+ All Categories
Home > Documents > Review Kota Jambi

Review Kota Jambi

Date post: 07-Jul-2018
Category:
Upload: syahrizal-np
View: 225 times
Download: 0 times
Share this document with a friend

of 15

Transcript
  • 8/19/2019 Review Kota Jambi

    1/35

      60

    Indah Mayasari,2013

    Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan EkonomiMasyarakat Di Kota JambiUniversitas Pendidikan Indonesia |  repository.upi.edu

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A.  Gambaran Umum lokasi Penelitian

    Kota Jambi adalah Ibukota Provinsi Jambi dan merupakan salah satu dari

    sepuluh daerah kabupaten/kota yang ada dalam Provinsi Jambi. Secara historis,

    Pemerintah Kota Jambi dibentuk dengan Ketetapan Gubernur Sumatera

     No.103/1946 sebagai Daerah Otonom Kota Besar di Sumatera, kemudian

    diperkuat dengan Undang-undang No.9/1956 dan dinyatakan sebagai Daerah

    Otonom Kota Besar dalam lingkungan Provinsi Sumatera Tengah.

    Dengan dibentuknya Provinsi Jambi tanggal 6 Januari 1948, maka sejak itu pula

    Kota Jambi resmi menjadi Ibukota Provinsi, dengan demikian Kota Jambi sebagai

    Daerah Tingkat II pernah menjadi bagian dari tiga Provinsi yakni Provinsi

    Sumatera, Provinsi Sumatera Tengah dan Provinsi Jambi sekarang.

    1. Kondisi fisik wilayah Penelitian

    a.  Letak Geografis 

    Kota Jambi lebih dikenal dengan sebutan “Jambi Kota Beradat”.Kota Jambi

    dengan luas wilayah ± 205.38 km² (berdasarkan UU No. 6 tahun 1986), terletak

     pada kordinat 01°30’ 2.98" - 01° 7’ 1.07" LS dan 103° 40’ 1.67" - 103° 40 0.23"

    BT. Koordinat tersebut menunjukkan keberadaan Kota Jambi yang terletak di

    tengah-tengah pulau Sumatera. Secara geomorfologis, Kota Jambi terletak di

     bagian Barat Cekungan Sumatera bagian selatan yang disebut Sub-Cekungan

    Jambi, yang merupakan dataran rendah di Sumatera Timur.

  • 8/19/2019 Review Kota Jambi

    2/35

      61

    Indah Mayasari,2013

    Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan EkonomiMasyarakat Di Kota JambiUniversitas Pendidikan Indonesia |  repository.upi.edu

    Wilayah Kota Jambi dikelilingi oleh wilayah Kabupaten Muaro Jambi baik

    dari arah Utara, Selatan, Barat, maupun Timur.Luas Kota Jambi terdiri dari

     beberapa kecamatan akan disajikan dalam Tabel 4.1. Adapun jarak Kota Jambi ke

     beberapa Kota Kabupaten dalam Provinsi Jambi dapat dilihat pada Tabel 4.2.

    Tabel 4.1 Luas Kota Jambi Berdasarkan Kecamatan

    No Kecamatan Luas Persentase

    1 Kotabaru 77,78 km 37,78 %

    2 Jambi Selatan 34,07 km 16,59 %

    3 Jelutung 7,92 km 3,86 %

    4 Pasar Jambi 4,02 km 1,96 %

    5 Telanaipura 30,39 km 14,80 %

    6 Danau Teluk 15,70 km 7,64 %

    7 Pelayangan 15,29 km 7,44 %

    8 Jambi Timur 20,21 km 9,84 %

    Sumber : Bappeda Kota Jambi Tahun 2012

    Tabel 4.2 Jarak Kota Jambi ke beberapa Kota Kabupaten dalam Provinsi

    Jambi

    No Kota Asal Kota Tujuan Jarak

    1 Kota Jambi Muaro Bulian 60 Km

    2 Kota Jambi Muaro Bungo 252 Km

    3 Kota Jambi Bangko 255 Km

    4 Kota Jambi Sungai Penuh 419 Km

    5 Kota Jambi Kuala Tungkal 131 Km

    6 Kota Jambi Sarolangun 179 Km

    7 Kota Jambi Muaro Sabak 129 Km

    8 Kota Jambi Muaro Tebo 206 Km9 Kota Jambi Sengeti 27 Km

    Sumber : Bappeda Kota Jambi Tahun 2012

    Dari Tabel4.2 terlihat bahwa jarak terjauh antara Kota Jambi dan Kabupaten

    lainnya yaitu Kota Sungai Penuh yang merupakan Ibukota Kabupaten Kerinci dan

     berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatera Barat. Sementara kota terdekat

  • 8/19/2019 Review Kota Jambi

    3/35

      62

    Indah Mayasari,2013

    Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan EkonomiMasyarakat Di Kota JambiUniversitas Pendidikan Indonesia |  repository.upi.edu

    dari Kota Jambi adalah Kota Sengeti yang merupakan Ibukota Kabupaten Muaro

    Jambi yakni sejauh 27 Km.

    b.  Iklim

    Berdasarkan data BMKG Provinsi Jambi tahun 2011, Kota Jambi beriklim

    tropis dengan suhu rata – rata minimum berkisar antara 26,3-28,3°C. Suhu

    maksimum 35,4°C terjadi pada bulan Maret dan suhu minimum 20,8°C terjadi

     pada bulan Februari dan Maret dengan kelembaban udara berkisar antara 78-

    87%.Hujan terjadi sepanjang tahun dengan musim penghujan terjadi antara bulan

    Oktober-Maret dengan rata-rata 20 hari hujan/bulan, sedangkan musim kemarau

    terjadi antara bulan April-September dengan rata-rata 16 hari hujan/bulan. Curah

    hujan sebesar 2.296,1 mm/tahun (rata-rata 191,34 mm/bulan).Kecepatan angin di

    tiap bulan hampir merata antara 9 knots hinggai 23 knots (1 knot = 1,8 km/jam).

    c.  Tanah

    Kondisi tanah berdasarkan topografi bagian timur Kota Jambi umumnya

    merupakan rawa-rawa sedangkan wilayah Barat pada umumnya adalah tanah

    daratan (lahan kering) dengan topografi bervariasi dari datar, bergelombang

    sampai berbukit. Jenis tanah yang potensial untuk pertanian secara umum

    didominasi oleh Podsolik Merah Kuning (PMK) yaitu sebesar 44,56%. Jenis tanah

    lainnya adalah Latosol dan Regosol sekitar 18,67%. Untuk lebih jelasnya

     perhatikan Peta Jenis Tanah Provinsi Jambi pada Gambar 4.1

  • 8/19/2019 Review Kota Jambi

    4/35

      63

    Indah Mayasari,2013

    Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan EkonomiMasyarakat Di Kota JambiUniversitas Pendidikan Indonesia |  repository.upi.edu

  • 8/19/2019 Review Kota Jambi

    5/35

      64

    Indah Mayasari,2013

    Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan EkonomiMasyarakat Di Kota JambiUniversitas Pendidikan Indonesia |  repository.upi.edu

    d.  Topografi

    Wilayah Kota Jambi berada pada ketinggian dengan kisaran 10  –   60 m dari

     permukaan laut.Topografi wilayah kota Jambi sebagian besar datar (0-2%)dengan

    luas 11.326 ha, bergelombang (2-15%) dengan luas 8.081 ha, dan sedikit curam

    (15-40%) dengan luas 41 ha. Berdasarkan kecamatan, sebagian besar wilayah

    Kecamatan Pasar Jambi, Pelayangan, dan Danau Teluk berada pada ketinggian 0 –  

    10 meter dari permukaan laut, sedangkan wilayah Kecamatan Telanaipura, Jambi

    Selatan, Jambi Timur, dan Kotabaru sebagian besar berada pada ketinggian 10  –  

    40 meter dari permukaan laut. Bagian bergelombang terdapat di utara dan selatan

    kota, sedangkan daerah rawa terdapat di sekitar aliran Sungai Batanghari, yang

    merupakan sungai terpanjang di Pulau Sumatera dengan panjang keseluruhan

    lebih kurang 1.740 km, dari Danau Atas hingga Danau Bawah (Sumatera Barat)

    menuju Selat Berhala (11 km yang berada di wilayah Kota Jambi) dengan

    kelebaran lebih kurang 500 m. Sungai ini berhulu pada Danau Atas di provinsi

    Sumatera Barat dan bermuara di pesisir timur Sumatera pada kawasan selat

    Berhala.

    1). Kondisi Fisik Lokasi Mall

    Objekpenelitian berada di Area  Mall   WTC Batanghari tepatnya di Jalan

    Sultan Thaha, Kecamatan Pasar, Kota Jambi dengan luas areal 37.384 m2. Secara

    astronomis berada pada posisi 10 35’17” LS sampai 10 35’ 25” LS dan 1030 36’

    47” BT sampai 1030 36’ 56” BT. Adapun batas administratif dari Kecamatan

    Pasar yaitu:

    1. Sebelah Utara berbatasan dengan Sungai Batanghari.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Danau_Diatashttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Danau_Diatas

  • 8/19/2019 Review Kota Jambi

    6/35

      65

    Indah Mayasari,2013

    Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan EkonomiMasyarakat Di Kota JambiUniversitas Pendidikan Indonesia |  repository.upi.edu

    2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Pasar dan Kelurahan Orang

    Kayo Hitam.

    3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Kasang.

    4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Beringin.

    Untuk lebih jelasnya, dapat diperhatikan pada Gambar4.2. Berdasarkan lokasi

    relatif, Mall  WTC Batanghari terletak sekitar 8-10 km dari bandara Sultan Thaha

    Jambi, yang dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat atau lebih hampir 30

    menit. Sementara jarak dari pusat perkotaan berkisar 2 km yang dapat ditempuh

    selama 5-10 menit. Selain itu, tingkat kepadatan lalu lintas di ruas jalan Sultan

    Thaha sekitar areal WTC dengan panjang jalan 0,6 km dan lebar badan jalan 18 m

    dapat dilalui oleh kendaraan roda dua rata-rata 28 kendaraan/menit dan untuk

    kendaraan roda empat dengan rata-rata 17 kendaraan/menit.

    2.  Kondisi Sosial Wilayah Penelitian

    Kota Jambi sebagai Ibukota Provinsi Jambi memiliki delapan kecamatan dan

    62 Kelurahan. Adapun jumlah kelurahan berdasarkan pembagian daerah

    administratif Kota Jambi dapat dilihat pada Tabel 4.3.

  • 8/19/2019 Review Kota Jambi

    7/35

      66

    Indah Mayasari,2013

    Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan EkonomiMasyarakat Di Kota JambiUniversitas Pendidikan Indonesia |  repository.upi.edu

  • 8/19/2019 Review Kota Jambi

    8/35

      67

    Indah Mayasari,2013

    Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan EkonomiMasyarakat Di Kota JambiUniversitas Pendidikan Indonesia |  repository.upi.edu

    Tabel 4.3 Luas Daerah dan Pembagian Daerah Administrasi Menurut

    Kecamatan

    No Kecamatan Luas Wilayah(km

    2)

    JumlahKelurahan

    JumlahRT

    1 Kota Baru 77,78 10 317

    2 Jambi Selatan 34,07 9 308

    3 Jelutung 7,92 7 232

    4 Pasar Jambi 4,02 4 58

    5 Telanaipura 30,39 11 272

    6 Danau Teluk 15,70 5 43

    7 Pelayangan 15,29 6 46

    8 Jambi Timur 20,21 10 219

    Jumlah/Total 205,38 62 1.495

    Sumber : Jambi Dalam Angka 2011

    Jumlah hasil registrasi penduduk akhir Tahun 2011 tercatat penduduk Kota

    Jambi 533.031 jiwa. Dilihat dari segi kepadatan penduduk tahun 2011 maka

    kepadatan pendudukmenurut kecamatan dapat dilihat pada Tabel 4.4.

    Tabel4.4 Kepadatan Penduduk Berdasarkan Kecamatan

    Kecamatan Kepadatan per Km2 

    Kota Baru 1831Jambi Selatan 3762

    Jelutung 9318

    Pasar Jambi 3655

    Telanaipura 2490

    Danau Teluk 886

    Pelayangan 839

    Jambi Timur 3873

    Jumlah/Total 26654

    Sumber : Jambi dalam Angka Tahun 2011

    Dari Tabel 4.4 terlihat bahwa kecamatan yang memiliki kepadatan penduduk

     paling tinggi yaitu Kecamatan Jelutung, sebab kecamatan ini didukung oleh

    sarana publik, infrastruktur pemerintahan, sarana pendidikan dan pusat

     perdagangan yang memadai. Sementara kecamatan yang memiliki kepadatan

     penduduk paling rendah yaitu Kecamatan Pelayangan sebab sebagian besar

  • 8/19/2019 Review Kota Jambi

    9/35

      68

    Indah Mayasari,2013

    Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan EkonomiMasyarakat Di Kota JambiUniversitas Pendidikan Indonesia |  repository.upi.edu

    kecamatan ini merupakan daerah rawa sehingga sangat rentan terjadi bencana

     banjir.

    a.  Kondisi Sosial Objek Penelitian

    Daerah yang diambil sebagai sampel adalah daerah-daerah yang berada di

    sekitar lokasi WTC Batanghari berdasarkan atas interaksi masyarakat dengan

     perusahaan yang paling erat, yang terdiri atas Kelurahan Pasar, Kelurahan Orang

    Kayo Hitam (Kecamatan Pasar), Kelurahan Legok (Kecamatan Telanai pura),

    Kelurahan Arab Melayu dan Kelurahan Mudung laut (Kecamatan Pelayangan)

    dan Kelurahan Kasang (Kecamatan Jambi Timur). Daerah yang menjadi objek

    atau sampel penelitian jaraknya sangat berdekatan dengan  Mall WTC Batanghari.

    Hal ini mengakibatkan interaksi antar daerah yang berdekatan tersebut lebih dekat

    dibandingkan wilayah yang lainnya. Alasan peneliti mengambil daerah tersebut

    sebagai sampel penelitian adalah agar pengaruh yang ditimbulkan oleh

    keberadaan mall  dapat terukur secara jelas dan akurat. Adapun struktur penduduk

    di daerah sampel penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.5.

    Tabel4.5TabelStruktur Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

     No Kecamatan Kelurahan

    Luas

    Daerah

    (km2)

    Jumlah Penduduk (orang)Jumlah

    KKLK PR Jumlah

    1. Telanaipura Legok 3,41 6.095 6.200 12.295 2210

    2. Pasar

    Orang Kayo

    Hitam1,08 1028 994 2.022 525

    Pasar Jambi 0,48 257 298 555 142

    3. PelayanganMudung Laut 2,23 1020 1074 2.094 448

    Arab Melayu 1,05 1578 1679 3.261 802

    4.Jambi

    TimurKasang 1,64 4143 3765 7908 1716

    Jumlah 10 12.811 12.760 21.609 5.269

    Sumber : Data Monografi Kelurahan Tahun 2011

  • 8/19/2019 Review Kota Jambi

    10/35

      69

    Indah Mayasari,2013

    Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan EkonomiMasyarakat Di Kota JambiUniversitas Pendidikan Indonesia |  repository.upi.edu

    Berdasarkan Tabel 4.5 terlihat bahwa daerah yang memiliki jumlah penduduk

     paling banyak adalah Kelurahan Legok yaitu sebesar 12.295 jiwa. Sementara

    wilayah dengan jumlah penduduk paling jarang adalah Kelurahan Pasar yaitu

    sebanyak 555 jiwa.

    Adapun struktur penduduk berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada

    Tabel4.6.

    Tabel4.6TabelStruktur Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

     No Kecamatan KelurahanTingkat Pendidikan (orang)

    Tidak

    BersekolahSD SMP SMA

    D1-

    D3S1-S3

    1. Telanaipura Legok 317 2.263 1.121 926 254 47

    2. Pasar

    Orang Kayo

    Hitam4 116 220 1452 39 11

    Pasar Jambi 6 119 79 194 19 91

    3. PelayanganMudung Laut 0 363 144 250 20 48

    Arab Melayu 0 547 215 367 15 95

    4. Jambi Timur Kasang 0 815 213 721 0 1.020

    Jumlah 327 4.223 1.992 3.910 347 1.312

    Sumber : Data Monografi Kelurahan Tahun 2011

    Pada Tabel4.6 terdapat penduduk yang tidak bersekolah. Dalam penelitian ini,

     penduduk yang tidak bersekolah tersebut terdiri dari penduduk yang tamatan TK,

     belum sekolah, tidak pernah sekolah, dan pernah sekolah tapi tidak tamat.

    Selain itu juga, terdapat struktur penduduk berdasarkan mata

     pencaharian.Untuk lebih jelasnya lihat Tabel4.7.

  • 8/19/2019 Review Kota Jambi

    11/35

      70

    Indah Mayasari,2013

    Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan EkonomiMasyarakat Di Kota JambiUniversitas Pendidikan Indonesia |  repository.upi.edu

    Tabel4.7Tabel Struktur Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

     No Kelurahan

    Mata Pencaharian (Orang)

    PNS TNI/Polri Swasta Pedagang Tani Nelayan Jasa TidakBekerja

    1. Legok 196 21 118 184 249 283 7 82

    2.

    Orang Kayo

    Hitam24 2 427 205 0 0 547 35

    Pasar Jambi 3 2 107 82 0 0 168 0

    3.Mudung Laut 100 42 142 123 50 157 196 0

    Arab Melayu 39 0 386 97 3 0 36 0

    4. Kasang 160 13 415 306 650 45 545 216

    Jumlah 522 80 1.595 997 952 485 1499 333

    Sumber : Data Monografi Kelurahan Tahun 2011

    Pada Tabel4.7. terdapat mata pencaharian tani. Dalam hal ini, pekerjaan petani

    terdiri dari buruh tani, pemilik modal, dan peternak.Sementara pada mata

     pencaharian yang bergerak dibidang jasa terdiri dari usaha jahit, tenun,

     pemintalan, pertukangan, pengrajin dan sopir.

    B.  Pengaruh Keberadaan Mall  WTC Batanghari terhadap Kondisi Sosial dan

    Ekonomi Masyarakat

    1.  Pengaruh Keberadaan Mall   WTC Batanghari terhadap Pendapatan

    Masyarakat

    Masyarakat yang menjadi objek penelitian untuk mengidentifikasi

     perbandingan jumlah pendapatan sebelum dan sesudah berdirinya mall   adalah

    masyarakat yang berprofesi sebagai pedagang di Pasar Angso Duo, Pedagang

    Kaki Lima (PKL) di Tanggo Rajo atau Ancol dan penyedia jasa penyeberangan

    sehingga sampel untuk variabel pendapatan ini terdiri dari 90 orang.

  • 8/19/2019 Review Kota Jambi

    12/35

      71

    Indah Mayasari,2013

    Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan EkonomiMasyarakat Di Kota JambiUniversitas Pendidikan Indonesia |  repository.upi.edu

    a.  Pendapatan Pedagang Angso Duo

    Pasar tradisional yang berdiri sejak tahun 1974 ini merupakan pasar

    tradisional terbesar di Provinsi Jambi yang letaknya tepat di tepi Sungai

    Batanghari. Pasar ini memiliki jumlah pedagang sekitar 2.357 orang dengan

     jumlah kios sebanyak 804 buah, 153 toko dan 1.400 Los. Pedagang yang

     berjualan di Pasar Tradisional Angso Duo ini menjual berbagai macam

     barang-barang kebutuhan pokok sehari-hari, seperti beras, aneka sayuran,

    Ikan, ayam, daging dan lain sebagainya. Pedagang yang menjadi sampel

    dalam penelitian ini adalah pedagang yang berjualan sejak sebelum hingga

     berdirinya  Mall WTC Batanghari (tahun 2004). Untuk lebih jelasnya hasil

     pendapatan pedagang disajikan dalam Tabel 4.8 dan Gambar4.3.

    Tabel4.8 Jumlah Pendapatan Pedagang Angso Duo Sebelum dan

    Sesudah Berdiri Mall  WTC Batanghari

    No  Pendapatan 

    Jumlah Pedagang Angso Duo 

    Sebelum

    berdiri

    mall  

    Sesudah

    Berdiri

    mall  Selisih 

    Persentase

    Selisih (%) 

    1  < 3 juta  2  4  2  50 

    2  3 juta- 4 juta  15  21  6  28,57 

    3  > 4 juta  26  18  8  44,44 

    Total  43  43  16  37,20 

    Sumber : Hasil Penelitian

    Berdasarkan Tabel 4.8 dan Gambar 4.3 terlihat bahwa terdapat

     perbedaan pendapatan pedagang sejak sebelum hingga berdirinya mall. 

    Pedagang yang memiliki pendapatan kurang dari Rp.3.000.000 sebelum

     berdirinya mall   berjumlah dua orang, sementara setelah berdirinya mall

     berjumlah empat orang.

  • 8/19/2019 Review Kota Jambi

    13/35

      72

    Indah Mayasari,2013

    Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan EkonomiMasyarakat Di Kota JambiUniversitas Pendidikan Indonesia |  repository.upi.edu

    Gambar4.3Grafik Jumlah Pendapatan Pedagang Angso Duo Sebelum

    danSesudah Berdirinya Mall WTC Batanghari 

    Sumber : Hasil Penelitian

    Maka terdapat selisih pendapatan pada pedagang yang memiliki

     pendapatan kurang dari Rp.3.000.000 sebanyak dua orang atau setengahnya

    (50%). Sementara pedagang yang memiliki pendapatan Rp.3.000.000  –  

    Rp.4.000.000 sebelum berdiri mall   sebanyak 15 orang dan sesudah berdiri

    mall 21 orang. Namun pedagang yang memiliki pendapatan lebih dari Rp.

    4.000.000 pada saat sebelum berdiri mall   sebanyak 26 orang dan menurun

    hampir setengahnya (44,44%)menjadi 18 orang sejak berdirinya mall .

    Diperkirakan penurunan pendapatan inilah yang mengakibatkan

     bertambahnya pedagang yang memiliki pendapatan Rp.3.000.000  –   Rp.

    4.000.000 setelah berdirinya mall hampir setengahnya (28,57%).  Maka total

    selisih pendapatan pedagang tradisional Angso Duo antara sebelum dan

    sesudah berdiri mall  adalah hampir setengahnya (37,20%).

  • 8/19/2019 Review Kota Jambi

    14/35

      73

    Indah Mayasari,2013

    Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan EkonomiMasyarakat Di Kota JambiUniversitas Pendidikan Indonesia |  repository.upi.edu

    Dengan demikian, keberadaan  Mall WTC Batanghari ini menimbulkan

     perbedaan pendapatan pedagang Angso Duo yakni menurun sekitar hampir

    setengahnya(37,20%) . Berdasarkan hasil wawancara, penurunan pendapatan

    ini disebabkan oleh banyaknya para pembeli yang lebih tertarik untuk

    membeli barang-barang kebutuhan sehari-harinya di  Mall WTC Batanghari.

    Selain kondisi pasar yang bersih dan nyaman, harga jual produk juga tidak

    memiliki perbedaan yang signifikan di bandingkan dengan harga yang biasa

    dijual pedagang di Angso Duo. Adapun penurunan pendapatan pedagang ini

    tidak dipengaruhi oleh faktor daya beli masyarakat yang selalu berubah setiap

    waktunya, dimana perbedaan pendapatan ini dihitung bersih berdasarkan

     pendapatan pedagang sebelum dan sesudah berdiri Mall WTC Batanghari.

    Pendirian  Mall   atau pusat perdagangan sebenarnya telah diatur oleh

     pemerintah dalam Perpres RI No.112 Tahun 2007 dan Permendag RI No.53

    Tahun 2008 tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional,

    Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern, yang menyatakan bahwa pendirian

     pusat perbelanjaan atau pasar modern wajib memperhatikan kondisi sosial

    ekonomi masyarakat, keberadaan pasar tradisional, usaha kecil dan usaha

    menengah yang ada di wilayah yang bersangkutan. Sementara saat ini Kota

    Jambi belum memiliki perda khusus yang mengatur jarak minimal antara

     pusat perdagangan dan pasar tradisional. Namun hal ini tidak bisa dijadikan

    alasan bagi pihak pemilik modal untuk bebas mendirikan bangunan pasar

    yang berdekatan dengan lokasi pasar tradisional yang tentunya akan

    memberikan pengaruh negatif bagi pedagang di pasar tradisional tersebut.

  • 8/19/2019 Review Kota Jambi

    15/35

      74

    Indah Mayasari,2013

    Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan EkonomiMasyarakat Di Kota JambiUniversitas Pendidikan Indonesia |  repository.upi.edu

    b. 

    Pendapatan PKL di Tanggo Rajo 

    Pedagang kaki lima yang berjualan di kompleks wisata Tanggo Rajo atau

    yang lebih dikenal dengan “Ancol” ini sudah ada sejak sebelum berdirinya

     Mall WTC Batanghari. Jumlah PKL di daerah ini selalu meningkat setiap

    tahunnya beriringan dengan semakin ramainya tempat wisata ini.

    Diperkirakan saat ini sudah ada lebih dari 200 PKL yang biasa berjualan di

     pinggir jalan sejak pagi hingga malam hari. Adapun pertambahan jumlah

    PKL ini diperkirakan karena adanya  Mall WTC Batanghari yang letaknya

    tepat di samping Ancol ini. Untuk lebih jelasnya mengenai pendapatan PKL

    di Tanggo Rajo sebelum dan sesudah berdirinya mall  dapat dilihat pada Tabel

    4.9 dan Gambar4.4.

    Tabel 4.9 Jumlah Pendapatan PKL di Tanggo Rajo/AncolSebelum dan

    Sesudah Berdiri Mall  WTC Batanghari

    S

    Sumber : Hasil Penelitian

    Gambar4.4Grafik Jumlah Pendapatan PKL di Tanggo

    Ra jo/AncolSebelum dan Sesudah Berdiri Mall WTC Batanghari

    No  Pendapatan 

    Jumlah PKL di Tanggo Rajo 

    Sebelum

    berdiri

    mall  

    Sesudah

    Berdiri

    mall  Selisih 

    Persentase

    Selisih (%) 

    1  < 1 juta  7  3  4  42,86 

    2  1 juta- 1,5 juta  12  13  1  16,67 

    3  > 1,5 juta  6  9  3  50,00 

    Total  25  25  8  32,00 

  • 8/19/2019 Review Kota Jambi

    16/35

      75

    Indah Mayasari,2013

    Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan EkonomiMasyarakat Di Kota JambiUniversitas Pendidikan Indonesia |  repository.upi.edu

    Sumber : Hasil Penelitian

    Berdasarkan Tabel 4.9 dan Gambar 4.4 terlihat bahwa terdapat perbedaan

     pendapatan PKL di Tanggo Rajo sejak sebelum hingga sesudah berdirinya

    mall.  Pada PKL yang berpendapatan kurang dari Rp. 1.000.000 terdapat

    selisih sebanyak empat orang yaitu sebelum berdiri mall   sebanyak tujuh

    orang dan sesudah berdiri mall   sebanyak tiga orang yang mengakibatkan

     penurunan hampir setengahnya (42,86%).Sementara pedagang yang

    memiliki pendapatan Rp.1.000.000 - Rp. 1.500.000 terdapat peningkatan

    sebanyaksebagian kecil (16,67%)dimana sejak sebelum berdiri mall  sebanyak

    dua belas orang dan bertambah satu orang sesudah berdirinya mall  menjadi

    tiga belas orang. Kenaikan jumlah pedagang ini diperkirakan menimbulkan

     penurunan jumlah pedagang yang memiliki pendapatan sebanyak kurang dari

    Rp.1.000.000. Pada pedagang yang berpendapatan lebih dari Rp.1.500.000

    terjadi peningkatan jumlah pedagang sebanyak tiga orang atau peningkatan

    setengahnya (50%) dari sebelum berdiri mall sebanyak enam orang menjadi

    sembilan orang sesudah berdiri mall. Sehingga total selisih pendapatan PKL

    antara sebelum dan sesudah berdiri mall   adalah hampir

    setengahnya(32%).Adapun penurunan pendapatan pedagang dihitung dengan

  • 8/19/2019 Review Kota Jambi

    17/35

      76

    Indah Mayasari,2013

    Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan EkonomiMasyarakat Di Kota JambiUniversitas Pendidikan Indonesia |  repository.upi.edu

    mengabaikan faktor daya beli masyarakat yang selalu berubah setiap

    waktunya, dimana perbedaan pendapatan ini dihitung berdasarkan selisih

     bersih pendapatan PKL antara sebelum dan sesudah berdiri Mall. 

    Dengan demikian, keberadaan  Mall WTC Batanghari ini menimbulkan

     perbedaan pendapatan PKL di Tanggo Rajo/Ancol yakni meningkat sekitar

    hampir setengahnya (32%). Berdasarkan hasil wawancara, kenaikan ini

    disebabkan oleh semakin ramainya masyarakat yang mengunjungi kawasan

    mall,  sehingga kesempatan ini digunakan oleh para PKL untuk berjualan di

     pinggir jalan sekitar mall, tepatnya dikawasan Tanggo Rajo/ Ancol. Sebagai

     pusat perdagangan, mall  menjadi magnet bagi masyarakat untuk beraktivitas

    dan memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Hal inilah yang memicu banyaknya

     pedagang yang berjualan di pinggir jalan. Berdasarkan hasil observasi,

     pemerintah telah menetapkan lokasi khusus bagi para PKL untuk berjualan

    yaitu di Kompleks Wisata Tanggo Rajo/Ancol, sehingga keberadaan PKL ini

    tidak akan menimbulkan kemacetan di daerah sekitar Mall WTC Batanghari.

    c.  Pendapatan penyedia jasa penyeberangan 

    Masyarakat yang berprofesi sebagai penyedia jasa penyeberangan ini

     berasal dari daerah sekitar mall, terutama Kelurahan Mudung Laut dan

    Kelurahan Arab Melayu. Perahu kecil yang biasa digunakan adalah “perahu

    ketek” yang mampu menampung 15-20 orang. Tukang ketek ini beroperasi

    sejak pagi hingga sore hari menyeberangi Sungai Batanghari. Pada umumnya

    masyarakat yang menggunakan jasa penyeberangan ini berasal dari

  • 8/19/2019 Review Kota Jambi

    18/35

      77

    Indah Mayasari,2013

    Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan EkonomiMasyarakat Di Kota JambiUniversitas Pendidikan Indonesia |  repository.upi.edu

    masyarakat di seberang  Mall WTC Batanghari yaitu kelurahan Mudung laut

    dan Kelurahan Arab Melayu. Tujuan utama mereka adalah ingin

    mengunjungi mall   meskipun ada sebagian diantara mereka yang memiliki

    tujuan lain, seperti ingin mengunjungi keluarga, berbelanja di Pasar Angso

    Duo, dan lain-lain. Adapun perbandingan pendapatan penyedia jasa

     penyeberangan ini sejak sebelum hingga berdirinya mall   dapat diihat pada

    Tabel 4.10 dan Gambar 4.5.

    Tabel4.10 Jumlah Pendapatan Penyedia Jasa Penyeberangan Sebelum

    dan Sesudah Berdirinya Mall WTC Batanghari

    Sumber : Hasil Penelitian

    Berdasarkan Tabel 4.10 dan Gambar 4.5 dapat dilihat bahwa perbedaan

     pendapatan penyedia jasa penyeberangan sebesar kurang dari Rp.100.000 per

     bulan pada saat sebelum berdiri mall   adalah sebanyak enam orang dan

     berkurang sebanyak hampir setengahnya (33,33 %) menjadi empat orang

    setelah berdirinya mall . Namun terjadi peningkatan sebanyak sebagian kecil

    (8,33 %) pada penyedia jasa penyeberangan dengan pendapatan Rp.100.000

    hingga Rp. 120.000 pada saat sebelum berdiri mall  sebanyak dua belas orang

     bertambah satu orang menjadi tiga belas orang pada saat setelah berdiri mall. 

    No  Pendapatan 

    Jumlah Penyedia Jasa Penyeberangan 

    Sebelum

    berdiri

    mall  

    Sesudah

    Berdiri

    mall  Selisih 

    Persentase

    Selisih (%) 

    1  < 100 ribu  6  4  2  33,33 

    2  100 ribu- 120 ribu  12  13  1  8,33 

    3  > 120 ribu  4  5  1  25,00 Total  22  22  4  18,18 

  • 8/19/2019 Review Kota Jambi

    19/35

      78

    Indah Mayasari,2013

    Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan EkonomiMasyarakat Di Kota JambiUniversitas Pendidikan Indonesia |  repository.upi.edu

    Gambar4.5Grafik Jumlah Pendapatan Penyedia Jasa Penyeberangan

    Sebelum dan Sesudah Berdirinya Mall WTC Batanghari 

    Sumber : Hasil Penelitian

    Peningkatan yang lain juga terjadi pada penyedia jasa penyeberangan

    dengan pendapatan lebih dari Rp.120.000 per bulan pada saat sebelum berdiri

    mall sebanyak 4 orang meningkat hampir setengahnya (25%) menjadi 5

    orang setelah berdiri mall. Sehingga jika ditotalkan selisih pendapatan

     penyedia jasa penyeberangan saat sebelum hingga sesudah berdiri mall  adalah

    sebagian kecil(18,18%).

    Dengan demikian, keberadaan  Mall WTC Batanghari ini menimbulkan

     perbedaan pendapatan penyedia jasa penyeberangan yakni meningkat sekitar

    18,18% (sebagian kecil).Berdasarkan hasil wawancara, hal ini disebabkan

    oleh warga yang ingin menyeberang sungai tidak hanya menggunakan jasa

     penyeberangan dengan menggunakan perahu ketek saja, tetapi juga

    menggunakan Jembatan Aur Duri I di Kelurahan Buluran Kecamatan

    Telanipura meskipun jaraknya lebih jauh. Terlebih lagi dengan dibangunnya

  • 8/19/2019 Review Kota Jambi

    20/35

      79

    Indah Mayasari,2013

    Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan EkonomiMasyarakat Di Kota JambiUniversitas Pendidikan Indonesia |  repository.upi.edu

    Jembatan Aur Duri II di Kelurahan Kasang Kecamatan Jambi Timur akan

    mempermudahkan masyarakat untuk melakukan mobilitas sehari-hari. 

    2.  Pengaruh Keberadaan Mall  WTC Batanghari terhadap Nilai Lahan

     Nilai Lahan merupakan ukuran lahan yang didasarkan kepada kemampuan

    lahan secara ekonomis dalam hubungannya dengan produktivitas dan strategi

    ekonomis. Dalam penelitian ini, Nilai Lahan dipengaruhi oleh keberadaan  Mall  

    WTC Batanghari sebagai faktor penarik bagi penduduk untuk mendapatkan

     pelayanan yang maksimal dan dekat dengan pusat bisnis kota. Sehingga hal

    tersebut diperkirakan akan memicu naiknya nilai lahan di masing-masing

    kecamatan di sekitar area WTC Batanghari. Oleh karena itu, dalam penelitian ini

    terdapat enam kelurahan yang berbatasan langsung dengan  Mall  WTC Batanghari

    yang menjadi sampel penelitian, yaitu Kelurahan Pasar, Kelurahan Orang Kayo

    Hitam (Kecamatan Pasar), Kelurahan Legok (Kecamatan Telanai pura),

    Kelurahan Arab Melayu dan Kelurahan Mudung laut (Kecamatan Pelayangan)

    dan Kelurahan Kasang (Kecamatan Jambi Timur). Adapun responden merupakan

     penduduk yang telah menetap sejak sebelum hingga berdirinya mall. Dalam hal

    ini nilai lahan dapat dipengaruhi oleh indikator harga lahan dan posisi strategis

    lahan yang akan dijelaskan sebagai berikut.

    a.  Harga Lahan

  • 8/19/2019 Review Kota Jambi

    21/35

      80

    Indah Mayasari,2013

    Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan EkonomiMasyarakat Di Kota JambiUniversitas Pendidikan Indonesia |  repository.upi.edu

    Harga lahan menunjukkan potensi lahan secara ekonomis dangan satuan

    nominal. Harga lahan ini sangat dipengaruhi oleh letak dan kondisi dari lahan

    tersebut. Adapun perbedaan harga lahan antara sebelum dan sesudah berdiri  Mall

    WTCBatanghari dapat dilihat pada Tabel 4.11.

    Tabel 4.11 Tabel Harga Lahan Antara Sebelum dan Sesudah Berdiri Mall

    WTC Batanghari

    No  Kecamatan  Kelurahan Jarak

    kemall  

    Harga Lahan ( Per Tumbuk ) Selisih

    Harga Sebelum Berdiri

    mall  Sesudah berdiri

    mall  

    1.  Telanaipura  Legok   820 m  82.500.000  100.000.000  17.500.000 

    2.  Pasar  Orang Kayo Hitam  330 m  60.000.000  80.000.000  20.000.000 

    Pasar Jambi  250 m  80.000.000  100.000.000  20.000.000 

    3.  Pelayangan Mudung Laut  580 m  50.000.000  55.000.000  5.000.000 

    Arab Melayu  700 m  50.000.000  54.000.000  4.000.000 

    4.  Jambi Timur   Kasang  1130 m  60.000.000  72.500.000  12.500.000 

    Total  382.500.000  461.500.000  79.000.000 

    Rata-Rata  63.750.000  76.916.667  13.166.667 

    Persentase Selisih  21 Sumber : Hasil Penelitian

    Dari Tabel 4.11 terlihat bahwa harga lahan sebelum berdiri mall yang

    tertinggi terdapat di Kelurahan Legok yang terletak di Kecamatan Telanaipura

    yaitu sebesar Rp.82.500.000per tumbuk (1 tumbuk = 100 m2). Sementara harga

    lahan tertinggi setelah berdiri mall terdapat di Kelurahan Pasar yakni seharga Rp.

    100.000.000 per tumbuk. Sementara harga lahan sebelum berdiri mall dengan

    harga terendah terdapat di Kelurahan Mudung Laut dan Arab Melayu yaitu

    sebesar Rp.50.000.000 dan harga lahan terendah sesudah berdirinya mall  terdapat

    di daerah Kelurahan Arab Melayu. Sementara perubahan yang cukup signifikan

    terdapat di Kelurahan Pasar, dimana harga sebelum berdiri mall hanya berkisar

  • 8/19/2019 Review Kota Jambi

    22/35

      81

    Indah Mayasari,2013

    Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan EkonomiMasyarakat Di Kota JambiUniversitas Pendidikan Indonesia |  repository.upi.edu

    Rp.80.000.000 meningkat menjadi Rp.100.000.000 per tumbuk. Sehingga rata-

    rata perubahan harga ketika sudah berdiri mall   berkisar hampir setengahnya

    (25%) dari harga sebelum pendirian mall.  Adapun harga lahan yang ada di

    Kelurahan Pasar tersebut merupakan harga lahan di wilayah yang berada dekat

    dengan Sungai Batanghari. Sementara mendekati pusat kota harga lahan semakin

    meningkat dengan perkiraan Rp.200.000.000 hingga Rp.250.000.000. Sementara

    di Kelurahan Orang Kayo hitam yang berada di satu kecamatan dengan Kelurahan

    Pasar memiliki harga lahan sebelum berdiri mall   sebesar Rp.60.000.000 dan

    meningkat sebesar Rp.20.000.000 setelah berdiri mall menjadi Rp. 80.000.000.

    Pada kelurahan Arab Melayu yang berada seberang sungai batanghari pada saat

    sebelum berdiri mall  memiliki harga lahan sebesar Rp.50.000.000 dan meningkat

    hanya sebesar Rp.4.000.000 menjadi Rp. 54.000.000 pada saat setelah berdiri

    mall.Dengan demikian, total selisih harga lahan sebelum dan sesudah berdiri  Mall

    WTC Batanghari adalah sebagian kecil (21%).

    b.  Posisi Strategis Lahan

    Dalam hal ini nilai lahan tidak hanya mencakup harga tanah saja, melainkan

     posisi strategis lahan yang dipengaruhi oleh letak lahan tersebut. Suatu lahan yang

    terletak di daerah yang dekat dengan pusat aktivitas penduduk, sarana dan

     prasarana yang lengkap serta aksesbilitas yang tinggi akan meningkatkan peluang

    untuk mendirikan suatu bangunan di lokasi tersebut semakin tinggi. Misalnya di

    Kelurahan Pasar tempat lokasi Mall WTC Batanghari berada, meskipun memiliki

    harga tanah yang paling tinggi yaitu Rp.100.000.000 per tumbuk, namun lokasi

  • 8/19/2019 Review Kota Jambi

    23/35

      82

    Indah Mayasari,2013

    Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan EkonomiMasyarakat Di Kota JambiUniversitas Pendidikan Indonesia |  repository.upi.edu

    tersebut merupakan tempat yang strategis untuk menunjang usaha perdagangan.

    Bahkan berdasarkan hasil wawancara, harga tanah di Kelurahan Pasar yang tepat

     berada di samping mall   mencapai Rp.200.000.000 per tumbuk hingga

    Rp.250.000.000 per tumbuk. Dilihat dari letak strategisnya, Kelurahan Pasar ini

    memiliki nilai lahan yang lebih tinggi dibandingkan dengan Kelurahan yang

     berada di sekitar mall   lainnya. Nilai lahan yang tinggi ini dibuktikan dengan

     banyaknya penduduk pendatang yang mendirikan bangunan atau rumah baru di

    Kelurahan Pasar. Sementara Kelurahan Lainnya, misalnya Kelurahan Arab

    Melayu yang memiliki harga tanah paling rendah, yaitu sekitar

    Rp.54.000.000/tumbuk, namun daerah ini cukup jauh dari pusat aktivitas

     penduduk, bahkan untuk pergi pusat kota saja penduduk yang berada di Kelurahan

    Arab Melayu ini harus menyeberangi Sungai Batanghari terlebih dahulu. Selain

    itu, kondisi tanah yang merupakan daerah rawa menjadikan daerah ini rawan

     bencana banjir dan sulit untuk didirikan bangunandan budidaya tanaman. Hal

    inilah yang menyebabkan nilai lahan di Kelurahan Arab Melayu ini rendah dan

    dibuktikan dengan sedikitnya penduduk pendatang yang mendirikan rumah di

    daerah tersebut.

    Berdasarkan hasil wawancara, semakin dekat jarak kelurahan ke mall, maka

    nilai lahanpun semakin tinggi dan sebaliknya semakin jauh jarak kelurahan ke

    mall, maka nilai lahanpun semakin rendah. Adapun korelasi antara jarak ke mall  

    dengan nilai lahan dapat dilihat pada Tabel 4.12.

    Tabel 4.12 Korelasi antara Jarak ke mall dengan Nilai Lahan sesudah berdiri

    mall

  • 8/19/2019 Review Kota Jambi

    24/35

      83

    Indah Mayasari,2013

    Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan EkonomiMasyarakat Di Kota JambiUniversitas Pendidikan Indonesia |  repository.upi.edu

    No Kecamatan Kelurahan Jarak ke mall

    Nilai lahan

    Sesudah

    berdiri mall  1 Telanaipura Legok 820 m 100.000.000

    2 PasarOrang Kayo Hitam 330 m 80.000.000

    Pasar Jambi 250 m 100.000.000

    3 PelayanganMudung Laut 580 m 55.000.000

    Arab Melayu 700 m 54.000.000

    4 Jambi Timur Kasang 1130 m 72.500.000

    Total  461.500.000 

    Nilai Korelasi  -0,41441 

    Sumber : Hasil Penelitian

    Berdasarkan Tabel 4.12 terdapat pengaruh keberadaan  Mall WTC

    Batanghari terhadap perubahan nilai lahan yang dihitung berdasarkan jarak

    kelurahan ke mall  dengan nilai korelasi -0,41441.Hal ini menunjukkan pengaruh

    cukup berarti atau sedang, adapun nilai minus (-) berarti terjadi hubungan yang

    terbalik, dimana jika ada satu variabel yang naik, maka variabel yang lain akan

    turun dan sebaliknya jika ada variabel yang turun maka variabel yang lain akan

    naik. Dalam penelitian ini, semakin dekat jarak ke mall maka nilai lahan semakin

    tinggi, dan semakin jauh dari mall, maka nilai lahan semakin rendah. Berdasarkan

    hasil penelitian, perbedaan nilai lahan juga disebabkan beberapa kondisi lahan

    yang termasuk lahan rawa sehingga memiliki nilai lahan yang cukup rendah,

    seperti di Kelurahan Mudung Laut dan Arab Melayu.

    3.  Pengaruh Keberadaan Mall   WTC Batanghari terhadap

    PerkembanganPerumahan Baru

  • 8/19/2019 Review Kota Jambi

    25/35

      84

    Indah Mayasari,2013

    Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan EkonomiMasyarakat Di Kota JambiUniversitas Pendidikan Indonesia |  repository.upi.edu

    Keberadaan  Mall WTC Batanghari tidak menutup kemungkinan menjadi

     penyebab terjadinya pertambahan perumahan penduduk di daerah sekitar mall. 

    Dengan adanya sarana dan prasarana yang kompleks disertai dengan aksesbilitas

    yang memadai akan mendorong penduduk untuk mendirikan hunian baru

    mendekati pusat perbelanjaan tersebut. Meskipun hal ini juga diiringi dengan

    kenaikan harga lahan, namun hal ini tidak menjadi faktor penghalang bagi

     penduduk untuk mendirikan perumahan baru. Terbukti bahwa sebagian dari

     penduduk pendatang itu kemudian mendirikan warung, toko atau kios di sekitar

    mall   untuk menunjang kehidupan mereka sebagai mata pencaharian atau usaha

    sampingan. Untuk lebih jelasnya mengenai perubahan perkembangan perumahan

     baru penduduk antara sebelum dan sesudah berdirinya mall   dapat dilihat pada

    Tabel 4.13 dan Gambar 4.6.

    Tabel 4.13 Jumlah Perumahan Antara Sebelum dan Sesudah Berdiri Mall

    WTC Batanghari

    No  Kecamatan  Kelurahan Jumlah Perumahan  Selisih

    (Perumahan

    Baru) Sebelum Berdiri

    mall  Sesudah berdiri

    mall  

    1.  Telanaipura  Legok   2.115  2.197  82 

    2.  Pasar  

    Orang KayoHitam 

    485  781  296 

    Pasar Jambi  118  450  332 

    3.  Pelayangan  Mudung Laut  489  519  30 Arab Melayu  741  790  49 

    4.  Jambi Timur   Kasang  1954  1996  42 

    Total  5.902  6.733  831 

    Rata-Rata  984  1.122  139 

    Persentase Selisih  14,08 

    Sumber : Hasil Penelitian

    Gambar4.6Grafik Jumlah PerumahanAntara Sebelum dan Sesudah Berdiri

     Mall WTC Batanghari

  • 8/19/2019 Review Kota Jambi

    26/35

      85

    Indah Mayasari,2013

    Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan EkonomiMasyarakat Di Kota JambiUniversitas Pendidikan Indonesia |  repository.upi.edu

    Sumber : Hasil Penelitian

    Berdasarkan Tabel 4.13 dan Gambar 4.6 terdapat perbedaan jumlah

     perumahan baru antara sebelum dan sesudah beridirnya  Mall WTC Batanghari.

    Pada kelurahan Legok yang berada di Kecamatan Telanai Pura terdapat selisih

    sebanyak 82 rumah antara sebelum dan sesudah pendirian mall, dimana jumlah

     perumahan sebelum mall   adalah sebanyak 2.115 meningkat menjadi 2.197

     perumahan baru setelah berdiri mall. Sementara di Kelurahan Orang Kayo Hitam

     pada saat sebelum berdiri mall  terdapat 485 perumahan penduduk dan meningkat

    menjadi 781 perumahan setelah berdirinya mall, sehingga terdapat selisih

    sebanyak 296 rumah baru. Adapun peningkatan drastis terlihat di Kelurahan

    Pasar, yakni lokasi pendirian mall itu sendiri, dimana jumlah perumahan sebelum

     berdiri mall  berkisar 118 perumahan bertambah 332 perumahan baru menjadi 450

     perumahan.

  • 8/19/2019 Review Kota Jambi

    27/35

      86

    Indah Mayasari,2013

    Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan EkonomiMasyarakat Di Kota JambiUniversitas Pendidikan Indonesia |  repository.upi.edu

    Pertambahan jumlah perumahan ini mencapai lebih dari seluruhnya (281%)

    sehingga menyebabkan kawasan ini semakin padat dan ramai oleh perumahan

     penduduk. Sebaliknya di Kelurahan Mudung Laut tidak terjadi peningkatan yang

     begitu berarti, dimana jumlah perumahan sebelum mall   sekitar 489 perumahan

    meningkat menjadi 519perumahan atau hanya sebagian kecil (6,1%) dari jumlah

    asal. Begitu pula halnya dengan Kelurahan Kasang, dimana jumlah perumahan

    sebelum berdiri mall  adalah sebanyak 1954 hanya meningkat sebanyak 42 rumah

     baru menjadi 1996 rumah. Dengan demikian, total selisih perumahan baru

    sebelum dan sesudah berdiri  Mall WTC Batanghariadalah sebagian kecil

    (14,08%).

    Perubahan perkembangan perumahan penduduk ini tentunya juga didorong

    oleh adanya keinginan penduduk untuk meningkatkan taraf kehidupan yang lebih

     baik dari sebelumnya, dimana kebanyakan penduduk baru tersebut berasal dari

    luar Kota Jambi dan pindah ke wilayah-wilayah tersebut untuk menetap dan

    membuka berbagai macam usaha tertentu. Untuk Lebih Jelasnya lihat Gambar 4.7

    dan Gambar 4.8 untuk melihat perbedaan perumahan penduduk sebelum dan

    sesudah berdiri mall.

    Berdasarkan Gambar 4.7 dan Gambar 4.8 terlihat perubahan signifikan

    dimana sebelum berdiri mall Kelurahan Orang Kayo Hitam dan Kelurahan Pasar

    memiliki jumlah perumahan yang rendah. Namun setelah berdiri mall  perumahan

     penduduk baru paling banyak mendiami kedua kelurahan tersebut.

  • 8/19/2019 Review Kota Jambi

    28/35

      87

    Indah Mayasari,2013

    Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan EkonomiMasyarakat Di Kota JambiUniversitas Pendidikan Indonesia |  repository.upi.edu

  • 8/19/2019 Review Kota Jambi

    29/35

      88

    Indah Mayasari,2013

    Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan EkonomiMasyarakat Di Kota JambiUniversitas Pendidikan Indonesia |  repository.upi.edu

  • 8/19/2019 Review Kota Jambi

    30/35

      89

    Indah Mayasari,2013

    Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan EkonomiMasyarakat Di Kota JambiUniversitas Pendidikan Indonesia |  repository.upi.edu

    Perkembangan perumahan baru ini tentunya memiliki beberapa faktor yang

     berperan penting dalan meningkatkan morivasi penduduk untuk mendirikan

    rumah baru di suatu tempat. Dalam hal ini perumahan baru yang ada di wilayah

    sekitar mall akan memiliki hubungan dengan jarak ke mall.  Adapun korelasi

    antara jarak ke mall   dengan perkembangan perumahan baru dapat dilihat pada

    Tabel 4.14.

    Tabel 4.14 Korelasi Antara Jarak Ke Mall  Dengan Jumlah Perumahan Baru

    Sesudah Berdiri Mall WTC Batanghari

    No Kecamatan KelurahanJarak ke

    mall

    Jumlah

    perumahan

    baru Sesudah

    berdiri mall  

    1 Telanaipura Legok 820 m 82

    2 PasarOrang Kayo Hitam 330 m 296

    Pasar Jambi 250 m 332

    3 PelayanganMudung Laut 580 m 30

    Arab Melayu 700 m 49

    4 Jambi Timur Kasang 1130 m 42

    Total  831 Nilai Korelasi  -0,80 

    Sumber : Hasil Penelitian

    Berdasarkan Tabel 4.14 terdapat pengaruh keberadaan  Mall WTC

    Batanghari terhadap perubahan perkembangan perumahan baru penduduk yang

    dihitung berdasarkan jarak kelurahan ke mall  dengan nilai korelasi -0,80.Hal ini

    menunjukkan pengaruh tinggi atau kuat, adapun nilai minus (-)berarti terjadi

    hubungan yang terbalik, dimana jika ada satu variabel yang naik, maka variabel

    yang lain akan turun dan sebaliknya jika ada variabel yang turun maka variabel

    yang lain akan naik.Berdasarkan hasil penelitian semakin mendekati mall   maka

     perumahan baru semakin banyak dan sebaliknya semakin menjauh dari mall  maka

     perumahan baru semakin sedikit terutama di daerah Kelurahan Mudung Laut dan

  • 8/19/2019 Review Kota Jambi

    31/35

      90

    Indah Mayasari,2013

    Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan EkonomiMasyarakat Di Kota JambiUniversitas Pendidikan Indonesia |  repository.upi.edu

    Arab Melayu yang dipisahkan langsung oleh Sungai Batanghari. Dalam hal ini,

     Mall WTC Batanghari sebagai pusat perdagangan sekaligus pusat aktivitas

    masyarakat menjadi faktor penarik bagi penduduk untuk bermigrasi mendekati

    mall , dimana penduduk akan mencari tempat yang memiliki sarana dan prasarana

    serta aksesbilitas yang lengkap untuk mendukung kegiatan sehari-hari sehingga

     penduduk akan mendirikan tempat tinggal di sekitar mall   yang menyebabkan

     perumahan di sekitar mall  semakin banyak.

    4.  Pengaruh Nilai lahan terhadap Perkembangan PerumahanBaru setelah

    berdiri Mall WTC Batanghari

    Pada umumnya penduduk pendatang yang mendirikan perumahan baru

    disuatu daerah pasti memiliki beberapa pertimbangan dalam menentukan lokasi

    hunian baru mereka, salah satu diantaranya adalah nilai lahan. Semakin tinggi

    nilai lahan maka semakin sedikit penduduk yang mendirikan perumahan baru.

    Begitu pula sebaliknya semakin rendah nilai suatu lahan maka semakin banyak

     penduduk yang mendirikan perumahan baru. Namun sebagian penduduk juga

    memiliki pertimbangan lain dalam menentukan lokasi perumahan baru mereka

    seperti mendekati pusat perdagangan.

    Masyarakat sekitar Mall WTC Batanghari terdiri dari berbagai macam suku

    dan daerah asal. Sebagian dari mereka adalah penduduk pendatang yang berasal

    dari Luar Kota Jambi. Untuk melihat korelasi nilai lahan terhadap jumlah

     perumahan baru di sekitar mall, perhatikan Tabel 4.15.

    Tabel 4.15Korelasi antara Nilai lahan dengan Jumlah Perumahan Baru Sesudah

    Berdiri Mall WTC Batanghari

  • 8/19/2019 Review Kota Jambi

    32/35

      91

    Indah Mayasari,2013

    Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan EkonomiMasyarakat Di Kota JambiUniversitas Pendidikan Indonesia |  repository.upi.edu

    No Kecamatan KelurahanSesudah Berdiri mall  

    Nilai Lahan Perumahan baru

    1. Telanaipura Legok 100.000.000 82 

    2. PasarOrang Kayo Hitam 80.000.000 296 

    Pasar Jambi 100.000.000 332 

    3. PelayanganMudung Laut 55.000.000 30 

    Arab Melayu 54.000.000 49 

    4. Jambi Timur Kasang 72.500.000 42 

    Total 461.500.000 831

    Nilai Korelasi 0,60

    Sumber : Hasil Penelitian

    Berdasarkan Tabel 4.15nilai lahan tertinggi sesudah berdiri mall terdapat di

    Kelurahan Legok dan Kelurahan Pasar, namun jika dilihat dari jumlah perumahan

    yang baru, Kelurahan Pasar memiliki pertambahan sebanyak 332 rumah

    sedangkan Kelurahan Legok hanya sekitar 82 rumah baru. Sementara nilai lahan

    terendah terdapat di Kelurahan Arab Melayu yakni sekitar Rp.54.000.000, namun

     jumlah perumahan baru yang paling sedikit terdapat di Kelurahan Mudung Laut.

    Berdasarkan hasil penelitian, kurangnya minat penduduk untuk mendirikan

     perumahan barudisebabkan oleh kondisi tanah yang termasuk rawa yang susah

    untuk dibudidayakan dan rawan bencana banjir.

    Dengan demikian, terdapat pengaruh perubahan nilai lahan terhadap

     perubahan perkembangan perumahan baru penduduk dengan nilai korelasi

    0,60.Hal ini menunjukkan pengaruh cukup berarti atau sedang, adapun nilai

     plus (+) berarti jika ada satu variabel yang naik/turun, maka variabel yang lain

    akan naik atau turun. Berdasarkan hasil penelitian semakin mendekati mall  maka

     perumahan baru semakin banyak, meskipun nilai lahannya pun semakin tinggi

  • 8/19/2019 Review Kota Jambi

    33/35

      92

    Indah Mayasari,2013

    Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan EkonomiMasyarakat Di Kota JambiUniversitas Pendidikan Indonesia |  repository.upi.edu

    dan semakin jauh dari mall maka perumahan baru cenderung lebih sedikit,

    meskipun memiliki nilai lahan yang cukup rendah. Maka dapat disimpulkan

     bahwa penduduk lebih berorientasi untuk mendirikan perumahan mendekati pusat

    mall   dengan tidak terlalu memperdulikan nilai lahan yang juga meningkat.

    Terbukti berdasarkan fakta di lapangan sebagian besar dari penduduk baru

    tersebut mendirikan warung dan toko-toko kecil terutama di sekitar Tanggo

    Rajo/Ancol untuk menunjang kehidupan mereka.

    C.  Implementasi Hasil Penelitian Terhadap Pelajaran Geografi

    Geografi sebagai disiplin ilmu yang mengkaji berbagai persamaan dan

     perbedaan fenomena dan gejala di permukaan di permukaan bumi selalu melihat

    suatu peristiwa dari sudut pandang keruangan, kelingkungan dan kewilayahan.

    Suatu daerah memiliki karakteristik yang berbeda dengan daerah lainnya sehingga

    karakteristik dari daerah tersebut menjadi ciri khas dari suatu daerah tersebut.

    Berbagai fenomena keruangan timbul akibat adanya suatu perubahan yang terjadi

    di suatu daerah menjadi suatu hal yang menarik untuk dikaji. Perubahan yang

    terjadi di suatu lingkungan akibat adanya perubahan daya guna lahan serta

    aktivitas manusia menunjukkan bahwa kehidupan manusia dan alam merupakan

    satu kesatuan yang terintegrasi yang tidak terpisahkan antar satu dan lainnya.

    Berdasarkan hasil penelitian, terdapat hubungan antara keberadaan  Mall

    WTC Batanghari terhadap perubahankondisi sosial dan ekonomi masyarakat,

    yakni yang berkenaan dengan pendapatan masyarakat, nilai lahan dan

     perkembangan perumahan baru. Pendirian mall sebagai bentuk aktivitas manusia

  • 8/19/2019 Review Kota Jambi

    34/35

      93

    Indah Mayasari,2013

    Pengaruh Keberadaan Mall Wiltop Trade Center (Wtc) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial Dan EkonomiMasyarakat Di Kota JambiUniversitas Pendidikan Indonesia |  repository.upi.edu

    menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi merupakan bukti bahwa manusia

    selain dipengaruhi oleh lingkungan alam, tetapi juga berperan aktif terhadap alam

    sesuai dengan perkembangan budayanya. Hal ini sesuai dengan hukum

     Possibilisme dengan tokohnya Paul Vidal De La Blache.

    Keberadaan  Mall   yang menyebabkan penurunan pendapatan pedagang

    Tradisional Angso Duo menunjukkan bahwa lokasi pendirian mall yang kurang

    strategis dengan lokasi pasar tradisional. Pada umumnya pendirian pasar modern

    memiliki jarak tertentu dengan lokasi pasar tradisional, namun pada saat ini Kota

    Jambi belum memiliki aturan khusus yang mengatur hal tersebut. Dengan

    demikian, lokasi pusat perdagangan merupakan hal penting untuk

    dipertimbangkan demi keberlangsungan serta pengaruhnya terhadap lingkungan

    masyarakat sekitar. Selain itu, keberadaan mall ini juga menimbulkan peningkatan

    nilai lahan di sekitarnya. Berdasarkan teori nilai lahan, bahwa semakin mendekati

     pusat aktivitas dan bisnis maka harga lahan pun semakin tinggi, dan hal ini

    terbukti setelah penelitian dilakukan. Adapun keberadaan mall  juga mampu

    menarik masyarakat untuk mendirikan rumah di wilayah sekitar mall.  Hal ini

    dibuktikan bahwa Kelurahan Pasar yang merupakan lokasi pendirian mall  menjadi

    lokasi dengan jumlah perumahan baru paling banyak.

    Dengan demikian, penelitian ini dapat memberikan implikasi pada

    kehidupan manusia terutama geografi sebagai bidang terkait dengan fenomena

    keruangan bahwa adanya pembangunan pusat perdagangan seperti  Mall   WTC

    Batanghari ini tentunya akan menimbulkan perubahan pada kondisi lingkungan

    disekitarnya baik lingkungan fisik maupun sosial. Oleh karena itu, berbagai

  • 8/19/2019 Review Kota Jambi

    35/35

      94

     perubahan yang terjadi diharapkan mampu memberikan efek positif bagi

    kehidupan masyarakat sekitar dan efek negatif yang ditimbulkan hendaknya

    mampu diminimalisir seefisien mungkin. Hal ini merupakan suatu wawasan baru

    yang dapat dijadikan dasar sebagai pengembangan konsep bahwa setiap

     pembangunan akan selalu menimbulkan perubahan bagi lingkungan sekitar. Oleh

    karena itu, setiap pembangunan harus mempertimbangkan kondisi lingkungan

    yang diperkirakan akan terkena dampak. Sehingga konsep pembangunan

     berkelanjutan yang tetap memperhatikan kondisi lingkungan di masa yang akan

    datang dapat tercapai.


Recommended