PT DUA PUTRA UTAMA MAKMUR Tbk 1 · Laporan Manajemen Management Report Profil Perseroan 2 PT DUA...

1PT DUA PUTRA UTAMA MAKMUR TbkLAPORAN TAHUNAN 2018 | ANNUAL REPORT 2018


Management Discussion & AnalysisAnalisi & Pembahasan Manajemen

Corporate GovernaneTata Kelola Perusahaan

Corporate Social ResponsibilityTanggungjawab Sosial Perusahaan


KILAS KINERJA 2018PERFORMANCE HIGHLIGHT 2018

Laporan ManajemenManagement Report

Profil Perseroan

2 PT DUA PUTRA UTAMA MAKMUR TbkLAPORAN TAHUNAN 2018 | ANNUAL REPORT 2018

Company ProfileKilas Kinerja 2018Performance Highlight 2018

il Perseroan

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Dalam miliar rupiah / in billion rupiah

Keterangan 2018 2017 2016 Description

Penjualan 962,19 1.281,16 966,89 Sales

Laba Kotor 122,28 231,18 193,11 Gross Profit

Laba Usaha 88,01 189,72 141,99 Operating Income

Laba Neto 8,49 105,55 90,94 Net Income

Laba Komprehensif 10,08 104,46 90,99 Comprehensive Income

Laba per Saham 2,03 25,28 21,80 Earning per Share

Dalam miliar rupiah / in billion rupiah


Aset Lancar 1.061,65 1.009,28 678,04 Current Assets

Aset Tidak Lancar 1.045,34 1.070,20 1.008,01 Non-Current Assets

Total Aset 2.106,99 2.079,48 1.686,05 Total Assets

Liabilitas Jangka Pendek 624,11 562,57 231,71 Current Liabilities

Liabilitas Jangka Panjang 76,63 120,74 162,33 Non-Current Liabilities

Liabilitas 700,74 683,30 394,05 Liabilities

Ekuitas 1.406,25 1.396,17 1.292,00 Equities

RASIO KEUANGAN / FINANCIAL RATIO


Laba Komprehensif terhadap Jumlah Aset

0,48% 5,02% 5,40% Comprehensive Income to Total Assets

Laba Komprehensif terhadap Jumlah Ekuitas

0,72% 7,48% 7,04% Comprehensive Income to Total Equity

Laba Komprehensif terhadap Pendapatan

1,05% 8,15% 9,41% Comprehensive Income to Revenues

Laba Usaha terhadap Pendapatan

9,15% 14,81% 14,69% Profit Margin

Aset Lancar terhadap Liabilitas Jangka Pendek

170,11% 179,41% 292,62% Current Assets to Current Liabilities

Liabilitas terhadap Ekuitas

49,83% 48,94% 30,50% Liabilities to Equity

Liabilitas terhadap Jumlah Aset

33,26% 32,86% 23,37% Liabilities to Total Assets





Grafik Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight Graphic

Penjualan / Sales

Liabilitas / Liability

Laba Komprehensif /Comprehensive income

Laba Neto / Net Income

Ekuitas / Equity

Aset / Assets

dalam miliar rupiah / in billion rupiah







Profil Perseroan



Ikhtisar Saham

Grafik Ikhtisar Saham

Share Highlight

Share Highlight Graphic

KeteranganDescription

Jumlah Saham Yang Beredar

Tertinggi Terendah PenutupanVolume rata-rata Kapitalisasi Pasar

Highest Lowest Closing Average

Total Outstanding

Shares(Rp) (Rp) (Rp) Volume Market Capitalization

Triwulan 1 4.175.000.000 312 312 312 210.529 1.302.600.000.000

1st Quarter

Triwulan 2 4.175.000.000 272 272 272 33.877 1.135.600.000.000

2nd Quarter

Triwulan 3 4.175.000.000 181 169 173 173.663 722.275.000.000

3rd Quarter

Triwulan 4 4.175.000.000 128 128 128 730.442 534.400.000.000

4th Quarter





Penghargaan dan SertifikasiAwards and Certification

IZIN EDAR / DISTRIBUTION PERMIT

No Sertifikat / Certificates Pihak yang Mengeluarkan / Party Issued

Produk / Product

Nomor Izin Edar / Number of Distribution License

Masa Berlaku / Validity Period

1 Izin Edar Pangan Olahan / Distribution License of Processed Food

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) / Indonesia National Agency of Drug and Food Control

Cumi-Cumi Lapis Tepung Beku (Calamari) / Frozen Breaded Squid (Calamari)

BPOM RI MD 243211001302

29 Desember 2022 / December 29, 2022



Nuget Cumi / Squid Nugget

BPOM RI MD 243211007302

06 Agustus 2023 / August 06, 2023



Udang Lapis Tepung Beku / Frozen Breaded Shrimp

BPOM RI MD 243511002302

04 Januari 2023 / January 04, 2023



Udang Lapis Tepung Beku (Ebi Fry) / Frozen Breaded Shrimp (Ebi Fry)

BPOM RI MD 243511003302




Udang Lapis Tepung Beku (Marugoto Ebi) / Frozen Breaded Shrimp (Marugoto Ebi)

BPOM RI MD 243511004302




Udang Lapis Tepung Beku (Ebi Fritter) / Frozen Breaded Shrimp (Ebi Fritter)

BPOM RI MD 243511002302




Nuget Udang / Shrimp Nugget

BPOM RI MD 243511005302

02 Agustus 2023 / August 02, 2023



Stik Ikan / Fish Stick

BPOM RI MD 243211009302

14 September 2023 / September 14, 2023



Bakso Cumi / Squid Meatball

BPOM RI MD 243211011302




Rolade Cumi / Squid Rollade

BPOM RI MD 243211013302

01 Oktober 2023 / October 01, 2023



Tahu Bakso Cumi / Squid Tofu Meatball

BPOM RI MD 243211015302

03 Oktober 2023 / October 03, 2023


Profil Perseroan



No Sertifikat / Certificates

Pihak yang Mengeluarkan / Party Issued

Produk / Product

Nomor Sertifikat / Number of Certificates


Rating

1 Sertifikat Kelayakan Pengolahan / Certificates of Processing Eligibility

Kementerian Kelautan dan Perikanan / The Ministry of Marine Affairs and Fisheries

Chepalopoda Beku / Frozen Chepalopod

10434/33/SKP/BK/XI/2018

13 November 2020 / November 13, 2020

A



Udang Rebus Beku / Frozen Cooked Shrimp

10436/33/SKP/BK/XI/2018


A



Ikan Demersal Beku / Frozen Demersal Fish

10433/33/SKP/BK/XI/2018


A



Udang Beku / Frozen Raw Shrimp

10435/33/SKP/BK/XI/2018


A



Produk Perikanan Bernilai Tambah Beku / Frozen Value Added Fishery Product

7243/33/SKP/BK/IX/2017


B



Ikan Pindang / Fish Brine

7247/33/SKP/PD/IX/2017


B



Ikan Pelagis Beku / Frozen Pelagic Fish

10432/33/SKP/BK/XI/2018


A

SERTIFIKAT KELAYAKAN PENGOLAHAN / CERTIFICATE OF PROCESSING ELIGIBILITY





SERTIFIKAT UMUM / GENERAL CERTIFICATE

No Sertifikat / Certificates

Pihak yang Mengeluarkan / Party Issued

Produk / Product

Nomor Sertifikat / Number of Certificates


Rating

1 ISO 9001 : 2015 SGS Indonesia Processing of Frozen Raw Shrimp Product

ID 16/03539 12 Februari 2019 / Februari 12, 2019

-

2 BRC Global Standard for Food Safety

Intertek Certification Ltd Raw Shrimp, Cooked Shrimp, Cephalopod, Breaded Products

401A1612001 14 Februari 2019 / February 14, 2019

A

3 FDA Registered FDA for Fin Fish, Whole or Fillet Ready to Eat (RTE) Fishery Product Processed and Other Fishery Products

19447352700 - -

4 Sertifikat Halal MUI / The Indonesian Council of Ulama

All Frozen Fish, Cephalopod and Shrimp Products

00030081650317 07 Maret 2019 / March 07, 2019

-

5 Halal Assurance System Status

MUI / The Indonesian Council of Ulama

All Product HS1B6546/032017/DPM

7 Maret 2019 / March 7, 2019

Cukup / Fair


Profil Perseroan








LAPORANMANAJEMENMANAGEMENT REPORT


Profil Perseroan




Kilas Kinerja 2018Performance Higlight 2018

Profil PerseroanCompany Profile


Hubungan kerja yang baik dan saling mendukung antara Dewan Komisaris dan Direksi menjadi faktor yang sangat penting bagi Perseroan untuk mewujudkan visi dan misi Perseroan.

RISMA ARDHI CHANDRA

“A good and supportive working relationship between the Board of Commissioners and Directors becomes a crucial factor for the Company to realise its Vision and Mission.

Komisaris Utama President Commissioner





Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang TerhormatDear Shareholders and Stakeholders

Ijinkan kami mengawali dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas rahmat-Nya, PT Dua Putra Utama Makmur Tbk sekali lagi mampu melewati tahun yang dinamis ini dan mencatat kinerja yang baik, bila mengingat berbagai kendala yang mewarnai perjalanan usaha Perseroan di sepanjang tahun 2018. Dalam kesempatan ini, melalui media Laporan Tahunan Perseroan 2018, Saya selaku Dewan Komisaris Perseroan mewakili segenap jajaran Dewan Komisaris untuk menyampaikan laporan kegiatan pengawasan dan pemberian saran sebagaimana yang ditetapkan.

Pengawasan yang kami lakukan tentunya memiliki fungsi strategis dalam rangka menciptakan check and balances pengelolaan usaha guna memberikan jaminan pemenuhan seluruh prinsipprinsip tata kelola yang baik (good corporate governance-GCG) kepada seluruh pemangku kepentingan serta terpenuhinya pengambilan keputusan usaha yang mengedepankan prinsip kehati-hatian.

PENILAIAN KINERJA DIREKSIAspek Operasional Pada tahun 2018, ekonomi global masih dibayangi oleh ketidakpastian yang berkelanjutan. Indikator ekonomi di AS menunjukkan perbaikan, tetapi China, ekonomi terbesar kedua di dunia, dan beberapa ekonomi utama lainnya mencatat pertumbuhan yang melambat. Meningkatnya suku bunga Fed dan ketegangan perdagangan antara China dan AS adalah masalah utama bagi ekonomi dunia. Kondisi ekonomi global berdampak pada perekonomian Indonesia sampai batas tertentu. Aliran modal yang fluktuatif dan defisit transaksi berjalan yang lebih tinggi merupakan tantangan utama karena lingkungan global yang dinamis.

Tahun 2018 merupakan tahun yang sangat menantang bagi bangsa Indonesia. Di tengah perbaikan kondisi ekonomi global, Indonesia semakin menunjukkan potensinya untuk terus berkembang menjadi negara yang diperhitungkan di kancah perekonomian dunia.

Perekonomian Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang membaik, di tengah tekanan dari faktor eksternal ini. Ketahanan makro ekonominya diakui oleh beberapa lembaga pemeringkat utama dunia.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2018 tercatat sebesar 5.17 %. Kendati pencapaian tersebut masih berada di bawah target yang ditetapkan Pemerintah, yaitu sebesar 5.2 %, namun pencapaian tersebut lebih baik dibandingkan pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya yang sebesar 5.07%. Sejumlah upaya yang dilakukan Pemerintah terbukti mampu terus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang didorong oleh pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan, investasi modal lokal, dan konsumsi domestik.

Let us begin by expressing our gratitude to God Almighty. Because of His blessings, PT Dua Putra Utama Makmur Tbk was once again able to pass this dynamic year and recorded a good performance, when considering the various obstacles that had buffeted the Company’s business journey throughout 2018. On this occasion through the media of the 2018 Company’s Annual Report, I am as President Commissioners representing the Company’s Board of Commissioners, pleased to present report on our supervision and advisory activities as mandated to us.

Our supervision certainly has a strategic function in order to create check-and-balances mechanism within business management in order to ensure the fulfillment of all good corporate governance (GCG) principles to all stakeholders as well as business decision making which prioritizes prudential principles.

ASSESSMENT ON BOARD OF DIRECTORS’ PERFORMANCEOperational Aspect In 2018, the global economy was still overshadowed by ongoing uncertainty. Economic indicators in the US showed improvements, but China, the world’s second largest economy, and some other major economies recorded slowing growth. Raising Fed interest rates and trade tensions between China and the US were the major issues for the world economy. Global economic conditions have an impact on the Indonesian economic condition to a certain extent. Fluctuating capital flows and a higher current account deficit were the main challenges due to the dynamic global environment.

2018 is a very challenging year for the Indonesian people. In the midst of improving global economic conditions, Indonesia increasingly showed its potential to continue its growth to become a country that is taken into account in the world economic arena.

The Indonesian economy shows improving growth, amid pressure from these external factors. The resilience of its macro economy was recognized by several of the world’s top rating agencies.

Indonesia’s economic growth in 2018 was recorded at 5.17 %. Although the achievement was still below the target set by the Government, which is 5.2%, but this achievement is better than the previous year’s economic growth of 5.07 %. A number of efforts made by the Government have proven to be able to continue to drive national economic growth that driven by sustainable infrastructure development, local capital investments and domestic consumption.


Profil Perseroan



Pemerintah dan regulator Indonesia berhasil mempertahankan ekonomi makro yang stabil dan sistem keuangan nasional. Kebijakan Bank Indonesia dan Pemerintah difokuskan terutama pada pengendalian arus modal yang mudah berubah dan defisit transaksi berjalan. Munculnya ketegangan perdagangan antara Cina dan AS, dan perlambatan ekonomi di Tiongkok, mempengaruhi nilai komoditas ekspor utama Indonesia. Impor ke Indonesia naik, sebagian besar untuk memenuhi permintaan belanja modal pada proyek skala besar dan untuk bahan baku. Kondisi ini berkontribusi pada defisit transaksi berjalan USD 31,1 miliar, 3,0% dari PDB pada tahun 2018 atau naik dari USD 16,2 miliar atau 1,6% dari PDB pada 2017. Pelebaran defisit transaksi berjalan, bersama dengan fluktuasi modal asing yang dipengaruhi oleh kenaikan suku bunga Fed, memberikan tekanan pada rupiah, yang berkisar dari Rp 13.289 hingga Rp 15.238 terhadap dolar AS sepanjang 2018. Nilai tukar rupiah ditutup pada Rp 14.390 terhadap dolar AS pada akhir 2018.

Setelah di tahun-tahun sebelumnya pemerintah telah berhasil mengurangi Ilegal fishing untuk menjamin ketersediaan stock ikan di laut Indonesia, dan di tahun di tahun 2018 ini pemerintah semakin gencar melakukan penertiban perijinan kapal tangkap ikan yang berpengaruh terhadap ketersediaan bahan baku. Hal tersebut berdampak signifikan juga terhadap pertumbuhan pendapatan dan keuntungan perusahaan.

Melihat berbagai situasi yang terjadi baik perekonomian global dan lokal, Dewan Komisaris terus mendorong Direksi untuk dapat memaksimalkan potensi yang ada dalam rangka mempertahankan kinerja usahanya. Secara rutin, Dewan Komisaris bersama-sama Direksi memantau situasi pasar yang ada dengan melakukan penelaahan secara komprehensif terkait peluang-peluang bisnis yang terbuka.

Direksi telah mengambil sejumlah kebijakan strategis dalam menyikapi kondisi ekonomi dan persaingan di tahun 2018 yang semakin ketat. Kebijakan tersebut tidak hanya bersifat jangka pendek tetapi juga dalam upaya untuk meningkatkan kapabilitas Perseroan di industri perikanan nasional.

Salah satu langkah yang diambil Direksi adalah meningkatkan daya saing Perseroan dengan melakukan sejumlah inovasi dan meningkatkan efisiensi dalam proses produksi dan operasional Perseroan.

Di tengah kondisi ini, Direksi Perseroan beserta jajarannya, telah berhasil mengatasi semua tantangan, dan tetap dapat menjaga kinerja nilai Penjualan yang baik, dengan mencatatkan penjualan sebesar Rp 962.19 milyar.

Aspek KeuanganSeiring dengan penjelasan kami, perseroan menetapkan pembukuan untuk laba bersih tahun 2018 sejumlah Rp 8.49 miliar. Sementara posisi kas dan setara kas berjumlah Rp 87.24 miliar. Total aset perseroan tahun 2018 mencapai Rp 2.11 triliun.

PENGAWASAN ATAS IMPLEMENTASI STRATEGI PERUSAHAAN Sepanjang tahun 2018, Dewan Komisaris telah memantau pengelolaan Perseroan dan melakukan komunikasi dengan

The Indonesian government and regulators successfully maintained a stable macroeconomy and national financial system. The policies of Bank Indonesia and the Government were focused primarily on controlling volatile capital flows and the current account deficit. The emergence of trade tensions between China and the US, and the economic slowdown in China, affected the value of Indonesian’s main export commodities. Imports into Indonesia rose, mostly to meet demand for capital expenditure on large-scale projects and for raw materials. These conditions contributed to a current account deficit of USD 31.1 billion, 3.0% of GDP in 2018 or up from USD 16.2 billion or 1.6% of GDP in 2017. The widening current account deficit, along with fluctuations in foreign capital affected by the rising Fed interest rates, putting pressure on the rupiah, which ranged from Rp 13,289 to Rp 15,238 against the US dollar throughout 2018. The rupiah exchange rate closed at Rp 14,390 against the US dollar at the end of 2018.

After in previous years the government has succeeded in reducing Illegal fishing to ensure the availability of fish stocks in the Indonesian sea, and in 2018 the government is increasing aggressively controlling the fishing vessel licenses that affected the availability of raw material. This has a significant impact on the company’s revenues and net income growth.

Observing the various situation both in global and local economic growth, the Board of Commissioners continues to encourage the Board of Directors to maximize their potential in order to maintain their business performance. Routinely, The Board of Commissioners along with the Board of Directors monitors the existing market situation by conducting a comprehensive review of the available business opportunities.

The Board of Directors has taken a number of strategic policies in addressing the economic conditions and competition in 2018 which is getting tougher. The policies were not only on a short-term basis, but also in an effort to increase the Company’s capability in the national fishery industry.

One of the action taken by the Board of Directors was to increase the Company’s competitiveness by carrying out a number of innovations and improving efficiency in the Company’s production and operational processes.

In the midst of this condition, The Board of Directors along with its staff, have successfully overcome all challenges and still be able to maintain good performance in sales amounted at Rp. 962.19 billion.

Financial AspectAlong with our explanation, The company set its net profit for 2018 at Rp 8.49 billion. While, the position of cash and cash equivalent amounted to Rp 87.24 billion. The company’s total asset in 2018 reached Rp 2.11 trillion.

SUPERVISION ON THE IMPLEMENTATION OF CORPORATE STRATEGYThroughout 2018, the Board of Commissioners have monitored the management of the Company and communicated with the





Dewan Direksi melalui berbagai medium dan kegiatan. Dalam kesempatan rapat gabungan, aktivitas peninjauan, maupun kegiatan-kegiatan khusus serta komunikasi formal dan informal yang terjadi, kami memperoleh informasi yang jelas dan transparan tentang kebijakan, pengelolaan, kondisi dan hasil aktivitas usaha Perseroan. Hal ini mempermudah tugas kami sebagai pengawas atas kebijakan-kebijakan yang diambil Perseroan, dan mendukung upaya seluruh pemangku kepentingan agar tata kelola perusahaan berjalan dengan transparan, independen dan akuntabel.

Dalam melaksanakan tugas pengawasan, Dewan Komisaris juga telah melakukan pengamatan langsung di lapangan, mendapatkan berbagai bahan dan laporan, serta mengikuti sesi-sesi rapat untuk mengkaji berbagai aspek operasional Perseroan dan memberikan masukan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan daripadanya. Dalam lingkup yang lebih khusus, Komite Audit dan Komite Nominasi dan Remunerasi telah membantu Dewan Komisaris sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing, untuk itu Dewan Komisaris juga memberikan apresiasi kepada komite-komite tersebut.

Kami juga senantiasa melakukan pengawasan untuk memastikan bahwa jajaran manajemen perseroan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya telah sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar PT Dua Putra Utama Makmur Tbk. Selain itu, pengawasan Dewan Komisaris dilakukan untuk memastikan pula bahwa tindakan korporasi yang dilaksanakan oleh perseroan sesuai dengan Undang-Undang dan peraturan yang berlaku, termasuk ketentuan di bidang Pasar Modal. Kami juga melakukan pengawasan terhadap Direksi dan manajemen dalam menerapkan strategi perusahaan agar tetap terukur dan didasari sikap kehati-hatian sehingga memberi manfaat bagi perseroan.

Dengan dibantu oleh Komite Audit dan Internal Audit, yang telah bekerja dengan profesional, kami melakukan pengawasan terhadap implementasi strategi Perusahaan yang telah ditetapkan. Kami juga memonitor langkah alternatif yang diambil oleh Direksi saat memerlukan kebijakan yang sejalan sebagai strategi untuk mencapai tujuan Perseroan.

Dewan Komisaris melakukan pengawasan aktif terhadap implementasi strategi yang telah ditetapkan Direksi. Aktifitas pengawasan yang dilakukan Dewan Komisaris antara lain dengan memantau kinerja dan pencapaian Perseroan sepanjang tahun 2018.

Dewan Komisaris secara berkala melakukan tinjauan terhadap kinerja Perseroan dan meminta penjelasan Direksi terkait perkembangan usaha dan langkah-langkah yang telah dan akan diambil oleh Direksi dalam forum rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi. Sepanjang tahun 2018 Dewan Komisaris melakukan beberapa kali rapat bersama dengan Direksi.

Dalam Rapat Gabungan, Dewan Komisaris meminta penjelasan Direksi terkait progres dari rencana anggaran, kendala yang dihadapi Direksi dan langkah yang ditempuh untuk menghadapi kendala tersebut. Selain itu, Dewan Komisaris juga secara periodik melakukan pengawasan perseroan secara langsung.

Board of Directors through various media and activities. Through joint meetings, review of activities, as well as special activities and formal and informal communications that occured, we obtain clear and transparent information about the policies, management, conditions and results of the Company’s business activities. This facilitates our duties as supervisors of the policies taken by the Company, and supports the efforts of all stakeholders so that corporate governance is carried out in a transparent, independent and accountable manner.

In carrying out supervisory duties, the Board of Commissioners has also conducted field observations, obtained various materials and reports, and participated in meeting sessions to review various aspects of the Company’s operations and provide input aimed at improving the quality of management thereof. In a more specific scope, the Audit Committee and the Nomination and Remuneration Committee have assisted the Board of Commissioners in accordance with their respective duties and functions, for which the Board of Commissioners also gave appreciation to the committees.

We also constantly supervise to ensure that the company’s management in carrying out their duties and responsibilities are in accordance with the provisions of the Articles of Association of PT Dua Putra Utama Makmur Tbk. In addition, the supervision of the Board of Commissioners was carried out to ensure that the corporate actions taken by the company were in accordance with the applicable laws and regulations, including provision in the Capital Market sector. We also carried out supervision of the Board of Directors and management in implementing the Company’s strategies to remain accountable, prudent, so as to provide benefits for the company.

With the assistance of the Audit Committee and the Internal Audit who have worked professionally, we have supervised the implementation of the Company’s predetermined strategies. We have also monitored the alternative steps taken by the Board of Directors when corresponding policy is needed as a strategy to achieve the Company’s objectives.

The Board of Commissioners actively monitors the implementation of the strategies set by the Board of Directors. The supervisory activities carried out by the Board of Commissioners by monitoring the Company’s performance and achievements throughout 2018.

The Board of Commissioners periodically reviews the Company’s performance and requests explanations to the Board of Directors in regarding to the business development and the steps that have been and will be taken by the Board of Directors in a joint meeting forum between the Board of Commissioners and the Directors. Throughout 2018, the Board of Commissioners held several joint meetings with the Directors.

In the Joint Meeting, the Board of Commissioners requested the explanation from The Board of Directors regarding on the progress of the budget plan, the constraint faced by The Board of Directors and the steps taken to address the constraints. In addition, the Board of Commissioners also periodically conducted direct supervision.


Profil Perseroan



Selain itu, Komite Audit sebagai organ di bawah Dewan Komisaris juga secara aktif melakukan pengawasan dan tinjauan terhadap pelaksanaan operasional Perseroan. Komite Audit melakukan koordinasi secara langsung dengan Internal Audit terkait dengan jalannya pengelolaan operasional dan faktor-faktor risiko yang dihadapi Perseroan.

Sejauh pengawasan kami, Direksi telah mengimplementasikan strategi Perseroan dalam mencapai tujuan secara cermat dan tepat.

Sepanjang tahun 2018, Dewan Komisaris menilai Direksi telah mengaplikasikan strategi usaha yang terbaik untuk Perseroan.

Sebagaimana yang tercantum dalam Laporan Tahunan yang telah kami telaah, Direksi Perseroan telah membuktikan bahwa kebijakan dan langkah strategis yang diterapkan telah tepat dan memberikan hasil yang baik.

PANDANGAN ATAS PROSPEK USAHAPerekonomian global diperkirakan akan kembali tumbuh di tahun 2019, didukung oleh pesatnya pertumbuhan di beberapa negara maju dan berkembang. Ekonomi Indonesia diproyeksikan akan tumbuh sebesar 5.2% di tahun 2019, didukung oleh meningkatnya konsumsi rumah tangga dan belanja pemerintah. Tingkat inflasi diperkirakan akan terjaga di kisaran 3.5%, sementara rata-rata kenaikan upah minimum sebesar 8.3%.

Laju pertumbuhan ekonomi nasional telah menunjukkan kecenderungan yang membaik pada tahun 2018. Upaya yang konsisten yang ditunjukan Pemerintah untuk terus mendorong sektor infrastruktur dan maritim sebagai penggerak roda perekonomian nasional akan semakin memberikan dampak yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Dewan Komisaris sangat optimis bahwa perekonomian Indonesia tahun 2019 akan mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2018. Peningkatan pertumbuhan ekonomi akan berdampak pada meningkatnya daya beli masyarakat, yang berarti peluang besar bagi Perseroan untuk semakin mengembangkan bisnisnya.

Dewan Komisaris memandang bahwa Perseroan memiliki potensi yang sangat besar untuk terus meraih pertumbuhan usaha terutama dengan adanya tren pertumbuhan yang positif di sektor perikanan nasional. Pemenuhan target PDB sektor perikanan nasional di tahun ini di proyeksikan akan terus tumbuh seiring dengan penguatan regulasi yang melindungi pelaku usaha domestik.

Masih rendahnya tingkat konsumsi ikan membuat peluang usaha Perseroan ke depan masih sangat terbuka lebar. Untuk itu, Dewan Komisaris akan terus mendorong Direksi untuk mencari langkah terobosan agar pertumbuhan usaha Perseroan dapat berjalan secara berkelanjutan.

Di sisi lain, masih banyak potensi perikanan nasional yang bisa dimaksimalkan dan dieksplorasi dengan baik. Terkait daya saing, di dalam negeri sendiri Indonesia masih memiliki kekuatan

In addition, the Audit Committee, as an organ under the Board of Commissioners, has also actively supervised and reviewed the Company’s operational practices. The Audit Committee coordinates directly with the Internal Audit related to operational management and risk factors faced by the Company.

As far as our supervision, the Company’s Board of Directors has implemented the company’s strategy in achieving its objectives carefully and precisely.

Throughout 2018, the Board of Commissioners considered that The Board of Directos has applied the optimum business strategy for the Company.

As stated in the Annual Report that we have reviewed, the Board of Directors has proven that the policies and strategic action implemented are appropriate and provide a good results.

OPINION ON BUSINESS PROSPECTSThe global economy is expected to grow again in 2019, supported by the rapid growth in several developed and developing countries. Indonesian economic growth is projected to grow by 5.2% in 2019, supported by higher domestic household consumption and government spending. Inflation rate is expected to be maintained in the range of 3.5%, while the average minimum wage increase is about 8.3%.

The national economic growth rate has shown an improving trend in 2018. The consistent efforts shown by the Government to continue to encourage the infrastructure and maritime sectors as the drivers of national economy will give more positive impact to the national economic growth.

The Board of Commissioners is very optimistic that Indonesia’s economic growth will improve in 2019 compared to 2018. This improvement will have a positive impact on the people’s purchasing power, which means greater opportunity for the Company to further expand its business.

The Board of Commissioners consider that the Company has enormous potential to continue to achieve business growth, especially with the existence of a positive growth trend in the national fishery sector. The fulfilment of GDP target of national fishery sector this year is predicted to continue to grow in line with the strengthening of the regulation that protects domestic business actors.

The low level of fish consumption makes an opportunity for the company’s business still open widely in the future. So that, the Board of Commissioners will continue to encourage the Boar of Directors to look for a breakthrough steps that enable the Company’s business growth can run sustainably.

On the other hand, there are still many potential of national fishery sector that can be maximized and explored well. Regarding to competitiveness, in our own country, Indonesia still has powerful





sumber daya dari segi pasokan bahan baku. Di tahun mendatang Pemerintah sendiri akan melakukan penguatan di sektor hulu.

Dukungan pemerintah di sektor hulu tentunya akan membawa banyak dampak bagi kinerja Perseroan di masa mendatang. Ini akan mendorong Perseroan lebih kreatif dalam membangun pasar dan meningkatkan portofolio bisnis yang dimiliki. Dengan pengalaman tersebut, diharapkan nantinya Perseroan akan menjadi mitra utama pasar terutama pada pasar global yang masih menyimpan banyak potensi.

PANDANGAN ATAS PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

Sepanjang 2018, penerapan praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik atau GCG di Perseroan terus menunjukkan perkembangan yang konsisten. Perseroan terus berupaya untuk menyempurnakan mekanisme, struktur dan organ tata kelola. Perseroan berkomitmen untuk mengimplementasikan GCG pada setiap aktivitas bisnis Perseroan. Dewan Komisaris yakin praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik yang telah dilaksanakan sudah berjalan sesuai dengan standar prinsip tata kelola Perseroan.

Dewan Komisaris mendorong Direksi untuk memaksimalkan peran seluruh organ Perseroan untuk terciptanya lingkungan usaha yang taat azas dan taat aturan. Untuk itu, Dewan Komisaris meminta Direksi untuk memperkuat pelaksanaan Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System) untuk menghindari terjadinya penyimpangan.

Menurut pandangan kami, Penerapan Tata Kelola Perusahaan pada Perseroan telah dijalankan dengan baik. Untuk meningkatkan nilai perusahaan demi kepentingan shareholders dan stakeholders maka hal hal yang baik yang telah dilakukan harus tetap dipertahankan dan ditingkatkan sejalan dengan perkembangan Perseroan.

resources in term of supply of raw material. In the coming year, the government will strengthen in the upstream sector.

The government’s support in the upstream sector will certainly affect on the company’s performance in the future. This will encourage the company more creative in building its market and enhance its business portfolio. With such experience, the company is expected to become the main market partner, especially in the global market that still has great potential.

OPINION ON THE IMPLEMENTATION OF CORPORATE GOVERNANCEThroughout 2018, the implementation of Good Corporate Governance or GCG practices in the Company constantly shows consistent development. The Company continues to strive to improve the mechanism, structure and organisation of its governance. The Company is committed to implement the GCG on all Company’s business activities. The Board of Commissioner believes that the Good Corporate Governance practices that have been implemented are in accordance with the Company’s corporate governance principles.

The Board of Commissioner encourages the Board of Directors to maximise the role of all organs in the Company to create a business environment that complies with the prevailing principles and regulations. So that, the Board of Commissioner required the Directors to strengthen its implementation of the Whistleblowing System to avoid fraud.

In our view the implementation of Corporate Governance in the Company has already implemented properly. To increase the Company’s values for the interests of shareholders and stakeholders, so the good things that have been done should be maintained and improved in line with the development of the company.


Profil Perseroan



PERUBAHAN KOMPOSISI ANGGOTA DEWAN KOMISARIS

Di tahun 2018, terjadi perubahan susunan Dewan Komisaris Perseroan, dimana Muhamad Alfan Baharudin selaku Komisaris Utama serta Aris Widiarto dan Iwan Supriadi selaku Komisaris Perseroan mengajukan pengunduran diri. Pengunduran Aris Widiarto diri ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 24 Mei 2018. Dan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 27 Oktober 2018 ditetapkan pengunduran diri Muhamad Alfan Baharudin dan Iwan Supriadi serta mengesahkan pengangkatan Risma Ardhi Chandra selaku Komisaris Utama dan Tony Sumartono selaku Komisaris Perseroan.

Dengan demikian komposisi Dewan Komisaris Perseroan hingga 31 Desember 2018 adalah :

CHANGES IN THE COMPOSITION OF BOARD OF COMMISSIONERS In 2018, there was a change in the composition of the Board of Commissioner of the Company, where Muhamad Alfan Baharudin as the President Commissioner, Aris Widiarto and Iwan Supriadi as the Commissioner of the Company has submitted ther resignations. The resignation of Aris Widiarto was approved in the General Meeting of Shareholders (GMS) on May 24, 2018. And at the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) conducted on October 27, 2018 has been approved the resignation of Muhamad Alfan Baharudin and Iwan Supriadi and also ratified the appointment of Risma Ardhi Chandra and Tony Sumartono as a member of The Board of Commissioners. Thus, the composition of the Board of Commissioners of the company until December 31, 2018 is as follows :

Risma Ardhi Chandra Komisaris Utama President Commissioner

Fabianus Sudjatmoko KomisarisCommissioner

Tony SumartonoKomisaris IndependenIndependent Commissioner





FREKUENSI DAN CARA PEMBERIAN NASIHAT KEPADA DIREKSISebagai bagian dari tugas dan tanggung jawabnya, sebagaimana yang diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan, Dewan Komisaris memberikan nasihat kepada Direksi terkait pengelolaan strategi Perseroan yang dilakukan Direksi. Dewan Komisaris mempertimbangkan rekomendasi yang diberikan oleh Komite-Komite yang berada di bawah pengawasan Dewan Komisaris untuk kemudian disampaikan melalui berbagai forum rapat antara Dewan Komisaris dan Direksi.

APRESIASI Dewan Komisaris memandang bahwa Direksi telah mengambil sejumlah inisiatif strategis, antara lain dengan melakukan efisiensi dalam proses produksi, meningkatkan standar pelayanan kepada pelanggan, manajemen pemasaran dan manajemen sumber daya manusia. Selain itu, Direksi juga telah meningkatkan aspek manajemen risiko dalam keseluruhan rantai pasokan produk.

Berdasarkan keseluruhan capaian kinerja perseroan selama tahun 2018, kami memberikan penghargaan yang tinggi atas segenap usaha dan kerja keras dari seluruh Direksi, manajemen, dan karyawan perseroan, yang telah berhasil meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Semoga semangat, dedikasi, dan kerja keras dari seluruh jajaran direksi, manajemen, karyawan serta mitra usaha perseroan, terus dipertahankan agar perseroan semakin baik dan maju di tahun mendatang.

Dewan Komisaris memberikan apresiasi atas kinerja Direksi di tengah kondisi yang penuh tantangan ini. Direksi dipandang berhasil mengelola kegiatan usaha dengan baik, sehingga dapat terus meraih kinerja yang positif, dan mempertahankan posisi keuangan yang sehat.

Dewan Komisaris juga menghargai upaya Direksi dalam menjalankan tata kelola perusahaan dengan kepatuhan terhadap peraturan, kode etik, serta manajemen risiko Perseroan. Kami percaya, bahwa di bawah kepemimpinan jajaran Direksi yang efektif, serta dedikasi dan kerja keras seluruh karyawan, perusahaan dapat memanfaatkan momentum untuk meraih kinerja yang baik di tahun 2019 dan tahun-tahun ke depannya.

Akhir kata saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada rekan-rekan Komisaris atas masukan dan kontribusinya. Saya juga memberikan apresiasi atas kepercayaan dan loyalitas konsumen, para mitra usaha dan pemegang saham yang terus mendukung perusahaan. Dukungan anda telah menjadi inspirasi bagi kami untuk terus menangkap berbagai potensi baru, serta meningkatkan daya saing perusahaan

Di penghujung laporan ini, Saya mewakili Dewan Komisaris Perseroan memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada pemegang saham, Direksi, karyawan, mitra usaha, konsumen serta masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya atas dukungan yang diberikan dalam mendorong terciptanya kinerja

FREQUENCY AND ADVICE-GIVING MECHANISM TO BOARD OF DIRECTORSAs part of its duties and responsibilities, as stipulated in the Company’s Articles of Association, the Board of Commissioners provide advices to the Board of Directors regarding the management of the company’s strategies conducted by the Directors. The Board of Commissioners considers the recommendations given by Committees under supervision of the Board of Commissioners that were submitted through the various kinds of meeting forum between the Board of Commissioners and Directors.

APPRECIATIONThe Board of Commissioners considered that the Board of Directors has taken a number of strategic initiatives, including improving efficiency in the production process, improving standards of service to the customers, marketing management and human resources management. In addition, the Board of Directors has also improved risk management aspects in the entire of products supply chain.

Based on the overall performance achievement of the company during the year of 2018, we give our high appreciation for all the efforts and hard work of all members of the Board of Directors, management, and employees of the company that had been successfully improve the overall company’s performance. Hopefully the spirit, dedication and hard work of all members of The company’s Board of Directors, management, employees and business partners, can continue to be maintained, so that the company will be better and more advanced in the coming year.

The Board of Commissioners appreciates the performance of the Board of Directors amids these challenging conditions. The Board of Directors has been considered successful in managing the businesses activities properly, so that it can continue to achieve positive performance and maintain a healthy balance sheet.

The Board of Commissioners also appreciate the efforts of The Board of Directors in carrying out corporate governance with compliance with the company’s rules, code of conduct, and risk management of the company. We believes that under leadership of effective Board of Directors, as well as the dedication and hard work of all employees, the company can take advantage of the momentum to achieve good performance in 2019 and the years ahead.

In closing, I would like to express my gratitude to my fellow Commissioners for their sound advice and contributions. I also give appreciation for the trust and loyalty of our customers, business partners and shareholders who continue to support the company. Your support has become our inspiration to continue pursue new potentials, as well as improve our company’s competitiveness.

At the end of this report, on behalf of the Company’s Board of Commissioners, I would like to greatly appreciate to the shareholders, Board of Directors, employees, business partners, consumers, the public, and other stakeholders for their support in encouraging the creation of sustainable business performance.


Profil Perseroan



usaha yang berkelanjutan. Semoga di masa yang akan datang, kami dapat terus mempertahankan pertumbuhan kinerja usaha secara konsisten sebagai wujud kontribusi positif bagi industri perikanan nasional. Akhir kata, atas nama Dewan Komisaris, kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Direksi atas kerja keras yang dilakukan dan kinerja yang dicapai dalam tahun 2018. Semoga program kerja yang telah dicanangkan dapat dilaksanakan dengan baik ditahun tahun mendatang.

Terima kasih kami juga untuk para Pemegang Saham atas kepercayaan yang diberikan kepada kami untuk menjalankan fungsi pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi untuk kemajuan Perseroan. Semoga kerjasama yang baik ini akan terus terjalin dan semakin kuat dikemudian hari.

Hopefully in the future, we can continue to maintain the business performance growth consistently as a form of positive contribution to the national fishery industry.

Finally, on behalf of the Board of Commissioners, we would like to express our highest gratitude and appreciation to the Board of Directors for the hard work put in and the performance achieved in 2018. Hopefully, all the work programs that have been prepared can be executed properly in the coming years.

Our gratitude also goes to the Shareholders for the trust given to us to perform supervisory and advisory function to the Board of Directors for the Company’s advancement. Hopefully, this good collaboration will continue and getting stronger in the near future.

Hormat Saya,Regards,

Risma Ardhi ChandraKomisaris Utama

President Commissioners






Profil Perseroan




Kilas Kinerja 2018Performance Higlight 2018

Profil PerseroanCompany Profile


Industri perikanan masih menjanjikan potensi yang sangat besar. Perseroan terus melakukan pembenahan internal dan menjaga hubungan yang saling menguntungkan dengan pelanggannya.

WITIARSO UTOMO

“The fishery industry is still promising and presents huge potential. The Company continues to make internal improvements and maintains mutually beneficial relationship with its customers

Direktur UtamaPresident Director





Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang TerhormatDear Shareholders and Stakeholders

Bersama ini, kami sampaikan Laporan Tahunan PT Dua Putra Utama Makmur Tbk untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2018, beserta Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan (member of Crowe Horwath) dan mendapat opini wajar dalam semua hal yang material sebagai bentuk dari pertanggungjawaban atas pengelolaan Perseroan pada periode tersebut.

Kami susun Laporan Tahunan ini dengan penuh syukur, karena kita telah berhasil mengatasi masalah masalah yang tidak mudah dalam memperoleh hasil yang memuaskan ditahun 2018. Ditengah tahun yang sulit, kita tetap dapat meraih nilai Penjualan yang masih cukup tinggi, meskipun terjadi penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.

Sepanjang 2018, prospek ekonomi global tetap tidak pasti. Beberapa negara menghadapi tekanan pada pertumbuhan PDB, termasuk Cina, ekonomi terbesar kedua di dunia, di mana pertumbuhan PDB turun di bawah 7%. Pada awal 2018, kami melihat munculnya ketegangan perdagangan antara AS dan sejumlah negara, termasuk Cina, Kanada, Meksiko, dan Uni Eropa. Kami berharap negosiasi antara AS dan Cina akan terus berlanjut sepanjang 2019.

Kendati masih mendapat sejumlah tekanan, kondisi perekonomian global mulai menunjukkan tanda – tanda perbaikan sepanjang tahun 2018. Membaiknya harga komoditas dunia turut mendorong pergerakan perekonomian global.

Indonesia menghadapi tantangan untuk menjaga stabilitas ekonomi makro di tengah kenaikan suku bunga global dan kenaikan harga minyak. Pada tahun 2018, harga minyak rata-rata naik, meningkatkan nilai impor minyak mentah, dan memberi tekanan pada neraca perdagangan Indonesia.

Meskipun demikian, pemerintah dan regulator Indonesia berhasil mempertahankan ekonomi makro yang stabil dan sistem keuangan nasional. Kebijakan Bank Indonesia dan Pemerintah difokuskan terutama pada pengendalian arus modal yang mudah berubah dan defisit transaksi berjalan. Munculnya ketegangan perdagangan antara Cina dan AS, dan perlambatan ekonomi di Tiongkok, memengaruhi nilai komoditas ekspor utama Indonesia. Impor ke Indonesia naik, sebagian besar untuk memenuhi permintaan belanja modal pada proyek skala besar dan untuk bahan baku. Kondisi ini berkontribusi pada defisit transaksi berjalan USD 31,1 miliar, 3,0% dari PDB pada tahun 2018 atau naik dari USD 16,2 miliar atau 1,6% dari PDB pada 2017. Pelebaran defisit transaksi berjalan, bersama dengan fluktuasi modal asing yang dipengaruhi oleh kenaikan suku bunga Fed, memberikan tekanan pada rupiah, yang berkisar dari Rp 13.289 hingga Rp 15.238 terhadap dolar AS sepanjang 2018. Nilai tukar

Herewith, we present the Annual Report of PT Dua Putra Utama Makmur Tbk for the financial year ended on December 31, 2018, including the Audited Financial Report which have been audited by Accounting Firm Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan (member of Crowe Horwath) and obtained fairly opinion in all material matters as a form of accountability of the management in managing the Company for the mentioned period.

We present this Annual Report with gratitude, as we have succeeded in overcoming various difficult challenges that are not easy to achieve satisfactory results in 2018. In the middle of difficult year, we can still achieve the Sales value, that are still quite high, despite a decline occurred compared to the previous year..

Throughout 2018, the global economic outlook remains uncertain. Some countries face pressure on GDP growth, including China, the second-largest economy in the world, where GDP growth fell below 7%. At the beginning of 2018, we saw the emergence of trade tensions between the US and a number of countries, including China, Canada, Mexico, and the European Union. We expect negotiations between the US and China will continue in 2019.

Despite still getting a number of pressures, global economic conditions began to show signs of improvement throughout 2018. The improvement in world commodity prices has also boosted the global economic movement.

Indonesia faced challenges to maintain macroeconomic stability amid rising global interest rate and oil prices. In 2018, the average oil price rose, increasing the import value of crude oil, and putting pressure on Indonesia’s trade balance.

Nevertheless, Indonesian government and regulators successfully maintained a stable macroeconomy and national financial system. The policies of Bank Indonesia and the Government were focused primarily on controlling volatile capital flows and the current account deficit. The emergence of trade tensions between China and the US, and the economic slowdown in China, affected the value of Indonesia’s main export commodities. Imports into Indonesia rose, mostly to meet demand for capital expenditure on large-scale projects and for raw materials. These conditions contributed to a current account deficit of USD 31.1 billion, 3.0% of GDP in 2018 or up from USD 16.2 billion or 1.6% of GDP in 2017. The widening current account deficit, along with fluctuations in foreign capital affected by the rising Fed rates, putting pressure on the rupiah, which ranged from Rp 13,289 to Rp 15,238 to the US dollar throughout 2018. Rupiah exchange rate closed at Rp 14,390 to the US dollar at the end of 2018.


Profil Perseroan



rupiah ditutup pada Rp 14.390 terhadap dolar AS pada akhir 2018.

Faktor-faktor lain yang berkontribusi terhadap defisit transaksi berjalan yang lebih besar adalah peningkatan nilai barang modal impor yang digunakan dalam proyek-proyek pembangunan utama, peningkatan impor bahan baku dan peningkatan konsumsi domestik.

Di tengah pertumbuhan ekonomi global yang tidak merata di tahun 2018 tersebut, ekonomi Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang membaik, di tengah tekanan dari faktor-faktor eksternal ini. PDB Indonesia tumbuh pada tingkat 5,2% pada tahun 2018, lebih cepat daripada banyak ekonomi Asia lainnya, tingkat pertumbuhan ekonomi meningkat menjadi sebesar 5.17%, yang merupakan peningkatan secara marjinal dibandingkan pertumbuhan ekonomi di tahun 2017 sebesar 5.07%. Hal ini didorong oleh pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan yang diprakarsai oleh pemerintah untuk merangsang ekonomi, investasi modal lokal, dan konsumsi domestic serta kemudahan deregulasi di Indonesia untuk meningkatkan iklim investasi dengan mengurangi pembatasan impor dan ekspor, mengurangi waktu tunggu bongkar muat di pelabuhan dan mengubah/menyempurnakan skema insentif pajak.

Dengan latar belakang perekonomian Indonesia di tahun 2018, meskipun penjualan neto perseroan terjadi penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, tetapi perseroan tetap dapat menjaga penjualan secara positif dengan nilai sebesar Rp 962.19 miliar. Meskipun tingkat pertumbuhan penjualan neto tersebut lebih rendah dibandingkan tingkat pertumbuhan di tahun 2017, namun hal tersebut tidak hanya dialami oleh perseroan mengingat banyak perusahaan-perusahaan lainnya juga mengalami penurunan di tahun 2018.

Perolehan tersebut dapat kita raih berkat kerjasama dari semua pihak terkait yang telah bersama sama mengendalikan kendala yang ada dengan strategi dan kebijakan yang tepat.

STRATEGI DAN KEBIJAKAN STRATEGISMenyikapi kondisi ekonomi dan persaingan sepanjang tahun 2018, Direksi telah mengambil sejumlah inisiatif strategis. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan melakukan efisiensi dalam proses produksi dan peningkatan standar pelayanan kepada pelanggan. Hal ini dimaksudkan agar perseroan dapat menekan biaya-biaya yang tidak perlu dalam operasionalnya. Selain itu, Perseroan meningkatkan kemampuan proses produksi, manajemen pemasaran dan manajemen sumber daya manusia Perseroan.

Untuk menjadikan PT. Dua Putra Utama Makmur Tbk sebagai perusahaan yang terus bertumbuh, kami memberikan perhatian khusus pada hasil produksi yang kami pasarkan, baik dari segi kualitas maupun jenis produk yang dihasilkan. Untuk mencapai itu, Perseroan didukung oleh tenaga kerja, fasilitas produksi, kemampuan pemasaran dan segala yang diperlukan untuk menciptakan rangkaian proses produksi yang efisien dan memberikan hasil maksimal bagi seluruh pemangku kepentingan Perseroan.

Other factors contributing to the larger current account deficit were an increase in the value of imported capital goods used in major development projects, increasing imports of raw material and increasing domestic consumption.

In the midst of uneven global economic growth in this 2018, the Indonesian economy showed improving growth, amid pressure from these external factors. Indonesia’s GDP grew at a rate of 5.2% in 2018, faster than many other Asian economies, its economic growth rate has increased to 5.17%, which was a marginal increase compared to its economic growth of 5.07% in 2017. This is driven by ongoing infrastructure development initiated by the government to stimulate the economy, local capital investments and domestic consumption as well as facilitation in deregulation to improve the investment climate by reducing import and export restrictions, reducing seaport dwelling time at ports, and changing tax incentives schemes.

With the background of the Indonesian economy in 2018, although the company’s net sales was drop compared to previous year, but the company was still able to kept the sales revenue positively which amounted to Rp 962.19 billion. Although such net sales growth rate was lower compared to its growth rate in 2017, but this was not the only experienced by the company considering many of other company had also experienced similar a decline in 2018.

We could achieve these achievements with the cooperations from all relevant parties, who have overcome all the constraints together with appropriate strategies and policies.

STRATEGY AND STRATEGIC POLICYIn response to economic conditions and competition in 2018, the BOD has taken a number of strategic initiatives. One of the steps taken was to make efficiency in production process and improve service standards to customers. These initiatives were aimed at reducing unnecessary costs in its operations. In addition, the Company also enhanced its ability in production process, marketing and human resources management.

To make PT. Dua Putra Utama Makmur Tbk as a company that continues to grow, we pay special attention to the products we market, both in terms of quality and type of product produced. To achieve this, the Company is supported by manpower, production facilities, marketing capabilities and everything necessary to create a series of efficient production process and deliver maximum results for all of the Company’s stakeholders.





Kebijakan strategis yang dijalankan pada tahun 2018, merupakan pengembangan dan penyempurnaan dari kebijakan kebijakan strategis yang telah dijalankan pada tahun sebelumnya.

Untuk lebih menjamin ketersediaan bahan baku, sekaligus meningkatkan penggunaan bahan baku domestik, Perseroan melakukan kerja sama dengan supplier-supplier lokal.

REALISASI OPERASIONALKeuangan Untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2018, penjualan neto perseroan turun 24.90 % dari tahun sebelumnya atau berjumlah Rp 318.97 miliar, namun demikian hal tersebut tidak hanya dialami perseroan karena perusahaan-perusahaan lainnya juga mengalami tingkat pertumbuhan penjualan yang lebih rendah di tahun 2018.

Beban pokok penjualan Perseroan tahun 2018 mengalami penurunan, yaitu sebesar Rp 210.07 milyar atau turun sebesar 20.01% dari tahun sebelumnya. Beban usaha juga mengalami penurunan sebesar Rp 7.20 milyar atau turun 17.36% dari tahun sebelumnya.

Sebagai akibat dari semua hal di atas, laba usaha perseroan menurun sebesar Rp 101.71 miliar atau turun sebesar 53.61% dari tahun sebelumnya.

KENDALA YANG DIHADAPIKendala umum yang harus dihadapi Perseroan adalah pemenuhan kebutuhan bahan baku yang semakin meningkat seiring peningkatan kapasitas produksi Perseroan. Untuk menanggulanginya, Perseroan membuka peluang kerja sama yang sebesar besarnya dalam bekerja sama dengan pemasok. Seiring dengan kebutuhan tersebut, Perseroan harus meningkatkan jumlah persedian dan penyimpanan untuk menjamin tersedianya bahan baku yang diperlukan.

Dengan demikian, modal kerja yang diperlukan oleh Perseroan juga menjadi semakin besar, sehingga diperlukan adanya sumber pendanaan yang mampu mendukung rencana Perseroan.

PROSPEK USAHAProduk yang dihasilkan oleh Perseroan merupakan produk perikanan yang diperlukan dalam konsumsi sehari hari, praktis untuk dinikmati dan dapat disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama.

Karenanya hasil produksi Perseroan sudah menjadi produk yang perlu disediakan sebagai kebutuhan sehari hari. Dengan demikian prospek usaha Perseroan akan terus meningkat sesuai perkembangan kebutuhan masyarakat.

PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAANDengan didasarkan pada prinsip Transparency, Accountability, Responsibility, Independency dan Fairness, Perseroan menjalankan tata kelola perusahaan untuk memastikan bahwa manajemen Perseroan telah melakukan keputusan bisnis secara efisien untuk kepentingan seluruh shareholder dan stakeholder Perseroan.

Strategic policies implemented in 2018, was the development and improvement of the strategic policies that have been implemented in the previous year.

To more ensure the availability of raw materials at once, while increasing the use of domestic raw materials, the Company cooperates with local suppliers.

REALIZATION OPERATIONAL FinanceFor the financial year ended December 31, 2018, the company’s net sales fell by 24.90 % from the previous year or amounted to Rp 318.97 billion, although company was not alone to experience such lower sales growth because others company were also experienced lower sales growth in 2018.

The company’s cost of goods sold has decline by Rp 210.07.billion or decline by 20.01% from the previous year. Operating Expenses has also decline by Rp 7.20 billion or decline by 17.36% from the previous year.

As consequence of all of the above, The Company’s operating profit had declined amounted to Rp 101.71 billion or decline by53.61% from the previous year.

CHALLENGES FACEDThe Challenges faced by the company was the fulfillment of growing needs of raw materials along with the increase in production capacity. To overcome this, the Company expanded its cooperation opportunities with suppliers. Along with the increasing needs, the Company must increase its inventories and storage to ensure the availability of raw materials needed.

Thus, the working capital required by the Company also become higher, so that the Company needs a funding sources that are able to support the Company’s plan.

BUSINESS PROSPECTThe Company’s products are processed fishery products which are needed daily consumption, practical to enjoy and can be stored for long period of time.

Therefore, the Company’s products have become products that need to be supplied as daily needs. Thus, the Company’s business prospects will continue to increase according to the development of the people’s needs.

IMPLEMENTATION OF CORPORATE GOVERNANCEBased on the principles of Transparency, Accountability, Responsibility, Independency and Fairness, the Company carries out corporate governance to ensure that the Company’s management has made efficient business decisions for the benefit of all its shareholders and stakeholders.


Profil Perseroan



Kami percaya bahwa penerapan tata kelola perusahaan (“GCG”) yang baik, termasuk sustainability merupakan salah satu faktor utama untuk meraih keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang. Dalam menjalankan kegiatan usaha, kami senantiasa berupaya untuk menjunjung tinggi prinsip-prinsip GCG dan menjaga keseimbangan antara aspek keuangan, sosial dan lingkungan. Dengan demikian kami dapat menilai dan memantau kinerja keberlanjutan kami, guna memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan mendorong perbaikan di seluruh unit usaha secara terus-menerus.

Perseroan memastikan bahwa prinsip-prinsip dasar Tata Kelola Perusahaan yang Baik (“GCG”) telah diterapkan pada setiap aspek bisnis dan di semua jajaran unit usaha. Prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik adalah Keterbukaan (Transparency), Akuntabilitas (Accountability), Pertanggungjawaban (Responsibility), Kemandirian (Independency) dan Kewajaran (Fairness).

Perseroan juga senantiasa mematuhi dan menjalankan seluruh peraturan perundangan yang diberlakukan bagi Perseroan, termasuk dengan melengkapi Perseroan dengan adanya Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi, Unit Audit Internal dan Sekretaris Perusahaan.

Komite Audit dan Unit Audit Internal Perseroan, melakukan pengawasan terhadap dilaksanakannya kebijakan dan prosedur, keuangan, internal control serta bisnis proses, juga ikut meneliti dan memonitor seluruh aktifitas Perseroan. Sekretaris Perusahaan bekerja untuk memastikan bahwa semua tanggung jawab dan kewajiban Perseroan sebagai perusahaan publik telah dilaksanakan dengan baik.

Sebagai bagian dari pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik, Perseroan juga memberikan kepedulian terhadap lingkungan sekitar, yang diwujudkan dalam bentuk pelaksanaan Corporate Social Responsibility.

We believe that good corporate governance (“GCG”) implementation, including sustainability, is one of the main factors for The Company’s long-term success. In conducting business activities, we strive to uphold GCG principles and maintain a balance between financial, social and environmental aspects. Thus, we can assess and monitor our sustainability performance, in order to ensure compliance with regulation and encourage continuous improvement across business units.

The Company ensures that the basic principles of Good Corporate Governance (“GCG”) have been applied to every business aspect and across all business units. The principles of GCG are Transparency, Accountability, Responsibility, Independency and Fairness.

The Company also always complies with and executes all applicable laws and regulations, including by completing the Company with the Audit Committee, Nomination and Remuneration Committee, Internal Audit Unit and Corporate Secretary.

The Company’s Audit Committee and Internal Audit Unit supervise the implementation of policies and procedures, finance, internal control and business processes, as well as participate in research and monitoring all of the Company’s activities. The Corporate Secretary works to ensure that all responsibilities and obligations of the Company as a public company have been properly implemented.

As part of the good corporate governance implementation, the Company also provides concern for the surrounding environment, which is realized in the form of Corporate Social Responsibility





PERUBAHAN KOMPOSISI DIREKSIDi tahun 2018, terjadi perubahan susunan Direksi Perseroan, dimana Eko Kusumawijaya, I Made Satyaguna dan Risma Ardhi Chandra selaku Direktur Perseroan mengajukan pengunduran diri. Pengunduran diri Eko Kusumawijaya dan I Made Satyaguna dan mengesahkan pengangkatan Aris Widiarto selaku Direktur perseroan ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 24 Mei 2018. Dan pengunduran diri Risma Ardhi Chandra ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 27 Oktober 2018.

Dengan ditetapkannya keputusan tersebut, susunan Direksi Perseroan hingga 31 Desember 2018 terdiri dari :

CHANGES IN THE COMPOSITION OF BOARD OF DIRECTORSIn 2018, There was a change in the composition of the Board of Directors of the Company, where Eko Kusumawijaya, I Made Satyaguna and Risma Ardhi Chandra as the Director of the Company has been submitted ther resignation. The resignation of Eko Kusumawijaya and I Made Satyaguna and also ratified the appointment of Aris Widiarto as a member of The Board of Directors was approved in the General Meeting of Shareholders (GMS) on Mei 24, 2018. And the resignation of Risma Ardhi Chandra was approved in the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) on October 27, 2018.

With the stipulation of the decision, the composition of the Board of Directors of the Company as of December 31, 2018 consists of :

Fenni Firman GunadiDirektur IndependenIndependent Director

Witiarso UtomoDirektur UtamaPresident Director

Aris WidiartoDirekturDirector


Profil Perseroan



APRESIASITahun 2018 yang penuh tantangan telah berhasil dilewati dengan pencapaian kinerja yang optimal. Atas nama Direksi, kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Dewan Komisaris, atas segala arahan yang diberikan kepada Direksi. Penghargaan yang sama juga disampaikan kepada para pemegang saham, pelanggan dan mitra usaha atas dukungan, kepercayaan dan kerjasama yang telah terjalin. Direksi juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh karyawan yang telah berkarya dengan penuh dedikasi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-masing serta mendukung upaya untuk mewujudkan visi, misi, dan target Perseroan sehingga Perseroan dapat mencapai kinerja optimal.

Laporan Direksi ini kami akhiri dengan ungkapan terima kasih yang tidak terhingga atas kerja sama yang telah terjalin dengan baik selama ini. Penghargaan dan terima kasih, kami ucapkan kepada Dewan Komisaris dan Komite Audit atas pengawasan dan nasihat nasihat yang diberikan kepada kami, juga kepada Unit Audit Internal atas rekomendasi yang kami terima, kepada para eksekutif serta seluruh pekerja Perseroan atas kerja keras dan pengabdiannya disepanjang tahun 2018. Tidak lupa kami sampaikan terima kasih juga kepada para pemasok serta para pelanggan setia produk Perseroan. Semoga ditahun yang akan datang kita selalu mampu mengolah peluang peluang yang ada demi meningkatkan nilai-nilai yang positif bagi seluruh pihak terkait.

Mengacu pada laporan kegiatan usaha dan kinerja keuangan di atas, pelaksanaan strategi dan arah perseroan masih pada jalur yang tepat meskipun banyak tantangan dan rintangan yang dihadapi manajemen perseroan dengan kondisi perekonomian domestik dan global serta kompetisi pasar yang semakin keras.

Kami tetap yakin, dengan strategi yang tepat, pelaksanaan dan pengawasan yang baik serta usaha berkesinambungan untuk meningkatkan kualitas produk dan jasa, meningkatkan inovasi produk serta efisiensi agar tetap kompetitif, maka perseroan akan siap untuk menghadapi dinamika pasar yang selalu berubah.

Akhir kata, kami ingin menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya untuk semua dukungan yang telah diberikan oleh para pemegang saham, rekan bisnis, pihak profesional, pelanggan dan pemasok serta juga dari seluruh jajaran manajemen dan karyawan perseroan.

APPRECIATIONThe challenging year of 2018 has been successfully overcome with optimal performance. On behalf of The Board of the Directors, we would like to extend our deepest gratitude and appreciation to The Board of Commissioners for all the guidance given to us. Similarly, we would like to appreciate our shareholders, customers and business partners for their support, trust and cooperation that has been establised. The Board of Directors also wants to express our gratitude and appreciation to all employees who have worked with dedication in performing their respective duties and responsibilities as well as for their support in the efforts to realize the Company’s vision, mission and targets in achieving optimal performance.

As closing remarks, we conclude This Board of Directors’ Report sending our gratitude for the cooperation that has been established this far. Our sincere appreciation also goes to the Board of Commissioners and Audit Committee for the supervision and advices provided and to the Internal Audit Unit for the recommendations provided, as well as to all employees of the Company for their hard work and dedication throughout 2018. Not to forget, we also would like to express our gratitude to suppliers and loyal consumers of the Company’s products. Hopefully in the coming years we are always able to cultivate existing opportunities in order to increase positive values for all relevant parties.

Referring to the above company’s business activities and financial perfomance report, company strategies and roadmap are still in the right tracks despite of many challenges and obstacles that faced by The Company’s management with domestic and global economic condition as well as fierce competition in the market.

We remain confident, with the right strategy, proper execution and supervision and continuous effort to improve the quality of products and services, enhance product innovation as well as improve efficiency to maintain competitiveness, hence company will be ready to face the everchanging market dynamic.

Finally, we would like to express our highest appreciation for all the support that given by company’s shareholders, business partners, professional parties, customers and suppliers and also from all company’s management level and employees.

Hormat Saya,Regards,

Witiarso UtomoDirektur Utama

President Director






Profil Perseroan







IDENTITAS PERUSAHAANCORPORATE IDENTITY


Kilas Kinerja 2018Performance Highlight 2018


Profil Perseroan


Company Profile

Identitas PerusahaanCorporate Identity

Nama Perusahaan / Name of The Company

PT. DUA PUTRA UTAMA MAKMUR Tbk

Domisili / Domicile

Kantor Pusat / Head Office

Bidang Usaha / Line of Business

Kode Saham / Ticker Code

Kantor Cabang / Branch Office

Tanggal Didirikan / Date of Establishment

Status Perusahaan / Company Status

Modal Dasar / Authorized Capital

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh / Issued and Fully Paid Capital

Jumlah Saham Yang Ditawarkan / Number of Shares Offered

Gudang Penyimpanan 1 / Warehouse 1

Gudang Penyimpanan 2 / Warehouse 2

Kepemilikan Perusahaan / Company Ownership

Pati, Jawa Tengah / Pati, Central Java

Jl. Raya Pati Juwana Km. 7, Desa Purworejo, RT. 01/RW. 05 Kel. Pati, Kec. Pati, Jawa Tengah 59111, IndonesiaTelepon / Phone : (0295) 4199011Faksimili / Fax : (0295) 4199010Situs / Website : www.duaputra.comEmail : [email protected]

Perikanan/Perdagangan Makanan laut / Fishery / Seafood trading

DPUM

Jl. Arteri Antasari No. 67 C Ruko Beverly Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12430, IndonesiaTelepon / Phone : (021) 22766659Faksimili / Fax : (021) 22767819Situr / Website : www.duaputra.comEmail : [email protected]

09 Mei 2012 / May 9, 2012

Perusahaan Terbuka / Listed Company

Rp1.000.000.000.000 (Satu Triliun Rupiah) / Rp1,000,000,000,000 (One Trillion Rupiahs)

Rp250.000.000.000 (Dua Ratus Lima Puluh Miliar Rupiah)Rp250,000,000,000 (Two Hundred and Fifty Billion Rupiahs)

1.675.000.000 (Satu Miliar Enam Ratus Tujuh Puluh Lima Juta) saham biasa atas nama1,675,000,000 (One Billion Six Hundred and Seventy-Five Million) registered shares

Jl. Raya Pati Juwana Km. 7, Desa Purworejo, RT. 01/RW. 05 Kel. Pati, Kec. Pati, Jawa Tengah 59119, Indonesia

Tempat Pelelangan Ikan (TPI) II Desa Bajo Mulyo, Juwana Pati, Jawa Tengah 59185, Indonesia

• PT Pandawa Putra Investama (50,47%)• Aris Widiarto (0,02%)• Risma Ardhi Chandra (0,02%)• Masyarakat/Public (49.49%)






Sekilas Tentang PerusahaanCompany at a Glance

PT Dua Putra Utama Makmur Tbk adalah sebuah perusahaan bidang perikanan yang memproduksi makanan laut kualitas premium. Perseroan didirikan pada tahun 2012 berdasarkan Akta Pendirian No. 08 tanggal 09 Mei 2012 yang dibuat di hadapan Sugiyanto, S.H., Notaris di Pati dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-31368.AH.01.01 tahun 2012 tentang Pengesahan Badan Hukum Perseroan Tertanggal 11 Juni 2012 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0052282.AH.01.09, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 39 tanggal 14 Mei 2013, dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 38393.

Dalam waktu yang singkat, kinerja usaha Perseroan menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan. Hal ini bisa dilihat dari dimulainya ekspor ke Malaysia pada tahun 2012, kemudian terus berkembang ke Tiongkok, Korea Selatan, Thailand, Jepang, dan Singapura pada tahun 2014. Kapasitas cold storage mulai diperluas di lingkungan kantor pusat Perseroan hingga mampu menyimpan 3.000 ton produk DPUM.

Pada tahun 2015, Perseroan untuk pertama kalinya melakukan IPO (Penawaran Umum Perdana) saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai perusahaan publik terdaftar dan berhasil meraih dana masyarakat untuk investasi, pengembangan pasar, teknologi dan pengembangan sumber daya manusia dan mengalami perubahan nama menjadi PT. Dua Putra Utama Makmur Tbk. Di tahun yang sama Perseroan juga menerima Sertifikat dari badan pangan Amerika Serikat FDA (Food and Drug Administration).

Memasuki tahun 2016, Perseroan kembali melakukan perluasan cold storage dengan kapasitas meningkat menjadi 25.000 ton. Selain itu, Perseroan juga menerima sertifikasi internasional dan beberapa penghargaan lainnya seperti Sertifikat British Retail Consortium (BRC) Food, Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) yaitu sebuah sertifikasi sebagai tanda bahwa produk-produk DPUM dinyatakan lulus uji kimiawi, biologis dan fisik serta bebas dari bahan-bahan berbahaya. Di bidang sistem manajemen mutu, produk-produk DPUM telah mendapatkan sertifikat ISO 9001 dan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

PT Dua Putra Utama Makmur Tbk is a fisheries company that produces premium quality seafood. The Company was established in 2012 based on the Deed of Establishment No. 08 dated 09 May 2012 made before Sugiyanto, S.H., Notary in Pati and has been approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia with Decree No. AHU-31368.AH.01.01 of 2012 concerning Ratification of Company Legal Entities dated June 11, 2012 and registered in Company Register No. AHU-0052282.AH.01.09, and has been announced in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 39 dated May 14, 2013, and Additional State Gazette of the Republic of Indonesia No. 38393.

In a short time, the Company’s business performance showed a very significant increase. This can be seen from the start of exports to Malaysia in 2012, then continued to expand to China, South Korea, Thailand, Japan and Singapore in 2014. The capacity of cold storage began to be expanded within the Company’s headquarters to be able to store 3,000 tons of DPUM’S products.

In 2015, the Company executed an Initial Public Offering (IPO) of its shares at Indonesia Stock Exchange and changed its status into listed public company. During the IPO, the Company managed to obtain proceeds that were used for investment, market development, technology and human resources development and changed its name to PT. Dua Putra Utama Makmur Tbk. Within the same year, the Company was also certified by the US Food and Drug Administration (FDA).

The Company continued to expand its cold storage capacity in 2016 to 25,000 tons and in the same year, the Company also received international certifications as well as several other awards, such as British Retail Consortium (BRC) Food Certificate, Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP), a certificate stating that DPUM’s products have passed chemical, biological, and physical tests, and free from dangerous and toxic matters. On quality management front, DPUM’s products have obtained the ISO 9001 certificate and halal certificate from Indonesian Council of Ulama (MUI).




Profil Perseroan


Company Profile

Jejak Langkah

2005

2014

2012

2013

Milestone

• Pendiri Perseroan memulai jual beli hasil perikanan secara tradisional yang dilakukan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati Jawa Tengah.

• Seiring dengan perkembangan usaha, pendiri merasa perlu untuk mendirikan badan usaha dalam bentuk CV sehingga direalisasikan pada tahun 2008 dengan membentuk CV Dua Putra Dewa.

• The founders of the Company started the sale and purchase of shery products traditionally at Fish Auction in Juwana District, Pati Regency, Central Java.

• Along with business development, the founders deemed necessary to establish a legal business entity in the form of CV and realized it in 2008 by establishing CV Dua Putra Dewa.

• Ekspansi pasar ekspor ke Cina, Thailand, Jepang, Korea Selatan, dan Singapura.

• Menambah kapasitas terpasang atas cold storage di lingkungan kantor pusat Perseroan sebesar 3000 ton.

• The Company expanded its export market to China, Thailand, Japan, South Korea, and Singapore.

• The Company increased the installed capacity on its cold storage at the Company’s head office amounting to 3,000 tons.

• Membentuk badan hukum berupa perseroan terbatas dengan nama PT Dua Putra Utama Makmur.

• Mendirikan pabrik di Juwana dan Pati Jawa Tengah, dengan kapasitas masing-masing sebesar 500 ton.

• Established a legal entity in the form of a limited liability company named PT Dua Putra Utama Makmur.

• Established factories in Juwana and Pati, Central Java, with capacity of 500 tons for eah factory.

• Perseroan memulai ekspor udang, gurita dan cumi ke Malaysia.

• The Company began to export shrimp, octopus and squid to Malaysia.






2015

2017

2016

2018

• Melakukan pencatatan saham perdana di PT Bursa Efek Indonesia sebagai Perseroan Terbuka dan berhasil menggalang dana publik untuk investasi, pengembangan pasar, teknologi dan peningkatan sumber daya manusia.

• Memulai penjualan makanan olahan.

• Menerima Certificate of US FDA (Food and Drug Administration).

• The Company executed Initial Public O ering (IPO) on PT Bursa Efek Indonesia (Indonesia Stock Exchange) as a Public Company and managed to gain proceeds for investment, market development, technology and improvement of human resources.

• Began to sell processed food products.

• Received the Certificate of US FDA (Food and Drug Administration).

• Perseroan melakukan pengembangan fasilitas produksi sashimi.

• Perseroan memutahirkan izin edar produk dari BPOM

• Perseroan memperoleh sertifikasi BRC versi 7

• Perseroan melaksanakan upgrade ISO 9001:2008 menjadi ISO 9001:2015

• Perseroan mulai melakukan pengembangan produk baru (makanan olahan) untuk pasar lokal

• The Company developed production facility for sashimi product.

• Obtained license to distribute from BPOM

• The Company get BRC Version 7• Upgraded ISO 9001:2008 into ISO

9001:2015• Devleoped a new product (processed

food) for local market

• Pengembangan pabrik • Kapasitas Cold Storage

menjadi 25.000 ton.• Menerima sertifikasi yang

diakui secara Internasional dan beberapa penghargaan lainnya.

• Ekspor ke Amerika Serikat, Timur Tengah dan beberapa negara di Asia.

• The Company developed its factory.

• Cold storage capacity was increased to 25,000 tons.

• Received an internationally recognized certification and several other Awards.

• Carried out export activity to the United States, the Middle East and a number of Asian countries.

• Perusahaan melakukan perubahan menjadi Manufaktur Produk VA

• Perubahan secara bertahap dari trading ikan

• Company is shifting to manufacturing VA products

• Gradually moving away from fish trading




Profil Perseroan


Company Profile

Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, maksud dan tujuan utama Perseroan adalah berusaha dalam bidang industri perikanan dan perdagangan.

Dalam rangka mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut:

1. Kegiatan Usaha Utama:a. Menjalankan usaha dalam bidang industri yang meliputi

industri pengolahan hasil perikanan, seafood, cold storage, makanan olahan dari hasil perikanan, dan makanan olahan dari seafood;

b. Menjalankan usaha dalam bidang perikanan, yang meliputi kegiatan menangkap, mengumpulkan, mengangkut dan mengolah berbagai jenis hasil perikanan, budidaya perikanan, pertambakan;

c. Menjalankan usaha dalam bidang perdagangan umum, meliputi perdagangan impor dan ekspor, antar pulau/daerah serta lokal dan interinsulair, bertindak sebagai grosir, supplier, leveransier, waralaba dan commission house serta kegiatan usaha terkait, distributor, agen, dan sebagai perwakilan dari badan-badan perusahaan-perusahaan lain, untuk hasil produksi sendiri maupun hasil produksi perusahaan lain, termasuk tetapi tidak terbatas pada hasil produksi olahan dari hasil perikanan, seafood dan makanan olahan dari hasil perikanan dan makanan olahan dari seafood.

Untuk menunjang kegiatan usaha utama Perseroan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha penunjang sebagai berikut:

Pursuant to Article 3 of the Company’s Articles of Association, main purpose and objective of the Company are to carry out business in the fields of fisheries and trading.

In order to reach such purpose and objective, the Company may conduct the following business activities:

1. Core Business Activities:a. carry out business in the field of industry, covering the

industries of processing of fishery products, seafood, cold storage, processed food from fishery products, and processed food from seafood;

b. carry out business in the field of fisheries, covering catching, gathering, transporting and processing activities of various fishery products, aquaculture and fishpond;

c. carry out business in the field of general trading, covering import and export activities, interisland/region, local and interinsular, as well as acting as wholesaler, supplier, surveyor, franchiser and commission house, and other related business activities, distributor, agent and as representative of other enterprises, for its own products or other company’s products, including but not limited to production of processed fishery products, seafood and processed food from fishery products as well as from seafood.

To support he abovementioned core business activities, the Company may carry out supporting business activities as follows:

Bidang UsahaBusiness Line

Cuttlefish Fillet

Salt-pepper Squid Eby Fry VanameiCrab Cake

Sushi Ebi Vanamei Half-cut Squid





2. Kegiatan Usaha Penunjang:a. Menjalankan usaha penyediaan dan pemenuhan

kebutuhan bahan pendukung dan bahan baku untuk kegiatan usaha tersebut yang tercantum pada paragraf sebelumnya;

b. Menjalankan usaha-usaha lain yang berkaitan dan menunjang kegiatan usaha pada butir 1 di atas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Berikut adalah skema kegiatan usaha Perseroan mulai dari pembelian bahan baku dari penambak dan nelayan, proses produksi serta pemasaran dengan tujuan ekspor maupun domestik.

Penerimaan Bahan Baku / Receiving Raw Material• Dari kapal sendiri ataupun

kapal pihak ketiga / Owned or third party vessels

• Tempat pelelangan ikan di juana ataupun tambak / Fish auction market or shrimp farmers

• Pengiriman ke fasilitas produksi yang dilakukan sendiri ataupun pihak lain / Transport to processing facility carried out by in house or third party

Produk Siap Masak /Cooked Product• Pemasakan / Cooking • Pendinginan / Cooling• Pembekuan / Freezing

Proses Persiapan / Prepare for primary processing• Pencucian,

penentuan kualitas dan pemilahan untuk proses persiapan / Washing, grading and sorting for primary processing

Produk Value Added /Value Add Product• Proses Pengolahan

dan penggorengan /Forming,frying

• Pembekuan dan pengemasan /Freezing and packing

Proses Awal / Primary Processing• Penyesuaian kepada produk

tertentu sesuai dengan permintaan kostumer /According to specific product to meet buyer requirements

• Udang : pemotongan kepala, pengupasan dan pembersihan isi perut / Shrimps: deheading, peeling and deveining

• Cephalopods : Pemotongan, pemisahan daging dengan tulang, dan pembersihan /Cephalopods: cutting, filleting and trimming

Penyimpanan / Storage• Produk disimpan didalam

Cold Storage Perusahaan / Products are stored at the Company’s cold storage

• Persiapan untuk distribution / Preparation for distribution

Produk Mentahan / Raw Product• Pengepakan dilakukan

dengan Vakum atau pembekuan / Vacuum or Frozen Packed

• IQF Tunnel Freezer / IQF Tunnel Freezer

Trasnportasi dan Distribusi \ Transport & Distribution• Mengoptimalkan logistik

untuk pelanggan / Optimise logistics for the customer

• Pengiriman dilakukan dengan Truk berpendingin / Cooled or frozen transportation

• Mayoritas Produk udang dan cephalopod untuk di Ekspor / Majority of shrimp/ cephalopods are exported

2. Supporting business activities:a. carry out business of supplying and fulfilling the needs

of supporting materials and raw materials for business activities mentioned in the previous paragraph;

b. carry out other business related to and supported business activities mentioned in point 1 above pursuant to the prevailing laws and regulations.

The following scheme describes the Company’s business activities, starting from the purchase of raw materials from fishponders and fishermen, to production and marketing processes for export and domestic sales.

1

5

2

6

3

7

4

8



Profil Perseroan


Company Profile

Perseroan melakukan kegiatan usaha berupa mengolah serta melakukan usaha perdagangan hasil perikanan. Hasil perikanan yang dimaksud adalah berupa semua jenis ikan laut, udang laut, udang tambak, cumi dan gurita. Untuk menunjang kegiatan usaha Perseroan, Perseroan bermitra dengan nelayan. Kapal nelayan-nelayan tersebut dilengkapi dengan mesin pembeku dan ruang pendingin yang berfungsi untuk menjaga mutu hasil tangkapan ikan. Sebagai mitra Perseroan, nelayan tersebut diberdayakan untuk membantu menjaga kestabilan persediaan bahan baku dan mengurangi biaya pembelian bahan baku yang dikeluarkan oleh Perseroan. Untuk menunjang kegiatan usaha, Perseroan memiliki fasilitas produksi termasuk diantaranya mesin penunjang produksi pengolahan produk perikanan, Laboratorium, sistem distribusi dan fasilitas penunjang lainnya.

Business activities carried out by the Company are processing and trading of fishery products in the form of all kinds of sea fish, sea shrimp, farmed shrimp, squid and octopus. To support such activity, the Company partners with fishermen whose ships are equipped with freezer and cooler space functioning to maintain the quality of caught fish. As the Company’s partner, the fishermen are empowered to help maintain a stable supply of raw materials and reduce the purchasing cost of raw material expended by the Company. Moreover, the Company possesses production facilities to support its business, including cold storage, contact freezer, tunnel freezer, freezer truck, laboratory, distribution system and other supporting facilities.

Kegiatan UsahaBusiness Activities





IkanIkan merupakan salah satu produk Perseroan yang diperoleh dari hasil tangkapan kapal milik Perseroan, serta pembelian dari nelayan yang berada di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang berlokasi di Juwana, maupun yang dibeli dari nelayan-nelayan di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) di beberapa daerah di pulau Jawa. Adapun ikan-ikan yang menjadi produk Perseroan diantaranya ikan kembung, bawal hitam, tenggiri, layur, kakap, sero, semar, layang, benggol, tongkol lurik, tongkol lisong, tongkol abu-abu, tenggiri, kue, barakuda, kurisi, tengkek, ayam-ayam, cakalang, mata goyang, banyar, gulama, samge, swangi, bloso, lemadang, silago, kerapu, deles, deho, salem, bentong, salmon, selar, badong, tuna, manyung, kuniran, bandeng, jahan dan lain-lain. Ikan-ikan yang didapat dari hasil kemitraan, dibeli dari pihak ketiga maupun yang dibeli dari nelayan dibekukan terlebih dahulu sebelum akhirnya dijual di dalam negeri seperti Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Lampung dan Sumatera Barat serta luar negeri seperti Jepang, Hong Kong, Amerika Serikat, Thailand, Tiongkok, Malaysia, Korea Selatan, Vietnam, Bahrain, India, Oman dan Arab Saudi.

FishFish is one of the Company’s products acquired from its own vessels and purchased from the fishermen at Fish Auction located in Juwana, and at Fish Landing Harbor (PPI) located in several regions in Java. Fish products of the Company include Indian mackerel, black pomfret, narrow-barred Spanish mackerel, large-head hairtail, snapper, spotted sardine, moonfish, round scad, short-fin scad, bullet tuna, frigate tuna, skipjack tuna, trevally, barracuda, thread-fin bream, hard-tail scad, leather jacket, tuna, purple-spotted big eye, grouper, conger eel, emperor, parrotfish, lizardfish, banyar fish, hammer croaker, samge, swangi, bloso, lemadang, silago, grouper, pure-bred, deho, salem, splotch, salmon, trevally, badong, tuna, manyung, kuniran, milkfish, jahan and many others. Fish obtained from partnership or purchased from third parties and from fishermen are frozen before being sold domestically to North Sumatera, Riau, South Sumatera, Banten, Jakarta, West Java, Central Java, East Java, Bali, Lampung and West Sumatera, and abroad to Japan, Hong Kong, the US, Thailand, China, Malaysia, South Korea, Vietnam, Bahrain, India, Oman and Saudi Arabia.

Parrot Fish

Ribbon Fish

Spanish Mackarel

Sillago Fish

Red Big Eyes Snapper

Indian Mackarel



Profil Perseroan


Company Profile

UdangUdang merupakan salah satu produk Perseroan yang dibeli dari nelayan dan penambak-penambak yang berada di Pulau Jawa. Terbatasnya penangkapan udang di laut Jawa menyebabkan persediaan udang Perseroan masih bergantung pada hasil tambak. Adapun udang yang menjadi produk Perseroan di antaranya jenis white, black tiger, sea tiger, pink, flower dan vannamei. Saat ini, seluruh penjualan udang yang dibuat berdasarkan pesanan seluruhnya di ekspor ke negara-negara seperti Jepang, Amerika Serikat, Hong Kong, Korea Selatan, Malaysia, Singapura, Vietnam dan Tiongkok. Udang yang dijual Perseroan adalah udang yang dibuat berdasarkan pesanan sesuai dengan permintaan pembeli. Terdapat beberapa jenis custom udang yang dihasilkan oleh Perseroan, yaitu:

ShrimpShrimp is the Company’s product purchased from fishermen and fishfarmers in Java. The lack of shrimp catch in Java’s sea causes the Company’s shrimp supply to depend on ponds’ produces. The Company’s shrimp products include white, black tiger, sea tiger, pink, flower, and vannamei shrimps. Currently, all sales of shrimp are conducted based on order and are exported abroad to Japan, the US, Hong Kong, South Korea, Malaysia, Singapore, Vietnam and China. Shrimp products sold by the Company are shrimps produced based on customer’s requests. There are several types of custom shrimp produced by the Company, namely:

Ebi Fritter (Fried)

Tempura Ebi

Tempura Ebi Fried

Head-On Breaded (Fried) Eby Fry (Fried)





Head On Blacktiger

Nobashi Vanamei

Head On Seawhite

Peeled Deveined

Headless Seapink

Nobashi Black Tiger

Peeled Deveined

PDTO Butterfly



Profil Perseroan


Company Profile

Cumi, Sotong dan GuritaCumi, sotong dan gurita merupakan produk Perseroan yang didapat dari nelayan dan dari kapal penangkap ikan mitra usaha Perseroan. Pertama, jenis cumi yang dijual oleh Perseroan yaitu cumi yang masih utuh, cumi yang sudah dikupas dan dipisahkan kepalanya, dan badan cumi yang telah dikupas kemudian dipotong dengan bentuk cincin. Kedua, Jenis sotong yang dijual oleh Perseroan adalah sotong yang masih utuh, sotong yang sudah dipisahkan kepala, badan, isi perut dan tulang dan dikupas pada kulit dan pemisahan sayap (produk sashimi) ataupun di-fillet seperti buah pinus (matsukasa). Ketiga, gurita yang dijual oleh Perseroan yaitu gurita utuh, gurita yang dipotong menjadi beberapa bagian sesuai dengan permintaan. Saat ini, seluruh penjualan cumi, sotong, dan gurita seluruhnya diekspor ke negara-negara seperti Korea Selatan, Tiongkok, Malaysia, Vietnam, Thailand, Jepang, Hong Kong dan Singapura.

Squid, Cuttlefish and OctopusSquid, cuttlefish and octopus are the Company’s products obtained from fishermen and fishing vessels of the Company’s partners. Squid product sold by the Company includes whole squid, peeled squid with removed head (cube squid), and peeled squid cut into ring shape (ring squid). On the other hand, cuttlefish product of the Company includes whole cuttlefish, peeled cuttlefish with its head, guts and bones removed and wings separated (sashimi product) and cuttlefish fillet. Lastly, octopus product sold by the Company includes whole octopus and octopus cut into several pieces as per request. At present, all sales of squid, cuttlefish and octopus are exported abroad, such as to South Korea, China, Malaysia, Vietnam, Thailand, Japan, Hong Kong and Singapore.

Cuttlefish Whole Round

Squid Pineapple

Tentackle Cuttlefish

Squid Tube

Whole Clean Cuttlefish

Squid Salt Pepper

Squid Whole Round

Half-Cut Squid Squid Egg





Makanan OlahanPerseroan juga menjalankan kegiatan usaha pengolahan makanan udang tepung roti. Produk ini berupa udang jenis vannamei, pink, white, atau lainnya yang telah dikupas dan dibersihkan kemudian dilumuri dengan tepung roti, seperti marugoto ataupun ebi furai. Produk makanan olahan ini belum memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan Perseroan mengingat Perseroan saat ini masih belum memiliki pemasaran untuk produk udang.

Processed FoodOther business activity carried out by the Company is food processing of breaded shrimp. The product encompasses shrimps of vannamei, pink, white and other types that are peeled and cleaned before being covered by bread crumbs, such as marugoto or ebi furai. This processed food product has yet to provide significant contribution to the Company’s revenues considering that at the moment, the Company has not had the market for breaded shrimp products.

Eby Fry (Fried)

Head-On Breaded (Fried)

Marugoto (Fried)

Squid Salt Pepper

Tempura Ebi Crab Cake



Profil Perseroan


Company Profile

Fasilitas Produksi dan PenunjangProduction and Supporting Facilities

Belt Conveyor System

Washing Tank Receiver

Bin Dumper

Feeder Tank

Sort-Rite Grading Machine

Cooker Machine





Fryer Machine

Bread Crusher Machine

Vaccum Pack Machine

IQF Tunnel Freezer

Metal Detector

Contact Plate Freezer



Profil Perseroan


Company Profile

Ice Flake Machine

Cold Storage

Ammonia Refrigeration System

Laboratory

Water Treatment Plant (WTP)

Control Panel Room





Freezer Truck

Compressor

Spiral Cooling Tower Machine

Waste Water Treatment Plant (WWTP)



Profil Perseroan


Company Profile

StrukturOrganisasiOrganization Structure







Profil Perseroan


Company Profile

Sumber Daya ManusiaHuman Resources

SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) MERUPAKAN ASET YANG PALING BERHARGA BAGI PERSEROAN DALAM UPAYA MEWUJUDKAN VISI DAN MISI PERSEROAN, SERTA MENCAPAI TARGET YANG TELAH DICANANGKAN OLEH PEMEGANG SAHAM DAN PEMANGKU KEPENTINGAN

HUMAN RESOURCES (HR) IS THE MOST VALUABLE ASSET FOR THE COMPANY IN REALIZING VISION AND MISSION AS WELL AS ACHIEVING BUSINESS TARGETS THAT HAVE BEEN SET BY SHAREHOLDERS AND STAKEHOLDERS

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset yang paling berharga bagi perseroan dalam upaya mewujudkan visi dan misi perseroan, serta mencapai target yang telah dicanangkan oleh pemegang saham dan pemangku kepentingan. Untuk itu, Perseroan memiliki tanggung jawab dalam menciptakan SDM yang berkualitas dan berkompeten sehingga kompetinsi yang dimiliki mampu diserap oleh pasar serta kompetitif dengan dengan perusahaan sejenis lainnya. Untuk mewujudkan hal tersebut, Perseroan membutuhkan infrastruktur dan mekanisme tata kelola yang baik, lengkap dan dinamis dalam menjawab tantangan di bidang SDM.

Sistem pengelolaan SDM yang baik tentunya harus dapat mengakomodasi segala bentuk kebutuhan pengelolaan SDM yang proporsional sesuai dengan skala usaha yang dijalankan Perseroan. Kebutuhan-kebutuhan dasar dalam pengelolaan SDM yang kita ketahui umumnya meliputi proses dan mekanisme rekrutmen karyawan, distribusi dan pengomposisian karyawan, sistem remunerasi dan kesejahteraan serta pengembangan karyawan.

Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya ManusiaKaryawan merupakan aset berharga sekaligus penopang utama jalannya roda kegiatan usaha dan operasional. Pengelolaan SDM Perseroan salama tahun 2018 memperhatikan beberapa strategi utama yang ditujukan untuk mengoptimalkan potensi SDM di setiap lini Manajemen. Adapun strategi SDM yang diterapkan dalam mengelola SDM selama tahun 2018, yaitu :

Human Resources (HR) is the most valuable asset for the company in realizing vision and mission as well as achieving business targets that have been set by shareholders and stakeholders. To that end, the Company has a responsibility in creating qualified and competent HR so that the competencies of the Company are able to absorbed by the market and be competitive with other similar companies. To achieve such goals, the Company needs a good complete, and dynamic governance infrastructure and mechanism to be able to address challenges in HR field.

A good HR management system must be able to accommodate all forms of HR management needs proportional to the scale of business undertaken by the Company. Basic needs in HR management that we know generally include the processes and mechanisms of employee recruitment, distribution and composition of employees, remuneration system as well as welfare and employee development.

Human Resource Management PolicyEmployees are a valuable asset and the key driver in conducting business and operational activities. During the course of 2018, the Company’s HR management observes several primary strategies aimed at optimizing HR potentials in every line of Company’s Management. Strategies implemented in managing the Company’s HR during 2018 were among others :





a. Membangun Kompetensi• Menentukan Visi & Misi Sumber Daya Manusia agar

arah pemenuhan standar kompetensi yang diharapkan di setiap posisi dapat terlaksana dengan baik.

b. Pemetaan Penilaian Sumber Daya Manusia• Penilaian Kompetensi.• Penilaian Kerja.

c. Pengembangan Sumber Daya Manusia• Pelatihan berdasarkan Training Need Analysis (TNA) dari

hasil penilaian kompetensi dan penilaian performance.• Coaching / Counseling bimbingan konseling diberikan

dalam rangka memecahkan permasalahan sumber daya manusia karena factor internal pekerja.

d. Manajemen Talent• Talent Pool merupakan upaya pengumpulan data pekerja

berpotensi untuk dipromosi.• Internal Job Posting merupakan upaya retensi (Retension

Program) agar menciptakan jenjang karir pekerja internal.

Pengembangan Karyawan, Kompensasi dan TunjanganPerseroan menyadari bahwa karyawan merupakan aset yang paling berharga untuk mendukung kesuksesan dan keberhasilan Perseroan saat ini dan di masa yang akan dating. Oleh karenanya Perseroan senantiasa mematuhi ketentuan peraturan yang berlaku dalam pemberian upah, memberikan fasilitas dan tunjangan kepada karyawan sebagai bentuk apresiasi sesuai tugas dan tanggung jawab yang diterima karyawan dengan mempertimbangkan kinerjanya dan guna meningkatkan kompetensi para karyawannya, Perseroan memberikan pelatihan pelatihan baik yang dilakukan secara internal maupun eksternal.

Sehubungan dengan status Perseroan yang telah menjadi perusahaan terbuka, Perseroan juga memberikan sejumlah sahamnya kepada para karyawan yang masa baktinya sekurang-kurangnya satu tahun. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan rasa memiliki dari para karyawan atas Perseroan yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dari karyawan dan membawa pada peningkatan kinerja Perseroan secara keseluruhan.

Dalam mendukung terciptanya suasana kerja yang kondusif, Perseroan berupaya untuk terus memberikan serangkaian program pelatihan maupun fasilitas dan tunjangan yang dapat meningkatkan kemampuan dan motivasi kerja karyawannya. Kegiatan pengembangan sumber daya manusia yang dilakukan Perseroan difokuskan untuk mendorong dan mengembangkan potensi dari masing-masing karyawan untuk dapat belajar dan tumbuh, sehingga dapat membantu tercapainya tujuan dan kesuksesan kegiatan usaha Perseroan.

Adapun beberapa program pengembangan sumber daya manusia yang telah dilaksanakan Perseroan adalah sebagai berikut :• Pelatihan internal yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan

pengembangan kompetensi untuk mendukung kinerja karyawan Perseroan. Pelatihan ini diselenggarakan oleh Perseroan dengan mengundang narasumber yang dipandang ahli dibidangnya seperti bidang manajemen kualitas, Supervisory Skill, Basic Statistic, dan Process Capability.

a. Building Competencies• Determining Vision & Mission of Human Resources so

that the fulfillment of expected standards of competence in each position can be carried out properly.

b. Human Resource Assessment Mapping• Competency Assessment.• Work Assessment.

c. Human Resource Development• Training based on Training Need Analysis (TNA) from the

assessment result of competency and performance.• Coaching / Counseling that is provided in order to solve

human resource problems due to internal employment factor.

d. Talent Management• Talent Pool is an effort to collect data or potential

workers to be promoted.• Internal job Posting is a type of retention program to

create a career hierarchy of internal employees.

Employee Development, Compensation and AllowanceThe Company understands that employees are the most valuable assets to support the success and achievement of the Company, both in the present and future. Therefore, the Company constantly complies with the prevailing regulations in terms of remuneration and provision of facilities and allowances to the employees as a form of appreciation, in accordance with their duties and responsibilities as well as in consideration of their performance. Moreover, the Company holds various internal and external training to improve its employees’skills and competencies.

In relation to the Company’s publicly listed status, DPUM also offers a number of its shares to its employees who have been working for no less than a year at the Company. This is intended to enhance the sense of belonging of the Company’s employees, which is expected to, in turn, raise their productivity bring overall performance improvement of the Company.

In supporting the creation of conducive work atmosphere, the Company makes an effort to continuously provide various training programs as well as facilities and allowances that will improve its employees’capabilities and motivation. HR development activities carried out by the Company focuses on effort to encourage and improve each employee’s potentials so that they may learn and grow with the Company, which will be able to assist the attainment of the Company’s objectives and success.

Several HR development programs that have been implemented by the Company are among others :

• Implemented internal training is executed according to the need of competency development to support Company employee performance. The training invites speaker expert in fields covering quality management, Supervisory Skills, Basic Statistic, and process capability.



Profil Perseroan


Company Profile

• Pelatihan eksternal yang diberikan kepada karyawan sesuai training need analysis yang diajukan oleh atasan untuk menutup kesenjangan kompetensi sehubungan dengan perubahan atau perkembangan terkait divisi tertentu, seperti High Impact Presentation Skill, Leadership For Manager, Preventive Maintenance, Fundamental Leadership, Negotiation Skill, dan Project Management.

Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia sangat penting karena pertumbuhan bisnis dan persaingan kedepan akan semakin ketat. Pelatihan yang diberikan tidak saja pada keahlian teknis tetapi juga soft skills, seperti kerjasama tim, kecakapan komunikasi, dan pembekalan tentang nilai-nilai Perseroan dan kewirausahaan. Perseroan juga memberikan perhatian terhadap jenjang karir karyawan berdasarkan kinerja karyawan dan kondisi Perseroan. Pada masa yang akan datang, Perseroan merencanakan akan adanya kemungkinan sinergi dengan perusahaan afiliasi yang membuka peluang bagi karyawan untuk memperoleh ilmu dari luar negeri yang merupakan hasil dari banyaknya interaksi Perseroan dengan perusahaan multinasional.

Pengenalan akan PerseroanPada awal penerimaan karyawan baru, setiap karyawan diberikan pengenalan mengenai Perseroan untuk menanamkan nilai-nilai Perseroan dan mengetahui Peraturan Perseroan. Pengenalan tersebut meliputi:

Basic Induction TrainingBasic Induction Training diadakan dan dijalankan oleh Departemen HRD-GA bagi setiap karyawan baru yang memulai pekerjaan baru. Training tersebut bertujuan untuk pembekalan awal terhadap teknis, aturan dan jadwal kerja serta menanamkan kepada setiap karyawan untuk memiliki rasa bertanggung jawab terhadap Perseroan (sense of belonging). Berkaitan dengan hal tersebut, maka disetiap basic induction training yang diadakan akan diberikan entry point berupa pemaparan tentang :a. Manfaat keikutsertaan BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS

Kesehatan Semua Perusahaan wajib mengikutsertakan karyawannya

pada kedua program tersebut. Pemaparan lebih detail terhadap perlindungan akan aspek ketenagakerjaan dan jaminan kesehatan. Sehingga dengan kejelasan hal tersebut, karyawan menjadi nyaman dan fokus, sehingga kerja menjadi lebih optimal dan pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas kerja.

b. Kode Etik Menumbuhkan kesadaran tentang aturan yang mengikat

berupa etika tata kelola Perusahaan yang baik, yang berguna sebagai modal dasar dalam membangun budaya Perusahaan yang kredibel, kompetitif dan transparan dalam pengelolaannya. Adapun materi training tersebut diperuntukkan semua level karyawan seluruh departemen yang pada akhirnya akan meningkatkan rasa bangga karyawan menjadi bagian dari keluarga besar PT. Dua Putra Utama Makmur Tbk.

• External training implementation is pursuant to the training need analysis submitted by seniors to bridge competence gap related to the development of certain division among other High Impact Presentation Skill, Leadership For Manager, Preventive Maintenance, Fundamental Leadership, Negotiation Skill and Project Management.

Human Resources capacity improvement is crucial as business growth and competition in the future will become stricter. Hence, the Company does not only provide trainings on technical skills, but also on soft skills, such as teamwork, communication skills, and mentorship on the values of the Company and entrepreneurship. The Company also puts attention to its employees’ career path based on their performance and Company’s condition. In the future, the Company has planned for possible synergies with affiliated companies that may open opportunities for employees to gain knowledge from abroad (overseas training) as the result of Company’s interactions with various multinational companies.

Introduction of The CompanyAt the early stage of employee recruitment, each employee will be given an induction training to understand about the values and regulations of the Company. The training encompasses:

Basic Induction TrainingBasic Induction Training is organized and implemented by HRD-GA Department for every new employee working at the Company. The training aims to debrief the the employees on the Company’s technical regulations as well as work schedule, and to incorporate sense of belonging and responsibility on the Company. In regard to such objective, each basic induction training held by the Company will give entry points in the form of description on:

a. Benefits of participation in BPJS Ketenagakerjaan and BPJS Kesehatan

All Companies are required to engage their employees in both programs. Detailed exposure on the protection in Manpower aspect as well as health insurance for the Company will be explained so that all employees will be confortable and able to focus more on their work, hence, their performance will be more optimum and will improve work productivity.

b. Code of Ethics This point will help raise awareness on binding regulations

in the Company, such as good corporate governance ethics, which will serve as the foundation in building corporate culture that is credible, competitive and transparent in its management. These training materials are intended for all levels of employee in all departments and, ultimately, for increasing the sense of pride of employees to become a part of PT. Dua Putra Utama Makmur Tbk.





Jumlah Karyawan dan Data Pengembangan KaryawanKomposisi Karyawan Perseroan Menurut Jenjang Status Karyawan

Komposisi Karyawan Perseroan Menurut Jenjang Kepangkatan

Komposisi Karyawan Perseroan Menurut Jenjang Pendidikan

Komposisi Karyawan Perseroan Menurut Usia

Karyawan TetapPermanent Employee

Komisarisdan DirekturCommissioner and Director

S2 – S3 / Postgraduate Degree

Di atas 50 tahunAbove 50 years old

Perbandingan / Comparison




Karyawan TetapPermanent Employee

Komisarisdan DirekturCommissioner and Director

S2 – S3 / Postgraduate Degree

Di atas 50 tahunAbove 50 years old

Karyawan Tidak TetapNon Permanent Employee

General Manager

S1 / Undergraduate Degree

41 - 50 tahun / years old

Manager

Diploma


Supervisor

Non AkademiNon-Academic

Di bawah 30 tahunBelow 30 years old

Officer

Non-Staff

Karyawan Tidak TetapNon Permanent Employee

General Manager

S1 / Undergraduate Degree


Manager

Diploma


Supervisor

Non AkademiNon-Academic

Di bawah 30 tahunBelow 30 years old

Officer

Non-Staff

260 (23%)

(14%)

(50%)

0%

0%

(31%)

23%

(27%)

(40%)

(12%)

(15%)

(37%)

(54%)

(50%)

(37%)

(39%)

6

4

10

338

7

8

10

1.192

4

73

147

11

25

613

62

1.350

682

114

1.255

1.968

4

106

120

15

42

699

73

2.150

1.477

230

1.977

Total Employees and Data of Employee DevelopmentTotal Employee Composition Based on Employment Status

Total Employee Composition Based on Position

Total Employee Composition Based on Education

Total Employee Composition Based on Age

2018

2018

2018

2018

2017

2017

2017

2017



Profil Perseroan


Company Profile

Profil DireksiProfile of Board of Directors

Witiarso UtomoDirektur Utama / President Director

Kewarganegaraan / Citizenship

Usia / Age

Tanggal Lahir / Date of Birth

Domisili / Domicile

Dasar Pengangkatan / Basis of Appointment

Riwayat Pendidikan / Education Background Riwayat Karir / Career History

Indonesia

36 Tahun / 36 Years Old

18 April 1982

Jakarta

• Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham dengan Akta Nomor 08 tanggal 09 Mei 2012 / Resolution of the General Meeting of Shareholders with Deed Number 08 dated May 9, 2012

• Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Akta Nomor 46 Tanggal 21 Juni 2017 / Resolution of Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) Deed Number 46 dated June 21, 2017

Lulusan Sarjana Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi di STIE Stikubank tahun 2005 / Bachelor of Economics, majoring in Management from the Faculty of Economics of STIE Stikubank (2005)

• Direktur Utama PT. Dua Putra Utama Makmur Tbk (2012-sekarang) / President Director of PT. Dua Putra Makmur Tbk (2012 - current).

• Komisaris PT. Pandawa Putra Investama (2014-sekarang) / Commissioner of PT. Pandawa Putra Investama (2014 - current)

• Direktur CV. Dua Putra Dewa / Director of CV. Dua Putra Dewa (2008-2012)

• Industri Pengolahan Ikan / Fish Processing Industry (2005-2008)





Riwayat Karir / Career History• Direktur PT. Dua Putra Utama Makmur Tbk (24 Mei

2018-sekarang) / Director of PT. Dua Putra Utama Makmur Tbk (Mei 24- Current)

• Komisaris PT. Dua Putra Utama Makmur Tbk (2017-2018) / Commissioner at PT. Dua Putra Utama Makmur Tbk (2017- 2018)

• Direktur PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (2012-2017) /Director of PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (2012-2017)

• Direktur Utama PT Pandawa Putra Investama (2016-sekarang) / President Director of PT Pandawa Putra Investama (2016-Current)

• Direktur Marketing and Development Perseroan(2015-2017) / Director of Marketing and Development of the Company (2015-2017)

• Manager Umum CV Dua Putra Dewa (2008-2012) / General Manager CV Dua Putra Dewa (2008-2012)

• Manager Pemasaran PT Dua Putra Perkasa (2005-2008) /

Marketing Manager PT Dua Putra Perkasa (2005-2008)

Aris WidiartoDirektur / Director


Usia / Age


Domisili / Domicile


Indonesia


18 Mei 1981

Pati

• Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Akta Nomor 29 tanggal 24 Mei 2018 / Resolution of Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) Deed Number 29 dated May 24, 2018

Riwayat Pendidikan / Education BackgroundLulusan Sarjana Jurusan Psikologi di Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta tahun 2005 / Bachelor of Psychology from Sanata Dharma University, Yogyakarta (2005)



Profil Perseroan


Company Profile

Fenni Firman GunadiDirektur Independen / Independent Director


Usia / Age


Domisili / Domicile



Indonesia


24 April 1965

Bogor

• Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Akta Nomor 57 tanggal 27 Oktober 2018 / Resolution of Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) Deed Number 57 dated October 27, 2018

Lulusan Sarjana Jurusan Ekonomi di Universitas Padjajaran tahun 1983 / Bachelor of Economics from Padjadjaran University in 1983

• Direktur Independen PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (2018- saat ini) / Independent Director in PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (2018 - current)

• Direktur PT Aryana Tirta Lines (Affiate Co 2016- saat ini) / Director of PT Aryana Tirta Lines (Affiate Co 2016-current)

• Sekretaris Perusahaan - Kepemilikan PT Caraka Tirta Pratama Group (2015 - saat ini) / Corporate Secretary - Holding of PT Caraka Tirta Pratama Group (2015 – current)

• CFO Usaha Bhayangkara Putra (2012 - 2013) / CFO of Usaha Bhayangkara Putra (2012 - 2013)

• Pelatihan Eksekutif - Biro Sistem & Pengembangan Bank Ekspor Impor Indonesia (1989-1990) / Executive Training – System & Development Bureau of Bank Ekspor Impor Indonesia (1989-1990)





Risma Ardhi ChandraKomisaris Utama / President Commissioner


Usia / Age


Domisili / Domicile



Indonesia


11 Mei 1976

Pati

• Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Akta Nomor 57 tanggal 27 Oktober 2018 / Resolution of Extraordinary

General Meeting of Shareholders (EGMS) Deed Number 57 dated October 27, 2018

Lulusan Sarjana Jurusan Teknik Elektro di Universitas Soegijapranata tahun 2001 / Bachelor of Engineering, majoring in Electrical Engineering from Universitas Soegijapranata (2001)

• Komisaris Utama di PT. Dua Putra Utama Makmur Tbk (2018- sekarang) / President of Commissioner at PT. Dua Putra Utama Makmur Tbk (2018 – current)

• Direktur Keuangan, SDM & IT di PT. Dua Putra Utama Makmur Tbk (2017-2018) / Director of Finance, HR & IT at PT. Dua Putra Utama Makmur Tbk (2017 – 2018)

• Direktur SDM & IT di PT. Dua Putra Utama Makmur Tbk (2012-2017) / Director of HR & IT at PT. Dua Putra Utama Makmur Tbk (2012-2017)

• Direktur di PT Pandawa Putra Investama (2014-sekarang) / Director at PT Pandawa Putra Investama (2014 - current)

• Direktur Keuangan Perseroan (2015-sekarang) / Finance Director of the Company (2015 - current)

• Direktur PT Indo Pratama Network (2008-Sekarang) / Director at PT Indo Pratama Network (2008 - current)

• Staff PT PLN (Persero) APJ Kudus (2002-2008) / Staff PT PLN (Persero) APJ Kudus (2002-2008)

Profil Dewan Komisaris Profile of Board of Commissioners



Profil Perseroan


Company Profile

Tony SumartonoKomisaris Independen / Independent Commissioner


Usia / Age


Domisili / Domicile



Indonesia


22 Oktober 1960

Tangerang Selatan

• Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Akta Nomor 57 tanggal 27 Oktober 2018 / Resolution of Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) Deed Number 57 dated October 27, 2018

Lulusan Sarjana Jurusan Ekonomi di Universitas Padjajaran di Bandung tahun 1986 / Bachelor of Economy from Padjajaran University, Bandung (1986)

• Komisaris Independen PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (2018- sekarang) / Independent Commissioner at PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (2018 – current)

• Direktur PT Globalindo Multifinance (2017- saat ini) / Director of PT Globalindo Multifinance (2017-current)

• Direktur Cakrawala Tunggal Sejahtera (Jan 2016 - Des 2016) / Director of Cakrawala Tunggal Sejahtera (Jan 2016 – Dec 2016)

• Direktur PT Solusi Prima Artha (Jun 2014 - Des 2016) / Director of PT Solusi Prima Artha (Jun 2014 - Dec 2016)

• Staf Bank Duta (1984-1986) / Staff of Bank Duta (1984-1986)





Fabianus SudjatmokoKomisaris / Commissioner


Usia / Age


Domisili / Domicile



Indonesia


15 Januari 1957

Jakarta

• Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Akta Nomor 29 tanggal 24 Mei 2018 / Resolution of Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) Deed Number 29 dated May 24, 2018

Dowling College University pada tahun 1996 untuk memperoleh Master of Business Administration, Keuangan dan Konsentrasi Perbankan / Dowling College University in 1996 to obtain a Master Of Business Administration, Finance and Banking Concentrations.

• Komisaris di PT. Dua Putra Utama Makmur Tbk (30 Mei 2017- sekarang) / Commissioner at PT. Dua Putra Utama Makmur Tbk (May 30, 2017 - current))

• Direktur Keuangan dan Umum PT. Sumber Segara Primadaya (Mei 2017-Des 2017) / Finance and General Affairs Director Of PT. Sumber Segara Primadaya (May 2017-Dec 2017)

• Komisaris Utama / Komisaris Independen PT. BNI Sekuritas (Oktober 2015 - Des 2017) / President Commissioner/ Independent Commissioner of PT. BNI Sekuritas (Oct 2015 – Dec 2017)

• General Manager PT Bank Pembangunan Jawa Barat Tbk. (November 2012 - Apr 2015)

• Treasury Division of Forex Dealer (1983-1989)



Profil Perseroan


Company Profile

Menjadi perusahaan perikanan terkemuka di dunia.

PT Dua Putra Utama Makmur Tbk bertekad untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan serta melakukan perbaikan terus menerus guna mencapai kepuasan pelanggan melalui penyediaan produk yang kompetitif dan bermutu tinggi, rantai penyediaan yang optimal dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia.

PT Dua Putra Utama Makmur Tbk is determined to fulfill customer requirement and expectation and perform to continuous improvement in order to achieve customer satisfaction by providing competitive and high quality products, optimizing supply chain and improving the competence of human resources.

Being the leader of fisheries company in the world.

Visi dan Misi

Pernyataan Peninjauan dan Penyetujuan Visi dan Misi

Vision and Mission

Statement of Review and Approval of Vision and Mission

Makna Visi

PT Dua Putra Utama Makmur Tbk adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan perikanan berwawasan global yang mempunyai target untuk menjadi perusahaan pengolahan perikanan terkemuka di dunia.

Makna Misi

PT Dua Putra Utama Makmur Tbk memiliki komitmen dalam membuat produknya untuk selalu mengikuti standar yang diakui internasional untuk memaksimalkan produktivitas dengan tidak berdampak negatif pada keberlanjutan usaha.

Visi dan Misi Perseroan telah ditinjau dan disetujui oleh Dewan Komisaris dan Direksi melalui SK No: 200A/DPUM/X/2016

Meaning of Vision

PT Dua Putra Utama Makmur Tbk is a company engaging in the field of fishery processing having a global perspective and objective to become the leading fish processing company in the world.

Meaning of Mission

PT Dua Putra Utama Makmur Tbk is committed to ensuring that its products are always in line with the internationally-recognized standards in order to maximize productivity without having to create negative impact on business sustainability.

The Company’s Vision and Mission have been reviewed and approved by the Board of Commissioners and Board of Directors by virtue of No: 200A/DPUM/X/2016

Misi

Visi

Mission

Vision





Kami berkomitmen untuk memproduksi produk yang mengikuti standar Kualitas, Keamanan Pangan, Legal, Kesehatan dan Keamanan Lingkungan, Halal, dan Berkelanjutan dengan mengikuti standard yang ditetapkan di negara tujuan seperti Jepang, US FDA (USA), BRC/EEC (EU), AQIS (AUS/New Zealand), CFIA (Canada), Best Aquaculture Practices Certification (BAP). Untuk memastikan komitmen kami pada kualitas, keamanan dan kelegalan produk, maka perusahaan dengan tegas menerapkan program HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) dan Quality Management System (ISO 9001:2008), Halal Assurance System (HAS) dan Program Keamanan Pangan dan Prosedur/Instruksi kerja yang ditetapkan Perusahaan.

Manajemen Perusahaan secara terus menerus mengkaji ulang dan mengadakan pelatihan terhadap karyawan dan menyediakan fasilitas pendukung demi terselenggaranya program ini sebagai bentuk perbaikan di segala lini. Kebijakan Manajemen mengutamakan kerjasama tim, komunikasi yang efektif, serta menerapkan sistem tata kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) di semua departemen.

We are committed to delivering products that follw the standards of Quality, Food Safety, Legality, Environmental Health and Safety, Halal, and Sustainability by adjusting to the standards employed in destined countries, such as Japan, US FDA (USA), BRC/EEC (EU), AQIS (AUS/New Zealand), CFIA (Canada), and Best Aquaculture Practices Certification (BAP). To ensure the Company’s commitment to product quality, safety and legality, the Company firmly implements the HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) program and Quality Management System (ISO 9001:2008), Halal Assurance System (HAS) as well as Food Safety Program and Work Procedures/Instructions set forth in the Company’s regulations.

The Company’s management continuously reviews and holds training for employees as well as providing supporting facilities for the sake of the proper implementation of the program in order to improve all of its levels. The policies undertaken by the Management prioritize teamwork, effective communication, and Good Corporate Governance (GCG) implementation in all departments.

KebijakanMutuQuality Policy



Profil Perseroan


Company Profile

GOODPERFORMANCE

INTEGRITY

ACCOUNTABILITY

NATIONALISM

TEAM WORK

Berkomitmen tinggi dan berani mengemukakan pendapat secara jujur, terbuka dan realistis

Committed and dare to express opinions with honesty, open and realistic

Perusahaan secara konsisten menanamkan nilai-nilai budaya perusahaan yang telah ditanamkan oleh manajemen sejak anggota Perusahaan bergabung. Nilai-nilai yang ditanamkan tersebut adalah sebagai berikut:

The Company has consistently integrated its culture and values to all management levels and employees starting from their first joining the Company. The values are as follows:

Budaya PerusahaanCorporate Culture

G

I

A

N

T

Mengutamakan hasil yang terbaik untuk seluruh pemangku kepentingan (stakeholders)

Prioritizing the best outcome for all stakeholders

Bekerja secara Profesional, inovatif dan kreatif dengan kejelasan fungsi dan pertanggung-jawaban yang jelas dalam menjalankan tugas

Working professionally, innovatively and creatively with clarity of functions and clear accountability in performing their duties

Bekerja untuk mencapai, mempertahankan dan memakmurkan kesejahteraan dengan semangat kebangsaan

Working to achieve and maintain prosperity with the spirit of nationalism

Memiliki kemampuan membangun komunikasi yang baik dengan orang lain atau kelompok untuk mencapai tujuan perusahaan

Having the ability to establish good communication with other person or group to achieve the goals together





Komposisi pemegang saham Perseroan per 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

Berikut adalah 20 pemegang saham terbesar Perseroan per 31 Desember 2018:

As of December 31, 2018, the shareholder composition of the Company is as follows:

The following is a list of top-20 shareholders of the Company per December 31, 2018:

Komposisi Pemegang SahamShareholder Composition

Jenis PemilikOwner Category

Jumlah Pemegang Saham Number of Shareholders

Jumlah SahamNumber of Shares (Nominal)

Persentase KepemilikanOwnership Percentage

Pemodal NasionalDomestic Investors

Perorangan IndonesiaIndonesian Individuals

1,580 184,397,117 4,417%

Badan Usaha Nasional Domestic Business Entities

19 1,570,438,200 37,615%

AsuransiInsurances

0 0 0%

YayasanFoundations

5 313,768,100 7,515%

Koperasi Cooperatives

0 0 0%

Lain-lain (Nasional)Others (Domestic)

9 240,624,983 5,763%

Subtotal 1.613 2,309,228,400 55,311%

Pemodal AsingForeign Investors

Perorangan AsingForeign Individuals

6 355,500 0,009%

Badan Usaha AsingForeign Business Entities

5 1,865,416,100 44,681%

Lain-lain (Asing)Others (Foreign)

0 0 0%

Subtotal 11 1.865,771.600 44,689%

Total 1.624 4.175.000.000 100%

NoNamaName

Status PemilikOwner Status


Persentase Kepemilikan

Ownership Percentage

1 PT PANDAWA PUTRA INVESTAMABadan Usaha Nasional Domestic Business Entity

2.107.284.500 50,47%

2 UOB KAY HIAN PTE LTDBadan Usaha Asing Foreign Business Entity

545.454.500 13,06%

3 UOB KAY HIAN PTE LTDBadan Usaha Asing Foreign Business Entity

386.465.500 9,26%



Profil Perseroan


Company Profile

NoNamaName

Status PemilikOwner Status


Persentase Kepemilikan

Ownership Percentage

4REKSA DANA TERPROTEKSI BNIAM PROTEKSI LXIV

Lain-lain (Nasional) Other (Domestic)y

190.570.000 4,56%

5 DANA PENSIUN PERTAMINALain-lain (Nasional) Other (Domestic)y

172,602,200 4,13%

6 PERUM JAMKRINDOBadan Usaha NasionalDomestic Business Entity

163.636.300 3,92%

7 JIMMY SUTOPOBadan Usaha AsingForeign Business Entity

114.044.900 2,73%

8 BNI SECURITIES, PTLain-lain (Nasional) Other (Domestic)y

103.686.400 2,48%

9 DPP INHOUSE 2Lain-lain (Nasional) Other (Domestic)y

86.300.900 2,07%

10 PT. ASABRI (Persero)AsuransiInsurance

53,338,700 1,28%

Kepemilikan saham Perseroan oleh anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan baik secara langsung maupun secara tidak langsung per 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2018, share ownership of the Company by members of Board of Commissioners and Board of Directors, both directly and indirectly, is as follows:

NamaName

JabatanPosition


Persentase KepemilikanOwnership Percentage

Risma Ardhi ChandraKomisaris Utama President Commissioner

937.500 0,02%

Fabianus SudjatmokoKomisaris Commissioner

Nihil 0%

Tony SumartonoKomisaris Independen Independent Commissioner

Nihil 0%

Witiarso UtomoDirektur UtamaPresident Director

Nihil 0%

Aris WidiartoDirekturDirector

937.500 0,02%

F Firman GunadiDirektur IndependenIndependent Director

Nihil 0%





Entitas AsosiasiAsociation Entity

Nama PerusahaanCompany Name

KepemilikanOwnership

Kegiatan UsahaBusiness Activity

Alamat Perusahaan

Company AddressStatus

50%

a. Industri-industri pengolahan hasil-hasil laut serta bidang usaha terkait;Marine product processing and other related business;

b. Perdagangan makanan dan minuman, mencakup produk daging, produk perikananFood and beverage trading, including meat and fishery products;

c. Perdagangan hasil perikananTrading of fishery products;

d. Perdagangan hasil pertanianTrading of agriculture products;

e. Perdagangan makanan dan minuman hasil pertanian / Trading of food and beverage from agriculture;

f. Perdagangan makanan dan minuman hasil peternakan dan perikananTrading of food and beverage from livestock and fishery;

g. Perdagangan daging dan daging olahanTrading of meat and processed meat products;

h. Perdagangan hasil olahan perikananTrading of fishery processed products.

Jl. Mampang Prapatan Raya

17E-F, Mampang Prapatan, Jakarta

Selatan.

Belum Beroperasi

Idle

Tanggal Date

Aksi Korporasi Corporate Action

Jumlah Saham Yang Ditransaksikan Total Shares in Transaction

Jumlah Saham Seluruhnya Total Shares

Nilai Nominal Saham Nominal Value of Share

Harga Saham Sebelum Aksi Korporasi Share Price Before Corporate Action

Harga Saham Setelah Aksi KorporasiShare Price After Corporate Action

30 November 2015November 30, 2015

Penawaran Umum PerdanaInitial Public Offering (IPO)

1.675.000.000

4.175.000.000

Rp550

-

Rp550 (harga penawaran)(offering price)

Kronologis Pencatatan Saham Share Listing Chronology



Profil Perseroan


Company Profile

Struktur Grup Perusahaan

Kronologis Penerbitan dan/atauPencatatan Efek Lainnya

Company Group Structure

Ultimate Shareholder DPUM (Desember 2018)

100% Listed on Indonesia Stock Exchange

Chronology of Other Securities Issuance and/or Listing

Perseroan tidak pernah menerbitkan dan/atau mencatatkan efek lainnya selain saham.

The Company does not issue and/or list other securities aside from its shares.

PT Pandawa Putra

Investama(50,47%)

Aris Widiarto(0,02%)

PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (50%)

Risma Ardhi Chandra

(0,02%)

Others(49.49%)





Lembaga/Profesi Penunjang Pasar Modal Capital Market Supporting Institutions/Professions

Profil Lembaga/Profesi Penunjang Pasar Modal

Profile of Capital Market Supporting Institution/Profession

Dasar Hukum Penugasan/PenunjukanLegal Basis of Appointment

Periode Penugasan

Term of Assignment

Jasa Yang Diberikan

Service Rendered

Sertifikasi Yang

Dimiliki Certification Owned by Institution/Profession

Fee

KAP Kosasi, Nurdiyaman, Tjahjo, Mulyadi dan Rekan Public Accountant of Kosasi, Nurdiyaman, Tjahjo, Mulyadi dan RekanGedung Cyber 2 Tower 20th floor, Jl. H.R Rasuna Said Blok X-5 Jakarta 12950, IndonesiaTlp : (021) 2553 – 9200Fax : (021) 2553 – 9298

Personil yang bertugas AP (Akuntan Publik) Personnel assigned AP (Public Accountant)Nama : Emanuel H. Pranadjaja, CA, CPANo. Registrasi AP.0929No. STTD : 193/BL/STTD-A/2017Tahun Penugasan 2018

KAP Public Accounting FirmNama : KAP Kosasi, Nurdiyaman, Tjahjo, Mulyadi dan RekanSTTD : KAP-00036/PM.22/2-17Website : www.crowehorwath.co.id

Surat Penunjukan Perseroan No. KNMT&R/0048/08/2018/EHP tanggal 23 Agustus 2018 yang ditandatangani oleh Direktur Perseroan.

Letter of Appointment of the Company No. KNMT&R/0048/08/2018/EHP dated August 23, 2018, signed by the Company’s Director of the Company

2018 Audit Umum General Audit

Rp 500.000.000

Profil Lembaga/Profesi Penunjang Pasar ModalProfile of Capital Market Supporting Institution/Profession

Dasar Hukum Penugasan/PenunjukanLegal Basis of Appointment

Biro Administrasi Efek (BAE)PT Raya Saham Registra(d/h PT Risjad Salim Registra) / Share Registrar of PT Raya Saham Registra (previously PT Risjad Salim Registra) Gedung Plaza Sentral Lt. 2, Jl. Jend. Sudirman Kav. 47-48 Jakarta, Indonesia

Surat Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-79/PM/1991 tertanggal 18 September 1991 tentang Pemberian Izin Usaha

Decision Letter of Chairman of Bapepam No. Kep-79/ PM/1991 dated September 18, 1991, on Provision of Business Permit

Notaris / NotaryDr. R. Djoko Setyo Hartono Widagdo, SE, MM, SH, MKn. Jl. Diponogoro No. 724 Ungaran, Kabupaten Semarang 50511Tlp (024) 692 1019Fax (024) 692 1564

Surat Penunjukan No. 96/not/IV/2018 tertanggal 18 April 2018

Decision Letter No. 96/not/IV/2018 on April 18, 2018



Profil Perseroan


Company Profile

Informasi Pada Website PerusahaanInformation on Company Website

Investor dan masyarakat umum dapat mengakses informasi yang dibutuhkan melalui halaman situs resmi Perseroan www.duaputra.com. Situs ini memuat segala informasi terkini mengenai harga saham, aksi korporasi, hingga berita-berita seputar Perseroan. Bagi masyarakat umum dan investor yang membutuhkan informasi yang lebih komprehensif, situs ini juga memuat Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Audit maupun Interim yang dapat diunduh kapan saja.

Informasi detail terkait Perseroan seperti:

a. Pemegang saham,b. Kode Etik,c. Rapat Umum Pemegang Saham,d. Laporan Keuangan,e. Laporan Keuangan Publikasi Triwulan,f. Laporan Keuangan Publikasi Tahunan,g. Laporan Tahunan,h. Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan,i. Profil Direksi & Dewan Komisaris, danj. Piagam Direksi & Dewan Komisaris

dimuat secara rinci di dalam situs perseroan yaitu www.duaputra.com

Investors and public can access the required information through the Company’s official website at www.duaputra.com. This site contains all of the latest information regarding share price movement, corporate action, and news update about the Company. For public and investors who require more comprehensive information, the site also contains the Annual Report and Annual Audited Financial Statements as well as Interim Financial Statements that can be accessed anytime.

Detailed information regarding the Company, such as:a. Shareholders,b. Code of Conduct,c. General Meeting of Shareholders,d. Financial Statements,e. Quarterly Financial Statements,f. Annual Financial Statements,g. Annual Report,h. Corporate Governance Implementation Report,i. Profiles of Board of Directors and Board of Commissioners,

andj. Board Charter of Board of Directors and Board of

Commissioners,

is contained specifically in the Company website at www.duaputra.com.






Prioritizing the best outcome for all stakeholders.



Profil Perseroan


Company Profile

Peta Jaringan dan Wilayah OperasionalNetwork and Operational Area Map





Expor Ikan dan Udang

Distribusi Lokal Ikan dan Udang

Fish and Shrimp Export

Fish and Shrimp Local Distribution

• China• Vietnam• Japan• Malaysia• India• Oman• Thailand • Hongkong

• Medan• Palembang• Riau• Bengkulu• Jambi• Padang• Lampung• Banten

• UAE• South Korea• Bahrain• Singapore• Australia• Taiwan• USA

• Jakarta• Jawa Barat• Jawa Tengah• Yogyakarta• Jawa Timur• Bali• Manado• Makassar



Profil Perseroan


Company Profile





ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMENMANAGEMENT DISCUSSIONAND ANALYSIS



Profil Perseroan



Tinjauan Ekonomi Global

Tinjauan Ekonomi Nasional

Global Economic Growth

Nasional Economic Growth

Perekonomian global tahun 2018 juga diwarnai dengan ketidakpastian, khususnya terkait arus investasi. Kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) yang beberapa kali menaikan tingkat suku bunga, membuat banyak investor yang menarik investasinya dan mengalihkannya ke Amerika Serikat (AS).

Perpindahan arus investasi tersebut juga membuat melemahnya nilai tukar hampir semua mata uang terhadap Dolar AS. Hal yang sama juga berlaku terhadap nilai tukar Rupiah yang hampir sepanjang tahun mengalami pelemahan terhadap Dolar AS.

Perang dagang Amerika Serikat (AS) dan Cina menjadi faktor yang mengancam atau setidaknya menghambat pertumbuhan ekonomi di banyak negara. Dalam kurun waktu Januari hingga September 2018, kedua negara saling membalas menaikkan tarif impor berbagai komoditi untuk menghambat masuknya barang-barang dari rivalnya. Hingga bulan Januari 2019, negosiasi masih belum menunjukkan akan adanya titik temu.

Pada tahun 2018, ekonomi global masih dibayangi oleh ketidakpastian yang berkelanjutan. Indikator ekonomi di AS menunjukkan perbaikan, tetapi China, ekonomi terbesar kedua di dunia, dan beberapa ekonomi utama lainnya mencatat pertumbuhan melambat. Kondisi ekonomi global berdampak pada perekonomian Indonesia sampai batas tertentu. Aliran modal yang fluktuatif dan defisit transaksi berjalan yang lebih tinggi adalah tantangan utama karena lingkungan global yang dinamis.

Permasalahan ini diperkirakan masih akan bergulir di 2019 dan efeknya masih harus diwaspadai. Bagi negara-negara Asia, termasuk Indonesia, kerentanan berkaitan dengan aktivitas ekspor karena perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia ini akan berdampak pada supply chain global dan perlambatan ekonomi Cina. AS dan Cina termasuk dalam tiga besar tujuan ekspor Indonesia.

Ketidakpastian ekonomi global juga berdampak pada neraca perdagangan Indonesia yang mengalami defisit sebesar 8,57 milIar Dolar AS, karena pertumbuhan impor jauh lebih besar dibandingkan pertumbuhan ekspor. Ini merupakan kali pertama dalam 4 tahun terakhir neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit.

Menyikapi berbagai kondisi tersebut, pemerintah dan Bank Indonesia (BI) telah mengambil berbagai kebijakan untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia. Sepanjang tahun 2018, BI tercatat 6 (enam) kali menaikan suku bunga acuan BI

In 2018, the global economy was also colored with uncertainty, especially in terms of investments flow. The US Central Bank (The Federal Reserve System/the Fed) policy which increased interest rates several times, resulting in investors withdrewing their investments and diverting to the US.

The investment flow movement also weakened the exchange rate of almost every currency against US Dollar. This was also applied to Rupiah, which weakened against US Dollar throughout the year.

The trade war between United States (US) and China was a factor that threatened or at least hindered economic growth in many countries. In the period of January to September 2018, the two countries launched retaliatory exchanges of import tariff hikes on various commodities to prevent the entry of goods from their rivals. As of January 2019, there is yet a conclusion to negotiations.

In 2018, the global economy was still overshadowed by ongoing uncertainty. Economic indicators in the US showed improvements, but China, the world’s second largest economy, and some other major economies recorded slowing growth. Global economic conditions impacted Indonesia’s economy to a certain extent. Volatile capital flows and a higher current account deficit were major challenges due to the dynamic global environment.

This problem is expected to continue in 2019 and the effects must still be watched. For Asian countries, including Indonesia, there are vulnerabilities related to export activities as the trade war between the world’s two largest economies will have an impact on the global supply chain and economic slowdown in China. The US and China have been among the top three destinations for Indonesian exports.

The uncertainties in global economic also affected Indonesia balance of trade which suffered a deficit of 8.57 billion US Dollars, because the import growth was far higher than the export’s. This was the first in four years that Indonesian Balance of trade experienced a deficit.

Responding to those condititions, the Government and BI had taken various policies to save the Indonesian economy. Throughout 2018, BI was recorded a 6 (six) times increase in the BI 7-Day Repo Rate, from 4.25% at the beginning of the year to





7-Day Repo Rate, yaitu dari 4,25% pada awal tahun hingga menjadi 6,0% pada akhir tahun 2018. Kebijakan moneter ini meminimalkan volatilitas dalam aliran modal di tengah kinerja ekspor yang rendah dan meningkatnya impor barang modal, bahan baku dan barang konsumen. Kebijakan tersebut terbukti berhasil membuat nilai tukar Rupiah kembali mengalami penguatan hingga ke level Rp14.450/Dollar AS. Rupiah relatif lebih stabil dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya.Pemerintah dan regulator mempertahankan inflasi, yang mengakhiri tahun pada 3,1%, dalam kisaran yang telah ditentukan.

Di tahun 2018, Indonesia termasuk negara yang mengalami pertumbuhan cukup baik terus bergerak positif. Walau pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2018 ini masih berada di bawah target yang ditetapkan Pemerintah, yaitu sebesar 5.2% namun masih lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi tahun 2017 sebesar 5.07% dan mata uang rupiah juga sempat terdepresiasi hingga 15%, tetapi karena fondasi ekonomi Indonesia dan kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah sehingga Indonesia tetap mampu mendorong pertumbuhan, dimana Produk Domestik Bruto (PDB) meningkat 5.15% dibandingkan dengan tahun 2017. Pertumbuhan ini juga ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang mencakup lebih dari setengah total PDB dan ekspor barang yang hampir mencapai 20% dari total PDB.

Meskipun kondisi ekonomi global tidak menentu, ekonomi Indonesia terus tumbuh. Tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah salah satu yang tertinggi di Asia, didukung oleh proyek infrastruktur Pemerintah, kegiatan investasi, dan konsumsi domestik yang tinggi.

6.0% at the end of 2018. This monetary policy minimized volatility in capital flow in the midst of modest export performance and the increasing import of capital goods, raw materials and consumer goods. The policy was proven to be effective, with the Rupiah exchange rate getting back to Rp14,450/US Dollar. the Rupiah was relatively more stable compared to other emerging countries.The Government and regulators maintained inflation, which ended the year at 3.1%, within the predetermined range.

In 2018, Indonesia was among countries that experienced good growth and continued to improve become positive. Although the economic growth throughout 2018 was still below the target set by the Government, which was 5.2% Although the economic growth throughout 2018 was still below the target set by the Government, which was 5.2%, however, still higher than economic growth of 5.07% in 2017 and the rupiah at some period was also depreciated by up to 15%, but caused by Indonesia’s economic foundation and policies taken by the government were still able to drive growth, resulting in 5.15% GDP growth compared to 2017. The growth was supported by household consumption constituting more than half of total GDP, and goods exports constituting nearly 20% of total GDP.

Despite global economic conditions are uncertain, The Indonesian economy continues to grow. Indonesia’s economic growth rate is one of the highest in Asia, supported by Government infrastructure projects, investment activities, and high domestic consumption


Profil Perseroan



Secara keseluruhan, Indonesia mempertahankan stabilitas ekonomi dan sistem keuangan yang tangguh, sehingga meningkatkan PDB per kapita negara tersebut menjadi USD 3.927 pada tahun 2018. Berkembangnya kelas menengah dan populasi produktif yang besar bergabung untuk memiliki efek positif pada ekonomi domestik.

Adapun untuk tahun 2019, Bank Indonesia sebagai bank sentral memproyeksikan angka pertumbuhan PDB Indonesia akan berada di kisaran 5,0-5,4%, sedangkan pemerintah menetapkan target pertumbuhan PDB sebesar 5,3% dalam APBN 2019. Dari lembaga-lembaga internasional, beberapa proyeksi angka pertumbuhan di antaranya 5,1% (International Monetary Fund), 5,2 persen (World Bank), dan 5,3% (Asian Development Bank).

Di tahun 2019, salah satu aspek yang perlu menjadi perhatian yang dapat mempengaruhi perekonomian Indonesia adalah akan dilaksanakannya pemilihan umum (pemilu) presiden, wakil presiden dan anggota legistlatif yang akan berlangsung serentak pada tanggal 17 April 2019. Indonesia sendiri telah memiliki pengalaman panjang menjalankan pemilu secara aman, tertib, adil dan demokratis yang kualitasnya diakui oleh negara-negara lain dan lembaga-lembaga internasional.

Overall, Indonesia maintains economic stability and a resilient financial system, bringing the increase in the country’s GDP per capita to USD3,927 in 2018. The growing middle class and a large productive population combined to have a positive effect on the domestic economy.

For 2019, Bank Indonesia as the central bank projects Indonesia’s GDP growth to be in the range of 5.0-5.4%, while the government has set a GDP growth target of 5.3% in the 2019 State Budget. From international institutions, several projections of growth include 5.1% (International Monetary Fund), 5.2% (World Bank), and 5.3% (Asian Development Bank).

In 2019, one aspect that need attention for the country that can affect the Indonesian economy is the general election of the president, vice president and legislative members that will take place simultaneously on April 17, 2019. Indonesia itself has had long experience in running safe, orderly, fair and democratic elections whose quality is recognized by other countries and international institutions.

Tinjaun Sektor Perikanan 2018Overview of Fisheries Industry in 2018

Pemulihan ekonomi global telah meningkatkan pengeluaran konsumen untuk protein hewani seperti makanan laut. Hal ini, dikombinasikan dengan keseimbangan “Supply-Demand” yang semakin ketat, maka proyeksi masa depan pasar makanan laut global semakin positif. Asia, khususnya Cina, tetap menjadi pendorong utama pengembangan makanan laut global baik dari sisi pasokan maupun dari sisi permintaan.

The recovery of the global economy has increased consumers’ spending on animal proteins such as seafood. This, combined with a tightened supply demand balance, has led to positive forecasts on the future of the global seafood market. Asia, particularly China, remains the major driver of global seafood development on both the supply and demand side.





Dari perspektif produksi, produksi ikan dan makanan laut global telah meningkat secara mantap dengan CAGR lebih dari 2% selama tiga tahun terakhir, yaitu mencapai 179 juta ton pada tahun 2018. Hal ini sebagian besar merupakan hasil dari pertumbuhan budidaya, yang menyumbang hampir setengah dari total produksi ikan. Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa, ada kemungkinan bahwa dengan pertumbuhan tahunan yang konsisten 4-5% dalam produksi budidaya, ia akan menggantikan perikanan tangkap sebagai sumber utama ikan dalam dua tahun ke depan.

Pasar ikan dan makanan laut olahan secara keseluruhan telah tumbuh secara terus-menerus dengan CAGR 2,6 persen dalam beberapa tahun terakhir (2016-18), dengan nilai pasar global mencapai USD 81,0 miliar pada tahun 2018. Pertumbuhan ini dimasa depan diharapkan akan semakin cepat, sebagai akibat dari pemulihan ekonomi di pasar utama dan meningkatnya konsumsi makanan laut dan produksi budidaya.

Asia Pasifik (APAC) dan Eropa adalah contributor terbesar untuk pasar ikan olahan dan makanan laut global, diperhitungkan masing-masing sekitar 42 persen dan 36 persen dari nilai pasar global pada tahun 2018. Meskipun menjadi pasar terbesar, pertumbuhan APAC dan Eropa tetap rendah di tahun-tahun terakhir. Amerika Utara adalah pasar ikan dan makanan laut terbesar ketiga dengan mayoritas pemasok yang berasal dari APAC dan Amerika Latin.

Sementara pasar utama telah menunjukkan tanda-tanda “maturity”, pertumbuhan di pasar negara berkembang (Tengah Timur dan Afrika dan Amerika Latin) jauh lebih menarik, terutama di kategori makanan laut beku.

Timur Tengah dan Afrika adalah wilayah yang paling cepat berkembang dengan CAGR 13,7 persen (2016-18), dan diperkirakan mencapai USD 5,8 miliar pada tahun 2019. Pertumbuhan ini muncul dari konsumen yang membeli lebih banyak makanan laut premium sebagai hasil dari meningkatnya pendapatan, urbanisasi, kebiasaan konsumsi yang meningkat dan timbulnya perhatian terhadap masalah kesehatan.

From the production perspective, global fish and seafood production has increased steadily at a CAGR of over 2% over the past three years, reaching 179 million tons in 2018. This was largely the result of growth in aquaculture, which accounted for almost half of total fish production. According to the Food and Agricultural Organization of the United Nations, it is likely that with a consistent 4–5 percent annual growth in aquaculture production, it will overtake capture fisheries as the major source of fish within the next two years.

The overall processed fish and seafood market has been growing constantly at CAGR 2.6 percent in recent years (2016-18), with the global market value reaching USD 81.0 billion in 2018. Growth is expected to pace faster in the future, as a result of the economic recovery in key markets and increase in seafood consumption and aquaculture production.

Asia Pacific (APAC) and Europe are the largest contributors to the global processed fish and seafood market, accounting for 42 percent and 36 percent of the global market value in 2018, respectively. Despite being the largest markets, growth in APAC and Europe has remained low in recent years. North America is the world’s third largest fish and seafood market with the majority of suppliers coming from APAC and Latin America.

While the major markets have shown signs of maturity, growth in emerging markets (Middle East and Africa and Latin America) is much more attractive, especially in the frozen seafood categories.

The Middle East and Africa is the fastest growing region with a CAGR of 13.7 percent (2016-18), and is forecast to reach USD 5.8 billion in 2019. This growth arises from consumers purchasing more premium seafood as a result of rising disposable income, urbanization, evolving consumption habits and health concerns.

Source: Euromonitor

2016 2017 2018 2019F

Processed Fish and SeafoodMarket Value by Region.in USD Billion

Australia

CAGR (16-18)

Latin America

ME and Africa

0.0%

6.2%

13.7%

2016-18 (yoy)

0.0%

5.7%

9.4%

North America

Eastern Europe

Western Europe

0.8%

3.5%

2.4%

3.3%

3.9%

2.8%

1.0% 1.8%33.3 33.5 34.0 34.6

20.6 21 21.6 22.2

7.16.04.14.7

7.46.04.85.0

7.66.15.35.3

7.96.35.85.6

76.9 78.8 81.0 83.5


Profil Perseroan



Makanan laut menyumbang mayoritas dari pasar ikan dan makanan laut olahan global, mewakili 48 persen dari total pasar pada tahun 2018. Karena populasi global menjadi semakin sadar akan kesehatan dengan meningkatnya permintaan akan makanan berkualitas, kategori makanan laut adalah diperkirakan akan terus memimpin pasar. Namun, meskipun ukurannya besar, pertumbuhan diperkirakan akan tetap moderat selama beberapa tahun ke depan sekitar 2 persen. Konsumsi ikan dan makanan laut dingin sebagian besar didorong oleh konsumsi di wilayah APAC, terutama di Jepang dan Korea Selatan.

Di tengah kondisi ekonomi global dan nasional yang cukup fluktuatif, industri perikanan mengalami pertumbuhan yang sangat baik.

Di lain pihak, daya beli masyarakat juga mengalami perbaikan seiring dengan kondisi ekonomi yang berangsur-angsur membaik. Peningkatan daya beli masyarakat mendorong peningkatan penjualan produk perikanan.

Pertumbuhan ekonomi yang cukup baik tersebut memberikan dampak yang cukup baik terhadap industri perikanan. Dibandingkan tahun sebelumnya, industri perikanan mengalami pertumbuhan yang cukup baik. Masih rendahnya tingkat konsumsi daging ikan dan membaiknya daya beli masyarakat membuat industri perikanan tumbuh cukup baik sepanjang tahun 2018.

Secara keseluruhan, Indonesia mempertahankan kebebasan ekonomi dan sistem keuangan yang tangguh, sehingga meningkatkan PDB per kapita negara menjadi USD 3.927 pada tahun 2018. Berkembangnya kelas menengah dan populasi produktif yang lebih besar menghasilkan efek positif pada ekonomi domestik.

Selain itu, Pemerintah juga terus berupaya untuk menata industri perikanan yang dalam beberapa tahun terakhir mengalami ketidakseimbangan sehingga membuat harga mengalami fluktuasi yang cukup tajam. Sepanjang tahun 2018, Pemerintah mengeluarkan regulasi dalam rangka mengendalikan ketersediaan pasokan ikan.

Dengan kondisi tersebut, secara umum dapat disimpulkan bahwa industri perikanan sepanjang tahun 2018 masih mengalami pertumbuhan.

Seafood accounted for the majority of the global processed fish and seafood market, representing 48 percent of the total market in 2018. As the global population becomes increasingly health conscious with an increased demand for quality food, the processed fish and seafood category is expected to continue to lead the market. However, despite its large size, growth is expected to remain moderate over the next few years at about 2 percent. Consumption of processed fish and seafood is largely driven by consumption in the APAC region, especially in Japan and South Korea.

In the midst of fluctuative global and national economic conditions, the fishery industry experienced a very good growth.

On the other hand, the public’s purchasing power also increased in line with the recovery in economic conditions. The increasing public purchasing power had encouraged the increasing sales of fishery products.

The economic growth had a positive effect on the fishery industry. Compared to the previous year, the fishery industry experienced fairly good growth. The low level of fish consumption coupled with improvement in public purchasing power has spurred growth of the fishery industry during 2018.

Overall, Indonesia maintains freedom of a strong economic and financial system, so that increase the country’s per capita GDP to USD 3,927 in 2018. The development of the larger middle class and population productive that resulting a positive effect on domestic economy.

In addition, the Government continuously organise the fishery industry which in the last few years experienced suffered a supply and demand imbalance, causing the sharp price fluctuations. During 2018, the Government issued regulations in order to control supply availability of of fish stock.

Under the above-mentioned conditions, it can generally be concluded that the fishery industry throughout 2018 was still growing.

Commodity Value (USD) Volume (Kg)

Udang 1,302,330,216 147,164,696

Tuna-Cakalang-Tongkol 499,951,755 116,909,376

Cumi-Sotong-Gurita 371,250,812 103,408,432

Rajungan-Kepiting 370,144,098 21,577,304

Rumput Laut 213,461,393 154,367,195

Komoditas Lainnya 766,948,740 258,538,363

TOTAL 3,524,087,013 801,965,365*Data BPS Sementara 2018

Table Nilai dan Volume Ekspor Produk Perikanan dan Kelautan 2018





Salah satu indikator penguatan daya saing produk perikanan dan kelautan Indonesia adalah meningkatnya nilai ekspor tahun 2018 dibanding tahun 2017. Berdasarkan rekapitulasi data ekspor yang dilakukan oleh BPS, ekspor produk perikanan dan kelautan periode Januari – September 2018 telah mencapai USD 3,52 Milyar atau meningkat 11,06% dibanding periode yang sama tahun 2017.

Udang masih menjadi komoditas unggulan ekspor Indonesia di tahun 2018. Dari sisi nilai, udang menyumbang devisa sebesar USD 1,3 Milyar atau 36,96% dari total nilai ekspor, sedangkan jika dilihat dari volumenya udang hanya menyumbang 18,35% dari keseluruhan volume komoditas yang diekspor. USA, Jepang, Belanda dan China merupakan pasar utama produk udang Indonesia. Keempat negara tersebut menyerap lebih dari 85,62% produk udang Indonesia. Sedangkan dari sisi nilai, ekspor udang keempat negara tersebut mencapai 89,34% atau sebesar USD 1,16 Milyar dari keseluruhan udang yang diekspor Indonesia.

Cumi–Sotong–Gurita merupakan salah satu komoditas unggulan ekspor produk perikanan Indonesia setelah udang. China, Vietnam dan Taiwan menjadi tujuan utama Indonesia dalam melakukan ekspor Cumi–Sotong–Gurita. Pada periode Januari–September 2018, ekspor Cumi–Sotong–Gurita Indonesia mencapai USD 371 juta atau 10,53% dari keseluruhan nilai ekspor perikanan Indonesia. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2017, maka terlihat nilai ekspor komoditas Cumi–Sotong–Gurita mengalami peningkatan sebesar 52,46% atau setara dengan USD 128 juta sedangkan dari sisi volumenya meningkat sebesar 40,44% atau setara dengan 29,77 ribu ton.

Secara keseluruhan, untuk meningkatkan volume dan nilai ekspor produk perikanan pemerintah terus berupaya melakukan kegiatan promosi dan penjajagan di pasar potensial seperti timur tengah dan afrika . Selain itu, untuk menjaga kesinambungan di pasar tradisional seperti USA, Jepang dan Eropa, pemerintah juga terus berupaya menjaga hubungan baik melalui negosiasi perdagangan untuk mengatasi masalah hambatan perdagangan baik tarif maupun non tarif.

One indicator of strengthening the competitiveness of Indonesian fisheries and marine products is the increase in export value in 2018 compared to 2017. Based on the export data recapitulation conducted by BPS, fisheries and marine product exports for the period January - September 2018 have reached USD 3.52 billion or an increase of 11,06% compared to the same period in 2017.

Shrimp is still Indonesia’s leading export commodity in 2018. In terms of value, shrimp contributes foreign exchange of USD 1.3 billion or 36.96% of total export value, whereas when viewed from its volume shrimp only accounts for 18.35% of the overall volume of commodities exported. USA, Japan, the Netherlands and China are the main markets for Indonesian shrimp products. The four countries absorb more than 85.62% of Indonesian shrimp products. In terms of value, the four countries’ shrimp exports reached 89.34% or as much as USD 1.16 billion from the total shrimp exported by Indonesia.

Squid-Cuttlefish-Octopus is one of the leading export commodities of Indonesian fishery products after shrimp. China, Vietnam and Taiwan are Indonesia’s main objectives in exporting Squid-Cuttlefish-Octopus. In the period January-September 2018, the export of Indonesian Squid-Cuttlefish-Octopus reached USD 371 million or 10.53% of the total value of Indonesian fishery exports. When compared with the same period in 2017, the export value of the Squid-Cuttlefish-Octopus commodities increased by 52.46%, equivalent to USD 128 million, while in terms of volume it increased by 40.44%, equivalent to 29.77 thousand tons.

Overall, to increase the volume and value of export of fishery products, the government continues to strive to carry out promotional and exploration activities in potential markets such as the Middle East and Africa. In addition, to maintain continuity in traditional markets such as the USA, Japan and Europe, the government also continues to strive to maintain good relations through trade negotiations to overcome the problem of trade barriers both tariff and non-tariff.


Profil Perseroan



Tinjauan per Segmen UsahaPerformance of Business Segment

Kegiatan usaha Perseroan dibagi menjadi 2 (dua) segmen, yaitu ikan dan udang

IkanDi tahun 2018, Pendapatan dari segmen ikan tercatat sebesar Rp 818,55 miliar turun 14,47% dari tahun 2017 yang tercatat sebesar Rp 957,06 miliar. Penurunan tersebut terjadi dikarenakan turunnya produksi dan penangkapan ikan.

The Company divides its business into 2 (two) segments, namely, fish and shrimp

FishRevenue from fish segment in 2018 was recorded at Rp 818.55 billion, decreased by 14,47% from 2017 at Rp 957.06 billion. The decrease was caused by decreasing of production and fishing.

Kinerja Segmen Ikan berdasarkan pasar /Performance of Fish segment based on market

Uraian / Description

2018 2017 Selisih / Difference

miliar / billion miliar / billion miliar / billion %

Lokal / Local 786,76 863,64 (76,88) -8.90%

Ekspor / Export 31,78 93,42 (61,64) -65.98%

Total 818,55 957,06 (138,51) -14.47%

Jika dilihat dari kinerja penjualan berdasarkan pasar, di tahun 2018 penjualan ikan masih didominasi oleh penjualan pada pasar lokal yang sebesar Rp 786,76 miliar atau menurun 8,90% dari penjualan domestik di tahun 2017. Penurunan tersebut terjadi karena menurunnya permintaan ikan di pasar lokal.

Sedangkan penjualan ikan untuk pasar ekspor juga mengalami penurunan di mana tahun 2018 penjualan tercatat sebesar Rp 31,78 miliar atau turun sebesar 65,98%. Penurunan ini disebabkan oleh kebijakan Perseroan untuk mengurangi penjualan ekspor ikan yang dialihkan ke penjualan ekspor udang.

If seen from sales performance based on market, fish sales in 2018 was dominated by sales in local market at Rp 786.76 billion or decreased by 8.90% from domestic sales in 2017. The decrease was caused by decreasing demand for fish material raw product in local market.

Meanwhile, the sale of fish for the export market also decreased where in 2018 sales were recorded at Rp 31.78 billion, down by 65.98%. The decrease was caused by the Company’s policy to reduce the export sales of fish that were transferred to the export sales of shrimp.





Berikut adalah rincian kinerja penjualan berdasarkan area pasar. The following are detail of sales performance based onmarket area

Uraian / Description 2018 2017

Internasional / International Miliar/ billion Miliar/ billion

Pasar Asia / Asian Market 28,88 90,19

Pasar Non Asia / Non Asian Market 2,90 3,23

Jumlah / Total 31,78 93,42

Domestik / Domestic

Sumatera 19,16 18,67

Jawa / Java 763,06 841,82

Bali 1,09 0,63

Sulawesi 3,45 2,52

Jumlah / Total 786,76 863,64

Jumlah (A+B) / Total (A+B) 818,55 957,06

UdangDi tahun 2018, pendapatan dari segmen udang tercatat sebesar Rp143,64 miliar, menurun 55,68% dari tahun 2017 yang tercatat sebesar Rp324,10 miliar. Penurunan tersebut terjadi karena harga bahan baku yang meningkat sedangkan Perseroan tidak memiliki modal kerja yang mencukupi terhadap kenaikan harga yang meningkat pesat ini..

ShrimpRevenue from shrimp segment was recorded at Rp143.64 billion in 2018, decreased by 55.68% from 2017 at Rp324.10 billion. The decrease is due to the increase of raw material price meanwhile the Company had not sufficient working capital against rising price that increase significantly..

Kinerja Segmen Udang Berdasarkan Pasar /Performance of Shrimp Segment Based on Market

Uraian Description 2018 2017 Selisih / Difference

miliar / billion miliar / billion miliar / billion %

Lokal / Local 13,40 91,92 (78,52) -85.42%

Ekspor / Export 130,24 232,18 (101,94) -43.90%

Total 143,64 324,10 (180,46) -55.68%


Profil Perseroan



Kinerja penjualan segmen udang berdasarkan pasar, di tahun 2018 didominasi oleh penjualan pada pasar ekspor yang sebesar Rp130,24 miliar atau menurun 43,90% dari penjualan ekspor di tahun 2017. Penurunan juga terjadi pada penjualan udang untuk pasar domestik, dimana tahun 2018 penjualan tercatat sebesar Rp13,40 miliar atau turun sebesar 85,42%. Penurunan tersebut terjadi karena Perseroan tidak memiliki modal kerja untuk membeli bahan baku.

Berikut adalah rincian kinerja penjualan berdasarkan area pasar.

Performance of shrimp segment based on market in 2018 was dominated by sales in export market at Rp130.24 billion or decreased by 43.90% from Export sales in 2017. Shrimp sales for domestic market was decrease too, were recorded at Rp13,40 billion or decreased by 85.42%. The decrease was caused the Company had not working capital to buy raw material.

The following are the detail of sales performance based on market area

Uraian / Description 2018 2017

Internasional / International Miliar/ billion Miliar/ billion

Pasar Asia / Asian Market 129,15 224,57

Pasar Non Asia / Non Asian Market 1,09 7,61

Jumlah / Total 130,24 232,18

Domestik / Domestic

Jawa / Java 10,42 79,31

Luar Jawa/ Non Java 2,98 12,61

Jumlah / Total 13,40 91,92

Jumlah (A+B) / Total (A+B) 143,64 324,10

Kinerja KeuanganFinancial Performance

Laporan kinerja keuangan Perseroan di tahun buku 2018 disajikan dengan mengacu pada laporan keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan (member of Crowe Indonesia).

Di tengah kondisi ekonomi dan industry yang cukup menantang, perseroan masih dapat membukukan kinerja yang positif).

Uraian mengenai kinerja keuangan ini disusun berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan yang disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi keuangan yang berlaku umum di Indonesia (“PSAK”) untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018. Laporan keuangan tersebut telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik : Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan (member of Crowe Indoesia) dan mendapatkan opini wajar dalam semua hal yang material.

Bahasan kinerja keuangan Perseroan, disampaikan dengan memperhatikan penjelasan pada catatan Laporan Keuangan Konsolidasi dari pihak eksternal auditor tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Tahunan ini.

The Company’s financial performance report in the fiscal year 2018 is presented with reference to the financial statements audited by the Public Accounting Firm Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan (member of Crowe Indonesia).

The company is able to record a positive performance amidst the challenging economic and industrial conditions).

This financial performance review was compiled based on the Company’s Financial Statements which are presented according to the Generally Accepted Accounting Principles in Indonesia (“GAAP”) for the year ended 31 December 2018. The financial statements have been audited the Public Accounting Firm Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan (member of Crowe Indoensia) with fairly opinion in all material respects.

The discussion on the Company’s financial performance was submitted with due attention to the explanatory notes in the Consolidated Financial Statements prepared by external auditor as an integral part of this Annual Report.





Dalam miliar rupiah / In billion rupiah

Keterangan/ Description 2018 2017 Selisih/ Difference %

Aset Lancar/ Current Assets 1.061,65 1.009,28 52,37 5,19%

Aset Tidak Lancar/ Non-Current Assets 1.045,34 1.070,20 (24,86) -2,32%

Total Aset/ Total Assets 2.106,99 2.079,48 27,51 1,32%

Liabilitas Jangka Pendek/ Current Liabilities 624,11 562,57 61,54 10,94%

Liabilitas Jangka Panjang/ Non-Current Liabilities 76,63 120,74 (44,11) -36,53%

Liabilitas/ Liabilities 700,74 683,30 17,43 2,55%

Ekuitas/ Equities 1.406,25 1.396,17 10,08 0,72%

AsetTotal aset yang dimiliki oleh Perseroan tahun 2018 adalah sebesar Rp2.106,99 miliar angka ini meningkat sebesar 1,32% jika dibandingkan dengan total aset yang dimiliki oleh Perseroan pada tahun 2017 yang berada pada level Rp2.079,48 miliar.

Aset lancar yang dimiliki oleh Perseroan tahun 2018 adalah sebesar Rp1.061,65 miliar angka ini meningkat sebesar 5,19% jika dibandingkan dengan aset lancar yang dimiliki oleh Perseroan tahun 2017 yang berada pada level Rp1.009,28 miliar. Peningkatan ini terjadi karena meningkatnya piutang usaha dan persediaan neto.

Aset tidak lancar yang dimiliki oleh Perseroan tahun 2018 adalah sebesar Rp1.045,34 miliar angka ini menurun sebesar 2,32% jika dibandingkan dengan aset tidak lancar yang dimiliki oleh Perseroan tahun 2017 yang berada pada level Rp1.070,20 miliar. Penurunan ini terjadi karena penurunan uang muka jangka panjang selama tahun berjalan.

LiabilitasTotal liabilitas yang dimiliki oleh Perseroan tahun 2018 adalah sebesar Rp700,74 miliar angka ini meningkat sebesar 2,55% jika dibandingkan dengan total liabilitas yang dimiliki oleh Perseroan tahun 2017 yang berada pada level Rp683,30 miliar.

Liabilitas jangka pendek yang dimiliki oleh Perseroan tahun 2018 adalah sebesar Rp624,11 miliar meningkat sebesar 10,94% jika dibandingkan dengan liabilitas jangka pendek yang dimiliki oleh Perseroan tahun 2017 yang berada pada level Rp562,57 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya utang pajak Perseroan selama tahun berjalan.

Liabilitas jangka panjang yang dimiliki oleh Perseroan tahun 2018 adalah sebesar Rp76,63 miliar, angka ini menurun sebesar 36,53% jika dibandingkan dengan liabilitas jangka panjang Perseroan tahun 2017 yang berada pada level Rp120,74 miliar. Penurunan ini terutama disebabkan oleh menurunnya utang bank Perseroan selama tahun berjalan.

AssetTotal asset of the Company in 2018 is Rp2,106.99 billion it’s an increase of 1.32% compared to total asset owned by the Company in 2017 of Rp2,079.48 billion.

Current asset owned by Company in 2018 is Rp1,061.65 billion increased by 5.19% compared to current asset owned by Company in 2017 of Rp1,009.28 billion. This increase occurred because of increased trade receivables and net inventories.

Non-current asset owned by the Company in 2018 is Rp1,045.34 billion an decrease of 2.32% compared to 2017 Company’s non-current assets of Rp1,070.20 billion. This decrease occurred because of decreased long term of advance payments during the year.

LiabilitiesCompany’s total liability in 2018 is Rp700.74 billion a increase of 2.55% compared to company’s total liability in 2017 of Rp683.30 billion.

Current liabilities owned by the Company in 2018 is Rp624.11 billion an increase of 10.94% compared to current liabilities owned by the Company in 2017 in the level of Rp562.57 billion. This increase was mainly due to the increase in Company’s tax payable during the year.

Non-current liabilities owned by the Company in 2018 is Rp76.63 billion an decrease of 36.53% compared to Company’s non-current liabilities in 2017 of Rp120.74 billion. This decrease was mainly due to the decrease in the Company’s finance payable during the year.


Profil Perseroan



EkuitasEkuitas yang dimiliki oleh Perseroan tahun 2018 adalah sebesar Rp1.406,25 miliar angka ini meningkat sebesar 0,72% jika dibandingkan dengan ekuitas Perseroan tahun 2017 yang berada pada level Rp1.396,17 miliar. Peningkatan ini sejalan dengan peningkatan laba bersih komprehensif yang berhasil dibukukan oleh Perseroan selama tahun berjalan.

EquityEquity owned by the Company in 2018 is Rp1,406.25 billion an increase of 0.72% compared to the Company’s equity in 2017 of Rp1,396.17 billion. This increase is in line to comprehensive net profit recorded by the Company during the year.

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain /Statements Of Profit Loss and Other Comprehensive Income



Pendapatan / Revenues 962,19 1.281,16 (318,97) -24,90%

Beban Pokok Penjualan / Cost of Good Sold 839,91 1.049,98 (210,07) -20,01%

Laba Kotor / Gross Profit 122,28 231,18 (108,90) -47,11%

Beban Umum dan Administrasi / General and Administrative Expenses

(34,27) (41,46) 7,20 -17,36%

Laba Usaha / Operating Income 88,01 189,72 (101,71) -53,61%

Laba Komprehensif / Comprehensive Income 10,08 104,46 (94,38) -90,35%

PenjualanPenjualan neto yang berhasil dibukukan Perseroan tahun 2018 adalah sebesar Rp962,19 miliar, turun 24,90% dibandingkan penjualan bersih tahun sebelumnya sebesar Rp1.281,16 miliar. Penurunan tersebut disebabkan oleh turunnya produksi dan penangkapan ikan.

Beban Pokok PenjualanPerseroan mencatat penurunan beban pokok penjualan sebesar 20,01%, dari Rp 1,049.98 miliar tahun 2017 menjadi Rp839,91 miliar tahun 2018. Penurunan beban pokok penjualan ini

SalesThe Net Sales recorded by the Company in 2018 amounted to Rp962.19 billion, an decrease of 24,90% compared to Rp 1,281.16 billion recorded in the previous year. This decrease was caused by decreased production and fishing.

Cost of Goods SoldThe Company recorded 20.01% increase of Cost of Goods Sold from Rp 1,049.98 billion in 2017 to Rp839.91 billion in 2018. This decrease in Cost of Goods Sold was mainly driven by decrease in





utamanya disebabkan karena menurunnya jumlah pembelian bahan baku dan suku cadang di tahun 2018.

Beban Umum dan AdministrasiBeban usaha Perseroan di tahun 2018 tercatat sebesar Rp34,27 miliar, turun sebesar 17,36% dibandingkan Rp 41.46 miliar di tahun 2017. Penurunan beban usaha terutama disebabkan karena menurunnya biaya perjalanan dinas.

Laba Tahun BerjalanLaba Neto Perseroan tahun 2018 adalah sebesar Rp8,49 miliar, turun 91,96% dibandingkan laba neto tahun 2017 sebesar Rp105.55 miliar. Penurunan laba neto tersebut sejalan dengan turunnya penjualan Perseroan selama tahun berjalan.

Kas dan Setara KasPosisi kas dan setara kas pada tanggal 31 Desember 2018 turun menjadi Rp87,24 miliar dari Rp117,64 miliar pada tanggal 31 Desember 2017. Penurunan ini disebabkan dari aktivitas pendanaan, dimana Perseroan melakukan pembayaran utang bank.

Arus Kas dari Aktivitas OperasiPada 2018, Arus Kas dari Aktivitas Operasi adalah sebesar Rp3,32 miliar, naik 102,11% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar negatif Rp157,26 miliar. Kenaikan tersebut disebabkan oleh penurunan pembayaran kepada pemasok dan beban operasi lainnya di tahun 2018.

Arus Kas dari Aktivitas Investasi Perseroan mencatat Arus Kas dari Aktivitas Investasi senilai Rp1,67 miliar, naik 101,84% dari tahun sebelumnya senilai negatif Rp91,12miliar. Peningkatan tersebut disebabkan oleh penurunan investasi pembelian aset tetap selama tahun 2018.

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Perseroan mencatat Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan senilai

purchases of raw materials and spare part in 2018.

General and Administrative ExpensesThe Company’s Operating Expenses in 2018 stood at Rp34.27 billion, a decrease of 17.36% compared to Rp41.46 billion in 2017. The decrease of operating expenses mainly coused by the decreased in traveling expense.

Income for The YearThe Company’s 2018 Net Profit stood at Rp8.49 billion, 91.96% lower compared to the 2017’s net profit of Rp 105.55 billion. The decrease in net profit was in line with the decrease in the Company’s Sales during the year.

Cash and Cash EquivalentCash and cash equivalent as of December 31, 2018 decreased to Rp87.24 billion, from Rp117.64 billion as of December 31, 2017. This decrease was mainly due to the financing activities, which the Company paid bank loan.

Cash Flows from Operating ActivitiesIn 2018, the Cash Flow from Operating Activities was Rp3.32 billion, an increase of 102,11% compared to negative Rp157.26 billion in the previous year’s. The increase was due to the decline in payment to supplier and other operating expenses in 2018.

Cash Flows from Investing Activities The Company recorded Cash Flow from Investing Activities at Rp1.67 billion, an increase of 101,84% from negative Rp91.12 billion in the previous year’s. The increase was caused by a decrease in fixed asset purchase investment during 2018.

Cash Flows from Financing Activities The Company recorded Cash Flow from Investing Activities at

Laporan Arus Kas /Statement of Cash Flow



Arus kas bersih dari aktivitas operasi / Net cash flow from operational activities

3,32 (157,26) 160,58 -102,11%

Arus kas bersih dari aktivitas investasi / Net cash flow from investment activities

1,67 (91,12) 92,79 -101,84%

Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan / Net cash flow from financing activities

(35,40) 308,91 (344,31) -111,46%

Kenaikan bersih kas dan setara kas / Net increase of cash and cash equivalent

(30,41) 60,53 (90,95) -150,24%

Dampak dari selisih kurs-bersih / Effect of foreign exchange - net

0,01 (0,34) 0,35 -103,22%

Kas dan setara kas pada awal tahun / Cash and cash equivalent in the beginning of the year

117,64 57,45 60,19 104,78%

Kas dan setara kas pada awal tahun / Cash and cash equivalent by the end of the year

87,24 117,64 (30,40) -25,84%


Profil Perseroan



negatif Rp35,40 miliar, turun 111,46% dari tahun sebelumnya senilai Rp308,91 miliar. Penurunan tersebut dikarenakan adanya pembayaran utang bank di tahun 2018.

Rasio Gearing Bersih Rasio gearing neto Perseroan pada akhir tahun 2018 adalah 0,44X. Dibandingkan tahun sebelumnya gearing ratio Perseroan mengalami peningkatan karena penurunan nilai kas dan setara kas Perusahaan di tahun 2018.

Rasio Liability terhadap Aset Pada akhir tahun 2018 rasio total liabilitas terhadap total aset Perseroan sebesar 0,33x. Ini mengindikasikan Perusahaan masih memiliki aset yang lebih dari cukup untuk menjamin liabilitas nya. Dengan demikian Perusahaan memiliki kemampuan untuk membayar kewajiban nya.

negative Rp35.40 billion, a decrease of 111,46% from Rp308.91 billion in the previous year’s. The decrease was caused by the payment of bank loan in 2018.

Net Gearing Ratio The Company’s net gearing ratio by the end of 2018 was 0.44X Compared to the previous year, the net gearing ratio increased because the decrease in Company’s cash and cash equivalent position in 2018.

Liability to Asset RatioAt the end of 2018, the ratio of total liabilities to the total assets of the Company reached 0,33x. This indicates that the Company’s assets were more than enough to secure liabilities. Therefore, the Company was capable of repaying its debts.

Kemampuan Membayar HutangSolvency

Perseroan menggunakan rasio likuiditas yang terdiri dari rasio kas dan rasio lancar untuk mengukur kemampuan Perseroan dalam melunasi kewajiban jangka pendek. Sedangkan dalam hal mengukur kemampuan untuk memenuhi seluruh liabilitas, Perseroan menggunakan rasio solvabilitas yang diukur dengan membuat perbandingan seluruh liabilitas terhadap seluruh aset dan perbandingan seluruh liabilitas terhadap ekuitas. Selain itu, Perseroan juga menggunakan gearing ratio untuk mengukur kemampuan untuk membayar hutang.

The company uses liquidity ratios comprising cash ratio and current ratio to measure the Company’s ability to meet its short-term liabilities. Meanwhile in measuring its ability to meet all liabilities, the Company uses solvency ratio by comparing all liabilities to all assets and comparing all liabilities to equity. In addition, the Company also uses gearing ratio to measure its ability to pay debt.

Kemampuan Membayar Utang / Solvency 2018 2017

Rasio Gearling Bersih / Net Gearing Ratio 0,44 0,41

Rasio Liabilitas terhadap Aset / Debt to Asset Ratio 0,33 0,33

Tingkat Kolektibilitas PiutangReceivables Collectability Rate

Berdasarkan evaluasi terhadap kolektibilitas saldo masing-masing piutang, Perseroan mengalokasikan cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang sebesar Rp 7.44 miliar di tahun 2018.

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga.

Based on the evaluation over the collectability of the respective receivable balance, the Company llocates its allowance for impairment of receivables amounting Rp 7.44 billion in 2018.

Management believes that there is no significant concentration risk on receivables to third parties.





Ikatan yang Material untuk Investasi Barang dan Modal

Struktur Modal

Material Commitments for Capital and Goods Investment

Capital Structure

Hingga akhir tahun buku 2018, tidak terdapat adanya ikatan material untuk investasi barang dan modal.

Struktur modal merupakan jumlah modal yang diperoleh dari modal sendiri (ekuitas) dan utang (liabilitas). Perseroan berkeyakinan bahwa struktur modal yang optimal akan memaksimalkan nilai Perusahaan.

Struktur modal Perusahaan pada 2 (dua) tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut:

Kebijakan Manajemen atas Struktur ModalPerseroan mematuhi peraturan pajak yang berlaku (Peraturan Menteri Keuangan No. 169/PMK.010/2015) dimana rasio maksimum untuk Debt to Equity (“DER”) yang diperbolehkan untuk tujuan pajak adalah 4:1. Pada tahun 2018, DER yangdimiliki oleh Perseroan adalah 0.50x. Dengan kondisi tersebut, rasio hutang terhadap modal Perseroan masih berada pada kategori yang baik.

As of the end of fiscal year 2018, there was no material commitment for capital and goods investment.

Capital structure is the amount of capitals received from equity and liability. The Company believes that the optimal capital structure will maximise the Company’s value.

The Company’s capital structure for the last 2 (two) years can be seen as follows:

Management Policy on Capital StructureThe Company complies the prevailing tax policies (Minister of Finance Regulation No. 169/PMK.010/2015) where the maximum ratio allowed for the Debt to Equity (“DER”) for taxation purposes is 4:1. In 2018, the Company’s DER was 0.50x. With this condition, the Company’s DER is still in good category.

Struktur Modal 2018 (Miliar Rupiah)

Kontribusi 2017(Miliar Rupiah)

Kontribusi Pertumbuhan

Total Liabilitas / Total Liabilities 700.74 33.26% 683.30 32.86% 2.55%

Ekuitas / Equity 1,406.25 66.74% 1,396.17 67.14% 0.72%

Jumlah Sumber Dana Panjang / Total Long-Term Fund Source

2,106.99 100.00% 2,079.47 100.00%

No Investasi Barang Modal / Capital Goods Investment Tujuan / Objectives

1 Mesin dan Peralatan / Machinery and Equipment Peningkatan kapasitas pabrik / Increase in factory capacity

2,825,902,310

2 Bangunan / Building Peningkatan kapasitas pabrik / Increase in factory capacity

2,615,918,040

3 Tanah / Land Peningkatan kapasitas pabrik / Increase in factory capacity

91,758,712,500

4 Kapal / Vessel Persedian bahan baku / Raw material availability -

5 Kendaraan / Vehicle Pendukung operational / Operational support -

Realisasi Investasi Barang Modal 2018Realization of Capital Goods Investment in 2018


Profil Perseroan



Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan

Prospek Usaha

Material Fact and Information Subsequent to Reporting Date

Business Outlook

Tidak terdapat informasi dan fakta yang bersifat material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan.

Berdasarkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), terdapat enam komoditi perikanan yang diharapkan mampu memacu nilai ekspor perikanan Indonesia, yaitu udang, tuna, kepiting, gurita, rumput laut; serta cakalang. Namun udang dinilai sebagai pilar utama ekspor produk perikanan Indonesia karena pada periode Januari-Oktober 2018 saja, nilai ekspor udang sudah mencapai USD1,5 miliar. Secara umum kebutuhan udang dunia masih belum dapat dipenuhi pemasok-pemasok yang ada, sehingga ini merupakan kesempatan Indonesia untuk mengoptimalkan pemasaran hasil penangkapan atau budidaya udang Indonesia. Utamanya dengan mengoptimalkan penggunaan teknologi penangkapan atau budidaya dan pemberdayaan ahli-ahli perikanan Indonesia. Potensi udang ini masih besar dan ternyata UPI (Unit Pengolahan Ikan) udang itu baru beroperasi di kisaran 60 persen.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan total produksi perikanan akan mencapai 38,3 juta ton di tahun 2019. Dengan komposisi target produksi perikanan tersebut berasal dari 8,4 juta ton perikanan tangkap, 10,36 juta ton perikanan budidaya dan 19,54 juta ton rumpur laut. Sedangkan data kinerja produksi perikanan terkini hingga September 2018 untuk perikanan tangkap laut telah mencapai 4,95 juta ton alias naik 4,19% dari periode sama tahun lalu. Kemudian hasil ikan perairan umum daratan alias dari perairan tawar telah mencapai 389.151 ton.

Membaiknya pertumbuhan ekonomi dan industry perikanan Indonesia, dipercaya akan semakin memperkuat kemampuan daya beli masyarakat. Karena itu, Perseroan sangat optimis akan pengembangan usaha Perseroan ke depan.

There was no material information and fact that occurred after the date of accountant report.

Based on The Ministry of Maritime Affairs and Fisheries (KKP), there are six fisheries commodities which are expected to be able to improve the value of Indonesian fisheries exports, including shrimp, tuna, crabs, octopus, seaweed, and skipjack. But shrimp is considered as the main pillar of Indonesian fishery product exports because in the period of January - October 2018 alone, the value of shrimp exports has reached USD1.5 billion. In general, the needs of world shrimp cannot be met by existing suppliers, so this is an opportunity for Indonesia to optimize the marketing of the Indonesian shrimp capture or cultivation. Primarily by optimizing the use of technology in the capture or cultivation and empowerment of Indonesian fisheries experts. The potential of shrimp is still large and it turns out that the UPI (Fish Processing Unit) of the shrimp only operates in the range of 60 percent.

The Ministry of Maritime Affairs and Fisheries (KKP) targets total fisheries production to reach 38.3 million tons in 2019. With the composition of the fisheries production target came from 8.4 million tons of capture fisheries, 10.36 million tons of aquaculture and 19.54 million tons of seaweed. While the latest fisheries production performance data as of September 2018 for marine capture fisheries has reached 4.95 million tons or up 4.19% from the same period in 2017. Then the results of the mainland public waters from freshwater have reached 389,151 tons.

Improved Indonesian economic growth and fishery industry is believed to further strengthen people’s purchasing power. Therefore, the Company is very optimistic about the Company’s business development going forward.





Aspek Pemasaran

Kebijakan Dividen

Marketing Overview

Dividen Policy

Kinerja pemasaran Perseroan di tahun 2018 dapat dilihat dari laporan kinerja penjualan per segmen baik ikan dan udang. Secara keseluruhan strategi pemasaran yang dilakukan di tahun 2018 mampu menjaga kinerja Penjualan yang cukup baik.

Kontribusi penjualan Perseroan berdasarkan segmentasi pasar, masih ditopang oleh penjualan untuk pasar lokal sebesar 83%. Dari kontribusi terebut permintaan tertinggi masih didominasi oleh penjualan di Pulau Jawa.

Sedangkan untuk penjualan pasar internasional meskipun belum sebesar pasar lokal, namun perusahaan berupaya secara intensif agar produk – produk udang dan ikan ekspor hasil produksi perseroan tersebut dapat tumbuh secara berkelanjutan di masa depan.

Hal ini, sejalan dengan rencana bisnis ekspor perseroan. Perseroan di tahun mendatang terus melakukan penetrasi pasar yang intensif dalam meningkatkan jumlah konsumen dan pengembangan jumlah portofolio produk. Komitmen ini tentunya sejalan dengan strategi bisnis yang dicanangkan melalui peningkatan fasilitas produksi yang sudah dimiliki.

Hak atas pembagian dividen mencakup seluruh saham biasa atas nama yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk saham biasa atas nama yang ditawarkan dalam penawaran umum perdana saham. Sesuai dengan peraturan perundang-undangan Indonesia, keputusan mengenai pembagian dividen ditetapkan melalui persetujuan pemegang saham pada RUPS Tahunan berdasarkan rekomendasi dari Direksi Perseroan. Perseroan dapat membagikan dividen kas pada tahun dimana Perseroan mencatatkan saldo laba positif.

Anggaran Dasar Perseroan memperbolehkan pembagian dividen kas interim selama dividen kas interim tersebut tidak menyebabkan nilai aset bersih Perseroan menjadi lebih kecil dari modal ditempatkan dan disetor serta dengan memperhatikan ketentuan mengenai penyisihan cadangan wajib sebagaimana yang dipersyaratkan dalam undang – undang perseroan terbatas.

Distribusi tersebut akan ditentukan oleh Direksi Perseroan setelah disetujui Dewan Komisaris. Jika pada akhir tahun keuangan Perseroan mengalami kerugian, distribusi dividen interim harus dikembalikan oleh para pemegang saham kepada Perseroan, dan Direksi bersama-sama dengan Dewan Komisaris akan bertanggung jawab secara tanggung renteng dalam hal dividen interim tidak dikembalikan ke Perseroan.

The Company’s marketing performance in 2018 can be seen from the sales performance report per segments, either for fish and shrimp. Overall, the marketing strategy carried out in 2018 was able to maintain its good sales performance.

The Company’s sales contribution by market segmentation was still driven by local sales of 83%. From such contribution, the highest demand was still dominated by sales in Java Island.

As for international market sales, even though it is not as big as the domestic market, the company is intensively strives so that the company’s processed shrimp and fish products for export can growth continuously for the future.

This is In line with the company’s export business plan. the Company will continue to penetrate its market intensively in increasing the number of consumers and developing total product portfolio. This commitment is surely in line with business strategies planned through the increase in owned production facilities.

The right to the distribution of dividends includes all ordinary shares in the issued and fully paid shares, including ordinary shares in the initial public offering of shares. In accordance with Indonesian laws and regulations, the decision to distribute the dividends is d etermined through shareholder approval at the Annual General Meeting of Shareholders based on the recommendation of the Board of Directors of the Company. The Company may distribute cash dividends in the year when the Company recorded profit.

The Company’s Articles of Association allowed the distribution of interim cash dividends as long as the interim cash dividend does not cause the net asset value of the Company to be less than the issued and paid-up capital and with due regard to the provision for mandatory reserves as required by the regulation.

The distribution will be determined by the Board of Directors of the Company after the approval of the Board of Commissioners. If at the end of the financial year of the Company suffers from losses, the interim dividend distribution shall be returned by the shareholders to the Company, and the Board of Directors together with the Board of Commissioners shall be jointly and severally liable in the event that the interim dividend is not returned to the Company.


Profil Perseroan



Program Alokasi Saham KaryawanEmployee Stock Allocation Program

Sesuai dengan Akta Perseroan No. 209 tertanggal 26 Agustus 2015, pemegang saham Perseroan telah menyetujui Program ESA yang merupakan saham bonus berupa saham baru Perseroan yang diberikan kepada karyawan sebanyak-banyaknya sebesar 167.500.000 (seratus enam puluh tujuh juta lima ratus ribu) saham atau sebesar-besarnya 10% (sepuluh persen) dari Saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan.

Tujuan utama Program ESA adalah agar karyawan mempunyai rasa memiliki (sense of belonging) dan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kerja masingmasing karyawan yang pada akhirnya akan meningkatkan pula kinerja korporasi secara keseluruhan sehingga terdapat peningkatan nilai Perseroan yang dapat dinikmati oleh stakeholders Perseroan.

Mekanisme Pelaksanaan Program ESA Pelaksanaan Program ESA mengikuti ketentuan yang terdapat dalam Peraturan No.IX.A.7.

Peserta Program ESA adalah karyawan Perseroan yang berjumlah sekitar 800 orang dan tidak diperuntukan bagi Direktur dan Komisaris Perseroan. Setiap karyawan akan menerima saham bonus dengan jumlah yang sama berdasarkan jenjang jabatan.

Peserta Program ESA yang berhak wajib memenuhiketentuan sebagai berikut :a. Masa kerja minimal 1 tahun.b. Setiap karyawan minimal mendapatkan 1 (satu) lembar

saham atas namanya sendiri.

In accordance with the Deed of the Company No. 209 dated August, 26 year 2015, the shareholders of the Company have approved the ESA Program which is bonus share in the form of new shares of the Company granted to employees as much as 167,500,000 (one hundred and sixty seven million five hundred thousand) shares or maximum of 10% (ten percent) Of the Shares offered in the Initial Public Offering of theCompany.

The main purpose of the ESA Program is to encourage the employees to have a sense of belonging and expected to improve the productivity of each employee, which in turn will improve the company’s performance thus will increase the value of the Company that can be enjoyed by the Company’s stakeholders.

Implementation Mechanism of ESA Program The implementation of the ESA Program followed the provisions contained in Regulation No. IX.A.7.

Participants of the ESA Program are employees of approximately 800 people and are not intended for the Director and Commissioner of the Company. Each employee will receive bonus shares of the same amount based on the level of position.

Eligible ESA Program participants must meet thefollowing requirements:a. Minimum 1 year working period.b. Each employee at least get 1 (one) share in his own name.

Dalam hal ini, Perseroan bermaksud membayarkan dividen kas kepada pemegang saham Perseroan dalam jumlah sebanyakbanyaknya 50% (lima puluh persen) atas laba bersih tahun berjalan Perseroan melalui dividen tunai.

Besarnya pembagian dividen akan bergantung pada hasil kegiatan usaha dan arus kas Perseroan serta prospek usaha, kebutuhan modal kerja, belanja modal dan rencana investasi Perseroan di masa yang akan datang dan dengan memperhatikan pembatasan peraturan dan kewajiban lainnya. Apabila keputusan telah dibuat untuk membayar dividen, dividen tersebut akan dibayar dalam Rupiah.

Pada tahun 2018, Perseroan belum membagikan dividen sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham di mana terdapat usulan bahwa Dividen dialokasikan untuk cadangan umum sebesar Rp 6.000.000.000 dan sisanya digunakan untuk memperkuat permodalan sebagai laba di tahan.

In this case, the Company intends to pay cash dividends to shareholders of the Company’s in the amount as much as 50% (fifty percent) of the Company’s net income for the current year through cash dividends.

The amount of the dividend distribution will depend on the results of the Company’s business activities and cash flows and business prospects, working capital requirements, capital expenditures and future investment plans and with due regard to regulatory and other liability restrictions. If a decision has been made to pay dividends, the dividend will be paid in Rupiah.

In 2018, the Company has not distributed dividend according to the General Meeting of Shareholders resolution, in which there was a proposal that the Dividend allocated for general reserves amounted to Rp6,000,000,000 while the remaining was used to strengthen capital as retained earnings.





c. Karyawan belum pernah menerima Surat Peringatan dalam kurun waktu 1 (satu) tahun terakhir yang dihitung mundur sejak 30 September 2015.

d. Karyawan dilarang untuk memindahtangankan saham tersebut selambatnya 6 (enam) bulan sejak saham tersebut pertama kali diterima. Dalam hal karyawan mengundurkan diri, sedangkan saham miliknya tersebut masih dalam masa lock-up maka hak atas saham tersebut menjadi gugur dan saham tersebut menjadi milik Perseroan.

e. Dalam hal ketentuan pada poin a, b, c tidak terpenuhi, maka Perseroan memiliki hak penuh untuk membagikan saham bonus dengan jumlah alokasi tertentu kepada karyawan sebagai tambahan dalam rangka penghargaan khusus pada karyawan tertentu dengan mempertimbangkan jenjang jabatan dan masa kerja karyawan yang bersangkutan.

Harga pelaksanaan saham yang dialokasikan dalam Program ESA sama dengan Harga Penawaran. Sumber pendanaan yang digunakan dalam pelaksanaan Program ESA adalah berasal dari kas Perseroan. Program ESA dilaksanakan bersamaan dengan jadwal pelaksanaan Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan.

c. Employees have not received the SP (Warning Letter) within the last 1 (one) year counted since September 30, 2015.

d. Employees are prohibited from transferring such shares at the latest 6 (six) months since the shares are first received. In the event that the employee resigns, while his shares are still in lock-up period, the rights to the shares are declared and the shares become the property of the Company.

e. In the event that the provisions in points a, b and c are not fulfilled, the Company has the full right to distribute bonus shares with a certain amount of allocation to employees in addition to special rewards for certain employees taking into account the level of employment and employment of the employees concerned

The exercise price of shares allocated in the ESA Program is equal to the Bid Price. The source of funding used in the implementation of the ESA Program is derived from the Company’s cash. The ESA Program is conducted in conjunction with the schedule of theCompany’s Initial Public Offering.

Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran UmumRealization of The Use of Proceeds from Pubric Offering

Dana Hasil Penawaran Umum yang diperoleh Perseroan telah digunakan sesuai dengan rencana penggunaan dana yang tercantum dalam prospektus. Realisasi atas penggunaan dana tersebut telah dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan dan PT Bursa Efek Indonesia.

Berdasarkan surat Perseroan yang telah disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 11 Januari 2017, berikut adalah rincian penggunaan dana hasil penawaran umum yang diperoleh Perseroan : Dana yang diperoleh pada saaat Penawaran Umum Saham Perdana sebesar Rp921.250.000.000, setelah dikurangi biaya-biaya penawaran umum sebesar Rp 44.944.933.395 sehingga hasil bersih dana yang diterima sebesar Rp876.305.066.605.

Sejak tanggal pencatatan saham yaitu tanggal 8 Desember 2015 hingga 31 Desember 2018, Perseroan menggunakan dana tersebut untuk kegiatan operasional Perseroan total sebesar Rp 876.305.066.605 dengan rincian sebagai berikut :

1. Pembelian kapal penangkap ikan sebesar Rp 88.940.000.0002. Pembelian lahan tanah untuk perluasan pabrik (cold storage)

termasuk mesin dan peralatan sebesar Rp219.908.050.000

3. Modal kerja sebesar Rp567.365.066.605

Sehingga sisa perolehan dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham per 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp 91.950.000 Terdapat perubahan penggunaan dana hasil penawaran umum saham perdana tahun 2016 yang telah disetujui pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 11 Agustus 2016.

The proceeds from Continuous Public Offering obtained by the Company has been used according to the plan for the use of proceeds as written in the prospectus. The realisation of the use of proceeds from public offering has been reported to the Indonesia Stock Exchange (PT Bursa Efek Indonesia)

Based on the letter of the Company submitted to the Financial Services Authority (OJK) dated January 11, 2017, the following are details of the realization of initial public offering obtained by the Company : Funds obtained at the time of the Initial Public Offering was Rp921,250,000,000, after deducted by the costs of the public offering amounted to Rp44,944,933,395 the total net fund received is Rp876,305,066,605.

Since the share listing dated December 8, 2015 until December 31, 2018, the Company uses the funds for the Company’s total operational activities of Rp876.305.066.6050 with details as follows:

1. Purchase of fishing vessels amounting to Rp 88,940,000,0002. Land purchase for factory (cold storage) expansion

including machinery and equipment amounting to Rp 219.908.050.000

3. Working capital amounting to Rp567.365.066.605

Therefore, the remaining funds from the Initial Public Offering as of December 31, 2018 amounted to Rp91,950,000 There was a change in the use of proceeds from the initial public offering of 2016 which was approved at the Extraordinary General Meeting of Shareholders dated August 11, 2016.


Profil Perseroan



Perubahan Perundang-UandanganChange in Laws and Regulations

Salah satu komitmen Perseroan terhadap penerapan kepatuhan adalah selalu menaati peraturan yang berlaku dari regulator, yang relevan pada bisnis dan operasi Perseroan. Bentuk implementasi komitmen tersebut adalah melakukan pengkajian terhadap peraturan baru dan amandemen peraturan sehingga Perseroan selalu taat pada ketentuan tersebut.

Sepanjang 2018 tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengauh signifikan bagi Perseroan.

One of the Company’s commitments is to always comply with the prevailing regulations which are relevant to the Company’s business and operation. The Company reviews new regulations and the amendments to ensure the Company always complieswith the regulation.

Throughout 2018, there was no change in laws and regulations that significantly affected the Company.

One of the indicators of good and accountable financial statements is a report that is in accordance with the overall accounting policy relevant to the Company’s business. Therefore, the Company is commited to comply with every finance accounting standard especially on the new policy or policy amendment.

The Company has applied the accounting standard which is considered relevant to the Company’s financial statements:Amendments to PSAK No. 1 on Presentation of Financial Statements regarding Disclosure Initiative

Transaksi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan

Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Dampaknya Bagi Keuangan Perusahaan

Material Transaction Containing Conflict of Interest

Changes in Accounting Policies and Its Impact on The Company’s Finance

Tidak ada transaksi material yang harus dilaporkan, kecuali yang sudah ditampilkan di laporan keuangan Perseroan.

Di tahun 2018, Perseroan tidak melakukan transaksi yang mengandung benturan kepentingan. Semua transaksi Perseroan telah dilakukan sesuai dengan syarat dan kondisi serta manfaat ekonomis yang secara substansial sebanding dengan transaksi dengan pihak ketiga.

Salah satu indikator laporan keuangan yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan adalah laporan yang sesuai dengan seluruh kebijakan akuntansi yang relevan dengan bisnis Perseroan. Oleh karena itu Perseroan berkomitmen untuk memenuhi terhadap seluruh standar akuntansi keuangan terutama pada kebijakan baru atau perubahan kebijakan.

Perseroan telah menerapkan standar akuntansi pada yang dianggap relevan dengan laporan keuangan Perseroan, yaitu: Amandemen PSAK No. 1, penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan

There is no material transactions that has to be reported, except for what is in the Company’s Financial Statements.

In 2018, the Company has not performed any transaction with conflict of interest. Every transaction of the Company was in accordance to the requirement and condition as well as economic benefits which are substantially proportional to the transaction with the affiliated party.

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN


Profil Perseroan



Management Discussion & AnalysisAnalisi & Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan



Corporate Governance

TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIKGOOD CORPORATE GOVERNANCE



Profil Perseroan



Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

INTI DARI KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK ADALAH PENGUATAN DALAM STRUKTUR TATA KELOLA DAN PENERAPAN PRAKTIK-PRAKTIK TATA KELOLA PERUSAAHAAN YANG BAIK AGAR PIHAK-PIHAK BERPERAN DALAM MENJALANKAN FUNGSI DAN PERAN SESUAI DENGAN WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB SEHINGGA SETIAP PIHAK MENJADIKANNYA SEBAGAI BUDAYA DI PERUSAHAAN.

THE CORE OBJECTIVE OF CORPORATE GOVERNANCE POLICY IMPLEMENTATION IS STRENGTHENING OF GOVERNANCE STRUCTURE AND IMPLEMENTATION OF THE BEST PRACTICES INI CORPORATE GOVERNANCE IT’S MEAN ENCOURAGE ALL PARTIES TO PARTICIPATE AND IMPELEMENT THEIR FUNCTION AND ROLES ACCORDING TO THE AUTHORITY AND RESPONSIBILITY SO THAT EACH PARTY CAN MAKE GCG AS A CULTURE IN THE COMPANY.

Tata Kelola Perusahaan yang Baik atau Good Corporate Governance (GCG) adalah suatu subjek yang memiliki banyak aspek. Salah satu topik utama dalam tata kelola perusahaan adalah menyangkut masalah akuntabilitas dan tanggung jawab/ mandat, khususnya implementasi pedoman dan mekanisme untuk memastikan perilaku yang baik dan melindungi kepentingan pemegang saham.

Fokus utama lain adalah efisiensi ekonomi yang menyatakan bahwa sistem tata kelola perusahaan harus ditujukan untuk mengoptimalisasi hasil ekonomi, dengan penekanan kuat pada kesejahteraan para pemegang saham. Ada pula sisi lain yang merupakan subjek dari tata kelola perusahaan, seperti sudut pandang pemangku kepentingan, yang menunjuk perhatian dan akuntabilitas lebih terhadap pihak-pihak lain selain pemegang saham, misalnya karyawan atau lingkungan.

Inti dari kebijakan tata kelola perusahaan adalah agar pihak-pihak yang berperan dalam menjalankan perusahaan memahami serta menjalankan fungsi dan peran sesuai wewenang dan tanggung jawab sehingga setiap pihak menjadikanya sebagai budaya perusahaan. Pihak yang berperan meliputi pemegang saham, Dewan Komisaris, Komite, Direksi, Pimpinan Unit dan karyawan.

Konsep Good Corporate Governance (GCG) adalah konsep yang sudah seharusnya diimplementasikan dalam perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia, karena melalui konsep yang menyangkut struktur perseroan, yang terdiri dari unsur-

Good Corporate Governance is a subject fulfilled with various aspects. One of the main topics in corporate governance is associated with accountability and responsibility/mandate, particularly in the implementation of guidelines and mechanisms to ensure good behavior and to protect the interests of all shareholders.

Another main focus is economics efficiency which states that corporate governance must be aimed at optimizing the result of economy with strong emphasis on the welfare of shareholders. Point of view of stakeholders is also another focus of corporate governance subject in which it refers to the further attention and accountability towards other parties aside from shareholders, such as employees or environment.

The core objective of corporate governance policy implementation is to encourage all related parties managing a company to understand and carry out their functions and roles in line with the mandated authority and responsibility. These parties are, among others, the Board of Commissioners, Committees, Board of Directors, Unit Heads and employees.

Good Corporate Governance (GCG) is a concept that should be implemented within all companies in Indonesia since this concept is highly associated with various company’s structures, comprising GMS, Board of Directors and Board of Commissioners. Through






unsur RUPS, Direksi dan Komisaris dapat terjalin hubungan dan mekanisme kerja, pembagian tugas, kewenangan dan tanggung jawab yang harmonis, baik secara intern maupun ekstern dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan demi kepentingan shareholders dan stakeholders.

Komitmen Perseroan dalam membudayakan praktik Tata Kelola diaktualisasikan dengan senantiasa menerapkan prinsip-prinsip tata kelola tersebut. Perseroan menerapkan Prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yaitu keterbukaan, akuntabilitas, tanggung jawab, kemandirian dan keadilan.

Penerapan Tata Kelola Perusahaan bagi DPUM merupakan faktor kunci untuk mencapai visi, misi dan nilai-nilai Perseroan. Oleh karena itu, DPUM memiliki komitmen untuk selalu menerapkan tata kelola perusahaan dalam seluruh kegiatan operasional Perseroan. Kami meyakini bahwa penerapan tata kelola yang dilakukan secara sistemik dan berkesinambungan akan menumbuhkan budaya Perseroan.

this concept, a company can ensure harmonious work relations and mechanisms, as well as duty, authority and responsibility divisions, both internally and externally, with an aim to improve corporate values for the sake of shareholders and stakeholders’ interests.

Company’s commitment to incorporating governance practice as its culture is actualized by continuously implementing the principles of GCG, namely transparency, accountability, responsibility, independency and fairness.

For DPUM, Corporate Governance implementation is a key factor to achieve the vision, mission and corporate values. To that end, DPUM is committed to applying corporate governance in all of its operational activities. The Company believes that systemic and continuous implementation of corporate governance will help to nurture and develop corporate culture properly.

Implementasi Praktik Tata KelolaImplementation of Corporate Governance Practices

Landasan HukumPenerapan GCG Perseroan mengacu pada pedomanKomite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) yang didirikan pada 30 November 2004 berdasarkan Keputusan Menteri Koordinator Perekonomian RI No. KEP-49/M.EKON/11/TAHUN 2004 Tentang Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) yang diperbarui dengan keputusan Menko Bidang Perekonomian RI No.: KEP-14/M.EKON/03/ TAHUN 2008 tentang Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG). Di samping menyelaraskan prinsip GCG sesuai regulasi yang berlaku, implementasi praktik tata kelola Perusahaan mengacu kepada 5 prinsip dasar Good Corporate Governance, sebagai berikut:

Untuk menjaga objektivitas dalam menjalankan bisnis, Perusahaan menyediakan informasi yang material dan relevan dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan. Perusahaan mengambil inisiatif mengungkapkan tidak hanya masalah yang disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan, tetapi juga hal yang penting untuk pengambilan keputusan oleh pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.

Legal BasisDPUM’s GCG implementation refers to the guidelines issued by the National Committee on Governance (Komite Nasional Kebijakan Governance/KNKG), which was established on November 30, 2004, pursuant to the Decision of Coordinating Minister for Economic Affairs of the Republic of Indonesia No. KEP-49/M. EKON/11/TAHUN 2004 on National Committee on Corporate Governance, which was amended by the Decision of Coordinating Minister for Economic Affairs of the Republic of Indonesia No. KEP-14/M.EKON/03/ TAHUN 2008 on National Committee on Corporate Governance. In conjuction with aligning GCG’s principle with the applicable regulations, GCG’s practice implementation refers to 5 fundamental principles of Good Corporate Governance below:

To maintain objectivity in running business, the Company provides relevant material of information that is easily accessed and understood by all stakeholders. The Company actively takes initiative to disclose information that is not only required by the regulations, but also that of concern to the shareholders and other stakeholders to make decisions.

01 Keterbukaan 01 Tranparency

Perusahaan mempertanggungjawabkan kinerja secara transparan dan wajar dengan pengelolaan Perusahaan yang terukur, sesuai dengan kepentingan perusahaan.

The Company must hold accountability on its operation by fair and transparent manner, as well as the measurable management of the Company in accordance with the Company’s interest.

02 Akuntabilitas 02 Accountability


Profil Perseroan



Mencerminkan adanya kesesuaian dan kepatuhan pengelolaan Perusahaan terhadap peraturan Perundang-undangan yang berlaku dan prinsipprinsip korporasi yang sehat.

Perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun, yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.

Perlakuan yang adil dan setara dalam memenuhi hak-hak pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan lainnya, baik yang timbul karena perjanjian maupun peraturan perundangundangan yang berlaku serta kebijakan Perusahaan. Prinsip ini menjamin perlindungan hak-hak para Pemegang Saham terutama Pemegang Saham minoritas dan menjamin terlaksananya komitmen Perusahaan dengan pihak lain.

This reflects the management’s conformity to and compliance with the applicable laws and regulations, as well as healthy corporation principles.

The Company is managed professionally without conflict of interests and pressures from any party that conflicts with the applicable laws and healthy corporation principles.

It refers to fairness and equality in fulfilling the rights of shareholders and stakeholders which stem from the existing agreement, regulation and policy. Such principle primarily functions to ensure the protection of rights of all shareholders, especially the minority ones, as well as the obligation of the Company to other parties.

03 Pertanggungjawaban

04 Kemandirian

05 Kewajaran

03 Responsibility

04 Independency

05 Fairness

Tata Kelola Kebijakan PerusahaanPolicies of Corporate Governance

Perseroan telah menempatkan kebijakan Tata Kelola Perusahaan sebagai landasan utama pengembangan Perseroan. Perseroan telah memiliki kelengkapan aturan yang menjadi dasar dalam pelaksanaan Tata Kelola antara lain:

1. Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi

2. Kode Etik3. Anggaran Dasar4. Peraturan Perusahaan5. Piagam Komite Audit6. Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi7. Piagam Internal Audit8. Kebijakan Gratifikasi9. Kebijakan Whistleblowing System10. Kebijakan Perusahaan11. Prosedur Perusahaan

The Company upholds the policies of Corporate Governance as the main fundamental for its development. The Company also has complete regulations that become the basis for Governance implementation, among others:

1. Board Manual of Board of Commissioners and Board of Directors

2. Code of Conduct3. Articles of Association4. Company Regulations5. Charter of Audit Committee6. Charter of nomination and Remuneration Committee7. Charter of internal Audit8. Gratification Policy9. Whistleblowing ystem Policy10. Company Policies11. Company Procedures





Penilaian GCGGCG Assessment

Berdasarkan self assesment yang dilakukan perseroan di tahun 2018 terdapat 25 rekomendasi yang segera harus ditindaklanjuti perusahaan agar implementasi GCG di Perseroan menjadi lebih baik.

Prinsip / Principle Rekomendasi / Recommendation Implementasi / Implementation

Prinsip 1 / Principle 1

Meningkatkan nilai penyelenggaran RUPS / To improve the value of GMS convention

1.1 Perusahaan Terbuka memiliki cara atau prosedur teknis pengumpulan suara (voting) baik secara terbuka maupun tertutup yang mengedepankan independensi dan kepentingan pemegang saham / Public Company has technical methods or procedures for voting, both in open voting and closed voting, that prioritize the independency and interest of shareholders

Perseroan telah memiliki prosedur teknis pengmpulan suara yang terdapat dalam tata tertib Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) / The Company has established technical procedures for voting which are contained in the regulations of General Meeting of Shareholders (GMS)

Keterangan: Comply / Note: Comply

1.2 Seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perusahaan Terbuka hadir dalam RUPS Tahunan / All members of Board of Directors and Board of Commissioners of Public Company attend the Annual GMS

Seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perusahaan Terbuka hadir dalam RUPS Tahunan / All members of Board of Directors and Board of Commissioners of the Company attend the Annual GMS


1.3 Ringkasan risalah RUPS tersedia dalam Situs Web Perusahaan Terbuka paling sedikit selama 1 (Satu) tahun / The summary of minutes of GMS is available on the Website of Public Company for, at the very least, 1 (one) year

Perseroan menyediakan Ringkasan Risalah RUPS dalam Website Perseroan / The Company provides a Summary of GMS Minutes on its Website



Meningkatkan Kualitas komunikasi Perusahaan Terbuka dengan Pemegang saham atau Investor /To improve the communication quality of Public Company with Shareholders or Investors.

2.1 Perusahaan terbuka memiliki suatu kebijakan komunikasi dengan pemegang saham atau investor / Public company has a communication policy with shareholders or investors

Perseroan memiliki kebijakan komunikasi kepada Investor melalui Public Expose, Non Deal Roadshow, One on One Meeting, Earnings Call dan Conference / The Company has established a communication policy with the Investors through Public Expose, Non Deal Roadshow, One on One Meeting, Earnings Call and Conference


2.2 Perusahaan terbuka mengungkapkan kebijakan komunikasi perusahaan terbuka dengan pemegang saham atau investor dalam situs web / Public company discloses its communication policy with shareholders or investors on its website

Perseroan telah menyediakan bahan dari setiap materi presentasi dengan Investor di website Perseroan untuk memberikan kesetaraan pada Pemegang Saham atau investor atas pelaksanaan Komunikasi dengan Perseroan / The Company has provided materials for each presentation to the Investors on its website to uphold equality for all Shareholders or investors in terms of communication with the Company


Result of self assessment by the Company in 2017 showed 25 recommendation which must be immediately followed up for a better GCG implementation.


Profil Perseroan





Memperkuat keanggotaan dan komposisi Dewan Komisaris / to strengthen membership and composition of Board of Commissioners

3.1 Penentuan jumlah anggota Dewan Komisaris mempertimbangkan kondisi Perusahaan terbuka / The determination of total members of Board of Commissioners takes into account the condition of the public company

Perseran telah memenuhi ketentuan yang berlaku bagi Perseroan sebagai Perusahaan Terbuka sebagaimana ditentukan dalam Pasal 20 POJK No.33/POJK.04/2014 yaitu jumlah anggota Dewan Komisaris lebih dari 2 (dua) Orang / The Company has met the prevailing provisions as a Public Company which are stipulated in the Article of POJK No. 33/POJK.04/2014 with the total members of Boars of Commissioners are 2 (two) people


3.2 Penentuan komposisi anggota Dewan Komisaris memperhatikan keberagaman keahlian, pengetahuan dan pengalaman yang dibutuhkan / The determination of Board of Commissioners composition takes into account the diversity in expertise, knowledge and experienced required by Public Company

Berdasarkan kebijakan Pemegang Saham, Dewan Komisaris telah dengan memperhatikan keberagaman keahlian, pengetahuan, pengalaman serta kondisi dan kompleksitas bisnis Perseroan / Based on the policy of Shareholders, the Board of Commissioners has taken into account the diversity in expertise, knowledge and experienced required, as well as the Company’s condition and business complexity



Meningkatkan kualitas pelaksanaan Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris / To enhancing the quality of duties and responsibilities implementation of the Board of Commissioners

4.1 Dewan Komisaris mempunyai kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Dewan Komisaris / The Board of Commissioners has self-assessment policy to assess its performance

Kebijakan penilaian untuk menilai kinerja Dewan Komisaris disampaikan dan mendapat persetujuan melalui mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham / Policy to assess the Board of Commissioners performance is submitted and the approval is obtained through the General Meeting of Shareholders mechanism

Keterangan: Explain / Note: Explain

4.2 Kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Dewan Komisaris, diungkapkan melalui Laporan Tahunan Perusahaan Terbuka / The policy for self-assessment to assess the Board of Commissioners performance is disclosed through the Annual Report of a Public Company

Perseroan belum memiliki kebijakan penilaian sendiri sehingga tidak terdapat kebijakan penilaian sendiri yang diungkapkan dalam Laporan Tahunan / The Company has not established a self assessment policy yet. Therefore, there was not self-assessment policy disclosed in the Annual Report


4.3 Dewan Komisaris mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota Dewan Komisaris apabila terlibat dalam kejahatan keuangan / The Board of Commissioners has a policy related to the resignation of members of Board of Commissioners in the event of being involved in financial crime activity

Berdasarkan Board Charter kami, setiap Dewan Komisaris yang terlibat kejahatan keuangan maka Dewan Komisaris dapat mengundurkan diri dari jabatannya. Dalam hal Anggota Dewan Komisaris tersebut mengundurkan diri maka akan diputuskan melalui mekanisme RUPS / Based on the Company’s Board Charter, the members of Board of Commissioners who are involved in the financial crime activities shall resign from their post. In regard to this resignation, the determination for their resignation shall be resolved through the GMS mechanism







4.4 Dewan Komisaris atau Komite yang menjalankan fungsi Nominasi dan Remunerasi menyusun kebijakan suksesi dalam proses Nominasi anggota Direksi / The Board of Commissioners or the Committee that carries out Nomination and Remuneration function prepares the succession policy in the Nomination process of members of Board of Directors

Komite Nominasi dan Remunerasi dalam Charter Komite Nominasi dan Remunerasi menyebutkan salah satu tugasnya adalah untuk memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai program pengembangan dan kemampuan calon anggota direksi dan/atau komisaris untuk disampaikan kepada RUPS tentang Perencanaan usulan Direksi dan/atau Dewan Komisaris / The Nomination and Remuneration Committee Charter states that one of the Committee’s duties is to provide recommendation to the Board of Commissioners on competence development program of the Board of Directors and/or the Board of Commissioners candidates to be submitted to the GMS regarding the proposal Plan of the Board of Directors and/ or the Board of Commissioners



Memperkuat keanggotaan dan Komposisi Direksi

5.1 Penentuan jumlah anggota Direksi mempertimbangkan kondisi Perusahaan Terbuka serta Efektifitas dalam pengambilan keputusan / Determination of the number of Board of Directors takes into account the condition of a Public Company as well as the effectiveness of decision making

kententuan perundang-undangan yang berlaku dimana menurut POJK No.33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau perusahaan Publik paling kurang terdiri dari 2(dua) orang anggota Direksi / The determination of total members of the Company’s Board of Directors refers to the provision of prevailing laws and regulations, namely POJK No. 33/POJK.04/2014 on Board of Directors and Board of Commissioners of Issuers or Public Companies which shall consist of, at the minimum, 2 (two) members of Board of Directors


5.2 Penentuan komposisi, anggota Direksi memperhatikan keberagaman keahlian, pengetahuan dan pengalaman yang dibutuhkan / The determination of Board of Directors composition takes into account the diversity in expertise, knowledge and experienced required by Public Company

Berdasarkan kebijakan Pemegang Saham, Direksi Perseroan telah dipilih dengan memperhatikan keberagaman keahlian, pengetahuan, pengalaman serta kondisi dan kompleksitas bisnis perseroan / Based on the policy of Shareholders, the Board of Directors has taken into account the diversity in expertise, knowledge and experienced required, as well as the Company’s condition and business complexity


5.3 Anggota Direksi yang membawahi bidang akuntansi atau keuangan memiliki keahlian dan/atau pengetahuan di bidang akuntansi / Member of the Board of Directors who oversees accounting or financial sector has an expertise and/or knowledge in accounting sector

Direksi yang membawahi bidang akutansi atau keuangan dalam perseroan adalah Direktur Keuangan yang memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang akuntansi dan keuangan sebagaimana dapat dilihat dalam riwayat jabatan dan pendidikan Direksi pada bagian Profil Direksi / The Board of Directors who oversees accounting or financial aspect of the Company is the Director of Finance that has adequate knowledge and experience in accounting and finance which can be seen in the position and education history of the Board of Directors under the Board of Directors Profile



Profil Perseroan





Meningkatkan Kualitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi / To improve the Quality of duties and responsibilities implementation of Board of Directors

6.1 Direksi mempunyai kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Direksi / The Board of Directors of Public Company has a self-assessment policy to assess the performance of Board of Directors

Direksi telah memiliki kebijakan Penilaian Sendiri dengan parameter penilaiannya disampaikan dalam RUPS terkat dengan kinerja atau pencapaian target selama 2017. / The Board of Directors has established a Self-Assessment policy with a parameter delivered in the GMS related with theperformance as well as target achievement during 2017.


6.2 Kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Direksi diungkapkan melalui laporan tahunan Perusahaan Terbuka / The self-assessment policy to assess the performance of Board of Directors is disclosed through the annual report of Public Company

Perseroan belum memiliki kebijakan penilaian sendiri sehingga tidak terdapat kebijakan penilaian sendiri yang diungkapkan dalam Laporan Tahunan/ The Company has not established a self assessment policy so that there is no self-assessment policy to be disclosed in the Annual Report


6.3 Direksi mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota Direksi apabila terlibat dalam kejahatan keuangan / The Board of Directors has a policy related to the resignation of members of Board of Directors who are involved in the financial crime activity

Berdasarkan Board Charter kami, setiap Direksi yang terlibat kejahatan keuangan maka Direksi dapat mengundurkan diri dari jabatannya. Dalam hal Anggota Direksi tersebut mengundurkan diri maka akan diputuskan melalui mekanisme RUPS. / Based on the Company’s Board Charter, the members of Board of Directors who are involved in the financial crime activities shall resign from their post. In regard to this resignation, the determination for their resignation shall be resolved through the GMS mechanism



Meningkatkan aspek tata kelola perusahaan melalui Partisipasi pemangku kepentingan / To improve governance aspect through participation of stakeholders

7.1 Perusahaan terbuka memiliki kebijakan untuk mencegah terjadinya insider trading / Public Company has a policy to prevent the occurrence of insider trading

Berdasarkan pada SK Direksi dan Dan Komisaris Perusahaan No 118A/DPUM/VII/2016 tentang Pedoman Etika dan Perilaku dalam pasal 4 tentang kerahasiaan informasi diatur larangan melakukan insider trading. / The Decision Letter of Board of Directors and Board of Commissioners of the Company No 118A/DPUM/VII/2016 on Code of Ethics and Code of Conduct, article 4 concerning information confidentiality, regulates the prohibition of insider trading.


7.2 Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan anti korupsi dan anti fraud / Public Company has policy on anti-corruption and anti-fraud

Kami selalu berkomitmen untuk mencegah terjadinya Korupsi di lingkungan perusahaan kami.Hal ini diwujudkan melalui adanya pakta Integritas yang diisi oleh seluruh karyawan Dua Putra dan untuk menjamin hal tersebut, perusahaan memiliki Whistleblowing system sebagai sarana pelaporan pelanggaran / The Company is continuously committed to preventing Corruption within its business. This is manifested by Integrity pact prepared by all employees of Dua Putra and in order to ensure this matter, the Company has Whistleblowing system as a means of customer complain report







7.3 Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan tentang seleksi dan peningkatan kemampuan pemasok atau vendor / Public Company has a policy on selection and capability improvement of supplier or vendor

Kami melakukan seleksi vendor dan pemasok berdasarkan kebijakan procurement yang ada di internal kami yang dikelola melalui Departemen pengadaan yang dilaksanakan dengan berpedoman kepada pedoman pelaksanaan Pengadaan. / The Company conducts vendor and supplier selection in accordance with the existing policy on procurement within the Company managed by Procurement Department that is guided by the regulation on guidelines of implementation of Procurement.


7.4 Perusahaan terbuka memiliki tentang pemenuhan hak-hak kreditur / Public Company has policy on fulfillment of rights of creditors

Kami memiliki kebijakan untuk memenuhi hak-hak dari kreditur kami melalui Divisi Keuangan yang mengatur dan mengelola pembayaran hak-hak kreditur kami. / The Company has established a policy to fulfill its creditors’ rights through Finance Division that regulates and manages payment for the creditors


7.5 Perusahaan terbuka memiliki kebijakan sistem whistleblowing / Public Company has policy on whistleblowing system

Melalui Keputusan Direksi dan Dewan Komisaris 118H/ DPUM/VII/2016 tentang Pedoman Etika dan Perilaku secara khusus diatur dalam bagian kode etik Perseroan PT Dua Putra Utama Makmur,Tbk yang kemudian diatur lebih lanjut dengan SK No. 221/DPUM/XII/2016 Tentang Komite Integritas untuk melaksanakan sistem pelaporan pelanggaran (whistleblowing sistem) Perusahaan menjamin dan memastikan adanya perlindungan kerahasiaan pelapor, baik karyawan maupun pihak ketiga yang meyampaikan keluhan atau laporan dugaan tindak pelanggaran. / Through the Decision of Board of Directors and Board of Commissioners No. 118H/DPUM/VII/2016 on Code of Ethics and Code of Conduct which are specifically regulated in code of ethics section of PT Dua Putra Utama Makmur Tbk, which was further regulated by Decision Letter No. 221/DPUM/XII/2016 on Integrity Committee to implement whistleblowing system. The Company guarantees and ensures protection of whistleblowers’ confidentiality, including its employees and third parties who submit complain or report of alleged violations.



Profil Perseroan




7.6 Perusahaan terbuka memiliki kebijakan pemberian insentif jangka panjang kepada Direksi dan karyawan / Public Company has a policy on long-term incentive for the Board of Directors and Employees

Dalam menentukan Insentif yang didapat oleh Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan, Perseroan memiliki Komite Nominasi dan Remunerasi untuk menentukan kebijakan pemberian insentif jangka panjang pada Direksi dan Karyawan. Direksi, Dewan Komisaris dan karyawan mendapatkan insentif jangka panjang Employee Stok Option Plan (ESOP) yang terakhir dilakukan pada tahun 2016. / In determining Incentive for the Board of Commissioners, Board of Directors and Employees, the Company is assisted by the Nomination and Remuneration Committee to determine the granting of long-term incentive to the Board of Directors and the Employees. The Board of Directors, Board of Commissioners and the employees receive long-term incentive of Employee Stock Option Plan (ESOP) which was recently conducted in 2016.



Meningkatkan pelaksanaan keterbukaan Informasi / To improve the disclosure of information

8.1 Perusahaan terbuka memanfaatkan penggunaan teknologi informasi secara lebih luas selain situs web sebagai media keterbukaan informasi / Public Company utilizes information technology in broader manner aside from website as a means of information disclosure

Kami juga aktif dalam berbagai sosial media sebagai media keterbukaan informasi dan promosi produk. Selain itu, kita juga menggunakan sistem mailling list sebagai media keterbukaan Informasi dan komunikasi kepada Investor. / The Company is also active in several media social for the means of information disclosure and products promotion. In addition, the Company also adopts mailing list system as information disclosure and communication media for the investors.


8.2 Laporan Tahunan Perusahaan Terbuka mengungkapkan pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham Perusahaan Terbuka paling sedikit 5% (lima persen), selain pengungkapan pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham perusahaan terbuka melalui pemegang saham utama dan pengendali / The Annual Report of Public Company discloses the final owners in the share ownership of Public Company of, at the very least, 5% (five percent), in addition to disclosing the final owners in the share ownership of Public Company through the major and controlling shareholders

Kami menggunakan siapa pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham perusahaan dengan kepemilikan 5% atau lebih dalam Laporan tahunan kami di bagian Komposisi Kepemilikan Saham. / The Company discloses the final owners in the share ownership of Public Company of 5% or more in the Annual Report of the Company under the discussion of Share Ownership






Struktur Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Structure

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)Pada tahun 2018, Perusahaan menyelenggarakan 2 kali RUPS yaitu Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 24 Mei 2018 dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 27 Oktober 2018.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST)Pada tahun 2018 Perusahaan telah mengadakan RUPST yang diselenggarakan di Kantor Pusat Perusahaan Jl Raya Pati – Juwana Km 7 Dukuh Guyangan RT 01 RW 05 Purworejo, Pati, Jawa Tengah Indonesia 59119.

RUPST 2018 dihadiri oleh 2,674,395,500 saham atau 64,057% dari total saham berhak suara sah yang dikeluarkan oleh perusahaan. Jadwal RUPST 2018 diumumkan pada 20 April 2018 dan pemanggilan untuk RUPST 2018 dilakukan pada tanggal 4 Mei 2018, keduanya diumumkan pada koran Media Indonesia

Adapun hasil Keputusan RUPST 2018 adalah sebagai berikut:

General Meeting of Shareholders (GMS)In 2018, the company held 2 times of AGM, first Annual General Meeting Shareholders (AGMS)on May 24th,2018 and Extraordinary General Meeting Shareholders (EGMS) on October 27th, 2018.

Annual General Meeting Shareholders (AGMS)In 2018, The Company was held AGMS at Head Office of the company Raya Pati – Juwana street KM 7 Dukuh Guyangan RT 01 RW 05 Purworejo, Pati, Central Java Indonesia 59119

AGMS 2018 was attended by 2,674,395,500 shares or 64,057% of the total shares with legitimate voting rights issued by the Company. The Announcement of the 2018 AGMS was release on 20th,2018 and the invination for AGMS was published on May 4th 2018, both are annaunced in Media Indonesia

The resolution of the 2018 AGMS as follows:


Profil Perseroan



Keputusan RUPS Tahun Buku 2018 / Resolutions of AGMS of 2018 Fiscal Year

Terealisasi/Tidak Terealisasi

(Alasan Tidak Terealisasi) / Realized / Unrealized

(Reason)

1. Menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan Direksi tentang jalannya Tahun Buku 2017 termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris

Approving and receiving the Annual Report of Board of Directors regarding the management carried out during the 2016 Fiscal Year including the Supervisory Report of Board of Commissioners.

Terealisasi / Realized

2. Mengesahkan Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik “Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo, & Rekan” sebagaimana tercantum dalam Laporannya Nomor KNMT&R-C2-20.03.2018/03 tanggal 20 Maret 2018;

Approving the Statements of Financial Position and Statements of Income of the Company for the Fiscal Year ended on December 31, 2017, that have been audited by Public Accounting Firm of “Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo, & Rekan” as stipulated in the Report dated March 20, 2018.


3. Memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah mereka jalankan selama Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 (acquit et de charge), sepanjang tindakan-tindakan mereka tersebut tercermin dalam Laporan Keuangan dan Laporan Laba Rugi Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Granting full release and dismissal of their responsibility to the entire member of Board of Directors and Board of Commissioners of the Company for their management and supervisory duties conducted for the Company during the Fiscal Year ended on December 31, 2017 (acquit et de charge) as long as their actions are reflected on the Financial Statements and Statements of Income of the Company for the Fiscal Year ended on December 31, 2017.


4. Memutuskan dan Menyetujui penetapan penggunaan Laba bersih Tahun Buku 2017 sebesar Rp.105.548.625.881,- yang penggunaannya akan digunakan sebagai berikut :a) Cadangan umum sebesar Rp. 6.000.000.000b) Sisanya dialokasikan untuk memperkuat permodalan (Modal Kerja)

Resolving and approving the determination of the use of net income for the 2017 fiscal year of Rp.105,548,625,881, - whose use will be used as follows:a) General reserves of Rp. 6,000,000,000b) The rest is allocated to strengthen capital (Working Capital)


5. Memberikan kewenangan dan kuasa penuh kepada Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Nominasi dan Remunerasi untuk menetapkan besarnya honorarium untuk anggota dewan komisaris perseroan untuk tahun buku yang berakhir padatanggal 31 Desember 2018 dan rincian alokasi pembagiannya bagi setiap anggota Dewan Komisaris Perseroan.

Giving full authority and power to the Board of Commissioners assisted by the Nomination and Remuneration Committee to determine the honorarium for members of the company’s Board of Commissioners for the financial year ending December 31, 2018 and details of the allocations for each member of the Company’s Board of Commissioners.


6. Memberikan kewenangan dan kuasa penuh kepada Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Nominasi dan Remunerasi untuk menetapkan besarnya honorarium untuk anggota Direksi Perseroan untuk tahun buku yang berakhir padatanggal 31 Desember 2018 dan rincian alokasi pembagiannya bagi setiap anggota Direksi Perseroan.

Giving full authority and power to the Board of Commissioners assisted by the Nomination and Remuneration Committee to determine the honorarium for members of the company’s Board of Directors for the financial year ending December 31, 2018 and details of the allocations for each member of the Company’s Board of Directors.






Keputusan RUPS Tahun Buku 2018 / Resolutions of AGMS of 2018 Fiscal Year

Terealisasi/Tidak Terealisasi

(Alasan Tidak Terealisasi) / Realized / Unrealized

(Reason)

7. Menyetujui menunjuk Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan (Crowehorwath) sebagai kantor Akuntan Publik yang akan melakukan audit laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku 2018

Approved the appointment of the Kosasih Public Accountant, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan (Crowehorwath) as a Public Accountant office that will audit the Company’s financial statements for fiscal year 2018.


8. Mengesahkan laporan realisasi penggunaan dana penawaran saham perdana untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2017

Ratify the report on the realization of the use of initial public offering funds for the financial year ending December 31, 2017.


9. Menyetujui pengunduran diri :- Bapak ARIS WIDIARTO dari jabatannya sebagai Direktur Perseroan;- Bapak EKO KUSUMA WIJAYA dari jabatannya sebagai Direktur Perseroan;- Bapak I MADE SATYAGUNA dari jabatannya sebagai Direktur Independen Perseroan;

Dengan memberikan pembebasan dan pelunasan (acquit et decharge) selama masa jabatannya;Menyetujui pengangkatan :- Bapak ARIS WIDIARTO sebagai Direktur Perseroan;- Bapak FABIANUS SUDJATMOKO sebagai Komisaris Perseroan;

Sehingga susunan Anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan, adalah sebagai berikut :Susunan Dewan Komisaris :- Komisaris Utama : MUHAMAD ALFAN BAHARUDIN;- Komisaris : FABIANUS SUDJATMOKO- Komisaris Independen : IWAN SUPRIADISusunan Anggota Direksi :- Direktur Utama : WITIARSO UTOMO- Direktur : RISMA ARDHI CHANDRA- Direktur : ARIS WIDIARTO

Approve resignation:- Mr. ARIS WIDIARTO from his position as Director of the Company;- Mr. EKO KUSUMA WIJAYA from his position as Director of the Company;- Mr. I MADE SATYAGUNA from his position as Independent Director of the Company;

By providing exemption and repayment (acquit et decharge) during his term of office;Approve appointment:- Mr. ARIS WIDIARTO as Director of the Company;- Mr. FABIANUS SUDJATMOKO as Commissioner of the Company;

So that the composition of the Company’s Board of Directors and Board of Commissioners is as follows:Board of Commissioners:- President Commissioner : MUHAMAD ALFAN BAHARUDIN;- Commissioner : FABIANUS SUDJATMOKO- Independent Commissioner : IWAN SUPRIADIBoard of Directors:- President Director : WITIARSO Utomo.- Director : RISMA ARDHI CHANDRA- Director : ARIS WIDIARTO



Profil Perseroan



Dewan Komisaris dan Direksi yang Hadir dalamRUPSDalam pelaksanaan RUPS yang diselenggarakan pada 24 Mei 2018 Dewan Komisaris dan Direksi yang hadir antara lain:

Nama / Name Jabatan / Position Kehadiran dalam RUPS Tahunan / Attendance in Annual GMS

Dewan Komisaris / Board of Commissioners

Muhamad Alfan Baharudin Komisaris Utama / President Commissioner Tidak Menghadiri RUPS / Not Attending the GMS

Aris Widiarto Komisaris / Commissioner Menghadiri RUPS / Attending the GMS

Iwan Supriadi Komisaris Independen / Independent Commissioner

Menghadiri RUPS / Attending the GMS

Direksi / Board of Directors

Witiarso Utomo Direktur Utama / President Director Menghadiri RUPS / Attending the GMS

Eko Kusuma Wijaya Direktur / Director Tidak Menghadiri RUPS / Not Attending the GMS

Risma Ardhi Chandra Direktur / Director Menghadiri RUPS / Attending the GMS

I Made Satyaguna Direktur Independent / Independent Director

Tidak Menghadiri RUPS / not Attending the GMS

Board of Commissioners and Board of Directors Attending the GMSThe Company’s Board of Commissioners and Board of Directors who attended the GMS on May 24, 2018 as follow:





Mekanisme Pengambilan Keputusan Rapat dan Pemungutan SuaraPengambilan seluruh keputusan mata acara RUPST dilakukan dengan cara musyawarah untuk mufakat. Dalam hal musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, pengambilan keputusan dilakukan dengan pemungutan suara.

Tata Cara Pembagian DividenPada tahun 2018 perusahaan tidak membagikan dividen untuk periode tahun buku 2017.

Akses Informasi yang Diberikan kepada Pemegang SahamSecara transparan, Perseroan memberikan akses informasi terkait kinerja Perseroan kepada seluruh pemegang saham melalui announcement, paparan publik dan pertemuan dengan analis, press release, laporan tahunan dan laporan berkelanjutan, serta laporan penelitian yang terkait dengan kinerja Perseroan.

RUPS Luar BiasaPada tanggal 27 Oktober 2018, Perseroan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa di Ruang Pandawa, Kantor Pusat PT. Dua Putra Utama Makmur Tbk, Jl. Raya Pati – Juwana Km. 7, Dukuh Guyangan, RT. 01, RW. 05, Purworejo, Pati, Jawa Tengah, Indonesia 59119. Berikut adalah Agenda dan hasil keputusan RUPSLB:

AgendaPermohonan perubahan pengurus Perseroan

KeputusanMenyetujui pengunduran diri Bapak Muhamad Alfan Baharudin selaku Komisaris Utama Perseroan, Bapak Iwan Supriadi selaku Komisaris Independen Perusahaan dan Bapak Risma Ardhi Chandra selaku Direktur Perseroan. sehingga susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:Dewan KomisarisKomisaris Utama : Risma Ardhi ChandraKomisaris Independen : Tony SumartonoKomisaris : Fabianus Sudjatmoko

DireksiDirektur Utama : Witiarso UtomoDirektur : Aris WidiartoDirektur Independen : Fenni Firman Gunadi

Mechanism of Meeting Resolutions and Voting

Resolution of a meeting agenda of the AGMS is determined by deliberation toward consensus. In case decision by consensus is not reached, the decision shall be made through voting.

Procedures to Distribute DividendIn 2018, the company did not distribute divided for the period of fiscal year 2017.

Information Access for ShareholdersThe Company provides access to information regarding its performance for all shareholders through, among others, announcement, public expose and analyst meeting, press release, annual report, and research report related to Company’s performance.

Extraordinary GmsOn October 27, 2018, the Company convened an Extraordinary General Meeting of Shareholders in Ruang Pandawa, Kantor Pusat PT. Dua Putra Utama Makmur Tbk, Jl. Raya Pati – Juwana Km. 7, Dukuh Guyangan, RT. 01, RW. 05, Purworejo, Pati, Jawa Tengah, Indonesia 59119, with the following agenda and resolutions:

AgendaTo propose for a change in the composition of Company’s management

ResolutionsApproved the resignation of Mr. Muhamad Alfan Baharudin as the Company’s President Commissioner, Mr. Iwan Supriadi as the Company’s Independent Commissioner and Mr. Risma Ardhi Chandra as the Company’s Director. Thus, the composition of the Board of Commissioners and Board of Directors is as follows:Board of CommissionersPresident Commissioner : Risma Ardhi ChandraIndependent Commissioner : Tony SumartonoCommissioner : Fabianus Sudjatmoko

Board of DirectorsPresident Director : Witiarso UtomoDirector : Aris WidiartoIndependent Director : Fenni Firman Gunadi


Profil Perseroan



Dewan Komisaris dan Direksi yang Hadir dalam RUPS Luar BiasaDalam pelaksanaan RUPS LB yang diselenggarakan pada 27 Oktober 2018 Dewan Komisaris dan Direksi yang hadir antara lain:

Board of Commissioners and Board of DirectorsAttending the Extraordinary GMSThe Company’s Board of Commissioners and Board of Directors who attended the Extraordinary GMS on October 27, 2018 as follow:

Nama / Name Jabatan / Position Kehadiran dalam RUPS Luar Biasa / Attendance in Extraordinary GMS


Muhamad Alfan Baharudin Komisaris Utama / President Commissioner Tidak Menghadiri RUPS Luar Biasa / Not Attending the EGMS

Fabianus Sudjatmoko Komisaris / Commissioner Menghadiri RUPS Luar Biasa / Attending the EGMS

Iwan Supriadi Komisaris Independen / Independent Commissioner

Tidak Menghadiri RUPS Luar Biasa / Not Attending the EGMS


Witiarso Utomo Direktur Utama / President Director Menghadiri RUPS Luar Biasa / Attending the EGMS

Risma Ardhi Chandra Direktur / Director Menghadiri RUPS Luar Biasa / Attending the EGMS

Aris Widiarto Direktur / Director Menghadiri RUPS Luar Biasa / Attending the EGMS





Nama / Name Jabatan / Position Kehadiran dalam RUPS Luar Biasa / Attendance in Extraordinary GMS


Risma Ardhi Chandra Komisaris Utama / President Commissioner Menghadiri RUPS Luar Biasa / Attending the EGMS

Fabianus Sudjatmoko Komisaris / Commissioner Menghadiri RUPS Luar Biasa / Attending the EGMS

Tony Sumartono Komisaris Independen / Independent Commissioner

Menghadiri RUPS Luar Biasa / Attending the EGMS


Witiarso Utomo Direktur Utama / President Director Menghadiri RUPS Luar Biasa / Attending the EGMS

Aris Widiarto Direktur / Director Menghadiri RUPS Luar Biasa / Attending the EGMS

Fenni Firman Gunadi Direktur Independen / Independent Director Menghadiri RUPS Luar Biasa / Attending the EGMS

Sehingga Susunan Dewan Komisaris dan Direksi yang hadir dalam RUPS Tahunan sebagai Berikut :

So that the composition of the Board of Commissioners and Directors present at the Annual GMS is as follows :


Profil Perseroan



DireksiBoard of Directors

Direksi merupakan organ tata kelola Perusahaan yang bertugas dan bertanggung jawab secara penuh dalam melaksanakan pengurusan Perseroan sesuai kepentingan dan tujuan Perseroan berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan serta Peraturan Perundangundangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi bertanggung jawab kepada RUPS. Pertanggungjawaban Direksi kepada RUPS merupakan implementasi akuntabilitas pengelolaan Perseroan sesuai dengan prinsip-prinsip GCG. Direksi juga berwenang mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar perkara pengadilan.

Direksi Perseroan diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali setelah masa jabatannya berakhir dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikannya sewaktu-waktu.

Board of Directors is one of the organs in corporate governance that is fully responsible for managing the Company according to its interests and objectives as stipulated in the Company’s Articles of Association and prevailing Legislations. In conducting its duties, the Board of Directors answers directly to the GMS. This is the manifestation of the accountability in the management of the Company according to the principles of GCG. The Board of Directors is also authorized to represent the Company, both inside and outside the court.

Members of Board of Directors are appointed by the GMS for the tenure of 3 (three) years, and can be reappointed if their period has ended without disregarding the GMS rights to dismiss them at any given time.





Susunan DireksiKomposisi Direksi PT Dua Putra Utama Makmur Tbk berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa 2018 adalah sebagai berikut:

Rapat Direksi; Frekuensi, Rapat Bersama Dewan Komisaris dan Tingkat Kehadiran Anggota DireksiFrekuensi rapat Direksi tidak dibatasi oleh POJK 33 tahun 2014 namun Direksi wajib mengadakan rapat Direksi secara berkala paling kurang 1 kali dalam setiap bulan. Rapat Direksi dapat dilangsungkan apabila dihadiri mayoritas dari seluruh anggota Direksi atau memenuhi kuorum. Disamping rapat internal, Direksi juga wajib mengadakan rapat bersama Dewan Komisaris secara berkala paling kurang 1 kali dalam 4 bulan. Kehadiran anggota Direksi dalam rapat internal dan rapat bersama Dewan Komisaris juga akan diungkapkan di dalam Laporan Tahunan 2018 ini.

Sepanjang tahun 2018, Direksi melaksanakan rapat internal Direksi sebanyak 14 kali. Berikut uraian rapat internal Direksi dan rapat bersama Dewan Komisaris dalam bentuk tabel:

Composition of Board of DirectorsBased on the resolutions of 2018 Extraordinary GMS, the composition of Board of Directors of PT Dua Putra Utama Makmur Tbk is as follows:

Board of Directors Meetings; Joint Meetings with Board of Commissioners and Attendance Rate of DirectorsMeeting frequency of Board of Directors is not limited by POJK 33 year 2014 however, the Board of Directors is obliged to hold regular meeting at least once a month. The meeting of Board of Directors may be held if it is attended by the majority of total members of Board of Directors or meets the quorum. Other than internal meeting, the Board of Directors is also obliged to hold a joint meeting with the Board of Commissioners at least once every 4 months. The attendance of Board of Directors in the internal meeting and joint meeting with the Board of Commissioners shall be disclosed in this 2018 Annual Report.

During the year, the Board of Directors held 14 internal meetings. The following table describes the Board of Directors internal meetings during the year.

NamaName

JabatanPosition

Surat Keputusan Decision Letter

Periode JabatanTerm of Service

Witiarso Utomo Direktur Utama /President Director

Akta RUPST no 59 tanggal 30 Mei 2017 / Deed of AGMS no 59 dated May 30, 2017

2017 – 2020

Aris Widiarto Direktur / Director

Akta RUPST No. 29 tanggal 24 Mei 2018 / Deed of AGMS No. 29 dated May 24, 2018

2018 – 2021

Fenni Firman Gunadi Direktur Independen / Independent Director

Akta RUPSLB No. 57 tanggal 27 Oktober 2018 / Deed of EGMS No. 57 dated October 27, 2018

2018 – 2021

Nama Name

Jabatan Position

Jumlah Rapat Number of Meeting

Kehadiran Attendance

Persentase Percentage (%)

Witiarso Utomo Direktur Utama / President Director

12 12 100%

Aris Widiarto* Direktur / Director 6 5 86%

Fenni Firman Gunadi** Direktur Independen / Independent Director

2 2 100%

*Diangkat RUPS Tahunan / Appointment at AGM**Diangkat RUPS Luar Biasa / Appointment at AGSM


Profil Perseroan



Ruang Lingkup Tugas dan Tanggungjawab DireksiScope of Duties and Responsibilities Board of Directors

Secara umum, Direksi bertanggung jawab atas pengurusan Perseroan dengan menghindari kerugian yang mungkin timbul dan berdampak pada perseroan. Tanggung jawab direksi melekat penuh secara pribadi atas kerugian Perseroan, apabila anggota direksi yang bersangkutan bersalah atau lalai dalam menjalankan tugasnya. Tanggung jawab direksi yang terdiri atas 2 (dua) anggota direksi atau lebih berlaku secara tanggung renteng bagi setiap anggota direksi.

Pengecualian terhadap tanggung jawab secara renteng oleh anggota direksi terjadi apabila dapat membuktikan:1. Terjadinya kerugian perseroan tersebut bukan karena

kesalahan atau kelalaiannya;2. Direksi atau anggota Direksi telah melakukan pengurusan

dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan;

3. Direksi atau anggota Direksi dapat membuktikan tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung mapun tidak langsung atas tindakan pengurusan yang mengakibatkan kerugian; dan

4. Direksi atau anggota Direksi telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut.

Tugas DireksiSelama masa jabatannya, direksi berkewajiban menjalankan dan melaksanakan beberapa tugas, yaitu:1. Direksi bertugas menjalankan dan bertanggung jawab atas

pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan yang ditetapkan dalam anggaran dasar

2. Direksi wajib menyelenggarakan RUPS tahunan dan RUPS lainnya

3. Setiap anggota Direksi wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan itikad baik, penuh tanggung jawab dan kehati-hatian

4. Menjaga independensi dengan tidak melakukan aktivitas yang dapat mengganggu independensi dalam mengurus Perseroan

5. Setiap anggota direksi harus mampu menggalang kerjasama tim yang solid dan saling mendukung dalam rangka mencapai Visi, Misi dan tujuan usaha perusahaan

6. Setiap anggota Direksi wajib menjaga hubungan baik dengan pemangku kepentingan (stakeholder) dengan tujuan memajukan Perseroan dan tidak menggunakan hubungan baik tersebut untuk mengambil keuntungan pribadi, melanggar hukum atau perbuatan lainnya yang dapat merugikan kepentingan Perseroan

7. Direksi berhak membentuk komite yang dianggap perlu untuk membantu pengurusan Perseroan.

In general, the Board of Directors is fully responsible for managing the Company by avoiding potential losses that may impact on the Company. The responsibility of Board of Directors is personally attached in regard to the loss suffered by the Company should the concerned member of Board of Directors is guilty or negligent in performing their duties. The responsibility of Board of Directors which consists of 2 (two) or more members is collective for each member of Board of Directors.

Exception to this collective responsibility of members of Board or Directors is if the concerned member is able to prove that:1. The loss suffered by the Company is not because of their

fault or negligence;2. The Board of Directors or member of Board of Directors has

managed the Company with goodwill and prudent principle and in line with the Company’s objectives and purposes;

3. The Board of Directors or member of Board of Directors has no conflict of interest, both directly and indirectly, in the management activities that cause loss to the Company; and

4. The Board of Directors or member of Board of Directors has taken action to prevent the loss from arising or continuing.

Duties of Board of DirectorsDuring their term of office, the Board of Directors is obliged to carry out and implement the following duties:1. The Board of Directors has a duty and responsibility to

manage the Company for the interest of the Company in accordance with the objectives and purposed of the Company as stipulated in the articles of association.

2. The Board of Directors is required to convene annual GMS and other GMS.

3. Each member of Board of Directors is obliged to perform their duties and responsibilities in goodwill, full of responsibility and in prudent manner.

4. The Board of Directors shall maintain their independency by conducting no activities that may affect their independency in managing the Company.

5. Each member of Board of Directors needs to be able to create solid teamwork and support each other in order to achieve the Company’s vision, mission and business objectives.

6. Each member of Board of Directors needs to maintain good relationship with the stakeholders in order to develop the Company and shall not take advantage of the relationship to make personal benefit, violate laws or conduct other activities that may cause loss to the Company.

7. The Board of Directors is entitled to establish committees deemed necessary to assist the Company’s management.





Seluruh daftar, risalah, dokumen keuangan Perseroan dan dokumen Perseroan lainnya disimpan di tempat kedudukan Perseroan. Atas permohonan tertulis dari Pemegang Saham, Direksi dapat memberi izin kepada Pemegang Saham untuk memeriksa daftar Pemegang Saham, daftar khusus, risalah RUPS serta mendapat salinan risalah RUPS dan salinan laporan tahunan.

Anggota direksi juga wajib melaporkan kepada Perseroan mengenai saham yang dimiliki anggota direksi dan/atau keluarganya dalam Perseroan dan perusahaan lain untuk dicatat dalam daftar khusus. Apabila anggota Direksi tidak melaksanakan kewajiban ini dan menimbulkan kerugian bagi Perseroan, maka yang bersangkutan bertanggung jawab secara pribadi atas kerugian Perseroan tersebut sebagaimana diatur dalam UUPT.

Pedoman dan PiagamPerusahaan telah memiliki dan menjalankan setiap kegiatan baik Direksi maupun Dewan Komisaris dengan mengacu pada SK 118B/DPUM/VII/2016 tentang Piagam Direksi dan Dewan Komisaris.

Pengungkapan Mengenai Board Charter DireksiDalam menjalankan peran dan fungsi pengelolaan Perusahaan serta menjalin hubungan harmonis dengan Dewan Komisaris, Direksi mengacu pada Pedoman Kerja Direksi (Board Manual) yang berisi pedoman praktis dalam penerapan GCG di Perusahaan. Board Manual ini mencakup petunjuk tata cara kerja Direksi serta penjelasan mengenai tahapan aktivitas yang sistematis dan dapat dijalankan dengan konsisten. Board Manual menjadi acuan Direksi dalam melaksanakan tugas masing-masing Direksi untuk mencapai visi dan misi Perusahaan. Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi dalam Board Manual tersebut secara khusus mencakup:

• Penjelasan Fungsi Direksi• Tugas dan Kewajiban Direksi• Hak dan Wewenang Direksi• Etika Jabatan• Evaluasi Kinerja

Board Manual Direksi juga dapat diunduh dalam website www. duaputra.com

All registers, minutes and financial documents as well as other documents of the Company must be kept at the Company’s domicile. Upon written request from the Shareholders, the Board of Directors may grant permission to the Shareholders to inspect the Shareholder Register, special register and GMS minutes, and obtain copies of GMS minutes as well as copies of annual report.

Members of Board of Directors are obliged to report to the Company about their shares or shares owned by their family in the Company and other companies to be registered in the special register. If the members of Board of Directors do not conduct this obligation and, then, cause loss to the Company, the concerned member shall be held responsible personally for the Company’s loss as stipulated in the UUPT.

CharterThe Company has established and carried out every business activity, both for the Board of Commissioners and Board of Directors, by referring to the Decision Letter No. 118B/ DPUM/VII/2016 on Charter of Board of Directors and Board of Commissioners.

Disclosure of Board Charter of Board of DirectorsTo perform roles and functions of the Company’s management while cultivating harmonious relationship with the Board of Commissioners, the Board of Directors adheres to the Board Manual that will guide them in implementing GCG principles in the Company. This Board Manual covers guidelines and work procedures of the Board of Directors, as well as detailed and systematical explanation regarding activity stage so as to be easily understood and consistently implemented. The Board Manual serves as a reference for the Board of Directors in implementing their duties to achieve the Company’s vision and mission. The Board manual specifically consists of:• Explanation of the Board of Directors’ function• Roles and Responsibilities of the Board of Directors • Rights and Authority of the Board of Directors• Business Ethics• Performance Evaluation

The Board Manual of Board of Directors can be downloaded from www.duaputra.com.


Profil Perseroan



Dewan KomisarisBoard of Commissioners

Dewan Komisaris merupakan salah satu organ tata kelola perusahaan yang memiliki fungsi untuk melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai Anggaran Dasar serta memberikan nasihat kepada Direksi dalam menjalankan kepengurusan Perusahaan. Dewan Komisaris juga memiliki tugas untuk melakukan pemantauan terhadap efektivitas praktik GCG yang diterapkan Perusahaan. Apabila dinilai perlu, dapat dilakukan penyesuaian sesuai dengan kebutuhan Perusahaan.

Terdapat 2 (dua) Tingkatan Fungsi Pengawasan Dewan Komisaris:- Level Performance, yaitu fungsi Dewan Komisaris melakukan

pengawasan dengan memberikan pengarahan dan petunjuk kepada Direksi serta memberikan masukan kepada RUPS.

- Level Conformance, yaitu berupa pelaksanaan kegiatan pengawasan pada tahap selanjutnya untuk memastikan nasihat telah dijalankan serta dipenuhinya ketentuan dalam Peraturan Perundang-undangan dan Anggaran Dasar yang berlaku.

Board of Commissioners is one of the Company’s organs that functions to conduct general and/or specific supervision in accordance with the Company’s Articles of Association and to provide suggestions to the Board of Directors in running the Company’s management. The Board of Commissioners also has roles to monitor the effectiveness of GCG practices implemented by the Company. If necessary, the adjustment to the practice will be performed so as to be in line with the Company’s needs.

The Supervisory Function of the Board of Commissioners has 2 (two) levels, which are:- Performance level; the Board of Commissioners functions to

carry out monitoring activities by providing directions and guidelines to the Board of Directors and inputs to the GMS.

- Conformance level; consisting of the implementation of supervisory activities in the next stage to ensure that all suggestions have been implemented and that provisions in the prevailing regulation and the Articles of Association have been complied with.





Penunjukan serta Pemberhentian Anggota Dewan Komisaris Penunjukkan serta pemberhentian seorang Anggota Dewan Komisaris dilaksanakan melalui mekanisme RUPS. Seorang Anggota Dewan Komisaris akan berakhir masa jabatannya pada penutupan RUPST tahun ke 3 (tiga) setelah tanggal penunjukkannya.

Persyaratan Anggota Dewan KomisarisSetiap calon anggota Dewan Komisaris wajib memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan pada masa fit and proper test. Hal ini selaras dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris tanggal 8 Desember 2014.

Persyaratan perihal kompetensi yang wajib dipenuhi oleh seorang anggota Dewan Komisaris, adalah:a) mempunyai akhlak, moral, dan integritas yang baik;b) cakap melakukan perbuatan hukum;c) dalam 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan dan selama

menjabat:1. tidak pernah dinyatakan pailit;2. tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau

anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit;

3. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara dan/ atau yang berkaitan dengan sektor keuangan; dan

4. tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/ atau anggota Dewan Komisaris yang selama menjabat:- pernah tidak menyelenggarakan RUPS tahunan;

- pertanggungjawabannya sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris pernah tidak diterima oleh RUPS atau pernah tidak memberikan pertanggungjawaban sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris kepada RUPS; dan

- pernah menyebabkan perusahaan yang memperoleh izin, persetujuan, atau pendaftaran dari Otoritas Jasa Keuangan tidak memenuhi kewajiban menyampaikan laporan tahunan dan/ atau laporan keuangan kepada Otoritas Jasa Keuangan.

d) memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan; dan

e) memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di bidang yang dibutuhkan Emiten atau Perusahaan Publik.

Susunan Dewan KomisarisDewan Komisaris Perseroan terdiri dari 3 (tiga) orang anggota, yaitu 1 (satu) Komisaris Utama 1 (satu) orang Komisaris Independen dan 1 (satu) orang Komisaris. Seluruh anggota Dewan Komisaris saat ini berdomisili di Indonesia.

Appointment and Dismissal of the Members of Board of CommissionersThe appointment and dismissal of a member of the Board of Commissioners are executed through the GMS. A member of the Board of Commissioners has tenure of 3 (three) years after the closing of the GMS, in which he/she was appointed.

Requirements for a Member of Board of CommissionersEach candidate for Board of Commissioners is obliged to meet the criteria set in the fit and proper test period. The criteria are in line with the Regulation of Financial Services Authority No. 33/POJK.04/2014 regarding the Board of Directors and Board of Commissioners, issued on December 8, 2014.

The followings are requirements and competencies that must be fulfilled by a member of Board of Commissioners:a) possessing good ethics, morality and integrity;b) being capable of performing legal actions;c) within the period of 5 (five) years before being appointed

and during the appointment:1. is never stated bankrupt;2. has never been a member of Board of Directors and/or

Board of Commissioners to be convicted of causing a company to be declared bankrupt;

3. has never been punished due to criminal acts that cause loss to the state finance and/or criminal acts in financial sector; and

4. has never been a member of Board of Directors and or Board of Commissioners:- who, during his/her tenure, ever did not convene an

annual GMS- whose responsibility as a member of Board of

Directors and/or Board of Commissioners was not accepted by the GMS or whose responsibility as a member of Board of Directors and/or Board of Commissioners is not reported to the GMS during his/her tenure; and

- who, during his/her tenure, caused a company that possesses a permit and approval from or is registered in the Financial Services Authority to neglect the duty of reporting its responsbility to submit an annual report and/or financial report to the Financial Services Authority.

d) upholding a commitment to complying with all laws and regulations; and

e) possessing knowledge and/or expertise in the fields required by an Issuer or Public Company.

Composition of Board of CommissionersDPUM’s Board of Commissioners is composed of 3 (three) members, namely (one) President Commissioner, 1 (one) Independent Commissioner and 1 (one) Commissioner. All members of the Board of Commissioners are domiciled in Indonesia.


Profil Perseroan



Susunan Dewan Komisaris PT Dua Putra Utama Makmur Tbk periode 2018 yang ditetapkan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPLB) pada 27 Oktober 2018 adalah:

The composition of Board of Commissioners of PT Dua Putra Utama Makmur Tbk for the period of 2018 established pursuant to the resolution of Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) on October 27, 2018 is as follows:

Tugas dan Tanggung Jawab Dewan KomisarisDewan Komisaris sebagai organ Perusahaan bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan saran kepada Direksi atas pengelolaan Perusahaan serta memastikan bahwa Perusahaan melaksanakan GCG dengan baik. Namun demikian, Dewan Komisaris tidak boleh turut serta dalam mengambil keputusan operasional.

Dewan Komisaris memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:• Melakukan pengawasan atas pengurusan Direksi dalam

menjalankan Perusahaan, serta melakukan pekerjaan lain sebagaimana dari waktu ke waktu ditentukan oleh RUPS;

• Memberikan saran kepada Direksi dalam melaksanakan pengurusan Perusahaan;

• Mengikuti perkembangan kegiatan Perusahaan;

• Memberikan Pendapat dan saran kepada RUPS mengenai setiap permasalahan yang dianggap penting bagi pengelolaan Perusahaan;

• Melaporkan kemajuan Perusahaan dalam Laporan Tahunan Perusahaan dan bersama Direksi menandatanganinya untuk diajukan kepada RUPS guna mendapatkan persetujuan dan pengesahan;

• Melaporkan kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris dan/atau keluarga pada Perusahaan dan perusahaan lain;

• Mengajukan usulan besaran remunerasi bagi anggota Direksi melalui Komite Nominasi dan Remunerasi dalam rapat Dewan Komisaris;

• Memberikan laporan tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku kepada RUPS; dan

• Memantau efektivitas praktik GCG Perusahaan.

Wewenang Dewan Komisaris• Melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumendokumen

Duties and Responsibilities of Board of CommissionersAs an organ of the Company, the Board of Commissioners has roles and responsibilities to collectively conduct supervision and provide suggestions to the Board of Directors for their management of the Company, as well as to ensure that the Company implements GCG well. Nevertheless, the Board of Commissioners is not allowed to interfere in the operational decisionmaking process.

The Board of Commissioners has the following rolesand responsibilities:• Monitoring the Board of Directors’ management in

governing the Company and performing other works as regularly determined by GMS;

• Providing suggestions to the Board of Directors regarding the Company’s management;

• Keeping up with the development of the Company’s activities;

• Providing suggestions and opinions to GMS concerning each problem deemed crucial for the Company’s management;

• Reporting the Company’s progress in the Company’s Annual Report and, together with the Board of Directors, sign the report to be submitted to GMS for approval and validation;

• Reporting share ownership of members of the Board of Commissioners and/or their families in the Company and other entities;

• Proposing the amount of remuneration for members of the Board of Directors through the Nomination and Remuneration Committee in the Board of Commissioners’ meeting;

• Submitting the report on supervisory activities conducted during the fiscal year to AGM; and

• Monitoring the effectiveness of the Company’s GCG practice;

Authority of Board of Commissioners• Reviewing the books, letters and other documents of the

NamaName

JabatanPosition

Surat KeputusanDecision Letter

Periode JabatanTerm of Service

Risma Ardhi Chandra Komisaris Utama / President Commissioner


2018-2021

Fabianus Sudjatmoko Komisaris / Commissioner

Akta RUPST No. 29 tanggal 24 Mei 2018 / Deed of Annual GMS No. 29 dated Mei 24, 2018

2018 - 2021

Tony Sumartono Komisaris Independen / Independent Commissioner


2018-2021





lainnya, memeriksa kas untuk keperluan verifikasi dan surat berharga lainnya, dan memeriksa kekayaan Perseroan;

• Memasuki pekarangan, gedung, dan kantor yang dipergunakan oleh Perseroan;

• Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan Perseroan;

• Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah dan akan dijalankan oleh Direksi;

• Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri rapat Dewan Komisaris;

• Mengangkat Sekretaris Dewan Komisaris, jika dianggap perlu;

• Memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar;

• Membentuk Komite-komite lain selain Komite Audit, jika dianggap perlu dengan memperhatikan kemampuan Perseroan;

• Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan dalam jangka waktu tertentu atas beban Perseroan, jika dianggap perlu;

• Melakukan tindakan pengurusan Perseroan dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar;

• Menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandanganpandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan;

• Melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar, dan/atau keputusan RUPS.

Pengungkapan Mengenai Board Charter Dewan KomisarisDalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberian saran atas pengelolaan Perusahaan, Dewan Komisaris mengacu kepada Pedoman Kerja Dewan Komisaris (Board Manual) No. 118B/DPUM/ VII/2016 tentang Piagam Direksi dan Dewan Komisaris. Tujuan penyusunan Board Manual Perseroan adalah memberikan pedoman kepada Dewan Komisaris dan Direksi dalam memahami peraturan-peraturan yang terkait dengan tata kerja Dewan Komisaris dan Direksi. Pedoman dan Tata Tertib Kerja dalam Board Manual Perusahaan menjadi pedoman praktis bagi Dewan Komisaris dan Direksi dalam penerapan GCG di Perusahaan yang mencakup:

• Penjelasan fungsi Dewan Komisaris• Pedoman umum pengawasan Dewan Komisaris

• Persyaratan Dewan Komisaris• Keanggotaan Dewan Komisaris• Komisaris Independen• Etika jabatan Dewan Komisaris• Tugas dan kewajiban Dewan Komisaris• Wewenang dan hak Komisaris• Rapat Dewan Komisaris• Evaluasi kinerja• Komite-komite Dewan Komisaris, serta• Hubungan kerja antara Dewan Komisaris dan Direksi

Company, as well as cash for the needs of verification and other securities, and reviewing the Company’s assets;

• Entering the premises, building and office of the Company;

• Requesting explanation from the Board of Directors and/or other officials regarding all matters related to the Company’s management;

• Knowing all policies and actions that have been taken and will be implemented by the Board of Directors;

• Requesting the Board of Directors and/or other officials under the Board of Directors, with acknowledgment from the Board of Directors, to attend the meeting of Board of Commissioners;

• Appointing a Secretary to the Board of Commissioners, if deemed necessary;

• Temporarily dismissing a member of Board of Directors in accordance with the provisions of Articles of Association;

• Establishing Committees other than Audit Committees, if deemed necessary, by taking into account the Company’s capability;

• Employing experts for certain matters and within certain period of time, if deemed necessary, at the expense of the Company;

• Performing management actions for the Company within certain conditions and certain period of time in accordance with the provisions of Articles of Association;

• Attending the meeting of Board of Directors and providing opinions on the matters discussed in the meeting;

• Carrying out other supervisory authority provided that it does not violate the laws and regulations, Articles of Association, and/or GMS resolutions.

Disclosure on Board Charter of Board of CommissionersThe Board of Commissioners performs its supervisory function and gives recommendations to the Board of Directors regarding the company management, in accordance with the Board Manual No. 118B/DPUM/ VII/2016 regarding Board of Directors and Board of Commissioners Charter. The Board Manual is designed to provide guidelines to the Board of Commissioners and Board of Directors in understanding the regulations related to the work procedure of the Board of Commissioners and Board of Directors. The Guidelines and Work Regulations within the Board Manual are references for the Board of Commissioners and Board of Directors in implementing GCG. It includes:

• Explanation of the Board of Commissioners’ function• General guidelines on the supervision of the Board of

Commissioners• Requirements of the Board of Commissioners• Composition of the Board of Commissioners• Independent Commissioner• Business Ethics of the Board of Commissioners• Roles and responsibilities of the Board of Commissioners• Authority and rights of the Board of Commissioners• Board of Commissioners’ Meetings• Performance evaluation• Committees under the Board of Commissioners, and• Work Relationship between the Board of Commissioners

and Board of Directors


Profil Perseroan



Board Manual Dewan Komisaris juga dapat diunduh dalam website www.duaputra.com.

Rapat Dewan Komisaris; Frekuensi Pertemuan dan Tingkat Kehadiran Dewan Komisaris dalam RapatDewan Komisaris mengadakan rapat dan pertemuan baik rapat internal Dewan Komisaris maupun rapat bersama Direksi serta Komite-komite. Keputusan Rapat Dewan Komisaris diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan musyawarah mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil berdasarkan pemungutan suara terbanyak. Rapat Dewan Komisaris terdiri dari rapat internal dan rapat dengan mengundang Direksi untuk membahas berbagai aspek operasional dan pengelolaan finansial Perseroan. Sepanjang 2018, Dewan Komisaris mengadakan 4 kali pertemuan atau rapat dengan tingkat kehadiran masing masing anggota sebagai berikut:

Agenda Rapat Dewan KomisarisAgenda rapat yang diselenggarakan Dewan Komisaris membahas tentang:• Update Operasional• Tata Kelola Perusahaan• Nominasi dan Remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris

• Penentuan Kantor Akutan Publik• Whistleblowing system• Pembahasan RUPS Tahunan maupun RUPS Luar Biasa• Mitigasi Risiko

Risalah rapat beserta keputusannya telah didokumentasikan dengan baik termasuk disenting opinion (perbedaan pendapat) yang terjadi disertai alasan mengenai perbedaan pendapat tersebut. Risalah rapat ditandatangani oleh pimpinan rapat dan seluruh peserta rapat yang hadir, kemudian didistribusikan kepada semua anggota Dewan Komisaris yang menghadiri rapat maupun absen. Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu organ pendukung yaitu Komite Audit.

Kebijakan Perusahaan Tentang Penilaian Terhadap Kinerja Anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Serta Prosedur, Kriteria dan Penyelenggara Penilaian

Sepanjang tahun 2018, Perusahaan membuat kebijakan sendiri untuk melakukan penilaian atas kinerja anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris. Untuk membantu pelaksanaan penilaian tersebut, Perusahaan membentuk Komite Audit yang

The Board Manual of Board of Commissioners can be downloaded from www.duaputra.com

Board of Commissioners Meetings; Frequency and Attendance Rate of Board of Commissioners in Meetings The Board of Commissioners organizes internal meeting as well as joint meeting with the Board of Directors and Committees. The decision made in the meeting of Board of Commissioners is made through deliberation to reach consensus. If consensus is not reached, the decision is made based on majority vote. Board of Commissioners meetings are classified into two types: internal meetings and meetings with the Board of Directors to discuss various operational and financial management aspects of the Company. During the year, the Board of Commissioner held 4 internal meetings with attendance rate of each Commissioner and meeting agenda as follows:

Meeting Agenda of Board of CommissionersMeeting of Board of Commissioners discusses the following agenda:• Update on Operations• Corproate Governance• Nomination and Remuneration of Board of Directors and

board of Commissioners• Determination of Public Accounting Firm• Whistleblowing system• Discussion of Annual GMS and Extraordinary GMS • Risk Mitigation

The minutes of meeting and the decisions made have been well-documented, including the dissenting opinion occurring in the meeting as well as the reasons. The minutes of meeting are signed by the chairman of the meeting and all meeting participants before being distributed to all members of Board of Commissioners whether they attend the meeting or not. To support their duties, the Board of Commissioners is assisted by the Audit Committee.

Company Policy Regarding Assessment on the Performance of Members of Board of Directors and Board of Commissioners, Including Procedures, Criteria and Assessment ImplementationOver the course of 2018, the Company has drafted its own policies to assess the performance of members of Board of Directors and Board of Commissioners. In supporting the assessment implementation, the Company establishes an Audit Committee

NamaName

JabatanPosition

Jumlah RapatNumber of Meeting

Kehadiran Attendance

Persentase Percentage (%)

Risma Ardhi Chandra** Komisaris Utama / President Commissioner

1 1 100%

Fabianus Sudjatmoko* Komisaris / Commissioner

4 3 75%

Tony Sumartono** Komisaris Independen / Independent Commissioner

1 1 100%





anggotanya bukan karyawan Perusahaan dan ditunjuk oleh Komisaris Independen dalam rangka menjaga independensi dan objektivitas penilaian yang dilakukan oleh Komite Audit. Pembahasan tentang Komite Audit selengkapnya akan dituangkan pada bagian sendiri.

Tata Cara Penilaian Kinerja Anggota Direksi Dan Anggota Dewan KomisarisPerseroan melakukan penilaian kinerja Dewan Komisaris dan Direksi melalui kegiatan self assessment dengan memperhatikan beberapa dokumen pendukung seperti laporan key performance indicator.

Kriteria Penilaian Kinerja Anggota Direksi Dan Anggota Dewan KomisarisAdapun yang menjadi kriteria penilaian adalah sebagai berikut:1. Meningkatkan nilai penyelenggaran RUPS2. Meningkatkan Kualitas komunikasi Perusahaan Terbuka

dengan Pemegang saham atau Investor3. Memperkuat keanggotaan dan komposisi Dewan Komisaris

4. Meningkatkan kualitas pelaksanaan Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris

5. Memperkuat keanggotaan dan Komposisi Direksi

6. Meningkatkan Kualitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi

7. Meningkatkan aspek tata kelola perusahaan melalui Partisipasi pemangku kepentingan

8. Meningkatkan pelaksanaan keterbukaan Informasi

Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris tahun 2018Sepanjang tahun 2018, Dewan Komisaris terus menjalankan fungsi pengawasan yang dimandatkan oleh Pemegang Saham terhadap pengelolaan Perusahaan oleh Direksi dan manajemen. Dewan Komisaris mengadakan rapat internal maupun dengan Direksi dan Komite untuk membahas persoalan yang berhubungan dengan manajemen Perseroan, mengevaluasi kinerja Perseroan, memberikan pandangannya serta menyampaikan sarannya yang terkait dengan implementasi strategi baik jangka pendek maupun jangka panjang oleh Direksi dalam menjalankan bisnis Perusahaan.

Penilaian terhadap Kinerja Komite yang Mendukung Tugas Dewan KomisarisDalam rangka mendukung Dewan Komisaris dalam melakukan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris didukung oleh segenap komite yang berada di bawah supervisi Dewan Komisaris. Komite- komite tersebut antara lain adalah Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi, dan Komite Pengembangan Usaha. Selama 2018, segenap Dewan Komisaris telah melakukan penilaian atas kinerja komite-komite tersebut. Adapun hasil penilaian kinerja komite selama 2018 memberikan hasil yang memuaskan. Baik Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi, maupun Komite Pengembangan Usaha telah menjalankan peran dan fungsinya secara profesional. Hal tersebut sudah tercermin dalam Self Assessment GCG Perusahaan pada bagian laporan tahunan ini.

whose members are not from the Company’s employees and are appointed by an Independent Commissioner in order to maintain the independency and objectivity of assessment carried out by the Audit Committee. Discussion about Audit Committee will be comprehensively stated in a separate sub-chapter.

Procedure to Assess the Performance of Board of Directors and Board of CommissionersThe Board of Commissioners and Board of Directors of the Company were assessed through self assessment by regard to supporting document such as key performance indicator report.

Assessment Criteria for the Performance of Board of Directors and Board of CommissionersThe assessment criteria are as follows:1. Improve GMS convening value2. Improve the Public Company communication quality with

Shareholders or Investor3. Strengthen the membership and composition of Board of

Commissioners4. Improve quality of duties and Responsibilities by Board of

Commissioners5. Strengthen the membership and composition of Board of

Directors6. Improve quality of duties and responsibilities by Board of

Directors7. Enhancing good corporate governance aspect through

participation of stakeholders8. Increase information transparency

Implementation of Board of Commissioners Duties in 2018During the year, the Board of Commissioners has carried out the supervisory functions as mandated by the Shareholders, on the management of the Company by the Board of Directors and the management. The Board of Commissioners also conducts internal meeting and joint meeting with the Board of Directors and Committees to discuss various issues related to the Company’s management, evaluate the Company’s performance and provide opinion and advice in relation to the short-term and long-term strategy implementation by the Board of Directors in conducting the Company’s business.

Assessment on the Performance of Committees Supporting Board of CommissionersTo support the Board of Commissioners in conducting their supervisory function, the Board of Commissioners is supported by several committees who answers directly to the Board of Commissioners, namely: Audit Committee, Nomination and Remuneration Committee, and Business Development Committee. During 2018, the Board of Commissioners has evaluated the Committees’ performance and the result showed that the Committees have provided satisfying performance. The Audit Committee, Nomination and Remuneration Committee and Business Development Committee have carried out their roles and functions professionally. This is reflected on the Company’s GCG Self-Assessment on part of this Annual Report


Profil Perseroan



Komisaris IndependenIndependent Commissioner

Komisaris Independen adalah anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan atau hubungan dengan anggota Dewan Komisaris lainnya dan atau dengan pemegang saham atau hubungan lainnya dengan Perusahaan yang dapat mempengaruhi independensinya.

Susunan Komisaris IndependenPerseroan telah memenuhi ketentuan perundangundangan dengan memiliki komposisi Komisaris Independen sebesar 30%, dengan jumlah 1 (satu) orang dari 3 (tiga) Anggota Dewan Komisaris Perusahaan. Jumlah tersebut telah memenuhi ketetapan Peraturan Perundang-undangan yang mewajibkan batas minimum Komisaris Independen sebanyak 30% dari jumlah keseluruhan Dewan Komisaris. Hal ini turut mendukung terlaksananya mekanisme check and balances melalui pemenuhan standar jumlah Komisaris Independen.

Selama tahun 2018, Perseroan memiliki 1 (satu) Komisaris Independen dalam jajaran Dewan Komisaris Perusahaan. Komposisi ini memungkinkan adanya pengambilan keputusan yang objektif, tepat serta terhindar dari adanya benturan kepentingan.

Kriteria dan Periode Jabatan Dewan KomisarisKomisaris Independen Perseroan telah memiliki kriteria sebagai berikut:• Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan pemegang saham pengendali, Anggota Direksi maupun Anggota Dewan Komisaris lainnya.• Merupakan seorang yang memahami Peraturan Perundang- undangan di bidang Perseroan Terbatas maupun Perusahaan Terbuka.• Memahami peraturan perundang-undangan terkait dengan Core Business Perusahaan.• Tidak memiliki keterkaitan finansial, baik langsung maupun tidak langsung dengan Perusahaan atau perusahaan lain yang menyediakan produk atau jasa kepada Perusahaan.• Tidak memiliki hubungan kontraktual dengan Perusahaan

sebagai mantan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris serta Karyawan Perusahaan dalam kurun waktu

6 (enam) bulan terakhir.• Diusulkan dan dipilih melalui mekanisme RUPS.• Tidak sedang memiliki kasus hukum atau pernah dikenakan sanksi hukum akibat tindak pidana di bidang keuangan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan.• Terbebas dari adanya konflik kepentingan maupun aktivitas

hukum yang dapat menghalangi atau mengganggu kemampuannya berpikir atau bertindak secara independen.

• Tidak menduduki jabatan eksekutif di perusahaan yang memiliki hubungan bisnis dengan perusahaan dan perusahaan-perusahaan lainnya yang terafiliasi dalam kurun waktu 6 (enam) bulan terakhir.

Independent Commissioner is a member of Board of Commissioners who has no financial, biological organizational or share-ownership affiliations with other members of Board of Commissioners and/or with other shareholders; as well as other affiliations with the Company that could influence his/her independency.

Composition of Independent CommissionersThe Company has met the requirements of law concerning the Independent Commissioner’s composition by having a 30% of Independent Commissioner with the total of 1 (one) people out of 3 (three) total members of the Company’s Board of Commissioners. This number has met the requirements of laws and regulations on minimum limit of number of Independent Commissioners, namely 30% of total members of the Board of Commissioners. This also supports the implementation of check and balances mechanism through the fulfillment of standard number of Independent Commissioner.

Throughout 2018, the Company has 1 (one) Independent Commissioners within the Board of Commissioners structure. This composition enables an objective and accurate, decisionmaking process that avoids conflicts of interest.

Criteria and Tenure of Independent CommissionerIndependent Commissioners have passed this following criteria:

• Have no affiliations with Major Shareholders and the members of both Board of Commissioners and Board of Directors.

• Possess deep understanding of law and regulations on Limited Liability Company or Public Listed Company.

• Possess sufficient knowledge on law and regulations regarding Company’s Core Business.

• Have no financial affiliations, both direct and indirect, with the Company or its third-party suppliers.

• Have no past contractual affiliations with the Company as a former member of the Board of Directors, Board of Commissioners, or employee over the past 6 (six) months.

• Is nominated and appointed through AGM mechanism.• Have no history of legal disputes or criminal records in the

financial field in the past 5 (five) years prior to appointment.

• Is free from any conflicts of interest or law activities that may hinder or jeopardize his/her ability to think rationally or take action independently.

• Have no history of serving as an executive officer in companies that have business relations, or other companies affiliated with the Company in the past 6 (six) month.





Kebijakan RemunerasiThe Remuneration Policy

Kebijakan Remunerasi dilaksanakan sesuai dengan Perundang- Undangan yang berlaku. Perseroan melalui Komite Nominasi dan Remunerasi juga secara berkala mengevaluasi kebijakan besaran, dan struktur remunerasi. Dalam UU Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT) menyatakan bahwa besaran remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan oleh RUPS, RUPS 2018 memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris. Dewan Komisaris dibantu dengan Komite Nominasi dan Remunerasi telah menetapkan Remunerasi untuk Direksi dan Dewan Komisaris yang diatur dalam Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan.

Pada Rapat Umum Pemegang Saham yang dilaksanakan pada 24 Mei 2018, para pemegang saham menyetujui untuk melimpahkan

The Remuneration Policy is implemented in accordance with prevailing laws and regulations. The Company through the Nomination and Remuneration Committee also regularly evaluates the policy of magnitude, and the structure of remuneration. In Law Number 40 of 2007 on Limited Liability Company, it is stated that the amount of remuneration of the Board of Commissioners and the Board of Directors is determined by the GMS, where 2018 GMS delegated the authority to the Board of Commissioners to determine remuneration of the Board of Directors and Board of Commissioners. The Board of Commissioners, assisted by the Nomination and Remuneration Committee, has determined Remuneration of the Board of Directors and the Board of Commissioners as set forth in the Charter of the Nomination and Remuneration Committee of the Company.

At the Meeting of Shareholders held on May 24th, 2018, the shareholders agreed to delegate the authority to the Board of

• Tidak menjabat sebagai Auditor Independen atau Konsultan Perusahaan dalam kurun waktu 6 (enam) bulan terakhir.

• Mampu menjalankan tugas, menyatakan pendapat atau melaporkan kinerja sebagaimana ditetapkan oleh Dewan Komisaris secara independen tanpa dikendalikan oleh pemegang saham maupun orang terkait atau kerabat terdekat.

Penyataan Independensi Masing-masing Komisaris IndependenSejalan dengan penerapan praktik GCG yang baik, Dewan Komisaris berkomitmen untuk menghindari transaksi yang mengandung benturan kepentingan. Komisaris Independen bertindak mandiri dan bebas intervensi dari pihak manapun.

Proses Pelaksanaan assessment dan Pihak yang Melakukan assessmentPerusahaan mempunyai kebijakan penilaian sendiri (self assessment) terhadap kinerja Dewan Komisaris dan Direksi. Kebijakan penilaian sendiri (self assessment) Dewan Komisaris dan Direksi digunakan sebagai bentuk akuntabilitas atas penilaian kinerja Dewan Komisaris dan Direksi secara kolegial sesuai dengan kebijakan. Self assessment atau penilaian sendiri dilakukan oleh masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi untuk menilai pelaksanaan kinerja Dewan Komisaris dan Direksi secara keseluruhan dan bukan menilai kinerja individual masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Proses penilaian pelaksanaan kinerja Dewan Komisaris dan Direksi secara keseluruhan diharapkan dapat berkontribusi untuk memperbaiki kinerja Dewan Komisaris secara berkesinambungan.

• Have no history of serving as an Independent Auditor or Company Consultant in the past 6 (six) month.

• Is capable of independently conducting roles, voicing opinion or reporting performance as stipulated by the Board of Commissioners, without any influence from shareholders, related parties or close relatives.

Independency Statement from Each Independent CommissionerIn line with the implementation of GCG practices, the Board of Commissioners is fully committed to avoiding transactions containing conflicts of interest. Independent Commissioners shall act independently and without interventions from any parties.

Assessment Process and the Assessors

The Company has established a self-assessment policy on the performance of the Board of Commissioners and Board of Directors. This self-assessment policy is utilized as a form of accountability on the evaluation of the performances of both Board of Commissioners and Board of Directors collectively, in line with the prevailing policies. The self-assessment is performed by each member of the Board of Commissioners and Board of Directors in order to appraise the collective performance of Board of Commissioners and Board of Directors as opposed to the individual performance of each member. By performing such assessment, it is expected that the performance of the Company’s management can be improved simultaneously.


Profil Perseroan



wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan besaran gaji dan Tunjangan lainnya bagi setiap anggota Direksi. Indikator Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut1. Faktor realisasi pencapaian kinerja Perseroan Tahun 2017

2. Faktor kondisi dan kemampuan keuangan Perseroan3. Faktor kompleksitas pengelolaan Perseroan.4. Faktor tingkat inflasi5. Faktor skala usaha6. Faktor-faktor lain yang relevan serta tidak boleh

bertentangan dengan peraturan perundangundangan.

Remunerasi Aktual Direksi dan Dewan Komisaris:Actual Remuneration Board of Directors and Board of Commissioners:

Uraian 2018 2017

Dewan Komisaris dan Direksi Rp5.972.381.282 Rp7.158.485.714

TunjanganAllowances

Tunjangan hari raya keagamaan dibayarkan sebesar 1 kali gaji Religious holiday allowance is paid 1 times salary

Fasilitas / Facility Kendaraan dinas = 1 unit mobil, termasuk biaya pemeliharaan dan operasional sesuai dengan kemampuan perusahaan / Official Vehicles = 1 car unit, including maintenance and operational costs in accordance with the company’s capabilities

Kesehatan = untuk yang bersangkutan dan 1 orang suami/istri serta maksimum 3 orang anak yang belum mencapai usia 25 tahun (belum pernah menikah atau belum pernah bekerja) / Health = for the concerned, 1 husband / wife, and maximum 3 children who have not reached the age of 25 years (never married or have never worked)

Lain-lain / Others Cuti diberikan sebanyak 12 hari kerja setiap tahun tanpa diberikan tunjangan cuti berlaku setelah bekerja selama 12 bulan berturut-turut / Leave is given 12 working days per year without leave allowance. This is applied after working for 12 months in a row.

Commissioners to determine the salary and other allowances for each member of the Board of Directors. The indicators for the Remuneration of the Board of Commissioners and Board of Directors are as follows:1. Realisation of the Company’s performance achievement

in 20172. Financial condition and capability of the Company3. Complexity of the management of the Company4. Inflation rate5. Business scale6. Other relevant factors and shall not conflict with prevailing

laws and regulations





Hubungan Afiliasi Dewan Komisaris dan DireksiAffiliations among Members of Board of Commissioners and Board of Directors

NamaName

Hubungan Keluarga Dengan Family Relationship With

Hubungan Bisnis DenganBusiness Relationship With

Dewan Komisaris Board of

Commissioners


Pemegang Saham

Pengendali Controlling

Shareholders

Dewan Komisaris Board of

Commissioners


Pemegang Saham

Pengendali Controlling

Shareholders

YaYes

Tidak No

YaYes

Tidak No

YaYes

Tidak No

YaYes

Tidak No

YaYes

Tidak No

YaYes

Tidak No


Witiarso Utomo V V V V V V

Aris Widiarto V V V V V V

Fenni Firman Gunadi

V V V V V V


Risma Ardhi Chandra

V V V V V V

Fabianus Sudjatmoko

V V V V V V

Tony Sumartono V V V V V V

Komite AuditAudit Committee

Komite Audit dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk membantu Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan atas pelaksanaan fungsi Direksi terkait dengan pengelolaan Perusahaan sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Anggota Komite Audit diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris dan dilaporkan dalam RUPS.

Komite Audit PT Dua Putra Utama Makmur Tbk resmi dibentuk pada tahun 2015 dengan mengacu pada Peraturan Otorisasi Jasa Keuangan No.55/ POJK.04/2015 tentang pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja Komite Audit, maka disusunlah Pedoman Pelaksanaan Kerja (Charter) Komite Audit yang disahkan terakhir pada 11 Agustus 2016.

Pedoman Pelaksanaan Kerja (Charter) menjadi landasan kerja Komite Audit yang mengatur secara rinci perihal visi, misi, tujuan, sasaran kerja, dan tugas Komite Audit, serta wewenang, kode etik, dan tanggung jawab pelaporan.

Audit Committee is established by the Board of Commissioners to help them monitor the implementation of the Board of Directors’ functions in governing the Company according to the principles of good corporate governance. Members of Audit Committee is appointed and dismissed by the Board of Commissioners and is reported in GMS.

The Audit Committee of PT Dua Putra Utama Makmur Tbk was officially established in 2007 by referring to the Financial Services Authority No. 55/POJK.04/2015 regarding the establishment and Guidelines on the Implementation of Audit Committee Work. In order to enhance the efficiency and effectiveness of performance of Audit Committee, the Work Implementation Guidelines (Charter) of Audit Committee was developed and most recently ratified on August 11, 2016.

The Audit Committee Charter is a work guideline of Audit Committee which governs in details the vision, mission, objectives, targets, and duties of Audit Committee, as well as the authority, code of conduct, and reporting responsibility.


Profil Perseroan



Pedoman Pelaksanaan Kerja (Charter) Komite Audit juga dapat diunduh dalam website www.duaputra. com

Susunan Anggota Komite Audit, Dasar Hukum Pembentukan, Periode Jabatan dan Informasi Rangkap JabatanKomite Audit paling sedikit terdiri dari 3 (tiga) orang anggota yang berasal dari Komisaris Independen dan Pihak dari luar Emiten atau Perusahaan Publik. Komite Audit diketuai oleh Komisaris Independen. Berdasarkan Surat Keputusan Perubahan Komite Audit No. 0984/ /I/DPUM/XI/2018 tanggal 2 November 2018, Dewan komisaris menetapkan perubahan susunan Ketua Komite Audit yaitu pengangkatan Bapak Tony Sumartono menggantikan Bapak Iwan Supriadi.

The Audit Committee Charter can be downloaded from www. duaputra.com.

Composition of Audit Committee Members, Legal Basis of Establishment, Period of Service and Information on Concurrent PositionThe Audit Committee is composed of, at the very least, 3 (three) members originated from the Independent Commissioner and external parties of the Issuers or Public Companies, and is headed by an Independent Commissioner. Based on Decision Letter of Changes in Audit Committee No. 0984/ /I/DPUM/XI/2018 tanggal November, 2nd 2018, the Board of Commissioners determines changes in the composition head of audit committee, namely the appointment of Mr. Tony Sumartono replace Mr. Iwan Supriadi.

Susunan Komite AuditAudit Committee Composition

Nama / Name Jabatan / Position Periode Jabatan Keterangan / Description

Tony Sumartono Ketua Komite / Head of Committe 2018 – 2021 Komisaris Independen / Independent Commissioner

Wijanarko Anggota / Member 2017 – 2019 Pihak Independen / Independent Party

Henri Martha Anggota / Member 2017 – 2019 Pihak Independen / Independent Party

Tony Sumartono,Ketua Komite Audit / Head of Audit CommitteeUntuk Profile Bapak Tony Sumartono dapat dilihat pada halaman [56]Profile Mr Tony Sumartono can be seen on page [56]





WijanarkoAnggota Audit / Audit Member


Usia / Age


Domisili / Domicile


Indonesia


11 April 1977

Sidoarjo, Jawa Timur

• Surat Keputusan Perubahan Komite Audit No. 259/DPUM/VI/2017 tanggal 7 Juni 2017 / Based on Decision Letter of Changes in Audit Committee No. 259/DPUM/VI/2017 dated June 7, 2017

Riwayat Pendidikan / Education Background Riwayat Karir / Career HistoryMemperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Airlangga pada tahun (2001) / Obtained Bachelor’s degree from Airlangga University in 2001.

• Saat ini beliau juga menjabat sebagai anggota Komite Audit di PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (2017 – sekarang) / Currently he serves as member of Audit Committee at PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (2017 - present).

• Partner di Kantor Akuntan Publik Wijanarko Sogen & Rekan (2017 – sekarang) / as Partner in Public Accounting Firm of Wijanarko Sogen & Rekan (2017 - present)

• Bergabung di Kantor Akuntan Publik Hadori Sugiarto Adi & Rekan (anggota dari HLB International) (2001 – 2017) dengan jabatan terakhir sebagai Partner / Joined Public Accounting Firm of Hadori Sugiarto Adi & Rekan (member of HLB International) (2001 - 2017) with the last position as Partner

• Mengawali karir sebagai auditor di Kantor Akuntan Publik Hans Tuanakotta Mustofa (2001) / Started career as auditor in Public Accounting Firm of Hans Tuanakotta Mustofa (2001)


Profil Perseroan



Henri MarthaAnggota Audit / Audit Member


Usia / Age


Domisili / Domicile


Indonesia


14 April 1986

Bogor, Jawa Barat

• Surat Keputusan Perubahan Komite Audit No. 259/DPUM/VI/2017 tanggal 7 Juni 2017 / Based on Decision Letter of Changes in Audit Committee No. 259/DPUM/VI/2017 dated June 7, 2017.

Riwayat Pendidikan / Education Background Riwayat Karir / Career History• Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

Universitas Jenderal Soedirman, tahun 2008 / Bachelor’s degree in Accounting, Jenderal Soedirman University, in 2008

• Pendidikan Profesi Akuntan Universitas Trisakti, tahun 2011 / Professional Education of Accountant, Trisakti University, in 2011

• Senior Manager audit Kantor Akuntan Publik Hadori Sugiarto Adi & Rekan (2016 - sekarang) / Senior Manager of audit of Public Accounting Firm of Hadori Sugiarto Adi & Rekan (2016 - present)

• Manager audit Kantor Akuntan Publik Hadori Sugiarto Adi & Rekan (2014 - 2016) / Manager of audt of Public Accounting Firm of Hadori Sugiarto Adi & Rekan (2014 - 2016)

• Associate Manager Kantor Akuntan Publik Hadori Sugiarto Adi & Rekan (2013 - 2014) / Associate Manager of Public Accounting Firm of Hadori Sugiarto Adi & Rekan (2013 - 2014)

• Supervisor audit Kantor Akuntan Publik Hadori Sugiarto Adi & Rekan (2011 - 2013) / Supervisor of audit at Public Accounting Firm of Hadori Sugiarto Adi & Rekan (2011 -2013)

• Senior audit Kantor Akuntan Publik Hadori Sugiarto Adi & Rekan (2010 - 2011) / Senior audit of Public Accounting Firm of Hadori Sugiarto Adi & Rekan (2010 - 2011)

• Mengawali karir sebagai Staff audit Kantor Akuntan Publik Adi Jimmy Arthawan (2008 - 2010) / Started his career as audit Staff in Public Accounting Firm of Adi Jimmy Arthawan (2008 - 2010)





Independensi Komite AuditSeluruh anggota komite audit merupakan pribadi yang profesional dan tidak memiliki hubungan dengan Perseroan guna menjaga independensi dalam pelaksanaan tugas, dan tanggung jawabnya. Komite audit yang dibentuk Perseroan telah memenuhi kriteria independensi, keahlian, pengalaman, dan integritas.

Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Komite AuditTugas dan tanggung jawab Komite Audit sebagaimana tertuang dalam Piagam Komite Audit yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris yang digunakan sebagai pedoman dan tata tertib kerja anggota Komite Audit dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya secara profesional dan independen, telah sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/ POJK.04/2015 Tahun 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit (POJK No.55/2015)

Dalam menjalankan fungsinya, Komite Audit memiliki tugas dan tanggung jawab meliputi:a. melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Emiten atau Perusahaan Publik kepada publik

dan/atau pihak otoritas antara lain laporan keuangan, proyeksi, dan laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan Emiten atau Perusahaan Publik;

b. melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Emiten atau Perusahaan Publik;

c. memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan Akuntan atas jasa yang diberikannya;

d. memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Akuntan yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan, dan imbalan jasa;

e. melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal;

f. melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan oleh Direksi, jika Emiten

Independency of Audit CommitteeAll members of Audit Committee are professionals and have neither direct nor indirect affiliations th the Company’s business in order to maintain their independency in performing their duties and responsibilities. The Company’s Audit Committee has meet the independency, expertise, experience and integrity criteria.

Duties and Responsibilities of Audit CommitteeThe duties and responsibilities of Audit Committee are stipulated in the Audit Committee Charter which has been approved by the Board of Commissioners and used as the work guidelines and procedures for Audit Committee in performing their duties and responsibilities in an independent and professional manner. The duties and responsibilities of Audit Committee have also been in line with the Regulation of Financial Service Authority No. 55/ POJK.04/2015 Year of 2015 on the Establishment and Work Guidelines of Audit Committee (POJK No. 55/2015).

The duties and responsibilities of Audit Committee ofthe Company are as follows:a. to review the financial information to be issued by the

Company to the public and/or authorities, among others, financial statements, projections, and other reports related to financial information of the Company;

b. to review the compliance with laws and regulations related to the activities of the Company;

c. to provide independent opinion should dissenting opinion arises between the management and Accountant for the rendered service;

d. to provide recommendation to the Board of Commissioners regarding the appointment of Accountant that is based on independency, scope of duties and fees;

e. to review the audit activity by internal auditors and monitor the follow-up actions by the Board of Directors on the findings of internal auditors;

f. to review the risk management implementation activities conducted by the Board of Directors if the Company does

Tabel Independensi Komite AuditTable of Independency of Audit Committee

Aspek Independensi / Independency Aspect Tony Sumartono Wijanarko Henri Martha

Tidak Memiliki HubunganKeuangan Dengan Komisaris dan Direksi / Have no Financial Relationship with the Board of Commissioners and Board of Directors

Ya / Yes Ya / Yes Ya / Yes

Tidak Memiliki Hubungan Kepengurusan di Perseroan ataupun di perusahaan aliasi / Have no Managerial Relationship in the Company and its affiliations


Tidak Memiliki Hubungan Kepemilikan Saham di Perseroan / Have no Share Ownership in the Company


Tidak Memiliki Hubungan Keluarga Dengan anggota Dewan Komisaris , anggota Direksi dan sesama anggota Komite / Have no Familial Relationship with the Board of Commissioners, Board of Directors and other members of the Committee


Tidak Menjabat Sebagai Pengurus Parpol, Pejabat Pemerintah Daerah / Does not serve as the management of a political party and in local government



Profil Perseroan



atau Perusahaan Publik tidak memiliki fungsi pemantau risiko di bawah Dewan Komisaris;

g. menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Emiten atau Perusahaan Publik;

h. menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan Emiten atau Perusahaan Publik; dan

i. menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Emiten atau Perusahaan Publik.

Wewenang Komite AuditDalam menjalankan tugasnya Komite Audit mempunyai wewenang sebagai berikut1. Mengakses data, dokumen, dan informasi lainnya tentang

karyawan, dana, aset, dan sumber daya Perseroan yang diperlukan;

2. Berkomunikasi langsung dengan karyawan termasuk Direksi, audit internal dan akuntan terkait dengan tugas dan tanggung jawabnya;

3. Bila diperlukan dapat melibatkan pihak independen diluar anggota Komite Audit yang diperlukan untuk membantu pelaksanaan tugasnya atas tanggungan Perseroan. Kewenangan ini atas ijin Dewan Komisaris;

4. Melakukan kewenangan lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris.

Rapat Komite Audit; Frekuensi Pertemuan dan Tingkat Kehadiran Komite AuditSepanjang 2018, Komite Audit menyelenggarakan rapat sebanyak 6 kali rapat dengan tingkat kehadiran masing-masing anggota sebagai berikut:

Keterangan / Note :* Menjabat pada 2 November 2018 / Serving since November, 2nd 2018

not have risk monitoring function under the Board of Commissioners;

g. to review complaints related to accounting process and financial reporting of the Company;

h. to review and provide advice to the Board of Commissioners regarding the potential conflict of interest of the Company; and

i. to maintain the confidentiality of documents, data and information of the Company.

Authority of Audit CommitteeIn performing its duties, the Audit Committee has the following

authority:1. To access data, document, and other information on

employees, fund, asset, and resource of the Company needed;

2. To communicate directly with the employees, including the Board of Directors, internal audit and related accountant related to its duties and responsibilities;

3. If necessary, to involve the independent party outside of the member of the Audit Committee to help duty implementation at the expense of the Company. This authority is upon the permit of the Board of Commissioners;

4. To conduct other authority given by the Board of Commissioners.

Audit Committee Meetings; Frequency and Attendance Rate of Audit Committee MeetingThroughout 2018, the Audit Committee conducts 6 meetings with the attendance rate as follows:

Tingkat Kehadiran Anggota Dalam Rapat Komite AuditTable of Attendance Rate of Members in Audit Committee Meetings

Nama / Name Jabatan / Position Jumlah Rapat / Total Meetings

Kehadiran / Attendance

Persentase Kehadiran / Attendance Percentage

Tony Sumartono* Ketua Komite / Head of the Committee 2 2 100%

Wijanarko Anggota Komite / Member 6 6 100%

Henri Martha Anggota Komite / Member 6 6 100%

Program Kegiatan Komite Audit 2018Melalui penyelengaraan pertemuan-pertemuan selama tahun 2018, Komite Audit telah melakukan review, evaluasi dan pemantauan sesuai dengan lingkup tugas dan tanggung jawabnya, meliputi:1. Menyetujui Agenda rapat Komite Audit dan materi

pembahasan untuk tahun 2017.2. Penyusunan Manajemen Risiko Perusahaan3. Menyampaikan arahan kepada manajemen tentang

Penyusunan Manajemen Risiko Perusahaan4. Melakukan pelaporan kepada Dewan Komisaris atas risiko

dan pelaksanaan

Audit Committee Activity in 2018 ProgramThrough the implementation of meeting throughout 2018, the Audit Committee has conducted review, evaluation, and monitoring according to the scope and responsibilities, including:1. Approving the meeting Agenda of Audit Committee and

discussion material for the year of 2017.

2. Development of Risk Management of the Company3. Giving direction to the management on the Development of the Company’s Risk Management4. Conducting reporting to the Board of Commissioners on risk

and its implementation





5. Menyusun Laporan Komite Audit dalam Laporan Tahunan Perusahaan

6. Pengawasan terhadap kepatuhan perusahaan pada aturan perundangan-undangan dan peraturan lain yang berlaku di Indonesia, terutama peraturan perpajakan, peraturan bursa dan peraturan Otoritas Jasa Keuangan.

7. Pembahasan dan review laporan keuangan triwulanan/ semesteran dan Laporan Tahunan Perusahaan, sebelum dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI). Perhatian khusus disampaikan oleh komite dalam hal pengungkapan dalam laporan keuangan serta kesesuaian dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

8. Melakukan evaluasi antara budget dan realisasi Perusahaan

9. Melakukan seleksi, penunjukan dan pengawasan pekerjaan auditor independen

10. Pengawasan pelaksanaan kerja Auditor Independen:- Pembahasan dan review Laporan Auditor Independen- Pertemuan rencana kerja dan jadwal Audit tahun

2018- Pembahasan Management Letter

11. Melakukan evaluasi atas efektivitas pelaksanaan fungsi internal audit:- Review internal audit charter dan pedoman

pelaksanaan audit (SOP audit)- Evaluasi kebijakan dan rencana kerja tahunan Internal

Auditor- Evaluasi dan pelaksanaan audit yang mencakup

penelaahan audit program dan kertas kerja audit secara sampling, termasuk saran dan rekomendasi perbaikannya

- Pembahasan hasil audit selama tahun 2017- Memantau tindak lanjut hasil audit dan realisasi

rencana kerja audit

Laporan Singkat Pelaksanaan Kegiatan Komite Audit Tahun 2018Komite Audit dibentuk guna membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan terhadap pengelolaan Perusahaan secara profesional dan independen. Komite Audit menyampaikan laporan berkala mengenai pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dalam rangka membantu pelaksanaan tugas pengawasan kepada Dewan Komisaris tersebut.

Sepanjang tahun 2018, Komite Audit dalam rangka pemenuhan tugas yang diberikan telah menyelenggarakan berbagai kegiatan sebagai berikut:1. Laporan Keuangan Komite mengkaji laporan keuangan setiap kuartal sebelum

dipublikasikan. Kajian tersebut termasuk kebijakan akuntansi dan penilaian yang signifikan, perkiraan yang mendasari laporan keuangan, serta pengungkapan. Anggota manajemen menghadiri rapat Komite Audit di mana satu hal dibahas untuk menjawab pertanyaan atau memberikan sanggahan pada Komite. Setiap rekomendasi yang diperhitungkan dan tindak lanjut untuk setiap rekomendasi masing disampaikan kepada anggota Komite Audit

5. Preparing Audit Committee Report in Company Annual Report

6. Supervising the compliance of the company with applicable laws and regulations as well as other regulations in Indonesia, especially taxation regulations, stock exchange regulation, and Financial Services Authority regulation.

7. Discussing and reviewing quarterly/semester financial statements and Annual Report of the Company before being submitted to the Financial Services Authority (OJK) and Indonesia Stock Exchange (IDX). Special attention is submitted by the committee in terms of disclosure in the financial statements as well as conformity with the Financial Accounting Standard Statements and Financial Services Authority (OJK) Regulation.

8. Conducting evaluation between budget and realization of the Company

9. Conducting selection, appointment, and supervision of independent auditor’s work.

10. Supervising work implementation of Independent Auditor: - Discussion and review of Independent Auditor Report - Work plan meeting and audit schedule in 2018- Discussion of Management Letter

11. Conducting evaluation on the effectiveness of the implementation of internal audit function:- Internal audit charter review and audit implementation

guidelines (Audit SOP)- Evaluation on the policy and annual work plan of

Internal Auditor- Evaluation and audit implementation that covers audit

review program and audit worksheet by sampling, including suggestion and recommendation of improvement

- Discussion of audit finding throughout 2017- Monitoring follow-up of audit results and its realization of audit work plan

Summary Report on Activities of Audit Committee in 2018

The Audit Committee is established to assist the Board of Commissioners in performing supervisory function on the management of the Company professionally and independently. The Audit Committee submits periodical reports on the implementation of their duties and responsibilities to assist the supervisory tasks of Board of Commissioners.

Throughout the year2018, the Audit Committee has performed the following activities:

1. Financial Statements The Committee analyzes financial statements every quarter

before being published. The review includes accounting policy and significant assessment, estimates underlying financial statements, as well as disclosure. Member of the management attends Audit Committee meeting in which one matter is discussed to answer the question or give refutation to the Committee. Every recommendation is calculated and followed up, and every recommendation is followed up by each Audit Committee member.


Profil Perseroan



2. Manajemen Risiko dan Pengaturan Pengawasan Internal

Komite mengkaji pendekatan Perseroan secara keseluruhan mengenai manajemen risiko, pengawasan internal, serta proses, hasil dan pengungkapannya. Dalam melaksanakan tanggung jawab pengawasannya di bidang manajemen risiko, pengawasan internal dan laporan keuangan, Komite bertemu dengan anggota senior manajemen dan telah merasa puas dengan sejumlah keputusan utama yang diambil.

3. Fungsi Audit Internal Komite mengkaji rencana audit Perseroan untuk tahun

berjalan, baik pembaruan laporan interim maupun akhir tahun, serta respon manajemen. Komite Audit mengevaluasi kinerja Unit Audit Internal dan melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan manajemen risiko yang dilaksanakan oleh manajemen.

4. Audit Keuangan Tahunan Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi,

Tjahjo & Rekan (anggota jaringan Crowe Horwath International) sebagai auditor eksternal Perseroan yaitu auditor eksternal Perseroan dan kantor akuntan publik independen, memberikan laporan mendalam kepada Komite dalam lingkup dan hasil audit tahunan 2017. Laporan-laporan ini termasuk hal-hal mengenai audit dan akuntansi, tata kelola dan kontrol, serta perkembangan akuntansi. Komite mengkaji, menyetujui, membahas dan menanyakan berbagai aspek rencana audit dan laporan mereka, termasuk penilaian mereka tentang profil risiko pelaporan keuangan Perseroan

2. Risk Management and Internal Supervision Regulation

The Committee reviews the Company’s approach comprehensively on risk management, internal supervision, as well as process, results, and its disclosure. In implementing its supervision responsibility in risk management field, the internal supervision and financial statements, the Committee meets the senior management member and is already satisfied with a number of the decisions made.

3. Internal Audit Function The Committee reviews audit plan of the Company for

the year, either renewal of interim or end-ofyear report, as well as the management’s report. The Audit Committee evaluates the performance of the Internal Audit Unit and conducts review on the risk management implementation activities conducted by the management.

4. Annual Financial Statements Public Accounting Firm of Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi,

Tjahjo & Rekan (member of Crowe Horwath International member), namely external auditor of the Company and independent public accounting firm, provides in-depth report to the Committee in the scope and audit results in 2017. These reports include matters on the audit and accounting, governance and control, as well as accounting development. The Committee reviews, approves, dicusses, and ask various audit plan aspect and their report, including their assessment on risk profile of the Company’s financial reporting.

Komite Nominasi & RemunerasiNomination & Remuneration Committee

Komite Nominasi dan Remunerasi dibentuk dengan tujuan untuk membantu Dewan Komisaris dalam menetapkan kriteria pemilihan calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta sistem remunerasinya; membantu Dewan Komisaris mempersiapkan calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi; serta mengusulkan besaran remunerasi yang akan diterima.

Keanggotaan Komite Nominasi & RemunerasiAnggota Komite Nominasi & Remunerasi harus memahami kegiatan usaha DPUM dan Grup DPUM, memiliki pengetahuan yang memadai mengenai peraturan perundangundangan pasar modal, operasional perusahaan, ketenagakerjaan serta hubungan industrial, dan mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang memadai sesuai dengan latar belakang pendidikannya serta mampu berkomunikasi dengan baik.

Susunan Anggota Komite Nominasi Dan Remunerasi, Dasar Hukum Pembentukan, Periode Jabatan dan Informasi Rangkap JabatanSusunan keanggotaan Komite Nominasi Dan Remunerasi sekurang-kurangnya terdiri dari seorang Komisaris Independen sebagai ketua komite dan setidaknya satu anggota lainnya, dapat

The Nomination & Remuneration Committee of DPUM is established to assist the Board of Commissioners to determine the criteria in selecting and preparing potential candidates for the Board of Commissioners and Board of Directors, as well as providing recommendation on the amount of remuneration that will be received.

Membership of Nomination & Remuneration CommitteeThe members of Nomination & Remuneration Committee must understand the business activities of DPUM, possess adequate knowledge regarding capital market laws and regulations, Company’s operations, manpower and industrial relations, and possess experience that are in line with their educational background and must be able to communicate well.

Composition of Nomination and Remuneration Committee Members, Legal Basis of Establishment, Period of Service and Information on Concurrent PositionThe Nomination and Remuneration Committee is composed of, at the very least, an Independent Commissioner as the Head of the Committee and another member who originated from external





berasal dari dalam atau luar perusahaan. Untuk anggota yang berasal dari luar perusahaan, tidak diperkenankan merangkap menjadi anggota komite lain. Masa kerja anggota Komite Nominasi & Remunerasi paling lama 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali untuk masa jabatan berikutnya.

Sampai dengan 31 Desember 2018, susunan Komite Nominasi Dan Remunerasi adalah sebagai berikut:

parties of the Issuers or Public Companies. For members coming from external Company, they shall have no other concurrent position as members of other committees. The period of service of Nomination & Remuneration Committee is 3 (three) years at maximum and may be reappointed for the following period.

Up until December 31, 2018, the composition of Nomination and Remuneration Committee members is as follows:

Tabel susunan Komite Nominasi dan RemunerasiTable of Nomination and Remuneration Committee Composition

Nama / Name Jabatan / Position Periode Jabatan Keterangan / Description

Tony Sumartono Ketua Komite / Head of Committe 2018 – 2021 Komisaris Independen / Independent Commissioner

Risma Ardhi Chandra Anggota / Member 2018 – 2021 Komisaris Utama / President Commissioner

Rudy Fitriadi Anggota / Member 2018 – 2021 Pihak Independen / Independent Party

Tony SumartonoKomisaris Independen / Independent CommissionerUntuk Profile Bapak Tony Sumartono dapat dilihat pada halaman [56]Profile Mr Tony Sumartono can be seen on page [56]

Risma Ardhi ChandraKomisaris Utama / President CommissionerAnggota Komite Nominasi Dan Remunerasi / Member of Nomination and Remuneration CommitteeUntuk Profile Bapak Risma Ardhi Chandra dapat dilihat pada halaman [55]Profile Mr Risma Ardhi Chandra can be seen on page [55]


Profil Perseroan



Rudy FitriadyAnggota Komite Nominasi dan Remunerasi /Member of Nomination and Remuneration Committee


Usia / Age


Domisili / Domicile


Indonesia


14 April 1986

Bogor, Jawa Barat

• Surat Keputusan Perubahan Komite Nominasi dan Remunerasi No. 0983/I/DPUM/XI/2018 tanggal 2 November 2018 / Based on Decision Letter of Changes in Nomination and Remuneration Committee No. 0983/I/DPUM/XI/2018 dated November 2, 2018

Riwayat Pendidikan / Education Background Riwayat Karir / Career History• Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas

Langlangbuana pada tahun 2004 / He obtained Bachelor’s degree in Economics from Langlangbuana University in 2004

• Marketing staff pada PT BPR Karyajatnika Sadaya Cianjur (2004 – 2005) / Marketing staff in PT BPR Karyajatnika Sadaya Cianjur (2004-2005)

• Direct Sales Representative di PT HSBC (2005-2006) / Direct Sales Representative in PT HSBC (2005-2006)

• Retail SME (2006 – 2010) / Retail SME (2006-2010)

• Treasury & License (2010-2014) di PT Indosat / Treasury & License (2010-2014) in PT Indosat

• Admin Credit di PT Raja Tepung Indonesia (2014 – 2017) / Admin Credit in PT Raja Tepung Indonesia (2014-2017)





Independensi Komite Nominasi dan RemunerasiSeluruh anggota Komite Nominasi Dan Remunerasi yang berasal dari pihak independen tidak memiliki saham Perseroan, tidak memiliki hubungan usaha dengan Perusahaan, dan tidak memiliki hubungan keluarga dengan Pemegang Saham Utama, Dewan Komisaris dan Direksi; serta mempunyai pengetahuan dan pengalaman sesuai dengan yang ditetapkan dalam peraturan OJK tersebut di atas.

Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Komite Nominasi Dan RemunerasiSebagaimana telah diatur oleh OJK, tugas dan tanggung jawab Komite Nominasi & Remunerasi pada intinya adalah untuk membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan dan memastikan pelaksanaan proses nominasi dan remunerasi dalam lingkungan DPUM berjalan secara obyektif, efektif dan efisien, serta sesuai dengan prinsip manajemen SDM dan prinsip GCG yang diterapkan DPUM.

Komite Nominasi dan Remunerasi adalah komite yang dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris untuk membantu hal yang terkait Nominasi dan Remunerasi terhadap anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris. Yang dimaksud Nominasi adalah pengusulan seseorang untuk diangkat dalam jabatan sebagai anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris. Adapun pengertian Remunerasi adalah imbalan yang ditetapkan dan diberikan kepada anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris karena kedudukan dan peran yang diberikan sesuai dengan tugas, tanggung jawab, dan wewenang anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris.

Komite Nominasi dan Remunerasi paling kurang terdiri dari 3 (tiga) orang anggota, dengan ketentuan:a. 1 orang ketua merangkap anggota, yang merupakan

Komisaris Independen; dan

b. anggota lainnya yang dapat berasal dari: 1. ` anggota Dewan Komisaris;

Independency of Nomination and Remuneration CommitteeAll members of Nomination and Remuneration Committee which are of independent parties have no shares in the Company, have no business affiliations with the Company and have no familial relationship with the Majority Shareholders, Board of Commissioners and Board of Directors. They shall have knowledge and experience that are in line with the provisions stipulated in the aforementioned OJK regulation.

Duties and Responsibilities of Nomination and Remuneration CommitteeAs regulated by OJK, the duties and responsibilities of Nomination & Remuneration Committee is essence are to assist the Board of Commissioners in performing their supervisory function and to ensure that the implementation of nomination and remuneration process within DPUM has been carried out objectively, effectively and efficiently, and in accordance with HR management principle as well as GCG principles applied by DPUM.

The Nomination and Remuneration Committee is established by and answers directly to the Board of Commissioners and functions to support the Board of Commissioners on all matters related to Nomination and Remuneration of the members of Board of Directors and Board of Commissioners. Nomination is the procedure to nominate an individual to be appointed as a member of Board of Directors or Board of Commissioners, while remuneration means benefits given to the members of Board of Directors or Board of Commissioners due to their position and role and are based on the duties, responsibilities and authority of the Board of Directors or Board of Commissioners.

The Nomination and Remuneration Committee must consists of, at the very least, 3 (three) members with the following conditions:a. 1 Head of the Committee as well as member of the

Committee who is appointed from the Independent Commissioner; and

b. Other members who come from: 1. other members of Board of Commissioners; a. preparing

Tabel Independensi Komite Nominasi dan RemunerasiTable of Independency of Nomination and Remuneratio Committee

Aspek Independensi / Independency Aspect Tony Sumartono

Risma Ardhi Chandra

Rudy Fitriady

Tidak Memiliki Hubungan Keuangan Dengan Komisaris dan Direksi / Have no Financial Relationship with the Board of Commissioners and Board of Directors


Tidak Memiliki Hubungan Kepengurusan di Perseroan ataupun di perusahaan aliasi / Have no Managerial Relationship in the Company and its affiliations


Tidak Memiliki Hubungan Kepemilikan Saham di Perseroan / Have no Share Ownership in the Company


Tidak Memiliki Hubungan Keluarga dengan anggota Dewan Komisaris , anggota Direksi dan sesama anggota Komite / Have no Familial Relationship with the Board of Commissioners, Board of Directors and other members of the Committee


Tidak Menjabat Sebagai Pengurus Parpol, Pejabat Pemerintah Daerah / Does not serve as the management of a political party and in local government



Profil Perseroan



2. pihak yang berasal dari luar DPUM ; atau3. pihak yang menduduki jabatan manajerial di bawah

Direksi yang membidangi sumber daya manusia.

Komite Nominasi dan Remunerasi mempunyai tugas dan tanggung jawab paling kurang:A. Terkait dengan fungsi Nominasi:

1. memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai:a) komposisi jabatan anggota Direksi dan/atau

anggota Dewan Komisaris;b) kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam

proses Nominasi; danc) kebijakan evaluasi kinerja bagi anggota Direksi

dan/atau anggota Dewan Komisaris;

2. membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris berdasarkan tolok ukur yang telah disusun sebagai bahan evaluasi;

3. memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai program pengembangan kemampuan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris; dan

4. memberikan usulan calon yang memenuhi syarat sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.

Adapun prosedur yang wajib dilakukan Komite Nominasi dan Remunerasi terkait dengan fungsi Nominasi adalah sebagai berikut:

1. menyusun komposisi dan proses Nominasi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris;

2. menyusun kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam proses Nominasi calon anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris;

3. membantu pelaksanaan evaluasi atas kinerja anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris;

4. menyusun program pengembangan kemampuan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris; dan

5. menelaah dan mengusulkan calon yang memenuhi syarat sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.

B. Terkait dengan fungsi Remunerasi:1. memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris

mengenai:a) struktur Remunerasi yaitu gaji, honorarium,

insentif dan/atau tunjangan yang bersifat tetap dan/atau variable;

b) kebijakan atas Remunerasi;c) besaran atas Remunerasi;

2. membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja dengan kesesuaian Remunerasi yang diterima masing-masing anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris.

2. other external parties of the Company, or3. parties with managerial position under the Board of

Directors from human resources field.

Duties and responsibilities of the Nomination and Remuneration Committee are as followsA. Related to Nomination function:

1. provides recommendation to the Board of Commissioners regarding:a) composition of Board of Directors and/or Board

of Commissioners members;b) policies and criteria required in the Nomination

process; andc) policy to evaluate the performance of

members of Board of Directors and/or Board of Commissioners;

2. assists the Board of Commissioners in evaluating the performance of members of Board of Directors and/or Board of Commissioners based on the benchmark that have been composed;

3. provides recommendation to the Board of Commissioners on programs to develop the capabilities of members of Board of Directors and/or Board of Commissioners; and

4. provides suggestions for candidates that meet the requirements as a member of Board of Directors and/or Board of Commissioners to the Board of Commissioners to be submitted to the GMS.

Procedures that must be performed by the Nomination and Remuneration Committee related to its Nomination function are as follows:

1. preparing the composition and Nomination process for members of Board of Directors and/ or Board of Commissioners;

2. preparing the policies and criteria required in the Nomination process for the candidates of Board of Directors and/or Board of Commissioners;

3. assisting the evaluation of performance of Board of Directors and/or Board of Commissioners members;

4. preparing competency development programs for members of Board of Directors and/or Board of Commissioners; and

5. reviewing and proposing candidates that meet the requirements as a member of Board of Directors and/or Board of Commissioners to the Board of Commissioners to be submitted to the GMS.

B. Related to Remuneration function1. provides recommendations to the Board of

Commissioners regarding:a) remuneration structure, namely salary,

honorarium, incentive and/or allowance that are fixed and/or varied.

b) remuneration policy;c) remuneration amount;

2. assists the Board of Commissioners in evaluating the performance to be in conformity with the remuneration received by each member of Board of Directors and/or Board of Commissioners.





Adapun prosedur yang wajib dipenuhi oleh Komite Nominasi Dan Remunerasi yang terkait dengan fungsi Remunerasi tersebut adalah sebagai berikut:a. menyusun struktur Remunerasi bagi anggota Direksi dan/

atau anggota Dewan Komisaris;b. menyusun kebijakan atas Remunerasi bagi anggota Direksi

dan/atau anggota Dewan Komisaris; danc. menyusun besaran atas Remunerasi bagi anggota Direksi

dan/atau anggota Dewan Komisaris

Penyusunan struktur, kebijakan, dan besaran Remunerasi dilaksanakan dengan memperhatikan:a. Remunerasi yang berlaku pada industri sejenis dan skala

usaha yang sama dengan DPUMb. tugas, tanggung jawab, dan wewenang anggota Direksi

dan/atau anggota Dewan Komisaris dikaitkan dengan pencapaian tujuan DPUM

c. target kinerja atau kinerja masing-masing anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris; dan

d. keseimbangan tunjangan antara yang bersifat tetap dan bersifat variabel.

Laporan Singkat Pelaksanaan Kegiatan Komite Nominasi dan RemunerasiPada 2018, Komite Nominasi dan Remunerasi telah melaksanakan tugas bersama Dewan Komisaris dalam menetapkan beberapa kebijakan dasar sebagai pedoman bagi Direksi dalam melaksanakan tugastugasnya, antara lain:1. Memberikan rekomendasi tantiem bagi Dewan Komisaris

dan Direksi2. Perencanaan suksesi untuk mempersiapkan pergantian

posisi Dewan Komisaris dan Direksi3. Evaluasi remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi secara

meneyeluruh dengan mempertimbangkan faktor inflasi dan tingkat kenaikan gaji pada industry Pengelolaan Perikanan dan Hasil Laut melalui survei tingkat kepuasan karyawan

4. Melakukan pengamatan terhadap performa Perseroan serta market competitiveness guna menentukan rekomendasi jumlah remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi.

Frekuensi Pertemuan dan Tingkat Kehadiran Komite Nominasi Dan Remunerasi dalam RapatSepanjang 2018, Komite Nominasi Dan Remunerasi menyelenggarakan rapat sebanyak 4 kali rapat dengan tingkat kehadiran masing-masing anggota sebagai berikut:OJK tersebut di atas.

Procedures that must be performed by the Nomination and Remuneration Committee related to its Remuneration function are as follows:a. preparing remuneration structure for the members of Board

of Directors and/or Board of Commissioners;b. preparing remuneration policies for the members of Board

of Directors and/or Board of Commissioners; and c. preparing remuneration amount for the members of Board

of Directors and/or Board of Commissioners.

The preparation of structure, policy and amount of Remuneration is conducted by taking into account the following:a. Remuneration policy that applies in the similar industry and

in the same business scale as that of DPUM;b. Duties, responsibilities and authority of members of Board of

Directors and/or Board of Commissioners that are associated with the achievement of DPUM’s objectives;

c. Performance target and performance of members of Board of Directors and/or Board of Commissioners; and

d. Composition of allowance between the fixed allowanceand the varied allowance.

Summary Report of the Activities of Nomination and Remuneration CommitteeDuring 2018, the Nomination and Remuneration Committee has performed various duties with the Board of Commissioners in determining several basic policies to be used as the guideline for the Board of Directors to perform their duties, such as:1. Providing recommendations on tantiem for the Board of

Commissioners and Board of Directors.2. Preparing a succession plan for the replacement of member

of Board of Commisioners and Board of Directors.3. Evaluating the whole remuneration plan for Board of

Commissioners and Board of Directors by taking into account the inflation rate and salary increase rate in construction industry through employee’s satisfaction survey.

4. Monitoring the Company’s performance and market competitiveness in order to determine the recommendation on remuneration plan for the Board of Commissioners and Board of Directors.

Frequency and Attendance Rate of Nomination and Remuneration CommitteeDuring 2018, the Nomination and Remuneration Committee has held 4 meetings with attendance rate described in the following table:

Tabel Tingkat Kehadiran Anggota dalam Rapat Komite Nominasi dan RemunerasiTable of Attendance Rate of Members in Nomination and Remuneration Committee Meetings

Nama / Name Jabatan / Position Jumlah Rapat / Total Meetings

Kehadiran / Attendance

Persentase Kehadiran / Attendance Percentage

Tony Sumartono Ketua Komite / Head of the Committee 1 1 100%

Risma Ardhi Chandra Anggota Komite / Member 1 1 100%

Rudy Fitriady Anggota Komite / Member 4 2 50%


Profil Perseroan



Pelaksanaan Kegiatan Komite Nominasi dan Remunerasi Tahun 2018Komite Nominasi Dan Remunerasi dibentuk guna membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan terhadap pengelolaan Perusahaan secara profesional dan independen terkait dengan pengusulan calon anggota Direksi dan Dewan Komisaris serta imbalan atau Remunerasi yang akan diberikan kepada para pengurus perusahaan tersebut. Sepanjang tahun 2018, Komite Nominasi Dan Remunerasi telah menyelenggarakan berbagai kegiatan yang terkait dengan tugasnya sebagai berikut :1. Memberikan rekomendasi dan membantu pelaksanaan

nominasi/ seleksi atas proses fit & proper test dan pendapat terhadap susunan Direksi DPUM, dan pendapat terkait Nominasi & Remunerasi Eksekutif DPUM 180

2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai besaran gaji dan honorarium bagi Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris untuk tahun anggaran 2018.

3. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai bonus kinerja tahun anggaran 2018 bagi seluruh Anggota Direksi dan Dewan Komisaris DPUM

Pendidikan dan Pelatihan Komite Nominasi dan Remunerasi

Selama tahun buku 2018, Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan tidak melakukan pendidikan dan pelatihanOJK tersebut di atas.

Activities of Nomination and Remuneration Committee in 2018The Nomination and Remuneration Committee is established to assist the Board of Commissioners in carrying out supervisory function on the management of the Company in a professional and independent manner in relation to the nomination of candidates for members of Board of Directors and Board of Commissioners, as well as the remuneration to be given to the management. During the year, the Nomination and Remuneration Committee has conducted various activities related to their duties as follows:1. Provided recommendation and assisted the nomination/

selection for the fit & proper test, and submitted opinion on the Nomination & Remuneration for the Executive Officials of DPUM.

2. Provided recommendation to the Board of Commissioners regarding the amount of salary and honorarium for the members of Board of Directors and Board of Commissioners for 2018 fiscal year.

3. Provided recommendation to the Board of Commissioners on performance bonus for 2018 fiscal year for the members of Board of Directors and Board of Commissioners.

Education and Training of Nomination and Remuneration CommitteeIn 2018 fiscal year, the Nomination and Remuneration Committee of the Company did not participate in any training and education activity.

Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary

Sekretaris Perusahaan adalah orang perseorangan atau penanggung jawab dari unit kerja yang menjalankan fungsi sekretaris perusahaan yang wajib dimiliki oleh sebuah perusahaan publik. Sekretaris Perusahaan diangkat dan diberhentikan berdasarkan keputusan Direksi dan dapat diangkap oleh seorang anggota Direksi DPUM tapi tidak diperbolehkan merangkap jabatan apapun di Perusahaan Publik lain.

Corporate Secretary is an individual or a work unit tha is responsible for performing the functions of a company secretary, which must be established by a public company. The Corporate Secretary is appointed and dismissed based on the decision of Board of Directors and the position can be concurrently held by a Director of the Company; however, they cannot hold any other position at other public companies.





Denny YuniartoSekretaris Perusahaan / Corporate Secretary


Usia / Age


Domisili / Domicile


Indonesia


8 Juni 1975

Pati

• Surat Keputusan No. 0520A/ DPUM/XI/2017 tentang penunjukan Sekretaris Perusahaan / Decision Letter No, 0520A/DPUM/XI/2017 concerning the appointment of Corporate Secretary

Riwayat Pendidikan / Education Background Riwayat Karir / Career History• Meraih gelar Sarjana Teknik di Bidang Teknik Sipil dari

Institut Teknologi Bandung pada tahun 1994 / He obtained his Bachelor’s degree in Engineering from Bandung Institute of Technology in 1994

• Sekretaris Perusahaan di PT. Dua Putra Utama Makmur Tbk (2017-sekarang) / Corporate Secretary in PT. Dua Putra Utama Makmur Tbk (2017-current)

• General Manager di PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (2015-2017) / General Manager in PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (2015-2017)

• Supply Chain Senior Manager di PT Gebero Pharmaceutical (2009-2015) / Supply Chain Senior Manager in PT Gebero Pharmaceutical (2009-2015)

• VA Plant Manager di PT Phillips Foods Indonesia (2008- 2009) / VA Plant Manager in PT Phillips Foods Indonesia (2008-2009)

• Plant Manager di PT Technomed Asia (2005-2008) / Plant Manager in PT Technomed Asia (2005-2008)


Profil Perseroan



Persyaratan Sekretaris PerusahaanSecara umum, Sekretaris Perusahaan bertugas memfasilitasi pertukaran informasi antara Perseroan dengan masyarakat melalui berbagai kegiatan dan instrumen yang terkait dengan Perusahaan. Adapun seorang Sekretaris Perusahaan harus memiliki persyaratan paling kurang:• Cakap melakukan perbuatan hukum;• Memiliki pengetahuan dan pemahaman di bidang hukum,

keuangan, dan tata kelola perusahaan;• Memahami kegiatan usaha Emiten atau Perusahaan Publik;• Dapat berkomunikasi dengan baik; dan• Berdomisili di Indonesia

Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris PerusahaanSeorang Sekretaris Perusahaan atau penanggung jawab dari satu unit kerja Sekretaris Perusahaan memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:a. mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan

perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal; b. memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan

Komisaris DPUM untuk mematuhi ketentuan peraturan perundangundangan di bidang Pasar Modal;

c. membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang meliputi:

1. keterbukaan informasi kepada masyarakat, termasuk ketersediaan informasi pada website DPUM;

2. penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan tepat waktu;

3. penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Umum Pemegang Saham;

4. penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksi dan/atau Dewan Komisaris; dan

5. pelaksanaan program orientasi terhadap perusahaan bagi Direksi dan/atau Dewan Komisaris.

d. sebagai penghubung antara pihak DPUM dengan para pemegang saham, Otoritas Jasa Keuangan, dan pemangku kepentingan lainnya.

Tugas lainnya adalah memastikan bahwa laporan tahunan Perseroan (annual report) telah mencantumkan penerapan GCG di lingkungan Perseroan; serta mengkoordinasikan penyelenggaraan RUPS dan mengelola daftar pemegang saham sehingga Sekretaris Perusahaan dapat melakukan komunikasi dua arah.

Sesuai dengan Peraturan OJK No. 35/ POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perseroan Emiten Atau Perusahaan Publik, maka DPUM telah menunjuk Denny Yuniarto Sudrajat sebagai Sekretaris Perseroan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 0520A/DPUM/XI/2017 tanggal 27 November 2017. Sekretaris Perseroan dapat dihubungi melalui nomor telepon (021) 7231081, 7231084 atau e-mail: [email protected].

Requirements for Corporate SecretaryIn general, the Corporate Secretary facilitates information exchange between the Company and the public through various activities and instruments related to the must, at least, meet the following requirements:

• Competent in taking legal actions;• Possessing knowledge in the field of law, finance and

corporate governance;• Understanding the activities conducted by Issuers or Public

Companies;• Having good communication skills; and• Domiciled in Indonesia.

Duties and Responsibility of Corporate SecretaryCorporate Secretary has the following duties and responsibilities:

a. Keeping abreast of the development in Capital Market, particularly the laws and regulations applicable in the Capital Market;

b. Providing inputs to the Board of Directors and Board of Commissioners of DPUM to comply with the provisions contained in the laws and regulations of Capital Market;

c. Assisting the Board of Directors and Board of Commissioners in the implementation of corporate governance which covers:1. disclosing information to the public, including

information availability on DPUM’s website;2. submitting reports to the Financial Service authority in a

timely manner;3. organizing and documenting the General Meeting of

Shareholders;4. organizing and documenting the meetings of Board of

Directors and/or Board of Commissioners; and5. organizing orientation program for the newly appointed

Board of Directors and/or Board of Commissioners.d. Acting as a liaison between the Company and shareholders,

Financial Service Authority and other stakeholders.

The Corporate Secretary is also tasked to ensure that the Company’s annual report has included discussion of GCG implementation within its business environment; as well as to coordinate GMS convention and manage the shareholder register so that the Corporate Secretary may be able to conduct two-way communication. Pursuant to OJK Regulation No. 35/POJK.04/2014 on Corporate secretary of Issuers or Public Companies, DPUM has appointed Denny Yuniarto as the Corproate Secretary based on Decision Letter of Board of Directors No. 0520A/DPUM/XI/2017 dated November 27, 2017. The Corporate Secretary may be contacted via phone at (021) 7231081, 7231084 or via e-mail at [email protected]





Paparan PublikMerujuk kepada Peraturan No. 1-E lampiran Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No: 306/BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli 2004 tentang Kewajiban Penyampaian Informasi, selain pelaksanaan RUPS Tahunan dan Luar Biasa, Perseroan juga melaksanakan kegiatan paparan publik (public expose) tahunan sebagai bentuk transparansi dan keterbukaan informasi kepada seluruh masyarakat khususnya pemegang saham. Sesuai peraturan Bursa Efek Indonesia, Perseroan menyampaikan materi public expose kepada Bursa selambat-lambatnya 3 (tiga) hari Bursa sebelum tanggal penyelenggaraan public expose.

Pada Tahun 2018, Perusahaan telah melakukan Paparan Publik pada tanggal 24 Mei 2018 yang dilakukan di Kantor Pusat Jl Raya Pati Juwana No 7, Pati, Jawa Tengah. Paparan Publik tersebut dihadiri oleh Analis, Fund Manager, Pemodal baik dalam dan Luar Negeri.

Materi Paparan Public disampaikan ke Bursa Efek Indonesia dan disediakan juga melalui situs web perusahaan.

Analyst MeetingSelama 2018, kegiatan analyst meeting yang telah dilakukan Sekretaris Perusahaan dengan investor dan analis pasar modal baik di Indonesia maupun di luar negeri. Kegiatan analyst meeting ini merupakan agenda rutin yang dijalankan oleh Sekretaris Perusahaan terkait tugas investor relation. Tujuan diadakannya analyst meeting adalah untuk memberikan informasi aktual terkait kondisi usaha, khususnya sektor Industri Pengolahan

Public ExposeIn reference to Regulation No. 1-E attachment of Decision of Board of Directors of PT Bursa Efek Indonesia No. 306/BEJ/07-2004 dated July 19, 2004 on Obligation to Disclose Information, aside from convening Annual and Extraordinary GMS, the Company may hold annual public expose activity as a form of transparency and information disclosure to the public especially the shareholders. In accordance with the regulation of Indonesia Stock Exchange, the Company delivers public expose materials to the Stock Exchange in no later than 3 (three) Stock Exchange days prior to the date of public expose.

In 2018, the Company carried out a Public Expose on May 24, 2018 at the Head Office of Jl Raya Pati Juwana No 7, Pati, Central Java. The Public presentation was attended by Analysts, Fund Managers, Financiers both Domestic and Foreign.

Public Exposure Materials are delivered to the Indonesia Stock Exchange and provided also through the company’s website.

Analyst MeetingDuring 2018, analyst meeting activities were carried out by the Corporate Secretary with capital market investors and analysts both in Indonesia and abroad. This analyst meeting activity is a routine agenda carried out by the Corporate Secretary regarding the task of investor relations. The purpose of holding an analyst meeting is to provide actual information related to business conditions, especially the seafood processing industry and


Profil Perseroan



No Penyelenggaran / Organizer

Peserta / Participants

Topik / Topic

Tempat/ Place

Waktu / Time

1 Indonesian Stock Exchange (IDX)dan ICSA

Simon ArosokhiUnit Corsec /Corsec unit

POJK no 32 tahun 2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka dengan Memberikan HMETD

Jakarta 2018



Penyelenggaraan RUPS Perusahaan terbuka dan POJK 13 tentang Penggunaan Jasa AP dan KAP dalam kegiatan Jasa Keuangan

Jakarta 2018



Pendalaman POJK no 32 tahun 2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan RUPS Perusahaan terbuka dan POJK 13 tentang Penggunaan Jasa AP dan KAP dalam kegiatan Jasa Keuangan

Jakarta 2018

seafood serta kebijakan strategis yang dijalankan oleh Perseroan kepada investor maupun calon investor. Kegiatan analyst meeting menghadirkan beberapa pakar dan hasil pembahasannya dipublikasikan melalui media-media yang dimiliki oleh Perusahaan (website, buletin, dan sebagainya) atau melalui media massa.

Pelatihan dan Pengembangan Sekretaris PerusahaanDalam rangka meningkatkan keahlian dan kompetensi Sekretaris Perusahaan, pada 2018 Perseroan telah mengikutsertakan Sekretaris Perusahaan untuk mengikuti beberapa program pelatihan. Informasi mengenai pelatihan Sekretaris Perusahaan sebagai berikut:

strategic policies carried out by the Company to investors and potential investors. Analyst meeting activities present several experts and the results of the discussion are published through media owned by the Company (websites, newsletters, etc.) or through mass media.

Training and Development Programs of Corporate SecretaryIn 2018, DPUM’s Corporate Secretary participated in several training programs to enhance his skills and competencies. Information regarding training activities attended by the Corporate Secretary have been described as follow:





Unit Audit InternalInternal Audit Unit

Unit Audit Internal senantiasa memposisikan diri sebagai mitra manajemen yang objektif, independen dan dapat diandalkan untuk memberi nilai tambah bagi Perusahaan. Hal ini diimplementasikan dengan melakukan audit untuk menilai kecukupan dan efektivitas sistem pengendalian internal guna meningkatkan dan memperkuat lingkup pengendalian internal perusahaan.

Unit Audit Internal juga memiliki peran dalam melakukan evaluasi pelaksanaan manajemen risiko dan tata kelola perusahaan, memastikan sumber daya yang ada digunakan secara efektif, efisien dan produktif serta memberikan saran-saran yang dapat diimplementasikan kepada manajemen guna meningkatkan kinerja operasional perusahaan.

The Internal Audit Unit continues to serve as an objective, independent and reliable management partner that delivers added value to the Company. This is implemented by conducting audit activities to assess the adequacy and effectiveness of the internal control system so as to improve and strengthen internal controls within the Company.

The Internal Audit Unit is responsible for evaluating the implementation of risk management and good corporate governance, ensuring the effective, efficient and productive use of all available resources, as well as giving advice to be further carried out by the management to enhance the operational performance of the Company.


Profil Perseroan



Misbahul MunirKetua Unit Audit Internal / Head of Internal Audit Unit


Usia / Age


Domisili / Domicile


Indonesia


11 Juli 1979

Pati

• Surat Keputusan No. 0864/DPUM/VIII/2018 tentang penunjukan Ketua Unit Audit Internal / Decree No. 0864 / DPUM / VIII / 2018 concerning the appointment of the Chairman of the Internal Audit Unit

Riwayat Pendidikan / Education Background Riwayat Karir / Career History• TULANG BAWANG UNIVERSITY of LAMPUNG (UTB

LAMPUNG) / Bachelor’s Degree of Industrial Technical, Faculty of Technical, 2007 – 2010

• Ketua Unit Audit Internal di PT. Dua Putra Utama Makmur, Pati 2018 – Sekarang / Head of Internal Audit Unit Profile in PT. Dua Putra Utama Makmur Tbk

• Asisten Manajer Audit Internal di PT. Dua Putra Utama Makmur, Pati 2016 – 2018 / Internal Audit Assistant Manager in PT. Dua Putra Utama Makmur, Pati 2016 – 2018

• General Manager di PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (2015-2017) / General Manager in PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (2015-2017)

• Kepala Seksi Penjaminan Mutu di CENTRAL PROTEINA PRIMA GROUP, Lampung 2011 – 2016 / Quality Assurance Section Head in CENTRAL PROTEINA PRIMA GROUP, Lampung 2011 – 2016

• Supervisor Jaminan Kualitas di CHAROEN POKPHAND GROUP, Lampung 2008 –2011 / Quality Assurance Supervisor CHAROEN POKPHAND GROUP, Lampung 2008 –2011

• Foreman Jaminan Kualitas (Evaluasi Kualitas) di CHAROEN POKPHAND GROUP, Lampung 2004 – 2008 / Quality Assurance Foreman (Quality Evaluation) in CHAROEN POKPHAND GROUP, Lampung 2004 – 2008





• Audit Intern Tingkat Dasar I - PIA – Jakarta• Workshop & Simulation Audit Internal ISO 22000 : 2005 - Charoen Pokphand Group• Internal Audit on Health and Safety Management System - Charoen Pokphand Group• BRC / Global Standard for Food Safety Issue 6 Awareness - Intertex• Advanced HACCP - TSP-EU & DKP RI• Understanding & Implementing ISO 22000 : 2005 - Phytagoras• HACCP - DKP Lampung• Training for Trainer -Charoen Pokphand Group• Calibration - Charoen Pokphand Group• Quality Management System ISO 9000 : 2000 - Charoen Pokphand Group• Internal Audit Activity based on ISO 9011 : 2002 - Charoen Pokphand Group• Zero Defect through by Poka Yoke Training - Charoen Pokphand Group• Kaizen Mind / 5R Training - Charoen Pokphand Group• Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) - Charoen Pokphand Group• Basic Management - Charoen Pokphand Group• Hygienic Design - Charoen Pokphand Group• Critical Control Point & Defect Action Point - Charoen Pokphand Group• Food Defense Program - Charoen Pokphand Group• Metal Detection & Metal Detector Principle - Anritsu

Preparing & handling third & certification audit :• Global Standard for Food Safety (GSFS / BRC) Issued 6 certification• Quality Management System ISO 9000 : 2000 certification• Food Safety Management System ISO 22000:2005 certification• Quality Management System ISO 9000 : 2008 certification• Best Aquaculture Practices Certificate - ACC certification• Global G.A.P (EurepGAP) certification• Good Manufacturing Practices ( GMP) certification by Indonesian Ministry of Marine Affair &Fisheries• HACCP certification by Indonesian Ministry of Marine Affair & Fisheries• Social Audit, conducted by STRS – BSCI• Social Audit, conducted by Cal Safety Compliance Corporation (CSCC)• Social Audit, conducted by Walmart• Mazzeta Seafood Company audit ( customer from US )• Anchor Seafood Company audit (customer from Europe )• Lyons Seafod Company audit ( customer from Europe )• Tesco Audit ( customer from Europe )• Nichirei Ltd audit ( customer from Japan )• JCCU – COOP audit ( customer from Japan )• Maruha company ( customer from Japan )• Halal Audit certification


Profil Perseroan



Tugas, Tanggungjawab dan Wewenang Unit Audit InternalUnit Audit Internal mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:a. menyusun dan melaksanakan rencana Audit Internal

tahunan; b. menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian

internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan perusahaan;

c. melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi, dan kegiatan lainnya;

d. memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen;

e. membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada direktur utama dan Dewan Komisaris;

f. memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan;

g. bekerja sama dengan Komite Audit; h. menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan

audit internal yang dilakukannya; dani. melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan. Unit Audit Internal mempunyai wewenang yakni: a. mengakses seluruh informasi yang relevan tentang

perusahaan terkait dengan tugas dan fungsinya;b. melakukan komunikasi secara langsung dengan Direksi,

Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit serta anggota dari Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit;

c. mengadakan rapat secara berkala dan insidentil dengan Direksi, Dewan Komisaris, dan/a dan/atau Komite Audit; dan

d. melakukan koordinasi kegiatannya dengan kegiatan auditor eksternal

Duties, Responsibilities and Authority of Internal Audit UnitThe Internal Audit Unit has the following duties and responsibilities:a. preparing and implementing the annual Internal Audit plan;

b. examining and evaluating the implementation of internal control and risk management system in line with the Company’s policy;

c. examining and assessing the efficiency and effectiveness in finance, accounting, operations, human resources, marketing and information technology fields, and other activities;

d. providing improvement recommendations and objective information on the audited activities on all management levels;

e. preparing report on audit results and submitting the report to the President Director as well as Board of Commissioners;

f. monitoring, analyzing and reporting the implementation of recommended follow-up activities;

g. working together with Audit Committee;h. preparing programs to evaluate the quality of Internal Audit

activities that have been conducted; andi. conducting special audit if necessary.

The authority of Internal Audit Unit is as follows:a. to access all relevant information with the Company, in

relation to their duties and functions;b. to communicate directly with the Board of Directors, Board

of Commissioners and/or Audit Committee, as well as members of Board of Directors, Board of Commissioners and/or Audit Committee;

c. to hold periodic and incidental meetings with the Board of Directors, Board of Commissioners and/ or Audit Committee; and

d. to coordinate their activities with the activities of external auditors.

Laporan Pelaksanaan Kegiatan Unit Audit InternalSummary Report of Internal Audit Unit Activity

Periode / Period Topik Audit / Audit Topic No. Report

Q1 (Januari – Maret) / January - March

Pengelolaan Stock MCO di WH Pati 3 / Management of MCO Stock in WH Pati 3

IAD-01/LHP-DPUM/II/18

Penatausahaan Penggajian Karyawan Upah Borongan Chepa / Administration of Employee Payroll Chepa Wholesale Wages

IAD-02/LHP-DPUM/II/18

Penatausahaan Pendapatan Hasil Waste / Administration of Waste Revenue Results

IAD-03/LHP-DPUM/III/18

Q2 ( April –Juni) / April- June

Analisa Pemakaian Dana Waste / Analysis of the Use of Waste Funds IAD-04/LHP-DPUM/IV/18

Tatakelola Penggunaan Uang Muka Operational GA / Governance Use of GA Operational Advances

IAD-05/LHP-DPUM/V/18

Q3 (Juli –September) / July – September

Tatakelola Penggunaan Petty Cash Transport / Management of the Use of Petty Cash Transport

IAD-06/LHP-DPUM/V/18

Pengelolaan Penyewaan CS4 Pati 3 / Management of CS4 Pati Patient Rental 3

IAD-07/LHP-DPUM/VII/18

Q4 (Oktober – Desember) / October - Desember

Penatausahaan Aging AR Sales / Administration of Aging AR Sales IAD-08/LHP-DPUM/VII/18

Tatakelola Pencatatan Aset Tak Berwujud Halonasost / The Management of Halonasost Intangible Asset Recording

IAD-09/LHP-DPUM/VIII/18





Dasar Hukum Penunjukan Ketua Unit Audit InternalPerseroan membentuk Unit Audit Internal yang menjadi mitra strategis manajemen dalam pengelolaan dan pengawasan terhadap kinerja Perseroan. Unit Audit Internal (selanjutnya UAI) dipimpin oleh seorang Ketua yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris. UAI menjunjung nilai-nilai profesionalisme, objektivitas, dan independensi dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab. Melalui UAI, Perseroan berupaya untuk mencapai tujuan bisnis, meningkatkan efektivitas pengelolaan risiko serta menerapkan dan mengendalikan proses corporate governance secara maksimal. Pada 2018, Ketua UAI dijabat oleh Misbahul Munir yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 0864/DPUM/VIII/2018 tanggal 20 Agustus 2018 tentang Surat Pengangkatan Kepala Internal Audit

Struktur dan KedudukanKedudukan UAI dalam struktur Perseroan berada langsung di bawah Direktur Utama. Direktur Utama juga memiliki kewenangan dalam mengangkat dan memberhentikan Ketua UAI.

Kode Etik Audit Internal Panduan pelaksanaan tugas UAI senantiasa mengacu pada ketentuan perilaku atau etika pelaksanaan pemeriksaan yang baik sejalan dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Prinsip dasar yang dijadikan panduan selama pelaksanaan tugas, yaitu:

• Pemeriksa internal wajib bersikap jujur, objektif, hatihati, bijaksana, bertanggung jawab, berani, dan memiliki integritas yang tinggi serta harus mampu bertindak secara independen dalam menjalankan tugas maupun kewajibannya, dan harus mampu memelihara kepercayaan yang diberikan oleh Direktur Utama dan/ atau Kepala Audit Internal;

• Pemeriksa internal harus mampu memelihara dan menjaga kepercayaan yang diberikan dalam rangka tugas pemeriksaan dan menjaga kepercayaan yang diberikan dalam rangka tugas pemeriksaan.

• Pemeriksa internal harus menggunakan semua kemampuannya untuk memperoleh bukti-bukti yang memadai guna mendukung pernyataannya

• Pemeriksa internal harus berusaha untuk meningkatkan keahlian dalam melakukan pekerjaannya dengan memelihara kompetensi jabatan, moralitas, dan menjunjung tinggi kehormatan jabatan

• Pemeriksa internal harus membangun komunikasi yang intens dengan sesama pemeriksa dan auditor eksternal, untuk kepentingan perusahaan dalam rangka pelaksanaan tugas yang diembannya

• Dalam rangka tugasnya pemeriksa internal harus berpedoman kepada norma-norma pemeriksaan dan prosedur umum pemeriksaan oleh Satuan Pengawasan Intern

• Pemeriksa internal harus menghindarkan diri untuk mengambil bagian dalam aktivitas ilegal atau yang tidak sepantasnya dilakukan

• Pemeriksa internal berusaha untuk tidak melibatkan

Legal Basis of Appointment of Internal Audit UnitIThe Company has established Internal Audit Unit that becomes the strategic partner of the management in managing and supervising the Company’s performance. The Internal Audit Unit (hereinafter referred to as UAI) is led by Head appointed and dismissed by President Director upon approval of the Board of Commissioners. UAI upholds the professionalism, objectivity, and independency values in the implementation of duties and responsibilities. Through UAI, the Company strives to achieve business goals, improves effectiveness of risk management, as well as maximally implements and controls corporate governance process. In 2018, the Head of UAI is Misbahul Munir, appointed based on Decision Letter of Board of Directors of the Company No, 0864/DPUM/ VIII/2018 dated August 20, 2018 concerning Letter of Appointment of Head of Internal Audit.

Structure and PositionIn the Company’s structure, the Internal Audit Unit is position directly under the President Director; hence, the President Director is authorized to appoint and dismiss the Head of Internal Audit.

Code of Conduct of Internal AuditIn implementing their duties, the Internal Audit Unit always refers to the code of conduct and proper audit standards that are in line with the Company’s Articles of Association and prevailing laws and regulations. The basic principles that serve as Internal Audit references in performing their duties are as follows:

• Internal auditors are required to be honest, objective, prudent, wise, responsible and bold, and have high integrity as well as being able to act independently in carrying out their duties and obligations. They must also be able to maintain the trust given to them from the President Director and/or Head of Internal Audit Unit;

• Internal auditors are required to be able to maintain the trust given to them in regard to their auditing duties;

• Internal auditors are required to employ their entire capabilities to obtain adequate evidence to support their statements;

• Internal auditors are required to improve their expertise in conducting their duties by maintaining their competence and morality, and upholding their position honors;

• Internal auditors are required to build intense communication among auditors and with external auditors, for the interests of the Company and their duty implementation;

• In performing their duties, Internal auditors are required to refer to auditing norms and general procedures of the Internal Audit Unit;

• Internal auditors are required to avoid taking part in illegal or inappropriate activities;

• Internal auditors are required to avoid being involved in


Profil Perseroan



diri dalam kegiatan yang dapat menimbulkan konfik kepentingan maupun prasangka yang dapat meragukan kemampuannya untuk bertindak secara independen

• Dalam menerima penugasan di luar kegiatan pemeriksaan dan operasional perusahaan, diminta sebagai pemeriksa internal wajib menanggalkan identitas dan atributnya selaku pemeriksa internal

• Pemeriksa internal dilarang untuk merangkap tugas secara langsung dalam kegiatan operasional Perseroan.

Hubungan Kerja Hubungan kerja yang dilakukan oleh UAI meliputi aktivitas hubungan kerja dengan manajemen, hubungan kerja dengan Komite Audit, serta hubungan kerja dengan Auditor Eksternal. A. Hubungan Kerja dengan Manajemen UAI sebagai mitra bagi semua tingkatan manajemen serta

sebagai advisor yang memberikan masukan yang konstruktif kepada Direksi, UAI berwenang setiap saat melaksanakan fungsinya pada semua unit kerja dalam lingkup Perseroan guna memastikan bahwa kebijakan Direksi dan Sistem Pengendalian Internal dijalankan oleh semua lini dalam organisasi secara konsisten.

B. Hubungan Kerja dengan Komite Audit Dalam pelaksanaan tugasnya, UAI dan Komite Audit

merupakan mitra kerja, dimana Komite Audit melakukan penilaian atas aktivitas hasil audit yang dilakukan oleh UAI, dan memberikan feed back/masukan yang konstruktif kepada UAI sebagai umpan balik atas pelaksanaan tugas yang dilakukan UAI, yang diwujudkan dengan rapat koordinasi yang dilakukan sekali dalam sebulan.

C. Hubungan dengan Auditor Eksternal Guna mendukung audit yang dilakukan oleh pihak eksternal

(Kantor Akuntan Publik/KAP), maka UAI mendukung sepenuhnya dengan memberikan informasi yang relevan berkaitan dengan tujuan audit eksternal yang dilakukan, dan secara jabatan UAI menjadi mitra kerja KAP untuk mendukung proses audit berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Sertifikasi dan Jumlah Pegawai UAI. Ketua UAI Faisal Tanzil mendapatkan Sertifikasi Audit Intern Tingkat Lanjutan II oleh Yayasan Pendidikan Internal Audit di Jakarta. Unit Audit Internal saat ini dikelola oleh 3 (tiga) orang auditor.

activities which may cause conflict of interest or prejudice that can make the auditors be doubtful of themselves to act independently;

• If the internal auditors received assignments outside of auditing and company’s operations, internal auditors are required to leave their identity and attribute as internal auditors; and

• Internal auditors are prohibited from serving concurrent position directly in the operational activities of the Company.

Work RelationsWork relations of Internal Audit Unit cover the work relations activities with the management, Audit Committee and External Auditors.A. Work Relations with Internal Audit Management As a partner for all management levels and and advisor who

provides constructive inputs to the Board of Directors, the Internal Audit has the authority to perform its function on all work units in the Company in order to ensure that the policies of Board of Directors and Internal Control System are implemented in all lines of organization consistently.

B. Work Relations with Audit Committee In implementing their duties, the Internal Audit and Audit

Committee are work partners, in which the Audit Committee assesses the results of audit activities of Internal Audit and provides constructive feedback to the Internal Audit forthe duties performed by the Unit. The feedback is given during coordination meeting held once every month.

C. Relations with External Auditors To support the audit activities of external parties (Public

Accounting Firm), the Internal Audit provides thorough support by giving relevant information with the purposes of external audit. Internal Audit serves as a work partner to the Public Accounting Firm in order to ensure that audit process is conducted in line with the prevailing provisions.

Certifications and Number of Internal AuditorsThe Head of Internal Audit of the Company possesses the Certification of Advanced Internal Audit Level II from Yayasan Pendidikan Internal Audit in Jakarta. The Internal Audit Unit is currently composed of 3 (three) auditors.

Jumlah pegawai (auditor internal) pada unit audit internalNumber of employees (internal auditors) on the internal audit unit

No Nama / Name Posisi / Position Posisi Penempatan / Home Based

Tanggal Bergabung / Join Date

1 Misbahul Munir Executive Pati 21 Januari 2016

2 Sigit Prastyo Staff Jakarta 12 April 2016

3 Ico Tahang Staff Pati 2 Mei 2016





Tabel Informasi Kualifikasi dan Sertifikasi Audit InternalTable of Information of Internal Audit Qualification and Certification

Nama / Name Posisi / Position

Misbahul Munir

• Audit Intern Tingkat Dasar I • Workshop & Simulation Audit Internal ISO 22000 : 2005 • Internal Audit on Health and Safety Management System • BRC / Global Standard for Food Safety Issue 6 Awareness -

Intertex• Advanced HACCP • Understanding & Implementing ISO 22000 : 2005 • HACCP • Training for Trainer • Calibration • Quality Management System ISO 9000 : 2000 • Internal Audit Activity based on ISO 9011 : 2002 • Zero Defect through by Poka Yoke Training • Kaizen Mind / 5R Training • Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) • Basic Management • Hygienic Design • Critical Control Point & Defect Action Point • Food Defense Program • Metal Detection & Metal Detector Principle • Global Standard for Food Safety (GSFS / BRC) Issued 6

certification• Quality Management System ISO 9000 : 2000 certification• Food Safety Management System ISO 22000:2005

certification• Quality Management System ISO 9000 : 2008 certification• Best Aquaculture Practices Certificate - ACC certification• Global G.A.P (EurepGAP) certification• Good Manufacturing Practices ( GMP) certification by

Indonesian Ministry of Marine Affair • &Fisheries• HACCP certification by Indonesian Ministry of Marine Affair &

Fisheries• Social Audit, conducted by STRS – BSCI• Social Audit, conducted by Cal Safety Compliance

Corporation (CSCC)• Social Audit, conducted by Walmart• Mazzeta Seafood Company audit ( customer from US )• Anchor Seafood Company audit (customer from Europe )• Lyons Seafod Company audit ( customer from Europe )• Tesco Audit ( customer from Europe )• Nichirei Ltd audit ( customer from Japan )• JCCU – COOP audit ( customer from Japan )• Maruha company ( customer from Japan )• Halal Audit certification

Prosedur Pengangkatan dan Pemberhentian Ketua Audit InternalKetua Unit Audit Internal diangkat dan diberhentikan oleh Presiden Direktur atas persetujuan Dewan Komisaris.

Pengungkapan mengenai Board Charter Unit Audit InternalPada tanggal 27 Agustus 2015, Perseroan telah menyusun suatu Piagam Unit Audit Internal yang telah ditetapkan oleh Direksi berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan Nomor 0124/

Duties, Responsibilities and Authority of Internal Audit UnitThe Head of Internal Audit Unit is appointed and dismissed by the President Director with the approval from the Board of Commissioners.

Disclosure on the Board Charter of Internal Audit UnitOn August 27, 2015, the Company has developed an Internal Audit Unit Charter determined by the Board of Directors based on Letter of Decision of Board of Directors of the Company Number


Profil Perseroan



DPUM/VIII/2015 tentang Piagam Internal Audit.

Piagam Audit Internal (Internal Audit Charter) juga dapat diunduh dalam website www.duaputra.com.

Independensi dan Objektivitas Unit Audit InternalDalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Unit Audit Internal senantiasa menempatkan diri pada posisi pelaksanaan fungsi yang menjunjung tinggi independensi dan objektivitas.

Unit Audit Internal harus mampu merencanakan, melaksanakan, dan melaporkan tugas audit secara bebas dan mandiri tanpa dipengaruhi kepentingan manapun sesuai dengan pertimbangan profesionalisme dan standar audit yang berlaku serta berdasarkan bukti dan fakta yang ada.

Unit Audit Internal wajib menghindari diri dari kondisi yang dapat mengganggu independensi dan objektivitas, oleh karenanya Unit Audit Internal tidak disarankan untuk menerima penugasan dan mengambil tanggung jawab operasional pada unit kerja atau fungsi bisnis. Apabila menjumpai kondisi yang berpotensi mempengaruhi independensi dan objektifitas, Unit Audit Internal wajib melaporkan kepada Presiden Direktur.

Program Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Unit Audit InternalSepanjang 2018, Perseroan telah mengikutsertakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di Audit Internal untuk ikut dalam serangkaian program pelatihan. Berikut adalah daftar kegiatan pendidikan dan pelatihan Unit Audit Internal pada 2018.

Laporan Singkat Pelaksanaan Tugas dan Kegiatan Unit Audit InternalSepanjang 2018, berbagai pelaksanaan tugas yang telah dilakukan oleh Unit Audit Internal, antara lain:- Menyusun program kerja audit tahunan 2018 dan

mengevaluasi realisasi pelaksanaan dari program kerja 2017.

- Melakukan audit atas unit kerja di kantor pusat dan proyek.

- Membuat Laporan Hasil Audit berupa temuan, kriteria, implikasi, rekomendasi dan meminta tanggapan dari Auditee.

- Memantau pelaksanaan tidak lanjut temuan dan usulan perbaikan, sejalan dengan yang telah disepakati oleh pihak Auditee.

- Melakukan rapat rutin dengan Komite Audit untuk membahas temuan-temuan audit, menerima arahan serta membahas hal-hal yang terkait dengan fungsi pengawasan Komite Audit yang memerlukan perhatian manajemen.

Unit Audit Internal senantiasa berupaya menyesuaikan fokus audit sesuai dengan sasaran yang menjadi tujuan utama Perusahaan dan meminta masukan dari Komite Audit. Program Kerja Tahunan harus mendapat persetujuan dari Presiden Direktur dan setiap akhir tahun, Unit Audit Internal melaporkan realisasi dari Program Kerja Audit Tahunan tersebut kepada Presiden Direktur.

0124/DPUM/ VIII/2015 on Internal Audit Charter.

The Internal Audit Charter can be downloaded from www.duaputra.com.

Independency and Objectivity of Internal Audit UnitIn performing its duties and responsibilities, the Internal Audit Unit always positions itself as a function that promotes independency and objectivity.

Independency is a condition in which the Internal Audit Unit can plan, implement, and report audit functions freely and independently without interference from third party interests according to professional consideration and the applicable audit standards, based on the available proof and facts.

Internal Audit Unit must avoid any condition that can lead to dependency and subjectivity. Thus, the Internal Audit Unit should not accept assignment and take responsibility in the operations of the working unit and business function. In the event of any indication that may damage independency and objectivity, the Internal Audit Unit should report it to the President Director.

Development and Training Programs for Human Resources of Internal Audit UnitThroughout 2018, the Company encouraged its Human Resources available in the Internal Audit Unit to participate in various training programs. The following is the list of education and training activities of Internal Audit Unit in 2018.

Summary Report on the Duty Implementation of Internal Audit UnitSeveral activities performed by the Internal Audit Unit in 2018 are as follows:- Composing the annual audit work program for 2018 and

evaluating the realization of work program of 2017.

- Auditing the Company’s work units in both the head office and project area.

- Preparing the Report of Audit Results, covering the findings, criteria, implications and recommendations, and obtaining opinions from the Auditees.

- Monitoring the follow-up activities on audit findings and recommendations for improvement in line with the matters agreed beforehand with the Auditees.

- Conducting regular meetings with the Audit Committee to discuss audit findings, accepting directions and discussing all issues related to the monitoring functions of the Audit Committee that require immediate attention from the management.

The Internal Audit Unit continuously strives to adjust the audit focus to the target that serve as the Company’s primary objective and to request further inputs from the Audit Committee. The Annual Work Program must be approved by the President Director and at the reports of the implementation of the Annual Audit Work Program must be reported at the end of every year to the President Director.





Rapat dengan Komite Audit dilakukan secara rutin untuk membahas temuan-temuan audit, menerima arahan dan masukan dalam setiap aktivitas yang dilaksanakan oleh Unit Audit Internal.

Meetings with the Audit Committee are routinely held to discuss audit findings and to accept directions and inputs from each activity conducted by the Internal Audit Unit.

Informasi Tentang Kantor Akuntan PublikInformation on Public Accounting Firm

Perusahaan telah menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan Member Crowe Horwarth sebagai auditor independen. KAP Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan Member Crowe Horwarth telah ditunjuk untuk melakukan audit laporan keuangan tahunan Perusahaan dengan Surat No. KNMT&R/0048/08/2018/EHP.

Laporan keuangan merupakan tanggung jawab Direksi. Tanggung jawab Akuntan Publik adalah untuk menyatakan pendapat atas Laporan Keuangan. Laporan keuangan Perseroan pada 2018 mendapat predikat opini tanpa modifikasi dan telah disampaikan kepada Direksi. Perseroan biaya yang dikeluarkan untuk audit Laporan Keuangan Perusahaan, entitas anak, dan entitas asosiasi pada 2018 adalah sebesar Rp500.000.000 juta (belum termasuk PPN) untuk tahun buku yang akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2018.

Tabel Informasi Kantor Akuntan PublikInformasi mengenai akuntan publik dalam 5 (lima) tahun terakhir adalah sebagai berikut:

The Company has appointed Public Accounting Firm (KAP) of Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan, Member of Crowe Haorwath, as an independent auditor. KAP of Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan, Member of Crowe Horwarth, was appointed to audit the annual audited financial statements of the Company by virtue of letter No. KNMT&R/0048/08/2018/EHP.

Financial statements are the responsibility of the Board of Directors and the responsibility of the Public Accountant is to provide their opinion on the Financial Statements. The Company’s financial statements in 2018 received an unmodified opinion and had been submitted to the Board of Directors. Total cost incurred to audit the 2018 Financial Statements of the Company, subsidiaries, and associated entities amounted to Rp500,000.000 million (excluding VAT) for the fiscal year ended on December 31, 2018.

Table of Information on Public Accounting FirmThe followings are the information on the Company’s public accountant in the last 5 (five) years.

Tahun / Year

Periode Penugasan dan Jasa yang Diberikan / Assignment Period and Service Rendered

Penandatanganan Laporan Audit / Signing of Audit Report

Kantor Akuntan Publik / Public Accounting Firm

2018 Audit Tahunan / General Audit Emanuel Handojo Pranadjaja Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan

2017 Audit Tahunan / General Audit Emanuel Handojo Pranadjaja Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan

2016 Audit Tahunan / General Audit Benyanto Suherman Purwantono, Suherman & Surja

2015 Audit Tahunan / General Audit Wahyu Wibowo Hadori Sugiarto Adi & Rekan

2014 Audit Tahunan / General Audit Wahyu Wibowo Hadori Sugiarto Adi & Rekan


Profil Perseroan



Manajemen RisikoRisk Management

Gambaran Umum Mengenai Sistem Manajemen RisikoPengelolaan risiko secara cermat, terintegrasi, dan efektif telah dilakukan oleh DPUM dari tahun ke tahun, dan implementasinya senantiasa mengalami evaluasi dan penyempurnaan untuk memastikan tingkat kecukupannya dan untuk mengikuti perkembangan terkini dalam bidang pengelolaan risiko. Proses manajemen risiko di DPUM secara keseluruhan dilakukan di dalam suatu kerangka kerja manajemen risiko yang secara komprehensif mencakup semua risiko yang teridentifikasi sebagai risiko yang dihadapi oleh DPUM dan anak perusahaannya.

Sistem manajemen risiko ini juga memitigasi dampak dari risiko-risiko yang mungkin terjadi. Seluruh risiko yang telah teridentifikasi ini dinilai dengan skala yang telah diformulasikan secara internal, dan risiko-risiko yang terpenting bagi DPUM ditabulasi dalam profil risiko. Profil risiko DPUM ini diperbarui secara berkala. Penerapan strategi DPUM senantiasa mengindahkan aspek manajemen risiko yang terarah. Setiap strategi yang dikembangkan harus disertai dengan risiko-risiko yang teridentifikasi sebelum disetujui untuk diimplementasikan.

Proses manajemen risiko di DPUM berlangsung melalui tahapan-tahapan berikut: 1. Identifikasi risiko, mempertimbangkan faktor internal dan

eksternal, 2. Analisis dan evaluasi berkesinambungan dan tepat waktu

untuk menetapkan skala prioritas serta sumber risiko, 3. Penerapan strategi mitigasi risiko secara berkelanjutan serta

sumber daya yang diperlukan untuk pengelolaan tersebut,4. Komunikasi dan peran serta seluruh pemangku kepentingan

terkait, dan 5. Pencatatan dan penetapan profil risiko untuk dipantau dan

ditelaah perkembangan dan perubahannya

Dalam pengelolaan risikonya, DPUM mengupayakan pemanfaatan sumber daya secara optimal dengan tetap menerapkan azas kehati-hatian. Dengan demikian keberlanjutan DPUM dan kemampuannya untuk memberikan nilai tambah bagi pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan dapat terus terjaga.

Risiko-risiko yang akan diungkapkan dalam uraian berikut merupakan risiko-risiko yang material bagi Perseroan. Berdasarkan pertimbangan Perseroan, risiko-risiko di bawah ini telah disusun berdasarkan bobot risiko terhadap kinerja keuangan Perseroan, dimulai dari risiko utama Perseroan.

Jenis Risiko Dan Cara Pengelolaan RisikoManajemen Risiko Keuangan Risiko yang sangat potensial terjadi dari instrumen keuangan Perseroan adalah risiko pasar (yaitu risiko mata uang asing dan risiko tingkat suku bunga), risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko kegagalan sistem manajemen operasi dan penurunan sistem kendali mutu. Kebijakan akan pentingnya mengelola tingkat risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangkan

General Description on Risk Management System in DPUMCareful, integrated, and effective risk management has been performed by DPUM over the years, and its implementation has always been evaluated and refined in order to ensure its adequacy and to keep up with the latest developments in risk management. The overall risk management process in the Company is conducted within a comprehensive risk management framework that covers all identified risks as the risks faced by the Company and its subsidiaries.

This risk management system also mitigates the impact of possible risks. All identified risks are assessed on internally formulated scales and the most important risks for DPUM are tabulated in the risk profile. The Company’s risk profile is updated regularly and the implementation of the Company’s strategy always takes into account the aspect of targeted risk management. Each developed strategy is accompanied by the identified risks before being approved for implementation.

The risk management process in DPUM takes place through the following stages:1. Risk identification, considering both the internal and

external factors,2. Ongoing and timely analysis and evaluation to establish

priorities and sources of risk,3. Implementation of a continuous risk mitigation strategy as

well as the resources required for such management,4. Communication and participation of all relevant

stakeholders, and5. Recording and determination of risk profiles to be monitored

and reviewed for developments and changes

In managing its risks, DPUM seeks the optimum utilization of resources while still applying the principle of prudence. Thus, DPUM’s business sustainability and its ability to provide added values to shareholders and all stakeholders can be maintained.

The risks to be disclosed in the following description are material risks to the Company. Based on the Company’s considerations, the following risks have been prepared based on the impact on the Company’s financial performance, starting from the Company’s main risks.

Types of Risks and Management Procedure Financial Risk ManagementThe risk that potentially occurs from the Company’s financial instruments are market risk (foreign currency risk and interest rate risk), credit risk, liquidity risk, and risk of operation management system failure and quality control system decrease. Policies regarding the importance such risk management have improved significantly in consideration of several parameter changes and





beberapa parameter perubahan dan volatilitas pasar keuangan baik di Indonesia maupun internasional.

Direksi Perseroan menelaah dan menyetujui kebijakan risiko yang mencakup toleransi risiko dalam strategi mengelola risiko-risiko yang dirangkum di bawah ini:

a. Risiko PasarRisiko pasar adalah risiko dimana nilai wajar dari arus kas masa depan dari suatu instrument keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Perusahaan dipengaruhi oleh risiko pasar, terutama risiko mata uang asing dan tingkat suku bunga.1. Risiko Tingkat Suku Bunga

EksposurRisiko suku bunga adalah risiko dalam hal nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Perusahaan yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan kas dan setara kas dan utang bank jangka pendek.

Perusahaan memonitor secara ketat fluktuasi suku bunga pasar dan ekspektasi pasar sehingga dapat mengambil langkah-langkah yang paling menguntungkan Perusahaan secara tepat waktu. Manajemen tidak menganggap perlunya melakukan swap suku bunga saat ini.

Kemudian, risiko ini juga relevan bagi fasilitas pinjaman-pinjaman yang telah dimiliki dan memiliki tingkat bunga mengambang. Kondisi pada saat perjanjian kredit ini disetujui oleh Perseroan dapat berbeda dari waktu ke waktu dan bisa juga sebaliknya, artinya menjadi tidak menguntungkan bagi Perseroan dari sisi besaran biaya bunga yang harus dibayarkan.

Risiko terhadap tingkat suku bunga merupakan risiko nilai wajar atau arus kas masa datang dari instrument keuangan yang berfluktuasi akibat perubahan tingkat suku bunga pasar. Eksposur Perseroan yang terpengaruh tingkat suku bunga terutama terkait pada kas dan setara kas, utang bank jangka pendek dan utang sewa.

Dalam menghadapi risiko tingkat suku bunga Perseroan melakukan: • Perseroan harus memonitor secara ketat fluktuasi

suku bunga pasar dan ekspektasi pasar sehingga dapat mengambil langkah-langkah yang paling menguntungkan Perseroan secara tepat waktu.

• Perseroan mengelola dan menekan risiko suku bunga dengan mengupayakan penarikan kredit

sesuai dengan kebutuhan operasional, mencari pendanaan dengan struktur suku bunga yang lebih rendah.

• Perseroan mengelola tingkat suku bunganya dengan cara mengkombinasikan antara pinjaman

dengan suku bunga tetap dan mengambang

financial market volatility, both domestically and internationally.

The Board of Directors of the Company has analyzed and approved risk policies that include risk tolerance in risk management strategy which is summarized below:

a. Market Risk Market risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market prices. The Company is affected by market risks, especially foreign currency exchange risk and interest rate risk.1. Interest Rate Risk

ExposureInterest rate risk is the risk in terms of fair value or future contractual cash flows of a financial instrument will be affected due to changes in market interest rates. Exposure of the Company to interest rate risk is mainly related to cash and cash equivalents and shortterm bank loans.

The Company closely monitor fluctuations in market interest rates and market expectations so that they can take the most profitable steps for the Company in a timely manner. Management does not consider the need for interest rate swaps at this time.

The risk is also relevant for the loan facilities that have been owned and have floating interest rate. The conditions when the credit agreement was approved by the Company may differ from time to time and may be contradictory, meaning that it is unprofitable for the Company in terms of the amount of interest costs to be paid.

Interest rate risk is the risk of fair value or future cash flows of a fluctuated financial instrument as the result of changes in market interest rates. Exposure of the Company which is affected by the interest rate is primarily related to the interest rate on cash and cash equivalents, short term bank loans and lease debt.

In managing the interest rate risk, the Company has:• Closely monitored the fluctuations of market

interest rates and market expectations in order to be able to make the most profitable decisions on time.

• Managed and reduced the interest rate risk by seeking the withdrawal of credit in accordance with the operational requirements as well as seeking funding structure with lower interest rates.

• Managed the interest rate by combining loans with fixed interest rates and loans with floating interest rates.


Profil Perseroan



2. Risiko Mata Uang AsingEksposurRisiko mata uang asing adalah risiko dalam hal nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Eksposur Perusahaan terhadap fluktuasi nilai tukar berasal dari kas dan setara kas dan piutang usaha.

Manajemen menetapkan kebijakan yang mengharuskan Perseroan mengelola risiko nilai tukar mata uang asing dengan melakukan natural hedging, dengan memakai sumber pendanaan dalam mata uang Rupiah.

Investasi dalam bentuk penempatan deposito dan giro dilakukan sesuai kebutuhan transaksi dalam mata uang asing. Transaksi dalam mata uang asing selain dari yang berhubungan dengan operasional rutin dijaga pada tingkat minimum yang bisa diterima.

b. Risiko kreditEksposurRisiko kredit adalah risiko dalam hal pihak ketiga tidak akan memenuhi liabilitasnya berdasarkan instrumen keuangan atau kontrak pelanggan, yang menyebabkan kerugian keuangan. Perusahaan dihadapkan pada risiko kredit dari kegiatan operasi dan dari aktivitas pendanaan, termasuk deposito pada bank, transaksi valuta asing, dan instrument keuangan lainnya. Risiko kredit terutama berasal dari piutang usaha dari pelanggan dan piutang lain-lain.

Risiko kredit adalah risiko bahwa pihak ketiga tidak akan memenuhi liabilitasnya berdasarkan instrumen keuangan atau kontrak pelanggan, yang menyebabkan kerugian keuangan. Perusahaan dihadapkan pada risiko kredit dari kegiatan operasi dan dari aktivitas pendanaan, termasuk kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan bank yang dibatasi penggunaannya.

Risiko kredit pelanggan dikelola oleh masingmasing unit usaha sesuai dengan kebijakan, prosedur dan pengendalian dari Perushaaan yang berhubungan dengan pengelolaan risiko kredit pelanggan. Batasan kredit ditentukan untuk semua pelanggan berdasarkan kriteria penilaian secara internal. Saldo piutang pelanggan dimonitor secara teratur oleh unit-unit usaha terkait. Pemanfaatan batas kredit secara teratur dipantau.

Tidak ada batasan kredit yang dilampaui selama periode pelaporan dan manajemen tidak mengharapkan kerugian dari kegagalan pihakpihak dalam melunasi utangnya.

Perusahaan melakukan hubungan usaha dengan pihakpihak yang diakui dan kredibel. Perusahaan memiliki kebijakan untuk semua pelanggan yang akan melakukan perdagangan secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Sebagai tambahan jumlah piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko penurunan nilai piutang.

2. Foreign Currency RiskExposure Currency risk is the risk in terms of fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign currency exchange rates. The Company’s exposure to exchange rate fluctuations are from cash and cash equivalents and trade receivables.

The management establishes a policy that requires the Company to manage the foreign currency exchange rate by conducting natural hedging, using a funding source in Rupiah.

Investments in the form of time deposits and demand deposits are conducted according to the needs of foreign currency transactions. Transactions in foreign currencies other than those relating to the routine operations are maintained at the minimum level acceptable.

b. Credit risk Exposure Credit risk is the risk that a third party failed to discharge its obligation based on financial instrument or customer contract, which will incur a financial loss. The Company is exposed to credit risk arising from its operating activities and from its financing activities, include deposits with banks, foreign exchange transactions, and other financial instruments. Credit risk arises mainly from trade receivables from customers and other receivables.

Credit risk is the risk that a counterparty will not meet its obligations under a financial instrument or customer contract, leading to a financial loss. The Company is exposed to credit risk from its operating activities and from its financing activities, including cash and cash equivalent, trade receivables, other receiveable and restricted bank.

Customer credit risk is managed by each business unit subject to the Company’s established policy, procedures and control relating customer credit risk management. Credit limits are established for all customers based on internal rating criteria. Outstanding customer receivables are regularly monitored by relevant business units. The utilization of credit limits is regularly monitored.

No credit limits were exceeded during the reporting period, and management does not expect any losses from non-performance by these counterparties.

The Company conducts business relationships only with recognized and credible parties. The Company has policy for all customers to go through customers credit verification procedures. In addition, the amounts of receivables are monitored continuously to reduce the risk for impairment.





Dalam menghadapi risiko kredit Perseroan melakukan: • Manajemen melakukan konfirmasi secara berkala atas

pelanggan Perseroan secara sampling setiap bulan.

• Manajemen melakukan early warning terhadap fungsi pemasaran atas pelanggan yang sudah menunggak di atas 180 hari dan menetapkan untuk tidak melakukan transaksi penjualan kepada pelanggan tersebut.

• Manajemen melakukan penilaian atas penurunan nilai piutang berdasarkan individual review atas masing-masing pelanggan dan menetapkan pencadangan penurunan nilai piutang hanya terhadap piutang yang benarbenar tidak tertagih dan atau terdapat indikasi kuat adanya gagal bayar (default) atas piutang tersebut.

c. Risiko Likuiditas EksposurRisiko likuiditas merupakan risiko dalam hal Perusahaan tidak bisa memenuhi liabilitas pada saat jatuh tempo. Manajemen melakukan evaluasi dan pengawasan yang ketat atas arus kas masuk (cash-in) dan kas keluar (cash-out) untuk memastikan tersedianya dana untuk memenuhi kebutuhan pembayaran liabilitas yang jatuh tempo. Secara umum, kebutuhan dana untuk pelunasan liabilitas jangka pendek maupun jangka panjang yang jatuh tempo diperoleh dari penjualan kepada pelanggan.

Dalam pengelolaan risiko likuiditas:• Manajemen memantau dan menjaga jumlah kas dan

setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Perseroan dan untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas.

• Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo pinjaman dan utang, dan terus-menerus melakukan penelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal.

• Manajemen berupaya menjaga tersedianya dan fleksibilitas pendanaan Perseroan dengan cara mengusahakan agar fasilitas kredit selalu tersedia.

Manajemen Risiko Bisnis1. Risiko Perubahan Peraturan Perundang-Undangan

Eksposur Perseroan mengeskpor produk udang dan ikan ke negara-negara Asia, sehingga kegiatan usaha Perseroan tergantung kepada berbagai jenis peraturan perdagangan dan perjanjian internasional lainnya. Peraturan perundang - undangan yang dapat mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan diantaranya peraturan terkait perdagangan ke luar negeri (ekspor), peraturan mengenai penangkapan, pengangkutan dan pengolahan hasil perikanan, perlindungan lingkungan hidup.

Dalam menjalankan kegiatan usaha Perseroan mematuhi peraturan perundang-undangan di Indonesia yang berkaitan dengan kegiatan usaha. Namun, Perseroan tidak dapat memberi jaminan bahwa apabila ada perubahan dalam peraturan terkait dengan sektor perikanan dan kegiatan usaha Perseroan di Indonesia dan di negara tujuan

In managing the credit risk, the Company has:• Periodically confirmed by the management of the

Company’s customers through monthly sampling method.

• Conducted early warning measure to the marketing function on customers who are already in arrears over 180 days and notify to not make any sale to these customers.

• Assessed impairment of receivables based on an individual review of each customer and establish reserves for impairment of receivables only against receivables which truly is not collectible and/or the ones with strong indications of default.

c. Liquidity RiskExposureLiquidity risk is the risk when the Company is unable to meet its obligations when it is due. The management evaluates and monitors cash - in flows and cash - out flows to ensure the availability of fund to settle the due obligation. In general, the fund needed for settlement of current and long - term liabilities is obtained from sales activities to customers.

In managing the liquidity risk, the Company has:• Monitored and maintained the amount of cash and cash

equivalents deemed adequate to finance the Company’s operations and to mitigate the impact of fluctuations in cash flow.

• Periodically evaluated cash flow projections and actual cash flows, including the maturity schedule of loans and debt, and continuously reviewed the financial markets to obtain optimum funding sources.

• Strived to maintain the availability and flexibility of funding of the Company by seeking credit facility to be always available

Business Risk Management1. Risk of Changes in Laws and Regulations

Exposure.The Company exports shrimp and fish products to Asian countries; therefore, business activities of the Company depend on the various types of regulations and other international agreements. Laws and regulations which may impact the business activities of the Company, among others, are regulations concerning export, catching, transporting and processing of fishery products, as well as regulations on environment protection.

In carrying out its business activities, the Company complies with the laws and regulations applicable in Indonesia that are related to its business activities. Nevertheless, the Company cannot guarantee that changes in regulations relating to fishery sector and business activities of the Company in Indonesia and in export destination countries will not give


Profil Perseroan



ekspor, hal itu tidak akan memberikan dampak negatif bagi Perseroan seperti tidak dapat melakukan ekspor hasil produksi dan lainnya.

2. Risiko Iklim EksposurKegiatan usaha Perseroan berasal dari hasil perikanan yang berasal dari laut maupun dari tambak. Musim merupakan faktor yang sangat mempengaruhi kondisi bahan baku Perseroan. Curah hujan yang tinggi, musim kemarau yang berkepanjangan akan mempengaruhi persediaan bahan baku.

Terhadap risiko iklim ini, Perseroan melakukan pengelolaan dengan cara • Manajemen menetapkan jumlah persediaan yang aman

dalam waktu tiga bulan. • Manajemen terus meningkatkan kapasitas cold storage

untuk dapat mengamankan posisi saldo persediaan.

3. Risiko Ketersediaan Bahan Baku Dari Pihak Ketiga EksposurDalam menjalankan kegiatan usahanya Perseroan memerlukan bahan baku, khususnya ikan dan udang. Bahan baku tersebut selain diperoleh dari hasil tangkapan sendiri juga dibeli dari pihak ketiga seperti nelayan dan penambak. Perseroan sangat menjaga hubungan baik dengan nelayan dan penambak namun Perseroan tidak dapat menjamin bahwa pihak ketiga tersebut dapat selalu memberikan komitmen untuk selalu menyediakan bahan baku.

Perseroan melakukan pengelolaan risiko ketersediaan bahan baku tersebut dengan cara:• Mengelola dengan memiliki beberapa alternatif pemasok

bahan baku untuk menghindari risiko ketergantungan dengan pemasok Perseroan.

• Perseroan akan melakukan kontrak kerja sama dengan pemasok dalam jangka panjang maupun jangka pendek sehingga perseroan memperoleh kepastian pasokan produk.

• Membantu Usaha Kecil dan Menengah (UKM) nelayan pemasok dalam pengadaan peralatan pengolahan produk sehingga perseroan memperoleh kepastian pasokan produk.

4. Risiko Ketergantungan terhadap Pihak Ketiga atas Penjualan EksposurDalam melakukan penjualan baik udang maupun ikan, Perseroan melibatkan beberapa pihak ketiga atau agen dalam melakukan pemasaran atas produk Perseroan. Pihak ketiga atau agen tersebut telah menjadi rekanan tim management yang sejak dulu berbisnis di perikanan. Namun berkurangnya agen atau pihak ketiga yang membantu memasarkan produk Perseroan dapat mempengaruhi hasil penjualan Perseroan.

Perseroan melakukan pengelolaan risiko tersebut dengan cara: • Manajemen mengembangkan peluang pasar ekspor

yang bukan merupakan pelanggan utama.

negative impact on the Company, such as not being able to export production and so on.

2. Risk of ClimateExposure The Company’s business depends on fishery products from the sea and the farm. The season is a factor that greatly affects the condition of the raw materials of the Company. Both high rainfall and prolonged drought will affect the supply of raw materials.

In regard to this risk, the Company has:• Established safe inventory amount within three months.• Continuously increased the capacity of cold storage in

order to secure the position of the inventory balance.

3. Risk of Availability of Raw Materials from Third PartiesExposureIn carrying out its business activities, the Company needs raw materials especially fish and shrimp. Apart from catching those raw material itself, the Company also purchased them from third parties such as fishermen and fishponders. The Company maintains good relationships with fishermen and fishponders; however, the Company cannot guarantee that third parties are able to always give their commitment to providing raw materials.

The Company manages the risk of availability of raw materials by:• Owning several alternative suppliers of raw materials to

avoid the risk of dependence with the suppliers of the Company.

• Entering into work contracts with the suppliers so that the Company can obtain the certainty of supply.

• Assisting the supplying fishermen of the Small - Medium Enterprises (SME) in the procurement of processing equipment so that the Company obtains certainty of supply.

4. Risk of Dependency on Third Parties for SalesEksposurIn carrying out shrimp and fish sales, the Company is involving third parties or agents to market the Company’s products. The third parties or agents have become the management team’s partners who have always been in the fishing business. However, reduction of agents or third parties that help to market the Company’s products, may affect the Company’s sales results.

The Company manages such risk by:

• Developing an opportunities in export market which is not a major customer.





• Manajemen selalu mengupayakan kontrak jangka panjang dengan pelanggan perseroan.

5. Risiko Hubungan Industrial Terkait KetenagakerjaanPerseroan memiliki jumlah karyawan dalam jumlah besar. Apabila terjadi protes hingga menimbulkan pemogokan kerja karyawan akan berakibat berhentinya kegiatan operasional Perseroan dan secara langsung akan mempengaruhi keuangan Perseroan. Selain itu, hal tersebut dapat memberikan dampak negatif yaitu hilangnya kepercayaan pelanggan atas keberlangsungan kegiatan usaha Perseroan.

Perseroan melakukan pengelolaan risiko hubungan industrial tersebut dengan cara: • Mengelola hubungan dan menjaga komunikasi dengan

para karyawan serta berupaya mematuhi sistem pengupahan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku untuk mencegah protes atau ketidakpuasan maryawan terhadap kebijakan perseroan dalam hal sistem pengupahan.

• Manajemen menetapkan sistem reward dan punishment yang konsisten terhadap karyawan.

• Manajemen melakukan program pelatihan yang rutin untuk melakukan regenerasi karyawan-karyawan kunci senior.

• Perseroan akan membentuk koperasi karyawan yang bermanfaat untuk karyawan.

• Seeking for long-term contracts with customer of the company.

5. Risk of Industrial Relations in Regard to Manpower The Company has a large number of employees. Demonstration from the employees which leads to their strike will impact on the cease of the Company’s operations and will directly affect the Company’s financial. In addition, such issue may impact negatively on the Company, namely the lost of customer trust on the Company’s business activities.

The Company manages such risk by:

• Managing relationship and maintaining communication with the employees, as well as complying with the wage system in accordance with the applicable government regulations in order to avoid demonstration or dissatisfaction of employees towards the Company’s salary policy.

• Determining a consistent system of reward and punishment to the employees.

• Organizing regular training programs for the regeneration of key senior employees.

• Establishing employee cooperative that is beneficial to the employees.


Profil Perseroan



Sistem Pengendalian InternalInternal Control System

Pengendalian Keuangan dan Operasional Serta Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundang-UndanganSistem Pengendalian Internal adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan perusahaan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan perusahaan melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset perusahaan, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Sistem Pengendalian Internal (selanjutnya SPI) diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan perusahaan baik kantor pusat maupun pabrik DPUM.

Dalam rangka pemenuhan terhadap peraturan tentang adanya pengendalian internal tersebut dan meningkatkan akuntabilitas setiap keputusan dan meningkatkan transparansi dan akurasi pencatatan transaksi bisnis, DPUM mengupayakan pengembangan Sistem Pengendalian Internal dengan menggunakan pendekatan COSO (Committee of Sponsoring organizations of threadway Commissions).

Sistem pengendalian internal tersebut mencakup: 1. Lingkungan pengendalian internal dalam perusahaan yang

disiplin dan terstruktur; 2. Pengkajian dan pengelolaan risiko usaha; 3. Aktivitas pengendalian; 4. Sistem Informasi dan Komunikasi; 5. Monitoring yang secara operasional dijabarkan lebih lanjut

ke dalam berbagai kebijakan berupa pedoman, Petunjuk Operasional maupun instruksi kerja.

Dalam penerapannya, sistem pengendalian internal dapat diterjemahkan sebagai tersedianya Pedoman atau Prosedur Operasional Standar (SOP) di Perusahaan yang dilakukan oleh masing-masing fungsi yang berkaitan langsung dengan setiap line of defense: risk owner, risk control, dan risk assurance, yang aktivitasnya diatur melalui berbagai kebijakan berupa Pedoman, SOP, dan intruksi kerja.

Aktivitas PengendalianSelama tahun 2018, DPUM terus menyempurnakan sistem pengendalian internalnya melalui pembenahan prosedur operasional standar (SOP), evaluasi SOP, dan pembuatan SOP baru, untuk dapat menghasilkan sistem pengendalian internal yang efektif dan memungkinkan semua risiko bisnisnya ditekan menjadi minimal.

Beberapa kebijakan dan SOP baru yang dibentuk di tahun 2018 adalah: 1. Di bidang Umum & Pengadaan:

- Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa, - Kebijakan Pengelolaan Aset,

2. Di bidang Perencanaan & Anggaran:- Prosedur Anggaran

Financial and Operational Control as well as Compliance with Laws and RegulationsInternal Control System is an integral process to the actions and activities undertaken continuously by the head of the company and all employees to give adequate assurance for the achievement of corporate objectives through effective and efficient activities, reliability of financial reporting, securing of company assets, and adherence to laws and regulations. Internal Control System (hereinafter referred to as SPI) is held thoroughly in the environment of the company, both head office and factories of DPUM.

In order to comply with the regulation on the establishment of such internal control and to improve the accountability of each decision and improve transparency and accuracy of recording of business transactions, DPUM seeks to develop Internal Control System by using the COSO approach (Committee of Sponsoring organizations of threadway Commissions).

Such internal control systems include:1. Internal control environment within disciplined and

structured company;2. Assessment and management of business risks;3. Control activities;4. Information and Communication System;5. Monitoring which is operationally further translated into

various policies in the form of guidelines, Operational Instructions and work instructions.

In its application, internal control system can be translated as available Guidelines or Standard Operating Procedures (SOP) in the Company performed by each function that is directly related to each line of defense: risk owner, risk control, and risk assurance, whose activities are governed through various policies in the form of Guidelines, SOPs, and work instructions.

Control ActivitiesDuring 2018, DPUM continues to improve its internal control system by improving standard operating procedures (SOP), SOP evaluation, and the creation of new SOPs, to be able to produce effective internal control system and allow all business risks to be optimally minimized.

Some of new policies and SOPs established in 2018 are:1. General Affairs & Procurement field:

- Procurement Policy of Goods and Services,- Asset Management Policy,

2. Planning & Budget field:- Budget Procedure





3. Di bidang Teknologi Informasi & Komunikasi: - Prosedur mengenai Kebijakan Lingkungan, - Prosedur Penanganan Tiket Help Desk,- Kebijakan File Server & Access.

4. Prosedur di bidang pengembangan bisnis:

Tinjauan Atas Efektivitas Sistem Pengendalian Internal Pada tahun 2018, secara umum tidak ditemukan adanya kelemahan dalam sistem pengendalian internal yang berlaku di Perusahaan yang dapat berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja keuangan Perusahaan. Walaupun demikian, Perusahaan terus mengupayakan perbaikan di proses-proses internal yang dilakukan oleh setiap fungsi, dengan mengacu pada temuan audit baik internal maupun eksternal, serta temuan oleh setiap fungsi baik secara mandiri maupun fungsi-fungsi terkait di Perusahaan.

Evaluasi sistem pengendalian internal beserta tindak lanjutnya dilakukan dengan mempertimbangkan karakter temuan. Untuk temuan-temuan yang menyangkut proses bisnis, pembenahan dilakukan dengan melakukan perbaikan atas kebijakan dan prosedur operasional standar yang kemudian akan disosialisasikan kembali ke seluruh fungsi terkait. Temuan yang berkaitan dengan kedisiplinan karyawan ditindaklanjuti dengan mengacu pada Peraturan Perusahaan. Sementara itu, temuan yang terkait dengan sistem ditindaklanjuti bekerja sama dengan fungsi Teknologi Informasi & Komunikasi sebagai elemen pendukung.

Evaluasi Terhadap Efektivitas Sistem Pengendalian Internal dan Kesesuaian dengan COSOPerseroan telah melakukan evaluasi terhadap efektivitas sistem pengendalian internal atas laporan keuangan Perusahaan periode tahun buku 2017. Dalam melakukan penilaian, Perusahaan mengacu kepada kriteria yang telah ditetapkan oleh Internal Control and Integrated Framework yang telah dikeluarkan oleh Committee of Sponsoring Organization of the Tradeway Commission (COSO). Berdasarkan penilaian ini, Dewan Komisaris dan Direksi menyimpulkan bahwa hingga tanggal 31 Desember 2017, sistem pengendalian internal Perseroan atas laporan keuangan telah berjalan dengan efektif.

Evaluasi yang telah dilakukan menjadi salah satu fondasi bagi Perusahaan untuk terus melaksanakan perbaikan dan penyempurnaan sistem pengendalian yang dapat meningkatkan pertumbuhan Perusahaan.

3. Information Technology & Communication field:- Procedures on Environmental Policy,- Ticket Help Desk Handling Procedure,- File Server & Access Policy.

4. Business development procedure;

Overview of the Effectiveness of Internal Control SystemIn 2018, there was generally no weakness found in the internal control system applicable in the Company which may affect significantly to financial performance of the Company. Nevertheless, the Company continues to seek improvement in internal processes performed by each function, by referring to audit findings, both internal and external, as well as findings by each function made independently as well as by cooperating with related functions in the Company.

Evaluation of the internal control system and its actions is continuously conducted by considering finding character. For those findings concerning business processes, improvements made by making improvements to the policy and standard operating procedures that will then be disseminated again to all related functions. Findings relating to employee discipline are followed up with due observance of Company Rules. Meanwhile, the related findings related to system are followed up by cooperating with the Information Technology & Communication as supporting elements.

Evaluation on the Effectiveness of Internal Control System and the Conformity with COSOThe Company has conducted an evaluation on the effectiveness of internal control system for the Company’s financial statements for the 2017 fiscal year. In performing the assessment, the Company refers to the criteria set out by the Internal Control and Integrated Framework issued by the Committee of Sponsoring Organization of the Tradeway Commission (COSO). Based on the evaluation, the Board of Commissioners and the Board of Directors conclude that as of December 31, 2018, the Company’s internal control system on financial statements has run effectively.

The implemented evaluation has become one of the Company’s foundations to continue making improvement and refinement of internal control, which, in turn, shall increase the Company’s growth.


Profil Perseroan



Mekanisme Pengadaan Barang dan JasaMechanisms of Goods and Services Procurement

Perseroan memiliki prosedur dan tata cara pengadaan barang dan jasa yang diselenggarakan secara cepat dan transparan, dengan menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik tanpa adanya benturan kepentingan dalam prosesnya.

Prinsip dan KebijakanKebijakan yang diterapkan dalam proses ini mengacu pada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dengan menjunjung tinggi prinsip-prinsip efektif dan efisien, terbuka dan bersaing, transparan, adil/ tidak diskriminatif serta akuntabel.

Dalam pelaksanaannya, Perseroan senantiasa menghormati prinsip kejujuran dan kemandirian kepada pihak-pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam proses pengadaan barang dan jasa. Prosedur tersebut juga dilakukan dengan mengedepankan prinsip tata nilai Perusahaan yang menjunjung tinggi kinerja, karakter, dan semangat bekerja.

Prosedur dan Tata Cara PengadaanOptimalisasi proses pengadaan barang dan jasa dilakukan sebagai upaya efisiensi dan efektivitas bisnis dengan tetap menunjang kegiatan operasional yang berkualitas dan terjamin di bawah Departemen Logistik. Departemen ini bertanggung jawab dan memiliki kewenangan penuh dalam prosedur dan tata cara pengadaan barang dan jasa. Proses tersebut dimulai dengan rencana pengadaan, proses pengadaan, penerimaan dan penyimpanan, serta pemakaian, penggunaan, dan manajemen aset oleh Departemen terkait kepada Departemen Logistik guna mendapat persetujuan.

Sistem PengadaanProses tahapan pengadaan yang diselenggarakan Perusahaan adalah sebagai berikut:• Perencanaan: pembuatan rencana pengadaan;• Persiapan: term of reference, syarat pra kualifikasi;

dokumentasi pengadaan; strategi metode pemilihan penyedia barang dan jasa;

• Pemilihan barang dan jasa: mengumumkan/ mengundang; sertifikasi & pra kualifikasi; evaluasi penawaran & negosiasi; penetapan pemenang; proses kontrak;

• Pemakaian, penggunaan, dan manajemen aset.

Sistem tersebut dijalankan secara terbuka dan kompetitif dengan mengikutsertakan calon penyedia barang dan jasa yang memenuhi syarat berdasarkan kemampuan dan kinerja yang sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan.

Pertaining to the procurement of goods and services, the Company adheres to a set of predetermined course of action in the form of fast and transparent procedures, integrated with the good corporate governance principles to avoid any conflict of interest altogether.

Principles and PoliciesPolicies implemented in this process refer to the prevailing regulations and laws in Indonesia by upholding the principles of effectiveness and efficiency, transparency and competitiveness, fairness/ indiscrimination and accountability.

In the implementation, the Company continues to uphold the principle of honesty and independency towards the parties which are, directly or indirectly, involved in the procurement of goods and services process. The procedure is also conducted by promoting Company principle values which upholds performance, character, and working spirit.

Procurement ProceduresAs an attempt to boost business efficiency and effectiveness, a procurement optimization is a measure taken by the Company to achieve that hallmark, but without forgetting to strive for a quality operational activity under the Logistics Department, of which the responsibility and full authority to oversee the procurement practices fall into. The process generally starts with procurement plan, all the way to procurement process, reception and storage, as well as usage, utilization, and management of assets of related Departments to be reported to Logistics Department for approval.

Procurement SystemStages of the procurement process which is organized by the Company are as follows:• Planning: creating the procurement plan;• Preparation: term of reference, prequalification requirements;

procurement documentation; selection method strategy of goods and services providers;

• Selection of goods and services: announcing/ inviting; certification & prequalification; bidding evaluation & negotiation; determining the winner; contract process, as well as

• Usage, utilization, and management of assets.

The system is carried out openly and competitively by including qualified prospective providers of goods and services based on capabilities and performance according to the required competency.





Perkara PentingLegal Cases

Sepanjang 2018, Perseroan tidak memiliki perkara penting baik yang dihadapi oleh Perusahaan, entitas anak, anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi yang menjabat pada periode laporan tahunan.

Informasi Sanksi AdministratifSepanjang 2018 perseroan tidak memiliki sanksi administratif yang diberikan.

Pernyataan Kepatuhan Terhadap PajakPerseroan senantiasa berupaya mematuhi serta menaati peraturan dan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Maka berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2008 yang ditetapkan Tanggal 20 Juli 2008 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2009 tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan dari Usaha Jasa Pengelolaan Perikanan dan Hasil Laut, Perseroan telah memenuhinya sebagai bentuk kontribusi nyata Perusahaan dalam membangun negara. Hal ini selaras dengan semangat Pemerintah untuk meningkatkan pembangunan melalui optimalisasi penerimaan pajak.

Pernyataan Bebas Pemberian Dana Untuk Kegiatan PolitikMelalui kode etik yang dimiliki, Perseroan menjamin seluruh karyawan dapat melaksanakan hak untuk menyalurkan aspirasi politiknya dengan tanpa membawa Perusahaan dalam aktivitas politik. Perseroan menyatakan diri tidak terlibat dalam pemberian dana untuk kegiatan politik suatu golongan tertentu.

Pernyataan Kepatuhan Terhadap Peraturan Pasar ModalPerseroan senantiasa patuh terhadap peraturan pasar modal serta lembaga dan otoritas terkait lainnya. Kepatuhan terhadap peraturan pasar modal merupakan kontribusi bagi Perseroan untuk mewujudkan kegiatan pasar modal yang teratur, wajar dan efisien serta melindungi kepentingan pemodal.

Throughout the course of 2018, the Company, along with its subsidiaries, its members of Board of Commissioners and/or Board of Directors who held the office during the annual report period, did not face any legal case.

Information on Administrative SanctionThroughout the course of 2018, the company did not have administrative approval given.

Statement of Tax ComplianceManaging tax compliance is a priority that the Company tries to always comply with in accordancewith the prevailing rules and regulations. Thus, DPUM has provided real contribution to nation-building as its compliance with the Government Regulation of the Republic of Indonesia Number 51 of 2008, stipulated on July 20, 2008, as recently amended by Government Regulation of Republic of Indonesia Number 40 of 2009 on Income Tax of Income from Construction Service Business. This is proportional to the Government’s ethos to enhance the national development through optimization of tax receipts.

Statement of Impartiality in Political Activity FundingThrough its code of conduct, the Company ensures that all of its people are able to channel their rights in expressing their political views and aspirations without bringing the Company in their political activities. The Company declares itself to be unaffiliated and not being involved in the activity of procuring funds for political activities of certain group or party.

Statement of Compliance with Capital Market RegulationsDPUM has always complied with all regulations of capital market as well as other related institutions and authorities. The Company views its compliance as a contribution to achieve orderly capital market activities that are fair and efficient, and protective of the interests of all investors.


Profil Perseroan



Kode Etik PerseroanCode of Conduct

Perseroan menyadari arti pentingnya keberadaan suatu pedoman dalam aktivitas bekerja sehari-hari dalam upaya mengimplementasikan Good Corporate Governance (GCG) sebagai salah satu alat untuk meningkatkan nilai dan pertumbuhan bisnis jangka panjang secara berkesinambungan tidak hanya bagi Pemegang saham (shareholders) namun juga segenap Pemangku Kepentingan (stakeholders). Untuk itulah, Perseroan berkomitmen mengimplementasikan GCG secara konsisten yang salah satunya dilakukan melalui penerapan “Pedoman Etika dan Perilaku” (Code of Ethic and Conduct-COEC).

Penerapan COEC perusahaan merupakan tanggung jawab seluruh manajemen Perseroan mencakup seluruh karyawan yang berada di bawah Perseroan dan Dewan Komisaris, Direksi, organ penunjang Dewan Komisaris. Penerapan Pedoman Etika dan Perilaku Perusahaan diharapkan dapat mendorong terwujudnya perilaku yang professional, menjunjung tinggi integritas, bertanggungjawab dan berkomitmen.

Pedoman Etik didasarkan oleh Surat Keputusan 118A/DPUM/VII/2016 tentang Kode Etik Perseroan yang ditandatangani secara bersama oleh Anggota Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 20 Juli 2016. COEC Perseroan terdiri dari Pedoman Perilaku Hubungan Antara Anggota Perseroan, Pedoman Perilaku Hubungan dengan Pemegang Saham, Pedoman Perilaku Hubungan dengan Pelanggan dan Mitra Kerja, Pedoman Perilaku Hubungan dengan Pemerintah, Pedoman Perilaku Keselamatan Kerja serta Lingkungan Hidup dan Pedoman perilaku Perlindungan Aset Perusahaan sebagai bagian dari usaha pencapaian Visi dan Misi Perusahaan.

Kode Etik Perusahaan Perseroan dapat dilihat di www. duaputra.com.

Sebagai kebijakan yang bersifat dinamis, COC ini akan dikaji secara berkala dan berkelanjutan sesuai dengan dinamika lingkungan usaha yang terjadi. Namun demikian, dalam setiap perubahannya Perusahaan tidak akan mengorbankan nilai-nilai yang telah ada demi keuntungan jangka pendek semata.

Pernyataan Kode Etik Berlaku di Seluruh Level Organisasi PerusahaanKode etik yang berlaku di lingkungan DPUM diterapkan secara menyeluruh tanpa kecuali pada semua anggota DPUM, yang mencakup pihak internal, yakni pemegang saham, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, anggota-anggota Komite di bawah Dewan Komisaris dan Direksi, seluruh karyawan; serta pada seluruh interaksi yang mereka lakukan dengan pemangku kepentingan eksternal, seperti pemasok, pelanggan, mitra usaha, media, dan regulator. Kode etik DPUM disosialisasikan secara rutin kepada seluruh anggota DPUM melalui sejumlah mekanisme yang mencakup pelatihan, seminar, pertemuan, penandatanganan komitmen integritas, dan sosialisasi melalui media internal.

The Company realizes the importance of a guidelines in daily work activity to implement Good Corporate Governance (GCG) as one of the means to improve value and long-term business growth in a continuous manner not only for the shareholders, but also the stakeholders. Therefore, the Company is committed to consistently implement GCG, one of which is through the implementation of “Code of Ethics and Conduct - COEC”.

The implementation of COEC of the company is a responsibility of all the Company’s management, including all employees under the Company and the Board of Commissioners, Board of Directors, and supporting organs of the Board of Commissioners. The implementation of Code of Ethics and Conduct of the Company is expected to encourage professional conduct that upholds integrity, responsibility, and commitment.

Code of Ethics is based on Decision Letter 118A/ DPUM/VII/2016 on the Company’s Code of Ethics signed together with all Members of the Board of Commissioners and Board of Directors on July 20, 2016. The Company’s COEC consists of Code of Conducts on Relations between the Shareholders, Code of Conduct on Relations between the Customers and Working Partners, Code of Conducts on Relations between the Government, Code of Conducts on Work Safety and Environment and Code of Conducts on Protection of the Company’s Assets as part of the Company’s Vision and Mission achievement.

DPUM’s Code of Conduct can be viewed at: www. duaputra.com.

As a dynamic policy, the COC will be periodically and continuously reviewed based on the current dynamics in business environment. However, the Company will not pursue the short-term benefit at the expense of the existing value in making the revision of the policy.

Statements of Code of Ethics Applicable at All Levels of the Company’s OrganizationCode of ethics applicable in DPUM environment is comprehensively implemented without exception to all individuals of DPUM, including internal parties, namely shareholders, members of the Board of Commissioners, Board of Directors, Committees under the Board of Commissioners and Board of Directors, all employees, as well as all interaction that they do with external stakeholders, namely suppliers, customers, business partners, media, and the regulator. Code of ethics of DPUM is disseminated routinely to all members of DPUM through a number of mechanism that includes training, seminar, meeting, signing of integrity commitment, and dissemination through internal media.





Kode Etik adalah aturan atau tata tertib terdasar dalam perusahaan yang harus dipatuhi segenap karyawan, termasuk jajaran Direksi maupun Dewan Komisaris. Pengelolaan perusahaan tidak dapat dilepaskan dari aturan-aturan main yang didasari pada aturan hukum, moral dan etika yang berlaku. Karena itu Kode Etik senantiasa akan disempurnakan atau diselaraskan, sesuai dengan kondisi perusahaan dan kondisi masyarakat.

Kode etik Perseroan merupakan satu himpunan komitmen yang terdiri dari etika bisnis Perusahaan dan etika kerja karyawan yang disusun untuk membentuk, mengatur dan melakukan kesesuaian tingkah laku guna mencapai hasil yang konsisten sesuai dengan budaya Perusahaan. Isi kode etik yang dimiliki Perseroan adalah sebagai berikut:

Penyebarluasan dan Sosialisasi Kode EtikSepanjang 2018, Perseroan telah melakukan penyebarluasan dan sosialisasi terhadap kode etik yang dimiliki. Kegiatan tersebut antara lain dilakukan dengan komunikasi internal yang dilakukan oleh Departermen SDM kepada seluruh insan Perseroan.

Penegakan dan Sanksi Pelanggaran Kode Etik

Seluruh karyawan wajib mengikuti pelatihan kode etik Perusahaan yang memiliki maksud dan tujuan dan manfaat sebagai berikut:1. Persamaan Budaya2. Persamaan etika dan prilaku agar sesuai dengan tata nilai

perusahaan

Jenis Sanksi dan Jumlah Pelanggaran Kode EtikSelama 2018, tidak terdapat pelanggaran kode etik yang diberikan kepada seluruh anggota DPUM.

Monitoring Terhadap Implementasi Kode Etik PerusahaanPerseroan senantiasa melakukan monitoring terhadap penegakan Kode Etik Perseroan melalui berbagai pendekatan. Salah satu pendekatan yang diaplikasikan adalah dengan dilakukannya survey kepada seluruh insan Perseroan. Survey ini dilakukan agar berbagai tindakan-tindakan terkait pelanggaran Kode Etik dari karyawan tingkat terbawah dapat sampai kepada pihak yang menangani.

Code of Ethics is the most basic rule in the Company that must be obeyed by all employees, including the Board of Directors and the Board of Commissioners. Management of the Company can not be separated from the rules that are based on applicable law, moral, and ethics. Therefore, Code of Ethics will be always enhanced and harmonized with the Company’s condition and society’s condition.

Code of Ethics of the Company is a collection of commitments comprising business ethics of theCompany and work ethics of the employee that is developed to form, manage, and adjust the conduct to achieve results that are consistent with the corporate culture. The content of code of ethics owned by the Company is as follows:

Dissemination of Code of ConductThroughout 2018, the Company has disseminated the Code of Conduct in various activities, such as through internal communications conducted by the Human Resources Department to all employees.

Enforcement and Sanction for Violation Against Code of ConductAll employees must attend training of the Company’s code of conduct which has the following targets and benefits:1. Shared Culture2. Shared ethics and conduct that reflect corporate values

Type of Sanction and Total Violations of Code of ConductDuring 2018, there were no violation to code of conduct given to all individuals of DPUM.

Monitoring the Implementation of Code of Conduct The Company has always conducted monitoring activity towards the enforcement of code of conduct through various approaches; one of them is through survey-conducting for all employees. The survey is administered so that each and every small action regarding code of conduct discrepancy conducted by the lowest level employee up until the top management can be handled accordingly.

No Keterangan

1 Pedoman Etika / Code of Ethics

2 Pedoman Perilaku / Code of ConductsPedoman Perilaku Hubungan / Code of Conducts on RelationshipPedoman Perilaku Keselamatan Kerja serta Lingkungan Hidup / Code of Conducts on Work Safety and EnvironmentPedoman Perilaku Perlindungan Aset Perusahaan / Code of Conduct on Protection of the Assets

3 Pedoman Perilaku Terkait Benturan Kepentingan dan Gratifikasi / Code of Conducts Regarding Conflict of Interest and Gratulty

4 Pengaduan Pelanggaran / Whistleblowing System

5 Sosialisasi / Socialization


Profil Perseroan



Sistem Pelaporan Pelanggaran Whistleblowing System

Dalam rangka menunjang implementasi Good Corporate Governance (GCG) di lingkungan DPUM dan anak perusahaannya, diperlukan suatu sistem pengawasan yang baik, efisien dan berlaku untuk DPUM dan anak perusahaannya, termasuk para pemangku kepentingannya. Oleh karena itu, perseroan telah menyusun dan mengembangkan prosedur whistleblowing system (WBS) sejak 15 Agustus 2016 yang berlaku bagi manajemen dan para karyawan DPUM dan anak perusahaan.

Whistleblowing System adalah sistem pelaporan atas dugaan adanya indikasi kecurangan yang dilakukan oleh insan DPUM dan Perusahaan menjamin kerahasiaan identitas dan memberikan perlindungan kepada pelapor. Mekanisme pelaporan Whistleblowing System sesuai SOP yang berlaku diperusahaan.

Tujuan sistem ini untuk memberi penjelasan tentang mekanisme pelaporan atas indikasi adanya tindakan yang dianggap melanggar ketentuan yang berakibat merugikan Perusahaan. Ruang Lingkup penerapan Whistleblowing System berlaku bagi semua anggota DPUM dan semua anak perusahaan termasuk Komisaris dan Direksi.

Mekanisme Penyampaian Laporan Pelanggaran Sistem Pelaporan Pelanggaran merupakan sistem yang mengelola pengaduan/penyingkapan mengenai perilaku melawan hukum, perbuatan tidak etis/tidak semestinya secara rahasia, anonim dan mandiri (independent) yang digunakan untuk mengoptimalkan peran serta karyawan DPUM dan pihak lainnya dalam mengungkapkan pelanggaran yang terjadi di lingkungan Perusahaan. Sistem pelaporan pelanggaran di gunakan apabila pengaduan/penyingkapan dianggap tidak efektif untuk disalurkan melalui jalur formal (melalui atasan langsung atau fungsi terkait).

Lingkup pengaduan/penyingkapan yang akan ditindaklanjuti oleh sistem pelaporan pelanggaran adalah tindakan yang dapat merugikan Perusahaan, meliputi sebagai berikut: a. Penyimpangan dari peraturan dan perndangan yang berlaku b. Penyalahgunaan jabatan untuk kepentingan lain di luar

Perusahaan c. Pemerasan d. Perbuatan curang e. Benturan kepentingan f. Gratifikasi g. Pencurian h. Korupsi i. Suap

Sarana media untuk pelaporan atas tindakan kecurangan (fraud) ataupun pelanggaran terhadap peraturan perusahaan adalah:

Email : [email protected] Surat : Komite Integritas, PT Dua Putra Utama Makmur

Tbk Ruko Beverly Jl. Pangeran Antasari No. 67 C, Cilandak, Jakarta Selatan, 12490

In order to support the implementation of Good Corporate Governance (GCG) within DPUM including the stakeholders, a proper, effective and valid monitoring system is highly required. Hence, the Company has prepared and developed a whistleblowing system (WBS) procedure since August 15, 2016, which applies for all the management and employees of both the Company.

Whistleblowing system is reporting mechanism for the allegation of fraud indication that is conducted by an employee of DPUM. The mechanism ensures the confidentiality of whistleblower’s identity and provides protection to them, and is implemented in accordance with the prevailing SOP in the Company.

The system aims at delivering explanation on reporting mechanism regarding the indication of activities that violate Company’s regulations which may result in loss for the Company. The scope of Whistleblowing System implementation applies for all employees, including the Commissioners and Directors of DPUM.

Mechanism to Submit Violation ReportThe Whistleblowing System manages complaints/ disclosures of behaviors against laws and unethical actions in a confidential, anonymous and independent manner, to be used to optimize the roles of DPUM’s employees and other parties in disclosing violation occurring within the Company. The whistleblowing system is used if complaints/disclosures are considered ineffective to be submitted through formal means (through direct supervisor or related functions).

Scope of complaints/disclosures to be followed-up by the whistleblowing system are actions that cause loss to the Company, such as:a. Deviation from the prevailing laws and regulationsb. Abuse of position for other purposes aside from the

Company’s interestc. Extortiond. Cheatinge. Conflict of interestf. Gratificationg. Thefth. Corruptioni. Bribery

Medium for whistleblowing of fraud activities or deviation from the Company’s regulations are:

Email : [email protected] : Integrity Committee, PT Dua Putra Utama Makmur






Kriteria Laporan Pelanggaran Kriteria dan bentuk penyampaian laporan pelanggaran, Pelapor wajib memberikan indikasi awal yang dapat dipertanggungjawabkan, meliputi: 1) Pelanggaran yang diadukan, meliputi jumlah kerugian

(apabila dapat ditentukan). 1 (satu) pengaduan/penyingkapan sebaiknya hanya untuk 1 (satu) pelanggaran agar penanganannya dapat lebih fokus.

2) Pihak yang terlibat. Yaitu siapa yang seharusnya bertanggung jawab atas pelanggaran tersebut, termasuk saksi-saksi dan pihak yang diuntungkan atau dirugikan atas pelanggaran tersebut.

3) Lokasi pelanggaran, yaitu meliputi nama, tempat, atau fungsi terjadinya pelangaran tersebut.

4) Waktu pelanggaran, yaitu periode pelangaran baik berupa hari, minggu, bulan, tahun atau tanggal tertentu pada saat pelanggaran tersebut terjadi.

5) Bagaimana terjadinya pelanggaran tersebut dan apakah terdapat bukti-bukti pendukung terjadinya pelanggaran.

6) Apakah pelanggaran tersebut pernah dilaporakan kepada pihak lain.

7) Apakah pelanggaran tersebut pernah terjadi sebelumnya 8) Pelaporan harus didasari itikad baik bukan merupakan

suatu keluhan pribadi ataupun didasari kehendak buruk/fitnah. Untuk mempercepat dan mempermudah proses tindak lanjut pengaduan/penyingkapan, maka pelapor dianjurkan untuk memberikan informasi mengenai data diri, yang sekurang-kurangnya memuat alamat/nomor telepon/handphone/faximile/email.

Setiap informasi yang disampaikan oleh pelapor akan dijaga kerahasiaannya dan segera diinvestigasi. Proses investigasi dilakukan dengan memegang asas praduga tak bersalah dan objektif disertai bukti-bukti pendukung.

Perlindungan Untuk Pelapor Tim pelaksana tugas yang menangani Laporan Pelanggaran berkomitmen untuk melindungi pelapor dari hal-hal yang tidak diinginkan terkait laporan pelanggaran yang disampaikan. Uraian jaminan perlindungan yang diberikan Perseroan terhadap pelapor yaitu: a. Perlindungan terhadap indentitas pelapor dan isi laporan

yang disampaikan dijamin kerahasiannya oleh Perseroan b. Perusahaan menjamin perlindungan terhadap pelapor

dari segala bentuk ancaman, intimidasi, ataupun tindakan tidak menyenangkan dari pihak manapun selama pelapor menjaga kerahasiaan pelanggaran yang diasukan kepada pihak manapun.

c. Perlindungan terhadap pelapor juga berlaku bagi para pihak yang melaksanakan investigasi maupun pihak-pihak yang memberikan informasi terkait dengan pengaduan/ penyingkapan.

d. Dalam melakukan proses tindak lanjut atas setiap pengaduan/ penyingkapan wajib mengedepankan kerahasiaan, asas praduga tak bersalah dan profesionalisame.

e. Karyawan DPUM yang melanggar prinsip kerahasiaan akan diberikan sanksi yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Perusahaan.

Criteria of Violation ReportThe criteria and form of violation report submission are started from early indication by the whistleblower that can be held accountable, covering:1) Reported violation, including number of loss (if specified). 1

(one) report/disclosure should be for 1 (one) violation so that the handling can be more focused.

2) Parties involved, namely the parties who should be responsible for the violation, including witnesses and parties that are benefitted or held at disadvantage due to the violation.

3) Violation location, covering the name, place or function in which the violation occurred.

4) Time of violation, namely the period of violation, such as certain day, week, month, year or date in which the violation occurred.

5) The manner of violation and whether there is supporting evidence of the violation.

6) Whether the violation has been reported to other parties.

7) Whether the violation has ever occurred before.8) The reporting should be based on goodwill, not because of

a personal complaint or hostility/ slander. To accelerate and facilitate the follow-up process of reporting/disclosure, the whistleblower is recommende to provide information on personal data, which should cover, at the very least, address/ phone number/cellphone/facsimile/email.

Each information submitted by whistleblower shall be keep confidential and investigated at the earliest time. The investigation process is conducted by upholding the presumption of innocence and objectively, along with the supporting evidence.

Protection for WhistleblowerThe task force that handles the Violation Report is committed to protecting the whistleblower from unwanted issues related to the reported violation. The description of protection guarantee provided by the Company for the whistleblower are, among others:a. Protection of whistleblower’s identities and the contents of

reports submitted are guaranteed by the Companyb. The Company guarantees protection for the whistleblower

from any kind of threat, intimidation or unpleasant conduct from any party provided that the whistleblower keeps the confidentiality of the breach conducted by any party.

c. Protection to the whistleblower also applies to the parties conducting the investigation as well as the parties providing information related to the complaint/disclosure.

d. In carrying out the follow-up process on every complaint/disclosure, the Company shall promote confidentiality, the principle of presumption of innocence and professionalism.

e. DPUM employees who violate the principle of confidentiality will be given sanctions in accordance with the applicable provisions in the Company.


Profil Perseroan



Perlindungan kepada pelapor hanya berlaku untuk kejadian yang dilaporkannya namun apabila pelapor terlibat pada pelanggaran atau kejadian yang berbeda, maka pelapor tidak mendapat perlindungan untuk keterlibatannya dalam kejadian yang berbeda.

Pihak-pihak yang berjasa menyelamatkan Perseroan dengan mengungkap perkara yang merugikan secara materiil dan non materiil berhak mendapatkan penghargaan (reward) dari Perseroan, sesuai dengan kebijakan manajemen perseroan.

Pengelola Laporan Pengaduan DPUMYang mengelola seluruh laporan dan pengaduan terkait pelanggaran kode etik atau pelanggaran pedoman lain yang merugikan perusahaan atau merugikan anggota DPUM adalah Komite Integritas yang dapat dihubungi melalui:Email : [email protected] Surat : Komite Integritas, PT Dua Putra Utama Makmur


Jumlah Pengaduan dan Tindak Lanjut Pengaduan Tahun 2018Sepanjang tahun 2018, pengaduan yang diterima DPUM terdapat 2 laporan yang masuk dan telah dicatat. Sebanyak 2 laporan dari email dan 0 laporan melalui drop box. Dari jumlah laporan tersebut, sampai dengan akhir tahun 2018, Seluruh laporan telah ditindaklanjuti dengan audit investigasi.

Protection to the whistleblower applies only to the reported events; however, if the whistleblower is engaged in a different offense or incident, the whistleblower shall not be protected for their involvement in a different event.

The parties who have contributed to the rescue of the Company by disclosing harmful cases of material and non-material in nature are entitled to obtain a reward form the Company, in accordance with the policy of the Company’s management.

Parties Handling the Whistleblowing ReportThe parties who handle all complaints or reports related to the violation of Code of Conduct or other guidelines that cause loss to the Company or other employees of DPUM are the Integrity Committee. The Committee can be contacted through:Email : [email protected] Mail : Komite Integritas, PT Dua Putra Utama

Makmur Tbk Ruko Beverly Jl. Pangeran Antasari No. 67 C, Cilandak, Jakarta Selatan, 12490

Number of Complaints and Follow-up Activities in 2018

Throughout 2018, there were 2 incoming reports which had been recorded. Which was received 2 report from email, and 0 report from drop box. As of the end of 2018, of the total report, all reports have been followed up by investigation audit.

Kebijakan Anti KorupsiAnti-Corruption Policy

Perseroan mendukung pemberantasan tindak pidana korupsi yang dilakukan oknum di lingkunganPerseroan, pihak internal Perseroan kepada pihak eksternal Perseroan ataupun sebaliknya. Pedoman penyelenggaraan pemberantasan tindak pidana korupsi mengacu pada Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 tentang Tindak Pidana Korupsi. Perseroan telah menginternalisasi aturan tersebut dalam Kode Etik Perusahaan dan Sistem Pengendalian Internal Perusahaan.

The Company supports the eradication of corruption conducted by certain party in the Company’s environment, either internal or external to the Company, or otherwise. The guidelines on theeradication of corruption criminal action refer to Law Number 31 of 1999 on Corruption Criminal Action. The Company has internalized the regulation in the Code of Conduct of the Company and Internal Control System of the Company.





Kebijakan Mengenai Gratifikasi

Kesesuaian dengan Pedoman GCG OJK

Praktik Bad Corporate Governance

Gratification Policy

Conformity to GCG Guidelines of Financial Services Authority

Bad Corporate Governance Practice

Perseroan menyadari bahwa dalam pelaksanaan kegiatan usaha tidak dapat dihindarkan hubungan dan interaksi antara para pihak, baik secara internal maupun eksternal, untuk menjalin kerja sama dan hubungan harmonis dan berkesinambungan. Dalam kerja sama tersebut, tidak dapat terhindarkan pula adanya gratifikasi dari satu pihak kepada pihak lainnya. Oleh karena itu, guna menjaga hubungan bisnis dengan para pemangku kepentingan, Perseroan mengatur hal-hal terkait dengan gratifikasi dan tata cara atau mekanisme pelaporannya melalui implementasi kode etik yang telah disusun.

Laporan Gratifikasi 2018Sepanjang tahun 2018, gratifikasi yang diterima DPUM tercatat sebanyak 5 laporan yang masuk dan telah didaftarkan. Dari keseluruhan gratifikasi yang didaftarkan telah ditindaklanjuti.

Perseroan senantiasa tunduk dan patuh terhadap ketentuan dan peraturan yang berlaku. Sebagai perusahaan publik, Perseroan juga memenuhi arahan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam pelaksanaan Pedoman GCG di Perusahaan.

Praktik Bad Corporate Governance muncul disebabkan oleh penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan operasional Perusahaan. Perseroan menyadari bahwa potensi atas tindakan penyimpangan akan selalu terjadi yang akan merusak sistem Good Corporate Governance yang telah dibangun Perseroan. Sepanjang 2018, Perusahaan tidak menemukan adanya tindakan-tindakan penyimpangan terkait praktik Bad Corporate Governance. Perusahaan akan senantiasa berupaya untuk mencegah terjadinya praktik penyimpangan dengan membentuk prosedur dan program-program pencegahan, pengawasan dan pengendalian. Dengan demikian, Perusahaan berharap praktik penyimpangan tata kelola tidak akan terjadi di masa mendatang

The Company is aware of the fact that in conducting its business activities, interaction between two parties – internally and externally – cannot be avoided in order to create a sustainable and harmonious partnership. In this partnership, act of gratification given from one party to another cannot be evaded as well. Therefore, to maintain business relationship with all stakeholders, the Company stipulates several issues related to gratification and procedure to report it in its implementation of code of conduct in the Company’s environment.

Gratification Report in 2018Throughout 2018, there were 5 gratification reports received and recorded. All the gratification reports have been recorded and followed-up.

The Company always complies with all the rules and regulations in force, as a public company, the Company also fulfills the directions given by the Financial Services Authority (OJK) in implementing GCG Guidelines in the Company.

The practice of bad corporate governance arises due to violations that occur in the Company’s operational activities. The Company is aware of the fact that potential violation will always occur and may adversely impact on the Good Corporate Governance system that has been developed by the Company. During 2018, the Company did not find any violation or deviation related to the Bad Corporate Governance Practice. The Company will continuously strive to prevent such deviation practice by establishing prevention, monitoring, and controlling procedures and programs. Hence, the Company expects that deviation to corporate governance practice will not occur in the future.


Profil Perseroan








TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAANCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY


Profil Perseroan



il Perseroan

Tanggungjawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Perseroan menyadari pentingnya mendukung keberlangsungan hidup lingkungan sekitar dalam rangka tumbuh bersama. Perseroan mendorong dan memastikan keberlanjutan usaha agar keputusan bisnis dan operasional dapat berdampak positif bagi kesejahteraan seluruh pemangku kepentingannya, mulai dari kepentingan pemegang saham hingga kepentingan masyarakat luas, baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal inilah yang diyakini oleh perusahaan sebagai esensi tanggung jawab social perusahaan (Corporate Social Responsibility / CSR).

Perseroan sepenuhnya menyadari bahwa penyelenggaraan bisnis yang berkelanjutan merupakan komitmen untuk membangun bisnis yang berorientasi pada peningkatan nilai tambah yang sesuai dengan nilai-nilai Perusahaan (Corporate Philosophy & Core Values), kaidah etis dan moral yang terangkum di dalam Pedoman Perilaku dan Etika Perusahaan (Code of Ethic and Conduct) serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Berlandaskan pada semangat dan komitmen terhadap keberlanjutan seluruh pemangku kepentingan yang terkait dengan kegiatan bisnis Perseroan, melalui implementasi kegiatan CSR secara berkelanjutan tersebut, diharapkan keberadaan Perseroan akan membawa manfaat bagi seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemegang saham selaku pemangku kepentingan utama suatu Perseroan. Laporan Tahunan ini akan membahas 4 (empat) aspek tanggung jawab sosial perseroan yang terkait dengan masalah lingkungan, ketenagakerjaan, masalah kemasyarakatan serta isu pelanggan.

The Company realizes the importance of supporting the sustainability of the surrounding environment to grow together. The Company encourages and ensures business continuity so that business decisions and operations conducted can deliver positive impact for the welfare of all stakeholders, from the interests of shareholders to the interests of the wider community, directly or indirectly. This is what the company believes to be the essence of corporate social responsibility (CSR).

The Company is fully aware that sustainable business implementation represents a commitment to develop business that is oriented to increasing added value in line with corporate values (Corporate Philosophy & Core Values), ethical and moral rules set forth in the Code of Business Conduct) as well as prevailing laws and regulations.

Based on the spirit and commitment of all stakeholders to the sustainability of all the Company’s business activities, through the implementation of sustainable CSR activities, it is expected that the Company’s existence will bring benefits to all stakeholders, including shareholders as the Company’s main stakeholder. This Annual Report will discuss 4 (four) aspects of corporate social responsibility related to environment, manpower, community, and customer issues.

DALAM KEBIJAKAN INTERNAL PERSEROAN TERKAIT TANGGUNG JAWAB DI BIDANG LINGKUNGAN, PERSEROAN MEMBEKALI KEBIJAKAN TERSEBUT DENGAN MENYIAPKAN UNIT PENGADUAN TERKAIT MASALAH LINGKUNGAN YANG DIKELOLA OLEH DIVISI GENERAL AFFAIR SECARA KHUSUS UNIT K3L

WITH REGARD TO THE COMPANY’S INTERNAL POLICIES ON THE ENVIRONMENT, THE COMPANY DEVELOPS THE POLICY BY PREPARING A COMPLAINT UNIT ON ENVIRONMENTAL ISSUES MANAGED BY THE GENERAL AFFAIRS DIVISION, IN PARTICULAR THE HSE UNIT.





Kebijakan Tanggung Jawab Sosial PerusahaanPerseroan secara konsisten dan berkelanjutan melaksanakan program CSR yang didasarkan pada kebijakan internal Perseroan yaitu Kode Etik Perusahaan. Kebijakan ini merupakan internalisasi dari beberapa regulasi terkait seperti:• Undang-Undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan

Terbatas• Peraturan Pemerintah No.47 tahun 2012 Tentang Tanggung

Jawab Sosial Lingkungan• Undang-Undang No.25 tentang Penanaman Modal• Undang-Undang No.32 tahun 2009 tentang Perlindungan

dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan PerusahaanPerseroan senantiasa menganut konsep triple bottom line dalam mengukur pencapaian kinerja keberlanjutannya. Di dalam konsep tersebut, terdapat 3 (tiga) dimensi yang menjadi indikator keberhasilan yaitu people di mana praktik bisnis yang mendukung kepentingan tenaga kerja, dimensi planet yang menekankan pada kemampuan Perseroan dalam mengelola energi serta lingkungan di sekitar area usaha dan profit di mana Perseroan melakukan pengelolaan kegiatan usaha yang lebih dari sekedar pencapaian keuntungan seperti fair trade dan ethical trade dalam berbisnis.

Corporate Social Responsibility PolicyThe Company consistently and continuously conducts CSR programs based on the Company’s internal policy, namely the Company’s Code of Conduct. This policy is an internalization of several related regulations, such as:• Law No.40 of 2007 on Limited Liability Companies• Government Regulation No.47 of 2012 on Environmental

Social Responsibility• Law No.25 on Investment• Law No.32 of 2009 on Environmental Protection and

Management

Corporate Social and Environmental Responsibility ApproachThe Company always adheres to the tripple bottom line concept in measuring the achievement of its sustainability performance. The concept introduces 3 (three) dimensions that are indicators of success; namely people, which refers to business practices that support labor interests; planet, which emphasizes the Company’s ability to manage energy and the environment around its business area; and profit, which refers to the Company’s activity in managing business for things other than profit, namely fair trade and ethical trade in business.

Tanggungjawab Sosial di Bidang Lingkungan HidupImplementation of Corporate Social Responsibility

Pemenuhan tanggung jawab sosial Perseroan di bidang lingkungan hidup sejalan dengan paradigm Perseroan. Tujuan inti dari pemenuhan aspek ini adalah bagaimana Perseroan dapat tetap menjaga kelestarian alam di sekitar lokasi usaha serta memenuhi segala regulasi terkait Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL), Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL).

Penggunaan Material dan Energi yang Ramah LingkunganKegiatan usaha Perseroan yang terfokus pada bidang pengolahan tentunya akan bersinggungan langsung dengan penggunaan komponen-komponen pendukung produksi. Perseroan menempatkan material pendukung proses pengolahan dalam dua jenis yaitu material yang terkait langsung terhadap produk serta material pada alat-alat produksi.

Produk olahan yang dihasilkan Perseroan umumnya tidak menggunakan material tambahan. Ruang lingkup proses pengolahan didominasi dari sisi treatment fisik seperti pemisahan bagian. Penggunaan material lainnya dilakukan untuk proses penghigienisan produk. Terkait dengan proses tersebut, Perseroan menggunakan mesin-mesin produksi yang berbasis High Technology.

Sistem Pengolahan LimbahPada dasarnya terkait dengan produk-produk yang dihasilkan, Perseroan menekankan pada konsep zero waste dalam kegiatan operasinya. Perseroan senantiasa menekankan komponen

The fulfillment of the Company’s environmental responsibility in the environmental field is in line with the Company’s Paradigm. The core objective of the fulfillment of this aspect is how the Company can maintain the natural conservation around ITS business location and comply with all regulations related to Environmental Management Efforts (UKL), Environmental Monitoring Efforts (UPL) and Enviromental Impact Analysis (AMDAL).

Use of Environmentally Friendly Materials and EnergyThe Company’s business activities focused on the processing field is directly related to the use of supporting components for production. The processing Materials support is divided into two types: namely materials directly related to products and materials for the production equipment.

Processed products produced by the Company generally do not use additional materials. Proccessing activity is dominated by physical treatment such as separation of parts. Other materials are used for product hygienization. In relation to the process, the Company uses hi-tech production machines.

Waste Treatment SystemWith regard to own products, the Company basically always emphasizes zero waste principle in its operations. The Company continuously campaigns the recycling of the remaining production


Profil Perseroan



sisa dari produksi untuk dilakukan pengolahan kembali dan dimanfaatkan untuk beragam kebutuhan. Selain zero waste, Perseroan juga memiliki faslilitas pengelolaan limbah cair atau Water Treatment Plant (WTP) untuk menghasilkan air bersih dari air sisa produksi untuk dapat digunakan kembali atau dipisahkan komponen berbahaya agar dapat dimanfaatkan kembali bagi lingkungan sekitar.

Mekanisme Pengaduan Masalah LingkunganDalam kebijakan internal Perseroan terkait tanggung jawab di bidang lingkungan, Perseroan membekali kebijakan tersebut dengan menyiapkan unit pengaduan terkait masalah lingkungan yang dikelola oleh Divisi General Affair secara khusus unit K3L.

Terkait dengan mekanisme pengaduan, pihak pelapor dapat langsung menyampaikan aduannya kepada unit K3L untuk ditindaklanjuti. Perseroan akan menindaklanjuti aduan tersebut selambat-lambatnya tiga hari kerja atau dilakukan penanganan segera jika terjadi kejadian yang bersifat luar biasa.

Sertifikasi di Bidang LingkunganPerseroan memiliki beberapa sertifikasi dalam bidang ligkungan antara lain:• AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup)• UKL-UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya

Pemantauan Lingkungan Hidup)

components for various needs. In addition to zero waste, the Company also has a liquid waste management facility or Water Treatment Plant (WTP) to produce clean water from residual water production to be reused or separated from hazardous materials so that the water can be reused for the surrounding environment.

Environmental-Related Complaint MechanismWith regard to the Company’s internal policies on the environment, the Company develops the policy by preparing a complaint unit on environmental issues managed by the General Affairs Division, in particular the HSE unit.

In relation to the complaint mechanism, the reporting party may directly submit its complaint to the HSE unit for follow-up. The Company will follow up the complaint no later than three working days and in case of extarordinary issue, the complaint will be immediately handled.

Certification in the Environmental SectorThe Company has several certifications in the field of environment, among others:• AMDAL (Enviromental Impact Analysis)• UKL-UPL (Environmental Management Efforts and

Environmental Monitoring Efforts)

Tanggungjawab Perseroan di Bidang Sosial KemasyarakatanCorporate Responsibility in Social Community Field

Pendekatan tanggung jawab sosial Perseroan di bidang sosial kemasyarakatan, dilakukan Peruseroan dengan menekankan pada aspek social development di luar hal-hal yang bersifat filantropi. Kegiatan pelibatan dan pengembangan masyarakat merupakan kegiatan CSR perseroan yang berdimensi kemasyarakatan melalui program-program tersebut, Perseroan berupaya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dari aspek kesehatan, pendidikan serta ekonomi.

The Company’s social responsibility approach in the social community field is conducted by emphasizing social development aspects beyond philanthropy. From the implementation of community engagement and development activities which are CSR activities in the community dimension, the Company strives to improve the living standard of the community in view of health, education and economic aspects.





Selama tahun 2018, kegiatan Pelibatan dan Pengembangan Masyarakat yang dilaksanakan oleh Perseroan meliputi kegiatan edukasi penglolaan dan optimalisasi alat produksi perikanan yang penyelengaraannya dilaksanakan bersama Exim Bank.

Penggunaan Tenaga Kerja LokalKomposisi tenaga kerja lokal Perseroan hingga akhir tahun 2018 adalah sebesar 90% dari total keseluruhan tenaga kerja yang ada. Angka tersebut mencerminkan bahwa Perseroan memprioritaskan tenaga kerja yang berada di sekitar lokasi usaha yang tersebar di berbagai divisi dan jenjang. Penggunaan tenaga kerja lokal adalah aspek penting yang telah dielaborasi menjadi visi Perseroan dalam rangka memberikan kontribusi bagi pembangunan daerah. Selain itu dengan keterampilan yang kami ajarkan, dikemudian hari tenaga kerja yang sudah purna bakti dapat menjadi mitra atau berkembang secara mandiri terkait dengan pembangunan berbasis perikanan.

Pemberdayaan Masyarakat SekitarPemenuhan bahan baku yang proposional merupakan aspek penting dalam hal kelancaran kegiatan usaha Perseroan. Meskipun kini Pereroan telah mengembangkan titik rantai pasok dari beberapa lokasi, pemanfaatan pasokan perikanan dari area sekitar lokasi usaha masih tetap memainkan peranan penting. Untuk itu, pasokan bahan baku perikanan dari nelayan sekitar juga turut memberikan kontribusi bagi Perseroan dan bagi nelayan. Hal tersebut menjalin hubungan yang saling menguntungkan dari kedua belah pihak serta berimplikasi pada peningkatan kinerja di sektor perikanan.

Perseroan sendiri memiliki satu unit kantor pasokan bahan baku yang berlokasi di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Juwana.

Perbaikan Sarana dan Prasarana SosialSelain hal-hal yang bersifat pengembangan kapasitas masyarakat, Perseroan juga tetap menjalankan kegiatan yang bersifat filantropi. Salah satu bentuk kegiatan filantropi tersebut adalah perbaikan sarana dan prasarana sosial. Kegiatan tersebut bertujuan untuk menyeimbangkan pembangunan infrastruktur non fisik dengan pembangunan infrastruktur fisik. Adapun kegiatan ini meliputi:1. Pembangunan jalan di Desa Purworejo, Guyangan2. Pembangunan Renovasi Mushola Thoriqotul Jannah3. Pengadaan Air Bersih Bagi Kebutuhan Pokok Masyarakat

Dukuh Guyangan

Kegiatan DonasiBentuk tanggung jawab Perseroan terhadap kesejahteraan sosial masyarakat diwujudkan melalui berbagai program kegiatan pemberian donasi yang diselenggarakan selama tahun 2018. Kegiatan donasi yang dilakukan Perseroan meliputi berbagai lapisan masyarakat dengan program yang beragam sesuai kebutuhan, di antaranya seperti santunan anak yatim, sumbangan kegiatan keagamaan, hingga pengadaan air bersih bagi kebutuhan pokok masyarakat.Adapun biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan untuk kegiatan donasi secara keseluruhan ialah sebesar Rp129.029.900.

During 2018, the Company’s Community Involvement and Development activities included educational activities for the management and optimization of fishery production equipment that was performed in cooperation with Exim Bank.

Use of Local ManpowerThe Company’s local employee as of the end of 2018 took up to 90% of the total existing workforce. This figure reflects that the Company prioritizes recruitment of people located in the vicinity of business locations spread across various divisions and levels. The use of local labor is an important aspect that has been elaborated into the Company’s vision in order to contribute to regional development. In addition, with the skills that we teach, our retired employees can work as a partner or become self-employed to further contribute in the fishery-based business development.

Empowerment of Surrounding CommunityThe proportional fulfillment of raw materials is an important aspect to support smooth operation of the Company’s business. Although now the Company has developed a supply chain from several locations, the utilization of fishery supply from the area around the business location still plays an important role. Therefore, the supply of fishery raw materials from local fishermen also contributes to the Company and the fishermen itself. It builds mutually beneficial relationships from both sides as well as contributes to performance improvement in the fisheries sector.

The Company itself has one unit of raw material supply office located at the Fish Auction Place (TPI) of Juwana.

Improvement of Social Facility and InfrastructureIn addition to the capacity building of the community, the Company also continues to conduct philanthropic activities, one of which is the improvement of social facilities and infrastructure. The activity aims to balance the development of between non-physical and physical infrastructure. These activities include:1. Road construction in Desa Purworejo, Guyangan2. Renovation construction of Thoriqotul Jannal Mushola3. Procurement of Clean Water for Staple Needs of Dukuh

Guyangan Society

Donation ActivitiesThe Company’s responsibility in social community field in 2018 was also realized through various donation programs. Donation conducted by the Company covered a variety of society classes with diverse range of programs according to the needs, such as donation for orphanages, donation for religious activities, and procurement of clean water for public’s staple needs. In carrying out these donation activities, the Company spent Rp129,029,900.


Profil Perseroan



Tanggungjawab Perusahaan di Bidang KetenagakerjaanCorporate Responsibility in Manpower Field

Selain memenuhi tanggung jawab di bidang sosial dan lingkungan, Perseroan juga melaksanakan pemenuhan tanggung jawabnya dalam praktik ketenagakerjaan. Perseroan senantiasa menempatkan aspek ketenagakerjaan sebagai salah satu hal yang penting. Ini dikarenakan kegiatan usaha Perseroan yang memiliki karakter risiko tinggi. Pemenuhan tanggung jawab dalam rangka keselamatan kerja dan mitigasi risiko pra hingga paska produksi menjadi fokus utama yang harus dipantau dan dievaluasi pelaksanaannya secara berkala.

Tidak hanya dari aspek keselamatan, pengorganisasian tenaga kerja yang bersifat massal mendorong Perseroan untuk dapat memenuhi hak-hak tenaga kerjanya secara layak. Untuk itu pemenuhan regulasi terkait pengupahan, hak berserikat dan penyelenggaraan komunikasi yang efektif dengan manajemen juga menjadi perhatian.

Kesetaraan Gender dan Kesempatan KerjaPemahaman kesetaraan gender di Perseroan tidak hanya menekankan pada aspek pemenuhan kuantitatif jumlah salah satu gender saja. Lebih dari itu, Perseroan tidak membatasi gender tertentu untuk dapat menjalankan suatu bidang kerja yang ada. Sekalipun terdapat pemusatan salah satu gender di salah satu bidang hal tersebut telah melalui hasil kebijakan dengan berpedoman pada faktor keamanan dan pemenuhan hak asasi. Salah satu contoh penempatan karyawan untuk gender wanita dengan status ibu rumah tangga pada satu bidang khusus dengan memperhatikan keleluasaan yang didapatkan agar haknya dalam menjalankan tugas di keluarga dapat terpenuhi.

Sarana dan Keselamatan KerjaSalah satu wujud realisasi tanggung jawab terhadap Karyawan dilaksanakan melalui program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Secara garis besar, kegiatan K3 di Perseroan meliputi aspek pembinaan pengetahuan dan kesadaran K3, inisatif untuk mencapai kecelakaan nihil (zero accident) dan penyakit akibat kerja nihil (zero occupational disease), peningkatan taraf kesehatan karyawan, kepatuhan terhadap semua baku mutu dan ambang batas aspek lingkungan, pemeliharaan peralatan dan prasarana pabrik serta pelaksanaan seluruh peraturan pemerintah mengenai K3 dan standar internasional terkait lainnya.

Kebijakan pelaksanaan K3 merupakan pedoman untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat serta memastikan bahwa seluruh kegiatan yang dilaksanakan tidak membawa dampak negative terhadap lingkungan. Implementasi kebijakan tersebut ditujukan untuk mencapai indikator kesehatan dan keselamatan kerja yang ideal dengan mengedepankan program kerja. Adapun beberapa nilai implementasi kebijakan tersebut adalah sebagai berikut:a. Identifikasi dan evaluasi terhadap aspek serta potensi

ancaman kesehatan dan keselamatan kerja serta

In addition to fulfilling social and environmental responsibilities, the Company also fulfills its responsibilities in its employment practices. The Company always puts employment as one of the important aspects. This is due to the Company’s business activities which have high risk character. The fulfillment of responsibilities in occupational safety and mitigation of pre- to post-production risks are among the main targets that should be monitored and evaluated periodically.

Not only from the safety aspect, mass organization of labor encourages the Company to appropriately fulfill its labor rights. Therefore, the compliance with regulations related to wages, the right of union, and the effective communication with the management also became the main concern.

Gender Equality and Employment OpportunitiesThe understanding of gender equality in the Company not only emphasizes the fulfillment of quantitative aspect of one gender only. Moreover, the Company does not restrict certain gender to be able to run an existing field of work. Even if there is a field dominated by one gender, such thing is a result of due procedurethat is implemented based on safety and fulfillment of human rights. For instance, the placement of female and married employees in a particular area is made with due observance of certain discretion inherent in the position, so that her right in performing her duties in the family can be fulfilled.

Work Safety and FacilityOne of the realization of responsibility to the Employees is the implementation of Occupational Health and Safety (K3) programs. Broadly speaking, OHS activities in the Company cover education on OHS and OHS awareness raising activity, initiatives to achieve zero accident and zero occupational disease, increased employee health level, adherence to all environmental quality standards and threshold, maintenance of plantequipment and infrastructure, as well as implementation of all government regulations on OHS and other relevant international standards.

The OHS policy is a guideline to create a safe and healthy working environment and ensure that all activities carried out do not have negative impacts on the environment. Implementation of the policy is aimed at achieving the ideal occupational health and safety indicators by prioritizing work programs. Among the values of implementation of the policy are as follows:

a. Identification and evaluation of aspects as well as potential health and safety threats and determining the control of





menentukan pengendalian terhadap risiko dan dampaknya dalam tingkat yang tidak dapat diterima.

b. Komitmen untuk mematuhi peraturan perundangundangan dan persyaratan lainnya.

c. Pencegahan kecelakaan kerja, cedera dan polusi.d. Pengurangan limbah dan konsumsi energi.e. Pencatatan serta sosialisasi kinerja kesehatan dan

keselamatan kerja.f. Memastikan pengendalian terhadap kondisi dan perilaku

yang tidak aman dan dapat mengakibatkan kecelakaan atau cedera kerja.

Aktivitas lainnya untuk karyawan, Perseroan memfasilitasi kegiatan olahraga bagi para karyawan dengan menyediakan fasilitas atau sarana agar karyawan dapat menyehatkan jasmani.

Tingkat Kecelakaan KerjaKegiatan usaha Perseroan dengan karakter risiko sedang dipengaruhi oleh adanya penggunaan alat-alat produksi yang membutuhkan keahlian dalam pengoperasiannya. Untuk menekan tingkat kecelakaan kerja, Perseroan telah menyediakan standar operasional kerja yang mengacu pada standard OHSAS 18001:2007, ISO 14001 2004 dan PP Nomor 50 tahun 2015 tentang SMK3 dan pengetahuan atas penggunaan alat-alat produksi yang ada yang harus dimiliki oleh setiap tenaga kerja. Tidak hanya mendidik, Perseroan juga melakukan uji kompetensi guna membiasakan karyawan yang bersangkutan dalam menjalankan standar operasional prosedur yang ada. Di sisi lain, Perseroan juga melakukan pemantauan secara berkala terhadap alat-alat produksi yang ada guna meminimalisasi terjadi kecelakaan kerja.

Upaya Perseroan dalam meminimalisasi angka kecelakaan kerja tergambar dari laporan berikut:

Pendidikan dan PelatihanPenjelasan terkait dengan pendidikan dan pelatihan telah dijabarkan dalam pembahasan SDM di halaman 86.

Mekanisme Pengaduan Masalah KetenagakerjaanPerseroan melalui Departemen SDM membuka pintu yang seluas-luasnya kepada karyawan dalam mengadukan permasalahan terkait ketenagakerjaan. Untuk itu, Departemen SDM memiliki bagian konseling untuk menangani keluhan dan saran tenaga kerja. Adapun mekanisme pengaduan yaitu melalui dua media :1. Konseling dengan Divisi SDM

karyawan dapat mengkonsultasikan permasalahan terkait dengan aspek ketenagakerjaan kepada bagian konseling yang berada di Divisi SDM secara langsung.

2. Kotak Saranselain melakukan konseling secara langsung, Perseroan juga

risks and its impacts at an unacceptable level.b. Commitment to comply with laws and other requirements.c. Prevention of occupational accident, injury and pollution.d. Reduction of waste and energy consumption.e. Recording and dissemination of occupational health and

safety performance.f. Ensuring control of unsafe conditions and behaviours that

may cause work accidents or injuries.

In relation to other activities for employees, the Company facilitates sports activities for employees by providing facilities or infrastructure to build healthy body.

Work Accident RateThe Company’s business activities that are principally characterized with moderate risk are affected by the use of production equipment that requires expertise in its operations. In order to reduce the level of work accidents, the Company has provided standard operating procedure that refers to the standardS of OHSAS 18001:2007, ISO 14001:2004 and PP No. 50 of 2015 on SMK3 and knowledge of the use of existing productiontools that must be possessed by every employee. Not only educate the employees, the Company also conducts competency test to familiarize its employees in carrying out the operational standard of the existing procedures. On the other hand, the Company also performs periodical monitoring of existing production equipment to minimize work accidents.

The Company’s efforts in minimizing work accident rates are illustrated by the following reports:

Education and TrainingExplanation related to education and training has been presented in the discussion of human resources on page 86.

Complaint Mechanism of Employment IssueThe Company through HR Department opens wide opportunities to its employees to report any complaints about employment-related issues. To that end, the HR Department has a counseling unit to deal with employee complaints and suggestions. The complaint mechanism is conducted through two media:1. Counseling with HR Division employees may directly consult issues related to the

employment aspect to the counseling division in the Human Resources Division.

2. Suggestion Box besides conducting direct counseling, the Company also

No Tingkat Kecelakaan / Accident Rate 2018

1 Ringan / Minor -

2 Pertolongan Pertama / First Aid 21

3 Sedang / First Accident 8

4 Berat / Major 2

Jumlah / Total 31


Profil Perseroan



menyediakan kotak saran yang dapat dipergunakan sebagai media pelaporan dengan ketentuan:a. Surat yang diajukan memuat identitas tenaga kerjab. Memuat saran atau keluhan terkait dengan aspek

ketenagakerjaanc. Tanggal pelaporan

Seluruh laporan dan saran terkait dengan aspek ketenagakerjaan ditindaklanjuti selambat-lambatnya tiga hari kerja setelah laporan atau saran diajukan sebagaimana mengacu pada Standard Operating Procedure (SOP) pengaduan ketenagakerjaan.

provides a suggestion box that can be used as a reporting media by stating the following:a. The letter submitted contains the identity of the

employeeb. Contains suggestions or complaints related to the

employment aspectc. Date of reporting

All reports and suggestions related to the employment aspect shall be followed up no later than three working days after the report or suggestion is submitted as referred to the Standard Operating Procedure of employment reporting.

Tanggungjawab Terhadap KonsumenResponsibility to Consumers

Produk Perseroan merupakan produk yang masuk dalam pasar primer dan sekunder, yaitu produk-produk yang langsung maupun tidak langsung dikonsumsi oleh masyarakat. Untuk itu, tanggung jawab Perseroan kepada konsumen meliputi produk assurance terkait dengan aktivitas distribusi dan pemasaran retail baik untuk kebutuhan domestik maupun ekspor.

Sebagai wujud tanggung jawab Perseroan terhadap konsumen, Perseroan memberikan kepastian produk dari sisi:

Kesehatan dan Keselamatan KonsumenPerseroan melakukan penjaminan bagi kesehatan konsumen dengan menetapkan standar produk yang meliputi:1. Produk yang sudah melalui tahapan uji Quality Assurance

dan Quality Control.2. Pemenuhan standard layak konsumsi sesuai dengan regulasi

dari lembaga sertifikasi yang kredibel.

Informasi Barang dan JasaGuna memberikan informasi yang kredibel bagi konsumen, Perseroan menyediakan informasi yaitu:1. Informasi produk untuk pemasaran yang bersifat Business

To Business (B to B).Dalam mendistribusikan produk untuk segmen partai besar, Perseroan melampirkan beberapa dokumen sebagai informasi yang dibutuhkan bagi konsumen yaitu:a. Ijin Edarb. Sertifikat Halalc. Informasi tanggal kadaluarsad. Informasi bahan baku dan kandungane. Sertifikat Ijin edar khusus di negara tujuan eksportf. Izin khusus lainnya terkait dengan Eksport dengan

negara yang dituju(FDA, BRC, HACCP)

Dengan demikian, konsumen dapat mengetahui bahan baku pada tiap produk dan kandungan-kandungan yang terdapat di dalamnya.

Sarana Pengaduan KonsumenUntuk membuka komunikasi yang efektif, Perseroan menyediakan

The Company’s products are products that enter the primary and secondary markets, namely products that are directly or indirectly consumed by the public. Therefore, the Company’s responsibility to consumers includes product assurance related to retail distribution and marketing activities for both domestic and export needs.

As a manifestation of the Company’s responsibility to the consumers, the Company provides product assurance from the following aspects:

Consumer Health and SafetyThe Company undertakes guarantees for consumer health by determining product standards that include:1. Products that have passed the Quality Assurance and Quality

Control.2. Fulfillment of consumption-worthy standards in accordance

with the regulations of credible certification agencies.

Information on Goods and ServicesIn order to provide credible information to consumers, the Company provides the following information:1. Product information for marketing that is Business To Business (B to B). In distributing products for major party segments, the

Company attaches a number of documents as required information for consumers:a. Distribution Licenseb. Halal Certificatec. Expiration date informationd. Information on raw materials and contentse. Special distribution permit in export destination

country (FDA, BRC, HACCP)

Thus, consumers will know the raw materials on each product and the contents contained therein.

Consumer Complaint FacilityTo create effective communications, the Company provides a





sarana pengaduan konsumen melalui divisi marketing yang berperan dalam memberikan informasi kepada konsumen terkait produk-produk yang dihasilkan. Selain itu, Divisi Marketing juga menjadi sarana pengaduan konsumen.

Data PengaduanSepanjang 2018, tidak terdapat adanya pengaduan yang masuk dari konsumen terkait dengan produk-produk Perseroan.

means of customer complaints through marketing division that play a role in providing information to consumers related to the products produced. In addition, Marketing Division is also a platform of consumer complaints.

Complaint DataThroughout 2018, there were no incoming complaints from consumers related to the Company’s products.


Profil Perseroan



PT DUA PUTRA UTAMA MAKMUR Tbk

LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2018 SERTA

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2018 AND

FOR THE YEAR THEN ENDED AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

The original financial statements included herein are in

Indonesian language.

PT DUA PUTRA UTAMA MAKMUR Tbk LAPORAN KEUANGAN

TANGGAL 31 DESEMBER 2018 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

DAFTAR ISI

Halaman/ Page




TABLE OF CONTENTS

Surat Pernyataan Direksi

Director’s Statement Letter

Laporan Auditor Independen

Independent Auditors’ Report Laporan Posisi Keuangan 1 - 2

Statement of Financial Position

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain

3

Statement of Profit or Loss and Other

Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas 4 - 5

Statement of Changes in Equity

Laporan Arus Kas 6

Statement of Cash Flows

Catatan atas Laporan Keuangan 7 - 75

Notes to the Financial Statements

3

The original financial statements included herein are in

Indonesian language.

PT DUA PUTRA UTAMA MAKMUR Tbk LAPORAN KEUANGAN

TANGGAL 31 DESEMBER 2018 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

DAFTAR ISI

Halaman/ Page




TABLE OF CONTENTS

Surat Pernyataan Direksi

Director’s Statement Letter

Laporan Auditor Independen

Independent Auditors’ Report Laporan Posisi Keuangan 1 - 2

Statement of Financial Position

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain

3

Statement of Profit or Loss and Other

Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas 4 - 5

Statement of Changes in Equity

Laporan Arus Kas 6

Statement of Cash Flows

Catatan atas Laporan Keuangan 7 - 75

Notes to the Financial Statements

3

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these financial statements taken as whole.

1

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT DUA PUTRA UTAMA MAKMUR Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT DUA PUTRA UTAMA MAKMUR Tbk STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

As of December 31, 2018 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ Notes 2018 2017

ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 2b,2c,4,30 87.235.441.950 117.638.533.565 Cash and cash equivalents Piutang usaha - neto 2c,5,25,30 373.804.048.275 314.185.738.486 Trade receivables - net Piutang lain-lain 2c,30 72.520.548 540.974.301 Other receivables 2e,7,11,13, Persediaan - neto 18,25 518.163.430.224 470.774.609.279 Inventories - net Uang muka jangka pendek 8 81.142.488.156 104.047.362.398 Short-term of advance payments Pajak dibayar di muka 2n,16a - 423.945.305 Prepaid taxes Bagian jangka pendek Current portion of beban dibayar di muka 2f,9 1.233.738.130 1.666.786.229 prepaid expenses

Total Aset Lancar 1.061.651.667.283 1.009.277.949.563 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NONCURRENT ASSETS Investasi pada Entitas Asosiasi 2g,10 5.251.080.000 5.251.080.000 Investment in Associate 2h,2i,7,11,13 Aset tetap - neto 18,25,26 1.013.295.192.173 967.008.843.588 Fixed assets - net Bank yang dibatasi penggunaannya 2b,2c,12,30 - 4.631.196.475 Restricted bank Uang muka jangka panjang 8 2.527.363.384 91.007.900.000 Long-term of advance payments Beban dibayar di muka - Prepaid expenses - setelah dikurangi bagian lancar 2f,9 483.383.214 737.591.562 net of current portiion Aset pajak tangguhan 2n,16e 2.031.584.688 1.561.806.807 Deferred tax assets Estimasi restitusi pajak 2n,16a 21.749.654.644 - Estimated claim for tax refund

Total Aset Tidak Lancar 1.045.338.258.103 1.070.198.418.432 Total NonCurrent Assets

TOTAL ASET 2.106.989.925.386 2.079.476.367.995 TOTAL ASSETS



2







LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Utang bank jangka pendek 2c,11,13,30 474.845.003.720 462.359.288.844 Short-term bank loans Utang usaha - pihak ketiga 2c,14,30 25.684.608.201 21.352.087.413 Trade payables - third parties Utang lain-lain 2c,15,30 11.016.844.965 7.340.619.487 Other payables Utang pajak 2n,16b 40.024.415.694 16.819.031.087 Taxes payable Uang muka penjualan 3.907.861.068 1.611.097.850 Advance from customers Beban masih harus dibayar 2c,17,30 21.153.489.075 2.639.155.466 Accrued expenses Utang jangka panjang - bagian yang Current maturities jatuh tempo dalam satu tahun: 2c,30 of long-term debts: Utang bank 6b,7,11,18 44.406.244.814 42.891.558.822 Bank loans Utang pembiayaan 11,19 300.687.912 3.002.687.832 Finance payables Sewa pembiayaan 2m,11,20 2.767.111.110 4.550.715.518 Finance leases

Total Liabilitas Jangka Pendek 624.106.266.559 562.566.242.319 Total Current Liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG NONCURRENT LIABILITIES Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh Long-term debts - net of tempo dalam satu tahun: 2c,30 current maturities: Utang bank 6b,7,11,18 71.359.628.634 112.833.542.350 Bank loans Utang pembiayaan 11,19 - 308.703.815 Finance payables Sewa pembiayaan 2m,11,20 901.462.702 2.573.222.376 Finance leases Liabilitas imbalan kerja karyawan 2j,21,26 4.369.399.072 5.022.742.873 Employee benefits liabilities

Total Liabilitas Jangka Panjang 76.630.490.408 120.738.211.414 Total NonCurrent Liabilities

TOTAL LIABILITAS 700.736.756.967 683.304.453.733 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITY Modal saham - nilai nominal Share capital - par value Rp100 per saham Rp100 per share Modal dasar - 8.000.000.000 saham Authorized - 8,000,000,000 shares Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully paid share capital - penuh - 4.175.000.000 saham 22 417.500.000.000 417.500.000.000 4,175,000,000 shares Tambahan modal disetor 711.753.580.235 711.753.580.235 Additional paid-in capital Saham treasuri 22 (8.368.000.000) (8.368.000.000) Treasury stock Penghasilan komprehensif lain 717.994.329 (876.493.716) Other comprehensive income Saldo laba Retained earnings Telah ditentukan penggunaannya 6.000.000.000 6.000.000.000 Appropriated Belum ditentukan penggunaannya 278.649.593.855 270.162.827.743 Unappropriated

TOTAL EKUITAS 1.406.253.168.419 1.396.171.914.262 TOTAL EQUITY

TOTAL LIABILITAS DAN TOTAL LIABILITIES AND EKUITAS 2.106.989.925.386 2.079.476.367.995 EQUITY



2







LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Utang bank jangka pendek 2c,11,13,30 474.845.003.720 462.359.288.844 Short-term bank loans Utang usaha - pihak ketiga 2c,14,30 25.684.608.201 21.352.087.413 Trade payables - third parties Utang lain-lain 2c,15,30 11.016.844.965 7.340.619.487 Other payables Utang pajak 2n,16b 40.024.415.694 16.819.031.087 Taxes payable Uang muka penjualan 3.907.861.068 1.611.097.850 Advance from customers Beban masih harus dibayar 2c,17,30 21.153.489.075 2.639.155.466 Accrued expenses Utang jangka panjang - bagian yang Current maturities jatuh tempo dalam satu tahun: 2c,30 of long-term debts: Utang bank 6b,7,11,18 44.406.244.814 42.891.558.822 Bank loans Utang pembiayaan 11,19 300.687.912 3.002.687.832 Finance payables Sewa pembiayaan 2m,11,20 2.767.111.110 4.550.715.518 Finance leases

Total Liabilitas Jangka Pendek 624.106.266.559 562.566.242.319 Total Current Liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG NONCURRENT LIABILITIES Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh Long-term debts - net of tempo dalam satu tahun: 2c,30 current maturities: Utang bank 6b,7,11,18 71.359.628.634 112.833.542.350 Bank loans Utang pembiayaan 11,19 - 308.703.815 Finance payables Sewa pembiayaan 2m,11,20 901.462.702 2.573.222.376 Finance leases Liabilitas imbalan kerja karyawan 2j,21,26 4.369.399.072 5.022.742.873 Employee benefits liabilities

Total Liabilitas Jangka Panjang 76.630.490.408 120.738.211.414 Total NonCurrent Liabilities

TOTAL LIABILITAS 700.736.756.967 683.304.453.733 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITY Modal saham - nilai nominal Share capital - par value Rp100 per saham Rp100 per share Modal dasar - 8.000.000.000 saham Authorized - 8,000,000,000 shares Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully paid share capital - penuh - 4.175.000.000 saham 22 417.500.000.000 417.500.000.000 4,175,000,000 shares Tambahan modal disetor 711.753.580.235 711.753.580.235 Additional paid-in capital Saham treasuri 22 (8.368.000.000) (8.368.000.000) Treasury stock Penghasilan komprehensif lain 717.994.329 (876.493.716) Other comprehensive income Saldo laba Retained earnings Telah ditentukan penggunaannya 6.000.000.000 6.000.000.000 Appropriated Belum ditentukan penggunaannya 278.649.593.855 270.162.827.743 Unappropriated

TOTAL EKUITAS 1.406.253.168.419 1.396.171.914.262 TOTAL EQUITY

TOTAL LIABILITAS DAN TOTAL LIABILITIES AND EKUITAS 2.106.989.925.386 2.079.476.367.995 EQUITY



3



LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)


STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME

For The Year Ended December 31, 2018 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ 2018 Notes 2017

PENJUALAN 962.188.544.595 2k,24 1.281.160.838.141 SALES

2k,5,7 BEBAN POKOK PENJUALAN 839.913.080.031 11,25 1.049.983.493.518 COST OF GOODS SOLD

LABA KOTOR 122.275.464.564 231.177.344.623 GROSS PROFIT

BEBAN USAHA 2k OPERATING EXPENSES General and administrative Beban umum dan administrasi (34.265.287.471) 11,21,26 (41.460.874.627 ) expenses LABA USAHA 88.010.177.093 189.716.469.996 OPERATING INCOME

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME (EXPENSES) Pendapatan keuangan 3.650.070.595 2n,4,16d 3.069.913.471 Finance incomes Beban keuangan (61.304.855.518) 2n,13,18 (52.920.651.499 ) Finance costs Rugi selisih kurs (9.742.038.262) (1.694.818.742 ) Loss on foreign exchange Rugi atas disposal aset (9.121.014.113) 11 - Loss on asset disposal Pendapatan lain-lain 228.703.919 1.224.074.277 Other income Total Beban Lain-lain (76.289.133.379) (50.321.482.493 ) Total Other Expenses

LABA SEBELUM BEBAN INCOME BEFORE INCOME PAJAK PENGHASILAN 11.721.043.714 139.394.987.503 TAX EXPENSES BEBAN PAJAK PENGHASILAN (3.234.277.603 ) 2n,16d (33.846.361.622 ) INCOME TAX EXPENSES

LABA NETO 8.486.766.111 105.548.625.881 NET INCOME

PENGHASILAN (BEBAN) OTHER COMPREHENSIVE KOMPREHENSIF LAIN INCOME (LOSS)

Penghasilan (beban) komprehensif Other comprehensive income lain yang tidak akan (loss) not to be reclassified direklasifikasi pada periode to profit or loss in berikutnya: subsequent period: Pengukuran kembali liabilitas Remeasurement of liabilities imbalan kerja 2.125.984.062 2j,21 (1.456.150.049) for employee benefits Manfaat (beban) pajak Related income tax penghasilan terkait (531.496.016) 2n,16e 364.037.512 benefits (expenses)

PENGHASILAN OTHER COMPREHENSIVE KOMPREHENSIF LAIN 1.594.488.046 (1.092.112.537 ) INCOME

LABA KOMPREHENSIF 10.081.254.157 104.456.513.344 COMPREHENSIVE INCOME LABA PER SAHAM DASAR 2,03 2q,28 25,28 BASIC EARNINGS PER SHARE


The accompanying notes form an integral part of financial statements taken as whole.

4



LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018


PT DUA PUTRA UTAMA MAKMUR Tbk STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY For The Year Ended December 31, 2018

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/

Notes

Modal Saham Ditempatkan dan Disetor

Penuh/ Issued and

Fully Paid Share Capital

Tambahan

Modal Disetor/

Additional Paid-in Capital

Saldo Laba/ Retained Earnings

Penghasilan Komprehensif

Lain/ Other

Comprehensive Income

Jumlah Ekuitas/ Total Equity

Saham Treasuri/ Treasury

Stock

Telah Ditentukan

Penggunaannya/ Appropriated

Belum Ditentukan

Penggunaannya/ Unappropriated

Saldo 1 Januari

2017

417.500.000.000 711.753.580.235

(8.078.640.000 ) 5.000.000.000

165.614.201.862

215.618.821 1.292.004.760.918

Balance as of January 1,

2017 Saham treasuri - - (289.360.000 ) - - - (289.360.000 ) Treasury stock Laba neto - - - - 105.548.625.881 - 105.548.625.881 Net income

Cadangan umum 23

-

- -

1.000.000.000

(1.000.000.000 ) - -

Appropriate of general

reserves Penghasilan

(beban) komprehensif lain

Other comprehensive

income (loss) Pengukuran kembali

liabilitas imbalan kerja karyawan 21 -

-

-

-

- (1.456.150.049 ) (1.456.150.049 )

Remeasurement of employee

benefits liability

Efek pajak

terkait -

-

-

-

- 364.037.512 364.037.512 Tax effect related

Saldo 31

Desember 2017

417.500.000.000 711.753.580.235

(8.368.000.000 ) 6.000.000.000

270.162.827.743

(876.493.716 ) 1.396.171.914.262

Balance as of December 31,

2017



4







Catatan/

Notes


Penuh/ Issued and


Tambahan

Modal Disetor/




Lain/ Other




Stock

Telah Ditentukan


Belum Ditentukan


Saldo 1 Januari

2017

417.500.000.000 711.753.580.235

(8.078.640.000 ) 5.000.000.000

165.614.201.862

215.618.821 1.292.004.760.918


2017 Saham treasuri - - (289.360.000 ) - - - (289.360.000 ) Treasury stock Laba neto - - - - 105.548.625.881 - 105.548.625.881 Net income

Cadangan umum 23

-

- -

1.000.000.000

(1.000.000.000 ) - -

Appropriate of general

reserves Penghasilan


Other comprehensive



-

-

-

- (1.456.150.049 ) (1.456.150.049 )


benefits liability

Efek pajak

terkait -

-

-

-

- 364.037.512 364.037.512 Tax effect related

Saldo 31

Desember 2017

417.500.000.000 711.753.580.235

(8.368.000.000 ) 6.000.000.000

270.162.827.743

(876.493.716 ) 1.396.171.914.262


2017



5







Catatan/

Notes


Penuh/ Issued and


Tambahan

Modal Disetor/




Lain/ Other




Stock

Telah Ditentukan


Belum Ditentukan


Saldo 1 Januari

2018

417.500.000.000 711.753.580.235

(8.368.000.000 )

6.000.000.000

270.162.827.743

(876.493.716 ) 1.396.171.914.262


2018 Laba neto - - - - 8.486.766.111 - 8.486.766.111 Net income Penghasilan


Other comprehensive



-

-

-

- 2.125.984.062 2.125.984.062


benefits liability

Efek pajak

terkait -

-

-

-

- (531.496.016 ) (531.496.016 ) Tax effect related

Saldo 31

Desember 2018

417.500.000.000 711.753.580.235

(8.368.000.000 ) 6.000.000.000

278.649.593.855

717.994.330 1.406.253.168.419


2018



6



LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal

31 Desember 2018 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)


STATEMENT OF CASH FLOWS For The Year Ended December 31, 2018

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ 2018 Notes 2017

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM AKTIVITAS OPERASI OPERATING ACTIVITIES Penerimaan dari pelanggan 904.866.998.025 1.227.289.725.688 Receipt from customers Pendapatan bunga 3.650.070.595 4,16d 3.069.913.471 Interest received Pembayaran kepada: Payment to: Pemasok dan beban operasi Supplier and lainnya (811.172.981.320 ) (1.239.618.474.343 ) other operating expenses Karyawan (43.201.387.490 ) 21 (63.965.158.834 ) Employees Pembayaran pajak (4.744.013.915 ) 16 (35.726.796.653) Payment for taxes Pembayaran provisi dan bunga (46.080.671.985 ) (48.306.737.384) Payment for provision and interest

Kas Neto Digunakan Net Cash Flows Untuk Aktivitas Used for Operating Operasi 3.318.013.910 (157.257.528.055) Activities

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM AKTIVITAS INVESTASI INVESTING ACTIVITIES Pencairan bank yang Redemption from dibatasi penggunaannya 4.631.196.475 12 15.470.260.885 restricted bank Penjualan aset tetap 3.301.500.005 11 - Sale of fixed assets Pembelian aset tetap (6.259.925.856) 11,31 (26.423.277.649) Acquisition of fixed assets Penambahan uang muka aset tetap - 8 (80.164.579.962) Addition of advance for fixed assets

Kas Neto yang Net Cash Flows Digunakan untuk Used for Investing Aktivitas Investasi 1.672.770.624 (91.117.596.726) Activities

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM AKTIVITAS PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES Penerimaan dari utang bank: Proceeds from bank loans: Jangka pendek 1.222.960.444.846 13 1.126.227.978.620 Short-term Jangka panjang - 18 5.998.433.525 Long-term Pembayaran untuk: Payment for: Utang bank jangka pendek (1.210.474.729.970) 13 (767.734.541.698) Short-term bank loans Utang bank jangka panjang (39.959.227.724) 18 (48.529.692.285) Long-term bank loans Utang pembiayaan (3.010.703.735) 19 (3.606.385.611) Finance payables Sewa pembiayaan (4.920.712.630) 20 (3.446.800.985) Finance leases

Kas Neto Diperoleh dari Net Cash Flows Provided by Aktivitas Pendanaan (35.404.929.213 ) 308.908.991.566 Activities

KENAIKAN (PENURUNAN) NET INCREASE (DECREASE) IN NETO KAS DAN SETARA CASH AND CASH KAS (30.414.144.679) 60.533.866.785 EQUIVALENTS Dampak dari selisih Effect of foreign kurs - bersih 11.053.064 (342.730.704) exchange - net CASH AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS AT BEGINNING OF PADA AWAL TAHUN 117.638.533.565 57.447.397.484 THE YEAR

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS PADA AKHIR TAHUN 87.235.441.950 117.638.533.565 AT END OF THE YEAR



6



LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal

31 Desember 2018 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)


STATEMENT OF CASH FLOWS For The Year Ended December 31, 2018

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ 2018 Notes 2017

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM AKTIVITAS OPERASI OPERATING ACTIVITIES Penerimaan dari pelanggan 904.866.998.025 1.227.289.725.688 Receipt from customers Pendapatan bunga 3.650.070.595 4,16d 3.069.913.471 Interest received Pembayaran kepada: Payment to: Pemasok dan beban operasi Supplier and lainnya (811.172.981.320 ) (1.239.618.474.343 ) other operating expenses Karyawan (43.201.387.490 ) 21 (63.965.158.834 ) Employees Pembayaran pajak (4.744.013.915 ) 16 (35.726.796.653) Payment for taxes Pembayaran provisi dan bunga (46.080.671.985 ) (48.306.737.384) Payment for provision and interest

Kas Neto Digunakan Net Cash Flows Untuk Aktivitas Used for Operating Operasi 3.318.013.910 (157.257.528.055) Activities

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM AKTIVITAS INVESTASI INVESTING ACTIVITIES Pencairan bank yang Redemption from dibatasi penggunaannya 4.631.196.475 12 15.470.260.885 restricted bank Penjualan aset tetap 3.301.500.005 11 - Sale of fixed assets Pembelian aset tetap (6.259.925.856) 11,31 (26.423.277.649) Acquisition of fixed assets Penambahan uang muka aset tetap - 8 (80.164.579.962) Addition of advance for fixed assets

Kas Neto yang Net Cash Flows Digunakan untuk Used for Investing Aktivitas Investasi 1.672.770.624 (91.117.596.726) Activities

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM AKTIVITAS PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES Penerimaan dari utang bank: Proceeds from bank loans: Jangka pendek 1.222.960.444.846 13 1.126.227.978.620 Short-term Jangka panjang - 18 5.998.433.525 Long-term Pembayaran untuk: Payment for: Utang bank jangka pendek (1.210.474.729.970) 13 (767.734.541.698) Short-term bank loans Utang bank jangka panjang (39.959.227.724) 18 (48.529.692.285) Long-term bank loans Utang pembiayaan (3.010.703.735) 19 (3.606.385.611) Finance payables Sewa pembiayaan (4.920.712.630) 20 (3.446.800.985) Finance leases

Kas Neto Diperoleh dari Net Cash Flows Provided by Aktivitas Pendanaan (35.404.929.213 ) 308.908.991.566 Activities

KENAIKAN (PENURUNAN) NET INCREASE (DECREASE) IN NETO KAS DAN SETARA CASH AND CASH KAS (30.414.144.679) 60.533.866.785 EQUIVALENTS Dampak dari selisih Effect of foreign kurs - bersih 11.053.064 (342.730.704) exchange - net CASH AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS AT BEGINNING OF PADA AWAL TAHUN 117.638.533.565 57.447.397.484 THE YEAR

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS PADA AKHIR TAHUN 87.235.441.950 117.638.533.565 AT END OF THE YEAR



CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2018 dan Untuk Tahun

Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)


NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2018 and For The Year Then Ended


7

1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information

PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Republik Indonesia berdasarkan Akta Notaris dari Sugiyanto S.H., Notaris di Jakarta No. 8 tanggal 9 Mei 2012. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-31368.AH.01.01.Tahun 2012, tanggal 11 Juni 2012. dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 39 tanggal 14 Mei 2013, Tambahan No. 38393.

PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (the "Company") was established in the Republic of Indonesia based on Notarial Deed of Sugiyanto S.H., Notary in Jakarta No. 8 dated May 9, 2012. This deed was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia through Decree No. AHU-31368.AH.01.01.Tahun 2012 dated June 11, 2012 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 39 dated May 14, 2013, Supplement No. 38393.

Berdasarkan Akta Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si. No. 209, tanggal 26 Agustus 2015, Anggaran Dasar Perusahaan secara keseluruhan mengalami perubahan sehubungan dengan rencana Perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham, termasuk perubahan nama Perusahaan menjadi PT Dua Putra Utama Makmur Tbk dan melakukan pemberian alokasi saham kepada karyawan (Employee Stock Allocation). Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-0941787.AH.01.02.Tahun 2015, pada tanggal 7 September 2015. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, Tambahan Berita Negara atas perubahan tersebut masih dalam proses.

Based on Notarial Deed of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si. No. 209, dated August 26, 2015, the Company’s Article of Association had been amended in connection with plans for Initial Public Offering, including the changes of the Company’s name to become PT Dua Putra Utama Makmur Tbk and gave the allocation of shares to employees (Employee Stock Allocation). The deed was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-0941787.AH.01.02.Tahun 2015, dated September 7, 2015. Until the date of completion of the financial statements, the supplement of State Gazette for this change is still in process.

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah bergerak di bidang perikanan dan perdagangan.

According to Article 3 of the Company’s Articles of Association, the Company is engaged in the business of fisheries and trading.

Perusahaan berdomisili di Jalan Raya Pati - Juwana km 7, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Perusahaan memulai kegiatan operasi komersialnya sejak tahun 2012.

The Company is domiciled in Jalan Raya Pati - Juwana km 7 Kabupaten Pati, Jawa Tengah. The Company started its commercial operations in 2012.

Entitas Induk langsung Perusahaan dan Entitas Induk utama Perusahaan adalah PT Pandawa Putra Investama, yang didirikan dan berdomisili di Indonesia.

The Company’s immediate parent company and ultimate parent company is PT Pandawa Putra Investama, which is incorporated and domiciled in Indonesia.








8

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

b. Penawaran Umum Perdana Saham b. Initial Public Offering of Shares

Perusahaan telah menerima Surat Pernyataan Efektif dari Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal atas nama Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) dengan surat No.S-559/D.04/2015 tanggal 26 November 2015 untuk melakukan penawaran perdana kepada masyarakat atas 1.675.000.000 saham biasa baru dengan nilai nominal Rp100 per saham, pada harga penawaran Rp550 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia tanggal 8 Desember 2015.

The Company had received the Notice of Effectivity from Executive Head of Capital Market Supervisory on behalf of Board of Commissioner of Financial Service Authority (“OJK”) No.S-559/D.04/2015 dated November 26, 2015 to conduct initial public offering of 1,675,000,000 common shares with par value of Rp100 per share, at an offering price of Rp550 per share. The shares were listed on the Indonesian Stock Exchange on December 8, 2015.

c. Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan c. Board of Commissioners, Directors, and Employees

Pada tanggal 31 Desember 2018, susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat yang diaktakan sesuai dengan Akta Notaris Dr. R. Djoko Setyo Hartono Widagdo, S.E, M.M, S.H, M.Kn. No. 46 tanggal 27 Oktober 2018, adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2018, the composition of the board of commissioners and directors of the Company based on Statement of Meeting Resolutions which was notarized through Notarial Deed of Dr. R. Djoko Setyo Hartono Widagdo, S.E, M.M, S.H, M.Kn. No. 46 dated 27 October 2018, are as follows:

Dewan Komisaris/Board of Commissioners

Presiden Komisaris Risma Ardhi Chandra President Commissioner Komisaris Fabianus Sudjatmoko Commissioner Komisaris Independen Tony Sumartono Independent Commissioner

Direksi/Directors

Presiden Direktur Witiarso Utomo President Director Direktur Aris Widiarto Director Direktur Independen Firman Gunadi Independent Director

Pada tanggal 31 Desember 2017, susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat yang diaktakan sesuai dengan Akta Notaris Dr. R. Djoko Setyo Hartono Widagdo, SE, MM, SH, MKn. No. 46 tanggal 21 Juni 2017, adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2017, the composition of the board of commissioners and directors of the Company based on Statement of Meeting Resolutions which was notarized through Notarial Deed of Dr. R. Djoko Setyo Hartono Widagdo, SE, MM, SH, MKn. No. 46 dated 21 June 2017, are as follows:


Presiden Komisaris Muhamad Alfan Baharuddin President Commissioner Komisaris Aris Widiarto Commissioner Komisaris Independen Iwan Supriadi Independent Commissioner

Direksi/Directors

Presiden Direktur Witiarso Utomo President Director Direktur Eko Kusumo Wijaya Director Direktur Risma Ardhi Chandra Director Direktur Independen I Made Satyaguna Independent Director








8


b. Penawaran Umum Perdana Saham b. Initial Public Offering of Shares

Perusahaan telah menerima Surat Pernyataan Efektif dari Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal atas nama Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) dengan surat No.S-559/D.04/2015 tanggal 26 November 2015 untuk melakukan penawaran perdana kepada masyarakat atas 1.675.000.000 saham biasa baru dengan nilai nominal Rp100 per saham, pada harga penawaran Rp550 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia tanggal 8 Desember 2015.

The Company had received the Notice of Effectivity from Executive Head of Capital Market Supervisory on behalf of Board of Commissioner of Financial Service Authority (“OJK”) No.S-559/D.04/2015 dated November 26, 2015 to conduct initial public offering of 1,675,000,000 common shares with par value of Rp100 per share, at an offering price of Rp550 per share. The shares were listed on the Indonesian Stock Exchange on December 8, 2015.

c. Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan c. Board of Commissioners, Directors, and Employees

Pada tanggal 31 Desember 2018, susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat yang diaktakan sesuai dengan Akta Notaris Dr. R. Djoko Setyo Hartono Widagdo, S.E, M.M, S.H, M.Kn. No. 46 tanggal 27 Oktober 2018, adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2018, the composition of the board of commissioners and directors of the Company based on Statement of Meeting Resolutions which was notarized through Notarial Deed of Dr. R. Djoko Setyo Hartono Widagdo, S.E, M.M, S.H, M.Kn. No. 46 dated 27 October 2018, are as follows:


Presiden Komisaris Risma Ardhi Chandra President Commissioner Komisaris Fabianus Sudjatmoko Commissioner Komisaris Independen Tony Sumartono Independent Commissioner

Direksi/Directors

Presiden Direktur Witiarso Utomo President Director Direktur Aris Widiarto Director Direktur Independen Firman Gunadi Independent Director

Pada tanggal 31 Desember 2017, susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat yang diaktakan sesuai dengan Akta Notaris Dr. R. Djoko Setyo Hartono Widagdo, SE, MM, SH, MKn. No. 46 tanggal 21 Juni 2017, adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2017, the composition of the board of commissioners and directors of the Company based on Statement of Meeting Resolutions which was notarized through Notarial Deed of Dr. R. Djoko Setyo Hartono Widagdo, SE, MM, SH, MKn. No. 46 dated 21 June 2017, are as follows:


Presiden Komisaris Muhamad Alfan Baharuddin President Commissioner Komisaris Aris Widiarto Commissioner Komisaris Independen Iwan Supriadi Independent Commissioner

Direksi/Directors

Presiden Direktur Witiarso Utomo President Director Direktur Eko Kusumo Wijaya Director Direktur Risma Ardhi Chandra Director Direktur Independen I Made Satyaguna Independent Director








9


c. Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan (lanjutan)

c. Board of Commissioners, Directors, and Employees (continued)

Berdasarkan Surat Ketetapan No. 0984/I/DPUM/XI/2018 pada tanggal 2 November 2018, Perusahaan menetapkan anggota komite audit Perusahaan adalah sebagai berikut:

Based on the Letter of Decree No. 0984/I/DPUM/XI/2018 dated November 2, 2018, the Company assigned the members of the Company’s audit committee are as follows:

Ketua Tony Sumartono Chairman Anggota Widjanarko Member Anggota Henri Martha Member

Berdasarkan Surat Keputusan No.0520A/DPUM/XI/2017 pada tanggal 27 November 2017, Perusahaan menetapkan Denny Yuniarto Sudrajat sebagai Sekretaris Perusahaan.

Based on the Letter of Decree No.0520A/DPUM/XI/2017 dated on November 27, 2017 the Company assigned Denny Yuniarto Sudrajat as the Company’s Corporate Secretary.

Berdasarkan Surat Ketetapan No. 259/DPUM/VI/2017 pada tanggal 7 Juni 2017, Perusahaan menetapkan anggota komite audit Perusahaan adalah sebagai berikut:

Based on the Letter of Decree No. 259/DPUM/VI/2017 dated June 7, 2017, the Company assigned the members of the Company’s audit committee are as follows:

Ketua Iwan Supriadi Chairman Anggota Widjanarko Member Anggota Henri Martha Member

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, Perusahaan memiliki 260 dan 338 karyawan tetap (tidak diaudit).

As of December 31, 2018 and 2017, the Company have a total of 260 and 338 permanent employees, respectively (unaudited).

d. Penyelesaian Laporan Keuangan d. Completion of the Financial Statements

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang telah diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan pada tanggal 29 April 2019.

The management of the Company is responsible for the preparation and presentation of these financial statements which were completed and authorized for issue on April 29, 2019.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan a. Basis of Preparation of the Financial Statements

Laporan keuangan Perusahaan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK”) serta peraturan regulator pasar modal untuk entitas yang berada di bawah pengawasannya.

The Company’s financial statements have been prepared and presented in accordance with Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants (DSAK/the interpretation of financial accounting standards) and regulations of capital market regulator for entities under its supervision.

Efektif tanggal 1 Januari 2018, Perusahaan menerapkan Amandemen PSAK No. 2 (2016), “Laporan Arus Kas: Prakarsa Pengungkapan”.

Effective January 1, 2018, the Company adopted Amendments to PSAK No. 2 (2016), “Statement of Cash Flows: Disclosure Initiatives”.

Amandemen ini, mensyaratkan entitas untuk menyediakan pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi perubahan pada liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan, termasuk perubahan yang timbul dari arus kas maupun perubahan nonkas.

The amendments require entities to provide disclosures that enable users of financial statements to evaluate changes in liabilities arising from financing activities, including both changes arising from cash flows and noncash changes.

Pengungkapan yang di syaratkan Amandemen PSAK No. 2 (2016) diungkapkan pada Catatan 31 atas laporan keuangan.

The disclosure required by Amendments to PSAK No. 2 (2016) has been disclosed in Note 31.

Laporan keuangan disusun berdasarkan PSAK No. 1 (2015), “Penyajian Laporan Keuangan”, dan Amandemen PSAK No. 1 (2015), “Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan”.

The financial statements have been prepared in accordance with PSAK No. 1 (2015), “Presentation of Financial Statements”, and Amandements to PSAK No. 1 (2015), “Presentation of Financial Statements: Disclosure Initiatives”.








10

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan (lanjutan) a. Basis of Preparation of the Financial Statements

(continued)

Kebijakan akuntansi yang diterapkan selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 kecuali bagi penerapan beberapa PSAK yang telah direvisi. Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2018.

The accounting policies adopted in the preparation of he accounting policies adopted are consistent with those made in the preparation of the Company’s financial statements as of and for the year then ended December 31, 2017, except for the adoption of several amended PSAK. As disclosed further in the relevant notes, several amended and published accounting standards were adopted effective January 1, 2018.

Laporan keuangan kecuali untuk laporan arus kas, disusun berdasarkan konsep akrual dan dasar pengukuran dengan menggunakan konsep harga historis, kecuali beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

The financial statements, except for statement of cash flows, have been prepared on the accrual basis using the historical cost concept, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies for those accounts.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The statement of cash flow is prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing, and financing activities.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan.

The reporting currency used in the preparation of the financial statements is Indonesian Rupiah, which is the functional currency of the Company.

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi dan asumsi. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area dimana asumsi dan estimasi dapat berdampak signifikan terhadap laporan keuangan diungkapkan di Catatan 3.

The preparation of financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of certain critical accounting estimates. It also requires management to exercise its judgment in the process of applying the Company’s accounting policies. The areas involving a higher degree of judgment or complexity or areas where assumptions and estimates are significant to the financial statements are disclosed in Note 3.

b. Kas dan Setara Kas dan Bank yang Dibatasi

Penggunaannya b. Cash and Cash Equivalents and Restricted

Banks

Kas dan setara kas dalam laporan posisi keuangan terdiri dari kas dan bank dan deposito jangka pendek yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dan yang tidak dijaminkan serta dibatasi penggunaannya.

Cash and cash equivalents at statement of financial position consist of cash and banks and short term deposits with maturities of three months or less from the time of placement which are not pledged as collateral and are not restricted.

Bank yang dibatasi penggunaannya merupakan saldo bank yang dipergunakan untuk escrow account atas pembayaran utang bank jangka panjang dan jaminan atas fasilitas bank garansi.

Restricted banks are bank balances that are used for an escrow account for the payment of long-term bank loans and collateral for bank guarantee facilities.








10



a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan (lanjutan) a. Basis of Preparation of the Financial Statements

(continued)

Kebijakan akuntansi yang diterapkan selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 kecuali bagi penerapan beberapa PSAK yang telah direvisi. Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2018.

The accounting policies adopted in the preparation of he accounting policies adopted are consistent with those made in the preparation of the Company’s financial statements as of and for the year then ended December 31, 2017, except for the adoption of several amended PSAK. As disclosed further in the relevant notes, several amended and published accounting standards were adopted effective January 1, 2018.

Laporan keuangan kecuali untuk laporan arus kas, disusun berdasarkan konsep akrual dan dasar pengukuran dengan menggunakan konsep harga historis, kecuali beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

The financial statements, except for statement of cash flows, have been prepared on the accrual basis using the historical cost concept, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies for those accounts.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The statement of cash flow is prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing, and financing activities.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan.

The reporting currency used in the preparation of the financial statements is Indonesian Rupiah, which is the functional currency of the Company.

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi dan asumsi. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area dimana asumsi dan estimasi dapat berdampak signifikan terhadap laporan keuangan diungkapkan di Catatan 3.

The preparation of financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of certain critical accounting estimates. It also requires management to exercise its judgment in the process of applying the Company’s accounting policies. The areas involving a higher degree of judgment or complexity or areas where assumptions and estimates are significant to the financial statements are disclosed in Note 3.

b. Kas dan Setara Kas dan Bank yang Dibatasi

Penggunaannya b. Cash and Cash Equivalents and Restricted

Banks

Kas dan setara kas dalam laporan posisi keuangan terdiri dari kas dan bank dan deposito jangka pendek yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dan yang tidak dijaminkan serta dibatasi penggunaannya.

Cash and cash equivalents at statement of financial position consist of cash and banks and short term deposits with maturities of three months or less from the time of placement which are not pledged as collateral and are not restricted.

Bank yang dibatasi penggunaannya merupakan saldo bank yang dipergunakan untuk escrow account atas pembayaran utang bank jangka panjang dan jaminan atas fasilitas bank garansi.

Restricted banks are bank balances that are used for an escrow account for the payment of long-term bank loans and collateral for bank guarantee facilities.








11



c. Instrumen Keuangan c. Financial Instruments

Klasifikasi Classification

i. Aset Keuangan i. Financial Assets

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi atas aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, mengevaluasi kembali pengklarifikasian aset tersebut pada setiap akhir tahun keuangan.

Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held to maturity investments, or available for sale financial assets, as appropriate. The Company determines the classification of their financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate re-valuates the designation of such assets at each financial year end.

Aset keuangan Perusahaan terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha - neto, piutang lain-lain, dan bank yang dibatasi penggunaannya yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.

The Company’s financial assets consist of cash and cash equivalents, trade receivables - net, other receivables, and restricted banks classified as loans and receivables.

ii. Liabilitas Keuangan ii. Financial Liabilities

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, mana yang sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.

Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through of profit or loss or financial liabilities measured at amortized cost, as appropriate. The Company determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.

Liabilitas keuangan Perusahaan terdiri atas utang bank jangka pendek, utang usaha - pihak ketiga, utang lain-lain, beban masih harus dibayar, utang bank jangka panjang, utang pembiayaan, dan sewa pembiayaan yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi.

The Company’s financial liabilities consist of short-term bank loans, trade payables - third parties, other payables, accrued expenses, long-term bank loans, finance payables, and finance leases are classified as financial liabilities measured at amortized cost, as appropriate.

Pengakuan dan Pengukuran Recognition and Measurement


Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya dalam hal investasi yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset.

Financial assets are initially recognized at fair value in the case of investments not at fair value through profit or loss, plus transaction costs which are directly attributable. Measurement of financial assets after initial recognition depends on the classification of assets.

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method.

Keuntungan dan kerugian diakui sebagai laba rugi pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.

Gains and losses are recognized in profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.








12



c. Instrumen Keuangan (lanjutan) c. Financial Instruments (continued)

Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan) Recognition and Measurement (continued)


Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar, dan dalam hal liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of financial liabilities measured at amortized cost, inclusive of directly attributable transaction costs.

Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi

Financial liabilities measured at amortized cost

Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, selanjutnya setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, menggunakan suku bunga efektif kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya perolehan. Beban bunga diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian diakui pada laba rugi ketika liabilitas keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan melalui proses amortisasi.

Financial liabilities measured at amortized cost, subsequent after the initial recognition are measured at amortized cost, using the effective interest rate unless the discount effect is not material, then is stated at cost. Interest expense is recognized in profit or loss. Gains or losses are recognized in profit or loss when the financial liabilities is derecognized and through the amortization process.

Saling Hapus Instrumen Keuangan Offsetting of Financial Instruments

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.

Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.

Biaya Perolehan Diamortisasi Instrumen Keuangan

Amortized Cost of Financial Instruments

Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.

Penurunan Nilai Aset Keuangan Impairment of Financial Assets

Setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

The Company assess at the end of each reporting period whether there is any objective evidence that a financial asset or a company of financial assets is impaired. A financial asset or a company of financial assets is deemed to be impaired and impairment losses have occured if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred ‘loss event’) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the company of financial assets that can be reliably estimated.








12




Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan) Recognition and Measurement (continued)


Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar, dan dalam hal liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of financial liabilities measured at amortized cost, inclusive of directly attributable transaction costs.

Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi

Financial liabilities measured at amortized cost

Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, selanjutnya setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, menggunakan suku bunga efektif kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya perolehan. Beban bunga diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian diakui pada laba rugi ketika liabilitas keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan melalui proses amortisasi.

Financial liabilities measured at amortized cost, subsequent after the initial recognition are measured at amortized cost, using the effective interest rate unless the discount effect is not material, then is stated at cost. Interest expense is recognized in profit or loss. Gains or losses are recognized in profit or loss when the financial liabilities is derecognized and through the amortization process.

Saling Hapus Instrumen Keuangan Offsetting of Financial Instruments

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.

Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.

Biaya Perolehan Diamortisasi Instrumen Keuangan

Amortized Cost of Financial Instruments

Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.

Penurunan Nilai Aset Keuangan Impairment of Financial Assets

Setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

The Company assess at the end of each reporting period whether there is any objective evidence that a financial asset or a company of financial assets is impaired. A financial asset or a company of financial assets is deemed to be impaired and impairment losses have occured if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred ‘loss event’) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the company of financial assets that can be reliably estimated.








13




Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan) Impairment of Financial Assets (continued)

i. Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi

i. Financial assets carried at amortized cost

Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai adanya penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual atau untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual terdapat bukti penurunan nilai secara kolektif.

For financial assets carried at amortized cost, the Company first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.

Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai adanya penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Perusahaan memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

If the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a Company of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kasa masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan piutang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini. Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laba rugi.

If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the assets carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial assets original effective interest rate. If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in profit or loss.

Ketika aset tidak tertagih, nilai tercatat atas aset keuangan yang telah diturunkan nilainya dikurangi secara langsung atau jika ada suatu jumlah telah dibebankan ke akun cadangan penurunan nilai jumlah tersebut dihapusbukukan terhadap nilai tercatat aset keuangan tersebut.

When the asset becomes uncollectible, the carrying amount of the financial assets is reduced directly or if an amount was charged to the allowance account, the amounts charged to the allowance account are written off against the carrying value of the financial asset.

Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan, sepanjang nilai tercatat aset tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi.

If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed to the extent that the carrying amount of the asset does not exceed its amortized cost at the reversal date by adjusting the allowance account. The amount of the reversal is recognized in profit or loss.

Penerimaan kemudian atas piutang yang telah dihapusbukukan sebelumnya, jika pada periode berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan pada akun cadangan penurunan nilai, sedangkan jika setelah akhir periode pelaporan dikreditkan sebagai pendapatan operasional lainnya.

Subsequent recoveries of previously written off receivables, if in the current period, are credited to the allowance accounts, but if after the reporting period, are credited to other operating income.








14




Penghentian Pengakuan Derecognition


Suatu aset keuangan, atau mana yang berlaku, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis, dihentikan pengakuannya pada saat:

A financial asset, or where applicable a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets, is derecognized when:

a. hak kontraktual atas arus kas yang berasal

dari aset keuangan tersebut berakhir; atau a. the contractual rights to receive cash flows

from the financial asset have expired; or

b. Perusahaan mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan (i) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.

b. the Company has transferred its contractual rights to receive cash flows from the financial asset or has assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement and either (i) has transferred substantially all the risks and rewards of the financial asset, or (ii) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset, but has transferred control of the financial asset.

Ketika Perusahaan telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari aset atau telah menandatangani kesepakatan pelepasan (pass through arrangement), dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, maupun mentransfer pengendalian atas aset, aset tersebut diakui sejauh keterlibatan berkelanjutan Perusahaan terhadap aset keuangan tersebut.

When the Company has transferred its rights to receive cash flows from an asset or has entered into a pass-through arrangement, and has neither transferred nor retained substantially all of the risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Company’s continuing involvement in the asset.

Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah dari jumlah tercatat aset dan jumlah maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali.

Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Company could be required to repay.

Dalam hal ini, Perusahaan juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer dan liabilitas terkait diukur dengan dasar yang mencerminkan hak dan liabilitas yang masih dimiliki Perusahaan.

In that case, the Company also recognizes an associated liability. The transferred asset and the associated liability are measured on a basis that reflects the rights and obligations that the Company has retained.

Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk setiap aset baru yang diperoleh dikurangi setiap liabilitas baru yang harus ditanggung; dan (ii) setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas harus diakui pada laba rugi.

On derecognition of a financial asset in its entirely, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new asset obtained less any new liability assumed; and (ii) any cumulative gain or loss that has been recognized directly in equity is recognized in profit or loss.








14




Penghentian Pengakuan Derecognition


Suatu aset keuangan, atau mana yang berlaku, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis, dihentikan pengakuannya pada saat:

A financial asset, or where applicable a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets, is derecognized when:

a. hak kontraktual atas arus kas yang berasal

dari aset keuangan tersebut berakhir; atau a. the contractual rights to receive cash flows

from the financial asset have expired; or

b. Perusahaan mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan (i) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.

b. the Company has transferred its contractual rights to receive cash flows from the financial asset or has assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement and either (i) has transferred substantially all the risks and rewards of the financial asset, or (ii) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset, but has transferred control of the financial asset.

Ketika Perusahaan telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari aset atau telah menandatangani kesepakatan pelepasan (pass through arrangement), dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, maupun mentransfer pengendalian atas aset, aset tersebut diakui sejauh keterlibatan berkelanjutan Perusahaan terhadap aset keuangan tersebut.

When the Company has transferred its rights to receive cash flows from an asset or has entered into a pass-through arrangement, and has neither transferred nor retained substantially all of the risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Company’s continuing involvement in the asset.

Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah dari jumlah tercatat aset dan jumlah maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali.

Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Company could be required to repay.

Dalam hal ini, Perusahaan juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer dan liabilitas terkait diukur dengan dasar yang mencerminkan hak dan liabilitas yang masih dimiliki Perusahaan.

In that case, the Company also recognizes an associated liability. The transferred asset and the associated liability are measured on a basis that reflects the rights and obligations that the Company has retained.

Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk setiap aset baru yang diperoleh dikurangi setiap liabilitas baru yang harus ditanggung; dan (ii) setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas harus diakui pada laba rugi.

On derecognition of a financial asset in its entirely, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new asset obtained less any new liability assumed; and (ii) any cumulative gain or loss that has been recognized directly in equity is recognized in profit or loss.








15




Penghentian Pengakuan (lanjutan) Derecognition (continued)


Liabillitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

A financial liabilities is derecognized when the liabilities specified in the contract is discontinued or cancelled or expired.

Ketika liabilitas keuangan saat ini digantikan dengan yang lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui sebagai laba rugi.

When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss.

d. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi d. Transaction with Related Parties

Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan:

A related party is a person or entity that is related to the Company:

a. Orang atau anggota keluarga dekatnya yang

mempunyai relasi dengan Perusahaan jika orang tersebut: (i) memiliki pengendalian atau pengendalian

bersama atas Perusahaan; (ii) memiliki pengaruh signifikan atas

Perusahaan ; atau (iii) personil manajemen kunci Perusahaan atau

entitas induk Perusahaan.

a. A person or a close member of that person’s family is related to the Company if that person: (i) has control or joint control over the

Company; (ii) has significant influence over the Company;

or (iii) is a member of the key management

personnel of the Company or of a parent of the Company.

b. Suatu entitas berelasi dengan Perusahaan jika

memenuhi salah satu hal berikut: (i) entitas dan Perusahaan adalah anggota dari

kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lainnya).

(ii) satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).

(iii) kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.

(iv) satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.

(v) entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan Perusahaan.

(vi) entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf a).

(vii) orang yang diidentifikasi dalam huruf a) 1) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

b. An entity is related to the Company if any of the following conditions applies: (i) the entity and the Company are members of

the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).

(ii) one entity is an associate or joint venture of

the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).

(iii) both entities are joint ventures of the same third party.

(iv) one entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.

(v) the entity is a post-employment defined benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the Company.

(vi) the entity is controlled or jointly controlled by a person identified in a).

(vii) a person identified in a) 1) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).








16



d. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi (lanjutan) d. Transaction with Related Parties (continued)

(viii) entitas, atau anggota dari kelompok yang mana entitas merupakan bagian dari kelompok tersebut, menyediakan jasa personil manajemen kunci kepada Perusahaan atau kepada entitas induk dari Perusahaan.

(viii) entity, or any member of a group of which it is a part, provides key management personnel services to the Company or to the parent of the Company.

Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan

yang disetujui oleh kedua belah pihak. Beberapa persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan persyaratan yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.

The transactions are made based on terms agreed by the parties. Such terms may not be the same as those of the transactions between unrelated parties.

Seluruh transaksi dan saldo dengan pihak-pihak

berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant notes herein.

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto.

Inventories are valued at lower of cost or net realizable value.

Nilai realisasi neto ditentukan berdasarkan taksiran harga jual dalam kegiatan usaha biasa setelah dikurangi dengan taksiran beban yang diperlukan untuk menyelesaikan dan menjual persediaan tersebut.

Net realizable value are determined based on the estimated selling price in the ordinary course of business less estimated costs necessary to complete and sell the inventories.

Penyisihan untuk penurunan nilai, ditentukan berdasarkan penelaahan atas kondisi persediaan pada akhir tahun untuk menyesuaikan nilai persediaan ke nilai realisasi bersih.

Allowance for impairment is determined based on a review of the condition of inventories at the end of year to adjust the carrying value of inventories to net realizable value.

f. Beban Dibayar di Muka f. Prepaid Expenses Beban dibayar di muka diamortisasi selama manfaat

masing-masing beban dengan menggunakan metode garis lurus dan dibebankan selama umur manfaatnya.

Prepaid expenses are amortized over the periods benefited of each expense using the straight-line method and charged to operations over the useful lives.

g. Investasi pada Entitas Asosiasi g. Investment in Associate Investasi Perusahaan pada Entitas Asosiasi dicatat

dengan mengunakan metode ekuitas. Entitas Asosiasi adalah Entitas dimana Perusahaan mempunyai pengaruh signifikan. Dalam metode ekuitas, biaya investasi ditambah atau dikurangi dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi bersih, dan dikurangi dividen yang diterima dari investee sejak tanggal perolehan.

The Company’s investment in its Associate is accounted for using the equity method. An Associate is an Entity in which the Company has significant influence. Under the equity method, the cost of investment is increased or decreased by the Company’s share in net earnings or losses of, and dividends received from the investee since the date of acquisition.

Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain

mencerminkan bagian atas hasil operasi dari Entitas Asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari Entitas Asosiasi, Perusahaan mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika berkaitan, dalam laporan perubahan ekuitas. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Perusahaan dengan Entitas Asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan Perusahaan pada Entitas Asosiasi.

The statement of profit or loss and other comprehensive income reflects the results of operations of the Associate. If there has been a change recognized directly in the equity of the Associate, the Company recognizes its share of any such changes and discloses this, when applicable, in the statement of changes in equity. Unrealized gains or losses resulting from transactions between the Company and the Associate are eliminated to the extent of the Company's interest in the Associate.

e. Persediaan e. Inventories








16



d. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi (lanjutan) d. Transaction with Related Parties (continued)

(viii) entitas, atau anggota dari kelompok yang mana entitas merupakan bagian dari kelompok tersebut, menyediakan jasa personil manajemen kunci kepada Perusahaan atau kepada entitas induk dari Perusahaan.

(viii) entity, or any member of a group of which it is a part, provides key management personnel services to the Company or to the parent of the Company.

Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan

yang disetujui oleh kedua belah pihak. Beberapa persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan persyaratan yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.

The transactions are made based on terms agreed by the parties. Such terms may not be the same as those of the transactions between unrelated parties.

Seluruh transaksi dan saldo dengan pihak-pihak

berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant notes herein.

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto.

Inventories are valued at lower of cost or net realizable value.

Nilai realisasi neto ditentukan berdasarkan taksiran harga jual dalam kegiatan usaha biasa setelah dikurangi dengan taksiran beban yang diperlukan untuk menyelesaikan dan menjual persediaan tersebut.

Net realizable value are determined based on the estimated selling price in the ordinary course of business less estimated costs necessary to complete and sell the inventories.

Penyisihan untuk penurunan nilai, ditentukan berdasarkan penelaahan atas kondisi persediaan pada akhir tahun untuk menyesuaikan nilai persediaan ke nilai realisasi bersih.

Allowance for impairment is determined based on a review of the condition of inventories at the end of year to adjust the carrying value of inventories to net realizable value.

f. Beban Dibayar di Muka f. Prepaid Expenses Beban dibayar di muka diamortisasi selama manfaat

masing-masing beban dengan menggunakan metode garis lurus dan dibebankan selama umur manfaatnya.

Prepaid expenses are amortized over the periods benefited of each expense using the straight-line method and charged to operations over the useful lives.

g. Investasi pada Entitas Asosiasi g. Investment in Associate Investasi Perusahaan pada Entitas Asosiasi dicatat

dengan mengunakan metode ekuitas. Entitas Asosiasi adalah Entitas dimana Perusahaan mempunyai pengaruh signifikan. Dalam metode ekuitas, biaya investasi ditambah atau dikurangi dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi bersih, dan dikurangi dividen yang diterima dari investee sejak tanggal perolehan.

The Company’s investment in its Associate is accounted for using the equity method. An Associate is an Entity in which the Company has significant influence. Under the equity method, the cost of investment is increased or decreased by the Company’s share in net earnings or losses of, and dividends received from the investee since the date of acquisition.

Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain

mencerminkan bagian atas hasil operasi dari Entitas Asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari Entitas Asosiasi, Perusahaan mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika berkaitan, dalam laporan perubahan ekuitas. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Perusahaan dengan Entitas Asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan Perusahaan pada Entitas Asosiasi.

The statement of profit or loss and other comprehensive income reflects the results of operations of the Associate. If there has been a change recognized directly in the equity of the Associate, the Company recognizes its share of any such changes and discloses this, when applicable, in the statement of changes in equity. Unrealized gains or losses resulting from transactions between the Company and the Associate are eliminated to the extent of the Company's interest in the Associate.

e. Persediaan e. Inventories








17



g. Investasi pada Entitas Asosiasi (lanjutan) g. Investment in Associate (continued) Bagian laba Entitas Asosiasi ditampilkan pada

laporan laba atau rugi, yang merupakan laba yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham entitas asosiasi dan merupakan laba setelah pajak kepentingan nonpengendali di entitas anak dari Entitas Asosiasi.

The share of profit of an Associate is shown on the face of the profit or loss. This is the profit attributable to equity holders of the associate and therefore is profit after tax NCI in the subsidiaries of the Associate.

Laporan keuangan Entitas Asosiasi disusun dengan

mengunakan periode pelaporan yang sama dengan Perusahaan.

The financial statements of the Associate are prepared on the same reporting period as the Company.

Perusahaan menentukan apakah perlu untuk

mengakui tambahan penurunan nilai atas investasi Perusahaan pada Entitas Asosiasi. Perusahaan menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi pada Entitas Asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Perusahaan menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi pada Entitas Asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laba rugi.

The Company determines whether it is necessary to recognize an additional impairment loss on the Company’s investment in its Associate. The Company determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the Associate is impaired. If this is the case, the Company calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the investment in Associate and its carrying value, and recognizes the amount in profit or loss.

Jika bagian Perusahaan atas rugi Entitas Asosiasi

sama dengan atau melebihi kepentingannya pada Entitas Asosiasi, maka Perusahaan menghentikan pengakuan bagiannya atas rugi lebih lanjut. Kepentingan pada Entitas Asosiasi adalah jumlah tercatat investasi pada Entitas Asosiasi dengan metode ekuitas ditambah dengan setiap kepentingan jangka panjang yang secara substansi, membentuk bagian investasi neto investor pada Entitas Asosiasi.

If the Company’s share of losses of an Associate equals or exceeds its interest in the Associate, the Company discontinue to recognize its share of further losses. The interest in an Associate is the carrying amount of the investment in the Associate under the equity method together with any long - term interest that, in substance, formed part of the investor’s net investment in the Associate.

h. Aset Tetap h. Fixed Assets

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya perbaikan dan pemeliharaan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya.

Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and any impairment loss. Cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when the cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the assets as a replacement if the recognition criteria are met. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in profit or loss as incurred.

Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap, sebagai berikut:

Depreciation is computed using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets as follows:

Tahun/ Year Bangunan 20 Buildings Kapal 20 Vessels Mesin dan peralatan 4 - 16 Machineries and equipment Kendaraan 4 - 8 Vehicles








18



h. Aset Tetap (lanjutan) h. Fixed Assets (continued)

Tanah dinyatakan berdasarkan harga perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset tanah. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaharuan legal hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.

Land is stated at cost and not depreciated. Costs associated with the acquisition of legal right of land when the land was first acquired are recognized as part of the cost of land. Costs associated with the extension or renewal of legal right of land are recognized as an intangible asset and amortized over the legal life of the land rights or economic life of the land, whichever is shorter.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset diakui dalam laporan laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

The carrying value of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use. Any gain or loss arising on derecognition of the assets is charged to profit or loss in the year the assets is derecognized.

Nilai residu, estimasi masa manfaat dan metode penyusutan direview dan disesuaikan, setiap akhir tahun, bila diperlukan.

The residual values, estimated useful lives, and depreciation method are reviewed and adjusted, at year end, if necessary.

Aset tetap dalam pembangunan merupakan aset tetap dalam tahap penyelesaian, yang dinyatakan pada biaya perolehan dan tidak disusutkan. Akumulasi biaya akan direklasifikasi ke akun aset tetap yang bersangkutan dan akan disusutkan pada saat konstruksi selesai secara substansial dan aset tersebut telah siap digunakan sesuai tujuannya.

Construction in progress represents fixed assets under construction which is stated at cost and is not depreciated. The accumulated costs will be reclassified to the respective fixed assets account and will be depreciated when the construction is substantially completed and the asset is ready for its intended use.

i. Penurunan Nilai Aset Nonkeuangan i. Impairment of Nonfinancial Assets

Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan

menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Perusahaan membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.

The Company assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset is required, the Company makes an estimate of the asset’s recoverable amount.

Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (UPK) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya.

An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or Cash Generating Units (CGU)’s fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or a company of assets. If the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount.

Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar terkini atas nilai waktu dari uang dan risiko spesifik dari aset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Perusahaan menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikasi nilai wajar yang tersedia.

In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used by the Company to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.








18



h. Aset Tetap (lanjutan) h. Fixed Assets (continued)

Tanah dinyatakan berdasarkan harga perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset tanah. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaharuan legal hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.

Land is stated at cost and not depreciated. Costs associated with the acquisition of legal right of land when the land was first acquired are recognized as part of the cost of land. Costs associated with the extension or renewal of legal right of land are recognized as an intangible asset and amortized over the legal life of the land rights or economic life of the land, whichever is shorter.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset diakui dalam laporan laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

The carrying value of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use. Any gain or loss arising on derecognition of the assets is charged to profit or loss in the year the assets is derecognized.

Nilai residu, estimasi masa manfaat dan metode penyusutan direview dan disesuaikan, setiap akhir tahun, bila diperlukan.

The residual values, estimated useful lives, and depreciation method are reviewed and adjusted, at year end, if necessary.

Aset tetap dalam pembangunan merupakan aset tetap dalam tahap penyelesaian, yang dinyatakan pada biaya perolehan dan tidak disusutkan. Akumulasi biaya akan direklasifikasi ke akun aset tetap yang bersangkutan dan akan disusutkan pada saat konstruksi selesai secara substansial dan aset tersebut telah siap digunakan sesuai tujuannya.

Construction in progress represents fixed assets under construction which is stated at cost and is not depreciated. The accumulated costs will be reclassified to the respective fixed assets account and will be depreciated when the construction is substantially completed and the asset is ready for its intended use.

i. Penurunan Nilai Aset Nonkeuangan i. Impairment of Nonfinancial Assets

Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan

menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Perusahaan membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.

The Company assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset is required, the Company makes an estimate of the asset’s recoverable amount.

Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (UPK) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya.

An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or Cash Generating Units (CGU)’s fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or a company of assets. If the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount.

Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar terkini atas nilai waktu dari uang dan risiko spesifik dari aset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Perusahaan menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikasi nilai wajar yang tersedia.

In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used by the Company to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.








19



i. Penurunan Nilai Aset Nonkeuangan (lanjutan) i. Impairment of Nonfinancial Assets (continued)

Kerugian penurunan nilai dari operasi yang dilanjutkan, jika ada, diakui pada laba rugi sesuai dengan kategori beban yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.

Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in profit or loss under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.

Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk suatu aset mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.

An assessment is made at each reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated.

Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk suatu aset dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui sebagai laba atau rugi.

A previously recognized impairment loss for an asset is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in profit or loss.

j. Imbalan Kerja Karyawan j. Employee Benefits

Perusahaan mengakui kewajiban imbalan kerja yang tidak didanai sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003, tanggal 25 Maret 2003. Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”. PSAK revisi ini, antara lain, menghapus mekanisme koridor, mengatur pengakuan biaya jasa lalu serta mengatur beberapa pengungkapan tambahan.

The Company recognized unfunded employee benefits liability in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (the “Labor Law”). The Company applied PSAK No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”. The revised PSAK, among others, removes the corridor mechanism, stipulates that all past services costs are recognized and requires certain additional disclosures.

Seluruh pengukuran kembali, terdiri atas keuntungan

dan kerugian aktuarial dan hasil atas aset dana pensiun (tidak termasuk bunga bersih) diakui langsung melalui penghasilan komprehensif lainnya dengan tujuan agar aset atau kewajiban pensiun neto diakui dalam laporan posisi keuangan untuk mencerminkan nilai penuh dari defisit dan surplus dana pensiun. Pengukuran kembali tidak direklasifikasi ke laba atau rugi pada periode berikutnya.

All remeasurements, comprising of actuarial gains and losses, and the return of plan assets (excluding net interest) are recognized immediately through other comprehensive income in order for the net pension asset or liability recognized in the statement of financial position to reflect the full value of the plan deficit and surplus. Remeasurements are not reclassified to profit or loss in subsequent periods.

Seluruh biaya jasa lalu diakui pada saat yang lebih

dulu antara ketika amandemen/kurtailmen terjadi atau ketika biaya restrukturisasi atau pemutusan hubungan kerja diakui.

All past service costs are recognized at the earlier of when the amendment or curtailment occurs and when the related restructuring or termination costs are recognized.

Bunga neto dihitung dengan menggunakan tingkat

diskonto terhadap liabilitas atau aset imbalan pasti neto. Biaya jasa terdiri dari biaya jasa kini dan biaya jasa lalu, keuntungan dan kerugian kurtailmen dan penyelesaian tidak rutin, jika ada. Beban atau pendapatan bunga neto, dan biaya jasa diakui dalam laba atau rugi.

Net interest is calculated by applying the discount rate to the net defined benefit liability or asset. Service cost comprise current service costs and past service cost, gains and losses on curtailments and non-routine settlements, if any. Net interest expense or income, and service costs are recognized in profit or loss.








20



k. Pengakuan Pendapatan dan Beban k. Revenue and Expense Recognition

Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh Perusahaan dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”). Kriteria khusus pengakuan berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan dan beban diakui:

Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Company and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates and Value Added Taxes (“VAT”). The following specific recognition criteria must also be met before revenue and expense are recognized:

Penjualan barang Sale of goods

Pendapatan dari penjualan yang timbul dari pengiriman fisik produk-produk Perusahaan diakui bila risiko dan manfaat yang signifikan telah berpindah kepada pembeli, yang pada umumnya terjadi pada saat yang bersamaan dengan pengiriman dan penerimaan barang.

Revenue from sales arising from physical delivery of the Company’s products is recognized when the significant risks and rewards of ownership of the goods have passed to the buyer, which generally coincide with their delivery and acceptance.

Pendapatan dan beban bunga Interest income and expense

Untuk semua instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pendapatan atau beban bunga dicatat dengan menggunakan metode suku bunga efektif (SBE), yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat, sebesar nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan.

For all financial instruments measured at amortized cost, interest income or expense is recorded using the effective interest rate, which is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or a shorter period, where appropriate, to the net carrying amount of the financial asset or liability.

Beban Expenses

Beban diakui pada saat terjadinya (dasar akrual). Expenses are recognized when incurred (accrual

basis). l. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing l. Foreign Currency Transactions and Balances

Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam mata uang fungsional berdasarkan nilai tukar yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.

Transactions involving foreign currencies are recorded in the functional currency at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At statement of financial position date, monetary assets and liabilites denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the prevailing exchange rates at such date and the resulting gains or losses are credited or charged to current operations.

Pada tanggal 31 December 2018 dan 2017, nilai tukar yang digunakan adalah sebagai berikut, yang dihitung berdasarkan rata-rata kurs beli dan jual dari kurs transaksi Bank Indonesia pada tanggal tersebut:

As of December 31, 2018 and 2017, the exchange rate used is as follows, which is calculated based on the average buying and selling rate of Bank Indonesia transaction rate on that date:

2018 2017

Dolar Amerika Serikat/United States Dollar (USD) 14.481 13.548 Yen Jepang/Japanese Yen (JPY) 131 120








20



k. Pengakuan Pendapatan dan Beban k. Revenue and Expense Recognition

Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh Perusahaan dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”). Kriteria khusus pengakuan berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan dan beban diakui:

Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Company and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates and Value Added Taxes (“VAT”). The following specific recognition criteria must also be met before revenue and expense are recognized:

Penjualan barang Sale of goods

Pendapatan dari penjualan yang timbul dari pengiriman fisik produk-produk Perusahaan diakui bila risiko dan manfaat yang signifikan telah berpindah kepada pembeli, yang pada umumnya terjadi pada saat yang bersamaan dengan pengiriman dan penerimaan barang.

Revenue from sales arising from physical delivery of the Company’s products is recognized when the significant risks and rewards of ownership of the goods have passed to the buyer, which generally coincide with their delivery and acceptance.

Pendapatan dan beban bunga Interest income and expense

Untuk semua instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pendapatan atau beban bunga dicatat dengan menggunakan metode suku bunga efektif (SBE), yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat, sebesar nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan.

For all financial instruments measured at amortized cost, interest income or expense is recorded using the effective interest rate, which is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or a shorter period, where appropriate, to the net carrying amount of the financial asset or liability.

Beban Expenses

Beban diakui pada saat terjadinya (dasar akrual). Expenses are recognized when incurred (accrual

basis). l. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing l. Foreign Currency Transactions and Balances

Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam mata uang fungsional berdasarkan nilai tukar yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.

Transactions involving foreign currencies are recorded in the functional currency at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At statement of financial position date, monetary assets and liabilites denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the prevailing exchange rates at such date and the resulting gains or losses are credited or charged to current operations.

Pada tanggal 31 December 2018 dan 2017, nilai tukar yang digunakan adalah sebagai berikut, yang dihitung berdasarkan rata-rata kurs beli dan jual dari kurs transaksi Bank Indonesia pada tanggal tersebut:

As of December 31, 2018 and 2017, the exchange rate used is as follows, which is calculated based on the average buying and selling rate of Bank Indonesia transaction rate on that date:

2018 2017

Dolar Amerika Serikat/United States Dollar (USD) 14.481 13.548 Yen Jepang/Japanese Yen (JPY) 131 120








21



m. Sewa m. Lease

Perusahaan mengklasifikasikan sewa berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewa pembiayaan berada pada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksi dari pada bentuk kontraknya.

The Company classifies leases based on the extent to which risks and rewards incidental to the ownership of a leased asset are vested upon the lessor or the lessee, and the substance of the transaction rather than the form of the contract.

Sewa Operasi - sebagai Lessee Operating Lease - as Lessee

Sewa dimana seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset secara signifikan berada pada lessor diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa dalam sewa operasi dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain secara garis lurus selama masa sewa.

Leases in which a significant portion of the risks and rewards incidental to ownership are retained by the lessor are classified as operating leases. Payments made under operating leases are charged to profit or loss on a straight-line basis over the period of the lease.

Sewa Pembiayaan - sebagai Lessee Finance Lease - as Lessee

Sewa dimana Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat terkait dengan pemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai wajar aset sewaan dan nilai kini dari pembayaran sewa minimum.

Leases whereby the Company has substantially all risks and rewards incidental to ownership are classified as finance leases. Finance leases are capitalized at the lease commencement at the lower of the fair value of the leased assets and the present value of the minimum lease payment.

Setiap pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo pembiayaan. Jumlah kewajiban sewa, dikurangi beban keuangan disajikan sebagai hutang jangka panjang. Unsur bunga dalam biaya keuangan dibebankan di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain setiap periode selama masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya.

Each lease payment is allocated between the liability and finance charges so as to achieve a constant rate on the outstanding balance. The corresponding rental obligations, net of finance charges, are included in non-current finance lease payables. The interest element of the finance cost is charged to profit or loss over the lease period so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability for each period. The fixed asset acquired under finance lease is depreciated over the shorter of the useful life of the asset and the lease term.

n. Pajak Penghasilan n. Income Taxes

Beban pajak terdiri dari pajak kini dan tangguhan.

Beban pajak diakui dalam laba rugi kecuali untuk transaksi yang berhubungan dengan transaksi diakui langsung ke ekuitas, dalam hal ini diakui sebagai penghasilan komprehensif lainnya.

Income tax expense comprises current and deferred tax. Income tax expense is recognized in profit or loss except to the extent that it relates to items recognized directly in equity, in which case it is recognized in other comprehensive income.

Pajak Kini Current Tax

Beban pajak kini dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku pada tanggal pelaporan keuangan, dan ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang dilaporkan di Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) sehubungan dengan situasi dimana aturan pajak yang berlaku membutuhkan interpretasi. Jika perlu, manajemen menentukan provisi berdasarkan jumlah yang diharapkan akan dibayar kepada otoritas pajak.

Current tax expense is calculated using tax rates that have been enacted or substantively enacted at end of the reporting period, and is provided based on the estimated taxable income for the year. Management periodically evaluates positions taken in tax returns with respect to situations in which applicable tax regulation is subject to interpretation. It establishes provision where appropriate on the basis of amounts expected to be paid to the tax authorities.








22



n. Pajak Penghasilan (lanjutan) n. Income Taxes (continued)

Pajak Kini (lanjutan) Current Tax (continued)

Kekurangan atau kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan dicatat sebagai bagian dari beban pajak kini dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima. Jika Perusahaan mengajukan keberatan, Perusahaan mempertimbangkan apakah besar kemungkinan otoritas pajak akan menerima keberatan tersebut dan merefleksikan dampaknya terhadap liabilitas perpajakan Perusahaan.

Underpayment or overpayment of corporate income tax are presented as part of current income tax expense in the statement of profit or loss and other comprehensive income. Amendments to tax obligations are recorded when a tax assessment letter is received. If the Company files an appeal, the Company considers whether it is probable that a taxation authority will accept the appeal and reflect its effect on the Company’s tax obligations.

Pajak Tangguhan Deferred Tax

Pajak tangguhan diukur dengan metode liabilitas atas beda waktu pada tanggal pelaporan antara dasar pengenaan pajak untuk aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dengan beberapa pengecualian. Aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan rugi fiskal apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba kena pajak pada masa mendatang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer dan rugi fiskal.

Deferred tax is provided using the liability method on temporary differences at the reporting date between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial reporting purposes. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences with certain exceptions. Deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and tax losses carry-forward to the extent that it is probable that taxable income will be available in future years against which the deductible temporary differences and tax losses carry-forward can be utilized.

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan, dan mengurangi jumlah tercatat jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan. Aset pajak tangguhan yang belum diakui dinilai kembali pada setiap akhir periode pelaporan dan diakui sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak mendatang akan memungkinkan aset pajak tangguhan tersedia untuk dipulihkan.

The carrying amount of a deferred tax asset is reviewed at each reporting date and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable income will be available to allow all or part of the benefit of that deferred tax asset to be utilized. Unrecognized deferred tax assets are reassessed at each reporting date and are recognized to the extent that it has become probable that future taxable income will allow the deferred tax assets to be recovered.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung berdasarkan tarif yang akan dikenakan pada periode saat aset direalisasikan atau liabilitas tersebut diselesaikan, berdasarkan undang-undang pajak yang berlaku atau berlaku secara substantif pada akhir periode laporan keuangan. Pengaruh pajak terkait dengan penyisihan dan/atau pemulihan semua perbedaan temporer selama tahun berjalan, termasuk pengaruh perubahan tarif pajak, dikreditkan atau dibebankan pada periode operasi berjalan untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax laws that have been enacted or substantively enacted at the end of reporting period. The related tax effects of the provisions for and/or reversals of all temporary differences during the year, including the effect of change in tax rates, are credited or charged to current period operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan secara saling hapus saat hak yang dapat dipaksakan secara hukum ada untuk saling hapus aset pajak kini dan liabilitas pajak kini, atau aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan berkaitan dengan entitas kena pajak yang sama, atau Perusahaan bermaksud untuk menyelesaikan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.

Deferred tax assets and liabilities are offset when a legally enforceable right exists to offset current tax assets against current tax liabilities, or the deferred tax assets and the deferred tax liabilities relate to the same taxable entity, or the Company intends to settle its current assets and liabilities on a net basis.








22



n. Pajak Penghasilan (lanjutan) n. Income Taxes (continued)

Pajak Kini (lanjutan) Current Tax (continued)

Kekurangan atau kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan dicatat sebagai bagian dari beban pajak kini dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima. Jika Perusahaan mengajukan keberatan, Perusahaan mempertimbangkan apakah besar kemungkinan otoritas pajak akan menerima keberatan tersebut dan merefleksikan dampaknya terhadap liabilitas perpajakan Perusahaan.

Underpayment or overpayment of corporate income tax are presented as part of current income tax expense in the statement of profit or loss and other comprehensive income. Amendments to tax obligations are recorded when a tax assessment letter is received. If the Company files an appeal, the Company considers whether it is probable that a taxation authority will accept the appeal and reflect its effect on the Company’s tax obligations.

Pajak Tangguhan Deferred Tax

Pajak tangguhan diukur dengan metode liabilitas atas beda waktu pada tanggal pelaporan antara dasar pengenaan pajak untuk aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dengan beberapa pengecualian. Aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan rugi fiskal apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba kena pajak pada masa mendatang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer dan rugi fiskal.

Deferred tax is provided using the liability method on temporary differences at the reporting date between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial reporting purposes. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences with certain exceptions. Deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and tax losses carry-forward to the extent that it is probable that taxable income will be available in future years against which the deductible temporary differences and tax losses carry-forward can be utilized.

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan, dan mengurangi jumlah tercatat jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan. Aset pajak tangguhan yang belum diakui dinilai kembali pada setiap akhir periode pelaporan dan diakui sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak mendatang akan memungkinkan aset pajak tangguhan tersedia untuk dipulihkan.

The carrying amount of a deferred tax asset is reviewed at each reporting date and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable income will be available to allow all or part of the benefit of that deferred tax asset to be utilized. Unrecognized deferred tax assets are reassessed at each reporting date and are recognized to the extent that it has become probable that future taxable income will allow the deferred tax assets to be recovered.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung berdasarkan tarif yang akan dikenakan pada periode saat aset direalisasikan atau liabilitas tersebut diselesaikan, berdasarkan undang-undang pajak yang berlaku atau berlaku secara substantif pada akhir periode laporan keuangan. Pengaruh pajak terkait dengan penyisihan dan/atau pemulihan semua perbedaan temporer selama tahun berjalan, termasuk pengaruh perubahan tarif pajak, dikreditkan atau dibebankan pada periode operasi berjalan untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax laws that have been enacted or substantively enacted at the end of reporting period. The related tax effects of the provisions for and/or reversals of all temporary differences during the year, including the effect of change in tax rates, are credited or charged to current period operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan secara saling hapus saat hak yang dapat dipaksakan secara hukum ada untuk saling hapus aset pajak kini dan liabilitas pajak kini, atau aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan berkaitan dengan entitas kena pajak yang sama, atau Perusahaan bermaksud untuk menyelesaikan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.

Deferred tax assets and liabilities are offset when a legally enforceable right exists to offset current tax assets against current tax liabilities, or the deferred tax assets and the deferred tax liabilities relate to the same taxable entity, or the Company intends to settle its current assets and liabilities on a net basis.








23



o. Informasi Segmen o. Segment Information

Segmen adalah komponen yang dapat dibedakan dari Perusahaan yang terlibat baik dalam menyediakan produk-produk tertentu (segmen usaha), atau dalam menyediakan produk dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.

A segment is a distinguishable component of the Company that is engaged either in providing certain products (business segment), or in providing products within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from those of other segments.

Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai terhadap segmen tersebut.

Segment revenue, expenses, result, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment.

p. Peristiwa Setelah Tanggal Pelaporan p. Events After Reporting Date

Peristiwa setelah akhir periode yang memerlukan penyesuaian dan menyediakan informasi tambahan tentang posisi Perusahaan pada tanggal pelaporan (adjusting event) tercermin dalam laporan keuangan.

Post period-end events that need adjustments and provide additional information about the Company position at the reporting date (adjusting event) are reflected in the financial statements.

Peristiwa setelah akhir periode yang tidak memerlukan penyesuaian diungkapkan dalam laporan keuangan apabila material.

Any post period-end event that is not an adjusting event is disclosed in the notes to the financial statements when material.

q. Laba per Saham q. Earnings per Share

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi total laba tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

Basic earnings per share are computed by dividing the total income for the year by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the year.

r. Penyesuaian Tahunan 2017 r. 2017 Annual Improvements

Perusahaan menerapkan penyesuaian-penyesuaian tahun 2017, berlaku efektif tanggal 1 Januari 2018 sebagai berikut:

The Company adopted the following 2017 annual improvements effective onJanuary 1, 2018:

- PSAK No. 15 (Penyesuaian 2017) - "Investasi pada

Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama” - PSAK No. 15 (2017 Improvement) - “Investment

in associates and Joint Ventures”

Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa pada saat pengakuan awal entitas dapat memilih untuk mengukur investee-nya pada nilai wajar atas dasar investasi-per-investasi.

This improvement clarified that at initial recognition the entity may elect to measure its investee at fair value on the basis of investment-per-investment.

Penerapan dari penyesuaian-penyesuaian tahunan

2017 tidak memiliki dampak signifikan terhadap laporan keuangan.

The adoption of the 2017 annual improvements has no significant impact on the financial statements.








24

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI

3. USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS

Penyusunan laporan keuangan Perusahaan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam tahun pelaporan berikutnya.

The preparation of the Company’s financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods.

Pertimbangan Judgments

Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, manajemen telah membuat keputusan berikut, yang memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:

In the process of applying the Company’s accounting policies, management has made the following decisions, which have the most significant effect on the amounts recognized in the financial statements:

Klasifikasi Instrumen Keuangan Classification of Financial Instruments

Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2014) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 2c.

The Company determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2014). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Company accounting policies disclosed in Note 2c.

Penentuan Mata Uang Fungsional Determination of Functional Currency

Mata uang fungsional Perusahaan adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer tempat Perusahaan beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi penjualan dan beban dari produk yang diberikan. Berdasarkan penilaian manajemen Perusahaan, mata uang fungsional Perusahaan adalah Rupiah.

The Company’s functional currency are currency from primary economic environment in which the Company operates. It is the currency that mainly influences the revenue and cost of given product. Based on the Company’s management assessment, the Company’s functional currency is Rupiah.

Penyisihan Penurunan Nilai dan Persediaan Usang Allowance of Impairment and Obsolescence of

Inventories

Penyisihan penurunan nilai dan persediaan usang diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Penyisihan penurunan nilai dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi.

Allowance for impairment and obsolescence of inventories are estimated based on provided facts and circumstances, including but not limited to, the physical condition of inventories held, market price, estimated completion cost, and estimated costs incurred for selling of inventories. Obsolescence of inventories are re-evaluated and adjusted as additional information receive affects the estimated amounts.

Penyisihan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha Allowance for Impairment of Trade Receivables

Perusahaan mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi yang spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan. Provisi yang spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan penurunan nilai piutang.

The Company evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Company uses judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Company expects to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment of trade receivables.








24

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI

3. USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS

Penyusunan laporan keuangan Perusahaan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam tahun pelaporan berikutnya.

The preparation of the Company’s financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods.

Pertimbangan Judgments

Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, manajemen telah membuat keputusan berikut, yang memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:

In the process of applying the Company’s accounting policies, management has made the following decisions, which have the most significant effect on the amounts recognized in the financial statements:

Klasifikasi Instrumen Keuangan Classification of Financial Instruments

Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2014) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 2c.

The Company determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2014). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Company accounting policies disclosed in Note 2c.

Penentuan Mata Uang Fungsional Determination of Functional Currency

Mata uang fungsional Perusahaan adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer tempat Perusahaan beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi penjualan dan beban dari produk yang diberikan. Berdasarkan penilaian manajemen Perusahaan, mata uang fungsional Perusahaan adalah Rupiah.

The Company’s functional currency are currency from primary economic environment in which the Company operates. It is the currency that mainly influences the revenue and cost of given product. Based on the Company’s management assessment, the Company’s functional currency is Rupiah.

Penyisihan Penurunan Nilai dan Persediaan Usang Allowance of Impairment and Obsolescence of

Inventories

Penyisihan penurunan nilai dan persediaan usang diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Penyisihan penurunan nilai dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi.

Allowance for impairment and obsolescence of inventories are estimated based on provided facts and circumstances, including but not limited to, the physical condition of inventories held, market price, estimated completion cost, and estimated costs incurred for selling of inventories. Obsolescence of inventories are re-evaluated and adjusted as additional information receive affects the estimated amounts.

Penyisihan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha Allowance for Impairment of Trade Receivables

Perusahaan mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi yang spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan. Provisi yang spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan penurunan nilai piutang.

The Company evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Company uses judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Company expects to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment of trade receivables.








25

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI (lanjutan)

3. USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

Pertimbangan (lanjutan) Judgments (continued)

Sewa Lease

Perusahaan mempunyai perjanjian-perjanjian sewa dimana Perusahaan bertindak sebagai lessee untuk sewa bangunan. Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat risiko dan manfaat yang signifikan dari aset sewa yang dialihkan berdasarkan PSAK No. 30 “Sewa”, yang mensyaratkan Perusahaan untuk membuat pertimbangan dengan estimasi dari pengalihan risiko dan manfaat terkait dengan kepemilikan aset.

The Company has lease agreements where the Company acts as lessee in respect of building rental. The Company evaluates whether significant risk and rewards of ownership of the leased assets are transferred based on PSAK No. 30 “Leases”, which requires the Company make judgment and estimates of the transfer of risks and rewards related to the ownership of assets.

Berdasarkan hasil penelaahan yang dilakukan Perusahaan atas perjanjian sewa mesin dan peralatan, kendaraan dan bangunan yang ada saat ini, maka sewa mesin dan peralatan diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan sedangkan sewa kendaraan dan bangunan diklasifikasikan sebagai sewa operasi.

Based on the review performed by the Company for the current machineries and equipments rental agreement, vehicles and buldings, accordingly, the machineries and equipments rental are classified as financing lease, while the rental vehicles and buildings are classified as operating lease.

Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions

Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Company based its assumptions and estimates on parameters available when the financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.

Penilaian Instrumen Keuangan Valuation of Financial Instruments

Perusahaan mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Perusahaan menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Perusahaan. Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 30.

The Company carries certain financial assets and liabilities at fair values, which requires the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurement were determined using verifiable objective evidences, the amount of changes in fair values would differ if the Company utilized different valuation methodology. Any changes in fair values of these financial assets and liabilities would affect directly the Company’s profit or loss. The fair value of financial assets and financial liabilities are disclosed in Note 30.








26



Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Penurunan Nilai Aset Nonkeuangan Impairment of Nonfinancial Assets

Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut. Perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Perusahaan.

The review for impairment performed if there are indications of impairment of certain assets. Determination of fair value assets requires the estimation of cash flows expected to be generated from the continuous use and disposal of the asset. Significant changes in the assumptions used to determine fair value can have a significant impact on the recoverable amount and the amount of impairment loss occurs, that may materially affect recoverable amount the Company's results of operations.

Penyusutan Aset Tetap Depreciation of Fixed Assets

Biaya perolehan aset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan dapat direvisi. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 11.

The cost of fixed assets, except land, are depreciated on straight-line method, over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of these fixed assets to be within 4 to 20 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Company conducts their business. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. Further details are disclosed in Note 11.

Pajak Penghasilan Income Tax

Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan penyisihan atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti dalam kegiatan usaha normal. Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.

Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Company recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due.

Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan Liabilities for Employee Benefits

Penentuan utang dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Kelompok Usaha bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan diakui segera pada laporan posisi keuangan dengan debit atau kredit ke saldo laba melalui penghasilan komprehensif lainnya dalam periode terjadinya. Sementara Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 21.

The determination of the Company’s obligations and cost for pension and employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, future annual salary increase, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Company’s assumptions are recognized immediately in the statement of financial posision with a corresponding debit or credit to retained earning throughother comprehensive income in the periode whch they occur. While the Company believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Company’s actual experiences or significant changes in the Company’s assumptions may materially affect its estimated liabilities for pension and employee benefits and net employee benefits expense. Further details are disclosed in Note 21.








26




Penurunan Nilai Aset Nonkeuangan Impairment of Nonfinancial Assets

Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut. Perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Perusahaan.

The review for impairment performed if there are indications of impairment of certain assets. Determination of fair value assets requires the estimation of cash flows expected to be generated from the continuous use and disposal of the asset. Significant changes in the assumptions used to determine fair value can have a significant impact on the recoverable amount and the amount of impairment loss occurs, that may materially affect recoverable amount the Company's results of operations.

Penyusutan Aset Tetap Depreciation of Fixed Assets

Biaya perolehan aset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan dapat direvisi. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 11.

The cost of fixed assets, except land, are depreciated on straight-line method, over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of these fixed assets to be within 4 to 20 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Company conducts their business. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. Further details are disclosed in Note 11.

Pajak Penghasilan Income Tax

Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan penyisihan atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti dalam kegiatan usaha normal. Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.

Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Company recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due.

Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan Liabilities for Employee Benefits

Penentuan utang dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Kelompok Usaha bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan diakui segera pada laporan posisi keuangan dengan debit atau kredit ke saldo laba melalui penghasilan komprehensif lainnya dalam periode terjadinya. Sementara Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 21.

The determination of the Company’s obligations and cost for pension and employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, future annual salary increase, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Company’s assumptions are recognized immediately in the statement of financial posision with a corresponding debit or credit to retained earning throughother comprehensive income in the periode whch they occur. While the Company believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Company’s actual experiences or significant changes in the Company’s assumptions may materially affect its estimated liabilities for pension and employee benefits and net employee benefits expense. Further details are disclosed in Note 21.








27




Aset Pajak Tangguhan Deferred Tax Assets

Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh beda temporer sepanjang besar kemungkinannya bahwa beda temporer kena pajak tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen diharuskan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak serta strategi perencanaan pajak masa depan.

Deferred tax assets are recognized for all taxable temporary differences to the extent that it is probable that the temporary differences can be used. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies.

4. KAS DAN SETARA KAS 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS

Kas dan setara kas terdiri dari: Cash and cash equivalents consist of: 2018 2017

Kas 70.269.157 245.609.658 Cash

Bank Banks Rupiah Rupiah PT Bank Bukopin Tbk 12.106.396.880 12.260.136.574 PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 181.184.959 1.888.360.239 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk 92.201.783 3.629.376.376 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk 9.622.299 642.508.846 PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 2.365.532 1.625.963.324 (Persero) Tbk PT Bank Rakyat PT Bank Rakyat Indonesia Tbk 1.875.317 871.399.784 Indonesia Tbk Lain-lain (masing-masing Others (each below dibawah Rp500.000.000) 99.972.511 389.908.463 Rp500,000,000)

Subtotal 12.493.619.281 21.307.653.606 Subtotal

Dolar Amerika Serikat United States Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (USD 6.065 pada (Persero) Tbk tanggal 31 Desember (USD 6,065 as of 2018 dan USD 13.761 December 31, 2018

pada tanggal and USD 13,761 as of 31 Desember 2017) 87.827.990 186.438.499 December 31, 2017) PT Bank Central Asia Tbk (USD 4.412 pada PT Bank Central Asia Tbk tanggal 31 Desember (USD 4,412 as of 2018 dan USD 1.376.908 December 31, 2018 pada tanggal and USD 1,376,908 as of 31 Desember 2017) 63.897.124 18.654.354.056 December 31, 2017) PT Standard Chartered Bank Indonesia PT Standard Chartered Bank (USD 1.239 pada Indonesia tanggal 31 Desember (USD 1,239 as of 2018 dan USD 1.333 December 31, 2018 pada tanggal and USD 1,333 as of 31 Desember 2017) 17.942.683 18.053.116 December 31, 2017) PT Bank DBS Indonesia (USD 9.333 pada PT Bank DBS Indonesia tanggal 31 Desember (USD 9,333 as of 2017) - 126.439.420 December 31, 2017)








28

4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) 2018 2017

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia Lembaga Pembiayaan Ekspor (Indonesia Eximbank) Indonesia (USD 3.537 pada (Indonesia Eximbank) tanggal 31 Desember (USD 3,537 as of 2017) - 47.913.315 December31, 2017) PT Bank J Trust Indonesia Tbk PT Bank J Trust (USD 130 pada Indonesia Tbk tanggal 31 Desember (USD 130 as of 2018 dan USD 195 December 31, 2018 pada tanggal and USD 195 as of 31 Desember 2017) 1.885.715 2.646.195 December 31, 2017)

Subtotal 171.553.512 19.035.844.601 Subtotal

Total bank 12.665.172.793 40.343.498.207 Total banks

Deposito berjangka Time deposits Rupiah Rupiah PT Bank Bukopin Tbk 44.500.000.000 44.500.000.000 PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 30.000.000.000 30.000.000.000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Muamalat PT Bank Muamalat Indonesia Tbk - 2.549.425.700 Indonesia Tbk


Total 87.235.441.950 117.638.533.565 Total

Deposito berjangka dalam mata Rupiah memperoleh bunga sebesar 3,00%-5,75% per tahun pada tanggal 31 Desember 2018 dan 4,00%-6,25% per tahun pada tanggal 31 Desember 2017.

The time deposits denominated in Rupiah currency are subjected to interest rate of 3.00%-5.75% per year as of December 31, 2018 and 4.00%-6.25% per year as of December 31, 2017.

Pendapatan bunga yang berasal dari deposito berjangka disajikan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain sebagai bagian dari “Pendapatan keuangan”.

Interest income from time deposits is presented in the statements of profit or loss and other comprehensive income as part of “Finance income”.

5. PIUTANG USAHA 5. TRADE RECEIVABLES

Rincian piutang usaha berdasarkan nama pelanggan adalah sebagai berikut:

The details of trade receivables based on customers’ name are as follows:

2018 2017

Pihak ketiga Third parties CV Comiled Perkasa 16.277.304.147 21.334.152.542 CV Comiled Perkasa

CV Andalan Bumi Nusantara 15.293.459.601 16.888.419.915 CV Andalan Bumi Nusantara Tohar 7.983.587.261 - Tohar CV Rakmat Pahala Berkah 7.905.717.580 - CV Rakmat Pahala Berkah Siti Muafadhoh 7.224.810.506 - Siti Muafadhoh Ibu Patmi 6.043.708.684 22.501.602.071 Ibu Patmi Warjun Juwana 5.668.206.371 12.543.996 Warjun Juwana Wayan 5.535.537.681 - Wayan Andi 5.438.300.242 - Andi Cak Mat 5.360.657.633 - Cak Mat Ciko Dewa Bayu Aji 5.342.126.667 5.054.146.416 Ciko Dewa Bayu Aji Nusa Barong UD 5.205.250.000 4.049.677.230 Nusa Barong UD Dini Amelia Rahman 5.195.651.292 6.003.178.789 Dini Amelia Rahman Eko Budi Puwoyo 4.465.300.326 6.504.577.674 Eko Budi Puwoyo Abastaman H 2.930.834.474 13.646.112.500 Abastaman H








28

4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) 2018 2017

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia Lembaga Pembiayaan Ekspor (Indonesia Eximbank) Indonesia (USD 3.537 pada (Indonesia Eximbank) tanggal 31 Desember (USD 3,537 as of 2017) - 47.913.315 December31, 2017) PT Bank J Trust Indonesia Tbk PT Bank J Trust (USD 130 pada Indonesia Tbk tanggal 31 Desember (USD 130 as of 2018 dan USD 195 December 31, 2018 pada tanggal and USD 195 as of 31 Desember 2017) 1.885.715 2.646.195 December 31, 2017)

Subtotal 171.553.512 19.035.844.601 Subtotal

Total bank 12.665.172.793 40.343.498.207 Total banks

Deposito berjangka Time deposits Rupiah Rupiah PT Bank Bukopin Tbk 44.500.000.000 44.500.000.000 PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 30.000.000.000 30.000.000.000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Muamalat PT Bank Muamalat Indonesia Tbk - 2.549.425.700 Indonesia Tbk


Total 87.235.441.950 117.638.533.565 Total

Deposito berjangka dalam mata Rupiah memperoleh bunga sebesar 3,00%-5,75% per tahun pada tanggal 31 Desember 2018 dan 4,00%-6,25% per tahun pada tanggal 31 Desember 2017.

The time deposits denominated in Rupiah currency are subjected to interest rate of 3.00%-5.75% per year as of December 31, 2018 and 4.00%-6.25% per year as of December 31, 2017.

Pendapatan bunga yang berasal dari deposito berjangka disajikan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain sebagai bagian dari “Pendapatan keuangan”.

Interest income from time deposits is presented in the statements of profit or loss and other comprehensive income as part of “Finance income”.

5. PIUTANG USAHA 5. TRADE RECEIVABLES

Rincian piutang usaha berdasarkan nama pelanggan adalah sebagai berikut:

The details of trade receivables based on customers’ name are as follows:

2018 2017

Pihak ketiga Third parties CV Comiled Perkasa 16.277.304.147 21.334.152.542 CV Comiled Perkasa

CV Andalan Bumi Nusantara 15.293.459.601 16.888.419.915 CV Andalan Bumi Nusantara Tohar 7.983.587.261 - Tohar CV Rakmat Pahala Berkah 7.905.717.580 - CV Rakmat Pahala Berkah Siti Muafadhoh 7.224.810.506 - Siti Muafadhoh Ibu Patmi 6.043.708.684 22.501.602.071 Ibu Patmi Warjun Juwana 5.668.206.371 12.543.996 Warjun Juwana Wayan 5.535.537.681 - Wayan Andi 5.438.300.242 - Andi Cak Mat 5.360.657.633 - Cak Mat Ciko Dewa Bayu Aji 5.342.126.667 5.054.146.416 Ciko Dewa Bayu Aji Nusa Barong UD 5.205.250.000 4.049.677.230 Nusa Barong UD Dini Amelia Rahman 5.195.651.292 6.003.178.789 Dini Amelia Rahman Eko Budi Puwoyo 4.465.300.326 6.504.577.674 Eko Budi Puwoyo Abastaman H 2.930.834.474 13.646.112.500 Abastaman H








29

5. PIUTANG USAHA (lanjutan) 5. TRADE RECEIVABLES (continued)

2018 2017

CV Anugrah Cipta Mandiri 2.769.962.184 9.331.113.816 CV Anugrah Cipta Mandiri Hj Sum Juwana 2.186.280.920 7.127.621.797 Hj Sum Juwana CV Berkah Alam Sejahtera 2.179.852.910 33.114.501.447 CV Berkah Alam Sejahtera Puji Sarwono 1.114.817.691 14.149.011.011 Puji Sarwono Ibu Mariana 933.629.746 14.103.942.914 Ibu Mariana Willy 825.013.761 10.329.120.365 Willy Annur Laras Setiyanto 783.612.268 5.010.818.068 Annur Laras Setiyanto Bpk Sulikan 740.661.689 5.374.399.800 Bpk Sulikan Bpk H Bardi 569.290.256 11.236.524.020 Bpk H Bardi Lina 467.346.944 5.185.029.110 Lina Watermark Foods Watermark Foods Inc., Amerika Serikat - 7.477.141.200 Inc., USA Lain-lain (masing-masing Others (each below di bawah Rp 5.000.000.000) 262.800.075.241 98.217.667.110 Rp 5,000,000,000) Total pihak ketiga 381.240.996.075 316.651.301.791 Total third parties

Penyisihan atas penurunan nilai piutang (7.436.947.800) (2.465.563.305 ) Allowance for impairment of receivables Total 373.804.048.275 314.185.738.486 Total

Rincian umur piutang usaha dihitung berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut:

The details of trade receivables based on the aging of trade receivables are as follows:

2018 2017

Belum jatuh tempo 28.580.705.804 106.124.724.664 Not yet due Sudah jatuh tempo Past due 1 - 30 hari 16.594.489.473 34.604.851.929 1 - 30 days 31 - 60 hari 14.015.044.330 20.840.449.883 31- 60 days 61 - 90 hari 18.392.982.717 24.439.794.137 61 - 90 days Lebih dari 90 hari 303.657.773.751 130.641.481.178 More than 90 days Total pihak ketiga 381.240.996.075 316.651.301.791 Total third parties Penyisihan atas penurunan nilai piutang (7.436.947.800) (2.465.563.305 ) Allowance for impairment of receivables Total 373.804.048.275 314.185.738.486 Total

Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang adalah

sebagai berikut: The details of trade receivables based on their original

currency are as follows: 2018 2017

Rupiah 376.124.811.411 290.177.481.037 Rupiah Dolar Amerika Serikat 5.116.184.664 26.473.820.754 United States Dollar Total pihak ketiga 381.240.996.075 316.651.301.791 Total third parties Penyisihan atas penurunan nilai piutang (7.436.947.800) (2.465.563.305 ) Allowance for impairment of receivables Total 373.804.048.275 314.185.738.486 Total

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa terdapat piutang yang tidak dapat tertagih seluruhnya dan oleh karena itu diperlukan penyisihan untuk kerugian penurunan nilai. Seluruh penyisihan yang dibentuk dinilai secara individual. Tidak terdapat penyisihan yang dibentuk dari penilaian secara kolektif.

Based on a review of the status of the individual trade receivables at the end of the year, the Company’s management believes that there are some trade receivables are not fully collectible; therefore there are allowance for impairment of trade receivables is necessary. All provisions are made based on individual assessment. There is no provision should be provided based on collective assessment.








30

5. PIUTANG USAHA (lanjutan) 5. TRADE RECEIVABLES (continued) Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, Perusahaan

telah menjaga rasio piutang dan persediaan sebagaimana disyaratkan dalam perjanjian utang bank (Catatan 7 dan 13).

As of December 31, 2018 and 2017, the Company has maintained the receivables and inventories ratio as required in the bank loan agreement (Note 7 and 13).

Mutasi penyisihan atas kerugian penurunan nilai piutang usaha adalah sebagai berikut:

Mutation of allowance for impairment losses of trade receivables are as follows:

2018 2017

Saldo awal 2.465.563.305 700.412.650 Beginning balance Penyisihan atas kerugian Allowance for impairment penurunan nilai piutang usaha losses of trade receivables tahun berjalan (Catatan 25) 4.971.384.495 1.765.150.655 during the year (Note 25) Total penyisihan atas kerugian Total allowance for impairment Penurunan nilai piutang usaha 7.436.947.800 2.465.563.305 losses of trade receivables

6. SIFAT, SALDO DAN TRANSAKSI HUBUNGAN BERELASI

6. NATURE, BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang signifikan

dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: The nature of the relationship with the related parties are

as follows: Pihak-pihak berelasi/ Sifat dan hubungan/ Jenis transaksi/ Related parties Nature and relationship Transaction type

PT Pandawa Putra Investama Pemegang saham Perusahaan/ Jaminan/ Shareholder of the Company Guarantee Witiarso Utomo Manajemen kunci Perusahaan/ Jaminan/ Company’s key management Guarantee Aris Widiarto Pemegang saham Perusahaandan Jaminan/ Manajemen kunci Perusahaan/ Guarantee Shareholder of the Company and Company’s key management Risma Ardhi Chandra Pemegang saham Perusahaan dan Jaminan/ Manajemen kunci Perusahaan/ Guarantee Shareholder of the Company and Company’s key management

Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihak-pihak berelasi.

In the normal course of business, the Company entered into business and financial transactions with related parties.

a. Kompensasi pada Dewan Komisaris dan Direksi a. Compensation of Commisioner and Directors

Gaji dan tunjangan lain yang diberikan untuk Dewan

Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebesar Rp5.972.381.282 dan Rp7.158.485.714 masing-masing pada tahun 2018 dan 2017 atau setara dengan 11,14% dan 9,29% dari total beban gaji.

Salaries and other compensation benefits of the Company’s Board of Commissioners and Directors amounted to Rp5,972,381,282 and Rp7,158,485,714 in 2018 and 2017 or equivalent to 11.14% and 9.29% from total salary expenses, respectively.








30

5. PIUTANG USAHA (lanjutan) 5. TRADE RECEIVABLES (continued) Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, Perusahaan

telah menjaga rasio piutang dan persediaan sebagaimana disyaratkan dalam perjanjian utang bank (Catatan 7 dan 13).

As of December 31, 2018 and 2017, the Company has maintained the receivables and inventories ratio as required in the bank loan agreement (Note 7 and 13).

Mutasi penyisihan atas kerugian penurunan nilai piutang usaha adalah sebagai berikut:

Mutation of allowance for impairment losses of trade receivables are as follows:

2018 2017

Saldo awal 2.465.563.305 700.412.650 Beginning balance Penyisihan atas kerugian Allowance for impairment penurunan nilai piutang usaha losses of trade receivables tahun berjalan (Catatan 25) 4.971.384.495 1.765.150.655 during the year (Note 25) Total penyisihan atas kerugian Total allowance for impairment Penurunan nilai piutang usaha 7.436.947.800 2.465.563.305 losses of trade receivables

6. SIFAT, SALDO DAN TRANSAKSI HUBUNGAN BERELASI

6. NATURE, BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang signifikan

dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: The nature of the relationship with the related parties are

as follows: Pihak-pihak berelasi/ Sifat dan hubungan/ Jenis transaksi/ Related parties Nature and relationship Transaction type

PT Pandawa Putra Investama Pemegang saham Perusahaan/ Jaminan/ Shareholder of the Company Guarantee Witiarso Utomo Manajemen kunci Perusahaan/ Jaminan/ Company’s key management Guarantee Aris Widiarto Pemegang saham Perusahaandan Jaminan/ Manajemen kunci Perusahaan/ Guarantee Shareholder of the Company and Company’s key management Risma Ardhi Chandra Pemegang saham Perusahaan dan Jaminan/ Manajemen kunci Perusahaan/ Guarantee Shareholder of the Company and Company’s key management

Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihak-pihak berelasi.

In the normal course of business, the Company entered into business and financial transactions with related parties.

a. Kompensasi pada Dewan Komisaris dan Direksi a. Compensation of Commisioner and Directors

Gaji dan tunjangan lain yang diberikan untuk Dewan

Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebesar Rp5.972.381.282 dan Rp7.158.485.714 masing-masing pada tahun 2018 dan 2017 atau setara dengan 11,14% dan 9,29% dari total beban gaji.

Salaries and other compensation benefits of the Company’s Board of Commissioners and Directors amounted to Rp5,972,381,282 and Rp7,158,485,714 in 2018 and 2017 or equivalent to 11.14% and 9.29% from total salary expenses, respectively.








31

6. SIFAT, SALDO DAN TRANSAKSI HUBUNGAN BERELASI (lanjutan)

6. NATURE, BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

b. Jaminan utang bank b. Guarantee of bank loans

Jaminan yang diberikan oleh pihak berelasi atas

fasilitas kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (“Exim”), PT Bank Muamalat Indonesia (“BMI”) dan PT Bank Central Asia Syariah (“BCAS”) untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 (Catatan 18) yang diperoleh Perusahaan berupa jaminan personal atas nama:

The guarantee given by related parties for credit facilities of Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (“Exim”), PT Bank Muamalat Indonesia (“BMI”) and PT Bank Central Asia Syariah (“BCAS”) for the years ended December 31, 2018 and 2017 (Note 18) obtained by the Company are personal guarantee of:

- Witiarso Utomo - Aris Widiarto - Risma Ardhi Chandra

- Witiarso Utomo - Aris Widiarto - Risma Ardhi Chandra

Jaminan yang diberikan oleh pihak berelasi atas

fasilitas kredit dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (“Exim”) yang diperoleh Perusahaan berupa jaminan perusahaan dari PT Pandawa Putra Investama (Catatan 18).

The guarantee given by related parties for credit facilitiy of Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (“Exim”) obtained by the Company are corporate guarantee of PT Pandawa Putra Investama (Note 18).

7. PERSEDIAAN - NETO 7. INVENTORIES - NET Persediaan terdiri atas: Inventories consist of:

2018 2017

Ikan 286.145.927.837 292.896.456.815 Fish Udang 228.376.301.736 170.671.734.773 Shrimp

Jumlah 514.522.229.573 463.568.191.588 Total Bahan penolong 3.513.976.115 6.644.751.567 Indirect material Suku cadang 1.649.876.840 1.842.764.513 Spareparts Perlengkapan - 350.895.727 Supplies

Subtotal 519.686.082.528 472.406.603.395 Subtotal Dikurangi: Less: Penyisihan penurunan Allowance for impairment nilai persediaan (Catatan 25) (1.522.652.304) (1.631.994.116) of inventory (Note 25)

Total 518.163.430.224 470.774.609.279 Total

Persediaan yang digunakan dibebankan dalam beban pokok penjualan (Catatan 25).

Inventory used are charged to cost of good sold (Note 25).

Mutasi penyisihan penurunan nilai dan persediaan usang

adalah sebagai berikut: Mutation of allowance for impairment losses and

inventory’s obsolete are as follows: 2018 2017

Saldo awal 1.631.994.116 1.998.100.967 Beginning balance Pemulihan provisi penurunan nilai Recovery for provision for impairment persediaan (1.631.994.116) (1.998.100.967) value of inventories Penyisihan penurunan nilai Allowance for impairment tahun berjalan 1.522.652.304 1.631.994.116 of inventories current year Total penyisihan penurunan Total allowance for impairment nilai dan persediaan usang and obsolescence of (Catatan 25) 1.522.652.304 1.631.994.116 inventories (Note 25)








32

7. PERSEDIAAN - NETO (lanjutan) 7. INVENTORIES - NET (continued)

Perusahaan memulihkan Rp1.631.994.116 atas penyisihan penurunan persediaan yang dibebankan pada bulan Desember 2017. Perusahaan telah menjual seluruh barang tersebut kepada pelanggan. Perusahaan mampu menjual persediaan tersebut di atas atau pada harga perolehan awal. Jumlah yang dipulihkan telah dimasukkan dalam “beban pokok penjualan” di laporan laba rugi.

The Company recovered Rp1,631,994,116 of a provision of impairment inventory which expensed in December 2017. The Company has sold all the goods to the customers. The Company was able to sell those inventories at above or at original cost. The amount recovered has been included in “cost of goods sold” in the profit or loss.

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, Perusahaan

menjaga rasio piutang dan persediaan sebagaimana disyaratkan dalam perjanjian utang bank (Catatan 7 dan 13).

As of December 31, 2018 and 2017, the Company maintain the receivables and inventories ratio as required in the bank loan agreement (Note 7 and 13).

Seluruh persediaan dan aset tetap (Catatan 11) telah diasuransikan terhadap risiko kerusakan, kehilangan dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis dengan beberapa perusahaan termasuk PT Adira Insurance, PT Askrindo Syariah, PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk, PT Asuransi FPG Indonesia, PT Asuransi AXA Indonesia, PT Asuransi Tri Pakarta Syariah, PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Asuransi Umum BCA, Pan Pacific Insurance, PT Tugu Kresna Pratama, PT Sompo Insurance Indonesia, PT Asuransi Ramayana Tbk, dan PT Asuransi Astra Buana, dengan nilai pertanggungan sebesar Rp955.693.166.250 dan Rp983.789.156.500, masing-masing pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017.

All inventories and fixed assets (Note 11) were insured against the risk of damages, loss and other risks under blanket policies with several insurances firm including PT Adira Insurance, PT Askrindo Syariah, PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk,PT Asuransi FPG Indonesia, PT Asuransi AXA Indonesia, PT Asuransi Tri Pakarta Syariah, PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Asuransi Umum BCA, Pan Pacific Insurance, PT Tugu Kresna Pratama, PT Sompo Insurance Indonesia, PT Asuransi Ramayana Tbk, and PT Asuransi Astra Buana amounting to Rp955,693,166,250 and Rp983,789,156,500, for the year ended December 31, 2018 and 2017, respectively.

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa jumlah penyisihan persediaan usang adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan usang dan nilai persediaan yang ada telah mencerminkan nilai realisasi neto. Seluruh persediaan digunakan sebagai jaminan atas utang bank jangka pendek dan utang bank jangka panjang dari Exim dan PT Bank Muamalat Indonesia (BMI) (Catatan 13 dan 18).

Based on the review of the condition of inventories at the end of the year, the Company’s management believes that the above allowance for inventory losses is sufficient to cover possible losses from inventories and the carrying values of inventories already reflect their net realizable values. Inventories are used as collateral for short-term bank loans and long-term bank loans from Exim and PT Bank Muamalat Indonesia (BMI) (Notes 13 and 18).

8. UANG MUKA 8. ADVANCES

Uang muka terdiri dari: Advances consist of:

2018 2017

Uang muka lancar: Current advance payments: Pembelian bahan baku 80.997.385.056 94.989.210.189 Purchase raw material Lain-lain 145.103.100 9.058.152.209 Others

Total uang muka lancar 81.142.488.156 104.047.362.398 Total current advance payments

Uang muka tidak lancar - Non-current advance payments - pembelian aset tetap 2.527.363.384 91.007.900.000 purchase of fixed assets

Total 83.669.851.540 195.055.262.398 Total

Seluruh uang muka Perusahaan dibayarkan kepada pihak ketiga dalam mata uang Rupiah.

All of the Company’s advance payments are made to third parties and are denominated in Rupiah.








32

7. PERSEDIAAN - NETO (lanjutan) 7. INVENTORIES - NET (continued)

Perusahaan memulihkan Rp1.631.994.116 atas penyisihan penurunan persediaan yang dibebankan pada bulan Desember 2017. Perusahaan telah menjual seluruh barang tersebut kepada pelanggan. Perusahaan mampu menjual persediaan tersebut di atas atau pada harga perolehan awal. Jumlah yang dipulihkan telah dimasukkan dalam “beban pokok penjualan” di laporan laba rugi.

The Company recovered Rp1,631,994,116 of a provision of impairment inventory which expensed in December 2017. The Company has sold all the goods to the customers. The Company was able to sell those inventories at above or at original cost. The amount recovered has been included in “cost of goods sold” in the profit or loss.

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, Perusahaan

menjaga rasio piutang dan persediaan sebagaimana disyaratkan dalam perjanjian utang bank (Catatan 7 dan 13).

As of December 31, 2018 and 2017, the Company maintain the receivables and inventories ratio as required in the bank loan agreement (Note 7 and 13).

Seluruh persediaan dan aset tetap (Catatan 11) telah diasuransikan terhadap risiko kerusakan, kehilangan dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis dengan beberapa perusahaan termasuk PT Adira Insurance, PT Askrindo Syariah, PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk, PT Asuransi FPG Indonesia, PT Asuransi AXA Indonesia, PT Asuransi Tri Pakarta Syariah, PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Asuransi Umum BCA, Pan Pacific Insurance, PT Tugu Kresna Pratama, PT Sompo Insurance Indonesia, PT Asuransi Ramayana Tbk, dan PT Asuransi Astra Buana, dengan nilai pertanggungan sebesar Rp955.693.166.250 dan Rp983.789.156.500, masing-masing pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017.

All inventories and fixed assets (Note 11) were insured against the risk of damages, loss and other risks under blanket policies with several insurances firm including PT Adira Insurance, PT Askrindo Syariah, PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk,PT Asuransi FPG Indonesia, PT Asuransi AXA Indonesia, PT Asuransi Tri Pakarta Syariah, PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Asuransi Umum BCA, Pan Pacific Insurance, PT Tugu Kresna Pratama, PT Sompo Insurance Indonesia, PT Asuransi Ramayana Tbk, and PT Asuransi Astra Buana amounting to Rp955,693,166,250 and Rp983,789,156,500, for the year ended December 31, 2018 and 2017, respectively.

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa jumlah penyisihan persediaan usang adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan usang dan nilai persediaan yang ada telah mencerminkan nilai realisasi neto. Seluruh persediaan digunakan sebagai jaminan atas utang bank jangka pendek dan utang bank jangka panjang dari Exim dan PT Bank Muamalat Indonesia (BMI) (Catatan 13 dan 18).

Based on the review of the condition of inventories at the end of the year, the Company’s management believes that the above allowance for inventory losses is sufficient to cover possible losses from inventories and the carrying values of inventories already reflect their net realizable values. Inventories are used as collateral for short-term bank loans and long-term bank loans from Exim and PT Bank Muamalat Indonesia (BMI) (Notes 13 and 18).

8. UANG MUKA 8. ADVANCES

Uang muka terdiri dari: Advances consist of:

2018 2017

Uang muka lancar: Current advance payments: Pembelian bahan baku 80.997.385.056 94.989.210.189 Purchase raw material Lain-lain 145.103.100 9.058.152.209 Others

Total uang muka lancar 81.142.488.156 104.047.362.398 Total current advance payments

Uang muka tidak lancar - Non-current advance payments - pembelian aset tetap 2.527.363.384 91.007.900.000 purchase of fixed assets

Total 83.669.851.540 195.055.262.398 Total

Seluruh uang muka Perusahaan dibayarkan kepada pihak ketiga dalam mata uang Rupiah.

All of the Company’s advance payments are made to third parties and are denominated in Rupiah.








33

9. BEBAN DIBAYAR DI MUKA 9. PREPAID EXPENSES Akun ini terdiri dari pembayaran di muka kepada pihak

ketiga atas: This account consists of payment to third parties:

2018 2017

Bagian lancar: Current portion: Asuransi 595.606.617 729.526.165 Insurance Sewa 73.537.037 100.233.336 Rent

Lain-lain 564.594.476 837.026.728 Others Total bagian lancar 1.233.738.130 1.666.786.229 Total current portion Bagian tidak lancar 483.383.214 737.591.562 Non-current portion Total 1.717.121.344 2.404.377.791 Total

10. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI 10. INVESTMENT IN ASSOCIATES

Rincian investasi pada Entitas Asosiasi pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:

The details of the investments in Associates as of December 31, 2018 and 2017 is as follows:

Akumulasi bagian rugi pada ekuitas perusahaan Persentase asosiasi/ kepemilikan (%)/ Accumulated loss Percentage of Biaya perolehan/ portion in equity Nilai tercatat/

Perusahaan/Entity ownership (%) Cost of associates Carrying value

Perusahaan Asosiasi/Associate PT Samudra Pangan Indonesia 50 5.250.000.000 1.080.000 5.251.080.000

Berdasarkan Akta Notaris Dewi Sukardi, S.H., M.Kn. Notaris di Jakarta, No. 2 tanggal 8 Juli 2014, Perusahaan melakukan penyertaan saham pada PT Samudra Pangan Indonesia (SPI), sebanyak 5.250 saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per saham. Persentase kepemilikan yang dimiliki oleh Perusahaan adalah sebesar 50%. Akta tersebut telah tercatat di Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan No. AHU-17234.40.10.2014, tanggal 14 Juli 2014.

Based on Notarial Deeds of Dewi Sukardi, S.H., M.Kn. Notary in Jakarta, No. 2 dated July 8, 2014, the Company held investment in share of stock of PT Samudra Pangan Indonesia (SPI) of 5,250 shares with par value of Rp1,000,000 per share. The percentage of ownership owned by the Company is 50%. The deed was approved by the Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-17234.40.10.2014, dated July 14, 2014.

SPI didirikan pada tahun 2014 dan sampai dengan

tanggal penyelesaian laporan keuangan, SPI belum memulai operasi secara komersialnya.

SPI was established in 2014 and until the date of completion of financial statements, SPI has not yet commenced its commercial operations.

Total aset, liabilitas, dan laba komprehensif tahun berjalan

neto perusahaan asosiasi adalah sebagai berikut: The details of assets, liabilities, and net comprehensive

income of associates as follow:

2018 2017

Total aset 10.551.300.000 10.551.660.000 Total assets Total liabilitas 49.500.000 49.500.000 Total liabilities Rugi komprehensif tahun Net comprehensive loss berjalan neto (360.000) (360.000 ) for the year

Ekuitas 10.501.440.000 10.501.800.000 Equity

Proporsi perusahaan 50% 50% Company proportion Nilai tercatat investasi pada Carrying amount of the investment perusahaan asosiasi 5.250.720.000 5.250.900.000 in associate

Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2018 dan 2017, Perusahaan tidak mencatat rugi Entitas Asosiasi sebagai bagian dari laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Perusahaan, mengingat akumulasi bagian rugi Enititas Asosiasi yang tidak diakui tidak signifikan masing-masing sebesar Rp360.000 dan Rp180.000.

For the year ended December 31, 2018 and 2017, the Company does not record the loss of the Associate Entity as part of the Company’s statement of profit or loss and other comprehensive income, since the amount of the unrecognized share of loss from Associate Entity is not significant with value of Rp360,000 and Rp180,000, respectively.








34

11. ASET TETAP 11. FIXED ASSETS

Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: The details of fixed assets are as follows:

31 Desember 2018/ December 31, 2018

Saldo Awal/ Saldo Akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending Balance Additions Deductions Reclassifications Balance

Biaya Perolehan: Cost: Pemilikan Langsung Direct Ownership Tanah 283.388.359.386 91.758.712.500 - 13.540.676.425 388.687.748.311 Land Bangunan 177.356.463.372 2.615.918.040 - 37.500.792.974 217.473.174.386 Buildings Mesin dan peralatan 335.013.980.293 994.216.630 (1.160.470.000) 2.449.510.776 337.297.237.699 Machineries and equipments Kendaraan 21.397.159.960 - (4.364.897.483) - 17.032.262.477 Vehicles Kapal 46.956.055.045 - - - 46.956.055.045 Vessels

Subtotal 864.112.018.056 95.368.847.170 (5.525.367.483) 53.490.980.175 1.007.446.477.918 Subtotal

Sewa Pembiayaan Finance Lease Mesin dan peralatan 18.244.651.740 1.831.685.680 - - 20.076.337.420 Machineries and equipments

Subtotal 18.244.651.740 1.831.685.680 - - 20.076.337.420 Subtotal

Aset dalam penyelesaian 151.639.950.713 2.283.454.050 (9.596.032.656) (53.490.980.175) 90.836.391.932 Construction in progress

Total 1.033.996.620.509 99.483.986.900 (15.121.400.139) - 1.118.359.207.270 Total

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation dan penurunan nilai: and impairment: Pemilikan Langsung Direct Ownership Bangunan 14.042.938.489 9.039.976.131 - - 23.082.914.620 Buildings Mesin dan peralatan 33.277.294.792 25.700.655.776 (684.056.563) - 58.293.894.005 Machineries and equipments Kendaraan 6.591.448.407 2.599.527.323 (2.121.019.425) - 7.069.956.305 Vehicles Kapal 4.897.597.954 2.347.802.752 - - 7.245.400.706 Vessels

Subtotal 58.809.279.642 39.687.961.982 (2.805.075.988) - 95.692.165.636 Subtotal



Penurunan nilai: Impairment Pemilikan Langsung Direct Ownership Kapal 7.035.833.333 - - - 7.035.833.333 Vessels

Total 66.987.776.921 40.881.314.164 (2.805.075.988) - 105.064.015.097 Total

Nilai Buku 967.008.843.588 1.013.295.192.173 Book Value








34

11. ASET TETAP 11. FIXED ASSETS

Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: The details of fixed assets are as follows:

31 Desember 2018/ December 31, 2018


Biaya Perolehan: Cost: Pemilikan Langsung Direct Ownership Tanah 283.388.359.386 91.758.712.500 - 13.540.676.425 388.687.748.311 Land Bangunan 177.356.463.372 2.615.918.040 - 37.500.792.974 217.473.174.386 Buildings Mesin dan peralatan 335.013.980.293 994.216.630 (1.160.470.000) 2.449.510.776 337.297.237.699 Machineries and equipments Kendaraan 21.397.159.960 - (4.364.897.483) - 17.032.262.477 Vehicles Kapal 46.956.055.045 - - - 46.956.055.045 Vessels

Subtotal 864.112.018.056 95.368.847.170 (5.525.367.483) 53.490.980.175 1.007.446.477.918 Subtotal



Aset dalam penyelesaian 151.639.950.713 2.283.454.050 (9.596.032.656) (53.490.980.175) 90.836.391.932 Construction in progress

Total 1.033.996.620.509 99.483.986.900 (15.121.400.139) - 1.118.359.207.270 Total

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation dan penurunan nilai: and impairment: Pemilikan Langsung Direct Ownership Bangunan 14.042.938.489 9.039.976.131 - - 23.082.914.620 Buildings Mesin dan peralatan 33.277.294.792 25.700.655.776 (684.056.563) - 58.293.894.005 Machineries and equipments Kendaraan 6.591.448.407 2.599.527.323 (2.121.019.425) - 7.069.956.305 Vehicles Kapal 4.897.597.954 2.347.802.752 - - 7.245.400.706 Vessels

Subtotal 58.809.279.642 39.687.961.982 (2.805.075.988) - 95.692.165.636 Subtotal




Total 66.987.776.921 40.881.314.164 (2.805.075.988) - 105.064.015.097 Total

Nilai Buku 967.008.843.588 1.013.295.192.173 Book Value








35

11. ASET TETAP (lanjutan) 11. FIXED ASSETS (continued)

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017/ For the year ended December 31, 2017


Biaya Perolehan: Cost: Pemilikan Langsung Direct Ownership Tanah 282.701.925.636 686.433.750 - - 283.388.359.386 Land Bangunan 124.757.954.575 988.083.632 - 51.610.425.165 177.356.463.372 Buildings Mesin dan peralatan 212.248.157.282 2.085.842.511 - 120.679.980.500 335.013.980.293 Machineries and equipments Kendaraan 20.520.019.960 544.500.000 - 332.640.000 21.397.159.960 Vehicles Kapal 46.956.055.045 - - - 46.956.055.045 Vessels

Subtotal 687.184.112.498 4.304.859.893 - 172.623.045.665 864.112.018.056 Subtotal

Sewa Pembiayaan Finance Lease Mesin dan peralatan 12.033.904.240 6.210.747.500 - - 18.244.651.740 Machineries and equipments Kendaraan 332.640.000 - - (332.640.000) - Vehicles

Subtotal 12.366.544.240 6.210.747.500 - 332.640.000) 882.356.669.796 Subtotal

Aset dalam penyelesaian 302.861.579.820 21.068.776.558 - (172.290.405.665) 151.639.950.713 Construction in progress

Total 1.002.412.236.558 31.584.383.951 - - 1.033.996.620.509 Total

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation dan penurunan nilai: and impairment: Pemilikan Langsung Direct Ownership Bangunan 6.264.252.649 7.778.685.840 - - 14.042.938.489 Buildings Mesin dan peralatan 10.897.767.278 22.379.527.514 - - 33.277.294.792 Machineries and equipments Kendaraan 3.407.870.946 3.034.582.461 148.995.000 6.591.448.407 Vehicles Kapal 2.412.432.833 2.485.165.121 - - 4.897.597.954 Vessels

Subtotal 22.982.323.706 35.677.960.936 - 148.995.000 58.809.279.642 Subtotal

Sewa Pembiayaan Finance Lease Mesin dan peralatan 796.781.040 345.882.906 - 1.142.663.946 Machineries and equipments Kendaraan 107.415.000 41.580.000 - (148.995.000) - Vehicles

Subtotal 904.196.040 387.462.906 - (148.995.000) 1.142.663.946 Subtotal


Total 30.922.353.079 36.065.423.842 - - 66.987.776.921 Total

Nilai Buku 971.489.883.479 967.008.843.588 Book Value

Beban penyusutan yang dibebankan pada operasi dialokasikan sebagai berikut: Depreciation expense amounted to Rp 4,465,830,559 and Rp 4,044,237,689 for the seven months period ended July 31, 2015 and 2014, respectively, are presented as part of general and administrative expenses (Note 26).

Depreciation expense charged to operations allocated as follows:

2018 2017

Beban pokok penjualan (Catatan 25) 31.841.338.033 28.286.738.002 Cost of goods sold (Note 25) Beban umum dan General and administrative administrasi (Catatan 26) 9.039.976.131 7.778.685.840 expenses (Note 26)

Total penyusutan 40.881.314.164 36.065.423.842 Total depreciation

Rincian penjualan aset tetap adalah sebagai berikut: The details of sales of fixed assets are as follows: 2018 2017

Harga jual 3.301.500.005 - Selling price Nilai buku 2.720.291.495 - Book value

Laba penjualan aset tetap 581.208.510 - Gain on sale of fixed asset








36

11. ASET TETAP (lanjutan) 11. FIXED ASSETS (continued) Perincian aset dalam penyelesaian adalah sebagai

berikut: The details of construction in progress are as follows:

Perkiraan Persentase Penyelesaian/ Perkiraan Waktu Estimated Penyelesaian/ Completion Total/ Estimated Time of

Proyek/Projects Percentage Amount Area Completion

Tanggal 31 Desember 2018/As of December 31, 2018 Kapal Motor Yuana Cahya Samudera 2 68% 10.689.310.928 September 2019/September 2019 Kapal Motor Yuana Cahya Samudera 1 65% 9.540.267.874 September 2019/September 2019 Kapal Motor Yuana Cahya Samudera 3 73% 8.596.128.548 September 2019/September 2019 Kapal Motor Yuana Cahya Samudera 4 64% 8.433.124.872 September 2019/September 2019 Kapal Motor Yuana Cahya Samudera 6 64% 8.344.759.809 September 2019/September 2019 Kapal Motor Yuana Cahya Samudera 7 61% 7.964.316.413 September 2019/September 2019 Kapal Motor Yuana Cahya Samudera 10 67% 7.910.768.549 September 2019/September 2019 Kapal Motor Yuana Cahya Samudera 9 64% 7.803.841.603 September 2019/September 2019 Kapal Motor Yuana Cahya Samudera 5 68% 7.536.467.291 September 2019/September 2019 Kapal Gillnet - Proyek Kapal I 66% 5.756.810.000 September 2019/September 2019 Kapal Gillnet - Proyek Kapal III 30% 2.636.346.000 September 2019/September 2019 Kapal Gillnet - Proyek Kapal II 30% 2.624.250.000 September 2019/September 2019 Lain-lain/Others 3.000.000.045

Total 90.836.391.932 Total

Persentase penyelesaian aset dalam penyelesaian didasarkan pada biaya aktual yang terjadi dibandingkan dengan biaya proyek yang direncanakan.

The percentage of completion of the construction in progress is based on the actual expenditures incurred compared to the total budgeted project cost.

Tidak ada biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke aset tetap untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017.

No borrowing costs have been capitalized to fixed assets for the year ended December 31, 2018 and 2017.

Seluruh persediaan (Catatan 7) dan aset tetap telah diasuransikan terhadap risiko kerusakan, kehilangan dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis dengan beberapa perusahaan termasuk PT Adira Insurance, PT Askrindo Syariah, PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk, PT Asuransi FPG Indonesia, PT Asuransi AXA Indonesia, PT Asuransi Tri Pakarta Syariah, PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Asuransi Umum BCA, Pan Pacific Insurance, PT Tugu Kresna Pratama, PT Sompo Insurance Indonesia, PT Asuransi Ramayana Tbk, dan PT Asuransi Astra Buana, dengan nilai pertanggungan sebesar Rp955.693.166.250 dan Rp983.789.156.500, masing-masing pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017.

All inventories (Note 7) and fixed assets were insured against the risk of damages, loss and other risks under blanket policies with several insurances firm including PT Adira Insurance, PT Askrindo Syariah, PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk, PT Asuransi FPG Indonesia, PT Asuransi AXA Indonesia, PT Asuransi Tri Pakarta Syariah, PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Asuransi Umum BCA, Pan Pacific Insurance, PT Tugu Kresna Pratama, PT Sompo Insurance Indonesia, PT Asuransi Ramayana Tbk, and PT Asuransi Astra Buana amounting to Rp955,693,166,250 and Rp983,789,156,500, for the year ended December 31, 2018 and 2017, respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, aset tetap dengan nilai buku bersih masing-masing sebesar Rp363.965.573.458 dan Rp244.184.190.719, dijaminkan kepada utang bank jangka panjang (Catatan 18).

As of December 31, 2018 and 2017 fixed assets with net book value of Rp363,965,573,458 and Rp244,184,190,719, respectively, are used as collateral for the long-term bank loans (Note 18).

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, aset tetap yang diperoleh melalui utang pembiayaan dan sewa pembiayaan dijamin dengan aset yang diperoleh dari pinjaman tersebut (Catatan 19 dan 20).

As of December 31, 2018 and 2017 fixed assets obtained from finance payable and finance lease is secured with the asset obtained from the loan. (Note 19 and 20).

Pada tanggal 9 Agustus 2018, kapal Perusahaan yang tercatat dalam “Aset dalam penyelesaian” terbakar. Atas kejadian ini, Perusahaan mengalami kerugian sebesar Rp9.121.014.113 dan dicatat dalam Beban Lain-lain dalam laporan laba rugi dan komprehsensif lain Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2018.

On August 9, 2018, the Company’s vessels which are recorded as “Construction in progress” was burnt. Regarding this incident, the Company’s incurred loss on its assets amounting to Rp9,121,014,113 and recorded in Other Expenses in the Company's profit or loss and other comprehensive income for the year ended December 31, 2018.








36

11. ASET TETAP (lanjutan) 11. FIXED ASSETS (continued) Perincian aset dalam penyelesaian adalah sebagai

berikut: The details of construction in progress are as follows:

Perkiraan Persentase Penyelesaian/ Perkiraan Waktu Estimated Penyelesaian/ Completion Total/ Estimated Time of

Proyek/Projects Percentage Amount Area Completion

Tanggal 31 Desember 2018/As of December 31, 2018 Kapal Motor Yuana Cahya Samudera 2 68% 10.689.310.928 September 2019/September 2019 Kapal Motor Yuana Cahya Samudera 1 65% 9.540.267.874 September 2019/September 2019 Kapal Motor Yuana Cahya Samudera 3 73% 8.596.128.548 September 2019/September 2019 Kapal Motor Yuana Cahya Samudera 4 64% 8.433.124.872 September 2019/September 2019 Kapal Motor Yuana Cahya Samudera 6 64% 8.344.759.809 September 2019/September 2019 Kapal Motor Yuana Cahya Samudera 7 61% 7.964.316.413 September 2019/September 2019 Kapal Motor Yuana Cahya Samudera 10 67% 7.910.768.549 September 2019/September 2019 Kapal Motor Yuana Cahya Samudera 9 64% 7.803.841.603 September 2019/September 2019 Kapal Motor Yuana Cahya Samudera 5 68% 7.536.467.291 September 2019/September 2019 Kapal Gillnet - Proyek Kapal I 66% 5.756.810.000 September 2019/September 2019 Kapal Gillnet - Proyek Kapal III 30% 2.636.346.000 September 2019/September 2019 Kapal Gillnet - Proyek Kapal II 30% 2.624.250.000 September 2019/September 2019 Lain-lain/Others 3.000.000.045

Total 90.836.391.932 Total

Persentase penyelesaian aset dalam penyelesaian didasarkan pada biaya aktual yang terjadi dibandingkan dengan biaya proyek yang direncanakan.

The percentage of completion of the construction in progress is based on the actual expenditures incurred compared to the total budgeted project cost.

Tidak ada biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke aset tetap untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017.

No borrowing costs have been capitalized to fixed assets for the year ended December 31, 2018 and 2017.

Seluruh persediaan (Catatan 7) dan aset tetap telah diasuransikan terhadap risiko kerusakan, kehilangan dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis dengan beberapa perusahaan termasuk PT Adira Insurance, PT Askrindo Syariah, PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk, PT Asuransi FPG Indonesia, PT Asuransi AXA Indonesia, PT Asuransi Tri Pakarta Syariah, PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Asuransi Umum BCA, Pan Pacific Insurance, PT Tugu Kresna Pratama, PT Sompo Insurance Indonesia, PT Asuransi Ramayana Tbk, dan PT Asuransi Astra Buana, dengan nilai pertanggungan sebesar Rp955.693.166.250 dan Rp983.789.156.500, masing-masing pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017.

All inventories (Note 7) and fixed assets were insured against the risk of damages, loss and other risks under blanket policies with several insurances firm including PT Adira Insurance, PT Askrindo Syariah, PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk, PT Asuransi FPG Indonesia, PT Asuransi AXA Indonesia, PT Asuransi Tri Pakarta Syariah, PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Asuransi Umum BCA, Pan Pacific Insurance, PT Tugu Kresna Pratama, PT Sompo Insurance Indonesia, PT Asuransi Ramayana Tbk, and PT Asuransi Astra Buana amounting to Rp955,693,166,250 and Rp983,789,156,500, for the year ended December 31, 2018 and 2017, respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, aset tetap dengan nilai buku bersih masing-masing sebesar Rp363.965.573.458 dan Rp244.184.190.719, dijaminkan kepada utang bank jangka panjang (Catatan 18).

As of December 31, 2018 and 2017 fixed assets with net book value of Rp363,965,573,458 and Rp244,184,190,719, respectively, are used as collateral for the long-term bank loans (Note 18).

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, aset tetap yang diperoleh melalui utang pembiayaan dan sewa pembiayaan dijamin dengan aset yang diperoleh dari pinjaman tersebut (Catatan 19 dan 20).

As of December 31, 2018 and 2017 fixed assets obtained from finance payable and finance lease is secured with the asset obtained from the loan. (Note 19 and 20).

Pada tanggal 9 Agustus 2018, kapal Perusahaan yang tercatat dalam “Aset dalam penyelesaian” terbakar. Atas kejadian ini, Perusahaan mengalami kerugian sebesar Rp9.121.014.113 dan dicatat dalam Beban Lain-lain dalam laporan laba rugi dan komprehsensif lain Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2018.

On August 9, 2018, the Company’s vessels which are recorded as “Construction in progress” was burnt. Regarding this incident, the Company’s incurred loss on its assets amounting to Rp9,121,014,113 and recorded in Other Expenses in the Company's profit or loss and other comprehensive income for the year ended December 31, 2018.








37

12. BANK YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA 12. RESTRICTED BANKS

Bank yang dibatasi penggunaannya terdiri atas: Restricted banks consist of: 2018 2017

Deposito berjangka Time deposits PT Bank Muamalat Indonesia Tbk - 4.631.196.475 PT Bank Muamalat Indonesia Tbk

Total - 4.631.196.475 Total

Seluruh deposito berjangka dalam mata uang Rupiah. All time deposits are denominated in Rupiah.

Seluruh deposito berjangka pada tanggal 31 Desember 2017 digunakan sebagai jaminan atas utang bank yang diperoleh Perusahaan pada bank yang sama (Catatan 18).

All time deposits as of December 31, 2017 are pledged as collateral for the loans obtained from the same bank (Notes 18).

Tingkat bunga tahunan deposito berjangka adalah sebagai berikut:

Ranges of annual interest rate for time deposits are as follows:

2018 2017

Tingkat suku bunga tahunan 3,00%-4,25% 4,00%-4,25% Annual interest rate

13. UTANG BANK JANGKA PENDEK 13. SHORT-TERM BANK LOAN

Utang bank jangka pendek terdiri atas: Short-term bank loans consist of: 2018 2017

Utang bank jangka pendek Short-term bank loan Rupiah Rupiah

Lembaga Pembiayaan Ekspor Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank) 279.599.296.510 279.755.000.000 Indonesia (Indonesia Eximbank)

Dolar Amerika Serikat United States Dollar Lembaga Pembiayaan Ekspor Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank) 195.245.707.210 182.604.288.844 Indonesia (Indonesia Eximbank)

Total utang bank jangka pendek 474.845.003.720 462.359.288.844 Total short-term bank loans

Indonesia Eximbank (“Exim”) Indonesia Eximbank (“Exim”)

Berdasarkan Perjanjian Pemberian Pembiayaan Fasilitas

No. BS.0625/UKM/09/2015, tanggal 29 September 2015. Perusahaan memperoleh fasilitas LC/SKBDN (Sight), dengan limit sebesar Rp100.000.000.000 dengan jangka waktu maksimal 180 hari. Tujuan penggunaan fasilitas ini adalah untuk pembelian mesin beserta sarana prasarana terkait pembiayaan pembangunan pihak debitur. Pinjaman ini dikenakan issuing fee sebesar 0,125 flat dari nilai LC dan margin deposit minimal 30% dari nilai underlying penerbitan L/C dan/atau SKBDN.

Based on the Agreement Financing Facility No. BS.0625/UKM/09/2015, dated September 29, 2015, the Company had obtained financing facilities of LC/SKBDN (Sight), with a limit of Rp100,000,000,000 with a maximum term of 180 days. This loan is used for purchase of machinery and related infrastructure development financing debtor. This facility bears an flat issuing fee of 0.125 of LC value and margin deposit of at least 30% of the value underlying the issuance of L/C and/or SKBDN.

Selama jangka waktu fasilitas kredit, Perusahaan wajib menjaga rasio persediaan dan piutang dagang terhadap saldo fasilitas kredit modal kerja ekspor minimal sebesar 125%, dimana perhitungan wajib diserahkan oleh Perusahaan setiap enam (6) bulan menggunakan jasa laporan Konsultan Independen. Apabila posisi piutang dan persediaan tidak memenuhi 125% pada tiap setiap triwulan, maka Perusahaan wajib melunasi hingga nilai cakupan persediaan dan piutang menjadi sebesar 125% (Catatan 5 dan 7).

During the term of the credit facilities, the Company has to maintain the ratio of inventory and accounts receivable to the oustanding balance of the export working capital credit facilities of at least 125%, where the calculation must be submitted by the Company every six (6) months using the services of an Independent Consultant report. If the position of receivables and inventories does not meet 125% every quarter, the Company has to repay the facilities until the coverage value of inventory and receivables is 125% (Note 5 and 7.








38

13. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 13. SHORT-TERM BANK LOAN (continued)

Indonesia Eximbank (“Exim”) (lanjutan) Indonesia Eximbank (“Exim”) (continued)

Pada tanggal 22 Maret 2018, Perusahaan telah menerima perpanjangan perjanjian pemberian pembiayaan dari Exim melalui surat No. PBD/SP3/09/2018, dimana terdapat perubahan dan penambahan fasilitas pembiayaan kepada Perusahaan antara lain:

On March 22, 2018, the Company have received a renewal of the loan agreement from Exim No. PBD/SP3/09/2018, which stated the changes and addition of financing facility to the Company, among others:

a. Penambahan atas Fasilitas Kredit Modal Kerja Ekspor 1 dengan limit sebesar Rp100.000.000.000. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 10% per tahun dan provisi sebesar 0,50% per tahun dan dibayarkan selambat-lambatnya pada saat pencairan fasilitas.

a. Addition of Facility Working Capital Export 1 with a limit of Rp100,000,000,000. This loan bore interest at 10% per annum and a provision fee 0.50% per annum and paid at the latest after the drawdown.

b. Penambahan atas Fasilitas Kredit Modal Kerja Ekspor 2 dengan limit sebesar Rp180.000.000.000. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 10% per tahun dan provisi sebesar 0,50% per tahun dan dibayarkan selambat-lambatnya pada saat pencairan fasilitas pertama.

b. Addition of Facility Working Capital Export 2 with a limit of Rp180,000,000,000. This loan bore interest at 10% per annum and a provision fee 0,50% per annum and paid at the latest after the first drawdown.

c. Penambahan atas Fasilitas Kredit Modal Kerja Ekspor 3 dengan limit sebesar USD13.500.000. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 5,75% per tahun dan provisi sebesar 0,50% per tahun dan dibayarkan selambat-lambatnya pada saat pencairan fasilitas pertama.

c. Addition of Facility Working Capital Export 3 with a limit of USD13,500,000. This loan bore interest at 5.75% per annumand a provision fee 0.50% per annum and paid at the latest after the first drawdown.

Pinjaman ini dijamin dengan ketentuan yang sama bersamaan dengan utang bank jangka panjang dari Exim (Catatan 18).

These loans are collectively secured with the same collateral with the long-term bank loans from Exim (Note 18).

Selama periode pinjaman, Perusahaan wajib memelihara rasio-rasio sebagai berikut:

During the period of the loan, the Company is required to maintain the ratios are as follows:

a. Current Ratio minimal 110% a. Current Ratio minimum of 110%

b. Debt to Equity Ratio maksimal 300% b. Debt to Equity Ratio maximum of 300%

Pada tanggal 31 Desember 2017 semua persyaratan yang telah ditetapkan terkait dengan utang jangka pendek telah dipenuhi oleh Perusahaan.

As of December 31, 2017, the Company are in compliance with all the debt covenants related to the above short-term debts.

Pada tanggal 31 Desember 2018, Perusahaan memiliki Rasio Utang pada Ekuitas sebesar 0,50, Current Ratio sebesar 1,70.

As of December 31, 2018, the Company has Debt to Equity Ratio of 0.50, Current Ratio of 1.70.

Beban bunga utang bank jangka pendek dari Exim untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, disajikan sebagai “Beban keuangan” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

Interest expense of short-term bank loan of Exim for the year ended on December 31, 2018 and 2017, are presented as "Finance expense" in the statement of profit or loss and other comprehensive income.

Pada tanggal 4 Oktober 2018, Perusahaan mengajukan Surat kepada Eximbank berkaitan dengan Permohonan Perpanjangan Fasilitas Kredit sebagai berikut: - Surat No. 0973/DPUM/XI/2018 atas Permohonan

Perpanjangan Fasilitas Kredit Modal Kerja Ekspor I - Surat No. 0974/DPUM/XI/2018 atas Permohonan

Perpanjangan Fasilitas Kredit Modal Kerja Ekspor III - Surat No. 0975/DPUM/XI/2018 atas Permohonan

Perpanjangan Fasilitas Kredit Modal Kerja Ekspor II

On October 4, 2018, the Company submitted Letters to Eximbank regarding the Extention of Credit Facilities as follows: - Letter No. 0973/DPUM/XI/2018 regarding Extention of

Working Capital Credit Facilities I - Letter No. 0974/DPUM/XI/2018 regarding Extention of

Working Capital Credit Facilities III - Letter No. 0975/DPUM/XI/2018 regarding Extention of

Working Capital Credit Facilities II

Perusahaan melakukan penangguhan pembayaran pokok dan bunga atas fasilitas Kredit KMK dari Eximbank sejak bulan Oktober 2018. Fasilitas kredit Eximbank sedang dalam proses restrukturisasi (Catatan 32).

The Company postponed the payment of principal and interest of Working Capital credit facilities since October 2018. The credit facilities of eximbank loan is under restructuring process (Note 32).








38

13. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 13. SHORT-TERM BANK LOAN (continued)


Pada tanggal 22 Maret 2018, Perusahaan telah menerima perpanjangan perjanjian pemberian pembiayaan dari Exim melalui surat No. PBD/SP3/09/2018, dimana terdapat perubahan dan penambahan fasilitas pembiayaan kepada Perusahaan antara lain:

On March 22, 2018, the Company have received a renewal of the loan agreement from Exim No. PBD/SP3/09/2018, which stated the changes and addition of financing facility to the Company, among others:

a. Penambahan atas Fasilitas Kredit Modal Kerja Ekspor 1 dengan limit sebesar Rp100.000.000.000. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 10% per tahun dan provisi sebesar 0,50% per tahun dan dibayarkan selambat-lambatnya pada saat pencairan fasilitas.

a. Addition of Facility Working Capital Export 1 with a limit of Rp100,000,000,000. This loan bore interest at 10% per annum and a provision fee 0.50% per annum and paid at the latest after the drawdown.

b. Penambahan atas Fasilitas Kredit Modal Kerja Ekspor 2 dengan limit sebesar Rp180.000.000.000. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 10% per tahun dan provisi sebesar 0,50% per tahun dan dibayarkan selambat-lambatnya pada saat pencairan fasilitas pertama.

b. Addition of Facility Working Capital Export 2 with a limit of Rp180,000,000,000. This loan bore interest at 10% per annum and a provision fee 0,50% per annum and paid at the latest after the first drawdown.

c. Penambahan atas Fasilitas Kredit Modal Kerja Ekspor 3 dengan limit sebesar USD13.500.000. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 5,75% per tahun dan provisi sebesar 0,50% per tahun dan dibayarkan selambat-lambatnya pada saat pencairan fasilitas pertama.

c. Addition of Facility Working Capital Export 3 with a limit of USD13,500,000. This loan bore interest at 5.75% per annumand a provision fee 0.50% per annum and paid at the latest after the first drawdown.

Pinjaman ini dijamin dengan ketentuan yang sama bersamaan dengan utang bank jangka panjang dari Exim (Catatan 18).

These loans are collectively secured with the same collateral with the long-term bank loans from Exim (Note 18).

Selama periode pinjaman, Perusahaan wajib memelihara rasio-rasio sebagai berikut:

During the period of the loan, the Company is required to maintain the ratios are as follows:

a. Current Ratio minimal 110% a. Current Ratio minimum of 110%

b. Debt to Equity Ratio maksimal 300% b. Debt to Equity Ratio maximum of 300%

Pada tanggal 31 Desember 2017 semua persyaratan yang telah ditetapkan terkait dengan utang jangka pendek telah dipenuhi oleh Perusahaan.

As of December 31, 2017, the Company are in compliance with all the debt covenants related to the above short-term debts.



Beban bunga utang bank jangka pendek dari Exim untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, disajikan sebagai “Beban keuangan” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

Interest expense of short-term bank loan of Exim for the year ended on December 31, 2018 and 2017, are presented as "Finance expense" in the statement of profit or loss and other comprehensive income.

Pada tanggal 4 Oktober 2018, Perusahaan mengajukan Surat kepada Eximbank berkaitan dengan Permohonan Perpanjangan Fasilitas Kredit sebagai berikut: - Surat No. 0973/DPUM/XI/2018 atas Permohonan

Perpanjangan Fasilitas Kredit Modal Kerja Ekspor I - Surat No. 0974/DPUM/XI/2018 atas Permohonan

Perpanjangan Fasilitas Kredit Modal Kerja Ekspor III - Surat No. 0975/DPUM/XI/2018 atas Permohonan

Perpanjangan Fasilitas Kredit Modal Kerja Ekspor II

On October 4, 2018, the Company submitted Letters to Eximbank regarding the Extention of Credit Facilities as follows: - Letter No. 0973/DPUM/XI/2018 regarding Extention of

Working Capital Credit Facilities I - Letter No. 0974/DPUM/XI/2018 regarding Extention of

Working Capital Credit Facilities III - Letter No. 0975/DPUM/XI/2018 regarding Extention of

Working Capital Credit Facilities II

Perusahaan melakukan penangguhan pembayaran pokok dan bunga atas fasilitas Kredit KMK dari Eximbank sejak bulan Oktober 2018. Fasilitas kredit Eximbank sedang dalam proses restrukturisasi (Catatan 32).

The Company postponed the payment of principal and interest of Working Capital credit facilities since October 2018. The credit facilities of eximbank loan is under restructuring process (Note 32).








39

14. UTANG USAHA 14. TRADE PAYABLES

a. Berdasarkan pemasok a. Based on suppliers:

2018 2017

Pihak ketiga Third parties Karmono 2.381.945.934 1.385.709.612 Karmono KM. Lancar Jaya Perkasa 2.341.213.250 - KM. Lancar Jaya Perkasa KM. Putra Leo Nusantara 06 2.322.557.750 - KM. Putra Leo Nusantara 06 KM. Lancar Jaya Rejeki 1.811.341.000 - KM. Lancar Jaya Rejeki KM. Tambah Rejeki 06 1.729.497.500 595.055.250 KM. Tambah Rejeki KM. Ariane 1.423.731.150 899.032.750 KM. Ariane KM. Lancar Berlian 1.412.045.500 - KM. Lancar Berlian CV Prima Lestari Pratama 1.405.347.825 1.344.381.048 CV Prima Lestari Pratama H. Imam Kanafi 1.064.259.508 226.856.913 H. Imam Kanafi Bambang Supriyono 836.897.810 1.703.810.752 Bambang Supriyono

Trisno 776.911.866 2.240.929.359 Trisno PT Wira Samudra Anugrah Jaya 380.029.706 1.381.541.561 PT Wira Samudra Anugrah Jaya Sekti Mulya, KM 233.062 2.003.101.912 KM Sekti Mulya KM. Tirta Putra Kencana - 2.453.449.750 KM. Tirta Putra Kencana Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000.000.000) 7.798.596.340 7.118.218.506 Others (each below Rp1,000,000,000)

Total 25.684.608.201 21.352.087.413 Total

b. Berdasarkan umur: b. Based on ages:

2018 2017

Belum jatuh tempo 357.644.096 5.992.076.117 Not yet due Sudah jatuh tempo Past due 1 - 30 hari 1.715.795.570 10.751.206.54 2 1 - 30 days 31 - 60 hari 950.260.591 2.115.841.095 31 - 60 days 61 - 90 hari 363.471.980 1.289.194.250 61 - 90 days Lebih dari 90 hari 22.297.435.964 1.203.769.409 More than 90 days

Total 25.684.608.201 21.352.087.413 Total

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, seluruh nilai tercatat utang usaha dan utang lainnya perusahaan berdenominasi Rupiah.

5. As of December 31, 2018 and 2017, all the carrying amount of the Company’s trade and other payables were denominated in Rupiah.








40

15. UTANG LAIN-LAIN 15. OTHER PAYABLES

Utang lain-lain terdiri atas: Other payables consist of: 2018 2017

Pihak ketiga Third parties Retensi 9.835.556.780 6.310.957.485 Retention Lain - lain 1.181.288.185 1.029.662.002 Others

Total 11.016.844.965 7.340.619.487 Total

Lain-lain merupakan utang Perusahaan atas biaya operasional lainnya.

Others are payable related to the other operational expenses.

16. PERPAJAKAN 16. TAXATION

a. Estimasi Tagihan Restitusi Pajak a. Claim for tax refund

Estimasi tagihan restitusi pajak terdiri dari: Claim for tax refund consist of:

2018 2017

Pajak Penghasilan Pasal 25 Income tax Art. 25 Tahun 2018 21.749.654.644 - Year 2018

b. Utang pajak b. Taxes payable

Utang pajak terdiri dari: Taxes payable consist of: 2018 2017

Pajak penghasilan: Income tax: Pasal 4 (2) 1.979.970 17.258.321 Article 4 (2) Pasal 21 1.966.579.468 264.497.715 Article 21 Pasal 22 7.423.540 44.177.236 Article 22 Pasal 23 470.588 1.257.708 Article 23 Pasal 25 21.749.654.644 1.854.137.887 Article 25 Pasal 26 3.369.945 - Article 26 Pasal 29 Article 29 Tahun 2017 12.467.208.750 14.637.702.220 Year 2017 Tahun 2018 3.562.001.520 - Year 2018 Pajak Pertambahan Nilai 265.727.269 - Value Added Tax

Total 40.024.415.694 16.819.031.087 Total

c. Beban Pajak Penghasilan c. Income Tax Expense

Akun ini terdiri dari: This account consist of:

2018 2017

Pajak penghasilan kini 4.235.551.500 34.972.485.750 Current income tax Manfaat pajak Deferred income penghasilan tangguhan (1.001.273.897) (1.126.124.128) tax benefit - net

Beban pajak penghasilan - neto 3.234.277.603 33.846.361.622 Income tax expense - net








40

15. UTANG LAIN-LAIN 15. OTHER PAYABLES

Utang lain-lain terdiri atas: Other payables consist of: 2018 2017

Pihak ketiga Third parties Retensi 9.835.556.780 6.310.957.485 Retention Lain - lain 1.181.288.185 1.029.662.002 Others

Total 11.016.844.965 7.340.619.487 Total

Lain-lain merupakan utang Perusahaan atas biaya operasional lainnya.

Others are payable related to the other operational expenses.

16. PERPAJAKAN 16. TAXATION

a. Estimasi Tagihan Restitusi Pajak a. Claim for tax refund

Estimasi tagihan restitusi pajak terdiri dari: Claim for tax refund consist of:

2018 2017

Pajak Penghasilan Pasal 25 Income tax Art. 25 Tahun 2018 21.749.654.644 - Year 2018

b. Utang pajak b. Taxes payable

Utang pajak terdiri dari: Taxes payable consist of: 2018 2017

Pajak penghasilan: Income tax: Pasal 4 (2) 1.979.970 17.258.321 Article 4 (2) Pasal 21 1.966.579.468 264.497.715 Article 21 Pasal 22 7.423.540 44.177.236 Article 22 Pasal 23 470.588 1.257.708 Article 23 Pasal 25 21.749.654.644 1.854.137.887 Article 25 Pasal 26 3.369.945 - Article 26 Pasal 29 Article 29 Tahun 2017 12.467.208.750 14.637.702.220 Year 2017 Tahun 2018 3.562.001.520 - Year 2018 Pajak Pertambahan Nilai 265.727.269 - Value Added Tax

Total 40.024.415.694 16.819.031.087 Total

c. Beban Pajak Penghasilan c. Income Tax Expense

Akun ini terdiri dari: This account consist of:

2018 2017

Pajak penghasilan kini 4.235.551.500 34.972.485.750 Current income tax Manfaat pajak Deferred income penghasilan tangguhan (1.001.273.897) (1.126.124.128) tax benefit - net

Beban pajak penghasilan - neto 3.234.277.603 33.846.361.622 Income tax expense - net








41

16. PERPAJAKAN (lanjutan) 16. TAXATION (continued)

d. Pajak Penghasilan - Kini d. Income Tax - Current

Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, dan taksiran laba kena pajak Perusahaan adalah sebagai berikut:

A reconciliation between income before income tax expense, as shown in the statement of profit or loss and other comprehensive income, and estimated taxable income of the Company is as follows:

2018 2017

Laba sebelum beban Income before pajak penghasilan 11.721.043.714 139.394.987.503 income tax expense

Beda waktu Temporary differences Cadangan penyisihan piutang 4.971.384.495 1.765.150.655 Allowances for doubtful accounts Penyusutan aset sewa Depreciation of assets pembiayaan 2.712.556.421 1.860.713.421 under finance lease Imbalan kerja 1.472.640.261 2.068.991.426 Employee benefits Beban bunga leasing 843.060.909 1.026.138.597 Interest leasing expense Penyisihan penurunan nilai Allowance for impairment tahun berjalan 1.522.652.303 1.631.994.116 of inventories current year Pemulihan provisi penurunan nilai Recovery of provision for persediaan (1.631.994.116) (1.998.100.967) impairment value of inventories Pembayaran utang sewa pembiayaan (5.885.204.686) (4.548.904.362) Finance lease payments

Beda tetap Permanent differences Pendapatan dan beban yang telah Income and related expenses dikenakan pajak final: already subjected to final tax: Pendapatan bunga - neto (3.650.070.595) (3.069.913.471) Interest income - net Beban yang tidak dapat dikurangkan untuk tujuan fiskal: Non-tax-deductible expense: Beban pajak 3.818.324.470 1.191.599.218 Tax expenses Beban penyusutan 594.698.914 (225.084.697) Depreciation expense Donasi 246.610.118 223.982.198 Donation Jamuan dan representasi 122.423.834 226.097.819 Entertainment and representation Komunikasi 49.523.715 84.112.512 Communication Transportasi 34.556.133 258.179.490 Transportation

Laba kena pajak 16.942.205.890 139.889.943.458 Taxable income

Laba kena pajak - dibulatkan 16.942.206.000 139.889.943.000 Taxable income - rounded

Beban pajak penghasilan 4.235.551.500 34.972.485.750 Income tax expense

Dikurangi pajak penghasilan di muka: Less prepayment of income tax: Pasal 22 (173.549.980) (152.141.684) Article 22 Pasal 25 (500.000.000) (20.182.641.846) Article 25

Utang Pajak Penghasilan Corporate Income Tax Payable Tahun Berjalan 3.562.001.520 14.637.702.220 Current Year








42


d. Pajak Penghasilan - Kini (lanjutan) d. Income Tax - Current (continued)

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba sebelum beban pajak penghasilan seperti yang dilaporkan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain adalah sebagai berikut:

The reconciliation between the income tax expense calculated by applying the applicable tax rate on the income before income tax expense as shown in the statements of profit or loss and other comprehensive income are as follows:

2018 2017

Laba sebelum beban pajak penghasilan menurut Income before income tax expenses laporan laba rugi dan per statements of profit or loss and penghasilan komprehensif 11.721.043.714 139.394.987.503 other comprehensive income Pajak dihitung pada tarif Tax calculated based pajak yang berlaku 2.930.260.956 34.848.746.761 on applicable tax rate Pengaruh pajak atas Tax effect of the Company’s beda tetap 304.016.647 (327.756.732) permanent differences

Total beban pajak kini 3.234.277.603 34.520.990.029 Total current tax expenses

e. Pajak Tangguhan f. e. Deferred Tax Assets

Akun ini terdiri dari: This account consist of:: 2018

Saldo Awal/ Beginning Balance

Manfaat (Beban) Pajak Tangguhan/

Deferred Tax Benefits (Expenses)

Dikreditkan pada Penghasilan

Komprehensif Lain/ Credited to Other


Saldo Akhir/ Ending Balance

Asets (liabilitas) pajak tangguhan

Deferred tax assets (liabilities)

Penyisihan penurunan nilai piutang 616.390.826 1.242.846.124 - 1.859.236.950

Allowance for impairment of receiveables

Imbalan kerja 1.255.685.719 368.160.065 (531.496.016) 1.092.349.768 Employee benefits Penyisihan

penurunan nilai persediaan 407.998.529 (27.335.453) - 380.663.076

Allowance for impairment inventories

Sewa pembiayaan (718.268.267) (582.396.839) - (1.300.665.106) Finance lease Jumlah aset pajak

tangguhan 1.561.806.807 1.001.273.897 (531.496.016) 2.031.584.688 Total deferred tax assets 2017










Imbalan kerja 374.400.350 517.247.857 364.037.512 1.255.685.719 Employee benefits Penyisihan

penurunan nilai piutang - 616.390.826 - 616.390.826


Penyisihan penurunan nilai persediaan - 407.998.529 - 407.998.529


Sewa pembiayaan (302.755.183) (415.513.084) - (718.268.267) Finance lease Jumlah aset pajak

tangguhan 71.645.167 1.126.124.128 364.037.512 1.561.806.807 Total deferred tax assets








42


d. Pajak Penghasilan - Kini (lanjutan) d. Income Tax - Current (continued)

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba sebelum beban pajak penghasilan seperti yang dilaporkan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain adalah sebagai berikut:

The reconciliation between the income tax expense calculated by applying the applicable tax rate on the income before income tax expense as shown in the statements of profit or loss and other comprehensive income are as follows:

2018 2017

Laba sebelum beban pajak penghasilan menurut Income before income tax expenses laporan laba rugi dan per statements of profit or loss and penghasilan komprehensif 11.721.043.714 139.394.987.503 other comprehensive income Pajak dihitung pada tarif Tax calculated based pajak yang berlaku 2.930.260.956 34.848.746.761 on applicable tax rate Pengaruh pajak atas Tax effect of the Company’s beda tetap 304.016.647 (327.756.732) permanent differences

Total beban pajak kini 3.234.277.603 34.520.990.029 Total current tax expenses

e. Pajak Tangguhan f. e. Deferred Tax Assets

Akun ini terdiri dari: This account consist of:: 2018










Penyisihan penurunan nilai piutang 616.390.826 1.242.846.124 - 1.859.236.950


Imbalan kerja 1.255.685.719 368.160.065 (531.496.016) 1.092.349.768 Employee benefits Penyisihan

penurunan nilai persediaan 407.998.529 (27.335.453) - 380.663.076


Sewa pembiayaan (718.268.267) (582.396.839) - (1.300.665.106) Finance lease Jumlah aset pajak

tangguhan 1.561.806.807 1.001.273.897 (531.496.016) 2.031.584.688 Total deferred tax assets 2017










Imbalan kerja 374.400.350 517.247.857 364.037.512 1.255.685.719 Employee benefits Penyisihan

penurunan nilai piutang - 616.390.826 - 616.390.826


Penyisihan penurunan nilai persediaan - 407.998.529 - 407.998.529


Sewa pembiayaan (302.755.183) (415.513.084) - (718.268.267) Finance lease Jumlah aset pajak

tangguhan 71.645.167 1.126.124.128 364.037.512 1.561.806.807 Total deferred tax assets








43


f. Pengampunan Pajak f. Tax Amnesty

Pada tanggal 16 Desember 2016, Perusahaan berpartisipasi dalam Program Pengampunan Pajak sesuai dengan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2016. Perusahaan memperoleh Surat Keterangan Pengampunan Pajak (SKPP) No. KET-477/PP/WPJ.21/2017 tanggal 4 Januari 2017 dengan jumlah sebesar Rp970.050.000 dari Kantor Pajak.

On December 16, 2016, the Company participated in the Tax Amnesty Program in accordance with Law No. 11 Year 2016. The Company obtain Tax Amnesty Certificate (SKPP) No. KET-477/PP/WPJ.21/2017 dated January 4, 2017 with the amount of Rp970,050,000 from the Tax Office.

g. Surat Tagihan Pajak (“STP”) g. Tax Collection Letter

Pada tahun 2018 dan 2017, Perusahaan menerima Surat Tagihan Pajak sebagai berikut:

During 2018 and 2017, the Company received Tax Collection Letter as follows:

2018 Jenis Pajak

Penghasilan/ Type of Income Tax

Tanggal STP/ Date of STP

Nomor STP/ Number of STP

Nominal/ Amount

Tanggal bayar/ Payment date Catatan/ Notes

PPh Pasal 25/ Income tax article 25

12 Juli 2018/ July 12, 2018 00001/106/18/507/18 2.039.551.676 31 Oktober 2018/

October 31, 2018 Dibayar Rp100.000.000/

Paid Rp100,000,000 PPh Pasal 25/ Income tax

article 25 12 Juli 2018/ July 12, 2018 00002/106/18/507/18 2.002.468.918 31 Oktober 2018/















article 25 23 Agustus 2018/ August 23, 2018 00025/106/18/507/18 1.891.220.645 31 Oktober 2018/



article 25 7 November 2018/ November 7, 2018 00039/106/18/507/18 1.928.303.402 - Belum dibayar/

Not paid yet PPh Pasal 25/ Income tax





article 25 21 Desember 2018/ December 21, 2018 00078/106/18/507/18 1.891.220.645 - Belum dibayar/


article 21 20 April 2017/ April 20, 2017 00108/101/16/507/17 102.313.157 24 Agustus 2017/

August 24, 2017 Dibayar penuh/

Fully paid PPh Pasal 21/ Income tax

article 21 4 Desember 2017/ December 4, 2017 00108/101/17/507/17 1.116.700 2 Januari 2018/

January 2, 2018 Dibayar penuh/








article 21 4 Mei 2017/ May 4, 2017 00073/101/17/014/17 4.417.641 30 Mei 2017/

May 30, 2017 Dibayar penuh/


article 21 23 Mei 2017/ May 23, 2017 00097/101/17/014/17 4.387.350 7 Juli 2017/

July 7, 2017 Dibayar penuh/


article 23 14 Juli 2017/ July 14, 2017 00031/103/17/014/17 245.950 10 Agustus 2017/








Fully paid PPh Pasal 4 ayat 2/ Income

tax article 4 (2) 4 Desember 2017/ December 4, 2017 00034/140/17/507/17 200.000 2 Januari 2018/



tax article 4 (2) 14 Juli 2017/ July 14, 2017 00048/140/17/014/17 799.000 10 Agustus 2017/



tax article 4 (2) 14 Juli 2017/ July 14, 2017 00049/140/17/014/17 47.001 10 Agustus 2017/


Fully paid








44


g. Surat Tagihan Pajak (“STP”) (lanjutan) g. Tax Collection Letter (continued)

Perusahaan mencatat pajak penghasilan pasal 25 yang terutang dalam akun "Utang Pajak" dalam laporan posisi keuangan Perusahaan 31 Desember 2018 dan mencatat denda pajak sebagai bagian dari "Beban Pajak" dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017.

The Company recorded the tax payable art. 25 as part of “Tax Payable” in the Company’s finansial position as of December 31, 2018 and tax penalties as part of “Tax Expense” in the Company’s profit and loss and other comprehensive income for the year ended December 31, 2018 and 2017, respectively.

17. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR 17. ACCRUED EXPENSES

Beban masih harus dibayar terdiri atas: Accrued expenses consist of: 2018 2017

Bunga 16.500.596.845 1.276.413.312 Interest Sanksi pajak 2.548.909.142 101.217.800 Tax penalty Jasa profesional 588.811.180 487.500.000 Professional fee Operasional 300.851.124 150.865.875 Operation Kesejahteraan karyawan 18.136.285 333.798.479 Employee welfare Lain-lain 1.196.184.499 289.360.000 Others

Total 21.153.489.075 2.639.155.466 Total

18. UTANG BANK JANGKA PANJANG 18. LONG-TERM BANK LOANS

Akun ini merupakan utang bank jangka panjang yang terdiri dari:

The long-term bank loans consist of the following:

2018 2017

Utang bank Bank loans Lembaga Pembiayaan Ekspor Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank) Indonesia (Indonesia Eximbank) Fasilitas Kredit Investasi I 69.361.359.258 82.555.981.130 Investment Credit Facility I Fasilitas Kredit Investasi II 41.059.322.156 50.783.898.325 Investment Credit Facility II Fasilitas Kredit Investasi Ekspor III 1.037.053.652 4.704.988.586 Investment Credit Facility Export III PT Bank BCA Syariah 4.308.138.382 6.593.309.977 PT Bank BCA Syariah PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Fasilitas I - 2.683.623.483 Facility I Fasilitas II - 4.199.704.880 Facility II Fasilitas III - 1.667.959.284 Facility III Fasilitas IV - 948.299.574 Facility IV Fasilitas V - 1.587.335.933 Facility V

Total 115.765.873.448 155.725.101.172 Total

Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun : Less current maturities portion : Lembaga Pembiayaan Ekspor Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank) Indonesia (Indonesia Eximbank) Fasilitas Kredit Investasi I 24.548.071.691 17.839.182.078 Investment Credit Facility I Fasilitas Kredit Investasi II 16.207.627.125 12.966.101.700 Investment Credit Facility II Fasilitas Kredit Investasi Ekspor III 1.037.053.652 4.704.988.586 Investment Credit Facility Export III PT Bank BCA Syariah 2.613.492.346 2.285.171.595 PT Bank BCA Syariah PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Fasilitas I - 1.444.499.177 Facility I Fasilitas II - 1.938.474.773 Facility II Fasilitas III - 701.121.782 Facility III Fasilitas IV - 398.614.939 Facility IV Fasilitas V - 613.404.192 Facility V

Total 44.406.244.814 42.891.558.822 Total








44


g. Surat Tagihan Pajak (“STP”) (lanjutan) g. Tax Collection Letter (continued)

Perusahaan mencatat pajak penghasilan pasal 25 yang terutang dalam akun "Utang Pajak" dalam laporan posisi keuangan Perusahaan 31 Desember 2018 dan mencatat denda pajak sebagai bagian dari "Beban Pajak" dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017.

The Company recorded the tax payable art. 25 as part of “Tax Payable” in the Company’s finansial position as of December 31, 2018 and tax penalties as part of “Tax Expense” in the Company’s profit and loss and other comprehensive income for the year ended December 31, 2018 and 2017, respectively.

17. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR 17. ACCRUED EXPENSES

Beban masih harus dibayar terdiri atas: Accrued expenses consist of: 2018 2017

Bunga 16.500.596.845 1.276.413.312 Interest Sanksi pajak 2.548.909.142 101.217.800 Tax penalty Jasa profesional 588.811.180 487.500.000 Professional fee Operasional 300.851.124 150.865.875 Operation Kesejahteraan karyawan 18.136.285 333.798.479 Employee welfare Lain-lain 1.196.184.499 289.360.000 Others

Total 21.153.489.075 2.639.155.466 Total

18. UTANG BANK JANGKA PANJANG 18. LONG-TERM BANK LOANS

Akun ini merupakan utang bank jangka panjang yang terdiri dari:

The long-term bank loans consist of the following:

2018 2017

Utang bank Bank loans Lembaga Pembiayaan Ekspor Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank) Indonesia (Indonesia Eximbank) Fasilitas Kredit Investasi I 69.361.359.258 82.555.981.130 Investment Credit Facility I Fasilitas Kredit Investasi II 41.059.322.156 50.783.898.325 Investment Credit Facility II Fasilitas Kredit Investasi Ekspor III 1.037.053.652 4.704.988.586 Investment Credit Facility Export III PT Bank BCA Syariah 4.308.138.382 6.593.309.977 PT Bank BCA Syariah PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Fasilitas I - 2.683.623.483 Facility I Fasilitas II - 4.199.704.880 Facility II Fasilitas III - 1.667.959.284 Facility III Fasilitas IV - 948.299.574 Facility IV Fasilitas V - 1.587.335.933 Facility V

Total 115.765.873.448 155.725.101.172 Total

Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun : Less current maturities portion : Lembaga Pembiayaan Ekspor Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank) Indonesia (Indonesia Eximbank) Fasilitas Kredit Investasi I 24.548.071.691 17.839.182.078 Investment Credit Facility I Fasilitas Kredit Investasi II 16.207.627.125 12.966.101.700 Investment Credit Facility II Fasilitas Kredit Investasi Ekspor III 1.037.053.652 4.704.988.586 Investment Credit Facility Export III PT Bank BCA Syariah 2.613.492.346 2.285.171.595 PT Bank BCA Syariah PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Fasilitas I - 1.444.499.177 Facility I Fasilitas II - 1.938.474.773 Facility II Fasilitas III - 701.121.782 Facility III Fasilitas IV - 398.614.939 Facility IV Fasilitas V - 613.404.192 Facility V

Total 44.406.244.814 42.891.558.822 Total








45

18. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM BANK LOANS (continued)

2018 2017

Bagian utang jangka panjang Long-term portion Lembaga Pembiayaan Ekspor Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank) Indonesia (Indonesia Eximbank) Fasilitas Kredit Investasi I 44.813.287.567 64.716.799.052 Investment Credit Facility I Fasilitas Kredit Investasi II 24.851.695.031 37.817.796.625 Investment Credit Facility II PT Bank BCA Syariah 1.694.646.036 4.308.138.382 PT Bank BCA Syariah PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Fasilitas I - 1.239.124.306 Facility I Fasilitas II - 2.261.230.107 Facility II Fasilitas III - 966.837.502 Facility III Fasilitas IV - 549.684.635 Facility IV Fasilitas V - 973.931.741 Facility V

Total 71.359.628.634 112.833.542.350 Total

Indonesia Eximbank (“Exim”) Indonesia Eximbank (“Exim”) Berdasarkan Perjanjian Pemberian Pembiayaan Fasilitas

No.BS.0625/UKM/09/2015, tanggal 29 September 2015. Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan Fasilitas Kredit Investasi Ekspor 1, dengan limit sebesar Rp200.000.000.000, jangka waktu pinjaman adalah 72 bulan, dengan masa tenggang pembayaran 12 bulan dan jangka waktu angsuran 60 bulan. Tujuan penggunaan fasilitas ini adalah untuk investasi peningkatan kapasitas produksi dengan perluasan pabrik dan penambahan mesin baru. Pinjaman ini dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 11% per tahun dan provisi sebesar 1% dari kredit limit.

Based on the Financing Facility Agreement No.BS.0625/UKM/09/2015, dated September 29, 2015, the Company had obtained Export Investment Credit Facility 1, with a limit of Rp200,000,000,000. This facility period is 72 months, with the grace period of 12 month and 60 months installment period. This loan is used for investment in increase of production capacity with the expansion of the plant and the addition of a new engine. This facility bore interest at the annual rate of 11% per annum and a provision fee of 1% of the credit limit.

Pinjaman ini dijamin dengan: These loans are secured with:

a. Tanah di Jalan Pati Juwana Km 7 milik Perusahaan (Catatan 11).

a. Land on Jalan Pati Juwana Km 7 on behalf of the Company (Note 11).

b. Bangunan gudang cold storage yang akan dibangun setelah perjanjian (Catatan 11).

b. Cold storage warehouse is to be built after a deal worth (Note 11).

c. Mesin-mesin atas nama Perusahaan (Catatan 11).

c. The machines on behalf of the Company (Note 11).

Jaminan tahap 1 (saat penandatanganan perjanjian)

sebagai berikut: Stage 1 guarantees (when signing) are as follows:

a. Personal Guarantee atas nama Witiarso Utomo, Aris Widiarto dan Risma Ardhi Chandra, pihak berelasi, dan Bambang Mahendra Dewa dan Witjaksono, pihak ketiga.

a. Personal Guarantee on behalf of Witiarso Utomo, Aris Widiarto and Risma Ardhi Chandra, related parties, and Bambang Mahendra Dewa and Witjaksono, third parties.

b. Corporate Guarantee dari PT Pandawa Putra Investama, pihak berelasi.

b. Corporate Guarantee from PT Pandawa Putra Investama, related party.

c. Hak tanggungan peringkat 1 atas jaminan tanah dan bangunan pabrik serta sarana diatasnya diatas SHGB dan SHGU atas nama Perusahaan.

c. Rank 1 mortgage right over the land and factory buildings collateral and the facilities thereon over SHGB and SHGU on behalf of the Company.

Jaminan tahap 2 (sesuai progres pembangunan) berupa

fidusia atas mesin dan sarana-sarana (Catatan 11). Stage 2 guarantees (according to the construction

progress) are fiduciary of machines and tools (Note 11).

Selama periode pinjaman, Perusahaan wajib memelihara

rasio-rasio sebagai berikut: During the period of the loan, the Company is required to

maintain the ratios are as follows: a. Current Ratio minimal 110% a. Current Ratio minimum of 110% b. Debt to Equity Ratio maksimal 300% b. Debt to Equity Ratio maximum of 300%










46



Pada tanggal 31 Desember 2017 semua persyaratan yang telah ditetapkan terkait dengan utang jangka panjang telah dipenuhi oleh Perusahaan.

As of December 31, 2017, the Company are in compliance with all the debt covenants related to the above long-term debts.

Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak Bank, Perusahaan dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut:

Without prior written consent of the Bank, the Company is prohibited to do the following:

a. Melakukan pemindahtanganan dan penjualan atau melepaskan hak atas kekayaan debitur dengan nilai diatas 20% dari total aset debitur.

a. Transfer and sale or dispose of the rights of the debtor with a value above 20% of the total assets of the debtor.

b. Memperluas atau mempersempit usaha debitur. b. Expand or narrow the debtor’s business.

c. Melakukan pemindahtanganan dan penjualan atau melepaskan hak atas kekayaan debitur yang sudah diserahkan sebagai agunan.

c. Transfer and sale or dispose of the rights of the debtor which has been handed over as collateral.

d. Melakukan transaksi dengan suatu pihak, tidak terbatas pada afiliasinya, dengan cara diluar kebiasaan yang ada.

d. Engage in transactions with a party, not limited to its affiliates, outside of ordinary custom.

e. Melakukan merger dan akuisisi. e. Conduct mergers and acquisitions.

f. Menggunakan fasilitas pembiayaan selain daripada yang telah ditentukan dalam tujuan penggunaan fasilitas.

f. Use a financing facility other than those specified in the intended use of the facility.

g. Mengajukan permohonan ke pengadilan agar debitur dinyatakan pailit.

g. Apply to the court for the debtor to be declared bankrupt.

h. Mengubah anggaran dasar perseroan. h. Change the company’s articles of association.

i. Mengubah komposisi pemegang saham debitur dan pengurusnya.

i. Change the composition of shareholders of the debtor and its officers.

Berdasarkan Perjanjian No.BS/0721/UKM/11/2015 tanggal 3 November 2015, beberapa persyaratan dari Exim mengalami perubahan sebagai berikut:

Based on Agreement No. BS/0721/UKM/11/2015, dated November 3, 2015, some of the requirements from Exim are amended as follows:

a. Perusahaan dilarang mengubah komposisi pengurus

debitur, sedangkan komposisi pemegang saham dapat diubah sepanjang para pemegang saham yang telah memberikan personal guarantee dan corporate guarantee masih tetap ada.

a. The Company is prohibited to change the composition of the management of the debtor, while the composition of shareholders may be changed so long as the shareholder who has given personal guarantee and corporate guarantee remains.

b. Perusahaan wajib memberitahukan kepada kreditur

apabila terdapat perubahan komposisi susunan pemegang saham.

b. The Company must notify creditors if there is a change in the composition of the shareholder composition.

c. Perubahan jaminan tahap satu berupa hak

tanggungan peringkat 1 atas jaminan tanah dan bangunan pabrik serta sarana diatasnya diatas SHGB dan SHGU atas nama Perusahaan.

c. Changes in stage one guarantees mortgage right 1 ranking over the guarantee of land and factory buildings and facilities up over SHGB and SHGU on behalf of the Company.

d. Perubahan jaminan tahap dua, sebagai berikut: d. Changes in stage two guarantees, as follows:

(i) Maksimal 3 bulan setelah penandatanganan

kredit. (i) A maximum of 3 months after signing the

credit.

(ii) Hak tanggungan peringkat 1 jaminan tanah berupa SHGB dan SHGU luas minimal 3.783 m2 atas nama Perusahaan.

(ii) Mortgage right 1 ranking over the a guarantee in the form of land and SHGU and SHGB minimum area of 3,783 sqm on behalf of the Company.

e. Perubahan jaminan tahap tiga berupa fidusia atas

mesin dan sarana-sarana (Catatan 11). e. Changes in stage three guarantees over the

fiduciary of machines and tools (Note 11).








46



Pada tanggal 31 Desember 2017 semua persyaratan yang telah ditetapkan terkait dengan utang jangka panjang telah dipenuhi oleh Perusahaan.

As of December 31, 2017, the Company are in compliance with all the debt covenants related to the above long-term debts.

Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak Bank, Perusahaan dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut:

Without prior written consent of the Bank, the Company is prohibited to do the following:

a. Melakukan pemindahtanganan dan penjualan atau melepaskan hak atas kekayaan debitur dengan nilai diatas 20% dari total aset debitur.

a. Transfer and sale or dispose of the rights of the debtor with a value above 20% of the total assets of the debtor.

b. Memperluas atau mempersempit usaha debitur. b. Expand or narrow the debtor’s business.

c. Melakukan pemindahtanganan dan penjualan atau melepaskan hak atas kekayaan debitur yang sudah diserahkan sebagai agunan.

c. Transfer and sale or dispose of the rights of the debtor which has been handed over as collateral.

d. Melakukan transaksi dengan suatu pihak, tidak terbatas pada afiliasinya, dengan cara diluar kebiasaan yang ada.

d. Engage in transactions with a party, not limited to its affiliates, outside of ordinary custom.

e. Melakukan merger dan akuisisi. e. Conduct mergers and acquisitions.

f. Menggunakan fasilitas pembiayaan selain daripada yang telah ditentukan dalam tujuan penggunaan fasilitas.

f. Use a financing facility other than those specified in the intended use of the facility.

g. Mengajukan permohonan ke pengadilan agar debitur dinyatakan pailit.

g. Apply to the court for the debtor to be declared bankrupt.

h. Mengubah anggaran dasar perseroan. h. Change the company’s articles of association.

i. Mengubah komposisi pemegang saham debitur dan pengurusnya.

i. Change the composition of shareholders of the debtor and its officers.

Berdasarkan Perjanjian No.BS/0721/UKM/11/2015 tanggal 3 November 2015, beberapa persyaratan dari Exim mengalami perubahan sebagai berikut:

Based on Agreement No. BS/0721/UKM/11/2015, dated November 3, 2015, some of the requirements from Exim are amended as follows:

a. Perusahaan dilarang mengubah komposisi pengurus

debitur, sedangkan komposisi pemegang saham dapat diubah sepanjang para pemegang saham yang telah memberikan personal guarantee dan corporate guarantee masih tetap ada.

a. The Company is prohibited to change the composition of the management of the debtor, while the composition of shareholders may be changed so long as the shareholder who has given personal guarantee and corporate guarantee remains.

b. Perusahaan wajib memberitahukan kepada kreditur

apabila terdapat perubahan komposisi susunan pemegang saham.

b. The Company must notify creditors if there is a change in the composition of the shareholder composition.

c. Perubahan jaminan tahap satu berupa hak

tanggungan peringkat 1 atas jaminan tanah dan bangunan pabrik serta sarana diatasnya diatas SHGB dan SHGU atas nama Perusahaan.

c. Changes in stage one guarantees mortgage right 1 ranking over the guarantee of land and factory buildings and facilities up over SHGB and SHGU on behalf of the Company.

d. Perubahan jaminan tahap dua, sebagai berikut: d. Changes in stage two guarantees, as follows:

(i) Maksimal 3 bulan setelah penandatanganan

kredit. (i) A maximum of 3 months after signing the

credit.

(ii) Hak tanggungan peringkat 1 jaminan tanah berupa SHGB dan SHGU luas minimal 3.783 m2 atas nama Perusahaan.

(ii) Mortgage right 1 ranking over the a guarantee in the form of land and SHGU and SHGB minimum area of 3,783 sqm on behalf of the Company.

e. Perubahan jaminan tahap tiga berupa fidusia atas

mesin dan sarana-sarana (Catatan 11). e. Changes in stage three guarantees over the

fiduciary of machines and tools (Note 11).








47



Berdasarkan Perjanjian No.BS.0342/UKM/06/2016 tanggal 9 Juni 2016, beberapa persyaratan dari Exim mengalami perubahan sebagai berikut:

Based on Agreement No.BS.0342/UKM/06/2016, dated June 9, 2016, some of the requirements from Exim are amended as follows:

a. Perubahan syarat pengikatan jaminan: a. Changes of terms upon guarantee:

(i) Perubahan jaminan tahap 2 menjadi maksimal

11 (sebelas) bulan setelah penandatanganan perjanjian kredit.

(i) Changes stage 2 guarantees into maximum of 11 (eleven) month after signing the credit.

(ii) Perubahan jaminan tahap 3 menjadi pengikatan fidusia paling lambat 3 bulan setelah pabrik beroperasi secara komersial.

(ii) Changes stage 3 guarantees into fiduciary binding agreement at the latest 3 month after the plant is commercially operated.

b. Penambahan dan perubahan syarat penarikan

fasilitas sebagai berikut: b. Addition and changes upon term of withdrawal of

facilities as follow:

(i) Penambahan atas penarikan tahap 2 sebesar Rp63.750.000.000 sesuai progress dan Perusahaan telah menandatangani surat pernyataan atas jaminan yang belum diserahkan ke kreditur dan telah dilegalisir oleh notaris.

(i) Addition in relation to stage 2 withdrawal amounting to Rp63,750,000,000 according to the progress and the Company have signed a consent letter to the collateral which is not yet handed over to the creditor and have been legalized by the notary.

(ii) Perubahan jaminan tahap 3 menjadi pengikatan fidusia paling lambat 3 bulan setelah pabrik beroperasi secara komersial.

(ii) Changes stage 3 guarantees into fiduciary binding agreement at the latest 3 months after the plant is commercially operating.

Pada tanggal 24 Februari 2017, Perusahaan telah menerima perpanjangan perjanjian pemberian pembiayaan dari Exim melalui surat No. PBD/SP3/09/2017, dimana terdapat perubahan dan penambahan fasilitas pembiayaan kepada Perusahaan, antara lain:

On February 24, 2017, the Company have received a renewal of the loan agreement from Exim no. PBD/SP3/09/2017, which consist of amendments and additions of financing facility, among others:

a. Perubahan atas Fasilitas Kredit Investasi Ekspor 1

dari limit sebesar Rp200.000.000.000 menjadi Rp162.295.000.000.

a. Changes in the Export Investment Credit Facility 1 from a limit of Rp200,000,000,000 into Rp162,295,000,000.

b. Perubahan terkait persyaratan atas penyerahan laporan Perusahaan terkait penyelesaian aset dalam penyelesaian pada 1 bulan sejak tanggal COD diubah menjadi selambat-lambatnya pada tanggal 31 Agustus 2017.

b. Changes related to the covenant that the Company’s submission related to the construction in progress 1 month after the COD date change into at the lates dated August 31, 2017.

c. Perubahan terkait jaminan atas pengikatan fidusia mesin-mesin dan prasarana minimal sejumlah Rp151.138.000.000 yang dibiayai sekaligus paling lambat 3 (tiga) bulan setelah pabrik beroperasi diubah menjadi dilakukan paling lambat tanggal 31 Maret 2017.

c. Changes related to the fiduciary agreement related to the machinery and building at minimum amounting to Rp151,138,000,000 which were funded altogether at the latest 3 (three) month after the factory is operational into at the latest March 31, 2017.

d. Penambahan atas Fasilitas Kredit Investasi Eksport Non Revolving 2 dengan limit sebesar Rp12.000.000.000. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 10,25% per tahun dan provisi sebesar 0,50% per tahun dari pencairan fasilitas. Fasilitas ini bertujuan untuk mengambil alih pembiayaan aset Perusahaan berupa bangunan pabrik beserta mesin yang terletak di Jln. Juwana Km.7 Desa Purworejo, Pati, Jawa Tengah dari Standard Chartered Bank Indonesia (“SCB”)

d. Addition of Revolving Export Investment Credit Non Facility 2 with a limit of Rp12,000,000,000. This loan bore interest at 10.25% per annum and a provision fee 0.50% per annum from the drawdown of this facility.

This facility is aimed to take over financing facility of

the Company’s asset of plant building and machinery located at Jln. Juwana Km.7 Desa Purworejo, Pati, Jawa Tengah, from Standard Chartered Bank Indonesia (“SCB”).








48



Pada tanggal 23 Maret 2017, Perusahaan telah menerima perpanjangan perjanjian pemberian pembiayaan dari Exim melalui surat No. PBD/SP3/21/2017, dimana terdapat perubahan dan penambahan fasilitas pembiayaan kepada Perusahaan, diantara lain:

On March 23, 2017, the Company have received a renewal of the loan agreement from Exim No. PBD/SP3/21/2017, which consist of amendments and additions of financing facility, among other:

a. Perubahan struktur jaminan tanah seluas total

20.760 m2 dengan bangunan beserta sarana dan prasarananya senilai Rp4.113.000.000 menjadi jaminan tanah seluas 20.793 m2 beserta sarana dan prasarananya senilai Rp14.419.234.868.

a. Change of land guarantee structure from an area of 20,760 sqm include the building, facilities, and infrastructure amounting to Rp4,113,000,000 become an area of 20,793 sqm include the building, facilities, and infrastructure amounting to Rp14,419,234,868.

b. Perubahan struktur jaminan tanah seluas 6.810 m2 beserta bangunan pabrik (plant 1) diatasnya senilai Rp24.821.701.000 dan tanah dengan luas 7.417 m2

berikut bangunan kantor, cold storage, gudang onggok, ruang bahan baku dan sortir dan pos jaga dengan beberapa bangunan fasilitas lainnya senilai Rp35.354.219.000 menjadi jaminan tanah seluas 14.050 m2 beserta bangunan pabrik (plant 1) diatasnya senilai Rp60.175.920.000.

b. Change of the land agreement structure from an area of 6,810 sqm include the plant building amounted to Rp24,821,701,000 and land area 7,417 sqm with office building, cold storage, raw material, quality control area, and security post office and other facilities amounting to Rp35,354,219,000 become an area of 14,050 sqm include plant building (plant 1) amounting to Rp60,175,920,000.

c. Perubahan struktur jaminan tanah dengan total luas 13.670 m2 senilai Rp21.939.977.873 menjadi jaminan tanah dengan total luas 8.820 m2 senilai Rp14.155.859.900.

c. Change in the land guarantee structure with total area 13,670 sqm amounting to Rp21,939,977,873 become an area of 8,820 sqm amounting to Rp14,155,859,900.


On March 22, 2018, the Company have received a renewal of the loan agreement from Exim No. PBD/SP3/09/2018, which consist of an amendment and addition of financing facility, among other:

a. Perubahan dalam menyampaikan laporan posisi

piutang dan persediaan per 6 bulan yang dikeluarkan oleh Konsultan Independen / Collateral Manager selambat-lambatnya 30 hari kerja setelah tanggal laporan menjadi selambat-lambatnya 90 hari kerja setelah akhir periode.

a. Change in submitting the report of receivables and inventories per 6 months issued by an Independent Consultant / Collateral Manager no later than 30 working days after the report date becomes no later than 90 working days after the end of the period. .

b. Penambahan untuk melakukan pendaftaran ulang /

update daftar jaminan fidusia melalui Notaris Rekanan Exim setiap 6 bulanan melalui Notaris Rekanan Exim.

b. Addition to re-register / update the fiduciary guarantee list through Indonesia Eximbank's Associate Notary every 6 months through Exim's Associate Notary.

Pada tanggal 4 Oktober 2018, Perusahaan mengajukan Surat kepada Eximbank berkaitan dengan Permohonan Perpanjangan Fasilitas Kredit sebagai berikut: - Surat No. 0993/DPUM/XI/2018 dan No.

0994/DPUM/XI/2018 atas Permohonan Perpanjangan Fasilitas Kredit Investasi Ekspor I

- Surat No. 0995/DPUM/XI/2018 atas Permohonan Perpanjangan Fasilitas Kredit Investasi Ekspor II

- Surat No. 0976/DPUM/X/2018 atas Permohonan Relaksasi Fasilitas Kredit atas utang kepada Eximbank berupa permohonan perpanjangan jangka waktu pinjaman, penurunan tingkat suku bunga pinjaman, dan perubahan pembayaran pokok dan bunga pinjaman dari tiap bulan menjadi setiap tiga bulan.

On October 4, 2018, the Company submitted Letters to Eximbank regarding the Extention of Company’s Credit Facilities as follows: - Letter No. 0993/DPUM/XI/2018 dan No.

0994/DPUM/XI/2018 regarding Extention of Export Investment Credit Facilities I

- Letter No. 0995/DPUM/XI/2018 regarding Extention of Export Investment Credit Facilities II

- Letter No. 0976/DPUM/X/2018 Letter of Request for Relaxation Credit Facilities, in the form of application for extension of loan term, reduction in loan interest rates, and changes in loan principal and interest payments from each month to every three months.








48




On March 23, 2017, the Company have received a renewal of the loan agreement from Exim No. PBD/SP3/21/2017, which consist of amendments and additions of financing facility, among other:

a. Perubahan struktur jaminan tanah seluas total

20.760 m2 dengan bangunan beserta sarana dan prasarananya senilai Rp4.113.000.000 menjadi jaminan tanah seluas 20.793 m2 beserta sarana dan prasarananya senilai Rp14.419.234.868.

a. Change of land guarantee structure from an area of 20,760 sqm include the building, facilities, and infrastructure amounting to Rp4,113,000,000 become an area of 20,793 sqm include the building, facilities, and infrastructure amounting to Rp14,419,234,868.

b. Perubahan struktur jaminan tanah seluas 6.810 m2 beserta bangunan pabrik (plant 1) diatasnya senilai Rp24.821.701.000 dan tanah dengan luas 7.417 m2

berikut bangunan kantor, cold storage, gudang onggok, ruang bahan baku dan sortir dan pos jaga dengan beberapa bangunan fasilitas lainnya senilai Rp35.354.219.000 menjadi jaminan tanah seluas 14.050 m2 beserta bangunan pabrik (plant 1) diatasnya senilai Rp60.175.920.000.

b. Change of the land agreement structure from an area of 6,810 sqm include the plant building amounted to Rp24,821,701,000 and land area 7,417 sqm with office building, cold storage, raw material, quality control area, and security post office and other facilities amounting to Rp35,354,219,000 become an area of 14,050 sqm include plant building (plant 1) amounting to Rp60,175,920,000.

c. Perubahan struktur jaminan tanah dengan total luas 13.670 m2 senilai Rp21.939.977.873 menjadi jaminan tanah dengan total luas 8.820 m2 senilai Rp14.155.859.900.

c. Change in the land guarantee structure with total area 13,670 sqm amounting to Rp21,939,977,873 become an area of 8,820 sqm amounting to Rp14,155,859,900.


On March 22, 2018, the Company have received a renewal of the loan agreement from Exim No. PBD/SP3/09/2018, which consist of an amendment and addition of financing facility, among other:

a. Perubahan dalam menyampaikan laporan posisi

piutang dan persediaan per 6 bulan yang dikeluarkan oleh Konsultan Independen / Collateral Manager selambat-lambatnya 30 hari kerja setelah tanggal laporan menjadi selambat-lambatnya 90 hari kerja setelah akhir periode.

a. Change in submitting the report of receivables and inventories per 6 months issued by an Independent Consultant / Collateral Manager no later than 30 working days after the report date becomes no later than 90 working days after the end of the period. .

b. Penambahan untuk melakukan pendaftaran ulang /

update daftar jaminan fidusia melalui Notaris Rekanan Exim setiap 6 bulanan melalui Notaris Rekanan Exim.

b. Addition to re-register / update the fiduciary guarantee list through Indonesia Eximbank's Associate Notary every 6 months through Exim's Associate Notary.

Pada tanggal 4 Oktober 2018, Perusahaan mengajukan Surat kepada Eximbank berkaitan dengan Permohonan Perpanjangan Fasilitas Kredit sebagai berikut: - Surat No. 0993/DPUM/XI/2018 dan No.

0994/DPUM/XI/2018 atas Permohonan Perpanjangan Fasilitas Kredit Investasi Ekspor I

- Surat No. 0995/DPUM/XI/2018 atas Permohonan Perpanjangan Fasilitas Kredit Investasi Ekspor II

- Surat No. 0976/DPUM/X/2018 atas Permohonan Relaksasi Fasilitas Kredit atas utang kepada Eximbank berupa permohonan perpanjangan jangka waktu pinjaman, penurunan tingkat suku bunga pinjaman, dan perubahan pembayaran pokok dan bunga pinjaman dari tiap bulan menjadi setiap tiga bulan.

On October 4, 2018, the Company submitted Letters to Eximbank regarding the Extention of Company’s Credit Facilities as follows: - Letter No. 0993/DPUM/XI/2018 dan No.

0994/DPUM/XI/2018 regarding Extention of Export Investment Credit Facilities I

- Letter No. 0995/DPUM/XI/2018 regarding Extention of Export Investment Credit Facilities II

- Letter No. 0976/DPUM/X/2018 Letter of Request for Relaxation Credit Facilities, in the form of application for extension of loan term, reduction in loan interest rates, and changes in loan principal and interest payments from each month to every three months.








49



Perusahaan melakukan penangguhan pembayaran pokok dan bunga atas fasilitas Kredit Investasi Ekspor I, II, III dari Eximbank sejak bulan Oktober 2018. Fasilitas kredit Eximbank sedang dalam proses restrukturisasi (Catatan 32).

The Company postponed the payment of principal and interest of Export Investment Credit facilities since October 2018. The credit facilities of eximbank loan is under restructuring process (Note 32).

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (“BMI”) PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (“BMI”)

Berdasarkan Akta Notaris Yulita Widyadhari, S.H., M.H., Notaris di Jakarta No. 44 dan 45 tanggal 22 Juli 2014, Perusahaan telah memperoleh fasilitas kredit (Line Facility Al-Murabahah) dari PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, dengan maksimal pinjaman sebesar Rp19.650.000.000 untuk pembelian 3 (tiga) unit kapal “Purseinne Freezer” dan Rp13.120.00.000 untuk pembelian 2 (dua) unit kapal “Purseinne Freezer”. Jangka waktu pinjaman tersebut adalah 72 bulan dan dikenakan tingkat suku bunga yang akan ditentukan pada saat relisasi/penarikan.

Based on Notarial Deed of Yulita Widyadhari, S.H., M.H., Notary in Jakarta No. 44 and 45 dated July 22, 2014, the Company had obtained credit facilities (Line Facility Al-Murabahah) from PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, with maximum facility amounting to Rp19,650,000,000 for purchase of 3 (three) unit ship “Purseinne Freezer” and Rp13,120,000,000 for purchase of 2 (two) unit ship “Purseinne Freezer”. The loan will be matured in 72 months and bore interest rate determined at realization.

Sampai realisasi tahap ke-5, tingkat imbalan/nisbah pinjaman sebesar 15%-15,5%.

Untill the realization of the 5th stage, interest rate/nisbah for the loan is at 15%-15.5%.

Pinjaman di atas dijamin dengan: These loans are secured with:

a. Tiga unit kapal Purseinne (Catatan 11). a. Three units of Purseinne Ship (Note 11).

b. Dua unit kapal Purseinne yang sedang dalam proses pembangunan (Catatan 11).

b. Two units of Purseinne ship under construction (Note 11).

c. Tanah atas nama Perusahaan (Catatan 11). c. Land on behalf of the Company (Note 11).

d. Persediaan (Catatan 7). d. Inventories (Note 7).

e. Cash Collateral (Catatan 12). e. Cash Collateral (Note 12).

f. Personal Guarantee dari Witiarso Utomo, Aris Widiarto, dan Risma Ardhi Chandra, pihak berelasi, dan Bambang Mahendra Dewa dan Witjaksono, pihak ketiga.

f. Personal Guarantee on behalf of Witiarso Utomo, Aris Widiarto and Risma Ardhi Chandra, related parties, and Bambang Mahendra Dewa and Witjaksono, third parties.

Selama masa pembiayaan, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak BMI, Perusahaan tidak diperkenankan untuk:

During loan period, without written consent from BMI, the Company is not allowed to:

a. Mengubah Anggaran Dasar, terutama tentang

struktur permodalan, susunan pengurus dan pemegang saham, serta susunan Direksi dan Komisaris.

a. Change Articles of Association, especially regarding capital structure, composition of management and shareholders, and Directors and Commissioners.

b. Menarik kembali modal yang telah disetor. b. Retract paid up capital.

c. Menjaminkan kembali aset yang telah dijaminkan kepada pihak lain.

c. Offers pledged assets to third party.

d. Membagikan atau membayarkan dividen/ keuntungan.

d. Distribute or pay dividend.

e. Melakukan penjualan, menjaminkan dan mentransfer sebagian atau seluruh aset kecuali dalam hal transaksi bisnis yang normal/wajar, aset yang menjadi barang dagangan dan bukan merupakan jaminan nasabah kepada bank.

e. Sell, pledge and transfer any or all of its assets, except in normal business transaction, goods for sale which is not pledged to Bank.

f. Memperoleh fasilitas pembiayaan atau pinjaman dari pihak ketiga, baik secara langsung maupun tidak langsung kecuali dalam rangka transaksi harian yang wajar.

f. Obtain credit facility or loan from third party, directly or indirectly, except for daily normal transaction.








50


PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (“BMI”) (lanjutan) PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (“BMI”) (continued)

g. Melakukan merger, konsolidasi, akuisisi dan penjualan atau pemindahtanganan sebagian besar aset atau saham.

g. Enter into merger, consolidation, acquisition and sell or transfer most of the assets or shares.

h. Setiap perubahan/amandemen terhadap seluruh perjanjian yang terkait dengan fasilitas ini, harus diinformasikan secara tertulis dan mendapat persetujuan dari Bank selambatnya 1 minggu sebelum penandatanganan amandemen.

h. Every amendment to agreement of the facility, must be informed in writing and approved by the Bank 1 week before signing of amendment.

i. Mengubah sifat atau luas lingkup usaha. i. Change its scope of activity.

j. Mengikatkan diri sebagai penjamin hutang atau menjaminkan harta kekayaan kepada pihak lain.

j. Bind itself as guarantor for debt or offers assets to other parties.

k. Melakukan pelunasan pinjaman pemegang saham. k. Perform repayment of shareholder loans.

l. Melakukan perluasan atau penyempitan usaha yang dapat mempengaruhi pengembalian jumlah pembiayaan.

l. Expand or narrow business that may affect the repayment of the financing.

m. Melakukan investasi lainnya dan/atau menjalankan usaha yang tidak mempunyai hubungan dengan usaha yang sedang dijalankan.

m. Make other investment and/or run a business that has no connection with the business being undertaken.

Pada tanggal 9 November 2018 Perusahaan telah melunasi seluruh pinjaman fasilitas kredit (Line Facility Al-Murabahah) dari BMI.

On November 9, 2018 the Company has fully settled all credit facilities (Line Facility Al-Murabahah) from SCB.

Pada tanggal 16 November 2018, Perusahaan menerima surat penyelesaian pinjaman No. 738/BMI/COP/XI/2018 di mana BMI mengkonfirmasi bahwa Perusahaan telah menyelesaikan seluruh kewajiban terhadap BMI.

On November 16, 2018, the Company received loan settlement letter No. 738/BMI/COP/XI/2018 which confirmed that the Company has fully settled all its obligation with BMI.

PT Bank Central Asia (BCA) Syariah (“BCAS”) PT Bank Central Asia (BCA) Syariah (“BCAS”)

Berdasarkan Akad Pemberian Limit Fasilitas Pembiayaan (Line Facility) No. 11 tanggal 2 Juli 2015 oleh Sri Buena Brahmana, S.H.,M.Kn., Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit nonrevolving dari PT Bank BCA Syariah (“BCAS”) dengan limit sebesar Rp11.000.000.000 dengan jangka waktu 60 bulan. Tujuan penggunaan fasilitas ini adalah untuk pembelian bahan baku pengolahan ikan dan udang beku serta pengolahan tepung onggok dan tapioka berdasarkan Akad Perubahan Persyaratan Fasilitas Pembiayaan No.161/ADP/2015 tanggal 8 September 2015. Pembayaran selama tahun 2017 dan 2016 masing-masing adalah sebesar Rp1.998.096.236 dan Rp1.747.084.802. Pinjaman ini dikenakan bunga 13.5% per tahun.

Based on Financing Facility Limit Granting Agreement No. 11 dated July 2, 2015 by Sri Buena Brahmana, S.H., M.Kn., Notary in Jakarta, the Company obtained non-revolving credit facility from PT Bank BCA Syariah (“BCAS”) with a limit of Rp11,000,000,000 with a period of 60 months. The purpose of this facility is for the purchase of raw materials of fish and frozen shrimp processing and processing of cassava and tapioca flour based on Agreement on Change to the Terms of Financing Facility No.161/ADP/2015 dated September 8, 2015. The payment during the year 2017 and 2016 amounted to Rp1,998,096,236 and Rp1,747,084,802, respectively. This loan bore interest at the annual rate of 13,5% per annum.

Pinjaman ini dijamin dengan: This loan is secured by:

a. Tanah berdasar SHM No. 06398/Pondok Pinang di Jakarta Selatan, Kecamatan Kebayoran Lama, Kelurahan Pondok Pinang atas nama Witjaksono, pihak ketiga.

a. Land based on SHM No. 06398/Pondok Pinang in South Jakarta, Kebayoran Lama sub-district, village of Pondok Pinang on behalf of Witjaksono, third party.

b. Tanah berdasar SHM No. 6320/Pondok Pinang di

Jakarta Selatan, Kecamatan Kebayoran Lama, Kelurahan Pondok Pinang atas nama Witjaksono, pihak ketiga.

b. Land based SHM No. 6320/Pondok Pinang in South Jakarta Kebayoran Lama sub-district, village of Pondok Pinang on behalf Witjaksono, third party.

c. Personal Guarantee atas nama Witiarso Utomo, Aris Widiarto dan Risma Ardhi Chandra, pihak berelasi, dan Bambang Mahendra Dewa dan Witjaksono, pihak ketiga.

c. Personal Guarantee on behalf Witiarso Utomo, Aris Widiarto and Risma Ardhi Chandra, related parties, and Bambang Mahendra Dewa and Witjaksono, third parties.

d. Tanah kosong di Jalan Raya Pati-Juwana KM 7 Desa Purworejo, Kecamatan Pati, Jawa Tengah (Catatan 11).

d. Land at Pati-Juwana KM 7 Purworejo, District Pati, Central Java (Note 11).








50


PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (“BMI”) (lanjutan) PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (“BMI”) (continued)

g. Melakukan merger, konsolidasi, akuisisi dan penjualan atau pemindahtanganan sebagian besar aset atau saham.

g. Enter into merger, consolidation, acquisition and sell or transfer most of the assets or shares.

h. Setiap perubahan/amandemen terhadap seluruh perjanjian yang terkait dengan fasilitas ini, harus diinformasikan secara tertulis dan mendapat persetujuan dari Bank selambatnya 1 minggu sebelum penandatanganan amandemen.

h. Every amendment to agreement of the facility, must be informed in writing and approved by the Bank 1 week before signing of amendment.

i. Mengubah sifat atau luas lingkup usaha. i. Change its scope of activity.

j. Mengikatkan diri sebagai penjamin hutang atau menjaminkan harta kekayaan kepada pihak lain.

j. Bind itself as guarantor for debt or offers assets to other parties.

k. Melakukan pelunasan pinjaman pemegang saham. k. Perform repayment of shareholder loans.

l. Melakukan perluasan atau penyempitan usaha yang dapat mempengaruhi pengembalian jumlah pembiayaan.

l. Expand or narrow business that may affect the repayment of the financing.

m. Melakukan investasi lainnya dan/atau menjalankan usaha yang tidak mempunyai hubungan dengan usaha yang sedang dijalankan.

m. Make other investment and/or run a business that has no connection with the business being undertaken.

Pada tanggal 9 November 2018 Perusahaan telah melunasi seluruh pinjaman fasilitas kredit (Line Facility Al-Murabahah) dari BMI.

On November 9, 2018 the Company has fully settled all credit facilities (Line Facility Al-Murabahah) from SCB.

Pada tanggal 16 November 2018, Perusahaan menerima surat penyelesaian pinjaman No. 738/BMI/COP/XI/2018 di mana BMI mengkonfirmasi bahwa Perusahaan telah menyelesaikan seluruh kewajiban terhadap BMI.

On November 16, 2018, the Company received loan settlement letter No. 738/BMI/COP/XI/2018 which confirmed that the Company has fully settled all its obligation with BMI.

PT Bank Central Asia (BCA) Syariah (“BCAS”) PT Bank Central Asia (BCA) Syariah (“BCAS”)

Berdasarkan Akad Pemberian Limit Fasilitas Pembiayaan (Line Facility) No. 11 tanggal 2 Juli 2015 oleh Sri Buena Brahmana, S.H.,M.Kn., Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit nonrevolving dari PT Bank BCA Syariah (“BCAS”) dengan limit sebesar Rp11.000.000.000 dengan jangka waktu 60 bulan. Tujuan penggunaan fasilitas ini adalah untuk pembelian bahan baku pengolahan ikan dan udang beku serta pengolahan tepung onggok dan tapioka berdasarkan Akad Perubahan Persyaratan Fasilitas Pembiayaan No.161/ADP/2015 tanggal 8 September 2015. Pembayaran selama tahun 2017 dan 2016 masing-masing adalah sebesar Rp1.998.096.236 dan Rp1.747.084.802. Pinjaman ini dikenakan bunga 13.5% per tahun.

Based on Financing Facility Limit Granting Agreement No. 11 dated July 2, 2015 by Sri Buena Brahmana, S.H., M.Kn., Notary in Jakarta, the Company obtained non-revolving credit facility from PT Bank BCA Syariah (“BCAS”) with a limit of Rp11,000,000,000 with a period of 60 months. The purpose of this facility is for the purchase of raw materials of fish and frozen shrimp processing and processing of cassava and tapioca flour based on Agreement on Change to the Terms of Financing Facility No.161/ADP/2015 dated September 8, 2015. The payment during the year 2017 and 2016 amounted to Rp1,998,096,236 and Rp1,747,084,802, respectively. This loan bore interest at the annual rate of 13,5% per annum.

Pinjaman ini dijamin dengan: This loan is secured by:

a. Tanah berdasar SHM No. 06398/Pondok Pinang di Jakarta Selatan, Kecamatan Kebayoran Lama, Kelurahan Pondok Pinang atas nama Witjaksono, pihak ketiga.

a. Land based on SHM No. 06398/Pondok Pinang in South Jakarta, Kebayoran Lama sub-district, village of Pondok Pinang on behalf of Witjaksono, third party.

b. Tanah berdasar SHM No. 6320/Pondok Pinang di

Jakarta Selatan, Kecamatan Kebayoran Lama, Kelurahan Pondok Pinang atas nama Witjaksono, pihak ketiga.

b. Land based SHM No. 6320/Pondok Pinang in South Jakarta Kebayoran Lama sub-district, village of Pondok Pinang on behalf Witjaksono, third party.

c. Personal Guarantee atas nama Witiarso Utomo, Aris Widiarto dan Risma Ardhi Chandra, pihak berelasi, dan Bambang Mahendra Dewa dan Witjaksono, pihak ketiga.

c. Personal Guarantee on behalf Witiarso Utomo, Aris Widiarto and Risma Ardhi Chandra, related parties, and Bambang Mahendra Dewa and Witjaksono, third parties.

d. Tanah kosong di Jalan Raya Pati-Juwana KM 7 Desa Purworejo, Kecamatan Pati, Jawa Tengah (Catatan 11).

d. Land at Pati-Juwana KM 7 Purworejo, District Pati, Central Java (Note 11).








51


PT Bank Central Asia (BCA) Syariah (“BCAS”) (lanjutan)

PT Bank Central Asia (BCA) Syariah (“BCAS”) (continued)

Selama periode pinjaman, Perusahaan wajib memelihara

Debt to Equity Ratio kurang dari dua kali. Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 Debt to Equity Ratio Perusahaan adalah sebesar 0,42 dan 0,49.

During the period of the loan, the Company is required to maintain the Debt to Equity Ratio of less than two times. As of December 31, 2018 and 2017, the Company’s Debt to Equity Ratio is 0.42 and 0.49, respectively.

Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari BCAS, Perusahaan dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut:

Without prior written consent of BCAS, the Company is prohibited to do the following:

a. Perubahan kepemilikan saham dan/atau pengurus

mayoritas. a. Change in ownership of shares and/or majority of

the board.

b. Penambahan kredit/pembiayaan di bank/lembaga pembiayaan lain.

b. The addition of credit/financing banks/other financial institutions

Pada tanggal 4 Januari 2017, Perusahaan menyerahkan Surat Pemberitahuan Penambahan Fasilitas Kredit No. 001F/DPUM/I/2017 kepada BCAS, di mana Perusahaan berencana menambah fasilitas kredit dari Bank Exim sebesar Rp600.000.000.000 .

On January 4, 2017, the Company submitted Notice of Addition of Credit Facilities No. 001F/DPUM/I/2017 to BCAS, in which the Company plans to increase the credit facilities of Exim Bank amount to Rp600,000,000,000.

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, semua persyaratan yang telah ditetapkan terkait dengan utang jangka panjang telah dipenuhi oleh Perusahaan.

As of December 31, 2018 and 2017, the Company are in compliance with all the debt covenants related to the above long-term debts.

19. UTANG PEMBIAYAAN 19. FINANCE PAYABLE

Akun ini merupakan utang pembiayaan yang terdiri dari: The finance payable consist of the following: 2018 2017

PT Orix Indonesia Finance 254.197.568 907.282.718 PT Orix Indonesia Finance PT BCA Finance 46.490.344 2.109.603.010 PT BCA Finance PT Mitsui Leasing Capital Indonesia - 171.575.421 PT Mitsui Leasing Capital Indonesia

PT Buana Finance Tbk - 104.218.308 PT Buana Finance Tbk PT Federal International Finance - 13.990.047 PT Federal International Finance PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk - 4.722.143 PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk

Total 300.687.912 3.311.391.647 Total Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun (300.687.912) (3.002.687.832) Less current maturities portion

Bagian utang jangka panjang - 308.703.815 Long-term portion

PT BCA Finance PT BCA Finance

Pada tahun 2014, Perusahaan mengadakan perjanjian

pembiayaan dengan PT BCA Finance untuk memperoleh aset kendaraan berupa Hino FL 235 JW dengan harga perolehan sebesar Rp1.068.740.000 dengan jangka waktu empat (4) tahun. Pinjaman ini dibebani bunga sebesar 17,25%. Pembayaran pokok selama tahun 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar Rp.57.879.344 dan Rp208.250.282.

Pada tanggal 10 April 2018, Perusahaan telah membayar

seluruh pembiayaan tersebut.

In 2014, the Company entered into a financing agreement with PT BCA Finance to acquire Hino FL 235 JW vehicle assets at acquisition cost of Rp1,068,740,000 for a period of four (4) years. The loan bears interest at 17,25% per annum. The principal payments made for 2018 and 2017 amounted to Rp57,879,344 and Rp208,250,282, respectively.

On April 10, 2018, the Company have paid all of the finance payable.








52

19. UTANG PEMBIAYAAN (lanjutan) 19. FINANCE PAYABLE (continued)

PT BCA Finance (lanjutan) PT BCA Finance (continued)

Pada tahun 2014, Perusahaan mengadakan perjanjian pembiayaan dengan PT BCA Finance untuk memperoleh aset kendaraan berupa Hino FL 235 JW dengan harga perolehan sebesar Rp760.750.000 dengan jangka waktu empat (4) tahun. Pinjaman ini dibebani bunga sebesar 17,25% per tahun. Pembayaran pokok selama tahun 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar Rp127.606.314 dan Rp146.535.781.

Pada tanggal 3 Oktober 2018, Perusahaan telah membayar seluruh pembiayaan tersebut.

In 2014, the Company entered into a financing agreement with PT BCA Finance to acquire Hino FL 235 JW vehicle assets at acquisition cost of Rp760,750,000 for a period of four (4) years. The loan bears interest at 17.25% per annum. The principal payments made for 2018 and 2017 amounted to Rp127,606,314 and Rp Rp146,535,781, respectively. On October 3, 2018, the Company have paid all of the finance payable.


pembiayaan dengan PT BCA Finance untuk memperoleh aset kendaraan berupa Toyota ALL New Avanza dengan harga perolehan sebesar Rp177.100.000 dengan jangka waktu tiga (3) tahun. Pinjaman ini dibebani bunga sebesar 9,28% per tahun. Pembayaran pokok selama tahun 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar Rp.15.413.678 dan Rp43.489.389.

Pada tanggal 17 Juli 2018, Perusahaan telah membayar seluruh pembiayaan tersebut.

In 2015, the Company entered into a financing agreement with PT BCA Finance to acquire Toyota All New Avanza vehicle assets at acquisition cost of Rp177,100,000 for a period of three (3) years. The loan bears interest at 9.28% per annum. The principal payments made for 2018 and 2017 amounted to Rp15,413,678 and Rp43,489,389, respectively.

On July 17, 2018, the Company have paid all of the finance payable.

Pada tahun 2015, Perusahaan mengadakan perjanjian pembiayaan dengan PT BCA Finance untuk memperoleh aset kendaraan berupa Mitsubishi ALL New Pajero Sport Dakar dengan harga perolehan sebesar Rp439.000.000 dengan jangka waktu tiga (3) tahun. Pinjaman ini dibebani bunga sebesar 9,28% per tahun. Pembayaran pokok selama tahun 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar Rp47.576.395 dan Rp106.975.137. Pada tanggal 17 Juli 2018, Perusahaan telah membayar seluruh pembiayaan tersebut.

In 2015, the Company entered into a financing agreement with PT BCA Finance to acquire Mitsubishi ALL New Pajero Sport Dakar vehicle assets at acquisition cost of Rp439,000,000 for a period of three (3) years. The loan bears interest at 9.28% per annum. The principal payments made for 2018 and 2017 amounted to Rp47,576,395 and Rp106,975,137, respectively. On July 17, 2018, the Company have paid all of the finance payable.

Pada tahun 2015, Perusahaan mengadakan perjanjian pembiayaan dengan PT BCA Finance untuk memperoleh aset kendaraan berupa dua (2) Toyota Vellfire ZG dengan harga perolehan sebesar Rp1.040.000.000 dengan jangka waktu tiga (3) tahun. Pinjaman ini dibebani bunga sebesar 9,28% per tahun. Pembayaran pokok selama tahun 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar Rp442.150.914 dan Rp487.711.052.

Pada tanggal 3 Oktober 2018 dan 5 Desember 2018, Perusahaan telah membayar seluruh pembiayaan tersebut.

In 2015, the Company entered into a financing agreement with PT BCA Finance to acquire two (2) Toyota Vellfire ZG ve0068icle assets at acquisition cost of Rp1,040,000,000 for a period of three (3) years. The loan bears interest at 9.28% per annum. The loan bears interest at 9.28% per annum. The principal payments made for 2018 and 2017 amounted to Rp442,150,914 and Rp487,711,052, respectively. On October 3, 2018 and December 5, 2018, the Company have paid all of the finance payable.

Pada tahun 2015, Perusahaan mengadakan perjanjian pembiayaan dengan PT BCA Finance untuk memperoleh aset kendaraan berupa dua (2) Toyota New Alphard dengan harga perolehan sebesar Rp1.040.000.000 dengan jangka waktu tiga (3) tahun. Pinjaman ini dibebani bunga sebesar 9,28% per tahun. Pembayaran pokok selama tahun 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar Rp463.507.724 dan Rp485.824.857. Pada tanggal 7 November 2018 dan 5 Desember 2018, Perusahaan telah membayar seluruh pembiayaan tersebut.

In 2015, the Company entered into a financing agreement with PT BCA Finance to acquire two (2) Toyota New Alphard vehicle assets at acquisition cost of Rp1,040,000,000 for a period of three (3) years. The loan bears interest at 9.28% per annum. The principal payments made for 2018 and 2017 amounted to Rp463,507,724 and Rp485,824,857, respectively.

On November 7, 2018 and December 5, 2018, the Company have paid all of the finance payable.








52


PT BCA Finance (lanjutan) PT BCA Finance (continued)

Pada tahun 2014, Perusahaan mengadakan perjanjian pembiayaan dengan PT BCA Finance untuk memperoleh aset kendaraan berupa Hino FL 235 JW dengan harga perolehan sebesar Rp760.750.000 dengan jangka waktu empat (4) tahun. Pinjaman ini dibebani bunga sebesar 17,25% per tahun. Pembayaran pokok selama tahun 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar Rp127.606.314 dan Rp146.535.781.

Pada tanggal 3 Oktober 2018, Perusahaan telah membayar seluruh pembiayaan tersebut.

In 2014, the Company entered into a financing agreement with PT BCA Finance to acquire Hino FL 235 JW vehicle assets at acquisition cost of Rp760,750,000 for a period of four (4) years. The loan bears interest at 17.25% per annum. The principal payments made for 2018 and 2017 amounted to Rp127,606,314 and Rp Rp146,535,781, respectively. On October 3, 2018, the Company have paid all of the finance payable.


pembiayaan dengan PT BCA Finance untuk memperoleh aset kendaraan berupa Toyota ALL New Avanza dengan harga perolehan sebesar Rp177.100.000 dengan jangka waktu tiga (3) tahun. Pinjaman ini dibebani bunga sebesar 9,28% per tahun. Pembayaran pokok selama tahun 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar Rp.15.413.678 dan Rp43.489.389.


In 2015, the Company entered into a financing agreement with PT BCA Finance to acquire Toyota All New Avanza vehicle assets at acquisition cost of Rp177,100,000 for a period of three (3) years. The loan bears interest at 9.28% per annum. The principal payments made for 2018 and 2017 amounted to Rp15,413,678 and Rp43,489,389, respectively.

On July 17, 2018, the Company have paid all of the finance payable.

Pada tahun 2015, Perusahaan mengadakan perjanjian pembiayaan dengan PT BCA Finance untuk memperoleh aset kendaraan berupa Mitsubishi ALL New Pajero Sport Dakar dengan harga perolehan sebesar Rp439.000.000 dengan jangka waktu tiga (3) tahun. Pinjaman ini dibebani bunga sebesar 9,28% per tahun. Pembayaran pokok selama tahun 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar Rp47.576.395 dan Rp106.975.137. Pada tanggal 17 Juli 2018, Perusahaan telah membayar seluruh pembiayaan tersebut.

In 2015, the Company entered into a financing agreement with PT BCA Finance to acquire Mitsubishi ALL New Pajero Sport Dakar vehicle assets at acquisition cost of Rp439,000,000 for a period of three (3) years. The loan bears interest at 9.28% per annum. The principal payments made for 2018 and 2017 amounted to Rp47,576,395 and Rp106,975,137, respectively. On July 17, 2018, the Company have paid all of the finance payable.

Pada tahun 2015, Perusahaan mengadakan perjanjian pembiayaan dengan PT BCA Finance untuk memperoleh aset kendaraan berupa dua (2) Toyota Vellfire ZG dengan harga perolehan sebesar Rp1.040.000.000 dengan jangka waktu tiga (3) tahun. Pinjaman ini dibebani bunga sebesar 9,28% per tahun. Pembayaran pokok selama tahun 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar Rp442.150.914 dan Rp487.711.052.

Pada tanggal 3 Oktober 2018 dan 5 Desember 2018, Perusahaan telah membayar seluruh pembiayaan tersebut.

In 2015, the Company entered into a financing agreement with PT BCA Finance to acquire two (2) Toyota Vellfire ZG ve0068icle assets at acquisition cost of Rp1,040,000,000 for a period of three (3) years. The loan bears interest at 9.28% per annum. The loan bears interest at 9.28% per annum. The principal payments made for 2018 and 2017 amounted to Rp442,150,914 and Rp487,711,052, respectively. On October 3, 2018 and December 5, 2018, the Company have paid all of the finance payable.

Pada tahun 2015, Perusahaan mengadakan perjanjian pembiayaan dengan PT BCA Finance untuk memperoleh aset kendaraan berupa dua (2) Toyota New Alphard dengan harga perolehan sebesar Rp1.040.000.000 dengan jangka waktu tiga (3) tahun. Pinjaman ini dibebani bunga sebesar 9,28% per tahun. Pembayaran pokok selama tahun 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar Rp463.507.724 dan Rp485.824.857. Pada tanggal 7 November 2018 dan 5 Desember 2018, Perusahaan telah membayar seluruh pembiayaan tersebut.

In 2015, the Company entered into a financing agreement with PT BCA Finance to acquire two (2) Toyota New Alphard vehicle assets at acquisition cost of Rp1,040,000,000 for a period of three (3) years. The loan bears interest at 9.28% per annum. The principal payments made for 2018 and 2017 amounted to Rp463,507,724 and Rp485,824,857, respectively.

On November 7, 2018 and December 5, 2018, the Company have paid all of the finance payable.








53


PT BCA Finance (lanjutan) PT BCA Finance (continued) Pada tahun 2015, Perusahaan mengadakan perjanjian

pembiayaan dengan PT BCA Finance untuk memperoleh aset kendaraan berupa Porsche Boxster dengan harga perolehan sebesar Rp1.040.000.000 dengan jangka waktu tiga (3) tahun. Pinjaman ini dibebani bunga sebesar 9,28% per tahun. Pembayaran pokok selama tahun 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar Rp134.733.874 dan Rp251.481.059.


In 2015, the Company entered into a financing agreement with PT BCA Finance to acquire Porsche Boxster vehicle assets at acquisition cost of Rp1,040,000,000 for a period of three (3) years. The loan bears interest at 9.28% per annum. The principal payments made for 2018 and 2017 amounted to Rp134,733,874 and Rp251,481,059, respectively. On July 17, 2018, the Company have paid all of the finance payable.


pembiayaan dengan PT BCA Finance untuk memperoleh aset kendaraan berupa Chevrolet Camaro dengan harga perolehan sebesar Rp1.040.000.000 dengan jangka waktu tiga (3) tahun. Pinjaman ini dibebani bunga sebesar 9,28% per tahun. Pembayaran pokok selama tahun 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar Rp242.350.303 and Rp241.976.570.

Pada tanggal 5 Desember 2018, Perusahaan telah membayar seluruh pembiayaan tersebut.

In 2015, the Company entered into a financing agreement with PT BCA Finance to acquire Chevrolet Camaro vehicle assets at acquisition cost of Rp1,040,000,000 for a period of three (3) years. The loan bears interest at 9.28% per annum. The principal payments made for 2018 and 2017 amounted to Rp242,350,303 and Rp241,976,570, respectively. On Desember 5, 2018, the Company have paid all of the finance payable.


pembiayaan dengan PT BCA Finance untuk memperoleh aset kendaraan berupa Honda Mobilio E-CVT dengan harga perolehan sebesar Rp214.000.000 dengan jangka waktu dua (2) tahun. Pinjaman ini dibebani bunga sebesar 0,00% per tahun. Pembayaran pokok selama tahun 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar Rp43.691.900 dan Rp74.900.400.

Pada tanggal 8 Agustus 2018, Perusahaan telah membayar seluruh pembiayaan tersebut.

In 2016, the Company entered into a financing agreement with PT BCA Finance to acquire Honda Mobilio E-CVT vehicle assets at acquisition cost of Rp214,000,000 for a period of two (2) years. The loan bears interest at 0,00% per annum. The principal payments made for 2018 and 2017 amounted to Rp43,691,900 and Rp74,900,400. On August 8, 2018, the Company have paid all of the finance payable.


pembiayaan dengan PT BCA Finance untuk memperoleh aset kendaraan berupa Honda All New City dengan harga perolehan sebesar Rp314.000.000 dengan jangka waktu tiga (3) tahun. Pinjaman ini dibebani bunga sebesar 9,28% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 saldo pinjaman ini adalah masing-masing sebesar Rp6.911.348 dan Rp85.824.788 dan pembayaran pokok selama tahun 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar Rp78.913.440 dan Rp71.945.475.

In 2016, the Company entered into a financing agreement with PT BCA Finance to acquire Honda All New City vehicle assets at acquisition cost of Rp314,000,000 for a period of three (3) years. The loan bears interest at 9.28% per annum. As of December 31, 2018 and 2017, the outstanding balance amounted to Rp6,911,348 and Rp85,824,788, respectively, and the principal payments made for 2018 and 2017 amounted to Rp78,913,440 and Rp71,945,475, respectively.


pembiayaan dengan PT BCA Finance untuk memperoleh aset kendaraan berupa Isuzu New Panther Pick Up LC dengan harga perolehan sebesar Rp162.700.000 dengan jangka waktu tiga (3) tahun. Pinjaman ini dibebani bunga sebesar 14,52% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 saldo pinjaman ini adalah masing-masing sebesar Rp3.828.214 dan Rp46.348.816 dan pembayaran pokok selama tahun 2018 dan 2017 adalah sebesar Rp42.520.602 dan Rp36.805.974.

In 2016, the Company entered into a financing agreement with PT BCA Finance to acquire Isuzu New Panther Pick Up LC vehicle assets at acquisition cost of Rp162,700,000 for a period of three (3) years. The loan bears interest at 14,52% per annum. As of December 31, 2018 and 2017, the outstanding balance amounted to Rp3,828,214 and Rp46,348,816, respectively, and the principal payments made for 2018 and 2017 amounted to Rp42,520,602 and Rp36,805,974, respectively.








54



pembiayaan dengan PT BCA Finance untuk memperoleh aset kendaraan berupa Toyota Alphard dengan harga perolehan sebesar Rp931.600.000 dengan jangka waktu tiga (3) tahun. Pinjaman ini dibebani bunga sebesar 9,28% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 saldo pinjaman ini adalah masing-masing sebesar Rp20.510.118 dan Rp254.628.149 dan pembayaran pokok selama tahun 2018 dan 2017 adalah sebesar Rp234.118.031 dan Rp213.450.492.

In 2016, the Company entered into a financing agreement with PT BCA Finance to acquire Toyota Alphard vehicle assets at acquisition cost of Rp931,600,000 for a period of three (3) years. The loan bears interest at 9,28% per annum. As of December 31, 2018 and 2017, the outstanding balance amounted to Rp20,510,118 and Rp254,628,149, respectively, and the principal payments made for 2018 and 2017 amounted to Rp234,118,031 and Rp213,450,492, respectively.


pembiayaan dengan PT BCA Finance untuk memperoleh aset kendaraan berupa Honda HR-V 1.8 dengan harga perolehan sebesar Rp364.500.000 dengan jangka waktu tiga (3) tahun. Pinjaman ini dibebani bunga sebesar 9,28% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 saldo pinjaman ini adalah masing-masing sebesar Rp8.022.772 dan Rp99.625.357 dan pembayaran pokok selama tahun 2018 dan 2017 adalah sebesar Rp91.602.585 dan Rp83.516.066.

In 2016, the Company entered into a financing agreement with PT BCA Finance to acquire Honda HR-V 1.8 vehicle assets at acquisition cost of Rp364,500,000 for a period of three (3) years. The loan bears interest at 9,28% per annum. As of December 31, 2018 and 2017, the outstanding balance amounted to Rp8,022,772 and Rp99,625,357, respectively, and the principal payments made for 2018 and 2017 amounted to Rp91,602,585 and Rp83,516,066, respectively.


pembiayaan dengan PT BCA Finance untuk memperoleh aset kendaraan berupa Toyota New Avanza dengan harga perolehan sebesar Rp164.600.000 dengan jangka waktu tiga (3) tahun. Pinjaman ini dibebani bunga sebesar 9,28% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 saldo pinjaman ini adalah masing-masing sebesar Rp7.217.893 dan Rp48.265.454 dan pembayaran pokok selama tahun 2018 dan 2017 adalah sebesar Rp41.047.561 dan Rp37.422.313.

In 2016, the Company entered into a financing agreement with PT BCA Finance to acquire Toyota New Avanza vehicle assets at acquisition cost of Rp164,600,000 for a period of three (3) years. The loan bears interest at 9,28% per annum. As of December 31, 2018 and 2017, the outstanding balance amounted to Rp7,217,893 and Rp48,265,454, respectively, and the principal payments made for 2018 and 2017 amounted to Rp41,047,561 and Rp37,422,313, respectively.

Seluruh utang pembiayaan dari PT BCA Finance dijamin

dengan aset yang diperoleh dari masing-masing utang pembiayaan tersebut.

All finance payable from PT BCA Finance are secured by the assets that are obtained from each the mentioned finance payable.

PT ORIX Indonesia Finance PT ORIX Indonesia Finance

Pada tahun 2016, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa pembiayaan mesin dengan PT Orix Indonesia Finance untuk memperoleh aset mesin berupa tiga (3) Sumitomo Reach Truck dengan harga perolehan sebesar Rp1.937.100.000 dengan jangka waktu tiga (3) tahun. Pinjaman ini dibebani bunga sebesar 13,62% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 saldo pinjaman ini adalah masing-masing sebesar Rp183.791.251 dan Rp674.039.874 dan pembayaran pokok selama tahun 2018 dan 2017 adalah sebesar Rp490.248.623 dan Rp612.913.498.

In 2016, the Company entered into a machine finance lease agreement with PT Orix Indonesia Finance to acquire three (3) Sumitomo Reach Truck machine assets at acquisition cost of Rp1,937,100,000 for a period of three (3) years. The loan bears interest at 13,26% per annum. As of December 31, 2018 and 2017, the outstanding balance amounted to Rp183,791,251 and Rp674,039,874, respectively, and the principal payments made for 2018 and 2017 amounted to Rp490,248,623 and Rp612,913,498, respectively.


sewa pembiayaan mesin dengan PT Orix Indonesia Finance untuk memperoleh aset mesin berupa dua (2) Hino Dutro dengan harga perolehan sebesar Rp583.800.000 dengan jangka waktu tiga (3) tahun. Pinjaman ini dibebani bunga sebesar 12,66% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 saldo pinjaman ini adalah masing-masing sebesar Rp70.406.317 dan Rp233.242.844 dan pembayaran pokok selama tahun 2018 dan 2017 adalah sebesar Rp162.836.527 dan Rp184.863.620.

In 2016, the Company entered into a machine finance lease agreement with PT Orix Indonesia Finance to acquire two (2) Hino Dutro machine assets at acquisition cost of Rp583,800,000 for a period of three (3) years. The loan bears interest at 12,66% per annum. As of December 31, 2018 and 2017, the outstanding balance amounted to Rp70,406,317 and Rp233,242,844, respectively, and the principal payments made for 2018 and 2017 amounted to Rp162,836,527 and Rp184,863,620, respectively.

Utang pembiayaan dari PT ORIX Indonesia Finance

dijamin dengan aset yang diperoleh dari utang pembiayaan tersebut.

Finance payable from PT ORIX Indonesia Finance is secured by the assets are obtained from the mentioned finance payable.








54



pembiayaan dengan PT BCA Finance untuk memperoleh aset kendaraan berupa Toyota Alphard dengan harga perolehan sebesar Rp931.600.000 dengan jangka waktu tiga (3) tahun. Pinjaman ini dibebani bunga sebesar 9,28% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 saldo pinjaman ini adalah masing-masing sebesar Rp20.510.118 dan Rp254.628.149 dan pembayaran pokok selama tahun 2018 dan 2017 adalah sebesar Rp234.118.031 dan Rp213.450.492.

In 2016, the Company entered into a financing agreement with PT BCA Finance to acquire Toyota Alphard vehicle assets at acquisition cost of Rp931,600,000 for a period of three (3) years. The loan bears interest at 9,28% per annum. As of December 31, 2018 and 2017, the outstanding balance amounted to Rp20,510,118 and Rp254,628,149, respectively, and the principal payments made for 2018 and 2017 amounted to Rp234,118,031 and Rp213,450,492, respectively.


pembiayaan dengan PT BCA Finance untuk memperoleh aset kendaraan berupa Honda HR-V 1.8 dengan harga perolehan sebesar Rp364.500.000 dengan jangka waktu tiga (3) tahun. Pinjaman ini dibebani bunga sebesar 9,28% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 saldo pinjaman ini adalah masing-masing sebesar Rp8.022.772 dan Rp99.625.357 dan pembayaran pokok selama tahun 2018 dan 2017 adalah sebesar Rp91.602.585 dan Rp83.516.066.

In 2016, the Company entered into a financing agreement with PT BCA Finance to acquire Honda HR-V 1.8 vehicle assets at acquisition cost of Rp364,500,000 for a period of three (3) years. The loan bears interest at 9,28% per annum. As of December 31, 2018 and 2017, the outstanding balance amounted to Rp8,022,772 and Rp99,625,357, respectively, and the principal payments made for 2018 and 2017 amounted to Rp91,602,585 and Rp83,516,066, respectively.


pembiayaan dengan PT BCA Finance untuk memperoleh aset kendaraan berupa Toyota New Avanza dengan harga perolehan sebesar Rp164.600.000 dengan jangka waktu tiga (3) tahun. Pinjaman ini dibebani bunga sebesar 9,28% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 saldo pinjaman ini adalah masing-masing sebesar Rp7.217.893 dan Rp48.265.454 dan pembayaran pokok selama tahun 2018 dan 2017 adalah sebesar Rp41.047.561 dan Rp37.422.313.

In 2016, the Company entered into a financing agreement with PT BCA Finance to acquire Toyota New Avanza vehicle assets at acquisition cost of Rp164,600,000 for a period of three (3) years. The loan bears interest at 9,28% per annum. As of December 31, 2018 and 2017, the outstanding balance amounted to Rp7,217,893 and Rp48,265,454, respectively, and the principal payments made for 2018 and 2017 amounted to Rp41,047,561 and Rp37,422,313, respectively.

Seluruh utang pembiayaan dari PT BCA Finance dijamin

dengan aset yang diperoleh dari masing-masing utang pembiayaan tersebut.

All finance payable from PT BCA Finance are secured by the assets that are obtained from each the mentioned finance payable.


Pada tahun 2016, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa pembiayaan mesin dengan PT Orix Indonesia Finance untuk memperoleh aset mesin berupa tiga (3) Sumitomo Reach Truck dengan harga perolehan sebesar Rp1.937.100.000 dengan jangka waktu tiga (3) tahun. Pinjaman ini dibebani bunga sebesar 13,62% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 saldo pinjaman ini adalah masing-masing sebesar Rp183.791.251 dan Rp674.039.874 dan pembayaran pokok selama tahun 2018 dan 2017 adalah sebesar Rp490.248.623 dan Rp612.913.498.

In 2016, the Company entered into a machine finance lease agreement with PT Orix Indonesia Finance to acquire three (3) Sumitomo Reach Truck machine assets at acquisition cost of Rp1,937,100,000 for a period of three (3) years. The loan bears interest at 13,26% per annum. As of December 31, 2018 and 2017, the outstanding balance amounted to Rp183,791,251 and Rp674,039,874, respectively, and the principal payments made for 2018 and 2017 amounted to Rp490,248,623 and Rp612,913,498, respectively.


sewa pembiayaan mesin dengan PT Orix Indonesia Finance untuk memperoleh aset mesin berupa dua (2) Hino Dutro dengan harga perolehan sebesar Rp583.800.000 dengan jangka waktu tiga (3) tahun. Pinjaman ini dibebani bunga sebesar 12,66% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 saldo pinjaman ini adalah masing-masing sebesar Rp70.406.317 dan Rp233.242.844 dan pembayaran pokok selama tahun 2018 dan 2017 adalah sebesar Rp162.836.527 dan Rp184.863.620.

In 2016, the Company entered into a machine finance lease agreement with PT Orix Indonesia Finance to acquire two (2) Hino Dutro machine assets at acquisition cost of Rp583,800,000 for a period of three (3) years. The loan bears interest at 12,66% per annum. As of December 31, 2018 and 2017, the outstanding balance amounted to Rp70,406,317 and Rp233,242,844, respectively, and the principal payments made for 2018 and 2017 amounted to Rp162,836,527 and Rp184,863,620, respectively.

Utang pembiayaan dari PT ORIX Indonesia Finance


Finance payable from PT ORIX Indonesia Finance is secured by the assets are obtained from the mentioned finance payable.








55

19. UTANG PEMBIAYAAN (lanjutan) 19. FINANCE PAYABLE (continued) PT Mitsui Leasing Capital Indonesia PT Mitsui Leasing Capital Pada tahun 2016, Perusahaan mengadakan perjanjian

pembiayaan dengan PT Mitsui Leasing Capital Indonesia untuk memperoleh aset kendaraan berupa Toyota Camry dengan harga perolehan sebesar Rp569.700.000 dengan jangka waktu dua (2) tahun. Pinjaman ini dibebani bunga sebesar 9,56% per tahun. Pembayaran pokok selama tahun 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar Rp171.575.422 dan Rp210.521.759.

Pada tanggal 21 September 2018, Perusahaan telah membayar seluruh pembiayaan tersebut.

In 2016, the Company entered into a financing agreement with PT Mitsui Leasing Capital Indonesia to acquire Toyota Camry vehicle assets at acquisition cost of Rp569,700,000 for a period of two (2) years. The loan bears interest at 9,56% per annum. The principal payments made for 2018 and 2017 amounted to Rp171,575,422 and Rp210,521,759, respectively.

On September 21, 2018, the Company have paid all of the finance payable.

Utang pembiayaan dari PT Mitsui Leasing Capital

Indonesia dijamin dengan aset yang diperoleh dari utang pembiayaan tersebut.

Finance payable from PT Mitsui Leasing Capital Indonesia is secured by the assets are obtained from the mentioned finance payable.

PT Buana Finance Tbk PT Buana Finance Tbk Pada tahun 2017, Perusahaan mengadakan perjanjian

pembiayaan dengan PT Buana Finance Tbk untuk memperoleh aset kendaraan berupa Toyota CAMRY dengan harga perolehan sebesar Rp280.000.000 dengan jangka waktu dua (2) tahun. Pinjaman ini dibebani bunga sebesar 20,24% per tahun. Pembayaran pokok selama tahun 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar Rp104.218.308 dan Rp88.232.971.

Pada tanggal 6 April 2018, Perusahaan telah membayar seluruh pembiayaan tersebut.

In 2017, the Company entered into a financing agreement with PT Buana Finance Tbk to acquire Toyota CAMRY vehicle assets at acquisition cost of Rp280,000,000 for a period of two (2) years. The loan bears interest at 20,24% per annum. The principal payments made for 2018 and 2017 amounted to Rp104,218,308 and Rp88,232,971. On April 6, 2018, the Company have paid all of the finance payable.

Utang pembiayaan dari PT Buana Finance Tbk dijamin

dengan aset yang diperoleh dari utang pembiayaan tersebut.

Finance payable from PT Buana Finance Tbk is secured by the assets are obtained from the mentioned finance payable.

PT Federal International Finance PT Federal International Finance Pada tahun 2015, Perusahaan mengadakan perjanjian

pembiayaan dengan PT Federal International Finance untuk memperoleh aset kendaraan berupa tiga (3) Honda Beat Merah, Biru dan Hitam dengan harga perolehan masing-masing sebesar Rp15.025.000 dengan jangka waktu tiga (3) tahun. Pinjaman ini dibebani bunga sebesar 30,00% per tahun. Pembayaran pokok selama tahun 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar Rp13.990.047 dan Rp14.416.638.

Pada tanggal 17 September 2018, Perusahaan telah membayar seluruh pembiayaan tersebut.

In 2015 the Company entered into a financing agreement with PT Federal International Finance to acquire three (3) Honda Beat Red, Blue and Black vehicle assets at each acquisition cost of Rp15,025,000 for a period of three (3) years. The loan bears interest at 30,00% per annum. The principal payments made for 2018 and 2017 amounted to Rp13,990,047 and Rp14,416,638, respectively. On September 17, 2018, the Company have paid all of the finance payable.

Utang pembiayaan dari PT Federal International Finance


Finance payable from PT Federal International Finance is secured by the assets are obtained from the mentioned finance payable.

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk Pada tahun 2016, Perusahaan mengadakan perjanjian

pembiayaan dengan PT Adira Dinamika Multi Finance untuk memperoleh aset kendaraan berupa Honda Beat FI Sporty CW dengan harga perolehan masing-masing sebesar Rp15.025.000 dengan jangka waktu tiga (3) tahun. Pinjaman ini dibebani bunga sebesar 36,12% per tahun. Pembayaran pokok selama tahun 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar Rp4.722.143 dan Rp5.151.429.

Pada tanggal 16 November 2018, Perusahaan telah membayar seluruh pembiayaan tersebut.

In 2016 the Company entered into a financing agreement with PT Adira Dinamika Multi Finance to acquire Honda Beat FI Sporty CW vehicle assets at each acquisition cost of Rp15,025,000 for a period of three (3) years. The loan bears interest at 36,12% per annum. The principal payments made for 2018 and 2017 amounted to Rp4,722,143 and Rp5,151,429. On November 16, 2018, the Company have paid all of the finance payable.








56

\

19. UTANG PEMBIAYAAN (lanjutan) 19. FINANCE PAYABLE (continued) PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (lanjutan) PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (continued) Utang pembiayaan dari PT Adira Dinamika Multi

Finance Tbk dijamin dengan aset yang diperoleh dari utang pembiayaan tersebut.

Finance payable from PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk is secured by the assets are obtained from the mentioned finance payable.

20. SEWA PEMBIAYAAN 20. FINANCE LEASE Akun ini merupakan sewa pembiayaan terdiri dari : This account represents finance lease as follows:

2018 2017

PT ORIX Indonesia Finance 2.987.561.109 3.974.039.715 PT ORIX Indonesia Finance PT BFI Finance Indonesia Tbk 681.012.703 3.149.898.179 PT BFI Finance Indonesia Tbk

Total 3.668.573.812 7.123.937.894 Total Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun (2.767.111.110) (4.550.715.518) Less current maturities portion

Bagian utang jangka panjang 901.462.702 2.573.222.376 Long-term portion

Pembayaran sewa minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian tersebut adalah sebagai berikut:

The future minimum lease based on the agreement are as follows:

2018 2017

2018 - 5.290.690.000 2018 2019 3.052.318.175 2.308.857.500 2019 2020 862.962.022 446.103.021 2020 2021 93.252.000 - 2021

Total 4.008.532.197 8.045.650.521 Total Dikurangi: bagian bunga (339.958.385) (921.712.627) Less: interest portion

Utang sewa pembiayaan 3.668.573.812 7.123.937.894 Finance lease payables

Dikurangi bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun (2.767.111.110) (4.550.715.518) Less current maturities portion




sewa pembiayaan mesin dengan PT Orix Indonesia Finance untuk memperoleh aset mesin berupa tiga (3) Anritsu Metal Detector dengan harga perolehan sebesar Rp501.600.000 dengan jangka waktu tiga (3) tahun. Pinjaman ini dibebani bunga sebesar 16,49% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, saldo pinjaman ini adalah sebesar Rp47.418.904 dan Rp164.126.179 dan pembayaran pokok selama tahun 2018 dan 2017 adalah sebesar Rp116.707.275 dan Rp138.547.933.

In 2016, the Company entered into a machine finance lease agreement with PT Orix Indonesia Finance to acquire three (3) Anritsu Metal Detector machine assets at acquisition cost of Rp501,600,000 for a period of three (3) years. The loan bears interest at 16,49% per annum. As of December 31, 2018 and 2017, the outstanding balance amounted to Rp47,418,904 and Rp164,126,179, respectively, and the principal payments made for 2018 and 2017 amounted to Rp116,707,275 and Rp138,547,933, respectively.


sewa pembiayaan mesin dengan PT Orix Indonesia Finance untuk memperoleh aset mesin berupa Vacuum dengan harga perolehan sebesar Rp209.085.000 dengan jangka waktu tiga (3) tahun. Pinjaman ini dibebani bunga sebesar 13,62% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, saldo pinjaman ini adalah sebesar Rp67.280.759 dan Rp133.434.717 dan pembayaran pokok selama tahun 2018 dan 2017 adalah sebesar Rp66.153.958 dan Rp33.833.282.

In 2017, the Company entered into a machine finance lease agreement with PT Orix Indonesia Finance to acquire Vacuum machine assets at acquisition cost of Rp209,085,000 for a period of three (3) years. The loan bears interest at 13,62% per annum. As of December 31, 2018 and 2017, the outstanding balance amounted to Rp67,280,759 and Rp133,434,717, respectively, and the principal payments made for 2018 and 2017 amounted to Rp66,153,958 and Rp33,833,282, respectively.








56

\

19. UTANG PEMBIAYAAN (lanjutan) 19. FINANCE PAYABLE (continued) PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (lanjutan) PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (continued) Utang pembiayaan dari PT Adira Dinamika Multi

Finance Tbk dijamin dengan aset yang diperoleh dari utang pembiayaan tersebut.

Finance payable from PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk is secured by the assets are obtained from the mentioned finance payable.

20. SEWA PEMBIAYAAN 20. FINANCE LEASE Akun ini merupakan sewa pembiayaan terdiri dari : This account represents finance lease as follows:

2018 2017

PT ORIX Indonesia Finance 2.987.561.109 3.974.039.715 PT ORIX Indonesia Finance PT BFI Finance Indonesia Tbk 681.012.703 3.149.898.179 PT BFI Finance Indonesia Tbk

Total 3.668.573.812 7.123.937.894 Total Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun (2.767.111.110) (4.550.715.518) Less current maturities portion


Pembayaran sewa minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian tersebut adalah sebagai berikut:

The future minimum lease based on the agreement are as follows:

2018 2017

2018 - 5.290.690.000 2018 2019 3.052.318.175 2.308.857.500 2019 2020 862.962.022 446.103.021 2020 2021 93.252.000 - 2021

Total 4.008.532.197 8.045.650.521 Total Dikurangi: bagian bunga (339.958.385) (921.712.627) Less: interest portion

Utang sewa pembiayaan 3.668.573.812 7.123.937.894 Finance lease payables

Dikurangi bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun (2.767.111.110) (4.550.715.518) Less current maturities portion




sewa pembiayaan mesin dengan PT Orix Indonesia Finance untuk memperoleh aset mesin berupa tiga (3) Anritsu Metal Detector dengan harga perolehan sebesar Rp501.600.000 dengan jangka waktu tiga (3) tahun. Pinjaman ini dibebani bunga sebesar 16,49% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, saldo pinjaman ini adalah sebesar Rp47.418.904 dan Rp164.126.179 dan pembayaran pokok selama tahun 2018 dan 2017 adalah sebesar Rp116.707.275 dan Rp138.547.933.

In 2016, the Company entered into a machine finance lease agreement with PT Orix Indonesia Finance to acquire three (3) Anritsu Metal Detector machine assets at acquisition cost of Rp501,600,000 for a period of three (3) years. The loan bears interest at 16,49% per annum. As of December 31, 2018 and 2017, the outstanding balance amounted to Rp47,418,904 and Rp164,126,179, respectively, and the principal payments made for 2018 and 2017 amounted to Rp116,707,275 and Rp138,547,933, respectively.











57

20. SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan) 20. FINANCE LEASE (continued)

PT ORIX Indonesia Finance (lanjutan) PT ORIX Indonesia Finance (continued) Pada tahun 2017, Perusahaan mengadakan perjanjian




sewa pembiayaan mesin dengan PT Orix Indonesia Finance untuk memperoleh aset mesin berupa dua (2) Cummins Generating Set dengan harga perolehan masing-masing sebesar Rp2.898.788.750 dengan jangka waktu tiga (3) tahun. Pinjaman ini dibebani bunga sebesar 13,62% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, saldo pinjaman ini adalah sebesar Rp1.711.840.088 dan Rp3.546.236.626 dan pembayaran pokok selama tahun 2018 dan 2017 adalah sebesar Rp1.834.396.538 dan Rp1.091.825.374.

In 2017, the Company entered into a machine finance lease agreement with PT Orix Indonesia Finance to acquire two (2) Cummins Generating Set machine assets at acquisition cost of Rp2,898,788,750 for a period of three (3) years. The loan bears interest at 13.62% per annum. As of December 31, 2018 and 2017, the outstanding balance amounted to Rp1,711,840,088 and Rp3,546,236,626, respectively, and the principal payments made for 2018 and 2017 amounted to Rp1,834,396,538 and Rp1,091,825,374, respectively.


sewa pembiayaan mesin dengan PT Orix Indonesia Finance untuk memperoleh aset mesin berupa Anritsu Shrimp Grading dengan harga perolehan sebesar Rp1.677.685.680 dengan jangka waktu tiga (3) tahun. Pinjaman ini dibebani bunga sebesar 5,70% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2018, saldo pinjaman ini adalah sebesar Rp981.243.625 dan pembayaran pokok selama tahun 2018 adalah sebesar Rp360.904.919.

In 2018, the Company entered into a machine finance lease agreement with PT Orix Indonesia Finance to acquire Anritsu Shrimp Grading machine assets at acquisition cost of Rp1,677,685,680 for a period of three (3) years. The loan bears interest at 5.70% per annum. As of December 31, 2018, the outstanding balance amounted to Rp981,243,625 and the principal payments made for 2018 amounted to Rp360,904,919.


sewa pembiayaan mesin dengan PT Orix Indonesia Finance untuk memperoleh aset mesin berupa Anritsu Metal Detector dengan harga perolehan sebesar Rp154.000.000 dengan jangka waktu tiga (3) tahun. Pinjaman ini dibebani bunga sebesar 5,97% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2018, saldo pinjaman ini adalah sebesar Rp114.108.176 dan pembayaran pokok selama tahun 2018 adalah sebesar Rp9.091.824.

In 2018, the Company entered into a machine finance lease agreement with PT Orix Indonesia Finance to acquire Anritsu Metal Detector machine assets at acquisition cost of Rp154,000,000 for a period of three (3) years. The loan bears interest at 5.97% per annum. As of December 31, 2018, the outstanding balance amounted to Rp114,108,176 and the principal payments made for 2018 amounted to Rp Rp9,091,824.

Seluruh pinjaman dari PT Orix Indonesia Finance dijamin

dengan aset yang diperoleh dari masing-masing pinjaman tersebut.

All loans from PT Orix Indonesia Finance are secured with asset that is obtained from each of these loans.

PT BFI Finance Indonesia Tbk PT BFI Finance Indonesia Tbk

Pada tahun 2016, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa pembiayaan mesin dengan PT BFI Finance untuk memperoleh aset mesin berupa Arintha Grant Flake ICE PB 20A dengan harga perolehan sebesar Rp1.023.550.000 dengan jangka waktu tiga (3) tahun. Pinjaman ini dibebani bunga sebesar 16,00% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, saldo pinjaman ini adalah sebesar Rp72.629.969 dan Rp335.934.404 dan pembayaran pokok selama tahun 2018 dan 2017 adalah sebesar Rp263.304.435 dan Rp224.607.603.

In 2016, the Company entered into a machine finance lease agreement with PT BFI Indonesia Finance to acquire Arintha Flake ICE PB 20A machine assets at acquisition cost of Rp1,023,550,000 for a period of three (3) years. The loan bears interest at 16,00% per annum. As of December 31, 2018 and 2017, the outstanding balance amounted to Rp72,629,969 and Rp335,934,404, respectively, and the principal payments made for 2018 and 2017 amounted to Rp263,304,435 and Rp224,607,603, respectively.








58


PT BFI Finance Indonesia Tbk (lanjutan) PT BFI Finance Indonesia Tbk (continued) Pada tahun 2016, Perusahaan mengadakan perjanjian

sewa pembiayaan mesin dengan PT BFI Finance untuk memperoleh aset mesin berupa Arintha Line Tunnel Freezer dengan harga perolehan sebesar Rp10.002.850.000 dengan jangka waktu tiga (3) tahun. Pinjaman ini dibebani bunga sebesar 16,00% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, saldo pinjaman ini adalah sebesar Rp608.382.734 dan Rp2.813.963.775 dan pembayaran pokok selama tahun 2018 dan 2017 adalah sebesar Rp2.205.581.041 dan Rp1.881.459.752.

In 2016, the Company entered into a machine finance lease agreement with PT BFI Indonesia Finance to acquire Arintha Line Tunnel Freezer machine assets at acquisition cost of Rp10,002,850,000 for a period of three (3) years. The loan bears interest at 16,00% per annum. As of December 31, 2018 and 2017, the outstanding balance amounted to Rp608,382,734 and Rp2,813,963,775, respectively, and the principal payments made for 2018 and 2017 amounted to Rp2,205,581,041 dan Rp1,881,459,752, respectively.

21. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN 21. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, Perusahaan

mencatat penyisihan imbalan paska kerja karyawan berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh PT Sigma Prima Solusiondo, dalam laporannya tertanggal 23 Januari 2019 dan 9 Maret 2018 dan, menggunakan metode “Projected Unit Credit” dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:

As of December 31, 2018 and 2017, the Company recognize employee benefits cost based on the independent actuary’s calculation of PT Sigma Prima Solusindo in its reports dated January 23, 2019 and March 9, 2018 and respectively, using “Projected Unit Credit” method with the following assumptions:

2018 2017

Tingkat diskonto 8,62% 7,17% Discount rate Tingkat kenaikan gaji tahunan 8,00% 8,00% Annual salary increase rate Tingkat kematian TM - III 2011 TM - III 2011 Mortality rate Usia pensiun 55 tahun/years 55 tahun/years Retirement age Tingkat pengunduran diri 5% pada usia 30 5% pada usia 30 Resignation rate tahun, kemudian tahun, kemudian menurun secara menurun secara linear sampai liniear sampai dengan 0% pada dengan 0% pada usia 55 tahun/ usia 55 tahun/ 5% at 30 years 5% at 30 years Old, then decrease old, then decrease Linearly untill linearly until 0% at 55 years old 0% at 55 years old Jumlah liabilitas imbalan kerja yang diakui pada laporan

posisi keuangan adalah sebagai berikut: The amount of liabilities for employee benefit recognized

in the statement of financial position are as follows: 2018 2017

Nilai kini liabilitas Present value of defined imbalan kerja pasti 4.369.399.072 5.022.742.873 benefits obligation

Rincian beban imbalan kerja karyawan yang diakui dalam laba rugi adalah sebagai berikut:

Details of employee benefits expenses recognized in the profit or loss are as follows:

2018 2017

Biaya jasa kini 1.112.509.597 1.942.893.388 Current service cost Biaya bunga 360.130.664 126.098.038 Interest cost

Beban imbalan Employee benefit kerja (Catatan 26) 1.472.640.261 2.068.991.426 expense (Note 26)








58


PT BFI Finance Indonesia Tbk (lanjutan) PT BFI Finance Indonesia Tbk (continued) Pada tahun 2016, Perusahaan mengadakan perjanjian

sewa pembiayaan mesin dengan PT BFI Finance untuk memperoleh aset mesin berupa Arintha Line Tunnel Freezer dengan harga perolehan sebesar Rp10.002.850.000 dengan jangka waktu tiga (3) tahun. Pinjaman ini dibebani bunga sebesar 16,00% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, saldo pinjaman ini adalah sebesar Rp608.382.734 dan Rp2.813.963.775 dan pembayaran pokok selama tahun 2018 dan 2017 adalah sebesar Rp2.205.581.041 dan Rp1.881.459.752.

In 2016, the Company entered into a machine finance lease agreement with PT BFI Indonesia Finance to acquire Arintha Line Tunnel Freezer machine assets at acquisition cost of Rp10,002,850,000 for a period of three (3) years. The loan bears interest at 16,00% per annum. As of December 31, 2018 and 2017, the outstanding balance amounted to Rp608,382,734 and Rp2,813,963,775, respectively, and the principal payments made for 2018 and 2017 amounted to Rp2,205,581,041 dan Rp1,881,459,752, respectively.

21. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN 21. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, Perusahaan

mencatat penyisihan imbalan paska kerja karyawan berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh PT Sigma Prima Solusiondo, dalam laporannya tertanggal 23 Januari 2019 dan 9 Maret 2018 dan, menggunakan metode “Projected Unit Credit” dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:

As of December 31, 2018 and 2017, the Company recognize employee benefits cost based on the independent actuary’s calculation of PT Sigma Prima Solusindo in its reports dated January 23, 2019 and March 9, 2018 and respectively, using “Projected Unit Credit” method with the following assumptions:

2018 2017

Tingkat diskonto 8,62% 7,17% Discount rate Tingkat kenaikan gaji tahunan 8,00% 8,00% Annual salary increase rate Tingkat kematian TM - III 2011 TM - III 2011 Mortality rate Usia pensiun 55 tahun/years 55 tahun/years Retirement age Tingkat pengunduran diri 5% pada usia 30 5% pada usia 30 Resignation rate tahun, kemudian tahun, kemudian menurun secara menurun secara linear sampai liniear sampai dengan 0% pada dengan 0% pada usia 55 tahun/ usia 55 tahun/ 5% at 30 years 5% at 30 years Old, then decrease old, then decrease Linearly untill linearly until 0% at 55 years old 0% at 55 years old Jumlah liabilitas imbalan kerja yang diakui pada laporan

posisi keuangan adalah sebagai berikut: The amount of liabilities for employee benefit recognized

in the statement of financial position are as follows: 2018 2017

Nilai kini liabilitas Present value of defined imbalan kerja pasti 4.369.399.072 5.022.742.873 benefits obligation

Rincian beban imbalan kerja karyawan yang diakui dalam laba rugi adalah sebagai berikut:

Details of employee benefits expenses recognized in the profit or loss are as follows:

2018 2017

Biaya jasa kini 1.112.509.597 1.942.893.388 Current service cost Biaya bunga 360.130.664 126.098.038 Interest cost

Beban imbalan Employee benefit kerja (Catatan 26) 1.472.640.261 2.068.991.426 expense (Note 26)








59

21. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) 21. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)

Rincian beban imbalan kerja karyawan yang diakui pada ekuitas dalam penghasilan komprehensif lain adalah sebagai berikut:

Details of employees benefits expenses recognized on equity in other comprehensive income are as follows:

2018 2017

Kerugian (keuntungan) aktuarial yang timbul dari: Actuarial loss (gain) from: Perubahan asumsi aktuaria (706.614.324 ) (1.789.654.510) Changes in finansial assumptions

Penyesuaian pengalaman liabilitas Adjustment based on experience program (1.419.369.738 ) 3.245.804.559 liabilities program

Total rugi (penghasilan) yang diakui pada penghasilan Total loss (income) recognized komprehensif lain (2.125.984.062) 1.456.150.049 in other comprehensive income

Mutasi liabilitas imbalan kerja karyawan adalah sebagai

berikut: Movements in liabilities for employee benefits are follows:

2018 2017

Saldo awal tahun 5.022.742.873 1.497.601.398 Balance at beginning of year Beban imbalan kerja 1.472.640.261 2.068.991.426 Employee benefit expense Beban (pendapatan) Other comprehensive

komprehensif lainnya (2.125.984.062) 1.456.150.049 expense (income)

Liabilitas imbalan kerja Liability recognized yang diakui dilaporan in the statements of posisi keuangan 4.369.399.072 5.022.742.873 financial position

Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa jumlah liabilitas imbalan kerja cukup untuk memenuhi persyaratan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017.

The Company's management believes that the liabilities for employee benefits is sufficient to meet the requirements of the Employment Law No. 13 Year 2003 as of December 31, 2018 and 2017.

Informasi historis atas nilai kini liabilitas imbalan pasti,

nilai wajar aset program dan penyesuaian adalah sebagai berikut:

Historical information on the present value of benefit obligation, the fair value of plan assets and adjustments are as follows:

2018 2017 2016 2015 2014

Nilai kini liabilitas imbalan pasti/ Present value of the defined

benefit obligation (4.369.399.072) (5.022.742.873 ) (1.497.601.398 ) (441.002.430 ) (123.422.776 )

Penyesuaian yang timbul pada liabilitas program/

Adjustment arising from the liabilities program (1.419.369.738) 3.245.804.559 454.833.917 94.415.516 157.140.523








60


Analisis sensitivitas dari perubahan asumsi-asumsi utama terhadap liabilitas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

The sensitivities analysis from the changes of the main assumptions of the liabilities for employee benefits as of December 31, 2018 are as follows:

Pengaruh nilai kini Atas kewajiban

imbalan pasca-kerja/ Effect on present value Persentase/ of benefits Persentase/ Percentage obligation Percentage

Kenaikan tingkat diskonto 1% 3.827.106.621 1% Increase on discount rate Penurunan tingkat diskonto (1%) 5.010.958.641 (1%) Decrease on discount rate



Kenaikan tingkat upah 1% 5.001.804.551 1% Increase on salary Penurunan tingkat upah (1%) 3.825.401.311 (1%) Decrease on salary

Jadwal jatuh tempo dari liabilitas imbalan pasti pada

tanggal 31 Desember 2018: The maturity profile or defined benefits obligation as of

December 31,2018: 2018

1 tahun 25.518.500 Within one year 2 - 5 tahun 39.427.658 2 - 5 years Lebih dari 5 tahun 4.304.452.914 More than 5 years

Total 4.369.399.072 Total

Rata-rata durasi kewajiban imbalan pasti adalah 22,90 tahun.

The weighted average duration of the defined benefit obligation is 22.09 years.

22. MODAL SAHAM 22. CAPITAL STOCK

Susunan pemegang saham Perusahaan dan kepemilikannya pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 berdasarkan laporan yang dikelola oleh PT Raya Saham Registra, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s shareholders as of December 31, 2018 and 2017 based on reports provided by PT Raya Saham Registra, the Securities Administration Bureau, are as follows:

Total saham ditempatkan dan disetor penuh/ Persentase Number of shares kepemilikan/ issued and Percentage Pemegang saham fully paid of ownership Total/Amount Stockholders

PT Pandawa Putra Investama 2.107.284.500 50,47% 210.728.450.000 PT Pandawa Putra Investama Aris Widiarto 937.500 0,02% 93.750.000 Aris Widiarto Risma Ardhi Chandra 937.500 0,02% 93.750.000 Risma Ardhi Chandra Karyawan 98.600 0,00% 9.860.000 Employee Masyarakat 2.055.281.900 49,23% 205.528.190.000 Public

Jumlah saham beredar 4.164.540.000 99,74% 416.454.000.000 Outstanding stocks

Saham treasuri 10.460.000 0,26% 1.046.000.000 Treasury stock

Total Modal Saham 4.175.000.000 100,00% 417.500.000.000 Total Capital Stock








60


Analisis sensitivitas dari perubahan asumsi-asumsi utama terhadap liabilitas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

The sensitivities analysis from the changes of the main assumptions of the liabilities for employee benefits as of December 31, 2018 are as follows:



Kenaikan tingkat diskonto 1% 3.827.106.621 1% Increase on discount rate Penurunan tingkat diskonto (1%) 5.010.958.641 (1%) Decrease on discount rate



Kenaikan tingkat upah 1% 5.001.804.551 1% Increase on salary Penurunan tingkat upah (1%) 3.825.401.311 (1%) Decrease on salary

Jadwal jatuh tempo dari liabilitas imbalan pasti pada

tanggal 31 Desember 2018: The maturity profile or defined benefits obligation as of

December 31,2018: 2018

1 tahun 25.518.500 Within one year 2 - 5 tahun 39.427.658 2 - 5 years Lebih dari 5 tahun 4.304.452.914 More than 5 years

Total 4.369.399.072 Total

Rata-rata durasi kewajiban imbalan pasti adalah 22,90 tahun.

The weighted average duration of the defined benefit obligation is 22.09 years.

22. MODAL SAHAM 22. CAPITAL STOCK

Susunan pemegang saham Perusahaan dan kepemilikannya pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 berdasarkan laporan yang dikelola oleh PT Raya Saham Registra, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s shareholders as of December 31, 2018 and 2017 based on reports provided by PT Raya Saham Registra, the Securities Administration Bureau, are as follows:

Total saham ditempatkan dan disetor penuh/ Persentase Number of shares kepemilikan/ issued and Percentage Pemegang saham fully paid of ownership Total/Amount Stockholders

PT Pandawa Putra Investama 2.107.284.500 50,47% 210.728.450.000 PT Pandawa Putra Investama Aris Widiarto 937.500 0,02% 93.750.000 Aris Widiarto Risma Ardhi Chandra 937.500 0,02% 93.750.000 Risma Ardhi Chandra Karyawan 98.600 0,00% 9.860.000 Employee Masyarakat 2.055.281.900 49,23% 205.528.190.000 Public

Jumlah saham beredar 4.164.540.000 99,74% 416.454.000.000 Outstanding stocks

Saham treasuri 10.460.000 0,26% 1.046.000.000 Treasury stock

Total Modal Saham 4.175.000.000 100,00% 417.500.000.000 Total Capital Stock








61

22. MODAL SAHAM (lanjutan) 22. CAPITAL STOCK (continued)

Pada tahun 2016, Perusahaan melalui surat No. e-001/Dir-DPUM/VI/2016, tanggal 21 Juni 2016, mengajukan permohonan persetujuan pembelian kembali saham Perusahaan (saham treasuri) kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebanyak 10.559.000 lembar milik karyawan dan telah mendapat tanggapan dari OJK melalui surat No. S-162/PM.22/2016 pada tanggal 22 Juli 2016. Selanjutnya, Perusahaan menyampaikan keterbukaan informasi kepada OJK dengan rencana pembelian saham yang telah dikeluarkan dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak-banyaknya 10.559.000 saham melalui surat No. e-0002/Dir-DPUM/VI/2016 pada tanggal 24 Agustus 2016, dan 0028/Corsec-DPUM/IX/2016 pada tanggal 2 September 2016.

In 2016, the Company through letter No. e-001/Dir-DPUM/VI/2016, dated June 21, 2016, applied for the approval of the repurchase of its own shares (treasury stock) to the Otoritas Jasa Keuangan (OJK) for 10,559,000 shares owns by the employee and already responded by the OJK through its letter No. S-162/PM.22/2016 dated July 22, 2016. Furthermore, the Company submitted a disclosure of information to OJK in regards with the share repurchase plan that has been issued and listed in the Indonesia Stock Exchange (ISE) amounting to 10,559,000 shares through its letter No. e-0002/Dir-DPUM/VI/2016 dated August 24, 2016 and 0028/Corsec-DPUM/IX/2016, dated September 2, 2016.

Pembelian kembali tersebut dilakukan pada tanggal 30 Agustus 2016 dan dilakukan dalam satu kali transaksi, dimana Perusahaan membeli saham dengan total 10.098.300 lembar (nilai nominal Rp100 per saham) dengan nilai sebesar Rp8.078.640.000, dengan skema pembelian dimana Rp4.407.741.171 telah dibayarkan kepada karyawan bersangkutan, dengan mengurangkan dari piutang karyawan sebesar Rp376.658.829, sehingga saldo yang belum dibayarkan sejumlah Rp3.294.240.000 dan tercatat dalam beban akrual pada laporan keuangan ini.

The buyback was conducted on August 30, 2016 and performed in a single transaction, whereas the Company repurchase the stock in total of 10,098,300 shares (with nominal amount of Rp100 per shares) for Rp8,078,640,000, by the transaction scheme wherein Rp4,407,741,171 have been paid to the respective employee by netting off to employee receivable amounting to Rp376,658,829, and the remaning outstanding balance of Rp3,294,240,000 is recorded in the accrued expense in this financial statement.

23. DANA CADANGAN 23. GENERAL RESERVES

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang S aham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 21 Juni 2017 yang diaktakan dengan Akta Notaris Dr. R. Djoko Setyo Hartono Widagdo SE., M.M.M.Kn No. 46, para pemegang saham menyetujui penyisihan saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya sebesar Rp6.000.000.000.

Based on Annual General Meeting of Shareholders held on June 21, 2017, which was covered by Notarial Deed No. 46 of Dr. R. Djoko Setyo Hartono Widagdo SE., M.M.M.Kn., the Company shareholders approved appropriation of general reserve amounting to Rp6,000,000,000.

24. PENJUALAN 24. SALES Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, rincian

penjualan adalah sebagai berikut: As of December 31, 2018 and 2017, the details of sales

are as follows: 2018 2017

Hasil perikanan Fishery products Ikan 818.547.205.935 957.060.778.012 Fish Udang 143.641.338.660 324.100.060.129 Shrimp

Total 962.188.544.595 1.281.160.838.141 Total

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, rincian

penjualan secara geografis adalah sebagai berikut: As of December 31, 2018 and 2017, the details of sales

based on geography are as follows: 2018 2017

Lokal 800.336.756.698 958.052.785.481 Local Ekspor 163.364.955.793 327.673.402.200 Export

Subtotal 963.701.712.491 1.285.726.187.681 Subtotal Retur penjualan (1.513.167.896 ) (4.565.349.540) Sales return

Total 962.188.544.595 1.281.160.838.141 Total








62

24. PENJUALAN (lanjutan) 24. SALES (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, semua penjualan Perusahaan merupakan penjualan kepada pihak ketiga.

As of December 31, 2018 and 2017, the Company’s sales represents sales to third parties.

Pada tahun yang berakhir 31 Desember 2018 dan 2017, Perusahaan tidak mencatat adanya penjualan kepada pelanggan tertentu yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan usaha.

For the year ended December 31, 2018 dan 2017, the Company did not recorded any sales to specific customer that represent more than 10% of the total revenues.

25. BEBAN POKOK PENJUALAN 25. COST OF GOODS SOLD Beban pokok penjualan terdiri dari: Cost of goods sold consists of: 2018 2017

Hasil perikanan Fishery product Saldo awal 468.580.949.039 307.050.375.716 Beginning balance Pembelian 779.372.748.237 1.080.504.681.110 Purchase Provisi penurunan nilai persediaan (Catatan 7) (1.522.652.304 ) (1.631.994.116) Impairment (Note 7) Penyesuaian persediaan (2.495.830.721 ) (6.293.197.532 ) Inventory adjustment Saldo akhir (516.513.553.109 ) (468.580.949.039 ) Ending balance

Hasil perikanan 727.421.661.142 911.048.916.139 Fishery product

Suku cadang Spare part Saldo awal 2.193.660.240 2.101.212.855 Beginning balance Pembelian 2.183.076.696 9.940.488.266 Purchase

Saldo akhir (1.649.876.840 ) (2.193.660.240 ) Ending balance Suku cadang 2.726.860.096 9.848.040.881 Spare part

Beban tenaga kerja langsung 30.125.744.308 46.017.409.748 Direct labour expense Beban tenaga kerja tidak langsung 19.779.145.025 26.019.305.501 Indirect labour expense Beban pabrikasi: Manufacturing overhead:

Penyusutan (Catatan 11) 31.841.338.033 28.286.738.002 Depreciation (Note 11) Listrik 9.938.206.328 15.717.846.204 Electricity Bahan bakar 7.191.039.501 4.195.621.442 Fuel Perbaikan dan pemeliharaan 2.979.677.146 3.211.927.190 Repair and maintenance Penyisihan atas kerugian Allowance for impairment penurunan nilai piutang usaha losses of trade receivables tahun berjalan (Catatan 5) 4.971.384.495 1.765.150.655 during the year (Note 5) Lain-lain 2.938.023.957 3.872.537.756 Others Total beban pabrikasi 59.859.669.460 57.049.821.249 Total manufacturing overhead

Total beban pokok penjualan 839.913.080.031 1.049.983.493.518 Total cost of goods sold








62

24. PENJUALAN (lanjutan) 24. SALES (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, semua penjualan Perusahaan merupakan penjualan kepada pihak ketiga.

As of December 31, 2018 and 2017, the Company’s sales represents sales to third parties.

Pada tahun yang berakhir 31 Desember 2018 dan 2017, Perusahaan tidak mencatat adanya penjualan kepada pelanggan tertentu yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan usaha.

For the year ended December 31, 2018 dan 2017, the Company did not recorded any sales to specific customer that represent more than 10% of the total revenues.

25. BEBAN POKOK PENJUALAN 25. COST OF GOODS SOLD Beban pokok penjualan terdiri dari: Cost of goods sold consists of: 2018 2017

Hasil perikanan Fishery product Saldo awal 468.580.949.039 307.050.375.716 Beginning balance Pembelian 779.372.748.237 1.080.504.681.110 Purchase Provisi penurunan nilai persediaan (Catatan 7) (1.522.652.304 ) (1.631.994.116) Impairment (Note 7) Penyesuaian persediaan (2.495.830.721 ) (6.293.197.532 ) Inventory adjustment Saldo akhir (516.513.553.109 ) (468.580.949.039 ) Ending balance

Hasil perikanan 727.421.661.142 911.048.916.139 Fishery product

Suku cadang Spare part Saldo awal 2.193.660.240 2.101.212.855 Beginning balance Pembelian 2.183.076.696 9.940.488.266 Purchase

Saldo akhir (1.649.876.840 ) (2.193.660.240 ) Ending balance Suku cadang 2.726.860.096 9.848.040.881 Spare part

Beban tenaga kerja langsung 30.125.744.308 46.017.409.748 Direct labour expense Beban tenaga kerja tidak langsung 19.779.145.025 26.019.305.501 Indirect labour expense Beban pabrikasi: Manufacturing overhead:

Penyusutan (Catatan 11) 31.841.338.033 28.286.738.002 Depreciation (Note 11) Listrik 9.938.206.328 15.717.846.204 Electricity Bahan bakar 7.191.039.501 4.195.621.442 Fuel Perbaikan dan pemeliharaan 2.979.677.146 3.211.927.190 Repair and maintenance Penyisihan atas kerugian Allowance for impairment penurunan nilai piutang usaha losses of trade receivables tahun berjalan (Catatan 5) 4.971.384.495 1.765.150.655 during the year (Note 5) Lain-lain 2.938.023.957 3.872.537.756 Others Total beban pabrikasi 59.859.669.460 57.049.821.249 Total manufacturing overhead

Total beban pokok penjualan 839.913.080.031 1.049.983.493.518 Total cost of goods sold








63

25. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan) 25. COST OF GOODS SOLD (continued)

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, jumlah pembelian yang melebihi 10% dari jumlah pembelian adalah kepada CV Wahana Artha Mulia, CV Indra Karya Kreasi, CV Catur Teladan Mulia dan CV Putra Pantura Perkasa masing-masing sebesar Rp261.176.779.510 (33,51%), Rp139.805.834.554 (17,94%), Rp111.257.812.102 (14,28%) dan Rp90.850.178.925 (11,66%).

For the year ended December 31, 2018, total purchases that exceeds 10% of total purchases is to CV Wahana Artha Mulia, CV Indra Karya Kreasi, CV Catur Teladan Mulia and CV Putra Pantura Perkasa amounted to Rp261,176,779,510 (33.51%), Rp139,805,834,554 (17.94%), Rp111,257,812,102 (14.28%) and Rp90,850,178,925 (11.66%), respectively.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017, jumlah pembelian yang melebihi 10% dari jumlah pembelian adalah kepada CV Wahana Artha Mulia, CV Putra Pantura Perkasa dan CV Indra Karya Kreasi masing-masing sebesar Rp216.967.593.270 (20,23%), Rp196.116.226.402 (18,29%) dan Rp183.125.020.828 (17,07%).

For the year ended December 31, 2017, total purchases that exceeds 10% of total purchases is to CV Wahana Artha Mulia, CV Putra Pantura Perkasa and CV Indra Karya Kreasi amounted to Rp216,967,593,270 (20.23%), Rp196,116,226,402 (18.29%) and Rp183,125,020,828 (17.07%), respectively.

26. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 26. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES Rincian akun ini adalah sebagai berikut: Details of this account are as follow: 2018 2017

Penyusutan (Catatan 11) 9.039.976.131 7.778.685.840 Depreciation (Note 11) Perlengkapan kantor 7.351.413.319 6.886.182.490 Office equipment Bangunan kantor 5.780.979.207 7.109.046.281 Office building Gaji dan tunjangan 3.726.846.401 5.059.623.173 Salaries and allowance Tenaga ahli 1.726.754.999 2.851.414.521 Professional fee Imbalan kerja (Catatan 21) 1.472.640.261 2.068.991.426 Employee benefits (Note 21) Perjalanan dinas 562.889.983 2.703.118.251 Traveling Personalia 494.333.770 1.384.460.920 Human resources Pemasaran 179.187.773 1.215.214.057 Marketing Lain-lain (masing-masing di bawah Others (each below Rp500.000.000) 3.930.265.627 4.404.137.668 Rp500,000,000)

Total 34.265.287.471 41.460.874.627 Total

27. INFORMASI SEGMEN 27. SEGMENT INFORMATION

Perusahaan mengelompokkan dan mengevaluasi usahanya secara geografis yang terdiri dari penjualan lokal dan ekspor.

The Company manages and evaluates its business in a business geographical consisting of local and export sales.

Tabel berikut ini menyajikan informasi mengenai hasil operasi dari segmen operasi Perusahaan sebagai berikut:

The following table provides information regarding the operating results of the Company's operating segments as follows :

2018

Lokal/Local Ekspor/Export Jumlah/Total

Penjualan 800.336.756.698 163.364.955.793 963.701.712.491 Sales Retur penjualan yang tidak dapat dialokasi (1.513.167.896 ) Unallocated sales return

Penjualan neto 962.188.544.595 Net sales Beban pokok penjualan yang tidak dapat dialokasi (839.913.080.031 ) Unallocated cost of goods sold

Laba bruto 122.275.464.564 Gross profit








64

27. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 27. SEGMENT INFORMATION (continued) 2018


Beban usaha Operating expenses Beban umum dan administrasi yang Unallocated general and tidak dapat dialokasikan 34.265.287.471 administrative expenses Beban pajak final Unallocated tidak dapat dialokasikan 773.007.184 final taxexpenses

Total beban usaha yang Total unallocated tidak dapat dialokasikan 35.038.294.655 operating expenses

Laba usaha 87.237.169.909 Operating income

Beban lain-lain yang tidak Unallocated dapat dialokasikan (75.516.126.195 ) other expense

Laba sebelum beban pajak Income before income penghasilan 11.721.043.714 tax expense Beban pajak penghasilan Unallocated income yang tidak dapat dialokasikan (3.234.277.603 ) tax expense

Laba neto 8.486.766.111 Net income

Penghasilan (beban) Other comprehensive komprehensif lain income (loss) Penghasilan (beban) komprehensif lain Other comprehensive income yang tidak akan (expenses) not to be direklasifikasi pada reclassified to profit or loss in periode berikutnya: subsequent period: Pengukuran kembali Remeasurement of liabilitas imbalan kerja 2.125.984.062 employee benefits liability Beban pajak Related tax Penghasilan terkait (531.496.016 ) benefit expense

Total penghasilan Total other comprehensive komprehensif lain 1.594.488.046 income

Laba komprehensif 10.081.254.157 Comprehensive income

Aset segmen 2.106.989.925.386 Segment assets

Liabilitas segmen 700.736.756.967 Segment liabilities








64



Beban usaha Operating expenses Beban umum dan administrasi yang Unallocated general and tidak dapat dialokasikan 34.265.287.471 administrative expenses Beban pajak final Unallocated tidak dapat dialokasikan 773.007.184 final taxexpenses




Laba sebelum beban pajak Income before income penghasilan 11.721.043.714 tax expense Beban pajak penghasilan Unallocated income yang tidak dapat dialokasikan (3.234.277.603 ) tax expense


Penghasilan (beban) Other comprehensive komprehensif lain income (loss) Penghasilan (beban) komprehensif lain Other comprehensive income yang tidak akan (expenses) not to be direklasifikasi pada reclassified to profit or loss in periode berikutnya: subsequent period: Pengukuran kembali Remeasurement of liabilitas imbalan kerja 2.125.984.062 employee benefits liability Beban pajak Related tax Penghasilan terkait (531.496.016 ) benefit expense

Total penghasilan Total other comprehensive komprehensif lain 1.594.488.046 income











65



Penjualan 958.052.785.481 327.673.402.200 1.285.726.187.681 Sales Retur penjualan yang tidak dapat dialokasi (4.565.349.540) Unallocated sales return

Penjualan neto 1.281.160.838.141 Net sales Beban pokok penjualan yang tidak dapat dialokasi (1.049.983.493.518 ) Unallocated cost of goods sold

Laba bruto 231.177.344.623 Gross profit Beban usaha Operating expenses Beban umum dan administrasi yang Unallocated general and tidak dapat dialokasikan 41.460.874.627 administrative expenses Beban pajak final Unallocated tidak dapat dialokasikan 698.994.941 final taxexpenses




Laba sebelum beban pajak Income before income penghasilan 139.394.987.503 tax expense Beban pajak penghasilan Unallocated income Yang tidak dapat dialokasikan (33.846.361.622 ) tax expense


Penghasilan (beban) Other comprehensive komprehensif lain income (loss) Penghasilan (beban) komprehensif lain Other comprehensive income yang tidak akan (expenses) not to be direklasifikasi pada reclassified to profit or loss in periode berikutnya: subsequent period: Pengukuran kembali Remeasurement of liabilitas imbalan kerja (1.456.150.049 ) employee benefits liability Manfaat pajak Related income tax Penghasilan terkait 364.037.512 benefit

Total rugi Total other comprehensive komprehensif lain (1.092.112.537 ) loss











66

\

28. LABA PER SAHAM 28. EARNING PER SHARE

Laba per saham dihitung dengan membagi laba tahun berjalan dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada tahun bersangkutan. Perhitungannya adalah sebagai berikut:

Earnings per share is calculated by dividing current year income for the year by the weighted average number of shares outstanding during the year. The calculation are as follows:

2018 2017

Laba neto 8.486.766.111 105.548.625.881 Net income Rata-rata tertimbang saham Weighted average number of

biasa untuk perhitungan shares for calculation laba per lembar saham 4.175.000.000 4.175.000.000 of earnings per share

Laba neto per saham 2,03 25,28 Earnings per share

Tingkat probabilitas risiko yang sangat potensial terjadi dari instrumen keuangan Perusahaan adalah risiko pasar (yaitu risiko tingkat suku bunga), risiko kredit, dan risiko likuiditas. Kebijakan akan pentingnya mengelola tingkat risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangkan beberapa parameter perubahan dan volatilitas pasar keuangan baik di Indonesia maupun internasional. Direksi Perusahaan menelaah dan menyetujui kebijakan risiko yang mencakup toleransi risiko dalam strategi mengelola risiko-risiko yang dirangkum di bawah ini.

Potential risks arising from the Company’s financial instruments relates to market risk (interest rate risk), credit risk and liquidity risk. Policies regarding the importance of managing the risk level has increased significantly considering changes of several parameters and volatility of financial markets both in Indonesia and internationally. The Company’s Director reviews and approves risk policies covering the risk tolerance in the strategy to manage the risks which are summarized below.

RISIKO PASAR MARKET RISK

Risiko pasar adalah risiko dimana nilai wajar dari arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Perusahaan dipengaruhi oleh risiko pasar, terutama risiko mata uang asing dan tingkat suku bunga.

Market risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market prices. The Company is affected by market risks, especially foreign currency exchange risk and interest rate risk.

Risiko Mata Uang Asing Foreign Currency Exchange Risk

Risiko mata uang asing adalah risiko dalam hal nilai

wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Eksposur Perusahaan terhadap fluktuasi nilai tukar berasal dari kas dan setara kas dan piutang usaha.

Currency risk is the risk in terms of fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign currency exchange rates. The Company’s exposure to exchange rate fluctuations are from cash and cash equivalents and trade receivables.

2018 2017

Mata Uang Mata Uang Asing/ Asing/ Foreign Ekuivalen/ Foreign Ekuivalen/ Currency Equivalent Currency Equivalent

Rp Rp Aset Asset Assets Kas dan setara kas Cash and cash equivalent

USD 11.847 171.553.512 1.405.067 19.035.844.601 USD Piutang usaha Trade receiveables

USD 353.303 5.116.184.664 1.954.076 26.473.820.754 USD

Aset moneter - neto 5.287.738.176 45.509.665.355 Monetary assets - net

29. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 29. FINANCIAL RISK MANAGEMENT








66

\

28. LABA PER SAHAM 28. EARNING PER SHARE

Laba per saham dihitung dengan membagi laba tahun berjalan dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada tahun bersangkutan. Perhitungannya adalah sebagai berikut:

Earnings per share is calculated by dividing current year income for the year by the weighted average number of shares outstanding during the year. The calculation are as follows:

2018 2017

Laba neto 8.486.766.111 105.548.625.881 Net income Rata-rata tertimbang saham Weighted average number of

biasa untuk perhitungan shares for calculation laba per lembar saham 4.175.000.000 4.175.000.000 of earnings per share

Laba neto per saham 2,03 25,28 Earnings per share

Tingkat probabilitas risiko yang sangat potensial terjadi dari instrumen keuangan Perusahaan adalah risiko pasar (yaitu risiko tingkat suku bunga), risiko kredit, dan risiko likuiditas. Kebijakan akan pentingnya mengelola tingkat risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangkan beberapa parameter perubahan dan volatilitas pasar keuangan baik di Indonesia maupun internasional. Direksi Perusahaan menelaah dan menyetujui kebijakan risiko yang mencakup toleransi risiko dalam strategi mengelola risiko-risiko yang dirangkum di bawah ini.

Potential risks arising from the Company’s financial instruments relates to market risk (interest rate risk), credit risk and liquidity risk. Policies regarding the importance of managing the risk level has increased significantly considering changes of several parameters and volatility of financial markets both in Indonesia and internationally. The Company’s Director reviews and approves risk policies covering the risk tolerance in the strategy to manage the risks which are summarized below.

RISIKO PASAR MARKET RISK

Risiko pasar adalah risiko dimana nilai wajar dari arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Perusahaan dipengaruhi oleh risiko pasar, terutama risiko mata uang asing dan tingkat suku bunga.

Market risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market prices. The Company is affected by market risks, especially foreign currency exchange risk and interest rate risk.

Risiko Mata Uang Asing Foreign Currency Exchange Risk

Risiko mata uang asing adalah risiko dalam hal nilai

wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Eksposur Perusahaan terhadap fluktuasi nilai tukar berasal dari kas dan setara kas dan piutang usaha.

Currency risk is the risk in terms of fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign currency exchange rates. The Company’s exposure to exchange rate fluctuations are from cash and cash equivalents and trade receivables.

2018 2017

Mata Uang Mata Uang Asing/ Asing/ Foreign Ekuivalen/ Foreign Ekuivalen/ Currency Equivalent Currency Equivalent

Rp Rp Aset Asset Assets Kas dan setara kas Cash and cash equivalent

USD 11.847 171.553.512 1.405.067 19.035.844.601 USD Piutang usaha Trade receiveables

USD 353.303 5.116.184.664 1.954.076 26.473.820.754 USD

Aset moneter - neto 5.287.738.176 45.509.665.355 Monetary assets - net

29. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 29. FINANCIAL RISK MANAGEMENT








67

RISIKO PASAR (lanjutan) MARKET RISK (continued)

Analisis Sensitivitas atas Perubahan Selisih Kurs Sensitivities Analysis on Changes in Foreign Exchange

Rates

Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dinyatakan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2018.

Assets and liabilities denominated in foreign currencies are stated at the exchange rate prevailing on the date as of December 31, 2018.

Pada tanggal laporan keuangan diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan, nilai tukar adalah Rp14.188 untuk 1 USD. Apabila kurs tersebut digunakan pada tanggal 31 Desember 2018, aset moneter neto akan menurun sebesar Rp106.989.976.

On the date of the financial statements were completed and authorized to be issued, the exchange rate is Rp14,188 for 1 USD. If these exchange rates are used at December 31, 2018, the net monetary assets would decrease by Rp106,989,976.

Untuk mengelola eksposur atas fluktuasi nilai tukar mata uang asing, Perusahaan menjaga agar eksposur berada pada tingkat yang dapat diterima dengan membeli mata uang asing yang akan dibutuhkan untuk mengatasi fluktuasi jangka pendek.

To manage its foreign currency fluctuation exposure, the Company maintains the exposure at an acceptable level by buying foreign currencies that will be needed to avoid exposure from short term fluctuations.

Risiko Suku Bunga Interest Rate Risk

Risiko suku bunga adalah risiko dalam hal nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Perusahaan yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan kas dan setara kas dan utang bank jangka pendek.

Interest rate risk is the risk in terms of fair value or future contractual cash flows of a financial instrument will be affected due to changes in market interest rates. Exposure of the Company to interest rate risk is mainly related to cash and cash equivalents and short-term bank loans.

Perusahaan memonitor secara ketat fluktuasi suku bunga pasar dan ekspektasi pasar sehingga dapat mengambil langkah-langkah yang paling menguntungkan Perusahaan secara tepat waktu. Manajemen tidak menganggap perlunya melakukan swap suku bunga saat ini.

The Company closely monitor fluctuations in market interest rates and market expectations so that they can take the most profitable steps for the Company in a timely manner. Management does not consider the need for interest rate swaps at this time.

2018 Rata-rata suku Jatuh tempo dalam Bunga efektif/ satu (1) tahun/ Jatuh tempo pada Jatuh tempo pada Jatuh tempo pada Jatuh tempo pada Average Effective Due Within one tahun ke 2/ due in Tahun ke 3/ Due tahun ke 4/ Due in tahun ke 5/ Due in Interest Rate (1) year the 2nd Year in the 3rd Year the 4th Year the 5th Year Jumlah/ Total

Aset/Assets Bunga Tetap/ fixed rate Setara kas/ Cash equivalent 3,00%-5,75% 74.500.000.000 - - - - 74.500.000.000 Liabilitas/Liabilities Bunga Tetap/ fixed rate Utang bank jangka pendek/ Short-term bank loans 5,75%-10,00% 474.845.003.720 - - - - 474.845.003.720 Utang bank jangka panjang/ Long-term bank loans 9,54%-13,50% 44.406.244.814 36.867.470.375 34.492.158.259 - - 115.765.873.448 Utang pembiayaan/ Finance payable 9,28%-20,24% 300.687.912 - - - - 300.687.912 Sewa pembiayaan/ Finance lease 5,70%-16,41% 2.767.111.110 811.167.622 90.295.080 - - 3.668.573.812

29. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 29. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)








68


Risiko Suku Bunga (lanjutan) Interest Rate Risk (continued)


Aset/Assets Bunga Tetap/ fixed rate Setara kas/ Cash equivalent 4,00%-6,25% 77.049.425.700 - - - - 77.049.425.700 Deposito berjangka eang dibatasi penggunaannya/ Restricted time deposits 4,00%-4,25% - 4.631.196.475 - - - 4.631.196.475 Liabilitas/Liabilities Bunga Tetap/ fixed rate Utang bank jangka pendek/ Short-term bank loans 5,75%-10,00% 462.359.288.844 - - - - 462.359.288.844 Utang bank jangka panjang/ Long-term bank loans 9,54%-15,04% 42.891.558.822 42.737.419.437 37.363.070.090 32.733.052.823 - 155.725.101.172 Utang pembiayaan/ Finance payable 9,28%-20,24% 3.002.687.832 308.703.815 - - - 3.311.391.647 Sewa pembiayaan/ Finance lease 13,62%-16,41% 4.550.715.518 2.128.474.637 444.747.739 - - 7.123.937.894

RISIKO KREDIT CREDIT RISK

Risiko kredit adalah risiko dalam hal pihak ketiga tidak akan memenuhi liabilitasnya berdasarkan instrumen keuangan atau kontrak pelanggan, yang menyebabkan kerugian keuangan. Perusahaan dihadapkan pada risiko kredit dari kegiatan operasi dan dari aktivitas pendanaan, termasuk deposito pada bank, transaksi valuta asing, dan instrumen keuangan lainnya. Risiko kredit terutama berasal dari piutang usaha dari pelanggan dan piutang lain-lain.

Credit risk is the risk that a third party failed to discharge its obligation based on financial instrument or customer contract, which will incur a financial loss. The Company is exposed to credit risk arising from its operating activities and from its financing activities, include deposits with banks, foreign exchange transactions, and other financial instruments. Credit risk arises mainly from trade receivables from customers and other receivables.

Risiko kredit pelanggan dikelola oleh masing-masing unit usaha sesuai dengan kebijakan, prosedur dan pengendalian dari Perushaaan yang berhubungan dengan pengelolaan risiko kredit pelanggan. Batasan kredit ditentukan untuk semua pelanggan berdasarkan kriteria penilaian secara internal. Saldo piutang pelanggan dimonitor secara teratur oleh unit-unit usaha terkait. Pemanfaatan batas kredit secara teratur dipantau.


Tidak ada batasan kredit yang dilampaui selama periode pelaporan dan manajemen tidak mengharapkan kerugian dari kegagalan pihak-pihak dalam melunasi utangnya.


Tabel berikut ini memberikan informasi mengenai maksimum kredit yang dihadapi oleh Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017:

The following table provides information regarding the maximum exposure to Company’s credit risk as of December 31, 2018 and 2017:

2018 2017

Bank dan setara kas 87.165.172.793 117.392.923.907 Bank and cash equivalents Piutang usaha - neto 373.804.048.275 314.185.738.486 Trade receivables - net Piutang lain-lain 72.520.548 540.974.301 Other receivables Bank yang dibatasi penggunaannya - 4.631.196.475 Restricted bank

Total 461.041.741.616 436.750.833.169 Total









68


Risiko Suku Bunga (lanjutan) Interest Rate Risk (continued)


Aset/Assets Bunga Tetap/ fixed rate Setara kas/ Cash equivalent 4,00%-6,25% 77.049.425.700 - - - - 77.049.425.700 Deposito berjangka eang dibatasi penggunaannya/ Restricted time deposits 4,00%-4,25% - 4.631.196.475 - - - 4.631.196.475 Liabilitas/Liabilities Bunga Tetap/ fixed rate Utang bank jangka pendek/ Short-term bank loans 5,75%-10,00% 462.359.288.844 - - - - 462.359.288.844 Utang bank jangka panjang/ Long-term bank loans 9,54%-15,04% 42.891.558.822 42.737.419.437 37.363.070.090 32.733.052.823 - 155.725.101.172 Utang pembiayaan/ Finance payable 9,28%-20,24% 3.002.687.832 308.703.815 - - - 3.311.391.647 Sewa pembiayaan/ Finance lease 13,62%-16,41% 4.550.715.518 2.128.474.637 444.747.739 - - 7.123.937.894

RISIKO KREDIT CREDIT RISK

Risiko kredit adalah risiko dalam hal pihak ketiga tidak akan memenuhi liabilitasnya berdasarkan instrumen keuangan atau kontrak pelanggan, yang menyebabkan kerugian keuangan. Perusahaan dihadapkan pada risiko kredit dari kegiatan operasi dan dari aktivitas pendanaan, termasuk deposito pada bank, transaksi valuta asing, dan instrumen keuangan lainnya. Risiko kredit terutama berasal dari piutang usaha dari pelanggan dan piutang lain-lain.

Credit risk is the risk that a third party failed to discharge its obligation based on financial instrument or customer contract, which will incur a financial loss. The Company is exposed to credit risk arising from its operating activities and from its financing activities, include deposits with banks, foreign exchange transactions, and other financial instruments. Credit risk arises mainly from trade receivables from customers and other receivables.

Risiko kredit pelanggan dikelola oleh masing-masing unit usaha sesuai dengan kebijakan, prosedur dan pengendalian dari Perushaaan yang berhubungan dengan pengelolaan risiko kredit pelanggan. Batasan kredit ditentukan untuk semua pelanggan berdasarkan kriteria penilaian secara internal. Saldo piutang pelanggan dimonitor secara teratur oleh unit-unit usaha terkait. Pemanfaatan batas kredit secara teratur dipantau.


Tidak ada batasan kredit yang dilampaui selama periode pelaporan dan manajemen tidak mengharapkan kerugian dari kegagalan pihak-pihak dalam melunasi utangnya.


Tabel berikut ini memberikan informasi mengenai maksimum kredit yang dihadapi oleh Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017:

The following table provides information regarding the maximum exposure to Company’s credit risk as of December 31, 2018 and 2017:

2018 2017

Bank dan setara kas 87.165.172.793 117.392.923.907 Bank and cash equivalents Piutang usaha - neto 373.804.048.275 314.185.738.486 Trade receivables - net Piutang lain-lain 72.520.548 540.974.301 Other receivables Bank yang dibatasi penggunaannya - 4.631.196.475 Restricted bank

Total 461.041.741.616 436.750.833.169 Total









69

RISIKO KREDIT (lanjutan) CREDIT RISK (continued)

Tabel berikut memberikan kualitas kredit dan analisis

umur aset keuangan Perusahaan sesuai dengan peringkat kredit debitur Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017:

The following table provides the credit quality and age analysis of the Company’s financial assets according to the Company’s credit ratings of counterparties as of December 31, 2018 and 2017:

2018

Belum jatuh tempo

atau tidak mengalami penurunan

nilai/Neither past due nor impairment

Telah jatuh tempo tetapi belum mengalami penurunan

nilai/Past due but not impaired

Telah jatuh tempo dan mengalami

penurunan nilai/Past due and

impaired Total/Total

Bank dan setara kas 87.165.172.793 - - 87.165.172.793 Bank and cash equivalents Piutang usaha 28.580.705.804 337.786.394.671 7.436.947.800 373.804.048.275 Trade receivables Piutang lain-lain 72.520.548 - - 72.520.548 Other receivables Total 115.818.399.145 337.786.394.671 7.436.947.800 461.041.741.616 Total

2017

Belum jatuh tempo

atau tidak mengalami penurunan

nilai/Neither past due nor impairment

Telah jatuh tempo tetapi belum mengalami penurunan

nilai/Past due but not impaired

Telah jatuh tempo dan mengalami

penurunan nilai/Past due and

impaired Total/Total

Bank dan setara kas 117.392.923.907 - - 117.392.923.907 Bank and cash equivalents Piutang usaha 106.124.724.664 202.485.063.721 5.575.950.101 314.185.738.486 Trade receivables Piutang lain-lain 540.974.301 - - 540.974.301 Other receivables Bank yang dibatasi

penggunaannya

4.f631.196.475 - - 4.631.196.475 Restricted bank Total 228.689.819.347 202.485.063.721 5.575.950.101 436.750.833.169 Total

Perusahaan melakukan hubungan usaha dengan pihak-pihak yang diakui dan kredibel. Perusahaan memiliki kebijakan untuk semua pelanggan yang akan melakukan perdagangan secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Sebagai tambahan jumlah piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko penurunan nilai piutang.

The Company conducts business relationships only with recognized and credible parties. The Company has policy for all customers to go through customers credit verification procedures. In addition, the amounts of receivables are monitored continuously to reduce the risk for impairment.

RISIKO LIKUIDITAS LIQUIDITY RISK Risiko likuiditas merupakan risiko dalam hal Perusahaan tidak bisa memenuhi liabilitas pada saat jatuh tempo. Manajemen melakukan evaluasi dan pengawasan yang ketat atas arus kas masuk (cash-in) dan kas keluar (cash-out) untuk memastikan tersedianya dana untuk memenuhi kebutuhan pembayaran liabilitas yang jatuh tempo. Secara umum, kebutuhan dana untuk pelunasan liabilitas jangka pendek maupun jangka panjang yang jatuh tempo diperoleh dari penjualan kepada pelanggan.

Liquidity risk is the risk when the Company is unable to meet its obligations when it is due. The management evaluates and monitors cash - in flows and cash - out flows to ensure the availability of fund to settle the due obligation. In general, the fund needed for settlement of current and long - term liabilities is obtained from sales activities to customers.









70

RISIKO LIKUIDITAS (lanjutan) LIQUIDITY RISK (continued)

Tabel di bawah merupakan profil jatuh tempo liabilitas keuangan Perusahaan berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak terdiskonto pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017:

The tables below summarize the maturity profile of the Company’s financial liabilities based on contractual undiscounted payments as of December 31, 2018 and 2017:

2018

Di bawah 1 tahun/

Below 1 year

Lebih dari 1 tahun sampai

dengan 2 tahun/ Over 1 year up

to 2 years

Lebih dari 2 tahun/

Over than 2 years Total

Liabilitas Liabilities Utang bank jangka

pendek 474.845.003.720 - - 474.845.003.720 Short-term bank loans Utang usaha - pihak

ketiga 25.264.214.097 420.394.104 - 25.684.608.201 Trade payables

- third parties Utang lain-lain 10.806.844.966 209.999.999 - 11.016.844.965 Other payables Beban masih harus

dibayar 21.153.489.075 - - 21.153.489.075 Accrued expenses Utang bank jangka

panjang 44.406.244.814 36.867.470.375 34.492.158.259 115.765.873.448 Long-term bank loans Utang pembiayaan 300.687.912 - - 300.687.912 Financing payable Sewa pembiayaan 2.767.111.110 811.167.622 90.295.080 3.668.573.812 Finance lease Total Liabilitas 579.543.595.694 38.309.032.100 34.582.453.339 652.435.081.133 Total Liabilities

2017

Di bawah 1 tahun/

Below 1 year



to 2 years

Lebih dari 2 tahun/







panjang 42.891.558.822 42.737.419.437 70.096.122.913 155.725.101.172 Long-term bank loans Utang pembiayaan 3.002.687.832 308.703.815 - 3.311.391.647 Financing payables Sewa pembiayaan 4.550.715.518 2.128.474.637 444.747.739 7.123.937.894 Finance lease Total Liabilitas 542.875.880.297 46.434.830.974 70.540.870.652 659.851.581.923 Total Liabilities

PENGELOLAAN MODAL CAPITAL MANAGEMENT

Tujuan utama dari pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan bahwa pemeliharaan peringkat kredit yang tinggi dan rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Perusahaan tidak diwajibkan untuk memenuhi syarat-syarat modal tertentu.

The primary objective of the Company’s capital management is to ensure credit rating and healthy capital ratios are maintained in order to support its business and maximize shareholder value. The Company is not required to meet any capital requirements.

Manajemen Perusahaan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dapat memilih menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru. Tidak ada perubahan yang dibuat dalam tujuan, kebijakan, atau proses selama periode yang disajikan.

The Company’s management manages its capital structure and make adjustments, based on changes in economic conditions. To maintain and adjust the capital structure, the Company may adjust the dividend payment to shareholders or issue new shares. No changes were made in the objectives, policies or processes during the periods presented.

Kebijakan Perusahaan adalah untuk menjaga rasio modal yang sehat dalam rangka untuk mengamankan pembiayaan pada biaya yang wajar.

The Company’s policy is to maintain healthy capital ratios in order to secure financing at a reasonable cost.









70

RISIKO LIKUIDITAS (lanjutan) LIQUIDITY RISK (continued)

Tabel di bawah merupakan profil jatuh tempo liabilitas keuangan Perusahaan berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak terdiskonto pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017:

The tables below summarize the maturity profile of the Company’s financial liabilities based on contractual undiscounted payments as of December 31, 2018 and 2017:

2018

Di bawah 1 tahun/

Below 1 year



to 2 years

Lebih dari 2 tahun/







panjang 44.406.244.814 36.867.470.375 34.492.158.259 115.765.873.448 Long-term bank loans Utang pembiayaan 300.687.912 - - 300.687.912 Financing payable Sewa pembiayaan 2.767.111.110 811.167.622 90.295.080 3.668.573.812 Finance lease Total Liabilitas 579.543.595.694 38.309.032.100 34.582.453.339 652.435.081.133 Total Liabilities

2017

Di bawah 1 tahun/

Below 1 year



to 2 years

Lebih dari 2 tahun/







panjang 42.891.558.822 42.737.419.437 70.096.122.913 155.725.101.172 Long-term bank loans Utang pembiayaan 3.002.687.832 308.703.815 - 3.311.391.647 Financing payables Sewa pembiayaan 4.550.715.518 2.128.474.637 444.747.739 7.123.937.894 Finance lease Total Liabilitas 542.875.880.297 46.434.830.974 70.540.870.652 659.851.581.923 Total Liabilities

PENGELOLAAN MODAL CAPITAL MANAGEMENT

Tujuan utama dari pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan bahwa pemeliharaan peringkat kredit yang tinggi dan rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Perusahaan tidak diwajibkan untuk memenuhi syarat-syarat modal tertentu.

The primary objective of the Company’s capital management is to ensure credit rating and healthy capital ratios are maintained in order to support its business and maximize shareholder value. The Company is not required to meet any capital requirements.

Manajemen Perusahaan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dapat memilih menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru. Tidak ada perubahan yang dibuat dalam tujuan, kebijakan, atau proses selama periode yang disajikan.

The Company’s management manages its capital structure and make adjustments, based on changes in economic conditions. To maintain and adjust the capital structure, the Company may adjust the dividend payment to shareholders or issue new shares. No changes were made in the objectives, policies or processes during the periods presented.

Kebijakan Perusahaan adalah untuk menjaga rasio modal yang sehat dalam rangka untuk mengamankan pembiayaan pada biaya yang wajar.

The Company’s policy is to maintain healthy capital ratios in order to secure financing at a reasonable cost.









71

PENGELOLAAN MODAL (lanjutan) CAPITAL MANAGEMENT (continued)

Sebagaimana praktik yang berlaku umum, Perusahaan mengevaluasi struktur permodalan melalui rasio utang terhadap modal (gearing ratio) yang dihitung melalui pembagian antara utang neto dengan modal. Utang neto adalah jumlah liabilitas sebagaimana disajikan di dalam laporan posisi keuangan dikurangi dengan jumlah kas dan setara kas. Sedangkan ekuitas meliputi seluruh komponen ekuitas dalam laporan posisi keuangan. Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, rasio adalah sebagai berikut:

As generally accepted practice, The Company evaluates its capital structure through debt-to-equity ratio (gearing ratio), which is calculated as net debt divided by total capital. Net debt is total liabilities as presented in the statement of financial position less cash and cash equivalents. Whereas, total equity is all components of equity in the statement of financial position. As of December 31, 2018, and 2017, the ratio calculation are as follows:

2018 2017

Total liabilitas 700.736.756.967 683.304.453.733 Total liabilities Dikurangi kas dan setara Less cash and kas (87.235.441.950) (117.638.533.565) cash equivalents

Liabilitas neto 613.501.315.017 565.665.920.168 Net liabilities Total ekuitas 1.406.253.168.419 1.396.171.914.262 Total equity

Rasio liabilitas terhadap modal 0,44 0,41 Debt-to-equity ratio

30. INSTRUMEN KEUANGAN 30. FINANCIAL INSTRUMENT

Tabel di bawah ini adalah perbandingan nilai tercatat dan nilai wajar instrumen keuangan Perusahaan yang dicatat di laporan keuangan:

The table below is a comparison of the carrying amount and fair value of the Company’s financial instruments recorded in the financial statements:

2018

Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Carrying amount Fair value

Aset Keuangan Financial assets Kas dan setara kas 87.235.441.950 87.235.441.950 Cash and cash equivalents Piutang usaha - neto 373.804.048.275 373.804.048.275 Trade receivables - net Piutang lain-lain 72.520.548 72.520.548 Other receivables Total 461.112.010.773 461.112.010.773 Total

Liabilitas Keuangan Financial liabilities

Utang bank jangka pendek 474.845.003.720 474.845.003.720 Short-Term bank loans Utang usaha - pihak ketiga 25.684.608.201 25.684.608.201 Trade payables - third parties Utang lain-lain 11.016.844.965 11.016.844.965 Other payables Beban masih harus dibayar 21.153.489.075 21.153.489.075 Accrued expenses Utang bank jangka panjang 115.765.873.448 115.765.873.448 Long-term bank loans Utang pembiayaan 300.687.912 300.687.912 Finance payables Sewa pembiayaan 3.668.573.812 3.668.573.812 Finance leases Total 652.435.081.133 652.435.081.133 Total









72

30. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 30. FINANCIAL INSTRUMENT (continued) 2017


Aset Keuangan Financial assets Kas dan setara kas 117.638.533.565 117.638.533.565 Cash and cash equivalents Piutang usaha - neto 314.185.738.486 314.185.738.486 Trade receivables - net Piutang lain-lain 540.974.301 540.974.301 Other receivables Bank yang dibatasi penggunaannya 4.631.196.475 4.631.196.475 Restricted bank Total 436.996.442.827 436.996.442.827 Total

Liabilitas Keuangan Financial liabilities Utang bank jangka pendek 462.359.288.844 462.359.288.844 Short-Term bank loans Utang usaha - pihak ketiga 21.352.087.413 21.352.087.413 Trade payables - third parties Utang lain-lain 7.340.619.487 7.340.619.487 Other payables Beban masih harus dibayar 2.639.155.466 2.639.155.466 Accrued expenses Utang bank jangka panjang 155.725.101.172 155.725.101.172 Long-term bank loans Utang pembiayaan 3.311.391.647 3.311.391.647 Finance payables Sewa pembiayaan 7.123.937.894 7.123.937.894 Finance leases Total 659.851.581.923 659.851.581.923 Total

Berikut ini adalah metode dan asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar masing-masing kelompok dari instrumen keuangan Perusahaan:

There are methods and assumptions used to determine the fair value of each group of Company’s financial instruments:

a. Nilai wajar kas dan setara kas, piutang usaha - neto,

piutang lain-lain, bank yang dibatasi penggunaannya, utang bank jangka pendek, utang usaha - pihak ketiga, utang lain-lain dan beban masih harus dibayar mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek dan akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan.

a. The fair value of cash and cash equivalents, trade receivables - net, other receivables, restricted bank, short-term bank loans, trade payables - third parties, other payables and accrued expenses approximate their carrying values due to their short term nature and will mature within 12 months.

b. Nilai tercatat utang bank jangka panjang, utang pembiayaan dan sewa pembiayaan mendekati nilai wajarnya karena suku bunga mengambang dari instrumen keuangan ini tergantung penyesuaian oleh pihak bank dan pembiayaan.

b. The carrying amount of long-term bank loans, finance payables and finance lease approximate their fair values because the floating interest rate from financial instruments depends on adjustment by the banks and financial institutions.

31. PENGUNGKAPAN TAMBAHAN LAPORAN ARUS KAS 31. SUPPLEMENTAL DISCLOSURES ON STATEMENT OF CASH FLOWS

Pengungkapan tambahan atas laporan arus kas terkait aktivitas investasi yang tidak mempengaruhi arus kas adalah sebagai berikut:

Additional disclosures on cash flows related to investing activities not affecting cash flows are as follows:

2018 2017

Penambahan aset tetap melalui Addition of fixed asset through uang muka 91.758.712.500 - advance payment Penambahan aset melalui sewa pembiayaan 1.465.348.548 4.968.598.000 Addition of leased assets Penambahan aset tetap melalui utang Addition of fixed asset through financial lembaga pembiayaan - 192.508.300 institutions loans








72

30. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 30. FINANCIAL INSTRUMENT (continued) 2017


Aset Keuangan Financial assets Kas dan setara kas 117.638.533.565 117.638.533.565 Cash and cash equivalents Piutang usaha - neto 314.185.738.486 314.185.738.486 Trade receivables - net Piutang lain-lain 540.974.301 540.974.301 Other receivables Bank yang dibatasi penggunaannya 4.631.196.475 4.631.196.475 Restricted bank Total 436.996.442.827 436.996.442.827 Total

Liabilitas Keuangan Financial liabilities Utang bank jangka pendek 462.359.288.844 462.359.288.844 Short-Term bank loans Utang usaha - pihak ketiga 21.352.087.413 21.352.087.413 Trade payables - third parties Utang lain-lain 7.340.619.487 7.340.619.487 Other payables Beban masih harus dibayar 2.639.155.466 2.639.155.466 Accrued expenses Utang bank jangka panjang 155.725.101.172 155.725.101.172 Long-term bank loans Utang pembiayaan 3.311.391.647 3.311.391.647 Finance payables Sewa pembiayaan 7.123.937.894 7.123.937.894 Finance leases Total 659.851.581.923 659.851.581.923 Total

Berikut ini adalah metode dan asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar masing-masing kelompok dari instrumen keuangan Perusahaan:

There are methods and assumptions used to determine the fair value of each group of Company’s financial instruments:

a. Nilai wajar kas dan setara kas, piutang usaha - neto,

piutang lain-lain, bank yang dibatasi penggunaannya, utang bank jangka pendek, utang usaha - pihak ketiga, utang lain-lain dan beban masih harus dibayar mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek dan akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan.

a. The fair value of cash and cash equivalents, trade receivables - net, other receivables, restricted bank, short-term bank loans, trade payables - third parties, other payables and accrued expenses approximate their carrying values due to their short term nature and will mature within 12 months.

b. Nilai tercatat utang bank jangka panjang, utang pembiayaan dan sewa pembiayaan mendekati nilai wajarnya karena suku bunga mengambang dari instrumen keuangan ini tergantung penyesuaian oleh pihak bank dan pembiayaan.

b. The carrying amount of long-term bank loans, finance payables and finance lease approximate their fair values because the floating interest rate from financial instruments depends on adjustment by the banks and financial institutions.

31. PENGUNGKAPAN TAMBAHAN LAPORAN ARUS KAS 31. SUPPLEMENTAL DISCLOSURES ON STATEMENT OF CASH FLOWS

Pengungkapan tambahan atas laporan arus kas terkait aktivitas investasi yang tidak mempengaruhi arus kas adalah sebagai berikut:

Additional disclosures on cash flows related to investing activities not affecting cash flows are as follows:

2018 2017

Penambahan aset tetap melalui Addition of fixed asset through uang muka 91.758.712.500 - advance payment Penambahan aset melalui sewa pembiayaan 1.465.348.548 4.968.598.000 Addition of leased assets Penambahan aset tetap melalui utang Addition of fixed asset through financial lembaga pembiayaan - 192.508.300 institutions loans








73

31. PENGUNGKAPAN TAMBAHAN LAPORAN ARUS KAS (lanjutan)

31. SUPPLEMENTAL DISCLOSURES ON STATEMENT OF CASH FLOWS (continued)

Rekonsiliasi liabilitas neto: Net liabilities reconciliation:

1 Januri 2018/ January 1, 2018

Arus Kas/ Cash Flows

Nonkas/ Non-cash

31 Desember 2018/ December

31, 2018

Utang bank jangka pendek 462.359.288.844 12.485.714.876 - 474.845.003.720 Short-term bank loans

Utang bank jangka panjang 155.725.101.172 (39.959.227.724 ) - 115.765.873.448 Long-term bank loans

Utang lembaga keuangan 3.311.391.647 (3.010.703.735 ) - 300.687.912 Finance payables

Utang sewa pembiayaan 7.123.937.894 (4.920.712.630 ) 1.465.348.548 3.668.573.812 Finance leases

Total 628.519.719.557 (35.404.929.213 ) 1.465.348.548

594.580.138.892 Total

32. KEJADIAN SETELAH TANGGAL LAPORAN POSISI

KEUANGAN 32. EVENT AFTER DATE OF FINANCIAL POSITION

Pelunasan utang bank (BCA Syariah) Bank loan settlement (BCA Syariah)

Pada tanggal 22 Februari 2019, Perusahaan telah melunasi seluruh pokok utang Bank BCA Syariah sebesar Rp4.424.687.384.

On February, 22, 2019, the Company has fully repaid the principal of BCA Syariah loan Rp4,424,687,384.

Proses review restrukturisasi Process of reviewing for restructuring

Pada tanggal 21 Maret 2019, Perusahaan menerima surat No. BS.0103/RSA/03/2019 dari Eximbank yang menyatakan bahwa fasilitas pembiayaan Perusahaan oleh Eximbank sedang dalam proses restrukturisasi.

As of March 21, 2019, the Company received letter No. BS.0103/RSA/03/2019 from Eximbank that agreed that the Company’s credit facility was in the process of reviewing for restructuring.

33. KONDISI KEUANGAN 33. FINANCIAL CONDITION

Pada tahun 2018, Perusahaan memperoleh penjualan bersih sebesar Rp962.188.544.595, turun 24,90% dibandingkan dengan penjualan bersih pada tahun 2017 yang mencapai Rp1.281.160.838.141. Beban usaha pada tahun 2018 mencapai Rp34.265.287.471, menurun sebesar 17,36% dibandingkan dengan beban usaha pada tahun 2017 yang mencapai Rp41.460.874.627. Perusahaan memiliki saldo utang pokok pinjaman dan bunga pinjaman fasilitas kredit investasi ekspor sebesar Rp8.923.139.309 dan Rp3.010.004.913, serta pokok pinjaman dan bunga pinjaman fasilitas kredit modal kerja sebesar Rp287.447.520.020 dan Rp2.971.312.295 yang telah jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2018, namun belum dibayar sampai dengan tanggal laporan keuangan. Pada tanggal 4 Oktober 2018 Perusahaan telah mengajukan restrukturisasi atas utang kepada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank), tetapi hingga tanggal 31 Desember 2018 persetujuan restrukturisasi masih dalam proses. Kondisi ini menimbulkan keraguan yang substansial atas kemampuan Perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya.

In 2018, the Company had net sales of Rp962,188,544,595, decreased by 24.90% compared to net sales in 2017 that reached Rp1.281.160.838.141. Operating expenses in 2018 reached Rp34,265,287,471, decreased by 17.36% compared to operating expenses in 2017 that reached Rp41,460,874,627. The Company has outstanding principal and loan interest of export investment credit facilities amounted to Rp8,923,139,309 and Rp3,010,004,913, and principal and loan interest of working capital credit facilities amounted to Rp287,447,520,020 and Rp2,971,312,295 which is due on December 31, 2018, but have not been paid until the date of the financial statements. On October 4, 2018, the Company applied for loan restructuring to Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank), but up to December 31, 2018 the restructuring agreement is still in process. These conditions raise substantial doubt on the ability of the Company as a going concern.








74

33. KONDISI KEUANGAN (lanjutan) 33. FINANCIAL CONDITION (continued)

Kemampuan Perusahaan untuk melanjutkan sebagai entitas yang berkelanjutan tergantung pada kemampuan Perusahaan untuk menghasilkan arus kas yang cukup untuk memenuhi kewajibannya secara tepat waktu. Pada tahun 2018, Perusahaan memiliki beberapa rencana strategis tertentu, seperti:

The Company’s ability to continue as going concern entities depends on the Company’s ability to generate sufficient cash flow to meet its obligation on a timely basis. In 2018, the Company has some certain strategic plans, such as:

1. mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan mendekati pelanggan baru yang potensial, memperluas pasar, membeli dan menjaga persediaan yang memiliki margin signifikan.

2. mencoba untuk menyelesaikan kontrak penjualan dengan pelanggan utama dengan meningkatkan kualitas produk dan meningkatkan modal kerja.

3. melakukan survei pasar dan identifikasi dan mengidentifikasi produk yang diterima dengan baik oleh pelanggan.

4. memperbarui harga penjualan dan bernegosiasi dengan pelanggan utama.

5. meningkatkan efisiensi dengan mengoptimalkan potensi pasar pemasok bahan baku yang dapat meningkatkan hasil pembelian.

6. meningkatkan efisiensi kegiatan operasi. 7. meningkatkan kemampuan tenaga kerja melalui

pelatihan intensif untuk meningkatkan produktivitas jam kerja.

8. menjual aset tidak produktif.

1. maintain the existing customers and approach potential new customers, expand the market, buy and maintain inventories with significant margin.

2. try to complete outstanding sales contracts with key customers by improving product quality and increasing the working capital.

3. conduct market surveys and identification and identify products that are well received by the customer.

4. update sales price and negotiate with the key customers.

5. Increase efficiency through optimizing the market potential of supply raw material which can improve purchasing yield.

6. improve the efficiency of the operating activities. 7. improve the ability of the workforce through

intensive training to increase the man hour productivity.

8. Sell unproductive assets.

Rencana di atas belum sepenuhnya direalisasikan oleh Perusahaan, tetapi manajemen optimis dapat diterapkan secara efektif di tahun mendatang. Oleh karena itu, manajemen berkeyakinan bahwa Perusahaan akan dapat terus beroperasi sebagai kelangsungan usaha di masa mendatang. Karenanya, laporan keuangan disusun dengan anggapan bahwa Perusahaan akan terus beroperasi sebagai Entitas yang berkemampuan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.

The above plan is not yet fully realized by the Company, but management are optimistic it can be effectively implemented in coming year. Therefore, the management believes that the Company will be able to continue operating as a going concern for the foreseeable future. As such, the financial statements have been prepared assuming that the Company will continue to operate as going concern Entities.

Perusahaan telah memperoleh komitmen tertulis dari pemegang saham mayoritas bahwa mereka tidak akan menutup Perusahaan.

The Company has obtained a written commitment from the majority shareholders that they will not close the Company.

34. STANDAR AKUNTANSI BARU 34. NEW ACCOUNTING STANDARDS

Standar baru, amandemen dan interpretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada 1 Januari 2018 yang mungkin berdampak pada laporan keuangan.adalah sebagai berikut:

New standards, amendments and interpretations issued but not yet effective for the financial year beginning January 1, 2018 that may have certain impact on the financial statements are as follows:

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2019: Effective on or after January 1, 2019:

- PSAK 24 - “Imbalan Kerja: Amandemen, Kurtailmen,

atau Penyelesaian Program” - - SAK 24 - “Employee Benefits: Amendment,

Curtailment, or Program Settlement” - PSAK 22 (Penyesuaian Tahunan 2018) - “Kombinasi

Bisnis” - - PSAK 22 (Annual Improvement 2018) “Business

Combination” - PSAK 26 (Penyesuaian Tahunan 2018) - “Biaya

Pinjaman” - - PSAK 26 (Annual Improvement 2018) –

“Borrowing Cost” - PSAK 46 (Penyesuaian Tahunan 2018) - “Pajak

Penghasilan” - - PSAK 46 (Annual Improvement 2018) – “Income

Tax”








74

33. KONDISI KEUANGAN (lanjutan) 33. FINANCIAL CONDITION (continued)

Kemampuan Perusahaan untuk melanjutkan sebagai entitas yang berkelanjutan tergantung pada kemampuan Perusahaan untuk menghasilkan arus kas yang cukup untuk memenuhi kewajibannya secara tepat waktu. Pada tahun 2018, Perusahaan memiliki beberapa rencana strategis tertentu, seperti:

The Company’s ability to continue as going concern entities depends on the Company’s ability to generate sufficient cash flow to meet its obligation on a timely basis. In 2018, the Company has some certain strategic plans, such as:

1. mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan mendekati pelanggan baru yang potensial, memperluas pasar, membeli dan menjaga persediaan yang memiliki margin signifikan.

2. mencoba untuk menyelesaikan kontrak penjualan dengan pelanggan utama dengan meningkatkan kualitas produk dan meningkatkan modal kerja.

3. melakukan survei pasar dan identifikasi dan mengidentifikasi produk yang diterima dengan baik oleh pelanggan.

4. memperbarui harga penjualan dan bernegosiasi dengan pelanggan utama.

5. meningkatkan efisiensi dengan mengoptimalkan potensi pasar pemasok bahan baku yang dapat meningkatkan hasil pembelian.

6. meningkatkan efisiensi kegiatan operasi. 7. meningkatkan kemampuan tenaga kerja melalui

pelatihan intensif untuk meningkatkan produktivitas jam kerja.

8. menjual aset tidak produktif.

1. maintain the existing customers and approach potential new customers, expand the market, buy and maintain inventories with significant margin.

2. try to complete outstanding sales contracts with key customers by improving product quality and increasing the working capital.

3. conduct market surveys and identification and identify products that are well received by the customer.

4. update sales price and negotiate with the key customers.

5. Increase efficiency through optimizing the market potential of supply raw material which can improve purchasing yield.

6. improve the efficiency of the operating activities. 7. improve the ability of the workforce through

intensive training to increase the man hour productivity.

8. Sell unproductive assets.

Rencana di atas belum sepenuhnya direalisasikan oleh Perusahaan, tetapi manajemen optimis dapat diterapkan secara efektif di tahun mendatang. Oleh karena itu, manajemen berkeyakinan bahwa Perusahaan akan dapat terus beroperasi sebagai kelangsungan usaha di masa mendatang. Karenanya, laporan keuangan disusun dengan anggapan bahwa Perusahaan akan terus beroperasi sebagai Entitas yang berkemampuan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.

The above plan is not yet fully realized by the Company, but management are optimistic it can be effectively implemented in coming year. Therefore, the management believes that the Company will be able to continue operating as a going concern for the foreseeable future. As such, the financial statements have been prepared assuming that the Company will continue to operate as going concern Entities.

Perusahaan telah memperoleh komitmen tertulis dari pemegang saham mayoritas bahwa mereka tidak akan menutup Perusahaan.

The Company has obtained a written commitment from the majority shareholders that they will not close the Company.

34. STANDAR AKUNTANSI BARU 34. NEW ACCOUNTING STANDARDS

Standar baru, amandemen dan interpretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada 1 Januari 2018 yang mungkin berdampak pada laporan keuangan.adalah sebagai berikut:

New standards, amendments and interpretations issued but not yet effective for the financial year beginning January 1, 2018 that may have certain impact on the financial statements are as follows:


- PSAK 24 - “Imbalan Kerja: Amandemen, Kurtailmen,

atau Penyelesaian Program” - - SAK 24 - “Employee Benefits: Amendment,

Curtailment, or Program Settlement” - PSAK 22 (Penyesuaian Tahunan 2018) - “Kombinasi

Bisnis” - - PSAK 22 (Annual Improvement 2018) “Business

Combination” - PSAK 26 (Penyesuaian Tahunan 2018) - “Biaya

Pinjaman” - - PSAK 26 (Annual Improvement 2018) –

“Borrowing Cost” - PSAK 46 (Penyesuaian Tahunan 2018) - “Pajak

Penghasilan” - - PSAK 46 (Annual Improvement 2018) – “Income

Tax”








75

34. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan) 34. NEW ACCOUNTING STANDARDS (continued)

- PSAK 66 (Penyesuaian Tahunan 2018) - “Pengaturan Bersama”

- - PSAK 66 (Annual Improvement 2018) – “Joint Operations”

- ISAK 33 - “Transaksi Valuta Asing dan Imbalan di Muka”;

- - ISAK 33 - “Foreign Currency Transactions and Advance Consideration”;

- ISAK 34 - “Ketidakpastian dalam Perlakuan Pajak Penghasilan”.

- - ISAK 34 - “Uncertainty over Income Tax Treatments”.


- PSAK No. 71 - "Instrumen Keuangan”; - - PSAK No. 71 - "Financial Instruments”; - PSAK No. 72 - “Pendapatan dari Kontrak dengan

Pelanggan”; - - PSAK No. 72 - “Revenue from Contract with

Customers”; - PSAK No. 73 - “Sewa”; - - PSAK No. 73 - “Leases”; - Amandemen PSAK No. 15 - “Investasi pada Entitas

Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Kepentingan Jangka Panjang pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”;

- - Amendments to PSAK No. 15 - “Investments in Associates and Joint Ventures Long-term Interests in Associates and Joint Ventures”;

- Amandemen PSAK No. 62 - “Kontrak Asuransi -

Menerapkan PSAK No. 71: Instrumen Keuangan dengan PSAK No. 62: Kontrak Asuransi”; dan

- - Amendments to PSAK No. 62 - “Insurance Contracts: Applying PSAK 71 Financial Instruments with PSAK No. 62 Insurance Contracts”; and

- Amandemen PSAK No. 71 - “Instrumen Keuangan tentang Fitur Percepatan Pelunasan dengan Kompensasi Negatif”.

- - Amendments to PSAK No. 71 - “Financial Instruments Prepayment Features with Negative Compensation”.

Perusahaan sedang menganalisa dampak penerapan standar akuntansi dan interpretasi tersebut di atas terhadap laporan keuangan Perusahaan.

- The Company is still assessing the impact of these accounting standards and interpretations on the Company’s financial statements.



Date post:	13-Aug-2020
Category:	Documents
Upload:	others
View:	1 times
Download:	0 times

PT DUA PUTRA UTAMA MAKMUR Tbk 1 · Laporan Manajemen Management Report Profil Perseroan 2 PT DUA...

Documents