+ All Categories
Home > Documents > Standar Terapi kulit

Standar Terapi kulit

Date post: 01-Jul-2015
Category:
Upload: bahriyun-ringguan-siregar
View: 220 times
Download: 4 times
Share this document with a friend
Popular Tags:

of 47

Click here to load reader

Transcript

Anggota Kelompok : Dian Hermawati Evennia Fara Cesara W. Meiyani Nurhayati Putri Wahyu Utami Qothrunnada Tan Jenifer LaurensiusFree Powerpoint Templates

SUMBERStevens, Dennis L., et al., Practice Guidelines for the Diagnosis and Management of Skin and Soft-Tissue Infections 2005

Free Powerpoint Templates

Impetigo, Erisipelas, SelulitTan, Jenifer Laurensius-0806315622

Impetigo

Definisi & Penyebaby Impetigo = infeksi kulit ditandai dengan lesi purulen diskret.

Penyebab= S. aureus atau S. pyogenes

Epidemiologiy Biasanya terjadi pada anak-anak (2-5thn) dari keluarga

berekonomi rendah di wilayah tropis dan subtropis. y Tidak ada kaitannya ras dan jenis kelamin.

Lesi Impetigoy Wilayah kulit yang terserang: wilayah tubuh yang terpajan ke

luar (wajah dan ekstremitas). y Macam lesi:y Bullous (jamak=bullae)

S. aureus y Non bullous streptococciy Bentuk impetigo yang terulserasi parah= ecthyma

Pertimbangan Terapiy Jumlah lesi y Lokasi lesi y Kebutuhan untuk membatasi penyebaran infeksi ke

organ lain

Algoritma TerapiImpetigo

upirosin, basitrasin, neomisin

u/ lesi yang bermacam2: Antimikroba oralLesi bullous: sefalosporin generasi I/penisilin tahan penisilinase

Lesi non bullous: penisilin

Erisipelas

Definisi & Penyebaby Erisipelas= plak berwarna merah yang menyakitkan dengan

batas yang jelas. y Penyebab= S. pyogenes

Epidemiologiy Biasanya terjadi pada balita, anak-anak, orang dewasa.

Lesi Erisipelasy Lesi hanya pada dermis bagian atas, termasuk limfatik

superfisial. y Wilayah yang sering terserang: ekstremitas bawah dan wajah (lesi berbentuk kupu-kupu).

Manifestasi Klinisy Edema yang menyebar dengan cepat, kemerahan, dan panas. y Limfangitis dan inflamsi nodus limfa regional. y Permukaan kulit seperti kulit jeruk y Peteki atau ekimoses y Manifestasi sistemik y Bullae

Algoritma TerapiErisipelas

Penisilin, roksithromisin

Bila teridentifikasi adanya infeksi stafilokokal: penisilin tahan penisilinase/sefalosporin generasi I

Selulitis

Definisi & Penyebaby Selulitis= infeksi kulit akut yang menyebar, lebih mendalam

daripada erisipelas hingga melibatkan jaringan subkutan. y Penyebab umum selulitis:y Terkait dengan furunkel, karbunkel, atau abses

S. Aureus y Tidak terkait dengan furunkel, karbunkel, atau abses S. Pyogenes

Penyebab lain-lain:Pasteurellla multocida, Capnocytophaga canimorsus, A. hydrophila, Vibrio vulnifivus, Streptococcus iniae, E. Rhusiopathiae, Haemophilus influenzae, Pseudomonas aeruginosa, Helicobacter cinaedi, Cryptpcoccus neoformans

Lesi Selulitisy Lesi hanya terdapat pada dermis bagian bawah, termasuk

lemak subkutan.

Manifestasi Klinisy Edema yang menyebar dengan cepat, kemerahan, dan panas. y Limfangitis dan inflamsi nodus limfa regional. y Permukaan kulit seperti kulit jeruk y Peteki atau ekimoses y Manifestasi sistemik y Bullae

Algoritma Terapi

Selulit

Antibiotik yg dpt mgatasi S.aureus & S.pyogenes: Dikloksasilin, eritromisin, sefalosporin generasi I, klindamisin, nafsilin, vankomisin

Ya benzatin penisilin (IM), penisilin V, eritromisin

Tidak

Ya Kortikosteroid

Tidak

Terapi u/ Impetigo, Erisipelas, Selulitis

NECROTIZING FASCIITIS

Pengertian

y Necrotizing fasciitis merupakan infeksi subkutan

yang terjadi di sepanjang planar fascial dan memperlihatkan tanda infeksi superficial, seperti erythema dan perubahan kulit lainnya.

Gambaran klinisy Pada 80% kasus : lesi pada kulit, 20% lainnya tidak

memperlihatkan adanya lesi pada kulit y Jarang : abses kelenjar dan perianal y Pada site lokal terjadi:cellulitis (90% kasus) edema (80%) perubahan warna kulit, gangrene (70%) rasa kebal pada kulit

Karakteristik bakteriologiky MONOMIKROBIAL y Patogen: S. pyogenes, S. aureus, V. vulnificus, A.

hydrophila, dan streptococci anaerobik (mis. spesies Peptostreptococcus) y 2/3 kasus : pada ekstrimitas bawah y Penyebab: diabetes, arteriosclerotic vascular disease, venous insufficiency with edema

Karakteristik bakteriologiky POLIMIKROBIAL y Pada planar fascial yang dikultur, jumlah

mikroorganisme yang berbeda (aerobik maupun anaerobik) dapat mencapai 15, dengan rata-rata 5 patogen pada setiap luka. y Kebanyakan patogen berasal dari flora usus, seperti coliforms dan bakteri anaerobik. y Penyebab: operasi yang melibatkan usus atau bagian perut, ulkus decubitus atau abses perianal, site injeksi, penyebaran abses Bartholin atau infeksi minor vulvovaginal.

Diagnosisy Gagal merespon pada terapi awal antibiotik y Jaringan subkutan terasa keras, yaitu pada area kulit y y y y y

yang terlibat Toksisitas sistemik, dikaitkan dengan gangguan mental Bullous lesions Nekrosis kulit atau ecchymoses CT scan/MRI : memperlihatkan adanya edema pada planar fascial Kultur dari spesimen jaringan

Terapiy Terapi utama : operasi, dengan syarat : Tidak merespon pada terapi antibiotik yang diberikan Bila pada terapi antibiotik menyebabkan: tingginya demam, toksisitas, hipotensi, dan berkembangnya infeksi pada kulit dan jaringan lunak Luka lokal menunjukkan nekrosis kulit yang dapat dibedah Infeksi jaringan lunak yang disertai dengan adanya udara dan memerlukan pengeringan dan/atau debridemen

Terapiy Terapi antimikrobial harus ditujukan pada patogen

dan menggunakan dosis yang tepat sampai : prosedur berulang pada operasi tidak lagi diperlukan, pasien menunjukkan adanya perkembangan klinis yang bermakna, dan tidak adanya demam selama 48-72 jam. y Terapi Necrotizing fasciitis polimikrobial harus efektif terhadap agen aerob dan anaerob.

TREATMENT OF NECROTIZING INFECTIONS OF THE SKIN, FASCIA, AND MUSCLE.

TREATMENT OF NECROTIZING INFECTIONS OF THE SKIN, FASCIA, AND MUSCLE.

Terapi Antibiotik, dengan Rute Penerimaan Anthrax Golongan yang Diperoleh Penicillin V Penicillin G Amoxicillin

Dosis Dewasa Anak-anak

200500 mg po 4 kali sehari, dibagi beberapa dosis 812 MU/hari iv dibagi dalam beberapa dosis tiap 4-6 jam 500 mg po tiap 8 jam

2550 mg/kg/hari, dibagi 2 atau 4 kali sehari 100,000150,000 U/kg/hari iv dibagi dalam beberapa dosis tiap 4-6 jam Seseorang yang berat badannya > 20 kg: 500 mg po tiap 8 jam; < 20 kg: 40 mg/kg po dibagi beberapa dosis tiap 8 jam 40 mg/kg/hari dibagi beberapa dosis tiap 6 jam 2040 mg/kg/hari iv dibagi beberapa dosis tiap 6 jam

Erythromycin Erythromycin lactobionate Tetracycline 250500 mg po atau iv tiap 6 jam Doxycycline Ciprofloxacinb Bioterrorism atau suspek bioterrorism Doxycyclineb

250 mg po tiap 6 jam 1520 mg/kg (4 g maximum) dibagi beberapa dosis tiap 6 jam Tetracycline 250500 mg po atau iv tiap 6 jam 100 mg dua kali sehari po atau iv 500 mg dua kali sehari atau 400 mg iv tiap 12 jam 100 mg dua kali sehari po atau iv

Seseorang yang berat badannya < 45 kg: 2.2 mg/kg tiap 12 jam; > 45 kg: 100 mg dua kali sehari po or iv 1015 mg/kg tiap 12 jam po atau iv (tidak lebih dari 1 g dalam 24 jam)

Ciprofloxacinb

500 mg dua kali sehari

Infeksi terkait kontak hewan, meskipun bukan hal yang luar biasa, sering tergolong berat, kadang-kadang mematikan, dan diagnostiknya menantang. Potensi penggunaan Bacillus anthracis, Francisella tularensis, dan Yersinia pestis untuk bioterrorisme sudah membangkitkan ketertarikan besar pada teknik-teknik diagnostik cepat karena pengenalan awal dan pengobatan itu bersifat penting.

Terapi doksisiklin atau siprofloksasin direkomendasikan dalam dosis standar untuk dewasa yang tidak hamil dan anak-anak berusia 18 tahun, identifikasi tertunda dari agen penyerang (B-III). Dewasa dan anak-anak yang menerima diagnosis tularemia seharusnya menerima aminoglikosida, terutama streptomisin atau gentamisin, untuk 7-10 hari. Pada kasus yang lebih ringan, doksisiklin atau tetrasiklin selama 14 hari yang dianjurkan (B-III). Pasien-pasien dengan penyakit pes seharusnya mendapat streptomisin, tetrasiklin, atau kloramfenikol selama 10-14 hari dan sebaiknya ditempatkan di ruang isolasi (diisolasi) selama 48 jam setelah pengobatan awal karena beberapa pasien dapat berkembang menjadi pneumonia sekunder (B-III).

Data mengenai khasiat antibiotik untuk pengobatan cat scratch disease tidak meyakinkan, meskipun satu studi menunjukkan regresi (kemunduran) tangkai getah bening yang lebih cepat pada pasien-pasien penerima azitromisin, dibandingkan dengan pasien-pasien yang tidak menerima pengobatan. Angiomatosis basiler pada kulit tidak dipelajari dengan sistematis, tapi pengobatan dengan eritromisin atau doksisiklin pada dosis standar selama 4 minggu lebih efektif dalam seri yang sangat kecil (B-III). Berdasarkan data yang sangat tidak lengkap, erysipeloid adalah pengobatan terbaik dengan penisilin atau amoksisilin oral selama 10 hari (B-III). E. rhusiopathiae resisten secara in vitro terhadap vankomisin, teikoplanin, dan daptomisin (E-III).

INFEKSI JARINGAN LUNAK AKIBAT KONTAK HEWAN

Free Powerpoint Templates

Page 34

Antrax Manifestasi klinik : - lesi kulit - demam ringan-sedang, sakit kepala, dan malaise - Lymphadenopathy - Jumlah sel darah putih umumnya normal tapi kadang leukositosis terjadi Pasien yang sebelumnya menerima antimikroba atau yang memiliki hasil tes negatif tapi dicurigai terkena Anthrax harus dilakukan studi khusus seperti imunohistokimia dan / atau PCR.Free Powerpoint Templates Page 35

Pengobatan yang dapat diberikan : - penisilin : terapi efektif akan "mensterilkan" lesi antara beberapa jam sampai 3 hari tetapi tidak mempercepat penyembuhan. - tetrasiklin, kloramfenikol, dan eritromisin juga dapat diberikan - ciprofloxacin adalah terapi empiris rasional terutama dengan kemungkinan perubahan secara genetik B. anthracis. Selain itu, fluoroquinolones, seperti levofloxacin, gatifloksasin, atau moksifloksasin, juga cenderung efektif. Durasi optimal pengobatan tidak pasti, tetapi 5-9 hari tampaknya memadaiFree Powerpoint Templates Page 36

Untuk edema ganas disarankan diberikan kortikosteroid sistemik namun studi yang mendukung rekomendasi ini kurang. Mungkin juga dibutuhkan intubasi atau mungkin trachostomy pada penderita edema antrax ganas.

Free Powerpoint Templates

Page 37

Cat-scratch disease and bacillary angiomatosis Penyebab Cat-scratch disease : Bartonella henselae Penyebab bacillary angiomatosis : Bartonella henselae atau Bartonella quintana Gejala klinis : bintil berkembang 3-30 hari setelah goresan atau gigitan, limphadenopati. Penyakit Angiomatosis bacillary memiliki 2 gejala klinis. - Bentuk kulit adalah papul merah yang bervariasi dalam ukuran dari 1 milimeter untuk beberapa sentimeter, dan jumlah lesi dapat bervariasi 1 sampai > 1000. - Bentuk kedua adalah timbul bintil yang perih dengan kulit sekitarnya normal atau kehitaman

Free Powerpoint Templates

Page 38

Identifikasi infeksi bakteri Bartonella cukup sulit karena organisme tidak tumbuh baik pada pus atau jaringan nanah. Identifikasi : bisa pke PCR, pemeriksaan histologis dengan reaksi perak Wharthin-Starry noda tetapi tidak membedakan jenis Bartonella Pengobatan Cat-scratch disease : Umumnya menggunakan azitromisin namun dapat menyebabkan kerusakan kelenjar getah bening Pengobatan angiomatosis bacillary : - eritromisin (500 mg 4 kali per hari) atau doksisiklin (100 mg dua kali per hari). Durasi terapi awal minimal 4 minggu - Antibiotik lainnya : rifampisin, trimetoprimsulfametoksazol, dan ciprofloxacinFree Powerpoint Templates Page 39

Erysipeloid adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh E. rhusiopathiae yang berbentuk tipis, pleomorfik batang, gram positif dan tidak membentuk spora. Bakteri ini adalah zoonosis yang umumnya terkena pada orang yang menangani ikan, hewan laut, babi, atau unggas Gejala : lesi makulopapular merah yang berkembang setelah 1-7 hari terinfeksi, limfangitis dan atau limfadenopati kadang terjadiFree Powerpoint Templates

Page 40

Pengobatan : - penisilin dosis tinggi umumnya digunakan - Untuk infeksi kulit : penisilin (500 mg oral 4 kali per hari) atau amoksisilin (500 mg 3 kali per hari) selama 7-10 hari - Untuk pasien yang tidak toleran terhadap penisilin : dapat diberikan sefalosporin, klindamisin, atau fluoroquinolones. Namun bakteri ini (E.Rhusiopathiae) tahan terhadap vankomisin, teicoplanin, dan daptomycinFree Powerpoint Templates

Page 41

Glanders (pilek) disebabkan oleh bakteri Burkholderia mallei, bersifat gram-negatif aerobik, berbentuk batang Gejala : lesi kulit dan limfadenopati supuratif Pengobatan : seftazidim, gentamisin, imipenem, doxycycline dan ciprofloxacin Selain itu, dapat pula diberikan imipenem dan doksisiklin selama 2 minggu, diikuti oleh azitromisin dan doksisiklin untuk 6 bulan tambahan

Free Powerpoint Templates

Page 42

Bubonic plague (penyakit pes) Penyebab : infeksi Y. pestis, fakultatif, anaerobik gram negatif coccobacillus Penyebaran : gigitan kutu atau cakaran hewan yang terinfeksi kepada manusia Gejala : demam, sakit kepala, menggigil, dan limfadenopati tender regional 2-6 hari setelah kontak. Lesi kulit kadang-kadang timbul. Infeksi sekunder : dapat berkembang menjadi septicemia dan pneumonia, yang memungkinkan penularan dari orang ke-orang.Free Powerpoint Templates Page 43

Diagnosis : - kultur darah - Tes PCR - Tes serologi Pengobatan : Streptomisin, tetrasiklin kloramfenikol, dan Kanamisin. Alternatif terapi dengan fluoroquinolon. Durasi optimal untuk mengobati penyakit pes tidak diketahui, tapi 10-14 hari mungkin memadai. Pasien dengan penyakit pes harus ditempatkan dalam ruang isolasi pernapasan sampai selesai 48 jam dari terapi obat yang efektif, karena beberapa berkembang jadi wabah sekunder pneumoniaFree Powerpoint Templates

Page 44

Tularemiaulceroglandular or glandular Penyebab : Francisella tularensis, bersifat aerobik, gram-negatif coccobacillus. Penularan : lewat gigitan binatang yang terinfeksi terutama kucing, lalat (pada daerah Amerika Serikat), dan nyamuk (pada daerah Eropa) Gejala : lesi kulit, demam substansial, menggigil, sakit kepala, dan malaise. Diagnosis : Tes serologi. Hasil dari kultur rutin sering negatif kecuali media sistein-ditambah digunakanFree Powerpoint Templates Page 45

Pengobatan : Umumnya streptomisin, dapat pula diobati dengan tetrasiklin, kloramfenikol, dan gentamisin serta kadang dapat digunakan pula fluoroquinolon. Untuk penyakit akut Dewasa : streptomycin 30 mg per hari dalam 2 bagian dosis atau gentamicin 35 mg per hari dalam 3 bagian dosis Anak-anak : streptomycin dianjurkan 30 mg per hari dalam 2 bagian dosis dan gentamicin 6 mg per hari dalam 3 bagian dosis Durasi : 7-10 hariFree Powerpoint Templates Page 46

Pada penyakit ringan sampai sedang pada orang dewasa : dapat diberikan oral tetrasiklin (500 mg 4 kali per hari) doksisiklin (100 mg dua kali per hari), Chloramphenicol (23 g sehari dalam 4 bagian dosis) Beberapa kasus dapat disembuhkan dengan fluoroquinolon dengan hasil yang bervariasi oral levofloxacin (500 mg setiap hari) atau siprofloksasin (750 mg dua kali per hari) juga efektif diberikan Dengan rejimen oral, pasien harus menerima setidaknya 14 hari terapi.Free Powerpoint Templates Page 47


Recommended