+ All Categories
Home > Documents > Tutorial Anemia Rev-5 Final Fix

Tutorial Anemia Rev-5 Final Fix

Date post: 30-Oct-2015
Category:
Upload: reny-susantichocolate
View: 61 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
Popular Tags:

of 61

Transcript

Tutorial modul anemia : Skenario 2

Tutorial modul anemia : Skenario 2Ketua : Rahma Nadia (2011730084)Sekretaris : Rachma Novriesya M (2011730081)Anggota : - Rachmania Mayangsari (2011730082) - Radian A. K (2011730083) - Rani Anggraini (2011730085) - Rannie Kusuma W (2011730086) - Reny Susanti P (2011730087) - Revisca Oktavia (2011730088) - Reyka Pratiwi (2011730089) - M. Reyyan Alfaj (2011730090) - Tujuan InstruksionalSetelah selesai mempelajari modul ini, maka mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan tentang proses hematopoeisis, morfologi sel-sel darah, fisiologi darah, serta etiologi, patofisiologi, diagnostik, penatalaksanaan, komplikasi, dan pencegahan anemia.Skenario 2Seorang wanita umur 25 tahun diantar suaminya ke dokter keluarga mengeluh tubuh cepat lelah dengan wajah pucat, sering sakit kepala, pusing, dan berdebar-debar yang dirasakan sejak 3 bulan yang lalu. Setelah menerima penjelasan dari dokter, suaminya sangat khawatir tentang dampak yang akan terjadi karena istrinya sedang hamil muda. Setelah pemeriksaan fisik ditemukan konjungtiva anemia dan sclera tidak ikterik. Dia tidak memiliki riwayat menstruasi yang berkepanjangan.

Kata Sulit Ikterik : perubahan warna kulit/sklera mata menjadi kuning Konjungtiva anemia : membrane halus yang melapisi kelopak mata berwarna pucatSklera : Bagian putih pada bola mata

Kata KunciWanita 25 tahunIstri sedang hamil mudaTubuh cepat lelah dengan wajah pucatSering sakit kepala, pusing, dan berdebar-debarDirasakan sejak 3 bulan yang laluKonjungtiva anemia dan sclera tidak ikterikTidak memiliki riwayat menstruasi berkepanjangan

Problem Tree:

PertanyaanApa definisi dari hematopoeisis dan jelaskan mekanismenya?Apa fungsi dan komponen utama serta morfologi dari darah?Apa fungsi dan struktur hemoglobin serta nilai normalnya ?Bagaimana metabolism sel darah dan sel hemoglobin ?Jelaskan pengertian dan klasifikasi secara morfologi tentang anemia !Bagaimana klasifikasi anemia secara etiologi ?Apa yang menyebabkan konjungtiva anemis dan sclera tidak ikterik ?Bagaimana mekanisme wajah pucat ?Apa yang menyebabkan ibu hamil pada scenario sakit kepala, pusing dan berdebar-debar ?

10. Differensial diagnosa (definisi, etiologi, manifestasi, patomekanisme, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan, komplikasi, pencegahan) dari :a. Anemia hemolitikb. Anemia aplastik c. Anemia megaloblastikd. Anemia defisiensi zat besi11. Apa hubungan ibu hamil dengan anemia beserta dampak terhadap janin ?

1. Hematopoeisis dan MekanismenyaAdalah suatu proses pembuatan darah . Terbagi atas :Bagian yang Berbentuk : eritrosit , leukosit dan keping darah (terombosit : platelet) yang bentuknya dapat dilihat dg mikroskop .Bagian yang tak berbentuk : plasma yg terdiri atas molekul-molekul protein , lemak , karbohidrat , vitamin-vitamin , enzim dsb . Yang terlarut dalam plasma .

Proses pembentukan darahMeliputi 3 kompartemen :Kompartemen sel-sel darah (SIP : sel induk pluripoten)Kompartemen lingkungan mikro (LMH : lingkungan mikro hemopoetik)Kompartemen zat-zat pemicu/stimulator hemopoesis (HGF : hemopoetik growth factor)

DARAHLEUKOSITTROMBOSITERITROSIT2. Fungsi, Komponen dan Morfologi DarahEritrosit Fungsi: - transportasi oksigenleukositFungsi: - menahan invasi patogen- identifikasi dan menghancurkan patogen- fagosit sel yang mati

Jenis: - neutrofil- eosinofil- basofil- monosit- limfositTrombosit: vesikel yg mengandung sebagian dari sitoplasma megakariosit terbungkus oleh membran plasma 3. Fungsi, Struktur dan Nilai Normal HemoglobinHemoglobin adalah protein tetramer kompak yang setiap monomernya terikat pada gugus prostetik heme dan keseluruhannya mempunyai berat molekul 64.450 dalton. Fungsi hemoglobin : mengikat dan membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuhmengikat dan membawa karbondioksida dari seluruh jaringan tubuh ke paru-parumemberi warna merah pada darahmempertahankan keseimbangan asam basa dari tubuh

Struktur hemoglobin : 22 (HbA ; hemoglobin dewasa normal) , 22(HbF ; hemoglobin janin) , 2S2 (HbS ; hemoglobin sel sabit) , 22 (HbA2 ; hemoglobin dewasa minor)Nilai normal hemoglobin : Anak anak : 11-13 gram/dl, Lelaki dewasa : 13-17,4 gram/dl, Perempuan dewasa : 12-16 gram/dl, Perempuan dewasa hamil >11- gram/dl

Sumber : Biokimia harper edisi 27 penerbit EGC, Ilmu penyakit dalam jilid 2 edisi 5 penerbit interna publishing, Buku pegangan uji diagnostic edisi 3 penerbit EGC

4. Metabolisme Sel Darah

Metabolisme Eritrosit sangat tergantung pada Glukose. Pemasukan Glukose ini tidak tergantung dari insulin, tetapi ada Glukose Transporter. Pada eritrosit terjadi glikolisis anaerob (glikolisis dipecah menjadi 2 molekul laktat).

GlukosaGlukosa 6 phospatglukosalaktatGliseraldehid 3 PhosphatDiHidroxi Aceton PhosphatFruktosa 6 biphospatFruktosa 1,6 BisphosphatFruktosa 6 phospat3 Phosphofenol piruvat3 Phospho gliserol1,3 Bisphospho gliserol5. Anemia dan Klasifikasi MorfologiBerkurangnya kadar hb/jumlah eritrosit dalam darah tepi di bawah nilai normal sesuai umur dan jenis kelamin.

Besarnya sel: - anemia normositik: MCV 80 - 96 3 (fl) - anemia mikrositik : MCV < 76 3 (fl) - anemia makrositik: MCV > 96 3 (fl)

Konsentrasi hemoglobin:- anemia normokrom: MCHC 32 - 38 % / MCH 27 - 32 pg- anemia hipokrom : MCHC < 32 % / MCH < 27 pg6. Klasifikasi anemia berdasarkan etiologinyaPeningkatan hilangnya SDMDisebabkan oleh perdarahan atau oleh penghancuran sel karena kelainan intrinsik atau kelainan ekstrinsik.Penurunan atau kelalaian pembentukan selberkurangnya atau terganggunya produksi SDM termasuk setiap keadaan yang mempengaruhi fungsi sumsum tulang 7. Penyebab Konjungtiva Anemis dan Sclera tidak IkterusEritrosit Menurun Hemoglobin menurunHemoglobin terdiri dari hem dan globin. Hem adalah salah satu yang berperan dalam pemberian warna merah pada eritosit. Sehingga penurun Hb akan memucatkan warna darahAnemis pada KonjungtivaHemoglobin tidak banyak terurai menjadi Hem dan Globin. Sehingga produk akhir dari hem yaitu bilirubin yang menyebabkan ikterik tidak banyak terbentukSclera Tidak Ikterik8. Mekanisme wajah pucatVolume darah HbVasokonstriksi O2 ke organ vitalPUCAT9.Penyebab ibu hamil pada skenario sakit kepala, pusing dan berdebar-debarSakit kepala dan pusing di sebabkan oleh berkurangnya oksigenasi pada sistem saraf pusat. Pada ibu hamil memerlukan zat besi lebih banyak untuk pembentukan tali pusat, plasenta dan fetus, untuk pembentukan sel darah merah janin juga. Di karenakan ibu hamil memerlukan lebih banyak zat besi apabila tidak di sertai dengan peningkatan nutrisi yang tepat akan terjadi anemia. Dan berdebar-debar adalah kompensasi dari jantung untuk terus memompa supaya darah lebih banyak di hasilkan.Anemia HemolitikAnemia Hemolitik AutoimunAnemia Hemolitik non Imunsuatu kelainan antibody terhadap sel-sel eritrosit sehingga umur eritrosit memendek.kadar hemoglobin < nilai normal akibat kerusakan sel eritrosit yang lebih cepat dari kemampuan sumsum tulang untuk menggantikannya.terjadi karena gangguan central tolerance, dan gangguan pada proses pembatasan limfosit autoreaktif residual.pada prinsipnya anemia hemolysis dapat terjadi karena :Faktor lingkunganDefek molekularAbnormalitasDEFINISIETIOLOGI10. a. Differensial Diagnosis Anemia HemolitikManifestasi klinisPasien mungkin mengeluh lemah, pusing, cepat capek, dan sesak.Pada pemeriksaan fisik ditemukan kulit dan mukosa kuning. Splenomegaly, hepatomegali, dan ikterus didapat pada beberapa anemia hemolitik. Pada anemia berat dapat ditemukan takikardia dan aliran murmur pada katup jantung.

Mekanisme Secara Umum Anemia HemolitikHemolitik EkstravaskularEritrosit di lisis di lienHb TeruraiHemGlobinBesiCOBiliverdinBerupa asam amino yang disimpan dan digunakan lagiKerusakan membran.Penurunan Fleksibelitas eritrositDll.Disimpan dan digunakan kembaliExpired airBilirubin indirekBilirubin direkPeningkatan UrobilinogenPeningkatan sterkobilinogenDibuang melalui empeduHATIHemolisis banyak terjadi pada sistem Retikuloendotelial ( RES ) terutama pada lien, hepar, dan sum sum tulang karena mempunyai enzim Heme Oxigenase.Keterangan Gambar : Lisis dapat terjadi karena kerusakan membran dan penurunan Fleksibilitar eritrosit. Pemecahan eritrosit akan menyebabkan Hemoglobin terurai menghasulkan besi yang akan dikembalikan ke kumpulannya berupa asam amino untuk disimpan dan digunakan kembali. Yang kedua akan terpecah menhasilkan Hem yang akan terurai menjadi Besi. Besi berukuran besar akan diangkut oleh transferin yang digunakan oleh jaringan yang membutuhkan misalnya sumsum tulang yang dimana besi tersebut digunakan untuk pembentukan SDM baru. CO akan dikeluarkan melalui udara pernapasan. Sedangkan Biliverdin akan direduksi menjadi biliruben indirek dan mengalami konjugasi di dalam hati menjadi bilirubin direk dan dibuang melalui empedu yang meningkatkan sterkobilinogen ( dalam Feses ) dan Urobilinogen ( dalam Urin ). Oleh sebab itu seseorang yang menderita Hemolitik Ekstravaskuler akan mengalami ikterik dan apabila dalam waktu yang lama akan terbentuk batu empedu kaya bilirubun.28Hemolitik IntravaskularTrauma mekanis, erbagai zat kimia, faktor fisik dll.Eritrosit Lisis di IntravaskularHemoglobin Pecah Hemoglobin Di lampauiHemoglobin bebas di dalam plasmaKompleks Haptoglobin - HemoglobinDi ikat haptoglobinClearance oleh RESHemoglobin bebas dalam plasma Hemoglobinemia MethemoglobinMethemoglobinemiaHemoglobinuriaHemosiderinuriaGinjalEpitel TubulusHemolisis Intravaskular terjadi di dalam pembuluh darah. Hemoglobin yang pecah akan di ikat oleh haptoglobin sehingga terbentuk Kompleks haptoglobin Hemoglobin yang akan dibersihkan oleh hati atau RES. Apabila haptoglobin dilampaui maka akan terjadi Hemoglobin bebas dalam plasma Hemoglobinemia Hemoglobin bebas akan mengalami oksidasi menjadi methemoglobin sehingga terjadi methemoglobinemia. Hemoglobin bebas akan keluar melalui urin sehingga terjadi Hemoglobinuria dan sebagian akan di serap oleh sel epitel kemudian besi disimpan dalam bentuk hemosideri, jika epitel mengalami deskuamasi maka hemosiderin di buang melalui urin mennjadi hemosiderinuria.29Pemeriksaan PenunjangKeterangan : Hitung Sel darah merahHitung Sel darah merah disebut juga hitung eritosit, merupakan bagian hitung darah total. Hitung SDM digunakan untuk mendeteksi jumlah SDM dalam satu mikroliter atau milimiter kubik darah. Tujuannya : Untuk memberikan data yang dibutuhkan dalam menghitung volume dan hemoglobin korpuskular rata rata, yang memperlihatkan ukuran SDM dan kandungan Hemoglobin. Untuk mendiagnosis anemia atau Polisitemia.2. Indeks Sel Darah MerahMenggunakan hasil uji hitung sel darah merah, hematokrit, dan Hemoglobin total, indeks sel darah merah memberikan informasi penting tentang ukuran, konsentrasi Hb, dan berat Hb dari suatu jumlah SDM rata rata. Tujuan : Untuk membantu diagnosis dan klasifikasi anemia.Fragilitas Osmotikuntuk mengukur resistensi sel darah merah terhadap hemolisis apabila dipajankan dengan suatu seri larutan salin yang semakin encer. Semakin cepat hemolisis terjadi, semakin besar fragilitas osmotik sel darah merah. Tujuan: Untuk membanti diagnosis sferositosis herediter dan untuk memastikan adanya abnormalitas morfologi SDM.Hitung Retikulosit Tujuannya adalah untuk membantu dalam membedakan anemia hipoproliferatif dari anemia hiperproliferatif dan untuk membantu menilai kehilangan darah, respon sumsum tulang terhadap anemia dan terapi anemia.HematokritUji Hematokrit mengukur presentase melalui volume dari sel darah merah konsentrat dalam suatu sampel darah lengkap. Tujuannya : ntuk membantu diagnosis polisitemia, anemia, atau keadaan hidrasi abnormal dan untuk membantu perhitungan indeks eritrosit.Badan HeinzBadan Heinz adalah partikel hemoglobin yang terurai yang dibentuk oleh sitoplasma sel darah merah dan terakumulasi pada membran SDM. Meskipun dibuang dari darah oleh limpa, Badan Heinz merupakan penyebab utama anemia hemolitik. Tujuannya : Untuk membantu mendeteksi penyebab anemia hemolitik.

Sumber : Uji Diagnostik Edisi 3. Buku Kedokteran EGC.2010. 30Komplikasi Jantung : gagal jantug kongestif . Tanda dan gejala : kardiomegali , bising ejeksi sistolik , takikardi , napas pendek , dispnea sewaktu latihan fisik , gelisah Berkaitan dengan : anemia hemolisis kronikParu : infark paru , pneumonia Tanda dan gejala : nyeri dada , batuk , napas pendek , demam , hemoptis , kegelisahan .Berkaitan dengan : krisis infark , meningatnya kerentanan terhadap infeksi, pirau arteriovenosa intrapulmonal , asplenia fungsional.Saraf pusat : trombosis serebral Tanda dan gejala : hemiplegia , afasia , pusing m kejang , sakit kepala , disfungsi usus dan kandung kemih Berkaitan dengan : krisis infarkGastrointestinal : kolesistitis , fibrosis hati , abses hati Tanda dan gejala : nyeriperut , hepatomegali , ikterus , demam .Berkaitan dengan : Hemolisis kronik , kronik infarkKulit : ulkus tungkai kronis Tanda dan gejala : nyeri ulkus yang terbuka dan mengering Berkaitan dengan : infark , gangguna sirkulasi pada kapiler , venula yg disebabkan oleh pembentukan sel sabit .

Pencegahan dan PengobatanPengobatan ditujukan pada pencegaham dan penunjang . Karena berbagai hal yang dapat menyebabkan terjadinya anemia hemolitik (kasus bervariasi) . Seperti contohnya pada anemia sel sabit belum ada obat untuk mengembalikan bentuk sel sabit pada kondisi normal . Pencegahan , deteksi dini dan pengobatan segera pada infeksi adalah langkah yg paling baik .Penisilin profilaktik : untuk anak-anak kecil penghindar pneumonia .Vaksin pneumokokus : mengurangi insiden pneumokokusPemberian antibiotik dan hidrasi dengan cepat dan kuat .Oksigen bila pasien mengalami hipoksia Pemberian suplemen berupa asam folat perhari akibat kehilangan cadangan folat karena hemolisis kronik

Intevensi segera dengan hidrasi dan analgesik opioid untuk hentikan nyeri TranfusiDroxia (anemia sel sabit) untuk meningkatkan kadar Hb F dlm eritrositAnemia AplastikDefinisi Ketidaksanggupan sumsum tulang dalam membentuk Sel Darah Merah.

Etiologi Bahan kimia dan toxin, Radiasi, Obat-obatan, Infeksi, Kongenital.

Manifestasi Klinik Anamnesis : Anak lemah, pucat, sering demam tanpa penyebab yang jelas, disertai dengan keluhan sering terjadi perdarahan spontan gusi atau perdarahan di bawah kulit. Pemeriksaan Fisik (Adanya Trias aplasia) : anemia, leukopenia dan trombositopenia disertai gejala klinis demam, pucat, perdarahan tanpa hepatosplenomegali.

10. b. Differensial Diagnosis Anemia AplastikAnemia AplastikAplasia sumsum tulangAktivitas sumsum tulang Pembentukan sel-sel darah dewasa PANSITOPENIAkelelahanNafas pendekWajah pucatPemeriksaan Penunjang Pemeriksaan laboratorium

Sel darah merah normalSel darah merah abnormalPenatalaksanaanPrinsip pengobatan:- Hilangkan penyebab - Hindari trauma selaput lendir & kulit - Hindari infeksi - Stimulasi sumsum tulang (hemopoiesis) hormon androgen: testosteron & oksimetolon - Transfusi darah: seminimal mungkin Hb 8 - 9 g/dl - fraksi: PRC, suspensi trombosit & granulosit - Mengganti stem cell rusak transplantasi sumsum tulang - Tindakan lain: Kortikosteroid trombositopenia berat Splenektomi kasus resisten Immunosupresif kausa imunologik

KomplikasiKomplikasi yang paling sering terjadi dari anemia aplastik ini adalah perdarahan dan rentan terhadap infeksi. Hal ini disebabkan karena kurangnya kadar trombosit dan kurangnya kadar leukosit.Pencegahanmenghindari paparan bahan kimia berlebih sebab bahan kimia seperti benzena juga diduga dapat menyebabkan anemia aplastik. Kemudian hindari juga konsumsi obat-obat yang dapat memicu anemia aplastik. Kalaupun memang harus mengonsumsi obat-obat yang demikian, sebisa mungkin jangan mengonsumsinya secara berlebihan. Selain bahan kimia dan obat, ada baiknya pula untuk menjauhi radiasi seperti sinar X dan radiasi lainnya yang telah dijelaskan di bagian faktor penyebab di atas.

Anemia megaloblastikAnemia megaloblastik (Sel darah merah besar) diklasifikasikan secara morfologis sebagai anemia makrositik normokromik. Anemia megaloblastik sering disebabkan oleh defisiensi as.folat yang mengakibatkan gangguan sintesis DNA, disertai kegagalan maturasi dan pembelahan inti.10. c. Differensial Diagnosis Anemia MegaloblastikHal lain yangdapat menyebabkan defisiensi asam folat adalah meningkatnya kebutuhan.jaringan yang relatif pembelahan selnya sangat cepat sepertisum-sum tulang,mukosa usus, memerlukan cukup besar folat.

Manifestasi KlinikKelelahanSesak napas dan pusing,Lesu dan mudah lelahMualHilangnya nafsu makanSakit kepala dan agakkekuningan.Kekurangan asam folat pada wanitahamil bisamenyebabkan terjadinya cacat tulang belakang (korda spinalis) dan kelainan bentuk lainnyapada janin.Anemia Megaloblastik :

(Anemia Megaloblastik)(Sel darah merah normal)

PatomekanismePemeriksaan Penunjang : Pemeriksaan Laboratorium

1. Hapusan darah perifer-Ditemukan sel makrositosis yaitu MCV lebih dari 110 fl-Gambaran darah perifer ditemukan anisosotosis (ukuran eritrosit abnormal bervariasi) dan poikilositosis (bentuk eritrosit yang tidak beraturan) bersamaan dengan makroovalositosis, yaitu sel darah merah dengan hemoglobinisasi penuh-Pada leukosit, adanya neutrofil yang tampak terdapat inti dengan segmen lebih dari 5 atau 6 yang dikenal sebagai hipersegmen

Pemeriksaan Penunjang : Pemeriksaan Laboratorium (lanjutan)

2. Sumsum Tulang-Pemeriksaan sumsum tulang ditemukan hiperselular dengan penurunan rasio mieliod/eritroid dan berlimpah besi yang tercat3.Kadar Serum Kobalamin dan folat-Kadar vit B12 dalam serum kurang dari 200 pg/ml-Kadar asam folat kurang dari 4 ng/ml (6-20 ng/ml)

Sumber : ilmu penyakit dalam jilid 2 edisi 5 penerbit interna publishing hal 1148penatalaksanaanpenatalaksanaan kekurangan vitamin B12 atau anemia pernisiosa adalah pemberian vitamin B12. Sebagian besar penderita tidak dapat menyerap vitamin B12 per-oral (ditelan), karena itu diberikan melalui suntikan. Pada awalnya, suntikan diberi setiap hari atau setiap minggun selama beberapa minggu sampai kadar vitamin B12 dalam darah kembali normal. Selanjutnya suntikan diberikan 1 kali dalam sebulan

penatalaksanaan asam folat : pada pemeriksaan apus darah tepi dibawah mikroskop akan ditemukan megaloblas (sel darah merah berukuran besar) pada seorang penderita anemia, maka dilakukan kadar asam folat dalam darah.Diberikan tablet asam folat 1x/hari

komplikasikomplikasi kekurangan asam folat pada ibu hamil : gangguan plasenta, hipertensiKekurangan nutrisi asam folat dapat mengakibatkan beberapa kondisi diantaranya :Bayi lahir prematurBobot bayi yang rendahPertumbuhan janin yang lambanAborsi spontanKomplikasi kekurangan B12 pada ibu hamil : gagal jantung

pencegahankekurangan B12 jika penyebabnya adalah asupan yang kurang, maka anemia ini bisa dicegah melalui pola makan yang seimbangkekurangan asam folat pada kehamilan, bisa dicegah dengan menambah asupan makanan yang mengandung asam folat dan dianjurkan untuk mengkonsumsi tablet asam folat

10. d. Differensial Diagnosis Anemia Defisiensi BesiDefinisi : Anemia Defisiensi Besi (ADB) adalah anemia yang timbul akibat kosongnya cadangan besi tubuh (depleted iron store) sehingga penyediaan besi untuk eritropoesis berkurang, yang pada akhirnya pembentukan hemoglobin (Hb) berkurang.

Etiologi : Anemia defisiensi besi dapat disebabkan oleh rendahnya masukan besi, gangguan absorpsi, serta kehilangan besi akibat perdarahan menahun.1. Kehilangan besi sebagai akibat perdarahan menahun, yang dapat berasal dari :a. Saluran Cerna : akibat dari tukak peptik, kanker lambung, kanker kolon, divertikulosis, hemoroid, dan infeksi cacing tambang.b. Salan genitalia wanita : menorrhagia, atau metrorhagia.c. Saluran kemih : hematuriad. Saluran napas : hemoptoe.2.Faktor nutrisi : akibat kurangnya jumlah besi total dalam makanan, atau kualitas besi (bioavaibilitas) besi yang tidak baik (makanan banyak serat, rendah vitamin C, dan rendah daging).3.Kebutuhan besi meningkat : seperti pada prematuritas, anak dalam masa pertumbuhan dan kehamilan.4.Gangguan absorpsi besi : gastrektomi, tropical sprue atau kolitis kronik.5.Pada orang dewasa, anemia defisiensi besi yang dijumpai di klinik hampir identik dengan perdarahan menahun. Penyebab perdarahan paling sering pada laki-laki ialah perdarahan gastrointestinal, di negara tropik paling sering karena infeksi cacing tambang. Sementara itu, pada wanita paling sering karena menormetrorhagia.

Gejala klinis :Gejala Umum AnemiaGejala umum anemia yang disebut juga sebagai sindrom anemia ( anemia syndrome) dijumpai pada anemia defisiensi besi apabila kadar hemoglobin turun di bawah 7-8 g/dl. Gejala ini berupa badan lemah, lesu, cepat lelah, mata berkunang-kunang, serta telinga mendenging. Gejala Khas Anemia Defisiensi BesiGejala khas yang tidak ditemui di anemia jenis lain :Koilonychia: Kuku sendok (spoon nail), kuku menjadi rapuh, bergaris-garis vertical dan menjadi cekung sehingga mirip sendok.Atrofi papil lidah :Permukaan lidah menjadi licin dan mengkilap karena papil lidah menghilang.Stomatitis angularis (cheilosis) : Peradangan pada sudut mulut sehingga tampak bercak berwarna pucat keputihan.Disfagia : Nyeri menelan karena kerusakan epitel hipofaringAtrofi mukosa gasterPica : keinginan memakan bahan yang tidak lazim, seperti: tanah liat,es, lem, dan lain-lain.Patomekanisme :

Perdarahan menahun, kurangnya nutrisi, dan infeksi cacing tambang menyebabkan kehilangan besi sehingga cadangan besi menurun. Jika cadangan besi menurun, keadaaan ini disebut iron depleted state atau negative iron balance. Keadaan ini ditandai dengan penurunan kadar feritin serum, peningkatan absorpsi besi dalam usus, serta pengecatan besi dalam sumsum tulang negatif. Apabila kekurangan besi berlanjut terus maka cadangan besi menjadi kosong sama sekali, penyediaan besi untuk eritropoesis berkurang sehingga menimbulkan gangguan pada pembentukan eritrosit. Pada fase ini kelainan pertama yang dijumpai ialah peningkatan kadar free protophorphyrin atau zinc protophorphyrin dalam eritrosit. Saturasi transferin menurun dan total iron binding capacity (TIBC) meningkat. Apabila jumlah besi terus menurun maka eritropoesis semakin terganggu sehingga kadar hemoglobin mulai menurun, akibatnya timbul anemia hipokromik mikrositer, disebut sebagai iron deficiency anemia. Pada saat ini juga terjadi kekurangan besi pada epitel serta pada beberapa enzim yang dapat menimbulkan gejala pada kuku, epitel mulut, dan faring serta beberapa gejala lainnya.

PEMERIKSAAN LABORATORIUMKadar Hemoglobin

Pada orang dewasa normal jumlah eritrosit pada laki-laki 4,6-6,2 juta/mm3 dan pada perempuan 4,2-5,4 juta/mm3. Kadar hemoglobin normal pada laki-laki 13,5-18 gr/dl dan perempuan 12-16 gr/dl (Ronald A. Sacher, Richard A McPherson, 2004).

Jumlah eritrosit pada ADB normal atau sedikit menurun dan kadar hemoglobin turun.

Indeks Erirosit

Pemeriksaan indeks eritrosit meliputi Mean Corpuscular Volume (MCV), volume rata-rata sel darah merah; Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH), volume hemoglobin rata-rata dalam eritrosit; dan Mean Corpuscular Haemoglobin Concentration (MCHC), volume konsentrasi hemoglobin rata-rata. Secara manual perhitungan MCV didapatkan dari pembagian antara hematokrit dengan jumlah eritosit di mana nilai normalnya sebesar 80-98 fl (femtoliter). Perhitungan MCH didapatkan dari perbandingan antara kadar hemoglobin (Hb) dengan jumlah eritrosit dengan nilai normalnya antara 26-32 pg (pikogram). MCHC didapatkan dari perhitungan antara kadar Hb dibagi dengan hematokrit dikalikan 100% dengan nilai rujukan 32-36% (Ronald A. Sacher, Richard A McPherson, 2004). Pada ADB, terjadi penurun ketiga indeks eritrosit di atas sehingga apusan darah tepinya menunjukkan anemia mikrositik hipokromik, anisositosis, dan poikilositosis. MCV < 70 fl hanya didapatkan pada ADB dan thalassemia major. Leukosit dan trombosit pada umumnya normal (I Made Bakta, et al., 2006).

Konsentrasibesiserummenurun dan TIBC meningkat

TIBC menunjukkan tingkat kejenuhan apotransferin terhadap besi, sedangkan saturasi transferin dihitung dari:Konsentrasi besi serum memiliki siklus diurnal, yakni mencapai kadar puncakpada pukul 8-10 pagi

Penurunankadarferitin serumFeritin serum merupakan pemeriksaan laboratorium untuk diagnosis anemiadefisiensibesiyangpalingkuat,cukupreliabeldanpraktis.Angkaserumferitinyangnormalbelumdapatmenyingkirkandiagnosadefisiensibesi,namun feritin serum >100 mg/dl sudah dapat memastikan tidak ada defisiensi.

Peningkatan protoporfirin eritrositAngkanormalnya 100 mg/dlmenunjukkan adanya defisiensi besi.

Peningkatan reseptor transferin dalam serum (normal 4-9 g/dl), dipakai untukmembedakan anemia defisiensi besi dengan anemia pada penyakit kronisTERAPI

Terapi Besi OralPreparat besi (iron), misal: ferrous sulfate 200 mg setiap 8 jam, sampai Hb normal dan sekurang-kurangnya 3 bulan untuk mengisi kembali cadangan besi dalam tubuh

Terapi Besi ParentalDigunakan bila adanya:Intoleransi terhadap pemberian besi oralKepatuhan terhadap obat yang rendahGangguan pencernaan seperti colitis ulseratif yang dapat kambuh bila diberikan besiPenyerapan besi terganggu seperti pada gastrektomiKeadaan dimana kehilangan darah yang banyak sehingga tidak cukup dikompensasi dengan pemberian oralKebutuhan besi yang besar dalam waktu pendek seperti pada saat kehamilan trisemester atau sebelum operasiDefisiensi besi fungsional relative akibat pemberian eritropoetin pada anemia Gagal Ginjal Kronik atau Anemia Akibat Penyakit Kronik

KOMPLIKASINilai hemoglobin kurang dari 5 g/100 Ml dapat menyebabkan gagal jantung dan kematian.

PENCEGAHANa.Pendidikan Kesehatan misalnya tentang pemakan jamban, perbaikan lingkungan kerjab.Pemberatasan infeksi Cacing Tambang sebagai sumber perdarahan kronikc.Suplementasi besi yaitu pemberian profilaksis pada segmen penduduk yang rentan seperti ibu hamil dan anak balitad.Fortifikasi bahan makanan dengan besi yaitu diet kaya besi mengandung daging dan sayuran hijau seperti sayur bayam.

Pada saat hamil terjadi penurunan konsentrasi Hb yang terjadi pada kehamilan normal. Diperlukan hingga 600 mg besi untuk meningkatkan massa eritrosit dan 300 mg lagi untuk janin. Kebutuhan folat meningkat sekitar dua kali lipat pada kehamilan dan kadar folat serum turun sampai separuh kisaran normal.

Wanita yang sedang menstruasi harus mengkonsumsi banyak makanan dengan kandungan zat besi tinggi karena kadar zat besi dalam tubuhnya berkurang, banyaknya darah yang terbuang ketika dalam masa menstruasi. Dan janin yang sedang berkembang juga menggunakan zat besi untuk perkembangannya, oleh karena itu wanita hamil sangat memerlukan tambahan zat besi.11. Hubungan Kehamilan Dengan AnemiaDampak Anemia terhadap Janin

Akibat adanya anemia pada ibu yang sedang hamil, terjadi gangguan dalam bentuk : Abortus Persalinan prematuritas tinggi Berat badan lahir rendah Kelahiran dengan anemia Dapat terjadi cacat bawaan Bayi mudah terserang infeksi sampai kematian perinatal Intelegensi rendah

Daftar pustakaLorraine and Sylvia, 2005. Patofisiologi, ed.6 vol.1. Jakarta. Penerbit buku kedokteran EGC

Aru, dkk. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid 2 ed.5. Jakarta. Interna Publishing


Recommended