THE INFLUENCE OF SALERY, SUBSUDY, WORKING CHARACTERISTIC AND
WORKER CHARACTER TOWARD WORKER PERFORMANCE TO BPR IN
TANJUNGPINANG.
Sri Umi Umboro Sari
Mahasiswa Akuntansi, FEKON UMRAH,
Tumpal Manik, MM.Si
Dosen Akuntansi FEKON UMRAH,
Ir. Firmansyah Kosasi, MM
Dosen Akuntansi FEKON UMRAH,
Abstract
This research is done as a purpose to survey how far the influence of salary variable
(X1), subsidy (X2), working characteristic (X3), working character (X4), toward worker
performance (Y) to BPR in Tanjungpinang. This research is using descriptive quantitative data
and questioner as research devices.
Based on analysis resolt data by using SPSS 20,0 version the resression equality of
doubled linier Y=13.737 + 0,43x1 – 0,0299x2 + 0,1666x3 + 0,339x4, cooficien deternation
0,224 or 22,4% signify the influenceof donation independent variable percentage (salary,
subsidy, working characteristic, and worker character) toward independent variable (working
performance)22,4%. Testing result T is counted from each independent variable 0,489, subsidy
0,256, worker characteristic 1,643 and worker character 3,065 where T table 2,001. The testing
result is obtained F 4,2488 and F 2,53.
From the analysis result data canbe concluded that simultaneous independent variable
influences significantly toward worker performance. Partially, salary, subsidy,are not influential.
Only worker character variable has the influence toward worker performance to BPR in
Tanjungpinang.
Keywords= Salary, subsidy, working characteristic, worker charter and worker performance.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Semakin berkembangnya roda perekonomian di dunia bisnis maka semakin banyak pula
persaingan yang terjadi di dalam dunia bisnis tersebut, misalnya pada bisnis perbankan. Semakin
banyak munculnya perusahaan-perusahaan perbankan baik milik Negara maupun Swasta maka
persaingan pun akan semakin ketat, untuk mampu bertahan dan bersaing maka perusahaan
perbankan ini harus mampu meningkatkan kinerja karyawan yang dimilikinya terutama
karyawan bagian keuangan.
Karena karyawan pada bidang ini sangat berperan penting dalam menghasilkan
informasi-informasi yang berguna bagi para pengguna informasi akuntansi dalam
pengambilan keputusan dengan tujuan memajukan perusahaan tersebut. Karyawan merupakan
faktor penting bagi perusahaan dalam usaha untuk mempertahankan dan memajukan
perusahaan tersebut agar mencapai tujuan serta keberhasilan, karena karyawan merupakan
aset yang paling berharga dalam sebuah perusahaan meskipun tidak di cantumkan dalam
laporan keuangan.
Pada akhirnya perusahaan diharapkan mampu menyusun suatu system gaji dan insentif yang baik,
dimana system ini harus menggambarkan pemberian gaji dan insentif yang ada dan wajar bagi setiap
jenis pekerjaan yang ada diperusahaan.Penyusunan system gaji dan insentif ini tidaklah mudah,
perusahaan harus memperhatikan peraturan yang berlaku dan juga memperhatikan factor-faktor yang
dapat mempengaruhi besar kecilnya gaji dan insentif yang akan diberikan. Dengan begitu diharapkan
perusahaan baru akan mampu memberikan gaji dan insentif yang adil dan layak kepada
karyawannya. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian
dengan mengambil judul “Pengaruh Gaji, Tunjangan,Karakteristik Pekerjaan, Karakter
Karyawan Terhadap Kinerja KaryawanBagian Keuangan di PT Bank Riau
Tanjungpinang“.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka perumusan masalah dari
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah Gaji berpengaruhsignifikan terhadap kinerja karyawan bagian Keuangan di PT
Bank Riau Kepri Cabang Tanjungpinang?
2. Apakah Tunjangan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan bagian Keuangan di
PT Bank Riau Kepri Cabang Tanjungpinang?
3. Apakah Karakteristik pekerjaan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan bagian
Keuangan di PT Bank Riau Kepri Cabang Tanjungpinang?
4. Apakah Karakter karyawan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan bagian
keuangan di PT Bank Riau Kepri Cabang Tanjungpinang?
5. Apakah Gaji,Tunjangan,Karakteristik Pekerjaan dan Karakter Karyawan berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan bagian Keuangan di PT Bank Riau Kepri Cabang
Tanjungpinang?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan Rumusan Masalah yang telah diuraikan diatas maka tujuan dari penelitian
ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh gaji terhadap kinerja karyawan bagian keuangan di PT. Bank
Riau Kepri Cabang Tanjungpinang.
2. Untuk mengetahui pengaruh tunjangan terhadap kinerja karyawan bagian keuangan di PT.
Bank Riau Kepri Cabang Tanjungpinang.
3. Untuk mengetahui pengaruhkarakteristikpekerjaan terhadap kinerja karyawan bagian
keuangan di PT. Bank Riau Kepri Cabang Tanjungpinang.
4. Untuk mengetahui pengaruh karakter karyawan terhadap kinerja karyawan bagian keuangan
di PT. Bank Riau Kepri Cabang Tanjungpinang.
5. Untuk mengetahui pengaruh gaji, tunjangan, karakter kerja terhadap kinerja karyawan
bagian keuangan di PT. Bank Riau Kepri Cabang Tanjungpinang.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Pengertian kinerja
Landasan yang sesungguhnya dalam suatu organisasi adalahkinerja. Jika tidak ada
kinerja maka seluruh bagian organisasi, makatujuan tidak dapat tercapai. Kinerja perlu dijadikan
sebagai bahanevaluasi bagi pemimpin atau manajer. Hasibuan
(2007),menyatakan kinerja merupakan perwujudan kerja yangdilakukan oleh karyawan yang
biasanya dipakai sebagai dasar penilaian terhadapkaryawan atau organisasi. Kinerja yang baik
merupakan langkah untuktercapainya tujuan organisasi. Sehingga perlu diupayakan usaha
untukmeningkatkan kinerja. Tetapi hal ini tidak mudah sebab banyak faktor yangmempengaruhi
tinggi rendahnya kinerja seseorang. As’ad, (2000) menyatakankinerja adalah hasil yang dicapai
seseorang menurut ukuran yang berlaku untukpekerjaan yang bersangkutan. Dharma, (2001)
menyatakan sesuatu yangdikerjakan atau produk/jasa yang dihasilkan atau diberikan seseorang
atausekelompok orang.
2.1.2 Pengertiam Gaji
Imbalan berupa upah atau gaji merupakan salah satu diantara imbalan eksintrik yang
dapat dicapai seseorang melalui kegiatan bekerja.Ia dapat membantu organisasi-organisasi
mencapai pekerja-pekerja tersebutuntuk bekerja keras dalam upaya meraih kinerja tinggi. Tetapi
andaikata timbul ketidakpuasan dengannya, maka imbalan yang diberikan dapat menyebabkan
timbulnya pemogokan-pemogokan, keluhan-keluhan tidak masuknya para pekerja, berhentinya
pekerja-pekerja dan adakalanya timbul gejala berupa memburuknya kesehatan mental dan
fisikal.Memang harus diakui bahwa imbalan merupakan sebuah hal yang sangat kompleks yang
benar-benar perlu diperhatikan (Anwar, 2007).
2.1.3 Pengertian Tunjangan
Menurut Hartanto Brotoharsojo (2005) Tunjangan adalah komponen imbalan jasa
atau penghasilan yang tidak terkait langsung dengan berat ringannya tugas jabatan dan prestasi
kerja atau merupakan indirect compensation. Pemberian tunjangan pada umumnya terkait
dengan upaya perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pegawainya akan rasa aman (secutity
need), sebagai bentuk pelayanan kepada pegawai (employee pany’s social responsibility) kepada
para pegawainya
2.1.3 Pengertian Karakteristik Pekerjaan
Karakteristik pekerjaan merupakan salah satu factor yang dapat mempengaruhi kinerja
karyawan.Pada karakteristik pekerjaan jelas terlihat desain pekerjaan seorang karyawan.Desain
pekerjaan menentukan bagaimana pekerjaan dilakukan oleh karena itu saat pempengaruhi
perasaan karyawan terhadap sebuah pekerjaan, seberapa pengambilan keputusan yang dibuat
oleh karyawan kepada pekerjanya, dan seberapa banyak tugas yang dirampungkan oleh
karyawan.
Rendahnya kepuasan kerja dapat menimbulkan berbgai dampak negative seperti
mangkir kerja, mogok kerja, kerja lamban, pindah kerja dan kerusakan yang disengaja.
Karyawan yang tingkat kepuasannya tinggi akan rendah tingkat kemangkirannya dan sebaliknya,
organisasi – organisasi dengan karyawan yang lebih terpuaskan cendrung lebih efektif dari pada
organisasi – organisasi dengan karyawan yang tak terpuaskan sehingga dapat meningkatkan
produktifitas organisasi dan salah satu penyebab timbulnya keinginan pindah kerja adalah
kepuasan pada tempat kerja sekarang (Robbins, 2001).
2.1.4 Pengertian Karakteristik Karyawan
Setiap manusia mempunyai karakteristik individu yang berbeda-beda antara yang satu
dengan yang lainnya.Individu membawa ke dalam tatanan organisasi kemampuan, kepercayaan
pribadi, pengharapan kebutuhan, dan pengalaman masa lalunya. Ini semuanya adalah
karakteristik yang dipunyai individu, dan karakteristikini akan dibawa olehnya manakala
memasuki sesuatu lingkungan baru, yakni organisasi atau lainnya (Thoha, 2008).
2.2 Kerangka Pemikiran
Berdasarkan landasan teori diatas dan penelitian terdahulu maka dapat disusun suatu
kerangka pemikiran dalam penelitian ini seperti yang disajikan dalam gambar berikut :
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Keterangan : Hubungan secara pasrial antara variabel Inepedent (X) terhadap
variabel Dependent (Y)
: Hubungan secara simultan antara variabel Independent (X) terhadap
variabel Dependent (Y)
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1 Operasional Variabel
3.1.1 Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau niali atau orang, objek atau
kegiatan mempunyai variasi tertentu oleh peneliti untuk mempelajari dan ditarik kesimpulannya.
( Prof. DR. Sugiyono, 2012 : 13). Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu yaitu variabel
dependen dan variabel independen.
1. Variabel Independen
Variabel independent adalah variabel yang berdiri sendiri dan tidak terikat pada variabel
lainnya. Dalam penelitian ini Variabel indepanden dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Gaji (X1)
Gaji adalah salah satu diantara imbalan eksintrik yang dapat dicapai seseoang melalui
kegiatan bekerja
b. Tunjangan (X2)
Tunjangan adalah tambahan yang diberikan atau yang diperoleh dalam rangka
menumbuhkan kepuasan dan semangat karyawan.
c. Kreteria Pekerjaan (X3)
Kreteria Pekerjaan adalah suatu pendekatan terhadap pemerkayaan pekerjaan untuk para
atasaan untuk memuaskan kebutuhan mereka akan pertumbuhan pengakuan dan
tanggungjawab.
d. Kreteria Karyawan (X4)
Karakteristik Karyawan adalah ciri – ciri khusus, sifat, akhalak atau budi perketi yang
dimiliki seseorang yang akan membedakannya dengan orang lain.
2. Variabel dependen
Variabel dependent adalah variabel yang terikat oleh variabel lain atau variabel yang tidak
dapat berdiri sendiri. Dalam penelitian ini variabel depanden dalam penelitian adalah kinerja
Karyawan(Y). kinerja karyawan adalah hasil yang dicapai seseorang dalam melaksanakan
tugas –tugas yang dibebankan kepadanya didasarkan atas kecakapan,pengalaman serta
waktu.
3.1.2 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional menurut Indriantoro (dalam Aribowo,2011) merupakan penentuan
gagasan sehingga menjadi variabel yang dapat di ukur. Definisi operasional dalam penelitian ini
adalah :
Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Operasional Indikator
Gaji
(X1)
Gaji adalah suatu bentuk balas jasa
atau penghargaan yang diberikan
secara teratur kepada seorang
karyawan atas hasil kerjanyaa
Lama bekerja
kebutuhan, dan prestasi
kerja
Tunjangan
(X2)
Tunjangan adalah tambahan yang
diberikan atau yang diperoleh
dalam rangka menumbuhkan
kepuasan dan semangat karyawan
Kebutuhan, prestasi
kerja, tepat waktu,
motivasi
Karakteristik
Pekerjaan
(X3)
Kreteria Pekerjaan adalah suatu
pendekatan terhadap pemerkayaan
pekerjaan untuk para atasaan untuk
memuaskan kebutuhan mereka
akan pertumbuhan pengakuan dan
tanggungjawab.
Keterampilan, identitas
tugas,Kepentingan,
Otonomi, dan Umpan
Balik
Karakter
Karyawan
(X4)
Karakteristik Karyawan adalah ciri
– ciri khusus, sifat, akhalak atau
budi perketi yang dimiliki
seseorang yang akan
membedakannya dengan orang
lain.
Capability, Capacity,
Creativitas, Charakter,
Credibility,
Commitmen, dan
Compatibility.
Kinerja
(Y)
Kinerja adalah unjuk kerja yang
merupakan hasil kerja yang
dihasilkan oleh pegawai atau
perilaku nyata yang ditampilkan
sesuai dengan perannya dalam
organisasi.
Kualitas Kerja
Kuantitas Kerja
Penempatan Waktu
3.2 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Kuesioner
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara member seperangakt pertanyaan
kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2011 : 142).
2. Studi Pustaka
Teknik ini adalah sebuah teknik yang digunakan untuk memperoleh data skunder yang
berfungsi sebagai landasan teoritis guna mendukung analisis terhadap data primer yang
diperoleh selama penelitian.
Penulis mengumpulkan dari buku-buku, website serta referensi lainnya yang berhubungan
dengan penelitian.
3.3 Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini instrument adalah koesioner daftar pertanyaan yang diberikan pada
karyawan kuesioner tersebut harus diuji validitas dan uji reliabilitas.
3.3.1 Uji validitasi
Digunakan untuk menunjukan ukuran yang benar-benar mengukur apa yang hendak
diukur. ( Sunyoto, 2007 : 106). Dalam penelitian ini uji validitas dengan menggunakan metode
korelasi korelasi pearson dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor
total dengan tanpa melakukan koreksi spurious overlap (nilai koefisien korelasi yang
overistimasi). Skor total item adalah penjumlahan dari keseluruhan item, Priyatno (2013:19).
Dasar pengambilan keputusan adalah :
1. Jika rhitung> rtabel, maka butir atau pertanyaan tersebut valid.
2. Jika rhitung< rtabel, maka butir atau pertanyaan tersebut tidak valid.
3.3.2 Uji Reliabilitas
Suatu alat pengukur dikatakan reliabel bila alat itu dalam mengukur suatu gejala pada
waktu yang berlainan senantiasa menunjukan hasil yang sama.jadi, alat yang reliabel secara
konsisten memberi hasil ukuran yang sama. Dalam penelitian ini metode uji reliabilitas yang
digunakan adalh Cronbach’s Alpha. Menurut Sekaran dalam buku Priyatno (2013:30),
pengambilan keputusannya sebagai berikut:
Cronbach’ alpha< 0,6 = reliabilitas buruk
Cronbach’ alpha 0,6-0,79 = reliabilitas diterima
Cronbach’ alpha 0,8 = reliabilitas baik
3.3.3 Uji Asumsi Klasik
1) Uji normalitas residual
Uji normalitas residual digunakan untuk menguji apakah data residual terdistribusi secara
normal atau tidak. Residual merupakan nilai siasa atau selisih antara nilai variable dependen
(Y) dengan variabel dependen hasil analisis rekresi (Y’). Modal regresi yang baik adalah
yang memiliki data residual yang terdistribusi secara normal. Dua cara yang sering di
gunakan untuk menguji normalitas residual, yaitu dengan analisis grafik (normal P-P plot)
regresi dan uji one sample Kolmogrov-Smirnov.
2) Uji Multikolinearitas
Menururt Priyatno (2013:56) Multikolinearitas adalah keadaan dimana terjadi hubungan
linear yang sempurna atau mendekati sempurna antarvariabel independen dalam model
regresi. Suatu model regresi dikatakan mengalami Multikolinearitas jika ada fungsi linear
yang sempurna pada beberapa atau semua independen variabel dalam fungsi linear. Dan
hasilnya sulit didapatkan pengaruh antara independen dan dependen variabel Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Cara untuk
mengetahui ada atau tidaknya gejala Multikolinearitas antara lain dengan melihat nilai
Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance, apabila nilai VIF kurang dari 10 dan
Tolerance lebih dari 0,1 maka dinyatakan tidak terjadi Multikolinearitas (Ghozali,2001).
3) Uji heteroskedastisitas
Menurut Priyatno, (2010:83) uji Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana terjadi
ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Uji
heteroskedasitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya kesamaan varian dari
residual pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah
tidak adanya masalah heteroskedasitas. Ada beberapa metode pengujian yang bias
digunakan diantaranya, yaitu Uji Spearman’rho, Uji Glejser, Uji park, dan melihat pola
grafik regresi. Pada pembahasan ini akan dilakukan uji heteroskedasitas dengan
menggunakan Uji Spearman’s rho, yaitu mengkorelasikan nilai residual (Unstandardized
residual) dengan masing-masing variabel in dependen. Jika signifikansi korelasi kurang dari
0,05 maka pada model regresi terjadi masalah heteroskedastisitas.
3.4 Analisa Statistik
3.4.1 Analisa Korelasi Berganda (Uji r)
Koefesien korelasi merupakan ukuran yang kedua yang dapat digunakan untuk
mengetahui bagaimana keeratan hubungan antara suatu variabel dengan variabel lain. Koefesien
korelasi (r) dapat digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara dua variabel atau lebih,
dan untuk mengetahui arah hubungan antara dua variabel atau lebih.ntuk mengetahui keeratan
hubungan antara variabel dengan menggunakan koefesien korelasi adalah dengan menggunakan
nilai absolute dari koefesien korelasi tersebut.Besarnya koefesien korelasi (r) antara variabel
adalah nol sampai dengan +1. Apabila 2 variabel atau lebih mempunyai nilai r = 0, berarti antara
2 variabel atau lebih tersebut tidak ada hubungan. Sedangkan apabila 2 variabel atau lebih
memiliki r = ± 1, maka 2 variabel atau lebih tersebut mempunyai hubungan yang sempurna.
Adapun rumus yang dapat digunakan adalah:
Keterangan:
rxy = Angka indeks korelasi r Product moment
n = Sampel
∑x = Jumlah skor x
∑y = Jumlah skor y
3.4.2 Regresi linier berganda
Menurut Priyatno (2010: 65) Analisis regresi linear berganda digunakan untuk
mengetahui pengaruh antara dua atau lebih variabel independen dengan satu variabel dependen.
Perbedaan dengan regresi linear sederhana yaitu terletak pada jumlah variabel independennya,
dimana regresi linear sederhana hanya menggunakan satu variabel independen, sedangkan regresi
linear berganda menggunakan dua atau lebih variabel independen yang dimasukan dalam model
regresi.
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menguji pengaruh lebih dari salah satu
variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Persamaan analisis regresi linier
berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut (Suliyanto, 2011:54) :
Analisis ini juga untuk memprediksikan nilai dari variabel dependen apabila nilai
variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan, dan untuk mengetahui arah hubungan
antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel
independen berhubungan positif atau negatif. Model regresi linear berganda, bentuk
persamaannya sebagai berikut :
Y =a+b1X1+ b2X2+ b3X3+b4X4 + ℮
Dimana :
a = konstanta (nilai Y apabila X1, X2, X3 = 0)
Y = variabel dependen (kinerja karyawan)
b1, b2 , b3,b4= koefisien regresi
X1, X2,X3,X4 = variabel independen(insentif dan gaji
e = error / residu
3.4.3 Analisis Determinasi (R²)
Menurut Priyatno (2010:66), Analisis determinasi digunakan untuk mengetahui
persentase sumbangan pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel
dependen. Angka dari R square didapat dari pengolahan data melalui program SPSS yang biasa
dilihat pada tabel model summary kolom R square. Rumus mencari koefisien determinasi dengan
dua variabel independen adalah:
( )
( ) ( )
( ) ( ) ( ) ( )
( )
Keterangan:
R2
= koefisien determinasi
ryx1 = korelasi sederhana (product moment pearson) antara X1 dan y
ryx2 = korelasi sederhana (product moment pearson) antara X2 dan y
ryx3= korelasi sederhana (product moment pearson) antara X3dan y
ryx4= korelasi sederhana (product moment pearson) antara X4dan y
rx1x2,x3x4= korelasi sederhana (product moment pearson) antara
X2,X1,X3 dan X4
3.5 Pengujian Hipotesis
3.5.1 Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-Sama (Uji F)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X1 X2., Xn) secara
bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variable dependen (Y). F hitung dapat
dicari dengan rumus sebagai berikut:
Fhitung= ⁄
( ) ( )
Keterangan :
R2 = Koefisien determinasi
n = jumlah data atau kasus
k = Jumlah variabel independen
Hasil uji F dapat dilihat pada output ANOVA , tahap –tahap untuk melakukan uji F,
adalah
1. Merumuskan Hipotesis
Ho : tidak ada pengaruh
Ha : ada pengaruh
2. Menentukan tingkat signifikansi
Tingkat signifikansi menggunakan ά = 5%
3. Menentukan Fhitung,berdasarkan tabel
4. Menentukan Ftabel
Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95%, ά = 5%, dan df 2
5. kriteria pengujian
Ho diterima jika Fhitung ≤ Ftabel
Ho ditolak jika Fhitung ≥ Ftabel
3.5.2 Uji koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t)
Menurut Priyatno, (2010: 68) Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model
regresi variable independen (X1, X2… Xn) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variable
dependen (Y). Rumus thitung pada analisis regresi adalah
T hitung =
Keterangan:
bi =koefiesien regresi variable i
Sbi = standar error variable i
Hasil uji t dapat dilihat pada output coefficient dari analisis regresi linear berganda.
Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:
1. Merumuskan Hipotesis
Ho: tidak ada pengaruh
Ha: ada pengaruh
2. Menentukan tingkat signifikansi
Tingkat signifikansi menggunakan ά = 5%
3. Menentukan thitung
Berdasarkan tabel
4. Menentukan ttabel
Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95%, ά = 5%, dan df 2
5. kriteria pengujian
Ho diterima jika thitung ≤ ttabel
Ho ditolak jika thitung ≥ ttabel
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.1 Pengolahan Data
4.1.1.1 Jenis kelamin Responden
Tabel 4.2
Jenis Kelamin Responden
JENIS
KELAMIN Jumlah %
laki -laki 21 53
perempuan 19 47
Total 40 100
Sumber: Data Diolah
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa dari total sampel sebanyak 40 orang,
responden yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 19 orang dengan tingkat persentase
sebesar 47% sedangkan responden berjenis kelamin laki – laki sebanyak 21 orang dengan tingkat
persentasi sebesar 57%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa karyawan BPR yang ada
dikota Tanjungpinang masih didominasi oleh laki-laki.
4.2 Uji Asumsi Klasik
4.2.1 Uji Normalitas
Uji Normalitas dilakukan untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak, salah
satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram
yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.
Analisa data mensyaratkan data berdistribusi normal untuk menghindari bias dalam analisis data.
Data outlier (tidak normal) harus dibuang karena menimnbulkan bias dalam interpretasi dan
mempengaruhi data lainnya.
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel independen,
variabel dependen, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas
dilakukan berdasarkan uji statistic non-parametrik Kolmogrov-Smirnov (K-S). Menurut Nugroho
(2005:112) dasar pengambilan keputusan untuk Kolmogrov-Smirnov (K-S). yaitu jika nilai
signifikansi (Asym Sig 2 tailed) > 0,05, maka data berdistribusi normal. jika nilai signifikansi
(Asym Sig 2 tailed) < 0,05, maka data berdistribusi tidak normal.
Tabel 4.17
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
GAJI TNJNGN
KARAKTER
KERJA
KARAKTER
KRYWN
KINE
RJA
KRY
WN
N 40 40 40 40 40
Normal
Parame
tersa
Mean 31.6500 20.5000 31.8750 29.9750
30.475
0
Std. Deviation 3.54856 2.41788 3.03980 2.84188
2.4283
3
Most
Extrem
e
Differe
nces
Absolute .239 .157 .141 .181 .146
Positive .123 .157 .062 .181 .146
Negative -.239 -.143 -.141 -.119 -.129
Kolmogorov-Smirnov
Z 1.513 .992 .894 1.148 .923
Asymp. Sig. (2-tailed) .020 .278 .401 .143 .362
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Dari output diatas dapat diketahui bahwa nilai Kolmogorov- Smirnov sebesar 0,923 dan
signifikan 0.362 > 0.005 maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
Uji Multikolinearitas
Cara untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolineritas dengan melihat nilai
Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance. Apabila nilai VIF kurang daru 10 dan tolerance
lebih dari 0,1 maka dinyatakan tidak terjadi multikolinearitas. Duwi Priyatno (2013:56).
Tabel 4.18
Hasil Pengujian Multikolinearitas
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
GAJI .940 1.064
TUNJANGAN .990 1.010
KARAKTERISTIK
KERJA .888 1.126
KARAKTER
KARYAWAN .839 1.192
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel Coefficients (nilai Tolerance dan VIF).
Dari output diatas dapat diketahui bahwa nilai VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari
0,05, maka dapat disimpulkan bahwa model tidak terjadi masalah multikolinearitas.
4.3.4 Uji Heterokedastisita
Pada penelitian ini uji heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan metode
Spearman’s Rho antara residual dengan masing-masing variable independen. Jika nilai
signifikansi antara variable independen dengan residual lebih dari 0,05, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Tabel 4.19
Hasil Pengujian Heteroskedastisitas dengan Metode Spearman’s Rho
GAJI
TUNJANG
AN
KARAKT
ERISTIK
PEKERJA
AN
KARAKTER
KARYAWAN
KINER
JA
KARY
AWAN
GAJI Correlation
Coefficient 1.000 .098 .176 .314
* .209
Sig. (2-
tailed) . .546 .278 .048 .195
N 40 40 40 40 40
TUNJA
NGAN
Correlation
Coefficient .098 1.000 .092 -.059 .023
Sig. (2-
tailed) .546 . .571 .719 .886
N 40 40 40 40 40
KARA
KTERI
STIK
PEKER
JAAN
Correlation
Coefficient .176 .092 1.000 .341
* .209
Sig. (2-
tailed) .278 .571 . .031 .195
N 40 40 40 40 40
KARA
KTER
KARY
AWAN
Correlation
Coefficient .314
* -.059 .341
* 1.000 .423
**
Sig. (2-
tailed) .048 .719 .031 . .007
N 40 40 40 40 40
KINER
JA
KARY
AWAN
Correlation
Coefficient .209 .023 .209 .423
** 1.000
Sig. (2-
tailed) .195 .886 .195 .070 .
N 40 40 40 40 40
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Dari output diatas dapat diketahui bahwa korelasi antara masing – masing variabel
independent dengan unstadardized residual sebesar untuk variabel gaji sebesar 0.195,tunjangan
sebesar 0.886,karakteristik kerja sebesar 0.195 dan karakteristik karyawan sebesar 0.70. Artinya
signifikansi > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa pada model tidak terjadi masalah
heteroskedastisita.
4.3.5 Uji Auto Korelasi
Metode yang digunakan pada uji autokorelasi dalam penelitian ini adalah metode Durbin-
Watson (DW). Menurut Suliyanto (2012:127) cara menarik kesimpulan uji autokorelasi dengan
metode Durbin Watson seperti pada tabel 4.20 berikut ini:
Tabel 4.20
Kriteria Pengujian Autokorelasi dengan Uji Durbin Watson
Dw Kesimpulan
<dL Ada aoutokorelasi positif
dL s.d.dU Tanpa Kesimpulan
dU s.d 4-dU Tidak ada aoutokorelasi
positif
4-dU s.d 4-
dL Tanpa Kesimpulan
>4-dL Ada aoutokorelasi negatif
Sumber: Suliyanto (2012:127)
Tabel 4.21
Hasil Pengujian Autokorelasi Durbin Watson (DW)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 .525a .276 .193 2.18183 2.446
a. Predictors: (Constant), KARAKTERKARYAWAN, TUNJANGAN,
GAJI, KARAKTERISTIKKERJA
b. Dependent Variable: KINERJAKARYAWAN
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Nilai Durbin Watson dapat dilihat pada output sebesar 2.446. Sedangkan dari tabel Durbin
Watson dengan signifikansi 0,05 dan jumlah data (n)=40, serta k=4 diperoleh nilai dL sebesar
1.2848 dan dU-sebesar 1.7209. sehingga nilai 4-dL sebesar 4 -1,2848 = 2.7152 sedangkan nilai
4-dU sebesar 4 -1,7209 = 2.2791. Karena nilai Durbin Watson 2.446 terletak diantara dU dengan
4-dU, maka dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi tersebut tidak mengandung
masalah autokorelasi.
4.4.1 Uji Regresi Linear Berganda
Hasil pengujian regresi linear berganda dapat kita lihat pada tabel berikut:
Tabel 4.23
Hasil Pengujian Regresi Linear Berganda
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 13.360 5.866 2.278 .029
GAJI .098 .102 .144 .968 .340
TUNJANGAN .019 .145 .018 .128 .899
KARAKTER
KERJA .084 .122 .105 .685 .498
KARAKTER
KARYAWAN .366 .134 .428 2.724 .010
a. Dependent Variable: KINERJA
KARYAWAN
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Berdasarkan output diatas, persamaan regresi linear berganda adalah :
Y= a+b1x1+b2x2+b3x3+b4x4 + e
Y= 13.360 + 0.098X1 + 0,019X2 + 0,084X3 + 0,366X4 + e
4.4.2 Uji Hipotesis
4.4.2.1 Analisis Koefisien Determinasi (R2)
Analisis determinasi digunakan untuk mengetahui persentase sumbangan pengaruh
variable independen secara bersama-sama terhadap variable dependen. Hasil analisis determinasi
dapat dilihat pada output model summary dari hasil regresi linear.
Tabel 4.24
Hasil Pengujian Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 .525a .276 .193 2.18183 2.446
a. Predictors: (Constant), KARAKTERKARYAWAN, TUNJANGAN,
GAJI, KARAKTERISTIKKERJA
b. Dependent Variable: KINERJAKARYAWAN
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Berdasarkan tabel di atas diperoleh angka R2 (R Square) sebesar 0,276 atau (27,6%). Hal ini
menunjukkan bahwa prosentase sumbangan pengaruh variabel independen
(gaji,tunjangan,karakteristik kerja dan karakter karyawan) terhadap variabel dependen (kinerja
karyawan) sebesar 27.6%. Atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model
(gaji,tunjangan,karakteristik kerja dan karakter karyawan) mampu menjelaskan sebesar 27,6%
variasi variabel dependen (kinerja karyawan). Sedangkan sisanya sebesar 72,4% dipengaruhi
atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
4.4.2.2 Uji koefisinen regresi secara parsial (uji t)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel independen
(X1,X2,X3) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y). Dari hasil
analisis regresi output dapat disajikan sebagai berikut:
Tabel 4.22
Uji t
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 13.360 5.866 2.278 .029
GAJI .098 .102 .144 .968 .340
TUNJANGAN .019 .145 .018 .128 .899
KARAKTER
KERJA .084 .122 .105 .685 .498
KARAKTER
KARYAWAN .366 .134 .428 2.724 .010
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 13.360 5.866 2.278 .029
GAJI .098 .102 .144 .968 .340
TUNJANGAN .019 .145 .018 .128 .899
KARAKTER
KERJA .084 .122 .105 .685 .498
KARAKTER
KARYAWAN .366 .134 .428 2.724 .010
a. Dependent Variable: KINERJA
KARYAWAN
Sumber : Hasil Pengolahan Data
a. Pengujian koefisien regresi variabel gaji
Langkah-langkah pengujian sebagai berikut
1. Menentukan Hipotesis
Ho : Secara parsial tidak ada pengaruh signifikan antara gaji dengan kinerja karyawan.
Ha : Secara parsial ada pengaruh signifikan antara gaji dengan kinerja karawan.
2. Menentukan tingkat signifikansi
Tingkat signifikansi menggunakan a = 5%
3. Menentukan t hitung
Berdasarkan tabel diperoleh t hitung sebesar 0.968
4. Menentukan t tabel
Tabel distribusi t dicari pada a = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan
(df) n-k-1 atau 40-4-1 = 35 (n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel
independen). Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi = 0,025) hasil diperoleh untuk t
tabel sebesar 2,03011 atau dapat dicari di Ms Excel dengan cara pada cell kosong ketik
=tinv(0.05,106) lalu enter.
5. Kriteria Pengujian
Ho diterima jika -t tabel < t hitung < t tabel
Ho ditolak jika -t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel
6. Membandingkan thitung dengan t table
Nilai t hitung < t tabel (0,968 < 2.03011) maka Ho diterima.
7. Kesimpulan
Oleh karena nilai t hitung < t tabel (0,968 < 2.03011) maka Ho diterima, artinya secara
parsial tidak ada pengaruh signifikan antara gaji dengan kinerja karyawan. Jadi dari kasus
ini dapat disimpulkan bahwa secara parsial gaji tidak berpengaruh terhadap kinerja
karyawan bagian keuangan pada BPR di kota Tanjungpinang.
b. Pengujian koefisien regresi variabel Tunjangan
1. Menentukan Hipotesis
Ho : Secara parsial tidak ada pengaruh signifikan antara Tunjangan dengan Kinerja
karyawan.
Ha : Secara parsial ada pengaruh signifikan antara tunjangan dengan kinerja karyawan.
2. Menentukan tingkat signifikansi
Tingkat signifikansi menggunakan a = 5%
3. Menentukan t hitung
Berdasarkan tabel diperoleh t hitung sebesar 0.128
4. Menentukan t table
Tabel distribusi t dicari pada a = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df)
n-k-1 atau 40-4-1 = 35 (n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel
independen). Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi = 0,025) hasil diperoleh untuk t tabel
sebesar < 2.03011 atau dapat dicari di Ms Excel dengan cara pada cell kosong ketik
=tinv(0.05,106) lalu enter.
5. Kriteria Pengujian
Ho diterima jika -t tabel < t hitung < t tabel
Ho ditolak jika -t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel
6. Membandingkan t hitung dengan t table
Nilai t hitung < t tabel (0,128 < 2.03011) maka Ho diterima.
7. Kesimpulan
Oleh karena nilai t hitung > t tabel (0,128 < 2.03011)) maka Ho diterima, artinya secara
parsial tidak ada pengaruh signifikan antara tunjangan dengan kinerja karyawan bagian
keuangan pada BPR di Kota Tanjungpinang. Jadi dapat disimpulkan bahwa tunjangan
tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan,apabila tunjangan mengalami kenaikan
atau penurunan maka tidak akan mempengaruhi kinerja karyawan bagian keuangan pada
BPR di Kota Tanjungpinang.
c. Pengujian koefisien regresi variabel Karakteristik Kerja
1. Menentukan Hipotesis
Ho : Secara parsial tidak ada pengaruh signifikan antara Karakteristik Kerja dengan
Kinerja karyawan.
Ha : Secara parsial ada pengaruh signifikan antara Karakteristik Kerja dengan kinerja
karyawan.
2. Menentukan tingkat signifikansi
Tingkat signifikansi menggunakan a = 5%
3. Menentukan t hitung
Berdasarkan tabel diperoleh t hitung sebesar 0.685
4. Menentukan t table
Tabel distribusi t dicari pada a = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df)
n-k-1 atau 40 – 4 - 1 = 35 (n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel
independen). Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi = 0,025) hasil diperoleh untuk t tabel
sebesar 2.03011 atau dapat dicari di Ms Excel dengan cara pada cell kosong ketik
=tinv(0.05,106) lalu enter.
5. Kriteria Pengujian
Ho diterima jika -t tabel < t hitung < t tabel
Ho ditolak jika -t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel
6. Membandingkan t hitung dengan t table
Nilai t hitung < t tabel (0,685 < 2,03011) maka Ho diterima.
7. Kesimpulan
Oleh karena nilai t hitung < t tabel (0,685 < 2,03011) maka Ho diterima, artinya secara
parsial tidak ada pengaruh signifikan antara karaakteristik kerja dengan kinerja
karyawan. Jadi dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa secara parsial karakteristik kerja
tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada BPR di Kota Tanjungpinang.
d. Pengujian koefisien regresi variabel Karakter Karyawan
1. Menentukan Hipotesis
Ho : Secara parsial tidak ada pengaruh signifikan antara Karakter Karyawan dengan
Kinerja karyawan.
Ha : Secara parsial ada pengaruh signifikan antara Karakter Karyawan dengan kinerja
karyawan.
2. Menentukan tingkat signifikansi
Tingkat signifikansi menggunakan a = 5%
3. Menentukan t hitung
Berdasarkan tabel diperoleh t hitung sebesar 2.724
4. Menentukan t table
Tabel distribusi t dicari pada a = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df)
n-k-1 atau 40 – 4 - 1 = 35 (n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel
independen). Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi = 0,025) hasil diperoleh untuk t tabel
sebesar 2.03011 atau dapat dicari di Ms Excel dengan cara pada cell kosong ketik
=tinv(0.05,106) lalu enter.
5. Kriteria Pengujian
Ho diterima jika -t tabel < t hitung < t tabel
Ho ditolak jika -t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel
6. Membandingkan t hitung dengan t table
Nilai t hitung > t tabel (2.724 > 2.03011) maka Ho ditolak.
7. Kesimpulan
Oleh karena nilai t hitung > t tabel (2.724 > 2.03011) maka Ho ditolak, artinya secara
parsial ada pengaruh signifikan antara karakter karyawan dengan kinerja karyawan. Jadi
dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa secara parsial karakter karyawan berpengaruh
terhadap kinerja karyawan bagian keuangan pada BPR di Kota Tanjungpinang.
4.4.2.3 Uji koefisinen regresi secara simultan (uji f)
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Derajat kepercayaan yang digunakan adalah
0,05. Apabila nilai F hasil perhitungan lebih besar daripada nilai F menurut tabel maka hipotesis
alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen. Dari hasil analisis regresi output dapat disajikan sebagai
berikut:
Dari hasil analisis regresi output dapat disajikan sebagai berikut:
Tabel 4.22
Hasil Uji f
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 63.362 4 15.840 3.428 .021a
Residual 166.613 35 4.760
Total 229.975 39
a. Predictors: (Constant), KARAKTERKARYAWAN,
TUNJANGAN, GAJI, KARAKTERISTIKKERJA
b. Dependent Variable:
KINERJAKARYAWAN
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:
1. Menentukan Hipotesis
Ho : Gaji,tunjangan, karakteristik kerja dan karakter karyawan secara simultan tidak
berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada BPR di Kota Tanjungpinang.
Ha : Gaji, tunjangan, karakteristik kerja dan karakter karyawan secara simultan berpengaruh
terhadap kinerja karyawan pada BPR di Kota Tanjungpinang.
2. Menentukan f hitung
Berdasarkan tabel diperoleh f hitung sebesar 3.328
3. Menentukan t table
Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95%, α=5%, df1 (jumlah variable-1) atau 4-1=3
dan df2 (n-k-1) = 40 – 4 - 1 = 35 (n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variable
independen). Hasil diperoleh untuk f tabel adalah sebesar 3.59
4. Kriteria Pengujian
Ho diterima jika -t tabel < t hitung < t table
Ho ditolak jika -t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel
5. Membandingkan thitung dengan t table
Nilai t hitung > t tabel (3.428 > 3.59) maka Ho diterima. Untuk
6. Kesimpulan
Oleh karena nilai t hitung > t tabel (3,428 > 3,59) maka Ho diterima, artinya secara simultan
ada pengaruh signifikan antara gaji,tunjangan, karakteristik kerja dan karakter karyawan
terhadap kinerja karyawan.
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dalam bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Variabel gaji pada pengujian hipotesis uji t disimpulkan bahwa secara parsial tidak ada
pengaruh signifikan antara gaji dengan kinerja karyawan bagian keuangan pada BPR di
kota Tanjungpinang.
2. Hasil pengujian hipotesis uji t variabel tunjangan secara parsial tidak berpengaruh
signifikan dengan kinerja karyawan. Jadi dapat disimpulkan bahwa tunjangan tidak
berpengaruh terhadap kinerja karyawan bagian keuangan pada BPR di kota
Tanjungpinang.
3. Secara parsial tidak ada pengaruh signifikan antara karaakteristik kerja dengan kinerja
karyawan bagian keuangan pada BPR di Kota Tanjungpinang
4. Variabel karakter karyawan secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan
bagian keuangan pada BPR di Kota Tanjungpinang
5. Secara simultan ada pengaruh signifikan antara gaji,tunjangan, karakteristik kerja dan
karakter karyawan terhadap kinerja karyawan bagian keuangan pada BPR di Kota
Tanjungpinang.
5.2 SARAN
Dari kesimpulan tersebut maka peneliti memiliki beberapa saran diantaranya adalah:
1. Dari keempat variabel independent yang secara parsial berpengaruh teradap kinerja
karyawan adalah karakter karyawan untuk itu disarankan hendaknya perusahaan khususnya
BPR di Kota Tanjungpinang lebih selektif dalam pemilihan karyawan tidak hanya
kepandaian atau penampilan saja tetapi sikap dan etika karyawan jg harus diperhatian
sehingga akan memberikan kinerja yang baik bagi perusahaan.
2. Dalam penulisan skripsi ini penulis sadar betul masih terdapat kekurangan untuk itu
disarankan bagi para peneliti selanjutnya dapat menjadi acuan dalam penulisan skripsi
selanjutnya dapat menambah atau mengganti variabel independentnya.
DAFTAR PUSTAKA
F.Winarni,G.Suguyarso. 2006. “Administrasi Gaji dan Upah”.Yogyakarta : Pusta Wityatama.
Ghozali, Imam 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 20. Penerbit :
Universitas Deponegoro.
Griffin, Ricky, 2004. Manajemen jilid 2 Edisi 7, Erlangga, Jakarta
Harindja, Efendi Marihot Tua 2004 Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan
kedua.Pt.Grasindo, Jakarta.
Hasibuan, Melayu S.P. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Rivisi, Jakarta.Bumi
Aksara.
lham Rizqi,2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan kedua.Pt.Grasindo, Jakarta.
Luthans (2006). “Tingkat Kinerja Perusahaan Anda Dengan Merit System”.Jakarta PT Raja
Grafindo Persada.
Malayu S.P. Hasibuan (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta : Bumi
Aksara.
Martindas R, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta. Pustaka utama graffiti.2002
Mathis, Jackson. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba
Empat.
Nawawi Hadari. H 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta.
Natoatmadjo, S. 2003. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Rineka Cipta, Jakarta
Pabandu Tika, Moh. 2006. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan. Erlangga
Priyatno, Duwi. 2013.Mandiri Belajar Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta, Penerbit :
Mediacom
Purwono Edi 2006. Kebijakan Prosedur Penyelenggaraan Sistem Informasi
Manajemen.Yogyakarta.
Prabu Anwar 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Rosda Karya Bandung.
Prawirosentono, suryadi 2009. Manajemen Operasi, Jakarta. Rajagrafindo Persada.
Rachmawati, Kusdyah Ike 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Andi Yogyakarta.
Rivai, Veithzal 2005. Perfomance Appraisal Sistem, Rajawali, Pers, Jakarta.
Rachmawati, Ike Kusdiyah. 2008. “Manajemen Sumber daya manusia”. Jogyakarta : Andi.
Robbins, 2005, Organiizattiion Theory,, Prentive Hall International, Inc. Englewood Clieffs.
Rianto, Agus. 2013. Statistik Deskriftif untuk Kesehatan. Penerbit :Nuha Medika
Siagian Sondang P. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta : Bumi Aksara.
Sedarmayanti, 2009. Manajemen jilid 2 Edisi 7, Erlangga, Jakarta
Triyadi. 2006. Pengaruh Kepemimpinan dan Insentif terhadap Motivasi Kerja Karyawan pada
Kantor Dinas Koperasi PKM, Kota Denpasar, Universitas Denpasar.
Wibisono, Dermawan. 2006. Manajemen Kinerja, Penerbit Erlangga.
Yazid, Aba 2009. Pengaruh Insentif Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada CV. Indo
Perkasa Computindo Situbondo.Universitas Islam (UIN).Malang