Date post: | 28-Dec-2015 |
Category: |
Documents |
Upload: | rismalestarisiregar |
View: | 15 times |
Download: | 0 times |
Gangguan Gizi dan Hormon Pertumbuhan pada Anak-anak
Risma Lestari Siregar
102012426
D2
Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jalan Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 11510
Abstract: Nutrition is a factor that plays an important role in the growth process. Nutrients
can be obtained from the food you eat as carbohydrates, fats, proteins, vitamins and
minerals. Components must be satisfied in accordance with the requirements. Without a
balanced diet, then the quality of life will not be optimal and will certainly affect the growth
process. However, not only to be aware of nutrition, hormones that play a role in growth is
also a factor that plays a role in the process of human growth and development.
Keywords: nutrition, nutrition, carbohydrates, fats, proteins, vitamins and minerals, growth.
Abstrak: Nutrisi merupakan faktor yang berperan penting dalam proses pertumbuhan.
Nutrisi bisa didapat dari makanan yang dimakan seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin
dan mineral. Komponen tersebut harus dicukupi sesuai dengan kebutuhan. Tanpa adanya
gizi yang seimbang, maka kualitas hidup tidak akan optimal dan tentunya akan
mempengaruhi proses pertumbuhan. Namun, tidak hanya gizi yang harus diperhatikan,
hormon-hormon yang berperan dalam pertumbuhan juga merupakan faktor yang berperan
dalam proses perkembangan dan pertumbuhan manusia.
Kata kunci : nutrisi, gizi, karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral, pertumbuhan .
1
Pendahuluan
Kebutuhan gizi pada anak-anak biasanya kurang diperhatikan oleh orangtua karena
beberapa faktor, salah satunya adalah faktor ekonomi yang menyebabkan asupan gizi pada
anak-anak menjadi berkurang. Intake gizi yang baik berperan penting di dalam mencapai
pertumbuhan badan yang optimal. Dan pertumbuhan badan yang optimal ini mencakup pula
pada petumbuhan otak yang sangat menentukan kecerdasan seseorang.
Faktor yang paling terlihat pada lingkungan masyarakat adalah kurangnya
pengetahuan orangtuan mengenai gizi-gizi yang harusnya dipenuhi anak pada masa
pertumbuhan. Orangtua biasanya justru membiarkan anak-anaknya makan-makanan
sembarangan tanpa tahu apakah makanan tersebut mengandung giziyang cukup atau tidak.
Terlebih lagi tidak mengimbangi makanan yang dimakan dengan makanan yang sehat yang
mengandung banyak gizi.
Berdasarkan kasus dalam skenario 2 diketahui bahwa anak-anak pada daerah tertentu
mengalami pertumbuhan yang kurus dan lebih pendek dari anak-anak seusianya. Hal ini akan
ditinjau dari asupan gizi dan hormon pertumbuhan yang mempengaruhi pertumbuhan anak-
anak tersebut.
Pembahasan
Identifikasi istilah yang tidak diketahui:
Tidak ada
Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang terdapat dalam skenario adalah anak-anak yang kurus dan
pendek dibandingkan anak-anak seusianya.
2
Analisis Masalah
Hipotesis
Seorang anak-anak kurus dan pendek dibandingkan anak normal lainnya karena
kekurangan gizi.
Sasaran pembelajaran
Sasaran pembelajaran yang ingin di capai dari skenario yang telah diberikan antara lain:
- Mengetahui dan mengerti tentang gizi secara makronutrien dan mikronutrien.
- Mengetahui dan mampu menjelaskan jenis-jenis hormon pertumbuhan
- Memahami dan mengerti BMI
Analisis Hasil Belajar Mandiri
Kebutuhan Gizi Dasar
Nutrisi adalah zat dalam makanan yang menyediakan energi, membantu
“membakar” nutrisi lain menjadi energi bagi tubuh kita, dan memperbaiki jaringan.
Berbagai jenis nutrisi ialah Protein, Karbohidrat, Lemak, Vitamin, Mineral dan Air.
Protein
Protein merupakan unsure makanan yang penting sebagai enzim, hormone peptide,
protein structural, protein transport, dan imunoprotein. Protein tinggi sangat penting dalam
3
Kurus dan pendek
Gizi
Hormon
Pertumbuhan
GH
somatotropin
BMI
Makronutrien
Mikronutrien
masa pertumbuhan. Protein mengandung beribu-ribu asam amino. Sumber protein bisa di
dapat dari daging, unggas, telur, ikan, produk-produk susu, kedelai, kacang tanah, kacang
polong, kacang merah, dan kacang-kacangan lainnya.1
Gambar.1 Sumber makanan mengandung protein.1
Tubuh membutuhkan protein sebesar 15%-20% total kalori per hari, 1 gram protein
setara dengan 4 kalori, protein mengandung 16% unsure nitrogen dimana satu gram protein
mengandung 6,25 gr nitrogen. Protein merupakan bagian penting dari tulang, otot, dan kulit.
Bahkan dalam setiap sel dalam tubuh kita terdapat protein . Protein mempunyai banyak
fungsi, antara lain adalah pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan, membantu memecah
nutrisi untuk menjadi energi, sebagai struktur bangunan dalam tubuh, dan menghancurkan
racun.
Beberapa Sumber protein yang sangat baik baik antara lain meliputi, Ikan, kerang,
Daging unggas, Daging merah (sapi, babi, domba), Telur, Kacang-kacangan, Selai kacang,
Biji bijian Produk dari kedelai (tahu, tempe, burger vegetarian), Susu dan produk terbuat dari
susu (keju, keju cottage, yoghurt)
Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa yang mengandung zat karbon (C) dalam ikatan
dengan hidrogen (H) dan oksigen (O) dalam suatu perbandingan 1:2:1. Makanan yang kita
makan mengandung berbagai jenis karbohidrat. Dari jenis jenis karbohidrat ada yang lebih
baik untuk kesehatan kita dibanding jenis karbohidrat yang lainnya.2
4
Jenis jenis kabohidrat antara lain adalah:
Zat gula yang berasal dari bahan dalam tumbuh-tumbuhan, kecuali laktosa atau gula
susu.
1. Sakarosa terdapat pada tebu dan gula umbi-umbian
2. Maltosa yang terbentuk karena hidrolisis zat tepung
3. Dekstrosa atau glukosa terdapat pada gula buah-buahan dan madu.
Zat tepung, terutama diambil dari tanaman hijau, antaranya:
1. Butir-butir gandum, jagung, beras dan sagu
2. Akar umbi-umbian sperti kentang
3. Selulosa yaitu jenis tepung yang dijumpai dalam batang dan tangkai tanaman,
misalnya sagu
Karbohidrat diklasifikasikan dalam beberapa golongan yaitu:
a. Monosakarida yaitu bentuk karbohidrat sederhana yang tidak dapat dihidrolisis
menjadi bentuk yang lebih sederhana lagi. Bentuk monosakarida misalnya fruktosa,
glukosa, dan galaktosa.
b. Disakarida yaitu jenis karbohidrat yang apabila dihidrolisis akan menghasilkan dua
molekul monosakarida yang sama atau berbeda. Misalnya, maltosa yang
menghasilkan dua molekul glukosa, sedangkan sukrosa menghasilkan satu molekul
glukosa yang satu molekul fruktosa.
c. Oligosakarida yaitu golongan karbohidrat yang apabila dihidrolisis akan
menghasilkan dua sampai sepuluh molekul monosakarida. Contohnya maltotriosa.
d. Polisakarida yaitu karbohidrat yang menghasilkan lebih dari sepuluh molekul
monosakarida bila dihidrolisis.2
5
Fungsi dari karbohidrat sendiri adalah sebagai sumber energi, membantu metabolisme
lemak, mencegah pemecahan protein tubuh secara berlebihan. Anjuran konsumsinya adalah
harus tersedia setiap saat apabila diperlukan oleh tubuh. Karena terbagi dalam tiga klasifikasi,
dalam mengonsumsi karbohidrat harus disesuaikan dengan kemampuan alat cerna. Untuk
bayi dianjurkan mengonsumsi karbohidrat sederhana yang termasuk dalam golongan
monosakarida dan disakarida karena enzim untuk mencernanya telah tersedia. Oleh karena
itu, asi atau susu paling cocok untuk bayi karena mengandung laktosa sebagai sumber
karbohidratnya. Adapun orang dewasa dapat mengonsumsi ketiga jenis karbohidrat, termasuk
karbohidrat kompleks, karena enzim untuk mencernanya telah tersedia. Berdasarkan
distribusi energi, karbohidrat harus menyumbang sebanyak 50 persen-60persen energi total.3
Karbohidrat di dalam sel mengalami proses oksidasi yang menghasilkan panas dan
energi. Sisa oksidasi karbohidrat akan dibuang melalui paru-paru berupa gas, melalui kulit
berupa keringat, dan melalui kulit berupa keringat, dan melalui ginjal dalam bentuk urine.
Sedangkan apabila karbohidrat tidak digunakan, maka akan menjadi glikogenesis. Proses
tersebut akan menghasilkan glikogen yang kemudian disimpan di hepar dan otot. Bila
diperlukan lagi, maka glikogen akan dipecah melalui proses glikogenolisis menjadi glukosa
kembali.1
Jika energi yang kita butuhkan sangat tinggi, sedangkan intake ataupun cadangan
karbohidrat berkurang, maka mekanisme tubuh adalah mengubah sumber-sumber
nonkarbohidrat seperti lemak menjadi glukosa. Kebutuhan tubuh terhadap karbohidrat sekitar
5,5 gr/kgbb/hari. Satu gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori.2
Penyakit Karbohidrat
Komsumsi karbohidrat yang tidak seimbang dengan kebutuhan energi bisa
menyebabkan Protein Energy Malnutrition (PEM), yaitu penyakit yang disebabkan karena
defesiensi energi, protein hidangan yang tidak seimbang. Biasanya penyakit ini terjadi pada
anak-anak yang berada di masa pertumbuhan dan pada orang dewasa. PEM pada orang
dewasa bisa menyebabkan honger odem (HO) kelaparan bengkak dan busung lapar.
6
Lemak
Agar tubuh kita tetap stabil, tubuh kita juga membutuhkan Lemak. Namun, tidak
semua makanan yang mengandung lemak baik untuk kesehatan kita. Lemak yang baik untuk
kita konsumsi adalah lemak yang tidak jenuh. Dengan mengkonsumsi lemak yang tidak jenuh
kita dapat meminimalisir akan terserang penyakit jantung. Beberapa makanan yang
mengandung lemak tak jenuh tunggal antara lain adalah minyak zaitun, minyak kacang,
minyak jagung, minyak biji kapas, dan minyak kedelai.3
Jenis lemak yang kurang baik untuk kesehatan kita adalah lemak jenuh dan trans
yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dengan menyebabkan penumpukan zat
lemak dalam arteri yang dapat menghambat aliran darah yang kaya oksigen ke jantung kita.
Lemak ini juga dapat meningkatkan risiko stroke dengan menyebabkan penumpukan zat
lemak yang sama dalam arteri yang menjadi saluran aliran darah ke otak kita. Sebuah
penelitian juga menunjukkan bahwa dengan mengkonsumsi banyak lemak trans dapat
meningkatkan risiko kanker payudara.1
Gambar.3 Contoh makanan berlemak jenuh.4
Makanan yang memiliki kandungan lemak jenuh tinggi antara lain Daging merah
(sapi, babi, domba), Daging unggas, Mentega, Susu, Minyak kelapa, Minyak kelapa sawit.
Sedangkan lemak trans dapat kita jumpai pada beberapa makanan yang digoreng
seperti seperti kerupuk, donat, dan dan kentang goreng. Sama halnya dengan lemak jenuh dan
lemak trans. Kolesterol juga kurang baik bagi kesehatan kita, yang juga dapat meningkatkan
resiko serangan jantung. Kolesterol juga dapat kita temukan daging merah (sapi, babi,
domba) dan daging unggas.4
7
Meskipun lemak tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh jamak baik untuk kesehatan
kita, namun kita tetap teratur dalam mengkonsumsi lemak tersebut. Karena jika lemak terus
bertambah maka tubuh kita akan mengalami kegemukan yang dapat beresiko terserang
penyakit lain seperti diabetes dan obesitas.
Kebutuhan Vitamin Bagi Tubuh
Vitamin adalah zat yang ditemukan dalam makanan yang dibutuhkan tubuh kita
untuk pertumbuhan dan kesehatan. Bila kekurangan vitamin dalam jumlah tertentu dapat
menimbulkan beberapa penyakit. Ada 13 vitamin yang dibutuhkan tubuh kita . Masing
masing vitamin memiliki fungsi tersendiri. Vitamin terbagi ke dalam dua klasifikasi
berdasarkan daya kelarutannya yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut
dalam lemak. Berikut adalah beberapa vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh kita.4
1. Vitamin A.
Vitamin A berfungsi melindungi tubuh kita dari beberapa infeksi, serta membantu
menjaga kulit kita agar tetap sehat. Vitamin A dapat kita temukan pada makanan
seperti brokoli, bayam, wortel, labu, ubi jalar, hati, telur, susu, krim, dan keju.
2. Vitamin B1.
Vitamin B1 berfungsi membantu tubuh kita dalam mencerna karbohidrat serta baik
dalam menjaga sistem saraf. Vitamin B1 dapat kita temukan pada makanan seperti hati,
kacang, sereal, roti, dan susu.
3. Vitamin B2.
Vitamin B2 baik dalam menjaga kesehatan kulit kita. Untuk memenuhi kebutuhan
akan vitamin B2, kita bisa mengkonsumsi Hati, telur, keju, susu, makanan hijau , kacang
polong, dan gandum.
4. Vitamin B3.
Vitamin B3 berfungsi membantu tubuh kita dalam menggunakan protein, lemak dan
karbohidrat. Selain itu Vitamin B3 juga baik dalam menjaga sistem sarafdan kulit kita.
8
Vitamin B3 dapat kita temukan dalam makanan antara lain Hati, ragi, kacang, daging, ikan,
dan unggas.
Gambar. 4 Kebutuhan vitamin dalam tubuh.2
5. Vitamin B5.
Vitamin b5 membantu dalam proses penggunaan karbohidrat dan lemak dan
membantu dalam produksi sel darah merah. Vitamin ini dapat kita temukan dalam daging
sapi, ayam, lobster, susu, telur, kacang, kacang polong, brokoli, ragi, dan biji-bijian.
6. Vitamin B6.
Vitamin B6 berfungsi membantu tubuh kita dalam menggunakan protein dan lemak
dan membantu dalam proses transportasi oksigen serta sangat baik untuk kesehatan saraf kita.
Vitamin ini terkandung dalam Hati, biji-bijian, kuning telur, kacang, pisang, wortel, dan ragi.
7. Vitamin B 9 (asam folat).
Vitamin b9 membantu dalam produksi sel baru dan memeliharanya, serta dapat
mencegah cacat lahir. Makanan hijau, hati, ragi, kacang, kacang polong, jeruk, sereal dan
gandum mengandung vitamin jenis ini.
9
8. Vitamin B12.
Vitamin B12 dapat membantu dalam produksi sel darah merah dan sangat baik untuk
kesehatan saraf. Vitamin B12 dapat kita temukan pada Susu, telur, hati, unggas, kerang,
sarden, dan telur.
9. Vitamin C.
Vitamin C bermanfaat dalam menjaga kesehatan tulang, kulit dan pembuluh darah.
Makanan yang mengandung Vitamin C antara lain jeruk, tomat, kentang, pepaya, stroberi,
dan kubis.2
10. Vitamin D.
Vitamin D sangat baik dalam menjaga kesehatan tulang. Untuk memenuhi kebutuhan
vitamin D kita cukup berjemur atau terkena sinar matahari selama 5- 30 menit minimal 2 kali
dalam seminggu. Selain itu kita juga bisa mengkonsumsi makanan antara lain seperti Hati
dan Susu.
11. Vitamin E.
Vitamin E dapat memelihara sel tubuh kita dari kerusakan, memperlancar aliran
darah, serta mampu memperbaiki jaringan tubuh. Makanan yang mengandung Vitamin E
antara lain kuning telur, hati sapi, ikan, susu, brokoli, dan bayam.
12. Vitamin H (Biotin).
Vitamin H dapat membantu tubuh dalam menggunakan karbohidrat dan lemak serta
membantu dalam pertumbuhan sel. Kita dapat menemukan Vitamin H dalam Hati, kuning
telur, tepung kedelai, sereal, ragi, kacang polong, buncis, kacang, tomat, dan susu.
13. Vitamin K.
Vitamin K membantu dalam proses pembekuan darah dan pembentukan tulang.
bayam, kubis, keju, bayam, brokoli, kubis, dan tomat. Selain itu, tubuh kita juga
memproduksi vitamin K.2
10
Kebutuhan Mineral dalam Tubuh
Sama halnya dengan vitamin, mineral adalah zat yang ditemukan dalam makanan
yang dibutuhkan tubuh kita untuk pertumbuhan dan kesehatan. Ada dua jenis mineral :
macrominerals dan jejak mineral. Macrominerals adalah mineral yang dibutuhkan tubuh
dalam jumlah yang lebih besar, yaitu kalsium, fosfor, magnesium, natrium, kalium, dan
klorida. Sedangkan jejak mineral terdiri dari besi, tembaga, yodium, seng, fluorida, dan
selenium.
1. Kalsium.
Kalsium membantu dalam pembentukan tulang dan gigi serta membantu menjalankan
fungsi otot dan saraf. Kalsium terkandung dalam ikan Salmon, sarden, susu, keju, yoghurt,
kubis Cina, kangkung, lobak, sawi, brokoli, dan jeruk.
2. Khlorida
Klorida berfungsi menjaga keseimbangan kadar air di seluruh tubuh kita. Klorida
terkandung dalam Garam, rumput laut, gandum, tomat, selada, seledri, buah zaitun, sarden,
daging sapi, dan keju.
3. Tembaga.
Tembaga membantu melindungi sel dari kerusakan dan juga untuk membentuk
tulang dan sel darah merah. Tembaga dapat ditemukan dalam kerang (terutama tiram), coklat,
jamur, kacang, dan gandum.4
4. Fluoride.
Floride berfungsi memperkuak tulang dan gigi. Kopi dan dan teh merupakan makanan
yang mengandung flouride.
5. Yodium.
Youdium membantu menjalankan fungsi kelenjar tiroid. Tiroid terkandung dalam
Seafood, dan garam beryodium.
11
6. Zat Besi.
Zat Besi membantu sel darah merah dan mengantarkan oksigen ke seluruh jaringan
tubuh serta membantu menjalankan fungsi otot. Untuk memenuhi kebutuhan zat besi kita
dapat mengkonsumsi Daging merah, unggas, ikan, hati, tepung kedelai, telur, kacang-
kacangan, kacang polong, bayam, lobak hijau, kerang, dan sereal.4
7. Magnesium.
Magnesium berfungsi untuk membentuk tulang dan gigi serta untuk memeliahara
syaraf dan otot agar tetap normal. Magnesium terkandung dalam beberapa makanan ysitu
kacang-kacangan, seafood, susu, keju, dan yogurt.
8. Fosfor.
Fosfor sama halnya dengan magnesium yang berfungsi untuk membentuk tulang dan
gigi serta untuk memeliahara syaraf dan otot agar tetap normal. Fosfor dapat kita temukan
pada makan antara lain Susu, yoghurt, keju, daging merah, unggas, ikan, telur, kacang-
kacangan, dan kacang polong.
9. Kalium.
Kalium berfungsi menjaga keseimbangan kadar air di seluruh tubuh kita serta
berfungsi memeliahara syaraf dan otot agar tetap normal. Kalium terkandung dalam Susu,
pisang, tomat, jeruk, melon, kentang, ubi jalar, plum, kismis, bayam, lobak, kangkung, dan
kacang polong.
10. Sodium.
Sodium sama halnya dengan kalium yang berfungsi menjaga keseimbangan kadar air
di seluruh tubuh kita serta berfungsi memeliahara syaraf dan otot agar tetap normal.
Makanan yang mengandung Sodium antara lain adalah Garam, susu, keju, bit, seledri, daging
sapi, daging babi, sarden, dan buah zaitun hijau.4
11. Seng (Zinc).
Seng berfungsi dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu dalam penyembuhan
luka. Selain itu Seng juga berfungsi membantu tubuh kita untuk melawan penyakit. Seng
12
dapat kita temukan dalam beberapa makanan antara lain Hati, telur, makanan laut, daging
merah, tiram, telur, kacang-kacangan, biji-bijian, sereal, gandum, dan biji labu.
12. Air
Air adalah bagian penting dari tubuh kita. Bahkan lebih dari 60 persen tubuh kita
terdiri dari air. Beberapa fungsinya adalah membasahi jaringan, seperti di sekitar mulut,
mata, dan hidung. Kemudian mengatur suhu tubuh, sebagai bantalan sendi dan membantu
tubuh mendapatkan nutrisi.
Hormon Pertumbuhan (GH)
Hormon pertumbuhan terdapat dalam lobus anterior yaitu kelenjar yang utama.
Hormon akan disekresikan di dalam hipotalamus dan mengalir ke dalam kelenjar hipofisis
terutama di dalam kapiler infundihulum hypophysis. Hormon pertumbuhan (growth hormon
[GH]) atau hormon somatotropik (STH) adalah sejenis hormon protein. Hormon ini
mengendalikan pertumbuhan seluruh sel tubuh yang mampu memperbesar ukuran dan
jumlah, disertai efek utama pada pertumbuhan tulang dan massa otot rangka.5
Sekresi GH yang Abnormal
Kekurangan hormon pertumbuhan dapat disebabkan oleh defek pada hipofisis anterior
(hiposekresi) atau pun sekunder yaitu disfungsi hipotalamus (defisiensi GHRH). Berikut
gangguan pertumbuhan yang disebabkan sekresi GH yang abnormal:
Kerdil (dwarfism).
Hiposekresi GH selama masa kanak-kanak mengakibatkan pertumbuhan terhenti.
Gambaran utamanya yaitu perawakan yang pendek karena retardasi pertumbuhan tulang.
Pertumbuhan anak tidak sesuai dengan rentang umur yang tepat. Contohnya, ketika berumur
10 tahun, mempunyai tinggi badan yang seharusnya dimiliki oleh anak berumur 5 tahun.
13
Gigantisme.
Hipersekresi GH selama masa remaja dan sebelum penutupan lempeng epifisis
mengakibatkan pertumbuhan tulang panjang yang berlebihan.
Gambar.6 Penderita gigantisme.4
Akromegali.
Hipersekresi GH setelah penutupan lempeng epifisis tidak menyebabkan penambahan
panjang tulang panjang tetapi menyebabkan pembesaran yang tidak proporsional pada
jaringan, penambahan ketebalan tulang pipi pada wajah, dan memperbesar ukuran tangan dan
kaki.
Pengaturan Pengeluaran Hormon Pertumbuhan
Pembentukan dan pengeluaran GH diatur oleh GHRH dan somatostatin. Growth
hormon-releasing hormon (GHRH) adalah suatu peptida dengan 44 asam amino dan aktivitas
biologisnya terletak pada 27 residu pertama di terminal-N. GHRH dibentuk di hipotalamus
dan bekerja pada hipofisis anterior untuk mendorong pengeluaran GH.
14
Gambar.8 Hormon hipofisis anterior.6
Somatostatin (growth hormone release-inhibiting hormon, GHRIH) adalah suatu
tetradekapeptida yang menghambat pembentukan dan pengeluaran GH. Hormon ini juga
menekan pembentukan dan pengeluaran thyroid-stimulating hormon (TSH), gastrin, sekretin,
dll. Somatostatin dihasilkan oleh sejumlah sel di dalam tubuh.6
Efek Hormon Pertumbuhan
Efek GH pada pertumbuhan Tulang :
Peningkatan timbunan protein oleh sel kondrositik dan sel osteogenik serta
meningkatkan kecepatan reproduksi dari sel- sel tersebut.
Efek khusus dalam mengubah kondrosit menjadi sel osteogenik sehingga
menyebabkan timbunan khusus tulang baru.
Efek mendorong pertumbuhan jaringan lunak melalui peningkatan jumlah sel
(hiperplasia) dengan merangsang pembelahan sel dan peningkatan ukuran sel
(hipertrofi) dengan mendorong sintesis protein, yang merupakan komponen stuktural
utama protein.
Meningkatkan pertumbuhan tulang sehingga menyebabkan tebal dan panjang
Merangsang ploriferasi tulang rawan epifisis, sehingga menyediakan lebih banyak
ruang untuk membentuk tulang dan juga merangsang osteoblast.
Meningkatkan pemanjangan tulang panjang selama lempeng epifisis tetap berupa
tulang rawan, namun jika setelah masa pertumbuhan, maka efek pertumbuhan tulang
akibat GH akan berhenti.
Efek GH pada metabolisme karbohidrat :
15
Mengurangi pemakaian glukosa untuk mendapatkan energi
Meningkatkan pengendapan glikogen didalam sel
Mengurangi ambilan glukosa oleh sel
Meningkatkan sekresi insulin dan Penurunan sensitifitas terhadap insulin
Efek GH terhadap metabolisme protein:
Meningkatkan hampir semua ambilan asam amino dan sintesis protein sel, pada saat
yang sama GH mengurangi pemecahan protein.
Efek GH metabolisme lemak :
Menyebabkan pelepasan asam lemak dari jaringan adiposa, sehingga konsentrasi
asam lemak dalam tubuh meningkat.
Didalam jaringan di seluruh tubuh, GH meningkatkan perubahan asam lemak menjadi
asetil CoA yang akan di gunakan sebagai sumber energi.
Efek ketogenik dari GH akan menyebabkan perlemakan hati.
Fungsi GH lainnya :
Kontrol Tegangan Emosional dan Mental, meningkatkan Tidur, meningkatkan
memory, meningkatkan nafsu makan, meningkatkan kemampuan atlet untuk tampil di
intensitas tinggi selama jangka waktu yang lebih lama
Kebutuhan Gizi Normal
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau
bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk
aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi dapat dikatakan
sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat lain yang terkandung, aksi, reaksi dan
keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit.7
Energi merupakan kapasitas untuk melakukan sebuah aktivitas yang dapat diukur
melalui pembentukan panas. Energi pada manusia dapat diperoleh dari berbagai asupan zat
gizi diantaranya protein, karbohidrat, lemak, maupun bahan makanan yang disimpan dalam
tubuh. Tubuh memerlukan keseimbangan energi untuk melakukan sebuah aktivitas.
Keseimbangan tersebut dapat dihitung melalui kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan seseorang,
16
kebutuhan kalori dasar/basal, dan tingkat aktivitas. Karakteristik status nutrisi ditentukan
dengan adanya Body Mass Index (BMI) dan Ideal Body Weight (IBW).
Body Mass Index (BMI)
Merupakan ukuran dari gambaran berat badan seseorang dengan tinggi badan. BMI
dihubungkan dengan total lemak dalam tubuh dan sebagai panduan untuk mengkaji kelebihan
berat badan (over weigth) dan obesitas.2
Rumus BMI diperhitungkan :
Ideal Body Weight (IBW)
Salah satu parameter untuk mengetahui keseimbangan energi seseorang adalah
melalui penentuan berat badan ideal dan indeks massa tubuh. Rumus Brocca adalah cara
untuk mengetahui berat bada ideal, yaitu sebagai berikut.2
Hasil : Bila berat badannya <80%, dikategorikan sebagai kurus
Bila berat badannya 80-120%, dikategorikan berat badan ideal
Bila berat badannya >120%, dikategorikan gemuk
Kesimpulan
Pada masa pertumbuhan, hormon pertumbuhan sangat berperan penting dalam
pembentukan tulang dan pembentukan perkembangan seorang anak. Tidak hanya hormon
pertumbuhan saja, namun asupan makanan baik secara makronutrien dan mikronutrien juga
harus sesuai dengan energi yang dikeluarkan. Anak-anak pada suatu daerah tersebut
mengalami pertumbuhan yang jauh lebih kurus dan pendek dibandingkan anak-anak normal
seusianya dikarenakan kekurangan asupan gizi atau nutrisi, dan juga mengalami gangguan
pada hormon pertumbuhannya.
17
Berat badan ideal (kg) = [tinggi badan (cm) – 100] – [10% (tinggi badan – 100)]
BB(kg)TB(m)
atau
1. Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW. Biokimia Harper, Ed.
XXV. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2003.h.194-200, 217-25.
2. Asmadi. Teknik prosedural keperawatan: konsep dan aplikasi kebutuhan dasar
klien. Jakarta: Salemba Medika; 2008.h.67-73.
3. Devi N. Nutrition and food gizi untuk keluarga. Jakarta: Penerbit Buku
Kompas; 2010.h.21-3.
4. Sediaoetama AD. Ilmu gizi untuk mahasiswa profesi. Jakarta: Dian Rakyat;
2012.h.105-9.
5. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2003.h.206.
6. Marks BD, Marks AD, Smith CM. Biokimia kedokteran dasar: sebuah
pendekatan klinis. Jakarta: Penerbit EGC; 2000.h.712-4.
7. Persatuan Ahli Gizi Indonesia. Kamus gizi. Jakarta: Penerbit Buku Kompas;
2009.h.51.
19