+ All Categories
Home > Documents > TINGKAT EFISIENSI BANK PEMBANGUNAN DAERAH...

TINGKAT EFISIENSI BANK PEMBANGUNAN DAERAH...

Date post: 19-Feb-2018
Category:
Upload: lamkhuong
View: 223 times
Download: 3 times
Share this document with a friend
21
1 TINGKAT EFISIENSI BANK PEMBANGUNAN DAERAH (BPD) DI INDONESIA PERIODE 2012-2014 Ar Royyan Ramly Dosen Fakultas Syariah dan Dakwah Universitas Serambi Mekkah JL. Teungku Imum Lueng Bata, Banda, Batoh, Banda Aceh, Aceh (0651) 23245 [email protected] Abstract This paper aims to examine and influence region development banking (BPD) efficiency with Islamic banks and conventional banks for period 2012-2014 in Indonesia. Method the paper use non-parametric through Data Envelopment Analysis (DEA) and use fixed effect model (FEM) method to analyze determinant efficiency internal bank. Result this paper has shown perfect efficiency scale of Aceh Bank, meanwhile on 2012-2014 period another bank had relative efficiency scale decrease. Then influence independen variable to scale efficiency has shown positive signifficant at probability 0.0000 percent on variabel CAR, FDR and NPF sharia unit. While conventional region development bank merely NPL variabel insignificant to scale efficiency bank. Keyword: Efficiency BPD, data envelopment analysis (DEA), and FEM. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan melihat pengaruh efisiensi bank pembagunan daerah (BPD) syariah dan konvensional pada perioade 2012-2014 di indonesia. Penelitian ini menggunakan metode non-parametrik melalui data envelopment analysis (DEA) dan regresi fixed effect model (FEM) untuk menganalisis efisiensi internal bank. Hasil penelitian ini menunjukkan skala efisiensi sempurna diperoleh Bank Aceh, sementara dari tahun 2012-2014 efisiensi relatif bank menunjukkan penurunan. Kemudian pengaruh variabel independen terhadap skala efisiensi menunjukkan positif signifikan pada probabilitas 0.0000 persen pada variabel CAR, FDR, dan NPF unit syariah. Sementara BPD konvensional memperoleh variabel NPL tidak signifikan terhadap skala efisiensi bank. Kata kunci: Efisiensi BPD, Data Envelopment Analysis (DEA), dan Fixed Effect Model (FEM).
Transcript
Page 1: TINGKAT EFISIENSI BANK PEMBANGUNAN DAERAH …jurnal2.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2016/05/TINGKAT... · pembagunan daerah (BPD) syariah dan ... fungsi perbankan sangat berperan

1

TINGKAT EFISIENSI BANK PEMBANGUNAN DAERAH (BPD)

DI INDONESIA PERIODE 2012-2014

Ar Royyan Ramly

Dosen Fakultas Syariah dan Dakwah Universitas Serambi Mekkah

JL. Teungku Imum Lueng Bata, Banda, Batoh, Banda Aceh, Aceh (0651) 23245

[email protected]

Abstract

This paper aims to examine and influence region development banking (BPD)

efficiency with Islamic banks and conventional banks for period 2012-2014 in

Indonesia. Method the paper use non-parametric through Data Envelopment

Analysis (DEA) and use fixed effect model (FEM) method to analyze determinant

efficiency internal bank. Result this paper has shown perfect efficiency scale of

Aceh Bank, meanwhile on 2012-2014 period another bank had relative efficiency

scale decrease. Then influence independen variable to scale efficiency has shown

positive signifficant at probability 0.0000 percent on variabel CAR, FDR and

NPF sharia unit. While conventional region development bank merely NPL

variabel insignificant to scale efficiency bank.

Keyword: Efficiency BPD, data envelopment analysis (DEA), and FEM.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan melihat pengaruh efisiensi bank

pembagunan daerah (BPD) syariah dan konvensional pada perioade 2012-2014 di

indonesia. Penelitian ini menggunakan metode non-parametrik melalui data

envelopment analysis (DEA) dan regresi fixed effect model (FEM) untuk

menganalisis efisiensi internal bank. Hasil penelitian ini menunjukkan skala

efisiensi sempurna diperoleh Bank Aceh, sementara dari tahun 2012-2014

efisiensi relatif bank menunjukkan penurunan. Kemudian pengaruh variabel

independen terhadap skala efisiensi menunjukkan positif signifikan pada

probabilitas 0.0000 persen pada variabel CAR, FDR, dan NPF unit syariah.

Sementara BPD konvensional memperoleh variabel NPL tidak signifikan terhadap

skala efisiensi bank.

Kata kunci: Efisiensi BPD, Data Envelopment Analysis (DEA), dan Fixed

Effect Model (FEM).

Page 2: TINGKAT EFISIENSI BANK PEMBANGUNAN DAERAH …jurnal2.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2016/05/TINGKAT... · pembagunan daerah (BPD) syariah dan ... fungsi perbankan sangat berperan

2

PENDAHULUAN

Fungsi utama perbankan ialah sebagai lembaga intermediasi (financial

intermediary), yaitu melakukan proses penghimpunan dana dari masyarakat atau

rumah tangga dan disalurkan kepada yang membutuhkan, dengan kata lain bank

memfasilitasi pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dan menyalurkan dan

kepada pihak yang kekurangan atau membutuhkan dana (deficit unit). Fungsi ini

muncul karena adanya assimetric information antara pihak yang memiliki dana

dengan pihak pengguna, sehingga memberikan peluang kepada pihak perantara

untuk mengakomodir kedua belah pihak (Ramly, 2015:5). Saat ini perkembangan

perbankan di Indonesia berkembang pesat sejak diterbitkannya UU Nomor 7

Tahun 1992 tentang perbankan, UU Nomor 10 Tahun 1998 perubahan atas

undang-undang 1992 tentang perbankan yang menunjukkan sistem perbankan di

Indonesia menganut dual banking system (sistem ganda) dan UU Nomor 21

Tahun 2008 tentang perbankan syariah, hal ini yang menyebabkan sistem

perbankan di Indonesia berubah dari sistem tunggal menjadi sistem ganda.

Selain itu fungsi perbankan sesuai SK Menkeu RI Nomor 792 tahun 1992

berbunyi bahwa lembaga keuangan adalah semua badan yang kegiatannya di

bidang keuangan melakukan penghimpunan dana, penyaluran dana kepada

masyarakat terutama guna membiayai investasi pembangunan. Oleh karena itu

fungsi perbankan sangat berperan dalam perkembangan ekonomi suatu negara

(Rosyada, 2011:54). Karenanya Bank Indonesia selaku pemegang otoritas harus

mengawasi dan mengatur perbankan, di lain pihak dengan adanya UU Nomor 21

Page 3: TINGKAT EFISIENSI BANK PEMBANGUNAN DAERAH …jurnal2.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2016/05/TINGKAT... · pembagunan daerah (BPD) syariah dan ... fungsi perbankan sangat berperan

3

Tahun 2011 tentang pendirian OJK dan fungsinya sebagai pengawas dan

perizinan lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan non-bank.

Bank sebagai lembaga kepercayaan pemerintah yang diawasi juga harus

menunjukkan konstribusi yang baik dan kinerja efisien sebagai lembaga keuangan

supaya pertumbuhan dan stabilitas keuangan di Indonesia juga akan meningkat.

Hal utama yang menyebabkan perbankan berkembang secara sehat adalah

kompetisi (persaingan), persaingan merupakan hambatan bagi operasional dan

stabilitas perbankan.

KAJIAN PUSTAKA

Kajian pustaka pada penelitian ini telah dilakukan oleh beberapa peneliti

terkait tingkat efisiensi perusahaan maupun bank dalam beroperasi. Seperti

penelitian Ferari & Sudarsono (2011) melakukan penelitian terhadap efisiensi 6

perbankan syariah dan konvensional periode 2007-2010 dengan menggunakan

Data Envelopment Analysis (DEA), dengan pendekatan intermediasi. Hasilnya

menunjukkan 4 bank konvensional memiliki tingkat efisiensi 100 persen,

sedangkan bank syariah terdapat 2 bank syariah yang tingkat efisiensinya 100

persen.

Firdaus & Hosen (2013), memakai metode two stage analysis, yaitu first

stage menggunakan DEA, dan second stage menggunakan model TOBIT atau

melakukan regresi terhadap faktor yang mempengaruhi efisiensi. Hasil penelitian

menunjukkan tidak terdapat efisiensi yang optimum pada Bank Syariah selama

periode 2010-2012.

Page 4: TINGKAT EFISIENSI BANK PEMBANGUNAN DAERAH …jurnal2.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2016/05/TINGKAT... · pembagunan daerah (BPD) syariah dan ... fungsi perbankan sangat berperan

4

Shahid, dkk (2010) melakukan penelitian terhadap perbandingan efisiensi

bank syariah dan bank konvensional di pakistan, dengan pendekatan asset yang

dimiliki oleh perusahaan. Metode yang digunakan ialah data envelopment analysis

(DEA) dan uji beda. Hasil penelitian ini menunjukkan dengan menggunakan

analisis teknikal (TE) bank konvensional lebih efisien daripada bank syariah.

Tetapi alokasi efisiensi dan efesiensi biaya menunjukkan persaingan yang sehat. t-

statistik menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam efisiensi

skor rata-rata konvensional dan Bank syariah kecuali pada Tahun 2008.

Penelitian yang lain dilakukan oleh Ahmad & Noor (2011) menganalisis

tentang pengaruh efisiensi bank dan profitabilitas bank Islam dunia. Penelitian

dilakukan dengan menggunakan metode yang berbeda yaitu Data Envelopment

Analysis (DEA) dan panel data menggunakan Fixed Effect Model (FEM) untuk

melihat determinant efisiensi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat efisiensi

teknikal dalam profitabilitas bank Islam, dan menunjukkan efisiensi cenderung

menguntungkan bank Islam. Menariknya, hasil empiris menunjukkan bahwa lebih

menguntungkan bank adalah mereka memiliki beban usaha lebih tinggi terhadap

aset, ekuitas lebih terhadap aset dan terkonsentrasi pada tinggi negara

berpenghasilan menunjukkan hubungan yang erat antara Faktor-faktor moneter

dalam menentukan profitabilitas.

Ramly (2015) melakukan penelitian mengenai pemodelan dan

perbandingan efisiensi bank syariah dan bank konvensional di Indonesia. Metode

yang digunakan mengukur efisiensi teknis ialah Data Envelopment Analysis

(DEA), kemudian membandingkan efisiensi menggunakan one sample test dan

Page 5: TINGKAT EFISIENSI BANK PEMBANGUNAN DAERAH …jurnal2.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2016/05/TINGKAT... · pembagunan daerah (BPD) syariah dan ... fungsi perbankan sangat berperan

5

regresi data panel menggunakan pendekatan Fixed Effect Model (FEM). Hasil

penelitian menunjukkan pada periode 2012-2014 bank syariah lebih efisien

dibandingkan bank konvensional. Sedangkan faktor detemninan yang

mempengaruhi efisiensi bank konvensional berpengaruh signifikan dengan rasio

keuangan CAR, NPL, LDR, ROA. Sedangkan bank syariah FDR berpengaruh

signifikan pada level 6 persen.

Dari beberapa penelitian di atas menunjukkan bahwa penelitian mengenai

tingkat efisiensi perbankan bisa dilakukan dengan metode yang berbeda-beda dan

pendekatan yang beragam. Namun pada penelitian ini peneliti menggunakan

pendekatan intermedisasi dalam menentukan input dan output perbankan,

sedangkan metode yang digunakan untuk melihat tingkat efisiensi perbankan

menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA). Selanjutnya untuk

menganalisis pengaruh efisiensi dengan yang terdapat dalam perbankan peneliti

menggunakan fixed effect model (FEM) terhadap bank BPD konvensional maupun

Unit Usaha Syariah (UUS) periode 2012-2014.

KONSEP EFISIENSI

Konsep efisiensi pertama kali dikemukakan oleh Farrel yang merupakan

tindak lanjut yang diajukan oleh Debreu dan Koopmans. Pengukuran Efisiensi

yang dikemukakan oleh Farrel dapat memperhitungkan input majemuk. Efisiensi

sebuah perusahaan terdiri dari dua komponen, yaitu efisiensi teknis (technical

efficiency) dan efisiensi alokatif (allocative efficiency). Efisiensi teknis

menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mencapai output semaksimal

mungkin dari sejumlah input. Sedangkan efisiensi alokatif menunjukkan sebuah

Page 6: TINGKAT EFISIENSI BANK PEMBANGUNAN DAERAH …jurnal2.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2016/05/TINGKAT... · pembagunan daerah (BPD) syariah dan ... fungsi perbankan sangat berperan

6

perusahaan menggunakan input seoptimal mungkin pada tingkat harga input

tertentu. Kemudian dua komponen ini dikombinasikan menghasilkan ukuran

efisiensi total atau efisiensi ekonomi (economic efficiency) (Abidin & Endri,

2009:22).

Dasar teori ekonomi ada dua pengertian efisiensi, yaitu efisiensi teknis dan

efisiensi ekonomi. Efisiensi ekonomis mempunyai sudut pandang makro yang

mempunyai jangkauan lebih luas dibandingkan efisiensi teknis yang bersudut

pandang mikro. Pengukuran efisiensi teknis cenderung terbatas pada hubungan

teknis dan operasional dalam proses konversi input menjadi output (Huda &

Nasution, 2014:10). Akibatnya, usaha untuk meningkatkan efisiensi teknis hanya

memerlukan kebijakan mikro yang bersifat internal, yaitu dengan pengendalian

dan alokasi sumber daya yang optimal. Harga dalam efisiensi ekonomis tidak

dapat dianggap given, karena harga dapat dipengaruhi oleh kebijakan makro

(Amrillah, 2010:22). Namun untuk mencapai tingkat efisiensi secara teknis

sebuah perusahaan atau perbankan harus efisien secara teknis, dalam mencapai

efisiensi yang maksimal dengan cara memproduksi output dengan memanfatkan

input tertentu (Ramly, 2015:26).

Amrillah (2010) menyebutkan, konsep-konsep yang digunakan dalam

mendefinisikan hubungan input output dalam tingkah laku dari institusi

keuangan pada metode parametrik maupun non-parametrik adalah:

1) Pendekatan produksi (the production approach)

2) Pendekatan intermediasi (the intermediation approach)

3) Pendekatan asset (the asset approach)

Page 7: TINGKAT EFISIENSI BANK PEMBANGUNAN DAERAH …jurnal2.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2016/05/TINGKAT... · pembagunan daerah (BPD) syariah dan ... fungsi perbankan sangat berperan

7

Namun pada penelitian ini penulis menggunakan pendekatan intermediasi

(The Intermediation Approach), karena perbankan tidak hanya meningkatkan

output dari beberapa input yang digunakan, akan tetapi mengingat fungsi bank

sebagai lembega perantara keuangan (Intermediary Institution), yang

menyediakan dana kepada pihak yang memerlukannya, disisi lain menghimpun

dana dari pihak yang kelebihan dana.

Shahid, dkk (2010) dan Hadad, dkk (2003), menyebutkan, bahwa efisiensi

perbankan juga dapat diukur melalui menggunakan pendekatan operasional dan

pendekatan intermediasi. Dalam pendekatan intermediasi bank sebagai salah satu

pihak mengkonversi dan mentransfer asset yang dimiliki antara surplus unit dan

defisit unit yang bertindak sebagai perantara. Pendekatan intermediasi

mengindikasikan sebuah institusi finansial sebagai intermediator. Merubah dan

mentransfer aset-aset finansial dari unit- unit surplus menjadi unit- unit defisit.

Dalam hal ini input-input institusional seperti biaya tenaga kerja dan modal dan

pembayaran bunga pada deposit, dengan output yang diukur dalam bentuk kredit

pinjaman (loans) dan investasi finansial (financial investments).

METODE PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan menganalisis tingkat efisiensi Bank Pembangunan

Daerah (BPD) di Indonesia tahun 2012-2015, dan melihat pengaruhnya terhadap

faktor internal perusahaan sendiri. Data yang dikumpulkan penelitian ini ialah

data dalam kurun waktu tertentu (cross section) dan antar waktu (time series),

yang diperoleh dari data sekunder periode 2012 sampai dengan 2014. Data ini

diambil dari berbagai laporan keuangan Bank Pembangunan Daerah (BPD), Bank

Page 8: TINGKAT EFISIENSI BANK PEMBANGUNAN DAERAH …jurnal2.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2016/05/TINGKAT... · pembagunan daerah (BPD) syariah dan ... fungsi perbankan sangat berperan

8

Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan jurnal penelitian lainnya. Alat

analisis yang digunakan adalah Data Envelopment Analysis (DEA) dan Eviews

8.0.

Variabel penelitian

Dalam penelitian ini, bank yang diteliti sebanyak 5 Bank Pembangunan

Daerah (BPD) di Indonesia, masing-masing diteliti Unit Usaha Syariah (UUS)

dan konvensional dari bank pembangunan daerah (BPD), masing terdiri dari Bank

Aceh (BA), Bank DKI (BDKI), Bank DIY (BDIY), dan Bank Jabar Banten (BJB).

Variabel yang digunakan ialah variabel input dan output, variabel input terdiri atas

total asset, total simpanan (DPK), dan Biaya Tenaga Kerja, sedangkan variabel

output terdiri atas Pembiayaan (financing) dan total pendapatan operasional.

Tabel 1.1 variabel input dan variabel output

Simbol Variabel Sumber

Variabel Input

I1 Total asset Neraca

I2 Total Simpanan (DPK) Neraca

I3 Biaya tenaga kerja Laporan laba/rugi

Variabel Output

O1 Pembiayaan (financing) Neraca

O2 Total Pendapatan operasional Laporan laba/rugi

Kemudian variabel bebas (independen) dalam penelitian ini menggunakan

rasio keuangan FDR/LDR, CAR dan NPL/NPF sebagai variabel kedua untuk

menganalisis pengaruh faktor internal perusahaan yang mempengaruhi kinerja

Page 9: TINGKAT EFISIENSI BANK PEMBANGUNAN DAERAH …jurnal2.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2016/05/TINGKAT... · pembagunan daerah (BPD) syariah dan ... fungsi perbankan sangat berperan

9

efisiensi perbankan. Sedangkan skala efisiensi perbankan yang diukur dengan

metode DEA digunakan sebagai variabel dependen yang dianggap sebagai skala

efisiensi keseluruhan bank yang diukur dengan input dan output tertentu.

Tabel 1.2 Variabel Independen

N

o Variabel

Independe

n Rumus

1

CAR

2

NPL/NPF

3 FDR/LDR

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan Data Envelopment

Analysis (DEA) dengan pendekatan intermediasi. Pendekatan intermediasi melihat

institusi keuangan sebagai perantara yang tujuannya meminjam dananya kepada

depositor dan menyalurkannya kepada pihak lain untuk mendapatkan keuntungan

(Wijayanto & Sutarno, 2010:114). Tujuan DEA mengukur tingkat efisiensi

decision unit making (DMU) dengan membandingkan input dan output.

(1.1)

Atau, dengan persamaan:

Page 10: TINGKAT EFISIENSI BANK PEMBANGUNAN DAERAH …jurnal2.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2016/05/TINGKAT... · pembagunan daerah (BPD) syariah dan ... fungsi perbankan sangat berperan

10

(1.2)

Selain itu ada dua model pengukuran efisiensi dalam menganalisis

efisiensi DMU. Model pertama yaitu model asumsi constant return to scale

(CRS). Dalam model ini setiap DMU dibandingkan dengan seluruh DMU yang

ada disampel dengan asumsi bahwa kondisi internal dan eksternal DMU sama.

Dalam model CRS terdapat persamaan yang menerangkan bahwa nilai

atau score efisiensi teknis didapatkan dengan perbandingan antara rasio

output terhadap rasio inputnya. Selain itu, dalam persamaan tersebut dijelaskan

bahwa nilai dalam pengukuran tingkat efisiensi dibatasi dalam rentang nilai 0

sampai dengan 1 dan bobot nilai harus positif. Melalui persamaan tersebut, dapat

disimpulkan bahwa Bank dikatakan efisien apabila memiliki angka rasio

mendekati 1 atau 100 persen, sebaliknya jika mendekati 0 menunjukkan efisiensi

bank semakin rendah (Firdaus & Hosen, 2013:174). Berikut adalah persamaan

pada model CRS:

(1.3)

Persamaan di atas dijelaskan bahwa fungsi tujuan dari persamaan tersebut

adalah memaksimalkan output dengan fungsi kendala bahwa nilai input sama

Page 11: TINGKAT EFISIENSI BANK PEMBANGUNAN DAERAH …jurnal2.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2016/05/TINGKAT... · pembagunan daerah (BPD) syariah dan ... fungsi perbankan sangat berperan

11

dengan satu, sehingga nilai output yang dikurangi nilai input nilainya kurang atau

sama dengan 0. Hal itu berarti semua bank akan berada atau di bawah tingkat

efisiensi teknis.

Sedangkan model kedua yang dikembangkan dalam pengukuran tingkat

efisiensi adalah model dengan asumsi Variable Return to Scale (VRS) Dalam

model ini diasumsikan bahwa kondisi semua DMU tidak sama atau dapat

dikatakan bahwa tidak semua DMU beroperasi secara optimal. Model matematika

dengan pendekatan VRS didapat melalui modifikasi dari model dengan

pendekatan CRS dan tetap berpedoman pada model matematika umum DEA

sebagai persamaan dalam mengukur tingkat efisiensi teknis. Dengan

menambahkan kendala konektivitas (convexity constraint) ke dalam persamaan

sehingga rumus matematisnya menjadi:

(1.4)

Dimana Uo merupakan penggal yang dapat bernilai positif atau negatif.

Dalam penelitian VRS, asumsi dari model ini adalah rasio antara penambahan

input dan output tidak sama. Artinya penambahan input sebesar x kali tidak akan

menyebabkan output meningkat x kali, bias lebih kecil atau lebih besar dari x kali.

Pendekatan ini lebih baik dalam menghitung efisiensi teknis yang sebenarnya

tanpa dibatasi kendala apapun (Sari, 2010:42).

Page 12: TINGKAT EFISIENSI BANK PEMBANGUNAN DAERAH …jurnal2.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2016/05/TINGKAT... · pembagunan daerah (BPD) syariah dan ... fungsi perbankan sangat berperan

12

Selanjutnya untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat

efisiensi bank, menggunakan regresi panel dengan model fixed effect model

(FEM). Terdapat beberapa keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan data

panel. Pertama, data panel merupakan gabungan dari dua data time series dan

cross section mampu menyediakan data yang lebih banyak sehingga akan

menghasilkan degree of freedom yang lebih besar. Kedua, menggabungkan

informasi dari data time series dan cross section dapat mengatasi masalah yang

timbul ketika ada masalah penghilangan variabel (ommited-variable) (widarjono,

2013:353).

Model matematis data panel untuk bank syariah dan bank konvensional

dapat ditulis sebagai berikut:

EFit = β0 + β1ROAit + β2NPFit + eit (1.5)

Dimana:

EF = Tingkat efisiensi bank syariah

ROA = Return on Asset

NPF = Non Peforming Financing

i = DMU ke-i

t = Periode ke-t

et = Error Term

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil pengukuran kinerja efisiensi bank pembangunan daerah di indonesia

dengan menggunakan metode perhitungan DEA, dengan asumsi Constant Return

Scale (CRS) dan Variabel Return Scale (VRS), dapat dilihat tingkat efisiensi pada

Tabel 1.3. Bank Pembangunan Daerah yang diteliti ialah Bank Aceh, Bank DIY,

Page 13: TINGKAT EFISIENSI BANK PEMBANGUNAN DAERAH …jurnal2.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2016/05/TINGKAT... · pembagunan daerah (BPD) syariah dan ... fungsi perbankan sangat berperan

13

Bank DKI, dan Bank Jabar Banten selama periode 2012-2014. Namun pada

penelitian ini juga menganalisis tingkat efisiensi Unit Usaha Syariah (UUS) pada

Bank Pembangunan Daerah di Indonesia. Berikut tingkat kinerja efisiensi Unit

Usaha Syariah (UUS).

Tabel 1.3 Hasil Efisiensi Bank BPD Unit Usaha Syariah CRS dan VRS

Nama Bank 2012 2013 2014 SE

Bank Aceh 100 100 100 100 100 100 100

Bank DIY 91.52 100 67.24 100 100 100 86,25

Bank DKI Jakarta 16.81 26.64 96.43 100 100 100 86.51

Bank Jabar Banten 67.47 100 93.56 100 100 100 87.01

Sumber: Data diolah dari DEA dan Excel dalam persen

Tabel di atas menunjukkan bahwa Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Aceh

dengan asumsi Constant Returm Scale (CRS) dan Variabel Return Scale (VRS)

memiliki tingkat efisiensi sempurna 100 persen. Hal ini menunjukkan kinerja

UUS Bank Aceh efisien secara teknis. Unit usaha syariah Bank Pembangunan

Daerah (BPD) Aceh mampu memanfaatkan input yang ada untuk menghasilkan

output yang efisien. Pada tahun 2012 dengan asumsi CRS maupun VRS bank

pembangunan daerah aceh memiliki tingkat efisien sempurna, pada Tahun 2013

dan 2014 BPD Aceh juga memiliki tingkat kinerja efisiensi sempurna, oleh

karenanya rata-rata kinerja tingkat efisiensi untuk Bank Pembangunan Daerah

(BPD) Aceh Syariah memiliki tingkat efisiensi sempurna.

Sedangkan Bank Pembangunan Daerah lainnya, seperti Unit Usaha

Syariah BPD DIY, pada Tahun 2012 asumsi pendekatan CRS memilliki tingkat

efisiensi hanya sebesar 91.52 persen, Tahun 2013 dengan asumsi crs turun

menjadi 67.24 persen, hal ini dikarenakan Unit Usaha Syariah BPD DIY secara

Page 14: TINGKAT EFISIENSI BANK PEMBANGUNAN DAERAH …jurnal2.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2016/05/TINGKAT... · pembagunan daerah (BPD) syariah dan ... fungsi perbankan sangat berperan

14

teknis belum mencapai efisiensi sempurna dalam memaksimalkan inputnya.

Namun pada Tahun 2014 kinerja efisiensi Unit Usaha Syariah BPD DIY

mengalami peningkatan sebesar 100 persen. Hal yang sama juga terjadi pada unit

usaha syariah BPD DKI, pada asumsi CRS dan VRS tahun 2012, bank ini

memperoleh kinerja efisiensi teknis sebesar 16.81persen dan 26.64 persen dengan

bencmark efisiensi merujuk kepada BPD Aceh. Pada tahun 2013 unit usaha

syariah BPD DKI mengalami peningkatan kinerja efisiensi (increasing) sebesar

96.43 persen. Demikian Unit Usaha Syariah BPD DKI berhasil meningkatkan

efisiensi teknis dengan cara pemakaian input yang maksimal.

Sementara Bank Pembagunan Daerah Jabar Banten yang sudah menjadi

Bank Umum Syariah memperoleh kinerja efisiensi rendah pada Tahun 2012

dengan asumsi CRS sebesar 67.47 persen, kemudian pada Tahun 2013 BJB

Syariah mengalami peningkatan (increasing) sebesar 93.56 persen dengan asumsi

CRS, namun bencmark rata-rata tingkat efisiensi Bank Pembangunan Daerah

merujuk pada Unit Usaha Syariah BPD Aceh. Berikutnya hasil kinerja efisiensi

bpd dengan asumsi CRS dan VRS pada BPD konvensional ditunjukkan pada tabel

1.4. di bawah ini:

Tabel 1.4 Hasil Efisiensi Bank BPD Konvensional CRS dan VRS

Nama Bank 2012 2013 2014 SE

Bank Aceh 100 100 100 100 100 100 100

Bank DIY 89.86 100 96.70 100 100 100 95.52

Bank DKI Jakarta 80.05 80.35 90.79 90.92 90.22 94.80 98.22

Bank Jabar Banten 97.43 100 100 100 100 100 99.14

Sumber: data diolah dari DEA dan Excel dalam persen

Tabel di atas menunjukkan bahwasanya tingkat kinerja efisiensi bank

pembangunan daerah (BPD) terlihat belum efisiensi sempurna, seperti yang di

Page 15: TINGKAT EFISIENSI BANK PEMBANGUNAN DAERAH …jurnal2.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2016/05/TINGKAT... · pembagunan daerah (BPD) syariah dan ... fungsi perbankan sangat berperan

15

alami Bank Pembangunan Daerah (BPD) DKI Tahun 2012 dengan asumsi CRS

dan VRS masing-masing sebesar 80.05 dan 80.35 persen, bencmark efisiensi

merujuk kepada bank Aceh dan BJB. Selanjutnya Tahun 2013 tingkat kinerja

efisiensi Bank DKI dengan asumsi CRS dan VRS mengalami peningkatan

(increasing) sebesar 90.79 dan 90.92 persen. Diantara bank pembangunan daerah

lainnya bank DKI selama periode 2012 sampai dengan 2014, dengan asumsi CRS

maupun VRS memiliki tingkat efisiensi rendah atau tidak sempurna, bencmark

tingkat efisiensi Bank DKI merujuk kepada Bank Aceh. Namun dari periode 2012

sampai dengan 2014 tingkat kinerja efisiensi Bank DKI meningkat sekitar 8.76

persen.

Bank Pembangunan Daerah yang relatif efisien sempurna dengan asumsi

CRS pada Tahun 2012 dialami oleh BJB dengan tingkat kinerja efisiensi sebesar

97.43 persen. Namun pada asumsi VRS tingkat efiensi BJB meningkat menjadi

100 persen, begitu pula pada Tahun 2013 dan 2014. Sedangkan bank

pembangunan daerah yang memilki tingkat efisiensi sempurna pada periode 2012-

2014 diperoleh Bank Aceh dengan tingkat kinerja efisiensi 100 persen. Bank

Aceh dijadikan patokan bagi bank pembangunan daerah lainnya dalam tingkat

kinerja efisiensi. Sementara itu Bank DIY memperoleh kinerja efisiensi relatif

pada asumsi CRS Sebesar 89.86 Persen Tahun 2012, Kemudian Meningkat

Menjadi 96.70 Persen pada Tahun 2013.

Lebih lanjut kinerja efisiensi bank pembangunan daerah yang di teliti

tergolong kurang efisien dari segi input dalam menghasilkan ouput, hal ini terlihat

4 bank pembangunan daerah, hanya satu bank dalam periode 2012-104 tingkat

Page 16: TINGKAT EFISIENSI BANK PEMBANGUNAN DAERAH …jurnal2.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2016/05/TINGKAT... · pembagunan daerah (BPD) syariah dan ... fungsi perbankan sangat berperan

16

efisiennya sempurna. Kemudian dalam paper ini juga menganalisis faktor-faktor

yang mempengaruhi kinerja efisiensi bank pembangunan daerah, asumsinya

apabila faktor ini berpengaruh signifikan terhadap kinerja efisiensi, maka dapat

dikatakan secara internal faktor-faktor ini sangat mempengaruhi kinerja efisiensi.

Hasilnya dapat dilihat pada tabel 1.4 di bawah ini:

Tabel 1.4 Hasil Regresi Derterminan Tingkat Efisiensi UUS

Dependent Variable: DEA

Method: Panel EGLS (Cross-section weights)

Date: 01/26/16 Time: 12:23

Sample: 2012 2014

Periods included: 3

Cross-sections included: 4

Total panel (balanced) observations: 12

Variable Coeffici

ent

Std. Error t-Statistic Prob.

C -

6.22242

0

0.096066 -64.77229 0.0000

LOG(FDR) 1.79321

7

0.020970 85.51457 0.0000

LOG(CAR) -

0.30787

0

0.011742 -26.21968 0.0000

LOG(NPF) 0.23050

0

0.006121 37.65904 0.0000

Hasil di atas menunjukkan variabel independen Financing Deposit Ratio

(FDR) signifikan pada probabbilitas 0.0000 secara statistik pada α= 0.05%. Hal

ini menunjukkan tingkat kinerja efisiensi Unit usaha syariah (UUS) memiliki

pengaruh yang kuat dengan variabel FDR, semakin banyak bank memberikan

pembiayan kepada masyarakat maka semakin efisien operasional sebuah bank.

Hasil ini juga sesuai dengan penelitian sebelumnya seperti yang dilakukan oleh

Ramly (2015), yang mengatakan pembiayaan pada periode ini semakin meningkat

Page 17: TINGKAT EFISIENSI BANK PEMBANGUNAN DAERAH …jurnal2.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2016/05/TINGKAT... · pembagunan daerah (BPD) syariah dan ... fungsi perbankan sangat berperan

17

sehingga variabel FDR semakin optimal mempengaruhi efisiensi bank syariah,

namun dalam kondisi normal batasan penyaluran pembiayaan berkisar antara 85-

100%.

Sedangkan variabel CAR dan NPF juga menunjukkan signifikan pada

probabilitas 0.0000 secara statistik pada α= 0.05%. Hasil variabel NPF sesuai

dengan penelitian yang dilakukan Firdaus & Hosen (2013) Hal ini dikarenakan

semakin besar rasio pembiayaan macet suatu bank maka secara otomatis akan

mengganggu kegiatan operasional bank, terutama dari segi likuiditas bank.

Ahmad & Noor (2011), dan Noor & Ahmad (2012), berpengaruh positif dan

signifikan pada level 1% yang mengindikasikan meningkatnya efisiensi suatu

bank syariah. Sedangkan temuan Ulfa (2014), rasio NPF berpengaruh positif dan

signifikan. Sedangkan variabel CAR serupa dilakukan Endri (2011), menyebutkan

bahwa variabel CAR berpengaruh signifikan terhadap efisiensi bank. Bank yang

memiliki nilai CAR tinggi mempunyai tingkat efisiensi yang baik. CAR

merefleksikan kemampuan bank menghadapi kemungkinan resiko kerugian.

Lebih lanjut hasil analisis terhadap bank pembangunan daerah konvensional

memiliki hasil yang berbeda, seperti yang ditunjukkan tabel 1.5 di bawah ini:

Tabel 1.5 Hasil Regresi Determinan Tingkat Efisiensi BPD Konvensional

Dependent Variable: DEA

Method: Panel EGLS (Cross-section weights)

Date: 01/26/16 Time: 12:53

Sample: 2012 2014

Periods included: 3

Cross-sections included: 4

Total panel (balanced) observations: 12

Variable Coeffici Std. Error t-Statistic Prob.

Page 18: TINGKAT EFISIENSI BANK PEMBANGUNAN DAERAH …jurnal2.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2016/05/TINGKAT... · pembagunan daerah (BPD) syariah dan ... fungsi perbankan sangat berperan

18

ent

C 1.12530

7

0.039664 28.37099 0.0000

LOG(LDR) 0.05885

3

0.004695 12.53648 0.0001

LOG(CAR) -

0.14517

8

0.008996 -16.13806 0.0000

LOG(NPL) 0.00022

0

0.001158 0.190457 0.8564

Hasil di atas menunjukkan variabel independen Loan Deposit Ratio (LDR)

dan Capital Adequacy Ratio (CAR) memiliki probabilitas sebesar 0.0000 secara

statistik pada α= 0.05%. sedangkan variabel Non-Peforming Loans (NPL) terlihat

signifikan pada alpha 8 persen atau secara statistik probabilitas 0.8564 pada α=

0.05%. Temuan empiris ini mengikuti penelitian Ismail, Majid, & Rahim (2013),

menyatakan NPL berpengaruh negatif signifikan dan terhadap efisiensi bank

konvensional, disebabkan ketatnya ketentuan pemberian kredit bermasalah.

Kosekuensinya aturan mereka memaksa untuk meningkatkan pinjaman yang ketat

pada saat keadaan kualitas pinjaman memburuk.

Temuan lain dilakukan Masita (2013), dengan hasil bahwa NPL

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap efisiensi bank, hal ini terjadi karena

NPL tinggi maka timbul biaya-biaya tambahan seperti biaya monitoring yang

dapat menjadikan bank tidak efisien.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan analisis yang dilakukan sebelumnya pada penelitian ini,

dengan menganalisis tingkat skala efisiensi relatif Bank Pembangunan Daerah

Page 19: TINGKAT EFISIENSI BANK PEMBANGUNAN DAERAH …jurnal2.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2016/05/TINGKAT... · pembagunan daerah (BPD) syariah dan ... fungsi perbankan sangat berperan

19

(BPD) dan unit usaha syariah dengan metode data analysis envelopment (DEA)

dan mengalisis faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi perbankan.

Pengukuran yang dilakukan dengan metode DEA menunjukkan kinerja

efisiensi relatif pada periode 2012-2014 diperoleh Bank Aceh tergolong efisiensi

sempurna dengan skala efisiensi 100 persen, sedangkan bank DIY, Bank DKI, dan

BJB memiliki skala efisiensi yang rendah antara tahun 2012-2013. Sedangkan

bank DKI pada periode 2012-2014 memperoleh skala efisiensi relatif rendah,

namun semakin meningkat setiap tahunya.

Kemudian bagi bank yang skala efisiensi rendah belum mampu menyerap

faktor-faktor input dalam menghasilkan output yang maksimal. Biasanya bank

terkendala dalam pembiayaan macet sehingga harus menambah anggaran untuk

menutupi kerugian tersebut (cost of fund). Hal lain disebabkan oleh mahalnya

biaya monitoring dan operasional yang dialami perbankan dalam waktu periode

tertentu. Selanjutnya analisa faktor independen yang yang mempengaruhi kinerja

efisiensi terlihat signifikan pada unit usaha syariah dan juga bank pembangunan

daerah konvensional .

Variabel ini terdiri atas CAR, FDR dan NPF. Sedangankan dalam bank

pembangunan daerah (BPD) konvensional hanya variabel NPL yang signifikan

pada alpha 8 persen secara stastistik tidak signifikan pada α= 0.05%. Penelitian ini

dapat dijadikan acuan bagi beberapa pihak seperti, pembaca, manajemen Bank

Syariah dan Bank Konvensional, Investor, kalangan akademisi, stakeholder,

shareholder.

Page 20: TINGKAT EFISIENSI BANK PEMBANGUNAN DAERAH …jurnal2.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2016/05/TINGKAT... · pembagunan daerah (BPD) syariah dan ... fungsi perbankan sangat berperan

20

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, A. & Endri. (2009). Kinerja Efisiensi Teknis Bank Pembangunan Daerah

(BPD): Pendekatan Data Envelopment Analysis. Jurnal Akutansi dan

Keuangan Vol. 11 No.1.

Ahmad, N.H & Noor, M.A.N. (2011). The Determinants Efficiency and

Profitability of World Islamic Banks. Hong Kong: International

Conference on E-business, Management and Economics IPEDR vol.3.

IACSIT Press,

Amrillah, M.A. (2010). Efisiensi perbankan syariah di Indonesia Tahun 2005 -

2009. Tesis Universitas Diponegoro Semarang.

Bank Indonesia (BI). (2013). Laporan Perkembangan Perbankan Syariah.

Jakarta: Bank Indonesia.

Endri. (2011). Evaluasi Efisiensi Teknis Perbankan Syariah di Indonesia: Aplikasi

Two-Stage Data Envelopment Analysis. Jurnal No 10.

Firdaus, M.F. & Hosen, M.N. (2013). Efisiensi Bank Umum Syariah

Menggunakan Pendekatan Two-Stage Data Envelopment Analysis. Buletin

Ekonomi Moneter dan Perbankan.

Hadad, M. Santoso, W. Dhaniel, I. Mardhanugraha, E. (2003). Analisis Efisiensi

Industri Perbankan Indonesia: Penggunaan Metode Non-parametric Data

Envelopment Analysis (DEA). Research Paper Bank Indonesia.

Huda, N. & Nasution, M.E. (2014). Current Issues Lembaga Keuangan Syariah

(ed.ke-2), Jakarta: Kencana.

Ismail, F. Majid, M.S. Rahim. Rossana AB. (2013). Efficiency of Islamic and

Conventional Banks in Malaysia. Journal of Financial Reporting and

AccountingVol. 11 No. 1.

Noor, M.A.N.M & Ahmad, N.H. (2012). The Determinants of World Islamic

Banks’ Efficiency:Does Country Income Level have an Impact?. Journal of

Islamic Economics, Banking and Finance, Vol. 8 No. 2.

Ramly, A. (2015). Perbandingan dan Pemodelan Efisiensi Bank Syariah dan

Konvensional di Indonesia. Tesis Fakultas Ekonomi. Universitas Islam

Indonesia (UII). Yogyakarta.

Rosyada, A. (2011). Analisis Efisiensi Teknis Bank Pembangunan Daerah Di

Indonesia Periode 2008-2009 Dengan Menggunakan Metode DEA (Data

Envelopment Analysis). Jurnal Media Ekonomi. Vol. 19 No. 02.

Page 21: TINGKAT EFISIENSI BANK PEMBANGUNAN DAERAH …jurnal2.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2016/05/TINGKAT... · pembagunan daerah (BPD) syariah dan ... fungsi perbankan sangat berperan

21

Sari, N. (2010). Analisis Tingkat Efisiensi Perbankan Syariah dan Faktor Internal

Eksternal Yang Mempengaruhinya. Skripsi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Shahid, H, Ramizur R, Ghulam S, K.N & Raoof A. (2010). Effeciencies

Comparison of Islamic Banking and Conventional Banks of Pakistan.

International Research Journal of Finance and Economics-Issue 49, 24.

Sudarsono, H. & Ferari, N. (2011). Tingkat Efisiensi Perbankan Syariah Dan

Konvensional Dengan Menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA).

Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam Vol 1 No 2, hlm 141-148.

Wijiyanto, A. & Sutarno. (2010). Kinerja Efisiensi Fungsi Intermediasi Bank

Persero Di Indonesia Dengan Menggunakan Pendekatan Data

Envelopment Analysis (DEA). Jurnal keuangan dan perbankan. Vol 14 No.

1. 110-112.


Recommended