PT. ANGKASA PURA I
Kota Baru Bandar KemayoranBlok B 12 Kav. No.2, Jakarta Pusat 10610
PT
AN
GK
AS
A P
UR
A I
PT. ANGKASA PURA I
LAPORAN TAHUNAN - ANNUAL REPORT
LAP
OR
AN
TA
HU
NA
N- A
NN
UA
L RE
PO
RT
20
07
2007
2 7
We Are On The Right Track To Become The World Class
Airport Company
P T A N G K A S A P U R A I
T: 62-21. 6541961F: 62-21. 6541513, 6541514E: [email protected]
www.angkasapura1.net
DAFTAR ISI
Visi dan MisiSekilas PT Angkasa Pura I
Sejarah Singkat PerusahaanIkhtisar Data Keuangan Penting
Laporan KomisarisLaporan Direksi
Pembahasan Manajemen dan AnalisisTata Kelola Perusahaan
Organisasi & Sumber Daya ManusiaTanggung Jawab Sosial Perusahaan
Perusahaan Afiliasi dan YayasanApresiasi dan Penghargaan
Peristiwa Penting di Tahun 2007Rute Penerbangan
Operator PenerbanganUsaha Penunjang Bandara
Kantor CabangSurat Pernyataan Direksi
Laporan Auditor Independen
TABLE OF CONTENTS
Vision and MissionAngkasa Pura I In BriefHistory of the Company’sFinancial HighlightsReport From The Board of CommissionersReport From The Board of DirectorsManagement Analysis and DiscussionGood Corporate GovernanceOrganization & Human ResourcesCorporate Social ResponsibilityAffiliated Companies and FoundationAwards and AchievementHighlight Event 2007Flight RoutesNavigator OperatorsAirport Supporting BusinessesBranch OfficesThe Board of Directors StatementsIndependent Auditor’ Report
0010406192531536875808485868889929496
We Are On The Right Track To Become The World Class
Airport Company
Dalam rangka pencapaian visi dan misi perusahaan, maka
diformulasikan strategi perusahaan yaitu Growth Strategy
dengan penekanan pada Pengembangan Produk dan Diversifikasi
Konsentrik (diversifikasi yang berhubungan dengan produk inti).
Adapun strategi Kantor Cabang ditetapkan berdasarkan jumlah
penumpang per tahun, dengan pengelompokan sebagai berikut :
1. Bandara Growth (Bandara Ngurah Rai, Juanda, Hasanuddin
dan Sepinggan) yaitu bandara dengan trafik penumpang di
atas 3 juta orang per tahun. Strategi yang digunakan adalah
ekstensifikasi dan diversifikasi usaha, high quality services dan
improve efficiency.
2. Bandara Take Off (Bandara Adisutjipto) mempunyai trafik
penumpang antara 2 juta sampai dengan 3 juta penumpang.
Strategi yang digunakan adalah ekstensifikasi dan diversifikasi
(selective investment), competitive level of service, improve
efficiency.
3. Bandara Push to Break Even Point (Bandara Syamsudin Noor,
Ahmad Yani, Selaparang, Sam Ratulangi, Pattimura dan
El Tari), mempunyai trafik penumpang antara 500 ribu sampai
dengan 2 juta penumpang. Strategi yang digunakan adalah
intensifikasi, keep level of service, pendapatan sama dengan
biaya, cost reduction & cost cutting, multi function job.
4. Bandara Public Service Obligation (PSO/Loss) yaitu Bandara
Adisumarmo dan Frans Kaisiepo mempunyai trafik penumpang
di bawah 500 ribu. Strategi yang digunakan adalah keep
minimum level of service, cost oriented (reduced capital
expenditure, cost reduction & cost cutting) dan multi function
job.
To achieve the vision and mission, the company formulate a
growth strategy that highlights the product development and
core productdiversification.
Furthermore, the branch offices strategy is based on annual
passengers’ quantity-and be grouped as follows:
1. Airport Growth (Ngurah Rai, Juanda, Hasanuddin and
Sepinggan) that records above 3 million traffic passengers.
The implemented strategy is business intensification
and diversification, high quality services and improves
efficiency.
2. Airport Take Off (Adisutjipto) that records 2 to 3 million
traffic passengers. The implemented strategy is business
intensification and diversification (selective investment),
competitive level of services and improves efficiency.
3. Airport Push to Break Even Point (Syamsudin Noor, Ahmad
Yani, Selaparang, Sam Ratulangi, Pattimura and El Tari)
that records 500,000 to 2 million traffic passengers. The
implemented strategy is intensification; keep level of service,
revenue equals overhead, cost reduction & cost cutting and
multi function job.
4. Airport Public Service Obligation (PSO/Loss) which are
Adisumarmo and Frans Kaisiepo that records below 500,000
traffic passengers. The implemented strategy is keep minimum
level of service, cost oriented (reduced capital expenditure,
cost reduction & cost cutting) and multi function job.
Visi 2008 - 2012• Menjadi perusahaan pelayanan jasa navigasi penerbangan dan pengelola bandar udara kelas dunia
yang memberikan nilai tambah kepada stakeholder.
• To become the world-class air navigation and airport management service that gives an added value for the stakeholder.
Misi 2008 - 2012Melalui penerapan prinsip-prinsip perseroan :
• Menyediakan pelayanan keamanan, keselamatan dan kenyamanan melalui pengusahaan jasa kebandarudaraan dan navigasi penerbangan
• Memberikan pengalaman yang berkesan bagi pengguna jasa• Mendukung peran pemerintah dalam peningkatan perekonomian untuk kesejahteraan masyarakat.
• Meningkatkan nilai perusahaan dan kesejahteraan pegawai
• Applying the Angkasa Pura I principle of:• Providing the service of security, safety and convenience in airport management and air navigation
• Giving the most memorable experience for the consumers• Supports the government mission of distribute the welfare for the society
• Enhance the value of Angkasa Pura I and staff wellbeing.
Vision
Mission
S E K I L A S A N G K A S A P U R A I
Angkasa Pura I in Brief
ANGKASA PURA YANG SEJAK AWAL BERDIRINYA PADA TANGGAL 20 FEBRUARI 1962 MEMPUNYAI TUGAS POKOK SEBAGAI PENGELOLA DAN PENGUSAHAAN BANDAR UDARA, YANG PADA SAAT ITU DIMULAI DENGAN MENGELOLA SATU BANDAR UDARA YAITU BANDAR UDARA INTERNASIONAL KEMAYORAN.
0 1
Angkasa Pura was established on February
20, 1962 and has the major duty as the
management of airport industry which handled
a single venture, Kemayoran International
Airport.
As time grows by, Angkasa Pura becomes one
of the state owned companies in the transport
sector especially in management and airport
operator as well as in air navigation services.
Hence, the company was the pioneer in
commercially driven airport operator in
Indonesia.
In due course, Angkasa Pura managed a
number of airports within the country and
divided the management operation into 2 main
districts, East and West Indonesia. Angkasa
Pura I ministered the central and eastern part
whilst Angkasa Pura II run the western part.
Currently, Angkasa Pura I administered
13 airports in Central and Eastern part of
Indonesia, namely Ngurah Rai-Bali, Juanda-
Surabaya, Hasanuddin-Makassar, Sepinggan-
Balikpapan, Frans Kaisiepo-Biak, Sam
Ratulangi-Manado, Adisutjipto-Yogyakarta,
Adisumarmo-Surakarta, Syamsudin Noor-
Banjarmasin, Pattimura-Ambon, Ahmad
Yani-Semarang, Selaparang-Mataram, El Tari-
Kupang, also supervised 2 Cargo Warehousing
in Hasanuddin Airport, Makasar dan Sepinggan
Airport, Balikpapan.
Dalam perkembangannya Angkasa Pura
menjadi salah satu Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) di sektor perhubungan bergerak
di bidang pengelolaan dan pengusahaan
kebandarudaraan serta pelayanan jasa navigasi
penerbangan, sekaligus pelopor pengusahaan
kebandarudaraan yang bersifat komersial di
Indonesia.
Selanjutnya dengan bertambah banyaknya
Bandar udara yang dikelola Angkasa
Pura, maka dilakukan pembagian wilayah
pengelolaan Bandar Udara oleh Pemerintah
menjadi 2 bagian wilayah, Timur dan Barat
Indonesia, dimana Angkasa Pura I mengelola
Bandar udara diwilayah Tengah dan Timur
Indonesia dan Angkasa Pura II di Wilayah
Barat Indonesia.
Saat ini Angkasa Pura I telah mengelola 13
Bandar Udara di kawasan Tengah dan Kawasan
Timur Indonesia yaitu Bandara Ngurah Rai-
Bali, Juanda-Surabaya, Hasanuddin-Makassar,
Sepinggan-Balikpapan, Frans Kaisiepo-
Biak, Sam Ratulangi-Manado, Adisutjipto
-Yogyakarta, Adisumarmo-Surakarta,
Syamsudin Noor-Banjarmasin, Pattimura-
Ambon, Ahmad Yani-Semarang, Selaparang
-Mataram, El Tari - Kupang, serta mengelola
2 Cargo Warehousing di Bandara Hasanuddin
Makasar dan Bandara Sepinggan Balikpapan.
Wilayah pelayanan Air Traffic Services yang dikelola oleh
Angkasa Pura I adalah pada Flight Information Region II (FIR
II) yang meliputi batas wilayah udara Semarang sampai kearah
Timur Indonesia batas wilayah udara Papua. Pemanduan ATS
pada FIR II dipusatkan di Makassar dengan pengoperasian
Makassar Advanced Air Traffic System (MAATS).
PETA LOKASI BANDAR UDARA YANG DIKELOLA OLEH PT. ANGKASA PURA I
02 S E K I L A S A N G K A S A P U R A I
In addition, Angkasa Pura I runs the Air Traffic Services namely
Flight Information Region II (FIR II) comprising the air border of
Semarang into Eastern part of Indonesia, to be precise Papua
air border. ATS control over FIR II is located in Makassar with
the implementation of Makassar Advanced Air Traffic System
(MAATS).
BATAS WILAYAH UDARA PELAYANAN NAVIGASI PENERBANGAN ANGKASA PURA I
A N G K A S A P U R A I I N B R I E F 03
Didirikan pada tanggal 20 Pebruari 1962 berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 33 tahun 1962 dengan nama Perusahaan
Negara (PN) Angkasa Pura Kemayoran yang mempunyai tugas
pokok sebagai pengelola dan pengusahaan Badar Udara
Internasional Kemayoran Jakarta.
Pada tanggal 17 Mei 1965 berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 21 tahun 1965 Pemerintah merubah nama PN Angkasa
Pura ”Kemayoran” menjadi PN Angkasa Pura dengan maksud
untuk lebih membuka kemungkinan mengelola Bandar Udara
lain di wilayah Indonesia.
Dalam rangka pembagian wilayah pengelolaan Bandar
Udara, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun
1987 tanggal 19 Mei 1987 nama Perusahan Umum (PERUM)
Angkasa Pura dirubah menjadi Perusahaan Umum (PERUM)
Angkasa Pura I, hal ini sejalan dengan dibentuknya Perusahaan
Umum (PERUM) Angkasa Pura I yang secara khusus diberi tugas
untuk mengelola Bandar Udara Soekarno Hatta dan Halim
Perdanakusuma.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1992
bentuk Perusahaan Umum (PERUM) Angkasa Pura I dirubah
menjadi Perusahaan Angkasa Pura I (Persero) dengan Akta
Notaris Muhani Salim, SH tanggal 3 Januari 1993 dan telah
memperoleh persetujuan Menteri Kehakiman dengan
keputusan Nomor C2-470.HT.01.01 Tahun 1993 tanggal
24 April 1993 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia Nomor 52 tanggal 29 Juni 1993 dengan Tambahan
Berita Negara Republik Indonesia Nomor 2914/1993.
1 962 1965
19921987
S E J A R A H S I N G K A T P E R S E R O A N
History Of The Company’s
Pada tanggal 24 Oktober 1974 berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 37 tahun 1974 Pemerintah merubah status
badan hukum Perusahaan dari Perusahaan Negara (PN) menjadi
Perusahaan Umum (Perum).
Pada tanggal 24 Oktober 1974 berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 37 tahun 1974 Pemerintah merubah status
badan hukum Perusahaan dari Perusahaan Negara (PN) menjadi
Perusahaan Umum (Perum).
Pada tanggal 1 Oktober 1985 Bandar Udara Internasional
Kemayoran ditutup dan mengalihkan seluruh kegiatan
operasinya ke Bandar Udara Soekarno-Hatta.
Anggaran Dasar Perusahaan terakhir diubah berdasarkan
keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 14 Januari
1998 dan telah diaktakan dengan akta Notaris Imas Fatimah, SH
Nomor 30 tanggal 18 September 1998. Perubahan Anggaran
Dasar telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman
Republik Indonesia Nomor C2-25829.HT.01.04 Tahun 1998
tanggal 19 November 1998 dan dicantumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia Nomor 50 tanggal 22 Juni 1999
dengan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor
3740/1999.
Saat ini Angkasa Pura I mengelola 13 (tiga belas) Bandar Udara di kawasan Tengah dan Kawasan Timur Indonesia serta mengelola 2 (dua) Cargo Warehousing di Bandara Hasanuddin Makasar dan Bandara Sepinggan Balikpapan. 13 (tiga belas) Bandar Udara yang dikelolah oleh Angkasa Pura I adalah:
1. Ngurah Rai - Bali2. Juanda - Surabaya3. Hasanuddin - Makassar4. Sepinggan - Balikpapan5. Frans Kaisiepo - Biak6. Sam Ratulangi - Manado7. Adisutjipto - Yogyakarta
1 974 1985
1998 2007
H I S T O R Y O F T H E C O M P A N Y ’ S 05
8. Adisumarmo - Surakarta 9. Syamsudin Noor - Banjarmasin10. Pattimura - Ambon11. Ahmad Yani - Semarang12. Selaparang - Mataram13. El Tari - Kupang
Financial HighlightsI K H T I S A R D A T A K E U A N G A N P E N T I N G
IKHTISAR KEUANGAN
Laporan Keuangan perusahaan selama 10 tahun terakhir telah
diaudit oleh Auditor Independen, berikut ini auditor yang
ditetapkan oleh pemegang saham untuk melaksanakan general
audit atas laporan keuangan :
• Tahun buku 1998 sampai dengan 2000 diaudit oleh Badan
Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
• Tahun buku 2001 diaudit oleh KAP. Drs. Pieter Solang &
Uways.
• Tahun buku 2002 diaudit oleh Soejatna, Mulyana & Rekan.
• Tahun buku 2003 diaudit oleh BPK RI.
• Tahun buku 2004 diaudit oleh KAP. S. Mannan, Sofwan,
Adnan & Rekan dan BPK RI.
• Tahun buku 2005 diaudit oleh KAP. S. Mannan, Sofwan,
Adnan & Rekan.
• Tahun buku 2006 diaudit oleh KAP. Soejatna, Mulyana &
Rekan.
• Tahun buku 2007 diaudit oleh KAP. Grant Thornton
Hendrawinata.
Tahun 2001 sampai tahun 2002 general audit dilakukan oleh
Kantor Akuntan Publik. Untuk tahun 2003 dilakukan oleh
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI dan tahun 2004 dilakukan
oleh Kantor Akuntan Publik dan BPK RI. Sedangkan tahun 2005
sampai dengan tahun 2007 dilakukan oleh Kantor Akuntan
Publik. Daftar Auditor Independen dapat dilihat dalam tabel
di bawah ini :
FINANCIAL HIGHLIGHTS
For the past 10 years, the company’s financial reports has
been audited by the independent auditors. Following are the
appointed auditors by the stakeholders to conduct the general
audit of the financial reports:
• 1998 - 2000 audited by BPKP
• 2001 audited by KAP. Drs. Pieter Solang & Uways
• 2002 audited by Soejatna, Mulyana & Rekan
• 2003 audited by BPK RI
• 2004 audited by KAP. S. Mannan, Sofwan, Adnan & Rekan
& BPK RI
• 2005 audited by KAP. S. Mannan, Sofwan, Adnan & Rekan
• 2006 audited by KAP. Soejatna, Mulyana & Rekan
• 2007 audited by KAP. Grant Thornton Hendrawinata
From 2001 to 2002, general audit was conducted by public
accountant firm. 2003 was carried out by BPK RI. 2004 was
assigned by public accountant firm and BPK RI. From 2005 to
2007, it was performed by public accountant firm. The audit
fee of the independent auditors is inserted in the following
tabs.
AUDITOR INDEPENDEN
Selama 10 tahun terakhir perusahaan dapat mempertahankan
opini Auditor Independen yaitu ”Wajar Tanpa Pengecualian” (Unqualified Opinion).
Pada tahun buku 2006 selain general audit terhadap Laporan
Keuangan perusahaan dan Laporan Pelaksanaan Program
Kemitraan & Bina Lingkungan (PKBL) tahun buku 2005, Kantor
Akuntan Publik S. Mannan, Sofwan & Adnan juga melakukan
penyusunan Laporan Performa kegiatan usaha Air Traffic
Services Angkasa Pura I.
Pada tahun buku 2007 selain general audit terhadap Laporan
Keuangan perusahaan dan Laporan Pelaksanaan Program
Kemitraan & Bina Lingkungan (PKBL) tahun buku 2006 Kantor
Akuntan Publik Soejatna, Mulyana & Rekan juga melakukan
audit sistem informasi PT (Persero) Angkasa Pura I.
INDEPENDENT AUDITORS
For the past 10 years, the company maintains the independent
auditors opinion and stated as “unqualified opinion“.
For the operation report of 2006 as well as general audit
towards Financial Reports and PKBL of the operation year
2005, the public accountant of Soetjana, Mulyana & Rekan also
conducted the information system audit of Angkasa Pura I.
For the operation report of 2008, the public accountant of
Grant Thornton Hendrawinata carried out the general audit
towards Financial Reports and PKBL of the year 2007.
General overview of the year 2000 - 2007 has shown the
immense growth as it reflected in the balance sheet from the
year 1998 - 2007.
F I N A N C I A L H G H L I G H T S 07
KAP Drs. Pieter Solang & Uways. 2001
KAP Soejatna, Mulyana & Rekan. 2002
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI 2003
KAP S. Mannan, Sofwan, Adnan 2004
KAP S. Mannan, Sofwan, Adnan 2005
KAP Soejatna, Mulyana & Rekan 2006
KAP Grant Thornton Hendrawinata 2007
NAMA AKUNTAN / ACCOUNTANT NAME TAHUN BUKU / FINANCIAL YEARS
AUDITOR INDEPENDEN / INDEPENDENT AUDITOR’S
Pada tahun buku 2008 Kantor Akuntan Publik Grant Thornton
Hendrawinata melakukan general audit terhadap Laporan
Keuangan perusahaan dan Laporan Pelaksanaan Program
Kemitraan & Bina Lingkungan (PKBL) tahun buku 2007.
Gambaran umum tahun 2000 sampai dengan tahun 2007
mengalami pertumbuhan yang cukup baik, hal ini tercermin
dalam tabel neraca tahun 1998 sampai dengan 2007.
08 I K H T I S A R D A T A K E U A N G A N P E N T I N G
NERACA KOMPARATIF 10 TAHUN / COMPARATIVE BALANCE SHEET FOR 10 YEARS Dalam jutaan Rupiah In million Rupiah
URAIAN / DESCRIPTION 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
Aktiva / Assets : Aktiva Lancar / 1,029,667 772,584 1,044,173 921,742 833,507 943,113 1,300,524 1,283,011 1,524,163 1,822,660 Current AssetPiutang Jangka Panjang / 0 0 0 0 0 40,440 44,592 31,456 0 0 Long Term ReceivablesInvestasi Jangka Panjang / 68,252 68,060 57,009 195,336 191,003 181,311 205,515 631,850 578,728 519,371 Long Term InvestmentsAktiva Tetap / Fixed Assets 1,055,650 1,224,675 1,356,398 1,634,841 1,568,902 1,851,842 2,050,894 2,701,461 2,565,445 4,455,419 Aktiva Lain-lain / 31,242 44,284 58,726 51,639 105,729 78,978 32,853 77,166 255,866 678,737 Other AssetsTotal Aktiva / Total Assets 2,184,810 2,109,603 2,516,305 2,803,558 2,699,141 3,095,684 3,634,378 4,724,944 4,924,201 7,476,187 Kewajiban dan Ekuitas / Liability and Shareholders’ Equity :Kewajiban Jangka Pendek / 262,284 119,224 187,082 168,409 205,930 188,063 256,271 314,226 290,598 350,795 Short Term LiabilitiesKewajiban Pajak Tangguhan / 0 0 16,788 58,042 56,126 69,126 79,658 73,674 84,991 125,033 Deferred Tax LiabilitiesKewajiban Jangka Panjang / 24,554 19,282 15,242 11,261 7,695 5,939 9,305 11,650 12,748 18,252 Long Term LiabilitiesBantuan Pemerintah Yang Belum 206,870 189,194 307,137 621,637 538,964 946,529 1,184,295 0 0 0 Ditentukan Statusnya / UndefinedStatus Of Government Contribution *) Ekuitas / Shareholders’ Equity 1,691,101 1,781,902 1,990,055 1,944,208 1,890,425 1,886,027 2,104,849 4,325,395 4,535,864 6,982,107 Total Kewajiban dan Ekuitas / 2,184,810 2,109,603 2,516,305 2,803,558 2,699,141 3,095,684 3,634,378 4,724,944 4,924,201 7,476,187 Total Liabilities and Shareholders’ Equity
*): Saldo BPYBDS dimasukkan ke dalam kelompok Ekuitas sesuai dengan surat Dirjen Perbendaharaan Depkeu RI No: PER.10/PB/2007 tanggal 7 Maret 2007.
TOTAL AKTIVA / TOTAL ASSETS
2.24
3
2.18
5
2.11
0
2.51
6
2.80
4
2.69
9 3.09
6 3.63
4
4.72
5
4.92
4
7.47
6
8.000
7.000
6.000
5.000
4.000
3.000
2.000
1.000
097 98 99 00 01 02 03 04 05 06 07
Dalam Milyar Rupiah - In Billion Rupiah
LAPORAN LABA RUGI KOMPARATIF 10 TAHUN / COMPARATIVE INCOME STATEMENTS FOR 10 YEARS
LABA BERSIH SETELAH PAJAK/ NET INCOME AFTER TAX
F I N A N C I A L H I G H L I G H T S 09
Dalam Milyar Rupiah - In Billion Rupiah
600,000
500,000
400,000
300,000
200,000
100,000
01 2 3 4 5 6 7 8 9 10
171,
398
323,
673
418,
108
198,
455
109,
169
286,
752 334,
864
285,
738 32
6.96
2
592,
091
Dalam jutaan Rupiah In million Rupiah
URAIAN / DESCRIPTION 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
PENDAPATAN / REVENUE Aeronautika / Aeronautic 296,135 450,680 459,724 621,378 755,996 606,142 861,844 952,846 1,020,755 1,178,324 Non Aeronautika / 93,797 104,534 115,551 145,545 167,033 160,763 200,775 261,991 289,822 371,073 Non Aeronautic Total Pendapatan / 389,932 555,214 575,275 766,923 923,029 766,905 1,062,619 1,214,837 1,310,577 1,549,397 Total RevenueBEBAN OPERASIONAL / OPERATING EXPENSES Beban Pegawai / Employee 89,748 117,625 136,110 176,621 228,912 235,393 312,043 330,285 334,881 386,556 Beban Pemeliharaan / 25,475 34,118 46,783 51,269 61,456 67,697 61,312 71,497 76,225 91,367 Maintenance Beban Persediaan / 5,891 7,415 8,386 9,362 10,258 11,480 14,232 18,623 25,065 24,869 InventoryBeban Utility / Utilities 26,939 20,903 31,078 35,114 44,315 50,556 57,713 97,287 107,879 131,871 Beban Umum / General 43,000 59,990 48,711 134,685 146,089 152,166 167,953 168,390 295,709 312,093 Beban Penyusutan Aktiva 11,712 30,902 103,492 118,697 119,683 155,834 147,894 220,319 19,618 315,593 Tetap / Depreciation Beban Penyisihan Piutang / 67,297 81,397 38,760 4,001 43,685 30,721 31,065 11,574 206,156 35,017 Bad Debt Beban Amortisasi / 621 1,164 1,484 2,064 2,524 2,909 8,135 9,546 6,993 8,389 Amortization Total Beban Operasional / 270,685 353,514 414,804 531,813 656,922 706,756 800,347 927,521 1,072,526 1,305,756 Total Operating Expenses Laba Operasional / 119,247 201,699 160,471 235,110 266,107 60,149 262,272 287,315 238,051 243,640 OperatingIncome PENDAPATAN DAN BEBAN LAIN-LAIN / OTHER INCOME (EXPENSES) Pendapatan Lain-lain / 697,047 125,950 361,436 342,702 134,758 153,426 187,893 209,516 239,457 229,794 Other Income Beban Lain-lain / (14,533) (122,243) (96,675) (38,273) (160,054) (73,311) (78,220) (70,990) (145,458) (84,664) Other ExpensesPendapatan (Beban) 682,513 3,707 264,761 304,429 (25,296) 80,115 109,673 138,526 93,999 145,130 Lain-lain /Other Incomes (Expenses) Laba Sebelum Pajak / 801,760 205,406 425,232 539,539 240,811 140,264 371,945 425,841 332,050 388,771 Income Before Tax Expenses Pajak Penghasilan / Income TaxTaksiran Pajak Kini / 209,670 34,008 112,708 80,176 44,272 18,095 75,018 96,961 34,995 21,766 Current Pajak Tangguhan / 0 0 (11,149) 41,255 (1,916) 13,000 10,175 (5,984) 11,317 40,042 DefferedPPh Badan Tahun Berjalan / 209,670 34,008 101,559 121,431 42,356 31,095 85,193 90,976 46,312 61,808 Company tax Laba Bersih Setelah 592,091 171,398 323,673 418,108 198,455 109,169 286,752 334,864 285,738 326,962 Pajak / Net Income After Tax
PENDAPATAN / REVENUE
BEBAN / EXPENSES
10 I K H T I S A R D A T A K E U A N G A N P E N T I N G
2.000
1.800
1.600
1.400
1.200
1.000
800
600
400
200
01998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
Aeronautika / AeronauticNon Aeronautika / Non AeronauticPendapatan Lain-lain / Other Income
1.17
837
123
0
1.02
129
023
9
953
262
210
756
167
135
606
161
153
862
201
188
296
9469
7
451
105
126
460
116
361
621
146
343
1.600
1.400
1.200
1.000
800
600
400
200
01998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
Total Beban Operasional / Total Operational Expense
Beban Lain-lain / Other Expenses
38
97
122
1527
1 354 41
5
532 65
716
0
707
800
928 1.
073
1.30
6
73
78
71
145
85
Dalam Milyar Rupiah - In Billion Rupiah
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS PERIODE 10 TAHUN / STATEMENTS OF CHANGES IN STOCKHOLDERS EQUITY FOR 10 YEARS
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS PERIODE 10 TAHUN / STATEMENTS OF CHANGES IN STOCKHOLDERS EQUITY
F I N A N C I A L H I G H L I G H T S 11
8000
7000
6000
5000
4000
3000
2000
1000
01998 99 00 01 02 03 04 05 06 07
1.78
2
1.69
1 1.99
0
1.94
4
1.89
0
1.88
6 2.10
5
4.32
5
4.53
6
6.98
2
Dalam jutaan Rupiah In million Rupiah
URAIAN / DESCRIPTION 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
Saldo Awal / Ekuitas 1,904,594 1,691,101 1,781,902 1,990,055 1,944,208 1,890,425 1,886,027 2,104,849 4,325,394 4,535,863 Laba Bersih/ Net Profit 592,090 171,398 323,673 418,108 198,455 109,169 286,752 334,864 285,738 326,962 Dividen / Devidend (125,000) (192,429) (85,700) (250,000) (250,865) (98,732) (56,767) (100,363) (66,973) (71,434)Tantiem / Bonus & Reward (27,102) (57,350) (26,995) (37,624) (2,282) (1,488) (1,330) (2,151) (3,734) (2,979)Dana Pensiun & THT/ (2,361) (11,842) 0 0 (15,533) (15,599) (16,471) 0 0 0 Pension Plan & Old age benefitprogram PKBL / CSR & Community Development (5,926) (17,763) (3,428) (9,376) (12,543) (5,954) (5,185) (8,603) (6,697) (8,572)Cadangan Modal / (31,831) 0 0 (170,000) 0 (496) 0 0 0 0 Capital ReserveKeluarga Prasejahtera dan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 SejahteraModal Ditempatkan dan Disetor/ (125,000) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Subscribed and paid in Modal Donasi / 560 0 0 0 0 0 777 0 0 0 Donated CapitalBantuan Pemerintah yang Belum ditentukan statusnya / 1,998,365 0 2,203,684 BPYBDS Government Assistance PendingDetermination in Status Penyertaan Modal Pemerintah / (488,923) 198,787 28,158 0 37,165 0 0 0 0 0 Government Capital Investment Efek dari perubahan 0 0 (27,937) 0 0 0 0 0 0 0 kebijakan PSAK 46Koreksi laba rugi tahun lalu 0 0 0 0 0 0 13,200 0 0 0 Laba yang belum direalisasi atas efek/ 0 0 381 3,044 (8,181) 8,702 (2,154) (1,568) 2,135 (1,418)Unrealized Gain on Securities Saldo Akhir 1,691,101 1,781,903 1,990,055 1,944,208 1,890,425 1,886,027 2,104,849 4,325,394 4,535,863 6,982,106
LAPORAN ARUS KAS KOMPARATIF 10 TAHUN / COMPARATIVE CASH FLOW STATEMENTS FOR 10 YEARS
12 I K H T I S A R D A T A K E U A N G A N P E N T I N G
Dalam juta rupiah In million rupiah
URAIAN / DESCRIPTION 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
Arus Kas Bersih dari (untuk) 623,509 102,612 466,820 584,294 224,356 245,887 428,917 902,848 279,642 467,931
Aktivitas Operasi /Net Cash Flow
Provided(Used) From Operating
Activities
Arus Kas Bersih dari (untuk) 623,190 (256,386) (304,125) (668,662) (130,657) (432,265) (333,576) (1,326,216) (77,944) (175,343)
Aktivitas Investasi / Net Cash
Flow Used Investment Activities
Arus Kas Bersih dari Aktivitas (803,208) (103,545) 26,320 (153,437) (338,477) 292,243 173,201 703,732 (62,724) (83,545)
(untuk) Pendanaan / Net Cash
Flow Used in Financing Activities
Kenaikan/(Penurunan) Kas 443,491 (257,319) 189,014 (237,805) (244,779) 105,864 268,542 280,364 138,974 209,042
Dan Setara Kas / Net
(Decrease) Increase During
Current Year
Of Cash And Equivalents
Kas Dan Setara Kas Pada 308,187 751,678 494,359 683,373 445,568 200,789 306,653 575,195 855,559 994,533
Awal Periode / Cash And
Equivalents At Beginning
Of The Period
Kas Dan Setara Kas Pada 751,678 494,359 683,373 445,568 200,789 306,653 575,195 855,559 994,533 1,203,575
Akhir Periode / Cash And
Equivalents At Ending Of
The Period
LAPORAN ARUS KAS / CASH FLOW STATEMENT
1400
1200
1000
800
600
400
200
02003 2004 2005 2006 2007
251.
678
575
856
995
1.20
4
Dalam jutaan Rupiah In million Rupiah
Dalam Milyar Rupiah - In Billion Rupiah
F I N A N C I A L H I G H L I G H T S 13
14 I K H T I S A R D A T A K E U A N G A N P E N T I N G
RASIO KEUANGAN PERIODE 10 TAHUN / FINANCIAL RATIO OF PERIOD 1O YEARS
No. URAIAN 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 DESCRIPTION
1 RENTABILITAS 27.19% 9.73% 6.38% 8.39% 9.86% 11.86% 22.93% 23.65% 18.16% 15.72% RENTABILITY
2 LIKUIDITAS 392.58% 648.01% 558.14% 547.32% 404.75% 509.04% 507.48% 408.31% 524.49% 519.58% LIQUIDITY
3 SOLVABILITAS 13.13% 6.57% 8.71% 8.48% 9.99% 8.50% 9.50% 8.46% 7.89% 6.61% SOLVABILITY
1998 99 00 01 02 03 04 05 06 07
1998 99 00 01 02 03 04 05 06 07
1998 99 00 01 02 03 04 05 06 07
519.
58%
F I N A N C I A L H I G H L I G H T S 15
RENTABILITAS / RENTABILITY
LIKUIDITAS / LIQUIDITY
SOLVABILITAS / SOLVABILITY
30%
25%
20%
15%
10%
5%
0
27.1
9%
9.73
%
6.38
% 8.39
%
9.86
%
11.8
6%
22.9
3%
23.6
5%
18.1
6%
15.7
2%
14%
12%
10%
8%
6%
4%
2%
0
13.1
3%
6.57
%
8.71
%
8.48
%
9.99
%
8.50
%
9.50
%
8.46
% 7.89
%
6.61
%
700%
600%
500%
400%
300%
200%
100%
0
404.
75%
648.
01%
558.
14%
547.
32%
509.
04%
507.
48%
408.
31%
524.
49%
392.
58%
BIDANG USAHA ANGKASA PURA I
Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang usaha pelayanan
jasa navigasi penerbangan dan pelayanan kebandarudaraan,
produk usahanya adalah Aeronautika Air Traffic Services (ATS),
Aeronautika Non ATS dan Non Aeronautika.
Aeronautika Air Traffic Services (ATS) dengan produk Pelayanan
Jasa Penerbangan yang terdiri atas route charge (domestik
dan internasional) dan overflying (internasional). Sedangkan
Aeronautika Non ATS meliputi Pelayanan Jasa Pendaratan,
Penempatan dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U),
Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U), Pelayanan
Jasa Garbarata (Aviobridge). Adapun Non Aeronautika meliputi
Jasa Pemakaian Counter, Conveyor, Utilitas, Sewa dan Konsesi,
Pemasangan Reklame dan Cargo Warehousing.
Gambaran bidang usaha Angkasa Pura I adalah sebagai
berikut:
BUSINESS SCOPE OF ANGKASA PURA I
As the company deals with navigation and airport services,
the product offered was Aeronautica Air Traffic Services (ATS),
Aeronautica Non ATS and Non Aeronautica.
ATS features the aviation services comprising route charge
(domestic and international) and overflying (international).
Aeronautica Non ATS features the landing services, air craft
grounding (PJP4U), air passengers services (PJP2U), and
aviobridge. Non Aeronautica features the counter services,
conveyor, utilities, leasing and concessions, advertisement and
cargo warehousing.
The following are the business scope overview of Angkasa Pura I:
ProductPJP : - Internasional- Domestik- Overflying
Product- PJP4U- PJP2U- Aviobridge- Counter
Aeronautika (Non ATS) Non Aeronautika
Product- Rent & Concession- Advertising, Etc
Airport ServicesAir Traffic Services
16 I K H T I S A R D A T A K E U A N G A N P E N T I N G
Peningkatan Pelayanan Keselamatan Penerbangan dan Keamanan Bandara Upaya peningkatan pelayanan keselamatan penerbangan dan
keamanan bandar udara yang diprioritaskan di Bandar Udara
Ngurah Rai-Bali sebagai bandar udara internasional kelas utama
yang merupakan pintu gerbang wisata bagi turis mancanegara
telah dilakukan peningkatan kualitas dan kuantitas SDM,
melakukan peremajaan peralatan maupun sistem penunjang
navigasi penerbangan, perbaikan peralatan maupun sistem dan
prosedurnya.
Sebelumnya Lembaga Keamananan Transportasi Internasional
dalam hal ini Transportation Security Administration (TSA)
Amerika Serikat telah melakukan assesment sejak tahun
2005 dan re-assessment terakhir pada bulan Maret 2007
dengan hasil “Compliance with standard security procedure
internasional” yang pada gilirannya Bandar Udara Ngurah Rai-
Bali mendapatkan predikat penghargaan sebagai Bandar Udara
dengan sistem keselamatan dan keamanan terbaik di Indonesia
dan yang pertama kali dari Direktorat Jenderal Perhubungan
Udara Departemen Perhubungan.
Pencapaian tingkat predikat “Compliance with standard
security procedure internasional“ menjadikan Travel Banned
bagi Bandar Udara Ngurah Rai-Bali yang dipasang disejumlah
bandara Internasional di Amerika, Eropa dan Australia telah
dicabut, dengan demikian wisatawan manca negara tidak
lagi ragu memasuki Indonesia melalui Bandara Ngurah Rai
Bali, sehinggah pada tahun 2007 wisatawan mancanegara
masuk Bali melalui Bandar Udara Ngurah Rai naik 19,26 %
dibandingkan tahun 2006.
Sejalan dengan pencapaian Bandara Ngurah Rai-Bali, bandara-
bandara di lingkungan Angkasa Pura I juga terus berbenah
dalam memberikan pelayanan prima. Hal ini terlihat dengan
meningkatnya jumlah penumpang dari dan ke seluruh bandara
di lingkungan Angkasa Pura I.
Enhancing Airport Safety & SecurityThe improvement works of airport safety and security are
prioritized in Ngurah Rai Airport, Bali as the international main
gate for overseas tourists and it highlights the HRD quality
and quantity development, the tools and supporting aviation
utilities rejuvenation, device repair and its procedures.
The US Transportation Security Administration has assessed
the airport in 2005 and the last reassessment was conducted
in March 2007, resulted “compliance with standard security
procedure international“. Moreover, the airport was awarded
the best safety and security system in Indonesia from the
General Directorate of Air Transportation of the Minister of
Transportation.
The compliance with international standard security procedure
makes the travel banned expired by the global airports in
US, Europe and Australia. Hence, the overseas tourists will
not hesitate to enter from Ngurah Rai airport. Since 2007,
the overseas tourists from Ngurah Rai airport have increased
19.26% compared to 2006.
In response to Ngurah Rai renowned achievement, the number
of airports under Angkasa Pura I management also strive to give
the utmost service. This is clearly indicates by the increase of
passengers traffic to and from Angkasa Pura I list of airports.
10.000
9.000
8.000
7.000
6.000
5.000
4.000
3.000
2.000
1.000
0 DPS SUB UPG BPN JOG BDJ SRG AMI MDC SOC AMQ KOE
F I N A N C I A L H I G H L I G H T S 17
TAHUN / YEAR 2006 TAHUN / YEAR 2007
GRAFIK PERGERAKAN PENUMPANG TAHUN 2006 - 2007PASSENGERS TRAFFIC CHART 2006-2007
I Bandara Growth Bandara Ngurah Rai 6.296.423 7.509.021 19,26 Bandara Juanda 8.986.650 8.833.070 (1,71) Bandara Hasanuddin 4.010.080 4.534.673 13,08 Bandara Sepinggan 2.872.768 3.144.627 9,46 II Bandara Take-Off Bandara Adisutjipto 2.564.144 2.576.823 0,49 III Bandara Push to BEP Bandara Syamsudin Noor 1.477.415 1.614.038 9,25 Bandara Ahmad Yani 1.423.814 1.476.152 3,68 Bandara Selaparang 905.556 942.241 4,05 Bandara Sam Ratulangi 1.139.334 1.139.322 0,00 Bandara Adisumarmo 684.418 714.754 4,43 Bandara Pattimura 444.317 529.966 19,28 Bandara El Tari 484.831 527.644 8,83 IV Bandara Loss/PSO Bandara Frans Kaisepo 318.614 310.022 (2,70) TOTAL (orang /person) 31.608.364 33.852.353 7,10
NO
TREND(%)
JUMLAH PENUMPANG
2006 2007
TOTAL PASSENGERKELOMPOK BANDARAAIRPORT GROWTH
L A P O R A N K O M I S A R I S
Report from the Board of Commissioners
PERUSAHAAN AKAN SELALU MELAKSANAKAN
PENYEMPURNAAN KETENTUAN-KETENTUAN UNTUK
PENINGKATAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG
BAIK, SEBAGAI ACUAN PRINSIP DALAM PENGELOLAAN
PERUSAHAAN SECARA KONSISTEN. KEMUDIAN DIREKSI
AKAN MELAKUKAN MONITORING DAN EVALUASI SECARA
BERKALA TERHADAP PENERAPAN TATA KELOLA
PERUSAHAAN. SELANJUTNYA, BERSAMA KOMISARIS,
DIREKSI TELAH MENETAPKAN SEBUAH KEBIJAKAN
MENGENAI MEKANISME HUBUNGAN KERJA ANTARA
KOMISARIS DENGAN DIREKSI. BESAR HARAPAN KAMI,
PERUSAHAAN AKAN DAPAT BERKEMBANG LEBIH BAIK
DI MASA YANG AKAN DATANG.
Pemegang Saham dan Stakeholders yang terhormat.Tahun 2007 merupakan tahun yang cukup
baik bagi PT (Persero) Angkasa Pura I bila
dilihat dari sisi indikator keuangan. Kinerja
perseroan yang tercermin dari sejumlah
indikator memperlihatkan adanya peningkatan.
Perseroan mencatat laba tahun ini adalah
sebesar Rp 388,77 miliar meningkat 17,08
% dari laba tahun 2006 lalu yaitu sebesar
Rp 332,05 miliar. Laba tersebut diperoleh dari
peningkatan pendapatan sebesar Rp. 1.550,04
miliar pada tahun 2006 dan menjadi sebesar
Rp 1.778,19 miliar tahun 2007 atau meningkat
sebesar 14,78 %. Dengan kinerja yang cukup
baik tersebut maka sesuai Keputusan Menteri
BUMN No 100/MBU/2002 tanggal 4 Juni
2002 perseroan memperoleh pencapaian
score kategori 80.50 dan mendapatkan “AA“,
dengan kinerja operasional sesuai Surat
Keputusan Direktorat Jenderal Perhubungan
Udara, memperoleh skor 35.
Namun segenap jajaran karyawan dan
manajemen perseroan tentu tidak boleh terlalu
berpuas diri atas indikator angka-angka tersebut.
Upaya-upaya peningkatan menuju bandara
dengan pelayanan kelas dunia sebagaimana visi
dan misi perusahaan masih merupakan impian
yang perwujudannya masih memerlukan kerja
keras dari seluruh jajaran di PT Angkasa Pura.I
ini. Kerja keras yang paling penting adalah
membenahi berbagai elemen internal Perusahaan
.
Dear esteemed stakeholders,The year 2007 was considered a good year for
PT. (Persero) Angkasa Pura I as indicated by
the financial sectors. The performance points
toward the escalation. The company confirms
the profit of Rp. 388,77 billion as it increases
17.08% compared to 2006 profit which was
Rp. 332,05 billion. The sums are obtained from
the multiply income of Rp. 1,550.04 billion in
2006 to Rp. 1,778.19 billion in 2007 or boost
to 14.78%. With this remarkable performance,
the company awarded the score 80.50 and
marked as “AA“ as declared by the Minister
of state owned companies decree No. 100/
MBU/2002 dated June 4, 2002 and garnered
the score 35 point in operational performance
as affirmed by the Directorate General of Air
Transportation.
For this reason, the staff and management of
the company shall not be fully satisfied toward
the stunning indication. The goal to become
the world class airport service as stated in
vision and mission still require a determination
and hard work from the entire staff. The
most important point begins with manage
the various elements within the internal
company. It can be initiated with conducive
working environment between management
and employees, airport infrastructure
expansion, upgrading and maintain the device
that relates to navigation in order to have a
secure and well being journey experience.
IR. EFFENDI BATUBARA, M.SiKomisaris UtamaPresident Commissioner
19
mulai dari penciptaan suasana yang kondusif dengan revitalisasi
hubungan manajemen dan karyawan, pembangunan
infrastruktur bandara, peningkatan dan pemeliharaan alat-alat
yang berkaitan dengan navigasi sehingga menjamin terciptanya
keamanan dan keselamatan penerbangan hingga peningkatan
mutu pelayanan guna mewujudkan service excelence ditengah
semakin tingginya tuntutan konsumen pengguna jasa terhadap
pelayanan kebandarudaraan termasuk peningkatan kualitas
dan kapabilitas sumber daya manusia.
Kita semua tentu terus mengamati fenomena regional dan
nasional saat ini yang merupakan tantangan bagi kita semua
dalam pengembangan pengelolaan kebandarudaraan di tanah
air saat ini. Secara regional kita melihat bagaimana negara
tetangga terus memacu kemajuan bandaranya dengan terus
memodernisasi sistem, peralatan dan infrastrukturnya termasuk
penerapan teknologi mutakhir dalam rangka optimalisasi
pelayanan bagi pengguna jasa. Sementara di dalam negeri saat
ini kita semua sedang berada dalam semangat otonomi daerah
termasuk adanya upaya dari pemerintah daerah mendapatkan
porsi yang lebih besar lagi untuk keikutsertaannnya dalam
pengelolaan bandara. Tantangan lainnya adalah situasi
ekonomi makro akibat naiknya harga minyak dunia yang juga
akan menjadi salah satu faktor yang langsung maupun tidak
langsung turut mempengaruhi kinerja perseroan kedepan.
Ditambah akan adanya kebijakan baru pemerintah untuk
memisahkan pengelolaan terminal bandara dan Airport Traffic
System (ATS). Semua fenomena tersebut tentu perlu dijadikan
bahan pertimbangan untuk antisipasi dalam penyusunan
langkah-langkah strategis perseroan selanjutnya.
Beberapa hal yang menjadi pokok perhatian Dewan Komisaris
untuk dapat diperhatikan oleh manajemen adalah sebagai
berikut :
Manajemen, Organisasi, SDM, Umum dan LogistikDalam rangka menuju bandara yang moderen, maka manajemen
pengelolaan kebandarudaraan juga perlu disesuaikan dengan
perkembangan zaman saat ini. Sstem manajemen yang
handal dan penggunaan teknologi yang memadai juga akan
mendorong tingkat efisiensi dan transparasi sehingga dapat
memacu modernisasi pengelolaan kebandarudaran tersebut.
Untuk itu, peningkatan kualitas SDM dan membangun
mekanisme hubungan industrial serta hubungan manajemen
dengan karyawan, penciptaan organisasi yang lebih efektif
merupakan faktor-faktor yang harus sudah mulai dibenahi
sehingga dapat memacu modernisasi kebandarudaraan
tersebut. Perlu dirumuskan langkah-langkah kongkret yang
dapat segera dilaksanakan dalam bidang manajemen dan
sumber daya manusia, sehingga segenap karyawan memiliki
persepsi dan tujuan bersama untuk mewujudkan visi dan misi
perseroan yang telah ditetapkan. Untuk memacu kualitas SDM
tersebut, Dewan Komisaris mendukung upaya Direksi untuk
mengirim pegawai-pegawai yang berpotensi dan berprestasi
belajar di lembaga-lembaga aviasi internasional yang ternama.
Demikian juga dalam sistem pengadaan dan logistik, perlu
diciptakan sistem dan prosedur serta mekanisme pengadaan
dan logistik yang lebih transparan atau terbuka serta efisien
This shall meet the ever increasing demand of the consumers
to create the service excellence and also the improvement of
quality and HRD capability.
We might aware the regional and national phenomenon and it
could be a challenge to manage our services. Regionally, I had
witnessed our neighbor make every effort to upgrade its airport
through state of the art system and infrastructure to optimize
and benefit the consumers. Incidentally, in internal course, we
are now in the spirit of self autonomy and yet the government
attempts to gain more share for its venture to manage the
airport. The macro side challenge is the massive hike of global
oil price that direct or indirectly affect the up-coming company’s
performance. Yet, the government will apply the new policy to
separate the airport management system and Airport traffic
system (ATS). Those mentioned phenomena will be considerate
matters for us to anticipate the strategic move.
Some major concerns from board of commissioners are:
Management, Organization, HRD, General & LogisticTo accomplish the modern airport, the management shall update
the current technology. The capable management system and
technology utilization will then shift to efficient and transparency
and could modernize airport management system.
Therefore, the quality enhancement of HRD and developing
an industrial mechanism as well as management relationship
with the employees and the effective organization are the
important factors to be managed in order to attain the airport
modernization. We should set up the comprehensive step
in management and HRD that every employee has the same
perception to realize the vision and mission. To upgrade HRD,
the board of commissioners support the directors attempt to
send the potential staff to learn in renowned international
aviation institution.
The same implementation also applies to supply and logistic
system. We should produce the transparent and open policy
procedure towards logistic and supply as it reflects the ethic and
value of the company to support its vision and mission.
Management Information System Development, Maintaining & Improvement of Infrastructure Quality & Navigation Devices.
As the public service company, PT. Angkasa Pura I should posses
the advanced MIS technology in regards to modernize the airport
to be on par to the developed country. Moreover, to guarantee
the utmost quality service especially in the safety and security
aviation and give the convenience toward the passengers,
we require modernizing facilities and infrastructure as well
as navigator system. We should highlight more investment to
improve those mentioned course.
Partnership Program & Environmental ConcernsPartnership Program & Environmental Concerns (PKBL) is one
of the company’s Corporate Social Responsibility program.
According to the company’s regulation No. 40, 2007,
20 L A P O R A N K O M I S A R I S
sehingga mencerminkan nilai dan etika yang dianut oleh
perseroan guna mendukung visi dan misi perseroan.
Pengembangan Management Information System, Pemeliharaan dan Peningkatan Kualitas Infrastruktur dan Alat-Alat Navigasi
PT Angkasa Pura I sebagai perusahaan pelayanan publik sudah
sepatutnya memiliki teknologi Management Information
System (MIS) yang handal sehingga memadai dalam rangka
memacu modernisasi bandara tersebut sebagaimana bandara-
bandara di negara maju. Kemudian dalam rangka menjamin
terjaganya mutu dan kualitas pelayanan khususnya terhadap
keselamatan dan keamanan penerbangan serta kenyamanan
pengguna jasa, diperlukan adanya modernisasi seluruh fasilitas
dan infrastruktur pelayanan serta alat-alat navigasi. Porsi
investasi perlu lebih ditekankan untuk melakukan peningkatan
kedua hal tersebut.
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) merupakan
sarana perseroan untuk ikut serta mengambil tanggung
jawab dalam pengembangan masyarakat melalui program
Corporate Social Responsibility (CSR). Sesuai Undang-Undang
Perseroan Nomor 40 Tahun 2007 maka PT Angkasa Pura I perlu
merumuskan program PKBL ini secara efektif dan transparan
sehingga mengena sasaran dan kehadiran PT Angkasa Pura.I
dapat dirasakan oleh masyarakat paling tidak masyarakat
yang berada di sekeliling bandara-bandara yang dikelola oleh
PT Angkasa Pura I.
Proyek Pembangunan Bandara Baru Makassar dan LombokPembangunan Bandara baru Makassar dan Lombok ini
merupakan peristiwa monumental bagi PT Angkasa Pura I.
Pengalaman membangun bandara ini akan menjadi kebanggaan
tersendiri bagi seluruh jajaran PT Angkasa Pura I. Dewan Komisaris
menyadari dan menghargai sepenuhnya kerja keras yang telah
dilakukan manajemen dan jajaran di PT Angkasa Pura I untuk
menyelesaikan kedua proyek ini sesuai jadwal yang telah
ditentukan. Kehadiran kedua bandara baru ini nantinya tentu
akan menambah kazanah dalam pengelolaan bandara yang
moderen di tanah air.
Tata Kelola PerusahaanTekad Direksi untuk menerapkan GCG sejak tahun 2006 lalu
cukup menggembirakan. Penerapan GCG hendaknya terus
dilakukan secara konsisten sehingga tercermin dalam kinerja
perusahaan secara keseluruhan.
Pemegang Saham Yang terhormat,Sebagai Komisaris di PT (Persero) Angkasa Pura I yang baru
diangkat pada 9 Nopember 2007 lalu, kami ingin menggunakan
kepercayaan pemegang saham ini untuk menjalankan
amanat sesuai ketentuan dalam perundang-undangan
untuk bertugas mengawasi dan memberi nasehat kepada
manajemen perseroan. Tugas tersebut tidaklah ringan, kami
membutuhkan dukungan dari semua pihak sehingga tugas dan
fungsi Komisaris tersebut senaniasa dapat efektif dan produktif
dan memberikan value added yang optimal untuk memajukan
Angkasa Pura I has to set the effective and transparent PKBL
program in order to achieve its mission and the surrounding
community could benefit the existence of the airports managed
by PT. Angkasa Pura I.
Makassar & Lombok New Airport ExpansionThe expansion of Makassar and Lombok new airport become
a monumental event and proud moment for PT. Angkasa Pura
I and its whole staff. The board of commissioners are truly
appreciated the hard work committed by the management and
staff of the company to accomplish the prestigious projects on
time. The up coming landing field shall bring new dimension to
a modern airport management in the country.
Good Corporate GovernanceThe board of directors’ commitment to perform GCG since
2006 has shown a good progress. The GCG consistent
implementation is reflected through the entire company
performance.
Dear valued shareholders,As the board of commissioners of PT. (Persero) Angkasa
Pura I and currently appointed by November 9, 2007 we will
utilize the trust to abide the bestowed grant according to the
governing law to supervise and advise the company’s board of
management. We realize this is not an easy task and require your
support in order the function of ours will always be effective
and productive and in return give the optimum added value to
to growth of the company according to its vision and mission.
The commitment and efforts endeavored by all management
and staff of PT. Angkasa Pura I will eventually reflected by
R E P O R T F R O M T H E B O A R D O F C O M M I S S I O N E R S 21
perseroan sesuai visi dan misi perseroan. Pada akhirnya semua
daya dan upaya yang dilakukan oleh segenap jajaran di
PT Angkasa Pura I ini akan terecermin dari meningkatnya mutu
pelayanan kebandarudaraan. Mutu pelayanan yang prima dan
kepuasan para pelanggan serta para pemangku kepentingan
(stakeholders) terhadap PT Angkasa Pura I merupakan cita-cita
mulia kita semua yang pasti bisa diraih bila disertai dengan
semangat kebersamaan dan komitmen dari kita semua.
Jakarta, 31 Desember 2007
Ir. Effendi Batubara, M.SIKomisaris Utama
President Commissioner
Drs. Arie Soelendro. Ak,.MAKomisaris
Commissioner
Ir. D.Sonny Priyarsono, Ph.DKomisaris
Commissioner
Drs. Hakamuddin Djamal. M.SiKomisaris
Commissioner
Suyitno Affandi, SE., M.SiKomisaris
Commissioner
the improvement in airport services. To reach the superlative
services and customers’ satisfaction will become our noble duty
and can be triumphed if only we have the togetherness and
solid commitment from each of us.
Jakarta, December 31 2007
22 L A P O R A N K O M I S A R I S
SUSUNAN DEWAN KOMISARIS
Ir. Effendi Batubara, M.SiMenjabat sebagai Komisaris Utama PT Angkasa
Pura I sejak 9 November 2007. Saat ini menjabat
Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Departemen
Perhubungan RI. Sebelumnya pernah menjadi
Komisaris di PT Pelindo II (Persero). Menamatkan
pendidikan dari Fakultas Teknik Sipil ITB Bandung
Tahun 1974 dan Program Pasca Sarjana (MS-SPL)
IPB Bogor, Lahir di Sidikalang 25 Juli 1948
Drs. Arie Soelendro, Akt, MAMenjabat sebagai Komisaris PT Angkasa Pura
I sejak 9 November 2007. Saat ini aktif sebagai
Dosen di Program Pasca Sarjana Uinversitas
Indonesia Jabatan sebelumnya adalah Kepala Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Menamatkan pendidikan S-1 dari Fakultas Ekonomi
Universitas Padjajaran Bandung tahun 1972 dan
S-2 (MA Economics) dari Yale University Amerika
Serikat tahun 1983 dan mengikuti Post Graduate
Program Harvard Law School tahun 1984. Lahir di
Malang 29 Desember 1946
Drs. Hakamuddin Djamal, M.SiMenjabat sebagai Komisaris PT Angkasa Pura I
sejak 9 November 2007. Pernah menjabat sebagai
Sekretaris Wilayah Daerah (Sekwilda) Provinsi
Sulawesi Selatan, Staf Ahli Menteri Dalam Negeri
dan Gubernur Provinsi Banten. Lahir di Makassar
10 November 1944. Menyelesaikan pendidikan S-1
pada tahun 1970 dari Fakultas Ilmu Administrasi
Niaga Universitas Indonesia Jakarta dan Magister
Ilmu Pemerintahan Tahun 2002 dari Institut Ilmu
Pemerintahan (IIP) Jakarta.
Ir. D. Sonny Priyarsono, PhDMenjabat sebagai Komisaris PT Angkasa Pura I sejak
9 November 2007. Saat ini menjabat sebagai Ketua
Program Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor,
Menyelesaikan pendidikan SI dari Fakultas Statistik
dan Komputasi dan Program S-2 Institut Pertanian
Bogor dan dari Program Doktor Universitas Tsukuba
di Jepang, lahir di Ambarawa, 1 Mei 1961.
Suyitno Affandi, SE, M.SiMenjabat sebagai Komisaris PT Angkasa Pura I sejak
9 November 2007. Saat ini menjabat sebagai Asisten
Deputi Bidang Prasarana Angkutan Kementerian
BUMN. Pernah menjabat sebagai Komisaris Utama
PT ASDP (Persero). Menyelesaikan pendidikan dari
Universitas Indonesia, lahir di Jombang, 2 Mei
1954.
BOARD OF COMMISSIONERS
Ir. Effendi Batubara, M.SiHe has occupied the President Commissioner of PT.
Angkasa Pura I (Persero) since November 9, 2007.
Currently, he serves as the Directorate General of
Marine Transportation, Ministry of Transportatio and
was the commissioners of PT. Pelindo II (Persero). He
holds the degree of ITB civil engineering, Bandung
(1974) and post degree of MS-SPL IPB Bogor. He was
born on July 25, 1948 in Sidikalang.
Drs. Arie Soelendro, Akt, MAHe has occupied the commissioner of PT. Angkasa
Pura I (Persero) since November 9, 2007. Currently,
he serves as the university lecturer in Post Graduate
studies of Universitas Indonesia and was the head of
BPKP. He holds the graduate degree from Economic
faculty at Universitas Padjajaran, Bandung in 1972
and post graduate degree from Yale University,
USA in 1983 and also attended the PostGraduate
Program of Harvard Law School in 1984. He was
born on Desember 29, 1946 in Malang.
Drs. Hakamuddin Djamal, M.SiHe has occupied the commissioner of PT. Angkasa
Pura I (Persero) since November 9, 2007. His
previous title was the secretary of South Sulawesi
region (Sekwilda), Technical Advisor of Minister of
Internal Affairs and Governor of Banten Province. He
was born on November 10, 1944 in Makassar. He
holds the graduate degree from the Faculty of Trade
Administration of Universitas Indonesia (1970) and
Magister Ilmu Pemerintahan (2002) from IIP.
Ir. D. Sonny Priyarsono, PhDHe has occupied the commissioner of PT. Angkasa
Pura I (Persero) since November 9, 2007. At present,
he serves as the head of post graduate program
of Institut Pertanian Bogor. He holds the graduate
degree from statistic and computer and post
graduate studies in IPB as well as doctorate degree
in Tsukuba University, Japan. He was born on May 1,
1961 in Ambarawa.
Suyitno Affandi, SE, M.SiHe has occupied the commissioner of PT. Angkasa
Pura I (Persero) since November 9, 2007. Currently,
he serves as the Deputy Assistant of Prasarana
Angkutan, Kementerian BUMN and was the
president commissioners of PT. ASDP (Persero). He
accomplished his studies in Universitas Indonesia, He
was born on May 2, 1954 in Jombang.
R E P O R T F R O M T H E B O A R D O F C O M M I S S I O N E R S 23
Pemegang Saham yang terhormat. Tahun 2007 telah kami lalui dengan
beberapa pencapaian yang sangat penting
bagi perkembangan dan kemajuan Angkasa
Pura I, seperti yang akan kami uraikan
berikut ini:
Selama tahun 2007, Angkasa Pura I telah
melayani lebih dari 358 ribu pergerakan
pesawat udara dan hampir 34 juta
pergerakan penumpang, hal ini menunjukkan
peningkatan pergerakan pesawat sebesar
4,1% dan pergerakan penumpang 7,10%
dibanding dengan tahun 2006.
Sejalan dengan pertumbuhan penumpang
dan pesawat udara yang terus meningkat,
dituntut pemenuhan penyediaan fasilitas
bandara yang handal, kualitas dan kuantitas
SDM, serta pelayanan yang prima guna
tercapainya kepuasan pengguna jasa bandara.
Disamping itu dalam rangka meningkatkan
kualitas operasional, Angkasa Pura I berbasis
pada empat landasan fundamental 3S+1C,
yaitu Safety, Security, Services dan Compliance
terhadap pemenuhan standar internasional,
dimulai dari bandara Ngurah Rai-Bali sebagai
bandara kelas utama sekaligus sebagai
barometer standar keamanan bandara
internasional di Indonesia, telah dilakukan
berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas
sistem operasional.
L A P O R A N D I R E K S I
PERUSAHAAN AKAN SELALU MELAKSANAKAN
PENYEMPURNAAN KETENTUAN-KETENTUAN
UNTUK PENINGKATAN TATA KELOLA
PERUSAHAAN YANG BAIK, SEBAGAI ACUAN
PRINSIP DALAM PENGELOLAAN PERUSAHAAN
SECARA KONSISTEN. KEMUDIAN DIREKSI AKAN
MELAKUKAN MONITORING DAN EVALUASI
SECARA BERKALA TERHADAP PENERAPAN TATA
KELOLA PERUSAHAAN. SELANJUTNYA, BERSAMA
KOMISARIS, DIREKSI TELAH MENETAPKAN SEBUAH
KEBIJAKAN MENGENAI MEKANISME HUBUNGAN
KERJA ANTARA KOMISARIS DENGAN DIREKSI.
Report from the Board of Dirrectors
BAMBANG DARWOTODirektur UtamaPresident Director
Management ReportRespected shareholders, we passed
2007 with significant milestones to the
improvement of Angkasa Pura I as we
explain below.
During 2007, Angkasa Pura I has served
more than 358,000 airlines and 34 million
passengers and it shows the increase of
4.1% for airlines and 7.10% in passengers
compared to 2006.
We are in progressing track as this also in
synchronize with the massive passengers
and airlines growth. We will comply with
the modern airport facilities, HRD quality
and quantity improvement, excellent
service for ultimate customer satisfaction.
Furthermore, to meet the operational quality
– Angkasa Pura I stand the 4 fundamentals
of 3S+1C, safety; security; services and
compliance toward the international
standards. Starting with Ngurah Rai, Bali as
the barometer of global standard in regards
with security and we take every effort to
enhance the operational system quality.
The hard works we strive to obey with
3S+1C make a positive response. First, The
Ministry of Transportation acknowledged
Ngurah Rai as the best airport in
Indonesia in security category. In addition,
25
Kerja keras untuk memenuhi 3S+1C tersebut memberikan
hasil positif dengan pengakuan Departemen Perhubungan
bahwa Bandara Ngurah Rai merupakan bandara dengan
sistem keamanan terbaik di Indonesia. Selain itu apresiasi
juga diberikan oleh Transportation Security Administrations
(TSA), yaitu Lembaga Keamanan Transportasi Amerika Serikat
dan puncaknya adalah pencabutan Travel Banned ke Bali
oleh Amerika Serikat, yang kemudian diikuti oleh Eropa dan
Australia.
Sebagai antisipasi terhadap pertumbuhan penumpang, saat
ini Angkasa Pura I sedang melaksanakan pengembangan
dan pembangunan bandara antara lain Bandara Hasanuddin-
Makassar, Bandara Baru-Lombok Tengah dan Bandara
Adisumarmo-Solo yang dilaksanakan dengan menggunakan
dana internal perusahaan, kecuali Bandara Baru Lombok
Tengah yang sebagian dananya dari Pemerintah Propinsi Nusa
Tenggara Barat dan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah.
Rencana kerjasama yang lain adalah dengan Pemerintah
Propinsi Jawa Tengah melalui Perusahaan Daerahnya yaitu
PT. Sarana Pembangunan Jawa Tengah untuk mengembangkan
Bandara A. Yani-Semarang. Perusahaan juga mengupayakan
untuk melaksanakan pemanfaatan lahan tidak produktif,
antara lain digunakan untuk hotel transit yang saat ini sedang
dibangun di Bandara Sepinggan-Balikpapan.
Peningkatan trafik penumpang dan pesawat udara pada
tahun 2007 yang berkorelasi dengan peningkatan produksi
aeronautika dan non aeronautika juga mempengaruhi
peningkatan pendapatan perusahaan, sehingga realisasi laba
Transportation Security Administrations (TSA) USA had
appreciated our endeavor and on top of that the travel banned
to Bali by USA, Europe and Australia had been terminated.
To anticipate the passengers’ growth, currently Angkasa Pura
I has developed the expansion of Hasanuddin (Makassar)
airport, Lombok Tengah airport and Adisumarmo (Solo) airport
that funded by internal sources, except Lombok Tengah airport
that financed by Nusa Tenggara Barat province and Lombok
Tengah regency.
The next joint venture will be with Central Java province
through its company, PT. Sarana Pembangunan Jawa Tengah
to develop A. Yani airport in Semarang.
The company also utilizes the non productive land for the
purpose of hotel transit development in Sepinggan (Balikpapan)
airport. The remarkable airlines passengers growth in 2007 has
correlated with aeronautica and non aeronautica production.
This however affected the company’s income and the profit rise
above the target or 14.28% - this is increasing 14% compared
to 2006.
The company steps forward to the advancement stage and
reflected in high score of 81 under excellent qualification
(AA), the management performance also garnered the score
of 109.66% or above the desired target of Working Plan and
Company Budget.
The management performance is also appraised with IKK
(Key Performance Indiocator) based on Balanced Scorecard,
26 L A P O R A N D I R E K S I
PHOTO DIREKSI
comprising 4 perspectives namely finance, consumers, internal
process and growth & empowerment that has been granted
by Directorate General of Air Transportation, shareholders and
Management and also abided by Management Contract. The
audit works by BPKP show the company score 109.66% above
the desired target of 100%.
To build a good trust among the stakeholders and shareholders,
the company also implements the good corporate governance
and consistently assessed by the independent institution to
record the abiding index. During 2006, GCG score was 62.36
or average and 2007, GCG score was 69,51.
We are highly appreciate during 2007 our headquarter bureau
and branch offices had earned the acknowledgement by
government institution or independent bodies that indicate the
public good perception.
With all great accomplishment, the board of directors wishes all
the best to all employees, management and stakeholders.
We all wish to achieve our vision and mission towards the world
class airport management services that give the added value to
the stakeholders.
Jakarta, December 31 2007
perusahaan sebelum pajak sebesar Rp 388,77 milyar berada diatas
target 14,28% dari yang dianggarkan sebesar Rp 340,18 miyar.
Bila diandingkan terhadap realisasi tahun 2006 mengalami
kenaikan sebesar 17% yaitu Rp332,05 milyar. Seiring dengan
semakin baiknya kondisi perusahaan sebagaimana tercermin
dalam Tingkat Kesehatan Perusahaan yang memperoleh skor
81 dengan predikat kualifikasi “AA“ (SEHAT), penilaian kinerja
Manajemen melalui Indikator Kinerja Kunci juga memperoleh
skor 109,66% atau berada diatas target yang ditetapkan dalam
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan.
Selain penilaian terhadap tingkat kesehatan perusahaan, juga
dilakukan penilaian terhadap kinerja Manajemen melalui Indikator
Kinerja Kunci (IKK) yang mendasarkan kepada Balanced Scorecard,
meliputi empat perspektif yaitu keuangan, pelanggan, proses
internal, serta tumbuh dan belajar, yang disepakati oleh Regulator
yaitu Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Pemegang
Saham dan Manajemen, yang dituangkan dalam suatu Kontrak
Manajemen. Sesuai dengan hasil audit Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan (BPKP), perusahaan memperoleh
skor 96,55% dari target yang ditetapkan sebesar 100%.
Guna menumbuhkan kepercayaan dari para pemangku kepentingan
(stakeholders) dan pemegang saham, perusahaan menerapkan
tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/
GCG) dan secara konsisten dilaksanakan assesment setiap tahun
oleh institusi independen untuk menilai perkembangan tingkat
kepatuhan perusahaan. Bila pada tahun 2006 score GCG adalah
62,36 dengan predikat Cukup Baik, maka pada tahun 2007 score
GCG menjadi 69,51 dengan predikat Cukup Baik.
Kita bersyukur bahwa selama tahun 2007, Kantor Pusat maupun
beberapa Kantor Cabang telah memperoleh penghargaan-
penghargaan, baik dari instansi Pemerintah maupun dari lembaga
independen yang menunjukkan tingginya apresiasi publik terhadap
perusahaan.
Atas segala prestasi diatas, Direksi menyampaikan ucapan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh
Karyawan, jajaran Manajemen dan para stakeholder. Harapan kita,
semoga perjalanan perusahaan yang pada saat ini berada pada
jalur yang tepat menuju terwujudnya visi perusahaan menjadi
perusahaan pelayanan jasa navigasi penerbangan dan pengelola
bandar udara kelas dunia yang memberikan nilai tambah kepada
stakeholder.
Jakarta, 31 Desember 2007
Bambang DarwotoDirektur Utama
President Director
Laurensius ManurungDirektur Keuangan
Finance Director
Y.A.Y. SupardjiDirektur Komersial dan Pengembangan Usaha
Commerce and Business Development Director
Risman NuryadinDirektur Operasi dan Teknik
Operations and TechnicalDirector
Ranendra DanginDirektur Personalia
dan Umum Personnel and
General Affairs Director
R E P O R T F R O M T H E B O A R D O F D I R E C T O R S 27
SUSUNAN DIREKSI
Bambang DarwotoMenjabat sebagai Direktur Utama Angkasa Pura I sejak
tahun 2004. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur
Utama PT. Pelabuhan Indonesia III. Menyelesaikan S1
dari Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas
Gajah Mada Yogyakarta tahun 1978.
Laurensius ManurungMenjabat sebagai Direktur Keuangan Angkasa Pura
I sejak tahun 2004. Sebelumnya menjabat sebagai
Direktur Utama PT Angkasa Pura Schiphol, anak
perusahaan dari Angkasa Pura II. Lulus S1 Ekonomi
Perusahaan Universitas Jayabaya tahun 1984.
Mendapatkan gelar Magister Management Jurusan
Akuntansi Universitas Indonesia tahun 1992. Saat ini
sedang menyelesaikan program Doktor (S3) Strategic
Management di Universitas Indonesia.
Y.A.Y. SupardjiMenjabat sebaga i D i rek tu r Komers i a l dan
Pengembangan Usaha Angkasa Pura I sejak tahun
2004. Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Sub
Direktorat Komersial Angkasa Pura I. Lulus S1
Administrasi Negara Universitas Indonesia tahun
1982 dan mendapatkan gelar Magister Manajemen
dari Sekolah Tinggi Manajemen PPM tahun 1998.
Risman NuryadinMenjabat sebagai Direktur Operasi dan Teknik sejak
tahun 2004. Sebelumnya menjabat sebagai Kepala
Cabang Utama Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta.
Lulus S1 Fakultas Teknik Universitas Indonesia tahun
1981. Mendapatkan gelar Mastere Spesialise en
Exploitation Aeronautique Ecole National de ’Aviation
Civile (ENAC) Toulouse, Perancis pada tahun 1988.
Ranendra DanginMenjabat sebagai Direktur Personalia dan Umum
Angkasa Pura I sejak tahun 2004. Sebelumnya
menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Rajawali
Nusantara Indonesia (Persero) dan Direktur Usaha
PT Bahtera Adiguna (Persero). Lulus S1 Ekonomi
Universitas Indonesia pada tahun 1978. Pasca
Sarjana Spesialisasi Public Policy dari Departement of
Economic University of IIlinois tahun 1984.
BOARD OF DIRECTORS
Bambang DarwotoHe has held the position as President Director of
Angkasa Pura I since 2004. Previously, he was
President Director of PT. Pelabuhan Indonesia III. He
completed his S1 education in 1978 at the Gajah
Mada University’s Faculty of Economics majoring in
Accounting.
Laurensius ManurungHe has held the position as Finance Director of
Angkasa Pura I since 2004. Previously, he was
President Director of PT Angkasa Pura Schiphol,
a subsidiary of Angkasa Pura II. He completed his
S1 education, majoring in Corporate Economics
at Jayabaya University in 1984. He got Master’s Degree, majoring in Accounting, from the University
of Indonesia in 1992. Currently, he is completing
his doctorate (S3) program, majoring in Strategic
Management at the University of Indonesia.
Y.A.Y. SupardjiHe has held the position as Commerce and Business
Development Director of Angkasa Pura I since 2004.
Previously, he was Head of the Commerce Sub-
Directorate of Angkasa Pura I. He completed his S1
education, majoring in State Administration, at the
University of Indonesia in 1982, and got his Master’s Degree from PPM School of Management in 1998.
Risman NuryadinHe has held the position as Operations and Technical
Director since 2004. Previously, he was Head of
the Soekarno-Hatta Airport Main Branch, Jakarta.
He completed his S1 education at the University of
Indonesia’s Faculty of Technology in 1981. He got
his Degree of Mastere Spesialise en Exploitation
Aeronautique from Ecole National d’Aviation Civile
(ENAC) of Toulouse, France, in 1988.
Ranendra DanginHe has held the position as Personnel and General
Affairs Director of Angkasa Pura I since 2004.
Previously, he was Finance Director of PT Rajawali
Nusantara Indonesia (Persero) and Business Director
of PT Bahtera Adiguna (Persero). He completed his S1
education, majoring in Economics, at the University of
Indonesia in 1978, and his Post Graduate education,
specializing in Public Policies, at the Department of
Economics of the University of Illinois in 1984.
28 L A P O R A N D I R E K S I
LALU LINTAS ANGKTAN UDARA DI 13
CABANG BANDARA SELAMA TAHN 2007,
ANGKASA PURA I TELAH MELAYANI
357.387 PERGERAKAN PESAWAT, 33.612.899
PENUMPANG DAN 243.097 TON BARANG.
PERGERAKAN PESAWAT MENINGKAT
SEBESAR 1,63 %, PENUMPANG MENINGKAT
6,34% DAN PERGERAKAN BARANG/KARGO
MENINGKAT 17,10% BILA DIBANDINGKAN
DENGAN TAHUN 2006.
KONDISI UMUM
Sepanjang tahun 2007 Angkasa Pura I dalam
menjalani kegiatannya sangat dipengaruhi
oleh faktor eksternal. Keberhasilan pencapaian
target kinerja Perusahaan sangat dipengaruhi
oleh faktor eksternal dan internal seperti
pertumbuhan ekonomi, stabilitas keamanan,
kebijakan pemerintah, perkembangan
airlines, penyesuaian tarif, standar kualitas
pelayanan, merealisasikan kerja sama dengan
pihak ketiga, konsistensi dalam pengendalian
biaya dengan menerapkan early warning
system dan cost consciousness, optimalisasi
dana di Pasar Modal dan Pasar Uang.
Anggaran pendapatan perusahaan merupakan
target minimal yang semaksimal mungkin
harus dicapai oleh perusahaan, sedangkan
anggaran biaya merupakan jumlah maksimal
dan pelaksanaannya diupayakan seefisien
mungkin dengan melakukan cost reduction
program tanpa mengurangi Level of
Service. Pengendalian /efisiensi biaya dapat
dilaksanakan dengan baik yang tercermin
dalam konsistensi terhadap anggaran melalui
penetapan Early Warning System. Tindakan-
tindakan yang mengakibatkan terjadinya
perubahan alokasi anggaran ataupun
pelampauan anggaran investasi maksimal
5% dari plafond RKAP, agar terlebih dahulu
dimintakan persetujuan Komisaris dan
dipertanggungjawabkan dalam RUPS tentang
Persetujuan Laporan Tahunan, Pengesahan
Perhitungan Tahunan dan Penggunaan Laba
Bersih Tahun Buku 2007.
GENERAL CONDITION
During 2007, Angkasa Pura I performance is
based on external factor. The performance
achievement are affected by the internal
and external issue namely economy growth,
stability, government policy, airlines
development, tariff adjustment, service
quality standard, realization of joint partner,
consistency on internal expenditure through
early warning system and cost consciousness
implementation, fund optimum utilization in
capital market and money market.
The company estimate revenue is the
desired minimal target whilst the estimate
overhead is the maximum sum and makes
it efficiently works through cost reduction
without lessening the level of service. The
efficient control can be achieved with the
implementation of early warning system.
The action that could affect the investment
allocation, maximum 5% of the allocated
fund will be advised by the annual general
assembly concerning the agreement of annual
reports, annual calculation and net profit
utilization in 2007 operational year.
P E M B A H A S A N D A N A N A L I S I S M A N A J E M E N
Management Analysis and Discussion
31
Dalam manajemen aset PT (Persero) Angkasa Pura I, secara
kontinyu dilakukan inventarisasi fisik untuk mengetahui jumlah
dan kondisi aset yang produktif yang merupakan kekuatan alat
produksi dan fasilitas pendukung kebandarudaraan lainnya.
Khusus aset yang tidak produktif karena rusak dan tidak
dipergunakan lagi akan diusulkan penghapusan aset yang
diajukan dari Direksi kepada komisaris / pemegang saham.
Strategi terhadap aset yang kurang produktif melalui pola
kerjasama pemanfaatan aset dengan pihak ketiga sehingga
meningkatkan nilai tambah aset tersebut .
Sesuai dengan bidang usaha pokok PT (Persero) Angkasa Pura
I yaitu memberikan pelayanan Lalu Lintas Penerbangan dan
Pelayanan Kebandarudaraan, maka produk utamanya adalah
memberikan jasa kepada stakeholder. Untuk itu (Persero)
Angkasa Pura I selalu berusaha meningkatkan kualitas SDM
agar senantiasa bisa memberikan pelayanan terbaik. Kegiatan
operasional di dalam rangka pelayanan Lalu Lintas Penerbangan
dan Pelayanan Kebandarudaraan membutuhkan SDM yang
tidak sedikit dan harus memenuhi batas toleransi Level of
Service yang telah ditetapkan pemerintah.
Komposisi neraca perusahaan menunjukkan sekitar 70% dari
total aktiva adalah berupa aset, misalnya antara lain berupa
landasan, terminal dan alat-alat navigasi penerbangan. Hal ini
menyebabkan sekitar 25% dari biaya operasional perusahaan
adalah biaya penyusutan aset yang merupakan fasilitas produksi
untuk memberikan fasilitas pelayanan tersebut di atas.
PERGERAKAN TRAFIK
Selama tahun 2007 Perusahaan telah melayani 358.108
pergerakan pesawat udara atau meningkat 1,84 % dan
pergerakan penumpang sebesar 33.852.353 atau meningkat
7,10 % sedangkan kargo sebesar 222.269 ton atau meningkat
7.07 % bila dibandingkan dengan tahun 2006, peningkatan
tersebut seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian
Indonesia dan pasar jasa angkutan udara yang ditandai
dengan adanya penambahan frekuensi penerbangan domestik
dan Internasional serta semakin membaiknya sistem regulasi
penerbangan domestik.
PERGERAKAN TRAFIK TAHUN 2006 DAN 2007 / TRAFFIC MOVEMENTS IN 2006 AND 2007
The asset management of PT. (Persero) Angkasa Pura I continuously
invent to acknowledge the total numbers and productive
condition. This assortment will be the strength of production
tools and supporting airport utilities. The non productive assets
due to damage and unutilized will be erased and be advised
from the board of directors to the board of commissioners. The
strategic non productive assets utilization will involve the join
cooperation with third parties and shall make the most value of
the assets.
In accordance with the core business of PT. (Persero) Angkasa Pura
I which serve the aviation traffic and airport management services
and give the added value to the stakeholders, the company will
do every effort to enhance the human resource development
in order to give the ultimate service. The operational services
of aviation traffic and airport management services require a
number of qualified personnel and should abide the tolerance
level of service by the government.
The composition of the company’s balance sheet indicates
that 70% of total asset are landing ground, terminal and
navigator devices. This makes 25% of operational expenditure
is asset depreciation that mostly utilize whilst serving the above
method.
TRAFFIC MOVEMENT
During 2007, the company has served 358,108 airlines or
increase 1.84% and also served 33,852,353 passengers or
increase 7.10%. The cargo has increased 7,07% or 222,269 tons
as compared to 2006. The multiply index is in accordance with
Indonesian economy significant growth and dynamic airlines
market. This is clearly shows on the added frequency on domestic
and international flights as well as the improvement of domestic
flight regulations.
32 P E M B A H A S A N D A N A N A L I S I S M A N A J E M E N
Dalam juta rupiah In million rupiah
URAIAN 2005 2006 2007 DESCRIPTION
Pesawat (a/c) 344,413 351,651 358,108 Aircraft (a/c)
Penumpang (Pax) 29,669,375 31,608,364 33,852,353 Passengers (Pax)
Kargo (ton) 219,906 207,591 222,269 Cargoes(Ton)
PENDAPATAN USAHA
Realisasi total pendapatan tahun 2007 sebesar Rp 1,78 triiun
atau berada di atas anggaran 15,49% dari yang ditargetkan
sebesar Rp 1,54 triliyun. Bila dibandingkan terhadap realisasi
tahun 2006 mengalami kenaikan sebesar 14,78%
PRODUKSI AERONAUTIKA AIR TRAFFIC SERVICES
Realisasi produksi PJP Dalam Negeri sebesar 29.261.418
route unit atau berada di atas anggaran 2,98% dari yang
ditargetkan sebesar 28.510.941 route unit. Hal ini disebabkan
oleh penambahan frekuensi penerbangan beberapa maskapai
sejak bulan April 2007, yaitu Bandara Ngurah Rai dan Bandara
Sepinggan mengalami kenaikan. Realisasi produksi PJP Luar
negeri sebesar 20.511.960 route unit atau berada di bawah
anggaran 0,49% dari yang ditargetkan sebesar 20.612.431
route unit. Bila dibandingkan terhadap realisasi tahun 2006
mengalami kenaikan sebesar 5,52%. Realisasi produksi PJP
Lintas Udara sebesar 57.846.563 route unit atau berada
di atas anggaran 0,11% dari yang ditargetkan sebesar
57784792 route unit. Bila dibandingkan terhadap realisasi
tahun 2006 mengalami kenaikan sebesar 8,87%
PRODUKSI AERONAUTIKA NON ATSProduksi aeronautika Non ATS Dalam Negeri tahun 2007
secara umum mengalami kenaikan dibandingkan tahun
2006, hal ini disebabkan kenaikan Load factor penumpang
(khususnya di Bandara Ngurah Rai dan Hassanuddin) dan
meningkatnya penggunaan aviobridge di Bandara Juanda
Baru dimana 2 aviobridge yang semula hanya dialokasikan
untuk penerbangan internasional juga dioptimalkan untuk
penerbangan domestik. Produksi Aeronautika Non ATS Luar
Negeri tahun 2007 secara umum mengalami peningkatan
dibandingkan tahun 2006, hal ini disebabkan peningkatan
frekuensi penerbangan beberapa maskapai serta semakin
membaiknya kondisi keamanan di Bali, serta dicautnya
travel warning setelah keluarnya pernyataan dari TSA yang
menyebutkan Bandara Ngurah Rai sudah memenuhi standar
kemanan internasional.
PRODUKSI NON AERONAUTIKA
Produksi aeronatika non ATS tahun 2007 secara umum
mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2006. Realisasi
produksi konsesi sebesar RP 1.391.665.512 atau berada
diatas anggaran 26,42% dari yang ditargetkan sebesar
Rp 1.100.824.573 hal ini disebabkan oleh penerapan
pemilihan langsung konsesioner dengan metode beauty
contest di Bandara Juanda. Sedangkan untuk realisasi
produksi warehousing sebesar 127.864.577 kg atau berada
di atas anggaran 116,97% dari yang ditargetkan sebesar
58.932.549 kg. Hal ini disebabkan oleh penambahan dari
pengelolaan warehousing Bandara Juanda dan Syamsuddin
Noor yang sebelumnya masuk ke dalam konsesi serta adanya
penambahan penerbangan ke Balikpapan yang membawa
kargo seperti Garuda, Sriwijaya Air, Air Asia dan Batavia Air.
LABA RUGIPerolehan laba setelah pajak periode tahun 2007 sebesar
Rp. 326,96 milyar dan mengalami kenaikan 14,43% bila
dibandingkan tahun 2006. Kenaikan laba tersebut disebabkan
oleh meningkatnya :
BUSINESS REVENUE
The total revenue realization for 2007 is Rp. 1.78 trillion. This is
above target allocation of 15.49% or Rp. 1.54 trillion. This sum
is amplify 14.78% compared to 2006.
AERONAUTIC PRODUCTION OF AIR TRAFFIC SERVICES
The PJP domestic production realization is 29,261,418 units
or above allocated target 2.98 % or 28,510,941 units. This
is due to the additional flight services from numerous airlines
since April 2007 in precise, Ngurah Rai and Sepinggan airport.
The international PJP also increases 20,511,960 units or below
allocated target 0.49 % or 20,612,431 units. Compared to
realization in 2006, it also multiplies by 5.52 %. The PJP inter
sky production records 57,846,563 units or above allocated
target 0.11 % or 57,784,792 units. Compared to 2006, it also
increases by 8.87 %.
AERONAUTIC NON ATS PRODUCTION
During 2007, domestic Aeronautic Non ATS production has
increased compared to 2006. This is due to passengers increase
load factor especially in Ngurah Rai and Hasanuddin airport and
aviobridge augmented usage in Juanda Baru airport in which
2 aviobridge was allocated to international and yet it utilized
for domestic usage as well. The international Aeronautic Non
ATS production for 2007 also shows a significant growth as
compared to 2006. This is also due to the additional airlines
frequency and improvement security in Bali as well as the
termination of travel warning and TSA declaration that Ngurah
Rai airport has complied with international security standard.
NON AERONAUTIC PRODUCTION
During 2007, Aeronautic non ATS production gets enlargement
as compared to 2006. The concession production of Rp.
1.391,665,512 or above allocated target 26.42% or Rp.
1,100,824,573 is due to concession direct selection with beauty
contest method at Juanda airport. The warehousing production
of 127,864,577 kg is above allocated target 116.97% or
58,932,549 kg. This is due to the additional warehousing
management of Juanda and Syamsuddin Noor airport that
previously included in the concession and also extra flight to
Balikpapan that brings cargo like Garuda, Sriwijaya Air, Air Asia
and Batavia Air.
PROFIT & LOSSThe profit after tax from 2007 is Rp. 326.96 billion and increase
14.43% compared to 2006. This is due to:
M A N A G E M E N T A N A L Y S I S A N D D I S C U S S I O N 33
JENIS PRODUKSI SATUAN 2006 2007 DEVIATION TYPES OF PRODUCTION UNITS (%) AERONAUTIKA AERONAUTICAERONAUTIKA ATS AERONAUTIC - ATS PJP PJP - Dalam Negeri Route Unit 27,767,802 29,361,418 5.74 Domestic - Luar Negeri Route Unit 19,439,813 20,511,960 5.52 International - Lintas Udara Route Unit 53,133,682 57,846,563 8.87 Over Flying Jumlah Route Unit 100,341,297 107,719,941 7.35 TotalAERONAUTIKA NON ATS AERONAUTIC NON - ATS PJP4U PJP4U - Dalam Negeri Ton 8,302,724 8,664,096 4.35 Domestic - Luar Negeri Ton 2,358,098 2,507,078 6.32 International Jumlah Ton 10,660,822 11,171,174 4.79 Total PJP2U PJP2U - Dalam Negeri Pax 12,033,451 12,676,178 5.34 Domestic - Luar Negeri Pax 1,979,458 2,459,026 24.23 International Jumlah Pax 14,012,909 15,135,204 8.01 Total Garbarata Avio Bridge - Dalam Negeri Ton 475,703 2,202,238 362.94 Domestic - Luar Negeri Ton 3,294,708 4,104,212 24.57 International Jumlah Ton 3,770,411 6,306,450 67.26 Total NON AERONAUTIKA NON AERONAUTIC Pemakaian Counter Counter Supply - Dalam Negeri Pax 12,044,985 12,810,699 6.36 Domestic - Luar Negeri Pax 1,884,952 2,370,761 25.77 International Jumlah 13,929,937 15,181,460 8.98 Total Sewa Ruang M2xMonth 1,073,046 1,028,141 (4.18) Space Rent Sewa Tanah M2xMonth 7,133,412 7,816,279 9.57 Land Rent Konsesi Omzet/ Rp 000 1,029,067,768 1,391,666 (99.86) Concessions Parkir Mobil Sheet 9,529,365 9,395,042 (1.41) Car Parking Parkir Motor Sheet 2,320,296 2,283,010 (1.61) Motorbike Parking Anjungan Sheet 306,946 386,907 26.05 Waving Gallery Tempat Reklame M2xMonth 123,222 149,354 21.21 Advertising Space Pemakaian Telepon PesxMonth 21,502 23,048 7.19 Telephone Services Pemakaian Air M3 254,458 246,301 (3.21) Water Supply Pemakaian Listrik Kwh 28,277,154 27,637,858 (2.26) Electric Supply Gudang Kargo Kg 39,973,316 127,864,577 219.87 Warehousing Premium Lounge Pax 141,419 547,210 286.94 Premium Lounge
PRODUKSI TAHUN 2006 DAN 2007 / PRODUCTION IN 2006 AND 2007
34 P E M B A H A S A N D A N A N A L I S I S M A N A J E M E N
1. Pendapatan operasi (Aeronautika dan Non Aeronautika)
sebesar Rp. 238,82 miliar atau sebesar 18,22% bila.
2. Pendapatan non operasi sebesar Rp. 51,13 miliar atau
sebesar 54,40%.
PENDAPATAN USAHA
Total pendapatan periode tahun 2007 sebesar Rp 1,78 trilyun,
mengalami peningkatan 15% bila dibandingkan tahun 2006.
Peningkatan tersebut disebabkan meningkatnya pendapatan
aeronautika, non-aeronautika dan pendapatan lain-lain.
1. The increase of operational revenue (Aeronautic & Non
Aeronautic) Rp. 238.82 billion or 18.22 %.
2. Non operational revenue of Rp. 51.13 billion or 54.40%.
BUSINESS REVENUE
During 2007, total revenue increase to 15 % compared to
2006 or Rp. 1.78 trillion. This is due to the raising income of
Aeronautic, non Aeronautic and other earnings.
M A N A G E M E N T A N A L Y S I S A N D D I S C U S S I O N 35
A PENDAPATAN OPERASIONAL OPERATIONAL INCOME1 Aeronautika Aeronautica PJP PJP - Dalam Negeri 20.158.464 23.219.486 24.807.524 23.06 6.84 - Domestic - Luar Negri 69.044.836 105.943.170 69.899.581 1.24 (34.02) - International - Lintas Udara 305.412.763 295.368.959 301.204.409 (1.38) 1.98 - Over Flying Jumlah PJP 394.616.063 424.531.615 395.911.514 0.33 (6.74) Total PJP2 Aeronautika Non ATS Aeronautic Non ATS a PJP4U PJP4U - Dalam Negeri 39.373.859 41.463.184 66.680.245 69.35 60.82 - Domestic - Luar Negeri 104.317.121 112.299.885 108.808.862 4.31 (3.11) - International Jumlah PJP4U 143.690.980 153.763.069 175.489.107 22.13 14.13 Total PJP4Ub PJP2U PJP2U - Dalam Negeri 279.906.567 305.906.204 318.676.951 13.85 4.17 - Domestic - Luar Negeri 181.152.020 193.669.092 256.090.120 41.37 32.23 - International Jumlah PJP2U 461.058.587 499.575.296 574.767.071 24.66 15.05 Total PJP2Uc Garbarata Avio bridge - Dalam Negeri 2.123.803 6.476.840 8.928.444 320.40 37.85 - Domestic - Luar Negeri 19.266.364 20.449.905 23.227.769 20.56 13.58 - International Jumlah Garbarata 21.390.167 26.926.745 32.156.213 50.33 19.42 Total Avio bridge Jumlah Aero Non ATS 626.139.734 680.265.110 782.412.391 24.96 15.02 Total Aero Non ATS Jumlah Pdpt. Aero 1.020.755.797 1.104.796.725 1.178.323.905 15.44 6.66 Total income Aero2 Non Aeronautika Non Aeronautica Counter Counter - Dalam Negeri 7.157.651 9.240.419 16.494.039 130.44 78.50 - Domestic - Luar Negeri 8.890.836 8.689.554 116.075.658 30.56 33.58 - International Jumlah Counter 16.048.487 17.929.973 132.569.697 75.10 56.73 Total Counterb Sewa-sewa 97.567.740 119.519.399 101.514.865 4.05 (15.06) Rentsc Konsesi 82.065.898 96.114.476 111.321.831 35.65 15.82 Concessionsd Parkir/Peron/Bandara 27.681.671 30.263.266 31.935.281 15.37 5.52 Parking/Peron/Airporte Pendptn Rek Listrik 22.554.827 25.420.152 24.768.899 9.82 (2.56) Electricity Income Pendptn Sewa Reklame 10.635.928 12.747.319 19.352.821 81.96 51.82 Billboard Income Pendptn Rek Air 2.178.517 1.951.613 2.153.952 (1.13) 10.37 Water Income Pendptn Rek Telp 12.276.400 12.508.550 11.609.181 (5.43) (7.19) Telephone Income Werehousing 14.141.796 15.069.402 30.170.008 113.34 100.21 Warehousing Pendapatan Plyn Premium 4.670.615 3.561.662 10.145.377 117.22 184.85 Premium Service Income Jumlah Pendapatan non Aero 289.821.880 335.085.812 371.073.912 28.04 10.74 Total Income Non Aero Jumlah Pendapatan Ops 1.310.577.677 1.439.882.537 1.549.397.817 18.22 7.61 Total Income Ops Pendapatan Lain-lain Misc Income Keuntungan Selisih kurs 76.089.913 - 66.475.214 (12.64) - Profit for foreign exchange Pasar Uang & pasar Modal 137.698.543 91.503.816 137.755.084 0.04 50.55 Money market & capital market Pendapatan Lainnya 25.668.389 9.139.112 25.564.055 (0.41) 179.72 Other income Jumlah Pendapatan lain-lain 239.456.845 100.642.928 229.794.353 (4.04) 128.33 Total other income
Total Pendapatan 1.550.034.522 1.540.525.466 1.779.192.170 14.78 15.49 Total income
URAIANNO20072006
1 2 3 4 5 6 7RKAP AUDITEDAUDITED (5-3):3 (5-4):4 DESCRIPTION
REALISASI PENDAPATAN TAHUN 2007 & 2006 / 2007 & 2006 INCOME REALIZATION
Pendapatan AeronautikaTotal Pendapatan aeronautika periode tahun 2007 sebesar
Rp. 1.178,32 milyar atau meningkat 15,54% dibandingkan
tahun 2006. Peningkatan tersebut terjadi pada seluruh jenis
pendapatan aeronautika ATS 0,33% dan aeronautika Non ATS
yaitu PJP4U 22,13%, PJP2U 24,66% dan Aviobridge 50,33%.
Pendapatan Aeronautika ATSPendapatan Aeronautika ATS yang diperoleh dari PJP Dalam
Negeri sebesar Rp. 24,81 miliar, berada di atas anggaran
6,84% atau Rp 1,59 miliar dari yang ditargetkan sebesar
Rp. 23,22 miliar. Hal ini disebabkan oleh kenaikan tarif PJP
Dalam Negeri dari Rp. 750 per route unit menjadi Rp. 1.000 per
route unit TMT 1 Agustus 2007. Bila dibandingkan terhadap
realisasi tahun 2006 mengalami kenaikan sebesar 23,06%.
Begitu juga dengan realisasi PJP Luar Negeri bila dibandingkan
terhadap realisasi tahun 2006 mengalami kenaikan sebesar
1,24%.
Pendapatan Aeronautika Non ATSPendapatan Aeronautika Non ATS yang meliputi PJP4U, PJP2U
dan Aviobridge sebesar Rp. 782,41 miliar, berada di atas
anggaran 24,96% dari yang ditargetkan sebesar Rp. 680,26
miliar. Peningkatan pendapatan Aeronautika Non ATS tersebut
selain karena peningkatan produksi juga disebabkan penerapan
parking fee progresif pada contact parking stand dan parking
surcharge pada pendapatan PJP4U dan adanya kenaikan tarif
PJP2U Luar Negeri dari Rp. 50.000 sampai dengan Rp. 120.000
per penumpang menjadi Rp. 70.000 sampai dengan Rp. 150.000
per penumpang TMT 1 November 2007. Bila dibandingkan
terhadap realisasi tahun 2006 mengalami kenaikan sebesar
22,13%.
Pendapatan Non AeronautikaPendapatan Non Aeroautika bila dibandingkan terhadap
realisasi tahun 2006 mengalami kenaikan sebesar 28,04%.
Realisasi pendapatan konsesi mengalami peningkatan sebesar
35,65%, Pemakaian Counter 75,10%, Reklame 81,96%,
Warehousing 113,34% dan Pemakaian ruang tunggu 117,22%
bila dibandingkan tahun 2006, hal ini disebabkanoleh
penerapan metode Beauty Contest dan pola revenue sharing
(warehousing dan CIP) di bandara Juanda serta pengenaan
konsesi (throughput charge) terhadap pengisian bahan bakar
pesawat (Pertamina) Rp. 20 /liter mulai Januari 2007 di bandara
Juanda.
Pendapatan Lain-lainTotal pendapatan lain-lain tahun 2007 sebesar Rp. 229,79
milyar mengalami penurunan 4,04% bila dibandingkan
tahun 2006. Penurunan tersebut disebabkan menurunnya
pendapatan akibat selisih kurs jika dibandingkan dengan
tahun 2006. Namun perusahaan juga melakukan optimalisasi
dana kas operasional yang berlebih (excess fund) dan dana
kas yang belum terpakai (idle fund) di pasar uang dan pasar
modal sehingga dapat memberikan imbal hasil yang optimal.
Optimalisasi dana dilakukan pada 4 (empat) instrumen
investasi, yaitu pada deposito rupiah dan dollar, obligasi rupiah
dan dollar, reksadana rupiah, dan saham. Imbal Hasil yang
diperoleh melalui optimalisasi dana di pasar uang dan pasar
modal sebesar tahun 2007 adalah sebesar Rp.137,76 miliar
atau naik 0,04% dari tahun 2006 sebesar Rp.137,70 Miliar.
Aeronautic RevenueThe total Aeronautic revenue for 2007 is Rp. 1,178.32 billion or
increase by 15.54 % as compared to 2006. This growth took
place in all sort of Aeronautic production, namely Aeronautic ATS
0.33% and Aeronautic non ATS which PJP4U 22.13%, PJP2U
24.66 % and Aviobridge 50.33 %.
Aeronautic ATS RevenueThe Aeronautic ATS revenue from domestic PJP is Rp. 24.81
billion or above allocated target 6.84 % or Rp. 1.59 billion – this
was exceedingly the target of Rp. 23.22 billion. This is due to
the domestic PJP increase from Rp. 750 per route to Rp. 1,000
per route unit TMT since August 1, 2007. Compared to 2006, it
shows growth of 23.06 %. The international PJP also rise 1.24 %
as compared to 2006.
Aeronautic Non ATS RevenueThe revenue of Aeronautic Non ATS comprises of PJP4U, PJP2U
and aviobridge is Rp. 782.41 billion or above the allocated target
24.96 % or Rp. 680.26 billion. This growth is due to the production
expansion and progressive parking fee implementation for parking
stand contract and parking surcharge on PJP4U revenue. Moreover,
there is also the increasing factor on international PJP2U tariff.
Initially it was Rp. 50,000 to Rp. 120,000 per passenger now it
changes to Rp. 70,000 to Rp. 150,000 per passenger TMT since
November 1, 2007. This is also a rise of 22.13 % as compared to
2006.
Non Aeronautic RevenueNon Aeronautic revenue has increased 28.04 % as compared to
2006. The concession revenue also rises to 35.65 %. Counter
revenue enlarges to 75.10 %, billboard increases to 81.96 %,
warehousing extends to 113.34 % and waiting lounge also
enhances to 117.22 % as compared to 2006. This factor is due
to the implementation of beauty contest method and revenue
sharing (warehousing & CIP) in Juanda airport plus the throughput
charge concession for aircraft fuel (Pertamina) of Rp. 20 / liter
starting January 2007 in Juanda airport.
Miscellaneous RevenueDuring 2007, total miscellaneous revenue is Rp. 229,79 billion
or decrease 4.04 % compared to 2006. This is due to foreign
exchange calculation.
The company also makes the optimum use of excess fund and
idle fund in the capital market that brings the maximum gain. The
optimum use of fund is utilized by 4 type of investment namely
rupiah and dollar time deposit, rupiah and dollar bonds, mutual
fund and stocks. During 2007, the return from this optimum use
of fund is Rp. 137.76 billion or increase 0.04 % from 2006 which
was Rp. 137,70 billion. This is due to the additional fund that can
be utilized and beneficial interest rate from LPS which is 8.25 %.
The fund allocation in the financial market is carefully considered
with prudent calculation to avoid the loss for the company.
Following are the analysis for risk investment in the capital market
per December 20, 2007:
36 P E M B A H A S A N D A N A N A L I S I S M A N A J E M E N
Hal ini disebabkan bertambahnya dana yang dapat dioptimalkan
serta diperolehnya suku bunga maksimum LPS sebesar 8,25%.
Penempatan dana perusahaan dalam instrumen keuangan
telah dilakukan secara hati-hati dengan terlebih dahulu
memperhitungkan secara cermat risiko dan mitigasi guna
menghindari timbulnya kerugian bagi perusahaan. Adapun
analisis terhadap resiko investasi di pasar uang dan pasar modal
per Desember 2007 sebagai berikut:
1. Pasar UangKomposisi Penempatan deposito rupiah 97% pada Bank BUMN
dan 3% pada Bank Swasta. Credit risk untuk Bank BUMN
hanya 1% dan untuk Bank Swasta adalah 2%. Mitigasi Credit
risk dilakukan dengan penempatan pada Bank yang sehat
mengacu kriteria Bank Indonesia.
2. Pasar ModalDari keseluruhan obligasi korporasi yang dimiliki perusahaan
tidak ada yang turun ratingnya, bahkan ada yang naik
ratingnya, misalnya pada obligasi yang diperoleh tahun 2003.
Namun mengingat kebijakan perusahaan terhadap obligasi
yang dimiliki tersebut adalah hold to maturity, maka market
risk nya tidak ada.
1. Money MarketThe composition is rupiah time deposit allocation in BUMN
bank is 97 % and 3 % to private bank. Credit risk for BUMN
bank is 1 % and private bank is 2 %. Credit risk concern is put
the fund to the excellent bank performance based on Bank
Indonesia criteria.
2. Capital MarketFrom the bonds that owned by the company, the rating shows
the growth for instance the bonds that obtained in 2003. The
company implements hold to maturity policy so market risk is
considered nil.
Below is the fund utilization:
M A N A G E M E N T A N A L Y S I S A N D D I S C U S S I O N 37
INSTRUMEN NILAI INVESTASI % PENDAPATAN % INSTRUMENT
INVESTMENT VALUE REVENUE
2006 2007 PERT. 2006 2007 PERT.
Deposito Rupiah 383.00 904.50 1.36 54.25 75.02 0.38 Rupiah Time DepositDeposito Dollar 387.86 122.45 (0.68) 15.28 3.45 (0.77) Dollar Time DepositJumlah Pasar Uang 770.86 1,026.95 0.33 69.53 78.47 0.13 Total Money MarketObligasi Rupiah 408.45 309.17 (0.24) 50.90 43.50 (0.15) Bond in RupiahObligasi Dollar 67.16 70.47 0.05 4.74 7.15 0.51 Bond in DollarReksadana Rupiah 13.03 - 1.14 0.57 (0.50) Mutual Fund in RupiahSaham 18.32 - 11.39 8.07 (0.29) SharesJumlah Pasar Modal 506.96 379.64 (0.25) 68.17 59.29 (0.13) Total Capital MarketJumlah 1,277.82 1,406.59 0.10 137.70 137.76 0.04 Total
RINCIAN REALISASI OPTIMALISASI DANA / THE REALIZATION OF OPTIMUM FUND
INSTRUMENTINSTRUMEN
BEBAN USAHA
Total Beban Usaha Perusahaan pada tahun 2007 yang terdiri
dari beban operasional dan beban lain-lain sebesar Rp 1,39
trilyun mengalami peningkatan 14,16% bila dibandingkan
tahun 2006.
OPERATING EXPENSES
During 2007, total operating expenses of the company
and other expenses is Rp. 1,39 trillion or increase 14,16 %
compared to 2006.
Beban OperasionalTotal beban operasional selama tahun 2007 sebesar Rp.1.305,76
milyar mengalami peningkatan 21,75% bila dibandingkan
tahun 2006.
Peningkatan tersebut terjadi pada beban pegawai 15,43%,
pemeliharaan 19,87%, utilitas 22,24%, penyusutan piutang
ragu-ragu 78,5% yang disebabkan penambahan penyisihan
piutang ragu-ragu sebesar Rp 3,56 milyar, penyusutan aktiva
tetap 53,08% karena pembebanan penyusutan Terminal Baru
Juanda sebesar Rp 115, 25 milyar dan amortisasi 21,01%.
Beban Non OperasionalTotal beban non operasional selama tahun 2007 sebesar
Rp 84,66 milyar mengalami penurunan 41,79% bila
dibandingkan tahun 2006 yang disebabkan penurunan beban
selisih kurs 58,73% .
NERACA AKTIVA
Total Aktiva Perusahaan per 31 Desember 2007 sebesar
Rp 7.476,18 milyar mengalami peningkatan 51,82 % bila
dibandingkan tahun 2006. Peningkatan tersebut terutama
disebabkan penambahan saldo Bantuan Pemerintah Yang
Belum Ditentukan Statusnya (BPYBDS). Saldo Bantuan
Pemerintah Yang Belum Ditentukan Statusnya (BPYBDS)
tersebut merupakan asset Proyek Fasilitas Telnavudlis &
Fasilitas Bandar Udara dan Keselamatan Penerbangan yang
diserahterimakan dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
kepada PT (Persero) Angkasa Pura I, namun sampai dengan
31 Desember 2007 belum terbit Peraturan Pemerintah yang
Operational ExpensesDuring 2007, total operational expenses is Rp. 1,305.76 billion
or increase 21,75 % compared to 2006.
This is due to staff liabilities 15,43 %, maintaining facilities
19.87 %, utilities 22,24 %, decrease of doubtful receivable
78,5 % due to additional doubtful receivables or Rp. 3,56
billion, decrease of assets 53,08 % due to the decrease liabilities
of Juanda new airport Rp. 115,25 billion and amortization
21.01%.
Non Operational ExpensesDuring 2007, total non operational expenses is Rp. 84,66 billion
and decrease 41,79 % compared to 2006 due to reducing
foreign exchange calculation 58,73 %.
BALANCE SHEETS
ASSETS
Per December 31, 2007 total assets of the company is Rp.
7,476.18 billion and increase to 51,82 % compared to 2006.
The growth is due to the government assistance that has not
been verified (BPYBDS).
BPYBDS is the assets of the project facility of Telnavudlis and
airport utilities and safety aviation handed from Directorate
General pf Air Transportation to PT. (Persero) Angkasa Pura
I but yet the government has not issued the policy regarding
the asset allotment as the state capital to PT. (Persero) Angkasa
Pura I. The following is the explanation of the assets growth:
38 P E M B A H A S A N D A N A N A L I S I S M A N A J E M E N
REALISASI BIAYA TAHUN 2007 DAN 2006 / 2007 & 2006 EXPENSES REALIZATION
NO URAIAN 2006 2007 DEVIASI (%) DESCRIPTION Audited RKAP AUDITED (5-3):3 (5-4):4
Biaya Operasional Oprational IncomeBiaya Pegawai 334,880,558 352,773,758 386,556,485 15.43 9.58 Staff Income Biaya Pemeliharaan 76,225,281 103,502,481 91,367,167 19.86 (11.72) Maintaining ExpensesBiaya Suplay & Perlengkapan 25,064,984 25,413,100 24,869,003 (0.78) (2.14) Supply ExpensesBiaya Utility 107,878,937 117,021,538 131,871,282 22.24 12.69 Utility ExpensesBiaya Umum 295,709,127 311,019,436 312,093,290 5.54 0.35 Other Income Biaya Penyusutan 206,156,383 251,771,593 315,592,690 53.08 25.35 Depreciation Expenses Biaya Peny. Piutang Ragu-2 19,618,410 4,800,249 35,017,354 78.49 629.49 Doubtful receivable ExpensesBiaya Amortisasi 6,992,811 21,987,862 8,389,627 19.98 (61.84) Amortization Expenses Jumlah Biaya Ops. 1,072,526,491 1,188,290,017 1,305,756,898 21.75 9.89 Total Operational Expense
Biaya Lain-lain Total Misc Expenses Kerugian selisih kurs 122,965,143 - 50,743,571 (58.73) - Loss on Foreign Exchange Biaya lainnya 22,492,401 12,053,444 33,920,630 50.81 181.42 Total Misc ExpensesJmlh Biaya Lain-lain 145,457,544 12,053,444 84,664,201 (41.79) 602.41 Total Misc ExpensesTotal Biaya 1,217,984,035 1,200,343,460 1,390,421,099 14.16 15.84 Total Expenses
A
B
1 2 3 4 5 6 7
mengatur tentang penambahan penyertaan modal Negara
Republik Indonesia kedalam Modal Saham Pemerintah pada
PT (Persero) Angkasa Pura I. Penjelasan peningkatan aktiva
tersebut dijelaskan secara lebih rinci sebagai berikut :
1. Kenaikan aktiva tetap yang berasal dari Bantuan Pemerintah
Yang Belum Ditentukan Statusnya (BPYBDS) dari pemerintah
sebesar Rp 2.310,44 milyar, antara lain serah terima
terminal Bandara Juanda Baru sebesar Rp 2.241,28 milyar,
perpanjangan runway di Bandara Achmad Yani Semarang
sebesar Rp 49, 51 milyar serta peralatan Security berupa
X-ray, handheld metal detector sebesar Rp 12,47 milyar
untuk 5 (lima) bandara.
2. Kenaikan aktiva dalam penyelesaian meningkat sebesar
Rp 323,02 milyar, yang disebabkan meningkatnya prestasi
fisik pengembangan Bandara Hasanuddin Makassar.
3. Di samping kenaikan tersebut juga adanya pengurangan
BPYBDS sebesar Rp 106,76 milyar berupa Hasil Kerjasama
Pembangunan Embarkasi Haji di Bandara Syamsudin Noor
-Banjarmasin, yang dikembalikan kepada Pemerintah Daerah
Propinsi Kalimantan Selatan karena adanya perubahan pola
dari hibah menjadi pemanfaatan asset.
KEWAJIBAN Total Kewajiban per 31 Desember 2007 sebesar Rp 494.08
milyar atau meningkat 27,23% bila dibandingkan tahun 2006.
Peningkatan tersebut terutama disebabkan timbulnya kewajiban
kepada pihak ketiga atas penyelesaian pengembangan Bandara
Hasanudin Makassar.
MODAL
Modal Perusahaan per 31 Desember 2007 sebesar Rp 6.982,11
milyar mengalami peningkatan 53,95% bila dibandingkan
tahun 2006. Peningkatan tersebut disebabkan terutama :
1. Penambahan Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditentukan
Statusnya (BPYBDS) dari pemerintah sebesar Rp 2.203,68
milyar.
2. Penambahan cadangan modal dari pembagian laba tahun
2006 sebesar Rp. 202,75 milyar.
1. The increase of assets from the government assistance that
has not yet verified (BPYBDS) is Rp. 2,310.44 billion. This
amount including the handed over of Juanda Baru airport
Rp. 2,241.28 billion, runway extension at Ahmad Yani
airport, Semarang Rp. 49.51 billion and security devices
namely x-ray, handheld metal detector Rp. 12.47 billion for
5 airports.
2. The increase of assets in the progress Rp. 323.02 billion due
to the rising value of physical development of Hasanuddin
airport, Makassar.
3. Besides the increase, there is also some lessening point of
BPYBDS amounted Rp. 106.76 billion. This factor is due to
the joint cooperation of Haj Embarkation development in
Syamsuddin Noor airport, Banjarmasin that handed over to
the South Kalimantan government. This point is considered
the grant alteration to assets utilization.
LIABILITIES
Per December 31, 2007 total liabilities is Rp. 494,08 billion or
increase 27,23 % compared to 2006. This increase is due to the
third party liability over the completion of Hasanuddin airport
development at Makasar.
CAPITALPer December 31, 2007 total capital is Rp. 6,982.11 billion or
increase 53,95 % compared to 2006. This growth is due to:
1. Government assistance that has not been verified (BPYBDS)
amounted Rp. 2,203.68 billion.
2. The additional capital reserve from 2006 profit allotment
amounted Rp. 202,75 billion.
During 2007, there is the alteration of foundation capital from
Rp. 3,70 trillion to Rp. 7 trillion based on The alteration of company’s foundation signed by Notary Nanda Fauz Iwan, SH No. 02 dated
August 9, 2007 chapter 4 and inserted in Tambahan Berita Negara
RI dated September 7, 2007 that stated:
M A N A G E M E N T A N A L Y S I S A N D D I S C U S S I O N 39
NO URAIAN 2006 2007 DEVIASI (%) DESCRIPTION
Audited RKAP AUDITED (5-3):3 (5-4):4
Aktiva: AssetsAktiva Lancar 1,524,163 828,457 1,822,659 19.58 120.01 Current AssetsInvestasi Jangka Panjang 578,728 580,455 519,371 (10.26) (10.52) Long Term InvestmentAktiva Tetap 2,565,444 3,309,136 4,455,419 73.67 34.64 Fixed AssetsAktiva Tetap dlm pengadaan 219,229 203,533 542,248 147.34 166.42 Fixed Assets on demand LiabilityAktiva Lain-2 36,637 20,828 136,489 272.54 555.31 Other Assets
Total Aktiva 4,924,201 4,942,409 7,476,186 51.83 51.27 Total Assets
Passiva : Passiva Hutang Lancar 290,598 222,378 350,795 20.71 57.75 Current Liabilities Kewajiban pajak tangguhan 84,991 73,674 125,033 47.11 69.71 Deferred Tax LiabilitiesKewajiban Jangka Panjang 12,748 12,487 18,252 43.18 46.17 Long Term LiabilitiesEkuitas 4,535,864 4,633,871 6,982,106 53.93 50.68 Shareholders Equity
Total Pasiva 4,924,201 4,942,409 7,476,186 51.83 51.27 Total Pasiva
A
B
1 2 3 4 5 6 7
REALISASI NERACA TAHUN 2007 & 2006 / BALANCE SHEET REALIZATION 2006 & 2007
Dalam juta rupiah In million rupiah
Dalam tahun 2007 terjadi perubahan modal dasar dari
Rp 3,70 triliun menjadi Rp 7,00 triliun berdasarkan Perubahan
Anggaran Dasar Perusahaan yang disahkan melalui Akta
Notaris Nanda Fauz Iwan,SH Nomor: 02 tanggal 09 Agustus 2007
Pasal 4, dan telah dimuat dalam Tambahan Berita Negara RI tanggal
7 September 2007 No. 72, yang menyebutkan sebagai berikut :
(1) Modal Dasar Perseroan berjumlah sebesar Rp 7,00 triliun
yang terbagi atas 7 Juta saham, masing-masing bernilai
nominal Rp 1.000.000,-
(2) Dari Modal tersebut telah ditempatkan / diambil bagian
dan telah disetor penuh oleh Negara Republik Indonesia
sebanyak 1.800.000 saham atau seluruhnya berjumlah
Rp 1,8 triliun.
(3) 100% dari nominal setiap saham yang telah ditempatkan
tersebut diatas atau seluruhnya berjumlah Rp 1,8 triliun
telah disetor penuh oleh Negara Republik Indonesia
kedalam kas Perseroan, dengan cara sebagai berikut :
(b) Sebesar Rp 925 miliar telah disetor dengan uang tunai
sebagai setoran Modal lama.
(c) Penambahan Penyertaan Modal Negara sebesar Rp 264,11
miliar.
(d) Modal Donasi sebesar Rp 2,79 miliar
(e) Laba yang belum dibagi sebesar Rp 98,29 miliar
(f) Cadangan sampai dengan tahun buku 2005 sebesar
Rp 509,80 miliar
ARUS KAS
Posisi Kas dan setara kas pada tanggal 31 Desember 2007
sebesar Rp 1.203,57 milyar atau meningkat 21,02% bila
dibandingkan tahun 2006. Peningkatan sebesar Rp 209,04
milyar diperoleh dari aktivitas operasi sebesar Rp 467,93
milyar, dan digunakan untuk aktivitas investasi 175,34 milyar
dan aktivitas pendanaan sebesar Rp 83,54 milyar.
Peningkatan arus kas dari aktivitas operasi ditunjukan dengan
adanya upaya-upaya Manajemen sebagai berikut :
- Pemasangan stiker perak dan hitam bagi debitur yang
terlambat melakukan pembayaran serta stiker emas bagi yang
pembayarannya tepat waktu. Hal ini dimaksudkan untuk
memotivasi para debitur untuk saling berkompetisi (efek
psikologis) di antara mereka dalam melakukan pembayaran
kepada PT (Persero) Angkasa Pura I.
- Penerapan cash management system (CMS) bekerjasama
dengan Bank BNI dan Bank Mandiri sehingga seluruh transaksi
kas / bank terkoneksi secara sistem. Dana pada rekening
penerimaan di seluruh Kantor Cabang secara otomatis akan
ditransfer ke rekening Kantor Pusat pada pukul 15.00 WIB
setiap hari kerja. Untuk memenuhi kebutuhan operasional
Kantor Cabang dilakukan pengiriman dana dari Kantor Pusat
melalui layanan CMS.
- Penjadwalan pembayaran dua kali dalam sebulan kepada
para Penyedia Barang dan atau Jasa.
Sedangkan peningkatan arus kas dari aktivitas investasi
disebabkan penyelesaian pengembangan Bandara Hasanuddin
Makassar.
(1) The company’s initial capital total Rp. 7 trillion, divided into
7 million shares, each amounted Rp. 1 million.
(2) From those capital, it has been reserved / taken and
submitted by the state amounted 1,800,000 shares or Rp.
1,8 trillion.
(3) 100 % from nominal shares value is fully submitted by the
state to the company’s cash with following method:
- Rp. 925 billion is submitted as the cash and act as the
previous capital
- Additional state capital allotment amounted Rp. 264,11
billion.
- Donation capital amounted Rp. 2,79 billion.
- The profit that has not been divided amounted Rp. 98,29
billion.
- Reserves up to 2005 operating year Rp. 509,80 billion.
CASH FLOW
Per December 31, 2007 the cash of the company is amounted
Rp. 1,203.57 billion or increase 21,02 % compared to 2006.
The enhancing sum of Rp. 209,04 billion is received from
operation activity of Rp. 467,93 billion and it is utilized for
investment activity of Rp. 175,34 billion and funding activity
of Rp. 83,54 billion.
The management endeavors to enhance the cash flow from the
following actions:
- Display a silver and black sticker for the debtor that have a
late payment and put the gold sticker for those which have
on time payment. This method will motivate the debtor in
physiology manner to make a punctual payment to PT.
(Persero) Angkasa Pura I.
- The implementation of Cash Management System (CMS) and
cooperate with BNI and Bank Mandiri in order to connect all
cash transaction systematically. The fund from the branches
account will automatically be transferred to the headquarter
office by 15,00 hrs during working days. Moreover, to meet
the branches operational needs, the company send the fund
via CMS service.
- Reschedule payment scheme, 2 times per month for the
supplier.
The cash flow increase from investment activity is due to the
completion of Hasanuddin Airport development in Makassar.
40 P E M B A H A S A N D A N A N A L I S I S M A N A J E M E N
INVESTASI
Program investasi tahun 2007 terealisir sebesar Rp 175,24
milyar, yang disesuaikan dengan kegiatan Perusahaan.
Investasi tersebut dikelompokkan berdasarkan sesuai fungsi
dan aktivitasnya yaitu 66,03% untuk keselamatan penerbangan
dan keamanan; 26,21% untuk pelayanan; 1,28% untuk
peningkatan pendapatan dan efisiensi biaya; 5,05% untuk
produktivitas kerja serta 1,43% untuk citra perusahaan .
Berikut ini tabel realisasi investasi tahun 2007 dan 2006 :
INVESTASI TAHUN 2006 & 2007 / INVESTMENT IN 2006 & 2007
INVESTMENT
During 2007, the investment program is amounted Rp. 175,24
billion and divided into each functions and activity, namely
66,03 % for aviation safety & security; 26,21 % for service;
1,28 % for revenue increase and cost efficient; 5,05 % for
work productivity and 1,43 % for company’s image.
M A N A G E M E N T A N A L Y S I S A N D D I S C U S S I O N 41
Dalam juta rupiah In million rupiah
KELOMPOK INVESTASI 2006 2007 INVESTMENT GROUP
Keamanan / Keselamatan Penerbangan 66,229 115,704 Flight Safety / SecurityPelayanan 17,395 45,932 ServicesPeningkatan Pendapatan & Efisiensi Harga 73,390 2,245 Increased Revenues & Cost EfficiencyProduktifitas Kerja 4,128 8,853 Work ProductivityCitra Perusahaan 1,341 2,506 Company Image
JUMLAH 162,483 175,240 TOTAL
No LOCATION
FASILITAS UTAMA BANDAR UDARA / THE MAIN FACILITIES OF AIRPORT
RUNWAY CAPACITY TERMINAL CARGO FIRE NAVIGATION FIGHTING EQUIPMENT VEHICLES
1. Ngurah Rai 3000 x 45 M2 Wide Big Body Aircraft :10 Intl’l :65.846 M2 Intl’l :3.708 M2 10 unit NDB, DVOR, DME, ILS, (B747/sejenisnya) Dom:13.229 M2 Dom:2.574 M2 ATIS, PSR, SSR, Wide Body Aircraft : 3 Cold Storage : 1 Ext. Radar-Waingapu, (B767/A300/sejenisnya) RDPS,DISPLAY RADAR Narrow Body : 25 (B737,F100/sejenisnya) 2. Juanda 3000 x 45 M2 Wide Big Body Aircraft :2 Intl’l :31.425 M2 11.592 M2 8 unit NDB, DVOR, DME, ILS, (B747/sejenisnya) Dom:31.275 M2 ATIS, PSR, SSR-WGP, Wide Body Aircraft : 11 RDPS,FDPS,DISPLAY (A300/DC 10/MD 11/ RADAR sejenisnya) Narrow Body : 4 (B737,F100/sejenisnya) 3. Hasanuddin 2500 x 45 M2 Wide Body Aircraft : 3 Intl’l&Dom :10.814 M2 1.728 M2 9 unit NDB, DVOR, DME, ILS, (A300/DC 10/MD 11/ RVR, ATIS, PSR, SSR, sejenisnya) RDPS,FDPS, DISPLAY Narrow Body : 9 RADAR (B737,F100/sejenisnya) 4. Sepinggan 2500 x 45 M2 Wide Body Aircraft : 3 Intl’l :2.302 M2 4.684 M2 7 unit NDB, DVOR, DME, ILS, (A300/DC 10/MD 11/ Dom:9.221 M2 RVR, ATIS, PSR, SSR, sejenisnya) RDPS,DISPLAY RADAR Narrow Body : 12 (B737,F100/sejenisnya) 5. Frans Kasisiepo 3570 x 45 M2 Wide Body Aircraft : 3 3.148 M2 252 M2 6 unit NDB, DVOR, DME, ILS, (A300/DC 10/MD 11/ RVR, ATIS, PSR, SSR, sejenisnya) RDPS,DISPLAY RADAR Others :2 (F-28/DC-9/sejenisnya) 6. Sam Ratulangi 2650 x 45 M2 A300/DC10 :4, B737: 6 Intl’l :4.044 M2 3.546 M2 5 unit NDB, DVOR, DME, ILS, Dom:14.126 M2 ATIS, SSR, DISPLAY RADAR 7. Adisutipto 2200 x 45 M2 B737: 8 Intl’l :1.014 M2 384 M2 6 unit NDB, DVOR, DME, ILS, Dom:7.355 M2 ATIS, PSR, MSSR,RDPS, DISPLAY RADAR 8. Adisumarmo 2600 x 45 M2 A300/DC10 :3, B737: 7 Intl’l :764 M2 863 M2 8 unit NDB, DVOR, DME, ILS, Dom:2.052 M2 ATIS, PSR, SSR,RDPS, DISPLAY RADAR 9. Syamsudin Noor 2500 x 45 M2 A300/DC10 :2, B737: 9 9.043 M2 802 M2 7 unit NDB, DVOR, DME, ILS, ATIS, PSR, SSR,RDPS, DISPLAY RADAR 10. Ahmad Yani 2250 x 45 M2 B737: 5, CN235 :2 Intl’l :657 M2 774 M2 6 unit NDB, DVOR, DME, ILS, Dom:5.451 M2 ATIS, PSR, SSR, Ext.RADAR 11. Selaparang 2100 x 40 M2 B737: 8 Intl’l :1.600 M2 480 M2 7 unit NDB, DVOR, DME Dom:3.760 M2 12. Patimura 2500 x 45 M2 A300/DC10 :1, B737: 7 Intl’l :1.200 M2 1.139 M2 6 unit NDB, DVOR, DME, ILS, CASSA:1 Dom:7.393 M2 ATIS, SSR, DISPLAY RADAR 13. Eltari 2500 x 45 M2 B737: 9 Intl’l : 900 M2 800 M2 6 unit NDB, DVOR Dom:2.950 M2
RUNWAY CAPACITY TERMINAL
Tingkat Kesehatan PerusahaanTolak ukur penilaian Tingkat Kesehatan Perusahaan tahun
2007 sebagai BUMN Infrastruktur mengacu Keputusan Menteri
BUMN Nomor KEP-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 dan
Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor
SKEP.284/X/1999 tanggal 22 Oktober 1999 tentang standar
kinerja operasional bandara.
Total skor penilaian meliputi 3 (tiga) aspek, yaitu :
• Aspek Keuangan dengan skor 31
• Aspek Operasional dengan skor 35
• Aspek Administrasi dengan skor 15
Dari perhitungan tersebut diatas diperoleh total skor 81 dengan
kualifikasi ”AA” dan predikat ”SEHAT”. Bila dibandingkan
dengan tahun 2006 mengalami penurunan skor 2 pada aspek
keuangan untuk rasio Pengembalian Modal (ROE) dan rasio
Pengembalian Investasi (ROI) karena penambahan aset Bandara
Juanda sebesar Rp. 2.241,28 milyar . Namun pada aspek
admistrasi terjadi peningkatan skor 2 pada kinerja PKBL karena
tingginya penyaluran pinjaman dana kemitraan.
TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN / CORPORATE LEVEL OF HEALTH
Company’s Healthy LevelThe bench mark of healthy level of the company in 2007
as the state owned corporation is in accordance with The
Minister of BUMN decree No. KEP-100/MBU/2002 dated June
4, 2002 and Directorate General of Air Transportation decree
No. SKEP.284/X/1999 dated October 22, 1999 regarding the
standard performance of airport operation.
The total score consist of 3 aspects namely:
- Finance aspect, score 31
- Operational aspect, score 35
- Administration aspect, score 15
The total score of 81 is classified as “AA“ qualification and
’healthy’. Compared to 2006, it decreased 2 points on finance
aspect for ROE and ROI due to additional Juanda airport assets
of Rp. 2,241.28 billion. On administration aspect, it adds 2
points due to PKBL performance and soaring request on
cooperative fund distribution.
42 P E M B A H A S A N D A N A N A L I S I S M A N A J E M E N
URAIAN 2006 2007 DESCRIPTION
Aspek Keuangan Financial AspectTingkat Pengembalian Modal 7.5 5 Return On Equiy (ROI)Tingkat Pengembalian Investasi 6 5 Return On Investment (ROI)Rasio Kas 3 3 Cash RatioRasio Lancar 3 3 Current RatioPeriode penagihan 4 4 Collection PeriodPerputaran Persediaan 4 4 Inventory Turn OverPerputaran Aktiva 2 1 Total Asset Turn OverTotal Modal Sendiri terhadap Total Aktiva 5.5 6 Equity to Total AssetJumlah 35 31 Total
Aspek Operasional Operational AspectPelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan dan 12 12 Landing Fee, Parking Fee, Hanggar FeePenyimpanan Pesawat Udara (PJP4U) Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) 7 6 Passengers Services ChargePelayanan Jasa Penerbangan (PJP) 7 6 Air Navigation ChargeCounter 4 6 CounterGarbarata 5 5 AviobridgeJumlah 35 35 Total Aspek Administrasi Administration AspectLaporan Perhitungan Tahunan 3 3 Annual Audited ReportRancangan RKAP 3 3 Annual Program and Budget PlanLaporan Periodik 3 3 Perodical ReportKinerja PKBL 4 6 Small Enterprise and Community DevelopmentJumlah 13 15 Total TOTAL SKOR 83 81 SCOREKLASIFIKASI AA AA CLASSIFICATIONSTINGKAT KESEHATAN SEHAT SEHAT COMPANY SOUNDNESS
OPINI KANTOR AKUNTAN PUBLIK Laporan Keuangan Perusahaan tahun 2007 telah diaudit oleh
Auditor Independen Kantor Akuntan Publik Grant Thornton
Hendrawinata dengan opini ”Wajar Tanpa Pengecualian”.
Rasio Keuangan Kemampuan Perusahaan untuk menghasilkan laba (Rentabilitas)
cukup baik, yang diindikasikan dengan rasio laba operasi
mencapai 15,72% atau menurun 2,44% dibandingkan tahun
2006 yang terealisasi 18,16%. Kemampuan Perusahaan untuk
memenuhi kewajiban jangka pendek ( Likuiditas) cukup baik
hal ini terlihat dari rasio likuiditas pada tahun 2007 sebesar
519,58%, namun dibawah realisasi rasio likuiditas tahun
2006 sebesar 524,49%. Hal ini terutama disebabkan kenaikan
kewajiban yang timbul akibat proyek pengembangan Bandara
Hasanuddin Makassar. Kemampuan solvabilitas untuk rasio
hutang terhadap aktiva perusahaan pada tahun 2007 sebesar
6,61% namun dibawah realisasi tahun 2006 sebesar 7,88%,
karena adanya penerimaan asset BPYBDS dalam bentuk aktiva
tetap yang sangat besar yaitu Terminal Bandara Baru Juanda
Achieving Shareholder ReturnDalam periode tahun 2000 sampai dengan 2006, Angkasa Pura
I secara terus menerus memberikan kontribusi kepada Negara
berupa dividen seiring dengan pencapaian laba Angkasa Pura I.
Rata-rata jumlah dividen sebesar Rp. 119,2 miliar per tahun, dengan
jumlah terbesar dicapai pada tahun 2000 yaitu sebesar Rp. 250
miliar. Mulai tahun 2003, jumlah dividen mengalami penurunan
karena Angkasa Pura I harus membiayai pengembangan beberapa
bandara dengan menggunakan dana internal Angkasa Pura I,
sebagai akibat perubahan kebijakan Pemerintah yang tidak lagi
membiayai pengembangan Bandar Udara.
Kontribusi Angkasa Pura I kepada Negara selaku Pemegang
Saham sejak tahun 2000 sampai dengan tahun 2006 berupa
penyetoran dividen, yang besarannya fluktuatif seiring dengan
pencapaian laba Angkasa Pura I dan sesuai keputusan Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS), berdasarkan perolehan laba
pada tahun berjalan, dengan mempertimbangkan kebutuhan
pengembangan Angkasa Pura I.
PUBLIC ACCOUNTANT OPINIONThe company’s 2007 annual reports has been audited by
independent auditor which is Grant Thornton Hendrawinata
and qualified as appropriate without exception.
Finance RatioThe company’s ability to yield the profit is considered good as
it indicates by operation profit ratio that reached 15,72 % or
decreased 2,44 % compared to 2006 which realized 18,16 %.
The company’s liquidity ratio is also good as it indicates by
liquidity ratio in 2007 that reached 519,58 % but it was under
the 2006 liquid ratio that was 524,49 %. This was due to
the increase of liabilities of Hasanuddin airport expansion in
Makassar.
The solvability to debt ratio towards company’s asset in 2007 is
6,61 % but it was under 2006 achievement which was 7,88 %.
This was due to the asset receivables of BPYBDS in fixed assets
which was new Juanda airport.
Achieving Shareholder ReturnDuring 2000 to 2006, Angkasa Pura I continually gives the
contribution to the state in the form of dividend in accordance
with the ever growing profit of the company. The total
dividend approximately Rp. 119,2 billion per year and the year
2000 marked the massive amount which was Rp. 250 billion.
Starting 2003, the dividend decreased due to some financial
assistance in several airports that using the internal fund and
the government did not support the monetary aid anymore.
Angkasa Pura I contribution to the state as the shareholder
since 2000 to 2006 is the dividend submission that fluctuates
due to profit achievement and annual general assembly policy
regarding the received profit and considering the needs of
Angkasa Pura I expansion.
M A N A G E M E N T A N A L Y S I S A N D D I S C U S S I O N 43
TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN / CORPORATE LEVEL OF HEALTH
AspekKeuangan
AspekOperasional
AspekAdministrasi
TotalSKOR
TAHUN / YEAR 2006 TAHUN / YEAR 2007
80
70
60
50
40
30
20
10
0
15
35 35
31
35
13
83 81
Dalam juta rupiah In million rupiah URAIAN 2006 2007 DESCRIPTION
Dividen 66,973 71,435 Dividend PPh Pasal 21 40,428 48,148 Article 21 PPh. Pasal 23 Sewa Ruang / Tanah 9,620 10,782 Salaries, Article 23 PPh. Pasal 23 Bunga Deposito / Giro 24,994 25,740 Deposit interest, Article 23 PPh. Pasal 25 72,729 29,998 Article 25 Pajak Pertambahan Nilai 34,450 37,093 Value Added Tax Pajak Bumi dan Bangunan 17,068 20,440 Land and Building Tax Pajak Kendaraan 2,261 193 Vehicle Tax Jumlah 268,523 243,829 Total
KEWAJIBAN KEPADA NEGARA Kewajiban Perusahaan kepada negara berupa dividen dan perpajakan tahun 2007 mengalami penurunan sebesar Rp. 24,69 milyar bila dibandingkan tahun 2006 karena penurunan PPh Pasal 25 sebesar Rp. 42,73 milyar . Semua kewajiban pada negara telah dibayarkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, hal ini dapat terlihat pada tabel berikut ini :
KEWAJIBAN KEPADA NEGARA / OBLIGATION TO THE STATE
DividenKebijakan pembagian dividen dilaksanakan dengan mempertimbangkan optimalisasi kebutuhan Perusahaan dengan kebutuhan Pemegang Saham berdasarkan keputusan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Pembayaran Dividen selama 5 (lima) tahun terakhir adalah sebagai berikut :
SHAREHOLDER VALUE Dari 8 (delapan) komponen shareholders value yang dinilai pada tahun 2007, secara umum mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2006 khususnya Return on Capital Employed, Dividen, Operating Profit, Revenue Growth, hal ini dapat terlihat pada tabel berikut ini :
SHAREHOLDER VALUEFrom 8 components of shareholder value that assessed in 2007, in general it was decreased compared to 2006 especially in return on capital employed, dividend, operating profit, revenue growth as indicates in the chart below.
LIABILITIES TO THE STATEDuring 2007, the company’s liability to the state in the form of dividend and tax has decreased Rp. 24,69 billion compared to 2006 due to the reducing of PPh chapter 25 which amounted Rp. 42,73 billion. All liabilities to the state has been paid as the chart below shows:
44 P E M B A H A S A N D A N A N A L I S I S M A N A J E M E N
DividendConsidering the dividend allocation is the optimum company’s needs that meet with the annual general assembly policy. The dividend allocation for the past 5 years is as follow:
Dalam juta rupiah In million rupiah
URAIAN / DESCRIPTION 2006 2007
EBITDA (Rp juta) 539,202 704,636Return on capital employed (%) 7.06 5.22Dividen (Rp juta) 168,518 71,435Capital employed (Rp juta) 4,704,972 6,933,938Operating profit (Rp juta) 332,050 243,641Revenue growth (%) 280.58 114.78Non-operating cost (Rp juta) 213,149 323,983Operating cost (Rp juta) 1,072,526 1,305,757
PEMBAYARAN DIVIDEN 2006 / DIVIDEND PAYMENT IN 2000-2006
TAHUN BUKU TANGGAL RUPS JUMLAH DIVIDEN PENYETORAN DEVIDEN FINANCIAL YEARS DATES OF RUPS QUANTITY OF DIVIDENDS DIVIDEND PAYMENT
2000 14 Juni 2001 250,000 125,000 125,000 2001 22 Juli 2002 209,054 209,054 2002 5 Sept. 2003 79,878 26,626 53,252 2003 9 Juli 2004 56,767 14,000 14,000 14,000 14,767 2004 30 Juni 2005 100,353 20,000 80,353 2005 30 Juni 2006 66,973 66,973 2006 27 Juni 2007 71,435 71,435 834,460 834,460
Dalam juta rupiah In million rupiah
Dalam juta rupiah In million rupiah
SHAREHOLDERS VALUE
Bahasan Mengenai Ikatan yang Material untuk Investasi Barang ModalKerjasama usaha dengan pihak investor dalam pembangunan
alat produksi di atas lahan Perusahaan dengan perikatan waktu
tertentu yang kemudian setelah jangka waktu tertentu asset
tersebut menjadi milik Perusahaan.
Dampak Perubahan Tarif Terhadap Peningkatan Pendapatan PerusahaanDalam rangka meningkatkan pendapatan dan pencapaian
target-target RKA tahun 2007, Direksi telah melakukan langkah-
langkah yang berkaitan pentarifan beberapa Jasa antara lain:
1. Berkaitan adanya peningkatan pelayanan, bagi pengguna
jasa direksi melakukan penyesuaian tarif untuk :
a. Jasa Pemakaian Counter Dalam Negeri disesuaikan dan
Rp. 570 menjadi Rp. 610 per penumpang.
b. Jasa Pemakaian garbarata ditetapkan sebesar Rp. 150.000
sampai dengan Rp. 300.000 per pemakaian.
c. PJP2U Luar Negeri disesuaikan dari Rp. 50.000 sampai
dengan Rp. 120.000 menjadi Rp. 70.000 sampai dengan
Rp. 150.000 per penumpang.
d. PJP2U Haji disesuaikan dari Rp. 40.000 menjadi Rp. 50.000
per penumpang.
e. PJP Dalam Negeri disesuaikan dari Rp. 875 sampai menjadi
Rp. 1.000 per route unit.
2. Penyesuaian Tarif-Tarif Non Aeronautika antara lain:
a. Penetapan Tarif Parkir Kendaraan secara progresif di Bandara
Adisutjipto - Jogjakarta.
b. Penyesuaian Tarif Parkir Kendaraan (non progresif) di Bandara
Selaparang - Mataram.
c. Penyesuaian Tarif Waving galery di Bandara Adisutjipto
- Jogjakarta, Selaparang - Mataram dan Sepinggan -
Balikpapan.
d. Penyesuaian Tarif Reklame
e. Penetapan Tarif Pelayanan Jasa Kargo dan Pos Pesawat
Udara (PJKP2U) di Bandara Sepinggan - Balikpapan.
The Material Agreement for Capital InvestmentBusiness venture with the investor in developing the production
facilities upon the company’s own land and within particular
period and it will be possessed by the company as the assets.
Tariff Change towards the Company’s RevenueThe board of directors has issued the following policy due to
the revenue growth and achieves the RKA target 2007.
1. In accordance with the improvement of service for the
passengers, the following tariff are being adjusted:
- Domestic counter service from Rp. 570 to Rp. 610
per passenger.
- Aviobridge usage from Rp. 150,000 to Rp. 300,000
per usage.
- International PJP2U from Rp. 50,000 to Rp. 120,000 now
it is Rp. 70,000 to Rp. 150,000 per passenger.
- Haj PJP2U from Rp. 40,000 to Rp. 50,000 per passenger.
- Domestic PJP from Rp. 875 to Rp. 1,000 per route unit.
2. Non Aeronautic Tariff Adjustment:
- Implementation on Progressive tariff for vehicle parking
in Adisutjipto airport - Jogjakarta.
- Adjustment on Non progressive tariff for vehicle parking
in Selaparang airport - Mataram.
- Adjustment on waving gallery tariff in Adisutjipto airport
(Jogjakarta), Selaparang airport (Mataram) and Sepinggan
airport (Balikpapan).
- Adjustment on billboard tariff.
- Implementation on cargo service and airmail service (PJKP2U)
in Sepinggan airport, Balikpapan.
M A N A G E M E N T A N A L Y S I S A N D D I S C U S S I O N 45
Dalam juta rupiah - In million rupiah
350
300
250
200
150
100
50
02000 2001 2002 2003 2004 2005 2006
250
209
80
57
100
67
71
PEMBAYARAN DIVIDEN 2000-2007/DIVIDEND PAYMENT IN 2000-2007
PROSPEK PENGEMBANGAN USAHA Angkasa Pura I dalam mengantisipasi perkembangan dunia
penerbangan dan kegiatan penunjangnya, telah dilakukan
langkah-langkah pengembangan usaha sebagai berikut :
Angkasa Pura I telah melakukan Product Development Synergy
dengan partner strategis untuk membangun Hotel transit
sekaligus sebagai Ruang tunggu keberangkatan di Bandara
Sepinggan dan Product Development lahan parkir kendaraan
sekaligus sebagai area komersial di Bandara Ngurah Rai.
Pembentukan Strategic Business Unit (SBU) Pengelolaan
Terminal Kargo dan Pos di Bandara Juanda, Syamsuddin Noor
dan Adi Sutjipto. Penerapan pemilihan konsesioner dengan
metoda Beauty Contest di seluruh bandara diharapkan akan
diperoleh konsesioner yang dapat memberikan kontribusi
pendapatan terbesar, produk yang branded, penataan produk
yang estetik, dll.
Rencana Pembangunan Terminal Domestik di Bandara Ngurah
Rai, Terminal baru di Bandara Adisumarmo dan bandara baru
di Lombok Tengah.
Program pengembangan usaha tersebut, diharapkan akan
dapat meningkatkan nilai Angkasa Pura I dalam menghadapi
perkembangan dunia penerbangan.
UPAYA PENINGKATAN PELAYANAN KEPADA PENGGUNA JASA
Untuk meningkatkan pelayanan prima (level of services)
kepada para pengguna jasa kebandarudaraan dan pelayanan
jasa navigasi penerbangan, Perusahaan melakukan hal-hal
sebagai berikut :
- Penggantian fasilitas utama dan penunjang bandar udara
secara berkala
- Melakukan pemeliharaan secara preventif dan korektif
terhadap fasilitas utama dan penunjang bandar udara
- Merencanakan penggunaan multi user check in system
dengan tujuan optimalisasi ruang check in area, mengurangi
antrian penumpang dan akurasi data penumpang.
- Pemanfaatan teknologi mutakhir dalam pelayanan lalu lintas
dan navigasi penerbangan antara lain Makassar Advanced
Air Traffic Services (MAATS).
PENGEMBANGAN USAHA, PELANGGAN DAN PEMASARAN Angkasa Pura I selain mengelola 13 bandara, juga mengusahakan
2 unit bisnis strategis yaitu pengelolaan terminal kargo di
Makassar dan Balikpapan.
Pengelolaan terminal kargo di Bandara Hasanuddin, Makassar
dimulai sejak April 2004 dalam bentuk unit bisnis strategis dengan
nama Secure and Speed Cargo Warehousing yang terpisah dari
manajemen Bandara Hasanuddin yang dipimpin pada awalnya
oleh seorang Manajer, namun dengan perkembangan bisnis
kargo yang cukup pesat, maka saat ini dipimpin oleh General
Manager. Pengelolaan terminal kargo sering disebut juga
sebagai pergudangan udara lini I. Sebagaimana pengelolaan
terminal penumpang, maka pengelolaan terminal kargo juga
BUSINESS DEVELOPMENT PROSPECTTo anticipate the growth of aviation industry, Angkasa Pura I
has taken these following actions:
Angkasa Pura I has carried out Product Development Strategy
with strategic partners to erect the transit hotel that also
function as the waiting lounge in Sepinggan airport. Meanwhile,
the parking space in Ngurah Rai airport will be utilized as the
commercial area.
The implementation of Strategic Business Unit (SBU) over
the cargo terminal management and post in Juanda airport,
Syamsuddon Noor airport and Adi Sutjipto airport. The
concession selection through beauty contest method in the
entire airport will give the big contribution as well as displaying
the prestigious branded product and esthetically displayed
goods.
The expansion development in Ngurah Rai domestic terminal,
new terminal in Adisumarmo airport and new airport in Central
Lombok.
Those business development programs will ensure the increasing
value of the company to face the aviation industry.
THE UPGRADING SERVICE LEVEL TO THE CONSUMERSThe company put every effort to upgrade the level of service to
the consumers with these following actions:
- Change the main facility and supporting airport utilities
regularly.
- Maintain and prevent the main facility and supporting airport
utilities.
- Plan to implement multi user check system to optimize check
in lounge area, lessen the passengers waiting line and make
the passengers data more accurate.
- Utilizing state of the art technology in navigation and
aviation traffic services through MAATS (Makassar Advanced
Air Traffic Services).
BUSINESS DEVELOPMENT, CONSUMERS & MARKETINGAngkasa Pura I managed 13 airports and 2 strategic business
units namely cargo terminal management in Makassar and
Balikpapan.
The cargo terminal management in Hasanuddin airport,
Makassar was initiated in April 2004 in the forms of strategic
business units namely Secure and Speed Cargo Warehousing
which separated from Hasanuddin airport management and
was administered by a manager. To keep abreast with the ever
growing cargo business development, currently it is managed
by a general manager. The cargo management is commonly
called sky warehousing line I. The similar practice applies with
passengers’ terminal. The cargo terminal also furnish with
safety devices namely x-ray for cargo. This will guarantee the
secure and convenient cargo services.
46 P E M B A H A S A N D A N A N A L I S I S M A N A J E M E N
dilengkapi dengan peralatan keselamatan dan keamanan
penerbangan seperti X-Ray untuk kargo. Hal tersebut dilakukan
untuk menjamin terselenggaranya pelayanan jasa kargo yang
aman dan tertib bagi penerbangan pesawat udara.
Pengelolaan terminal kargo di Bandara Sepinggan, Balikpapan
dimulai sejak Agustus 2006 dalam bentuk unit bisnis strategis
yang terpisah dari manajemen Bandara Hasanuddin yang
dipimpin oleh seorang General Manajer.
Selain dalam bentuk SBU, maka pengelolaan terminal kargo
juga dalam bentuk Revenue sharing dengan operator, seperti
yang telah dilakukan di Bandara Syamsuddin Noor, Banjarmasin
dan Sam Ratulangi, Manado.
Angkasa Pura I juga telah melaksanakan pengelolaan CIP Lounge
di Bandara Juanda, yang dalam operasionalnya dikerjasamakan
dengan mitra usaha dengan pola Revenue Sharing.
Customers and Markets Pelanggan Angkasa Pura I meliputi Perusahaan penerbangan
domestik & internasional, konsesioner dan penumpang pesawat
udara domestik & internasional.
Dengan perkembangan dunia penerbangan dalam bentuk
pelayanan low cost carrier baik domestik (Lion air, Wing air
dan Adam Air) maupun internasional (Air Asia, Jet Star dan
Value Air) memberikan dampak yang cukup signifikan bagi
peningkatan penumpang pesawat udara, yang pada akhirnya
meningkatkan pendapatan Angkasa Pura I.
Konsesioner merupakan mitra usaha yang menyediakan
pelayanan dan mata dagangan yang diperlukan oleh para
penumpang ketika mereka berada di terminal.
Penumpang pesawat udara memberikan kontribusi kepada
Angkasa Pura I baik secara langsung berupa pembayaran
PJP2U maupun tidak langsung melalui konsesioner dengan
permintaan pelayanan atau pembelian mata dagangan yang
ada di terminal.
PROSPEK PENGEMBANGAN USAHAAngkasa Pura I dalam mengantisipasi permintaan akan jasa
transportasi udara pada umumnya dan jasa kebandarudaraan
pada khususnya, telah dan akan melakukan serangkaian
kegiatan pengembangan usaha, sebagai berikut :
1. Pengkajian untuk melakukan spin off atas strategic business
unit (SBU) pengelolaan Terminal kargo dan pos di Bandara
Hasanuddin Makassar dan Bandara Sepinggan Balikpapan
menjadi anak Perusahaan.
2. Pemilihan strategic partner pengelolaan terminal kargo
dan pos Bandara Ngurah Rai Denpasar, Juanda Surabaya,
Adisutjipto Jogjakarta, Syamsudin Noor Banjarmasin, dan
Sam Ratulangi Manado dengan pola kerjasama Revenue
Sharing.
3. Pengkajian pembentukan anak Perusahaan patungan
(JV. Co) antara Angkasa Pura I dengan PT. Pertamina dan
PT. (Persero) Angkasa Pura I dalam rangka pengelolaan Depot
pengisian bahan bakar pesawat udara (DPPU) di wilayah
kerja Bandara Angkasa Pura I dan PT. Angkasa Pura I.
The cargo terminal management in Sepinggan airport,
Balikpapan begins in August 2006 in the form of strategic
business unit, separated from Hasanudin airport management
and was supervised by the general manager.
Besides SBU, the management of cargo terminal also in
revenue sharing practice with particular operator which applies
in Syamsuddin Noor airport – Banjarmasin and Sam Ratulangi
airport - Manado.
Angkasa Pura I also managed CIP Lounge in Juanda airport
in the form of operational method with joint venture using
revenue sharing.
Customers & MarketsAngkasa Pura I consumers consist of the domestic and
international airlines company, concession and domestic and
international passengers.
The ever growing airlines industry featuring domestic low cost carrier
(Lion Air, Wings Air) and international (Air Asia, Jet Star & Value Air)
gives the significant impact for the growth of air passengers and
finally makes the big contribution to Angkasa Pura I.
Concession is a joint cooperation that provides service and
goods required by the passengers within the terminal. Air
passengers gives the contribution to Angkasa Pura I. Directly,
in terms of PJP2U payment – indirectly through concession with
services required and goods purchased within the terminal.
BUSINESS DEVELOPMENT PROSPECTTo anticipate the air transport requirements and airport
management services, Angkasa Pura I has numerous business
development prospect as follow:
1. Considering to spin-off over SBU in cargo terminal
management and post in Hasanuddin airport (Makassar)
and Sepinggan airport (Balikpapan) and make them into
subsidiaries.
2. Strategic partner selection over cargo terminal and post
management in Ngurah Rai airport (Denpasar), Juanda
(Surabaya), Adisutjipto (Jogjakarta), Syamsuddin Noor
(Banjarmasin), Sam Ratulangi (Manado) with revenue sharing
method.
3. Considering a joint venture company between Angkasa
Pura I with PT. Pertamina in regards with aircraft fuel depot
within working premises of Angkasa Pura I airport and PT.
(Persero) Angkasa Pura I.
4. Select the bonafide concession in regards with the expansion
of new domestic terminal in Ngurah Rai (Denpasar),
Adisumarmo new airport (Solo), Central Lombok new
airport, Ahmad Yani new airport (Semarang) and Adisutjipto
(Jogjakarta).
5. Arrange and oversee Commercial Land Use Planning to utilize
the non productive land outside/inside the airport.
M A N A G E M E N T A N A L Y S I S A N D D I S C U S S I O N 47
4. Pemilihan Konsesioner yang bonafid sehubungan dengan
pengembangan / pembangunan Terminal Baru Domestik
di Ngurah Rai Denpasar, Bandara Baru Adisumarmo Solo,
Bandara Baru Lombok Tengah, Bandara Baru Ahmad Yani
Semarang, dan Adisutjipto Jogjakarta.
5. Pengkajian dan penyusunan Commercial Land Use Planning
untuk pemanfaatan lahan non produktif di dalam / di luar
Bandara.
6. Penetapan ulang untuk Commercial Terminal Block Plan di
seluruh Bandara sesuai hasil survey pelanggan.
7. Pengkajian pembentukan SBU bisnis retail pada Bandara
Juanda Surabaya dan Bandara Ngurah Rai Denpasar
PEMASARANAngkasa Pura I telah meningkatkan pemasaran bandara
untuk mendapatkan tingkat kenyamanan yang tinggi atas
ketersediaan fasilitas, keselamatan, keamanan, kehandalan,
tingkat harga yang kompetitif dan kemitraan terhadap produk/
jasa eksisting maupun produk/ jasa baru melalui :
1. Pemasaran atas lahan-lahan non produktif untuk diusahakan
sebagai penunjang kegiatan kebandarudaraan seperti Day
Room Service, Hotel transit, Kondotel dan MICE, lapangan
Golf, area komersial (square).
2. Pemasaran kerjasama penggunaan Executive Lounge dengan
seluruh bank pemegang kartu kredit di Bandara Juanda
Surabaya dan Bandara Sam Ratulangi Manado.
3. Pemasaran reklame didalam dan luar terminal termasuk
Aviobridge di seluruh Bandara.
4. Pemasaran kerjasama pengelolaan parkir dengan sistem
komputer terpadu di seluruh Bandara.
5. Pemasaran pengusahaan Terminal Baru Bandara Hasanuddin
Makassar dan Terminal Baru Bandara Adisumarmo Solo
6. Mengukur tingkat kepuasan airline dan konsesioner atas
fasilitas dan kualitas pelayanan yang telah diberikan oleh
Angkasa Pura I menuju tingkat pelayanan dan fasilitas kelas
dunia.
7. Mengukur tingkat kepuasan penumpang pesawat udara
atas kualitas pelayanan dan kualitas mata dagangan yang
disediakan di seluruh Bandara.
8. Mengukur dan membandingkan tingkat kinerja Komersial
melalui Malcolm Baldrige Criteria
Program pemasaran tersebut diatas, diharapkan dapat
meningkatkan daya saing dan pendapatan Angkasa Pura I.
6. Rearrangement of Commercial Terminal Block Plan in the
entire airports according to consumers’ survey.
7. Considering the SBU especially retail business in Juanda
airport (Surabaya) and Ngurah Rai airport (Denpasar).
MARKETINGAngkasa Pura I have improved the marketing efforts in order
to gain the utmost service level of the facilities availability, safe
and secure practice, efficiency factors, competitive price index
and joint venture possibility towards existing new services/
product namely:
1. Marketing on non productive land to utilize as the supporting
airport services for Day Room Service, transit hotel, condotel,
MICE, golf course and Commercial Square.
2. Marketing on utilizing Executive Lounge to credit card issuers
in Juanda Airport - Surabaya and Sam Ratulangi Airport -
Manado.
3. Marketing on billboard display inside and outside terminal -
including the aviobridge in the entire airport.
4. Marketing on parking joint cooperation scheme with
integrated computer system in the entire airport.
5. Marketing on the management of new terminal in Hasanuddin
Airport - Makassar and Adisumarmo Airport - Solo.
6. Measure the satisfaction level from the airlines and concession
towards world-class service.
7. Measure the satisfaction level from passengers regarding the
airport services and goods availability in the airport.
8. Measure and compare the commercial performance via
Malcolm Baldridge Criteria.
The above mentioned efforts are expected to enhance the
competitiveness and revenue of Angkasa Pura I.
48 P E M B A H A S A N D A N A N A L I S I S M A N A J E M E N
1 Pemanfaatan Lahan Sunset Road / Ngurah Rai Sudah mendapat ijin Prinsip dari Meneg BUMN dan saat ini dalam Sunset Road Land utilizing Proses kajian High and Best Use oleh konsultan independen Granted the principal license from BUMN minister and currently in the high and best use process status from independent consultant.2 Pemanfaatan Lahan Ngurah Rai Sudah mendapat ijin Prinsip dari Meneg BUMN dan saat ini dalam Bekas Perumahan Dinas / Proses kajian High and Best Use oleh konsultan independen Ex Official Housing utilization Granted the principal license from BUMN minister and currently in the high and best use process status from independent consultant 3 Pemanfaatan Rawasari / Kantor Pusat Proses Pembangunan Fisik Rawasari utilization Headquarter Physical development.4 Pembangunan hotel Transit / Sepinggan Proses Pembangunan Fisik Transit Hotel Development Physical development.
No JENIS KERJASAMA LOKASI POSISI 31 DESEMBER 2007 TYPE LOCATION Remarks by 31 DECEMBER 2007
POSISI KERJASAMA / JOINT VENTURE POSITION
INDEKS KINERJA KUNCI (IKK)Penilaian terhadap kinerja Manajemen dilakukan melalui
Indikator Kinerja Kunci (IKK) yang mendasarkan kepada
Balanced Scorecard, meliputi empat perspektif yaitu keuangan,
pelanggan, proses internal, serta tumbuh dan belajar,
sebagaimana tertuang dalam berita acara kesepakatan IKK
Kontrak Manajemen Angkasa Pura I, yang disepakati oleh
Pemegang Saham, Komisaris dan direksi PT Angkasa Pura I.
Sesuai dengan hasil assesment Badan Pengawasan Keuangan
dan Pembangunan (BPKP), skor IKK tahun 2007 adalah sebesar
96,55% dari target yang ditetapkan sebesar 100%.
Rincian terhadap penilaian tersebut sebagaimana tabel di
bawah ini :
KEY PERFORMANCE INDEX (IKK)The assessment of management performance is performed
through Key Performance Index (IKK) based on Balance
Scorecard that features 4 perspectives namely finance,
consumers, internal process and growth and learning as it
stated in IKK Management Contract of Angkasa Pura I, abided
by the stakeholders, the board of commissioners and directors
of PT. Angkasa Pura I.
In compliance with assessment result of BPK and PBKP, 2007
score of IKK was 96.55% from the desired target, 100 %.
Below is the explanation chart:
M A N A G E M E N T A N A L Y S I S A N D D I S C U S S I O N 49
A. FINANCIAL 30.00 29.23 1 Return On Investment (ROI) % 4.00 12.96 15.19 4 2 Profit before interests, Depreciation Rp. 5.00 614.47 712.75 5.00 and Amortiization (EBITDA) 3 Operasional Expenses Ratio towards thd % 4.00 82.18 76.84 4 Production Improvement & Operasional Income Business Development & SBU 44 Aeronautic Income Increase % % 4.00 8.23 15.44 4.00 5 % Non Aeronautic Income Increase % 4.00 15.82 28.04 4.00 6 Investment Scope Improvement on : a. Contract vs RKA (Rp) % 3.00 85.00 80.55 2.84 - Finance Performance b. Physical vs Kontrak (Rp) % 3.00 70.00 64.33 2.76 - Operational Performance c. Total Program % 3.00 90.00 78.97 2.63 - Administration Performance B CUSTOMER 7 Customer Satisfaction Index idx 20.00 3.70 3.23 17.46 C INTERNAL PROCESS 40.00 40 8 Level of Service Compliance Index Review SPO, New SPO design & a. Airlines Traffic Operationz (LLP) inter unit coordination - BOS (Breakdown of Separation) % 2.00 99.00 99.90 2.00 - BOC (Breakdown of Coordination) % 2.00 99.00 99.75 2.00 b. AIRPORT OPERATION : Expansion, Rejuvenating & - Response Time PKP PK (3 minute) % 2.00 100.00 100.00 2.00 Preserving of facilities - PJP2U % 2.00 90.00 95.98 2.00 - Counter % 2.00 91.67 93.86 2.00 - Aviobridge % 2.00 90.00 95.67 2.00 Facilty Readiness / Serviceability Rejuvenating, Preserving, - Navigation Devices % 2.00 95.00 100.00 2.00 Facility - Surveillance % 2.00 95.00 99.66 2.00 - Telecommunication Devices % 2.00 97.00 100.00 2.00 Plan Enterprise Resource - Landing % 2.00 93.00 93.50 2.00 Planning (ERP) - Runway Lighting % 2.00 95.00 99.62 2.00 - Apron Lighting % 2.00 95.00 97.21 2.00 Passenger Spending Rate (PSR) Rp/pax 6.00 25,500.00 45,097.00 6.00 Partnership Fund Distribution % 5.00 91.53 93.05 5.00 Debt Collectibility % 5.00 69.12 75.58 5.00 D GROW AND LEARN 10.00 10 Training & Development program % 4.00 92.00 100.00 4.00 Competence development Training hours/year Hrs/staff/year 4.00 16.00 39.43 4.00 of SDM ATC Score GCG Score 2.00 75.00 69.51 1.85 TOTAL SCORE 100.00 96.55
NO OBJECTIVE STRATEGY UNIT VALUETARGET
2007 Audited
SCORE CAPAIAN
(%)
METHOD
INDEKS KINERJA KUNCI (IKK) / KEY PERFORMANCE INDEX
ACTIVE JOINT VENTURESesuai surat Menteri Negara BUMN nomor : S-305/MBU/2007
tanggal 21 Mei 2007 perihal Pengelolaan Depot Pengisian
Pesawat Udara di bandara-bandara Angkasa Pura I dan
Angkasa Pura II, bersama PT Pertamina telah melakukan
beberapa kali pertemuan guna mempersiapkan materi-materi
yang diperlukan dalam pengkajian pembentukan perusahaan
patungan (Joint Venture Company/JV Co) untuk pengelolaan
asset DPPU di bandara wilayah kerja Angkasa Pura I.
ACTIVE JOINT VENTUREIn accordance with The Ministry of State owned company
(BUMN) No. S-305/MBU/2007 dated May 21, 2007 regarding
the management of aircraft fuel depot within Angkasa Pura I &
Angkasa Pura II list of airports, altogether with PT. Pertamina has
conducted several meetings to prepare the required documents
for the probability of joint venture company to manage the
DPPU assets over the working premises of Angkasa Pura I.
50 P E M B A H A S A N D A N A N A L I S I S M A N A J E M E N
2. PROYEK BANDARA INTERNASIONAL LOMBOK
PHASE I, STAGE 1 (2006-2009) DI LOMBOK TENGAH
a. Sumber Dana : merupakan kerjasama antara PT. Angkasa
Pura I dengan Pemprov NTB dan Pemkab Lombok
Tengah.
b. PT. (Persero) Angkasa Pura I (Rp. 515 M) :
Pembangunan Fasilitas Seluruh Fasilitas Bandara (Sisi
Udara dan Sisi Darat), kecuali yang dibangun Pemprov
NTB dan Pemkab Lombok Tengah Pemprov NTB (Rp. 110
M) : Pembangunan Fasilitas Sisi Udara (Taxiway, Apron dan
Fasilitas Penunjang).
Pemkab Lombok Tengah (Rp. 40 M) : Pembangunan Fasilitas
Sisi Darat (Parkir Kendaraan , Jalan Lingkungan dan
Fasilitas Penunjangnya).
c. Pembangunan dimulai pada Des 2006, diawali dengan
Pekerjaan Land-Clearing.
d. Target Penyelesaian : 2009.
2. LOMBOK INTERNATIONAL AIRPORT PROJECT
Phase 1, Stage 1 (2006-2009) at Central Lombok
a. Fund source : joint venture between PT. Angkasa Pura I with
Pemprov NTB and Pemkab Central Lombok.
b. PT. (Persero) Angkasa Pura I (Rp. 515 billion):
- The development of entire airport facilities (air and land),
except the development site of Pemprov NTB & Pemkab
Central Lombok.
Pemprov NTB (Rp. 110 billion):
- The development of air side facilities (taxiway, apron and
supporting utilities)
Pemkab Central Lombok (Rp. 40 billion):
- The development of land side facilities (vehicle parking,
road and supporting utilities)
c. The groundwork starts on December 2006, begins with land
clearing works.
d. Project completion : 2009.
STRATEGIC DEVELOPMENT PROJECTS1. PROYEK PENGEMBANGAN BANDARA HASANUDDIN
a. Sumber Dana : PT. Angkasa Pura I dan Ditjen Hubud
b. PT. (Persero) Angkasa Pura I ( Rp. 591 M ) :
Pembangunan Fasilitas Sisi Udara ( Apron, Taxiway) dan
Fasilitas.
Sisi Darat (Terminal Penumpang ) berikut Fasilitas
Penunjangnya.
DitjenHubud : Pembangunan Fasilitas Sisi Udara (Runway)
c. Pembangunan dimulai pada Juni 2006 , diawali dengan
Pekerjaan Land -Clearing.
d. Target Penyelesaian : Akhir Agustus 2008.
STRATEGIC DEVELOPMENT PROJECTS1. EXPANSION OF HASANUDDIN AIRPORT DEVELOPMENT
a. Fund sources : PT. Angkasa Pura I & Ditjen Hubud
b. PT. (Persero) Angkasa Pura I (Rp. 591 billion):
- The development of facilities, namely apron, taxiway and
land utilities (passengers terminal) including its supporting
amenities.
Ditjen Hubud : the development of runway
b. The groundwork starts on June 2006, begins with land
clearing works.
c. Project completion : End of August 2008.
MASTERPLAN BANDAR UDARA INTERNASIONAL LOMBOK
M A N A G E M E N T A N A L Y S I S A N D D I S C U S S I O N 51
Good Corporate GovernanceT A T A K E L O L A P E R U S A H A A N
PERNYATAAN TATA KELOLA PERUSAHAANKomisaris dan Direksi menyadari pentingnya penerapan Tata
Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/
GCG) guna menumbuhkan kepercayaan dari para pemangku
kepentingan (Stakeholders) serta pemegang saham. Diyakini
bahwa komitmen dalam penerapan Tata Kelola Perusahaan
merupakan faktor kunci untuk mencapai sasaran dan tujuan
perusahaan. Untuk itu, Komisaris dan Manajemen secara
berkesinambungan berupaya membangun nilai-nilai dan
budaya perusahaan berdasarkan prinsip-prinsip Tata Kelola
Perusahaan, dan setiap awal tahun serta pada setiap proses
pekerjaan strategis, Manajemen membuat Pakta-pakta
Integritas yang menyatakan telah menerapkan GCG dalam
proses bisnis Perusahaan.
Dalam rangka penegakan GCG, Dewan Komisaris dan Direksi
telah membuat pernyataan bahwa tidak memiliki saham pada
perusahaan-perusahaan yang mempunyai hubungan bisnis
dengan Angkasa Pura I.
Untuk menilai tingkat kepatuhan perusahaan terhadap GCG,
setiap tahun secara konsisten dilaksanakan assesment oleh
institusi independen. Hasil assesment yang dilakukan oleh BPKP
pada tahun 2006, perusahaan mendapat skor 62,36 dengan
predikat Cukup Baik dan tahun 2007 meningkat menjadi 69,51
dengan predikat Baik.
KOMISARISKomposisi Komisaris Perusahaan ditetapkan berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik
Indonesia Nomor KEP-106/MBU/2006 tanggal 11 September
2006, terdiri dari 5 orang anggota Komisaris. Komisaris
merupakan Organ Perusahaan yang bertugas melakukan
pengawasan terhadap kebijaksanaan pengurusan Perusahaan
yang dilakukan Direksi serta memberi nasihat kepada Direksi
dalam melaksanakan pengurusan Perusahaan.
Komisaris bekerja berdasarkan tata kerja yang telah disepakati
antara Komisaris dengan Direksi. Tata kerja (Board Manual)
tersebut merupakan kodiikasi peraturan perundang-undangan,
Anggaran Dasar serta Formalisasi Mekanisme Kerja yang
telah disepakati sesuai dengan prinsip-prinsip Tata Kelola
Perusahaan.
Komisaris bertanggungjawab memberikan masukan kepada
Direksi dalam penyusunan dan pencapaian visi, misi, rencana
jangka panjang serta rencana kerja dan anggaran Perusahaan.
Disamping itu Komisaris juga bertanggungjawab melaksanakan
fungsi pengawasan terhadap pengelolaan Perusahaan. Untuk
menjamin independensi Komisaris dalam melaksanakan
fungsinya dan memenuhi ketentuan komposisi minimal 20%,
Rapat Umum Pemegang Saham telah menetapkan satu orang
anggota Komisaris sebagai Komisaris Independen. Hal ini sesuai
dengan ketentuan Komite Nasional Kebijakan governance dan
Keputusan Menteri BUMN No. Kep-117/M-MBU/2002 tentang
Penerapan Praktek Good Corporate Governance pada BUMN.
CORPORATE GOVERNANCE STATEMENTThe board of commissioners and directors realize the
implementation of good corporate governance within the
organization to prosper and confide from the stakeholders
as well as the shareholders. The board also highlights the
importance of the execution to meet the company’s target
and objective. Hence, the board continually strives to set the
cultural and moral value of the organization based on good
corporate governance principal and consistently confirm to
annual assessment by independent institution to determine the
growth of corporate obedience.
In accordance with the implementation of GCG, the board of
commissioners and directors testify that they do not posses the
corporate shares related to Angkasa Pura I.
To justify the company towards GCG implementation, the
independent institution also consistently perform the annual
assessment. The result by BPKP in 2006 show that the company
score 62.36 and it considered satisfactory - during 2007 it
increases to 69.51 and marked into full satisfactory.
COMMISSIONERSThe composition of commissioners is based on the Minister of
State Owned Company (BUMN) decree No. KEP-106/MBU/2006
dated September 11, 2006 and consists of 5 members. The
commissioners are the entity of the company that function
is monitoring towards the company’s policy managed by the
directors and act as an advisor to the directors.
The commissioners’ task will entail the work agreement
between commissioners and the directors. The board manual
features the rules and regulations, budget foundation, work
mechanism which are agreed according to the company’s governing principle.
The commissioners is responsible to give the directors a
technical advisory regarding the outlook, initial plan, vision
and mission accomplishment, long term goals, working plan
and company’s budget. Moreover, the commissioners are in
charge to monitor the run of the company. To guarantee its
independency towards its function and oblige the minimal
composition of 20%, the annual shareholders general assembly
has decided one member as the independent commissioner.
This guideline is in accordance with National Committee of
Governance Policy and The Ministry of State Owned Company
decree No. Kp-117/M-MBU/2002 regarding the practice of
good corporate governance.
In managing the function, the commissioners share its
responsibility among the members in order one could focus to
administer and advise the particular division.
In accordance with the board of commissioners meeting on
November 13, 2007- they had separated its responsibility and
explained as follow:
53
Komisaris dalam melaksanakan tugasnya, telah melakukan
pembagian tugas di antara anggotanya, sehingga masing-
masing anggota Komisaris dapat lebih fokus untuk melakukan
pengawasan dan pemberian nasihat pada bidang tertentu.
Pembagian tugas di antara anggota Komisaris yaitu sesuai hasil
rapat Dewan Komisaris pada tanggal 13 Nopember 2007, telah
dilakukan pembagian tugas masing-masing anggota Dewan
Komisaris sebagai berikut :
• Ir. Effendi Batubara, M.Si., Bertanggungjawab sebagai
koordinator terhadap seluruh kegiatan yang mencakup
aspek operasi, teknik, keuangan, SDM, organisasi, legalitas,
serta aspek hukum, lainnya.
• Drs. Arie Soelendro, Ak, MA., membidangi Pengembangan
Usaha dan Komersial & GCG, merangkap Ketua Komite
Kebijakan Resiko dan GCG. Bertanggungjawab terhadap
segala aspek yang berkaitan dengan sistem & prosedur
pengembangan usaha dan komersial, perencanaan strategis
perseroan, pemasaran dan kerjasama usaha serta pemantauan
maupun evaluasi atas penerapan GCG.
• D. Sonny Priyarsono, Ph.D., membidangi Program Kerja,
Keuangan & Akuntansi serta pengadaan barang dan
jasa, merangkap Ketua Komite Audit. Bertanggungjawab
terhadap segala aspek yang berkaitan dengan sistem dan
prosedur pembuatan rencana kerja dan anggaran termasuk
anggaran eksploitasi, investasi, pengadaan barang dan jasa,
pertanggung-jawaban serta pelaporan keuangan.
• Drs. Hakamuddin Djamal, M.Si., membidangi SDM, Hukum,
Organisasi, merangkap Ketua Komite Remunerasi dan
Nominasi. Bertanggungjawab terhadap segala aspek yang
berkaitan dengan sistem dan prosedur penyiapan SDM,
dari mulai sistem rekruitment, penegakan disiplin, sistem
penggajian dan pemberian insentif, diklat pegawai, organisasi
perusahaan dan aspek hukum dan legalitas lainnya.
• Suyitno Affandi, SE., M.Si., membidangi Operasi & Teknik
dan Teknologi Informasi. Bertanggungjawab terhadap
segala aspek teknis operasi termasuk master plan dan
sistem operasional kebandarudaraan, monitoring dan
evaluasi mutu pelayanan dan keselamatan penerbangan,
penerapan teknologi informasi dan penyiapan fasilitas sistem
pemeliharaan serta aspek teknik lainnya.
Komisaris mengadakan rapat secara berkala sekurang-
kurangnya sekali setiap bulan atau sewaktu-waktu bila
dipandang perlu oleh Komisaris Utama atau seorang atau
lebih anggota Komisaris serta permintaan tertulis Pemegang
Saham.
• Ir. Effendi Batubara, M.Si., act as the coordinator towards
all aspect namely operation, technical, finance, human
resources, organization, legal and law.
• Drs. Arie Soelendro, Ak,MA., covers the business development,
commercial and good corporate governance. He serves as
the committee head of risk policy and GCG, in charge with
procedure & system, business development, commercial,
strategic planning, marketing and join venture, monitor and
evaluation towards GCG implementation.
• D. Sonny Priyarsono, Ph.D., handles the work plan, finance
and accountant, the goods and service supply. He is also
the head of audit committee and supervise the system &
procedure, working plan and budgeting in exploitation,
investment, goods & service supply and also in charge for
financial reports.
• Drs. Hakamuddin Djamal, M.Si., deals with human resources,
law, organization and the head of remuneration committee
and nominee. He is liable for human resources system and
procedures to be precise from recruitment, discipline, payroll,
incentives, training & development, organization as well as
law and its legal matters.
• Suyitno Affandi, SE., M.Si., responsible for operation & technical and information technology. He is accountable for all technical operation including the master plan and airport operational system, quality service evaluation, secure & safety aviation, information technology implementation and also maintaining its technical aspect.
54 T A T A K E L O L A P E R U S A H A A N
DIREKSIDireksi merupakan Organ Perusahaan yang bertanggung
jawab penuh atas pengurusan Perusahaan untuk kepentingan
dan tujuan Perusahaan, mewakili Perusahaan baik di dalam
maupun di luar pengadilan serta melakukan segala tindakan
dan perbuatan, baik mengenai pengurusan maupun pemilikan
kekayaan Perusahaan serta mengikat Perusahaan dengan pihak
lain. Direksi bertanggungjawab atas pengelolaan Perusahaan
melalui pengelolaan risiko, pelaksanaan tata kelola Perusahaan,
penerapan struktur pengendalian internal, pelaksanaan fungsi
internal audit dan pengambilan tindakan berdasarkan temuan-
temuan audit.
RAPAT KOMISARIS DAN DIREKSIKomposisi Direksi Perusahaan ditetapkan berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Republik Indonesia Nomor KEP-24/MBU/2004 tanggal 10 Maret
2004 yang terdiri dari 5 orang anggota Direksi. Direksi bekerja
berdasarkan tata kerja yang telah disepakati antara Direksi
dengan Komisaris, yang mengatur mekanisme hubungan kerja
di antara anggota Direksi maupun mekanisme kerja dengan
Komisaris.
Direksi mengadakan rapat secara berkala sekurang-kurangnya
sekali setiap bulan atau sewaktu-waktu bila dipandang perlu
oleh seorang atau lebih anggota Direksi, atau atas permintaan
tertulis dari seorang atau lebih anggota Komisaris serta
permintaan tertulis Pemegang Saham.
REMUNERASI KOMISARIS DAN DIREKSIBerdasarkan hasil evaluasi atas kinerja Komisaris dan Direksi atas
pengawasan dan pengelolaan Perusahaan pada tahun 2007,
Pemegang Saham menetapkan besaran remunerasi melalui
RUPS pertanggungjawaban laporan keuangan tahunan.
DIRECTORSThe directors are the entity of the company that function is
managing and directing, represent the company in and out
the court, act a responsible manner in dealing with other
parties. They are liable for administering the company with risk
management, good corporate implementation, internal control
structure, internal audit function and a decision maker based
on audit findings.
COMMISSIONERS & DIRECTORS REMUNERATIONBased on evaluation criteria of commissioners and directors’ performance towards managing the organization, the company
in 2007 along with the shareholders decided the remuneration
package through annual general shareholders meeting.
RESUME KEHADIRAN DALAM RAPAT DIREKSI TAHUN 2007
No Nama Jabatan Internal
1 Bambang Darwoto Direktur Utama 13 Kali Hadir
2 Laurensius Manurung Direktur Keuangan 13 Kali Hadir
3 Risman Nuryadin Direktur Opstek 13 Kali Hadir
4 Y.A.Y Supardji Direktur Kom & Pu 13 Kali Hadir
5 Ranendra Dangin Direktur Pers & Umum 12 Kali Hadir
Total Kegiatan Rapat 13 Kali
Pemberian remunerasi Komisaris dan Direksi ditetapkan melalui
keputusan RUPS tentang persetujuan laporan tahunan dan
pengesahan perhitungan tahunan tahun buku 2006.
Besarnya remunerasi Komisaris dan Direksi ditetapkan sebesar:
• Komisaris Utama : 40% dari Direktur Utama
• Komisaris : 36% dari Direktur Utama
• Direktur : 90% dari Direktur Utama
Selama tahun 2007 jumlah remunerasi yang diberikan kepada
Komisaris untuk gaji dan tunjangan lainnya adalah sebesar
Rp 926,2 juta meningkat dari remunerasi tahun 2006 sebesar
Rp 842,76 juta.
G O O D C O R P O R A T E G O V E R N A N C E 55
The remuneration package for directors and commissioners is
based on RUPS decree in regards to the agreement of annual
reports and verification of annual operation of 2006.
The commissioners and directors’ remuneration amount are
based on:
• President Commissioner : 40% from president director
• Commissioner : 36% from president director
• Director : 90% from president director
During 2007, the commissioners total remuneration including
income and additional revenue is Rp. 926,2 million or increase
from 2006 remuneration which was Rp. 842.76 million.
During 2007, the directors total remuneration including income
and additional revenue is Rp 3,60 billion or increase from 2006
remuneration which was Rp. 3,58 billion.
KNOWLEDGE DEVELOPMENT FOR THE COMMISSIONERSTo keep abreast with the current development, the commissioners
took part to the following courses during 2006.
1. On site visiting to the Angkasa Pura I list of airports.
2. Attend BUMN Executive Breakfast Meeting in Jakarta with
topics on National Finance Empowerment on Insurance
Savings & Retirement Fund.
3. Attend the 10th Intrernational Conference and Exhibition
for Passenger Terminal Management, Design, Security and
Technology, Paris.
BOARD OF DIRECTORS RESUME ATTENDANCE 2007
No Name Title Internal
1 Bambang Darwoto President Director 13 x present
2 Laurensius Manurung Finance Director 13 x present
3 Risman Nuryadin Opr and Tech. Director 13 x present
4 Y.A.Y Supardji Commerce & BD Dir 13 x present
5 Ranendra Dangin Personel & GA Dir 12 x present
Total Meeting Activities 13 times
Selama tahun 2007 jumlah remunerasi yang diberikan kepada
Direksi untuk gaji dan tunjangan lainnya adalah sebesar
Rp 3,60 milyar meningkat dari remunerasi tahun 2006 sebesar
Rp 3,58 milyar .
PERKEMBANGAN INFORMASI BAGI KOMISARISDalam rangka mendapatkan informasi mengenai perkembangan
yang sedang berlangsung, Komisaris selama tahun 2006 telah
mengikuti berbagai program kegiatan sebagai berikut:
1. Melakukan kunjungan kerja ke bandara-bandara di
lingkungan Angkasa pura I.
2. Menghadiri BUMN Executive Breakfast Meeting ”Menuju
Ketahanan Keuangan Nasional melalui Pemberdayaan
Tabungan Asuransi & Dana Pensiun”, Jakarta.
3. Menghadiri The 10th International Conference and Exhibition
for Passenger Terminal Management, Design, Security and
Technology, Paris.
REMUNERASI DIREKSI / TAHUN
Jabatan Jumlah
Direktur Utama 760 juta
Direktur Komersial & Pengembangan Usaha 682 juta
Direktur Keuangan 718 juta
Direktur Operasi & Teknik 718 juta
Direktur Personalia & Umum 718 juta
REMUNERASI KOMISARIS / TAHUN
Jabatan Jumlah
Komisaris Utama 216,6 juta
Komisaris (4 orang) 709,6 juta
KNOWLEDGE DEVELOPMENT FOR THE DIRECTORSTo keep abreast with the current development, the directors
took part to the following courses during 2007.
1. Attend BUMN Executive Breakfast Meeting in Jakarta with
topics on 2007 Economic & Political Outlook.
2. Attend the national seminar in Jakarta with topics on
Excellence Performance for Indonesian Corporation towards
Global Competitive and IQA BUMN Awards 2007.
3. Attend Workshop of safety management system for
executives in Singapore.
4. Attend Inter-Active Workshop on AVSEC Quality Control.
5. Attend Training Effective Influencing & Persuasion Skills for
Managers.
THE AUDIT COMMITTEEThe Audit Committee assists the commissioners in the following
aspect:
a. Assess the implementation of audit report performed by
internal control unit or external auditor in order to avoid the
unqualified descriptions.
b. Recommend the system advancement including management
control and its implementation.
c. Ensure the satisfactory procedure review towards the
information released by the company, including its brochure,
regular financial reports, forecast and other financial
statement given to the shareholders.
d. Conduct other task given by the commissioners that covers
the aspect and commissioners liabilities in accordance with
the valid law.
The audit committee of Angkasa Pura I comprise one head
audit committee and 2 members that originated from external
professionals, namely from Bapenas and Ministry of Finance.
The appointed audit committee member from external sources
is to assess the objective decision as they do not directly relate
to the management in terms of ownership and business units.
For the implementation guidelines, the audit committee has
been completed with the treaty that confirms the aspect of
objective, task and responsibility within the committee.
During 2006, the audit committee has performed numerous
activities:
PERKEMBANGAN INFORMASI BAGI DIREKSIDalam rangka mendapatkan informasi mengenai perkembangan
dinamika bisnis dan prospek pengembangan usaha, Direksi
telah mengikuti berbagai program diantaranya :
1. Menghadiri BUMN Executive Breakfast Meeting 2007
Economic & Political Outlook”, Jakarta.
2. Mengikuti Seminar Nasional Membangun Kinerja
Excellence Korporasi Indonesia dalam Persaingan global &
Penganugrahan IQA for BUMN 2007, Jakarta.
3. Mengikuti Workshop of safety management system for
executive, Singapore.
4. Mengikuti Inter-Active Workshop On AVSEC Quality
Control.
5. Training Effective Influencing & Persuasion Skills for
Managers.
KOMITE AUDITKomite Audit bertugas membantu Komisaris dalam hal :
a. Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilakukan
oleh satuan pengawasan intern maupun auditor ekstern
sehingga dapat dicegah pelaksanaan dan pelaporan yang
tidak memenuhi syarat.
b. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan
sistem pengendalian manajemen perusahaan serta
pelaksanaannya.
56 T A T A K E L O L A P E R U S A H A A N
Remunerasi terdiri dari gaji + tunjangan
DIRECTORS REMUNERATION / YEAR
Title Total
President Director 760 million
Commerce & Business Development Director 682 million
Finance Director 718 million
Operational and Technical Director 718 million
Personel & General Affair Director 718 million
COMMISSIONERS REMUNERATION / YEAR
Title Total
President Commissioner 216,6 million
Commissioners (4 persons) 709,6 million
Remuneration from salarry and allowance
c. Memastikan bahwa telah terdapat prosedur review
yang memuaskan terhadap informasi yang dikeluarkan
perusahaan, termasuk brosur, laporan keuangan berkala,
proyeksi/forecast dan lain-lain informasi keuangan yang
sampaikan kepada Pemegang Saham.
d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Komisaris
sepanjang masih dalam lingkup tugas dan kewajiban
Komisaris berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Komite Audit Angkasa Pura I terdiri dari seorang Komisaris
yang merangkap sebagai ketua Komite Audit dan 2 orang
Komite Audit berasal dari tenaga profesional diluar perusahaan,
yang masing-masing dari unsur Bapenas dan Departemen
Keuangan.
Penunjukan anggata Komite Audit dari luar perusahaan
dimaksudkan agar dapat memberikan penilaian obyektif
karena tidak mempunyai kaitan dengan Manajemen baik
dalam hal kepemilikan maupun kaitan dengan kegiatan usaha
perusahaan.
Sebagai pedoman pelaksanaan, Komite Audit telah dilengkapi
dengan piagam Komite Audit yang mengikat semua pihak,
antara lain memuat tujuan, tugas, tanggungjawab dalam
kewenangan Komite Audit.
Pada tahun 2006 Komite Audit telah melaksanakan berbagai
kegiatan dalam menjalankan tugasnya, antara lain :
a. Komunikasi antara Komite Audit dengan SPI, telah dilakukan
melalui pembekalan dan pengarahan kepada seluruh auditor
internal yang akan melakukan tugas audit operasional di
bandara.
b. Turut mengevaluasi dan menilai hasil audit operasional SPI
dan melaporkan kepada Komisaris.
c. Berperan aktif dalam penunjukan eksternal auditor yang
melakukan audit umum laporan keuangan tahun buku
2006.
d. Melakukan review terhadap setiap pentahapan penyelesaian
laporan audit dan laporan keuangan tahun buku 2006 yang
dilaksanakan kantor akuntan public.
e. Memberikan penyuluhan kepada auditor internal SPI dalam
rangka pencegahan tindak pidana korupsi.
f. Memberikan bimbingan teknis atas pelaksanaan pengadaan
barang dan jasa di lingkungan Angkasa Pura I kepada panitia
pengadaan barang dan jasa.
SEKRETARIS PERUSAHAANSekretaris Perusahaan memainkan peranan penting dalam
membantu perusahaan memenuhi ketentuan Tata Kelola
Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) dan
peraturan perundang-undangan, serta bertanggungjawab
membina hubungan yang baik dengan stakeholders, melalui
fungsinya :
• Hubungan Masyarakat (Humas) Secara umum, fungsi hubungan masyarakat adalah
memfasilitasi pertukaran informasi antara perusahaan dengan
pemangku kepentingan (Stakeholders), baik internal berupa
a. Communicate between audit committee and SPI including
brief the entire internal auditors that perform the operational
audit works within the airport.
b. Evaluate and assess the SPI operational audit and report to
the commissioners.
c. Actively involve with the appointment of external auditor that
submit the general audit works for 2006 financial reports.
d. Advise the SPI internal auditors to avoid the corruption.
e. Give the technical advisor towards the supply of goods and
services within Angkasa Pura I to the Committee of Goods
and Service.
CORPORATE SECRETARYCorporate Secretary lend the vital role assisting the company to
conduct the good corporate governance, rules and regulations
and responsible to foster a good relationship.
Corporate Secretary also in charge for internal and external
relation through the following functions:
• Public RelationsIn general, public relations act as the facilitator to information
exchange between the company and the stakeholders. This
include the internal news for instance the employees’ welfare
and daily information to support day-to-day operations or the
external scope to enhance the company’s image. This function is
made to realization with various activity and different medium, namely public expose, news release distribution, website promotion through www.angkasapura1.net and [email protected], the issuance of company’s publication titled ’Suara Angkasa’, print and electronic media relations and periodically reports announcement.
G O O D C O R P O R A T E G O V E R N A N C E 57
informasi tentang kesejahteraan karyawan dan informasi yang
diperlukan untuk mendukung pekerjaan sehari-hari, maupun
eksternal untuk meningkatkan citra perusahaan. Fungsi tersebut
terlaksana melalui berbagai kegiatan dan instrumen, seperti
public expose, penyebaran berita pers, konferensi pers. Dalam
penyebarluasan informasi, juga memanfaatkan website dengan
alamat www.angkasapura1.net dan humas@angkasapura1.
net, penerbitan majalah perusahaan ”Suara Angkasa”, media
cetak dan elektronik, serta laporan secara periodik.
• Hubungan Antar Lembaga Fungsi Hubungan antar lembaga adalah membina hubungan
dan komunikasi yang baik dengan instansi pemerintah
terkait, legislatif, mitra kerja, mitra usaha, anak perusahaan
dan pembinaan hubungan industrial serta memfasilitasi
terselenggaranya Rapat Umum Pemegang Saham.
• Kesekretariatan Direksi Fungsi Kesekretariatan Direksi adalah penataan kesekretariatan
Direksi yang meliputi pengaturan kegiatan Direksi, penyiapan
rapat-rapat Direksi, meeting analysis, pendokumentasian hasil
rapat Direksi, Perumusan Kebijakan dan Pengendalian di bidang
Good Corporate Governance (GCG), Legal Audit, dan penyiapan
serta monitoring kontrak manajemen kantor cabang.
Disamping itu Sekretaris Perusahaan juga bertanggung jawab
mengkoordinasikan terwujudnya sistem penilaian manajemen
perusahaan melalui Balance Scorecard dan Malcolm Baldridge Criteria for Performance Excellence (MBCfPE).
Direncanakan mulai tahun 2008 akan diselenggarakan
kompetisi diantara kantor-kantor cabang Angkasa Pura I untuk
memperebutkan Angkasa Pura I Award bagi bandara yang
memperoleh nilai tertinggi berdasarkan MBCfPE.
CODE OF CONDUCT (PEDOMAN PERILAKU)Pedoman perilaku Angkasa Pura I diterapkan kepada
Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan tanpa kecuali.
Pedoman ini berfungsi sebagai landasan perilaku bagi semua
karyawan untuk memastikan hubungan antara karyawan dan
Stakeholders serta pemangku kepentingan lainnya berjalan
berdasarkan standar etika yang tinggi dan bebas dari benturan
kepentingan. Komisaris, Direksi dan karyawan telah sepakat
untuk melaksanakan pedoman perilaku secara konsekuen
dalam menjalankan bisnis Angkasa Pura I. Dalam memahami
pedoman perilaku ini, Komisaris, Direksi dan karyawan telah
mengikuti seminar-seminar, lokakarya dan penyuluhan-
penyuluhan yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan
profesional dan internal Angkasa Pura I.
Dalam implementasinya Pedoman Perilaku dilaksanakan oleh
Komisaris, Direksi dan karyawan secara :
a. Profesionalisme yang artinya bekerja penuh secara integritas,
etika, tanggung jawab dan mengedepankan kerjasama
kelompok.
b. Berkualitas yang artinya mengutamakan mutu, ketepatan
waktu, efektiitas dan efisiensi dalam setiap aktivitas dan
pekerjaan yang dilakukan.
• Inter Institution RelationsInter Institutions relations is about to foster the good relation
and communication between the connected government
institutions, legislative bodies, join cooperation, join venture,
affiliates, industrial relation and be a facilitator in general
annual shareholders assembly.
• Directorate SecretaryThis duty is mainly focus on composing directorate works,
including arranging the directors activity, directors’ meeting
preparation, meeting analysis, documentation on directors’ meeting, policy making and gcg control, legal audit, preparation
and monitoring contract management in office’s branches.
CODE OF CONDUCTAngkasa Pura I code of conduct is applied to commissioners,
directors and all staff without exception. This will be a guideline
for all staff and ensuring the relationship between employees
and stakeholders are based on high ethics and free from
disrespect interest. The board of commissioners and directors
and all staff are abiding the code of conduct in all professional
business aspect of Angkasa Pura I. To fully understand the code
of conduct, the board of commissioners and directors as well as
the staff has attended the training and seminars conducted by
professional institution and internal sources.
Moreover, the Corporate Secretary also responsible to
coordinate the implementation of management assessment
through Balance Scorecard and Malcolm Baldridge Criteria for
Performance Excellence (MBCfPE).
Initiates in 2008, the company will conduct the competition
among Angkasa Pura I branch offices to garner the Angkasa
Pura I Award for the airport that obtained the highest level of
MBCfPE.
The code of conduct implementation is confirmed by the board
of commissioners and directors and all staff in the following
way:
a. Professional - means work in full integrity and ethics,
responsible and prioritize the team work.
b. Quality - means prioritize quality, punctuality, effective,
efficient in all activity and works.
c. Learning - means continually learn to enhance competence,
develop an innovation way to adapt in the ever changing
society.
d. Social responsibility – means prioritize the safety, security
and convenience to the consumers.
58 T A T A K E L O L A P E R U S A H A A N
c. Pembelajaran yang artinya senantiasa belajar untuk
meningkatkan kompetensi, mengembangkan inovasi agar
selalu siap menyesuaikan diri terhadap semua perubahan
yang terjadi.
d. Tanggung jawab sosial yang artinya mengutamakan
keselamatan, keamanan dan kenyamanan bagi pengguna
jasa bandara.
SISTEM PENGENDALIAN INTERNALSeiring dengan diterapkannya Good Corporate Governanace
secara konsekuen oleh Manajemen PT. (Persero) Angkasa Pura
I, maka sistem pengendalian intern Angkasa Pura I dirancang
dengan pendekatan COSO (Committee of Sponsoring
Organization of the Treadway Commision), yang mengharuskan
suatu proses dilakukan oleh Manajemen dan karyawan
memberikan keyakinan yang memadai, berkaitan dengan
pencapaian tujuan pengendalian intern, sebagai berikut :
• Efektivitas dan efisiensi operasi Angkasa Pura I
• Keandalan pelaporan keuangan, dan
• Ketaatan terhadap undang-undang dan peraturan yang
berlaku.
Dalam implementasinya Manajemen Angkasa Pura I, berupaya
untuk mewujudkan sistem pengendalian intern berdasarkan
COSO yang bertumpu pada lima pilar utama, yaitu :
1. Lingkungan Pengendalian.Pada lingkungan pengendalian manajemen telah
mengarahkan pada arti pentingnya integritas dan nilai
etika, komitmen terhadap kompetensi, filosofi manajemen
dan gaya operasi, struktur organisasi, penetapan otoritas
dan tanggung jawab, kebijakan dan praktik sumber daya
manusia.
2. Penilaian RisikoDalam penilaian risiko, Manajemen telah berupaya untuk
senantiasa melakukan identifikasi dan mengukur serta
mengelola risiko pada setiap pengambilan keputusan
strategis Angkasa Pura I.
3. Aktivitas PengendalianUntuk menciptakan sistem pengendalian yang dapat
dipertanggungjawabkan manajemen telah memilih aktivitas
pengendalian, yaitu :
• Aplikasi umum berupa : kebijakan, prosedur, teknik dan
mekanisme
• Kategori umum berupa : review, pengamanan asset,
pengukuran kinerja dan pemisahan tugas & fungsi.
• Pengendalian umum untuk sistem informasi, berupaya
untuk melakukan perubahan aplikasi perangkat lunak dan
hardware serta meningkatkan kompetensi sumber daya
manusia agar tetap mengikuti teknologi informasi yang
selalu berkembang.
4. Informasi dan komunikasi Dalam mewujudkan Sistem Pengendalian Intern yang selalu
dapat dipertanggungjawabkan, dan menjamin keterbukaan,
manajemen telah berupaya untuk selalu memberikan
informasi dan komunikasi secara aktif baik untuk internal
maupun eksternal Angkasa Pura I.
INTERNAL CONTROL SYSTEMWith the implementation of good corporate governance by
the management of PT. (Persero) Angkasa Pura I, the system
of internal control is designed with the approach of COSO
(Committee of Sponsoring Organization of the Treadway
Commission) that compels a process to be executed by the
management and staff is given the full support and connect to
the accomplishment of the internal control:
- Effective and efficient in Angkasa Pura I operation
- Outstanding financial reports
- Abide with the governing law and regulations.
In the execution, the management of Angkasa Pura I strive
to recognize the COSO based internal control system which
highlights 5 major points:
1. Surrounding ControlThe management direct the importance of integrity and ethic
value, commit to competence, philosophy of management,
operational style, organization chart, authority selection,
responsible and policy towards human resources practices.
2. Risk AssessmentThe management endeavors to continuously identify and
measure the risk taken from strategic decision.
3. Activity ControlTo produce the responsible activity control, the management
has taken the following action:
- General application namely policy, procedure, technical and
mechanism.
- General category namely reviews, assets protection,
performance measurement and differentiation between task
& function.
- General control for information system, to adapt the
software and hardware and enhance the human resources
competence to keep abreast of the ever changing technology
advancement.
4. Information & CommunicationsTo carry out the responsible internal control system and
support the transparency, the management attempts to submit
the required information and communications internally and
externally.
G O O D C O R P O R A T E G O V E R N A N C E 59
5. Monitoring.
Manajemen selalu berupaya untuk menindak lanjuti seluruh
temuan hasil audit yang dapat dipertanggungjawabkan,
baik audit yang dilaksanakan oleh internal maupun eksternal
secara tepat dan responsive. Hal tersebut dimaksudkan agar
seluruh tujuan Angkasa Pura I dapat tercapai dan selalu
berpegang pada peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.
Direksi telah berupaya untuk mengembangkan sistem
pengendalian internal. Sistem pengendalian internal yang
dikembangkan memberikan keyakinan memadai kepada Direksi
bahwa aktiva terjamin keamanannya dari kerugian sebagai
akibat pemakaian atau pengeluaran yang tidak diotorisasi dan
bahwa transaksi dilaksanakan dengan otorisasi manajemen dan
dicatat semestinya untuk memungkinkan penyusun Laporan
Keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
di Indonesia.
Keyakinan Direksi bahwa sistem Pengendalian Internal yang
diterapkan cukup memadai dan telah diuji dari Auditor Eksternal
yang menyatakan bahwa laporan keuangan disajikan secara
wajar dalam semua hal yang material tanpa pengecualian.
AUDIT INTERNALUntuk mendukung implementasi penjabaran Good Corporate
Governance, khususnya Sistem Pengendalian Internal berbasis
COSO yang telah dicanangkan oleh manajemen PT. (Persero)
Angkasa Pura I, maka organ Audit Internal turut menyesuaikan
dengan mengubah paradigma, menjadi auditor yang berperan
sebagai konsultan dan katalis bagi manajemen PT. Angkasa
Pura I, agenda kegiatan penting yang telah dilakukan oleh
Satuan Pengawasan Internal dalam rangka mewujudkan tujuan
perusahaan, antara lain :
1. Secara berkala melakukan pertemuan dengan Komite Audit
untuk membahas perencanaan audit dan hasil audit serta
tindak lanjut temuan auditor internal maupun eksternal
pada 13(tiga belas) cabang bandara dan kantor pusat.
2. Bersama Komite Audit membuat Kerangka Acuan yang
berpegang pada prinsip independen dan transparan dalam
penunjukan Auditor Eksternal yang melaksanakan General
Audit laporan Keuangan tahun buku 2007, sehingga
terwujud penyajian Laporan Keuangan yang dapat
dipertanggungjawabkan kepada pemegang saham dan
publik.
3. Melakukan evaluasi atas penyelenggaraan pengadaan
barang dan jasa dilingkungan PT. (Persero) Angkasa Pura I
sehingga seluruh pengadaan yang dilaksanakan oleh Biro
Pengadaan di Kantor Pusat dan Tim Panitia Pengadaan di
Kantor Cabang dapat tercapai sesuai sasaran, yaitu tepat
mutu, tepat waktu, tepat jumlah dan taat peraturan.
4. Memberikan masukan terhadap penyempurnaan Pengadaan
Barang & Jasa yang berlaku pada PT. (Persero) Angkasa Pura
I, sehingga Sistem Pengendalian Intenal dalam pengadaan
barang dan jasa dapat diandalkan.
5. Bersama BPKP dan Sekretaris Perusahaan, turut menjembatani
penyempurnaan infrastruktur Good Corporate Governance,
yaitu : Bord manual, code of conduct serta pedoman
perilaku.
5. Monitoring
The management always strives to investigate the responsible
audit finding externally and internally in a responsive manner.
This will make the objective of Angkasa Pura I is accomplished
and attain to the governing law and regulations.
The directors put every effort to develop the internal control
system and bring the complete confidence that the assets
are fully guaranteed as this might come from unauthorized
transaction. Moreover, each deals and contract is recorded
to easily arrange the financial reports that in accordance with
Indonesian general accountant principal.
The directors confide that the implementation of internal
control system is in full satisfactory and testified from external
auditor which commented the financial reports is acceptable
without exception.
INTERNAL AUDITTo support the implementation of good corporate governance,
especially the COSO based internal control system that has
been fully compliance with the management of PT. (Persero)
Angkasa Pura I, the internal audit has been designated to shift
the paradigm and become the auditor that act as the consultant
to the management.
1. Conduct the meeting regularly with Audit Committee
to review the audit plan and investigate the internal and
external audit findings from 13 airport branches and one
headquarter office.
2. Altogether with Audit Committee to set the designated work
plan that adheres to the independent and transparent policy
and appoint the external auditor to perform the general
audit of 2007 financial reports which is responsible to the
stakeholders and public.
3. Evaluate the supply system of goods and services within PT.
(Persero) Angkasa Pura I and makes the headquarter office
also the branches meet the target, quality wise, punctual
and abide the law.
4. Give recommendation towards the implementation of supply
system of goods and services within PT. (Persero) Angkasa
Pura I and makes the internal control system reliable.
60 T A T A K E L O L A P E R U S A H A A N
6. Melaksanakan penyusunan KPI Korporat tahun 2008
bekerjasama dengan BPKP yang digunakan sebagai
Kontrak Manajemen antara Pemegang Saham dan Direksi
PT. (Persero) Angkasa Pura I, dan bersama dengan Tim
Internal PT. (Persero) Angkasa Pura I telah melakukan
penjabaran KPI korporat menjadi Kontrak Manajemen
antara Direksi dan General Manager kantor cabang Bandara,
sekaligus melaksanakan penilaian terhadap capain Kontrak
Manajemen Bandara yang dilombakan setiap tahun pada
kesempatan pembahasan Realisasi RKAP Semester I.
7. Bekerjasama dengan BPKP turut memacu terselenggaranya
Cascading KPI berbasis Balance ScoreCard (BSC) pada
PT.(Persero) Angkasa Pura I sampai pada tingkat unit kerja,
dan kedepan akan ditingkatkan sampai pada sasaran
tingkat individu dan implementasi KPI untuk mendukung
peningkatan kinerja perusahaan.
8. Melakukan penyelesaian dan penuntasan hasil temuan BPK
RI dan Eksternal Auditor dengan melakukan monitoring dan
bimbingan penyelesaian hasil temuan kepada unit pelaksana
tugas (Auditee).
9. Berperan serta dalam pendampingan terhadap penyelesaian
General Audit laporan keuangan tahun buku 2007 yang
dilaksanakan oleh KAP. Grant Thronton & Hendrawinata.
10.Melaksanakan audit rutin yang direncanakan berdasarkan
PKPT (Program Kerja Pemeriksaan Tahunan) terhadap 13
(tiga belas) cabang bandara dan Kantor Pusat secara tepat
waktu.
11.Melakukan audit khusus atau non PKPT terhadap
pelaksanaan pengadaan kendaraan pengangkut Salvage,
kecurangan penyalahgunaan keuangan di SSC Warehousing
di Makasar, penyalahgunaan kewenangan penjualan kupon
PJP2U, dsb.
AUDITOR INDEPENDENTata Laksana Kerja Komisaris dan Direksi (Board Manual)
mengharuskan:
a. Direksi menyusun laporan keuangan tahunan selambat-
lambatnya 30 hari setelah akhir tahun buku untuk diaudit
oleh Auditor Independen.
b. Auditor Independen melakukan audit atas laporan tahunan.
c. Auditor Independen menyerahkan hasil audit atas laporan
keuangan tahunan kepada Komisaris dan Direksi selambat-
lambatnya pada akhir Mei.
d. Direksi menyerahkan hasil audit atas hasil laporan tahunan
kepada pemegang saham selambat-lambatnya akhir Mei.
Selanjutnya sesuai dengan Anggaran Dasar Angkasa Pura I
dan Board Manual Angkasa Pura I mengamanahkan bahwa
Komisaris wajib mengusulkan kepada RUPS untuk menunjuk
Auditor Independen yang memeriksa pembukuan Angkasa
Pura I.
Auditor Independen yang ditunjuk untuk melakukan General
Audit perhitungan tahunan Angkasa Pura I tahun buku 2007
adalah Kantor Akuntan Publik Grant Thornton Hendrawinata.
Penunjukan tersebut merupakan hasil seleksi yang dilakukan
oleh tim seleksi yang beranggotakan dari unsur Komite Audit,
Sekretaris Dewan Komisaris dan unsur Manajemen yan selanjutnya
calon pemenangnya diusulkan oleh Dewan Komisaris dan
Direksi kepada Pemegang Saham untuk ditetapkan sebagai
5. Altogether with BPKP and corporate secretary to facilitate
the infrastructure of good corporate governance featuring
the board manual, code of conduct and guidelines.
6. Compose 2008 KPI corporate with BPKP and applied as
the management contract between shareholders and the
directors. With the internal team, the explanation of KPI
corporate has been addressed to directors and general
managers across the airport branches and also judges the
airport management contract that goes to the appraisal.
7. Altogether with BPKP strive to implement KPI cascading based
on balance ScoreCard (BSC) to the working unit station and
next will be elevated to the targeted individuals and KPI
implementation to enhance company’s performance.
8. Accomplish and complete the findings from BPK RI and
external auditor with monitoring works and guidance
towards the findings to the task force units.
9. Actively involve as the cooperator towards the finalization
of 2007 financial reports general audit performed by KAP.
Grant Thornton & Hendrawinata.
10. Perform regular audit based on PKPT (annual check work
program) to 13 airport branches and one headquarter office
in punctual manner.
11. Perform special audit or non PKPT towards salvage vehicle
supply, monitor finance fraud in SSC warehousing - Makassar
and title responsibility swindle on PJP2U trading coupons.
INDEPENDENT AUDITORThe board manual guidelines for the commissioners and direc-
tors are as follow:
a. The directors should compose the annual reports at least 30
days before the closing operation year, to be audited by the
independent auditor.
b. The independent auditor performs the audit works for the
annual reports.
c. The independent auditors submit the result to the board of
commissioners and directors by end of May.
d. The board of directors submits the audited annual reports to
the shareholders by end of May.
In accordance with the company’s foundation regulation and
the board manual, the board of commissioners is obliged to
the general assembly for appointing the independent auditor
to review the Angkasa Pura I statement.
The appointed auditor to perform general audit for the 2007
annual reports was KAP Grant Thornton Hendrawinata. The ap-
pointed selection was carried out by the team comprising of
Audit committee member, board of commissioners secretary
and management board. Next, the contender are proposed to
the shareholders by the board of commissioners and directors
and acted as the independent auditor to perform the task of
general audit over the 2007 annual reports.
G O O D C O R P O R A T E G O V E R N A N C E 61
Auditor Independen, yang melakukan audit umum (General
Audit) atas laporan keuangan tahun buku 2007.
Auditor Independen memberikan pernyataan pendapat
mengenai kewajaran, ketaatan azas dan kesesuaian Laporan
Keuangan Angkasa Pura I berdasarkan standar auditing dan
standar akuntansi keuangan Indonesia.
Menurut standar tersebut Kantor Akuntan Publik diharuskan
untuk merencanakan dan melaksanakan audit agar diperoleh
keyakinan yang memadai bahwa Laporan Keuangan bebas dari
salah saji yang material. Kantor Akuntan Publik bertanggung
jawab penuh atas pendapat yang diberikan terhadap laporan
keuangan yang diaudit.
Audit yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik mencakup
pemeriksaan atas dasar pengujian, bukti-bukti yang
mendukung, jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan
keuangan dan juga penilaian atas dasar prinsip akuntansi yang
dipergunakan serta estimasi yang signifikan yang dibuat oleh
Manajemen terhadap penyajian laporan keuangan secara
keseluruhan.
Laporan hasil audit tahun buku 2007 yang terdiri dari: laporan
keuangan tahunan, laporan hasil evaluasi kinerja, laporan
audit kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan
dan pengendalian internal serta laporan program kemitraan
dan bina lingkungan telah disampaikan kepada Pemegang
Saham pada 30 Maret 2007, yang berarti laporan audit dapat
diselesaikan 2 bulan sebelum batas akhir penyampaian kepada
pemegang saham.
JASA LAIN YANG DIBERIKAN AUDITOR INDEPENDENAngkasa Pura I menetapkan kebijakan untuk membatasi
Auditor Independen dalam memberikan jasa lain di luar jasa
audit. Kebijakan tersebut, dimaksudkan dalam rangka menjaga
independensi dari Auditor Independen.
The independent auditor suggests the appropriate working
standards in compliance with auditing and accountant principle
in Indonesia.
According to the standard, the public accountant must
plan and perform the audit works in order to have a proper
interpretation. The public accountant is fully responsible
towards the comments from the audited financial reports.
The public accountant works comprising of review and test,
check the supporting documents, assessment based on
accountant principle and significant estimation made by the
management towards the overall financial reports.
The 2007 audited financial statement features the annual
finance reports, performance evaluation, audit governance
towards the law and internal control as well as joint cooperation
report and environment concern. These are submitted to the
shareholders by March 30, 2007. That indicates the report is
completed 2 months ahead of its due date.
OTHER SERVICES RENDERED BY THE INDEPENDENT AUDITOR
Angkasa Pura I has the limitation policy for the independent
auditor to give the other services except audit works. This
principle is meant to keep the independent manners of the
auditors.
62 T A T A K E L O L A P E R U S A H A A N
LAPORAN KOMITE AUDITKomite Audit PT Angkasa Pura I (Persero) dibentuk dengan
keputusan Dewan Komisaris nomor: KEP04/DKAP.I/2004
tanggal 24 Maret 2004 yang diperbaharui dengan keputusan
dewan Komisaris nomor KEP01/DK,AP.I/2007 tanggal 2 Maret
2007
Sesuai Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
Nomor: PER-05/MBU/2006 tanggal 20 Desember 2006 tentang
Komite Audit bagi Badan Usaha Milik Negara, Maka selama
tahun 2007, Komite Audit PT Angkasa Pura I (Persero) telah
melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
• Melakukan evaluasi terhadap sistem pengendalian internal
perusahaan dengan mengidentifikasi kelemahan-kelemahan
yang ada. Demikian pula melakukan evaluasi terhadap
efektifitas pelaksanaan tugas auditor eksternal maupun
auditor internal.
• Melakukan penilaian terhadap pelaksanaan kegiatan serta
hasil audit yang dilaksanakan oleh Satuan Pengawas Intern
dan Auditor external. Terhadap hasil audit dari auditor internal
yaitu laporan audit atas laporan keuangan PT. Angkasa Pura
I (Persero) tahun buku 2006 telah dilakukan evaluasi dan
memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris.
• Melakukan evaluasi terhadap sistem pengendalian
manajemen, dan hasil rekomendasinya segera dilakukan
pada tahun 2008
• Melakukan identifikasi terhadap hal-hal yang memerlukan
perhatian dewan Komisaris terutama dibidang investasi
(terutama Bandara Hasanuddin Makassar dan Bandara
Selaparang - Lombok) dan penempatan dana internal.
• Mengikuti rapat-rapat yang diselenggarakan dalam rangka
pembahasan rencana Jangka Panjang Perusahaan, Rencana
Kerja dan Anggaran Perusahaan tahun 2008, Laporan
Bulanan, Triwulanan, Semesteran dan Laporan Tahunan.
• Melakukan penelaahan atas pengaduan masyarakat yang
berkaitan dengan kegiatan PT. Angkasa Pura I (Persero).
• Melakukan pengkajian kecukupan fungsi internal auditor,
jumlah auditor, rencana kerja auditor terutama kompetensi
para auditor.
• Melakukan seleksi auditor eksternal bersama Satuan
Pengawas Intern yang meliputi penyusunan kerangka acuan,
aanwijzing dan atas hasil pelaksanaan lelang yang dilakukan
oleh Panitia Lelang mengusulkan kepada Dewan Komisaris,
Kantor Akuntan Publik yang akan melakukan audit Laporan
Keuangan PT. Angkasa Pura I (Persero) tahun buku 2007.
REPORT FROM AUDIT COMMITTEEAudit Committee of PT. Angkasa Pura I (Persero) was established
in accordance with The Board of Commissioners decree KEP 04/
DK.AP.I/2004 dated March 24, 2004 and renewed by the same
verdict KEP 01/DK.AP.I/2007 dated March 2, 2007.
In accordance with The Ministry of State Owned Company
policy PER - 05/MBU/2006 dated December 20, 2006 regarding
The Audit Committee for state-owned company, The Angkasa
Pura I (Persero) audit committee has performed the following
actions:
- To evaluate the internal control system with identifying the
weak point and assess the effective tasks of external and
internal auditor work.
- To appraise the audit works conducted by Internal & External
Monitoring Unit towards the external auditor works for
PT. Angkasa Pura I (Persero) 2006 financial reports and give
recommendations to board of commissioners.
- To evaluate the management control system and submit the
recommendations by the year 2008.
- To identify the board of commissioners several concerning
matters especially in the investment of Hasanuddin
(Makassar) and Selaparang (Lombok) Airport and internal
fund placement.
- To attend the meetings on the topic of long term company’s goal, working plan schedule, 2008 budget allocation,
monthly; quarter; semester and annual reports.
- To investigate the consumers’ queries regarding the
company’s operation.
- To monitor the internal auditor capability, quantity, work
plan and competency.
G O O D C O R P O R A T E G O V E R N A N C E 63
• Melakukan kajian terhadap kecukupan pelaksanaan audit
eksternal dengan melakukan pembahasan - pembahasan
atas hasil audit yang telah dilakukan oleh KAP untuk Laporan
Keuangan PT. Angkasa Pura I (Persero) tahun buku 2007
yang opininya Wajar Tanpa Pengecualian.
• Mengikuti rapat - rapat baik internal Dewan Komisaris
maupun rapat antara Dewan Komisaris dengan Dewan
Direksi,
• Mengikuti kunjungan kerja Dewan Komisaris sesuai
kebutuhan.
Demikianlah Laporan atas jalannya kegiatan Komite Audit ini
dibuat dan disampaikan dan telah dilaksanakan berdasarkan
ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku.
D. Sonny PriyarsonoKetua / Chairman
Ruminson PakpahanAnggota / Member Zuriaty Simbolon
Anggota / Member
• To select the external auditor with Internal Control Unit
featuring the blue print scheme, auction reports performed
by the committee and recommend the selected public
accountant firm to board of commissioners for auditing the
2007 financial reports of the company.
• To administer the competence of external audit works and
review the audited 2007 company’s financial reports which
resulted the good opinion.
• To attend the internal meeting between board of
commissioners and board of directors.
• To follow the board of commissioners working visit.
This report is completed by The Audit Committee based on the
governing rules and regulations.
64 T A T A K E L O L A P E R U S A H A A N
Komite AuditAudit Committee
MANAJEMEN RISIKOAngkasa Pura I sebagai pengelola jasa navigasi penerbangan
dan kebandarudaraan, dalam menjalankan kegiatan usaha
dan operasional Angkasa Pura I sangat mungkin menghadapi
terjadinya berbagai risiko. Untuk itu, Manajemen berupaya
secara berkesinambungan mengelola risiko-risiko secara optimal
agar risiko-risiko tersebut dapat dihindari atau diminimalkan.
Pengelolaan jenis-jenis risiko yang telah dilakukan oleh
Manajemen Angkasa Pura I adalah sebagai berikut :
a. Risiko Operasional :a. Kemungkian terjadinya Kecelakaan Penerbangan baik di
udara maupun di darat dapat dihindari dengan meminimalkan
terjadinya Breakdown of Separation (BOS), Breakdown of
Coordination (BOC) dengan cara meningkatkan kehandalan
fasilitas navigasi dan komunikasi, fasilitas pendaratan dan
penunjang lainnya, meningkatkan keahlian dan kompetensi
SDM serta mematuhi ketentuan-ketentuan nasional dan
internasional. Selain itu melakukan koordinasi dengan
Pemerintah Daerah setempat serta sosialisasi terhadap
masyarakat yang berada di lingkungan kerja bandara
mengenai pentingnya ditaati ketentuan tentang Kawasan
Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP).
b. Kemungkinan terjadinya gangguan keamanan dan
kenyamanan di wilayah kerja yang menjadi tanggung
jawab Angkasa Pura I seperti: pembajakan, penyanderaan,
ancaman bom, pencurian, kebersihan, ketidakteraturan,
keterlambatan, kebakaran. Untuk itu Angkasa Pura I
berupaya meningkatkan keandalan dan ketersediaan fasilitas
dan SDM dengan sertifikasi bandara serta license dan rating
bagi personil operasional bandara.
b. Risiko KeuanganSumber risiko keuangan dapat berasal dari internal maupun
eksternal yaitu risiko pasar, likuiditas, pajak, portofolio, kredit
dan lain-lain. Setelah diidentifikasi lebih rinci maka sumber
risiko di Angkasa Pura I yaitu fluktuasi nilai tukar Dollar
Amerika terhadap Rupiah, inflasi, piutang usaha, utang usaha
untuk investasi, kelebihan/kekurangan pembayaran pajak
sebagai akibat perbedaan hasil perhitungan pemeriksaan fiskal
dengan hasil audit, pengelolaan SBU Warehousing, investasi
pada saham, investasi pada obligasi, investasi pada perbankan,
Mandatory Convertible Bond (MCB) PT. Garuda, penetapan
Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditentukan Statusnya
(BPYBDS) masing-masing mempunyai risiko dan dampak yang
berbeda-beda, maka perlu dikelola secara profesional sehingga
tidak mengakibatkan penurunan kinerja keuangan.
Dalam kaitan ini, Manajemen senantiasa memperhitungkan
secara cermat risiko dan mitigasi guna menghindari atau
meminimalkan timbulnya kerugian bagi Angkasa Pura I.
Upaya yang dilakukan adalah dengan menjaga secara ketat
pencapaian tingkat risiko keuangan tahunan Angkasa Pura I
melalui evaluasi laporan secara bulanan, sebagai early warning
system.
RISK MANAGEMENTAngkasa Pura I as the aviation and airport management services
has probably met numerous risks in day-to-day operational
aspect. Therefore, the organization strives to continuously
manage the risk in order to optimally avoid and minimize the
risk.
Followings are the implementation of the risk management
aspect:
a. Operational Riska. The probability of airplane crush in the land or air could be
avoided with minimizing the Breakdown of Separation (BOS)
and Breakdown of Coordination (BOC). The method is simply
to improve the navigation facilities and communications,
landing facility and other supporting devices, enhance the
technical know-how and competency in human resources
as well as abide the national and international law. The
alternative route is making the coordination with local
government and socializes the public within the working
airport district regarding the importance guidelines of KKOP
(The safety district of aviation operation).
b. The probability of security disturbances and inconvenience
within the working area of Angkasa Pura I namely skyjack,
hostage, bomb threat, thieves, sanitary, disorder, delayed,
and fire. Hence, Angkasa Pura I improves the competence
and availability of facilities and human resources with
airport certified also license and rating category for airport
operational personnel.
b. Financial RiskThe source of financial risk is commonly found from internal
and external namely market risk, liquidity, tax, portfolio,
credit and others. The main risk in this category is identified
as US exchange fluctuation towards Rupiah, inflation, business
liabilities, credit for investment, increase/decrease tax payment
occurred from different sum of fiscal review with audit works,
SBU Warehousing management, stock investment, bond
investment, bank investment, mandatory convertible bond
(MCB) of PT. Garuda, government assistance that has not been
confirmed in status (BPYBDS). Each and every item has different
risk and impact – it has to be managed professionally to avoid
the diminished financial performance.
Concerning these matters, the management always carefully
calculates the risk to minimize the loss for Angkasa Pura I. The
best effort is to remain alert and make the monthly financial
reports of Angkasa Pura I as the early warning system.
The management also maintains the proper category for
Angkasa Pura I - focusing on the achievement of performance
aspect as it based on The Ministry of state owned company
(BUMN) No. KEP-100/MBU/2002. Besides, Angkasa Pura I
intensifies the alternatives method to optimize the excessive
cash fund in order to yield an optimum result yet the risk can be
tolerated for the capital expenditure of the company.
G O O D C O R P O R A T E G O V E R N A N C E 65
Manajemen menjaga agar Angkasa Pura I senantiasa berada
pada tingkat kesehatan dengan kategori “SEHAT“, dengan
memfokuskan kepada pencapaian aspek-aspek penilai kinerja,
sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Menteri Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) melalui Kep.Meneg BUMN Nomor:KEP-
100/MBU/2002 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN.
Disamping itu, Angkasa Pura I secara intensif mencari alternatif-
alternatif pengoptimalisasian dana yang sifatnya excessive cash
(dana yang belum diperlukan untuk kebutuhan bisnis jangka
pendek) sehingga memberikan imbal hasil yang optimal dalam
risiko yang dapat ditolelir untuk dapat mendanai kebutuhan
investasi (capital expenditure) Angkasa Pura I.
c. Risiko Usaha dalam bidang produksi dan pendapatan:a. Aeronautika
Dengan adanya wacana pemisahan Air Traffic Services
(ATS) dari pengelolaan manajemen Angkasa Pura I sesuai
dengan RUU penerbangan yang sedang dibahas di DPR,
berpotensi menurunkan kinerja keuangan. Untuk tetap
dapat mempertahankan kinerja keuangan Angkasa Pura I,
Manajemen berupaya melakukan pengembangan usaha di
bidang jasa kebandarudaraan dan penunjangnya.
b. Non Aeronautika
Isu gangguan keamanan, wabah penyakit dan bencana
alam dapat menurunkan jumlah penumpang transportasi
udara, yang memberikan pengaruh terhadap produksi dan
pendapatan Angkasa Pura I. Upaya yang telah dilakukan
oleh Manajemen adalah meningkatkan kualitas sistem
pengamanan bandar udara, mengoptimalkan public relation
Angkasa Pura I, berkoordinasi dengan Pemda dan aparat
keamanan.
4. Risiko Hukum berupa kemungkinan adanya tuntutan hukum
dari pihak lain terhadap asset Angkasa Pura I maupun aktifitas
Angkasa Pura I dan masalah hubungan industrial yang dapat
mengganggu tujuan Angkasa Pura I, maka manajemen telah
melakukan upaya meminimalkan risiko-risiko tersebut dengan
memastikan semua aktifitas Angkasa Pura I telah didasarkan
pada ketentuan yang berlaku dan penandatangan Perjanjian
Kerja Bersama dengan Serikat Pekerja.
LINGKUNGAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJAAngkasa Pura I menyadari bahwa untuk memelihara keunggulan
operasional, Angkasa Pura I harus senatiasa meningkatkan
kualitas standar manajemen Lingkungan, Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (LK3) di seluruh wilayah kerja. Manajemen
berkomitmen yang kuat untuk mempertahankan kualitas LK3
ini dimulai dari Direksi sampai kepada karyawan meliputi :
1. Pelestarian Lingkungan Sepanjang tahun 2007 Angkasa Pura I memastikan bahwa
seluruh kegiatan operasional bandara telah sesuai dengan
ketentuan dan peraturan yang berkaitan dengan pelestarian
lingkungan.
c. The venture risk in production and revenue:a. Aeronautica
The policy to separate Air Traffic System (ATS) from Angkasa
Pura I management according to aviation law is now being
discussed in the House of Representatives. This could affect
to diminish the financial performance of the company.
Thus, the management endeavors to develop its venture in
supporting airport business and services.
b. Non Aeronautica
The issue of security disturbance, disease and natural
disaster could lessen the number of passengers yet affect
the production and revenue of the company. Thus, the
management endeavors to improve the quality of the airport
security system, optimize the public relations of the company
and coordinate with security institutions and Pemda.
4. Law risk probably could come about on file a suit from
other parties against the company’s asset or its activity and
industrial relation that could alarm the company’s objective.
Thus, the management endeavors to minimize the risk and
ensure all engaging activities of the company are based on
the governing law and regulations and authorized by the
workers union.
ENVIRONMENT, SANITARY & WORK SAFETYAngkasa Pura I realize to maintain its core operation
competences - the company must put every effort to enhance
the quality of standard management in environment, sanitary
and work safety (LK3) within the entire working premises.
The management strongly commits to retain the LK3 quality
-starting from the board of directors to staff with the following
actions:
1. Preserve The Environment During 2007, Angkasa Pura I ensure that every operational
scope is in accordance with law and regulations which
preserving the environment.
66 T A T A K E L O L A P E R U S A H A A N
Standarisasi pengelolaan lingkungan kebandarudaraan
diwujudkan dengan sertifikasi bandara yang salah satu syaratnya
adalah memiliki prosedur dan melaksanakan program sanitasi
dan hygiene bandara.
Kebijakan pengelolaan lingkungan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari strategi jangka panjang Angkasa Pura I.
Pengawasan terhadap implementasi kebijakan pengelolaan
lingkungan dilaksanakan secara sistematis melalui program
pengawasan dan pengelolaan limbah bandara serta segenap
aspek dampak lingkungan sebagaimana tertuang dalam laporan
Rencana Kelola Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan
Lingkungan (RPL) bandara, termasuk mengkomunikasikan
secara aktif peraturan perundang-undangan yang berhubungan
dengan lingkungan dan keselamatan operasi bandara seperti:
a. Batas-batas kawasan kebisingan
b. Kawasan keselamatan operasi penerbangan
c. Daerah lingkungan kerja bandara
2. Kesehatan, Keselamatan Kerja (K3) Perlindungan maksimal keselamatan dan kesehatan kerja
karyawan diwujudkan dalam bentuk :
a. Komitmen untuk memelihara lingkungan kesehatan dan
keselamatan karyawan di lingkungan kerja Angkasa Pura I.
b. Keyakinan untuk dapat mencegah segala sesuatu yang
berpengaruh terhadap kesehatan seluruh karyawan di
lingkungan kerja Angkasa Pura I.
c. Ketaatan yang kuat terhadap berbagai peraturan mengenai
lingkungan dan penerapan praktek terbaik LK3 di seluruh
kegiatan operasional.
d. Menerapkan aturan keselamatan kerja yang berstandar
nasional (Departemen Tenaga Kerja RI) dan internasional
(ICAO).
The airport environment standard management is realized by
the procedures certification of airport sanitary and hygiene.
The policy of environment management becomes one of the
long term strategic scopes of the company. The administering
of the implementation is systematically monitored by the
airport waste water and impact program and it is also stated in
RKL (Environment Planning Management).
The RPL (Environment Monitoring Plan) features to actively
communicate the law and regulations concerning the
environment and airport safety namely:
• The border of noise premises
• Safety area of flight operation
• Airport working area
2. Hygiene & Working Safety (K3)The utmost protection of K3 program to employees is performed
through the following actions:
a. Commitment to maintain a hygiene and safety within the
working premises of Angkasa Pura I.
b. Confide to avoid the syndrome that might affect healthy
condition of the whole staff within the working premises of
Angkasa Pura I.
c. Fully abide towards the rules and regulations concerning
hygiene and environment scale and implement LK3 program
within the operational scope.
d. Implementation of national (Minister of Manpower) and
international (ICAO) safety guidelines.
G O O D C O R P O R A T E G O V E R N A N C E 67
Organization Structure & Human ResourcesO R G A N I S A S I & S U M B E R D A Y A
ORGANISASIOrganisasi dan Tata Kerja PT.(Persero) Angkasa Pura I ditetapkan berdasarkan Keputusan Direksi Nomor : KEP.56 /OM.00 /2004.
Orgainisasi dan Tata Kerja tersebut memperlihatkan adanya penajaman fungsi pada bidang Keuangan, Komersial, Operasi dan
Teknik serta bidang Umum dan SDM. Perhatian Manajemen pada bidang-bidang tersebut mencerminkan adanya peningkatan fokus
perhatian kepada komponen-komponen yang merupakan faktor penting dalam pencapaian tujuan Angkasa Pura I, sesuai dengan
Visi, Misi Angkasa Pura I.
Struktur Organisasi PT.(Persero) Angkasa Pura I seperti tertera di bawah ini:
ORGANIZATIONThe organization and working guidelines of PT. (Persero) Angkasa Pura I are based on The board of directors decree No. KEP.56/
OM.00/2004. The organization and working guidelines entail the focusing extent for particular scale, namely finance, commercial,
operation and technical, general and human resources. These concerning matters are the vital components and very important to
achieve the company’s objective - as in accordance with the vision and mission.
The organization structure of PT. (Persero) Angkasa Pura I is as follow:
Pengawas Intern Area ISiti Chadijah O
Pengawas Intern Area IIEko Permadi Boedi.S
Pengawas Intern Area IIIRidwan Moeis
Pengawas Intern Area IVDwi Tedjowati
SPI
Asisten Karo BidangPeraturan Perusahaan
Mariyanto
Asisten Karo BidangPerjanjian & Bantuan Hukum
Joko Subagyo
Kepala BiroHukum
DIREKTUR UTAMA
Bambang Darwoto
DIREKTUR KEUANGAN
LaurensiusManurung
DIREKTUR KOMERSIAL &
PENGEMBANGANUSAHA
Y.A.Y. Supardji
DIREKTUR OPERASI &
TEKNIK
Risman Nuryadin
DIREKTUR PERSONALIA &
UMUM
Renendra Dangin
SekretarisPerusahaan
Kuntadi Budianto
Kepala BiroPerencanaan & SIM
Bambang Rachmanto
Asisten Sek.Per. Bidang Hubunganantara
Lembaga & HumasAkhmad Munir
Asisten Sek.Per. Bidang SekretariatDireksi
LG. N. Ardita
Asisten Karo BidangPerencanaan
Yudhaprana S.
Asisten Karo BidangSistem Informasi Manajemen
Singgih Prapto.
Asisten Karo BidangRiset, Data & Laporan
Ramdan Pradarma
Deputi DirekturAkuntansi
MidukSitumorang
Deputi DirekturPerbendaharaan
BerlinPangaribuan
Deputi DirekturAnggaran &
PKBL
M. SyarifLuturlean
Asisten DD BidangAkuntansiKeuangan
Daniel Martin
Asisten DD BidangAdministrasi
Keuangan
Wirawan Buana
Asisten DD BidangAnggaran
Sulistyowati Dewi
Asisten DD BidangAkuntansi
Manajemen
Suwardi B.H
Asisten DD BidangAdministrasiPerpajakan
Ukemri
Asisten DD BidangPenyaluran Dana
PKBL
Rusli Amrin
Asisten DD BidangAkuntansi
Persediaan &Aktiva Tetap
Junaedi
Asisten DD BidangPengelolaan
Dana
Israwadi
Asisten DD BidangPengendalian
PKBL
Suradi
Asisten DD BidangPerumusanTarif Aero,
Non Aero &Kerjasama Aero
Moch. Asrori
Asisten DD BidangKerjasama Non Aero Wilayah I
Novrihandri
Asisten DD BidangKerjasama Non Aero Wilayah II
Nur Sapto Winoto
Asisten DD BidangPengembangan,
Pembinaan &Pemasaran
Bisnis Aviasi &Traffic
Penerbangan
Ida Bagus AgungMandala
Asisten DD BidangPerencanaan &
PembinaanPendapatan Aero &
Non AeroWilayah I
Huybert Olaf DeBont
Asisten DD BidangPerencanaan &
PembinaanPendapatan Aero &
Non AeroWilayah II
Hari Hartoyo
Deputi DirekturBisnis Aviasi &
Tarif
Mardani
Deputi DirekturKomersial &
PengembanganUsaha Wilayah I
Ismaryono
Deputi DirekturKomersial &
PengembanganUsaha Wilayah II
Deputi DirekturOperasional Lalu Lin-
tas Penerbangan
Harjoso TjaturPrijanto
Deputi DirekturOperasi
Bandar Udara
M. Ali Muhadi
Deputi DirekturTeknik
Perencanaan &Spesifikasi Teknis
Sri Unon Setyasih
Deputi DirekturTeknik
Pengawasan &Jaminan Kualitas
SlametSuwartono
Asisten DD BidangOperasi Pelayanan
Lalu LintasPenerbangan
MaskonHumawan B.
Asisten DD BidangOperasi Pelayanan
Bandar Udara
Syahroni Effendi
Asisten DD BidangPerencanaan &
Spesifikasi TeknisUmum
Agus Hidayat
Asisten DD BidangPengawasan &
Jaminan KualitasTeknik Umum
Erni Mardianti
Asisten DD BidangBantuan Operasi
Penerbangan
Mudjiono
Asisten DD BidangKeselamatan &
KeamananBandar Udara
Sujitno
Asisten DD BidangPerencanaan &
Specifikasi TeknikFasilitas Kespen
I Gusti LN. GDGunawan
Asisten DD BidangPengawasan &
Jaminan KualitasTeknik Elektronika
Jayanus
Asisten DD BidangJaminan Kualitas &Pelayanan Operasi
Lalu LintasPenerbangan &Bantuan Operasi
Penerbangan
Wahyudi Tugiyono
Asisten DD BidangJaminan Kualitas
Pelayanan OperasiBandar Udara &Keselamatan &
KeamananBandar Udara
Djoko Supriadi
Asisten DD BidangPerencanaan &
Specifikasi TeknikFas.Bandar Udara
& A2BNurdin
Asisten DD BidangPengawasan &
Jaminan KualitasTeknik Listrik &
PeralatanAchmad Hilmi
Asisten DD BidangPerencanaan &
Specifikasi TeknikFas.Elektrikal,
Mekanikal & Air
Wendo Asrul R
UNIT BISNIS STRATEGIKCABANG BANDAR UDARA
Deputi DirekturAdministrasiPersonalia
Herry A.YSikado
Deputi DirekturPerencanaan
SDM &Organisasi
M. Rofiq
Deputi DirekturUmum
Heny Dewanto
Asisten DD BidangAdministrasiPersonalia
Farid IndraNugraha
Asisten DD BidangPerencanaan &Pengembangan
SDM
Alex Pudjianto
Asisten DD BidangTata UsahaPerkantoran
Safrizal
Asisten DD BidangKesejahteraan
Personil
Tundjung Palupi K
Asisten DD BidangPendidikan &
PelatihanPegawai
Kintoron
Asisten DD BidangPelayanan Umum
Tris Gunarso
Asisten DD BidangAdministrasi
Penilaian KaryaPegawai
Risman Torry
Asisten DD BidangOrganisasi &
Tata Kerja
Cecep MargaSonjaya
Asisten DD BidangPenyiapan AssetBersifat Umum
Yaka Sulistya W.
STRUKTUR ORGANISASI PT ANGKASA PURA I
ORGANIZATION STRUCTURE
O R G A N I S A S I & S U M B E R D A Y A 69 O R G A N I Z A T I O N & H U M A N R E S O U R C E S 70
SUMBER DAYA MANUSIASumber Daya Manusia (SDM) yang handal dan kompeten
merupakan faktor pengungkit ( leverage ) untuk keunggulan
bersaing Angkasa Pura I, sehingga pengembangan Kompetensi
Sumber Daya Manusia merupakan salah satu faktor kunci
keberhasilan untuk pencapaian Visi dan Misi Angkasa Pura I.
Sejalan dengan Visi, Misi dan Strategi Angkasa Pura I untuk
menjadi perusahaan kelas dunia di bidang jasa kebandarudaraan,
diterapkan upaya yang lebih fokus dalam pengembangan SDM
secara konsiten dan terus menerus.
Angkasa Pura I telah mengawali proses transformasi jangka
panjang dalam rangka mencapai kelas dunia. Program
pengembangan SDM selama tahun 2007 mengarah pada
konsep pengembangan sistem Manajemen Sumber Daya
Manusia Berbasis Kompetensi atau Competency Based Human Resources Management (CBHRM). Dalam sistem ini kompetensi
pegawai merupakan faktor utama untuk diintegrasikan kedalam
seluruh Sistem Sumber Daya Manusia, sehingga kompetensi
yang dimiliki pegawai merupakan faktor kunci keberhasilan
dan keunggulan bersaing Angkasa Pura I.
Dalam rangka penerapan CBHRM, telah dipersiapkan pula
sistem untuk mendukung implementasi CBHRM yang mencakup
sistem rekrutmen dan seleksi, sistem perencanaan, sistem
pelatihan dan pengembangan, sistem manajemen kinerja,
sistem remunerasi dan integrasi sistem secara keseluruhan
kepada sistem Enterprise Resources Planning (ERP) yang akan
dilakukan secara bertahap.
Pengembangan SDM dilakukan antara lain dengan
meningkatkan jenjang pendidikan Angkasa Pura I, dan untuk
merealisasikan hal tersebut maka dibuatlah kebijakan Angkasa
Pura I Management Development Program (AMDP) yang
bertujuan untuk program kaderisasi dengan memberikan
kesempatan kepada pegawai untuk melanjutkan pendidikan
S2 baik didalam dan di luar negeri. AMDP merupakan program
jangka panjang Angkasa Pura I untuk menciptakan sumber
daya manusia yang unggul, handal dan profesional. Angkasa
Pura I juga memberikan kesempatan kepada pegawai yang
melanjutkan pendidikan atas inisiatif sendiri sesuai dengan
kebutuhan Angkasa Pura I untuk diakui sesuai dengan tingkat
pendidikan terakhir melalui proses penyesuaian ijazah dengan
seleksi sesuai formasi.
Dibawah ini adalah komposisi SDM Angkasa Pura I sesuai
pendidikan tahun 2006 dan tahun 2007.
2147
1036
720
54
3957
2069
1045743
59
3916
KOMPOSISI SDM PT.(PERSERO)ANGKASA PURA IBERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN TAHUN 2006 & 2007
4.500
4.000
3.500
3.000
2.500
2.000
1.500
1.500
500
0
2006 2007SD - SLTA
D1 - D3
HUMAN RESOURCES The excellent and competence human resource becomes the
leverage factor for the company to compete. The development
of human resource is one of the key factors to accomplish the
vision and mission. In accordance with its strategic decision,
Angkasa Pura I focusing the continual and consistent expansion
of human resources to become the world class airport services
and management.
PT. (Persero) Angkasa Pura I initiates the long term
transformation to achieve the world class standard. During
2007, the human resources development is mainly focused on
CBHRM (Competency Based Human Resources Management).
The system highlights the competence of the employee thus this
beneficial factor becomes the successful element to compete.
To integrated implementation of CBHRM, the supporting
system is acknowledged - to be precise, the recruitment and
selection, planning system, training and development system,
management performance system, remuneration system,
integrated system which will be comprised into Enterprise
Resources Planning (ERP) and will be applied gradually.
The human resources development is carried out with enhancing
the education criteria for Angkasa Pura I and the company
creates AMDP (Angkasa Pura I Management Development
Program). This program entitles the staff to pursue the post
degree both within the country and overseas. AMDP is one of
the long term programs to produce the excellent, competent
and professional human resources.
Angkasa Pura I also enable the staff to pursue the higher
education based on his own initiatives and in accordance with
the company’s requirement to acknowledge his current degree
through selection and formation process.
Human Resources Composition of PT. (Persero) Angkasa Pura I
according to education level (2006 - 2007)
The chart shows that the staff with elementary to high school degree in 2007 decrease to 3.6% compared to 2006. The diploma level increase 1%. The degree and post degree rises to 3.2% and 9.2%.
In accordance with the company’s long term goal, the management commits to prepare and develop the human resources as indicates the above chart.
The long term goal is the implementation of high working standard and moral ethic as well as outstanding working performance. The development of moral ethic is socialized by the company’s cultural value. This will also become the guidelines attitude for all Angkasa Pura I employees in day-to-day activities.
Besides developing the formal education, the company put some concern on training courses according to technical expertise especially to the flight technician that must comply with certification, license and rating. The company also emphasizes other training and development for staff including managerial and technical courses, seminars and workshops. The output from the training is really beneficial to the staff as it boost the productivity and welfare.
Following are the type of training & development from human resources department:
71 O R G A N I S A S I & S U M B E R D A Y A 72 O R G A N I Z A T I O N & H U M A N R E S O U R C E S
Pada tabel diatas jumlah pegawai dengan jenjang pendidikan
SD - SLTA pada tahun 2007 mengalami penurunan sebesar
3,6% dibanding dengan tahun 2006, dan jenjang pendidikan
Diploma I - III terdapat kenaikan sebesar 1%, serta peningkatan
pada jenjang pendidikan Sarjana ( S1 ) dan Pasca Sarjana (S2),
yang masing-masing meningkat sebesar 3,2% dan 9,2%.Hal
ini membuktikan komitmen manajemen dalam mempersiapkan
dan mengembangkan sumber daya manusia untuk jangka
panjang Angkasa Pura I.
Tujuan jangka panjang yang ingin dicapai antara lain
adalah penerapan standar kerja dan etika yang tinggi serta
meningkatnya kinerja Angkasa Pura I. Pengembangan etika
dengan cara mensosialisasikan wawasan budaya Angkasa
Pura I yang diharapkan menjadi panduan dan tingkah laku bagi
seluruh pegawai PT.(Persero) Angkasa Pura I dalam berpikir,
berkata dan bertindak dalam kegiatan sehari-hari.
Disamping pendidikan formal yang dikembangkan, dilakukan
juga pelatihan kepada pegawai sesuai dengan tuntutan untuk
memiliki keterampilan khusus, terutama untuk tenaga teknisi
penerbangan yang harus dibuktikan dan dilengkapi dengan
sertifikasi atau licensi dan rating. Pelatihan dan pengembangan
pegawai diberikan juga pelatihan yang meliputi : Pelatihan
Manajerial, Teknis, Seminar dan Workshop.
Dari pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia
yang dilaksanakan didapatkan hasil yang positif terhadap
produktivitas dan juga kesejahteraan pegawai.
Dibawah ini merupakan jenis pelatihan dan pengembangan
SDM antara lain :
S 1
S 2
TOTAL
PERSONALIA DAN UMUM 38 423 0 461 38 398 0 436 PERSONNEL AND GENERAL AFFAIRS OPERASI DAN TEKNIK 222 49 2.609 2.880 249 117 2.501 2.867 OPERATION AND TECHNICAL KOMERSIAL DAN PENGEMBANGAN 42 222 0 264 40 215 0 255 USAHA COMMERCE AND BUSINESS DEVELOPMENT KEUANGAN 54 240 0 294 63 235 0 298 FINANCE BIRO RENSIM 4 14 0 18 4 15 0 19 MANAGEMENT PLANNING AND INFORMATION BIRO HUKUM 3 8 0 11 2 8 0 10 LEGAL AFFAIRS BUREAU BIRO PENGADAAN 1 0 0 1 3 0 0 3 LEVYING BURAEU SEKRETARIS PERUSAHAAN 3 11 0 14 3 11 0 14 CORPORATE SECRETARY SATUAN PENGAWAS INTERN 3 11 0 14 4 10 0 14 INTERNAL SUPERVISORY TASK FORCE
TOTAL 370 978 2.609 3.957 406 1.009 2.501 3.916
KOMPOSISI PEGAWAI PT.(PERSERO) ANGKASA PURA I PER DIREKTORAT TAHUN 2006 DAN 2007 / COMPOSITION OF EMPLOYEES BY DIRECTORATE IN 2006 AND 2007
DIREKTORAT / DIREKTORATE 2006 2007TAHUN / YEAR
MANAGERIAL STAFF OPERASIONAL TOTAL MANAGERIAL STAFF OPERASIONAL TOTAL
2006 2.147 1.036 720 54 3.957
2007 2.069 1.045 743 59 3.916
SD-SLTA D.I - D.III S.1 S.2 TOTALELEMENTARY DIPLOMA DEGREE POSTTO HI SCHOOL I - III DEGREE POSTDEGREEEE
PENDIDIKAN / EDUCATION
TAHUNYEAR
O R G A N I S A S I & S U M B E R D A Y A 73
JENIS DIKLAT NAMA DIKLAT KETERANGAN
Diklat Orientasi Type B dan C Persyaratan dalam pengangkatan Pegawai Angkasa Pura I
Diklat Sertifikasi Sdm Senior AVSEC Sertifikasi yang ditentukan oleh ICAO/Regulator untuk Petugas AVSEC ATC/APP Radar Sertifikasi yang ditentukan oleh ICAO/Regulator untuk ATC Pemand Wilayah APP Mapping New English Sertifikasi yang ditentukan oleh ICAO/Regulator untuk ATC Proficiency ATC AMC & Garbarata Sertifikasi yang ditentukan oleh ICAO/Regulator untuk Petugas AMC PKP-PK Tingkat Yunior Sertifikasi yang ditentukan oleh ICAO/Regulator untuk Calon Pegawai PKP-PK Senior AVSEC
Diklat Teknis Pemeriksa dan Penyidik Peningkatan keahlian, pengetahuan dan sikap-sikap bagi petugas AVSECBidang Petugas AVSEC AMDAL Tingkat Teknis Peningkatan keahlian, pengetahuan dan sikap-sikap yang berwawasan lingkungan Kesehatan & Keselamatan Peningkatan keahlian, pengetahuan dan sikap-sikap di dalm bekerja Kerja (K3) Komersial Tingkat Lanjut Peningkatan keahlian dan pengetahuan bagi pegawai komersial Pemeriksa & Penyidik Peningkatan keahlian, pengetahuan dan sikap-sikap dalam penyidikan
Seminar/ Nilai-Nilai Kerja Membangun Membangun nilai-nilai kerja pegawai yang dapat membangun budaya Lokakarya Budaya Angkasa Pura I Membangun Sinergi Organisasi Membangun nilai-nilai kerja pegawai dalam pelaksanan kerjasama tim Outbond Management Training Membangun nilai-nilai kerjasama tim Supervisor Yang Efektif Membangun nilai-nilai kerja pegawai setingkat Supervisor Professional Service Aviation Peningkatan keahlian, pengetahuan dan sikap-sikap bagi petugas Security Program Kesigapan AVSEC Peningkatan keahlian dan kesigapan petugas AVSEC Hukum Bisnis Peningkatan keahlian dan pengetahuan bagi pegawai bidang hukum Etos Kerja Di Dalam Organisasi Peningkatan keahlian dan pengetahuan etos dalam bekerja Building Winning Team & Membangun motivasi di dalam kerjasama tim Achievement Motivation Pengembangan Diri Peningkatan keahlian, pengetahuan dan sikap-sikap di dalam pengembangan diri Customer Service Peningkatan keahlian, pengetahuan dan sikap-sikap sebagai Customer Service Pengembangan Ketrampilan Peningkatan keahlian dan pengetahuan dalam berkomunikasi di dalam organisasi Komunikasi Di Dalam Organisasi
Type Title Remarks
Orientation Type B & C Prerequisite for staff appointment
DIKLAT HRD Certification Senior AVSEC Certification required by ICAO/Regulator for AVSEC staff ATC/APP Radar Certification required by ICAO/Regulator for ATC / APP staff Mapping New English Proficiency ATC Certification required for ICAO/Regulator to ATC AMC & Garbarata Certification required by ICAO/Regulator for AMC staff PKP-PK Junior Certification required by ICAO/Regulator for PKP-PK trainee Senior AVSEC
Technical Course Monitor & Investigate AVSEC staff Skill, knowledge & attitude improvement for AVSEC staffSubject AMDAL (Environment Impact) Technical Skill, knowledge & attitude concerning environmental matters Hygiene & Working Safety (K3) Skill, knowledge & attitude concerning working attitude Advance Commercial Skill, knowledge & attitude improvement for commercial staff Monitor & Investigation Skill, knowledge & attitude in investigation matters
Seminar/ Moral Value in Working Environment Develop the moral value of the company with all staff in working Workshop environment Synergy in Organization Develop the moral value of the staff on team building Outbond Management Training Team building development Effective Supervisor Develop moral value to supervisor level Professional Service Aviation Security Program Skill, knowledge & attitude improvement for AVSEC staff AVSEC Efficiency Skill improvement & efficiency for AVSEC staff Business Law Skill & knowledge improvement for law department staff Working Ethics in Organization Skill improvement & moral ethics within working environment Building Winning Team & Achievement Develop motivation in team building Motivation Self Development Skill, knowledge & attitude improvement within self development Customer Service Skill, knowledge & attitude improvement for Customer Service staff Internal Communication Development Skill & knowledge improvement within internal organization Organization
TRAINING & DEVELOPMENT PROGRAM 2007
PROGRAM PENDIDIKIAN DAN PELATIHAN 2007
74
75
Sebagai BUMN yang bergerak disektor
pelayanan publik, Angkasa Pura I bergerak
dibidang kebandarudaraan dan jasa navigasi
penerbangan sangat memahami betapa
pentingnya menjaga dan menjamin kepuasan
pelanggannya. Upaya-upaya peningkatan
kualitas pelayanan senantiasa terus menerus
dilakukan. Untuk itu diperlukan stabilitas
operasional yang didukung oleh stabilitas
keuangan Angkasa Pura I. Kelangsungan
usaha Angkasa Pura I tidak lepas dari peran
serta masyarakat yang berdomisili di sekitar
wilayah kerja Angkasa Pura I. Untuk itu
Angkasa Pura I menyadari betul pentingnya
membina hubungan baik dengan masyarakat.
Dengan kata lain Angkasa Pura I ada karena
masyarakat, dan Angkasa Pura I ada untuk
masyarakat.
Oleh karena itu Angkasa Pura I selalu
senantiasa melaksanakan komitmennya
dalam mewujudkan tanggung jawab
sosialnya kepada masyarakat. Hal ini sejalan
pula dengan program pemerintah dewasa
ini yang menggalakkan program Corporate
Social Responsibility (CSR) . Program CSR di
Angkasa Pura I dibagi menjadi 2 (dua) jenis
yaitu Program Kemitraan dan Program Bina
Lingkungan atau disebut juga PKBL.
SEBAGAI BUMN YANG BERGERAK DISEKTOR PELAYANAN PUBLIK, ANGKASA PURA I BERGERAK DIBIDANG KEBANDARUDARAAN DAN JASA NAVIGASI PENERBANGAN SANGAT MEMAHAMI BETAPA PENTINGNYA MENJAGA DAN MENJAMIN KEPUASAN PELANGGANNYA. UPAYA-UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN SENANTIASA TERUS –MENERUS DILAKUKAN. UNTUK ITU DIPERLUKAN STABILITAS OPERASIONAL YANG DIDUKUNG OLEH STABILITAS KEUANGAN ANGKASA PURA I.
T A N G G U N G J A W A B S O S I A L P E R U S A H A A N
Corporate Social Responsibility
As one of the state owned companies in public
service sector, Angkasa Pura I engages in
airport and navigation services. The company
realizes the importance of maintaining and
focusing the customers’ satisfaction. The
improvement practices are continually in
order. Therefore, it needs the operational
stability supported by Angkasa Pura I financial
strength. The continuous Angkasa Pura I
scope of business are also supported by
the surrounding community domicile in the
working premises of Angkasa Pura I.
Hence, the company understands the good
relationship connection with the community.
In a nutshell, Angkasa Pura exists by the society
and the society exists by Angkasa Pura.
Angkasa Pura I always make a commitment to
realize its corporate social responsibility as it
also in compliance with the government policy.
Currently, the CSR program in the company
is divided into 2 types namely Partnership
Program & Environmental Concerns (PKBL).
Program Kemitraan (PK) Program kemitraan adalah program pemberdayaan dan
peningkatan ekonomi masyarakat melalui pemberian pinjaman
lunak untuk modal kerja dan investasi serta bantuan pembinaan
berupa bantuan pelatihan managemen usaha, bantuan
pemasaran (promosi/ pameran) dan lain-lain. Program ini
bertujuan meningkatkan kompetensi usaha kecil/ mikro (UKM)
sehingga menjadi usaha tangguh dan mandiri yang dapat
menyerap tenaga kerja baru.
Pembinaan terhadap UKM dilakukan secara berkelanjutan
sehingga UKM menjadi mandiri baik dari segi keuangan
maupun segi manajemen usaha dan pemasaran. Kalau
dilihat secara historis, Program Kemitraan di Angkasa Pura I
telah terselenggara cukup lama yaitu sejak tahun 1992. Jadi
semenjak 16 tahun yang lalu Angkasa Pura I telah menjadi
mitra sejati bagi pengusaha UKM. Dalam kurun waktu tersebut
Angkasa Pura I telah membina sebanyak 7.146 UKM yang
tersebar di Kantor Pusat - Jakarta dan 13 (tiga) belas Kantor
Cabang di seluruh Indonesia, dengan total dana pinjaman
yang disalurkan sebesar Rp. 130 milyar. Untuk tahun 2007
UKM yang diberi pinjaman lunak sebanyak 618 UKM dengan
total nilai pinjaman sebesar Rp.15,6 milyar. sector usaha yang
dibantu mencakup beberapa sector usaha yakni sector industri,
perdagangan, perkebunan, pertanian, peternakan, perikanan,
jasa,dsb.
Disamping itu juga telah diberikan bantuan pembinaan bersifat
hibah berupa bantuan pemasaran, pelatihan manajemen usaha
serta pelatihan teknis produksi. Bentuk bantuan pemasaran
antara lain mengikutsertakan UKM/Mitra Binaan pada pameran-
pameran produk UKM baik di dalam negeri maupun di luar
negeri. Mitra Binaan yang terpilih tidak perlu memikirkan
biaya pameran karena semuanya ditanggung oleh Angkasa
Pura I. Keikutsertaan pada pameran-pameran tersebut
merupakan ajang promosi produk Mitra Binaan sehingga lebih
dikenal luas oleh masyarakat Indonesia dan Internasional.
Angkasa Pura I selalu mengikut-sertakan Mitra Binaan nya
pada pameran-pameran terkemuka di dalam negeri. Dalam
tahun 2007 pameran yang diikuti sebanyak 16 kegiatan
pameran dengan mengikutsertakan 110 Mitra Binaan.
Pameran dalam negeri tersebut diantaranya Inacraft di Jakarta
(diikuti 16 Mitra Binaan), Icra di Jakarta (10 MB), Indocraft di
Jakarta (14 MB), Mutumanikam Nusantara di Jakarta (6 MB).
Sedangkan pameran luar negeri yang diikuti selama tahun
2007 yaitu Pameran Festival Pariwisata dan budaya Indonesia
GRAFIK PENYALURAN PINJAMAN TAHUN 2007TOTAL : Rp. 15.6 M
47% Perdagangan : 7,4 M
22% Jasa : 3,4 M
28% Industri : 4,4 M
1% Peternakan : 0,14 M
0.26% Perikanan : 0.04 M
1% Pertanian : 0.09 M
0.19% Perkebunan : 0.03 M
1% Lain-lain : 0.15 M
Partnership Program (PK)Partnership Program empowers and improves the society
economy through soft loan for working capital and investment
and assistance in management training, promotion and
marketing and others. This program aims to increase
competence of small to medium enterprise (SME) to become
the efficient and self-sufficient entity and also could employ
more people.
The SME development is on a continual basis hence it can make
them stands firm in financial scope, business management and
marketing. The company set up the partnership program many
years ago, precisely since 1992. For the past 16 years, Angkasa
Pura I become the trusted partner for SME. During the period
of time, Angkasa Pura engage with 7,136 SME sprawling in
Jakarta headquarter office and 13 branches all over Indonesia
with total loan amounted Rp. 130 billion. During 2007, 618
SME has been granted the soft loan with total sum of Rp. 15,6
billion. The company aids numerous business sector namely
industry, trade, plantation, farming, livestock, fishing, services
and others.
Penyerahan bantuan pinjaman lunak tahun 2007 oleh
Bpk.Laurensius Manurung (Dir. Keuangan AP.I.)
Besides, the company also helps in terms of grant namely
marketing assistance, management & business training and
technical – production workshop. Marketing assistance involves
the SME to have the exhibition domestically and overseas.
The chosen SME will be given all paid expenses by Angkasa
Pura I. This participation makes the SME product well known
domestically and globally.
Angkasa Pura I always engages its SME partner to the
renowned exhibition domestically. During 2007, it participates
in 16 activities, involving 110 SME namely Inacraft, Jakarta
(16 SME), Icra, Jakarta (10 SME), Indocraft, Jakarta (14 SME),
Mutumanikam Nusantara, Jakarta (6 SME).
76 T A N G G U N G J A W A B S O S I A L P E R U S A H A A N
di Singapura (3 MB) dan Pameran Trend Indonesia 2007 di
Kuala Lumpur - Malaysia (5 MB).
Sedangkan untuk pelatihan manajemen usaha dan teknis
produksi dilakukan melalui workshop, contohnya pelatihan
pengrajin perak dan emas di Bali yang diikuti oleh 100
pengrajin.
Jumlah dana yang dikeluarkan untuk pembinaan UKM
(hibah) selama tahun 2007 adalah sebesar Rp. 15, 6 milyar,
sedangkan akumulasi pengeluaran dana pembinaan (hibah)
dari tahun 1992 hingga 2007 berjumlah 63,5 milyar. Fakta
di atas mencerminkan keseriusan Angkasa Pura I dalam
membantu meningkatkan perekonomian masyarakat melalui
pengembangan UKM.
Program Bina LingkunganDisamping Program Kemitraan, Angkasa Pura I juga berperan
aktif dalam program peningkatan kualitas hidup dan
peningkatan kualitas kondisi sosial masyarakat yang disebut
juga dengan Program Bina Lingkungan (BL) yang dimulai
semenjak tahun 2002. Program BL ini meliputi pemberian
bantuan untuk Korban bencana alam, Diklat, Peningkatan
Kesehatan, pengembangan Sarana dan Prasarana Umum,
Pelestarian Alam dan bantuan untuk Sarana Ibadah.
Pemberian bantuan dilakukan secara selektif dan berkelanjutan
sesuai dengan kebutuhan masyarakat di sekitar wilayah kerja
Angkasa Pura I. Bantuan diupayakan bermanfaat langsung
pada masyarakat. Total dana BL yang disalurkan dalam tahun
2007 adalah sebesar Rp.2,65 milyar, yang terdiri dari :
• Bantuan bencana alam Rp.180 juta
• Bantuan Pendidikan dan Pelatihan Rp. 728 juta
• Pelestarian alam Rp. 44 juta
• Peningkatan Kesehatan Rp. 161 juta
• Prasarana dan sarana umum Rp. 583 juta
• Sarana Ibadah Rp. 959 juta
Produk Mitra Binaan AP.I
Pameran Festival Pariwisata dan Budaya Indonesia 2007 di Singapura
Overseas, it takes part in prominent exhibition, namely
Indonesian Travel & Cultural Festival - Singapore (3 SME) and
Indonesian Trend 2007 - Kuala Lumpur (5 SME).
For business management and technical production workshop,
the company engages the silversmith and goldsmith from Bali
and involves 100 artisans.
During 2007, total fund for SME development amounted
Rp. 15,6 billion. The total fund accumulation from 1992 to
2007 is Rp. 63,5 billion. This fact reflects the commitment
of the company to foster the society economy through SME
development.
Environmental Concerns ProgramBesides the Partnership Program, Angkasa Pura I also actively
involves in supporting the quality of life and improvement
on society social condition through Environmental Concerns
Program, initiated since 2002. The activity consist of distributing
aid to natural calamity victims, training & workshop, hygiene
improvement, general public infrastructure development,
environmental preservation and facilitate for religious scope.
The aid is selectively and continuously given according to
the society’s needs within the working premises of Angkasa
Pura I and could ease and help them directly. During 2007, the
total fund for the program amounted Rp. 2,655 billion and
comprising:
• Natural disaster aid Rp. 180 million.
• Education & Training aid Rp. 728 million.
• Environmental preservation aid Rp. 44 million.
• Hygiene improvement aid Rp. 161 million.
• General public infrastructure aid Rp. 583 million
• Religious scope aid Rp. 959 million
C O R P O R A T E S O C I A L R E S P O N S I B I L I T Y 77
Bantuan tersebut antara lain :
• Bantuan korban banjir Jabotabek (Pebruari 2007)
• Bantuan korban bencana alam di Bima NTB.
• Bantuan bencana alam tanah longsor di Karang Anyar
Jateng.
• Pembangunan kembali gedung Sekolah Dasar di Bantul dan
Klaten.
• Penyediaan sarana air bersih di Gunung Kidul Yogyakarta
• Pembangunan perpustakaan SDN Sedati Gede Sidoarjo.
• Khitanan massal di Lombok.
• Pembangunan Posyandu di Biak.
Sedangkan akumulasi penyaluran bantuan dana Bina
Lingkungan dalam kurun waktu 2002 s/d 2007 berjumlah
Rp. 21,5 M, dengan rincian :
• Bantuan bencana alam Rp.1,8 M
• Bantuan Pendidikan dan Pelatihan 5,7 M
• Pelestarian alam Rp. 44 juta
• Peningkatan Kesehatan Rp. 921 juta
• Prasarana dan sarana umum Rp. 8,8 M
• Sarana Ibadah Rp. 4,3 M.
Dimasa yang akan datang Angkasa Pura I bertekad untuk terus
maju, tumbuh dan berkembang bersama masyarakat.
The assistances are for the following:
- Flood victim in Jabotabek (February 2007)
- Natural disaster in Bima, NTB
- Landslides disaster in Karang Anyar, Central Java
- Re-building of elementary school in Banten & Klaten
- Clean water & sanitary in Gunung Kidul, Jogjakarta
- Library development in Sedati Gede elementary school,
Sidoarjo
- Mass circumcision in Lombok
- Mother & Child Healthy Post development in Biak
The total accumulation for environmental concerns program
from 2002 - 2007 amounted Rp. 21,5 billion with the following
remarks:
- Natural disaster aid Rp. 1,8 billion
- Education & Training aid Rp. 5,7 billion
- Environmental Preservation aid Rp. 44 million
- Hygiene improvement aid Rp.921 million.
- General public infrastructure aid Rp.8,8 billion
- Religious scope aid Rp. 4,3 billion
Angkasa Pura I strives to grow and flourish altogether with the
society.
78 T A N G G U N G J A W A B S O S I A L P E R U S A H A A N
- Bantuan Pembangunan perpustakaan SDN Sedati - Sidoarjo
- Bantuan bencana alam di Karang Anyar Solo -2007
- Bantuan Pembangunan posyandu di Biak
- Khitanan massal di Mataram atas prakarsa Angkasa Pura I
- Penyerahan bantuan korban banjir Jabotabek
- Penyerahan bantuan sarana ibadah di Depok
C O R P O R A T E S O C I A L R E S P O N S I B I L I T Y 79
Affiliated Companies and FoundationP E R U S A H A A N A F I L I A S I D A N Y A Y A S A N
PT. Gapura AngkasaAngkasa Pura I bersama dengan Angkasa Pura II dan PT. Garuda
Indonesia mendirikan perusahaan patungan yaitu PT. Gapura
Angkasa berdasarkan Akta no. 32 tanggal 26 Januari 1998 oleh
Ny. Imas Fatimah, S.H Notaris di Jakarta dan telah memperoleh
pengesahan dari Menteri Kehakiman sesuai keputusan No.
C-21003 HT.01.01-TH.99 tanggal 31 Desember 1999.
PT. Gapura Angkasa bergerak di bidang usaha Pelayanan Jasa
Ground Handling pesawat udara dan melakukan kegiatan
usaha lain yang dapat menunjang usaha penerbangan.
Ringkasan penyertaan PT. Gapura Angkasa per 31 Desember
2006, sebagaimana pada tabel berikut ini :
PT. Gapura AngkasaAngkasa Pura I altogether with Angkasa Pura II and PT. Garuda
Indonesia form the joint venture company, PT. Gapura Angkasa
based on Notary Act No. 32 dated January 26, 1998 signed
by Mrs. Imas Fatimah, SH domicile in Jakarta and authorized
by The Ministry of Justice No. C-21003 HT.01.01-TH.99 dated
December 31, 1999.
PT. Gapura Angkasa engages in ground handling services and
other services related to aviation and its supporting scope.
The summary of PT. Gapura Angkasa per December 31, 2006
is as follow:
Non Bank Financial Institution & Foundation
The company set up a non bank financial institution and
a foundation to support the retired condition for the
employees.
A. Dapenra ( Retired Funds of Angkasa Pura I)Angkasa Pura I retired program is managed by Dapenra starting
January 1, 2000 and in compliance with The Minister of Finance
decree No. KEP.39/KM.17/1999 dated November 15, 1999.
Dapenra was set up to manage retired funds for the employees
and its family in the form of regular payment.
The retired funds is based on the board of directors statement
No KEP. 1156/KU.60/1998 dated October 6, 1998 and altered
to Director’s Decree No. KEP.19/KU.60/2000 dated May 11,
2000. The regulations regarding Angkasa Pura retired funds is
signed by The Minister of Finance No. KEP. 274/KMK.17/2000
dated June 12, 2000 and inserted in Tambahan Berita Negara
RI nomor 64 dated August 11, 2000.
In compliance with the decree No. KEP. 19/KU.60/2000, the
employee bears 5 % from its basic retired income and 25,75 %
is borne by Angkasa Pura I.
Lembaga Keuangan Non Bank dan YayasanUntuk menjamin kesejahteraan pada masa hari tua bagi
karyawan, Perusahaan mendirikan sebuah Lembaga Keuangan
Non Bank yaitu Dana Pensiun Angkasa Pura I (DAPENRA)
dan sebuah yayasan yaitu Yayasan Kesejahteraan Karyawan
Angkasa Pura I (YAKKAP I) :
a. Dana Pensiun Angkasa Pura I (DAPENRA)Program Pensiun Angkasa Pura I dikelola oleh Dana Pensiun
Angkasa Pura (DAPENRA) terhitung tanggal 1 Januari 2000
sesuai Surat Keputusan Menteri Keuangan RI nomor KEP.39/
KM.17/1999 tanggal 15 Nopember 1999. DAPENRA didirikan
untuk mengelola Program Dana Pensiun Manfaat Pasti yaitu
penyediaan manfaat pensiun untuk karyawan dan keluarganya
pada saat mencapai usia pensiun dalam bentuk pembayaran
berkala. Dana pensiun Angkasa Pura I diatur dalam Surat
Keputusan Direksi nomor KEP. 1156/KU.60/1998 tanggal
6 Oktober 1998 yang telah diubah melalui Surat Keputusan
Direksi nomor KEP.19/KU.60/2000 tanggal 11 Mei 2000.
Peraturan Dana Pensiun Angkasa Pura I juga disahkan oleh
Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui Surat Keputusan
nomor KEP. 274/KMK.17/2000 tanggal 12 Juni 2000 dan telah
dicatat dalam Tambahan Berita Negara RI nomor 64 tanggal
11 Agustus 2000.
Sesuai dengan Surat Keputusan Nomor KEP. 19/KU.60/2000
tersebut bahwa jumlah iuran yang ditanggung karyawan
adalah sebesar 5% dari penghasilan dasar pensiun dan yang
ditanggung Angkasa Pura I sebesar 25,75%.
P E R U S A H A A N A F I L I A S I D A N Y A Y A S A N 81
Dalam juta rupiah In Million rupiah
URAIAN 2007 (AUDITED) 2006 (AUDITED) DESCRIPTION
Saldo Awal Tahun 84.859 88.340 Beginning of year Equity Koreksi Ekuitas 0.424 - Equity Correction Bagian Laba (Rugi) thn berjalan 2.517 3.055 Current year Profit (Loss) Pembagian Bonus & Tantiem (0.125) (1.536) Bonus and Tantiem Distribution Pembagian Dividen (0.938) (5.000) Dividend Distribution
JUMLAH 86.738 84.859 TOTAL
ANGKASA PURA I PER 31 DES 2007
Laporan Kinerja Keuangan DAPENRA tahun 2007 (Audited)
sebagaimana pada tabel berikut ini:
b. Yayasan Kesejahteraan Karyawan Angkasa Pura I (YAKKAP I) yang didirikan berdasarkan Akte pendirian
no. 2 tahun 2003 dan Keputusan Menteri Kehakiman & HAM
No. C-116.HT.01.02 tahun 2003. YAKKAP I didirikan bertujuan
untuk mengelola Program Tunjangan Hari Tua (THT) karyawan
Angkasa Pura I, yaitu perhitungan pendanaan dan manfaat
Tunjangan Hari Tua (THT) terhitung mulai tanggal 6 Mei 2003.
Perbandingan total asset dan laba (rugi) YAKKAP I tahun
2007(Audited) dan tahun 2006 (Audited) sebagaimana pada
tabel berikut ini:
KINERJA KEUANGAN DAPENRA TAHUN 2006 DAN 2007 / DAPENRA’S FINANCIAL PERFORMANCE IN 2006 AND 2007
Dapenra 2007 Audited Financial Reports is shown as follow:
B. Yakkap (Angkasa Pura I Employee Welfare Founda-tion)Yakkap I is founded based on Establishment Act No.2, 1993
and The Ministry of Justice decree No. C-116.HT.01.02, 2003.
Yakkap I is set up to manage the elderly aid supporting program
(THT) for the employee of PT. Angkasa Pura I comprising of
funding and benefit of elderly aid supporting program, since
May 6, 2003.
Yakkap I total assets and profit & loss comparison 2007 audited
and 2006 audited is shown as follow:
82 A F F I L I A T E D C O M P A N I E S & F O U N D A T I O N
Dalam juta rupiah In million rupiah URAIAN 2007 (AUDITED) 2006 (AUDITED) DESCRIPTION
Aktiva Bersih Awal Periode 412.065 366.731 Net Asset Early Period Kenaikan Aktiva Bersih 48.476 45.334 Kenaikan Aktiva Bersih Aktiva Bersih Akhir Periode 460.541 412.065 Final Net Asset Period Tingkat Pengembalian Aktiva 11% 10% Return on Asset
Dalam juta rupiah In million rupiah
URAIAN 2007 (AUDITED) 2006 (AUDITED) DESCRIPTION Total Asset 174,661 174,312 Total Asset Laba / Rugi 10.898 9.966 Balance Tingkat Pengembalian Aktiva 6.24% 5.72% Return on Asset
PERBANDINGAN TOTAL ASSET, L(R) & ROA YAKKAP I TAHUN 2007 DAN TAHUN 2006 COMPARISON OF TOTAL ASSETS, P(L) & ROA IN 2007 AND 2006
P E R U S A H A A N A F I L I A S I D A N Y A Y A S A N 83
Penghargaan yang diperoleh Bandara di lingkungan Angkasa
Pura I terkait dengan Pelayanan Publik sebagai berikut :
28 Maret 2007Bandara Ngurah Rai - Bali, mendapat pengakuan dari TSA
sebagai bandar udara internasional yang memenuhi standar
keamanan Amerika Serikat.
27 September 2007Bandara Ngurah Rai - Bali, Penghargaan Toilet Bersih.
23 November 2007Pencabutan Travel Warning dari Transportation Security Ad-
minstration (TSA), lembaga pengamanan transportasi dari
Amerika.
3 Desember 2007Penilaian Unit Pelayanan Publik di Lingkungan Sektor Per-
hubungan tahun 2007.
6 Desember 2007Penghargaan Indonesian Quality Award, kategori Early Result dengan nilai 330 point berdasarkan Malcolm Baldrige Criteria
for Performance Excelance.
Kategori : a. Pelayanan Jasa Administrasi Bandar Udara
• Bandara Ngurah Rai - Bali : Pratama
• Bandara Juanda - Surabaya : Pratama
• Bandara Hasanuddin - Makassar : Partisipasi
b. Pelayanan Jasa Terminal Penumpang Bandar Udara
• Bandara Sam Ratulangi - Manado : Madya
• Bandara Juanda - Surabaya : Madya
• Bandara Selaparang - Mataram : Madya
• Bandara Ahmad Yani - Semarang : Madya
• Bandara Sepinggan - Balikpapan : Madya
• Bandara Ngurah Rai - Bali : Pratama
• Bandara Adisutjipto - Yogyakarta : Pratama
• Bandara Hasanuddin - Makassar : Pratama
• Bandara Syamsudin Noor - Banjarmasin : Pratama
• Bandara Adi Sumarmo - Surakarta : Partisipasi
BANDARANo.PENGHARGAAN (PERINGKAT)
2005 2006 2007
1 Ngurah Rai-DPS Prima Madya (1) Prima Madya (3) Pratama
2 Sepinggan-BPN Prima Pratama (4) Prima Madya (6) Madya
3 Sam Ratulangi-MDC Prima Pratama (5) Prima Madya (2) Madya
4 Syamsudin Noor-BDJ Prima Pratama (8) Prima Pratama (14) Pratama
5 Ahmad Yani (SRG) Prima Pratama (10) Prima Pratama (8) Madya
6 Selaparang (AMI) Prima Pratama (11) Prima Madya (5) Madya
7 Hasanuddin (UPG) Prima Pratama (12) Partisipasi (17) Pratama
8 Juanda (SUB) Partisipasi (14) Prima Pratama (7) Madya
9 Adisutjipto (JOG) Partisipasi (18) Pratama
10 Adisumarmo (SOC) Partisipasi (20) Partisipasi
P E N G H A R G A A N 2 0 0 7
Achievment & Awards 2007
The award received by Angkasa Pura I list of airports in regards
with public service.
84
P E R I S T I W A P E N T I N G 2 0 0 7
Highlight Event 2007
World Climate Change Conference. Bandara Ngurah Rai sebagai pintu gerbang Pulau Bali turut
berpartisipasi mendukung pelaksanaan Konferensi Pemanasan
Global (Climate Change Conference) melalui peningkatan
keselamatan penerbangan dan keamanan bandara sesuai
dengan standar Internasional (TSA) yang berlangsung pada
tanggal 3 -14 Desember 2007 dan dihadiri lebih dari 10.000
peserta dari 144 negara.
Air Traffic Management Open House Air Traffic Management Open House yang dilaksanakan pada
tanggal 13 November 2007 di Bandar Udara Juanda Surabaya
dengan tujuan untuk lebih menjalin kedekatan dengan
pengguna jasa (Perusahaan penerbangan). Pada kesempatan
tersebut Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menyampaikan
“Safety Road Map“ penerbangan Indonesia.
Program Konsultasi Publik dan Perbaikan Pelayanan Jasa Bandar UdaraUpaya yang dilakukan Angkasa Pura I dalam rangka
meningkatkan kualitas layanan terhadap pengguna jasa
bandara dengan melakukan kegiatan Pemantauan Kondisi
Bandara, Penyelenggaraan Bulan Pengaduan Pengguna Jasa
dan Dialog Publik dengan pengguna jasa, bekerjasama dengan
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). Kegiatan
dimaksud dilaksanakan di Bandara Juanda - Surabaya pada
tanggal 15 Mei 2007, Bandara Ngurah Rai-Bali pada tanggal
22 Mei 2007 dan Bandara Sam Ratulangi - Manado pada
tanggal 25 Mei 2007.
Perjanjian Kerjasama Pengelolaan Terminal Kargo dan Pos Internasional Bandara Juanda-Surabaya dengan PT. Jasa Angkasa Semesta tanggal 23 Januari 2007 di Surabaya.
Penandatanganan Berita Acara Indikator Kinerja Kunci (IKK) antara Direksi dan Kementerian BUMN tanggal 12 Februari 2007 di Jakarta.
Penandatanganan Kesepakatan Bersama Penyediaaan Fasilitas Penunjang Bandar Udara Hasanuddin dengan Pemerintah Kabupaten Maros tanggal 11 April 2007 di Makassar.
World Climate Change ConferenceNgurah Rai airport as the Bali’s main gate has participated
and support the Climate Change Conference through the
improvement of secure and safety airports according to TSA
international standards. The event took place on December 3
- 14, 2007 and attended by more than 10,000 delegates from
144 countries.
Air Traffic Management Open HouseAir Traffic Management Open House has been hosted on
November 13, 2007 in Juanda Airport, Surabaya to foster
the relationship with the airlines company. At that event,
Directorate General of Air Transportation proposed the Safety
Road Map of Indonesian air navigation.
Public Consultation Program & Airport Service ImprovementAngkasa Pura I endeavor to enhance the service quality towards
the consumers with on-site review, customer service month
and public dialogue with end users, a joint cooperation with
Indonesian Consumers Association (YLKI). The event took place
at several venue, namely Juanda Airport (Surabaya) on May 15,
2007; Ngurah Rai Airport (Bali) on May 22, 2007; and Sam
Ratulangi Airport (Manado) on May 25, 2007.
Join cooperation agreement on cargo terminal management and Airport International post in Juanda -Surabaya with PT. Jasa Angkasa Semesta on January 23, 2007 in Surabaya.
The signature ceremony on Key Indicator Performance (IKK) between the directors and the ministry of state owned company on February 12, 2007 in Jakarta.
The signature agreement between Supply Supporting Facility Hasanuddin Airport and Maros Regency on April 11, 2007 in Makassar.
85
RUTE PENERBANGANRute penerbangan yang dilayani oleh Bandara yang
dikelola Angkasa Pura I adalah sebagai berikut:
FLIGHT ROUTESThe flight routes served by the airports managed by
Angkasa Pura I are as follow:
R U T E P E N E R B A N G A N
RUTE DOMESTIK / DOMESTIC ROUTES
Flight Routes
86
Ngurah Rai - Bali Frans Kaisiepo - Biak Adisumarmo - Surakarta Pattimura - AmbonJuanda - Surabaya Sam Ratulangi - Manado Achmad Yani - SemarangHasanuddin - Makassar Syamsudin Noor - Banjarmasin Selaparang - LombokSepinggan - Balikpapan Adisutjipto - Yogyakarta El Tari - Koepang
RUTE INTERNASIONAL / INTERNATIONAL ROUTES
Ngurah Rai - Bali Frans Kaisiepo - Biak Adisumarmo - Surakarta Pattimura - AmbonJuanda - Surabaya Sam Ratulangi - Manado Achmad Yani - SemarangHasanuddin - Makassar Syamsudin Noor - Banjarmasin Selaparang - LombokSepinggan - Balikpapan Adisutjipto - Yogyakarta El Tari - Koepang
F L I G H T R O U T E S 87
O P E R A T O R P E N E R B A N G A N A I R L I N E S
DOMESTIKAdam Air
Jatayu Gelang Sejahtera
Air Mark Indonesia
Kartika Airlines
Airfast Indonesia
Lion Air
Bali Int’l Air Services
ASINGAdventure Aviation
Kampuchea Airlines
Aerospace Concepts
Kig Air Transport
Air Algeria
Korean Airlines
Air Asia
Krasno Yarsk Airlines
Air North Australian
Lauda Air
Ansett Airline
Lloyd Aviation
Mandala Airlines
Batavia Air
Merpati Nusantara
Bayu Indonesia Air
National Air Charter
City Link
Pelita Air Services
Deraya
Riau Airlines
Deraya Air
Sriwijaya Air
Dirgantara Air Services
Top Air
Efafa Papua Airlines
Transindo
Express Air
Travira Air
Garuda Indonesia
Tri M. G. Aircargo
Indonesia Air Asia
Trigana Air Services
Indonesia Air Transp
Wing Abadi Air
Asia Air Carter
Malaysia Air System
Asian Air
P Aviation Australia
Australian Air
Pearl Aviation
Avcon Air
Qantas Airways
Bp Amerika Inc.
Republic Express
Bulgaria 001
Rikio Air
Cathay Pacific
Royal Brunei
Cessna Aircraft
Saudi Arabian Air
China Airlines
Silk Air
Clay Lasi Aviation
Singapore Airlines
ContinEntal Airlines
South West Air
Crane Air
Southern Cros Aviation
Eva Air
Swiss Air
Far Eastern
Thai International
Green Air
Trans Air
Hawker Pacific
Trans Soviet
Japan Airlines
Trans World Airlines
Kalstar Trigana Air
Uni Air
88
Airlines Navigator Operator
U S A H A P E N U N J A N G B A N D A R A
Nama Konsesioner
Nama Konsesioner
Nama Konsesioner
A & T Holiday
Asuransi Jasa Indonesia, Pt
Bumi Liputan Jaya, Pt
Abadi Kurnia Citarasa, Pt
Aviandika
Bungacengkeh, Pt
Abdi Dewata Jaya
Azaria
Bunga Mekar Indah, Cv
Abdi Glory Sentosa, Pt
Bahana Surya Hotel
Csa
Abdi Mantan, Pt
Bali Anugrah Dewata, Pt
Cafe Nyamleng
Adhy Aavia Prima, Pt
Bali Asia Satya Mandiri
Cafe Rezky
Adika Hotel Bahtera
Bali Bulan, Pt
Cahaya Indah, Pt
Adikarta, Cv
Bali Dirgahayu Wisata, Pt
Cahaya Trisuma
Adity Atma
Bali Dufree Indonesia, Pt
Cakrawala
Aero Indoprima, Pt
Bali Goro
Camaraderie, Cv
Aero Prima, Pt
Bali Kadita, Pt
Candi Karimas Mulia, Pt
Aeronautika, Cv
Bali Mentari, Cv
Caraka Travelindo, Pt
Afiat
Bali Multi Media Internusa, Pt
Caraka Yasa, Pt
Agawati, Cv
Bali Nusa Sinar Dewata, Pt
Catur Bali Lestari, Pt
Agrapan A, Cv
Bali Panugrah An, Cv
Catur Yoga
Agung Irja, Pt
Bali Panugrah An, Cv
Cempaka Krisna Jaya, Pt
Agung Pancar Mulia, Pt
Bali Pawiwahan, Pt
Cempaka Mulya, Pt
Agung Temarang, Pt
Bali Prasarana Fortuna, Cv
Cendana Indah, Pt
AkAr Daya, Cv
Bali Purnama Wisata, Pt
Central Kuta, Pt
Aldia, Cv
Bali Satwika, Pt
Chandra Nuansa Gemilang, Pt
Alit Mas
Bali Sentosa, Cv
Chandra Nuansa Mandiri, Pt
Alkausar
Balinusa Sinar Dewata, Pt
Chori Handayani, Cv
Alvin Tour, Pt
Bank Central Asia, Pt
Christal Dewata Sridana, Pt
Ame, Ud
Bank International Indonesia
Christly Jaya
Amerta Sanjiwani
Bank Jatim
Cipta Kartika, Cv
Amerta Sedana
Bank Lippo
Cita Rasa Snack Bar
Amigo Putra Mandai, Pt
Bank Maluku, Pt
Citra Anugrah Dewata, Pt
Ananda Rindu Aji, Pt
Bank Mandiri, Pt
Citra Gumpita
Andalan 21 Express
Bank Maspion, Pt
Citra Interbuana Multirasa, Pt
Aneka Karya, Cv
Bank Negara Indonesia, Pt
Citra Kencana, Cv
Aneka Kerajinan, Cv
Bank BPD- Bali
Citra Kreasi Indah Sentosa, Pt
Anggada Prima, Pt
Bank Rakyat Indonesia, Pt
Citra Kreasi Indah Sentosa, Pt
Angkasa Citra Sarana, Pt
Batik Keris Gallery, Pt
Citra Nusa Davalas, Cv
Angkasa Sarana, Pt
Batik Keris, Pt
Citra Paramamedia ,Cv
Ansor„S Silver, Pt
Batik Painting, Cv
Citra Sasirangan, Cv
Antareja Prima Antaran, Pt
Batik Saptohoedoyo, Cv
Coffe · C ·
Anugrah
Bawakaraeng Makmur, Pt
Coffee Cito, Pt
Anugrah Dewata, Cv
Belolangi Express, Pt
Cristly Jaya
Anugrah Karya, Cv
Benakutai Hotel
Csm Corporatama, Pt
Anugrah Mulia Pratama, Pt
Berlian Utama, Cv
Damri
Apsari, Cv
Bina Nusa Rama, Pt
Dasa Mulya, Cv
Aouarus Gemilang, Cv
Binapura Perkasa Sentosa ,Pt
De Esi , Cv
Ardi Karya, Cv
Binkomarahuma
Delapan Pelita Harapan, Pt
Ariesta
Bintang Senggigi Hotel
Delapan-2 Kemusuk
Arjana, Ud
Birotika Semesta, Pt
Deli Bahagia Mandiri, Pt
Aroma Asia Paradise, Pt
Boa-Boa, Cv
Deli Boga Mandiri, Pt
Artha Andy Mulya, Pt
Boga Bandara
Delta Aerosupport, Pt
Artha Guna, Pt
Boga Jaya, Cv
Delta Bawana.Cv
Artha Nastiti, Pt
Boga Makmur Sentosa, Pt
Delta Indo
Aruna Indonesia Art
Boga Sari Asli, Ud
Delta Karsa, Pt
Asa Karya
Bonar Sakti, Cv
Delta Karya, Pt
Asiana Sakti, Pt
Borneo, Cv
Delta Surya
89
Airport Supporting Businesses
Asoka Putri, Cv
Budi Jaya, Ud
DepperiNdag Promal
Asri
Budiartha, Cv
Desa Air Jatim, Pt
Asri Gallery
Budiasa Dwivaluta, Pt
Devi Collection, Cv
Dewata Agung Wibawa, Pt
Gunung Agung, Pt
Nyiur Kayata Mentari
Dh.Wanita Jatim
Gunung Kijang
Nyiur Lestari, Pt
Dharma Bandar Mandala, Pt
Gunung Sari
Opalindo, Pt
Dian Multi K, Pt
Haba Putra Prima, Pt
Oppie
Dian Taxi, Pt
Handayani
Orient Celebes Tours, Pt
Dida Nusantara, Ud
Hare
Phri
Dinasty, Ud
Hidayat, Cv
Pacific Express, Pt
Dirgahayu Valuta Prima, Pt
Ho Yoe Gift Shop
Padang Raya
Ditamas Nugraha, Pt
Hocus Pocus Cafe
Padi Airport Services, Pt
Ditara Mulya Nirwana, Cv
Hotel Arum KAlimantan, Pt
Padma Jaya
Divia Utama, Cv
Hotel Borneo, Pt
Paguyuban Karunia Bina Pura
D„Ra Dhuita Dhanurdhara, Cv
Hotel Dinasty
Palembang Jaya, Ud
Dufree Intinusa, Pt
Hotel Indonesia Natour, Pt
Pandu Dewata, Pt
Dunkin Bali, Pt
Hotel Istana Barito.Pt
Pandu Siwi Sentosa, Pt
Dunkindo Cipta, Pt
Hotel Lor In
Pangan Lestari, Pt
Dunkindo Lestari, Pt
Hotel Patra Jasa
Panorama Indah, Pt
Duprinta Adv.
Hotel Sahid Kusuma
Pantai Laut, Pt
Dusit Inn
Ika
Paramuda T & T,
Dwi Agus Putra, Cv
INdo Boutiq
Pt Parewa Bakery, Pt
Dwi Bali Pusaka, Pt
Indo Harapan Makmur, Pt
Pasirindah Multitama, Pt
Eljohn Putra Sriwijaya, Pt
Indo Jewelry, Pt
Pelangi
Elsandi Daya Murti, Cv
Indonesia Gift
Periskapura
Elteha International
Indopon, Pt
Perhata Banjar, Cv
Empati, Cv
Indorent, Pt
Pesona Bali
Era Cipta Sejahtera, Cv
Indosat, Pt
Petro Tours
Era Milenium, Pt
Indotel, Pt
Pilar Timur Mandiri, Cv
Erinda, Cv
Indotran Astri, Pt
Pinkhan Cafe
Esterina Shop, Ud
Insan Karya, Cv
Pita Sari, Cv
Eterna Valasindo, Pt
Intan Laguna Hotel
Polonia Utama, Cv
Excelcomindo Pratama, Pt
Interwidi Pt
Porlep, Cv
Excelso Multirasa, Pt
Inti Dufree Promosindo, Pt
Pos Indonesia, Ft
Fast Food Indonesia, Pt
Intravalas, Pt
Prada Duta Pura, Pt
Fin Cargo, Pt
Intras Tour Travel, Pt
Pramana Jaya, Ud
Fitra Nugraha, Cv
Intrasco, Pt
Prasarana Fortuna Prima, Pt
Fitri Kurnia, Pt
Ipong Galery, Ud
Prathaha Line Logistics
Forin Antarbuana Flyindo, Pt
Irawan, Cv
Pratisheena Indo Garb A, Pt
Forum Dialog Indonesia
Irjaya Express, Pt
Premium Lounge
Galoga Jaya Cargo Utama, Pt
Jasa Angkasa Semesta, Pt
Prima Cargo, Cv
Ganda Irjaya, Pt
Jatatur, Cv
Primajaya Pantes Garment, Pt
Garudajayabaru, Pt
Java Prima Abadi, Pt
Primanusa Davalas, Pt
Gatraco Indah, Pt
Jayakarta Hotel
PrimkoPad S 16
Gelar Bhakti Utama, Cv
Jayasurya Bima Cipta, Pt
Primkopal
Gerbang Persada Maju, Pt
Jefman Makmur, Pt
Primkopau
Gitanoor M.U.Pt
Mustakdir Utama, Cv
Prisma Tirtakusuma, Pt
Global Transportasi Nusantara, Pt
Mustika Tours
Prokesra
Golden Bali Express, Pt
Naryadelta Prarthana.Pt
Puri Artha Valas, Pt
Golden Bird Bali, Pt
Natrindo Telepon Seluler, Pt
Puri Mekar Pusaka
Golden Line, Pt
Nilam Dewata Bali, Cv
Puri Sesilia, Cv
Graha Persada Nusantara, Pt
Nippon Express IndoneSia, Pt
Puspa Dewi, Cv
Gran Senyiur Hotel
Noviani, Ud
Puspita
Granada Hotel
Novotel, Pt
Putra Amarta Jaya, Cv
Grand Toraja Tours, Pt
Nu Persada, Pt
Putra Dewanti, Pt
Guna Jaya, Pt
Nurmiadi, Pt
Putra Jaya Abadi
Gunawan, Cv
Nursalim Makmur, Pt
Putraprima Nusakarya, Pt
90 U S A H A P E N U N J A N G B A N D A R A
Gunung Agung, Cv
Nusa Indah
Putri Anggrek Maluku, Pt
Putri Angkasa, Pt
Sekarjaya, Cv
Telkom, Pt
Putri Aquarius, Cv
Sekar Perdana
Telkomsel, Pt
Putri Bintang Negara, Pt
Selalu Sukses, Pt
The Oberoi Lounge
Putri Sejati, Ud
Selarong, Ud
The Tong Tji
Quality Hotel
Selat Buton, Cv
Thomas Exp., Pt
Rabita Tour
Selera Anda
Tiara Jaya, Cv
Rahmat
Seminyak Resort
Tirta Sari Barat, Cv
Raja Anggrek T & T, Pt
Senggigi Artha A, Pt
Tirta Sari Timur, Cv
Rama Yuarna, Pt
Senggigi Beach
Tirta Sentosa, Cv T
Ramayana, Cv
Serambi Larasati
Tisdiana, Ud
Rantenusa, Pt
Serasi AUto Raya, Pt
Titipan Kilat, Pt
Ranu Jaya Indotrans, Pt
Serba Prima
Tohir Mandiri Jaya, Cv
Rathna Dewi
Setia Kawan T & T
Toko ·Issa·
Ratnawati, Fa
Sharon„S.Cv
Toraja Highland Resort
Resik Lestari, Cv
Sheraton Senggigi
„Toraja Mantong, Cv
Restu Indah
Sihepeng Jaya, Cv
Toraja Muda, Pt
Rina.Cv
Silva Karya.Cv
Toraja Nusantara Tours
Rinjani, Ud
Simon Sambo Karaeng
Toraja Top, Pt
Risky Abadi, Cv
Sinar Karya Timor Mandiri, Pt
Totty Utama, Cv
Ritra Cargo Indonesia, Pt
Singosari Boga Indah
Trac, Pt
Rizki Jaya Abadi, Pt
Sita Telecomunication
Trans Sulawesi
Rizky, Cv
Soa Siwa Indah, Cv
Tresna Bali (Bejana Bali), Ud
Rock Art.Ud
Solo Segara Murni, Pt
Tri Jaya Sari
Rodamas Wirasakti, Pt
Solusindo
Tri Murti Abadi, Pt
Roti Kasih
Sopongiro, Cv
Trikomsel
Rovita Adventure Nelmondo, Pt
Souvenir, Ud
Trimlcosi Sakti, Pt
Rumah Manis, Ud
Srikandi, Cv
Triple ·U· Ud
Rursonia Sarining Mas, Cv
Sri Karya Gift Shop
Trisula Abadi, Cv
Sabhita Kusuma Bali, Cv
Ss Unda, Cv
Trisula Jaya, Cv
Isabita Agung, Pt
Star Cargo,Cv
Trisuma Dairaharja, Pt
Isadariah Cemerlang Abadi, Pt
Stindostar, Pt
Tuban Terminal Karya, Cv
Sahid Jaya Hotel
Sumantri Cipta Abdi, Cv
Tunas Rejeki, Cv
Sahid Legi Hotel
Sumber Artha Bumi, Cv
Udang Segar
Saidi Putra Perdana, Pt
Sumber Mas Utama, Pt
UlitSya, Cv
Sakajaya Dewata,Pt
Sumerta Utama, Pt
Ultra Medica Sejahtera, Pt
Sang Guntarayana Jaya, Cv
Sun Bama Enterprice.Pt
Unda, Cv
Sani Rentelindo, Cv
Suri, Cv
Unggari, Ud
Sarana Citra Adikarya, Pt
Surindah Sakti, Pt
Veranda Cafe
Sarana Gita Perdana, Cv
Surya
Victoria International Hotel
Sari Bali Factory Outletue.Ud
Surya Boga Lestari, Pt
Villa Ombak
Sari Buah · Segar ·
Surya Kencana, Cv
Vita Pratama, Cv
Sari Buah Mark Isa Segar
Surya Mas A & C, Cv
Wahyu Cargo, Pt
Sari Buana,Ud
Surya Sejahtera BaHagia, Pt
Warta, Cv
Sari Mertha, Ud
Surya, Ud
Widi, Cv
Saritua Utama, Pt
Suryagita Nusaraya, Pt
Widya Kencana, Ud
Sasak Jaya, Ud
Suryanti
Wina Mulia, Pt
Sasando Hotel, Pt
Sylcoindo Cargotama, Pt
Wira Mandala Pustaka, Pt
Satelit Palapa Indonesia, Pt
Talia
Wisata Bahagia, Pt
Satria Sarana Utama, Pt
Tallasa
Wisnu Selaras Abadi, Pt
Satria Sedana, Pt
Tappa Macora, Pt
Yanda Bali, Cv
Scargo Indonesia, Pt
Taurus Gemilang, Cv
Yasmin Hotel
Sehati
Taxi Airport
Yukanesia, Cv
Sejuk Bakery
Taxi Prima
Yulia Silver
Sekarayu Lestari, Pt
Telematrixindo, Pt
Zulimas, Cv
A I R P O R T S U P P O R T I N G B U S I N E S S 91
Ngurah Rai International AirportJl. Raya I.Gusti Ngurah Rai Denpasar Bali 80362
Telephone (0361) 751011, 751020
Facsimile (0361) 751032
Web site: www.ngurahrai.info
Juanda International AirportSurabaya 61253 A
Telephone : (031) 8667513, 8667514
Facsimile : (031) 8667506
Web site: www.juanda-airport.com
Hasanuddin International AirportMakassar 90552
Telephone : (0411) 510123, 550082-3
Facsimile : (0411) 553183
Web site: www.hasanuddin-airport.com
Sepinggan International AirportJl.Marsma R.Iswahyudi Balikpapan 76115
Telephone : (0542) 766886
Facsimile : (0542) 766832
Web site: www.sepingganairport.com
Frans Kaisiepo International AirportJl. M. Yamin 99 Biak 98111
Telephone : (0981) 22555, 21855
Facsimile : (0981) 22106
E-mail : [email protected]
Sam Ratulangi International AirportManado 95374
Telephone (0431) 811449, 814320
Facsimile : (0431) 811595
E-mail : [email protected]
Adisutjipto International AirportJl. Solo km. 9 Yogyakarta 55282
Telephone : (0274) 484261, 484266
Facsimile : (0274) 488155
E-mail : [email protected]
Adisumarmo International AirportJl. Bandara Adisumarmo Tromol Pos No.800
Surakarta 57108
Telephone : (0271) 780715, 780400
Facsimile : (0271) 780058
E-mail : [email protected]
K A N T O R C A B A N G
92
Branch Offices
Syamsudin Noor AirportBanjarmasin 70724
Telephone : (0511) 705277, 705274
Facsimile : (0511) 705251
E-mail : [email protected]
Ahmad Yani International AirportJl. Puad A. Yani Semarang 50145
Telephone : (024) 7608735
Facsimile : (024) 7603506
E-mail : [email protected]
Selaparang Internasional AirportJl. Adisutjipto No. 1, Mataram 83124
Telephone : (0370) 622987
Facsimile : (0370) 632030
Web site: www.lombokairport.com
SBU WarehousingBandara Sepinggan Balikpapan 76115
Telephone : (0542) 766886
Facsimile : (0542) 766839
E-mail : a1_daksbuwhbpn@
sepingganairport.com
Pattimura International AirportJl. Dr. Leimena Laha Ambon 97236
Telephone : (0911) 311768
Facsimile : (0911) 345686
E-mail : [email protected]
El Tari International AirportJl. Adisutjipto Terminal B Kupang 85361
Telephone : (0380) 882031
Facsimile : (0380) 881263
E-mail : [email protected]
SBU WarehousingBandara Hasanuddin Makassar 90552
Telephone : (0411) 554239
Facsimile : (0411) 554439
B R A N C H O F F I C E S 93
94
Laporan tahunan berikut laporan keuanganadalah menjadi tanggung jawab manajemenPT Angkasa pura I (Persero) dan telah disahkan oleh komisaris dan direksi sebagai berikut :
The Annual Report and the Financial Statementare the responsibility of the Management ofPT Angkasa Pura I (Persero) and have been legalized by the Board of Directors as follows :
PT (PERSERO) ANGKASA PURA IKANTOR PUSAT
JAKARTA
Kota Baru Bandar Kemayoran Blok B-12 Kaveling No.2 Jakarta-Pusat (10610)Telepon Induk ; (021) 6451961 (Hunting) Facsimile : (021) 6541513, 6541514 Telex : 42475 PERAPSIA
D.Sonny Pryarsono, Ph.DKomisaris
Commissioner
Ir. Effendi Batubara, M.SIKomisaris Utama
President Commissioner
KomisarisBoard Of Commissioners
DireksiBoard Of Directors
Drs. Arie Soelendro. Ak,.MAKomisaris
Commissioner
Suyitno Affandi, SE., M.SiKomisaris
Commissioner
Drs. Hakamuddin Djamal. M.SiKomisaris
Commissioner
Bambang DarwotoDirektur Utama
President Director
Laurensius ManurungDirektur Keuangan
Finance Director
Risman NuryadinDirektur Operasi dan
TeknikOperations and
TechnicalDirector
Y.A.Y. SupardjiDirektur Komersial dan Pengembangan Usaha
Commerce and Business Development Director
Ranendra DanginDirektur Personalia
dan Umum Personnel and
General Affairs Director
95
LAPORAN KEUANGANFINANCIAL STATEMENTS
PT (PERSERO) ANGKASA PURA I
Beserta Laporan Auditor IndependenUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal31 Desember 2007 dan 2006
For The Years Ended 31 December 2007 and 2006and Independent Auditor’s Report