+ All Categories
Home > Documents > SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY...

SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY...

Date post: 02-Mar-2019
Category:
Upload: letram
View: 236 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
152
SKRIPSI IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya) VIVIN DIAH AYU PURWORINI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA DEPARTEMEN FARMASI KOMUNITAS SURABAYA 2013 ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya) VIVIN DIAH AYU PURWORINI
Transcript
Page 1: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

SKRIPSI

IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS

(DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP

(Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA

DEPARTEMEN FARMASI KOMUNITAS

SURABAYA

2013

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 2: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

i

SKRIPSI

IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG

MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

(050911007)

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA

DEPARTEMEN FARMASI KOMUNITAS

SURABAYA

2013

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 3: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya menyetujui

skripsi/karya ilmiah saya dengan judul:

IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA

PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP

(Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

untuk dipublikasikan atau ditampilkan di internet atau media lain yaitu

Digital Library Perpustakaan Universitas Airlangga untuk kepentingan

akademik sebatas sesuai dengan Undang-Undang Hak Cipta.

Demikian pernyataan persetujuan publikasi skripsi/karya ilmiah ini

saya buat dengan sebenarnya.

Surabaya, 21 Agustus 2013

Vivin Diah Ayu Purworini

NIM: 050911007

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 4: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

iii

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Vivin Diah Ayu Puworini

NIM : 050911007

Fakultas : Farmasi

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa hasil tugas akhir yang saya tulis

dengan judul:

IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA

PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP

(Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

adalah benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Apabila dikemudian

hari diketahui bahwa skripsi ini merupakan hasil plagiarisme, maka saya

bersedia menerima sanksi berupa pembatalan kelulusan atau pencabutan

gelar yang saya peroleh.

Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana

mestinya.

Surabaya, 21 Agustus 2013

Vivin Diah Ayu Purworini

NIM: 050911007

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 5: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

iv

Lembar Pengesahan

IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP

(Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

SKRIPSI

Dibuat untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Farmasi Pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga

2013

Oleh:

VIVIN DIAH AYU PURWORINI NIM : 050911007

Skripsi ini telah disetujui

Tanggal 21 Agustus 2013 oleh:

Pembimbing Utama Pembimbing Serta

Yunita Nita, S.Si., M Pharm., Apt Yuni Priyandani, S.Si., Apt., Sp.FRS. NIP. 197406181998022001 NIP.197306212007012001

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 6: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat

Allah SWT atas rahmat dan karuniayang dilimpahkan-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “IDENTIFIKASI

DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi

Airlangga Surabaya)” ini dengan baik.

Skripsi ini dapat diselesaikan karena bantuan dari berbagai pihak.

Pada kesempatan ini, peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dr. Umi Athiyah, Apt., M.S. selaku Dekan Fakultas Farmasi

Universitas Airlangga atas fasilitas, sarana dan prasarana yang

diberikan selama penyelesaian pendidikan sarjana.

2. Ibu Yunita Nita, S.Si., MPharm., Apt. selaku dosen pembimbing

utama yang telah membimbing, mengarahkan serta memberi

masukan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

3. Ibu Yuni Priyandani, S.Si., Apt., Sp.FRS dan Ibu Ana Yuda, S.Si.,

Apt. selaku dosen pembimbing serta I dan II selaku pembimbing

serta kedua yang telah memberikan bimbingan dengan penuh

kesabaran baik dalam penyelesaian skripsi ini

4. Ibu Ekarina Ratna Himawati, M.Kes., Apt dan Ibu Dra. Wahyu

Utami Apt., M.Si, MM. selaku dosen penguji yang telah memberikan

kritikan dan saran sehingga membangun sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik.

5. Ibu Dra.Tutiek Purwanti, M.,Si, Apt., selaku dosen wali yang telah

memberi masukan dan nasehat kepada penulis selama masa studi

penulis di Fakultas Farmasi Universitas Airlangga.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 7: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

vi

6. Para dosen Fakultas Farmasi Universitas Airlangga yang telah

mendidik dan membimbing serta membantu penulis dalam

penyelesaian studi di Fakultas Farmasi Universitas Airlangga

7. Bapak dan Ibu Dosen serta staf Departemen Farmasi Komunitas

yang telah membantu saya dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Keluarga tercinta terutama Ayah dan Ibu yang telah memberikan

perhatian, kasih sayang, pengorbanan luar biasa, dorongan semangat

dan doa selama penyelesaian skripsi ini dan masa studi saya.

9. Teman-teman skripsi satu Project Grant: Carissa, Risadyla,

Christina Ayu, Yuchyil dan Dewi atas kekompakan dan kerja

samanya selama penulisan skripsi. Semoga sukses untuk semua.

10. Teman-teman kelas A angkatan 2009 Fakultas Farmasi Universitas

Airlangga atas kerja sama, dukungan dan semangat, semoga sukses

untuk semua.

11. Teman-teman angkatan 2009 Fakultas Farmasi Universitas

Airlangga atas kekompakannya.

12. Apoteker Pendamping (Mbak Devi, Mbak Vuri dan Mbak Ishma)

dan karyawan-karyawan yang ada di Apotek Farmasi Airlangga

Surabaya atas segala bantuan dan kerjasama dalam penelitian ini

sehingga dapat terselesaikan skripsi ini.

13. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu

terimakasih atas bantuannya.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam tulisan

ini, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan. Akhir kata penulis

mengucapkan terimakasih.

Surabaya, Agustus 2013

Penulis

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 8: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

vii

RINGKASAN

IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA

PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP

(Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia, lanjut usia adalah mereka yang berusia 60 tahun ke atas. Pada lanjut usia terjadi perubahan fisiologis, perubahan farmakokinetika, dan perubahan farmakodinamika. Oleh karena itu dibutuhkan perhatian lebih khususnya dalam hal perawatan kesehatan. Banyaknya gangguan kesehatan pada lanjut usia mengakibatkan penggunaan dan kebutuhan terkait obat meningkat. Apabila kebutuhan terkait obat atau drug related need (DRN) tersebut tidak terpenuhi maka dapat menimbulkan masalah terkait terapi obat atau drug therapy problems (DTPs). Selain itu peningkatan penggunaan obat atau polifarmasi mendorong kejadian DTPs semakin meningkat pula pada lanjut usia. Oleh karena itu dibutuhkan peran Apoteker dalam mengidentifikasi DTPs potensial dan/ atau aktual, menyelesaikan DTPs aktual, dan mencegah DTPs potensial. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya kejadian DTPs pada pasien lanjut usia yang mendapat pelayanan resep di Apotek Farmasi Airlangga,

Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik non probability sampling yaitu sampling jenuh atau sensus. Sampel yang digunakan adalah seluruh pasien lanjut usia yang menebus obat dengan resep di Apotek Farmasi Airlangga pada bulan Februari 2013 yang memenuhi kriteria inklusi, yaitu berusia ≥ 60 tahun, pasien lanjut usia dan/atau keluarga pasien yang menebus obat dengan resep, dapat berkomunikasi baik dan bersedia menjadi responden. Dari 65 pasien lanjut usia yang menebus obat dengan resep yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 59 lanjut usia, dimana ada 2 responden diantaranya datang dua kali sehingga total resep responden sebanyak 61 resep.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah interview dengan menggunakan instrumen berupa lembar persetujuan (informed consent), daftar pedoman interview, Patient Medication Record (PMR), DRP registration form V5.01 (PCNE Classification) yang dimodifikasi (van Mil, 2005), dan peneliti sebagai interviewer. Variabel penelitian ini meliputi

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 9: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

viii

tujuh kategori DTP menurut Cipolle,Strand and Morley (2004) yaitu terapi obat yang tidak diperlukan, kebutuhan akan terapi obat tambahan, obat tidak efektif, dosis terlalu rendah, dosis terlalu tinggi, Adverse Drug Reaction (ADR), dan ketidakpatuhan.

Berdasarkan hasil penelitian, dari 7 kategori DTPs menurut Cipolle, Strand and Morley (2004) kejadian DTPs yang teridentifikasi adalah ketidakpatuhan (59,68%), ADRs (32,26%), dan kebutuhan akan terapi obat tambahan (8,06%). Kategori DTPs ketidakpatuhan disebabkan pasien memilih untuk tidak minum obat (24), pasien tidak memahami petunjuk pemakaian obat dengan benar (13), lupa minum obat (7) dan produk obat tidak tersedia untuk pasien karena kosong pabrik atau sedang habis di apotek (4). Pada kategori ADRs disebabkan oleh adanya interaksi obat (36) dan obat dikontraindikasikan pada pasien karena faktor risiko (3). Dari 36 potensi interaksi obat lima diantaranya karena interaksi obat dengan makanan (pisang). Sedangkan obat yang dikontraindikasikan dengan pasien adalah fenilpropanolamin dan kofein pada pasien hipertensi dan kodein pada pasien asma. Adanya kondisi baru yang membutuhkan terapi obat tambahan (5) merupakan penyebab dari kategori kebutuhan akan terapi obat tambahan. Kondisi baru tersebut terjadi pada pasien yang mengaku kolesterol tinggi, batuk dan sesak.

Dari hasil penelitian mengenai identifikasi DTPs pada pasien lanjut usia yang mendapat pelayanan resep di Apotek Farmasi Airlangga pada bulan Februari 2013 menunjukan tingginya kejadian DTPs kategori ketidakpatuhan pada lanjut usia yang dapat mempengaruhi tidak tercapainya outcome terapi yang diharapkan. Oleh karena itu peran apoteker dalam pelayanan dan monitoring penggunaan obat pada lanjut usia perlu ditingkatkan untuk mencegah dan mengatasi DTPs sehingga tingkat pengetahuan dan kepatuhan lanjut usia meningkat serta outcome terapi tercapai.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 10: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

ix

ABSTRACT

IDENTIFICATION OF DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) ON

GERIATRIC PATIENTS WITH PRESCRIPTION

(Study At Farmasi Airlangga Pharmacy Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Physiological changes that occur in the aging process make the geriatric more susceptible to disease therefore the use of medication in geriatric increased. Drug related needs that do not be resolved can lead to Drug Therapy Problem (DTPs). The aim of this study was to investigate DTPs in geriatric patients at Farmasi Airlangga Pharmacy in Surabaya, Indonesia.

The study was a cross sectional study with non-probability sampling technique. Data was obtained by interviewing patients (≥ 60 years old) and/or their families. DTPs of geriatric patients who filled a prescription at Farmasi Airlangga Pharmacy in February 2013 were identified by the researcher. A DTP registration form and patient medication record (PMR) were used to document the data.

Results showed that a total of 59 geriatric patients presented and 61 prescription at the Pharmacy during February 2013. There were 44 (72,13%) geriatric patients found to have DTPs both actually and potentially. A number of 18 (29,51%) geriatric patients experienced more than 1 DTPs categories. The DTPs categories found in geriatic patients were 5 (8,06%) needs additional drug therapy, 20 (32,26%) adverse drug reaction (ADR), and 37 (59,68%) non-compliance. The cause of adverse drug reaction was drug-drug/drug-food interaction (39) and drug contraindicated due to risk factors (3). Furthermore, the cause of non-compliance was mostly patient prefers not to take the medication.

In conclusion, DTPs in elderly patient that happened in February 2013 at Farmasi Airlangga pharmacy were quite high. Pharmacists need to increase drug therapy monitoring. Pharmacists have a responsibility to resolve actual DTPs and to prevent potential DTPs.

Keywords : drug therapy problems, geriatric, pharmacy

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 11: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................. i

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................. ... ii

LEMBAR PERNYATAAN .................................................................. ... iii

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................. ... iv

KATA PENGANTAR .......................................................................... ... v

RINGKASAN ……. ............................................................................. ... vii

ABSTRAK……….. .............................................................................. ... ix

DAFTAR ISI ......................................................................................... x

DAFTAR TABEL .................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah Penelitian .............................................. 4

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................ 4

1.4 Manfaat Penelitian .............................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................ 6

2.1 Tinjauan tentang Pharmaceutical care .............................. 6

2.2 Tinjauan tentang Drug Therapy Problems (DTPs) ............ 8

2.2.1 Definisi DTPs .......................................................... 8

2.2.2 Kategori DTPs ......................................................... 8

2.3 Tinjauan tentang Lanjut Usia .............................................. 14

2.3.1 Definisi Lanjut Usia ................................................ 14

2.3.2 Perubahan Kondisi pada Lanjut Usia ...................... 14

2.3.3 Perubahan Farmakokinetika .................................... 15

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 12: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

xi

2.3.4 Perubahan Farmakodinamika .................................. 18

2.3.5 Masalah Terkait Obat pada Lanjut Usia .................. 18

2.3.6 Tinjauan Obat yang Biasa Digunakan untuk

Pasien Lanjut Usia ................................................... 20

2.4 Tinjauan tentang Resep ....................................................... 21

2.4.1 Definisi Resep ......................................................... 21

2.4.2 Isi Resep .................................................................. 22

2.5 Tinjauan tentang Patient Medication Record (PMR) ......... 22

2.5.1 Tinjauan Mengenai Dokumentasi............................ 22

2.5.2 Tinjauan Mengenai PMR ........................................ 23

2.6 Tinjauan tentang Penelitian Survei ..................................... 25

2.7 Tinjauan tentang Apotek ..................................................... 28

2.7.1 Definisi Apotek ....................................................... 28

2.7.2 Fungsi Apotek ......................................................... 28

2.7.3 Pelayanan Farmasi di Apotek .................................. 28

2.7.4 Tinjauan tentang Apotek Farmasi Airlangga ........... 29

2.8 Penelitian Terdahulu .......................................................... 30

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ................................................. 32

BAB IV METODE PENELITIAN ......................................................... 34

4.1 Jenis Penelitian ................................................................... 34

4.1.1 Tujuan Penelitian..................................................... 34

4.1.2 Waktu Pengumpulan Data ....................................... 34

4.2 Sumber Data Penelitian ...................................................... 34

4.3 Lokasi penelitian dan Waktu Penelitian ............................. 35

4.4 Populasi ........................................................................... 35

4.5 Sampel ........................................................................... 35

4.5.1 Teknik Pengambilan Sampel ................................... 35

4.5.2 Kriteria Inklusi ........................................................ 36

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 13: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

xii

4.5.3 Jumlah Sampel ........................................................ 36

4.6 Metode Pengumpulan Data ................................................. 36

4.7 Variabel Penelitian ........................................................... 37

4.8 Instrumen Penelitian ........................................................... 43

4.9 Definisi Operasional ........................................................... 43

4.10 Uji Validitas Instrumen ..................................................... 45

4.11 Analisis Data ................................................................... 47

BAB V HASIL PENELITIAN…………………………………….……. 48

5.1 Gambaran Umum Penelitian ............................................... 48

5.2 Uji Validitas………………. ............................................... 48

5.3 Gambaran Umum Responden………………. .................... 50

5.3.1 Jenis Kelamin………….. ........................................ 50

5.3.2 Usia……………...................................................... 50

5.3.3 Riwayat Gangguan Kesehatan ................................. 50

5.3.4 Sumber Dana Pembelian Obat ................................ 52

5.4 Obat dalam Resep…………….. ......................................... 52

5.5 Identifikasi Drug Therapy Problems .................................. 53

5.5.1 Penyebab Kebutuhan akan Terapi Obat

Tambahan……………… ................................................. 55

5.5.2 Penyebab ADRs ……………………………….… 55

5.5.3 Penyebab Ketidakpatuhan ....................................... 58

BAB VI PEMBAHASAN………………………………….…….......... 60

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN……………………………… 71

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 73

LAMPIRAN .......................................................................................... 79

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 14: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel IV.1 Variabel penelitian …………………………………………. 37

Tabel V.1 Distribusi Jenis Kelamin Responden…………………….......... 50

Tabel V.2 Distribusi Usia Responden …………………………............... . 50

Tabel V.3 Distribusi Riwayat Gangguan Kesehatan…….…………. ......... 51

Tabel V.4 Distribusi Jumlah Riwayat Gangguan Kesehatan………….... .. 51

Tabel V.5 Sumber Dana Pembelian Obat ………………………………. 52

Tabel V.6 Distribusi Jumlah Obat Dalam Resep…………………… 52

Tabel V.7 Obat yang Sering Diresepkan ................................................ 53

Tabel V.8 Jumlah Drug Therapy Problems ............................................. 54

Tabel V.9 Distribusi Kategori Drug Therapy Problems .......................... 54

Tabel V.10 Distribusi Penyebab Kebutuhan akan Terapi Obat

Tambahan….…………………………………………............. 55

Tabel V.11 Distribusi Penyebab ADRs…………………..……………..... 56

Tabel V.12 Obat-obat yang menimbulkan interaksi.…………………....... 56

Tabel V.13 Distribusi Penyebab Ketidakpatuhan……………….……..... 59

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 15: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

3.1 Kerangka konseptual ..................................................................... 32

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 16: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Lembar Informasi Penelitian ................................................ 79

Lampiran 2 Persetujuan Menjadi Responden Penelitian ......................... 81

Lampiran 3 Daftar Pedoman Interview.................................................... 82

Lampiran 4 Catatan Penggunaan Obat Pasien ......................................... 85

Lampiran 5 DTP Registration Form V5.01 (PCNE Classification)

yang dimodifikasi ................................................................................... 88

Lampiran 6 Hasil Identifikasi DTPs Pada Pasien Lanjut Usia................. 89

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 17: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pharmaceutical care adalah pelayanan kefarmasian yang

berorientasi pada pasien dimana apoteker bertanggung jawab atas

kebutuhan pasien terkait obat, mengoptimalkan semua terapi obat pasien,

meningkatkan outcome pasien yang lebih baik dan meningkatkan kualitas

hidup tiap pasien (Cipolle, Strand & Morley, 2004). Outcome yang

dimaksud adalah mengobati pasien, mengurangi atau meniadakan gejala

sakit, menghentikan atau memperlambat proses penyakit, mencegah suatu

penyakit atau gejala (Hepler & Strand, 1990). Keberhasilan outcome yang

diuraikan tersebut tergantung dari setiap tenaga kesehatan

mengkontribusikan keahliannya untuk menyelesaikan masalah pasien yang

relevan dengan praktek keahliannya (Strand et al.,1990). Guna mencapai

outcome pasien yang diharapkan apoteker berperan penting menjamin

terapi obat teruatama melakukan identifikasi drug therapy problems (DTPs)

yang bersifat potensial dan aktual, penyelesaian DTPs yang bersifat aktual

serta pencegahan DTPs yang bersifat potensial (Cipolle, Strand & Morley,

2004; Hepler & Strand, 1990).

Definisi DTPs adalah kejadian yang tidak menyenangkan yang

dialami oleh pasien karena terapi obat dan mengganggu dalam mencapai

tujuan terapi yang diinginkan. Masalah ini diidentifikasi selama proses

assessment, sehingga dapat diselesaikan melalui perubahan tindakan yang

diberikan pada tiap individu yang berbeda dalam regimen terapi obat. DTPs

terbagi dalam tujuh kategori yaitu terapi obat yang tidak diperlukan,

kebutuhan akan terapi obat tambahan, obat yang tidak efektif, dosis terlalu

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 18: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

2

rendah, reaksi obat yang tidak diinginkan, dosis terlalu tinggi dan

ketidakpatuhan (Cipolle, Strand & Morley, 2004).

Pengertian yang hampir sama dengan DTPs juga dijelaskan oleh

Hepler, yang disebut dengan Drug Related Problems (DRPs), yaitu suatu

peristiwa atau keadaan yang terkait dengan terapi obat secara aktual atau

potensial yang dapat mengakibatkan tidak tercapainya outcome yang

optimal dari suatu pengobatan. Kategori DRPs menurut Hepler and Strand

(1990) ada delapan yang meliputi terapi obat yang indikasinya tidak ada,

obat tidak sesuai indikasi, terapi obat yang salah, dosis obat kurang, ADR,

interaksi obat, dosis obat berlebihan dan kegagalan menerima obat (Hepler

and Strand, 1990).

Pada bulan Januari 1996 sampai Desember 2002 ditemukan lebih

dari 26.238 kasus DTPs yang diidentifikasi dan diselesaikan pada 5136

pasien dengan rincian tidak perlu terapi obat 6%, perlunya penambahan

terapi obat 28%, obat tidak efektif 8%, dosis terlalu rendah 20%, Adverse

Drug Reactions (ADRs) 14%, dosis terlalu tinggi 5% dan ketidakpatuhan

(noncompliance) 19% (Cipolle, Strand & Morley, 2004). Para ahli setuju

beberapa obat yang sama sering memberikan efek yang berbeda pada pasien

lanjut usia dan dewasa muda karena perubahan terkait usia pada tubuh

manusia menyebabkan perbedaan jalan respon tubuh dengan obat (Beers,

2001). Hasil penelitian di Brasil menyebutkan dari 97 sampel pasien lanjut

usia yang menderita diabetes dan atau hipertensi ditemukan 284 kasus

DRPs, sedikitnya 92,3% pasien tersebut mengalami satu kategori DRPs.

Kategori DRPs yang paling banyak terjadi adalah ketidakpatuhan (55,63%)

dan ADR (23,59%) (Neto et al., 2011)

Lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke

atas (Pemerintah RI, 1998). Pada usia tersebut terjadi perubahan fisiologis

akibat proses penuaan yang bersifat universal berupa kemunduran dari

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 19: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

3

fungsi biosel, jaringan, organ, bersifat progesif, perubahan secara bertahap,

akumulatif dan intrinsik (Departemen kesehatan, 2006). Perubahan tersebut

menyebabkan pada pasien lanjut usia sering menderita penyakit yang

beragam dan diterapi dengan obat dalam macam yang banyak. Hasil

penelitian menyebutkan 78% lanjut usia menderita tidak kurang dari 4

macam penyakit, 38% menderita lebih dari 6 macam penyakit, dan 13%

menderita lebih dari 8 macam penyakit (Rahmawati et al., 2009). Hasil

penelitian di Australia dalam sehari 87% pasien lanjut usia wanita dan 83%

pasien lanjut usia pria menggunakan paling sedikit satu obat dengan resep,

dan 44% pasien lanjut usia wanita dan 35% pasien lanjut usia pria

menerima satu obat tanpa resep (Elliot, 2006). Selain itu hasil penelitian di

Belanda menyebutkan prevalensi sering lupa pada usia 40-50 tahun

sebanyak 40,7% dan usia 70-85 tahun sebanyak 51,6% (Commissaris,

Ponds, and Jolles, 1998)

Prevalensi penggunaan banyak obat yang tinggi dikombinasi

dengan perubahan terkait proses penuaan pada farmakokinetik dan

farmakodinamik membuat pasien lanjut usia mudah mengalami masalah

terkait terapi obat (Vinks et al., 2006). Kombinasi tersebut menyebabkan

pasien lanjut usia berisiko tinggi mengalami ADR. Suatu penelitian

menyebutkan bahwa pada pasien lanjut usia mengalami ADR hampir enam

kali lebih besar daripada pasien pada umumnya (Perry & Webster, 2001).

Masalah lain yang berkaitan dengan penggunaan obat pada pasien

lanjut usia karena minimnya informasi dan pelatihan yang diberikan oleh

kalangan praktisi kesehatan mengenai kebutuhan pasien lanjut usia terkait

obat tertentu (Perry & Webster, 2001). Hasil penelitian Rahmawati (2008)

menyebutkan terdapat 48 kasus pemilihan obat yang tidak tepat pada

pasien lanjut usia diantaranya 31% obat dikontraindikasikan pemakaiannya

untuk pasien dan 25% obat yang diterima pasien bukan merupakan obat

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 20: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

4

yang paling tepat (Rahmawati et al., 2008). Hasil penelitian di Taiwan pada

193 pasien lanjut usia didapatkan tiga kategori DRPs yang sering terjadi

pada pasien lanjut usia yakni 35% obat tidak dapat diminum atau ditelan

oleh responden terutama pada pasien DM rawat jalan, 12 % obat yang

diterima berpotensi timbul interaksi antar obat dan 11% pemberian

duplikasi obat yang tidak tepat (Chan et al., 2012).

Dari data-data tersebut DTPs yang paling sering terjadi pada lanjut

usia adalah kategori ADR dan ketidakpatuhan. Oleh karena itu peran

apoteker diperlukan dalam mengidentifikasi, mencegah, dan mengatasi

DTPs pada pasien lanjut usia agar tujuan terapi yang diinginkan tercapai.

Berdasarkan latar belakang tersebut perlu dilakukan penelitian untuk

mengetahui dan mengidentifikasi jenis dan jumlah persentase kejadian

DTPs yang terjadi pada pasien lanjut usia di Apotek Farmasi Airlangga.

Apotek Farmasi Airlangga dipilih karena masih sedikit penelitian mengenai

DTPs pada pasien lanjut usia di apotek. Selain itu salah satu visi Apotek

Farmasi Airlangga adalah mengembangkan pharmaceutical care dimana

fungsi apoteker adalah mengidentifikasi, mencegah dan menyelesaikan

DTPs.

1.2 Rumusan Masalah

DTPs apa yang terjadi pada pasien lanjut usia yang mendapat obat

atas resep dokter di Apotek Farmasi Airlangga?

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengidentifikasi adanya DTPs pada pasien lanjut usia yang

mendapat obat atas resep dokter di Apotek Farmasi Airlangga.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 21: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

5

1.4 Manfaat

(1) Bagi peneliti untuk menambah wawasan peneliti tentang DTPs

pada pasien lanjut usia.

(2) Bagi Apoteker dapat digunakan sebagai sumber infomasi untuk

meningkatkan peran Apoteker dalam pelayanan kefarmasian.

(3) Bagi masyarakat penelitian ini bermanfaat untuk tercapainya

terapi yang aman, efektif dan efisien.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 22: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pharmaceutical care

Pharmaceutical care adalah tanggung jawab pemberian terapi obat

untuk mencapai outcome tertentu yang bertujuan memperbaiki kualitas

hidup pasien (Hepler & Strand, 1990). Menurut KepMenkes pelayanan

kefarmasian merupakan bentuk pelayanan dan tanggung jawab langsung

profesi apoteker dalam pekerjaan kefarmasian yang bertujuan untuk

meningkatkan kualitas hidup dari pasien (Departemen Kesehatan RI, 2004).

Menurut Cipolle pharmaceutical care adalah pelayanan

kefarmasian yang berorientasi pada pasien dimana apoteker bertanggung

jawab atas kebutuhan pasien terkait obat dan bertanggung jawab

mengoptimalkan semua terapi obat pasien, tanpa melihat dari mana obat

berasal (resep, nonresep, alternatif, atau obat tradisional), meningkatkan

outcome pasien yang lebih baik dan meningkatkan kualitas hidup tiap

pasien (Cipolle, Strand & Morley, 2004). Outcome yang dimaksud adalah

mengobati pasien, mengurangi atau meniadakan gejala sakit, menghentikan

atau memperlambat proses penyakit, dan mencegah suatu penyakit atau

gejala (Hepler & Strand, 1990). Keberhasilan tercapainya outcome tersebut

tergantung banyak faktor, termasuk pengetahuan (obat dan penyakit),

adanya informasi dari pasien, kemampuan komunikasi apoteker, dan yang

paling penting apoteker diterima oleh anggota lain dari health-care team

(Hughes, 2001).

Apoteker menggunakan proses pharmacotherapy workup untuk

mengambil suatu keputusan, untuk membuat taksiran drug related needs

pasien, identifikasi DTPs, mengembangkan sebuah rencana care, dan

mengadakan follow up evaluasi untuk menjamin semua terapi obat efektif

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 23: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

7

dan aman. Guna mengidentifikasi, mengatasi, dan mencegah masalah

terapi obat, apoteker harus memahami bagaimana pasien mengalami DTPs

(Cipolle, Strand & Morley, 2004).

Fungsi utama apoteker dalam model pharmaceutical care sebagai berikut

(Hughes,2001):

1. Mengumpulkan data pasien. Mengumpulkan data-data spesifik

pasien yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah terkait

obat sehingga apoteker tepat dalam mengambil keputusan terapi

dan managemen pasien.

2. Identifikasi masalah. Data yang dikumpulkan dapat digunakan

untuk mengidentifikasi masalah yang terkait dengan obat, seperti

pemilihan obat untuk terapi, rute pemakaian, toksisitas hingga

kegagalan outcome terapi.

3. Mengembangkan rencana terapi dan outcome yang ingin dicapai.

Terapi obat tercapai bila memberikan respon klinis positif

meliputi sembuh dari penyakit, mengeliminasi atau gejala

penyakit berkurang, menghentikan atau memperlambat proses

penyakit dan mencegah muncul penyakit atau gejala.

4. Evaluasi pilihan terapi.

Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan antara lain: khasiat,

keamanan, ketersediaan, biaya dan kesesuaian dan kemudahan.

5. Regimen terapi individu.

6. Monitoring outcomes.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 24: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

8

2.2 Tinjauan Tentang Drug Therapy Problems (DTPs)

2.2.1 Definisi tentang DTPs

Definisi DTPs adalah kejadian yang tidak menyenangkan yang

dialami oleh pasien karena terapi obat dan mengganggu dalam mencapai

tujuan terapi yang diinginkan. Masalah ini diidentifikasi selama proses

assessment, sehingga dapat diselesaikan melalui perubahan tindakan yang

diberikan pada tiap individu yang berbeda dalam regimen terapi obat

(Cipolle, Strand & Morley, 2004).

Pengertian yang hampir sama dengan DTPs juga dijelaskan oleh

Hepler & Strand, yang disebut dengan Drug Related Problems (DRPs),

yaitu suatu peristiwa atau keadaan yang terkait dengan terapi obat secara

aktual atau potensial yang dapat mengakibatkan tidak tercapainya outcome

yang optimal dari suatu pengobatan (Hepler and Strand, 1990). Kejadian

DRPs merupakan suatu kejadian yang tidak diharapkan dari pengalaman

pasien dan diduga akibat terapi obat sehingga potensial mengganggu

keberhasilan penyembuhan yang dikehendaki (Strand et al, 1990).

2.2.2 Kategori DTPs

Menurut (Cipolle, Strand & Morley, 2004) DTPs dikategorikan menjadi 7

yaitu:

1. Terapi obat yang tidak diperlukan (Unnecessary drug therapy).

Penyebab :

1) Pasien menggunakan obat yang tidak sesuai dengan

indikasi yang dialami saat itu.

2) Penggunaan produk obat lebih dari satu pada kondisi

yang seharusnya dapat diterapi dengan satu obat.

3) Pengobatan lebih baik dilakukan dengan terapi tanpa

obat.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 25: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

9

4) Pasien menerima terapi obat untuk mengatasi efek

samping obat lain yang seharusnya efek samping tersebut

bisa dihindari.

5) Pasien menerima obat untuk terapi masalah yang timbul

karena drug abuse, merokok, dan alkohol.

Contoh : pasien menerima tiga produk laxative yang berbeda

pada usaha untuk mengatasi konstipasi

2. Kebutuhan akan terapi obat tambahan (Needs additional drug

therapy).

Penyebab : 1) Kondisi pasien yang memerlukan adanya terapi obat

yang baru.

2) Terapi obat pencegahan untuk mengurangi resiko

timbulnya kondisi baru yang tidak diinginkan pasien.

3) Kondisi media yang memerlukan adanya terapi obat

tambahan untuk mendapatkan efek yang sinergis.

Contoh : Pasien yang mengidap pneumonia resiko tinggi dan

karena itu membutuhkan vaksin pneumococcal.

3. Obat tidak efektif (ineffective drug).

Penyebab : 1) Obat yang diberikan bukan yang paling efektif untuk

kondisi pasien.

2) Kondisi medis sulit disembuhkan dengan obat yang

diberikan.

3) Dosage form tidak tepat.

4) Produk obat bukan merupakan produk yang efektif.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 26: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

10

Contoh : JT’s hipertrigliseridemia tidak efektif mengobati dengan

Colestid (kolestipol) 8 gram dua kali sehari karena obat

ini tidak efektif mengurangi tingginya trigliserida.

4. Dosis terlalu rendah (Dosage too low).

Penyebab : 1) Dosis terlalu rendah untuk memberikan respon yang

diinginkan

2) Interval pemberian dosis terlalu jarang untuk

memberikan respon yang diinginkan.

3) Adanya interaksi obat yang menurunkan jumlah obat

aktif.

4) Durasi pemberian obat terlalu pendek untuk mencapai

respon yang diinginkan.

Contoh : dosis sehari 10 mg glipizide terlalu rendah untuk

mengontrol glukosa darah pasien.

5. Dosis terlalu tinggi (Dosage too high).

Penyebab :

1) Dosis terlalu tinggi

2) Interval pemberian obat terlalu pendek

3) Durasi terapi obat yang terlalu panjang

4) Interaksi obat yang menyebabkan reaksi toksik pada

produk obat.

5) Dosis obat yang diberikan terlalu cepat.

Contoh : pasien mengalami bradikardi dan derajat kedua bilik

jantung hasil dari 0.5 mg dosis sehari digoksin yang

digunakan untuk gangguan jantung kongestif. Dosis ini

terlalu tinggi untuk pasien lanjut usia dengan penurunan

fungsi renal.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 27: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

11

6. ADR (Adverse Drug Reaction).

Penyebab :

1) Obat menyebabkan reaksi yang tidak diinginkan

yang tidak ada hubungan dengan dosis.

2) Dibutuhkan obat lain yang lebih aman dikarenakan

pasien memiliki faktor risiko.

3) Interaksi obat yang menyebabkan reaksi yang tidak

diinginkan dan tidak tergantung dengan dosis.

4) Regimen dosis diberikan atau diganti terlalu cepat.

5) Produk obat menyebabkan reaksi alergi

6) Produk obat yang dikontraindikasikan karena pasien

memiliki faktor risiko.

Contoh : pada pasien timbul ruam pada bagian torso dan lengan

disebabkan Cotrimoxazole yang diminum untuk

mengobati infeksinya.

7. Ketidakpatuhan (Noncompliance).

Penyebab :

1) Pasien tidak memahami petunjuk

2) Pasien memilih tidak meminum obat

3) Pasien lupa minum obat

4) Obat terlalu mahal bagi pasien

5) Pasien tidak dapat menelan/menggunakan obat

dengan sendiri dengan tepat.

6) Obat tidak tersedia.

Contoh : pasien tidak dapat mengingat pemakaian tetes mata

timolol sehari dua kali untuk glaukomanya.

Menurut pustaka lain DTPs juga sering disebut Drug Related

Problems (DRPs). Kejadian DRPs dibagi menjadi dua macam yaitu aktual

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 28: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

12

dan potensial. DRPs aktual adalah DRPs yang sedang terjadi pada pasien

yang harus diatasi secepatnya sedangkan DRPs potensial adalah DRPs yang

belum terjadi tetapi ada kemungkinan terjadi. Fungsi kategori DRPs

(Strand et al, 1990).

1. Menggambarkan bagaimana terjadinya ADR

2. Menunjukkan peran yang nyata dari farmasis di masa depan

3. Untuk mengembangkan suatu proses yang sistematik

sehingga dapat memberi efek yang positif terhadap pasien.

4. Pembagian peran antara farmasis dengan profesi kesehatan

lain dalam prakteknya menjadi jelas.

5. Pharmacy educator seharusnya memiliki keuntungan

dengan adanya kategorisasi ini karena pembagian DRPs

telah jelas.

Kategori DRPs menurut Hepler and Strand (1990) :

1. Indikasi yang kurang tepat (Untreated indications).

Pasien memiliki masalah pengobatan dimana membutuhkan

terapi obat (sebuah indikasi untuk penggunaan obat) tetapi tidak

menerima obat yang sesuai dengan indikasi

Contoh : Pasien dengan penyakit vaskular tidak menerima

pengobatan untuk anemia yang juga ternyata dideritanya.

Pengobatan terfokus pada kondisi primer, sedangkan masalah

baru tidak teridentifikasi/tidak terobati.

2. Terapi obat tetapi mendapat obat produk yang salah (Improper

drug selection).

Pasien mempunyai indikasi obat tetapi menerima obat yang

salah.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 29: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

13

Contoh : Jika seorang pasien menerima terapi kombinasi padahal

dengan terapi tunggal menghasilkan efektifitas yang sama.

3. Dosis obat kurang (Subtherapeutic dosage).

Pasien mempunyai masalah pengobatan yang diterapi dengan

dosis obat terlalu sedikit.

Contoh : Terapi antibiotik untuk infeksi dengan kadar yang

kurang optimal

4. Dosis obat berlebihan (overdose).

Pasien mempunyai masalah pengobatan yang diterapi dengan

dosis obat yang terlalu tinggi.

Contoh : Peningkatan dosis asam nikotinat berhubungan dengan

reaksi kulit yang parah. Obat dapat terakumulasi dalam waktu

lama dan menghasilkan komplikasi toksik.

5. Adverse Drug Reactions (ADR).

Pasien mempunyai masalah terapi obat yang menghasilkan reaksi

samping obat yang tidak diinginkan atau ADR.

Contoh : Eritromisin estolat sebagai antibakteri memiliki efek

samping gangguan hati (hepatitis)

6. Interaksi obat (Drug Interaction)

Terapi obat tetapi kemungkinana ada interaksi obat-obat, obat-

hasil laboratorium, obat-makanan, obat-obat tradisional.

Contoh :

- Pasien yang mengalami efek samping sebagai hasil dari

interaksi fisika/ kimia antara beberapa obat dengan

konsumsi makanan.

- Pasien yang melakukan tes laboratorium untuk diagnosis

penyakit tertentu juga dapat menyebabkan interaksi dengan

obat yang digunakan.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 30: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

14

7. Terapi obat obat yang indikasinya tidak ada (Drug use without

indication).

Pasien menggunakan obat tanpa adanya indikasi yang valid.

Contoh : Penggunaan bersama obat antiparkinson dan antipsikosa

padahal pasien tidak ada riwayat gejala extrapiramidal.

8. Kegagalan mendapatkan obat (Failure to receive medications).

Pasien yang mempunyai masalah pengobatan yang

mengakibatkan tidak menerima obat (misalnya karena alasan

pharmaceutical, fisiologi, sosiologi, atau ekonomi).

Contoh : Terjadi dispensing obat yang salah oleh praktisi

kesehatan.

2.3 Tinjauan tentang Lanjut Usia

2.3.1 Definisi Lanjut Usia

Warga lanjut usia yang tercantum dalam Undang-Undang no.

13/1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia adalah seseorang yang telah

mencapai usia 60 tahun ke atas (Pemerintah RI, 1998). Penggolongkan

manula menjadi 4 berdasarkan WHO (Nugroho, 2006) yaitu :

a. Usia pertengahan (middle age) 45 -59 tahun,

b. Lanjut usia (elderly) 60 -74 tahun,

c. Lanjut usia tua (old) 75 – 90 tahun,

d. Usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun.

2.3.2 Perubahan Kondisi pada Lanjut Usia

Respon klinis pengobatan tergantung pada kondisi farmakokinetik

dan farmakodinamik. Pada lanjut usia perubahan farmakologis

menyebabkan lebih mudah mengalami masalah terkait obat (Midlov, P.,

Kragh, A., & Eriksson, T. 2009). Faktor terpenting penentu terjadinya

masalah terkait obat pada lanjut usia adalah kondisi fisiologis yang semakin

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 31: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

15

menurun yang berakibat terjadi peningkatan reaksi obat yang tidak

diinginkan dan mengalami kesulitan untuk sembuh dari reaksi yang

ditimbulkan obat tersebut. (Koda-Kimble, M.A et al., 2009).

Farmakokinetika dan farmakodinamika pada pasien lanjut usia

berbeda dari pasien muda. Pada lanjut usia terjadi proses penuaan yang

bersifat universal berupa kemunduran dari fungsi biosel, jaringan, organ,

bersifat progesif, perubahan secara bertahap, akumulatif dan intrinsik.

Proses penuaan mengakibatkan terjadinya perubahan pada berbagai organ

di dalam tubuh seperti sistem GIT, sistem genitorinaria, sistem endokrin,

sistem immunologis, sistem serebrovaskular, sistem saraf pusat dan

sebagainya (Departemen Kesehatan RI, 2006). Proses kemunduran fungsi

fisiologis ini terjadi sedikit demi sedikit tanpa berhenti dan mengakibatkan

peningkatan kerentanan terhadap banyak penyakit (Koda-Kimble, M.A et

al., 2009).

2.3.3 Perubahan Farmakokinetika

Bioavabilitas obat yang diberikan secara oral tergantung pada

banyak faktor, termasuk absorpsi yang melalui mukosa GIT dan liver.

Sebagian besar informasi farmakokinetik obat lebih banyak ditujukan pada

pasien yang berusia kurang dari 65 tahun, padahal faktanya sebagian besar

obat digunakan lanjut usia. Informasi obat penting diketahui karena terdapat

perbedaan farmakokinetika pada dewasa muda dan lanjut usia. Guna

mencegah akumulasi obat, maka dokter mengurangi dosis atau

meningkatkan interval pendosisan (Midlov, P., Kragh, A., & Eriksson, T.

2009).

a. Absorpsi

Sebagian besar obat diberikan secara oral. Absorpsi obat yang

diberikan secara oral tergantung fungsi ventrikel, usus, dan aliran darah ke

usus (Midlov, P., Kragh, A., & Eriksson, T. 2009). Salah satu perubahan

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 32: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

16

terkait usia terjadi pada absorpsi obat pada fisiologi GIT. Perubahan terkait

usia pada saluran GIT memberikan efek pada absorpsi obat termasuk

penurunan sekresi asam lambung, pengosongan lambung yang lama,

perpindahan obat ke usus yang pelan, dan berkurangnya aliran darah di GIT

(Hutchison and O’Brien., 2007). Untungnya, sebagian besar obat diabsorpsi

secara difusi pasif, dan perubahan fisiologis penuaan tampak memiliki

sedikit pengaruh pada bioavalibilitas obat (Dipiro et al., 2011).

Beberapa obat yang diabsorpsi secara transpor aktif, kemungkinan

terjadi penurunan bioavailabilitas obat (misalnya, kalsium dalam

pengaturan hypochlorhydria). Namun, kenyataannya first-pass effect yang

menurun pada hati dan atau metabolisme dinding usus menghasilkan

peningkatan bioavailabilitas dan kadar obat pada plasma yang lebih tinggi

seperti propranolol dan morfin (Dipiro et al., 2011). Obat yang diberikan

selain melalui oral dapat dianjurkan pada pasien lanjut usia. Rata-rata

absorpsi obat yang diberikan secara injeksi intramuskular atau subkutan

kemungkinan lebih efektif pada lanjut usia karena mengurangi perfusi

jaringan darah (Midlov, P., Kragh, A., & Eriksson, T. 2009).

b. Distribusi obat

Sesuai pertambahan usia maka akan terjadi perubahan komposisi

tubuh. Komposisi tubuh manusia sebagian besar dapat digolongkan kepada

komposisi cairan tubuh dan lemak tubuh. Pada lanjut usia terjadi

peningkatan komposisi lemak tubuh. Persentase lemak pada usia dewasa

muda sekitar 8-20% pada laki-laki dan 33% pada perempuan; Pada lanjut

usia meningkat menjadi 33% pada laki-laki dan 40-50% pada perempuan.

Keadaan tersebut akan sangat mempengaruhi distribusi obat dalam plasma.

Distribusi obat larut lemak (lipofilik) akan meningkat dan distribusi obat

larut air (hidrofilik) akan menurun. Konsentrasi obat hidrofilik di plasma

akan meningkat karena jumlah cairan tubuh menurun. Dosis obat hidrofilik

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 33: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

17

mungkin harus diturunkan sedangkan interval waktu pemberian obat

lipofilik mungkin harus dijarangkan (Departemen Kesehatan RI, 2006).

c. Metabolisme

Hepar adalah organ yang paling penting dalam metabolisme

sebagian besar obat. Metabolisme obat tergantung pada aliran darah hepatik

dan dengan semakin bertambah usia seseorang maka massa hepar semakin

berkurang dan aliran darah hepar menurun. Metabolisme obat juga

tergantung pada fungsi dan kapasitas enzim yang memetabolisme obat di

hati. Enzim yang paling berperan dalam metabolisme adalah sitokrom p450

(Midlov, P., Kragh, A., & Eriksson, T., 2009). Enzim sitokrom p450 adalah

salah satu enzim yang berperan pada reaksi fase 1. Reaksi kimia yang

terjadi pada proses metabolisme dibagi dua yaitu reaksi fase 1 dan reaksi

fase 2. Reaksi fase 1 biasanya terganggu dengan bertambahnya usia

sedangkan reaksi fase 2 tidak terganggu dengan bertambahnya usia

(Hughes, 2001).

d. Ekskresi

Perubahan yang paling sering terjadi terkait penuaan dapat dilihat

pada ekskresi atau eliminasi. Obat diekskresi melalui ginjal atau

dimetabolisme pada hati (Beers, 2000-2001). Fungsi ginjal akan mengalami

penurunan seiring dengan pertambahan usia. Perubahan fungsi ginjal

dievaluasi dengan menggunakan Clearence creatinine (ClCr), perkiraan

laju filtrasi glomerulus (GFR) (Koda-Kimble, M.A et al., 2009). Penurunan

GFR pada lanjut usia maka diperlukan penyesuaian dosis obat. Pemberian

obat pada pasien lanjut usia tanpa memperhitungkan faal ginjal sebagai

organ yang mengekskresikan sisa obat akan berdampak pada kemungkinan

terjadinya akumulasi obat sehingga menimbulkan efek toksik/ADR

(Departemen Kesehatan RI, 2006).

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 34: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

18

Banyak obat yang dieliminasi melalui ginjal. Oleh karena itu satu hal

yang perlu diperhatikan adalah banyak penyakit yang dapat dialami oleh

lanjut usia yang dapat menurunkan fungsi ginjal. Diabetes dan hipertensi

adalah dua penyakit umum yang dapat menurunkan fungsi ginjal (Midlov,

P., Kragh, A., & Eriksson, T. 2009).

2.3.4 Perubahan Farmakodinamik

Efek farmakodinamik obat tergantung pada konsentrasi obat di

reseptor, respon pada reseptor dan mekanisme homeostatis. Perubahan

terkait usia pada farmakodinamik mungkin dapat terjadi pada reseptor atau

signal-transduction level. Perubahan farmakodinamik dengan penuaan sulit

dipelajari daripada perubahan farmakokinetika dan sedikit fakta yang

menjadi dasar mekanisme perubahan farmakodinamik (Midlov, P., Kragh,

A., & Eriksson, T. 2009).

Pada umumnya peningkatan sensitivitas farmakodinamik pada

banyak obat terjadi pada pasien lanjut usia. Beberapa obat yang

mengalami perubahan secara farmakodinamik yang perlu diwaspadai

seiring dengan bertambahnya usia adalah CNS depressants dan warfarin

yang dapat meningkatkan sensitivitas; antihipertensi, tricyclic

antidepressants, phenotiazine antipsychotics dan diuretik yang dapat

meningkatkan risiko hipotensi postural; golongan obat antipsikotik yang

dapat meningkatkan risiko dyskinesia tardive dan golongan β-

adrenoreceptor blocking agents yang dapat menurunkan sensitivitas

(Hughes, 2001)

2.3.5 Masalah Terkait Obat pada Lanjut Usia

Penggunaan obat yang berlebihan (Overuse of Medications)

Polifarmasi didefinisikan sebagai penggunaan multiple drug secara

bersamaan atau pemberian obat lebih dari yang diindikasikan

dengan klinik. Polifarmasi berhubungan dan meningkat pada lanjut

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 35: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

19

usia. Hasil survei menyatakan bahwa lanjut usia rata-rata

menerima dua sampai sepuluh obat resep dan nonresep tiap hari

(DiPiro. 2011). Polifarmasi pada lanjut usia kemungkinan dapat

meningkatkan risiko ADR, geriatric syndrome termasuk perusakan

kognitif dan delirium, jatuh dan fraktur pinggul, dan pembesaran

pada saluran urin; mengurangi aktivitas fisik dan menganalisis

pekerjaan sehari-hari yang dikontrol dihubungkan dengan jumlah

obat yang diresepkan; dan polifarmasi dapat meningkatkan biaya

untuk berobat (Hanlon, Schmader, Ruby, & Weinberger, 2001).

Resep yang tidak tepat (Inappropriate Prescribing)

Peresepan yang tidak tepat didefinisikan sebagai pengobatan diluar

batas peresepan yang berlaku pada standar pengobatan. Pada

umumnya fenomena ini terjadi pada lanjut usia (DiPiro et al.,

2011). Obat pada resep yang tidak tepat juga didefinisikan obat

yang seharusnya dihindari oleh pasien lanjut usia karena tidak

efektif dan tak ada gunanya berisiko tinggi (Elliot, 2006). Ada tiga

pendekatan utama untuk mengukur resep yang tidak tepat yaitu

(Hanlon, Schmader, Ruby, & Weinberger, 2001):

1. Obat yang harus dihindari

2. Peninjauan ulang penggunaan obat

3. Peninjauan klinik yang dipakai kriteria eksplisit

Penggunaan obat yang rendah (Underuse)

Masalah yang penting dan meningkat pada lanjut usia adalah

underuse, yang didefinisikan sebagai kesalahan terapi obat yang

diindikasikan untuk pengobatan atau pencegahan suatu penyakit

atau keadaan. Penggunaan obat yang rendah mungkin memiliki

hubungan penting pada efek negatif pada hasil kesehatan lanjut

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 36: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

20

usia, termasuk penurunan fungsi, kematian, dan penggunaan

pelayanan kesehatan (DiPiro et al., 2011)

Ketidakpatuhan pengobatan.

Ketidakpatuhan terkait faktor pasien, kondisi, terapi, dan sistem

kesehatan dan sosial. Sekitar 40,7% pasien usia 40-50 tahun dan

51,6% pasien usia 55-65 tahun mudah lupa. Kelupaan ini

disebabkan oleh beberapa faktor antara lain penurunan fungsi pada

proses penuaan, terlalu sibuk, kurang perhatian, konsentrasi yang

kurang dan faktor-faktor lain. Hal ini salah satu penyebab pada

pasien lanjut usia cenderung tidak patuh. Di samping itu,

ketidakpatuhan dapat didefinisikan lebih dari satu hal termasuk

tidak menebus resep, menghentikan penggunaan obat sebelum

obatnya habis dikonsumsi, atau mendapat informasi obat berlebih

atau kurang dari pada yang dicantumkan pada etiket. Lanjut usia

mungkin tidak patuh pada regimen obat karena kemungkinan

terjadi efek yang tidak diinginkan, ketidakmampuan membaca

etiket produk, atau informasi mengenai penggunaan obat yang

tidak dipahami. Kadang-kadang, harga juga menjadi alasan yang

umum mengapa pasien lanjut usia tidak menebus resep (DiPiro et

al,. 2011; Commissaris, Ponds and Jolles, 1998).

2.3.6 Tinjauan Obat yang Biasa Digunakan Pasien Lanjut Usia

Pada umumnya pasien lanjut usia menggunakan obat baik dengan

resep atau over the counter (OTC), diantaranya cardiovascular agent

termasuk antihiperlipidemia dan antikoagulan seperti aspirin,

Hydroclorothiazid, atorvastatin, lisinopril, metoprolol, simvastatin, atenolol,

amlodipin, furosemide, ezetimibe, valsartan, warfarin, dan clopidogrel

(Qato, et al., 2008)

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 37: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

21

Hasil penelitian lain menunjukkan bahwa dari 62 pasien lanjut usia

yang menjadi Anggota Posyandu Lansia Amanah Kecamatan Gubeng

Surabaya sebanyak 93 obat yang digunakan berasal dari resep. Obat yang

banyak diresepkan untuk pasien lanjut usia antara lain metformin,

amlodipin, allupurinol, bisoprolol, captopril, glibenklamid dan nifedipin.

Selain itu suplemen makanan yang paling banyak diresepkan adalah vitamin

B kompleks (vitamin B1, B6, B12) dan glukosamin (Ningrum, K.P., 2012).

Hasil penelitian di Brasil menunjukkan bahwa obat yang paling

banyak digunakan pada pasien lanjut usia adalah antihipertensi, antiaritmia,

hipnotik, sedative dan ansiolitik, antiulcer dan antidepresif, nitrat dan

antidiabetes oral. Sebagian besar obatnya adalah ACE inhibitor (captopril-

54,6%), diuretik tiazid (HCT dan indapamide-39,6%), asam asetisalisilat

(29,3%), diazepam (24%), nifedipin (15%), antipsikotik fenotiazin

(chlorpromazine dan thioridazine-15%), ranitidin (13%), beta blocker

(atenolol dan propranolol-12,4%) dan amitriptyline (12,4%) (de Oliveira et

al, 2011; Vinks et al, 2006).

2.4 Tinjauan tentang Resep

2.4.1 Definisi Resep

Resep adalah sebuah permintaan obat yang dikeluarkan oleh dokter,

dokter gigi, atau praktisi kesehatan lain yang berlisensi. Resep menandakan

suatu obat tertentu dan dosis yang akan diberikan untuk pasien tertentu

pada waktu tertentu. Pada umumnya, resep obat juga disebut sebagai resep

dokter oleh pasien (Scott, S, 2005).

Pengadaan resep dokter merupakan bagian dari hubungan

profesional antara penulis resep, apoteker dan pasien. Ini adalah tanggung

jawab apoteker dalam suatu hubungan untuk memenuhi penyediaan kualitas

pelayanan kefarmasian mengenai kebutuhan obat pasien (Scott, S, 2005).

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 38: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

22

Resep adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dokter hewan

kepada apoteker untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi pasien

sesuai peraturan perundangan yang berlaku (Departemen Kesehatan RI,

2004).

2.4.2 Isi Resep

Bagian komponen dari resep sebagai berikut (Scott, S, 2005) :

1. Informasi mengenai nama dan alamat penulis resep

2. Informasi mengenai pasien seperti nama lengkap dan alamat

pasien.

3. Tanggal penulisan resep.

4. Simbol R/ yang berasal dari bahasa Latin recipe yang artinya

ambilah atau superscription.

5. Obat yang diresepkan atau inscription.

6. Petunjuk pemberian obat ke apoteker atau subscription.

7. Petunjuk bagi pasien atau signa ( untuk dituliskan dalam etiket).

8. Refill, label khusus dan atau petunjuk lain.

9. Tanda tangan penulis resep

2.5 Tinjauan tentang Patient Medication Record (PMR)

2.5.1 Tinjauan Mengenai Dokumentasi

Pendokumentasian adalah hal yang harus dilakukan dalam setiap

kegiatan pelayanan kefarmasian. Pendokumentasian berguna untuk evaluasi

kegiatan dalam upaya peningkatan mutu pelayanan dan tersedianya

data/profil pasien (Departemen Kesehatan RI, 2008). Dokumentasi

menyajikan catatan perawatan dan riwayat keputusan pengobatan yang

dibuat untuk pasien tertentu. Sebagai perubahan peran apoteker

dokumentasi akan menjadi barang berharga untuk mengidentifikasi dan

mecatat kegiatan apoteker (Hughes, 2001).

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 39: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

23

Masalah yang perlu didokumentasikan adalah aktivitas yang

berhubungan dengan pharmaceutical care yakni DRP. Apabila ditemukan

DRPs (Drug-Related Problems), maka langkah farmasis : melihat identitas

obat, penyakit alergi yang menyebabkan DRP, analisa jenis DRP, tindakan

yang akan dilakukan untuk mengatasi DRP, rekomendasi yang akan

diberikan oleh farmasis, outcomes yang diharapkan. Selain itu aktivitas lain

yang perlu pendokumentasian adalah konsultasi dengan tenaga kesehatan

lain, konseling pada pasien (sediaan farmasi, perbekalan kesehatan, pasien

penyakit kronis), penilaian terhadap pemahaman pasien, konsultasi/saran

terhadap self-care yang diberikan pada pasien, rujukan dan lain-lain

(Hughes, 2001).

2.5.2 Tinjauan Mengenai PMR

Salah satu bentuk dokumentasi untuk aktivitas pelayanan

kefarmasian adalah catatan penggunaan obat pada pasien (Patient

Medication Record). Patient Medication Record (PMR) adalah catatan

penggunaan obat setiap pasien yang bersifat rahasia dan hanya boleh ditulis

serta disimpan oleh apoteker (Departemen Kesehatan RI, 2008). Latar

belakang perlunya PMR karena ada peningkatan jumlah obat yang

diresepkan maupun over the counter (OTC) yang dikonsumsi per individu

setiap tahunnya, meningkatnya jumlah pasien yang mendapatkan obat

meningkatkan peluang terjadinya kesalahan dalam pengobatan dan obat

yang diresepkan rawan terjadi interaksi antar obat atau bahan lain seperti

makanan sehingga menyebabkan ADR (Rees, JA, 1996).

Prioritas penggunaan PMR dilakukan pada semua pasien terutama

(Winfield, 1998)

1. Pasien yang memiliki kriteria umur tertentu yaitu:

penderita tua berumur lebih dari 60 tahun

anak yang berumur kurang dari 12 tahun;

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 40: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

24

2. Pasien yang memiliki penyakit tertentu seperti:

asma,

epilepsi dan

diabetes;

3. Pasien yang menggunakan obat tertentu seperti:

antikoagulan,

oral kontrasepsi dan

steroid;

4. Pasien yang memiliki kebutuhan tertentu seperti:

sensitif terhadap penisilin,

terapi obat yang banyak dan

confusion

PMR dibangun untuk membantu apoteker mendeteksi dan mencegah

masalah yang berkaitan dengan obat dan pengobatan DRPs. Di dalam

PMR secara normal akan memuat semua obat yang diminum oleh pasien

termasuk obat OTC yang dibeli di apotek atau tempat lain. Berikut data-data

yang perlu dicatat dalam PMR (Winfield, 1998):

1. Data pasien : Nama

Alamat dan kode pos

Nomer telepon

Jenis Kelamin

Usia dan tanggal lahir

Pekerjaan

Alergi obat

Riwayat penyakit

2. Identitas dokter : Nama

Alamat praktek

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 41: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

25

Nomer telepon

3. Data obat : Nama obat

Kekuatan

Bentuk sediaan

Jumlah obat

Dosis

Tanggal resep

Tanggal pelayanan

4. Keterangan tambahan tentang adanya alergi obat pada pasien,

resistensi terhadap obat, penyakit kronik yang pernah dialami

pasien. Nomor produksi atau nomor lisensi pada obat.

Manfaat lain adanya PMR adalah dapat membantu apoteker untuk

melakukan konseling secara tepat pada pasien (Departemen Kesehatan RI,

2008; Rees, JA,1996).

2.6 Tinjauan Tentang Penelitian Survei

Metode pengumpulan data pada penelitian survei menurut

Notoatmodjo (2010) ada dua macam yaitu :

1. Penelitian survei dengan wawancara (interview)

Wawancara adalah suatu metode yang dipergunakan untuk

mengumpulkan data, di mana peneliti mendapatkan keterangan

atau informasi secara lisan dari seseorang sasaran penelitian

(responden), atau bercakap-cakap berhadapan muka dengan

orang tersebut (face to face). Jadi data tersebut diperoleh

langsung dari responden melalui suatu pertemuan atau

percakapan.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 42: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

26

2. Penelitian survei dengan angket (kuesioner)

Yang dimaksud dengan angket, adalah suatu cara pengumpulan

data atau suatu penelitian mengenai suatu masalah yang

umumnya banyak menyangkut kepentingan umum (orang

banyak). Angket ini dilakukan dengan mengedarkan suatu daftar

pertanyaan yang berupa formulir-formulir, diajukan secara

tertulis kepada sejumlah subjek untuk mendapatkan tanggapan,

informasi, jawaban, dan sebagainya.

Dilihat dari bentuknya wawancara dapat dibedakan menjadi

beberapa macam, antara lain (Notoatmodjo, 2010) :

a. Wawancara Tidak Terpimpin (Non Directive or Unguided

Interview)

Sebenarnya semua wawancara itu terpimpin, yakni dipimpin

oleh keinginan untuk mengumpulkan informasi atau data, tetapi

wawancara tidak terpimpin disini diartikan tidak ada pokok

persoalan yang menjadi fokus dalam wawancara tersebut.

Sehingga dalam wawancara ini pertanyaan-pertanyaan yang

dikemukakan itu tidak sistematis, melompat-lompat dari satu

peristiwa atau topik ke peristiwa atau topik lain yang tanpa

berkaitan.

b. Wawancara Terpimpin (Structured Interview)

Interview jenis ini dilakukan berdasarkan pedoman-pedoman

berupa kuesioner yang telah disiapkan masak-masak sebelumnya.

Sehingga interviewer tinggal membacakan pertanyaan-

pertanyaan tersebut kepada interviewee. Pertanyaan-pertanyaan

dalam pedoman (kuesioner) tersebut disusun sedemikian rupa

sehingga mencakup variabel-variabel yang berkaian dengan

hipotesisnya. Keuntungannya antara lain (1) pengumpulan data

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 43: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

27

dan pengolahannya dapat dengan cermat dan teliti, (2) hasilnya

dapat disajikan secara kualitatif dan kuantitatif, (3) interviewer

dapat dilakukan oleh beberapa orang, karena adanya pertanyaan-

pertanyaan yang seragam.

c. Wawancara Bebas Terpimpin

Wawancara jenis ini merupakan kombinasi dari wawancara tidak

terpimpin dan wawancara terpimpin. Terdapat unsur kebebasan

tetapi ada pengarah pembicaraan secara tegas dan mengarah.

Wawancara ini mempunyai ciri fleksibilitas (keluwesan) tetapi

arahnya jelas. Oleh karena itu, sering dipergunakan untuk

menggali gejala-gejala kehidupan psikis antropologis. Unsur

keluwesan tersebut tergantung dari keterampilan pewawancara

dalam memanipulasikan kondisi psikologis yang tepat dan

menyusun ke dalam pokok-pokok hal (pedoman interview) yang

sifatnya masih mentah. Interviewer diberi kebebasan untuk

mengolah sendiri pertanyaan sehingga memperoleh jawaban-

jawaban yang diharapkan. Dengan berpedoman pada pola ini

pewawancara melakukan wawancara dalam suasana atau dengan

cara sesantai mungkin, interviewee secara bebas dapat

memberikan informasi selengkap mungkinMeskipun terdapat

unsur kebebasan, tetapi ada pengaruh pembicaraan secara tegas

dan mengarah.

d. Free Talk dan Diskusi

Apabila di dalam suatu wawancara terjadi suatu hubungan yang

sangat terbuka antara interviewer dan interviewee, maka di sini

sebenarnya kedua belah pihak masing-masing menduduki

dwifungsi, yakni masing-masing sebagai “information hunter”

dan “information supplier”, dan dalam keadaan demikian ini

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 44: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

28

kedua belah pihak denagn hati terbuka bertukar pikiran dan

perasaan, dan seobjektif mungkin mereka saling memberikan

keterangan-keterangan. Maka dalam situasi demikian ini,

berlangsunglah suatu “free talk” atau bericara bebas. Di sini

interviewer sebenarnya bukan hanya bertindak sebagai pencari

data, tetapi juga sebagai suggester, motivator, dan educator

sekaligus.

2.7 Tinjauan Tentang Apotek

2.7.1 Definisi Apotek

Apotek adalah tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan

penyaluran sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada

masyarakat (Departemen Kesehatan RI, 2004). Apotek adalah sarana

pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh

Apoteker. Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai

Apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan Apoteker (Pemerintah RI,

2009).

2.7.2 Fungsi Apotek

Fungsi apotek adalah sebagai tempat pengabdian apoteker yang telah

mengucapkan sumpah jabatan, dan sebagai sarana farmasi untuk

melakukan peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran dan penyerahan

obat dan sarana penyaluran perbekalan farmasi yang harus menyebarkan

obat yang diperlukan masyarakat secara meluas dan merata. (Departemen

Kesehatan RI, 2008).

2.7.3 Pelayanan Farmasi di Apotek

Pekerjaan kefarmasian yang dimaksud sesuai dengan Ketentuan

Umum Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan,

meliputi pembuatan termasuk pengendalian mutu Sediaan Farmasi,

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 45: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

29

pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusi atau penyaluran

obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atau resep dokter, pelayanan

informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional

(Pemerintah RI, 2009).

2.7.4 Tinjauan Tentang Apotek Farmasi Airlangga (FFUA, 2010)

Apotek Farmasi Airlangga berlokasi di Jl. Dhramawangsa No. 33

Surabaya. Latar belakang pendirian apotek adalah untuk meningkatkan

kemampuan para Apoteker lulusan Fakultas Farmasi Universitas Airlangga

utamanya kemampuan profesionalisme Apoteker. Apotek Farmasi

Airlangga merupakan Apotek Pendidikan yang pertama berdiri di

Indonesia. Sebagai Apotek Pendidikan, Apotek Farmasi Airlangga

mempunyai moto “No Pharmacist No Service” sehingga pada saat apotek

buka akan selalu ada apoteker yang bertanggung jawab pada pelayanan

kefarmasian yang diberikan.

Visi Apotek Farmasi Airlangga adalah menjadi Apotek yang

mandiri, inovatif, terkemuka dan sebagai pelopor pengembangan

pharmaceutical care. Sedangkan Misi Apotek Farmasi Airlangga sebagai

berikut :

1. Mendukung penyelenggaraan pendidikan akademik dan profesi

Fakultas Farmasi Universitas Airlangga yang menggunakan

metoda dan teknologi pembelajaran modern.

2. Mengembangkan ilmu pengetahuan kefarmasian melalui

penelitian di bidang pelayanan kefarmasian yang sesuai dengan

kebutuhan dan untuk kepentingan masyarakat.

3. Melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat dalam

bentuk komunikasi, kerjasama, pemberian informasi dan

pendidikan serta bentuk pelayanan lainnya dalam rangka

peningkatan kualitas hidup masyarakat.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 46: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

30

4. Berinteraksi dan bekerjasama ditingkat nasional dan

internasional secara efektif dengan lembaga pendidikan, lembaga

penelitian, industri, rumah sakit dan pusat pelayanan kesehatan

lainnya, lembaga pemerintahan, organisasi profesi serta

kelompok masyarakat lain untuk kepentingan kualitas

pendidikan, penelitian dan pelayanan.

5. Menghasilkan revenue bagi Fakultas Farmasi Universitas

Airlangga dan bagi kemajuan perkembangan apotek.

2.8 Penelitian Terdahulu

Cara peneliti terdahulu untuk mengidentifikasi dan mengkategorikan

kejadian masalah terkait terapi obat pada pasien lanjut usia antara lain:

1. Catatan resep (Prescription record).

Pada bulan Juni 2002 sampai Februari 2003 di 16 apotek di negara

Belanda bagian selatan. Responden dipilih secara random dari resep

pasien lanjut usia yang berusia 65 tahun ke atas, menerima enam atau

lebih obat yang diresepkan. Pasien yang dirawat dirumah dengan

perawat dan yang dirawat di rumah sakit termasuk kriteria eksklusi.

DRP diidentifikasi dan diputuskan sesuai dengan National Prescribing

Guidelines seperti the Standards for Dutch general practitioners and

therapeutic handbooks. Kategori DRP potensial yang diidentifikasi

dikelompokkan menjadi tiga yaitu terkait pasien yaitu ketidakpatuhan;

terkait prescriber seperti obat tidak sesuai indikasi, duplikasi obat, dosis

tidak tepat, tidak menggunakan sesuai petunjuk; dan terkait obat seperti

kontraindikasi, interaksi antar obat. ADR. Data dianalisis dengan

menggunakan Microsoft Access dan SPSS. Hasilnya dari 763 masalah

terkait obat yang diamati pada 196 pasien lanjut usia. Dua atau lebih

masalah terkait obat yang potensial terjadi pada 90% pasien dan hampir

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 47: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

31

sepertiga dari populasi yang diteliti lima atau lebih masalah terkait obat

yang terjadi teridentifikasi (Vinks et al., 2006).

2. Wawancara dan dari catatan kartu rekam medis, kartu catatan pemberian

obat yang ditulis oleh perawat, serta dokumen lain yang diperlukan.

Penelitian bersifat deskriptif, pengambilan data dilakukan secara

prospektif pada 100 pasien dengan kriteria pasien berumur lebih dari 60

tahun dan menjalani rawat inap di bangsal Bougenville IRNA I bagian

Penyakit Dalam RSUP dr.Sardjito. Data diambil pada 2 periode waktu

yaitu bulan Januari – Februari 2006 dan bulan Agustus-Oktober 2006.

Pengambilan data pengobatan pasien dilakukan melalui kartu rekam

medis, kartu catatan pemberian obat yang ditulis oleh perawat, serta

dokumen lain yang diperlukan. Identifikasi DRP terkait dengan

pemilihan obat yang tidak tepat dilakukan melalui diskusi dengan

klinisi. Analisis data selanjutnya dilakukan secara deskriptif. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa problem pemilihan obat yang tidak tepat

terjadi ada 48 kasus (Rahmawati et al., 2008).

3. Kuesioner

Pada bulan januari dan Desember 2007 dilakukan pada 154 pasein lanjut

usia di lima institusi long term di Brasil. Sampel yang dipilih lanjut usia

yang berusia 60 tahun ke atas. Data dikumpulkan dengan menggunakan

kuesioner yang diadaptasi dari metode the Dader, Pharmacotherapeutic

Follow-up. 381 DRP teridentifikasi yaitu kesulitan mendapatkan obat,

ketidakpatuhan, kurang pengetahuan mengenai obat yang diresepkan,

adanya interaksi obat dan swamedikasi adalah DRP yang paling sering

terjadi. Kemudian data dianalisis menggunakan SPSS (de Oliveira and

Novaes, 2011)

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 48: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

32

BAB III

KERANGKA KONSEP

Gambar 3.1 Bagan Kerangka Konsep

Drug Related Need (DRN)

- Indikasi

- Efektivitas

- Aman

- Kepatuhan

Drug Therapy Problems (DTPs): 1. Terapi obat tidak diperlukan. 2. Kebutuhan terapi obat

tambahan. 3. Obat tidak efektif. 4. Dosis terlalu rendah 5. Dosis terlalu tinggi 6. Adverse Drug Reaction (ADR) 7. Ketidakpatuhan.

Peran Apoteker dalam Pharmaceutical care

Identifikasi DTPs

Pasien Lanjut usia - Terjadi perubahan fisiologis -Terjadi perubahan farmakokinetik

dan farmakodinamik - Rentan terhadap penyakit

Penggunaan obat

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 49: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

33

Pasien lanjut usia memiliki karakteristik terjadi perubahan

fisiologis, perubahan farmakokinetika, perubahan farmakodinamika, dan

rentan terhadap penyakit sehingga perlu diperhatikan pada saat penggunaan

obat. Akibat dari perubahan-perubahan tersebut pada saat menggunakan

obat mengalami hambatan untuk mencapai outcome terapi yang diinginkan.

Oleh karena itu diperlukan perhatian khusus pada pasien lanjut usia

mengenai ketepatan dalam memenuhi kebutuhan terkait terapi obat yang

biasa disebut Drug Related Need (DRN) yang meliputi indikasi, efektivitas,

aman dan kepatuhan. Apabila kebutuhan ini tidak terpenuhi secara tepat

maka akan muncul masalah terkait obat yang disebut Drug Therapy

Problems (DTPs) yaitu ketidaktepatan indikasi menimbulkan masalah

terapi obat tidak diperlukan dan kebutuhan terapi obat tambahan,

ketidakefektivitasan menimbulkan obat tidak efektif dan dosis terlalu

rendah, ketidakamanan timbul bila dosis terlalu tinggi dan ADR, serta

ketidakpatuhan pasien. Oleh karena itu pada penelitian ini dilakukan

identifikasi DTPs baik yang potensial dan dan/atau aktual yang terjadi pada

pasien lanjut usia. Di sini salah satu peran apoteker dalam Pharmaceutical

care adalah identifikasi DTPs yang dimulai dengan menjalin komunikasi

terapetik dengan pasien.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 50: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

34

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

4.1.1 Berdasarkan tujuan penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif

bertujuan untuk melihat gambaran fenomena (termasuk kesehatan) yang

terjadi di dalam suatu populasi tertentu (Notoatmodjo, 2010). Pada

penelitian ini gambaran yang ingin dilihat adalah kejadian DTPs yang

terjadi pada lanjut usia dengan resep di Apotek Farmasi Airlangga.

4.1.2 Berdasarkan waktu pengumpulan data

Berdasarkan waktu pengumpulan data penelitian ini dengan

pendekatan cross sectional. Pendekatan cross sectional merupakan suatu

penelitian dimana tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan

pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada

saat pemeriksaan (Notoatmodjo, 2010). Penelitian kepada subjek dilakukan

observasi hanya sekali saja.

4.2 Sumber Data Penelitian

Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan data

sekunder. Sumber data primer adalah sumber data yang langsung diperoleh

dari obyek, sedangkan sumber data sekunder adalah sumber data dimana

data telah tersedia (Notoatmodjo, 2010). Pada penelitian ini sumber data

primer diperoleh dari data hasil wawancara pada pasien lanjut usia yang

memenuhi kriteria inklusi dan resep pasien lanjut usia di Apotek Farmasi

Airlangga. Sedangkan sumber data sekunder adalah PMR pasien bila ada di

apotek.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 51: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

35

4.3 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya.

Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Februari 2013.

4.4 Populasi

Populasi adalah sebuah himpunan (set) dari individu-individu, unit-

unit, atau unsur-unsur yang mempunyai ciri-ciri yang sama (Zainuddin,

2011). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien lanjut usia

dengan resep di Apotek Airlangga pada bulan Februari 2013.

4.5 Sampel

Sampel adalah himpunan bagian (subset) dari populasi (Zainuddin,

2011). Kegunaan sampling didalam penelitian ini antara lain : menghemat

biaya, mempercepat pelaksanaan penelitian, menghemat tenaga,

memperluas ruang lingkup penelitian, dan memperoleh hasil yang lebih

akurat (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini sampel yang digunakan

adalah seluruh pasien lanjut usia dengan resep di Apotek Farmasi Airlangga

yang memenuhi kriteria inklusi pada bulan Februari 2013.

4.5.1 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling pada dasarnya dapaat dikelompokkan menjadi dua

yaitu Probability Sampling dan Non Probability Sampling. Pada penelitian

ini pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Non Probability yaitu

teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama

bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.

Teknik Non Random Sampling yang digunakan adalah sampling jenuh atau

sensus (Sugiyono, 2010).

Pengambilan sampel secara sampling jenuh karena sampel yang

digunakan adalah semua anggota populasi. Hal ini sering dilakukan bila

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 52: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

36

jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang

ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain

sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan

sampel (Sugiyono, 2010). Besar sampel pada penelitian ini sebanyak pasien

lanjut usia dengan resep di Apotek Farmasi Airlangga pada bulan Februari

2013 yang memenuhi kriteria inklusi.

4.5.2 Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh

setiap anggota populasi yang dapat digunakan sebagai sampel

(Notoatmodjo, 2010). Kriteria inklusi pada penelitian ini sebagai berikut:

1. Berusia 60 tahun ke atas

2. Pasien dan/atau keluarga pasien yang menebus obat dengan resep

di Apotek Farmasi Airlangga

3. Berkomunikasi dengan baik.

4. Bersedia menjadi responden.

4.5.3 Jumlah sampel

Jumlah sampel pada penelitian ini seluruh pasien lanjut usia dengan

resep di Apotek Farmasi Airlangga yang memenuhi kriteria inklusi pada

bulan Februari 2013.

4.6 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan

metode penelitian survei. Penelitian survei adalah suatu penelitian yang

dilakukan tanpa melakukan intervensi terhadap subjek penelitian

(masyarakat) sehingga sering disebut penelitian noneksperimen. Penelitian

survei ada dua macam yaitu penelitian survei dengan wawancara (interview)

dan penelitian survei dengan angket (kuesioner). Pada penelitian ini dipilih

metode pengumpulan data dengan wawancara, membaca resep dan PMR.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 53: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

37

Jenis wawancara yang akan dilakukan termasuk dalam wawancara bebas

terpimpin. Wawancara jenis ini merupakan kombinasi dari wawancara

terpimpin dan tidak terpimpin dimana peneliti diberi kebebasan untuk

mengolah sendiri pertanyaan (pedoman interview) sehingga memperoleh

jawaban yang diharapkan (Notoatmodjo, 2010).

4.7 Variabel Penelitian

Variabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh

anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh

kelompok lain. Variabel juga dapat diartikan sebagai konsep yang

mempunyai bermacam-macam nilai (Notoatmodjo, 2010). Variabel dalam

penelitian ini meliputi :

Tabel IV.1 Variabel Penelitian Variabel Parameter Indikator Keterangan

1.Terapi obat yang tidak diperlukan

1.Pasien menggunakan obat yang tidak sesuai dengan kondisi medis

-Diagnosa dokter

Pertanyaan 1

-Nama obat Resep dan/pertanyaan 7a

-Keluhan Pertanyaan 2 2.Penggunaan produk obat lebih dari satu pada kondisi yang seharusnya dapat diterapi dengan satu obat

-Diagnosa dokter

Pertanyaan 1

-Nama obat Resep dan/ pertanyaan 7a

-Keluhan Pertanyaan 2 3.Pengobatan lebih baik dilakukan dengan terapi non-obat

-Diagnosa dokter

Pertanyaan 1

-Nama obat Resep dan/ pertanyaan 7a

-Keluhan Pertanyaan 2 4.Pasien menerima terapi obat untuk

-Diagnosa dokter

Pertanyaan 1

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 54: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

38

Variabel Parameter Indikator Keterangan mengatasi efek samping obat lain yang seharusnya efek tersebut bisa dihindari

-Nama obat Resep dan/ pertanyaan 7a

-Keluhan Pertanyaan 2 -Obat lain Pertanyaan 5 -Efek samping Pertanyaan 7d &

Pustaka 5.Pasien menerima obat untuk terapi masalah yang ditimbulkan karena drug abuse,penggunaan alkohol dan merokok

-Diagnosa dokter

Pertanyaan 1

-Nama obat Resep dan/ pertanyaan 7a

-Gaya hidup Pertanyaan 10 2.Kebutuhan akan terapi obat tambahan

1.Ada kondisi baru yang membutuhkan terapi obat tambahan (baru)

-Diagnosa dokter

Pertanyaan 1

-Nama obat Resep dan/ pertanyaan 7a

-Keluhan Pertanyaan 2 2.Terapi obat pencegahan untuk mengurangi risiko karena ada kondisi baru yang tidak diinginkan pasien

-Diagnosa dokter

Pertanyaan 1

-Nama obat Resep dan/ pertanyaan 7a

-Keluhan Pertanyaan 2 -Efek samping Pustaka

3.Kondisi medis yang memerlukan terapi obat tambahan untuk mendapatkan efek yang sinergis

-Diagnosa dokter

Pertanyaan 1

-Nama obat Resep dan/ pertanyaan 7a

-Keluhan Pertanyaan 2 3. Obat tidak efektif

1.Obat yang diperlukan bukan yang paling efektif untuk kondisi medis pasien

-Diagnosa dokter

Pertanyaan 1

-Nama obat Resep dan/ pertanyaan 7a

-Keluhan Pertanyaan 2 2.Kondisi medis yang

sulit disembuhkan dengan obat yang diberikan

-Diagnosa dokter

Pertanyaan 1

-Nama obat Resep dan/ pertanyaan 7a

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 55: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

39

Variabel Parameter Indikator Keterangan -Keluhan Pertanyaan 2

3.Dossage form tidak tepat

-Diagnosa dokter

Pertanyaan 1

-Nama obat Resep dan/ pertanyaan 7a

-Dossage form Resep

4.Produk obat tidak efektif untuk indikasi

-Diagnosa dokter

Pertanyaan 1

-Nama obat Resep dan/ pertanyaan 7a

-Keluhan Pertanyaan 2 4. Dosis terlalu rendah

1.Dosis terlalu rendah untuk memberikan respon yang diinginkan

-Diagnosa dokter

Pertanyaan 11

-Nama obat Resep dan/ pertanyaan 7a

- Dosis terapi Pustaka

2.Interval pemberian terlalu jarang

-Nama obat Resep dan/ pertanyaan 7a

-Diagnosa dokter

Pertanyaan 1

-Aturan pakai Resep dan/ pertanyaan 7c

-dosis terapi Pustaka

3.Interaksi obat yang menurunkan jumlah obat aktif

-Nama obat Resep dan/ pertanyaan 7a

-Interaksi obat Pustaka -alergi Pertanyaan 7d -Obat lain Pertanyaan 5

4.Durasi pemberian terapi obat terlalu pendek

-Diagnosa dokter

Pertanyaan 1

-Nama obat Resep dan/ pertanyaan 7a

-Dosis terapi Pustaka -Aturan pakai Resep dan/

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 56: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

40

Variabel Parameter Indikator Keterangan pertanyaan 7c

-Jumlah obat Resep dan/ pertanyaan 6

5. Dosis terlalu tinggi

1.Dosis terlalu tinggi •

-Diagnosa dokter

Pertanyaan 1

-Nama obat Resep dan/ pertanyaan 7a

• - Dosis terapi Pustaka 2.Frekuensi pemberian -Diagnosa Pertanyaan 1

terlalu pendek dokter -Nama obat Resep dan/

pertanyaan 7a - Dosis terapi Pustaka

3.Durasi terapi obat terlalu panjang

-Diagnosa dokter

Pertanyaan 1

-Nama obat Resep dan/ pertanyaan 7a

-Dosis terapi Pustaka -Aturan pakai Resep dan/

pertanyaan 7c -Jumlah obat Resep dan/

pertanyaan 6 4.Interaksi obat yang menghasilkan reaksi toksik pada produk obat

-Obat lain Pertanyaan 5 -Interaksi obat Pustaka -alergi PMR

• -Nama obat Resep dan/ pertanyaan 7a

5.Dosis obat yang diberikan terlalu cepat

-Diagnosa dokter

Pertanyaan 1

-Nama obat Resep dan/ pertanyaan 7a

-Aturan pakai Resep dan/ pertanyaan 7c

-dosis terapi Pustaka 6. ADR 1.Obat yang

menyebabkan reaksi -Nama obat Resep dan/

pertanyaan 7a

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 57: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

41

Variabel Parameter Indikator Keterangan yang tidak diinginkan yang tidak berhubungan dengan dosis

-Efek samping Pustaka dan/ pertanyaan 7d

2.Obat lain yang lebih aman dibutuhkan karena pasien memiliki faktor risiko

-Nama obat Resep dan/ pertanyaan 7a

-Efek samping Pustaka dan/ pertanyaan 7d

3.Interaksi obat yang menyebabkan efek yang tidak diinginkan yang tidak berhubungan dengan dosis

-Nama obat Resep dan/ pertanyaan 7a

-Efek samping Pustaka dan/ pertanyaan 7d

-Obat lain Pertanyaan 5 -alergi PMR

4.Regimentasi dosis diberikan atau diubah terlalu cepat

-Nama obat Resep dan/ pertanyaan 7a

-Efek samping Pustaka dan/ pertanyaan 7d

-Obat lain Pertanyaan 5 -riwayat alergi PMR

5.Produk obat menyebabkan alergi

-Nama obat Resep dan/ pertanyaan 7a

-Efek samping Pustaka dan/ pertanyaan 7d

-Obat lain Pertanyaan 5 -alergi PMR

6.Produk obat kontraindikasi karena faktor risiko

-Nama obat Resep dan/ pertanyaan 7a

-Efek samping Pustaka dan/ pertanyaan 7d

-Obat lain Pertanyaan 5 -riwayat alergi PMR

7. Ketidak-patuhan

1.Pasien tidak memahami petunjuk

-Aturan pakai Resep dan/ pertanyaan 7c

-Pemahaman aturan pakai

Pertanyaan 7c

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 58: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

42

Variabel Parameter Indikator Keterangan

2.Pasien lebih memilih untuk tidak meminum obat

-Nama obat Resep dan/ pertanyaan 7a

3.Pasien lupa untuk meminum obat

-Aturan pakai Resep dan/pertanyaan 7c

-Aturan pakai -Nama obat

Resep dan/pertanyaan 7c Resep dan/ pertanyaan 7a

4.Produk obat terlalu mahal untuk pasien

-Aturan pakai Resep dan/ pertanyaan 7c

- Obat lain Pertanyaan 5 -Nama obat Resep dan/

pertanyaan 7a

5.Produk obat tidak tersedia untuk pasien

-Harga obat Pengamatan -Jumlah obat dari resep

Resep dan/ pertanyaan 6

-jumlah obat yang diambil

Pengamatan dan/ pertanyaan 6

-Bentuk sediaan

Resep

-Ketersediaan obat di apotek

Pengamatan dan pertanyaan 6

6. Pasien tidak dapat menelan atau menggunakan obat secara tepat

-nama obat Resep dan/ pertanyaan 7a

-jumlah obat Resep dan/ pertanyaan 6

-Bentuk sediaan

Resep

(Cipolle, Strand, & Morley, 2004)

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 59: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

43

4.8 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan oleh peneliti

untuk pengumpulan data (Notoatmodjo, 2010). Pada penelitian ini

menggunakan instrumen:

1. Patient Medication Record (PMR)

2. DTP registration form V5.01 (PCNE Classification) yang

dimodifikasi ( van Mil, 2005).

3. Daftar pedoman interview

4. Lembar persetujuan (informed consent),

5. Peneliti sebagai interviewer.

4.9 Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan batasan-batasan dari ruang lingkup

atau variabel yang diamati (Notoatmodjo, 2010). Berikut ini adalah jabaran

dan batasan variabel yang digunakan oleh peneliti:

1. Responden

Responden adalah pasien lanjut usia (pasien yang berusia ≥ 60

tahun) dan atau keluarga pasien lanjut usia yang menebus obat

dengan resep di Apotek Farmasi Airlangga pada bulan Februari

2013. Apabila informasi yang didapat dari keluarga pasien tidak

dapat menjawab seluruh poin yang ada pada pedoman interview

maka harus menemui pasien langsung ke rumah atau menghubungi

pasien melalui telepon.

2. Identifikasi DTPs

Identifikasi DTPs adalah identifikasi DTPs baik aktual dan atau

potensial yang ditemukan setiap tatap muka dengan pasien yang

berasal dari obat resep dan/ obat lain yang digunakan pasien dan

dihitung satu tiap kategori meskipun kategori tersebut satu atau lebih

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 60: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

44

penyebab. Identifikasi DTPs yang ditemukan oleh peneliti akan

dipresentasikan dan didiskusikan kembali pada expert panel.

3. Nama Obat

nama obat generik dan/atau dagang, yang digunakan oleh responden.

4. Resep

Resep adalah permintaan dokter kepada apoteker untuk meracik,

menyiapkan dan menyerahkan obat untuk pasien tertentu dan pada

waktu tertentu dimana resep yang memiliki data pasien, data dokter,

dan tanggal yang sama dihitung satu menjadi satu resep.

5. Jumlah obat

Jumlah obat adalah banyaknya item obat yang tertulis pada resep.

6. Terapi obat yang tidak diperlukan

Terapi obat yang tidak diperlukan adalah terapi obat yang diterima

pasien yang tidak sesuai dengan indikasi atau berdasarkan keluhan

pasien.

7. Kebutuhan akan terapi obat tambahan

Kebutuhan akan terapi obat tambahan adalah kebutuhan akan terapi

obat lain yang diperlukan pasien dalam mengobati keluhan dan/

gejala dan/atau tanda dan/atau data klinik yang dialami pasien.

8. Obat tidak efektif

Obat tidak efektif adalah terapi obat yang diterima pasien dari

penebusan resep dimana pasien telah pernah menggunakan obat

tersebut dan tidak memberikan efek yang diinginkan.

9. Dosis terlalu rendah

Dosis dikatakan terlalu rendah apabila dosis pemakaian obat yang

digunakan pasien lebih kecil dari dosis yang tertulis dalam pustaka.

10. Dosis terlalu tinggi

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 61: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

45

Dosis dikatakan terlalu tinggi apabila dosis pemakaian obat yang

digunakan pasien dan lebih kecil dari dosis yang tertulis dalam

pustaka.

11. ADR

ADR adalah reaksi obat yang tidak diinginkan yang terjadi pada

pasien setelah minum obat dapat berupa efek samping, obat

dikontraindikasikan atau interaksi obat-obat dan/atau interaksi obat-

makanan meskipun dalam jumlah sedikit yang tidak sesuai dengan

efek terapi sebenarnya.

12. Ketidakpatuhan

Ketidakpatuhan adalah macam-macam ketidakpatuhan yang dapat

disebabkan oleh tindakan pasien maupun ketersediaan produk obat.

13. Gangguan Kesehatan

Gangguan kesehatan adalah keluhan dan/atau riwayat penyakit yang

dialami pasien tiap kali menebus obat.

14. Diagnosis dokter

Diagnosis dokter adalah penentuan jenis penyakit berdasarkan

keluhan pasien atau informasi dari pasien mengenai kondisi atau

sakit pasien yang berasal dari dokter.

4.10 Uji Validitas Instrumen Penelitian

Validitas adalah indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar

mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2010). Pengukuran validitas

menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mengukur apa yang akan diukur

(Portney and Watkins, 2000). Uji validitas yang digunakan dalam pengujian

instrumen dalam penelitian ini adalah validitas rupa (face validity) dan

validitas isi (content validity).

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 62: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

46

Validitas rupa (face validity) menunjukkan sejauh mana item dalam

instrumen mengukur “penampilan” untuk mengukur apa yang seharusnya

akan diukur. Saat mengembangkan atau mengadopsi kuesioner, yang perlu

diperhatikan dan dipastikan bahwa item-item pertanyaan harus cukup

spesifik untuk menilai variabel yang diinginkan (Okolo, 2000). Pengujian

validitas rupa dilakukan dengan uji coba instrumen yaitu poin daftar

pertanyaan, peneliti sebagai interviewer dan PMR yang digunakan sebagai

instrumen dalam penelitian. Pengujian validitas rupa pada poin daftar

pertanyaan sebagai alat bantu dalam melakukan wawancara dapat terlihat

dari pemilihan bahasa yang mudah dimengerti oleh responden. Sedangkan

pada instrumen PMR berupa tersedianya tempat pengisian data yang

mencukupi serta pengaturan tampilan dari instrumen tersebut. Pada peneliti

uji validitas rupa dan isi dilakukan dengan cara training dimana terdapat

para ahli sebagai penilai tentang pemilihan bahasa yang digunakan peneliti

untuk melakukan wawancara dapat diterima dengan baik serta sesuai

dengan tujuan dari masing-masing pertanyaan tanpa menimbulkan bias.

Interviewer diperbolehkan melakukan pengambilan data setelah dinyatakan

lulus oleh para ahli.

Validitas isi (content validity) menunjukkan sejauh mana isi

instrumen secara proporsional sesuai dengan kriteria obyektif dari konsep

yang telah ditetapkan sebelumnya (Okolo, 2000). Pengujian validitas isi

dilakukan dengan membandingkan apakah seluruh indikator pada variabel

dapat mewakili tujuan penelitian yang ingin dicapai. Pengujian validitas

instrumen ini dibantu oleh orang yang ahli dan yang telah berpengalaman

(dosen).

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 63: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

47

4.11 Analisis Data

Dalam penelitian ini dilakukan analisis secara deskriptif untuk

mengetahui kejadian DTPs pada pelayanan resep untuk pasien lanjut usia.

Data penelitian yang diperoleh dari resep dan hasil wawancara diisikan ke

dalam lembar PMR. Lembar PMR yang telah diisi secara lengkap

digunakan untuk identifikasi DTPs yang dialami responden oleh peneliti.

Hasil identifikasi dituliskan ke dalam lembar DTPs registration form.

Identifikasi yang telah dilakukan akan dipresentasikan dan didiskusikan

kepada expert panel untuk memastikan kebenaran dalam penggolongan

DTPs yang terjadi pada responden. Hasil diperoleh dalam bentuk frekuensi,

mean, modus, dan dipersentasekan (%) kemudian diolah dengan

menggunakan program SPSS. Data disajikan dalam bentuk grafik, diagram,

atau tabel.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 64: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

48

BAB V

HASIL PENELITIAN

5.1 Gambaran Umum Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Apotek Farmasi Airlangga yang

beralamat di Jl. Dharmawangsa 33 Surabaya. Responden adalah pasien

lanjut usia (pasien yang berusia ≥ 60 tahun) dan atau keluarga pasien lanjut

usia yang menebus obat dengan resep di Apotek Farmasi Airlangga pada

bulan Februari 2013. Apabila informasi yang didapat dari keluarga pasien

tidak dapat menjawab semua pertanyaan pedoman interview maka pasien

akan ditemui langsung di rumah atau dihubungi melalui telepon. Dari 65

pasien dan atau keluarga pasien yang datang ke Apotek Farmasi untuk

menebus obat, enam diantaranya tidak bersedia menjadi responden. Lima

pasien tidak punya waktu untuk diwawancarai dan satu pasien terlewat dan

tidak diketahui identitas pasien sehingga tidak dapat ditemui untuk

wawancara. Dari 59 pasien lanjut usia yang memenuhi kriteria inklusi,

terdapat dua pasien yang datang ke Apotek Farmasi Airlangga dua kali

pada bulan yang sama untuk menebus obat. Sehingga total resep obat yang

dibawa oleh 59 responden adalah 61 resep.

5.2 Uji Validitas

Pada penelitian ini digunakan lima instrumen yaitu Patient

Medication Record (PMR), DTP registration form V5.01 (PCNE

Classification) yang dimodifikasi (van Mil, 2005), daftar pedoman

interview, lembar persetujuan (informed consent), dan peneliti sebagai

interviewer. Sebelum penelitian dilakukan uji terlebih dahulu untuk

memastikan validitas instrumen. Uji validitas yang dilakukan pada

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 65: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

49

penelitian ini adalah validitas rupa (face validity) dan validitas isi (content

validity).

Pengujian validitas rupa dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh

pertanyaan pedoman interview dapat digunakan oleh peneliti. Sedangkan uji

validitas isi dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh indikator pada

variabel dapat mewakili tujuan penelitian yang ingin dicapai. Uji validitas

dilakukan dengan uji coba instrumen yaitu pedoman interview, peneliti

sebagai interviewer dan PMR yang digunakan sebagai instrumen dalam

penelitian.

Validitas rupa pada pedoman interview sebagai alat bantu dalam

melakukan wawancara dapat terlihat dari pemilihan bahasa yang mudah

dimengerti oleh responden. Sedangkan pada instrumen PMR berupa

tersedianya tempat pengisian data yang mencukupi serta pengaturan

tampilan dari instrumen tersebut. Sedangkan pada peneliti, uji validitas rupa

dan isi dilakukan dengan cara training.

Training yang pertama dilakukan dengan cara mewawancara sesama

peneliti sebanyak empat kali dengan skenario yang berbeda. Selain itu

peneliti juga mengamati peneliti lain sewaktu wawancara pada responden.

Kemudian peneliti mewawancara dosen yang berperan sebagai responden

dengan skenario yang sudah disiapkan. Peneliti melakukan role playing

dengan dosen sebanyak empat kali dengan skenario yang berbeda.

Pengulangan ini bertujuan untuk mendapatkan hasil yang valid tanpa

menimbulkan bias dan konsisten. Pada proses pengulangan terjadi

perubahan instrumen dari daftar pertanyaan menjadi pedoman interview.

Training dilakukan dalam satu hari pada bulan Januari 2013 dengan

bantuan dosen sebagai penilai. Interviewer diperbolehkan melakukan

pengambilan data setelah dinyatakan lulus training oleh dosen.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 66: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

50

5.3 Gambaran Umum Responden

5.3.1 Jenis Kelamin

Dari 59 responden dapat diketahui distribusi jenis kelamin responden

pada tabel berikut ini:

Tabel V.1 Distribusi Jenis Kelamin Responden. Jenis kelamin n %*

Laki-laki 21 36 Perempuan 38 64

Jumlah 59 100 *Prosentase dihitung dari total responden. 5.3.2 Usia

Pada hasil penelitian menunjukkan bahwa responden paling banyak

berada pada rentang usia 60-64 tahun sebesar 29%. Distribusi usia dari 59

responden dapat diketahui pada tabel berikut ini:

Tabel V.2 Distribusi Usia Responden Usia (tahun) n %*

60-64 17 29 65-69 14 24 70-74 16 27 75-79 5 8 80-84 4 7 ≥85 3 5

Jumlah 59 100 *Prosentase dihitung dari total responden 5.3.3 Riwayat Gangguan Kesehatan

Dari 59 responden, dua diantaranya berkunjung ke Apotek Farmasi

Airlangga dua kali selama bulan Februari 20113 sehingga total kunjungan

responden yang menebus obat dengan resep dan dilakukan identifikasi

DTPs sebanyak 61 kunjungan. Dari total 61 kunjungan pasien mengalami

gangguan kesehatan dapat ditunjukkan pada tabel berikut ini:

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 67: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

51

Tabel V.3 Distribusi Riwayat Gangguan Kesehatan Riwayat Gangguan kesehatan** n*

Hipertensi 50 Asam urat 14

Diabetes melitus 13 Jantung 11

Kolesterol 8 Asma, sesak napas 6

Capek-capek, linu-linu 6 Stroke 3 Maag 3

Vertigo 3 Paru 2

Osteoarthritis 1 Mual muntah 1 Kencing batu 1

Sakit mata 1 Flu 1

Batuk 1 Jumlah 125

* Satu responden dapat memiliki lebih dari satu gangguan kesehatan. ** Diperoleh dari hasil wawancara terhadap pasien.

Tabel V.4 Distribusi Jumlah Riwayat Gangguan Kesehatan Jumlah Gangguan Kesehatan n %*

1 24 39,34 2 19 31,15 3 14 22,95 4 1 1,64 5 3 4,92

Jumlah 61 100 Rata-rata 2,03

SD 1,064 *Prosentase dihitung dari total resep yang dibawa oleh responden.

Hasil penelitian menunjukkan total gangguan kesehatan yang

dialami responden adalah 125 dan yang paling banyak dialami oleh

responden adalah hipertensi. Pada penelitian ini didapatkan hasil sebanyak

60,66% responden mengalami lebih dari satu gangguan kesehatan.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 68: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

52

5.3.4 Sumber Dana Pembelian Obat

Dari 61 resep yang dibawa oleh responden didapat informasi sumber

dana yang digunakan oleh responden untuk membeli obat paling banyak

berasal dari asuransi kesehatan yaitu sebesar 90,16%. Distribusi sumber

dana yang digunakan responden untuk membeli obat dapat dilihat pada

tabel berikut ini :

Tabel V.5 Sumber Dana Pembelian Obat Sumber dana n %* Dana pribadi 6 9,84

Asuransi Kesehatan 55 90,16 Jumlah 61 100

*Prosentase dihitung dari total responden.

5.4 Jumlah Item Obat dalam Resep

Distribusi jumlah obat yang tertulis dalam resep setiap kunjungan

dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel V.6 Distribusi Jumlah Item Obat dalam Resep Jumlah item obat n %*

1 14 22,95 2 16 26,23 3 14 22,95 4 8 13,11 5 5 8,20 6 2 3,28 7 2 3,28

Jumlah 61 100 Rata-rata 2,8

SD 1,558 *Prosentase dihitung dari total resep

Hasil penelitan menunjukkan bahwa sebanyak 26,23% (16)

responden mendapatkan dua item obat dalam resepnya dan sebanyak 3,28%

(2) responden mendapatkan enam atau tujuh item obat. Sedangkan obat

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 69: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

53

yang paling banyak digunakan oleh responden adalah amlodipin (24),

vitamin B1, B6, B12 (13) dan nifedipin (10).

Distribusi 10 besar obat yang sering diresepkan pada responden

dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel V.7 Obat yang Sering Diresepkan Nama Obat* n

Amlodipin 24 Vit B1,B6,B12 13

Nifedipin 10 Bisoprolol 9 Valsartan 8

Telmisartan 6 Metampiron 6

Asetosal 5 Metformin 5

HCT 4 Glibenklamid 4

*Nama dagang dengan kandungan bahan aktif yang sama ditulis sebagai nama bahan aktif / nama generik. 5.5 Identifikasi Drug Therapy Problem

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 27,87% responden yang

melakukan kunjungan di Apotek Farmasi Airlangga tidak mengalami DTPs

dan sebanyak 72,13% responden yang melakukan kunjungan di Apotek

Farmasi Airlangga mengalami DTPs. Dari 72,13% responden sebesar

42,62% responden mengalami satu macam DTPs. Distribusi Drug Therapy

Problem yang terjadi dapat dilihat pada tabel berikut ini:

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 70: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

54

Tabel V.8 Jumlah Drug Therapy Problem Jumlah DTPs* n %**

0 17 27,87 1 26 42,62 2 18 29,51

Total 61 100 Rata-rata 1,02

SD 0,764 * Satu responden dapat mengalami lebih dari satu DTPs ** Prosentase dihitung dari total frekuensi jumlah resep.

Distribusi kategori DTPs yang dialami responden dapat dilihat pada

tabel berikut ini:

Tabel V.9 Distribusi Kategori Drug Therapy Problem Kategori DTP* n (%)

Terapi obat yang tidak diperlukan 0 Kebutuhan akan terapi obat tambahan 5 (8,06%)

Obat tidak efektif 0 Dosis terlalu rendah 0 Dosis terlalu tinggi 0

ADR 20 (32,26%) Ketidakpatuhan 37 (59,68%)

Total 62 (100%) * Responden yang menebus resep dapat mengalami >1 DTPs.

Hasil penelitian menunjukkan dari 62 kejadian DTPs yang

teridentifikasi pada 59 responden dengan total 61 resep maka diperoleh tiga

kategori DTPs yaitu ketidakpatuhan (59,68%), ADR (32,26%), dan

kebutuhan akan terapi obat tambahan (8,06%).

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 71: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

55

5.5.1 Penyebab Kebutuhan akan Terapi Obat Tambahan

Distribusi penyebab kejadian DTPs kategori ADRs dapat dilihat pada

tabel berikut ini:

Tabel V.10 Distribusi Penyebab Kebutuhan akan Terapi Obat Tambahan

Penyebab n %* Ada kondisi baru yang membutuhkan

terapi obat tambahan 5 100

Terapi obat pencegahan untuk mengurangi risiko pada kondisi baru

yang tidak diinginkan pasien

0 0

Kondisi medis yang memerlukan terapi obat tambahan untuk

mendapatkan efek yang sinergis

0 0

Jumlah 5 100 *Prosentase dihitung dari total frekuensi penyebab kategori kebutuhan akan terapi obat tambahan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab terjadinya kategori

DTPs kebutuhan akan terapi obat tambahan adalah pasien mempunyai

kondisi baru tetapi tidak mendapatkan obat. Kondisi baru tersebut adalah

kolesterol tinggi, batuk, dan sesak tetapi tidak mendapatkan obat untuk

mengatasi keluhan tersebut.

5.5.2 Penyebab ADRs

Distribusi penyebab kejadian DTPs kategori ADRs pada responden

dapat dilihat pada Tabel V.11. Total DTPs kategori ADR yang dialami oleh

responden (Tabel V.9) sebesar 20 (32,26%) namun pada Tabel V.11 sebesar

39 kejadian. Hal ini karena pada satu responden dapat mengalami lebih dari

satu penyebab kategori DTPs. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

penyebab terjadinya DTPs kategori ADRs pada responden paling banyak

adalah adanya interaksi obat yang tidak diinginkan yang tidak berhubungan

dengan dosis (36). Obat-obat yang berinteraksi dapat dilihat pada Tabel

V.12. Penyebab ADR lainnya adalah obat dikontraindikasikan dengan

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 72: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

56

pasien karena pasien memiliki faktor risiko. Obat tersebut adalah

fenilpropanolamin untuk pasien hipertensi, kodein untuk pasien asma, dan

kofein untuk pasien hipertensi.

Tabel V.11 Distribusi Penyebab ADRs

Penyebab*

n (%) Aktual Potensial

Obat yang menyebabkan reaksi yang tidak diinginkan yang tidak

berhubungan dengan dosis

0 0

Obat lain yang lebih aman dibutuhkan karena pasien memiliki

faktor risiko

0 0

Interaksi obat yang menyebabkan efek yang tidak diinginkan yang tidak berhubungan dengan dosis

0 36 (92,31%)**

Regimentasi dosis diberikan atau diubah terlalu cepat

0 0

Produk obat menyebabkan alergi 0 0 Produk obat kontraindikasi karena

faktor risiko 3 (7,69%) 0

Total 3 (7,69%) 36 (92,31%) Total*** 39 (100%)

* Responden dapat mengalami lebih dari 1 penyebab ADR. ** Responden dapat mengalami lebih dari 1 penyebab interaksi obat ***Total DTPs aktual dan potensial dari seluruh kategori DTPs.

Tabel V.12 Obat-obat yang menimbulkan interaksi Nama Obat Interaksi n

Valsartan vs Asetosal

Meningkatkan serum potasium, saling meningkatkan toksisitas bila digunakan bersamaan, asetosal juga dapat meurunkan efek valsartan 1

3

Meloxicam vs Valsartan

Meningkatkan serum potassium dan saling meningkatkan toksisitas 3

1

Meloxicam vs Bisoprolol

Meloxicam dapat menurunkan efek bisoprolol 1 1

Amlodipin vs pisang

Amlodipin berpotensi berinteraksi dengan pisang yang digunakan untuk menelan obat karena pisang banyak mengandung K sehingga berpotensi menyebabkan hiperkalemi

2

Meloxicam vs Meningkatkan serum potassium 1 1

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 73: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

57

Nama Obat Interaksi n

Asetosal Asetosal vs Bisoprolol

Asetosal dapat menurunkan efek dari bisoprolol apabila diminum bersamaan 1

2

Simvastatin vs Amlodipin

Amlodipin dapat meningkatkan kadar simvastatin. Potensial meningkatkan risiko miopati/rabdomiolisis 1

1

Simvastatin vs Valsartan

Simvastatin dapat meningkatkan kadar atau efek valsartan 1

1

Amlodipin vs Bisoprolol

Meningkatkan blocking channel antihipertensi sehingga dapat menimbulkan bradikardi, conduction defects, dan heart failure 2.

2

Furosemid vs Asetosal

Asetosal dapat meningkatkan efek furosemid 1 1

Furosemid vs Digoxin

Furosemid dapat meningkatkan serum digoxsin sehingga meningkatkan toksisitas digoxin 1

2

Nifedipin vs pisang Pisang yang digunakan untuk menelan obat mengandung kalium yang bepotensi berinteraksi dengan nifedipin sehingga menyebabkan hiperkalemi.

1

Bisoprolol vs Nifedipin

Meningkatkan anti-hypertensive channel blocking sehingga dapat menimbulkan bradikardi, conduction defects, dan heart failure 2.

2

Bisoprolol vs pisang

Pisang mengandung kalium yang bepotensi berinteraksi dengan bisoprolol sehingga menyebabkan hiperkalemi.

1

Aminophylin vs Dexametason

Dexametason dapat menurunkan efek aminophylin 1 1

Diklofenak K vs Deksametason

Meningkatkan toksisitas bila digunakan bersama 1 1

Captopril vs pisang

Absorpsi captopril terganggu karena adanya makanan. Selain itu captopril berpotensi berinteraksi dengan pisang karena pisang mengandung banyak kalium sehingga berpotensi menyebabkan hiperkalemi.

1

Glimepirid vs Imidapril

Kedua obat dapat mengalami significant interaction sehingga menyebabkan hipoglikemi 3

1

Ciprofloksasin vs Aminophylin

Ciprofloxacin dapat meningkatkan kadar atau efek dari aminofilin. Penggunaan secara bersamaan dapat menurunkan kadar aminofilin dan meningkatkan kadar pada plasma dan gejala toksisitas 1

1

Nifedipin vs Simvastatin

Nifedipin dapat meningkatkan efek simvastatin dengan mempengaruhi metabolisme enzim CYP3A4 di hepar 1

1

Eritromisin vs aminophylin

Eritromisin dapat meningkatkan kadar atau efek aminofilin dengan mempengaruhi hepatic/intestinal enzyme CYP3A4 1

1

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 74: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

58

Nama Obat Interaksi n

Nifedipin vs eritromisin

Nifedipin dapat meningkatkan kadar atau efek eritomisin dengan mempengaruhi hepatic/intestinal enzyme CYP3A4 1

1

Spironolakton vs digoxin

Spironolakton dapat meningkatkan kadar digoxin dalam darah sehingga meningkatkan toksisitas digoxin 1.

1

Valsartan vs spironolakton

Interaksi kedua obat dapat meningkatkan serum potassium 1.

1

Ranitidin vs digoxin

Ranitidin dapat meningkatkan kadar digoksin dengan meningkatkan pH lambung sehingga meningkatkan toksisitas 1

1

Ramipril vs diklofenak

Kedua obat saling meningkatkan toksisitas satu sama lain 1

1

Ramipril vs ibuprofen

Kedua obat saling meningkatkan toksisitas satu sama lain 1

1

Amlodipin vs deksametason

Deksametason akan menurunkan efek amlodipin yang mempengaruhi metabolism enzim CYP3A4 di hati atau usus 1

1

Amlodipin vs nifedipin

Meningkatkan antihypertensive channel blocking sehingga dapat menimbulkan bradikardi, conduction defects, dan heart failure 2

1

Total 36

Keterangan Pustaka Interaksi : 1. Drug Interaction Checker, 2013 2. Sweetman, 2009 3. Baxter, 2008

5.5.3 Penyebab Ketidakpatuhan

Dalam penelitian terdapat 37 DTPs kategori ketidakpatuhan (Tabel

V.9) yang teridentifikasi dengan berbagai penyebab. Pada Tabel V.13 total

penyebab ketidakpatuhan sebanyak 48 kejadian karena satu responden

dapat mempunyai lebih dari satu penyebab ketidakpatuhan. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa penyebab ketidakpatuhan yang paling banyak karena

pasien memilih tidak minum obat (24). Distribusi penyebab kejadian

ketidakpatuhan pada tabel berikut ini:

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 75: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

59

Tabel V.13 Distribusi Penyebab Ketidakpatuhan

Penyebab* n (%)

Aktual Potensial

Pasien tidak memahami petunjuk pemakaian obat dengan benar

2 (4,17%) 11 (22,92%)

Pasien lebih memilih untuk tidak meminum obat**

23 (47,92%) 1 (2,08%)

Pasien lupa untuk meminum obat 5 (10,42%) 2 (4,17%) Produk obat terlalu mahal untuk

pasien 0 0

Produk obat tidak tersedia untuk pasien

4 (8,32%) 0

Total 34 (70,83%) 14 (29,17%) Total*** 48 (100%)

* Responden dapat mengalami lebih dari 1 penyebab ketidakpatuhan **Responden dapat mengalami lebih dari 1 penyebab tidak memilih minum obat ***Total DTPs aktual dan potensial dari seluruh kategori DTPs.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 76: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

60

BAB VI

PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan melakukan identifikasi drug therapy

problems (DTPs) yang terjadi pada pasien lanjut usia yang menebus obat

dengan resep di Apotek Farmasi Airlangga. Variabel yang digunakan

adalah tujuh kategori menurut Cipolle, Strand, Morley (2004) dan

parameternya adalah penyebab dari masing-masing tujuh kategori tersebut.

Tujuh kategori tersebut adalah terapi obat yang tidak diperlukan, kebutuhan

akan terapi obat tambahan, obat tidak efektif, dosis terlalu rendah, ADR,

dosis terlalu tinggi dan ketidakpatuhan.

Pada penelitian dilakukan wawancara sebanyak dua tahap kepada

masing-masing responden. Pertama pada saat responden menunggu obat

disiapkan, wawancara ini bertujuan untuk memperoleh data awal yang

dicatat pada PMR. Kemudian peneliti melakukan wawancara kedua setelah

apoteker menyerahkan obat dan memberi konseling pada responden.

Wawancara kedua bertujuan untuk memastikan bahwa responden sudah

atau belum memahami penjelasan tentang informasi yang telah diberikan

oleh apoteker. Pada proses pengambilan data dilakukan diskusi seminggu

dua kali antara peneliti dan dosen pembimbing untuk memastikan proses

pengambilan data berjalan dengan baik. Identifikasi DTPs dilakukan oleh

peneliti kemudian dipresentasikan dan didiskusikan dengan expert panel

(dosen) setiap satu minggu sekali. Pada penelitian ini membutuhkan waktu

empat kali untuk mempresentasikan dan mendiskusikan hasil identifikasi

DTPs yang telah dilakukan oleh peneliti dengan expert panel.

Menurut Undang-undang Nomor 13 tahun 1998 tentang

Kesejahteraan Lanjut Usia, yang dimaksud dengan lanjut usia adalah

penduduk yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas (Pemerintah RI, 1998).

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 77: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

61

Hal itu menjadi dasar pada penelitian ini usia yang dikatakan lanjut usia

adalah ≥ 60 tahun. Dari 59 responden menunjukkan bahwa responden

terbanyak berjenis kelamin perempuan yaitu sebesar 64% (Tabel V.1). Hasil

ini sesuai dengan gambaran penduduk Indonesia di wilayah Jawa Timur

usia 60 tahun ke atas penduduk berjenis kelamin perempuan memiliki

proporsi lebih besar dibanding penduduk berjenis kelamin laki-laki (BPS,

2012).

Pada Tabel V.2 dapat dilihat distribusi usia pada responden dimana

jumlah responden paling banyak berada pada rentang usia 60-64 tahun

sebesar 29% dan paling sedikit ≥85 tahun sebesar 5%. Distribusi ini sesuai

dengan susunan penduduk Indonesia di wilayah Jawa Timur hasil sensus

penduduk tahun 2010 yang menyatakan bahwa jumlah penduduk terus

menurun seiring dengan pertambahan usia (BPS, 2012).

Pada Tabel V.4 dapat dilihat sumber dana pembelian obat responden

hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 55 responden menggunakan

sumber dana yang berasal dari asuransi kesehatan. Sisanya 6 responden

sumber dana pembelian obat berasal dari dana pribadi. Sementara pada

tahun 2010 proporsi pasien lanjut usia yang menerima asuransi kesehatan

hanya 15,5% (Howel, F., & Priebe, J., 2013). Berarti 84,5% lanjut usia

tidak menerima asuransi padahal pada penelitian ini hanya 6 responden

yang menggunakan dana pribadi.

Menurut Komisi Nasional Lanjut Usia (2010), jenis gangguan

kesehatan yang paling banyak dialami lanjut usia adalah asam urat, darah

tinggi, rematik, darah rendah, dan diabetes, yang merupakan penyakit

kronis. Kemudian jenis gangguan kesehatan lain yang juga banyak dialami

lanjut usia adalah batuk, pilek, dan panas. Hasil penelitian pada Tabel V.3

menunjukkan kesamaan dengan jenis gangguan kesehatan menurut komisi

nasional lanjut usia yaitu dari 125 gangguan kesehatan yang dialami

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 78: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

62

responden lima frekuensi terbesar yaitu hipertensi, asam urat, diabetes,

jantung, dan kolesterol. Lima frekuensi terbesar tersebut termasuk penyakit

kronis yang mengakibatkan kecacatan dan kematian pada lanjut usia.

Penyakit kronis seperti diabetes melitus membutuhkan terapi obat jangka

panjang sehingga potensi interaksi obat mudah terjadi (Jones-Grizzle, A., &

Draugalis, J., 1993; Departemen Kesehatan RI, 2008)

Pada Tabel V.4 menunjukkan bahwa dari 61 kunjungan responden

sebanyak 39,34% dari total kunjungan responden mengalami gangguan

kesehatan kurang dari dua macam. Sisanya 60,66% mengalami gangguan

kesehatan lebih dari atau sama dengan dua macam. Bahkan 4,92%

mengalami lima gangguan kesehatan. Hal ini karena pada lanjut usia terjadi

proses penuaan yang mengakibatkan terjadinya proses penurunan fungsi

organ. Penurunan fungsi fisiologis ini mengakibatkan peningkatan

kerentanan terhadap banyak penyakit (Koda-Kimble, M.A et al., 2006).

Pertambahan usia menyebabkan terjadi peningkatan penyakit yang beragam

dan kecacatan tak bisa dipisahkan dengan penggunaan banyak obat (Nobilli,

A., Garattini, S., & Mannucci, P. M., 2011). Oleh karena itu penting bagi

profesional kesehatan untuk memberikan perhatian lebih pada perawatan

kesehatan pasien lanjut usia untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.

Pada Tabel V.5 menunjukkan bahwa sebanyak 77,05% resep yang

ditebus responden berjumlah lebih dari satu macam obat. Sedangkan

14,76% resep yang ditebus responden berjumlah lima atau lebih macam

obat. Penggunaan obat yang berjumlah lima atau lebih berarti pada lanjut

usia terjadi polifarmasi. Polifarmasi adalah penggunaan lima atau lebih obat

dalam satu hari dan umumnya terjadi pada pasien lanjut usia (Koh, Kutty, &

Li., 2005). Peningkatan penggunaan obat pada lanjut usia berisiko tinggi

menyebabkan permasalahan terkait obat misalnya ketidaktepatan

penggunaan obat, penggunaan obat yang efektif, medication errors,

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 79: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

63

ketidakpatuhan, interaksi obat-obat dan obat-penyakit dan yang paling

penting adverse drug reactions (Nobilli, A., Garattini, S., & Mannucci, P.

M., 2011; Midlov et al. 2009). Adverse drug reactions yang terjadi pada

lanjut usia berkaitan dengan terjadinya perubahan farmakokinetika dan

farmakodinamika. Hal ini terlihat pada perubahan absorpsi, distribusi,

metabolisme dan eliminasi. Salah satu contoh terjadi perubahan volume

distribusi pada lanjut usia dimana komposisi lemak tubuh lebih besar

dibanding cairan tubuh. Hal itu menyebabkan obat-obat yang bersifat

hidrofilik akan sulit didistribusikan sehingga mengakibatkan konsentrasi

obat dalam plasma meningkat (Bressler, R., & Bahl, J. 2003).

Sepuluh obat yang sering diresepkan pada responden dapat dilihat

pada Tabel V.6 yaitu amlodipin, vitamin B1, B6, B12, nifedipin, bisoprolol,

valsartan, telmisartan, metampiron, asetosal, metformin, HCT, dan

glibenklamid. Dari tabel dapat dilihat bahwa obat yang sering ditebus

adalah obat antihipertensi golongan Ca Channel blocker yaitu amlodipin.

Amlodipin merupakan obat antihipertensi yang bekerja menghambat

pergerakan ion kalsium melewati membran sel pada sistemik dan coronary

vascular smooth muscle (Tatro, D.S, 2003). Pemberian amlodipin pada

responden ini sesuai dengan guideline National Institute for Health and

Clinical Excellence (NICE), dimana pada pasien hipertensi dengan usia di

atas 55 tahun diberi terapi Ca Channel Blocker (Research Unit, 2011).

Selain itu banyaknya amlodipin yang diresepkan sesuai dengan jumlah

gangguan kesehatan yang paling banyak dialami responden adalah

hipertensi. Obat yang banyak diresepkan kedua adalah vitamin neurotropik

terdiri dari vit B1, B6, B12. Vitamin neuroptropik berfungsi menjaga dan

menormalkan fungsi saraf dengan memperbaiki gangguan metabolisme sel

saraf dan member asupan yang dibutuhkan supaya saraf dapat bekerja

dengan baik. Fungsi tersebut sesuai bila diberikan pada pasien lanjut usia

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 80: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

64

karena lanjut usia berisiko tinggi kedua mengalami neuropati setelah

penderita Diabetes Melitus (PERDOSSI, 2013)

Pada penelitian dari tujuh kategori DTPs yang digunakan

berdasarkan Cipolle, Strand & Morley (2004) hanya tiga kategori yang

dapat teridentifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 61 resep

yang diidentifikasi terdapat 62 kejadian DTPs yang dialami oleh 72,13%

responden (Tabel V.8). Perhitungan jumlah DTPs yang terjadi pada

responden penelitian ini dihitung satu tiap kategori meskipun kategori

tersebut karena satu atau lebih penyebab. Pada Tabel V.9 dapat dilihat

kejadian DTPs yang teridentifikasi sebanyak 62 kejadian. Berdasarkan

kategori DTPs menurut Cipolle (2004) yang teridentifikasi baik aktual dan

potensial sebesar 59,68% responden mengalami kategori DTPs

ketidakpatuhan, 32,26% mengalami ADR dan 8,06% butuh akan terapi obat

tambahan. Tingginya angka ketidakpatuhan pada pasien lanjut usia dapat

berakibat peningkatan jumlah pasien yang harus di rawat di rumah sakit

sehingga biaya yang dikeluarkan juga meningkat. Banyak faktor yang

menyebabkan ketidakpatuhan antara lain karena pasien hidup sendiri, status

sosioekonomi yang rendah, banyak obat yang harus diminum, harga obat

yang mahal, depresi, penurunan daya ingat, adanya efek samping dari obat,

pengobatan penyakit asymptomatis, rendahnya hubungan antara dokter-

pasien, regimen pengobatan yang kompleks dan persoalan finansial

(Touchette, D and Shapiro, N., 2008).

Pada penelitian ini penyebab kategori ketidakpatuhan (Tabel V.13)

dikarenakan pasien tidak minum obat sesuai petunjuk pemakaian dengan

benar, pasien lebih memilih tidak minum obat atau obat tidak ditanggung

oleh asuransi kesehatan, pasien lupa minum obat, dan karena produk obat

tidak tersedia untuk pasien karena kosong pabrik atau obat habis. Pada

Tabel V.13 dapat dilihat penyebab-penyebab ketidakpatuhan yang terjadi

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 81: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

65

pada pasien lanjut usia. Pasien tidak minum obat sesuai dengan petunjuk

pada 13 responden misalnya terjadi pada responden dengan penyakit

hipertensi. Pasien medapatkan amlodipin 10 mg dengan aturan pakai

diminum pagi hari namun pasien meminumnya pada malam hari. Menurut

hasil penelitian amlodipin yang diminum pagi hari memberikan efek

menurunkan tekanan darah lebih baik dibanding diminum malam hari pada

pasien hipertensi esensial ringan sampai sedang (Qiu, Y.-G., C, J.-Z., Zhu,

J.-H., & Yao, X.-Y. 2003)

Pasien lebih memilih tidak minum obat terjadi pada 24 responden

misalnya pada pasien hipertensi yang harus minum obat antihipertensi

seumur hidup supaya tekanan darah stabil. Namun pasien lebih memilih

menggunakan pengobatan alternatif daripada minum obat dengan alasan

semakin sering minum obat maka ginjal akan cepat rusak. Selain itu

responden yang terlalu sibuk mengakibatkan tidak mempunyai waktu untuk

menebus obat padahal obat sudah habis dan selama obat habis responden

tidak minum obat karena merasa kondisinya baik-baik saja. Sebanyak tujuh

responden mengaku sering lupa minum obat. Banyaknya responden yang

tidak minum obat ini dapat disebabkan oleh banyak hal antara lain karena

responden lupa letak obat sehingga tidak minum obat.

Pada penelitian ini banyak ditemukan pasien memilih tidak minum

obat dikarenakan obat tersebut tidak ditanggung oleh asuransi kesehatan.

Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 6 pasien tidak mendapat obat

karena produk tidak ditanggung oleh asuransi kesehatan misalnya

glukosamin. Glukosamin tidak terdaftar sebagai obat yang ditanggung

asuransi kesehatan pada buku DPHO edisi XXXII karena bukti ilmiah

menunjukkan bahwa glukosamin tidak terbukti mengurangi nyeri dan

kualitas hidup pada pasien osteoarthritis (PT ASKES, 2013).

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 82: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

66

Kategori DTPs ADR yang terjadi pada 20 kejadian disebabkan

interaksi obat yang menyebabkan efek yang tidak diinginkan yang tidak

berhubungan dengan dosis dan obat dikontraindikasikkan dengan pasien.

Interaksi obat yang terjadi pada responden dalam penelitian ini bersifat

potensial karena hanya diidentifikasi satu kali dan tidak dilakukan

monitoring lebih lanjut. Banyaknya kejadian interaksi obat ini sesuai

dengan hasil penelitian pada pasien lanjut usia berisiko tinggi mengalami

interaksi obat karena lanjut usia sering diterapi dengan banyak obat,

memiliki penyakit penyerta, dan mungkin tidak menjaga gizi yang cukup

(Mallet et al., 2007).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 36 kejadian interaksi obat

yang teridentifikasi bersifat potensial. Obat-obat dan/atau makanan yang

mengalami interaksi dapat dilihat pada Tabel V.12. Kejadian interaksi obat

yang ditemukan pada resep yang diidentifikasi didominasi oleh obat

hipertensi. Informasi mengenai interaksi obat-obat dalam penelitian ini

diperoleh dari pustaka. Apabila satu pustaka menyebutkan ada interaksi

obat maka peneliti mencari pustaka lain untuk memperkuat adanya interaksi

obat tersebut. Salah satu contoh interaksi obat pada penelitian ini adalah

penggunaan bersama antara amlodipin dan bisoprolol yang dapat

meningkatkan antihypertensive channel blocking sehingga dapat

menimbulkan bradikardi, conduction defects, dan heart failure. Peningkatan

konsentrasi obat tersebut dalam plasma dapat menimbulkan efek toksisitas.

Kedua obat juga dimetabolisme di hepar sehingga kemungkinan dapat

terjadi interaksi akibat persaingan dalam proses metabolisme (Drug

Interaction Checker, 2013; Sweetman, 2009). Sehingga pasien perlu diberi

informasi tentang tanda atau gejala terjadinya interaksi obat tersebut.

Misalnya gejala pusing, denyut nadi melemah, detak jantung melemah.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 83: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

67

Apabila terjadi tanda atau gejala tersebut maka perlu diwaspadai dan segera

menghubungi dokter.

Pada penelitian ini interaksi juga timbul antara obat dengan makanan

yaitu pisang yang digunakan untuk menelan obat. Interaksi obat dengan

pisang bersifat potensial dan terjadi pada 5 pasien. Salah satu contoh

interaksi obat dengan makanan dalam penelitian ini adalah nifedipin dengan

pisang. Nifedipin merupakan golongan obat hipertensi Calcium-channel

blocker dihydropiridines yang bekerja menghambat influx transmembran

sehingga kalsium tidak masuk dalam cairan ekstraseluler (Drug Interaction

Checker, 2013) Kerja kalsium berlawanan dengan potasium dalam sel

sehingga apabila kadar kalsium menurun maka potasium meningkat.

Menurut USDA (2012) dalam 100 g pisang mengandung 358 mg potassium

(USDA, 2012) sehingga dimungkinkan pada responden yang minum obat

dengan pisang dapat mengalami peningkatan serum potassium. Namun

pada penelitian ini tidak diketahui seberapa banyak pisang yang digunakan

oleh responden untuk menelan obat sehingga tidak dapat memperkirakan

seberapa besar pengaruh interaksi tersebut.

Kondisi peningkatan serum potasium dapat memberikan efek positif

menurunkan tekanan darah dan mengurangi kejadian stroke pada pasien

hipertensi primer (Androgue, H.J & Madias, N.E, 2007). Pada pasien

hipertensi sekunder peningkatan serum potasium dapat menimbulkan syok

hipotensi sehingga menimbulkan bradikardi, conduction defects, dan heart

failure (Sweetman, 2009). Selain itu kondisi peningkatan serum potasium

juga dapat meningkatkan risiko gagal ginjal karena peningkatan potasium

menyebabkan penurunan jumlah aldosteron dan Glomerular Filtration Rate

(GFR) (Bakris et al., 2000).

Penyebab lain kejadian ADR adalah obat dikontraindikasikan

dengan pasien karena pasien memiliki faktor risiko. Kejadian ini terjadi

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 84: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

68

pada tiga pasien yaitu pada pasien hipertensi yang menggunakan obat flu

yang diperoleh secara swamedikasi yang mengandung fenilpropanolamin

dan kofein; serta pasien asma yang mendapat resep kodein. Pada pasien

hipertensi yang minum kofein terjadi peningkatan tekanan darah systole dan

diastole (Hartley, T.R et al., 2000). Sedangkan senyawa fenilpropanolamin

harus dihindarkan pada pasien hipertensi yang disertai diabetes karena dapat

meningkatkan tekanan darah dan kadar gula dalam darah (Mutmainah, N.,

Ernawati, S., & Sutrisna, E. 2008). Selain itu menurut laporan FDA

penggunaan fenilpropanolamin dapat meningkatkan risiko terjadinya stroke

hemoragik (Tatro, D.S, 2003). Sementara kodein dapat menurunkan fungsi

pernapasan sehingga dapat memperburuk kondisi pasien asma (Tatro, D.S,

2003).

Jenis DTPs lain yang teridentifikasi adalah kebutuhan obat tambahan

yang disebabkan pasien mempunyai kondisi baru yang membutuhkan terapi

obat tambahan. Hasil penelitian menunjukkan ada lima responden yang

membutuhkan terapi obat tambahan namun tidak mendapatkan obat. Pasien

pertama dan kedua adalah pasien asuransi kesehatan yang memiliki riwayat

penyakit hipertensi dan DM mengaku bila hasil tes laboratorium

kolesterolnya naik (>100 mg/dl). Namun pasien tersebut saat ke dokter

tidak menunjukkan hasil tes laboratorium, sehingga dokter tidak

memberikan obat antihiperlipidemia. Pasien ketiga adalah pasien asuransi

kesehatan yang memiliki riwayat penyakit hipertensi. Hasil laboratorium

tanggal 25 Januari 2013 kadar LDL 152 mg/dl tetapi pada saat kontrol ke

dokter tidak membawa hasil laboratorium sehingga dokter tidak dapat

memberikan obat antihiperlipidemia. Informasi mengenai hasil

laboratorium tersebut didapatkan saat wawancara di rumah pasien. Pada

pasien asuransi kesehatan dapat diberikan obat antihiperlipidemia dengan

syarat tertentu misalnya obat simvastatin diberikan bila kadar LDL> 130

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 85: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

69

mg/dl untuk pasien tanpa komplikasi DM/PJK atau kadar LDL >70 mg/dl

untuk pasien PJK atau kadar LDL > 100 mg/dl untuk pasien DM yang

dibuktikan dengan data laboratorium terbaru (PT ASKES, 2013).

Pasien keempat yang membutuhkan terapi obat tambahan adalah

pasien yang mengeluh batuk dan saat diwawancara kondisi pasien batuk

namun pasien tidak mendapatkan obat batuk. Pasien kelima yang

membutuhkan terapi obat tambahan memiliki riwayat penyakit hipertensi,

jantung dan paru serta mengeluh sesak. Pasien sebelumnya pernah

mengalami sakit paru hingga cairan parunya di ambil sebanyak 200cc dan

menggunakan obat valsartan sudah lama. Pasien ini sudah memberitahu ke

dokter mengenai kondisi sesak tersebut namun dokter tidak memberi obat

kemungkinan dokter memiliki pertimbangan lain mengenai kondisi

tersebut.

Pada penelitian ini ditemukan hal-hal yang dapat dijadikan perhatian

khusus bagi profesional kesehatan khususnya apoteker. Salah satu peran

apoteker dalam pharmaceutical care adalah identifikasi DTPs. Penelitian

identifikasi DTPs pada pasien lanjut usia banyak ditemukan kejadian-

kejadian terkait kepatuhan dan potensi interaksi obat yang dapat

mengganggu tercapainya outcome terapi pasien yang diharapkan. Terkait

hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi

professional kesehatan khususnya yang berada pada wilayah tempat

responden penelitian ini diambil sehingga hasil penelitian ini dapat

dijadikan problem solving yang lebih tepat bagi responden. Salah satu cara

untuk mengatasi ketidakpatuhan pasien lanjut usia adalah melakukan

monitoring pada pasien dengan kondisi berkelanjutan. Monitoring dapat

dilakukan dengan cara home care sehingga diharapkan terjadi peningkatan

pengetahuan dan kepatuhan pasien. Hal itu dapat terlaksana bila apoteker

menjalin hubungan terapetik dengan pasien serta komunikasi yang baik

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 86: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

70

dengan tenaga kesehatan lainnya. Oleh karena itu peran apoteker penting

dalam mengidentifikasi DTPs guna mencegah DTPs potensial dan

mengatasi DTPs aktual.

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan. Pertama tidak ada

sumber data lain mengenai kondisi pasien seperti rekam medis sehingga

tidak dapat mengetahui secara pasti kondisi tertentu pasien sehingga

kategori DTPs seperti terapi obat tambahan dan kebutuhan akan terapi obat

tambahan sulit diidentifikasi. Kedua, penentuan kategori ketidakpatuhan

hanya berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan satu kali sehingga tidak

ada monitoring lebih lanjut mengenai kondisi pasien tersebut. Pada kategori

ADRs penentuan hanya berdasarkan pustaka sehingga interaksi obat hasil

identifikasi hanya potensial. Sedangkan kategori kebutuhan akan terapi obat

tambahan hanya berdasarkan keluhan dari hasil wawancara dengan pasien.

Pada penelitian ini menggunakan metode non probability sampling

sehingga hasilnya tidak dapat digeneralisasi, hanya mewakili responden itu

sendiri.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 87: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

71

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada pasien lanjut usia

di Apotek Farmasi Airlangga selama bulan Februari 2013, diperoleh

kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari tujuh kategori DTPs hanya tiga kategori DTPs yang

teridentifikasi pada pasien lanjut usia yang menebus obat di apotek

Farmasi Airlangga pada bulan Februari 2013 yaitu ketidakpatuhan

(59,68%), ADRs (32,26%) dan kebutuhan akan terapi obat tambahan

(8,06%)

2. Penyebab kategori DTPs ketidakpatuhan paling banyak adalah

pasien lebih memilih tidak minum obat.

3. Penyebab kategori DTPs ADRs paling banyak adalah interaksi obat-

obat. Obat yang paling sering terlibat dalam timbulnya interaksi obat

adalah amlodipin, furosemid, valsartan, nifedipin dan bisoprolol.

4. Penyebab kebutuhan terapi obat tambahan adalah adanya kondisi

baru yang membutuhkan terapi obat tambahan

7.2 Saran

Beberapa hal yang disarankan oleh peneliti antara lain:

1. Tenaga kesehatan termasuk apoteker sebaiknya memberikan

perhatian khusus terhadap pasien lanjut usia yang menggunakan obat

terutama terkait kepatuhan pasien misalnya dalam bentuk monitoring

penggunaan obat.

2. Hendaknya ada penelitian lebih lanjut mengenai DTPs pada pasien

lanjut usia terutama pada kondisi penyakit tertentu

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 88: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

72

3. Apoteker perlu bekerjasama dengan tenaga kesehatan lain untuk

mencegah dan mengatasi DTPs yang terjadi pada pasien lanjut usia.

4. Perlu adanya data rekam medis untuk memastikan kondisi pasien

sehingga lebih tepat pada saat mengidentifikasi DTPs.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 89: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

73

DAFTAR PUSTAKA

Androgue, H. J., & Madias, N. E. 2007. Mechanisms of Disease Sodium and Potassium in the Pathogenesis of Hypertension. The New England Journal of Medicine , 356:1966-1978.

Bakris, G. L., Siomons, M., Richardson, D., Janssen, I., Bolton, W. K., Hebert, L., Agarwal, R., & Catanzaro, D. 2000. ACE inhibition or angiotensin receptor blockade. Kidney international Vol.58 , 2084-2092.

Baxter, K (ed.), 2008. Stockley’s Drug Interactions. London: Pharmaceutical Press.

Beers, M. H. 2001. Age-Related Changes as a Risk Factor for Medication-

Related Problems. Generation; Winter 24,4: ProQuest Sociology , 22.

BPS, 2012. Sensus Penduduk 2010, Badan Pusat Statistik, http://sp2010.bps.go.id/, diakses tanggal 13 Juli 2013.

Bressler, R., & Bahl, J. 2003. Principles of Drug Therapy for the Elderly Patient. Mayo Clin Pro , 78:1564-1577

Chan, D.-C., Chen, J., Kuo, H., We, C.., Lu, I., Chiu, L., Wu, S. 2012. Drug-related problems (DRPs) identified from geriatric medication safety. Archives of Gerontology and Geriatrics 54 , 168-174.

Cipolle, R., Strand L., Morley, P. 2004. Pharmaceutical Care Practice The Clinician’s Guide. Second edition. New York: McGraw-Hill.

Commissaris, C., Ponds, R., & Jolles, J. 1998. Subjective forgetfulness in a normal Dutch population: possibilities for health education and other interventions. Patient Education and Counseling , 34:25-32.

Departemen Kesehatan RI. 2004. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1027/ MENKES/ SK/IX/2004 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Jakarta: Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan RI.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 90: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

74

Departemen Kesehatan RI. 2006. Pedoman Pelayanan Farmasi (Tata Laksana Terapi Obat untuk Pasien Geriatri). Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan RI.

Departemen Kesehatan RI. 2008. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek (SK Nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004). Jakarta: Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik. Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan RI.

Departemen Kesehatan RI. 2008. Pedoman Pengendalian Diabetes Melitus dan Penyakit Metabolik. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departeman Kesehatan RI

de Oliveira, M. P. F and Novaes M.R.C. G. 2011. Drug-related problems in institutionalized elderly in Brasilia, Brasil . Biomedicine & Aging Pathology 1 , 179-184.

Dipiro, J. T., Talbert, R. L., Yee, G. C., Matzke, G. A., Wells, B. G., & Posey, L. M. 2011. Pharmacotherapy a Pathophysiologic Approach 8th edition. Pharmacy from McGraw-Hill.

Drug Interaction Checker. 2013, April. Retrieved July 15, 2013, from Medscape Reference Drug, Diseases and Procedures : http://reference.medscape.com/drug-interactionchecker

Elliott, R. A. 2006. Problems with Medication Use in the Elderly: An Australian Perspective. Pharm Pract Res , 36:58-66.

FFUA. 2010. Company Profile Apotek Pendidikan Fakultas Farmasi Universitas Airlangga. Surabaya : FFUA

Hanlon, J. T., Schmader, K. E., Ruby, C. M., & Weinberger, M. 2001. Suboptimal Prescribing in Older Inpatients and Outpatients. Journal American Geriatrics Society , 49:200-209.

Hartley, T. R., Sung, B. H., Pincomb, G. A., Whitsett, T. L., Wilson, M. F., & Lovallo, W. R. 2000. Hypertension Risk Status and Effect of Caffeine on Blood Pressure. Journal of the American Heart Association , 36:137-141.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 91: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

75

Hepler, C. D. and Strand, L. M. 1990. Opportunities and Responsibilities in Pharmaceutical Care. American Journal of Hospital Pharmacy, Vol. 47:533--543.

Howel, F., & Priebe, J. 2013. Asistensi Sosial Untuk Lanjut Usia di Indonesia Kajian Empiris Program ASLUT. Jakarta: Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan.

Hughes, J. 2001. Clinical Pharmacy and Pharmaceutical Care. In J. Hughes, R. Donelly, & G. James-Chatgilao, Clinical Pharmacy: a Practical Approach, 2nd edition. The Society of Hospital Pharmacists of Australia, 1-7

Hutchison, L. C., & O'Brien, C. E. 2007. Changes in Pharmacokinetics and Pharmacodynamics in the Elderly Patient. Journal of Pharmacy Practice , 20-24.

Jones-Grizzle, A., & Draugalis, J. 1993. Demographics. In R. Bressler, & M. D. Katz, Geriatric Pharmacology. 1-8. New York: Mc.Graw Hill.

Koda-Kimble, M.A, Young, L.Y, Alldredge, B.K, Corelli, R.L, Guglielmo, B.J, Kradjan, W.A, Williams, B.R. 2009. Applied Theraupeutics the Clinical Use of Drugs 9th ed. Lippincott Williams & Wilkins

Koh, Y., Kutty, F., & Li, S. C. 2005. Drug-related problems in hospitalized patients on polypharmacy:the influence of age and gender. Therapeutics and Clinical Risk Management , 39-48.

Komisi Nasional Lanjut Usia, 2010. Profil Penduduk Lanjut Usia 2009.

Jakarta : Komisi Nasional Lanjut Usia, hal. 39;61;78.

Mallet, L., Spinewine, A., and Huang, A., 2007. ” The Challenge of Managing Drug Interactions in Elderly People”. Lancet, vol.370, 185-191.

Midlov, P., Kragh, A., & Eriksson, T. 2009. Drug-Related Problem in the Elderly. Spinger Dordecht Heidelberg London New York .

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 92: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

76

Mutmainah, N., Ernawati, S., & Sutrisna, E. 2008. Identifikasi Drug Related Problems (Drps) Potensial Kategori Ketidaktepatan Pemilihan Obat Pada Pasien Hipertensi Dengan Diabetes Mellitus Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit X Jepara Tahun 2007. PHARMACON , vol 9, No.1: 14-20.

Neto, P. R., Marusic, S., Junior, D. P., Pilger, D., Cruciol-Souza, J. M.,

Gaeti, W. P., et al. 2011. Effect of a 36 Month Pharmaceutical Care Program on Coronary Heart Disease Risk in Elderly Diabetic and Hypertensive Patients. J Pharm Pharmaceut Sci , 14. 2:249-263.

Ningrum, K.P. 2012. Profil Obat yang Digunakan dan Potensi Interaksi Obat pada Lanjut Usia. Surabaya: Fakultas Farmasi Universitas Airlangga Departemen Farmasi Komunitas.

Nobilli, A., Garattini, S., & Mannucci, P. M. 2011. Multiple diseases and polypharmacy in the elderly: challenges for the internist of the third millennium. Journal of Comorbidity , 1:28–44.

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nugroho, H.W. 2006. Komunikasi dalam Keperawatan Gerontik. Jakarta: EGC.

Okolo, E.N. 2000. Health Research Design and Methodology. Boston: CRC

Press, p. 44 Pemerintah RI. 1998. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13

Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia. Jakarta. Pemerintah RI. 2009. Peraturan Pemerintah RI Nomor 51 tahun 2009

tentang Pekerjaan Kefarmasian. Jakarta. PERDOSSI. 2013. Konsumsi Vitamin Neurotropik Sejak Dini Cegah

Neuropati Perluas Edukasi dengan Neuropathy Service Point (NSP) Portable. Merck. Jakarta: Merck Serono.

Perry, D. P., & Webster, R. T. 2001. Medication-Related Problems in Aging: Implications for Profesionals and Policy Makers. Generations , 24,4; ProQuest Sociology.28-36

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 93: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

77

Portney, L.G.. and Watkins, M.P. 2000. Foundations of Clinical Research Applications to Practice, 2nd Ed. New Jersey : Practice Hall Health, p. 79.

PT ASKES. 2013. Daftar dan Plafon Harga Obat. Jakarta : PT.ASKES

Qato, D. M., Alexander, G. C., Conti, R. M., Johnson, M., Schumm, P., & Lindan, S. T. 2008. Use of Prescription and over-the-counter Medications and Dietary Supplements Among Older Adults in the United States. American Medical Association , 2867-2878.

Qiu, Y.-G., C, J.-Z., Zhu, J.-H., & Yao, X.-Y. 2003. Differential Effects of Morning or Evening Dosing of Amlodipine on Circadian Blood Pressure and Heart Rate. Cardiovascular Drugs and Therapy 17 , 335-341.

Rahmawati, F., Putu, I. D., Rohmah,W., Sulaiman, S.A.S. 2009. Polypharmacy and Unnecessary drug Therapy on geriatric Hospitalized Patients In Yogyakarta Hospitals, Indonesia. International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, Vol. 1, Suppl 1, 6-11

Rahmawati, F., Ellykusuma, N. Y., Pramantara, I. D. P., dan Sulaiman, S.

A. S. 2008. Problem Pemilihan Obat Pada Pasien Rawat Inap Geriatri di RSUP dr. Sardjito Yogyakarta. Jurnal Farmasi Indonesia, 23-29.

Rees JA. 1996. Patient medication records, In: Collett DM. Aulton ME (editors), Pharmaceutical Practice. New York: Churchill Livingstone. p.351-6

Research Unit, N. G. 2011. NICE clinical guideline 127 Hypertension:

Clinical Management of Primary Hypertension in adults. London, British: National Clinical Guideline Centre and British Hypertension Society.

Scott, S. 2005. The Presciption. In Remington The Science and Practice of

Phamacy 21 ed (pp. 1846-1847). Lippincott Williams and Wilkins.

Strand, L. M., Morley, P. C., Cipolle, R. J., Ruthanne R., Lamsam, G. D. 1990. Drug Related Problems:Their Structure and Function. DICP The Annal of Pharmacotherapy, (24): 1093-97.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 94: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

78

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif dan kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta.

Sweetman, S. C. 2009. Matindale The Complete Drug Reference (Thirty-sixth edition ed.). London: Pharmaceutical Press.

Tatro, D.S, 2003, A to Z Drug Facts. Chm. Facts and Comparison

Touchette, D. R., & Shapiro, N. L.2008. Medication Compliance, Adherence, and Persistence: Current Status behavioral and Education Interventions to Improve Outcomes. Journal of Manageed Care Pharmacy , Vol.14, No.6, 2-9.

USDA. 2012. National Nutrient Database for Standard Reference Release 25.http://ndb.nal.usda.gov/ndb/foods/show/2178?fg=Fruit+and+Fruit+Juices7format=&offset diakses pada tanggal 23 April 2013

van Mil, F. 2005. Drug-related problems: a cornerstone for pharmaceutical care. Journal of the Malta College of Pharmacy Practice

Vinks, T. H., de Koning, F.H., de Lange, T. M., Egberth, T.C. 2006. Identification of Potensial Drug-related Problems in the Elderly: the Role of the Community Pharmacist. Pharm World Sci, (28): 33-38.

Winfield AJ. 1998. Patient medication records. In: Winfield AJ, Richards RME (editors), Pharmaceutical Practice, 2nd edition. Toronto: Churchill Livingstone. p.433-437

Zainuddin, M. 2011. Metodologi Penelitian Kefarmasian dan Kesehatan. Surabaya: Airlangga University Press.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 95: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

80

Lampiran 1 Lembar Informasi Penelitian

LEMBAR INFORMASI UNTUK SUBYEK/PESERTA PENELITIAN

IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA

PASIEN LANJUT USIA YAN MENDAPAT PELAYANAN RESEP

(Studi di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

Peneliti :

Vivin Diah A.P

Anda diundang untuk turut serta dalam suatu penelitian dengan

judul: Identifikasi Drug Therapy Problems (DTPs) Pada Pasien Lanjut

Usia Yang Mendapat Pelayanan Resep di Apotek Farmasi Airlangga

Surabaya. Setelah membaca dengan teliti, anda dapat mengajukan

pertanyaan dan dapat membicarakannya dengan peneliti atau petugas

peneliti yang telah ditunjuk.

Tujuan dari Penelitian :

Melakukan identifikasi masalah terkait penggunaan obat pada pasien

lanjut usia yang mendapat obat atas resep dokter di Apotek Farmasi

Airlangga.

Prosedur Penelitian :

1. Anda akan diminta untuk menandatangani suatu persetujuan kesediaan

mengikuti penelitian.

2. Bersedia diwawancara mengenai identitas pribadi, penggunaan obat, dan

masalah yang mungkin terjadi saat menggunakan obat.

3. Partisipasi anda dalam penelitian ini bersifat SUKARELA. Anda dapat

sewaktu-waktu mengundurkan diri dalam penelitian ini bila merasa

dirugikan.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 96: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

81

Manfaat

Partisipasi Anda akan memberikan informasi berharga mengenai

masalah terkait penggunaan obat yang terjadi pada pasien lanjut usia di

Apotek Farmasi Airlangga sehingga tercapai terapi yang aman, efektif dan

efisien.

Jaminan Kerahasiaan

Kerahasiaan identitas dan resep anda akan sangat dijaga oleh

peneliti. Seluruh informasi yang anda berikan akan dijaga kerahasiaannya

dan tidak akan dipublikasikan.

Demikian penjelasan tentang penelitian ini dan mohon kesediaan

anda untuk turut berpartisipasi dalam penelitian ini. Bila anda menyetujui

untuk ikut serta dalam penelitian ini silahkan anda memberikan tanda

tangan pada lembar persetujuan. Bila ada pertanyaan mengenai penelitian

ini silahkan menghubungi Vivin Diah Ayu P.(085235064981)

Hormat saya,

Vivin Diah Ayu P

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 97: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

82

Lampiran 2 Lembar Persetujuan Menjadi Responden Penelitian

LEMBAR PERSETUJUAN

Identifikasi Drug Therapy Problems pada Pasien Lanjut Usia yang

Mendapat Pelayanan Resep (Studi di Apotek Farmasi Airlangga

Surabaya)

Peneliti :

Vivin Diah Ayu Purworini

Fakultas Farmasi Universitas Airlangga

Setelah membaca dan memahami penjelasan mengenai tujuan dan manfaat dari penelitian ini, maka dengan ini saya :

Nama : ................................................

Alamat : ................................................

No. Tlp. : ................................................

Menyatakan bahwa saya :

1. Bersedia untuk mengikuti penelitian ini. 2. Bersedia untuk diwawancara mengenai identitas pribadi, riwayat

kesehatan, riwayat penggunaan obat, dan gaya hidup.

Dengan membubuhkan tanda tangan saya di bawah ini, saya setuju dan bersedia untuk ikut berpartisipasi dalam penelitian ini secara sukarela dan memberikan informasi sesuai dengan kenyataannya. Surabaya,

Peneliti Peserta Penelitian,

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 98: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

83

Lampiran 3

DAFTAR PEDOMAN INTERVIEW

Identifikasi Drug Therapy Problems (DTPs) pada Pasien Lanjut Usia

yang Mendapat Pelayanan Resep di Apotek Farmasi Airlangga

Surabaya

1. Kepastian lanjut usia/ keluarga pasien yang mengetahui segala

macam pengobatan pasien.

2. Diagnosa dokter/ keluhan dokter

3. Kontrol rutin atau ada keluhan sakit

4. Jika hanya keluhan sakit

a. Terapi selama sakit

b. Obat (obat lain yang dibeli sendiri/obat yang harus

diminum rutin) masih diminum/tidak

5. Jika tanggal resep berbeda dengan tanggal pelayanan

a. Kontrol terakhir ke dokter

b. Obat yang diminum selama obat belum diambil

c. Jika obat sudah habis minum apa

6. Obat lain atau vitamin (beli sendiri atau resep)

7. Jika obat tidak diambil semua (alasan)

8. Jika pasien sudah pernah minum obat

a. Nama obat

b. Kesulitan minum obat

c. Cara penggunaan dan waktu penggunaan

(sebelum/sesudah makan)

d. Efek samping obat (menyebut tanda efek samping obat

yang diminum)

9. Jika lama terapi untuk tiap obat dalam satu resep berbeda

a. Informasi cara penggunaan obat

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 99: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

84

b. Sisa obat sebelumnya

10. Jika belum pernah minum obat

1. Informasi apoteker terkait obat

11. Perokok atau tidak

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 100: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

85

Lampiran 4 Catatan Penggunaan Obat Pasien

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 101: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

86

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 102: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

87

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 103: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

88

Lampiran 5 DTP Registration Form

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 104: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

89

HASIL IDENTIFIKASI DTPs PADA PASIEN LANJUT USIA

No

ID PASIEN

TGL RESEP

& TGL

PELAYANAN

OBAT

DIRESEPKAN (NAMA

GENERIK)

SIGNA

OBAT LAIN (Kandungan)

PENJELASAN

DTP A

KT

UA

L

POT

EN

SIAL

1. Tn. A (70th)

26/01/13 01/02/13

Amlodipin 10mg

30 1-0-0 - Obat di rumah habis namun pasien tidak menebus obat karena pasien mendapat informasi bahwa obat baru dapat diambil 5 hari lagi. Oleh karena itu pasien memilih tidak minum obat.

Ketidakpatuhan √

27/02/13 27/02/13

Amlodipin 10mg

30 1-0-0 Ultraflu (Parasetamol 600mg, fenilpropanolamin HCl 15mg, klorfeniramin maleat 2 mg)

Pasien mengaku sebelum kontrol minum amlodipin sehari 2 kali supaya ketika kontrol tekanan darahnya normal

Ketidakpatuhan √

Minum obat dengan pisang. Berpotensi meningkatkan

ADR √

Lampiran 6

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 105: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

90

No

ID

PASIEN

TGL RESEP

& TGL

PELAYANAN

OBAT

DIRESEPKAN (NAMA

GENERIK)

SIGNA

OBAT LAIN (Kandungan)

PENJELASAN

DTP A

KT

UA

L

POT

EN

SIAL

serum potasium dengan amlodipinc

Pasien pada saat ini mengalami flu dan minum ultraflu. Salah satu kandungan ultraflu adalah fenilpropanolamin yang dikontraindikasi kan dengan pasien karena pasien memiliki riwayat hipertensi.

ADR √

2.

Ny. B (68th)

01/02/13 01/02/13

Meloxicam 15mg

10

2 dd ½

-

Meloxicam dapat berinteraksi dengan valsartan. Kedua obat berpotensi saling meningkatkan toksisitas masing-masing a

ADR √

Fitbon (glukosamin)

10

1 dd 1

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 106: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

91

No

ID

PASIEN

TGL RESEP

& TGL

PELAYANAN

OBAT

DIRESEPKAN (NAMA

GENERIK)

SIGNA

OBAT LAIN (Kandungan)

PENJELASAN

DTP A

KT

UA

L

POT

EN

SIAL

OBH 1 3 dd C1 Meloxicam dapat potensi berinteraksi dengan bisoprolol. Meloxicam dapat menurunkan efek bisoprolol sehingga perlu di monitor a

ADR

√ Aspilet

(asetosal) 30 1 dd 1

Bisoprolol 5mg 15 1/2-0-0

Valsartan dan asetosal potensial dapat meningkatkan serum potassium, meningkatkan toksisitas salah satu obat bila digunakan bersamaan, asetosal juga dapat menurunkan efek valsartan a

ADR

√ Farsobid 5 mg

(ISDN) 60

2 dd 1

Valsartan 160mg

30 1 dd 1

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 107: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

92

No

ID

PASIEN

TGL RESEP

& TGL

PELAYANAN

OBAT

DIRESEPKAN (NAMA

GENERIK)

SIGNA

OBAT LAIN (Kandungan)

PENJELASAN

DTP A

KT

UA

L

POT

EN

SIAL

Asetosal dan meloxicam potensial berinteraksi.

ADR √

Asetosal dapat meningkatkan kadar atau efek meloxicam dengan kompetisis obat asam pada klirens tubular renal a

Asetosal dan bisoprolol apabila diminum bersamaan potensial menurunkan kadar atau efek dari bisoprolol a

ADR √

3.

Ny.C (65th)

01/02/13 01/02/13

Adalat oros 30mg (nifedipin)

30 1-0-0 -

Pasien menderita DM sejak tahun 2007. Namun

Ketidakpatuhan √

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 108: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

93

No

ID

PASIEN

TGL RESEP

& TGL

PELAYANAN

OBAT

DIRESEPKAN (NAMA

GENERIK)

SIGNA

OBAT LAIN (Kandungan)

PENJELASAN

DTP A

KT

UA

L

POT

EN

SIAL

pasien sejak Juni 2012 memilih tidak minum obat DM. Pasien juga memiliki penyakit hipertensi.

04/02/13 05/02/13

Glibenklamid 5mg

30 1-0-0 Adalat oros 30mg (nifedipin)

Menurut hasil tes laboratorium kolesterol naik (pasienl upa angkanya) tapi tidak mendapat obat penurun kolesterol

Kebutuhan terapi obat tambahan

Amoxicilin 500mg

15

3 dd 1

Pasien terlambat menebu obat 1 hari dan pasien memilih untuk tidak minum obat selama obat belum ditebus.

Ketidakpatuhan √

CTM 15 3 dd 1 Di rumah ada sisa Ketidakpatuhan √

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 109: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

94

No

ID

PASIEN

TGL RESEP

& TGL

PELAYANAN

OBAT

DIRESEPKAN (NAMA

GENERIK)

SIGNA

OBAT LAIN (Kandungan)

PENJELASAN

DTP A

KT

UA

L

POT

EN

SIAL

Dextromethor phan

15 3 dd 1 2 amoxicillin. Padahal terakhir kontrol tanggal 10-1-2013 dan pasien mengaku hanya minum obat saat badan tidak enak. Seharusnya amoxicillin harus habis karena termasuk antibiotik.

4.

Ny.D (80th)

02/02/13 02/02/13

Simvastatin 10mg

30

s.u.c

Sangobion Enervon-C Habbatus Valsartan Amlodipin Lampriazid

Simvastatin potensi berinteraksi dengan amlodipin. Amlodipin dapat meningkatkan kadar simvastatina

ADR

Pasien lupa letak menyimpan simvastatin

Ketidakpatuhan

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 110: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

95

No

ID

PASIEN

TGL RESEP

& TGL

PELAYANAN

OBAT

DIRESEPKAN (NAMA

GENERIK)

SIGNA

OBAT LAIN (Kandungan)

PENJELASAN

DTP A

KT

UA

L

POT

EN

SIAL

sehingga menebus lagi.

Simvastatin potensial berinteraksi dengan valsartan. Simvastatin dapat meningkatkan kadar atau efek valsartan a

ADR √

5.

Ny.E (65th)

04/02/13 04/02/13

Amoxicilin 500mg

15

3 dd 1

Vitamin E

Tidak mengetahui aturan pakai obat dengan benar ketika ditanya cara menggunakan obat yang diterima padahal sudah mendapat informasi dari apoteker.

Ketidakpatuhan √

Parasetamol 500mg

15

3 dd 1

Pasien mengaku Ketidakpatuhan √

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 111: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

96

No

ID

PASIEN

TGL RESEP

& TGL

PELAYANAN

OBAT

DIRESEPKAN (NAMA

GENERIK)

SIGNA

OBAT LAIN (Kandungan)

PENJELASAN

DTP A

KT

UA

L

POT

EN

SIAL

CTM 15 3 dd 1 minum obat bila merasa sakit saja padahal salah satu obat yang diterima pasien adalah antibiotik.

6.

Tn.F (85th)

04/02/13 05/02/13

Valsartan 80 mg

30

1 dd 1

-

- Pasien memiliki riwayat sakit paru, jantung dan hipertensi. Pasien merasa sesak sejak keluar rumah sakit dan sudah memberitahu ke dokter tapi dokter tidak memberi obat.Sebelumnya pasien pernah mengalami sakit paru sampai diambil cairan parunya sebanyak 20cc. pasien dari dulu

Kebutuhan obat tambahan

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 112: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

97

No

ID

PASIEN

TGL RESEP

& TGL

PELAYANAN

OBAT

DIRESEPKAN (NAMA

GENERIK)

SIGNA

OBAT LAIN (Kandungan)

PENJELASAN

DTP A

KT

UA

L

POT

EN

SIAL

menggunakan valsartan

- Pasien lupa tidak menebus obat. Pada resep tertulis tanggal 4 namun obat baru diambil tanggal 5

Ketidakpatuhan

7.

Ny.G (61th)

05/02/13 05/02/13

Amlodipin 10mg

30 1 dd 1 -

-

-

-

-

Antalgin (Metampiron)

15 3 dd 1

CTM 15 3 dd 1

8.

Ny.H (70 th)

04/02/13 05/02/13

Amlodipin 10mg

30

1 dd 1

Vitamin B complex

- Pasien mengaku telat kontrol dan selama itu memilih tidak minum obat. Seharusnya tanggal 26 Januari kontrol tapi baru kontrol

Ketidakpatuhan √

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 113: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

98

No

ID

PASIEN

TGL RESEP

& TGL

PELAYANAN

OBAT

DIRESEPKAN (NAMA

GENERIK)

SIGNA

OBAT LAIN (Kandungan)

PENJELASAN

DTP A

KT

UA

L

POT

EN

SIAL

tanggal 4 Februari

Bisoprolol 5 mg 30 1 dd 1 - Pasien tidak tahu aturan pakai obat ketika ditanya mengenai aturan pakai obat (utamanya HCT)

Ketidakpatuhan

√ HCT 25 mg 15 1 dd ½

Valsartan 80 mg

30

1-0-0

- Amlodipin dan bisoprolol potensial berinteraksi. Kedua obat dapat meningkatkan blocking channel antihipertensi sehingga dapat menimbulkan bradikardi, conduction defects, dan heart failure a

ADR

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 114: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

99

No

ID

PASIEN

TGL RESEP

& TGL

PELAYANAN

OBAT

DIRESEPKAN (NAMA

GENERIK)

SIGNA

OBAT LAIN (Kandungan)

PENJELASAN

DTP A

KT

UA

L

POT

EN

SIAL

9. Ny.I (82 th)

06/02/13 06/02/13

Amlodipin 10mg

30

1-0-0

- - Pasien memilih tidak minum obat karena pasien pergi ke luar kota. Padahal obat habis sejak tanggal 30 Januari

Ketidakpatuhan

HCT 25 mg

15 ½-0-0

10.

Tn.J (69 th)

06/02/13 06/02/13

Micardis 80 mg (Telmisartan)

30

1 dd 1

-

- Pasien tidak mendapat glukosamin karena tidak ditanggung oleh askes sehingga tidak mendapat obat dan memilih tidak minum obat.

Ketidakpatuhan

Sohobion (vit B1, B6, B12)

30

1 dd 1

Glukosamin 30 1 dd 1

11.

Tn.K (73 th)

20/01/13 06/02/13

Adalat oros 30mg (Nifedipin SR)

30

1 dd 1 -

- Pada resep tertulis tanggal 20/01/13 tapi obat baru diambil 06/02/13 karena obat baru habis

Ketidakpatuhan √

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 115: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

100

No

ID

PASIEN

TGL RESEP

& TGL

PELAYANAN

OBAT

DIRESEPKAN (NAMA

GENERIK)

SIGNA

OBAT LAIN (Kandungan)

PENJELASAN

DTP A

KT

UA

L

POT

EN

SIAL

12.

Tn.L (66 th)

07/02/13 07/02/13

Vaclo (Clopidogrel)

30

1-0-0

Sarang semut

- Furosemid dan asetosal potensi berinteraksi. Asetosal dapat

ADR √

Digoxin 30 1-0-0 meningkatkan efek furosemid a

- Furosemid potensi berinteraksi dengan digoxin. Furosemid dapat meningkatkan serum digoxin sehingga meningkatkan toksisitas a

ADR

Gralixa (Furosemid)

30 1-0-0

- Valsartan dan asetosal potensi berinteraksi. Kedua obat dapat

ADR √

92 92 92

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 116: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

101

No

ID

PASIEN

TGL RESEP

& TGL

PELAYANAN

OBAT

DIRESEPKAN (NAMA

GENERIK)

SIGNA

OBAT LAIN (Kandungan)

PENJELASAN

DTP A

KT

UA

L

POT

EN

SIAL

meningkatkan serum potassium, meningkatkan toksisitas salah satu obat bila digunakan bersamaan, asetosal juga dapat menurunkan efek valsartan a

- Pasien tidak mendapatkan Vaclo (clopidogrel) karena tidak ditanggung askes sehingga tidak mendapat obat dan memilih tidak

Ketidakpatuhan

Aspilet (asetosal)

30 1-0-0

Farsorbid (ISDN)

90 1-1-1

Valsartan 80mg 30 1-0-0

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 117: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

102

No

ID

PASIEN

TGL RESEP

& TGL

PELAYANAN

OBAT

DIRESEPKAN (NAMA

GENERIK)

SIGNA

OBAT LAIN (Kandungan)

PENJELASAN

DTP A

KT

UA

L

POT

EN

SIAL

minum obat

- Pasien memilih tidak minum obat karena pasien takut ginjalnya rusak dan atas saran senam cina

Ketidakpatuhan √

13.

Ny.M (60 th)

07/02/13 07/02/13

Nifedipin 10 mg 90

3 dd 1 -

- Bisoprolol dan nifedipin potensi berinteraksi. Kedua obat meningkatkan anti-hypertensive channel blocking sehingga dapat menimbulkan bradikardi, conduction defects, dan heart failure b

ADR

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 118: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

103

No

ID

PASIEN

TGL RESEP

& TGL

PELAYANAN

OBAT

DIRESEPKAN (NAMA

GENERIK)

SIGNA

OBAT LAIN (Kandungan)

PENJELASAN

DTP A

KT

UA

L

POT

EN

SIAL

Bisoprolol 5 mg 30 1-0-0

- Minum obat dengan pisang. Pisang mengandung kalium yang bepotensi berinteraksi dengan nifedipin dan bisoprolol sehingga meningkatkan serum potassium c

ADR

Antalgin (Metampiron)

15 3 dd 1

14. Tn.N (68 th)

06/02/13 07/02/13

Valsartan 80mg 30 1 dd 1 -

-

-

-

-

Maintate (bisoprolol)

30 1 dd 1

15.

Ny.O (62 th)

06/02/13 07/02/13

Micardis 80 mg (telmisartan)

30

1 dd 1 - - - - -

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 119: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

104

No

ID

PASIEN

TGL RESEP

& TGL

PELAYANAN

OBAT

DIRESEPKAN (NAMA

GENERIK)

SIGNA

OBAT LAIN (Kandungan)

PENJELASAN

DTP A

KT

UA

L

POT

EN

SIAL

16. Ny.P (61 th)

04/02/13 08/02/13

Norvask 5 mg (amlodipin)

30 1 dd 1 - - - - -

17. Tn.Q (61 th)

07/02/13 08/02/13

Valsartan 80 mg 30

0-1-0

- - - - -

18.

Ny.R (69 th)

08/02/13 09/02/13

Amlodipin 10mg

30

1-0-0 -

- Pasien mengaku sering lupa minum obat terutama metformin. Namun pada hari itu sudah minum metformin.

Ketidakpatuhan

√ Glibenklamid

5mg 30 1-0-0

Metformin 500mg

60 0-1-1

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 120: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

105

No

ID

PASIEN

TGL RESEP

& TGL

PELAYANAN

OBAT

DIRESEPKAN (NAMA

GENERIK)

SIGNA

OBAT LAIN (Kandungan)

PENJELASAN

DTP A

KT

UA

L

POT

EN

SIAL

19.

Ny.S (63 th)

09/02/13 09/02/13

Aminophylin tab ½

Dibuat kapsul 60 1-0-1

-

- Aminophyllin potensi berinteraksi dengan dexametason. Interaksi tersebut dapat menurunkan efek aminophyllin a

ADR

Bricasma (terbutalin sulfat)

1/3 tab

Dibuat kapsul 60 1-0-1

Cortidex (Dexametason)

½ tab

Dibuat kapsul 60 1-0-1 - Diklofenak K dan

deksametason potensi berinteraksi. Kedua obat dapat saling meningkatkan

ADR √

Cataflam (Diklofenak K)

½ tab

Dibuat kapsul 60 1-0-1

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 121: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

106

No

ID

PASIEN

TGL RESEP

& TGL

PELAYANAN

OBAT

DIRESEPKAN (NAMA

GENERIK)

SIGNA

OBAT LAIN (Kandungan)

PENJELASAN

DTP A

KT

UA

L

POT

EN

SIAL

Codein HCl

½ tab

Dibuat kapsul 60 1-0-1

toksisitas bila digunakan bersamaan

- Codein dapat menurunkan fungsi pernapasan sehingga pasien akan merasa semakin sesak padahal pasien memiliki riwayat asma

ADR

- Pasien mengaku hanya minum obat pada saat asma kambuh dan memilih tidak minum obat lain

Ketidakpatuhan

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 122: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

107

No

ID

PASIEN

TGL RESEP

& TGL

PELAYANAN

OBAT

DIRESEPKAN (NAMA

GENERIK)

SIGNA

OBAT LAIN (Kandungan)

PENJELASAN

DTP A

KT

UA

L

POT

EN

SIAL

seperti simvastatin dan antibiotik yang pernah diberikan sebelumnya

20.

Ny.T (86 th)

11/02/13 11/02/13

Glurenorm 30mg (glikuidon)

30

1-0-0

-

- Pasien tidak minum obat hipertensi dan DM karena mengaku terlambat kontrol

Ketidakpatuhan

Glucobay (acarbose)

40

3 dd 1

Bisoprolol 30 1 dd 1 - Amlodipin dan

bisoprolol potensi berinteraksi. Kedua obat dapat

ADR √

Valsartan 30 0-0-1

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 123: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

108

No

ID

PASIEN

TGL RESEP

& TGL

PELAYANAN

OBAT

DIRESEPKAN (NAMA

GENERIK)

SIGNA

OBAT LAIN (Kandungan)

PENJELASAN

DTP A

KT

UA

L

POT

EN

SIAL

Amlodipin 15 ½-0-0

meningkatkan blocking channel antihipertensi sehingga dapat menimbulkan bradikardi, conduction defects, dan heart failure b

21. Ny.U (85 th)

11/02/13 11/02/13

Captopril 25mg

90 3 dd 1 Glimepirid Allopurinol Neurobion Maintate (Bisoprolol)

- Captopril berpotensi berinteraksi dengan pisang karena pisang mengandung banyak kalium selain itu makanan dapat mengganggu absorpsi captopril.

ADR

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 124: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

109

No

ID

PASIEN

TGL RESEP

& TGL

PELAYANAN

OBAT

DIRESEPKAN (NAMA

GENERIK)

SIGNA

OBAT LAIN (Kandungan)

PENJELASAN

DTP A

KT

UA

L

POT

EN

SIAL

22. Ny.V (73 th)

12/02/13 12/02/13

Glimepirid 4mg 30 1 dd 1 Obat herbal untuk kanker payudara

- Glimepirid dan imidapril HCl dimungkinkan dapat terjadi significant interaction yaitu hipoglikemi a

ADR

Grahabion (vit B1, B6, B12)

30 1 dd 1

Comdipin (Amlodipin)

30 1 dd 1

Micardis (Telmisartan)

30 1 dd 1

Tanapres (Imidapril HCl)

30 1 dd 1

23.

Tn.W (67 th)

12/02/13 12/02/13

Chlorampenicol 500 mg

20

3 dd 1

Glucobay (acarbose) Glurenorm (glikuidon) Adalat oros

- Pasien tidak mendapat obat kloramfenikol karena tidak

Ketidakpatuhan

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 125: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

110

No

ID

PASIEN

TGL RESEP

& TGL

PELAYANAN

OBAT

DIRESEPKAN (NAMA

GENERIK)

SIGNA

OBAT LAIN (Kandungan)

PENJELASAN

DTP A

KT

UA

L

POT

EN

SIAL

Diazepam 2 mg

5 0-0-1 (nifedipin) Allopurinol Sohobion (vit B1, B6, B12) Simvastatin

tersedia di apotek (dibuatkan copy resep)

- Pasien mengaku kolesterol tinggi (>100mg) tapi tidak diberi obat karena pasien askes memperoleh obat kolesterol apabila kadarnya >130mg

Kebutuhan obat tambahan

24.

Ny.X (60 th)

13/02/13 13/02/13

Adalat oros 30mg (Nifedipin SR)

30

1-0-0

Simvastatin - Pasien tidak memahami aturan pakai obat karena mengaku tidak minum sohobion. Sohobian dianggap hanya

Ketidakpatuhan √

Micardis 80 mg 30 0-0-1

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 126: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

111

No

ID

PASIEN

TGL RESEP

& TGL

PELAYANAN

OBAT

DIRESEPKAN (NAMA

GENERIK)

SIGNA

OBAT LAIN (Kandungan)

PENJELASAN

DTP A

KT

UA

L

POT

EN

SIAL

(telmisartan) vitamin

Sohobion (vit B1,B6,B12)

30

1 dd 1

25.

Ny.Y (82 th)

13/02/13 13/02/13

Amlodipin 10mg

30

1-0-0

-

- -

-

-

HCT 25 mg 30 ½ -0-0

26.

Ny.Z (67 th)

13/02/13 14/02/13

Amlodipin 10mg

30 1 dd 1 -

- Ciprofloxacin potensi berinteraksi dengan aminofilin. Ciprofloksasin akan meningkatkan kadar atau efek

dari aminofilin dengan mempengaruhi

ADR

Ciprofloxacin 500mg

10 2 dd 1

Aminophiyllin 200mg

15 3 dd 1

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 127: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

112

No

ID

PASIEN

TGL RESEP

& TGL

PELAYANAN

OBAT

DIRESEPKAN (NAMA

GENERIK)

SIGNA

OBAT LAIN (Kandungan)

PENJELASAN

DTP A

KT

UA

L

POT

EN

SIAL

Nichodryl fl (-difenhidramin HCl 12,5mg, -ammonium klorida 125mg, -natrium sitrat50mg, -mentol 1mg, -alkohol 0,25 mg/5 ml sirup)

1 2 dd 1 hepatic enzyme CYPIA2 metabolism.Penggunaan aminofilin dan ciprofloxacin secara bersamaan dapat menurunkan kadar aminofilin dan meningkatkan kadar pada plasma dan gejala toksisitas a

27. Ny.AA (73 th)

14/02/13 14/02/13

Aspilet (asetosal)

30

0-1-0

-

- Pasien meminum aspilet dengan maintate secara bersamaan

Ketidakpatuhan

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 128: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

113

No

ID

PASIEN

TGL RESEP

& TGL

PELAYANAN

OBAT

DIRESEPKAN (NAMA

GENERIK)

SIGNA

OBAT LAIN (Kandungan)

PENJELASAN

DTP A

KT

UA

L

POT

EN

SIAL

Maintate (bisoprolol)

30

1-0-0

- Aspilet dan maintate potensi berinteraksi. Kedua obat bila diminum bersamaan dapat menyebabkan menurunkan efek dari maintate. Aspilet menurunkan kadar atau efek maintate a

ADR √

Neurodex (vit B1,B6,B12)

30 1 dd 1

Aminofilin

10 2 dd 1prn

28.

Ny.AB (61 th)

14/02/13 14/02/13

Antalgin (metampiron)

15

3 dd 1 Renadinac (Na diklofenak) Fitbon (Glukosamin)

- Pasien memilih tidak minum obat. Pasien terakhir kontrol 3 bulam lalu dan kontrol kembali tanggal 14 Feb.

Ketidakpatuhan

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 129: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

114

No

ID

PASIEN

TGL RESEP

& TGL

PELAYANAN

OBAT

DIRESEPKAN (NAMA

GENERIK)

SIGNA

OBAT LAIN (Kandungan)

PENJELASAN

DTP A

KT

UA

L

POT

EN

SIAL

Pasien kontrol karena merasa pusing dan bagian tubuh sebelah kanan wajah agak tebal (seperti stroke) dan mengaku minum obat bila merasa sakit saja.

Amlodipin 10mg

30 1 dd 1 - Amlodipin berpotensi berinteraksi dengan pisang. Pisang banyak mengandung K sehingga pasien dapat mengalami hiperkalemi c

ADR

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 130: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

115

No

ID

PASIEN

TGL RESEP

& TGL

PELAYANAN

OBAT

DIRESEPKAN (NAMA

GENERIK)

SIGNA

OBAT LAIN (Kandungan)

PENJELASAN

DTP A

KT

UA

L

POT

EN

SIAL

- Amlodipin diminum setiap malam hari seharusnya pagi hari.

Ketidakpatuhan √

29.

Ny.AC (60 th)

14/02/13 15/02/13

Amlodipin 10mg

30

1 dd 1 Oskadon (Parasetamol 350mg, kofein anhidrat 35mg) CTM

- Pasien terakhir kontrol 3 bulam lalu. dan kontrol kembali tanggal 14 Feb kontrol karena merasa pusing dan bagian tubuh sebelah kanan wajah agak tebal (seperti stroke) dan mengaku minum obat bila merasa sakit saja.

Ketidakpatuhan

Antalgin (Metampiron)

15 3 dd 1 - Kandungan kofein pada oskadon dikontraindikasi kan pada pasien.

ADR √

Sohobion (vit 15 1 dd 1

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 131: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

116

No

ID

PASIEN

TGL RESEP

& TGL

PELAYANAN

OBAT

DIRESEPKAN (NAMA

GENERIK)

SIGNA

OBAT LAIN (Kandungan)

PENJELASAN

DTP A

KT

UA

L

POT

EN

SIAL

B1, B6, B12)

Pasien memiliki riwayat penyakit hipertensi

30.

Ny.AD (70 th)

14/02/13 15/02/13

Aspilet (asetosal)

30 0-1-0 -

- Pasien memilih tidak minum obat. Simvastatin dan piracetam tidak dapat diterima pasien karena tidak ditanggung askes.

Ketidakpatuhan

Adalat oros (nifedipin)

30 1-0-0

Micardis 80mg (Telmisartan)

30 0-0-1 - Pasien memilih tidak minum obat karena hanya mendapatkan 60 glucodex. Seharusnya pasien mendapatkan 90 tablet karena yang

Ketidakpatuhan

Glucodex 80mg (Glicazide)

90 0-1-0

Piracetam 30 1 dd 1

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 132: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

117

No

ID

PASIEN

TGL RESEP

& TGL

PELAYANAN

OBAT

DIRESEPKAN (NAMA

GENERIK)

SIGNA

OBAT LAIN (Kandungan)

PENJELASAN

DTP A

KT

UA

L

POT

EN

SIAL

Sohobion (vit B1,B6,B12)

30 1 dd 1 ditanggung askes hanya 60 tablet.

- Pasien memilih tidak minum obat karena kehabisan obat dan sibuk sehingga obat baru ditebus keesokan harinya

Ketidakpatuhan √

Simvastatin 20mg

30

0-0-1

- Pasien tidak memahami aturan pakai. Pasien minum simvastatin pagi hari seharusnya malam hari

Ketidakpatuhan √

- Adalat oros dan simvastatin potensi interaksi.

ADR √

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 133: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

118

No

ID

PASIEN

TGL RESEP

& TGL

PELAYANAN

OBAT

DIRESEPKAN (NAMA

GENERIK)

SIGNA

OBAT LAIN (Kandungan)

PENJELASAN

DTP A

KT

UA

L

POT

EN

SIAL

Adalat oros akan meningkatkan efek simvastatin dengan mempengaruhi metabolisme hepar a

31.

Tn.AE (76 th)

14/02/13 14/02/13

Aminofilin

½ tab

Dibuat kapsul 10 3 dd 1

Nifedipin

- Pasien memilih tidak minum obat padahal pernah mendapatkan obat antihipertensi. Namun tidak diminum karena pasien merasa tidak memberikan efek obatnya

Ketidakpatuhan

Salbutamol 2mg

1 Dibuat kapsul 10 3 dd 1

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 134: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

119

No

ID

PASIEN

TGL RESEP

& TGL

PELAYANAN

OBAT

DIRESEPKAN (NAMA

GENERIK)

SIGNA

OBAT LAIN (Kandungan)

PENJELASAN

DTP A

KT

UA

L

POT

EN

SIAL

Metil prednisolon 8mg

1 Dibuat kapsul 10 3 dd 1

- Eritromisin dan aminofilin potensi berinteraksi. Eritromisin akan meningkatkan kadar atau efek aminofilin dengan mempengaruhi hepatic/intestinal enzyme CYP3A4 a

ADR √

- Nifedipin dan eritromisin

ADR √

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 135: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

120

No

ID

PASIEN

TGL RESEP

& TGL

PELAYANAN

OBAT

DIRESEPKAN (NAMA

GENERIK)

SIGNA

OBAT LAIN (Kandungan)

PENJELASAN

DTP A

KT

UA

L

POT

EN

SIAL

Eritromisin 500mg

12 3 dd 1 potensi berinteraksi. Nifedipin akan meningkatkan kadar atau efek eritomisin dengan mempengruhi hepatic/intestinal enzyme CYP3A4a

- Eritromisin dan prednisolon potensi berinteraksi. Eritromisin akan meningkatkan kadar atau efek dari prednisolon dengan mempengaruhi metabolisme hepatic/intestinal enzyme CYP3A4. Kemungkinan

ADR √

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 136: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

121

No

ID

PASIEN

TGL RESEP

& TGL

PELAYANAN

OBAT

DIRESEPKAN (NAMA

GENERIK)

SIGNA

OBAT LAIN (Kandungan)

PENJELASAN

DTP A

KT

UA

L

POT

EN

SIAL

interaksi serius dan perlu monitoring. Penggunaan alternatif bila tersedia a

32.

Tn.AF (75 th)

12/02/13 15/02/13

Metformin 90 3 dd 1 Sangobion

- - -

-

Glimepirid 4mg

30

1-0-0

Amlodipin 10mg

30

0-0-1

33. Ny. AG (75 th)

18/02/13 18/02/13

Noperten 10 mg (lisinopril)

30 0-0-1

Promaag Theragran Merislon

- Pasien lupa tidak menebus obat padahal Obat

Ketidakpatuhan √

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 137: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

122

No

ID

PASIEN

TGL RESEP

& TGL

PELAYANAN

OBAT

DIRESEPKAN (NAMA

GENERIK)

SIGNA

OBAT LAIN (Kandungan)

PENJELASAN

DTP A

KT

UA

L

POT

EN

SIAL

Bisoprolol 30 1-0-0 (betahistin)

habis sejak tanggal 15 Feb sehingga pasien tidak minum obat selama tiga hari

34.

Tn.AH (74 th)

14/02/13 18/02/13

Amlodipin 10mg

30

1-0-0

- - Pasien mengaku sering lupa minum obat

Ketidakpatuhan √

- Pasien memilih tidak minum obat. pasien sibuk sehingga tidak minum obat karena obat baru diambil tanggal 18/2 seharusnya tanggal 14/2

Ketidakpatuhan √

35. Ny. AI (65 th)

14/02/13 18/02/13

Amlodipin 10 mg

30 1-0-0 -

- Pasien memilih tidak minum obat. pasien sibuk sehingga tidak minum obat karena obat baru diambil tanggal 18/2 seharusnya

Ketidakpatuhan

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 138: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

123

No

ID

PASIEN

TGL RESEP

& TGL

PELAYANAN

OBAT

DIRESEPKAN (NAMA

GENERIK)

SIGNA

OBAT LAIN (Kandungan)

PENJELASAN

DTP A

KT

UA

L

POT

EN

SIAL

tanggal 14/2 36.

Ny. AJ (64 th)

18/02/13 18/02/13

Amlodipin 10mg

30 1-0-0 -

- Pasien lupa minum obat selama 2 hari.

Ketidakpatuhan

Glibenklamid

5mg 30 1-0-0

- pasien mengalami batuk namun tidak mendapat obat.

- Pasien tidak mendapat obat amlodipin karena di Apotek habis.

Kebutuhan akan terapi obat tambahan Ketidakpatuhan

√ √

Asam

mefenamat 500mg

15 3 dd 1

Dimenhidrinat 15 3 dd 1

Metformin 500mg

60 0-1-1

37. Tn.AK (77 th)

18/02/13 Nifedipin 10 mg 90 3 dd 1 Neurobion Regilon

- Nifedipin dan bisoprolol potensi

ADR

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 139: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

124

No

ID

PASIEN

TGL RESEP

& TGL

PELAYANAN

OBAT

DIRESEPKAN (NAMA

GENERIK)

SIGNA

OBAT LAIN (Kandungan)

PENJELASAN

DTP A

KT

UA

L

POT

EN

SIAL

19/02/13 Bisoprolol 5 mg 30

1 dd 1 Waisan

berinteraksi. Kedua obat dapat meningkatkan antihypertensive channel blocking antihipertensi sehingga dapat menimbulkan bradikardi, conduction defects, dan heart failure b

38.

Ny.AL (72 th)

19/02/13 19/02/13

Stugeron (Cinnarizine)

15 3 dd 1 -

- Pasien tidak mendapat obat eprinoc karena tidak tersedia di apotek

Ketidakpatuhan

Eprinoc (Eperisone HCl)

15 3 dd 1

39. Ny.AM (68 th)

19/02/13 19/02/13

Noperten 10 mg (Lisinopril)

30 1-0-0 Vitamin minyak ikan

-

-

-

-

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 140: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

125

No

ID

PASIEN

TGL RESEP

& TGL

PELAYANAN

OBAT

DIRESEPKAN (NAMA

GENERIK)

SIGNA

OBAT LAIN (Kandungan)

PENJELASAN

DTP A

KT

UA

L

POT

EN

SIAL

40.

Tn.AN (61 th)

20/02/13 20/02/13

Adalat oros 30mg (nifedipin)

30 1-0-0 - - Pasien potensi lupa karena mengaku pernah terlambat menebus obat

Ketidakpatuhan

Micardis 80 mg (Telmisartan)

30 0-0-1

Sohobion (vit B1, B6, B12)

30 1 dd 1

41. Tn. AO (67 th)

20/02/13 20/02/13

Codein 10 mg 30

3 dd 1

-

- Pasien tidak memahami aturan pakai. Obat hanya diminum ketika merasa sakit saja sehingga batuk tidak sembuh-sembuh

Ketidakpatuhan

42.

Ny.AP (71 th)

20/02/13 20/02/13

Glurenorm 30mg (glikuidon)

30 1-0-0 15 menit sebelum makan

-

- Pasien tidak memahami aturan pakai. Pasien meminum

Ketidakpatuhan

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 141: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

126

No

ID

PASIEN

TGL RESEP

& TGL

PELAYANAN

OBAT

DIRESEPKAN (NAMA

GENERIK)

SIGNA

OBAT LAIN (Kandungan)

PENJELASAN

DTP A

KT

UA

L

POT

EN

SIAL

Eclid 50 mg (Acarbose)

90 3 dd 1 sesudah suapan pertama

glurenorm satujam sebelum makan.

- Pasien tidak memahami aturan pakai. Pasien meminum eclid sesudah makan

Ketidakpatuhan √

Sohobion (vit B1, B6, B12)

30 1 dd 1

43.

Ny. AQ (70 th)

20/02/13 21/02/13

Meloxicam 15mg

10 2 dd 1 -

-

-

-

-

Antasida 10 2 dd 1

Vitamin B complex

20 2 dd 1

44.

Ny.AR (65 th)

20/02/13 21/02/13

Antasida

15 3 dd 1ac Fitbon (Glukosamin) Obat untuk pengapuran

-

-

-

-

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 142: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

127

No

ID

PASIEN

TGL RESEP

& TGL

PELAYANAN

OBAT

DIRESEPKAN (NAMA

GENERIK)

SIGNA

OBAT LAIN (Kandungan)

PENJELASAN

DTP A

KT

UA

L

POT

EN

SIAL

Dimenhidrinate 15 3 dd 1pc

45.

Tn.AS (64 th)

13/02/13 21/02/13

Adalat oros 30mg (Nifedipin SR)

30 1 dd 1 Obat herbal (mengkudu) Vitamin B kompleks

- Pasien tidak mendapat obat kolesterol. Padahal menurut hasil lab tanggal 25 Januari kadar kolesterolnya 152mg/dl. Pasien merupakan pasien askes

Kebutuhan akan terapi obat tambahan

Allopurinol 100mg

30

1 dd 1

- Pasien telat

menebus obat karena sibuk. Seharusnya pasien menebus tanggal 13 Feb tetapi baru ditebus tanggal 21 Feb dan selama itu pasien memilih tidak minum obat.

Ketidakpatuhan √

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 143: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

128

No

ID

PASIEN

TGL RESEP

& TGL

PELAYANAN

OBAT

DIRESEPKAN (NAMA

GENERIK)

SIGNA

OBAT LAIN (Kandungan)

PENJELASAN

DTP A

KT

UA

L

POT

EN

SIAL

46.

Ny.AT (71 th)

21/02/13 21/02/13

Antalgin (Metampiron)

15

3 dd 1

-

-

-

-

-

CTM

15 3 dd 1

Codein 20 mg 15 3 dd 1

Interpril 10 mg 30 1 dd 1

47.

Ny. AU (81 th)

21/02/13 22/02/13

Amlodipin 10mg

30 1-0-0 -

- Pasien mengaku baru menebus obat bila telah habis dan hari ini baru minum obat siang hari seharusnya obat diminum pagi hari.

Ketidakpatuhan

HCT 25 mg 15 ½-0-0

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 144: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

129

No

ID

PASIEN

TGL RESEP

& TGL

PELAYANAN

OBAT

DIRESEPKAN (NAMA

GENERIK)

SIGNA

OBAT LAIN (Kandungan)

PENJELASAN

DTP A

KT

UA

L

POT

EN

SIAL

48.

Ny.AV (73 th)

22/02/13 23/02/13

Vastigo (Betahistin)

1 tab

Dibuat 10 kapsul 3 dd 1

-

- -

-

-

Dimenhidrinate ½ tab

Dibuat 10 kapsul 3 dd 1

Pyridoxine HCl 50 mg

Dibuat 10 kapsul 3 dd 1

Maintate 2,5 mg (bisoprolol)

30 1 dd 1 pagi

49.

Tn. AW (60 th)

23/02/13 23/02/13

Deculin (pioglitazon HCl)

30 1 dd 1 -

- Pasien memilih tidak minum obat selama 3 minggu

Ketidakpatuhan

Eclit 100 mg (Acarbose)

60

2 dd 1

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 145: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

130

No

ID

PASIEN

TGL RESEP

& TGL

PELAYANAN

OBAT

DIRESEPKAN (NAMA

GENERIK)

SIGNA

OBAT LAIN (Kandungan)

PENJELASAN

DTP A

KT

UA

L

POT

EN

SIAL

Metformin 60 2 dd 1

Sohobion (vit B1, B6, B12)

30 1 dd 1

50.

Ny.AX (73 th)

25/02/13 25/02/13

Valsartan 80 mg 30 1 dd 1 -

-

- Pasien memilih tidak minum obat sejak tanggal 21 feb karena tidak ada yang mengantar ke dokter

Ketidakpatuhan

Furosemid 40mg

30 1 dd 1

Spironolskton 25 mg

30 1 dd 1

Aspilet chewable (asetosal)

30 1 dd 1 - Furosemid dan digoksin potensi berinteraksi. Furosemid dapat meningkatkan serum digoksin sehingga meningkatkan

ADR

Digoksin 0,25mg

30 1 dd 1

Ranitidin 30 1 dd 1

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 146: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

131

No

ID

PASIEN

TGL RESEP

& TGL

PELAYANAN

OBAT

DIRESEPKAN (NAMA

GENERIK)

SIGNA

OBAT LAIN (Kandungan)

PENJELASAN

DTP A

KT

UA

L

POT

EN

SIAL

150mg

toksisitas a

- Spironolakton dan digoksin potensi berinteraksi. Spironolakton dapat meningkatkan kadar digoksin dalam darah dan meningkatkan toksisitas digoksin a

ADR √

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 147: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

132

No

ID

PASIEN

TGL RESEP

& TGL

PELAYANAN

OBAT

DIRESEPKAN (NAMA

GENERIK)

SIGNA

OBAT LAIN (Kandungan)

PENJELASAN

DTP A

KT

UA

L

POT

EN

SIAL

- Valsartan dan asetosal potensi berinteraksi. Kedua obat dapat meningktkan serum potassium, meningkatkan toksisitas salah satu obat bila digunakan bersamaan, asetosal juga menurunkan efek valsartan a

ADR

- Ranitidin dan digoksin potensi berinteraksi. Ranitidin dapat meningkatkan kadar digoksin sehingga toksisitas

ADR √

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 148: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

133

No

ID

PASIEN

TGL RESEP

& TGL

PELAYANAN

OBAT

DIRESEPKAN (NAMA

GENERIK)

SIGNA

OBAT LAIN (Kandungan)

PENJELASAN

DTP A

KT

UA

L

POT

EN

SIAL

meningkat a

51. Ny.AY (77 th)

25/02/13 25/02/13

Kary Uni tetes mata (Pirenoxime sodium)

1 btl

3 dd gtt 1 ods

-

- -

-

-

Lyteers tetes mata

1 btl

6 dd gtt 1 ods

52.

Tn.AZ (70 th)

25/02/13 26/02/13

Cardace 5mg (ramipril)

30 1 dd 1 Obat dari cina Neurheuma cyl (-ibuprofen 200 mg, - vit B1 50mg, -vit B6 100mg, -vit B12 100 mcg) Renadinac (Na diklofenak) Carbide

- Ramipril dan diklofenak berpotensi berinteraksi. Kedua obat saling meningkatkan toksisitas satu sama lain a

ADR

Amdixal 5mg (amlodipin maleat)

30

1 dd 1

- Ramipril dan ibuprofen berpotensi berinteraksi. Kedua obat saling

ADR √

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 149: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

134

No

ID

PASIEN

TGL RESEP

& TGL

PELAYANAN

OBAT

DIRESEPKAN (NAMA

GENERIK)

SIGNA

OBAT LAIN (Kandungan)

PENJELASAN

DTP A

KT

UA

L

POT

EN

SIAL

(deksameta son) Curmino

meningkatkan toksisitas satu sama lain a

- Amlodipin dan deksametason berpotensi berinteraksi. Deksametason akan menurunkan efek amlodipin yang mempengaruhi metabolism enzim CYP3A4 di hati atau usus a

ADR √

Sohobion (vit B1,B6,B12)

30 1 dd 1

53.

Tn. AAA (70 th)

25/02/13 26/02/13

Allopurinol 300mg

30 1 dd 1 Farsorbid (ISDN) Ranitidin

-

-

-

-

Grahabion (vit 30 1 dd 1

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 150: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

135

No

ID

PASIEN

TGL RESEP

& TGL

PELAYANAN

OBAT

DIRESEPKAN (NAMA

GENERIK)

SIGNA

OBAT LAIN (Kandungan)

PENJELASAN

DTP A

KT

UA

L

POT

EN

SIAL

B1,B6, B12)

Amdixal 5 mg (Amlodipin maleat)

30 0-0-1

54.

Tn.AAB (63 th)

07/02/13 08/02/13

Amlodipin 10mg

30 1-0-0 -

-

-

-

- Sohobion (vit

B1,B6,B12) 30 1 dd 1

55. Tn.AAC (61 th)

11/02/13 12/02/13

Adalat oros 30mg (nifedipin)

30 1 dd 1 Cardioaspirin Omega 3 Lipitor (atorvastatin)

- Amlodipin potensi berinteraksi dengan nifedipin. Kedua obat meningkatkan antihypertensive channel blockin a

ADR

√ Amlodipin 5 mg 30 1-0-0

Sohobion (vit B1,B6,B12)

30 1 dd 1

- Pasien mengaku minum obat bila

Ketidakpatuhan √

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 151: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

136

No

ID

PASIEN

TGL RESEP

& TGL

PELAYANAN

OBAT

DIRESEPKAN (NAMA

GENERIK)

SIGNA

OBAT LAIN (Kandungan)

PENJELASAN

DTP A

KT

UA

L

POT

EN

SIAL

tidak lupa

56.

Ny.AAD (72 th)

11/02/13 12/02/13

Amlodipin 5 mg

30 1-0-0 Lipitor (atorvastatin)

- Pasien memilih tidak minum obat. pasien tidak minum sohobion karena menganggap hanya vitamin.

Ketidakpatuhan

Sohobion (vit B1,B6,B12)

30 1 dd 1

57.

Ny.AAE (60 th)

25/02/13 26/02/13

Glibenklamid 30 1 dd 1ac - - Pasien memilih tidak minum obat. Pasien tidak mendapat glukosamin karena tidak ditanggung askes.

Ketidakpatuhan

Metformin 500mg

60 0-1-1pc

Antasida 10 3 dd 1ac

Glukosamin 250mg

30 3 dd 1

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI

Page 152: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10415/2/IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS... · SKRIPSI . IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA

137

No

ID

PASIEN

TGL RESEP

& TGL

PELAYANAN

OBAT

DIRESEPKAN (NAMA

GENERIK)

SIGNA

OBAT LAIN (Kandungan)

PENJELASAN

DTP A

KT

UA

L

POT

EN

SIAL

58.

Tn.AAF (63 th)

26/02/13 27/02/13

Amlodipin 10mg

30 1-0-0 -

- -

-

-

Antalgin (Metampiron)

15 3 dd 1

59. Tn.AAG (65 th)

27/02/13 27/02/13

Adalat oros 30mg (nifedipin)

30 0-0-1 Obat herbal

- -

-

-

Labesartan 30mg (irbesartan)

30 1-0-0

Keterangan : a. Drug Interaction Checker, 2013 b. Sweetman, 2009 c. Baxter, 2008

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi IDENTIFIKASI DRUG THERAPY PROBLEMS (DTPs) PADA PASIEN LANJUT USIA YANG MENDAPAT PELAYANAN RESEP (Studi Di Apotek Farmasi Airlangga Surabaya)

VIVIN DIAH AYU PURWORINI


Recommended