+ All Categories
Home > Documents > STUDI KELAYAKAN BISNIS MONEY CHANGER DI KOTA …

STUDI KELAYAKAN BISNIS MONEY CHANGER DI KOTA …

Date post: 16-Oct-2021
Category:
Upload: others
View: 2 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
27
STUDI KELAYAKAN BISNIS MONEY CHANGER DI KOTA BANDUNG SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar Sarjana dalam bidang ilmu Teknik Industri Disusun oleh: Nama : Mohammad Taufik Ihsan Eridian NPM : 2012610190 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN BANDUNG 2017
Transcript
Page 1: STUDI KELAYAKAN BISNIS MONEY CHANGER DI KOTA …

STUDI KELAYAKAN BISNIS MONEY CHANGER DIKOTA BANDUNG

SKRIPSIDiajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar

Sarjana dalam bidang ilmu Teknik Industri

Disusun oleh:Nama : Mohammad Taufik Ihsan EridianNPM : 2012610190

JURUSAN TEKNIK INDUSTRIFAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGANBANDUNG

2017

Page 2: STUDI KELAYAKAN BISNIS MONEY CHANGER DI KOTA …
Page 3: STUDI KELAYAKAN BISNIS MONEY CHANGER DI KOTA …
Page 4: STUDI KELAYAKAN BISNIS MONEY CHANGER DI KOTA …

ii

ABSTRACT

Money changer is an institution that has a function as a companyproviding money exchange services. Based on data and information obtained,Bandung is one area that is promising to build a business money changer. Thisbusiness money changer's future will be built on one of the shophouse inCihampelas Street, Cipaganti Sub Districts, Coblong Districts, West Java.Bandung was chosen as the location of the construction business, because it stilllack the amount of money changers and also the large number of passengers oninternational flights from Husein Sastranegara airport. The information and datathat was owned can’t prove feasibility of money changers in the Bandung city,therefore it needed feasibility analysis based on selected aspects. Aspects areused i.e. aspects of the market and the marketing, technical, legal, operational,and financial.

Market analysis and marketing was done to prove the existence of themarket and also the right strategies to reach out to the market. Technical aspectsof the analysis conducted to know the needs and conditions in general ofbusiness such as location, layout, equipment needs and the effective working dayof the company. Legal aspect of the analysis is conducted to find out the requiredletters or documents, to meet the company's licensing in order to be legal.Operational aspect of the analysis is conducted to find out the managerialstructure of the company and also identifies the determination of other keycomponents such as pricing exchange rate buy, exchange rate sell, orders pointand the allocation of currency purchase. Financial aspect of the analysis isconducted to find out the feasibility of business from financial factors with thedetermination of projection of the next few years. The assesment based on NPV,IRR, payback period and of business.

Aspects of market and marketing analysis can be declared feasiblebecause there are market opportunities. Legal aspects can be declared feasiblebecause licensing documents was easy to fullfilled. Technical aspects can bedeclared feasible because all of needs and general planning was determined.Operational aspects can be declared feasible because managerial andgovernance is determined. Financial aspects can be declraed feasible becauseall of the assesment was fullifled to be worthy.

Page 5: STUDI KELAYAKAN BISNIS MONEY CHANGER DI KOTA …

i

ABSTRAK

Money changer merupakan sebuah lembaga yang memiliki fungsisebagai perusahaan yang menyediakan jasa penukaran uang. Berdasarkan datadan informasi yang didapat, Kota Bandung merupakan salah satu kawasan yangcukup menjanjikan untuk membangun bisnis money changer. Bisnis moneychanger ini nantinya akan dibangun pada salah satu ruko di Jalan Cihampelas,Kelurahan Cipaganti, Kecamatan Coblong, Jawa Barat. Bandung dipilih menjadilokasi pembangunan bisnis karena masih minimnya jumlah money changer danjuga banyaknya penumpang penerbangan internasional dari Bandara HuseinSastranegara. Informasi dan data yang dimiliki belum dapat membuktikankelayakan bisnis dari money changer di Kota Bandung, oleh karena itudibutuhkan analisis kelayakan bisnis berdasarkan aspek-aspek terpilih. Aspek-aspek yang digunakan yaitu aspek pasar dan pemasaran, teknis, hukum,operasional, dan finansial.

Analisis aspek pasar dan pemasaran dilakukan untuk membuktikankeberadaan dari pasar dan juga strategi-strategi yang tepat untuk menjangkaupasar. Analisis aspek teknis dilakukan untuk mengetahui kebutuhan danketentuan secara umum dari bisnis seperti lokasi, layout, kebutuhan peralatandan hari efektif kerja perusahaan. Analisis aspek hukum dilakukan untukmengetahui dokumen atau surat yang diperlukan, untuk memenuhi perizinanperusahaan agar menjadi legal. Analisis aspek operasional dilakukan untukmengetahui struktur manajerial dari perusahaan dan juga mengidentifikasipenentuan komponen-komponen penting lainnya seperti penentuan harga kursbeli, harga kurs jual, order point dan alokasi pembelian mata uang. Analisisaspek finansial dilakukan untuk mengetahui kelayakan usaha dari faktorkeuangan dengan penentuan proyeksi beberapa tahun ke depan. Penilaiantersebut berdasarkan NPV, IRR, dan periode pengembalian dari bisnis.

Pada aspek pasar dan pemasaran dinyatakan layak karena terdapatpasar dari bisnis. Pada aspek hukum dinyatakan layak karena pemenuhandokumen-dokumen yang diperlukan untuk perizinan mudah untuk dipenuhi. Padaaspek teknis dinyatakan layak karena seluruh kebutuhan dan perencanaansecara umum telah ditentukan. Pada aspek operasional dikatakan layak karenasecara manajerial dan tata kelola telah dibuat untuk bisnis ini. Pada aspekfinansial dikatakan layak karena seluruh indikator penilaian menghasilkan bisnismoney changer ini memenuhi persyaratan penilaian.

Page 6: STUDI KELAYAKAN BISNIS MONEY CHANGER DI KOTA …

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim, sebelumnya penulis ingin mengucapkan puji

syukur kehadirat Allah SWT atas ridha dan rahmatnya penulis dapat

menyelesaikan penelitian mengenai “Studi Kelayakan Bisnis Money Changer di

Kota Bandung” ini.

Sesungguhnya selama penelitian ini, penulis mengalami cukup banyak

kendala dan hambatan. Syukur alhamdulillah berkat doa, bantuan, bimbingan,

dan kerja sama dari berbagai pihak, seluruh masalah dapat teratasi. Izinkan

penulis untuk mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan

maupun doa yang telah penulis dapatkan selama ini. Secara khusus, penulis

ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Kedua orang tua dan sanak saudara yang tanpa hentinya selalu

memberikan doa, semangat, serta dukungan baik secara moril maupun

materi.

2. Churiah Agustini Santoso, Ir., MSIE selaku dosen pembimbing penulis

yang sangat baik, sabar dan pengertian terhadap penulis. Meskipun

kemajuan dan kinerja dari penulis kadang kala kurang baik, beliau tetap

menyediakan waktu serta memberikan semangat dan masukan-

masukan terkait metode-metode yang tepat untuk diterapkan.

3. Yocko Erick selaku pemilik usaha money changer yang selalu

memberikan ilmu-ilmu mengenai money changer dan menceritakan

seluruh pengalaman berwirausahanya. Alhasil penulis menjadi paham

dan terlecut untuk dapat melakukan hal yang serupa.

4. Dr. Johanna Hariandja, S.T., M.Sc., PDEng selaku dosen wali penulis

yang selama proses pembelajaran selalu memberikan dukungan berupa

keringanan akademik dan juga dukungan moril.

5. Seluruh dosen di Jurusan Teknik Industri utamanya yang telah mengajar

penulis, terimakasih atas ilmu yang telah diberikan dan pembelajaran

hidup yang dapat penulis petik selama pembelajaran.

6. Kedua dosen penguji yang menyediakan waktu untuk menguji dan

memberi masukan yang membangun bagi penulis.

Page 7: STUDI KELAYAKAN BISNIS MONEY CHANGER DI KOTA …

iv

7. Shanaz Nur Alisha selaku pasangan dari penulis yang selalu

memberikan semangat, doa, dan bantuan kapanpun penulis

membutuhkan.

8. Fadhil Ismail selaku teman penulis yang telah menyediakan waktu untuk

membantu penulis menyelesaikan penelitian ini.

9. Muhammad Sandilaga selaku teman penulis yang selalu menemani dan

menghibur penulis ketika menemui kendala. Juga membantu penulis

dalam menyelesaikan penelitian ini.

10. I Made Johan selaku teman penulis yang selalu ada saat penulis

membutuhkan diskusi terkait topik penelitian ini.

11. Kawan-kawan Noenoe dan Jamsoy yang telah banyak menghabiskan

waktu dengan penulis baik suka maupun duka, selama proses

pembelajaran maupun pembuatan penelitian.

12. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

membantu penulis dalam proses menyelesaikan penelitian. Penulis

mengucapkan terima kasih.

Sebaik-baiknya manusia ialah sumber dari kesalahan, oleh karena itu

penulis ingin memohon maaf apabila terdapat kesalahan-kesalahan dalam

pembuatan penelitian ini, penulis terbuka terhadap kritik dan saran untuk

memperbaiki penelitian. Semoga apa yang telah dibuat penulis dapat bermanfaat

dan pembelajaran bagi pihak-pihak yang terkait.

Bandung,05 Januari 2017

Penulis,

Mohammad Taufik Ihsan Eridian

Page 8: STUDI KELAYAKAN BISNIS MONEY CHANGER DI KOTA …

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................ i

ABSTRACT ......................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ v

DAFTAR TABEL .................................................................................................ix

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................xi

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... I-1I.1 Latar Belakang Masalah.................................................................... I-1

I.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah .................................................... I-5

I.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi Penelitian .................................... I-8

I.4 Tujuan Penelitian............................................................................... I-8

I.5 Manfaat Penelitian............................................................................. I-9

I.6 Metodologi Penelitian ........................................................................ I-9

I.7 Sistematika Penulisan ..................................................................... I-12

BAB II DASAR TEORI ..................................................................................... II-1II.1 Uang............................................................................................... II-1

II.2 Money Changer .............................................................................. II-1

II.3 Kewirausahaan............................................................................... II-2

II.4 Studi Kelayakan Bisnis ................................................................... II-2

II.4.1 Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis......................................II-3

II.5 Aspek Pasar dan Pemasaran ......................................................... II-4

II.5.1 Real-Win-Worth-it .................................................................. II-5

II.5.2 Segmenting, Targeting, dan Positioning ................................ II-6

II.5.3 Characteristic of Service ........................................................ II-6

II.6 Aspek Hukum ................................................................................. II-7

II.7 Decision Support System ............................................................... II-7

II.8 Aspek Finansial .............................................................................. II-8

Page 9: STUDI KELAYAKAN BISNIS MONEY CHANGER DI KOTA …

vi

II.8.1 Inflasi ..................................................................................... II-8

II.8.2 Depresiasi.............................................................................. II-9

II.8.3 Capital Budgeting .................................................................. II-9

BAB III ANALISIS STUDI KELAYAKAN MONEY CHANGER ........................ III-1

III.1 DeskripsiBisnisMoneyChanger ...................................................... III-1

III.1.1 ProsesBisnisMoneyChanger....................................................... III-2

III.2 Aspek Pasar dan Pemasaran ........................................................ III-3

III.2.1 Real-Win-Worth-it ................................................................ III-4

III.2.2 Segmenting, Targeting, dan Positioning............................... III-5

III.2.3 Characteristic Service .......................................................... III-7

III.2.3 Kesimpulan Aspek Pasar dan Pemasaran ........................... III-8

III.3 Aspek Teknis ................................................................................. III-8

III.3.1 Lokasi .................................................................................. III-9

III.3.2 Layout................................................................................ III-10

III.3.3 Kebutuhan Peralatan ......................................................... III-12

III.3.4 Hari Efektif Kerja................................................................ III-12

III.3.5 Kesimpulan Aspek Teknis.................................................. III-13

III.4 Aspek Hukum .............................................................................. III-14

III.4.1 Kesimpulan Aspek Hukum................................................. III-19

III.5 Aspek Operasional ...................................................................... III-19

III.5.1 Struktur Organisasi ............................................................ III-19

III.5.2 Job Description .................................................................. III-20

III.5.3 SOP Pembukaan Kantor.................................................... III-21

III.5.4 SOP Melayani Konsumen.................................................. III-22

III.5.5 SOP Penutupan Kantor ..................................................... III-24

III.5.6 Pengolahan Data DSS....................................................... III-25

III.5.7 Kesimpulan Aspek Operasional ......................................... III-31

III.6 Aspek Finansial ........................................................................... III-31

III.6.1 Tingkat Inflasi..................................................................... III-32

III.6.2 Kebutuhan Modal............................................................... III-32

III.6.3 Biaya Operasional ............................................................. III-36

III.6.4 Penentuan Target Pendapatan .......................................... III-40

III.6.5 Depresiasi.......................................................................... III-41

Page 10: STUDI KELAYAKAN BISNIS MONEY CHANGER DI KOTA …

vii

III.6.6 Arus Kas............................................................................ III-42

III.6.6 Penilaian Investasi............................................................. III-43

BAB IV ANALISIS DATA ...............................................................................IV-1IV.1 Analisis Pemilihan Mata Uang Asing.............................................IV-1

IV.2 Analisis Penentuan Harga Kurs Beli..............................................IV-2

IV.3 Analisis Penentuan Harga Kurs Jual .............................................IV-3

IV.4 Analisis Penentuan Alokasi Pembelian .........................................IV-4

IV.5 Analisis Penentuan Order Point ....................................................IV-4

IV.6 Analisis Evaluasi Profit Harian.......................................................IV-5

IV.7 Analisis Rekomendasi ...................................................................IV-6

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................................V-1V.1 Kesimpulan .....................................................................................V-1

V.2 Saran..............................................................................................V-2

DAFTAR PUSTAKALAMPIRANRIWAYAT HIDUP

Page 11: STUDI KELAYAKAN BISNIS MONEY CHANGER DI KOTA …

ix

DAFTAR TABEL

Tabel I.1 Lalu Lintas Internasional Bandara Husein Sastranegara........... I-3

Tabel I.2 Data KUPVA Berizin yang mengajukan izin di Kota Bandung... I-4

Tabel III.1 Kebutuhan Peralatan Kantor................................................. III-12

Tabel III.2 Hari Efektif Kerja................................................................... III-13

Tabel III.3 Rangkuman Kemudahan Persyaratan Perizinan................... III-19

Tabel III.4 Data Kurs Beli.........................................................................III-27

Tabel III.5 Perbandingan Terpilih........................................................... III-28

Tabel III.6 Alokasi Pembelian Awal........................................................ III-30

Tabel III.7 Alokasi Pembelian ................................................................ III-30

Tabel III.8 Order Point Awal.....................................................................III-

31

Tabel III.9 Tingkat Inflasi BI ................................................................... III-32

Tabel III.10 Stok Awal ............................................................................. III-33

Tabel III.11 Biaya Sewa Bangunan ......................................................... III-33

Tabel III.12 Biaya Perizinan Surat-Surat....................................................III-

34

Tabel III.13 Investasi Perlengkapan Tambahan ........................................III-35

Tabel III.14 Biaya Renovasi Kantor ...........................................................III-35

Tabel III.15 Investasi Perlengkapan Pokok ...............................................III-36

Tabel III.16 Kebutuhan Modal....................................................................III-

36

Tabel III.17 Biaya Karyawan per Bulan .....................................................III-37

Tabel III.18 Biaya Karyawan per Tahun ....................................................III-37

Tabel III.19 Biaya Listrik per Hari............................................................. III-38

Tabel III.20 Biaya Listrik per Tahun............................................ ...............III-38

Tabel III.21 Biaya Umum dan Administrasi per Tahun................ ..............III-39

Tabel III.22 Proyeksi Biaya Operasional....................................... ............III-39

Tabel III.23 Target Pendapatan per Bulan.................................... ............III-40

Tabel III.24 Proyeksi Target Pendapatan per Tahun ........................... .. ..III-41

Tabel III.25 Arus Kas……..…….................................................................III-42

Tabel III.26 Penilaian Investasi..................................................................III-44

Page 12: STUDI KELAYAKAN BISNIS MONEY CHANGER DI KOTA …

vi

Tabel III.27 Depresiasi...............................................................................III-45

Tabel III.28 Alokasi Biaya Aset..................................................................III-46

Page 13: STUDI KELAYAKAN BISNIS MONEY CHANGER DI KOTA …

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar I.1 Metodologi Penelitian ............................................................. I-11

Gambar II.1 Timeline NPV........................................................................... II-11

Gambar II.2 Timeline IRR.......................................................................... II-12

Gambar III.1 Proses Bisnis Money Changer................................................ III-3

Gambar III.2 Lokasi Usaha.......................................................................... III-9

Gambar III.3 Lokasi Pesaing ..................................................................... III-10

Gambar III.4 Layout Usaha ....................................................................... III-11

Gambar III.5 Struktur Organisasi ............................................................... III-19

Gambar III.6 SOP Pembukaan Kantor....................................................... III-22

Gambar III.7 SOP Melayani Konsumen..................................................... III-23

Gambar III.8 SOP Penutupan Kantor…………………………………….……III-25

Page 14: STUDI KELAYAKAN BISNIS MONEY CHANGER DI KOTA …

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A Formulir DSS

LAMPIRAN B Data Kurs Jual Beli Money Changer Lain dan Bank

Page 15: STUDI KELAYAKAN BISNIS MONEY CHANGER DI KOTA …

I-1

BAB IPENDAHULUAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah,

identifikasi masalah, batasan dan asumsi penelitian, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, metodelogi penelitian, dan sistematika penulisan.

I.1 Latar Belakang MasalahUang merupakan suatu alat tukar yang menurut para ahli ilmu ekonomi

terbagi menjadi dua pengertian yaitu teori ilmu ekonomi modern dan teori ilmu

ekonomi tradisional. Menurut teori ilmu ekonomi tradisional uang merupakan alat

tukar yang dapat diterima secara umum, alat tukar tersebut dapat berupa barang

atau benda apapun yang telah diterima dan disepekati oleh masyarakat

setempat. Sedangkan menurut teori ilmu ekonomi modern uang merupakan

sesuatu yang tersedia dan secara umum ditetapkan sebagai alat pembelian

barang-barang ataupun jasa-jasa maupun untuk pembayaran hutang (Stonier

dan Hague,1957). Berdasarkan kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa

halnya uang adalah suatu alat tukar yang pada zamannya telah disepakati dan

ditetapkan oleh masyarakat setempat sebagai suatu satuan nilai yang menjadi

standar dalam bertransaksi, serta dalam penyebarannya akan diawasi oleh

lembaga penanggung jawab dari pemerintah.

Menurut Stonier dan Hague (1957) fungsi dari uang terbagi menjadi

empat bagian yaitu alat tukar menukar, satuan hitung, penimbun kekayaan, dan

standar pencicilan hutang. Berdasarkan keempat fungsi tersebut fungsi kedua

dari uang (satuan hitung) merupakan fungsi yang paling penting, berdasarkan

fungsi ini artinya uang memiliki satuan hitung yang jelas sebagai ukuran banyak

atau tidaknya alat tukar yang dapat dipergunakan. Oleh karena itu satuan hitung

uang akan berbeda-beda ditiap negaranya sesuai penamaan dan kesepakatan

dari tiap negara, sebagai contoh satuan hitung uang di Indonesia adalah Rupiah

(Rp), lembaga yang bertanggung jawab adalah Bank Indonesia (BI),

kesepakatan yang ditetapkan terhadap Rupiah adalah membagi mata uang

Rupiah menjadi dua pecahan yaitu pecahan kertas dan pecahan koin. Pecahan

Page 16: STUDI KELAYAKAN BISNIS MONEY CHANGER DI KOTA …

BAB I PENDAHULUAN

I-2

kertas akan dibagi kembali menjadi beberapa bagian yaitu pecahan seribu, dua

ribu, lima ribu, sepuluh ribu, dua puluh ribu, lima puluh ribu, dan seratus ribu.

Sedangkan pecahan koin akan dibagi menjadi pecahan seratus, dua ratus, lima

ratus, dan seribu.

Untuk menukarkan mata uang asing di Indonesia, Bank Indonesia

memfasilitasi layanan jasa berupa perusahaan yang bergerak dalam Kegiatan

Usaha Penukaran Valuta Asing (KUPVA), KUPVA sendiri terbagi ke dalam dua

kategori yaitu KUPVA Bank dan KUPVA Bukan Bank. Selain kedua jenis kategori

tersebut maka segala bentuk jenis usaha pertukaran uang yang dilakukan

termasuk ke dalam jenis usaha illegal. Pemerintah dalam hal ini Bank Indonesia

berhak untuk menuntut ataupun menindak pidanakan para pelaku usaha

tersebut. Bank Indonesia hanya mengakui perizinan KUPVA Bank dan Bukan

Bank, money changer merupakan satu-satunya KUPVA Bukan Bank yang diakui

oleh Bank Indonesia.

Perbedaan pasar antara KUPVA Bank dan money changer terdapat

pada variasi pelayanan yang dapat ditawarkan, money changer hanya memiliki

otoritas untuk menjadi jasa dalam transaksi jual beli uang kertas asing.

Sementara untuk KUPVA Bank memiliki otoritas untuk memenuhi kebutuhan

konsumen seperti menabung, investasi, perdagangan jual beli mata uang asing,

dan lain sebagainya. Target pasar dari KUPVA bukan Bank adalah konsumen

yang memiliki kepentingan untuk memperjual belikan uangnya, sedangkan target

pasar dari KUPVA Bank salah satunya adalah money changer. Akan tetapi tidak

menutup kemungkinan suatu money changer menjual mata uang asing kepada

KUPVA Bank. Oleh karena itu harga kurs beli dan jual dari KUPVA Bank lebih

baik dibandingkan dengan money changer.

Money changer merupakan suatu kegiatan wirausaha yang pada intinya

melakukan transaksi jual beli mata uang asing. Mata uang asing yang diperjual

belikan adalah uang kertas, pada peraturan yang dibuat oleh BI uang kertas

tersebut disebut sebagai banknote. Pada manajemen rantai pasok, pelaku bisnis

money changer berada pada posisi perantara atau penyedia jasa tukar uang

asing. Fungsi sebagai perantara atau penyedia jasa tukar uang asing juga

dimiliki oleh bank (baik bank pemerintah maupun bank swasta) yang tentu

memiliki predikat sebagai bank devisa. Money changer merupakan KUPVA

bukan Bank yang memiliki pasar potensial di Indonesia terutama Kota Bandung,

Page 17: STUDI KELAYAKAN BISNIS MONEY CHANGER DI KOTA …

BAB I PENDAHULUAN

I-3

karena Kota Bandung sendiri telah menjadi kota pariwisita bagi turis lokal

maupun turis asing. Selain itu warga setempat memiliki rutinitas perjalanan ke

luar negeri seperti perjalan liburan, dinas, pendidikan, ibadah, maupun bisnis.

Banyaknya jumlah kedatangan turis asing dan banyaknya warga setempat yang

melakukan perjalanan ke luar negeri dapat terlihat pada Tabel I.1. Berdasarkan

Tabel I.1 pada tahun 2015 jumlah maskapai yang masuk ke bandara sebanyak

2.658 unit dengan jumlah penumpang 319.309 orang. Sedangkan banyaknya

maskapai yang berangkat dari bandara adalah 2.681 unit dengan banyak

penumpang 333.556 orang.

Tabel I.1 Lalu Lintas Internasional Bandara Husein SastranegaraTahun Keterangan Datang Berangkat Transit Lokal

2015

pesawat 2.658 2.681 - 0penumpang 319.309 333.556 181 -bagasi 0 0 - -kargo 269.348 599.361 - -pos 0 0 - -

2014

pesawat 2.795 2.792 - 0penumpang 340.707 351.277 2.184 -bagasi 3.715.729 3.200.291 - -kargo 453.641 723.320 - -pos 0 0 - -

2013

pesawat 1.116 1.138 - 0penumpang 149.287 146.562 0 -bagasi 1.160.310 1.423.434 - -kargo 275.145 503.695 - -pos 0 0 - -

2012

pesawat 2.338 2.359 - 0penumpang 283.996 278.009 0 -bagasi 713.503 816.863 - -kargo 747.799 547.637 - -pos 872 30 - -

(Sumber: http://hubud.dephub.go.id/?id/llu/index/filter:category,2)

Besarnya kebutuhan dari pasar untuk menukarkan uang dengan

berbagai macam kepentingannya tidak berbanding lurus dengan banyaknya

usaha money changer dikota Bandung. Kontribusi nilai transaksi uang kertas

asing di Bandung terbesar nomor empat sesudah Jakarta, Denpasar, dan Batam

Page 18: STUDI KELAYAKAN BISNIS MONEY CHANGER DI KOTA …

BAB I PENDAHULUAN

I-4

yaitu senilai Rp765 miliar. Karena itu penataan KUPVA di Bandung penting

dilakukan. KUPVA berizin harus segera dibangun di tempat-tempat umum, agar

orang-orang asing disiplin menggunakan mata uang lokal. Bandung itu kota

wisata, peredaran uang banyak dan tamu asing harus nyaman dengan Bandung

(Sari, 2015). Berdasarkan pernyataan di atas, kegiatan usaha money changer di

Kota Bandung cukup menjanjikan karena besarnya perputaran uang yang terjadi

di Kota Bandung. Seperti yang disebutkan Sari (2015) perputaran uang asing di

Bandung mencapai Rp 765 milliar artinya terdapat banyak sekali transaksi valuta

asing. Selain itu kurang banyaknya KUPVA berizin yang beredar di Kota

Bandung, pada berita tersebut juga disebutkan bahwa jumlah KUPVA berizin di

kota Bandung hanya terdapat 14 buah. Untuk melihat data pesaing dari bisnis

money changer dapat dilihat pada Tabel I.2 di bawah ini.

Tabel I.2 Data KUPVA Berizin yang mengajukan izin di Kota Bandung.

No Nama PVA Alamat No.Telpon

KpmIU

NomorTanggal

1

PT AriaJayaLestari

Jl. Merdeka No. 5, Kel. Braga,Kec. Sumur Bandung,Bandung 40111

13/1/KEP.GBI/Bd/2011

26/07/20

11

2

PT DayaMutiaraAsia

Jl. Otto Iskandardinata No.429, Bandung

Tlp. 022 -5205963,5205964,5205479

6/3/KEP.PBI.Bd/2004

13/02/20

04

3PT DwipaMulia

Jl. Lengkong Kecil No. 19 B,Bandung

Tlp. 022 -4234784,4232606,4215317

6/4/KEP.PBI.Bd/2004

13/02/20

04

4

PT GoldenMoneychanger Jl. Ir. H. Juanda No. 89

Tlp. 022 -4238438,422444

5/6/KEP.PBI.Bd/2003

30/06/20

03

5PT RestuValuta Mas

Jl. Cihampelas No. 288A,Bandung

Tlp. 022 -2043384,2035115,2037469

6/2/KEP.PBI.Bd/2004

09/02/20

04

6

PTSandhiyaValutaMandiri

Jl. Jend. Sudirman No. 21,Purwakarta

Tlp. 022 -6644958,0811208473

6/11/KEP.PBI.Bd/2004

26/10/20

04

7

PT SuryaLanggengValutama

Dusun Panyingkiran Rt.24/06, Desa Rancasri,Kec.Pamanukan, Subang

Tlp. 0260 –552024

5/7/KEP.PBI.Bd/2003

11/09/20

03

8PT TidjaraSakurai

Jl. Naripan No. 31-35,Bandung

Tlp. 022 -4205712,4218431,42062

5/5/KEP.PBI.Bd/2003

09/06/20

03

Page 19: STUDI KELAYAKAN BISNIS MONEY CHANGER DI KOTA …

BAB I PENDAHULUAN

I-5

77(lanjut)

Tabel I.2 Data KUPVA Berizin yang mengajukan izin di Kota Bandung (lanjutan)

No NamaPVA Alamat No.Telpon

KpmIU

NomorTanggal

9

PTTrivanzaMandiri Jl. Naripan No. 40, Bandung

Tlp. 022 -4214660,70124188

6/10/KEP.PBI.Bd/2004

06/09/20

04

10

PTUntungPrimaValasindo

Kompleks Pasar Baru TradeCenter Lt.3, No.C2-60,Bandung,Jawa Barat

Hp.08996088797

11/1/KEP.GBI/Bd/2009

29/09/20

09

11

PT ValutaCentraAsia

Jl. Jend. Sudirman No. 204Purwakarta, Jawa Barat

Tlp. 0264 -203640,205674

5/4/KEP.PBI.Bd/2003

22/04/20

03

12

PT DasInvestama

Jl. Dr. Muwardi No. 70 RT01/11, Kelurahan Muka, Kec.Cianjur, Bandung

0263-2291862

14/1/KEP.GBI/Bd/2012

23/10/20

12

13

PTSwarnadwipa IntiPrima

Mall Paris Van Java Unit GL-A-05C (sebelah counter Bellagio),Jl. Sukajadi No. 131-139,Bandung 40162

17/1/KEP.GBI/Bd/2015

27/01/20

15

14

PT TjantikElnusValas

Jl. Raya Plered No. 11, Kel.Plered, Kec. Plered, Purwakarta41162

17/5/KEP.GBI/Bd/2015

05/05/20

15(Sumber:http://www.bi.go.id/id/publikasi/lain/lainnya/Contents/Daftar%20Nama%20Penyelenggara%20KUPVA%20Bukan%20Bank%20per%20Juli%202016.pdf)

Berdasarkan keterangan alamat dari masing-masing perusahaan

ternyata perusahaan yang berdomisili di bandung hanya sebanyak 10 buah

sementara empat perusahaan lainnya mendaftar di Bandung, dengan kantor fisik

di luar Bandung. Artinya memang peluang dalam bisnis pertukaran uang cukup

besar, karena masih sedikitnya perusahaan-perusahaan yang berdomisili di

Bandung. Berdasarkan beberapa penjelasan tersebut maka akan dilakukan Studi

Kelayakan Bisnis Money Changer.

I.2 Identifikasi dan Rumusan MasalahPembuatan sebuah usaha tentunya memerlukan beberapa

pertimbangan dalam berbagai aspek, selain itu diperlukan juga perhitungan yang

terperinci agar dapat meminimalisasi resiko-resiko yang biasanya muncul ketika

bisnis telah berjalan. Pemicu resiko tersebut dapat muncul dari dalam

perusahaan maupun luar perusahaan, oleh karena itu dibutuhkan kajian yang

mendalam untuk mengantisipasi segala kemungkinannya. Aspek-aspek yang

Page 20: STUDI KELAYAKAN BISNIS MONEY CHANGER DI KOTA …

BAB I PENDAHULUAN

I-6

dianalisis di antaranya adalah aspek pasar dan pemasaran, teknis, hukum,

operasional dan teknis.

Setiap pelaku bisnis tentunya harus mengetahui dan memahami

peraturan-peraturan yang mengikat dan membatasi bisnis yang dijalankan.

Peraturan-peraturan ini merupakan sebuah standar yang dibuat oleh lembaga

pemerintah untuk membakukan prosedural sebuah bisnis yang resmi dan diakui,

maupun meminimasi tindak kecurangan yang dapat dilakukan oleh pelaku bisnis.

Hal ini pun berlaku bagi bisnis money changer, dimana setiap pelaku bisnis harus

mengikuti segala persyaratan perizinan serta menaati aturan yang dibuat oleh

Bank Indonesia agar bisnis pertukaran uang yang dimiliki termasuk ke dalam

kategori KUPVA berizin. Apabila mencoba untuk melanggar, maka izin dari

usaha dapat dicabut atau bahkan dapat dipidanakan. Hal ini sangat penting

karena dalam bisnis pertukaran uang harus siap menaati peraturan-peraturan

Bank Indonesia yang hampir setiap tahunnya diperbaharui dan peraturan yang

diperbaharui tersebut cenderung semakin membatasi pergerakan atau

perkembangan dari usaha. Untuk mendapatkan izin usaha dari Bank Indonesia

pelaku bisnis dapat mengikuti sistematika pengajuan yang telah ditetapkan pada

Pasal 7 ayat 3 dari Peraturan Bank Indonesia No.18 Tahun 2016 (PBI No.18

Tahun 2016). Oleh karena itu aspek hukum harus diteliti untuk studi kelayakan

money changer.

Aspek teknis merupakan salah satu syarat yang diperlukan untuk

mengukur kelayakan usaha dari suatu money changer, karena dalam

pelaksanaannya baik pegawai maupun direksi perlu memiliki standar di setiap

pekerjaannya seperti menghitung uang, mengambil banknote (uang kertas asing)

dari supplier, mengidentifikasi uang palsu, dan berkomunikasi dengan konsumen

(memiliki penguasaan bahasa asing terutama Bahasa Inggris). Penentuan lokasi

usaha juga termasuk hal yang patut dipertimbangkan pada aspek teknis karena

jarak dengan pusat kota, lokasi yang strategis, dan tingkat keramaiaan di

lingkungan turut menjadi faktor berkembangnya usaha. Kelengkapan alat

perkantoran juga harus diperhatikan sebagai syarat yang harus dipenuhi sebagai

sebuah kantor seperti komputer, papan kurs, dan mesin penghitung uang.

Sebuah usaha perlu memperhatikan wewenang menyelengarakan usaha dan

menghindari larangan-larangan yang diberikan, karena setelah usaha berjalan

akan ada pengawasan berkala dari Bank Indonesia terhadap kinerja dari usaha.

Page 21: STUDI KELAYAKAN BISNIS MONEY CHANGER DI KOTA …

BAB I PENDAHULUAN

I-7

Setiap bulannya akan ada laporan (pencatatan transaksi) yang ditunjukan

kepada BI sebagai pembanding dengan keadaan aktual.

Pada saat seseorang hendak membuat suatu usaha tentunya orang

tersebut telah melihat sisi potensial dari usaha yang hendak dibangun, hal utama

yang menjadi dasar pertimbangan adalah begitu besarnya potensi pasar yang

dapat dimaksimalkan. Untuk usaha money changer di Bandung pasar yang

dapat dimaksimalkan adalah warga asli Bandung yang hendak keluar negeri

ataupun warga yang sering memperjualbelikan uang asingnya karena

menjadikan perubahan kurs (nilai mata uang asing) sebagai salah satu

tambahan penghasilan. Selain itu terdapat pula peluang turis mancanegara yang

hendak menukarkan uangnya ke dalam rupiah. Aspek pasar sangat diperlukan

sebagai salah satu penilaiaan kelayakan usaha money changer, dengan

mengetahui pasar maka pengusaha akan terbantu dalam hal menentukan

strategi-strategi yang paling tepat untuk mengoptimalkan pendapatan

perusahaan.

Tujuan dibuatnya sebuah usaha tentunya untuk mendapatkan

keuntungan finansial, sebelum memulai sebuah usaha semua pengusaha sudah

sepatutnya memiliki perencanaan yang baik dalam hal keuangan agar terhindar

dari kerugian. Perencanaan keuangan yang baik dalam hal ini seperti

menghitung jumlah modal yang diperlukan dan juga perkiraan keuntungan yang

akan didapatkan. Dalam bisnis money changer sangat diperlukan kemampuan

dalam hal pemilihan mata uang asing, karena jika membeli mata uang asing

yang tidak langsung terjual atau bahkan tidak terjual hal itu akan mengakibatkan

uang perusahaan tertahan. Oleh karena itu diperlukan pengambilan keputusan

yang tepat sebelum memutuskan untuk membeli suatu mata uang asing.

Berdasarkan hal ini analisis finansial diperlukan untuk studi kelayakan money

changer.

Dalam suatu usaha tentunya memiliki peraturan tersendiri dalam hal

operasional. Bisnis money changer juga perlu untuk memperhatikan aspek

operasional seperti pembagian job description, keputusan membeli mata uang

asing, struktur organisasi, dan peraturan di dalam suatu perusahaan. Oleh

karena itu perlu adanya analisis kelayakan usaha pada aspek operasional pada

money changer. Analisis kelayakan aspek operasional juga mempertimbangkan

keamanan dari usaha seperti jam buka dan tutup, dan lingkungan lokasi usaha.

Page 22: STUDI KELAYAKAN BISNIS MONEY CHANGER DI KOTA …

BAB I PENDAHULUAN

I-8

Setiap usaha tentunya memiliki tingkat kesulitan tersendiri dalam hal

yang berbeda. Bisnis money changer memiliki kesulitan dalam hal menentukan

pembelian banknote beserta kuantitas yang efisien atau tepat, karena jenis mata

uang yang beredar di Indonesia cukup banyak dan beragam. Hal yang

berpengaruh untuk menentukan membeli suatu banknote salah satunya adalah

kurs. Kurs sendiri merupakan suatu nilai jual dan beli dari suatu uang kertas

asing yang tidak dapat dikendalikan karena setiap harinya mengalami perubahan

fluktuatif. Berdasarkan hal-hal tersebut bisnis MC dapat dikatakan memiliki

tingkat ketidakpastian dan resiko yang cukup tinggi.

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka dapat diperoleh

rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kelayakan usaha money changer dilihat dari aspek pasar dan

pemasaran, aspek teknis, aspek hukum, aspek operasional dan aspek

finansial ?

I.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi PenelitianPada subbab ini akan dibahas mengenai pembatasan masalah beserta

asumsi dari penelitian. Berikut di bawah ini beberapa batasan masalah yang

menjadi acuan bagi peneliti dalam melakukan penelitian:

1. Penelitian hanya dilakukan pada aspek hukum,teknis,pasar,operasional, dan

finansial.

2. Modal kerja yang tersedia paling besar lima ratus juta rupiah

(Rp.500.000.000).

3. Transaksi money changer yang dilakukan hanya meliputi Uang Kertas Asing

(UKA), tidak memperhitungkan cek pelawat (Traveller Cheque).

4. Target pendapatan ditentukan sendiri karena pesaing tidak memiliki komoditi

dagang yang identik, dalam artian terdapat perbedaan dari mata uang yang

diperjual belikan.

Berikut di bawah ini beberapa asumsi penelitian yang menjadi acuan

bagi peneliti dalam melakukan penelitian:

1. Biaya pegawai mengikuti UMR kota Bandung.

2. Perubahan kurs hanya terjadi satu kali dalam sehari.

I.4 Tujuan Penelitian

Page 23: STUDI KELAYAKAN BISNIS MONEY CHANGER DI KOTA …

BAB I PENDAHULUAN

I-9

Pada subbab ini akan dibahas mengenai tujuan dari penelitian, sebagai

berikut:

1. Money changer dilihat dari aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis, aspek

hukum, aspek operasional dan aspek finansial.

I.5 Manfaat Penelitian

Pada subbab ini akan dibahas mengenai manfaat penelitian yang akan

terbagi ke dalam dua manfaat, yaitu bagi peneliti dan pembaca. Berikut ulasan

manfaat bagi peneliti:

1. Peneliti dapat mengetahui gambaran kelayakan bisnis money changer.

2. Peneliti dapat mengkombinasikan ilmu pengetahuan yang didapat selama

perkuliahan dengan keadaan aktual dari pasar.

Manfaat bagi pembaca:

1. Pembaca dapat mengenal lebih jauh proses bisnis dari Money changer.

2. Pembaca dapat menjadikan hasil penelitian menjadi salah satu referensi

apabila topik penelitian serupa.

I.6 Metodologi PenelitianPada subbab ini akan dijelaskan mengenai tahapan-tahapan yang akan

dilakukan pada penelitian. Tahapan-tahapan tersebut dapat dilihat pada Gambar

I.2.

1. Penentuan Topik

Pada tahapan ini peneliti menentukan topik penelitian dan menjabarkan

permasalahan yang ada. Pada penelitian ini topik yang terpilih adalah

Studi Kelayakan Bisnis Money changer di Kota Bandung.

2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Pada tahapan ini peneliti mengidentifikasi permasalahan dengan cara

merumuskan permasalahan yang ditemukan. Pada penelitian ini

identifikasi yang dilakukan adalah aspek-aspek yang diperlukan untuk

melakukan analisis pada kelayakan money changer. Berdasarkan hasil

identifikasi maka didapatkan aspek-aspek yang perlu dianalisis adalah

aspek pasar dan pemasaran, teknis, hukum, operasional, dan finansial.

3. Batasan dan Asumsi Masalah

Pada tahapan ini peneliti menentukan batasan dan asumsi dari

permasalahan sebagai dasar penelitian. Pada penilitian ini ditentukan

Page 24: STUDI KELAYAKAN BISNIS MONEY CHANGER DI KOTA …

BAB I PENDAHULUAN

I-10

batasan dan asumsi yang dapat mengkondisikan penelitian agar

berjalan lancar. Batasan dan asumsi ini dibuat mendekati keadaan

aktual agar hasil penelitian dapat dinyatakan relevan.

4. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Pada tahapan ini peneliti menentukan tujuan dan manfaat dari penelitian

yang dilakukan. Manfaat yang dimaksud ditunjukan kepada peneliti dan

juga pembaca.

5. Studi Literatur

Pada tahapan ini peneliti melakukan studi literatur atau pembelajaran

terhadap teori-teori terkait dengan penelitian. Studi literatur diperoleh

dari buku, artikel internet, jurnal, maupun penelitian yang serupa.

6. Analisis Studi Kelayakan Money Changer

Pada tahapan ini peneliti melakukan pengumpulan data mengenai

money changer. Seperti deskripsi mengenai money changer dan

informasi-informasi terkait yang berhubungan dengan money changer

secara umum. Pengumpulan data pada penelitian ini dengan cara

observasi dan wawancara.

7. Analisis Kelayakan Aspek Pasar dan Pemasaran

Pada tahapan ini peneliti menganalisis aspek pasar dan pemasaran dari

bisnis seperti menentukan pasar dari bisnis dan juga strategi-strategi

yang tepat untuk menjangkau pasar. Penentuan metode pasar

menggunakan metode real-win-worth-it (RWW). Sedangkan penentuan

strategi-strategi pemasaran menggunakan metode STP dan

characteristic of service.

8. Analisis Kelayakan Aspek Teknis

Pada tahapan ini peneliti menganalisis aspek teknis dari bisnis seperti

lokasi bisnis, layout bisnis, kebutuhan peralatan, dan hari efektif kerja

per tahun.

9. Analisis Kelayakan Aspek Hukum

Pada tahapan ini peneliti menganalisis aspek hukum dari bisnis seperti

persyaratan-persyaratan, dokumen-dokumen, serta langkah-langkah

dalam memenuhi perizinan bisnis. Syarat-syarat surat yang perlu

dipenuhi agar bisnis dapat beroperasi meliputi akta pendirian Perseroan

Page 25: STUDI KELAYAKAN BISNIS MONEY CHANGER DI KOTA …

BAB I PENDAHULUAN

I-11

Terbatas (PT), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Izin Gangguan (HO),

dan Izin KUPVA Bank Indonesia.

Penentuan Topik

Identifikasi danRumusan Masalah

Batasan dan AsumsiMasalah

Tujuan dan ManfaatPenelitian

Studi Literatur

Analisis StudiKelayakan Money

Changer

Analisis KelayakanAspek Hukum

Analisis KelayakanAspek Teknis

Analisis KelayakanAspek Pasar dan

Pemasaran

Analisis KelayakanAspek Operasional

Analisis KelayakanAspek Finansial

Analisis Data

Kesimpulan dan Saran

Gambar I.1 Metodologi Penelitian

10. Analisis Kelayakan Aspek Operasional

Pada tahapan ini peneliti menganalisis aspek operasional dari bisnis

seperti struktur organisasi perusahaan, standard operating procedure

(SOP) dan job description. Selain itu terdapat juga penentuan

Page 26: STUDI KELAYAKAN BISNIS MONEY CHANGER DI KOTA …

BAB I PENDAHULUAN

I-12

komponen-komponen lain seperti penentuan kurs harga beli, kurs harga

jual, alokasi pembelian, dan order point.

11. Analisis Kelayakan Aspek Finansial

Pada tahapan ini peneliti menganalisis hal-hal yang berkaitan dengan

kelayakan money changer dari aspek finansial seperti perhitungan

modal kerja, perhitungan biaya operasional, perhitungan target

pendapatan, depresiasi, arus kas dan penilaiaan investasi. Data-data

yang digunakan untuk perhitungan didapatkan dengan observasi.

Penentuan penilaiaan investasi dilakukan dengan mempertibangkan

metode discounted payback periode (DPP), net present value (NPV),

dan interest rate of return (IRR). Aspek ini merupakan aspek penentu

apakah usaha layak atau tidak untuk dijalankan.

12. Analisis Data

Pada tahapan ini peneliti melakukan analisis-analisis data berdasarkan

hasil olahan data aspek-aspek terkait usaha. Pada penelitian ini analisis

data digunakan untuk memperkuat argumen dari penelitian terkait

dengan analisis terhadap aspek-aspek yang telah ditentukan.

13. Kesimpulan dan Saran

Pada tahapan ini peneliti menarik kesimpulan yang menjawab tujuan

penelitian dilakukan. Peneliti juga akan memberikan saran yang

mungkin diperlukan untuk melanjutkan penelitian.

I.7 Sistematika Penulisan

Pada subbab ini akan dijelaskan mengenai sistematika penulisan yang

digunakan untuk penelitian, antara lain:

BAB I PENDAHULUANBab ini berisi latar belakang permasalahan, identifikasi dan rumusan masalah,

asumsi dan pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

metodologi penelitan , serta sistematika penulisan

BAB II DASAR TEORI

Page 27: STUDI KELAYAKAN BISNIS MONEY CHANGER DI KOTA …

BAB I PENDAHULUAN

I-13

Bab ini berisi studi literatur yang digunakan dalam penelitian. Dasar teori ini

didapat melalui buku maupun internet. Kumpulan dasar teori ini nantinya akan

membantu peneliti dalam menyelesaikan masalah penelitian.

BAB III ANALISIS STUDI KELAYAKAN MONEY CHANGER

Bab ini berisi pengumpulan dan pengolahan data, serta analisis kelayakan usaha

terhadap aspek-aspek yang berkaitan dengan masalah penelitian. Aspek-aspek

yang digunakan sesuai dengan dasar teori yang digunakan pada BAB II.

BAB IV ANALISIS DATABab ini berisi analis-analis yang dibutuhkan setelah hasil dari kelayakan

ditentukan. Pada bab ini juga akan diberikan penjelasan mengenai alasan dari

pengambilan keputusan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARANBab ini berisi kesimpulan dari penelitian untuk menjawab tujuan penelitian. Selain

itu ada saran peneliti yang mungkin diperlukan untuk melanjutkan penelitian.


Recommended