+ All Categories
Home > Documents > Trio Detektif - Trio Penyamar

Trio Detektif - Trio Penyamar

Date post: 10-Apr-2018
Category:
Upload: vicky-suprayogi-ibrahim-karno
View: 258 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
43
This document was ge nerated by Trial ve rsion of ABC Amber CHM Converter pr og ram [Amber demo] Trio Peny ama r oleh Mark Zahn dialihbaha sak an oleh FXRBDS PERHAT IAN: An da sama seka li ti dak diharusk an membac a kata pe ng antar beriku t ini. KATA PENGANTAR DARI ALFRED HI TCHCOCK SELAMAT DATANG, PARA PECINT A MISTERI! Su at u kege mbiraan tersendiri ba gi saya un tuk se ka li la gi mengan ta rk an se bu ah pe tu al angan an ak -ana k mu da da ri Ro ck y Be ac h in i, Ca li fornia: Tr io Detekt if ! Jika An da telah me ng enal mereka , An da sa ya izinka n melewatkan formalitas in i dan langsung menu ju Bab 1. Jika ini ad al ah kali pe rt ama An da mengunjungi Ro ck y Be ac h, ma ka su da h se la ya kn ya An da me mb aca ka ta pe ng an tar in i. Pe ny el idik Pertama dan pe mi mp in biro ini adalah seor an g pe ng amat ya ng heba t, Ju pi ter Jo nes. Y at im pi at u se jak ke ci l da n ti nggal be rsama bi bi da n pamannya , Jupi ter, se or ang mantan akto r kanak-kana k de ng an nama pa ng gu ng Ba by Fatso, sa ng at ti da k su ka dikataka n gendut . Se jak ia mulai memb ac a, Ju pi te r membaca segala maca m buku yang bi sa di jang kaun ya -- da ri ps ikol og i samp ai kri mi na lit as. Ha si lnya ad al ah or ang- or ang de wa sa ya ng sebal karena ia ta hu terlalu ba ny ak un tu k anak seusianya. Pe te Cr en sh aw ad al ah yang pa li ng at le ti s da ri tr io ini. Pe ra wa ka nnya ya ng ke ka r da n pe rasaan ny a ya ng ta ja m ak an ar ah membua tn ya ta k ternilai dalam se mua kasu s ya ng pernah di tangan i an ak -ana k in i. Me sk ip un se rin gk al i lebi h su ka meng hi nd ar da ri ba ha ya , ia sela lu setia terha dap rekan-rekann ya. Terakh ir , namun sa ma sekali ti dak berart i yang paling kecil perannya , adalah si ra ji n namun pe mb er ani, Bob An dr ews. Berta ng gu ng jawab atas se ga la pe ng ar si pa n da ta da n ri se t ya ng dip erluka n, Bob tel ah ber pe ran dalam me ng ala hk an pen jah at yan g pal ing pin tar den ga n me mb uk ti ka n ba hwa ia ti da k ha ny a te li ti da la m me mb uat cata ta n, namu n juga me mi li ki ha ti seekor sin ga jik a sit uas i menuntu t. Da n se ka rang, cu ku p de ngan ka ta pengan ta r! Pe rtu nj uk an ak an segera di mu la i! ALF RED HITC HCOCK BAB I TAMU KEJU TAN "A pa kira-k ir a ya ng akan te rj ad i seandain ya dulu aku memutu sk an untu k me nj adi seoran g kri min al sup er? " Jup iter Jon es ber spe kul asi . Pada hari ya ng pa nas itu ia dan Pe te Cren sh aw seda ng duduk di keteduhan be ng kel Jupiter yang terl et ak di lu ar rumah. Mereka se dang sibu k bekerj a dengan tu mpukan barang be ka s te rbar u ha si l be li an Pa man Ti tu s, paman Ju pi ter. Pete, pen ye lid ik ya ng tin gg i dan ber oto t, me nja tuh kan ob en g yan g seda ng dig un ak ann ya me mb uk a ba gi an be la ka ng se bu ah ja m di nd in g tu a. Ia menatap Ju pi te r de ngan mu lu t terbuka. "Ap a kata mu? " "Aku bila ng , ap a kira -k ira ya ng akan te rj adi se an dain ya du lu ak u memu tu sk an untuk menjad i se or an g kriminal super," ulang Ju piter. "Kau ingat rencana para perampok bank yan g me nye wa ora ng- ora ng ker dil untuk me nya mar seb aga i kurca ci? Pemimp in per ampok Generate d by ABC Ambe r LIT Conv erte r, http: //www.pro cess text.c om/abclit.html
Transcript
Page 1: Trio Detektif - Trio Penyamar

8/8/2019 Trio Detektif - Trio Penyamar

http://slidepdf.com/reader/full/trio-detektif-trio-penyamar 1/43

This document was generated by Trial version of ABC Amber CHM Converter program

[Amber demo]

Trio Penyamaroleh Mark Zahndialihbahasakan oleh FXRBDS

PERHATIAN: Anda sama sekali tidak diharuskan membaca kata pengantar berikut ini.KATA PENGANTAR DARI ALFRED HITCHCOCKSELAMAT DATANG, PARA PECINTA MISTERI! Suatu kegembiraan tersendiri bagi sayauntuk sekali lagi mengantarkan sebuah petualangan anak-anak muda dari Rocky Beach ini,

California: Trio Detektif! Jika Anda telah mengenal mereka, Anda saya izinkan melewatkanformalitas ini dan langsung menuju Bab 1. Jika ini adalah kali pertama Anda mengunjungiRocky Beach, maka sudah selayaknya Anda membaca kata pengantar ini.Penyelidik Pertama dan pemimpin biro ini adalah seorang pengamat yang hebat, Jupiter Jones. Yatim piatu sejak kecil dan tinggal bersama bibi dan pamannya, Jupiter, seorangmantan aktor kanak-kanak dengan nama panggung Baby Fatso, sangat tidak sukadikatakan gendut. Sejak ia mulai membaca, Jupiter membaca segala macam buku yangbisa dijangkaunya -- dari psikologi sampai kriminalitas. Hasilnya adalah orang-orangdewasa yang sebal karena ia tahu terlalu banyak untuk anak seusianya.Pete Crenshaw adalah yang paling atletis dari trio ini. Perawakannya yang kekar danperasaannya yang tajam akan arah membuatnya tak ternilai dalam semua kasus yang

pernah ditangani anak-anak ini. Meskipun seringkali lebih suka menghindar dari bahaya, iaselalu setia terhadap rekan-rekannya.Terakhir, namun sama sekali tidak berarti yang paling kecil perannya, adalah si rajin namunpemberani, Bob Andrews. Bertanggung jawab atas segala pengarsipan data dan riset yangdiperlukan, Bob telah berperan dalam mengalahkan penjahat yang paling pintar denganmembuktikan bahwa ia tidak hanya teliti dalam membuat catatan, namun juga memiliki hatiseekor singa jika situasi menuntut.Dan sekarang, cukup dengan kata pengantar! Pertunjukan akan segera dimulai!ALFRED HITCHCOCK

BAB ITAMUKEJUTAN"Apa kira-kira yang akan terjadi seandainya dulu aku memutuskan untuk menjadi seorangkriminal super?" Jupiter Jones berspekulasi.Pada hari yang panas itu ia dan Pete Crenshaw sedang duduk di keteduhan bengkelJupiter yang terletak di luar rumah. Mereka sedang sibuk bekerja dengan tumpukan barangbekas terbaru hasil belian Paman Titus, paman Jupiter.Pete, penyelidik yang tinggi dan berotot, menjatuhkan obeng yang sedang digunakannyamembuka bagian belakang sebuah jam dinding tua. Ia menatap Jupiter dengan mulutterbuka."Apa katamu?"

"Aku bilang, apa kira-kira yang akan terjadi seandainya dulu aku memutuskan untukmenjadi seorang kriminal super," ulang Jupiter. "Kau ingat rencana para perampok bankyang menyewa orang-orang kerdil untuk menyamar sebagai kurcaci? Pemimpin perampok

Generated by ABC Amber LIT Converter, http://www.processtext.com/abclit.html

Page 2: Trio Detektif - Trio Penyamar

8/8/2019 Trio Detektif - Trio Penyamar

http://slidepdf.com/reader/full/trio-detektif-trio-penyamar 2/43

itu menawarkan untuk menjadikan aku anak didiknya dan melatihku menjadi penjahatnomor satu. Aku hanya iseng-iseng berpikir apa yang akan terjadi seandainya waktu itukuterima tawarannya.""Kemungkinan besar kau sekarang terkurung di Penjara Los Angeles bersama anggotagang itu yang lain," kata Pete."Hm," gumam Jupiter, "aku ingin tahu."

Anak-anak itu sedang bergembira karena sehari sebelumnya mereka mengetahui bahwamereka akan diberi penghargaan oleh Rocky Beach Rotary Club sebagai warga teladanatas jasa-jasa mereka terhadap masyarakat sebagai detektif junior sukarela. Bersamaseorang pemenang yang lain mereka akan menerima hadiah sebesar seribu dolar padasuatu acara penghargaan di Balai Kota. Teman mereka, Chief Reynolds, akan bertindaksebagai pembawa acara. Hadiah itu akan mereka bagi tiga, yang berarti masing-masingakan memperoleh hampir seratus enam puluh lima dolar!"Menurutku seorang penjahat super harus merancang suatu kejahatan super. Sesuatu yangdirencanakan dan dilaksanakan dengan sempurna," kata Jupiter lagi."Kau tidak sungguh-sungguh berniat menjadi seorang penjahat kan?!" seru Pete."Rasanya sih tidak," Jupiter menyeringai. "Tapi sekali waktu seorang penyelidik yang

bagus harus berpikiran seperti seorang kriminal untuk mengetahui cara mereka berpikir.""Seandainya aku diberi sepuluh sen setiap kali mendengar kau berkata ...," omongan Peteterputus dengan kedatangan Bob Andrews, seorang remaja berperawakan kecil danberpenampilan seorang kutu buku."Hai, Bob. Mengapa begitu lama?""Miss Bennett menyuruhku memperbaiki sampul buku-buku tua. Kupikir aku takkan pernahbisa keluar dari sana." Bob bekerja paruh waktu di Perpustakaan Umum Rocky Beach.Pekerjaannya itu sungguh berguna dalam melakukan riset-riset untuk kasus-kasus TrioDetektif."Sudahkah kalian memutuskan apa yang hendak kalian lakukan dengan uang hadiah itu?"Bob bertanya penuh semangat.

"Aku akan menghabiskannya di Magic Mountain!" Pete tertawa."Aku akan membeli sepeda baru. Kau, Jupe?""Sudah menjadi keputusanku bahwa biro penyelidik kita dapat menginvestasikanpenghargaan finansial itu pada sebuah komputer," jawab Jupiter. "Paling tidak sebagaiuangmukanya.""Saudara-saudara, serahkan saja pada Jupiter Jones untuk bersenang-senang denganuang yang demikian banyak!" Pete berkata sinis.Mereka terus bercakap-cakap dengan antusias tentang apa yang akan mereka lakukandengan hadiah itu, sampai terdengar seruan Bibi Mathilda memanggil mereka. Suaranyabergema di sela-sela tumpukan barang bekas yang sengaja mereka letakkan secarastrategis. Mrs. Jones adalah seorang wanita berbadan besar yang berhati besar pula.

Hanya satu yang lebih besar daripada hatinya, kemampuannya menemukan anak-anakmalas dan menyuruh mereka bekerja keras. Meskipun Paman Titus yang berburu barangbekas, Bibi Mathildalah yang sesungguhnya menjalankan bisnis barang bekas mereka.Dan kini suaranya menuntut perhatian."Jupiter!" serunya. "Di mana lagi kau sekarang? Kau kedatangan tamu. Chief Reynolds adadi sini mencarimu!" Kemudian ia berpaling untuk melayani seorang pembeli.Ketiga remaja itu saling berpandangan, terkejut."Menurutmu apakah ia lupa memberi tahu sesuatu tentang acara penghargaan itu?" tanyaBob, melompat turun dari tempatnya duduk di atas mesin cetak."Hanya ada satu cara untuk mengetahuinya!" Jupiter bangkit. "Yuk!"Mereka berjalan zig-zag melalui sela-sela tumpukan barang bekas menuju suatu gerbang

besar, pintu masuk ke Jones Salvage Yard. Chief Reynolds berdiri menunggu di sana disebelah mobil patrolinya. Jupiter segera sadar bahwa petugas polisi itu nampak aneh.Mereka sudah cukup lama bekerja sama sehingga Jupiter dapat menyimpulkan dari raut

Generated by ABC Amber LIT Converter, http://www.processtext.com/abclit.html

Page 3: Trio Detektif - Trio Penyamar

8/8/2019 Trio Detektif - Trio Penyamar

http://slidepdf.com/reader/full/trio-detektif-trio-penyamar 3/43

muka Chief Reynolds bahwa ia sedang berada dalam stres."Halo, Chief. Sepertinya Anda datang untuk urusan pekerjaan dan bukan tentangpenghargaan," kata Jupiter."Tepat sekali, Jupiter. Tapi bagaimana kau bisa menebak, aku tak tahu," Chief Reynoldsmenjawab dengan alis terangkat. Bob dan Pete menatap Jupiter dengan kebingungan yangsama.

"Saya selalu berusaha untuk tidak menebak jika jawabannya sudah jelas. Ada yang bisakami bantu?""Begini, Anak-anak," kata Chief, nampak malu-malu, "ada pencurian di Pearl's Bakery tadimalam ....""Dan Anda ingin kami membantu menemukan pencurinya," kata Pete penuh semangat.Sudah beberapa minggu berlalu sejak kasus terakhir mereka dan mereka tidak sabar menunggumisteri selanjutnya."Sayangnya tidak, Pete," jawab Chief lambat-lambat. "Begini ... kalian bertiga adalahtersangka utama!""APA?!" mereka berseru serempak.Bibi Mathilda menjatuhkan sapu yang sedang dipegangnya dan bergegas menghampiri.

"Apa maksudnya semua ini, Sam?!" tukasnya. "Kau kenal baik dengan anak-anak ini, kauseharusnya lebih tahu!" Wanita berbadan besar itu mendengus dan berjalan menuju kekantor. "Titus Andronicus, keluar cepat!""Tenang, Mathilda," Chief menenangkannya. "Aku yakin ada penjelasan yang masuk akal."Sementara Chief Reynolds berusaha meredakan amarah bibi Jupiter, Titus Jones berjalanmenuju gerbang utama. Mr. Jones adalah seorang lelaki pendek dengan hidung besar dankumis yang lebih besar lagi. Matanya berbinar-binar sembari ia mengisap pipa di sela-selabibirnya. "Ada masalah apa, Sam?" tanyanya tenang."Pearl's Bakery dimasuki pencuri semalam," ulang Chief. "Kami tidak punya petunjukapa-apa ... kecuali ini." Ia menunjukkan selembar kartu nama milik anak-anak itu, tersegeldalam sebuah kantong plastik tempat barang bukti.

"Oh, itu salah satu kartu nama dari klub kalian, Anak-anak!" Mrs. Jones menahan nafas.Mathilda Jones tahu bahwa anak-anak mengadakan rapat secara teratur tapi ia tidakpernah sadar bahwa mereka adalah penyelidik serius yang telah membantu memecahkanbeberapa peristiwa kejahatan nyata. Tak peduli berapa kali Jupe memberi tahunya, ia tetapmenganggap perusahaan mereka sebuah klub.Sementara itu Jupiter mengamat-amati kartu di tangan Chief dengan seksama danmencubiti bibir bawahnya ... suatu tanda bahwa otaknya sedang berputar kencang."Boleh saya lihat, sir?" tanyanya.Chief menyerahkan kantong barang bukti dengan kartu di dalamnya. Jupiter menatapnyaselama beberapa menit. Ia membaliknya dan memandang bagian belakang, lalu kembalike bagian muka. Bob dan Pete mendekat dan ikut memandang melalui bahu Jupiter.

Tulisannya:

TRIODETEKTIF"Kami Menyelidiki Apa Saja"? ? ?

Penyelidik Pertama...........Jupiter JonesPenyelidik Kedua............Peter CrenshawCatatan dan Riset..............Bob Andrews"Waduh! Ada pencuri menjatuhkan kartu nama kita!" seru Pete."Anda bilang ini ditemukan di lokasi kejahatan?" tanya Jupiter sambil mengerutkan kening.

"Tepat sekali, Jupiter," jawab Chief. "Tepat di sebelah mesin kasir yang kosong. Pearl --Mrs. Henderson, pemiliknya, baru saja memasang seperangkat sistem pengaman yangcanggih dua minggu lalu. Menurutnya ia sering membuat roti sampai larut malam dan harus

Generated by ABC Amber LIT Converter, http://www.processtext.com/abclit.html

Page 4: Trio Detektif - Trio Penyamar

8/8/2019 Trio Detektif - Trio Penyamar

http://slidepdf.com/reader/full/trio-detektif-trio-penyamar 4/43

bekerja sendirian. Tidak mudah bagi seorang pencuri untuk membobol sistem itu.Sekarang Pearl sangat cemas.""Pencuri itu hanya mengambil uang dari mesin kasir?" tanya Jupiter, agak heran. "Tidakada lagi yang dicuri atau dirusak?""Tidak satupun. Dan inilah yang lucu," Chief nampak tegang. Hari yang panas serasasemakin panas dan Chief melonggarkan dasinya dan membuka kancing kerahnya.

"Menurut Pearl tidak ada peralatan yang dirusak dan bahkan tidak ada satu donat pun yangdiambil. Dan ia sangat yakin bahwa di dalam mesin kasir hanya ada dua puluh dolar!"

Top of Form Bab IIBottom of Form

Halaman Utama | Pojok Kreatif Anak-Anak 94

[Amber demo]

BAB IIDIFITNAH!"Menurut saya jelas sekali si pencuri berusaha memfitnah kami," Jupiter berkata tenang."Sepertinya memang demikian," jawab Chief Reynolds. "Tetap saja, meskipun aku tidaksuka melakukan ini, aku harus menanyai kalian, Anak-anak, tentang di mana kalian berada

sekitar pukul sembilan tadi malam," Chief mengeluarkan pen dan buku catatan kecil.Bob dan Pete menatap Jupiter. Mereka semua tahu bahwa pukul sembilan semalammereka sedang mengadakan rapat rahasia di dalam markas mereka. Markas adalahsebuah karavan sepanjang sepuluh meter yang dibeli Titus Jones dengan harapan ia akandapat menjualnya lagi. Namun karena rangkanya telah rusak parah, karavan itu tidaklaku-laku hingga akhirnya Titus memberikannya kepada Jupiter untuk dijadikan tempatpertemuan dengan teman-temannya. Perlahan-lahan selama beberapa bulan anak-anak itumenumpukkan barang-barang rongsokan di sekitarnya dan kini karavan itu tersembunyi --dan terlupakan -- kecuali oleh mereka."Kami bertiga ada di pangkalan barang bekas ini, mengadakan rapat pada pukul sembilantadi malam, Chief," jawab Jupiter tanpa ragu-ragu.

"Ada yang bisa membuktikannya?"Sebagai pemimpin Trio Detektif yang penuh percaya diri dan kadang-kadang sombong,Jupiter Jones tidak mudah bingung. Kini ia tergagap dalam menjawab."Eh ... tidak. Saya ... saya rasa tidak ada, sir."Chief Reynolds menepuk bahu Jupiter dan tersenyum. "Jangan khawatir, Nak. Kalian telahterbukti sebagai asisten polisi yang hebat. Meskipun kalian berbalik menjadi penjahat,kalian tidak akan begitu ceroboh."Jupe, Pete, dan Bob berusaha tersenyum terhadap pujian itu."Nah, Anak-anak, sekarang aku harus mengembalikan kartu nama ini ke laboratorium untukpemeriksaan sidik jari. Akan kukabari kalian setelah hasilnya keluar." Setelah berkatademikian, Chief Reynolds masuk ke mobil patrolinya. Ia memberi hormat dengan ramah

sembari memundurkan mobilnya keluar dari pangkalan barang bekas. Anak-anakmelambaikan tangan dan berdiri dengan muram, memandangi mobil Chief Reynoldsmenjauh.

Generated by ABC Amber LIT Converter, http://www.processtext.com/abclit.html

Page 5: Trio Detektif - Trio Penyamar

8/8/2019 Trio Detektif - Trio Penyamar

http://slidepdf.com/reader/full/trio-detektif-trio-penyamar 5/43

Begitu mobil Chief Reynolds menghilang dari pandangan, sebuah mobil sport berwarnabiru mengkilap berhenti dengan mendadak di depan gerbang, menyebabkan debu dantanah beterbangan di udara yang panas."Skinny Norris!" ujar Pete geram. "Bukan waktu yang tepat untuk kekonyolannya!"E. Skinner Norris berusia sedikit lebih tua daripada anak-anak itu. Karena ayahnya secararesmi bertempat tinggal di suatu negara bagian lain yang dapat dikatakan mengizinkan

bayi untuk mengemudi, Skinny dapat menyetir mobil -- sesuatu yang amat ditonjolkannyakepada semua anak di Rocky Beach. Namun demikian, meskipun Skinny memilikimobilnya sendiri, yang sangat disukainya selama tinggal di Rocky Beach selama musimpanas adalah mencari tahu apa yang dilakukan Jupiter, Pete, dan Bob, dan berusahamengganggu mereka. Ia selalu berusaha mengalahkan Jupe dan selalu gagal. Kini iamelompat keluar dari mobilnya dan menghampiri Trio Detektif."Pergi, Skinny!" tukas Bob."Diam kau!" Skinny menyeringai seperti seekor kucing yang baru saja menangkap seekor burung kenari. "Jupiter McSherlock, sepertinya Anda sedang bermasalah sekarang."Beberapa orang gerombolan Skinny yang berada di jok belakang mobil tertawa dan Skinnymengikik seperti seekor kuda.

Jupe menampilkan muka terkejut. "Aku tak tahu apa maksudmu, Skinny," katanya polos,mengangkat bahu."Yang benar saja!" tukas Skinny, "Semua orang di kota ini tahu kalian yang melakukannya!Mereka menemukan kartu nama kalian di lokasi kejahatan!" Skinny mencibir."Suatu informasi yang menarik, Skinny," kata Jupiter, mengedipkan mata kepada Bob danPete. "Mengingat fakta bahwa hanya Mrs. Henderson dan polisi yang tahu detail terjadinyakejahatan itu, mungkin ada baiknya kau memberi tahu kami bagaimana kau tahu kartunama kami ditemukan di tempat kejadian."Muka Skinny memerah. "Kau kira kau begitu pintarnya, Gendut! Lihat saja nanti!" Iamengacungkan jarinya yang kurus ke arah Jupe. "Sebelum hari ini berakhir, kalian bertigaakan menjadi bahan tertawaan di seluruh Rocky Beach!" Skinny melompat masuk ke

mobilnya dan mundur, meninggalkan kepulan debu. Sambil tertawa dan menjulurkanlidahnya ke arah anak-anak, ia memacu mobilnya.Ketika debu telah mereda, Bob menyuarakan pertanyaan yang ada di pikiran merekabertiga."Bagaimana Skinny bisa tahu tentang kartu nama kita, Jupe?"Jupiter mengerutkan kening. "Aku tidak yakin namun sepertinya mulut besarnya memberiimplikasi bahwa dialah yang ada di balik pencurian di Pearl's Bakery. Menurutku sekarangsaatnya Trio Detektif mengadakan rapat darurat!"*****Jupiter mengetuk-ngetukkan jarinya ke meja setengah hangus yang terdapat di dalammarkas. "Rapat dimulai. Karena kita semua tahu tentang kejadian mengejutkan yang baru

saja disampaikan kepada kita, mari kita sekarang mulai mendiskusikan para pelakupotensial.""Apa katanya?" tanya Pete kepada Bob."Jupe bilang, kita semua tahu apa yang terjadi, maka mari memikirkan siapa yangmencoba menfitnah kita," kata Bob."Oh. Mengapa ia tidak bilang begitu saja?"Penyelidik pertama yang gempal berdehem dan meletakkan sikunya di atas meja. "Jikakalian berdua telah selesai berkomedi, kita akan lanjutkan," katanya dengan tidak sabar."Skinny Norris telah masuk daftar dengan alasan yang jelas. Bisakah kalian memikirkankira-kira siapa yang ingin mencemarkan nama baik dan reputasi kita?""Wah, Jupe, kita telah menangani begitu banyak kasus ... bisa siapa saja dari seratus

orang!" seru Pete."Seratus mungkin agak terlalu berlebihan tapi kita memang telah memperoleh beberapamusuh," Jupe menghembuskan nafas.

Generated by ABC Amber LIT Converter, http://www.processtext.com/abclit.html

Page 6: Trio Detektif - Trio Penyamar

8/8/2019 Trio Detektif - Trio Penyamar

http://slidepdf.com/reader/full/trio-detektif-trio-penyamar 6/43

"Mungkinkah Hugenay?" kata Bob bersemangat, "pencuri barang seni dari Prancis yangkita hadapi dalam Misteri Nuri Gagap dan Misteri Jeritan Jam?"Jupiter bersandar di kursi putar yang telah diperbaikinya, berkonsentrasi penuh. "Bukangayanya," katanya memutuskan. "Selain itu ia sebenarnya membantu kita terakhir kali kitabertemu. Rasanya tidak mungkin ia jauh-jauh datang kembali ke Rocky Beach hanya untukmemberi kita masalah. Berikutnya?"

Pete menjentikkan jarinya. "Bagaimana dengan para penjahat yang berusaha mencuripermata August August, Mata Berapi? Polisi tak pernah menangkap mereka!""Hm, jelas suatu kemungkinan," jawab Jupe.Selama beberapa saat mereka berdiam diri, memikirkan semua kriminal yang pernahmereka temui selama karir mereka sebagai Trio Detektif. Akhirnya Bob mengangkattangan putus asa."Oh, kita harus menghadapi kenyataan, teman-teman, daftar ini bisa terus bertambahpanjang!""Kau benar, Data. Mari kita lanjutkan," kata Jupiter setuju. "Mengapa seorang penjahatsecara sengaja memilih sebuah toko kue untuk dirampok? Itulah misteri teka-tekisebenarnya di sini."

"Biar kutambahi!" kata Pete. "Mengapa seseorang mau bersusah payah hanya demi duapuluh dolar, itulah misteri yang sebenarnya!""Awk! Misteri! Awk!" jerit Blackbeard. Blackbeard adalah beo peliharaan mereka yangmereka dapatkan saat menangani salah satu kasus. Dari sangkar besarnya yangtergantung di sudut ruangan, burung itu selalu membuat Pete gelisah."Diam kau!" seru Pete."Jupe, bagaimana kalau kita sudahi saja malam ini?" kata Bob. "Hari ini sungguhmelelahkan dan perutku merasa ini sudah waktunya makan malam.""Kurasa kau benar, Bob," kata Jupiter menyerah. "Malam ini kita coba pikirkan, siapa sajayang berusaha memfitnah kita. Besok kau telusuri semua catatan kasus kita, Data. Buatlahdaftar para tersangka yang mungkin, termasuk Skinny, meskipun aku ragu dialah yang kita

cari.""Baiklah, Jupe," jawab Bob. Remaja bertubuh kecil itu menghilang melalui Lorong Dua,sebuah tingkap di lantai karavan yang berfungsi sebagai salah satu jalan masuk rahasia kemarkas."Dua, besok kau ikuti Skinny dan lihat apa maunya anak itu. Lapor ke markas siangnya.""Aku harus memotong rumput di rumah tetangga dulu tapi setelah itu akan kuamat-amatianak itu bagai seekor elang!" kata Pete. "Apa yang akan kau lakukan besok, Pertama?""Besok," kata Jupiter dengan dramatis, "Aku ada kencan dengan empat kursi taman yangsangat berkarat."Jupiter melambaikan tangan sambil mengunci pangkalan. Ia menyeberang jalan ke rumahkecil berwarna putih, kediaman Keluarga Jones.

Pete dan Bob bersepeda pulang. Mereka bersama-sama sepanjang sebagian jalanpulang, membicarakan kejadian mengejutkan hari itu. Ketika matahari musim panas mulaiterbenam di langit nan ungu, mereka berpisah dan mengambil jalan masing-masing. Tidakada yang menyadari kehadiran sebuah sedan hitam yang telah membuntuti mereka secaradiam-diam.

Top of FormBab I Bab IIIBottom of Form

Generated by ABC Amber LIT Converter, http://www.processtext.com/abclit.html

Page 7: Trio Detektif - Trio Penyamar

8/8/2019 Trio Detektif - Trio Penyamar

http://slidepdf.com/reader/full/trio-detektif-trio-penyamar 7/43

Halaman Utama | Pojok Kreatif Anak-Anak 94

[Amber demo]

BAB IIIPENCURIAN KEDUA!Pete Crenshaw bangun pagi-pagi sekali dan memerangi kabut California yang tebal untukmemotong rumput di halaman tetangganya. Ia tidak terlalu suka akan tugas membuntutiSkinny Norris dan mobilnya berkeliling Rocky Beach dengan sepeda. Tapi Pete adalahyang paling atletis dari ketiga anak itu, jadi dialah yang selalu mendapat tugas seperti ini.Namun demikin pagi ini Pete beruntung. Mobil Skinny Norris tidak pernah meninggalkanrumah orang tuanya sepanjang pagi. Sekarang hari telah siang dan dari tempatpersembunyiannya di atas pohon elm besar di seberang jalan, Pete, dengan teropongayahnya, hanya melihat muka Skinny yang berbintik-bintik mengintip melalui tirai dengangelisah dari waktu ke waktu. Pete merasa Skinny nampak cemas dan ia mengingatkan diri

untuk melaporkan hal ini kepada Jupe. Ia memasukkan teropong ke dalam kotaknya danturun dari pohon.*****Matahari tengah hari yang panas telah menghabisi sisa-sisa kabut pagi ketika Petemeluncur di atas sepedanya masuk ke Jones Salvage Yard. Hans dan Konrad, keduapekerja pangkalan asal Bavaria, sedang membuka terpal penutup truk pangkalan danmelihat-lihat isinya."Hi, Konrad. Hi, Hans.""Hi, Pete," kata Konrad."Kau mencari Jupe?" tanya Hans."Ia tak ada di sini?" tanya Pete heran. "Katanya ia harus bekerja seharian!"

"Ia tidak kelihatan sepanjang pagi, Pete. Bob ada di sini," jawab Konrad."Baiklah. Terima kasih ya.""Sama-sama, Pete," balas kedua bersaudara itu dengan riang.Pete menaiki sepedanya mengelilingi tumpukan barang bekas hingga ia tiba di bengkelJupe. Sepeda Bob tersandar di mesing cetak tua yang telah diperbaiki oleh Jupiter. Petemenyandarkan sepedanya ke sepeda Bob dan merangkak di bawah mesin cetak. Iamenyingkirkan potongan terali yang seolah-olah tersandar begitu saja pada sebuah pipatua berdiameter besar dan merangkak masuk. Ini adalah pintu masuk ke Lorong Dua. Pipaitu memanjang beberapa meter, sebagian berada di bawah tanah. Anak-anak itu telahmeletakkan potongan karpet di bagian bawah di dalam pipa sehingga lutut merekaterlindungi. Pete tiba di pintu yang membuka ke atas, ke lantai markas, mengetuk dengan

kode khusus, dan masuk.Bob Andrews sedang sibuk bekerja di lemari arsip. Dengan sebatang pensil di sela-selagiginya it menggumamkan halo kepada Pete."Kau lihat Jupe?" tanya Pete."Tidak kelihatan sepanjang pagi," gumam Bob."Waduh, menurutmu ...." Pete terpotong oleh dering telepon. Kedua anak itu salingberpandangan selama beberapa saat. Telepon itu jarang berdering dan jika ia berdering,biasanya untuk sesuatu yang penting. Bob menjatuhkan pensil di mulutnya dan menjawabdengan suaranya yang paling profesional."Trio Detektif, dengan Bob Andrews.""Data!" Ternyata Jupiter dan ia terdengar terburu-buru. "Pete ada?"

"Dia baru saja datang. Di mana kau?""Nyalakan pengeras suara!" perintah Jupiter.Pengeras suara yang dimaksud adalah sebuah mikrofon dan speaker yang telah

Generated by ABC Amber LIT Converter, http://www.processtext.com/abclit.html

Page 8: Trio Detektif - Trio Penyamar

8/8/2019 Trio Detektif - Trio Penyamar

http://slidepdf.com/reader/full/trio-detektif-trio-penyamar 8/43

dihubungkan oleh Jupiter sehingga mereka bertiga dapat ikut serta dalam pembicaraan ditelepon. Bob menyalakannya dan memegang gagang telepon di depan mikrofon."Silakan, Pertama," kata Bob."Keadaan darurat! Gampang Tiga! Kelana Gerbang Merah! Green's Hardware Store!Segera! Hati-hati!" Dan tiba-tiba Jupiter memutuskan hubungan. Bob dan Pete salingberpandangan seolah-olah terhipnotis oleh nada sambung di telinga mereka.

"Apa itu tadi?" tanya Pete."Aku tidak yakin tapi sebaiknya kita ikuti saja perintahnya!" seru Bob. "Ayo!"Pete dan Bob berdesak-desakan keluar melalui Gampang Tiga. Gampang Tiga adalahsebuah pintu besar yang masih menempel pada bingkainya dan seolah-olah tersandar begitu saja pada suatu tumpukan barang rongsokan. Kalau dibuka dengan sebuah anakkunci berkarat yang tersembunyi, pintu itu membuka ke sebuah ketel raksasa, yangkemudian menuju ke markas.Diam-diam mereka mengambil sepeda dan menuju Kelana Gerbang Merah.Bertahun-tahun yang lalu beberapa pelukis Rocky Beach telah melukisi pagar yangmengelilingi pangkalan barang bekas sebagai tanda terima kasih mereka kepada TitusJones yang sering kali memberi mereka benda-benda yang mereka butuhkan secara

cuma-cuma. Salah satu lukisan di bagian belakang menampilkan kebakaran besar yangterjadi di San Fransisco. Seekor anjing kecil, yang diberi nama Kelana oleh anak-anak,dengan sedih menatap rumahnya yang dimakan api. Jupiter merancang sebuah sistemsedemikian sehingga jika mata Kelana ditekan, tiga papan pagar akan membuka ke atas.Mereka biasanya menggunakan pintu masuk ini jika ingin ekstra hati-hati agar tidak terlihatoleh Bibi Mathilda.Bob dan Pete membiarkan Kelana Gerbang Merah tertutup dan mengebut sepeda merekamelalui jalan setapak di rumput, menuju ke daerah perbelanjaan di tengah kota RockyBeach."Mungkinkah kita diawasi?" tanya Bob dengan cemas di sela-sela nafasnya yangmemburu.

"Mungkin saja," jawab Pete suram. "Kita harus tetap berjaga-jaga dan jangan sampaidibuntuti!"Mereka selalu mengambil jalan-jalan kecil dan lorong-lorong, berulang kali melihat kebelakang ke arah mobil-mobil yang mereka curigai membuntuti mereka. Beberapa menitkemudian mereka tiba di Green's Hardware Store. Jupiter dan Chief Reynolds berdiri didepan toko. Jupiter sedang mondar-mandir, mencubiti bibir bawahnya, dan nampakberpikir keras sekali. Raut muka Chief Reynolds nampak suram."Hei, Jupe, ada apa ini?" tanya Pete, tersengal-sengal."Ada yang membobol toko peralatan ini?" tanya Bob, membenarkan letak kacamatanya diatas hidungnya yang berkeringat.Jupiter tidak mengacuhkan pertanyaan itu dan balik menanyai Bob. "Data, apakah kau

kemarin langsung pulang ke rumah dari pangkalan?""Tentu saja, Jupe. Ada apa?""Apakah sepedamu kau kunci pada malam hari, Robert?" tanya Chief Reynolds."Wah, tidak," jawab Bob, terheran-heran. "Sepeda selalu kuparkir di halaman rumah kami.Ada apa sih?""Masuklah, Anak-anak," kata Chief Reynolds dengan serius, mendahului masuk melaluipintu depan."Kau benar, Bob. Green's Hardware Store dimasuki pencuri semalam. Lihatlah sendiri.Tapi ingat, ini tempat kejadian perkara, jangan sentuh apa pun!" perintahnya.Hal pertama yang mereka lihat adalah seutas tali plastik di tengah ruangan yang menjuntaidari sebuah jendela di langit-langit yang tinggi.

"Seperti kalian lihat, jendela itu sangat kecil," kata Jupiter sementara mereka menghampiritali tersebut. "Hampir terlalu kecil untuk seorang lelaki dewasa ... tapi sangat pas untukseorang anak."

Generated by ABC Amber LIT Converter, http://www.processtext.com/abclit.html

Page 9: Trio Detektif - Trio Penyamar

8/8/2019 Trio Detektif - Trio Penyamar

http://slidepdf.com/reader/full/trio-detektif-trio-penyamar 9/43

"Kedengarannya tidak terlalu menyenangkan!" dengus Bob."Berikutnya," lanjut Jupiter, seolah-olah sedang memberikan kuliah di kelas, "di bagianbawah tali ini kita temukan bekas-bekas yang sepertinya berasal dari kapur berwarnabiru.""Oh, tidak!" keluh Bob."Dan sekarang, coba alihkan perhatian kalian ke kaca jendela di langit-langit ...," Jupiter 

menyuruh, menunjuk ke arah langit-langit."Sebuah tanda tanya!" seru Bob dan Pete serempak.Hampir-hampir mereka tidak dapat mempercayai penglihatan mereka. Di kaca jendela,sepuluh meter di atas kepala mereka, tergambar sebuah tanda tanya besar berwarna hijau.Tanda khusus Trio Detektif!"Jupe! Chief! Kalian harus percaya padaku!" kata Bob memelas, matanya terbelalak. "Akutidur nyenyak sekali semalam! Di rumah! Di ranjangku! Dan seandainya aku ada di sanasekarang!"Jupiter tidak menanggapi kata-kata Bob. "Bekas ban sepedamu terlihat di atas lumpur,menuju ke pintu belakang toko ini," ia memberi tahu anak bertubuh kecil itu. "Aku selalumengenali bekas ban sepedamu yang bergaris-garis itu di mana pun!"

Top of FormBab II Bab IVBottom of Form

Halaman Utama | Pojok Kreatif Anak-Anak 94

[Amber demo]

BAB IVMENGINTAIKabut tebal menyelimuti kawasan Pasifik malam itu. Trio Detektif, terbungkus dari kepalahingga ujung kaki dengan mantel hitam, bersepeda memasuki pintu belakang KepolisianRocky Beach. Beberapa menit menjelang pukul delapan.Jupiter menyandang sebuah ransel yang berisi 'peralatan penting untuk mengintai',demikian ia menyebutnya. Kini ia dan Bob bercakap-cakap penuh semangat tentang

bermacam-macam teknik mengintai. Pete, yang sama sekali tidak suka segala sesuatuyang mengandung bahaya, membuntuti di belakang. Mereka mengetuk pintu dandipersilakan masuk oleh Officer Haines, seorang polisi muda berwajah galak dan berambutmerah."Anak-anak melakukan pengintaian!" dengusnya. "Mengapa kalian tidak kembali saja kerumah pohon kalian dan membiarkan para profesional menangani ini?"Jupiter memiliki bakat berakting yang memungkinkannya mengubah raut muka dan tingkahlakunya, sehingga nampak lebih tua daripada usia sebenarnya. Kini ia berdiri tegak dengandagu terangkat tinggi."Diremehkan karena usia kami telah memungkinkan kami menyelesaikan banyak kasusmembingungkan dan dianggap tak terpecahkan. Mata muda kami dapat melihat banyak hal

yang terlewatkan oleh orang dewasa."Officer Haines nampak seolah-olah ia baru saja menggigit sebuah jeruk yang sangat asam."Mulut pintarmu itu suatu hari nanti akan memberimu masalah besar, Jones!" geram

Generated by ABC Amber LIT Converter, http://www.processtext.com/abclit.html

Page 10: Trio Detektif - Trio Penyamar

8/8/2019 Trio Detektif - Trio Penyamar

http://slidepdf.com/reader/full/trio-detektif-trio-penyamar 10/43

Haines, mencucukkan jarinya ke dada Jupe. "Kau tahu terlalu banyak demi kebaikanmusendiri!""Cukup, Haines," Chief Reynolds berkata dari belakangnya."Bukan anak-anak yang baik," Haines bergumam sambil berjalan menjauh di koridor."Maaf tentang hal itu, Anak-anak," kata Chief. "Mereka sedang menghadapi stres dengansegala aktivitas kejahatan yang terjadi di Rocky Beach akhir-akhir ini. Kami banyak bekerja

lembur dan mereka tidak suka anak-anak melakukan pekerjaan mereka. Jadi demikebaikan kalian sendiri, jangan mencari masalah dengan mereka malam ini. Setuju?"Ketiga anak itu mengangguk dengan muram."Apa yang dikatakan Skinny tentang pencurian-pencurian ini, Chief?" tanya Bob,mengeluarkan buku catatan dan pensil."Tidak banyak yang bisa ditulis, Bob. Skinny sudah tidak ada di kota ini!""Apa?!" seru Pete, memukulkan kepalan ke telapak tangannya. "Tunggu sampai diaberhadapan denganku!""Sebenarnya aku telah mencoret nama Skinny dari daftar tersangka," kata Jupiter sementara mereka berjalan menuruni tangga, menuju ke garasi polisi di bawah tanah."Kejadiannya terlalu kompleks untuk anak seperti Skinny. Selain itu, ia takkan berani

melakukan sesuatu sebesar ini.""Sepertinya sekali lagi Jupiter benar," kata Chief setuju. "Entah bagaimana Skinny tahutentang rencana si pencuri ... atau para pencuri ... tapi rasanya cukup sampai di situketerlibatannya. Kita akan tahu begitu kita bisa menemukannya. Ibunya berkata iamenginap di tempat seorang sepupu di pesisir selama beberapa minggu.Mereka berempat masuk ke dalam mobil Chief Reynolds, Jupe mengambil tempat duduk didepan. Chief akhirnya tidak dapat menahan rasa ingin tahunya melihat Jupe meletakkanransel di antara kedua kakinya. Setelah sekian lama bekerja sama, Sam Reynolds telahterbiasa dengan kejutan-kejutan dari Jupiter Jones."Baiklah, sudah cukup berahasia, apa itu di dalam ransel, Jones?"Jupe tersenyum. "Kumpulan intrumen dan peralatan yang boleh jadi akan terbukti sebagai

faktor yang menguntungkan dalam tugas pengintaian kami.""Maksudnya, barang-barang yang mungkin berguna nanti," kata Pete menyeringai."Cara yang agak rendah untuk menyatakannya tapi pada intinya benar, Dua," jawab Jupiter.Ia mulai membagi-bagikan isi ranselnya. "Walkie-talkie kita, bisa digunakan sampai sejauhempat blok. Senter, kapur, tiga set teropong, tiga botol soda jeruk, dan biskuit coklat BibiMathilda yang telah ternama di seluruh dunia! Kita tidak pernah tahu berapa lamapengintaian akan berlangsung!" senyum Jupe, mengambil suatu gigitan besar."Serahkan pada Jupe untuk berkemas!" Bob tertawa.Chief menghela nafas, lalu berubah serius. "Sudahkah kalian bertiga mendapat izin dariorangtua masing-masing?"Mereka mengangguk penuh semangat.

"Baiklah kalau demikian. Mari kita menangkap pencuri!"*****Sejam kemudian Trio Detektif telah berada di tempat pengintaian masing-masing, sesuaipetunjuk Chief. Jupiter berjongkok di dalam bayang-bayang di pagar rumah seberangPearl's Bakery bersama seorang polisi berbadan besar yang bernama McDaniels. Satublok dari situ, Bob duduk di jok depan sebuah mobil polisi tak bertanda bersama Chief Reynolds. Kaca-kaca jendela mobil itu benar-benar gelap sehingga tidak mungkin melihatke dalam tanpa menempelkan muka di kaca. Pete, yang paling cekatan, menggigil di atapGreen's Hardware Store bersama Haines, yang nampak sangat kesal. Meskipun saat itumusim panas, di daerah pesisir malam dapat menjadi sangat dingin, terutama ketikaberkabut. Dan kini, hampir pukul sembilan dan matahari tinggal sesaat lagi terbenam, Pete

harus menaikkan kerahnya, menutupi telinga.Penyelidik Kedua dengan waspada mengamat-amati jalan di depan toko peralatan itu. Iamerasa kabut telah menjadi jauh lebih tebal dalam sejam terakhir. Bahkan jalan raya, yang

Generated by ABC Amber LIT Converter, http://www.processtext.com/abclit.html

Page 11: Trio Detektif - Trio Penyamar

8/8/2019 Trio Detektif - Trio Penyamar

http://slidepdf.com/reader/full/trio-detektif-trio-penyamar 11/43

biasanya penuh dengan remaja pada Jumat malam, nampak lengang. Setiap beberapasaat ada mobil yang lewat, lampu depannya bercahaya bagaikan kunang-kunang padawaktu malam. Pete merasa sial sekali harus berpasangan dengan Haines namunmemutuskan untuk mengurangi kebosanan dengan bercakap-cakap dengan polisi galakitu."Kabut semakin tebal. Anda pikir kita bisa melihat apa yang terjadi dari atas sini?"

"Diam, Anak Kecil," Haines meludah dengan kesal."Huh," gumam Pete. Ia kembali mengarahkan pandangan ke jalan yang berkabut danmemutuskan untuk mencoba walkie-talkie-nya. Walkie-talkie itu adalah salah satu hasilkarya Jupiter sejak mereka memulai Trio Detektif. Terdiri dari alat penerima dan pengirim,walkie-talkie itu terhubung oleh kawat tembaga dengan ikat pinggang khusus yang merekakenakan."Penyelidik Pertama, masuk," Pete berbisik. "Penyelidik Pertama, masuk. Ganti."Sejenak terdengar bunyi sinyal statis dan kemudian suara Jupe, pelan namun jelas."Pertama di sini. Ada apa, Dua? Ganti.""Biasa saja," kata Pete. "Hanya berusaha mencari teman mengobrol yang tidak bencianak-anak." Ia menjulurkan lehernya untuk melihat apa yang terjadi di jalan lagi. "Kabut

sangat tebal di sini. Aku hampir tidak dapat melihat jalan! Apakah kau bisa melihat sesuatudi bawah sana? Ganti.""Negatif," jawab Jupe. "Sepertinya ini adalah malam paling buruk untuk mengintai. Kabut iniseperti sup kacang saja. Tetaplah waspada," Penyelidik Pertama memberikan aba-aba."Dan jaga badanmu agar tetap hangat!" Suara Bob terdengar diiringi dengan tawa. "Gantidan selesai.""Lucu sekali, Data!" kata Pete sinis. "Akan kuganti dan kuselesaikan engkau!"Pete menyimpan kembali walkie-talkie-nya dan berusaha menemukan tempat duduk yangpaling nyaman, bersiap-siap menghadapi malam yang panjang.*****Waktu serasa berlalu kian lama kian lambat. Tubuh Pete terasa pegal dan pikirannya

seolah-olah sama berkabutnya dengan malam itu. Satu-satunya yang terjadi selamapengintaian itu adalah kedatangan seorang anak buah Chief Reynolds dengan dua cangkir kopi untuk Pete dan Haines. Pete begitu senang akan adanya sesuatu yang hangat didalam perutnya sehingga mulutnya terbakar karena menghabiskan isi cangkir itu sekaligus.Pete bermimpi ia tersesat di dalam kabut di suatu pantai. Gemuruh ombak berderu-derukencang sekali di telinganya. Sudut matanya menangkap sesosok bayang-bayang yangmenyelinap di tengah-tengah kabut tidak jauh dari tempatnya, terdengar suara tapak kaki dipasir. Pete tergagap ketakutan dan mulai berlari di sepanjang pantai tanpa bisa melihatapa-apa. Tapi seolah-olah semakin cepat ia berlari, semakin dekat monster itu ... sampaiakhirnya tepat di belakangnya! Pete terjatuh di pasir dan berteriak ....Pete terbangun tiba-tiba ... teriakannya masih terasa di bibirnya. Ia menarik nafas panjang

ketika menyadari bahwa semua itu hanya mimpi.Mimpi! Itu artinya ia telah tertidur! Pete mengambil resiko dengan menyalakan senter untukmelihat jam tangan. Tengah malam! Pete panik ketika menyadari ia telah tertidur selamalebih dari tiga jam! Jupe pasti akan marah-marah mendengar ia tertidur saat sedangmengintai bersama polisi!Hal terakhir yang diingat Pete adalah saat Jupe memerintahkan mereka untuk tidakbercakap-cakap dengan walkie-talkie, Penyelidik Pertama yakin sesuatu akan terjadisebentar lagi. Kemudian seorang polisi datang membawakan secangkir kopi ... dan iatidak ingat apa-apa lagi sampai kemudian bermimpi!Pete merasa sekali itu otak Jupiter Jones yang begitu cerdas salah. Ia meregangkankakinya yang panjang dan menguap. Sambil mengusap mata Pete memandang ke bagian

lain dari atap, tempat Haines berada, bersiap-siap akan menerima pandangan marahpolisi itu. Pete terkejut.Haines telah menghilang!

Generated by ABC Amber LIT Converter, http://www.processtext.com/abclit.html

Page 12: Trio Detektif - Trio Penyamar

8/8/2019 Trio Detektif - Trio Penyamar

http://slidepdf.com/reader/full/trio-detektif-trio-penyamar 12/43

Pete melompat berdiri dan buru-buru memijat sendi-sendinya yang kaku. Penyelidik Keduabergegas menyeberangi atap, jantungnya berdegup kencang sekali."Officer Haines?" bisiknya. "Officer Haines, di manakah Anda?" Tidak ada jawaban. Peteberpikir keras. Mungkinkah Haines adalah pencuri yang mereka tunggu? Mungkinkah iasengaja menunggu Pete tertidur lalu beraksi? Ia tidak ingat kapan terakhir kali iamendengar suara Haines. Pete membuat keputusan dan mengeluarkan walkie-talkie.

"Jupe! Jupe!" serunya. "Kau dengar? Jupe, masuk!"*****Ketika Pete menyadari bahwa ia sendirian di atas atap, Jupiter tiba-tiba menegakkantubuhnya dalam kegelapan di tempat ia mengintai bersama McDaniels. Apakah iamendengar sesuatu? Seperti bunyi logam beradu dengan logam. Ia menyentuh pundakMcDaniels."Anda dengar itu?"McDaniels mengangguk dan menaruh jari di bibir. Ia menunjuk ke arah pagar yang merekasandari selama tiga jam terakhir.Jupiter mematikan walkie-talkie-nya, suara yang tidak perlu, sekecil apapun, dapatmembuat keberadaan mereka diketahui. Ia menjauh dari pagar sejauh yang ia berani.

Bahkan dengan kabut tebal yang menutupi keberadaan mereka, ia tidak ingin posisimereka ketahuan dengan keluar ke cahaya suram lampu jalan. Remaja gempal itumenahan nafas dan berusaha menangkap suara sekecil apapun. Ia menggenggamsenternya erat-erat, berniat menggunakannya sebagai senjata bila perlu.Ketika Jupe telah yakin bahwa mereka tidak benar-benar mendengar sesuatu, bunyi lembutitu kembali terdengar.Rambut Jupiter berdiri tegak.Officer McDaniels mencabut pistol kecilnya dan mengarahkannya ke suatu tempat dipagar."Apakah sebaiknya kubutakan ia dengan senter?" bisik Jupiter.McDaniels menggeleng. "Kau akan ketahuan," bisiknya. "Berdiri di belakangku!"

Jupiter melakukan yang disuruh. "Ada apa di balik pagar?" bisiknya di telinga McDaniels."Maksudku selain pencuri itu?""Tangga menuju ke apartemen. Kita ...," McDaniels tidak melanjutkan perkataannya ketikamelihat pintu pagar mulai bergerak pelan. Jupe mendengar bunyi gerendel dibuka danmenatap dengan takut.Pintu pagar perlahan membuka.Sesosok gelap melangkah diam-diam."Berhenti!" bisik McDaniels tegas. "Jangan bergerak!""Santai! Ini hanya aku, Jensen!" Sosok gelap itu berbisik, mengangkat kedua tangan."Chief Reynolds menyuruhku menggantikanmu!""Siapa?" McDaniels bertanya dengan curiga, pistolnya tetap terarah ke sang penyusup.

"Jensen! Aku polisi!" bisik si orang tak dikenal. "Aku salah satu polisi dari pesisir yangdiminta Chief Reynolds membantu dalam pengintaian ini! Carlson sedang menggantikanHaines di atap!" bisiknya sambil menunjuk ke seberang jalan.McDaniels menyimpan pistolnya dan mengangkat alis. Jupiter menyadari ia telah menahannafas selama itu dan menghembuskannya dengan lega. Dengan cahaya dari lampu jalan iakini dapat melihat sosok itu mengenakan seragam hitam polisi dengan lencana berkilauanterkena cahaya. Tempat itu terlalu gelap untuk dapat melihat muka Officer Jensen dengan jelas namun Jupe melihat lencananya dan suaranya terdengar tak asing."Sampai nanti, Kawan," McDaniels tersenyum. "Aku akan mengambil kopi. Jangantertidur!" Setelah berkata demikian, polisi berbadan besar itu tanpa menimbulkan suaramenyelinap melalui pintu pagar dan menaiki tangga. Jupiter mendengar gerendel terkunci.

Ia berpaling ke arah sosok gelap Jensen."Sepertinya si pencuri takkan beraksi malam ini," kata Jupe, meraih ke dalam ranselnya."Anda mau kue? Kue coklat legendaris buatan Bibi Mathilda-ku."

Generated by ABC Amber LIT Converter, http://www.processtext.com/abclit.html

Page 13: Trio Detektif - Trio Penyamar

8/8/2019 Trio Detektif - Trio Penyamar

http://slidepdf.com/reader/full/trio-detektif-trio-penyamar 13/43

"Oh, sungguh menyenangkan," jawab Jensen, mengambil sepotong kue danmengunyahnya. "Terima kasih, Nak. Rasanya seperti kue yang belum lama ini kumakan diSan Fransisco," ujar Jensen. "Seorang lelaki berjualan dengan gerobak di Chinatown. KueChang, begitu namanya. Buatan Bibi Mathilda-mu jauh lebih enak, tentu saja," tambahnyacepat-cepat."Benar-benar memanjakan indera perasa," kata Jupiter setuju.

Jensen menatap ke arah kabut tebal. "Aku takkan heran jika Chief menyudahinyasekarang," katanya. "Terlalu berkabut. Aku akan menghubungi markas dan memintamereka menelepon istriku. Aku bilang padanya aku takkan pulang hingga pagi hari nanti.Tidak ada gunanya membiarkan ia cemas semalaman." Jensen meraih walkie-talkie besar yang tergantung di ikat pinggangnya.Jupiter mengunyah sepotong kue dan kembali mengamati jalan dengan teropongnya.Samar-samar terdengar bunyi klik yang diikuti dengan sinyal radio ketika Jensenmenyalakan pesawatnya.Tiba-tiba keheningan malam terpecah oleh deringan nyaring sebuah bel!"Alarm keamanan!" seru Jupe."Kira-kira dari mana asalnya?" tanya Jensen.

Jupe menelusuri jalan yang tertutup kabut dengan teropongnya. Secercah cahaya merahmenarik perhatiannya."Tempat permainan dingdong," seru Jupe mengatasi kebisingan alarm. "The Mineshaft!" Iaberlari menyeberangi jalan yang sepi. Jensen berada tepat di belakangnya."Tepat di sebelah Green's Hardware!" seru Jupe. "Mungkin Pete melihat sesuatu!"Jupe, dengan potongannya yang gempal, segera saja terlewati oleh Jensen."Mari kita berputar ke belakang!" seru Jensen. "Mungkin kita bisa menangkap si pencurisaat ia berusaha kabur!" Jupiter menimbang-nimbang dengan cepat dan setuju. Merekaberlari di tengah kabut menuju belokan terdekat dan memasuki sebuah lorong,bayang-bayang mereka memanjang di depan mereka. Ketika mereka berbelok, tiba-tibakaki mereka saling tersandung dan mereka berdua terjatuh ke trotoar yang keras. Jensen

duduk lambat-lambat dan mengusap benjolan di kepalanya."Kau tak apa-apa, Nak?" tanyanya terguncang."Aku akan hidup," jawab Jupiter, memeriksa lututnya yang terkelupas. Dering alarm pencuriitu begitu kuat sehingga mereka harus berteriak-teriak meskipun mereka dudukberdekatan. "Hanya beberapa luka kecil ...," Jupe berhenti tiba-tiba dan menarik nafas."Lihat!" serunya, menunjuk ke pintu belakang The Mineshaft. "Jendela kecil di dekat tempatsampah itu terbuka!"Mereka berdua melompat bangkit dan berlari mendekati jendela itu."Silakan, Nak, akan kuangkat kau!" Jensen menawarkan, merunduk dengan telapak tangandan lututnya di jalan. "Naiklah ke punggungku. Akan kususul kau nanti!"Dengan sedikit bersusah payah, Jupiter mengempiskan perutnya dan memaksa tubuhnya

masuk melalui ambang jendela yang sempit. Dengan hati-hati ia mendorong tubuhnyamasuk, mengaturnya sedemikian rupa sehingga ia bisa turun dengan kaki dahulu. Jupeberpegangan pada ambang jendela beberapa saat, firasatnya berusaha memberi tahunyasesuatu. Ada perasaan tidak enak bahwa ada yang tidak beres dengan semuanya ininamun ia tidak dapat menemukan apa yang salah. Akhirnya ia melupakannya danmenjatuhkan diri ke lantai."Aku sudah di dalam!" serunya.Tidak ada jawaban."Jensen?" Jupiter menunggu petugas polisi itu untuk memanjat masuk melalu jendela yangbaru saja dilaluinya. "Jensen?" panggilnya lagi. Ia mulai merasa tidak enak ketika tiba-tibasebuah tas kecil terlempar masuk melalui jendela, jatuh di lantai dengan bunyi dentingan

logam.Jupe pelan-pelan memungut tas yang berat itu dan memeriksanya. Di bagian luar terdapattulisan dengan huruf-huruf besar: ROCKY BEACH FEDERAL BANK - TAS DEPOSIT.

Generated by ABC Amber LIT Converter, http://www.processtext.com/abclit.html

Page 14: Trio Detektif - Trio Penyamar

8/8/2019 Trio Detektif - Trio Penyamar

http://slidepdf.com/reader/full/trio-detektif-trio-penyamar 14/43

Perlahan-lahan dibukanya tas itu, lalu diangkatnya sehingga terkena cahayaremang-remang yang masuk melalui jendela, ada yang berkilauan di dalamnya.Jupe terbelalak ketika akhirnya ia menyadari apa yang sesungguhnya sedang terjadi ... danapa yang sejak tadi berusaha diberitahukan oleh firasatnya.Tas itu penuh berisi mata uang logam!Remaja berwajah bulat itu dengan segera tahu bahwa jika ia memeriksa ke dalam toko, ia

akan menemukan beberapa alat permainan telah dibobol ... dan koin-koin di dalamnyatelah hilang.Tiba-tiba saja, tanpa peringatan apapun, sebuah lampu yang terang menyorot ke matanya."Jangan bergerak, Nak!" suatu suara yang galak terdengar mengatasi dering alarm. "Kauditangkap!"

Top of FormBab III Bab VBottom of Form

Halaman Utama | Pojok Kreatif Anak-Anak 94

[Amber demo]

BAB VTERTANGKAP BASAH

"Kau ditangkap!" seru Chief Reynolds penuh ketegasan.Jupiter Jones berdiri diterangi cahaya terang dari senter, mulutnya terbuka, cahaya yangterang membuatnya tidak dapat melihat apa-apa untuk beberapa saat. Ia mengangkattangan menutupi mukanya yang bulat dan berusaha keluar dari sinar yang membutakan itu.Bob muncul di samping Chief."Jupe!" serunya terkejut. "Apa yang kau lakukan di sini?"Chief akhirnya mengenali Jupiter. "Jones? Demi Tuhan, apa yang terjadi?!" tanyanya.Penyelidik Pertama yang biasanya selalu tenang -- sering kali menimbulkan kesansombong pada orang-orang yang tidak mengenalnya dengan baik -- kembali kehilangankata-kata, dua kali dalam dua hari berturut-turut."Aku ... aku masuk lewat ... masuk lewat jendela ...."

Saat itu ruangan belakang The Mineshaft telah dipenuhi para petugas polisi anak buahChief Reynolds. Mereka menyebar di ruangan, menatap Jupe penuh kecurigaan."Mudah-mudahan kau punya penjelasan yang sangat bagus, Anak Muda!" kata Chief tidaksabar.Seorang polisi menemukan saklar dan lampu-lampu di atas kepala mereka menyala.Terdengar dengungan pelan ketika alarm dimatikan.Jupiter menegakkan badan dan berdehem. Sudah jelas ia telah ditipu mentah-mentah olehJensen si polisi gadungan. Sekarang ia harus berpikir keras dan mengulang rentetankejadian yang berujung dengan ditemukannya ia di dalam The Mineshaft -- sendirian -- danmemegang sebuah tas penuh uang!"Semuanya bermula," ujarnya, "ketika Officer McDaniels digantikan oleh Officer Jense ...."

"Jensen?" tukas Chief Reynolds. "Siapa itu, Jensen?"Jupe nampak agak kesal karena dipotong. "Saya akan sampai ke situ sebentar lagi,"katanya. "Sekitar tengah malam ...." Jupe tidak sempat menyelesaikan penjelasannya

Generated by ABC Amber LIT Converter, http://www.processtext.com/abclit.html

Page 15: Trio Detektif - Trio Penyamar

8/8/2019 Trio Detektif - Trio Penyamar

http://slidepdf.com/reader/full/trio-detektif-trio-penyamar 15/43

karena dipotong sekali lagi ... kali ini oleh deringan bel yang lain lagi."Alarm lain!" seru Bob, menarik lengan Jupe.Seorang polisi datang berlari dari arah depan toko. "Seseorang telah menyusup masuk ketoko minuman The Vineyard, dua gedung dari sini!" katanya penuh semangat. "Ia terjebakdi dalam, kami telah menutup semua jalan keluar!"Chief Reynolds membenamkan topi polisinya dalam-dalam di kepalanya dan berlari menuju

pintu depan. "Ayo!" perintahnya. "Kau juga, Jones!"Jupiter tidak perlu disuruh dua kali. Ia dan Bob berada tepat di belakang Chief ketikamereka berlari masuk ke dalam kabut malam, menuju toko minuman The Vineyard.Mereka berhenti di depan pintu masuk dan bergegas menempelkan muka ke kaca jendela,berusaha mengintip ke dalam toko yang gelap. Chief Reynolds mengeluarkan sekumpulananak kunci, mencari kunci induk yang dapat membuka semua toko di kota itu. Iamenemukannya dan memasukkannya ke lubang kunci. Ketika alarm tiba-tiba berhentiberbunyi, Chief berseru kepada pencuri yang terjebak di dalam toko."Aku akan menyalakan lampu dan masuk! Jangan bergerak! Berlututlah dengan tangan dibelakang kepala!" Chief meraih pentungannya dan mulai bergerak masuk dengan penuhkewaspadaan. Ia berpaling ke arah Jupe dan Bob dan berbisik, "Kalian berdua diam di

sini!"Bob dan Jupe memandang teman mereka itu masuk. Mereka saling berpandangan dantahu persis apa yang sedang dipikirkan yang lain.Mereka harus tahu siapa pencuri itu! "Jangan sampai terlihat," bisik Jupe. Merekaberjingkat masuk melalui pintu yang terbuka ketika lampu-lampu ruangan menyala.Anak-anak bergerak diam-diam, melihat seutas tali plastik tergantung dari lubang ventilasidi langit-langit ... suatu pemandangan yang mulai mereka kenal baik. Ketika mereka melihatsi pencuri yang berlutut di lantai, mereka berseru serempak."Pete!"Pete sedang berlutut dengan punggungnya ke arah mereka, tangannya di atas kepala. Iamenoleh ke kiri dan kanan, matanya terbelalak nyaris sebesar piring.

"Ini memang nampak seperti suatu pencurian namun bukan!" erangnya. "Aku telah ditipu!Ditipu mentah-mentah, Jupe! Sumpah!"Chief Reynolds mengambil alih. "Geledah seluruh toko!" ia memerintahkan anak buahnya."Bediri, Pete, dan beri tahu kami apa yang terjadi."Pete berdiri dengan malu-malu dan terbatuk. "Kejadiannya begini ....""Sebentar, Pete," potong Jupe. "Rasanya aku bisa mengira-ngira apa yang telah terjadi." Iaberjalan mondar-mandir secara dramatis selama beberapa detik, mencubiti bibir bawahnyasambil berbikir keras. "Kau ada di atap bersama Officer Haines, kemudian datanglahseorang petugas polisi, seseorang yang belum pernah kau temui sebelumnya ...."Seorang polisi menyentuh bahu Chief Reynolds, memotong deduksi Jupe. "Sir, kamimenemukan Haines," ujarnya pelan, "ia terikat di atas atap."

"Tepat seperti dugaanku," kata Jupiter mengumumkan."Memang ada seorang polisi, Jupe!" kata Pete mengkonfirmasi. "Ia membawakan kopipanas untukku dan Officer Haines. Hal berikutnya yang kuingat adalah aku terbangun dua jam kemudian!""Kopi itu pasti telah dibubuhi obat tidur!" seru Bob. "Sungguh berbahaya! Pete bisa sajaterjatuh dari atap!"Pete nampak seolah-olah baru saja melihat hantu ... ia tidak pernah berpikir akankemungkinan bahwa ia bisa saja jatuh dan cedera berat. Ia gemetar dan meneruskanceritanya. "Ketika aku terbangun, Haines telah hilang. Aku mencarinya dan ketika tidakberhasil menemukannya, aku memanggilmu melalui radio, Jupe." Pete menunjukkanwalkie-talkie-nya. Bob menatap alat itu dan mengerutkan kening.

"Kau takkan bisa memanggil siapapun dengan radio itu, Pete," kata Bob. "Lihat!" iamenunjuk ke bagian belakang alat itu. "Baterainya hilang!""Pantas saja kalian tidak menjawab!" seru Pete. "Yah, selanjutnya aku melompat ke atap

Generated by ABC Amber LIT Converter, http://www.processtext.com/abclit.html

Page 16: Trio Detektif - Trio Penyamar

8/8/2019 Trio Detektif - Trio Penyamar

http://slidepdf.com/reader/full/trio-detektif-trio-penyamar 16/43

sebelah dan kemudian sebelahnya lagi, yaitu atap The Vineyard. Saat itulah aku melihat jendela di atap terbuka dan seutas tali tergantung masuk ke dalam toko. Karena kaliantidak menjawab melalui walkie-talkie dan Officer Haines tidak kelihatan di mana-mana, akumemutuskan untuk berusaha menangkap si pencuri sendirian," kata Pete."Sungguh berani, Pete," kata Chief Reynolds, "namun juga sungguh berbahaya.Seharusnya kau berteriak saja dari atap."

Pete menatap sepatunya. "Saya rasa saya tidak berpikir jernih ketika itu," katanya."Selanjutnya, aku turun melalui tali itu dan begitu kakiku menyentuh lantai, alarm berbunyi.Hampir saja aku terkena serangan jantung!"Chief nampak muram. "Sudah jelas yang kita hadapi bukanlah pencuri biasa," ujarnyaserius. "Seseorang berusaha keras menjatuhkan nama baik kalian, Anak-anak ... dansituasi mulai berbahaya!" Ia menatap Penyelidik Pertama yang gempal dengan tajam."Mulai sekarang aku ingin kalian tinggal di rumah saja. Ini sudah menjadi urusan polisisekarang!"Jupe nampak murung. Lebih dari apapun ia benci menyerah di tengah-tengah sebuahmisteri. "Tapi, Chief ....""Tidak ada tapi, Jupiter Jones," kata Chief tegas. "Kau tidak boleh meninggalkan rumah,

mengerti?"Bob, Pete, dan Jupiter mengumpulkan peralatan mereka dan keluar memasuki kabutmalam, berjalan kaki menuju rumah masing-masing. Masing-masing berpikir bahwaakhirnya mereka mengalami kekalahan pertama sebagai detektif.Selama itu sebuah sedan hitam diam-diam membuntuti anak-anak itu, sepertibayang-bayang seekor pemangsa.

Top of FormBab IV Bab VIBottom of Form

Halaman Utama | Pojok Kreatif Anak-Anak 94

[Amber demo]

BAB VI

JUPE CURIGAHari berikutnya anak-anak itu berkumpul di Jones Salvage Yard. Bob dan Pete duduk disekeliling meja besar di dalam markas, wajah mereka muram. Bob membolak-balikhalaman sebuah majalah tanpa tujuan tertentu sementara Pete duduk bertopang dagu.Tiba-tiba kepala Jupe muncul dari Lorong Dua. Ia tersenyum ceria."Mengapa kau begitu gembira?" tanya Bob curiga."Pasti Bibi Mathilda telah membuat panekuk untuk sarapan," kata Pete, berusaha tertawa."Bibi Mathilda," kata Jupe, "memang telah membuat panekuknya yang telah terkenal diseluruh dunia untuk sarapan ... tapi bukan itu yang membuatku gembira," katanya denganmisterius.Bob menyingkirkan majalah yang sedari tadi dibolak-baliknya. "Kita baru saja menemui

kasus pertama kita yang tak terpecahkan dan kau bersikap seolah-olah tidak terjadiapa-apa," katanya. "Ada apa?"Jupe hanya setengah mendengarkan. Ia sibuk di bagian belakang karavan, mencari

Generated by ABC Amber LIT Converter, http://www.processtext.com/abclit.html

Page 17: Trio Detektif - Trio Penyamar

8/8/2019 Trio Detektif - Trio Penyamar

http://slidepdf.com/reader/full/trio-detektif-trio-penyamar 17/43

sesuatu di salah satu lemari kecil yang ada di markas."Aha!" serunya. "Ini dia!" Ia mengeluarkan alat penjejak yang dulu dibuatnya untuk sebuahkasus. Kotak logam kecil itu setiap beberapa saat meneteskan suatu cairan. Jikaditempelkan pada sebuah kendaraan dengan magnet kuat yang terdapat di baliknya,anak-anak tinggal mengikuti jejak cairan tersebut. "Kasus ini jauh dari 'tak terpecahkan'!"kata Jupe. "Bahkan kita mungkin lebih dekat ke pemecahannya daripada yang kita kira!"

"Apa?!" seru Bob dan Pete. "Chief Reynolds bilang kita tidak boleh ikut campur lagi!""Tidak tepat," kata Jupe dengan senyum simpul di mukanya yang tembam. "Ia bilang'tinggal di rumah', secara spesifiknya AKU tinggal di rumah!" kata Jupe penuhkemenangan. "Ia tidak pernah bilang bahwa kalian berdua harus tinggal di rumah ... dan iasama sekali tidak pernah bilang bahwa kita tidak boleh ikut campur!"Bob dan Pete tahu dari pengalaman bahwa berdebat dengan Jupiter tentang sesuatu yangmenyangkut daya ingat tidak ada gunanya. Daya ingat Jupe sangat hebat, ia dapatmengingat apa yang dikatakan orang-orang, kata per kata, dan dapat mengulanginyakapan pun perlu.Bob dan Pete duduk tegak dengan bersemangat. "Apa yang ada di pikiranmu, Pertama?"tanya Bob.

"Aku sedang berbaring di ranjang semalam," kata Jupe antusias, "memikirkan kasus kitaketika aku menyadari bahwa ada satu orang di Rocky Beach yang akan memperolehkeuntungan besar dengan mencemarkan nama baik kita. Bahkan orang ini akan memilikikesempatan untuk mendapatkan lima ratus dolar, tepatnya!""Aku tidak mengerti," kata Pete.Bob berpikir sejenak, lalu menjentikkan jarinya penuh semangat. "Maksud Jupe LeoMagellan, ahli sejarah kesenian yang bersama kita akan berbagi uang hadiah dari KlubRotary!" seru Bob. "Tentu saja! Mengapa tidak terpikir olehku sebelumnya?""Tidak terpikir olehku juga, Bob, sampai tadi malam," jawab Jupe. "Seharusnya aku sudahharus menarik kesimpulan ini sejak awal," katanya, menyesali dirinya yang telahmelewatkan sesuatu yang jelas.

Pete merasa akhirnya ia mengerti. "Jadi Magellan memfitnah kita denganpencurian-pencurian itu, berharap dapat mencemarkan nama baik kita sehingga ia akanmengantungi seluruh seribu dolar hadiah itu, benar bukan?""Tepat sekali, Pete," ujar Jupiter. "Dan sekarang kalian berdua akan mengunjungi MuseumKesenian dan Ilmu Pengetahuan Rocky Beach. Salah satu dari kalian akan menanyai Mr.Magellan sementara yang lainnya mengamati dari jauh untuk melihat apa yang terjadi ... dankemudian membuntutinya seandainya ia pergi setelah ditanyai."Bob menimbang-nimbang. "Menurutmu dia akan gugup dengan pertanyaan kita dankelepasan bicara, Jupe?""Benar. Dan jika ia kelepasan, kita akan merekamnya di kaset!" Jupe mengeluarkansebuah alat perekam kecil dari dalam laci di salah satu dari banyak lemari yang berjajar di

salah satu dinding markas. "Nyalakan ini, Data, saat kau bicara dengannya. Aku berharapia akan cukup marah atau, lebih mungkin, cukup arogan karena kita hanya anak-anak, dankelepasan," kata Jupe menerangkan. "Maka kita akan punya cukup bukti untukmembersihkan nama kita!"Pete nampak ragu-ragu. "Kedengarannya bagus, Jupe, tapi bagaimana jika Magellan tidakmau bicara apa-apa? Semua orang tahu ia benci anak-anak. Bahkan ia mungkin saja tidakmemberi kita kesempatan sama sekali untuk bicara!""Menurut perasaanku, hanya dengan melihat kalian saja ia akan merasa ketakutan," kataJupiter. "Salah satu dari kalian harus membuatnya bicara. Kita hanya akan menggunakanalat penjejak sebagai alternatif terakhir. Ingat, Chief Reynolds tidak ingin kita terlibat lebih jauh!"

"Apakah sebaiknya kami pergi sekarang?" tanya Bob."Jangan. Kita tunggu sampai menjelang waktu tutup museum sehingga kalian berdua dapatmelihat ke mana ia pergi jika perlu," jawab Jupe.

Generated by ABC Amber LIT Converter, http://www.processtext.com/abclit.html

Page 18: Trio Detektif - Trio Penyamar

8/8/2019 Trio Detektif - Trio Penyamar

http://slidepdf.com/reader/full/trio-detektif-trio-penyamar 18/43

"Baiklah," kata Bob. "Aku hendak pulang untuk beberapa jam kalau begitu. Aku berjanjipada ayahku untuk membantu membersihkan garasi hari ini.""Baik," kata Jupe. "Sementara itu Pete dan aku dapat bekerja untuk Bibi Mathilda ... iasudah berulang kali mengeluhkan tumpukan besar kayu di pojok pangkalan. Pasti ia akanterkejut jika kita mengerjakannya tanpa disuruh.""Setelah makan siang dengan roti ham, kentang goreng, kue-kue, dan limun, tentu saja,"

kata Pete menyeringai."Tentu saja," kata Jupe setuju, menjilat bibirnya.Ketiga anak itu berebut keluar dari karavan dengan perut keroncongan.

Top of FormBab V Bab VIIBottom of Form

Halaman Utama | Pojok Kreatif Anak-Anak 94

[Amber demo]

BAB VIILELAKI PEMBENCI ANAK-ANAKHari telah siang ketika Bob mengayuh sepedanya kembali ke Jones Salvage Yard. Dengangesit ia meloncat turun dari sepedanya dan mencungkil sebuah mata kayu yang terdapat

pada salah satu papan pagar. Ia memasukkan jarinya ke dalam lubang dan menarik tuasyang membuka Gerbang Hijau Satu dan masuk ke bengkel Jupe di pojok pangkalan. Petedan Jupe sudah berada di sana."Siap berangkat?" tanya Bob."Aku tidak mengerti mengapa aku yang harus bicara dengan orang ini!" gerutu Pete. "Boblebih baik daripada aku dalam hal-hal seperti ini!"Jupe sedang sibuk memasukkan sebuah kaset ke dalam alat perekam kecil. "Suatu latihanyang bagus, Dua," katanya, "pokoknya kau ingat saja untuk berdiri tegak, bicara denganlambat dan jelas, dan bersikap seperti seorang dewasa menghadapi situasi semacam ini.""Tapi apa yang harus kutanyakan kepadanya?" seru Pete, mengusap rambutnya dengangugup.

Jupiter bersandar pada mesin cetak dan berpikir selama beberapa saat, memikirkan apayang akan dikatakannya jika ia berada dalam situasi itu. Akhirnya ia menganggukkankepala."Bilang saja, 'akhir-akhir ini banyak terjadi pencurian di daerah Rocky Beach ... apakahAnda sebagai seorang direktur museum khawatir karenanya, Mr. Magellan?' ... lalu lihat apareaksinya. Lanjutkan dengan pertanyaan-pertanyaan semacam itu dan lihat apa yangterjadi," Jupe menjelaskan dengan sabar. "Jika ia bereaksi -- dugaanku -- dengan penuhemosi, kita akan punya cukup bahan di dalam kaset ini untuk menuntaskan kasus inisebelum matahari terbenam!""Aku masih tidak mengerti mengapa Bob mendapat tugas yang gampang!" Petemenggerutu.

"Dalam kasus berikutnya aku akan mengambil tugas yang kotor," Bob tertawa sambilmendorong sepedanya keluar melalui jalan rahasia yang sama. "Sekarang, mari kitapergi!"

Generated by ABC Amber LIT Converter, http://www.processtext.com/abclit.html

Page 19: Trio Detektif - Trio Penyamar

8/8/2019 Trio Detektif - Trio Penyamar

http://slidepdf.com/reader/full/trio-detektif-trio-penyamar 19/43

"Aku selalu siap di samping telepon seandainya terjadi sesuatu," seru Jupe.Bob mengangguk dan kedua detektif itu mengayuh sepeda mereka menuju museumkesenian. Mereka baru beberapa blok dari pangkalan ketika Bob menoleh ke arah Petedengan raut wajah serius."Ada apa?" tanya Pete."Mungkin aku salah," kata Bob, "tapi sepertinya ada yang membuntuti kita!"

"Mana?" tanya Pete gugup. Sudah lama ia belajar dari Jupe bahwa sebagai seorangdetektif mereka tidak boleh menoleh ke belakang untuk melihat apakah ada yangmembuntuti ... itu sama saja memberi tahu yang membuntuti bahwa mereka tahu. Iamenunggu Bob memastikan kecurigaannya."Sebuah mobil hitam, kira-kira satu blok di belakang kita," kata Bob. "Aku menyadarinyaketika kita meninggalkan pangkalan tadi.""Apakah sebaiknya kita lakukan aksi ban kempis?"Bob mengangguk setuju. Aksi ban kempis adalah hasil rekaan Jupe untuk menghadapisituasi semacam ini. Pete menghentikan sepedanya dan meloncat turun sementara Bobberputar dan menunggunya memeriksa bannya. Pete memeriksa jeruji roda danmenekan-nekan ban depannya beberapa kali, memeriksanya dengan seksama, memberi

kesempatan kepada Bob untuk melihat dengan jelas mobil hitam yang misterius itu."Kurasa ia tahu," kata Bob muram. "Ia berbelok di persimpangan. Marilah berharap inihanya kebetulan."*****Beberapa menit kemudian kedua anak itu tiba di sebuah jalan dengan pepohonan ditepinya. Pemandangan dari jalan itu sungguh mengagumkan, sebuah bangunan besar daribatu dengan banyak pilar marmer. Sebuah air mancur yang sangat besar dengan duamalaikat terdapat di depan museum. Spanduk-spanduk berbagai warna mengumumkanpameran yang sedang berlangsung. Bob sangat menyukai museum. Ia dan Jupe seringmengunjungi beberapa museum kala sedang tidak ada kasus. Sebaliknya, Pete lebihmemilih olahraga daripada seni dan hanya berkunjung ke museum jika ada perlu. Jika tidak

ada apa-apa ia lebih suka berselancar atau menonton bisbol dengan ayahnya. Pete tidakdapat menemukan sesuatu yang lebih membosankan daripada sebuah museum!Sambil berjalan mendekati anak tangga besar berwarna putih yang menuju ke pintu depan,Bob berbisik kepada Pete."Pete, lihat!"Pete menatap ke arah yang ditunjuk Bob. Leo Magellan berada di tempat parkir museum,sedang keluar dari mobilnya.Sebuah sedan hitam!Direktur museum itu memasukkan kunci ke dalam sakunya dan bergegas menuju pintusamping museum. Ia nampak sangat kesal dan sambil berjalan ia bergumam kepadadirinya sendiri.

"Aku ingin tahu, ke mana ia pergi sesore ini?" tanya Pete keras. "Apakah menurutmu itumobil yang sama, Data?"Bob ragu-ragu. "Sukar dikatakan. Mirip memang.""Mari segera kita selesaikan tugas ini," desah Pete.Bob mendorong sepedanya menuju tempat parkir dan mengeluarkan alat penjejak darikeranjang yang terdapat di sepedanya. Pete memarkir sepedanya dan berjalan menujupintu depan museum. Pete berhenti di anak tangga teratas dan berbalik menatap Bob. Bobmemberi senyum yang menenangkan dan jempol teracung. Pete menarik nafas panjang."Lakukan apa yang akan dilakukan Jupiter," katanya pada dirinya sendiri. Ia menekantombol perekam pada alat perekam yang dibawanya dan memasuki museum.Di dalam ruangan yang besar suasana begitu sunyi seperti sebuah kuburan. Tulang

belulang seekor Tyrannousaurus Rex yang nampak ganas menatap Pete dengan lapar sementara Penyelidik Kedua mencari Leo Magellan. Remaja berbadan tinggi itu menelanludah dan berjalan dengan cepat. Ternyata ia tidak perlu bersusah payah mencari direktur 

Generated by ABC Amber LIT Converter, http://www.processtext.com/abclit.html

Page 20: Trio Detektif - Trio Penyamar

8/8/2019 Trio Detektif - Trio Penyamar

http://slidepdf.com/reader/full/trio-detektif-trio-penyamar 20/43

museum yang pemarah itu, ia cukup mengikuti pendengarannya. Dari suatu tempat di lantaidua terdengar suara Magellan berseru marah kepada seseorang, suaranya yang tinggibergema di dalam museum.Pegangan tangga yang terbuat dari kayu oak terdapat pada salah satu sisi tangga. Sambilmengusap keringat di dahi, Pete meraihnya dan mulai menaiki tangga."Anak-anak!" seru Magellan. "Pasti anak-anak yang telah melakukannya! Dan kau

menganggap dirimu petugas keamanan!" Pete mengitari sebuah sudut dan melihat LeoMagellan menggoyang-goyangkan jarinya di hadapan seorang lelaki dengan seragam danrambut terpotong pendek. Di pinggangnya tergantung sepucuk pistol. Magellan adalahseorang lelaki yang sangat pendek dengan alis lebat berwarna hitam. Ia berteriak-teriakkepada si petugas keamanan yang mukanya memerah."Kita harus segera mengganti tali pembatas dengan sesuatu yang lain untuk menjaga agar para perusak itu tidak mendekati barang-barang yang dipamerkan! Untuk apa kugaji kau?"Pete mendengar si petugas keamanan menggeramkan suatu jawaban dengan marah."Bukan waktu dinasku! Jensen yang berada di lantai ini semalam!"Jensen!Pete berpikir keras. Nama itu lagi! Pete berdehem dan mendekati direktur museum yang

sedang marah itu."Maaf, sir," Pete memulai."Nah, ini pastilah salah seorang dari mereka! Tangkap dia!" seru Magellan. Petugaskeamanan berbadan besar itu mulai melangkah ke arah Pete."Tolonglah, sir, saya hanya hendak menanyakan beberapa hal," katanya memohon."Lantai dua ini sudah di luar batas, nak. Kusarankan kau segera pergi sebelum akumemanggil polisi," kata si petugas keamanan. "Kecuali, tentu saja, jika kau datang untukmengaku.""Apakah ada yang merusak benda-benda museum, sir?" tanya Pete, berusaha bersikapsedewasamungkin."Seolah-olah kau tidak tahu," dengus Magellan. "Zaman sekarang anak-anak nakal akan

melakukan apapun demi kesenangan mereka!" keluhnya. "Tapi aku tidak mengertimengapa ada orang yang sampai hati menggambarkan tanda tanya pada jambangan dariDinasti Won dengan cat semprot! Museum harus mengeluarkan banyak biaya untukmemperbaikinya!" Magellan mengacungkan jarinya ke arah Pete. "Siapa namamu, nak?"serunya, matanya yang lebar menyipit. "Apa yang kau lakukan di sini?"Pete mulai berjalan mundur menuju tangga. Ia tidak suka arah pembicaraan ini. "Sayadengar se-- seruan ...," katanya tergagap. "Saya perlu bi-- bicara dengan Anda, sir."Museum direktur yang pemarah dan petugas keamanan yang bertubuh besar itu mendekatiPete. Anak itu tidak membuang waktu lagi. Pete berbalik dan duduk di pegangan tanggayang terbuat dari oak dan meluncur turun sejauh lima meter ke lantai satu. Kakinya sudahmulai berlari sebelum menyentuh lantai.

Kedua lelaki itu berlari menuruni tangga mengejar Pete namun sementara itu PenyelidikKedua yang atletis itu telah berada di luar pintu dan berlari menuju sepedanya."Bob!" panggilnya. "Data ... di mana kau?" Tapi Bob tidak nampak batang hidungnya. Petebergegas menuju tempat mereka memarkir sepeda.Sepeda Bob hilang!

Top of FormBab VI Bab VIIIBottom of Form

Generated by ABC Amber LIT Converter, http://www.processtext.com/abclit.html

Page 21: Trio Detektif - Trio Penyamar

8/8/2019 Trio Detektif - Trio Penyamar

http://slidepdf.com/reader/full/trio-detektif-trio-penyamar 21/43

Halaman Utama | Pojok Kreatif Anak-Anak 94

[Amber demo]

BAB VIIITIDAK ASING LAGI TERHADAP BAHAYABob menyaksikan Pete memasuki museum, lalu berjalan ke arah sedan hitam milik LeoMagellan di tempat parkir. Ia hendak menaruh alat penjejak. Kira-kira sepuluh meter lagiBob akan sampai ketika tiba-tiba sebuah tangan membekap mulutnya dan sebuah suarakasar berbisik di telinganya, "Jangan ribut, nak, atau akan kupatahkan lehermu!"Bob merasa tubuhnya diseret dengan kasar ke arah sebuah van tua berwarna putih. Van itudipenuhi karat, pintu belakangnya terbuka seperti sebuah mulut yang lapar hendak menelanBob! Ia meronta-ronta namun lelaki itu terlalu kuat. Putus asa, Bob menghentakkan dagunyake atas dan menggigit tangan penyerangnya sekeras-kerasnya. Lelaki itu mengerangkesakitan. Bob berteriak sekuat-kuatnya.

"Tolong! Penculik! Tolong!"Ia berusaha melepaskan diri. Namun penculiknya terlalu cekatan dan meremaspergelangan tangan Bob seperti penjepit. Bob meringis kesakitan.Ia hanya punya beberapa detik untuk menyusun rencana. Seperti biasa ia berusahamemikirkan apa yang akan dilakukan Jupe jika berada dalam situasi yang sama. Tanparagu-ragu, Bob melemaskan tubuhnya dan berpura-pura pingsan, ia melorot ke jalan.Diam-diam ia menempelkan alat penjejak ke bemper van itu dan mengaktifkannya. Ia danPete sering kali menggoda Jupe karena ia terlalu pintar namun mereka sering kali pulaharus berterima kasih atas penemuan-penemuan Jupe.Ketika penculiknya meraih bajunya dan melemparkannya dengan kasar ke bagianbelakang van, Bob berusaha mengintip wajah penyerangnya melalui kelopak matanya. Pria

misterius itu mengenakan masker ski namun Bob dapat melihat bahwa tubuhnya besar danberotot.Pintu dibanting hingga tertutup dan Bob berada di dalam kegelapan di dalam van. Ia dapatmerasakan bahwa ia terbaring di atas terpal dan ada beberapa kotak yang sepertinyaberisi peralatan di sekitarnya. Detektif yang bertanggung jawab atas catatan dan riset itubergegas meraba-raba isi kotak-kotak itu, berusaha mencari sesuatu untuk digunakansebagai senjata atau alat pencongkel pintu.Ia hanya dapat berharap bahwa Pete akan melihat jejak yang ditinggalkannya dan menebakapa yang telah terjadi. Tapi Bob segera menyadari bahwa Pete akan mencari jejak darimobil Magellan. Bob merasa panik. Mungkinkah Pete mengetahui bahwa Bob telahmenempelkan alat penjejak pada mobil yang lain? Ia memaksakan dirinya untuk tenang.

Jupe selalu mengatakan bahwa kehilangan akal sehat dalam situasi tertekan adalah halpaling buruk yang bisa dilakukan seseorang!Tetap tenang adalah kuncinya. Dan lagipula, Bob Andrews tidak asing lagi terhadapbahaya. Ini bukanlah kali pertama ia terjebak. Sebelum ini ia selalu berhasil keluar darisituasi bahaya dan ia akan keluar dari yang saat ini dihadapinya pula ... seandainya saja iabisa tetap tenang.Setelah berhasil meyakinkan dirinya, Bob kembali mencari-cari dengan sikap yangberbeda. Tangannya menemukan suatu alat yang terasa seperti sebuah kunci pas besar. Iamerasa bisa tersenyum. Nanti jika penjahat itu membuka pintu, ia akan mendapatkankejutan besar!Bob merasa van itu melambat. Hatinya berdebar kencang. Mobil itu terasa mendaki,

kembali ke posisi rata, dan berhenti. Bob mendengar pintu terbuka dan tertutup kembali,kemudian langkah-langkah menuju pintu belakang van. Ia menggenggam senjatanyaerat-erat dan bersiap untuk bertempur!

Generated by ABC Amber LIT Converter, http://www.processtext.com/abclit.html

Page 22: Trio Detektif - Trio Penyamar

8/8/2019 Trio Detektif - Trio Penyamar

http://slidepdf.com/reader/full/trio-detektif-trio-penyamar 22/43

Pintu van itu tiba-tiba terbuka dan cahaya terang menimpa mata Bob ketika iamengayunkan senjatanya sambil keluar.Namun Bob merasa hatinya mengkerut ketika melihat bahwa penculiknya mempunyairefleks secepat kilat dan menguasai suatu ilmu bela diri.Penculik itu menangkap kunci pas yang terayun dengan tangan kosong dan merampasnyadari genggaman Bob hampir-hampir tanpa usaha. Kemudian kakinya terayun seperti kilat

dan menyapu kaki Bob. Bob terjatuh berdebam, nafasnya serasa terputus.Selagi ia berusaha menarik nafas, ia menyadari sesuatu. Orang ini sangat kecil. Orangyang menculiknya bertubuh besar dan berotot. Pasti ini rekannya!Setelah matanya terbiasa akan cahaya, ia melihat bahwa ia berada di sebuah garasi didepan sebuah gudang yang terbengkalai. Cahaya matahari lenyap ketika pintu garasi yangbesar tertutup. Seorang lelaki Asia bertubuh kecil, kira-kira setinggi Bob, berdiri dihadapannya. Lelaki itu mengenakan pakaian hitam, ia menyeringai keji, menampakkangigi-gigi yang kuning dan tidak rata."Kupu-kupu terjebak di sarang laba-laba," katanya dengan bahasa Inggris yang buruk. "Kinikita menunggu laba-laba untuk kembali." Lelaki Asia itu tertawa kejam dan mendorong Bobmelalui suatu koridor ke sebuah ruangan kecil dengan tulisan "Kantor" di pintunya. Ruangan

itu benar-benar kosong.Si pria Asia menggenggam pundak Bob, membuatnya berhenti. Tanpa berkata-kata iameletakkan sebuah kaleng cat semprot ke dalam genggaman Bob dan dengan cepatmenariknya kembali. Bob lalu didorong masuk dengan kasar ke dalam ruangan itu, pintuterbanting tertutup di belakangnya. Bob tidak perlu lama-lama berpikir untuk menyadarimengapa si pria Asia memberinya sebuah kaleng cat semprot dan mengambilnya lagi.Dinding-dinding ruangan itu penuh dengan lukisan cat semprot. Tepatnya, tanda tanya! Dankini sidik jarinya ada di kaleng cat!Bob Andrews menyadari sulitnya situasi yang dihadapinya dan tanpa membuang waktu lagimulai memeriksa tempat ia terkurung. Dinding ruangan itu menjulang ke langit-langitsetinggi lima meter. Satu-satunya jendela terletak tiga meter di atas lantai, di luar jangkauan

Bob. Lantainya sendiri dari beton dan tanpa retakan. Sepertinya tiada harapan bagi Bobdan ia terduduk di lantai, merasa kalah.

Top of FormBab VII Bab IXBottom of Form

Halaman Utama | Pojok Kreatif Anak-Anak 94

[Amber demo]

BAB IXPETE SANG PENYELAMATSepertinya sudah berhari-hari sejak Bob didorong masuk ke van di tempat parkir museumnamun dengan melihat ke arlojinya Bob tahu bahwa hanya beberapa jam telah berlalu.Tetap saja harapannya memudar secepat terbenamnya matahari merah di garis cakrawala.

Kira-kira sejam lagi hari akan gelap ... suatu pikiran yang membuat jantung Bob berdebar kencang.Di mana Pete? Apakah dia belum juga sadar bahwa alat penjejak tertempel pada mobil

Generated by ABC Amber LIT Converter, http://www.processtext.com/abclit.html

Page 23: Trio Detektif - Trio Penyamar

8/8/2019 Trio Detektif - Trio Penyamar

http://slidepdf.com/reader/full/trio-detektif-trio-penyamar 23/43

yang berbeda? Tentulah ia akan kembali ke markas dan melapor kepada Jupe. Jupe laluakan kembali ke tempat kejadian dan dengan cepat mengetahui apa yang telah terjadi!Bob bangkit dan mulai berjalan mondar-mandir di ruangan kecil itu. Sekonyong-konyongharapannya timbul kembali. Ia mendengar sesuatu di luar jendela. Ia menahan nafas danmenunggu suara itu terdengar kembali.Terdengar lagi! Suara logam berdenting diikuti sesuatu yang bergeser pada suatu logam.

Bob menjauhi dinding dan melihat ke atas ke arah jendela.Sebuah bayang-bayang wajah muncul di bagian luar kaca jendela yang buram. Bobmenghembuskan nafas lega. Pete mengintip melalui jendela! Penyelidik Keduamenyeringai ke arah Bob lalu memberi isyarat agar anak itu tidak bersuara sementara iaberusaha membuka daun jendela yang berkarat. Jendela itu akhirnya terbuka, berderitseolah-oleh memprotes. Bob menatap pintu dengan panik, lalu berpaling kembali ke arahPete."Kau ada tali?" bisik Bob.Pete menggelengkan kepala. "Lempar kemejamu ke sini!" bisiknya. Bob bergegasmembuka kemejanya dan melemparkannya ke Pete, yang kemudian menghilang selamabeberapa saat yang serasa berabad-abad.

Sementara menunggu Pete muncul kembali, Bob mendengar suara lain. Suara pintu garasiyang besar terbuka. Penculiknya telah kembali!"Pete!" bisiknya. "Pete, cepat!"Kemudian Bob mendengar suara langkah. "Ada yang datang!" desisnya. Langkah-langkahitu semakin dekat ... di mana Pete? Tepat pada saat itu kepala Pete muncul kembali di jendela. Ia telah merobek kemeja Bob dan kemejanya sendiri menjadi beberapa helai kainmemanjang dan mengikat potongan-potongan itu menjadi semacam tali. Ia melemparkantali itu melalui jendela dan Bob menangkapnya tepat pada saat pintu ruangan itu terbuka!"Oh, kupu-kupu mengepakkan sayapnya, eh?" kata si orang Asia. Lelaki pendek itumenyerbu masuk sementara Pete menarik tali itu. Lelaki itu menangkap kaki Bob tapi tidakberhasil menahannya karena Bob menendang-nendang dengan liar sambil memanjat.

Ketika Bob memanjat keluar melalui ambang jendela, ia melihat bahwa Pete telahmenumpukkan beberapa drum minyak sehingga ia dapat mencapai jendela. Iamenjejakkan kaki di atas drum itu dan memandang ke dalam ruangan. Si pria Asia telahmenggenggam tali itu dan mulai memanjat. Ketika ia telah dekat dengan jendela, Petemelepaskan tali dan meloncat turun. Terdengar suara berdebam dengan jatuhnya lelakiAsia itu ke lantai.Pete mendarat di tengah kepulan debu, diikuti oleh Bob."Ahhh!" seru Bob.Rasa nyeri merambati kaki kanannya, membuat Bob menahan nafas. Beberapa waktu yanglalu Bob pernah dengan bodohnya mencoba memanjat tebing di dekat Rocky Beachseorang diri. Ia terjatuh dan kakinya patah di tempat yang tak terhitung banyaknya --

demikian menurut Dokter Alvarez. Sejak saat itu ia terpaksa menggunakan penopangsampai kakinya cukup kuat untuk dipakai berjalan lagi. Meskipun sudah berbulan-bulan iatidak lagi mengenakan penopang itu, nampaknya Bob telah membebani bekas patahan dikakinya terlalu berat ketika ia meloncat dari atas drum. Pete berlari mendekat dan dengantangannya menopang Bob."Kau tak apa-apa?" tanyanya sambil memandang ke arah jendela. "Bisa berjalan?"Bob menggertakkan giginya. "Yah, tapi tidak jauh-jauh.""Sepedaku kusembunyikan di semak-semak tidak terlalu jauh dari sini. Kira-kira kau bisamencapainya?"Bob nampak membulatkan tekad. "Kita coba saja!" katanya keras kepala.Pete tersenyum dan membantu temannya tertatih-tatih secepat yang ia bisa ke sepedanya,

selama ini terus-menerus memandang ke belakang untuk melihat kalau si pria Asiamengejar mereka. Ketika mereka tiba di tempat sepeda Pete, ia menyuruh Bob duduk disetang sementara ia mengayuh secepat-cepatnya menuju Jones Salvage Yard.

Generated by ABC Amber LIT Converter, http://www.processtext.com/abclit.html

Page 24: Trio Detektif - Trio Penyamar

8/8/2019 Trio Detektif - Trio Penyamar

http://slidepdf.com/reader/full/trio-detektif-trio-penyamar 24/43

"Bagaimana kau menemukanku?" tanya Bob lega. "Apakah kau mengikuti jejak dari alatpenjejak?"Pete menceritakan bagaimana ia nyaris tidak berhasil kabur dari Leo Magellan dan sipetugas keamanan. "Aku tidak bisa kembali ke museum sampai mereka pergi!" katanya."Ketika aku kembali, aku tidak melihat jejak dari tempat mobil Magellan diparkir tadi. Akutahu kau takkan pergi tanpa alasan jelas, jadi aku mengikuti firasatku, mencari-cari di

sekeliling tempat parkir hingga kutemukan jejak itu. Kuikuti sampai kemari. Kau beruntung,aku langsung menemukanmu pada jendela pertama!""Wah, pekerjaan yang bagus, Pete!" kata Bob kagum. "Tunggu sampai kita telah kembalike pangkalan dan bercerita kepada Jupe tentang petualangan yang dilewatkannyasementara ia menunggui telepon!"Matahari sedang terbenam ketika Pete mengayuh sepedanya melewati gerbang besibesar di pangkalan. Konrad menyuruh mereka menuju bengkel Jupe, tempat Jupemarah-marah sejak kepergian mereka."Jupe sedang kesal," kata Konrad memperingatkan. "Sebaiknya hati-hati, jangansebut-sebut tentang pekerjaan," ia tersenyum. Menurutnya tidak ada anak Amerika yangbekerja lebih keras daripada dia."

Anak-anak itu tertawa dan bisa menebak apa yang telah terjadi. Bibi Mathilda telahmemojokkan Jupe dan menyuruhnya mengerjakan salah satu proyeknya yang tidakhabis-habis, menumpuk, memilah-milah, mengatur, dan memperbaiki barang bekas! Petemengayuh sepedanya menuju bengkel Jupe, Bob masih tetap duduk di setang. Merekamenemukan teman mereka yang gempal itu sedang duduk dengan muram di sebuah kursilipat, memandangi lampu khusus di atas mesin cetak yang akan menyala jika ada yangmenelepon ke markas.Jupe mengangkat mukanya ketika melihat teman-temannya datang dan segera menyadaribahwa Bob terpincang-pincang. Rasa cemas merambati wajahnya. "Kau cedera! Apa yangterjadi? Ada masalah?""Bisa dibilang demikian," kata Pete.

"Sementara kau terjebak di sini, bekerja setengah mati untuk Bibi Mathilda, kamimenemukan kepingan baru untuk teka-teki ini," kata Bob bercanda. "Seandainya saja BibiMathilda dan Paman Titus menyuruhmu bekerja lagi besok, Pete dan aku pasti sudahberhasil memecahkan kasus ini!"Tapi Jupe nampak sangat serius. "Kau mencederai kembali kakimu, Data. Kita harusmembawamu ke rumah sakit dengan segera!"Bob terpaksa setuju. Ia sangat ingin memberi tahu Jupe tentang hari menarik yang merekalalui namun ia harus mengakui bahwa kakinya benar-benar sakit. "Sepertinya kau benar," iamengangkat bahu. "Tapi kami akan menceritakan apa yang terjadi selama di jalan.""Setuju," kata Jupe. "Aku harus menelepon dari markas, setelah itu akan kuminta PamanTitus mengantarkan kita ke rumah sakit. Sementara itu kau menelepon orangtuamu dari

rumah dan memberi tahu apa yang terjadi."Beberapa saat kemudian kedua anak itu telah berdesak-desakan di dalam pick uppangkalan, Bob duduk di pangkuan Pete. Jupe telah meminjami mereka dua kemejamiliknya, kemeja-kemeja itu begitu besar sehingga kedua anak itu nampak kocak.Tanpa merasa terganggu, mereka menceritakan petualangan mereka hari itu kepada Jupe,memastikan mereka tidak melupakan fakta bahwa ada seseorang bernama Jensen yangbekerja di museum dan bahwa beberapa jambangan dari Dinasti Won telah dicemaridengan tanda tanya."Dan kau yakin bahwa orang yang menculikmu bukanlah orang yang mengeluarkanmu darivan?" tanya Jupe."Positif," jawab Bob. "Penculikku berbadan besar, sangat kuat. Yang mengeluarkanku

bertubuh kecil dan pendek, orang Asia. Jelas bukan orang yang sama."Jupe nampak hanyut dalam pikiran ketika Konrad memarkir kendaraan di depan pinturumah sakit. "Kita telah tiba," kata Konrad. "Akan kugendong Bob ke dalam."

Generated by ABC Amber LIT Converter, http://www.processtext.com/abclit.html

Page 25: Trio Detektif - Trio Penyamar

8/8/2019 Trio Detektif - Trio Penyamar

http://slidepdf.com/reader/full/trio-detektif-trio-penyamar 25/43

"Tidak perlu, Konrad, tidak separah itu," protes Bob."Tidak, Bob, kau tidak boleh berjalan. Kugendong kau sekarang," kata lelaki Bavariabertubuh besar itu dengan tegas.Ketika anak-anak itu memanjat keluar, mereka melihat sebuah sedan abu-abu berhenti disamping pick up. Yang datang adalah Worthington, supir pribadi anak-anak. Beberapawaktu yang lalu Jupiter telah memenangkan hak menggunakan sebuah Rolls-Royce

bersepuh emas dari Rent-'n-Ride Auto Rental Company dalam sebuah kontes yang merekasponsori. Termasuk dalam hadiah itu adalah seorang supir cakap berkebangsaan Inggrisbernama Worthington. Selama beberapa kasus yang mereka tangani, Worthingtonmenyukai ikut serta dalam penyelidikan anak-anak itu dan kini menganggap dirinyapenyelidik keempat tidak resmi. Supir Inggris bertubuh langsing itu bergegasmenggabungkan diri."Master Andrews, Anda cedera!" serunya."Tidak parah, Worthington," kata Bob. "Hanya salah mendarat dan terlalu membebanikakiku.""Biarlah Dokter Alvarez yang menilainya," kata Worthington serius. Mereka masuk ke lobitempat Dokter Alvarez dan orangtua Bob telah menunggu. Sementara Konrad

menggendong Bob untuk tes sinar X, Jupiter mengusap rambutnya dan menggeleng-gelengdengan kesal. "Aku merasa bertanggung jawab atas cederanya Bob," katanya."Seharusnya aku saja yang pergi dan Bob menunggui telepon.""Kau tidak boleh menyalahkan dirimu, Pertama," kata Pete. "Sudah berapa kali kitamenghadapi situasi yang tidak mengenakkan ketika menangani kasus? Kau sendiri pernahcedera, aku juga. Bob akan segera normal kembali.""Master Crenshaw benar sekali," kata Worthington. "Anda tidak sepatutnya merasabersalah. Ada sebuah kasus yang menyangkut reputasi Anda untuk dipecahkan, kecualisaya benar-benar salah, Master Andrews pasti ingin Anda melanjutkan penyelidikan.""Kurasa kau benar," desah Jupe. "Tidak ada gunanya menyesali yang telah terjadi. Kaumenemukan sesuatu, Worthington?"

"Menemukan?" tanya Pete. "Menemukan apa?""Kau dan Bob bukan satu-satunya yang menyelidik hari ini. Ketika kalian berada dimuseum, aku menelepon beberapa orang, salah satunya Worthington, yang bersediamembantu kita melakukan suatu penyelidikan. Baiklah, Worthington, apa yang kautemukan?"Worthington mengusap dagunya dan berdehem. "Saya khawatir, Master Jones ...sepertinya kesimpulan Anda benar-benar salah!"

Top of FormBab VIII Bab X

Bottom of Form

Halaman Utama | Pojok Kreatif Anak-Anak 94

[Amber demo]

BAB XJUPITER SALAH!"Salah?!" seru Jupe. "Tapi aku sudah begitu yakin."

Generated by ABC Amber LIT Converter, http://www.processtext.com/abclit.html

Page 26: Trio Detektif - Trio Penyamar

8/8/2019 Trio Detektif - Trio Penyamar

http://slidepdf.com/reader/full/trio-detektif-trio-penyamar 26/43

Worthington mengangkat bahu dan duduk di sofa besar di ruang tunggu rumah sakit."Saya memanfaatkan keanggotaan saya pada Perkumpulan Seni Rocky Beach untukmengecek daftar hadir pada Malam Apresiasi Seni semalam di museum," kata supir  jangkung itu menjelaskan. "Leo Magellan ada di sana dari pukul tujuh hingga lewat tengahmalam menurut daftar itu.""Berarti ia tidak mungkin terlibat dalam pembobolan-pembobolan yang terjadi! Dan aku

telah demikian yakin ia pasti terlibat," kata Jupe. "Kecuali jika daftar hadir itu telahdimanipulasi ... Magellan bisa saja menyuruh seseorang memalsu tanda tangannya di bukutamu." "Mungkin saja," kata Worthington. "Itulah sebabnya saya berinisiatif mengajakbeberapa orang anggota berbincang-bincang untuk memeriksa kalau Mr. Magellanbenar-benar hadir dalam pertemuan itu. Ada banyak saksi terpercaya yang dengan positif mengidentifikasikan kehadirannya semalam.""Dengan demikian Magellan si pemarah itu bersih," kata Pete, lega. "Sungguh lega akutidak perlu berurusan dengan sikap pemarahnya itu lagi! Tapi Jupe, kau bilang kaumenelepon beberapa orang, siapa lagi?""Chief Reynolds. Menurutnya mereka telah menemukan Skinny Norris di pesisir ... namunanak itu tidak mau bicara. Katanya ia tahu hak-haknya dan tidak wajib bicara tanpa

kehadiran pengacaranya. Sayangnya dia benar. Sekarang aku menghadapi jalan buntudalam kasus ini," Jupe mendesah."Kita masih punya kedua lelaki dengan van putih yang menculik Bob," usul Pete. "Merekamungkin saja bekerja untuk Magellan."Jupiter nampak bersemangat lagi ketika ia memikirkan hal itu beberapa saat. Kemudian iamemukulkan telapak tangannya ke atas sebuah tumpukan majalah dengan sikap berbeda."Sejak semula aku merasa Leo Magellan terlalu 'cocok' sebagai seorang tersangka ...namun aku ceroboh dan tidak mendengarkan firasatku itu; dan akibatnya kita hampir sajakehilangan Bob! Ini tidak akan terulang lagi," kata Jupe serius."Jadi apa langkah kita selanjutnya, Pertama?" tanya Pete."Menurutku besok kita harus mengunjungi gudang tempat Bob disekap tadi. Kira-kira

apakah kau bisa mengingat jalan ke sana?""Tidak masalah," kata Pete. "Tapi aku akan menunggu di markas saja sampai kau kembali.Pergi ke tempat itu dua kali dalam dua hari bukanlah cara yang menyenangkan untukmenghabiskan liburan musim panasku. Terima kasih namun tidak, terima kasih!"Jupiter Jones telah terbiasa dengan Penyelidik Kedua berbicara seperti itu. Pete tidakpernah suka berhadapan dengan bahaya namun pada akhirnya ia selalu setia terhadapteman-temannya. "Mungkin kau bisa tinggal di markas dan membantu di pangkalan," jawabJupiter lambat-lambat. "Tadi kudengar Bibi Mathilda berkata kepada Konrad bahwaPaman Titus dan Hans akan mengambil setruk penuh bak mandi besok. Bak mandi dengankaki berbentuk cakar.""Hanya itu yang kuperlukan untuk meyakinkanku," seru Pete. "Aku akan pergi ke gudang itu

pagi-pagi sekali! Namun bagaimana dengan peringatan Chief Reynolds agar kau tinggal dirumah, Jupe?" tanyanya."Aku tinggal di rumah seharian hari ini ... kau dan Bob dapat bersumpah untukku," kataJupe tersenyum. "Ia tidak bilang berapa lama aku harus tinggal di rumah!"Saat itu Bob masuk ke dalam ruangan dengan kursi roda, kakinya terbalut rangka besar berwarna biru yang berfungsi sebagai penopang sementara."Bagaimana keadaanmu, Bob?" tanya Jupiter, benar-benar cemas akan temannya."Oh, aku akan baik-baik saja," kata Bob dengan murung. "Hanya retak sedikit. NamunDokter Alvarez tidak mau mengambil resiko karena ini kaki yang sama. Katanya aku harusmemakai kembali penopangku yang dulu. Sepertinya aku tidak bisa beraksi lagi dalamkasus ini."

*****Keesokan harinya, pagi-pagi benar kedua detektif itu telah tiba di tempat parkir museum.Begitu mereka tiba di sana, Pete mengikuti kembali rute yang dilaluinya ketika mengikuti

Generated by ABC Amber LIT Converter, http://www.processtext.com/abclit.html

Page 27: Trio Detektif - Trio Penyamar

8/8/2019 Trio Detektif - Trio Penyamar

http://slidepdf.com/reader/full/trio-detektif-trio-penyamar 27/43

 jejak yang ditinggalkan oleh alat yang dipasang Bob pada van.Mereka bersepeda beberapa mil sampai jauh di luar kota Rocky Beach dan memasukikawasan industri yang terletak di antara Rocky Beach dan Santa Monica. Meskipun Petememiliki naluri yang tajam akan arah, Jupe sudah mulai berpikir bahwa temannya telahtersesat ketika tiba-tiba Pete menghentikan sepedanya."Itu dia!" serunya. Penyelidik Kedua menunjuk ke arah sebuah bangunan besar berwarna

putih beberapa blok di depan. Bangunan itu terbuat dari besi bergelombang dan bagianluarnya sangat perlu dicat ulang."Paling tidak aku merasa itulah tempatnya. Mungkin seharusnya kubuat sebuah tanda tanyadi sana dengan kapurku," kata Pete. "Aku terlalu berkonsentrasi untuk bersepeda pulang,aku tidak dapat memastikannya. Dan terus terang, aku tidak terlalu berminat untukmendekat dan memastikannya!"Jupe menyipitkan matanya, mengamati keadaan sekitar. Koran tua dan sampahbeterbangan di jalan. Tidak ada lalu lintas di kawasan itu, nampak seperti sebuah kotahantu modern -- suatu tempat persembunyian yang sangat bagus untuk seorang penjahat."Kita cukup melihat apakah para penculik itu ada di dalam," kata Jupiter menjelaskan."Begitu kita tahu mereka mendiami tempat itu, kita tinggal mencari telepon umum dan

menghubungi yang berwajib."Namun mereka kurang beruntung. Ketika mereka sampai di gudang yang terbengkalai itudan menyelinap hingga cukup dekat untuk mengintip, mereka dengan segera melihatbahwa tempat itu kosong. Jupe memerintahkan untuk mencari petunjuk di sekitar tempat itu.Mereka tidak menemukan apa-apa kecuali jejak ban van menuju dan kemudian menjauhibangunan itu, serta cat semprot yang masih baru."Sepertinya kita kurang beruntung, Pertama," kata Pete putus asa. Ia menendang sebutir kerikil dan memandang Jupe penuh harap. Jika ada petunjuk di depan mata, Jupiter sepertinya selalu dapat menemukannya sementara Pete dan Bob menyerah."Sepertinya kau benar, Dua," kata Jupe setuju. "Kita harus mencoba pendekatan yang lainbesok. Ada sesuatu tentang kasus ini yang menggangguku namun sampai sekarang aku

tidak tahu apa," katanya. "Bagaimanapun juga, Malam Penghargaan tinggal dua hari lagidan belum ada yang memberi tahu bahwa kita tidak jadi diundang, maka sebaiknyasekarang kita berkonsentrasi untuk acara itu. Terus terang, Dua, aku benar-benar bingung!"Pete menatap Jupe sambil mengangkat alis. Sungguh jarang Jupiter Jones mengakuibahwa ia bingung!

Top of FormBab IX Bab XIBottom of Form

Halaman Utama | Pojok Kreatif Anak-Anak 94

[Amber demo]

BAB XI

JUPE MENARIK KESIMPULANKetika Jupe tiba di rumah sore itu, ia berhenti untuk memastikan bahwa pangkalan telahterkunci. Ia dapat melihat samar-samar cahaya televisi dari pondok kecil yang didiami oleh

Generated by ABC Amber LIT Converter, http://www.processtext.com/abclit.html

Page 28: Trio Detektif - Trio Penyamar

8/8/2019 Trio Detektif - Trio Penyamar

http://slidepdf.com/reader/full/trio-detektif-trio-penyamar 28/43

Hans dan Konrad dan dapat mendengar suara kedua bersaudara itu tertawaterbahak-bahak melalui sebuah jendela yang terbuka. Sambil tersenyum Jupemenyeberang jalan menuju rumah kecil tempat tinggalnya bersama paman dan bibinya.Detektif gempal itu sedang tidak berselera dan hanya makan sedikit, membuat paman danbibinya heran. Sepanjang malam rentetan kejadian minggu itu melintas di kepalanya dan iaberusaha menarik kesimpulan dari semua itu. Ia merasa yakin ada suatu pola di balik

kasus ini. Jika ia berusaha cukup keras seharusnya ia bisa menemukannya.Namun sementara matahari mulai tenggelam di kaki langit, langit berubah abu-abu, danbintang-bintang mulai bercahaya, pola itu tetap tersembunyi. Setelah berulang kalimembalik badan di tempat tidur, Jupe akhirnya tertidur dengan kasus Trio Penyamar didalam benaknya.*****Jupe tahu hari pasti telah pagi. Sebelum membuka mata, ia telah dapat mencium harumsarapan daging dan telur yang sedang disiapkan Bibi Mathilda di dapur di bawah. Iaberbaring di ranjang dan mengusap-usap matanya, berusaha mengingat mimpi yangdialaminya sebelum terbangun.Di dalam mimpi itu Bob berada dalam kesulitan, ia terjebak di dalam sebuah peti mati dan

berusaha menyelipkan secarik kertas berisi pesan melalui sebuah retakan di penutup petisupaya teman-temannya tidak menguburnya hidup-hidup. Jupe mengerutkan kening atasmimpi aneh itu dan turun dari ranjang, berniat mengisi bahan bakar dengan sarapan yanglezat untuk memulai hari yang baru ... dan untuk menggantikan makan malamnya yang tidakseberapa.Ia berhenti sekonyong-konyong.Jupe berkedip dan berdiri di kaki ranjangnya, mulutnya terbuka.Ia telah berhasil! Ia telah mendapatkan jawaban atas teka-teki itu!Sambil terburu-buru mengenakan pakaian, ia berlari ke bawah dan meraih pesawattelepon."Demi Tuhan dan langit!" seru Bibi Mathilda. "Jangan macam-macam sebelum kau mengisi

perutmu, Jupiter Jones! Kau akan mengkerut dan tertiup angin nanti kalau tulang-tulangmuitu tidak segera kau beri daging!""Bolehkah aku menelepon dulu, Bibi Mathilda? Ini mendesak sekali!" Jupe memohon.Paman Titus memandang melalui bagian atas koran dan bergumama kepada istrinya."Permainan sedang berlangsung, Sayang. Biarlah anak ini menelepon dan aku beranibertaruh uang lawan donat ia akan memakan apapun yang kau hidangkan nanti."Bibi Mathilda menggerutu dan kembali sibuk di dapur. Jupe menyeringai ke arah pamannyadan mulai memutar nomor telepon Pete.*****Setengah jam kemudian anak-anak itu berkumpul di rumah Bob, duduk di tepi ranjangteman mereka itu. Bob duduk berganjal beberapa bantal, kakinya masih terbungkus

penopang."Kupikir karena kau sedang tidak dalam kondisi yang menguntungkan, kita harusmengadakan rapat di rumahmu, Bob," Jupe menjelaskan."Jadi apa berita besarnya, Jupe?" kata Bob.Mata Jupe berbinar-binar dan ia tersenyum-senyum senang."Aku telah memecahkan kasus ini!" katanya mengumumkan. "Dan itu kulakukan dengansedikit bantuan dari Bob!""Oh ya?" kata Bob. "Apa yang kulakukan?""Bagaimana mungkin patahnya kaki Bob membantumu memecahkan kasus ini, Jupe?"tanya Pete bingung."Bukan itu maksudku. Kejadiannya dalam mimpiku!" seru Jupe. "Semalam aku bermimpi

tentang Bob. Dalam mimpiku itu ia terjebak di dalam sebuah peti yang sangat gelap.Sepertinya sebuah peti mati. Ia berusaha memberi tahu kita bahwa ia ada di dalam denganmenyelipkan secarik kertas melalui sebuah retakan. Aku merasa ada sesuatu yang sama

Generated by ABC Amber LIT Converter, http://www.processtext.com/abclit.html

Page 29: Trio Detektif - Trio Penyamar

8/8/2019 Trio Detektif - Trio Penyamar

http://slidepdf.com/reader/full/trio-detektif-trio-penyamar 29/43

sekali tak asing lagi dengan situasi itu ... dan ketika aku terbangun, aku tahu!""Kau tahu apa?" desak Pete.Bob merasa mengerti. "Kejadian itu terasa tidak asing bagimu karena sudah pernahterjadi!" serunya."Tepat!" kata Jupe. "Hanya saja Bob tidak terperangkap di dalam sebuah peti mati,melainkan sebuah peti penyimpan anggur! Ketika aku teringat akan mimpi itu, semua

potongan teka-teki seakan-akan terjatuh ke tempatnya yang tepat! Toko roti yang dibobolitu adalah Pearl's Bakery, Pearl ... mutiara. Toko peralatan itu adalah Green's ... hijau.Tempat permainan itu adalah The Mineshaft ... lubang tambang. Toko minuman itu adalahThe Vineyard ... kebun anggur. Si polisi gadungan bernama Jensen ... dan ia bahkansempat menyebut Chinatown dan nama Chang. Nah, sekarang apa yang menghubungkanmutiara, hijau, lubang tambang, kebun anggur, Chinatown, dan nama Jensen sertaChang?"Pete segera paham. "Misteri Hantu Hijau!" jawabnya. Namun kemudian ia menggelengkankepala dan menatap Bob dan Jupe dengan putus asa. "Namun kau harus menjelaskannyakepadaku. Apa hubungannya salah satu kasus lama kita dengan adanya seseorang yangberusaha memfitnah kita?"

"Dua kata, Pete. Balas dendam!""Balas dendam? Maksudmu seseorang dari kasus lama itu berusaha membalas kita?"seru Pete. "Menurutmu siapa, Pertama?""Biar kutebak!" kata Bob. "Pasti Jupe menduga Mr. Won ... lelaki Cina misterius yangmengaku berumur seratus tujuh tahun! Ia hendak membalas dendam karena kitamenghancurkan Mutiara Hantu terakhir!""Mr. Won? Sebuah nama yang tak ingin kudengar lagi!" desah Pete. "Satu kasus sajacukup untuk lelaki itu.""Hampir, Bob, namun tidak tepat," kata Jupe dengan dramatis."Bukan Mr. Won?" tanya Bob. "Lalu menurutmu siapa?""Memang semula kupikir juga Mr. Won ... ingat, jambangan-jambangan yang dirusak di

museum berasal dari Dinasti Won. Namun demikian hal itu terlalu gampang dan balasdendam sepertinya bukan sifat Won. Aku tak percaya ia mau bersusah payah demi tigaorang anak dari Rocky Beach. Lagipula kita tidak menghancurkan kalung Mutiara Hantudengan sengaja, hanya kecelakaan.""Baiklah, jika bukan Won lalu siapa?" tanya Pete.Jupe mengangkat bahu seolah-olah bagi Pete dan Bob jawabannya sejelas baginya."Menurut deduksiku, petugas polisi yang menggunakan nama Jensen itu menggunakannama aslinya.""Jensen!" seru Bob. "Mandor dari Verdant Valley. Balas dendam sudah jelas merupakansifatnya.""Waduh!" kata Pete. "Ia tidak pernah tertangkap sejak melarikan diri dari Hashknife

Canyon. Tapi apa yang dilakukannya di sini di Rocky Beach? Dan mengapa setelahselama ini?"Jupiter mengeluarkan sebuah kantung kulit kecil dari saku depannya dan menuangkanisinya di ranjang Bob. "Itulah sebabnya aku mengumpulkan ini," katanya dengan bangga."Untuk menjebak Jensen dan menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu!"Pete dan Bob menatap isi kantung itu dengan mata terbelalak. Di atas kasur Bobtergeletak setumpukan mutiara berwarna abu-abu buram. Mutiara Hantu!

Top of FormBab X Bab XII

Bottom of Form

Generated by ABC Amber LIT Converter, http://www.processtext.com/abclit.html

Page 30: Trio Detektif - Trio Penyamar

8/8/2019 Trio Detektif - Trio Penyamar

http://slidepdf.com/reader/full/trio-detektif-trio-penyamar 30/43

Halaman Utama | Pojok Kreatif Anak-Anak 94

[Amber demo]

BAB XIIMEMBUAT PERANGKAP"Wah! Mutiara Hantu!" Bob dan Pete berseru serempak. "Di mana kau temukan, Jupe?"Penyelidik Pertama yang gempal itu tidak dapat menahan tawa. "Aku tidak menemukanmutiara-mutiara ini, aku membuatnya.""Membuat? Apa maksudmu?" tanya Pete.Jupiter meraup segenggam mutiara dan memberikannya kepada Bob dan Pete. "Ketikaaku akhirnya bisa menduga siapa di balik semua ini, aku mulai menyusun rencana, yangakan kubeberkan sebentar lagi. Langkah pertama adalah menyiapkan beberapa Mutiara

Hantu. Kalian sama tahunya dengan aku bahwa Mutiara Hantu terakhir telah hancur dalamgua di Verdant Valley. Maka aku memutuskan untuk membuat beberapa butir tiruannya.Jika kalian amati mutiara di tangan kalian, kalian akan melihat bahwa itu hanyalah kerikilhalus yang kupungut di jalan masuk pangkalan dan kucat abu-abu. Hasilnya cukupmeyakinkan bukan?""Kau berhasil menipuku," kata Bob. "Tapi bagaimana kita akan memanfaatkannya?""Koreksi," kata Jupe, "maksudmu, bagaimana Pete dan aku akan memanfaatkannya.""Oh ya," kata Bob muram. "Aku benar-benar tidak suka tidak dapat ikut beraksi. SepertinyaDuet Detektif akan menangani sisa kasus ini.""Jangan khawatir, Bob," kata Jupe menenangkan. "Aku punya perasaan bahwa akanbanyak yang bisa kau tulis tentang kasus ini setelah malam penghargaan besok."

"Apakah kita akan menggunakan batu-batu ini untuk menjebak Jensen?" tanya Pete."Ya," kata Jupe. "Kita tahu bahwa Jensen adalah seorang penjahat berbahaya yang akanmelakukan apa saja demi uang. Maka marilah kita pancing dia masuk ke dalam perangkapdengan sesuatu yang tak ternilai. Jensen tahu bahwa Mr. Won akan membayar tinggi, makamenurutku ia takkan menolak umpan ini. Ia akan berusaha mendapatkan mutiara ini ... dankita akan ada di sana untuk menangkapnya!""Bersama polisi, tentu saja," Pete menambahkan."Tentu saja," kata Jupe setuju. "Jensen terlalu berbahaya untuk kita tangani sendiri. Akusama sekali tidak keberatan meminta bantuan Chief Reynolds untuk menyelesaikan kasusini." Remaja gempal itu meraup perhiasan tak ternilai itu dan memasukkannya kembali kedalam kantung.

"Jadi apa tindakan kita sekarang, Pertama?" tanya Pete."Sekarang kita harus mengumumkan bahwa kita memiliki beberapa butir Mutiara Hantuterakhir di dunia! Kita akan memberi tahu Chief Reynolds tentang rencana kita dan mintabantuannya menyebarkan berita ini. Kita dapat menghubungi stasiun radio setempat danmeminta mereka mengumumkan bahwa Trio Detektif akan memamerkan cendera matadari beberapa kasus mereka yang paling terkenal -- termasuk Mutiara Hantu yangmenakjubkan -- dalam acara besok.""Ayahku kenal dengan penerbit surat kabar Rocky Beach. Aku bisa memintanyamemasang iklan dalam terbitan hari ini, mengatakan bahwa Mutiara Hantu akandipamerkan," kata Bob. Ayah Bob telah lama bekerja pada sebuah surat kabar terkenal diLos Angeles. Ia sering kali tertarik akan kasus-kasus anak-anak itu dan menawarkan

bantuan jikamungkin."Usul yang bagus, Data," kata Jupe. "Dan selagi kau tidak dapat ke mana-mana, kau bisamemulai Hubungan Hantu ke Hantu, meminta anak-anak menyebarkan berita tentang

Generated by ABC Amber LIT Converter, http://www.processtext.com/abclit.html

Page 31: Trio Detektif - Trio Penyamar

8/8/2019 Trio Detektif - Trio Penyamar

http://slidepdf.com/reader/full/trio-detektif-trio-penyamar 31/43

mutiara ini kepada siapa saja yang mau mendengarkan." Hubungan Hantu ke Hantu adalahrancangan Jupiter; masing-masing dari mereka menelepon lima orang kawan yangberbeda dan meminta mereka melakukan sesuatu. Masing-masing dari kelima kawan ituselanjutnya menelepon lima orang kawan mereka dan menyampaikan hal yang sama.Dalam waktu beberapa jam Trio Detektif bisa mengerahkan seluruh populasi anak-anakRocky Beach!

"Bagaimana dengan kita, Jupe?" tanya Pete. "Tidakkah sebaiknya kita melakukanHubungan Hantu ke Hantu juga?""Kita lakukan nanti. Sekarang kau dan aku harus turun ke jalan dan menyebarkan beritatentang mutiara ini.""Mengapa aku tiba-tiba merasa cemas?" tanya Pete resah."Sepertinya kau telah mengenalku dengan baik," kata Jupe sambil tersenyum. "Kita tahuJensen mengamat-amati kita ... kemungkinan pada saat kita berbicara ini."Pete menelan ludah dan menyibakkan tirai, melihat keluar kaca jendela dengan raut wajahcemas."Jangan khawatir, Pete," kata Bob. "Lingkungan sekitar sini aman dan rasanya ia tidakakan macam-macam ketika hari masih terang."

Jupe melanjutkan, "Kita tahu ia mengamati kita, maka biarlah ia mendengar kita juga. Petedan aku akan kembali ke pangkalan dan berkeliling, berusaha nampak sibuk. Selama itukita akan berbicara dengan keras tentang betapa bersemangatnya kita akan penghargaanitu dan tentang akan dipamerkannya Mutiara Hantu."Pete mulai berjalan mondar-mandir dan mengusap-usap rambutnya. "Sekarang akubenar-benar cemas!""Kujamin kita tidak akan apa-apa," kata Jupe."Bukan itu," seru Pete. "Jika kita mondar-mandir di sekitar pangkalan, itu sama sajadengan meminta dipekerjakan oleh Bibi Mathilda!"Ketiga sahabat itu tertawa terbahak-bahak.*****

Beberapa menit kemudian, setelah meninggalkan Bob untuk mulai menelepon, Jupe danPete menghentikan sepeda mereka di depan gerbang pangkalan."Kita gunakan pintu depan," kata Jupe. "Tidak ada gunanya memberi tahu semua rahasiakita.""Apa yang harus kukatakan?" tanya Pete."Apa saja yang terpikir olehmu. Bicara dengan keras namun wajar.""Gampang saja bagimu mengatakannya," desah Pete. "Akting bagimu telah mendarahdaging."Selama sejam berikutnya kedua anak itu berkeliaran di Jones Salvage Yard, merapikanbarang-barang dan berbicara dengan kuat tentang Mutiara Hantu. Ketika Jupe merasapuas, ia menarik Pete ke pondok kecil yang berfungsi sebagai kantor dan berbisik di

telinganya."Sepertinya sudah cukup bagus. Sekarang kita tinggal menunggu Jensen mengambiltindakan. Aku akan memberi tahu Chief Reynolds dan menjelaskan rencana kita.Pasukannya harus benar-benar waspada pada acara penghargaan besok, siap untukmenangkap Jensen saat ia berusaha mengambil mutiara itu. Apakah tidak apa-apabagimu untuk pulang bersepeda? Mungkin sebaiknya kita minta tolong Konradmengantarkanmu.""Tidak apa-apa," bisik Pete. "Tidak jauh dan seperti kata Bob, kecil kemungkinannya iaakan mencoba macam-macam di tengah hari."Jupiter memikirkannya selama beberapa saat. "Aku yakin itu benar namun aku akan lebihtenang jika kau keluar tanpa terlihat. Gunakan saja Gerbang Biru Dua dan ambil jalan

belakang untuk ke rumahmu. Lebih baik berhati-hati." Gerbang Biru Dua adalah sebuah jalan masuk rahasia di pagar pangkalan, terletak di sudut jauh pangkalan di balik kantor.Pagar bagian luar dilukisi dengan pemandangan di taman, ibu-ibu berpakaian gaya

Generated by ABC Amber LIT Converter, http://www.processtext.com/abclit.html

Page 32: Trio Detektif - Trio Penyamar

8/8/2019 Trio Detektif - Trio Penyamar

http://slidepdf.com/reader/full/trio-detektif-trio-penyamar 32/43

Victoria lengkap dengan payung mengawasi anak-anak mereka bermain di tepi sebuahkolam. Dua papan yang merupakan jalan masuk rahasia itu berwarna biru terang sepertilangit. Karena sulit untuk menggunakannya tanpa dilihat Bibi Mathilda, anak-anak itu jarangmemanfaatkannya kecuali dalam keadaan darurat."Akan kutelepon kau setelah tiba di rumah," kata Pete."Baiklah. Jangan lupa menelepon untuk Hubungan Hantu ke Hantu supaya orang-orang

mulai membicarakan Mutiara Hantu. Dan jangan lupa mandi bersih-bersih dan mengenakanpakaian terbaikmu untuk besok!""Tidak akan lupa!" bisik Pete. Remaja jangkung itu mengayuh sepedanya ke balik kantor dan menghilang melalui Gerbang Biru Dua sementara Jupe masuk kembali ke kantor danmulai menelepon.*****Di seberang jalan Jensen dan rekannya si orang Asia duduk di dalam sedan dengan mesinmenyala. "Nah, apa itu tadi ... Mutiara Hantu, Ping? Baru saja kita hendak melakukan aksiterakhir dan meninggalkan kota ini. Bagaimana menurutmu?" gerutunya."Sepertinya sebuah perangkap," gumam Ping."Itulah yang kupikirkan," kata Jensen setuju. "Tetap saja aku akan punya cukup uang untuk

seumur hidup jika aku bisa mendapatkan mutiara itu dan kita tidak usah melaksanakanrencana semula untuk menculik anak gendut itu demi tebusan.""Sepertinya beresiko," kata Ping. "Tak mungkin kita bisa mengambil mutiara-mutiara itudengan polisi di mana-mana. Kita harus menyusun rencana.""Oh, aku punya rencana, Ping," desis Jensen. "Tentu saja aku punya rencana."

Top of FormBab XI Bab XIIIBottom of Form

Halaman Utama | Pojok Kreatif Anak-Anak 94

[Amber demo]

BAB XIIIPERANGKAP TELAH SIAP

Keesokan harinya Bob bangun pagi-pagi dan terpincang-pincang turun ke dapur tempatibunya sedang memasak telur goreng untuk sarapan."Selamat pagi, Robert," sapa ibunya. "Cepatlah makan sarapanmu. Kau perlu lebih banyakwaktu untuk bersiap-siap sekarang karena penopang kakimu itu."Ayah Bob sedang menikmati ritual hari Sabtunya dengan surat kabar, pipa, dan kopi yangbanyak. Ia meletakkan korannya dan tersenyum kepada Bob. "Jadi hari inilah haribesarnya?""Ya," kata Bob antusias. "Jupe berharap kita bisa menyelesaikan kasus ini hari ini!""Kasus," kata ayahnya, sedikit kaget. "Maksudku acara penghargaan itu.""Oh ya," Bob mengangkat bahu, menyeringai. "Itu hari ini juga.""Kalian tidak sedang mempersiapkan yang aneh-aneh kan?" tanya ayahnya curiga.

Ibunya meletakkan piring di depan Bob dan menuangkan jus jeruk untuknya. "Yanganeh-aneh tidaklah terlalu aneh untuk Jupiter Jones. Ia memang telah menemukan cincinkutapi kadang-kadang anak itu terlalu pintar!" kataya, menggelengkan kepala sebagai

Generated by ABC Amber LIT Converter, http://www.processtext.com/abclit.html

Page 33: Trio Detektif - Trio Penyamar

8/8/2019 Trio Detektif - Trio Penyamar

http://slidepdf.com/reader/full/trio-detektif-trio-penyamar 33/43

penegasan. "Sekarang makanlah, Robert. Akan kusiapkan pakaianmu di tempat tidur."Sebentar kemudian terdengar tiga klakson kencang di depan rumah Bob. Bob mengintipdari jendela dan melihat Rolls Royce bersepuh emas yang mengagumkan itu bertahtaseperti sang raja hutan. Ia menyeret kakinya dan keluar dari pintu depan. Worthingtonmelompat keluar dari mobil dan berlari ke sisi yang lain untuk membukakan pintu untukBob.

"Terima kasih, Worthington.""Sama-sama, Master Robert. Oh ya, saya akan senang sekali jika dapat membantumemecahkan kasus Anda. Mobil ini akan berada di depan Rotary Club, siap berangkatbegitu diperlukan."Bob tersenyum sambil masuk ke bagian dalam Rolls Royce yang mewah. "Aku tak tahu apayang dapat kami lakukan tanpamu, Worthington."Beberapa menit kemudian mobil anggun itu berhenti di depan Jones Salvage Yard. Jupedan Pete berdiri di depan pagar, nampak bersih sekali. Rambut mereka tersisir rapi danmereka mengenakan pakaian terbagus mereka. Bob dapat melihat bahwa Jupiter jugamembawa ranselnya."Kue dan soda lagi, Jupe?" tanyanya ketika kedua anak itu masuk ke mobil.

"Kalau Jensen beraksi nanti, aku mau kita telah siap," kata remaja gempal itu. "Iniwalkie-talkie kita, alat penjejak, dan kapur. Benda-benda ini akan dipamerkan namun kitaakan bisa segera meraihnya kapan pun Jensen berusaha mengambil mutiara itu.""Menurutku ia gila jika ingin beraksi di acara itu," kata Pete. "Tempat itu pasti akandipenuhi polisi!""Kuduga Jensen malah akan memanfaatkan keadaan itu," jawab Jupe."Maksudmu ia akan menyamar sebagai salah seorang anak buah Chief Reynolds?" tanyaBob."Kemungkinannya tidak kecil. Aku berencana akan memperingatkan Chief begitu kita tibaagar hati-hati terhadap adanya polisi yang menyamar."Worthington berdehem. "Maaf, Teman-teman. Saya harus tetap berada di mobil karena itu

adalah tugas saya. Namun demikian saya akan membuka mata terhadap kegiatan apapunyang mencurigakan di luar gedung Rotary Club.""Jika tidak terlalu merepotkan, aku ingin kau masuk sebentar, Worthington. Aku tahubanyak orang yang ingin berjumpa dengan Penyelidik Keempat Tidak Resmi," kata Jupe.Worthington tersenyum. "Mungkin saya bisa meninggalkan mobil sebentar. Cukup untuksedikit teh dan biskuit."Mereka semua tersenyum. Worthington dan gaya hidup Inggrisnya sering kali kontrasdengan kepribadian California Selatan.Beberapa saat kemudian Worthington bersuara. "Kita telah tiba dan merupakankehormatan bagi saya jika Anda mengizinkan saya membukakan pintu," katanya."Tentu saja, Worthington. Akan membuat kedatangan kami penuh kesan," jawab Jupe.

*****Sejenak kemudian anak-anak itu duduk di meja kehormatan di sisi kanan podium. LeoMagellan, direktur museum yang gendut, duduk di meja di sisi kiri dan memandang Petedengan curiga.Pete menyikut Jupe. "Sepertinya ia mengenaliku," katanya sambil menelan ludah."Santai saja, Pete," bisik Jupe. "Kau tidak salah apa-apa. Sebelum hari ini berakhir kuharap kita dapat membuktikannya!"Panitia memberikan penghargaan atas pengabdian mereka terhadap masyarakat danpersembahan cek berjalan lancar tanpa terjadi sesuatu yang tidak wajar. Mutiara masihberada di dalam kotak kaca di atas meja di tengah ruangan bersama beberapa cenderamata dari kasus-kasus Trio Detektif yang lain, seperti proyektor yang digunakan untuk

menghasilkan hantu dari Misteri Hantu Hijau, koin emas dari Pulau Tengkorak, dan kalunglaba-laba perak dari Varania. Jupe nyaris gemetar di kursinya penuh harap."Aku tak mengerti," desahnya. "Aku yakin Jensen akan sudah beraksi sekarang. Acara ini

Generated by ABC Amber LIT Converter, http://www.processtext.com/abclit.html

Page 34: Trio Detektif - Trio Penyamar

8/8/2019 Trio Detektif - Trio Penyamar

http://slidepdf.com/reader/full/trio-detektif-trio-penyamar 34/43

hampir selesai! Mari kita berbaur dengan orang-orang dan mencoba mengenali Jensen."Anak-anak itu meninggalkan tempat duduk mereka. Pete menolong Bob menuruni tanggapanggung dan mereka menghilang di antara orang-orang yang memenuhi ruangan.Tepat pada saat itu terdengar bunyi barang pecah dari arah dapur. Jupe berusahamencapai pintu dapur dan berusaha mencari Pete dan Bob di tengah kerumunan. Kiniterdengar teriakan dan jeritan dari balik pintu ayun dapur. Semua orang menoleh untuk

melihat apa yang terjadi. Jupe dapat melihat Chief Reynolds berbicara melaluiwalkie-talkie-nya. Paling tidak dia waspada! Tiba-tiba pintu dapur terbuka dan Jupe terjatuhke lantai. Koki kepala dari jasa boga sedang memarahi seorang bawahannya yangceroboh."Kau bodoh! Kau telah memecahkan jambangan Cina seharga seribu dolar!""Bukan saya," kata pelayan itu bersikeras. "Saya didorong!""Hah! Didorong," kata si koki sinis. "Seperti waktu itu kau juga 'didorong', eh? Tidak akanterulang lagi! Kau dipecat!""Tapi ... tapi ..." pelayan itu tergagap-gagap.Jupe cepat bangkit. Ini dia! Suatu pengalih perhatian! Ia lekas-lekas menatap sekelilingruangan, mencari Bob dan Pete. Mereka tak terlihat di tengah-tengah lautan manusia ... dan

walkie-talkie mereka ada di dalam kotak kaca di sisi lain ruangan! Jupe berpikir cepat.Hanya ada satu hal yang bisa dilakukan.Secepat seekor kucing, Jupe menyelinap melewati koki yang sedang marah itu dan masukke dapur. Beberapa pelayan telah berhenti bekerja untuk memandangi kejadian itu danhampir-hampir tidak menyadari kehadirannya. Jupe mengamati semua wajah mereka,mencari Jensen. Ia tidak ada di dapur. Jupe berjalan cepat ke pintu masuk pelayan danmengintip melalui pintu belakang ke tempat parkir di belakang gedung Rotary Club.Tidak ada siapapun di tempat parkir, hanya ada beberapa buah van putih dari jasa boga.Jupe berbalik hendak kembali ke ruang makan ketika sesuatu menarik perhatiannya. Tigadari van itu berwarna putih mengkilap, baru. Namun yang keempat sudah tua,penyok-penyok, dan penuh karat, seperti mobil yang menculik Bob! Setelah menimbang

sejenak, Jupe memutuskan untuk memeriksanya sendirian dan keluar dari pintu belakang.Ia melangkah keluar ke bawah cahaya terang matahari dan menudungi matanya. Tidak adaorang dan sekaranglah kesempatannya! detektif gempal itu bergegas menuju van yangberbeda itu dan dengan waspada mengintip melalui jendelanya. Kosong. Tanpamembuang waktu Jupe membuka pintu belakang van.Ia ternganga.Bagian belakang van putih tua itu dipenuhi hasil seni dan harta dari Asia yang tak ternilai!Jupe dapat melihat sutra yang indah, peti kayu hasil kerajinan tangan, jambangan yang takternilai, dan benda-benda antik lainnya. Benda-benda curian ini pasti bernilai satu jutadolar, pikirnya.Tiba-tiba ia mendengar seruan dan suara kaki berlari. Jupe melihat sekeliling, mencari

tempat persembunyian. Hanya ada satu tempat dan ia menyadarinya. Tanpa berpikir duakali Jupe melompat masuk ke bagian belakang van dan membanting pintunya hinggatertutup, tepat pada saat Jensen dan Ping berlari keluar dari sudut gedung Rotary Club.Jupe menelan ludah dan memandang sekelilingnya di dalam van. Peti itu! Nampaknyacukup besar untuk seorang anak lelaki ... jika tidak ada sesuatu di dalamnya! Jupemembuka penutupnya dan menghembuskan nafas lega. Kosong. Dengan cepat iamelompat masuk dan menutup penutupnya ... tepat pada waktunya. Jensen dan Pingmembuka pintu van dan Jupe mendengar suara mesin meraung hidup. Kemudian Jupemendengar suara lain. Bob, Pete, dan Chief Reynolds! Jupe tersenyum sendiri sementaravan itu mulai bergerak dan berguncang-guncang. Mereka akan membuntuti van itu danakhirnya memasukkan Jensen ke penjara, tempatnya yang seharusnya.

Lalu secepat munculnya, senyum Jupe berubah menjadi kerutan ketika ia mendengar Jensen dan Ping berbicara. "Mendorong si tolol yang membawa piring-piring itubenar-benar berguna," Jensen tertawa. "Namun anak-anak sialan itu masih sempat melihat

Generated by ABC Amber LIT Converter, http://www.processtext.com/abclit.html

Page 35: Trio Detektif - Trio Penyamar

8/8/2019 Trio Detektif - Trio Penyamar

http://slidepdf.com/reader/full/trio-detektif-trio-penyamar 35/43

kau memecahkan kaca dan mencuri mutiara-mutiara itu. Kau seharusnya lebih hati-hati,"katanya memperingatkan. "Yah, sudahlah. Sekarang kita tinggal menyingkirkan van ini,memuat semua barang ini ke truk yang sebenarnya, dan kita bebas!""Apakah Won akan membayar mahal?""Tentu saja. Bagaimanapun juga ia menganggap semua ini miliknya yang sah. Kita kaya,Ping! Sekarang kita harus ke San Fransisco tanpa tertangkap oleh polisi!"

*****Di bagian belakang jantung Jupe berdebar kencang dan ia berkeringat dingin.Won?San Fransisco?Jupe menelan ludah. Ia berada dalam kesulitan besar dan tidak dapat berbuat apa-apa!

Top of FormBab XII Bab XIVBottom of Form

Halaman Utama | Pojok Kreatif Anak-Anak 94

[Amber demo]

BAB XIVNYARIS

"Ada yang melihat Jupiter Jones?" seru Chief Reynolds. Orang-orang yang ada di Rotarydilanda kebingungan; para tamu berdiri di sekitar gedung, memperbincangkanperampokan dan menganalisis yang baru saja terjadi. Chief Reynolds berseru lagi. "Adayang melihat Jupiter Jones?" Beberapa orang di antara kerumunan menggelengkankepala, yang lain kembali asyik bercakap-cakap, semakin lama semakin sensasional. Sikoki menggeleng dan menatap Bob dan Pete. "Terakhir kali aku melihat Jones adalahketika pintu dapur menjatuhkannya ke lantai. Itu sekitar sepuluh menit yang lalu ... ia tidakmungkin pergi terlalu jauh dalam sepuluh menit.""Ingat, yang kita bicarakan adalah Jupiter Jones," kata Pete. "Ia bisa saja berada diMeksiko sekarang!""Aku hampir-hampir percaya itu mungkin saja dengan Jones," si koki menghela nafas.

Bob tertatih-tatih dengan penopangnya menuju ke tempat van Jensen terparkir tadi."Menurut Anda, apakah mobil-mobil patroli akan bisa menyusul Jensen, Chief?""Aku telah memberi pengumuman ke seluruh penjuru Rocky Beach and daerah sekitarnya,termasuk Los Angeles. Polisi akan menghentikan setiap van putih yang mereka lihat ... kitaakanmenangkapnya, Bob."Pada saat itu Pete berbicara, "Chief, baru terpikir oleh saya. Bagaimana jika Jupe sedangberada di dalam van ketika Jensen dan temannya melarikan diri? Waduh, ia akanmendapat masalah besar jika mereka menemukannya!"Chief nampak khawatir. "Memang seperti Jones, berbuat seperti itu. Sebaiknya akumemberi tahu anak buahku untuk ekstra waspada. Van itu bisa saja punya tempatrahasia."

*****Di dalam peti antik Jupiter Jones tersengal-sengal dan kakinya mulai kesemutan. Iamenghitung jarak ke San Fransisco dari Rocky Beach, berapa waktu yang diperlukan, dan

Generated by ABC Amber LIT Converter, http://www.processtext.com/abclit.html

Page 36: Trio Detektif - Trio Penyamar

8/8/2019 Trio Detektif - Trio Penyamar

http://slidepdf.com/reader/full/trio-detektif-trio-penyamar 36/43

menggigit bibir. Ia tidak yakin ia dapat bertahan selama itu di dalam tempatpersembunyiannya. Akhirnya ia memutuskan untuk mengambil resiko dengan membukapenutup peti untuk mendapatkan sedikit udara segar.Tepat pada saat ia hendak membuka penutup peti itu, van berhenti tiba-tiba. Pintudibanting tertutup dan Jupe mendengar langkah kaki terseret-seret dan gumamansementara Jensen dan Ping mulai memindahkan harta curian mereka dari van ke bak

belakang truk yang akan mereka gunakan untuk melarikan diri.Ketika mereka sampai pada peti tempatnya berada, Jupe menahan nafas. Peti ituterangkat beberapa inci dan kemudian terbanting dengan keras ke lantai van."Peti ini bukannya kosong?" tukas Jensen. "Seharusnya kita mengisinya dengan emas,"katanya."Mungkin sebaiknya kita buka saja," kata Ping."Tidak ada waktu," jawab Jensen. "Kita harus tiba di San Fransisco sejam lagi. Ayo cepat... angkat!"Jupe merasa peti terangkat. Ia menyiapkan dirinya untuk benturan yang pasti akan terjadisaat peti itu dimasukkan ke dalam truk. Jensen dan Ping membantingnya dengan kuat.Setelah beberapa kali bolak-balik, kedua penjahat itu selesai mengosongkan van. Jupe

mendengar pintu truk dibanting tertutup dan mesinnya meraung hidup. Ia ada dalamperjalanan menuju San Fransisco ... suka atau tidak!*****Di Rotary Club di Rocky Beach Bob Andrews dan Pete Crenshaw duduk dengan gelisah,menunggu masuknya laporan yang mengatakan bahwa van putih itu telah ditemukan danrekan mereka diselamatkan.Ketika sejam telah berlalu, Pete berdiri dan mulai mondar-mandir. "Seandainya saja Jupesempat mengambil walkie-talkie, kita akan bisa menemukannya!""Jangan khawatir, Peter," kata Chief Reynolds menenangkan. "Banyak orang yang mencariJupiter sekarang. Kita pasti akan menemukannya.""Mudah-mudahan saat itu belum terlambat," kata Bob. "Kita pernah berurusan dengan

Jensen dan tahu apa yang bisa dilakukannya. Jika ia menemukan Jupe bersembunyi di vanitu ...." Bob tidak menyelesaikan kalimatnya. Mereka semua tahu apa yang akan terjadiseandainya Jensenmenemukan Jupe.Tepat pada saat itu radio di mobil Chief bersuara. "Chief Reynolds, masuk. Ganti." Chief meraih mikrofon dengan cepat. "Ini Chief, ada berita apa?""Kami telah menemukan van itu, ditinggalkan di kaki bukin beberapa mil di sebelah utarakota. Van itu disembunyikan di sebuah ceruk, terlindung oleh dinding tebing. Ganti.""Aku datang sekarang! Ganti dan selesai." Chief Reynolds melompat masuk ke mobil."Mari, Anak-anak!"Bob dan Pete bergegas masuk ke dalam mobil patroli. Chief menyalakan lampu dansirenenya dan memacu mobil menuju perbukitan di daerah pantai. Pete dan Bob

berpegangan kuat ketika jalanan menyempit dan aspal berganti dengan tanah. Merekatidak perlu cemas, Chief Reynolds adalah seorang pengemudi ahli dan mengambiltikungan-tikungan tajam dengan tangkas.Namun ketika mereka tiba di ceruk yang kering itu, tidak banyak yang dapat mereka lihat.Van putih tua itu kosong.Pete dan Bob memeriksa van itu dengan cermat, luar dalam."Ada banyak jejak kaki di belakang van," kata Bob. "Sepertinya Jensen dan satu orang lagi,kemungkinan si orang Asia yang menculikku, memindahkan sesuatu dari van ke sebuahkendaraan lain. Lihatlah ke sini," lanjutnya, mengikuti jejak di debu jalan. "Jejak ban darisebuah kendaraan lain. Jensen pasti telah menyiapkan mobil untuk melarikan diri di sini.""Ban yang ini lebih lebar," kata Chief Reynolds. "Menurutku sebuah truk."

"Tapi apa yang mereka pindahkan dari bagian belakang van?" tanya Pete cemas. "Danbagaimana kita bisa menemukan mereka kalau kita tidak tahu truk macam apa yang kitacari?"

Generated by ABC Amber LIT Converter, http://www.processtext.com/abclit.html

Page 37: Trio Detektif - Trio Penyamar

8/8/2019 Trio Detektif - Trio Penyamar

http://slidepdf.com/reader/full/trio-detektif-trio-penyamar 37/43

*****Di bak belakang truk Jupe mengangkat penutup peti. Hampir-hampir tidak bergerak.Jensen pasti telah meletakkan sesuatu yang berat di atasnya! Jupe berusaha tetap tenangnamun sulit sekali dengan pikiran bahwa ia harus terperangkap di dalam peti selama sejamlagi. Ia mendorong sekuat tenaga dengan bahunya dan berhasil membuka penutup itu,cukup untuk kepala dan tangan kirinya.

Jupe menjulurkan kepalanya dan melihat benda yang menahan penutup peti itu. Sebuahpatung harimau yang terbuat dari marmer. Jupe mendorong sekali lagi dan berhasilmengeluarkan tangannya yang lain. Sedikit lagi. Sambil mengempiskan perut, PenyelidikPertama memaksakan diri keluar dari peti dan terjatuh ke lantai. Patung berukuran besar itubergoyang-goyang di atas peti, sedikit lagi terjatuh. Jupe melompat untuk menahannya. Iatidak ingin tempat persembunyiannya ketahuan lebih cepat!Bak belakang truk itu gelap, satu-satunya cahaya yang memungkinkan Jupe melihat masukmelalui sebuah jendela di dinding seberangnya. Ia meraba-raba melalui benda-benda antikcurian dan berdiri di atas sebuah karpet yang tergulung hingga ia dapat menempelkanwajahnya ke jendela yang berdebu itu. Di baliknya ia dapat melihat Jensen di belakangkemudi. Orang itu sedang berbicara dengan rekannya.

"Menurutku ada sekitar satu juta dolar di belakang, Ping. Mudah sekali mendapatkanpekerjaan sebagai penjaga keamanan di museum itu!" tawanya. "Barang-barang itu ada didalam kotak dan peti di tempat penyimpanan bawah tanah museum, menunggu untukdipamerkan. Mereka tidak akan merasa kehilangan sampai satu minggu lagi, seperti kataWon.""Berapa yang kita minta untuk mutiara itu?" tanya Ping."Sepertinya kita bisa mendapat banyak," Jupiter dapat melihat Jensen mengangkatkantung yang berisi mutiara-mutiara palsu itu. "Mungkin satu juta untuk penawaran pertama.Siapa tahu?"Jupe dapat mendengar kedua penjahat itu tertawa sementara ia turun dari atas karpet. Iamembuat tanda tanya di peti dan pintu truk dengan kapurnya. Ia tidak yakin hal itu akan ada

gunanya namun paling tidak lebih baik daripada memikirkan bahwa sebentar lagi ia haruskembali masuk ke dalam peti. Juga lebih baik daripada memikirkan apa yang akandilakukan Jensen dan Ping ketika mereka tiba di San Fransisco dan menemukannya di bakbelakang.Tidak lama kemudian Jupe merasa truk itu melambat dan berbelok-belok lebih sering. Iamenarik nafas, menyadari bahwa sudah waktunya ia kembali ke dalam peti. Masuk ternyatalebih mudah daripada keluar namun tetap saja Jupe harus bersusah payah memaksabadannya yang gempal masuk. Beberapa menit setelah ia berada di dalam, truk ituberhenti dan mesinnya dimatikan. Jupe mendengar pintu bak belakang dibuka dan Jensendan Ping mulai sibuk.Selama di dalam peti Jupe telah memikirkan sebuah rencana dan memutuskan untuk tetap

bersembunyi di dalam peti sampai hari gelap, lalu berusaha kabur setelah memastikansemua orang telah meninggalkan tempat persembunyian Won. Bukan sebuah rencana yangterlalu bagus namun hanya itu yang dapat dipikirkannya.Sekarang tiba giliran peti Jupe untuk dipindahkan. Ia dapat mendengar Jensen dan Pingmengumpat-umpat sementara mereka berjuang mengangkat peti yang berat itu. Ketikaakhirnya peti itu diletakkan, Jupe mendengar sebuah suara yang dikenalnya. Won!"Apa maksudnya ini?" tanya Won tajam."Apa maksudmu?" tukas Jensen. "Ini sudah semuanya, sesuai permintaanmu.""Aku tidak bicara tentang harta ini, bodoh. Aku bicara tentang harta yang ada di dalamharta.""Kau harus berhenti bicara penuh teka-teki, Won. Bikin repot saja," kata Jensen.

"Buka peti yang terakhir itu dan lihatlah apa yang tersembunyi dari mata yang tidakwaspada," jawab Won.Penutup peti perlahan terangkat dan Jupiter Jones yang kebingungan dan sedikit

Generated by ABC Amber LIT Converter, http://www.processtext.com/abclit.html

Page 38: Trio Detektif - Trio Penyamar

8/8/2019 Trio Detektif - Trio Penyamar

http://slidepdf.com/reader/full/trio-detektif-trio-penyamar 38/43

malu-malu beranjak keluar dari dalamnya.

Top of FormBab XIII Bab XVBottom of Form

Halaman Utama | Pojok Kreatif Anak-Anak 94

[Amber demo]

BAB XV

KEMATIAN DENGAN 1000 IRISANJupiter Jones keluar dari peti dan segera dibekuk dengan kasar oleh Ping. Jensen berdiridengan mulut terbuka, menatap Mr. Won, kemudian peti itu, dan kemudian Mr. Won lagi."Bagaimana kau tahu ia ada di dalam situ?"Mr. Won menyipitkan mata di balik kacamatanya yang berbingkai emas danmenggelengkan kepala. "Apabila kau telah hidup selama aku, kau akan memahami bahwaada banyak cara untuk melihat tanpa menggunakan mata."Jupe mengamati ruangan yang besar dan melingkar itu. Tepat seperti yang digambarkanBob dan Pete ketika mereka menangangi Misteri Hantu Hijau. Dinding-dindingnya masihtetap tertutupi tirai tebal berwarna merah dengan sulaman emas yang menggambarkannaga dan kuil. Di bagian depan ruangan terdapat kursi Mr. Won yang besar; terbuat dari

kayu hitam dengan ukiran yang indah dan dilengkapi dengan bantalan yang tebal. Mr. Wonsendiri mengenakan jubah bangsawan Cina kuno berwarna merah yang terjuntai sampai kelantai. Ia bangkit dari kursi besarnya dan mengacungkan jari ke arah Jupe."Mendekatlah, Nak," katanya dengan suara yang pelan namun tegas. Jupe melangkah majudan berdiri di hadapan Mr. Won, berusaha keras untuk nampak tegar."Tidak apa-apa merasa takut," kata Mr. Won, seolah-olah membaca pikirannya. "Itumemberi tahuku bahwa kau menghargai kekuatanku." Jupe berdiri diam, berpikir kerasmencari jalan keluar. "Bagaimanapun juga, dulu aku telah bersikap luwes terhadapteman-temanmu, sekarang aku tidak bisa berjanji." Ia melangkah mendekati Jupe. "Kautelah terbukti cukup sukar ditaklukkan, Bulat."Jupe mengerutkan kening mendengar acuan terhadap bentuk tubuhnya. Bahkan di dalam

situasi yang paling berbahaya sekalipun ia tetap peka akan tubuhnya. Ia hendakmengucapkan sesuatu ketika Mr. Won berbicara lagi."Kau telah melihat dan mendengar terlalu banyak. Seperti yang kau ketahui, aku telahmenghabiskan seluruh hidupku berusaha mendapatkan dan mengembalikan harta karundari Dinasti Won ke pemiliknya yang sah. Aku adalah keturunan paling tua yang masihhidup dari Dinasti Won Cina kuno. Harta di depan matamu ini adalah milik keluargaku yangterhormat, tidak untuk didiamkan di museum."Jupe menelan ludah dan memandang berkeliling. Ping mendekatinya dari belakang,seolah-olah merasa Jupe akan berusaha lari menuju pintu sewaktu-waktu. Mr. Wonmengibaskan tangan."Si Bulat tahu tidak ada jalan untuk melarikan diri, Ping. Ia tidak akan mencoba sesuatu

yang bodoh seperti lari, benar?"Jupe mengangguk lambat-lambat dan menatap sepatunya. Ia ingat yang dikatakan Bob danPete tentang kekuatan hipnotis Mr. Won dan mengingatkan dirinya untuk tidak terpengaruh.

Generated by ABC Amber LIT Converter, http://www.processtext.com/abclit.html

Page 39: Trio Detektif - Trio Penyamar

8/8/2019 Trio Detektif - Trio Penyamar

http://slidepdf.com/reader/full/trio-detektif-trio-penyamar 39/43

Mr. Won terus berbicara sambil berjalan mondar-mandir di depan Jupe. "Kau tentu sajatidak punya apa-apa yang aku belum punya untuk kau tawarkan kepadaku, jadi tidak adagunanya tawar-menawar untuk kebebasanmu."Sekonyong-konyong sebuah ide melintas di kepala Jupe. "Saya punya Mutiara Hantu!"tukasnya. "Tidak banyak, namun cukup untuk memperpanjang umur Anda paling tidaksetahun lagi!"

Won berhenti melangkah dan memalingkan muka ke arah Jupe. "Dengan mudah aku dapatmembaca pikiranmu untuk mengetahui kebenaran hal ini, Bulat. Jangan coba-cobamenipuku.""Anda tidak perlu membaca pikiran saya," kata Jupe cepat. "Lihat saja di dalam kantungyang ada di saku Jensen."Mata Mr. Won menyipit kembali dan ia duduk lagi di kursinya yang besar. "Pegang dia,"katanya pelan. Sebelum Jensen dapat bergerak, kedua tangannya dibekuk dari belakangoleh dua orang pelayan setia Mr. Won. Jupe merasa seolah-olah mereka muncul begitusaja dari lipatan tirai. Jensen memberontak dan mendengus seperti seekor banteng namunbahkan tenaganya yang besar pun bukan tandingan kedua anak buah Won."Apa maksudnya ini?" seru Jensen marah. "Tidakkah kau pikir aku akan memberikannya

kepadamu?! Segala sesuatu ada harganya, tahu!" Wajahnya berubah merah dan iamemaki-maki.Mr. Won duduk dengan sabar hingga Jensen selesai memaki-maki. "Sudah cukup akumendengar omonganmu. Gara-gara kebodohanmu sekarang situasi kita yang sudah rumitketambahan lagi anak lelaki ini," kata Mr. Won. "Tolong mutiaranya." Satu lagi pelayanmuncul dari balik tirai dan menggeledah saku-saku Jensen sementara lelaki besar itumemberontak. Si pelayan menemukan kantung kelereng milik Jupe dan menyerahkannyakepada Mr. Won."Kau sungguh berani dan dapat berpikir cepat, Bulat," kata Mr. Won pelan. "Mungkin kautelah membeli kebebasanmu." Mr. Won meraih ke sela-sela bantalan kursinya danmengeluarkan sebuah botol kecil berisi cairan bening. Ia meraih ke dalam tas Jupe dan

mengeluarkan sebutir Mutiara Hantu. "Jika ini benar-benar mutiara kehidupan, kau akanmendapatkan kebebasanmu ... dengan syarat kau menyerahkan semua sisa mutiara yangkau miliki. Cukup adil, Bulat. Namun demikian, jika ini adalah sebuah tipuan, kau akanmenjadi korban kematian dengan seribu irisan. Cukup adil juga."Hati Jupe mengecil. Ia tidak menduga Mr. Won akan menguji salah satu mutiara itu. Tapisebelum ia dapat menyatakan keberatan, Mr. Won menjatuhkan kerikil itu ke dalam botol,menyentuh dasarnya dengan sebuah dentingan. Ketika batu itu tidak melebur, Mr. Wonmenatap Jupe penuh amarah. "Tatap mataku, Bulat, dan lihatlah kematianmu."Jupe didorong ke depan oleh para pelayan Mr. Won, genggaman mereka di lengannyaterasa sekeras baja. Sementara ia berusaha mengalihkan pandangannya dari tatapan Mr.Won yang menembus, hatinya berdebar keras dan keringat dingin muncul di dahinya. Ia

tidak akan pernah melihat Bibi Mathilda atau Paman Titus lagi. Dan bagaimana denganPete dan Bob? Apa yang akan mereka lakukan tanpanya? Ada begitu banyak orang yangtidak akan sempat diberinya selamat tinggal. Hans dan Konrad. Worthington ....Worthington!Dengan dentuman yang kencang, pintu tempat persembunyian Mr. Won yang terbuat darikayu oak tebal terbanting ke lantai dan supir Inggris bertubuh jangkung itu menyerbu masuk!Ia diikuti beberapa orang polisi dengan pistol teracung. Sejenak terjadi kekacauan danpara pelayan Mr. Won berusaha melarikan diri melalui jalan keluar rahasia yangtersembunyi di balik tirai. Para polisi berusaha menangkap sebanyak-banyaknya yangmereka bisa namun mereka direpotkan oleh Jensen dan Ping, yang hampir saja berhasilkabur sebelum akhirnya sebuah tembakan peringatan ke langit-langit dilepaskan oleh salah

seorang polisi.Worthington melihat Jupe dan bergegas menghampiri. "Lepaskan dia, Teman-teman!"serunya dengan berani, menyerang para pelayan Won dengan gerakan judo yang membuat

Generated by ABC Amber LIT Converter, http://www.processtext.com/abclit.html

Page 40: Trio Detektif - Trio Penyamar

8/8/2019 Trio Detektif - Trio Penyamar

http://slidepdf.com/reader/full/trio-detektif-trio-penyamar 40/43

Jupe terbelalak. Anak-anak itu telah mengenal Worthington cukup lama namun tidak adayang tahu bahwa ia memiliki minat dalam ilmu bela diri!Anak buah Won bukan tandingan supir jangkung itu dan mereka berlari menuju pintu ... danpara polisi. "Anda tidak apa-apa, Master Jones? Anda tidak terluka?""Aku baik-baik saja, Worthington," Jupe menghembuskan nafas lega. "Tapi bagaimana kaumenemukanku?"

Si supir jangkung memungut topinya dari lantai dan meluruskan dasinya. "Mari kita pergi ketempat yang aman dulu dan nanti saya akan menjelaskan semuanya.""Sebentar, Worthington," kata Jupe. "Ada satu orang yang ingin kupastikan tidak dapat larikali ini."Selama kekacauan berlangsung Mr. Won duduk diam di kursi hitamnya yang besar. KiniJupe dan Worthington melihatnya dengan tenang mengangkat salah satu bantalan tangan dikursinya dan menekan sebuah tombol merah yang tersembunyi di bawahnya. Dengantakjub mereka menyaksikan lantai tempat kursi Mr. Won terletak mulai berputar ... dandalam beberapa detik ia telah menghilang, digantikan oleh sebuah dinding bertirai. Jupemendengar sebuah dentingan berat di balik dinding itu. Ia menduga itu adalah sebuahmekanisme pengunci. Akan dibutuhkan waktu lama untuk menjebol dinding itu. Cukup

waktu, pikir Jupe, bagi Mr. Won untuk melarikan diri dengan tenang.

Top of FormBab XIV Bab XVIBottom of Form

Halaman Utama | Pojok Kreatif Anak-Anak 94

[Amber demo]

BAB XVIPERJANJIAN DENGAN ALFRED HITCHCOCKSeminggu setelah Jupe nyaris teriris-iris di San Fransisco, Trio Detektif mengunjungi AlfredHitchcock di kantornya yang luas di World Studios. Sutradara film kenamaan itu membacadengan teliti catatan Bob tentang kasus terakhir mereka dan kemudian meletakkannya dimejanya yang luas.

"Sebuah kasus yang sulit terpecahkan!" ujarnya. "Selamat karena kalian akhirnya berhasilmemasukkan si penjahat Jensen itu ke dalam penjara.""Terima kasih, sir," kata Jupe tanpa nampak terlalu bangga."Tentu saja," kata sang pembuat film dengan penuh perasaan, "ini sama sekali bukankasus paling profesional yang pernah kalian tangani."Jupe melonggarkan dasinya dan mukanya mulai memerah. Sutradara kenamaan itumenatap Bob dan Pete sambil menyeringai. "Bahkan, Jones, sepertinya keberuntunganmemainkan peranan yang lebih besar dalam kasus ini daripada logika dan deduksi."Jupe bergerak dengan gelisah di kursinya. "Sudah saya duga Anda akan berkatademikian, sir. Itulah sebabnya saya ragu-ragu untuk meminta Anda menuliskan katapengantar untuk kasus ini."

Sutradara itu terkekeh dan menggelengkan kepala atas sikap Jupe yang tiba-tiba rendahhati. "Kekurangan dalam ketajaman pikiran dan analisis dalam kasus ini tertutupi olehkeberanian dan keteguhan hati." Mata Alfred Hitchcock berbinar-binar sementara ia

Generated by ABC Amber LIT Converter, http://www.processtext.com/abclit.html

Page 41: Trio Detektif - Trio Penyamar

8/8/2019 Trio Detektif - Trio Penyamar

http://slidepdf.com/reader/full/trio-detektif-trio-penyamar 41/43

mengaitkan jari-jarinya di atas perutnya yang bundar. "Bagaimanapun, keberaniankadang-kadang dapat diinterpretasikan sebagai kebodohan, seperti ketika kau mengambilresiko dengan bersembunyi di dalam peti itu. Komentar?""Resiko yang telah diperhitungkan," ujar Pete. "Dan segalanya berakhir dengan baik.Jensen dan Ping masuk penjara atas penculikan dan pencurian dan harta 'keluarga' Mr.Won telah dikembalikan ke semua museum yang dibobolnya."

"Ah ya," Mr. Hitchcock mengangguk. "Mr. Won yang misterius. Bolehkah aku bertanyabagaimana ia bisa tahu kau ada di dalam peti?"Jupiter mengerutkan kening. Ia merasa Mr. Hitchcock benar-benar gembira bisamenyindirnya. "Saya benar-benar tidak punya penjelasan untuk itu, sir," katanya tanpakeyakinan.Bob berbicara untuk menyelamatkan Jupe. "Kami hanya bisa menduga bahwa setelahhidup selama lebih dari seratus tahun, inderanya telah menjadi jauh lebih tajam daripadaorang kebanyakan.""Pikiran yang bagus, Master Andrews," kata sang sutradara setuju. "Dan sesuatu yangperlu dipikirkan lebih lanjut. Mungkinkah seseorang melatih pikirannya untuk melihat yangtidak dapat dilihat orang lain? Aku bisa membuat sebuah film tentang hal ini! Apapun yang

terjadi, aku ingin tahu jika tokoh menarik ini, Mr. Won, muncul kembali. And jika memangdemikian, marilah kita berharap ia tidak punya dendam apa-apa terhadap Trio Detektif seperti Jensen. Bicara tentang Jensen, apa yang terjadi dengannya setelah Misteri HantuHijau?"Bob menjawab, "Itu mungkin merupakan kebetulan paling menakjubkan dalam kasus ini!Menurut keterangan Jensen kepada polisi, setelah ia melarikan diri dari Hash KnifeCanyon, ia menuju ke pantai selatan tempat seorang temannya menjalankan sebuah bisnispenyelundupan perahu memancing beberapa mil dari Kota Fishingport di Atlantic Bay.Suatu hari ia kebetulan membaca di sebuah surat kabar lokal tentang tiga orang anak yangmembantu menemukan harta karun yang hilang dari Kapten One-Ear." Tentu saja Bobmengacu pada petualangan Trio Detektif menyingkap rahasia Pulau Tengkorak beberapa

waktu yang lalu."Demi guntur dan kilat!" seru Mr. Hitchcock. "Kebetulan yang aneh memang! Aku dapatmembayangkan keterkejutannya. Ia pasti merasa ia tidak dapat menghindari Trio Detektif,bahkan setelah ia berada di bagian lain dari benua ini!"Pete melanjutkan, "Ia benar-benar marah dibuatnya dan mulai menyusun rencana untukmembalas dendam. Ia tahu bahwa suatu saat ia pasti akan kembali ke California ...bayaran yang didapatnya dari Mr. Won terlalu bagus untuk dilewatkan terlalu lama. Maka iamenunggu dengan sabar waktu untuk kembali dengan selamat ke pantai barat dan kembalibekerja untuk Won sambil menjalankan rencananya terhadap kami. Ia tidak mempercayaikeberuntungannya ketika pekerjaan pertama dari Won adalah di museum Rocky Beach!"Kini Jupe ikut mengambil bagian, "Hal pertama yang dilakukannya adalah mengajak Ping.

Rencananya terlalu besar untuk dilakukan sendirian dan ia tahu ia perlu bantuan. Pingadalah salah seorang pekerja di Verdant Valley yang secara diam-diam membantu Jensenmembuat masalah untuk Keluarga Green. Kemudian ia menggunakan identitas palsu untukmendapatkan pekerjaan di museum, tempat barang-barang antik dari Dinasti Wondijadualkan untuk dikirim."Jika aku tidak salah, tinggal satu pertanyaan lagi yang belum terjawab," kata Mr.Hitchcock."Bagaimana Worthington menemukan saya?" tanya Jupe."Tepat," kata sang sutradara.Jupe menarik nafas panjang dan mulai menjelaskan. "Setelah Worthington masuk ke dalamRotary Club untuk menemui para penggemarnya, ia bergegas kembali ke Rolls Royce yang

terparkir di depan gedung.""Selalu seorang pengemudi profesional," komentar Mr. Hitchcock."Dan profesionalisme itulah yang menyelamatkan Jupe!" sela Bob.

Generated by ABC Amber LIT Converter, http://www.processtext.com/abclit.html

Page 42: Trio Detektif - Trio Penyamar

8/8/2019 Trio Detektif - Trio Penyamar

http://slidepdf.com/reader/full/trio-detektif-trio-penyamar 42/43

"Merupakan sebuah kebetulan," lanjut Jupe, "bahwa van itu harus mengambil jalan yangmelewati sisi gedung dan kemudian lewat tepat di depan tempat parkir Worthington. Iamerasa curiga ketika van itu pergi dengan tergesa-gesa dan ketika kami tidak segerakeluar dari gedung untuk melakukan pengejaran, ia memutuskan untuk membuntutinyasendirian dan akan menelepon kami dengan telepon mobil setelah ia tahu tujuannya.""Sebuah keputusan yang terbukti menyelamatkan nyawamu, Master Jones."

Jupe mengangguk. "Worthington membuntuti van sampai ke daerah perbukitan di luar Rocky Beach. Ia harus menjaga jarak karena Rolls Royce sangat mudah dikenali danhampir saja kehilangan kami ketika van itu tidak muncul-muncul dari jalan buntu itu ... sepertiAnda ketahui, sebuah truk yang akhirnya muncul. Ia membuat dugaan yang tepat dan mulaimembuntuti truk, yang nampaknya menuju San Fransisco. Saat itulah ia ingat akan telepon.Karena ia tidak tahu nomor telepon Rotary Club dan Bob, Pete, serta Chief Reynolds terlalu jauh untuk bertindak, ia memutuskan untuk menanyakan nomor telepon kepolisian SanFransisco ke bagian informasi. Kemudian ia menceritakan segala sesuatunya dan tetapberhubungan dengan polisi sampai van itu masuk ke garasi sebuah gedung yang ternyatadimiliki oleh Mr. Won."Bob melanjutkan ceritanya, "Worthington kemudian mengambil resiko besar dengan

meninggalkan Rolls Royce dan membuntuti Jensen dan Ping ke lift untuk melihat di lantaiberapa mereka turun. Kemudian ia kembali ke mobil dan menunggu kedatangan polisi.Setelah itu sementara seorang polisi menjaga Rolls Royce, ia dan beberapa petugaslainnya memasuki gedung. Mereka menaiki lift dan karena hanya ada satu pintu di lantai itu,mereka merasa para penjahat telah terjebak. Ketika mereka mendengar ancaman Wonterhadap Jupe, mereka memutuskan untuk bertindak!"Pete tidak dapat lagi menahan diri. "Itulah semuanya!" serunya. "Maukah Anda sekarangmenuliskan kata pengantar untuk kasus ini, sir?"Alfred Hitchcock terkekeh sambil matanya kembali berbinar-binar. "Sebagai seorangsutradara aku punya hak untuk mengambil sebuah adegan berulang-ulang hinggamendapatkan hasil yang diinginkan. Sebagai detektif kalian tidak punya hak itu. Kalian

harus berpikir dengan cepat dan hanya dapat mengambil sebuah adegan sekali,kadang-kadang meskipun keadaan tidak memungkinkan. Mengingat hal itu, kurasa kaliantelah bertindak dengan mengagumkan dalam menghadapi bahaya, bahkan meskipunkemampuan deduksi kalian tidak terlalu menonjol."Trio Detektif beringsut maju di kursi mereka sambil menahan nafas."Maka meskipun tadinya aku kurang setuju, dengan ini kunyatakan kasus ini terpecahkandan bersedia menuliskan kata pengantar."Anak-anak itu berseri-seri dengan kesediaan Mr. Hitchcock namun sutradara besar itubelum selesai."Dengan satu syarat!""Apa itu, sir?" tanya Jupe.

Alfred Hitchcock bersandar kembali di kursinya, nampak sangat puas atas penampilannya."Karena kasus ini tidak seperti kasus Trio Detektif biasanya -- dan kita semua setuju bahwapemecahannya tidak terjadi dengan, ehm, terlalu meyakinkan -- aku bersedia menuliskankata pengantar hanya jika kalian setuju untuk menerbitkannya di internet, sehingga parapenggemar yang memuja kalian dapat melihat bahwa bahkan Trio Detektif yang begitufantastis pun tidak selamanya hebat. Bisa diterima?"Jupe segera menemukan keyakinan dirinya kembali dan duduk tegak. "Saya rasa ituadalah ide yang bagus, sir. Kami memang telah setuju untuk membeli seperangkatkomputer untuk markas.""Selamat tinggal Magic Mountain!" desah Pete."Yah," kata Bob. "Sepertinya kita telah kalah dengan keputusan satu banding dua lagi!"

Mereka semua tertawa namun kemudian Jupe berubah serius. "Kami berjanji untukmenerbitkan kasus ini di internet dan saya berjanji untuk belajar dari kesalahan-kesalahanyang saya lakukan dalam kasus ini dan tidak akan mengulanginya lagi."

Generated by ABC Amber LIT Converter, http://www.processtext.com/abclit.html

Page 43: Trio Detektif - Trio Penyamar

8/8/2019 Trio Detektif - Trio Penyamar

http://slidepdf.com/reader/full/trio-detektif-trio-penyamar 43/43

Sutradara ternama itu tertawa terbahak-bahak. "Kau terlalu keras terhadap dirimu sendiri,Jones. Berbanggalah karena kalian telah memasukkan seorang buronan ke dalam penjaradan mengembalikan harta karun ke museum. Lebih dari yang dapat dilakukan oleh banyakdetektif seumur hidup mereka!"Ketiga anak itu tersenyum kepada pembimbing mereka dan berterima kasih sebelumpergi. Sendirian, Mr. Hitchcock mulai menuliskan kata pengantarnya untuk kasus terakhir 

Trio Detektif dan bertanya-tanya petualangan menegangkan apa yang selanjutnya akandihadapi anak-anak muda itu.

Top of FormBab XV Bottom of Form

Halaman Utama | Pojok Kreatif Anak-Anak 94

Generated by ABC Amber LIT Converter, http://www.processtext.com/abclit.html


Recommended