Date post: | 07-Jul-2018 |
Category: |
Documents |
Upload: | ahmad-waisul-qorni |
View: | 217 times |
Download: | 0 times |
of 10
8/19/2019 Tp 01022
1/25
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.01.02.2
JUDUL : METODE PERHITUNGAN
KEHILANGAN TEKANAN
DUA FASA
SUB JUDUL : Perhitungan Kehilangan Tekanan
Aliran Fluida Dua Fasa MetodeHagedorn & Brown
Halaman : 1 / 25
Revisi/Thn : 2/ Juli
2003
Manajemen Produksi Hulu
PERHITUNGAN KEHILANGAN TEKANAN ALIRAN FLUIDA DUA FASA
METODE HAGEDORN & BROWN
1. TUJUAN
Menghitung kehilangan tekanan aliran dua fasa dalam pipa.
2. METODE DAN PERSYARATAN
2.1. METODE
Menggunakan korelasi Hagedorn dan Brown, dengan iterasi pada tekanan.
2.2 PERSYARATAN
Tidak dapat digunakan untuk aliran horizontal
3. LANGKAH KERJA
1. Siapkan data penunjang yang meliputi
• Diameter pipa, d (in)
• Kedalaman sumur, D (ft)
• Laju aliran minyak, qo (STB/hari)
• Laju aliran air, qw (STB/hari)
• Perbandingan gas-cairan, PGC (SCF/STB)
• Perbandingan air minyak, PAM (STB/STB)
• Specific Gravity Gas, γ g
• °API minyak, API
• Specific Gravity Air, γ w
• Gradien temperatur, Gt (°F/ft)
• Tekanan aliran di salah satu ujung tubing (tekanan dasar sumur, P wf atau tekanan di kepala sumur.
• Temperatur aliran disalah satu ujung tubing
2. Pilih metode yang digunakan untuk menentukan temperatur aliran dalam pipa, yaitu :
8/19/2019 Tp 01022
2/25
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.01.02.2
JUDUL : METODE PERHITUNGAN
KEHILANGAN TEKANAN
DUA FASA
SUB JUDUL : Perhitungan Kehilangan Tekanan
Aliran Fluida Dua Fasa MetodeHagedorn & Brown
Halaman : 2 / 25
Revisi/Thn : 2/ Juli
2003
Manajemen Produksi Hulu
Dengan menganggap gradien temperatur aliran, G f konstan. Dalam hal ini G f ditentukan dengan
menggunakan Gambar 1, berdasarkan data laju produksi cairan total dan gradien geothermal, atau
menggunakan metode Shiu dan Beggs.
3. Hitung luas penampang pipa, A p yaitu :
2
4d A p
π = ,ft2
4. Bagi panjang pipa menjadi beberapa segmen panjang ∆h antara 100 - 500 ft. (Makin kecil panjang
segmen, hasil perhitungan akan makin baik),
5. Perhitungan dapat dimulai dari pangkal segmen terbawah atau teratas, tergantung pada tekanan
aliran yang akan dihitung. Pada segmen ini tentukan tekanan aliran, temperatur aliran dan kedalaman
ujung bawah/atas segmen, sebagai berikut :
Apabila P wh akan dihitung,
P 1 = P wf
T 1 = T d
D1 = D
Apabila P wf akan dihitung,
P 1 = P wh
T 1 = T s = T d - G f × D (atau dihitung dengan metode Shiu & Beggs)
D = 0
8/19/2019 Tp 01022
3/25
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.01.02.2
JUDUL : METODE PERHITUNGAN
KEHILANGAN TEKANAN
DUA FASA
SUB JUDUL : Perhitungan Kehilangan Tekanan
Aliran Fluida Dua Fasa MetodeHagedorn & Brown
Halaman : 3 / 25
Revisi/Thn : 2/ Juli
2003
Manajemen Produksi Hulu
6. Pada segmen di langkah 5, tentukan temperatur aliran, T 2 dan kedalaman D2 di ujung yang lain, yaitu
sebagai berikut:
Apabila P wf akan dihitung,
D2 = D1 - ∆h
T 2 = T d - G f × ∆h
Apabila P wh akan dihitung,
D2 = D1 + ∆h
T 2 = T s + G f ×∆h
T 2 dapat pula dihitung dengan metode Shiu dan Beggs
7. Tentukan sudut kemiringan segmen, θ .
8. Anggap tekanan aliran, P 2 di ujung lain dari segmen.
9. Hitung tekanan dan temperatur rata-rata di segmen, yaitu :
2/)( 21 P P P a +=
2/)( 21 T T T a +=
10. Hitung Z,B g ,µ g ,R s ,Bo ,µ o ,σ o ,R sw ,Bw ,µ w , dan σ w dengan menggunakan metode-metode di TR 02.06
11. Hitung laju aliran gas, minyak dan air (cuft/det) pada P a dan T a, sebagai berikut:
D1 ,T 1 ,P 1
D2 ,T 2 ,P 2
∆1 segmen
P wh
P wf
8/19/2019 Tp 01022
4/25
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.01.02.2
JUDUL : METODE PERHITUNGAN
KEHILANGAN TEKANAN
DUA FASA
SUB JUDUL : Perhitungan Kehilangan Tekanan
Aliran Fluida Dua Fasa MetodeHagedorn & Brown
Halaman : 4 / 25
Revisi/Thn : 2/ Juli
2003
Manajemen Produksi Hulu
86400
624.5 ooopt
Bqq =
86400
624.5 wwwpt
Bqq =
86400
).)({ g sww so gpt
B Rq R PGM qq
−−=
q Lpt = qopt + qwpt 12. Hitung fraksi minyak, f o dan air, f w :
Lpt
opt
oq
q f =
f w = 1-f o
13. Hitung kecepatan superficial untuk cairan (V sL), gas (V sg ) dan campuran (V m) dengan menggunakan
persamaan berikut :
p
Lpt
sL A
qV =
p
gpt
sg A
qV =
V m = V sL + V sg
14. Hitung densitas minyak, ρ o, densitas air, ρ w dan density gas, ρ g pada P a dan T a :
o
g so
o B
. )/ γ R.( γ. ρ
614507640462 +=
ρ w = 62.4 qw
ρ g = 0.0764 γ g /B g
15. Hitung densitas dan viskositas cairan, ρ L, µ L dan σ L menggunakan persamaan – persamaan :
ρ L = f o ρ o + f w ρ w
µ L = f o µ o + f w µ w
σ L = f o σ o + f w σ w
16. Hitung liquid viscosity number , N L :
8/19/2019 Tp 01022
5/25
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.01.02.2
JUDUL : METODE PERHITUNGAN
KEHILANGAN TEKANAN
DUA FASA
SUB JUDUL : Perhitungan Kehilangan Tekanan
Aliran Fluida Dua Fasa MetodeHagedorn & Brown
Halaman : 5 / 25
Revisi/Thn : 2/ Juli
2003
Manajemen Produksi Hulu
250
3
1157260
.
L L
L Lσ ρ
µ. N
=
17. Tentukan harga CN L, menggunakan Gambar 2
18. Hitung liquid velocity number , N Lv
250
19380
.
L
L sL Lv
σ
ρ V . N
=
19. Hitung gas velocity number , N gv
250
19380
.
L
L sg gv
σ
ρ V . N
=
20. Hitung konstanta A, yaitu:
A = 1.071- {0.2218(V sL + V sg )2}/d
21. Hitung harga no-slip gas hold up, λ g , yaitu
sg sL
sg
g
V V
V
+
=λ
22. Hitung konstanta AB :
AB = λ g - A
Apabila harga AB positif atau sama dengan nol, lanjutkan ke langkah 23.
Apabila harga AB negatif, lanjutkan ke langkah 36
23. Hitung pipe diameter number , N d :
250
872120
.
L
Ld
σ
ρ d . N
=
24. Hitung faktor φ , yaitu :
)()7.14
( 1.0575.0
d
NLa
gv
Lv
N
C P
N
N =φ
25. Tentukanψ
L H dengan menggunakan Gambar 3
26. Hitung harga:
8/19/2019 Tp 01022
6/25
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.01.02.2
JUDUL : METODE PERHITUNGAN
KEHILANGAN TEKANAN
DUA FASA
SUB JUDUL : Perhitungan Kehilangan Tekanan
Aliran Fluida Dua Fasa MetodeHagedorn & Brown
Halaman : 6 / 25
Revisi/Thn : 2/ Juli
2003
Manajemen Produksi Hulu
14.2
38.0
d
L gv
N
N N
27. Berdasarkan hasil perhitungan di langkah 26, tentukan harga ψ , dengan menggunakan Gambar 4.
28. Hitung liquid hold up, H L yaitu :
ψ ψ
L L H
H =
dimanaψ
L H dan ψ masing-masing diperoleh dari langkah 25 dan 27.
29. Hitung harga no-slip liquid hold-up,
λ L = 1 - λ g
30. Hitung no-slip densitas, ρ ns
ρ ns = ρ L λ L + ρ g λ g
31. Hitung bilangan Reynold, N Re, yaitu
)(µ µ
)d V (V ρ N
L L H H L
sg sLns
−
+=
1Re
1488
32. Hitung faktor gesekan, f dengan menggunakan prosedur di langkah kerja 3-1
33. Hitung slip densitas, ρ s:
ρ s = ρ L H L + ρ g (1-H L )
34. Hitung gradien tekanan sebagai akibat perbedaan ketinggian
ρ )h
P ( sel /144sinθ =∆
∆
35. Hitung gradien tekanan sebagai akibat gesekan, yaitu:
(144)2)()()(
s
22
ρ ρ
d g V V f
h P
c
sg sLns
fr +=
∆∆
36. Hitung perubahan energi kinetik, dengan menggunakan persamaan :
)( P g
) λ( f V E
ac
Lmk
144
12
−=
Apabila E k > 0.95, maka aliran berupa aliran kritis dan gunakan harga E k = 0.
8/19/2019 Tp 01022
7/25
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.01.02.2
JUDUL : METODE PERHITUNGAN
KEHILANGAN TEKANAN
DUA FASA
SUB JUDUL : Perhitungan Kehilangan Tekanan
Aliran Fluida Dua Fasa MetodeHagedorn & Brown
Halaman : 7 / 25
Revisi/Thn : 2/ Juli
2003
Manajemen Produksi Hulu
37. Hitung gradien tekanan total, ∆ P /∆h, yaitu:
k
fr el
E
h
P
h
P
h
P
-1
)()(
)( ∆
∆+
∆
∆
=∆
∆
Lanjutkan ke langkah 47
38. Hitung liquid hold-up dengan menggunakan metode Griffith dan Wallis, dengan menggunakan
persamaan :
] )V
V )
V
V V {(
V
V V [ . H .
s
sg
s
sg sL
s
sg sL
L502 411501 −
++−
++−=
39. Apabila H L < λ L, maka H L =λ L
40. Hitung slip densitas, ρ s
)1( L g L L s H H −+= ρ ρ ρ
41. Hitung bilangan Reynold, N Re, yaitu:
L
L sL Le
d H V NR
µ
ρ /)/(1488=
42. Hitung faktor gesekan f , dengan menggunakan langkah kerja 3.1
43. Hitung gradien tekanan sebagai akibat perbedaan ketinggian:
ρ )h
P ( sel /144sinθ =∆
∆
44. Hitung gradien tekanan sebagai akibat gesekan, yaitu:
(144)2
)()()(
s
22
ρ
ρ
d g
V V f
h
P
c
sg sLns
fr
+=
∆
∆
45. Gradien tekanan akibat percepatan, sama dengan nol
Ek = 0
46. Hitung gradien tekanan total, ∆ P /∆h, yaitu :
k
fr el
E
h
P
h
P
h
P
-1
)()(
)( ∆
∆+
∆
∆
=∆
∆
47. Hitung perbedaan tekanan sepanjang segmen, ∆h, yaitu:
8/19/2019 Tp 01022
8/25
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.01.02.2
JUDUL : METODE PERHITUNGAN
KEHILANGAN TEKANAN
DUA FASA
SUB JUDUL : Perhitungan Kehilangan Tekanan
Aliran Fluida Dua Fasa MetodeHagedorn & Brown
Halaman : 8 / 25
Revisi/Thn : 2/ Juli
2003
Manajemen Produksi Hulu
∆ P = )(h
P
∆
∆∆h dimanan ∆h ditentukan di langkah 5
48. Hitung P 2c, yaitu :
P 2c = P 1 + ∆ P atau
P 2c = P 1 - ∆ P tergantung arah perhitungan.
49. Hitung2
22
P
P P DEL c
−=
50. Lanjutkan perhitungan ke segmen berikutnya dengan mengganti lebih dahulu harga-harga
P 1 = P 2
D1 = D2
T 1= T 2
dan kembali ke langkah 6,
51. Ulangi perhitungan di semua segmen,dan tekanan P 2 di segmen terakhir adalah harga P wh atau P wf .
3.1. PERHITUNGAN FAKTOR GESEKAN1. Tentukan harga kekasaran relatip, ε /d .
Apabila ε tidak diketahui, anggap ε = 0.00015 ft
2. Berdasarkan harga bilangan Reynold, N Re, hitung faktor gesekan sebagai berikut :
Apabila N Re < 2000, lanjutkan ke langkah 3 Apabila N Re > 2000, lanjutkan ke langkah 4
3. Hitung faktor gesekan, f untuk aliran laminar, yaitu :
Re
64
N f =
4. Hitung faktor gesekan, f untuk aliran turbulen dengan menggunakan persamaan Colebrook secara
iteratif, dengan prosedur sebagai berikut:
a. Gunakan persamaan Jain, untuk menentukan anggapan pertama faktor gesekan, yaitu:
2
90Re
2521log2141 −+= )
)(N
.
d
ε ( -.{ f
. g
b. Hitung faktor gesekan dengan menggunakan persamaan Colebrook, yaitu:
8/19/2019 Tp 01022
9/25
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.01.02.2
JUDUL : METODE PERHITUNGAN
KEHILANGAN TEKANAN
DUA FASA
SUB JUDUL : Perhitungan Kehilangan Tekanan
Aliran Fluida Dua Fasa MetodeHagedorn & Brown
Halaman : 9 / 25
Revisi/Thn : 2/ Juli
2003
Manajemen Produksi Hulu
2
50Re
7182log2741 −+= )
) f (N
.
d
ε ( -.{ f
. g
c
c. Hitung: g
g c
f
-f f Err =
Apabila Err < 0.01, maka f c adalah faktor gesekan yang dicari
Apabila Err > 0.01, maka anggap f g = f c dan kembali ke langkah 6,
4. DAFTAR PUSTAKA
1. Hagedorn, A.R, dan Brown K. E, “Experimental Study of Pressure Gradients Occuring During
Continues Two-Phase Flow in Small Diameter Vertical Conduits“, JPT, April 1965, 474 - 464.
2. Brill, J. P dan Beggs, D. H.: “Two-Phase Flow in Pipes”, The University of Tulsa
3. Brown, K. E.: “The Technology of Artificial Lift Methods“, Vol.1, PennWell Publishing Company,
Tulsa, OK,
8/19/2019 Tp 01022
10/25
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.01.02.2
JUDUL : METODE PERHITUNGAN
KEHILANGAN TEKANAN
DUA FASA
SUB JUDUL : Perhitungan Kehilangan Tekanan
Aliran Fluida Dua Fasa MetodeHagedorn & Brown
Halaman : 10 / 25
Revisi/Thn : 2/ Juli
2003
Manajemen Produksi Hulu
5. DAFTAR SIMBOL
API = API gravity minyak
A p = luas penampang pipa, ft2
Bo = faktor volume formasi minyak bbl/STB
Bw = faktor volume formasi air, bbl/STB
D = kedalaman/panjang tubing, ft
D1 ,D2 = kedalaman dimasing-masing ujung segmen, ft
d = diameter tubing, ft
f o = fraksi minyak
f w = fraksi air
f c = faktor gesekan hasil perhitungan
f g = faktor gesekan anggapan
Gt = gradien geothermal, °F/ft
G f = gradien aliran, °F/ft
H L = liquid hold-up
m = massa aliran, lbm/STB
N L = liquid viscosity number
N gv = gas velocity number
N LV = liquid velocity number
N d = pipe diameter number
PAM = perbandingan air-minyak, STB/STB
P a = tekanan rata-rata dalam segmen, psi
PGC = perbandingan gas-cairan, SCF/STB
P 1 ,P 2 = tekanan di masing-masing ujung segmen, psi
P wf = tekanan aliran di dasar sumur, psi
P wh = tekanan aliran di kepala sumur, psi
qo = laju produksi minyak, STB/hari
q L = laju produksi cairan, STB/hari
qw = laju produksi air, STB/hari
R s = kelarutan gas dalam minyak, SCF/STB
8/19/2019 Tp 01022
11/25
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.01.02.2
JUDUL : METODE PERHITUNGAN
KEHILANGAN TEKANAN
DUA FASA
SUB JUDUL : Perhitungan Kehilangan Tekanan
Aliran Fluida Dua Fasa MetodeHagedorn & Brown
Halaman : 11 / 25
Revisi/Thn : 2/ Juli
2003
Manajemen Produksi Hulu
T a = temperatur rata-rata dalam segmen, °F
T d = temperatur di dasar, °F
T s = temperatur di permukaan,oF
T 1 ,T 2 = temperatur di masing-masing ujung segmen, °F
V sL = kecepatan cairan superficial
V sg = kecepatan gas superficial
w = massa laju aliran, lbm/hari
Z = faktor kompresibilitas gas
γ = specific gravity
ρ = densitas, lbm/cuft
µ = viskositas, cp
σ = tegangan permukaan, dyne/cm
ε
= kekasaran pipa, ft
8/19/2019 Tp 01022
12/25
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.01.02.2
JUDUL : METODE PERHITUNGAN
KEHILANGAN TEKANAN
DUA FASA
SUB JUDUL : Perhitungan Kehilangan Tekanan
Aliran Fluida Dua Fasa MetodeHagedorn & Brown
Halaman : 12 / 25
Revisi/Thn : 2/ Juli
2003
Manajemen Produksi Hulu
6. LAMPIRAN
6.1. LATAR BELAKANG DAN RUMUS
Persamaan gradien tekanan yang diturunkan dari persamaan energi dengan menggunakan prinsip-
prinsip termodinamika adalah sebagai berikut:
hccc d g
ρ V dV
d g
V ρ f θ ρ
g
g
dh
dp++=
2
sin
2
Persamaan gradien tekanan total ini terdiri dari tiga komponen yaitu :
• Komponen perbedaan ketinggian (suku pertama), el )h
P ( ∆
∆
• Komponen gesekan (suku kedua), fr )h
P ( ∆
∆
• Komponen perubahan energi kinetik (suku ketiga), E k
Persamaan (53) berlaku untuk semua fluida pada kondisi mantap ( steady state) dan aliran satu
dimensi. Penggunaan persamaan (53), memerlukan data ρ , f , V, yang mana untuk aliran fluida satu
fasa, variabel tersebut dapat ditentukan dengan mudah. Tetapi untuk aliran dua fasa (cairan dan
gas), harga ρ , f dan V harus ditentukan pada kondisi dua fasa tersebut, yaitu sebagai berikut:
• Densitas ρ merupakan gabungan antara densitas gas dan cairan sesuai dengan fraksi cairan dan gas
dalam aliran. Fraksi ini disebut hold -up. Apabila kecepatan gas dianggap sama dengan kecepatan
cairan, fraksi cairan ataupun gas dapat dihitung berdasarkan perbandingan kecepatan gas atau
cairan dengan kecepatan campuran. Pada anggapan ini fraksi cairan atau gas tersebut sebagai no-
slip hold-up (λ ) untuk cairan atau gas, yang dalam bentuk persamaan dinyatakan sebagai :
sg sL
sL L
V V
V
+=λ dan L g λ λ −=1 dan densitas campuran ditentukan dengan persamaan :
ρ = ρ L λ L + ρ g λ g
Pada keadaan sebenarnya kecepatan gas selalu lebih besar dari kecepatan cairan. Untuk keadaan ini
fraksi cairan atau gas disebut hold -up ( H L, atau H g ) yang tidak dapat ditentukan dengan
menggunakan persamaan di atas. Harga H L tersebut ditentukan berdasarkan korelasi-korelasi yang
8/19/2019 Tp 01022
13/25
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.01.02.2
JUDUL : METODE PERHITUNGANKEHILANGAN TEKANANDUA FASA
SUB JUDUL : Perhitungan Kehilangan Tekanan
Aliran Fluida Dua Fasa MetodeHagedorn & Brown
Halaman : 13 / 25
Revisi/Thn : 2/ Juli
2003
Manajemen Produksi Hulu
dikembangkan dari hasil percobaan. Apabila H L dapat ditentukan, densitas campuran dapat dihitung
dengan persamaan :
ρ = ρ L H L + ρ g (1-H L )
• Faktor gesekan, f ditentukan dari kondisi berdasarkan hasil percobaan.
• Kecepatan aliran, V merupakan gabungan antara kecepatan aliran cairan dan gas, yaitu :
V m = V sL + V sg
Berikut ini akan diuraikan metode untuk menghitung H L atau f berdasarkan Hagedorn dan Brown.
Hagedorn dan Brown melakukan penelitian tentang gradien aliran dua fasa dalam pipa pada sumur
percobaan sedalam 1500 ft dan menggunakan tubing dengan ukuran 1 ", 1 1/4" dan 1 1/2 "
.
Pengukuran penurunan tekanan sepanjang tubing dilakukan untuk berbagai harga laju aliran,
perbandingan gas cairan dan viskositas cairan. Dari data yang terkumpul dapat dibuat grafik
pressure-traverse yang teliti, untuk masing-masing kondisi pengukuran. Pada percobaan ini
Hagedorn dan Brown tidak melakukan pengukuran liquid hold-up, H L, melainkan dihitung kembali
berdasarkan data pengukuran. Berdasarkan data pengukuran, yang dikelompokkan menjadi empat
variabel tidak berdimensi serta liquid hold-up dari hasil perhitungan, Hagedorn dan Brown
mengembangkan 3 korelasi untuk menentukan liquid hold-up, seperti ditunjukkan pada Gambar 2, 3
dan 4. Variabel-variabel dalam korelasi tersebut merupakan variabel tidak berdimensi, yang
ditentukan dengan persamaan sebagai berikut :
•
Liquid velocity number ,
250
19380
.
L
L sLv L
σ
ρV . N
=
•
Gas velocity number ,
250
19380
.
L
L sg gv
σ
ρV . N
=
• Liquid viscosity number
250
3
1157260
.
L L
L Lσ ρ
µ. N
=
8/19/2019 Tp 01022
14/25
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.01.02.2
JUDUL : METODE PERHITUNGANKEHILANGAN TEKANANDUA FASA
SUB JUDUL : Perhitungan Kehilangan Tekanan
Aliran Fluida Dua Fasa MetodeHagedorn & Brown
Halaman : 14 / 25
Revisi/Thn : 2/ Juli
2003
Manajemen Produksi Hulu
• Pipe Diameter Number
250
872120
.
L
L D
σ
ρd . N
=
Perhitungan liquid hold-up tersebut di atas berlaku apabila : λ g > A dimana :
A = 1.071 - { 0.2218 (V sL + V sg )2 ] / d
dan A harus lebih besar atau sama dengan 0.13 ( A > 0.13). Dengan demikian apabila A < 0.13,
gunakan harga A = 0.13.
Apabila λ g < A, perhitungan liquid hold-up menggunakan persamaan Griffith dan Wallis yaitu
sebagai berikut :
] )V
V )
V
V V {(
V
V V [ . H .
s
sg
s
sg sL
s
sg sL
L502 411501 −
++−
++−=
dimana V s = 0.8, .
Batasan harga H L berdasarkan persamaan Griffith dan Wallis ini adalah bahwa harga H L ≥ λ L.
Apabila H L < λ L maka ganti harga H L dengan λ L .Faktor gesekan untuk metode Hagedorn dan Brown
di tentukan sebagai berikut :
• Apabila liquid hold-up ditentukan dengan metode Hagedorn dan Brown, faktor gesekan dihitung
dengan persamaan Colebrook yaitu :
2
50Re
7182log2741
−+= )(f) N
.
d
ε ( -.{ f
.
Oleh karena f merupakan fungsi implisit, maka perhitungan harga f secara coba-coba (trial &
error ). Untuk mempercepat perhitungan, anggapan awal faktor gesekan dihitung dengan
menggunakan persamaan Jain, yaitu:
2
90Re
2521log2141 −+= )
)(N
.
d
ε ( -.{ f
. g
Kemudian untuk perliitungan selanjutnya, gunakan faktor gesekan hasil perhitungan sebagai
harga anggapan berikutnya. Apabila perbedaan antara hasil perhitungan dan anggapan lebih kecil
dari 1% , maka faktor gesekan hasil perhitungan adalah faktor gesekan yang dicari.
8/19/2019 Tp 01022
15/25
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.01.02.2
JUDUL : METODE PERHITUNGANKEHILANGAN TEKANANDUA FASA
SUB JUDUL : Perhitungan Kehilangan Tekanan
Aliran Fluida Dua Fasa MetodeHagedorn & Brown
Halaman : 15 / 25
Revisi/Thn : 2/ Juli
2003
Manajemen Produksi Hulu
Bilangan Reynold pada kedua persamaan faktor gesekan tersebut dihitung dengan persamaan
berikut :
L
L sL L
µ
)/d /H (V ρ N
1488Re =
)1( L g L Lns H H −+= ρ ρ ρ
Kekasaran pipa, ε apabila tidak diketahui, dapat dianggap sama dengan 0.00015 ft.
Apabila liquid hold-up ditentukan dengan persamaan Griffith dan Wallis, faktor gesekan dihitung
sebagai berikut :
Re
64
N f =
di mana bilangan Reynold, ditentukan dengan persamaan berikut :
L
L sL L
µ
)/d /H (V ρ N
1488Re =
Apabila H L dan f dapat dihitung, gradien tekanan sebagai akibat perbedaan ketinggian dan
gesekan dapat ditentukan. Sedangkan gradien tekanan sebagai akibat perubahan energi kinetik,
ditentukan sebagai berikut:
• Apabila liquid hold-up ditentukan dengan metode Griffith dan Wallis, E k = 0
• Apabila liquid hold-up ditentukan dengan metode Hagedorn dan Brown,
)( P g
) λ( f V E
ac
Lmk
144
12 −
=
Gradien tekanan total dihitung dengan menggunakan persamaan berikut :
k
fr el
E
h
P
h
P
h −∆
∆
+∆
∆
=∆
∆
1
)()(P
8/19/2019 Tp 01022
16/25
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.01.02.2
JUDUL : METODE PERHITUNGANKEHILANGAN TEKANANDUA FASA
SUB JUDUL : Perhitungan Kehilangan Tekanan
Aliran Fluida Dua Fasa MetodeHagedorn & Brown
Halaman : 16 / 25
Revisi/Thn : 2/ Juli
2003
Manajemen Produksi Hulu
6. 2. CONTOH PERHITUNGAN
Diketahui:
Fluida dua fasa mengalir di dalam segmen yang panjangnya 200 ft, dari bawah ke atas.
Diameter pipa, d = 1.995 in
Tekanan di dasar segmen, P 1, = 1050 psi
Temperatur di dasar segmen, T 1, = 130 °F
Laju produksi minyak, qo = 400 STB/hari
Laju produksi air, qw = 600 STB/hari
Perbandingan gas cairan, PGC = 500 SCF/STB
Perbandingan air-minyak, PAM = 1.5
Specific Gravity gas, γ g = 0.7
Specific Gravity minyak, γ o = 22 °API
Specific Gravity Air , γ w = 1.07
Gradien geothermal, Gt = 1.9 °F/100 ft
Tegangan permukaan minyak, σ o = 30 dyne/cmTegangan permukaan air, σ w = 70 dyne/cm
Sudut kemiringan pipa, θ = 90°
Kedalaman sumur, D = 6200 t
Tentukan tekanan di segmen bagian atas.
Perhitungan :
1.
Tentukan gradien temperatur aliran, berdasarkan harga laju produksi = 1000 STB/hari dan
Gt = 1.9 °F/100 ft, dengan menggunakan Gambar l, dan diperoleh :
G f = 1.2 °F/100 ft = 0.012 °F/ft
2. Hitung luas penampang pipa, A p, yaitu :
021704
12995114163 2.
) / .( . A p == ,ft
3. Perhitungan untuk satu segmen, dengan ∆h = 200 ft
4. Tekanan di ujung bawah segmen = P 1 = 1050 psi dan temperatur aliran = T 1 = 130 °F dan
8/19/2019 Tp 01022
17/25
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.01.02.2
JUDUL : METODE PERHITUNGANKEHILANGAN TEKANANDUA FASA
SUB JUDUL : Perhitungan Kehilangan Tekanan
Aliran Fluida Dua Fasa MetodeHagedorn & Brown
Halaman : 17 / 25
Revisi/Thn : 2/ Juli
2003
Manajemen Produksi Hulu
Dt = 6200 ft
5. Temperatur di ujung atas segmen, T 2 dan kedalamannya adalah sebagai berikut :
d 2 = 6200 – 200 = 6000 ft
T 2 = 130 – 0.012 (6200 – 6000) = 127.6 °F
6. Sudut kemiringan segmen, P 2 =1000 psi
7. Anggap tekanan di ujung atas segmen, P 2 =1000 psi
8. Hitung tekanan dan temperatur rata-rata segmen,
P a = (1000 + 1050)/2 = 1025 psi
T a = (130 + 127,6)/2 = 126.6 psi
9. Hitung sifat fisik fluida, dengan menggunakan metode-metode di TR 1.01.03 dan diperoleh hasil
sebagai berikut :
Gas:
Z = 0.8639
µ g = 0.0135 CP
B g = 0.0140 CUft/SCF
Minyak:
R s = 141.32 cuft/STB
Bo = 1.0843 bbl/STB
µ o = 7.4861cuft/STB
σ o = 30 dyne/cm (dianggap konstan)
Air :
R sw = 0.0 (diabaikan)
Bw = 1.0096 bbl/STB
µ w = 0.5637 CP
σ w = 70 dyne/cm (dianggap konstan)
10. Hitung laju aliran minyak, air dan gas pada P a dan T a, sebagai berikut :
0242.086400
084314006145==
). )( ( . qopt cuft/det
0394.086400
009616006145==
). )( ( . qwpt cuft/det
8/19/2019 Tp 01022
18/25
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.01.02.2
JUDUL : METODE PERHITUNGANKEHILANGAN TEKANANDUA FASA
SUB JUDUL : Perhitungan Kehilangan Tekanan
Aliran Fluida Dua Fasa MetodeHagedorn & Brown
Halaman : 18 / 25
Revisi/Thn : 2/ Juli
2003
Manajemen Produksi Hulu
1250400
400600500=
+=
)( PGO SCF/STB
0719086400
01400321411250400.
). }( .( { q gpt =
−−= cuft/det
063600394002420 . )..q Lpt =+= cuft/det
11. Hitung fraksi minyak, f o dan air, f w sebagai berikut :
3805006360
02420.
.
. f o ==
12. Hitung kecepatan superficial gas, cairan dan campuran sebagai berikut :
9309.20.0217
0.0636 == sLV ft/det
3134302170
07190.
.
. V sg == ft/det
V m = 2.9309 + 3.3134 = 6.2443 ft/det
13. Hitung densitas minyak, ρ o, air , ρ w dan gas, ρ g pada P a dan T a sebagai berikut :
2913.540843.1
614.5/7.0)32.141(0764.0)42131.5
141.5(62.4
=+
+=o ρ lbm/cuft
66.7662.4(1.07)w == ρ lbm/cuft
ρ g = 0.0764 (0.7)/0.0140 = 3.8200 lbm/cuft
14. Hitung densitas, viskositas dan tegangan permukaan cairan, sebagai berikut :
ρ L = 0.3805(54.2913)+0.6195(66.76) = 62.0157 lbm/cuft
µ L = 0.3805 (7.4861)+0.6195(0.5637) = 3.1977 cp
σ L = 0.3805(30)+0.6195(70) = 54.78 dyne/cm
15. Hitung liquid viscosity number , N L, sebagai berikut:
008907854015762
119773157260 250
3. }
). )( .( ){ .( . N . L ==
16. Dengan menggunakan Gambar 3, tentukan harga yaitu:
C NL = 0.0022
17. Hitung liquid velocity number , N Lv sebagai berikut:
8/19/2019 Tp 01022
19/25
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.01.02.2
JUDUL : METODE PERHITUNGANKEHILANGAN TEKANANDUA FASA
SUB JUDUL : Perhitungan Kehilangan Tekanan
Aliran Fluida Dua Fasa MetodeHagedorn & Brown
Halaman : 19 / 25
Revisi/Thn : 2/ Juli
2003
Manajemen Produksi Hulu
859057854
015762930929381 250 . )
.
. )( .( . N . LV ==
18. Hitung gas viscosity number , N gv sebagai berikut:
642067854
015762313439381 250 . )
.
. )( .( . N . gV ==
19. Hitung Konstanta A, yaitu :
A = 1.071 – {0.2218(6.2443)2/ (1.995/12)}= –50.9486 A < 0.13, dengan demikian gunakan harga A = 0.13
20. Hitung harga no-slip gas hold -up, sebagai berikut:
5306.06.2443
3.3134== g λ
21. Hitung konstanta AB, yaitu:
AB = 0.5306 – 0.13 = 0.4006.
Dengan demikian diperoleh harga AB positif
22. Hitung pipe diameter number , N d sebagai berikut:
3810217654
01562
12
9951872120 50 . )
.
. )(
. ( . N .d ==
23. Hitung faktor φ , yaitu :
00031.0)3710.21
0022.0()
7.14
1025(
)6420.6(
5.8590 1.0575.0
==φ
24. Tentukan H L / ψ dengan menggunakan Gambar 3, yaitu :
H L / ψ = 0.54
25. Hitung harga:
001573.038121
0089064206142
380
142
380
==.
.
.
d
.
L gv
).( ).( .
N N N
26. Berdasarkan hasil perhitungan di atas, tentukan ψ dengan menggunakan Gambar 4, dan
diperoleh :
ψ = 1.0
27. Hitung liquid hold-up, H L, yaitu:
H L = 0.540 (1.0) = 0.54
8/19/2019 Tp 01022
20/25
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.01.02.2
JUDUL : METODE PERHITUNGANKEHILANGAN TEKANANDUA FASA
SUB JUDUL : Perhitungan Kehilangan Tekanan
Aliran Fluida Dua Fasa MetodeHagedorn & Brown
Halaman : 20 / 25
Revisi/Thn : 2/ Juli
2003
Manajemen Produksi Hulu
28. Hitung harga no-slip liquid hold-up, yaitu:
λ L = 1 – 0.5306 =0.4694
29. Hitung no-slip densitas, ρ ns yaitu:
ρ ns = 62.0157 (0.4694) + 3.82(0.5306) = 31.1371 lbm/cuft
30. Hitung bilangan Reynold, N Re yaitu :
4138.1860200135019773
129951244361371311488
5401540Re ==
− .. ).( ).(
) / . )( . )( .(
N
31. Hitung faktor gesekan f dengan prosedur sebagai berikut :
• N Re = 186020.4138 >2000
•
Anggap f g menggunakan persamaan Jain :
02087604138186020
718
129951
000150log2141 2
90. }
).(
.
/ .
. ( -.{ f
. g =+= −
32. Hitung f c dengan menggunakan persamaan Colebrook:
020933.0}
)020876.0(4138.186020
25.21
1.995/12
0.00015(2log-{1.74 2
5.0 =+= −c f
33. Hitung f c sekali lagi dengan menggunakan f g = 0.020933
020931.0}02093304138186020
2521
129951
000150log2741 2
50 =+= −
. g ).( .
.
/ .
. ( -.{ f
• f c ≈ f g dengan demikian gunakan f = 0.020931
32. Hitung slip-densitas, ρ s sebagai berikut:
ρ s = 62.0157(0.54) + 3.52(0.46) = 35.2457
33. Hitung gradien tekanan sebagai akibat perbedaan ketinggian:
2446014490sin245735 . )/ ( . )dh
dp( el == psi/ft
34. Hitung gradien tekanan sebagai akibat gesekan:
0015301442457351299512322
244361371310209310(
22
. ) )( . )( / . )( .(
).( ).( . )
dh
dp fr == psi/ft < 0.95
aliran tidak merupakan aliran kritis.
35. Hitung perubahan energi kinetik:
8/19/2019 Tp 01022
21/25
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.01.02.2
JUDUL : METODE PERHITUNGANKEHILANGAN TEKANANDUA FASA
SUB JUDUL : Perhitungan Kehilangan Tekanan
Aliran Fluida Dua Fasa MetodeHagedorn & Brown
Halaman : 21 / 25
Revisi/Thn : 2/ Juli
2003
Manajemen Produksi Hulu
32
101113.9)144)(2.32(
)4694.01()2443.6(020931.0 −×=−
= K E psi/ft
36. Hitung gradien tekanan total, sebagai berikut
25944000015301
0146024480.
.
.. )
dh
dp( t =
−
+= psi/ft
37. Hitung perbedaan tekanan sepanjang segmen ∆h, yaitu:
∆ P = 0.25944 (200) = 51.89 psi
38. Hitung P 2c yaitu :
P 2c = 1050 – 51.89 = 998.11 psi
39. Hitung DEL, yaitu:
00188.01000
998.11-1000 == DEL
Ternyata DEL < 0.01, perhitungan dapat dilanjutkan ke segmen berikutnya, dengan mengganti
lebih dahulu harga-harga :
P 1 = 998, 11 psi
T 1 = 127.6 °F
D1 = 6000 ft dan kembali ke langkah 6.
40. Hasil perhitungan pada segmen-segmen selanjutnya ditunjukkan pada Tabel 1
41. Dari Tabel 1, diperoleh banwa tekanan aliran pada ujung atas pipa sebesar 783.38 psi.
8/19/2019 Tp 01022
22/25
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.01.02.2
JUDUL : METODE PERHITUNGANKEHILANGAN TEKANANDUA FASA
SUB JUDUL : Perhitungan Kehilangan Tekanan
Aliran Fluida Dua Fasa MetodeHagedorn & Brown
Halaman : 22 / 25
Revisi/Thn : 2/ Juli
2003
Manajemen Produksi Hulu
6. 3. GAMBAR YANG DIGUNAKAN
GRAFIK DAPAT DIGUNAKAN LANGSUNG UNTUK TUBING BERUKURAN 2
UNTUK 'TUBING 2", LAJU PRODUKSI SEBENARNYA DIKALIKAN 2 UNTUK
TUBING 3M
1.5
TOTAL FLUID FLOW RATE-100 BBLS/DAY
GAMBAR 1. GRADIEN TEMPERATUR ALIRAN PADA BERBAGAI
PRODUKSI, GRADIEN GEOTHERMAL DAN UKURAN TUBING
8/19/2019 Tp 01022
23/25
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.01.02.2
JUDUL : METODE PERHITUNGANKEHILANGAN TEKANANDUA FASA
SUB JUDUL : Perhitungan Kehilangan Tekanan
Aliran Fluida Dua Fasa MetodeHagedorn & Brown
Halaman : 23 / 25
Revisi/Thn : 2/ Juli
2003
Manajemen Produksi Hulu
GAMBAR 2 CN L SEBAGAI FUNGSI N L
8/19/2019 Tp 01022
24/25
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.01.02.2
JUDUL : METODE PERHITUNGANKEHILANGAN TEKANANDUA FASA
SUB JUDUL : Perhitungan Kehilangan Tekanan
Aliran Fluida Dua Fasa MetodeHagedorn & Brown
Halaman : 24 / 25
Revisi/Thn : 2/ Juli
2003
Manajemen Produksi Hulu
GAMBAR 3. GRAFIK HOLD UP FACTOR/ ω
8/19/2019 Tp 01022
25/25
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.01.02.2
JUDUL : METODE PERHITUNGANKEHILANGAN TEKANANDUA FASA
SUB JUDUL : Perhitungan Kehilangan Tekanan
Aliran Fluida Dua Fasa MetodeHagedorn & Brown
Halaman : 25 / 25
Revisi/Thn : 2/ Juli
2003
Manajemen Produksi Hulu
GAMBAR 4. GRAFIK KOREKSI HOLD UP FACTOR