+ All Categories
Home > Documents > THE INFLUENCE OF SALERY, SUBSUDY, WORKING...

THE INFLUENCE OF SALERY, SUBSUDY, WORKING...

Date post: 04-Mar-2018
Category:
Upload: buikhuong
View: 214 times
Download: 1 times
Share this document with a friend
35
THE INFLUENCE OF SALERY, SUBSUDY, WORKING CHARACTERISTIC AND WORKER CHARACTER TOWARD WORKER PERFORMANCE TO BPR IN TANJUNGPINANG. Sri Umi Umboro Sari Mahasiswa Akuntansi, FEKON UMRAH, Tumpal Manik, MM.Si Dosen Akuntansi FEKON UMRAH, Ir. Firmansyah Kosasi, MM Dosen Akuntansi FEKON UMRAH, Abstract This research is done as a purpose to survey how far the influence of salary variable (X1), subsidy (X2), working characteristic (X3), working character (X4), toward worker performance (Y) to BPR in Tanjungpinang. This research is using descriptive quantitative data and questioner as research devices. Based on analysis resolt data by using SPSS 20,0 version the resression equality of doubled linier Y=13.737 + 0,43x1 0,0299x2 + 0,1666x3 + 0,339x4, cooficien deternation 0,224 or 22,4% signify the influenceof donation independent variable percentage (salary, subsidy, working characteristic, and worker character) toward independent variable (working performance)22,4%. Testing result T is counted from each independent variable 0,489, subsidy 0,256, worker characteristic 1,643 and worker character 3,065 where T table 2,001. The testing result is obtained F 4,2488 and F 2,53. From the analysis result data canbe concluded that simultaneous independent variable influences significantly toward worker performance. Partially, salary, subsidy,are not influential. Only worker character variable has the influence toward worker performance to BPR in Tanjungpinang. Keywords= Salary, subsidy, working characteristic, worker charter and worker performance.
Transcript

THE INFLUENCE OF SALERY, SUBSUDY, WORKING CHARACTERISTIC AND

WORKER CHARACTER TOWARD WORKER PERFORMANCE TO BPR IN

TANJUNGPINANG.

Sri Umi Umboro Sari

Mahasiswa Akuntansi, FEKON UMRAH,

Tumpal Manik, MM.Si

Dosen Akuntansi FEKON UMRAH,

Ir. Firmansyah Kosasi, MM

Dosen Akuntansi FEKON UMRAH,

Abstract

This research is done as a purpose to survey how far the influence of salary variable

(X1), subsidy (X2), working characteristic (X3), working character (X4), toward worker

performance (Y) to BPR in Tanjungpinang. This research is using descriptive quantitative data

and questioner as research devices.

Based on analysis resolt data by using SPSS 20,0 version the resression equality of

doubled linier Y=13.737 + 0,43x1 – 0,0299x2 + 0,1666x3 + 0,339x4, cooficien deternation

0,224 or 22,4% signify the influenceof donation independent variable percentage (salary,

subsidy, working characteristic, and worker character) toward independent variable (working

performance)22,4%. Testing result T is counted from each independent variable 0,489, subsidy

0,256, worker characteristic 1,643 and worker character 3,065 where T table 2,001. The testing

result is obtained F 4,2488 and F 2,53.

From the analysis result data canbe concluded that simultaneous independent variable

influences significantly toward worker performance. Partially, salary, subsidy,are not influential.

Only worker character variable has the influence toward worker performance to BPR in

Tanjungpinang.

Keywords= Salary, subsidy, working characteristic, worker charter and worker performance.

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Semakin berkembangnya roda perekonomian di dunia bisnis maka semakin banyak pula

persaingan yang terjadi di dalam dunia bisnis tersebut, misalnya pada bisnis perbankan. Semakin

banyak munculnya perusahaan-perusahaan perbankan baik milik Negara maupun Swasta maka

persaingan pun akan semakin ketat, untuk mampu bertahan dan bersaing maka perusahaan

perbankan ini harus mampu meningkatkan kinerja karyawan yang dimilikinya terutama

karyawan bagian keuangan.

Karena karyawan pada bidang ini sangat berperan penting dalam menghasilkan

informasi-informasi yang berguna bagi para pengguna informasi akuntansi dalam

pengambilan keputusan dengan tujuan memajukan perusahaan tersebut. Karyawan merupakan

faktor penting bagi perusahaan dalam usaha untuk mempertahankan dan memajukan

perusahaan tersebut agar mencapai tujuan serta keberhasilan, karena karyawan merupakan

aset yang paling berharga dalam sebuah perusahaan meskipun tidak di cantumkan dalam

laporan keuangan.

Pada akhirnya perusahaan diharapkan mampu menyusun suatu system gaji dan insentif yang baik,

dimana system ini harus menggambarkan pemberian gaji dan insentif yang ada dan wajar bagi setiap

jenis pekerjaan yang ada diperusahaan.Penyusunan system gaji dan insentif ini tidaklah mudah,

perusahaan harus memperhatikan peraturan yang berlaku dan juga memperhatikan factor-faktor yang

dapat mempengaruhi besar kecilnya gaji dan insentif yang akan diberikan. Dengan begitu diharapkan

perusahaan baru akan mampu memberikan gaji dan insentif yang adil dan layak kepada

karyawannya. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian

dengan mengambil judul “Pengaruh Gaji, Tunjangan,Karakteristik Pekerjaan, Karakter

Karyawan Terhadap Kinerja KaryawanBagian Keuangan di PT Bank Riau

Tanjungpinang“.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka perumusan masalah dari

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah Gaji berpengaruhsignifikan terhadap kinerja karyawan bagian Keuangan di PT

Bank Riau Kepri Cabang Tanjungpinang?

2. Apakah Tunjangan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan bagian Keuangan di

PT Bank Riau Kepri Cabang Tanjungpinang?

3. Apakah Karakteristik pekerjaan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan bagian

Keuangan di PT Bank Riau Kepri Cabang Tanjungpinang?

4. Apakah Karakter karyawan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan bagian

keuangan di PT Bank Riau Kepri Cabang Tanjungpinang?

5. Apakah Gaji,Tunjangan,Karakteristik Pekerjaan dan Karakter Karyawan berpengaruh

signifikan terhadap kinerja karyawan bagian Keuangan di PT Bank Riau Kepri Cabang

Tanjungpinang?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan Rumusan Masalah yang telah diuraikan diatas maka tujuan dari penelitian

ini sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh gaji terhadap kinerja karyawan bagian keuangan di PT. Bank

Riau Kepri Cabang Tanjungpinang.

2. Untuk mengetahui pengaruh tunjangan terhadap kinerja karyawan bagian keuangan di PT.

Bank Riau Kepri Cabang Tanjungpinang.

3. Untuk mengetahui pengaruhkarakteristikpekerjaan terhadap kinerja karyawan bagian

keuangan di PT. Bank Riau Kepri Cabang Tanjungpinang.

4. Untuk mengetahui pengaruh karakter karyawan terhadap kinerja karyawan bagian keuangan

di PT. Bank Riau Kepri Cabang Tanjungpinang.

5. Untuk mengetahui pengaruh gaji, tunjangan, karakter kerja terhadap kinerja karyawan

bagian keuangan di PT. Bank Riau Kepri Cabang Tanjungpinang.

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Pengertian kinerja

Landasan yang sesungguhnya dalam suatu organisasi adalahkinerja. Jika tidak ada

kinerja maka seluruh bagian organisasi, makatujuan tidak dapat tercapai. Kinerja perlu dijadikan

sebagai bahanevaluasi bagi pemimpin atau manajer. Hasibuan

(2007),menyatakan kinerja merupakan perwujudan kerja yangdilakukan oleh karyawan yang

biasanya dipakai sebagai dasar penilaian terhadapkaryawan atau organisasi. Kinerja yang baik

merupakan langkah untuktercapainya tujuan organisasi. Sehingga perlu diupayakan usaha

untukmeningkatkan kinerja. Tetapi hal ini tidak mudah sebab banyak faktor yangmempengaruhi

tinggi rendahnya kinerja seseorang. As’ad, (2000) menyatakankinerja adalah hasil yang dicapai

seseorang menurut ukuran yang berlaku untukpekerjaan yang bersangkutan. Dharma, (2001)

menyatakan sesuatu yangdikerjakan atau produk/jasa yang dihasilkan atau diberikan seseorang

atausekelompok orang.

2.1.2 Pengertiam Gaji

Imbalan berupa upah atau gaji merupakan salah satu diantara imbalan eksintrik yang

dapat dicapai seseorang melalui kegiatan bekerja.Ia dapat membantu organisasi-organisasi

mencapai pekerja-pekerja tersebutuntuk bekerja keras dalam upaya meraih kinerja tinggi. Tetapi

andaikata timbul ketidakpuasan dengannya, maka imbalan yang diberikan dapat menyebabkan

timbulnya pemogokan-pemogokan, keluhan-keluhan tidak masuknya para pekerja, berhentinya

pekerja-pekerja dan adakalanya timbul gejala berupa memburuknya kesehatan mental dan

fisikal.Memang harus diakui bahwa imbalan merupakan sebuah hal yang sangat kompleks yang

benar-benar perlu diperhatikan (Anwar, 2007).

2.1.3 Pengertian Tunjangan

Menurut Hartanto Brotoharsojo (2005) Tunjangan adalah komponen imbalan jasa

atau penghasilan yang tidak terkait langsung dengan berat ringannya tugas jabatan dan prestasi

kerja atau merupakan indirect compensation. Pemberian tunjangan pada umumnya terkait

dengan upaya perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pegawainya akan rasa aman (secutity

need), sebagai bentuk pelayanan kepada pegawai (employee pany’s social responsibility) kepada

para pegawainya

2.1.3 Pengertian Karakteristik Pekerjaan

Karakteristik pekerjaan merupakan salah satu factor yang dapat mempengaruhi kinerja

karyawan.Pada karakteristik pekerjaan jelas terlihat desain pekerjaan seorang karyawan.Desain

pekerjaan menentukan bagaimana pekerjaan dilakukan oleh karena itu saat pempengaruhi

perasaan karyawan terhadap sebuah pekerjaan, seberapa pengambilan keputusan yang dibuat

oleh karyawan kepada pekerjanya, dan seberapa banyak tugas yang dirampungkan oleh

karyawan.

Rendahnya kepuasan kerja dapat menimbulkan berbgai dampak negative seperti

mangkir kerja, mogok kerja, kerja lamban, pindah kerja dan kerusakan yang disengaja.

Karyawan yang tingkat kepuasannya tinggi akan rendah tingkat kemangkirannya dan sebaliknya,

organisasi – organisasi dengan karyawan yang lebih terpuaskan cendrung lebih efektif dari pada

organisasi – organisasi dengan karyawan yang tak terpuaskan sehingga dapat meningkatkan

produktifitas organisasi dan salah satu penyebab timbulnya keinginan pindah kerja adalah

kepuasan pada tempat kerja sekarang (Robbins, 2001).

2.1.4 Pengertian Karakteristik Karyawan

Setiap manusia mempunyai karakteristik individu yang berbeda-beda antara yang satu

dengan yang lainnya.Individu membawa ke dalam tatanan organisasi kemampuan, kepercayaan

pribadi, pengharapan kebutuhan, dan pengalaman masa lalunya. Ini semuanya adalah

karakteristik yang dipunyai individu, dan karakteristikini akan dibawa olehnya manakala

memasuki sesuatu lingkungan baru, yakni organisasi atau lainnya (Thoha, 2008).

2.2 Kerangka Pemikiran

Berdasarkan landasan teori diatas dan penelitian terdahulu maka dapat disusun suatu

kerangka pemikiran dalam penelitian ini seperti yang disajikan dalam gambar berikut :

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Keterangan : Hubungan secara pasrial antara variabel Inepedent (X) terhadap

variabel Dependent (Y)

: Hubungan secara simultan antara variabel Independent (X) terhadap

variabel Dependent (Y)

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1 Operasional Variabel

3.1.1 Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau niali atau orang, objek atau

kegiatan mempunyai variasi tertentu oleh peneliti untuk mempelajari dan ditarik kesimpulannya.

( Prof. DR. Sugiyono, 2012 : 13). Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu yaitu variabel

dependen dan variabel independen.

1. Variabel Independen

Variabel independent adalah variabel yang berdiri sendiri dan tidak terikat pada variabel

lainnya. Dalam penelitian ini Variabel indepanden dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Gaji (X1)

Gaji adalah salah satu diantara imbalan eksintrik yang dapat dicapai seseoang melalui

kegiatan bekerja

b. Tunjangan (X2)

Tunjangan adalah tambahan yang diberikan atau yang diperoleh dalam rangka

menumbuhkan kepuasan dan semangat karyawan.

c. Kreteria Pekerjaan (X3)

Kreteria Pekerjaan adalah suatu pendekatan terhadap pemerkayaan pekerjaan untuk para

atasaan untuk memuaskan kebutuhan mereka akan pertumbuhan pengakuan dan

tanggungjawab.

d. Kreteria Karyawan (X4)

Karakteristik Karyawan adalah ciri – ciri khusus, sifat, akhalak atau budi perketi yang

dimiliki seseorang yang akan membedakannya dengan orang lain.

2. Variabel dependen

Variabel dependent adalah variabel yang terikat oleh variabel lain atau variabel yang tidak

dapat berdiri sendiri. Dalam penelitian ini variabel depanden dalam penelitian adalah kinerja

Karyawan(Y). kinerja karyawan adalah hasil yang dicapai seseorang dalam melaksanakan

tugas –tugas yang dibebankan kepadanya didasarkan atas kecakapan,pengalaman serta

waktu.

3.1.2 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional menurut Indriantoro (dalam Aribowo,2011) merupakan penentuan

gagasan sehingga menjadi variabel yang dapat di ukur. Definisi operasional dalam penelitian ini

adalah :

Tabel 3.1

Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Operasional Indikator

Gaji

(X1)

Gaji adalah suatu bentuk balas jasa

atau penghargaan yang diberikan

secara teratur kepada seorang

karyawan atas hasil kerjanyaa

Lama bekerja

kebutuhan, dan prestasi

kerja

Tunjangan

(X2)

Tunjangan adalah tambahan yang

diberikan atau yang diperoleh

dalam rangka menumbuhkan

kepuasan dan semangat karyawan

Kebutuhan, prestasi

kerja, tepat waktu,

motivasi

Karakteristik

Pekerjaan

(X3)

Kreteria Pekerjaan adalah suatu

pendekatan terhadap pemerkayaan

pekerjaan untuk para atasaan untuk

memuaskan kebutuhan mereka

akan pertumbuhan pengakuan dan

tanggungjawab.

Keterampilan, identitas

tugas,Kepentingan,

Otonomi, dan Umpan

Balik

Karakter

Karyawan

(X4)

Karakteristik Karyawan adalah ciri

– ciri khusus, sifat, akhalak atau

budi perketi yang dimiliki

seseorang yang akan

membedakannya dengan orang

lain.

Capability, Capacity,

Creativitas, Charakter,

Credibility,

Commitmen, dan

Compatibility.

Kinerja

(Y)

Kinerja adalah unjuk kerja yang

merupakan hasil kerja yang

dihasilkan oleh pegawai atau

perilaku nyata yang ditampilkan

sesuai dengan perannya dalam

organisasi.

Kualitas Kerja

Kuantitas Kerja

Penempatan Waktu

3.2 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Kuesioner

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara member seperangakt pertanyaan

kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2011 : 142).

2. Studi Pustaka

Teknik ini adalah sebuah teknik yang digunakan untuk memperoleh data skunder yang

berfungsi sebagai landasan teoritis guna mendukung analisis terhadap data primer yang

diperoleh selama penelitian.

Penulis mengumpulkan dari buku-buku, website serta referensi lainnya yang berhubungan

dengan penelitian.

3.3 Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini instrument adalah koesioner daftar pertanyaan yang diberikan pada

karyawan kuesioner tersebut harus diuji validitas dan uji reliabilitas.

3.3.1 Uji validitasi

Digunakan untuk menunjukan ukuran yang benar-benar mengukur apa yang hendak

diukur. ( Sunyoto, 2007 : 106). Dalam penelitian ini uji validitas dengan menggunakan metode

korelasi korelasi pearson dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor

total dengan tanpa melakukan koreksi spurious overlap (nilai koefisien korelasi yang

overistimasi). Skor total item adalah penjumlahan dari keseluruhan item, Priyatno (2013:19).

Dasar pengambilan keputusan adalah :

1. Jika rhitung> rtabel, maka butir atau pertanyaan tersebut valid.

2. Jika rhitung< rtabel, maka butir atau pertanyaan tersebut tidak valid.

3.3.2 Uji Reliabilitas

Suatu alat pengukur dikatakan reliabel bila alat itu dalam mengukur suatu gejala pada

waktu yang berlainan senantiasa menunjukan hasil yang sama.jadi, alat yang reliabel secara

konsisten memberi hasil ukuran yang sama. Dalam penelitian ini metode uji reliabilitas yang

digunakan adalh Cronbach’s Alpha. Menurut Sekaran dalam buku Priyatno (2013:30),

pengambilan keputusannya sebagai berikut:

Cronbach’ alpha< 0,6 = reliabilitas buruk

Cronbach’ alpha 0,6-0,79 = reliabilitas diterima

Cronbach’ alpha 0,8 = reliabilitas baik

3.3.3 Uji Asumsi Klasik

1) Uji normalitas residual

Uji normalitas residual digunakan untuk menguji apakah data residual terdistribusi secara

normal atau tidak. Residual merupakan nilai siasa atau selisih antara nilai variable dependen

(Y) dengan variabel dependen hasil analisis rekresi (Y’). Modal regresi yang baik adalah

yang memiliki data residual yang terdistribusi secara normal. Dua cara yang sering di

gunakan untuk menguji normalitas residual, yaitu dengan analisis grafik (normal P-P plot)

regresi dan uji one sample Kolmogrov-Smirnov.

2) Uji Multikolinearitas

Menururt Priyatno (2013:56) Multikolinearitas adalah keadaan dimana terjadi hubungan

linear yang sempurna atau mendekati sempurna antarvariabel independen dalam model

regresi. Suatu model regresi dikatakan mengalami Multikolinearitas jika ada fungsi linear

yang sempurna pada beberapa atau semua independen variabel dalam fungsi linear. Dan

hasilnya sulit didapatkan pengaruh antara independen dan dependen variabel Model regresi

yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Cara untuk

mengetahui ada atau tidaknya gejala Multikolinearitas antara lain dengan melihat nilai

Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance, apabila nilai VIF kurang dari 10 dan

Tolerance lebih dari 0,1 maka dinyatakan tidak terjadi Multikolinearitas (Ghozali,2001).

3) Uji heteroskedastisitas

Menurut Priyatno, (2010:83) uji Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana terjadi

ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Uji

heteroskedasitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya kesamaan varian dari

residual pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah

tidak adanya masalah heteroskedasitas. Ada beberapa metode pengujian yang bias

digunakan diantaranya, yaitu Uji Spearman’rho, Uji Glejser, Uji park, dan melihat pola

grafik regresi. Pada pembahasan ini akan dilakukan uji heteroskedasitas dengan

menggunakan Uji Spearman’s rho, yaitu mengkorelasikan nilai residual (Unstandardized

residual) dengan masing-masing variabel in dependen. Jika signifikansi korelasi kurang dari

0,05 maka pada model regresi terjadi masalah heteroskedastisitas.

3.4 Analisa Statistik

3.4.1 Analisa Korelasi Berganda (Uji r)

Koefesien korelasi merupakan ukuran yang kedua yang dapat digunakan untuk

mengetahui bagaimana keeratan hubungan antara suatu variabel dengan variabel lain. Koefesien

korelasi (r) dapat digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara dua variabel atau lebih,

dan untuk mengetahui arah hubungan antara dua variabel atau lebih.ntuk mengetahui keeratan

hubungan antara variabel dengan menggunakan koefesien korelasi adalah dengan menggunakan

nilai absolute dari koefesien korelasi tersebut.Besarnya koefesien korelasi (r) antara variabel

adalah nol sampai dengan +1. Apabila 2 variabel atau lebih mempunyai nilai r = 0, berarti antara

2 variabel atau lebih tersebut tidak ada hubungan. Sedangkan apabila 2 variabel atau lebih

memiliki r = ± 1, maka 2 variabel atau lebih tersebut mempunyai hubungan yang sempurna.

Adapun rumus yang dapat digunakan adalah:

Keterangan:

rxy = Angka indeks korelasi r Product moment

n = Sampel

∑x = Jumlah skor x

∑y = Jumlah skor y

3.4.2 Regresi linier berganda

Menurut Priyatno (2010: 65) Analisis regresi linear berganda digunakan untuk

mengetahui pengaruh antara dua atau lebih variabel independen dengan satu variabel dependen.

Perbedaan dengan regresi linear sederhana yaitu terletak pada jumlah variabel independennya,

dimana regresi linear sederhana hanya menggunakan satu variabel independen, sedangkan regresi

linear berganda menggunakan dua atau lebih variabel independen yang dimasukan dalam model

regresi.

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menguji pengaruh lebih dari salah satu

variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Persamaan analisis regresi linier

berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut (Suliyanto, 2011:54) :

Analisis ini juga untuk memprediksikan nilai dari variabel dependen apabila nilai

variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan, dan untuk mengetahui arah hubungan

antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel

independen berhubungan positif atau negatif. Model regresi linear berganda, bentuk

persamaannya sebagai berikut :

Y =a+b1X1+ b2X2+ b3X3+b4X4 + ℮

Dimana :

a = konstanta (nilai Y apabila X1, X2, X3 = 0)

Y = variabel dependen (kinerja karyawan)

b1, b2 , b3,b4= koefisien regresi

X1, X2,X3,X4 = variabel independen(insentif dan gaji

e = error / residu

3.4.3 Analisis Determinasi (R²)

Menurut Priyatno (2010:66), Analisis determinasi digunakan untuk mengetahui

persentase sumbangan pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel

dependen. Angka dari R square didapat dari pengolahan data melalui program SPSS yang biasa

dilihat pada tabel model summary kolom R square. Rumus mencari koefisien determinasi dengan

dua variabel independen adalah:

( )

( ) ( )

( ) ( ) ( ) ( )

( )

Keterangan:

R2

= koefisien determinasi

ryx1 = korelasi sederhana (product moment pearson) antara X1 dan y

ryx2 = korelasi sederhana (product moment pearson) antara X2 dan y

ryx3= korelasi sederhana (product moment pearson) antara X3dan y

ryx4= korelasi sederhana (product moment pearson) antara X4dan y

rx1x2,x3x4= korelasi sederhana (product moment pearson) antara

X2,X1,X3 dan X4

3.5 Pengujian Hipotesis

3.5.1 Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-Sama (Uji F)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X1 X2., Xn) secara

bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variable dependen (Y). F hitung dapat

dicari dengan rumus sebagai berikut:

Fhitung= ⁄

( ) ( )

Keterangan :

R2 = Koefisien determinasi

n = jumlah data atau kasus

k = Jumlah variabel independen

Hasil uji F dapat dilihat pada output ANOVA , tahap –tahap untuk melakukan uji F,

adalah

1. Merumuskan Hipotesis

Ho : tidak ada pengaruh

Ha : ada pengaruh

2. Menentukan tingkat signifikansi

Tingkat signifikansi menggunakan ά = 5%

3. Menentukan Fhitung,berdasarkan tabel

4. Menentukan Ftabel

Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95%, ά = 5%, dan df 2

5. kriteria pengujian

Ho diterima jika Fhitung ≤ Ftabel

Ho ditolak jika Fhitung ≥ Ftabel

3.5.2 Uji koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t)

Menurut Priyatno, (2010: 68) Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model

regresi variable independen (X1, X2… Xn) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variable

dependen (Y). Rumus thitung pada analisis regresi adalah

T hitung =

Keterangan:

bi =koefiesien regresi variable i

Sbi = standar error variable i

Hasil uji t dapat dilihat pada output coefficient dari analisis regresi linear berganda.

Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:

1. Merumuskan Hipotesis

Ho: tidak ada pengaruh

Ha: ada pengaruh

2. Menentukan tingkat signifikansi

Tingkat signifikansi menggunakan ά = 5%

3. Menentukan thitung

Berdasarkan tabel

4. Menentukan ttabel

Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95%, ά = 5%, dan df 2

5. kriteria pengujian

Ho diterima jika thitung ≤ ttabel

Ho ditolak jika thitung ≥ ttabel

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.1 Pengolahan Data

4.1.1.1 Jenis kelamin Responden

Tabel 4.2

Jenis Kelamin Responden

JENIS

KELAMIN Jumlah %

laki -laki 21 53

perempuan 19 47

Total 40 100

Sumber: Data Diolah

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa dari total sampel sebanyak 40 orang,

responden yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 19 orang dengan tingkat persentase

sebesar 47% sedangkan responden berjenis kelamin laki – laki sebanyak 21 orang dengan tingkat

persentasi sebesar 57%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa karyawan BPR yang ada

dikota Tanjungpinang masih didominasi oleh laki-laki.

4.2 Uji Asumsi Klasik

4.2.1 Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak, salah

satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram

yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.

Analisa data mensyaratkan data berdistribusi normal untuk menghindari bias dalam analisis data.

Data outlier (tidak normal) harus dibuang karena menimnbulkan bias dalam interpretasi dan

mempengaruhi data lainnya.

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel independen,

variabel dependen, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas

dilakukan berdasarkan uji statistic non-parametrik Kolmogrov-Smirnov (K-S). Menurut Nugroho

(2005:112) dasar pengambilan keputusan untuk Kolmogrov-Smirnov (K-S). yaitu jika nilai

signifikansi (Asym Sig 2 tailed) > 0,05, maka data berdistribusi normal. jika nilai signifikansi

(Asym Sig 2 tailed) < 0,05, maka data berdistribusi tidak normal.

Tabel 4.17

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

GAJI TNJNGN

KARAKTER

KERJA

KARAKTER

KRYWN

KINE

RJA

KRY

WN

N 40 40 40 40 40

Normal

Parame

tersa

Mean 31.6500 20.5000 31.8750 29.9750

30.475

0

Std. Deviation 3.54856 2.41788 3.03980 2.84188

2.4283

3

Most

Extrem

e

Differe

nces

Absolute .239 .157 .141 .181 .146

Positive .123 .157 .062 .181 .146

Negative -.239 -.143 -.141 -.119 -.129

Kolmogorov-Smirnov

Z 1.513 .992 .894 1.148 .923

Asymp. Sig. (2-tailed) .020 .278 .401 .143 .362

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Dari output diatas dapat diketahui bahwa nilai Kolmogorov- Smirnov sebesar 0,923 dan

signifikan 0.362 > 0.005 maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

Uji Multikolinearitas

Cara untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolineritas dengan melihat nilai

Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance. Apabila nilai VIF kurang daru 10 dan tolerance

lebih dari 0,1 maka dinyatakan tidak terjadi multikolinearitas. Duwi Priyatno (2013:56).

Tabel 4.18

Hasil Pengujian Multikolinearitas

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

GAJI .940 1.064

TUNJANGAN .990 1.010

KARAKTERISTIK

KERJA .888 1.126

KARAKTER

KARYAWAN .839 1.192

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel Coefficients (nilai Tolerance dan VIF).

Dari output diatas dapat diketahui bahwa nilai VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari

0,05, maka dapat disimpulkan bahwa model tidak terjadi masalah multikolinearitas.

4.3.4 Uji Heterokedastisita

Pada penelitian ini uji heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan metode

Spearman’s Rho antara residual dengan masing-masing variable independen. Jika nilai

signifikansi antara variable independen dengan residual lebih dari 0,05, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Tabel 4.19

Hasil Pengujian Heteroskedastisitas dengan Metode Spearman’s Rho

GAJI

TUNJANG

AN

KARAKT

ERISTIK

PEKERJA

AN

KARAKTER

KARYAWAN

KINER

JA

KARY

AWAN

GAJI Correlation

Coefficient 1.000 .098 .176 .314

* .209

Sig. (2-

tailed) . .546 .278 .048 .195

N 40 40 40 40 40

TUNJA

NGAN

Correlation

Coefficient .098 1.000 .092 -.059 .023

Sig. (2-

tailed) .546 . .571 .719 .886

N 40 40 40 40 40

KARA

KTERI

STIK

PEKER

JAAN

Correlation

Coefficient .176 .092 1.000 .341

* .209

Sig. (2-

tailed) .278 .571 . .031 .195

N 40 40 40 40 40

KARA

KTER

KARY

AWAN

Correlation

Coefficient .314

* -.059 .341

* 1.000 .423

**

Sig. (2-

tailed) .048 .719 .031 . .007

N 40 40 40 40 40

KINER

JA

KARY

AWAN

Correlation

Coefficient .209 .023 .209 .423

** 1.000

Sig. (2-

tailed) .195 .886 .195 .070 .

N 40 40 40 40 40

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Dari output diatas dapat diketahui bahwa korelasi antara masing – masing variabel

independent dengan unstadardized residual sebesar untuk variabel gaji sebesar 0.195,tunjangan

sebesar 0.886,karakteristik kerja sebesar 0.195 dan karakteristik karyawan sebesar 0.70. Artinya

signifikansi > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa pada model tidak terjadi masalah

heteroskedastisita.

4.3.5 Uji Auto Korelasi

Metode yang digunakan pada uji autokorelasi dalam penelitian ini adalah metode Durbin-

Watson (DW). Menurut Suliyanto (2012:127) cara menarik kesimpulan uji autokorelasi dengan

metode Durbin Watson seperti pada tabel 4.20 berikut ini:

Tabel 4.20

Kriteria Pengujian Autokorelasi dengan Uji Durbin Watson

Dw Kesimpulan

<dL Ada aoutokorelasi positif

dL s.d.dU Tanpa Kesimpulan

dU s.d 4-dU Tidak ada aoutokorelasi

positif

4-dU s.d 4-

dL Tanpa Kesimpulan

>4-dL Ada aoutokorelasi negatif

Sumber: Suliyanto (2012:127)

Tabel 4.21

Hasil Pengujian Autokorelasi Durbin Watson (DW)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 .525a .276 .193 2.18183 2.446

a. Predictors: (Constant), KARAKTERKARYAWAN, TUNJANGAN,

GAJI, KARAKTERISTIKKERJA

b. Dependent Variable: KINERJAKARYAWAN

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Nilai Durbin Watson dapat dilihat pada output sebesar 2.446. Sedangkan dari tabel Durbin

Watson dengan signifikansi 0,05 dan jumlah data (n)=40, serta k=4 diperoleh nilai dL sebesar

1.2848 dan dU-sebesar 1.7209. sehingga nilai 4-dL sebesar 4 -1,2848 = 2.7152 sedangkan nilai

4-dU sebesar 4 -1,7209 = 2.2791. Karena nilai Durbin Watson 2.446 terletak diantara dU dengan

4-dU, maka dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi tersebut tidak mengandung

masalah autokorelasi.

4.4.1 Uji Regresi Linear Berganda

Hasil pengujian regresi linear berganda dapat kita lihat pada tabel berikut:

Tabel 4.23

Hasil Pengujian Regresi Linear Berganda

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 13.360 5.866 2.278 .029

GAJI .098 .102 .144 .968 .340

TUNJANGAN .019 .145 .018 .128 .899

KARAKTER

KERJA .084 .122 .105 .685 .498

KARAKTER

KARYAWAN .366 .134 .428 2.724 .010

a. Dependent Variable: KINERJA

KARYAWAN

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan output diatas, persamaan regresi linear berganda adalah :

Y= a+b1x1+b2x2+b3x3+b4x4 + e

Y= 13.360 + 0.098X1 + 0,019X2 + 0,084X3 + 0,366X4 + e

4.4.2 Uji Hipotesis

4.4.2.1 Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Analisis determinasi digunakan untuk mengetahui persentase sumbangan pengaruh

variable independen secara bersama-sama terhadap variable dependen. Hasil analisis determinasi

dapat dilihat pada output model summary dari hasil regresi linear.

Tabel 4.24

Hasil Pengujian Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 .525a .276 .193 2.18183 2.446

a. Predictors: (Constant), KARAKTERKARYAWAN, TUNJANGAN,

GAJI, KARAKTERISTIKKERJA

b. Dependent Variable: KINERJAKARYAWAN

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan tabel di atas diperoleh angka R2 (R Square) sebesar 0,276 atau (27,6%). Hal ini

menunjukkan bahwa prosentase sumbangan pengaruh variabel independen

(gaji,tunjangan,karakteristik kerja dan karakter karyawan) terhadap variabel dependen (kinerja

karyawan) sebesar 27.6%. Atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model

(gaji,tunjangan,karakteristik kerja dan karakter karyawan) mampu menjelaskan sebesar 27,6%

variasi variabel dependen (kinerja karyawan). Sedangkan sisanya sebesar 72,4% dipengaruhi

atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

4.4.2.2 Uji koefisinen regresi secara parsial (uji t)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel independen

(X1,X2,X3) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y). Dari hasil

analisis regresi output dapat disajikan sebagai berikut:

Tabel 4.22

Uji t

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 13.360 5.866 2.278 .029

GAJI .098 .102 .144 .968 .340

TUNJANGAN .019 .145 .018 .128 .899

KARAKTER

KERJA .084 .122 .105 .685 .498

KARAKTER

KARYAWAN .366 .134 .428 2.724 .010

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 13.360 5.866 2.278 .029

GAJI .098 .102 .144 .968 .340

TUNJANGAN .019 .145 .018 .128 .899

KARAKTER

KERJA .084 .122 .105 .685 .498

KARAKTER

KARYAWAN .366 .134 .428 2.724 .010

a. Dependent Variable: KINERJA

KARYAWAN

Sumber : Hasil Pengolahan Data

a. Pengujian koefisien regresi variabel gaji

Langkah-langkah pengujian sebagai berikut

1. Menentukan Hipotesis

Ho : Secara parsial tidak ada pengaruh signifikan antara gaji dengan kinerja karyawan.

Ha : Secara parsial ada pengaruh signifikan antara gaji dengan kinerja karawan.

2. Menentukan tingkat signifikansi

Tingkat signifikansi menggunakan a = 5%

3. Menentukan t hitung

Berdasarkan tabel diperoleh t hitung sebesar 0.968

4. Menentukan t tabel

Tabel distribusi t dicari pada a = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan

(df) n-k-1 atau 40-4-1 = 35 (n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel

independen). Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi = 0,025) hasil diperoleh untuk t

tabel sebesar 2,03011 atau dapat dicari di Ms Excel dengan cara pada cell kosong ketik

=tinv(0.05,106) lalu enter.

5. Kriteria Pengujian

Ho diterima jika -t tabel < t hitung < t tabel

Ho ditolak jika -t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel

6. Membandingkan thitung dengan t table

Nilai t hitung < t tabel (0,968 < 2.03011) maka Ho diterima.

7. Kesimpulan

Oleh karena nilai t hitung < t tabel (0,968 < 2.03011) maka Ho diterima, artinya secara

parsial tidak ada pengaruh signifikan antara gaji dengan kinerja karyawan. Jadi dari kasus

ini dapat disimpulkan bahwa secara parsial gaji tidak berpengaruh terhadap kinerja

karyawan bagian keuangan pada BPR di kota Tanjungpinang.

b. Pengujian koefisien regresi variabel Tunjangan

1. Menentukan Hipotesis

Ho : Secara parsial tidak ada pengaruh signifikan antara Tunjangan dengan Kinerja

karyawan.

Ha : Secara parsial ada pengaruh signifikan antara tunjangan dengan kinerja karyawan.

2. Menentukan tingkat signifikansi

Tingkat signifikansi menggunakan a = 5%

3. Menentukan t hitung

Berdasarkan tabel diperoleh t hitung sebesar 0.128

4. Menentukan t table

Tabel distribusi t dicari pada a = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df)

n-k-1 atau 40-4-1 = 35 (n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel

independen). Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi = 0,025) hasil diperoleh untuk t tabel

sebesar < 2.03011 atau dapat dicari di Ms Excel dengan cara pada cell kosong ketik

=tinv(0.05,106) lalu enter.

5. Kriteria Pengujian

Ho diterima jika -t tabel < t hitung < t tabel

Ho ditolak jika -t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel

6. Membandingkan t hitung dengan t table

Nilai t hitung < t tabel (0,128 < 2.03011) maka Ho diterima.

7. Kesimpulan

Oleh karena nilai t hitung > t tabel (0,128 < 2.03011)) maka Ho diterima, artinya secara

parsial tidak ada pengaruh signifikan antara tunjangan dengan kinerja karyawan bagian

keuangan pada BPR di Kota Tanjungpinang. Jadi dapat disimpulkan bahwa tunjangan

tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan,apabila tunjangan mengalami kenaikan

atau penurunan maka tidak akan mempengaruhi kinerja karyawan bagian keuangan pada

BPR di Kota Tanjungpinang.

c. Pengujian koefisien regresi variabel Karakteristik Kerja

1. Menentukan Hipotesis

Ho : Secara parsial tidak ada pengaruh signifikan antara Karakteristik Kerja dengan

Kinerja karyawan.

Ha : Secara parsial ada pengaruh signifikan antara Karakteristik Kerja dengan kinerja

karyawan.

2. Menentukan tingkat signifikansi

Tingkat signifikansi menggunakan a = 5%

3. Menentukan t hitung

Berdasarkan tabel diperoleh t hitung sebesar 0.685

4. Menentukan t table

Tabel distribusi t dicari pada a = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df)

n-k-1 atau 40 – 4 - 1 = 35 (n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel

independen). Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi = 0,025) hasil diperoleh untuk t tabel

sebesar 2.03011 atau dapat dicari di Ms Excel dengan cara pada cell kosong ketik

=tinv(0.05,106) lalu enter.

5. Kriteria Pengujian

Ho diterima jika -t tabel < t hitung < t tabel

Ho ditolak jika -t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel

6. Membandingkan t hitung dengan t table

Nilai t hitung < t tabel (0,685 < 2,03011) maka Ho diterima.

7. Kesimpulan

Oleh karena nilai t hitung < t tabel (0,685 < 2,03011) maka Ho diterima, artinya secara

parsial tidak ada pengaruh signifikan antara karaakteristik kerja dengan kinerja

karyawan. Jadi dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa secara parsial karakteristik kerja

tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada BPR di Kota Tanjungpinang.

d. Pengujian koefisien regresi variabel Karakter Karyawan

1. Menentukan Hipotesis

Ho : Secara parsial tidak ada pengaruh signifikan antara Karakter Karyawan dengan

Kinerja karyawan.

Ha : Secara parsial ada pengaruh signifikan antara Karakter Karyawan dengan kinerja

karyawan.

2. Menentukan tingkat signifikansi

Tingkat signifikansi menggunakan a = 5%

3. Menentukan t hitung

Berdasarkan tabel diperoleh t hitung sebesar 2.724

4. Menentukan t table

Tabel distribusi t dicari pada a = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df)

n-k-1 atau 40 – 4 - 1 = 35 (n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel

independen). Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi = 0,025) hasil diperoleh untuk t tabel

sebesar 2.03011 atau dapat dicari di Ms Excel dengan cara pada cell kosong ketik

=tinv(0.05,106) lalu enter.

5. Kriteria Pengujian

Ho diterima jika -t tabel < t hitung < t tabel

Ho ditolak jika -t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel

6. Membandingkan t hitung dengan t table

Nilai t hitung > t tabel (2.724 > 2.03011) maka Ho ditolak.

7. Kesimpulan

Oleh karena nilai t hitung > t tabel (2.724 > 2.03011) maka Ho ditolak, artinya secara

parsial ada pengaruh signifikan antara karakter karyawan dengan kinerja karyawan. Jadi

dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa secara parsial karakter karyawan berpengaruh

terhadap kinerja karyawan bagian keuangan pada BPR di Kota Tanjungpinang.

4.4.2.3 Uji koefisinen regresi secara simultan (uji f)

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Derajat kepercayaan yang digunakan adalah

0,05. Apabila nilai F hasil perhitungan lebih besar daripada nilai F menurut tabel maka hipotesis

alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen. Dari hasil analisis regresi output dapat disajikan sebagai

berikut:

Dari hasil analisis regresi output dapat disajikan sebagai berikut:

Tabel 4.22

Hasil Uji f

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 63.362 4 15.840 3.428 .021a

Residual 166.613 35 4.760

Total 229.975 39

a. Predictors: (Constant), KARAKTERKARYAWAN,

TUNJANGAN, GAJI, KARAKTERISTIKKERJA

b. Dependent Variable:

KINERJAKARYAWAN

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:

1. Menentukan Hipotesis

Ho : Gaji,tunjangan, karakteristik kerja dan karakter karyawan secara simultan tidak

berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada BPR di Kota Tanjungpinang.

Ha : Gaji, tunjangan, karakteristik kerja dan karakter karyawan secara simultan berpengaruh

terhadap kinerja karyawan pada BPR di Kota Tanjungpinang.

2. Menentukan f hitung

Berdasarkan tabel diperoleh f hitung sebesar 3.328

3. Menentukan t table

Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95%, α=5%, df1 (jumlah variable-1) atau 4-1=3

dan df2 (n-k-1) = 40 – 4 - 1 = 35 (n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variable

independen). Hasil diperoleh untuk f tabel adalah sebesar 3.59

4. Kriteria Pengujian

Ho diterima jika -t tabel < t hitung < t table

Ho ditolak jika -t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel

5. Membandingkan thitung dengan t table

Nilai t hitung > t tabel (3.428 > 3.59) maka Ho diterima. Untuk

6. Kesimpulan

Oleh karena nilai t hitung > t tabel (3,428 > 3,59) maka Ho diterima, artinya secara simultan

ada pengaruh signifikan antara gaji,tunjangan, karakteristik kerja dan karakter karyawan

terhadap kinerja karyawan.

BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Dari hasil penelitian dalam bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel gaji pada pengujian hipotesis uji t disimpulkan bahwa secara parsial tidak ada

pengaruh signifikan antara gaji dengan kinerja karyawan bagian keuangan pada BPR di

kota Tanjungpinang.

2. Hasil pengujian hipotesis uji t variabel tunjangan secara parsial tidak berpengaruh

signifikan dengan kinerja karyawan. Jadi dapat disimpulkan bahwa tunjangan tidak

berpengaruh terhadap kinerja karyawan bagian keuangan pada BPR di kota

Tanjungpinang.

3. Secara parsial tidak ada pengaruh signifikan antara karaakteristik kerja dengan kinerja

karyawan bagian keuangan pada BPR di Kota Tanjungpinang

4. Variabel karakter karyawan secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan

bagian keuangan pada BPR di Kota Tanjungpinang

5. Secara simultan ada pengaruh signifikan antara gaji,tunjangan, karakteristik kerja dan

karakter karyawan terhadap kinerja karyawan bagian keuangan pada BPR di Kota

Tanjungpinang.

5.2 SARAN

Dari kesimpulan tersebut maka peneliti memiliki beberapa saran diantaranya adalah:

1. Dari keempat variabel independent yang secara parsial berpengaruh teradap kinerja

karyawan adalah karakter karyawan untuk itu disarankan hendaknya perusahaan khususnya

BPR di Kota Tanjungpinang lebih selektif dalam pemilihan karyawan tidak hanya

kepandaian atau penampilan saja tetapi sikap dan etika karyawan jg harus diperhatian

sehingga akan memberikan kinerja yang baik bagi perusahaan.

2. Dalam penulisan skripsi ini penulis sadar betul masih terdapat kekurangan untuk itu

disarankan bagi para peneliti selanjutnya dapat menjadi acuan dalam penulisan skripsi

selanjutnya dapat menambah atau mengganti variabel independentnya.

DAFTAR PUSTAKA

F.Winarni,G.Suguyarso. 2006. “Administrasi Gaji dan Upah”.Yogyakarta : Pusta Wityatama.

Ghozali, Imam 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 20. Penerbit :

Universitas Deponegoro.

Griffin, Ricky, 2004. Manajemen jilid 2 Edisi 7, Erlangga, Jakarta

Harindja, Efendi Marihot Tua 2004 Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan

kedua.Pt.Grasindo, Jakarta.

Hasibuan, Melayu S.P. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Rivisi, Jakarta.Bumi

Aksara.

lham Rizqi,2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan kedua.Pt.Grasindo, Jakarta.

Luthans (2006). “Tingkat Kinerja Perusahaan Anda Dengan Merit System”.Jakarta PT Raja

Grafindo Persada.

Malayu S.P. Hasibuan (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta : Bumi

Aksara.

Martindas R, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta. Pustaka utama graffiti.2002

Mathis, Jackson. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba

Empat.

Nawawi Hadari. H 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit Gadjah Mada University

Press, Yogyakarta.

Natoatmadjo, S. 2003. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Rineka Cipta, Jakarta

Pabandu Tika, Moh. 2006. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan. Erlangga

Priyatno, Duwi. 2013.Mandiri Belajar Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta, Penerbit :

Mediacom

Purwono Edi 2006. Kebijakan Prosedur Penyelenggaraan Sistem Informasi

Manajemen.Yogyakarta.

Prabu Anwar 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Rosda Karya Bandung.

Prawirosentono, suryadi 2009. Manajemen Operasi, Jakarta. Rajagrafindo Persada.

Rachmawati, Kusdyah Ike 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Andi Yogyakarta.

Rivai, Veithzal 2005. Perfomance Appraisal Sistem, Rajawali, Pers, Jakarta.

Rachmawati, Ike Kusdiyah. 2008. “Manajemen Sumber daya manusia”. Jogyakarta : Andi.

Robbins, 2005, Organiizattiion Theory,, Prentive Hall International, Inc. Englewood Clieffs.

Rianto, Agus. 2013. Statistik Deskriftif untuk Kesehatan. Penerbit :Nuha Medika

Siagian Sondang P. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta : Bumi Aksara.

Sedarmayanti, 2009. Manajemen jilid 2 Edisi 7, Erlangga, Jakarta

Triyadi. 2006. Pengaruh Kepemimpinan dan Insentif terhadap Motivasi Kerja Karyawan pada

Kantor Dinas Koperasi PKM, Kota Denpasar, Universitas Denpasar.

Wibisono, Dermawan. 2006. Manajemen Kinerja, Penerbit Erlangga.

Yazid, Aba 2009. Pengaruh Insentif Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada CV. Indo

Perkasa Computindo Situbondo.Universitas Islam (UIN).Malang


Recommended