+ All Categories
Home > Documents > Tutorial KDK

Tutorial KDK

Date post: 08-Jul-2018
Category:
Upload: andreas-tedi-karo-karo
View: 243 times
Download: 0 times
Share this document with a friend

of 12

Transcript
  • 8/19/2019 Tutorial KDK

    1/26

    SMF/Lab Ilmu Kesehatan Anak Tutorial Klinik 

    Fakultas Kedokteran Umum

    Universitas Mulawarman

    Kejang Demam Komleks

    Disusun Oleh:

      Andreas Tedi S! Karo Karo "#"$$%&$#'

    Pembimbing:

    Dr! Sherl( )uniar*han+ S!A

    Dibawakan Dalam ,angka Tugas Keaniteraan Klinik SMF/Lab Ilmu Kesehatan Anak 

    Fakultas Kedokteran UmumUniversitas Mulawarman

    ,SUD Abdul -ahab Sjahranie Samarinda

    %$".

  • 8/19/2019 Tutorial KDK

    2/26

    A I

    012DA3ULUA2

    Kejang demam merupakan penyakit kejang yang paling sering dijumpai di bidang

    neurologi khususnya anak. Kejang selalu merupakan peristiwa yang menakutkan bagi

    orang tua, sehingga bagi dokter kita wajib mengatasi kejang demam dengan tepat dan

    cepat. Kejang demam pada umumnya dianggap tidak berbahaya dan sering tidak 

    menimbulkan gejala sisa; akan tetapi bila kejang berlangsung lama sehingga menimbulkan

    hipoksia pada jaringan Susunan Sara Pusat !SSP", dapat menyebabkan adanya gejala sisa

    di kemudian hari.

    #rekuensi dan lamanya kejang sangat penting untuk diagnosa serta tata laksana

    kejang, ditanyakan kapan kejang terjadi, apakah kejang itu baru pertama kali terjadi atau

    sudah pernah sebelumnya, bila sudah pernah berapa kali dan waktu anak berumur berapa.

    Siat kejang perlu ditanyakan, apakah kejang bersiat klonik, tonik, umum atau okal.

    Ditanya pula lama serangan, kesadaran pada waktu kejang dan pasca kejang. $ejala lain

    yang menyertai diteliti, termasuk demam, muntah, lumpuh, penurunan kesadaran atau

    kemunduran kepandaian. Pada neonatus perlu diteliti riwayat kehamilan ibu serta kelahiran

     bayi.

    Kejang demam jarang terjadi pada epilepsi, dan kejang demam ini secara spontan

    sembuh tanpa terapi tertentu. Kejang demam ini merupakan gangguan kejang yang paling

    la%im pada masa anak, dengan pragnosa baik secara seragam.

    Kejang adalah lebih la%im pada bayi dan binatang percobaan yang imatur. Kejang tertentu

     pada populasi pediatric adalah spesiik umur !misal spasme inantile", yang menunjukkan

     bahwa otak yang kurang berkembang lebih rentan terhadap kejang spesiik daripada anak 

    yang lebih tua atau orang dewasa. Penanganan kejang demam sampai saat ini masih terjadikontro&ersi terutama mengenai pengobatannya yaitu perlu tidaknya penggunaan obat untuk 

     proilaksis rumatan.

  • 8/19/2019 Tutorial KDK

    3/26

    A II

    LA04,A2 KASUS

    Identitas asien

    •  'ama : (n. #

    • )enis kelamin : *aki+laki

    • mur : - tahun

    • (lamat : )l. K. /ahid asyim

    • 01S : -2 #ebruari -345

    Identitas 4rang Tua

    6 'ama (yah : 7n. D

    6 mur : 89 tahun

    6 (lamat : )l. K. /ahid asyim

    6 Pekerjaan : Swasta

    6 Pendidikan 7erakhir : S0(

    6 (yah perkawinan ke : 4

    6 'ama bu : 'y. S

    6 mur : - tahun

    6 (lamat : )l. K. /ahid asyim

    6 Pekerjaan : bu 1umah 7angga

    6 Pendidikan 7erakhir : S0(

    6 bu perkawinan ke : 4

    %!" Anamnesa

     (namnesa dilakukan pada tanggal - 0aret -345 pukul 4-.33 /7(, di ruang

    0elati 1SD (/. Sjahranie Samarinda. (lloanamnesa oleh ibu kandung pasien.

    %!%!" Keluhan Utama

     Kejang

    %!%!% ,iwa(at 0en(akit Sekarang

  • 8/19/2019 Tutorial KDK

    4/26

    Pasien demam sejak cm

    $igi keluar : bulan

    7ersenyum : 7idak ingat0iring : 5 bulan

    7engkurap : bulan

    Duduk : 7idak ingat

    0erangkak : bulan

    =erdiri : 2 bulan

    =erjalan : 43 bulan

    =erbicara - kata : 44 bulan

    %!%!. Makan dan Minum Anak 

    (S : sejak 3 bulan

    Dihentikan : masih mendapat (S hingga sekarangSusu ormula : +

    =uah : 5 bulan

    =ubur susu : sejak 5 bulan !8@ sehari, A4B- mangkuk  

    takar"

    7im saring : sejak 43 bulan !8@ sehari, A 4 mangkuk  

    takar"

    0akan padat dan lauknya : sejak 4- bulan !nasi ditambah lauk, ikan

    dan sayur, A4B8 porsi dewasa"

  • 8/19/2019 Tutorial KDK

    5/26

    %!%!' 0emeriksaan 0renatal

    Periksa di : =idan

    Penyakit kehamilan : +

    Obat+obat yang sering diminum : &itamin penambah darah

    %!%!7 ,iwa(at Kelahiran

    *ahir di : =PS

    Ditolong oleh : =idan

    sia dalam kandungan : 2 bulan

    )enis partus : Spontan

    %!%!& 0emeliharaan 0ostnatal

    Periksa di : Praktek bidan

    Keadaan anak : Sehat

    %!%!"$ Keluarga eren*ana

    Keluarga =erencana : Ca

    0emakai sistem : mplant

    %!%!"" 8adwal Imunisasi

    ImunisasiUsia saat imunisasi

    I II III I9 ooster I ooster II

    :; 3 bulan BBBBBBBBBBBB BBBBBBBBBBBB BBBBBBBBBBBB BBBBBBBBBBBB BBBBBBBBBBBB

    0olio 3 bulan - bulan ? bulan 5 bulan + +

    :amak 2 bulan BBBBBBBBBBBB BBBBBBBBBBBB BBBBBBBBBBBB BBBBBBBBBBBB BBBBBBBBBBBB

    D0T - bulan ? bulan 5 bulan BBBBBBBBBBBB + +

    3eatitis > hari 4 bulan > bulan BBBBBBBBBB + +

    01M1,IKSAA2 FISIK 

    Dilakukan pada tanggal - 0aret -345

    Kesan umum : sakit sedang

    Kesadaran : ?E905

    Tanda Vital

    • #rekuensi nadi : 43- @Bmenit

    • #rekuensi napas : - @Bmenit

  • 8/19/2019 Tutorial KDK

    6/26

    • 7emperatur : 82,5o F

    =erat badan : 43 kg

    Panjang =adan : > cm

    =0 : 48,-4 kgBm-

    Status $i%i : $i%i Kurang !kur&a FDF +8SD sBd +- SD"

    Keala

    1ambut : /arna hitam, tidak mudah dicabut

    0ata : Konjungti&a anemis !+B+", sclera ikterik !+B+", pupil isokor 

    diameter 8mmB8mm, rele@ cahaya !GBG", mata cowong

    !+B+"

    idung : Sekret hidung !+", pernaasan cuping hidung !+"

    0ulut : 0ukosa bibir tampak basah, sianosis !+", lidah bersih,

    aring hiperemis !+", pembesaran tosil !+"

    *eher : Kaku kuduk !+", pembesaran kelenjar getah bening !+"

    Thoraks

  • 8/19/2019 Tutorial KDK

    7/26

    Pulmo

    nspeksi : =entuk dan pergerakan simetris, retraksi FS !+"

    Palpasi : #remitus raba tidak bisa die&aluasi

    Perkusi : Sonor di semua lapangan paru

    (uskultasi : Eesikuler, 1honki !+B+", whee%ing !+B+"

    For:

    nspeksi : ctus cordis tidak tampak

    Palpasi : ctus cordis teraba di FS E let mcl

    Perkusi : =atas jantung

    Kanan : FS right parasternal line

    Kiri : FS E let midcla&icular line

    (uskultasi : S4,S- tunggal reguler, gallop !+", murmur !+"

    Abdomen

    nspeksi : #lat

    Palpasi : Soel, nyeri tekan !+", hepatomegali !+", splenomegali !+",

    turgor kulit baik.

    Perkusi : 7impani

    (uskultasi : =ising usus !G" kesan normal

    1kstremitas : (kral hangat !G", oedem !+"

    Status 2eurologi*us

    Kesadaran

    Fompos mentis, $FS ?E905

    Kepala

    =entuk normal, simetris, ubun+ubun besar dan ubun+ubun kecil sudah

    menutup, nyeri tekan !+"

    *eher 

    Sikap tegak, pergerakan baik,

    0eningeal Sign

  • 8/19/2019 Tutorial KDK

    8/26

    Kaku kuduk !+"

    Kernig sign !+"

    *aseHue !+"

    =rudin%ky !+"

    =rud%insky !+"

    Pemeriksaan Sara Kranialis

    Pemeriksaan Sara Kranialis 'ilai

    Okulomotorius !"

    Sela mata

    Pergerakan mata kearah superior,

    medial, inerior 

    Strabismus

    1eleks pupil terhadap sinar 

    SD

    SD

    !+"

    !GBG"

    7roklearis !E"

    Pergerakan mata torsi superior SD

    7rigeminus !E"

    0embuka mulut

    0engunyah

    0enggigit

    !G"

    SD

    SD

    (bdusens !E"

    Pergerakan mata ke lateral SD

    #asialis !E"

    0enutup mata

    0emperlihatkan gigi

    Sudut bibir 

    SD

    SD

    Simetris

    Eestibulokoklearis !E"

    #ungsi pendengaran !Subjekti" SD

    Eagus !I"

    =icara

    0enelan

    SD

    SD

    (ssesorius !I"

    0emalingkan kepala SD

  • 8/19/2019 Tutorial KDK

    9/26

    ipoglossus !I"

    Pergerakan lidah !G"

    (nggota $erak (tas

    (nggota $erak (tas Kanan Kiri

    0otorik 

    Pergerakan

    Kekuatan

    G

    SD

    G

    SD

    1eleks isiologis

    =iseps

    7riceps

    !G"

    !G"

    !G"

    !G"

    1eleks patologis

    7romner 

    oman

    !+"

    !+"

    !+"

    !+"

    • (nggota $erak =awah

    (nggota $erak =awah Kanan Kiri

    0otorik  Pergerakan

    Kekuatan

    G

    SD

    G

    SD

    1eleks isiologis

    Patella

    (chilles

    SD

    SD

    SD

    SD

    1eleks patologis

    =abinski

    Fhaddock 

    !+"

    !+"

    !+"

    !+"

    $ait, Keseimbangan: Pasien bisa berjalan

  • 8/19/2019 Tutorial KDK

    10/26

    Pemeriksaan Penunjang

    Pemeriksaan *aboratorium

    %&/$%/%$". $%/$#/%$". $#/$#/%$".

    /=F : 48.533

    F7 : 84,3 J

    $= : 43.9 gBdl

    P*7 : 88.333

    $DS: 4-?

     'a: 489

    K: 8.2

    Fl: 43?

    /=F : -.423

    F7 : 88,9 J

    $= : 44.- gBdl

    P*7 : -5?.333

     'S4: !G"

    7ube@ test: skala - !+"

    /=F : -.-83

    F7 : 8?,-J

    $= : 44.5 gBdl

    P*7 : 4?-.333

    Diagnosis Kerja : Kejang Demam Kompleks

    012ATALAKSA2AA2 I;D <

    + E#D 1* 4333 ccB-?jam

    + Dia%epam oral [email protected] mg

    + (mo@icilin syr 8@- cth

    + Parasetamol in 8@493 mg

    0rognosa : =onam

    *embar #ollow+p

    $5/$#/%$".

    /=F : -.233

    F7 : 8?,2 J

    $= : 44.9 gBdl

    P*7 : 5.333

  • 8/19/2019 Tutorial KDK

    11/26

    7anggal PerjalananPenyakit Pengobatan

    4+38+-345 S: demam !G", kejang !+", =(=

    cair -@

    O: ' 44- @Bi, 11 - @Bi, 7:

    8>,2oF,

    (nemis !+", ikt !+", &esikuler,

    rh !+B+", wh !+B+", S4S- tunggal

    reguler, murmur !+",

    =!G"'ormal, akral hangat

      (:$( G #aringitis (kut G

    KDK 

    + E#D 1* 4333 ccB-?jam

    + Dia%epam oral [email protected] mg

    + (mo@icilin syr 8@- cth

    =sto>

    + Parasetamol in 8@493 mg

    + ink 4 @ -3mg

    + *+=io -@4 sachet

    + (mbro@ol 8 @ 4B8 cth

    + Fei@ime - @ L Fth

    + D* ulang jika besok masih panas

    -+38+-345 S: demam !G", kejang !+", =(=

    cair !+"

    O: ' 43- @Bi, 11 - @Bi, 7:

    8,3oF,

    (nemis !+", ikt !+", &esikuler,

    rh !+B+", wh !+B+", S4S- tunggal

    reguler, murmur !+",

    =!G"'ormal, akral hangat

      (:$( G #aringitis (kut G

    KDK 

    + E#D 1* 4333 ccB-?jam

    + Dia%epam oral [email protected] mg

    + Parasetamol in 8@493 mg

    + ink 4 @ -3mg

    + *+=io -@4 sachet

    + (mbro@ol 8 @ 4B8 cth

    + Fei@ime - @ L Fth =Sto>

    + (mpicilin inj ?@-93 mg

    8+38+-345 S: demam !MM", kejang !+",

    =(= cair !+"

    O: ' 44- @Bi, 11 83 @Bi, 7:8>,>oF,

    (nemis !+", ikt !+", &esikuler,

    rh !+B+", wh !+B+", S4S- tunggal

    reguler, murmur !+",

    =!G"'ormal, akral hangat

      (:Demam Dengue G

    $(!perbaikan" G #aringitis

    + E#D 1* 4333 ccB-?jam

    + Dia%epam oral [email protected] mg

    + Parasetamol in 8@493 mg+ ink 4 @ -3mg

    + *+=io -@4 sachet

    + (mbro@ol 8 @ 4B8 cth

    + (mpicilin inj ?@-93 mg

    + D*B hari

  • 8/19/2019 Tutorial KDK

    12/26

    (kut G KDK 

    ?+38+-345 S: demam !+", kejang !+", =(=

    cair !+"

    O: ' 43 @Bi, 11 - @Bi, 7:

    85,2oF,

    (nemis !+", ikt !+", &esikuler,

    rh !+B+", wh !+B+", S4S- tunggal

    reguler, murmur !+",

    =!G"'ormal, akral hangat

      (:Demam Dengue G

    $(!perbaikan" G #aringitis(kut G KDK 

    + E#D 1* 4333 ccB-?jam

    + Dia%epam oral [email protected] mg

    + Parasetamol in 8@493 mg

    + ink 4 @ -3mg

    + *+=io -@4 sachet

    + (mbro@ol 8 @ 4B8 cth

    + (mpicilin inj ?@-93 mg

    + D*B hari

    + =ila trombosit N 433.333

     besok krs

    ?+38+-345 S: demam !+", kejang !+", =(=

    cair !+"

    O: ' 433 @Bi, 11 -5 @Bi, 7:

    85,9oF,

    (nemis !+", ikt !+", &esikuler,

    rh !+B+", wh !+B+", S4S- tunggal

    reguler, murmur !+",

    =!G"'ormal, akral hangat

      (:Demam Dengue G

    $(!perbaikan" G #aringitis

    (kut G KDK 

    + =oleh pulang

  • 8/19/2019 Tutorial KDK

    13/26

    A III

    TI28AUA2 0USTAKA

    Kejang Demam

    Kejang demam merupakan bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan

    suhu tubuh !suhu rektal lebih dari 8 derajat celcius" yang disebabkan oleh suatu

     proses ekstrakranium. 0enurut Fonsensus Statement on #ebrile Sei%ures !423",

    kejang demam adalah suatu kejadian pada bayi atau anak, biasanya terjadi antara

    umur 5 bulan hingga 9 tahun, berhubungan dengan demam tetapi tidak pernah

    terbukti adanya ineksi intrakranial atau penyebab tertentu. (nak yang pernah

    kejang tanpa demam dan bayi berumur kurang dari ? minggu tidak termasuk.

    Kejang demam harus dibedakan dengan epilepsi, yaitu yang ditandai dengan

    kejang berulang tanpa demam.

    Kejang demam merupakan kelainan nerologis yang paling sering dijumpai

     pada anak, terutama pada golongan umur 5 bulan sampai 9 tahun. ampir 8J dari

    anak yang berumur 9 tahun pernah menderitanya. !0illichap, 425". *enno@+

    =uchthal !42>4" berpendapat bahwa kepekaan terhadap bangkitan kejang demam

    diturunkan oleh sebuah gen dominan dengan masukan yang tidak sempurna.

    *enno@ !42?2" berpendapat bahwa ?4,- J anggota keluarga penderita

    mempunyai riwayat kejang sedangkan pada anak normal hanya 8J. Kira+kira -39

    kasus merupakan kejang demam kompleks.

    mumnya kejang demam timbul pada tahun kedua kehidupan. Kejang

    demam sedikit lebih sering pada laki+laki. #aktor resiko kejang demam pertama

    yang penting adalah demam. Selain itu terdapat aktor riwayat kejang demam

     pada orang tua atau saudara kandung, perkembangan terlambat, problem padamasa neonatus, dan anak dalam perwatan khusus. Setelah kejang demam pertama,

    kira+kira 88J anak akan mengalami 4 kali rekurensi atau lebih dan kira+kira 2J

    anak mengalami 8 kali rekurensi atau lebih. 1esiko rekurensi meningkat dengan

    usia dini, cepatnya anak mendapat kejang setelah demam timbul, temperatur yang

    rendah saat kejang, riwayat keluarga kejang demam dan riwayat keluarga epilepsi.

    7erjadinya bangkitan kejang demam bergantung kepada umur, tinggi serta

    cepatnya suhu meningkat !/egman,4282; Prichard dan 0c$real, 429".

  • 8/19/2019 Tutorial KDK

    14/26

    Pada keadaan demam, kenaikan suhu 4 derajat celcius akan

    mengakibatkan kenaikan metabolisme basal 43J+49J dan kebutuhan oksigen

    akan meningkat -3J. Pada seorang anak berumur 8 tahun, sirkulasi otak 

    mencapai 59J dari seluruh tubuh, dibandingkan dengan orang dewasa yang

    hanya 49J. )adi pada kenaikan suhu tubuh tertentu dapat terjadi perubahan

    keseimbangan dari membran sel neuron dan dalam waktu yang singkat terjadi

    diusi dari ion Kalium maupun ion 'atrium melalui membran tadi, dengan akibat

    terjadinya lepas muatan listrik. *epas muatan listrik ini demikian besarnya

    sehingga meluas ke seluruh sel maupun ke membran sel tetangganya dengan

     bantuan neurotransmiter dan terjadilah kejang.

    7iap anak mempunyai ambang kejang yang berbeda dan tergantung dari

    tinggi rendahnya ambang kejang seseorang anak menderita kejang pada kenaikan

    suhu tertentu. Pada anak dengan ambang kejang yang rendah, kejang telah terjadi

     pada suhu 8 derajat celcius, sedangkan pada anak dengan ambang kejang yang

    tinggi, kejang baru terjadi pada suhu ?3 derajat celcius atau lebih. 7erulangnya

    kejang demam lebih sering terjadi pada ambang kejang yang rendah sehingga

    dalam penanggulangannya perlu diperhatikan pada tingkat suhu berapa penderita

    kejang.

    Kejang demam yang berlangsung singkat pada umumnya tidak berbahaya

    dan tidak menimbulkan gejala sisa. 7etapi pada kejang yang berlangsung lama

    !lebih dari 49 menit" biasanya disertai terjadinya apnea, meningkatnya kebutuhan

    oksigen dan energi untuk kontraksi otot skelet yang akhirnya terjadi hipoksemia,

    hiperkapnia, asidosis laktat disebabkan oleh metabolisme anaerobik, hipotensi

    arterial disertai denyut jantung yang tidak tertaur dan suhu tubuh makin

    meningkat disebabkan meningkatnya akti&itas otot dan selanjutnya menyebabkanmetabolisme yang meningkat. #aktor terpenting adalah gangguan peredaran darah

    yang mengakibatkan hipoksia sehingga meninggikan permeabilitas kapiler dan

    timbul edema otak yang mengakibatkan kerusakan sel neuron otak. Kerusakan

     pada daerah mesial lobus temporalis setelah mendapat serangan kejang yang

     berlangsung lama dapat menjadi matang dikemudian hari, sehingga terjadi

    serangan epilepsi yang spontan. )adi kejang demam yang berlangsung lama dapat

    menyebabkan kelainan anatomis di otak hingga menjadi epilepsi.

  • 8/19/2019 Tutorial KDK

    15/26

    ingga sekarang belum diketahui dengan pasti etiologi kejang demam.

    Demam sering disebabkan ineksi saluran pernapasan atas, otitis media,

     pneumonia, gastroenteritis dan ineksi saluran kemih. Kejang demam tidak selalu

     pada suhu yang tinggi, kadang+kadang demam yang tidak begitu tinggi dapat

    menyebabkan kejang.

    Mani?estasi klinik/;ejala klinik  

    7erjadinya bangkitan kejang pada bayi dan anak kebanyakan bersamaan

    dengan kenaikan suhu badan yang tinggi dan cepat yang disebabkan oleh ineksi

    di luar susunan sara pusat, misalnya tonsilitis, otitis media akut, bronkitis,

    urunkulosis dan lainnya.

    =ila menghadapi penderita dengan kejang demam, kita harus mengetahui

     jenis kejang demam apa dan kemungkinan apakah akan menderita epilepsi atau

    tidak. Serangan kejang biasanya terjadi dalam -? jam pertama sewaktu demam,

     berlangsung singkat dengan siat bangkitan dapat berbentuk tonik+klonik, tonik,

    klonik, okal atau akinetik. mumnya kejang berhenti sendiri. =egitu kejang

     berhenti, anak tidak memberi reaksi apapun untuk sejenak, tetapi setelah beberapa

    detik atau menit anak akan terbangun dan sadar kembali tanpa adanya kelainan

    sara.

    Faktor risiko berulangn(a kejang demam

    Kejang demam akan terjadi kembali pada sebagian kasus. #aktor risiko

     berulangnya kejang demam adalah :

    4. 1iwayat kejang demam dalam keluarga

  • 8/19/2019 Tutorial KDK

    16/26

    -. sia kurang dari 4- bulan

    8. 7emperatur yang rendah saat kejang

    ?. Fepatnya kejang setelah demam

    =ila seluruh aktor di atas ada, kemungkinan berulang 3 J, sedangkan

     bila tidak terdapat aktor tersebut hanya 43 J + 49 J kemungkinan berulang.

    Kemungkinan berulang paling besar pada tahun pertama.

    Kejang dapat diikuti oleh hemiparesis sementara !emiparesis 7odd" yang

     berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari. Kejang unilateral yang lama

    dapat diikuti oleh hemiparesis yang menetap. =angkitan kejang yang berlangsung

    lama sering terjadi pada kejang demam yang pertama !Soetomenggolo, 4229".

    Durasi kejang ber&ariasi, dapat berlangsung beberapa menit sampai lebih

    dari 83 menit, tergantung pada jenis kejang demam tersebut. Sedangkan

    rekuensinya dapat kurang dari ? kali dalam 4 tahun sampai lebih dari - kali

    sehari. Pada kejang demam kompleks, rekuensi dapat sampai lebih dari ? kali

    sehari dan kejangnya bisa berlangsung lebih dari 83 menit. *i&ingston

    !429?,4258" membuat kriteria dan membagi kejang demam atas - golongan, yaitu

    :

    4. Kejang demam sederhana !simple ebrile con&ulsion"

    -. pilepsi yang dipro&okasi oleh demam !epilepsy triggered o by e&er"

    Kriteria *i&ingston tersebut setelah dimodiikasi, dipakai sebagai pedoman untuk 

    membuat diagnosis kejang demam sederhana adalah :

    + mur anak ketika kejang antara 5 bulan hingga ? tahun.

    + Kejang berlangsung tidak lebih dari 49 menit.

    + Kejang bersiat umum.

    + Kejang timbul dalam 45 jam pertama setelah timbulnya demam.+ Pemeriksaan sara sebelum dan sesudah kejang normal.

    + Pemeriksaan $ yang dibuat sedikitnya 4 minggu sesudah suhu normal tidak 

    menunjukkan kelainan.

    + #rekuensi bangkitan kejang di dalam 4 tahun tidak melebihi ? kali.

    Kejang demam yang tidak memenuhi salah satu atau lebih dari ketujuh

    kriteria modiikasi *i&ingston di atas digolongkan pada epilepsi yang dipro&okasi

  • 8/19/2019 Tutorial KDK

    17/26

    oleh demam. Kejang atau epilepsi yang dipro&okasi oleh demam ini mempunyai

    suatu dasar kelainan yang menyebabkan timbulnya kejang, sedangkan demam

    hanya merupakan aktor pencetusnya saja.

    Klasi?ikasi Kejang Demam 

    0enurut *i&ingstone !42>3", membagi kejang demam menjadi dua :

    "! Kejang demam sederhana 

    Diagnosisnya :

    + mur anak ketika kejang antara 5 bulan hingga ? tahun

    + Kejang berlangsung tak lebih dari 49 menit

    + Kejang bersiat umum

    + #rekuensi kejang bangkitan dalam 4thn tidak lebih dari ? kali

    + Kejang timbul dalam 45 jam pertama setelah timbulnya demam

    + Pemeriksaan sara sebelum dan sesudah kejang normal

    + Pemeriksaan $ yang dibuat sedikitnya seminggu sesudah suhu normal tidak 

    menunjukkan kelainan

    %! 1ilesi (ang dirovokasi demam 

    Diagnosisnya :

    + Kejang lama dan bersiat lokal

    + mur lebih dari 5 tahun

    + #rekuensi serangan lebih dari ? kali B tahun

    + $ setelah tidak demam abnormal

    #aktor risiko terjadinya epilepsi di kemudian hari adalah :

    4. Kelainan neurologis atau perkembangan yang jelas sebelumkejang demam pertama.

    -. Kejang demam kompleks

    8. 1iwayat epilepsi pada orang tua atau saudara kandung

    0asing+masing aktor risiko meningkatkan kemungkinan kejadian epilepsi

    sampai ? J + 5 J, kombinasi dari aktor risiko tersebut meningkatkan

    kemungkinan epilepsi menjadi 43 J + ?2 J. Kemungkinan menjadi epilepsi tidak 

    dapat dicegah dengan pemberian obat rumat pada kejang demam

  • 8/19/2019 Tutorial KDK

    18/26

    Klasiikasi Kejang Demam menurut Konsensus 'asional Kejang demam !-335",

    yaitu :

    4. Kejang Demam Sederhana :

    M 49 menit

    Kejang umum tonikBklonik

    7anpa gejala okal

    7idak berulang dalam -? jam

    -. Kejang Demam Komplek :

    N 49 menit

    (da kejang okal atau

    Kejang umum didahului kejang okal

    N 4 kali dalam -? jam

    0emeriksaan Fisik dan Laboratorium 

    Pemeriksaan laboratorium rutin tidak dianjurkan, dan dapat dikerjakan

    untuk menge&aluasi sumber ineksi atau mencari penyebab demam, seperti darah

     perier, elektrolit dan gula darah. Pemeriksaan cairan serebrospinal dilakukan

    untuk menyingkirkan kemungkinan meningitis. 1isiko terjadinya meningitis

     bakterialis adalah 3,5 J + 5,> J. Pada bayi+bayi kecil seringkali gejala meningitis

    tidak jelas sehingga punksi lumbal sangat dianjurkan pada bayi berumur kurang

    dari 4- bulan, dan dianjurkan untuk yang berumur 4- hingga 4 bulan. =ila yakin

     bukan meningitis secara klinis tidak perlu dilakukan pungsi lumbal.

    Pemeriksaan elektroensealograi !$" tidak dapat memprediksi

     berulangnya kejang, atau memperkirakan kemungkinan kejadian epilepsi pada pasien kejang demam. Oleh karenanya tidak direkomendasikan. Pemeriksaan

    $ masih dapat dilakukan pada keadaan kejang demam yang tidak khas.

    0isalnya: kejang demam kompleks pada anak usia lebih dari 5 tahun, atau kejang

    demam okal.

    #oto  X-ray  kepala dan Computed Tomography  !F7" atau  Magnetic

     Resonance Imaging !01" jarang sekali dikerjakan, tidak rutin dan atas indikasi

  • 8/19/2019 Tutorial KDK

    19/26

    seperti kelainan neurologik okal yang menetap !hemiparesis", Parese ner&us E,

    atau ditemukan Papiledema.

    Diagnosis banding 

    =iasanya karena ineksi, misalnya meningitis, ensealitis, abses otak atau

    otitis media. 0enghadapi seorang anak yang menderita demam dengan kejang,

    harus dipikirkan apakah penyebab dari kejang itu di dalam atau di luar susunan

    sara pusat !otak". Oleh sebab itu, perlu waspada untuk menyingkirkan dahulu

    apakah ada kelainan organis di otak. =aru sesudah itu dipikirkan apakah kejang

    demam ini tergolong dalam kejang demam sederhana atau epilepsi yang

    dipro&okasi oleh demam.

    0enatalaksanaan 

     Pengobatan Akut/ Saat Kejang : 

    6 0enghilangkan kejang

    6 7urunkan panas

    6 Pengobatan penyebab panas

    6 Suporti&e

     Pengobatan Pencegahan/Profilaksis : 

    4.  ntermittent

    Pada penderita yang pernah kejang demam

    Dia%epam : 3,? Q 3,5 mgBkg==Bhari !peroralBper rectal" bila panas

    -.  7erus menerus

    Phenobarbital !ek samping kelainan watak, irritable, hiperakti,

     pemarah, agresi"

    Q 43 mgBkgB==Bhari !selama - Q 8 hari"

      ? Q 9 mgBkg==Bhari

    selama - Q 8 tahun bebas kejangBumur 9 Q 5 thn

    (tau (sam &alproat 49+?3 mgBKg==Bhari

  • 8/19/2019 Tutorial KDK

    20/26

    ek samping : epato 7o@ic

    0enatalaksanaan saat kejang

    Obat yang praktis dan dapat diberikan oleh orang tua atau di rumah adalah

    dia%epam rektal. Dosis dia%epam rektal adalah 3,9 + 3,>9 mgBkgBhari atau

    dia%epam rektal 9 mg untuk anak dengan berat badan kurang dari 43 kg dan 43

    mg untuk berat badan lebih dari 43 kg. (tau dia%epam rektal dengan dosis 9 mg

    untuk anak dibawah usia 8 tahun atau dosis >,9 mg untuk anak di atas usia 8 tahun

    !lihat bagan penatalaksanaan kejang demam". Kejang yang belum berhenti dengan

    dia%epam rektal dapat diulang lagi dengan cara dan dosis yang sama dengan

    inter&al waktu 9 menit. =ila - kali dengan dia%epam rektal masih kejang,

    dianjurkan ke rumah sakit.

    =iasanya kejang demam berlangsung singkat dan pada waktu pasien

    datang ke 1umah Sakit kejang sudah berhenti. (pabila datang dalam keadaan

    kejang, obat yang paling cepat untuk menghentikan kejang adalah dia%epam yang

    diberikan secara intra&ena. Dosis dia%epam intra&ena adalah 3,8 + 3,9 mgBkgBhari

     perlahan+lahan dengan kecepatan 4 + - mgBmenit atau dalam waktu 8 + 9 menit,

    dengan dosis maksimal -3 mg.

    =ila kejang tetap belum berhenti diberikan enitoin secara intra&ena

    dengan dosis awal 43 + -3 mgBkgBkali dengan kecepatan 4 mg BkgBmenit atau

    kurang dari 93 mgBmenit. =ila kejang berhenti dosis selanjutnya adalah ? +

    mgBkgBhari, yaitu 4- jam setelah dosis awal. =ila dengan enitoin kejang belum

     berhenti maka pasien harus dirawat di ruang rawat intensi. =ila kejang telah

     berhenti, pemberian obat selanjutnya tergantung dari jenis kejang demam dan

    aktor risikonya, apakah kejang demam sederhana atau kompleks.

    0emberian obat ada saat demam

    Antiiretik 

    (ntipiretik pada saat demam dianjurkan, walaupun tidak ditemukan bukti

     bahwa penggunaan antipiretik mengurangi risiko terjadinya kejang demam. Dosis

     parasetamol yang digunakan berkisar 43 Q49 mgBkgBkali, dapat diberikan ? kali

    sehari dan tidak lebih dari 9 kali.

  • 8/19/2019 Tutorial KDK

    21/26

    Antikonvulsan

    Pemakaian dia%epam oral dosis 3,8 mgBkg setiap jam pada saat demam

    menurunkan risiko berulangnya kejang !4B8 + -B8 kasus", begitu pula dengan

    dia%epam rektal dosis 3,9 mgBkg setiap jam pada suhu N 8,9 3F . Dosis tersebut

    cukup tinggi dan dapat menyebabkan ataksia, iritabel dan sedasi yang cukup berat

     pada -9 Q 82 J kasus.

    0emberian obat rumatan

    Indikasi emberian obat rumatan

    Pengobatan rumatan hanya diberikan bila kejang demam menunjukkan ciri

    sebagai berikut !salah satu":

    4. Kejang lama N 49 menit

    -. (danya kelainan neurologis yang nyata sebelum atau sesudah kejang,

    misalnya hemiparesis, palsi serebral, retardasi mental, hidrosealus.

    8. Kejang okal

    ?. Perngobatan rumatan dipertimbangkan bila:

    + Kejang berulang dua kali atau lebih dalam -? jam

    + Kejang demam terjadi pada bayi kurang dari 4- bulan

    + kejang demam N ? kali per tahun

    8enis obat antikonvulsan

    Pemberian obat enobarbital atau asam &alproat setiap hari eekti dalam

    menurunkan risiko berulangnya kejang. Dengan meningkatnya pengetahuan

     bahwa kejang demam benign  dan eek samping penggunaan obat terhadapkogniti dan perilaku, proilaksis terus menerus diberikan dalam jangka pendek,

    dan pada kasus yang sangat selekti. Pemakaian enobarbital setiap hari dapat

    menimbulkan gangguan perilaku dan kesulitan belajar !?3 + 93 J".

    Obat pilihan saat ini adalah asam &alproat meskipun dapat menyebabkan

    hepatitis namun insidensnya kecil. Dosis asam &alproat 49 + ?3 mgBkgBhari dalam

    - + 8 dosis dan enobarbital 8 + ? mgBkg per hari dalam 4 + - dosis.

  • 8/19/2019 Tutorial KDK

    22/26

    Lama engobatan rumatan

    Pengobatan diberikan selama - tahun bebas kejang, kemudian dihentikan

    secara bertahap selama 4+- bulan.

    1dukasi ada orang tua

    Kejang selalu merupakan peristiwa yang menakutkan bagi orang tua. Pada

    saat kejang sebagian besar orang tua beranggapan bahwa anaknya telah

    meninggal. Kecemasan ini harus dikurangi dengan cara yang diantaranya :

    4. 0enyakinkan bahwa kejang demam umumnya mempunyai prognosis baik 

    -. 0emberitahukan cara penanganan kejang

    8. 0emberikan inormasi mengenai kemungkinan kejang kembali

    ?. Pemberian obat untuk mencegah rekurensi memang eekti tetapi harus

    diingat eek samping obat

    0rognosis

    Kemungkinan mengalami ke*a*atan atau kelainan neurologis

    Kejadian kecacatan sebagai komplikasi kejang demam tidak pernah

    dilaporkan. Perkembangan mental dan neurologis umumnya tetap normal pada

     pasien yang sebelumnya normal. Penelitian lain secara retrospekti melaporkan

    kelainan neurologis pada sebagian kecil kasus, dan kelainan ini biasanya terjadi

     pada kasus dengan kejang lama atau kejang berulang baik umum atau okal.

    Kematian karena kejang demam tidak pernah dilaporkan.

  • 8/19/2019 Tutorial KDK

    23/26

    A I9

    01MA3ASA2

    Teori Fakta

    Kejang demam

      =angkitan kejang yang terjadi pada

    kenaikan suhu tubuh yang disebabkan oleh

    suatu proses ekstrakranium

    • Kejang demam terjadi pada anak 5 bulan +

    9 tahun

    (nak laki+laki lebih sering mengalami

    kejang demam

    • tidak ada bukti adanya ineksi

    intrakranial

    •  pasien laki+laki, berumur - tahun

    ;ejala Klinis

    4 Durasi kejang ber&ariasi, dapat

     berlangsung beberapa menit sampai lebih

    dari 83 menit, tergantung pada jenis

    kejang demam tersebut

    -. Kejang Demam Komplek menurut

    Konsensus 'asional Kejang demam:

    N 49 menit

    (da kejang okal atau

    Kejang umum didahului kejang okal

    N 4 kali dalam -? jam

    + Pasien demam sejak

  • 8/19/2019 Tutorial KDK

    24/26

    0isalnya: kejang demam kompleks pada

    anak usia lebih dari 5 tahun

    Pemeriksaan Pencitraan

    #oto  X-ray  kepala dan Computed 

    Tomography  !F7" atau  Magnetic

     Resonance Imaging !01" jarang sekali

    dikerjakan, tidak rutin. ndikasi : kelainan

    neurologik okal yang menetap

    !hemiparesis", Parese ner&us E, atau

    ditemukan Papiledema.

    0enatalaksanaan

     Pengobatan Akut/ aat !e"ang # 

    6 0enghilangkan kejang

    Parasetamol dosis 43+49 mgBkg==B@

    6 7urunkan panas

    (ntikon&ulsan Dia%epam 3,9mgBkg==Bhari

    6 Pengobatan penyebab panas

    6 Suporti&e

    7erapi yang diberikan :

    + E#D 1* 4333 ccB-?jam

    + Dia%epam oral [email protected] mg

    + (mo@icilin syr 8@- cth

    + Parasetamol in 8@493 mg

  • 8/19/2019 Tutorial KDK

    25/26

    A I9

    K1SIM0ULA2

    Penatalaksanaan kejang demam pada anak mencakup dalam tiga hal.

    4. Pengobatan ase akut yaitu membebaskan jalan naas dan memantau ungsi

    &ital tubuh. Saat ini dia%epam intra&ena atau rektal merupakan obat pilihan

    utama, oleh karena mempunyai masa kerja yang singkat.

    -. 0encari dan mengobati penyebab dengan melakukan pemeriksaan pungsi

    lumbal pada saat pertama sekali kejang demam. #ungsi lumbal juga dianjurkan

     pada anak usia kurang dari - tahun karena gejala neurologis sulit ditemukan.

    Pemeriksaan laboratorium penunjang lain dilakukan sesuai indikasi.

    8. Pengobatan proilaksis.

    a. ntermittent : anti kon&ulsan segera diberikan pada waktu pasien demam

    !suhu rektal lebih dari 83 F" dengan menggunakan dia%epam oral B rektal

     b. 7erus menerus, dengan memberikan enobarbital atau asam &alproat tiap

    hari untuk mencegah berulangnya kejang demam. Pemberian obat+obatan

    untuk penatalaksanaan kejang demam pada anak, harus dipertimbangkan

    antara khasiat tarapeutik obat dan eek sampingnya.

    R

  • 8/19/2019 Tutorial KDK

    26/26

    DAFTA, 0USTAKA

    4. =ray.P.#. 'eurology in Pediatrics, Cearb.0ed.Publish.nc.4252.

    -. #aero,O; Kastrup,K/ ; 'ielsen,* ; 0elchior and 7horn, : Sucessul

    Prophyla@is o #ebrile Fon&ulsions with Phenobarbital pilepsia 48 : ->2+

    -9, 42>-.

    8. #alconer, 0.( ; Seraetinides, .( ; and Forsellis ).(.( : tiology and

    Pathogenesis o 7emporal *obe pilepsy. (rch. 'eurol. 43 : -88+-?, 425?.

    ?. #ridreichsen, F and 0elchior.) : #ebrile Fon&ulsion in Fhildren 7heir 

    #reHuency and Prognosis. (cta Paeditric Scand !supp 433" ?8 : 83>+84>,

    425?.

    9. katan Dokter (nak ndonesia. nit Kerja Koordinasi 'eurologi. Konsensus

     penatalaksanaan kejang demam. =adan Penerbit D( -335.

    5. Kaspan, 0.# ; smudiyanto ; Cardana .' ; Sugiyanto S. ; (tmaji D. ; dan

    1anuh $ : Penggunaan Dia%epam Per 1ectal Pada (nak Dengan Kejang.

    Diajukan pada KO'K( E, 0edan 424.

    >. *i&ingston, S : 7he Diagnosis and 7reatment o Fon&ulsi&e Disorders in

    Fhildren. Fharles F. 7homas, Springield.**, 429?.


Recommended