+ All Categories
Home > Education > Sistem Ekskresi

Sistem Ekskresi

Date post: 01-Jul-2015
Category:
Upload: dessy-pratiwi
View: 230 times
Download: 2 times
Share this document with a friend
82
Si stem Ekskresi
Transcript
Page 1: Sistem Ekskresi

S i s t e m

E k s k r e s i

Page 2: Sistem Ekskresi
Page 3: Sistem Ekskresi

A l a t e k s k r e s i

m a n u s i a

1. g i n j a l ……urine

2. p a r u – p a r u

….k a r b o n d i o k s i d a

3. h a t i …..e m p e d u

4. k u l i t ….k e r i n g a t

Page 4: Sistem Ekskresi

S t r u k t r u r g i n j a l

1. k o r t e k s

2. m e d u l a

3. p e l v i s

n e f r o n :1. b a d a n m a l p i g h i (g l o m e r u l

d a n k a p s u l b o w m a n )

2. t u b u l u s k o n t o r t u s

p r o k s i m a l

3. l o o p h e n l e

4. t u b u l u s d i s t a l

5. t u b u l u s k o l e k t i v u s

Page 5: Sistem Ekskresi
Page 6: Sistem Ekskresi
Page 7: Sistem Ekskresi
Page 8: Sistem Ekskresi
Page 9: Sistem Ekskresi
Page 10: Sistem Ekskresi
Page 11: Sistem Ekskresi
Page 12: Sistem Ekskresi
Page 13: Sistem Ekskresi
Page 14: Sistem Ekskresi
Page 15: Sistem Ekskresi
Page 16: Sistem Ekskresi
Page 17: Sistem Ekskresi
Page 18: Sistem Ekskresi
Page 19: Sistem Ekskresi
Page 20: Sistem Ekskresi
Page 21: Sistem Ekskresi
Page 22: Sistem Ekskresi
Page 23: Sistem Ekskresi
Page 24: Sistem Ekskresi
Page 25: Sistem Ekskresi

Langkah pembentukan urine

1. filtrasi

komponen plasm

a

Urin primer urine

urea 0.03 0.03 1.8

Asam urat 0.004 0.004 0.05

Glukosa 0.10 0.10 Tidak ada

Asam amino 0.05 0.05 Tidak ada

Ion anorganik 0.9 0.9 < 0.9

protein 8.0 Tidak ada Tidak ada

Page 26: Sistem Ekskresi
Page 27: Sistem Ekskresi
Page 28: Sistem Ekskresi
Page 29: Sistem Ekskresi
Page 30: Sistem Ekskresi

asam amino...deaminasi...amonia

amonia + air + ornitin..........stirulin

stirulin + amonia.........arginin

arginin...enzim arginase...ornitin + urea

Page 31: Sistem Ekskresi
Page 32: Sistem Ekskresi
Page 33: Sistem Ekskresi
Page 34: Sistem Ekskresi

amonia

Page 35: Sistem Ekskresi

Asam urat

Page 36: Sistem Ekskresi

urea

Page 37: Sistem Ekskresi

Hati merupakan organ

terbesar dalam tubuh. sekitar

2,5% dari berat badan normal

orang dewasa. Hati terletak

pada rongga perut kanan

bagian atas

Page 38: Sistem Ekskresi

Bilirubin dalam darah terdiri dari dua

bentuk, yaitu bilirubin direk dan

bilirubin indirek. Bilirubin direk larut

dalam air dan dapat dikeluarkan

melalui urin. Sedangkan bilirubin

indirek tidak larut dalam air dan

terikat pada albumin. Bilirubin total

merupakan penjumlan bilirubin direk

dan indirek.

Page 39: Sistem Ekskresi

FUNGSI HATI Metabolisme kabohidrat

glukosa menjadi glikogen

Metabolisme lemak

Hati berperan mengeluarkan lemak untuk didistribusikan ke seluruh tubuh..

Metabolisme protein

tempat penghancuran asam amino

Metabolisme vitamin

Tempat penyimpanan vit A D E K

Metabolisme mineral

Sebagian besar zat besi disimpan di dalam hati sebelum dibutuhkan oleh

tubuh, begitu juga dengan tembaga.

Hati tempat pembentukan lipoprotein

Sintesa empedu

Page 40: Sistem Ekskresi

Jenis-jenis penyakit hepatitis terbagi berdasarkanpenyebabnya yaitu:

Hepatitis akibat infeksi virus ◦ Hepatitis A

◦ Hepatitis B

◦ Hepatitis C

◦ Hepatitis D

◦ Hepatitis E

◦ Hepatitis F

◦ Hepatitis G

Hepatitis karena komplikasi penyakit lain Hepatitis akibat konsumsi alkohol Hepatitis akibat konsumsi obat-obatan atau zat

kimia Hepatitis karena penyakit autoimun

Page 41: Sistem Ekskresi
Page 42: Sistem Ekskresi
Page 43: Sistem Ekskresi

Hepatitis biasa dikenal sebagai

penyakit kuning. (radang hati

=liver)

penyebab hepatitis adalah

gangguan metabolisme,

Konsumsi alkohol

virus

Page 44: Sistem Ekskresi

Atresia Bilier (putra bilkis)

Atresia Bilier adalah suatu keadaan dimana saluran

empedu tidak terbentuk atau tidak berkembang

secara normal.

Fungsi dari sistem empedu adalah membuang

limbah metabolik dari hati dan mengangkut garam

empedu yang diperlukan untuk mencerna lemak di

dalam usus halus.

Pada atresia bilier terjadi penyumbatan aliran

empedu dari hati ke kandung empedu. Hal ini bisa

menyebabkan kerusakan hati dan sirosis hati, yang

jika tidak diobati bisa berakibat fatal.

Page 45: Sistem Ekskresi
Page 46: Sistem Ekskresi

Hepatitis B dan C

dapat berkembang

menjadi sirosis

(pengerasan hati),

kanker hati dan

komplikasi lainnya

yang dapat

mengakibatkan

Page 47: Sistem Ekskresi
Page 48: Sistem Ekskresi

ssss

Page 49: Sistem Ekskresi
Page 50: Sistem Ekskresi
Page 51: Sistem Ekskresi

Ada dua jenis kelenjar keringat:

Eccrine dan apokrin

Eccrine kelenjar memproduksi

keringat - campuran air dan garam

Hal ini juga memberikan metode

alami yang berguna untuk

memindahkan produk limbah

(racun) dari tubuh

Page 52: Sistem Ekskresi

Apokrin kelenjar terbentuk dari struktur yang sama dengan folikel rambut dan kelenjarsebasea. Mereka menghasilkan aroma seksualsangat individual, produksi yang tergantungpada keberadaan hormon seks. Kelenjarapokrin menjadi sangat aktif dengan masapubertas. Mereka ditemukan terutama di ketiakdan area genital. Payudara merupakanmodifikasi kelenjar keringat apokrin.

Bau badan diproduksi oleh mikro-organisme('kuman') yang tumbuh di daerah khususnyalembab kulit, seperti ketiak. Merekamenghasilkan bau badan oleh setelahmencerna, tapi mereka hanya dapat bekerjadengan efisien jika air ada

Page 53: Sistem Ekskresi
Page 54: Sistem Ekskresi

Radiasi ultraviolet masih dibagi lagi

menjadi UV-A dengan panjang

gelombang (400 – 315) nm, UV-B

dengan panjang gelombang (315 – 280)

nm, dan UV-C dengan panjang

gelombang (280 - 100) nm. Dari ketiga

jenis radiasi ultraviolet tersebut, UV-A

dan UV-B yang sampai ke permukaan

bumi.

Page 55: Sistem Ekskresi
Page 56: Sistem Ekskresi

UVA activates the melanin stored in the epidermis, and produces a pigmentation effect visible within one hour but usually fades in 24 hours. UVA penetrates the epidermis where connective tissue and blood vessels exist. The result is a loss of elasticity that causes the skin to sag, wrinkle, and age prematurely. UVB penetration primarily remains at the epidermis level. A large dose of UVB radiation will cause acute sunburn, redness, burning sensation, and blistering. UVB rays stimulate the formulation of melanin, causing a significant pigmentation of the skin. This darkening effect will be evident after approximately 24 hours and is relatively long-lasting.

Page 57: Sistem Ekskresi
Page 58: Sistem Ekskresi
Page 59: Sistem Ekskresi
Page 60: Sistem Ekskresi
Page 61: Sistem Ekskresi
Page 62: Sistem Ekskresi
Page 63: Sistem Ekskresi

Sistem ekskresi hewan

Page 64: Sistem Ekskresi
Page 65: Sistem Ekskresi
Page 66: Sistem Ekskresi
Page 67: Sistem Ekskresi
Page 68: Sistem Ekskresi
Page 69: Sistem Ekskresi
Page 70: Sistem Ekskresi
Page 71: Sistem Ekskresi

Jenis ginjal :

Holonefros

Opistonefros

Metanefros

Page 72: Sistem Ekskresi

perkembangan ginjal pada vertebrata

Page 73: Sistem Ekskresi
Page 74: Sistem Ekskresi

chondrichthyes :

konsentrasi garam lebih rendah dari

pada dilaut, garam diekskresikan

melalui ginjal

kel.rektal mensekresikan NaCl ke

anus.

trimetilamin oksida (TMAO)

stenohalin......

euryhalin........ (tilapia & salmon)

Page 75: Sistem Ekskresi

ikan air tawar cenderung untuk menyerap air dari

lingkungannya dengan cara osmosis. Insang

ikan air tawar secara aktif memasukkan garam

dari lingkungan ke dalam tubuh. Ginjal akan

memompa keluar kelebihan air sebagai air seni.

Ginjal mempunyai glomeruli dalam jumlah

banyak dengan diameter besar. Ini dimaksudkan

untuk lebih dapatmenahan garam-garam tubuh

agar tidak keluar dan sekaligus memompa air

senisebanyak-banyaknya. Ketika cairan dari

badan malpighi memasuki tubuli ginjal,

glukosaakan diserap kembali pada tubuli

proximallis dan garam-garam diserap kembali

padatubuli distal. Dinding tubuli ginjal bersifat

impermiable (kedap air, tidak dapat

ditembus) terhadap air.

Page 76: Sistem Ekskresi
Page 77: Sistem Ekskresi

Ikan air laut memiliki konsentrasi garam yang tinggi

di dalam darahnya. Ikan air laut cenderung untuk

kehilangan air di dalam sel-sel tubuhnya karena

proses osmosis. Untuk itu, insang ikan air laut aktif

mengeluarkan garam dari tubuhnya. Untuk

mengatasi kehilangan air, ikan ‘minum’air laut

sebanyak-banyaknya. Dengan demikian berarti pula

kandungan garam akan meningkat dalam cairan

tubuh. Padahal dehidrasi dicegah dengan proses ini

dan kelebihan garam harus dihilangkan. Karena ikan

laut dipaksa oleh kondisi osmotik untuk

mempertahankan air, volume air seni lebih sedikit

dibandingkan dengan ikan air tawar. Tubuli ginjal

mampu berfungsi sebagai penahan air. Jumlah

glomeruli ikan laut cenderung lebih sedikit dan

bentuknya lebih kecil daripada ikan air tawar.

Page 78: Sistem Ekskresi

Ikan Air Tawar Ikan air Laut

sedikit minum air banyak minum air

pengeluaran urine banyak, encer pengeluaran urine sedikit, pekat

mempertahankan garam dalam tubuh aktif mengeluarkan garam dari tubuhnya

Tabel Perbedaan sistem osmoregulasi ikan air tawar dan ikan laut

Page 79: Sistem Ekskresi
Page 80: Sistem Ekskresi
Page 81: Sistem Ekskresi
Page 82: Sistem Ekskresi

Thankyou


Recommended