+ All Categories
Home > Documents > resume stase Mata - koas

resume stase Mata - koas

Date post: 06-Jul-2018
Category:
Upload: nofalyakamalin
View: 432 times
Download: 45 times
Share this document with a friend

of 26

Transcript
  • 8/17/2019 resume stase Mata - koas

    1/26

    Yuni Hendrati Sulfia

    MATA1.  Anatomi bola mata ..................................................................................

    2.  Pengisian status poli mata .......................................................................

    a.  Anamnesa .........................................................................................

    b. 

    Pemeriksaan fisik umum mata ..........................................................

    c. 

    Funduskopi .......................................................................................

    d. 

    Pemeriksaan khusus mata ................................................................

    3. 

    Resep penyakit Mata ...............................................................................

    4.  Checklist skill ...........................................................................................

    5.  Istilah Kelainan dan koreksi refraksi .......................................................

    6. 

    Pembagian penyakit mata .......................................................................

    a.  Penyakit mata bagian luar ................................................................

    b.  Mata merah dengan penurunan visus ..............................................

    c.  Mata merah tanpa penurunan visus .................................................

    d.  Mata putih kabur perlahan ...............................................................

    e. 

    Mata putih kabur mendadak ............................................................

    7. 

    Soal pretest ............................................................................................

  • 8/17/2019 resume stase Mata - koas

    2/26

    Yuni Hendrati Sulfia

    Anatomi bola mata

  • 8/17/2019 resume stase Mata - koas

    3/26

    Yuni Hendrati SulfiaPENGISIAN STATUS POLIKLINIK MATA

    a.  ANAMNESA

    Nyeri

    o  Mual / muntah

    o  Cekot-cekot sampai pusing :

    curiga glaukoma

    Cekit – cekit : curiga

    conjunctivitis

    Pandangan Kabur

    -  Mata Merah

    Sekret

    Nrocoh

    -  Bengkak

    Mata gatal

    Mikropsia

    o  Melihat benda menjadi lebih

    kecilo  Retinopati serosa sentral, parese

    akomodasi an histeria

    Astenopia : kelelahan saat membaca

    o  Kelainan refraksi

    o  Parese otot mata

    -  Bulu mata rontok atau madarosis

    o  Pengobatan epinefrin kronik

    o  Hipertiroid

    o  Inflamasi : blefaritis, herpes

    zoster, infeksi jamur

    Nyeri pergerakan bola mata

    o  Neuritis optik

    o  Selulitis orbita

    o  Fraktur orbita yang menjepit

    otot

    Fotofobia

    o  Radang mata luar : konjungtivitis

    dan keratitis

    o  Radang mata dalam uveitis

    Halo sekitar sumber cahaya

    o  Galukoma

    o  Katarak

    o  Edema kornea

    Penglihatan turun mendadak

    Satu mataOklusi a.v retina central, ablasia

    retina, glaukoma, neuritis optik,

    edema kornea akut, trauma

    o  Dua mata

    Cerebrovascular accient dengan

    perdarahan vaskuler, intoksikasi,

    hipertensi maligna, hieteria

    diplopia

    anamnesa mata merah

    1.  Nyeri

    -  Rasa sakit, mengganjal

    Terus menerus atau hilang timbul

    Terlokalisir di mata atau sampai di kepala

    -  Timbul saat apa? Bangun tidur? Saat

    untuk baca?

    2.  Belekan / sekret

    Warna?- 

    Kalau pagi hari banyak atau tidak?

    Lengket aatau tidak?

    -  Banyak atau tidak

    3.  Pandangan kabur

    -  Sudah berapa lama

    Mendadak atau pelan pelan?

    Seluruh terlihat kabur atau sebagian?

    Apakah ada bayangan seperti kabut?

    Apakah ada bayangan hitam?

    -  Apakah ada bayangan seperti rambut

    bergerak?

    4.  Riwayat

    -  Pertama kali sakita apa sudah pernah?

    Apakah dilingkungan kontak (keluarga

    atau asrama) ada sakit seperti ini?

    -  Apakah ada riwayat trauma? Kelilipan?

    Pekerjaan?

    -  Ada penyakit penyerta lain?

    5. 

    Riwayat pengobatan mata

    -  Apakah pernah operasi mata?

    Sudah pernah mendapat terapi? Obatapa?

    Apakah sekarang sedang mengkonsumsi

    obat jangka lama seperti steroid?

    Kebiasaan merokok dan minum alkohol?

    Apakah ada riwayat pemakain xitron

    untuk glaukoma dalam jangka lama?

    Riwayat alergi terhadap obat-obatan?

    6.  Keluarga

    Orangtua

    Riwayat kacamata dalam keluarga

    Diabetes dan hipertensi?

    Riwayat sakit persendian dalam keluarga?

  • 8/17/2019 resume stase Mata - koas

    4/26

    Yuni Hendrati Sulfia

    Diagram based on checklist

    and tentiran yuni ©

    b. 

    PEMERIKSAAN MATA UMUM

    No Jenis Hasil Pemeriksaan

    1. Visus - 

    Visus naturalis dengan snellen chart / E Chart/ allen Chart

    Dibaca dari atas ke bawah

    Pada pasien IGD atau ruangan yang tidak dapat snellen chart, langsung menggunakan hitung jari

    , hasil Pemeriksaan OD / OS = x/60 B.P. (Bed Patient Projection)

    x = 1 m, 2 m , 3 m , 4 m, 5 m, atau 6 m

    y.h.s ©

  • 8/17/2019 resume stase Mata - koas

    5/26

    Yuni Hendrati Sulfia

    Diagram based on checklist

    and tentiran yuni ©

    Dengan Koreksi Kacamata Spheris

    Dengan koreksi kacamata silinder / astigma

    Dalam menentukan koreksi silineris harus menentukan

    -  AXIS

    Ditentukan melalui fogging test atau astigmatic fan

    dilihat yang paling tebal, maka itulah axisnya

    Power (Plus , minus)

    Peresepan

    2. Palpebra Evaluasi

    -  Edema (Ed)

    Spasme (Sp) : karena menahan rasa nyeri

    Massa : bentuk, ukuran , konsistensi, full thickness, warna, jumlah

    Laserasi : bentuk, ukuran , konsistensi, full thickness, warna, jumlah, sedalam-  Ada atau tidaknya Pstosis : tidak bisa membuka

    Ada atau tidaknya Lagophtalmus : tidak bisa menutup

    Abnormalitas bulu mata dan kelopak mata

    -  Hordeolum dan kalazion

    Cara Tulis

    Kalau normal ditulis Sp (-) Ed (-)

    Kalau tidak normal ditulis sesuai kelainan

    3. Konjunctiva 3 jenis : Konjuntiva palpebra, Konjunctiva Fornix, Konjunctiva Bulbi

    Abnormalitas

    CI : Conjunctival Injection

    PCI : Pericorneal Injection- 

    Secret

    Cara tulis

    VOD 5/8.5 cc S – 1.00→ 5/5

    y.h.s ©

  • 8/17/2019 resume stase Mata - koas

    6/26

    Yuni Hendrati Sulfia

    Pterygium : jaringan fibrovaskuler

    Tipe inflammasi : warna merah

    Tipe non inflamasi

    -  SCH : Sub Conjunctival Hemorrhage

    Kemosis : edema konjuntiva

    Cara Tulis

    Kalau Normal ditulis : CI (-) , PCI (-) , SCH (-), Kemosis (-)

    Kalau tidak normal ditulis sesuai kelainan

    4. Kornea Lapisan kornea

    1. 

    Epitel

    2. 

    Membran bowman3.

     

    Stroma

    4. 

    Membran descemant

    5. 

    Endotel

    Hasil pemeriksaan

    -  Jernih

    Defek epitel > dilihat dengan Fluorosescin Test

    Ulkus : Defek sampai lapisan stroma

    Kalau Normal ditulis : Jernih

    Kalau tidak normal ditulis : Defek epitel (+) , Fluorosescin Test (+)

    5. COA -  Dengan penlight diarahkan dari lateral limbus , lihat bayangan di arah yang berlawanan

    Normal :

    Dalam

    Abnormal

    -  Dangkal

    Hipopion : PUS- 

    Hifema : Darah

    Kalau Hipopion dan Hifema +, diberi keterangan ukuran, >1/3, =1/3 atau

  • 8/17/2019 resume stase Mata - koas

    7/26

    Yuni Hendrati Sulfia

    7. Pupil Normal

    Round

    Isokor

    -  Diameter + 3 mm, anak-anak + 2 mm

    Reflek cahaya +

    RAPD : Miosis (-)

    Abnormal :

    -  Not Round

    Reflek Cahaya (+) Lambat dan negatif (-)

    Diameter > 3atau 1/60

    Light Perception pada katarak

    -  LP (+) : murni katarak

    LP (-) : ada kelaian pada area fundus

    Untuk mengetahui maturitas katarak dengan Iris Shadow Test

    Penulisan

    Jernih / Keruh

    9. TIO Digitalis

    Normal : N/P

    Keras : (N+1)/P

    Lunak : (N-1)/P

    Tonometer Schiziots :

    Skala yang ditunjuk / beban → .... mmHg

    OD Contoh STATUS MATA OS

    VOD → 5/5 VISUS VOS→ 5/20 PH 5/5

    Sp (-) Ed (-) PALPEBRA Sp (-) Ed (-)

    CI (+) PCI (-) CONJUNCTIVA CI (+) PCI (+) SCH (+)

    Jernih KORNEA Defek epitel (+) , Fluorosescin Test (+)

    Dalam COA Dangkal, Hipopion (-), Hifema (-)

    Rad line IRIS Rad line

    Round, RP +/-, ᴓ : 3 mm, RAPD - PUPIL Round, RP +/-, ᴓ : 3 mm, RAPD -

    Jernih LENSA Keruh ≠ rata

    X/5.5 → ..... mmHg, X / 10 ..... mmHg TIO X/5.5→ ..... mmHg, X/ 10 ..... mmHg

  • 8/17/2019 resume stase Mata - koas

    8/26

    Yuni Hendrati Sulfia

    c.  FUNDUSKOPI

    30 Cm, 0 dioptri, mendekat , mata kanan pasien, mata kanan dokter, tangan kanan pasien, lihat fundus

    reflek, kemudian diteruskan sampai 10 cm , 0 Dioptri kemudian dioptrinya dinaikkan sampai jelas Bagian

    bagiannya

    1.FUNDUS

    REFLEK (FR)- 

    Fundus Reflek (FR) berwarna jingga +/-

    2. MEDIA- 

    Jernih +/ - tertutup opasitas

    3.PAPIL NERVE II

    (PN II)

    Pasien diminta melihat jauh

    Bentuk : bulat +/+

    -  Batas : tegas / kabur

    C/D ratio : normal 0.3 – 0.4

    Warna : jingga / pucat

    Abnormal

    Batas kabur : peningkatan TIK

    Papil edema : warna hiperemia-  Atrofi : warna pucat

    4. VASA

    Evaluasi dibagian nasal

    Lebar a/v : normal , 2/3

    Sklerotik +/-

    Crossing +/-

    -  Mikroaneurism +/-

    5. RETINA

    -  Exudate +/-

    -  Hemorrage +/-

    Detachment +/-

    Abnormal-  Hipertensi : Flare shape

    -  Diabetic Retinopati : Dot Blot

    6.` MAKULA

    Evaluasi di temporal papil

    Reflek Fovea +/-

    -  Edema +/-

    TEROS DI GAMBAR WARNA WARNI :D

  • 8/17/2019 resume stase Mata - koas

    9/26

    Yuni Hendrati Sulfia

    d.  PEMERIKSAAN KHUSUS 

    STABISMUS

    1. TEST HIRSBERG

    (POSISI BOLA MATA)

    Flashlight sejauh 30 cm sejajar setinggi mata pasien, dievaluasi letak sinar pada kornea.

    2. GERAK BOLA MATA

    (GBM)

    Bola mata diarahkan ke 8 kuadran

    >> = terlalu cepat bergerak, akselerasi

    > = pergerakan normal

    >I = Bergerak , tapi terhambat

    -I = tidak bisa bergerak

    DIPLOPIA MONOKULER DAN BINOKULER

    Sebuah benda diarahkan ke 9 arah, dan ditanyakan terlihat doble atau tidak dengan satumata ataupun 2 mata. Kemudian hasilnya dituliskan sebagai berikut

    PROPTOSIS

    EXOPHTALMOMETER

    a.k.a HELTER

    Dikatakan proptosis jika pada pengukuran didapatkan mata kanan & kiri selisih > 3 mm

    Hasil gambar

    BUTA WARNA

    ISIHARA

    3  FUNGSI PEMERIKSAAN FLUOROSENSIN

    1. 

    Untuk memeriksa defek epitel kornea(dibilas)

    2. 

    Untuk memeriksa Tear film Break up Time (TBUT) >> untuk melihat dry eye sindrome3.

     

    Untuk aplanasi tonometer pada glaukoma

  • 8/17/2019 resume stase Mata - koas

    10/26

    Yuni Hendrati Sulfia

    RESEP PENYAKIT MATA

    Source : PDT , Ri dan Medscape

    y.h.s. © 

    No Assesment P. Terapi

    1. HORDEOLUM Fase inflamasi- 

    Air hangat

    -  Antibiotik topikal

    R/ Tobroson m.d.s ed NO I

    S 6 dd g.t.t. 1 ODS/OD/OS

    Atau

    R/ Poly-dex e.d. NO I

    S 6 dd g.t.t. 1 ODS/OD/OS

    (dexamtason + neomicin )

    Atau

    R/ Xitrol e.o NO I

    S 4 dd gtt 1 ODS/OD/OS

    (dexamtason + neomicin )

    -  Antibiotik sistemik

    R/ ciprofloxacin 500 mg NO XIV

    S 2 dd tab 1

    -  Analgetik

    R/ asam mefenamat tab 500 mg NO IX

    S 3 dd tab 1

    Fase supuratif

    Keluarkan nanah- 

    Jika tidak dapat dikeluarkan secara manual ( biasanya paa

    hordeolum internum) maka akan dilakukan insisi dan

    kuretase

    2. KALAZION -  Air hangat

    -  Antibiotik topikal

    R/ Tobroson m.d.s ed NO I

    S 6 dd g.t.t. 1 ODS/OD/OS

    Atau

    R/ Poly-dex e.d. NO I

    S 6 dd g.t.t. 1 ODS/OD/OS

    (dexamtason + neomicin )

    Atau

    R/ Xitrol e.o NO I

    S 4 dd gtt 1 ODS/OD/OS

    (dexamtason + neomicin )

    -  Antibiotik sistemik

    R/ ciprofloxacin 500 mg NO XIV

    S 2 dd tab 1

    Kalau sudah matang dilakukan explorasi abses

  • 8/17/2019 resume stase Mata - koas

    11/26

    Yuni Hendrati Sulfia

    3. KONJUNGTIVITIS AKUT

    DT INFEKSI

    -  Kompres dingin

    Antibiotik topikal

    R/ Tobroson m.d.s ed NO I

    S 6 dd g.t.t. 1 ODS/OD/OS

    Atau

    R/ Poly-dex e.d. NO I

    S 6 dd g.t.t. 1 ODS/OD/OS

    (dexamtason + neomicin )

    Atau

    R/ Xitrol e.o NO I

    S 4 dd gtt 1 ODS/OD/OS

    (dexamtason + neomicin )

    -  Artificial tear

    R/ Protagenta m.d.s e.d. NO I

    S 6 dd g.t.t. 1 ODS/OD/OS

    Atau

    R/ Eye fresh e.d. NO I

    S 4 dd g.t.t 1 ODS/OD/OS

    AtauR/ C. Lyters e.d. NO I

    S 8 dd g.t.t. 1 atau 1 gtt / 1 jam ODS/OD/OS

    -  KIE jangan kucek2 mata dan rutin cuci tangan

    -  Sekeret mata dibersihkan sesereng mungkin

    KONJUNGTIVITIS AKUT

    DT ALERGI

    VERNAL KERATO

    CONJUNCTIVITIS

    -  ATOPIC KERATO

    CONJUNCTIVITIS

    -  Kompres dingin

    Artificial tear 

    R/ Protagenta m.d.s e.d. NO I

    S 6 dd g.t.t. 1 ODS/OD/OS

    Atau

    R/ Eye fresh e.d. NO I

    S 4 dd g.t.t 1 ODS/OD/OSAtau

    R/ C. Lyters e.d. NO I

    S 8 dd g.t.t. 1 atau 1 gtt / 1 jam ODS/OD/OS

    Mast cell stabilizer

    R/ Cromolyn sodium 4 % e.d. NO I

    S 6 dd gtt 1 ODS/OD/OS

    Atau

    R/ Lodoxamide tromethamine 0.1 % e.d NO 1

    S 4 dd gtt 2

    -  Antihistamin topikal

    R/ Levocabastin hydroclorie 0,05 % e.d NO 1

    S 4 dd gtt 1-  Kombinasi Mast cell stabilizer dan antihistamin

    R/ ketofifen fumarat 0.025 % e.d. NO 1

    S 2 dd gtt 1

    Steroid topikal

    R/ Fluorometholene 0.1 % e.d. NO 1

    S 4 dd gtt 1

    4. Episcleritis - 

    Artificial Tears

    -  Steroid topikal

    R/ Fluorometholene 0.1 % e.d. NO 1

    S 4 dd gtt 1

    NSAID SistemikR/ Meloxicam tab 7.5 mg NO VII

    S 1 dd tab 1

  • 8/17/2019 resume stase Mata - koas

    12/26

    Yuni Hendrati Sulfia

    5. Skleritis -  NSAID Sistemik

    R/ Meloxicam tab 7.5 mg NO VII

    S 1 dd tab 1

    -  Bila tidak ada perbaikan berikan steoid sistemik 1 minggu

    R/ Metilprednisolon tab 8 mg NO XXI

    S 3 dd tab 1-  Bila tidak ada perbaikan berikan imunosupresif

    R/ siklofofamid

    R/ metotreksat

    R/ siklosporin

    R/ azatioprin

    -  Antibiotik sistemik

    R/ ciprofloxacin 500 mg NO XIV

    S 2 dd tab 1

    6. ULKUS KORNEA

    HASIL GRAM +

    -  JAMUS +

    -  Debridement sekret

    Antibiotik topikal

    R/ levofloxacin e.d. NO 1

    S 1 gtt/ 1 jam ODS/OD/OS

    Dan

    R/ natacen e.d NO 1

    S 6 dd gtt 1 ODS/OD/OS

    (natamycin )

    -  Artificial tear

    R/ Protagenta m.d.s e.d. NO I

    S 6 dd g.t.t. 1 ODS/OD/OS

    AtauR/ Eye fresh e.d. NO I

    S 4 dd g.t.t 1 ODS/OD/OS

    Atau

    R/ C. Lyters e.d. NO I

    S 8 dd g.t.t. 1 atau 1 gtt / 1 jam ODS/OD/OS

    Antibiotik sistemik

    R/ ciprofloxacin 500 mg NO XIV

    S 2 dd tab 1

    -  Antifungal sistemik

    R/ Ketokenazol tab 100 mg NO X

    S 2 dd tab 1

    -  Analgetik

    R/ asam mefenamat tab 500 mg NO IX

    S 3 dd tab 1

    7. TRAUMA OKULI NON

    PERFORANS

    Terapi umum

    Bed rest semiflower

    -  Antibiotik topikal

    R/ Tobroson m.d.s ed NO I

    S 6 dd g.t.t. 1 ODS/OD/OS

  • 8/17/2019 resume stase Mata - koas

    13/26

    Yuni Hendrati Sulfia

    TRAUMA OKULI NON

    PERFORANS DENGAN

    KOMPLIKASI

    -  SCH

    -  HIFEMA

    -  EROSI KORNEA

    Terapi umum diatas ditambah

    -  Artificial tear

    R/ Protagenta m.d.s e.d. NO I

    S 6 dd g.t.t. 1 ODS/OD/OS

    Sikloplegi midriatikum

    R/ Homatro 2% e.d. NO IS 3 dd g.t.t. 1 ODS/OD/OS

    Atau

    R/SA 1 % e.d. NO I

    S 3 dd g.t.t. 1 ODS/OD/OS 

    Untuk menghentikan perdarahan

    R/ Asam Traneksamat tab 500 mg NO IX

    S/ 3 dd tab 1

    -  Analgesik

    R/ Asam mefenafat tab 500 mg NO IX

    S/ 3 dd tab 1

    -  RUPTUR

    KONJUNCTIVA

    DEFEK EPITEL

    Terapi Umum ditambah

    ODS/OD/OS patching

    -  Untuk reepitelisasi/regenerasi epitel kornea

    R/ Repitel e.g. NO I

    S 4 dd gtt 1 ODS/OD/OS

    -  Antibiotik sistemik

    R/ Cefadroxil tab 500 mg NO XIV

    S 2 dd tab 1

    LASERASIPALPEBRA

    HEMATOME

    PALPEBRA

    -  SCH

    Terapi Umum ditambah-  Antibiotik lokal untuk palpebra

    R/ cloramphenicol e.o. NO I

    S 4 dd gtt 1 ODS/OD/OS

    Untuk menghambat reaksi radang, steroid sistemik

    R/ Metilprednisolon tab 8 mg NO IX

    S 3 dd tab 1

    TRAUMA OKULI BASA - 

    Irigrasi 2 L larutan garam fisiologis RL selama 30 menit ,

    setiap 500 cc diselingi pantocain

    R/ RL 500 cc NO IV

    S imm

    R/ Pantokain e.d. NO 1

    S imm

    -  Diobati sesuai dengan komplikasi yang diakibatkan seperti

    infeksi → antibiotik , TIO tinggi → anti glaukoma , iritis dan

    sinekia → sikoplegi, inflamasi → steroid , ada defek epitel

    kornea → reepitelisasi korne a dengan Vit C , Vit A , re

    epitel dan asam hialuronat, bila defek kornea parah → 

    keratoplasti

  • 8/17/2019 resume stase Mata - koas

    14/26

    Yuni Hendrati Sulfia

    8. GLAUKOMA Tentukan target Target penurunan TIO

    Terapi medikamentosa

    -  Gol B adrenergic inhibitor

    R/ Timolol 0.25 % atau 0.50 % e.d. NO 1

    S 2 dd gtt 1R/ Levobunolol 0.25 % atau 0.50 % e.d. NO 1

    S 2 dd gtt 1

    R/ metipranolol 0.3 % e.d NO 1

    S 2 dd gtt 1

    R/ carteolol 1 % e.d NO 1

    S 2 dd gtt 1

    -  Gol analog prostaglandin

    R/ Latanoprost 0.005% e.d. NO 1

    S 1 dd gtt 1

    Agonis alpha-2 reseptor

    R/ Brimonidine 0.2 % e.d NO 1

    S 2 dd gtt 1

    -  Penghambat karbonik anhidrase

    Topikal

    R/ Dorzolamide 2 % e.d. NO 1

    S 3 dd gtt 1

    Sistemik

    R/ Asetazolamide tab 250 mg NO IIS 2 dd 1

    -  Gol Kolinergik / miotikum

    R. Pilocarpine HCl 1 % or 2 % or 4 % NO 1

    S 4 dd gtt 1

  • 8/17/2019 resume stase Mata - koas

    15/26

    Yuni Hendrati Sulfia

    POLI REFRAKSI

    Istilah Kelainandan koreksi refraksi

    1. 

    Emetropia (mata normal)

    2.  Myopia

    Rabun jauh > koreksi dengan lensa spheris negatif (S-) (lensa concave)

    Bayangan jatuh di depan retina

    -  Penyebabnya

    a. 

    Miopia refraktif : perubahan indeks bias lensa dan kornea karena terlalu cembung

    b. 

    Miopia aksial : pemajangan sumbu bola mata

    Derajat

    i. 

    Miopia ringan : 1-3 D

    ii.  Miopia sedang : 3-6 D

    iii. 

    Miopia berat : > 6 D

    -  Istilah Koreksi : S – (Miopia Simpleks) 

    3. 

    Hipermetropia-  Rabun dekat , koreksi dengan lensa spheris (+) (Lensa Convex)

    Bayangan jatuh dibelakang retina

    Akibat gangguan kekuatan pembiasan mata

    Istilah Koreksi : S + (Hypermetropia Simpleks) 

    4. 

    Presbiopi

    Penurunan daya akomodasi pada usia lanjut, koreksi dengan lensa spheris (+) (Lensa Convex)

    karena

    i.  kelemahan otot akomodasi

    ii. 

    elastisitas lensa mata berkurang karena sklerosis

    5. 

    astigmatisme

    Adalah suatu bentuk kelainan efraksi, dimana pembiasan pada meridian yang berbeda jatuh pada

    titik fokus yang berbeda. Penyebabnya bisa karena kelainan kornea atau kelaian lensa.Astigmat regular : Apabila titik – titik fokus tersebut terletak pada sumbu utama (90 % kelainan

    kornea)

    Pembagian astigmatisme reguler 

    a.  Astigma Myopia Simpleks >> koreksi Spheris (Normal) Cylinder (+)

    a.  Istilah Koreksi : C – 

    b. 

    Astigma Myopia Compositus >> koreksi Spheris (-) Cylinder (-)

    b.  Istilah Koreksi : S – C – 

    c. 

    Astigma Hypermetropia Simpleks >> koreksi Spheris (Normal) Cylinder (+)

    c.  Istilah Koreksi : C + 

    d. 

    Astigma Hypermetropia Compositus >> koreksi Spheris (+) Cylinder (+)

    d. 

    Istilah Koreksi : S + C + 

    e. 

    Astigma Mixtus : koreksi Spheris (+/-) Cylinder (+/-)e.

     

    Istilah Koreksi : S - C + atau S + C - 

    DAFTAR SINGKATAN

    S - MS Myopia Simpleks

    S + HS Hypermetropia Simpleks

    C- A.M.S Astigma Myopia Simpleks

    C+ A.H.S Astigma Hypermetropia Simpleks

    S-C- A.M.K Astigma Miopia Kompositus

    S+C+ A.H.K Astigma Miopia Kompositus

    S+C-A.M. Astigma Mixtus

    S-C+

    Astigmat ireguler : Apabila titik-titik fokus berada pada sumbu utama dan diluar sumbu utama

  • 8/17/2019 resume stase Mata - koas

    16/26

    Yuni Hendrati Sulfia

    PENYAKIT MATA

    MATA MERAH MATA PUTIH

    TRAUMA NON-TRAUMA

    BENDA TAJAM BENDA TUMPUL VISUS (N) VISUS ↓  VISUS ↓  VISUS ↓↓ 

    Tutup,

    kasih antibiotik

    sistemik

    analgetik

    rujuk

    Cek visus

    TIO digital dan sciotz

    -  Bila terdapat Hifema

    Beri asam

    traneksamat

    untuk anti

    fibrinolitik

    SA 1%

    Antibiotik bisa iya

    atau tidak

    Bedrest

    Kena kornea

    Berikan antibiotik

    topikal

    Artificial tears : C.

    Litters, rubisen

    eye gel

    R/ Liteers e.d. NO.1

    S 1 g.t.t / 1 jam ODS 

    Funduskopi

    -  Konjungtivitis

    -  Episkleritis dan skleritis

    -  Dry Eye Syndrome

    Alergi

    -  Vernal

    keratoconjunct

    ivitis (VKC) :

    -  Atopic

    keratoconjunct

    ivitis

    Pterygium

    Trakoma

    Defisiensi vit A

    -  Keratitis

    -  Glaukoma akut

    -  Uveitis anterior

    (iris dan badan

    siliar)

    Endhoptalmitis

    (peradangan berat

    dalam bula mata)

    Refraksi

    Katarak

    -  Kotoran Glaukoma

    SUDUT TERBUKA

    Hipertensi

    retinopati

    Diabetik retinopati

    Ablasio retina

    CRVO (Central

    Retina Vena

    Occlusion)

    CRAO (Central

    Retina Artery

    Occlusion)

    Neuritis optik

    Kelainan pada

    makula karena

    Toxoplasma pada

    paien HIV

    Lain lain

    Hordeolum dan kalazion

    Bleparitis

  • 8/17/2019 resume stase Mata - koas

    17/26

    Yuni Hendrati Sulfia

    PERBEDAAN GLAUKOMA AKUT DAN UVEITIS ANTERIOR

    Glaukoma akut Uveitis anterior (iris dan coa)

    Nyeri sekali ↑  -  Nyeri biasa

    TIO tinggi banget - 

    TIO bisa turun , norma atau tinggi

    Mix injection (CI + PCI +) merah banget - 

    Bisa merah atau tidak- 

    Saat serangan : Kornea edema - 

    Kornea relatif jernih , tetapi di slit lamp,

    akan tampak gambaran putih : keratic

    precipitate

    keratic precipitate:

    Putih (masih aktif)

    Granulomatus (besar)

    Non granulomatus (kecil kecil)

    Coklat (tidak aktif)

    Sonata

    Pupil : Mild midriasis Pupil: Miosis (mengecil )

    PERBEDAAN HORDEOLUM DAN KALAZION

    Hordeolum Kalazion

    Definisi Peradangan Supuratif kelenjar kelopak

    mata

    Hordeolum externum : infeksi pada

    kelenjar zeiss dan mol

    Hordeolum internum :

    Infeksi pada kelenjar mebum

    Peradangan kronik granulomatosa

    kelenjar meibom yang tersumbat

    Manifestasi Bengkak

    Ada inti supuratif,

    Merah,

    akut,nyeri

    Bengkak

    tidak merah

    tidak nyeri,

    tidak ada inti supuratif,sudah lama (berlangsung kronik),

    Terapi Fase inflamasi atau radang belum ada

    supurasi

    Kompres hangat

    Antibiotik topikal

    R/ tobrason mds No. I

    S 6 dd gtt I OD 

    Antibiotik sistemik

    R/ Ciprofloxacin tab 500 mg No XIV

    S 2 dd i tab- 

    Analgetik

    R/ asam mefenamat tab 500 mg NO X

    S 3 dd 1 tab

    Fase supuratif

    Keluarkan nanah

    Jika tidak dapat dikeluarkan

    secara manual ( biasanya paa

    hordeolum internum) maka

    akan dilakukan insisi dan

    kuretase

    -  Kompres hangat

    Antibiotik topikal

    Antibiotik sistemik

    Eksklokeasi isi abses atau

    ekstirpasi kalazion

    Pada kalazion yang

    berulang, lakukan

    pemeriksaan HistoPA untuk

    menyingkirkan

    kemungkinan keganasan

    e.g

    e.o

    e.d

  • 8/17/2019 resume stase Mata - koas

    18/26

    Yuni Hendrati Sulfia

    PENYAKIT MATA BAGIAN LUAR

    Kelopak mata Konjungtiva Kelenjar airmata

    Bleparitis Konjunctivitis Dacryoadenitis Dacryocystitis

    Anterior Blepharitis Posterior Blepharitis Infeksi Non infeksi

    DEFINISI

    dan

    Etiologi

    Infeksi kelopak mata

    1. 

    Staphylococcal

    Blepharitis

    2. 

    Seborrhoeic

    Blepharitis

    3. 

    Mixed

    Infeksi kelopak mata

    Meibomian

    Seborrhoea

    meibomianitis

    Inflamasi pada

    konjunctiva karena

    infeksi

    BACTERIA

    -  CHLAMYDIA

    VIRAL

    Pada bayi umur < 1

    bulan Disebut

    ophtalmia

    neonatorum 

    Inflamasi pada

    konjunctiva karena alergi

    Vernal

    keratoconjunctivitis

    (VKC)

    1. 

    limbal : hernal

    transtadot 2. 

    palpebra :

    cobble stone :

    giant papil 

    4. 

    mix

    Atopic

    keratoconjunctivitis

      Infeksi pada

    kelenjar air mata

      acute discomfort

    in the region of

    the lacrimal

    gland

      Sign

    Swelling and

    tenderness lat

    aspect

    Lacrimal

    secretion ↓. 

    Infeksi pada saccus

    lakrimalis

    Terdiri dari akut dan

    kronik

    TERAPI Blepharitis bakterial

    Antibiotik topikal

    Antibiotik sistemik

    Kompres hangat

    Blepharitis superfisial

    Krusta diangkat dengan kapas basah

    -  Salep antibiotik

    Kuretase pus pada kelenjar meibom

    Blepharitis seboroik

    Memperbaiki kebersihan

    Kompres hangat 5-10 menit,dibersihkan dengan shampo bayi

    Antibiotik lokal dan sistemik

    Karena bakteri

    2. 

    Artificial tear

    3. 

    Antibiotik topikal

    4. 

    antibiotik sistemik

    Karena virus

    Artificial tear

    Pada ophtalmia

    neonatorum

    diterapi seperti GO,

    sampai terbukti

    bukan, 3 kalipemeriksaan bersih

    dari diplococus

    gram negatif

    intraceluller

    Topical steroid:

    Effective

    be aware of

    complications

    Mast cells inhibition:

    Sodium

    cromoglycate

    Lodoxamide

    Kompres hangat

    Antibiotik sistemik

    Bila terlihat abses

    dilakukan insisi

    Akut :

    application of local warmth,

    oral antibiotics, incision and

    drainage, DCR

    kronik

    DCR

  • 8/17/2019 resume stase Mata - koas

    19/26

    Yuni Hendrati Sulfia

    POLI GLAUKOMA

    GLAUKOMA

    -  DEFINISI

    o  Optik neuropati progresif yang biasanya ditandai dengan peningkatan tekanan intraokuler dan penyempitan lapan pandang

    -  DIAGNOSA ditegakkan apabila ditemukan 2 dari 3 tanda

    1. 

    Optik neuropati

    Pada pemeriksaan Papil Nerve II di funduskopi ditemukano  C/D ratio PN II melebar , sampai ditemukan adanya sign

      Nasalisasi

      Bayonet sign

      Lamina cribosa

    2.  Penyempitan lapang pandang

    o  Tes konfrontasi

    o  Perimetri

    3. 

    Peningkatan TIO > 22 mmHg

    -  GLAUKOMA SUSPECT : apabila ditemukan 1 dari 3 tanda diatas, baru pertama kali tergiagnosa

    -  SUSPECT GLAUKOMA :

    o  Apabila salah satu mata sudah terdiagnosa glaukoma, dan mata satunya ditemukan ada 1 tanda glaukoma

    Misal : OD sudah tegak glaukoma, OS ditemukan satu dari 3 tanda glaukoma diatas.

  • 8/17/2019 resume stase Mata - koas

    20/26

    Yuni Hendrati Sulfia

  • 8/17/2019 resume stase Mata - koas

    21/26

    Yuni Hendrati Sulfia

    POLI KORNEO LENSA

    KATARAK

    -  Kekeruhan pada lensa, ditandai dengan pandangan kabur perlahan .

    Pada pemeriksaan fisik ditemukan adanya kekeruhan pada lensa, keruh rata atau tidakrata. Dilakukan iris sahdow test untuk mengetahui maturitas dari lensa.

    KLASIFIKASI KATARAK

    1.  Berdasarkan Maturitas( Irish shadow test )

    2.  Berdasarkan Morfologi

    o  PSC :  terjadi di bagian subkapsular posteror dan biasanya berupa katarak imatur ,

     jadi pada meriksaan iris shadow test akan positifo  Nukleus  : terdapat pada bagian nuklelus lensa, secara klinis akan menunjukkan

    manifestasi cenderung progresif perlahan , nukleus mengeras sehingga indeks

    refraksi meningkat, terjadi miopisasi pada awalnya. Rabun jauh lebih dominan

    daripada hipermetropi

    o  Kortikal : terdapat pada bagian korteks lensa , Biasanya bilateral, , manisfestasi

    yang dominan adalah silau saat melihat cahaya

    3.  Usia

    -  Kongenital : lahir - 40 tahun

    4.  Klasifikasi Burrato

    Klasifikasi BURATO

    GRADE 1 GRADE 2 GRADE 3 GRADE 4

    USIA < 50 TH

    VISION >6/12 6/12 – 6/30 6/30 – 3/60 3/60 – 1/60

    Nukleus Soft Mild opaq,

    Yellowish

    Medium

    hardness,

    yellowish

    Hard,

    yellowbrownish

    Lensa Slightly opaque,

    whitish

    Appereance of psc Cortex grey

    RF + + - -

  • 8/17/2019 resume stase Mata - koas

    22/26

    Yuni Hendrati Sulfia

    INDIKASI PEMBEDAHAN PADA KATARAK

    -  Gangguan visus mengganggu aktivitas pasien

    Atas permintaan pasien

    KOMPLIKASI KATARAK

    1.  Glaukoma sekunder

    2.  Luksasi dan subluksasi lensa >> dioperasi teknik ICCE

    3. 

    Vitreus hemorege >> vitrektomi

    KOMPLIKASI PEMBEDAHAN

    1.  Durante OP

    -  Alergi : shock retrobulbar

    -  Perforasi, hifema

    Iris prolaps, vitreus prolaps, iriodyalisis, choroidal bleeding

    2.  Post OP

    a.  Short term

    Iris prolaps- 

    Hifema

    -  Striae keratopathy

    Wound gape

    -  Pupilary block

    -  Endophtalmitis

    b. 

    Long term

    Cystoid macular edema

    -  Psc opacity

    -  Ablasio retina

  • 8/17/2019 resume stase Mata - koas

    23/26

    Yuni Hendrati Sulfia

    ICCE ECCE Phaco SICS

    Teksnik

    mengeluarkan seluruh lensa

    bersama kapsul

    mengeluarkan isi lensa dengan

    merobek kapsul lensa anterior

    sehingga massa lensa dan kortek

    lensa dapat keluar melalui robekan

    Getaran ultrasonic digunakan

    untuk menghancurkan katarak,

    selanjutnya mesin PHACO akan

    menyedot massa katarak yang

    telah hancur sampai bersih

    IOL yang dapat dilipat dimasukkan

    melalui irisan tersebut

    teknik insisi supero oblik (arah jam

    9-12) pada perbatasan sklera-

    konjungtiva selebar 5-6 mm,

    lalu membuat terowongan (tunnel )

    untuk capsulorhexis, pengeluaran

    korteks lensa, sampai pemasukkan

    IOL yang dapat dilipat

    Letak Insisi

    insisi yang sangat lebar sekitar 160-

    1800 pada limbus atau kornea

    perifer

    insisi sebesar 9-10 mm pada limbus

    atau kornea perifer (superior/

    temporal) lalu dibuat saluran pada

    kapsula anterior dan terakhir

    pengangkatan nukleus dan korteks

    irisan yang sangat kecil (sekitar 2-

    3mm) di kornea.

    teknik insisi supero oblik (arah jam

    9-12) pada perbatasan sklera-

    konjungtiva selebar 5-6 mm

    Indikasi

    dilakukan pada keadaan lensa

    subluksatio dan dislokasi.

    Untuk semua jenis katarak, tetapi

    lebih baik pada imatur br gr 1-2

    Untuk semua jenis katarak

    Keuntungan

    Pada ICCE tidak akan terjadi

    katarak sekunder dan merupakan

    tindakan pembedahan yang sangat

    lama popular

    Anterior kapssul diambil,

    posterior intak

    Karena incisi yang kecil maka tidak

    diperlukan jahitan, akan pulih

    dengan sendirinya, yang

    memungkinkan pasien dapat

    dengan cepat kembali melakukan

    aktivitas sehari-hari

    lebih cepat sembuh, jahitan lebih

    sedikit, dan kauterisasi minimal

    sampai tidak ada

    Resiko

    ablasio retina

    astigmatisma- 

    glukoma

    Uveitis

    Endoftalmitis

    kebocoran vitreus

    perdarahan

    katarak sekunder,

    astigmastisme

    katarak sekunder,

    stigmastisme

    Katarak sekunder

  • 8/17/2019 resume stase Mata - koas

    24/26

    Yuni Hendrati Sulfia

  • 8/17/2019 resume stase Mata - koas

    25/26

    Yuni Hendrati Sulfia

    Faktor

    diagnostik

    DD nyeri kepala pada sakit mata DD nyeri kepala pada penyakit intrakranial DD nyeri kepala pada kelainan lokal

    Glaukoma Uveitis Benda asing Ketegangan

    otot mata

    pada

    kornea

    Aneurisme

    carotis

    Ophtalmoplegia

    diabetik

    Hipertensi Migren TIK tinggi Arteritis

    temporal

    Sinusitis Neuritis

    Herpers

    Zoster

    Sifat Sakit Hebat

    berenyut

    konstan

    Hebat Rasa benda

    asing

    Sakit

    dalam,

    kontinyu

    Hebat Hebat Sedang,

    konstan

    Hebat,

    didahului

    visualisasi

    aura

    Meletup atau

    megganggu

    hebat

    Menggagung

    berat

    Dalam Hebat

    Tetap

    lama

    Lokasi Sakit Di dalam

    dan

    sekitar

    mata

    Di dalam dan

    sekitar mata

    Mata Menyilang

    ke dahi

    Area supra

    orbita

    Dahi dan mata Dahi dan

    kepala

    Satu sisi

    kepala

    Bervariasi Sisi kepala Alis,

    kepala

    depan,

    belakangmata

    Dahi

    dan

    sekitar

    mata

    Faktor yang

    mempengaruhi

    sakit

    - Memburuk

    dengan cahaya

    Memburuk saat

    dipegang

    Memburuk

    dengan

    cahaya dan

    kegiatan

    Sembuh

    dengan

    aspirin

    - - Munsul

    saat

    bangun,

    hilang

    oleh

    aspirin

    Memburuk

    saat

    cahaya

    terang

    Meburuk

    saat

    membungkuk

    dan

    mengejan

    -` Nyri saat

    palpasi

    -

    Pemeriksaan

    umum

    TIO ↑,

    COA

    dangkal

    Lakrimasi,

    bleparospasme,

    pupil kontrissi

    ringan

    Injeksi

    konjuntiva,

    Lakrimasi,

    bleparospasme,

    Palsi saraf

    III

    Kelompok usia

    tua, diabetes ,

    riwayat palsi N

    III

    Riwwayat

    hipertensi

    Wanita

    Riwayat

    pada

    keluarga

    Papil edema Usia 58-80

    th, visus

    meningkat

    Radioologi

    gambaran

    sinusitis

    Vesikel

    merah

  • 8/17/2019 resume stase Mata - koas

    26/26

    Yuni Hendrati Sulfia

    SOAL PRETEST 8 APRIL 2016

    1.  Gambarkan penampang melintang bola mata

    2. 

    Sebutkan 4 diferensial diagnosis mata merah

    3. 

    Tuliskan cara pemeriksaan visus naturalis secara lengkap

    4. 

    Apa yang dimaksud dibawah ini, jelaskana.

     

    3/60

    b. 

    5/40

    c.  1/300

    d. 

    LP +

    e. 

    Kriteria Buta menurut WHO

    5. 

    Sebutkan DD mata putih penurnan penglihatan

    6. 

    Sebutkan bagian mata yang berfungsi sebagai media refraksi

    7.  Sebutkan langkah langkah melakukan pemeriksaan dengan metode Schiotz

    8. 

    Katarak

    a. 

    Tuliskan teknik operasi katarak

    b. 

    Apa itu afakia dan sebutkan tanda afakia

    9. 

    Sebutkan diferensial diagnosis glaukoma sudut tertutup dan terbuka secara lengkap

    10.  Apabila anda bekerja di puskesmas, bila ada trauma benda tajam di mata , apa yang akan anda

    lakukan?


Recommended