Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8
Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018
“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build
Excellent and Productive Generation”| i
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN KIMIA
“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to
Build Excellent and Productive Generation”
Sabtu, 17 November 2018
Penerbit
Program Studi Pendidikan Kimia
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lambung Mangkurat
Banjarmasin
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8
Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018
“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build
Excellent and Productive Generation”| ii
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN KIMIA
“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to
Build Excellent and Productive Generation”
ISBN: 9786026030658
Ketua Pelaksana : Liana Wahyuni
Wakil Ketua I : Fathur Rahman
Wakil Ketua II : Hanifah Wahyudi
Sekretaris : Nurlaila Hayati
Bendahara : Riska Yulianti
IT dan Website : Munira Aidhea
Muhammad Fakhri Nawidi
Rahmi Febriani
Humas & Publikasi : Puput Rahayu
Rani Widya Astuti
Sponsor & Promosi : Muhammad Kholilul Rahman
Sisiliana B.Z
Sarana dan Prasarana : Riza Zulfahnur
Budi Harianto
Ahmad Yani
Melania Saputri
Acara : Aulia Ulfah
Annisa Zakiyah Fajriani
Kesekretariatan : Larasatie Melani Dewi sawitri
Mutiara
Eka Aulia Nisa
Steering Committee:
Drs. Iriani Bakti, M.Si.
Dra. Hj. Rilia Iriani, M.Si.
Muhammad Isra‘i Rahman
Muhammad Rizal
Riviewer:
Rahmat Eko Sanjaya, S.Pd., M.Si.
Dra. Hj. Rilia Iriani, M.Si.
Drs. H. Bambang Suharto, M.Si.
Drs. Syahmani, M.Si.
Dr. Arif Sholahuddin, S.Pd., M.Si.
Drs. Mahdian, M.Si.
Drs. H. Abdul Hamid, M.Si.
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8
Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018
“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build
Excellent and Productive Generation”| iii
Editor:
Dr. Hj. Atiek Winarti, M.Pd., M.Sc.
Drs. Rusmansyah, M.Pd.
Almubarak, S.Pd., M.Pd.
Drs. Parham Saadi, M.Si.
Managing Editor:
Drs. H. Muhammad Kusasi, M.Pd.
Restu Prayogi, S.Pd.
Tata Letak:
Aulia Ulfah
Annisa Zakiyah Fajriani
Salis Padli
Mustika Suci Lestari
Nasrina Wadhhah
Dina Safira
Penerbit:
Program Studi Pendidikan Kimia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lambung Mangkurat
Redaksi:
Jl. Brigjend. H. Hasan Basri Laboratorium MIPA FKIP ULM
Kayutangi-Banjarmasin 70123
Telp 089528398393
Email : [email protected]
Email: [email protected]
Cetakan pertama, November 2018
Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak karya tulis ini
dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa ijin tertulis dari penerbit.
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8
Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018
“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build
Excellent and Productive Generation”| iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselenggaranya
Seminar Nasional Pendidikan Kimia tahun 2018, sehingga prosiding seminar
nasional pendidikan kimia ini dapat diselesaikan.
Seminar Nasional Pendidikan Kimia ini merupakan agenda rutin bagi Program
Studi Pendidikan Kimia yang akan diselenggarakan setiap tahun. Prosiding ini
bertujuan mendokumentasikan dan mengomunikasikan hasil penelitian bidang
Kimia, Biologi, IPA, dan terapannya pada seminar nasional yang
diselenggarakan oleh pendidikan kimia di Aula Rektorat Lantai 1 Universitas
Lambung Mangkurat.
Terima kasih disampaikan kepada pemakalah yang telah berpartisipasi pada
desiminasi hasil kajian atau penelitian yang dimuat pada prosiding ini. Terima
kasih juga disampaikan pada tim reviewer, tim prosiding, dan segenap yang
terlibat.
Akhir kata, seiring permohonan maaf, apabila dalam pelaksanaan Seminar
Nasional Pendidikan Kimia tahun 2018 ini, kami selaku panitia belum
mampu menyajikan persembahan terbaik. Kami selalu bertekad untuk
memperbaiki setiap kekurangan pada kegiatan-kegiatan yang akan datang.
Semoga prosiding ini bermanfaat.
Banjarmasin, November 2018
Ketua,
Liana Wahyuni
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8
Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018
“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build
Excellent and Productive Generation”| vi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... iv
SAMBUTAN KETUA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA ................................ v
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... vi
MAKALAH SESI PARALEL
BLENDED LEARNING, MENJAWAB TANTANGAN REVOLUSI
INDUSTRI 4,0 .................................................................................................................... 1
I Wayan Redhana
PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DARI LINGKUNGAN LAHAN
BASAH MELALUI PENDEKATAN CTL TERHADAP HASIL BELAJAR
PADA PEMBELAJARAN LARUTAN ASAM BASA ................................................... 20
Amalia Yunita, Parham Saadi, Muhammad Kusasi
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
MENGGUNAKAN PERTANYAAN SOCRATIK UNTUK
MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL
BELAJAR PADA MATERI SISTEM KOLOID ............................................................. 29
Farah Medina, Muhammad Kusasi, Syahmani
KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PADA PROSES
PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENERAPAN MODEL
PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI TERHADAP SISWA SMA ......................... 39
Habibah Nuhayati
JENIS DAN KERAPATAN BURUNG DARA LAUT (FAMILI
STERNIDAE) DI KAWASAN DESA SUNGAI RASAU KECAMATAN
BUMI MAKMUR SEBAGAI HANDOUT MATERI PENGAYAAN
BIOLOGI SMA KELAS X ............................................................................................... 44
Hardiansyah, Disyacitta Camelia,Mahrudin
PENGARUH IMPLEMENTASI MODEL PBL BERBASIS KEARIFAN
LOKAL TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN
BERPIKIR KRITIS .......................................................................................................... 55
Helda Rahmawati, Rise Hidayati Viktres, Nurfina Aznam SU
STUDI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA MELALUI
PEER ASSESSMENT DALAM TRAINING PRA-INSTRUMENT .................................... 71
Herlina Apriani
PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PEMBELAJARAN KIMIA TIPE
TPSS-BRAIN BASED LEARNING ................................................................................ 77
Ikhwan Khairu Sadiqin, Samsuni, Saidah
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8
Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018
“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build
Excellent and Productive Generation”| vii
PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR BERBASIS LINGKUNGAN
PADA PEMBELAJARAN SEL VOLTA MENGGUNAKAN MODEL
INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI,
PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS
SISWA KELAS XII MIPA 3 SMA NEGERI 8 BANJARMASIN TAHUN
PELAJARAN 2017/2018 .................................................................................................. 84
Khoirotun Nisa SA, M. Pd
PENGEMBANGAN LKS BERBASIS LINGKUNGAN PADA MATERI
KIMIA IPA SMP .............................................................................................................. 94
Lisnawati, Abudarin
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY BASED LEARNING
DENGAN PENDEKATAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP SELF
EFFICACY DAN HASIL BELAJAR KESETIMBANGAN ION DALAM
LARUTAN GARAM ........................................................................................................ 99
Nadya Hidayati, Leny, Rilia Iriani
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA DASAR
BERBASIS WEB POKOK BAHASAN ATOM, MOLEKUL DAN ION ..................... 108
Nopriawan Berkat Asi, Maya Erliza Anggraeni
PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING (IT) TERHADAP
PEMAHAMAN KONSEP MIKROSKOPIS LARUTAN PENYANGGA
PESERTA DIDIK KELAS XI MIPA MAN 2 MODEL BANJARMASIN ................... 117
Nurusshobah, Leny, Atiek Winarti
ANALISIS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED
LEARNING (PJBL) PADA MAHASISWA PENGIKUT MATAKULIAH
FISIOLOGI TUMBUHAN ............................................................................................. 124
Riya Irianti, Noorhidayati
ANALISIS PERBEDAAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK
PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA ANTARA MODEL
PROCESS ORIENTED GUIDED INQUIRY LEARNING (POGIL) DAN
MODEL DIRECT INSTRUCTION (DI) ......................................................................... 129
Rizaldi, Bambang Suharto, Parham Saadi
PROFIL HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN METAKOGNISI
DALAM MENYELESAIKAN MASALAH KIMIA KOLOID MELALUI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SELF-REGULATED
LEARNING (SRL) DI KELAS XI SMAN 1 BANJARMASIN ..................................... 135
Rizki Fahreza, Parham Saadi, Syahmani
PENERAPAN MODEL AUDITOY INTELLECTUALLY REPETITION
(AIR) DALAM PEMBELAJARAN KELARUTAN DAN HASIL KALI
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8
Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018
“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build
Excellent and Productive Generation”| viii
KELARUTAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR
KRITIS DAN HASIL BELAJAR ................................................................................... 146
Rushapiana, Mahdian, Rusmansyah
AKTIVITAS DAN RESPON SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 25
BANJARMASIN TERHADAP PENERAPAN BAHAN AJAR BERBASIS
INKUIRI TERBIMBING ............................................................................................... 152
Saidatun Ni‘mah, Almira Ulimaz, Nana Citrawati Lestari
VALIDITAS DAN PRAKTIKALITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN REACT BERBANTUAN
METACOGNITIVE QUESTIONING UNTUK MENINGKATKAN
KOGNISI DAN KETERAMPILAN METAKOGNISI PADA MATERI
LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT ................................................ 159
Siti Rahmah, Syahmani, Atiek Winarti
MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF DAN
HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN MODEL
PEMBELAJARAN DISCOVERY PADA MATERI ELEKTROKIMIA DI
SMK NEGERI 2 BANJARMASIN ................................................................................ 168
Iriani Bakti, Siti Rahmah, Leny
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS KAJIAN KONSEP
MIKROSKOPIK PADA BUKU TEKS KIMIA KELAS X DAN
PEMAHAMAN KONSEP MIKROSKOPIK PADA MATERI LARUTAN
ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT .................................................................... 179
Triana Maulida Agustini, Atiek Winarti, Rusmansyah
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8
Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018
“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build
Excellent and Productive Generation”| 129
ANALISIS PERBEDAAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK
PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA ANTARA MODEL PROCESS
ORIENTED GUIDED INQUIRY LEARNING (POGIL) DAN MODEL
DIRECT INSTRUCTION (DI)
The Analysis Differences Understanding of Student Concept on Buffer Solution
Material between the Process Oriented Guided Inguiry Learning (POGIL) Model and
Direct Instruction (DI) Model
Rizaldi
1*, Bambang Suharto
2, Parham Saadi
2
1 Program Studi Pendidikan Kimia, PMIPA, FKIP, Universitas Lambung Mangkurat,
Banjarmasin, Indonesia
*email: [email protected]
Abstrak. Telah dilakukan penelitian tentang analisis perbedaan pemahaman konsep
(pengetahuan) peserta didik materi larutan penyangga kelas XI IPA SMAN 8 Banjarmasin.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) signifikansi perbedaan pemahaman konsep
(pengetahuan) peserta didik antara model POGIL dan model DI, (2) perbedaan persentase
hasil belajar peserta didik antara model POGIL dan model DI, dan (3) respon peserta didik
terhadap model POGIL. Penelitian ini menerapkan metode Quasi Experimental dengan
menggunakan pretest-posttest nonequivalent control group design. Sampel penelitian yaitu
peserta didik kelas XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen dan peserta didik kelas XI IPA 4
sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes, observasi, dan
wawancara. Teknik analisis data menggunakan Uji-t untuk menganalisis perbedaan
pemahaman konsep (pengetahuan) peserta didik kelas eksperimen dan kontrol, dan analisis
deskriptif untuk menganalisis perbedaan hasil belajar sikap, keterampilan dan angket respon
peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat perbedaan pemahaman
konsep (pengetahuan) peserta didik yang signifikan antara kelas eksperimen dengan kelas
kontrol, didapat dari hasil Uji-t dengan thitung > ttabel (4,194 > 2), (2) terdapat perbedaan hasil
belajar sikap sebesar 75,64% > 73,18% dan hasil belajar keterampilan sebesar 75,64% >
73,18% pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, dan (3) model POGIL mendapat 77%
respon positif dari peserta didik.
Kata kunci: Pemahaman konsep, model POGIL, model DI
Abstract. Research of the analysis difference understanding of student concept (knowledge)
on buffer solution material at class XI IPA SMAN 8 Banjarmasin had been carried out. This
research aims to determine (1) the significance of the difference Understanding of Student’s
Concept (knowledge) between POGIL model and DI model, (2) the difference in percentage
of student’s learning outcomes between POGIL model and DI model, (3) student's response to
the POGIL model. This research used Quasi Experimental method pretest-posttest
nonequivalent control group design. As a sample of the eksperimental class were used
students at class XI IPA 2 and control class were used students at class XI IPA 4. Data
collection techniques used test techniques, observations, and interview. Data analysis
techniques used t-test to analyze differences understanding of student concept (knowledge) of
experimental class and control, and descriptive analysis to analyze differences in learning
outcomes of students' attitudes, skills and questionnaire responses. The results showed that
(1) There were significant differences understanding of student concept in the experimental
class and control class, obtained from the results of the Uji-t with thitung > ttabel (4,194 > 2), (2)
There were differences in learning outcomes of students' attitudes of 75,64% > 73,18% and
skills learning outcomes of 75,64% > 73,18 in the experimental class and control class, and
(3) the POGIL model received 77% a positive response at students.
Keywords: understanding of concept, POGIL model, DI model
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8
Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018
“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build
Excellent and Productive Generation”| 130
PENDAHULUAN
Mata pelajaran kimia memiliki karakteristik yaitu sebagian konsepnya bersifat abstrak,
berjenjang, terstruktur dan merupakan ilmu untuk memecahkan masalah serta mendeskripsikan
fakta dan peristiwa. Salah satu tujuan yang harus dicapai dalam pembelajaran kimia adalah peserta
didik mampu menemukan sendiri pemahaman konsepnya. Namun, berdasarkan observasi di SMA
Negeri 8 Banjarmasin masih memfokuskan pada aspek perhitungan daripada pemahaman konsep.
Menurut Nakhleh (1992) untuk memahami satu konsep dalam kimia harus terlebih dahulu
memahami konsep dasarnya, agar lebih mudah untuk memahami konsep yang lain. Pemahaman
konsep kimia mengharuskan peserta didik mampu menggambarkan tiga representasi yang berbeda
yaitu makroskopis, mikroskopis dan simbolik (Johnstone, 2006). Sebagian peserta didik masih
menganggap sulit untuk memahami konsep kimia. Kesulitan ini menimbulkan pemahaman peserta
didik yang berbeda-beda terhadap konsep kimia, pemahaman yang tidak sesuai dengan pandangan
itulah yang dinamakan miskonsepsi. Oleh karena itu, pada proses pembelajaran harus
menggunakan model pembelajaran yang menekankan pada pemahaman konsep. Salah satunya
dengan menggunakan model Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL).
Dalam penerapannya model POGIL didasarkan pada prinsip-prinsip kontruktivisme. Model
POGIL merupakan pembelajaran inkuiri yang berorientase proses, berpusat pada peserta didik dan
bekerja dalam kelompol (disebut belajar tim) yang bertujuan penguasaan konsep. Model POGIL
terancang dalam suatu siklus pembelajaran. Siklus pembelajaran (learning cycle) terdiri atas tiga
tahap, yaitu eksplorasi (exploration), penemuan konsep (concept invention), dan aplikasi
(application).
Penelitian yang menunjukkan model POGIL dapat meningkatkan pemahaman konsep sudah
pernah dilakukan sebelumnya, penelitian Aulia, Saridewi, & Yunita (2017) menyebutkan model
POGIL dapat meningkatkan pemahaman konsep disebabkan pada model POGIL mengarahkan
peserta didik lebih mudah memahami konsep karena diajarkan melalui kerjasama tim dalam
menyelesaikan soal dan permasalahan yang diberikan guru. Barthlow (2011), mengungkapkan
model POGIL merupakan model pembelajaran yang dapat mengurangi alternatife conception
(miskonsepsi). Penelitian Sari, Nugroho & Masykuri (2016) menunjukkan model POGIL dapat
meningkatkan kemandirian dan prestasi belajar begitu pula dengan penelitan Rage, Havaldar &
Shaikh (2016) dan de Gele & Boisselle (2015) menunjukkan model POGIL dapat meningkatkan
hasil belajar dan kepercayaan diri peserta didik.
Pada penelitian ini, model POGIL akan dibandingkan dengan model Direct Instruction (DI)
untuk menganalisis pemahaman konsep peserta didik antara model yang menekankan pada
pemahaman konsep dengan model yang mengarah pada student centered. penelitian ini dilakukan
sebagai upaya mengetahui pengaruh model POGIL terhadap pemahaman konsep dan hasil belajar
peserta didik pada materi larutan penyangga serta respon peserta didik dalam proses pembelajaran.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experimental dengan desain pretest-posttest
nonequivalent control group. Sampel penelitian ini menggunakan kelas XI IPA 2 yang berjumlah
26 orang sebagai kelas eksperimen dan XI IPA 4 yang berjumlah 29 orang sebagai kelas kontrol.
Pre-test diberikan sebelum proses pembelajaran pada materi larutan penyangga, sedangkan post-
test diberikan diakhir pembelajaran. Pemahaman konsep (pengetahuan) peserta didik diukur
dengan menggunakan instrumen tes Three-tier multiple choice sebanyak 10 soal. Kegiatan
pembelajaran dilakukan sebanyak tiga pertemuan pada setiap kelas. Kelas eksperiman menerapkan
model POGIL, sedangkan kelas kontrol menerapkan model DI. Pemilihan sampel menggunakan
teknik cluster random sampling (Sugiyono, 2014).
Pengumpulan data menggunakan teknik tes dan nontes. Teknik tes digunakan untuk
mengumpulkan data pemahaman konsep (pengetahuan), sedangkan teknik nontes digunakan untuk
mengumpulkan data sikap, keterampilan, dan respon. Instrumen tes yang digunakan yaitu three-
tier multiple choice yang terdiri atas 10 butir soal untuk pemahaman konsep (pengetahuan).
Instrumen nontes berupa lembar observasi untuk sikap dan keterampilan, sedangkan respon
menggunakan angket respon. Instrumen tes tersebut sebelumnya telah memenuhi kelayakan uji,
meliputi uji validitas, uji reabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda.
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8
Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018
“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build
Excellent and Productive Generation”| 131
Perangkat penelitian yang digunakan berupa silabus, RPP, dan LKPD. Teknik analisis data
menggunakan analisis deskriptif dan inferensial. Teknik analisis inferensial, menganalisis data
hasil pre-test dan post-test dengan menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis
menggunakan Uji-t untuk menganalisis perbedaan pemahaman konsep (pengetahuan) peserta didik
kelas eksperimen dan kontrol, dan analisis deskriptif untuk mengetahui perbedaan hasil belajar
sikap, keterampilan dan angket respon peserta didik.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian terdiri atas data hasil tes pemahaman konsep (pengetahuan), observasi
sikap dan keterampilan, serta angket respon peserta didik. Hasil penelitian terkait tingkat
pemahaman konsep pada setiap indikator dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Persentase pencapaian setiap indikator pemahaman konsep (pengetahuan)
Keterangan indikator:
1. Menganalisis larutan penyangga dan bukan penyangga
2. Menghitung pH/pOH larutan penyangga
3. Menganalis pH larutan penyangga dengan penambahan sedikit asam, basa atau pengenceran
berdasarkan grafik data percobaan
4. Menjelaskan fungsi larutan penyangga dalam tubuh mahluk hidup.
Berdasarkan Gambar 1, diketahui bahwa hasil pre-test pemahaman konsep (pengetahuan)
kelas eksperimen memiliki persentase yang tidak jauh berbeda, artinya pengetahuan awal peserta
didik sama. perbedaan persentase pemahaman konsep (pengetahuan) yang didapat pada hasil post-
test menunjukkan bahwa model POGIL berpengaruh signifikan pada persentase pemahaman
konsep (pengetahuan) peserta didik pada materi larutan penyangga. Hasil ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Aulia, Saridewi & Yunita (2017) yakni terdapat pengaruh secara
signifikan penerapan model pembelajaran POGIL terhadap pemahaman konsep pada materi laju
reaksi. Hasil uji-t pemahaman konsep (pengetahuan) terhadap rata-rata nilai post-test kelas
eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada Tabel 1. Sementara itu, harga N-gain dapat dilihat pada
Tabel 2. Tabel 1. Hasil uji-t data post-test Pemahaman konsep (Pengetahuan)
Kelas N df SD2 thitung ttabel
5% Kesimpulan
Eksperimen 26 53
75,77 137,38 4,194 2 Ada beda
Kontrol 29 60,34 224,87
Tabel 2. Interpretasi N-gain Pemahaman Konsep (Pengetahuan)
Kelas Rata-rata N-gain Kategori
Eksperimen 0,69 Sedang
Kontrol 0,51 Sedang
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8
Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018
“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build
Excellent and Productive Generation”| 132
Tabel 1 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pemahaman konsep (pengetahuan) yang
signifikan antara kelas yang menggunakan model POGIL dan kelas yang menggunakan model DI.
Sedangkan Tabel 2 menunjukkan seberapa besar peningkatan pemahaman konsep (pengetahuan)
peserta didik pada masing-masing kelas. Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa
model POGIL memberikan pengaruh yang positif terhadap pemahaman konsep (pengetahuan)
peserta didik. Perbedaan yang signifikan ini disebabkan pada pembelajaran POGIL mengarahkan
peserta didik, mudah memahami materi pembelajaran karena ada kerjasama tim atau kelompok
dalam menyelesaikan soal dan suatu permasalahan. Sejalan dengan penelitian Sa’adah & Kusasi
(2017) pembelajaran yang berorientasi inkuiri terbimbing (Guided Inquiry) dapat meningkatkan
pemahaman konsep dari 72,01% pada siklus I menjadi 88,80% pada siklus II. Menurut
Agusfianor, Istyadji & Saadi (2017) adanya keberlanjutan setiap konsep akan mempermudah
peserta didik dalam memahami suatu konsep. Selanjutnya, persentase ketuntasan pemahaman
konsep (pengetahuan) peserta didik, disajikan dalam Tabel 3.
Tabel 3. Persentase ketuntasan kognitif
Nilai Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Pre-test Post-test Pre-test Post-test
< 75 (Tidak Tuntas) 26 10 29 23
≥ 75 (Tuntas) 0 16 0 6
Ketuntasan Kelas (%) 0 61,54 0 20,7
Menurut Tabel 3 tersebut, ketuntasan peserta didik di kelas eksperimen lebih besar
daripada di kelas kontrol. Hasil ini sejalan dengan penelitian Mahdian, Iriani & Atmojo, (2017)
tentang penerapan model POGIL yang dapat meningkatkan keterampilan proses sains, termasuk
juga hasil belajar, aktivitas guru, aktivitas peserta didik, serta respon peserta didik.
Aspek sikap peserta didik juga diketahui melalui penelitian ini, yakni rasa ingin tahu,
tanggung jawab, dan kerja sama. Penilaian dilakukan pada setiap pertemuan yang dilakukan oleh
tiga orang observer. Adapun persentase rata-rata skor hasil belajar sikap peserta didik dapat dilihat
pada Gambar 3.
Gambar 2. Persentase sikap peserta didik
Nilai rata-rata hasil belajar sikap secara keseluruhan kelas eksperimen maupun kontrol
termasuk dalam kategori baik. Akan tetapi, berdasarkan Gambar 3 menunjukkan bahwa persentase
skor sikap kelas eksperimen memiliki persentase yang lebih baik daripada dengan kelas kontrol.
Sejalan dengan penelitian Widyaningsih, Haryono dan Saputro (2012) berdasarkan hasil
pengamatan keterlaksanaan pembelajaran menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8
Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018
“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build
Excellent and Productive Generation”| 133
POGIL dalam setiap pertemuan mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa keaktifan
bertanya, kerjasama dan tanggung jawabnya semakin meningkat. Lebih tingginya persentase aspek
sikap yang diamati karena di kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan model POGIL. Model
POGIL dalam proses belajarnya peserta didik berkelompok serta berinteraksi dengan teman dan
gurunya. Model POGIL terdapat pembagian peran untuk setiap peserta didik dalam kelompok,
pembagian peran membuat pelajaran lebih menarik dan membangun kerjasama antar anggota
sehingga menumbuhkan sikap tanggung jawab serta keaktifan peserta didik dalam proses
pembelajaran.
Selain sikap, hasil belajar keterampilan juga dinilai dalam penelitian ini. Penilaian
keterampilan peserta didik dilakukan pada saat praktikum di kedua kelas yang diteliti. Adapun
persentase rata-rata skor hasil belajar sikap peserta didik dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 3. Persentase keterampilan peserta didik
Keterangan Rincian Tugas Kinerja (RTK):
1 = cara mengukur volume larutan dalam gelas ukur
2 = cara menggunakan pipet tetes dalam mengambil larutan
3 = cara memasukkan atau mencelupkan kertas indikator universal ke dalam tabung reaksi
Nilai rata-rata hasil belajar keterampilan secara keseluruhan kelas eksperimen maupun
kontrol termasuk dalam kategori sangat terampil. Akan tetapi, berdasarkan Gambar 3
menunjukkan bahwa persentase skor keterampilan kelas eksperimen memiliki persentase yang
lebih baik daripada dengan kelas kontrol. Lebih tingginya persentase keterampilan sikap yang
diamati karena di kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan model POGIL. Model POGIL
dalam proses belajarnya peserta didik bekerja dalam kelompok dan memiliki perannya masing-
masing yang memberikan minat lebih kepada peserta didik. Respon peserta didik terhadap model
POGIL pada kelas eksperimen tersaji pada Tabel 4.
Tabel 4. Interpretasi respon peserta didik
Kelas Nilai rata-rata respon peserta didik Kriteria
Eksperimen 77 Positif
Berdasarkan Tabel 4, peserta didik kelas eksperimen memberikan respon yang positif
terhadap model POGIL, karena peserta didik tertarik dan termotivasi untuk mengikuti proses
pembelajaran model POGIL Hal ini didukung oleh penelitian Mahdian, Iriani & Atmojo (2017)
bahwa penerapan model POGIL pada larutan penyangga respon yang positif.
SIMPULAN
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8
Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018
“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build
Excellent and Productive Generation”| 134
Hasil penelitian dan pembahasan menemukan bahwa terdapataperbedaan pemahaman
konsep (pengetahuan) yangffsignifikan antara kelas yang menerapkan model POGIL dengan kelas
yang menerapkan model DI pada materi larutan penyangga di kelas XI IPA SMAN 8 Banjarmasin.
Hal ini sejalan dengan respon yang positif oleh peserta didik terhadap penerapan model POGIL
pada kelas XI SMAN 8 Banjarmasin.
DAFTAR PUSTAKA Agusfianor, R., Istyadji, M., & Saadi, P. (2017). Kajian Keberlanjutan Pemahaman Konsep Siswa
pada Materi larutan elektrolit dan redoks Kelas X MIA 3 SMA Negeri 5 Banjarmasin
Tahun Ajaran 2016/2017. Journal of Chemistry And Education. I. 111-118.
Aulia, H., Saridewi, N., & Yunita, L. (2017). Penerapan model pogil (process-oriented guided-
inquiry learning) untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa pada materi laju reaksi.
EDUSAINS, 9(2), 174-181.
Barthlow, M. J. (2011). The Effectiveness of Process Oriented Guided Inquiry Learning to Reduce
Alternate Conceptions in Secondary Chemistry. Disertasi, Liberty University.
De Gale, S., & Boisselle, L. N. (2015). The effect of POGIL on academic performance and
academic confidence. Science Education International, 26, 56-61.
Johnstone, A.H. (2006). Chemical education research in Glasgow perspective. Chemistry
Education: Research and Practice in, 7(2), 49–63.
Mahdian, Iriani, R., & Atmojo, K.S. (2017). Meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil
belajar menggunakan model Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) materi
larutan penyangga SMA Negeri 10 Banjarmasin. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan
Kimia. 189-196.
Nakhleh, M. B. (1992). “Why Some Students Don’t LearnChemistry: Chemical Misconceptions.
Journal of Chemistry Education, 69(3), 191-196.
Rege, P., Havaldar, F., & Shaikh, G. (2016). An effective use of POGIL in improving academic
performance of students and their approach in organic chemistry. IJSRM Human journals, 4
,45-61.
Sa’adah., & Kusasi, M. (2017). Meningkatkan sikap ilmiah dan pemahaman konsep menggunakan
model pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) pada materi kesetimbangan
kimia. Jurnal Inovasi Pendidikan sains. VIII, 78-88.
Sari, W.A., Nugroho, A., & Masykuri, M. (2016). Penerapan pembelajaran proses oriented
guided inquiry learning (POGIL) dilengkapi LKS untuk meningkatkan kemandirian dan
prestasi belajar siswa. Jurnal Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI) Jawa Tengah,
III, 114-128.
Sugiyono, (2014). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D).
Bandung: Alfabeta.
Widyaningsih, S.Y., Haryono & Saputro, S. (2012). Model MFI dan POGIL ditinjau dari aktivitas
belajar dan kreativitas siswa terhadap prestasi belajar. Jurnal Inkuiri, 1, 266-275.