+ All Categories
Home > Documents > Pulvis Et Pulveres (Powders)

Pulvis Et Pulveres (Powders)

Date post: 31-Oct-2015
Category:
Upload: aci-lusiana
View: 249 times
Download: 1 times
Share this document with a friend
Description:
formulasi dasar
Popular Tags:

of 31

Transcript
  • Pulvis et Pulveres (Powders)

    Prof. Dr. Henny Lucida, Apt

  • Literatur

    Loyd V. Allen, The Art, Science, and Technology of Pharmaceutical Compounding, 2nd ed, APhA, 2002

    Farmakope Indonesia III

    Farmakope Indonesia IV

    Van Duin, Ilmu Resep

    USP

  • Definisi

    Powders: thorough mixtures of dry, finely divided drugs and excipients that are intended for internal and external use.

    Pulvis: bahan obat atau obat yang berbentuk halus, kering dan homogen. Dapat berisi bahan tunggal atau campuran.

    Pulveres: serbuk berbentuk halus, kering dan homogen diberikan dalam bentuk terbagi-bagi, dibungkus untuk sekali minum dipakai untuk obat dalam

  • Penyiapan

    1. Particle size reduction: sebaiknya semua isi pulvis/pulveres memiliki range ukuran partikel yang sama.

    Dapat dilakukan secara manual (menggerus dalam lumpang) dan metoda mekanik (ball mill, grinder), tergantung karakteristik bahan

  • Penyiapan

    2. Mixing: doubling-up technique.

    - Dimulai dengan bahan serbuk (A) yg memiliki berat dan volume kecil (sedikit), ditambahkan sejumlah yg sama dari bahan B lalu digerus hingga tercampur homogen. Selanjutnya tambahkan lagi B dengan jumlah sama dg serbuk di dalam lumpang, gerus homogen. Lakukan sampai semua serbuk tercampur homogen. Selanjutnya tambahkan bahan lain (C, D atau E) sesuai metode diatas.

  • Derajat halus serbuk & Pengayak

    Ukuran partikel serbuk dalam range yang sama diperoleh dengan melewatkannya melalui ayakan dengan nomor tertentu.

    FI III hal 915, pengayak terbuat dari kawat logam atau bahan lain yg cocok dengan ukuran lobang yang sama.

    Jenis pengayak : berd nomor, sesuai jumlah lobang setiap 2,54 cm dihitung searah panjang kawat.

  • Pengayak berd nomor

    5, 8, 10, 22, 25, 30, 36, 44, 60, 85, 100, 120, 150, 170, 200 dan 300

    Derajat halus serbuk dinyatakan dg nomor pengayak, berarti: semua serbuk dapat melalui pengayak tsb.

    Bila derajat halus dinyatakan dalam dua nomor: semua serbuk dapat melalui pengayak no terendah dan tak lebih dari 40% melalui pengayak no tertinggi.

  • Derajat halus serbuk menurut FI III

    Serbuk sangat kasar : serbuk 5/8

    Serbuk kasar : serbuk 10/40

    Serbuk agak kasar : serbuk 22/60

    Serbuk agak halus : serbuk 44/85

    Serbuk halus : serbuk 85

    Serbuk sangat halus : serbuk 120

    Serbuk sangat halus sekali: serbuk 200/300

  • Pembuatan serbuk dari simplisia

    Bahan yang telah dibersihkan dari kotoran, dipotong kasar atau ditumbuk sampai pecah

    Keringkan pada suhu yang cocok, max 50oC Kalau mengandung zat aktif tak tahan panas

    (menguap, terurai, rusak) dikeringkan pada suhu serendah mungkin. Jika perlu divakuum

    Lalu digiling hingga menjadi serbuk halus Diayak dengan ayakan sesuai derajat halus yang

    ditetapkan Keringkan lagi pada suhu yang sesuai

  • Cara menjadikan serbuk: untuk bahan padat khusus

    1. Camphora (licin, keras, kaku)

    dijadikan serbuk halus dengan bantuan spiritus fortior (ethanol 96%). Setiap gram kamfer ditetesi 20 tetes etanol absolut, diaduk pelan hingga kering (etanol menguap) dan halus. Bila diaduk terlalu lama, akan menggumpal kembali. Utk menghindari ini, selama pengadukan dicampur dengan zat pengisi (SL atau sulfur praecipitatum). Bila kamfer utk pemakaian luar, etanol dapat diganti dg eter

  • 2. Acidum salicylicum (ringan, mudah terbang)

    Dihaluskan setelah dibasahi etanol 96%.

    3. Acidum benzoicum & b-Naphtol (kristal licin)

    Dihaluskan setelah dibasahi etanol 96%

    4. Garam-garam: NH4Cl, Fenobarbital Na

    Bersifat higroskopis sehingga digerus didalam lumpang hangat.

  • Catt:

    Spiritus fortior = etanol 96%

    Spiritus = etanol 90%

    Spiritus dilutus = etanol 70%

  • Cara menjadikan serbuk: cairan

    1. Cairan yang seluruhnya bahan berkhasiat

    Contoh: minyak atsiri (ol anisi, ol foeniculi, ol menthae pip, ol cinnamomi). Diserbukkan dengan membuat Elaeosachara yaitu campuran 2 g sacharum album dengan 1 tetes minyak atsiri. Selalu dibuat rp (recentus paratus), untuk daerah tropis sach album (gula) diganti sacharum lactis (SL) agar tidak higroskopis

  • 2. Cairan, yang berfungsi sebagai pelarut bahan berkhasiat yang tak mudah menguap

    Contoh: tinctura (t opii, t belladonae, t digitalis dan t opii crocata). Karena hanya sebagai pelarut, cairan diuapkan diatas waterbath sampai sekental sirop, lalu tambahkan SL sambil terus diaduk dan dipanaskan sampai betul-betul kering. Bila jumlah tinctura sedikit dan SL banyak, pengeringan dapat dilakukan dalam lumpang panas. Bila tinctura banyak perlu diuapkan diatas wb

  • Contoh resep:

    R/ Tinct opii crocata 0,5 1,5

    Natrii bicarb 3 3

    Elaeosach anisi 3 3

    mf pulv No XII

    stddpI

    Resep I krn TOC sedikit bisa dalam lumpang panas. Resep II TOC banyak shg harus diatas wb

  • Cara membuat resep tsb:

    Elaeosach: dicampur 2 g SL dengan 1 tts ol anisi, diperoleh 2 g Elaeosach. Selanjutnya 2 g SL dicampur dg 1 tts ol anisi, aduk dan diambil 1g. Total disiapkan 3 g

    TOC dimasukkan dalam cawan porselen, panaskan diatas wb sampai pelarut menguap dan tersisa 1/3 massa kering, tambahkan SL dan dikeringkan, setelah itu baru digerus dilumpang

    Tambahkan Na bic, gerus homogen

    Terakhir tambahkan El anisi, aduk homogen

  • 3. Cairan sebagai pelarut bahan berkhasiat yang mudah menguap, terbagi 2:

    a. Bhn obat diketahui komposisinya (tinc opii benzoica, sol camphorae spirituosa 10%): yang diambil adalah bahan berkhasiat saja sesuai komposisinya. Komposisi TOB: ol anisi 1, camph 2, ac benzoicum 4, tct opii 10 dan spiritus dil 183

  • b. Bahan berkhasiat tidak diketahui komposisinya. Contoh: tct valerianae

    Pelarut tidak bisa diuapkan diatas wb. Solusi: bila jumlah tct sedikit (tak lebih 2 tetes untuk 1 g SL) bisa dibuat serbuk dengan memasukkan terakhir. Bila jumlahnya banyak maka dibuat dalam bentuk obat tetes atau potio

  • Extracta (ekstrak)

    Ada 3:

    1. Extractum siccum (kering)

    2. Extractum spissum (kental)

    3. Extractum liquidum (cair)

    Karena wujudnya berbeda maka berbeda pula teknik menjadikannya serbuk

  • Cara menjadikan serbuk: Extr siccum

    Contoh: extractum opii, extractum strychni

    Dijadikan serbuk dengan menggerusnya didalam lumpang yang telah dilapisi SL,

  • Cr menjadikan serbuk: extr spissum

    Contoh: extr Belladonae, extr Hyoscyami

    Ekstrak kental diencerkan dalam lumpang panas dengan penambahan spiritus (etanol 90%) sampai sekental sirup lalu ditambahkan SL dan diaduk sampai kering dan homogen. Selain SL, untuk penyerbuk dapat dipakai: NaBr, KBr, K2SO4, Kaolin, bolus alba, radix liquiritae

  • Cr menjadikan serbuk: extr liquidum

    Contoh: extr hydrastis liq, extr rhamni purshianae liq, extr chinae liq Pengerjaan sama dengan tinctura, ekstrak dipanaskan dalam cawan penguap diatas wb sampai sekental sirop, tambahkan SL lalu diuapkan terus sampai kering. Bila sisa kering (susut pengeringan) dari ekstrak ini diketahui, maka dapat diganti dg sejumlah sesuai extr siccumnya. Extr rhamni purshianae sisa keringnya 25%, maka dapat diganti dg extr rhamni p siccum 25% berat extr liq nya

  • Garam-garam yg mgd air kristal

    Contoh: tawas (K.Al(SO4).12H2O, MgSO4.7H2O.

    Untuk serbuk, diganti dg garam eksikatus dengan jumlah yang sesuai (berd BM). Tawas hidrat dapat diganti dengan 67% tawas eksikatus (anhidrat).

    Jika tidak diganti, air kristal bisa dilepas ke dalam serbuk menyebabkan serbuk lembab

  • Cara mencampur bahan obat dalam serbuk

    1. Obat berkhasiat keras (DM kecil)

    biasanya jumlahnya sedikit shg harus betul-betul tercampur homogen dalam serbuk. Cara: lumpang dialasi dengan SL sejumlah yang sama dengan bahan obat. Lalu tambahkan bhn obat dan digerus homogen. Kadang untuk menjamin homogenitas perlu ditambahkan pewarna kontras.

  • 2. Mencampur Sb2S5

    berupa serbuk halus bewarna orange, mudah melekat dan tertinggal di pori-pori lumpang. Oleh sebab itu digilas diantara dua lapis serbuk SL.

  • 3. Bahan berbentuk kristal rapuh

    Contoh: Quinini sulfas, quinini HCl dan acidum salicylicum

    Cara: jangan digerus tersendiri dalam lumpang, tetapi digerus bersama serbuk lain agar tidak mudah masuk ke pori-pori lumpang

  • PULVERES

    Adlh pulvis yang dibagi-bagi dalam beberapa bungkus, untuk pemakaian dalam.

    Cara menuliskan di resep ada 2: 1. ditulis sejumlah bahan untuk dibuat dan dibagi menjadi bbrp bungkus serbuk Ditulis misce fac pulverem, devide in partes aequales No atau bisa juga m f pulv No 2. Ditulis jumlah bahan utk tiap bungkus dan jumlah bungkus yg harus dibuat Ditulis: misce fac pulverem da tales doses No

  • Contoh 1

    R/ Pulvis Doveri 1,5

    Natrii subcarbonas

    Sacchari lactis aa 3

    m f pulv div in p aeq No XV

    sqddp

    Berarti jumlah bahan dalam resep adalah untuk 15 bungkus, diserahkan dalam bentuk terbagi shg pulvis doveri 100mg/bks, Na sub 200mg/bks

  • Contoh 2

    R/ Pulvis Doveri 100 mg

    Natrii subcarbonas

    Sacchari lactis aa 200 mg

    m f pulv dtd No XV

    sqddp

    Berarti komposisi tsb untuk tiap bungkus, dibuat sebanyak 15 bks

  • Packaging

    Pulveres dibungkus dengan kertas perkamen, lalu dimasukkan dalam kotak karton

    Untuk pulveres yang mengandung minyak atsiri, camphor atau zat yang higroskopis, tetap dibungkus dg kertas perkamen, tapi diserahkan dalam botol tertutup bermulut lebar

    Berat tiap bungkus biasanya 500 mg

  • Cara membagi serbuk

    Bila jumlah pulveres < 10 bungkus maka serbuk dibagi secara visual (tatap mata)

    Bila > 10 bungkus: dibagi dua dengan timbangan (disetarakan) lalu baru dibagi masing-masingnya

    Bila DM 1x dan 1 hari pakai > 80%: serbuk dibagi dengan menimbang perbungkusnya. Cr: timbang seluruh serbuk, lalu bagi secara visual dan ditimbang satu persatu


Recommended