Date post: | 05-Jul-2018 |
Category: |
Documents |
Author: | devita-diatri |
View: | 328 times |
Download: | 13 times |
of 31
8/16/2019 Referat General anestesi Face Mask
1/31
GENERAL ANESTESI FACE MASK
I. ANESTESIA UMUM
Anastesi adalah istilah yang diturunkan dari dua kata Yunani yaitu “an”
dan “esthesia”, dan bersama-sama berarti hilangnya rasa atau hilangnya
sensasi. Kata anesthesia diperkenalkan oleh Oliver Wendell Holmes yang
menggambarkan keadaan tidak sadar yang bersiat sementara, karena
pemberian obat yang bertu!uan untuk menghilangkan nyeri pembedahan.
Analgesia adalah pemberian obat untuk menghilangkan nyeri tanpa
menghilangkan kesadaran pasien. Anestesia umum adalah tindakan
meniadakan nyeri se"ara sentral disertai hilangnya kesadarandan bersiat
pulih kembali #reversible$. Anastesi inhalasi, anastesi intravena, anastesi
intravas"ular, anastesi perrektal adalah sub bagian dari anastesi umum. %
Komponen anestesia yang ideal terdiri dari &%,'
%. Hipnotik
(. Analgesia
'. )elaksasi otot
*ndikasi anestesi umum &
%. *nant dan anak usia muda
(. +easa yang memilih anestesi umum
'. embedahannya luasekstensi
/. enderita sakit mental
0. embedahan lama
1. embedahan dimana anestesi lokal tidak praktis atau tidak memuaskan
2. )iayat penderita toksik atau alergi obat anestesi lokal
II. PERSIAPAN PREANESTESI
3emua pasien yang di!adalkan akan men!alani tindakan
pembedahan harus dilakukan persiapan dan pengelolaan perioperasi
dengan optimal. ersiapan pra bedah yang kurang memadai
merupakan aktor penyumbang sebab-sebab ter!adinya ke"elakaan
anesthesia. Kun!ungan praanastesi pada tindakan bedah eekti
dilakukan %-( hari sebelumnya dan pada bedah darurat dilakukan
8/16/2019 Referat General anestesi Face Mask
2/31
dalam aktu yang sesingkat mungkin. Kun!ungan ini bertu!uan untuk
mempersiapkan mental dan isik pasien se"ara optimal, meren"anakan
dan memilih teknik dan obat-obatan anastesi yang sesuai untuk
digunakan serta menentukan klasiikasi yang sesuai menurut A3A.
Kesalahan yang ter!adi akibat tindakan ini tidak dilakukan akan
meningkatkan resiko pasien terhadap morbiditas dan mortalitas
perioperasi.%
A. Anamnesis
)iayat tentang apakah pasien pernah mendapat anesthesia
sebelumnya sangatlah penting untuk mengetahui apakah ada hal-halyang perlu mendapatkan perhatian khusus, misalnya alergi, mual-
muntah, nyeri otot, gatal-gatal atau sesak napas pas"a bedah, sehingga
kita dapat meran"ang anesthesia berikutnya dengan lebih baik. Kita
harus pandai-pandai memilih apakah "erita pasien termasuk alergi atau
eek samping obat.%,'
%. *dentiikasi pasien yang terdiri atas nama, umur, alamat,
peker!aan, agama dan lain-lain.
(. Keluhan saat ini dan tindakan operasi yang akan diobati.'. )iayat penyakit yang sedangpernah diderita yang dapat
men!adi penyulit tindakan anastesi seperti alergi, diabetes
mellitus, penyakit paru kronis, penyakit !antung, hipertensi,
penyakit hati dan penyakit gin!al.
/. )iayat obat-obatan yang meliputi alergi obat, intoleransi obat
dan obat yang sedang digunakan yang dapat menimbulkan
interaksi dengan obat-obat anastesi seperti kortikosteroid, obat
antihipertensi, antidiabetik, antibiotik, golongan
aminoglikosida, digitalis, diuretika, obat antialergi,
trans4uili5er, 6AO inhibitor dan bronkodilator.
0. )iayat anastesi atau operasi sebelumnya yang terdiri dari
tanggal, !enis pembedahan, !enis anastesi, komplikasi dan
peraatan intensi pas"a bedah.
1. )iayat kebiasaan sehari-hari yang dapat mempengaruhi
tindakan anestesi seperti merokok, minum al"ohol, obat
penenang, narkotik dan muntah.
2
8/16/2019 Referat General anestesi Face Mask
3/31
2. )iayat keluarga yang menderita kelainan seperti hipertermia
maligna.
7. )iayat sistem organ yang meliputi keadaan umum,
pernaasan, kardiovaskuler, gin!al, gastrointestinal, hematologi,
neurologi, endokrin, psikiatri, ortopedi dan dermatologi.
8. 6akanan yng terakhir dimakan.
Kebiasaan merokok sebaiknya dihentikan %-( hari
sebelumnya untuk eliminasi nikotin yang mempengaruhi sistem
kardiosirkulasi, dihentikan beberapa hari untuk mengaktikan
ker!a silia !alan napas dan %-( minggu untuk mengurangi
produksi sputum. Kebiasaan minum al"ohol !uga harus
di"urigai akan adanya penyakit hepar.
9. Pemeriksaan Fisik
%. :inggi dan berat badan & untuk memperkirakan dosis obat, terapi
"airan yang diperlukan serta !umlah urin selama dan pas"a bedah.
(. ;rekuensi nadi, tekanan darah, pola dan rekuensi pernaasan,
suhu.
'.
8/16/2019 Referat General anestesi Face Mask
4/31
gradasi.%,'
emeriksaan rutin lain ialah pemeriksaan dera!at 6allampati
serta inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi semua sistem organ
tubuh pasien.(
. Pemeriksaan laboratorium
B!i laboratorium hendaknya atas indikasi yang tepat sesuai dengan
dugaan penyakit yang sedang di"urigai. 9anyak asilitas kesehatan
yang mengharuskan u!i laboratorium se"ara rutin alaupun pada
pasien sehat untuk bedah minor, misalnya pemeriksaan darah ke"il
#Hb, leukosit, masa pendarahan dan masa pembekuan$ dan urinalisis.
ada usia pasien di atas 0C tahun ada an!uran pemeriksaan =K> dan
oto thoraD. emeriksaan laboratorium khusus dilakukan bila ada
riayat atau indikasi &=K> untuk anak, spirometri dan
bronkospirometri pada pasien tumor paru, ungsi hati pada pasien
ikterus, ungsi gin!al untuk pasien hipertensi.%
+. Klasifikasi Status Fisik
Klasiikasi yang la5im digunakan untuk menilai kebugaran isik
seseorang ialah yang berasal dari The American Society of
Anesthesiologist #A3A$. Klasiikasi isik ini bukan alat prakiraan
4
8/16/2019 Referat General anestesi Face Mask
5/31
resiko anesthesia, karena dampak samping anesthesia tidak dapat
dipisahkan dari dampak samping pembedahan. 3tatus isik pasien
digolongkan men!adi 0, yaitu%,'
• A3A * & asien normal dan sehat isik dan mental
• A3A ** & asien dengan penyakit sistemik ringan dan tidak ada
keterbatasan ungsional
• A3A *** & asien dengan penyakit sistemik sedang hingga
berat yang menyebabkan keterbatasan ungsi
• A3A *E & asien dengan penyakit sistemik berat yang mengan"am
hidup dan menyebabkan keterbatasan ungsi
• A3A E& asien yang tidak dapat hidup atau bertahan dalam (/ !am
dengan atau tanpa operasi
ada bedah cito atau emergensi biasanya di"antumkan ”=”
=. Masukan ral
)eleks laring mengalami penurunan selama anesthesia.
)egusgitasi isi lambung dan kotoran yang terdapat dalam !alan napas
merupakan resiko utama pada pasien-pasien yang men!alani anestesi.
Bntuk meminimalkan resiko tersebut, semua pasien yang di!adalkan
untuk operasi elekti dengan anesthesia umum harus dipantangkan dari
masukan oral #puasa$ selama periode tertentu selama induksi
anesthesia.
ada pasien deasa umumnya puasa 1 F 7 !am, anak ke"il /-1 !am
dan pada bayi '-/ !am. 6akanan tak berlemak diperbolehkan 0 !am
sebelum induksi anesthesia. 6inuman bening, air putih, teh manis
sampai ' !am dan untuk keperluan minum obat air putih dalam !umlah
tebatas diperbolehkan % !am sebelum induksi anesthesia.'
;. Preme!ikasi
remedikasi adalah pemberiaan obat %-( !am sebelum induksi
anesthesia dengan tu!uan untuk melan"arkan induksi, rumatan, dan
bangun dari anesthesia, diantaranya &%,'
5
8/16/2019 Referat General anestesi Face Mask
6/31
%. 6enghilangkan ke"emasan dan ketakutan
(. 6engurangi sekresi
'. 6emperkuat eek hipnotik dari agen anastesia umum #sedasi$/. 6engurangi mual dan muntah pas"a operasi
0. 6enimbulkan amnesia
1. 6engurangi volume dan meningkatkan keasaman isi lambung
2. 6enghindari ter!adinya vagal releD
7. 6embatasi respon simpatoadrenal
+i dalam praktek obat-obat anastesi dimasukkan ke dalam tubuh
melalui inhalasi, atau parenteral, ada pula yang dimasukkan melalui re"tal
tetapi !arang dilakukan. Yang melalui inhalasi antara lain & ?(O, halothan,enlurane, ether, isolurane, sevolurane, metoDilurane, trilene.
Yang melalui parenteral &%
• *ntravena antara lain & penthotal, ketamin, propool, etomidat dan
golongan ben5odia5epine.
• *ntramuskuler antara lain ketamin
Yang melalui re"tal & =tomidat #dilakukan untuk induksi anak$
Apabila obat anastesi inhalasi, dihirup bersama-sama udara
inspirasi masuk ke dalam saluran pernaasan, di dalam alveoli paru akan
berdiusi masuk ke dalam sirkulasi darah. +emikian pula yang disuntikkan
se"ara intramuskuler, obat tersebut akan diabsorbsi masuk ke dalam
sirkulasi darah.
3etelah masuk ke dalam sirkulasi darah obat tersebut akan
menyebar ke dalam !aringan. +engan sendirinya !aringan yang kaya
pembuluh darah seperti otak atau organ vital akan menerima obat lebih banyak dibandingkan !eringan yang pembuluh darahnya sedikit seperti
tulang atau !aringan lemak.
:ergantung obatnya, di dalam !aringan sebagian akan mengalami
metabolism, ada yang ter!adi di hepar, gin!al atau !aringan lain. =kskresi
bisa melalui gin!al, hepar, kulit atau paru-paru. =kskresi bisa dalam bentuk
asli atau hasil metabolismenya. ?(O diekskresi dalam bentuk asli leat
paru.
6
8/16/2019 Referat General anestesi Face Mask
7/31
;aktor yang mempengaruhi anastesi antara lain &%
%. ;aktor respirasi
3esudah obat anestesi inhalasi sampai di alveoli, maka akan
men"apai tekanan parsial tertentu, makin tinggi konsentrasi 5at yang
dihirup tekanan parsialnya makin tinggi. erbedaan tekanan parsial 5at
anestesi dalam alveoli dan di dalam darah menyebabkan ter!adinya
diusi. 9ila tekanan di dalam alveoli lebih tinggi maka diusi ter!adi
dari alveoli ke dalam sirkulasi dan sebaliknya diusi ter!adi diusi
ter!adi dari sirkulasi ke dalam alveoli bila tekanan parsial di dalam
alveoli lebih rendah #keadaan ini ter!adi bila pemberian obat anestesi
dihentikan$. 6akin tinggi perbedaan tekanan parsial makin "epat
ter!adinya diusi.
roses diusi akan terganggu bila terdapat penghalang antara
alveoli dan sirkulasi darah misalnya pada udem paru dan ibrosis paru.
ada keadaan ventilasi alveolar meningkat misalnya pada naas dalammaka obat inhalasi berdiusi lebih banyak dan sebaliknya, pada
keadaan ventilasi yang menurun misalnya pada depresi respirasi atau
obstruksi respirasi.
(. ;aktor sirkulasi
Aliran darah paru menentukan pengangkutan gas anastesi dari paru
ke !aringan dan sebaliknya. ada gangguan pembuluh darah paru
makin sedikit obat yang dapat diangkut demikian !uga pada keadaan
"ardia" output yang menurun.
Blood gas partition coefisien adalah rasio konsentrasi 5at anastesi
dalam darah dan dalam gas bila keduanya dalam keadaan
keseimbangan. 9ila kelarutan 5at anastesi dalam darah tinggi9>
koeisien tinggi maka obat yang berdiusi "epat larut dalam darah,
sebaliknya obat dengan 9> koeisien rendah, maka "epat ter!adi
7
8/16/2019 Referat General anestesi Face Mask
8/31
keseimbangan antara alveoli dan sirkulasi darah, akibatnya penderita
mudah tertidur aktu induksi dan mudah bangun aktu anastesi
diakhiri.
'. ;aktor
8/16/2019 Referat General anestesi Face Mask
9/31
meninggi, relek isiologi masih ada, dapat ter!adi batuk atau muntah,
kadang-kadang ken"ing atau deekasi.
3tadium ini diakhiri dengan hilangnya releD menelan dan kelopak mata
dan selan!utnya naas men!adi teratur. 3tadium ini membahayakan
penderita, karena itu harus segera diakhiri. Keadaan ini bisa dikurangi
dengan memberikan premedikasi yang adekuat, persiapan psikologi
penderita dan induksi yang halus dan tepat.
'. 3tadium *** disebut !uga stadium operasi
+imulai dari naas teratur sampai paralise otot naas. +ibagi men!adi /
plane &
a. lana *+ari naas teratur sampai berhentinya gerakan bola mata . ditandai
dengan naas teratur, naas torakal sama dengan abdominal.
>erakan bola mata berhenti, pupil menge"il, releD "ahaya #I$,
lakrimasi meningkat, releD aring dan muntah menghilang, tonus otot
menurun.
b. lana **
+ari berhentinya gerakan bola mata sampai permulaan paralisa otot
interkostal.
+itandai dengan pernaasan teratur, volume tidal menurun dan
rekuensi naas meningkat, mulai dari depresi naas torakal, bola mata
berhenti, pupil mulai melebar dan releD "ahaya menururn, releD
kornea menghilang dan tonus otot makin menurun.
". lana ***
+ari permulaan paralise otot interkostal sampai paralise seluruh otot
interkostal.
+itandai dengan pernaasan abdominal lebih dominan dari torakal
karena paralisis otot interkostal, pupil makin melebar dan relek
"ahaya men!adi hilang, lakrimasi negative, releD laring dan peritoneal
menghilang, tonus otot makin menurun
d. lana *E
+ari paralise semua otot interkostal sampai paralise diaragma.
+itandai dengan paralise otot interkostal, pernaasan lambat, irregular
dan tidak adekuat, ter!adi !erky karena ter!adi paralise diaragma.
:onus otot makin menurun sehingga ter!adi la""id, pupil melebar,
releD "ahaya negative , releD spin"ter ani negative.
9
8/16/2019 Referat General anestesi Face Mask
10/31
/. 3tadium *E dari paralisis diaragma sampai apneu dan kematian.
8/16/2019 Referat General anestesi Face Mask
11/31
'. 3ystem semi "losed, udara gas ekspirasi yang mengandung gas anastesi
dan oksigen lebih sedikit disbanding udara inspirasi, tetapi mengandung
O( yang lebih tinggi , dialirkan menu!u tabung yang berisi sodalime,
disini O( akan diikat oleh sodalime.selan!utnya udara ini digabungkan
dengan "ampuran gas anastesi dan oksigen dari sumber gas #;>;;resh
>as ;lo$ untuk diinspirasi kembali. Kelebihan aliran gas dikeluarkan
melalui klep over flow.
/. 3ystem "losed, prinsip sama dengan semi "losed, tetapi tidak ada udara
yang keluar dari system anastesi menu!u udara bebas.
ada system "losed dan semi "losed !uga disebut system rebreathing,karena udara ekspirasidiinspirasi kembali, system ini !uga perlu sodalime
untuk membersihakan O(. ada system open dan semi open !uga disebut
system non rebreathing karena tidak boleh ada udara ekspirasi yang
diinspirasi kembali, system ini tidak perlu sodalime.
III. TEKNIK ANESTESIA UMUM "ENGAN SUNGKUP MUKA
*ndikasi untuk menggunakan teknik anesthesia umum dengan
sungkup muka &%
%. Bntuk tindakan yang singkat #C,0 !am F % !am$ tanpa membuka
rongga perut
(. Keadaan umum pasien "ukup baik #status isik A3A * atau A3A **$
'. @ambung harus kosong
Kontra indikasi
%. Operasi di daerah kepala dan !alan napas
(. Operasi dengan posisi miring atau tertelungkup
6a"am ;a"e mask &
11
8/16/2019 Referat General anestesi Face Mask
12/31
:atalaksana
%. asien telah disiapkan sesuai dengan pedoman
(. asang alat pantau yang diperlukan
'. 3iapkan alat-alat dan obat resusitasi
/. 3iapkan mesin anastesi dengan system sirkuitnya dan gas anastesi
yang digunakan
0. *nduksi dengan pentothal atau dengan obat hipnotik yang lain
1. 9erikan salah satu kombinasi obat inhalasi #?(OIhalotan enluran
isoluran sevoluran$
2. Aasi pola napas pasien, bila tampak tanda-tanda hipoventilasi berikan
napas bantuan intermiten se"ara sinkron sesuai dengan irama napas
pasien
7. antau denyut nadi dan tekanan darah
8. Apabila operasi sudah selesai, hentikan gasobat anastesi inhalasi dan
berikan oksige oksigen %CC #/-7 litermenit$ selama (-0 menit.
#AT$#ATAN %ANG "IPAKAI &
12
8/16/2019 Referat General anestesi Face Mask
13/31
A. PREME"IKASI
'. #en(o!ia(e)ine
>olongan ben5odia5epine yang sering digunakan oleh
anestesiologi adalah +ia5epam #valium$, @ora5epam #Ativan$ dan
6ida5olam #Eersed$, dia5epam dan lora5epam tidak larut dalam air
dan kandungannya berupa propylene gly"ol.
>olongan ben5odia5epine beker!a sebagai hipnotik, sedative,
anDiolitik, amnestik, antikonvulsan, pelumpuh otot yang beker!a di
sentral.
Obat golongan ben5odia5epine dimetabolisme di hepar, eek
pun"ak akan mun"ul setelah / - 7 menit setelah dia5epam disuntikkan
se"ara *.E dan aktu paruh dari ben5odia5epine ini adalah (C !am.
+osis ulangan akan menyebabkan ter!adinya akumulasi dan
peman!angan eeknya sendiri. 6ida5olam dan dia5epam
didistribusikan se"ara "epat setelah in!eksi bolus, metabolisme
mungkin akan tampak lambat pada pasien tua. ',/
=ek 9en5odia5epine &
• =ek pada sistem sara pusat.o +apat menimbulkan amnesia,anti ke!ang, hipnotik,
relaksasi otot dan mepunyai eek sedasi, eek analgesik
tidak ada,menurunkan aliran darah otak dan la!u
metabolisme(,'
• =ek pada sistem kardiovaskuler.o
6enyebabkan vasodilatasi sistemik yang ringan danmenurunkan "ardia" out put. :tidak mempengaruhi
rekuensi denyut !antung, perubahan hemodinamik
mungkin ter!adi pada dosis yang besar atau apabila
dikombinasi dengan opioid(,'
• =ek pada sistem pernaasano 6empengaruhi penurunan rekuensi naas dan volume tidal
, depresi pusat naas mungkin dapat ter!adi pada pasien
dengan penyakit paru atau pasien dengan retardasi
13
8/16/2019 Referat General anestesi Face Mask
14/31
mental.(,'
• =ek pada sistem sara ototo 6enimbulkan penurunan tonus otot rangka yang beker!a di
tingkat supraspinal dan spinal , sehingga sering digunakan
pada pasien yang menderita kekakuan otot rangka.0,2
+ia5epam
Obat ini dapat menurunkan tekanan darah arteri. Karena itu, obat
ini digunakan untuk induksi dan suplemen pada pasien dengan gangguan
!antung berat.'
+ia5epam biasanya digunakan sebagai obat premedikasi, amnesia,
sedative, obat induksi, relaksan otot rangka, antikonvulsan, dan serangan
panik. (,'
Aitan aksi & *E J ( menit, )e"tal J %C menit, Oral %0 menit-% !am
@ama aksi & *E %0 menit- % !am, O (-1 !am 0
+osis &• remedikasi & ivimpore"tal (-%C mg• 3edasi & C,C/-C,( mgkg 99• *nduksi & iv C,'-C,1 mgkg• Antikonvulsan & iv C,C0-C,( mgkg 99 setiap 0-%C menit dosis
maksimal 'C mg, Ore"tal (-%C mg (-/ kali sehari 0
6ida5olam
Obat ini mempunyai eek ansiolitik, sedative, anti konvulsi, dan
anteretrogad amnesia. +urasi ker!anya lebih pendek dan kekuatannya %,0-
'D dia5epam.
Obat ini menembus plasenta, akan tetapi tidak didapatkan nilai
A>A) kurang dari 2 pada neonatus.'
+osis &• remedikasi & *6 (,0-%C mg, O (C-/C mg• 3edasi & *E C,C(-C,C0 mg
14
8/16/2019 Referat General anestesi Face Mask
15/31
• *nduksi & *E 0C-'0C gkg0
=ek samping obat &
• :akikardi, episode vasovagal, komplek ventrikuler premature,
hipotensi• 9ronkospasme, laringospasme, apnea, hipoventilasi• =uphoria, agitasi, hiperaktivitas• 3alivasi, muntah, rasa asam• )uam, pruritus, hangat atau dingin pada tempat suntikan 0
*. )ioi!
6orphine, meperidine, entanyl, suentanil, alentanil, and
remientanil merupakan golongan opioid yang sering digunakan dalam
general anestesi. eek utamanya adalah analgetik. Opioid berbeda dalam
potensi, armakokinetik dan eek samping.
Absorbsi "epat dan komplit ter!adi setelah in!eksi morin dan
meperedin intramuskuler, dengan pun"ak level plasma setelah (C-1C
menit. ;entanil sitrat transmukosal oral merupakan metode eekti
menghasilkan analgesia dan sedasi dengan onset "epat #%C menit$
analgesia dan sedasi pada anak-anak #%0-(C LgKg$ dan deasa #(CC-7CC
Lg$.
Waktu paruh opioid umumnya "epat #0-(C menit$. Kelarutan lemak
yang rendah dan morin memperlambat la!u meleati saar darah otak,sehingga onset ker!a lambat dan durasi ker!a !uga *ebih pan!ang.
3ebaliknya entanil dan suentanil onsetnya "epat dan durasi singkat
setelah in!eksi bolus. 2
=ek opioid &
• =ek pada sistem kardiovaskuler o 3istem kardiovaskuler tidak mengalami perubahan baik
15
8/16/2019 Referat General anestesi Face Mask
16/31
kontraktilitas otot !antung maupun tonus otot pembuluh darah.
:ahanan pembuluh darah biasanya akan menurun karena ter!adi
penurunan aliran simpatis medulla, tahanan sistemik !uga
menurun hebat pada pemberian meperidin atau morin karena
adanya pelepasan histamin. (,'
• =ek pada sistem pernaasano +apat menyebabkan penekanan pusat naas, ditandai dengan
penurunan rekuensi naas, dengan !umlah volume tidal yang
menurun . aO( meningkat dan respon terhadap O( tumpul
sehingga kurve respon O( menurun dan bergeser ke kanan,
selain itu !uga mampu menimbulkan depresi pusat naas akibat
depresi pusat naas atau kelenturan otot naas, opioid !uga bisa
merangsang releks batuk pada dosis tertentu. (,'
• =ek pada sistem gastrointestinalo Opioid menyebabkan penurunan peristaltik sehingga
pengosongan lambung !uga terhambat. (,'
• =ek pada endokrino ;entanyl mampu menekan respon sistem hormonal dan
metabolik akibat stress anesthesia dan pembedahan, sehingga
kadar hormon katabolik dalam darah relati stabil. (,'
Hati-hati pada pasien dengan disungsi hati M gin!al karena
akan memperlama ker!a dan eek kumulasi opiod, pasien usia
lan!ut, pada depresi sistem sara pusat yg parah, anoreksia,
hiperkapnia, depresi pernapasan, aritmia, ke!ang, "edera kepala,
tumor otak, asma bron"hial (,'
6orin
enggunaanya untuk premedikasi, analgesi", anastesi, pengobatan nyeri
yang ber!aitan dengan iskemia miokard, dan dipsnea yang berkaitan dengan
kegagalan ventrikel kiri dan edema paru.
+osis &
16
8/16/2019 Referat General anestesi Face Mask
17/31
• Analgesi" & iv (,0-%0 mg, im (,0-(C mg, o %C-'C mg, re"tal %C-(C mg
setiap / !am• *nduksi & iv % mgkg• Aitan aksi & iv J % menit, im %-0 menit• @ama aksi & (-2 !am 0
etidin
enggunaannya untuk nyeri sedang sampai berat, sebagai suplemen sedasi
sebelum pembedahan, nyeri pada inark miokardium alaupun tidak seeekti
morin sulat, untuk menghilangkan ansietas pada pasien dengan dispnea
karena a"ute pulmonary edema dan a"ute let ventri"ular ailure. 1
+osis Oral *63K &
+easa &
• +osis la5im & 0CF%0C mg setiap '-/ !am !ika perlu,
• *n!eksi intravena lambat & deasa %0F'0 mg!am.
• Anak-anak oral
• +osis & %.%F%.7 mgkg setiap 'F/ !am !ika perlu.
Bntuk sebelum pembedahan
• +osis deasa & 0C F %CC mg *63K
etidin dimetabolisme terutama di hati
;entanil
+igunakan sebagai analgesi" dan anastesia
+osis &
• Analgesi" & ivim (0-%CC g atau %-' gkgbb• *nduksi & iv 0-/C g kg 99
• 3uplemen anastesi & iv (-(C gkg 99
• Anastetik tunggal & iv 0C-%0C g kg 99
Aitan aksi & iv dalam 'C detik, im J 7 menit
@ama aksi & iv 'C-1C menit, im %-( !am
=ek samping obat &
17
8/16/2019 Referat General anestesi Face Mask
18/31
• 9radikardi, hipotensi• +epresi saluran pernapasan, apnea• using, penglihatan kabur, ke!ang• 6ual, muntah, pengosongan lambung terlambat• 6iosis 0
#. IN"UKSI "AN RUMATAN ANESTESIA
*nduksi anesthesia adalah tindakan untuk membuat pasien dari
sadar men!adi tidak sadar, sehingga memungkinkan dimulainya anesthesia
dan pembedahan. *nduksi dapat diker!akan melalui intravena, inhalasi,
intramus"ular dan rektal.
'. Pro)ofol
6erupakan derivat enol yang banyak digunakan sebagai anastesia
intravena dan lebih dikenal dengan nama dagang +iprivan. ertama
kali digunakan dalam praktek anestesi pada tahun %822 sebagai obat
induksi.
ropool digunakan untuk induksi dan pemeliharaan dalam
anastesia umum, pada pasien deasa dan pasien anak F anak usia lebih
dari ' tahun. 6engandung le"itin, gly"erol dan minyak soybean,
sedangkan pertumbuhan kuman dihambat oleh adanya asam
etilendiamintetraasetat atau sulat, hal tersebut sangat tergantung pada
pabrik pembuat obatnya. Obat ini dikemas dalam "airan emulsi lemak
berarna putih susu bersiat isotonik dengan kepekatan % #% ml N %C
mg$ dan pH 2-7. (,'
ropool adalah 87 protein terikat dan mengalami
metabolisme hati untuk metabolit glukuronat, yang akhirnya
diekskresikan dalam urin.
=ek Klinis& propool menghasilkan hilangnya kesadaran
dengan "epat, dengan aktu pemulihan yang "epat dan langsung
kembali pada kondisi klinis sebelumnya #sebagai hasil aktu paruh
distribusi yang pendek dan tingkat "learan"e tinggi$. ropool
18
8/16/2019 Referat General anestesi Face Mask
19/31
menekan releks laring sehingga sangat "o"ok untuk digunakan dengan
perangkat @6A agar dapat dimasukkan dengan lan"ar. Ada insiden
rendah mual dan muntah pas"a operasi dan reaksi alergi atau
hipersensitivitas.
=ek propool &
• =ek pada sistem kardiovaskuler.o *nduksi bolus (-(,0 mgkg dapat menyebabkan depresi pada
!antung dan pembuluh darah dimana tekanan dapat turun
sekali disertai dengan peningkatan denyut nadi. *ni
diakibatkan ropool mempunyai eek mengurangi
pembebasan katekolamin dan menurunkan resistensi
vaskularisasi sistemik sebanyak 'C. engaruh pada
!antung tergantung dari & ernaasan spontan F mengurangi depresi !antung
berbanding naas kendali emberian drip leat inus F mengurangi depresi
!antung berbanding pemberian se"ara bolus Bmur F makin tua usia pasien makin meningkat
eek depresi !antung(,'
• =ek pada sistem pernaasano +apat menurunkan rekuensi pernaasan dan volume tidal,
dalam beberapa kasus dapat menyebabkan henti naas
kebanyakan mun"ul pada pemberian diprivan #propool$.
ada (0-/C kasus ropool dapat menimbulkan apnoe
setelah diberikan dosis induksi yang bisa berlangsung lebih
dari 'C detik.(,'
+osis dan penggunaan
a. *nduksi & (,C sampai (.0 mgkg *E. b. 3edasi & (0 to 20 gkgmin *E.". +osis pemeliharaan pada anastesi umum & %CC - %0C gkgmin *E
#titrasi sampai eek yang diinginkan$, bolus *E (0-0C mg.d.
:urunkan dosis pada orang tua atau gangguan hemodinamik atau
19
8/16/2019 Referat General anestesi Face Mask
20/31
apabila digabung penggunaanya dengan obat anastesi yang lain.e. +apat dilarutkan dengan +eDtrosa 0 untuk mendapatkan
konsentrasi yang minimal C,(.. ropool mendukung perkembangan bakteri, sehingga harus berada
dalam lingkungan yang steril dan hindari proool dalam kondisi
sudah terbuka lebih dari 1 !am untuk men"egah kontaminasi dari
bakteri. (,'
=ek 3amping
+apat menyebabkan nyeri selama pemberian pada 0C sampai
20 kasus. ?yeri ini bisa mun"ul akibat iritasi pembuluh darah vena,
nyeri pada pemberian propool dapat dihilangkan dengan
menggunakan lidokain #C,0 mgkg$ dan !ika mungkin dapat diberikan %
sampai ( menit dengan pemasangan torni4uet pada bagian proksimal
tempat suntikan, berikan se"ara *.E melaui vena yang besar. >e!ala
mual dan muntah !uga sering sekali ditemui pada pasien setelah
operasi menggunakan propool. ropool merupakan emulsi lemak
sehingga pemberiannya harus hati F hati pada pasien dengan gangguan
metabolisme lemak seperti hiperlipidemia dan pankreatitis. ada
setengah kasus dapat menyebabkan ke!ang mioklonik #thiopental J
propool J etomidate atau methoheDital$. hlebitis !uga pernah
dilaporkan ter!adi setelah pemberian induksi propool tapi kasusnya
sangat !arang. :erdapat !uga kasus ter!adinya nekrosis !aringan pada
ekstravasasi subkutan pada anak-anak akibat pemberian propool./
ropool tidak dii5inkan untuk digunakan pada anak-anak
berusia kurang dari ' tahun. Ada laporan kematian tak terduga pada
anak-anak karena asidosis metabolik dan kegagalan miokard setelah
penggunaan !angka pan!ang di *B.
*. Tio)enton
:iopental sekarang lebih dikenal dengan nama sodium enthotal,
:hiopenal, :hiopenton 3odium atau :rapanal yang merupakan obat
20
8/16/2019 Referat General anestesi Face Mask
21/31
anestesi umum barbiturat short a"ting, tiopentol dapat men"apai otak
dengan "epat dan memiliki onset yang "epat #'C-/0 detik$. +alam
aktu % menit tiopenton sudah men"apai pun"ak konsentrasi dan
setelah 0 F %C menit konsentrasi mulai menurun di otak dan kesadaran
kembali seperti semula. +osis yang banyak atau dengan menggunakan
inus akan menghasilkan eek sedasi dan hilangnya kesadaran.(
+apat menyebabkan hilangnya kesadaran tetapi menimbulkan
hiperalgesia pada dosis subhipnotik, menghasilkan penurunan
metabolisme serebral dan aliran darah sedangkan pada dosis yang
tinggi akan menghasilkan isoelektrik elektroensepalogram.:hiopental
turut menurunkan tekanan intrakranial. 6anakala methoheDital dapat
menyebabkan ke!ang setelah pemberian dosis tinggi. (
6enurunkan tekanan darah dan cardiac output ,dan dapat
meningkatkan rekensi !antung, penurunan tekanan darah sangat
tergantung dari konsentrasi obat dalam plasma. Hal ini disebabkan
karena eek depresinya pada otot !antung, sehingga "urah !antung
turun, dan dilatasi pembuluh darah. *ritabilitas otot !antung tidak
terpengaruh, tetapi bisa menimbulkan disritmia bila ter!adi retensi O(
atau hipoksia. enurunan tekanan darah yang bersiat ringan akan
pulih normal dalam beberapa menit tetapi bila obat disuntik se"ara
"epat atau dosisnya tinggi dapat ter!adi hipotensi yang berat. Hal ini
terutama akibat dilatasi pembuluh darah karena depresi pusat
vasomotor. +ilain pihak turunnya tekanan darah !uga dapat ter!adi oleh
karena eek depresi langsung obat pada miokard. (
6enyebabkan depresi pusat pernaasan dan sensitiitas
terhadap O( menurun ter!adi penurunan rekensi naas dan volume
tidal bahkan dapat sampai menyebabkan ter!adinya asidosis
respiratorik. +apat !uga menyebabkan releks laringeal yang lebih akti
berbanding propool sehingga menyebabkan laringospasme.
21
8/16/2019 Referat General anestesi Face Mask
22/31
+osis
+osis yang biasanya diberikan berkisar antara '-0 mgkg.
Bntuk menghindarkan eek negati dari tiopental tadi sering diberikan
dosis ke"il dulu 0C-20 mg sambil menunggu reaksi pasien. (
=ek samping
=ek samping yang dapat ditimbulkan seperti alergi, sehingga
!angan memberikan obat ini kepada pasien yang memiliki riayat
alergi terhadap barbiturat, sebab hal ini dapat menyebabkan ter!adinya
reaksi anailaksis yang !arang ter!adi, barbiturat !uga kontraindikasi
pada pasien dengan poriria akut, karena barbiturat akan menginduksi
en5im d-aminoleuvulini" a"id sintetase, dan dapat memi"u ter!adinya
serangan akut. *ritasi vena dan kerusakan !aringan akan menyebakan
nyeri pada saat pemberian melalui *E, hal ini dapat diatasi dengan
pemberian heparin dan dilakukan blok regional simpatis. (,0 3untikan
arteri atau ekstravaskular #khususnya dengan konsentrasi di atas 0$menimbulkan nekrosis, gangrene.
+. Ketamin
Ketalar sebagai nama dagang yang pertama kali diperkenalkan
oleh +omino dan arson tahun %810 yang digunakan sebagai anestesi
umum.
Ketamin kurang digemari untuk induksi anastesia, karena
sering menimbulkan takikardi, hipertensi , hipersalivasi , nyeri kepala,
pas"a anasthesi dapat menimbulkan muntah F muntah , pandangan
kabur dan mimpi buruk.
Ketamin !uga sering menebabkan ter!adinya disorientasi, ilusi
sensoris dan persepsi dan mimpi gembira yang mengikuti anesthesia,
dan sering disebut dengan emergen"e phenomena.
22
8/16/2019 Referat General anestesi Face Mask
23/31
Ketamin lebih larut dalam lemak sehingga dengan "epat akan
didistribusikan ke seluruh organ.%C =ek mun"ul dalam 'C F 1C detik
setelah pemberian se"ara *.E dengan dosis induksi, dan akan kembali
sadar setelah %0 F (C menit.
8/16/2019 Referat General anestesi Face Mask
24/31
8/16/2019 Referat General anestesi Face Mask
25/31
?(O
?(O #gas gelak, laughing gas, nitrous oDide$ dalam ruangan berbentuk gas
tak berarna, bau manis, tidakiritasi, tidak terbakarm beratnya %,0 kali berat
udara. emberian anesthesia dengan ?(O harus disertai O( minimal (0. >as
ini bersiat anestetik lemah tetapi analgesia kuat, sehingga sering digunakan
untuk mengurangi nyeri men!elang persalinan. ada anesthesia inhalasi !arang
digunakan sendiri, tetapi dikombinasikan dengan salah satu "airan anestetik
lainnya seperti halotan dan sebagainya. ada akhir anesthesia setelah ? (O
dihentikan, maka ?(O akan "epat keluar mengisi alveoli, sehingga ter!adi pengen"eran O( dan ter!adilah hipoksia diusi. Bntuk mengatasinya diberikan
O( %CC selama 0-%C menit.2
Waktu aitan & inhalasi (-0 menit
Absorpsi & "epat melalui paru
6etabolisme & tubuh JC,CC/
=kskresi & eDhalasi
=ek samping &
• Kardiovaskular & hipotensi
• >astrointestinal & mual dan muntah
• )espiratori & apnea
• 3istem sara pusat & sakit kepala, pusing, eksitasi sistem sara pusat
*soluran
*soluran merupakan halogenasi eter yang pada dosis atau subanestetik
menurunkan la!u metabolism otak terhadap oksigen, tetapi meninggikan aliran
darah otak dan tekanan intra"ranial. eninggian aliran darah otak dan trekanan
intra"ranial ini dapat dikurangi dengan teknik anesthesia hiperventilasi,
sehingga isoluran sering digunakan untuk bedah otak. =ek terhadap depresi
!antung dan "urah !antung minimal, sehingga digemari unttuk anesthesia
teknik hipotensi dan banyak digunakan pada pasin dengan gangguan kororner.
*soluran dengan konsentrasi % terhadap uterus hamil menyebabkan
relaksasi dan kurang responsi !ika diantisipasi dengan oksitosin, sehingga
dapat menyebabkan perdarahan paska persalinan. +osis pelumpuh otot dapat
dikurangi sampai %' dosis biasa !ika menggunakan isoluran.2
25
8/16/2019 Referat General anestesi Face Mask
26/31
Waktu Aitan & 2 F %C menit
+urasi & tergantung konsentrasi darah saat dihentikan
6etabolisme & hepas minimal=kskresi & ekshalasi gas
". PELUMPU, TT
elumpuh otot terdiri dari ( golongan, yaitu &
%. elumpuh otot depolarisasi
a. 3u""ynil"holine
b. +ekametonium(. elumpuh otot non-depolarisasi
a. Short acting & 6iva"urium
b. Intermediate acting & Atra"urium, is-atra"urium,
Ee"uronium dan
)o"uroniun
". Long acting & an"uronium, +oDa"uronium, dan
ipe"uronium
>olongan non-depolarisasi merupakan senyaa yang larut dalam
air sehingga tidak menembus saar otak dan plasenta.
Atrakurium #esilat
Atrakurium merupakan obat pelumpuh otot non depolarisasi yang
mempunya struktur ben5iliso4uinolin yang berasal dari tanaman @eonti"e
@eontopeltalum. 9eberapa keunggulan atrakurium dibandingkan dengan obat
terdahulu antara lain &
•
6etabolisme ter!adi didalam darah #plasma$ terutama melalui suatureaksi kimia unik yang disebut eliminasi Homan )eaksi ini tidak
tergantung ada ungsi gin!al dan hati.
• :idak mempunyai eek kumulasi pada pemberian berulang.
• :idak menyebabkan perubahan ungsi kardiovaskuler yang bermakna
+osis
+osis intubasi & C,0 F C,1 mgkgbb*E
+osis relaksasi otot & C,0 F C,1 mgkgbb*E
26
8/16/2019 Referat General anestesi Face Mask
27/31
+osis pemeliharaan & C,% F C,( mgkgbb*E
6ula dan lama ker!a atrakurium bergantung pada dosis yang
dipakai. ada umumnya mula ker!a atrakurium pada dosis intubasi adalah
( F ' menit, sedangkan lama ker!a atrakurium dengan dosis relaksasi %0 F
'0 menit. emulihan ungsi sara otot dapat ter!adi se"ara spontan
#sesudah lama ker!a obat berakhir$ atau dibantu dengan pemberian
antikolinesterase.
E. RE-ERSE
Prostimin
+igunakan untuk reverse dari relaksan otot depolarisasi,
pengobatan miastenia gravia, ileus dan retensi urin paska bedah,
pengobatan tambahan takikardi sinus dan supraventrikuler.
+osis & *E lambat, C,C0 mgkgbb #dosis maksimal 0 mg$
=liminasi & hati, esterase plasma
Aksi aitan & *E J 'menit
@ama aksi & *E /C F 1C menit
rostigmin menghambat hidrolisis asetilkolin melalui kompetisi
dengan asetilkolin untuk perlekatan dengan asetilkolinesterase dan
menimbulkan akumulasi asetilkolin yang mempermudah transmisi impuls
melintasi sambungan neuromus"ular.
8/16/2019 Referat General anestesi Face Mask
28/31
o Aritmia, hipotensi, takikardi, AE blok, henti !antung, sinkop,
kemerahan, ritme nodal• 3istem sara pusat
o Ke!ang, disartria, disponia, hilang kesadaran, gelisah, sakit
kepala
• +ermatologis
o Kulit kemerahan, thrompolebitis, urtikaria
• >astrointestinal
o Hiperperistaltik, mual, muntah, hipersalivasi, kram perut,
disagia, latulensi
• ?euromuskular
o Kelemahan, asikulasi, kram otot, spasme, atralgia
• Okular
o upil miosis, lakrimasi
• )espiratori
o 3ekresi bron"hial meningkat. @aringiospasme,
bronkokonstriksi, depresi napas, bronkospasme
• @ain-lain
o Anailaksis
Sulfas Atro)in(,'
:u!uan pemberian sulas atropine untuk pengobatan bradikardia
sinus, vagolitik #premedikasi$, reverse dari blo"kade neuromus"ular, terapi
tambahan untuk bronkospasme dan tukak lambung.
+osis
)eversi blokade neuromuskular & *E C,C%0 mgkg dengan
antikolinesterasi neostigmin *E C,C0 mgkg
Aksi aitan & /0 F 1C detik
@ama aksi & blo"kade vagal % F ( !am
=liminasi & hati dan gin!al
=ek sulas atropine &
28
8/16/2019 Referat General anestesi Face Mask
29/31
• 6enurunkan sekresi saliva, bronkus, lambung dan merelaksasi otot
polos bronkus• 6enekan tonus dan motilitas gastrointestinal, singter esophagus
bagian baah dan menaikkan tekanan intraokuler #karena dilatasi
pupil$
• +osis yang besar dapat meningkatkan suhu tubuh dengan men"egah
sekresi keringat
• 9lokade vagus perier dari sinus dan nodus AE meningkatkan nadi
• enurunan sementara nadi pada dosis yang ke"il disebabkan oleh eek
agonis kolinergik muskarinik perier yang lemah
• ada dosis yang tinggi merangsang dan kemudian depresi medulla dan
pusat otak yang lebih tinggi
=ek samping sulas atropine &
• Kardiovaskular
o :akikardia #dosis tinggi$, bradikardia #dosis rendah$, palpitasi
• )espirasi
o +epresi pernapasan
• 3istem sara pusat
o Kebingungan, halusinasi, kegugupan
• >astrointestinal
o )eleks gastroesoagus
• 6ata
o 6idriasis, penglihatan kabur, peningkatan tekanan intrao"ular
• +ermatologi
o Brtikaria
• @ain-lain
o Keringat berkurang, alergi
F. ANALGETIK
Trama!ol
:ramadol adalah analgesik kuat yang beker!a pada reseptor opiat.
:ramadol mengikat se"ara stereospesiik pada reseptor di sistem sara
pusat sehingga menghambat sensasi nyeri dan respon terhadap nyeri.
+isamping itu tramadol menghambat pelepasan neurotransmiter dari sara
aeren yang sensiti terhadap rangsang, akibatnya impuls nyeri terhambat.
29
8/16/2019 Referat General anestesi Face Mask
30/31
:ramadol peroral diabsorpsi dengan baik dengan bioavailabilitas 20.
:ramadol dan metabolitnya diekskresikan terutama melalui urin dengan
aktu 1,' F 2,/ !am.
:ramadol digunakan ntuk pengobatan nyeri akut dan kronik yang
berat, nyeri pas"a pembedahan.
+osis & +easa dan anak di atas %1 tahun &
• +osis umum & dosis tunggal 0C mg. +osis tersebut biasanya "ukup
untuk meredakan nyeri, apabila masih terasa nyeri dapat ditambahkan
0C mg setelah selang aktu / F 1 !am.
• +osis maksimum /CC mg sehari.
• +osis sangat tergantung pada intensitas rasa nyeri yang diderita.
enderita gangguan hati dan gin!al dengan bersihan klirens J 'C
[email protected] & 0C F %CC mg setiap %( !am, maksimum (CC mg sehari.
• +osis yang dian!urkan untuk pasien dengan "irrhosis adalah 0C mg
setiap %( !am.
=ek samping yang umum ter!adi seperti pusing, sedasi, lelah, sakit
kepala, pruritis, berkeringat, kulit kemerahan, mulut kering, mual, muntah,
dispepsia dan konstipasi.0,2
"AFTAR PUSTAKA
%. 6uhardi 6, )oesli :, 3unatrio, )usan +. Anestesiologi. 9agian
Anestesiologi dan :erapi *ntensi ;KB*. ;akultas Kedokteran Bniversitas
*ndonesia. %878.
(. ;akultas Kedokteran Bniversitas *ndonesia. +epartement ;armakologi dan
:erapeutik =d 0 armakologi dan :erapi. aya 9aru. (CC2
'. 6angku >,dkk. 9uku A!ar *lmu Anasthesia dan )eanimasi. etakan
pertama.
8/16/2019 Referat General anestesi Face Mask
31/31
/.