+ All Categories
Home > Documents > PT GRESHINDO.doc

PT GRESHINDO.doc

Date post: 08-Jul-2018
Category:
Upload: faidzil-chabib
View: 217 times
Download: 0 times
Share this document with a friend

of 14

Transcript
  • 8/19/2019 PT GRESHINDO.doc

    1/30

    LAPORAN AKHIR

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 UMUM

    Dalam rangka memenuhi kebutuhan air baku untuk pertanian maupun air

    minum di wilayah yang air permukaannya kurang, maka air tanah merupakan

    alternatif yang sangat diandalkan. Keberadaan air tanah sangatlah spesifik dan

    tidak menyebar merata, tergantung kepada keadaan geologi bawah tanah (lapisan

    pembawa air atau lapisan kedap air). Untuk mengetahui keberadaan air tanah

    tersebut perlu dilakukan penyelidikan geologi tanah tersebut.

    Dari hasil pemboran dan pengembangan air tanah untuk pemenuhan air bersih

    yang telah dilaksanakan di beberapa tempat yang tersebar di wilayah Kabupaten

    Bogor dapat dilihat bahwa tanggapan masyarakat sangat baik yang terbukti dari

    tindak lanjut masyarakat berupa pemakaian, pengoperasian, pemeliharaan dan

    pemanfaatannya.

    Untuk menduga ada tidaknya potensi air tanah banyak cara yang dapat

    dilakukan, seperti studi peta hidrogeologi dan penyelidikan langsung di lapangan.

    Salah satu cara penyelidikan langsung di lapangan yang paling mudah tapi cukup

    efektif untuk penelitian potensi air tanah adalah dengan cara geolisrik, yaitu

    pendugaan tahanan jenis batuan di bawah permukaan tanah dengan alat

    resistivity meter.

    Penyelidikan geolistrik dilakukan sebagai penelitian pendahuluan untuk

    memperoleh informasi data di bawah permukaan tanah yang menyangkut

    struktur geologinya, informasi yang diperoleh dari penyelidikan geolistrik ini akan

    sangat membantu di dalam menentukan langkah untuk pelaksanaan pemboran

    selanjutnya.

    Pendugaan struktur geologi ini dilakukan dengan mengalirkan arus listrik ke

    bawah permukaan, kemudian menganalisa tahanan listrik yang berbeda-beda

    tergantung dari kwalitas batuan, derajat kepadatan dan kondisi kelembaban

    GEOLISTRIK 1

  • 8/19/2019 PT GRESHINDO.doc

    2/30

    LAPORAN AKHIR

    tanah. Jadi jika arus listriknya dialirkan di dalam tanah dan gradien tekanan

    listriknya diukur diatas permukaan tanah maka kondisi lapisan-lapisan

    dibawahnya dapat diperkirakan.

    1.2 LOKASI PROYEK DAN WAKTU PENYELIDIKAN

    Untuk kegiatan inventarisasi mencakup lokasi PT. Greshindo Aroma, Jalan Raya

    Narogong Km 27, Komplek Wahyu Sejahtera Blok F3/F4, Desa Kembang Kuning,

    Kecamatan Kelapa Nunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa - Barat.

    Pendugaan geolistrik ini menghasilkan 2 ( dua ) titik duga yang ditempatkan

    disekitar lokasi rencana pembuatan sumur bor ( lihat gbr.1 hal.6 )

    Pengambilan data dilaksanakan pada tanggal 9 Januari 2016.

    1.3 MAKSUD DAN TUJUAN

    Maksud pekerjaan ini adalah melakuan penyelidikan hidrogelogi bawah tanah.

    Dan tujuan pekerjaan ini adalah Untuk inventarisasi air bawah tanah,

    mengetahui kedalaman dan letak lapisan yang mengandung /pembawa air

    (akuifer) serta untuk mengetahui sifat-sifat lapisan pembawa tersebut, sehingga

    dapat ditafsirkan keadaan/potensi air tanah di daerah tersebut dan peta sebaran

    airtanah.

    Selain itu studi potensi sumber daya air ini juga bertujuan untuk

    mengidentifikasi, menginventarisasi dan mengevaluasi data-data air (airtanah) di

    lapangan, seperti : topografi/geomorfologi (bentang alam), dan mata air yang

    berada di daerah tersebut.

    GEOLISTRIK 2

  • 8/19/2019 PT GRESHINDO.doc

    3/30

    LAPORAN AKHIR

    1.4METODA PENYELIDIKAN

    Studi potensi Sumber Daya Air ini dilakukan dua tahap; yang pertama adalah

    dengan menelaah data sekunder berupa peta geologi, peta hidrogeologi, peta rupa

    bumi dan laporan-laporan hasil penyelidikan terdahulu sebagai acuan dalam

    melakukan interpretasi dan analisis kondisi geologi dan hidrogeologi daerah studi.

    Cara yang kedua adalah Pendugaan Geolistrik dengan metoda resistivity mapping

    atau sounding untuk mengetahui lapisan pembawa air (“Akuifer”) dan

    menentukan lokasi rencana titik bor secara tepat agar mendapatkan hasil yang

    tepat guna.

    1.5TAHAPAN PENYELIDIKAN

    Penyelidikan dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut :

    1.5.1 Persiapan

    1.Menyiapkan peta-peta geologi, hidrogeologi yang berkaitan dengan

    daerah penyelidikan

    2.Menyiapkan data sekunder daerah terkait sebagai referensi3.Menyiapkan peralatan survai yang diperlukan seperti alat geolistrik,

    kamera, alat tulis, kompas dan palu geologi.

    1.5.2 Survey Pendahuluan

    Pada tahap ini melakukan peninjauan lapangan bersama dengan direksi

    pekerjaan untuk menentukan areal pekerjaan geolistrik dan melihat

    kondisi lapangan disesuaikan dengan peta-peta dan data-data sekunder

    yang telah dikumpulkan.

    1.5.3 Pekerjaan Lapangan

    1. Mengumpulkan data di lokasi survai dan sekitarnya meliputi

    sarana dan prasarana yang ada, kondisi sosial, ekonomi serta budaya

    penduduk setempat dan lain sebagainya yang berkaitan.

    GEOLISTRIK 3

  • 8/19/2019 PT GRESHINDO.doc

    4/30

    LAPORAN AKHIR

    2. Melakukan pengamatan di lokasi survai tersebut dan sekitarnya

    meliputi: jenis dan sebaran batuan, kondisi keairan seperti sumur gali,

    sungai, dan mataair.

    3. Pengamatan topografi/bentang alam, tanah penutup maupun sifat

    fisik tanah dan batuannya.

    4. Melakukan pendugaan geolistrik di lokasi survai untuk

    mengetahui sebaran akuifer dan ketebalannya.

    1.5.4 Interpretasi data

    Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap semua data yang telah

    diambil dan mulai pemasukan, penghitungan data dan penggambaran

    grafik data hasil pengukuran serta dimulainya prosesmatching curve

    dengan kurva baku.

    GEOLISTRIK 4

  • 8/19/2019 PT GRESHINDO.doc

    5/30

    LAPORAN AKHIR

    BAB II

    GAMBARAN UMUM DAERAH STUDI

    II.1 PENCAPAIAN LOKASI

    Lokasi pekerjaan inventarisasi ini terletak di kecamatan Kelapa Nunggal,

    Kabupaten Bogor, Lokasi tersebut terletak disebelah Timur laut dari pusat

    kabupaten Bogor, Akses jalan menuju lokasi penyelidikan kondisinya relative

    ukup baik.

    II.2 KONDISI GEOLOGI

    Geologi Daerah Penyelidikan

    Geologi daerah Penyelidikan dan sekitarnya ( Lembar Jakarta oleh T.

    Turkandi, Sidarto, D.A. Agustiyanto dan M.M Purbo Hadiwidjoyo tahun

    1992 ) disusun oleh satuan batuan baik secara vertikal maupun lateral,

    terdiri dari :

     Aluvium ( Qa )terdiri dari : lempung, lanau, pasir, kerikil dan kerakal

    serta bongkah.

     Kipas Aluvium ( Qav )terdiri dari : tuf halus berlapis, tufa pasiran

    berselingan dengan tuf konglomeratan

    II.3 KONDISI HIDROGEOLOGI

    Bila dikaitkan dengan geologi regional, maka hidrogeologi atau muka air

    tanah di daerah ini berkaitan dengan kondisi batuan yang terbentuk di

    sekitar daerah ini. Kondisi hidrogeologi umumnya berkaitan erat dengan

    sistem akuifer tertentu.

    GEOLISTRIK 5

  • 8/19/2019 PT GRESHINDO.doc

    6/30

    LAPORAN AKHIR

    Hasil pengamatan hidrogeologi setempat, tampak jenis batuan yang dapat

    bertindak sebagai akuifer (lapisan pembawa air) terutama dari jenis tufa

    pasiran, air tanah pada lapisan batuan tersebut mengalir melalui ruang

    antar butir batuan dengan tingkat kelulusan sedang.

    Potensi akuifer dilokasi penyelidikan berdasarkan peta Hidrogeologi

    lembar Jakarta ( Jawa ) Skala 1 : 250.000, oleh Direktorat Geologi Tata

    Lingkungan, R. Soekarti Poespowardoyo, 1986 berada pada zona sedang

    dan penyebaran yang luas dapat dilihat pada Gambar 2 halaman 7.

    GEOLISTRIK 6

  • 8/19/2019 PT GRESHINDO.doc

    7/30

    LAPORAN AKHIR

    GEOLISTRIK 6

  • 8/19/2019 PT GRESHINDO.doc

    8/30

    LAPORAN AKHIR

    GEOLISTRIK 7

  • 8/19/2019 PT GRESHINDO.doc

    9/30

    LAPORAN AKHIR

    BAB III

    PELAKSANAAN INVENTARISASIDAN PEMETAAN

    Urut-urutan kegiatan pelaksanaan studi secara teknis secara garis besar dapat

    dipisahkan dalam 3 (tiga) Tahapan yang meliputi :

     III.1 Kegiatan Persiapan

    Kegiatan persiapan pada dasarnya adalah kegiatan awal sebelum tim memulai

    kegiatan, yaitu meliputi :

    a.Melakukan Penyusunan Tim dan Membuat Jadual Pelaksanaan

    Pekerjaan

    Penyusunan Tim didasarkan pada persyaratan dalam Kerangka Acuan Kerja ,

    yaitu meliputi kualifikasi dan jumlah tenaga setelah tim terbentuk, maka

    selanjutnya adalah menyusun jadual pelaksanaan pekerjaan, dengan

    mendasarkan kepada alokasi waktu yang telah ditentukan, baik global

    maupun masing-masing tenaga ahli sesuai dengan sistematika keterpaduan

    dalam pelaksanaan pekerjaan studi.

    b.Pengumpulan Data

    Untuk keperluan pekerjaan ini diperlukan data-data penunjang yaitu peta

    rupa bumi, peta geologi, peta hidrogeologi, kondisi masyarakat sekitar lokasi.

    III.2 Kegiatan Survey Lapangan

    Pelaksanaan Pekerjaan

    GEOLISTRIK 8

  • 8/19/2019 PT GRESHINDO.doc

    10/30

    LAPORAN AKHIR

    Sesuai dengan Kerangka Acuan, dan berdasarkan penjelasan pekerjaan

    maupun hasil pembahasan kami, maka pekerjaan yang akan dilakukan adalah

    meliputi pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut :

    - Pekerjaan Pendahuluan berupa survey lapangan

    Melakukan peninjauan lapangan bersama direksi pekerjaan, diskusi

    dilapangan untuk rencana kerja dan teknis pelaksanaan sehingga

    didapatkan lokasi yang harus diukur tahanan jenisnya sesuai dengan

    kondisi geologi daerah tersebut.

    - Pekerjaan Penentuan titik penyelidikan

    Dilakukan bersama direksi pekerjaan disesuaikan dengan data-data

    sekunder yang telah terkumpul, sehingga didapatkan lajur titik

    pengukuran geolistrik

    - Pekerjaan Penggambaran peta lokasi titik duga

    Melakukan penggambaran dan sketsa lokasi titik-titik pengukuran

    geolistrik untuk pembuatan peta resistivity.

    - Pengukuran titik duga

    Melakukan pengukuran geolistrik pada titik duga yang telahditentukan bersama direksi dan mencatat hasilnya dalam kolom tabel

    yang telah disiapkan.

    - Inventarisasi dan pemetaan air bawah tanah

    Melihat dan menginventarisasi air bawah permukaan yang ada di

    lokasi pekerjaan seperti sumur penduduk dan mata air.

    Penentuan Lokasi titik sounding

    Lokasi titik sounding yang tepat tertera pada peta lokasi yang mana titik

    tersebut disesuaikan dengan keadaan lapangan sebenarnya. Penentuan lokasi

    titik duga berdasarkan hasil diskusi dan persetujuan dengan pihak direksi

    pekerjaan.

    Pengukuran titik duga

    Dalam pelaksanaan pengukuran pendugaan titik sounding mempergunakan

    Metoda Resistivity yaitu:

    GEOLISTRIK 9

  • 8/19/2019 PT GRESHINDO.doc

    11/30

    LAPORAN AKHIR

    Memakai system schlumberger dan setengah rintangan dimana metode

    resistivity system schlumberger setengah rintangan pembuatan lintasan

    sounding dibuat sejajar dengan jurus ( Strike ) lapisan batuan, atau bila

    keadaan topografi bergelombang maka lintasan – lintasan dilaksanakan tegak

    lurus terhadap kemiringan maksimum lereng tanah guna mendapatkan garis

    sounding yang tetap datar.

    Konfigurasi elektroda schlumberger mempergunakan interval pengukuran

    tertentu dengan persyaratan seperti dibawah ini:

    1.Jarak AB/2 harus tidak boleh kurang dari 3 kali MN/2

    2.Jarak arus elektroda dibuat konstant dalam sekali pembacaan walaupun

    elektroda potensial berubah.

    Pembacaan dilakukan hingga mencapai setengah elektroda = 150 meter.

    sounding tidak boleh dilakukan dekat benda – benda logam apalagi dibawah

    transmisi yang bervoltase tinggi.

     Alat ukur dari logam tidak boleh dipakai dalam pengukuran jarak dan jika

    harus mempergunakan arus bolak – balik ( A/C ) maka perlu diperhatikan

    pengaruh induksinya hilang, untuk itu perlu diperhatikan berupa :1.Menjaga kabel-kabel potensial

    2.Jarak kabel arus minimum 3 meter dari elektroda

    3.Pembacaan pada tempat terbuka bebas hambatan.

    Cara Kerja

    GEOLISTRIK 10

  • 8/19/2019 PT GRESHINDO.doc

    12/30

    LAPORAN AKHIR

    • Arus searah dialirkan pada elektroda arus A dan B sehingga beda

    potensialnya dapat diukur dari elektroda M dan N.

    • Jarak A dan B terhadap titik pusat sounding disebut sebagai AB/Z dan

     jarak M dan N terhadap titik pusat sounding disebut sebagai MN/ 2.

    • Pembacaan alat dilakukan setiap pemindahan elektroda AB sejauh titik

    pusat sounding.

    • Elektroda M dan N baru dipindahkan menjadi MN/2 menjauh titik pusat

    apabila perubahan pada alat tersebut terlalu kecil.

    • Pemindahan elektroda M & N tidak boleh lebih besar dari elektroda A & B.

    • Untuk mendapatkan penetrasi 200 m , maka jarak elektroda AB/2± 300 m

    dari titik duga.

    • Untuk menghitung tahanan jenis semu untuk masing-masing jarak AB

    tersebut digunakan rumus :

    ⌠  a =π. [ ( AB) 2 - (MN) 2 ] x R

    4 x MN

    • Harga⌠ a untuk tiap-tiap jarak AB/2 yang didapatkan dari perhitungan

    kemudian diplotkan pada grafik log ganda antara⌠ a dan AB/2.

    Dalam penyelidikan geolistrik ini telah digunakan susunan elektroda dengan

    menggunakan susunan aturan Schlumberger dimana kedua elektroda

    potensial MN selalu ditempatkan diantara 2 buah elektroda arus

    GEOLISTRIK 11

  • 8/19/2019 PT GRESHINDO.doc

    13/30

    LAPORAN AKHIR

    Dengan mempergunakan bantuan air pada sekeliling elektroda dapat

    memperlancar arus yang masuk.

    Lokasi titik sounding diplotkan pada peta topografi dengan keterangan

    lengkap dengan memakai ukuran dan patokan yang tetap dan pasti dan dapat

    menjadi pedoman dalam jangka waktu yang relatif lama guna mempermudah

    dalam pencarian kembali.

    Pada daerah titik dekat dengan titik sounding harus diplot pengukuran

    ketinggian muka air sumur penduduk setempat.

    III.3 Analisa Teknis

    Pelaksanaan Pekerjaan Evaluasi Data

    Pengolahan data yang didapat di lapangan yang berhubungan dengan

    kemungkinan adanya penyebaran lapisan pembawa air bawah permukaan

    tanah dengan mendapatkan data dan percobaan sebanyak – banyaknya.

    1.Penetapan luas daerah penyelidikan

    2.Penetapan jarak titik penyelidikan

    3.Evaluasi data hasil penyelidikan

    Pengukuran pertama kali dilakukan pada lokasi yang telah diketahui kondisi

    geologinya. Data yang diperoleh langsung diplot di kertas logaritma ganda

    pada saat pengukuran di lapangan sehingga kememungkinan terjadi

    kesalahan dalam pengukuran dapat dikontrol secara langsung.

    Data lapangan hasil pengukuran kemudian dianalisa di komputer dengan

    menggunakan program IPI2. Hasil analisa akan menunjukkan jumlah,

    ketebalan dan tahan jenis lapisan batuan sehingga dapat diketahui kondisi

    geologi bawah permukaan dan keberadaan lapisan akuifernya.

    GEOLISTRIK 12

  • 8/19/2019 PT GRESHINDO.doc

    14/30

    LAPORAN AKHIR

    Informasi mengenai keberadaan lapisan akuifer yang diperoleh dari hasil

    analisa tersebut disajikan dalam bentuk Penampang tegak Tahanan Jenis .

    Interpretasi dilakukan baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

    Interpretasi secara kualitatif dilakukan dengan melihat kontur, peta sama

    Isoresistivity, peta sama tahanan jenis akuifer, peta sama ketebalan dan peta

    sama kedalaman, dari peta-peta tersebut di atas dapat diperkirakan luas

    penyebaran lapisa akuifer secara horisontal.

    Interpretasi secara kuantitatif dilakukan dengan pembuatan model-model

    lapisan tahanan jenis di komputer dengan memperggunakan program IPI 2

    WIN. Prinsip kerja program ini sama dengan penafsiran secara manual

    dengan cara curve matching di mana kurva-kurva lapisan tahanan jenis yang

    dihitung disesuaikan kurva-kurva tahanan jenis hasil pengukuran di

    lapangan. Hasil penafsiran dianggap baik apabila penyimpangan rata-rata

    (roof mean error-rms) lebih kecil dari 10 persen. Titik pengukuran dibuat

    dengan mengkorelasikannya dengan data geologi dan geohidrologi air tanah didaerah penelitian yang telah diketahui kondisinya. Dari penampang geolistrik

    dapat diketahui penyebaran lapisan akuifer secara vertikal dan ketebalannya.

    GEOLISTRIK 13

  • 8/19/2019 PT GRESHINDO.doc

    15/30

    LAPORAN AKHIR

    BAB IV

    PEMBAHASAN

    IV.1AIR BAWAH TANAH

    Pengukuran tahanan jenis (geolistrik) yang dilakukan di lokasi penyelidikan untuk

    rencana lokasi pemboran.

    Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai keadaan lapisan batuan

    dibawah tanah secara tegak maupun mendatar dilakukan interpretasi/penafsiran

    kondisi litologi dan hidrogeologi di daerah tersebut berdasarkan nilai tahanan

     jenis batuannya.

    Dari hasil pengukuran tahanan jenis (geolistrik) di lapangan, data diolah dengan

    program komputer untuk mengetahui sebaran lapisan batuan baik secara vertikal

    (tegak) maupun horisontal (mendatar) dan kemudian dibuat penampang tahanan

     jenis secara tegak ( Gambar 3.)

    Interpretasi dan analisis yang didapat menunjukkan bahwa kondisi litologi dan

    hidrogeologi di daerah penyelidikan mempunyai nilai tahanan jenis antara 13.9 –

    174 Ohm-meter. Dari kisaran harga tahanan jenis tersebut secara umum dapat

    dikelompokan dengan berdasarkan perbedaan kontras harga tahanan jenisnya,

    yaitu :

     Interpretasi kondisi geologi dan hidrogeologi berdasarkan data Tahanan

     Jenis di lokasi penyelidikan

    TAHANAN

    JENIS

    PERKIRAAN

    Litologi Hidrogeologi

    < 43Ωm Tuf lempungan Diduga lapisan kedap air

    43 – 62.3 Ωm Tuf pasiran Diduga akuifer

    > 62.3Ωm Tuf konglomeratan Diduga lapisan kedap air

    GEOLISTRIK 14

  • 8/19/2019 PT GRESHINDO.doc

    16/30

    LAPORAN AKHIR

    Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat diinterpretasikan bahwa Akuifer

    (lapisan pembawa air) untuk masing – masing titik duga adalah sebagai berikut:

    Kedalaman (m)

    12.5 – 50.7 15.4 – 48.7

    64.9 - 102 61.1 - 100

    Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai keadaan lapisan batuan

    dibawah tanah secara vertikal, maka dapat dibuat gambar penampang tegak

    tahanan jenis masing-masing titik duga geolistrik.

    GEOLISTRIK 15

  • 8/19/2019 PT GRESHINDO.doc

    17/30

    LAPORAN AKHIR

    GEOLISTRIK 16

  • 8/19/2019 PT GRESHINDO.doc

    18/30

    LAPORAN AKHIR

    GEOLISTRIK 17

  • 8/19/2019 PT GRESHINDO.doc

    19/30

    LAPORAN AKHIR

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

     V.1 KESIMPULAN

    Dari hasil pembahasan di atas, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

    1. Pendugaan geolistrik telah dapat memberikan gambaran tentang

    keadaan lapisan batuan baik vertikal maupun lateral.

    2. Kondisi hidrogeologi daerah ini termasuk dalam sistem akuifer

    yang terdiri dari lapisan tuf pasiran.

    3. Batuan yang diharapkan dapat bertindak sebagai akuifer tersebut ber

    tahanan jenis antara 43 – 62.3 ohm – meter.

    4. Tingkat kelulusan air pada lapisan batuan tersebut diperkirakan

    sedang.

    5. Akuifer untuk masing – masing titik duga adalah sebagai berikut :

     

    Kedalaman (m)12.5 – 50.7 15.4 – 48.7

    64.9 - 102 61.1 - 100

    6. Lokasi penyelidikan berdasarkan Peta Hidrogeologi lembar Jakarta

    ( Jawa ) yang dikeluarkan oleh Direktorat Geologi Tata Lingkungan

    Bandung berada pada Zona sedang dan penyebaran yang luas.

     V.2 SARAN-SARAN

    GEOLISTRIK 18

  • 8/19/2019 PT GRESHINDO.doc

    20/30

    LAPORAN AKHIR

    1. Rencana pembuatan sumur bor dalam dilokasi

    penyelidikan dapat dilaksanakan dengan kedalaman ± 110 meter.

    2. Letak titik pemboran dapat dilaksanakan di sekitar titik

    duga GL.1 maupun disekitar titik duga GL.2.

    3. Akuifer yang akan disadap disarankan dari akuifer

    tertekan yang kemungkinan akan ditemukan pada kedalaman 61.1 – 102

    meter.

    4. Setelah pembuatan lubang sumur bor selesai disarankan

    dilaksanakan pengukuran Ellektric Well Logging, pengukuran ini dilakukan

    untuk mengetahui keberadaan akuifer secara lebih teliti, sehingga dalam

    pemasangan saringan ( akuifer yang akan disadap ) dapat ditempatkan pada

    akuifer yang paling baik.

    GEOLISTRIK 19

  • 8/19/2019 PT GRESHINDO.doc

    21/30

    LAPORAN AKHIR

     DAPTAR ISI

      HALAMAN

    BAB I 1

    PENDAHULUAN 1

    1.1 UMUM 1

    1.2 LOKASI PROYEK DAN WAKTU PENYELIDIKAN 2

    1.3 MAKSUD DAN TUJUAN 2

    1.4 METODAPENYELIDIKAN 2

    1.5 TAHAPAN PENYELIDIKAN 2

    BAB II 4

    GAMBARAN UMUM DAERAH STUDI 4

    II.1 PENCAPAIAN LOKASI 4

    II.2 KONDISI GEOLOGI 4

    II.3 KONDISI HIDROGEOLOGI 5

    BAB III 8

    PELAKSANAAN INVENTARISASI DATA 8

    III.1 KEGIATAN PERSIAPAN 8

    III.2 KEGIATAN SURVEY LAPANGAN 8

    III.3 ANALISA TEKNIS 11

    BAB IV 13

    PEMBAHASAN 13

    IV.1 AIR BAWAH TANAH 13

    BAB V 17

    KESIMPULAN DAN SARAN – SARAN 17

     V.1 KESIMPULAN 17

     V.2 SARAN – SARAN 17

     

     DAPTAR GAMBAR

    GEOLISTRIK 20

  • 8/19/2019 PT GRESHINDO.doc

    22/30

    LAPORAN AKHIR

    GAMBAR 1 PETA AREAL LOKASI PENGUKURAN GEOLISTRIK 6

    GAMBAR 2 PETA HIDROGEOLOGI REGIONAL LOKASI PENGUKURAN

      GEOLISTRIK 7

    GAMBAR 3 PENAMPANG TEGAK TAHANAN JENIS 15

     DAPTAR TABEL

    Tabel 1. hasil penaf siran dan korelasi antara Geologi, Hidrogeologi

    dan Pendugaan geolistrik 16

     LAMPIRAN

    Lampiran I. Hasil Interpretasi Komputer

    Lampiran II. Foto pengambilan data dilokasi penyelidikan

    GEOLISTRIK 21

  • 8/19/2019 PT GRESHINDO.doc

    23/30

    LAPORAN AKHIR

    Lampiran I 

    Hasil Interpretasi Komputer 

    GEOLISTRIK 22

  • 8/19/2019 PT GRESHINDO.doc

    24/30

    LAPORAN AKHIR

    GEOLISTRIK 23

  • 8/19/2019 PT GRESHINDO.doc

    25/30

    LAPORAN AKHIR

    GEOLISTRIK 24

  • 8/19/2019 PT GRESHINDO.doc

    26/30

    LAPORAN AKHIR

    Lampiran II 

    Foto pengambilan data dilokasi penyelidikan

    GEOLISTRIK 25

  • 8/19/2019 PT GRESHINDO.doc

    27/30

    LAPORAN AKHIR

    Pengambilan data di titik duga GL.1

    GEOLISTRIK 26

  • 8/19/2019 PT GRESHINDO.doc

    28/30

    LAPORAN AKHIR

    Pengambilan data di titik duga GL.2

    KATA PENGANTAR

    Bersama ini kami sampaikan Laporan Hasil Survey Geolistrik di lokasi

    PT. Greshindo Aroma, Jalan Raya Narogong Km 27, Komplek Wahyu

    Sejatera Blok F3/F4, Desa Kembang Kuning, Kecamatan Kelapa Nunggal,

    Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.

    Laporan ini berisikan gambaran pekerjaan, metode dan hasil pengukuran

    Geolistrik beserta analisa dan kesimpulannya serta hasil – hasil survey

    yang telah dilakukan.

    Demikian laporan ini kami sampaikan, semoga dapat dimanfaatkan oleh

    pihak yang berkepentingan, atas perhatian dan kerjasamanya yang baik

    kami ucapkan terima kasih.

      Bogor, Januari 2016

    GEOLISTRIK 27

  • 8/19/2019 PT GRESHINDO.doc

    29/30

    LAPORAN AKHIR

    CV. BLX MULTI SERVICE

    GEOLISTRIK 28

  • 8/19/2019 PT GRESHINDO.doc

    30/30

    Laporan Akhir

    Pengukuran Pendugaan Geolistrik 

    Untuk Menunjang Pemboran Air

    Lokasi :

    PT. GRS!"#$% AR%MA &alan Ra'a #arogong (m )*

    (omplek +ah'u Sejahtera Blok

    ,-,/

    $esa (embang (uning

    (e0amatan (elapa #unggal

    (abupaten Bogor

    Pro1insi &a2a 3 Barat

    Bogor4 &anuari )567

    89 BL MULT" SR9"8

    Pengambilan data dilokasi Pengukuran


Recommended