Date post: | 08-Jul-2018 |
Category: |
Documents |
Upload: | faidzil-chabib |
View: | 217 times |
Download: | 0 times |
of 14
8/19/2019 PT GRESHINDO.doc
1/30
LAPORAN AKHIR
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 UMUM
Dalam rangka memenuhi kebutuhan air baku untuk pertanian maupun air
minum di wilayah yang air permukaannya kurang, maka air tanah merupakan
alternatif yang sangat diandalkan. Keberadaan air tanah sangatlah spesifik dan
tidak menyebar merata, tergantung kepada keadaan geologi bawah tanah (lapisan
pembawa air atau lapisan kedap air). Untuk mengetahui keberadaan air tanah
tersebut perlu dilakukan penyelidikan geologi tanah tersebut.
Dari hasil pemboran dan pengembangan air tanah untuk pemenuhan air bersih
yang telah dilaksanakan di beberapa tempat yang tersebar di wilayah Kabupaten
Bogor dapat dilihat bahwa tanggapan masyarakat sangat baik yang terbukti dari
tindak lanjut masyarakat berupa pemakaian, pengoperasian, pemeliharaan dan
pemanfaatannya.
Untuk menduga ada tidaknya potensi air tanah banyak cara yang dapat
dilakukan, seperti studi peta hidrogeologi dan penyelidikan langsung di lapangan.
Salah satu cara penyelidikan langsung di lapangan yang paling mudah tapi cukup
efektif untuk penelitian potensi air tanah adalah dengan cara geolisrik, yaitu
pendugaan tahanan jenis batuan di bawah permukaan tanah dengan alat
resistivity meter.
Penyelidikan geolistrik dilakukan sebagai penelitian pendahuluan untuk
memperoleh informasi data di bawah permukaan tanah yang menyangkut
struktur geologinya, informasi yang diperoleh dari penyelidikan geolistrik ini akan
sangat membantu di dalam menentukan langkah untuk pelaksanaan pemboran
selanjutnya.
Pendugaan struktur geologi ini dilakukan dengan mengalirkan arus listrik ke
bawah permukaan, kemudian menganalisa tahanan listrik yang berbeda-beda
tergantung dari kwalitas batuan, derajat kepadatan dan kondisi kelembaban
GEOLISTRIK 1
8/19/2019 PT GRESHINDO.doc
2/30
LAPORAN AKHIR
tanah. Jadi jika arus listriknya dialirkan di dalam tanah dan gradien tekanan
listriknya diukur diatas permukaan tanah maka kondisi lapisan-lapisan
dibawahnya dapat diperkirakan.
1.2 LOKASI PROYEK DAN WAKTU PENYELIDIKAN
Untuk kegiatan inventarisasi mencakup lokasi PT. Greshindo Aroma, Jalan Raya
Narogong Km 27, Komplek Wahyu Sejahtera Blok F3/F4, Desa Kembang Kuning,
Kecamatan Kelapa Nunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa - Barat.
Pendugaan geolistrik ini menghasilkan 2 ( dua ) titik duga yang ditempatkan
disekitar lokasi rencana pembuatan sumur bor ( lihat gbr.1 hal.6 )
Pengambilan data dilaksanakan pada tanggal 9 Januari 2016.
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud pekerjaan ini adalah melakuan penyelidikan hidrogelogi bawah tanah.
Dan tujuan pekerjaan ini adalah Untuk inventarisasi air bawah tanah,
mengetahui kedalaman dan letak lapisan yang mengandung /pembawa air
(akuifer) serta untuk mengetahui sifat-sifat lapisan pembawa tersebut, sehingga
dapat ditafsirkan keadaan/potensi air tanah di daerah tersebut dan peta sebaran
airtanah.
Selain itu studi potensi sumber daya air ini juga bertujuan untuk
mengidentifikasi, menginventarisasi dan mengevaluasi data-data air (airtanah) di
lapangan, seperti : topografi/geomorfologi (bentang alam), dan mata air yang
berada di daerah tersebut.
GEOLISTRIK 2
8/19/2019 PT GRESHINDO.doc
3/30
LAPORAN AKHIR
1.4METODA PENYELIDIKAN
Studi potensi Sumber Daya Air ini dilakukan dua tahap; yang pertama adalah
dengan menelaah data sekunder berupa peta geologi, peta hidrogeologi, peta rupa
bumi dan laporan-laporan hasil penyelidikan terdahulu sebagai acuan dalam
melakukan interpretasi dan analisis kondisi geologi dan hidrogeologi daerah studi.
Cara yang kedua adalah Pendugaan Geolistrik dengan metoda resistivity mapping
atau sounding untuk mengetahui lapisan pembawa air (“Akuifer”) dan
menentukan lokasi rencana titik bor secara tepat agar mendapatkan hasil yang
tepat guna.
1.5TAHAPAN PENYELIDIKAN
Penyelidikan dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut :
1.5.1 Persiapan
1.Menyiapkan peta-peta geologi, hidrogeologi yang berkaitan dengan
daerah penyelidikan
2.Menyiapkan data sekunder daerah terkait sebagai referensi3.Menyiapkan peralatan survai yang diperlukan seperti alat geolistrik,
kamera, alat tulis, kompas dan palu geologi.
1.5.2 Survey Pendahuluan
Pada tahap ini melakukan peninjauan lapangan bersama dengan direksi
pekerjaan untuk menentukan areal pekerjaan geolistrik dan melihat
kondisi lapangan disesuaikan dengan peta-peta dan data-data sekunder
yang telah dikumpulkan.
1.5.3 Pekerjaan Lapangan
1. Mengumpulkan data di lokasi survai dan sekitarnya meliputi
sarana dan prasarana yang ada, kondisi sosial, ekonomi serta budaya
penduduk setempat dan lain sebagainya yang berkaitan.
GEOLISTRIK 3
8/19/2019 PT GRESHINDO.doc
4/30
LAPORAN AKHIR
2. Melakukan pengamatan di lokasi survai tersebut dan sekitarnya
meliputi: jenis dan sebaran batuan, kondisi keairan seperti sumur gali,
sungai, dan mataair.
3. Pengamatan topografi/bentang alam, tanah penutup maupun sifat
fisik tanah dan batuannya.
4. Melakukan pendugaan geolistrik di lokasi survai untuk
mengetahui sebaran akuifer dan ketebalannya.
1.5.4 Interpretasi data
Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap semua data yang telah
diambil dan mulai pemasukan, penghitungan data dan penggambaran
grafik data hasil pengukuran serta dimulainya prosesmatching curve
dengan kurva baku.
GEOLISTRIK 4
8/19/2019 PT GRESHINDO.doc
5/30
LAPORAN AKHIR
BAB II
GAMBARAN UMUM DAERAH STUDI
II.1 PENCAPAIAN LOKASI
Lokasi pekerjaan inventarisasi ini terletak di kecamatan Kelapa Nunggal,
Kabupaten Bogor, Lokasi tersebut terletak disebelah Timur laut dari pusat
kabupaten Bogor, Akses jalan menuju lokasi penyelidikan kondisinya relative
ukup baik.
II.2 KONDISI GEOLOGI
Geologi Daerah Penyelidikan
Geologi daerah Penyelidikan dan sekitarnya ( Lembar Jakarta oleh T.
Turkandi, Sidarto, D.A. Agustiyanto dan M.M Purbo Hadiwidjoyo tahun
1992 ) disusun oleh satuan batuan baik secara vertikal maupun lateral,
terdiri dari :
Aluvium ( Qa )terdiri dari : lempung, lanau, pasir, kerikil dan kerakal
serta bongkah.
Kipas Aluvium ( Qav )terdiri dari : tuf halus berlapis, tufa pasiran
berselingan dengan tuf konglomeratan
II.3 KONDISI HIDROGEOLOGI
Bila dikaitkan dengan geologi regional, maka hidrogeologi atau muka air
tanah di daerah ini berkaitan dengan kondisi batuan yang terbentuk di
sekitar daerah ini. Kondisi hidrogeologi umumnya berkaitan erat dengan
sistem akuifer tertentu.
GEOLISTRIK 5
8/19/2019 PT GRESHINDO.doc
6/30
LAPORAN AKHIR
Hasil pengamatan hidrogeologi setempat, tampak jenis batuan yang dapat
bertindak sebagai akuifer (lapisan pembawa air) terutama dari jenis tufa
pasiran, air tanah pada lapisan batuan tersebut mengalir melalui ruang
antar butir batuan dengan tingkat kelulusan sedang.
Potensi akuifer dilokasi penyelidikan berdasarkan peta Hidrogeologi
lembar Jakarta ( Jawa ) Skala 1 : 250.000, oleh Direktorat Geologi Tata
Lingkungan, R. Soekarti Poespowardoyo, 1986 berada pada zona sedang
dan penyebaran yang luas dapat dilihat pada Gambar 2 halaman 7.
GEOLISTRIK 6
8/19/2019 PT GRESHINDO.doc
7/30
LAPORAN AKHIR
GEOLISTRIK 6
8/19/2019 PT GRESHINDO.doc
8/30
LAPORAN AKHIR
GEOLISTRIK 7
8/19/2019 PT GRESHINDO.doc
9/30
LAPORAN AKHIR
BAB III
PELAKSANAAN INVENTARISASIDAN PEMETAAN
Urut-urutan kegiatan pelaksanaan studi secara teknis secara garis besar dapat
dipisahkan dalam 3 (tiga) Tahapan yang meliputi :
III.1 Kegiatan Persiapan
Kegiatan persiapan pada dasarnya adalah kegiatan awal sebelum tim memulai
kegiatan, yaitu meliputi :
a.Melakukan Penyusunan Tim dan Membuat Jadual Pelaksanaan
Pekerjaan
Penyusunan Tim didasarkan pada persyaratan dalam Kerangka Acuan Kerja ,
yaitu meliputi kualifikasi dan jumlah tenaga setelah tim terbentuk, maka
selanjutnya adalah menyusun jadual pelaksanaan pekerjaan, dengan
mendasarkan kepada alokasi waktu yang telah ditentukan, baik global
maupun masing-masing tenaga ahli sesuai dengan sistematika keterpaduan
dalam pelaksanaan pekerjaan studi.
b.Pengumpulan Data
Untuk keperluan pekerjaan ini diperlukan data-data penunjang yaitu peta
rupa bumi, peta geologi, peta hidrogeologi, kondisi masyarakat sekitar lokasi.
III.2 Kegiatan Survey Lapangan
Pelaksanaan Pekerjaan
GEOLISTRIK 8
8/19/2019 PT GRESHINDO.doc
10/30
LAPORAN AKHIR
Sesuai dengan Kerangka Acuan, dan berdasarkan penjelasan pekerjaan
maupun hasil pembahasan kami, maka pekerjaan yang akan dilakukan adalah
meliputi pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut :
- Pekerjaan Pendahuluan berupa survey lapangan
Melakukan peninjauan lapangan bersama direksi pekerjaan, diskusi
dilapangan untuk rencana kerja dan teknis pelaksanaan sehingga
didapatkan lokasi yang harus diukur tahanan jenisnya sesuai dengan
kondisi geologi daerah tersebut.
- Pekerjaan Penentuan titik penyelidikan
Dilakukan bersama direksi pekerjaan disesuaikan dengan data-data
sekunder yang telah terkumpul, sehingga didapatkan lajur titik
pengukuran geolistrik
- Pekerjaan Penggambaran peta lokasi titik duga
Melakukan penggambaran dan sketsa lokasi titik-titik pengukuran
geolistrik untuk pembuatan peta resistivity.
- Pengukuran titik duga
Melakukan pengukuran geolistrik pada titik duga yang telahditentukan bersama direksi dan mencatat hasilnya dalam kolom tabel
yang telah disiapkan.
- Inventarisasi dan pemetaan air bawah tanah
Melihat dan menginventarisasi air bawah permukaan yang ada di
lokasi pekerjaan seperti sumur penduduk dan mata air.
Penentuan Lokasi titik sounding
Lokasi titik sounding yang tepat tertera pada peta lokasi yang mana titik
tersebut disesuaikan dengan keadaan lapangan sebenarnya. Penentuan lokasi
titik duga berdasarkan hasil diskusi dan persetujuan dengan pihak direksi
pekerjaan.
Pengukuran titik duga
Dalam pelaksanaan pengukuran pendugaan titik sounding mempergunakan
Metoda Resistivity yaitu:
GEOLISTRIK 9
8/19/2019 PT GRESHINDO.doc
11/30
LAPORAN AKHIR
Memakai system schlumberger dan setengah rintangan dimana metode
resistivity system schlumberger setengah rintangan pembuatan lintasan
sounding dibuat sejajar dengan jurus ( Strike ) lapisan batuan, atau bila
keadaan topografi bergelombang maka lintasan – lintasan dilaksanakan tegak
lurus terhadap kemiringan maksimum lereng tanah guna mendapatkan garis
sounding yang tetap datar.
Konfigurasi elektroda schlumberger mempergunakan interval pengukuran
tertentu dengan persyaratan seperti dibawah ini:
1.Jarak AB/2 harus tidak boleh kurang dari 3 kali MN/2
2.Jarak arus elektroda dibuat konstant dalam sekali pembacaan walaupun
elektroda potensial berubah.
Pembacaan dilakukan hingga mencapai setengah elektroda = 150 meter.
sounding tidak boleh dilakukan dekat benda – benda logam apalagi dibawah
transmisi yang bervoltase tinggi.
Alat ukur dari logam tidak boleh dipakai dalam pengukuran jarak dan jika
harus mempergunakan arus bolak – balik ( A/C ) maka perlu diperhatikan
pengaruh induksinya hilang, untuk itu perlu diperhatikan berupa :1.Menjaga kabel-kabel potensial
2.Jarak kabel arus minimum 3 meter dari elektroda
3.Pembacaan pada tempat terbuka bebas hambatan.
Cara Kerja
GEOLISTRIK 10
8/19/2019 PT GRESHINDO.doc
12/30
LAPORAN AKHIR
• Arus searah dialirkan pada elektroda arus A dan B sehingga beda
potensialnya dapat diukur dari elektroda M dan N.
• Jarak A dan B terhadap titik pusat sounding disebut sebagai AB/Z dan
jarak M dan N terhadap titik pusat sounding disebut sebagai MN/ 2.
• Pembacaan alat dilakukan setiap pemindahan elektroda AB sejauh titik
pusat sounding.
• Elektroda M dan N baru dipindahkan menjadi MN/2 menjauh titik pusat
apabila perubahan pada alat tersebut terlalu kecil.
• Pemindahan elektroda M & N tidak boleh lebih besar dari elektroda A & B.
• Untuk mendapatkan penetrasi 200 m , maka jarak elektroda AB/2± 300 m
dari titik duga.
• Untuk menghitung tahanan jenis semu untuk masing-masing jarak AB
tersebut digunakan rumus :
⌠ a =π. [ ( AB) 2 - (MN) 2 ] x R
4 x MN
• Harga⌠ a untuk tiap-tiap jarak AB/2 yang didapatkan dari perhitungan
kemudian diplotkan pada grafik log ganda antara⌠ a dan AB/2.
Dalam penyelidikan geolistrik ini telah digunakan susunan elektroda dengan
menggunakan susunan aturan Schlumberger dimana kedua elektroda
potensial MN selalu ditempatkan diantara 2 buah elektroda arus
GEOLISTRIK 11
8/19/2019 PT GRESHINDO.doc
13/30
LAPORAN AKHIR
Dengan mempergunakan bantuan air pada sekeliling elektroda dapat
memperlancar arus yang masuk.
Lokasi titik sounding diplotkan pada peta topografi dengan keterangan
lengkap dengan memakai ukuran dan patokan yang tetap dan pasti dan dapat
menjadi pedoman dalam jangka waktu yang relatif lama guna mempermudah
dalam pencarian kembali.
Pada daerah titik dekat dengan titik sounding harus diplot pengukuran
ketinggian muka air sumur penduduk setempat.
III.3 Analisa Teknis
Pelaksanaan Pekerjaan Evaluasi Data
Pengolahan data yang didapat di lapangan yang berhubungan dengan
kemungkinan adanya penyebaran lapisan pembawa air bawah permukaan
tanah dengan mendapatkan data dan percobaan sebanyak – banyaknya.
1.Penetapan luas daerah penyelidikan
2.Penetapan jarak titik penyelidikan
3.Evaluasi data hasil penyelidikan
Pengukuran pertama kali dilakukan pada lokasi yang telah diketahui kondisi
geologinya. Data yang diperoleh langsung diplot di kertas logaritma ganda
pada saat pengukuran di lapangan sehingga kememungkinan terjadi
kesalahan dalam pengukuran dapat dikontrol secara langsung.
Data lapangan hasil pengukuran kemudian dianalisa di komputer dengan
menggunakan program IPI2. Hasil analisa akan menunjukkan jumlah,
ketebalan dan tahan jenis lapisan batuan sehingga dapat diketahui kondisi
geologi bawah permukaan dan keberadaan lapisan akuifernya.
GEOLISTRIK 12
8/19/2019 PT GRESHINDO.doc
14/30
LAPORAN AKHIR
Informasi mengenai keberadaan lapisan akuifer yang diperoleh dari hasil
analisa tersebut disajikan dalam bentuk Penampang tegak Tahanan Jenis .
Interpretasi dilakukan baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
Interpretasi secara kualitatif dilakukan dengan melihat kontur, peta sama
Isoresistivity, peta sama tahanan jenis akuifer, peta sama ketebalan dan peta
sama kedalaman, dari peta-peta tersebut di atas dapat diperkirakan luas
penyebaran lapisa akuifer secara horisontal.
Interpretasi secara kuantitatif dilakukan dengan pembuatan model-model
lapisan tahanan jenis di komputer dengan memperggunakan program IPI 2
WIN. Prinsip kerja program ini sama dengan penafsiran secara manual
dengan cara curve matching di mana kurva-kurva lapisan tahanan jenis yang
dihitung disesuaikan kurva-kurva tahanan jenis hasil pengukuran di
lapangan. Hasil penafsiran dianggap baik apabila penyimpangan rata-rata
(roof mean error-rms) lebih kecil dari 10 persen. Titik pengukuran dibuat
dengan mengkorelasikannya dengan data geologi dan geohidrologi air tanah didaerah penelitian yang telah diketahui kondisinya. Dari penampang geolistrik
dapat diketahui penyebaran lapisan akuifer secara vertikal dan ketebalannya.
GEOLISTRIK 13
8/19/2019 PT GRESHINDO.doc
15/30
LAPORAN AKHIR
BAB IV
PEMBAHASAN
IV.1AIR BAWAH TANAH
Pengukuran tahanan jenis (geolistrik) yang dilakukan di lokasi penyelidikan untuk
rencana lokasi pemboran.
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai keadaan lapisan batuan
dibawah tanah secara tegak maupun mendatar dilakukan interpretasi/penafsiran
kondisi litologi dan hidrogeologi di daerah tersebut berdasarkan nilai tahanan
jenis batuannya.
Dari hasil pengukuran tahanan jenis (geolistrik) di lapangan, data diolah dengan
program komputer untuk mengetahui sebaran lapisan batuan baik secara vertikal
(tegak) maupun horisontal (mendatar) dan kemudian dibuat penampang tahanan
jenis secara tegak ( Gambar 3.)
Interpretasi dan analisis yang didapat menunjukkan bahwa kondisi litologi dan
hidrogeologi di daerah penyelidikan mempunyai nilai tahanan jenis antara 13.9 –
174 Ohm-meter. Dari kisaran harga tahanan jenis tersebut secara umum dapat
dikelompokan dengan berdasarkan perbedaan kontras harga tahanan jenisnya,
yaitu :
Interpretasi kondisi geologi dan hidrogeologi berdasarkan data Tahanan
Jenis di lokasi penyelidikan
TAHANAN
JENIS
PERKIRAAN
Litologi Hidrogeologi
< 43Ωm Tuf lempungan Diduga lapisan kedap air
43 – 62.3 Ωm Tuf pasiran Diduga akuifer
> 62.3Ωm Tuf konglomeratan Diduga lapisan kedap air
GEOLISTRIK 14
8/19/2019 PT GRESHINDO.doc
16/30
LAPORAN AKHIR
Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat diinterpretasikan bahwa Akuifer
(lapisan pembawa air) untuk masing – masing titik duga adalah sebagai berikut:
Kedalaman (m)
12.5 – 50.7 15.4 – 48.7
64.9 - 102 61.1 - 100
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai keadaan lapisan batuan
dibawah tanah secara vertikal, maka dapat dibuat gambar penampang tegak
tahanan jenis masing-masing titik duga geolistrik.
GEOLISTRIK 15
8/19/2019 PT GRESHINDO.doc
17/30
LAPORAN AKHIR
GEOLISTRIK 16
8/19/2019 PT GRESHINDO.doc
18/30
LAPORAN AKHIR
GEOLISTRIK 17
8/19/2019 PT GRESHINDO.doc
19/30
LAPORAN AKHIR
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan di atas, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
1. Pendugaan geolistrik telah dapat memberikan gambaran tentang
keadaan lapisan batuan baik vertikal maupun lateral.
2. Kondisi hidrogeologi daerah ini termasuk dalam sistem akuifer
yang terdiri dari lapisan tuf pasiran.
3. Batuan yang diharapkan dapat bertindak sebagai akuifer tersebut ber
tahanan jenis antara 43 – 62.3 ohm – meter.
4. Tingkat kelulusan air pada lapisan batuan tersebut diperkirakan
sedang.
5. Akuifer untuk masing – masing titik duga adalah sebagai berikut :
Kedalaman (m)12.5 – 50.7 15.4 – 48.7
64.9 - 102 61.1 - 100
6. Lokasi penyelidikan berdasarkan Peta Hidrogeologi lembar Jakarta
( Jawa ) yang dikeluarkan oleh Direktorat Geologi Tata Lingkungan
Bandung berada pada Zona sedang dan penyebaran yang luas.
V.2 SARAN-SARAN
GEOLISTRIK 18
8/19/2019 PT GRESHINDO.doc
20/30
LAPORAN AKHIR
1. Rencana pembuatan sumur bor dalam dilokasi
penyelidikan dapat dilaksanakan dengan kedalaman ± 110 meter.
2. Letak titik pemboran dapat dilaksanakan di sekitar titik
duga GL.1 maupun disekitar titik duga GL.2.
3. Akuifer yang akan disadap disarankan dari akuifer
tertekan yang kemungkinan akan ditemukan pada kedalaman 61.1 – 102
meter.
4. Setelah pembuatan lubang sumur bor selesai disarankan
dilaksanakan pengukuran Ellektric Well Logging, pengukuran ini dilakukan
untuk mengetahui keberadaan akuifer secara lebih teliti, sehingga dalam
pemasangan saringan ( akuifer yang akan disadap ) dapat ditempatkan pada
akuifer yang paling baik.
GEOLISTRIK 19
8/19/2019 PT GRESHINDO.doc
21/30
LAPORAN AKHIR
DAPTAR ISI
HALAMAN
BAB I 1
PENDAHULUAN 1
1.1 UMUM 1
1.2 LOKASI PROYEK DAN WAKTU PENYELIDIKAN 2
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN 2
1.4 METODAPENYELIDIKAN 2
1.5 TAHAPAN PENYELIDIKAN 2
BAB II 4
GAMBARAN UMUM DAERAH STUDI 4
II.1 PENCAPAIAN LOKASI 4
II.2 KONDISI GEOLOGI 4
II.3 KONDISI HIDROGEOLOGI 5
BAB III 8
PELAKSANAAN INVENTARISASI DATA 8
III.1 KEGIATAN PERSIAPAN 8
III.2 KEGIATAN SURVEY LAPANGAN 8
III.3 ANALISA TEKNIS 11
BAB IV 13
PEMBAHASAN 13
IV.1 AIR BAWAH TANAH 13
BAB V 17
KESIMPULAN DAN SARAN – SARAN 17
V.1 KESIMPULAN 17
V.2 SARAN – SARAN 17
DAPTAR GAMBAR
GEOLISTRIK 20
8/19/2019 PT GRESHINDO.doc
22/30
LAPORAN AKHIR
GAMBAR 1 PETA AREAL LOKASI PENGUKURAN GEOLISTRIK 6
GAMBAR 2 PETA HIDROGEOLOGI REGIONAL LOKASI PENGUKURAN
GEOLISTRIK 7
GAMBAR 3 PENAMPANG TEGAK TAHANAN JENIS 15
DAPTAR TABEL
Tabel 1. hasil penaf siran dan korelasi antara Geologi, Hidrogeologi
dan Pendugaan geolistrik 16
LAMPIRAN
Lampiran I. Hasil Interpretasi Komputer
Lampiran II. Foto pengambilan data dilokasi penyelidikan
GEOLISTRIK 21
8/19/2019 PT GRESHINDO.doc
23/30
LAPORAN AKHIR
Lampiran I
Hasil Interpretasi Komputer
GEOLISTRIK 22
8/19/2019 PT GRESHINDO.doc
24/30
LAPORAN AKHIR
GEOLISTRIK 23
8/19/2019 PT GRESHINDO.doc
25/30
LAPORAN AKHIR
GEOLISTRIK 24
8/19/2019 PT GRESHINDO.doc
26/30
LAPORAN AKHIR
Lampiran II
Foto pengambilan data dilokasi penyelidikan
GEOLISTRIK 25
8/19/2019 PT GRESHINDO.doc
27/30
LAPORAN AKHIR
Pengambilan data di titik duga GL.1
GEOLISTRIK 26
8/19/2019 PT GRESHINDO.doc
28/30
LAPORAN AKHIR
Pengambilan data di titik duga GL.2
KATA PENGANTAR
Bersama ini kami sampaikan Laporan Hasil Survey Geolistrik di lokasi
PT. Greshindo Aroma, Jalan Raya Narogong Km 27, Komplek Wahyu
Sejatera Blok F3/F4, Desa Kembang Kuning, Kecamatan Kelapa Nunggal,
Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.
Laporan ini berisikan gambaran pekerjaan, metode dan hasil pengukuran
Geolistrik beserta analisa dan kesimpulannya serta hasil – hasil survey
yang telah dilakukan.
Demikian laporan ini kami sampaikan, semoga dapat dimanfaatkan oleh
pihak yang berkepentingan, atas perhatian dan kerjasamanya yang baik
kami ucapkan terima kasih.
Bogor, Januari 2016
GEOLISTRIK 27
8/19/2019 PT GRESHINDO.doc
29/30
LAPORAN AKHIR
CV. BLX MULTI SERVICE
GEOLISTRIK 28
8/19/2019 PT GRESHINDO.doc
30/30
Laporan Akhir
Pengukuran Pendugaan Geolistrik
Untuk Menunjang Pemboran Air
Lokasi :
PT. GRS!"#$% AR%MA &alan Ra'a #arogong (m )*
(omplek +ah'u Sejahtera Blok
,-,/
$esa (embang (uning
(e0amatan (elapa #unggal
(abupaten Bogor
Pro1insi &a2a 3 Barat
Bogor4 &anuari )567
89 BL MULT" SR9"8
Pengambilan data dilokasi Pengukuran