SISTEM PARKIR CERDAS
SMART PARKING SYSTEM
Mahrus Sabang 1, Rhiza S.Sadjad 2, Merna Baharuddin 2
1Jurusan Teknik Informatika, STMIK Lammappapoleonro Soppeng 2Jurusan Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin
Alamat Korespondensi: Mahrus Sabang, S.Kom Teknik Informatika STMIK Lamappapoleonro Soppeng, Sulawesi Selatan. HP: 08124162065 Email: [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan merancang suatu alat mikrokontroler yang dapat menginformasikan dan mengarahkan
pengendara mobil ke area parkir yang kosong. Lahan parkir yang dijadikan sebagai objek penelitian terdiri dari
beberapa lantai dengan kapasitas beberapa kendaraan pada setiap lantainya, namun penelitian ini hanya memilih
bebarapa lantai sebagai sampel.Sistem informasi parkir ini menggunakan metode perancangan sistem. Pada
perancangan ini memiliki beberapa bagian umum, yaitu sensor LDR, laser pointer, Arduino Uno,
mikrokontroler ATMega328, PC/laptop dan LCD (Liquid Cristal Display). Sensor LDR akan mendeteksi
adanya kendaraan dan selanjutnya akan memberi sinyal ada atau tidak ada penghalang. Sedangkan yang
mengatur cahaya dari LDR adalah laser pointer. Mikrokontroler ATMega328 yang tertanam pada Aduino
berfungsi sebagai tempat pemrosesan data dari sensor LDR selanjutnya akan ditampilkan pada LCD.Hasil
penelitian menunjukkan bahwa LCD (Liquid Cristal Display) akan menampilkan beberapa lahan parkir yang
sudah terisi dan beberapa lagi lahan parkir yang kosong. LCD akan menampilkan di lantai mana hal tersebut
terjadi. Pada miniatur sistem parkir ini menggunakan bahasa pemrograman bahasa C yang sudah tertanam dalam
Arduino dan menggunakan juga bahasa pemrograman Borland Delphi. 7 yang berfungsi sebagai interface.
Kata Kunci: Parkir, Mikrokontroller ATMega, Arduino Uno, Sensor LDR, LCD
ABSTRACT
The study aims to establish a prototype of Arduino Microcontroller-Based Parking Information System . In this
parking area, there will be several floors, each will accommodate a number of vehicles. The study only used a
few samples of some of the floor. It is focused on designing a tool which can inform the car parking area to the
used and help direct him/her to a vacant parking space using microcontroller.This parking information system
uses the method of system design. It has several common parts: LDR sensor, laser pointer, Arduino Uno,
ATMega328 microcontroller, a PC / laptop, and LCD (Liquid Cristal Display). LDR sensor detects the vehicle,
then the LDR will provide a signal of the presence or absence of obstructions while acting as a regulator of
light from the LDR is a laser pointer. ATMega328 microcontroller is embedded in Aduino serves as a processor
of the data from the LDR sensor and will be further displayed in the LCD monitor.The system shows some data
on vacant and occupied parking spaces on the screen. The location where parking spaces are available will also
be displayed. The miniature parking system uces C language programming already embedded in the Arduino
and also uses Borland Delphi 7 programming language which serves as an interface.
Keyword: Parking, ATMega microcontroller, Arduino Uno, LDR Sensor, LCD
PENDAHULUAN
Salah satu perkembangan teknologi dalam bidang transportasi yang dapat kita
temukan adalah sistem pelayanan parkir. Dewasa ini perparkiran dalam suatu gedung sudah
mulai menggunakan system komputerisasi dalam pengoperasiannya, tetapi pengguna parkir
masih saja terkendala atau kesulitan dalam mencari tempat parkir yang kosong dengan
mengelilingi area parkir sehingga kurang efisien dan membutuhkan waktu yang lama. Jika
proses pelayanan tersebut dapat digantikan dengan menggunakan sistem yang lebih modern
(otomatisasi system) akan sangat menguntungkan, baik itu bagi perusahaan yang
bersangkutan terlebih lagi bagi pengguna parkir itu sendiri. Berdasarkan hal tersebut maka
peneliti merasa perlu membuat suatu alat kendali sistem parkir cerdas dengan menggunakan
mikrokontroller. Komponen yang di gunakan dalam pembuatan alat kendali system parkir
sangat banyak di pasaran. Sebagian besar komponen berasal dari bahan semi konduktor.
Rangkaian yang digunakan meliputi beberapa sensor LDR, Mikrokontroller ATMega,
Arduino, laser pointer, LCD monitor.
Dari permasalahan yang telah di uraikan pada di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Bagaimana merancang suatu alat yang dapat menginformasikan area
parkir mobil kepada pengguna dan membantu mengarahkannya ke area parkir yang kosong
dengan menggunakan mikrokontroler”. Adapun tujuan yang ingin di capai dari penelitian ini
adalah merancang suatu alat yang dapat menginformasikan area parkir mobil kepada
pengguna dan membantu mengarahkannya ke area parkir yang kosong dengan menggunakan
mikrokontroler.
Dasar dari pada peneliti untuk mengambil atau mengangkat judul tersebut diatas
berdasarkan atas beberapa acuan atau penelitian-penelitian sebelumnya. diantaranya: Sistem
Pengaturan Parkir dengan Tertib dan Aman, dengan hasil yang di dapat dari penelitian ini
yaitu bisa mengidentifikasi lokasi parkir yang kosong dalam area parkir dengan cara
merekam plat kendaraan lewat kamera di pintu masuk area parkir. (Dirsa Agitral, Ary
Syahriar DIC, Prof Dr. Muhammadi S.) Pengembangan Sistem Parkir Terkomputerisasi
Dengan Otomatisasi Pembiayaan Dan Penggunaan RFID Sebagai Pengenal Unik Pengguna,
dengan hasil yang di dapat yaitu dalam penelitian ini digunakan teknologi RFID untuk
diterapkan dalam sistem parkir terkomputerisasi sehingga memudahkan dalam hal
pengenalan kendaraan dan otomatisasi pembiayaan parkir. Dalam sistem ini akan
diterapkan sistem isi ulang untuk pengisian dana untuk pembiayaan parkir. (Hamid, 2010).
METODE PENELITIAN
Rancangan Sistem
Pada penelitian ini berfokus pada bagaimana membuat suatu Aplikasi sistem parkir
cerdas. Sistem secara umum dapat dilihat pada gambar 1 berikut yaitu adanya sebuah desain
lingkungan sistem parkir cerdas, kemudian dari hasil desain dapat menghasilkan sebuah data
yang akan di kirim ke mikrokontroler untuk selanjutnya di teruskan ke display yang berfungsi
sebagai monitoring. Inti dari racangan penelitian ini yaitu bagaimana memonitoring area
parkir yang kosong dan yang sudah terisi dengan menggunakan beberapa rangkaian yang
seperti: PC, Arduino Uno dengan ATMega328, Sensor LDR, Laser Pointer, dan LCD
Monitor dengan fungsi masing-masing yang berbeda.
PC berkomunikasi dengan sebuah pengontrol memori melalui koneksi kecepatan
tinggi yang telah ditentukan. Pengontrol berkomunikasi dengan memori dan kepada bus PCI
secara langsung, sehingga lalu-lintas CPU – memori tidak dilakukan melalui bus PCI. Selain
itu, bus PCI memiliki sebuah jembatan / penghubung kepada bus ISA, sehingga pengontrol
ISA dan piranti – pirantinya masih dapat digunakan, USB ialah port yang sangat diandalkan
saat ini karena bentuknya yang kecil dan kecepatan transfernya yang tinggi. USB 1.1
mendukung dua modus kecepatan penuh (12 Mb/detik) dan kecepatan rendah (1,5 Mb/detik).
USB 2.0 memiliki kecepatan 480 Mb/detik yang dikenal sebagai mode kecepatan tinggi.
(Budiharto, Widodo, 2004).
Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang di
dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari
perusahaan Atmel. Arduino ini berfungsi sebagai papan board yang di dalamnya sudah
tertanam mikrokontroller. Board ini memiliki keunggulan tambahan diantaranya: Ukuran
bootloader hanya 1/4 bootloader sebelumnya sehingga lebih banyak ruang untuk program.
Menggunakan ATmega8U2 menggantikan FTDI chip, sehingga proses upload dan
komunikasi serial menjadi lebih cepat, tidak perlu driver USB pada Linux dan Mac (pada
Windows hanya membutuhkan file .inf) dan chip ini bisa diprogram sehingga Arduino Uno
dapat dikenali sebagai keyboard, mouse, joystick dan sebagainya.
(http://arduino.cc/en/Main/ArduinoBoardUnoSMD, diakses 2 Mei 2012).
LDR adalah suatu bentuk komponen yang mempunyai perubahan resistansi yang
besarnya tergantung pada cahaya. (Depari, G. S, 1985). Prinsip kerjanya yaitu apabila LDR
mendapat pencahayan yang lemah maka nilai resistansinya akan berubah secara perlahan-
lahan. Karakteristik LDR terdiri dari dua macam yaitu: Laju Recovery dan respon spectral.
2
2
Laser pointer digunakan dalam berbagai aplikasi kreatif. Mereka awalnya dimulai
sebagai cara mudah untuk menunjuk ke bagian tertentu dari presentasi, atau rincian dalam
lingkungan yang tidak dapat di jangkau dengan mudah (http://www.ehow.com/how-
does_4914874_how-laser-pointer-works.html diakses 25 Mei 2012). Laser pointer disini
digunakn untuk memberikan cahaya yang konstan kepada sensor LDR yang selanjutnya di
teruskan informasinya ke mikrokontroller.
LCD singkatan dari Liquid Crystal Display, mengacu pada teknologi di balik monitor
panel datar populer. LCD monitor berbeda dengan CRT monitor tradisional , yang memiliki
ukuran besar dengan ketebalan beberapa inci dan berat 13-23 kilogram atau lebih, sementara
LCD biasanya memiliki ketebalan 1-3 inci ( 2,5 - 7,5 ) cm dan berat kurang dari 4,5
kilogram (http://www.sisilain.net/2010/07/pengertian-dari-lcd-monitor.html, diakses 30 Mei
2012). LCD monitor disini berfungsi sebagai pemberi informasi kepada pengguna parkir,
atau sebagai outpot dari sistem yang di buat. Karena dari LCD ini maka akan menampilkan
lokasi parkir, apakah lokasi itu terisi mobil atau tidak.
Pemodelan Sistem
Activity Diagram
Pada gambar 2 activity diagram atau flowchart diperlihatkan aktivitas yang dilakukan
yaitu proses desain diawali dengan melakukan inisialisasi baud rate, kemudian melakukan
pembacaan sensor LDR, terus langkah selanjutnya menggabungkan data dari masing-masing
sensor untuk diteruskan ke mikrokontroller yang sebagai alat pemroses datanya melalu kabel
USB. Jika sudah terhubung maka sensor akan membandingkan intensitas cahaya yang
diterimanya apakah masuk dalam batas toleransi pencahayaan atau tidak. Setelah itu progam
akan menghitung jumlah parkir yang kosong dengan jumlah parkir yang terisi dan kemudian
akan diteruskan informasinya untuk di tampilkan di display monitor daerah mana saja dan
berapa area parkir yang kosong dan terisi.
Rancangan Interface
Pada penelitian ini di titik beratkan pada pengujian perangkat lunak atau software.
pentingnya perangkat lunak adalah :”Software testing is a critical element of software
qualityassurance and represent the ultimate review of specification dsign and coding”.
Pengujian perangkat lunak adalah salah satu hal terpenting dalam pengembangan perangkat
lunak, 40 persen dari upaya pengembangan perangkat lunak adalah pengujian perangkat
lunak (Pressman, Roger, S, 2002). Borland Delphi merupakan suatu bahasa pemrograman
yang memberikan berbagai fasilitas pembuatan aplikasi visual. Untuk mengetahui
pemrograman visual terutama Borland Delphi, bagian ini membahas komponen-komponen
pada Delphi, bagaimana cara menjalankan program Borland Delphi dan mengenal IDE
Delphi. Untuk menjalankan Borland Delphi, digunakan langkah-langkah sebagai berikut:
Mengklik tombol Start yang terletak pada bagian Taskbar, memilih menu Programs,
memilih Borland Delphi 7, kemudian klik Delphi 7, kemudian akan muncul tampilan lembar
kerja Borland Delphi 7. (Mangkulo, H.A, 2004). Komunikasi serial merupakan komunikasi
data dengan pengiriman data secara satu per satu dengan menggunakan satu jalur kabel data.
Sehingga komunikasi serial hanya menggunakan 2 kabel data yaitu kabel data untuk
pengiriman yang disebut transmit dan kabel data untuk penerimaan yang disebut receive.
Kelebihan dari komunikasi serial adalah jarak pengiriman dan penerimaan dapat dilakukan
dalam jarak yang cukup jauh dibandingkan dengan komunikasi secara parallel. Tetapi
kekurangannya adalah kecepatan yang lebih lambat bila dibandingkan komunikasi parallel.
(Ariyus. D., Andri. R. K. R, 2008).
HASIL
Bahasa pemrograman yang digunakan yaitu bahasa pemrograman mikrokontroller
dengan bahasa C dan bahasa pemrograman Borland Delphi 7 dengan memanfaatkan beberapa
compenent yang ada.. Adapun Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam membangun aplikasi
sistem parkir cerdas ini yaitu menu utama, setting port, form open/close, form setting
parameter dan form keluar(exit)
Menu utama aplikasi
Form ini digunakan untuk menjalankan program aplikasi dalam penggunaan sistem
parkir cerdas. Untuk mengaktifkan aplikasi tersebut, maka langkah awal yang harus
dilakukan adalah mengklik form setting port agar koneksi antara arduino dan program Delphi
biar saling terhubung satu sama lain. Menu utama dapat dilihat pada gambar 3
Form Setting Port
Dalam form setting port, terdapat beberapa field yaitu: field port, field baud rate, field
data bits, field stop bits, field parity dan field flow control. Pada field port menampilkan com
berapa yang aktif atau yang terhubung dengan arduino. Jika arduino tersebut sudah
terkoneksi dengan program, maka secara otomatis akan membaca com berapa yang
terkoneksi. Pada field baud rate di atur sesuai konfigurasi baud rate yang telah di konfigurasi
di arduino. Untuk konfigurasi di data bit di set dengan nilai 8 dan stop bit dengan nilai 1, dan
parity diisi dengan nilai no parity atau none. Setting port dapat dilihat pada gambar 4
Pada form open digunakan untuk mengaktifkan program dari offline menjadi online
atau berfungsi sebagai tombol on off untuk menjalankan program tersebut. Seperti yang
tampak pada gambar 5.
Seting parameter ini di gunakan untuk mengatur nilai parameter batas nilai minimum
intensitas cahaya yang di baca oleh sensor. Nilai parameter ini disesuaikan dengan kondisi
lingkungan di area parkir tempat sensor di pasang. Seperti yang nampak pada gambar 6.
Adapun nilai masing-masing sensor bisa saja berbeda dengan sensor lainnya jika kondsi
intensitas cahaya di sekitar sensor berbeda. Untuk mengetahui nilai parameter yang tepat
maka dilakukan serangkaian percobaan pada masing-masing lokasi pemasangan sensor.
Pengujian Sistem
Hasil pengujian dari penelitian ini dapat dilihat dari compiler hasil program di
Arduino pada gambar 7. Kemudian hasil pengujian yang ditampilkan pada LCD atau output
dari hasil penelitian yang jadi monitoring atau informasi kepada pengguna parkir, dapat
dilihat pada gambar 8.
Adapun proses dari pengujian ini yaitu: (1)Jika ada mobil yang ditangkap oleh sensor
LDR yang terdapat di lantai, maka otomatis label atau lokasi parkir tersebut akan terdeteksi
ada yang menempatinya sehingga akan tampil di monitor daerah mana saja yang kosong atau
sudah terisi. Seperti yang nampak pada gambar 9, (2)Cahaya yang ditangkap oleh sensor
secara otomatis di teruskan ke mikrokontroller untuk diproses dan diteruskan ke monitor,
seperti yang terlihat pada gambar diatas dimana ada sebagian lokasi yang kosong,
(3)Pencahayaan yang di terima oleh sensor tidak secara konstan kalau tidak di tambahkan
pencahaan, makanya dalam penelitian ini ditambahkan suat alat atau laser yang sifatnya
konstan mencahayai setiap sensor, (4)Pengaturan pancahayaan dan tingkat sensitivitas cahaya
diatur sesuai dengan laser pointer di setiap sensor, (5)Pengaturan tingkat intensitas
memungkinkan adanya cahaya yang akan diabaikan yang akan diproses oleh sensor.
Setelah kendaraan yang dideteksi oleh sensor dan diproses oleh mokrokontroller maka
secara otomatis akan mendeteksi atau menampilkannya di display monitor. Untuk
memastikan system yang di bangun berjalan dengan lancar, dilakukan beberapa tahapan
pengujian diantaranya pengujan perangkat keras dan pengujian perangkat lunak. Pada
tahapan pengujian perangkat keras dilakukan pengukuran dengan cara mencatat hasil
pembacaan intensitas cahaya yang di dapat dari sensor analog pada mikrokontroller,
kemudian dilakukan pembandingan dengan menggunakan sinar laser yang digunakan sebagai
sumber cahaya pada sensor LDR.
Dari hasil pengukuran yang di dapat dari pembacaan sensor PIN analog di
mikrokontroller dapat di lihat pada table 1 yang mengukur tanpa menggunakan laser pointer.
sedangkan pada tabel 2 yaitu pengukuran dengan menggunakan laser pointer. Dari tabel
pengujian dapat di katakan bahwa penggunaan laser pointer memberikan nilai range yang
lebih jauh akurat di bandingkan dengan hanya mengandalkan sumber cahaya yang ada di
sekitar area parkir pada saat ada mobil atau tidak ada mobil di area parkir.
PEMBAHASAN
Pada perancangan sistem ini, meliputi beberapa tahapan diantaranya tahap diagnosis
awal yaitu pada tahapan ini akan dilakukan identifikasi masaah yang ada. Seperti kendala-
kendala yang dilakukan atau yang didapatkan pada saat akan memarkir kendaraan.
Tahap perancangan dan pembuatan, dimana pada tahap ini dilakukan perancangan,
menyediakan seluruh komponen yang di butuhkan, selanjutnya merakit dan membuat alat,
serta mengisi program-program yang di perlukan. Komponen-komponen yang perlu
dipersiapkan diantaranya: PC atau Laptop, 1 modul Arduino Uno, Kabel USB, Sensor LDR,
Laser pointer.
Tahapan pembuatannya dimulai dengan menyiapkan Arduino Uno versi 0023 dan
Borland Delphi 7 dan komponen comport library. Kemudian membuat rangkaian group
sensor menggunakan LDR sebanyak 6 unit di lengkapi dengan laser pointer. Kemudian
membuat program di arduino yang berfungsi untuk membaca sensor analog dari LDR dan
mengirimkan data ke computer melalui port USB, membuat program monitoring data sensor
analog dari mikrokontroler ke PC dengan menggunakan Bahasa pemrograman Borland
Delphi 7.
Tahap pengujian alat dilakukan dengan menguji dan mengetes alat yaitu menguji
secara langsung cara kerja alat, kemudian mengumpulkan data-datanya dan menyusunnya
sebagai data hasil akhir penelitian. Pengujian dilakukan dengan menghubungkan PC dengan
Arduino melalui kabel USB yang sudah terhubung dengan sensor LDR. Kemudian
melakukan verifikasi akurasi pembacaan data resistansi pada sensor LDR dengan
membandingkan cahaya yang di berikan dengan pembacaan data analog di port input
arduino. Selanjutnya yaitu tahap evaluasi. Pada tahap ini dilakukan evaluasi dan analisis
secara keseluruhan hasil kerja alat dan kemudian mengambil kesimpulan dari cara kerja alat
tersebut secara keseluruhan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa dalam penerapan dan
pemanfaatan Sistem Parkir ini dengan menggunakan Arduino yang dikontrol oleh
mikrokontroller yang kemudian di tampilkan pada sebuah LCD, dapat membantu dalam hal
efesiensi tenaga manusia. Dengan adanya system ini, maka pengguna parkir dapat dengan
mudah melihat dan mengetahui area parkir yang kosong lewat monitor yang tersedia sebelum
masuk di area parkir, sekaligus bisa langsung mengarahkan kendaraannya ke lokasi yang
kosong. Nilai pembacaan intensitas cahaya bergantung pada jarak sensor dengan sumber
cahaya, sehingga untuk implementasi di lingkungan yang berbeda perlu di lakukan kalibrasi
ulang. Penggunaan sensor LDR dengan sumber cahaya yang tidak statis, tidak akan
memberikan kondisi yang tepat pada tampilan visualisasi di layar monitor. Penggunaan laser
yang di tembakkan langsung ke sensor LDR bisa di jadikan solusi untuk mendapatkan hasil
pembacaan yang lebih akurat. Adapun harapan dari sistem ini yaitu dalam hal pengawasan
dan pengontrolan lebih lanjut, dapat di pasangkan alat berupa kamera CCTV yang dapat
dikontrol dan di akses lewat mobile phone melalui web browser. Untuk pengembangan
sistem parkir ini, kedepannya dapat di pasangkan fasilitas yang lain yang mengacu pada
sistem perparkiran yang ada di luar negeri.
DAFTAR PUSTAKA
Agifral, D., Muhammadi., Syahriar, Ary. Sistem Pengaturan Parkir dengan Tertib dan Aman,
diakses 10 Januari 2012
Ariyus. D., Andri. R. K. R. (2008). Komunikasi Data. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Budiharto, Widodo. (2004). Interfacing Komputer dan Mikrokontroler. Jakarta: PT. Elex
Media Komputindo.
Depari, G. S. (1985). Belajar Teori dan Keterampilan Elektronika. Bandung: Armico.
Hamid. (2010). Pengembangan Sistem Parkir Terkomputerisasi dengan Otomatisasi
Pembiayaan dan Penggunaan RFID Sebagai Pengenal Unik Pengguna. Seminar
Nasional Aplikasi Teknologi Informasi. ISSN: 1907-5022
Mangkulo, H.A. (2004). Pemrograman Database Menggunakan Delphi 7.0 dengan Metode
ADO, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Pressman, Roger, S. (2002). Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi (Buku Satu).
Yogyakarta: Penerbit Andi.
http://www.ehow.com/how-does_4914874_how-laser-pointer-works.html, diakses 25 Mei
2012
http://arduino.cc/en/Main/ArduinoBoardUnoSMD, diakses 2 Mei 2012
http://www.sisilain.net/2010/07/pengertian-dari-lcd-monitor.html, diakses 30 Mei 2012
Tabel 1. Pengukuran tanpa menggunakan laser pointer
NO MOBIL CAHAYA SEKITAR SENSOR
NILAI PEMBACAAN SENSOR DI MIKRO (Lm)
SENSOR 1
SENSOR 2
SENSOR 3
SENSOR 4
SENSOR 5
SENSOR 6
1 ADA ADA ≤ 60 ≤ 10 ≤ 260 ≤ 10 ≤ 15 ≤ 10
2 ADA TIDAK ≤ 10 ≤ 10 ≤ 30 0 ≤ 5 0
3 TIDAK ADA
ADA ≤ 850 ≤ 80 ≤ 850 ≤ 500 ≤ 650 ≤ 250
4 TIDAK ADA
TIDAK ≤ 550 ≤ 10 ≤ 550 ≤ 50 ≤ 80 ≤ 10
Tabel 2. Pengukuran dengan menggunakan laser pointer
NO MOBIL CAHAYA SEKITAR SENSOR
NILAI PEMBACAAN SENSOR DI MIKRO (Lm)
SENSOR 1
SENSOR 2
SENSOR 3
SENSOR 4
SENSOR 5
SENSOR 6
1 ADA ADA ≤ 50 ≤ 5 ≤ 170 ≤ 10 ≤ 10 ≤ 5
2 ADA TIDAK ≤ 10 ≤ 5 ≤ 50 ≤ 5 ≤ 10 ≤ 5
3 TIDAK ADA
ADA ≤ 1020 ≤ 1000 ≤ 1010 ≤ 970 ≤ 1015 ≤ 970
4 TIDAK ADA
TIDAK ≤ 1020 ≤ 1000 ≤ 1010 ≤ 970 ≤ 1015 ≤ 970
Gambar 1. Gambaran sistem secara umum
Flowchart Sistem Parkir Cerdas
KomputerMicrocontroller (Arduino)
START
BACA SENSOR ANALOG DARI LDR
KIRIM DATA SENSOR LDR
LEWAT USB (DATA SERIAL)
BANDINGKAN BATAS TOLERANSI
PILIH PORT RS232
SPLIT DATA LOG SENSOR
SELESAI
TERHUBUNG
InisialisasiBaud Rate
( 9600 8 n1)
GABUNGKAN DATA DARI MASING-
MASING SENSOR
KONEK KE PORT USB (SERIAL)
TIDAK
YA
JIKA NILAI SENSOR > BATAS
TOLERANSI
UBAH STATUS AREA PARKIR = 1
(KOSONG)
UBAH STATUS AREA PARKIR = 0
(TERISI)
HITUNG AREA PARKIR YANG MASIH
KOSONG
YA TIDAK
TAMPIL STATUS AREA PARKIR DAN
JUMLAH AREA KOSONG
Gambar 2. Flowchart Sistem Parkir Cerdas
Gambar 3. Menu Utama
Gambar 4. Setting Port
Gambar 5. Form Open
Gambar 6. Setting Parameter
Gambar 7. Form Compiler pada Arduino
Gambar 8. Form Aplikasi Sebelum Ada Proses
Gambar 9. Form Aplikasi Setelah Ada Proses