Dengan memanfaatkan Google Maps API, maka koordinat yang sudah

    didapatkan akan digambarkan dalam bentuk peta dan ditampilkan pada

    aplikasi android tersebut.

    paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :

    Hal 20 / 28

  • 7/28/2019 proposal TA M Adji F 5209100003 v5.doc

    21/28

    Gambar 4.11 Rancanagan implementasi SIG

    Pada gambar rancangan implementasi SIG diatas, terlihat bahwa aplikasi

    yang dibuat pada tugas akhir ini adalah lanjutan dari tugas akhir yang telah

    dibuat oleh Wahyu (2012), dimana tugas akhir ini melakukan penambahan datapada server dan menampilkan informasi dalam bentuk peta dengan

    memanfaatkan Google Maps API.

    METODOLOGI PENGERJAAN TUGAS AKHIR

    Pada bagian ini akan membahas mengenai langkah-langkah yang akan

    dilakukan dalam melakukan pengerjaan tugas akhir, seperti yang ditampilkan pada

    Gambar 5.1. Berikut urutan dan penjelasan masing-masing langkah dalam

    pengerjaan tugas akhir.

    paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :

    Hal 21 / 28

  • 7/28/2019 proposal TA M Adji F 5209100003 v5.doc

    22/28

    Gambar 5.12 Flowchart Metodologi Pengerjaan

    1.16. Analisis Permasalahan

    Pada tahap awal ini akan dilakukan identifikasi permasalahan yang ada saat ini di

    Dinas Peternakan dan Kesehatan Kabupaten Malang, dengan pencarian literaturpendukung yang menguatkan bahwa masalah ini layak untuk dicari solusi yang sesuai.

    1.17. Penentuan Tujuan

    Setelah dilakukan analisis permasalahan, maka ditetapkannya tujuan yang ingindicapai dari pengerjaan Tugas Akhir agar pengerjaan tugas akhir dapat terfokus pada

    hal- hal yang sudah ditetapkan sedari awal.

    paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :

    Hal 22 / 28

  • 7/28/2019 proposal TA M Adji F 5209100003 v5.doc

    23/28

    1.18. Penentuan Batasan Masalah

    Batasan pengerjaan tugas akhir dibuat untuk memberikan batas sampai sejauh mana

    tugas akhir dikerjakan. Penetapan batasan yang ditentukan pada pengerjaan ini meliputi

    teknologi yang digunakan yaitu sistem operasi Android, dan bahasa pemrograman Java,Aplikasi yang ditambahkan SIG adalah aplikasi yang sudah dikerjakan pada tugas akhir

    sebelumnya yang telah dikerjakan oleh Wahyu (2011), lingkup area yang menjadi objek

    dalam pengerjaan tugas akhir, data yang dibutuhkan , serta rentang waktu yangditetapkan.

    1.19. Studi Literatur

    Studi Literatur dilakukan untuk memberikan informasi dan terori pendukung

    terkait pengerjaan tugas akhir, khususnya pembuatan sistem informasi geografis berbasismobile pada sistem operasi Android seperti pembuatan web service, algoritma LBS dan

    penggunaan Google Map API.

    1.20. Pengumpulan Data

    Selanjutnya dilakukan pengumpulan data terkait pengembangan SIG yang

    dibutuhkan, seperti data atribut dan data spasial mengenai penyakit hewan ternak.

    Setelah data- data yang dibutuhkan terkumpul, kemudian akan dikonversi kedalamformat data yang dapat digunakan oleh SIG

    1.21. Membangun Basis Data

    Selanjutnya, dibuat basis data untuk jenis data atribut yang dimiliki. Untukmelakukan basis data, pertama akan dibuat model ERD untuk menentukan hubungan

    antar entitas yang saling berkaitan, seperti hubungan antara kecamatan dengan hewan

    ternak, hewan ternak dengan jenis penyakit.

    1.22. Pembuatan Web Service

    Pada tahap ini akan ditambahkan fungsi web service dengan penambahan tombol

    Simpan pada aplikasi, yang mana berfungsi untuk memasukkan data hasil diagnosa dankoordinat posisi geografis ke dalam server. Berikut langkah-langkah dalam membuat

    web service :

    1. Menggunakan library untuk implementasi pemanggilan web service ke

    dalam Android java.

    2. Memasukkan library tersebut ke dalam project

    3. Membuat layout untuk menginputkan data dan untuk menampilkan hasil

    pemanggilan fungsi dalam web service

    4. Menambahkan beberapa import dan mendeklarasikan beberapa variable

    identifierdari web service yang akan anda panggil.

    paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :

    Hal 23 / 28

  • 7/28/2019 proposal TA M Adji F 5209100003 v5.doc

    24/28

    5. Mengaturpermission pada Android agar aplikasi Android tersebut dapat

    mengakses web service.

    1.23. Pembuatan SIG mobile Android dengan Google Maps API

    Tahapan selanjutnya adalah melakukan pembuatan aplikasi SIG dengan algoritma -

    Location Based Service. Sebelum dapat menampilkan peta secara online, harus

    dilakukan pendaftaran di Google untuk mendapatkan API key. Untuk tahapanlengkapnya dapat dilihat di

    https://developers.google.com/maps/documentation/android/start

    1.24. Testing

    Tahapan ini dilakukan setelah hasil yang ditampilkan oleh aplikasi SIG didapatkan,

    testing aplikasi dilakukan dengan metode blackbox testing, dimana verifikasi dilakukan

    dengan mengecek kesesuaian antara koordinat tiap kecamatan dengan kondisi nyata,serta kelengkapan data atribut yang didapat dari Dinas Peternakan dan Kesehatan

    Hewan. Beberapafunctionaltestingyang akan diuji adalah :

    RancanganInterface dari aplikasi dapat digunakan, seperti button, checklist, edit-

    text, scroll-view, text-view.

    Fungsi untuk penyimpanan data hasil diagnosis, obat yang diberikan, kordinat

    posisi dapat berjalan dengan menekan tombol simpan

    Fitur peta dapat ditampilkan dengan minimum SDK Google API 8, dan peta dapat

    diberikan tanda dengan android-marker.

    Validasi aplikasi dilakukan oleh pihak dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan,

    sedangkan validasi logika, akan dilakukan perbandingan kesesuaian antara tampilan SIG

    dengan kondisi nyata. Beberapa poin yang akan divalidasi adalah :

    Hasil diagnosis yang diinputkan ke dalam database sesuai dengan hasil diagnosis

    dari sistem pakar yang divalidasi oleh pihak Dinas Peternakan dan KesehatanHewan.

    Koordinat lokasi hewan di setiap kecamatan.

    Indikator warna (marker) untuk setiap daerah.

    1.25. Analisis Hasil

    paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :

    Hal 24 / 28

    https://developers.google.com/maps/documentation/android/starthttps://developers.google.com/maps/documentation/android/starthttps://developers.google.com/maps/documentation/android/start
  • 7/28/2019 proposal TA M Adji F 5209100003 v5.doc

    25/28

    Tahapan ini menjelaskan mengenai analisis dari hasil persebaran penyakit hewan

    ternak di Kabupaten Malang yang ditampilkan melalui SIG yang menggunakan Google

    Maps API berbasis mobile Android. Analisis dilakukan dengan melihat kemampuan dari

    aplikasi dalam mendukung pihak Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dalammelakukan penanganan terhadap penyakit sapi.

    1.26. Publikasi Aplikasi

    Setelah aplikasi tersebut jadi, langkah selanjutnya adalah mempublikasi aplikasitersebut di google play (https://play.google.com/apps/publish/.) untuk langkah-langkah

    publikasinya dapat dilihat di

    http://developer.android.com/distribute/googleplay/publish/register.html

    1.27. Pembuatan Buku Tugas Akhir

    Pada tahap ini, akan dilakukan tahap pembuatan dokumentasi terhadap keseluruhan

    proses, yang dikemas dalam sebuah buku Tugas Akhir. Penyusunan buku Tugas Akhirini akan dikerjakan sesuai dengan metode penulisan ilmiah

    DAFTAR PUSTAKA

    Ardianto, W. (2012).Pembuatan Sistem Pakar Untuk Pendeteksian Dan Penanganan Dini

    Pada Penyakit Sapi Berbasis Mobile Android Dengan Kajian Kinerja Teknik

    Knowledge Representation. Surabaya: Tugas Akhir Jurusan Sistem Informasi Ftif.

    Aronaff. (1989). Geographic Information System: A Management Perspective. Ottawa

    Kanada: WDLPublication.

    Astuti, H. D. (2009). Perancangan Sistem Informasi Geografis Penyebaran DBD di

    Wilayah Kota Depok dengan Menggunakan ARCVIEW.

    earlyedition.info. (2008, October 19). membangun-web-service-open-source-dengan-soap.

    Retrieved February 21, 2013, from www.earlyedition.info:

    http://www.earlyedition.info/membangun-web-service-open-source-dengan-

    soap.html

    Goadrich, M. H. (2011). Smart Smartphone Development: IOS versus Android.

    Mathematics and Computer Science Centenary College of Lousiana.

    Hansen, J. (2010). "ANDROID vs WINDOWS MOBILE vs JAVA ME" A Comparative

    Study of Mobile Development Environments. Brunel University.

    paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :

    Hal 25 / 28

    https://play.google.com/apps/publish/http://developer.android.com/distribute/googleplay/publish/register.htmlhttps://play.google.com/apps/publish/http://developer.android.com/distribute/googleplay/publish/register.html
  • 7/28/2019 proposal TA M Adji F 5209100003 v5.doc

    26/28

    Harjo, M., Setiowati, M., & Ramadijanti, N. (2011). Sistem Informasi Geografis Fasilitas

    Umum Berbasis Android.

    Hartono. (2007). Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta. Citra Praya.

    Hua Weng, Y., Shing Sun, F., & Grigsby, J. D. (2012). GeoTools. An android phone

    application in geology, 24-30.

    J.E.N.I. (2010).Pengembangan Perangkat Mobile. Retrieved February 2013, 2013, from

    blog.unsri.ac.id: http://blog.unsri.ac.id/userfiles/JENI-J2ME-Bab01-Pengembangan

    %20Aplikasi%20Mobile(2).pdf

    James McGovern, S. T. (2003). Chapter {4}-Soap.InJava Web Services Architecture (pp.

    97-132). Morgan Kaufman.

    Jantscher, M. (2009).ANDROID.

    Kushwaha, A., & Kushwaha, V. (2011). Location Based Services using Android Mobile

    Operating System.IJAET.

    L. Montana. (2008). Geographic Information System.

    Lacey, L. (2010). A study on present and future of Google's Android .

    Listiana, N. (2011).Penerapan Algoritma Rough Set Untuk Deteksi Dan Penanganan Dini

    Penyakit Sapi. Surabaya: Tugas Akhir Jurusan Sistem Informasi FTif.

    Prahasta, E. (2005). "Sistem Informatika Geografis: Konsep-konsep Dasar" . Bandung:

    Informatika.

    Safaat, N. (2011). Android "Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone Dan Tablet PC

    Berbasis Android". Bandung: Informatika.

    techopedia. (2010)./definition/2953/mobile-application-mobile-app. Retrieved February

    21, 2013, from www.techopedia.com:

    http://www.techopedia.com/definition/2953/mobile-application-mobile-app

    Wie, W. (2011). Research on the Application of Geographic Information System in

    Tourism Management.ICESE 2011, 1104-1109.

    paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :

    Hal 26 / 28

  • 7/28/2019 proposal TA M Adji F 5209100003 v5.doc

    27/28

    JADWAL KEGIATAN

    Jadwal kegiatan menjelaskan mengenai waktu pengerjaan dari yang sudah

    direncanakan langkah- langkahnya di metodologi pengerjaan. Dengan batasan waktu dari

    bulan April hingga bulan Juli, dengan rincian perminggu seperti di bawah ini.

    paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :

    Hal 27 / 28

    No KEGIATANApril Mei Juni Juli

    1 Tahap awal pengerjaan

    tugas akhir

    2 Pengumpulan data

    3 Membangun basis data

    4 Pembuatan web service

    5 Pembuatan SIG berbasis

    mobile Android dengan

    Google Maps API

    6 Pengujian (Testing)

    7 Analisis hasil

    8 Publikasi aplikasi

    9 Pembuatan buku tugas

    akhir

  • 7/28/2019 proposal TA M Adji F 5209100003 v5.doc

    28/28

    LEMBAR PENGESAHAN

    Surabaya, April 2013

    Mengetahui/Menyetujui

    Dosen pembimbing I, Dosen pembimbing II,

    Wiwik Anggraeni, S.Si, M.Kom

    NIP. 197601232001122002

    Hatma Suryotrisongko, S.Kom, M.Eng

    NIP. SI


Recommended