+ All Categories
Home > Documents > The 4th ICETA International Conference on Education · 2018. 11. 2. · sebesar 19,5 % dan...

The 4th ICETA International Conference on Education · 2018. 11. 2. · sebesar 19,5 % dan...

Date post: 19-Dec-2020
Category:
Upload: others
View: 4 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
15
Transcript
Page 1: The 4th ICETA International Conference on Education · 2018. 11. 2. · sebesar 19,5 % dan rata-rata nilai cawu 2/94 sebesar 25,6%, diperkuat lagi dengan laporan penelitian berikutnya
Page 2: The 4th ICETA International Conference on Education · 2018. 11. 2. · sebesar 19,5 % dan rata-rata nilai cawu 2/94 sebesar 25,6%, diperkuat lagi dengan laporan penelitian berikutnya
Page 3: The 4th ICETA International Conference on Education · 2018. 11. 2. · sebesar 19,5 % dan rata-rata nilai cawu 2/94 sebesar 25,6%, diperkuat lagi dengan laporan penelitian berikutnya

ii

The 4th ICETA International Conference on Education“New Paradigms in Global Challenges for Future Education”

Surabaya, 23 February 2013

© University of PGRI Adi Buana SurabayaISBN: 978-979-8559-55-6

Editors:Assoc. Prof. Dr. Abdul Jalil bin Othman (University of Malaya, Malaysia)Prof. Dr. Ir. Achmadi Susilo, M.S (Universitas Wijaya Kusuma, Surabaya)Dr. Paul Jhon Hamadi (SEAMEO-SEAMOLEC, Papua New Guinea Branch)Dr. Agung Pramujiono, M.Pd (University of PGRI Adi Buana Surabaya)Drs. Boy Soedarmadji, M.Pd (University of PGRI Adi Buana Surabaya)

Published by University of PGRI Adi Buana Surabaya, IndonesiaJl. Dukuh Menanggal XII Surabaya, INDONESIATelp./Fax: +62 31 8273999Website:http://www.pps-unipasby.ac.id

Page 4: The 4th ICETA International Conference on Education · 2018. 11. 2. · sebesar 19,5 % dan rata-rata nilai cawu 2/94 sebesar 25,6%, diperkuat lagi dengan laporan penelitian berikutnya

iv

TABLE OF CONTENTSPage

Forewords iii

Table Of Content iv

Guests Invited Paper

Innovation in Pedagogy and Research Culture: A Future ParadigmProfessor Dr. Ramlee Mustapha, Faculty of Technical and Vocational Education, Sultan IdrisEducation University, Perak, Malaysia

1

Interpretive Structural Modeling Of Mlearning Curriculum Implementation Model Of EnglishLanguage Communication Skills For UndergraduatesSaedah Siraj ( UM Malaysia), Muhammad Ridhuan Tony Lim Abdullah (Universiti TeknologiPetronas, Malaysia); Asra (UM Malaysia); Zaharah Hussin (UM Malaysia)

9

Maximizing Teacher’s ProfessionalismPaul Hamadi (SEAMEO-SEAMOLEC, Papua New Guinea Branch)

26

Decline Of The Schools And The Rise Of Learning WebsDaniel Mohammad Rosyid (Department of Ocean Engineering, ITS Surabaya)

35

Presenter’s Paper

Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem-Based Learning Berbantuan Versus TanpaBerbantuan Internet Dan Gaya Kognitif Terhadap Prestasi BelajarAchmad Noor Fatirul (UNIPA Surabaya)

41

Meningkatkan Kemampuan Menganalisis Kalimat Pada Mata Kuliah Sintaksis MahasiswaPBSI Angkatan 2010 A Melalui Pembelajaran Berbasis MasalahAgung Pramujiono (UNIPA Surabaya)

50

Development Interpretive Structural Modeling Of Model Module Discovery Mlearning InTeacher Education Pengembangan Ism Model Modul Discovery Mlearning Pada PendidikanGuruAsra (UM, Malaysia); Saedah Siraj (UM, Malaysia); Muhammad Ridhuan Tony LimAbdullah (Universiti Teknologi Petronas, Malaysia); Siti Aisyah H A (Universiti TerbukaMalaysia)

60

Pola Busana Teknik Konstruksi Antara Media Powerpoint Dan Flip CharAtiqoh (UNIPA Surabaya)

72

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Berbasis Articulate Untuk MeningkatkanKeterampilan Sosial SiswaDeddy Setiawan (STKIP Garut) dan Jenal (Guru SD Sukalaksana I Garut)

77

Page 5: The 4th ICETA International Conference on Education · 2018. 11. 2. · sebesar 19,5 % dan rata-rata nilai cawu 2/94 sebesar 25,6%, diperkuat lagi dengan laporan penelitian berikutnya

v

Esria Sebagai Model Pelatihan Pengajar Bahasa AsingDewi Kartika Ardiyani (Jurusan Sastra Jerman Universitas Negeri Malang)

88

Maximizing Teaching Speaking Using Small Group ActivitiesDewi Kencanawati (University of Nusantara PGRI Kediri East Java)

94

Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Inggris Conversation Siswa Kelas VIII Semester IIElisabeth M. Saleh (Guru SMP IPIEMS Surabaya) and Nurmida Catherine Sitompul

(UNIPA Surabaya)

104

Model Bangku Kelas Terhadap Respons Keluhan Pada Siswa (Penelitian ObservasionalErgonomis Pada Siswa Sekolah Dasar)Gempur Santoso (UNIPA Surabaya) and Yoso Wiyarno (UNIPA Surabaya)

113

Development Of Ict Learning Using Interactive Cd To Enhance Activities And Performance OfThe Students On The Subject Of Microsoft Office Word In SMA Negeri 3 SumedangHandy Kartawinata (STKIP Garut) and Asep Slamet Riyadi (SMA Negeri 3 Sumedang)

120

Pemanfaatan E-Learning Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar FisikaHari Budianto (SMA Negeri 2 Pare, Kediri)

131

Future Education For Teachers In The Field Aspects Of Visual Arts And CultureIka Ismurdyahwati (UNIPA Surabaya)

144

Human Performance Technology (HPT): Model Aplikasi Terakhir Dari TeknologPendidikan/Pembelajaran Dalam Pendididikan NonformalIskandar Wiryokusumo (UNIPA Surabaya)

150

Pengaruh Penggunaan Metode Diskusi, Demonstrasi Dan Motivasi Belajar Terhadap PrestasiBelajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SDN Pakal I dan II SurabayaKalim Sugiyanti (SD Negeri 1 Pakal Surabaya)

154

Pengaruh Strategi Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan SiswaKelas V Yang Memiliki Kecerdasan Emosional Dan Gaya Belajar Yang Berbeda Di KecamatanRendang Karangasem BaliI Wayan Arsana (UNIPA Surabaya)

159

Pengembangan Modul IPA Kelas VIII Dengan Model Pembelajaran JigsawNanik Widyastuti (SMP Negeri 45 Surabaya)

173

Infrastructure Design Of Model-Based Information And Communication Technology In HigherEducation Knowledge Management To Improve Knowledge SharingNizar Alam Hamdani (STKIP Garut)

183

Factors That Influence The Indigenous Students’ Success In Secondary Schools: PerspectiveOf The Indigenous TeachersNorwaliza Abdul Wahab (Universiti Kebangsaan Malaysia, Bangi, Selangor) and RamleeMustapha (Universiti Pendidikan Sultan Idris, Tanjong Malim, Malaysia)

192

The Direction In Translation Teaching: From L2 To L1 Or The Other Way AroundNunung Nurjati (UNIPA Surabaya)

202

Page 6: The 4th ICETA International Conference on Education · 2018. 11. 2. · sebesar 19,5 % dan rata-rata nilai cawu 2/94 sebesar 25,6%, diperkuat lagi dengan laporan penelitian berikutnya

vi

Pentingnya Pendidikan Lingkungan PerkotaanRaja Jusmartinah (UNIPA Surabaya)

210

Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Statistika Melalui Pemberian PraktikumPengolahan Data Berbantuan Komputer Pada Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika STKIPGarutRostina Sundayana (STKIP Garut)

219

Pengaruh Strategi Pembelajaran Konstruktivistik Dan Pengetahuan Awal Terhadap HasilBelajar Metodologi PenelitianRufi’i (UNIPA Surabaya)

232

Pengaruh Penggunaan Metode Diskusi Kelas Dan Gaya Belajar Yang Berbeda TerhadapKeefektifan Pembelajaran IPS Siswa Kelas V SDN Kedungcowek 2 SurabayaSugito (UNIPA Surabaya)

240

Korelasi Penggunaan Media Manequin Dan Media Asli Pada Penataan Rambut Malam HariSusilowati (UNIPA Surabaya) dan Diana Evawati (UNIPA Surabaya)

248

Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Berbantuan Algebrator Terhadap PeningkatanKemampuan Pemahaman Matematis SiswaUndang Indrajaya (AMIK Garut) and Imas Komariah (SMP 2 Tarogong Kidul)

256

Emerging Of Technology: The Changes Of Teachers’ Beliefs In IndonesiaWinda Syafitri (School of Graduate Studies, State University of Malang, East Java

269

Kajian Ketimpangan Permintaan Industri Dan Pasokan Pendidikan Wilayah Kota MakasarYunia Dwie Nurcahyanie (UNIPA Surabaya), Rusdiyantoro (UNIPA Surabaya) and Djoko AdiWalujo (UNIPA Surabaya)

279

Analisis Pengaruh Teknik Kerja Kelompok Dan Pendekatan Komunikasi TerhadapKeterampilan Berbicara Bahasa InggrisYastri Liul Yani (Guru SMKN 1 Jatirejo)

288

A Study On Future Assessment In Malaysian Schools: A Delphy StudyZaharah Husin, Ph. D, Adlin Premla Vincent, Aznita Mohamad, Chiew Shei Ling, SukunahPachaiappan, Tangamani Saminathan (University of Malaya, Kuala Lumpur, Malaysia)

298

Survey Tentang Penerapan Pelatihan Dan Bimbingan Model In-On-In Sebagai UpayaMeningkatkan Kemampuan Guru Dalam Melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas Di SMPNegeri 3 TamanRetno Untari Hadi Putranti (SMP Negeri 2 Sedati, Sidoarjo)

308

Supervisi Pengajaran Di Sekolah DasarHari Karyono (UNIPA Surabaya)

320

Page 7: The 4th ICETA International Conference on Education · 2018. 11. 2. · sebesar 19,5 % dan rata-rata nilai cawu 2/94 sebesar 25,6%, diperkuat lagi dengan laporan penelitian berikutnya

240

PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISKUSI KELAS DAN GAYA BELAJARYANG BERBEDA TERHADAP KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN IPS

SISWA KELAS V SDN KEDUNGCOWEK 2 SURABAYA

SugitoUniversitas PGRI Adi Buana Surabaya

[email protected]

AbstractEffectiveness of learning related to the selection and use of instructional media,The effectiveness of learning is that learning outcomes are influenced by the useand selection of learning strategies in the learning process quality, and alsoinfluenced by student characteristics such as talents, needs, interests, and trends orindividual choice (Degeng, 1989) as well as the varied learning styles of studentssuspected influence. Students in the study had the strength characteristics andpreferences of different learning styles in the way they receive and processinformation (Felder, 1996), the fact remains that learning styles affect individualsin obtaining and processing information (Mahela, 2009).The research objective for real picture of the effect of the use of class discussionsand the different learning styles of the effectiveness of teaching social studiesclass V SDN Kedungcowek 2Surabaya. With a two-lane variant analysis, get theconclusion that: 1. There is a difference in the effectiveness of teaching socialstudies students taught using class discussion and are taught by conventionalmethods. F value of 81.58 compared to the method in the standard 3.98 Ftabelsignifaksi 5% showed a highly significant difference. 2. There is a differencebetween the effectiveness of teaching social studies students who have learningstyles diverging assimilating learning style. "Bell gy F value of 318.9 compared tothe F table 3.98 in the 5% significance level showed a highly significantdifference 3.There was no interaction effect of learning methods to learn theeffectiveness of learning styles IPS "F value of -398.97 inter compared with 3.98in the F table significance level of 5% showed no significant interaction (non-significant)

Keywords: The class discussion methods, learning styles and learningeffectiveness IPS class V SDN

PendahuluanSetiap rancangan pembelajaran selalu mencakup komponen-komponen

pembelajaran yang saling terkait yaitu variabel Kondisi pembelajaran meliputi, Kendala, danKarakteristik siswa, variabel Metode pembelajaran meliputi tiga strategi yaitu StrategiPengorganisasian bahan, Strategi penyampaian, dan Strategi Pengelolaan, dan variabel Hasilpembelajaran yang dikategorikan tiga macam yaitu keefektifan, efisiensi dan daya tarikpembelajaran (Diagram Variabel pembelajaran Reigeluth, 1983:19).

Seorang guru melaksanakan kegiatan pembelajaran selalu menginginkan hasilpengajaran dapat mencapai tujuan secara efektif. Keefektifan hasil pembelajaran sangatdipengaruhi oleh kualitas pembelajaran yaitu pemilihan dan penggunaan strategi penyampaianpengajaran berupa metode-metode pembelajaran dibawah suatu kondisi pengajaran tertentu.Berdasarkan teori pengajaran Deskriptif (Reigeluth, 1983, Degeng, 1989) menjelaskan bahwa“ dalam pengembangan teori-teori pengajaran deskriptif, variabel yang diamati adalah hasilsebagai efek dari interaksi antara metode dan kondisi“, maksudnya bahwa variabel kondisi

Page 8: The 4th ICETA International Conference on Education · 2018. 11. 2. · sebesar 19,5 % dan rata-rata nilai cawu 2/94 sebesar 25,6%, diperkuat lagi dengan laporan penelitian berikutnya

241

dan metode adalah variabel bebas dan parameter kedua variabel ini berinteraksi untukmenghasilkan efek pada variabel hasil pengajaran sebagai variabel tergantung.

Hasil penelitian Sugito (1995) menyebutkan bahwa keefektifan pembelajaran IPSSDN di Surabaya tahun 1994 dalam kategori belum efektif yaitu rata-rata nilai cawu 1/94sebesar 19,5 % dan rata-rata nilai cawu 2/94 sebesar 25,6%, diperkuat lagi dengan laporanpenelitian berikutnya (Sugito, 2011) bahwa rata-rata nilai UAS IPS semester satu klas Vpada SDN di Kecamatan Semampir sebesar 64% , bila dipakai rambu –rambu Kemp(1977: 120) yang menyebutkan bahwa pembelajaran dapat dikatakan efektif bila 90% siswadapat mencapai 90% tujuan, atau rata rata nilai mencapai 86% .maka pembelajaran IPS klasV SDN di Semampir belum efektif, Degeng (1989) mengemukakan bahwa pengukurankeefektifan pembelajaran harus selalu dikaitkan dengan pencapaian tujuan pengajaran.

Jika memperhatikan hasil penelitian Sugito (2011) tentang penggunaan metodepembelajaran oleh guru-guru IPS Klas V dalam 13 Sub Pokok Bahasan selama semestersatu 2010/2011 menemukan bahwa penggunaan metode Ceramah masih sangat kuat(85,8%) , metode Tanya jawab sebesar 45,4%, metode Diskusi Kelompok 25,8%, pemberiantugas kelompok 18%, dan tugas individual 14%, maka nampak bahwa pemilihan danpenggunaan metode-metode pembelajaran ceramah dan Tanya jawab sangat dominandigunakan oleh guru-guru IPS

Keefektifan pembelajaran merupakan hasil pembelajaran yang banyak dipengaruhioleh penggunaan metode pembelajaran dalam proses pembelajaran yang berkualitas, berbagaimacam metode dapat dipergunakan guru dalam pembelajaran, diantaranya adalah metodepembelajaran diskusi.

Henning et al. (2008) menjelaskan bahwa Metode pembelajaran Diskusi memilikikelebihan selain meningkatkan pemahaman juga bermanfaat dibidang lain seperti yangterkait dengan pengembangan kewarganegaraan , penguasaan isi pengetahuan, kemampuanpemecahan masalah, ketrampilan penalaran moral, mengubah sikap dan pengembangan, danketrampilan komunikasi. Dijelaskan pula bahwa pengajaran ilmu-ilmu sosial berbasisdiskusi membuat kelas lebih menarik, meningkatkan pengembangan toleransi, meningkatkankeyakinan siswa, dan meningkatkan tingkat partisipasi dimasyarakat setelah siswameninggalkan sekolah, disebutkan pula bahwa mengajar berbasis diskusi telah lama diakuisebagai cara untuk meningkatkan keterlibatan siswa, namun meningkatkan jumlah dankualitas siswa berbicara dikelas ilmu sosial telah terbukti sangat sulit dalam prakteknya.Souha (2008) menyarankan semua peserta diskusi harus didorong untuk berinteraksi satusama lain dengan berbicara menggunakan isyarat nonverbal, mendengarkan untukmemperkaya dan memperbaiki pemahaman.

Keefektifan pembelajaran juga dipengaruhi oleh karakteristik siswa seperti bakat,kebutuhan, minat, dan kecenderungan atau pilihan perseorangan (Degeng, 1989), juga gayabelajar siswa yang bervariasi ikut mempengaruhi keefektifan pembelajaran. Felder (1996)menjelaskan bahwa siswa dalam belajar memiliki karakteristik kekuatan dan preferensi gayabelajar yang berbeda dalam cara mereka menerima dan memproses informasi, sehinggaperbedaan karaktiristik sangat mempengaruhi hasil belajar siswa, maka guru dalam mengajarharus memperhatikan perbedaan –perbedaan itu. Mahela (2009) menemukan fakta bahwagaya belajar mempengaruhi individu-individu dalam mendapatkan dan mengolah informasi.Penelitian tentang pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar siswa sekolah dasar kelas 3sampai 6 dilakukan oleh Spires (dalam Prashnig 1998) mengungkapkan bahwa pelaksanaanprogram gaya belajar menghasilkan pengaruh yang signifikan dalam prestasi membaca danmatematika pada tes prestasi standar. Penelitian Jacobs (dalam Prashnig 1998). Hasilnyamenunjukkan bahwa ada perbedaan dalam gaya belajar menurut tingkat prestasi, jeniskelamin, dan ras.

Temuan penelitian Sugito (2011) tentang gaya belajar siswa-siswa klas V SDN diKecamatan Semampir dari 200 siswa responden didapatkan bahwa siswa yang memiliki

Page 9: The 4th ICETA International Conference on Education · 2018. 11. 2. · sebesar 19,5 % dan rata-rata nilai cawu 2/94 sebesar 25,6%, diperkuat lagi dengan laporan penelitian berikutnya

242

gaya belajar Diverging sebanyak 107 orang atau 53,5%, gaya belajar Converging sebanyak8 orang atau 4%, gaya belajar Assimilating sebanyak 73 orang atau 36,5% , dan gaya belajarAccomodating sebanyak 12 orang atau 6%. Walaupun tidak sampai meneliti pengaruhnyaterhadap keefektifan pembelajaran namun temuan ini dapat dipakai sebagai acuan bahwasebagian besar anak klas V SDN di Kecamatan semampir memiliki gaya belajar Divergingdan Assimilating.

Berbagai uraian diatas tampak bahwa pemilihan dan penggunaan metodepembelajaran sebagai variabel bebas, serta gaya belajar siswa sebagai variabel moderatorbanyak pengaruhnya terhadap keefektifan pembelajaran sebagai hasil belajar, sehinggaperlu adanya suatu upaya untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran denganmenerapkan metode pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa SD, diantaranya metodeDiskusi kelas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai Pengaruhpenggunaan Metode Pembelajaran Diskusi kelas, dan Gaya Belajar yang berbeda terhadapKeefektifan Pembelajaran IPS Kelas V SDN Kedungcowek 2 Surabaya.

Metode Penelitian

Rancangan PenelitianRancangan Penelitian: penelitian Quasi eksperimen dengan rancangan NonequivalentControl Group Design Prosedur eksperimen (Tuckman: 1978; 141) digambarkan sebagaiberikut.

01 X 02-- -- -- -- -- -- -- --03 - 04

Subyek PenelitianSubyek penelitian siswa klas V SDN Kedungcowek 2 Klas V A sebanyak 42 siswa,

dan klas VB sebanyak 39 orang, subyek guru bidang studi IPS kelas V SD sebanyak 2orang, dengan berijazah sarjana / S1 pendidikan dan telah mengajar di klas V pelajaran IPSminimal 2 tahun.

Variabel1. Metode pembelajaran .sebagai variabel bebas

Metode pembelajaran yang dimaksud yaitu Metode pembelajaran Diskusi kelas denganmenggunakan sintaks model Arends (2004: 437) Pembelajaran konvensionaldimaksudkan penggunaan metode yang dipakai sehari-hari yaitu ceramah diakhiri tanyajawab.

2. Gaya belajar.sebagai variabel moderatorGaya belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah gaya belajar model David A Kolbyang didasarkan pada Teori belajar Eksperiensial (Alice, 2005) yaitu preferensi gayabelajar yang dihasilkan kombinasi pendekatan individu sebagai berikut : 1.Converging,2.Diverging, 3. Assimilating, 4.Accommodating. dan dalam penelitian ini mngambil 2gaya belajar yaitu Diverging dan Assimilating berdasar pertimbangan temuan penelitianSugito (2011) tentang gaya belajar.

3. Keefektifan Pembelajaran sebagai variabel terikatKeefektifan pembelajaran yang dimaksud adalah tingkat pencapaian tujuan pembelajaranyang didapat dari hasil ujian atau tes akhir pelajaran IPS siswa klas V SDN, denganindikator kuantitas unjuk kerja berupa jumlah tujuan yang dicapai siswa. Makin banyaktujuan yang tercapai berarti makin efektif pengajaran. Dari nilai seluruh siswa dalam klasdibuat rata-rata nilai dengan bentuk persentase untuk menentukan keefektifannya, ukuran

Page 10: The 4th ICETA International Conference on Education · 2018. 11. 2. · sebesar 19,5 % dan rata-rata nilai cawu 2/94 sebesar 25,6%, diperkuat lagi dengan laporan penelitian berikutnya

243

jumlah tujuan atau persentase minimal tujuan yang dicapai menggunakan rambu-rambuKemp ( 1977:120) yaitu 86%. Dengan kriteria persentase rata-rata nilai sebagai berikut96– 100 = Istimewa.86 – 95 = Efektif.73 - 85 = cukup efektif.60 - 72 = kurang efektif47 - 59 = tidak efektif.

< 46 = sangat tidak efektif.Analisis hipotesis dengan menggunakan ANAVA dua jalur.

Hasil PenelitianHasil data skor pos tes gaya belajar Assimilator dan Diverger siswa klas V A dan B

SDN Kedungcowek 2 Surabaya. (Gaya acomodator 3 orang dan gaya converger 3 orangserta nilai pretes 6 ke bawah di-drop). Ringkasan Hasil penghitungan Anava terhadapinteraksi metode pembelajaran yang berbeda dan gaya belajar yang berbeda terhadapkeefektifan pembelajaran.

Sumber Variasi JumlahKuadrat

( JK)

db rata-rata hitungKuadrat ( RK )

Fobservasi

( Fo)

F Teoritis.( Ft)

metode pembelajaran (A)Gaya Belajar (B)interaksi A vs B

245,16958,3

-1198,91

111

245,16958,3-1198,91

81,58318,9-398,97

3,98 ( 5%)7,01 ( 1 %)

Dalam Kelompok 198,33 66 3,005Total 202,87 69F metode = P < 0,05 Ft < Fo signifikan.F gy bel = P < 0,05 Ft < Fo signifikanF inter = P >0,05 Ft > Fo non signifikan.

Berdasarkan hasil penghitungan ANAVA tersebut diaatas dapat disimpulkan sebagaiberikut.1) Hipotesis pertama yang berbunyi: Ada Perbedaan keefektifan pembelajaran IPS siswa

yang diajar dengan menggunakan metode Diskusi Kelas dan yang diajar dengan metodekonvensional. diterima, Nilai F metode sebesar 81,58 dibandingkan Ftabel 3,98 dalamtaraf signifaksi 5% menunjukkan adanya perbedaan yang sangat signifikan.

2) Hipotesis kedua yang berrbunyi “Ada perbedaan Keefektifan pembelajaran IPS antarasiswa yang memiliki gaya belajar Diverging dengan gaya belajar Assimilating.” Diterima,Nilai F gy bel sebesar 318,9 dibandingkan dengan F tabel 3,98 dalam taraf signifikansi 5%menunjukkan adanya perbedaan yang sangat signifikan,

3).Hipotesis ketiga yang berbunyi “Ada pengaruh interaksi metode pembelajaran dengan gayabelajar terhadap keefektifan pembelajaran IPS” ditolak Nilai F inter sebesar -398,97dibandingkan dengan F tabel 3,98 dalam taraf signifikansi 5% menunjukkan tidak adainteraksi yang signifikan ( non signifikan) metode pembelajaran dengan gaya belajarterhadap keefektifan pembelajarn IPS .

Pembahasan1. Pembahasan hasil analisis hipotesis 1

Hipotesis pertama yang berbunyi: Ada Perbedaan keefektifan pembelajaran IPSsiswa yang diajar dengan menggunakan metode Diskusi Kelas dan yang diajar dengan

Page 11: The 4th ICETA International Conference on Education · 2018. 11. 2. · sebesar 19,5 % dan rata-rata nilai cawu 2/94 sebesar 25,6%, diperkuat lagi dengan laporan penelitian berikutnya

244

metode konvensional. diterima, Nilai F metode sebesar 81,58 dibandingkan Ftabel 3,98dalam taraf signifaksi 5% menunjukkan adanya perbedaan yang sangat signifikan.

Perbedaan yang nampak dari metode diskusi kelas dengan konvensional adalahbahwa diskusi kelas siswa ikut aktif terlibat dalam proses pembelajaran, menurut BlountJackie ( 1999) menjelaskan bahwa dengan pembelajaran diskusi maka akan dapatmembantu siswa mencapai pemahaman yang lebih kaya isi, dan membantu siswamemahami materi dari perspektif yang berbeda untuk mendapatkan pemahaman yang lebihlengkap. Dipertegas oleh Henning et al, (2008) bahwa Metode pembelajaran Diskusimemiliki kelebihan selain meningkatkan pemahaman juga bermanfaat dibidang lain sepertiyang terkait dengan pengembangan kewarganegaraan , penguasaan isi pengetahuan,kemampuan pemecahan masalah, ketrampilan penalaran moral, mengubah sikap danpengembangan, dan ketrampilan komunikasi. Dijelaskan pula bahwa pengajaran ilmu-ilmusosial berbasis diskusi membuat kelas lebih menarik, meningkatkan pengembangan toleransi,meningkatkan keyakinan siswa, dan meningkatkan tingkat partisipasi dimasyarakat setelahsiswa meninggalkan sekolah, disebutkan pula bahwa mengajar berbasis diskusi telah lamadiakui sebagai cara untuk meningkatkan keterlibatan siswa.

2. Pembahasan hasil analisis hipotesis 2Hipotesis kedua yang berbunyi “Ada perbedaan Keefektifan pembelajaran IPS antara

siswa yang memiliki gaya belajar Diverging dengan gaya belajar Assimilating.” Diterima,Nilai F gy bel sebesar 318,9 dibandingkan dengan F tabel 3,98 dalam taraf signifikansi 5%menunjukkan adanya perbedaan yang sangat signifikan, perbedaan keefektifan pembelajaranyang disebabkan adanya dua gaya belajar yang berbeda sangat jelas karena masing masinggaya belajar akan berpengaruh yang berbeda pula terhadap kemampuan masing-masing gayabelajar dalam menerima informasi seperti yang diungkapkan oleh Felder (1996) bahwa siswadalam belajar memiliki karakteristik kekuatan dan preferensi gaya belajar yang berbedadalam cara mereka menerima dan memproses informasi, sehingga perbedaan karaktiristiksangat mempengaruhi hasil belajar siswa, maka guru dalam mengajar harus memperhatikanperbedaan –perbedaan itu. Mahela (2009) menemukan fakta bahwa gaya belajarmempengaruhi individu-individu dalam mendapatkan dan mengolah informasi. PenelitianSpires (dalam Prashnig 1998) mengungkapkan bahwa pelaksanaan program gaya belajarmenghasilkan pengaruh yang signifikan dalam prestasi membaca dan matematika pada tesprestasi standar.

Pelajar diverger menanggapi dengan baik penjelasan tentang bagaimana materi yangberhubungan dengan pengalaman, kepentingan, dan karir masa depan mereka. Dapat melihathal-hal dari perspektif yang berbeda, sensitif, lebih suka mengamati daripada melakukan,cenderung mengumpulkan informasi dan menggunakan imajinasi untuk memecahkanmasalah. , mampu melihat beberapa sudut pandang yang berbeda, lebih baik dalam situasiyang membutuhkan ide-ide baru misalnya brainstorming, memiliki kepentingan budayayang luas dan suka mengumpulkan informasi. tertarik pada orang, cenderung emosional,lebih suka bekerja dalam kelompok untuk mendengarkan dengan pikiran terbuka danmenerima umpan balik pribadi.

Pelajar tipe Assimilating menanggapi informasi yang disajikan terorganisir, caralogis dan menguntungkan jika mereka memiliki waktu untuk refleksi, ide-ide dan konsep ,memerlukan penjelasan yang jelas baik daripada kesempatan praktis, unggul dalampemahaman informasi luas dan mengaturnya secara logis dan jelas, kurang fokus pada orangdan lebih tertarik pada ide-ide dan konsep-konsep abstrak. Lebih tertarik pada teori-teorisecara logis dari pendekatan berdasarkan nilai praktis. Dalam situasi belajar formal, merekasuka bacaan, kuliah, dan mengeksplorasi model analitis.

Page 12: The 4th ICETA International Conference on Education · 2018. 11. 2. · sebesar 19,5 % dan rata-rata nilai cawu 2/94 sebesar 25,6%, diperkuat lagi dengan laporan penelitian berikutnya

245

3. Pembahasan hasil analisis hipotesis 3Hipotesis ketiga yang berbunyi “Ada pengaruh interaksi metode pembelajaran dengan

gaya belajar terhadap keefektifan pembelajaran IPS” ditolak, Nilai F inter sebesar -398,97dibandingkan dengan F tabel 3,98 dalam taraf signifikansi 5% menunjukkan tidak adanyainteraksi yang signifikan (non signifikan)

Keefektifan hasil pembelajaran sangat dipengaruhi oleh kualitas pembelajaran yaitupemilihan dan penggunaan strategi penyampaian pengajaran berupa metode-metodepembelajaran dibawah suatu kondisi pengajaran tertentu. Keefektifan pembelajaran jugadipengaruhi oleh karakteristik siswa seperti bakat, kebutuhan, minat, dan kecenderunganatau pilihan perseorangan (Degeng , 1989), juga gaya belajar siswa yang bervariasi ikutmempengaruhi keefektifan pembelajaran, Namun secara bersamaan dalam penelitian initernyata tidak ditemukan adanya interaksi penerapan suatu metode dengan preferensi gayabelajar siswa yang berbeda terhadap keefektifan pembelajaran., kemungkinan terjadi adanyakesalahan pengambilan sampel.

Simpulan dan SaranSimpulan1. Simpulan satu

Bahwa Ada Perbedaan keefektifan pembelajaran IPS siswa yang diajar denganmenggunakan metode Diskusi Kelas dan yang diajar dengan metode konvensional.

2. Simpulan duaBahwa Ada perbedaan Keefektifan pembelajaran IPS antara siswa yang memiliki gayabelajar Diverging dengan gaya belajar Assimilating.

3. Simpulan tigaBahwa tidak ada pengaruh interaksi metode pembelajaran dengan gaya belajar terhadapkeefektifan pembelajaran IPSdi SDN Kedungcowek 2/254 Surabaya.

Saran1. Saran untuk Guru Klas V SDN

Bagi Guru SD, khususnya dalam pembelajaran IPS.a. Bahan pertimbangan untuk memilih dan menggunakan metode diskusi kelas atau metode

lain yang mengaktifkan siswa, menyenangkan, sehingga kualitas dan keefektifanpembelajaran IPS meningkat.

b. Guru perlu memahami gaya belajar siswa yang bervariasi itu, sehingga dalammelaksanakan pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan belajar siswa.

c. Berusaha untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menerapkan metode yangPAKEM dan media yang bervariasi, utamanya dalam pembelajaran IPS.

2. Untuk Kepala Sekolah SDNDiharapkan banyak memperhatikan dan mendukung usaha guru dalam meningkatkankualitas pembelajarannya melalui dukungan penyediaan sarana, sumber belajar, danfasilitas lain yang dibutuhkan guru dalam peningkatan pembelajarannya.

3. Untuk para pembuat kebijakan pendidikanSelalu melakukan pembinaan, monitoring, dan supervisi kepada guru-guru dalam upayameningkatkan kualitas pembelajarannya.

4. Untuk peneliti lanjutSebagai acuan untuk melakukan penelitian lebih lanjut melalui eksperimen dengan subyekatau pun populasi yang lebih luas, sehingga mendapat hasil penelitian yang lebih akuratdan kebermaknaan yang lebih luas.

Page 13: The 4th ICETA International Conference on Education · 2018. 11. 2. · sebesar 19,5 % dan rata-rata nilai cawu 2/94 sebesar 25,6%, diperkuat lagi dengan laporan penelitian berikutnya

246

Daftar Pustaka

Alice Y. Kolb. 2005. The Kolb Learning Style Inventory Version 3.12005 Technical Specifications. Experience Based Learning Systems, Inc. CaseWestern Reserve University May 15, 2005

Arends, Richard l. 2004. Learning to Teach . sixth edition. Mc Graw Hill. Boston.Barton, Jennifer Dkk. 1984. Fostering Effective Classroom Discussions. English

DepartmentVirginia. Tech. http://www.godcharacter.com/Article.2.html. 10/6/2010.Blount Jackie M. 1999. Leading Classroom Discussion. Department of Curriculum &

Instructio September 20, 1999 www.celt.iastate.edu/pdfs-docs/Leading_Discussions.pdf . 13/6/2010

Burhan Nurgiantoro, dkk .2000. Statistik Terapan untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial. GajahMada University Press, Jogjakarta.

Cruickshank Donald.R, dkk. .2009. The Act Of Teaching Fifth edition. McGraw-Hill HigherEducation. Boston.

Degeng I Nyoman Sudana. 1989. Ilmu Pengajaran Taksonomi Variabel . Depdikbud,Dirjen Dikti, PPLPTK, Jakarta.

Degeng. I. Nyoman Sudana. 1990. Desain Pembelajaran Teori ke Terapan .PPs IKIPMalang.

Felder. Richard M . 1996. Matters of Style .”Department of Chemical engineering..NortCarolina State University. Raleigh, NC. USA. file://D:Matters of Style –Felder1996..htm 12/4/2010.

Gibson Joyce Taylor.(2009) Discussion Approach to Instruction. dalam Reigeluth CM(Editor). Design Theories and Models .Vol.III. Roudledge Taylor and Francis,Publisher, New York.

Henning John.E,dkk. 2008. Designing Discussions : Four ways to Open Up a Dialogue. TheSosial Studeis. Washington: May/Jun 2008. Vol 99,Iss, 3; pg. 122, 5 pgs.

Iskandar.W. 2010. Teori-teori Belajar Sekitar Ajaran Ki Hajar Dewantoro,Tut WuriHandayani” Pengukuhan Guru Besar TEP PPS UNIPA Surabaya, 2 Oktober 2010.

Joyce Bruce, dan Marsha Well . 1992. Models of Teaching.Fourth edition. Allyn and Bacon.Boston.

Kemp. Jerrold E. Ed.D. 1977.” Instructional Design . A Plan for Unit and CourseDevelopment.” Second Edition. Fearon – Pitman Publishers, inc, California.

Mahela Figueroa Juris,dkk. 2009. Learning and Teaching Crossroads. Pontificea BolivarianaUniversity . Institute for Learning Styles Journal. Volume 1. Spring 2009.

Mukminan. 2012 “Transformasi Pembelajaran Menuju Pendidikan Masa Depan” Makalahdisampaikan dalam Seminar nasional, Universitas PGRI Adibuana Surabaya April2012.

Moore Kenneth D. 2005. Effective Instructional Strategies From Theory to practice SagePublications Thousand Oaks.London.

Obannon. 2002. Planning for Instruction dalam http://edtech.tennessee.edu/-bobannon/in_strategies.html) 17/4/2009.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional no 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk SatuanPendidikan Dasar dan Menengah. Departemen Pendidikan Nasional. DirjenManajemen Pendidikan dasar dan Menengah tahun 2008.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional no 23 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk SatuanPendidikan Dasar dan Menengah. Departemen Pendidikan Nasional. DirjenManajemen Pendidikan dasar dan Menengah tahun 2008.

Prashnig, Barbara. 1998. Original Learning Styles Research . Technology Based Solutions.504 Floral Vale Blvd. Yardley. Pa 19067 888.783.2283. www.asktbs.com. 10 /6/2010

Page 14: The 4th ICETA International Conference on Education · 2018. 11. 2. · sebesar 19,5 % dan rata-rata nilai cawu 2/94 sebesar 25,6%, diperkuat lagi dengan laporan penelitian berikutnya

247

Reigeluth. C. M. .1983. What Is It And Why Is It? Dalam Reigeluth, C.M.(editor) :Instructional-Design Theories and Models : An Overview of their Current Status.Lawrence Erlbaum Associates, Publishers New Jersey. London.

Reigeluth. C.M. 1999. What is Instructional-Design Theory and How is it Changing?. DalamReigeluth. C.M. (editor) Instructional Design Theories and Models . Vol II.Lawrence Erlbaum Associates Publishers. Mahwah New Jersey. London.

Robertson. Gladene.1984. Instructional Approach. University of Saskatchewan.Saskatchewan Education,February1984.(p5).http://www.saked.gov.sk.ca/docs/policy/approach/instrapp.html. 17/6/2010.

Slavin, Robert E. 2000. Educational Psychology Theory and Practice .sixth edition Allyn andBacon. Boston.

Smaldino, Sharon. E. 2000. Instructional Technology and Media for Learning PearsonMerrill Prentice Hall. New Jersey.

Souha R Ezzedeen. 2008. Facilitating Class Discussions Arround Current and Controversialissues. Ten Recommondations for Teachers . College Teaching. Washington: Fall2008. Vol.56, Iss, 4;pg. 230, 7 pgs.

Sugito. 1995. Pemanfaatan Sumber Belajar dan Keefektifan Pembelajaran Bidang StudiIPS kelas VI SDN di Kotamadya surabaya Tesis. Program Studi TEP UM. ( tidakDipublikasikan).

Sugito. 2011. Keefektifan Dan Daya Tarik pembelajaran IPS Ditinjau Dari penggunaanMetode Pembelajaran, Media Pembelajaran, dan Gaya belajar siswa klas V SDN diKecamatan Semampir Surabaya. Laporan penelitian. Universitas PGRI AdibuanaSurabaya. (tidak di publikasikan).

Tennant.1996. David A Kolb on experiential learning. .“http://www.infed.org/biblio/b.explor htm#learning % zo style ). 10/6/2010.

Tuckman, Bruce W. 1978. Conducting Educational Reseach second edition. Harcourt BraceJovanivich, publishers.San Diego,New York.

Umi Chulsum, Windy Novia. 2006. “Kamus Besar Bahasa Indonesia” Kashiko. Surabaya.Zola, John. 1998. Improving Classroom Discussion and Discource.Boulder, Colorado.

jzola53*yahoo.com B.E. Larson. Viv4ru-1998. www.ceesa.org/handontsog/zolaimproving pdf. 10/6/2010.

Page 15: The 4th ICETA International Conference on Education · 2018. 11. 2. · sebesar 19,5 % dan rata-rata nilai cawu 2/94 sebesar 25,6%, diperkuat lagi dengan laporan penelitian berikutnya

Recommended